JIE Jurnal Ilmu Ekonomi ISSN : 2301-8828 Volume 5, Nomor 2, Juli – Desember 2015 Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, Dan Suku Bunga Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Tahun 1994–2013 Aso Sukarso, Andi Rustandi, Reki Nurfadhil Somantri Pengaruh Pertumbuhan Pajak Parkir Dan Retribusi Parkir Dalam Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Di Kota Tasikmalaya Tahun 2004-2013 Asep Yusup Hanapia, Sani Widia Maulani Pengaruh Tenaga Kerja, Tingkat Pendidikan, Inflasi Dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Tahun 2004-2013 Jumri, Iis Surgawati, Ripan Nurdinsa Pengaruh Investasi, Inflasi Dan Bi Rate Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Di Indonesia Periode 2002-2013 Dwi Hastuti L.K, Ade Komaludin1 Yuga Pebrian Surya Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Indeks Daya Beli Kota Tasikmalaya Periode 2004-2013 Encang Kadarisman, Nanang Rusliana, Dadan Ramdan K Pengaruh Investasi (Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto - Pmtdb) Dan Belanja Modal Terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Periode 1999 –2013 Chandra Budhi L.S, Noneng Masitoh, Desta Renggana Putra Pengaruh Utang Luar Negeri, Penanaman Modal Asing Dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Priode 2001-2014 Apip Supriadi, Gusti Tia Ardiani , Iriyanto Alamat Redaksi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya Telp : 0265 – 330634 Fax : 0265-325812 e-mail : [email protected] SN : i ISSN : 2301-8828 Jurnal Ilmu Ekonomi Volume 5, Nomor 2, Juli – Desember 2015 Ketua Penyunting : Apip Supriadi Wakil Penyunting Jumri Penyunting Pelaksana: Asep Yusup Hanapia Ade Komaludin Aso Sukarso Andi Rustandi Pembantu Penyunting Chandra Budhi LS Noneng Masitoh Alamat Redaksi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya Telp : 0265 – 330634 Fax : 0265-325812 e-mail : [email protected] i ISSN : 2301-8828 Jurnal Ilmu Ekonomi Volume 5, Nomor 2, Juli – Desember 2015 DAFTAR ISI DEWAN REDAKSI ............................................................... ........... .. DAFTAR ISI ........................................................................ ............ PENGANTAR REDAKSI ........................................................... ............ i ii iii Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, Dan Suku Bunga Terhadap Indeks Harga Saham GabunganTahun 1994–2013 Aso Sukarso, Andi Rustandi, Reki Nurfadhil Somantri…………………………………. 1068 -1086 Pengaruh Pertumbuhan Pajak Parkir Dan Retribusi Parkir Dalam Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Di Kota Tasikmalaya Tahun 2004-2013 Asep Yusup Hanapia, Sani Widia Maulani………………………………………………….. 1087 - 1103 Pengaruh Tenaga Kerja, Tingkat Pendidikan, Inflasi Dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Tahun 2004-2013 Jumri, Iis Surgawati, Ripan Nurdinsa………………………………………………………….. 1104 -1122 Pengaruh Investasi, Inflasi Dan Bi Rate Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Di Indonesia Periode 2002-2013 Dwi Hastuti L.K, Ade Komaludin1 Yuga Pebrian Surya…………………………………. 112 - 1143 Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Indeks Daya Beli Kota Tasikmalaya Periode 2004-2013 Encang Kadarisman, Nanang Rusliana, Dadan Ramdan K……………………………. 1123 - 1160 Pengaruh Investasi (Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto - Pmtdb) Dan Belanja Modal Terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia 1161 - 1174 Periode 1999 –2013 Chandra Budhi L.S, Noneng Masitoh, Desta Renggana Putra………………………. Pengaruh Utang Luar Negeri, Penanaman Modal Asing Dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Priode 2001-2014 Apip Supriadi, Gusti Tia Ardiani , Iriyanto……………………………………………………. ii 1175_1194 ISSN : 2301-8828 Jurnal Ilmu Ekonomi Volume 5, Nomor 2, Juli – Desember 2015 Pengantar Redaksi Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan ke hadhirat Allah SWT. Penerbitan jurnal ini diharapkan dapat mendorong dosen dalam melakukan penelitian sehingga dapat menunjang dalam peningkatan kualitas penelitian maupun kualitas akademik. Semoga Jurnal Ilmu Ekonomi (JIE) ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca, Amiin Tasikmalaya, Nopember 2015 Dewan Penyunting iii JIE ii PENGARUH TENAGA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN, INFLASI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN 2004-2013 (The Effect of Labor, Education Levels, Inflation Rates and Investment on Economic Growth In West Java Province during the Periode of 2004-2013) Jumri 1, Iis Surgawati1 Ripan Nurdinsah2 Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRACT The objectiveof this research were to know and to analyze the influence of labor, education levels, inflation rates and investment on economic growth in the Province of West Java during the periode of 2004-2013 (partially and simultaneously). The tools of the analyisis was multiple linear regression and its test (t-test and F-test). The research concluded that the labor has a positive significant effect on economic growth; the level of education has a positive significant effect on economic growth; inflation has not positive significant effect on economic growth; and investment has not positive significant effect