MODUL PERKULIAHAN MENGELOLA SDM GLOBAL DAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ModulStandaruntukdigunakandalamPerkuliahan di UniversitasMercuBuana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Tatap Muka 14 Kode MK DisusunOleh 90029 Dr.H.Amri Darwis,MM Abstract Kompetensi Cara mengelola SDM Global dan Menguasai cara mengelola SDM Hubungan Industrial Global dan menangani Hubungan Industrial. Daftar Isi ‘15 Halaman I. DAFTAR ISI…………………………………………………………..2 II. MENGELOLA SDM GLOBAL………………………………………3 III. HUBUNGAN INDUSTRIAL…………………………………………7 IV. DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..11 2 Mengelola SDM Global dan Hubungan Industrial Dr.H.Amri Darwis,MM PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id MENGELOLA SDM GLOBAL • I. PERUBAHAN GLOBAL SAAT INI Tahun 1980 , 61 dari 100 Organisasi terbaik menempatkan Kantor Pusatnya di USA. Tahun 2004 tinggal 35 Organisasi dari 61 Organisasi tsb. Dari 25 Organisasi terbesar saat ini ; 9 di Amerika, 13 di Eropa dan 3 di Asia. Dari Global 500 ; 170 di Amerika, 70 di Jepang, 38 di Inggeris, 38 di Perancis, 35 di Jerman, 20 di Cina, 14 di Belanda dan 12 di Korsel. 1. Masyarakat Ekonomi Eropa(MEE) ; terdiri dari 25 Negara. 2. North American Free Trade Agreement(NAFTA) ; terdiri dari Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko ( pabrik “maquiladora”). 3.Pertumbuhan Asia ; Cina, Jepang, Singapura, Hongkong dan Malaysia. 4.GATT(General Agreement on Tariff and Trade) ; kerangka aturan dan prinsip Internasional utk mengurangi hambatan perdagangan antar Negara diseluruh dunia II. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MSDM DI PASAR GLOBAL. Pengertian ; 1.…the multifaceted pressures and demands of global business environment, including ; ‘15 3 Increased globalization and market without boundaries. Intensifying competition, both direct and indirect. Rising spread and influence of technology. Multiplicity of stake holders and influencers. Continued shift in power to the customer and end user. Mengelola SDM Global dan Hubungan Industrial Dr.H.Amri Darwis,MM PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id (The Chief Marketing Officer Journal Volume 1, edited by ; William l Koleszer, 2009). 2….The 5 most frequently Internanational Marketing Ethical Problem were ranked as follow ; large scale bribery, cultural differences, involvement in politic affairs, pricing practices, illegal/immoral activities ( Zimmerman, Alan and Blythe ,Jim, Business to business Marketing Management, A Global perspective, 2 nd edition, page-74). Faktor-faktor yang mempengaruhi MSDM di pasar global, a.l; 1. Budaya Serangkaian asumsi penting yg dipegang oleh anggota suatu komunitas. Budaya mempengaruhi SDM, Sistem Ekonomi dan Sistem Politik, terutama sekali mempengaruhi efektifitas praktik SDM. Dimensi KULTURAL HOFSTEDE. - Individualisme Kolektivisme ; kekuatan hubungan antara individu dalam satu masyarakat. Amerika, Inggeris dan Belanda lebih individualistis sedangkan Kolumbia, Pakistan dan Taiwan lebih kolektif. - Jarak Kekuasaan ; bagaimana suatu budaya berhubungan dg hubungan kekuasaan hierarkis.Denmark dan Israel kecil, sementara India dan Filipina jaraknya besar. - Penghindaran Ketidak pastian ; bagaimana berusaha menghadapi masa depan yg tidak dapat diprediksi. Singapura dan dan Yamaika lemah , shg mereka easygoing dan fleksibel. Sementara Yunani dan Portugal kuat dg