Laporan Tahunan - Bank Harda Internasional

advertisement
SAHABAT BISNIS TERPERCAYA
Versi Indonesia
Laporan Tahunan
2016
PT. Bank Harda Internasional, Tbk
01
Pembuka
Performance Highlights………………………………………………………………………………….. 1
Ikhtisar Data Keuangan………………………………………………………………………………… 3
Ikhtisar Operasional……………………………………………………………………………………. 7
Ikhtisar Saham……………………………………………………………………………………………… 8
Peristiwa Penting 2016……………………………………………………………………………….. 9
Laporan Dewan Komisaris……………………………………………………………………………………………
13
Laporan Direksi…………………………………………………………………………………………………..
15
19
51
Profil Perusahaan
Identitas Perusahaan……………………………………………………………………….
20
Profil Singkat Bank BHI…………………………………………………………………………
21
Budaya Perusahaan……………………………………………………………………..
23
Penghargaan………………………………………………………………………………………..
24
Bidang Usaha…………………………………………………………………………………
25
Produk dan Jasa Layanan……………………………………………………………………….
25
Peta Wilayah Jaringan Kantor……………………………………………………………………….
27
Profil Dewan Komisaris……………………………………………………………………….
29
Profil Direksi……………………………………………………………………………..31
Profil Manajemen……………………………………………………………………….
33
Profil Pimpinan Cabang…..…………………………………………………………………
37
Profil Karyawan……………………………………………………………………….42
Struktur Organisasi Perusahaan……………………………………………………………………
43
Komposisi Pemegang Saham……………………………………………………………………….
45
Daftar Entitas Anak dan/atau Entitas Asosiasi……………………………
45
Struktur Group Perusahaan……………………………………………………………………….
46
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal………………………………………………
47
Kronologis Pencatatan Saham……………………………………………………………………….
48
Nama dan Alamat Kantor……………………………………………………………………….
49
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Ekonomi........................................................................... 52
Tinjauan Operasional............................................................................
55
Tinjauan Keuangan............................................................................59
69
116
121
Tata Kelola Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan……………………………………………………………………………………
70
Struktur dan Mekanisme GCG……………………………………………………………………………
71
Sekretaris Perusahaan………………………………………………………… 80
Audit Internal………………………………………………………………………. 80
Audit Eksternal…………………………………………………………………………………………………
81
Internal Fraud……………………………………………………………………….. 82
Rasio Gaji Tertinggi dan Gaji Terendah…………………………………..82
Permasalahan Hukum…………………………………………………………. 82
Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan………….... 82
Kode Etik dan Budaya Perusahaan……………………………………… 82
Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System)………. 83
Buy Back Shares dan/ atau Buy Back Obligasi Bank………….. 83
Informasi Pemegang Saham Pengendali…………………………………83
Penerapan Program APU dan PPT Bagi Bank Umum……………. 83
Perlakuan yang Sama terhadap Seluruh Pemegang
Saham………………………………………………………….....…………………
83
Manajemen Teknologi Informasi……………………………………………..8 4
Manajemen Risiko…………………………………………………………………. 85
Manajemen Sumber Daya Manusia………………………………………111
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Kaleidoskop CSR Bank BHI Tahun 2016……………………………………………………………
117
Struktur Pengelola CSR……………………………………………………………………………………
119
Kebijakan dan Pelaksanaan CSR…………………………………………………………
119
Tanggung Jawab Sosial Terhadap Lingkungan…………………………………………………
119
Tanggung Jawab Sosial yang Terkait dengan
Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja…….
119
Tanggung Jawab Sosial terhadap Produk dan Nasabah…………120
Tanggung Jawab Sosial dan Kemasyarakatan………………………….
120
Laporan Keuangan
Laporan Keuangan yang Berakhir
31 Desember 2016 dan 2015……………………………………………………………………………….
121
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
2016
1
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Performance
Highlights
ASET
KREDIT
Jumlah Aset sebesar
Jumlah Kredit sebesar
Rp 2.058 Milyar
Rp 1.398 Milyar
DPK
LABA BERSIH
Jumlah DPK sebesar
Laba tumbuh 115.41% menjadi
Rp 1.568 Milyar
Rp 7.1 Milyar
NIM
CAR
NIM tumbuh 0.34% menjadi
Rasio Kecukupan Modal
5.41%
21.73%
Laporan Tahunan 2016
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
22 Tahun Menjadi Sahabat Bisnis Terpercaya
Demi menciptakan citra yang kuat sebagai Bank yang terpercaya dan
dekat di hati nasabah, Bank BHI yang memiliki moto “SAHABAT BISNIS
TERPERCAYA” membawa semangat baru dengan dominan warna
merah dan biru.
Dengan sebutan baru yang lebih akrab yaitu Bank BHI. Pada tahun 2015,
Bank BHI melakukan penawaran Saham Perdana (IPO) kepada
masyarakat sebanyak 800.000.000 lembar saham.
Dari waktu ke waktu Bank BHI terus melakukan penyempurnaan baik
sistem operasional perbankan maupun kualitas SDM yang dimiliki untuk
memberikan pelayanan perbankan terbaik bagi para nasabah Bank BHI.
2016 Laporan Tahunan
2
Kilas Kinerja 2016
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
Ikhtisar Data Keuangan
Ikhtisar Data Keuangan 5 tahun terakhir (Audited untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember)
dalam jutaan rupiah
NERACA
Total Aset Produktif
Kredit yang diberikan - Bruto
Efek-efek
Penempatan pada BI
Penempatan pada Bank Lain
Aktiva Tetap & Inventaris
Agunan yang diambilalih
Total Aset
Dana Pihak Ketiga
Giro
Tabungan
Deposito
Penempatan dari Bank Lain
Total Liabilitas
Total Ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas
LABA RUGI KOMPREHENSIF
Pendapatan Operasional
Pendapatan Bunga Bersih
Pendapatan Operasional selain Bunga
Biaya Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
Biaya Operasional
Laba (Rugi) Operasional
Pendapatan non Operasional
Laba / (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan
Laba Bersih
Pendapatan / (Beban) Komprehensif Lainnya
Total Laba Komprehensif
Laba Bersih yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non-Pengendali
Laba Komprehensif yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non-Pengendali
Laba Bersih per Saham (dalam Rupiah penuh)
3
Laporan Tahunan 2016
2016
2015
2014
2013
2012
1,794,727
1,398,464
147,078
202,145
47,040
31,745
78,439
2,058,463
1,568,478
130,798
109,667
1,328,013
70,880
1,676,655
381,808
2,058,463
1,876,587
1,505,335
180,165
120,675
70,412
33,062
38,715
2,079,034
1,594,193
138,370
102,300
1,353,523
78,704
1,703,066
375,968
2,079,034
1,801,772
1,513,066
123,492
137,578
27,636
30,068
5,272
2,020,527
1,619,394
119,884
94,871
1,404,639
78,965
1,729,203
291,324
2,020,527
1,470,040
1,213,824
157,297
94,984
3,935
12,596
1,732
1,639,444
1,338,486
130,116
104,146
1,104,224
64,190
1,431,235
208,209
1,639,444
1,564,995
1,156,640
250,601
148,975
8,779
14,349
893
1,730,623
1,431,619
152,329
120,439
1,158,851
97,868
1,555,741
174,882
1,730,623
104,583
94,492
10,091
(11,092)
(85,279)
8,212
2,667
10,879
7,087
(1,462)
5,625
98,813
91,867
6,946
(75,299)
(85,052)
(61,538)
1,541
(59,997)
(45,978)
5,738
(40,240)
88,999
81,746
7,253
(2,975)
(73,797)
12,227
5,683
17,910
12,449
21,481
33,930
80,932
73,553
7,379
4,411
(68,698)
16,645
(575)
16,070
11,727
11,727
79,192
73,500
5,692
2,154
(55,698)
25,648
1,607
27,255
20,056
20,056
7,087
-
(45,978)
-
12,449
-
11,727
-
20,056
-
5,625
1.94
(40,240)
(14.56)
33,930
5.41
11,727
5.80
20,056
11.38
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
RASIO KEUANGAN
Permodalan
Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio - CAR)
CAR Tier 1
CAR Tier 2
Aset Tetap Terhadap Ekuitas
Aset Produktif
Aset Produktif Bermasalah dan Aset Non Produktif
Bermasalah terhadap Total Aset Produktif dan Aset
Non Produktif
Aset Produktif Bermasalah terhadap Total Aset
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset
Keuangan terhadap Aset Produktif
Rasio Kredit Bermasalah (Non-Performing Loans - NPL) bruto
Rasio Kredit Bermasalah (Non-Performing Loans - NPL) netto
Profitability
Tingkat Pengembalian atas Aset (Return on Asset ROA)
Tingkat Pengembalian atas Ekuitas (Return on Equity ROE)
Marjin Bunga Bersih (Net Interest Margin - NIM)
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO)
Likuiditas
Rasio Kredit terhadap Pendanaan (Loan to Funding
Ratio -LFR)
Rasio Dana Murah (CASA Terhadap Dana Pihak Ketiga)
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas
Rasio Liabilitas terhadap Aset
Kepatuhan
Persentase Pelanggaran BMPK
a. Pihak Terkait
b. Pihak Tidak Terkait
Persentase Pelampauan BMPK
a. Pihak Terkait
b. Pihak Tidak Terkait
Giro Wajib Minimum (GWM)
a. GWM Utama Rupiah
b. GWM Valuta Asing
Posisi Devisa Neto (PDN)
2016
2015
2014
2013
2012
21.73%
21.01%
0.71%
8.31%
21.90%
21.11%
0.79%
8.79%
15.66%
14.28%
1.38%
10.32%
15.78%
14.85%
0.93%
6.05%
13.49%
12.53%
0.95%
8.20%
4.00%
5.90%
3.09%
1.39%
2.37%
2.20%
1.08%
5.75%
2.74%
3.01%
0.46%
1.34%
0.37%
2.31%
0.65%
2.83%
7.10%
3.58%
1.62%
3.13%
1.90%
3.97%
3.26%
1.47%
2.71%
0.53%
-2.82%
0.94%
1.01%
1.67%
2.11%
-15.25%
5.93%
5.68%
13.11%
5.41%
96.24%
5.07%
124.94%
4.96%
94.35%
5.36%
90.66%
5.19%
85.37%
89.04%
94.23%
92.84%
89.99%
79.37%
15.33%
439.14%
81.45%
15.10%
452.98%
81.92%
13.26%
593.57%
85.58%
17.50%
687.40%
87.30%
19.05%
889.59%
89.89%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
6.55%
0.00%
0.00%
7.56%
0.00%
0.00%
8.06%
0.00%
0.00%
8.05%
0.00%
0.00%
8.17%
0.00%
0.00%
2016 Laporan Tahunan
4
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
Total Aset
Kredit - Bruto
(dalam Miliar rupiah)
(dalam Miliar rupiah)
2,022
1,730
2012
2,079
2,058
1,639
2013
2014
2015
2016
1,157
1,214
2012
2013
2014
2015
Total Ekuitas
(dalam Miliar rupiah)
1,594
1,568
1,338
2013
382
2014
2015
2016
2012
2015
2016
208
2013
2014
Laba Bersih
(dalam Miliar rupiah)
(dalam Miliar rupiah)
76
85
96
94
2012
2012
2013
2016
376
Pendapatan Bunga Bersih
76
1,398
293
20
5
1,505
(dalam Miliar rupiah)
175
2012
1,513
Dana Pihak Ketiga
1,619
1,431
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Profil Perusahaan
2014
Laporan Tahunan 2016
2015
2016
12
13
2013
2014
7
2015
(46)
2016
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Return on Assets (ROA)
Return on Equity (ROE)
(dalam persentase)
(dalam persentase)
13.11%
1.67%
1.01%
2012
2013
0.98%
2014
5.68%
0.53%
2015
2016
6.20%
2.11%
2012
2013
2014
2015
2016
-15.25%
-2.82%
Net Interest Margin (NIM)
Capital Adequacy Ratio (CAR)
(dalam persentase)
(dalam persentase)
5.41%
5.36%
21.90% 21.73%
5.19%
13.49%
5.07%
15.78% 15.73%
4.96%
2012
2013
2014
2015
2016
2012
2013
2014
2015
2016
Loan to Deposit Ratio (LDR)
Non Performing Loan (NPL)
(dalam persentase)
(dalam persentase)
92.84%
94.23%
89.99%
89.04%
NPL - Net
3.58%
3.13%
3.26%
2.71%
1.62%
1.47%
79.37%
2012
7.10%
NPL - Gross
2013
2014
2015
2016
2012
2013
2014
3.97%
2.83%
1.90%
2015
2016
2016 Laporan Tahunan
6
Kilas Kinerja 2016
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
Ikhtisar Operasional
Produk Bisnis Bank BHI (dalam jutaan rupiah)
Produk
Produk Kredit
Retail
Commercial
Total Kredit
Produk Simpanan
Gi ro
Ta bunga n
Depos i to
Total Simpanan
2016
2015
2014
465,803
932,661
1,398,464
392,264
1,113,071
1,505,335
366,741
1,146,325
1,513,066
130,798
109,667
1,328,013
1,568,478
138,370
102,300
1,353,523
1,594,193
119,884
94,871
1,404,639
1,619,394
Produk Kredit
1,146
1,113
933
466
392
367
2014
2015
Retail
2016
Commercial
Produk Simpanan
131
110
138
2014
Giro
7
Laporan Tahunan 2016
1,405
1,354
1,328
120
102
2015
Tabungan
95
2016
Deposito
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Ikhtisar Saham
Perdagangan Efek di Bursa Efek Indonesia (Kode: BBHI)
Harga Penutupan (Rp)
140
Volume Transaksi
120,000
107,966
120
100
100,000
125
117
120
115
120
119
119
80,000
109
102
100
102
96
94
80
82
60,000
84
74
60
66
40
7,604
8,926
2,764
26
-
11
57
11
2
441
5,260
40,000
20,000
188
573
150
195
1,451
20
-
-
(20,000)
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
2015
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
2016
Penutupan
Volume
Harga Saham & Volume Transaksi
Periode
Tertinggi
Tanggal
Ma ret
Juni
September
Des ember
118
108
96
85
18-03-16
20-06-16
01-09-16
29-12-16
Ma ret
Juni
September
Des ember
122
125
16-09-15
12-10-15
Harga (Rp)
Terendah
Tanggal
Penutupan
2016
95
29-03-16
109
99
22-06-16
102
72
21-09-16
82
63
30-12-16
66
2015
113
09-02-15
115
94
22-12-15
120
Tanggal
Market Cap
Volume
(Rp/Juta) (Lembar/Ribu)
31-03-16
28-06-16
30-09-16
30-12-16
394,000
369,000
296,000
239,000
57
441
573
1,451
30-09-15
23-12-15
415,553
433,620
7,604
26
Komposisi Pemegang Saham per 31 Desember
Keterangan
PT Hakimputra Perkas a
Kwee Sinto
Mas yarakat (di bawah 5%)
TOTAL
2016
Saham (Lembar)
Persentase (%)
2.651.961.000
72,66%
198.039.000
5,42%
800.000.000
21,92%
3.650.000.000
100,00%
2015
Saham (Lembar)
Persentase (%)
2.651.961.000
72,66%
198.039.000
5,42%
800.000.000
21,92%
3.650.000.000
100,00%
2016 Laporan Tahunan
8
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Profil Perusahaan
Peristiwa Penting 2016
Januari
Februari
Maret
28
Kegiatan Donor Darah
22 - 23
27
Training Membangun Etos Kerja
Profesional Dengan Kepemimpinan
Kredibel Kepemimpinan Efektif
Training for Frontliner
Agustus
Juli
September
19 - 20
27 - 28
Training Pembekalan Sertifikasi Profesi
Teller & Customer Service Bidang
Funding & Services – LSPP Batch I &
Batch II
27
Tax Banking Training
9
Laporan Tahunan 2016
3
Ujian Sertifikasi Profesi Teller &
Customer Service Bidang Funding &
Services – LSPP
Tata Kelola Perusahaan
April
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Mei
Juni
15
24
Buka Puasa Bersama Anak Yatim Piatu
Berbagi kasih di Panti Asuhan Griya Asih
12
Pembekalan UKMR Level II & III BSMR
Oktober
10
HUT BHI ke 22 Tahun
November
Desember
19, 20 & 26
Pembekalan dan Uji Sertifikasi Operation
Back Office
16 & 25
Natal Bersama Yayasan Griya Asih &
Seminar Pengelolaan Risiko Kepatuhan
dan Kaitannya dengan APU PPT, Tax
Amnesty & NPL
2016 Laporan Tahunan
10
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
Laporan Manajemen
11
Laporan Tahunan 2016
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
2016 Laporan Tahunan
12
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Laporan Dewan Komisaris
Pengaruh penurunan kegiatan ekonomi global yang
sudah dirasakan sejak tahun 2015 dan masih berlanjut
pada tahun 2016 pada gilirannya akan mempengaruhi
dinamika dan pertumbuhan ekonomi dan perbankan
nasional secara keseluruhan. Hal ini dapat dilihat dari
realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016
yang hanya mencapai 5,02 % dari rencana 5,30 %.
Pada sektor perbankan realisasi pertumbuhan kredit
sampai dengan Desember 2016 hanya bertumbuh
sebesar 7.87 % (yoy) sementara pertumbuhan dana
pihak ketiga dalam periode yang sama hanya tumbuh
sebesar 9.60 % (yoy). Melemahnya pertumbuhan dalam
perkreditan maupun dana pihak ketiga ternyata
dibarengi dengan meningkatnya NPL (karena melesunya
kegiatan usaha) dan menjadi 2.93 % per 31 Desember
2016.
Gejala yang terjadi secara makro ternyata juga dialami
oleh Bank BHI karena selama tahun 2016 mengalami
tekanan dalam pertumbuhan, baik kredit maupun dana,
penurunan kualitas aset / NPL.
13
Laporan Tahunan 2016
Walaupun Bank BHI menghadapi kondisi dan tekanan
seperti yang dialami bank lain, akan tetapi terdapat
beberapa kinerja yang harus diapresiasi karena
menghasilkan hal-hal positif sebagai berikut:
1. Mampu menekan NPL pada tingkat yang rendah
yaitu NPL gross sebesar 2.83 %, sementara NPL
netto 1,90 %.
2. Berhasil mengendalikan dan menjaga kualitas
kredit baik eksisting maupun kredit baru sehingga
tidak muncul kredit bermasalah yang baru.
3. Menyelesaikan kredit bermasalah tahun 2015 baik
melalui pelunasan, restrukturisasi, AYDA ataupun
langkah lain.
4. Membukukan L/R positif sehingga memperbaiki
posisi L/R yang terganggu pada tahun 2015.
5. Mulai menyempurnakan dan memperbaiki
infrastruktur baik pada aspek SDM, Teknologi,
proses maupun organisasi.
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Setelah berhasil menyelesaikan hal-hal tersebut diatas,
bank harus segera melakukan langkah transformasi
yang selama ini tertinggal. Dewan Komisaris memahami
bahwa transformasi organisasi menuju era baru bukan
sesuatu yang mudah untuk dilakukan, akan tetapi satu
Rp 2.06 Triliun
Dalam kesempatan ini kami Dewan Komisaris ingin
menyampaikan penghargaan kepada Direksi, seluruh
jajaran organisasi baik ditingkat pusat maupun cabang
serta seluruh karyawan Bank BHI atas seluruh dedikasi,
kerja keras dan kontribusi positifnya dalam upaya tetap
………………………………
langkah awal positif yang telah berani dilakukan akan
membuahkan dampak positif lain yang berlipat ganda
hasilnya.
Dalam upaya mengantisipasi kondisi ekonomi yang
membaik pada tahun mendatang, selama tahun 2016
Direksi telah mulai mengimplementasi beberapa
rencana kerja yang telah disusun terutama dalam upaya
mengembangkan basis bisnis di seluruh regional yang
dimiliki, mencari dan melakukan solisitasi terhadap
target market dan customer base yang dibidik dengan
mengoptimalkan seluruh network / jaringan cabang,
teknologi dan kekuatan skill personil dan kapabilitas
organisasi yang dibangun sesuai arah yang dituju.
Laporan Keuangan
2016
Total Aset
menjaga kontinuitas dan
berkesinambungan Bank BHI.
pertumbuhan
positif
Tak lupa kami ucapkan terima kasih juga kepada
seluruh stakeholders, pemegang saham yang senantiasa
selalu memberi dukungan kepada Bank BHI.
Terima kasih dan Selamat Bekerja.
Oleh karena itu, kami berharap Direksi secara
berkesinambungan melanjutkan langkah transformasi
yang sudah dimulai terutama dalam upayanya meraih
sasaran dan positioning yang sudah ditetapkan
organisasi dalam Corporate Plan tahun 2012-2017.
Jakarta, 21 April 2017
Atas Nama Dewan Komisaris
PT. Bank Harda Internasional, Tbk
2016 Laporan Tahunan
14
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Laporan Direksi
Para pemegang saham yang terhormat,
Terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang
diberikan sehingga Bank BHI dapat mencapai kinerja
yang baik di tahun 2016. Seperti yang diketahui,
ekonomi makro di tahun 2016 masih diwarnai oleh
berbagai tantangan dan gejolak, baik yang bersumber
dari global maupun domestik. Meskipun demikian,
melalui penentuan dan implementasi strategi bisnis
yang tepat dengan prinsip kehati-hatian (prudent)
dalam mengantisipasi kondisi yang masih bergejolak ini,
Bank BHI bersyukur karena pada tahun 2016 ini berhasil
membukukan laba bersih sebesar Rp 7.1 Miliar jika
dibandingkan tahun sebelumnya yang mengalami
kerugian sebesar Rp 45.9 Miliar.
TINJAUAN EKONOMI 2016
Tahun 2016 masih menjadi tahun yang penuh
tantangan bagi perekonomian nasional dan industri
perbankan. Walaupun demikian, perekonomian
Indonesia tahun 2016 berhasil tumbuh sebesar 5.02%
atau lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian pada
tahun 2015 yang sebesar 4.88%. Pertumbuhan ekonomi
tersebut merupakan pertumbuhan tertinggi setelah
India dan Tiongkok.
15
Laporan Tahunan 2016
Ekonomi yang sempat bergerak lambat sepanjang
tahun lalu kini mulai membaik. Walaupun demikian
kondisi ekonomi nasional masih dibayang-bayangi oleh
ketidakpastian global.
KINERJA PERBANKAN 2016
Tren perbaikan ekonomi Indonesia yang semakin
membaik tidak terlalu memberikan dampak yang begitu
signifikan terhadap kinerja perbankan pada tahun 2016.
Pertumbuhan kredit Bank Umum sepanjang tahun 2016
tercatat hanya sebesar 7.87% (yoy) lebih rendah jika
dibandingkan tahun 2015 yang sebesar 10.45%.
Peningkatan risiko kredit pada beberapa segmen usaha
mengharuskan Bank untuk lebih selektif dalam
menyalurkan kredit baru.
Sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK)
sebesar 9.60% atau lebih tinggi jika dibandingkan pada
periode sebelumnya yang sebesar 7.27%. Rasio LDR
Bank Umum mengalami penurunan sebesar 1.41%
menjadi sebesar 90.70% di tahun 2016.
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
KINERJA BANK BHI 2016
Meskipun kondisi ekonomi Indonesia sepanjang 2016
cukup menantang, seluruh jajaran staf Bank BHI
berhasil melalui tahun 2016 dengan membukukan Laba
sebelum pajak di akhir 2016 sebesar Rp 10.9 Miliar atau
meningkat 118.13% jika dibandingkan tahun lalu yang
mengalami kerugian sebesar Rp 59.9 Miliar.
Rp 7.09 Miliar
dengan melakukan penyaluran kredit secara prudent
kepada debitur / calon debitur yang telah teruji track
record-nya serta sektor industri yang baik. Hal ini
dianggap penting mengingat untuk menjaga kualitas
kredit yang lebih baik. Dalam hal mencermati
perubahan yang terjadi dalam lingkungan usaha saat
ini, dimana dampak dari kondisi eksternal sangatlah
………………………………
Hal ini dikontribusi oleh meningkatnya pendapatan
bunga bersih dan pendapatan operasional selain bunga
serta berhasilnya bank dalam menyelesaikan kredit
bermasalah yang merupakan imbas tahun lalu sehingga
biaya CKPN mengalami penurunan yang cukup
signifikan.
Pendapatan bunga bersih Bank sebesar Rp 94.5 Miliar
atau meningkat sebesar 2.84% jika dibandikan tahun
lalu yang sebesar Rp 91.8 Miliar. Pendapatan
operasional selain bunga sebesar Rp 10.1 Miliar atau
meningkat sebesar 45.28% jika dibandingkan tahun lalu
yang sebesar Rp 6.9 Miliar yang disebabkan oleh adanya
Keuntungan Penjualan Aset Keuangan (Surat Berharga)
sebesar Rp 2.7 Miliar. Sedangkan Biaya Kerugian
Penurunan Nilai menurun sebesar 85.67% dari Rp 75.3
Miliar di tahun 2015 menjadi sebesar Rp 10.8 Miliar di
tahun 2016. Dari sisi Aset, Bank BHI mengalami sedikit
penurunan sebesar 0.91% dari Rp 2.079 Miliar di tahun
2015 menjadi sebesar Rp 2.060 Miliar di tahun 2016. Hal
ini disebabkan oleh penurunan kredit karena adanya
penyelesaian terhadap kredit bermasalah sehingga
mengalami penurunan sebesar Rp 106.8 Miliar atau
7.10%.
Sedangkan dari sisi Liabilitas Bank BHI mengalami
penurunan sebesar Rp 26.4 Miliar atau 1.55%. Hal ini
disebabkan oleh karena penurunan yang terjadi pada
Deposito sebesar Rp 25.5 Miliar atau 1.88% jika
dibandingkan tahun lalu. Penurunan ini bukan karena
bank tidak mampu dalam menghimpun dana dari
masyarakat, akan tetapi ini merupakan salah satu
strategi bank mengingat kredit mengalami penurunan
yang cukup signifikan. Dengan strategi ini, bank tetap
mampu menjaga NIM pada tren positif sehingga laba
Bank dapat terjaga dengan baik.
KEBIJAKAN STRATEGIS
Harus diakui bahwa pencapaian kredit dan total dana
pihak ketiga mengalami penurunan. Untuk ke depan,
Bank BHI melakukan pendekatan yang lebih konservatif
Laporan Keuangan
2016
Laba Bersih
berpengaruh, maka Bank BHI telah menyiapkan
beberapa strategi untuk mengurangi dampak dari
tekanan tersebut terhadap kinerja Bank secara
keseluruhan. Bank BHI tetap fokus pada upaya
memperkuat
fundamental
keuangan
dan
memaksimalkan pertumbuhan bisnis antara lain
melalui:
1. Pengelolaan debitur menunggak dan penyelesaian
debitur macet. Monitoring yang ketat dari waktu
ke waktu memungkinkan bank untuk melakukan
antisipasi terhadap kemungkinan terburuk dari
setiap debitur. Penyajian laporan follow up yang
komprehensif mengenai kondisi setiap debitur
bermasalah dari waktu ke waktu digunakan
sebagai bahan monitoring dan pengambilan
keputusan dalam penyelesaian kredit bermasalah.
2. Pertumbuhan bisnis yang prudent dengan
berfokus pada segmen retail, commercial dan
consumer.
3. Secara konsisten mewujudkan tata kelola
perusahaan yang baik dengan menerapkan prinsip
GCG.
4. Penyempurnaan end to end credit process.
5. Pengembangan sistem monitoring dan peringatan
dini (early warning sistem). Dengan early warning
system yang akan dikembangkan maka setiap
terjadinya penurunan indikator-indikator tertentu
dapat dilakukan tindakan mitigasi terhadap
debitur-debitur yang diperkirakan akan terkena
dampak.
6. Rebalancing portofolio dana melalui efektifitas
aset dan liabilities management. Dengan
keterbatasan ekses likuiditas pada penyaluran
kredit yang dapat memberikan keuntungan
optimal, maka Bank harus memiliki strategi untuk
memanfaatkan ekses likuiditas ini kepada
instrumen-instrumen keuangan yang masih bisa
memberikan peningkatan pendapatan.
2016 Laporan Tahunan
16
Kilas Kinerja 2016
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
PROSPEK USAHA TAHUN 2017
Pada tahun 2017, Pertumbuhan ekonomi Indonesia
diproyeksikan mencapai kisaran 5.0% - 5.4% (yoy).
Pertumbuhan tersebut ditopang oleh konsumsi swasta
yang masih tumbuh kuat, peningkatan konsumsi
pemerintah serta perbaikan investasi baik swasta
maupun pemerintah. Sedangkan dari sisi perbankan,
Bank Indonesia memperkirakan rata-rata pertumbuhan
kredit tahun 2017 sebesar 13.1% (yoy). Optimisme
pertumbuhan kredit tersebut terutama didorong oleh
meningkatnya kondisi likuiditas perbankan, masih
berlanjutnya penurunan suku bunga kredit, dan kondisi
ekonomi yang diperkirakan semakin baik. Melihat
prospek usaha di atas, Bank BHI terus berusaha dengan
meningkatkan
potensi
yang
ada
dengan
memaksimalkan sumber daya yang dimiliki.
PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (GCG)
Struktur dan mekanisme tata kelola yang tertata rapi
dan diterapkan secara konsisten telah berperan penting
selama ini dalam memastikan terselenggaranya
kegiatan operasional yang andal dan responsif.
Pelaksanaan budaya tata kelola diperkuat dengan telah
adanya Kode Etik Perilaku dikelola di bawah Direktur
Kepatuhan.
Kami meyakini bahwa keberhasilan Bank BHI dalam
meminimalkan dampak tekanan kondisi eksternal tidak
terlepas dari kesiapan struktur tata kelola perusahaan
yang telah dibangun selama ini. Manajemen dapat
berkomunikasi secara efektif dengan Dewan Komisaris
dan seluruh elemen Perusahaan dalam merespon
berbagai tantangan dan isu yang muncul di sepanjang
tahun.
PERUBAHAN KOMPOSISI DIREKSI
Pada tahun 2016 komposisi Direksi Perseroan
mengalami perubahan. Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa (RUPSLB) yang telah diselenggarakan
memutuskan untuk mengangkat Bapak Barlian Halim
sebagai Plt. Direktur Utama, Bapak Harry Abbas sebagai
Direktur Kepatuhan dan Bapak David Fisher Kusnadi
sebagai Direktur Bisnis.
Sehingga susunan Direksi Perseroan terhitung sejak
ditutupnya RUPSLB tersebut adalah sebagai berikut:
Direksi
Plt. Direktur Utama
Direktur Kepatuhan
Direktur Bisnis
Laporan Tahunan 2016
: Barlian Halim
: Harry Abbas
: David Fisher Kusnadi
Komposisi ini dipandang sangat dibutuhkan oleh Bank
BHI untuk memenuhi tuntutan bisnis, mewujudkan visi,
misi dan sasaran strategis sebagaimana yang
dituangkan dalam program Bank BHI, berdasarkan
evaluasi dari pemegang saham pengendali dan
rekomendasi Dewan Komisaris serta Komite Nominasi
dan Remunerasi.
PENUTUP
Demikian laporan tugas Direksi atas pelaksanaan usaha
Bank selama tahun 2016. Direksi memberikan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada nasabah
dan mitra kerja Perseroan yang telah memberikan
kepercayaan kepada Bank BHI. Atas dukungan yang
diberikan selama ini, Bank BHI mampu menunjukkan
pencapaian kinerja yang sangat baik. Atas arahan yang
diberikan oleh Dewan Komisaris, Direksi memberikan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Dewan
Komisaris yang telah memberikan arahan dan dapat
sangat memberikan kontribusi dalam pencapaian
kinerja Bank, sehingga mampu meningkatkan kinerja
Bank di tahun 2016. Direksi juga memberikan
penghargaan yang setinggi-tingginya atas komitmen
dan kerjasama dari seluruh jajaran tim manajemen, dan
seluruh karyawan yang telah bekerja keras di tengah
tantangan yang terjadi di industri perbankan. Atas kerja
keras dari tim manajemen dan seluruh karyawan, Bank
mampu meningkatkan kinerjanya di tahun 2016.
Untuk masa yang akan datang, kami tetap berkomitmen
akan selalu memberikan yang terbaik guna perbaikan
pencapaian kinerja secara berkelanjutan. Direksi
berharap bahwa Bank akan menjadi bagian penting dan
berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan
perekonomian di Indonesia.
Jakarta, 21 April 2017
17
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
TENTANG
TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2016
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan (Annual Report)
PT Bank Harda Internasional Tbk tahun 2016 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran
isi Laporan Tahunan perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya.
Jakarta, 21 April 2017
2016 Laporan Tahunan
18
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Profil Perusahaan
COMPANY PROFILE
Senantiasa Hadir di Sisi Nasabah
Bank BHI hadir untuk menemani setiap kebutuhan
Nasabah dengan menyediakan produk dan layanan yang
berkualitas
19
Laporan Tahunan 2016
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Identitas Perusahaan
NAMA PERUSAHAAN
PT BANK HARDA INTERNASIONAL, TBK
KEPEMILIKAN
PT Hakim Putra Perkasa 72.66%
Kwee Sinto 5.42%
Masyarakat 21.92%
BIDANG USAHA
Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa
TANGGAL PENDIRIAN
10 Februari 1993
DASAR HUKUM PENDIRIAN
Akte No. 242 tanggal 21 Oktober 1992 notaris Ny.
Poerbaningsih Adi Warsito. Akte notaris No. 181
tanggal 16 Januari 1993 masih dengan notaris yang
sama dengan surat izin operasi sebagai bank umum
pada tanggal 8 September 1994 dengan nama Bank
Harda Griya sesuai surat Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. 455/KMK.017/1994.
MODAL DASAR
Rp 1.000.000.000.000,-
MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR
Rp 365.000.000.000,-
PENCATATAN DI BURSA SAHAM
Pencatatan di Bursa Efek Indonesia tanggal 12 Agustus
2015
KODE SAHAM
BBHI
JUMLAH PEGAWAI
408 orang
KANTOR PUSAT
ASEAN TOWER Lantai 2-3
Jalan KH. Samanhudi No.10
Jakarta 10710
Telp. (021) 3841178
Fax. (021) 3841022, 3841023
JARINGAN KANTOR
1 Kantor Pusat
9 Kantor Cabang
7 Kantor Cabang Pembantu
2 Kantor Kas
WEBSITE
www.bankbhi.co.id
2016 Laporan Tahunan
20
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Profil Singkat Bank BHI
VISI
Menjadikan Bank BHI sebagai Bank yang dikenal, terpercaya
dan berkualitas dengan dukungan organisasi yang solid,
sumber daya manusia yang kompeten dan memiliki
integritas tinggi serta memanfaatkan teknologi informasi
secara optimal
MISI
Mewujudkan Bank BHI yang sehat dan stabil, mampu
berkembang secara berkesinambungan serta memberi
manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan
21
Laporan Tahunan 2016
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Sekilas Bank BHI
BHI merupakan Bank yang
memiliki sejarah panjang
dalam memenuhi
kebutuhan jasa perbankan
bagi para nasabahnya
melalui produk dan jasa
layanan yang tepat dan
didukung oleh jaringan
kantor yang tersebar di
hampir seluruh Indonesia
Dikenal sebelumnya dengan nama Bank Harda Internasional, berdiri di Jakarta pada tanggal 10 Februari 1993 berdasarkan
akte No. 242 tanggal 21 Oktober 1992 notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito. Pada awalnya didirikan dengan nama Bank
Arta Griya yang kemudian berubah menjadi Bank Harda Griya berdasarkan akte notaris No. 181 tanggal 16 Januari 1993
masih dengan notaris yang sama.
Kantor Pusat Bank BHI pertama kali beroperasi di Jl. Pinangsia III No. 27, dan mulai beroperasi tanggal 10 Oktober 1994
setelah mendapat ijin operasional sebagai bank umum pada tanggal 8 September 1994 dengan nama Bank Harda Griya
sesuai surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 455/KMK.017/1994.
Pada bulan Agustus 1995, Kantor Pusat Bank BHI berpindah lokasi ke Grand Boutique Centre Blok B No. 3-4, Jl. Mangga Dua
Raya Jakarta Utara 14430. Dengan semangat pertumbuhan Bank BHI terus berkembang sehingga Kantor Pusat Bank BHI
pindah ke lokasi yang lebih luas yaitu Gedung Asean Tower lantai 3 di Jl. KH. Samanhudi No. 10 Jakarta Pusat 10710. Kantor
Pusat Operasional di Asean Tower lantai 1 di alamat yang sama setelah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia dengan
surat No. 9/1163/DPIP/Prz tanggal 21 November 2007.
Demi meningkatkan pelayanan terhadap nasabah dan memperluas jaringan, Bank BHI telah memiliki 16 Kantor Cabang /
Capem dan 2 Kantor Kas yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia, seperti Jatabek (10 Cabang / Capem), Surabaya (2
Cabang), Bandung (1 Cabang), Solo (1 Cabang), Pontianak (1 Cabang), Pekanbaru (1 Cabang) dan Kantor Kas di daerah
Tanah Abang dan Taman Palem.
Dari waktu ke waktu Bank BHI terus berkomitmen untuk melakukan penyempurnaan baik dalam segi pelayanan, sistem
operasional perbankan dan kualitas Sumber Daya Manusia yang dimiliki untuk semakin menjadikan Bank BHI sebagai
Sahabat Bisnis Terpercaya.
2016 Laporan Tahunan
22
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Budaya Perusahaan
I
INTEGRITAS
Sebuah konsep konsistensi tindakan, nilai-nilai, metode, langkahlangkah prinsip, harapan dan hasil.
KOMPETENSI
K
K
23
Kemampuan yang dimiliki oleh seorang pegawai berupa pengetahuan,
keterampilan dan sikap perilaku pada tugas jabatannya sehingga dapat
melaksanakan tugasnya secara profesional, efektif dan efisien.
KEBERSAMAAN
Ikatan yang terbentuk karena rasa kekeluargaan, lebih dari sekedar
bekerja sama atau hubungan profesional biasa.
Laporan Tahunan 2016
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Penghargaan
InfoBank Awards 2015
Atas Kinerja Keuangan
Tahun 2014
“Sangat Bagus”
InfoBank Awards 2013
Atas Kinerja Keuangan
Tahun 2012
“Sangat Bagus”
InfoBank Awards 2005
Golden Trophy
Atas Kinerja Keuangan Selama
5 Tahun Berturut-turut
“Sangat Bagus”
InfoBank Awards 2005
Atas Kinerja Keuangan
Tahun 2004
“Sangat Bagus”
InfoBank Awards 2004
Atas Kinerja Keuangan
Tahun 2003
“Sangat Bagus”
InfoBank Awards 2003
Atas Kinerja Keuangan
Tahun 2002
“Sangat Bagus”
InfoBank Awards 2002
Atas Kinerja Keuangan
Tahun 2001
“Sangat Bagus”
InfoBank Awards 2001
Atas Kinerja Keuangan
Tahun 2000
“Sangat Bagus”
2016 Laporan Tahunan
24
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
Bidang Usaha
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang
lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha
sebagai bank umum dalam arti kata seluas-luasnya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Produk dan Jasa Layanan
PRODUK SIMPANAN
GIRO MURNI
Simpanan dana pihak ketiga dalam mata uang rupiah,
yang diperuntukan untuk Perorangan dan Badan Usaha.
Dimana penarikannya dapat dilakukan setiap saat tanpa
batas maksimal penggunaan Cek / BG, ATM dan media
lainnya yang ditetapkan oleh Bank BHI.
GIRO MAXIMA
Simpanan dana pihak ketiga dalam mata uang rupiah,
yang diperuntukan untuk Perorangan dan Badan Usaha
yang menginginkan bunga setinggi bunga deposito
25
Laporan Tahunan 2016
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
tetapi sefleksibel tabungan dimana penarikannya dapat
dilakukan setiap saat tanpa batas maksimal dengan
menggunakan Cek / BG, ATM dan media penarikan
lainnya yang ditetapkan oleh Bank BHI.
TABUNGAN HARDA
Simpanan dana pihak ketiga dalam mata uang Rupiah
secara perorangan pada BHI yang penarikan dan
penyetorannya dapat dilakukan selama jam kerja kas,
Tabungan Ini lebih dikhususkan bagi nasabah yang
menginginkan mutasi rekening dalam bentuk Rekening
Koran (tanpa passbook). Penarikan juga dapat dilakukan
dengan menggunakan kartu ATM BHI di mesin yang
berlogo ALTO.
TABUNGAN SUPER
Simpanan dana pihak ketiga dalam mata uang Rupiah
secara perorangan pada BHI yang penarikan dan
penyetorannya dapat dilakukan selama jam kerja kas,
memiliki buku tabungan. Penarikan juga dapat
dilakukan dengan menggunakan kartu ATM BHI di
mesin yang berlogo ALTO.
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
TABUNGANKU
Simpanan dana pihak ketiga dalam mata uang Rupiah
secara perorangan dengan persyaratan mudah & ringan
yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di
Indonesia untuk meningkatkan budaya menabung serta
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
DEPOSITO
Simpanan pihak ketiga dalam mata uang Rupiah yang
penarikannya hanya dapat dilakukan setelah jangka
waktu tertentu berdasarkan perjanjian yang disepakati
oleh nasabah. Jangka waktu Deposito 1, 3, 6, 12 bulan,
atau deposito on call (setiap waktu dengan konfirmasi
ke BHI 1 hari sebelumnya).
PRODUK PINJAMAN
PINJAMAN AKSEP (PA)
Merupakan kredit modal kerja jangka pendek yang
bersifat Insidentil dan tidak terlampau fluktuatif yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak bank.
PINJAMAN REKENING KORAN (PRK)
Merupakan kredit modal kerja jangka pendek yang
sifatnya sangat fluktuatif, yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat tanpa pemberitahuan terlebih
dahulu kepada pihak bank.
PINJAMAN DENGAN ANGSURAN (PDA)
Merupakan kredit investasi jangka panjang yang
dipergunakan untuk membiayai investasi yang
pelunasannya diharapkan berasal dari hasil investasi
tersebut atau untuk refinancing/leaseback. Pembiayaan
Investasi, sbb: Pembelian mesin-mesin untuk produksi,
Pembiayaan renovasi Ruko/Pabrik dll (kecuali rumah
tinggal), Pembiayaan Property Commercial. Sedangkan
Jaminan untuk Refinancing atau Lease back berupa:
Kendaraan (kendaraan penumpang, kendaraan niaga
atau kendaraan alat - alat berat) Mesin-mesin atau
properti yang sebelumnya telah diperoleh melalui
kredit di Bank BHI atau yang telah dibiayai perusahaan
terlebih dahulu.
KREDIT INVESTASI KENDARAAN BERMOTOR (KIKB)
Merupakan kredit investasi jangka panjang yang
dipergunakan untuk membiayai pembelian kendaraan
baru atau bekas yang dipergunakan untuk menunjang
kegiatan usaha (investasi) atau untuk tujuan komersial/
disewakan (rental) dimana pelunasan kredit diharapkan
berasal dari hasil investasi tersebut.
Laporan Keuangan
BACK TO BACK
Pemberian fasilitas kredit yang di-cover dengan agunan
tunai berupa blokir rekening Giro / Deposito.
KREDIT PEMILIKAN MOBIL (KPM)
Merupakan kredit konsumtif jangka menengah yang
dipergunakan untuk membiayai pembelian kendaraan
baru atau bekas yang dipergunakan untuk kepentingan
pribadi.
KREDIT MULTI FUNGSI (KMF)
Kredit ringan tanpa agunan yang berguna untuk
berbagai macam keperluan yang ditujukan untuk
karyawan-karyawan yang bekerja di perusahaan.
BANK GARANSI
Jaminan dalam bentuk warkat atau surat yang
diterbitkan oleh Bank, dimana Bank berjanji dan
mengikatkan diri untuk membayar kepada penerima
jaminan apabila dalam jangka waktu tertentu dan
dengan syarat yang telah ditetapkan pihak yang dijamin
tidak dapat memenuhi kewajiban (wan prestasi).
TREASURY
Berperan menjaga kondisi likuiditas Bank secara
keseluruhan dan memastikan kecukupan likuiditas
tetap terpenuhi untuk mendukung pertumbuhan usaha
Bank serta mengelola risiko bunga terkait neraca Bank.
Pendapatan dari Treasury adalah merupakan
pendapatan fee based income yang dikontribusikan dari
pendapatan Surat Berharga.
JASA LAYANAN
SAFE DEPOSIT BOX
Merupakan jasa penyewaan kotak penyimpanan harta
atau surat-surat berharga yang dirancang secara
khusus. SDB Bank BHI merupakan Sahabat Anda dalam
menjaga keamanan benda-benda berharga.
ATM
Merupakan fasilitas yang diberikan pada nasabah Bank
untuk kemudahan bertransaksi dengan kartu ATM.
Bank BHI bekerjasama dengan jaringan ATM ALTO yang
menyediakan akses di seluruh Indonesia.
AUTHORIZED MONEY CHANGER
Fasilitas untuk perdagangan jual-beli mata uang asing /
valas.
KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR)
Merupakan kredit konsumtif jangka panjang yang
dipergunakan untuk membiayai pembelian property
residential baru atau bekas untuk dipergunakan sendiri.
Adapun contoh pembiayaan adalah sbb :
• Pembelian rumah tinggal.
• Pembelian apartemen.
• Pembelian rumah susun.
• Dan pembiayaan sejenis lainnya.
2016 Laporan Tahunan
26
Kilas Kinerja 2016
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Peta Wilayah Jaringan Kantor
Pekanbaru
Pontianak
Jatabek
Bandung
Solo
Pada tahun 2016 Bank BHI terus mengoptimalkan kegiatan operasional di cabang
dengan tetap berfokus pada wilayah yang menjadi pusat aktivitas bisnis dan
perekonomian Indonesia.
Keterangan
Kantor Pusat
Ka ntor Ca ba ng
Ka ntor Ca ba ng Pemba ntu
Ka ntor Ka s
Jumlah Kantor Cabang
27
Laporan Tahunan 2016
2016
1
9
7
2
18
Surabaya
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
8
Kota Besar
di Indonesia
18
Kantor Cabang
Adapun wilayah operasional Bank BHI meliputi :
Wilayah
Ja ka rta
Ta ngera ng
Beka s i
Ba ndung
Cabang
10
1
1
1
Wilayah
Sura ba ya
Solo
Pontia na k
Peka nba ru
Cabang
2
1
1
1
2016 Laporan Tahunan
28
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
Profil Dewan Komisaris
Berdiri dari Kiri ke Kanan:
Novita Hakim, R. Soedaryatmo Yosowidagdo
Duduk:
Bernardus Dwibyantoro
29
Laporan Tahunan 2016
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Kelahiran Cimahi, 14 September 1955. Meniti karir dalam dunia perbankan lebih
dari 20 tahun dengan menduduki berbagai jabatan strategis, sebagai Kepala Cabang
Utama, Kepala Divisi dan Direksi di berbagai Bank Swasta Nasional. Sebelum
bergabung dengan Bank BHI pada tahun 2013, menduduki jabatan sebagai Wakil
Direktur Utama Bank Kesawan (2000-2006). Selain berkecimpung pada dunia
perbankan mempunyai pengalaman juga mengelola sektor industri penerbangan,
property, perhotelan, maupun power plant. Menyelesaikan pendidikan formal dari
Strata 2 Manajemen (Master of Business Administration) IPPM (1989). Telah
mengikuti BSMR Executive Level pada April 2005.