on economic growth. Simultaneously (by using F-test) that the labor, education levels, inflation rates and investment have significant effect on economic growth during the period of 2004-2013. Keywords : Labor, education levels, inflation rates, investment, and economic growth ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh tenaga kerja, tingkat pendidikan, inflasi dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Barat tahun 2004-2013. Dan menganalisis tenaga kerja, tingkat pendidikan, inflasi dan investasi secara parsial dan bersama-sama terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Barat tahun 2004-2013. Analisis data pada penelitian ini menggunakan Metode Regresi Linear Berganda. Uji hipotesis menggunakan pengujian secara parsial (uji t) dan simultan (uji F). Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tenaga kerja, tingkat pendidikan, inflasi dan investasi dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Barat tahun 2004-2013. Hasil dengan menggunakan uji parsial (Uji t) adalah tenaga kerja mempunyai korelasi positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, tingkat pendidikan mempunyai korelasi positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, inflasi mempunyai korelasi positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, investasi mempunyai korelasi positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan hasil dengan menggunakan uji simultan (Uji F) adalah tenaga kerja, tingkat pendidikan, 1 2 Staff Pengajar Fakultas Ekonomi Unversitas Siliwangi Alumni Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi PENGARUH TENAGA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN, INFLASI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN 2004-2013 Jumri, Iis Surgawati, Ripan Nurdinsah inflasi dan investasi positif dan signifikan. terhadap pertumbuhan ekonomi mempunyai korelasi Kata kunci : tenaga kerja, tingkat pendidikan, inflasi, investasi, pertumbuhan ekonomi PENDAHULUAN Kabupaten/Kota di Jawa Barat yang Latar Belakang Masalah tidak Pembangunan di Provinsi Jawa Barat yang menyeluruh telah berlangsung dan sacara berkesinanbungan meningkatkan perekonomian terlepas dari usaha keras bersama-sama antara pemerintah dan masyarakat. Namun berbagai di sisi kendala memaksimalkan dalam potensi sumber masyarakat. Pencapaian hasil-hasil daya pembangunan masih dihadapi oleh penentu kebijakan masyarakat yang dirasakan merupakan agregat dari 26 pembangunan di manusia lain tingkat dan sumber modal provinsi maupun di kabupaten/kota . Gambar 1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat dan Nasional Tahun 2004-2013. Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Gambar 1 ekonomi Jawa Barat sebesar 5,08 Pertumbuhan ekonomi Indonesia persen dan nilai PDRB Dengan Minyak tahun semakin membaik dan 2004 Gas Bumi Laju sebasar Rp dibanding tahun 2003. Berdasarkan 233.057.690,94. pertumbuhan perhitungan PDRB atas dasar harga ekonomi Jawa Barat pada tahun 2005 harga konstan 2000, laju pertumbuhan sebesar 5,47 persen dan nilai PDRB 1105 Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015 2000 LPE tahun 2011 sebesar 6,48 Dengan Minyak dan Gas Bumi sebasar yang mengalami sedikit kenaikan dari Rp Pertumbuhan tahun 2010, Sedangkan atas dasar tahun 2006 harga konstan sebesar 343.111.243. semakin membaik dibanding tahun Hal ini menandakan kinerja ekonomi di 2005. Berdasarkan perhitungan PDRB Jawa Barat cukup menguat. Laju atas dasar harga harga konstan 2000 pertumbuhan ekonomi Rp 257.535.975,14, laju pertumbuhan tahun 2012 adalah 6,21 persen (c to c), ekonomi Jawa Barat pada tahun 2006 sedangkan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 6,01 persen dan nilai PDRB. triwulan IV/2012 dibandingkan triwulan Pertumbuhan ekonomi Indonesia IV/2011 ( y tahun semakin membaik pertumbuhan sebesar 5,47 persen. dibanding tahun 2006. Berdasarkan Perekonomian Jawa Barat pada tahun perhitungan PDRB atas dasar harga 2013 tumbuh sebesar 6,06 persen di harga konstan 2000 Rp 273 995 banding tahun 2012. atas dasar harga konstan 245.798.061,75. ekonomi Indonesia 2007 on y ) Jawa Barat mengalami 144,93, laju pertumbuhan ekonomi Masalah yang paling krusial Jawa Barat pada tahun 2007 sebesar saat ini di Provinsi Jawa Barat adalah 6,41 persen. Pertumbuhan ekonomi ketenagakerjaan. Pada tahun 2004, Jawa jumlah angkatan kerja di seluruh Barat pada tahun 2008 mengalami perlambatan dan mulai propinsi terpuruk sampai dengan tahun 2009, 16.636.057 orang. Yang aktif bekerja dari 6,41 persen pada tahun 2007 sebanyak 87,75 persen, dan yang menjadi sebesar 6,01 persen di tahun menganggur sebesar 12,25 persen. 2008, selanjutnya kembali merosot Pada tahun 2005, jumlah angkatan hingga 4,19 persen di tahun 2009, kerja di seluruh Provinsi Jawa Barat Namun laju sebanyak 17.040.084 orang. Yang aktif pertumbuhan ekonomi Jawa Barat bekerja sebanyak 88,09 persen, dan kembali naik 6 persen sebagai akibat yang membaiknya kinerja sektor industri persen. Ada kenaikan jumlah tenaga yang sempat terburuk di tahun 2009, kerja pada tahun 2005 tetapi positif karena sektor industri menjadi salah terhadap angka pengangguran yang satu penyokong utama pembentukan menurun.pada tahun 2006 sampai PDRB jawa barat. 