(WHO) menunjukkan bahwa 25-50% varises tungkai terja

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut Wold Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa 25-50%
varises tungkai terjadi pada wanita, Kondisi itu biasa terjadi karena proses
mengandung yang dialami setiap wanita, dan malas beraktifitas, olahraga ataupun
pekerjaan yang membutuhkan gerakan yang dinamis. Varises tungkai terjadi karena
ada penyumbatan darah di daerah betis kaki dan itu selalu terjadi pada wanita hamil.
Hal ini terjadi karena adanya pembuluh darah vena terhalang dan terhimpit oleh
rahim dalam perut yang membesar. Varises juga dipengaruhi tekanan gravitasi dan
fenomena kebanyakan wanita yang malas berolah raga, serta bergerak. Kondisi ini
akan memperparah penyumbatan pembuluh darah vena, dapat ditimbulkan pula dari
pola aktivitas sehari-hari seperti kebiasaan lama.
Tua kehamialn dan berdiri lama merupakan faktor resiko utama terjadinya
varises. Varises tungkai telah sering terjadi pada wanita yang usia kehamilan lebih
dari 40 minggu dan pada ibu trimester III (Lew, 2009).
Tua kehamilan adalah faktor utama terjadinya varises pada tungkai karena
peningkatan volume darah dan obstruksi pembesaran uterus merupakan penyebab
varises pada masa kehamilan faktor penekanan dari uterus yang tentunya dapat
meningkatkan distensibilitas pada pembuluh vena secara langsung.
1
2
Menurut Dr. R. Suharto MD 2009, dari hasil penelitian terungkap 64,5%
seseorang yang terkena varises kerjanya terlalu lama berdiri, sementara 29,2% terjadi
pada seorang yang terlalu lama duduk. Hal itu dikarenakan darah ikut berhenti bila
seorang tidak bergerak, dia menambahkan sebanyak 6,3% dialami dengan orang
berjalan. Dari kecilnya persentase itu sudah menunjukkan bahwa berjalan merupakan
cara mengurangi resiko terkenanya varises tungkai. Setidaknya berjalan ataupun
bergerak merupakan cara ampuh menghindari resiko varises.
Varises tungkai merupakan pembuluh darah balik yang mengalami pelebaran.
Kita bisa melihat varises di bawah kulit kita. Bentuknya biasanya memanjang dan
menonjol, menyerupai bentuk kabel yang agak panjang. Pembuluh darah tersebut
berwarna biru gelap bahkan cenderung ungu karena kadar oksigennya sedikit.
Meskipun urat-urat halus ini tidak berbahaya namun seringkali menimbulkan
masalah dengan penampilan. Penyakit vena kronis maupun insufiensi vena kronis
pada tungkai sering disebut oleh orang awam dengan istilah varises. Kelainan peda
pembuluh darah vena menempati tempat yang pertama untuk dibicarakan, kasus ini
paling banyak di temukan pada wanita terutama pada ibu hamil (Sarwono,2010).
Varises tungkai merupakan pelebaran pada pembuluh darah varises terjadi
sampai beberapa tingkat keparahan pada kebanyakan ibu hamil, namun umumnya
varises lebih sering terjadi pada wanita usia kehamilannya lebih tua . Diketahui
terdapat faktor predisposisi keturunan terhadap varises yang dapat menjadi lebih
buruk selama kehamilan jika ibu hamil mengalami varises, maka kemungkinan si
anak juga akan mengalaminya. Gejala varises bervariasi pada beberapa wanita ,
3
varises hanya berupa noda atau bercak ungu kebiruan pada tunkai yang menyebabkan
sedikit rasa tidak nyaman untuk wanita lainnya, varises tampak sebagai tonjolan yang
mengharuskan kaki ditinggikan pada sore hari atau diperlukan tindakan lainnya.
Varises mungkin akan memburuk selama kehamilan. Peningkatan berat badan (dari
bayi yang sedang berkembang, rahim, dan plasenta), pakaian yang ketat yang
mengalami gerakan bebas pergelangan kaki dan tangan, serta berdiri dalam waktu
yang lama akan memperburuk varises (Yuwono, 2010).
Varises tungkai terjadi adanya kelemahan pada dinding otot pembuluh darah
atau ada gangguan pada klep vena. Sehingga peredaran darah menjadi tak lancar.
Namun pada wanita hamil, kemunculan varises biasanya dikaitkan dengan perubahan
hormonal. Pada saat hamil, terjadi peningkatan hormonan progesterone yang
mengakibatkan perubahan fisik dan psikis. Payudara ibu akan membesar, tubuh terasa
lemas, pusing, mual, muntah dan lainnya.
