MARKET BRIEF Fashion Aksesoris di Italia

advertisement
MARKET BRIEF
Fashion Aksesoris di Italia
I.
PENDAHULUAN
Meskipun negara-negara di Eropa mengalami dampak negatif dari krisis ekonomi pada
konsumsi domestik pakaian jadi, pasar Eropa masih sangat diminati bagi eksportir dari
negara-negara berkembang (DC). Selain itu, reputasi brand Eropa dan jangkauan
global yang luas membuat pasar Eropa masih diminati untuk mencapai target pasar
yang luas bagi produk mereka. Apalagi konsumsi di Eropa diperkirakan masih tumbuh
antara tahun 2012-2017.
Akibat dari resesi secara global, permintaan terhadap pakaian mahal menjadi tidak
diminati di Eropa. Walaupun permintaan untuk pakaian jadi dari negara berkembang,
seperti Cina, masih terus meningkat, dampak dari resesi global ini dirasakan tidak
hanya di Eropa tetapi juga secara global. Ketidakpastian merupakan tantangan terbesar
yang dihadapi oleh industri pakaian Eropa pada tahun 2013. Meskipun permintaan
domestik secara perlahan melambat, region di Eropa masih memiliki peran penting
dalam perdagangan, produksi dan pusat kreatifitas dengan negara-negara berkembang
lainnya, seperti Amerika Serikat dan BRIC. Perusahaan-perusahaan secara berkala
mengahlikan proses produksi mereka ke negara-negara yang berupah rendah atau
memasok produk mereka dari pemasok independen dari negara-negara ini dalam
upaya untuk meminimalkan biaya produksi. Cina adalah penghasil utama dunia untuk
produk pakaian; negara ini menyumbang sebesar 38% dari total ekspor. Namun saat
ini, upah di Cina melonjak naik, dan meskipun Cina memiliki infrastruktur pabrik yang
kuat, proses industri secara perlahan dilakukan di luar negara. Sebaliknya, negaranegara berkembang lainnya mulai menunjukkan peranan penting sebagai manufaktur,
antara lain Bangladesh, Indonesia, dan Kamboja. Namun, peristiwa yang baru-baru ini
terjadi di Bangladesh memungkinkan Uni Eropa untuk mengubah kebijakan
perdagangan apabila pemerintah Bangladesh tidak mengambil tindakan yang drastis
untuk meningkatkan keselamatan dan kondisi kerja. Hal ini mengakibatkan pandangan
yang negatif dari pemasok Eropa.
II.
PELUANG PASAR PRODUK AKSESORIS FASHION di ITALIA DAN SPANYOL
Dalam laporan ini, informasi yang disediakan untuk Anda adalah produk aksesoris
fashion di Italia dan Spanyol. Lembar data dan fakta ini sangat berguna bagi Anda yang
berencana untuk memasuki pasar aksesoris di Italia dan Spanyol. Aksesoris fashion
menunjukkan pola pertumbuhan yang baik di Italia dan Spanyol, bahkan selama krisis
ekonomi, dapat dilihat dalam nilai produksi, konsumsi, impor, dan ekspor. Konsumen
Italia dan Spanyol sangat memperhatikan detail-detail untuk pakaian mereka, dimana
kondisi ini yang memperkuat pertumbuhan pasar aksesori. Produsen DC dapat
memasuki pasar ini apabila dapat membangun koneksi dengan saluran distribusi yang
tepat.
2.1. Definisi Produk
Aksesoris fashion merupakan sub-sektor dari pakaian jadi dan produk-produknya
meliputi produk yang dikenakan, begitu juga sebagai pelengkap item untuk pakaian.
Produk aksesoris fashion ini tidak hanya memiliki karakter fungsional, tetapi juga
berfungsi sebagai estetika. Produk aksesoris yang memiliki karekter fungsional
contohnya topi atau sarung tangan yang berfungsi untuk menghangatkan. Untuk produk
aksesoris yang berkarakter sebagai estetika contohnya syal, terbuat dari bahan tipis.
Sub-sektor ini terdiri dari kelompok produk dan produk sebagai berikut:
Tabel 1: Serat alami sesuai dengan jenis serat yang digunakan dalam produksi pakaian
Kelompok Produk
Produk
1. Gloves, mittens and mitts
Gloves, mittens, mitts
2. Neckwear
3. Carrying products
4. Other fashion accessories
(5. Jewellery, watches)
2.2.