Bernardus Dwibyantoro
Komisaris Utama
Independen
Kelahiran Solo, 29 Desember 1943. Menyelesaikan pendidikan formal dari Ekonomi
Akuntansi Universitas Indonesia (1969). Awal meniti karir sebagai Staff Pembukuan
PT All Indonesian Enterprises (Allient) (1964-1971); Staff Pengawasan Intern Bank
Ekspor Impor Indonesia (1970-1973); PT Private Development Finance Company of
Indonesia (1973-1982); Instruktur Manajemen Accounting & Keuangan IMPM
(1983-1985); General Manager Finance & Accouting PT Nutricia Indonesia (19881990); dengan bekal pengalaman sejak awal karir, mengantarkan menjadi Managing
Director PT Deraya Air Service (1990-1992); Business Development Director PT
Mayatex (1995-1996); Wakil Direktur Utama PT Bogor Ventura (1996-1997);
Presiden Direkur PT Indocitra Finance (1997-2001) dan sejak tahun 2001 hingga
sekarang menjabat sebagai Senior Consultant Keuangan & HRD. Bergabung dengan
Bank BHI sejak tahun 2007 dan hingga sekarang menjabat sebagai Komisaris
Independen. Telah mengikuti program BSMR level III.
R. Soedaryatmo
Yosowidagdo
Komisaris Independen
Kelahiran Jakarta, 9 Mei 1974 menyelesaikan pendidikan formal Strata I bidang
Bussines Administration di University Southern California (1995) dan Strata II di
bidang yang sama di Loyola Marymount University (1996). Mengawali karir sebagai
Komisaris di PT Varia Interperkasa (VIP) (1997-sekarang); Komisaris PT Varia Intra
Finance (VIP) (1997-Sekarang); Komisaris PT Putra Hakim Perkasa (HPP) (1997-2014);
Direktur Utama PT Redialindo Mandiri (RM) (1998-Sekarang), Komisaris PT Asean
Motor Internasional (AMI) (2001-Sekarang); Komisaris Utama PT BPR Varia
Centralarta (2002-2015); dan Komisaris PT Asia Putra Perkasa (2008-Sekarang).
Bergabung dengan Bank BHI sejak 21 September 2016. Telah mengikuti program
BSMR level I.
Novita Hakim
Komisaris
2016 Laporan Tahunan
30
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
Profil Direksi
Berdiri dari Kiri ke Kanan:
Harry Abbas, David Fisher Kusnadi
Duduk:
Barlian Halim
31
Laporan Tahunan 2016
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Kelahiran Kota Agung, 21 November 1969, menyelesaikan strata I pendidikan
formalnya di bidang Ekonomi Akutansi di Universitas Trisakti (1991). Mengawali
karir perbankannya sebagai Audit Supervisor di Bank Harapan Sentosa (1991-1993);
sebagai Audit Head di Bank Central Asia (1993-2000); sebagai Credit Division Head
di Bank Mayora (2000-2006): Branches and Head Office Control Head di Bank
Danamon (2006-2008); sebagai Accounting Payment and Control Head CREM di
Bank Danamon (2009-2012); sebagai Operation Risk Management Head SEMM
(Pejabat Eksekutif) di Bank Danamon (2012-2015). Bergabung dengan Bank BHI
sebagai Direktur sejak 1 Desember 2015 dan saat ini dipercaya sebagai Plt. Direktur
Utama Bank BHI. Telah mengikuti Sertifikasi Manajemen Risiko level IV tahun 2015.
Barlian Halim
Plt. Direktur Utama
Kelahiran Jakarta, 25 Desember 1966. Setelah menyelesaikan pendidikannya pada
sebuah akademi manajemen di Jakarta, Sdr. Harry Abbas antara tahun 1993 sampai
2016 bekerja pada beberapa Bank yang merupakan anak perusahaan (subsidiary)
dari Bank kelas dunia (prime bank) diantaranya PT. Korea Exchange Bank Danamon
(1993-1995), PT. Bank IBJ Indonesia (1995-2001), PT Bank Mizuho Indonesia (20012009) dan PT Bank ICBC Indonesia (2009-2016). Pada akhir 2016, Sdr Harry Abbas
bergabung dengan Bank BHI sebagai Direktur Kepatuhan. Telah mengikuti
Sertifikasi Manajemen Risiko Level IV Tahun 2011.
Harry Abbas
Direktur Kepatuhan
Kelahiran Jakarta, 7 Desember 1970. Menyelesaikan pendidikan formalnya di
bidang Ekonomi Akuntansi di Universitas Tarumanegara (1995); mengawali karirnya
di PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) di bagian Claim (1990-1995); Pimpinan di PT
Bank Central Asia Tbk KCP Pasar Baru Tangerang (1995-1999); Pimpinan KCP
Mangga Dua Jakarta di PT. Bank Putera Multikarsa (1999-2000); Pimpinan KCP
Muara Karang & RS Pantai Indah Kapuk Jakarta di PT Bank Danpac Tbk (2000-2005);
Pimpinan KPO di PT Bank Multicor Tbk di Jakarta (2005-2008); Area Manager di PT
Bank Windu Kentjana Internasional Tbk (China Construction Bank) di Jakarta (20082016). Bergabung dengan Bank BHI sebagai Direktur Bisnis dan efektif setelah
mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan bulan Januari 2017. Telah
mengikuti Sertifikasi Manajemen Risiko Level IV Tahun 2016.
David Fisher Kusnadi
Direktur Bisnis
2016 Laporan Tahunan
32
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Profil Manajemen
Berdiri dari Kiri ke Kanan:
Wan Maraden Sinaga, Hardi Rusyandi Sulaeman, Iwan Irawan
Duduk dari Kiri ke Kanan:
Mariawati Tjitradinata, Aryanto Halawa, Wie Min, Martina Loloate Julianti Ujung
33
Laporan Tahunan 2016
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Wan Maraden Sinaga
Satuan Kerja Audit Intern
(SKAI) Head
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Kelahiran Tanjung Balai, 03 April 1964. Menyelesaikan pendidikan formal S2 di
Universitas Persada Indonesia “YAI” Jakarta (1996). Berpengalaman dengan meniti
karir awal sebagai Finance Officer PT Santosa Asih Jaya (1989), Auditor & Tax Officer
Kantor Akuntan Publik (KAP) Touche Rosse Darmawan & Rekan (1990-1991),
Internal Audit PT Bank Ina Perdana (1991-1993), Planning & Control PT Bank Ina
Perdana (1993-1996), Kepala Satuan Kerja Audit Intern PT Bank Ina Perdana (1997),
Kepala Remedial Banking PT Bank Ina Perdana (1998-2001), Kepala Divisi Internal
Audit PT Bank Ina Perdana (2002) Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko PT Bank
Ina Perdana (2002-2003), Senior Audit Kantor Akuntan Publik (KAP) Lodewijk Purba
& Rekan (2004), Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko Bank BHI (2004-2006),
Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko Bank BHI (2007-Juni 2008), Kepala
Satuan Kerja Manajemen Risiko Bank BHI (Juli 2008-2014), dan tahun 2015 sampai
sekarang sebagai Kepala Divisi Satuan Kerja Audit Intern Bank BHI. Telah mengikuti
Sertifikasi Manajemen Risiko Level III.
Kelahiran Sidikalang, 3 Maret 1981. Menyelesaikan pendidikan formal S1
Universitas Methodist Indonesia Medan jurusan Sosial Ekonomi Pertanian (2003).
Berpengalaman meniti karir awal sebagai Staff Finance di PT. ITC Multifinance
(2003), Operation Cabang di PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) (2004). Kemudian
melanjutkan karir di PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk (2005-2016) dengan
berbagai posisi antara lain Cluster Operational Officer, BDI-Credit Reviewer Credit
Approval Manager dan terakhir sebagai Senior Manager-Operational Risk
Management. Bergabung dengan Bank BHI tahun 2016 sebagai Credit Division Head
sampai sekarang. Telah mengikuti Sertifikasi Manajemen Resiko Level III.
Martina Loloate Julianti
Ujung
Credit Division Head
Kelahiran Jakarta, 27 November 1964. Menyelesaikan pendidikan formal S1
Universitas Jayabaya jurusan Manajemen (1989). Berpengalaman meniti karir awal
sebagai staff Officer PT Golden Truly (1984-1985), Ass. Head HRD PT Golden Trully
Head Office (1985-1990), Ass. Head HRD PT Bank Surya (1990-1993), Head
Department HRD PT Bank Supreme (1993-1996), Head Department HRD PT Bank
Metropolitan (1996-1999), KKWT PT Bank Metropolitan-BPPN Centre (1999-2001),
Ass. Head HRD PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk (2001-2003), Division Head HRD
PT Bank Asiatic (2003-2004), Department Head HRD PT Bank Akita (2004-2009),
Department Head HRD PT Bank Mayapada (2009-2011). Bergabung dengan Bank
BHI tahun 2011 sebagai HR Division Head sampai saat ini. Telah mengikuti Sertifikasi
Manajemen Resiko Level I.
Mariawati Tjitradinata
HR Division Head
2016 Laporan Tahunan
34
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Kelahiran Manggar, 6 April 1977. Menyelesaikan pendidikan formal S1 Akuntansi
STIE YAI (2000-2004). Bergabung dengan Bank BHI tahun 1996 sebagai Treasury
Operation Staff tahun 2008 dipromosikan sebagai Treasury Department Head tahun
2012 dan hingga saat ini menjabat sebagai Treasury Division Head. Telah mengikuti
Sertifikasi Manajemen Resiko Level III.
Wie Min
Treasury Division Head
Kelahiran Nias, 11 Juli 1977. Menyelesaikan pendidikan formal Program S1 di salah
satu Universitas Negri di Jakarta. Berpengalaman meniti karir awal sebagai Staff
Pembukuan di PT Bank Central Dagang (1997-1999) Bagian Accounting PT Bank
Central Dagang-BBKU (1999-2000). Bergabung dengan Bank BHI tahun 2000 sebagai
Staff Management Information System, kemudian tahun 2012 dipromosi sebagai
Operation Division Head dan sekarang sebegai Finance, Planning & Control Division
Head. Telah mengikuti Sertifikasi Manajemen Resiko Level III.
Aryanto Halawa
Finance, Planning &
Control Division Head
Kelahiran Cianjur, 12 September 1962. Menyelesaikan pendidikan formal S1 STIE
Perbanas Jakarta jurusan Manajemen Perbankan (1995). Berpengalaman meniti
karir awal di Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) dari tahun 1989-1998 di
berbagai posisi. Awal sebagai Staff Operasional dan terakhir sebagai Branch
Operation Manager, Kepala Operasional PT Bank Victoria Kantor Pusat selama 2
tahun. Bergabung dengan Bank BHI tahun 2004 sebagai Sisdur Officer,
dipromosikan tahun 2005 sebagai Kabag. Sisdur, Ass. Operational Division Head
tahun 2012 dan tahun 2015 sampai sekarang sebagai Operation Division Head.
Telah mengikuti Sertifikasi Manajemen Resiko Level II.
Hardi Rusyandi Sulaeman
Operation Division Head
35
Laporan Tahunan 2016
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Kelahiran Purworejo, 27 April 1975. Menyelesaikan pendidikan formal S1
Universitas Budi Luhur Jakarta (2000-2004). Berpengalaman meniti karir awal
sebagai staff Accounting & Financial Dept PT Bank Ganesha (1997-1999), staff IT PT
Bank Ganesha (1999-2005), Section Head IT PT Bank Ganesha (2005-2007), Dept
Head IT PT Bank Ganesha (2007-2010), Senior IT System Development PT Sorikmas
Mining (2010-2011), Business Application Senior Supervisor PT Nusa Halmahera
Minerals (2011-2012). Bergabung dengan Bank BHI tahun 2012 sebagai Kepala Biro
IT dan sekarang sebagai IT Division Head. Telah mengikuti Sertifikasi Manajemen
Resiko Level III.
Iwan Irawan
IT Division Head
Kelahiran Jakarta, 13 Desember 1961. Menyelesaikan pendidikan formal S1
Universitas Kalpataru Jakarta jurusan Manajemen. Berpengalaman meniti karir awal
sebagai Kepala Bagian Kredit PT Bank Pelita Jakarta (1983-1990), Pimpinan Cabang
Bank CIC (1990-2002), Pimpinan Wilayah I Bank CIC dengan membawahi beberapa
Cabang luar kota (Surabaya, Denpasar, Makasar, Solo, Yogyakarta) (2002-2004),
Pimpinan Wilayah I Bank Century dengan membawahi 14 Cabang di Jakarta (20052009), Pimpinan Wilayah IV Bank Century dengan membawahi beberapa Cabang
luar kota (Surabaya, Denpasar, Makasar, Solo, Yogyakarta) (Februari 2009-Juni
2009). Bergabung dengan Bank BHI tahun 2009 sebagai Marketing Division Head
sampai Maret 2017. Telah mengikuti Sertifikasi Manajemen Resiko Level IV.
Jony Mulyawan
Marketing Division Head
2016 Laporan Tahunan
36
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Profil Pimpinan Cabang
Berdiri dari Kiri ke Kanan:
Welly Salim, Rosalia Sri Redjeki, Meilia Kosasih, Djunaedi Alianto
Duduk dari Kiri ke Kanan:
Ferry Indrawan, Tiara Respati, Wati Tjandra, Lirani Tjendra, Irene Indaryani, Suharto
37
Laporan Tahunan 2016
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
SUHARTO
Kelahiran Tegal, 15 September 1976. Menyelesaikan pendidikan formal S1 Sosial & Politik
Universitas Pasundan Bandung (1999). Berpengalaman meniti karir sebagai Account Officer
Business Banking di Bank ICB Bumiputera (2002-2013). Awal bergabung dengan Bank BHI
sebagai Branch Marketing Unit Head Cabang KPO (2013), Commercial Funding & Lending
Business (2014), Branch Manager (Non Jakarta-B) Pekanbaru & Commercial Funding & Lending
Business KPO (2015). Saat ini dipercaya sebagai PJS Pimpinan Kantor Pusat Operasional. Telah
mengikuti Sertifikasi Manjamen Risiko Level II.
Cabang Kantor
Pusat Operasional
Cabang Tanah
Abang
FERRY INDRAWAN
Kelahiran Serang, 5 Juni 1970. Menyelesaikan pendidikan formal S1 Ekonomi STIE Y.A.I Jakarta
(2005). Berpengalaman meniti karir awal di Bank BCA dari tahun 1989-2008 dengan berbagai
posisi sebagai Teller Cabang Mangga 2 (1989-1994), Kepala Seksi Cabang Mangga 2 (1994-1996),
Autorized Cabang Mangga Dua (1996-1998), Kepala Bagian Operasional (1998-2000), Pimpinan
Cabang Kelas C Moh. Mansyur II (2000-2001), Pimpinan Cabang Kelas A (KCP Jembatan Lima)
2001-2006, Pimpinan Cabang Kelas A (KCP Glodok Plaza) 2006-2008, Wakil Direktur CV. Multi
Sport Indonesia (2009-2011). Bergabung dengan Bank BHI tahun 2012 sebagai Kepala Bagian
Marketing. Tahun 2013 sampai 2016 sebagai Pimpinan Cabang Pembantu LTC dan saat ini
sebagai Pimpinan Cabang Tanah Abang. Telah mengikuti Sertifikasi Manajemen Resiko Level II.
DJUNAEDI ALIANTO
Kelahiran Jakarta, 15 Oktober 1963. Menyelesaikan pendidikan formal S1 Ekonomi di STIE SUPRA
Jakarta (2005). Berpengalaman meniti karir di Bank Central Asia dengan berbagai posisi dan
terakhir sebagai Wakil Pimpinan Cabang Pembantu (1984-2013). Bergabung dengan Bank BHI
pada 2014 sebagai Branch Manager di cabang LTC, kemudian pada tahun 2015 menjadi Branch
Manager di Cabang Bekasi. Saat ini dipercaya sebagai Branch Manager di Cabang Tangerang.
Telah mengikuti Sertifikasi Manajemen Risiko Level II.
Cabang Tangerang
Cabang Panglima
Polim
ROSALIA SRI REDJEKI
Kelahiran Pekalongan, 15 Mei 1968. Menyelesaikan pendidikan formal dari Komputerisasi
Akuntansi Universitas Bina Nusantara (1994). Berpengalaman meniti karir awal sebagai Deposit
Processor Bank Umum Nasional Cabang Tanah Abang (1988-1989), Officer Development
Program (ODP) Bank Umum Nasional (1989-1990), Account Officer Bank Umum Nasional Cabang
Tanah Abang (1990-1992), Account Officer Bank Central Dagang Cabang Tanah Abang (1992 1994). Bergabung dengan Bank BHI tahun 1996 sebagai Pimpinan Cabang Tanah Abang. Dan
dimutasikan sebagai Pimpinan Kantor Pusat Operasional tahun 2014 sampai Januari 2017. Saat
ini sebagai pimpinan cabang Panglima Polim. Telah mengikuti Sertifikasi Manajemen Risiko Level
II.
2016 Laporan Tahunan
38
Kilas Kinerja 2016
Cabang Kelapa
Gading
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
IRENE INDARYANI
Kelahiran Kendal, 08 April 1967. Menyelesaikan pendidikan formal dari Akademi Sekretaris
Santa Maria Marsudirini Semarang (1989). Berpengalaman meniti karir awal sebagai Sekretaris
Marketing Bank Umum Nasional Semarang (1991-1995), Head of Customer Service dan Produk
Officer Junior Bank Aspac (1995-1998), Account Officer dan Pimpinan Cabang Dutamas
Fatmawati Bank Danpac (1999-2005), Pimpinan Cabang Tomang Bank Century (2005-2008),
Pimpinan Cabang Puri Indah, Pimpinan Cabang Kuningan & Pimpinan Cabang Fatmawati Bank
Mutiara (2008-2014). Bergabung dengan Bank BHI tahun 2015 sebagai Pimpinan Capem
Panglima Polim sampai 2016. Saat ini dipercaya sebagai Pimpinan Cabang Kelapa Gading. Telah
mengikuti Sertifikasi Manajemen Risiko Level II.
WATI TJANDRA
Kelahiran Rangkas Bitung, 15 januari 1970. Menyelesaikan pendidikan formal SMAN I
Rangkasbitung (1985-1988). Berpengalaman meniti karir awal sebagai Teller BUN Cabang Tanah
Abang (1989-1993), Head Teller BUN Cabang Tanah Abang (1993-1996). Bergabung dengan Bank
BHI tahun 1996-2005 sebagai Kepala Bagian Marketing Cabang Tanah Abang, Kepala Kantor Kas
Cabang Tanah Abang (2005-2015), Pimpinan Capem Jatinegara (2015 sampai Agustus 2016). Saat
ini sebagai pimpinan cabang LTC. Telah mengikuti Sertifikasi Manajemen Risiko Level II.
Cabang Lendeteves
Trade Center (LTC)
MEILIA KOSASIH
Kelahiran Bagansiapi-siapi, 7 Mei 1966. Menyelesaikan pendidikan formal S1 Ekonomi
Manajemen UKRIDA (1985-1990). Berpengalaman meniti karir awal sebagai Staff Bagian Kredit
Bank Prima Express Capem Kapuk (1989-1994), Pimpinan Capem Tanah Abang Bank Prasidha
(1995-2000), Pimpinan Cabang Tanah Abang Bank Fama Internasional (2001-2012). Bergabung
dengan Bank BHI tahun 2012 sebagai Pimpinan Capem Muara Karang hingga saat ini. Telah
mengikuti Sertifikasi Manajemen Risiko Level II.
Cabang Muara
Karang
LIRANI TJENDRA
Kelahiran Jakarta, 1 Februari 1964. Menyelesaikan pendidikan formal S1 Manajemen Keuangan
& Perbankan STIE Tri Dharma Widya, Jakarta (1984). Berpengalaman meniti karir awal sebagai
Head Teller PT Bank Danamon (1983-1991), Kepala Kantor Kas Metro Atom Pasar Baru Bank
Danamon (1992-1996), Wakil Pimpinan Cabang Bank Perniagaan (1996-2000), Account Officer
Bank Mitra Niaga Capem Mangga Dua (2004-2008), Relationship Manager Bank Hana Capem
Mangga Dua (2008-2011). Bergabung dengan Bank BHI tahun 2011 sebagai Pimpinan Capem
Gajah Mada dan sekarang sebagai Pimpinan Cabang Jatinegara. Telah mengikuti Sertifikasi
Manajemen Risiko Level II.
Cabang Jatinegara
39
Laporan Tahunan 2016
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
WELLY SALIM
Kelahiran Jakarta, 4 Oktober 1983. Menyelesaikan pendidikan formal S1 Ekonomi STIE Trisakti
Jakarta jurusan Manajemen Pemasaran (2008). Berpengalaman meniti karir sebagai Account
Officer di Bank Jasa Jakarta (2006-2008), kemudian Relationship Manager di Bank Nusantara
Parahyangan (2008-2011), SMB Team Leader di Bank Panin (2011-2013), MGR-Senior Buss Dev
MGR di Bank Ekonomi (2013-2014), Branch Manager di Bank KEB Hana Indonesia (2014-2015).
Dengan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, sejak November 2016 hingga saat ini dipercaya
sebagai Branch Manager Bank BHI. Telah mengikuti Sertifikasi Manajemen Risiko Level I.
Cabang Jembatan
Lima
TIARA RESPATI
Kelahiran Jakarta, 19 Agustus 1971. Menyelesaikan pendidikan formal dari Fakultas Hukum
Universitas Trisakti (1990-1996). Berpengalaman meniti karir sebagai Service Assistant dan
Marketing Bank Tiara (1997-2000); AO Bank Danpac (2001-2004); Branch Manager Bank Century
Panglima Polim (2004-2006); Mortage Loan Departement Head Bank Mutiara (2007-2012).
Bergabung dengan Bank BHI tahun 2012 sebagai Pimpinan Capem Panglima Polim dan sekarang
sebagai Pimpinan Capem Bekasi. Telah mengikuti Sertifikasi Manajemen Risiko Level II.
Cabang Bekasi
Cabang Bandung
YANA MULYANA MUKSID
Kelahiran Bandung, 26 July 1974. Menyelesaikan pendidikan formal S1 Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Bandung Jurusan Akuntansi (1998). Berpengalaman meniti karir awal sebagai Dealer
Foreign Exchange PT Mutiara Graha Binaartha (1999-2001), Chief Dealer Foreign Exchange PT
Lautan Pacific Multiartha (2001-2002), Senior Wealth Management Sales Officer PT Prima
Financial Sarana (2002-2004), Sales Officer SME Bank Danamon (2004-2006), Account Officer
Business Banking ICB Bumiputera (2006-2009), Team Leader Commercial & SME Bank Mega
(2009-2012), Sub Branch Manager Bank Mega Cabang Rajawali Bandung (2012-2013), Branch
SME Manager Bank Mega Cabang Ujung Berung Bandung (2013-2014), SME Business Manager
Bank Mega Cabang Soekarna Hatta Bandung (2014-2015), SME Business Manager Bank Mega
Cabang Rajawali Bandung (2015). Bergabung dengan Bank BHI tahun 2015 sebagai Pimpinan
Cabang Bandung sampai sekarang. Telah mengikuti Sertifikasi Manajemen Risiko Level II.
RONNY SUTIONO GUNAWAN
Kelahiran Mojokerto, 6 Januari 1966. Menyelesaikan pendidikan formal S1 Ekonomi di
Universitas Merdeka Malang (1989). Berpengalaman meniti karir sebagai Relationship Officer
General Account di Bank Internasional Indonesia (1991-2007), Consumer Banking Manager di
Bank OCBC NISP (2007-2009), Pimpinan Cabang Pembantu di Bank Mega (2009-2011), Financial
Manager di Maybank Indonesia (2011-2016). Bergabung dengan BHI pada November 2016
sebagai Branch Manager Cabang Surabaya Rajawali hingga saat ini. Telah mengikuti Sertifikasi
Manajemen Risiko Level III.
Cabang Surabaya
Rajawali
2016 Laporan Tahunan
40
Kilas Kinerja 2016
Cabang Surabaya
Bratang
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
SOENANDAR
Kelahiran Sidoarjo, 24 Januari 1974. Menyelesaikan pendidikan formal Fakultas Ekonomi
Universitas Putra Bangsa (1997). Berpengalaman meniti karir awal sebagai Account Officer Bank
Central Dagang Capem Pasar Atom Surabaya (1993-1994), Account Officer Bank Tamara Capem
Kedungdoro Surabaya (1994-1999), Team Leader Account Officer Bank Tata Surabaya (19971999), Marketing & Purchasing Export Division PT Dharmabusana Eloksinggasana (1999-2000),
Kepala Bagian Marketing Bank Bisnis Internasional Surabaya (2000-2004) dan terakhir sebagai
Pimpinan Cabang Pembantu Bank Kesawan Cabang Ngatel Surabaya (2004-2006). Bergabung
dengan Bank BHI tahun 2006 sebagai Pimpinan Cabang Surabaya-Bratang hingga saat ini. Telah
mengikuti Sertifikasi Manajemen Risiko Level II.
ANTON PRAMONO CAHYONO
Kelahiran Magelang, 19 April 1985. Menyelesaikan pendidikan formal S1 Universitas Surabaya
jurusan Teknik Informatika. Berpengalaman meniti karir awal sebagai MDP Bank Sinar Mas
Cabang Solo (2008-2009), Account Officer Bank Sinar Mas Cabang Jember (2009-2009), Account
Officer Bank Sinar Mas Cabang Solo (2009-2011), Sub Branch Manager Bank Sinar Mas Cabang
Solo Baru (2011-2013), Branch Manager Bank Sinar Mas Cabang Bengkulu (2013-2013), Sub
Branch Manager Bank Bumi Arta KCP Urip S. Solo (2013-2015). Bergabung dengan Bank BHI
tahun 2015 sebagai Pimpinan Cabang Solo sampai sekarang. Telah mengikuti Sertifikasi
Manajemen Risiko Level II.
Cabang Solo
WANTI
Kelahiran Pontianak, 7 Oktober 1978. Menyelesaikan pendidikan formal S1 Manajemen di STIE
Widya Dharma Pontianak (2002). Berpengalaman meniti karir sebagai Customer Service di Bank
Permata (2001-2004), kemudian Staff Pemasaran di Bank Mega (2004-2009), Account Officer di
Bank Mayapada (2009-2013). Bergabung dengan BHI pada tahun 2013 sebagai Branch Manager
Unit Head Cabang Pontianak. Saat ini dipercaya sebagai PJS Pimpinan Cabang Pontianak. Telah
mengikuti Sertifikasi Manajemen Risiko Level I.
Cabang Pontianak
NENNY WIANA
Kelahiran Padang, 6 Januari 1977. Menyelesaikan pendidikan formal S1 Teknik di Universitas
Islam Bandung (2001). Berpengalaman meniti karir sebagai Data Entry & Validasi Kartu di
Telkomsel (2004-2006), kemudian Sales Manager di Megalife (2006-2007). Berpengalaman
meniti karir di perbankan sebagai Retail Banking Officer di Bank Danamon (2008-2010), Personal
Banking Officer di Bank BTPN Sinaya (2011-2013), Branch Manager di Bank Danamon (20132016). Bergabung dengan Bank BHI pada September 2016 sebagai Branch Manager cabang
Pekanbaru sampai Maret 2017. Telah mengikuti Sertifikasi Manajemen Risiko Level I.
Cabang Pekanbaru
41
Laporan Tahunan 2016
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Profil Karyawan
Komposisi Jumlah Karyawan Tetap Berdasarkan Level Organisasi
Jenjang Kepangkatan
Komi s a ri s
Komi te Audi t
Komi te Pema nta u Ri s i ko
Di reks i
Peja ba t Eks ekuti f
Ma na ger
Supervi s or
Sta ff
Total
2016
2015
2
1
1
3
22
42
14
226
311
%
3
1
1
3
22
46
14
224
314
0.64%
0.32%
0.32%
0.96%
7.07%
13.50%
4.50%
72.67%
100.00%
0.32% 0.96% 7.07%
0.64%0.32%
Komisaris
13.50%
Komite Audit
Komite Pemantau Risiko
Direksi
4.50%
Pejabat Eksekutif
Manager
Supervisor
72.67%
Staff
Komposisi Jumlah Karyawan Tetap Berdasarkan Usia
Usia
2016
< 25 Ta hun
26 - 30 Ta hun
31 - 40 Ta hun
41 - 50 Ta hun
> 50 Ta hun
Total
2015
30
57
98
104
22
311
7.07%
%
22
67
101
103
19
312
9.65%
18.33%
31.51%
33.44%
7.07%
100.00%
9.65%
< 25 Tahun
26 - 30 Tahun
18.33%
33.44%
31 - 40 Tahun
41 - 50 Tahun
> 50 Tahun
31.51%
Komposisi Jumlah Karyawan Tetap Berdasarkan Level Pendidikan
Jenjang Pendidikan
Pa s ca s a rja na
Sa rja na
Diploma
Non Diploma
Total
2016
2015
9
185
44
73
311
%
11
173
47
81
312
23.47%
2.89%
59.49%
14.15%
23.47%
100.00%
2.89%
Pascasarjana
Sarjana
Diploma
14.15%
Non Diploma
59.49%
Komposisi Jumlah Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian
Jumlah Karyawan
Pega wa i Teta p
Kontra k
Total Tidak Termasuk Outsource
Outsource
Total Termasuk Outsource
2016
2015
309
2
311
97
408
PENGEMBANGAN KARYAWAN
Pengembangan kompetensi pegawai baik hard skill
maupun soft skill menjadi salah satu program penting
Bank BHI, meliputi:
• Melengkapi diri dengan mekanisme, sistem dan
kebijakan yang diharapkan dapat mendukung
aktifitas operasional pengelolaan SDM agar dapat
menghasilkan kinerja yang sesuai dan bahkan
melebihi ekspektasi yang diharapkan.
• Memperbaiki sistem kerja di setiap unit kerja
dengan cara mengubah pola pikir atau mindset
karyawan yang biasanya bekerja sendiri-sendiri
(individualis) menjadi bekerja dalam satu tim.
312
2
314
98
412
%
75.74%
0.49%
76.23%
23.77%
100.00%
•
•
•
23.77%
Pegawai Tetap
Kontrak
0.49%
Outsource
75.74%
Mengoptimalkan fungsi setiap karyawan dengan
menghimbau untuk selalu pro aktif dalam setiap
permasalahan yang ada di setiap unit kerjanya
masing-masing sehingga tingkat kesalahan yang ada
dapat diminimalisir.
Memberikan pelatihan / training Etos Kerja kepada
setiap pejabat bank dengan tujuan agar pejabat
bank tersebut dapat menjadi motor penggerak di
setiap unit kerjanya masing-masing.
Memberikan pelatihan / training kepada setiap
karyawan dengan pelatihan Sertifikasi Profesi
sesuai dengan posisi kerja masing-masing yang
bertujuan agar setiap karyawan dapat memahami
tugas dan tanggung jawab pekerjaan masingmasing guna meminimalkan risiko yang akan
terjadi.
2016 Laporan Tahunan
42
Kilas Kinerja 2016
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
Struktur Organisasi Perusahaan
- AUDIT COMMITTEE
- RISK OVERSIGHT MONITORING COMMITTEE
BOA
- REMUNERATION & NOMINATION COMMITTEE
INTERNAL AUDIT
PR
BUSINESS DIRECTOR
TREASURY DIVISON
MARKETING DIVISON
CREDIT DIVISON
OPER
OPERATIONS DIVIS
Remedi a l &
As s et Recovery
Dea l i ng Room
Commerci a l Fundi ng
& Lendi ng Bus i nes s
Credi t Ri s k & Revi ew
Centra l Proces
Ri s k
Ma na gement
Trea s ury Opera ti on
Reta i l Fundi ng &
Lendi ng Bus i nes s
Lega l & Credi t Admi n
Support
* Cl ea ri ng Settl em
(BI, RTGS, SKN)
* Ba ck Offi ce (Sun
Corpora te Lega l
Product Dev.
Promoti on & SQ
Credi t Qua l i ty Control
& Moni tori ng
Loa n Admi n Ce
Appra i s a l
Ca s h & ATM Ce
Opr. Hel p Des k &
Center
43
Laporan Tahunan 2016
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
ARD OF COMMISIONER
- ASSET & LIABILITY COMMITTEE
- CREDIT POLICY COMMITTEE
- LOAN COMMITTEE
RESIDENT DIRECTOR
- RISK MANAGEMENT COMMITTEE
- STRATEGY PLANNING & BUDGETING COMMITTEE
- HUMAN RESOURCES COMMITTEE
- INFORMATION TECHNOLOGY STEERING COMMITTEE
RATION & CREDIT RISK
DIRECTOR
COMPLIANCE DIRECTOR
Corpora te Secreta ry
SION
FINANCE, PLANNING &
CONTROL DIVISION
s i ng
Accounti ng & Ta x
Softwa re
Devel opment
Recrui tment &
Sel ecti on
Reporti ng Center
H/W & Network
Comm.
Tra i ni ng &
Devel opment
* Centra l Ba nk Reporti ng
* OJK/Ba pepa m Reporti ng
IT Opera ti on & Hel p
Des k
Pa yrol l & HR Admi n.
Ba nki ng Opera ti on
Control
Appl i ca ti on
Ma i ntena nce
Genera l Affa i rs
ment
INFORMATION
TECHNOLOGY DIVISION
HUMAN RESOURCES
DIVISION
Compl i a nce
ndri es )
enter
enter
* CBS Li a s on Offi cer
& Ca l l
Sys tem &
Procedures
BRANCHES
SUB BRANCHES
2016 Laporan Tahunan
44
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Profil Perusahaan
Komposisi Pemegang Saham
Komposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2016
KETERANGAN
PT Haki mputra Perkas a
Kwee Si nto
Mas yarakat (di bawah 5%)
TOTAL
SAHAM (LEMBAR)
2.651.961.000
198.039.000
800.000.000
3.650.000.000
PERCENTASE (%)
72,66%
5,42%
21,92%
100,00%
Pemegang Saham Yang Memiliki 5% atau Lebih Lembar Saham
KETERANGAN
PT Hakimputra Perkasa
Kwee Sinto
SAHAM (LEMBAR)
2.651.961.000
198.039.000
PERCENTASE (%)
72,66%
5,42%
Pemegang saham mayoritas Bank BHI saat ini adalah PT Hakim Putra Perkasa (HPP) yang merupakan Holding Company dari beberapa
perusahaan yang bergerak di bidang financial. Selain menjadi pemegang saham di Bank BHI, perusahaan ini juga menjadi pemegang
saham di BPR Varia Centra Artha dan BPR Cahaya Wira Putra. Susunan kepemilikan saham di PT Hakim Putra Perkasa adalah sebagai
berikut:
PEMEGANG SAHAM
Rachman Hakim
Jefry Hakim
Then Theres ia Florean
Novita Hakim
Leny Hakim
SAHAM (LEMBAR)
118,300,000
47,320,000
23,660,000
23,660,000
23,660,000
KEPEMILIKAN
50.00%
20.00%
10.00%
10.00%
10.00%
Kepemilikan Saham Oleh Komisaris dan Direktur
KETERANGAN
Bernardus Dwi byantoro
Novi ta Haki m
Robertus Soedaryatmo Y.
Di rektur
Di rektur
Di rektur
JABATAN
Komi s ari s Utama Independen
Komi s ari s
Komi s ari s Independen
Barl i an Hal i m
Harry Abbas
Davi d Fi s her Kus nadi
KEPEMILIKAN SAHAM
0
0
0
0
0
0
PERCENTASE (%)
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
Daftar Entitas Anak dan/atau Entitas Asosiasi
Sampai dengan 31 Desember 2016, Bank tidak memiliki entitas anak maupun entitas asosiasi.
45
Laporan Tahunan 2016
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Struktur Group Perusahaan
PT. Hakim Putra Perkasa merupakan pemegang saham
pengendali dari Bank BHI dengan kepemilikan saham
sebesar 72.66%. Selain Bank BHI, PT Hakim Putra
Perkasa memiliki 2 anak perusahaan lain, yaitu:
1. BPR Varia Central Artha
2. BPR Cahaya Wira Putra
PT. Hakim Putra Perkasa merupakan perusahaan
investasi yang bergerak dalam penyertaan usaha pada
anak perusahaan. Di bawah ini merupakan struktur
group perusahaan:
Rachman Hakim
Jefry Hakim
50.00%
20.00%
Then Theresia
Florean
10.00%
Novita Hakim
Leny Hakim
10.00%
10.00%
73.00%
BPR Varia Central Artha
Masyarakat
21.92%
Kwee Sinto
5.42%
PT. Hakim Putra Perkasa
72.66%
98.00%
BPR Cahaya Wira Putra
PT Bank Harda Internasional Tbk
2016 Laporan Tahunan
46
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal pada Saat IPO
Tahun 2015
PENJAMIN PELAKSANAAN EFEK
KANTOR AKUNTAN PUBLIK
PT. LAUTANDHANA SECURINDO
Wisma Keiai 15th Floor
Jl. Jend. Sudriman Kav 3
Karet Tengsin, Tanah Abang
Jakarta Pusat 10250
Telp. (021) 57851818
KAP Gani Sigiro & Handayani
15th Floor International Financial Centre
Jl. Jendr. Sudirman Kav. 22-23
Jakarta Selatan, 12920
Telp. (021) 571 0703
KONSULTAN HUKUM
BIRO ADMINISTRASI EFEK
WECOLAW
Jl. Blora No. 31
Menteng, Jakarta Pusat
(021) 3917228
PT DATINDO ENTRYCOM
Wisma Sudirman Annex
Jl. Jend. Sudirman Kav 34, Karet Tengsin
Tanah Abang, Jakarta 10220
Telp. (021) 570 9009
Faks. (021) 570 9026
Website: www.datindo.com
47
Laporan Tahunan 2016
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Kronologis Pencatatan Saham
TAHAP PERSIAPAN
Rencana Go Public Perseroan bermula dari tahun 2014
dan sejak tahun tersebut mulai melakukan seleksi untuk
pemilihan lembaga dan profesi penunjang, termasuk
melakukan perubahan Anggaran Dasar. Adapun
kronologi secara singkat adalah sebagai berikut:
1. Pemecahan nilai saham (stock spilt) dari
Rp 1.000.000,- per lembar saham menjadi Rp 100,per lembar saham.
2. Peningkatan modal disetor dan ditempatkan dari
Rp 146.000.000.000,- (seratus empat puluh enam
Miliar rupiah) menjadi Rp 285.000.000.000,- (dua
ratus delapan puluh lima Miliar rupiah).
3. Peningkatan
modal
dasar
dari
Rp
200.000.000.000,- (dua ratus Miliar) menjadi Rp
1.000.000.000.000,- (satu triliun).
4. Perubahan Anggaran Dasar yang meliputi
perubahan status Perseroan dari tertutup menjadi
terbuka serta persetujuan pengeluaran saham
yang akan dijual kepada publik sebanyak Rp
800.000.000,- (delapan ratus juta) lembar saham.
TAHAP PELAKSANAAN
Adapun tahap pelaksanaan yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. Mini Expose berlangsung pada tanggal 20 April
2015 berlangsung di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2.
3.
4.
5.
6.
Due Diligence Meeting & Public Expose
berlangsung pada tanggal 13 Juli 2015 di Ballroom
ASEAN Tower Lantai 9, Pasar Baru - Jakarta Pusat.
Penawaran Saham; Pernyataan efektif oleh
Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan
diperoleh tanggal 31 Juli 2015. Sedangkan masa
penawaran umum berlangsung pada tanggal 4
Agustus 2015 hingga 6 Agustus 2015.
Penjatahan; Dalam penawaran penjatahan pasti
(fixed allotment) dibatasi sampai dengan jumlah
sebesar 98% dari jumlah saham yang ditawarkan
dan sisanya sebanyak-banyaknya 2% akan
dilakukan penjatahan terpusat (pooling).
Pencatatan di BEI; Pencatatan efektif saham Bank
BHI dengan kode saham BBHI di BEI dilaksanakan
pada tanggal 12 Agustus 2015.
Dengan melakukan penawaran saham kepada
masyarakat sebanyak Rp 800.000.000,- (delapan
ratus juta) saham dengan total nilai nominal
sebesar Rp 80.000.000.000,- (delapan puluh
Miliar) atau sebesar 21,92% dari modal yang telah
disetor penuh setelah IPO, maka modal disetor
Perseroan setelah IPO adalah sebesar Rp
365.000.000.000,- (tiga ratus enam puluh lima
Miliar rupiah). Dana yang diperoleh dari hasil
penawaran umum ini adalah Rp 120,- per lembar
saham dari nilai nominal Rp 100,- per lembar
saham adalah sebesar Rp 100.000.000.000,(seratus Miliar rupiah).
2016 Laporan Tahunan
48
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Nama dan Alamat Kantor
KANTOR PUSAT
Asean Tower Lantai 2-3
Jl. KH Samanhudi No. 10
Jakarta 10710
Telp. (021) 3841178
Fax. (021) 3841022, 3841023
WILAYAH JATABEK
KANTOR CABANG
KANTOR CABANG PEMBANTU
KANTOR PUSAT OPERASIONAL
ASEAN TOWER Lantai 1
Jl. KH Samanhudi No. 10
Jakarta 10710
Telp. (021) 3841088
Fax. (021) 3852579
PANGLIMA POLIM
Grand Panglima Polim Raya
Jl. Panglima Polim Raya Kav. 19
Jakarta Selatan 12130
Telp. (021) 7397532, 7397533
Fax. (021) 72799114
MUARA KARANG
Jl. Pluit Karang Raya No. 26
Blom CC 5 Selatan Kav. 44
Jakarta Utara 14440
Telp. (021)6604108
Fax. (021) 6679622
TANAH ABANG
Jl. Fachrudin 36 Blok A No. 16-17
Tanah Abang
Jakarta Pusat 10250
Telp. (021) 3926618
Fax. (021) 3802486, 3801836
KELAPA GADING
Jl. Boulevard Barat Raya, Blok C No. 30
Komp. Ruko Inkopal
Jakarta Utara 14240
Telp (021) 4528746
Fax. (021) 4524317
JATINEGARA
Jl. Otista Raya No 40-A
Jatinegara
Jakarta Timur 13310
Telp. (021) 2801386
Fax. (021) 85909656
TANGERANG
Plaza Merdeka Mas
Jl. Merdeka Blok C 1-2 Cimone
Tangerang 15114
Telp. (021) 55768875
Fax. (021) 5582292
LINDETEVES TRADE CENTER
Lantai GF Blok RA1/68 dan Blok C30/8
Jl. Hayam Wuruk No.127
Jakarta Barat
Telp. (021) 26071311, 26071322
Fax. (021) 26071255
BEKASI
Ruko Pusat Megah
Jl. Cut Mutia Blok A No. 4
Bekasi Timur 17113
Telp. (021) 8812250
Fax. (021) 88349213
JEMBATAN LIMA
Jl. KH. Moch. Mansyur No. 120-D
Jembatan Lima
Jakarta Barat 11210
Telp. (021) 6323339
Fax. (021) 6304251
KANTOR KAS
TANAH ABANG
Pasar Tanah Abang Blok B Lantai 5
Unit Kantor 1 Jl. Fachrudin
Jakarta Pusat 10250
Telp. (021) 23574337
Fax. (021) 23574336
49
Laporan Tahunan 2016
TAMAN PALEM
Sekolah Pelita Kasih
Komp. Taman Palem Lestari Blok E9/1
Cengkareng, Jakarta Barat 11730
Telp. (021) 55956909
Fax. (021) 55956909
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
WILAYAH LUAR JATABEK
KANTOR CABANG
SURABAYA BRATANG
Kompleks Ruko RMI
Jl. Bratang Binangun Blok J/3
Surabaya 60284
Telp. (031) 5029939
Fax. (031) 5039170
SURABAYA RAJAWALI
Jl. Rajawali No. 49-M
Surabaya Utara 60175
Telp. (031) 3535333
Fax. (031) 3520200
BANDUNG
Capitol Plaza
Jl. Jend Sudirman No. 91-C
Bandung 40241
Telp. (022) 4212270
Fax. (022) 4212271
SOLO
Jl. Gatot Subroto No. 190 A-B
Solo 57153
Telp. (0271) 666677
Fax. (0271) 635991
PONTIANAK
Jl. Imam Bonjol No. 567
Pontianak 78124
Telp. (0561) 762838
Fax. (0561) 762906
PEKANBARU
Jl. Jend Sudirman No. 68 E-F
Pekan Baru 28152
Telp. (0761) 44777
Fax. (0761) 43600
2016 Laporan Tahunan
50
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Analisis & Pembahasan
Manajemen
Senantiasa Menjadi Sahabat Bisnis
Terpercaya
Bank BHI memiliki jaringan yang berfokus di Jatabek, Bandung,
Solo, Pontianak, Pekanbaru, dll yang merupakan pusat aktivitas
bisnis dan ekonomi Indonesia
51
Laporan Tahunan 2016
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Ekonomi
PEREKONOMIAN DUNIA
Situasi perekonomian global pada tahun 2016 dipenuhi
oleh ketidakpastian. Bukan hanya negara-negara
berkembang saja yang merasakan dampak perlambatan
ekonomi, namun juga negara-negara maju yang
notabene memiliki pondasi makroekonomi domestik
yang relatif kuat.
Ekonomi global diproyeksikan tumbuh sedikit lebih
cepat menjadi 2,7% pada tahun 2017 pasca
pertumbuhan yang rendah tahun lalu dengan
berkurangnya hambatan di pasar yang sedang tumbuh
dan negara-negara berkembang pengekspor komoditas,
sementara permintaan domestik tetap kuat di negaranegara pengimpor komoditas.
Pertumbuhan
ekonomi
negara-negara
maju
diproyeksikan naik menjadi 1,8% pada tahun 2017,
menurut laporan Bank Dunia dengan judul Global
Economic Prospects yang dikeluarkan pada bulan
Januari 2017. Stimulus fiskal di negara-negara ekonomi
besar - khususnya Amerika Serikat - bisa menghasilkan
pertumbuhan domestik dan global yang lebih cepat dari
perkiraan, meskipun naiknya proteksi perdagangan bisa
membawa tantangan. Pertumbuhan ekonomi di pasar
dan negara berkembang secara keseluruhan bisa naik
menjadi 4,2% tahun ini dari 3,4% di tahun yang baru
berakhir di tengah harga komoditas yang naik secara
perlahan.
Namun, proyeksi ke depan masih diliputi ketidakpastian
mengenai arah kebijakan di negara-negara ekonomi
besar. Masa ketidakpastian yang berkepanjangan bisa
memperlama pertumbuhan investasi yang lambat yang
saat ini menghambat negara-negara berpenghasilan
rendah, menengah, dan tinggi.
Pasar yang sedang tumbuh serta negara berkembang
pengekspor komoditas diproyeksikan berkembang
menjadi 2,1% pada tahun 2017 setelah pertumbuhan
0,3% yang sangat rendah pada tahun 2016, seiring
pulihnya
harga
komoditas
dan
berlanjutnya
pertumbuhan Rusia dan Brasil setelah resesi.
Sebaliknya, negara berkembang pengimpor komoditas
diharapkan tumbuh 5,6% tahun ini, sedikit di bawah
estimasi pertumbuhan tahun 2016 sebesar 5,7%.
Tiongkok diproyeksikan akan melanjutkan perlambatan
pertumbuhan ke tingkat 6,5%. Namun prospek
keseluruhan bagi pasar yang tumbuh dan negara
berkembang mendapat tantangan dari perdagangan
internasional yang melemah, investasi yang turun, serta
kurangnya pertumbuhan produktivitas.
Diantara ekonomi maju, pertumbuhan di Amerika
Serikat diproyeksikan naik menjadi 2,2%. Seiring
naiknya pertumbuhan manufaktur dan investasi setelah
lemah di tahun 2016.
