PERAN KOMITMEN DALAM MENGHINDARI IHTIKAR SEMBAKO di PASAR KREMBANGAN SURABAYA (Studi Pada Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga)1) Mirzha Ayunirraga Program Studi S1 Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email : [email protected] Qudsi Fauzi Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email : [email protected] ABSTRACT: Dealing transaction in sharia Islam is main purpose to every muslims as muammalah (worship) behavior acted. The merchants commintment is basic point to establish ethics and muslim merchants behavior according to Rasulullah SAW taught to avoid prohibited dealing transactions in sharia Islam. One of the forbidden form in Islamic dealing transaction is ihtikar (accumulated foodsupplies). The main point of these research to knows understanding behavior commitment of muslim merchants in Krembangan traditional market Surabaya to avoid the forbidden one in Islam, which is Ihtikar (accumulated foodsupplies). The research method used qualitative within descriptive study case. The informant determine by purposive sampling. Data samples are collected by semi–structured interview. The results of this research shown that was in generally, muslim merchants has understood commitment behavior acts within sincerity intention, hard work, truth, unity, and khiar (determination) principles to avoid ihtikar. Keywords: Commitment, Ihtikar, Krembangan Traditional Market Surabaya, Merchant I. PENDAHULUAN Dalam ibadahnya (sudarsono, 2000:26). Maka berdagang, nilai dari itu, manusia dituntut memiliki sebuah kehidupan yang diajarkan oleh Islam, komitmen di setiap tindakan dan tujuan seorang pedagang sering terbentur oleh dalam hidupnya (Huzaimah,1997:62). berbagai kepentingan menjalankan sehingga a. tataran kegiatan dapat Komitmen dalam Beberapa ini adalah beberapa definisi usahanya, komitmen menurut Partina (2005:1284), melalaikan berasal kegiatan dari Latin “Committer” yang b. sebagai berikut: kata c. Komitmen adalah sesuatu yang berarti membuat seseorang menggabungkan, mempercayai, membulatkan dan mengerjakannya. berjerih Komitmen juga merupakan sikap dan yang menuntun atau menengahi mencapai tujuan. respon nyata seseorang atau niat perilaku seseorang hati, payah, bertekad, berkorban, bertanggung jawab demi Komitmen mudah diucapkan, namun terhadap lebih sesuatu 1)Jurnal sukar untuk Melaksanakan sesuatu dilaksanakan. dengan penuh ini merupakan bagian dari skripsi dari Mirzha Ayunirraga, NIM : 041014168, yang diuji pada 29 desember 2015. 533 Ayunirraga, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 7 Juli 2016: 533-548; PERAN KOMITMEN DALAM MENGHINDARI IHTIKAR SEMBAKO di PASAR KREMBANGAN SURABAYA (Studi Pada Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga) tanggung jawab adalah salah satu sikap Ketiga syarat tersebut, dapat dianalisa komitmen dalam berdagang, dan tidak dari hanya berbicara pada tataran perilaku terhadap barang kelebihan nafkah dari seorang penjual, tetapi juga menyangkut dirinya dan keluarganya dan keluarganya kredibilitas dari produk atau jasa yang dalam masa satu tahun, yang berarti bila ditawarkan, karena secara tidak langsung ia komitmen kebutuhan hidup keluarga dan dirinya dalam berdagang akan aspek menimbun berdampak pada hasil penjualan itu sendiri selama (Harindyatama, 2013:5). sebab Dalam hal ini, para Ahli Fiqih yang dikutip oleh Huzaimah keharamannya barang setahun hal konsumsi tidaklah ini adalah untuk diharamkan, adalah wajar untuk menghindari kesulitan ekonomi di musim (1997:239) paceklik, berpendapat, bahwa ihtikar (penimbunan) terhadap menjadi memperoleh keuntungan yang berlipat terlarang atau diharamkan, kemudian barang dengan 1. Penimbunan itu dilakukan pada saat keuntungan yang didapatkan cenderung manusia sangat membutuhkan barang kecil, dan penimbunan ini dapat merusak yang ia timbun, semisal; sembako, harga dipasaran, yaitu dari harga yang bahan barang rendah menjadi harga yang lebih tinggi, kebutuhan lainnya. Dalam hal ini, bila diutamakan sebagai bahan kebutuhan barang yang dimiliki pedagang tidak primer (sembako), dan tidak menyinggung menyangkut kebutuhan utama (primer) tentang konsumen, (Huzaimah, 1997:241). sebagai maka dan tidak dianggap penimbunan, karena tidak kebutuhan Dalam tidak ingin ganda, tanah, bila dalih apabila terdapat syarat sebagai berikut: bakar, sebab pengharaman tersier penjelasan ditimbun, (pelengkap) maksud diatas mengakibatkan kesuitan bagi manusia. berkaitan erat dengan fenomena yang 2. Barang yang diperjual–belikan adalah biasa terjadi di pasar tradisional, yaitu; bahan pokok yang ditimbun dari suatu kebutuhan tanggungan persediaan nafkah untuk meningkat tajam setiap mendekati hari dirinya sendiri dan keluarganya dalam raya, rencana tenggang waktu selama satu tahun. penerapan pembatasan stok bahan bakar 3. Barang–barang yang ditimbunnya itu bersubsidi yang melanda hampir di seluruh dalam usaha menunggu saat naiknya negara ini, bahkan hingga penyaluran harga, pasokan sehingga barang tersebut bahan pokok cenderung kenaikan bahan bakar, kebutuhan bahan pokok dapat dijual dengan harga yang lebih (sembako), dan produk lainnya yang telah tinggi, tidak layak pakai, menyebabkan hampir dan