mencari jaminan melalui teknologi, hukum dan religi. - Masculinity-Feminity (Kejantanan- Kewanitaan) ; pembagian peran antar jenis kelamin dalam suatu masyarakat. Jerman dan Jepang lebih Maskulin sementara Swedia dan Norwegia lebih Feminim ( lebih menjaga hubungan, saling membantu). Orientasi Jangka Panjang-Pendek ; bgmn keseimbangan budaya menguntungkan secara langsung thdp penghargaan di masa depan. Jepang dan China orientasi jangka panjang, hemat, menabung. Rusia, Implikasi Budaya terhadap MSDM ‘15 4 Mengelola SDM Global dan Hubungan Industrial Dr.H.Amri Darwis,MM PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id - Budaya mempengaruhi model kepemimpinan yg cocok, pembuatan keputusan dan faktor motivasi. - Budaya mempengaruhi kelaikan praktik MSDM, individualistis atau kolektifisme. Berdampak pada kompensasi dimana yg individualistis jarak gaji lebih jauh , sementara yg kolektif lebih rata. Thdp komunikasi dan koordinasi juga berpengaruh. Modal Manusia Berpendidikan Di Amerika langka,krn memerlukan skill diluar yg dimiliki mayoritas tenaga kerja. Sementara di bekas Jerman Timur kekurangan tenaga 2. Sitem Politik – Hukum Berpengaruh terhadap syarat praktik MSDM tertentu, seperti kompensasi, pelatihan, pengangkatan, pemecatan dan PHK. Hukumsuatu Negara mencerminkan norma-norma sosial yg menilai bagaimana perilaku yg dibenarkan. 3. Sistem Ekonomi Yg sosialis pendidikan gratis,yg kapitalis pendidikan mahal. Biaya buruh tinggi di Negara kapitalis, begitu juga perpajakan. Manajerial krn investasi pendidikan dibidang teknik dan skil. USA dan Afrika Barat orientasi jangka pendek , penghormatan tradisi dan kegiatan sosial. • III. MENGELOLA KARYAWAN DALAM KONTEKS GLOBAL. • 1. Jenis2 Karyawan Internasional. Negara Induk ; Negara dimana Kantor Pusat berlokasi. Negara Tuan Rumah ; Negara tempat organisasi Negara Induk menempatkan fasilitas. Negara Ketiga ; Negara diluar Negara Induk dan Negara Tuan Rumah. Ekspatriat; Karyawan yg dikirim oleh sebuah perusahaan disebuah Negara utk mengelola operasi di Negara berbeda. 2. Tingkat Partisipasi Global. Perusahaan 1. Domestik ‘15 5 Mengelola SDM Global dan Hubungan Industrial Dr.H.Amri Darwis,MM tingkat partisipasi di Pasar Global - PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. Internasional + 3. Multinasional ++ 4. Global +++ IV. MENGELOLA EKSPATRIAT DI PASAR GLOBAL Warga Amerika yg ditugaskan ke luar negeri 250.000 orang Biaya sekali relokasi Ekspatriat US $ 60.000, dg kompensasi US $ 250.000 dan biaya kegagalan US $ 100.000 Tingkat kegagalan 5 – 15 %. 1. Seleksi Manajer Ekspatriat Manajer Ekspatriat harus peka thdp norma budaya lokal, fleksibel beradaptasi, tegar menghadapi”kejutan” budaya yg tak terhindarkan. Mempunyai kemampuan adaptasi yaitu; Dimensi diri,hubungan dan persepsi. Ada juga penelitian perlu 5 faktor ; Fleksibilitas dan adaptabilitas, motivasi, pengetahuan kerja, kecakapan hubungan dan keterbukaab thdp budaya luar. Sistem MSDM Global - Lingkup Transnasional; kemampuan Perusahaan mengambil keputusan MSDM diambil dari perspektif Internasional - Representasi Transnasional; Tingkat smp dimana proses perencanaan dan pengambilan keputusan perusahaan mencangkup representasi dan ide dari berbagai budaya - Proses Transnasional; Proses dimana perencanaan dan pengambilan keputusan perusahaan mencangkup representasi dan ide dari berbagai budaya. 