pendidikan anak usia dini dalam perspektif pendidikan islam

advertisement
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN
ISLAM
Lis Yulianti Syafrida Siregar
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Padangsidimpuan
Email: [email protected]
Abstrak-Untuk mengetahui bagaimana keterlibatan
dapat diterapkan dalam pendidikan anak usia dini;
para
mengkaji
antara lain adalah metode keteladanan, pembiasaan,
pendidikan anak usia dini, maka dipandang perlu
latihan, permainan, nyanyian, dan cerita. Evaluasi
dilakukan penelitian yang berjudul “Pendidikan Anak
terhadap pendidikan anak usia dini dapat dilakukan
Usia
melalui pengamatan dan pencatatan anekdot
pakar
Dini
Penelitian
pendidikan
Dalam
ini
Islam
Perspektif
bertujuan,
dalam
Pendidikan
untuk
Islam”.
melakukan
Kata kunci: Pendidikan, Anak Usia Dini,
penganalisaan terhadap berbagai aspek pendidikan
Perspektif, Islam
anak usia dini, terutama dalam pendekatan atau
kajian pendidikan Islam, sekaligus untuk mengetahui
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
konsep pendidikan anak usia dini dalam perspektif
Ditinjau
pendidikan Islam, khususnya yang berkaitan dengan
dari
struktur
keluarga,
anak
dasar dan tujuannya, kurikulum/materi, metode
merupakan bagian tidak terpisahkan dari sebuah
pendidikannya, dan evaluasinya
keluarga, karena hubungan pokok dalam sebuah
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
keluarga adalah antara suami, isteri dan orangtua
terhadap
dengan anak. Anak merupakan amanah di tangan kedua
konsep-konsep melalui sebuah analisis dokumen.
orangtuanya, hatinya yang bersih merupakan permata
Pendekatan penelitian kualitatif non-interaktif yang
yang berharga, lugu dan bebas dari segala macam ukiran
dipilih dalam melakukan studi/penelitian ini adalah
dan gambaran. Anak lahir dalam pemeliharaan orangtua
analiticial concept. Penelitian ini difokuskan untuk
dan dibesarkan di dalam keluarga. Orangtua tanpa ada
menganalisa beberapa objek penelitian, yang berupa
yang memerintah langsung memikul tugas sebagai
buku-buku atau kitab-kitab yang berkaitan dengan
pendidik, baik bersifat sebagai pemelihara, sebagai
pendidikan anak usia dini dan pendidikan Islam. Data
pengasuh, sebagai
penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik
maupun
non-interactive
yaitu
penelitian
sebagai
anak-anaknya.
analisis isi atau content analysis.
pembimbing, sebagai
guru
dan
pemimpin
pembina
terhadap
1
Pendidikan anak usia didasarkan pada ajaran
Sementara itu, jika ditinjau dari sudut psikologi
Islam yang bersumber pada Al-qur’an dan Hadis
perkembangan anak, masa anak merupakan satu fase
terutama tentang adanya kewajiban menuntut ilmu
yang harus dilalui setiap individu manusia untuk sampai
bagi setiap individu. Sedangkan tujuannya adalah
ke fase kedewasaannya. Para sarjana ilmu jiwa anak
memelihara fitrah anak agar menjadi jiwa yang fitrah
membagi periode perkembangan anak pada beberapa
sesuai dengan ajaran Islam dan akan membawa anak
fase dengan pertimbangan yang berbeda-beda, sehingga
pada kehidupan yang diridhoi Allah, bahagia di dunia
tidak ditemukan adanya kesepakatan di kalangan
dan di akhirat. Materi atau kurikulum yang harus
diberikan
pada
anak
usia
dini
adalah
materi
dasar-dasar ajaran Islam. Metode pengajaran yang
1
Cipta,1991), h.177
st
130
Abu Ahmadi. Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rineka
Prosiding Interdisciplinary Postgraduate Student Conference 1
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PPs UMY)
ISBN: 978-602-19568-2-3
mereka tentang pembagian fase-fase perkembangan
yang menyalah, tetapi dalam banyak hal bertentangan
anak.
dengan
Satu bentuk nyata perhatian
terhadap
perkembangan
berbagai
pendidikan
anak
sejak
adalah
usia
konsepsi
Islam.
Bila
kondisi
demikian
orangtua
dibiarkan, maka lambat laun, pendidikan anak-anak
pemberian
Muslim akan jauh dari konsepsi Islam. Untuk itu, studi
dini
kepada
atau kajian tentang Pendidikan Anak Usia Dini dari
anak-anaknya. Dalam hal ini orangtua, baik ibu atau
perspektif Islam merupakan sebuah kebutuhan atau
ayah atau bahkan orang dewasa yang ada di sekitar
keharusan
pertumbuhan dan perkembangan anak, berkompeten
bagaimana keterlibatan para pakar ilmu pendidikan
memberikan pendidikan sejak awal perkembangannya
Islam dalam mengkaji pendidikan anak usia dini, maka
dan inilah yang dewasa ini lebih dikenal dengan istilah
dipandang perlu dilakukan penelitian yang berjudul
"pendidikan anak usia dini".
"Pendidikan Anak Usian Dini dalam Perspektif Pendidikan
Adapun yang dimaksud dengan anak usia dini
Islam".
yang
Dalam
mutlak.
penelitian
Untuk
ini,
akan
mengetahui
dilakukan
adalah kelompok usia manusia yang berusia 0-6 tahun,
penganalisaan terhadap berbagai aspek pendidikan
yakni kelompok anak yang berada dalam proses
anak usia dini, terutama dalam pendekatan atau kajian
pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik,
pendidikan Islam.
dalam
arti
memiliki
pola
pertumbuhan
dan
B. Rumusan Masalah
perkembangan (koordinasi motorik halus dan kasar),
Berdasarkan latar belakang masalah di atas,
intelegensi (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi,
maka yang menjadi permasalahan pokok dalam
dan kecerdasan spiritual), sosial emosional (sikap dan
penelitian ini adalah: Bagaimana pendidikan anak usia
perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi yang
dini dalam perspektif pendidikan Islam?. Bila dirinci,
khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan
maka masalah pokok penelitian ini dapat dirumuskan
perkembangan
sebagai berikut:
anak.
