Fungsi elemen Udara di Atmosfer

advertisement
FUNGSI ELEMEN-ELEMEN UDARA DI ATMOSFER &
TUGAS 2
Mata Kuliah Ilmu Lingkungan
Dosen : Dr. Ir. Tb. Benito A. Kurnani, Dipl.EST
DISUSUN OLEH :
IID MOH. ABDUL WAHID
250120140017
MAGISTER ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS PADJAJARAN
2014
Iid Moh. Abdul Wahid ( 250120140017)
1.
KOMPOSISI, SIFAT & FUNGSI ELEMEN-ELEMEN UDARA DALAM
ATMOSFER
Atmosfer adalah lapisan udara yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari
permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Manusia tidak akan bisa hidup
di ruangan yang tidak memliki udara. Manusia juga tidak akan bisa hidup di dalam
ruangan walaupun ruangan tersebut berisi udara jika komposisi penyusun udaranya tidak
tepat atau ada bahan berbahaya yang terlarut di dalam udara. Saat ini kehidupan manusia
ditopang oleh komposisi udara. Udara merupakan kumpulan berbagai macam gas,
partikel-partikel dan zat-zat lainnya.
Fungsi atmosfer, meneruskan energi radiasi matahari, memantulkan energi radiasi
matahari, mengabsorp energi radiasi matahari, perlindungan terhadap pengaruh cosmic
yang berbahaya, menyimpan dan mendaur ulang nutrisi, pengaturan keseimbangan
energi secara lokal dan global, dan pengaturan iklim secara lokal dan global.
Komposisi atmosfer yang utama adalah gas, uap air dan partikel halus (minute
particles) dan tetes cairan (liquid droplets) dalam jumlah yang sangat sedikit (trace
amounts), padatan halus dan tetes cairan yang terdispersi di udara secara kolektif
dinamakan aerosol. Gas di atmosfer terbagi menjadi 2, yaitu gas dengan konsentrasi tetap
(constant gases) dan gas yang berubah-ubah konsentrasinya (variable gases) tergantung
tempat dan waktu. Nitrogen (78,09%) dan oksigen (20,94%) merupakan gas konstan
yang menyusun hampir 99% udara, keduanya sangat penting dalam menjaga kehidupan
di muka bumi. Sisanya sebesar 0,97% merupakan gas konstan lain, yaitu nitrogen oksida
dan beberapa gas lembam (inert gases), seperti argon, helium, kripton, xenon dan
beberapa gas variabel, seperti karbondioksida, uap air, dan ozon. Nitrogen, oksigen,
argon, dan karbondioksida merupakan komponen utama (major) atmosfer dan selebihnya
merupakan komponen pendukung (minor).
Selain itu, terkandung pula uap air dan partikel lain seperti debu dan garamgaraman yang kita sebut aerosol. Udara di permukaan bumi yang mengandung uap air
disebut udara lembab, sedangkan jika tidak mengandung uap air disebut udara kering.
Komponen gas penyusun atmosfer bumi terdiri dari berbagai komponen gas, komponen
gas penyusun atmosfer bumi dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Unsur – Unsur Gas dalam Atmosfer
UNSUR GAS
SIMBOL VOLUME
Nitrogen
N2
78,08
Oksigen
O2
20,95
Argon
Ar
0,93
Karbondioksida
CO2
0,035
Neon
Ne
0,0018
Helium
He
0,0005
Ozon
O3
0,00006
Hidrogen
H
0,00005
Kripton
Kr
Sangat Kecil
Xenon
Xe
Sangat Kecil
Methan
CH4
Sangat Kecil
Tugas Ilmu Lingkungan
1
Iid Moh. Abdul Wahid ( 250120140017)
1.1.NITROGEN ( N2 )
Peran nitrogen yang merupakan gas tidak beracun (non-poisonous) dalam
atmosfer tidaklah begitu penting walaupun jumlahnya paling berlimpah di atmosfer.
Akan tetapi, secara tidak langsung berperan signifikan dalam kehidupan jika bentuknya
telah diubah (converted into useful forms) oleh beberapa mikroba tertentu. Nitrogen
banyak dimodifikasi oleh bakteri dalam tanah, bakteri tersebut menggabungkan
nitrogen dengan oksigen maupun nitrogen dengan hidrogen untuk membuat nitrit (NO2), nitrat (NO3-), ataupun amonia (NH4+). Siklus nitrogen adalah suatu proses konversi
senyawa yang mengandung unsur nitrogen menjadi berbagai macam bentuk kimiawi
yang lain.
