Deteksi Dini Komplikasi Masa Nifas Infeksi Nifas Endometritis Metritis adalah infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu. Bila pengobatan terlambat atau kurang adekuat dapat menjadi abses pelviks, peritonitis, syok septik, thrombosis vena yang dalam, emboli pulmonal, infeksi pelvik yang menahun, dispareunia, penyumbatan tuba dan infertilitas Chronic endometritis • Peningkatan demam secara persisten hingga 40 oC, bergantung pada keparahan infeksi • Takikardi • Menggigil dengan infeksi berat • Nyeri tekan uteri menyebar secara lateral • Nyeri panggul dengan pemeriksaan bimanual • Lokea sedikit, tidak berbau, atau berbau tidak sedap, lokea seropurulenta • Hitung sel darah putih menigkat • Berikan transfusi bila dibutuhkan (Packed Red Cell). • Berikan antibiotika spektrum luas dalam dosis yang tinggi. • Ampisilin 2 g IV, kemudian 1 g setiap 6 jam ditambah Gentamisin 5 mg/kg berat badan IV dosis tunggal/hari dan Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam. Lanjutkan antibiotika ini sampai ibu tidak panas selama 24 jam. • Pertimbangkan pemberian antitetanus profilaksis. • Bila dicurigai adanya sisa plasenta, lakukan pengeluaran (digital atau dengan kuret ) • Bila ada pus lakukan drainase (kalau perlu kolpotomi), ibu dalam posisi Fowler. Peritonitis Tanda dan gejala – Nyeri perut bagian bawah – Bising usus tidak ada – Perut yang tegang – Anoreksia/ muntah • Lakukan pemasangan selang nasogastrik bila perut kembung akibat ileus. • Berikan infus (NaCL atau Ringer laktat) sebanyak 3000 ml. • Berikan antibiotika sehingga bebas panas selama 24 jam: • Ampisilin 2 g IV, kemudian 1 g setiap 6 jam, ditambah Gentamisin 5 mg/kg berat badan IV dosis tunggal/hari dan Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam. Bendungan payudara adalah peningkatan aliran vena dan limfe pada payudara dalam rangka mempersiapkan diri untuk laktasi. Hal ini bukan disebabkan overdistensi dari saluran sistem laktasi. • Tanda dan gejala – Nyeri payudara dan tegang – Payudara yang mengeras dan membesar (pada kedua payudara) Biasanya terjadinya antara hari 3-5 pasca persalinan • Bila ibu menyusui bayinya: • • • • • • • • Susukan sesering mungkin. Kedua payudara disusukan. Kompres hangat payudara sebelum disusukan. Bantu dengan memijat payudara untuk permulaan menyusui. Sangga payudara. Kompres dingin pada payudara di antara waktu menyusui. Bila demam tinggi berikan Parasetamol 500 mg per oral setiap 4 jam. Lakukan evaluasi setelah 3 hari untuk mengetahui hasilnya. • Bila ibu tidak menyusui: • Sangga payudara. • Kompres dingin payudara untuk mengurangi pembengkakan dan rasa sakit. • Bila diperlukan berikan Parasetamol 500 mg per oral setiap 4 jam. • Jangan dipijat atau memakai kompres hangat pada payudara. • Pompa dan kosongkan payudara. Infeksi Payudara Mastitis Tanda dan gejala • Nyeri payudara dan tegang/bengkak • Ada inflamasi yang didahului bendungan • kemerahan yang batasnya jelas pada payudara • Biasanya hanya satu payudara • Biasanya terjadi antara 3 – 4 minggu pascapersalinan Penanganan • Payudara tegang / indurasi dan kemerahan • Berikan Kloksasilin 500 mg setiap 6 jam selama 10 hari. Bila diberikan sebelum terbentuk abses biasanya keluhannya akan berkurang. • Sangga payudara. • Kompres dingin. • Bila diperlukan berikan Parasetamol 500 mg per oral setiap 4 jam. • Ibu harus didorong menyusui bayinya walau ada pus. • Ikuti perkembangan 3 hari setelah pemberian pengobatan Abses Payudara Tanda dan gejala • Payudara yang tegang dan padat kemerahan • Pembengkakan dengan adanya fluktuasi • Mengalir nanah PENANGANAN • Terdapat masa padat, mengeras di bawah kulit yang kemerahan. • Diperlukan anestesi umum (ketamin). • Insisi radial dari tengah dekat pinggir aerola, ke pinggir supaya tidak memotong saluran ASI. • Pecahkan kantung pus dengan klem jaringan (pean) atau jari tangan. • Pasang tampon dan drain, diangkat setelah 24 jam. • Berikan Kloksasilin 500 mg setiap 6 jam selama 10 hari. • Sangga payudara. • Kompres