Pertumbuhan
dan
perkembangan anak usia dini terbagi dalam tiga
1.
Bagaimana dasar dan tujuan pelaksanaan
tahapan, yaitu (a) masa bayi lahir sampai usia 12 bulan,
pendidikan anak usia dini dalam pendidikan
(b) masa toddler (batita) usia 1 – 3 tahun, (c) masa
Islam?
prasekolah usia 3-6 tahun, (d) masa kelas awal SD usia
2.
6 -8 tahun. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia
dini perlu diarahkan pada peletakan dasar-dasar yang
Bagaimana kurikulum/materi pendidikan anak
usia dini dalam pendidikan Islam?
3.
Bagaimana
pendekatan
dan
metode
tepat bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia
pendidikan anak usia dini dalam pendidikan
seutuhnya, yaitu pertumbuhan dan perkembangan fisik,
Islam?
daya pikir, daya cipta, sosial emosional, bahasa dan
4.
komunikasi yang seimbang sebagai dasar pembentukan
pribadi yang utuh.
2
Bagaimana evalusi terhadap pendidikan anak
usia dini dilakukan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Selama ini, studi-studi atau kajian tentang
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk
pendidikan anak usia dini, umumnya dilakukan dalam
mengetahui konsep pendidikan anak usia dini dalam
konteks
perspektif pendidikan Islam, khususnya yang berkaitan
pendidikan
mengadopsi
secara
teori-teori
umum,
pendidikan
khususnya
dari
Barat.
dengan dasar dan tujuannya, kurikulum/materi, dan
Karenanya tidak mengherankan jika di kalangan
pendekatan serta metode pendidikannya. Sedangkan
masyarakat Muslim Indonesia, informasi tentang
secara rinci penelitian tesis ini bertujuan untuk
pendidikan anak usia dini lebih banyak dikonsumsi
mencari jawaban tentang masalah-masalah pokok di
dari ide, pemikiran, atau teori-teori Barat. Meskipun
atas, yaitu:
tidak semua ide, pemikiran dan teori-teori tersebut
1.
Mengetahui dasar dan tujuan pendidikan anak
usia dini dalam pendidikan Islam.
2
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar,2005), h.88.
131
Prosiding Interdisciplinary Postgraduate Student Conference 1st
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PPs UMY)
ISBN: 978-602-19568-2-3
2.
Mengetahui kurikulum/materi yang diberikan
agar
pada
pendidikan lebih lanjut.4
pendidikan
anak
usia
dini
dalam
anak
pendidikan Islam.
3.
4.
memiliki
kesiapan
dalam
memasuki
Pelaksanaan pendidikan anak usia dini tentu
Mengetahui pendekatan dan metode apa saja
memiliki dasar yang dijadikan sebagai landasannya; yaitu
yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan
landasan agama Islam, landasan yuridis, landasan
pendidikan anak usia dini, terutama menurut
empiris, dan landasan keilmuan.
pedidikan Islam.
Landasan Agama Islam
Mengetahui bentuk evaluasi pendidikan anak
usia dini dalam pendidikan Islam
Dengan
orang tua, yang harus dijaga dan dirawat, anak dititipkan
penelitian
Allah di tangan orang tuanya selama beberapa waktu,
tersebut, diharapkan hasil penelitian ini memberikan
baik lama maupun sebentar, agar mereka merawat hak
manfaat secara signifikan dan berguna bagi berbagai
(kepunyaan)
pihak terutama:
mengarahkannya pada syari’at dan hukum-hukumNya.
1.
Untuk
tercapainya
Dalam Islam anak adalah amanah di tangan
menambah
tujuan
perbendaharaan
3.
dan
menjaganya,
serta
dan
Inilah hak anak terhadap kedua orang tuanya, atau
wawasan ilmu pengetahuan Islam bagi generasi
sebaliknya merupakan kewajiban orang tua terhadap
Islam berikutnya, terutama dalam bidang
anaknya yang harus dipenuhi.
pendidikan anak usia dini dalam perspektif
2.
Allah
Kedua orang tua memikul tanggung jawab
pendidikan Islam.
yang besar terhadap perilaku anak-anak mereka , orang
Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi
tua juga memegang tanggung jawab utama untuk
praktisi pendidikan Islam dewasa ini, terutama
mendidik,
dalam
mengarahkan anak-anak mereka kepada jalan yang
hal
yang
berhubungan
dengan
mempersiapkan,
serta
membudayakan
pelaksanaan pendidikan anak usia dini yang
dicintai
diridhai Allah.
sesuai dengan pandangan pendidikan Islam.
