internet dan gaya fashion mahasiswa

advertisement
Vol.3/No.2, Desember 2015, hlm. 283- 296
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
INTERNET DAN GAYA FASHION MAHASISWA
Prijana
Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Padjadjaran
[email protected]

ABSTRACT – The aim of the research: to know and
explain the behavior of shopping on line with the
presence of internet campus; know and explain the
result of consuming the internet information that is
associated with the orientation of the actions
symbolically. Research Method: grounded research.
Research Results: Students provide the welcoming
response of the presence of free internet. They choose
to approach the library campus with free internet.
The intensity of the visit to the library increased since
the presence of free internet. Users like line online
for information fashion. User Men prefer merk and
newness to select fashion. While user women prefer
unique to choose fashion. User men like fashion hair
that moderate, such as old school. While user women
tend to select hair care and more conservative. Here
consumers online have dual needs response. The
presence of students as consumers online in the
library campus original purpose to do the task - the
task lecture and then ( secondary ) to shopping online
information world fashion. In the habit of behavior (
information behavior ), the destination position can
may upside down, even before they were looking for
lecture material online, they first need rilek moment
(enjoy) with internet browsing activities. They have
the level of need, i.e. if an information that is he was
looking for it to have the value of the high needs,
then they will find the information in more detail,
complete, and hunt ( Quarry ). If a information while
he was looking for it have the value that needs less,
so they will search for information hopefully alone
without you walk further. They prefer to compare
fashion that used in its social environment. Online
information about fashion looks powerful and made
the primary source of information. While they are
rarely use secondary sources of information. In his
social environment, they usually prefer a friend that
gadgetry and fashionable as a source of information.
Keywords: Shoping online, fashionable, internet
ABSTRAK - Tujuan penelitian: untuk mengetahui dan
menjelaskan perilaku shopping on line dengan
hadirnya
internet
kampus;
mengetahui
dan
menjelaskan akibat mengkonsumsi informasi internet,
yang dikaitkan dengan orientasi tindakan simboliknya.
Metode penelitian: grounded research. Hasil
penelitian: Mahasiswa memberikan respon welcoming
atas kehadiran internet gratis. Mereka memilih untuk
mendekat perpustakaan kampus dengan internet gratis.
Intensitas kunjungan ke perpustakaan meningkat
semenjak hadirnya internet gratis. Users menyukai
shoping online untuk informasi fashion. User laki-laki
lebih menyukai merk dan newness untuk memilih
fashion. Sementara user perempuan lebih menyukai
yang unik untuk memilih fashion. User laki-laki
menyukai fashion rambut yang moderat, seperti old
school. Sementara user perempuan cenderung untuk
memilih perawatan rambut dan lebih konservatif.
Disini konsumen online memiliki respon kebutuhan
ganda. Kehadiran mahasiswa sebagai konsumen
online di perpustakaan kampus tujuan awalnya untuk
mengerjakan tugas – tugas perkuliahan dan selanjutnya
( secondary ) untuk shopping online informasi dunia
fashion. Dalam kebiasaan perilakunya ( information
behavior ), posisi tujuan bisa mungkin terbalik, yakni
sebelum mereka mencari materi perkuliahan online,
mereka terlebih dahulu butuh rilek sejenak (enjoy)
dengan melakukan aktivitas browsing internet. Mereka
memiliki level of need, yakni jika suatu informasi yang
sedang ia cari itu memiliki nilai kebutuhan yang
tinggi, maka mereka akan mencari informasi itu secara
lebih detail, lengkap, dan memburu ( Quarry ). Jika
suatu informasi yang sedang ia cari itu memiliki nilai
kebutuhan yang kurang, maka mereka akan mencari
informasi sedapatnya saja tanpa menelusur lebih jauh.
Mereka suka membandingkan fashion yang digunakan
di lingkungan sosialnya. Informasi online tentang
fashion tampak kuat sekali dan dijadikan sumber
informasi primer. Sementara mereka itu jarang sekali
menggunakan sumber informasi sekunder. Dalam
lingkungan sosialnya, biasanya mereka lebih memilih
teman yang gadget dan fashionable sebagai sumber
ISSN: 2303-2677 / © 2015 JKIP
283
284
Prijana
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
informasi.
Denis McQuail (1989) sudah jauh-jauh
Kata kunci: Belanja Online, Fashionable, Internet
hari mengatakan bahwa media baru internet akan
membangkitkan
lembaga
PENDAHULUAN
peran
informasi
perpustakaan
yang
selama
sebagai
ini
tidak
Up date fasilitas perpustakaan dengan
didapatkan dari Media Massa. Peran inilah yang
memperluas akses internet gratis tampak seperti
membuka jalan dan memberi ruang interaktif
gayung bersambut dengan semakin tingginya
penggunanya. Media interaktif ini
jumlah
kampus.
mahasiswa untuk berkunjung ke perpustakaan
Fasilitas layanan yang ditawarkan saat ini tidak
kampus. Sebelumnya Lerner (1958) dalam karya
lagi terbatas pada informasi buku teks, melainkan
yang terkenal ‘The Passing of Traditional Society’
juga informasi digital.
mengemukakan bahwa media, khususnya internet
pengunjung
perpustakaan
memikat
Munculnya kesadaran baru akan informasi
bisa mendobrak tradisionalisme dan mendorong
fashion di komunitas mahasiswa membangkitkan
gerak modernitas. Ia mengatakan bahwa Internet
mereka untuk menjadi ingin tahu tentang trend
mempertinggi
fashion. Mereka berbondong-bondong memburu
inspirasi, memperluas wawasan, memungkinkan
internet gratis yang difasilitasi perpustakaan
manusia untuk membayangkan, untuk berkhayal,
fakultas. Memang diakui bahwa layanan internet
dan menginginkan alternatif lebih baik bagi diri
gratis diadakan semenjak gedung perpustakaan
sendiri maupun lingkungannya.
harapan
Mahasiswa
pindah ke tempat yang baru. Mahasiswa tampak
manusia,
menyukai
memberi
internet
untuk
asik-asik menyukai layanan internet. Mereka
mencari informasi akademik dan up date fashion.
terkadang melakukannya dengan berkelompok
Tampilan fashion mereka memenuhi ruang-ruang
ataupun sendiri saja. Mereka terlihat sekali happy-
layanan perpustakaan, seperti layaknya di Mall.
happy
Setiap
tertawa
riang
kecil
yang terkadang
ke
kampus,
mereka
selalu
setia
membuat noise lingkungan ruangan. Sesekali
mengunjungi perpustakaan untuk maksud mencari
tingkah laku mereka di hadapan internet dengan
informasi fashion di internet. Perilaku pencarian
tiba-tiba memekik suara dan tak jarang menjadi
informasi yang demikian ini, apakah yang disebut
pusat
dengan litered atau melek informasi.
perhatian
orang
sekitarnya.
