PERANAN HUMAS SETDA KABUPATEN SUKOHARJO DALAM

advertisement
PERANAN HUMAS SETDA KABUPATEN SUKOHARJO DALAM MEMBINA
HUBUNGAN ANTARA PEMKAB DENGAN MEDIA
(STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF MENGENAI PERAN HUMAS KABUPATEN SUKOHARJO DALAM
MEMBINA HUBUNGAN ANTARA SKPD DENGAN MEDIA GUNA MENDAPATKAN CITRA POSITIF)
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh :
Poppy Nueke Sulistyani
L 100090017
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
Peranan Humas dalam Membina Hubungan antara Pemkab dengan Media
(Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Peran Humas Setda Kabupaten Sukoharjo dalam
Membina Hubungan antara SKPD dengan Media Guna Mendapatkan Citra Positif tahun
2013-2014),
Poppy Nueke Sulistyani, L100090017, Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas
Komunikasi dan Informatika, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015.
ABSTRAK
Humas sendiri merupakan instansi vital yang dimiliki Setda Kabupaten Sukoharjo.
Dimana semua pelayanan publikasi program dan perkembangan dari Pemerintah Kabupaten
Sukoharjo menjadi tangungg jawab dari humas.Sesuai dengan peranannya humas juga
menjadi wakil dari SKPD yang secara langsung berhubungan dengan media massa, sehingga
terbentuklah hubungan timbal balik antara keduanya. Sesuai tupoksinya sebagai “jembatan
komunikasi” antara SKPD dengan media massa humas dituntut dalam mengambil solusi
aktif dalam menjalankan peranannya salah satunya melalui kegiatan media relations.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Humas Setda Kabupaten Sukoharjo
dalam membina hubungan baik antara SKPD dengan media massa yang sebelumnya sempat
merenggang karena adanya isu “wartawan bodrek”. Penelitian ini merupakan penelitian
deksriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara terstruktur
dan observasi nonpartisipan. Sumber data menggunakan purposive sampling dengan tiga
orang pejabat Humas Kabupaten Sukoharjo yaitu Kabag Humas, Kasubag Pemberitaan
Media Massa dan Santel, eks Kasubag Pemberitaan Media Massa dan Santel. Teknik analisis
data menggunakan teknik interaktif dengan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan
kesimpulan. Teknik validitas data yakni menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Humas Setda Kabupaten Sukoharjo telah
melaksanakan perannya sebagai jembatan komunikasi bagi SKPD dengan media massa
sesuai dengan tupoksi Humas sebagai instansi pemerintahan. Suksesnya Humas Setda
Kabupaten Sukoharjo dalam menjalankan peranannya di tandai dengan harmonisnya
hubungan anatara SKPD dengan media massa sehingga citra yang di dapatkan di masyarakat
cenderung positif.
Kata Kunci : Peran Humas,Media dalam perspektif PR,Sarana pembentukan Citra.
A. Pendahuluan
Perkembangan
masyarakat
(humas)
hubungan
peka dan kreatif terhadap pengelolaan
Indonesia
informasi
di
kepada
masyarakat.
cukup menggembirakan. Hal ini dapat
Informasi atau pesan yang disampaikan
dilihat
banyak
suatu instansi semata-mata tidak hanya
yang
bersifat monotone atau hanya itu-itu
menempatkan bidang humas dalam
saja melaikan suatu pesan yang lebih
struktur
berfariasi
dengan
lembaga
semakin
atau
perusahaan
organisasinya. Ini
berarti,
dan
tinggi
akan
unsur
keberadaan humas semakin diakui atau
mendidik (pendidikan), serta lebih
mendapat tempat dalam suatu lembaga
mendorong pola pikir masyarakat ke
atau
arah positif.
perusahaan.
keberadaan
organisasi
humas
atau
Pentingnya
dalam
perusahaan
sebuah
terus
Dalam hal ini citra sendiri
menjadi
suatu
hal
harus
seorang
public
meningkat pemahamannya, keberadaan
diperhatikan
humas disini ialah berfungsi sebagai
relations atau humas, karena citra
mediator
adalah hasil dari apa yang dilihat, di
yang
kepentingan
menjembatani
organisasi
atau
baca,
di
oleh
yang
dengarkan
serta
dapat
perusahaan dengan masyarakat atau
dirasakan oleh masyarakat atas segala
publiknya.