Kode HS
42032991-42032999,
61169200-62160000
Shawls, scarves, mufflers, 61171000-6213900
ties, cravats
Luggage,
handbags, 42022100-42023900
shoulder bags, wallets,
purses
Handkerchiefs, belts, hats, 420330000-420330000
and caps
Jewelley and watches
Tidak
dibahas
laporan ini
dalam
Spesifikasi Produk
2.2.1. Kualitas
Sejumlah faktor yang berkontribusi terhadap kualitas aksesoris diantaranya
performa, kehandalan, daya tahan, visual dan kualitas yang dirasakan dari aksesori.
Untuk aksesori, kualitas diperhitungkan dari beberapa aspek, seperti dari segi
kualitas dan standar serat, benang, kain konstruksi, luntur warna, desain permukaan
dan hasil akhir. Bahkan hal yang penting lainnya adalah kualitas batch di setiap
pengiriman dimana kualitas produk memenuhi spesifikasi yang telah disepakati.
Ekspektasi kualitas sangat tergantung oleh ekspektasi setiap segmen pelanggan
dan outlet-outlet ritel.
2.2.2. Pelabelan
Informasi berikut umumnya ditemukan pada label aksesoris:
 Simbol perawatan
 Komposisi (Kandungan serat; persentase serat yang digunakan)
 Ukuran
 Negara asal (Made in)

Informasi lebih lanjut, seperti eco labels, label untuk kapas berkelanjutan
(lihat contoh di sebelah kanan), dll
Simbol perawatan:
Sebagian besar negara-negara Eropa menggunakan kode label perawatan
internasional yang disebut GINETEX. Sistem label perawatan Eropa GINETEX
merupakan layanan sukarela yang ditawarkan oleh industri tekstil dan pakaian jadi
kepada konsumen.
Untuk mengontrol aplikasi yang benar, kode label perawatan dilindungi oleh merek
dagang internasional. Kepemilikan merek dagang internasional ini dimiliki oleh
GINETEX.
Menurut standar GINETEX, label harus mencakup:
• perawatan umum dan peringatan
• simbol cara pencucian
• simbol cara pengeringan
• simbol cara menyetrika
• simbol dry-cleaning (perawatan professional)
Sebagian besar eco-label tidak diatur dalam industri pakaian. Ada beberapa label
pribadi, namun mereka memiliki definisi standar aturan tersendiri. Produsen bisa
menjadi sukarelawan untuk mengikuti standar aturan tersebut. Namun untuk
produsen aksesoris yang berfokus pada keamanan lingkungan maka harus
melakukan pelabelan ini dengan jelas. Lihat lebih lanjut tentang skema label pada
bagian persyaratan Non-legislatif.
2.2.3. Bahan material
Aksesoris biasanya terbuat dari tekstil, bahan sintetik atau kulit.
Carrying products (produk yang dijinjing) seperti tas tangan, tas bahu, dompet, dan
tas kecil terbuat dari kulit atau kulit imitasi, serat, nilon, PVC, aluminium, kertas
karton, plastik, tekstil atau kombinasi dari bahan-bahan. Dasi dan sarung tangan
(mittens) sebagian besar terbuat dari tekstil atau bahan berbasis serat. Sabuk dan
sarung tangan (gloves) umumnya dibuat dari kulit, tetapi juga dibuat dari bahan nonkulit seperti nilon, serat atau tekstil. Setiap jumlah bahan dan kombinasi dengan
logam, bulu, bulu palsu, dan bahan lainnya dapat digunakan dalam produksi
aksesoris.
Apabila produsen menargetkan pada pasar untuk produk fashion berkelanjutan,
bahan dengan dampak lingkungan yang rendah harus diperhatikan.
2.2.4. Warna
Aksesoris dibeli untuk mencocokkan dengan pakaian. Oleh karena itu, pemasok
harus memantau tren pakaian yang berlaku khususnya dalam hal skema warna,
terutama di segmen menengah dan high-end fashion. Warna dengan penjualan
terbaik yaitu aksesoris dengan warna netral atau alam, seperti coklat, krem, putih,
dan hitam. Selain warna-warna ini, di setiap musim memungkinkan memiliki warna
tren baru yang dapat memberikan keuntungan.