dapat memberatkan konsumen tersebut. setiap bulan sekali harga sembako di pasar cencerung tidaklah stabil. Hal tersebut 534 Ayunirraga, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 7 Juli 2016: 533-548; PERAN KOMITMEN DALAM MENGHINDARI IHTIKAR SEMBAKO di PASAR KREMBANGAN SURABAYA (Studi Pada Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga) memicu hilangnya komitmen sebagian atas pihak kesadaran tertentu untuk melakukan kehendak secara sendiri langsung terhadap dan perilaku kecurangan demi mendapat keuntungan manusia dalam pemenuhan kebutuhan, yang besar. Dengan stok kebutuhan yang sehingga terbatas, harus komitmen kerja dalam berdagang yang untuk didasarkan pada prinsip–prinsip iman tidak membeli harga barang yang melambung, hanya menunjukkan fitrah seorang muslim, karena melainkan warga mengeluarkan terpaksa ongkos permintaan besar tinggi. Namun, Islam memandang sekaligus sebuah meninggikan persediaan barang yang terbatas di pasar martabat dirinya sebagai hamba Allah dapat memicu penimbunan. yang didera kerinduan untuk menjadikan Berdasarkan dijelaskan, uraian maka yang telah peneliti dirinya dapat sosok yang dapat dipercaya, menampilkan dirinya sebagai merumuskan masalah penelitian sebagai manusia berikut; seorang Bagaimanakah sebagai seorang yang amanah, khalifah dan sebagai (pemimpin) yang pedagang muslim berkomitmen dalam menunjukkan sikap ketauhidan seorang menghindari manusia kepada Sang Penciptanya. Hal ini ihtikar sembako di pasar Krembangan Surabaya? Penelitian ini dapat ditemukan pada firman Allah, Surat bertujuan untuk At-Taubah ayat 111 berikut: mengetahui komitmen pedagang muslim dalam menghindari dengan ihtikar sembako, strategi studi kasus di Pasar Krembangan Surabaya. II. LANDASAN TEORI Peran komitmen berperilaku seorang pedagang didalam Islam adalah sebagai motif ikatan kesadaran untuk selalu taat dan setia sebagai naluri dasar untuk mewujudkan apa yang telah dikrarkan dengan penuh tanggung jawab sesuai yang digariskan oleh Al–Qur’an, sehingga pedagang muslim dituntut tidak sekedar mengejar tetapi keuntungan selalu dunia berorientasi semata, pada masa Artinya: depan (akhirat) (Ali, 2000:27), Komitmen berdagang “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang – orang mukmin diri dapat dan harta mereka dengan memberikan disimpulkan sebagai sikap yang muncul 535 Ayunirraga, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 7 Juli 2016: 533-548; PERAN KOMITMEN DALAM MENGHINDARI IHTIKAR SEMBAKO di PASAR KREMBANGAN SURABAYA (Studi Pada Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga) surga untuk mereka, mereka berperang pengajaran kepadamu, agar kamu pada jalan Allah, lalu mereka membunuh dapat mengambil pelajaran”. Menurut atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji As–Sayyid (1976:198), yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil komitmen dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih seorang pedagang lebih efisien dalam menepati janjinya (selain) daripada Allah? membangun akhlaq mahmudah (akhlaq Maka bergembiralah dengan jual beli yang terpuji) dan meninggalkan akhlaq yang mazmumah telah kamu lakukan itu, Itulah mengakibatkan Komitmen kemenangan yang besar” (akhlaq tersebut perilaku yang tercela). memiliki beberapa bentuk dasar, yaitu; niat ikhlas (sosial), kerja Pada ayat tersebut, setiap manusia yang bekerja secara baik dengan niat keras, kesatuan (tauhid), kebenaran ketauhidan hanya kepada Allah, maka (keadilan), dan kebebasan berkehendak. telah dijanjikan suatu kemenangan berupa (Anwar, 2007:32). kehidupan yang baik di surga, sedangkan Menurut prinsip Hukum Islam, yang barang siapa yang enggan bekerja dalam dikutip oleh (Ibrahim, 1986:144), sesuatu menunaikannnya nilai ketauhidan sebagai yang dihalalkan Allah untuk memilikinya, seorang hamba Allah, dan lebih suka maka halal pula yang menjadi obyek mencari perdagangan, keuntungan ditantang oleh dunia, Al–Qur’an maka demikian pula halnya segala bentuk barang yang diharamkan dengan membuat satu ayat yang tidak mengenal untuk kerugian ataupun penipuan (Ali, 2000:25). memerdagangkannya. hal ini sesuai dengan firman Allah pada dalam ketentuan hukum Islam, bahwa surat an-Nahl ayat 90 berikut ini: barang itu pada dasar nya halal, akan tetapi, karena sikap serta perbuatan para haram, pula samping itu, penimbunan sebab penimbunan barang yang keuntungan yang lebih banyak, terutama pada saat harga itu naik. Menurut Allah Syaikh Abdurrahman (2007:87), terdapat beberapa definisi yang diberikan berbuat kebajikan, memberi kepada oleh ulama tentang ihtikar. Adapun beberapa definisi yang menurut kaum kerabat, dan Allah melarang ulama: dari perbuatan keji, kemungkaran dan Dia Di haram dilakukan itu bertujuan untuk mencari menyuruh (kamu) Berlaku adil dan permusuhan. yaitu; dagangan, “Sesungguhnya maka pelakunya, maka usahanya itu menjadi Artinya: memilikinya, memberi 536 Ayunirraga, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 7 Juli 2016: 533-548; PERAN KOMITMEN DALAM MENGHINDARI IHTIKAR SEMBAKO di PASAR KREMBANGAN SURABAYA (Studi Pada Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga) 1. Muhammad bin mendefinisikan Ali Syaukani, ihtikar sebagai permintaan