informasi yang berhubungan tentang
Terlebih
dengan
suatu perusahaan, organisasi maupun
berkembanganya teknologi informasi
instansi pemerintah. (Frida, 2002 : 23).
dan komunikasi yang sangat pesat
Peran dari humas sangatlah penting
dalam hal penyampaian pesan atau
dalam kasus ini, disamping fungsi
memenuhi kebutuhan akan sebuah
humas sebagai jembatan komunikasi
informasi berdampak pada kritisnya
antara
instansi
pola pikir masyarakat pada umumnya.
humas
juga
Sadar akan kondisi ini sebuah institusi
menjalankan peranannya sebagai pihak
atau organisasi dituntut untuk lebih
yang “memadamkan” permasalahan
dengan
dituntut
publiknya
untuk
dan membina hubungan baik dengan
pada
stakeholder
internal
maupun
eksternal.
Tentunya masalah ini dapat
merenggangkan
hubungan
antara
SKPD dengan wartawan yang bertugas
Humas
Setda
Kabupaten
di
Kabupaten
Sukoharjo.
Mereka
Sukoharjo merupakan sebuah instansi
mengeluhkan adanya wartawan bodrek
pemerintahan
membuat
yang
menyebarluaskan
bertugas
mereka
menjadi
dan
terhambat, banyak dari narasumber
perkembangan Kabupaten Sukoharjo.
baik dari SKPD maupun dinas terkait
Secara langsung dalam hal ini humas
lainnya enggan diwawancarai karena
memiliki hubungan dengan media
insiden
wartawan
massa mengingat tanpa media massa
selain
itu
humas
komunikasi
tidak
tugasnya.
informasi
tugas
dapat
menjalannya
Salah satu cara dengan
Humas
bodrek
sering
antara
terputusnya
SKPD
Kabupaten
tersebut
dengan
Sukoharjo.
Di
membina hubungan baik dengan media
sinilah tugas dari Humas Pemkab
massa
Sukoharjo, yaitu sebagai penghubung
ialah
komunikasi
dengan
yang
membangun
efektif
antara
atau “menjembatani” antara SKPD
keduanya. Membangun hubungan yang
atau
baik antara humas dengan media massa
Kabupaten Sukoharjo dan serta dinas-
tidaklah mudah mengingat tupoksi
dinas
masing-masing
wartawan yang bertugas di Kabupaten
dan
dengan
latar
belakang tugas yang berbeda.Melalui
kegiatan
media
Kabupaten
relations
Sukoharjo
Satuan
Kerja
yang
terkait
Pemerintah
dengan
para
Sukoharjo.
Humas
membina
B. Rumusan Masalah
hubungan baik dengan media massa
Berdasarkan
terlebih padabulan Agustus tahun 2013
dapat
lalu
Pemerintah
sebagai berikut: Bagaimana Peranan
Kabupaten Sukoharjo dan para insan
Humas Kabupaten Sukoharjo dalam
media (wartawan) sempat didera kabar
membina
tidak sedap mengenai adanya oknum
dengan Media?
