FUNGSI ELEMEN-ELEMEN UDARA DI ATMOSFER & TUGAS 2 Mata Kuliah Ilmu Lingkungan Dosen : Dr. Ir. Tb. Benito A. Kurnani, Dipl.EST DISUSUN OLEH : IID MOH. ABDUL WAHID 250120140017 MAGISTER ILMU LINGKUNGAN UNIVERSITAS PADJAJARAN 2014 Iid Moh. Abdul Wahid ( 250120140017) 1. KOMPOSISI, SIFAT & FUNGSI ELEMEN-ELEMEN UDARA DALAM ATMOSFER Atmosfer adalah lapisan udara yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Manusia tidak akan bisa hidup di ruangan yang tidak memliki udara. Manusia juga tidak akan bisa hidup di dalam ruangan walaupun ruangan tersebut berisi udara jika komposisi penyusun udaranya tidak tepat atau ada bahan berbahaya yang terlarut di dalam udara. Saat ini kehidupan manusia ditopang oleh komposisi udara. Udara merupakan kumpulan berbagai macam gas, partikel-partikel dan zat-zat lainnya. Fungsi atmosfer, meneruskan energi radiasi matahari, memantulkan energi radiasi matahari, mengabsorp energi radiasi matahari, perlindungan terhadap pengaruh cosmic yang berbahaya, menyimpan dan mendaur ulang nutrisi, pengaturan keseimbangan energi secara lokal dan global, dan pengaturan iklim secara lokal dan global. Komposisi atmosfer yang utama adalah gas, uap air dan partikel halus (minute particles) dan tetes cairan (liquid droplets) dalam jumlah yang sangat sedikit (trace amounts), padatan halus dan tetes cairan yang terdispersi di udara secara kolektif dinamakan aerosol. Gas di atmosfer terbagi menjadi 2, yaitu gas dengan konsentrasi tetap (constant gases) dan gas yang berubah-ubah konsentrasinya (variable gases) tergantung tempat dan waktu. Nitrogen (78,09%) dan oksigen (20,94%) merupakan gas konstan yang menyusun hampir 99% udara, keduanya sangat penting dalam menjaga kehidupan di muka bumi. Sisanya sebesar 0,97% merupakan gas konstan lain, yaitu nitrogen oksida dan beberapa gas lembam (inert gases), seperti argon, helium, kripton, xenon dan beberapa gas variabel, seperti karbondioksida, uap air, dan ozon. Nitrogen, oksigen, argon, dan karbondioksida merupakan komponen utama (major) atmosfer dan selebihnya merupakan komponen pendukung (minor). Selain itu, terkandung pula uap air dan partikel lain seperti debu dan garamgaraman yang kita sebut aerosol. Udara di permukaan bumi yang mengandung uap air disebut udara lembab, sedangkan jika tidak mengandung uap air disebut udara kering. Komponen gas penyusun atmosfer bumi terdiri dari berbagai komponen gas, komponen gas penyusun atmosfer bumi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1. Unsur – Unsur Gas dalam Atmosfer UNSUR GAS SIMBOL VOLUME Nitrogen N2 78,08 Oksigen O2 20,95 Argon Ar 0,93 Karbondioksida CO2 0,035 Neon Ne 0,0018 Helium He 0,0005 Ozon O3 0,00006 Hidrogen H 0,00005 Kripton Kr Sangat Kecil Xenon Xe Sangat Kecil Methan CH4 Sangat Kecil Tugas Ilmu Lingkungan 1 Iid Moh. Abdul Wahid ( 250120140017) 1.1.NITROGEN ( N2 ) Peran nitrogen yang merupakan gas tidak beracun (non-poisonous) dalam atmosfer tidaklah begitu penting walaupun jumlahnya paling berlimpah di atmosfer. Akan tetapi, secara tidak langsung berperan signifikan dalam kehidupan jika bentuknya telah diubah (converted into useful forms) oleh beberapa mikroba tertentu. Nitrogen banyak dimodifikasi oleh bakteri dalam tanah, bakteri tersebut menggabungkan nitrogen dengan oksigen maupun nitrogen dengan hidrogen untuk membuat nitrit (NO2), nitrat (NO3-), ataupun amonia (NH4+). Siklus nitrogen adalah suatu proses konversi senyawa yang mengandung unsur nitrogen menjadi