telah itu Menimbun (ihtikar), menurut Imam dagangan dari peredarannya. Duraini, tidak saja menyangkut komoditi, 2. Muhammad bin Muhammad Ghazali, ihtikar barang baru dipasarkan (Syafi’i, 2006:124). penimbunan atau penahanan barang mendefinisikan melonjak, tetapi juga manfaat suatu komoditi, dan sebagai balikan jasa dari para pemberi jasa, penyimpanan barang dagangan oleh dengan syarat memanipulasi penjualan penjual yang makanan, untuk menunggu dilakukan melonjaknya harga, dan penjualannya pemberi dilakukan, ketika harga naik. pasar 3. Ulama mazhab menyatakanbahwa Maliki, ihtikar jasa tidak para dapat pedagang membuat stabil, padahal dan harga komoditi, manfaat, atau jasa itu sangat diperlukan adalah oleh masyarakat, sehingga penyimpanan barang oleh produsen mengakibatkan melonjaknya harga pasar baik makanan, pakaian, dan segala secara jenis terbatas atau stok barang hilang sama barang masyarakat yang luas, dibutuhkan karena dapat ketiga tampaknya adanya upaya menimbun tersebut, persamaan, pedagang barang dagangan, barang yang untuk dengan perilaku yang ditentukan pada agar saar aqad (transaksi), serta perlindungan pada tidak barang dari kemungkinan cacat atau tidak sesuai terhadap harga diperdagangkan yaitu langka di pasaran, kemudian hendak dijual saat persediaan Di samping itu, perlindungan terhadap definisi memiliki disebabkan sekali dari pasar (Ibrahim, 1986:224). berpotensi merusak pasar. Dari drastis, tersebut kepentingan dirugikan dan konsumen tidak agar terjadi melonjak naik. Jenis barang yang tidak kekecewaan di kemudian hari sangat boleh dipertimbangkan ditimbun berupa barang yang dalam hukum Islam, dibutuhkan masyarakat, misalnya; bahan sedangkan harga dan keuntungan yang pokok, BBM, sumber daya, air, dan segala diminta, dapat dirumuskan oleh kedua macam kebutuhan yang dibutuhkan oleh belah pihak dengan dasar suka sama suka masyarakat luas, akan tetapi dalam ketiga (an taradhin) dalam suatu transaksi, dan definisi tersebut juga memiliki perbedaan didukung oleh bukti tertulis, persaksian, dalam ataupun jaminan sesuai Surat Al–Baqarah, menimbun disimpan atau jenis ditimbun produk di yang gudang, ayat 279, Allah berfirman: sekalipun ketiga definisi itu memberikan pengertian yang sama, yaitu menimbun jenis barang yang diperlukan masyarakat dengan tujuan menjualnya, ketika 537 Ayunirraga, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 7 Juli 2016: 533-548; PERAN KOMITMEN DALAM MENGHINDARI IHTIKAR SEMBAKO di PASAR KREMBANGAN SURABAYA (Studi Pada Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga) padi, dan lain sebagainya)lebih berbahaya “Maka mengerjakan jika kamu suatu tersebut kamu pengambilan pokok riba), hartamu, Menganiaya dan maka tidak (pula) riba, hanya saja tertentu merasakan penindasannya, yaitu golongan Oleh karenanya dalam ayat diatas, membutuhkan capital (modal). setiap bentuk dan tindakan ekonomi yang mengandung golongan yang yang dalamnya pokok penderitaannya. Berbeda dengan dianiaya” di kebutuhan seluruh rakyat akan merasakan bagimu tidak menimbun masyarakat amatlah fatal, karena (dari Kamu hanyalah penimbun sisa bertaubat suka 2. Bahaya yang ditimbulkan oleh dan Rasul-Nya akan memerangimu. jika yang uang saja. riba), Maka ketahuilah, bahwa Allah Dan kaum menjalankan riba, karena kaum tidak (meninggalkan pada penimbunan yang dilakukan oleh Artinya: dari Menurut Ali (2000:115), mengatakan Ihtikar bahwa sesuatu yang dapat ditimbun itu (menimbun ataupun monopoli), dharar dilarang, karena menyebabkan kesulitan (menyesatkan), pada gharar (tipuan), haraj konsumen sebagai (paksaan), dan najsy (menggoyang harga barang supaya tinggi melampau batas), dilarang kejahatan. Dengan ditahannya kebutuhan dalam Islam (Rahman, 1995:199). pangan tersebut, maka barang kebutuhan Menurut Ali (2000:114), menyatakan merupakan pengguna suatu tindak pokok tersebut hilang dari peredaran, bahwasannya hal tersebut membuat kaum padahal penimbun lebih terkutuk di sisi Allah, karena membutuhkannya. Setelah situasi sudah dua hal berikut: sampai ke taraf ini, maka para penimbun 1. Penimbun kebutuhan masyarakat yang (Seorang bernama sangat pokok dan para tengkulak akan menjual barang– fiqih barangnya dengan harga yang amat Yusuf, tinggi, akibat ulah mereka, maka beban ahli Abu masyarakat mengatakan bahwa segala apa yang yang membahayakan manusia, bertambah. apabila disimpan atau ditimbun akibat dari perbuatan menimbun dalam itu kegiatan juga diharamkan, baik itu berupa bahan pakaian, emas, dipikul oleh Oleh masyarakat karena perdagangan, itu, makin sebagai keseimbangan pemerataan akan kacau dalam tubuh 538 Ayunirraga, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 7 Juli 2016: 533-548; PERAN KOMITMEN DALAM MENGHINDARI IHTIKAR SEMBAKO di PASAR KREMBANGAN SURABAYA (Studi Pada Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga) masyarakat, karena para tengkulak terus ulama menyedot haramnya menimbun tidak hanya pada sebagian besar kekayaan Malikiyah bahan tersebut memicu harga bahan pokok di barang. Melakukan penimbunan dengan pasaran akan mengalami kenaikan yang tujuan menjualnya setelah terjadi lonjakan drastis, harga, keadaan pasar menjadi saja, bahwa rakyat tanpa mengenal belas kasihan, hal