Jurnal Ilmu Ekonomi JIE - Simpemaus

advertisement
JIE Jurnal Ilmu Ekonomi
ISSN : 2301-8828
Volume 5, Nomor 2, Juli – Desember 2015
Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, Dan Suku Bunga Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Tahun
1994–2013
Aso Sukarso, Andi Rustandi, Reki Nurfadhil Somantri
Pengaruh Pertumbuhan Pajak Parkir Dan Retribusi Parkir Dalam Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah
(Pad) Di Kota Tasikmalaya Tahun 2004-2013
Asep Yusup Hanapia, Sani Widia Maulani
Pengaruh Tenaga Kerja, Tingkat Pendidikan, Inflasi Dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Jawa
Barat Tahun 2004-2013
Jumri, Iis Surgawati, Ripan Nurdinsa
Pengaruh Investasi, Inflasi Dan Bi Rate Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Di Indonesia
Periode 2002-2013
Dwi Hastuti L.K, Ade Komaludin1 Yuga Pebrian Surya
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Indeks Daya Beli Kota
Tasikmalaya Periode 2004-2013
Encang Kadarisman, Nanang Rusliana, Dadan Ramdan K
Pengaruh Investasi (Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto - Pmtdb) Dan Belanja Modal Terhadap
Laju Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Periode 1999 –2013
Chandra Budhi L.S, Noneng Masitoh, Desta Renggana Putra
Pengaruh Utang Luar Negeri, Penanaman Modal Asing Dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia Priode 2001-2014
Apip Supriadi, Gusti Tia Ardiani , Iriyanto
Alamat Redaksi
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Program Studi
Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi
Universitas Siliwangi
Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya
Telp
: 0265 – 330634
Fax
: 0265-325812
e-mail : [email protected]
SN :
i
ISSN : 2301-8828
Jurnal Ilmu Ekonomi
Volume 5, Nomor 2, Juli – Desember 2015
Ketua Penyunting :
Apip Supriadi
Wakil Penyunting
Jumri
Penyunting Pelaksana:
Asep Yusup Hanapia
Ade Komaludin
Aso Sukarso
Andi Rustandi
Pembantu Penyunting
Chandra Budhi LS
Noneng Masitoh
Alamat Redaksi
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya
Telp : 0265 – 330634
Fax
: 0265-325812
e-mail : [email protected]
i
ISSN : 2301-8828
Jurnal Ilmu Ekonomi
Volume 5, Nomor 2, Juli – Desember 2015
DAFTAR ISI
DEWAN REDAKSI ............................................................... ........... ..
DAFTAR ISI ........................................................................ ............
PENGANTAR REDAKSI ........................................................... ............
i
ii
iii
Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, Dan Suku Bunga Terhadap Indeks Harga
Saham GabunganTahun 1994–2013
Aso Sukarso, Andi Rustandi, Reki Nurfadhil Somantri………………………………….
1068 -1086
Pengaruh Pertumbuhan Pajak Parkir Dan Retribusi Parkir Dalam
Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Di Kota Tasikmalaya Tahun
2004-2013
Asep Yusup Hanapia, Sani Widia Maulani…………………………………………………..
1087 - 1103
Pengaruh Tenaga Kerja, Tingkat Pendidikan, Inflasi Dan Investasi Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Tahun 2004-2013
Jumri, Iis Surgawati, Ripan Nurdinsa…………………………………………………………..
1104 -1122
Pengaruh Investasi, Inflasi Dan Bi Rate Terhadap Penerimaan Pajak
Penghasilan Di Indonesia Periode 2002-2013
Dwi Hastuti L.K, Ade Komaludin1 Yuga Pebrian Surya………………………………….
112 - 1143
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad)
Terhadap Indeks Daya Beli Kota Tasikmalaya Periode 2004-2013
Encang Kadarisman, Nanang Rusliana, Dadan Ramdan K…………………………….
1123 - 1160
Pengaruh Investasi (Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto - Pmtdb)
Dan Belanja Modal Terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia
1161 - 1174
Periode 1999 –2013
Chandra Budhi L.S, Noneng Masitoh, Desta Renggana Putra……………………….
Pengaruh Utang Luar Negeri, Penanaman Modal Asing Dan Inflasi
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Priode 2001-2014
Apip Supriadi, Gusti Tia Ardiani , Iriyanto…………………………………………………….
ii
1175_1194
ISSN : 2301-8828
Jurnal Ilmu Ekonomi
Volume 5, Nomor 2, Juli – Desember 2015
Pengantar Redaksi
Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan ke hadhirat Allah SWT.
Penerbitan jurnal ini diharapkan dapat mendorong dosen dalam melakukan
penelitian sehingga dapat menunjang dalam peningkatan kualitas penelitian
maupun kualitas akademik.
Semoga Jurnal Ilmu Ekonomi (JIE) ini dapat memberikan manfaat kepada
pembaca, Amiin
Tasikmalaya, Nopember 2015
Dewan Penyunting
iii
JIE
ii
PENGARUH TENAGA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN, INFLASI DAN
INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN
2004-2013
(The Effect of Labor, Education Levels, Inflation Rates and
Investment on Economic Growth In West Java Province during the
Periode of 2004-2013)
Jumri 1, Iis Surgawati1 Ripan Nurdinsah2
Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
ABSTRACT
The objectiveof this research were to know and to analyze the influence of
labor, education levels, inflation rates and investment on economic growth in the
Province of West Java during the periode of 2004-2013 (partially and
simultaneously). The tools of the analyisis was multiple linear regression and its
test (t-test and F-test). The research concluded that the labor has a positive
significant effect on economic growth; the level of education has a positive
significant effect on economic growth; inflation has not positive significant effect
on economic growth; and investment has not positive significant effect on
economic growth. Simultaneously (by using F-test) that the labor, education levels,
inflation rates and investment have significant effect on economic growth during
the period of 2004-2013.