berbagai macam bentuk kimiawi yang lain. Transformasi ini dapat terjadi secara biologis maupun non-biologis. Beberapa proses penting pada siklus nitrogen, antara lain fiksasi nitrogen, mineralisasi, nitrifikasi, dan denitrifikasi. Fiksasi nitrogen yang lain terjadi karena proses geofisika, seperti terjadinya kilat. Kilat memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan, tanpanya tidak akan ada bentuk kehidupan di bumi. Walaupun demikian, sedikit sekali makhluk hidup yang dapat menyerap senyawa nitrogen yang terbentuk dari alam tersebut. Hampir seluruh makhluk hidup mendapatkan senyawa nitrogen dari makhluk hidup yang lain. Oleh karenanya, reaksi fiksasi nitrogen sering disebut proses topping-up atau penambahan pada tersedianya cadangan senyawa nitrogen. Bakteri pengikat nitrogen baik yang hidup bebas atau dalam hubungan simbiosis dengan tanaman polongan (kacang polong, buncis, kacang tanah). Para bakteri simbiotik menggunakan karbohidrat dari tanaman untuk menghasilkan amoniak yang berguna untuk tanaman. Tanaman menggunakan nitrogen tetap untuk membentuk asam amino sebagai penyusun utama (building blocks) protein, asam nukleat (DNA dan RNA), dan klorofil. Ketika legum mati, nitrogen tetap mengandung menyuburkan tanah. Selain itu Nitrogen berfungsi sebagai gas penyusun pada greenhouse effect apabila bereaksi dengan Oksigen di udara . Greenhouse effect adalah efek rumah kaca yang Tugas Ilmu Lingkungan 2 Iid Moh. Abdul Wahid ( 250120140017) dalam prosesnya mengatur suhu di permukaan bumi. Tanpa bereaksi dengan oksigen di udara, nitrogen akan tetap menjaga suhu/temperatur di permukaan bumi sehingga bumi menjadi nyaman bagi yang menghuni. 1.2.OKSIGEN ( O2 ) Di alam, oksigen bebas dihasilkan dari fotolisis air selama fotosintesis oksigenik. Ganggang hijau dan sianobakteri di lingkungan lautan menghasilkan sekitar 70% oksigen bebas yang dihasilkan di bumi, sedangkan sisanya dihasilkan oleh tumbuhan daratan.Persamaan kimia yang sederhana untuk fotosintesis adalah : 6CO2 + 6H2O + foton → C6H12O6 + 6O2 Evolusi oksigen fotolitik terjadi di membran tilakoid organisme dan memerlukan energi empat foton. Terdapat banyak langkah proses yang terlibat, namun hasilnya merupakan pembentukan gradien proton di seluruh permukaan tilakod. Ini digunakan untuk mensintesis ATP via fotofosforilasi. O2 yang dihasilkan sebagai produk sampingan kemudian dilepaskan ke atmosfer Oksigen sangatlah penting dalam menopang kehidupan semua organisme di muka bumi termasuk manusia. Oksigen diperlukan untuk proses pernafasan (respiration) organisme. Respirasi merupakan proses dimana energi kimia yang berasal dari makanan diubah menjadi bentuk energi lain yang berguna oleh sel-sel organisme. Selain itu, oksigen berperan dalam proses pembakaran bahan bakar fosil yang sempurna (menghasilkan karbondioksida dan tidak menghasilkan jelaga karbon) dalam aktitivas manusia, dimana dihasilkan energi yang lebih efisien dan mengurangi tingkat pencemaran udara. Akan tetapi, kadarnya yang lebih rendah daripada nitrogen, menjadikan proses pembakaran di muka bumi tidak terjadi secara spontan dan sporadis, karena nitrogen sendiri merupakan gas yang digunakan sebagai pengusir oksigen. Oksigen juga berfungsi sebagai gas penghasil ozon (O3) di atmosfer. Keberadaan ozon di atmosfer (dengan jumlah yang sebanding dengan ketebalan lapisan 3 mm dengan kondisi tekanan dan suhu yang luar biasa) mencegah sinar Ultraviolet yang berbahaya dari matahari