Berbarengan dengan itu, elastisitas
pembuluh darah, arteri maupun vena semakin bertambah lentur dan akibatnya
pembuluh darah terutama vena jadi tambah membesar dan melebar. Bila varisesnya
berat, dikhawatirkan ibu akan mengalami perdarahan hebat saat persalinan. Bila
tertekan tubuh bayi yang akan lahir, maka gesekanya dapat membuat varises pecah
dan mengeluarkan darah. Selain itu pada saat mengejan pun bisa saja pembuluh darah
pecah karena otot-otot di seputar vagina menegang dan keras. Perdarahan hebat ini
bias berdampak ibu kehilangan banyak darah, lemas, ibu sulit bekerja sama sehingga
persalinan menjadi lebih lama. Persalinan lama dikhawatirkan akan membahayakan
keselamatan ibu dan janin.
4
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh peneliti di Kelurahan Kemenangan
Tani Kecamatan Medan Tuntungan jumlah ibu hamil 80 orang, dimana yang
mengalami varises tungkai 40 orang.
Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang ada di atas , peneliti tertarik
untuk meneliti tentang Hubungan Tua Kehamilan dan Lama Berdiri Ibu Hamil di
Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang jadi rumusan permasalahan
adakah hubungan tua kehamilan dan lama berdiri ibu hamil dengan kejadian Varises
pada tungkai di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk menganalisa adakah Hubungan Tua kehamilan dan Lama berdiri ibu
hamil dengan kejadian varises pada tungkai di Kelurahan Kemenangan Tani
Kecamatan Medan Tuntungan.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Apakah ada Hubungan Tua kehamilan ibu hamil dengan kejadian Varises pada
tungkai di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan.
2. Apakah ada Hubungan Lama berdiri ibu hamil dengan kejadian Varises pada
tungkai di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan.
5
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Diharapkan dapat digunakan sebagai pembelajaran dalam penanganan kasus
varises pada tungkai.
2. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan dan pengalaman bagi penulis tentang penanganan
kasus varises pada tungkai.
3. Bagi Pendidikan Kesehatan Kususnya Kebidanan
Dapat
digunakan
sebagai
informasi
bagi
institusi
pendidikan
dalam
pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan datang.
4. Bahan Lahan Praktik
Dengan adanya penulisan karya tulis ilmiah ini dapat menambah bahan bacaan
untuk meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik, khususnya pasien yang
mengalami varises pada tungkai.
5. Bagi Pendidikan Audi Husada
Dapat digunakan sebagai informasi dan bahan tambahan referensi di perpustakaan
bagi pendidikan Audi Husada dalam proses belajar dan menjadi tambahan ilmu
pengetahuan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Varises pada Tungkai
2.1.1. Pengertian Varises pada Tungkai
Varises tungkai adalah suatu keadaan dimana pembuluh darah balik atau vena
membesar dan berkelok-kelok. Istilah varises umumnya ditujukan pada daerah
tungkai meskipun sebenarnya dapat terjadi pada daerah-daerah yang lain (Sarwono,
2010).
Varises berhubungan erat dengan kelemahan struktur tonus otot pembuluh
darah balik atau vena. Pada dasarnya vena tidak mempunyai cukup kekuatan untuk
mendorong darah kembali ke peredaran, karena arah alirannya ke atas. Untuk
membantu darah bergerak ke atas, vena dilengkapi katup. Katup terbuka untuk
membiarkan darah mengalir, kemudian katup menutup kembali setelah darah
melaluinya. Jika tonus otot di sekitar pembuluh vena kurang kekuatannya/lemah,
maka terjadilah stasis (aliran darah terhenti) dan darah cenderung berkumpul di dasar
vena, sehingga vena melebar. Akibatnya, timbul pengendapan-pengendapan darah
pada pembuluh vena yang kemudian membentuk tonjolan-tonjolan besar berkelokkelok berwarna kebiru-biruan, yang kemudian kita kenal sebagai varises.
Kejadian varises meningkat pada kehamilan trimester II dan III serta
penggunaan obat-obat kontrasepsi. Dimana keadaan tersebut diatas, diduga
menyebabkan tonus vena menjadi berkurang. Penegakkan diagnosa varises ditandai
6
7
dengan adanya gambaran pembuluh darah balik/vena yang melebar dan berkelokkelok. Selain itu dijumpai tanda-tanda sebagai berikut : Gatal, kaki terasa berat, pegal
dan cepat lelah (terutama pada malam hari dan setelah melakukan aktifitas)
Pembengkakan pada pergelangan kaki, biasanya akan berkurang bila kaki
dielevasi/ditinggikan. Nyeri kaki terutama pada pagi hari dan berkurang bila dipakai
berjalan. Kram pada malam hari. Perbedaan warna kulit di sekitar pembuluh vena
yang mengalami gangguan. Kemerahan, tampak kering dan sensasi gatal pada area
kulit Jika terjadi trauma ringan pada daerah yang mengalami gangguan maka dapat
terjadi perdarahan lebih banyak dari normal dan atau mengalami proses
penyembuhan yang lebih lama. Sering pada kulit diatas pergelangan kaki menjadi
mengeras.
Pemeriksaan lain misalnya pasien diminta untuk berdiri selama 5-10 menit,
maka varises akan terlihat. Selain itu ada pemeriksaan lain yang dapat dilakukan
misalnya beberapa test seperti Test Brodie-trendelenburg yang prinsipnya menilai
aliran vena kembali jika sebelumnya dilakukan penekanan pada vena.
