PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM Lis Yulianti Syafrida Siregar Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Padangsidimpuan Email: [email protected] Abstrak-Untuk mengetahui bagaimana keterlibatan dapat diterapkan dalam pendidikan anak usia dini; para mengkaji antara lain adalah metode keteladanan, pembiasaan, pendidikan anak usia dini, maka dipandang perlu latihan, permainan, nyanyian, dan cerita. Evaluasi dilakukan penelitian yang berjudul “Pendidikan Anak terhadap pendidikan anak usia dini dapat dilakukan Usia melalui pengamatan dan pencatatan anekdot pakar Dini Penelitian pendidikan Dalam ini Islam Perspektif bertujuan, dalam Pendidikan untuk Islam”. melakukan Kata kunci: Pendidikan, Anak Usia Dini, penganalisaan terhadap berbagai aspek pendidikan Perspektif, Islam anak usia dini, terutama dalam pendekatan atau kajian pendidikan Islam, sekaligus untuk mengetahui I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah konsep pendidikan anak usia dini dalam perspektif Ditinjau pendidikan Islam, khususnya yang berkaitan dengan dari struktur keluarga, anak dasar dan tujuannya, kurikulum/materi, metode merupakan bagian tidak terpisahkan dari sebuah pendidikannya, dan evaluasinya keluarga, karena hubungan pokok dalam sebuah Penelitian ini menggunakan metode kualitatif keluarga adalah antara suami, isteri dan orangtua terhadap dengan anak. Anak merupakan amanah di tangan kedua konsep-konsep melalui sebuah analisis dokumen. orangtuanya, hatinya yang bersih merupakan permata Pendekatan penelitian kualitatif non-interaktif yang yang berharga, lugu dan bebas dari segala macam ukiran dipilih dalam melakukan studi/penelitian ini adalah dan gambaran. Anak lahir dalam pemeliharaan orangtua analiticial concept. Penelitian ini difokuskan untuk dan dibesarkan di dalam keluarga. Orangtua tanpa ada menganalisa beberapa objek penelitian, yang berupa yang memerintah langsung memikul tugas sebagai buku-buku atau kitab-kitab yang berkaitan dengan pendidik, baik bersifat sebagai pemelihara, sebagai pendidikan anak usia dini dan pendidikan Islam. Data pengasuh, sebagai penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik maupun non-interactive yaitu penelitian sebagai anak-anaknya. analisis isi atau content analysis. pembimbing, sebagai guru dan pemimpin pembina terhadap 1 Pendidikan anak usia didasarkan pada ajaran Sementara itu, jika ditinjau dari sudut psikologi Islam yang bersumber pada Al-qur’an dan Hadis perkembangan anak, masa anak merupakan satu fase terutama tentang adanya kewajiban menuntut ilmu yang harus dilalui setiap individu manusia untuk sampai bagi setiap individu. Sedangkan tujuannya adalah ke fase kedewasaannya. Para sarjana ilmu jiwa anak memelihara fitrah anak agar menjadi jiwa yang fitrah membagi periode perkembangan anak pada beberapa sesuai dengan ajaran Islam dan akan membawa anak fase dengan pertimbangan yang berbeda-beda, sehingga pada kehidupan yang diridhoi Allah, bahagia di dunia tidak ditemukan adanya kesepakatan di kalangan dan di akhirat. Materi atau kurikulum yang harus diberikan pada anak usia dini adalah materi dasar-dasar ajaran Islam. Metode pengajaran yang 1 Cipta,1991), h.177 st 130 Abu Ahmadi. Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rineka Prosiding Interdisciplinary Postgraduate Student Conference 1 Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PPs UMY) ISBN: 978-602-19568-2-3 mereka tentang pembagian fase-fase perkembangan yang menyalah, tetapi dalam banyak hal bertentangan anak. dengan Satu bentuk nyata perhatian terhadap perkembangan berbagai pendidikan anak sejak adalah usia konsepsi Islam. Bila kondisi demikian orangtua dibiarkan, maka lambat laun, pendidikan anak-anak pemberian Muslim akan jauh dari konsepsi Islam. Untuk itu, studi dini kepada atau kajian tentang Pendidikan Anak Usia Dini dari anak-anaknya. Dalam hal ini orangtua, baik ibu atau perspektif Islam merupakan sebuah kebutuhan atau ayah atau bahkan orang dewasa yang ada di sekitar keharusan pertumbuhan dan perkembangan anak, berkompeten bagaimana keterlibatan para pakar ilmu pendidikan memberikan pendidikan sejak awal perkembangannya Islam dalam mengkaji pendidikan anak usia dini, maka dan inilah yang dewasa ini lebih dikenal dengan istilah dipandang perlu dilakukan penelitian yang berjudul "pendidikan anak usia dini". "Pendidikan Anak Usian Dini dalam Perspektif Pendidikan Adapun yang dimaksud dengan anak usia dini Islam". yang Dalam mutlak. penelitian Untuk ini, akan mengetahui dilakukan adalah kelompok usia manusia yang berusia 0-6 tahun, penganalisaan terhadap berbagai aspek pendidikan yakni kelompok anak yang berada dalam proses anak usia dini, terutama dalam pendekatan atau kajian pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, pendidikan Islam. dalam arti memiliki pola pertumbuhan dan B. Rumusan Masalah perkembangan (koordinasi motorik halus dan kasar), Berdasarkan latar belakang masalah di atas, intelegensi (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, maka yang menjadi permasalahan pokok dalam dan kecerdasan spiritual), sosial emosional (sikap dan penelitian ini adalah: Bagaimana pendidikan anak usia perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi yang dini dalam perspektif pendidikan Islam?. Bila dirinci, khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan maka masalah pokok penelitian ini dapat dirumuskan perkembangan sebagai berikut: anak. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini terbagi dalam tiga 1. Bagaimana dasar dan tujuan pelaksanaan tahapan, yaitu (a) masa bayi lahir sampai usia 12 bulan, pendidikan anak usia dini dalam pendidikan (b) masa toddler (batita) usia 1 – 3 tahun, (c) masa Islam? prasekolah usia 3-6 tahun, (d) masa kelas awal SD usia 2. 6 -8 tahun. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini perlu diarahkan pada peletakan dasar-dasar yang Bagaimana kurikulum/materi pendidikan anak usia dini dalam pendidikan Islam? 3. Bagaimana pendekatan dan metode tepat bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia pendidikan anak usia dini dalam pendidikan seutuhnya, yaitu pertumbuhan dan perkembangan fisik, Islam? daya pikir, daya cipta, sosial emosional, bahasa dan 4. komunikasi yang seimbang sebagai dasar pembentukan pribadi yang utuh. 2 Bagaimana evalusi terhadap pendidikan anak usia dini dilakukan? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Selama ini, studi-studi atau kajian tentang Penelitian ini secara umum bertujuan untuk pendidikan anak usia dini, umumnya dilakukan dalam mengetahui konsep pendidikan anak usia dini dalam konteks perspektif pendidikan Islam, khususnya yang berkaitan pendidikan mengadopsi secara teori-teori umum, pendidikan khususnya dari Barat. dengan dasar dan tujuannya, kurikulum/materi, dan Karenanya tidak mengherankan jika di kalangan pendekatan serta metode pendidikannya. Sedangkan masyarakat Muslim Indonesia, informasi tentang secara rinci penelitian tesis ini bertujuan untuk pendidikan anak usia dini lebih banyak dikonsumsi mencari jawaban tentang masalah-masalah pokok di dari ide, pemikiran, atau teori-teori Barat. Meskipun atas, yaitu: tidak semua ide, pemikiran dan teori-teori tersebut 1. Mengetahui dasar dan tujuan pendidikan anak usia dini dalam pendidikan Islam. 2 Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2005), h.88. 131 Prosiding Interdisciplinary Postgraduate Student Conference 1st Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PPs UMY) ISBN: 978-602-19568-2-3 2. Mengetahui kurikulum/materi yang diberikan agar pada pendidikan lebih lanjut.4 pendidikan anak usia dini dalam anak pendidikan Islam. 3. 4. memiliki kesiapan dalam memasuki Pelaksanaan pendidikan anak usia dini tentu Mengetahui pendekatan dan metode apa saja memiliki dasar yang dijadikan sebagai landasannya; yaitu yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan landasan agama Islam, landasan yuridis, landasan pendidikan anak usia dini, terutama menurut empiris, dan landasan keilmuan. pedidikan Islam. Landasan Agama Islam Mengetahui bentuk evaluasi pendidikan anak usia dini dalam pendidikan Islam Dengan orang tua, yang harus dijaga dan dirawat, anak dititipkan penelitian Allah di tangan orang tuanya selama beberapa waktu, tersebut, diharapkan hasil penelitian ini memberikan baik lama maupun sebentar, agar mereka merawat hak manfaat secara signifikan dan berguna bagi berbagai (kepunyaan) pihak terutama: mengarahkannya pada syari’at dan hukum-hukumNya. 1. Untuk tercapainya Dalam Islam anak adalah amanah di tangan menambah tujuan perbendaharaan 3. dan menjaganya, serta dan Inilah hak anak terhadap kedua orang tuanya, atau wawasan ilmu pengetahuan Islam bagi generasi sebaliknya merupakan kewajiban orang tua terhadap Islam berikutnya, terutama dalam bidang anaknya yang harus dipenuhi. pendidikan anak usia dini dalam perspektif 2. Allah Kedua orang tua memikul tanggung jawab pendidikan Islam. yang besar terhadap perilaku anak-anak mereka , orang Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi tua juga memegang tanggung jawab utama untuk praktisi pendidikan Islam dewasa ini, terutama mendidik, dalam mengarahkan anak-anak mereka kepada jalan yang hal yang berhubungan dengan mempersiapkan, serta membudayakan pelaksanaan pendidikan anak usia dini yang dicintai diridhai Allah. sesuai dengan pandangan pendidikan Islam. menegaskan Menjadi bahan rujukan bagi para peneliti yang terhadap anak-anaknya dalam sabdanya: tentang tanggung Rasulullah jawab orang dan telah tua berminat meneliti persoalan yang berkaitan pendidikan kepada anak-anak dan dilaksanakan pada َ ِد حي ََّّ َحدَّثََََ َلي بدح َّ َ َحدَّثََََ ت َ ث دَّ ت َ َحدَّثََََ ُتت َ بيََدةت ببدست ث دح َحدَّثََََ الثث بيد ت َد ب َ ب َ ب هددث ث ت َ دس َت َ َدر َ دس َد ح َّع َ دح َ دَّ ح دس ا ببد ح دس الَثَح ى َّ ببدست تُ ب د و و َ َ ث َ ب دددس َُ حَيثتحددد حو َ ِدددث ََّ ثدددوت َُددد كَ َر عتثَتددد بَّ َُاََّ ََعتثَتددد بَّ َ َّبددد ت َك َ ََ َثَيبددد حو َ ََد بَ تَ بَّ ََ بال َ بدر َِ ت َُا حَيَدة َ َ … ََ ث َ دل بَ بيتحد حو ََْتد َ َ َّبد ت َك َثد بْ ح َ ََّالر تج تل َُا 5 َ َ َ ب ت … َََّ تَ ب َثَ بَ بي ح َ حَّ َ بَّ لة َ َ ََْ ت بَ ب حث ََ ََ ََل حَّ حه Artinya: Setiap kamu adalah pemimpin dan saat anak masih berada pada fase usia pra sekolah (0 – 6 bertanggung jawab terhadap kepemimpinannya, dan tahun), inilah yang dalam istilah pendidikan Islam seorang disebut dengan التربيةyaitu pendidikan yang keluarganya dan dianya bertanggung jawab atas yang diberikan kepada anak-anak usia 0-6 tahun. Lebih jelas dipimpinnya, dan seorang perempuan (isteri) adalah lagi pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pemimpin di rumah suami dan anak-anaknya dan ia pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir bertanggung jawab terhadap kepemimpinannya.(HR. sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui Bukhari, Muslim, dan Tirmizi) dengan pendidikan anak usia dini dalam perspektif pendidikan Islam. D. Kajian Pustaka Secara sederhana pendidikan anak usia dini adalah upaya orang dewasa untuk 3 الطف ل memberikan laki-laki (suami) adalah pemimpin atas pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani 4 Boediono,ed., Standar Kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini Taman Kanak-Kanak dan Raudhatul Athfal, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2003), h. 6. 5 3 M. Athiyah Al Abrasy, at-Tarbiyah al-Islāmiyah wa Falasatuhā, (TTp: ’Isa al-Bābi al-Jalabī wa syirkāhu,1969), h. 163. at-Tirmiżi, Sunan at-Tirmiżi al-Jami’us Şahih, juz 3, (Semarang: Toha Putra,tt,) .h. 124. st 132 Imam al-Hafidz Abi ‘Abbas Muhammad ibn ‘Isa ibn Saurah Prosiding Interdisciplinary Postgraduate Student Conference 1 Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PPs UMY) ISBN: 978-602-19568-2-3 Dalam hadis di atas Rasulullah memikulkan Landasan Empiris, tanggung jawab pendidikan anak secara utuh kepada Dilihat dari segi pemerataan kesempatan kedua orang tuanya. Tanggung jawab orang tua terhadap memperoleh pendidikan di Indonesia baik melalui jalur anak-anaknya, harus direalisasikan secepatnya dan pendidikan sekolah maupun pendidikan luar sekolah secara optimal dimulai sejak anak lahir (dalam usia dini) menunjukkan bahwa anak usia dini yang memperoleh dan harus dilaksanakan dengan landasan Iman yang pelayanan pendidikan prasekolah masih sangat rendah . sempurna dan akidah yang benar, syari’at dan moral Rendahnya Islami, sekaligus akhlak yang utama. 6 tingkat partisipasi anak mengikuti pendidikan anak usia dini berdampak pada rendahnya Landasan Yuridis, kualitas sumber daya manusia Indonesia. Menurut Landasan yuridis (hukum) yang berkaitan laporan UNDP tentang Human Developent index (HDI) dengan pentingnya pendidikan anak usia dini dapat pada tahun 2002 Indonesia menempati peringkat 110 ditemukan dalam amandemen UUD 1945 pasal 28 b dari 173 negara, jauh dibawah negara ASEAN lainnya ayat 2, yang menyebutkan: "Setiap anak berhak atas seperti Malaysia (59), Philipina (77), Thailand(70), kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta bahkan peringkat Indonesia berada dibawah Vietnam, berhak atas 7 perlindungan diskriminasi" . dari Pemerintah kekerasan Indonesia juga dan Berdasarkan hasil studi "kemampuan telah mambaca" siswa tingkat SD yang dilaksanakan oleh menandatangani Konvensi Hak anak Melalui Keppres Internasional Education Achievement (IEA) diketahui No 36 Tahun 1990 yang mengandung kewajiban Negara bahwa kualitas siswa SD di Indonesia berada diurutan untuk pemenuhan hak anak. Secara khusus pemerintah 38 dari 39 negara Rendahnya kualitas pendidikan itu juga telah mengeluarkan UU No. 20 Tahun 2003 antara lain dipengaruhi oleh input, terutama calon tentang Sistem Pendidikan Nasional, dimana pendidikan siswa sebagai raw input. Rendahnya kualitas calon siswa anak usia dini dibahas pada bagian ketujuh pada pasal didasarkan pada suatu kenyataan bahwa selama ini 28 yang terdiri dari 6 ayat, intinya bahwa PAUD perhatian terhadap pendidikan anak usia dini masih meliputi semua pendidikan anak usia dini, apapun sangat minim . bentuknya, di manapun diselengarakan dan siapapun Landasan Keilmuan. yang menyelenggarakannya. PP No. 39 Tahun 1992 Berbagai penelitian yang dilakukan para ahli mengenai peran serta masyarakat dalam pendidikan tentang kualitas kehidupan manusia dimulai dari Binet- nasional . Simon hingga Gardner berkisar pada fokus yang sama Program pendidikan atau yaitu fungsi otak yag terkait dengan kecerdasan. Otak Education for All (EFA) yang telah ditandatangani pada yang secara fisik merupakan organ lembut di dalam waktu konperensi internasional di Dakkar, Senegal kepala memiliki peran sangat penting, selain sebagai tahun 2000, yang