yang
keduannya,
mengaku
baik
sebagai
wartawan
meminta imbalan uang senilai 10 juta
rupiah
kepada
Kepala
latar
dirumuskan
hubungan
belakang
diatas
permasalahan
antara
SKPD
C. Tinjauan Pustaka
Banyak cara atau kegiatan yang
Bulog
dilakukan Humas dalam melaksanakan
Kabupaten Sukoharjo (Suara Merdeka,
peranannya, dalam hal ini humas
23 Agustus 2013).
dituntut
untuk
melakukan
fungsi
publikasi
secara
Public
maksimal.Peranan
Relations
dalam
suatu
tugas pokok maupun dari sisi fungsi
dari keduanya. Ruslan
berpendapat
perusahaan akan sangat terlihat jika
dalam bukunya Menejemen PR dan
suatu organisasi terlihat aktif dalam
Komunikasi menyatan bahwa pers
menjalin
dengan
secara umum berfungsi memberikan
stakeholdernya.Secara langsung dalam
informasi dan penyebaran pengetahuan
hal ini, Humas Setda Kabupaten
unsur mendidik dan hiburan bagi
Sukoharjo
langsung
masyarakat. Seperti yang sudah di
dengan media massa terutama dengan
jelaskan di atas. Hal tersebut tentunya
wartawan
antara
bertolak belakang dengan fungsi public
keduanya saling membutuhkan dalam
relations yang justru konten pesan
hal
bersifat
hubungan
baik
berhadapan
mengingat
mendapatkan
penyebarluasan
di
informasi
informasi
dan
tentu
positif,
mengingkatkan
persebaran pesan dengan pengenalan,
diperlukan adanya hubungan yang
fungsi
efektif antara keduanya.
opini dan citra positif dari suatu
Demi mendapatkan citra positif
di masyarakat Humas Setda Kabupaten
pendekatan
berlandaskan
serta
mencipatan
instansi kepada masyrakat (Ruslan,
2008: 159).
Sukoharjo lebih memilih hubungan
atau
mendidik
Dalam hal ini Humas Setda
Kabupaten
Sukoharjo
memilih
pertemanan dari pada hubungan yang
melaksanakan berbagai kegiatan yang
berlandaskan uang karena lambat laun
berhubungan
akan menjadi bumerang bagi humas itu
wartawan
di
sendiri. Salah satu cara Humas Setda
Kabupaten
Sukoharjo
Kabupaten
dalam
kegiatan
media
membangun hubungan baik dengan
Soemirat
dan
wartawan ialah melalui kegiatan media
berbagai
kegiatan
relations, kegiatan ini merangkum
Konferensi pers, Press Tour, Press
semua
seperti
Release, Special Event, Press Lunch.
komunikator, mediator, problem solver
Dengan berbagai kegiatan tersebut
seperti yang diungkapkan (Luqman,
humas dapat menjalankan tugasnya
2013 : 4).
yaitu
Sukoharjo
peranan
humas
Terjadinya perbedaan antara
dua instansi tersebut
baik dari sisi
atau
dalamnya.
Humas
menerapkan
relations
Ardianto
pencapaian
maksimal.
melibatkan
milik
(2004)
tersebut
publikasi
,
yaitu
secara
Upaya
membina
hubungan
pers, maka humas akan melakukan
berbagai kegiatan yang bersentuhan
semua
media
massa
(Effendy, 1992:159).
4. Special Event
dengan pers antara lain: (Soemirat dan
Yaitu
Ardianto, 2004: 128-129).
sebagai suatu kegiatan PR
Bertemu pers atau jumpa pers
diberikan
secara
simultan/ berbarengan oleh
seseorang pejabat pemerintah
atau
swasta
sekelompok
bahkan
kepada
wartawan,
bias
ratusan
wartawan sekaligus dengan
syarat berita tersebut bersifat
penting.
Yaitu diselenggarakan oleh
perusahaan
atau
lembaga untuk mengunjungi
daerah
tertentu
dan
dalam
hal
wartawan
diajak
ini
menikmati
pers
objek
wisata yang menarik.
dalam
suatu
mampu
kesempatan,
meningkatkan
pengetahuan dan memenuhi
selera publik.
5. Press Lunch
Yaitu
pejabat
PR
mengadakan jamuan makan
siang bagi para wakil media
massa/wartawan,
sehingga
Atau siaran pers sebagai
publisitas yaitu media yang
digunakan
pers bias bertemu dengan top
manajemen perusahaan.
Dari
dalam
kegiatan kehumasan karena
dapat menyebarkan, release
sendiri bukan hanya untuk
media cetak tetapi untuk
sekian
banyak
kegiatan yang dilaksanakan humas
untuk media massa tentunya ada
hasil akhir yang ingin dicapai
Humas
Sukoharjo,
3. Press Release
banyak
banyak orang untuk ikut serta
pada kesempatan ini pihak
2. Prees tour
suatu
khusus
yang penting dan memuaskan
1. Konferensi pers,
yaitu
peristiwa
Setda
yaitu
Kabupaten
citra.
