PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT UNDERPRICING PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA Studi Empiris pada Perusahaan yang Melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2007-2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Teodora Uthari Dadara Tarigas NIM : 092114071 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT UNDERPRICING PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA Studi Empiris pada Perusahaan yang Melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2007-2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Teodora Uthari Dadara Tarigas NIM : 092114071 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 i PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI SKRIPSI ANALISIS FAKTOR.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT U]VDERPRICITVG PADA PERUSAHAAN GO P(TBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA Studi Empiris pada Perusahaan yang Melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2007-2011 Telah clisetujui oleh: Dosen Pen-rbimbing, Tanggal :02 Juli 2013 Dr. Ninik Yudianti M. Acc.,QIA 11 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI MOTTO DAN PERSEMBAHAN Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah. - Thomas Alva Edison- Apa pun tugas hidup anda, lakukan dengan baik. Seseorang semestinya melakukan pekerjaannya sedemikian baik sehingga mereka yang masih hidup, yang sudah mati, dan yang belum lahir tidak mampu melakukannya lebih baik lagi. - Martin Luther King- Kupersembahkan untuk : Ayahandaku Marselus Uthan dan Ibundaku Rita Saudara-saudaraku tersayang Vera, Gagah, dan Dayang Sahabat-sahabatku tersayang iv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI UNryERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI ruRUSAN AKUNTANSI * PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: ANALISIS FAKTOR.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT UNDERPMCING PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA Studi Empfis pada Perusahaan yang Melalnrkan IPO di Bursa Efek Indonesia padaTahin 2ao7-2oll' dan dimajukan untuk diuji tanggal X fuli20l3 adalahhasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan omng lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menrmjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dmi penulis yang lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak erdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya alnbil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya Apabila saya melalnrkan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan iai saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya temyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seola-olah hasil pemikiran saya sendiri, berati gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima Yogyakarta,2 l:uJri 2013 Yang membuat pernyataan, Teodora U .ari Dadara Tarigas v PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulisan mendapatkan bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Romo Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian penulis. 2. Dr. H. Herry Maridjo, M. Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 3. Drs. YP. Supardiyono, M. Si., Akt., QIA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma. 4. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M. Acc selaku dosen pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Drs. Yusef Widya Karsana, M.Si.,Akt.,QIA dan Dr. Fr. Reni Anggraini, M. Si selaku dosen penguji yang telah membimbing dan mengarahkan penulis selama menyelesaikan skripsi. 6. Bapa, Mama, kakak dan adik-adik yang sangat peduli dan banyak mendukung serta mendoakan penulis sehingga skripsi ini dapat selesai tepat waktu. vi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7. Sahabat-sahabatku Tia, Ketrin, Ika, Eka, Risa, Reza, Sam dan Petric serta teman – teman angkatan 2009 dan pihak – pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan terbaiknya kepada penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Yogyakarta, 2 Juli 2013 Penulis vii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ........................ v HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................... vi HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. viii HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... x HALAMAN DAFTAR GAMBAR.................................................................. xi HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................. xii ABSTRAK ...................................................................................................... xiii ABSTRACT .................................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1 A. Latar Belakang ....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................. 7 C. Tujuan Penelitian ................................................................... 8 D. Manfaat Penelitian ................................................................. 8 E. Sistematika Penulisan ............................................................ 9 BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 11 A. Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO) 11 B. Underpricing .......................................................................... 14 C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing ... 15 1. Reputasi Underwriter 15 2. Financial Leverage 17 3. Book Value to Earning 18 D. Perumusan Hipotesis Penelitian 18 1. Reputasi Underwriter...................................................... 19 2. Financial Leverage ......................................................... 20 3. Book Value to Earning.................................................... 20 BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. 22 A. Jenis Penelitian ...................................................................... 22 B. Populasi Dan Sampel 22 C. Variabel Penelitian dan Pengukurannya 23 1. Variabel Independen 23 a. Reputasi Underwriter 23 b. Financial Leverage 24 c. Book Value to Earning 25 2. Variabel Dependen (Underpricing) 25 D. Jenis dan Sumber Data .......................................................... 26 E. Metode Pengumpulan Data 27 F. Statistik Deskriptif 27 G. Metode Analisis Data 28 1. Pengujian Normalitas 28 viii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2. Pengujian Asumsi Klasik a) Autokorelasi b) Multikolinearitas c) Heteroskedastisitas 3. Pengujian Hipotesis (Uji t) BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.................................. A. Deskripsi Data B. Kriteria Pengambilan Sampel C. Perhitungan Data yang Diteliti D. Statistik Deskriptif ................................................................ E. Analisis Data 1. Pengujian Normalitas 2. Pengujian Asumsi Klasik a) Autokorelasi b) Multikolinearitas c) Heteroskedastisitas 3. Pengujian Hipotesis (Uji t) F. Pembahasan Hasil Analisis ................................................... BAB VI PENUTUP .................................................................................... A. Kesimpulan ............................................................................ B. Keterbatasan........................................................................... C. Saran....................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... LAMPIRAN ................................................................................................ ix 28 28 29 29 30 33 33 33 34 35 36 36 37 37 38 40 41 43 48 49 49 49 51 53 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4.1. Kriteria Pengambilan Sampel........................................................ 33 Tabel 4.2. Statistik Deskriptif......................................................................... 35 Tabel 4.3. Uji Normalitas 37 Tabel 4.4. Uji Autokorelasi 38 Tabel 4.5. Uji Multikolinieritas 39 Tabel 4.6. Hasil Output uji t 42 x PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 40 xi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Tabel Perhitungan Tingkat Underpricing 54 Lampiran 2. Tabel Perhitungan Reputasi Underwriter 57 Lampiran 3. Tabel Big Ten Underwriter Berdasarkan Total Transaction Value 60 Lampiran 4. Tabel Financial Leverage (FL) dan Book Value to Earning 62 Lampiran 5. Data Olahan menggunakan SPSS 20.0 65 xii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRAK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT UNDERPRICING PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA Studi Empiris pada Perusahaan yang Melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2007-2011 Teodora Uthari Dadara Tarigas NIM: 092114071 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2013 Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat underpricing yaitu reputasi underwriter, financial leverage, dan book value to earning pada perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2011. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fenomena underpricing pada saat perusahaan go public dan masih adanya ketidakkonsistenan hasil penelitian terdahulu. Jenis penelitian adalah studi empiris. Teknik pengumpulan data adalah dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian adalah pengujian normalitas, pengujian asumsi klasik, dan pengujian hipotesis (Uji t). Dari hasil uji t, variabel reputasi underwriter, dan book value to earning tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat underpricing. Sedangkan variabel financial leverage tidak berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat underpricing. Kata kunci: underpricing, reputasi underwriter,financial leverage, book value to earning xiii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRACT ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING THE LEVEL OF GO PUBLIC COMPANIES UNDERPRICING IN INDONESIA STOCK EXCHANGE Empirical Study on Companies that Engaging IPO in the Indonesia Stock Exchange in The Year of 2007-2011 Teodora Uthari Dadara Tarigas NIM: 092114071 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2013 This study aims to examine the factors that affect the level of underpricing which includes underwriter reputation, financial leverage, and book value to earning on companies that listed in the Indonesian Stock Exchange in the year 2007-2011. This research is motivated by the underpricing phenomenon when companies go public and the inconsistent this results from previous studies. This type of research is an empirical study. Documentation as data collection technique. The data analysis technique that were used in this study is normality test, the classical assumption test, and hypothesis testing (t-test). Results of the t-test, showed that underwriter reputation and book value to earning variables are not significantly had negative effect on the level of underpricing. While the financial leverage variable had not significantly positive effect on the level of underpricing. Keywords: underpricing, underwriter reputation, financial leverage, book value to earning xiv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai keinginan untuk memperluas dan mengembangkan usahanya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan ekspansi usaha. Untuk melakukan ekspansi ini perusahaan memerlukan tambahan modal yang cukup besar. Dalam rangka memenuhi kebutuhan modal yang cukup besar tersebut, seringkali dana yang diambil dari dalam perusahaan tidak cukup. Salah satu alternatif untuk pendanaan yang dapat digunakan oleh perusahaan yang membutuhkan dana yaitu dengan cara penerbitan saham baru pada masyarakat yang disebut dengan go public penawaran umum (IPO). Penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) atau yang lebih dikenal dengan istilah go public adalah kegiatan penjualan saham perdana oleh suatu perusahaan kepada masyarakat (public) di pasar modal. Pasar modal disini mencakup pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market). Dalam proses go public sebelum saham diperdagangkan di pasar sekunder (bursa efek), terlebih dahulu saham perusahaan yang akan go public dijual di pasar perdana yang biasa disebut IPO (Initial Public Offering). 