PEREKONOMIAN INDONESIA
Ekonomi Indonesia tahun 2016 tumbuh sebesar 5.02%
atau lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian pada
tahun 2015 yang sebesar 4.88%. Dari sisi produksi,
pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha
Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 8.90%. Dari sisi
pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit
yang melayani Rumah Tangga sebesar 6.62%.
Grafik Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Lapangan
Usaha Tahun 2016 (persen)
PDB Menurut Lapangan Usaha (Produksi)
10.00%
8.00%
8.90%
8.87%
7.80%
6.00%
4.00%
2.00%
4.20%
3.62%
1.70%
0.00%
Jasa Keuangan &
Asuransi
Infokom
Pertumbuhan
Jasa Lainnya
Distribusi
Sumber: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2016, Badan Pusat
Statistik (BPS)
Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha. Jasa
Keuangan dan Asuransi mencapai pertumbuhan
tertinggi sebesar 8.90%, diikuti oleh Informasi dan
Komunikasi sebesar 8.87% dan Jasa Lainnya sebesar
7.80%. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan terbesar
adalah Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang
Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 6.62%,
disusul oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah
Tangga (PK-RT) sebesar 5.01% dan Pembentukan Modal
Tetap Bruto (PMBT) sebesar 4.48%.
Grafik Pertumbuhan dan Distribusi
Komponen Tahun 2016 (persen)
Beberapa
PDB Menurut Lapangan Usaha
60.00%
50.00%
56.50%
40.00%
30.00%
32.57%
20.00%
10.00%
6.62%
1.16%
5.01%
4.48%
0.00%
PK-LNPRT
PK-RT
Pertumbuhan
PMTB
Distribusi
Sumber: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2016, Badan Pusat
Statistik (BPS)
Struktur ekonomi Indonesia Tahun 2016 didominasi
oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau
Sumatera. Kelompok provinsi di Pulau Jawa
2016 Laporan Tahunan
52
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB, yakni
sebesar 58.49%, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar
22.03%, dan Pulau Kalimantan 7.85%.
Grafik Peranan Pulau dalam Pembentukan PDB
Nasional Tahun 2016 (persen)
PDB Nasional Berdasarkan Pulau
7.85%
2.46%
22.03%
3.13%
6.04%
58.49%
Sumatera
Sulawesi
Kalimantan
Bali & Nusa Tenggara
Jawa
Maluku dan Papua
Sumber: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2016, Badan Pusat
Statistik (BPS)
Bank Indonesia menyatakan, pada tahun 2017
mendatang kondisi perekonomian Indonesia masih
cenderung kondusif yakni pada kisaran 5% hingga 5.4%
walaupun masih dibayangi oleh ketidakpastian
kebijakan
global. Meningkatnya
ketidakpastian
kebijakan global, khususnya terkait perjanjian
perdagangan dan kebijakan normalisasi suku bunga di
AS, berkontribusi terhadap gejolak pasar keuangan di
kuartal empat 2016. Gejolak di pasar saham maupun
pasar obligasi melonjak sampai dengan pemilihan
presiden AS di bulan November. Risiko pertumbuhan
Indonesia pada tahun 2017 meliputi: ketidakpastian
kebijakan dan gejolak keuangan yang berlanjut,
perdagangan global yang lesu dan pertumbuhan yang
melemah di negara-negara maju, serta perlambatan
perekonomian Tiongkok yang terus berlanjut.
Pasar keuangan dalam negeri yang kuat dan Rupiah
yang relatif stabil memberi jalan untuk menghadapi
munculnya gejolak setelah berlangsungnya pemilihan
presiden AS di tanggal 8 November. Keuntungan aset
keuangan Indonesia menurun di Triwulan ke empat.
Siklus pelonggaran kebijakan moneter BI juga
dihentikan di Triwulan ke empat. Menyusul adanya
enam pemotongan dalam kebijakan tarif acuan, BI
mempertahankan tingkat suku bunga yang stabil
sebesar 4.75% di Triwulan ke empat 2016. BI
menyatakan bahwa kebijakan moneter yang sudah
akomodatif dan prospek normalisasi suku bunga AS
yang lebih cepat dari yang pada awalnya diharapkan
adalah sebagai alasan utama di balik keputusan untuk
mempertahankan tingkat suku bunga yang konstan.
Pengaturan kebijakan moneter yang akomodatif belum
diterjemahkan secara efektif terhadap tingkat suku
bunga pinjaman dan deposito, yang hanya menurun
sedikit. Bank Indonesia mengantisipasi pemulihan
53
Laporan Tahunan 2016
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Profil Perusahaan
dalam perlambatan pertumbuhan kredit tidak terwujud
di Triwulan ke empat, meskipun telah terjadi
peningkatan kecil dalam pertumbuhan di bulan
November. Lemahnya pertumbuhan kredit hanya
sebagian dijelaskan oleh tren peningkatan kredit
bermasalah, yang hanya naik sebesar 7.87% (yoy).
INDUSTRI PERBANKAN
Di tengah mulai membaiknya kondisi perekonomian
Indonesia namun pemulihan ekonomi global masih
lemah. Dampak dari pergerakan kinerja pertumbuhan
ekonomi global mulai dirasakan langsung oleh para
pelaku usaha. Pada tahun 2016, industri perbankan
nasional tetap tumbuh meskipun cenderung melambat
dibandingkan dengan periode sebelumnya. Kondisi
ekonomi global dan makro nasional yang penuh
tantangan ikut mempengaruhi kinerja industri
perbankan nasional. Namun demikian, ketahanan
industri perbankan tetap kuat dengan risiko kredit,
likuiditas dan pasar yang tetap terjaga, serta ditopang
oleh rasio kecukupan modal yang memadai.
Pertumbuhan kredit Bank Umum sepanjang tahun 2016
tercatat hanya sebesar 7.87% (yoy) lebih rendah jika
dibandingkan tahun 2015 yang sebesar 10.45%.
Peningkatan risiko kredit pada beberapa segmen usaha
mengharuskan Bank untuk lebih selektif dalam
menyalurkan kredit baru. Sementara itu, pertumbuhan
Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 9.60% atau lebih tinggi
jika dibandingkan pada periode sebelumnya yang
sebesar 7.27%. Rasio LDR Bank Umum mengalami
penurunan sebesar 1.41% menjadi sebesar 90.70% di
tahun 2016.
Grafik Perkembangan Kredit & DPK Bank Umum
(dalam triliun rupiah)
Kredit & DPK Bank Umum
7,000
6,000
5,000
4,000
3,000
4,413
4,837
4,605
4,575
4,469
2,000
1,000
4,058
4,000
4,168
4,212
4,377
TW IV
TW I
2015
Kredit
TW II
TW III
6.00%
5.00%
4.00%
3.00%
2.00%
1.00%
0.00%
-1.00%
-2.00%
TW IV
2016
DPK
% Kredit
% DPK
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia 2016, Otoritas Jasa Keuangan
(OJK)
Sedangkan untuk Bank BUKU I, pertumbuhan Kredit
sepanjang tahun 2016 tercatat sebesar -22.29% (yoy)
atau sedikit membaik jika dibandingkan tahun 2015
yang sebesar -26.42%. Berdasarkan data, penurunan ini
disebabkan oleh karena adanya beberapa Bank BUKU I
yang sampai pada Desember 2016 sudah mencatatkan
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
dirinya sebagai Bank BUKU II. Selain itu, efek kredit
bermasalah yang merupakan imbas dari periode lalu
sepertlnya masih sangat dirasakan. Pertumbuhan bisnis
dengan menerapkan prinsip kehatl-hatian (prudent)
membuat pertumbuhan kredit Bank BUKU I sedikit
melambat bahkan kecenderungan menurun. Sementara
itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar
-28.92% atau sedikit membaik jika dibandingkan pada
periode sebelumnya yang sebesar -34.29%. Rasio LDR
Bank BUKU I mengalami peningkatan sebesar 8.19%
menjadi sebesar 94.23% di tahun 2016. Hal ini
disebabkan oleh karena pertumbuhan Kredit Bank
BUKU I lebih besar dibandingkan pertumbuhan DPK.
Grafik Perkembangan Kredit & DPK Bank BUKU I
(dalam triliun rupiah)
Kredit & DPK Bank BUKU I
120
20.00%
100
10.00%
113
100
80
0.00%
93
79
60
71
-10.00%
40
-20.00%
20
-30.00%
86
84
74
64
67
TW IV
TW I
TW II
TW III
TW IV
-
-40.00%
2015
Kredit
2016
DPK
% Kredit
% DPK
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia 2016, Otoritas Jasa Keuangan
(OJK)
Dampak kebijakan yang dikeluarkan OJK terkait
restrukturisasi kredit yang ditujukan untuk menahan
laju penurunan kualitas kredit sepertinya memberikan
dampak perbaikan bagi industri perbankan untuk
membendung kenaikan kredit bermasalah.
Grafik Perkembangan NPL Bank Umum dan Bank BUKU
I (persen)
NPL Bank Umum & Bank BUKU I
3.50%
3.00%
2.50%
2.00%
1.50%
1.00%
0.50%
0.00%
2.83%
3.10%
3.05%
2.93%
2.49%
1.85%
TW IV
2.03%
2.23%
2.02%
1.72%
TW I
2015
% NPL Bank Umum
TW II
TW III
TW IV
2016
% NPL Bank BUKU I
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia 2016, Otoritas Jasa Keuangan
(OJK)
Rasio kredit bermasalah (NPL) mengalami sedikit
penurunan, tercatat hingga Desember 2016 posisi NPL
Laporan Keuangan
Bank Umum sebesar 2.93% atau lebih rendah jika
dibandingkan periode September 2016 yang sebesar
3.10% sedangkan untuk Bank BUKU I nilai NPL
Desember 2016 sebesar 1.72% atau lebih rendah jika
dibandingkan September 2016 yang sebesar 2.02%.
KINERJA BANK BHI DI INDUSTRI PERBANKAN
Tabel Kinerja Bank BHI vs Bank BUKU I dan Bank
Umum Tahun 2016 (dalam miliar rupiah)
KINERJA
As et
Kredi t
Da na Pi ha k Keti ga
La ba Sebel um Pa ja k
La ba Bers i h
BANK BHI
2,058
1,398
1,568
11
7
BANK BUKU I
100,103
66,902
70,997
1,438
861
BANK UMUM
6,475,618
4,413,414
4,836,758
137,467
106,544
KINERJA
CAR
ROA
LDR
NIM
NPL Gros s
BOPO
BANK BHI
BANK BUKU I
21.73%
22.38%
0.53%
1.43%
89.04%
94.23%
5.41%
6.30%
2.83%
1.72%
96.24%
88.09%
BANK UMUM
22.93%
2.23%
90.70%
5.63%
2.93%
82.22%
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia 2016, Otoritas Jasa Keuangan
(OJK)
PANGSAR PASAR TAHUN 2016
Pangsa pasar Bank BHI dibandingkan dengan rata-rata
industri perbankan berdasarkan besarnya aset, jumlah
dana pihak ketiga dan jumlah kredit serta rasio
digambarkan pada tabel di atas.
PANGSA PASAR BERDASARKAN ASET
Berdasarkan total aset yang dimiliki, pangsa pasar Bank
BHI terhadap Bank BUKU I di tahun 2016 sebesar 2.06%,
atau sedikit mengalami penurunan dari tahun
sebelumnya. Melalui penerapan langkah-langkah
strategis yang sudah ditetapkan. Manajemen Bank BHI
terus berusaha untuk meningkatkan total aset yang
dimiliki dengan strategi relevan dengan proyeksi kinerja
perbankan pada tahun 2017 khususnya Bank BUKU I.
PANGSA PASAR BERDASARKAN KREDIT
Berdasarkan jumlah kredit, pangsa pasar Bank BHI di
2016 mencapai 2.09% dari Bank BUKU I dan sebesar
0.03% dari Bank Umum. Perlambatan pertumbuhan
pada kredit terjadi pada tahun 2016 ini disebabkan oleh
beberapa faktor yang diantaranya Bank BHI masih
dihadapkan pada penyelesaian kredit bermasalah
sehingga Bank BHI berfokus untuk meningkatkan
kualitas kredit yang diberikan dengan menerapkan
prinsip kehatian-hatian (prudent).
PANGSA PASAR BERDASARKAN DANA PIHAK KETIGA
Berdasarkan jumlah dana pihak ketiga yang berhasil
dihimpun, di tahun 2016 Bank BHI berhasil
mendapatkan pangsa pasar sebesar 2.21% dari Bank
BUKU I dan sebesar 0.03% dari Bank Umum. Bank BHI
berkomitmen untuk terus meningkatkan jumlah dana
pihak ketiga dengan rencana dan strategi yang sudah
ditetapkan untuk tahun 2017.
2016 Laporan Tahunan
54
Kilas Kinerja 2016
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
Tinjauan Operasional
PERBANDINGAN RASIO KEUANGAN DENGAN RATARATA INDUSTRI BANK UMUM DAN BUKU I
Berdasarkan rasio keuangan Bank, tingkat kecukupan
modal (CAR) di 2016 mencapai 21.73%. Rasio CAR
tersebut masih lebih rendah jika dibandingkan industri
namun besarnya CAR masih jauh di atas ketentuan
minimum yang ditetapkan oleh regulator yang sebesar
8%. Sedangkan beban operasional dibanding
pendapatan operasional (BOPO) mengalami perbaikan
di tahun 2016 menjadi 95.56% dari 124.94% di tahun
2015. Hal ini menunjukkan bahwa Bank BHI telah
mampu meningkatkan efisiensinya. Namun demikian,
rasio BOPO masih lebih tinggi dibandingkan industri.
Imbal hasil atas aset (ROA) mengalami peningkatan
yang cukup signifikan di tahun 2016 menjadi 0.50% dari
-2,82% di tahun 2015, namun masih lebih rendah dari
industri.
Dalam menjalankan usahanya, Bank BHI menyediakan
produk-produk perbankan berupa penghimpunan
simpanan dana dan pemberian pinjaman kepada
masyarakat serta menyediakan produk dan jasa
keuangan lainnya, antara lain:
1. Produk Simpanan, terdiri dari: Produk Giro (Giro
Murni dan Giro Maxima), Produk Tabungan
(Tabungan Harda, Tabungan Super dan
Tabunganku) dan Deposito.
2. Produk Kredit yang diklasifikasikan berdasarkan
segmentasi nasabah yang terdiri dari Retail (< Rp 3
Miliar) dan Commercial (≥ Rp 3 Miliar).
3. Produk Treasury seperti transaksi Money Market.
4. Produk Safe Deposit Box.
TINJAUAN KINERJA OPERASIONAL PER PRODUK DAN
SEGMEN NASABAH
Kinerja operasional bisnis bank diklasifikasikan
berdasarkan kinerja produk dan layanan yang dimiliki
serta segmen nasabah. Kinerja produk dan layanan
diukur dari kinerja produk simpanan dan kredit.
Sedangkan segmen nasabah adalah Retail dan
Commercial.
PROSPEK USAHA TAHUN 2017
Pada tahun 2017, Pertumbuhan ekonomi Indonesia
diproyeksikan mencapai kisaran 5.0% - 5.4% (yoy).
Pertumbuhan tersebut ditopang oleh konsumsi swasta
yang masih tumbuh kuat, peningkatan konsumsi
pemerintah serta perbaikan investasi baik swasta
maupun pemerintah.
Selain itu, dengan pertumbuhan ekonomi indonesia di
tahun 2016 yang terus meningkat. Salah satunya
didukung oleh masih kuatnya konsumsi rumah tangga,
serta perbaikan ekspor dan kinerja investasi. Konsumsi
rumah tangga tumbuh cukup kuat didukung oleh
terjaganya daya beli seiring dengan inflasi yang
terkendali. Kinerja ekspor menunjukkan perbaikan
ditopang meningkatnya volume perdagangan dunia
serta harga beberapa komoditas seperti batu bara dan
minyak sawit.
PRODUK SIMPANAN
Produk simpanan merupakan dana pihak ketiga yang
berhasil dihimpun oleh Bank dengan menggunakan
berbagai produk giro, tabungan maupun deposito.
Jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun Bank pada
tahun 2016 mengalami sedikit penurunan sebesar
1.61% menjadi sebesar Rp 1.568 Miliar. Penurunan
terbesar terjadi pada Deposito sebesar Rp 25.5 Miliar
atau 1.88% kemudian Giro sebesar Rp 7.6 Miliar atau
5.47%. Sedangkan untuk Tabungan mengalami
peningkatan sebesar Rp 7.4 Miliar atau 7.20%.
Sedangkan dari sisi perbankan, Bank Indonesia
memperkirakan rata-rata pertumbuhan kredit tahun
Tabel Jumlah Dana Pihak Ketiga (dalam jutaan rupiah)
KETERANGAN
Gi ro
Tabungan
Depos i to
TOTAL DPK
CASA RATIO
2016
130,798
109,667
1,328,013
1,568,478
15.33%
2017 sebesar 13.1% (yoy). Optimisme pertumbuhan
kredit tersebut terutama didorong oleh meningkatnya
kondisi likuiditas perbankan, masih berlanjutnya
penurunan suku bunga kredit, dan kondisi ekonomi
yang diperkirakan semakin baik. Melihat prospek usaha
di atas, Bank BHI terus berusaha dengan meningkatkan
potensi yang ada dengan memaksimalkan sumber daya
yang dimiliki.
55
Laporan Tahunan 2016
KOMPOSISI
2015
8.34%
6.99%
84.67%
100.00%
138,370
102,300
1,353,523
1,594,193
15.10%
KOMPOSISI
8.68%
6.42%
84.90%
100.00%
PERTUMBUHAN (%)
-5.47%
7.20%
-1.88%
-1.61%
0.23%
GIRO
Jumlah dana produk giro mengalami penurunan
sebesar 5.47% dari Rp 138.4 Miliar di tahun 2015
menjadi sebesar Rp 130.8 Miliar di tahun 2016.
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Grafik Perkembangan Giro Selama 5 Tahun
Persentase (%)
Nominal (Rp juta)
200,000
180,000
160,000
140,000
120,000
100,000
80,000
60,000
40,000
20,000
-
20.00%
152,329
130,116
138,370
119,884
15.00%
130,798
10.00%
5.00%
0.00%
-5.00%
-10.00%
-15.00%
-20.00%
2012
2013
2014
Giro
2015
2016
Growth (%)
TABUNGAN
Jumlah dana produk Tabungan mengalami peningkatan
sebesar 7.20% dari sebesar Rp 102.3 Miliar di tahun
2015 menjadi sebesar Rp 109.7 Miliar di tahun 2016.
Selama dua tahun terakhir Bank BHI terus
meningkatkan dana murah melalui produk Tabungan,
terlihat pada grafik di bawah yang memperlihatkan
bahwa Tabungan terus mengalami peningkatan yang
cukup signifikan.
Grafik Perkembangan Tabungan Selam 5 Tahun
Persentase (%)
Nominal (Rp juta)
200,000
15.00%
10.00%
150,000
120,439
104,146
94,871
102,300
109,667
100,000
5.00%
0.00%
-5.00%
50,000
-10.00%
-
-15.00%
2012
2013
2014
Tabungan
2015
2016
Growth (%)
DEPOSITO
Jumlah dana produk Deposito mengalami penurunan
sebesar 1.88% dari sebesar Rp 1.353 Miliar di tahun
2015 menjadi sebesar Rp 1.328 Miliar di tahun 2016.
Penurunan yang terjadi merupakan strategi bank dalam
menjaga Profitabilitas di tahun 2016 ini mengingat
pertumbuhan kredit Bank BHI mengalami sedikit
penurunan.
Grafik Perkembangan Deposito Selama 5 Tahun
Persentase (%)
Nominal (Rp juta)
1,800,000
1,600,000
1,400,000
1,200,000
1,000,000
800,000
600,000
400,000
200,000
-
30.00%
1,404,639
1,158,851
1,353,523
1,328,013
25.00%
20.00%
1,104,224
15.00%
10.00%
5.00%
0.00%
-5.00%
-10.00%
2012
2013
Deposito
2014
2015
2016
Seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian di
Indonesia, diharapkan DPK bank terus meningkat sesuai
dengan proyeksi yang sudah ditetapkan. Strategi
penghimpunan dana Bank dilakukan dengan terus
mengembangkan inovasi produk serta meningkatkan
kualitas. Selain itu, ada beberapa hal program yang
akan dilakukan bank BHI untuk menunjang peningkatan
DPK :
• Kerjasama dengan asuransi.
• Pemanfaatan virtual account.
• Melakukan kegiatan promosi.
• Settlement Bank bagi BPR-BPR yang akan tergabung
dalam kerjasama dengan ALTO Network.
• Membuat program yang dapat mendorong
marketing melakukan cross selling dan up selling
pada debitur untuk membuka produk pendanaan.
• Melengkapi pemenuhan kebutuhan marketing
funding pada seluruh cabang.
• Pemasaran Co-Branding Kartu ATM.
PRODUK KREDIT
Produk kredit Bank BHI diklasifikasikan berdasarkan
segmentasi nasabah yang terdiri dari Retail dan
Commercial. Jumlah kredit yang diberikan mengalami
penurunan sebesar 7.10% dari Rp 1.505 Miliar di tahun
2015 menjadi sebesar Rp 1.398 Miliar di tahun 2016.
RETAIL
Kredit Retail Bank BHI merupakan kredit yang diberikan
kepada nasabah dengan pemberian fasilitas kredit
sampai dengan Rp 3 Miliar. Di tahun 2016 mengalami
peningkatan sebesar 18.75% dari Rp 392.3 Miliar
menjadi sebesar Rp 465.8 Miliar. Dari total kredit di
tahun 2016, kredit Retail berkontribusi sebesar 33.31%
dan di tahun 2017 akan terus ditingkatkan mengingat
memiliki prospek yang cukup menjanjikan.
COMMERCIAL
Kredit Commercial Bank BHI merupakan kredit yang
diberikan kepada nasabah dengan pemberian fasilitas
di atas Rp 3 Miliar. Di tahun 2016 mengalami
penurunan sebesar 16.21% dari Rp 1.113 Miliar di tahun
2015 menjadi sebesar Rp 932.7 Miliar di tahun 2016.
Dari total kredit di tahun 2016, kredit Commercial
berkontribusi sebesar 66.69%.
Dalam rangka meningkatkan kredit bank, Bank BHI akan
melakukan berbagai upaya, yaitu sebagai berikut:
• Penyusunan produk program untuk Retail dan
Commercial.
• Perbaikan proses kredit.
• Meningkatkan efektifitas unit Credit Quality
Monitoring dengan bantuan teknologi.
• Menyediakan fasilitas training / pelatihan untuk
menambah
pemahaman
Marketing
dalam
melakukan analisa kredit.
• Menyediakan sistem peringatan dini (Early Warning
Sistem) dimulai dari marketing sebagai frontliner
yang kemudian menjadi bahan evaluasi bagi komite
kredit.
Growth (%)
2016 Laporan Tahunan
56
Kilas Kinerja 2016
•
Melakukan pemenuhan terhadap jumlah AO
Commercial yang saat ini berjumlah 5 orang
menjadi 16 orang dengan asumsi penempatan 1 AO
Commercial untuk setiap cabang dengan merekrut
baru dan atau menaikkan grade sebagian AO Retail
yang saat ini berjumlah 34 Orang menjadi AO
Commercial.
utama penanganan. Selain upaya penyelesaian juga
dilakukan upaya untuk menjaga masing-masing
kolektibilitas (bucket) untuk tidak berpindah menjadi
lebih buruk.
PERTUMBUHAN BISNIS YANG PRUDENT DENGAN
BERFOKUS PADA SEGMEN RETAIL, COMMERCIAL DAN
CONSUMER
Tabel Jumlah Kredit yang Disalurkan (dalam juta Rupiah)
KETERANGAN
Retail
Commercial
TOTAL KREDIT
2016
465,803
932,661
1,398,464
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TAHUN 2017
Rencana Pengembangan bisnis disusun dalam rangka
mencapai target keuangan internal, penyempurnaan
proses bisnis, meningkatkan kepuasan nasabah dan
memiliki SDM yang berkualitas. Langkah strategi untuk
mendukung rencana ini adalah sebagai berikut:
PENGELOLAAN
DEBITUR
MENUNGGAK
DAN
PENYELESAIAN DEBITUR MACET
Dampak dari meningkatnya kualitas kredit NPL pada
tahun 2015 masih terus dirasakan oleh bank sampai
saat ini. Meningkatnya debitur yang bermasalah
membuat Rasio NPL bank semakin tinggi namun
perlahan dan pasti pada tahun 2016 ini, Bank BHI sudah
menunjukkan
komitmennya
untuk
segera
menyelesaikan kredit bermasalah tersebut.
Pertumbuhan kredit yang melambat, dengan posisi
kredit yang menurun dibandingkan dengan tahun lalu
membuat kinerja bank terlihat mengalami penurunan.
Penurunan kualitas kredit terjadi tidak saja pada debitur
kelompok macet (kolektibilitas 3, 4 dan 5) tetapi juga
diikuti dengan penurunan kualitas kredit debitur
kelompok menunggak sampai dengan 90 hari
(kolektibilitas 2).
Monitoring yang ketat dari waktu ke waktu
memungkinkan bank untuk melakukan antisipasi
terhadap kemungkinan terburuk dari setiap debitur.
Penyajian laporan follow up yang komprehensif
mengenai kondisi setiap debitur bermasalah dari waktu
ke waktu digunakan sebagai bahan monitoring dan
pengambilan keputusan dalam penyelesaian kredit
bermasalah.
Jika tidak diantisipasi dengan baik NPL ini bisa menjadi
hal yang sangat menyulitkan bank untuk memperoleh
laba dan dapat menghambat pertumbuhan karena
pendapatan operasional bank tidak bisa menutup
kerugian akibat pencadangan sehingga kerugian harus
ditanggulangi dari permodalan yang akan berakibat
kepada keterbatasan penyediaan modal untuk
pengembangan bisnis. Oleh sebab itu penyelesaian
debitur menunggak dan macet merupakan prioritas
57
Laporan Tahunan 2016
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
KOMPOSISI
2015
33.31%
66.69%
100.00%
392,264
1,113,071
1,505,335
KOMPOSISI
26.06%
73.94%
100.00%
PERTUMBUHAN (%)
18.75%
-16.21%
-7.10%
Di tengah perlambatan ekonomi yang terjadi sejak
2015, industri perbankan nasional harus semakin jeli
melihat potensi lini dan sektor bisnis yang ada agar
pertumbuhan kreditnya tetap positif. Segmen Retail,
Commercial dan Consumer bisa menjadi pilihan
perbankan dalam penyaluran kredit karena memiliki
tingkat kestabilan dalam portfolio dan juga NPL. Potensi
segmen ini membutuhkan produk-produk perbankan
yang didukung dengan teknologi yang canggih. Pasar
konsumer yang masih menjadi target sasaran adalah
kelompok menengah dengan penghasilan menengah.
Kelompok menengah ini adalah individu cukup berada
yang masih tetap bisa bertahan dalam situasi ekonomi
yang melambat. Dengan perekonomian yang melambat
pertumbuhannya, sektor ini berpotensi menjadi
andalan dalam menjaga kinerja perekonomian nasional
agar tidak semakin memburuk dan semakin
meningkatkan perannya
dalam
menumbuhkan
perekonomian nasional.
Pemerintah terus mendorong peningkatan akses
pembiayaan bagi UMKM; termasuk dukungan paket
kebijaksanaan ekonomi yang salah satunya adalah
penguatan ekonomi desa dan perluasan KUR, yang
semakin menegaskan keseriusan pemerintah untuk
menumbuhkan UMKM. Karakteristik kredit Retail
(UMKM) dan konsumer secara umum adalah jumlah
debitur yang banyak dengan nilai pinjaman yang relatif
rendah. Penyebaran risiko tersebar lebih baik
dibandingkan dengan kredit dalam jumlah besar.
Pengelolaan risiko untuk debitur Retail tentunya
berbeda dengan debitur Commercial atau Corporate.
Melihat kondisi yang ada, maka Bank BHI merumuskan
beberapa strategi berupa:
• Menggunakan (client acceptane criteria) sebagai
parameter untuk menentukan kriteria debitur yang
diyakini berjumlah banyak yang kemudian
disesuaikan dengan Risk Appetite Bank BHI.
• Menerapkan strategi “fast, efficient, safe dan
competitive” guna memenangkan persaingan di
market.
Tata Kelola Perusahaan
•
•
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Menerapkan prinsip pemberian kredit yang Prudent
dengan menggunakan analisa kredit yang
berkualitas dan menciptakan kredit aman.
Memberikan inovasi produk yang kompetitif dan
dapat bersaing dengan bank-bank lain.
PENYEMPURNAAN END TO END CREDIT PROCESS
Penyempurnaan Proses Inisiasi Kredit:
• Proses review.
• Proses persetujuan kredit.
• Proses pengikatan.
• Proses pembukuan / pencairan kredit.
• Proses monitoring.
Proses-proses ini merupakan satu kesatuan di mana
masing-masing unit kerja melakukan fungsinya secara
terpadu sesuai ketentuan untuk memastikan output
yang dicapai maksimal dari ukuran kualitas dan waktu.
Proses fungsional ini pada tahun 2017 akan terus
disempurnakan hingga mencapai manajemen proses
accepted yang memberikan kontribusi positif bagi
kinerja Bank.
Dengan berjalannya end to end process secara cross
functional yang melibatkan fungsi kredit, fungsi
marketing, fungsi operasional dan IT secara terintegrasi
sehingga operasional secara keseluruhan menjadi
optimal. Demi menghasilkan proses kredit yang cepat,
aman, berkualitas dan memiliki daya saing, maka ada 4
hal yang menjadi fokus perbaikan:
1. Perbaikan proses inisiasi (proses pembuatan
proposal kredit oleh Account Officer) dengan
menggunakan form standar untuk Kredit Program
dan Kredit Commercial.
2. Proses review (kualitas analisa kredit dan SLA yang
terukur) dan pemisahan unit analis untuk Kredit
Program dan Kredit Commercial.
3. Proses persetujuan
oleh
Komite
Kredit
(mekanisme pengambilan keputusan) dengan
pembentukan kuorum komite kredit sesuai limit .
4. Proses pembukuan dan pencairan kredit.
Kegiatan monitoring pun harus terus dilakukan setelah
kredit dibukukan dan dicairkan (post disbursement
monitoring). Dilanjutkan dengan peningkatan terhadap
efektifitas unit Credit Quality Monitoring yang didukung
oleh teknologi yang terintegrasi dengan IT / Temenos;
termasuk di dalamnya:
1. Pemenuhan to be obtain item secara tepat waktu.
2. Pemenuhan item kerja sesuai dengan account
management secara konsisten (call visit,
perpanjangan fasilitas kredit, pemenuhan
kewajiban keuangan dan administrasi secara tepat
waktu).
3. Monitoring terhadap dokumen yang akan jatuh
tempo dan pembayaran.
Laporan Keuangan
Hal terpenting lainnya yang harus dilakukan adalah
dengan menyediakan fasilitas training / pelatihan untuk
menambah pemahaman Account Officer dan Credit
Reviewer dalam melakukan analisa kredit.
PENGEMBANGAN
SISTEM
MONITORING
DAN
PERINGATAN DINI (EARLY WARNING SISTEM)
Dengan early warning system yang akan dikembangkan
maka setiap terjadinya penurunan indikator-indikator
tertentu dapat dilakukan tindakan mitigasi terhadap
debitur-debitur yang diperkirakan akan terkena
dampak. Langkah-langkah strategi dapat dilakukan oleh
Bank BHI dalam rangka mencegah debitur ini masuk ke
dalam kolektibilitas buruk, berupa:
• Tindakan berupa restrukturisasi kredit ataupun
penjualan aset terhadap debitur macet.
• Mengamati laporan keuangan (neraca, laba rugi,
piutang, persediaan, dll), faktor manajemen, faktor
operasional debitur dan faktor-faktor eksternal
yang mempengaruhi melalui Credit Quality Control
Bank.
• Penyusunan call report pada setiap kunjungan atau
komunikasi dengan debitur secara regular dan
bekerja sama dengan Credit Reviewer dan Credit
Analyst yang kemudian disampaikan kepada komite
kredit untuk pembahasan lebih lanjut.
• Melakukan monitoring secara off-site (secara
administratif berupa laporan, surat menyurat)
maupun on-site (kunjungan ke tempat debitur
secara langsung).
• Bekerja sama dengan MIS dalam mendukung
pengembangan monitoring untuk memperoleh
data yang dibutuhkan.
REBALANCING
PORTOFOLIO
DANA
MELALUI
EFEKTIFITAS ASET DAN LIABILITIES MANAGEMENT
Likuiditas perbankan berangsur-angsur membaik, hanya
saja sekarang ini dihadapkan kepada ekses likuiditas.
Bank Indonesia (BI) menyebutkan bahwa perbankan
memiliki ekses likuiditas yang cukup besar. Dana-dana
perbankan banyak ditempatkan pada Deposit Facility di
Bank Indonesia dan instrumen lainnya. Hal ini bisa
terjadi karena strategi perbankan untuk menahan laju
pertumbuhan kredit seiring dengan pertumbuhan
ekonomi yang tidak stabil. Perbankan lebih
mengedepankan sisi kehati-hatian untuk menjaga
kualitas kredit.
Dengan keterbatasan ekses likuiditas pada penyaluran
kredit yang dapat memberikan keuntungan optimal,
maka Bank harus
memiliki strategi untuk
memanfaatkan ekses likuiditas ini kepada instrumeninstrumen keuangan yang masih bisa memberikan
peningkatan pendapatan.
Penempatan ekses likuiditas pada Deposit Facility Bank
Indonesia membuat posisi pendapatan bank pada
negative spread, sama halnya dengan penempatan
ekses likuiditas pada Pasar Uang Antar Bank (PUAB).
2016 Laporan Tahunan
58
Kilas Kinerja 2016
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
Tinjauan Keuangan
Tinjauan keuangan yang diuraikan berikut mengacu
pada Laporan Keuangan Konsolidasi untuk tahun yang
berakhir tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata &
Eddy Siddharta & Tanzil dengan opini laporan keuangan
menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan PT Bank Harda Intemasional
Tbk tanggal 31 Desember 2016, serta kinerja keuangan
dan arus kas keuangan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia.
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)
ASET
Total Aset Bank pada tahun 2016 mengalami
penurunan sebesar 0.99% dari Rp 2.079 Miliar di tahun
2015 menjadi sebesar Rp 2.058 Miliar di tahun 2016.
Penurunan Aset yang cukup signifikan terutama berasal
dari penurunan Aset Keuangan.
Laporan Posisi Keuangan (dalam miliar rupiah)
1,703
381
2,079
376
1,679
2,060
TOTAL ASET
TOTAL LIABILITAS
2015
TOTAL EKUITAS
2016
Tabel Laporan Posisi Keuangan / Neraca (dalam jutaan rupiah)
NERACA
ASET
As et Produkti f
As et Non Produkti f
TOTAL ASET
LIABILITAS & EKUITAS
Tota l Li a bi l i ta s
Tota l Ekui ta s
TOTAL LIABILITAS & EKUITAS
PERTUMBUHAN
NOMINAL
%
2016
2015
1,757,125
301,338
2,058,463
1,876,587
202,447
2,079,034
(119,462)
98,891
(20,571)
-6.37%
48.85%
-0.99%
1,676,655
381,808
2,058,463
1,703,066
375,968
2,079,034
(26,411)
5,840
(20,571)
-1.55%
1.55%
-0.99%
Tabel Rincian Aset Produktif dan Aset Non Produktif (dalam jutaan rupiah)
ASET PRODUKTIF
ASET PRODUKTIF
Penempa tan pa da Ba nk Indones i a da n Ba nk-ba nk La i n
Kredi t ya ng di beri ka n
Efek-efek denga n tujua n i nves tas i
Ta gi ha n a tas s ura t berha rga ya ng di bel i denga n ja nji di jua l
kemba l i (reverse repo)
TOTAL ASET PRODUKTIF
ASET NON PRODUKTIF
Ka s da n Gi ro pa da Ba nk Indones i a
As et Tetap - bers i h
Ca da nga n Kerugi a n Penuruna n Ni l a i
La i nnya
TOTAL ASET NON KEUANGAN
59
Laporan Tahunan 2016
PERTUMBUHAN
NOMINAL
%
2016
2015
249,185
1,398,464
109,476
191,087
1,505,335
161,438
58,098
(106,871)
(51,962)
30.40%
-7.10%
-32.19%
-
18,727
(18,727)
-100.00%
(119,462)
-6.37%
(1,920)
(2,197)
31,565
71,443
98,891
-1.65%
-5.54%
-62.03%
73.26%
48.85%
1,757,125
114,227
37,471
(19,322)
168,962
301,338
1,876,587
116,147
39,668
(50,887)
97,519
202,447
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
ASET PRODUKTIF
Total Aset Produktif tahun 2016 adalah sebesar Rp
1.757 Miliar atau menurun sebesar Rp 119.5 Miliar
(6.37%) jika dibandingkan tahun 2015 yang sebesar
Rp 1.877 Miliar. Penurunan ini disebabkan oleh Kredit
yang menurun sebesar Rp 106.8 Miliar (7.10%) menjadi
sebesar Rp 1.398 Miliar di tahun 2016. Hal ini
disebabkan oleh karena Bank BHI sedang fokus dalam
penyelesaian kredit bermasalah dan menerapkan
prinsip prudent dalam penyaluran kredit dengan
melakukan penyaluran kredit kepada debitur / calon
debitur yang telah teruji track record-nya serta sektor
industri yang baik. Hal ini dapat terlihat pada tabel
berikut.
Rp 51.9 Miliar (32.19%) dan Rp 18.7 Miliar (100.00%).
Sedangkan Penempatan pada Bank Lain dan Bank
Indonesia mengalami peningkatan sebesar Rp 58.1
Miliar (30.39%) menjadi sebesar Rp 249.2 Miliar di
tahun 2016.
ASET NON PRODUKTIF
Total Aset Non Produktif pada tahun 2016 adalah
sebesar Rp 301.3 Miliar atau meningkat sebesar Rp 98.9
Miliar (48.85%) jika dibandingkan dengan tahun 2015
yang sebesar Rp 202.4 Miliar. Peningkatan ini
disebabkan oleh menurunnya Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai sebesar Rp 31.6 Miliar (62.03%)
menjadi hanya sebesar Rp 19.3 Miliar. Peningkatan lain
Tabel Laporan Posisi Keuangan / Neraca (dalam jutaan rupiah)
KREDIT BERDASARKAN KOLEKTIBILITAS
Non Performing Loan
La nca r
Da l a m Perha ti a n Khus us
NPL
Kura ng La nca r
Di ra guka n
Ma cet
Total Kredit
Ra s i o NPL - Gross
Ra s i o NPL - Neto
CKPN / NPL
Penurunan yang signifikan pada kredit dengan kualitas
NPL sebesar 63.00%. Ke depan, Bank BHI senantiasa
berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas kredit
yang lebih baik. Selain kredit, Aset Produktif yang
mengalami penurunan adalah Efek-Efek dengan Tujuan
Investasi dan Reverse Repo masing-masing sebesar
2016
2015
1,358,906
1,205,183
153,723
39,558
215
1,809
37,534
1,398,464
2.83%
1.90%
48.84%
1,398,429
1,265,210
133,219
106,906
60,483
670
45,753
1,505,335
7.10%
3.97%
47.60%
PERTUMBUHAN
NOMINAL
%
(39,523)
-2.83%
(60,027)
-4.74%
20,504
15.39%
(67,348)
-63.00%
(60,268)
-99.64%
1,139
170.00%
(8,219)
-17.96%
(106,871)
-7.10%
-4.27%
-2.07%
1.24%
terjadi pada Aset Non Produktif Lainnya sebesar Rp 71.4
Miliar (73.26%) menjadi sebesar Rp 168.9 Miliar di
tahun 2016. Sedangkan untuk Kas dan Giro Pada Bank
Indonesia dan Aset Tetap-Bersih masing-masing
mengalami penurunan sebesar Rp 1.9 Miliar (1.65%)
dan Rp 2.2 Miliar (5.54%).
Tabel Laporan Liabilitas dan Ekuitas (dalam jutaan rupiah)
LIABILITAS & EKUITAS
LIABILITAS
Da na Pi ha k Keti ga
Gi ro
Ta bunga n
Depos i to
Si mpa na n da ri Ba nk La i n
Kewa ji ba n La i nnya
TOTAL LIABILITAS
TOTAL EKUITAS
RASIO
Ra s i o Li a bi l i ta s terha da p Ekui ta s
Ra s i o Li a bi l i ta s terha da p As et
2016
PERTUMBUHAN
NOMINAL
%
2015
1,568,478
130,798
109,667
1,328,013
70,880
37,297
1,676,655
381,808
1,594,193
138,370
102,300
1,353,523
78,704
30,169
1,703,066
375,968
4.40
0.81
4.53
0.82
(25,715)
(7,572)
7,367
(25,510)
(7,824)
7,128
(26,411)
5,840
2016 Laporan Tahunan
-1.61%
-5.47%
7.20%
-1.88%
-9.94%
23.63%
-1.55%
1.55%
-12.69%
-0.42%
60
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
LIABILITAS
Total Liabilitas pada tahun 2016 adalah sebesar
Rp 1.677 Miliar atau mengalami penurunan sebesar
Rp 26.4 Miliar (1.55%) jika dibandingkan tahun 2015
yang sebesar Rp 1.703 Miliar. Penurunan ini disebabkan
oleh menurunnya Deposito sebesar Rp 25.5 Miliar
(1.88%) menjadi hanya sebesar Rp 1.328 Miliar di tahun
2016.
Selain itu, untuk Giro dan Simpanan dari Bank Lain
masing-masing mengalami penurunan sebesar Rp 7.6
Miliar (5.47%) dan Rp 7.8 Miliar (9.94%) menjadi
sebesar Rp 130.8 Miliar dan Rp 70.9 Miliar di tahun
2016.
Sedangkan Komponen Liabilitas Lainnya seperti
Tabungan dan Kewajiban Lainnya masing-masing
mengalami peningkatan sebesar Rp 7.4 Miliar (7.20%)
dan Rp 7.1 Miliar (23.62%) menjadi sebesar Rp 109.7
Miliar dan Rp 37.3 Miliar di tahun 2016.
EKUITAS
Total Ekuitas mengalami peningkatan sebesar Rp 5.8
Miliar (1.55%) dari sebesar Rp 375.9 Miliar di tahun
2015 menjadi sebesar Rp 381.8 Miliar di tahun 2016.
Peningkatan komponen Ekuitas ini terutama berasal
dari Laba/Rugi-Bersih. Laba bersih yang dihasilkan Bank
BHI pada tahun 2016 membuat total ekuitas mengalami
peningkatan yang cukup signifikan.
Tercatat pada tahun 2015 Bank BHI mengalami kerugian
sebesar Rp 45.9 Miliar sehingga membuat Rugi Bersih
menjadi Rp 33.0 Miliar sedangkan pada tahun 2016 ini,
Bank BHI berhasil mencatatkan kinerja yang lebih baik
dibandingkan tahun sebelumnya yaitu dengan
mencatatkan hasil Laba Bersih sebesar Rp 7 Miliar
sehingga membuat total Laba / Rugi - Bersih pada tahun
2016 menjadi sebesar Rp 25.7 Miliar.
LAPORAN
LABA
RUGI
KOMPREHENSIF LAIN
DAN
Tabel Laporan Laba Rugi dan
Komprehensif Lain (dalam jutaan rupiah)
Penghasilan
Penda pa ta n Opera s i ona l
Penda pa ta n Bunga Bers i h
Penda pa ta n Opera s i ona l s el a i n Bunga
Bi a ya Kerugi a n Penuruna n Ni l a i As et Keua nga n
Bi a ya Opera s i ona l
La ba (Rugi ) Opera s i ona l
Penda pa ta n non Opera s i ona l
La ba / (Rugi ) Sebel um Pa ja k Pengha s i l a n
Laba / (Rugi) Bersih
Penda pa ta n / (Beba n) Komprehens i f La i nnya
Tota l La ba Komprehens i f
Laba Bersih per Saham (dalam rupiah penuh)
Laporan Tahunan 2016
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
PENDAPATAN BUNGA BERSIH
Pendapatan Bunga - Bersih pada tahun 2016 mencapai
sebesar Rp 94.5 Miliar atau meningkat sebesar Rp 2.6
Miliar (2.86%) jika dibandingkan tahun 2015 yang hanya
sebesar Rp 91.9 Miliar. Dengan menurunnya
outstanding kredit pada tahun 2016 sedikit banyak
memberikan efek terhadap pada penurunan
Pendapatan Bunga bank. Walaupun demikian, bank
masih tetap menjaga margin dengan baik melalui
pengelolan terhadap Beban Bunga yang mayoritas
disebabkan oleh tingginya Deposito bank. Bank sedikit
menurunkan pertumbuhan Deposito mengingat kredit
mengalami penurunan yang cukup signifikan jika
dibandingkan tahun lalu.
PENDAPATAN BUNGA
Pendapatan Bunga tercatat sebesar Rp 215.9 Miliar
atau menurun sebesar 9.75% jika dibandingkan tahun
lalu yang sebesar Rp 239.2 Miliar. Penurunan ini terjadi
disebabkan oleh menurunnya Pendapatan Bunga Kredit
sebesar Rp 19.1 Miliar (9.07%) menjadi sebesar Rp
191.3 Miliar di tahun 2016. Komponen Pendapatan
Bunga Lainnya yang mengalami penurunan adalah
berasal dari Efek-Efek dan Penempatan pada BI dan
Bank Lain dengan masing-masing penurunan sebesar
Rp 2.7 Miliar (16.89%) dan Rp 1.5 Miliar (11.91%)
menjadi sebesar Rp 13.4 Miliar dan Rp 11.1 Miliar di
tahun 2016.
BEBAN BUNGA
Beban Bunga tercatat sebesar Rp 121.4 Miliar atau
menurun sebesar Rp 25.9 Miliar (17.60%) jika
dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp 147.4 Miliar.
Penurunan ini disebabkan oleh semakin menurunnya
Deposito di tahun 2016 sehingga tercatat Beban Bunga
yang berasal dari Deposito pada tahun 2016 adalah
sebesar Rp 110.8 Miliar atau menurun sebesar Rp 24.3
Miliar (17.99%) jika dibandingkan tahun 2015 yang
sebesar Rp 135.1 Miliar.
PENGHASILAN
LABA RUGI
61
Profil Perusahaan
Selain itu, komponen Beban Bunga yang mengalami
penurunan adalah Giro sebesar Rp 1.4 Miliar (26.03%)
menjadi sebesar Rp 3.8 Miliar di tahun 2016. Sedangkan
2016
104,583
94,492
10,091
(11,092)
(85,279)
8,212
2,667
10,879
7,087
(1,462)
5,625
1.86
2015
98,813
91,867
6,946
(75,299)
(85,052)
(61,538)
1,541
(59,997)
(45,978)
5,738
(40,240)
(14.56)
PERTUMBUHAN
NOMINAL
%
5,770
5.84%
2,625
2.86%
3,145
45.28%
(64,207)
-85.27%
227
0.27%
69,750
113.34%
1,126
73.07%
70,876
118.13%
53,065
115.41%
(7,200)
-125.48%
45,865
113.98%
16.42
112.81%
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Beban Bunga yang berasal dari Tabungan mengalami
peningkatan sebesar Rp 26 Juta (0.74%) menjadi
sebesar Rp 3.5 Miliar di tahun 2016.