Keywords : Labor, education levels, inflation rates, investment, and economic
growth
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh tenaga kerja, tingkat
pendidikan, inflasi dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa
Barat tahun 2004-2013. Dan menganalisis tenaga kerja, tingkat pendidikan, inflasi
dan investasi secara parsial dan bersama-sama terhadap pertumbuhan ekonomi
di Provinsi Jawa Barat tahun 2004-2013. Analisis data pada penelitian ini
menggunakan Metode Regresi Linear Berganda. Uji hipotesis menggunakan
pengujian secara parsial (uji t) dan simultan (uji F). Data-data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah tenaga kerja, tingkat pendidikan, inflasi dan investasi
dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Barat tahun 2004-2013. Hasil dengan
menggunakan uji parsial (Uji t) adalah tenaga kerja mempunyai korelasi positif dan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, tingkat pendidikan mempunyai korelasi
positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, inflasi mempunyai korelasi
positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, investasi mempunyai
korelasi positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan hasil
dengan menggunakan uji simultan (Uji F) adalah tenaga kerja, tingkat pendidikan,
1
2
Staff Pengajar Fakultas Ekonomi Unversitas Siliwangi
Alumni Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi
PENGARUH TENAGA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN, INFLASI DAN
INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN
2004-2013
Jumri, Iis Surgawati, Ripan Nurdinsah
inflasi dan investasi
positif dan signifikan.
terhadap pertumbuhan ekonomi mempunyai korelasi
Kata kunci : tenaga kerja, tingkat pendidikan, inflasi, investasi, pertumbuhan
ekonomi
PENDAHULUAN
Kabupaten/Kota di Jawa Barat yang
Latar Belakang Masalah
tidak
Pembangunan di Provinsi Jawa
Barat
yang
menyeluruh
telah
berlangsung
dan
sacara
berkesinanbungan
meningkatkan
perekonomian
terlepas
dari usaha keras
bersama-sama antara pemerintah dan
masyarakat.
Namun
berbagai
di
sisi
kendala
memaksimalkan
dalam
potensi
sumber
masyarakat. Pencapaian hasil-hasil
daya
pembangunan
masih dihadapi oleh penentu kebijakan
masyarakat
yang
dirasakan
merupakan
agregat
dari
26
pembangunan
di
manusia
lain
tingkat
dan sumber modal
provinsi
maupun
di
kabupaten/kota
.
Gambar 1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat dan Nasional Tahun
2004-2013.
Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan
Gambar
1
ekonomi Jawa Barat sebesar 5,08
Pertumbuhan
ekonomi
Indonesia
persen dan nilai PDRB Dengan Minyak
tahun
semakin
membaik
dan
2004
Gas
Bumi
Laju
sebasar
Rp
dibanding tahun 2003. Berdasarkan
233.057.690,94.
pertumbuhan
perhitungan PDRB atas dasar harga
ekonomi Jawa Barat pada tahun 2005
harga konstan 2000, laju pertumbuhan
sebesar 5,47 persen dan nilai PDRB
1105
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015
2000
LPE tahun 2011 sebesar 6,48
Dengan Minyak dan Gas Bumi sebasar
yang mengalami sedikit kenaikan dari
Rp
Pertumbuhan
tahun 2010, Sedangkan atas dasar
tahun
2006
harga konstan sebesar 343.111.243.
semakin membaik dibanding tahun
Hal ini menandakan kinerja ekonomi di
2005. Berdasarkan perhitungan PDRB
Jawa Barat cukup menguat. Laju
atas dasar harga harga konstan 2000
pertumbuhan ekonomi
Rp 257.535.975,14, laju pertumbuhan
tahun 2012 adalah 6,21 persen (c to c),
ekonomi Jawa Barat pada tahun 2006
sedangkan laju pertumbuhan ekonomi
sebesar 6,01 persen dan nilai PDRB.
triwulan IV/2012 dibandingkan triwulan
Pertumbuhan
ekonomi
Indonesia
IV/2011 ( y
tahun
semakin
membaik
pertumbuhan sebesar 5,47 persen.
dibanding tahun 2006. Berdasarkan
Perekonomian Jawa Barat pada tahun
perhitungan PDRB atas dasar harga
2013 tumbuh sebesar 6,06 persen di
harga konstan 2000 Rp 273 995
banding tahun 2012.
atas
dasar
harga
konstan
245.798.061,75.
ekonomi
Indonesia
2007
on y )
Jawa Barat
mengalami
144,93, laju pertumbuhan ekonomi
Masalah yang paling krusial
Jawa Barat pada tahun 2007 sebesar
saat ini di Provinsi Jawa Barat adalah
6,41 persen. Pertumbuhan ekonomi
ketenagakerjaan. Pada tahun 2004,
Jawa
jumlah angkatan kerja di seluruh
Barat
pada
tahun
2008
mengalami perlambatan dan mulai
propinsi
terpuruk sampai dengan tahun 2009,
16.636.057 orang. Yang aktif bekerja
dari 6,41 persen pada tahun 2007
sebanyak 87,75 persen, dan yang
menjadi sebesar 6,01 persen di tahun
menganggur sebesar 12,25 persen.
2008, selanjutnya kembali merosot
Pada tahun 2005, jumlah angkatan
hingga 4,19 persen di tahun 2009,
kerja di seluruh Provinsi Jawa Barat
Namun
laju
sebanyak 17.040.084 orang. Yang aktif
pertumbuhan ekonomi Jawa Barat
bekerja sebanyak 88,09 persen, dan
kembali naik 6 persen sebagai akibat
yang
membaiknya kinerja sektor industri
persen. Ada kenaikan jumlah tenaga
yang sempat terburuk di tahun 2009,
kerja pada tahun 2005 tetapi positif
karena sektor industri menjadi salah
terhadap angka pengangguran yang
satu penyokong utama pembentukan
menurun.pada tahun 2006 sampai
PDRB jawa barat.
2013 tenaga kerja di Provinsi Jawa
pada
tahun
2010
Jawa
menganggur
Barat
sebanyak
sebesar
Barat terus mengalami kenaikan.
1106
11,91
PENGARUH TENAGA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN, INFLASI DAN
INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN
2004-2013
Jumri, Iis Surgawati, Ripan Nurdinsah
Pendidikan
investasi
dalam
merupakan
modal
manusia.
2012 menjadi 9,15 persen pada tahun
2013.
Untuk
Tingkat pendidikan di Provinsi Jawa
mendorong
Barat diukur dengan rata-rata lama
pembangunan ekonomi tersebut, salah
sekolah,
sangat
satu usaha yang dapat dilakukan oleh
rendah dan cenderung stagnan di
pemerintah Provinsi Jawa Barat adalah
angka 7,50 tahun pada tahun 2006
dengan mendorong para investor baik
sampai
menandakan
investor lokal maupun investor asing
pendidikan di Provinsi Jawa Barat
untuk melakukan investasi di Provinsi
sangat
sekali
Jawa Barat, dan diharapkan dapat
dibandingkan
memberikan peningkatan pendapatan
dengan daerah lain. Rata-rata lama
bagi daerah Jawa Barat. Penanaman
sekolah penduduk di Provinsi Jawa
modal modal dalam negeri mengalami
Barat masih relatif rendah, di bawah
fluktuasi. Penanaman modal asing
asumsi penduduk bertamatan minimal
mengalami
SMA yang memiliki keterampilan dan
dimulai pada tahun 2004 yakni sebesar
pengetahuan tinggi. Tahun 2009 rata-
Rp 35.778.034,58 dan terbesar pada
rata lama sekolah penduduk Jawa
tahun 2013 sebesar Rp 70.681.381,44.