menegaskan
Menjadi bahan rujukan bagi para peneliti yang
terhadap anak-anaknya dalam sabdanya:
tentang
tanggung
Rasulullah
jawab
orang
dan
telah
tua
berminat meneliti persoalan yang berkaitan
pendidikan kepada anak-anak dan dilaksanakan pada
َ ‫ِد حي ََّّ َحدَّثََََ َلي‬
‫بدح َّ َ َحدَّثََََ ت َ ث دَّ ت‬
َ ‫َحدَّثََََ ُتت َ بيََدةت ببدست‬
‫ث‬
‫دح َحدَّثََََ الثث بيد ت‬
‫َد ب‬
‫َ ب‬
‫َ ب‬
‫هددث ث ت‬
َ ‫دس َت َ َدر‬
َ ‫دس َد ح َّع‬
َ ‫دح‬
َ ‫دَّ ح‬
‫دس ا ببد ح‬
‫دس الَثَح ى‬
َّ ‫ببدست تُ ب د‬
‫و‬
‫و‬
َ
َ
‫ث‬
‫َ ب‬
‫دددس َُ حَيثتحددد حو‬
َ ‫ِدددث ََّ ثدددوت َُددد كَ َر عتثَتددد بَّ َُاََّ ََعتثَتددد بَّ َ َّبددد ت َك‬
َ ََ ‫َثَيبددد حو‬
َ
َ‫َد بَ تَ بَّ ََ بال َ بدر َِ ت َُا حَيَدة‬
َ
َ
‫… ََ ث‬
َ ‫دل بَ بيتحد حو ََْتد َ َ َّبد ت َك‬
‫َثد بْ ح‬
َ ََّ‫الر تج تل َُا‬
5
َ
َ
َ
‫ب‬
‫ت‬
… َّ‫ََ تَ ب‬
‫َثَ بَ بي ح‬
َ ‫حَّ َ بَّ لة‬
َ
َ ََْ ‫ت بَ ب حث ََ ََ ََل حَّ حه‬
Artinya: Setiap kamu adalah pemimpin dan
saat anak masih berada pada fase usia pra sekolah (0 – 6
bertanggung jawab terhadap kepemimpinannya, dan
tahun), inilah yang dalam istilah pendidikan Islam
seorang
disebut dengan
‫ التربية‬yaitu pendidikan yang
keluarganya dan dianya bertanggung jawab atas yang
diberikan kepada anak-anak usia 0-6 tahun. Lebih jelas
dipimpinnya, dan seorang perempuan (isteri) adalah
lagi pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya
pemimpin di rumah suami dan anak-anaknya dan ia
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
bertanggung jawab terhadap kepemimpinannya.(HR.
sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
Bukhari, Muslim, dan Tirmizi)
dengan pendidikan anak usia dini dalam
perspektif pendidikan Islam.
D. Kajian Pustaka
Secara sederhana pendidikan anak usia dini
adalah upaya orang dewasa untuk
3
‫الطف ل‬
memberikan
laki-laki
(suami)
adalah
pemimpin
atas
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
4
Boediono,ed., Standar Kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini
Taman Kanak-Kanak dan Raudhatul Athfal, (Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional, 2003), h. 6.
5
3
M. Athiyah Al Abrasy, at-Tarbiyah al-Islāmiyah wa Falasatuhā,
(TTp: ’Isa al-Bābi al-Jalabī wa syirkāhu,1969), h. 163.
at-Tirmiżi, Sunan at-Tirmiżi al-Jami’us Şahih, juz 3, (Semarang: Toha
Putra,tt,) .h. 124.
st
132
Imam al-Hafidz Abi ‘Abbas Muhammad ibn ‘Isa ibn Saurah
Prosiding Interdisciplinary Postgraduate Student Conference 1
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PPs UMY)
ISBN: 978-602-19568-2-3
Dalam hadis di atas Rasulullah memikulkan
Landasan Empiris,
tanggung jawab pendidikan anak secara utuh kepada
Dilihat dari segi pemerataan kesempatan
kedua orang tuanya. Tanggung jawab orang tua terhadap
memperoleh pendidikan di Indonesia baik melalui jalur
anak-anaknya, harus direalisasikan secepatnya dan
pendidikan sekolah maupun pendidikan luar sekolah
secara optimal dimulai sejak anak lahir (dalam usia dini)
menunjukkan bahwa anak usia dini yang memperoleh
dan harus dilaksanakan dengan landasan Iman yang
pelayanan pendidikan prasekolah masih sangat rendah .
sempurna dan akidah yang benar, syari’at dan moral
Rendahnya
Islami, sekaligus akhlak yang utama.
6
tingkat
partisipasi
anak
mengikuti
pendidikan anak usia dini berdampak pada rendahnya
Landasan Yuridis,
kualitas sumber daya manusia Indonesia. Menurut
Landasan yuridis (hukum) yang berkaitan
laporan UNDP tentang Human Developent index (HDI)
dengan pentingnya pendidikan anak usia dini dapat
pada tahun 2002 Indonesia menempati peringkat 110
ditemukan dalam amandemen UUD 1945 pasal 28 b
dari 173 negara, jauh dibawah negara ASEAN lainnya
ayat 2, yang menyebutkan: "Setiap anak berhak atas
seperti Malaysia (59), Philipina (77), Thailand(70),
kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta
bahkan peringkat Indonesia berada dibawah Vietnam,
berhak
atas
7
perlindungan
diskriminasi" .
dari
Pemerintah
kekerasan
Indonesia
juga
dan
Berdasarkan hasil studi
"kemampuan
telah
mambaca" siswa tingkat SD yang dilaksanakan oleh
menandatangani Konvensi Hak anak Melalui Keppres
Internasional Education Achievement (IEA) diketahui
No 36 Tahun 1990 yang mengandung kewajiban Negara
bahwa kualitas siswa SD di Indonesia berada diurutan
untuk pemenuhan hak anak. Secara khusus pemerintah
38 dari 39 negara Rendahnya kualitas pendidikan itu
juga telah mengeluarkan UU No. 20 Tahun 2003
antara lain dipengaruhi oleh input, terutama calon
tentang Sistem Pendidikan Nasional, dimana pendidikan
siswa sebagai raw input. Rendahnya kualitas calon siswa
anak usia dini dibahas pada bagian ketujuh pada pasal
didasarkan pada suatu kenyataan bahwa selama ini
28 yang terdiri dari 6 ayat, intinya bahwa PAUD
perhatian terhadap pendidikan anak usia dini masih
meliputi semua pendidikan anak usia dini, apapun
sangat minim .
bentuknya, di manapun diselengarakan dan siapapun
Landasan Keilmuan.
yang menyelenggarakannya. PP No. 39 Tahun 1992
Berbagai penelitian yang dilakukan para ahli
mengenai peran serta masyarakat dalam pendidikan
tentang kualitas kehidupan manusia dimulai dari Binet-
nasional .