Transformasi ini dapat terjadi secara biologis maupun non-biologis. Beberapa
proses penting pada siklus nitrogen, antara lain fiksasi nitrogen, mineralisasi, nitrifikasi,
dan denitrifikasi. Fiksasi nitrogen yang lain terjadi karena proses geofisika, seperti
terjadinya kilat. Kilat memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan, tanpanya
tidak akan ada bentuk kehidupan di bumi. Walaupun demikian, sedikit sekali makhluk
hidup yang dapat menyerap senyawa nitrogen yang terbentuk dari alam tersebut.
Hampir seluruh makhluk hidup mendapatkan senyawa nitrogen dari makhluk hidup
yang lain. Oleh karenanya, reaksi fiksasi nitrogen sering disebut proses topping-up atau
penambahan pada tersedianya cadangan senyawa nitrogen.
Bakteri pengikat nitrogen baik yang hidup bebas atau dalam hubungan
simbiosis dengan tanaman polongan (kacang polong, buncis, kacang tanah). Para
bakteri simbiotik menggunakan karbohidrat dari tanaman untuk menghasilkan amoniak
yang berguna untuk tanaman. Tanaman menggunakan nitrogen tetap untuk membentuk
asam amino sebagai penyusun utama (building blocks) protein, asam nukleat (DNA dan
RNA), dan klorofil. Ketika legum mati, nitrogen tetap mengandung menyuburkan
tanah.
Selain itu Nitrogen berfungsi sebagai gas penyusun pada greenhouse effect apabila
bereaksi dengan Oksigen di udara . Greenhouse effect adalah efek rumah kaca yang
Tugas Ilmu Lingkungan
2
Iid Moh. Abdul Wahid ( 250120140017)
dalam prosesnya mengatur suhu di permukaan bumi. Tanpa bereaksi dengan oksigen
di udara, nitrogen akan tetap menjaga suhu/temperatur di permukaan bumi sehingga
bumi menjadi nyaman bagi yang menghuni.
1.2.OKSIGEN ( O2 )
Di alam, oksigen bebas dihasilkan dari fotolisis air selama fotosintesis
oksigenik. Ganggang hijau dan sianobakteri di lingkungan lautan menghasilkan sekitar
70% oksigen bebas yang dihasilkan di bumi, sedangkan sisanya dihasilkan oleh
tumbuhan daratan.Persamaan kimia yang sederhana untuk fotosintesis adalah :
6CO2 + 6H2O + foton → C6H12O6 + 6O2
Evolusi oksigen fotolitik terjadi di membran tilakoid organisme dan memerlukan
energi empat foton. Terdapat banyak langkah proses yang terlibat, namun hasilnya
merupakan pembentukan gradien proton di seluruh permukaan tilakod. Ini digunakan
untuk mensintesis ATP via fotofosforilasi. O2 yang dihasilkan sebagai produk
sampingan kemudian dilepaskan ke atmosfer
Oksigen sangatlah penting dalam menopang kehidupan semua organisme di muka
bumi termasuk manusia. Oksigen diperlukan untuk proses pernafasan (respiration)
organisme. Respirasi merupakan proses dimana energi kimia yang berasal dari
makanan diubah menjadi bentuk energi lain yang berguna oleh sel-sel organisme.
Selain itu, oksigen berperan dalam proses pembakaran bahan bakar fosil yang
sempurna (menghasilkan karbondioksida dan tidak menghasilkan jelaga karbon) dalam
aktitivas manusia, dimana dihasilkan energi yang lebih efisien dan mengurangi tingkat
pencemaran udara. Akan tetapi, kadarnya yang lebih rendah daripada nitrogen,
menjadikan proses pembakaran di muka bumi tidak terjadi secara spontan dan sporadis,
karena nitrogen sendiri merupakan gas yang digunakan sebagai pengusir oksigen.
Oksigen juga berfungsi sebagai gas penghasil ozon (O3) di atmosfer. Keberadaan
ozon di atmosfer (dengan jumlah yang sebanding dengan ketebalan lapisan 3 mm
dengan kondisi tekanan dan suhu yang luar biasa) mencegah sinar Ultraviolet yang
berbahaya dari matahari sebelum mencapai permukaan. Pencemaran udara di atmosfer
dapat merusak lapisan ozon ini.
1.3. ARGON ( Ar )
Argon mempunyai sifat larut dalam air, 2.5 kali lipat daripada nitrogen, dan memiliki
kelarutan yang sama dengan oksigen. ARGON (Ar) tidak berwarna dan tidak berbau, baik
dalam bentuk gas dan cair. ARGON (Ar) dikenal sebagai gas inert dan tidak diketahui senyawa
kimia yang dibentuknya seperti halnya krypton, xenon dan radon.
Argon merupakan salah satu gas mulia yang dihasilkan dari aktivitas sinar
kosmik apabila itu berada di atmosfer. Nama elemen Argon, diambil dari bahasa
Yunani Argos yang artinya tidak aktif, karena Argon tidak mudah ber-reaksi dengan
elemen lain. Komposisi argon dalam atmosfer mencapai 1%. Fungsi argon di atmosfer
adalah sebagai isolator energi panas yang dipancarkan dari matahari. Argon merupakan
Tugas Ilmu Lingkungan
3
Iid Moh. Abdul Wahid ( 250120140017)
gas yang terjadi secara alami dan akan terlarut dengan cepat di area yang memiliki
ventilasi baik. Tidak ditemukan kerusakan ekologis yang disebabkan oleh argon,
mungkin dikarenakan argon merupakan gas yang tidak bereaksi.
1.4.KARBONDIOKSIDA ( CO2 )
Karbondioksida mempunyai berat sebesar 1,5 kali dari berat udara Stabil, tenang dan
tidak beracun Tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa, CO2 ini dapat berupa gas, cair
atau solid. Dalam keadaan solid (-79oC) dikenal dengan nama dry ice digunakan sebagai
pengawet es krim, sebagai bahan dasar pembuat hujan buatan. Karbondioksida merupakan
senyawa kimia yang diperlukan tumbuhan berklorofil dalam memproduksi
makanannya sendiri melalui fotosintesis. Namun demikian. Karbondioksida yang
digunakan oleh sebagian besar tumbuhan untuk fotosintesis persentasenya hanya 0,04%
dari udara kering. Selain itu, karbondioksida juga diperlukan dalam menjaga suhu
permukaan bumi agar tetap hangat karena perannya sebagai gas rumah kaca yang
dominan
Bagian terbesar dari karbon yang berada di atmosfer Bumi adalah gas karbon
dioksida (CO2). Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang sangat kecil dari
seluruh gas yang ada di atmosfer (hanya sekitar 0,04% dalam basis molar, sekarang ini
sedang mengalami kenaikan), gas ini berperan penting dalam menyokong kehidupan.
CO2 berperan sebagai penyusun gas rumah kaca. Dimana telah disebutkan sebelumnya
bahwa gas rumah kaca akan menjaga temperatur bumi agar kehidupan diatasnya bisa
berlangsung. CO2 dapat melewatkan sinar tampak (cahaya), tetapi menahan sinar
inframerah (panas). Hal ini dikenal sebagai efek rumah kaca (green house effect). Jadi,
gas rumah kaca di udara menahan radiasi panas dari Matahari maupun radiasi panas
yang dipancarkan Bumi, kemudian meradiasikannya kembali sebagian ke Bumi. Sistem
inilah yang mengatur suhu di permukaan Bumi yang menjadi faktor yang
memungkinkan adanya kehidupan
1.5. NEON ( Ne )
Neon adalah gas atmosfer langka, tidak beracun serta bersifat inert. Neon tidak
menimbulkan ancaman bagi lingkungan karena tidak membentuk senyawa kimia
dengan unsur lain. Ne di atmosfer dapat mengurangi tegangan listrik yang ditimbulkan
akibat adanya petir.
1.6. HELIUM ( He )
Helium merupakan gas yang ringan dan tidak mudah terbakar. Helium di
atmosfer sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangat rendah. Helium
yang tidak reaktif akan berfungsi sebagai pendingin untuk bumi saat sinar matahari
yang panas akan memasuki atmosfer bumi. Atau dengan kata lain helium berfungsi
sebagai penyaring panas di atmosfer.