Tindakan
mereka itu bukanlah tindakan impulsif. Mereka
Menarik untuk dilakukan suatu penelitian
semangat sekali tatkala menemukan informasi
yang lebih up to date tentang fenomena pencarian
yang amat dicari. Perilaku rame-rame bareng-
informasi fashion yang diakses mahasiswa melalui
bareng teman itulah perilaku mereka ketika
internet perpustakaan Kampus. Penelitian ini tidak
mencari informasi internet di Perpustakaan.
hanya membatasi ruang kajian yang hanya fokus
Perilaku demikian dikatagorikan sebagai tindakan
pada proses perilaku pencarian informasi saja,
kolektif dalam pencarian informasi di internet
melainkan juga akan mengkaji tentang efek
(collective seeking-information).
mengkonsumsi informasi fashion yang akan
dikaitkan dengan orientasi tindakan simboliknya.
Vol.3/No.2, Desember 2015, hlm. 283- 296
285
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
Rumusan masalah dalam penelitian ini
Barangkali hasil penelitian Kuhlthau ini menarik
adalah mengamati perilaku shopping on line dan
untuk dijadikan conseptual framework dalam
mengkaji efek mengkonsumsi informasi yang
mencari informasi fashion di internet.
dikaitkan dengan orientasi tindakan simboliknya,
Sebelumnya Wersig & Neveling (1976)
yang diuraikan sebagai berikut: 1. Bagaimana
dalam karyanya: ‘The phenomena of Interest to
proses eksplorasi informasi; 2. Bagaimana proses
Information Science’ menemukan adanya situasi
seleksi
proses
problematik dalam diri seseorang ketika mencari
representasi informasi; 4. Sejauhmana keterkaitan
informasi. Awalnya Wersig & Neveling tertarik
(genus
untuk
informasi;
proximum)
3.
Bagaimana
faktor-faktor
antasenden
meneliti
tentang efek
mengkonsumsi
dengan tindakan shopping on line informasi
informasi. Unsur ini penting untuk diketahui
fashion,
karena sebagai bagian dari aktivitas manusia
yang
kemudian
dikaitkan
dengan
orientasi tindakan simboliknya.
Tujuan
penelitian
informasi.
Orang
mencari
informasi karena ia ingin mencapai suatu kondisi
mengetahui dan menjelaskan perilaku shopping on
yang lebih baik. Wersig & Neveling memandang
line dan mengkaji efek mengkonsumsi informasi
bahwa tindakan manusia mencari informasi
yang
dilandasi
dengan
adalah
mencari
untuk
dikaitkan
ini
dalam
orientasi
tindakan
oleh
sebuah
gambaran
tentang
simboliknya, yang diuraikan sebagai berikut: 1.
lingkungan, pengetahuan, situasi, dan tujuan yang
Untuk mengetahui dan menjelaskan aktivitas
ada dalam dirinya. Disini Wersig & Neveling
konsumen dalam eksplorasi informasi/ shopping
merasa
on line; 2. Untuk mengetahui dan menjelaskan
pencarian informasi yang diawali dengan adanya
aktivitas konsumen dalam seleksi informasi/
situasi problematik dalam diri seseorang.
shopping on line; 3. Untuk mengetahui dan
menjelaskan
aktivitas
konsumen
dalam
penting
Sementara
untuk
Carol
mengetahui
C.
Kuhlthau
proses
(1991)
memandang bahwa proses pencarian informasi itu
representasi informasi/shopping on line; 4. Untuk
dimulai
saat
individu
mengetahui dan menjelaskan keterkaitan (genus
kebutuhan informasi dan muncul keinginan untuk
proximum) antara faktor-faktor antasenden dengan
memenuhinya. Perasaan tidak yakin menyebabkan
aktivitas shopping on line, yang kemudian juga
individu
dikaitkan dengan orientasi tindakan simboliknya.
dihadapi dengan pengalamannya sendiri untuk
tersebut
menyadari
mengkaitkan
adanya
situasi
yang
merumuskan kebutuhan informasi. Dari hasil
temuan-temuan
TINJAUAN PUSTAKA
tersebut,
kiranya
fenomena
Carol C. Kuhlthau (1991) dalam karyanya:
perilaku pencarian informasi masih cukup relevan
‘Inside the search process: information seeking
dan masih memiliki ruang untuk dikaji secara
from the users perspective’ menemukan enam
interpretif.
langkah ketika seseorang mencari informasi yang
diawali dari inisiasi, seleksi, eksplorasi, formulasi,
koleksi,
dan
diakhiri
dengan
presentasi.
ISSN: 2303-2677 / © 2015 JKIP
286
Prijana
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
dan axial coding merupakan metode analisis dan
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam
prosedur yang khas dalam grounded, peneliti
penelitian ini adalah grounded research. Grounded
menggunakan keduanya secara bergantian pada
merupakan penelitian kualitatif tentang fenomena
saat melakukan analisis.
yang dijelaskan dan teori yang diperolehnya
secara induktif. Dalam grounded, perihal data,
HASIL DAN PEMBAHASAN
analisis, dan teori saling terkait dalam hubungan
Infrastruktur on line
timbal-balik. Disini teori digunakan bukan sebagai
Universitas Padjadjaran kampus Jatinangor
pembatas, tetapi lebih berperan sebagai kontrol
memiliki Infrastruktur Online yang ditempatkan
peneliti terhadap fenomena.
di beberapa titik yang berada di fakultas – fakultas
Grounded menempatkan analisis situasi
secara
kritis
dan
berpikir
secara
abstrak.
yang sampai saat ini dengan bandwich yang
berbeda-beda.
Fakultas
Ilmu
Komunikasi
Pentingnya studi lapangan untuk mengetahui apa
memiliki bandwich yang lebih tinggi dibanding
yang terjadi. Memandang bahwa kondisi, makna,
dengan fakultas-fakultas lainnya. Tentunya suatu
dan tindakan memiliki hubungan timbal balik.
hal yang logis kalau mahasiswa memberi respon
Grounded dapat memberikan prosedur untuk
positif dan mereka menyukai Infrastruktur Online
analisis
gratis. Mereka memilih untuk mendekat ke
data
yang
akan
mengarah
pada
pengembangan teori.