1 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2 Pasar perdana adalah pasar di mana untuk pertama kalinya saham baru dijual kepada investor oleh perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut, agar emiten mendapatkan dana sebesar nilai saham yang ditawarkan (Handayani, 2008). Handayani (2008) juga menyatakan bahwa pasar perdana tidak akan berfungsi dengan baik tanpa ada pasar sekunder, karena melalui pasar sekunder saham yang dikeluarkan di pasar pedana dapat diperjualbelikan antar investor sehingga aktivitas di pasar sekunder dapat dilakukan oleh masyarakat dengan bantuan jasa pialang. Tujuan utama dari pasar ini adalah menyelenggarakan perdagangan saham yang sudah ada di tangan investor, sehingga investor yang ingin menjual dan atau membeli sejumlah saham dapat terlaksana. (Handayani, 2008) Menurut Widiyanti (2006) seperti dikutip oleh Sari (2011) IPO merupakan salah satu strategi manajemen perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat dengan harapan akan menghasilkan kinerja perusahaan yang lebih baik. Oleh karena itu, IPO diharapkan akan berakibat pada membaiknya prospek perusahaan yang terjadi karena ekspansi yang akan dilakukan dan selanjutnya menyebabkan harga saham yang ditawarkan menjadi lebih tinggi (Handayani, 2008). Kinerja perusahaan sebelum IPO merupakan informasi bagi investor untuk memprediksi pertumbuhan kinerja perusahaan sesudah IPO. Investor berharap bahwa kinerja perusahaan sesudah IPO dapat dipertahankan atau bahkan dapat lebih ditingkatkan (Handayani, 2008). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3 Harga saham pada penawaran perdana didasarkan pada kesepakatan antara perusahaan emiten dengan underwriter, sedangkan harga saham di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (berdasarkan penawaran dan permintaan saham di pasar). Walaupun emiten dan underwriter secara bersama-sama mengadakan kesepakatan dalam menentukan harga perdana saham, namun sebenarnya mereka masing-masing mempunyai kepentingan yang berbeda. Saat perusahaan melakukan IPO terjadi masalah dalam menentukan harga saham. Masalah yang seringkali timbul dari kegiatan IPO adalah terjadinya underpricing yang menunjukkan bahwa sebenarnya harga saham pada waktu penawaran perdana relatif lebih rendah dibanding pada saat diperdagangkan di pasar sekunder. Pada saat perusahaan melakukan IPO, harga saham yang dijual di pasar perdana ditentukan berdasarkan kesepakatan antara perusahaan emiten dan penjamin emisi (underwriter), sedangkan harga yang terjadi di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar yang telah ada melalui kekuatan permintaan dan penawaran saham tersebut di pasar modal. Apabila harga saham pada saat IPO secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan harga yang terjadi di pasar sekunder di hari pertama, maka terjadi underpricing (Kim, et al. ,1995 seperti dikutip oleh Handayani 2008). Menurut Handayani (2008), kondisi underpricing ini dapat merugikan perusahaan yang melakukan IPO, karena dana yang diperoleh dari publik tidak maksimum. Sebaliknya jika terjadi overpricing, maka investor akan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4 merugi, karena mereka tidak menerima initial return (return awal). Initial return adalah keuntungan yang didapat pemegang saham karena perbedaan harga saham yang dibeli di pasar perdana dengan harga jual saham yang bersangkutan di pasar sekunder (Handayani, 2008). Para pemilik perusahaan menginginkan agar meminimalisasikan situasi underpricing, karena terjadinya underpricing akan menyebabkan transfer kemakmuran dari pemilik perusahaan kepada para investor (Beatty, 1989 dalam Handayani 2008). Fenomena underpricing terjadi di berbagai pasar modal di seluruh dunia karena adanya asimetri informasi yaitu suatu kondisi di mana ada ketidakseimbangan perolehan informasi antara pihak manajemen sebagai penyedia informasi (prepaper) dengan pihak pemegang saham dan stakeholder sebagai pengguna informasi (user). Asimetri informasi bisa terjadi antara emiten dan penjamin emisi, maupun investor. Untuk mengurangi adanya asimetri informasi maka perusahaan menerbitkan prospektus, yang berisi informasi dari perusahaan yang ingin menerbitkan saham perdananya. Informasi yang tercantum dalam prospektus terdiri dari informasi yang sifatnya keuangan dan non keuangan. Informasi yang dimuat dalam prospektus akan membantu investor dalam membuat keputusan yang rasional mengenai resiko nilai saham sesungguhnya yang ditawarkan emiten (Kim, et al. 1995 dalam Handayani 2008). Menurut Trisnaningsih (2005), untuk menciptakan harga saham yang ideal, ada beberapa faktor yang mempengaruhi gejala underpricing yang perlu dipelajari yang diharapkan dapat menghindarkan perusahaan yang akan go PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5 public terhadap kerugian karena underestimate atas nilai pasar sahamnya. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi gejala underpricing antara lain adalah reputasi underwriter, financial leverage, dan price earning ratio (PER). Dalam menentukan harga penawaran untuk saham perusahaan yang baru pertama kali diterbitkan, underwriter berhadapan dengan ketidakpastian pasar (Himawan, 2012). Himawan (2012) juga menyatakan bahwa perusahaan yang menggunakan underwriter yang berkualitas akan mengurangi tingkat ketidakpastian yang tidak dapat diungkapkan oleh informasi yang terdapat dalam prospektus dan menunjukkan bahwa informasi privat dari emiten mengenai prospek usaha perusahaan tidak memberikan informasi yang salah kepada investor. Dengan adanya reputasi underwriter maka dapat mengurangi resiko terjadinya underpricing dimana reputasi underwriter juga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya underpricing (Himawan, 2012). Financial leverage mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Financial leverage yang tinggi menunjukkan resiko financial atau resiko kegagalan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman akan semakin tinggi, dan sebaliknya. Penelitian Trisnaningsih (2005) menyatakan bahwa financial leverage mempengaruhi tingkat underpricing. Financial leverage yang tinggi menunjukkan resiko suatu perusahaan tinggi pula, sehingga para investor PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6 melakukan keputusan investasi dengan mempertimbangkan informasi financial leverage. Tetapi tidak mendukung pernyataan Besley dan Bringham (1996) dalam Sari (2011) bahwa leverage yang tinggi dapat mengurangi resiko terjadinya underpricing, karena pemegang saham lebih menyukai leverage yang tinggi karena diharapkan dapat meningkatkan laba. Hasil penelitian Sari (2011) menunjukkan bahwa price earning ratio (PER) berpengaruh positif signifikan terhadap underpricing. PER yang tinggi menunjukkan ekspektasi investor tentang prestasi perusahaan di masa yang akan datang. Dengan price earning yang tinggi diharapkan dapat menurunkan tingkat underpricing pasar perdana sehingga PER berpengaruh positif dengan tingkat underpricing. Menurut Walsh (2003) dalam Hamka (2012) menyatakan bahwa antar harga saham dan PER memiliki hubungan yang kuat, karena dapat menunjukkan pertumbuhan laba, dan investor akan tertarik pada pertumbuhan laba tersebut sehingga pada akhirnya akan memberikan efek terhadap pergerakan harga saham. Mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi underpricing telah banyak dilakukan. Rosyati dan Sabeni (2002), hasil penelitiannya menyatakan bahwa reputasi underwriter mempengaruhi tingkat terjadinya underpricing. Perusahaan yang menggunakan underwriter yang berkualitas dapat mengurangi terjadinya tingkat underpricing. Hasil penelitian ini juga mendukung temuan Trisnaningsih (2005) dan Ghozali dan Mansur (2002) yang menyatakan reputasi underwriter berpengaruh terhadap tingkat underpricing. Penelitian Trisnaningsih (2005) menyatakan bahwa financial PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7 leverage mempengaruhi tingkat underpricing. Tetapi tidak mendukung penelitian Sari (2011) yang menyatakan bahwa financial leverage tidak berpengaruh positif terhadap tingkat underpricing. Amalia dan Devi (2007) menyatakan PER berpengaruh terhadap tingkat underpricing. Dengan PER yang tinggi maka di mata investor perusahaan memiliki prospek yang baik dalam menghasilkan laba di masa datang. Temuan ini berbeda dengan Setyoningsih (2006) dalam Amalia dan Devi (2007) yang menyimpulkan bahwa PER tidak memiliki pengaruh terhadap return saham (underpricing). Fenomena ini menarik untuk diteliti lebih lanjut, berdasarkan latar belakang dan dari berbagai penelitian yang sudah ada, ada beberapa hasil penelitian yang tidak selalu konsisten. Berdasarkan hal ini maka masih perlu dilakukan penelitian kembali terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat underpricing seperti reputasi underwriter, financial leverage, dan price earning ratio (PER). Dikarenakan PER sebelum perusahaan IPO tidak ada maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan perhitungan book value to earning sebagai penggantinya. B. Rumusan Masalah 1. Apakah reputasi underwriter berpengaruh negatif terhadap tingkat underpricing pada perusahaan yang go public di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah financial leverage berpengaruh positif terhadap tingkat underpricing pada perusahaan yang go public di Bursa Efek Indonesia? PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8 3. Apakah book value to earning berpengaruh negatif terhadap tingkat underpricing pada perusahaan yang go public di Bursa Efek Indonesia? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas adalah: 1. Untuk mengetahui apakah reputasi underwriter berpengaruh negatif terhadap tingkat underpricing. 2. Untuk mengetahui apakah financial leverage berpengaruh positif terhadap tingkat underpricing. 3. Untuk mengetahui apakah book value to earning berpengaruh negatif terhadap tingkat underpricing. D. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak- pihak yang berkepentingan seperti: 1. Bagi investor dan calon investor. Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan referensi untuk pengambilan keputusan dalam berinvestasi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9 2. Bagi emiten. Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan khususnya berkaitan dengan masalah keterbukaan informasi dalam melakukan penawaran perdana (IPO) untuk memperoleh harga yang baik. 3. Bagi mahasiswa. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman tentang pasar modal. E. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Dalam bab ini berisi mengenai landasan teori yang digunakan sebagai dasar penelitian dan pengolahan data. BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini berisi mengenai populasi dan sampel yang digunakan, jenis dan sumber data, metode penelitian data, dan metode analisis data. BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi mengenai analisis deskripsi data, analisa data serta hasil penelitan dan interpretasi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB V 10 : PENUTUP Dalam bab ini berisi mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan dalam melakukan penelitian, serta saran-saran yang diberikan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB II LANDASAN TEORI A. Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO) Penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) atau yang lebih dikenal dengan istilah go public adalah kegiatan penjualan saham perdana oleh suatu perusahaan kepada masyarakat (public) di pasar modal. Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan bahwa : “ Penawaran Umum adalah kegiatan penawaran Efek yang dilakukan oleh Emitan untuk menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-Undang ini dan peraturan pelaksanaannya.” Penawaran Umum Perdana (IPO) merupakan suatu persyaratan yang harus dilakukan bagi emiten yang baru pertama kali menjual sahamnya di Bursa Efek. Keputusan perusahaan untuk menjadi perusahaan go public merupakan keputusan yang tidak tanpa perhitungan karena perusahaan dihadapkan pada beberapa risiko yang menguntungkan (benefits) maupun yang merugikan (cost). Alasan dilakukan go public adalah karena dorongan atas kebutuhan modal (capital need). Perusahaan yang go public adalah perusahaan yang mengalami pertumbuhan yang pesat. Karena pertumbuhan yang pesat, perusahaan dituntut untuk mampu menyediakan dana untuk keperluan ekspansi dan untuk keperluan investasi baru. 11 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12 Dengan melakukan go public, perusahaan dapat menikmati berbagai manfaat, baik finansial maupun nonfinansial. Menurut Sitompul (2000), hal menguntungkan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam melaksanakan penawaran umum antara lain bahwa melalui go public, perusahaan akan mendapatkan dana segar yang dapat digunakan sebagai modal untuk jangka panjang dan juga sangat berguna untuk mengembangkan perusahaan, membayar hutang dan tujuan-tujuan lainnya. Dengan melakukan go public, dapat pula meningkatkan nilai pasar dari perusahaan karena umumnya perusahaan yang sudah menjadi perusahaan publik, likuiditasnya akan lebih meningkat bila dibandingkan dengan perusahaan yang masih tertutup. IPO yang dilakukan oleh perusahaan juga akan meningkatkan kekayaan bersih perusahaan, tanpa perlu membayar kembali atau meminta tambahan pinjaman. Disamping itu citra dan perkembangan perusahaan akan meningkat karena suatu perusahaan yang semula lingkup usahanya hanya bersifat nasional akan lebih mudah untuk dapat melakukan ekspansi ke tingkat internasional seiring dengan penjualan sahamnya. Dan apabila penawaran ini sukses, maka peningkatan citra perusahaan itu dengan sendirinya akan menyertai pula (Handayani, 2008). Di samping keuntungan-keuntungan di atas dapat pula disebutkan satu keuntungan lain yaitu setelah perusahaan memasuki pasar modal dan menunjukkan kinerja yang baik, maka selanjutnya tambahan modal akan mudah didapat baik dari investor-investor individual maupun dari investor PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13 institusional lainnya. Terlepas dari berbagai manfaat yang dapat dinikmati, terdapat pula hal-hal yang kurang menguntungkan dari IPO ini. Diantaranya adalah biaya proses, pelaksanaan, mencakup biaya untuk membayar auditor, penjamin emisi (underwriter), percetakan, promosi, penasehat hukum, dan biaya sesudah IPO. Biaya ini harus dipertimbangkan sebagai suatu hal yang penting, karena biaya penawaran umum dan biaya setelah beroperasi sebagai perusahaan publik merupakan pengeluaran yang cukup besar. Kerugian lain adalah adanya kewajiban perusahaan untuk menyajikan informasi secara lengkap (full disclosure) tentang segala hal yang sekiranya memiliki nilai atau dapat mempengaruhi penilaian calon investor. Hal ini di sisi lain akan dapat menguntungkan pesaing perusahaan (Handayani, 2008). Selain itu, terdapat pula berbagai tanggung jawab dan beban yang harus ditanggung oleh perusahaan tersebut setelah menjadi perusahaan publik, yaitu tugas manajemen menjadi semakin berat, karena manajemen tidak lagi semata-mata bertanggung jawab terhadap beberapa pemegang saham tetapi juga tarhadap pemegang saham publik. Fleksibilitas ruang gerak manajemen menjadi berkurang, berbagai langkah yang akan dilakukan seringkali membutuhkan persetujuan pemegang saham publik, khususnya apabila keputusan yang akan diambil dapat mempengaruhi nilai saham perusahaan tersebut. Perusahaan juga harus patuh kepada berbagai peraturan yang ditetapkan oleh BAPEPAM dan Bursa Efek (Handayani, 2008). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14 B. Underpricing Underpricing adalah suatu keadaan dimana harga saham pada saat penawaran perdana lebih rendah dibandingkan dengan ketika diperdagangkan di pasar sekunder (Prastiwi, 2001). Bagi perusahaan yang mengeluarkan saham, apabila terjadi underpricing berarti kehilangan kesempatan untuk mendapatkan dana maksimal. Sebaliknya bila terjadi overpricing perusahaan akan berhasil menghimpun dana lebih murah, sehingga akan mendapatkan dana yang maksimal. Fenomena underpricing dikarenakan adanya mispriced di pasar perdana sebagai akibat adanya ketidakseimbangan informasi antara pihak underwriter dengan pihak perusahaan. Dalam literatur keuangan masalah tersebut disebut adanya asymetry informasy. Di Indonesia, fungsi penjamin hanya ada satu yaitu full commitment, sehingga pihak underwriter berusaha untuk mengurangi risiko dengan jalan menekan harga di pasar perdana agar terhindar dari kerugian (Rosyati dan Sabeni, 2002). Studi tentang IPO secara internasional menyatakan bahwa 9 dari 10 penelitian menyimpulkan telah terjadi underpricing (Aggarwal et al., 1994 dalam Umbara 2008). Underpricing juga terjadi karena ex–ante uncertainty harga saham pada saat penawaran perdana. Kondisi ini mendorong permintaan terhadap auditor yang berkualitas. Untuk mengurangi ex–ante uncertainty, underwriter meminta laporan keuangan perusahaan emiten agar diaudit oleh auditor yang berreputasi tinggi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Fenomena underpricing terjadi di berbagai negara dan 15 tingkat underpricing yang terjadi juga berbeda-beda antara satu negara dengan negara lainnya. Berbagai penelitian telah banyak dilakukan untuk meneliti mengenai fenomena underpricing dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi tingkat Underpricing Telah dijelaskan bahwa ketika suatu perusahaan melakukan IPO maka secara rata-rata biasanya harga saham pertama yang diperdagangkan di pasar sekunder cenderung mengalami underpricing (Handayani, 2008). Handayani (2008) juga menambahkan fenomena terjadinya underpricing dijumpai hampir pada semua pasar modal yang ada di dunia. Setidaknya ada beberapa faktor yang mempengaruhi underpricing, yaitu : 1. Reputasi Underwriter Menurut Hartono (2000), underwriter adalah perusahaan yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten, dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang terjual. Peran dari underwriter adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Dalam melakukan penawaran saham perdana, untuk mengurangi risiko yang akan dihadapi, maka emiten akan meminta underwriter untuk menjamin penjualan saham tersebut. Underwriter melakukan tugas yang cukup berisiko, kesepakatan emiten dengan penjamin emisi akan diikat dalam suatu perjanjian yang dibuat bersama antara emiten dengan penjamin emisi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16 Menurut Suyatmin dan Sujadi (2006), pada dasarnya perusahaan dapat saja menerbitkan efeknya kepada beberapa investor tertentu tanpa menggunakan jasa penjamin emisi (private placement). Namun karena prosesnya begitu rumit dan memerlukan pengetahuan yang sangat spesifik, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan tidak mungkin memasuki pasar modal tanpa bantuan penjamin emisi (underwriter). Pengetahuan dan kemampuan dari underwriter merupakan jaminan bagi perusahaan bahwa proses penawaran umum akan ditangani dengan baik. Selain itu, manajemen perusahaan juga mendapatkan kesempatan dengan belajar dari pengalaman dan pengetahuan underwriter. Menurut Hartono (2000), dalam menentukan harga saham perdana underwriter cenderung mengambil risiko kecil, yaitu dengan menetapkan harga saham perdana lebih rendah dibanding dengan harga pasar sekunder pada saham yang sama. Kurangnya pengalaman emiten dalam menerbitkan saham merupakan salah satu faktor yang dapat menjelaskan mengapa saham yang dijualnya terjadi underpricing. Ketika underwriter tidak memiliki reputasi yang tinggi atau berpengalaman, maka saat penentuan harga saham perdana harga yang ditetapkan dapat menjadi lebih rendah bahkan lebih tinggi. Sehingga reputasi underwiter ini sangat mempengaruhi tingkat underpricing. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17 2. Financial Leverage Leverage menunjuk pada hutang yang dimiliki perusahaan. Dalam arti harafiah, leverage berarti pengungkit/tuas. Sumber dana perusahaan dapat dibedakan menjadi dua yaitu sumber dana intern dan sumber dana ekstern. Sumber dana intern berasal dari laba yang ditahan, pemilik perusahaan yang tercermin pada lembar saham atau prosentasi kepemilikan yang terlihat dalam neraca. Sementara sumber dana ekstern merupakan sumber dana perusahaan yang berasal dari luar perusahaan, misalnya hutang (liabilities). Kedua sumber dana ini terlihat dalam neraca pada sisi kewajiban. Menurut Weston Besley dan Bringham (1996) seperti dikutip oleh Susanto (2006), financial leverage adalah pembiayaan perusahaan dengan menggunakan hutang. Untuk mengukur presentase dana yang disediakan oleh kreditor (rasio hutang) dapat dilakukan dengan membagi antara total hutang dengan total aktiva. Financial leverage menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar hutangnya dengan equity yang dimilikinya (Tambunan, 2007 dalam Kristiantari 2012). Menurut Kim et al. (1993) seperti dikutip oleh Handayani (2008), secara teoritis, financial leverage menunjukkan risiko suatu perusahaan dan kondisi ketidakpastian. Apabila financial leverage tinggi, berarti risiko suatu perusahaan tinggi sehingga para investor akan mempertimbangkan hal ini dalam melakukan keputusan investasi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18 (Trisnawati, 1998). Semakin besar financial leverage suatu perusahaan, akan menimbulkan ketidakpastian harga saham perdana yang besar pula, yang pada akhirnya akan mempengaruhi underpricing. 3. Book Value To Earning Book value to earning dijadikan tolok ukur untuk menilai tinggi rendah atau mahal murahnya saham perusahaan. Book value to earning adalah salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan nilai intrinsik saham. Jika nilai instrinsik saham lebih tinggi dibandingkan dengan harga pasarnya maka saham tersebut undervalued sehingga sebaiknya dibeli. Bila nilai intrinsik saham lebih rendah dibandingkan dengan harga pasarnya, maka saham tergolong overvalued sehingga saham tersebut sebaiknya tidak dibeli dan investor yang memiliki saham akan menjual saham tersebut (Tandelilin, 2001). Book value to earning yang tinggi menunjukkan ekspektasi investor tentang prestasi perusahaan di masa yang akan datang. Dengan book value to earning yang tinggi diharapkan dapat menurunkan tingkat underpricing pada pasar perdana (Nugraheni,2006). D. Perumusan Hipotesis Penelitian Dengan mengacu pada teori dan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19 1. Reputasi underwriter Dalam menentukan harga penawaran untuk saham perusahaan yang baru pertama kali diterbitkan, underwriter berhadapan dengan ketidakpastian pasar. Perusahaan yang menggunakan underwriter yang berkualitas akan mengurangi tingkat ketidakpastian yang tidak dapat diungkapkan oleh informasi yang terdapat dalam prospektus dan menunjukkan bahwa informasi privat dari emiten mengenai prospek usaha perusahaan tidak memberikan informasi yang salah kepada investor. Pada penelitian yang dilakukan oleh Ghozali dan Mansur (2002) membuktikan bahwa reputasi underwriter berpengaruh terhadap tingkat underpricing. Dalam proses IPO, underwriter bertanggung jawab atas terjualnya saham. Underwriter yang mempunyai reputasi tinggi akan memberikan harga saham yang tinggi pada saham yang dijaminnya sebagai konsekuensi dari kualitas, sehingga dapat mengurangi tingkat underpricing. Sebaliknya, underwriter yang belum mempunyai reputasi akan menetapkan harga yang rendah untuk menghindari resiko membeli saham yang tidak laku terjual. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis penelitian merumuskan sebagai berikut: H1 : Reputasi underwriter berpengaruh negatif terhadap tingkat underpricing. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20 2. Financial leverage Trisnaningsih (2005) menyatakan financial leverage berpengaruh terhadap tingkat underpricing. Hasil penelitian ini juga mendukung temuan dari Ghozali dan Mansur (2002). Apabila financial leverage tinggi maka menunjukkan risiko suatu perusahaan tinggi pula. Para investor dalam melakukan keputusan investasi mempertimbangkan informasi financial leverage. Jika terjadi ketidakpastian informasi mengenai financial leverage, maka akan mempengaruhi para investor dalam mengambil keputusan. Oleh sebab itu tingkat ketidakpastian yang semakin tinggi menyebabkan semakin tingginya tingkat underpricing sehingga terdapat pengaruh pada financial leverage terhadap tingkat underpricing. H2 : Financial leverage berpengaruh positif terhadap tingkat underpricing. 3. Book Value To Earning Hasil penelitian Sari (2011) menunjukkan bahwa book value to earning berpengaruh positif signifikan terhadap underpricing. Hal tersebut menandakan bahwa tingkat book value to earning perusahaan yang tinggi mengakibatkan tingkat underpricing menjadi tinggi. Book value to earning yang tinggi menunjukkan ekspektasi investor tentang prestasi perusahaan di masa yang akan datang. Dengan book value to earning yang tinggi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21 diharapkan dapat menurunkan tingkat underpricing pasar perdana karena jika ekspektasi investor terhadap satu jenis saham tinggi, maka permintaan terhadap saham tersebut juga akan tinggi sehingga harga saham di pasar juga relatif tinggi. Hal ini menyatakan book value to earning berpengaruh negatif dengan tingkat underpricing. H3 : Book value to earning berpengaruh negatif terhadap tingkat underpricing. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi empiris yaitu studi yang dilakukan berdasarkan data eksperimental hasil pengamatan, pengalaman, trial dan error (uji coba) dan bukan secara teoritis maupun spekulasi, lebih untuk ilmu pengetahuan dan penelitian. Studi empiris dilakukan pada perusahaanperusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007 hingga tahun 2011. B. Populasi Dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:117). Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dipilih dengan metode purposive sampling, yaitu mengambil sampel yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan maksud dan tujuan penelitian. Pertimbangan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan melakukan penawaran umum perdana pada tahun 2007-2011. 22 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23 2. Harga penawaran saham perusahaan pada saat IPO lebih rendah bila dibandingkan dengan harga saat penutupan di pasar sekunder di hari pertama. 3. Kelengkapan data yang diperlukan yaitu harga penawaran saham perusahaan pada saat IPO. Harga pada saat penutupan di pasar sekunder hari pertama serta reputasi underwriter, financial leverage, dan book value to earning. C. Variabel Penelitian dan Pengukurannya 1. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya variabel dependen. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah reputasi Underwriter, Financial Leverage, dan Book Value to Earning. Pengukuran variabel independen, sebagai berikut : a. Reputasi Underwriter Reputasi underwriter adalah skala kualitas underwriter dalam menawarkan saham emiten. Penggunaan underwriter yang mempunyai reputasi yang tinggi akan mengurangi ketidakpastian harga saham perusahaan. Dalam penelitian ini, variabel reputasi underwriter merupakan variabel yang berskala kategori (dummy). Reputasi underwriter diukur berdasarkan peringkat dari total transaction value. Underwriter mempunyai reputasi tinggi jika berada PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24 pada 10 besar dari total transaction value setiap tahunnya dan bereputasi rendah jika berada di luar 10 besar total transaction value. Menurut Suyatmin dan Sujadi (2006) dalam Sipayung (2009), untuk perusahaan yang dijamin oleh underwriter bereputasi tinggi diberi angka 1, sedangkan untuk perusahaan yang dijamin oleh underwriter bereputasi rendah diberi angka 0. b. Financial Leverage (FL) Financial Leverage (leverage ratio) menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar utangnya dengan ekuitas yang dimilikinya. Apabila financial leverage ini tinggi menunjukkan resiko suatu perusahaan tinggi pula karena perusahaan dianggap memiliki utang yang besar, seperti resiko tidak terbayarnya pinjaman. Berdasarkan pada penelitian Ghozali dan Mansur (2002) yaitu apabila tingkat hutang emiten semakin besar, maka tingkat underpriced semakin kecil sehingga financial leverage berhubungan negatif dengan tingkat underpricing. Hal ini menunjukkan bahwa investor pasar modal Indonesia, khususnya yang membeli saham di pasar perdana adalah investor jangka pendek bukan investor jangka panjang. Financial Leverage merupakan perbandingan antara total hutang dengan total asset, dapat dirumuskan: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25 c. Book Value To Earning Menurut Sari (2011), book value to earning menunjukkan seberapa banyak investor bersedia membayar per dollar laba yang dilaporkan. Untuk perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan yang kuat, nilai book value to earning -nya akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan perusahaan yang lebih beresiko, book value to earning dihitung dengan membagi antara harga saham dengan laba per saham. Menurut Halim (2005) dalam Susanto (2006) dalam Sipayung (2009), PER merupakan ukuran yang paling banyak digunakan oleh para investor dalam menentukan apakah investasi yang telah dilakukan menguntungkan atau tidak. Tetapi dalam penelitian ini menggunakan book value to earning. Book value to earning yang tinggi menunjukkan ekspektasi investor tentang prestasi perusahaan di masa yang akan datang cukup tinggi, dirumuskan: 2. Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau merupakan akibat dari variabel independen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat underpricing. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26 Pengukuran variabel dependen (underpricing), sebagai berikut : Yolana dan Martani (2005) dalam Sipayung (2009) menjelaskan bahwa underpricing adalah selisih positif antara harga saham di pasar sekunder dengan harga saham di pasar perdana. Selisih harga inilah yang dikenal sebagai initial return (IR) atau positif return bagi investor. Dalam penelitian ini, variabel underpricing diwakili dengan initial return dan diukur dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: IR = CP = Intial Return (return awal) Closing Price (harga penutupan pada hari pertama perdagangan di pasar sekunder) OP = Offering Price (harga penawaran perdana) D. Jenis dan Sumber Data Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia melalui data yang diperoleh dari website IDX dan pojok BEI atau laporan keuangan tahunan perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana yang terdaftar PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27 di BEI dengan akhir tahun pembukuan pada tanggal 31 Desember 2007, 2008, 2009, 2010, dan 2011. Sumber data tersebut adalah sebagai berikut: 1. Nama dan jenis perusahaan-perusahaan yang melakukan IPO, diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) atau IDX. 2. Harga penawaran saham perdana dan harga pasar saham pada penutupan hari pertama penawaran umum masing-masing perusahaan sampel yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) atau IDX. E. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara melihat dan mempelajari arsip dan catatan perusahaan. Data yang diambil adalah data harga saham pada saat IPO dan harga saham pada saat listing pertama kali di pasar sekunder, underwriter perusahaan, total transaction value yang dijamin oleh underwriter, dan data yang berhubungan dengan penelitian. F. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dilakukan sebagai gambaran atau deskripsi suatu data seperti mean, sum, standar deviasi, variance, range, serta untuk mengukur distribusi data dengan skewness dan kurtosis (Priyatno,2011) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28 G. Metode Analisis Data 1. Pengujian Normalitas Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal. Untuk menguji normalitas data yaitu dengan menggunakan uji One Sample Kolomogorov Smirnov. Dalam hal ini untuk mengetahui apakah distribusi residual terdistribusi normal atau tidak. Residual berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. 2. Pengujian Asumsi Klasik a) Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi liniear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Ada cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya masalah autokorelasi yaitu menggunakan uji Durbin-Watson (DW test). Pada umumnya suatu model regresi dinyatakan terbebas dari gejala autokorelasi jika nilai durbin watson test-nya terletak di daerah tidak autokorelasi yang berkisar antara 1,77 dan 2,34. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29 b) Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabelvariabel independen. Jika variabel-variabel saling berkorelasi, maka variabel-variabel tidak orthogonal. variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas adalah nol. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan korelasi antar variabelvariabel independen yang akan digunakan dalam persamaan regresi dengan menghitung nilai tolerance dan VIF (Variance Information Factors). Apabila nilai VIF dibawah 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas dan apabila nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 maka dapat dikatakan bahwa model terbebas dari multikoliniaritas (Ghozali, 2009:95). c) Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah varian variabel dependen dalam model tidak equal terhadap variabel independen. Konsekuensi adanya heteroskedastisitas dalam model regresi adalah estimator yang diperoleh tidak efisien, baik pada sampel kecil maupun besar. Diagnosis adanya heteroskedastisitas dalam uji regresi dapat diidentifikasi dari pola scatter plot diagram. Apabila tidak ada pola tertentu dalam scatter plot diagram, maka tidak ada gejala heteroskedastisitas dari model regresi yang digunakan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30 3. Pengujian Hipotesis a. Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang ditunjukkan variabel independen (reputasi underwriter, financial leverage, dan PER) terhadap variabel dependen (underpricing). Langkah- langkahnya adalah sebagai berikut: 1) Perumusan Hipotesis: a) Hipotesis Nihil H0 : β1 ≤ 0 artinya reputasi underwriter tidak berpengaruh negatif terhadap tingkat underpricing. H0 : β2 ≤ 0 artinya financial leverage tidak berpengaruh positif terhadap tingkat underpricing. H0 : β3 ≤ 0 artinya book value to earning tidak berpengaruh negatif terhadap tingkat underpricing. b) Hipotesis Alternatif Ha : β1 > 0 artinya reputasi underwriter berpengaruh negatif terhadap tingkat underpricing. Ha : β2 > 0 artinya financial leverage berpengaruh positif terhadap tingkat underpricing. Ha : β3 > 0 artinya book value to earning berpengaruh negatif terhadap tingkat underpricing. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31 2) Menentukan t hitung Dalam penelitian ini akan digunakan program SPSS 20.0 untuk mengetahui t hitung dan p-value. 3) Menentukan p-value dengan level of significant (α) = 5% 4) Membuat keputusan Setelah menghitung uji statistik t maka diambil keputusan dengan kriteria sebagai berikut: a) H0 diterima jika nilai p-value pada kolom signifikan > 0,05 (α) atau t hitung ≤ t tabel. b) H0 ditolak jika nilai p-value pada kolom signifikan < 0,05 (α) atau t hitung > t tabel. 5) Menarik Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari pengujian ini adalah: a) Jika H0 lebih kecil atau sama dengan nol maka: 1) Reputasi underwriter tidak berpengaruh negatif terhadap tingkat underpricing. 2) Financial leverage tidak berpengaruh positif terhadap tingkat underpricing. 3) Book value to earning tidak berpengaruh negatif terhadap tingkat underpricing. b) Jika H0 lebih besar dari nol maka: 1) Reputasi underwriter berpengaruh negatif terhadap tingkat underpricing. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32 2) Financial leverage berpengaruh positif terhadap tingkat underpricing. 3) Book value to earning berpengaruh negatif terhadap tingkat underpricing. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah perusahaanperusahaan yang melakukan IPO pada tahun 2007 hingga tahun 2011 di Bursa Efek Indonesia. Terdapat 106 perusahaan yang melakukan IPO pada tahun 2007 hingga tahun 2011. Kriteria pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan purposive sampling. B. Kriteria Pengambilan Sampel Tabel 4.1 Kriteria Pengambilan Sampel Kriteria pengambilan sampel Jumlah sampel perusahaan Perusahaan yang melakukan IPO di 106 BEI tahun 2007-2011 Perusahaan yang tidak mengalami (18) underpricing Perusahaan yang datanya tidak (5) lengkap Data Outlier (3) Total perusahaan yang menjadi 80 sampel penelitian Sumber: Data diolah Data outlier termasuk ke dalam kategori kriteria pengambilan sampel karena ada beberapa data yang menjadi pengganggu saat dilakukan analisis data dan menjadikan data sampel tidak berdistribusi normal. 33 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34 C. Perhitungan Data yang Diteliti Dalam penelitian ini data sampel (underpricing, reputasi underwriter, financial leverage, dan price earning ratio) yang diteliti meliputi : 1. Perhitungan tingkat underpricing (UP) terdapat pada lampiran 1 Ace Hardware Indonesia (2007) : 2. Perhitungan reputasi underwriter (UW) terdapat pada lampiran 2 Ace Hardware Indonesia (2007) : CLSA Indonesia yang termasuk dalam Big Ten Underwriter berdasarkan Total Transaction Value sebesar Rp 110.227.000.000,- dan diberi nilai 1 3. Perhitungan financial leverage (FL) terdapat pada lampiran 3 Ace Hardware Indonesia (2007) : 4. Book value to earning terdapat pada lampiran 3 Ace Hardware Indonesia (2007) : book value to earning = 2,10 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35 D. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dilakukan sebagai gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum variabel dalam penelitian ini. Perhitungan statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation IR 80 1,39 173,08 33,2156 29,91415 UW K 80 ,00 1,00 ,2750 ,44933 FL 80 11,22 91,88 45,7988 21,77949 eBVE 80 -61,42 255,95 18,0733 40,71704 Valid N (listwise) 80 t Keterangan: IR : Initial Return (Underpricing) UW : Reputasi Underwriter FL : Financial Leverage BVE : Book Value To Earning Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa nilai rata-rata dari UW pada perusahaan yang melakukan IPO yang terdaftar di BEI pada periode tahun 2007-2011 adalah 0,2750 dengan standar deviasi sebesar 0,44933. Nilai UW minimum adalah sebesar 0 dan nilai UW tertinggi adalah 1. Nilai rata-rata FL pada perusahaan yang melakukan IPO yang terdaftar di BEI periode 2007-2011 adalah 45,7988% dengan standar deviasi 21,77949%. Nilai FL minimum adalah sebesar 11,22% yang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36 dimiliki oleh Laguna Cipta Griya Tbk pada tahun 2007. Sedangkan nilai FL maksimum adalah 91,88% yang dimiliki oleh Bank Sinarmas Tbk pada tahun 2010. Nilai rata-rata BVE pada perusahaan yang melakukan IPO yang terdaftar di BEI periode 2007-2011 adalah 18,07333% dengan standar deviasi 40,71704%. Nilai BVE minimum adalah sebesar -61,42% yang dimiliki oleh Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk pada tahun 2011. Sedangkan nilai BVE maksimum adalah 255,95% yang dimiliki oleh Benakat Petroleum Energy Tbk pada tahun 2007. E. Analisis Data Dalam penelitian ini, data diolah menggunakan bantuan program SPSS 20.0 dengan variabel dependen yaitu tingkat underpricing (IR) dan variabel independen yaitu reputasi underwriter (UW), financial leverage (FL), dan book value to earning (BVE). 1. Pengujian Normalitas Pengujian normalitas bertujuan untuk mengujji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37 Hasil pengujian normalitas sebagai berikut: Tabel 4.3 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 80 Mean 0E-7 a,b Normal Parameters Std. Deviation 29,25279923 Absolute ,111 Most Extreme Differences Positive ,111 Negative -,106 Kolmogorov-Smirnov Z ,990 Asymp. Sig. (2-tailed) ,281 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Besarnya nilai Kolmogrov-Smirnov adalah 0,990 dan signifikan pada 0,281 > 0,05 hal ini berarti H0 diterima yang berarti data residual terdistribusi normal. 2. Pengujian Asumsi Klasik Model yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan regresi linier berganda dan uji hipotesis menggunakan uji t. Sebelum menganalisis data, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik untuk mengetahui gangguan-gangguan atau persoalanpersoalan pada regresi linier berganda. a. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Ada cara yang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38 dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya masalah autokorelasi yaitu menggunakan uji Durbin-Watson (DW test). Hasil pengujian autokorelasi sebagai berikut: Tabel 4.4 Uji Autokorelasi Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate a 1 ,209 ,044 ,006 29,82457 a. Predictors: (Constant), BVE, FL, UW b. Dependent Variable: IR Durbin-Watson 2,006 Dari hasil perhitungan pada tabel 4.4 menunjukkan uji autokorelasi dengan nilai Durbin Watson sebesar 2,006 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala autokorelasi dalam model regresi ini. b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel-variabek independen. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39 Pengujian multikolinieritas didapatkan output sebagai berikut: Tabel 4.5 Uji Multikolinieritas Model Unstandardized Coefficients B (Constant) Std. Error 40,980 8,777 UW -13,314 1 FL -,089 BVE -,002 a. Dependent Variable: IR 7,638 ,157 ,086 Standardize d Coefficients Beta -,200 -,065 -,003 t Sig. Collinearity Statistics Tolerance 4,669 ,000 -1,743 -,564 -,029 ,085 ,575 ,977 ,956 ,960 ,919 Sumber: Data diolah Keterangan : UW : Reputasi Underwriter FL : Financial Leverage BVE : Book Value To Earning Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel bebas. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel bebas dalam model regresi. VIF 1,046 1,042 1,088 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40 c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas adalah varian variabel dependen dalam model tidak equal terhadap variabel independen. Konsekuensi adanya heteroskedastisitas dalam model regresi adalah estimator yang diperoleh tidak efisien, baik pada sampel kecil maupun besar. Diagnosis adanya heteroskedastisitas dalam uji regresi dapat diidentifikasi dari pola scatter plot diagram. Apabila tidak ada pola tertentu dalam scatter plot diagram, maka tidak ada gejala heteroskedastisitas dari model regresi yang digunakan. Gambar 4.1 Uji Heteroskedastisitas Sumber : Data diolah Dari output di atas dapat dilihat bahwa titik-titik tidak membentuk pola yang jelas. Titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41 pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas dalam model regresi. 3. Pengujian Hipotesis a. Uji t Uji statistik t menunjukkan apakah terdapat pengaruh yang ditunjukkan variabel independen (reputasi underwriter, financial leverage, dan book value to earning) terhadap variabel dependen (underpricing) secara individu. 1) Rumusan hipotesisnya: a) Hipotesis Nihil H0 : β1 ≤ 0 artinya reputasi underwriter tidak berpengaruh negatif terhadap tingkat underpricing. H0 : β2 ≤ 0 artinya financial leverage tidak berpengaruh positif terhadap tingkat underpricing. H0 : β3 ≤ 0 artinya book value to earning tidak berpengaruh negatif terhadap tingkat underpricing. b) Hipotesis Alternatif Ha : β1 > 0 artinya reputasi underwriter berpengaruh negatif terhadap tingkat underpricing. Ha : β2 > 0 artinya financial leverage positif terhadap tingkat underpricing. berpengaruh PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Ha : β3 > 0 42 artinya book value to earning berpengaruh negatif terhadap tingkat underpricing. 2) Menentukan nilai t hitung dengan menggunakan SPSS 20.0 Dari output didapat t hitung sebesar -1,743 (reputasi underwriter), -0,564 (FL), dan -0,029 (book value to earning). 3) Menentukan p-value dengan level of significant (α) = 5% 4) Uji statistik t Tabel 4.6 Hasil Output uji t Model Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant) 40,980 8,777 UW -13,314 FL -,089 BVE -,002 a. Dependent Variable: IR 7,638 ,157 ,086 1 Standardized Coefficients Beta -,200 -,065 -,003 t Sig. 4,669 ,000 -1,743 -,564 -,029 ,085 ,575 ,977 5) Membuat keputusan Setelah menghitung maka diambil keputusan dengan kriteria sebagai berikut: H0 diterima jika nilai p-value pada kolom signifikan > 0,05 (α) atau t hitung ≤ t tabel. H0 ditolak jika nilai p-value pada kolom signifikan < 0,05 (α) atau t hitung ≤ t tabel. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43 6) Menarik Kesimpulan 1) Untuk variabel reputasi underwriter Karena p value > 0,05 maka H0 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa reputasi berpengaruh negatif signifikan underwriter terhadap tidak tingkat underpricing. 2) Untuk variabel financial leverage Karena p value > 0,05 maka H0 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa berpengaruh positif financial signifikan leverage terhadap tidak tingkat underpricing. 3) Untuk variabel book value to earning Karena p value > 0,05 maka H0 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa book value to earning tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat underpricing. F. Pembahasan Hasil Analisis Interpretasi hasil persamaan regresi terhadap masing-masing variabel sebagai berikut: 1. Analisis pengaruh reputasi underwriter terhadap tingkat underpricing. Variabel reputasi underwriter memiliki nilai signifikansi sebesar 0,085 yang nilainya lebih besar dari tingkat signifikansi sebesar 0,05 yang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44 berarti reputasi underwriter tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat underpricing. Hasil analisis ini tidak sesuai dengan hipotesis yang diajukan, yang menyatakan bahwa reputasi underwriter berpengaruh negatif terhadap tingkat underpricing. Tetapi hasil analisis berpengaruh pada tingkat signifikansi 0,085 sehingga berpengaruh negatif signifikan jika tingkat signifikansinya sebesar 0,1 (10%). Kurangnya pengalaman, pengetahuan dan kemampuan dari underwriter yang merupakan jaminan bagi suatu perusahaan dalam menerbitkan harga saham dapat mengakibatkan gagalnya underwriter dalam menentukan harga saham. Dimana ketika underwriter tidak memiliki kemampuan dalam menentukan harga saham maka saat penentuan harga saham perdana harga yang ditetapkan dapat menjadi lebih rendah (underpricing) bahkan lebih tinggi (overpricing). Hasil analisis ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Indriantoro dan Nur Hidayati (1998) dalam Nugraheni (2006) yang mengidentifikasi bahwa semakin tinggi reputasi underwriter tidak menjamin semakin rendah tingkat underpricing, sehingga tingginya reputasi underwriter tidak menjadi pandangan utama investor dalam menanamkan modalnya karena kondisi pasar mempengaruhi perilaku pasar (underwriter) dalam menentukan harga saham perdana perusahaan yang dijaminkan. Tetapi hasil penelitian ini tidak didukung oleh penelitian Sipayung (2009) yang menyatakan reputasi underwiter berpengaruh terhadap tingkat underpricing. Semakin tinggi reputasi underwriter, maka semakin besar pula resiko yang harus PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45 ditanggung oleh underwriter sehingga underwriter akan berusaha menawarkan harga yang rendah bagi penetapan harga saham perdana emiten. Semakin rendah harga saham emiten pasti akan berhubungan positif terhadap initial return dan semakin tinggi initial return maka semakin tinggi pula tingkat underpricing. 2. Analisis pengaruh financial leverage terhadap tingkat underpricing. Variabel financial leverage memiliki nilai signifikansi sebesar 0,575 yang nilainya lebih besar dari taraf signifikan 0,05 yang berarti FL tidak berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat underpricing. Hasil analisis ini tidak sesuai dengan hipotesis yang diajukan, yang menyatakan financial leverage berpengaruh positif terhadap tingkat underpricing. Semakin tinggi tingkat leverage perusahaan, semakin tinggi pula tingkat resiko yang dihadapi perusahaan yang berarti semakin tinggi tingkat leverage perusahaan semakin tinggi pula faktor ketidakpastian akan perusahaan sehingga berpengaruh negatif terhadap initial return. Hasil analisis ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Sari (2011) dengan hasil signifikansi sebesar 0,685 > 0,05 yang mengidentifikasi bahwa FL tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat underpricing, dan menyatakan bahwa financial leverage perusahaan yang tinggi mengakibatkan tingkat underpricing menjadi rendah. Tetapi hasil analisis ini tidak didukung dengan penelitian Trisnaningsih (2005) yang menyatakan bahwa financial leverage mempengaruhi tingkat PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46 underpricing. Financial leverage yang tinggi menunjukkan resiko suatu perusahaan tinggi pula, sehingga para investor melakukan keputusan investasi dengan mempertimbangkan informasi financial leverage. Semakin besar financial leverage suatu perusahaan, maka akan menimbulkan ketidakpastian harga saham perdana yang besar pula dan yang dapat berdampak pada return saham yang nantinya akan diterima investor, yang akhirnya akan mempengaruhi underpricing. 3. Analisis pengaruh book value to earning terhadap tingkat underpricing. Variabel book value to earning memiliki nilai signifikansi sebesar 0,977 yang lebih besar dari taraf signifikan 0,05 yang berarti book value to earning tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat underpricing. Hasil analisis ini tidak sesuai dengan hipotesis yang diajukan, yang menyatakan book value to earning berpengaruh negatif terhadap tingkat underpricing. Dengan book value to earning yang tinggi maka di mata investor perusahaan memiliki prospek yang baik dalam menghasilkan laba di masa yang akan datang dan dapat menaikkan harga saham. Dengan demikian, book value to earning yang tinggi dapat menurunkan tingkat underpricing karena book value to earning merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan nilai intrinsik saham. Jika nilai intrinsik saham lebih tinggi dibandingkan harga pasarnya maka saham tersebut undervalued sehingga sebaiknya saham dibeli. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47 Dalam hasil analisis ini menunjukkan book value to earning tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat underpricing. Hal ini menunjukkan bahwa investor kurang memperhatikan besarnya book value to earning perusahaan yang terdapat dalam prospektus untuk mengambil keputusan investasinya. Hasil analisis ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Nugraheni (2006) bahwa price earning ratio (PER) tidak berpengaruh signifikan terhadap underpricing, karena hasil penelitian tersebut mengidentifikasikan bahwa sebagian para investor dalam melakukan transaksi saham di BEI selama periode penelitian kurang memperhatikan prestasi perusahaan dalam mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Tetapi hasil penelitian ini tidak didukung oleh penelitian Amalia dan Devi (2007) yang menyatakan PER berpengaruh terhadap tingkat underpricing, dan juga didukung penelitian Sari (2011) yang menyatakan PER berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat underpricing. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB V PENUTUP Dari analisis data yang telah dilakukan pada penelitian tentang “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia”, dapat disampaikan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran-saran oleh penulis sebagai berikut: A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data pada perusahaan sampel dengan bantuan program SPSS 20.0, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil pengujian menunjukkan bahwa reputasi underwriter tidak berpengaruh negatif terhadap tingkat underpricing. Hal ini menunjukkan bahwa underwriter yang berreputasi tinggi tidak mempengaruhi tingkat underpricing menjadi rendah. 2. Hasil pengujian menunjukkan bahwa financial leverage tidak berpengaruh positif terhadap tingkat underpricing. Hal ini menunjukkan bahwa financial leverage perusahaan yang tinggi mempengaruhi tingkat underpricing menjadi rendah. 