pengaruh penggunaan model pembelajaran guided discovery

advertisement
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN
GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP
PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELASVIII
SMPN 3 PARIAMAN
1
Esi Anggraini1, Melisa2, Lucky Heriyanti Jufri2
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
2
Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected]
ABSTRACT
Background of this research was based on the lack of students’
participation in finding mathematical concepts which leads to a low understanding
of students' mathematical concepts. This research aimed at determining whether
students’ mathematical concepts understanding by applying Guided Discovery
Learning model was better than students’ mathematical concepts understanding by
applying scientific teachingat VIII class SMPN 3 Pariaman. It was an
experimental research with a random subject research design. The population of
the study was students of VIII.2 class to VIII.7 class in SMPN 3 Pariaman. The
sample was taken randomly, VIII.3 class was selected as experimental class and
VIII.4 class as control class. The instrument used was the final test. The form of
test used was essay form with
. Based on the result of data analysis, it is
known that the two sample classes were normal and homogeneous distributed.
Based on the hypothesis testing results, it was obtained value
, so
was accepted. It is concluded that the students’ mathematical concepts
understanding by applying Guided Discovery Learning model was similar to the
students' mathematical concept understanding by applying scientific teachingat
VIII class SMP Negeri 3 Pariaman.
Keywords: Guided Discovery Learning Model,
Concept Understanding.
tuk
PENDAHULUAN
Students’ Mathematical
menguasai
dan
mencipta
matematika
teknologi di masa depan diperlukan
dari tahun ketahun terus meningkat
penguasaan matematika yang kuat
sesuai
sejak dini.
Perkembangan
dengan
Perkembangan
tuntutan
pesat
di
zaman.
bidang
Mengingat
pentingnya
teknologi informasi dan komunikasi
peranan matematika maka guru
dewasa
harus mampu menciptakan proses
ini
dilandasi
oleh
perkembangan matematika di bidang
pembelajaran
yang
dapat
teori bilangan, aljabar, analisis, teori
melibatkan siswa secara aktif baik
peluang dan matematika diskrit. Un-
secara individu maupun kelompok
yang sesuai dengan tuntutan kurikulum
Berdasarkan masalah yang ada,
2013. Kurikulum 2013 menekankan
maka diperlukan model pembelajaran
pada dimensi pedagogik modern dalam
yang dapat mendorong siswa untuk
pembelajaran. Adanya pende katan
berpartisipasi aktif dalam membentuk
ilmiah
tersebut
diharapkan
siswa
pemahaman konsep matematis sendiri.
Salah satu model pembelajaran yang
mampu
menggali
informasi
yang
diawali
dengan
mengamati
dan
bertanya,
lalu
siswa
mendalami
dapat
dilakukan
pembelajaran
adalah
guided
model
discovery
informasi untuk menjawab pertanyaan.
learning. Guided discovery learning
Namun,
adalah
pembelajaran
matematika
satu
pendekatan
mengajar
yang diharapkan tidak berjalan dengan
dimana guru memberi contoh-contoh
optimal. Hal itu terlihat pada hasil
topik
Ulangan Harian siswa yang berada di
memandu siswa untuk memahami
bawah KKM yang telah ditetapkan di
topik tersebut. Model ini efektif untuk
SMPN 3 Pariaman.
mendorong keterlibatan dan motivasi
Pada tanggal 26 Januari sampai
siswa
spesifik
seraya
kepada
siswa
membantu
dan
mereka
5 Februari 2016 diperoleh informasi
mendapatkan pemahaman mendalam
dari observasi dan wawancara guru
tentang
bahwa
Berdasarkan pada pandangan bahwa
partisipasi
siswa
dalam
topik-topik
yang
kegiatan pembelajaran masih kurang,
murid
kegiatan pendekatan saintifik belum
mereka sendiri tentang dunia daripada
terlihat karena partisipasi siswa dalam
menyimpannya dalam bentuk yang
kegiatan pembelajaran masih kurang.
sudah tertata, model pembelajaran ini
Hal itu mengakibatkan siswa sering
menuntut guru untuk ahli dalam
lupa
mengajukan
dengan
materi
yang
telah
membangun
jelas.
pemahaman
pertanyaan
dan
dipelajari. Permasalahan ini berakibat
membimbing pemikiran siswa. Carin
pada rendahnya pemahaman konsep
&
matematis siswa kelas VII semester II
(2013:
yang
“Keuntungan yang didapatkan siswa
terdaftar
pada
kelas
semester I SMPN 3 Pariaman.