Populasi
perpustakaan
penelitian
karena
memiliki
konsumen
Infrastruktur Online gratis, fasilitas ruang layanan
/mahasiswa yang mengakses informasi fashion
yang representatif, fasilitas layanan komputer, dan
melalui internet perpustakaan kampus Fakultas
layanan buku koleksi. Kelengkapan yang dimiliki
Ilmu
perpustakaan fakultas merupakan daya tarik
Komunikasi
adalah
fakultas
Universitas
Padjadjaran.
Sampling yang digunakan adalah sampling nonpropabilitas, yakni
Judgmental sampling: para
mahasiswa.
Intensitas
kunjungan
mahasiswa
ke
konsumen informasi fashion yang mengakses
perpustakaan setidaknya satu kali dalam seminggu
informasi internet perpustakaan kampus.
atau tak jarang ada juga yang dua kali dalam
Metode analisis grounded yang digunakan
seminggu. Mereka setiap kali kunjungan ke
adalah sbb: menyusun teori, menekankan pada
perpustakaan bisa mencapai dua jam, atau ada
proses
juga yang sampai lima jam dalam menggunakan
penelitian
memberikan
sampai
landasan
menjadi
ilmiah,
teori,
memberikan
kepadatan makna, mengembangkan kepekaan
fasilitas internet kampus.
Makin
tingginya
minat
mahasiswa
teori (Theoretical sensitivity) dan kesesuaian
berkunjung ke perpustakaan kampus ditandai oleh
realitas yang terbaik, bukan yang tercocok.
pemandangan di ruang – ruang layanan yang
Analisis
semakin tampak
grounded
dilakukan
dengan
ramai dan crowdet, seperti
menggunakan metode coding, yakni pada level
layaknya keramaian di pusat-pusat perbelanjaan.
open coding sampai axial coding. Open coding
Konon karena pemakaian internet yang banyak
Vol.3/No.2, Desember 2015, hlm. 283- 296
287
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
dalam waktu yang bersamaan, koneksi internetnya
memiliki semacam ikatan psikologis dengan
sering lemot. Mereka bersedia menunggu sampai
komunitas dunia maya-nya. Diakuinya bahwa
koneksi kembali stabil, tetapi ada juga yang tak
pendapat dan saran komunitas dunia maya selalu
sabar
sabar
mereka dengar dan memiliki kekuatan tersendiri
menunggu memilih untuk mengakhiri aktivitas
dalam pengambilan keputusan untuk memilih
online di ruang layanan dan bergegas untuk
produk.
menunggu.
Mereka
yang
tak
meninggalkan perpustakaan. Mereka mencoba
Untuk gaya rambut pria. Konsumen online
mencari area – area lain sekitar kampus yang
menyukai shopping gaya rambut yang simpel,
menurutnya memiliki koneksi lebih bagus, atau
rapi, mudah diatur, atau model rambut old school.
mereka
Mereka menyukai gaya rambut yang trendy yang
terkadang
menyesuaikan
mengakhiri
mencoba
waktu,
aktivitas
atau
berpikir
untuk
mereka
akan
online-nya.
Terkadang
sedang
digemari
kharakteristik
anak
muda,
kepribadiannya.
atau
Jika
sesuai
mereka
mereka mengalami gangguan server error saat
hendak merubah gaya rambutnya, hampir dapat
mengakses internet. Jika terjadi adanya server
dipastikan bahwa mereka akan mencari informasi
error, mereka merefresh laman Web tersebut
terlebih dahulu secara online. Mereka begitu
sampai bisa terbuka kembali.
memperhatikan saran yang didapat secara online,
dan tampak merasa cukup puas ( presentation )
Product
Involvement
(Hal
sesuatu
yang
dengan apa yang didapat dari informasi internet,
karena banyak pilihan.
berkaitan dengan produk)
Untuk fashion baju kemeja dan kaos pria.
Untuk gaya rambut wanita. Konsumen
konsumen online menyukai shopping fashion
online menyukai shopping gaya rambut yang
yang bergaya casual misalnya kemeja semiformal,
memiliki belahan tengah, poni panjang, hitam
kemeja flannel, kemeja polo, kaos polos, dan kaos
berkilau, wangi, sehat, tebal dan bergelombang.
oblong. Mereka mengunjungi website resmi merk
Mereka
– merk baju kemeja dan kaos. Mereka sebut merk
melambangkan rambut idamannya. Mereka juga
dan begitu tertarik dengan sesuatu yang newness,
memiliki selera rambut yang lurus, panjang,
yakni
mudah diatur, hitam, dan tebal. Menurutnya
memburu
produk
terbaru
dan
terus
berkeinginan untuk melakukan up date informasi.
juga
suka
tokoh
idola
yang
rambut lurus itu akan mudah diatur dan lebih
Untuk fashion pakaian wanita. konsumen
tampak rapi. Bagi wanita tomboy, mereka
online menyukai shopping fashion yang bergaya
menyukai gaya rambut pemain sepak bola seperti
casual dan chic. Mereka tidak mengungkapkan
Messy dari club Barcelona; rambutnya yang
merk pakaian, namun memberikan kriteria seperti
hitam, potongan pendek, memiliki jambang yang
suka yang unik dan berwarna. Mereka juga suka
tebal, dan terlihat acak-acakan.
up date informasi. Dalam hal kriteria, mereka
Untuk fashion arloji pria. Konsumen
sering memperhatikan saran blogernya. Mereka
online menyukai shopping arloji yang memiliki
merk dan original. Mereka juga menyukai arloji
ISSN: 2303-2677 / © 2015 JKIP
288
Prijana
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
analog, karena fungsinya yang memiliki informasi
lebih detail, lengkap, dan memburu ( Quarry ).
tanggal, hari, stopwatch, timer, bahkan alarm.
Jika suatu informasi yang sedang ia cari itu
Mereka memilih arloji yang nyaman dipakai dan
memiliki nilai kebutuhan yang kurang, maka
tahan lama. Mereka suka up date informasi
mereka akan mencari informasi itu sedapatnya
tentang merk arloji yang sedang trendy. Mereka
saja ( accidental ) tanpa menelusur lebih jauh.
memiliki arloji lebih dari satu dan mereka akan
gunakan sesuai dengan tema pakaian.
Kedua aktivitas online tersebut mereka
lakukan di ruang dan di saat waktu yang sama.