dan pokok berpendapat, melainkan pemerintah berhak semua melakukan guncang, karena tidak adanya stabilitas pengawasan terhadap pasar, tindakan harga, sehingga dalam situasi yang labil ini, patokan harga oleh pemerintah kepada masyarakat akan termotivasi melakukan harga pembelian syariah, yaitu (Huzaimah, 1997:395): barang yang lebih dari kebutuhannya, sekalipun harga barang harus memenuhi a. Komoditas amat mahal, karena takut habis. Perilaku atau persyaratan jasa itu sangat dibutuhkan masyarakat luas. tersebut membuat fakir miskin sebagai b. Terbukti bahwa produsen, pedagang, korban utama, karena mereka tak dapat dan spekulan melakukan manipulasi, meraih kebutuhan pokoknya, disebabkan spekulasi, penimbunan, atau rekayasa kemampuan keji daya beli mereka yang terbatas. Perbuatan penimbunan barang c. Pemerintah Surat Al-Israa, ayat 35, sebagai berikut: d. Pihak studi benar. Itulah yang lebih yang f. utama pendapat, bahwa makanan pokok itu bisa dan kajian secara proaktif harus kontinyu terhadap kegiatan pasar, baik menyangkut stok barang, yang harga, indiaktor, dan variabel lainnya, sehingga sehari–hari barang tidak dan terjadi penimbunan monopoli jasa yang berakibat kesewenangan harga. yang kalau hal tersebut sulit didapatkan, hal Pemerintah yang suatu penduduk saja, melainkan komoditi maka harga melakukan kontrol dan pengawasan haram ditimbun, bukan hanya barang komoditas melakukan semua pihak. Atas dasar ayat diatas, para ulama banyak kelayakan harus mengacu kepada prinsip keadilan bagi (bagimu), dan lebih baik akibatnya” juga pemerintah e. Pematokan harga tersebut dengan takaran apabila kamu menakar, dan neraca adalah kepada para ahlinya. sempurnakanlah dengan tersebut pasar, dengan berkonsultasi dengan timbanglah harga pemerintah yang adil. “Dan menentukan komoditas dan tarif jasa mereka. yang demikian dilarang oleh Allah dalam Artinya: dalam Hukum haramnya menimbun barang, menyebabkan karena kesengsaraan bagi masyarakat, bahkan 539 dalam menimbun terdapat Ayunirraga, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 7 Juli 2016: 533-548; PERAN KOMITMEN DALAM MENGHINDARI IHTIKAR SEMBAKO di PASAR KREMBANGAN SURABAYA (Studi Pada Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga) tindakan tidak syari’at Islam, sesuai dengan tujuan yaitu; menciptakan (tahqiq al-mashalih), dengan mendatangkan kemanfaatan (jalbul manfa’ah), kemaslahatan membuang data dengan cara turun kelapangan dan memperkuatnya dengan bahan teori berdasarkan dan dengan yang berkaitan dengan perilaku seorang kesengsaraan (daf’ul pedagang pasar pada saat melakukan transaksi perdagangan. III. METODE PENELITIAN Proses Pengumpulan Data penelitian ini Penelitian ini membutuhkan dua jenis penulis menggunakan pendekatan kualitatif jenis data, studi dekunder, prosedur kasus mengetahui terjadi dengan dan mendalam pedagang tujuan untuk memahami mengenai dalam buku, jurnal, browsing internet, dan penelitian terdahulu madlarrah) (Munawar, 1997:288), Pada langsung komitmen muslim data yang primer primer dan data pengumpulan diperoleh menggunakan berperilaku dalam data dua jenis data tersebut tentunya tidak sama, secara fenomena yaitu; penelitian menghindari prosedur skripsi secara dengan surat formal ijin pada perilaku menimbun di pasar Krembangan bagian akademik Fakultas Ekonomi dan Surabaya. penelitian Bisnis (FEB) UNAIR dan PD. Pasar Surya terbatas pada bentuk kejujuran pedagang sebagai pelengkap untuk memasuki pasar dalam penimbunan dan penyimpangan tradisional permainan melakukan Ruang lingkup harga Krembangan tersebut Surabaya di sesuai Pasar pada dengan yang akan kunjungan Pasar diteliti. Peneliti terlebih dahulu Tradisional aturan–aturan Islam. Surabaya yang Jenis dan Sumber Data menyampaikan Krembangan akan diteliti untuk maksud dan tujuan Jenis data yang digunakan dalam peneliti penelitian ini adalah data primer dan data Setelah sekunder. Data primer adalah data yang pedagang diperoleh langsung dari sumbernya melalui penelitian, peneliti segera menghubungi observasi, wawancara, dan dokumentasi. pedagang tersebut melalui telepon untuk Data yang membuat janji pertemuan. Pada tahap ini, diperoleh langsung dari sumber kedua, peneliti segera menemui pedagang sesai dari data yang dibutuhkan melalui peneliti dengan mengambil data dari peneliti lainnya. Data sebelumnya dengan membawa surat ijin sekunder data penelitian secara formal dari FEB (Fakultas rincian Ekonomi dan Bisnis) UNAIR dan persetujuan primer PD. Pasar Surya sebagai pelengkap. sekunder digunakan pendukung spesifik adalah dan untuk data sebagai menambah melengkapi data (Sugiono, 2010:131). Peneliti memeroleh 540 mendatangi tempat mendapatkan yang janji daftar dapat yang tersebut. nama dijadikan telah dibuat Ayunirraga, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 7 Juli 2016: 533-548; PERAN KOMITMEN DALAM MENGHINDARI IHTIKAR SEMBAKO di PASAR KREMBANGAN SURABAYA (Studi Pada Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga) Peneliti observasi mendapat langsung data dan dari hasil a. Domain, melakukan dilakukan deskriptif mendalam dari pedagang yang menjadi catatan lapangan. obyek penelitian. Wawancara dilakukan terbuka dan peneliti data yang diperoleh