2.2.5. Desain
Desain harus dibuat sesuai dengan segmen pelanggan yang ditargetkan, begitu
juga sesuai dengan faktor demografis. Dikarenakan desain adalah salah satu kriteria
yang paling penting dalam melakukan pembelian, maka sangatlah penting bahwa
desain dibuat sesuai dengan kebutuhan konsumen.
2.2.6. Pengemasan
Kemasan untuk produk aksesoris di Italia dan Spanyol harus memenuhi semua
persyaratan Uni Eropa. Persyaratan ini bertujuan untuk mencegah produksi limbah
kemasan, untuk mempromosikan penggunaan kembali kemasan, dengan demikian
mengurangi pembuangan akhir limbah tersebut. Pengecer adalah pihak yang
bertanggung jawab terhadap bagaimana proses produk yang dikemas untuk dijual di
toko-toko dan dapat meminta pemasok untuk melakukan hal ini untuk mereka.
Setiap aksesoris dibungkus dengan plastik dan stiker yang menunjukan informasi
mengenai merek, ukuran, dan jenis aksesori. Barang serupa bisa dikemas dalam
kotak.
Gambar
Contoh Foto: Sebuah koleksi tas, dasi, sarung tangan (dari kiri ke kanan)
III.
PERSYARATAAN LEGISLATIF
Ketika mengekspor ke Uni Eropa, Anda perlu mempertimbangkan berbagai persyaratan
tentang pelabelan, zat-zat berbahaya, keamanan produk dan kewajiban yang telah
ditetapkan oleh Uni Eropa. Produk yang gagal memenuhi persyaratan hukum tidak
diperbolehkan memasuki pasar Uni Eropa.
3.1. Pelabelan
Untuk memastikan bahwa konsumen diberikan informasi yang akurat pada komposisi
serat dari produk yang mereka beli, Uni Eropa telah menyelaraskan undang-undang
mengenai nama, komposisi, dan pelabelan produk tekstil.
3.2. Zat-zat berbahaya
Uni Eropa membatasi penggunaan beberapa bahan kimia dalam produk tekstil karena
zat-zat tersebut menimbulkan risiko kesehatan bagi konsumen. Contoh zat yang
dilarang adalah: TRIS, TEPA dan PBB (flame retardants), pewarna Azo, Nonyl Phenol
Ethoxylates, senyawa Dioctyltin (DOT), dan nikel (misalnya dalam ritsleting dan
kancing).
Untuk menyelaraskan dengan undang-undang Uni Eropa, Jerman telah menetapkan
persyaratan tambahan mengenai: Chromium VI, formaldehida, dan membubarkan
pewarna.
3.3. Keamanan produk dan kewajiban
Semua produk yang ditempatkan di pasar Uni Eropa harus berlabelkan aman. Oleh
karena itu, Uni Eropa telah mengatur keamanan produk di dalam Pedoman Kemanan
Umum pada Produk (General Product Safety Directive), yang berlaku untuk semua
produk konsumen di Uni Eropa.
Pedoman mengenai kewajiban untuk produk yang cacat menyatakan bahwa
perusahaan, yang memasarkan produk di pasar Uni Eropa, bertanggung jawab atas
kerusakan atas produk yang cacat.
Pada prinsipnya, pembeli EU dapat meminta pertanggung-jawaban atas kerusakan
produk kepada Anda. Atau klaim dapat ditujukan juga kepada pemasok Anda.
IV.
KEBUTUHAN NON-LEGISLATIF
4.1. Ukuran
Ukuran dari pakaian yang dijual di pasar Uni Eropa cenderung bervariasi dari satu
negara ke negara dan bahkan dari toko ke toko. Hal ini bisa sangat membingungkan,
oleh karena itu industri tekstil di Uni Eropa mendesak Uni Eropa untuk meletakkan
undang-undang mengenai standar ukuran. Pada saat ini, kondisi ini tidak tentu dan
tidak jelas apakah EC akan memulai diskusi tentang masalah tersebut.
Selama belum ada peraturan mengenai standar ukuran, maka disarankan agar
eksportir menggunakan standar yang diakui saat ini.