2013 tenaga kerja di Provinsi Jawa pada tahun 2010 Jawa menganggur Barat sebanyak sebesar Barat terus mengalami kenaikan. 1106 11,91 PENGARUH TENAGA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN, INFLASI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN 2004-2013 Jumri, Iis Surgawati, Ripan Nurdinsah Pendidikan investasi dalam merupakan modal manusia. 2012 menjadi 9,15 persen pada tahun 2013. Untuk Tingkat pendidikan di Provinsi Jawa mendorong Barat diukur dengan rata-rata lama pembangunan ekonomi tersebut, salah sekolah, sangat satu usaha yang dapat dilakukan oleh rendah dan cenderung stagnan di pemerintah Provinsi Jawa Barat adalah angka 7,50 tahun pada tahun 2006 dengan mendorong para investor baik sampai menandakan investor lokal maupun investor asing pendidikan di Provinsi Jawa Barat untuk melakukan investasi di Provinsi sangat sekali Jawa Barat, dan diharapkan dapat dibandingkan memberikan peningkatan pendapatan dengan daerah lain. Rata-rata lama bagi daerah Jawa Barat. Penanaman sekolah penduduk di Provinsi Jawa modal modal dalam negeri mengalami Barat masih relatif rendah, di bawah fluktuasi. Penanaman modal asing asumsi penduduk bertamatan minimal mengalami SMA yang memiliki keterampilan dan dimulai pada tahun 2004 yakni sebesar pengetahuan tinggi. Tahun 2009 rata- Rp 35.778.034,58 dan terbesar pada rata lama sekolah penduduk Jawa tahun 2013 sebesar Rp 70.681.381,44. Barat Ini menandakan bahwa Provinsi Jawa pertumbuhannya 2008 ini sedikit perkembangannya berkisar 7,72 tahun atau kenaikan setingkat siswa kelas dua SMP, tahun Barat 2010 rata-rata lama sekolah penduduk investor dan terbukti dengan kawasan Jawa Barat berkisar 8,02 tahun atau industri yang sekarang berkembang setingkat kelas tiga SMP. pesat di wilayah Bekasi, Karawang, Inflasi di Provinsi Jawa Barat banyak pertahunnya diminati oleh para Bogor dan Bandung. setiap tahunnya mengalami naik turun, Dengan paparan di atas, maka laju inflasi disumbang oleh laju inflasi perlu dilakukan suatu kajian ilmiah bahan makanan seperti beras, bawang terhadap merah dan kacang kedelai tetapi inflasi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi relatif terkendali karena respon sisi di Provinsi Jawa Barat. Dalam hal ini penawaran yang masih lebih baik faktor-faktor yang dianalisis adalah meskipun pada tahun 2013 mengalami Tenaga Kerja, Inflasi, Investasi dan kenaikan dari 3,86 persen pada tahun tingkat pendidikan, maka penulis untuk faktor-faktor yang mengambil fenomena ini ke dalam 1107 Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015 nasional riil. Penurunan merupakan “Pengaruh Tenaga Kerja, Tingkat perubahan negatif, Pendidikan, Inflasi Dan Investasi pertumbuhan merupakan perubahan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi positif. sebuah judul penelitian yaitu ; Jawa Barat Tahun 2004-2013” Tenaga sedangkan kerja merupakan faktor yang penting dalam proses produksi Tujuan Penelitian dibandingkan sarana Berawal dari pertanyaan yang produksi yang lain seperti bahan ingin diidentifikasi oleh peneliti, maka mentah, tanah, air, dan sebagainya, peneliti bertujuan untuk : karena manusialah yang 1. Untuk mengetahui tenaga kerja, tingkat menggerakan semua sumber-sumber pendidikan, inflasi dan investasi secara tersebut untuk menghasilkan barang parsial dan jasa. Penggunaan tenaga kerja berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Barat. dalam proses produksi berhubungan 2. Untuk mengetahui tenaga kerja, tingkat dengan biaya produksi dan tingkat pendidikan, inflasi dan investasi secara upah. Baik dari sisi biaya produksi besama-sama berpengaruh terhadap maupun tingkat upah, penggunaan pertumbuha ekonomi Jawa Barat. (permintaan) tenaga berhubungan tenaga KERANGKA PEMIKIRAN Pertumbuhan ekonomi adalah dengan kerja diterima dan faktor kerja produktifitas return produksi. yang Dengan produk bertambahnya jumlah tenaga kerja nasional bruto riil atau pendapatan maka akan meningkatkan produktivitas nasional tenaga kerja sebagai akibat proses terjadi riil. kenaikan Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang perubahan bila terjadi pertumbuhan output riil. tenaga kerja itu sendiri sehingga Output total riil suatu perekonomian dapat bisa ekonomi. juga tetap konstan atau kuantitas mendorong sepanjang Inflasi waktu. Ini berarti perekonomian statis dikemukakan atau dengan mengalami (stagnasi). meliputi ataupun 1108 penurunan mengalami Perubahan baik penurunan ekonomi pertumbuhan statis stagnasi pendapatan dan dari kualitas pertumbuhan seperti oleh adanya yang Keynes inflasi mengakibatkan terjadinya bahwa yang kenaikan harga umum barang secara terusmenerus selama satu periode PENGARUH TENAGA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN, INFLASI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN 2004-2013 Jumri, Iis Surgawati, Ripan Nurdinsah tertentu akan produktivitas dan masayarakat mengurangi daya yang memperlambat dapat pertumbuhan ekonomi. Selain Indonesia, inflasi serius beli itu, menurut yang akan bank bertambah menyebabkan Peningkatan investasi meningkatkan kapasitas produksi yang pada akhirnya pembukaan berujung lapangan meningkatkan taraf masyarakat, yang pada pertumbuhan ekonomi dalam konsumsi, produksi dan