Untuk fashion topi pria. Konsumen online
Respon yang ada dalam diri mereka inilah yang
menyukai shopping topi dengan melihat merk dan
barangkali bisa kita namakan sebagai respon
harga.
inspirasi
kebutuhan ganda (double need respond). Dimana
penggunaan topi dari band idolanya. Model topi
dorongan shopping online informasi fashion
yang mereka sukai adalah model new era dan
hampir tak dapat dipisahkan dengan aktivitas
mereka mengetahui merk – merk
akademiknya secara online. Respon kebutuhan
Mereka
juga
memperoleh
topi seperti,
Evil Army, RSCH, dan OINK. Mereka itu tidak
ganda cukup mewarnai keseharian
pernah merencanakan untuk pembelian topi dan
konsumen online.
pemakaiannya disesuaikan dengan tema pakaian.
mahasiswa
Menurut mereka perform diri di kampus
membutuhkan dukungan dari diri sendiri seperti
Respon to Need (Respon Terhadap Kebutuhan)
Konsumen
online
memiliki
penampilan diri yakni suatu kebutuhan manusia
respon
akan simbolisasi. Kebutuhan inilah yang menurut
kebutuhan ganda. Kehadiran mahasiswa sebagai
Ernst Cassirer ( 1974 ) merupakan kebutuhan
konsumen online di perpustakaan kampus tujuan
manusia
awalnya untuk mengerjakan tugas – tugas
symbolicum.
yang
istimewa,
yakni
animal
perkuliahan dan berikutnya ( secondary ) untuk
Respon kebutuhan akan baju kemeja dan
shopping online informasi dunia fashion. Dalam
kaos pria yang fashionable dan mengikuti trend
kebiasaan perilakunya, posisi tujuan bisa mungkin
terkini akan lebih menambah rasa percaya diri dan
terbalik, yakni sebelum mereka mencari materi
lebih nyaman. Munculnya dorongan perform yang
perkuliahan online, mereka butuh rilek sejenak (
kompetitif dilingkungan gaul juga mereka rasakan
enjoy ) dengan melakukan aktivitas browsing
dan tak dapat mereka hindari. Mereka tidak mau
ringan, seperti mencari informasi fashion. Sampai
dianggap ketinggalan zaman (out of date) di
dirasa cukup, mereka akan melakukan aktivitas
dalam lingkungan gaulnya. Mereka menyukai
browsing materi perkuliahan dengan cara lebih
terus dan terus akan menyukai citra baru (
fokus.
newness ), itu melekat pada dirinya dan itu ada
Mereka sepertinya memiliki level of need,
pada baju kemeja, dan kaos yang mereka pakai
yakni jika suatu informasi yang sedang ia cari (
sehari-hari di kampus. Mereka tampak respon
Quarry ) itu memiliki nilai kebutuhan yang tinggi,
terhadap merk.
maka mereka akan mencari informasi itu secara
Vol.3/No.2, Desember 2015, hlm. 283- 296
Berikutnya,
respon
289
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
kebutuhan
akan
Social context (Konteks sosial)
fashion pakaian wanita. Mereka begitu respon
Mereka juga mengamati model – model
terhadap sesuatu yang unik dan berwarna. Mereka
baju kemeja dan kaos di lingkungan gaul
kurang respon terhadap merk pakaian. Mereka
sosialnya secara intens dan sesekali memberikan
begitu memperhatikan saran dari blogernya untuk
komentar tentang penggunaan fashionnya. Mereka
hal pakaian. Sehingga saran bloger juga mendapat
suka membandingkan fashion yang digunakan
ruang yang istimewa di dalam diri mereka.
oleh lingkungan gaulnya dengan trend
Respon kebutuhan wanita terhadap kebutuhannya
mereka ikuti dari media online. Informasi online
sendiri tampak cukup unik dan itu berbeda dengan
tentang fashion tampak kuat dan dijadikan sumber
respon
cenderung
informasi primer. Sementara mereka itu jarang
memiliki respon ganda yakni respon terhadap
sekali menggunakan sumber informasi sekunder,
produk dan respon terhadap blogernya. Keduanya
misal dari teman – teman mereka sendiri untuk
memiliki kekuatan yang sama silih berganti satu
dijadikan
sebagai
sama lainnya, walau kekuatan respon bloger
Kalaupun
teman
sering dijadikan pertimbangan pilihan.
informasi primer tentang fashion, mereka meski
kebutuhan
pria.
Wanita
sumber
mereka
informasi
dijadikan
yang
awal.
sumber
Respon kebutuhan akan gaya rambut pria.
menunjukkan dulu pengetahuannya secara lebih
Mereka mengekplor model rambut yang pas dan
dibanding teman yang lainnya dan tentunya
bagus. Menurutnya, gaya rambut menunjukkan
setelah
kepribadian dirinya. Sehingga mereka akan selalu
Lingkungan gaul mereka, biasanya mereka lebih
mencocokan model rambut dengan kepribadian
memilih
dirinya. Tak dipungkiri bahwa mereka menyukai
fashionable sebagai sumber informasi dan itupun
model yang simple dan mudah diatur. Terkadang
mereka masih membandingkan lagi dengan
untuk pertama kali mereka memilih model rambut
informasi online.
yang sedang trend, namun kemudian akan
dicocokan
dengan
teman
yang
kepercayaan.
gadget
Dalam
dan
terlihat
Dalam diri mereka itu tertanam pandangan
dirinya.
baru bahwa yang terpenting adalah bukan
Selanjutnya, informasi internet menurutnya sudah
memakai baju barunya, tetapi yang penting bagi
cukup
kurang
mereka itu adalah dapat ambil bagian untuk
berminat untuk minta pendapat dari orang lain.
mengikuti trend fashion. Menggunakan baju baru
Periode gaya rambut disesuaikan dengan waktu
bukanlah impian dan juga bukan merupakan
potong rambut atau berganti model. Walau
tujuan dari up date informasi online, tetapi yang
mereka menyukai model yang sedang trend bagi
newness dan fashionable sesuai trend terkini yang
anak – anak muda, mereka juga memiliki selera
sesungguhnya yang mereka buru ( Quarry ).
yang khas dalam memilih model rambut.
