Organ Pencernaan Sapi

advertisement
This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Tue Oct 24 23:47:16 2017 / +0000 GMT
Organ Pencernaan Sapi
LINK DOWNLOAD [25.66 KB]
Organ Pencernaan Sapi | Pada proses penyerapan nutrisi, dibutuhkan organ pencernaan. Berikut ini adalah organ-organ dalam
pencernaan sapi :
Mulut
Pakan mengalami penghancuran di dalam mulut secara mekanik karena menggunakan gigi. Selain itu pakan juga mengalami
penghancuran dengan pencampuran saliva. Menurut Rianto (2011), saliva disekresikan ke dalam mulut oleh 3 pasang glandula
saliva, yaitu glandula parotid yang terletak di depan telinga, glandula submandibularis (submaxillaris) yang terletk pada rahang
bawah, dan glandula sublingualis yang terletak di bawah lidah.
Saliva pada sapi tidak mengandung enzim amylase sehingga proses pencernaan hanya berlangsung secara mekanik. Saliva memiliki
kandungan bikarbinat sehingga memiliki sifat buffer (penyangga), saliva yang masuk ke dalam rumen akan berguna dalam menjaga
pH rumen agar tidak naik atau turun terlalu tajam.
Rumen
Pakan yang telah melewati mulut maka akan melewati pharynx dan melalui oesophagus menuju rumen. Menurut Rianto(2011),
rumen merupakan kantong yang besar sebagai tempat persediaan dan pencampuran bahan pakan untuk fermentasi oleh
mikroorganime. Fungsi utama rumen adalah tempat untuk mencerna serat kasar dan zat-zat pakan dengan bantuan mikroba. Mikroba
tersebut dalam suasana anaerob dan sebagian dapat hidup dalam suasana fakultatif anaerob.
Saluran pencernaan sapi tidak menghasilkan enzim untuk mencerna selulosa yang merupakan bagian terbesar dari pakan serat, yaitu
sekitar 30-60% dari total bahan kering. Karena enzim yang digunakan dalam pencernaan serat berasal dari mikroba. Hal ini sesuai
dengan pendapat Blakely (1994), rumen volumenya dapat mencapai 200 liter, rumen mengandung mikroorganisme, bakteri, dan
protozoa yang akan menghancurkan bahan-bahan berserat, mencerna bahan-bahan itu untuk kepentingan mikroba itu sendiri,
membentuk asam-asam lemak mudah terbang, serta mensintesis vitamin B serta asam-asam amino.
Retikulum
Retikulum disebut honey comb, hal ini dikarenakan wujudnya yang berbentuk seperti rumah lebah. Menurut Blakely (1994), bentuk
reticulum mencegah benda-benda asing seperti misalnya kawat untuk tidak terus bergerak ke saluran pencernaan lebih lanjut.
Retikulum seringkali tertusuk oleh benda-benda tajam sehingga menyebabkan keadaan yang disebut penyakit hardware. Keadaan ini
bersifat fatar karena jantung letaknya berdekatan. Menurut Rianto (2011), retikulum berfungsi mengatur aliran digest dari rumen ke
omasum.
Omasum
Permukaan dinding omasum berlipat dan kasar. Menurut Rianto (2011), omasum berdinding berlipat-lipat dan kasar, terdapat 5
lamina(daun) yang menyerupai duri (spike). Lamina adalah penyaring partikel digesti yang akan masuk ke abomasum.
Menurut Blakely (1994), omasum menerima campuran pakan dan air, dan sebagian besar air itu diserap oleh luasnya daerah
penyerapan yang terdiri dari banyak lapis.
Abomasum
Menurut Rianto (2011), abomasum disebut perut sejati pada ternak ruminansia (termasuk sapi). Pada dinding abomasum memiliki
kelenjar pencernaan yang menghasilkan cairan lambung yang mengandung pepsinogen, garam, onorganik, mukosa, asam
hidrokhlorat dan faktor interisnsik yang penting untuk absorpsi vitamin B12 secara efisien. Menurut Blakely (1994), sebagian besar
pekerjaan pencernaan diselesaikan oleh abomasum, disebut perut sejati karena kemiripan fungsi perut tunggal pada hewan-hewan
bukan ruminansia. Di dalam abomasum terdapat unsur-unsur penyusun berbagai nutrient yang dihasilkan melalui proses kerja cairan
lambung terhadap bakteri dan protozoa dan diserap melalui dinding usus halu. Bahan-bahan yang tidak tercerna bergerak ke cecum
dan usus besar. Kemudian diekskresikan sebagai feses.
Intestine (usus halus)
Menurut Rianto (2011), intestine terdiri atas tiga bagian, yaitu duodenum, jedunum, dan ileum. Panjang intestine pada sapi adalah
Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com
| Page 1/2 |
This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Tue Oct 24 23:47:16 2017 / +0000 GMT
22-30 kali panjang tubuhnya. Kelenjar duodenum menghasilkan cairan alkalin yang berguna sebagai pelumas dan melindungi
dinding duodenum dari asam hidroklorat yang masuk dari abomasum. Pada ujung duodenum terdapat kelenjar empedu dan pancreas,
kelenjar empedu menghasilkan cairan yang berisi garama sodium dan potassium dari asam empedu. Garam-garam ini berfungsi
mengaktifkan enzim lipase yang dihasilkan pancreas dan mengemulsikan lemak digesta sehingga mudah diserap lewat dinding usus.
Usus Besar
Menurut Rianto (2011), ada tiga pokok yang terdpat dalam kelompok usus besar, yaitu colon, caecum, dan rectum. Pada saat digesta
masuk ke dalam colon, sebagian besar digesta yang mengalami hidrolisis sudah terserap sehingga materi yang masuk ke dalam
colon adalah materi yang tidak dicerna.
Hanya sedikit sekali digesta yang terserap lewat dinding usus besar. Materi yang tidak terserap kemudian dikeluarkan lewat anus
sebagai feses. Materi yang keluar dari feses meliputi air, sisa-sisa pakan yang tidak tercerna, sekresi saluran pencernaan, sel-sel
ephitelium saluran pencernaan, garam-garam anorganik, bakteri, dan produk-produk dari proses dekomposisi oleh mikrobia.
Daftar Pustaka
Blakely, J dan David H Blade . 1994. Ilmu Peternakan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Rianto, E dan Endang Purbowati . 2011. Panduan Lengkap Sapi Potong. Bogor : Penebar Swadaya
Subronto. 2008. Ilmu Penyakit Ternak I-a (mammalia). Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com
| Page 2/2 |
Download