sebelum mencapai permukaan. Pencemaran udara di atmosfer dapat merusak lapisan ozon ini. 1.3. ARGON ( Ar ) Argon mempunyai sifat larut dalam air, 2.5 kali lipat daripada nitrogen, dan memiliki kelarutan yang sama dengan oksigen. ARGON (Ar) tidak berwarna dan tidak berbau, baik dalam bentuk gas dan cair. ARGON (Ar) dikenal sebagai gas inert dan tidak diketahui senyawa kimia yang dibentuknya seperti halnya krypton, xenon dan radon. Argon merupakan salah satu gas mulia yang dihasilkan dari aktivitas sinar kosmik apabila itu berada di atmosfer. Nama elemen Argon, diambil dari bahasa Yunani Argos yang artinya tidak aktif, karena Argon tidak mudah ber-reaksi dengan elemen lain. Komposisi argon dalam atmosfer mencapai 1%. Fungsi argon di atmosfer adalah sebagai isolator energi panas yang dipancarkan dari matahari. Argon merupakan Tugas Ilmu Lingkungan 3 Iid Moh. Abdul Wahid ( 250120140017) gas yang terjadi secara alami dan akan terlarut dengan cepat di area yang memiliki ventilasi baik. Tidak ditemukan kerusakan ekologis yang disebabkan oleh argon, mungkin dikarenakan argon merupakan gas yang tidak bereaksi. 1.4.KARBONDIOKSIDA ( CO2 ) Karbondioksida mempunyai berat sebesar 1,5 kali dari berat udara Stabil, tenang dan tidak beracun Tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa, CO2 ini dapat berupa gas, cair atau solid. Dalam keadaan solid (-79oC) dikenal dengan nama dry ice digunakan sebagai pengawet es krim, sebagai bahan dasar pembuat hujan buatan. Karbondioksida merupakan senyawa kimia yang diperlukan tumbuhan berklorofil dalam memproduksi makanannya sendiri melalui fotosintesis. Namun demikian. Karbondioksida yang digunakan oleh sebagian besar tumbuhan untuk fotosintesis persentasenya hanya 0,04% dari udara kering. Selain itu, karbondioksida juga diperlukan dalam menjaga suhu permukaan bumi agar tetap hangat karena perannya sebagai gas rumah kaca yang dominan Bagian terbesar dari karbon yang berada di atmosfer Bumi adalah gas karbon dioksida (CO2). Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang sangat kecil dari seluruh gas yang ada di atmosfer (hanya sekitar 0,04% dalam basis molar, sekarang ini sedang mengalami kenaikan), gas ini berperan penting dalam menyokong kehidupan. CO2 berperan sebagai penyusun gas rumah kaca. Dimana telah disebutkan sebelumnya bahwa gas rumah kaca akan menjaga temperatur bumi agar kehidupan diatasnya bisa berlangsung. CO2 dapat melewatkan sinar tampak (cahaya), tetapi menahan sinar inframerah (panas). Hal ini dikenal sebagai efek rumah kaca (green house effect). Jadi, gas rumah kaca di udara menahan radiasi panas dari Matahari maupun radiasi panas yang dipancarkan Bumi, kemudian meradiasikannya kembali sebagian ke Bumi. Sistem inilah yang mengatur suhu di permukaan Bumi yang menjadi faktor yang memungkinkan adanya kehidupan 1.5. NEON ( Ne ) Neon adalah gas atmosfer langka, tidak beracun serta bersifat inert. Neon tidak menimbulkan ancaman bagi lingkungan karena tidak membentuk senyawa kimia dengan unsur lain. Ne di atmosfer dapat mengurangi tegangan listrik yang ditimbulkan akibat adanya petir. 1.6. HELIUM ( He ) Helium merupakan gas yang ringan dan tidak mudah terbakar. Helium di atmosfer sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangat rendah. Helium yang tidak reaktif akan berfungsi sebagai pendingin untuk bumi saat sinar matahari yang panas akan memasuki atmosfer bumi. Atau dengan kata lain helium berfungsi sebagai penyaring panas di atmosfer. 