Apakah diameter vena akan tidak berubah / tetap atau akan bertambah besar
atau justru besarnya vena berkurang / hilang. Ultrasonografi dapat mendeteksi adanya
varises, dengan cara menilai anatomi vena yang terkena. Dopler ultrasound , dapat
mendeteksi aliran darah vena sehingga dapat memberikan informasi kompetensi
aliran darah yang menuju katup terutama pada vena-vena yang dalam (Grace, 2009).
8
2.1.2. Etiologi Varises pada Tungkai
Etiologi varises tungkai biasanya terjadi diseputaran betis berupa urat-urat
halus yang menyembul faktor penyebab varises berkurangnya elastisitas dinding
pembuluh vena yang menyebabkan pembuluh vena melemah dan tak sanggup
mengalirkan drah kejantung sebagai mana mestinya. Aliran darah dari kaki kejantung
sangat melawan gravitasip yang rusak bumi, karena itu pembuluh darah harus kuat
juga dengan dinamisasi otot disekitarnya.
Rusaknya katup pembuluh vena padahal katup atau klep ini bertugas menahan
darah yang mengalir kejantung agar tidak keluar kembali katup yang rusak membuat
darah berkumpul didalam dan menyebabkan gumpalan yang mengganggu aliran dara,
(Yuwono 2010).
2.1.3. Mekanisme Terjadinya Varises pada Tungkai
Varises tungkai terjadi terutama pada ekstremitas bawah. Daerah vena pada
ekstremitas bawah beredar dengan melawan gravitasi. Varises ini terdiri dari
perubahan vena safena serta pelebaran cabang-cabangnyayang abnormal, mamanjang
ke satu arah, yakni jantung dengan bantuan kompresi dan relaksasi otot-otot kaki.
Makin lama, akumulasi tekanan pada katup-katup dapat membuat katup- katup
menjadi tidak kompenten. Faktor-faktor resiko seperti obesitas, berdiri lama atau
duduk lama, kehamilan multiple, dan tekanan intra-abdominal yang kronis akan
menambah tekanan pada vena. Katup-katup inkompeten akan membuat vena menjadi
kembung secara progesif, membesar dan berbelit-belit (Sarwono, 2010).
9
2.1.4. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala yang terjadi pada varises tungkai mula-mula kaki dan
tungkai terasa berat, diikuti otor yang mudah pegal, kaku, panas dan sakit, diseputar
kaki maupun tungkai. Biasanya rasa sakit dirasakan menjelang malam, akibat tidk
lancarnya aliran darah, mudah kram mesti kaki dalam kondisi santai, muncul
pelebaran darah rambut yang mirip jarring laba-laba. Perubahan warna kulit
(pigmentasi), diseputar mata kaki akibat tidak lancarnya aliran darah, kadang diikuti
dengan luka disekitar mata kaki yang sulit sembuh, kaki bengkakurat kebiru-biruan
dan berkelok-kelok (edema), karena adanya pembendungan darah perubahan pada
pembuluh vena luar, misalnya dibetis bagian belakang tampak keadaan ini merupakan
gejala varises kronis (Grace,2009).
2.1.5. Komplikasi
Komplikasi yang terjadi pada varises tungkai adalah perdaraahan, biasanya
terjadi malam hari tanpa sepengetahuan penderita terutama pada orang tua yang
sudah lama menderita varises tungkai, odema pada tungkai terutama saat berdiri lama
atau sore hari, odema disebabkan oleh vena yang terpajan tekanan hidrostatik jauh
lebih tinggi dari normal, pigmentasi kulit, terutama disekitar mata kaki dan tungkai
bawah adanya distensi kapiler darah mengakibatkan kerusakan endotel serta
kebocoran sel darah merah dan protein bermolekul besar ke dalam cairan interstitial
(Sarwono, 2010).
10
2.1.6. Gambaran Klinik
Berdasarkan atas ukuran besar diameter pembuluh vena yang menderita
varises terdapat pembagian atau klasifikasi seperti dibawah ini:
1. Varises vena safena magna dan atau safena parva (varises stem),
2. Varises percabangan dari vena safena (varises retikularis),
3. Varises venula (hyphen-webs atau spider-vein atau telangiktasia), yang berukuran
paling halus, yaitu berdiameter 1-2 mm, berbentuk seperti jarring laba-laba, yang
memucat dengan tekanan ringan secara klinis varises tungkai dikelompokkan atas
varises trunkal, varises reticular, dan varises kapilar. Varises reticular parva yang
umumnya kecil dan berkelok-kelok hebat. Varises retikuler menyarang cabang
varises savena magna atau parva yang umumnya kecil dan berkelok-kelok hebat.
Varises kapiler merupakan vareisess varises kapiler vena subkutan yang tampak
sebagai kelompok serabut halus dari pembuluh darah, sesuai dari berat ringannya
varises dibagi atas empat stadium ,(Jong, 2007).