Simon hingga Gardner berkisar pada fokus yang sama
Program
pendidikan
atau
yaitu fungsi otak yag terkait dengan kecerdasan. Otak
Education for All (EFA) yang telah ditandatangani pada
yang secara fisik merupakan organ lembut di dalam
waktu konperensi internasional di Dakkar, Senegal
kepala memiliki peran sangat penting, selain sebagai
tahun 2000, yang terdiri dari enam komitmen. Salah
pusat sistem saraf juga berperan dalam menentukan
satu butirnya bersepakat untuk " memperluas dan
kualitas kecerdasan seseorang. Oleh
memperbaiki keseluruhan perawatan dan pendidikan
memacu
anak usia dini, terutama bagi anak-anak yang sangat
mengembangkan optimalisasi fungsi kerja otak dalam
rawan dan kurang beruntung".
untuk
semua
8
para
perkembangan
ahli
untuk
kualitas
terus
sumber
karena itu
menggali
daya
dan
manusia.
Optimalisasi kecerdasan dimungkinkan apabila sejak
6
Muhammad Zuhaili, Al Islam Wa Asy Syabab, terjemahan
Arum Titisari, Pentingnya Pendidikan Islam Sejak Dini, (Jakarta: AH.
usia dini anak telah mendapatkan stimulasi yang tepat
untuk perkembangan otak.
Otak manusia terdiri dari dua belahan, kiri
Ba’adillah Press, 2002), h. 36.
7
Undang-Undang Dasar 45 dan Amandemennya, (Surakarta:
disambung oleh segumpal serabut yang disebut corpuss
Sendang Ilmu,tt), h.25.
8
Napitupulu,
Setrategi
Pelayanan
callasum. Belahan otak kiri berfungsi untuk berpikir
dalam Bulletin PAUD,
Direktorat
rasional, analitis, berurutan, linier, saintifik seperti
"Komitmen
Pendidikan Untuk Semua",
dan
Pendidikan Anak Usia Dini, Depdiknas, Jakarta, 2002, h. 32
133
(left hemisphere) dan kanan (right hemisphere) yang
membaca, bahasa, dan menghitung. Adapun belahan
Prosiding Interdisciplinary Postgraduate Student Conference 1st
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PPs UMY)
ISBN: 978-602-19568-2-3
otak kanan berfungsi untuk mengembangkan imajinasi
berbeda, dan pemakaian sesuai dengan konsep). Dalam
dan kreativitas. Bila pelaksanaan pembelajaran di PAUD
konteksnya dengan penelitian ini, analisis konsep
memberikan banyak pelajaran menulis, berhitung, dan
dilakukan terhadap konsep tentang Pendidikan Anak
membaca seperti yang dilaksanakan dewasa ini, akan
Usia Dini yang akan dianalisis dari sudut pandang
mengakibatkan fungsi imajinasi dan kreativitas pada
pendidikan Islam.
belahan otak kanan terabaikan. Pembebanan otak
dengan
pengetahuan
latihan
pendekatan
analisis
konsep dalam penelitian kualitatif non interaktif, langkah
berlebihan pada belahan otak kiri, mengakibatkan anak
penelitian ini dapat dideskripsikan sebagai berikut:
mudah mengalami stress yang berdampak pada perilaku
Pertama, menetapkan konsep yang akan diteliti, dalam
negatif dalam perbuatannya. Tentu saja idealnya adalah
hal ini peneliti menetapkan untuk menganalisis konsep
mengolah dan mengembangkan seoptimal mungkin
Pendidikan Anak Usia Dini dalam persfektif pendidikan
agar mempunyai perlintasan yang baik antara kedua
Islam.
9
dan
halnya
yang
belahan otak tersebut.
hafalan
Sebagaimana
Kedua,
menelusuri
dan
mengindentifikasi
Memang kecerdasan dapat
bagaimana penggunaan konsep Pendidikan Anak Usia
berkembang sepanjang rentang kehidupan manusia
Dini dalam perspektif pendidikan Islam dalam literatur
asalkan terus dikembangkan dan ditingkatkan.
II.
10
pendidikan Islam yang dijadikan sebagai sumber pokok
METODE PENELITIAN
data
penelitian. Ketiga, memaparkan
pemahaman
A. Metode dan Pendekatan Penelitian
tentang konsep Pendidikan Anak Usia Dini dalam
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif.
perspektif pendidikan Islam yang terdapat dalam
Jenis metode kualitatif yang digunakan adalah kualitatif
literatur Ilmu Pendidikan Islam. Keempat, menganalisis
non-interactive, yaitu penelitian terhadap konsep-konsep
secara
16
melalui sebuah analisis dokumen . Dalam melakukan
penelitian
kualitatif
non
penggunaan
dan
pemaknaan
yang
sesungguhnya tentang konsep yang diteliti.
peneliti
Dalam proses analisis isi, peneliti berfokus
mengidentifikasi, menstudi, dan kemudian mensintesa
pada perbedaan dan persamaan pemaknaan terhadap
data yang tersedia untuk memberikan pemahaman
konsep Pendidikan Anak Usia Dini sebagaimana
(understanding)
diteliti.
terdapat dalam literatur-literatur rujukan yang dijadikan
Dokumen-dokumen dalam bentuk buku-buku tentang
sebagai sumber data pokok dalam penelitian dan
ilmu pendidikan Islam dijadikan sebagai sumber pokok
membandingkan dengan sember-sumber sekunder
atau primer dalam penelitian.
serta pemahaman logika saintifik peneliti dengan pola
tentang
Pendekatan
interaktif,
kritis
konsep
penelitian
yang
kualitatif
pikir induktif11 dan deduktif.12
non-interaktif yang dipilih dalam melakukan studi/
penelitian
ini
adalah
analitical
B. Sumber Data dan Objek Penelitian
concept. Menurut
Penelitian ini difokuskan untuk menganalisa
McMilllan dan Schumacher sebuah analisis konsep
beberapa objek penelitian, yang berupa buku-buku atau
adalah:. a study that clarifies the meaning of a concept by
describing the essential or generic meaning, the different
meaning, and the appropriate usage of the concept17(suatu
11
Logika Induktif erat hubungannya dengan penarikan
studi yang menjelaskan arti dari suatu konsep dengan
kesimpulan dari kasus-kasus individual nyata menjadi kesimpulan yang
menguraikan arti umum atau yang penting, arti yang
bersifat umum. Penalaran induktif dimulai dengan mengemukakan
pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup yang khas dan
9
Mansur, Diskursus Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Global
Pustaka Utama, 2001), h. 74.