Mereka seolah patuh pada nilai sosial yang
memuaskan.
karakteristik
memperoleh
Mereka
tampak
berkembang
di
kalangan
teman
–
teman
kampusnya dan mereka menghindari sanksi yang
memberi kesan ketinggalan zaman. Suatu sanksi
ISSN: 2303-2677 / © 2015 JKIP
290
Prijana
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
sosial yang demikianlah yang berkemungkinan
terus akan menyukai citra baru itu melekat pada
akan bisa mereka rasakan sewaktu – waktu kapan
dirinya dan itu ada pada pakaian kemeja dan kaos.
saja ketika mereka bersama – sama di lingkungan
Pakaian yang mereka pakai sehari-hari di kampus.
kuliahnya, dan itu bisa menekan rasa percaya diri
Kontak sekunder yang dilakukan oleh
(self confident) secara mendalam bila sanksi
konsumen online tampak berlanjut pada kontak
tersebut melekat pada diri mereka.
primer, yakni kontak sesama teman di lingkungan
Kebutuhan akan simbolisasi juga tampak
kampus. Kontak primer tampak semakin intens
berkembang semakin luas, bukan hanya untuk
dilakukan dan menunjukkan tanda-tanda yang
menunjang penampilan dan kepercayaan diri (self
meningkat, baik secara kuantitas maupun kualitas.
confident), namun sudah berkembang lebih luas
Kehadiran internet tak dapat terbantahkan bahwa
lagi yakni berkeinginan untuk menjadi populer di
kehadirannya membawa konsekuensi pada pola
lingkungannya.
hubungan antar mahasiswa di kampus.
Charles H. Cooly ( 1930 ) dalam karya
Keterkaitan
Interpretif
Shopping
Informasi Fashion Baju Kemeja dan
online
bukunya yang berjudul : ‘Sociological Theory and
Kaos
Social Research’ mengatakan bahwa interaksi itu
Pria dengan Respon Tindakan Simboliknya
timbul apabila orang menyadari bahwa mereka
Respon kebutuhan yang ada dalam diri
mempunyai kepentingan – kepentingan yang
konsumen online barangkali bisa dinamakan
sama, dan pada saat yang bersamaan mempunyai
sebagai
Dimana
cukup pengetahuan. Artinya bahwa interaksi itu
dorongan untuk shopping on line informasi
membutuhkan pengetahuan yang cukup. Jika
fashion hampir tak dapat dipisahkan dengan
pengetahuan mereka tidak cukup, maka akan sulit
aktivitas akademiknya secara online. Respon
terjadi interaksi dengan baik, apalagi akan terjadi
kebutuhan ganda cukup mewarnai keseharian
peningkatan interaksi.
respon
konsumen
online
kebutuhan
kampus.
Charles H. Cooly tampaknya menekankan
Menurut pandangan mereka ; performa di kampus
adanya peningkatan volume pengetahuan pada diri
membutuhkan dukungan, yakni penampilan diri
individu untuk mewujudkan interaksi yang lebih,
dan itu ada pada pakaian kemeja dan kaos.
yakni interaksi individu dengan individu, maupun
Dengan
yang
individu dengan kelompok. Meningkatnya suplai
fashionable dan mengikuti trend terkini akan lebih
pengetahuan melalui kontak sekunder tidak akan
merasa percaya diri dan lebih nyaman. Munculnya
menurunkan kualitas interaksi kontak primer,
dorongan
dilingkungan
justru sebaliknya akan juga meningkatkan kualitas
gaulnya juga mereka rasakan dan tak dapat
interaksi primer. Individu – individu sudah
mereka hindari, bahkan cenderung kompetitif.
memiliki ruang dan waktu untuk melakukan kotak
Mereka
sekunder maupun kontak primer. Meningkatnya
tampilan
untuk
di
ganda.
perpustakaan
kemeja
perform
memposisikan
dan
diri
tidak
kaos
mau
dianggap
ketinggalan zaman (out of date) di dalam
Interaksi
kontak
lingkungan gaulnya. Mereka menyukai terus dan
mengantarkan
sekunder
mereka
melalui
pada
online
penambahan
Vol.3/No.2, Desember 2015, hlm. 283- 296
291
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
pengetahuan, bukan pengurangan pengetahuan.
kebutuhan
Bertambahnya
merupakan sesuatu yang dapat digunakan untuk
ruang
pengetahuan
individu
akan
simbolisasi’.
menunjuk
primer dan akan muncul diketahui pada respon
kesepakatan dalam kelompok ( Shrope, 1974 ).
kebutuhan,
Jika demikian, kebutuhan akan simbolisasi keren
sebelumnya
tidak
mereka
dapatkan.
lainnya,
itu
mengantarkan pada perluasan ruang interaksi
yang
sesuatu
Simbol
berdasarkan
merupakan kebutuhan pokok mahasiswa yang
Shopping online informasi fashion kemeja
terstimuli oleh hasil kontak sekunder melalui
dan kaos pria membuka ruang baru pada interaksi
media online, yang saat ini mereka aplikasikan
primer di lingkungan kampus. Pengetahuan
dalam orientasi tindakan sosial dalam ruang
mereka telah mengantarkan pada dunia baru,
kontak primer komunitas mereka. Munculnya
yakni dunia fashion. Mereka awalnya hanya ingin
kebutuhan pokok akan fashion kemeja dan kaos
memiliki penampilan diri yang fashionable di
memiliki kaitan yang erat (genus proximum)
kampus, guna mendongkrak rasa percaya diri
dengan hasil interaksi mereka di ruang media
lebih sempurna. Namun dalam perkembangannya,
online. Penambahan pengetahuan akan fashion
tampil
kampus
mereka peroleh dengan mudah melalui kontak
merupakan suatu kebutuhan yang sulit ditawar-
sekunder. Disini penambahan pengetahuan akan
tawar lagi, dan melahirkan suatu ikatan sosial dan
fashion memiliki keterkaitan dengan respon
bahkan sanksi sosial. Mereka ingin tampil
kebutuhannya, yakni kebutuhan akan simbolisasi.
newness setiap kali bertemu dengan teman-
Disini dapat dikatakan bahwa respon kebutuhan
temannya di kampus. Mereka sangat menghindari
akan simbolisasi merupakan langkah awal atau
penampilan yang ketinggalan zaman (out of date),
yang mengawali mereka, atau yang menggerakkan
kalau tak mau diperolok atau mendapat labelling.
mereka untuk beraktivitas sekunder melalui media
Mereka ingin tampil keren dimata teman-
online. Ruang aktivitas sekunder melalui media
temannya di kampus. Penampilan citra keren terus
online itu mereka rasakan lebih bisa terjangkau
mereka jaga dan pertahankan. Upaya up date
dibandingkan dengan melalui ruang primer, atau
informasi fashion tak dapat lagi mereka hindari
mereka memilih ruang sekunder itu karena cocok
dan terus mereka lakukan melalui shopping online
untuk dijadikan sumber informasi. Disini jika kita
informasi fashion. Sehingga citra keren dimata
amati
mahasiswa merupakan orientasi baru dalam
memperoleh jawaban yang lebih jelas lagi bahwa
tindakan simboliknya.