4.2. Keberlanjutan meningkat
Konsumen semakin sadar akan keadaan sosial dan lingkungan selama produksi.
Akibatnya, persyaratan mengenai keberlanjutan dan sertifikasi semakin penting bagi
pembeli.Secara khusus, aspek sosial seperti hak-hak dasar buruh merupakan isu
utama dalam industri pakaian.
Menerapkan sistem manajemen (misalnya ISO 14000 pada aspek lingkungan, SA 8000
pada kondisi sosial atau OHSAS 18001 kesehatan dan keselamatan kerja) atau
menggunakan produk berkelanjutan (misalnya organik) sering diperlukan atau mungkin
sebaliknya menjadi keuntungan kompetitif.
4.3. Kode etik
Pembeli Uni Eropa mengharapkan Anda untuk mematuhi kode etik pemasok. Hal ini
dapat berasal dari kode etik pengimpor sendiri atau kode etik yang digagas sebagai
bagian dari inisiatif dari partisipasi para importir (misalnya BSCI, Fairwear, dan Clean
Clothes Campaign).
4.4. Label konsumen
Label konsumen adalah label yang digunakan pada produk akhir untuk menunjukkan
kepada konsumen bahwa produk yang mereka beli diproduksi dengan cara yang
bertanggung jawab secara sosial atau ramah lingkungan. Oleh karena itu, agar label
produk dapat diterima, maka para produsen harus memenuhi standar yang berlaku dan
diaudit oleh auditor independen.
Label konsumen dapat difokuskan pada satu masalah (misalnya Fairtrade untuk kondisi
sosial atau Eco-label Uni Eropa pada isu-isu lingkungan atau isu-isu sosial dan
lingkungan, seperti MADE-BY).
Contoh label konsumen yang relevan adalah:
 Fair Trade
 Eco-label Uni Eropa
 Eco-label Jerman Der Blaue Engel
 GOTS
 Naturland untuk tekstil organik atau Naturleder untuk produk kulit.
Label lain yang penting adalah OEKO-TEX. Standar label OEKO-TEX memiliki tiga
jenis sertifikasi untuk tekstil. Sertifikasi tersebut bertujuan untuk mengatasi dampak dari
proses produksi tekstil pada manusia dan lingkungan, dan efek dari tekstil sendiri,
termasuk di dalamnya bahan kimia, kesehatan dan kesejahteraan konsumen.
V.
STATISTIK PERDAGANGAN DAN EKONOMI MAKRO
Italia adalah negara ekonomi terbesar ketiga di zona euro. Namun, pada tahun 2007,
Italia mengalami dampak serius dari krisis ekonomi. Selama periode setelah tahun
2007, perekonomian menyusut sebesar 6,76%. Pertumbuhan ekonomi dan sentimen
konsumen di Italia diperkirakan akan tetap lemah. Kondisi ini diperkirakan akan terus
berlanjut sepanjang tahun 2013 sebagai dampak dari pengetatan fiskal dan
pembatasan pinjaman kredit yang dikenakan pada kegiatan ekonomi negara.
Sementara itu, Pemerintah Italia juga menghadapi tekanan dari para investor dan mitra
Eropa untuk menambah daya usaha mereka dalam mengatasi hambatan struktur
pertumbuhan yang sudah lama dialami.
Pada tahun 2013, IMF menurunkan prospek pertumbuhan untuk Italia, mengatakan
bahwa produk domestik bruto akan menyusut sebesar 1,8% dibandingkan dengan
proyeksi April yang sebesar 1,5%. Perekonomian diperkirakan akan mulai tumbuh lagi
pada tahun 2014.
Spanyol adalah negara ekonomi terbesar kelima di Eropa dalam hal nominal PDB
(Produk Domestik Bruto). Setelah hampir 15 tahun pertumbuhan GDP di atas rata-rata,
perekonomian Spanyol mulai melambat pada akhir tahun 2007 dan masuk ke dalam
resesi pada kuartal kedua tahun 2008. PDB pada tahun 2009 menurun sebesar 3,7%,
yang dianggap sebagai akhir selama 16 tahun pertumbuhan, yang kemudian pada
tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 0.4%, sebelum akhirnya pada tahun 2012
mengalami kejatuhan sebesar 1.4%.