1.7. OZON ( O3 )
Ozon tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan 30 km di atas permukaan
bumi yang dikenal sebagai 'lapisan ozon'. Ozon dihasilkan dengan pelbagai
persenyawaan kimia, tetapi mekanisme utama penghasilan dan perpindahan dalam
atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet (UV) dari matahari.
Ozon (O3) dihasilkan apabila O2 menyerap sinar ultraviolet pada jarak
gelombang 242 nanometer dan disingkirkan dengan fotosintesis dari sinar bagi jarak
gelombang yang besar dari 290 nm. O3 juga merupakan penyerap utama sinar UV
antara 200 dan 330 nm. Penggabungan proses-proses ini efektif dalam meneruskan
Tugas Ilmu Lingkungan
4
Iid Moh. Abdul Wahid ( 250120140017)
kekonstanan bilangan ozon dalam lapisan dan penyerapan 90% sinar UV. Ozon amat
mengkikis dan dipercayai sebagai bahan beracun dan bahan cemar biasa. Ozon
mempunyai bau yang tajam, menusuk hidung. Ozon juga terbentuk pada kadar rendah
dalam udara akibat arus listrik seperti kilat, dan oleh tenaga tinggi seperti radiasi
eletromagnetik.
UV dikaitkan dengan pembentukan kanker kulit dan kerusakan genetik. Peningkatan
tingkat uv juga mempunyai dampak kurang baik terhadap sistem imunisasi hewan, organisme
akuatik dalam rantai makanan, tumbuhan dan tanaman. Penyerapan sinar UV berbahaya oleh
ozon stratosfer amat penting untuk seluruh bumi.
1.8. HIDROGEN ( H2 )
Hidrogen sangatlah mudah terbakar di udara bebas. Gas hidrogen sangat mudah
terbakar dan akan terbakar pada konsentrasi serendah 4% H2 di udara bebas. Entalpi
pembakaran hidrogen adalah -286 kJ/mol. Hidrogen terbakar menurut persamaan kimia:
2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(l) + 572 kJ (286 kJ/mol)
Ketika dicampur dengan oksigen dalam berbagai perbandingan, hidrogen meledak seketika
disulut dengan api dan akan meledak sendiri pada temperatur 560 °C Lidah api hasil
pembakaran hidrogen-oksigen murni memancarkan gelombang ultraviolet dan hampir tidak
terlihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu, sangatlah sulit mendeteksi terjadinya
kebocoran hidrogen secara visual. Karakteristik lainnya dari api hidrogen adalah nyala api
cenderung menghilang dengan cepat di udara, sehingga kerusakan akibat ledakan hidrogen
lebih ringan dari ledakan hidrokarbon
H2 bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur oksidator lainnya. Ia bereaksi dengan
spontan dan hebat pada suhu kamar dengan klorin dan fluorin, menghasilkan hidrogen halida
berupa hidrogen klorida dan hidrogen fluorida. (http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen)
1.9. KRIPTON ( Kr )
Walaupun jejak krypton ditemukan dalam berbagai mineral, sumber krypton yang
paling utama adalah atmosfer bumi. Udara juga sebagai sumber yang paling utama
untuk gas mulia lain, kecuali helium (yang diperoleh dari gas alam) dan Radon (yang
diperoleh dari pembusukan gas radioaktif), Krypton juga dapat diperoleh dari
pembelahan uranium. Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu
fluoresen bertekanan rendah. Kripton juga digunakan dalam lampu mercusuar, laser
untuk perawatan retina
1.10. XENON ( Xe )
Xenon berasal dari bahasa Yunani yang artinya asing. Xenon merupakan gas mulia,
tidak berwarna dan tidak berbau, Gas Xenon tidak berreaksi dengan elemen lain. Xenon
digunakan untuk menghasilkan cahaya terang pada lampu shell (flash gun), pembuatan
tabung elektron, komponen reaktor nuklir. Xenon merupakan satu-satunya gas mulia
yang bersifat anestesi/membius pada tekanan atmosfer
1.11. METHANA ( CH4 )
Sebagai komponen utama gas alam, metana adalah sumber bahan bakar utama.