BEBAN OPERASIONAL SELAIN BUNGA
Beban Operasional Selain Bunga tahun 2016 adalah
sebesar Rp 85.3 Miliar atau mengalami peningkatan
sebesar Rp 227 juta (0.27%) jika dibandingkan tahun
Tabel Pendapatan dan Beban Bunga (dalam jutaan rupiah)
PENDAPATAN DAN BEBAN BUNGA
PENDAPATAN BUNGA
Kredi t
Efek-efek
Penempa ta n pa da BI da n Ba nk l a i n
Total Pendapatan Bunga
BEBAN BUNGA
Gi ro
Ta bunga n
Depos i to
La i nnya
Total Beban Bunga
Total Pendapatan Bunga - Bersih
2016
2015
PERTUMBUHAN
NOMINAL
%
191,302
13,448
11,164
215,914
210,380
16,180
12,673
239,233
(19,078)
(2,732)
(1,509)
(23,319)
-9.07%
-16.89%
-11.91%
-9.75%
3,836
3,459
110,768
3,360
121,422
5,186
3,433
135,059
3,688
147,366
(1,350)
26
(24,291)
(328)
(25,944)
-26.03%
0.74%
-17.99%
-8.90%
-17.60%
94,492
91,867
2,625
2.86%
Tabel Pendapatan Operasional Selain Bunga (dalam jutaan rupiah)
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL SELAIN BUNGA
PENDAPATAN OPERASIONAL SELAIN BUNGA
Keuntunga n Tra ns a ks i Ma ta Ua ng As i ng-bers i h
Provi s i da n Komi s i Sel a i n da ri Kredi t-bers i h
Penda pa ta n Admi ni s tra s i da n Denda
Keuntunga n penjua l a n efek-efek
Kerugi a n MTM
La i n-l a i n - bers i h
Total Pendapatan Operasional Selain Bunga
BEBAN OPERASIONAL SELAIN BUNGA
Umum da n Admi ni s tra s i
Tena ga Kerja
Total Beban Operasional Selain Bunga
PENDAPATAN OPERASIONAL SELAIN BUNGA
Pendapatan Operasional Selain Bunga tahun 2016
adalah sebesar Rp 10.1 Miliar atau mengalami
peningkatan sebesar Rp 3.1 Miliar (45.28%) jika
dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp 6.9 Miliar.
Peningkatan ini terjadi disebabkan karena pada tahun
2016 adanya Keuntungan penjualan efek-efek sebesar
Rp 2.7 Miliar.
Komponen lain dari Pendapatan Operasional Selain
Bunga yang mengalami peningkatan adalah dari
Pendapatan Administrasi dan Denda sebesar Rp 287
juta (5.69%) menjadi sebesar Rp 5.3 Miliar di tahun
2016. Sedangkan untuk Pendapatan Provisi dan Komisi
Selain Kredit - Bersih dan Keuntungan Transaksi Mata
Uang
Asing-Bersih
masing-masing
mengalami
penurunan sebesar Rp 356 juta (20.78%) dan Rp 5 juta
(7.28%).
2016
2015
PERTUMBUHAN
NOMINAL
%
60
1,357
5,338
2,718
618
10,091
65
1,713
5,051
(693)
810
6,946
(5)
(356)
287
2,718
693
(192)
3,145
-7.28%
-20.78%
5.69%
100.00%
100.00%
-23.73%
45.28%
32,735
52,544
85,279
34,685
50,367
85,052
(1,950)
2,177
227
-5.62%
4.32%
0.27%
2015 yang sebesar Rp 85.1 Miliar. Peningkatan ini
disebabkan oleh meningkatnya Beban Tenaga Kerja
yang mengalami peningkatan yaitu sebesar Rp 2.2
Miliar (4.32%) menjadi sebesar Rp 52.5 Miliar di tahun
2016. Sedangkan Beban Umum dan Administrasi
mengalami penurunan sebesar Rp 1.9 Miliar (5.62%)
menjadi sebesar Rp 32.7 Miliar di tahun 2016.
LABA OPERASIONAL
Di tahun 2016, Bank berhasil mencatatkan Laba
Operasional sebesar Rp 10.9 Miliar atau meningkat
sebesar 118.13% jika dibandingkan tahun lalu yang
mengalami kerugian sebesar Rp 59.9 Miliar. Laba
Operasional ini ditopang oleh semakin menurunnya
Beban Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan yang
cukup signifikan yang mencapai Rp 64.2 Miliar (85.27%)
sehingga Laba Operasional Bank dapat terjaga dengan
baik.
2016 Laporan Tahunan
62
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
Di sisi lain, Bank mampu bekerja secara efisien, terlihat
dengan semakin rendahnya Beban Operasional Lainnya
yang menurun sebesar Rp 2.1 Miliar (5.43%).
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
Total Laba Komprehensif tahun 2016 sebesar - Rp 1.5
Miliar, sedangkan tahun lalu sebesar Rp 5.7 Miliar
karena adanya Keuntungan Revaluasi Aset tetap dan
Keuntungan Aktuarial Program Imbalan Pasti.
LABA PER SAHAM
Peningkatan Laba Bersih pada tahun 2016 berpengaruh
terhadap Laba Bersih per Saham Bank menjadi sebesar
Rp 1.86 (112.81%) jika dibandingkan tahun lalu yang
mengalami kerugian sehingga nilai Laba Bersih per
Sahamnya sebesar -Rp 14.56.
Tabel Pendapatan dan Beban Bunga (dalam jutaan rupiah)
LABA RUGI KOMPREHENSIF
Pos -pos ya ng ti da k a ka n di rekl a s i fi ka s i ke l a ba rugi
Keuntunga n reva l ua s i a s et teta p
Keuntunga n (kerugi a n) a ktua ri a l progra m i mba l a n pa s ti
Ba gi a n penda pa ta n komprehens i f l a i n da ri enti ta s
a s os i a s i
La i nnya
Pa ja k pengha s i l a n terka i t pos -pos ya ng ti da k a ka n di
rekl a s i fi ka s i ke l a ba rugi
Pos -pos ya ng a ka n di rekl a s i fi ka s i ke l a ba rugi
Penghasilan Komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Profil Perusahaan
0.17% jika dibandingkan tahun lalu yang sebesar
21.90%. Walaupun demikian, Rasio ini masih berada di
atas ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank
Indonesia (BI) yang sebesar 8%. Hal ini menunjukkan
bahwa kemampuan permodalan Bank BHI yang kuat
untuk menunjang kegiatan operasional.
KUALITAS ASET
Rasio Kualitas Aset di tahun 2016 ini cenderung
mengalami penurunan yang cukup signifikan. Tercermin
dari rasio NPL-Gross maupun NPL-Netto, masing-masing
rasio tersebut di tahun ini adalah sebesar 2.83% dan
1.90% atau jauh lebih membaik jika dibandingkan
dengan tahun sebelumnya yang masing-masing sebesar
7.12% dan 3.98%. Dengan semakin membaiknya rasio
kualitas aset yang dimiliki oleh Bank BHI, hal ini
menunjukkan bahwa pengelolaan terhadap kualitas
aset semakin baik.
2016
2015
PERTUMBUHAN
NOMINAL
%
(7,200)
-125.48%
(6,731)
-116.90%
(2,617)
-138.25%
0.00%
(1,462)
(973)
(724)
-
5,738
5,758
1,893
-
235
(1,913)
2,148
112.28%
(1,462)
5,738
(7,200)
0.00%
-125.48%
ARUS KAS
Tabel Arus Kas (dalam jutaan rupiah)
ARUS KAS
Arus Kas dari Akti vi tas Operas i
Arus Kas dari Akti vi tas Inves tas i
Arus Kas dari Akti vi tas Pendanaan
(Penurunan) Kenai kan Bers i h Kas dan Setara Kas
Kas dan Setara Kas Awal Tahun
Kas dan Setara Kas Akhi r Tahun
Situasi pasar yang kurang kondusif, serta antisipasi
meningkatnya kebutuhan likuiditas termasuk karena
penerapan regulasi mempengaruhi peningkatan kas dan
setara kas Perseroan. Kas dan Setara Kas pada akhir
tahun 2016 naik 28.01% (yoy). Kas dan Setara Kas terdiri
atas Kas, Giro pada BI, Giro pada Bank Lain serta
Penempatan pada BI dan Bank Lain.
RASIO KEUANGAN
KECUKUPAN MODAL
Rasio Kecukupan Modal Minimum (KPMM) bank
sebesar 21.73% di tahun 2016, sedikit menurun sebesar
63
Laporan Tahunan 2016
2016
56,434
(256)
56,178
307,234
363,412
2015
(128,700)
(337)
126,230
(2,807)
310,041
307,234
PERTUMBUHAN
NOMINAL
%
185,134
143.85%
81
24.04%
(126,230)
-100.00%
(58,985) -2101.35%
2,807
0.91%
(56,178)
-18.29%
PROFITABILITAS
Rasio Profitabilitas di tahun 2016 mengalami
peningkatan yang cukup signifikan dikarenakan Bank
berhasil mencatatkan profit. Tercatat rasio Return on
Aset (ROA) sebesar 0.53% lebih besar jika dibandingkan
tahun lalu yang sebesar -2.82%. Sedangkan rasio Return
on Equity (ROE) pada tahun ini sebesar 2.11% lebih
besar jika dibandingkan tahun lalu yang sebesar -5.25%.
Kedua Rasio ini mengalami peningkatan disebabkan
oleh berhasilnya Bank dalam mencatatkan profit pada
tahun 2016.
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tabel Rasio Keuangan (dalam persentase)
RASIO KEUANGAN
2016
2015
%
PERTUMBUHAN
RASIO KINERJA
21.73%
21.90%
-0.17%
4.00%
5.90%
-1.91%
2.20%
5.75%
-3.55%
1.08%
2.74%
-1.66%
2.83%
7.12%
-4.28%
NPL Netto
1.90%
3.98%
-2.08%
ROA
0.53%
-2.82%
3.35%
ROE
2.11%
-15.25%
17.35%
Kewa ji ba n Penyedi a a n Moda l Mi mi num (KPMM)
As et produktif da n non produktif berma s a l a h terha da p total a s s et
produktif da n non produktif
As et produktif berma s a l a h terha da p total a s s et produktif
Ca da nga n kerugi a n penuruna n ni l a i a s et keua nga n terha da p a s et
produktif
NPL Gros s
NIM
5.41%
5.07%
0.34%
BOPO
96.24%
124.94%
-28.70%
LDR
89.04%
94.23%
-5.18%
Pi ha k terka i t
0.00%
0.00%
0.00%
Pi ha k tida k terka i t
0.00%
0.00%
0.00%
Pi ha k terka i t
0.00%
0.00%
0.00%
Pi ha k tida k terka i t
0.00%
0.00%
0.00%
GWM Utama Rupi a h
6.55%
7.56%
-1.01%
GWM Va l uta As i ng
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
RASIO KEPATUHAN
Pres entas e pel a ngga ra n BMPK
Pres entas e pel a mpa ua n BMPK
Gi ro Wa ji b Mi ni mum (GWM)
Pos i s i Devi s a Netto (PDN)
EFISIENSI
Rasio Beban Operasional dibandingkan Pendapatan
Operasional (BOPO) mengalami penurunan yang cukup
signifikan di tahun 2016 yaitu sebesar 28.70% menjadi
hanya sebesar 96.24%. Hal ini disebabkan oleh
menurunnya Biaya Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
(CKPN) - Kredit sebesar Rp 64.5 Miliar (85.67%) menjadi
hanya sebesar Rp 10.8 Miliar.
LIKUIDITAS
Bank BHI berupaya memanfaatkan DPK yang dihimpun
ke dalam Kredit yang diberikan demi menjalankan
fungsinya sebagai lembaga intermediasi sekaligus
meningkatkan profitabilitas. Tingkat Likuiditas Bank
tetap kuat dan sehat yang ditunjukkan dengan Rasio
Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) atau Loan to
Deposit Ratio (LDR) sebesar 89.04% di tahun 2016.
2016 Laporan Tahunan
64
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
KOMITMEN DAN KONTIJENSI
Komitmen mengacu pada komitmen penyediaan
pembiayaan
dari
instrumen
keuangan
yang
mengakibatkan pengakuan aktiva dan / atau kewajiban
selama periode tertentu. Sedangkan kontinjensi adalah
aset dan / atau kewajiban yang kemungkinan dapat
terjadi sebagai akibat dari beberapa kejadian
sehubungan dengan Kredit dan Transaksi Akseptasi.
Total Kewajiban Komitmen dan Kontinjensi (bersih)
pada tahun 2016 cenderung stabil dan tidak
menunjukkan pergerakan angka yang terlalu signifikan.
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Profil Perusahaan
Kewajiban Komitmen yang berasal dari Tagihan Fasilitas
Kredit kepada Nasabah yang belum ditarik pada tahun
2016 mengalami penurunan sebesar 19.26% menjadi
sebesar Rp 183.1 Miliar. Sedangkan tagihan Kontinjensi
dari Pendapatan Bunga Dalam Penyelesaian-Bunga
Kredit yang diberikan mengalami peningkatan sebesar
16.46% menjadi sebesar Rp 9.0 Miliar. Sedangkan untuk
kewajiban Kontinjensi Garansi yang diberikan
mengalami penurunan sebesar 52.38% menjadi hanya
sebesar Rp 250 Miliar di tahun 2016
Tabel Komitmen dan Kontijensi (dalam jutaan rupiah)
POS-POS
TAGIHAN KOMITMEN
1 Fa s i l i ta s pi nja ma n ya ng bel um di ta ri k
a . Rupi a h
b. Va l uta a s i ng
2 Pos i s i pembel i a n s pot da n deri va ti f ya ng ma s i h berja l a n
3 La i nnya
KEWAJIBAN KOMITMEN
1 Fa s i l i ta s kredi t kepa da na s a ba h ya ng bel um di ta ri k
a . BUMN
i.
Committed
- Rupi a h
- Va l uta a s i ng
i i . Uncommitted
- Rupi a h
- Va l uta a s i ng
b.
La i nnya
i.
Committed
i i . Uncommitted
2 Fa s i l i ta s kredi t kepa da ba nk l a i n ya ng bel um di ta ri k
a . Committed
i.
Rupi a h
i i . Va l uta a s i ng
b. Uncommitted
i.
Rupi a h
i i . Va l uta a s i ng
3 Irrevoca bl e L/C ya ng ma s i h berja l a n
a . L/C l ua r negeri
b. L/C da l a m negeri
4 Pos i s i penjua l a n s pot da n deri va ti f ya ng ma s i h berja l a n
5 La i nnya
TAGIHAN KONTINJENSI
1 Ga ra ns i ya ng di teri ma
a . Rupi a h
b. Va l uta a s i ng
2 Penda pa ta n bunga da l a m penyel es a i a n
a . Bunga kredi t ya ng di beri ka n
b. Bunga l a i nnya
3 La i nnya
KEWAJIBAN KONTINJENSI
1 Ga ra ns i ya ng di beri ka n
a . Rupi a h
b. Va l uta a s i ng
2 La i nnya
65
Laporan Tahunan 2016
2016
PERTUMBUHAN
Nominal
%
2015
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
183.177
226.884
(43.707)
-19,26%
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9.048
-
7.769
-
1.279
-
16,46%
-
250
-
525
-
(275)
-
-52,38%
-
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
STRUKTUR PEMODALAN BANK
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank pada
tahun 2016 dihitung berdasarkan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan (POJK) Nomor 11/POJK.03/2016 tentang
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum
dimana modal yang ditetapkan paling rendah 9%
(sembilan persen) sampai dengan kurang dari 10%
(sepuluh persen) dari ATMR bagi Bank dengan profil
risiko Peringkat 2. Guna menjaga struktur permodalan
yang kuat serta memenuhi ketentuan kecukupan
permodalan
yang
ditetapkan
oleh
regulator
berdasarkan klasifikasi BUKU Bank, maka pada tahun
2015 Bank telah melakukan Initial Public Offering (IPO)
sebesar Rp 100 Miliar atau sekitar 22% dari total Modal
disetor sehingga membuat posisi modal disetor bank
menjadi sebesar Rp 365 Miliar.
kepada seluruh pemegang saham apabila pada tahun
buku yang bersangkutan Perseroan membukukan laba
bersih dan laba ditahan yang positif dengan tidak
mengabaikan tingkat kesehatan Perseroan, peraturan
perundang-undangan dan kebutuhan dana yang
diperlukan
untuk
investasi
dalam
rangka
pengembangan usaha tanpa mengurangi hak dari Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan.
PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH MANAJEMEN
DAN / ATAU KARYAWAN
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa No. 31 tanggal 18 Maret 2015, yang
dibuat di hadapan Edward Suharjo Wiryomartani, SH.
M.Kn Notaris di Jakarta, pemegang saham telah
Tabel Struktur Modal Bank BHI (dalam jutaan rupiah)
STRUKTUR MODAL
Modal
Moda l Inti (Ti er 1)
Moda l Pel engka p (Ti er 2)
Total Modal
ATMR Ri s i ko Kredi t
ATMR Ri s i ko Opera s i ona l
ATMR Ri s i ko Pa s a r
Total ATMR
Rasio KPMM Sesuai Profil Risiko
DAMPAK PERUBAHAN TINGKAT SUKU BUNGA
TERHADAP KINERJA BANK
Selama tahun 2016, Bank Indonesia telah menurunkan
tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI Rate) dari 7.50%
menjadi 6.50%. Untuk tahun 2016 ini, Bank Indonesia
juga telah menerapkan kebijakan baru yang dinamakan
BI 7-day Reverse Repo Rate yang bertujuan agar suku
bunga kebijakan dapat secara cepat mempengaruhi
pasar uang perbankan dan sektor rill. Hal ini berdampak
pada industri perbankan termasuk Bank BHI terutama
penurunan pada tingkat suku bunga dana pihak ketiga.
Tingkat suku bunga efektif rata-rata untuk Deposito
berjangka sebesar 7.54%. Tingkat suku bunga efektif
rata-rata Tabungan sebesar 2.89%. Sedangkan tingkat
suku bunga efektif rata-rata Giro sebesar 2.52%.
INFORMASI MATERIAL YANG TERJADI SETELAH
TANGGAL LAPORAN AKUNTAN
Bank BHI tidak memiliki informasi material penting yang
terjadi setelah tanggal laporan akuntan.
KEBIJAKAN DIVIDEN
Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,
pembayaran dividen harus disetujui oleh pemegang
saham dalam RUPS. Anggaran dasar perseroan
menyatakan bahwa dividen hanya dapat dibayarkan
sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan
berdasarkan keputusan yang diambil dalam RUPS.
Perseroan akan membayarkan dividen secara tunai
2016
2015
338,105
11,469
349,574
1,435,089
173,922
1,609,011
333,168
12,402
345,570
1,403,622
13,164
161,151
1,577,937
10.00%
9.00%
PERTUMBUHAN
NOMINAL
%
4,937
(933)
4,004
31,467
(13,164)
12,771
31,074
1.48%
-7.52%
1.16%
2.24%
-100.00%
7.92%
1.97%
1.00%
menyetujui rencana Program Alokasi Saham Karyawan
(Employee Stock Allocation / ESA).
Program ESA ini dialokasikan sejumlah 0.16% dari
jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran
Umum atau sejumlah 1.270.000 saham. Apabila
terdapat sisa saham yang tidak diambil bagian oleh
karyawan perseroan, maka sisa saham tersebut akan
ditawarkan kepada masyarakat. Program ESA
diperuntukan hanya kepada karyawan Perseroan yang
berjumlah sekitar 313 orang dan tidak diperuntukan
bagi direksi dan komisaris Perseroan. Pelaksanaan
program ESA akan mengikuti ketentuan yang terdapat
dalam peraturan Bapepam dan LK No. IX.A.7.
Program ESA ini merupakan program pemberian jatah
pasti saham yang merupakan bagian dari Penawaran
Umum Perdana Saham Perseroan kepada karyawan
Perseroan yang telah memenuhi kualifikasi dari
Perseroan (Peserta ESA). Tujuan utama program
Kepemilikan saham ESA adalah untuk meningkatkan
rasa kepemilikan terhadap Perseroan oleh karyawan
Perseroan sehingga mempunyai rasa memiliki (sense of
belonging) dan diharapkan dapat meningkatkan
produktivitas kerja dari masing-masing karyawan yang
pada akhirnya akan meningkatkan pula kinerja
korporasi secara keseluruhan sehingga terdapat
peningkatan nilai perusahaan yang dapat dinikmati oleh
Stakeholders Perseroan.
2016 Laporan Tahunan
66
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Bank BHI telah menerapkan Pedoman Standar Akutansi
Keuangan Indonesia dalam menerbitkan laporan
keuangan tahunannya dan telah menjelaskan kebijakan
penting akutansi yang diterapkan pada catatan Laporan
Keuangan per 31 Desember 2016 dan 2015 yang
terdapat pada laporan ini.
INFORMASI KELANGSUNGAN USAHA
HAL-HAL YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP
KELANGSUNGAN USAHA
Bank BHI selama tahun 2016 tidak menghadapi hal-hal
yang berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan
usaha.
ASSESSMENT MANAJEMEN ATAS HAL-HAL YANG
BERPENGARUH
SIGNIFIKAN
TERHADAP
KELANGSUNGAN USAHA
Bank BHI telah berhasil meningkatkan kinerja
keuangannya dari kondisi sebelumnya yang mengalami
kerugian di 2015 menjadi keuntungan atau laba yang
cukup signifikan pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan
bahwa
adanya
potensi
untuk
melanjutkan
kelangsungan usaha di masa yang akan datang
khususnya pada tahun 2017 yang diprediksikan
mengalami perbaikan jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya.
ASUMSI YANG DIGUNAKAN MANAJEMEN DALAM
MELAKUKAN ASSESSMENT
Beberapa Faktor yang menjadi pertimbangan
manajemen dalam melakukan assessment terhadap
kelangsungan usaha adalah sebagai berikut:
• Kinerja Keuangan yang terus membaik yang
tercermin dalam laba yang dihasilkan pada tahun
2016.
• Tidak sedang menghadapi Perkara Hukum yang
berpengaruh signifikan terhadap kegiatan bisnis
Bank.
• Solvabilitas yang tetap terjaga dan berada diatas
ketentuan Bank Indonesia yang sebesar 8%. Hal ini
menunjukkan kemampuan permodalan Bank yang
semakin kuat untuk menunjang kegiatan
operasional Bank.
• Tidak terdapat masalah internal yang signifikan.
INFORMASI
TRANSAKSI
MATERIAL
YANG
MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN/ATAU
TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
Tidak ada transaksi material yang mengandung
benturan kepentingan dan / atau transaksi dengan
pihak berelasi Bank.
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP BANK
Tidak ada perubahan peraturan perundang-undangan
yang memiliki dampak material terhadap laporan
keuangan Bank.
67
Laporan Tahunan 2016
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT DAN
DANA BESAR
Bank wajib menerapkan prinsip kehati-hatian dalam
penyediaan dana kepada pihak terkait maupun
penyediaan dana besar dengan mendiversifikasi
portofolio penyediaan dana. Aturan pelaksanaannya
berpedoman kepada ketentuan BI tentang Batas
Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum serta
Kebijakan dan Pedoman Perkreditan Perbankan Bank
BHI. Ketegasan aturan tentang penyediaan dana ini
semata-mata untuk mencegah bank dari kegagalan saat
melakukan transaksi bisnis.
Tabel Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Dana
Besar Tahun 2016 (dalam jutaan rupiah)
Penyediaan Dana
Kepa da Piha k Terka it
Kepa da Debitur Inti
a . Individua l
b. Group
Debitur
4
8
7
Jumlah
Nominal
23,331
164,977
225,429
REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN
UMUM
Dana hasil dari Penawaran Umum Perdana yang akan di
terima oleh Perseroan, setelah dikurangi seluruh biayabiaya emisi dan pengeluaran tertentu yang
berhubungan dengan Penawaran Umum Perdana,
seluruhnya akan digunakan untuk memperkuat struktur
pendanaan jangka panjang guna mendukung ekspansi
kredit dalam rangka pengembangan usaha.
Manajemen Perseroan menyatakan bahwa setiap
penggunaan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran
Umum akan mengikuti ketentuan peraturan dan
perundangan berlaku.
Apabila dalam pelaksanaan dari penggunaan dana yang
diperoleh dari hasil Penawaran Umum merupakan
Transaksi Material, maka pelaksanaannya akan
mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Nomor IX.E.2 Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam dan LK Nomor: KEP-614/BL/2011 tentang
Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha
Utama dan apabila merupakan Transaksi Afiliasi atau
Transaksi yang mengandung unsur benturan
kepentingan, maka akan mengikuti ketentuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor IX.E.1
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor:
KEP-412/BL/2009 tentang Transaksi Afiliasi dan
Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum & Penempatan Sisa Dana
Jenis
Penawaran
Umum
Nama
Emisi
Tanggal Efektif
IPO Saham
BBHI
12 Agus tus 2015
Jumlah Hasil
Biaya Penawaran
Penawaran Umum
Umum (satuan
(satuan mata
mata uang)
uang)
100.000.000.000
3.769.769.602
Rencana
Penggunaan Dana
Menurut
Prospektus
(satuan mata
uang)
96.230.230.398
96.230.230.398
Hasil Realisasi
Bersih (satuan
mata uang)
Realisasi
Penggunaan
Dana Menurut
Prospektus
(satuan mata
uang)
-
Sisa Dana
(satuan mata
uang)
96.230.230.398
Penempatan List
Jenis Penawaran Umum
Kode Nama Efek
IPO Saham
BBHI
Sisa Dana (satuan Bunga / Imbal
mata uang)
Hasil
92.200.000.000
4.030.230.398
4,00%
4,59%
Penempatan
Jangka Waktu
Penyimpanan
BI
BI
3 hari
5 hari
Hubungan
Dengan
Perusahaan
Pihak Ketiga
Pihak Ketiga
Rincian dan Realisasi Penawaran Umum
Jenis Penawaran Umum
IPO Saham
Kode Nama Efek
BBHI
Rencana List
Hasil Realisasi
Jumlah (satuan
Bersih (satuan
Uraian
mata uang)
mata uang)
12 Agus tus 2015 96.230.230.398 Eks pans i Kredi t 96.230.230.398
Tanggal Efektif
Persentase
100
Rencana List
Jenis Penawaran Umum
IPO Saham
Kode Nama Efek
BBHI
Tanggal Efektif
Hasil Realisasi
Bersih (satuan
mata uang)
Uraian
Jumlah (satuan
mata uang)
Persentase
Jumlah (satuan
mata uang)
Persentase
12 Agus tus 2015
Rincian Biaya Penawaran Umum
Jenis
Penawaran
Umum
IPO Sa ha m
Kode Nama
Efek
Tanggal Efektif
BBHI
12 Agus tus 2015
Jumlah Hasil
Penawaran Umum
Uraian
100.000.000.000 a . Bi a ya ja s a penja mi na n (underwri ter fee)
b. Bi a ya ja s a penyel engga ra a n (ma na gement fee)
c. Ba ya ja s a penjua l a n (s el l i ng fee)
d. Bi a ya ja s a profes i penunja ng pa s a r moda l
e. Bi a ya ja s a l emba ga penunja ng pa s a r moda l
f. Bi a ya ja s a kons ul ta s i keua nga n (fi na nci a l
a dvi s ory fee)
g. Bi a ya l a i n-l a i n ya ng da pa t di a tri bus i ka n
l a ngs ung s eba ga i bi a ya emi s i
547.250.000
825.000.000
497.500.000
995.430.000
409.749.998
-
1
1
0
1
0
0
494.839.604
0
2016 Laporan Tahunan
68
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Senantiasa Memberikan Rasa Aman
Kepada Nasabah
Secara umum, Bank BHI telah menerapkan prinsip-prinsip
dasar GCG yang mencakup Transparency, Accountability,
Responsibility, Independency dan Fairness
69
Laporan Tahunan 2016
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
ARTI PENTING GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)
BAGI BANK BHI
Sebagai perusahaan publik, Bank BHI memiliki tujuan
untuk memberikan nilai jangka panjang dan
berkelanjutan untuk pemegang saham dan pemangku
kepentingan. Tujuan tersebut diupayakan melalui setiap
lini bisnis perbankan yang dikerjakan. Berlandaskan
pada tujuan tersebut, Bank BHI memiliki komitmen
untuk menerapkan Good Corporate Governance (GCG)
dengan melaksanakan praktik bisnis yang sehat,
transparan dan profesional.
Pelaksanaan tata kelola yang baik atau Good Corporate
Governance (GCG) merupakan strategi bank untuk
melindungi kepentingan para pemangku kepentingan
dari segala potensi risiko bisnis yang kompleks melalui
penguatan kondisi internal pada seluruh tingkatan atau
jenjang organisasi, serta peningkatan kepatuhan
terhadap peraturan, perundang-undangan serta nilainilai etika yang berlaku umum di industri perbankan.
DASAR PENERAPAN GCG
Sebagai Bank Umum, sudah menjadi keharusan bagi
Bank BHI untuk menerapkan GCG sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, yakni: Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan (POJK) No. 55/POJK.03/2016 tentang
Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. POJK ini
mencabut atau menggantikan PBI No. 8/4/PBI/2006
tanggal 30 Januari 2006 dan PBI No. 8/14/PBI/2006
tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas PBI
No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governance (GCG) Bagi Bank Umum.
PENINGKATAN
KUALITAS
GCG
SECARA
BERKELANJUTAN
PENETAPAN STANDAR KUALITAS IMPLEMENTASI
Standar pengukuran kualitas penerapan tata kelola
mengacu kepada target yang telah disusun di dalam
rencana bisnis khususnya yang terkait dengan
pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola yang baik.
PELAKSANAAN DAN PEMONITORAN IMPLEMENTASI
GCG
Pelaksanaan dan pemonitoran implementasi GCG
memerlukan pembentukan dan penguatan GCG.
Monitoring pelaksanaan tata kelola yang baik fokus
kepada bagaimana bank menerapkan prinsip-prinsip
(TARIF): Transparency, Accountability, Responsibility,
Independency dan Fairness.
Dengan semakin tajamnya persaingan bisnis perbankan
maka penerapan GCG yang efektif menjadi salah satu
sasaran strategis jangka panjang yang akan dicapai.
Penerapan GCG yang efektif bisa menjadikan Bank BHI
sebagai salah satu bank lokal yang patut dicontoh oleh
bank-bank lainnya dalam hal tata kelola.
Penerapan GCG diprioritaskan kepada komitmen yang
telah dibuat oleh Bank BHI dengan Regulator. Berbagai
isu penting yang ada terkait dengan GCG sudah
ditindaklanjuti
dengan
baik
dan
telah
diimplementasikan kedalam pelaksanaan operasional
Bank. Untuk selanjutnya Bank BHI akan tetap
menjalankan komitmen-komitmen yang pernah dibuat
sebagai tindak lanjut atas hasil pemeriksaan Otoritas
Jasa Keuangan.
SELF ASSESSMENT
Bank BHI secara periodik melakukan self assessment
terhadap pelaksanaan GCG. Self assessment merupakan
upaya sistematik untuk menghimpun dan mengolah
data (fakta dan informasi) yang handal dan terpercaya
sehingga dapat disimpulkan kenyataan yang dapat
digunakan sebagai landasan tindakan manajemen agar
pelaksanaan GCG dapat dilakukan secara efektif. Selain
itu, Bank BHI secara berkala melakukan self assessment
pelaksanaan tata kelola untuk memastikan bahwa
pertumbuhan dan stabilitas bank selalu terjaga dan
terkendali sesuai rencana bisnis dan peraturan yang
berlaku.
PRINSIP GCG
GCG
TRANSPARENCY
ACCOUNTABILITY
RESPONSIBILITY
INDEPENDENCY
FAIRNESS
2016 Laporan Tahunan
70
Kilas Kinerja 2016
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Struktur dan Mekanisme GCG
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (RUPSLB)
TAHUN 2016
2016
RUPS TAHUNAN DILAKSANAKAN PADA TANGGAL 27 JUNI 2016
Mata Acara I & II
Persetujuan Laporan Tahunan termasuk Pengesahan Laporan Keuangan, Laporan Tugas Dewan Komisaris dan Laporan Tugas Direksi Tahun Buku 2015
Keputus a n
1 Menyetujui penges a ha n La pora n Ta huna n da n La pora n Keua nga n ta hun 2015
2 Menyetujui penges a ha n La pora n Tuga s Dewa n Komi s a ri s da n La pora n Tuga s Di reks i ta hun buku 2015
Ha s i l Pemunguta n Sua ra
Setuju
: 2.850.426.500 Sa ha m (100%)
Ti da k Setuju
: 0 Sa ha m (0%)
Bl a nko/Abs ta i n
: 0 Sa ha m (0%)
Rea l i s a s i
Terea l i s a s i
Mata Acara III
Persetujuan pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik
Keputus a n
Menyetujui pemberi a n wewena ng kepa da Dewa n Komi s a ri s Pers eroa n untuk menunjuk Akunta n Publ i k
Ha s i l Pemunguta n Sua ra
Setuju
: 2.850.426.500 Sa ha m (100%)
Ti da k Setuju
: 0 Sa ha m (0%)
Bl a nko/Abs ta i n
: 0 Sa ha m (0%)
Rea l i s a s i
Terea l i s a s i
Mata Acara IV
Penetapan besarnya Remunerasi dan Tunjangan lain bagi seluruh Dewan Komisaris dan Anggota Direksi tahun buku 2016
Keputus a n
Menyetujui peneta pa n Remunera s i da n tunja nga n l a i n ba gi s el uruh Dewa n Komi s a ri s da n Anggota Di reks i
untuk ta hun buku 2016
Ha s i l Pemunguta n Sua ra
Setuju
: 2.850.426.500 Sa ha m (100%)
Ti da k Setuju
: 0 Sa ha m (0%)
Bl a nko/Abs ta i n
: 0 Sa ha m (0%)
Rea l i s a s i
Terea l i s a s i
Mata Acara V
Pengesahan dan penetapan rencana kerja Tahun 2016
Keputus a n
Menyetujui penges a ha n da n peneta pa n renca na kerja Ta hun 2016
Ha s i l Pemunguta n Sua ra
Setuju
: 2.850.426.500 Sa ha m (100%)
Ti da k Setuju
: 0 Sa ha m (0%)
Bl a nko/Abs ta i n
: 0 Sa ha m (0%)
Rea l i s a s i
Terea l i s a s i
RUPS LUAR BIASA DILAKSANAKAN PADA TANGGAL 27 JUNI 2016
Mata Acara
Perubahan Susunan Pengurus Perseroan
Keputus a n
Menyetujui peruba ha n s us una n pengurus pers eroa n ya kni menyetujui pengundura n di ri Tua n ANTONIUS
PRABOWO ARGO s eba ga i Di rektur Uta ma da n s el a njutnya untuk menga ngka t Tua n ROSEP TUNGGAL LESMANA
da n Tua n AGUS PRIBADI kedua nya s eba ga i a nggota Di reks i ya ng ba ru
Sehi ngga s us una n pengurus Pers eroa n menja di :
SUSUNAN DIREKSI
Di rektur
: Ba rl i a n Ha l i m
Di rektur
: Doddy Setya ntoko Soewi to
Di rektur
: Ros ep Tungga l Les ma na
Di rektur
: Agus Pri ba di
SUSUNAN KOMISARIS
Komi s a ri s Uta ma Independen
Komi s a ri s
Komi s a ri s Independen
Ha s i l Pemunguta n Sua ra
Rea l i s a s i
Setuju
Ti da k Setuju
Bl a nko/Abs ta i n
Terea l i s a s i
: Berna rdus Dwi bya ntoro
: Ra chma n Ha ki m
: Robertus Soeda rya tmo Y
: 2.850.503.000 Sa ha m (100%)
: 0 Sa ha m (0%)
: 0 Sa ha m (0%)
RUPS LUAR BIASA DILAKSANAKAN PADA TANGGAL 21 SEPTEMBER 2016
Mata Acara I
Persetujuan rencana Perseroan untuk melakukan peningkatan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu ("HMETD")
Keputus a n
Menyetujui renca na Pers eroa n untuk mel a kuka n peni ngka ta n moda l denga n Ha k Memes a n Efek Terl ebi h
Da hul u ("HMETD") kepa da pa ra pemega ng s a ha m Pers eroa n, da l a m juml a h s eba nya k-ba nya knya 1.000.000.000
(s a tu mi l ya r) s a ha m
Ha s i l Pemunguta n Sua ra
Setuju
: 2.850.572.795 Sa ha m (99.99%)
Ti da k Setuju
: 1.500 Sa ha m (0.0000526%)
Bl a nko/Abs ta i n
: 0 Sa ha m (0%)
Rea l i s a s i
Bel um terea l i s a s i
71
Laporan Tahunan 2016
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Mata Acara II
Persetujuan perubahan Pasal 4 ayat (2) dan (3) Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan pelaksanaan HMETD
Keputus a n
Menyetujui peruba ha n Pa s a l 4 a ya t (2) da n (3) Angga ra n Da s a r Pers eroa n s ehubunga n denga n pel a ks a na a n
HMETD, ya i tu peni ngka ta n moda l di tempa tka n da n di s etor Pers eroa n s erta pemberi a n wewena ng kepa da
Di reks i Pers eroa n untuk menga mbi l ti nda ka n ya ng di a ngga p perl u untuk mel a ks a na ka n keputus a n RUPSLB
ters ebut da n untuk menya ta ka n kemba l i da l a m a kta di ha da pa n peja ba t ya ng berwena ng s ehubunga n denga n
ha s i l pel a ks a na a n HMETD
Ha s i l Pemunguta n Sua ra
Setuju
: 2.850.572.795 Sa ha m (99.99%)
Ti da k Setuju
: 1.500 Sa ha m (0.0000526%)
Bl a nko/Abs ta i n
: 0 Sa ha m (0%)
Rea l i s a s i
Bel um terea l i s a s i
Mata Acara III
Persetujuan perubahan susunan Pengurus Perseroan
Keputus a n
Peruba ha n s us una n Di reks i da n Dewa n Komi s a ri s Pers eroa n ya kni ;
1 Menyetujui pengundura n di ri da ri Tua n RACHMAN HAKIM da n menga ngka t Nyonya NOVITA HAKIM s eba ga i
Komi s a ri s Pers eroa n
2 Menyetujui pengundura n di ri da ri Tua n DODDY SETYANTOKO SOEWITO s eba ga i Di rektur Pers eroa n
3 Menyetujui pengundura n di ri da ri Tua n AGUS PRIBADI da n Tua n ROSEP TUNGGAL LESMANA ma s i ng-ma s i ng
s eba ga i Di rektur Pers eroa n da n menga ngka t Tua n HARRY ABBAS da n Tua n DAVID AMIN SANJAYA s eba ga i
Di rektur Pers eroa n.
Sehi ngga s us una n pengurus Pers eroa n menja di
SUSUNAN DIREKSI
Di rektur
Di rektur
Di rektur
Ha s i l Pemunguta n Sua ra
Rea l i s a s i
SUSUNAN KOMISARIS
Komi s a ri s Uta ma Independen
Komi s a ri s
Komi s a ri s Independen
Setuju
Ti da k Setuju
Bl a nko/Abs ta i n
Terea l i s a s i
: Ba rl i a n Ha l i m
: Ha rry Abba s
: Da vi d Ami n Sa nja ya
: Berna rdus Dwi bya ntoro
: Novi ta Ha ki m
: Robertus Soeda rya tmo Y
: 2.850.574.295 Sa ha m (100%)
: 0 Sa ha m (0%)
: 0 Sa ha m (0%)
RUPS LUAR BIASA DILAKSANAKAN PADA TANGGAL 8 DESEMBER 2016
Mata Acara I
Persetujuan perubahan Susunan Pengurus Perseroan
Keputus a n
Peruba ha n Sus una n Di reks i da n Dewa n Komi s a ri s Pers eroa n ya kni pengundura n di ri da ri Tua n DAVID AMIN
SANJAYA da n menga ngka t Tua n DAVID FISHER KUSNADI s eba ga i Di rektur Pers eroa n
Sehi ngga s us una n pengurus Pers eroa n menja di :
Ha s i l Pemunguta n Sua ra
SUSUNAN DIREKSI
Di rektur
Di rektur
Di rektur
: Ba rl i a n Ha l i m
: Ha rry Abba s
: Da vi d Fi s her Kus na di
SUSUNAN KOMISARIS
Komi s a ri s Uta ma Independen
Komi s a ri s
Komi s a ri s Independen
: Berna rdus Dwi bya ntoro
: Novi ta Ha ki m
: Robertus Soeda rya tmo Y
Setuju
Ti da k Setuju
Bl a nko/Abs ta i n
Terea l i s a s i
: 2.850.331.000 Sa ha m (100%)
: 0 Sa ha m (0%)
: 0 Sa ha m (0%)
Setuju
Ti da k Setuju
Bl a nko/Abs ta i n
Terea l i s a s i
: 2.850.331.000 Sa ha m (100%)
: 0 Sa ha m (0%)
: 0 Sa ha m (0%)
Rea l i s a s i
Mata Acara II
Persetujuan perpanjangan masa bakti Pengurus Perseroan
Keputus a n
Menyetujui untuk menga ngka t kemba l i a nggota Di reks i da n a nggota Dewa n Komi s a ri s Pers eroa n, terhi tung
s eja k ta ngga l 19 Ja nua ri 2017 (s embi l a n bel a s Ja nua ri ta hun dua ri bu tujuh bel a s ) s a mpa i denga n penutupa n
Ra pa t Umum Pemega ng Sa ha m Ta huna n ta hun keti ga beri kutnya denga n ti da k mengura ngi ha k Ra pa t Umum
Pemega ng Sa ha m untuk memberhenti ka nnya (mereka ) s ewa ktu-wa ktu s ebel um ma s a ja ba ta nnya (mereka )
bera khi r
Ha s i l Pemunguta n Sua ra
Rea l i s a s i
2016 Laporan Tahunan
72
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (RUPSLB) TAHUN 2015
2015
RUPS TAHUNAN DILAKSANAKAN PADA TANGGAL 8 MEI 2015
Mata Acara I
Keputus a n
Notul en Ra pa t Umum Pemega ng Sa ha m Ta huna n PT Ba nk Ha rda Interna s i ona l Tbk Ta hun 2015
1 Menyetujui l a pora n ta huna n Pers eroa n ta hun buku 2014 da n menges a hka n l a pora n keua nga n Pers eroa n ta hun
buku 2014 ya ng tel a h di a udi t ol eh Ka ntor Akunta n Publ i k Ga nt Thronton-Ga ni , Ga ni s i gi ro & Ha nda ya ni ,
s eba ga i ma na di mua t da l a m La pora n Audi tor Independen Nomor A-034/GSH/15RF ta ngga l 1 Apri l 2015 denga n
penda pa t "Wa ja r Ta npa Pengecua l i a n";
2 Menges a hka n l a pora n tuga s penga wa s a n Dewa n Komi s a ri s Pers eroa n ta hun buku 2014 da n memberi ka n
pembeba s a n da n pel una s a n ta nggung ja wa b s epenuhnya ("a cqui te et decha rge") kepa da a nggota Di reks i
Pers eroa n a ta s ti nda ka n pengurus a n s erta a nggota Dewa n Komi s a ri s Pers eroa n a ta s ti nda ka n penga wa s a n ya ng
tel a h mereka l a kuka n s el a ma ta hun buku 2014, s eja uh ti nda ka n kepengurus a n da n kepenga wa s a n ters ebut
tercemi n da l a m l a pora n ta huna n Pers eroa n untuk ta hun buku 2014;
3 Memberi ka n wewena ng kepa da Dewa n Komi s a ri s Pers eroa n untuk menunjuk Akunta n Publ i k untuk menga udi t
l a pora n keua nga n Pers eroa n untuk ta hun buku 2015 (dua ri bu l i ma bel a s ) s erta meneta pka n juml a h honora ri um
da n pers ya ra ta n l a i n penunjuka n Akunta n Publ i k ters ebut;
4 Peneta pa n Remunera s i da n tunja nga n l a i n ba gi s el uruh Dewa n Komi s a ri s da n a nggota Di reks i Pers eroa n
untuk ta hun buku 2015 di l i mpa hka n kewena nga nnya kepa da Dewa n Komi s a ri s ;
5 Meneta pka n pengguna a n l a ba bers i h Pers eroa n ta hun buku 2014 denga n peri nci a n s eba ga i beri kut :
a
Ti da k a da ca da nga n umum untuk ta hun buku 2015 da n ti da k a da pemba gi a n di vi den kepa da pemega ng
s a ha m.
b
Di ba gi ka n s eba ga i ta nti em kepa da Dewa n Komi s a ri s da n di reks i Pers eroa n s erta bonus kepa da ka rya wa n
Pers eroa n s eba ga i beri kut : Kura ng l ebi h 10% (s epul uh) da ri l a ba bers i h di ba gi ka n s eba ga i ta nti em
kepa da Dewa n Komi s a ri s da n Di reks i Pers eroa n s erta di ba gi ka n s eba ga i bonus kepa da ka rya wa n
Pers eroa n da n memberi pel i mpa ha n wewena ng kepa da Dewa n Komi s a ri s Pers eroa n untuk menga tur
l ebi h l a njut mengena i ta ta ca ra pemba gi a n ta nti em da n bonus ters ebut :
c
s i s a l a ba bers i h Pers eroa n ya ng bel um di tentuka n pengguna a nnya di ca ta t s eba ga i l a ba di ta ha n Pers eroa n.