mereka percaya ( belief ) dengan sumber
fashionable
Ernst
di
Cassirer
lingkungan
cermat
lagi,
maka
kita
akan
bahwa
informasi online. Unsur belief inilah yang
‘keunggulan manusia atas makhluk lainnya adalah
menggerakkan mereka untuk up date informasi
keistimewaan
animal
melalui media online. Jadi mereka memilih
symbolicum’. Selanjutnya dipertegas lagi oleh
interaksi sekunder dalam memdapatkan sumber
Susanne K. Langer yang mengatakan bahwa
informasi, bukan yang berasal dari interaksi
‘salah satu kebutuhan pokok manusia adalah
primer.
mereka
mengatakan
lebih
sebagai
ISSN: 2303-2677 / © 2015 JKIP
292
Prijana
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
Dalam
hubungannya
budaya
menjadi rival-ry. Mereka hanya pada pencapaian
(culture) suatu komunitas atau subculture, maka
posisi keren di komunitas, bukan pencapaian
kebudayaan
dan
peran dalam sebuah organisasi. Jadi kompetisi
mendorong terjadinya kompetisi. Apabila individu
masih akan tampak berlangsung terkendali dan
dihinggapi oleh suatu perasaan kurang percaya
tanpa
diri bahwa posisinya itu lebih rendah, maka ia
mendapatkan predikat keren bisa banyak orang,
hanya menginginkan posisi yang sederajat, bukan
bukan satu orang saja.
itu
yang
dengan
mengarahkan
adanya
konflik
fisik,
karena
yang
posisi yang lain. Individu – individu yang
mempunyai rasa kurang percaya diri yang tebal
Keterkaitan
memiliki kecenderungan yang sangat kuat sekali
Customer
dalam mengejar posisi yang sederajat tersebut.
Pada Subculture di Lingkungan Kampus
Respon
Dengan
Tindakan
Munculnya
Simbolik
Stratifikasi
Hal ini sebagai konsekuensi dari rasa kurang
Keinginan menjadi populer dengan tampil
percaya dirinya tersebut. Posisi apa yang dikejar,
newness dan fashionable di kalangan rekan
tergantung daripada yang paling dihargai oleh
mahasiswa kampus merupakan fenomena menarik
komunitas dan memiliki masa tertentu (Soekanto,
di kalangan mahasiswa pria, setelah hadirnya
1982). Posisi keren merupakan posisi yang
informasi internet gratis di perpustakaan kampus.
diinginkan komunitas, karena itu mahasiswa akan
Mereka ingin menjadi populer dengan mengakses
menginginkan penampilan yang keren dalam
informasi online tentang fashion baju kemeja dan
komunitasnya. Kompetisi yang terjadi adalah
kaos. Kalaupun mereka awalnya mengkonsumsi
untuk
informasi
mendapatkan
predikat
keren
dimata
komunitas.
fashion
online
untuk
maksud
mendongkrak penampilan dan rasa percaya diri,
John L. Gillin & John P. Gillin ( 1954 )
ternyata
sekarang
maksud
mengkonsumsi
dalam karya bukunya yang berjudul : ‘Cultural
informasi sudah berkembang lebih luas lagi, yakni
Sociology’ memahami interaksi dalam konteks
untuk maksud memperjuangkan popularitas.
yang lebih luas, yakni suatu proses sosial.
Masih banyak mahasiswa tampil dan
Sehingga kompetisi bisa diartikan sebagai suatu
berbusana karena kebiasaan saja, karena itulah
proses sosial, dimana individu – individu atau
cara orang tua mereka berpakaian. Mereka sering
kelompok yang berkompetisi mencari keuntungan
kritis terhadap cara berpakaian orang lain yang
melalui bidang – bidang kehidupan yang pada
berbeda dengan cara mereka, namun mereka tidak
suatu masa tertentu menjadi pusat perhatiannya,
pernah
yakni dalam hal ini adalah predikat keren, dengan
berpakaian
mempertajam prasangka atau memberlakukan
Selanjutnya dalam catatan Mulyana (2007) dapat
sanksi
dan
kita ketahui bahwa sudah berabad-abad para
berkembang dilingkungan mahasiswa kampus.
orang tua anggota kerajaan telah menunjukkan
Walau kompetisi yang berkembang bersifat
status mereka melalui pakaian anak-anaknya.
pribadi, akan tetapi nantinya tidak akan sampai
Akan tetapi ada juga yang berpandangan bahwa
sosial
yang
sudah
‘disepakati’
bertanya
seperti
mengapa
yang
mereka
mereka
sendiri
lakukan.
Vol.3/No.2, Desember 2015, hlm. 283- 296
293
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
pilihan seseorang atas pakaian mencerminkan
perkembangannya
kepribadiannya,
untuk
kemungkinan adanya proses penciptaan oleh
yang
anggota subculture, dan disadari atau tidak
diinginkan pemakainya. Bahkan dalam bahasa
disadari mereka itu ‘sepakat’ untuk memberi
Latin sudah dikenal adanya suatu istilah ‘Uestis
ruang yang lebih luas lagi, yakni mengejar
uirum reddit’ yang artinya ‘pakaian menjadikan
popularitas.
dan
memproyeksikannya
digunakan
citra
tertentu
orang atau pakaian adalah orang’. Mereka
Fenomena
bisa
mengejar
saja
memiliki
popularitas
pada
berpakaian bukan sekedar untuk menutupi tubuh
lingkungan subculture dapat mungkin terjadi pada
atau
lingkungan
asal
pantas,
namun
juga
berusaha
menciptakan kesan yang lebih pada orang lain.
yang
terbuka
(
open
social
stratification ), bukan lingkungan yang tertutup
Pitirim A. Sorokin dalam karya bukunya
(closed social stratification). Pada lingkungan
yang berjudul : ‘Contemporary Sociological
yang terbuka, setiap anggota subculture memiliki
Theories’ memandang bahwa ‘selama itu dalam
peluang kesempatan yang sama untuk berusaha
suatu subculture ada sesuatu yang dihargai, dan
dengan kecakapannya sendiri untuk memperoleh
setiap subculture pasti memiliki sesuatu yang
kedudukan yang lebih tinggi, atau mereka bisa
dihargai, maka hal itu akan menjadi embrio yang
jatuh ke posisi bawah. Karena itu up date
dapat
(
informasi terus mereka lakukan dan media yang
Soekanto, 1982 ). Pemakaian fashion baju kemeja
mereka pilih dan dianggap terpercaya adalah
dan kaos di lingkungan kampus, bagi kaum laki-
media online, bukan lagi media person to person.
laki barangkali merupakan suatu pilihan yang
Mereka dari hari ke hari, dari minggu ke minggu
mereka hargai, walau awalnya sekedar untuk
tetap terus mempertahankan kesimbangan dengan
mendongkrak penampilan dan rasa percaya diri.
cara up date informasi melalui media online di
menumbuhkan
adanya
stratifikasi
Bentuk – bentuk strata dalam subculture
perpustakaan kampus. Sehingga dapat dikatakan
itu berbeda-beda dan banyak sekali bentuknya,
bahwa mereka itu sesungguhnya mengejar status
akan tetapi strata-strata tersebut tetap tampak ada.
yang dinamakan ‘achieved status’.
