1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Pada saat sekarang ini terjadi persaingan perusahaan minuman Isotonik di
pasar Indonesia. Minuman Isotonik Pocari Sweat merupakan minuman Isotonik
pertama di Indonesia yang berasal dari Jepang di produksi oleh PT Amerta Indah
Otsuka (AIO). Dengan angka pertumbuhan penjualan lebih dari 50%, ternyata
pasar minuman Isotonik ini pun akhirnya dilirik oleh produsen-produsen lain,
salah satunya Mizone yang di produksi oleh Grup AQUA-DANONE. Munculnya
Minuman Isotonik ini memberikan celah dan peluang bagi kompetitor untuk ikut
meramaikan produk tersebut di pasar.
Kedua pelaku usaha tersebut bersaing dalam kualitas produk yang mencakup
dari segi rasa, aroma, kemasan, harga, distribusi, dan promosi. Hal yang harus
diperhatikan oleh kedua pelaku tersebut untuk bersaing dalam persaingan yang
sehat adalah atribut-atribut yang terdapat pada produk minuman isotnik, karena
hal yang menyebabkan konsumen tertarik terhadap suatu produk adalah atributatribut yang terdapat pada produk. Apakah produk dapat memuaskan keinginan
konsumen atau sebaliknya tidak dapat memuaskan keinginan konsumen sehingga
mempengaruhi konsumen dalam membeli produk.
Menurut American Marketing Association, definisi merek adalah sebagai
berikut: ”Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau
kombinasi dari hal-hal tersebut. Tujuan pemberian merek adalah untuk
1
mengidentifikasi produk atau jasa yang dihasilkan sehingga berbeda dari produk
atau jasa yang dihasilkan oleh pesaing.”
Asosiasi merek merupakan dasar untuk kualitas serta pembentukan sebuah
citra merek dan ekuitas merek bagi pemasar, asosiasi merek dapat berfungsi
dalam banyak hal. Terutama dalam pengambilan keputusan dan perluasan merek
yang melekat pada produknya, bagi konsumen sendiri mungkin tidak asing lagi,
banyak persepsi dari konsumen yang bisa diungkapkan dari sebuah merek.
Konsumen banyak pilihan dalam menentukan sebuah merek, apalagi merek yang
ada memiliki banyak kelebihan. Untuk bisa menentukan merek yang terbaik
konsumen harus benar-benar melihat secara jelas apa saja keunggulan yang
melekat dari sebuah merek sebelum mengambil keputusan.
Kenyataannya, karakteristik dari pemasaran modern bertumpu pada
penciptaan merek-merek yang bersifat membedakan. Riset pemasaran telah
dilancarkan untuk membantu mengidentifikasi dan mengembangkan basis-basis
pembeda merek. Asosiasi merek yang unik telah memantapkan penggunaan
berbagai atribut produk, nama, kemasan, strategi distribusi, dan periklanan.
Gagasan telah bergerak dari komoditas menuju produk-produk bermerek.
Sehingga, mengurangi nilai harga dalam keputusan pembelian, dan menekankan
basis pembeda.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merasa tertarik untuk
meneliti tentang “Perbandingan Asosiasi Konsumen Minuman Isotonik Pocari
Sweat dengan Mizone di Yogyakarta.”
2
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengidentifikasikan
masalah yang akan dibicarakan dan diteliti adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana profil konsumen minuman isotonik Pocari Sweat dan Mizone di
Yogyakarta?
2. Bagaimanakah asosiasi konsumen terhadap Minuman isotonik Pocari Sweat
dan Mizone?
3. Apakah ada perbedaan asosiasi konsumen minuman isotonik Pocari Sweat dan
Mizone dalam benak konsumen ditinjau dari profil konsumen.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakan penelitian adalah :
1.
Untuk mengetahui profil konsumen minuman isotonik Pocari Sweat dan
Mizone di kota Yogyakarta.
2.
Untuk mengetahui asosiasi konsumen terhadap produk minuman isotonik
Pocari Sweat dan Mizone.
3.
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan asosiasi konsumen minuman
isotonik Pocari Sweat dan Mizone dalam benak konsumen ditinjau dari
profil konsumen.
1.4.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi:
1. Penulis
3
Merupakan suatu kesempatan untuk menerapkan pengetahuan yang selama ini
diterima di bangku kuliah dan mempraktekannya pada kehidupan sehari-hari
serta merupakan pengalaman tersendiri selama penelitian.
2. Perusahaan
Membantu untuk dapat mengetahui asosiasi konsumen tentang produk mereka
dan untuk dapat menentukan strategi yang efektif sehingga dapat
meningkatkan penjualan.
3. Pihak lain
Sebagai bahan bacaan dan dapat dijadikan referensi penelitian lain yang ingin
melakukan dan mengembangkan penelitian lain, serta membantu dalam
menambah pengetahuan dan informasi yang berkaitan dengan analisis
perbandingan asosiasi konsumen terhadap produk minuman isotonik Pocari
Sweat dan Mizone.
1.5. Batasan Penelitian
Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka
penulis membatasi masalah yang akan diteliti hanya pada hal-hal berikut ini:
1. Penelitian dilakukan hanya pada responden di Yogyakarta.
2. Jumlah responden yang diteliti sebanyak 100 orang.
3. Profil responden yang diteliti adalah jenis kelamin, usia, pendidikan
terakhir, tingkat pendapatan dan pekerjaan.
4. Sedangkan atribut-atribut yang diteliti adalah atribut produk, atribut
harga, atribut tempat dan promosi.
5. Penelitian terbatas pada asosiasi merek
4
Asosiasi merek adalah segala kesan yang muncul di benak seseorang
yang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek (Durianto, 2001:69).
Variabel yang digunakan sebagai dasar pembentukan asosiasi merek
minuman isotonik Pocari Sweat dan Mizone mengacu pada variabel dari
bauran pemasaran. Variabel bauran pemasaran yang digunakan berdasarkan
pada variabel bauran pemasaran dari Philip Kotler yang terdiri dari produk,
harga, distribusi dan promosi.
a. Produk
Produk adalah sekumpulan atribut yang nyata, di dalamnya sudah
tercakup warna, harga, prestise, pabrik dan pelayanan dari perusahaan
yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang dapat
memuaskan keinginannya (Stanton, 1997:225). Pengukuran faktor produk
diteliti melalui variabel sebagai berikut:
(I) Mempunyai citra yang baik
(II) Rasa memuaskan saat diminum
(III) Aroma yang nikmat
(IV) Kemasan yang praktis bisa diminum setiap saat serta bentuk dan
ukuran menarik.
(V) Bisa diminum dalam jangka waktu lama
(VI)Membuat tubuh menjadi fit setelah diminum.
b. Harga
5
Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk memperoleh
beberapa
kombinasi
pada
sebuah
produk
dan
pelayanan
yang
menyertainya (Stanton, 1997:308).
Pengukuran faktor harga diteliti melalui variabel sebagai berikut :
•
Harga yang terjangkau oleh konsumen
c. Distribusi
Distribusi menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan
untuk menjadikan produknya dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen
(Stanton, 1997:310). Pengukuran faktor distribusi diteliti melalui variabel
sebagai berikut:
•
Distribusi yang baik sehingga produk mudah diperoleh.
d. Promosi
Promosi adalah salah satu alat atau wadah yang digunakan oleh
perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya atau persuasi
satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atu organisasi kepada
tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Swastha dan
Sukotjo, 2000:222).
Pengukuran faktor promosi diteliti melalui variabel sebagai berikut :
•
Promosi yang gencar dengan melakukan event-event
•
Iklan yang ditayangkan di televisi menarik.
6
Download