1.7. OZON ( O3 ) Ozon tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan 30 km di atas permukaan bumi yang dikenal sebagai 'lapisan ozon'. Ozon dihasilkan dengan pelbagai persenyawaan kimia, tetapi mekanisme utama penghasilan dan perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet (UV) dari matahari. Ozon (O3) dihasilkan apabila O2 menyerap sinar ultraviolet pada jarak gelombang 242 nanometer dan disingkirkan dengan fotosintesis dari sinar bagi jarak gelombang yang besar dari 290 nm. O3 juga merupakan penyerap utama sinar UV antara 200 dan 330 nm. Penggabungan proses-proses ini efektif dalam meneruskan Tugas Ilmu Lingkungan 4 Iid Moh. Abdul Wahid ( 250120140017) kekonstanan bilangan ozon dalam lapisan dan penyerapan 90% sinar UV. Ozon amat mengkikis dan dipercayai sebagai bahan beracun dan bahan cemar biasa. Ozon mempunyai bau yang tajam, menusuk hidung. Ozon juga terbentuk pada kadar rendah dalam udara akibat arus listrik seperti kilat, dan oleh tenaga tinggi seperti radiasi eletromagnetik. UV dikaitkan dengan pembentukan kanker kulit dan kerusakan genetik. Peningkatan tingkat uv juga mempunyai dampak kurang baik terhadap sistem imunisasi hewan, organisme akuatik dalam rantai makanan, tumbuhan dan tanaman. Penyerapan sinar UV berbahaya oleh ozon stratosfer amat penting untuk seluruh bumi. 1.8. HIDROGEN ( H2 ) Hidrogen sangatlah mudah terbakar di udara bebas. Gas hidrogen sangat mudah terbakar dan akan terbakar pada konsentrasi serendah 4% H2 di udara bebas. Entalpi pembakaran hidrogen adalah -286 kJ/mol. Hidrogen terbakar menurut persamaan kimia: 2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(l) + 572 kJ (286 kJ/mol) Ketika dicampur dengan oksigen dalam berbagai perbandingan, hidrogen meledak seketika disulut dengan api dan akan meledak sendiri pada temperatur 560 °C Lidah api hasil pembakaran hidrogen-oksigen murni memancarkan gelombang ultraviolet dan hampir tidak terlihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu, sangatlah sulit mendeteksi terjadinya kebocoran hidrogen secara visual. Karakteristik lainnya dari api hidrogen adalah nyala api cenderung menghilang dengan cepat di udara, sehingga kerusakan akibat ledakan hidrogen lebih ringan dari ledakan hidrokarbon H2 bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur oksidator lainnya. Ia bereaksi dengan spontan dan hebat pada suhu kamar dengan klorin dan fluorin, menghasilkan hidrogen halida berupa hidrogen klorida dan hidrogen fluorida. (http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen) 1.9. KRIPTON ( Kr ) Walaupun jejak krypton ditemukan dalam berbagai mineral, sumber krypton yang paling utama adalah atmosfer bumi. Udara juga sebagai sumber yang paling utama untuk gas mulia lain, kecuali helium (yang diperoleh dari gas alam) dan Radon (yang diperoleh dari pembusukan gas radioaktif), Krypton juga dapat diperoleh dari pembelahan uranium. Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah. Kripton juga digunakan dalam lampu mercusuar, laser untuk perawatan retina 1.10. XENON ( Xe ) Xenon berasal dari bahasa Yunani yang artinya asing. Xenon merupakan gas mulia, tidak berwarna dan tidak berbau, Gas Xenon tidak berreaksi dengan elemen lain. Xenon digunakan untuk menghasilkan cahaya terang pada lampu shell (flash gun), pembuatan tabung elektron, komponen reaktor nuklir. Xenon merupakan satu-satunya gas mulia yang bersifat anestesi/membius pada tekanan atmosfer 1.11. METHANA ( CH4 ) Sebagai komponen utama gas alam, metana adalah sumber bahan bakar utama. Pembakaran satu molekul metana dengan oksigen akan melepaskan satu molekul CO2 (karbondioksida) dan dua molekul H2O (air): CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O Metana adalah salah satu gas rumah kaca. Konsentrasi metana di atmosfer pada tahun 1998, dinyatakan dalam fraksi mol, adalah 1.745 nmol/mol (bagian per miliar), naik dari 700 nmol/mol pada tahun 1750. Pada tahun 2008, kandungan gas metana di atmosfer sudah meningkat kembali menjadi 1.800 nmol/mol. Tugas Ilmu Lingkungan 5 Iid Moh. Abdul Wahid ( 250120140017) 1.12. NITROGEN OKSIDA ( NOx ) Nitrogen oksida adalah gas insulator panas yang sangat kuat. Gas ini dihasilkan terutama dari pembakaran bahan bakar fosil dan lahan pertanian. Konsentrasi gas ini telah meningkat 16% di atmosfer bila dibandingkan dengan masa pre – industri. Nitrogen Oksida merupakan gas atmosfer yang penting yang diemisikan paling banyak dari tanah dan air. walaupun Nitrogen Oksida memiliki konsentrasi yang rendah dibandingkan dengan CO2 dan H2O, namun Nitrogen Oksida sangat berpengaruh terhadap gas rumah kaca. Nitrogen Oksida di atmosfer memiliki waktu hidup yang relatif lama (diperkirakan mencapai 120 tahun) , serta memilki kapasitas penyerapan energi (radiasi matahari dalam bentuk gelombang pendek) yang tinggi per molekul. Sumber Nitrogen Oksida berasal dari lahan, pembakaran biomassa, kegiatan pertanian, dan proses industri. 1.13. UAP AIR Berfungsi sebagai selimut seperti gas CO2. Tentu pernah kita merasakan dingin ketika langit terlihat bersih dan jernih, terutama di waktu malam. Langit jernih berarti tipisnya kelembaban udara atau rendahnya kandungan uap air, dan ini memudahkan larinya panas ke luar bumi. Efeknya lebih terasa di daerah gurun yang udaranya sangat kering. Siang di sana terik sekali dan amat panas, tapi di waktu malam suhu bisa turun hingga di bawah 0°C. Kandungan uap air di atmosfer mudah berubah menurut arah (horizontal & vertical) maupun menurut waktu. Di daerah subtropika atau daerah temperate kandungannya bervariasi dari 0 pada saat angin kering bertiup hingga 3 % dari volume atmosfer pada saat angin laut bertiup pada musim panas (summer). Di atas wilayah tropika kandungan uap air di atmosfer merupakan nilai tertinggi di dunia yakni sekitar 4 % dari volume atmosfer 3% dari massa atmofer. Tabel 2. Susunan 3 (tiga) macam gas utama pada berbagai kandungan uap air Uap Nitrogen Oksigen Argon air (N2) (O2) (Ar) ----------dalam % volume atmosfer---------0 78,08 20,95 0,93 1 77,30 20,74 0,92 2 76,52 20,50 0,91 3 75,52 20,30 0,90 4 74,96 20,11 0,89 Adanya uap air akan mengubah komposisi atmosfer. Perubahan kandungan uap air (kelembaban udara) mudah terjadi. Kelembaban tinggi dapat mengurangi presentase tiga macam gas utama lainnya (tabel 2). Tabel 2. Terlihat besarnya pengaruh kadar uap air terhadap perubahan kadar gas utama. Disamping itu, perubahan kelembaban udara menimbulkan perubahan unsureunsur cuaca lainnya, seperti terbentuknya awan dan hujan. Di atmosfer, uap air terdapat pada lapisan troposfer yang merupakan lapisan terbawah atmosfer. Lapisan ini mencakup 8 km di kutub dan 16 km di ekuator, atau rata-rata 12 km. Jumlah uap air selalu berubah karena terjadinya penguapan dan kondensasi secara terus menerus. Sumber uap air utama adalah lautan. Hasil kondensasi berupa awan merupakan sumber berbagai peristiwa seperti hujan, hujan es, salju dan