Stadium gambaran klinis varises pada ibu hamil :
1. Keluhan samar tidak jelas
2. Pelebaran vena
3. Varises tampak jelas
4. Kelainan kulit dan/atau tukak karena sindrom insufisiensi vena menahun
Penderita insufisisiensi vena kronis (varises tungkai) biasanya mengeluh
merasa nyeri, lelah (fatigue), rasa pegal, kaki terasa berat dan bengkak, kejang otot
betis terutama pada malam hari, kulit terasa gatal di daerah pergelangan kaki,
11
perasaan tungkai mudah lelah yang semakin terasa bila berdiri agak lama dan
berjalan-jalan, ( Bergan ,2006).
2.1.7. Pencegahan
Pencegahan yang dilakukan pada ibu yang mengalami varises tungkai :
1. Melalui olah raga dan perubahan posisi yaitu dengan cara melakukan elevasi
tungkai sesering mungkin, terutama setelah kegiatan berjalan-jalan dimana elevasi
dilakukan dalam posisi duduk atau berbaring dengan membuat posisi kaki stinggi
dengan jantung. Dengan posisi tersebut aliran darah vena akan menjadi lancar dan
dilatasi vena tungkai yang berkelok-kelok menjadi tampak mengempis dan
melengkuk..
2. Dilakukan dengan cara seperti balik stocking dengan bagian dalam ke arah luar.
Mulai dari ibu jari kaki, lepaskan gulungan stocking ke atas tungkai. Kedua
pasang pada kaus kaki penyangga sebelum anda bangun dari tempat tidur pada
pagi hari tungkai dapat cenderung bengkak setelah anda bangun dari tempat tidur.
3. Menghindari tumpuan berlebihan pada tungkai antara lain dengan mengatur berat
badan dan menghindari pemakaian sepatu tumit yang tinggi yang terlalu lama dan
sering, (Yuwono, 2010).
2.1.8. Penanganan
1. kaki dan tungkai lebih tinggi dari jantung selama 20 menit. Bagi yang sudah
menderita varises, usahakan tidur dengan posisi seperti ini sepanjang malam.
Untuk melakukan peredaran darah ke jantung.
12
2. Lakukan yoga setiap hari.
3. Jangan berdiri terlalu lama.
4. Olah raga rutin untuk melatih otot kaki: jalan santai, jalan cepat,jogging,
bersepeda, berenang (minimal 30 menit per hari).
5. Jangan memijat daerah yang bervarises, karena dapat menyebabkan pecahnya
pembuluh vena. Lakukan pijatan secara ringan namun teratur, di daerah rawan
varises dengan arah menuju jantung. Lakukan dengan lembut dan gunakan
minyak esensial yang sudah larutkan
6. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah berserat tinggi dan makanan yang dapat
merangsang sirkulasi darah, seperti bawang merah, bawang putih, bawang
Bombay jahe dan cabai merah juga makan yang kaya Vit B komplek, Vit C, Vit
E, Vit B6, magnesium, asam folat kalsium dan zinc.
7. kurangi konsumsi gula, garam, daging merah, gorengan, dan protein hewani.
8. sering-sering duduk berselonjor kaki, tungkai dan sesuai beraktivitas setiap hari,
berbaringlah dengan posisi panggul.
2.2. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Ibu Hamil Varises
pada Tungkai
2.2.1. Tua Kehamilan
Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang sedang
tumbuh yang pada umumnya di dalam rahim . Kehamilan pada manusia berkisar 40
minggu atau 9 bulan, dihitung dari awal menstruasi terakhir sampai melahirkan.
13
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus, agar
dapat berlangsung dengan baik kehamilan mengandung kehidupan ibu maupun janin.
Kehamilan trimester III adalah kehamilan dengan usia 27-40 minggu, masa ini
merupakan suatu yang lebih berorientasi pada realitas untuk menjadi orang tua yang
menanti kelahiran anak dimana ikatan antara orang tua dan janin yang berkembang
pada trimester ini.
2.2.2. Lama Berdiri
Berdiri terlalu lama membuat kaki terlalu berat menahan tubuh dan
memperparah beban kerja pembuluh vena dalam mengalirkan darah pada posisi
tersebut tekanan vena 10 kali lebih besar, sehingga vena akan teregang diluar batas
kemampuan elastisitasnya sehingga terjadi inkompetensi pada katup. Bila pekerjaan
mengharuskan banyak berdiri usahakan untuk tidak berdiri dengan posisi statis
(diam). Tapi tetap bergerak, misalnya dengan berjalan ditempat, agar otot tungkai
dapat terus bekerja memompa darah ke jantung.
2.3. Hubungan Tua Kehamilan dengan Kejadian Ibu Hamil Varises pada
Tungkai
Tua kehamilan Kehamilan trimester III adalah kehamilan dengan usia 27-40
minggu, masa ini merupakan suatu yang lebih berorientasi pada realitas untuk
menjadi orang tua yang menanti kelahiran anak dimana ikatan antara orang tua dan
janin yang berkembang pada trimester ini.