Pada
konsepnya citra sendiri terbagi
menjadi empatFrank Jefkins, dalam
bukunya Public Relations (1984)
dan buku lainnya Essential of
Public
Relations
(1998)
mengemukakan jenis-jenis citra,
antara lain:
1. The mirror image (cerminan
citra), yaitu bagaimana dugaan
(citra)
manajemen
terhadap
datang
dari
hasil
buah
pikir
publik eksternal dalam melihat
individu, maka untuk mendapatkan
perusahaannya.
citra
2. The current image (citra masih
hangat),
citra
harus
melakukan
kegiatan yang inovatif agar citra
yang
tersebut terus berkembang hingga
terdapat pada publik eksternal,
instansi tersebut mendapatkan citra
yang berdasarkan pengalaman
yang diinginkan.
atau
yaitu
humas
menyangkut
informasi
dan
miskinnya
D. Signifikansi Akademis
pemahaman
Penelitian
tentang
peran
pernah
dilakukan
oleh
publik eksternal. Citra ini bisa
Humas
saja
EstriUtami
yang
berjudulHumasdan
Citra
bertentangan
dengan
mirror image.
3. The wish image (citra yang
Perusahaan
(Studi
Deskriptif
diinginkan), yaitu manajemen
Kualitatif tentang Peran Humas
menginginkan
pencapaian
PT.PLN (Persero) APJ Surakarta
prestasi
Citra
Dalam
tertentu.
diaplikasikan
yang
baru
ini
Citra
untuk
sesuatu
Perusahaan melalui Program PLN
sebelum
publik
Peduli di Kalangan Masyarakat
eksternal
memperoleh
informasi secara lengkap.
4. The multiple image (citra yang
berlapis),
Meningkatkan
Surakarta
Penelitian
tahun
tersebut
2009),
mengulas
tentang kegiatan dan peran Humas
sejumlah
PT. PLN dari program PLN Peduli
individu, kantor cabang atau
hingga terfokus pada sejauhmana
perwakilan perusahaan lainnya
kegiatan
dapat membentuk citra tertentu
program tersebut sehingga dapat
yang belum tentu sesuai dengan
tercapainya citra yang diinginkan.
keseragaman
yaitu
Kota
citra
seluruh
organisasi
atau
perusahaan
(Soemirat
dan
Adrianto,
2004:117).
citra
implementasi
Padapenelitian selanjutnya
dilakukan
oleh
Dedy
Riyadin
Saputro yang berjudul Aktivitas
Humas dalam menjalankan Media
Tidak semua instansi dapat
meraih
dan
positif
dengan
Relations (Studi Deskriptif pada
Bagian
Humas
dan
Informasi
kegiatan atau pendekatan yang
Pemerintah Kota
Yogyakarta),
telah dilaksanakan. Karena citra
menganalisa dan menggambarkan
secara
jelas
aktivitas
media
analisis
melalui
tahap
sebagai
relations yang dijalankan oleh
berikut:(Pawito, 2008 : 104-106)
Humas
1. Reduksi Data:
Pemerintah
Kota
mengulas
tentang
Reduksi
yang
dihadapi
beberapa
Pemerintah
Kota
Yogyakarta,
kendala-kendala
Humas
Yogyakarta
dalam
menjalankanmedia relations.
data
melibatkan
tahapan,
pertama
tahap
yaitu
melibatkan
langkah-langkah
editing,
pengelompokan,
dan
meringkas data. Tahap kedua
E. Metode Penelitian
Bentuk
penelitian
ini
menyusun
kode,
catatan
dikategorikan penelitian Deskriptif
mengenai beberapa hal yang
Kualitatif, dimana penelitian ini
berkenaan
tidak lebih berharga dari pada
serts proses sehingga peneliti
sekedar pernyataan data-data yang
dapat
bersifat angka ataupun frekuensi
kelompok-kelompok dan pola-
tetapi
pola data.
lebih
menekankan
pada
temuan yang bersifat lebih luas dan
dengan
aktivitas
menemukan
tema,
2. Penyajian Data:
terperinci.