1. Pelatihan dan Pengembangan Ekspatriat. Terutama yg diperlukan adalah pelatihan lintas budaya. ‘15 6 Mengelola SDM Global dan Hubungan Industrial Dr.H.Amri Darwis,MM PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Yang diperlukan ; Jelas akan budaya sendiri, memahami aspek khusus budaya lokal 2. Kompensasi Ekspatriat Rata-rata US$ 250.000, level paket total dimana daya beli = posisi yg sama ( pengeluaran barang dan jasa, papan, pajak pendapatan, cadangan dan angkutan) , ditambah INSENTIF ketidak nyamanan lokal. 3. Reakulturasi Ekspatriat; Kejadian pada saat kembali ke Negaranya (Reentry) dimana lingkungan sudah berubah.60 – 70 % tidak tahu posisinya, 46 % berakhir dg pengurangan kewenangan dan otonomi ybs. 20 % resign krn masalah produktifitas dan moral. Terakhir 25 % resign dalam 1 tahun setelah kembali. HUBUNGAN INDUSTRIAL Pengertian ; …employer – employee relationship that are covered specifically under collective bargaining and industrial relation law (www.businessdictionary.com/definition/industrial-relation.html) …refers to relationship between management and the workers, it encompasses all such factors that influence behavior of peopleat work (www.naukrihub.com/industry ). …is the study of the laws and conventions that regulate the work place (www.leoisaac.com/indrel/index.htm) ….concept of I.R ; Basically. IR sprout out of employment relation (www.yourarticlelibrary.com/industries/industrial-relation) I. PERUNDINGAN KOLEKTIF DAN HUBUNGAN BURUHI. KERANGKA KERJA HUBUNGAN BURUH. Hubungan industri yg berhasil terdiri 4 elemen ; konteks lingkungan ( teknologi, tekanan pasar, hukum), peserta (meliputi karyawan). Struktur, Administrasi dan Keanggotaan Serikat. ‘15 7 Mengelola SDM Global dan Hubungan Industrial Dr.H.Amri Darwis,MM PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1. Serikat Nasional dan Internasional ; mayoritas anggota serikat masuk ke dalam serikat nasional atau internasional. 2. Serikat Lokal ; negosiasi terjadi ditingkat lokal menyangkut aturan kerja, negosiasi kontrak dan syarat kerja. 3. Keselamatan Serikat ; tergantung dari terjaminnya keanggotaan dan rutinnya iuran anggota. 4. Keanggotaan Serikat dan Daya Tawar; Manajemen dan serikat ber sama2 memelihara serikat, terjadi penurunan keanggotaan serikat krn ; perubahan struktur ekonomi, meningkatnya resistensi perusahaan, substitusi dg Manajemen SDM, substitusi dg Regulasi Pemerintah, pandangan pekerja, tindakan Serikat yg buruk. Manajemen, pemerintah), jejaring aturan , ideologi(ke 3 pihak harus mempunyai kesamaan ideologi). II. STRATEGI DAN TUJUAN. 1. Masyarakat ; Perundingan Kolektif harus mencegah kerugian ekonomi krn aksi mogok dan harus menciptakan stabilitas sosial. 2. Manajemen ; menciptakan iklim kerja yang kondusif atau “melawan” keberadaan serikat buruh. 3. Serikat Buruh; secara kolektif menetapkan III. KERANGKA KERJA HUKUM 1. Praktik2 Ketenaga kerjaan Tidak Adil oleh Perusahaan 2. Praktik2 Ketenaga kerjaan Tidak Adil oleh Serikat Buruh 3. Penegakan IV. INTERAKSI SERIKAT DAN MANAJEMEN : PENGORGANISASIAN 1. Mengapa karyawan bergabung dg Serikat. 2. Proses dan Kerangka Hukum dari Pengorganisasian suara independen dan formal dlm perundingan syarat dan ketentuan kerja. V. INTERAKSI SERIKAT DAN MANAJEMEN : NEGOSIASI KONTRAK 1.Proses Negosiasi * Perundingan Distribusi ; fokus pada pembagian kue ekonomi ‘15 8 Mengelola SDM Global dan Hubungan Industrial Dr.H.Amri Darwis,MM PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id * Perundingan Integratif ; mencari solusi saling menguntungkan * Strukturisasi Kesikapan; merujuk pada hubungan dan kepercayaan antara perunding buruh dan manajemen. * Perundingan Interorganisasi ; berfokus pada tujuan2 yg berseberangan dari fraksi buruh dan manajemen. 