Strata – strata itu sudah ada sejak manusia
mengenal adanya kehidupan bersama di dalam
SIMPULAN
masyarakat sosial. Stratifikasi bisa terjadi dengan
Mahasiswa memberikan respon welcoming
sendirinya dalam proses pertumbuhan subculture
atas kehadiran Infrastruktur Online gratis. Mereka
itu sendiri, tetapi ada pula stratifikasi dalam
memilih untuk mendekat ke perpustakaan fakultas
subculture yang dengan sengaja disusun untuk
untuk memanfaatkan waktu di kampus. Mereka
mengejar
tampak senang dengan adanya
suatu
tujuan.
Dalam
proses
pertumbuhan gaul antar mahasiswa di kampus,
fashion baju kemeja dan kaos awalnya tampak
tumbuh
dengan
pergaulannya.
sendirinya
Akan
dalam
tetapi
Infrastruktur
Online gratis.
Kelengkapan yang dimiliki perpustakaan
proses
fakultas saat ini merupakan daya tarik tersendiri
dalam
bagi mahasiswa. Intensitas kunjungan mahasiswa
ISSN: 2303-2677 / © 2015 JKIP
294
Prijana
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
ke perpustakaan selalu hadir dalam seminggu.
Untuk gaya rambut pria. Konsumen online
Setiap kali kunjungan ke perpustakaan bisa
menyukai shopping gaya rambut yang simpel dan
mencapai dua jam atau lebih dalam menggunakan
mudah diatur, misal model rambut old school.
fasilitas internet kampus.
Mereka menyukai gaya rambut trendy yang
Ruang-ruang
layanan
semakin
sedang digemari anak muda sekarang, dan
tampak ramai dan crowdet. Konon karena
disesuaikan dengan kharakteristik kepribadian dan
pemakaian yang banyak dalam waktu yang
selera. Jika mereka hendak merubah gaya
bersamaan, koneksi internetnya sering lemot.
rambutnya,
Bagaimanapun
menunggu
mereka akan mencari informasi terlebih dahulu
sampai koneksi kembali stabil. Ada juga yang tak
secara online. Mereka begitu memperhatikan
sabar
sabar
rekomendasi yang didapat secara online, dan
menunggu biasanya memilih untuk mengakhiri
tampak merasa cukup puas ( presentation )
aktivitas online dan bergegas meninggalkan
dengan apa yang didapat dari informasi internet.
mereka
menunggu.
yang
bersedia
Mereka
yang
tak
hampir
dapat
dipastikan
bahwa
perpustakaan. Mereka mencoba mencari area –
Untuk gaya rambut wanita. Konsumen
area lain yang menurutnya memiliki koneksi
online menyukai shopping gaya rambut yang
bagus, atau mereka terkadang mencoba berpikir
memiliki belahan tengah, poni panjang, hitam
untuk menyesuaikan waktu dimana yang tidak
berkilau, wangi, sehat, tebal dan bergelombang.
banyak orang mengakses.
Mereka
juga
suka
tokoh
idola
yang
Untuk hal sesuatu yang berkaitan dengan
melambangkan rambut idamannya. Mereka juga
produk sbb: Untuk fashion baju kemeja dan kaos
memiliki selera rambut yang lurus, panjang,
pria. Konsumen online menyukai shopping yang
mudah diatur, hitam, dan tebal. Menurutnya
bergaya casual. Mereka mengunjungi website
rambut lurus itu akan mudah diatur dan lebih
resmi merk – merk baju kemeja dan kaos. Mereka
tampak rapi.
begitu tertarik dengan merk dan newness.
Untuk fashion arloji pria. Konsumen
Khusus fashion pakaian wanita. Konsumen
online menyukai shopping arloji yang memiliki
online menyukai shopping bergaya casual dan
merk dan original. Mereka menyukai arloji
chic. Konsumen jarang mengungkapkan merk
analog, karena fungsinya yang memiliki informasi
pakaian, namun mereka memberikan kriteria
tanggal, hari, stopwatch, timer, bahkan alarm.
seperti suka yang unik dan berwarna. Dalam hal
Mereka memilih arloji yang nyaman dipakai dan
kriteria, mereka juga memperhatikan saran-saran
tahan lama. Mereka suka up date informasi
dari blogernya. Mereka memiliki semacam ikatan
tentang merk arloji yang sedang trendy. Mereka
psikologis yang cukup kuat dengan groupnya.
memiliki arloji lebih dari satu dan mereka akan
Bahwa pendapat dan saran group selalu mereka
gunakan sesuai dengan tema pakaian.
dengar dan memiliki kekuatan tersendiri dalam
pengambilan keputusan memilih suatu produk.
Untuk fashion topi pria. Konsumen online
menyukai shopping topi dengan melihat merk dan
harga.
Mereka
juga
memperoleh
inspirasi
Vol.3/No.2, Desember 2015, hlm. 283- 296
295
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
penggunaan topi dari idolanya. Model topi yang
dianggap ketinggalan zaman ( out of date ) di
mereka sukai adalah model new dan mereka
dalam lingkungan gaulnya. Mereka menyukai
mengetahui merk – merk topi. Mereka itu tidak
terus dan terus akan menyukai citra baru (
pernah merencanakan untuk pembelian topi dan
newness ), itu melekat pada dirinya dan itu ada
pemakaiannya disesuaikan dengan tema pakaian.
pada baju kemeja dan kaos, pakaian yang mereka
Baginya topi merupakan asesoris yang melekat
pakai sehari-hari di kampus. Mereka tampak
pada dirinya.
respon terhadap merk baju kemeja dan kaos.
Respon terhadap kebutuhan (respon to
need).