VIII
Sund
dengan
dalam
244)
suprihatiningrum
mengatakan
belajar
bahwa
menggunakan
pendekatan
penemuan
terbimbing
METODE PENELITIAN
adalah (1) mengembangkan potensi
Penelitian ini dilaksanakan di
intelektual. (2) mengubah siswa dari
SMPN 3 Pariaman dengan populasi
memiliki motivasi dari luar (extrinsic
seluruh siswa kelas VIII SMPN 3
motivation) menjadi motivasi dalam
Pariaman, kecuali kelas VIII.1 karena
diri sendiri (intrinsic motivation). (3)
kelas unggul. Pengambilan sampel
siswa akan belajar bagaimana belajar
dilakukan
(learning
diperoleh kelas VIII.3 sebagai kelas
how
to
learn).
(4)
mempertahankan memori”.
secara
acak,
sehingga
eksperimen dan kelas VIII.4 sebagai
Carin & Sund mengatakan di
kelas
kontrol.
Jumlah
sampel
dalam Suprihatiningrum (2013: 246)
penelitian sebanyak 72 siswa baik di
bahwa
kelas eksperimen maupun di kelas
“Ada
tiga
alasan
guru
menggunakan penemuan terbimbing,
salah
satu
diantaranya
pembelajaran
terbimbing
dengan
akan
kontrol.
adalah
penemuan
mengembangkan
Jenis penelitian yang dilakukan
adalah
penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan
kemampuan metode mengajar guru
adalah random
untuk
mempertemukan
Kedua
macam
tingkat
berbagai
pemahaman siswa
eksperimen.
kelas
instrumen
terhadap subjek.
sampel
berupa
tes
diberikan
pemahaman
dalam pembelajaran”. Penelitian ini
konsep matematika. Variabel bebas
bertujuan untuk mengetahui apakah
dalam penelitian ini yaitu model
pemahaman konsep matematis siswa
pembelajaran
dengan
learning dan variabel terikat adalah
menerapkan
pembelajaran
learning
lebih
guided
model
discovery
baik
kemampuan
guided
pemahaman
discovery
konsep
daripada
matematis siswa. Prosedur penelitian
pemahaman konsep matematis siswa
dibagi atas tiga tahap yaitu tahap
dengan
persiapan, tahap pelaksanaan, dan
menerapkan
pembelajaran
saintifik pada kelas VIII SMP Negeri 3
Pariaman.
tahap penyelesaian.
Instrumen
yang
digunakan
dalam penelitian ini adalah tes akhir.
Tes akhir digunakan untuk melihat
liliefors merujuk pada Sudjana (2005),
pemahaman konsep matematis siswa.
sedangkan uji homogenitas variansi
Tes dilakukan setelah pelaksanaan
dilakukan dengan menggunakan uji-F
pembelajaran
merujuk
Penyusunan
berupa
soal
soal
tes
uraian.
disesuaikan
pada
Sudjana
(2005).
Pengujian hipotesis dilakukan dengan
dengan materi yang diberikan selama
menggunakan
penelitian
Sudjana (2005). Semua uji yang
dan
pemahaman
memuat
konsep.
indikator
Materi
yang
diujikan berupa materi yang diberikan
selama penelitian berlangsung yaitu
bangun ruang sisi datar. Sebelum tes
diberikan kepada kelas sampel, soal tes
diujicobakan terlebih dahulu di SMPN
5 Pariaman. Setelah dilakukan analisis
hasil tes uji coba diperoleh bahwa
seluruh soal dipakai.
Analisis
butir
tes
akhir
menggunakan rubrik analitik merujuk
pada Iryanti (2004). Analisis data tes
akhir
bertujuan
untuk
menguji
kebenaran hipotesis yang diajukan
dalam penelitian agar dapat menarik
kesimpulan
tentang
pemahaman
matematis siswa. Pengujian hipotesis
dilakukan di bawah taraf signifikan
.
Sebelum
dilakukan
pengujian hipotesis terlebih dahulu
dilakukan uji normalitas data dan
homogenitas variansi. Uji normalitas
sebaran data diuji menggunakan uji
uji-t
merujuk
pada
dilakukan adalah uji manual.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil tes pemahaman konsep
matematika yang dilaksanakan akhir
penelitian di kelas sampel dapat dilihat
pada Tabel 1.
Tabel 1. Deskripsi Hasil Tes Akhir
Kelas
Eksperimen Kontrol
36
36
N
71,2
68,9
Max
22
27,7
Min
38,71
51,79
12,07
10,71
Pada Tabel 1, terlihat bahwa
rata-rata nilai tes akhir siswa kelas
kontrol lebih tinggi dari pada rata-rata
nilai tes akhir siswa pada kelas
eksperimen.