3. Hasil pengujian menunjukkan bahwa book value to earning berpengaruh negatif terhadap 48 tingkat underpricing. Hal ini PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49 menunjukkan bahwa book value to earning perusahaan yang tinggi tidak mempengaruhi tingkat underpricing menjadi rendah. B. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini memiliki beberaa keterbatasan. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah: 1. Sampel penelitian ada 80 perusahaan. 2. Peringkat terhadap underwriter didasarkan pada besarnya total transaction value yang diperoleh dari IDX STATISTICS 2007-2011, karena di Indonesia tidak mempunyai suatu lembaga tetap yang bergerak untuk memberikan pemeringkatan terhadap underwriter di Indonesia. C. Saran Berdasarkan kesimpulan yang diambil dalam penelitian ini, saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Bagi calon investor, pemegang saham, dan para pelaku bisnis lainnya yang berminat menanamkan modal di pasar modal yang berkaitan dengan IPO dan membeli saham di pasar perdana sebaiknya memperhatikan faktorfaktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat underpricing. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50 2. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan faktor-faktor lain yang diduga dapat mempengaruhi tingkat underpricing baik informasi dalam perusahaan maupun diluar perusahaan. 3. Penelitian selanjutnya perlu mencari teori atau ukuran yang lebih akurat sebagai dasar pemeringkatan underwriter. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Amalia, Dewi dan Devi, Prima Citra. 2007, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing Saham Studi Empiris pada Perusahaan Publik di Indonesia”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, April. Ghozali, Imam dan Mansur Al, M. 2002, “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Underpriced di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, April. Handayani, Sri Retno. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Underpricing pada Penawaran Umum Perdana: Studi Kasus Pada Perusahaan Keuangan yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta Tahun 20002006. Tesis. Universitas Diponegoro Semarang. Hartono, Jogiyanto. (2000). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE. Himawan, Aldio Rendy. (2012). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang. IDX STATISTICS periode tahun 2007 – 2011. Kristiantari, I Dewa Ayu. (2012). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Underpricing Saham pada Penawaran Saham Perdana di Bursa Efek Indonesia. Tesis, Universitas Udayana Denpasar. Nugraheni, Rizki. 2006, ”Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing Saham di Bursa Efek Jakarta”. Skripsi, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Priyatno, Duwi. 2011. Cara Kilat Belajar SPSS 20.0. Yogyakarta: ANDI. Rosyati, dan Sabeni, Arifin. 2002,” Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing Saham pada Perusahaan di BEJ”. SNA 5, Halaman 286-296, September. Sari, Etri Winda. 2011, “Pengaruh Rasio-rasio Keuangan Terhadap Tingkat Underpricing Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Perdana di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2009”. Skripsi, Universitas Stikubank Semarang. Sipayung, Ebta Viko. 2009, “Analisis Pengaruh Reputasi Underwriter, ROE, ROA dan Umur Perusahaan Terhadap Tingkat Underpricing pada 51 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Penawaran Umum Yogyakarta. Perdana”. Skripsi, Universitas Sanata 52 Dharma Tandenlilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. Yogyakarta:BPFE. Trisnaningsih, Sri. 2005, “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, September. Umbara, Christian Aditya. 2008. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Underpricing pada Saat Intial Public Offerings (IPO)”. Skripsi, Universitas Diponegoro Semarang. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 1. Tabel Perhitungan Tingkat Underpricing NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 NAMA EMITEN Ace Hardware Indonesia Tbk Alam Sutera Realty Tbk Bank Capital Indonesia Tbk Bank Windu Kentjana International Tbk Bisi International Tbk Bukit Darmo Property Tbk Colorpak Indonesia Tbk Cowell Development Tbk Darma Henwa Tbk Indo Tambangraya Megah Tbk Jasa Marga (Persero) Tbk Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk Laguna Cipta Griya Tbk Media Nusantara Citra Tbk Panorama Transportasi Tbk Perdana Gapuraprima Tbk Perdana Karya Perkasa Tbk Sampoerna Agro Tbk Sat Nusapersada Tbk Wijaya Karya (Persero) Tbk Adaro Energy Tbk Bank Ekonomi Raharja Tbk Bumi Serpong Damai Tbk Destinasi Tirta Nusantara Tbk Elnusa Tbk Gozco Plantation Tbk Hotel Mandarine Regency Tbk Indika Energy Tbk Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk Kokoh Inti Arebama Tbk Sekawan Intipratama Tbk Trada Maritime Tbk Tri Polyta Indonesia Tbk Yanaprima Hastapersada Tbk Bank Tabungan Negara (Persero) Batavia Prosperindo Finance Tbk Bumi Citra Permai Tbk Swastatika Sentosa Tbk IPO PRICE 820 105 150 200 200 120 200 130 335 14.000 1700 615 125 900 245 310 400 2340 580 420 1.100 1.080 550 200 400 225 110 2950 260 170 150 125 400 545 800 110 110 1500 CLOSE 980 178 205 225 340 204 220 221 510 19600 2050 980 212 940 415 345 680 2525 640 560 1730 1320 560 340 515 275 183 3425 710 226 159 159 680 1120 840 121 173 2250 IR (%) 19,51 69,52 36,67 12,50 70,00 70,00 10,00 70,00 52,24 40,00 20,59 59,35 69,60 4,44 69,39 11,29 70,00 7,91 10,34 33,33 57,27 22,22 1,82 70,00 28,75 22,22 66,36 16,10 173,08 32,94 6,00 27,20 70,00 105,50 5,00 10,00 57,27 50,00 54 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI NO 39 40 41 42 43 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 NAMA EMITEN Inovisi Infracom Tbk Metropolitan Kentjana Tbk Trikomsel Oke Tbk IPO PRICE 125 2100 225 CLOSE 145 2750 230 IR (%) 16,00 30,95 2,22 Elang Mahkota Teknologi Tbk 720 730 1,39 PEMBANGUNAN PERUMAHAN Tbk BENAKAT PETROLEUM ENERGY TBK Sarana Menara Nusantara Tbk NIPPON INDOSARI Golden Retailindo Tbk Skybee Tbk Bank Jabar Banten Tbk INDOPOLYSWAKARSA Evergreen Invesco Tbk BUKIT ULUWATU VILLA TBK Berau Coal Energy Tbk Harum Energy Tbk INDOFOOD CBP SUKSES Tower Bersama Infrastructure Tbk KRAKATAU STEEL (PERSERO) AGUNG PODOMORO LAND TBK BORNEO LUMBUNG ENERGY TBK Midi Utama Indonesia Tbk Bumi Resources Minerals Tbk Bank Sinarmas Tbk Multifiling Mitra MITRABAHTERA SEGARA SEJAHTERARAYA ANUGRAHRAYA TBK HD Finance Buana Listya Tama Tbk Salim Ivomeas Pratama Tbk TIFA-TIFA FINANCE TBK Indo Straits Tbk Sidomulyo Tbk Alkindo Naratama Tbk STAR PETROCHEM Tbk SMR Utama Tbk Solusi Tunas Pratama Tbk Atlas Resources Tbk Golden Energy Mines Tbk 560 140 1050 1275 350 375 580 191 1570 1490 520 560 900 235 178 310 445 5450 5950 2400 1270 410 1280 410 700 255 340 1780 200 230 166 1250 310 1000 240 250 138 650 3650 1540 2625 3,57 36,43 49,52 16,86 48,57 49,33 50,00 11,90 69,52 19,23 11,25 4,81 10,29 18,52 49,41 12,33 9,40 49,09 10,24 70,00 70,00 11,25 66,67 15,00 7,10 13,64 55,00 5,26 6,67 11,11 35,29 8,33 7,35 2,67 5,00 600 210 105 260 400 5200 5395 2025 850 365 1170 275 635 150 200 1600 120 200 155 1100 200 950 225 225 102 600 3400 1500 2500 55 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI NO 78 79 80 NAMA EMITEN Cardig Aero Services Tbk ABM Investama Tbk SARANA CENTRAL BAJATAMA IPO PRICE 300 3750 250 CLOSE 395 3825 310 IR (%) 31,67 2,00 24,00 56 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57 Lampiran 2. Tabel Perhitungan Reputasi Underwriter NO 1 2 NAMA EMITEN Ace Hardware Indonesia Tbk Alam Sutera Realty Tbk Underwriter CLSA Indonesia, Dinamika Usahajaya Ciptadana Securities 3 4 Bank Capital Indonesia Tbk Bank Windu Kentjana International Tbk BNI Securities, Sinarmas Sekuritas, Transpasific Securindo Sucorinvest Central Gani, Danpac Sekuritas, Transpacific Securindo 5 Bisi International Tbk 6 7 8 9 10 Bukit Darmo Property Tbk Colorpak Indonesia Tbk Cowell Development Tbk Darma Henwa Tbk 11 Indo Tambangraya Megah Tbk 12 Jasa Marga (Persero) Tbk Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk 13 Laguna Cipta Griya Tbk 14 15 Danareksa Sekuritas, IndoPremier Securities Ciptadana Securities BDS Vicker Securities Makinta Securities Danatama Makmur UBS Securities Indonesia Bahana Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas Nilai 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 Indo Premier Securities BNI Securities, Investindo Nusantara Sekuritas, Panca Global Sekuritas 0 Media Nusantara Citra Tbk Panorama Transportasi Tbk Bhakti Securities, Danareksa Sekuritas Danpac Sekuritas 1 0 16 Perdana Gapuraprima Tbk Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Nusadana Capital Indonesia 1 17 Perdana Karya Perkasa Tbk 18 19 Sampoerna Agro Tbk Sat Nusapersada Tbk 20 21 22 Wijaya Karya (Persero) Tbk Adaro Energy Tbk Bank Ekonomi Raharja Tbk 23 Bumi Serpong Damai Tbk 24 25 26 27 Destinasi Tirta Nusantara Tbk Elnusa Tbk Gozco Plantation Tbk Hotel Mandarine Regency Tbk 28 Indika Energy Tbk Investindo Nusantara Sekuritas, Danasakti Securities Danareksa Sekuritas Trimegah Securities Bahana Securities, CIMB-GK Securities Indonesia, Indo Premier Securities Danatama Makmur Dinamika Usahajaya CLSA Indonesia, Sinarmas Sekuritas, Nusadana Capital Indonesia Dinamika Usahajaya, Danasakti Securities Mandiri Sekuritas CLSA Indonesia, Semesta Indovest Overseas Securities Danareksa Sekuritas, Indo Premier Securities, Mandiri Sekuritas 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI NO 29 30 NAMA EMITEN Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk Henan Putihrai Sekuritas 0 Kokoh Inti Arebama Tbk Makinta Securities 0 31 32 Sekawan Intipratama Tbk Trada Maritime Tbk 0 1 33 Tri Polyta Indonesia Tbk 34 35 Yanaprima Hastapersada Tbk Bank Tabungan Negara (Persero) Asia Kapitalindo Securities Danatama Makmur, HD Capital Optima Kharya Capital Securities, Danasakti Securities Investindo Nusantara Sekuritas, BNI Securities, Panca Global Securities Danatama Makmur, HD Capital 0 36 37 38 Batavia Prosperindo Finance Tbk Bumi Citra Permai Tbk Swastatika Sentosa Tbk 0 0 0 39 Inovisi Infracom Tbk 40 Metropolitan Kentjana Tbk Panin Sekuritas Overseas Securities OSK Nusadana Securities Indonesia Reliance Securities, Investindo Nusantara Sekuritas Mandiri Sekuritas, Lautandhana Securindo Mandiri Sekuritas, Sucorinvest Central Gani Mandiri Sekuritas Pembangunan Perumahan 0 Danatama Makmur 0 Dinamika Usahajaya OSK Nusadana Securities Indonesia Dinamika Usahajaya Lautandhana Securindo Bahana Securities OSK Nusadana Securities Indonesia Andalan Artha advisindo Sekuritas 0 0 0 0 1 0 0 41 42 Trikomsel Oke Tbk UNDERWRITER 58 NILAI 0 0 0 0 0 0 45 46 47 48 49 50 51 Elang Mahkota Teknologi Tbk PEMBANGUNAN PERUMAHAN Tbk BENAKAT PETROLEUM ENERGY TBK Sarana Menara Nusantara Tbk NIPPON INDOSARI Golden Retailindo Tbk Skybee Tbk Bank