Barat
Ini menandakan bahwa Provinsi Jawa
pertumbuhannya
2008
ini
sedikit
perkembangannya
berkisar
7,72
tahun
atau
kenaikan
setingkat siswa kelas dua SMP, tahun
Barat
2010 rata-rata lama sekolah penduduk
investor dan terbukti dengan kawasan
Jawa Barat berkisar 8,02 tahun atau
industri yang sekarang berkembang
setingkat kelas tiga SMP.
pesat di wilayah Bekasi, Karawang,
Inflasi di Provinsi Jawa Barat
banyak
pertahunnya
diminati
oleh
para
Bogor dan Bandung.
setiap tahunnya mengalami naik turun,
Dengan paparan di atas, maka
laju inflasi disumbang oleh laju inflasi
perlu dilakukan suatu kajian ilmiah
bahan makanan seperti beras, bawang
terhadap
merah dan kacang kedelai tetapi inflasi
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
relatif terkendali karena respon sisi
di Provinsi Jawa Barat. Dalam hal ini
penawaran yang masih lebih baik
faktor-faktor yang dianalisis adalah
meskipun pada tahun 2013 mengalami
Tenaga Kerja, Inflasi, Investasi dan
kenaikan dari 3,86 persen pada tahun
tingkat pendidikan, maka penulis untuk
faktor-faktor
yang
mengambil fenomena ini ke dalam
1107
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015
nasional riil.
Penurunan merupakan
“Pengaruh Tenaga Kerja, Tingkat
perubahan
negatif,
Pendidikan, Inflasi Dan Investasi
pertumbuhan merupakan perubahan
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
positif.
sebuah
judul
penelitian
yaitu
;
Jawa Barat Tahun 2004-2013”
Tenaga
sedangkan
kerja
merupakan
faktor yang penting dalam proses
produksi
Tujuan Penelitian
dibandingkan
sarana
Berawal dari pertanyaan yang
produksi yang lain seperti bahan
ingin diidentifikasi oleh peneliti, maka
mentah, tanah, air, dan sebagainya,
peneliti bertujuan untuk :
karena
manusialah
yang
1. Untuk mengetahui tenaga kerja, tingkat
menggerakan semua sumber-sumber
pendidikan, inflasi dan investasi secara
tersebut untuk menghasilkan barang
parsial
dan jasa. Penggunaan tenaga kerja
berpengaruh
terhadap
pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.
dalam proses produksi berhubungan
2. Untuk mengetahui tenaga kerja, tingkat
dengan biaya produksi dan tingkat
pendidikan, inflasi dan investasi secara
upah. Baik dari sisi biaya produksi
besama-sama berpengaruh terhadap
maupun tingkat
upah, penggunaan
pertumbuha ekonomi Jawa Barat.
(permintaan)
tenaga
berhubungan
tenaga
KERANGKA PEMIKIRAN
Pertumbuhan ekonomi adalah
dengan
kerja
diterima
dan
faktor
kerja
produktifitas
return
produksi.
yang
Dengan
produk
bertambahnya jumlah tenaga kerja
nasional bruto riil atau pendapatan
maka akan meningkatkan produktivitas
nasional
tenaga kerja sebagai akibat
proses
terjadi
riil.
kenaikan
Jadi
perekonomian
dikatakan tumbuh atau berkembang
perubahan
bila terjadi pertumbuhan output riil.
tenaga kerja itu sendiri sehingga
Output total riil suatu perekonomian
dapat
bisa
ekonomi.
juga
tetap
konstan
atau
kuantitas
mendorong
sepanjang
Inflasi
waktu. Ini berarti perekonomian statis
dikemukakan
atau
dengan
mengalami
(stagnasi).
meliputi
ataupun
1108
penurunan
mengalami
Perubahan
baik
penurunan
ekonomi
pertumbuhan statis
stagnasi
pendapatan
dan
dari
kualitas
pertumbuhan
seperti
oleh
adanya
yang
Keynes
inflasi
mengakibatkan terjadinya
bahwa
yang
kenaikan
harga umum barang secara terusmenerus
selama
satu
periode
PENGARUH TENAGA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN, INFLASI DAN
INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN
2004-2013
Jumri, Iis Surgawati, Ripan Nurdinsah
tertentu
akan
produktivitas
dan
masayarakat
mengurangi
daya
yang
memperlambat
dapat
pertumbuhan
ekonomi. Selain
Indonesia, inflasi
serius
beli
itu, menurut
yang
akan
bank
bertambah
menyebabkan
Peningkatan
investasi
meningkatkan kapasitas produksi yang
pada
akhirnya
pembukaan
berujung
lapangan
meningkatkan
taraf
masyarakat, yang
pada
pertumbuhan ekonomi
dalam
konsumsi, produksi dan investasi, hal
pendidikan
ini akan memperlambat pertumbuhan
manfaat
dalam
ekonomi.
pertumbuhan
ekonomi.
membeli
barang-barang modal dan
mendorong
Peningkatan
dalam mengambil keputusan seperti
untuk
tahap
selanjutnya meningkatkan pendapatan
ketidakpastian bagi pelaku ekonomi
pengeluaran-pengeluaran
baru,
kemakmuran
nasional sehingga akan
sebagai
pada
kerja
pendapatan riil masyarakat menurun,
Investasi
akan
memberikan
peranan
beberapa
mempercepat
Pentingnya
pendidikan
dalam
menciptakan modal manusia (human
capital)
dalam
mendorong
dan
peralatan-peralatan produksi dengan
meningkatkan
tujuan untuk mengganti dan terutama
selanjutnya menjadi motor penggerak
untuk
pertumbuhan.
menambah
barang-barang
modal dalam perekonomian yang akan
digunakan
untuk
memproduksi
produktifitas
yang
Dari permasalahan tersebut,
kemudian
diimplementasikan
barang dan jasa di masa depan.
sehingga dapat ditentukan kebijakan-
Apabila nilai investasi positif maka
kebijakan
yang
PDRB
masalah
tenaga
positif
meningkatkan
karena
pertumbuhan
untuk
PDRB
pendidikan,
berkaitan
dengan
kerja,
tingkat
inflasi
dan
investasi.
kerangka
pemikiran
dengan demikian akan berpengaruh
Secara skema
positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
dapat digambarkan sebagai berikut :
Tenaga Kerja
Inflasi
Pertumbuhan
Ekonomi
Investasi
Tingkat Pendidikan
1109
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
sekunder adalah data yang telah
Objek Penelitian
Adapun
dalam
yang
menjadi
penelitian
ini
objek
adalah
Pertumbuhan Ekonomi, Tenaga Kerja,
Tingkat
Pendidikan,
Inflasi
dan
Investasi Provinsi Jawa Barat yang
terdiri dari 26 kabupaten dan kota.