10
terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan
pernyataan yang bersifat umum.
12
Hartoyo, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, h. 7
16
Logika deduktif
yaitu penalaran yang menurunkan
James H. McMilllan dan Sally Schumacher, Research in
pernyataan-pernyataan yang bersifat umum menjadi kasus yang
Education: A Cconseptual introduction (New York: Longman, 2001),
bersifat khusus, biasanya mempergunakan pola berpikir yang
h. 38.
dinamakan silogismus; disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah
17
Ibid., h. 506
kesimpulan.
st
134
Prosiding Interdisciplinary Postgraduate Student Conference 1
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PPs UMY)
ISBN: 978-602-19568-2-3
kita-kitab yang berkaitan dengan pendidikan anak usia
Berdasarkan
dini;buku
Jogjakarta, Ad-Dawa',2006.
1.
2.
Theo Riyanto FIC dan Martin Handko FIC,
2004.
Diponegoro,1992.
Muhammad Ali Qutb, Aulāduna fi Dlau
al-Islāmiyyah,
Abu
Bakar
Bandung.
Abdullah Nashih Ulwan, Tarbiyat al-Aulād fī
9.
Bandung:
Al
Syarikat
al-Tunisiyat
li
Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2005.
Buku-buku tersebut dijadikan sebagai sumber
Hakim, Bandung. Remaja Rosdakarya,1996.
data,
dan
Memelihara Kelangsungan Hidup Anak Menurut
penelitian
Ajaran Islam, Jakarta: Kerjasama Dep. Agama,
penambahan terhadap berbagai buku-buku yang
MUI dan UNICEF,1987/1988.
ditemukan dan sesuai dengan fokus pembahasan
M. Nipan Abdul Halim, Anak Saleh Dambaan
dalam penelitian ini.
tentunya,
terus
seiring
dilakukan
dengan
jalannya
pencarian
dan
Selain melakukan penganalisaan terhadap
Muhammad Nur Abdul Hafizh, Manhaj al
buku-buku tersebut, juga akan dilakukan kajian
Tarbiyyah al Nabawiyyah li al-thifl, terjemahan
terhadap ayat-ayat dan hadis-hadis yang berkaitan
Kuswandani ddk. Mendidik Anak Bersama
dengan pendidikan anak usia dini dan pendidikan
Rasulullah, Bandung: Al Bayan,1997.
Islam secara umum.
Muhammad
Suwaid,
Manhaj
al-Tarbiyyah
C. Tehnik Analisis Data Hasil Penelitian
al-Nabawiyyah lit-Tifl, terjamahan Salafuddin Abu
8.
Islam,
15. Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam,
Keluarga, Jakarta: Mitra Pustaka, 2001.
7.
Sunnah,
al-Tauzi,1977.
al-Islam, terjemahan Khalilulah Ahmas Masjkur
6.
Pendidikan
Mukmināt,
Diponegoro,1988.
5.
Al
14. Al Jamaly, Muhammad Fadhil, Nahwa Tarbiyah
terjemahan
Ihsan,
dan
13. Abdurrahman An-Nahwali, Prinsip-Prinsip dan
Metode
Bahrum
4.
Qur-an
Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta, Grasindo,
al-Tarbiyyati
3.
Al
Data
penelitian
ini
dianalisis
dengan
Sayyid, Mendidik Anak Bersama Nabi Panduan
mengunakan teknik analisis isi atau content analysis.
Lengkap Pendidikan Anak Disertai Teladan
Menurut
Kehidupan Para Salaf, Solo, Pustaka Arafah,
tiga
2003.
menetapkan tema dan kata kunci yang dicari dalam
Muhammad Zuhaili, Al-Islam wa al-Syabbab,
dokumen yang akan diteliti dan dikaji, (2) memberi
terjemahan
Pentingnya
makna atas tema dan kata kunci tersebut, dan (3)
Pendidikan Islam Sejak Dini, Jakarta, H.A.
melakukan interpretasi internal. Dalam konteks ini,
Ba’adillah Press, 2002.
seluruh informasi yang didapat ditetapkan sebagai data
Husain Mazhahiri, Tarbiyyat al-Thifl fi al-Ru'yah
yang masih harus diuji keabsahannya secara internal,
al-Islāmiyyah,
Abdillah
dalam arti bahwa data tersebut tidak bertentangan
Assegaf dan Miqdad Turhan,Pintar Mendidik
dengan informasi lain yang terdapat dalam sumber yang
Anak, Jakarta. Lentera Basritama,2003.
sama.
Arum
Titisari,
terjemahan
Segaf
Muhajir18, dalam melakukan analisis isi ada
langkah
yang
ditempuh
peneliti, yaitu: (1)
10. Jalaluddin, Mempersiapkan Anak Saleh Telaah
Sesuai pendapat di atas, maka analisis data
Terhadap Sunnah Rasul Allah SAW, Jakarta:
penelitian ini dilakukan dengan mengikuti tiga langkah
Rajagrafindo Persada,2000.
berikut:
11. Sadik
Sama'an.
terjemahan
Zakiah
Athfalun
Daradjat,
al-Mauhubun,
Anak
yang
Cemerlang, Jakarta. Bulan Bintang,1980.
12. Syekh
Khalid ibn
Abdurrahman al-'Akh,
Pertama, menetapkan tema atau kata kunci.
