1.3. DETEKSI DINI KOMPLIKASI MASA NIFAS File

advertisement
Deteksi Dini
Komplikasi Masa Nifas
Infeksi Nifas
Endometritis
Metritis adalah infeksi uterus
setelah persalinan yang
merupakan salah satu
penyebab terbesar kematian
ibu. Bila pengobatan
terlambat atau kurang
adekuat dapat menjadi abses
pelviks, peritonitis, syok
septik, thrombosis vena yang
dalam, emboli pulmonal,
infeksi pelvik yang menahun,
dispareunia, penyumbatan
tuba dan infertilitas
Chronic endometritis
• Peningkatan demam secara persisten hingga
40 oC, bergantung pada keparahan infeksi
• Takikardi
• Menggigil dengan infeksi berat
• Nyeri tekan uteri menyebar secara lateral
• Nyeri panggul dengan pemeriksaan bimanual
• Lokea sedikit, tidak berbau, atau berbau tidak
sedap, lokea seropurulenta
• Hitung sel darah putih menigkat
• Berikan transfusi bila dibutuhkan (Packed Red
Cell).
• Berikan antibiotika spektrum luas dalam dosis
yang tinggi.
• Ampisilin 2 g IV, kemudian 1 g setiap 6 jam
ditambah Gentamisin 5 mg/kg berat badan IV
dosis tunggal/hari dan Metronidazol 500 mg IV
setiap 8 jam. Lanjutkan antibiotika ini sampai
ibu tidak panas selama 24 jam.
• Pertimbangkan pemberian antitetanus
profilaksis.
• Bila dicurigai adanya sisa plasenta,
lakukan pengeluaran (digital atau dengan
kuret )
• Bila ada pus lakukan drainase (kalau
perlu kolpotomi), ibu dalam posisi Fowler.
Peritonitis
Tanda dan gejala
–
Nyeri perut bagian bawah
–
Bising usus tidak ada
–
Perut yang tegang
–
Anoreksia/ muntah
• Lakukan pemasangan selang nasogastrik
bila perut kembung akibat ileus.
• Berikan infus (NaCL atau Ringer laktat)
sebanyak 3000 ml.
• Berikan antibiotika sehingga bebas
panas selama 24 jam:
• Ampisilin 2 g IV, kemudian 1 g setiap 6
jam, ditambah Gentamisin 5 mg/kg berat
badan IV dosis tunggal/hari dan
Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam.
Bendungan payudara
adalah peningkatan
aliran vena dan limfe
pada payudara dalam
rangka
mempersiapkan diri
untuk laktasi. Hal ini
bukan disebabkan
overdistensi dari
saluran sistem laktasi.
• Tanda dan gejala
– Nyeri payudara dan tegang
– Payudara yang mengeras dan
membesar (pada kedua payudara)
Biasanya terjadinya antara hari 3-5
pasca persalinan
• Bila ibu menyusui bayinya:
•
•
•
•
•
•
•
•
Susukan sesering mungkin.
Kedua payudara disusukan.
Kompres hangat payudara sebelum disusukan.
Bantu dengan memijat payudara untuk
permulaan menyusui.
Sangga payudara.
Kompres dingin pada payudara di antara waktu
menyusui.
Bila demam tinggi berikan Parasetamol 500 mg
per oral setiap 4 jam.
Lakukan evaluasi setelah 3 hari untuk
mengetahui hasilnya.
• Bila ibu tidak menyusui:
• Sangga payudara.
• Kompres dingin payudara
untuk mengurangi
pembengkakan dan rasa
sakit.
• Bila
diperlukan
berikan
Parasetamol 500 mg per oral
setiap 4 jam.
• Jangan dipijat atau memakai
kompres
hangat
pada
payudara.
• Pompa
dan
kosongkan
payudara.
Infeksi Payudara
Mastitis
Tanda dan gejala
• Nyeri payudara dan
tegang/bengkak
•
Ada inflamasi yang didahului
bendungan
•
kemerahan yang batasnya jelas
pada payudara
•
Biasanya hanya satu payudara
•
Biasanya terjadi antara 3 – 4
minggu pascapersalinan
Penanganan
• Payudara tegang / indurasi dan kemerahan
• Berikan Kloksasilin 500 mg setiap 6 jam selama
10 hari. Bila diberikan sebelum terbentuk abses
biasanya keluhannya akan berkurang.
• Sangga payudara.
• Kompres dingin.
• Bila diperlukan berikan Parasetamol 500 mg per
oral setiap 4 jam.
• Ibu harus didorong menyusui bayinya walau ada
pus.
• Ikuti perkembangan 3 hari setelah pemberian
pengobatan
Abses Payudara
Tanda dan gejala
• Payudara yang
tegang dan padat
kemerahan
• Pembengkakan
dengan adanya
fluktuasi
• Mengalir nanah
PENANGANAN
• Terdapat masa padat, mengeras di
bawah kulit yang kemerahan.
• Diperlukan anestesi umum (ketamin).
• Insisi radial dari tengah dekat pinggir
aerola, ke pinggir supaya tidak
memotong saluran ASI.
• Pecahkan kantung pus dengan klem
jaringan (pean) atau jari tangan.
• Pasang tampon dan drain, diangkat setelah 24
jam.