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif,
Sugiyono
(2012:13)
penelitian deskriptif yaitu, penelitian
yang dilakukan
nilai
variabel
variabel
untuk
mandiri,
atau lebih
mengetahui
baik
dikumpulkan oleh pihak lain. Peneliti
dapat
mencari
data sekunder
ini
melalui sumber data sekunder. Data
sekunder ini diperoleh dari buku-buku
literature, jurnal-jurnal ekonomi dan
bisnis, data laporan yang dikutip dari
berbagai instansi seperti BPS, BI, dll
Metode Penelitian
Menurut
runtun waktu (time series). Data
satu
(independen)
tanpa membuat perbandingan, atau
menghubungkan dengan variabel yang
lain.
Metode Analisis
Metode
digunakan
analisis
sebisa
yang
mungkin
menghasilkan nilai parameter model
yang baik. Metode analisis dalam
penelitian ini akan menggunakan
metode
Ordinary
Least
Square
(OLS). Model dasar dari persamaan
estimasi OLS akan dikembangkan
menjadimodel dinamis dan menaksir
variabel
dependen
berdasarkan
Regresi. Sehingga dalam penelitian ini
Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder
akan
diketengahkan
model
OLS
sebagai berikut:
Y = F ( X1, X2, X3, X4 )
Pemilihan model log linier berikut
model linier. Persaman estimasi OLS
berdasarkan uji MWD dengan hasil
yang digunakan adalah :
regresi yang lebih baik dibandingkan
Y = β0 + β1 LogTk + β2 LogTp + β3 Inf + β4 LogInv + e
Dimana :
Y
1110
= Pertumbuhan Ekonomi
PENGARUH TENAGA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN, INFLASI DAN
INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN
2004-2013
Jumri, Iis Surgawati, Ripan Nurdinsah
LogTk
= Tenaga Kerja
LogTp
= Tingkat Pendidikan
Inf
= Inflasi
LogInv
= Investasi
e
= Error term
β0
= Konstanta
β1,β2,β3,β4
= Koefisien Regresi
Kemudian setelah diperoleh persamaan, dilakukan uji asumsi klasik dan uji t
serta uji F.
HASIL DAN PEMBAHASAN
bentuk
Hasil Penelitian
sebagai berikut
persamaan
ekonometrika
Dari hasil pengolahan data
didapat
persamaan
regresi
dalam
:
Log Y = -6,885856 + 1,276149 LogTk + 2,771502 LogTp + 0,001702 Inf +
0,171827 LogInv
Prob t-statistik
( 0,0155 )
( 0,0152 )
R-Squared
( 0.,996631 )
F Statistik
( 0,000002 )
( 0,2628 )
( 0,3055 )
Uji Signifikansi Parameter Individual
pengaruh tiap variabel bebas terhadap
( Uji – t )
variabel
Berdasarkan
persamaan
dependen
menganalisisnya
variabel Indipenden. 1,276149 adalah
parameter
untuk variabel Tenaga Kerja, 2,771502
berikut :
0,001702
untuk
variabel
Inflasi,
variabel
pertumbuhan ekonomi, maka penulis
diatas, diketahui bahwa koefisien tiap
untuk variabel Tingkat Pendidikan,
yaitu
dan
melalui
pengujian
beberapa
sebagai
Uji-t dilakukan untuk menguji
tingkat signifikansi pengaruh variabel
0,171827 untuk variabel Investasi.
independen
Yang
dalam
dependen secara parsial. Berdasarkan
besarnya
hasil regresi, penulis dapat menarik
dimaksud
penelitian
ini
koefisien
adalah
terhadap
variabel
1111
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015
of
signifikan terhadap variable terikat
significance variabel investasi dan
yaitu pertumbuhan ekonomi dilihat dari
inflasi
secara
nilai propabilitas t-statitiknya lebih kecil
signifikan terhadap variabel terikat
dari 0,05. Nilai probabilitas dalam
yaitu pertumbuhan ekonomi. Hal ini
penelitian
dapat diketahui dari nilai probabilitast-
mengetahui
statistiknya lebih besar dari 0,05.
masing variabel independen terhadap
Namun untuk variable tenaga kerja dan
variabel dependen.
kesimpulan
tidak
tingkat
bahwa
pada
level
berpengaruh
pendidikan
ini
digunakan
untuk
signifikansi
masing
berbengaruh
Tabel 4.1
Hasil Uji - t Pengaruh Tenaga Kerja, Tingkat Pendidikan, Investasi dan Inflasi
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2004-2013
Variabel
Prob(t-statistik)
Signifikansi
Tenaga Kerja
0,0155
signifikan
Tingkat Pendidikan
0,0152
Signifikan
Inflasi
Investasi
Sumber : Hasil Pengolahan Eviews7
Koefisien Determinasi (R2)
Dari hasil regresi dapat dilihat
bahwa
nilai
2
R
adalah
sebesar
0,996631 hal ini berarti variabel tenaga
kerja, tingkat pendidikan, investasi dan
inflasi, dapat menjelaskan perubahan
pada variabel Pertumbuhan Ekonomi
sebesar 99,68 persen dan sisanya
sebesar 0,32 persen dijelaskan oleh
variabel lain diluar model.
hasil
perhitungan
diperoleh ๐น๐นโ„Ž๐‘–๐‘–๐‘–๐‘–๐‘–๐‘–๐‘–๐‘–๐‘–๐‘– adalah 369.8050
Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
Uji Multikolinieritas
1112
Tidak Signifikan
0,3055
Tidak Signifikan
dengan ๐น๐น๐‘ก๐‘ก๐‘ก๐‘ก๐‘ก๐‘ก๐‘ก๐‘ก๐‘ก๐‘ก pada taraf nyata 5%
adalah
2,58.