Penyajian
data
Analisis Data Model Interaktif dari
langkah-langkah
Miles and Hubermas:
mengorganisasi
melibatkan
data,
yakni
menjalin (kelompok) data yang
Pengumpulan
data
satu
dengan
yang
lain
(kelompok) data yang lain
sehingga seluruh data yang
dianalisis
Reduksi
Penyajian
data
data
benar-benar
dilibatkan dalam satu kesatuan.
Dalam hubungan ini, data yang
tersaji
berupa
kelompok
atau
kelompokgugusan-
Penarikan
simpulan/ferivikasi
gugusan dan kemudian dikaitkaitkan
Sumber: (Pawito, 2008 : 108)
Data yang diperoleh dari
hasil di lapangan dapat dilakukan
kerangka
digunakan.
sesuai
teori
dengan
yang
3. Penarikan
dan
pengujian
pada
kesimpulan:
Peneliti
problem solver yang tergantung
pada
dasarnya
lembaga
Artinya,
masing-masing.
Humas
Kabupaten
mengimplementasikan prinsip
Sukoharjo menjadi pengirim pesan
induktif
dan
dengan
informasi
tentang
mempertimbangkan pola-pola
perkembangan atau pembangunan
data
yang
yang
kecenderungan
ada
atau
dari
display
terjadi
di
Kabupaten
Sukoharjo lewat press release,
data yang telah dibuat. Dalam
press
hal ini peneliti masih harus
interaktif melalui media massa,
mengkonfirmasi,
Humas
mempertajam, atau mungkin
menjadi mediator atau jembatan
merevisi
kesimpulan
–
conference
dan
Kabupaten
komunikasi
dialog
Sukoharjo
antara
SKPD,
kesimpulan yang telah dibuat
wartawan
dan
untuk sampai pada kesimpulan
Kabupaten
Sukoharjo
final
proposisi-
khususnya demi terciptanya citra
mengenai
positif yang diinginkan melalui
berupa
proposisi
gejala
ilmiah
atau
realitas
yang
diteliti.
pada
kegiatan press conference yang
nantinya dipublikasi oleh media
massa.
F. Hasil dan Pembahasan
Menjaga
dengan
masyarakat
hubungan
baik
Salah satu kegiatan Humas
massa
perlu
Kabupaten Sukoharjo yaitu press
media
dilakukan karena media massa
conference
mempunyai
wajib setiap bulannya, dimana
saluran
peranan
atau
persebaran
sebagai
channel
pesan
serta
yang
diagendakan
dalam
Humas
menjalankan
kedua
sebagai
problem
perannya
solver
jika
fungsi antara fungsi humas dengan
masalah terjadi, selain itu Humas
fungsi media massa dimana satu
lebih jeli dan cepat tanggap jika
dengan yang lain saling bertolak
ada isu yang menghantam SKPD
belakang.
Kabupaten
Pada prakteknya Humas
Kabupaten
Sukoharjo
telah
Sukoharjo,
Humas langsung mengkonfirmasi
atau
menghubungi
melakukan semua peranan. Yaitu
bersangkutan.Humas
sebagai
memasang
komunikator,
mediator,
biasanya
strategi
pihak
yang
juga
menghadapi
ancaman
isu
yang
jika
tidak
jembatan komunikasi antara SKPD
ditangani
dengan
tepat
dapat
dengan
merusak
image
dan
citra
berhasil
Kabupaten Sukoharjo.
Wartawan
telah
mendapatkan
positifnya
Kegiatan tersebut adalah
serta
yaitu
citra
citra
yang
diinginkan dengan adanya inovasi
Jumpa pers atau press conference
kegiatan
dimana
antara
pencapaian citra tertentu melalui
narasumber dengan Media Massa
kegiatan Media Relations sesuai
sebagai sarana publikasi informasi,
dengan
tupoksinya
mengingat
Yang kedua, Humas Kabupaten
Humas
Kabupaten
Sukoharjo
Sukoharjo
merupakan instansi Pemerintah.
mempertemukan
sering
menyebut
untuk
meraih
suatu
kegiatan ini dengan Makan siang
Hasil dari kerjasama yang
dengan Media atau Press Launch
baik antara humas dengan media
yakni dengan mengundang para
massa adalah terciptanya suatu
wartawan yang bertugas meliput di
opini publik yang positif pula yang
Kabupaten Sukoharjo dalam acara
dapat menguntungkan citra positif
makan siang dan membicarakan
Setda Kabupaten Sukoharjo.
agenda-agenda dan saran untuk
Humas
Kabupaten
G. Kesimpulan
Sukoharjo
kedepannya.