• Berikan Kloksasilin 500 mg setiap 6 jam selama
10 hari.
• Sangga payudara.
• Kompres dingin.
• Berikan Parasetamol 500 mg setiap 4 jam sekali
bila diperlukan.
• Ibu dianjurkan tetap memberikan ASI walau ada
pus.
• Lakukan follow up setelah pemberian pengobatan
selama 3 hari.
Tromboflebitis
• Perluasan infeksi nifas yang
paling sering ialah perluasan atau
invasi mikroorganisme patogen
yang mengikuti aliran darah di
sepanjang vena dan cabangcabangnya sehingga terjadi
tromboflebitis
(inflamasi pembuluh darah yg
disertai dgn pembentukan
bekuan darah,bekuan tsb
cenderung melekat pd dinding
vena dan jarang terlepas
sehingga bahaya embolim pd
keadaan ini cukup kecil)
Klasifikasi
• Thrombosis vena dalam
(pelviotromboflebitis dan
femoralis)
– Tanda dan gejala
• Demam yang tinggi walau
mendapat antibiotika
• menggigil
• Ketegangan pada otot kaki
• Komplikasi pada paru, ginjal,
persendian, mata dan jaringan
subkutan
• Thrombosis (pembentukan
bekuan darah didlm pembuluh
darah koronaria)
• Pelviotromboflebitis
•
Nyeri, yang terdapat pada perut bagian
bawah dan/atau perut bagian samping,
timbul pada hari ke 2 – 3 masa nifas
dengan atau tanpa panas.
•
Penderita tampak sakit berat dengan
gambaran karakteristik sebagai berikut:
•
- menggigil berulang kali. Menggigil inisial
terjadi sangat berat (30 – 40 menit)
dengan interval hanya beberapa jam saja
dan kadang-kadang 3 hari. Pada waktu
menggigil penderita hampir tidak panas
Komplikasi
• Komplikasi pada paru-paru: abses,
pneumonia,
• Komplikasi pada ginjal sinistra, nyeri
mendadak, yang diikuti dengan
proteinuria dan hematuria,
• Komplikasi pada persendian, mara
dan jaringan subkutan.
Penanganan
• Rawat inap
• Penderita tirah baring untuk pemantauan
gejala penyakit dan mencegah terjadinya
emboli pulmonum.
• Terapi medik
• Pemberian antibiotika
• Terapi operatif
• Pengikatan vena kava inferior dan
vena ovarika jika emboli septik terus
berlangsung
• sampai mencapai paru-paru,
meskipun sedang dilakukan
heparinisasi
• Trombofeblitis Femoralis
(Flegmasia alba dolens)
Penilaian klinik
• Keadaan umum tetap baik, suhu
badan subfebris selama 7 – 10 hari,
kemudian suhu mendadak naik kirakira pada hari ke 10 – 20, yang
disertai dengan menggigil dan nyeri
sekali.
• Pada salah satu kaki yang terkena
biasanya kaki kiri, akan memberikan
tanda-tanda sebagai berikut:
- Kaki sedikit dalam keadaan fleksi
dan rotasi ke luar serta sukar
bergerak, lebih panas dibanding
dengan kaki lainnya.
Penanganan
• Perawatan
• Kaki ditinggikan untuk mengurangi
edema, lakukan kompres pada kaki.
Setelah mobilisasi kaki hendaknya tetap
dibalut elastik atau memakai kaos kaki
panjang yang elastik selama mungkin.
• Mengingat kondisi ibu yang sangat jelek,
sebaiknya jangan menyusui.
• Terapi medik: pemberian antibiotika dan
analgetika.
Luka Perineum
dan Luka Abdominal
• Disebabkan oleh keadaan yang
kurang bersih dan tindakan
pencegahan infeksi yang
kurang baik.
-
Wound abcess, wound seroma
dan wound hematoma suatu
pengerasan yang tidak
• biasa dengan mengeluarkan
cairan serous atau kemerahan
dan tidak ada/sedikit erithema
sekitar luka insisi.
• Bila didapat pus dan cairan pada luka,
buka jahitan dan lakukan pengeluaran
serta kompres antiseptik.
• Daerah jahitan yang terinfeksi
dihilangkan dan lakukan debridemen.
• Bila infeksi sedikit tidak perlu
antibiotika.
• Bila infeksi relatif superfisial, berikan
Ampisilin 500 mg per oral selama 6
jam dan Metronidazol 500 mg per
oral 3 kali/hari selama 5 hari
• Bila infeksi dalam dan melibatkan otot dan
menyebabkan nekrosis, beri Penisilin G 2 juta
U IV setiap 4 jam (atau Ampisilin inj 1 g 4
x/hari) ditambah dengan Gentamisin 5 mg/kg
berat badan per hari IV sekali ditambah
dengan Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam,
sampai bebas panas selama 24 jam. Bila ada
jaringan nekrotik harus dibuang. Lakukan
• jahitan sekunder 2 – 4 minggu setelah infeksi
membaik.
• Berikan nasehat kebersihan dan pemakaian
pembalut yang bersih dan sering ganti.
Terima Kasih
BURUNG DIKENAL DARI NYANYIANNYA, MANUSIA DARI KATAKATANYA.
Be a good midwife..
Download