dingin. • Berikan Parasetamol 500 mg setiap 4 jam sekali bila diperlukan. • Ibu dianjurkan tetap memberikan ASI walau ada pus. • Lakukan follow up setelah pemberian pengobatan selama 3 hari. Tromboflebitis • Perluasan infeksi nifas yang paling sering ialah perluasan atau invasi mikroorganisme patogen yang mengikuti aliran darah di sepanjang vena dan cabangcabangnya sehingga terjadi tromboflebitis (inflamasi pembuluh darah yg disertai dgn pembentukan bekuan darah,bekuan tsb cenderung melekat pd dinding vena dan jarang terlepas sehingga bahaya embolim pd keadaan ini cukup kecil) Klasifikasi • Thrombosis vena dalam (pelviotromboflebitis dan femoralis) – Tanda dan gejala • Demam yang tinggi walau mendapat antibiotika • menggigil • Ketegangan pada otot kaki • Komplikasi pada paru, ginjal, persendian, mata dan jaringan subkutan • Thrombosis (pembentukan bekuan darah didlm pembuluh darah koronaria) • Pelviotromboflebitis • Nyeri, yang terdapat pada perut bagian bawah dan/atau perut bagian samping, timbul pada hari ke 2 – 3 masa nifas dengan atau tanpa panas. • Penderita tampak sakit berat dengan gambaran karakteristik sebagai berikut: • - menggigil berulang kali. Menggigil inisial terjadi sangat berat (30 – 40 menit) dengan interval hanya beberapa jam saja dan kadang-kadang 3 hari. Pada waktu menggigil penderita hampir tidak panas Komplikasi • Komplikasi pada paru-paru: abses, pneumonia, • Komplikasi pada ginjal sinistra, nyeri mendadak, yang diikuti dengan proteinuria dan hematuria, • Komplikasi pada persendian, mara dan jaringan subkutan. Penanganan • Rawat inap • Penderita tirah baring untuk pemantauan gejala penyakit dan mencegah terjadinya emboli pulmonum. • Terapi medik • Pemberian antibiotika • Terapi operatif • Pengikatan vena kava inferior dan vena ovarika jika emboli septik terus berlangsung • sampai mencapai paru-paru, meskipun sedang dilakukan heparinisasi • Trombofeblitis Femoralis (Flegmasia alba dolens) Penilaian klinik • Keadaan umum tetap baik, suhu badan subfebris selama 7 – 10 hari, kemudian suhu mendadak naik kirakira pada hari ke 10 – 20, yang disertai dengan menggigil dan nyeri sekali. • Pada salah satu kaki yang terkena biasanya kaki kiri, akan memberikan tanda-tanda sebagai berikut: - Kaki sedikit dalam keadaan fleksi dan rotasi ke luar serta sukar bergerak, lebih panas dibanding dengan kaki lainnya. Penanganan • Perawatan • Kaki ditinggikan untuk mengurangi edema, lakukan kompres pada kaki. Setelah mobilisasi kaki hendaknya tetap dibalut elastik atau memakai kaos kaki panjang yang elastik selama mungkin. • Mengingat kondisi ibu yang sangat jelek, sebaiknya jangan menyusui. • Terapi medik: pemberian antibiotika dan analgetika. Luka Perineum dan Luka Abdominal • Disebabkan oleh keadaan yang kurang bersih dan tindakan pencegahan infeksi yang kurang baik. - Wound abcess, wound seroma dan wound hematoma suatu pengerasan yang tidak • biasa dengan mengeluarkan cairan serous atau kemerahan dan tidak ada/sedikit erithema sekitar luka insisi. • Bila didapat pus dan cairan pada luka, buka jahitan dan lakukan pengeluaran serta kompres antiseptik. • Daerah jahitan yang terinfeksi dihilangkan dan lakukan debridemen. • Bila infeksi sedikit tidak perlu antibiotika. • Bila infeksi relatif superfisial, berikan Ampisilin 500 mg per oral selama 6 jam dan Metronidazol 500 mg per oral 3 kali/hari selama 5 hari • Bila infeksi dalam dan melibatkan otot dan menyebabkan nekrosis, beri Penisilin G 2 juta U IV setiap 4 jam (atau Ampisilin inj 1 g 4 x/hari) ditambah dengan Gentamisin 5 mg/kg berat badan per hari IV sekali ditambah dengan Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam, sampai bebas panas selama 24 jam. Bila ada jaringan nekrotik harus dibuang. Lakukan • jahitan sekunder 2 – 4 minggu setelah infeksi membaik. • Berikan nasehat kebersihan dan pemakaian pembalut yang bersih dan sering ganti. Terima Kasih BURUNG DIKENAL DARI NYANYIANNYA, MANUSIA DARI KATAKATANYA. Be a good midwife..