1 PENGARUH RENDAHNYA PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL REMAJA DI NAGARI TANJUNG PAUH KECAMATAN PANGKALAN KOTO BARU KABUPATEN 50 KOTA 1 Tiara Taufit1, Suheni2, Joni Adison2 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected] ABSTRACT The research Backroundby there is a bahavior on teenagers, the teenagers plagiaris the bad bahavior his parents, the lock of manners on the teenagers, the teenager speech rude, the teenagers consume the drugs,theparents speech rude of children and many parents the lock of education. The purpose of this research is (1) to reveal the lack of education parents (2) a moral development teenegers (3) the influence of the lack of education parents of moral development teenegers. The kind of this research is quantitative research. The number of samples in this research 72 the oldest of the lack education like a graduation elementary school and not graduation elementary school. The with drawal of samples usad technique.clauster sampling or area sampling. The instruments are used inguiries. To the analysis data used fomula regresi linear sederhana is the influence of the lack of education perants of moral development teenegers. The result of research is (1) the lack of education parents being in the category of in appropriate with percentage 65,28% (2) a moral development teenagers being in the category good with percentage 70,85% (3) the influence of the lack of education parents of moral development teenagers estabilished Rsquare X to Y as big as 11,8% and thitung as big as 3,057> and Ttotal as big as 2,380 with taraf significant 0,03 (sig<0,05). So estabilished the influence of education parents of moral development teenagers with the level of the influence of strong enough. This research will recomended to parents. That more attention to the moral development child, to teenagersin order to maintain the attitude and that can be destructive to moral and also to government nagari tanjung pauh that more attention especially the moral. Keywords: Education Parent, A moral Evelopment, Teenagers PENDAHULUAN Pada hakekatnya sasaran kemungkinan untuk menjadi manusia. pendidikan adalah manusia. Pendidikan Pendidikan lebih tepat diartikan sebagai bermaksud membantu peserta didik atau proses pembinaan dan bimbingan yang manusia untuk menumbuh kembangkan dilakukan seseorang secara terus menerus potensi-potensi kemanusiaannya. Potensi kepada seseorang untuk mencapai tujuan kemanusiaan yang merupakan benih diinginkan dalam kehidupan 2 individu. Proses pendidikan merupakan bimbingan yang baik dari orang tua agar perjalanan ketika anak tumbuh menjadi remaja ia yang takpernah terhenti sepanjang hidup manusia dan merupakan dapat hal dalam lingkungannya. Bimbingan orang tua kehidupan manusia. Menurut Mulyasana sangat dibutuhkan oleh remaja, agar (2011: 2) “Pengertian dasar pendidikan mereka dapat mengalami pertumbuhan adalah seseorang dan perkembangan yang terarah.Menurut menjadi dirinya sendiri yang tumbuh Sulistyaningsih, 2005 (Cholifah 2016: 5) sejalan dengan bakat, watak, kemampuan “Semakin tinggi pendidikan teakhir orang hati nuraninya secara utuh”. Pendidikan tua membawa seseorang ke tujuan yang ingin pengasuhan dicapai, akibatnya yang sangat proses signifikan menjadikan pendidikan juga membekali berprilaku akan baik semakin anak baik atau dalam pula cara remaja dan perkembangan seseorang untuk berpikir lebih maju. terpengaruh berjalan Maka dari itu pendidikan sangat di sebaliknya makin perlukan pendidikan orang tua akan kurang baik oleh seseorang dalam rendah tingkat dalam anak sebaiknya orang tuamemberikan perkembangan moral anak kurang baik”. pendidikan mulai dari kecil kepada anak Selain itu Willis (2011: 9) mengatakan dan diberi pengetahuan yang baik karena “Bahwa hal itu sangat diperlukan oleh anak dalam lumayan baik akan tampak pada sikap, perkembangannya. Sebelum