terdiri dari enam komitmen. Salah pusat sistem saraf juga berperan dalam menentukan satu butirnya bersepakat untuk " memperluas dan kualitas kecerdasan seseorang. Oleh memperbaiki keseluruhan perawatan dan pendidikan memacu anak usia dini, terutama bagi anak-anak yang sangat mengembangkan optimalisasi fungsi kerja otak dalam rawan dan kurang beruntung". untuk semua 8 para perkembangan ahli untuk kualitas terus sumber karena itu menggali daya dan manusia. Optimalisasi kecerdasan dimungkinkan apabila sejak 6 Muhammad Zuhaili, Al Islam Wa Asy Syabab, terjemahan Arum Titisari, Pentingnya Pendidikan Islam Sejak Dini, (Jakarta: AH. usia dini anak telah mendapatkan stimulasi yang tepat untuk perkembangan otak. Otak manusia terdiri dari dua belahan, kiri Ba’adillah Press, 2002), h. 36. 7 Undang-Undang Dasar 45 dan Amandemennya, (Surakarta: disambung oleh segumpal serabut yang disebut corpuss Sendang Ilmu,tt), h.25. 8 Napitupulu, Setrategi Pelayanan callasum. Belahan otak kiri berfungsi untuk berpikir dalam Bulletin PAUD, Direktorat rasional, analitis, berurutan, linier, saintifik seperti "Komitmen Pendidikan Untuk Semua", dan Pendidikan Anak Usia Dini, Depdiknas, Jakarta, 2002, h. 32 133 (left hemisphere) dan kanan (right hemisphere) yang membaca, bahasa, dan menghitung. Adapun belahan Prosiding Interdisciplinary Postgraduate Student Conference 1st Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PPs UMY) ISBN: 978-602-19568-2-3 otak kanan berfungsi untuk mengembangkan imajinasi berbeda, dan pemakaian sesuai dengan konsep). Dalam dan kreativitas. Bila pelaksanaan pembelajaran di PAUD konteksnya dengan penelitian ini, analisis konsep memberikan banyak pelajaran menulis, berhitung, dan dilakukan terhadap konsep tentang Pendidikan Anak membaca seperti yang dilaksanakan dewasa ini, akan Usia Dini yang akan dianalisis dari sudut pandang mengakibatkan fungsi imajinasi dan kreativitas pada pendidikan Islam. belahan otak kanan terabaikan. Pembebanan otak dengan pengetahuan latihan pendekatan analisis konsep dalam penelitian kualitatif non interaktif, langkah berlebihan pada belahan otak kiri, mengakibatkan anak penelitian ini dapat dideskripsikan sebagai berikut: mudah mengalami stress yang berdampak pada perilaku Pertama, menetapkan konsep yang akan diteliti, dalam negatif dalam perbuatannya. Tentu saja idealnya adalah hal ini peneliti menetapkan untuk menganalisis konsep mengolah dan mengembangkan seoptimal mungkin Pendidikan Anak Usia Dini dalam persfektif pendidikan agar mempunyai perlintasan yang baik antara kedua Islam. 9 dan halnya yang belahan otak tersebut. hafalan Sebagaimana Kedua, menelusuri dan mengindentifikasi Memang kecerdasan dapat bagaimana penggunaan konsep Pendidikan Anak Usia berkembang sepanjang rentang kehidupan manusia Dini dalam perspektif pendidikan Islam dalam literatur asalkan terus dikembangkan dan ditingkatkan. II. 10 pendidikan Islam yang dijadikan sebagai sumber pokok METODE PENELITIAN data penelitian. Ketiga, memaparkan pemahaman A. Metode dan Pendekatan Penelitian tentang konsep Pendidikan Anak Usia Dini dalam Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. perspektif pendidikan Islam yang terdapat dalam Jenis metode kualitatif yang digunakan adalah kualitatif literatur Ilmu Pendidikan Islam. Keempat, menganalisis non-interactive, yaitu penelitian terhadap konsep-konsep secara 16 melalui sebuah analisis dokumen . Dalam melakukan penelitian kualitatif non penggunaan dan pemaknaan yang sesungguhnya tentang konsep yang diteliti. peneliti Dalam proses analisis isi, peneliti berfokus mengidentifikasi, menstudi, dan kemudian mensintesa pada perbedaan dan persamaan pemaknaan terhadap data yang tersedia untuk memberikan pemahaman konsep Pendidikan Anak Usia Dini sebagaimana (understanding) diteliti. terdapat dalam literatur-literatur rujukan yang dijadikan Dokumen-dokumen dalam bentuk buku-buku tentang sebagai sumber data pokok dalam penelitian dan ilmu pendidikan Islam dijadikan sebagai sumber pokok membandingkan dengan sember-sumber sekunder atau primer dalam penelitian. serta pemahaman logika saintifik peneliti dengan pola tentang Pendekatan interaktif, kritis konsep penelitian yang kualitatif pikir induktif11 dan deduktif.12 non-interaktif yang dipilih dalam melakukan studi/ penelitian ini adalah analitical B. Sumber Data dan Objek Penelitian concept. Menurut Penelitian ini difokuskan untuk menganalisa McMilllan dan Schumacher sebuah analisis konsep beberapa objek penelitian, yang berupa buku-buku atau adalah:. a study that clarifies the meaning of a concept by describing the essential or generic meaning, the different meaning, and the appropriate usage of the concept17(suatu 11 Logika Induktif erat hubungannya dengan penarikan studi yang menjelaskan arti dari suatu konsep dengan kesimpulan dari kasus-kasus individual nyata menjadi kesimpulan yang menguraikan arti umum atau yang penting, arti yang bersifat umum. Penalaran induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup yang khas dan 9 Mansur, Diskursus Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Global Pustaka Utama, 2001), h. 74. 