Kehamilan mempengaruhi varises melalui perubahan hormonal selama
kehamilan yang memnyebabkan pembuluh membesar pada saat kehamilan dan
14
membuat katup-katup tidak berfungsi ketika uterus (rahim) membesar pada saat
kehamilan yang semakin tua, ia menyababkan tekanan pada pembuluh yang
mengalirkan darah dari anggota tubuh bagian perubahan pada pembuluh darah dapat
sembuh kembali terutama pada kehamilan pertama dan kedua. Namun kerusakannya
bisa menetap meskipun kehamilannya sudah usai.
2.4. Hubungan Lama Berdiri Ibu Hamil dengan Kejadian Varises pada Tungkai
Berdiri terlalu lama membuat kaki terlalu berat menahan tubuh dan
memperparah beban kerja pembuluh vena dalam mengalirkan darah pada posisi
tersebut tekanan vena 10 kali lebih besar, sehingga vena akan teregang diluar batas
kemampuan elastisitasnya sehingga terjadi inkompetensi pada katup.
Berdiri terlalu lama sangat mempengaruhi terjadinya varises pada tungkai
misalnya jenis pekerjaan yang menuntut seseorang untuk lama berdiri, maka katup
pembuluh darah melebar. Pelebaran yang terjadi berulang-ulang membuat pembuluh
darah tidak dapat menguncup lagi.
15
2.5. Kerangka Konsep
Variabel Independen
Variabel Dependen
Tua Kehamilan
Varises pada Tungkai
Lama Berdiri
Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian
2.6. Hipotesis Penelitian
1. Ada hubungan tua kehamilan dengan kejadian Varises pada tungkai di Kelurahan
Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan.
2. Ada hubungan lama berdiri dengan kejadian Varises pada tungkai di Kelurahan
Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan.
16
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian bersifat survey analitik. Yaitu untuk
menetahui hubungan tua kehamilan dan lama berdiri ibu hamil dengan kejadian
varises pada tungkai di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan.
3.2.
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan
Medan Tuntungan. Adapun alasan pengambilan lokasi penelitian di Kelurahan
Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan karena adanya ditemukan kejadian
varises tungkai pada ibu hamil di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan
Tuntungan sebesar 5%.
3.3. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Maret-Mei Tahun 2014.
3.4. Populasi dan Sampel
3.4.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mengalami varises
tungkai pada ibu hamil yang tidak mengalami varises tungkai pada ibu hamil di
Kelurahan kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan Maret 2014 sampai Mei
2014 sebanyak 80 orang ibu hamil.
16
17
3.4.2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah total sampling dimana sampel adalah seluruh populasi.
3.5. Metode Pengumpulan Data
3.5.1. Jenis Data
1. Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder diperoleh dari data yang ada di Kelurahan
Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan Maret 2014 – Mei 2014. Data
tersebut mengenai jumlah ibu yang menderita varises tungkai pada ibu hamil, untuk
mengetahui hubungan kejadian varises tungkai pada ibu hamil.
2. Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder diperoleh dari data yang ada di Kelurahan
Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan. Data tersebut berisi hasil mengenai
jumlah ibu hamil, untuk mengetahui hubungan kejadian varises tungkai pada ibu
hamil.
3.6. Defenisi Operasional
1. Tua kehamilan adalah usia kehamilan yang sudah memasuki trimester III atau usia
kehamilan yang lebih dari 42 minggu.
Kategori:
0. < 42 minggu
1. ≥42 minggu
18
2. Lama berdiri adalah seseorang yang berdiri terlalu lama, misalnya pekerjaan yang
menuntut terlalu lama berdiri.
Kategori :
0. < ½ jam
1. ≥ ½ jam
3. Varises tungkai : adanya kejadian varises tungkai pada ibu hamil di Kelurahan
Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan
Kategori :
0. Varises Tungkai
1.Tidak varises Tungkai
3.7. Pengolahan Data dan Analisis Data
3.7.1. Pengolahan Data
Setelah data berhasil dikumpulkan, selanjutnya data diolah, adapun cara
pengolahan data adalah sebagai berikut :
1. Editing
Merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau
kuesioner.
2. Coding
Merupakan pengubahan data berbentuk kalmia atau huruf menjadi data angka
atau bilangan. Misalnya jenis 1 = laki-laki, 2 = perempuan.
19
3. Tabulating
Kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan ke dalam master table atau
data base computer, kemudian membuat distribusi sederhana atau dengan
membuat table kontigensi.
4. Cleaning.
Cleaning merupakan kegiatan pengecekan kembali dan kemungkinan adanya
kesalahan-kesalahan kode, ketidak lengkapan, dan sebagainya kemudian
dilakukan pembetulan atau koreksi.
3.7.2. Analisis Data
1. Analisis Univariat
Analisis ini bertujuan untuk menganalisis dan mempermudah interpretasi data
yang telah diperoleh ke dalam bentuk tabel dan uraian dalam bentuk teks untuk
mendapatkan gambaran distribusi frekuensi dari semua tabel baik independen
maupun dependen.