melalui pengamatan wawancara secara semiterstruktur yang secara terhadap yang b. Taksonomi, terdapat dilakukan dalam pengamatan terus wawancara melakukan pengembangan pertanyaan berdasarkan ke setiap lokasi objek pebelitian itu berada, sebelumnya telah dipilih oleh peneliti tetapi tetap terfokus dan mengarah pada dan topik bahasan penelitian. Hasil observasi terpilih dan wawancara dari objek penelitian memperdalam akan ditemukan melalui pengajuan sejumlah didokumentasikan sendiri oleh peneliti. fokus memeroleh utama hasil yang pengamatan dimanfaatkan data untuk yang telah pertanyaan terfokus. Data sekunder diperoleh c. Kompensional, dengan berbagai prosedur melalui pustaka dan literatur yang berisi semiterstruktur bahasan mengenai d. Tema, dengan cara Perpustakaan membaca UNAIR, Obyek Perpustakaan dalam yang digunakan penelitian ini adalah Pasar Krembangan yang berlokasi di Surabaya. buku yang berada di Surabaya. Surabaya Teknik Analisis Data metropolitan Teknik analisis dalam penelitian ini metode penelitian sebagai latar belakang tempat (setting) pokok bahasan, serta membeli di toko dengan domain Gambaran Umum Obyek Penelitian di daerah, internet, jurnal yang didapat dari dilakukan menghubungkan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN diperoleh buku yang secara keseluruhan. aturan yang mengenai penimbunan yang yang makna budaya. norma seorang pedagang, dan bentuk pedagang komponen sistematik berhubungan dengan simbol – simbol perilaku pedagang, komitmen pedagang muslim, dilakukan pencarian adalah dan salah terbesar satu kota kedua di Indonesia yang memiliki luas 326,37 km2 deskriptif dan terletak pada 07° 21’ Lintang Selatan kualitatif. Analisis yang digunakan adalah dan 112° 36’ s/d 112° 54’ Bujjur Timur secara melihat kejujuran dalam komitmen ukuran astronomis. Wilayah Surabaya di bagian timbangan dan harga dalam fenomena utara terletak pada pada dataran rendah penyipangan dengan penimbunan sembako ketinggian 3–6 meter diatas dengan mengembangkan hubungan dari permukaan laut, wilayah selatan dengan informasi yang diperoleh, yaitu: ketinggian 25–50 meter diatas permukaan laut, dan ditengah kota Surabaya memiliki 541 Ayunirraga, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 7 Juli 2016: 533-548; PERAN KOMITMEN DALAM MENGHINDARI IHTIKAR SEMBAKO di PASAR KREMBANGAN SURABAYA (Studi Pada Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga) ketinggian 15–19 meter diatas permukaan terletak dibagian Wilayah Surabaya Barat laut. Surabaya (12,27%) dari Surabaya Selatan (6,52%). dibagian Utara dan Timur adalah Selat Populasi Kota Surabaya sampai dengan Madura, bulan Maret 2015 mencapai 3.024.718 jiwa, batas wilayah bagian kota Barat dibatasi oleh Kabupaten Gresik, dan sebelah Selatan yang terdiri dari penduduk dibatasi oleh Kabupaten Sidoarjo. Adapun sejumlah 8 kemiringan lereng tanah berkisar 0–2% penduduk perempuan sejumlah 1.876.503 daerah dataran rendah dan 2–5 % daerah jiwa, dengan tingkat kepadatan 9.268 jiwa perbukitan landai. Kota Surabaya memiliki / km2. Pendapatan ekonomi Penduduk komposisi batuan yang terdiri dari 4 jenis Kota Surabaya sebagian besar berasal dari yang pada dasarnya merupakan tanah sektor perdagangan barang maupun jasa liat atau batuan kecil. Surabaya memiliki (Elly, 2009:311) 1.148.215 jiwa laki–laki dan jumlah jenis bentuk tanah berupa alluvial (daerah Pengelolaan pasar tradisional dibentuk rawa), selebihnya berupa tanah dengan sejak akhir tahun 1871 pada jaman kolonial kadar Belanda. Pergantian pengelolaan pasar kapur Sebagaimana yang tinggi daerah (perbukitan). tropis lainnya, tradisional di Kota Surabaya berada pada Surabaya hanya mengenal musim hujan naungan dan musim kemarau, dengan curah hujan dibawah pemerintah kota pada awal rata–rata 172 mm, dengan suhu berkisar tahun 1956. Demi mendorong peningkatan maksimum 30° C dan minimum 25° C (Elly, pelayanan 2009:299) pada tahun 1982, Persatuan Dinas Dagang Pemerintahan Kota Surabaya secara berganti Persatuan Dinas Dagang terhadap kebutuhan menjadi Pasar. yang atas pada pengelolaan pasar pada tahun 1999 yang Pemerintah Kota Surabaya menyerahkan wilayah mengatur admistrasi koordinasi Kecamatan dikepalai oleh Camat. Kota Surabaya hak memiliki Daerah Kecamatan sebanyak 31 kelola menunjang Daerah administrasi dikepali oleh seorang Walikota, juga Untuk Peusahaan publik pasar Pasar moderenitas kepada Surya. Perusahaan Pasar tradisional Kecamatan, 163 Kelurahan, terbagi lagi Krembangan merupakan salah satu pasar oleh 1.363 RW (Rukun Warga) dan 8.909 RT besar yang berada di utara Kota Surabaya (Rukun Tetangga). Kota Surabaya memiliki (Alamsyah, 2001:164) Topografi yang bersifat dataran rendah PD. Pasar Surya adalah suatu Badan dengan 80,72 % (25.919,04 Ha) dengan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bertugas ketinggian antara -0,5 – 5m KPT (Ketinggian untuk mengawasi pasar tersebut. Berbeda Perjengkal Tanah) atau 3 – 8m LWS (Lebar dengan pasar tradisional yang memiliki ciri Wilayah interaksi Surabaya), merupakan daerah sedang perbukitan sisanya yang tawar menawar, adanya komunikasi antar penjual dan pembeli, 542 Ayunirraga, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 7 Juli 2016: 