10 terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum. 12 Hartoyo, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, h. 7 16 Logika deduktif yaitu penalaran yang menurunkan James H. McMilllan dan Sally Schumacher, Research in pernyataan-pernyataan yang bersifat umum menjadi kasus yang Education: A Cconseptual introduction (New York: Longman, 2001), bersifat khusus, biasanya mempergunakan pola berpikir yang h. 38. dinamakan silogismus; disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah 17 Ibid., h. 506 kesimpulan. st 134 Prosiding Interdisciplinary Postgraduate Student Conference 1 Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PPs UMY) ISBN: 978-602-19568-2-3 kita-kitab yang berkaitan dengan pendidikan anak usia Berdasarkan dini;buku Jogjakarta, Ad-Dawa',2006. 1. 2. Theo Riyanto FIC dan Martin Handko FIC, 2004. Diponegoro,1992. Muhammad Ali Qutb, Aulāduna fi Dlau al-Islāmiyyah, Abu Bakar Bandung. Abdullah Nashih Ulwan, Tarbiyat al-Aulād fī 9. Bandung: Al Syarikat al-Tunisiyat li Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2005. Buku-buku tersebut dijadikan sebagai sumber Hakim, Bandung. Remaja Rosdakarya,1996. data, dan Memelihara Kelangsungan Hidup Anak Menurut penelitian Ajaran Islam, Jakarta: Kerjasama Dep. Agama, penambahan terhadap berbagai buku-buku yang MUI dan UNICEF,1987/1988. ditemukan dan sesuai dengan fokus pembahasan M. Nipan Abdul Halim, Anak Saleh Dambaan dalam penelitian ini. tentunya, terus seiring dilakukan dengan jalannya pencarian dan Selain melakukan penganalisaan terhadap Muhammad Nur Abdul Hafizh, Manhaj al buku-buku tersebut, juga akan dilakukan kajian Tarbiyyah al Nabawiyyah li al-thifl, terjemahan terhadap ayat-ayat dan hadis-hadis yang berkaitan Kuswandani ddk. Mendidik Anak Bersama dengan pendidikan anak usia dini dan pendidikan Rasulullah, Bandung: Al Bayan,1997. Islam secara umum. Muhammad Suwaid, Manhaj al-Tarbiyyah C. Tehnik Analisis Data Hasil Penelitian al-Nabawiyyah lit-Tifl, terjamahan Salafuddin Abu 8. Islam, 15. Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Keluarga, Jakarta: Mitra Pustaka, 2001. 7. Sunnah, al-Tauzi,1977. al-Islam, terjemahan Khalilulah Ahmas Masjkur 6. Pendidikan Mukmināt, Diponegoro,1988. 5. Al 14. Al Jamaly, Muhammad Fadhil, Nahwa Tarbiyah terjemahan Ihsan, dan 13. Abdurrahman An-Nahwali, Prinsip-Prinsip dan Metode Bahrum 4. Qur-an Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta, Grasindo, al-Tarbiyyati 3. Al Data penelitian ini dianalisis dengan Sayyid, Mendidik Anak Bersama Nabi Panduan mengunakan teknik analisis isi atau content analysis. Lengkap Pendidikan Anak Disertai Teladan Menurut Kehidupan Para Salaf, Solo, Pustaka Arafah, tiga 2003. menetapkan tema dan kata kunci yang dicari dalam Muhammad Zuhaili, Al-Islam wa al-Syabbab, dokumen yang akan diteliti dan dikaji, (2) memberi terjemahan Pentingnya makna atas tema dan kata kunci tersebut, dan (3) Pendidikan Islam Sejak Dini, Jakarta, H.A. melakukan interpretasi internal. Dalam konteks ini, Ba’adillah Press, 2002. seluruh informasi yang didapat ditetapkan sebagai data Husain Mazhahiri, Tarbiyyat al-Thifl fi al-Ru'yah yang masih harus diuji keabsahannya secara internal, al-Islāmiyyah, Abdillah dalam arti bahwa data tersebut tidak bertentangan Assegaf dan Miqdad Turhan,Pintar Mendidik dengan informasi lain yang terdapat dalam sumber yang Anak, Jakarta. Lentera Basritama,2003. sama. Arum Titisari, terjemahan Segaf Muhajir18, dalam melakukan analisis isi ada langkah yang ditempuh peneliti, yaitu: (1) 10. Jalaluddin, Mempersiapkan Anak Saleh Telaah Sesuai pendapat di atas, maka analisis data Terhadap Sunnah Rasul Allah SAW, Jakarta: penelitian ini dilakukan dengan mengikuti tiga langkah Rajagrafindo Persada,2000. berikut: 11. Sadik Sama'an. terjemahan Zakiah Athfalun Daradjat, al-Mauhubun, Anak yang Cemerlang, Jakarta. Bulan Bintang,1980. 12. Syekh Khalid ibn Abdurrahman al-'Akh, Pertama, menetapkan tema atau kata kunci. Dalam konteks penelitian ini tema atau kata kunci dimaksud berkenaan dengan informasi Pendidikan Anak Usia Dini dalam persfektif Pendidikan Islam. Tarbiyah al Abna' wa al Banat fi Dhau' al Qur-an wa al-Sunnah, terjemahan H. Muhammad Halabi Hamdi, Cara Islam Mendidikan Anak 18 (Jokjakarta: Rakesa Rasin, 1995), h. 90-94. st 135 lihat Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif Prosiding Interdisciplinary Postgraduate Student Conference 1 Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PPs UMY) ISBN: 978-602-19568-2-3 Kedua, setelah semua tema atau kata kunci Dalam pandangan Islam anak merupakan berhasil dikumpulkan, maka langkah selanjutnya adalah amanah di tangan kedua orang