Jabar Banten Tbk INDOPOLYSWAKARSA Evergreen Invesco Tbk 52 53 BUKIT ULUWATU VILLA TBK Berau Coal Energy Tbk Danareksa Sekuritas Danatama Makmur, Recapital Securities 0 0 54 Harum Energy Tbk Ciptadana Securities, Mandiri Sekuritas 0 55 INDOFOOD CBP SUKSES Danareksa Sekuritas, Morgan Grenfell Asia Indonesia 0 43 44 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI NO NAMA EMITEN 56 Tower Bersama Infrastructure Tbk 57 KRAKATAU STEEL (PERSERO) 58 59 60 61 62 63 64 AGUNG PODOMORO LAND TBK BORNEO LUMBUNG ENERGY TBK Midi Utama Indonesia Tbk Bumi Resources Minerals Tbk Bank Sinarmas Tbk Multifiling Mitra 65 66 67 MITRABAHTERA SEGARA SEJAHTERARAYA ANUGRAHRAYA TBK HD Finance Buana Listya Tama Tbk 68 69 Salim Ivomeas Pratama Tbk TIFA-TIFA FINANCE TBK 70 71 72 73 74 75 Indo Straits Tbk Sidomulyo Tbk Alkindo Naratama Tbk STAR PETROCHEM Tbk SMR Utama Tbk Solusi Tunas Pratama Tbk 76 77 78 Atlas Resources Tbk Golden Energy Mines Tbk Cardig Aero Services Tbk 79 80 ABM Investama Tbk SARANA CENTRAL BAJATAMA UNDERWRITER Indo Premier Securities, DBS Vickers Securities Indonesia, UBS Securities Indonesia Mandiri Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Bahana Securities Mandiri Sekuritas, Indo Premier Indonesia 59 NILAI 1 1 0 CIMB Securities Indonesia 1 Indo Premier Securities Danatama Makmur, Nomura Indonesia Sinarmas Sekuritas Bhakti Securities, Danareksa Sekuritas Mandiri Sekuritas, OSK Nusantara Securities 0 0 0 0 Evergreen Capital Makinta Securities Danatama Makmur Kim Eng Securities, Deutsche Securities Indonesia, Mandiri Sekuritas Andalan Artha Advisindo Sekuritas 0 0 0 Sinarmas Sekuritas Makinta Securities Erdhika Elit Sekuritas Andalan Artha Advisindo Sekuritas Andalan Artha Advisindo Sekuritas Ciptadana Securities Indo Premier Securities, UBS Securities Indonesia Sinarmas Sekuritas Bahana Securities Mandiri Sekuritas, Maquarie Capital Securities Indonesia Makinta Securities 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 3. Tabel Big Ten Underwriter Berdasarkan Total Transaction Value Tahun 2007 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 IDX MEMBERS Kim Eng Securities CLSA Indonesia UBS Securities Indonesia Danareksa Sekuritas Trimegah Securities Tbk JP Morgan Securities Indonesia CIMB-GK Securities Indonesia Deutsche Securities Indonesia Bahana Securities Hortus Danavest Tbk TOTAL TRANSACTION Rp142.650.000.000.000 Rp110.227.000.000.000 Rp76.924.000.000.000 Rp76.599.000.000.000 Rp72.850.000.000.000 Rp72.171.000.000.000 Rp68.147.000.000.000 Rp65.891.000.000.000 Rp62.366.000.000.000 Rp60.112.000.000.000 Tahun 2008 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 IDX MEMBERS Kim Eng Securities CIMB-GK Securities Indonesia CLSA Indonesia Danatama Makmur Danareksa Sekuritas UBS Securities Indonesia Deutsche Securities Indonesia Macquarie Capital Securities Indonesia Merril Lynch Indonesia Trimegah Securities Tbk TOTAL TRANSACTION Rp130.519.000.000.000 Rp122.970.000.000.000 Rp114.726.000.000.000 Rp109.934.000.000.000 Rp75.375.000.000.000 Rp69.845.000.000.000 Rp68.852.000.000.000 Rp67.523.000.000.000 Rp64.077.000.000.000 Rp59.524.000.000.000 60 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tahun 2009 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 IDX MEMBERS CLSA Indonesia Danareksa Sekuritas Kim Eng Securities CIMB Securities Indonesia Credit Suisse Securities Indonesia eTrading Securities Deutsche Securities Indonesia Indo Premier Securities Ciptadana Securities Philip Securities Indonesia TOTAL TRANSACTION Rp90.457.000.000.000 Rp89.412.000.000.000 Rp82.787.000.000.000 Rp82.408.000.000.000 Rp81.769.000.000.000 Rp70.416.000.000.000 Rp65.450.000.000.000 Rp60.354.000.000.000 Rp54.025.000.000.000 Rp53.358.000.000.000 Tahun 2010 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 IDX MEMBERS Credit Suisse Securities Indonesia CIMB Securities Indonesia Kim Eng Securities CLSA Indonesia JP Morgan Securities Indonesia Deutsche Securities Indonesia Macquarie Capital Sec. Indonesia UBS Securities Indonesia eTrading Securities Bahana Securities TOTAL TRANSACTION Rp142.935.000.000.000 Rp142.010.000.000.000 Rp114.597.000.000.000 Rp100.164.000.000.000 Rp95.378.000.000.000 Rp94.787.000.000.000 Rp92.714.000.000.000 Rp81.076.000.000.000 Rp75.252.000.000.000 Rp71.060.000.000.000 Tahun 2011 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 IDX MEMBERS Credit Suisse Securities Indonesia CIMB Securities Indonesia Deutsche Securities Indonesia JP Morgan Securities Indonesia Kim Eng Securities Bahana Securities CLSA Indonesia UBS Securities Indonesia eTrading Securities Macquarie Capital Sec. Indonesia TOTAL TRANSACTION Rp167.347.000.000.000 Rp145.523.000.000.000 Rp117.460.000.000.000 Rp116.079.000.000.000 Rp115.042.000.000.000 Rp104.633.000.000.000 Rp98.356.000.000.000 Rp94.406.000.000.000 Rp86.258.000.000.000 Rp84.147.000.000.000 61 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 4. Tabel Financial Leverage (FL) dan Book Value To Earning (BVE) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 NAMA EMITEN Ace Hardware Indonesia Tbk Alam Sutera Realty Tbk Bank Capital Indonesia Tbk Bank Windu Kentjana International Tbk Bisi International Tbk Bukit Darmo Property Tbk Colorpak Indonesia Tbk Cowell Development Tbk Darma Henwa Tbk Indo Tambangraya Megah Tbk Jasa Marga (Persero) Tbk Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk Laguna Cipta Griya Tbk Media Nusantara Citra Tbk Panorama Transportasi Tbk Perdana Gapuraprima Tbk Perdana Karya Perkasa Tbk Sampoerna Agro Tbk Sat Nusapersada Tbk Wijaya Karya (Persero) Tbk Adaro Energy Tbk Bank Ekonomi Raharja Tbk Bumi Serpong Damai Tbk Destinasi Tirta Nusantara Tbk Elnusa Tbk Gozco Plantation Tbk Hotel Mandarine Regency Tbk Indika Energy Tbk Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk Kokoh Inti Arebama Tbk Sekawan Intipratama Tbk Trada Maritime Tbk Tri Polyta Indonesia Tbk Yanaprima Hastapersada Tbk Bank Tabungan Negara (Persero) Batavia Prosperindo Finance Tbk Bumi Citra Permai Tbk Swastatika Sentosa Tbk FL (%) 16,68 42,57 84,97 84,62 36,77 12,97 61,99 50,03 54,77 40,57 55,12 56,05 11,22 38,37 36,14 58,72 46,81 28,50 34,66 67,19 58,40 91,06 52,63 38,24 50,81 36,20 44,55 40,14 48,01 73,87 37,24 26,73 17,31 34,37 90,67 45,31 19,10 41,69 BVE 2,10 2,43 19,08 48,85 1,44 104,06 7,85 8,35 11,09 2,60 4,72 1,19 47,46 2,86 23,00 12,03 12,96 3,80 6,03 2,97 2,27 4,03 8,87 5,37 6,75 2,05 89,27 4,96 -61,42 9,34 7,54 4,11 4,29 3,35 4,63 3,89 21,57 12,15 62 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI NO 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 NAMA EMITEN Inovisi Infracom Tbk Metropolitan Kentjana Tbk Trikomsel Oke Tbk FL (%) 36,71 32,34 64,73 BVE 16,84 3,43 Elang Mahkota Teknologi Tbk 27,60 2,90 7,11 PEMBANGUNAN PERUMAHAN Tbk BENAKAT PETROLEUM ENERGY TBK Sarana Menara Nusantara Tbk NIPPON INDOSARI Golden Retailindo Tbk Skybee Tbk Bank Jabar Banten Tbk INDOPOLYSWAKARSA Evergreen Invesco Tbk BUKIT ULUWATU VILLA TBK Berau Coal Energy Tbk Harum Energy Tbk INDOFOOD CBP SUKSES Tower Bersama Infrastructure Tbk KRAKATAU STEEL (PERSERO) AGUNG PODOMORO LAND TBK BORNEO LUMBUNG ENERGY TBK Midi Utama Indonesia Tbk Bumi Resources Minerals Tbk Bank Sinarmas Tbk Multifiling Mitra MITRABAHTERA SEGARA SEJAHTERARAYA ANUGRAHRAYA TBK HD Finance Buana Listya Tama Tbk Salim Ivomeas Pratama Tbk TIFA-TIFA FINANCE TBK Indo Straits Tbk Sidomulyo Tbk Alkindo Naratama Tbk STAR PETROCHEM Tbk SMR Utama Tbk Solusi Tunas Pratama Tbk Atlas Resources Tbk 76,82 28,18 83,47 19,85 17,84 53,43 85,85 50,63 16,06 47,82 77,90 26,66 29,93 55,21 46,40 45,34 22,83 66,27 14,65 91,88 24,07 39,94 24,84 80,64 42,87 40,53 79,68 29,60 12,05 50,29 32,04 12,35 68,33 39,60 2,03 255,95 1,65 2,09 3,87 4,40 3,14 2,16 156,70 25,94 1,12 0,52 4,21 1,96 12,39 18,28 -0,57 61,85 -0,76 8,07 5,17 4,74 67,01 7,89 120,76 4,84 4,62 5,65 9,91 5,57 107,81 -3,28 1,54 12,29 63 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI NO 77 78 79 80 NAMA EMITEN Golden Energy Mines Tbk Cardig Aero Services Tbk ABM Investama Tbk SARANA CENTRAL BAJATAMA FL (%) 14,46 54,68 69,41 65,11 BVE 14,04 1,31 4,74 18,08 64 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65 Lampiran 5. Data Olahan menggunakan SPSS 20.0 Descriptives Descriptive Statistics Minimum Maximum 1,39 173,08 ,00 1,00 11,22 91,88 -61,42 255,95 N IR UW FL BVE Valid N (listwise) 80 80 80 80 80 Mean 33,2156 ,2750 45,7988 18,0733 Std. Deviation 29,91415 ,44933 21,77949 40,71704 Regression Variables Entered/Removed Model Variables Entered Variables Removed b 1 PER, FL, UW a. Dependent Variable: IR b. All requested variables entered. a Method . Enter b Model R R Square a 1 ,209 ,044 a. Predictors: (Constant), BVE, FL, UW b. Dependent Variable: IR Model Summary Adjusted R Square ,006 Std. Error of the Estimate 29,82457 Durbin-Watson 2,006 a Model Sum of Squares 3091,281 Regression 1 ANOVA df 3 Mean Square 1030,427 889,505 Residual 67602,375 76 Total 70693,656 79 F 1,158 Sig. b ,331 a. Dependent Variable: IR b. Predictors: (Constant), BVE, FL, UW a Coefficients Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta Model (Constant) UW 1 FL BVE a. Dependent Variable: IR 40,980 8,777 -13,314 -,089 -,002 7,638 ,157 ,086 -,200 -,065 -,003 t Sig. Collinearity Statistics Tolerance 4,669 ,000 -1,743 -,564 -,029 ,085 ,575 ,977 ,956 ,960 ,919 VIF 1,046 1,042 1,088 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Model Dimension Eigenvalue 1 2 1 3 4 a. Dependent Variable: IR Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value a. Dependent Variable: IR Charts Collinearity Diagnostics Condition Index 2,440 ,952 ,525 ,083 1,000 1,601 2,156 5,415 a Variance Proportions (Constant) ,02 ,00 ,02 ,96 Residuals Statistics Minimum Maximum 20,0506 39,8938 -2,105 1,068 66 UW FL ,05 ,22 ,68 ,05 ,02 ,00 ,07 ,90 BVE ,03 ,56 ,28 ,13 a Mean 33,2156 ,000 Std. Deviation 6,25541 1,000 N 80 80 3,939 20,025 6,315 2,157 80 17,0900 -37,12675 -1,245 -1,264 -38,29185 -1,269 ,391 ,000 ,005 41,8960 136,20291 4,567 4,750 147,35912 5,628 34,627 ,462 ,438 33,1018 ,00000 ,000 ,002 ,11378 ,014 2,962 ,014 ,037 6,47419 29,25280 ,981 1,008 30,89134 1,065 4,020 ,052 ,051 80 80 80 80 80 80 80 80 80 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67 a Predicted Value Residual Std. Predicted Value Std. Residual a. Dependent Variable: IR Residuals Statistics Minimum Maximum Mean 20,0506 39,8938 33,2156 -37,12675 136,20291 ,00000 -2,105 1,068 ,000 -1,245 4,567 ,000 NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 80 Mean 0E-7 a,b Normal Parameters Std. Deviation 29,25279923 Absolute ,111 Most Extreme Differences Positive ,111 Negative -,106 Kolmogorov-Smirnov Z ,990 Asymp. Sig. (2-tailed) ,281 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Std. Deviation 6,25541 29,25280 1,000 ,981 N 80 80 80 80