2. Persiapan Manajemen Menuju Negosiasi * Menetapkan tujuan kontrak antar departemen dlm perusahaan. * Mengkaji kontrak lama. * Menyiapkan dan menganalisis data . * Mengantisipasi tuntutan serikat. * Menetapkan biaya dari kemungkinan 3. Tahap Negosiasi dan Taktik. Ada 4 prinsip dasar ; * Pisahkan orang dari masalah. * Fokus pada kepentingan, bukan pada posisi. * Buat beragam kemungkinan sebelum memutuskan apa yg harus dilakukan. * Tegaskan bahwa hasil yg diperoleh didasarkan pada standar tujuan tertentu. ketentuan kontrak. * Persiapan adanya aksi mogok. * Menentukan strategi dan logistik. 4. Daya Tawar, Jalan Buntu dan Resolusi Jalan Buntu Daya tawar ; kemampuan satu pihak untuk mencapai tujuannya ketika dihadapkan dg oposisi dari pihak lain * Kondisi dimana manajemen dapat menerima pemogokan ; - Permintaan Produk, kecepatan rusak produk, teknologi, ketersediaan pekerja pengganti, ragam lokasi produksi dan kontrak tertangguh, fasilitas terpadu, kurangnya substitusi produk. 5. Prosedur Resolusi Jalan Buntu ; Alternatif selain Pemogokan. ‘15 9 Mengelola SDM Global dan Hubungan Industrial Dr.H.Amri Darwis,MM PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Mediasi ; Prosedur penyelesaian impas perundingan kolektif dimana seorang mediator yg tidak memiliki kewenangan formal bertindak sebagai fasilitator dan penengah negosiasi. Pencarian Fakta ; Orang yg melaporkan sebab2 perselisihan buruh dan manajemen, pandangan dan argument ke 2 pihak dan rekomendasi tidak mengikat bagi penyelesaian. Arbitrase; Prosedur penyelesaian impas perundingan kolektif dimana seorang arbitrator memilih sebuah solusi penyelesaian. terhadap proses perundingan. 6. Kemauan Manajemen untuk Menerima Pemogokan Ada 2 pertanyaan : * Kalau memenuhi permintaan serikat apa tetap profit dlm jangka panjang. * Dapatkah perusahaan beroperasi dlm jangka pendek bila tejadi pemogokan. VI. INTERAKSI SERIKAT DAN MANAJEMEN : ADMINISTRASI KONTRAK 1. Prosedur Ketidakpuasan Dinilai dari 3 kriteria ; berjalannya proses penyelesaian, kemampuan penyesuaian thdp lingkungan, kontrak lokal. 2. Strategi Baru Buruh dan Manajemen Tren semakin baik dg 2 tujuan dasar ; * Utk meningkatkan keterlibatan individu dan kelompok kerja * Utk mengorganisir ulang kerja shg aturan kerja terminimalisir sementara fleksibilitas pengelolaan orang dimaksimalkan. VII. HASIL2 DARI HUBUNGAN BURUH 1. Pemogokan 2. Upah dan Tunjangan 3. Produktifitas 4. Profit dan Unjuk Kerja Saham ‘15 10 Mengelola SDM Global dan Hubungan Industrial Dr.H.Amri Darwis,MM PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Zimmerman, Alan and Blythe, Jim, Business to business Marketing Management ; A Global Perspective, 2nd Edition, page 74. The Chief Marketing Officer Journal, volume 1, Edited by ; William L Koleszer, 2009. www.businessdictionary.com/definition/industrial-relation.html. www.naukrihub.com/industrialrelations www.leoisaac.com/indrel/index.htm www.yourarticlelibrary.com/industries/industrial-relation ‘15 11 Mengelola SDM Global dan Hubungan Industrial Dr.H.Amri Darwis,MM PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id