investasi, hal pendidikan ini akan memperlambat pertumbuhan manfaat dalam ekonomi. pertumbuhan ekonomi. membeli barang-barang modal dan mendorong Peningkatan dalam mengambil keputusan seperti untuk tahap selanjutnya meningkatkan pendapatan ketidakpastian bagi pelaku ekonomi pengeluaran-pengeluaran baru, kemakmuran nasional sehingga akan sebagai pada kerja pendapatan riil masyarakat menurun, Investasi akan memberikan peranan beberapa mempercepat Pentingnya pendidikan dalam menciptakan modal manusia (human capital) dalam mendorong dan peralatan-peralatan produksi dengan meningkatkan tujuan untuk mengganti dan terutama selanjutnya menjadi motor penggerak untuk pertumbuhan. menambah barang-barang modal dalam perekonomian yang akan digunakan untuk memproduksi produktifitas yang Dari permasalahan tersebut, kemudian diimplementasikan barang dan jasa di masa depan. sehingga dapat ditentukan kebijakan- Apabila nilai investasi positif maka kebijakan yang PDRB masalah tenaga positif meningkatkan karena pertumbuhan untuk PDRB pendidikan, berkaitan dengan kerja, tingkat inflasi dan investasi. kerangka pemikiran dengan demikian akan berpengaruh Secara skema positif terhadap pertumbuhan ekonomi. dapat digambarkan sebagai berikut : Tenaga Kerja Inflasi Pertumbuhan Ekonomi Investasi Tingkat Pendidikan 1109 Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015 Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran OBJEK DAN METODE PENELITIAN sekunder adalah data yang telah Objek Penelitian Adapun dalam yang menjadi penelitian ini objek adalah Pertumbuhan Ekonomi, Tenaga Kerja, Tingkat Pendidikan, Inflasi dan Investasi Provinsi Jawa Barat yang terdiri dari 26 kabupaten dan kota. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, Sugiyono (2012:13) penelitian deskriptif yaitu, penelitian yang dilakukan nilai variabel variabel untuk mandiri, atau lebih mengetahui baik dikumpulkan oleh pihak lain. Peneliti dapat mencari data sekunder ini melalui sumber data sekunder. Data sekunder ini diperoleh dari buku-buku literature, jurnal-jurnal ekonomi dan bisnis, data laporan yang dikutip dari berbagai instansi seperti BPS, BI, dll Metode Penelitian Menurut runtun waktu (time series). Data satu (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Metode Analisis Metode digunakan analisis sebisa yang mungkin menghasilkan nilai parameter model yang baik. Metode analisis dalam penelitian ini akan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS). Model dasar dari persamaan estimasi OLS akan dikembangkan menjadimodel dinamis dan menaksir variabel dependen berdasarkan Regresi. Sehingga dalam penelitian ini Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder akan diketengahkan model OLS sebagai berikut: Y = F ( X1, X2, X3, X4 ) Pemilihan model log linier berikut model linier. Persaman estimasi OLS berdasarkan uji MWD dengan hasil yang digunakan adalah : regresi yang lebih baik dibandingkan Y = β0 + β1 LogTk + β2 LogTp + β3 Inf + β4 LogInv + e Dimana : Y 1110 = Pertumbuhan Ekonomi PENGARUH TENAGA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN, INFLASI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN 2004-2013 Jumri, Iis Surgawati, Ripan Nurdinsah LogTk = Tenaga Kerja LogTp = Tingkat Pendidikan Inf = Inflasi LogInv = Investasi e = Error term β0 = Konstanta β1,β2,β3,β4 = Koefisien Regresi Kemudian setelah diperoleh persamaan, dilakukan uji asumsi klasik dan uji t serta uji F. HASIL DAN PEMBAHASAN bentuk Hasil Penelitian sebagai berikut persamaan ekonometrika Dari hasil pengolahan data didapat persamaan regresi dalam : Log Y = -6,885856 + 1,276149 LogTk + 2,771502 LogTp + 0,001702 Inf + 0,171827 LogInv Prob t-statistik ( 0,0155 ) ( 0,0152 ) R-Squared ( 0.,996631 ) F Statistik ( 0,000002 ) ( 0,2628 ) ( 0,3055 ) Uji Signifikansi Parameter Individual pengaruh tiap variabel bebas terhadap ( Uji – t ) variabel Berdasarkan persamaan dependen menganalisisnya variabel Indipenden. 1,276149 adalah parameter untuk variabel Tenaga Kerja, 2,771502 berikut : 0,001702 untuk variabel Inflasi, variabel pertumbuhan ekonomi, maka penulis diatas, diketahui bahwa koefisien tiap untuk variabel Tingkat Pendidikan, yaitu dan melalui pengujian beberapa sebagai Uji-t dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel 0,171827 untuk variabel Investasi. independen Yang dalam dependen secara parsial. Berdasarkan besarnya hasil regresi, penulis dapat menarik dimaksud penelitian ini koefisien adalah terhadap variabel 1111 Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015 of signifikan terhadap variable terikat significance variabel investasi dan yaitu pertumbuhan ekonomi dilihat dari inflasi secara nilai propabilitas t-statitiknya lebih kecil signifikan terhadap variabel terikat dari 0,05. Nilai probabilitas dalam yaitu pertumbuhan ekonomi. Hal ini penelitian dapat diketahui dari nilai probabilitast- mengetahui statistiknya lebih besar dari 0,05. masing variabel independen terhadap Namun untuk variable tenaga kerja dan variabel dependen. kesimpulan tidak tingkat bahwa pada level berpengaruh pendidikan ini digunakan untuk signifikansi masing berbengaruh Tabel 4.1 Hasil Uji - t Pengaruh Tenaga Kerja, Tingkat Pendidikan, Investasi dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2004-2013 Variabel Prob(t-statistik) Signifikansi Tenaga Kerja 0,0155 signifikan Tingkat Pendidikan 0,0152 Signifikan Inflasi Investasi Sumber : Hasil Pengolahan Eviews7 Koefisien Determinasi (R2) Dari hasil regresi dapat dilihat bahwa nilai 2 R adalah sebesar 0,996631 hal ini berarti variabel tenaga kerja, tingkat pendidikan, investasi dan inflasi, dapat menjelaskan perubahan pada variabel Pertumbuhan Ekonomi sebesar 99,68 persen dan sisanya sebesar 0,32 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar model. hasil perhitungan diperoleh ๐น๐นโ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ adalah 369.8050 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik Uji Multikolinieritas 1112 Tidak Signifikan 0,3055 Tidak Signifikan dengan ๐น๐น๐ก๐ก๐ก๐ก๐ก๐ก๐ก๐ก๐ก๐ก pada taraf nyata 5% adalah 2,58. Berdasarkan Hasil perhitungan diatas, maka dapat dilihat bahwa ๐น๐นโ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ > ๐น๐น๐ก๐ก๐ก๐ก๐ก๐ก๐ก๐ก๐ก๐ก atau 369,8050 > 2,58 artinya variabel pendidikan, terhadap tenaga bahwa pengaruh kerja, investasi tingkat dan Pertumbuhan inflasi Ekonomi Periode 2004-2013 secara bersamasama adalah signifikan, atau dilihat Uji Signifikan Simultan (Uji F) Dari 0,2628 dari Prob (F Statistik) = 0,000002 yang nilainya lebih kecil dari 0,05. PENGARUH TENAGA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN, INFLASI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN 2004-2013 Jumri, Iis Surgawati, Ripan Nurdinsah dilihat ada tidaknya gejala autokorelasi. Hasil dengan nilai Autocorrelation (AC) tidak Breusch-Godfrey (BG). dengan nilai lebih dari 0,5. Berdasarkan analisis degree of freedom (df) sebesar 50 - 5 Correlogram of Residuals maka dapat = 45 dan menggunakan α = 5 persen disimpulkan bahwa model yang dipakai maka diperoleh nilai χ2 tabel sebesar tidak terdapat multikolinieritas dalam 61,65623 Dibandingkan dengan nilai model regresi. Multikolinieritas bisa Obs*Rsquared Breusch-Godfrey (BG) dilihat dengan nilai Autocorrelation Test (AC) tiap variabel yang lebih dari 0,5. 1,287537, maka nilai Obs*Rsquared Multikolinieritas bisa hasil regresi yaitu sebesar Breusch-Godfrey (BG) Test lebih kecil dibandingkan nilai χ2 tabel, sehingga Uji Autokorelasi Dalam penelitian ini digunakan uji Breusch-Godfrey (BG) Serial Corelation LM Test untuk mendeteksi dapat disimpulkan bahwa model regresi persamaan tersebut bebas dari gejala autokorelasi. Tabel 4.2 Hasil Uji Autokorelasi F-statistic Obs*R-squared 0.221672 1.287537 Prob. F(2,3) Prob. Chi-Square(2) 0.8132 0.5253 Sumber : Hasil Pengolahan Eviews7 Uji Heterokedastis Berdasarkan hasil residual kuadratnya terhadap fitted kuadrat maka diperoleh Obs*R squared 3,994938 yang nilainya lebih kecil dari nilai tabel ChiSquare (χ2) dengan α = 5 % dan df = 45 sebesar 61,65623 berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. Tabel 4.3 Hasil Uji Heteroskedasticity Test: White F-statistic Obs*R-squared Scaled explained SS 0.831577 3.994938 0.453856 Prob. F(4,5) Prob. Chi-Square(4) Prob. Chi-Square(4) 0.5585 0.4067 0.9778 Sumber : Hasil Pengolahan Eviews7 Untuk model variabel tenaga periode 2004-2013, pada α = 5% dan kerja, tingkat pendidikan, investasi dan nilai degree of freedom (df) sebesar 50 inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi – 5 = 45 diperoleh nilai χ2 tabel sebesar 1113 Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015 61,65623. Dibandingkan dengan nilai 3,994938, maka dapat disimpulkan Obs*R-squared bahwa hasil regresi tersebut terbebas White Heteroskedasticity nilai Test Obs*R-squared sebesar dari gejala heteroskedastisitas karena White uji Histrogram Residual. Digunakan Heteroskedasticity Test lebih kecil untuk mengetahui apakah bentuk dari dibandingkan dengan nilai χ2 tabel. probability distribution function (PDF) dari Uji Normalitas variabel random berbentuk distribusi normal atau tidak, bisa dilihat Uji normalitas bisa diuji dengan di tabel berikut : dua metode, yaitu uji Jarque-Bera dan 4 Series: Residuals Sample 2004 2013 Observations 10 3 2 Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis 2.35e-15 0.001418 0.015861 -0.013032 0.009894 0.222658 1.908862 Jarque-Bera Probability 0.578703 0.748749 1 0 -0.015 -0.010 -0.005 0.000 0.005 0.010 0.015 0.020 Gambar 4.1 Uji Histrogram Residual Dan Uji Jarque-Bera Sumber : Pengolahan Data Eviews7 Untuk mengetahui residualnya 61,65623 yang berdistribusi normal adalah dengan asumsi Normalitas. membandingkan Pembahasan nilai Jarque-Bera dengan ๐ฅ๐ฅ 2 tabel . Pada pengujian ini nilai jarque-bera sebesar 0,578703 lebih kecil dari nilai ๐ฅ๐ฅ 2 tabel sebesar 1114 berarti memenuhi Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Barat Tahun 2004-2013 Berdasarkan diketahui bahwa hasil Tenaga regresi Kerja PENGARUH TENAGA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN, INFLASI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN 2004-2013 Jumri, Iis Surgawati, Ripan Nurdinsah mempunyai hubungan yang Positif ini sejalan dengan Hipotesis yang dan signifikan terhadap Pertumbuhan dibuat oleh peneliti, kenaikan koefisien Ekonomi di Provinsi Jawa Barat. Hasil Tenaga Kerja sebanyak 1 persen akan Produktivitas bertambah meskipun menaikan rasio tingkat