Resesi di Spanyol diproyeksikan akan terus berlanjut pada tahun 2013. PDB
diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 1,7% pada tahun 2013, dan pada
tahun 2014 diharapkan mengalami pemulihan walaupun lambat. Resesi menyebabkan
pembiayaan pada sektor swasta, konsolidasi fiskal, dan pengangguran yang tinggi yang
terus membebani pembiayaan domestik dan investasi, namun sebaliknya nilai ekspor
menunjukkan tanda-tanda peningkatan. Spanyol sangat bergantung kepada negaranegara Uni Eropa untuk bisnis ekspor. Terutama ekspor ke Perancis, Jerman, Portugal,
dan Italia.
Tabel 2: Indikator Makro-ekonomi, Italia dan Spanyol, 2012
VI.
GRAFIK EKSPOR DAN IMPOR
Total nilai impor aksesoris di Italia dan Spanyol menurun pada tahun 2012. Impor Italia
menurun sebesar 8,2% menjadi €304 juta pada tahun 2012. Di Spanyol, impor
mengalami penurunan sebesar 10% dengan nilai €161 juta. Hal ini tidak tercermin pada
nilai ekspor, dimana di kedua negara mengalami kenaikan. Pada tahun 2012, Italia
melihat ekspornya meningkat sebesar 7,8% menjadi €758 juta dan Spanyol sebesar
3,6% yang mencapai €89 juta.
Pertumbuhan pasar aksesoris Italia didorong oleh nilai ekspor, sedangkan pertumbuhan
pasar aksesoris di Spanyol bergantung pada konsumsi domestik.
Figure 1: Total impor fashion aksesoris di Italia dan Spanyol, dalam € juta, 2008-2012
Sumber: Eurostat, Juni 2013
* Kelompok ini tidak termasuk aksesoris perhiasan, kacamata, dan aksesoris lainnya seperti payung dan topi. Lihat
Definisi Produk untuk daftar kode produk.
Mitra dagang utama Italia untuk impor fashion aksesoris adalah Cina, India, Perancis,
Rumania, dan Turki. Mitra dagang utama Spanyol untuk impor fashion aksesoris adalah
India, Cina, Pakistan, Italia, dan Perancis.
Figure 2: Total ekspor fashion aksesoris di Italia dan Spanyol, dalam € juta, 2008-2012
Sumber: Eurostat, Juni 2013
*Kelompok ini tidak termasuk aksesoris perhiasan, kacamata, dan aksesoris lainnya seperti payung dan topi. Lihat
Definisi Produk untuk daftar kode produk
Produk aksesoris fashion Italia diekspor sebagian besar ke negara-negara Eropa
lainnya, dimana Swiss, Prancis, dan Jerman memiliki pangsa pasar tertinggi.
Sedangkan produk aksesoris fashion Spanyol diekspor ke Prancis, Maroko, dan
Portugal.
Dari segi nilai, tas tangan (handbags) masih menduduki peringkat pertama dalam hasil
produksi aksesoris Italia dan Spanyol. Total produksi aksesoris mencapai sekitar
€1,200 juta di Italia pada tahun 2012. Sedangkan total produksi aksesoris di Spanyol di
bawah setengah nilai tersebut yaitu hanya mencapai €500 juta. Kategori artikel tas
tangan umumnya adalah produk yang dibawa dalam saku atau tas tangan yang
merujuk ke dompet. Dan produk ini menduduki produk terpenting kedua dalam kategori
produksi baik di negara Italia maupun Spanyol.
Dilihat dari nilai konsumsi dan produksi pada sub-segmen fashion aksesoris, maka subsegmen ini menunjukan pertumbuhan yang baik khususnya dalam kelompok tas
tangan, selendang (shawls), syal (scarves muffler), mantilla, dan kerudung (veils).
Figure 3: Total produksi* fashion aksesoris di Italia, dalam € juta, 2008-2012
Figure 4: Total produksi* aksesoris fashion di Spanyol, dalam € juta, 2008-2012
*Total produksi= total konsumsi+ekspor-impor
Sumber data: Eurostat 2013
VII. TREND PASAR
7.1. Perkembangan yang paling penting
Pendorong utama dalam perkembangan pasar aksesoris adalah sebagai berikut:
 Lingkungan Ekonomi
 Tren fashion konsumen atau Kesadaran lingkungan
7.1.1. Lingkungan Ekonomi
− Pertumbuhan ekonomi yang lambat mempengaruhi perilaku belanja
konsumen. Kecenderungan utama pada tahun 2012 adalah keinginan
konsumen untuk mempertahankan volume pembelian, namun dengan harga
yang rendah untuk mempertahankan atau bahkan untuk membatasi
pengeluaran mereka pada pakaian.