seorang anak ucapan, dan pergaulanya. Demikian pula mengenal lingkungan yang lebih luas, ia masyarakat yang berpendidikan rendah terlebih dahulu mengenal lingkungan maka sikap, ucapan dan perbuatanya keluarganya. hanya orang sesuai anak, positif, kehidupannya. Agar terarahnya perilaku Menurut Sarwono (2010: 139) pengasuhan secara anak yang dengan sehingga berpendidikan kemampuan pendidikanya”. “Sebelum anak mengenal norma-norma Orang tua berpendidikan rendah dan nilai-nilai dari masyarakat umum, dalam mendidik anaknya tentu saja sesuai pertama kali ia menyerap norma-norma dengan apa yang di dapatkannya dan dan dalam begitu juga sebaliknya. Jika orang tua keluarganya untuk dijadikan bagian dari menampilkan moral yang kurang baik kepribadiannya”. Anak perlu mendapat maka anak juga akan menampilkan nilai-nilai yang berlaku 3 perilaku yang sama karena pendidikan 2.157 Jiwa dan ada 643 kepala keluarga pertama adalah pendidikan dari keluarga dari tiga Jorong di Nagari Tanjung Pauh atau orang tua. Namun hal itu juga tidak tapi hanya 69 kepala keluarga yang tamat dapat di salahkan sepenuhnya pada SLTA dan Perguruan tinggi (PT) yang pendidikan orang tua, banyak juga orang selebihnya putus sekolah mulai dari tua yang berpendidikan rendah tapi pendidikan terakhir SD dan tidak tamat mereka SLTP/SMP dengan jumlah 574 kepala sukses dalam membentuk perkembangan moral yang baik bagi anak keluarga. remajanya dan ada juga sebagian orang tua yang berpendidikan tinggi tapi Permasalahan lain adalah banyak para remaja di Nagari Tanjung Pauh yang mereka gagal membentuk perkembangan kurang moral yang baik bagi anak mereka. permasalahan tersebut dapat dilihat dari Salam (2012: 17) menyebutkan “Suatu sikap yang telah menjadi mempunyai moral baik, interaksi, perilaku, perbuatan dan akhlak remaja dalam kehidupan sehari-hari di sifat/kelakuan, menurut psikologis, itu Nagari dibentuk oleh sedikitnya empat jenis memperhatikan pengaruh yaitu kebiasaan, habit, custom, lingkungan pendidikan, agama dan kesadaran jiwa Remaja sering berkata-kata kurang sopan atau interval consciouness”. Kalau dilihat baik itu dengan teman maupun dengan pada saat ini di Nagari orang tuanya atau pun dengan orang Kecamatan Pangkalan Tanjung Pauh Koto Baru Tanjung Pauh peneliti itu disekitar tinggal peneliti. hal tempat dewasa lainya. Selain itu ada beberapa Kabupaten 50 Kota banyak para orang remaja tua putus sekolah atau boleh dikatakan tertangkap dengan tidak mengenyam pendidikan berperilaku yang tidak bermoral lainnya yang tinggi. Hal tersebut didukung oleh dapat data dan keterangan yang telah diperoleh moral remaja di Nagari Tanjung Pauh dari Bapak Wali Nagari Tanjung Pauh tersebut kurang berkembang dengan baik. pada tanggal 09 Februari 2017 tentang Jika dilihat dari latar pendidikan orang banyaknya warga yang putus sekolah tua remaja yang bermoral kurang baik itu (Pendidikan rata-rata orang tuanya berpendidikan Formal) yaitu jumlah Penduduk/Warga Nagari Tanjung Pauh di Nagari Tanjung berprilaku dikatakan bahwa rendah atau tamat SD. mesum Pauh dan perkebangan 4 Berdasarkan fenomena di atas dapat diperoleh gambaran METODE PENELITIAN tentang Metode yang digunakan dalam banyaknya warga Nagari Tanjung Pauh penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang tidak tamat sekolah atau orang tua regresi linier sederhana. Sugiyono (2013: yang serta 260) mengatakan “Analisis regresi di kurangnya moral remaja yang ada di gunakan untuk memprediksi seberapa Nagari Tanjung Pauh. Oleh karena itu jauh perubahan nilai variabel dependen, peneliti tertarik melakukan penelitian bila berpendidikan rendah “Pengaruh tentang Pendidikan Orang Rendahnya Tua terhadap nilai variabel independen di manipulasi/dirubah-rubah atau dinaikturunkan”. penelitian ini akan Perkembangan Moral Remaja di Nagari digunakan untuk mengungkap pengaruh Tanjung Pauh Kecamatan Pangkalan rendahnya pendidikan