tuanya. Hatinya yang memberi makna terhadap tema atau kata kunci bersih merupakan permata yang berharga, lugu dan tersebut dengan cara mempelajari dan menelusuri bebas dari segala macam ukiran dan gambaran. Ukiran kandungan makna yang terdapat pada setiap tema atau berupa didikan yang baik akan tumbuh subur pada diri kata kunci untuk memperjelas keseluruhan pengertian, anak, sehingga ia akan berkembang dengan baik dan pesan atau informasi yang disampaikan, baik melalui sesuai ajaran Islam, dan pada akhirnya akan meraih statemen dalam kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Jika anak sejak dini buku-buku Ilmu Pendidikan Islam. Hal ini dimaksudkan dibisakan dan dididik dengan hal-hal yang baik dan untuk menemukan atau menangkap makna umum, diajarkan kebaikan kepadanya, ia akan tumbuh dan makna sebenarnya, dan makna yang tersirat dari suatu berkembang dengan baik dan akan memperoleh tema atau kata kunci. kebahagiaan serta terhindar dari kesengaraan/siksa baik atau pernyataan yang terdapat Ketiga, melakukan interpretasi internal, yaitu menguji keabsahan informasi tentang Pendidikan Anak Usia Dini yang berhasil diidentifikasi dalam hidupnya di dunia maupun di akhirat kelak. Hal ini senada dengan firman Allah: dari sumber-sumber dan data pokok dengan informasi lain yang secara keseluruhan terdapat dalam buku atau sumber data yang sama. Hal ini dimaksudkan agar data-data tentang Pendidikan Anak Usia Dini yang Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, berhasil diidentifikasi atau diperoleh peneliti dari peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka buku-buku yang distudi makna dan penggunaannya tidak yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; bertentangan secara internal dengan informasi lain yang penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, terdapat dalam sumber yang sama. Ini berarti bahwa yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang satu tema atau kata kunci dimaknai dengan makna yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu bersifat internal sehingga koherensi internalnya tetap mengerjakan apa yang diperintahkan.(At Tahrim: 6) terpelihara. B. Kurikulum dan Materi Pendidikan Anak Usia Dini dalam Perspektif Pendidikan Islam III. HASIL DAN PEMBAHASAN Ada berbagai bentuk kurikulum yang A. Dasar dan Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan oleh para ahli dalam pendidikan anak dalam Perspektif Pendidikan Islam usia Dalam pandangan Islam, segala sesuatu yang dini. Ada yang terpisah-pisah, yakni disebut kurikulum dengan Kurikulum mempunyai mata dilaksanakan, tentulah memiliki dasar hukum baik itu pelajaran yang tersendiri satu dengan lainnya tidak ada yang berasal dari dasar naqliyah maupun dasar aqliyah. kaitannya, karena Begitu juga halnya dengan pelaksanakan pendidikan mempunyai organisasi yang terintegrasikan. Ada pula pada anak usia dini. Berkaitan dengan pelaksanaan Kurikulum saling berkaitan, yakni antara masing-masing pendidikan anak usia dini, dapat dibaca firman Allah mata pelajaran ada keterkaitan, antara dua mata berikut ini: pelajaran masih ada kaitannya. Dengan demikian anak masing-masing mata pelajaran mendapat kesempatan untuk melihat keterkaitan antara mata pelajaran, sehingga anak masih dapat belajar mengintegrasikan walaupun hanya antara dua mata pelajaran. Artinya: "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut Kemudian ada pula yang dinamai dengan ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, Kurikuluim Terintegrasikan, dalam kurikulum ini anak dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan mendapat pengalaman luas, karena antara satu mata hati, agar kamu bersyukur". (An Nahl: 78) pelajaran dengan mata pelajaran lain saling berkaitan. 136 Prosiding Interdisciplinary Postgraduate Student Conference 1st Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PPs UMY) ISBN: 978-602-19568-2-3 Dalam kaitannya dengan materi pendidikan untuk anak ini, maka pendidikan melalui permainan merupakan usia dini, Ibnu Sina telah menyebutkan dalam bukunya satu yang berjudul As-Siyasah, ide-ide yang cemerlang dalam pendidikan anak usia dini. Tentu saja permainan yang mendidik anak. Dia menasihati agar dalam mendidik positif dan dapat mengembangkan intelektual dan anak dimulai dengan mengajarkannya al Qur’an kreativitas anak-anak. Bagi anak-anak usia balita, al-Karim yang merupakan persiapan fisik dan mental bermain dengan ibu tentu lebih banyak dampak untuk belajar positifnya karena lebih memperlancar komunikasi metode yang menarik diterapkan dalam antara keduanya, adalah teman terbaik bagi mereka.13 C. Metode Pendidikan Anak Usia Dini dalam 4. Mendidik dengan Targhib dan Tarhib Perspektif Pendidikan Islam Targhib adalah janji yang disertai dengan Untuk merealisasikan pelaksanaan kegiatan bujukan dan membuat senang terhadap sesuatu pendidikan pada anak usia dini serta guna mencapai