6 La i n-l a i n
Ha s i l Pemunguta n Sua ra
Rea l i s a s i
Setuju
Ti da k Setuju
Bl a nko/Abs ta i n
Terea l i s a s i
: 2.850.000.000 Sa ha m (100%)
: 0 Sa ha m (0%)
: 0 Sa ha m (0%)
RUPS LUAR BIASA DILAKSANAKAN PADA TANGGAL 29 JANUARI 2015
Mata Acara
Keputus a n
1 Menega s ka n kemba l i s eba gi a n i s i Keputus a n Pemega ng Sa ha m Pers eroa n terta ngga l 18 Des ember 2014 ya ng
beri s i ka n:
Menyetujui peni ngka ta n Moda l Da s a r pers eroa n ya ng s emul a Rp. 200.000.000.000,- menja di
Rp. 1.000.000.000.000,
Menyetujui peni ngka ta n Moda l Di s etor pers eroa n ya ng s emul a s ebes a r Rp. 146.600.000.000,- menja di
Rp. 255.000.000.000,- denga n penyetora n s ebes a r Rp. 108.400.000.000, bera s a l da ri Rp.50.000.000.000,s etora n tuna i da n Rp. 58.400.000.000,- l a ba di ta ha n Perus a ha a n
Menyetujui peruba ha n ni l a i nomi na l s a ha m ya ng s emul a Rp. 1.000.000,- per l emba r s a ha m menja di
Rp. 100,- per l emba r s a ha m
Denga n di l a kuka nnya peni ngka ta n moda l da s a r da n moda l di s etor da n peruba ha n ni l a i nomi na l s a ha m
a ka n meruba h Ketentua n Pa s a l 4 Aya t 2 Angga ra n Da s a r Pers eroa n da n kompos i s i pemega ng s a ha m ya ng
s el a njutnya a ka n tertul i s da n berbunyi s eba ga i beri kut:
Moda l Da s a r
Rp. 1.000.000.000.000,Moda l Di tempa tka n a ta u Di s etor
Rp. 255.000.000.000,Susunan Pemegang Saham menjadi :
PT HAKIMPUTRA PERKASA
KWEE SIN TO
Rp. 235.196.100.000,- (92,23 %)
Rp. 19.803.900.000,- (7,77 %)
Sel uruhnya berjuml a h 2.550.000.000 l emba r s a ha m a ta u s ebes a r Rp. 255.000.000.000,Menyetujui peruba ha n ketentua n pa s a l 12 a ya t 1 Angga ra n Da s a r Pers eroa n mengena i "Tuga s da n
Wewena ng Di reks i " ya kni :
I
Di reks i berha k mewa ki l i Pers eroa n di da l a m da n di l ua r Penga di l a n tenta ng s ega l a ha l da n da l a m s ega l a
keja di a n, mengi ka t Pers eroa n denga n pi ha k l a i n da n pi ha k l a i n denga n Pers eroa n, s erta menja l a nka n
s ega l a ti nda ka n, ba i k ya ng mengena i kepengurus a n ma upun kepemi l i ka n, a ka n teta pi denga n pemba ta s a n
ba hwa untuk :
a .1 memperol eh, memi nda hta nga nka n a ta u mel epa s ka n ha k a ta s ba ra ng-ba ra ng teta p a ta u perus a ha a n
Pers eroa n
a .2 menja mi nka n ha rta Pers eroa n, ba i k ya ng bergera k ma upun ya ng ti da k bergera k, kura ng da ri s a tu
s a mpa i denga n 50% (l i ma pul uh pers en) da ri juml a h keka ya a n bers i h Pers eroa n da l a m 1 (s a tu) ta hun
buku, ba i k da l a m 1 (s a tu) tra ns a ks i a ta u bebera pa tra ns a ks i ya ng berdi ri s endi ri a ta upun ya ng
berka i ta n s a tu s a ma l a i n.
b
Mengi ka t Pers eroa n s eba ga i penja mi n (ti da k terma s uk di da l a mnya mengel ua rka n Ba nk Ga ra ns i )
73
Laporan Tahunan 2016
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
c
d
e
2
Ha s i l Pemunguta n Sua ra
Rea l i s a s i
Laporan Keuangan
Mena mba hka n moda l da n a ta u ha rta benda Pers eroa n pa da Pers eroa n a ta u perus a ha a n l a i n ti da k
terma s uk di da l a mnya , membel i da n menjua l s ura t-s ura t berha rga . da n
Menga mbi l s eti a p kebi ja ka n da n keputus a n ya ng bers i fa t s tra tegi s , ya i tu keputus a n ya ng da pa t
mempenga ruhi keua nga n Pers eroa n s eca ra s i gni fi ka n da n/a ta u memi l i ki da mpa k ya ng
berkes i na mbunga n terha da p a ngga ra n, s umber da ya ma nus i a , s truktur orga ni s a s i , da n/a ta u pi ha k
keti ga
Memberi ka n kredi t/pi nja ma n kepa da pi ha k l a i n denga n ni l a i di a ta s ya ng tel a h di teta pka n ol eh Dewa n
Komi s a ri s
Ha rus denga n pers etujua n Dewa n Komi s a ri s
Menyetujui peni ngka ta n Moda l Di s etor Pers eroa n ya ng s emul a s ebes a r Rp. 255.000.000.000,- menja di s ebes a r
Rp. 285.000.000.000,- ya ng di a mbi l ba gi a n da n ol eh PT HAKIMPUTRA PERKASA s eba nya k 300.000.000 l emba r s a ha m
a ta u s ebes a r Rp.30.000.000.000,Sehi ngga s us una n pemega ng s a ha m menja di :
PT HAKIMPUTRA PERKASA
Rp. 265.196.100.000,- (93,05 %)
KWEE SIN TO
Rp. 19.803.900.000,- (6,95 %)
Sehi ngga s el uruhnya berjuml a h 2.850.000.000 l emba r s a ha m @ Rp.100,- s el uruhnya Rp. 285.000.000.000,-
Setuju
Ti da k Setuju
Bl a nko/Abs ta i n
Terea l i s a s i
: 146.600 Sa ha m (100%)
: 0 Sa ha m (0%)
: 0 Sa ha m (0%)
RUPS LUAR BIASA DILAKSANAKAN PADA TANGGAL 12 MARET 2015
Mata Acara
Keputus a n
Menyetujui penga ngka ta n Tua n TEDDY SADIKIN s eba ga i Di rektur Pers eroa n ya ng ba ru.
Sehi ngga s us una n pengurus Pers eroa n menja di :
SUSUNAN DIREKSI
Di rektur Uta ma
Di rektur
Di rektur
Di rektur
SUSUNAN KOMISARIS
Komi s a ri s Uta ma Independen
Komi s a ri s
Komi s a ri s Independen
Ha s i l Pemunguta n Sua ra
Rea l i s a s i
Setuju
Ti da k Setuju
Bl a nko/Abs ta i n
Terea l i s a s i
: Antoni us Pra bowo Argo
: Doddy Setya ntoko Soewi to
: Budi a rto Sa ntos o
: Teddy Sa di ki n
: Berna rdus Dwi bya ntoro
: Ra chma n Ha ki m
: Robertus Soeda rya tmo Y
: 146.600 Sa ha m (100%)
: 0 Sa ha m (0%)
: 0 Sa ha m (0%)
RUPS LUAR BIASA DILAKSANAKAN PADA TANGGAL 18 MARET 2015
Agenda Rapat
Keputus a n
1 Pers etujua n untuk menega s ka n kemba l i peruba ha n a ngga ra n da s a r Pers eroa n ya ng di mua t da l a m a kta :
- Akta terta ngga l 07 Jul i 1993, Nomor 6
- Akta terta ngga l 03 Ma ret 1999, Nomor 8
- Akta terta ngga l 28 Mei 1999, Nomor 3
- Akta terta ngga l 16 Des ember 2004, Nomor 42
- Akta terta ngga l 28 Juni 2005, Nomor 34
- Akta terta ngga l 12 Des ember 2005, Nomor 14
- Akta terta ngga l 03 Agus tus 2006, Nomor 03
2 Pers etujua n untuk mel a kuka n Pena wa ra n Umum Perda na a ta s s a ha m-s a ha m Pers eroa n ( Initial Public Offering )
da n untuk menguba h s ta tus Pers eroa n da ri pers eroa n tertutup menja di pers eroa n terbuka , ya kni pengel ua ra n
s a ha m da l a m s i mpa na n s ehubunga n denga n Pena wa ra n Umum Perda na .
3 Pers etujua n untuk mel a ks a na ka n Management Stock Option Plan ( MSOP ) da l a m juml a h s eba nya k 10 % da ri moda l
da n mel a ks a na ka n progra m Empl oyees Stock Al l oca ti on ( ESA ) juml a h s eba nya k-ba nya knya 10 % da ri juml a h
s a ha m ya ng di ta wa rka n da l a m Pena wa ra n Umum Perda na s a ha m-s a ha m Pers eroa n
4 Pers etujua n untuk memberi kua s a kepa da Di reks i Pers eroa n untuk mel a ks a na ka n s ega l a ti nda ka n-ti nda ka n
ya ng ha rus di l a kuka n s ehubunga n denga n Pena wa ra n Umum kepa da ma s ya ra ka t da n pengguna a n da na ha s i l
Pena wa ra n Umum terma s uk mena nda ta nga ni s emua perja nji a n da n a kta -a kta ya ng berhubunga n denga n
Pena wa ra n Umum perda na s a ha m kepa da ma s ya ra ka t da n pengguna a n da na ha s i l Pena wa ra n Umum ters ebut,
terma s uk na mun ti da k terba ta s untuk :
Membua t da n mena nda ta nga ni Pros pektus Ri ngka s , Pros pektus da n dokumen-dokumen l a i n
Mengumumka n Pros pektus Ri ngka s , Pros pektus da n/a ta u dokumen-dokumen l a i n ya ng di pers ya ra tka n
da l a m s ura t ka ba r
Membua t da n mena nda ta nga ni Perja nji a n Penja mi na n Emi s i Efek
Menunjuk pa ra profes i penunja ng da n l emba ga penunja ng (terma s uk na mun ti da k terba ta s pa da kons ul ta n
hukum, nota ri s , a kunta n publ i k, penja mi n emi s i efek,da n bi ro a dmi ni s tra s i efek)
2016 Laporan Tahunan
74
Kilas Kinerja 2016
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
-
5
Ha s i l Pemunguta n Sua ra
Rea l i s a s i
Membua t, mena nda ta nga ni da n menya mpa i ka n Sura t pernya ta a n Penda fta ra n da n a ta u dokumen-dokumen
terka i t l a i nnya kepa da Otori ta s Ja s a Keua nga n da n PT Burs a Efek Indones i a
Menda fta rka n s a ha m-s a ha m Pers eroa n da l a m Peni ti pa n Kol ekti f s es ua i denga n pera tura n ya ng berl a ku,
khus us nya Pera tura n Kus todi a n Sentra l Efek Indones i a
Menca ta tka n s el uruh s a ha m-s a ha m Pers eroa n pa da burs a efek ya ng merupa ka n s a ha m ya ng tel a h
di kel ua rka n da n di s etor penuh di Pers eroa n denga n memperha ti ka n pera tura n perunda nga n ya ng berl a ku
da n pera tura n di bi da ng Pa s a r Moda L
Meneta pka n pengguna a n da na a ta s da na ya ng di perol eh mel a l ui Pena wa ra n Umum
Memberi ka n s ega l a i nfroma s i da n/a ta u da ta terka i t denga n pros es IPO
Membua t, mena nda ta nga ni pernya ta a n, s ura t, perja nji a n da n dokumen-dokumen l a i nnya s eba ga i ma na
di a ngga p perl u
Memi nta pers etujua n da ri pi ha k-pi ha k terka i t da n i ns ta ns i i ns ta ns i berwena ng
Menyetujui peruba ha n s el uruh a ngga ra n da s a r Pers eroa n a nta ra l a i n guna menyes ua i ka n denga n pera tura n
da n ketentua n ya ng berl a ku khus us nya mengena i ketentua n a ngga ra n da s a r perus a ha a n terbuka s eba ga i ma na
di a tur da l a m Pera tura n OJK
Setuju
Ti da k Setuju
Bl a nko/Abs ta i n
Terea l i s a s i
Ca ta ta n : ESA ha nya untuk ka rya wa n da n
: 2.850.000.000 Sa ha m (100%)
: 0 Sa ha m (0%)
: 0 Sa ha m (0%)
ti da k di peruntuka n ba gi Di reks i da n Dewa n Komi s a ri s
RUPS LUAR BIASA DILAKSANAKAN PADA TANGGAL 05 OKTOBER 2015
Mata Acara I
Keputus a n
Ba hwa bers a s a rka n Ra pa t Umum Pemega ng Sa ha m Lua r Bi a s a pa da ta ngga l 18 Ma ret 2015 di ma na Dewa n Komi s a ri s
tel a h di beri ka n kua s a untuk mumutus ka n kepa s ti a n juml a h s a ha m ya ng di kel ua rka n mel a l ui Pena wa ra n Umum
kepa da ma s ya ra ka t, ma ka Dewa n Komi s a ri s menya ta ka n menyetujui pengel ua ra n s a ha m ba ru da ri da l a m s i mpa na n
(portepel ) Pers eroa n s eba nya k 800.000.000 l emba r s a ha m mel a l ui Pena wa ra n Umum Sa ha m Perda na (IPO) untuk
di ta wa rka n kepa da ma s ya ra ka t terma s uk mel a ks a na ka n progra m ESA s ejuml a h 1.270.000 l emba r s a ha m, untuk
di ca ta tka n di Burs a Efek Indones i a .
Sehi ngga pa s a l 4 a ya t 2 Angga ra n Da s a r Pers eroa n untuk s el a njutnya menja di s eba ga i beri kut :
Da ri moda l da s a r ters ebut tel a h di tempa tka n da n di s etor s ejuml a h 3.650.000.000 (ti ga mi l ya r ena m ra tus l i ma pul uh
juta ) s a ha m denga n ni l a i nomi na l s el uruhnya s ebes a r Rp.365.000.000.000 (ti ga ra tus ena m pul uh l i ma mi l ya r rupi a h)
ol eh pa ra pemega ng s a ha m ya ng tel a h menga mbi l ba gi a n s a ha m da n ri nci a n s erta ni l a i nomi na l s a ha m ya ng
di s ebutka n pa da a khi r a kta .
100 % (s era tus pers en) da ri moda l di tempa tka n ters ebut, ya i tu Rp.365.000.000.000,- (ti ga ra tus ena m pul uh l i ma mi l ya r
rupi a h) denga n ri nci a n s eba ga i beri kut :
PT HAKIM PUTRA PERKASA
KWEE SIN TO
MASYARAKAT
Ha s i l Pemunguta n Sua ra
Rea l i s a s i
: Rp.265.196.100.000,- (72.65%)
: Rp.19.803.900.000,- (5.43%)
: Rp.80.000.000.000,- (21.92%)
Menja di berjuml a h 3.650.000.000 l emba r s a ha m a ta u Rp. 365.000.000.000,Setuju
: 2.850.000.000 Sa ha m (100%)
Ti da k Setuju
: 0 Sa ha m (0%)
Bl a nko/Abs ta i n
: 0 Sa ha m (0%)
Terea l i s a s i
RUPS LUAR BIASA DILAKSANAKAN PADA TANGGAL 01 DESEMBER 2015
Mata Acara
Keputus a n
1 Menyetujui pengundura n di ri Tua n BUDIARTO SANTOSO da n Tua n TEDDY SADIKIN da ri ja ba ta nnya ma s i ng-ma s i ng
s eba ga i Di rektur Pers eroa n
2 Menyetujui penga ngka ta n Tua n BARLIAN HALIM s ebga i Di rektur Pers eroa n ya ng ba ru
Sehi ngga s us una n pengurus Pers eroa n menja di
Ha s i l Pemunguta n Sua ra
Rea l i s a s i
75
SUSUNAN DIREKSI
Di rektur Uta ma
Di rektur
Di rektur
: Antoni us Pra bowo Argo
: Doddy Setya ntoko Soewi to
: Ba rl i a n Ha l i m
SUSUNAN KOMISARIS
Komi s a ri s Uta ma Independen
Komi s a ri s
Komi s a ri s Independen
: Berna rdus Dwi bya ntoro
: Ra chma n Ha ki m
: Robertus Soeda rya tmo Y
Setuju
Ti da k Setuju
Bl a nko/Abs ta i n
Terea l i s a s i
Laporan Tahunan 2016
: 2.850.032.100 Sa ha m (100%)
: 0 Sa ha m (0%)
: 0 Sa ha m (0%)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris ditunjuk dan diangkat melalui Rapat
Umum Pemegang Saham. Berdasarkan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) dan berdasarkan posisi per 31
Desember 2016 maka susunan Dewan Komisaris terdiri
dari seorang Komisaris Utama Independen, 1 (satu)
orang Komisaris, dan 1 (satu) orang Komisaris
Independen seperti tertera di tabel berikut.
Laporan Keuangan
Rapat tersebut membahas: Evaluasi kinerja Bank,
Persiapan RUPS, Penanganan AYDA dan Penghapusan
oleh Pihak ketiga dan Antisipasi Terhambatnya
Pertumbuhan Kredit Bank dihadapkan dengan
Keterbatasan
Customer
Based
dan
Kondisi
Makroekonomi. Seluruh rapat telah dibuatkan risalah
rapat dan didokumentasikan.
Tabel Nama Dewan Komisaris Bank BHI
Nama
Bernardus Dwi byantoro
R. Soedaryatmo Yos owi dagdo
Rachman Haki m
Novi ta Haki m
Komi s ari s
Komi s ari s
Komi s ari s
Komi s ari s
Jabatan
Utama Independen
Independen
*)
**)
*) M engundurkan diri efektif tanggal 21 September 2016
**) Diangkat melalui Pernyataan Keputusan Rapat No. 80 tanggal 21 September 2016, dan telah efektif sesuai dengan Surat OJK No. SR-47/PB.12/2017 tanggal 9 M aret 2017
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
dititikberatkan kepada fungsi pengawasan yang
diantaranya adalah memastikan bahwa Good Corporate
Governance telah terlaksana di seluruh tingkatan
jenjang organisasi. Dewan Komisaris wajib mengawasi
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
termasuk
memberikan
nasihat,
mengarahkan,
memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan
strategis bank. Kewenangan lainnya adalah memastikan
bahwa Direksi telah menindaklanjuti semua temuan
audit dan rekomendasi SKAI, Auditor Eksternal, serta
hasil temuan Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, Bank
Indonesia dan / atau otoritas lain. Apabila Dewan
Komisaris menemukan adanya indikasi bahwa
kelangsungan usaha bank akan terganggu atau ada
pelanggaran atas peraturan perundang-perundangan
yang berlaku, maka Dewan Komisaris wajib
memberitahu Otoritas Jasa Keuangan dan atau Bank
Indonesia.
Dalam menunjang pelaksanaan tugas dan tanggung
jawabnya, Dewan Komisaris dibantu oleh tiga Komite,
yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan
Komite Remunerasi & Nominasi. Sesuai dengan
ketentuan yang berlaku maka Dewan Komisaris
melaksanakan Rapat Dewan Komisaris sebagai
kelengkapan kerjanya. Pengambilan keputusan dalam
Rapat Dewan Komisaris umumnya dilakukan
berdasarkan Musyawarah Mufakat. Apabila hal
tersebut tidak terpenuhi maka ditempuh cara
Pengambilan Keputusan dengan Suara Terbanyak.
RAPAT DEWAN KOMISARIS
Sepanjang tahun 2016, Dewan Komisaris telah
mengadakan rapat sebanyak 7 (tujuh) kali dan dihadiri
oleh seluruh anggota Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan
keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali untuk:
1. Penyediaan dana besar dan dana ke Pihak Terkait
seperti yang tercantum di dalam Anggaran Dasar.
2. Hal-hal lain yang diatur dalam Anggaran Dasar
atau peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
REMUNERASI DEWAN KOMISARIS
Penetapan Remunerasi
Sesuai dengan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan
Komisaris, ditetapkan bahwa anggota Dewan Komisaris
memperoleh gaji / honorarium yang besarannya dari
waktu ke waktu ditetapkan oleh Rapat Umum
Pemegang Saham. Prosedur penetapan remunerasi
Dewan Komisaris dibuat melalui usulan atau
rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi
yang kemudian diajukan kepada Rapat Umum
Pemegang Saham. Selain gaji, anggota Dewan Komisaris
juga memperoleh tunjangan lain yang bentuk dan
besarannya ditetapkan didalam RUPS.
Komponen Remunerasi
Komponen remunerasi dan fasilitas lain yang diberikan
kepada Dewan Komisaris mencakup:
1. Remunerasi Bruto (Gaji, Bonus, Tunjangan Rutin,
Tantiem dan Fasilitas Lain dalam bentuk natura)
2. Fasilitas Lain dalam Bentuk Natura (Perumahan,
Transportasi, Asuransi Kesehatan dan sebagainya)
Struktur Remunerasi
Berdasarkan kepada penilaian terhadap kinerja Dewan
Komisaris, struktur remunerasi yang diberikan kepada
Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
2016 Laporan Tahunan
76
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Profil Perusahaan
Tabel Remunerasi Dewan Komisaris Tahun 2016
No.
1
2
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain
Remunera s i [Ga ji , bonus , tunja nga n ruti n, ta nti em, da n
fa s i l i ta s l a i n da l a m bentuk non-na tura ]
Fa s i l i ta s l a i n da l a m bentuk na tura [Peruma ha n,
tra ns porta s i , a s ura ns i kes eha ta n, ds b] :
a . Da pa t Di mi l i ki
b. Ti da k Da pa t Di mi l i ki
Total
Jumlah Diterima dalam 1 tahun
Jumlah Dewan Komisaris
Jutaan Rupiah
3
2,238
As ura ns i Kes eha ta n
Fa s i l i ta s komuni ka s i & tra ns porta s i
3
2,238
Tabel Jumlah Remunerasi Per Orang dalam 1 Tahun (secara tunai)
Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 Tahun
Di atas Rp 2.,- Mi l i ar
Di atas Rp 1,- Mi l i ar s /d Rp 2,-Mi l i ar
Di atas Rp 500 Juta s /d Rp 1,- Mi l i ar
Rp 500 Juta ke bawah
DIREKSI
SUSUNAN DIREKSI
Direksi ditunjuk dan diangkat melalui Rapat Umum
Pemegang Saham. Per 31 Desember 2016, susunan
Direksi terdiri dari 1 (satu) orang Plt. Direktur Utama
dan 1 (satu) orang Direktur Kepatuhan dan 1 (satu)
orang Direktur Bisnis, seperti yang tertera pada tabel
berikut.
Jumlah Komisaris
3
-
Satuan Kerja Kepatuhan, dan Satuan Kerja Manajemen
Risiko. Selain itu Direksi telah membentuk komitekomite yang bertugas membantu pelaksanaan tugas
Direksi yaitu: Komite Kredit, Komite ALCO, Komite
Manajemen Risiko, Komite Sumber Daya Manusia, dan
Komite Pengarah Teknologi Informasi, Komite Kebijakan
Perkreditan, serta Komite Perencanaan Strategis &
Anggaran.
Tabel Nama Direksi Bank BHI
Nama
Barlian Halim
Harry Abbas
David Fis her Kus nadi
Jabatan
Direktur
Direktur Kepatuhan *)
Direktur **)
*) Diangkat melalui Pernyataan Keputusan Rapat No. 80 tanggal 21 September 2016, dan telah efektif sesuai dengan Surat OJK No. SR-89/PB.12/2016 tanggal 9 November 2016
**) Diangkat melalui Pernyataan Keputusan Rapat No. 80 tanggal 21 September 2016, dan telah efektif sesuai dengan Surat OJK No. SR-3/PB.12/2017 tanggal 13 Januari 2017
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan
kepengurusan Bank sesuai dengan kewenangan dan
tanggung jawab yang telah digariskan dalam Anggaran
Dasar dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Tugas dan tanggung jawab Direksi diantaranya
berkaitan dengan tindakan yang memerlukan
persetujuan Dewan Komisaris; penyelenggaraan Rapat
Umum Pemegang Saham; Penyusunan, pelaksanaan
dan pengendalian Rencana Bisnis; Pengelolaan dan
pengendalian Risiko; Good Corporate Governance;
sistem pengendalian internal; keterbukaan dan
kerahasiaan informasi; penilaian kualitas aktiva bank;
penyelesaian pengaduan nasabah; tingkat kesehatan
bank; pelaksanaan APU PPT; hubungan dengan
pemangku kepentingan; serta menindaklanjuti temuan
dan rekomendasi SKAI, Auditor eksternal, audit OJK, BI
dan Otoritas lain.
Dalam melaksanakan tugasnya Direksi senantiasa
berlandaskan kepada prinsip-prinsip Good Corporate
Governance di setiap aktifitas pelaksanaan operasional
bank. Untuk mendukung pelaksanaan Good Corporate
Governance yang efektif maka dibentuklah 3 (tiga)
Satuan Kerja, yaitu : Satuan Kerja Audit Internal,
77
Laporan Tahunan 2016
RAPAT DIREKSI
Selama tahun 2016 Direksi telah menyelenggarakan
rapat sebanyak 18 (delapan belas) kali yang mencakup
Rapat koordinasi antar Direksi sebanyak 10 (sepuluh)
kali, termasuk 6 (enam) kali dengan Pejabat Eksekutif
dan Rapat Gabungan antara Direksi dengan Dewan
Komisaris sebanyak 8 (delapan) kali termasuk 1 (satu)
kali dengan Pejabat Eksekutif. Materi yang dibahas
didalam rapat meliputi Flash Back kinerja 2015,
Progress Action Plan AYDA, penyelesaian NPL, CKPN
(Cadangan Kerugian Penurunan Nilai), pembahasan
hasil audit KAP tahun 2016, agenda RUPSLB September
2016, Kinerja tahun 2016, Laporan Hasil Pemeriksaan
Otoritas Jasa Keuangan dan lain lain.
Setiap kebijakan dan keputusan strategis yang diambil
melalui Rapat Direksi bersifat mengikat dan menjadi
tanggung jawab seluruh anggota Direksi. Perbedaan
pendapat didalam pengambilan keputusan dituangkan
dalam dissenting opinion yang menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dalam suatu pengambilan keputusan.
Direksi juga berkewajiban menyediakan data dan
informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada
Dewan Komisaris. Dan pada akhirnya, Direksi akan
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada Pemegang Saham melalui Rapat Umum
Pemegang Saham.
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Remunerasi Direksi
Kebijakan Remunerasi Direksi ditetapkan di dalam RUPS
dengan
memperhatikan
rekomendasi
Komite
Remunerasi dan Nominasi serta ketentuan terkait
lainnya.
kepemilikan dan/atau keluarga dengan anggota Dewan
Komisaris lainnya, Direksi dan Pemegang Saham
Pengendali atau hubungan dengan Bank yang dapat
mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak
independen.
Tabel Remunerasi Direksi Tahun 2016
No.
1
2
Jumlah Diterima dalam 1 tahun
Jumlah Direksi
Jutaan Rupiah
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain
Remunera s i (ga ji , bonus , tunja nga n ruti n, ta nti em, da n
fa s i l i ta s l a i n da l a m bentuk na tura )
Fa s i l i ta s l a i n da l a m bentuk na tura [Peruma ha n,
tra ns porta s i , a s ura ns i kes eha ta n, ds b] :
a . Da pa t Di mi l i ki
b. Ti da k Da pa t Di mi l i ki
3
3,600
As ura ns i Kes eha ta n
Fa s i l i ta s komuni ka s i & tra ns porta s i
3
3,600
Tabel Jumlah Remunerasi Per Orang dalam 1 Tahun (secara tunai)
Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 Tahun
Di atas Rp 2.,- Mi l i ar
Di atas Rp 1,- Mi l i ar s /d Rp 2,-Mi l i ar
Di atas Rp 500 Juta s /d Rp 1,- Mi l i ar
Rp 500 Juta ke bawah
Jumlah Direksi
3
-
KOMITE AUDIT
Tabel Susunan pengurus Komite Audit
Nama
Bernardus Dwibyantoro
Slamet Agus Pramono
Ignatius Sri Mulyanto
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE AUDIT
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit berdasarkan SK
Direksi Bank BHI no. 019/SK-DIR/IV/2015 tanggal 09
April 2015 adalah memantau dan mengevaluasi
perencanaan dan pelaksanaan audit serta tindak lanjut
hasil audit dalam rangka menilai kecukupan
pengendalian intern dan proses pelaporan keuangan.
Yang menjadi obyek evaluasi adalah pelaksanaan tugas
SKAI; memastikan kesesuaian standar audit yang
berlaku dengan pelaksanaan tugas Audit Eksternal;
melihat kesesuaian antara laporan keuangan dengan
standar akuntansi yang berlaku; memonitor tindak
lanjut atas setiap temuan SKAI/Audit Eksternal/BI dan
Otoritas lainnya. Tugas lain Komite Audit adalah
memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
perihal penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang
melakukan audit atas Laporan Keuangan Tahunan Bank.
Jabatan
Ketua merangkap anggota
Anggota
Anggota
RAPAT KOMITE AUDIT
Pada tahun 2016 Komite Audit telah melakukan rapat
sebanyak 15 (limabelas) kali, materi-materi yang
dibahas dalam Rapat Komite Audit diantaranya adalah :
Pelaksanaan & Pokok-pokok Hasil Audit Intern, Laporan
Hasil Audit SKAI, Pendapat/masukan kepada Dewan
Komisaris mengenai kondisi bank secara umum,
Penunjukan Akuntan sebagai Eksternal Auditor untuk
Laporan Keuangan BHI tahun buku 2016.
MASA JABATAN ANGGOTA KOMITE AUDIT
Masa jabatan anggota Komite Audit yang berasal dari
Dewan Komisaris disesuaikan dengan masa tugas /
pengangkatan sebagai anggota Dewan Komisaris yang
ditetapkan dalam RUPS, sedangkan masa tugas anggota
dari Pihak Independen diatur didalam surat perjanjian
kerja antara bank dengan yang bersangkutan.
INDEPENDENSI ANGGOTA KOMITE AUDIT
Keanggotaan Komite Audit terdiri dari Komisaris Utama
Independen sebagai Ketua dan 2 (dua) orang anggota
independen terdiri dari seorang yang berpengalaman
13 tahun di bidang Audit dan Compliance dan seorang
yang berbengalaman 25 tahun diperbankan. Seluruh
anggota Komite berasal dari pihak independen dan
tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
2016 Laporan Tahunan
78
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Profil Perusahaan
KOMITE PEMANTAU RISIKO
Tabel Susunan pengurus Komite Pemantau Risiko
Nama
Bernardus Dwibyantoro
Slamet Agus Pramono
Ignatius Sri Mulyanto
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE PEMANTAU
RISKO
Berdasarkan SK Direksi Bank BHI No:019/SKDIR/IV/2015 tanggal 9 April 2015 tugas dan tanggung
jawab Komite Pemantau Risiko adalah mengevaluasi
kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan
pelaksanaannya, serta memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan
Satuan Kerja Manajemen Risiko. Hasil evaluasi akan
menjadi masukan bagi Dewan Komisaris dalam menilai
pelaksanaan manajemen risiko di Bank BHI.
INDEPENDENSI ANGGOTA KOMITE PEMANTAU RISIKO
Seluruh anggota Komite berasal dari pihak independen
dan tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan dan/atau keluarga dengan anggota Dewan
Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Pengendali
atau hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen. Kedua
anggota Komite Pemantau Risiko memiliki pengalaman
kerja lebih dari 5 (lima) tahun di bidang ekonomi,
keuangan dan perbankan, serta memiliki pengalaman
kerja lebih dari 2 (dua) tahun di bidang manajemen
risiko.
RAPAT KOMITE PEMANTAU RISIKO
Pada tahun 2016 Komite Pemantau Risiko telah
mengadakan rapat sebanyak 10 (sepuluh) kali. Materi
rapat yang dibahas diantaranya adalah : Evaluasi SKMR;
Evaluasi Laporan
Pengawasan
RBB;
Evaluasi
Pelaksanaan Kepatuhan atas Temuan Audit OJK; Kajian
potensi meningkatnya NPL; Evaluasi Laporan Profil
Risiko; Evaluasi kinerja terhadap Dana Pihak Ketiga dan
Pinjaman; Kajian atas pengalokasian CKPN; Kajian
dampak kondisi bisnis terhadap hasil kinerja bank; dan
Evaluasi atas penerapan Teknologi.
MASA JABATAN ANGGOTA KOMITE PEMANTAU RISIKO
Masa jabatan anggota Komite Audit yang berasal dari
Dewan Komisaris disesuaikan dengan masa tugas /
pengangkatan sebagai anggota Dewan Komisaris yang
ditetapkan dalam RUPS, sedangkan masa tugas anggota
dari Pihak Independen diatur didalam surat perjanjian
kerja antara bank dengan yang bersangkutan.
Jabatan
Ketua merangkap anggota
Anggota
Anggota
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE REMUNERASI
DAN NOMINASI
Berdasarkan SK Direksi Bank BHI No. 024/SKDIR/XII/2007 tanggal 14 Desember 2007 dan SK Direksi
No.046/SK-DIR/VI/2012 tanggal 25 Juni 2012, tugas dan
tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi
adalah memberikan rekomendasi di bidang remunerasi
kepada Dewan Komisaris mengenai Struktur, Kebijakan
dan Besaran Remunerasi; memberikan rekomendasi
fungsi Nominasi kepada Dewan Komisaris mengenai
komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau Dewan
Komisaris, kebijakan dan kriteria dalam proses nominasi
dan kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi
dan/atau anggota Dewan Komisaris, serta memberikan
usulan calon anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris.
INDEPENDENSI ANGGOTA KOMITE REMUNERASI DAN
NOMINASI
Ketua Komite berasal dari pihak independen dan tidak
memiliki
hubungan
keuangan,
kepengurusan,
kepemilikan dan/atau keluarga dengan anggota Dewan
Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Pengendali.
Satu anggota lain adalah Komisaris, dan satu lagi adalah
pejabat eksekutif dari unit kerja HRD.
RAPAT KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI
Sepanjang tahun 2016 Komite Remunerasi dan
Nominasi telah mengadakan rapat sebanyak 13 (tiga
belas) kali, membahas antara lain : pencalonan direktur
operasional,
pencalonan
direktur
kepatuhan,
rekomendasi pergantian pengurus (direksi), peninjauan
remunerasi karyawan, pencalonan direktur bisnis,
usulan thr untuk anggota komite audit dan pemantau
risiko dan pengunduran diri komisaris dan pencalonan
komisaris baru.
MASA JABATAN ANGGOTA KOMITE REMUNERASI DAN
NOMINASI
Masa tugas anggota Komite yang berasal dari Dewan
Komisaris
disesuaikan
dengan
masa
tugas/
pengangkatan sebagai anggota Dewan Komisaris yang
ditetapkan dalam RUPS, sedangkan masa tugas anggota
yang merupakan Pejabat Eksekutif SDM disesuaikan
dengan peraturan kepegawaian Bank.
KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI
Tabel Susunan Pengurus Komite Remunerasi dan Nominasi
Nama
R. Sudaryatmo Yos owi dagdo
Rachman Haki m
Novi ta Haki m
Mari awati Tji tradi nata
Jabatan
Ketua merangkap anggota
Anggota *)
Anggota **)
Anggota
*) M engundurkan diri efektif tanggal 21 September 2016
**) Diangkat melalui Pernyataan Keputusan Rapat No. 80 tanggal 21 September 2016, dan telah efektif sesuai dengan Surat OJK No. SR-47/PB.12/2017 tanggal 9 M aret 2017
79
Laporan Tahunan 2016
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Sekretaris Perusahaan
Audit Internal
Sekretaris Perusahaan ditunjuk dan diangkat, serta
bertanggung jawab kepada Direksi. Penunjukkan
Sekretaris Perusahaan mengacu kepada POJK
No.35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan
Emiten atau Perusahaan Publik.
PROFIL KEPALA AUDIT INTERNAL
Wan Maraden Sinaga, Kelahiran Tanjung Balai, 03 April
1964. Menyelesaikan pendidikan formal S2 di
Universitas Persada Indonesia “YAI” Jakarta (1996).
Berpengalaman dengan meniti karir awal sebagai
Finance Officer PT Santosa Asih Jaya (1989), Auditor &
Tax Officer Kantor Akuntan Publik (KAP) Touche Rosse
Darmawan & Rekan (1990-1991), Internal Audit PT Bank
Ina Perdana (1991-1993), Planning & Control PT Bank
Ina Perdana (1993-1996), Kepala Satuan Kerja Audit
Intern PT Bank Ina Perdana (1997), Kepala Remedial
Banking PT Bank Ina Perdana (1998-2001), Kepala Divisi
Internal Audit PT Bank Ina Perdana (2002) Kepala
Satuan Kerja Manajemen Risiko PT Bank Ina Perdana
(2002-2003), Senior Audit Kantor Akuntan Publik (KAP)
Lodewijk Purba & Rekan (2004), Kepala Satuan Kerja
Manajemen Risiko Bank BHI (2004-2006), Komite Audit
dan Komite Pemantau Risiko Bank BHI (2007-Juni 2008),
Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko PT Bank BHI (Juli
2008-2014), dan tahun 2015 sampai sekarang sebagai
Kepala Divisi Satuan Kerja Audit Intern Bank BHI. Telah
mengikuti Sertifikasi Manajemen Risiko Level III.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya
peraturan perundang-undangan yang berlaku di
bidang Pasar Modal.
2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan
Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik untuk
mematuhi ketentuan peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal.
3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam
pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi:
a.
Keterbukaan
informasi
kepada
masyarakat, termasuk ketersediaan
informasi pada Situs Web Emiten atau
Perusahaan Publik.
b. Penyampaian laporan kepada Otoritas
Jasa Keuangan tepat waktu.
c.
Penyelenggaraan dan dokumentasi
Rapat Umum Pemegang Saham.
d. Penyelenggaraan dan dokumentasi
rapat
Direksi
dan/atau
Dewan
Komisaris.
e.
Pelaksanaan
program
orientasi
terhadap perusahaan bagi Direksi
dan/atau Dewan Komisaris.
4. Sebagai penghubung dengan pemegang saham,
OJK, dan pemangku kepentingan lainnya.
PELAPORAN
1. Menyampaikan laporan kepada OJK mengenai
pengangkatan dan pemberhentian Sekretaris
Perusahaan
2. Memuat dalam Situs Web Emiten atau
Perusahaan Publik mengenai pengangkatan dan
pemberhentian dan kekosongan Sekretaris
Perusahaan dengan disertai informasi pendukung.
3. Sekretaris Perusahaan wajib membuat laporan
secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 1
(satu) tahun mengenai pelaksanaan fungsi
sekretaris perusahaan kepada Direksi dan
ditembuskan kepada Dewan Komisaris.
PT Bank Harda Internasional Tbk. melalui Surat
Keputusan Direksi No.037/SK-DIR/VIII/2016 tanggal 2
Agustus 2016 telah menunjuk dan mengangkat Sdr.
Barlian Halim sebagai Sekretaris Perusahaan. Riwayat
pendidikan, jabatan dan pengalaman kerja Sekretaris
Perusahaan dapat dilihat pada profile Tim Manajemen.
URAIAN SINGKAT PELAKSANAAN TUGAS SEKRETARIS
PERUSAHAAN PADA TAHUN 2016
Selama tahun 2016 Sekretaris Perusahaan telah
melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan 2016
2. Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa 2016
3. Menyelenggarakan Public Expose
SATUAN KERJA AUDIT INTERNAL (SKAI)
Pertanggungjawaban tugas pemeriksaan Satuan Kerja
Audit Intern langsung ditujukan kepada Direktur Utama
setelah selesai melakukan evaluasi pengawasan dan
pemeriksaan sesuai dengan aktivitas pemeriksaan off
site dan pemeriksaan on site ke cabang-cabang atau
unit auditable (post ante). Pengawasan dan
pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa
system dan prosedur yang dibuat bank dapat dijalankan
sesuai dengan praktek perbankan yang lazim dan
diterapkannya semua ketentuan yang berlaku guna
memastikan tingkat risiko.
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) dalam melakukan
fungsi pengawasan dan pemeriksaan menggunakan
metodologi audit berbasis risiko dan berperan aktif
untuk efektivitas system pengendalian intern secara
berkelanjutan. Selain fungsi pengawasan dan
pemeriksaan, fungsi Audit Intern Bank yang
dilaksanakan oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)
berpedoman kepada ketentuan Bank Indonesia tentang
Penugasan Direktur Kepatuhan dan Penerapan
Standard Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum
seperti yang telah diatur didalam PBI yang dimaksud.
Pimpinan Satuan Kerja Audit Intern pemegang
sertifikasi Manajemen Risiko Level III dan seluruh staff
Satuan Kerja Audit Internal sudah mengikuti sertifikasi
manajemen risiko level II.
Berdasarkan Internal Audit Charter Fungsi dan Ruang
Lingkup Tugas SKAI adalah memberikan jasa assurance
dan consulting yang independen dan objektif guna
memberikan nilai tambah dan perbaikan operasional
bank. SKAI membantu bank dalam mencapai tujuannya
melalui penggunaan metode yang sistematis dalam
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas risk
management, internal control dan governance
processes.
2016 Laporan Tahunan
80
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Profil Perusahaan
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB AUDIT INTERNAL
Satuan Kerja Audit Internal bertanggung jawab atas :
1. Membangun rencana audit tahunan yang bersifat
risk based approach yang tepat, termasuk dengan
eksposur risiko-risiko dan internal control system
yang sesuai dengan tujuan manajemen.
2. Mengimplementasikan rencana audit tahunan
yang telah disetujui termasuk dengan tugas-tugas
khusus yang diminta oleh manajemen, Dewan
Komisaris dan Otoritas Jasa Keuangan.
3. Melaksanakan aktivitas audit sesuai dengan
metodologi yang berlaku di Bank BHI.
4. Menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)
dan me-monitoring secara berkesinambungan
atas temuan-temuan penting yang perlu ditindak
lanjuti serta menyampaikan perkembangannya
kepada manajemen dan Komite Audit.
5. Mengevaluasi kecukupan pengamanan asset dan
tersedianya pengendalian berupa verifikasi atas
sejumlah asset yang dimiliki Bank BHI.
6. Mengembangkan staff audit secara professional
termasuk dengan memberikan sertifikasi profesi
guna memenuhi kualifikasi yang sesuai dengan
internal audit charter.
Audit Eksternal
Tugas Satuan Kerja Audit Internal menjaga,
meningkatkan dan menciptakan nilai tambah bagi
stakeholders
melalui
penyelarasan
aktivitas
pengawasan intern dengan Business Objective Bank BHI
dengan target utama adalah untuk meyakinkan dan
menelaah proses pengendalian internal dan tata kelola
yang dirancang oleh manajemen serta kecukupan fungsi
organisasi.
KANTOR AKUNTAN PUBLIK
Adapun Kantor Akuntan Publik, Nama Akuntan Publik,
yang mengaudit Laporan Keuangan 2016 sebagai
berikut.
LAPORAN SINGKAT PELAKSANAAN KEGIATAN AUDIT
INTERNAL TAHUN 2016
Sepanjang tahun 2016 pelaksanaan tugas audit berjalan
sesuai dengan perencanaan kerja audit tahun 2016
dengan menerapkan metodologi audit berbasis risiko
dan seluruh laporan hasil pemeriksaan sudah
disampaikan kepada yang patut menerima laporan hasil
pemeriksaan tersebut. Kegiatan audit sepanjang tahun
2016 juga mencerminkan kegiatan yang menjaga
kualitas pengendalian keuangan perbankan yang sehat
dengan menjaga kualitas operasional yang sejalan
dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuanketentuan yang ditetapkan oleh otoritas pengawasan.
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Pelaksanaan
review
atas
efektivitas
sistem
pengendalian internal juga dilaksanakan sebelum dan
sesudah pemeriksaan lapangan dilaksanakan dengan
memastikan kesesuaian dengan peraturan perundangundangan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku sudah
berjalan, kesesuaian dengan kebijakan dan peraturan
internal seperti pelaksanaan Standar Operasional
Prosedur, tersedianya informasi keuangan dan
informasi manajemen lainnya, efisiensi dan efektivitas
operasional bank serta efektivitas budaya risiko.
81
Laporan Tahunan 2016
Fungsi pengawasan independen terhadap aspek
keuangan Bank dilakukan dengan melaksanakan
pemeriksaan Audit Eksternal yang dilakukan oleh
Kantor Akuntan Publik (KAP). Auditor Eksternal yang
memeriksa laporan keuangan Bank BHI tahun buku
2016 dilakukan sesuai dengan mekanisme pengadaan
barang dan jasa yang berlaku. Untuk menjamin
independensi dan kualitas hasil pemeriksaan, Auditor
Eksternal yang ditunjuk tidak boleh memiliki benturan
kepentingan dengan Bank.
Bank BHI selalu berupaya meningkatkan komunikasi
antara Kantor Akuntan Publik, Komite Audit dan
Manajemen untuk dapat meminimalisir kendalakendala yang terjadi selama proses audit berlangsung.
Agar proses audit sesuai dengan Standar Profesional
Akuntan serta perjanjian kerja dan ruang lingkup audit
yang telah ditetapkan dan selesai sesuai dengan target
waktu yang telah ditetapkan, secara rutin dilakukan
pertemuan-pertemuan yang membahas beberapa
permasalahan penting yang signifikan.
Hendrawinata & Eddy Siddharta & Tanzil
18th Office Park Tower A 20th floor
Jl. TB Simatupang No. 18 Pasar Minggu
Jakarta 12520
Telp. (021) 2270 8292
Faks. (021) 2270 8299
No. STTD
Standar Profesi
: 24/BL/STTD‐ AP/2007
: Standar Profesional Akuntan
Publik yang ditetapkan oleh IAPI
Ijin Akuntan Publik
: AP.0127
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Internal Fraud
Bila mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia maka
Bank wajib mengungkapkan setiap kecurangan (fraud)
apabila dampak penyimpangan bernilai lebih dari Rp
100.000.000 (seratus juta rupiah). Fraud berpotensi
terjadi di semua jenjang dan level organisasi bank. Bank
senantiasa memperbaiki dan memperkuat sistem
pengendalian internalnya untuk mempersempit
peluang terjadinya kecurangan. Infrastrukur internal
yang dibangun adalah menyusun Strategi Anti Fraud
yang dituangkan kedalam Pedoman dan Kebijakan
Pelaporan Pelanggaran (Whistfeblower System) dengan
titik berat kepada pengungkapan dari suatu pengaduan.
Pedoman dan Kebijakan Pelaporan ini diharapkan bisa
mendorong kesadaran setiap karyawan melaporkan
setiap potensi fraud yang terjadi.
Rasio Gaji Tertinggi dan
Gaji Terendah
Terkait rasio gaji Pegawai, Direksi maupun Komisaris
pada tahun 2016 dapat digambarkan sesuai tabel
berikut :
Tabel Rasio Gaji Tertinggi dan Gaji Terendah Tahun
2016
Skala Perbandingan Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah
Ras io Gaji Pegawai yang Tertinggi dan Terendah
Ras io Gaji Direks i yang Tertinggi dan Terendah
Raio Gaji Komis aris yang Tertinggi dan Terendah
Ras io Gaji Direks i Tertinggi dan Pegawai Tertinggi
Rasio 2016
14,83 x
1,31 x
1,17 x
2,44 x
Permasalahan Hukum
Pada tahun 2016, Pemegang Saham dan Direksi
maupun Komisaris secara pribadi, tidak mempunyai
perkara-perkara
perdata,
pidana,
perselisihan
perburuhan dan sengketa tata usaha negara serta
perkara perkara lain yang terlibat secara langsung
maupun tidak langsung melibatkan atau mempengaruhi
bagi perseroan dan / atau anggota Komisaris dan Direksi
baik dalam jabatannya atau secara pribadi dihadapan
badan-badan peradilan umum, Pengadilan Hubungan
Industrial, Badan Arbitrase Nasional Indonesia serta
Pengadilan lainnya (Pajak) serta tidak sedang dalam
keadaan disomasi dari pihak lain dan atau di berikan
peringatan dan/atau dalam keadaan sengketa apapun
yang mana dari hal tersebut dapat mempengaruhi
secara materil kelangsungan usaha Perseroan di
kemudian hari. Namun perseroan sedang menghadapi
perkara pajak dimana berdasarkan Surat
Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan dengan No.php006/WPJ-02/KP.10/2015 tanggal 20 Januari 2015 yang
diterbitkan oleh Kantor Pembayaran Pajak Madya
Pekanbaru atas dasar temuan pemeriksaan kurang
bayar Pajak Penghasilan (Pph) pasal 4 ayat 2 masa
tahun pajak Januari hingga Desember 2012 dengan
jumlah sengketa sebesar Rp 469.874.891,- (Empat ratus
enam puluh sembilan juta delapan ratus tujuh puluh
empat ribu delapan ratus sembilan puluh satu rupiah)
dan berdasarkan Surat No S-525/WPJ.02/15 perihal
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan. Sampai saat ini
perseroan telah melakukan tanggapan atau putusan
perihal keberatan atas hasil pemeriksaan tersebut.
Direktorat Jendral Pajak KPP Madya Pekanbaru menolak
keberatan perseroan, atas hal tersebut Perseroan
mengajukan banding ke Pengadilan Pajak dan saat ini
proses di pengadilan pajak masih berlangsung.
Transaksi Yang
Mengandung Benturan
Kepentingan
Sepanjang tahun 2016 tidak terdapat transaksi
signifikan yang mengandung benturan kepentingan dan
akan membahayakan eksistensi bank yang perlu untuk
didokumentasikan. Bank memiliki kebijakan, sistem dan
prosedur penyelesaian benturan kepentingan yang
dituangkan di dalam peraturan perusahaan.
Kode Etik dan Budaya
Perusahaan
Bank BHI memiliki Kode Etik Perilaku Karyawan (Code of
Conduct) sebagai panduan yang dijadikan pedoman
standar bagi seluruh karyawan Bank BHI dalam bersikap
dan bertingkah laku sesuai dengan prinsip-prinsip moral
atau nilai-nilai yang mencerminkan integritas karyawan
Bank BHI.