Skor
tertinggi
yang
diperoleh siswa kelas eksperimen lebih
tinggi dari pada skor tertinggi kelas
kontrol. Selain itu simpangan baku
pada kelas kontrol lebih kecil dari pada
kelas eksperimen yang menandakan
bahwa nilai siswa pada kelas kontrol
tidak terlalu jauh dari nilai rata-rata
siswa pada kelas eksperimen tidak
kelas.
jauh berbeda dari siswa kelas kontrol.
Berdasarkan
pengamatan
Selanjutnya, berdasarkan data
selama penelitian terlihat siswa pada
yang diperoleh dilakukan pengujian
kelas
hipotesis. Sebelum itu lakukan uji
eksperimen
belum
mampu
mengikuti
pembelajaran
yang
menerapkan
model
normalitas
di
kelas
eksperimen
pembelajaran
menggunakan uji liliefors diperoleh
guided discovery learning. Hal itu
dan di kelas kontrol
dikarenakan saat guru membimbing
siswa
untuk
menemukan
,
diperoleh
konsep
untuk
sedangkan
kedua
kelas
tentang bangun ruang sisi datar, siswa
sampel penelitian. Karena
hanya menerima dan menulis saja
maka data untuk kelas eksperimen dan
penjelasan
kelas kontrol berdistribusi normal
dari
menyebabkan
guru.
konsep
Hal
yang
itu
sudah
Pada
kelas
,
dengan taraf signifikansi 0,05.
ditemukan siswa tidak bertahan lama
dalam ingatan siswa.
<
Uji homogenitas data tes akhir
siswa menggunakan uji F diperoleh
kontrol
guru
=1,27.
Sedangkan
taraf
menerapkan
model
pembelajaran
signifikansi yang diuji adalah 0,05.
konvensional
yaitu
pembelajaran
Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa
saintifik. Proses pembelajaran yang
terjadi
di
kelas
kontrol,
variansi
sampel
homogen
pada
hanya
.
beberapa siswa yang bertanya saat
digunakan
tahap menanya. Sedangkan pada saat
signifikansi
menemukan penyelesaian untuk soal-
analisis data tes akhir diperoleh nilai
soal yang diberikan oleh guru siswa
, maka
sering mengalami kesulitan. Sehingga
guru
membantu
menyelesaikan
siswa
untuk
soal-soal
yang
diberikan oleh guru. Oleh karena itu,
Menguji
uji-t
hipotesis
dengan
taraf
. Berdasarkan
terima
.
Berdasarkan analisis uji tes akhir
disimpulkan
konsep
matematis
menerapkan
guided
bahwa
model
discovery
pemahaman
siswa
dengan
pembelajaran
learning
sama
dengan pemahaman konsep matematis
model pembelajaran guided discovery
siswa
learning sama dengan pemahaman
dengan
menerapkan
pembelajaran saintifik di kelas VIII
konsep
SMPN 3 Pariaman.
menerapkan
Dalam penelitian ini terdapat
beberapa kendala yang ditemui selama
matematis
siswa
dengan
pembelajaran
saintifik
pada siswa kelas VIII SMPN 3
Pariaman.
melakukan penelitian yaitu pada saat
pertemuan
pertama
pemborosan
waktu
mengalami
DAFTAR PUSTAKA
siswa dalam kelompok belajar. Usaha
Iryanti, Puji. (2004). Penilaian Unjuk
Kerja.
Yogyakarta:
Depdiknas
yang dilakukan guru adalah pada saat
Sudjana,
saat
membagi
akhir pembelajaran guru meminta
siswa
agar
segera
membentuk
kelompok sebelum guru masuk dan
memulai
pembelajaran.
selanjutnya
adalah
mendapat
siswa
giliran
Kendala
yang
maju
mempresentasikan hasil diskusi susah
diminta untuk maju kedepan. Usaha
yang
dilakukan
meminimalisirnya
guru
untuk
adalah
dengan
menimbulkan motivasi siswa untuk
berani tampil ke depan kelas.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data
dan
pembahasan
dikemukakan,
Nana. (2005). Metoda
Statistika.
Bandung:
Tarsito Bandung
yang
dapat
telah
diambil
kesimpulan bahwa pemahaman konsep
matematis siswa dengan menerapkan
Suprihatiningrum,
Jamil.
(2013).
Strategi Pembelajaran :
Teori
Dan
Aplikasi.
Yogyakarta:
Ar-Ruzz
Media
Download