Berdasarkan
Hasil
perhitungan diatas, maka dapat dilihat
bahwa ๐น๐นโ„Ž๐‘–๐‘–๐‘–๐‘–๐‘–๐‘–๐‘–๐‘–๐‘–๐‘– > ๐น๐น๐‘ก๐‘ก๐‘ก๐‘ก๐‘ก๐‘ก๐‘ก๐‘ก๐‘ก๐‘ก atau 369,8050
>
2,58
artinya
variabel
pendidikan,
terhadap
tenaga
bahwa
pengaruh
kerja,
investasi
tingkat
dan
Pertumbuhan
inflasi
Ekonomi
Periode 2004-2013 secara bersamasama adalah signifikan, atau dilihat
Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Dari
0,2628
dari Prob (F Statistik) = 0,000002 yang
nilainya lebih kecil dari 0,05.
PENGARUH TENAGA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN, INFLASI DAN
INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN
2004-2013
Jumri, Iis Surgawati, Ripan Nurdinsah
dilihat
ada tidaknya gejala autokorelasi. Hasil
dengan nilai Autocorrelation (AC) tidak
Breusch-Godfrey (BG). dengan nilai
lebih dari 0,5. Berdasarkan analisis
degree of freedom (df) sebesar 50 - 5
Correlogram of Residuals maka dapat
= 45 dan menggunakan α = 5 persen
disimpulkan bahwa model yang dipakai
maka diperoleh nilai χ2 tabel sebesar
tidak terdapat multikolinieritas dalam
61,65623 Dibandingkan dengan nilai
model regresi. Multikolinieritas bisa
Obs*Rsquared Breusch-Godfrey (BG)
dilihat dengan nilai Autocorrelation
Test
(AC) tiap variabel yang lebih dari 0,5.
1,287537, maka nilai Obs*Rsquared
Multikolinieritas
bisa
hasil
regresi
yaitu
sebesar
Breusch-Godfrey (BG) Test lebih kecil
dibandingkan nilai χ2 tabel, sehingga
Uji Autokorelasi
Dalam penelitian ini digunakan
uji
Breusch-Godfrey
(BG)
Serial
Corelation LM Test untuk mendeteksi
dapat
disimpulkan
bahwa
model
regresi persamaan tersebut bebas dari
gejala autokorelasi.
Tabel 4.2
Hasil Uji Autokorelasi
F-statistic
Obs*R-squared
0.221672
1.287537
Prob. F(2,3)
Prob. Chi-Square(2)
0.8132
0.5253
Sumber : Hasil Pengolahan Eviews7
Uji Heterokedastis
Berdasarkan hasil residual kuadratnya terhadap fitted kuadrat maka
diperoleh Obs*R squared 3,994938 yang nilainya lebih kecil dari nilai tabel ChiSquare (χ2) dengan α = 5 % dan df = 45 sebesar 61,65623 berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Tabel 4.3
Hasil Uji Heteroskedasticity Test: White
F-statistic
Obs*R-squared
Scaled explained SS
0.831577
3.994938
0.453856
Prob. F(4,5)
Prob. Chi-Square(4)
Prob. Chi-Square(4)
0.5585
0.4067
0.9778
Sumber : Hasil Pengolahan Eviews7
Untuk model variabel tenaga
periode 2004-2013, pada α = 5% dan
kerja, tingkat pendidikan, investasi dan
nilai degree of freedom (df) sebesar 50
inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi
– 5 = 45 diperoleh nilai χ2 tabel sebesar
1113
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015
61,65623. Dibandingkan dengan nilai
3,994938, maka dapat disimpulkan
Obs*R-squared
bahwa hasil regresi tersebut terbebas
White
Heteroskedasticity
nilai
Test
Obs*R-squared
sebesar
dari gejala heteroskedastisitas karena
White
uji Histrogram Residual. Digunakan
Heteroskedasticity Test lebih kecil
untuk mengetahui apakah bentuk dari
dibandingkan dengan nilai χ2 tabel.
probability distribution function (PDF)
dari
Uji Normalitas
variabel
random
berbentuk
distribusi normal atau tidak, bisa dilihat
Uji normalitas bisa diuji dengan
di tabel berikut :
dua metode, yaitu uji Jarque-Bera dan
4
Series: Residuals
Sample 2004 2013
Observations 10
3
2
Mean
Median
Maximum
Minimum
Std. Dev.
Skewness
Kurtosis
2.35e-15
0.001418
0.015861
-0.013032
0.009894
0.222658
1.908862
Jarque-Bera
Probability
0.578703
0.748749
1
0
-0.015
-0.010
-0.005
0.000
0.005
0.010
0.015
0.020
Gambar 4.1 Uji Histrogram Residual Dan Uji Jarque-Bera
Sumber : Pengolahan Data Eviews7
Untuk mengetahui residualnya
61,65623
yang
berdistribusi normal adalah dengan
asumsi Normalitas.
membandingkan
Pembahasan
nilai
Jarque-Bera
dengan ๐‘ฅ๐‘ฅ 2 tabel . Pada pengujian ini
nilai jarque-bera sebesar 0,578703
lebih kecil dari nilai ๐‘ฅ๐‘ฅ 2 tabel sebesar
1114
berarti
memenuhi
Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi
Jawa Barat Tahun 2004-2013
Berdasarkan
diketahui
bahwa
hasil
Tenaga
regresi
Kerja
PENGARUH TENAGA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN, INFLASI DAN
INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN
2004-2013
Jumri, Iis Surgawati, Ripan Nurdinsah
mempunyai hubungan yang Positif
ini sejalan dengan Hipotesis yang
dan signifikan terhadap Pertumbuhan
dibuat oleh peneliti, kenaikan koefisien
Ekonomi di Provinsi Jawa Barat. Hasil
Tenaga
Kerja sebanyak 1 persen akan
Produktivitas
bertambah
meskipun
menaikan rasio tingkat pertumbuhan
jumlah tenaga kerja terus bertambah.
ekonomi sebesar 1,276149 persen,
Meskipun jumlah tenaga kerja terus
hasil tersebut signifikan karena nilai
meningkat, sebagian besar tenaga
probabilitas (t-Statistic) nya adalah
kerja
0,0155 kurang dari 0,05.
keterampilan yang dapat dipergunakan
Dengan signifikannya jumlah
untuk
mempunyai
meningkatkan
tenaga kerja terhadap pertumbuhan
ekonomi
ekonomi
tenaga kerja.