− Harga merupakan faktor penting dalam keputusan membeli bagi pelanggan,
dikarenakan mereka mencari nilai dalam uang yang sejalan dengan harga
terbaik dan penawaran yang tersedia. Di kedua negara baik Italia dan
Spanyol, perusahaan telah menawarkan diskon secara berkelanjutan.
Menghadapi penurunan pendapatan karyawan, masyarakat Spanyol beralih
ke price-seeking (pencarian harga) dan sangat informatif tentang penawaran
yang berbeda, kritis dan lebih menuntut untuk keseimbangan yang adil antara
harga dan kualitas.
− Terlepas dari proyeksi negatif bagi perekonomian secara keseluruhan serta
industri pakaian, aksesoris mempertahankan posisi mereka, tercermin dalam
data produksi dan impor.
7.1.2. Tren fashion konsumen
− Dalam krisis ekonomi saat ini, konsumen Eropa Selatan memotong anggaran
untuk pakaian. Hal ini menyebabkan ketersediaan item pakaian menjadi lebih
panjang dan kebutuhan untuk membuat pakaian yang berbeda dengan detaildetail kecil, seperti aksesoris fashion. Inilah salah satu alasan mengapa
konsumsi aksesoris fashion masih terus berkembang. Pertumbuhan terlihat di
sub- segmen seperti tas tangan, selendang, syal, mantilla, dan kerudung. Di
Italia, dompet juga menjadi segmen yang menunjukan pertumbuhan.
− Selain itu, perhatian terhadap detail, adalah ciri khas konsumen Eropa
Selatan, membuat aksesoris menjadi segmen yang sangat menarik, tidak
hanya untuk wanita, tapi juga untuk pria. Segmen aksesori untuk pria
−
semakin bertumbuh dan terlihatnya penggabungan kreativitas terhadap
warna-warna yang hidup (lihat juga CBI Fashion Forecast).
Manufaktur aksesoris Italia ditandai dengan ekspor yang tinggi. Aksesoris
high-end merek terkenal seperti Gucci dan Louis Vuitton memiliki status yang
tinggi di kancah mode internasional dan tren ini diperkirakan akan terus
berlanjut.
7.1.3. Kesadaran lingkungan
− Konsumen semakin sadar akan isu lingkungan dan keberlanjutan. Oleh
karena itu, mereka mulai mencari merek alternative yang memiliki reputasi
yang baik.
− Merek fast fashion seperti Armani Jeans adalah beberapa merek pertama
yang memulai menawarkan koleksi berkelanjutan dari bahan daur ulang pada
tahun 1995. Sekarang, semakin banyak pengecer pakaian jadi yang
meluncurkan koleksi berkelanjutan, termasuk aksesoris. Inisiatif berkelanjutan
yang trend saat ini adalah penggabungan bahan baku ramah lingkungan
dengan proses produksi yang layak dan sesuai.
7.2. Pendorong pabrik
Dikarenakan Italia menghadapi kekurangan pengrajin terampil, menyebabkan
pergeseran tugas produksi dari tenaga berketrampilan rendah ke negara yang berbiaya
rendah.
VIII. SALURAN DISTRIBUSI PASAR DAN SEGMEN
Perkembangan yang paling penting
− Pasar aksesoris di Italia dan Spanyol sangat terfragmentasi dan kompetitif,
tampak dari banyaknya perusahaan yang bersaing untuk pangsa pasar.
− Di Italia, pangsa terbesar dari pasar pakaian dilakukan oleh pengecer spesialis
independen, meskipun saluran distribusi ini mengalami penurunan. Pangsa dari
rantai toko telah meningkat, meskipun jumlah dari pangsa tersebut terbilang
kecil. Banyaknya uang yang dihabiskan untuk merek besar merupakan salah
satu pendorong untuk bergeser ke jaringan toko.