2. Analisis Bivariat
Analisis ini digunakan untuk melihat adakah hubungan tua kehamilan dan lama
berdiri dengan kejadian ibu hamil varises pada tungkai di Kelurahan Kemenangan
Tani Kecamatan Medan Tuntungan dilakukan dengan menggunakan uji chi-square
20
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kelurahan Kemenangan Tani adalah Ibukota Kecamataan Medaan Tuntungan
yang memiliki lintasan di Jalan Ginting (Status Jalan Propinsi). Sebagai salah satu
penilaian Adi Pura, yang merupakan jalan lintas antar kabupaten/kota menuju daerah
wisata. Kelurahan Kemenangan Tani merupakan salah satu kelurahan dari 9
(Sembilan) Kelurahan yang terdapat di wilayah Kecamatan Medan Tuntungan dengan
luas ± 150 Hektar dan terdiri dari 5 lingkungan yang memiliki batas-batas wilayah
sebagai berikut :
Sebelah Utara
: Berbatasan dengan Kelurahan Simp. Selayang Kecamatan
Medan Tuntungan.
Sebelah Selatan : Berbatas dengan Kelurahan Lau cih Kecamatan Medan
Tuntungan.
Sebelah Timur
: Berbatas dengan Kelurahan Lau Cih Kecamatan Medan
Tuntungan.
Sebelah Barat
: Berbatas dengan Kelurahan Namo Gajah Kecamatan Medan
Tuntungan.
Kelurahan Kemenangan Tani memiliki data monografi sebagai berikut :
1. Jarak dari Titik Nol Kota Medan
: 18 KM
2. Jarak dari Kantor Camat Medan Tuntungan
: 400 Meter
20
21
3. Jarak dengan Kabupaten lain terdekat
: 3 KM
4.2. Analisa Univariat
4.2.1. Varises Tungkai pada Ibu Hamil
Untuk melihat distribusi responden varises tungkai pada ibu hamil di
Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan pada tabel 4.1 :
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Varises Tungkai pada Ibu Hamil di Kelurahan
Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan
No
Varises Tungkai
1 Varises Tungkai
2 Tidak Varises Tungkai
Jumlah
f
19
21
40
%
46,3
51,2
100,0
Dari tabel diatas dapat dilihat responden yang varises tungkai sebanyak 19
orang (46,3%), dan yang tidak varises tungkai sebanyak 21 orang (51,2%).
4.2.2. Tua Kehamilan
Untuk melihat distribusi responden tua kehamilan pada ibu hamil di
Kelurahan Kemenangan Tani Kec.Medan Tuntungan dapat dilihat pada tabel 4.2:
Tabel 4.2.
Distribusi Tua Kehamilan pada Ibu Hamil di Kelurahan
Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan
No
Tua Kehamilan
0 <42minggu
1 ≥42 minggu
Jumlah
f
19
21
40
%
47,5
52,5
100,0
Dari tabel diatas dapat dilihat responden yang usia kehamilan <42 minggu
sebanyak 19 orang (47,5%), dan yang usia kehamilan ≥42 minggu sebanyak 21 orang
(52,5%).
22
Tabel 4.3. Distribusi Lama Berdiri pada Ibu Hamil di Kelurahan Kemenangan
Tani Kecamatan Medan Tuntungan
No
Lama Berdiri
0 <½ jam
1 ≥½ jam
Jumlah
f
19
21
40
%
47,5
52,5
100,0
Dari tabel diatas dapat dilihat responden yang berdiri terlalu lama < ½ jamjam
sebanyak 19 orang (47,5%), dan yang berdiri ≥ ½ jam sebanyak 21 orang (52,5%).
4.3. Analisis Bivariat
Untuk melihat hubungan masing-masing variabel bebas dan variabel terikat
dipergunakan analisis bivariat dengan uji statistic Chi-square, dapat dilihat pada
Tabel dibawah ini :
Tabel 4.4.
No
0
1
Hubungan Tua Kehamilan dengan Kejadian Varises Tungkai di
Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan
Tua Kehamilan
<42 minggu
≥42 minggu
Total
0
n
17
2
19
%
94,4
9,1
104
Varises Tungkai
1
Total
n
%
n
%
1
5,6
18
100,0
20 90,9
22
100,0
21 116
40
100,0
Prob
0.00
Berdasarkan Tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 18 ibu yang usia
kehamilannya yang sudah tua <42 minggu ada 17 ibu yang mengalami varises
tungkai sebanyak 17 orang (94,4%) dan yang tidak mengalami varises tungkai 1
orang (5,6%). Sedangkan dari 22 orang dengan tua kehamilan ≥42 minggu terdapat
yang mengalami varises tungkai sebanyak 20 orang dan tidak mengalami varises
tungkai sebanyak 2 orang (9,1%). Sehingga hasil uji statistik dengan uji chi-square
23
menunjukkan bahwa p = 0,000< α (0.05) berarti Ha diterima. Hal ini menunjukkan
bahwa Tua Kehamilan Berhubungan dengan kejadian Varises pada Tungkai di
Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan.