orang tua terhadap Koto Kota”. perkembangan moral remaja di Nagari Berdasarkan identifikasi masalah di atas, Tanjung Pauh Kecamatan Pangkalan maka batasan masalah, rumusan dan Koto Baru Kabupaten 50 Kota. Jumlah tujuan dalam penelitian ini adalah: populasi dalam penelitian ini sebanyak Baru Kabupaten 50 1. Rendahnya pendidikan orang tua yaitu orang yang yang diambil dari tiga jorong yang ada di berpendidikan rendah hanya tamat Nagari Tanjung Pauh.Penarikan sampel SD. pada penelitian ini menggunakan teknik 2. Perkembangan tua 252 orang tua yang berpendidikan rendah moral remaja. Cluster Sampling atau Area Sampling Perkembangn moral remaja dibagi dengan jumlah sampel sebanyak 72 orang atas tiga tingkat yang meliputi: tua yang berpendidikan rendah.Penarikan tingkat prakonvensional, tingkat sampel digunakan rumus dari Taro konvensional Yamane dikutip Rakhmat (Riduwan, dan tingkat pascakonvensional. 2013: 57), 3. Pengaruh rendahnya pendidikan orang tua terhadap perkembangan moral remaja. Teknik analisis data mengunakan analisis uji normalitas, uji linearitas, dan teknik analisis regresi. Analisis data 5 dilakukan dengan menggunakan teknik Berdasarkan hasil tersebut dapat uji statistik dengan bantuan program disimpulkan bahwa walaupun SPSS Versi 22 for computer. pendidikan orang tua terakhir hanya HASIL DAN PEMBAHASAN sampai SD namun orang tua yang Berdasarkan hasil penelitian yang tamat SD ini tetap tau bagaimana cara telah dilakukan dari kedua variabel dapat membentuk perkembangan moral yang dilihat secara umum dapat dilihat sebagai baik bagi anak. Rendahnya pendidikan berikut. orang tua yang di maksud adalah 1. Rendahnya Pendidikan Orang Tua di orang Nagari Tanjung Pauh Kecamatan tua yang menamatkan pendidikan formal hanya sampai SD. Pangkalan Koto Baru Kabupaten 50 Jadi Kota. pendidikan orang tua juga salah satu Temuan penelitian bisa dikatakan pengaruh rendahnya terbesar tehadap mengungkapkan bahwa secara umum perkembangan moral anak dan juga di rendahnya pendidikan orang tua di dipengaruhi oleh fakto-faktor lain. Nagari Pada dasarnya rendahnya pendidikan Tanjung Pauh Kecamatan Pangkalan Koto Baru Kabupaten 50 orang dapat dikategorikan sesuai dengan mempengaruhi dalam pembentukan jumlah yaitu perkembangan moral anak, karena 65,28%. Hasil tersebut dapat diambil selain dari pengaruh orang tua juga kesimpulan walaupun ada orang rendah persentase tertinggi pendidikan tua ini pengaruh tidak dari luar terlalu seperti tetap lingkungan tempat tinggal, teman mengenal tentang moral. Hal ini dapat sebaya maupun media masa. Menurut juga tua dilihat dari namun latar belakang Salam (2012: 17) “Suatu sikap yang pendidikan formal orang tua yaitu telah menjadi sifat/kelakuan, menurut pendidikan psikologis, terakhir SD, dimana itu dibentuk oleh temuan dilapangan pada pendidikan sedikitnya empat jenis pengaruh yaitu terakhir SD kebiasaan, habit, custom, pendidikan, sesuai, dengan 65,28%. dapat dikategorikan jumlah persentase agama dan kesadaran jiwa atau interval consciouness”. Namun baik itu orang tua yang berpendidikan 6 rendah maupun orang tua yang Tahap menuruti harapan keluarga, berpendidikan tinggi harus bisa kelompok, atau masyarakat atau yang mencontohkan moral yang baik dikenal dengan tahap konvensional, kepada anak agar anak dapat meniru dapat apa yang orang tua nya lakukan karena ditemukan jumlah persentase 68,06%. pendidikan pertama adalah pendidikan Tahap otonomi atau berlandaskan dari orang tua selain itu orang tua lah prinsip. Pada tahap pascakonvensional yang bertanggungjawab atas tingkah maka dapat dikategorikan baik dengan laku anak. jumlah persentase 45,83%. Dapat 2. Perkembangan Nagari Moral Tanjung Remaja disimpulkan ada baik dengan beberpa tahap Kecamatan perkembangan moral seseorang, untuk Pangkalan Koto Baru Kabupaten 50 mencapai harapan yang baik pada Kota. setiap tahapannya sebagai orang tua Secara penelitian