pertumbuhan jumlah tenaga kerja terus bertambah. ekonomi sebesar 1,276149 persen, Meskipun jumlah tenaga kerja terus hasil tersebut signifikan karena nilai meningkat, sebagian besar tenaga probabilitas (t-Statistic) nya adalah kerja 0,0155 kurang dari 0,05. keterampilan yang dapat dipergunakan Dengan signifikannya jumlah untuk mempunyai meningkatkan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi ekonomi tenaga kerja. Jawa Barat disebabkan keahlian serta pertumbuhan optimalnya Produktivitas terserapnya tenaga kerja, ini terlihat dan potensi tenaga kerja dari jumlah tenaga kerja dari 10 tahun menunjukan kemampuan tenaga kerja penelitian dalam menghasilkan barang dan jasa. terus Pertumbuhan meningkat. tenaga berpengaruh secara kerja signifikan Sumber-sumber ekonomi yang digerakkan secara efektif memerlukan terhadap pertumbuhan ekonomi, atau keterampilan dengan mempunyai tingkat hasil guna yang kata lain, pertumbuhan teknis sehingga oleh tinggi. Artinya, hasil yang diperoleh Hal seimbang dengan input yang diolah. tersebut disebabkan, tenaga kerja Secara positif kenaikan produktivitas meningkat tenaga ekonomi dipengaruhi pertumbuhan tenaga dengan peningkatannya kerja. cepat, tersebut namun dibarengi kerja peningkatan menunjukkan efisiensi dalam dengan pertumbuhan ekonomi yang penggunaan tenaga kerja. Kenaikan meningkat. Hal ini sesuai dengan teori produktivitas Lewis (1959) yang mengemukakan satunya akan berdampak terhadap bahwa kelebihan pekerja merupakan peningkatan kesempatan dan bukan merupakan domestik suatu masalah, kelebihan pekerja satu Produktivitas sektor andil berarti jika input dalam jumlah yang terhadap pertumbuhan output dan sama menghasilkan produksi dalam penyediaan pekerja di sektor lain. jumlah lebih banyak. akan memberikan tenaga output regional kerja yaitu bruto mengalami salah produk (PDRB). kenaikan 1115 Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015 Pertambahan penduduk akan mengakibatkan pertambahan Provinsi Jawa Barat Tahun 20042013 angkatan kerja yang baru sehingga pemerintah perlu Berdasarkan hasil regresi menciptakan diketahui bahwa tingkat pendidikan kesempatan kerja. Seperti diketahui mempunyai hubungan yang positif dan bahwa output dari setiap aktivitas signifikan ekonomi tergantung pada sumber daya Ekonomi di Provinsi Jawa Barat. Hasil manusia yang melaksanakan aktivitas ini sejalan dengan Hipotesis yang tersebut, maka sumber daya manusia dibuat oleh peneliti, kenaikan koefisien merupakan sumber daya utama dalam tingkat pendidikan sebanyak 1 persen pembangunan. Tenaga kerja adalah akan salah satu faktor produksi dalam pertumbuhan perekonomian, disisi lain tenaga kerja 2,771502 juga merupakan bagian dari penduduk signifikan karena nilai probabilitas (t- yang memproduksi barang dan jasa. Statistic) nya adalah 0,0152 Dari tahun 2004-2013 jumlah tenaga dari 0,05. kerja semakin bertambah. Hal ini terhadap menaikan Pertumbuhan rasio tingkat ekonomi persen, Pendidikan sebesar hasil tersebut kurang merupakan satu menjelaskan bahwa selama kurun investasi yang sangat berguna bagi waktu 10 tahun tenaga kerja terserap, pertumbuhan itu dapat di lihat dengan tumbuh atau suburnya investasi di Jawa Barat pendidikan dengan memperoleh pendapatan yang lebih bermunculannya kawasan individu ekonomi. Masyarakat yang memperoleh tinggi cenderung industri baru yang otomatis banyak tinggi menyerap tenaga kerja yang menjadi individu yang tidak memiliki pendidikan buruh pabrik dan dengan tingginya tinggi. pertumbuhan usaha kecil menengah individu (UKM) yang bergerak di industri kreatif tinggi banyak di tempatkan pada sektor dan banyak formal yang cenderung memiliki upah menyediakan lapangan kerja baru dan yang lebih layak jika dibandingkan mampu dengan pekerja di sektor non-formal. home industri mengurangi tingkat pengangguran. jika dibandingkan Hal yang Peningkatan tersebut memiliki dalam dengan dikarenakan pendidikan pendidikan memberikan beberapa manfaat dalam Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi 1116 mempercepat pertumbuhan ekonomi yaitu manajemen perusahaan- PENGARUH TENAGA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN, INFLASI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN 2004-2013 Jumri, Iis Surgawati, Ripan Nurdinsah signifikan terhadap Pertumbuhan perusahaan modern yang dikembangkan semakin efisien, Ekonomi di Indonesia. Hasil ini sejalan penggunaan teknologi modern dalam dengan Hipotesis yang dibuat oleh kegiatan ekonomi dapat lebih cepat peneliti , kenaikan koefisien tingkat berkembang. inflasi Salah mempertinggi satu cara kemampuan untuk sumber sebanyak 1 persen akan menaikan rasio tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia sebesar daya manusia (tenaga kerja) untuk 0,001702 persen, hasil tersebut tidak meningkatkan produksi adalah dengan signifikan karena nilai probabilitas (t- mempertinggi taraf pendidikan tenaga Statistic) nya 0,2628 lebih besar dari kerjanya, dimana usaha ini diharapkan 0,05. melahirkan kondisi dimana pendidikan Hal ini menunjukan bahwa yang lebih tinggi dapat memperluas pemerintah Jawa Barat dan Bank pengetahuan Indonesia dan mempertinggi mampu mengendalikan rasionalitas pemikiran sehingga bisa inflasi dengan baik dengan kebijakan- mengambil