Tabel 4.5. Hubungan Lama Berdiri dengan Kejadian Varises Tungkai di
Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan
No
0
1
Lama Berdiri
<½jam
≤½jam
Total
Varises Tungkai
0
1
n
%
n
%
17 94,4 1
5,6
2
9,1 20 90,9
19 104 21 116
Total
n
18
22
40
%
100,0
100,0
100,0
Prob
0.10
Berdasarkan Tabel diatas dapat dilihat bahwa 18 ibu yang varises tungkai
dengan berdiri terlalu lama < ½ jam sebanyak 17 orang (94,4%) diantaranya varises
tungkai dan 1 orang (5,6%) diantaranya tidak mengalami varises tungkai, sedangkan
dari 22 ibu yang mengalami varises tungkai dengan lama berdiri ≥ ½ jam adalah 2
orang (9,1%) diantaranya mengalami varises tungkai 20 orang (90,9%) lainnya tidak
mengalami varises tungkai. Sehingga hasil uji statistic dengan chi –square
menunjukkan bahwa p = 0,10 < α (0,05) berarti Ha diterima. Hal ini menunjukkan
bahwa jarak kehamilan berhubungan dengan kejadian Varises pada Tungkai di
Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan.
24
BAB V
PEMBAHASAN
5.1. Hubungan Tua Kehamilan dengan Kejadian Varises Tungkai pada Ibu
Hamil di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa ibu hamil dengan tua kehamilan < 42
minggu teentang varises tungkai sebanyak (5,6%) responden. Hasil ini dapt dilihat
dari kuesioner yang dibagikan kepda responden.
Berdasarkan uji statistic (uji Chi-Square) menunjukkan adanya hubungan tua
kehamilan dengan varises tungkai pada ibu hamil dengan nilai P = 0,000 < α (0,05)
sehingga hipotesa alternatif (Ha) yang ditegakkan dalam penelitian ini diterima yaitu
ada hubungan tua kehamilan dengan varises tungkai pada ibu hamil di Kelurahan
Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan.
Mengacu pada hasil uji tersebut diketahui bahwa semakin < 42 minggu tua
kehamilan maka akan semakin tinggi kejadian varises tungkai pada ibu hamil dan
semakin ≥ 42 minggu tua kehamilan maka akan semakin rendah kejadian varises
tungkai pada ibu hamil.
Menurut Lew (2009) tua kehamilan adalah faktor utama terjadinya varises
pada tungkai karena peningkatan volume darah dan obstruksi pembesaran uterus
merupakan penyebab varises pada masa kehamilan faktor penekanan dari uterus yang
tentunya dapat meningkatkan distensibilitas pada pembuluh vena secara langsung
dan tua kehamilan juga merupakan faktor resiko utama terjadinya varises. Varises
24
25
tungkai telah sering terjadi pada wanita yang usia kehamilan lebih dari 40 minggu
dan pada ibu trimester III.
5.2. Hubungan Lama Berdiri dengan Kejadian Varises pada Tungkai
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa ibu hamil dengan lama berdiri < ½ jam
tentang varises tungkai sebanyak (5,6%) responden. Hasil ini dapat dilihat dari
kuesioner yang di bagikan kepada responden.
Berdasarkan uji statistic (uji Chi-Square) menunjukkan adanya hubungan
lama berdiri dengan varises tungkai pada ibu hamil dengan nilai P = 0,010 < α (0,05)
sehingga hipotesa alternatif (Ha) yang ditegakkan dalam penelitian ini diterima yaitu
ada hubungan lama berdiri dengan varises tungkai pada ibu hamil di Kelurahan
Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan.
Mengacu pada hasil uji tersebut diketahui bahwa semakin < ½ jam lama
berdiri maka akan semakin tinggi kejadian varises tungkai pada ibu hamil dan
semakin ≥ ½ jam lama berdiri maka akan semakin rendah kejadian varises tungkai
pada ibu hamil.
Menurut Sarwono (2010) lama berdiri sangat mempengaruhi terjadinya
Varises pada Tungkai bisa menyebabkan perdarahan karena ibu hamil didiwajibkan
untuk berdiri terlalu lama bisa menyebabkan ketuban pecah karena jika terlalu lama
berdiri drah jadi berhenti tidak mengalir, ibu hamil di anjurkan agar bergerak atau
jalan santai. Karena ibu hamil yang lama berdiri menyebabkan penumpukan cairan.
26
Menurut Dr. R. Suharto MD (2009) dari hasil penelitian terungkap 64,5%
seseorang yang terkena varises kerjanya terlalu lama berdiri, sementara 29,2% terjadi
pada seorang yang terlalu lama duduk. Hal itu dikarenakan darah ikut berhenti bila
seorang tidak bergerak, dia menambahkan sebanyak 6,3% dialami dengan orang
berjalan. Dari kecilnya persentase itu sudah menunjukkan bahwa berjalan merupakan
cara mengurangi resiko terkenanya varises tungkai. Setidaknya berjalan ataupun
bergerak merupakan cara ampuh menghindari resiko varises.