− Di Spanyol, pengecer kecil dan berbagai merek pengecer independen secara
perlahan menghilang, sementara toko-toko bermerek (terutama waralaba) mulai
−
mewabah. Perkembangan lain pada lingkungan ritel di Spanyol adalah
perubahan menuju keragaman melalui berbagai saluran distribusi (fisik dan
online, 24/7 atau dibatasi dalam waktu).
Saluran ritel online telah menunjukan peningkatan yang penting dalam distribusi
pakaian di Spanyol dan Italia. Lebih dari setengah perusahaan fashion di
Spanyol sudah membuka toko web mereka sendiri, serta pengecer online pihak
ketiga dan klub belanja pribadi.
Italy
− Banyak perusahaan fashion yang sudah maju memiliki kantor pusat di Milan,
termasuk Armani, Missoni, dan Prada. Namun, proses produksi busana mereka
dilakukan di pabrik-pabrik kecil dan pada workshop kerajinan yang tersebar di
seluruh kota. Dua puluh region di Italia semuanya memiliki keterlibatan di
beberapa proses dalam industri fashion mereka.
− Retail spesialis pakaian jadi memanfaatkan musim diskon. Pelanggan diberikan
daya tarik melalui penawaran-penawaran yang menarik seperti three-for-two
atau diskon besar dalam persentase. Umumnya, musim diskon dilakukan selama
musim dingin dan musim panas.
− Para retail aksesoris di Italia adalah Armani, Gucci, Prada, Missoni, B & G,
Brioni, Diesel, Max Mara, Sergio Rossi, Tod, Trussardi, Coin (department store).
Lihat lebih banyak perusahaan dalam daftar pada bagian Sumber Informasi yang
Berguna.
Spanyol
− Meskipun mengalami resesi, pakaian jadi mengalai penurunan marjinal yang
lambat. Hal ini dikarenakan strategi yang dilakukan oleh para pemain.
Perusahaan-perusahan mengatur kembali diri mereka dengan strategi-strategi
inovatif. Perusahaan pakaian jadi di Spanyol merubah saluran distribusi mereka
dari pengecer besar berbiaya rendah maupun pengecer merek internasional
dengan penjualan secara online dimana menunjukan kenaikan yang luar biasa.
− Untuk mengimbangi penurunan penjualan, produsen meluncurkan promosi
besar-besaran yang disebarkan sepanjang tahun. Factory outlet dan outlet
perkotaan menjadi sangat populer sebagai cara untuk mengalihkan stok barang.
− Para retail aksesoris di Spanyol adalah La Portegna, Loewe, Massimo Dutti,
Zara, Mango, Sfera, dan El Corte Ingles (department store).
IX.
DAYA SAING PASAR
Figure 5: Kekuatan kompetitif dalam industri pakaian Italia dan Spanyol
Industri aksesoris Italia dan Spanyol sangat berkaitan erat dengan industri ritel pakaian
jadi, dimana dalam laporan ini digunakan sebagai patokan.
Analisis dan Interpretasi
9.1.
−
−
−
Tingkat persaingan industry
Sektor tekstil dan pakaian di Uni Eropa berbasis Usaha Kecil dan Menengah
(SME), dimana setiap perusahaan-perusahaan tersebut memperkerjakan
karyawan kurang dari 50 tenaga kerja. Dengan berbasiskan usaha kecil dan
specialized, tingkat persaingan di Italia dan Spanyol dapat dibilang sangat
kompetitif dari tingkat medium ke tinggi. Aktifitas perdagangan masih sangat
diinginkan.
Industri ritel pakaian jadi di kedua negara ini sudah terfragmentasi, ditunjukkan
dengan adanya ruang yang tersedia untuk sejumlah besar pemain kecil dalam
industri ini.
Tingginya keanekaragaman produk menurunkan tingkat persaingan.
Umumnya, Usaha Kecil dan Menengah memberikan informasi mengenai potensial
konsumen bagi eksportir dari negara DC. Sangat menguntungkan bagi para eksportir
apabila mempunyai hubungan langsung dengan SME Italia dan Spanyol, dan ikut
berpartisipasi dalam pagelaran perdagangan sehingga mengetahui dengan jelas
saingan bagi produk Anda.
9.2.
−
−
−
−
9.3.