Dalam konteks penelitian ini tema atau kata kunci
dimaksud berkenaan dengan informasi Pendidikan Anak
Usia Dini dalam persfektif Pendidikan Islam.
Tarbiyah al Abna' wa al Banat fi Dhau' al Qur-an
wa al-Sunnah, terjemahan H. Muhammad
Halabi Hamdi, Cara Islam Mendidikan Anak
18
(Jokjakarta: Rakesa Rasin, 1995), h. 90-94.
st
135
lihat Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif
Prosiding Interdisciplinary Postgraduate Student Conference 1
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PPs UMY)
ISBN: 978-602-19568-2-3
Kedua, setelah semua tema atau kata kunci
Dalam pandangan Islam anak merupakan
berhasil dikumpulkan, maka langkah selanjutnya adalah
amanah di tangan kedua orang tuanya. Hatinya yang
memberi makna terhadap tema atau kata kunci
bersih merupakan permata yang berharga, lugu dan
tersebut dengan cara mempelajari dan menelusuri
bebas dari segala macam ukiran dan gambaran. Ukiran
kandungan makna yang terdapat pada setiap tema atau
berupa didikan yang baik akan tumbuh subur pada diri
kata kunci untuk memperjelas keseluruhan pengertian,
anak, sehingga ia akan berkembang dengan baik dan
pesan atau informasi yang disampaikan, baik melalui
sesuai ajaran Islam, dan pada akhirnya akan meraih
statemen
dalam
kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Jika anak sejak dini
buku-buku Ilmu Pendidikan Islam. Hal ini dimaksudkan
dibisakan dan dididik dengan hal-hal yang baik dan
untuk menemukan atau menangkap makna umum,
diajarkan kebaikan kepadanya, ia akan tumbuh dan
makna sebenarnya, dan makna yang tersirat dari suatu
berkembang dengan baik dan akan memperoleh
tema atau kata kunci.
kebahagiaan serta terhindar dari kesengaraan/siksa baik
atau pernyataan yang terdapat
Ketiga, melakukan interpretasi internal, yaitu
menguji keabsahan informasi tentang Pendidikan Anak
Usia
Dini
yang
berhasil
diidentifikasi
dalam hidupnya di dunia maupun di akhirat kelak. Hal
ini senada dengan firman Allah:
dari
sumber-sumber dan data pokok dengan informasi lain
yang secara keseluruhan terdapat dalam buku atau
sumber data yang sama. Hal ini dimaksudkan agar
data-data tentang Pendidikan Anak Usia Dini yang
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman,
berhasil diidentifikasi atau diperoleh peneliti dari
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
buku-buku yang distudi makna dan penggunaannya tidak
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
bertentangan secara internal dengan informasi lain yang
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras,
terdapat dalam sumber yang sama. Ini berarti bahwa
yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
satu tema atau kata kunci dimaknai dengan makna yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
bersifat internal sehingga koherensi internalnya tetap
mengerjakan apa yang diperintahkan.(At Tahrim: 6)
terpelihara.
B. Kurikulum dan Materi Pendidikan Anak Usia
Dini dalam Perspektif Pendidikan Islam
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Ada
berbagai
bentuk
kurikulum
yang
A. Dasar dan Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini
dikembangkan oleh para ahli dalam pendidikan anak
dalam Perspektif Pendidikan Islam
usia
Dalam pandangan Islam, segala sesuatu yang
dini. Ada
yang
terpisah-pisah, yakni
disebut
kurikulum
dengan
Kurikulum
mempunyai
mata
dilaksanakan, tentulah memiliki dasar hukum baik itu
pelajaran yang tersendiri satu dengan lainnya tidak ada
yang berasal dari dasar naqliyah maupun dasar aqliyah.
kaitannya, karena
Begitu juga halnya dengan pelaksanakan pendidikan
mempunyai organisasi yang terintegrasikan. Ada pula
pada anak usia dini. Berkaitan dengan pelaksanaan
Kurikulum saling berkaitan, yakni antara masing-masing
pendidikan anak usia dini, dapat dibaca firman Allah
mata pelajaran ada keterkaitan, antara dua mata
berikut ini:
pelajaran masih ada kaitannya. Dengan demikian anak
masing-masing
mata
pelajaran
mendapat kesempatan untuk melihat keterkaitan antara
mata pelajaran, sehingga anak masih dapat belajar
mengintegrasikan walaupun hanya antara dua mata
pelajaran.
Artinya: "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut
Kemudian ada pula yang dinamai dengan
ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun,
Kurikuluim Terintegrasikan, dalam kurikulum ini anak
dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan
mendapat pengalaman luas, karena antara satu mata
hati, agar kamu bersyukur". (An Nahl: 78)
pelajaran dengan mata pelajaran lain saling berkaitan.
136
Prosiding Interdisciplinary Postgraduate Student Conference 1st
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PPs UMY)
ISBN: 978-602-19568-2-3
Dalam kaitannya dengan materi pendidikan untuk anak
ini, maka pendidikan melalui permainan merupakan
usia dini, Ibnu Sina telah menyebutkan dalam bukunya
satu
yang berjudul As-Siyasah, ide-ide yang cemerlang dalam
pendidikan anak usia dini. Tentu saja permainan yang
mendidik anak. Dia menasihati agar dalam mendidik
positif dan dapat mengembangkan intelektual dan
anak dimulai dengan mengajarkannya al Qur’an
kreativitas anak-anak. Bagi anak-anak usia balita,
al-Karim yang merupakan persiapan fisik dan mental
bermain dengan ibu tentu lebih banyak dampak
untuk belajar
positifnya karena lebih memperlancar komunikasi
metode
yang
menarik
diterapkan
dalam
antara keduanya, adalah teman terbaik bagi mereka.13
C. Metode Pendidikan Anak Usia Dini dalam
4. Mendidik dengan Targhib dan Tarhib
Perspektif Pendidikan Islam
Targhib adalah janji yang disertai dengan
Untuk merealisasikan pelaksanaan kegiatan
bujukan dan membuat senang terhadap sesuatu
pendidikan pada anak usia dini serta guna mencapai
maslahat,
hasil yang menggembirakan, para pendidik hendaklah
Sedangkan tarhib adalah ancaman dengan siksaan
senantiasa mencari berbagai metode yang efektif, serta
sebagai akibat melakukan dosa atau kesalahan yang
mencari kaidah-kaidah pendidikan yang berpengaruh
dilarang
dalam mempersiapkan dan membantu pertumbuhan
menjalankan kewajiban yang diperintahkan Allah.14 Ini
anak usia dini, baik secara mental dan moral, spiritual
merupakan metode pendidikan Islam yang didasarkan
dan etos sosial. Dengan bersumberkan kepada Al Qur-
atas fitrah yang diberikan Allah kepada manusia
an dan hadis, ada beberapa metode pendidikan Islam
kenikmatan,
oleh Allah,
atau
atau
kesenangan
akibat
lengah
akhirat.