Pembakaran satu molekul metana dengan oksigen akan melepaskan satu molekul CO2
(karbondioksida) dan dua molekul H2O (air):
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O
Metana adalah salah satu gas rumah kaca. Konsentrasi metana di atmosfer pada tahun 1998,
dinyatakan dalam fraksi mol, adalah 1.745 nmol/mol (bagian per miliar), naik dari 700
nmol/mol pada tahun 1750. Pada tahun 2008, kandungan gas metana di atmosfer sudah
meningkat kembali menjadi 1.800 nmol/mol.
Tugas Ilmu Lingkungan
5
Iid Moh. Abdul Wahid ( 250120140017)
1.12. NITROGEN OKSIDA ( NOx )
Nitrogen oksida adalah gas insulator panas yang sangat kuat. Gas ini dihasilkan
terutama dari pembakaran bahan bakar fosil dan lahan pertanian. Konsentrasi gas ini
telah meningkat 16% di atmosfer bila dibandingkan dengan masa pre – industri.
Nitrogen Oksida merupakan gas atmosfer yang penting yang diemisikan paling banyak
dari tanah dan air. walaupun Nitrogen Oksida memiliki konsentrasi yang rendah
dibandingkan dengan CO2 dan H2O, namun Nitrogen Oksida sangat berpengaruh
terhadap gas rumah kaca. Nitrogen Oksida di atmosfer memiliki waktu hidup yang
relatif lama (diperkirakan mencapai 120 tahun) , serta memilki kapasitas penyerapan
energi (radiasi matahari dalam bentuk gelombang pendek) yang tinggi per molekul.
Sumber Nitrogen Oksida berasal dari lahan, pembakaran biomassa, kegiatan pertanian,
dan proses industri.
1.13. UAP AIR
Berfungsi sebagai selimut seperti gas CO2. Tentu pernah kita merasakan dingin
ketika langit terlihat bersih dan jernih, terutama di waktu malam. Langit jernih berarti
tipisnya kelembaban udara atau rendahnya kandungan uap air, dan ini memudahkan
larinya panas ke luar bumi. Efeknya lebih terasa di daerah gurun yang udaranya sangat
kering. Siang di sana terik sekali dan amat panas, tapi di waktu malam suhu bisa turun
hingga di bawah 0°C.
Kandungan uap air di atmosfer mudah berubah menurut arah (horizontal &
vertical) maupun menurut waktu. Di daerah subtropika atau daerah temperate
kandungannya bervariasi dari 0 pada saat angin kering bertiup hingga 3 % dari volume
atmosfer pada saat angin laut bertiup pada musim panas (summer). Di atas wilayah
tropika kandungan uap air di atmosfer merupakan nilai tertinggi di dunia yakni sekitar
4 % dari volume atmosfer 3% dari massa atmofer.
Tabel 2. Susunan 3 (tiga) macam gas utama pada berbagai kandungan uap air
Uap
Nitrogen
Oksigen
Argon
air
(N2)
(O2)
(Ar)
----------dalam % volume atmosfer---------0
78,08
20,95
0,93
1
77,30
20,74
0,92
2
76,52
20,50
0,91
3
75,52
20,30
0,90
4
74,96
20,11
0,89
Adanya uap air akan mengubah komposisi atmosfer. Perubahan kandungan uap
air (kelembaban udara) mudah terjadi. Kelembaban tinggi dapat mengurangi
presentase tiga macam gas utama lainnya (tabel 2).
Tabel 2. Terlihat besarnya pengaruh kadar uap air terhadap perubahan kadar gas utama.
Disamping itu, perubahan kelembaban udara menimbulkan perubahan unsureunsur cuaca lainnya, seperti terbentuknya awan dan hujan. Di atmosfer, uap air terdapat
pada lapisan troposfer yang merupakan lapisan terbawah atmosfer. Lapisan ini
mencakup 8 km di kutub dan 16 km di ekuator, atau rata-rata 12 km. Jumlah uap air
selalu berubah karena terjadinya penguapan dan kondensasi secara terus menerus.
Sumber uap air utama adalah lautan. Hasil kondensasi berupa awan merupakan sumber
berbagai peristiwa seperti hujan, hujan es, salju dan badai dengan berbagai macam
akibatnya.