langkah yang bijaksana kebijakan dalam kebijakan mengambil keputusan dan Bank mengoptimalkan teknik sektor perusahaan- seperti fiskal bertindak serta mampu mempelajari menjalankan Indonesia pajak, dengan pendapatan dari mengefektipkan perusahaan modern, hal ini sesuai pengeluaran pemerintah dan tepat dengan teori Umar Tirtarahardja dan sasaran, begitu pula dengan kebijakan La Sulo (1994:37) pendidikan sebagai non penyiapan diartikan produksi dengan peningkatan jumlah sebagai kegiatan membimbing peserta barang di pasar seperti ketika terjadi didik sehingga memiliki bekal dasar inflasi pada saat bulan ramadhan dan untuk bekerja. hari raya idul fitri pemerintah cepat tenaga kerja fiskal dengan peningkatan tanggap dengan mengadakan oprasi Pengaruh Inflasi Terhadap Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Barat Tahun 2004-2013 pasar mengetahui suatu Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa Inflasi mempunyai hubungan yang positif dan tidak supaya dapat penyebab barang pokok langsung kelangkaan dan cepat mengatasinya meskipun dengan cara mengimpornya supaya inflasi stabil dan harga tidak melambung tinggi di 1117 Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015 pasar, kebijakan keluarkan upah yang pemerintah di dengan Pengaruh Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Barat Tahun 2004-2013 menaikan upah riil, menaikan upah Berdasarkan minimun regional kawasan industri seperti bekasi, bogor, karawang dan purwakarta membuat gaji poko karyawan paling tinggi berdampak positif terhadap pendapatan buruh diketahui Pengaruh inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi memang belum signifikan, perlunya kebijakan yang serius dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk mengendalikan inflasi supaya inflasi inflasi tidak terkendali akan menimbulkan efek buruk terhadap pertumbuhan ekonomi, apalagi tahun krisis ekonomi berpengaruh global kuat cukup terhadap perekonomian indonesia. Di dalam teori, Prospek pembangunan ekonomi jangka panjang akan menjadi semakin memburuk sekiranya inflasi tidak dapat dikendalikan. Inflasi yang bertambah serius tersebut cenderung mengurangi produktif, investasi mengurangi ekspor yang dan menaikkan impor. Kecenderungan ini akan Investasi mempunyai hubungan yang positif dan tidak signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Barat. akan meperlambat pertumbuhan ekonomi. (Sadono Sukirno, 2008: 15) menaikan rasio tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia sebesar 0,171827 persen, hasil tersebut tidak signifikan karena nilai probabilitas (t-Statistic) nya 0,3055 lebih besar dari 0,05. Koefisien yang bertanda positif tetap terjaga normal karena bilamana untuk bahwa regresi kenaikan investasi sebanyak 1 persen pabrik. ini hasil tetapi tidak signifikan bermakna bahwa pengaruh investasi pertumbuhan terhadap ekonomi bergerak searah tapi tidak cukup berpengaruh tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi, peningkatan daya saing penanaman modal di daerah memerlukan daya kreativitas dan inovasi terkait dengan pelayanan terhadap disamping infrastuktur investor, fisik yang memadai juga diperlukan difusi inovasi terkait dengan informasi yang sangat urgent bagi investor, seperti sistem informasi pertanahan dan sumber daya alam, isu aktual terkait dengan daya saing investasi adalah masalah kompetensi ketenagakerjaan yang 1118 PENGARUH TENAGA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN, INFLASI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN 2004-2013 Jumri, Iis Surgawati, Ripan Nurdinsah bisa mendukung investor, hasil kenaikan pertumbuhan penelitian ini sesuai dengan penelitian karena yang dilakukan oleh Nisa Aulia (2002) mengindikasikan Iklim investasi yang baik membutuhkan stabilitas ekonomi makro memadai sebelum yang kebijakan ekonomi mikro. Tingkat inflasi yang rendah, defisit anggaran yang dapat dipertahankan dan nilai tukar yang stabil merupakan kuncinya. ekonomi kenaikan kenaikan investasi telah penanaman terjadinya modal atau pembentukan modal. Pengaruh Tenaga Kerja, Tingkat Pendidikan, Inflasi dan Investasi Secara bersama-sama terhadap Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat tahun 2004-2013 akan Berdasarkan hasil regresi dapat akan dilihat bahwa nilai R2 adalah sebesar masuk. Tingkat inflasi yang tinggi juga 0,996631 hal ini berarti variabel tenaga akan mempengaruhi dan menghambat kerja, tingkat pendidikan, investasi dan aliran masuk dana investasi. Hal yang inflasi, dapat menjelaskan perubahan tidak perlu pada variabel Pertumbuhan Ekonomi melakukan sebesar 99,68 persen dan sisanya investasi adalah adanya kestabilan sebesar 0,32 persen dijelaskan oleh ekonomi dan politik di negara yang variabel lain diluar model. dituju. kondisi bahwa pengaruh variabel tenaga kerja, maka tingkat pendidikan, investasi dan inflasi Karena ketidakstabilan membatasi investasi yang kalah penting diperhatikan ketika Semakin ekonominya yang stabil dan politiknya Artinya semakin rendah resiko dalam kegiatan terhadap investasinya sehingga semakin tinggi Periode 2004-2013 secara bersama- modal sama adalah signifikan. yang akan ditanamkan di Pertumbuhan Ekonomi Sejalan dengan teori ekonomi negara tersebut. sejalan