umum hasil temuan menunjukkan bahwa Perkembangan Nagari Pauh di dikategorikan Moral Tanjung Remaja Pauh di Kecamatan Pangkalan Koto Baru Kabupaten 50 seharusya memmbimbing dan mengarahkan anak ke arah perbuatan moral yang baik agar perkembangan moral anak terarah dengan baik. 3. Pengaruh Rendahnya Pendidikan Kota dapat di kategorikan baik dengan Orang Tua terhadap Moral Remaja di persentase 70,83%. Hal ini dapat juga Nagari dilihat Pangkalan Koto Baru Kabupaten 50 dari beberapa tahap-tahap perkembangan moral remaja yang meliputi, pada tahap anak tanggap Tanjung Pauh Kecamatan Kota. Hasil yang diperoleh dengan terhadap aturan-aturan budaya dapat menggunakan perhitungan R Square dikategorikan baik dengan jumlah (R2) untuk melihat pengaruh variabel persentase 52,78%, Tahap menuruti rendahnya pendidikan orang tua (X) harapan keluarga, kelompok, atau terhadap moral remaja (Y) dan melihat masyarakat atau yang dikenal dengan nilai regresi pada nilai F. Berdasarkan tahap konvensional. Pada tahap ini tabel 20, R Square X rendahnya dapat dengan pendidikan orang tua terhadap Y ditemukan jumlah persentase 68,06%, perkembangan moral remaja 0,118, dikategorikan baik 7 maka dapat rendahnya disimpulkan pendidikan bahwa orang tua Kabupaten 50 Kota dapat diambil kesimpulannya sebagai berikut. teridentifikasi mempunyai pengaruh 1. Rendahnya pendidikan orang tua 11,8% terhadap perkembangan moral secara umum berada pada kategori remaja Pauh Sesuai. Baru pendidikan terakhir berada pada di Kecamatan Nagari Tanjung Pangkalan Koto Kabupaten 50 Kota. Sedangkan pada Berdasarkan indicator kategori sesuai. uji t hasil yang diperoleh (sig) dan (α) 2. Perkembangan moral remaja secara sebesar 0,03 dan 0,05. Jika thitung ≥ umum berada pada kategori sangat ttabel maka Ho ditolak dan Ha di terima baik. Berdasarkan indikator tahap (signifikan)Jika thitung ≤ ttabel, maka Ho anak tanggap terhadap aturan-aturan diterima budaya berada pada kategori baik, dan Ha ditolak (tidak signifikan) indicator tahap menuruti harapan Maka dapat disimpulkan bahwa koefesien regresi X terhadap keluarga, kelompok atau masyarakat Y berada pada kategori baik, indikator ≥ otonomi atau berlandaskan prinsip (3,057 ≥ 2,380) dengan kata lain berada pada kategori baik. Jadi, dinyatakan signifikan karena hipotesis yang diterima berbunyi kesimpulan dari hasil penelitian rendahnya adalah mempunyai pengaruh yang pendidikan orang tua terhadap moral baik namun walaupun demikian remaja Pauh perkembangan moral remaja ada Baru beberapa terdapat pengaruh di Kecamatan Nagari Tanjung Pangkalan Koto orang tua yang berpendidikan rendah yang kurang Kabupaten 50 Kota. berhasil KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa tentang pengaruh rendahnya pendidikan dalam membentuk perkembangan moral yang baik bagi anak remajanya. 3. Pengaruh rendahnya pendidikan orang Tua terhadap perkembangan moral orang tua terhadap perkembangan remaja di Kecamatan Nagari Pangkalan Tanjung Pauh moral remaja sebesar11,8% dan Koto Baru 3,057 ≥ 2,380 serta signifikansi 0,03 (<0,05). Hal itu berarti terdapat 8 pengaruh rendahnya pendidikan orang tua terhadap perkembangan moral remajadi Nagari Tanjung Pauh Kecamatan Pangkalan Koto Baru Kabupaten 50 Kota. DAFTAR PUSTAKA Cholifah, Nur, Tety. (2016). Pengaruh Latar Belakang Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Penelitian. (Nomor 3 Vol 1). Hlm. 486-491. Mulyasana, Dedy. (2011). Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing. Bandung: Remaja Rosdakarya. Riduwan. (2013). Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta. Salam, Burhanuddin.(2012). Etika Individual dan Pola Dasar Filsafat Moral. Jakarta: Rineka Cipta. Sarwono, Sarlito W. (2010). Psikologi Remaja. Jakarta:Raja Grafindo Persada. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R & D. Bandung: Alfabeta. Willis, Sofyan S. (2011). Konseling Keluarga. Bandung: Alfabeta.