Uap air dalam jumlah yang sedikit memainkan peranan krusial dalam
pembentukan awan di atmosfer dan presipitasi. Konsentrasinya bervariasi dalam
Tugas Ilmu Lingkungan
6
Iid Moh. Abdul Wahid ( 250120140017)
rentang waktu tertentu dan dipengaruhi oleh perbedaan tempat. Uap air merupakan
komponen penting dalam atmosfer dalam menentukan cuaca suatu daerah dalam waktu
tertentu. Selain itu, uap air bertanggung jawab dalam pembentukan kabut di pagi hari
di musim dingin (winter) dan untuk sensasi gerah dan panas di daerah pantai di musim
panas (summer). Uap air juga menyerap radiasi pantulan dari bumi sebagai
karbondioksida dan berperan penting sebagai bagian dari gas rumah kaca dalam
menjaga suhu bumi tetap hangat dan nyaman untuk ditempati. Uap air berperan juga
dalam menentukan kelembaban suatu daerah karena uap air ditransportasikan oleh
angin dan bersirkulasi.
1.14. AEROSOL & PARTIKEL-PARTIKEL LAIN
Berbagai partikel halus dari bahan padat di bumi sebagian terangkat ke atmosfer dan
membentuk aerosol. Bahan tersebut diantaranya adalah garam laut, debu, abu, asap
dan mikro organism (virus, bakteri, spora). Komposisi normal aerosol di atmosfer
terdiri dari :
Debu
: 20 % (terutama daerah kering)
Kristal garam
: 40 % (pecahan ombak lautan)
Abu
: 10 % (dari gunung berapi, pembakaran)
Asap
: 5 % (dari cerobong pabrik, pembakaran)
Lain-lain
: 25 % (mikro organisme)
Ketinggian jelajah aerosol dan periode keberadaanya di atmosfer tergantung pada
massanya, pemanasan dan pendinginan di permukaan bumi serta angina
DAFTAR PUSTAKA
Ambarsari, Novita. 2010. Kajian Pengaruh Uap air Terhadap Perubahan Iklim. Berita
Dirgantara Vol. 11 No. 3 September 2010:93-98. Bidang Pengkajian Ozon dan Polusi
Udara. LAPAN. Diunduh dari http://jurnal.lapan.go.id/index.php/berita_dirgantara/
article/download/1179/1057.[30/10/2014]
Cifor. 2013. Hutan dan Air. Diunduh dari www.cifor.org/forests-trees-agroforestry.
[20/10/2014
Kowoma. (2009). Earth’s Atmosphere. Laman: http: //www.kowoma.de /en
/gps/additional/atmosphere.htm. Diakses: 4 Nopember 2014.
Kristiana. 2013. Gas Penyusun Atmosfer dan Kegunaannya Bagi Kehidupan Sehari-hari.
Diunduh dari http://kristianafebriyanti.blogspot.com/2013/10/gas-penyusun-atmosferdan-kegunaannya.html [20/10/2014]
UNFCCC. Sekilas tentang Perubahan Iklim – Climate Change at a Glance. Diunduh dari
https://unfccc.int/files/meetings/cop_13/press/application/pdf/sekilas_tentang_perubaha
n_iklim.pdf.[20/10/2014]
Universitas Hasanudin. Siklus Hidrologi. Diunduh dari http://www.unhas.ac.id/lkpp/tani/
2%20Siklus%20Hidrologi.pdf . [20/10/2014]
Wilson, E.M. 1993. Hidrologi Teknik, Edisi Keempat. ITB. Bandung
Tugas Ilmu Lingkungan
7
Iid Moh. Abdul Wahid ( 250120140017)
http://klimatologidanhutan.blogspot.com/2012/10/normal-0-false-false-false-in-x-nonex.html diakses tanggal 4 Nopember 2014 jam 12.05 WIB.
http://tawasen.wordpress.com/2010/10/13/penebangan-hutan-dan-ketersediaan-air-bumi/
diakses tanggal 21 Oktober 2014 jam 13.29 WIB
http://reginabutarbutar.blogspot.com/2010/11/dampak-aktivitas-pembangunan-terhadap.html,
diakses tanggal 3 Nopember 2014 jam 09.48 WIB
http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/SMP/GEOGRAFI/Atmosfer/komponen.html
diakses tanggal 28 Oktober 2014 jam 07.45 WIB.
http://green.kompasiana.com/penghijauan/2013/03/31/hubungan-hutan-dengan-ketersimpananair-tanah-546766.html diakses tanggal 28 Oktober jam 08.05 WIB.
Tugas Ilmu Lingkungan
8
Download