INFORMASI SINGKAT BENIH No.47 Desember 2005 Dysorylum psrusiticum (O sbeck) I Taksonomi dan tatanama mencapai Famili: Meliaceae dan pangkal Kosterm. m. Anak davn oblongus, ujung meruncing tumpul. Sinonim : D. caulostachyumMiq., D. ramiflorumMiq., Karangan bunga malai, kauliflori. Bunga putih D. s ericeum (Blume) Adelb. kekuningan, ketika mekarmengeluarkan bau harum yang khas. Panjang bunga 2 cm. Mahkota bunga terdiri atas 46 helaian. Kepala sari berjumlah 8-12 yang menempel Nama daerah: kulut (Sumatera), kraminan, langsep alas, langsep re, lolohan, cempagan, welahan, were (Jawa), maranginan, kokosan leuweng, mangir, tanglar (Sunda), kapotren (Madura), keloh nasa (Timor), kikiri (Halmahera Utara), majegau (Bali), garupurut (Lombok). pada tangkai-tangkai sari yang saling berlekatan satu sama lain membentuk lingkaran yang mengelilingi putik. Bunga diserbuki oleh serangga. % 9 ,. Penyebaran dan habi{at Di Indonesia spesies D. parasiticun tersebar di wilayah Sumatera, Kalimahtan, Jawa, Sulawesi, Kep. SundaKecil (Bali dan Nusa Tenggara), dan Maluku. BPTH Bali dan Nusa Tenggara telah menunjuk calon sumber benihnya di .- i\ i. , .,n'f ,, .l"l ,* -rl-;;j-r' Kabupaten Karangasem Propinsi Bali. Spesies Dysoxylum tumbuh tersebar dan jarang yang tumbuh berkelompok. Dapat tumbuh di berbagai tipe hutan, baik primer maupun sekunder. Banyak ditemukan di habitat yang berdrainase baik di daerah lembab pada tanah lempung sampai berpasir dan dapat fumbuh diberbagai ketinggian hingga 2000-2900 m. Spesies D. parasiticum di Pulau Jawa dapat ditemukan hingga pada ketinggian kurang dari 1 I 00 m. Kegunaan 'l, Kay'unya tennasuk kelas awet III dan kelas kuat II, BJ 0,65-0,85. Penggunaan kayunya bervariasi. Di Minahasa dan Banyuwangi digunakan untuk pembangunan rumah. Selain itu di Banyurvangi juga digunakan l. Pohon : 2. Daunt 3. Karangan bunga: 4. Penampang melintang bunga: 5. Buah (Sunber- Plant Resotu'ces o/ South East Asia 5 (3) Timher Trees ; Lesser knovn tiniter Prosea Bogor. untuk pembangunan jembatan sementara. Di Kediri ka1'u gubalnya digunakan sebagai batang korek api. Sedangkan di Bali kalunya digunakan sebagai tiang sangga dan upacara keagamaan umat Hindu. Selain iru di Bali, bunganva dapat juga digunakan sebagai pericngkapan perse mbal.ryangan bagi umat Hindu. Deskripsi buah dan benih Buah : buni, bulat telur, kulit agak kasar benvama coklat pucat, semakin tua menjadi semakin gclap. Mcrekah menjadi 3-5 lokul ketika n'rasak 'l-erdapat l-5 bi.lr bernas dalam satu buah, karena tidak setiap b1i dalanr lok-ul berkembang menjadi biji bemas. f,rkuran buah dalam saru karangan bervariasi, panjang I,5 2,5 cm dan lcbar 1-2,5 Deskripsi botani Pohon selalu hrjau. Tinggi mencapai 40 m dan diameter 150 cm. Kayu putih kotor, kulit batang coklat pucat kelabu, retak dan mudah dikelupas. Kulit batang bagian cm. Benih : bulat telur pipih, coklat kehitaman. Sebagian tertutup aril merah bata. Berat 1000 butir benih segar J. 468,5 gram. Jumlah biji kering * 4400 butir tiap dalam harum dan mengandung asam dysoxylum. Tipe daun majemuk ganjil, letak tangkai daun membennrk kilogramnya. Ukuran benih bervariasi, panjang 0,5-1,2 spiral. Panjang daun majemuk dapat cm dan lebar0,3-0,9 cm. Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan Pembungaan dan pembuahan Berdasarkan literahr di Jawa Barat masa berbunga spesies,};soryluz umumnya pada Januari-Mei dan buah dijumpai pada April-Desember. Di Bali tunas bunga D. p4rasiticam mulai muncul pada bulan April. Buah mulai dijumpai pada bulan Juli, September mulai dijumpai buah masak. Panen raya terj adi pada bulan Oktober. Dan biji dapat diambil. Untuk membersihkan biji dari aril yang menempel, kemudian biji direndam dalam ai;.dinginlffi selama * 24 jam. Berdasarkan literatur, bUi-brji yi"g[-) . ditabur tanpa aril umunnya lebih cepat berkecambah dibandingkan dengan yang ditabur dengan aril. Penyimpanan dan yiabilitas Benih bersifat rekalsitran sehingga tidak dapat disimpan lama. Biasanya setelah dibersihkan, benih langsung ditabur. Penaburan dan perkecambahan Benih ditabur dengan media berupa pasir yang telah disterilkan. Penyiraman dilakukan setiap hari. Benih akan berkecambah kurang lebih setelah 2 minggu. Hasil uji dengan media kertas, prosentase benih untuk berkecambah i 88,5 %. Perkecambahan bertipe hipogeal, dengan sepasang daun majemuk pertama terletak berhadapan (opposite). Kadang-kadang dijumpai 2 semai fumbuh dari 1 benih. ! Hama dan penyakit Hama yang sering mengganggu pada semai adalah ulat. Sedangkan penyakit yang sering menyerang adalah penyakit busuk akar. Daftar Pustaka K. Heyne, 1987 . Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid II,Cetakan ke-1. Hal t123-1124, diteq'emahkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Dep. Kehutanan. Jakarta. K. Heyne, 7987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid IV, Cetakan ke-1. FIal 1925, diterjemahkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Dep. Kehutanan. Jakarta. Sosef, \{.S.M; Hong, C.T. & Prarvirohatmodjo, S. Plant Resources of South East Asia Lesser - known limbers. 1998 5 (3) Timber Trees . Prosea Bogor Indonesia. DISIAPKAN OLEH BALAI PERBENIHAN r. r t l)tlkl TANAMAN HUTAN BALI DAN NUSA TENGGARA Penulis : Aryani Nurcahya Praharasari Panen buah Buah masak ditandai dcnsan n.rerckahnya kulit buah. Pemanenan buah dilakukan sebelum buah m;rekah dengan uara memotong tanCan burh yarrg mel:k, I pada batang. Kadar air be nih segar + 54 %. Penanganan dan pemrosesan buah dan trenih Setelah diunduh buah dikeringkan dengan cara dianginanginkan, karena jika dijemur benih akan mati. Kurang lebih 3 hari buah telah kering dan merekah. BPTH Bali dan Nusa Tenggara Jl. By Pass Ng*uh Rai Km. 23,5 Tuban Kotak Pos No. l041/DPR AP, Denpasar 80361 Telepon: (0361)751815 Faksimili : (0361)750195 Direllorat Perbenihan Tanaman Hutan 94