Dari hasil penelitian dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut:
Humas
Kabupaten
Sukoharjo telah berhasil menjadi
Dari
beberapa
kegiatan
SKPD dengan media massa
dibagi
mengenai peran Humas Kabupaten
menjadi dua, yaitu kegiatan Press
Sukoharjo lebih menekankan pada
Conference
pengelolaan isu (counter isu) dan
Launch.
penyelesaian masalah secara cepat
dan
Dimana
kegiatan
kegiatan
Press
tersebut
tanggap. Hal ini dapat diketahui sikap
mengundang wartawan yang bertugas
Humas Kabupaten Sukoharjo yang
di
pro-aktif
mengundang
sebagai
mediator
antara
Kabupaten
Sukoharjo
pejabat
serta
SKPD
SKPD dengan media massa. Dalam
yangterkait dengan isu atau masalah
pelaksanaannya
yang
Media
Relations,
ada.
Selanjutnya
peran humas Kabupaten Sukoharjo
Kabupaten
sebagai jembatan komunikasi antara
menyelenggarakan
Humas
Sukoharjo
kegiatan
Press
Launch, inti kegiatan tersebut ialah
media massa dengan baik dengan cara
mempertemukan antara wartawan dan
bersikap lebih terbuka dengan media
pejabat SKPD dalam jamuan non-
massa dalam hal pelayanan informasi.
formal sehingga secara optimal dapat
Terjalinnya hubungan mitra
dengan cepat menepis salah paham
kerja
atau masalah yang terjadi antara kedua
Sukoharjo dengan media massa sangat
belah pihak.
penting mengingat keduanya saling
Selain itu Humas Kabupaten
antara
Humas
membutuhkan.
Kabupaten
Dengan
adanya
Sukoharjo menawarkan solusi praktis
hubungan saling membutuhkan antara
untuk
keduannya
meminimalisir
wartawan
bodrek
pergerakan
dengan
cara
hubungan
maka
timbal
terciptanya
balik
dengan
pendataan identitas wartawan juga
pendekatan psikologis antara humas
proaktif menyurati kantor wartawan
Kabupaten Sukoharjo dengan media
masing-masing
massa. Dari hubungan timbal balik
kemudian
pengumpulan
identitas
data
wartawan,
seperti
kartu
tersebut humas Kabupaten Sukoharjo
surat
tugas
menjalankan
perannya
sebagai
Kartu Tanda Penduduk,
„jembatan komunikasi‟ bagi SKPD
foto serta mendatangi kantor Humas
dengan media massa mengingat pada
Kabupaten Sukoharjo selain itu juga
tahun 2014 hubungan antara SKPD
ada pembaharuan tentang penyaringan
dan media massa sempat merenggang
wartawan yang bertugas di Kabupaten
karena
Sukoharjo.
Sikap SKPD cenderung tertutup jika
wartawan,
Menurut wartawan apa yang
dilakukan
Sukoharjo
Humas
sudah
dengan
wartawan
bodrek.
wartawan membutuhkan informasi.
Kabupaten
sesuai
adanya
Dasar
kegiatan Media
diselenggarakannya
Relations
Humas
tupoksinya sebagai „tangan panjang‟
Kabupaten Sukoharjo adalah bukan
pemerintah dalam hal publikasi dan
hanya sebatas menjaga hubungan baik
penyebarluasan
serta
dengan media massa tetapi lebih pada
jembatan
mengharmoniskan hubungan antara
SKPD dengan
SKPD dengan media massa, dengan
menjadi
informasi
mediator
atau
komunikasi antara
media
massa.