dalam
5. Pujian dan Sanjungan
yang dapat dan layak diterapkan pada kegiatan
Tidak diragukan lagi, pujian terhadap anak
pendidikan terhadap anak usia dini. Metode dimaksud
mempunyai pengaruh yang sangat dominan terhadap
adalah:
dirinya, sehingga hal itu akan menggerakkan perasaan
1. Metode dengan Keteladanan
Keteladanan
dalam
dan inderanya. Dengan demikian, seorang anak akan
pendidikan
Islam,
bergegas meluruskan perilaku
dan perbuatannya.
merupakan metode yang berpengaruh dan terbukti
Jiwanya akan menjadi riang dan juga senang dengan
berhasil dalam mempersiapkan dan membentuk aspek
pujian ini untuk kemudian semakin aktif. Rasulullah
moral, spiritual, dan etos sosial anak sejak usia dini. Hal
sebagai manusia yang mengerti tentang kejiwaan
ini karena pendidik adalah figure terbaik dalam
manusia
pandangan anak didik yang tindak tanduknya dan sopan
memberikan dampak positif terhadap jiwa anak, jiwanya
santunnya, disadari atau tidak akan menjadi perhatian
akan tergerak untuk menyambut dan melaksanakan
anak-anak sekaligus ditirunya
tugas yang diberikan kepadanya.15
2. Pendidikan dengan Latihan dan Pengamalan
Dalam
hal
pendidikan
melalui
telah
mengingatkan
akan
pujian
yang
6. Menanamkan Kebiasaan yang Baik
latihan
Dalam usaha memberikan pendidikan dan
pengamalan, Rasulullah SAW, sebagai pendidik Islam
membantu perkembangan anak
yang
telah
pengembangan kecerdasan dan keterampilan, perlu juga
menerapkan metode ini dan ternyata memberikan hasil
sejak dini ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang positif.
yang menggembirakan bagi perkembangan Islam di
Pendidikan dengan mengajarkan dan pembiasaan adalah
kalangan sahabat. Dalam banyak hal, Rasul senantiasa
pilar terkuat untuk pendidikan anak usia dini, dan
mengajarkannya dengan disertai latihan pengamalannya,
metode paling efektif dalam membentuk iman anak dan
di antaranya; tatacara bersuci, berwudhu, melaksanakan
meluruskan akhlaknya, sebab metode ini berlandasakan
pertama
dan
utama
sesungguhnya
usia dini, selain
şalat, berhaji dan berpuasa.
3. Mendidik melalui permainan, nyanyian, dan cerita
Sesuai dengan pertumbuhannya, anak usia
13
Irawati Istadi, Mendidik Dengan Cinta, (Bekasi: Pustaka Inti,
2006), h. 130.
dini memang lagi gemar-gemarnya melakukan berbagai
14
An-Nahlawi, Prinsip-Prinsip dan Metode…, h. 412
permainan yang menarik bagi dirinya. Berkaitan dengan
15
Suwaid, Manhaj at-Tarbiyyah…, h. 520.
st
137
Prosiding Interdisciplinary Postgraduate Student Conference 1
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PPs UMY)
ISBN: 978-602-19568-2-3
pada pengikutsertaan. Tidak diragukan lagi, mendidik
3. Penugasan (project) merupakan tugas yang harus
dengan cara pembiasaan anak sejak dini adalah paling
dikerjakan anak yang memerlukan waktu yang
menjamin untuk mendatangkan hasil positif, sedangkan
relativ lama dalam mengerjakannya, misalnya
mendidik dan melatih setelah dewasa sangat sukar
melakukan percobaan menanam biji.
16
untuk mencapai kesempurnaan .
4. Hasil karya (product) merupakan hasil kerja anak
setelah melakukan suatu kegiatan.20
D. Evaluasi Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini
Rangkaian akhir dari suatu proses pendidikan
Seluruh kegiatan evaluasi yang dilakukan
dalam
pendidikan anak
usia dini
adalah
untuk
anak usia dini adalah evaluasi atau penilaian. Evaluasi
mengetahui perkembangan anak didik, yang mencakup
merupakan suatu kegiatan untuk menentukan taraf
dua
kemajuan
suatu
pekerjaan
di
dalam
aspek
utama
yaitu
aspek
pembiasan
dan
proses
kemampuan dasar. Pada aspek pembiasaan, penilaian
pendidikan. 17 Dalam pendidikan Islam, termasuk juga
meliputi tentang perkembangan moral dan nilai-nilai
pendidikan anak usia dini, evaluasi merupakan salah
agama, social, emosional dan kemandirian. Sedangkan
satu komponen penting dari sistem pendidikan Islam
pada aspek kemampuan dasar penilaiannya meliputi;
yang harus dilakukan secara sistematis dan terencana
kemampuan
sebagai alat untuk mengukur keberhasilan atau target
kemampuan fisik/motorik, dan kemampuan seni.
berbahasa,
kemampuan
kognitif,
21
yang akan dicapai dalam proses pendidikan dan proses
pembelajaran.