27
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. Tua Kehamilan di Kelurahan Kemenangan Tani mayoritas ibu yang usia kehamilan
≥ 42 minggu sebanyak 22 orang dan yang usia kehamilan < 42 minggu sebanyak
18 orang
2. Lama Berdiri di Kelurahan Kemenangan Tani mayoritas ibu yang berdiri terlalu
lama < ½ jam sebanyak 17 orang (94,4%) dan yang berdiri lama ≥ ½ jam sebanyak
2 orang (9,1%).
3. Ada hubungan Tua Kehamilan dan Lama Berdiri dengan Kejadian Varises pada
Tungkai di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan.
6.2. Saran
1. Diharapkan kepada ibu hamil agar sering melakukan pemeriksaan antenatal sesuai
denagn standar pelayanan kesehatan sehingga dapat lebih mengantisipasi secara
dini jika ada tanda-tanda varises tungkai dan bahaya kehamilan.
2. Diharapkan kepada masyarakat di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan
Medan Tuntungan ataupun tenaga kesehatan lainnya untuk memberikan informasi
bahwa varises tungkai sering terjadi terutama pada ibu hamil yang bekerja berdiri
lama, lebih sering terjadi bagi ibu yang memiliki pekerjaan yang berat agar lebih
sering memeriksakan kehamilannya ketenaga kesehatan.
27
28
3. Diharapkan kepada Akademi Kebidanan Audi Husada Medan untuk menambah
referensi dan sumber informasi terutama tentang kehamilan dan persalina untuk
menambah pengetahuan dan wawasan.
29
DAFTAR PUSTAKA
Baradero Mary. 2003. Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Kardiovaskuler,
EGC : Jakarta
Beale, Gough. Treatment Options for Primary Varicose Veins-A Review, Eur J Vasc
Endovasc Surg (2005)
http : // bibilung. Worderess . com / 2007 / 11 / 01 / Varises-saat-hamil-mengganggujanin/ http : www. Mail-archive. Com / milis-nakita@ news. Gramedia-majalah. Com
/nasg 03597. Html
http : // sanglazuardi. Com /kesehatan/ varises-pada-kehamilan.
Sualman, dkk, 2009, Buku saku Bidan, EGC. Jakarta
Suririnah, 2008, Buku Pintar kehamilan dan Persalinan, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Tieney M. Lawrence, Jr, MD. 2003. Diagnosis dan Terapi Kedokteran Penyakit
Dalam Buku 2. Salemba Medika Jakarta.
Varney Helen, 2006. Buku Saku Bidan, EGC. Jakarta
Winkjosastro Hanafi, 2006. Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka. Yogyakara
30
Lampiran 1.
MASTER DATA PENELITIAN
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Tua Kehamilan
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
Lama Berdiri
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
Varises Tungkai
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
31
35
36
37
38
39
40
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
32
Lampiran 2.
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
tua kehamilan * varises
tungkai
lama berdiri * varises tungkai
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
40
100.0%
0
.0%
40
100.0%
40
100.0%
0
.0%
40
100.0%
tua kehamilan * varises tungkai
Crosstab
varises tungkai
0
tua kehamilan
0
17
1
18
Expected Count
8.6
9.4
18.0
94.4%
5.6%
100.0%
Count
Expected Count
% within tua kehamilan
Total
Total
Count
% within tua kehamilan
1
1
Count
Expected Count
% within tua kehamilan
2
20
22
10.4
11.6
22.0
9.1%
90.9%
100.0%
19
21
40
19.0
21.0
40.0
47.5%
52.5%
100.0%
33
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Asymp. Sig. (2sided)
Df
Exact Sig. (2sided)
28.922a
1
.000
Continuity Correctionb
25.600
1
.000
Likelihood Ratio
34.224
1
.000
Fisher's Exact Test
.000
Linear-by-Linear Association
N of Valid
Exact Sig. (1sided)
28.199
Casesb
1
.000
.000
40
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.55.
b. Computed only for a 2x2 table
lama berdiri * varises tungkai
Crosstab
varises tungkai
0
lama berdiri
0
17
1
18
Expected Count
8.6
9.4
18.0
94.4%
5.6%
100.0%
2
20
22
Count
Expected Count
% within lama berdiri
Total
Total
Count
% within lama berdiri
1
1
Count
Expected Count
% within lama berdiri
10.4
11.6
22.0
9.1%
90.9%
100.0%
19
21
40
19.0
21.0
40.0
47.5%
52.5%
100.0%
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity
Correctionb
Likelihood Ratio
Asymp. Sig. (2sided)
Df
28.922a
1
.000
25.600
1
.000
34.224
1
.000
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear Association
N of Valid
Casesb
Exact Sig. (2sided)
.000
28.199
1
.000
40
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.55.
Exact Sig. (1sided)
.000
34
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity
Correctionb
Likelihood Ratio
Asymp. Sig. (2sided)
Df
28.922a
1
.000
25.600
1
.000
34.224
1
.000
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear Association
N of Valid
Casesb
Exact Sig. (2sided)
.000
28.199
1
.000
40
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.55.
b. Computed only for a 2x2 table
Exact Sig. (1sided)
.000
Download