Secara garis besar, Kode Etik Bank BHI mengatur
mengenai hal-hal berikut:
1. Etika dan Perilaku Perusahaan.
2. Etika dan Perilaku Dewan Komisaris.
3. Etika dan Perilaku Direksi.
4. Etika dan Perilaku Karyawan.
5. Kebijakan Akuntansi dan Keuangan.
6. Benturan Kepentingan.
7. Penerapan dan Pelanggaran Etika dan Perilaku.
2016 Laporan Tahunan
82
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
Sistem Pelaporan
Pelanggaran
(Whistleblowing System)
Sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system)
telah disusun dan diberlakukan sejak 22 April 2014.
Keberadaan sistem ini bisa menjadi alat pendeteksi dini
(early warning system) didalam menghadapi setiap
potensi pelanggaran yang merugikan Bank secara
finansial serta setiap pelanggaran yang meluas menjadi
Risiko Reputasi Bank. Di samping itu keberadaan sistem
ini juga akan menumbuhkan keengganan bagi semua
pihak yang berkepentingan dengan Bank BHI untuk
melakukan pelanggaran karena adanya pengawasan
dari banyak pihak. Mekanisme pelaporan dengan cara
melaporkan pelanggaran ke alamat e-mail khusus untuk
penerimaan laporan. Pelapor harus memastikan
kebenaran informasi yang disampaikan yang meliputi :
1. Pelaku
2. Kronologi pelaporan
3. Tindakan pelanggaran yang dilakukan.
Setiap Pengaduan/Penyingkapan pelanggaran yang
berkaitan dan/atau dilakukan oleh Stakeholder akan
ditindaklanjuti oleh Bank BHI melalui Direktur
Kepatuhan. Dan setiap Pengaduan / Penyingkapan
pelanggaran yang berkaitan dan/atau dilakukan oleh
Direksi, Dewan Komisaris dan / atau Pemegang Saham
akan ditindaklanjuti oleh Pengurus Bank BHI dengan
melibatkan Otoritas Jasa Keuangan, bila perlu. Bank BHI
menjamin perlindungan terhadap Pelapor dari segala
bentuk ancaman, intimidasi, ataupun tindakan tidak
menyenangkan dari pihak manapun selama Pelapor
menjaga kerahasiaan pelanggaran yang diadukan.
Perlindungan Bank BHI juga berlaku bagi para pihak
yang melaksanakan Investigasi maupun pihak-pihak
yang memberikan informasi terkait dengan Pengaduan/
Penyingkapan tersebut.
Buy Back Shares dan/
atau Buy Back Obligasi
Bank
Bank BHI telah melalui proses IPO penerbitan saham.
Untuk tahun 2016 Manajemen tidak memiliki alasan
yang kuat melakukan buy back shares ini.
Informasi Pemegang
Saham Pengendali
Pemegang saham mayoritas Bank BHI saat ini adalah PT
Hakim Putra Perkasa yang merupakan Holding Company
dari beberapa perusahaan yang bergerak di bidang
finansial. Selain menjadi pemegang saham di Bank BHI,
perusahaan ini juga menjadi pemegang saham di BPR
Varia Centra Artha dan BPR Cahaya Wira Putra.
83
Laporan Tahunan 2016
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Komposisi Pemegang Saham Bank BHI per 31
Desember 2016
KETERANGAN
PT Ha kimputra Perka s a
Kwee Sinto
Ma s ya ra ka t (di ba wa h 5%)
TOTAL
SAHAM (LEMBAR)
2,651,961,000
198,039,000
800,000,000
3,650,000,000
PERCENTASE (%)
72.66%
5.42%
21.92%
100.00%
Penerapan Program APU
dan PPT Bagi Bank Umum
Pelaksanaan Program APU dan PPT berpedoman
kepada Peraturan Bank Indonesia no. 14/27/PBI/2012
tanggal 28 Desember 2012, serta Surat Edaran Bank
Indonesia No. 15/21/DPNP tanggal 14 Juni 2013 perihal
Penerapan Program Anti Pencucian Uang & Pencegahan
Pendanaan Terorisme Bagi Bank Umum. Potensi risiko
bisnis bank meningkat dengan semakin kompleksnya
variasi produk & jasa perbankan dan tehnologi
informasi, yang bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak
tertentu untuk melakukan pencucian uang dan
pendanaan terorisme. Kondisi ini mendorong bank
untuk serius meningkatkan kualitas penerapan
manajemen risiko yang berkaitan dengan program anti
pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme.
Langkah yang ditempuh Bank adalah memaksimumkan
fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan program Anti
Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme
serta didukung oleh kelengkapan kebijakan dan
prosedur tertulis sesuai dengan aturan BI dan prinsipprinsip umum yang berlaku. Pelaksanaan sistem
pengendalian intern yang efektif akan memaparkan
batasan wewenang dan tanggung jawab semua satuan
kerja termasuk peran SKAI. Selain itu sistem informasi
manajemen yang ada diarahkan untuk mampu
mengidentifikasi,
menganalisa,
memantau
dan
menyediakan laporan secara efektif semua aktifitas
operasional dan keuangan bank, termasuk pemilahan
antara transaksi yang suspicious dengan yang non
suspicious. Dan yang lebih penting
adalah
meningkatkan kompetensi dan kualitas SDM yang ada
dengan cara mengadakan pendidikan dan pelatihan
yang berkesinambungan.
Perlakuan Yang Sama
Terhadap Seluruh
Pemegang Saham
Sesuai dengan ketentuan antara lain Undang-Undang
Perseroan Terbatas dan Peraturan Otoritas Jasa,
perlakuan terhadap seluruh pemegang saham sama,
antara lain: (1) Informasi mengenai laporan keuangan
yang dapat diakses pada situs website Bank. (2)
Pengumuman, Panggilan Rapat Umum Pemegan Saham
yang dilakukan secara terbuka melalui Surat Kabar. (3)
Mempunyai kesempatan yang sama untuk bersuara
dalam rapat umum pemegang saham.
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Manajemen Teknologi Informasi
Untuk mendukung penyempurnaan end to end process
kredit yang meliputi: Proses Inisiasi Kredit, Proses
Review, Proses Persetujuan Kredit, Proses Pengikatan,
Proses Pembukuan / Pencairan Kredit dan Proses
Monitoring, perlu dilakukan pengembangan Sistem
Informasi Manajemen. Sistem ini diharapkan dapat
membantu dalam hal pengambilan keputusan oleh
manajemen khususnya dalam proses kredit maupun
dalam pengelolaan dan monitoring (kebutuhan
pengawasan dan pengendalian) proses kredit dari awal
pengajuan sampai dengan kredit tersebut lunas.
Proses approval kredit dapat dilakukan dengan cepat
sesuai dengan Service Level Agreement (SLA) yang telah
ditentukan. Loan Origination Sistem (LOS) adalah Sistem
Informasi Manajemen yang akan dikembangkan untuk
mendukung end to end process kredit tersebut. Dengan
dikembangkannya aplikasi LOS ini diharapkan:
1. Proses permohonan kredit menjadi lebih cepat.
2. Proses permohonan kredit yang terintegrasi.
3. Tersedia laporan-laporan yang lengkap untuk
kebutuhan manajemen.
4. Service Level dari masing-masing unit kerja dapat
termonitor.
5.
6.
Dapat dilakukan standarisasi kualitas Approval.
Mempermudah proses Audit baik oleh auditor
internal maupun eksternal.
Selain pengembangan Sistem Informasi Manajemen
untuk bidang perkreditan akan dilakukan juga
pengembangan untuk mendukung operasional Bank
BHI agar lebih mudah dan efisien. Pengembangan ini
antara lain :
1. Evaluasi dan penggantian formulir dan barang
cetakan dalam bentuk / format digital seperti :
• Formulir Nasabah / CIF.
• Pembukaan Rekening.
• Formulir Instruksi / memorandum antar
bagian dan lain-lain.
2. Digitalisasi penyimpanan arsip (pengarsipan)
untuk voucher dan media transaksi lainnya
sehingga diharapkan dapat mempermudah dalam
penyimpanan maupun pencarian data apabila
diperlukan.
2016 Laporan Tahunan
84
Kilas Kinerja 2016
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Manajemen Risiko
Prinsip pengelolaan risiko Bank BHI dilakukan secara
proaktif untuk mencapai pertumbuhan keuangan
maupun operasional yang sehat dan berkelanjutan
serta memelihara tingkat risk-adjusted return yang
optimal sesuai dengan risk appetite yang diinginkan.
Sebagai wujud komitmen Bank BHI dalam menjalankan
praktik tata kelola perusahaan yang baik terutama
dalam hal pengelolaan risiko, Bank BHI telah menyusun
kebijakan, proses, kompetensi, akuntabilitas, pelaporan
dan teknologi pendukung yang bertujuan agar
pengelolaan risiko di dalam organisasi Bank BHI yang
senantiasa berjalan efektif dan efisien.
Dalam penerapan manajemen risiko, Bank BHI
senantiasa patuh dan taat terhadap regulasi dan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dengan
mengacu pada Peraturan OJK No.17/POJK.03/2014 dan
Surat Edaran OJK No.14/SEOJK.03/2015 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi
Konglomerasi Keuangan, Peraturan OJK No.18/
POJK.03/2014
dan
Surat
Edaran
OJK
No.15/SEOJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola
Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan, Peraturan
OJKNo.4/POJK.03/2016 tentang Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum, serta Peraturan OJK No.18/
POJK.03/2016
dan
Surat
Edaran
OJK
No.34/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen
Risiko Bagi Bank Umum.
Bank akan terus melakukan pengembangan dan
peningkatan penerapan manajemen risiko yang
komprehensif dalam kegiatan operasional bisnisnya
juga aspek / komponen dalam manajemen risiko
sebagai landasan penilaian yang ditetapkan seperti
identifikasi risiko, pengukuran, pemantauan dan
pengelolaan risiko. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh
informasi tentang adanya potensi risiko secara lebih
dini dan selanjutnya mengambil langkah-langkah yang
memadai untuk meminimalkan dampak risiko dalam
rangka memperkuat penerapan manajemen risiko
dengan memperhatikan perkembangan bisnis dan
kebijakan Otoritas Jasa Keuangan yang terkini.
Beberapa hal pengembangan dan peningkatan
penerapan manajamen risiko adalah sebagai berikut :
• Memastikan tersedianya kebijakan dan penetapan
limit risiko yang didukung oleh prosedur, laporan,
dan sistem informasi yang menyediakan informasi
dan analisis secara akurat dan tepat waktu kepada
manajemen termasuk menetapkan langkah
menghadapi perubahan kondisi pasar.
• Tindakan pengendalian yang komprehensif untuk
memberikan keyakinan yang memadai (reasonable
assurance) terhadap pencapaian efektivitas dan
efisiensi pencapaian tujuan. Pada tingkatan
organisasi, tujuan pengendalian intern berkaitan
dengan keandalan laporan keuangan, umpan balik
yang tepat waktu terhadap pencapaian tujuantujuan operasional dan strategis, serta kepatuhan
85
Laporan Tahunan 2016
•
pada hukum dan regulasi. Pada tingkatan transaksi
spesifik, pengendalian intern merujuk pada aksi
yang dilakukan untuk mengurangi variasi proses dan
pada gilirannya memberikan hasil yang lebih dapat
diperkirakan.
Sosialisasi budaya kesadaran atas risiko dan
peningkatan kompetensi sumber daya manusia
pada manajemen risiko.
PENGAWASAN AKTIF DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS
Kerangka kerja dan tata kelola manajemen risiko di
Bank BHI terdiri dari Dewan Komisaris yang
menjalankan fungsi pengawasan risiko (risk oversight)
melalui Komite Audit, Komite Pemantau Risiko (KPR) &
Komite Tata Kelola Terintegrasi (TKT), serta Direksi yang
menjalankan fungsi kebijakan risiko (risk policy) melalui
Executive Committee terkait manajemen risiko yaitu
Risk Management Committee, Asset & Liability
Committee, dan Integrated Risk Committee.
Di tingkat operasional, Satuan Kerja Manajemen Risiko
bersama Unit Bisnis dan Unit Kerja Kepatuhan
melakukan fungsi identifikasi risiko, pengukuran risiko,
mitigasi risiko dan pengendalian risiko. Secara
sederhana, kerangka kerja dan tata kelola manajemen
risiko Bank BHI sebagaimana disebutkan di atas dapat
digambarkan sebagai berikut:
KECUKUPAN KEBIJAKAN, PROSEDUR, DAN PENETAPAN
LIMIT MANAJEMEN RISIKO
Bank BHI memiliki Kebijakan Manajemen Risiko yang
dijadikan sebagai pedoman utama dalam melaksanakan
manajemen risiko. Untuk area bisnis yang lebih spesifik,
Bank BHI memiliki kebijakan dan prosedur yang lebih
khusus, misalnya di bidang perkreditan, treasury, dan
operasional. Dalam kebijakan dan prosedur tersebut,
antara lain diatur mengenai penetapan limit untuk
masing-masing aktivitas, baik pada level portofolio
maupun transaksional. Seluruh kebijakan dan prosedur
di Bank BHI merupakan bentuk pengelolaan risiko yang
melekat pada setiap aktivitas operasional Bank yang
dievaluasi dan di-update minimal sekali dalam setahun.
Dalam memberikan arahan mengenai kebijakan
penerapan manajemen risiko yang sesuai dengan visi,
misi dan rencana stratejik bank, maka Bank BHI terfokus
pada risiko yang relevan terhadap aktivitas fungsional
bank, yaitu:
Risiko Kredit
a.
Evaluasi
kredit:
•
•
•
prosedur mengenai proses pemberian
Meningkatkan kualitas analisis
Meningkatkan kualitas persetujuan
Tidak ada penyimpangan dalam
pencairan / penggunaan kredit
Tata Kelola Perusahaan
b.
c.
d.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Pelaksanaan monitoring yang pro-aktif dengan
menganalisis informasi dari seluruh sumber
informasi yang tersedia (meningkatkan dan
menerapkan early warning system sebagai
pendeteksi awal hal-hal yang berkaitan dengan
aktivitas perkreditan).
Penanganan terhadap kredit bermasalah yang
akan
dilakukan
seperti
Rescheduling,
Reconditioning, Restructuring, kombinasi dari
Rescheduling, Reconditioning dan Restructuring,
Penyitaan Jaminan.
Kecukupan nilai agunan terhadap total fasilitas
kredit.
Risiko Pasar
Evaluasi atas transaksi yang dilakukan Divisi Treasury
dari kegiatan transaksi pembelian surat berharga
dengan tujuan trading book dan banking book
(available for sales) untuk meng-cover potential loss
akibat fluktuasi suku bunga.
Risiko Operasional
Melakukan sosialisasi ulang atas kebijakan Risk Event
dalam
rangka
mengoptimalkan
implementasi
identifikasi risiko pada setiap unit kerja yang ada,
melalui Risk Event Policy pada setiap unit kerja agar
dapat melakukan pelaporan atas apa yang terjadi untuk
dapat dilakukan upaya tindakan pencegahan yang
diperlukan kedepannya.
Risiko Likuiditas
• Mengurangi jumlah liabilities yang berjangka
pendek.
• Mendapatkan contingent standby credit lines dari
bank lain yang memberikan jaminan akan
memberikan pinjaman dana pada saat krisis.
PROSES IDENTIFIKASI, PENGUKURAN, PEMANTAUAN,
PENGENDALIAN RISIKO, DAN SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN RISIKO
Bank BHI menjalankan Proses Identifikasi, Pengukuran,
Pemantauan, Pengendalian Risiko, dan Sistem Informasi
Manajemen Risiko melalui kerangka kerja Enterprise
Risk Management (ERM). Implementasi ERM di Bank
BHI menggunakan pendekatan two-approach, yaitu
pengelolaan risiko melalui permodalan dan pengelolaan
risiko melalui aktivitas operasional, sebagaimana
terlihat pada bagan di bawah ini:
1. Organisasi & Sumber Daya Manusia
Satuan Kerja Manajemen Risiko Bank BHI bertanggung
jawab dalam mengelola seluruh risiko yang dihadapi
Bank BHI, termasuk dalam hal pengembangan tools
pendukung yang dibutuhkan dalam proses bisnis dan
pengelolaan risiko. Selain itu, terdapat unit kerja yang
bertindak sebagai risk counterpart dari setiap unit bisnis
dalam proses four-eyes pemberian kredit.
Laporan Keuangan
Menyadari bahwa pengelolaan risiko menjadi tanggung
jawab seluruh unit kerja di Bank BHI, maka keberhasilan
pengelolaan risiko ditentukan oleh adanya risk
awareness di seluruh unit kerja bank BHI yang disertai
dengan kemampuan teknis yang memadai.
Oleh karena itu, Bank BHI senantiasa meningkatkan
kapabilitas dan pengetahuan seluruh pegawai terutama
dalam
hal
pengelolaan
risiko,
dengan
menyelenggarakan pelatihan internal secara rutin
melalui Risk Management Academy. Selain itu, Bank
BHI juga secara rutin minimal sekali dalam setahun
mengenai manajemen risiko yang sejalan dengan
internalisasi budaya perusahaan.
2. Kebijakan dan prosedur
Kebijakan Manajemen Risiko Bank BHI dijadikan sebagai
pedoman utama dalam melaksanakan pengelolaan
risiko secara operasional dan pengelolaan modal di
Bank BHI mencakup:
a.
Prinsip Kehati-hatian, antara lain Penyediaan
Kecukupan Modal Minimum, Early Warning
System, Penetapan Limit, dan Diversifikasi Risiko.
b. Manajemen Risiko, antara lain Profil Risiko, Risk
Appetite & Risk Tolerance, Stress Testing dan
Manajemen Risiko Terintegrasi.
c.
Manajemen Risiko untuk masing-masing jenis
risiko yang meliputi proses identifikasi,
pengukuran, pemantauan, dan pengendalian
risiko.
d. Pengawasan risiko, yang meliputi pemantauan
penerapan aktifitas / metodologi pengelolaan
risiko di Bank BHI, serta Sistem Pengendalian
Internal.
3. Sistem dan Data
Sistem manajemen risiko dikembangkan untuk
mendukung proses bisnis yang lebih efisien agar
pengambilan keputusan dapat lebih cepat namun tetap
mengacu pada prinsip kehati-hatian. Dalam rangka
menjaga integritas dan kualitas data, Bank BHI dalam
tahap mengembangkan Integrated Processing System
dan Loan Origination System untuk meningkatkan
efisiensi proses kredit serta menjaga kualitas data di
segmen korporasi, komersial maupun retail.
Untuk meningkatkan produktivitas aktivitas collection
khususnya di segmen konsumer dan ritel, Bank BHI
mengimplementasikan Integrated Collection System.
Bank BHI menggunakan ALM System untuk mengelola
risiko trading book dan banking book dalam kegiatan
treasury dan asset & liability management. Untuk
mendapatkan gambaran profil risiko Bank BHI baik
selaku perusahaan induk maupun profil risiko Bank BHI
yang terkonsolidasi dan terintegrasi dengan perusahaan
terelasi (Sister
Company), Bank BHI
telah
mengimplementasikan Risk Profile Terintegrasi untuk
mempermudah
control
terhadap
penerapan
Manajemen Risiko terintegrasi.
2016 Laporan Tahunan
86
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
Dalam hal integrasi pengelolaan risiko secara bankwide,
Bank BHI telah mengimplementasikan ERM system
sebagai sarana untuk memantau pengelolaan risiko
secara keseluruhan, terutama dalam menghitung modal
untuk meng-cover semua jenis risiko.
ERM system memiliki kapabilitas untuk melakukan
perhitungan capital charge (Standardized Approach dan
Advanced Approach), implementasi operational risk
management tools, active portfolio management, dan
stress testing.
4. Metodologi / Model & Analisis
Bank BHI secara berkelanjutan menerapkan pengukuran
risiko yang mengacu kepada international best practices
dengan menggunakan pendekatan permodelan
kuantitatif maupun kualitatif melalui pengembangan
model risiko seperti rating, scoring, Value at Risk (VaR),
portfolio management, stress testing dan model lainnya
sebagai pendukung judgemental decision making.
Secara periodik, model-model risiko tersebut dikalibrasi
dan divalidasi oleh SKMR yang bersifat independen
untuk menjaga keandalan dan validitas model serta
memenuhi persyaratan regulasi.
Dalam rangka penyelarasan antara penerapan Basel II
dan ERM dengan regulasi Basel II dan penerapan best
practice. Implementasi Basel II dan ERM di Bank BHI
meliputi area di Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko
Likuiditas, Risiko Suku Bunga pada Banking Book
Position, Risiko Operasional, Pengelolaan Modal dan
Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP).
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Bank BHI menjalankan praktik pengelolaan risiko yang
efektif di seluruh Unit Kerja dengan menerapkan
kebijakan Three line of defense models dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Unit Kerja sebagai risk owner merupakan first line
of defense yang bertanggung jawab terhadap
pengelolaan risiko unit kerjanya.
2. Unit Risk Management berperan sebagai second
line of defense yang menjalankan fungsi oversight.
3. Unit Internal Audit sebagai third line of defense
yang menjalankan fungsi independent assurance.
Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal atas fungsi
Manajemen Risiko merupakan tanggung jawab bersama
baik first, second maupun third line of defense.
87
Laporan Tahunan 2016
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
KECUKUPAN PERMODALAN
Dalam rangka memberikan nilai tambah kepada para
stakeholders serta sebagai bentuk kepatuhan Bank BHI
dalam memenuhi ketentuan kecukupan permodalan
yang telah ditetapkan oleh regulator, Bank BHI
senantiasa menjamin serta memastikan bahwa struktur
permodalan Bank BHI cukup kuat untuk mendukung
strategi pengembangan usaha bisnis saat ini dan
mempertahankan keberlangsungan usaha di masa
mendatang.
Pengelolaan risiko pada aspek permodalan di Bank BHI
meliputi kebijakan diversifikasi sumber permodalan
sesuai dengan rencana strategis jangka panjang dan
kebijakan alokasi modal secara efisien pada segmen
bisnis yang memiliki profil risk-return yang optimal. Hal
ini bertujuan untuk memenuhi ekspektasi stakeholder
termasuk investor dan regulator.
Bank BHI memastikan telah memiliki kecukupan modal
untuk meng-cover risiko kredit, risiko pasar dan risiko
operasional, baik berdasarkan ketentuan regulasi
(regulatory capital) maupun kebutuhan internal
(economic capital). Bank BHI mengacu kepada regulasi
Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.
Selain perhitungan di atas, Bank BHI juga sedang
mengembangkan perhitungan kecukupan permodalan
dengan mengacu kepada Pilar 2 Basel II atau yang lebih
dikenal dengan pendekatan Internal Capital Adequacy
Asessment Process (ICAAP). ICAAP antara lain mencakup
penentuan risk appetite, overall risk assessment, capital
planning, dan bank-wide stress testing.
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tabel Struktur Modal (dalam jutaan rupiah)
I
KOMPONEN MODAL
Modal Inti (Tier 1 )
1 Modal Inti Utama/Common Equity Tier 1 (CET 1)
1.1 Modal Disetor (setelah dikurangi Treasury Stock )
1.2 Cadangan Tambahan Modal
1.2.1 Fa ktor Pena mba h
1.2.1.1 Penda pa ta n komprehens i f l a i nnya
2016
338,105
338,105
365,000
2015
352,847
352,847
-
(9,792)
-
48,094
-
22,777
-
1.2.1.1.1 Sel i s i h l ebi h penja ba ra n l a pora n keua nga n
-
-
1.2.1.1.2 Potens i keuntunga n da ri peni ngka ta n ni l a i wa ja r a s et keua nga n da l a m
kel ompok ters edi a untuk di jua l
1.2.1.1.3 Sa l do s urpl us reva l ua s i a s et teta p
-
-
1.2.1.2 Ca da nga n ta mba ha n moda l l a i nnya (other disclosed reserves )
1.2.1.2.1 Agi o
1.2.1.2.2 Ca da nga n umum
1.2.1.2.3 La ba ta hun-ta hun l a l u
1.2.1.2.4 La ba ta hun berja l a n
1.2.1.2.5 Da na s etora n moda l
22,777
-
25,317
-
16,230
-
2,000
-
7,087
-
1.2.1.2.6 La i nnya
1.2.2 Fa ktor Pengura ng
1.2.2.1 Penda pa ta n komprehens i f l a i nnya
1.2.2.1.1 Sel i s i h kura ng penja ba ra n l a pora n keua nga n
1.2.2.1.2 Potens i kerugi a n da ri penuruna n ni l a i wa ja r a s et keua nga n da l a m
kel ompok ters edi a untuk di jua l
1.2.2.2 Ca da nga n ta mba ha n moda l l a i nnya (other disclosed reserves )
1.2.2.2.1 Di s a gi o
1.2.2.2.2 Rugi ta hun-ta hun l a l u
1.2.2.2.3 Rugi ta hun berja l a n
1.2.2.2.4 Sel i s i h kura ng a nta ra Penyi s i ha n Pengha pus a n As et (PPA) da n Ca da nga n
Kerugi a n Penuruna n Ni l a i (CKPN) a ta s a s et produkti f
1.2.2.2.5 Sel i s i h kura ng juml a h penyes ua i a n ni l a i wa ja r da ri i ns trumen keua nga n
da l a m Tra di ng Book
1.2.2.2.6 PPA a s et non produkti f ya ng wa ji b di bentuk
1.2.2.2.7 La i nnya
1.3 Kepentingan Non Pengendali yang dapat diperhitungkan
1.4 Faktor Pengurang Modal Inti Utama
1.4.1 Perhi tunga n pa ja k ta ngguha n
1.4.2 Goodwi l l
1.4.3 Sel uruh a s et ti da k berwujud l a i nnya
1.4.4 Penyerta a n ya ng di perhi tungka n s eba ga i fa ktor pengura ng
1.4.5 Kekura nga n moda l pa da perus a ha a n a na k a s ura ns i
1.4.6 Eks pos ur s ekuri ti s a s i
1.4.7 Fa ktor pengura ng moda l i nti uta ma l a i nnya
1.4.7.1 Penempa ta n da na pa da i ns trumen AT 1 da n/a ta u Tier 2 pa da ba nk l a i n
1.4.7.2 Kepemi l i ka n s i l a ng pa da enti ta s l a i n ya ng di perol eh berda s a rka n pera l i ha n
ka rena hukum, hi ba h a ta u hi ba h wa s i a t
2 Modal Inti Tambahan/Additional Tier 1 (AT-1)
2.1 Ins trumen ya ng memenuhi pers ya ra ta n AT 1
2.2 Agi o / Di s a gi o
2.3 Fa ktor Pengura ng Moda l Inti Ta mba ha n
2.3.1 Penempa ta n da na pa da i ns trumen AT 1 da n/a ta u Tier 2 pa da ba nk l a i n
2.3.2 Kepemi l i ka n s i l a ng pa da enti ta s l a i n ya ng di perol eh berda s a rka n pera l i ha n ka rena
hukum, hi ba h a ta u hi ba h wa s i a t
II Modal Pelengkap (Tier 2)
1 Instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya yang memenuhi persyaratan Tier 2
2 Agio/Disagio
3 Cadangan umum PPA atas aset produktif yang wajib dibentuk (paling tinggi 1,25% ATMR Risiko Kredit)
4 Faktor Pengurang Modal Pelengkap
4.1 Sinking Fund
4.2 Penempa ta n da na pa da i ns trumen Tier 2 pa da ba nk l a i n
4.3 Kepemi l i ka n s i l a ng pa da enti ta s l a i n ya ng di perol eh berda s a rka n pera l i ha n ka rena hukum,
hi ba h a ta u hi ba h wa s i a t
TOTAL MODAL
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO
ATMR RISIKO KREDIT
ATMR RISIKO PASAR
ATMR RISIKO OPERASIONAL
TOTAL ATMR
RASIO KPMM SESUAI PROFIL RISIKO
2016
RASIO KPMM
Rasio CET1
Rasio Tier 1
Rasio Tier 2
-
57,886
-
-
-
-
-
-
-
57,886
32,796
19,301
-
5,789
17,103
11,377
5,726
-
-
11,469
11,469
-
12,770
-
349,574
365,617
1,436,641
173,922
1,610,563
10.00%
1,483,827
12,077
161,151
1,657,055
9.00%
20.97%
20.97%
0.71%
21.29%
21.29%
0.77%
Laporan Tahunan
88
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO
ATMR RISIKO KREDIT
ATMR RISIKO PASAR
ATMR RISIKO OPERASIONAL
TOTAL ATMR
RASIO KPMM SESUAI PROFIL RISIKO
RASIO KPMM
Rasio CET1
Rasio Tier 1
Rasio Tier 2
Rasio Total
ALOKASI PEMENUHAN KPMM SESUAI PROFIL RISIKO
Dari CET 1 (%)
Dari AT 1 (%)
Dari Tier 2 (%)
CET 1 UNTUK BUFFER (%)
PERSENTASE BUFFER YANG WAJIB DIPENUHI OLEH BANK (%)
Capital Conservation Buffer (%)
Countercyclical Buffer (%)
Capital Surcharge untuk Bank Sistemik (%)
Bank BHI senantiasa mempersiapkan permodalan untuk
menghadapi ketentuan modal minimum sesuai dengan
ketentuan OJK. Pada posisi Desember 2016, CAR Bank
BHI sebesar 21.73% telah memenuhi permodalan
minimum sesuai dengan ketentuan OJK.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO SECARA KHUSUS DI
BANK BHI
Bank BHI mengelola 9 jenis risiko yaitu risiko kredit,
risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko
operasional, risiko hokum, risiko stratejik, risiko
reputasi, risiko kepatuhan, dan risiko transaksi intragrup. Pengelolaan risiko yang berdampak kepada
perhitungan pencadangan modal adalah risiko kredit,
risiko pasar dan risiko operasional. Berikut akan dibahas
lebih lanjut mengenai risiko yang berdampak pada
perhitungan pencadangan modal dan juga risiko
likuiditas:
RISIKO KREDIT
Bank BHI menetapkan definisi tersendiri untuk tagihan
yang telah jatuh tempo dan tagihan yang mengalami
penurunan nilai. Tagihan yang telah jatuh tempo adalah
merupakan seluruh tagihan / kelompok tagihan yang
telah jatuh tempo lebih dari 90 (Sembilan puluh) hari,
baik atas pembayaran pokok dan / atau pembayaran
bunga.
Seluruh tagihan dapat mengalami penurunan nilai /
impairment apabila dalam suatu kondisi terdapat bukti
objektif terjadinya peristiwa yang merugikan sebagai
akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah
pengakuan awal kredit tersebut, dan peristiwa yang
merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas
masa datang atas aset keuangan atau kelompok aset
keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti
obyektif adalah hasil observasi atas peristiwa yang
89
Laporan Tahunan 2016
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
1,435,089
173,922
1,609,011
10.00%
1,483,827
12,077
161,151
1,657,055
9.00%
21.01%
21.01%
0.71%
21.73%
21.29%
21.29%
0.77%
22.06%
9.29%
0.00%
0.71%
11.73%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
8.21%
0.00%
0.79%
12.90%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
menjadi perhatian Bank BHI yang mempengaruhi
kesanggupan bayar debitur di masa mendatang
sehingga merugikan terhadap kredit yang dimiliki Bank
BHI. Apabila terjadi penurunan nilai pada kredit
tersebut, sehingga nilai tercatat kredit setelah
terjadinya penurunan nilai kurang dari nilai tercatat
awal, maka harus dibentuk suatu Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai (CKPN) untuk menutup kerugian akibat
terjadinya penurunan nilai tersebut. CKPN adalah
cadangan kerugian yang dihitung dari besarnya
penurunan nilai pada suatu aset keuangan yang
dievaluasi baik secara individual maupun kolektif.
Beberapa hal yang akan menjadi perhatian dalam
manajemen risiko kredit antara lain:
• Organisasi perkreditan akan terus disempurnakan
dengan penekanan kepada penerapan prinsip
“empat mata” (four-eyes principle) dimana
keputusan
kredit
diambil
berdasarkan
pertimbangan
dari
dua sisi,
yaitu
sisi
pengembangan bisnis dan sisi analisis risiko kredit
sehingga proses kredit tidak terlalu panjang dan
memiliki Value Added.
• Penyempurnaan prosedur dan sistem manajemen
risiko perkreditan dilakukan melalui pengembangan
“Loan Origination Sistem” yaitu penilaian proses
pemberian kredit (dari awal sampai akhir) dilakukan
dengan sistem yang terintegrasi sehingga proses
kredit dapat lebih efektif dan efisien, melalui sistem
tersebut diharapkan Bank tidak akan mengalami
peningkatan pada risiko kredit yang disebabkan
oleh lemahnya tingkat analisa kredit, proses
persetujuan kredit, lemahnya Cross Functional, dan
penyimpangan berencana.
Tata Kelola Perusahaan
•
Sistem pengukuran profil risiko debitur terus
dikembangkan agar dapat diterapkan secara
menyeluruh, demikian juga dengan database
perkreditan (data warehouse) sebagai dasar
pengukuran dan informasi untuk tujuan kebijakan
perkreditan.
Melakukan pengkajian secara periodik terhadap
kebijakan dan prosedur, risk appetite, penetapan
limit / wewenang pemberian kredit berdasarkan
dinamika bisnis dan kemampuan permodalan Bank.
Meningkatkan fungsi pemantauan dan pengelolaan
risiko kredit komersial dan korporasi pada unit kerja
Credit Quality Control sebagai bagian dari sistem
deteksi dini terhadap debitur yang existing,
terutama yang berjumlah signifikan dan atau yang
mulai menunjukkan gejala akan menjadi
bermasalah.
Mencegah penyaluran kredit untuk membiayai
aktivitas seperti; Start-up, Spekulasi, Konsolidasi,
Restrukturisasi, Merger atau Akuisisi, Side
Streaming, dimana hal ini akan menyebabkan
potensi kerugian meningkat pada Risiko Kredit.
•
•
•
Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Pemilihan agunan berdasarkan pada kepastian hukum,
kemampuan nilai ekonomi agunan saat dilikuidasi, dan
kemudahan identifikasi lokasi agunan.
PORTOFOLIO MANAJEMEN DAN RISIKO KONSENTRASI
Pengelolaan risiko pada level portofolio dilakukan
dengan mengelompokkan sektor industri berdasarkan
Industri dengan memperhitungkan faktor-faktor seperti
prospek industri / sektor, keahlian internal Bank, dan
kinerja portofolio. Selanjutnya, pada setiap sektor akan
ditetapkan dalam Risk Appetite dan Risk Tolerance
sesuai dengan alokasi kredit maksimum berdasarkan
tingkat risk and return dari masing-masing industri.
Sedangkan pengelolaan risiko pada level debitur
ditetapkan melalui ketentuan in-house limit dengan
memperhatikan kebutuhan dan kemampuan finansial
debitur serta Batas Maksimum Pemberian Kredit
(BMPK) yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan.
Tabel Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca (dalam jutaan rupiah)
2016
No
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Kategori Portofolio
(2)
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan Kepada Bank
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti Komersial
Kredit Pegawai / Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan Kepada Korporasi
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Aset Lainnya
Total
Tagihan
Bersih
(3)
410,418
2,047
48,961
63,668
40,354
90,451
1,168,281
35,663
156,470
2,016,313
ATMR
ATMR Setelah
Sebelum MRK
MRK
(4)
409
11,559
23,259
40,354
67,838
1,166,165
52,145
1,361,729
(5)
409
11,559
23,259
39,356
64,850
1,060,960
52,145
181,364
1,433,902
2015
No
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Kategori Portofolio
(2)
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan Kepada Bank
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti Komersial
Kredit Pegawai / Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan Kepada Korporasi
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Aset Lainnya
Total
Tagihan
Bersih
(6)
352,830
2,048
76,918
80,454
55,703
155,961
1,202,095
6,374
115,235
2,047,618
ATMR
ATMR Setelah
Sebelum MRK
MRK
(7)
410
19,675
29,609
55,703
116,971
1,176,873
9,518
1,408,758
2016 Laporan Tahunan
(8)
410
19,675
29,609
54,716
113,042
1,050,762
9,518
121,399
1,399,131
90
Kilas Kinerja 2016
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
KOMPOSISI KREDIT BANK BHI PER SEKTOR EKONOMI
Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank Secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
2016
Lembaga
Pemering
kat
No
Kategori
Portofolio
Peringkat Jangka Panjang
Standard
and Poor’s
AAA
AA+s.d
BBB+s.d
A+s.d ABB+s.d BB- B+s.d BAABBB-
< B-
A-1
A-2
A-3
< A-3
Fitch
Rating
AAA
AA+s.d
BBB+s.d
A+s.d ABB+s.d BB- B+s.d BAABBB-
< B-
F1+ s.d
F1
F2
F3
< F3
Moody’s
Aaa
Aa1 s.d Aa1 s.d Baa1 s.d
Aa3
A3
Baa3
P-1
P-2
P-3
< P-3
F2(idn)
<
F3(idn)
PT. Fitch
AA+(idn A+(idn)
AAA(idn
Ratings
) s.d AA- s.d A)
Indonesia
(idn)
(idn)
PT.ICRA
[Idr]AAA
Indonesia
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
91
Peringkat Jangka Pendek
PT.
Pemering
kat Efek
Indonesia
(2)
(3)
Ta gi ha n Kepa da
Pemeri nta h
Ta gi ha n Kepa da
Enti ta s Sektor Publ i k
Ta gi ha n Kepa da
Ba nk Pemba nguna n
Mul ti l a tera l da n
Lemba ga
Interna s i ona l
Ta gi ha n Kepa da
Ba nk
Kredi t Bera gun
Ruma h Ti ngga l
Kredi t Bera gun
Properti Komers i a l
Kredi t Pega wa i /
Pens i una n
Ta gi ha n Kepa da
Us a ha Mi kro, Us a ha
Keci l da n Portofol i o
Ri tel
Ta gi ha n Kepa da
Korpora s i
Ta gi ha n Ya ng Tel a h
Ja tuh Tempo
As et La i nnya
Total
idAAA
Ba1 s.d
Ba3
B1 s.d
B3
< B3
BBB+(id
BB+(idn)
n) s.d
s.d BBBBB(idn)
(idn)
B+(idn)
s.d B(idn)
< B(idn)
F1+(idn)
s.d
F2(idn)
F1(idn)
Tanpa
Peringkat
Total
[idr]AA+ [idr]A+ [idr]BBB
[idr]B+
[idr]A1+ [idr]A2+ [idr]A3+
[idr]BB+
<
s.d
s.d
+ s.d
s.d
s.d
s.d
s.d
< [idr]Bs.d [idr]BB[Idr]A3
[idr]AA- [idr]A- [idr]BBB[idr]B[Idr]A1 [Idr]A2 [Idr]A3
idAA+ idA+ s.d
s.d idAA- idA-
(4)
-
id BBB+
id BB+ s.d id B+ s.d
s.d id
< id Bid BBid BBBB-
(5)
-
(6)
-
(7)
-
2,048
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
idA2
idA3 s.d
< idA4
id A4
(9)
-
(10)
-
(11)
-
(12)
-
(13)
-
(14)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
48,962
-
-
-
-
63,668
-
-
-
-
40,355
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2,048
-
Laporan Tahunan 2016
(8)
410,419
idA1
-
(16)
410,419
-
-
2,048
-
-
-
-
-
-
-
-
48,962
-
-
-
-
-
63,668
-
-
-
-
-
-
40,355
-
-
-
-
-
-
-
90,452
-
-
-
-
-
-
-
-
1,105,697
-
-
-
-
-
-
-
-
35,268
-
-
-
-
-
-
-
-
1,794,820
-
-
-
-
-
-
-
(15)
90,452
62,584 1,168,281
395
35,663
156,470
156,470
219,449 2,016,317
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
2015
Lembaga
Pemering
kat
No
Kategori
Portofolio
Peringkat Jangka Panjang
Standard
and Poor’s
AAA
AA+s.d
BBB+s.d
A+s.d ABB+s.d BB- B+s.d BAABBB-
< B-
A-1
A-2
A-3
< A-3
Fitch
Rating
AAA
AA+s.d
BBB+s.d
A+s.d ABB+s.d BB- B+s.d BAABBB-
< B-
F1+ s.d
F1
F2
F3
< F3
Moody’s
Aaa
Aa1 s.d Aa1 s.d Baa1 s.d
Aa3
A3
Baa3
P-1
P-2
P-3
< P-3
F2(idn)
<
F3(idn)
PT. Fitch
AA+(idn A+(idn)
AAA(idn
Ratings
) s.d AA- s.d A)
Indonesia
(idn)
(idn)
PT.ICRA
[Idr]AAA
Indonesia
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Peringkat Jangka Pendek
PT.
Pemering
kat Efek
Indonesia
(2)
(3)
Ta gi ha n Kepa da
Pemeri nta h
Ta gi ha n Kepa da
Enti ta s Sektor Publ i k
Ta gi ha n Kepa da
Ba nk Pemba nguna n
Mul ti l a tera l da n
Lemba ga
Interna s i ona l
Ta gi ha n Kepa da
Ba nk
Kredi t Bera gun
Ruma h Ti ngga l
Kredi t Bera gun
Properti Komers i a l
Kredi t Pega wa i /
Pens i una n
Ta gi ha n Kepa da
Us a ha Mi kro, Us a ha
Keci l da n Portofol i o
Ri tel
Ta gi ha n Kepa da
Korpora s i
Ta gi ha n Ya ng Tel a h
Ja tuh Tempo
As et La i nnya
Total
idAAA
(17)
-
Ba1 s.d
Ba3
B1 s.d
B3
< B3
BBB+(id
BB+(idn)
n) s.d
s.d BBBBB(idn)
(idn)
B+(idn)
s.d B(idn)
< B(idn)
F1+(idn)
s.d
F2(idn)
F1(idn)
Tanpa
Peringkat
Total
[idr]AA+ [idr]A+ [idr]BBB
[idr]B+
[idr]A1+ [idr]A2+ [idr]A3+
[idr]BB+
<
s.d
s.d
+ s.d
s.d
s.d
s.d
s.d
< [idr]Bs.d [idr]BB[Idr]A3
[idr]AA- [idr]A- [idr]BBB[idr]B[Idr]A1 [Idr]A2 [Idr]A3
idAA+ idA+ s.d
s.d idAA- idA(18)
-
id BBB+
id BB+ s.d id B+ s.d
s.d id
< id Bid BBid BBBB-
(19)
-
(20)
-
(21)
idA1
idA2
idA3 s.d
< idA4
id A4
-
(22)
-
(23)
-
(24)
-
(25)
-
(26)
-
(27)
-
(28)
352,830
(29)
352,830
-
2,048
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2,048
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3,035
-
-
-
-
-
-
-
-
-
73,883
76,918
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
80,454
80,454
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
55,703
55,703
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7,128
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
20,110
20,110
12,211
Untuk menguji ketahanan portfolio kredit terhadap
perubahan kondisi makroekonomi, Bank BHI
melaksanakan Credit Risk Stress Testing, baik secara
berkala sesuai regulasi perbankan maupun secara
adhoc. Pada tahun 2016, faktor makroekonomi yang
dijadikan parameter dalam Credit Risk Stress Testing
antara lain, dampak perlambatan ekonomi China pada
perekonomian Indonesia, penurunan harga komoditas,
serta potensi kenaikan Fed Funds Rate. Simulasi Credit
Risk Stress Testing memproyeksikan penurunan
kemampuan keuangan pada tiap debitur Wholesale dan
perubahan NPL secara portfolio untuk kredit segmen
Retail. Bank menyusun Contingency Plan untuk masing-
155,961
155,961
1,174,857 1,202,095
6,374
6,374
115,235
115,235
2,015,297 2,047,618
masing segmen kredit sesuai dengan tingkat severity
dari hasil simulasi Credit Risk Stress Testing yang
dilakukan.
PERTUMBUHAN DAN KUALITAS KREDIT
Pertumbuhan kredit Bank BHI hingga akhir tahun 2016
dinilai menurun (yoy). Pada Desember 2015
Outstanding kredit yang disalurkan sebesar Rp 1.505
Miliar namun pada Desember 2016 Outstanding kredit
yang disalurkan sebesar Rp 1.398 Miliar (menurun
sebesar 7.10%). Hal in disebabkan adanya perlambatan
ekonomi secara global dan adanya penyelesaian kredit
bermasalah sehingga Bank BHI menerapkan prinsip
Prudent dalam penyaluran kredit.