maslahat, hasil yang menggembirakan, para pendidik hendaklah Sedangkan tarhib adalah ancaman dengan siksaan senantiasa mencari berbagai metode yang efektif, serta sebagai akibat melakukan dosa atau kesalahan yang mencari kaidah-kaidah pendidikan yang berpengaruh dilarang dalam mempersiapkan dan membantu pertumbuhan menjalankan kewajiban yang diperintahkan Allah.14 Ini anak usia dini, baik secara mental dan moral, spiritual merupakan metode pendidikan Islam yang didasarkan dan etos sosial. Dengan bersumberkan kepada Al Qur- atas fitrah yang diberikan Allah kepada manusia an dan hadis, ada beberapa metode pendidikan Islam kenikmatan, oleh Allah, atau atau kesenangan akibat lengah akhirat. dalam 5. Pujian dan Sanjungan yang dapat dan layak diterapkan pada kegiatan Tidak diragukan lagi, pujian terhadap anak pendidikan terhadap anak usia dini. Metode dimaksud mempunyai pengaruh yang sangat dominan terhadap adalah: dirinya, sehingga hal itu akan menggerakkan perasaan 1. Metode dengan Keteladanan Keteladanan dalam dan inderanya. Dengan demikian, seorang anak akan pendidikan Islam, bergegas meluruskan perilaku dan perbuatannya. merupakan metode yang berpengaruh dan terbukti Jiwanya akan menjadi riang dan juga senang dengan berhasil dalam mempersiapkan dan membentuk aspek pujian ini untuk kemudian semakin aktif. Rasulullah moral, spiritual, dan etos sosial anak sejak usia dini. Hal sebagai manusia yang mengerti tentang kejiwaan ini karena pendidik adalah figure terbaik dalam manusia pandangan anak didik yang tindak tanduknya dan sopan memberikan dampak positif terhadap jiwa anak, jiwanya santunnya, disadari atau tidak akan menjadi perhatian akan tergerak untuk menyambut dan melaksanakan anak-anak sekaligus ditirunya tugas yang diberikan kepadanya.15 2. Pendidikan dengan Latihan dan Pengamalan Dalam hal pendidikan melalui telah mengingatkan akan pujian yang 6. Menanamkan Kebiasaan yang Baik latihan Dalam usaha memberikan pendidikan dan pengamalan, Rasulullah SAW, sebagai pendidik Islam membantu perkembangan anak yang telah pengembangan kecerdasan dan keterampilan, perlu juga menerapkan metode ini dan ternyata memberikan hasil sejak dini ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang positif. yang menggembirakan bagi perkembangan Islam di Pendidikan dengan mengajarkan dan pembiasaan adalah kalangan sahabat. Dalam banyak hal, Rasul senantiasa pilar terkuat untuk pendidikan anak usia dini, dan mengajarkannya dengan disertai latihan pengamalannya, metode paling efektif dalam membentuk iman anak dan di antaranya; tatacara bersuci, berwudhu, melaksanakan meluruskan akhlaknya, sebab metode ini berlandasakan pertama dan utama sesungguhnya usia dini, selain şalat, berhaji dan berpuasa. 3. Mendidik melalui permainan, nyanyian, dan cerita Sesuai dengan pertumbuhannya, anak usia 13 Irawati Istadi, Mendidik Dengan Cinta, (Bekasi: Pustaka Inti, 2006), h. 130. dini memang lagi gemar-gemarnya melakukan berbagai 14 An-Nahlawi, Prinsip-Prinsip dan Metode…, h. 412 permainan yang menarik bagi dirinya. Berkaitan dengan 15 Suwaid, Manhaj at-Tarbiyyah…, h. 520. st 137 Prosiding Interdisciplinary Postgraduate Student Conference 1 Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PPs UMY) ISBN: 978-602-19568-2-3 pada pengikutsertaan. Tidak diragukan lagi, mendidik 3. Penugasan (project) merupakan tugas yang harus dengan cara pembiasaan anak sejak dini adalah paling dikerjakan anak yang memerlukan waktu yang menjamin untuk mendatangkan hasil positif, sedangkan relativ lama dalam mengerjakannya, misalnya mendidik dan melatih setelah dewasa sangat sukar melakukan percobaan menanam biji. 16 untuk mencapai kesempurnaan . 4. Hasil karya (product) merupakan hasil kerja anak setelah melakukan suatu kegiatan.20 D. Evaluasi Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini Rangkaian akhir dari suatu proses pendidikan Seluruh kegiatan evaluasi yang dilakukan dalam pendidikan anak usia dini adalah untuk anak usia dini adalah evaluasi atau penilaian. Evaluasi mengetahui perkembangan anak didik, yang mencakup merupakan suatu kegiatan untuk menentukan taraf dua kemajuan suatu pekerjaan di dalam aspek utama yaitu aspek pembiasan dan proses kemampuan dasar. Pada aspek pembiasaan, penilaian pendidikan. 17 Dalam pendidikan Islam, termasuk juga meliputi tentang perkembangan moral dan nilai-nilai pendidikan anak usia dini, evaluasi merupakan salah agama, social, emosional dan kemandirian. Sedangkan satu komponen penting dari sistem pendidikan Islam pada aspek kemampuan dasar penilaiannya meliputi; yang harus dilakukan secara sistematis dan terencana kemampuan sebagai alat untuk mengukur keberhasilan atau target kemampuan fisik/motorik, dan kemampuan seni. berbahasa, kemampuan kognitif, 21 yang akan dicapai dalam proses pendidikan dan proses pembelajaran. 