Jawa
Barat
disebabkan
keahlian
serta
pertumbuhan
optimalnya
Produktivitas
terserapnya tenaga kerja, ini terlihat
dan
potensi
tenaga
kerja
dari jumlah tenaga kerja dari 10 tahun
menunjukan kemampuan tenaga kerja
penelitian
dalam menghasilkan barang dan jasa.
terus
Pertumbuhan
meningkat.
tenaga
berpengaruh
secara
kerja
signifikan
Sumber-sumber
ekonomi
yang
digerakkan secara efektif memerlukan
terhadap pertumbuhan ekonomi, atau
keterampilan
dengan
mempunyai tingkat hasil guna yang
kata
lain,
pertumbuhan
teknis
sehingga
oleh
tinggi. Artinya, hasil yang diperoleh
Hal
seimbang dengan input yang diolah.
tersebut disebabkan, tenaga kerja
Secara positif kenaikan produktivitas
meningkat
tenaga
ekonomi
dipengaruhi
pertumbuhan
tenaga
dengan
peningkatannya
kerja.
cepat,
tersebut
namun
dibarengi
kerja
peningkatan
menunjukkan
efisiensi
dalam
dengan pertumbuhan ekonomi yang
penggunaan tenaga kerja. Kenaikan
meningkat. Hal ini sesuai dengan teori
produktivitas
Lewis (1959) yang mengemukakan
satunya akan berdampak terhadap
bahwa kelebihan pekerja merupakan
peningkatan
kesempatan dan bukan merupakan
domestik
suatu masalah, kelebihan pekerja satu
Produktivitas
sektor
andil
berarti jika input dalam jumlah yang
terhadap pertumbuhan output dan
sama menghasilkan produksi dalam
penyediaan pekerja di sektor lain.
jumlah lebih banyak.
akan
memberikan
tenaga
output
regional
kerja
yaitu
bruto
mengalami
salah
produk
(PDRB).
kenaikan
1115
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015
Pertambahan penduduk akan
mengakibatkan
pertambahan
Provinsi Jawa Barat Tahun 20042013
angkatan kerja yang baru sehingga
pemerintah
perlu
Berdasarkan
hasil
regresi
menciptakan
diketahui bahwa tingkat pendidikan
kesempatan kerja. Seperti diketahui
mempunyai hubungan yang positif dan
bahwa output dari setiap aktivitas
signifikan
ekonomi tergantung pada sumber daya
Ekonomi di Provinsi Jawa Barat. Hasil
manusia yang melaksanakan aktivitas
ini sejalan dengan Hipotesis yang
tersebut, maka sumber daya manusia
dibuat oleh peneliti, kenaikan koefisien
merupakan sumber daya utama dalam
tingkat pendidikan sebanyak 1 persen
pembangunan. Tenaga kerja adalah
akan
salah satu faktor produksi dalam
pertumbuhan
perekonomian, disisi lain tenaga kerja
2,771502
juga merupakan bagian dari penduduk
signifikan karena nilai probabilitas (t-
yang memproduksi barang dan jasa.
Statistic) nya adalah 0,0152
Dari tahun 2004-2013 jumlah tenaga
dari 0,05.
kerja semakin bertambah. Hal ini
terhadap
menaikan
Pertumbuhan
rasio
tingkat
ekonomi
persen,
Pendidikan
sebesar
hasil
tersebut
kurang
merupakan satu
menjelaskan bahwa selama kurun
investasi yang sangat berguna bagi
waktu 10 tahun tenaga kerja terserap,
pertumbuhan
itu dapat di lihat dengan tumbuh
atau
suburnya investasi di Jawa Barat
pendidikan
dengan
memperoleh pendapatan yang lebih
bermunculannya
kawasan
individu
ekonomi.
Masyarakat
yang
memperoleh
tinggi
cenderung
industri baru yang otomatis banyak
tinggi
menyerap tenaga kerja yang menjadi
individu yang tidak memiliki pendidikan
buruh pabrik dan dengan tingginya
tinggi.
pertumbuhan usaha kecil menengah
individu
(UKM) yang bergerak di industri kreatif
tinggi banyak di tempatkan pada sektor
dan
banyak
formal yang cenderung memiliki upah
menyediakan lapangan kerja baru dan
yang lebih layak jika dibandingkan
mampu
dengan pekerja di sektor non-formal.
home
industri
mengurangi
tingkat
pengangguran.
jika
dibandingkan
Hal
yang
Peningkatan
tersebut
memiliki
dalam
dengan
dikarenakan
pendidikan
pendidikan
memberikan beberapa manfaat dalam
Pengaruh Tingkat Pendidikan
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
1116
mempercepat pertumbuhan ekonomi
yaitu
manajemen
perusahaan-
PENGARUH TENAGA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN, INFLASI DAN
INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN
2004-2013
Jumri, Iis Surgawati, Ripan Nurdinsah
signifikan
terhadap
Pertumbuhan
perusahaan
modern
yang
dikembangkan
semakin
efisien,
Ekonomi di Indonesia. Hasil ini sejalan
penggunaan teknologi modern dalam
dengan Hipotesis yang dibuat oleh
kegiatan ekonomi dapat lebih cepat
peneliti , kenaikan koefisien tingkat
berkembang.
inflasi
Salah
mempertinggi
satu
cara
kemampuan
untuk
sumber
sebanyak
1
persen
akan
menaikan rasio tingkat pertumbuhan
ekonomi
di
Indonesia
sebesar
daya manusia (tenaga kerja) untuk
0,001702 persen, hasil tersebut tidak
meningkatkan produksi adalah dengan
signifikan karena nilai probabilitas (t-
mempertinggi taraf pendidikan tenaga
Statistic) nya 0,2628 lebih besar dari
kerjanya, dimana usaha ini diharapkan
0,05.
melahirkan kondisi dimana pendidikan
Hal ini menunjukan bahwa
yang lebih tinggi dapat memperluas
pemerintah Jawa Barat dan Bank
pengetahuan
Indonesia
dan
mempertinggi
mampu
mengendalikan
rasionalitas pemikiran sehingga bisa
inflasi dengan baik dengan kebijakan-
mengambil langkah yang bijaksana
kebijakan
dalam
kebijakan
mengambil
keputusan
dan
Bank
mengoptimalkan
teknik
sektor
perusahaan-
seperti
fiskal
bertindak serta mampu mempelajari
menjalankan
Indonesia
pajak,
dengan
pendapatan
dari
mengefektipkan
perusahaan modern, hal ini sesuai
pengeluaran pemerintah dan tepat
dengan teori Umar Tirtarahardja dan
sasaran, begitu pula dengan kebijakan
La Sulo (1994:37) pendidikan sebagai
non
penyiapan
diartikan
produksi dengan peningkatan jumlah
sebagai kegiatan membimbing peserta
barang di pasar seperti ketika terjadi
didik sehingga memiliki bekal dasar
inflasi pada saat bulan ramadhan dan
untuk bekerja.