2016 Laporan Tahunan
92
Kilas Kinerja 2016
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah – Bank Secara Individual (dalam jutaan rupiah)
No
Kategori Portofolio
(1)
(2)
1 Ta gi ha n Kepa da Pemeri ntah
2 Ta gi ha n Kepa da Entitas Sektor Publ i k
Ta gi ha n Kepa da Ba nk Pemba nguna n Mul til a tera l da n Lemba ga
3
Interna s i ona l
4 Ta gi ha n Kepa da Ba nk
5 Kredi t Bera gun Ruma h Ti ngga l
6 Kredi t Bera gun Properti Komers i a l
7 Kredi t Pega wa i / Pens i una n
8 Ta gi ha n Kepa da Us a ha Mi kro, Us a ha Keci l da n Portofol i o Ri tel
9 Ta gi ha n Kepa da Korpora s i
10 Ta gi ha n Ya ng Tel a h Ja tuh Tempo
11 As et La i nnya
Total
No
Kategori Portofolio
(1)
(2)
1 Ta gi ha n Kepa da Pemeri ntah
2 Ta gi ha n Kepa da Entitas Sektor Publ i k
Ta gi ha n Kepa da Ba nk Pemba nguna n Mul til a tera l da n Lemba ga
3
Interna s i ona l
4 Ta gi ha n Kepa da Ba nk
5 Kredi t Bera gun Ruma h Ti ngga l
6 Kredi t Bera gun Properti Komers i a l
7 Kredi t Pega wa i / Pens i una n
8 Ta gi ha n Kepa da Us a ha Mi kro, Us a ha Keci l da n Portofol i o Ri tel
9 Ta gi ha n Kepa da Korpora s i
10 Ta gi ha n Ya ng Tel a h Ja tuh Tempo
11 As et La i nnya
Total
Jawa
(3)
410,418
2,047
-
Sumatera
(4)
-
48,961
52,191
39,018
77,641
1,071,413
30,571
156,470
1,888,730
Jawa
(7)
352,830
2,048
-
2016
Kalimantan
(5)
-
6,674
1,286
3,771
4,749
4,986
21,467
Sumatera
(8)
-
76,918
65,481
41,263
133,913
1,083,497
6,016
115,235
1,877,202
4,803
49
9,040
63,528
106
77,525
2015
Kalimantan
(9)
-
9,098
12,955
8,795
12,034
272
43,154
5,875
1,485
13,253
57,983
86
78,682
Lainnya
(6)
28,591
28,591
Lainnya
(10)
48,580
48,580
Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak – Bank Secara Individual (dalam jutaan rupiah)
No
Kategori Portofolio
≤ 1 tahun
(1)
(2)
1 Ta gi ha n Kepa da Pemeri ntah
2 Ta gi ha n Kepa da Entitas Sektor Publ i k
Ta gi ha n Kepa da Ba nk Pemba nguna n Mul til a tera l
3
da n Lemba ga Interna s i ona l
4 Ta gi ha n Kepa da Ba nk
5 Kredi t Bera gun Ruma h Ti ngga l
6 Kredi t Bera gun Properti Komers i a l
7 Kredi t Pega wa i / Pens i una n
Ta gi ha n Kepa da Us a ha Mi kro, Us a ha Keci l da n
8
Portofol i o Ri tel
9 Ta gi ha n Kepa da Korpora s i
10 Ta gi ha n Ya ng Tel a h Ja tuh Tempo
11 As et La i nnya
Total
93
Laporan Tahunan 2016
(3)
214,601
2,048
-
2016
Sisa Jangka Waktu Kontrak
> 1 tahun – > 3 tahun –
Non
> 5 tahun
3 tahun
5 tahun
Kontraktual
(4)
(5)
(6)
(7)
1,063
94,855
99,900
-
Total
(8)
410,418
2,048
-
32,868
712
15,555
56,785
1,872
6,878
19,877
9,381
31,340
4,923
16,502
24,739
7,785
14,221
-
48,961
63,668
40,355
90,452
571,935
19,102
-
258,163
3,837
-
172,381
1,745
-
103,218
10,583
-
62,584
396
156,470
1,168,281
35,663
156,470
913,604
301,071
226,891
241,179
333,571
2,016,316
Tata Kelola Perusahaan
No
Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Kategori Portofolio
≤ 1 tahun
(1)
(2)
1 Ta gi ha n Kepa da Pemeri ntah
2 Ta gi ha n Kepa da Entitas Sektor Publ i k
Ta gi ha n Kepa da Ba nk Pemba nguna n Mul til a tera l
3
da n Lemba ga Interna s i ona l
4 Ta gi ha n Kepa da Ba nk
5 Kredi t Bera gun Ruma h Ti ngga l
6 Kredi t Bera gun Properti Komers i a l
7 Kredi t Pega wa i / Pens i una n
Ta gi ha n Kepa da Us a ha Mi kro, Us a ha Keci l da n
8
Portofol i o Ri tel
9 Ta gi ha n Kepa da Korpora s i
10 Ta gi ha n Ya ng Tel a h Ja tuh Tempo
11 As et La i nnya
Total
(9)
123,346
-
2015
Sisa Jangka Waktu Kontrak
> 1 tahun – > 3 tahun –
Non
> 5 tahun
3 tahun
5 tahun
Kontraktual
(10)
(11)
(12)
(13)
13,419
114,116
101,948
2,048
-
Total
(14)
352,830
2,048
-
71,567
5,575
26,600
88,047
9,563
2,138
21,475
3,239
23,350
20,770
26,289
41,965
6,195
20,150
2,112
-
76,918
80,454
55,703
155,961
633,976
199
-
206,931
1,312
-
234,041
4,668
-
127,147
-
196
115,235
1,202,095
6,374
115,235
949,310
256,887
312,357
309,574
219,491
2,047,618
Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Individual (dalam jutaan rupiah)
2016
No
Sektor Ekonomi
(1)
(2)
1 Pertani a n, Perburua n
da n Kehutana n
2 Peri ka na n
3 Pertamba nga n da n
Pengga l i a n
4 Indus tri Pengol a ha n
5 Li s tri k, Ga s da n Ai r
6 Kons truks i
7 Perda ga nga n Bes a r da n
Ecera n
8 Penyedi a a n Akomoda s i
da n Penyedi a a n Ma ka n
Mi num
9 Tra ns portas i ,
Perguda nga n da n
Komuni ka s i
10 Pera ntara Keua nga n
11 Rea l Es tate, Us a ha
Pers ewa a n, da n Ja s a
Perus a ha a n
12 Admi ni s tra s i
Pemeri ntaha n,
Pertaha na n da n
Ja mi na n Sos i a l Wa ji b
13 Ja s a Pendi di ka n
14 Ja s a Kes eha tan da n
Kegi a tan Sos i a l
15 Ja s a Kema s ya ra ka tan,
Sos i a l Buda ya , Hi bura n
da n Perora nga n La i nnya
Tagihan
Tagihan
Tagihan
Kredit
Kredit
Kepada Bank
Kredit
Kepada
Tagihan
Kepada
Tagihan
Beragun Pegawai
Tagihan
Pmbangunan
Beragun
Usaha Mikro,
Kepada
Entitas
Kepada
Properti
/
Kepada
Multilateral
Rumah
Usaha Kecil
Pemerintah Sektor
Bank
Komersi Pensiuna
Korporasi
dan Lembaga
Tinggal
& Portofolio
Publik
al
n
Internasional
Ritel
(3)
-
(4)
-
-
-
(6)
-
(7)
-
(8)
-
(9)
-
-
-
-
-
-
-
2,048
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(10)
Aset
Lainnya
880
(11)
2,972
(12)
-
(13)
-
-
1,406
706
4,016
17,584
-
-
12,151
-
-
4,126
1,556
62,532
121,935
1,319
541,262
23,760
-
-
-
-
2,814
82,930
309
-
-
-
-
-
2,562
16,409
970
-
-
48,962
-
-
27,804
-
710
6,890
181,887
77,893
4,901
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
229
-
5,280
4,565
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4,801
7,551
1,393
-
302,046
-
(5)
Tagihan
Yang
Telah
Jatuh
Tempo
2016 Laporan Tahunan
94
Kilas Kinerja 2016
16 Ja s a Perora nga n Ya ng
Mel a ya ni Ruma h
Ta ngga
17 Ba da n Interna s i ona l
da n Ba da n Eks tra
Interna s i ona l La i nnya
18 Kegi a ta n Ya ng Bel um
Jel a s Ba ta s a nnya
19 Ruma h Ta ngga
20 Buka n La pa nga n Us a ha
La i nnya
Total
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
54,358
9,310
49
350
-
1,241
466
102,212
2,699
1,631
156,470
2,048
-
48,962
63,668
40,355
-
90,452
1,168,282
35,663
156,470
Tagihan
Tagihan
Kredit
Kredit
Kepada Bank
Kepada
Kredit
Beragun Pegawai
Tagihan
Tagihan
Pmbangunan
Usaha Mikro,
Beragun
Properti
/
Kepada
Kepada
Multilateral
Usaha Kecil
Rumah
Komersi Pensiuna
Bank
Korporasi
dan Lembaga
& Portofolio
Tinggal
al
n
Internasional
Ritel
Tagihan
Yang
Telah
Jatuh
Tempo
Aset
Lainnya
302,046
2015
No
Sektor Ekonomi
(1)
(2)
Perta ni a n, Perburua n
da n Kehuta na n
Peri ka na n
Perta mba nga n da n
Pengga l i a n
Indus tri Pengol a ha n
Li s tri k, Ga s da n Ai r
Kons truks i
Perda ga nga n Bes a r da n
Ecera n
Penyedi a a n Akomoda s i
da n Penyedi a a n Ma ka n
Mi num
Tra ns porta s i ,
Perguda nga n da n
Komuni ka s i
Pera nta ra Keua nga n
Rea l Es ta te, Us a ha
Pers ewa a n, da n Ja s a
Perus a ha a n
Admi ni s tra s i
Pemeri nta ha n,
Perta ha na n da n
Ja mi na n Sos i a l Wa ji b
Ja s a Pendi di ka n
Ja s a Kes eha ta n da n
Kegi a ta n Sos i a l
Ja s a Kema s ya ra ka ta n,
Sos i a l Buda ya , Hi bura n
da n Perora nga n La i nnya
Ja s a Perora nga n Ya ng
Mel a ya ni Ruma h
Ta ngga
Ba da n Interna s i ona l
da n Ba da n Eks tra
Interna s i ona l La i nnya
Kegi a ta n Ya ng Bel um
Jel a s Ba ta s a nnya
Ruma h Ta ngga
Buka n La pa nga n Us a ha
La i nnya
Total
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
95
Tagihan
Kepada
Tagihan
Entitas
Kepada
Pemerintah Sektor
Publik
(14)
-
(15)
-
-
-
(17)
-
(18)
-
(19)
-
(20)
-
-
(21)
2,992
(22)
-
(23)
-
-
-
-
-
-
-
1,415
696
7,866
20,795
-
-
-
2,048
-
-
-
5,039
24,108
1,376
-
9,470
272
1,681
97,494
139,097
19,610
593,694
272
-
-
-
-
-
-
-
-
4,789
113,299
-
-
-
-
-
-
-
797
-
5,058
27,951
199
-
-
-
76,918
-
-
27,713
-
3,045
12,373
142,978
66,717
5,621
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,141
76
2,998
-
-
-
-
-
-
-
328
-
5,587
4,079
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
56
-
-
-
129,201
-
-
-
75,414
-
1,380
-
-
7,732
5,075
39,909
20,110
86
196
115,235
352,829
2,048
-
76,918
80,454
55,703
-
155,962
1,202,096
6,374
115,235
223,628
-
Laporan Tahunan 2016
(16)
(21)
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Bank Secara Individual (dalam jutaan rupiah)
No
Kategori Portofolio
2016
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
20%
35%
40%
45%
50%
75%
100%
150%
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
0%
(1)
(2)
(3)
A Eksposur Neraca
1 Ta gi ha n Kepa da
410,418
Pemeri nta h
2 Ta gi ha n Kepa da
2,047
Enti ta s Sektor
Publ i k
3 Ta gi ha n Kepa da
Ba nk Pemba nguna n
Mul ti l a tera l da n
Lemba ga
Interna s i ona l
4 Ta gi ha n Kepa da
43,072
5,889
Ba nk
5 Kredi t Bera gun
44,837 18,168
663
Ruma h Ti ngga l
6 Kredi t Bera gun
Properti Komers i a l
7 Kredi t Pega wa i /
Pens i una n
8 Ta gi ha n Kepa da
Us a ha Mi kro, Us a ha
Keci l da n Portofol i o
Ri tel
9 Ta gi ha n Kepa da
2,645
Korpora s i
10 Ta gi ha n Ya ng Tel a h
Ja tuh Tempo
11 As et La i nnya
14,326
Total Eksposur Neraca
424,744 47,764 44,837 18,168
663
5,889
B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif
1 Ta gi ha n Kepa da
Pemeri nta h
2 Ta gi ha n Kepa da
Enti ta s Sektor
Publ i k
3 Ta gi ha n Kepa da
Ba nk Pemba nguna n
Mul ti l a tera l da n
Lemba ga
Interna s i ona l
4 Ta gi ha n Kepa da
Ba nk
5 Kredi t Bera gun
Ruma h Ti ngga l
6 Kredi t Bera gun
Properti Komers i a l
7 Kredi t Pega wa i /
Pens i una n
8 Ta gi ha n Kepa da
Us a ha Mi kro, Us a ha
Keci l da n Portofol i o
Ri tel
9 Ta gi ha n Kepa da
Korpora s i
10 Ta gi ha n Ya ng Tel a h
Ja tuh Tempo
11 As et La i nnya
Total Eksposur TRA
-
Lainnya
(12)
ATMR
Beban
Modal
(13)
(14)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
409
33
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11,559
925
-
-
-
-
23,259
1,861
-
-
39,356
3,148
-
-
-
-
-
-
64,850
5,188
-
-
1,060,960
84,877
52,145
4,172
86,467
39,356
-
1,060,431
-
2,699
32,964
63,705
1,166,191
78,439
111,403
86,467
-
-
-
181,364
14,509
1,433,902 114,712
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
125
-
-
-
94
8
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
125
-
-
-
94
8
2016 Laporan Tahunan
96
Kilas Kinerja 2016
C
1
Eksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
Ta gi ha n kepa da
pemeri nta h
2 Ta gi ha n kepa da
s ektor publ i k
3 Ta gi ha n kepa da
Ba nk Pa mba nguna n
Mul ti l a tera l da n
Lemba ga
Interna s i ona l
4 Ta gi ha n kepa da
Ba nk
5 Ta gi ha n kepa da
us a ha mi kro, us a ha
keci l , da n portofol i o
ri tel
6 Ta gi ha n kepa da
korpora s i
7 As et l a i nnya
Total Eksposur
Counterparty Credit Risk
No
Kategori Portofolio
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2015
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
20%
35%
40%
45%
50%
75%
100%
150%
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
0%
(1)
(2)
(15)
A Eksposur Neraca
1 Ta gi ha n Kepa da
352,830
Pemeri nta h
2 Ta gi ha n Kepa da
2,048
Enti ta s Sektor
Publ i k
3 Ta gi ha n Kepa da
Ba nk Pemba nguna n
Mul ti l a tera l da n
Lemba ga
Interna s i ona l
4 Ta gi ha n Kepa da
62,614
14,304
Ba nk
5 Kredi t Bera gun
56,956 17,990
5,508
Ruma h Ti ngga l
6 Kredi t Bera gun
Properti Komers i a l
7 Kredi t Pega wa i /
Pens i una n
8 Ta gi ha n Kepa da
Us a ha Mi kro, Us a ha
Keci l da n Portofol i o
Ri tel
9 Ta gi ha n Kepa da
31,528
Korpora s i
10 Ta gi ha n Ya ng Tel a h
Ja tuh Tempo
11 As et La i nnya
13,194
Total Eksposur Neraca
366,024 96,190 56,956 17,990
5,508
14,304
B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif
1 Ta gi ha n Kepa da
Pemeri nta h
2 Ta gi ha n Kepa da
Enti ta s Sektor
Publ i k
3 Ta gi ha n Kepa da
Ba nk Pemba nguna n
Mul ti l a tera l da n
Lemba ga
Interna s i ona l
97
Laporan Tahunan 2016
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
Lainnya
(24)
ATMR
Beban
Modal
(25)
(26)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
410
33
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
19,675
1,574
-
-
-
-
29,609
2,369
-
-
54,716
4,377
-
-
-
-
-
-
113,042
9,043
-
-
1,050,762
84,061
9,518
761
150,722
54,716
-
1,044,456
-
86
6,288
63,326
1,162,584
38,715
45,003
150,722
-
-
-
121,399
9,712
1,399,131 111,930
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
4
Ta gi ha n Kepa da
Ba nk
5 Kredi t Bera gun
Ruma h Ti ngga l
6 Kredi t Bera gun
Properti Komers i a l
7 Kredi t Pega wa i /
Pens i una n
8 Ta gi ha n Kepa da
Us a ha Mi kro, Us a ha
Keci l da n Portofol i o
Ri tel
9 Ta gi ha n Kepa da
Korpora s i
10 Ta gi ha n Ya ng Tel a h
Ja tuh Tempo
11 As et La i nnya
Total Eksposur TRA
C Eksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
1 Ta gi ha n kepa da
pemeri ntah
2 Ta gi ha n kepa da
s ektor publ i k
3 Ta gi ha n kepa da
Ba nk Pa mba nguna n
Mul til a tera l da n
Lemba ga
Interna s i ona l
4 Ta gi ha n kepa da
Ba nk
5 Ta gi ha n kepa da
us a ha mi kro, us a ha
keci l , da n portofol i o
ri tel
6 Ta gi ha n kepa da
korpora s i
7 As et l a i nnya
Total Eksposur
Counterparty Credit Risk
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
250
-
-
-
188
15
-
-
-
13
-
-
13
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
250
13
-
-
201
16
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank Secara Individual (dalam jutaan rupiah)
2016
No
(1)
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Kategori Portofolio
(2)
Eksposur Neraca
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional
Tagihan Kepada Bank
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti Komersial
Kredit Pegawai / Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Portofolio Ritel
Tagihan Kepada Korporasi
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Aset Lainnya
Total Eksposur Neraca
Tagihan
Bersih
Agunan
(3)
(4)
Bagian Yang Dijamin Dengan
Asuransi
Garansi
Kredit
(5)
(6)
Lainnya
Bagian Yang
Tidak
Dijamin
(7)
(8)
410,419
2,048
-
-
-
-
-
410,419
2,048
-
48,962
63,668
40,355
90,452
998
3,984
-
-
-
48,962
63,668
39,357
86,468
1,168,281
35,663
156,470
2,016,317
105,205
110,187
-
-
-
1,063,076
35,663
156,470
1,906,130
2016 Laporan Tahunan
98
Kilas Kinerja 2016
B
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
C
1
2
3
4
5
6
7
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional
Tagihan Kepada Bank
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti Komersial
Kredit Pegawai / Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
125
Portofolio Ritel
Tagihan Kepada Korporasi
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Aset Lainnya
Total Eksposur TRA
125
Eksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
Tagihan kepada pemerintah
Tagihan kepada sektor publik
Tagihan kepada Bank Pambangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional
Tagihan kepada Bank
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil, dan
portofolio ritel
Tagihan kepada korporasi
Aset lainnya
Total Eksposur Counterparty Credit Risk
-
-
-
-
-
-
-
-
125
-
-
-
125
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2015
No
Kategori Portofolio
Tagihan
Bersih
(1)
(2)
(9)
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
B
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
99
Agunan
(10)
Eksposur Neraca
Tagihan Kepada Pemerintah
352,830
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
2,048
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional
Tagihan Kepada Bank
76,918
Kredit Beragun Rumah Tinggal
80,454
Kredit Beragun Properti Komersial
55,703
987
Kredit Pegawai / Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
155,961
5,239
Portofolio Ritel
Tagihan Kepada Korporasi
1,202,095
126,111
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
6,374
Aset Lainnya
115,235
Total Eksposur Neraca
2,047,618
132,337
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional
Tagihan Kepada Bank
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti Komersial
Kredit Pegawai / Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
250
Portofolio Ritel
Tagihan Kepada Korporasi
13
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Aset Lainnya
Total Eksposur TRA
263
-
Laporan Tahunan 2016
Bagian Yang Dijamin Dengan
Asuransi
Garansi
Kredit
(11)
(12)
Lainnya
(13)
Bagian Yang
Tidak
Dijamin
(14)
-
-
-
352,830
2,048
-
-
-
-
76,918
80,454
54,716
150,722
-
-
-
1,075,984
6,374
115,235
1,915,281
-
-
-
-
-
-
-
250
-
-
-
13
263
Tata Kelola Perusahaan
C
1
2
3
4
5
6
7
Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Eksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
Tagihan kepada pemerintah
Tagihan kepada sektor publik
Tagihan kepada Bank Pambangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional
Tagihan kepada Bank
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil, dan
portofolio ritel
Tagihan kepada korporasi
Aset lainnya
Total Eksposur Counterparty Credit Risk
-
•
NPL DAN PENURUNAN NILAI
NPL (Non-Performing Loan) yang dihitung secara Gross
dinilai membaik dari periode sebelumnya (yoy). Periode
Desember 2015 NPL Gross sebesar 7.12% sedangkan
pada posisi Desember 2016 NPL Gross sebesar 2.83%.
Penurunan ini disebabkan adanya penurunan
Outstanding kredit dengan kualitas bermasalah sebesar
63.00% (Posisi Desember 2015 Kredit kualitas
bermasalah sebesar Rp 107 Miliar sedangkan Posisi
Desember 2016 kredit kualitas bermasalah hanya
sebesar Rp 39.6 Miliar).
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual
memiliki nilai signifikan.
CKPN secara Kolektif (Collective Impairment) terdiri dari
3 (tiga) yaitu:
• Kredit yang secara individual memiliki nilai
signifikan namun tidak memiliki bukti obyektif
penurunan nilai
• Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak
signifikan
• Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual
memiliki nilai tidak signifikan.
Perhitungan CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai)
Bank BHI menggunakan 2 (dua) metode yaitu Individual
dan Kolektif.
CKPN Desember 2015 dibandingkan dengan Desember
2016 (yoy) dinilai menurun (CKPN Desember 2015
sebesar 2.74% sedangkan CKPN Desember 2016 sebesar
1.08%) hal ini dikarenakan adanya penyelesaian
terhadap beberapa kredit bermasalah.
CKPN secara Individual (Individual Impairment) terdiri
dari 2 yaitu:
• Kredit yang secara individual memiliki nilai
signifikan dan memiliki bukti obyektif penurunan
nilai dan
Tabel Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Individual (dalam jutaan rupiah)
No
Kategori Portofolio
(1)
(2)
1 Tagihan
2 Tagihan yang mengalami Penurunan Nilai
a. Belum jatuh Tempo
b. Telah jatuh Tempo
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) 3
Individual
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) 4
Kolektif
5 Tagihan yang dihapus buku
No
Kategori Portofolio
(1)
(2)
1 Tagihan
2 Tagihan yang mengalami Penurunan Nilai
a. Belum jatuh Tempo
b. Telah jatuh Tempo
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) 3
Individual
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) 4
Kolektif
5 Tagihan yang dihapus buku
Jawa
(3)
1,738,736
36,171
352
35,819
Sumatera
(4)
2016
Kalimantan
(5)
Lainnya
(6)
Total
(7)
22,967
3,281
3,281
80,894
106
106
28,591
-
11,384
-
-
-
11,384
7,177
62,668
401
-
148
8,933
212
-
7,938
71,601
Jawa
(8)
1,822,759
85,119
84,920
199
42,260
Sumatera
(9)
43,154
1,021
749
272
-
2015
Kalimantan
(10)
78,682
86
86
-
Lainnya
(11)
51,935
20,679
20,679
3,355
Total
(12)
1,996,530
106,905
106,348
557
45,614
4,771
340
118
45
5,273
22,894
-
9,232
1,871,188
39,558
352
39,206
-
2016 Laporan Tahunan
32,126
100
Kilas Kinerja 2016
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
Tabel Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Individual (dalam jutaan rupiah)
2016
No
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Sektor Ekonomi
(2)
Perta ni a n, Perburua n Da n Kehuta na n
Peri ka na n
Perta mba nga n Da n Pengga l i a n
Indus tri Pengol a ha n
Li s tri k, Ga s Da n Ai r
Kons truks i
Perda ga nga n Bes a r Da n Ecera n
Penyedi a a n Akomoda s i Da n Penyedi a a n Ma ka n
Mi num
Tra ns porta s i , Perguda nga n Da n Komuni ka s i
Pera nta ra Keua nga n
Rea l Es ta te, Us a ha Pers ewa a n, Da n Ja s a
Perus a ha a n
Admi ni s tra s i Pemeri nta ha n, Perta ha na n Da n
Ja mi na n Sos i a l Wa ji b
Ja s a Pendi di ka n
Ja s a Kes eha ta n Da n Kegi a ta n Sos i a l
Ja s a Kema s ya ra ka ta n, Sos i a l Buda ya , Hi bura n Da n
Perora nga n La i nnya
Ja s a Perora nga n Ya ng Mel a ya ni Ruma h Ta ngga
Ba da n Interna s i ona l Da n Ba da n Eks tra
Interna s i ona l La i nnya
Kegi a ta n Ya ng Bel um Jel a s Ba ta s a nnya
Ruma h Ta ngga
Buka n La pa nga n Us a ha La i nnya
Total
Cadangan
Cadangan
kerugian
kerugian
Tagihan yang
penurunan
penurunan
dihapus buku
Telah Jatuh
nilai (CKPN) - nilai (CKPN) Tempo
Individual
Kolektif
(5)
(6)
(7)
(8)
6
8
33
8,933
536
189
29,933
9,568
3,242
39,545
309
1,408
-
Tagihan yang Mengalami
Penurunan Nilai
Tagihan
(3)
3,853
6,188
18,290
138,583
2,048
16,745
669,875
86,053
Belum Jatuh
Tempo
(4)
350
-
26,593
533,823
120,224
-
970
1,000
-
158
303
1,278
23,123
-
-
-
-
-
-
-
5,850
4,565
18,969
-
1,393
-
10
9
171
-
-
-
-
-
-
-
-
4,365
1,236
39,206
1,816
11,384
374
213
7,938
71,601
59,389
160,140
1,871,188
2
352
2015
No
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
101
Sektor Ekonomi
(2)
Perta ni a n, Perburua n Da n Kehuta na n
Peri ka na n
Perta mba nga n Da n Pengga l i a n
Indus tri Pengol a ha n
Li s tri k, Ga s Da n Ai r
Kons truks i
Perda ga nga n Bes a r Da n Ecera n
Penyedi a a n Akomoda s i Da n Penyedi a a n Ma ka n
Mi num
Tra ns porta s i , Perguda nga n Da n Komuni ka s i
Pera nta ra Keua nga n
Rea l Es ta te, Us a ha Pers ewa a n, Da n Ja s a
Perus a ha a n
Admi ni s tra s i Pemeri nta ha n, Perta ha na n Da n
Ja mi na n Sos i a l Wa ji b
Ja s a Pendi di ka n
Ja s a Kes eha ta n Da n Kegi a ta n Sos i a l
Ja s a Kema s ya ra ka ta n, Sos i a l Buda ya , Hi bura n Da n
Perora nga n La i nnya
Ja s a Perora nga n Ya ng Mel a ya ni Ruma h Ta ngga
Ba da n Interna s i ona l Da n Ba da n Eks tra
Interna s i ona l La i nnya
Kegi a ta n Ya ng Bel um Jel a s Ba ta s a nnya
Ruma h Ta ngga
Buka n La pa nga n Us a ha La i nnya
Total
Laporan Tahunan 2016
Cadangan
Cadangan
kerugian
kerugian
Tagihan yang
penurunan
penurunan
Telah Jatuh
dihapus buku
nilai (CKPN) - nilai (CKPN) Tempo
Individual
Kolektif
(11)
(12)
(13)
(14)
2
11
28
9,232
149
0
83
272
40,444
2,395
3,355
475
-
Tagihan yang Mengalami
Penurunan Nilai
Tagihan
(9)
2,992
9,281
21,491
148,567
2,320
45,400
738,319
121,443
34,005
446,569
112,425
Belum Jatuh
Tempo
(10)
79,823
20,679
168
-
199
-
-
93
120
901
-
-
-
-
-
1,141
3,074
9,994
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,816
45,614
0
969
1
5,273
32,126
57
126,338
173,113
1,996,530
1
5,678
106,348
86
557
22,894
-
2
5
40
-
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tabel Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank Secara Individual (dalam jutaan rupiah)
2016
2015
No
Kategori Portofolio
CKPN
Individual
CKPN Kolektif
CKPN
Individual
CKPN Kolektif
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1 Saldo awal CKPN
2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada Periode berjalan (Net)
2.a. Pembentukan CKPN Pada Periode Berjalan
2.b. Pemulihan CKPN pada periode berjalan
3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada
periode berjalan
4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan
45,614
5,315
5,315
39,545
Saldo akhir CKPN
11,384
5,273
2,664
2,664
-
-
3,803
74,166
74,166
32,355
7,938
4,429
845
845
-
-
-
45,614
5,273
Tabel Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif (dalam jutaan rupiah)
2016
No
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Kategori Portofolio
Tagihan
Bersih
(2)
(3)
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan Kepada Bank
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti Komersial
Kredit Pegawai / Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan Kepada Korporasi
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Aset Lainnya
Total
ATMR
ATMR Setelah
Sebelum MRK
MRK
(4)
125
125
(5)
-
94
94
-
94
94
2015
No
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Kategori Portofolio
Tagihan
Bersih
(2)
(6)
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan Kepada Bank
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti Komersial
Kredit Pegawai / Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan Kepada Korporasi
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Aset Lainnya
Total
ATMR
ATMR Setelah
Sebelum MRK
MRK
(7)
250
13
263
(8)
188
13
200
2016 Laporan Tahunan
188
13
201
102
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Profil Perusahaan
Tabel Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan (dalam jutaan rupiah)
2016
No
(1)
1
2
3
4
5
6
Kategori Portofolio
Tagihan
Bersih
(2)
(3)
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan Kepada Bank
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan Kepada Korporasi
Total
ATMR
ATMR
Sebelum MRK Setelah MRK
(4)
37,602
37,602
(5)
-
-
2015
No
(1)
1
2
3
4
5
6
Kategori Portofolio
Tagihan
Bersih
(2)
(6)
ATMR
ATMR
Sebelum MRK Setelah MRK
(7)
-
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan Kepada Bank
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan Kepada Korporasi
Total
(8)
-
-
Tabel Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan setelmen (settlement risk)
(dalam jutaan rupiah)
No
Kategori Portofolio
(1)
(2)
Nilai Eksposur
(3)
1 Delivery versus payment
a. Beban modal 8% (5 – 15 hari)
b. Beban modal 50% (16 – 30 hari)
c. Beban modal 75% (31 – 45 hari)
d. Beban modal 100% (lebih dari 45 hari)
2 Non delivery versus payment
Total
2016
Faktor
Pengurang
Modal
(4)
-
ATMR Setelah
MRK
(5)
-
-
2015
No
Kategori Portofolio
(1)
(2)
1 Delivery versus payment
a. Beban modal 8% (5 – 15 hari)
b. Beban modal 50% (16 – 30 hari)
c. Beban modal 75% (31 – 45 hari)
d. Beban modal 100% (lebih dari 45 hari)
2 Non delivery versus payment
Total
103
Laporan Tahunan 2016
Nilai Eksposur
Faktor
Pengurang
Modal
ATMR Setelah
MRK
(6)
(7)
(8)
-
-
-
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tabel Pengungkapan Eksposur sekuritisasi (dalam jutaan rupiah)
No
2016
Faktor
Pengurang
ATMR
Modal
Kategori Portofolio
(1)
(2)
1
2
3
4
5
6
7
Fasilitas kredit pendukung yang memenuhi persyaratan
Fasilitas kredit pendukung yang tidak memenuhi persyaratan
Fasilitas likuiditas yang memenuhi persyaratan
Fasilitas likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan
Pembelian efek beragunan aset yang memenuhi persyaratan
Pembelian efek beragunan aset yang tidakmemenuhi persyaratan
Eksposur sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia
mengenai prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi Bank
Umum
(3)
(4)
-
Total
2015
Faktor
Pengurang
ATMR
Modal
(5)
(6)
2,645
-
-
2,645
-
-
4,290
-
4,290
Tabel Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit (dalam jutaan rupiah)
2016
(1)
(2)
1 TOTAL ATMR RISIKO KREDIT
2 TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL
RISIKO PASAR
Dalam mengimplementasikan manajemen risiko pasar
Bank BHI telah menyusun kebijakan, prosedur, dan limit
risiko pasar dan tertuang dalam treasury policy,
pedoman pelaksanaan dan penerapan manajemen
risiko pasar.
Risiko nilai tukar valuta asing
Bank BHI merupakan Bank non devisa sehingga tidak
terekspos secara signifikan pada risiko nilai tukar,
namun demikian bank memiliki kegiatan perdagangan
valuta asing sebagaimana diatur dalam ketentuan dan
kebijakan internal dalam mengelola risiko nilai tukar
valuta asingnya, pendapatan Bank dari perdagangan
valuta asing terutama diperoleh dari transaksi yang
dilakukan oleh nasabah (perdagangan untuk mencari
keuntungan (proprietary trading) hanya dilakukan
untuk beberapa mata uang dengan batasan limit relatif
kecil) .
Risiko tingkat suku bunga
Komponen utama kewajiban Bank yang sensitif
terhadap pergerakan tingkat suku bunga adalah
simpanan dari nasabah, sedangkan aset Bank yang
sensitif adalah obligasi untuk tujuan investasi, dan
kredit yang diberikan. Oleh karena itu Bank BHI melalui
ALCO secara berkala memantau perkembangan pasar
dan menyesuaikan tingkat suku bunga simpanan dan
kredit yang diberikan.
(3)
1.436.641
-
2015
(4)
1.403.622
-
Bank menentukan tingkat suku bunga simpanan dari
nasabah berdasarkan kondisi pasar dan persaingan
dengan memantau pergerakan tingkat suku bunga
acuan dan suku bunga yang ditawarkan oleh bank
pesaing. Tingkat suku bunga simpanan pada umumnya
bervariasi tergantung pada jangka waktu dan besarnya
simpanan. Tingkat suku bunga giro dan tabungan
bersifat mengambang dan ditinjau secara berkala sesuai
dengan kondisi pasar, sedangkan tingkat suku bunga
deposito berjangka bersifat tetap, sesuai dengan jangka
waktunya. Tingkat suku bunga kredit ditetapkan dengan
menambahkan marjin tertentu atas biaya pendanaan
Bank (termasuk biaya pendanaan GWM).
Dalam menjalankan manajemen risiko pasar, Direksi
secara rutin melakukan evaluasi risiko pasar melalui
laporan harian Posisi Devisa Neto, forum Asset &
Liability Committee (ALCO), serta laporan eksposur
risiko pasar dalam Profil Risiko pasar. Faktor risiko yang
diperhitungkan dalam risiko suku bunga dalam metode
standar yaitu:
a.
Risiko Spesifik (Specific Risk) dari setiap efek atau
instrumen keuangan, tanpa memperhatikan posisi
long atau posisi short. Dengan demikian proses
saling hapus (offset) tidak dimungkinkan kecuali
posisi tersebut bersifat identik.
b. Risiko Umum (General Market Risk) dari
keseluruhan portofolio, dimana posisi long atau
posisi short dalam efek atau instrumen yang
berbeda dapat dilakukan saling hapus.
2016 Laporan Tahunan
104
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Profil Perusahaan
Tabel Pengungkapan Risiko Pasar dengan Menggunakan Metode Standar (dalam jutaan rupiah)
No
Jenis Risiko
(1)
(2)
2016
Beban Modal
ATMR
(3)
(4)
1 Risiko suku bunga
a. Risiko spesifik
b. Risiko umum
2 Risiko nilai tukar
3 Risiko ekuitas *)
4 Risiko komoditas *)
5 Risiko option
RISIKO LIKUIDITAS
Bank BHI sangat memperhatikan kecukupan likuiditas
dalam memenuhi komitmennya kepada para nasabah
dan pihak lainnya, baik dalam rangka pemberian kredit,
pembayaran kembali simpanan nasabah maupun untuk
memenuhi kebutuhan likuiditas operasional. Fungsi
pengelolaan kebutuhan likuiditas secara keseluruhan
dilakukan oleh ALCO (Asset and Liability Committee)
dan secara operasional oleh Divisi Treasury.
Penerapan manajemen risiko likuiditas ke depan akan
lebih ditangani secara berkesinambungan mengingat
kondisi perekonomian secara global akan sangat
mempengaruhi kegiatan bank, hal-hal yang akan
menjadi concern bank adalah :
• Mempertahankan jumlah aset likuid yang cukup
untuk membayar simpanan para nasabah dan
menjaga agar jumlah aset yang jatuh tempo pada
setiap periode dapat menutupi jumlah liabilitas
yang jatuh tempo, aset likuid Bank terutama terdiri
dari penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain, termasuk giro pada Bank Indonesia dan
bank-bank lain serta kas. Apabila Bank memerlukan
likuiditas, dengan segera Bank dapat menarik
cadangan dana dalam giro pada Bank Indonesia
atas kelebihan Giro Wajib Minimum (GWM),
menjual putus Sertifikat Bank Indonesia (SBI) / Surat
Utang Negara (SUN) / Surat Berharga Negara
lainnya yang dimiliki atau menjual SBI / SUN / Surat
Berharga Negara lain yang dimiliki dengan
perjanjian membeli kembali, melakukan Early
Redemption BI Term Deposit atau mencari pinjaman
di pasar uang antar bank di Indonesia. Cadangan
utama Bank terdiri dari cadangan GWM dan kas di
kantor-kantor cabang.
Laporan Tahunan 2016
(5)
Total
105
2015
Beban Modal
ATMR
-
•
•
•
(6)
-
-
-
Mengupayakan pendanaan yang berbiaya
rendah melalui program-program pemasaran
yang berkelanjutan.
Mengevaluasi kewenangan dan tanggung
jawab manajemen likuiditas, antara lain alur
yang jelas mengenai kewenangan, tanggung
jawab dan pelaporan terkait dengan
manajemen
risiko
likuiditas
termasuk
menugaskan dan memberikan kewenangan
kepada
satuan
kerja
tertentu
untuk
menentukan pasar, instrumen serta transaksi
dengan pihak lawan (counterparty) yang
memenuhi kualifikasi.
Mempertahankan core deposit untuk deposan
yang existing tetap sebesar 80 % dan
memberikan batasan penempatan dana dari
satu (group) nasabah tertentu pada Bank yang
dikaitkan dengan suatu jumlah tertentu yang
dianggap sesuai oleh Bank dan mengupayakan
pendanaan yang semula banyak terkonsentrasi
pada jangka waktu 1 bulan ke pendanaan yang
minimum berjangka waktu > 1 bulan
Mengevaluasi kebijakan pendanaan darurat
dan penetapan limit yang meliputi limit
mismatch arus kas baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang termasuk arus kas yang
berasal dari posisi rekening administratif, limit
konsentrasi pada aset dan kewajiban, pinjaman
overnight, dan rasio-rasio likuiditas lainnya.
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tabel Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individu (dalam jutaan rupiah)
Pos-Pos
(1)
I. NERACA
A. Aset
1. Ka s
2. Penempa ta n pa da Ba nk Indones i a
a . Gi ro
b. SBI
c.
La i nnya
3. Penempa ta n pa da ba nk l a i n
4. Sura t Berha rga **)
a . SUN
1) di perda ga ngka n
2) ters edi a untuk di jua l
3) di mi l i ki hi ngga ja tuh
tempo
4) pi nja ma n ya ng di beri ka n
da n pi uta ng
b. Sura t berha rga korpora s i
1) di perda ga ngka n
2) ters edi a untuk di jua l
3) di mi l i ki hi ngga ja tuh
tempo
4) pi nja ma n ya ng di beri ka n
da n pi uta ng
c.
La i nnya
5. Kredi t Ya ng Di beri ka n
a . bel um ja tuh tempo
b. s uda h ja tuh tempo ***)
6. Ta gi ha n l a i nnya
a . Ta gi ha n a ta s Sura t Berha rga
b. La i nnya
7. La i n-l a i n
Total Aset
B Kewajiban
1. Da na Pi ha k Keti ga
a . Gi ro
b. Ta bunga n
c.
Si mpa na n Berja ngka
1) Depos i t on ca l l
2) Depos i to berja ngka
3) La i nnya
2. Kewa ji ba n kepa da Ba nk Indones i a
3. Kewa ji ba n kepa da ba nk l a i n
4. Sura t Berha rga ya ng Di terbi tka n
a . Obl i ga s i
b. Subordi na s i ****)
c.
La i nnya
5. Pi nja ma n ya ng Di teri ma
a . Pi nja ma n Subordi na s i ****)
b. La i nnya
6. Kewa ji ba n l a i nnya
a . Kewa ji ba n a ta s Sura t
b. La i nnya
7. La i n-l a i n
Total Kewajiban
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca
II. REKENING ADMINISTRATIF
A. Tagihan Rekening Administratif
1. Komi tmen
a . Fa s i l i ta s pi nja ma n ya ng
b. Pos i s i pembel i a n s pot da n
1) Spot
2) Deri va ti f
c. La i nnya
2. Konti jens i *****)
Total Tagihan Rekening Administratif
Saldo
(2)
2,060,081
14,326
302,046
99,901
202,145
47,021
109,475
104,831
-
s.d 1
minggu
(3)
379,043
14,326
302,046
99,901
202,145
25,021
-
2016
Jatuh Tempo*)
> 1 minggu > 2 minggu > 1 bln s.d 3 > 3 bln s.d 6
s.d 2 minggu s.d 1 bulan
bln
bln
(4)
(5)
(6)
(7)
44,580
12,000
-
76,237
500
-
120,281
9,000
-
> 6 bln s.d
12 bln
(8)
> 12 bulan
(9)
206,922
500
9,974
9,974
-
309,125
4,247
2,246
-
923,893
95,254
92,611
-
104,831
-
-
-
-
9,974
2,246
92,611
4,644
-
-
-
-
-
-
2,001
-
2,643
-
4,644
-
-
-
-
-
2,001
2,643
1,398,464
1,379,099
19,365
37,602
37,602
151,147
2,060,081
1,678,788
1,570,611
130,798
111,800
1,328,013
1,328,013
70,880
37,297
1,678,788
381,293
-
-
-
-
-
-
-
32,580
32,580
-
62,529
62,529
-
111,281
111,281
-
192,838
192,838
-
304,878
285,513
19,365
-
694,310
694,310
-
379,043
524,234
484,844
130,798
90,997
263,049
263,049
44,580
286,276
278,369
1
278,368
13,208
76,237
493,660
467,302
460
466,842
120,281
256,665
251,437
891
250,546
3,610
206,922
43,567
43,567
972
42,595
309,125
28,501
28,501
1,888
26,613
134,329
923,893
45,885
16,591
16,591
-
278,368
466,842
250,546
42,595
26,613
-
39,390
-
6,000
-
20,262
-
5,228
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9,048
9,048
9,048
48
48
37,602
37,602
524,234
(145,191)
1,907
286,276
(241,696)
6,096
493,660
(417,423)
256,665
(136,384)
43,567
163,355
28,501
280,624
29,294
45,885
878,008
-
-
-
-
-
-
9,048
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9,048
9,048
2016 Laporan Tahunan
106
Kilas Kinerja 2016
B
Kewajiban Rekening Administratif
1. Komi tmen
a . Fa s i l i ta s kredi t ya ng bel um
di ta ri k
183,427
183,177
-
1,642
1,642
16,249
16,249
41,490
41,490
39,946
39,746
83,345
83,295
755
755
183,177
-
1,642
16,249
41,490
39,746
83,295
755
-
-
-
-
-
-
-
-
1,642
(1,642)
16,249
(16,249)
41,490
(41,490)
200
39,946
(39,946)
50
83,345
(83,345)
755
8,293
(145,191)
(243,338)
(433,672)
(177,874)
123,409
197,279
(61,723)
181,615
615,287
793,161
b. Irrevoca bl e L/C ya ng ma s i h
berja l a n
c.
Pos i s i penjua l a n s pot da n
deri va ti f ya ng ma s i h berja l a n
1) Spot
2) Deri va ti f
d. La i nnya
2. Konti jens i ******)
Total Kewajiban Rekening Administratif
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening
Administratif
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
250
183,427
(174,379)
206,914
-
Selisih Kumulatif
Pos-Pos
(1)
I. NERACA
A. Aset
1. Ka s
2. Penempa ta n pa da Ba nk Indones i a
a . Gi ro
b. SBI
c.
La i nnya
3. Penempa ta n pa da ba nk l a i n
4. Sura t Berha rga **)
a . SUN
1) di perda ga ngka n
2) ters edi a untuk di jua l
3) di mi l i ki hi ngga ja tuh
tempo
4) pi nja ma n ya ng di beri ka n
da n pi uta ng
b. Sura t berha rga korpora s i
1) di perda ga ngka n
2) ters edi a untuk di jua l
3) di mi l i ki hi ngga ja tuh
tempo
4) pi nja ma n ya ng di beri ka n
da n pi uta ng
c.
La i nnya
5. Kredi t Ya ng Di beri ka n
a . bel um ja tuh tempo
b. s uda h ja tuh tempo ***)
6. Ta gi ha n l a i nnya
a . Ta gi ha n a ta s Sura t Berha rga
b. La i nnya
7. La i n-l a i n
Total Aset
B Kewajiban
1. Da na Pi ha k Keti ga
a . Gi ro
b. Ta bunga n
c.
Si mpa na n Berja ngka
1) Depos i t on ca l l
2) Depos i to berja ngka
3) La i nnya
2. Kewa ji ba n kepa da Ba nk Indones i a
3. Kewa ji ba n kepa da ba nk l a i n
4. Sura t Berha rga ya ng Di terbi tka n
a . Obl i ga s i
b. Subordi na s i ****)
c.
La i nnya
107
Laporan Tahunan 2016
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
Saldo
(10)
2,079,034
13,194
223,629
120,676
102,953
70,412
180,164
143,785
18,727
-
s.d 1
minggu
(11)
261,426
13,194
223,629
120,676
102,953
22,912
-
-
2015
Jatuh Tempo*)
> 1 minggu > 2 minggu > 1 bln s.d 3 > 3 bln s.d 6
s.d 2 minggu s.d 1 bulan
bln
bln
(12)
(13)
(14)
(15)
43,008
6,000
-
64,725
14,500
-
168,790
25,000
-
242,548
2,000
20,000
-
886,301
-
> 6 bln s.d
12 bln
(16)
-
> 12 bulan
(17)
326,823
30,231
20,140
-
971,714
129,933
123,645
18,727
-
125,058
-
-
-
-
-
20,140
104,918
36,379
-
-
-
-
-
20,000
-
10,091
-
6,288
-
36,379
-
-
-
-
20,000
10,091
6,288
1,505,335
1,486,234
19,101
86,300
2,079,034
1,703,066
1,594,193
138,370
102,300
1,353,523
1,353,523
78,704
-
-
-
-
-
-
-
-
1,691
1,691
-
37,008
37,008
-
33,358
33,358
-
143,790
143,790
-
216,173
216,173
-
296,592
296,592
-
776,723
757,622
19,101
-
261,426
581,136
533,049
138,370
90,899
303,780
303,780
43,008
266,239
258,350
1
258,349
16,867
64,725
561,883
534,330
112
534,218
168,790
207,657
202,657
692
201,965
4,375
242,548
29,080
29,080
748
28,332
326,823
27,775
27,775
896
26,879
65,058
971,714
29,296
8,952
8,952
-
258,349
534,218
201,965
28,332
26,879
-
48,087
-
5,017
-
20,600
-
5,000
-
-
-
-
Tata Kelola Perusahaan
5. Pi nja ma n ya ng Di teri ma
a . Pi nja ma n Subordi na s i ****)
b. La i nnya
6. Kewa ji ba n l a i nnya
a . Kewa ji ba n a ta s Sura t
b. La i nnya
7. La i n-l a i n
Total Kewajiban
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca
II. REKENING ADMINISTRATIF
A. Tagihan Rekening Administratif
1. Komi tmen
a . Fa s i l i ta s pi nja ma n ya ng
b. Pos i s i pembel i a n s pot da n
1) Spot
2) Deri va ti f
c. La i nnya
2. Konti jens i *****)
Total Tagihan Rekening Administratif
B Kewajiban Rekening Administratif
1. Komi tmen
a . Fa s i l i ta s kredi t ya ng bel um
di ta ri k
b. Irrevoca bl e L/C ya ng ma s i h
berja l a n
c.
Pos i s i penjua l a n s pot da n
deri va ti f ya ng ma s i h berja l a n
1) Spot
2) Deri va ti f
d. La i nnya
2. Konti jens i ******)
Total Kewajiban Rekening Administratif
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening
Administratif
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Selisih Kumulatif
Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
30,169
1,703,066
375,968
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
581,136
(319,710)
7,769
7,769
7,769
227,456
226,931
2,872
266,239
(223,231)
6,953
561,883
(497,158)
207,657
(38,867)
29,080
213,468
27,775
299,048
20,344
29,296
942,418
-
-
-
-
-
-
7,769
-
-
-
-
-
-
-
-
28
28
8,041
8,041
9,394
9,394
81,830
81,530
39,163
38,988
86,688
86,638
7,769
7,769
2,312
2,312
28
8,041
9,394
81,530
38,988
86,638
2,312
-
-
-
-
-
-
-
28
(28)
8,041
(8,041)
9,394
(9,394)
300
81,830
(81,830)
175
39,163
(39,163)
50
86,688
(86,688)
2,312
5,457
(319,738)
(231,272)
(506,552)
(120,697)
174,305
212,360
163,457
394,729
901,281
226,931
525
227,456
(219,687)
156,281
-
1,021,978
-
947,875
-
-
*) Angka-angka berdasarkan jatuh tempo sesuai dengan kontrak untuk yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau estimasi dengan menggunakan
berbagai asumsi untuk yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual
**) Termasuk Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo)
***) Diisi berdasarkan perkiraan diperoleh pembayaran atas kredit yang berdasarkan kontrak sudah jatuh tempo
****) Termasuk yang diperhitungkan dalam KPMM dan dilaporkan di LBU pada pos Modal Pinjaman
*****) Yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi tagihan)
******) Yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi kewajiban)
RISIKO OPERASIONAL
Basel Accord II mewajibkan Bank untuk memasukkan
risiko operasional sebagai salah satu komponen di
dalam perhitungan kecukupan modal suatu bank. Untuk
mencapai tujuan usaha, bank perlu mencari
keseimbangan yang optimal antara bisnis, operasional
dan manajemen risiko. Terkait risiko operasional
perkreditan, penggunaan risk event merupakan salah
satu cara untuk menangkap informasi terhadap
penyimpangan dalam aktivitas / proses perkreditan
sehingga penyimpangan-penyimpangan yang terjadi
dapat segera ditindaklanjuti. Penggunaan risk event
diharapkan akan mampu meningkatkan budaya
pengendalian risiko pada setiap karyawan dalam
melaksanakan aktivitas operasional (meningkatkan
awareness akan risiko).