533-548; PERAN KOMITMEN DALAM MENGHINDARI IHTIKAR SEMBAKO di PASAR KREMBANGAN SURABAYA (Studi Pada Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga) bahkan tindakan hutang piutang yang tersebut, telah berhasil merubah kondisi dilakukan penjual dan pembeli. Di pasar pasar modern, pembeli memiliki sedikit interaksi teratur, dan keamanan saat berbelanja. dengan menyediakan Dalam melindungi keberlangsungan pasar berbagai macam barang kebutuhan dan tradisional salah satunya adalah Pasar jasa Krembangan, penjual bagi yang pembeli, pembeli memilih menjadi lebih bersih, Pemerintah nyaman, membuat barang sendiri, dan pembeli tidak dapat aturan yang menyatakan bahwa pasar menawar harga yang telah ditentukan modern dilarang berdiri kurang lebih 100 oleh penjual tunggal. Pasar tradisional meter sangat melekat dalam benak dan tetap (Alamsyah, 2001:169). dibutuhkan oleh masyarakat hingga saat Deskripsi Hasil wawancara Terhadap Ciri ini, meskipun menjamurnya pasar modern Komitmen menjadi Berdasarkan Konsep Komitmen Bisnis Islami ancaman keberlangsungan tersendiri pasar bagi dari jarak pasar Berperilaku tradisional dalam Islam Anwar (2007:32-38) tradisional. ancaman tersebut telah menyebabkan Berdasarkan dari hasil wawancara terjadi penurunan jumlah pembeli dan dengan 8 informan pedagang muslim banyaknya Pasar dapat dapat dilihat melalui kesimpulan Krembangan Surabaya yang pindah dari tabel tentang pemahaman prinsip dasar pasar tersebut. Ditambah letaknya yang komitmen para informan, sebagai berikut: pedagang di sangat dekat dari asrama polisi membuat Pasar Krembangan sangat Tabel 1. Hasil Analisa Prinsip Komitmen Pedagang Pasar Muslim Krembangan Surabaya strategis, dikawasan utara Kota Surabaya. Pasar Krembangan Surabaya memiliki 350 stand Informan dengan total pedagang mencapai 523 jiwa, dan luas bangunan 3743 (m²). Pasar beraneka Krembangan ragam menyediakan barang yang diantaranya adalah sayuran, ikan, jajan tradisional, buah, kebutuhan kebutuhan perkakas sembako, rumah tangga, pakaian, sandal, tas, obat–obatan, dan lain sebagainya. Perubahan tata kelola Ciri Berkomitmen Berperilaku dalam Islam Niat ikhlas Perilaku Memiliki Kebenaran kerja keras kesatuan Khiar X1 Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki X2 Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki X3 Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki X4 Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki X5 Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki X6 Memiliki Kurang Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Pasar Krembangan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya melalui PD. Pasar Surya, yang bersama para Memiliki pedagang dan pembeli disekitar pasar X7 543 Memiliki Kurang Ayunirraga, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 7 Juli 2016: 533-548; PERAN KOMITMEN DALAM MENGHINDARI IHTIKAR SEMBAKO di PASAR KREMBANGAN SURABAYA (Studi Pada Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga) penting Memiliki X8 Memiliki Kurang Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki dari kelancaran suatu usaha. Seorang pedagang harus antar kolega dagang, pedagang lain diatas, yang berstatus sebagai saingan dengan disimpulkan berdasarkan hasil simpulan mengutamakan kerjasama dalam berbuat pernyataan kebaikan para menerangkan tabel mencapai menjaga hubungan silaturahmi yang baik Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (diolah) Penjelasan dalam informan nilai–nilai yang komitmen untuk macam menghindari tindakan yang berbagai menyimpang berperilaku sebagai berikut; (1) Memiliki dalam prinsip niat ikhlas dalam berperilaku yang bermasyarakat, dan menjaga hubungan baik. Para pedagang yang memiliki niat tali silaturahmi dengan pelanggan, agar ikhlas dalam pelanggan merasa nyaman dan puas berperilaku yang baik adalah melayani terhadap pedagang tersebut, sehingga pembeli mungkin, pelanggan tersebut menjadi pelanggan memberikan kondisi barang kebutuhan setia. Hubungan silaturahmi kedelapan pokok yang dijual berdasarkan keinginan informan terjalin dengan baik dengan para pembeli dengan sebenar–benarnya, sesama pedagang di Pasar Krembangan serta menghindari perilaku jual–beli yang Surabaya, termasuk dilarang dalam Islam, khususnya ihtikar. pelanggan; (3) Dari 8 informan, semua memiliki prinsip niat Menurut Naqvi (1993:83-86), perilaku kerja ikhlas dalam pekerjaannya dengan baik keras dalam berdagang; (2) Memiliki prinsip pertama, pembagian laba bersih sesuai berkehendak bebas (khiar). Dalam ajaran keuntungan yang didapat pada periode Islam, (khiar) memiliki arti memilih atau tersebut, menyaring yang terbaik dua hal (atau seperti sistem bunga. Kedua, Tanggung lebih) jawab terhadap pemberian gaji karyawan dalam pekerjaannya dengan dalam meneruskannya sebaik perjanjian atau usaha, membatalkannya sesuai ajaran memiliki Islam, dengan Perilaku beberapa bukan yang maupun telah para kerja keras. dasar, ditetapkan etika yaitu: diawalkan ditetapkan oleh (Anwar, 2007:36). Dengan demikian, Prinsip pemerintah berkehendak bebas (khiar) dijelaskan oleh kemampuan pendapatan suatu usaha. hukum Islam untuk memenuhi kepentingan Ketiga, Melarang transaksi jual–beli yang yang timbul