18 Dalam ruang lingkup terbatas, IV. KESIMPULAN evaluasi dilakukan dalam rangka mengetahui tingkat Dari pembahasan dalam bab terdahulu, keberhasilan pendidikan dalam menyampaikan materi dapat disimpulkan bahwa: pendidikan kepada peserta didik. Sedangkan dalam 1. Dasar pendidikan anak usia dini adalah ajaran Islam lingkup yang lebih luas, evaluasi dilakukan untuk yang bersumber pada Al Qur-an dan hadis terutama mengetahui tingkat keberhasilan dan kelemahan suatu tentang adanya kewajiban menuntut ilmu bagi setiap proses pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan individu Muslim laki-laki perempuan, anak-anak yang dicita-citakan. 19 Beberapa maupun alat penilaian yang dewasa. Sedangkan tujuannya adalah dapat memelihara fitrah anak agar menjadi jiwa yang fitrah digunakan untuk memperoleh gambaran perkembangan sesuai ajaran Islam dan akan membawa anak pada kemampuan dan perilaku anak, antara lain adalah: kehidupan yang diridhoi Allah, bahagia di dunia dan 1. Portofolio yaitu penilaian berdasarkan kumpulan hasil kerja anak yang dapat menggambarkan di akhirat. 2. Materi atau kurikulum yang harus diberikan pada sejauhmana keterampilan anak berkembang. anak usia dini adalah materi dasar-dasar ajaran 2. Unjuk kerja (performance) merupakan penilaian Islam; seperti mengenal Allah, Rasul dan Kitab-Nya, yang menuntut anak untuk melakukan tugas belajar bersuci (thaharah), belajar sholat, belajar dalam bentuk perbuatan yang dapat diamati, membaca Al misalnya menyanyi, olahraga, atau karimah, serta pelajaran umum lainnya yang memperagakan sesuatu perbuatan; seperti cara berguna bagi perkembangan dan kehidupan anak di menggosok gigi, cara beristinja, cara berwudhu’ masa anak-anak maupun masa dewasanya kelak. praktik Qur-an, dan pelajaran akhlakul dan sedikit tentang gerakan dalam sholat. 16 20 Ulwan, Pedoman Pendidikan…, jilid 2, h. 64. 17 Ramayulius, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2006), h. 223. Taman Kanak-Kanak dan Raudhatul Athfal, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2003), h. 13. 18 Ibid., h. 220. 19 Al-Rasyidin dkk, Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis Filsafat Pendidikan Islam, h. 77. 21 Lihat pada buku Laporan Perkembangan Anak Didik Taman Kanak-Kanak, yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, tahun 2007. st 138 Boediono, ed. Standar Kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini Prosiding Interdisciplinary Postgraduate Student Conference 1 Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PPs UMY) ISBN: 978-602-19568-2-3 3. Metode pengajaran yang dapat diterapkan dalam Pendidikan Islam Sejak Dini, Jakarta: AH. pendidikan anak usia dini; antara lain adalah metode Ba’adillah Press, keteladanan, pembiasaan, latihan, permainan, nyayian, Napitupulu, 2002."Komitmen dan Setrategi Pelayanan dan cerita (kisah-kisah), targhib dan tarhib, serta Pendidikan Untuk Semua", dalam Bulletin dengan cara pemberian pujian, sanjungan dan hadiah PAUD, Direktorat Pendidikan Anak Usia atau penghargaan kepada anak. Dini, Depdiknas, Jakarta, 4. Evaluasi terhadap pendidikan anak usia dini dapat Noeng Muhadjir, 1995.Metodologi Penelitian Kualitatif. dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan Jokjakarta: Rakesa Rasin anekdot. Dengan menggunakan alat-alat evaluasi Ramayulius, 2006. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam seperti; portofolio, unjuk kerja (performance), Mulia, penugasan (project), dan hasil karya (product). DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmadi. 1991. Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta Al-Rasyidin dkk, Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis Filsafat Pendidikan Islam, Boediono, ed.2003. Standar Kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini Taman Kanak-Kanak dan Raudhatul Athfal, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Fasli Jalal, "Peran Pendidikan Non Formal dalam Pembangunan Manusia Indonesia yang Cerdas Dan Bermutu" , dalam Seminar Sosialisasi Nasional Pendidikan Non Formal, Universitas Negeri Yogyakarta Hartoyo, 2004. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Materi Tutor dan Pengelola Pendidikan Anak Usia Dini, di BPPLSP Regional III Jawa tengah,2004 Imam al-Hafidz Abi ‘Abbas Muhammad ibn ‘Isa ibn Saurah at-Tirmiżi, Sunan at-Tirmiżi al-Jami’us Şahih, juz 3, Semarang: Toha Putra,tt, James H. McMilllan dan Sally Schumacher, 2001.Research in Education: A Cconseptual introduction New York: Longman M. Athiyah Al Abrasy, 1969.at-Tarbiyah al-Islāmiyah wa Falasatuhā, TTp: ’Isa al-Bābi al-Jalabī wa syirkāhu Mansur,2001. Diskursus Pendidikan Islam, Yogyakarta: Global Pustaka Utama Mansur, 2005.Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2005 Muhammad Zuhaili, 2001.Al Islam Wa Asy Syabab, terjemahan 139 Arum Titisari, Pentingnya Prosiding Interdisciplinary Postgraduate Student Conference 1st Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PPs UMY) ISBN: 978-602-19568-2-3