Kekuatan penawaran supplier
Dengan tingginya kompetisi antar pemasok maka para pemasok meminta
produsen untuk menurunkan harga mereka. Hal ini dapat berdampak negatif
kepada perspektif pemasok dari negara-negara DC.
Terdapat sejumlah besar pemasok dari negara-negara berkembang, contohnya
China yang masih mendominasi saham yang besar di pasar ekspor.
Berkembangnya lembaga yang bergerak pada saluran distribusi dapat
melemahkan kekuatan penawaran pada distributor individu.
Banyak pengecer independen berpendapat bahwa beberapa merek yang
memasok mereka, merupakan pesaing mereka juga.
Kekuatan penawaran pembeli
Kekuatan tawar pihak pembeli berarti seberapa besar kekuatan kontrol yang dimiliki
pihak pembeli, untuk menekankan harga produk Anda sehingga menjadi lebih murah.
Untuk bahan pertimbangan, laporan ini menyediakan dua hal kriteria kekuatan tawar
pembeli:
1. Kekuatan penawaran yang besar dilakukan oleh pembeli apabila produk-produk
tidak terdefinisikan dan biaya pembelanjaan rendah. Pembeli ini digolongkan
sebagai pembeli dengan tingkat medium/ sedang.
2. Begitu juga, pembeli melakukan penawaran apabila pembeli melakukan
pembelian dalam kuantitas yang besar – disebut dengan distribusi pembelian
atau apabila produk tersebut sudah sesuai standar.
9.4.
−
−
Ancaman pendatang baru
Sedikitnya hambatan dalam memasuki pasar memberikan keuntungan bagi
pesaing baru untuk memasuki pasar. Begitu juga, rendahnya pertukaran biaya
pada konsumen memberikan peluang bagi pendatang baru untuk mengubah
produk atau toko.
Nama merek merupakan hal yang sangat penting bagi pendatang baru. Oleh
karena itu, pesaing baru perlu membentuk pengenalan dan kesadaran akan
nama merek mereka di pasar. Pasar yang terfragmentasi memberikan
kesempatan non-merek untuk para pemain pasar di pasar low-end.
9.5.
−
−
Ancaman dari produk substitusi/ alternatif
Besarnya ancaman terhadap produk substitusi dapat tergolong medium/ sedang
karena lemahnya keinginan konsumen untuk melihat-lihat/ survey. Akan tetapi,
produk substitusi harus dipertimbangkan oleh perusahaan. Dengan menciptakan
aksesoris fashion yang trendy dengan memperhatikan potongan bahan dan
kualitas yang baik adalah salah satu cara yang tepat untuk mempertahankan
konsumen.
Loyalitas konsumen terhadap suatu brand dapat ditemukan pada segmen
konsumen untuk produk berkelanjutan seperti pakaian yang berlabelkan
berkelanjutan.
INFORMASI PENTING








Asosiasi Internasional untuk Tekstil dan Pakaian Jadi, http://www.itaaonline.org
Database Akses Pasar, http://madb.europa.eu/madb/indexPubli.htm
Konfederasi Internasional Produsen Kain Furnishing, http://www.c-i-t-a.de
Italian Moda, daftar alamat untuk pabrik Italian fashion, pemasok, dan merek,
http://www.italianmoda.com/index.cfm
AIMPES – Asosiasi Produsen Kulit dan Produk Pengganti Kulit Italia,
www.aimpes.it
SMI, Sistem Fashion Italia, Federasi Tekstil dan Fashion,
www.sistemamodaitalia.it
Federasi Produsen Pakaian Spanyol, http://www.fedecon.es
Spanish Association of Leather Good, Travel Item and Accessory Manufacturers
(ASEFMA), http://www.asefma.com/
PAMERAN DAGANG




Moda Prima, International Fashion Show,
http://www.eventseye.com/fairs/f-modaprima-1906-1.ht ml
Anteprima, International Leather Fair, http://www.anteprima- fair.com/en
White Milano, Women’s Fashions and Accessories, www.whiteshow.it
MOMAD Metropolis, International Fashion Fair,
http://www.ifema.es/momadmetropolis_06/
Survei ini disusun untuk CBI oleh GIA
bekerjasama dengan ahli sektor CBI Dhyana van der Pols
http://www.cbi.eu/disclaimer
Download