dari transaksi bisnis dalam dilarang dalam Islam, seperti penimbunan kehidupan manusia. Prinsip berkehendak bahan pokok (Ihtikar), Gharar, mengurangi bebas (khiar) adalah salah satu dasar dari takaran timbangan, dan sebagainya. Dan pembentukan komitmen yang bertujuan keempat, untuk menjaga hubungan sosial antar perbuatan manusia. Hubungan baik antar sesama dasar pedagang adalah salah satu syarat 544 atau sesuai memperhitungkan sebelum tanggung bertindak jawab atas dengan setiap dengan setiap Ayunirraga, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 7 Juli 2016: 533-548; PERAN KOMITMEN DALAM MENGHINDARI IHTIKAR SEMBAKO di PASAR KREMBANGAN SURABAYA (Studi Pada Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga) perbuatannya. Pedagang yang memiliki mengamalkan kejujuran dalam melakukan prinsip kerja keras tentu akan memiliki sifat transaksi disiplin dan motivasi kerja yang baik dapat terhadap memanfaatkan menjaga waktu operasional bisnis. Kedua, kedua bersikap belah hubungan pihak sosial rela dalam sesama berdagang secara optimal tanpa harus manusia. Ketiga, menyisihkan sebagian mengurangi rasa ketaqwaan terhadap harta Allah. Komitmen dalam perilaku pekerja bersedekah. keras yang dimiliki seorang pedagang kesempatan pada pihak yang berhutang. adalah tangguh dan pantang menyerah, Bentuk prinsip kebenaran yang terdapat karena pedagang yang tidak memiliki dalam wujud komitmen yang dimiliki oleh 8 pribadi tersebut para dalam menghadapi tantangan akan tidak bertahan berbagai dan resiko benda untuk berzakat Keempat, informan adalah memberi pemahaman macam mengenai tindakan yang didasari oleh dalam kejujuran dan istiqamah. Perilaku Istiqamah pekerjaannya. Terdapat perbedaan jam dapat kerja antar 8 informan secara umum dalam pedagang muslim dalam menjalankan pekerjaan secara konsisten waktu dan operasional tercermin oleh perilaku para menjalankan walaupun berdagang, hal ini terjadi karena informan menghadapi resiko dan halangan tanpa 6,7, dan 8 adalah seseorang yang memiliki harus meninggalkan prinsip kejujuran dan pekerjaan sehingga kebajikan. Semua 8 pedagang muslim membuat pekerjaannya sebagai seorang yang diwawancari sebagai informan telah pedagang dinilai kurang maksimal. Akan memenuhi tetapi, terdapat persamaan perilaku yang menghadapi segala tantangan dengan dilakukan para pedagang untuk mengisi selalu mengamalkan nilai–nilai kebenaran. waktu disela–sela usaha dengan berbagai (5) macam kegiatan, diantaranya sebagai kesatuan di dalam pemahaman komitmen berikut: menjalankan ibadah 5 waktu, merupakan sebuah penentuan arah pada menonton pendirian selain berdagang, televisi, berbagi informasi Memiliki dengan pedagang lain, mendengarkan seseorang radio, menjaga menghitung jumlah prinsip pribadi kriteria kesatuan. kehidupan secara teguh, dalam Prinsip sosial maupun akidah dalam barang, menghitung jumlah omset yang menjalankanpekerjaannya dengan didapatkan, senantiasa bertawakal kepada Allah SWT. membaca persediaan beberapa koran, membersihkan kios, dan menata barang Hal dagangan; (4) Memiliki prinsip kebenaran. prinsip kesatuan para kedelapan informan Menurut Naqvi (1993:93), sebagai seorang pedagang pedagang yang muslim bentuk komitmen kebenaran berupa 4 hal, yakni: pertama, tersebut dapat pasar selalu dijelaskan muslim bersegera melalui krembangan memenuhi panggilan Allah ketika waktu ibadah tiba 545 Ayunirraga, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 7 Juli 2016: 533-548; PERAN KOMITMEN DALAM MENGHINDARI IHTIKAR SEMBAKO di PASAR KREMBANGAN SURABAYA (Studi Pada Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga) disela–sela kesibukan pekerjaannya dalam berda melayani pembeli, Menjaga tali silaturahmi keterbatasan sesama pedagang dengan mengadakan keterbatasan tempat dan obyek penelitian berbagai kegiatan sosial antar warga membuat pedagang kesulitan pasar krembangan, dan dilapangan. waktu peneliti Penyebab dalam sedikit dalam penelitian, mengalami mengembangkan melakukan kajian pendalaman kerohanian penelitian, antar pedagang muslim dengan pengurus pendidikan informan yang berbeda–beda, masjid besar Krembangan Surabaya. Para sehingga informan pada umumnya memahami dan kesalahpahaman dalam mengeksplorasi menjalankan peran dari sebuah prinsip pertanyaan kesatuan yang merupakan salah satu sedikit terbantu akan beberapa arsip dan wujud perijinan komitmen berperilaku akan perbedaan latar sering belakang menyebabkan kepada informan. penelitian Peneliti terhadap induk menjaga pribadinya di hadapan Allah dari pengelola PD Pasar Surya yang menaungi tindakan yang dapat merugikan dirinya pengelolaan Pasar Krembangan Surabaya. sendiri, Melayani Para pedagang Muslim yang membuka pelanggan sebaik mungkin merupakan toko induk sembako hanya berjumlah 8 suatu bentuk pengabdian para informan orang, kepada pekerjaannya secara sungguh– memenuhi sungguh dengan penuh tanggung jawab, merupakan halangan yang dialami oleh karena beranggapan peneliti, tetapi dengan dedikasi dan kerja bahwa tindakan penimbunan kebutuhan keras dapat diatasi dengan hasil eksplorasi bahan wawancara tentang kehidupan sosial dan maupun para pokok orang informan pada lain. umumnya dapat dan selebihnya kriteria adalah penelitian