18
Dalam ruang lingkup terbatas,
IV. KESIMPULAN
evaluasi dilakukan dalam rangka mengetahui tingkat
Dari pembahasan dalam bab terdahulu,
keberhasilan pendidikan dalam menyampaikan materi
dapat disimpulkan bahwa:
pendidikan kepada peserta didik. Sedangkan dalam
1. Dasar pendidikan anak usia dini adalah ajaran Islam
lingkup yang lebih luas, evaluasi dilakukan untuk
yang bersumber pada Al Qur-an dan hadis terutama
mengetahui tingkat keberhasilan dan kelemahan suatu
tentang adanya kewajiban menuntut ilmu bagi setiap
proses pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan
individu Muslim laki-laki perempuan, anak-anak
yang dicita-citakan.
19
Beberapa
maupun
alat
penilaian
yang
dewasa. Sedangkan
tujuannya
adalah
dapat
memelihara fitrah anak agar menjadi jiwa yang fitrah
digunakan untuk memperoleh gambaran perkembangan
sesuai ajaran Islam dan akan membawa anak pada
kemampuan dan perilaku anak, antara lain adalah:
kehidupan yang diridhoi Allah, bahagia di dunia dan
1. Portofolio yaitu penilaian berdasarkan kumpulan
hasil kerja anak yang dapat menggambarkan
di akhirat.
2. Materi atau kurikulum yang harus diberikan pada
sejauhmana keterampilan anak berkembang.
anak usia dini adalah materi dasar-dasar ajaran
2. Unjuk kerja (performance) merupakan penilaian
Islam; seperti mengenal Allah, Rasul dan Kitab-Nya,
yang menuntut anak untuk melakukan tugas
belajar bersuci (thaharah), belajar sholat, belajar
dalam bentuk perbuatan yang dapat diamati,
membaca Al
misalnya
menyanyi, olahraga, atau
karimah, serta pelajaran umum lainnya yang
memperagakan sesuatu perbuatan; seperti cara
berguna bagi perkembangan dan kehidupan anak di
menggosok gigi, cara beristinja, cara berwudhu’
masa anak-anak maupun masa dewasanya kelak.
praktik
Qur-an, dan
pelajaran
akhlakul
dan sedikit tentang gerakan dalam sholat.
16
20
Ulwan, Pedoman Pendidikan…, jilid 2, h. 64.
17
Ramayulius, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia,
2006), h. 223.
Taman Kanak-Kanak dan Raudhatul Athfal, (Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional, 2003), h. 13.
18
Ibid., h. 220.
19
Al-Rasyidin dkk, Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis
Filsafat Pendidikan Islam, h. 77.
21
Lihat pada buku Laporan Perkembangan Anak Didik Taman
Kanak-Kanak, yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan
Nasional Republik Indonesia, tahun 2007.
st
138
Boediono, ed. Standar Kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini
Prosiding Interdisciplinary Postgraduate Student Conference 1
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PPs UMY)
ISBN: 978-602-19568-2-3
3. Metode pengajaran yang dapat diterapkan dalam
Pendidikan Islam Sejak Dini, Jakarta: AH.
pendidikan anak usia dini; antara lain adalah metode
Ba’adillah Press,
keteladanan, pembiasaan, latihan, permainan, nyayian,
Napitupulu, 2002."Komitmen dan Setrategi Pelayanan
dan cerita (kisah-kisah), targhib dan tarhib, serta
Pendidikan Untuk Semua", dalam Bulletin
dengan cara pemberian pujian, sanjungan dan hadiah
PAUD, Direktorat Pendidikan Anak Usia
atau penghargaan kepada anak.
Dini, Depdiknas, Jakarta,
4. Evaluasi terhadap pendidikan anak usia dini dapat
Noeng Muhadjir, 1995.Metodologi Penelitian Kualitatif.
dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan
Jokjakarta: Rakesa Rasin
anekdot. Dengan menggunakan alat-alat evaluasi
Ramayulius, 2006. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam
seperti; portofolio, unjuk kerja (performance),
Mulia,
penugasan (project), dan hasil karya (product).
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi. 1991. Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rineka
Cipta
Al-Rasyidin dkk, Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis
Filsafat Pendidikan Islam,
Boediono, ed.2003. Standar Kompetensi Pendidikan Anak
Usia Dini Taman Kanak-Kanak dan Raudhatul
Athfal,
Jakarta:
Departemen
Pendidikan
Nasional,
Fasli Jalal, "Peran Pendidikan Non Formal dalam
Pembangunan
Manusia
Indonesia
yang
Cerdas Dan Bermutu" , dalam Seminar
Sosialisasi Nasional Pendidikan Non Formal,
Universitas Negeri Yogyakarta
Hartoyo, 2004. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini,
Materi Tutor dan Pengelola Pendidikan Anak
Usia Dini, di BPPLSP Regional III Jawa
tengah,2004
Imam al-Hafidz Abi ‘Abbas Muhammad ibn ‘Isa ibn
Saurah at-Tirmiżi, Sunan at-Tirmiżi al-Jami’us
Şahih, juz 3, Semarang: Toha Putra,tt,
James
H.
McMilllan
dan
Sally
Schumacher,
2001.Research in Education: A Cconseptual
introduction New York: Longman
M. Athiyah Al Abrasy, 1969.at-Tarbiyah al-Islāmiyah wa
Falasatuhā, TTp: ’Isa al-Bābi al-Jalabī wa syirkāhu
Mansur,2001. Diskursus Pendidikan Islam, Yogyakarta:
Global Pustaka Utama
Mansur, 2005.Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2005
Muhammad Zuhaili, 2001.Al Islam Wa Asy Syabab,
terjemahan
139
Arum
Titisari,
Pentingnya
Prosiding Interdisciplinary Postgraduate Student Conference 1st
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PPs UMY)
ISBN: 978-602-19568-2-3
Download