hari raya idul fitri pemerintah cepat
tenaga
kerja
fiskal
dengan
peningkatan
tanggap dengan mengadakan oprasi
Pengaruh Inflasi Terhadap Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi
Jawa Barat Tahun 2004-2013
pasar
mengetahui
suatu
Berdasarkan
hasil
regresi
diketahui bahwa Inflasi mempunyai
hubungan yang positif dan tidak
supaya
dapat
penyebab
barang
pokok
langsung
kelangkaan
dan
cepat
mengatasinya meskipun dengan cara
mengimpornya supaya inflasi stabil
dan harga tidak melambung tinggi di
1117
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015
pasar,
kebijakan
keluarkan
upah
yang
pemerintah
di
dengan
Pengaruh Investasi Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi
Jawa Barat Tahun 2004-2013
menaikan upah riil, menaikan upah
Berdasarkan
minimun regional kawasan industri
seperti bekasi, bogor, karawang dan
purwakarta
membuat
gaji
poko
karyawan paling tinggi berdampak
positif terhadap pendapatan buruh
diketahui
Pengaruh
inflasi
terhadap
pertumbuhan ekonomi memang belum
signifikan, perlunya kebijakan yang
serius dari pemerintah daerah maupun
pemerintah
pusat
untuk
mengendalikan inflasi supaya inflasi
inflasi
tidak
terkendali
akan
menimbulkan efek buruk terhadap
pertumbuhan ekonomi, apalagi tahun
krisis
ekonomi
berpengaruh
global
kuat
cukup
terhadap
perekonomian indonesia. Di dalam
teori, Prospek pembangunan ekonomi
jangka
panjang
akan
menjadi
semakin memburuk sekiranya inflasi
tidak dapat dikendalikan. Inflasi yang
bertambah serius tersebut cenderung
mengurangi
produktif,
investasi
mengurangi
ekspor
yang
dan
menaikkan impor. Kecenderungan ini
akan
Investasi
mempunyai hubungan yang positif dan
tidak signifikan terhadap Pertumbuhan
Ekonomi di Provinsi Jawa Barat.
akan
meperlambat
pertumbuhan
ekonomi. (Sadono Sukirno, 2008: 15)
menaikan
rasio
tingkat
pertumbuhan ekonomi di Indonesia
sebesar
0,171827
persen,
hasil
tersebut tidak signifikan karena nilai
probabilitas (t-Statistic) nya 0,3055
lebih besar dari 0,05.
Koefisien yang bertanda positif
tetap terjaga normal karena bilamana
untuk
bahwa
regresi
kenaikan investasi sebanyak 1 persen
pabrik.
ini
hasil
tetapi tidak signifikan bermakna bahwa
pengaruh
investasi
pertumbuhan
terhadap
ekonomi
bergerak
searah tapi tidak cukup berpengaruh
tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi,
peningkatan daya saing penanaman
modal di daerah memerlukan daya
kreativitas dan inovasi terkait dengan
pelayanan
terhadap
disamping
infrastuktur
investor,
fisik
yang
memadai juga diperlukan difusi inovasi
terkait dengan informasi yang sangat
urgent bagi investor, seperti sistem
informasi pertanahan dan sumber daya
alam, isu aktual terkait dengan daya
saing
investasi
adalah
masalah
kompetensi ketenagakerjaan yang
1118
PENGARUH TENAGA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN, INFLASI DAN
INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN
2004-2013
Jumri, Iis Surgawati, Ripan Nurdinsah
bisa mendukung investor, hasil
kenaikan
pertumbuhan
penelitian ini sesuai dengan penelitian
karena
yang dilakukan oleh Nisa Aulia (2002)
mengindikasikan
Iklim
investasi
yang
baik
membutuhkan
stabilitas
ekonomi
makro
memadai
sebelum
yang
kebijakan
ekonomi
mikro.
Tingkat
inflasi yang rendah, defisit anggaran
yang dapat dipertahankan dan nilai
tukar yang stabil merupakan kuncinya.
ekonomi
kenaikan
kenaikan
investasi
telah
penanaman
terjadinya
modal
atau
pembentukan modal.
Pengaruh Tenaga Kerja, Tingkat
Pendidikan, Inflasi dan Investasi
Secara bersama-sama terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat
tahun 2004-2013
akan
Berdasarkan hasil regresi dapat
akan
dilihat bahwa nilai R2 adalah sebesar
masuk. Tingkat inflasi yang tinggi juga
0,996631 hal ini berarti variabel tenaga
akan mempengaruhi dan menghambat
kerja, tingkat pendidikan, investasi dan
aliran masuk dana investasi. Hal yang
inflasi, dapat menjelaskan perubahan
tidak
perlu
pada variabel Pertumbuhan Ekonomi
melakukan
sebesar 99,68 persen dan sisanya
investasi adalah adanya kestabilan
sebesar 0,32 persen dijelaskan oleh
ekonomi dan politik di negara yang
variabel lain diluar model.
dituju.
kondisi
bahwa pengaruh variabel tenaga kerja,
maka
tingkat pendidikan, investasi dan inflasi
Karena
ketidakstabilan
membatasi
investasi
yang
kalah
penting
diperhatikan
ketika
Semakin
ekonominya
yang
stabil
dan
politiknya
Artinya
semakin rendah resiko dalam kegiatan
terhadap
investasinya sehingga semakin tinggi
Periode 2004-2013 secara bersama-
modal
sama adalah signifikan.
yang
akan
ditanamkan
di
Pertumbuhan
Ekonomi
Sejalan dengan teori ekonomi
negara tersebut.
sejalan
bahwa jika suatu Negara pertumbuhan
dengan teori pertumbuhan Harrod-
ekonominya meningkat positif yang
Domar
dicerminkan
Hasil
penelitian
(Tadaro 2006:129) yang
menyatakan
bahwa
menumbuhkan
diperlukan
sebagai
Kenaikan
ini
untuk
perekonomian
investasi-investasi
baru
tambahan
stok
modal.