bahwa jika suatu Negara pertumbuhan dengan teori pertumbuhan Harrod- ekonominya meningkat positif yang Domar dicerminkan Hasil penelitian (Tadaro 2006:129) yang menyatakan bahwa menumbuhkan diperlukan sebagai Kenaikan ini untuk perekonomian investasi-investasi baru tambahan stok modal. investasi akan memicu ekonomi dari makro peningkatan beberapa faktor seperti misalnya investasi akan meningkatkan kapasitas produksi yang pada akhirnya pembukaan berujung lapangan kerja pada baru, 1119 Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015 meningkatkan taraf kemakmuran mendorong terjadinya pertumbuhan tahap ekonomi. Hal ini karena inflasi mampu selanjutnya meningkatkan pendapatan memberi semangat pada pengusaha, nasional sehingga akan untuk lebih meningkatkan produksinya. masyarakat, yang pada mendorong Dengan Pengusaha bersemangat memperluas membaiknya kondisi perekonomian produksinya, karena dengan kenaikan suatu negara yang dicerminkan pada harga yang terjadi para pengusaha angka mendapat lebih banyak keuntungan. pertumbuhan akan ekonomi. pertumbuhan ekonomi juga mendorong berinvestasi investor untuk dalam negeri, sehingga pembangunan ekonomi terutama infrastruktur guna mendukung perekonomian akan KESIMPULAN 1. Variabel tenaga berpengaruh kerja positif dan berjalan dengan baik. Bertambahnya signifikan terhadap jumlah pertumbuhan ekonomi, tenaga meningkatkan kerja maka produktivitas akan tenaga variabel tingkat pendidikan kerja sebagai akibat dari perubahan berpengaruh kuantitas dan kualitas tenaga kerja signifikan terhadap itu sendiri sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan variabel inflasi berpengaruh atau ekonomi. Masyarakat yang memperoleh individu pendidikan tinggi cenderung positif dan positif tidak terhadap dan signifikan pertumbuhan memperoleh pendapatan yang lebih ekonomi, variabel investasi tinggi berpengaruh positif dan tidak jika dibandingkan dengan individu yang tidak memiliki pendidikan signifikan tinggi karena akan mendapatkan upah pertumbuhan ekonomi Provinsi tinggi Jawa Barat tahun 2004-2013. dalam peningkatan pekerjaannya, dalam terhadap pendidikan 2. Variabel tenaga kerja, ingkat memberikan beberapa manfaat dalam pendidikan, inflasi dan investasi mempercepat pertumbuhan ekonomi. secara Pada prinsipnya tidak semua inflasi berpengaruh berdampak terhadap negatif pada bersama-sama signifikan pertumbuhan perekonomian. Terutama jika terjadi ekonomi Provinsi Jawa Barat inflasi ringan. Inflasi ringan justru dapat tahun 2004-2013. 1120 PENGARUH TENAGA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN, INFLASI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN 2004-2013 Jumri, Iis Surgawati, Ripan Nurdinsah DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Lincolin,(1995), “Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah”, Yogyakarta:BPFE Boediono. (1994), “Ekonomi Moneter. Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.2”, Yogyakarta:BPFE Dumairi,(1999),”Prekonomian Indonesia”,Jak arta:Erlangga Fei. J.H and G. Ranis. (1961),” T Theory of Economic Development. American Economic Review”, 55,1961, Ghozali,Imam.(2005). “Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS”.Universitas Diponogoro. Semarang. Iskandar,Putong. (2002), “ Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro”, Jakarta:Ghalia Indonesia Jhingan,M.L,(1993),”Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan”, Jakarta:Raja Grafindo Perkasa Keeble,Lewis. (1959),”Principles and Practice of Town and Country Planning 2and.ed”, United Kingdom:The Estate Gazette Kusumosuwidho,Sisdjiatmo. (1981), “Angkatan Kerja Dalam Dasar-Dasar Demografi”. Jakarta:LDFEUI Mankiw, N. Gregory. (2003). “Teori Makro Ekonomi”. Jakarta :PT. Gramedia Pustaka Utama Maulana,Redi. (2013) “Pengaruh Tingkat Pendidikan,Investasi dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat periode 20072011” Nanga,Muana,(2005),”Makroekonom i:Teori, Masalah dan Kebijakan, Edisi Kedua, Jakarta:PT. Raja Grafika Persada. Payaman J,Simanjuntak,(1998),”P engantar Ekonomi Sumber Daya Manusia”, Penerbit FEUI, Jakarta Samuelson, Paul A dan Nordhus William D. (1997), “ Makro Ekonomi”, Jakarta:Erlangga Sugiyono. (2012). “Statistika untuk Penelitian”. Bandung: Alfabeta Bandung. Sugiyono. (2009). “Metode penelitian kuantitatif,dan kualitatif” R&D.Bandung:Alfabeta. Sukirno,Sadono,(1981),”Pengantar Ekonomi Makro”,Medan:Bina Grafika Sukirno, Sadono, (2000), “Ekonomi Pembangunan: Problematika dan pendekatan”, Penerbit Salemba Empay Edisi Pertama, 2000. Sukirno,Sadono,(1995),”Pengantar Teori Ekonomi, Edisi Kedua”, Jakarta,Penerbit:PT. Karya Grafindo Persada. Tadaro,M.P,(2000),”Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga”, Jakarta:Erlangga Tambunan,Tulus,(2001),”Perekonom ian Indonesia : Teori dan Temuan Empirik, Jakarta: Ghalia Indonesia 1121 Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015 Tandelilin,Eduardus,(2001),”Analisis Investasi dan Managemen Portofolio, Edisi Pertama”, Yogyakarta:BPFE Widarjono,Agus.(2007). “Ekonometrika : Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis”, Edisi Kedua, Ekonisia Fakultas Ekonomi UII, Yogyakarta Website : Badan Pusat Statistik, 2015.www.bps.go.id Bank Indonesia,2015. www.bi.go.id 1122