spiritualitas mengabdikan pekerjaannya secara penuh menyeluruh tanggung menghindari penimbunan bahan pokok di dalam menjalankan informan juga terjadi, karena pribadi tersebut tidaklah jawab para tidak tentang komitmen (jatuh ataupun bangun) usahanya. Seluruh Pasar Krembangan Surabaya. informan V. SIMPULAN dapat menjelaskan tentang secara dalam pemahaman dan penerapan salah satu Berdasarkan analisis dan pembahasan bentuk dari komitmen berperilaku yang yang telah dijelaskan pada Bab 4, maka prinsip dapat diperoleh simpulan sebagai berikut: kesatuan (tauhid) dalam berdagang, sehingga menjaga perilaku 1. Para mereka sesuai dengan aturan Allah SWT. pedagang krembangan Hasil dari penelitian ini masih memiliki umumnya muslim Surabaya memahami Pasar pada tentang banyak kekurangan dan sangat jauh dari pentingnya memiliki sebuah komitmen kata sempurna. Banyak keterbatasan dan sebagai halangan yang dialami oleh peneliti, ketika 546 bentuk dasar berperilaku Ayunirraga, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 7 Juli 2016: 533-548; PERAN KOMITMEN DALAM MENGHINDARI IHTIKAR SEMBAKO di PASAR KREMBANGAN SURABAYA (Studi Pada Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga) berdagang yang baik dalam ajaran penyimpangan dalam berdagang, dalam Islam. hal ini adalah penimbunan (ikhtikar) para 2. Para pedagang Krembangan muslim Surabaya Pasar pedagang, sebaiknya diadakan kegiatan pada sosial dan rohani antar pedagang untuk umumnya telah merasakan dampak lebih tuntunan berdagang dalam ajaran mengimplementasikan dalam mencegah Islam secara baik pada meningkatnya para produktivitas penyimpangan berdagang. pedagang itu sendiri. Selanjutnya akan berdampak pada Surabaya dalam pedagang agama untuk berbuat ini memiliki banyak keterbatasan dan kekurangan, sehingga Pasar bagi para peneliti selanjutnya yang akan pada melakukan penelitian dalam topik yang umumnya telah memahami komitmen berkaitan tentang penimbunan (ikhtikar), berdagang dalam Islam sesuai yang diharapkan dapat meneliti topik yang lebih dikemukakan oleh Anwar (2007:32-38) mendalam mengenai kaidah fiqih tentang yaitu niat ikhlas (sosial), kerja keras, ikhtikar dengan alat ukur dan kriteria yang kesatuan Krembangan muslim pedagang Penelitian mengembangkan usahanya sendiri. 3. Para aturan b. Bagi Penelitian Selanjutnya kinerja para pedagang muslim Pasar Krembangan mengenal Surabaya (tauhid), kebenaran lebih dan kebebasan realibilitas kehidupan pedagang pasar (keadilan), berkehendak berdagang dalam kegiatan Pasar Tradisional di terfokus kualitas sosial muslim. dan para Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu Krembangan Surabaya. penelitian selanjutnya untuk memberikan 4. Wujud komitmen perilaku Islami dalam sumbangsih bisnis yang dikemukakan oleh Anwar masyarakat. (2007:32-38) pada terhadap umumnya kepada pengetahuan sesuai dengan pemahaman para pedagang DAFTAR PUSTAKA muslim Pasar Krembangan Surabaya. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti Alamsyah, A.A. 2001. Data Jumlah dan kepada pedagang sembako muslim Pasar Kelas Pasar Tradisional di Wilayah Jawa Krembangan Surabaya, saran yang dapat Timur. Jakarta: Bina Marga diberikan dalam penelitian ini adalah Ali, Munjit. 2000. Fiil Loghat. sebagai berikut: Economic. a. Bagi pedagang Sembako Muslim Economic Research, 4, 23. Dari komitmen pemahaman pentingnya untuk menghindari 547 Malaysia. Islamic: Journal of Ayunirraga, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 7 Juli 2016: 533-548; PERAN KOMITMEN DALAM MENGHINDARI IHTIKAR SEMBAKO di PASAR KREMBANGAN SURABAYA (Studi Pada Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga) Anwar, Syamsul. 2007. Hukum Perjanjian Sugiyono. 2010. Metode Syariah: Studi tentang TeoriAkad dalam Kuantitatif Fiqh Muamalah. Jakarta: Rajawali Pers. Bandung: Alfabeta. As-Sayyid Mahmud Hawari. 1976. Al Idarah: Kualitatif Syafi’i, Rahmat. 2006. Penelitian dan R & D. Fiqih Muamalah Al Asasul wal Ushulil Ilmiyyah. Cairo. untuk UIN, STAIN, PTANIS, dan Umum. Med. Sci., cet. III. no. 16. pp. 198. Bandung: Pustaka Setia. Elly, M.J. 2009, Sistem Informasi Geografis Syaikh Abdurrahman. 2007. The Effects of Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Ibrahim, Muhammad, Al-Jamal. Islamic 1986. Kejujuran Febvania, Pedagang Irma. Muslim Global. Vol. 31. No. 1889. 2013. Dalam Bendul Merisi Surabaya. Pascasarjana UNAIR Surabaya. Huzaimah. 1997. Problematika Hukum Islam Kontemporer. Jakarta: LSIK. Munawar, Ismail. 1997. Islam Kapitalisme dan Sosialisme, Studi Komperatif Sistem Ekonomi, Jurnal Lintasan Ekonomi, Edisi khusus Januari-April. Malang: Lembaga Penerbit FE Unibraw. Naqvi, Syed Nawab. 1993. Etika dan Ilmu Ekonomi Suatu Sintesis Islami. Bandung: Mizan. CW. Competitive 2005. The New Environment: Global business planned behavior. Washington (DC). National Academies., vol 17, no.9. pp. 1284. Rahman, Afzalul. 1995. Doktrin Ekonomi Islam. Yogyakarta: PT. Dana Ethical Journal of Business Ethics. Cairo. ABII Timbangan dan Kualitas Beras Di Pasar Partina, and Climate as on Misconduct at Work. kaidah fiqih. Semarang: Asy Syifa. Harindyatama, Organizational Bhakti Wakaf. Sudarsono, Heri. 2000. Konsep Ekonomi Islam.Yogyakarta: CV Adipura. 548