badai dengan berbagai macam akibatnya. Uap air dalam jumlah yang sedikit memainkan peranan krusial dalam pembentukan awan di atmosfer dan presipitasi. Konsentrasinya bervariasi dalam Tugas Ilmu Lingkungan 6 Iid Moh. Abdul Wahid ( 250120140017) rentang waktu tertentu dan dipengaruhi oleh perbedaan tempat. Uap air merupakan komponen penting dalam atmosfer dalam menentukan cuaca suatu daerah dalam waktu tertentu. Selain itu, uap air bertanggung jawab dalam pembentukan kabut di pagi hari di musim dingin (winter) dan untuk sensasi gerah dan panas di daerah pantai di musim panas (summer). Uap air juga menyerap radiasi pantulan dari bumi sebagai karbondioksida dan berperan penting sebagai bagian dari gas rumah kaca dalam menjaga suhu bumi tetap hangat dan nyaman untuk ditempati. Uap air berperan juga dalam menentukan kelembaban suatu daerah karena uap air ditransportasikan oleh angin dan bersirkulasi. 1.14. AEROSOL & PARTIKEL-PARTIKEL LAIN Berbagai partikel halus dari bahan padat di bumi sebagian terangkat ke atmosfer dan membentuk aerosol. Bahan tersebut diantaranya adalah garam laut, debu, abu, asap dan mikro organism (virus, bakteri, spora). Komposisi normal aerosol di atmosfer terdiri dari : Debu : 20 % (terutama daerah kering) Kristal garam : 40 % (pecahan ombak lautan) Abu : 10 % (dari gunung berapi, pembakaran) Asap : 5 % (dari cerobong pabrik, pembakaran) Lain-lain : 25 % (mikro organisme) Ketinggian jelajah aerosol dan periode keberadaanya di atmosfer tergantung pada massanya, pemanasan dan pendinginan di permukaan bumi serta angina DAFTAR PUSTAKA Ambarsari, Novita. 2010. Kajian Pengaruh Uap air Terhadap Perubahan Iklim. Berita Dirgantara Vol. 11 No. 3 September 2010:93-98. Bidang Pengkajian Ozon dan Polusi Udara. LAPAN. Diunduh dari http://jurnal.lapan.go.id/index.php/berita_dirgantara/ article/download/1179/1057.[30/10/2014] Cifor. 2013. Hutan dan Air. Diunduh dari www.cifor.org/forests-trees-agroforestry. [20/10/2014 Kowoma. (2009). Earth’s Atmosphere. Laman: http: //www.kowoma.de /en /gps/additional/atmosphere.htm. Diakses: 4 Nopember 2014. Kristiana. 2013. Gas Penyusun Atmosfer dan Kegunaannya Bagi Kehidupan Sehari-hari. Diunduh dari http://kristianafebriyanti.blogspot.com/2013/10/gas-penyusun-atmosferdan-kegunaannya.html [20/10/2014] UNFCCC. Sekilas tentang Perubahan Iklim – Climate Change at a Glance. Diunduh dari https://unfccc.int/files/meetings/cop_13/press/application/pdf/sekilas_tentang_perubaha n_iklim.pdf.[20/10/2014] Universitas Hasanudin. Siklus Hidrologi. Diunduh dari http://www.unhas.ac.id/lkpp/tani/ 2%20Siklus%20Hidrologi.pdf . [20/10/2014] Wilson, E.M. 1993. Hidrologi Teknik, Edisi Keempat. ITB. Bandung Tugas Ilmu Lingkungan 7 Iid Moh. Abdul Wahid ( 250120140017) http://klimatologidanhutan.blogspot.com/2012/10/normal-0-false-false-false-in-x-nonex.html diakses tanggal 4 Nopember 2014 jam 12.05 WIB. http://tawasen.wordpress.com/2010/10/13/penebangan-hutan-dan-ketersediaan-air-bumi/ diakses tanggal 21 Oktober 2014 jam 13.29 WIB http://reginabutarbutar.blogspot.com/2010/11/dampak-aktivitas-pembangunan-terhadap.html, diakses tanggal 3 Nopember 2014 jam 09.48 WIB http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/SMP/GEOGRAFI/Atmosfer/komponen.html diakses tanggal 28 Oktober 2014 jam 07.45 WIB. http://green.kompasiana.com/penghijauan/2013/03/31/hubungan-hutan-dengan-ketersimpananair-tanah-546766.html diakses tanggal 28 Oktober jam 08.05 WIB. Tugas Ilmu Lingkungan 8