investasi
akan
memicu
ekonomi
dari
makro
peningkatan
beberapa
faktor
seperti
misalnya
investasi
akan
meningkatkan kapasitas produksi yang
pada
akhirnya
pembukaan
berujung
lapangan
kerja
pada
baru,
1119
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015
meningkatkan
taraf
kemakmuran
mendorong terjadinya pertumbuhan
tahap
ekonomi. Hal ini karena inflasi mampu
selanjutnya meningkatkan pendapatan
memberi semangat pada pengusaha,
nasional sehingga akan
untuk lebih meningkatkan produksinya.
masyarakat, yang
pada
mendorong
Dengan
Pengusaha bersemangat memperluas
membaiknya kondisi perekonomian
produksinya, karena dengan kenaikan
suatu negara yang dicerminkan pada
harga yang terjadi para pengusaha
angka
mendapat lebih banyak keuntungan.
pertumbuhan
akan
ekonomi.
pertumbuhan ekonomi juga
mendorong
berinvestasi
investor
untuk
dalam
negeri,
sehingga
pembangunan
ekonomi
terutama
infrastruktur
guna
mendukung
perekonomian
akan
KESIMPULAN
1. Variabel
tenaga
berpengaruh
kerja
positif
dan
berjalan dengan baik. Bertambahnya
signifikan
terhadap
jumlah
pertumbuhan
ekonomi,
tenaga
meningkatkan
kerja
maka
produktivitas
akan
tenaga
variabel tingkat pendidikan
kerja sebagai akibat dari perubahan
berpengaruh
kuantitas dan kualitas tenaga kerja
signifikan
terhadap
itu sendiri sehingga dapat mendorong
pertumbuhan
ekonomi,
pertumbuhan
variabel inflasi berpengaruh
atau
ekonomi.
Masyarakat
yang
memperoleh
individu
pendidikan
tinggi
cenderung
positif
dan
positif
tidak
terhadap
dan
signifikan
pertumbuhan
memperoleh pendapatan yang lebih
ekonomi, variabel investasi
tinggi
berpengaruh positif dan tidak
jika
dibandingkan
dengan
individu yang tidak memiliki pendidikan
signifikan
tinggi karena akan mendapatkan upah
pertumbuhan ekonomi Provinsi
tinggi
Jawa Barat tahun 2004-2013.
dalam
peningkatan
pekerjaannya,
dalam
terhadap
pendidikan
2. Variabel tenaga kerja, ingkat
memberikan beberapa manfaat dalam
pendidikan, inflasi dan investasi
mempercepat pertumbuhan ekonomi.
secara
Pada prinsipnya tidak semua inflasi
berpengaruh
berdampak
terhadap
negatif
pada
bersama-sama
signifikan
pertumbuhan
perekonomian. Terutama jika terjadi
ekonomi Provinsi Jawa Barat
inflasi ringan. Inflasi ringan justru dapat
tahun 2004-2013.
1120
PENGARUH TENAGA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN, INFLASI DAN
INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN
2004-2013
Jumri, Iis Surgawati, Ripan Nurdinsah
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincolin,(1995), “Pengantar
Perencanaan
dan
Pembangunan Ekonomi
Daerah”,
Yogyakarta:BPFE
Boediono.
(1994),
“Ekonomi
Moneter. Seri Sinopsis
Pengantar Ilmu Ekonomi
No.2”, Yogyakarta:BPFE
Dumairi,(1999),”Prekonomian
Indonesia”,Jak
arta:Erlangga
Fei. J.H and G. Ranis. (1961),” T
Theory of Economic
Development. American
Economic
Review”,
55,1961,
Ghozali,Imam.(2005).
“Aplikasi
Multivariate
Dengan
Program
SPSS”.Universitas
Diponogoro. Semarang.
Iskandar,Putong. (2002), “ Pengantar
Ekonomi
Mikro
dan
Makro”, Jakarta:Ghalia
Indonesia
Jhingan,M.L,(1993),”Ekonomi
Pembangunan
dan
Perencanaan”,
Jakarta:Raja
Grafindo
Perkasa
Keeble,Lewis. (1959),”Principles and
Practice of Town and
Country
Planning
2and.ed”,
United
Kingdom:The
Estate
Gazette
Kusumosuwidho,Sisdjiatmo. (1981),
“Angkatan Kerja Dalam
Dasar-Dasar Demografi”.
Jakarta:LDFEUI
Mankiw, N. Gregory. (2003). “Teori
Makro Ekonomi”. Jakarta
:PT. Gramedia Pustaka
Utama
Maulana,Redi. (2013) “Pengaruh
Tingkat
Pendidikan,Investasi dan
Tenaga Kerja Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi
Jawa Barat periode 20072011”
Nanga,Muana,(2005),”Makroekonom
i:Teori, Masalah dan
Kebijakan, Edisi Kedua,
Jakarta:PT. Raja Grafika
Persada.
Payaman
J,Simanjuntak,(1998),”P
engantar
Ekonomi
Sumber Daya Manusia”,
Penerbit FEUI, Jakarta
Samuelson, Paul A dan Nordhus
William D. (1997), “
Makro
Ekonomi”,
Jakarta:Erlangga
Sugiyono. (2012). “Statistika untuk
Penelitian”. Bandung:
Alfabeta Bandung.
Sugiyono. (2009). “Metode penelitian
kuantitatif,dan kualitatif”
R&D.Bandung:Alfabeta.
Sukirno,Sadono,(1981),”Pengantar
Ekonomi
Makro”,Medan:Bina
Grafika
Sukirno, Sadono, (2000), “Ekonomi
Pembangunan:
Problematika
dan
pendekatan”,
Penerbit
Salemba Empay Edisi
Pertama, 2000.
Sukirno,Sadono,(1995),”Pengantar
Teori Ekonomi, Edisi
Kedua”,
Jakarta,Penerbit:PT.
Karya Grafindo Persada.
Tadaro,M.P,(2000),”Pembangunan
Ekonomi
di
Dunia
Ketiga”, Jakarta:Erlangga
Tambunan,Tulus,(2001),”Perekonom
ian Indonesia : Teori dan
Temuan Empirik, Jakarta:
Ghalia Indonesia
1121
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015
Tandelilin,Eduardus,(2001),”Analisis
Investasi
dan
Managemen Portofolio,
Edisi
Pertama”,
Yogyakarta:BPFE
Widarjono,Agus.(2007).
“Ekonometrika : Teori
dan
Aplikasi
untuk
Ekonomi dan Bisnis”,
Edisi Kedua, Ekonisia
Fakultas Ekonomi UII,
Yogyakarta
Website :
Badan
Pusat
Statistik,
2015.www.bps.go.id
Bank Indonesia,2015. www.bi.go.id
1122
Download