Konsumen
online
memiliki
Respon kebutuhan akan fashion pakaian
respon
wanita. Mereka begitu respon terhadap sesuatu
kebutuhan ganda. Kehadiran mahasiswa sebagai
yang unik dan berwarna. Mereka kurang respon
konsumen online di perpustakaan kampus tujuan
terhadap
awalnya untuk mengerjakan tugas – tugas
memperhatikan saran – saran dari blogernya untuk
perkuliahan dan selanjutnya (secondary) untuk
hal pakaian, sehingga saran-saran bloger juga
shopping online informasi dunia fashion. Dalam
mendapat ruang yang istimewa di dalam diri
kebiasaan perilakunya (information behavior),
mereka. Respon kebutuhan wanita terhadap
posisi tujuan bisa mungkin terbalik, yakni
kebutuhannya sendiri tampak cukup unik dan itu
sebelum mereka mencari materi perkuliahan
berbeda dengan respon kebutuhan pria. Wanita
online, mereka terlebih dahulu butuh rilek sejenak
cenderung memiliki respon ganda yakni respon
(enjoy) dengan melakukan aktivitas browsing,
terhadap produk dan respon terhadap teman
seperti mencari informasi fashion. Sampai dirasa
blogernya, khususnya wanita. Keduanya memiliki
cukup, mereka akan melakukan aktivitas browsing
kekuatan yang sama, silih berganti satu sama
materi perkuliahan dengan cara lebih fokus.
lainnya, walau kekuatan respon bloger wanita
Mereka memiliki level of need, yakni jika
merk
pakaian.
Mereka
begitu
yang sering dijadikan pertimbangan pilihan.
suatu informasi yang sedang ia cari itu memiliki
Respon kebutuhan akan gaya rambut pria.
nilai kebutuhan yang tinggi, maka mereka akan
Mereka mengekplor model rambut yang benar –
mencari informasi itu secara lebih detail, lengkap,
benar pas dan bagus. Menurutnya, gaya rambut
dan memburu (Quarry). Jika suatu informasi yang
menunjukkan
sedang ia cari itu memiliki nilai kebutuhan yang
mereka akan selalu mencocokan model - model
kurang, maka mereka akan mencari informasi itu
rambut
sedapatnya saja tanpa menelusur lebih jauh.
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
kepribadian
dengan
dirinya,
dirinya.
dan
Sehingga
terkadang
Respon kebutuhan akan baju kemeja dan
mengamati dan mencocokan. Tak dipungkiri
kaos pria yang fashionable dan mengikuti trend
bahwa mereka menyukai model yang simple dan
terkini akan lebih menambah rasa percaya diri dan
mudah diatur. Mereka tampak kurang berminat
lebih nyaman. Munculnya dorongan perform yang
untuk minta pendapat dari orang lain. Periode
kompetitif dilingkungan gaul juga mereka rasakan
gaya rambut, biasanya disesuaikan dengan waktu
dan tak dapat mereka hindari. Mereka tidak mau
potong rambut atau berganti model. Walau
ISSN: 2303-2677 / © 2015 JKIP
296
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
Prijana
mereka menyukai model yang sedang trend, tetapi
bersama – sama di lingkungan kuliahnya, dan itu
mereka juga memiliki selera yang khas dalam
bisa menekan rasa percaya diri secara mendalam
memilih model rambut.
bila sanksi tersebut sampai melekat pada diri
Mereka juga mengamati model – model
mereka. Kebutuhan akan simbolisasi juga tampak
baju kemeja dan kaos di lingkungan gaul
berkembang semakin luas, bukan hanya untuk
sosialnya secara intens dan sesekali memberikan
menunjang penampilan dan kepercayaan diri (self
komentar tentang penggunaan fashionnya. Mereka
confident), namun sudah berkembang lebih luas
suka membandingkan fashion yang digunakan
lagi, yakni berkeinginan untuk menjadi populer di
oleh lingkungan gaulnya dengan trend – tred yang
lingkungan sosialnya.
mereka ikuti dari media online. Informasi online
tentang fashion tampak kuat sekali dan dijadikan
sumber informasi primer. Sementara mereka itu
jarang sekali menggunakan sumber informasi
sekunder, misal dari teman – teman mereka
sendiri. Dalam Lingkungan gaul mereka, biasanya
mereka lebih memilih teman yang gadget dan
terlihat fashionable sebagai sumber informasi dan
itupun mereka masih membandingkan lagi dengan
informasi online. Disini tampak bahwa informasi
online adalah number one.
Dalam diri mereka itu tertanam pandangan
baru bahwa yang terpenting adalah bukan
memakai baju barunya, tetapi yang penting bagi
mereka itu adalah dapat ambil bagian untuk
mengikuti trend fashion. Menggunakan baju baru
bukanlah impian dan juga bukan merupakan
tujuan dari up date informasi online, tetapi yang
newness dan fashionable sesuai trend terkini yang
sesungguhnya yang mereka buru ( Quarry ).
Mereka seolah patuh pada nilai sosial yang
berkembang
di
kalangan
teman
–
teman
mahasiswa kampusnya dan mereka menghindari
sanksi yang memberi kesan ketinggalan zaman.
Suatu sanksi sosial yang demikianlah yang
berkemungkinan
akan
bisa
mereka
rasakan
sewaktu – waktu kapan saja ketika mereka
DAFTAR PUSTAKA
Anselm, Strauss dan Juliet Corbin. (2003). Dasardasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Babbie, Earl R. (1986). The of Social Research.
Belmont, Calif: Wadshworth Pub.Co.
Belkin, Nicholas J dan A Vickery. (1985).
Interaction in Information Systems: a
Review of Research from Document
Retrieval to Knowledge-Based Systems.
London: British Library.
Corbin, Juliet. (1987). Grounded Theory
Methodology: An Overview.
Harter, Stephen P. (1992).
Psychological
Relevance
and
Information
Science.Journal of the American Society
for Science. Vol.43 (9) pp. 602-615.
Kuhlthau, Carol C. (1991). Inside the Search
Process: Information Seeking From The
Users Prespective. Journal of The
American Society for Information Science,
Vol.42 (5). pp.361-371
Lerner, Daniel. (1958). The Passing of Traditional
Society: Modernizing the Middle East.
Glencoe; Free Press.
McQuail, Denis. (1989). Teori Komunikasi
Massa:
Suatu
Pengantar.
Jakarta:
Erlangga.
Singarimbun, Masri dan Soifan Efendi (Ed.).
(1989). Metode Penelitian Survai. Jakarta:
LP3ES.
Wersig, Gemot dan Ulrich Neveling. (1976). The
Phenomena of Interest to Information
Science. Information Scientist Vol.9 (4) –
pp.127-140.
Vol.3/No.2, Desember 2015, hlm. 283- 296
JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN
ISSN: 2303-2677 / © 2015 JKIP
297
Download