Humas
menjaga efektifitas komunikasi dua
selalu
arah yang terjadi baik antara Humas
mengambil langkah pro-aktif dalam
Kabupaten Sukoharjo dengan pihak
memecahkan suatu masalah, melayani
SKPD.
Kabupaten
Terlebih
Sukoharjo
Dari
hasil penelitian yang
berkembang
dilakukan
peneliti,
terjalinnya
pertemanan bahkan bisa dikatakan
hubungan
simbiosis
mutualisme
hubungan
menjadi
kekeluargaan.
hubungan
Humas
antara Humas Kabupaten Sukoharjo
Kabupaten Sukoharjo menolak tegas
dan media massa ditandai dengan
pendekatan yang berlandaskan materi
terjalinnya hubungan timbal balik
karena lambat laun hal ini menjadi
antara Humas Kabupaten Sukoharjo
suatu permasalahan yang serius serta
dengan media massa tidak hanya
dapat menciderai citra positif dari
sebatas hubungan kedinasan dimana
suatu perusahaan atau instansi baik
keduanya
dari pihak humas maupun pihak
sama-sama
melakukan
publikasi dan pelayanan informasi
kepada
masyarakat,
baik
wartawan.
Humas
Sesuai
dengan
Kabupaten Sukoharjo maupun media
dilaksanakannya
massa saling berkerjasama hal ini
relations sebagai bagian dari peranan
ditandai
saling
Humas Setda Kabupaten Sukoharjo.
tentang
Humas telah mencapai tujuannya yaitu
masalah wartawan bodrek yang ada di
citra positif yang diinginkan Humas
Kabupaten Sukoharjo.
Kabupaten Sukoharjo.
dengan
memberikan
keduanya
informasi
Sehingga
hubungan
lambat
antara
kegiatan
tujuan
media
laun
keduanya
Daftar Pustaka:
Kusumastuti, Frida. 2002. Dasar-Dasar
Humas. Jakarta. Galia Indonesia.
Pawito.
2008.
Penelitian
Kualitatif.
Komunikasi
Yogyakarta.
Pelangi
Aksara.
Revisi Kelima.
Jakarta. Raja
Grafindo Persada.
Ruslan, Rosady. 2008. Menejemen Public
Relations dan Komunikasi. Jakarta.
Grafindo Persada.
Soemirat,Soleh dan Ardianto, Elvinaro.
2004. Dasar-dasar PR. Bandung.
Rosdakarya.
Ruslan, Rosady. 2007. Kiat Strategi:
Kampanye Public Relations. Edisi
Penelitian Terdahulu:
AktivitasHumasdalammenjalankanMediaR
elations(StudiDeskriptifpadaBagia
nHumasdanInformasiPemerintah
Sumber Jurnal:
Kota Yogyakarta). Disusun oleh
Luqman, Yanuar. 2013. Peran dan Posisi
DedyRiyadinSaputro,
tahun
Hubungan Masyarakat Sebagai
2009.Fakultas:
Fungsi Manajemen Perguruan
IlmuSosialdanHumaniora,
Tinggi
Universitas
Islam
NegeriSunanKalijaga Yogyakarta.
Humasdan
Citra
Perusahaan
(StudiDeskriptifKualitatiftentangPe
Negeri
di
Semarang.
Dalam Jurnal Interaksi Vol II No.
1,
januari
2013.
Semarang
:
Fakultas FISIP Ilmu Komunikais
UNDIP.
ranHumas PT.PLN (Persero) APJ
Surakarta
DalamMeningkatkan
Citra Perusahaan melalui Program
PLN
Peduli
KalanganMasyarakat
di
Kota
Sumber Internet:
http://pressroompemkabsukoharjo.blogspo
t.com , diakses pada tanggal 14
Maret 2014 pukul 19.05 WIB
Surakarta tahun 2009) . Disusun
Sumber Arsip:
oleh Estri Utami, tahun 2011.
Arsip Humas Setda Kabupaten Sukoharjo.
FakultasIlmuSosialdanIlmuPolitik,
HarianSuaraMerdeka, 13 Agustus 2013.
UniversitasSebelasMaret.
Download