Untuk mengantisipasi kondisi yang tidak menentu
dimasa datang, evaluasi Business Continuity Plan akan
dilakukan untuk memastikan berjalannya proses bisnis
kritikal bank sehingga dapat meminimalisir kerugian
yang timbul dari kejadian risiko. Upaya lain yang akan
dikembangkan terkait manajemen risiko operasional
adalah sebagai berikut :
• Mengevaluasi
penetapan
kebijakan
dalam
penerapan
teknologi
untuk
meyakinkan
kelangsungan operasional seperti pengukuran
kinerja dan perencanaan kapasitas jaringan serta
keamanan jaringan komunikasi.
• Tersedianya problem handling (help desk) yang
handal atas laporan atau keluhan yang disampaikan
oleh nasabah dan atau pengguna Teknologi
Informasi.
2016 Laporan Tahunan
108
Kilas Kinerja 2016
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
Dalam rangka perhitungan beban modal dan ATMR
Operasional, saat ini Bank menggunakan metode Basic
Indicator Approach (BIA) sesuai dengan ketentuan
regulator, yaitu Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan
Nomor 24/SEOJK.03/2016 perihal Perhitungan Aset
Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Operasional
dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar,
maka pada tabel-tabel berikut dapat dilihat rincian
pelaporan kecukupan modal risiko operasional Bank BHI
dengan menggunakan Pendekatan Indikator Dasar,
sebagai berikut.
Dalam mengantisipasi kerugian yang diakibatkan oleh
hal tersebut, Bank BHI mengatur dalam suatu kebijakan
tentang Litigasi dan Pembentukan Cadangan Risiko
Hukum sehingga Bank BHI dapat mengukur dan
menentukan tingkat materialitas kerugian yang akan
dialami apabila terjadi permasalahan hukum.
RISIKO STRATEJIK
Risiko strategis merupakan risiko yang dihadapi Bank
BHI karena ketidaktepatan dalam pengambilan dan /
Tabel Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual (dalam jutaan rupiah)
2016
2015
No
Jenis Risiko
Pendapatan
Bruto
(Rata-Rata
Tiga Tahun
Terakhir)
(1)
(2)
(3)
(4)
(6)
(7)
92.759
13.914
173.922
85.947
12.892
161.151
92.759
13.914
173.922
85.947
12.892
161.151
1 Pendekatan Indikator Dasar
Total
RISIKO HUKUM
Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum
dan/atau kelemahan aspek yuridis. Pelaksanaan
Manajemen Risiko Hukum di Bank BHI dikoordinasikan
oleh Departemen Hukum. Dalam rangka menunjang
pelaksanaan proses Manajemen Risiko Hukum di
seluruh uker (Unit Kerja) Bank BHI Divisi Hukum
berkoordinasi dengan Legal Officer (LO) di kantor pusat.
MEKANISME PENGELOLAAN RISIKO HUKUM
Mekanisme pengelolaan risiko yang meliputi proses
identifikasi,
pengukuran,
pengendalian,
dan
pemantauan mengacu kepada ketentuan yang berlaku
mengenai manajemen risiko. Setiap unit kerja pemilik
dan atau pelaksana produk maupun penyelenggara
aktivitas wajib mengelola risiko secara maksimal
termasuk namun tidak terbatas pada risiko hukum yang
pada dasarnya melekat pada setiap produk atau
aktivitas yang dibuat atau dilaksanakan oleh Bank,
sehingga tidak berdampak luas. dan menjadi pemicu
timbulnya risiko-risiko lain termasuk tetapi tidak
terbatas pada risiko reputasi.
Bank BHI telah memiliki kebijakan dan prosedur yang
memadai dalam manajemen risiko hukum dimana
strategi penanganan masalah hukum ditangani oleh
Divisi Hukum pada masalah yang sifatnya umum dan
untuk hal yang spesifik terkait perkreditan ditangani
oleh Departemen Legal Credit dan Admin Support serta
Credit Recovery apabila terdapat gugatan yang berasal
dari debitur.
109
Laporan Tahunan 2016
Beban
Modal
ATMR
(5)
Pendapatan
Bruto
(Rata-Rata
Tiga Tahun
Terakhir)
Beban
Modal
ATMR
(8)
atau pelaksanaan suatu keputusan strategis serta
kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan
bisnis.
MEKANISME PENGELOLAAN RISIKO STRATEGIS
Dalam melakukan pengelolaan risiko strategis, Bank BHI
senantiasa melakukan review kinerja dan evaluasi
kebijakan penyusunan target bisnis dan melakukan
langkah-langkah perbaikan dalam menyusun rencana
strategi dan target bisnis dengan mempertimbangkan
kondisi internal dan eksternal, apabila diperlukan. Bank
BHI juga terus mengupayakan penguatan implementasi
program pendukung pengelolaan kinerja keuangan
melalui pengembangan automated budgeting, PMS
enhancement,
dan
pengembangan
Executive
Information System (EIS).
RISIKO KEPATUHAN
Risiko kepatuhan adalah risiko akibat bank tidak
mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan
perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
Bank BHI mengelola risiko kepatuhan dengan
melakukan penelahaan secara komprehensif untuk
memastikan kesesuaian kebijakan standar operasi dan
prosedur serta pengembangan produk baru dengan
peraturan eksternal dan internal. Satuan Kerja
Kepatuhan
secara
independen
melaksanakan
pengkajian dan ketentuan lain yang berlaku meliputi
tindakan antara lain :
Tata Kelola Perusahaan
•
•
•
Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan
pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan
usaha bank.
Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh
Bank, tindakan mengelola risiko kepatuhan
dilaksanakan dengan mengacu ketentuan OJK
mengenai manajemen risiko bagi bank umum.
Memastikan kepatuhan terhadap komitmen yang
dibuat oleh bank kepada OJK dan atau otoritas
lainnya.
Bank BHI memiliki struktur organisasi yang bertanggung
jawab untuk mengelola risiko kepatuhan yang terdiri
dari :
1. Direktur yang membawahi fungsi kepatuhan
bertanggung jawab untuk menetapkan sistem dan
prosedur terkait dengan pengelolaan risiko
kepatuhan bank guna meminimalisir risiko
kepatuhan tersebut. Direktur yang membawahi
fungsi kepatuhan juga bertanggungjawab untuk
merumuskan strategi peningkatan budaya
kepatuhan.
2. Satuan Kerja Kepatuhan di kantor pusat
bertanggung jawab untuk menyusun metodologi
pengelolaan risiko kepatuhan dan melakukan
pengawasan pada unit kerja secara Bankwide
sehingga potensi terjadinya risiko kepatuhan
dapat diminimalisir. Selain itu, Satuan Kerja
Kepatuhan di kantor pusat juga menyusun
langkah-langkah untuk mendukung terciptanya
Budaya Kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha
bank disetiap jenjang organisasi.
3. Satuan Kerja Kepatuhan di unit kerja SKK
merupakan pelaksana teknis operasional di setiap
Direktorat untuk membantu Direktur Bidang
dalam melaksanakan Fungsi Kepatuhan, termasuk
mengidentifikasi dan memberikan data historis
atas terjadinya sanksi serta memantau
pelaksanaan control risiko kepatuhan.
MEKANISME PENGELOLAAN RISIKO KEPATUHAN
Dalam mengelola risiko kepatuhan, Bank BHI
menggunakan konsep Enterprise Risk Management
(ERM) untuk memperoleh gambaran risiko yang lebih
menyeluruh. Pengelolaan risiko dilakukan melalui 2
(dua) pendekatan, yaitu Top Down berdasarkan
penilaian Direksi melalui (Enterprise Risk Assessment)
ERA dan Bottom Up berdasarkan analisa tren data
historis. Pada bottom up approach, pengelolaan risiko
kepatuhan dibagi ke dalam beberapa tahapan, yaitu:
1. Identifikasi
Identifikasi
risiko
kepatuhan
dituangkan ke dalam compliance risk statement
(CRS) yang mencakup regulasi yang terkait,
penyebab terjadinya risiko, kontrol risiko, dan
action plan yang dibutuhkan untuk mencegah
terjadinya risiko kepatuhan.
2. Penilaian
Risiko
kepatuhan
yang
telah
teridentifikasi dinilai (assessing the identified risk)
oleh
masing-masing
risk
owner
untuk
menghasilkan profil risiko kepatuhan di unit
kerjanya. Penilaian risiko tersebut dilakukan
berdasarkan:
•
•
3.
Kemungkinan terjadinya risiko.
Dampak yang ditimbulkan apabila risiko
terjadi. Selain itu, risk owner juga
melakukan penilaian atas efektivitas
kontrol yang dilakukan.
Pemantauan risiko kepatuhan dilakukan dengan
cara:
• Me-review bahwa proses identifikasi
risiko kepatuhan telah dilakukan dengan
baik dan benar.
• Me-review bahwa pelaksanaan kontrol
dan mitigasi telah dilakukan dengan baik
dan benar.
• Me-review bahwa proses penilaian risiko
kepatuhan telah dilakukan dengan baik
dan benar serta mempertimbangkan
data historis sanksi.
RISIKO REPUTASI
Risiko reputasi merupakan tiang kepercayaan yang
berpotensi terhadap timbulnya risiko antara lain
disebabkan oleh adanya publikasi negatif terkait
kegiatan usaha perseroan yang dapat mempengaruhi
citra perusahaan. Pengelolaan risiko reputasi dilakukan
melalui pemantauan terhadap publikasi media yang
bekerja sama dengan jasa pihak ketiga.
Dalam upaya meningkatkan brand image, Bank BHI
secara aktif menjalankan program CSR (Corporate Social
Responsibility) dan aktivitas social lainnya sebagai tanda
berbagi.
RISIKO TRANSAKSI INTRA-GRUP
Risiko transaksi intra-grup adalah risiko akibat
ketergantungan suatu entitas baik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap entitas lainnya dalam
suatu Konglomerasi Keuangan dalam rangka
pemenuhan kewajiban perjanjian tertulis maupun
perjanjian tidak tertulis yang diikuti perpindahan dana
dan/atau tidak diikuti perpindahan dana.
MEKANISME PENGELOLAAN RISIKO TRANSAKSI INTRAGRUP
Dalam menilai dan mengelola risiko ini parameter yang
digunakan antara lain :
• Komposisi transaksi intragrup dalam Konglomerasi
Keuangan.
• Dokumentasi dan kewajaran transaksi, dan
• Informasi lainnya yang berkaitan dengan Risiko
Transaksi Intragrup.
2016 Laporan Tahunan
110
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Manajemen Sumber Daya Manusia
Melihat perkembangan bank saat ini, Bank BHI adalah
salah satu Bank Swasta Nasional, yang sudah go public
pada tahun 2015. Dengan diumumkannya menjadi
perusahaan terbuka, Bank BHI terus menunjukkan
perkembangannya walaupun pada tahun 2016 Bank BHI
mengalami penurunan dari sisi kredit namun itupun
dialami juga oleh hampir sebagian besar bank-bank
yang ada di Indonesia. Bank BHI tetap menunjukkan
komitmennya untuk selalu mengikuti perkembangan
ekonomi yang ada khususnya di dunia perbankan.
Saat ini diketahui bahwa pada tahun 2020 Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA) akan masuk ke Indonesia, salah
satunya adalah ke sektor perbankan. Sehingga tidak
dapat dipungkiri bahwa seluruh perbankan yang ada di
Indonesia akan berbenah diri khususnya dalam
kesiapan SDM nya agar tenaga kerja lokal yang ada di
Indonesia tidak kalah dengan tenaga kerja asing yang
ada di ASEAN.
111
Laporan Tahunan 2016
Karena MEA adalah suatu bentuk integrasi ekonomi
ASEAN yang artinya Indonesia dan 9 negara ASEAN
lainnya menerapkan sistem perdagangan bebas, yang
intinya menitikberatkan pada “Pembentukan kawasan
ASEAN yang stabil, makmur, dan kompetitif dengan
pertumbuhan ekonomi yang adil dan merata serta
dapat mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial”.
Fokus MEA adalah :
1. Negara-negara di kawasan Asia Tenggara akan
dijadikan sebuah wilayah kesatuan pasar dan
basis produksi.
2. Pembentukan kawasan ekonomi dengan tingkat
kompetitif yang tinggi, yang memerlukan suatu
kebijakan yang meliputi competition policy,
consumer protection, Intellectual Property Rights
(IPR), Taxation, dan e-Commerce.
3. Mewujudkan
kawasan
yang
memiliki
perkembangan ekonomi yang merata, dengan
memprioritaskan pada Usaha Kecil Menengah
(UKM).
4. Kawasan ekonomi ASEAN yang diintegrasikan
secara penuh terhadap perekonomian global.
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Fenomena yang terkait SDM Perbankan di Indonesia
sehubungan dengan adanya MEA berdasarkan hasil
survey perbankan Indonesia tahun 2014 oleh PWC
diketahui bahwa :
1. 44% responden menyebutkan Kurangnya SDM
berkualitas sebagai kesulitan utama dalam
memenuhi kebutuhan SDM bank.
2. 32% fenomena pembajakan karyawan di Industri
perbankan Indonesia atau kurangnya kuantitas
SDM dengan alasan utama meliputi pemberian
paket kompensasi yang lebih baik dan prospek
karir yang lebih baik.
3. 5-15%
voluntary
turnover
rate
atau
ketidakcocokan permintaan remunerasi.
4. 9% ketidakcocokan budaya kerja.
Dengan adanya hasil survey tersebut diatas, tidak
menutup kemungkinan bahwa jumlah SDM perbankan
masih terus meningkat disebabkan Industri perbankan
yang terus berkembang dan diperkirakan pada tahun
2020 akan menyerap lebih dari 800.000 tenaga kerja
baik yang tetap maupun yang tidak tetap atau
diperkirakan pertumbuhan SDM perbankan sekitar ±
50.000 orang per tahun.
Untuk itu Otoritas Jasa Keuangan menghimbau kepada
seluruh perbankan yang ada di Indonesia agar dalam
menghadapi MEA semaksimal mungkin dapat
mempersiapkan SDM nya guna menjaga daya saing
karena adanya keterbukaan akses pasar dengan cara :
1. Menyediakan dana pelatihan SDM sekurangkurangnya 5% dari jumlah biaya tenaga kerja
setahun.
2. Pelaksanaan Sertifikasi antara lain :
• Sertifikasi Manajemen Risiko
• Sertifikasi Profesi Perbankan
3. Menyusun ketentuan pemanfaatan Tenaga Kerja
Asing dan Program Alih Pengetahuan (khusus bagi
Bank Asing).
Semua cara dan kebijakan akan dijalankan oleh Otoritas
Jasa Keuangan dan lembaga lainnya dengan tujuan agar
tenaga kerja lokal yang ada dapat diakui kompetensinya
oleh negara-negara ASEAN dan diminta agar dibekali
dengan standar kompetensi yang ditentukan.
Tantangan ke depan terkait dengan adanya MEA antara
lain :
1. Berkembangnya kebutuhan produk dan layanan
yang berarti dibutuhkan SDM yang berkualitas
2. Perkembangan teknologi informasi yang sangat
berpengaruh pada proses bisnis bank karena yang
semula transaksi dilakukan secara Konvensional
menjadi Online (Internet Banking) yang tersedia
setiap saat (24 jam)
3. Guna menghadapi tantangan bersaing dengan
bank dan lembaga lainnya, maka bank harus
mempertimbangkan kembali dalam hal :
• Pemberian Remunerasi
• Jenjang karir
• Prestige yang didapat SDM
Laporan Keuangan
Sebagai persiapan menghadapi MEA tersebut diatas,
Bank BHI sebagai salah satu bank yang beroperasi di
Indonesia, diwajibkan pula membekali semua
karyawannya dengan standar kompetensi yang
ditentukan.
RENCANA PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Salah satu jalan yang akan diambil oleh Bank BHI dalam
mengembangkan Sumber Daya Manusianya guna
menghadapi MEA adalah dengan memperbaiki sistem
kerja yang ada di setiap unit kerja dengan cara
mengubah pola pikir atau mindset karyawan yang
biasanya bekerja sendiri-sendiri dengan sifat individual
yang tinggi diubah pola pikirnya menjadi bekerja dalam
satu tim serta dihimbau untuk selalu pro aktif dalam
setiap permasalahan yang ada disetiap unit kerjanya
masing-masing sehingga tingkat kesalahan yang ada
dapat diminimalisir. Pada awal tahun 2016, Bank BHI
berusaha memberikan pelatihan Etos Kerja kepada
setiap pejabat bank dengan tujuan agar pejabat bank
tersebut dapat menjadi motor penggerak disetiap unit
kerjanya masing-masing. Karena Etos Kerja yang baik
akan menghasilkan kinerja yang baik, menjadi lebih
fokus dan peka, pikiran lebih positif, lebih berinovatif
dan kerjasama dalam tim lebih baik.
Sebagai salah satu bukti perbaikan Sistem Kerja yang
sudah dimulai adalah dari unit kerja Divisi Kredit
dimana pada tahun sebelumnya Divisi Kredit tersebut
merupakan salah satu Divisi yang tidak ada monitoring
atau pengawasan yang kuat dari pimpinannya sehingga
proses kredit end to end nya sangat lemah terbukti
dengan meningkatnya kredit bermasalah di bank.
Berikut perbaikan Sistem Kerja yang sudah dijalankan
oleh Divisi Kredit antara lain:
1. Membuat SOP Credit Monitoring
2. Pembenahan di unit kerja Appraisal
• Membuat SOP proses appraisal dari end
to end.
• Melakukan sentralisasi permohonan
pengajuan appraisal di kantor pusat dan
melakukan follow up ke appraisal
eksternal (KJPP Independen).
• Mengaktifkan kembali internal appraisal
untuk melakukan penilaian.
3. Pembenahan proses review di Credit Reviewer
• Credit Reviewer kantor pusat diwajibkan
membuat analisa sendiri berbeda
dengan analisa dari cabang.
• Pembenahan dalam rapat komite kredit.
• Review terhadap seluruh proposal kredit
yang masuk sebelum diajukan ke komite
kredit.
4. Membuat Kebijakan Kredit
• SE pejabat alternate di Divisi Kredit.
• SE penggunaan internal appraisal.
• SE jaminan yang dapat diterima dan
yang dihindari.
• SE pembuatan Call Report sebagai
panduan unit kerja yang akan
melakukan kunjungan ke debitur.
2016 Laporan Tahunan
112
Kilas Kinerja 2016
Semua perbaikan sistem kerja diatas bisa berjalan
karena komitmen dari semua unit kerja dan ketegasan
dari pimpinan. Untuk itu guna mendukung Divisi Kredit
dan divisi lainnya dalam perbaikan sistem kerja, bank
akan mempersiapkan dan membekali staf diunit
kerjanya masing-masing dengan skill yang sesuai agar
bisa mempunyai kompetensi yang inline antara satu
unit dengan unit kerja lainnya sesuai harapan
perusahaan.
Untuk itu bank dalam proses pembekalan kepada setiap
karyawannya memberikan training antara lain dengan
pelatihan Sertifikasi Profesi sesuai dengan posisi kerja
masing-masing, tujuannya agar setiap karyawan dapat
memahami tugas dan tanggung jawab pekerjaan
masing-masing guna meminimalkan risiko yang akan
terjadi.
Training Sertifikasi Profesi yang disarankan oleh Otoritas
Jasa Keuangan antara lain :
1. Bidang Treasury Dealer
2. Bidang Audit Intern Bank
3. Bidang Wealth Management
4. Bidang Compliance / Kepatuhan
5. Bidang Kredit
6. Bidang General Banking
7. Bidang Funding & Services
8. Bidang Operation
9. Bidang Manajemen Risiko
Selanjutnya bank akan bersikap tegas kepada seluruh
karyawan yang tidak mau berubah dengan memberikan
sanksi karena dianggap telah menghambat proses kerja.
Saat ini bank akan melakukan inventarisir kesetiap unit
kerja masing-masing guna mendapatkan data antara
lain :
1. Apakah dalam satu unit kerja terdapat karyawan
yang tidak produktif ?
2. Apakah karyawan sudah memahami tugas dan
tanggung jawabnya masing-masing ?
3. Apakah terdapat load pekerjaan yang tumpang
tindih sehingga tingkat risiko kesalahan menjadi
tinggi ?
4. Apakah karyawan sudah memiliki kompetensi dan
skill sesuai dengan bidangnya ?
5. Apakah terdapat tugas yang tidak berimbang
antara karyawan satu dengan karyawan lainnya ?
Sebagai langkah awal bank akan melakukan inventarisir
karyawan di kantor Cabang dan Capem masing-masing,
apakah cabang dan capem tersebut sudah bisa menjadi
cabang dan capem yang memberikan profit center
kepada perusahaan, dengan cara antara lain :
1. Melihat kontribusi kerja dari seluruh marketing
yang ada.
2. Memastikan bahwa setiap marketing telah
mempunyai skill dan kompetensi sesuai dengan
tugas dan tanggung jawabnya.
113
Laporan Tahunan 2016
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
3.
4.
5.
6.
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Memonitor apakah Pimpinan telah menjalankan
tugasnya dengan memberikan coaching atau
pengarahan yang jelas setiap pagi kepada seluruh
tim marketing.
Memastikan fungsi leadership Pimpinan berjalan
sesuai yang diharapkan.
Memastikan suasana kerja disetiap kantor cabang
maupun capem cukup baik dan kondusif.
Memastikan kegiatan operasional dikantor cabang
maupun capem telah berjalan sesuai dengan
ketentuan internal maupun ketentuan dari OJK
guna meminimalkan tingkat risiko bank.
Selanjutnya guna mendukung pertumbuhan bisnis di
kantor cabang maupun capem dibutuhkan tim support
dari kantor pusat. Untuk itu bank akan melakukan
perbaikan sistem kerja disemua unit antara lain :
DIVISI KREDIT
Divisi Kredit yang adalah tim support utama
pertumbuhan bisnis di kantor cabang maupun capem,
akan melakukan pembenahan dan perbaikan sistem
kerjanya di tahun 2017 dengan melakukan perbaikan
antara lain :
1. Pembuatan sistem dan prosedur kerja meliputi :
• SOP Offering Letter untuk nasabah
• SOP Proses Pengikatan
• SOP Kredit end to end proses di bidang
retail maupun komersial
• SOP Penyerahan Jaminan
2. Me-review Kebijakan Kredit.
3. Melakukan perbaikan pada proses dengan sistem.
4. Membuat pemeringkatan debitur berdasarkan
grading.
5. Me-review produk kredit
DIVISI MARKETING
Melakukan perbaikan dengan mereview kebijakan yang
ada, antara lain :
1. Memastikan bahwa seluruh nasabah yang ada di
bank sudah terlayani dengan baik sesuai
ketentuan dan prosedur yang ada.
2. Memastikan bahwa setiap marketing yang ada
dapat membantu nasabahnya masing-masing
dalam pemenuhan kebutuhannya dengan tidak
memaksakan kepentingan yang merugikan bank di
kemudian hari.
3. Memastikan bahwa produk bank yang ada sudah
dipasarkan atau diperkenalkan ke nasabah.
4. Mencari terobosan baru dengan membuat
produk-produk baru bersaing antar bank
disesuaikan dengan culture Bank BHI.
5. Melakukan monitoring pertumbuhan kantor
cabang maupun capem setiap bulannya.
DIVISI OPERASIONAL
Divisi Operasional akan melakukan perbaikan dengan
me-review kebijakan operation yang ada, antara lain:
1. Memastikan bahwa kegiatan operasional di kantor
cabang maupun capem telah berjalan dengan baik
sesuai prosedur sehingga nasabah merasa puas
dengan pelayanan yang diberikan oleh bank.
Tata Kelola Perusahaan
2.
3.
4.
5.
6.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Memastikan bahwa semua transaksi nasabah
dapat dijalankan dengan baik dan tepat waktu.
Memastikan bahwa tingkat human error atau
tingkat kesalahan seminimal mungkin.
Memastikan bahwa proses pencairan kredit
nasabah berjalan lancar .
Memastikan bahwa semua laporan yang
diwajibkan oleh OJK dapat dipenuhi tepat waktu.
Memastikan bahwa perhitungan seluruh pajak
telah dihitung dengan tepat dan benar.
DIVISI IT
Sebagai tim yang dianggap paling penting dalam
membangun infrastuktur dan teknologi di bank akan
melakukan perbaikan dan me-review, antara lain :
1. Memastikan bahwa sistem core banking Temenos
T-24 yang ada dapat mendukung kebutuhan Divisi
Kredit maupun Divisi Marketing dalam menjual
semua produk maupun kebijakan yang ada.
2. Memastikan bahwa sistem core banking Temenos
T-24 dapat terus dikembangkan sesuai kebutuhan
bank di masa yang akan datang.
3. Memastikan bahwa sistem core banking Temenos
T-24 bisa in-line dengan semua unit kerja lainnya.
4. Memastikan bahwa sistem core banking Temenos
T-24 selalu mengikuti peraturan serta kebijakan
yang ditentukan dari OJK.
5. Memastikan bahwa sistem core banking Temenos
T-24 bisa bekerja sama dengan vendor-vendor
lainnya seperti perusahaan asuransi dll.
6. Memastikan bahwa sistem core banking Temenos
T-24 mempunyai jaringan serta keamanan yang
baik guna menghindari fraud di kemudian hari.
DIVISI TREASURY
Divisi Treasury akan melakukan perbaikan dan
mereview, antara lain :
1. Memastikan bahwa pengelolaan dana yang
diperoleh dari nasabah dapat dipertanggung
jawabkan dengan baik.
2. Memastikan bahwa kebutuhan dana untuk
pencairan kredit di kantor cabang maupun capem
dapat dipenuhi tepat waktu.
3. Memastikan bahwa divisi treasury juga bisa
menjadi profit center selain kantor cabang
maupun capem.
4. Melakukan kerjasama dengan bank-bank lain
dengan jalan money market line dan memastikan
bahwa transaksi antar bank dapat dilakukan
dengan baik.
5. Memastikan bahwa semua kebijakan dan
prosedur telah dijalankan sesuai ketentuan yang
ada.
6. Memberikan informasi terbaru kepada kantor
cabang maupun capem perihal perkembangan
suku bunga sesuai ketentuan setiap bulannya.
Semua kebutuhan tersebut di atas akan dikoordinir oleh
Divisi HR dengan melihat apakah kebutuhan tersebut
dapat dipenuhi dari karyawan yang ada sekarang,
Laporan Keuangan
atau jika dilihat masih belum dapat dipenuhi dari
internal karena dianggap belum memenuhi kompetensi
yang ada, maka guna penghematan biaya bilamana
harus merekrut baru, Divisi HR akan memberikan
pelatihan atau training kepada staf yang membutuhkan
guna peningkatkan skill & kompetensinya agar bisa
menunjang tugas dan tanggung jawabnya tersebut.
PENINGKATAN SKILL DAN KOMPETENSI KARYAWAN
Untuk menindaklanjuti dan merealisasikan pelatihan
atau training yang dibutuhkan karyawan tersebut di
atas, Divisi HR telah membagikan setiap tahun formulir
Kebutuhan dan Prioritas Pendidikan & Pelatihan kepada
setiap user atau pimpinan. Formulir tersebut wajib diisi
guna memberikan masukan kepada Divisi HR dalam
membuat rencana kerja di bidang pelatihan, kebutuhan
training yang diperlukan guna meningkatkan
pengetahuan serta kompetensi staf di unit kerjanya
masing-masing.
Pelatihan / training yang dijalankan oleh Divisi HR dapat
berupa :
1. In-house Training, diselenggarakan oleh internal
bank atau bekerja sama dengan pihak eksternal
dengan dikoordinir oleh Divisi HR.
2. Public
Training
(Eksternal)
dengan
mengikutsertakan karyawan-karyawan tertentu
kepelatihan regular sesuai kebutuhan bank.
3. Mengikuti Seminar atau Workshop.
Selain training atau pelatihan umumnya, Divisi HR juga
wajib memenuhi ketentuan bagi para pejabatnya untuk
memiliki sertifikasi yang ditentukan oleh OJK atau
lembaga lainnya :
SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO
Bank saat ini sudah membekali seluruh pejabatnya
dengan memiliki Sertifikat Manajemen Risiko.
Pembekalan manajemen risiko ini diberikan sampai
dengan tingkatan supervisor maupun officer serta
beberapa jabatan yang dianggap core risk taking unit.
SERTIFIKASI PROFESI PERBANKAN
Sertifikasi Profesi Perbankan adalah sertifikasi baru
yang diwajibkan oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai
salah satu persyaratan yang juga harus dipenuhi oleh
setiap karyawan bank kedepannya guna mengantisipasi
masuknya MEA ke Indonesia.
Otoritas Jasa Keuangan mengharapkan agar tenaga
kerja lokal tidak kalah dengan tenaga kerja dari Negaranegara ASEAN terutama dari segi kompetensi. Otoritas
Jasa Keuangan juga akan membatasi posisi apa saja
yang bisa diisi oleh TKA (tenaga kerja asing). Sertifikasi
Profesi Perbankan yang wajib harus dipenuhi oleh bank
untuk kedepannya antara lain :
1. Sertifikasi Audit Intern Bank
2. Sertifikasi Wealth Management
3. Sertifikasi Treasury Dealer
4. Sertifikasi General Banking
2016 Laporan Tahunan
114
Kilas Kinerja 2016
5.
6.
7.
8.
9.
Laporan Manajemen
Sertifikasi Manajemen Risiko
Sertifikasi Compliance / Kepatuhan
Sertifikasi Credit
Sertifikasi Operation
Sertifikasi Funding & Services
Dengan ditetapkannya Sertifikasi Profesi ini, diharapkan
kepada seluruh karyawan dapat mengikuti salah satu
sertifikasi sesuai dengan posisi & jabatan masingmasing. Ke depannya karyawan akan dipacu oleh bank
untuk saling berkompetisi di bidang pekerjaannya
masing-masing. Bagi karyawan yang mampu dan
menunjukkan performance kerja yang baik akan
diberikan kesempatan untuk dipromosikan guna
meningkatkan jenjang karirnya.
ME-REVIEW SISTEM REMUNERASI KARYAWAN DAN
KEBIJAKAN HRD
Guna memperlancar proses perbaikan Sistem Kerja di
Bank agar bisa berjalan dengan baik sesuai harapan,
dimana seluruh karyawan dituntut untuk terlibat
bekerja lebih keras lagi, maka bank wajib memberikan
penghargaan kepada karyawan atas kontribusi kerja
yang diberikan.
Saat ini bank telah melakukan perbaikan dalam hal
penyusunan Struktur dan Skala Gaji tahun 2016 yang
telah disesuaikan dengan skala gaji dari bank yang peer
group-nya sama dengan Bank BHI. Selain melakukan
perbaikan struktur dan skala gaji, Bank BHI juga
merevisi matriks Job Grading karyawan, yang mana
matriks Job Grading tersebut telah disesuaikan dengan
bobot dan tugas tanggung jawab masing-masing
karyawan.
115
Laporan Tahunan 2016
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Job Grading antar karyawan satu dengan lainnya akan
berbeda dilihat dari tugas, tanggung jawab dan
pengalaman kerja masing-masing. Selanjutnya bank
merencanakan akan melakukan peninjauan atas gaji
seluruh karyawan yang ada sesuai dengan struktur skala
gaji baru. Bank tetap berkomitmen untuk selalu
memperhatikan kemajuan dan kesejahteraan dari
seluruh karyawan.
PEMANFAATAN TENAGA KERJA ASING DAN
OUTSOURCING
Sesuai dengan rencana kerjanya baik untuk jangka
pendek, menengah maupun jangka panjang Bank BHI
belum bermaksud menggunakan tenaga kerja asing,
karena SDM yang ada masih dirasakan cukup memiliki
kompetensi untuk mengembangkan Bank BHI ke
depannya menjadi bank lokal yang tidak kalah dengan
bank-bank lokal lainnya.
Sedangkan untuk tenaga kerja outsourcing yang
dipekerjakan di Bank BHI adalah karyawan kontrak yang
jenis pekerjaannya tidak berisiko, tidak membutuhkan
kualifikasi kompetensi yang tinggi di bidang perbankan
serta tidak terkait langsung dengan proses pengambilan
keputusan yang mempengaruhi operasional bank.
Tenaga kerja yang outsourcing antara lain : pengemudi
/ supir, pengamanan / security dan pramubakti / office
boy sejumlah 99 orang dari semua kantor cabang &
capem yang ada di Bank BHI.
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
Senantiasa Mengadakan Program CSR
Bank BHI berkomitmen untuk melaksanakan program
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dengan melibatkan
partisipasi seluruh karyawan dan masyarakat
2016 Laporan Tahunan
116
Kilas Kinerja 2016
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Kaleidoskop CSR Bank BHI Tahun 2016
28 MARET 2016
KEGIATAN DONOR DARAH TAHUN 2016
22 APRIL 2016
INDAHNYA BERBAGI “YAYASAN GRIYA ASIH”
Bank BHI mengadakan kegiatan Donor Darah dengan
mengundang Palang Merah Indonesia (PMI), Karyawan
/ Karyawati Bank BHI dan bersama Karyawan /
Karyawati dari KTM Group melakukan Donor Darah
yang dilakukan di Banking Hall-BHI KPO.
Dengan melakukan kunjungan Sosial dan menyajikan
beberapa acara ke Yayasan Griya Asih (Yayasan
Pengentas dan Pemberdaya Anak Jalanan & Terlantar).
Dalam rangka perayaan Paskah bersama tahun 2016.
Wujud Kegiatan CSR berupa:
• Memberi bantuan / sumbangan berupa uang tunai
& non tunai (natura) dari BHI & sumbangan
sukarela dari karyawan / karyawati BHI dan
nasabah Cabang / Capem BHI.
• Makan siang bersama.
• Menggelar acara: memperkenalkan BHI sambil
mengedukasi anak-anak Griya Asih, lomba mencari
telor paskah dan beberapa fun games.
• Memberikan hadiah lomba.
• Merayakan acara ulang tahun untuk anak-anak
yang berulang tahun di bulan April.
117
Laporan Tahunan 2016
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
15 JUNI 2016
BUKA PUASA BERSAMA ANAK YATIM PIATU
Mengundang anak-anak Yatim / Piatu yang dikelola
oleh Yayasan Maqdis dan Rumah Qur’an Al’Hijrah
dalam acara berbuka puasa bersama karyawan /
karyawati Bank BHI dengan menghadirkan penceramah
dan pembawa kultum.
Keseluruhan acara dijalankan di Banking Hall KPO
dengan wujud kegiatan CSR:
• Sumbangan untuk kebutuhan anak Yatim / Piatu.
• Pemberian souvenir kepada anak Yatim / Piatu.
Laporan Keuangan
16 DESEMBER 2016
PERAYAAN NATAL BERSAMA ANAK-ANAK JALANAN &
TERLANTAR
Mengundang anak-anak jalanan & terlantar dari
Yayasan Griya Asih untuk merayakan Natal, anak-anak
dari Yayasan Griya Asih menampilkan acara Perkusi.
Wujud Kegiatan CSR berupa:
• Memberi sumbangan kepada Yayasan Griya Asih.
• Makan siang bersama.
• Pemberian souvenir Natal.
2016 Laporan Tahunan
118
Kilas Kinerja 2016
Profil Perusahaan
Laporan Manajemen
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Struktur Pengelola CSR
3.
Bank BHI berkomitmen untuk selalu meningkatkan
kontribusi kepada masyarakat melalui kegiatan
Corporate Social Responsibility (CSR) Bank. Tanggung
jawab pengelolaan anggaran dan program CSR berada
di bawah koordinasi Unit Kerja terkait. Bank BHI telah
mengalokasikan anggaran khusus untuk mendukung
pelaksanaan program kegiatan CSR.
Kebijakan dan
Pelaksanaaan CSR
Bank BHI senantiasa untuk mewujudkan hubungan yang
harmonis dengan pemangku kepentingan demi
kesinambungan kegiatan CSR dan memberi dampak
yang lebih luas terutama untuk masyarakat umum.
Upaya tersebut diwujudkan melalui kegiatan yang
melibatkan masyarakat setempat sebagai upaya
peningkatan Kegiatan CSR, seperti:
1. Program Kesehatan, yang dilaksanakan dalam
bentuk donor darah bekerja sama dengan Palang
Merah Indonesia (PMI).
2. Program Keagamaan, yang dilaksanakan dalam
rangka memperingati Hari Raya Keagamaan dan
diberikan dalam bentuk santunan kepada panti
asuhan dan bantuan peralatan.
Tanggung Jawab Sosial
Terhadap Lingkungan
Bank BHI senantiasa turut serta dalam menjaga
lingkungan hidup dalam bentuk program efisiensi
kegiatan operasional bank yang bertujuan untuk
menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Kegiatan yang dilakukan antara lain adalah melakukan
penghematan pada beberapa bidang yang dilaksanakan
melalui sosialisasi dan anjuran di seluruh kantor Bank
BHI. Program penghematan yang dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
1. Penghematan penggunaan listrik dan air.
Penghematan listrik dilakukan dengan cara
mematikan lampu dan AC ruangan khususnya
back office pada saat makan siang serta
mematikan lampu dan AC ruangan yang sedang
tidak digunakan.
2. Penghematan penggunaan kertas dengan
memaksimalkan penggunaan soft copy atau
melalui media email. Penghematan penggunaan
kertas diharapkan dapat membantu kelestarian
alam serta mengurangi penebangan pohon.
119
Laporan Tahunan 2016
Penghematan penggunaan bahan bakar minyak
(BBM) dengan melakukan kontrol ketat pada
penggunaan BBM kendaraan operasional maupun
kendaraan dinas jabatan.
Tanggung Jawab Sosial
Yang Terkait dengan
Ketenagakerjaan,
Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3)
Bank BHI memiliki komitmen yang tinggi terkait dengan
ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja.
Uraian tentang CSR terkait ketenagakerjaan, kesehatan
dan keselamatan kerja diuraikan sebagai berikut:
KEGIATAN KETENAGAKERJAAN
• Kesetaraan dalam Program Pendidikan dan
Pelatihan guna meningkatkan skill dan kompetensi
karyawan untuk menunjang operasional Bank, Bank
BHI menyelenggarakan program pendidikan dan
pelatihan. Setiap karyawan memiliki kesempatan
yang sama untuk mengikuti program pendidikan
dan pelatihan, hanya harus disesuaikan dengan
kebutuhan
dan
rencana
pengembangan
perusahaan.
• Kesetaraan Gender dan Kesempatan Kerja Bank
memberikan kesempatan yang sama bagi semua
orang, baik pria dan wanita, tanpa memandang
perbedaan etnik, agama, ras, kelas, gender,
ataupun kondisi fisik untuk mengikuti program
rekrutmen
karyawan.
Pengangkatan
calon
karyawan didasarkan atas hasil seleksi, hasil
evaluasi pada masa percobaan.
• Kebijakan remunerasi yang diterapkan Bank BHI
adalah dengan mengedepankan skill, kompetensi
dan integritas karyawan. Bank juga telah mentaati
semua aturan yang berlaku terkait remunerasi,
dimana besaran remunerasi seluruh karyawan
Perseroan telah sesuai atau berada di atas standar
Upah Minimum yang berlaku di wilayah
operasional Bank.
KEBIJAKAN KESEHATAN KARYAWAN
Kesehatan karyawan merupakan salah satu kunci utama
dari tercapainya kinerja karyawan secara individu dan
perusahaan secara keseluruhan. Oleh karenanya, upaya
menjaga kesehatan karyawan menjadi tanggung jawab
bersama. Bank BHI memberikan fasilitas kesehatan bagi
Karyawannya.
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial
terhadap Produk dan
Nasabah
Bank BHI berkomitmen untuk memberikan nilai tambah
dalam layanan kepada nasabah. Layanan tersebut tidak
hanya dengan produk-produk terbaik, tapi juga dengan
pelayanan yang konsisten, tepercaya, menyeluruh, dan
penuh perhatian kepada kebutuhan para nasabah dan
sekaligus sebagai wujud pemenuhan tanggung jawab
Perseroan kepada nasabah.
Bank BHI tidak hanya menyediakan produk perbankan
yang aman dan bermanfaat bagi masyarakat namun
juga memberikan perlindungan maksimal kepada
konsumen (product responsibility). Bentuk komitmen
Bank BHI terhadap perlindungan konsumen, mencakup
antara lain Jaminan Perlindungan Simpanan Nasabah
dan
Program
Peningkatan
Layanan
secara
berkelanjutan. Menjamin kerahasiaan data Nasabah
serta selalu berupaya untuk memberikan pelayanan
terbaik bagi nasabah. Sebagai sebuah lembaga
keuangan, Bank BHI berkomitmen untuk menjaga
kepercayaan dan kerahasiaan nasabah yang mengacu
pada ketentuan sebagaimana berikut:
1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10
Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 7 Tahun 1992
3. Peraturan Bank Indonesia Nomor 2/19/PBI/2000
tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemberian
Perintah atau Izin Tertulis Membuka Rahasia Bank
Laporan Keuangan
Tanggung Jawab Sosial
dan Kemasyarakatan
Demi keberlangsungan kegiatan operasional Perseroan,
Kesejahteraan masyarakat menjadi sangat penting
karena secara langsung atau tidak langsung akan
melibatkan masyarakat. Oleh karena itu, Bank BHI
memandang sangat perlu untuk melakukan tanggung
jawab terhadap masyarakat.
BENTUK KEGIATAN
• Kegiatan Donor Darah Tahun 2016 (28 Maret 2016 )
• Indahnya Berbagi “Yayasan Griya Asih” (22 April
2016)
• Buka Puasa Bersama Anak Yatim Piatu (15 Juni
2016)
• Perayaan Natal Bersama Anak-anak Jalanan &
Terlantar (16 Desember 2016)
JAMINAN PERLINDUNGAN SIMPANAN NASABAH
Kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan
merupakan salah satu kunci untuk memelihara stabilitas
pada sistem perbankan. Kepercayaan tersebut lahir
apabila ada kepastian hukum dalam pengaturan,
pengawasan Bank dan penjaminan simpanan nasabah
Bank. Sebagaimana ketentuan dalam Undang-Undang
no. 24 tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS), Bank BHI memberikan jaminan
perlindungan atas uang yang disimpan oleh nasabah
melalui Lembaga Penjamin Simpanan.
2016 Laporan Tahunan
120
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Keuangan
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
Laporan Keuangan dan Informasi Tambahan
Untuk Tahun - Tahun Yang Berakhir
31 Desember 2016 dan 2015
Dan Laporan Auditor Independen
121
Laporan Tahunan 2016
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
LAPORAN KEUANGAN/FINANCIAL STATEMENTS
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016/
As of and For the year Ended December 31, 2016
dan/and
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
PT BANK HARDA INTERNASIONAL TBK
DAFTAR ISI / TABLE OF CONTENTS
Halaman/
Pages
DIRECTOR’S STATEMENT LETTER
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
LAPORAN KEUANGAN
PADA
DAN
UNTUK
TAHUN
YANG
BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2016
FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
LAPORAN POSISI KEUANGAN
1-2
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
LAPORAN LABA RUGI DARI PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN
3–4
STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
5
LAPORAN ARUS KAS
6–7
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
8 – 133
STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
STATEMENT OF CASH FLOWS
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain )
PT BANK HARDA INTERNATIONAL Tbk
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/
31 Desember/December 31
31 Desember/December 31
Notes
2016
2015
3d,5, 34
14.326.073.550
13.194.462.550
Cash
Giro pada Bank Indonesia
3d,3h,3m,6, 34
99.900.870.882
120.675.625.707
Demand deposits with Bank Indonesia
Giro pada bank lain
3d, 3h,3m,7,34
14.240.149.088
2.111.506.118
ASET
Kas
P enempatan pada Bank Indonesia dan
bank lain
Efek-efek
ASSETS
3b,3d,3i,
3m,8,34
3b,3d,3k,3m,9a,34
234.945.114.871
171.252.820.499
109.475.993.411
180.164.648.020
Efek-efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali
Demand deposits with other banks
Placements with Bank Indonesia and
and other banks
Securities
Securities purchased under
3j,3m,9b,34
37.602.000.000
-
agreements to resell
Kredit yang diberikan setelah
dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar
3c,3d,3l,3m
Loans net of allowance
10,29,34
for impairment losses
Rp 19.321.702.252 pada
of Rp 19,321,702,252
tanggal 31 Desember, 2016,
as of December 31, 2016,
Rp 50.887.483.569 pada
Rp 50,887,483,569
tanggal 31 Desember 2015,
as of December 31, 2015,
P ihak berelasi
24.726.726.290
21.773.388.116
Related parties
1.354.415.985.535
1.432.673.767.234
Third parties
1.379.142.711.825
1.454.447.155.350
Loans - net
3d,3m,3w,11,34
16.887.216.943
21.475.221.258
Interest receivables
3q,12
6.370.547.846
7.913.969.177
Prepaid expenses
P ihak ketiga
Kredit yang diberikan - bersih
P endapatan bunga yang masih akan
diterima
Biaya dibayar dimuka
Aset tetap
setelah dikurangi akumulasi
Fixed assets
penyusutan sebesar
net of accumulated depreciation of
Rp 24.615.609.061 tanggal 31
Rp 24,615,609,061 as of December
Desember 2016, Rp 23.184.268.116
pada tanggal 31 Desember 2015
31, 2016, Rp 23,184,268,116
3m,3n,13
31.745.308.898
33.062.128.543
Aset pajak tangguhan - bersih
3z, 18d
11.376.728.353
14.933.802.356
Deferred tax assets - net
Aset takberwujud - bersih
3o, 14
5.726.525.553
6.605.814.598
Intangible assets - net
96.723.799.626
53.197.150.897
Other assets - net
2.058.463.040.846
2.079.034.305.073
TOTAL ASSETS
Aset lain-lain - bersih
JUMLAH ASET
3d,3m,3p,3r,15
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
as of December 31, 2015
The accompanying notes to financial statements are an integral part of
these financial statements taken as a whole.
1
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN – Lanjutan
31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain )
Catatan/
Notes
PT BANK HARDA INTERNATIONAL Tbk
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION – Continued
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/December 31
2016
31 Desember/December 31
2015
LIAB ILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIAB ILITAS
Liabilitas segera
LIABILITIES
3e,3s,34
Simpanan nasabah
3c,3e,3t,
P ihak berelasi
16,29,34
P ihak ketiga
Jumlah
Simpanan dari bank lain
P ihak berelasi
17,29,34
Jumlah
Utang pajak
P endapatan diterima dimuka
Bunga yang masih harus dibayar
4.443.636.515
20.347.629.509
8.230.961.290
Related parties
1.548.130.209.151
1.585.961.304.597
Third parties
1.568.477.838.660
1.594.192.265.887
Deposits from customers
3z,18
3w
3e,3w,19,34
Total
Deposits from other banks
3c,3e,3u,
P ihak ketiga
Obligations due immediately
10.509.975.262
2.210.277.994
1.409.393.093
Related parties
68.669.728.581
77.294.927.862
Third parties
70.880.006.575
78.704.320.955
Total
1.906.910.523
2.872.495.452
Taxes payable
406.698.143
351.283.096
Unearned income
6.096.401.417
6.952.714.843
Accrued interests
Post-employment
Liabilitas imbalan pasca-kerja
Liabilitas lain-lain
3v,20
3e,21,34
JUMLAH LIAB ILITAS
14.749.507.059
870.550.000
799.650.000
Other liabilities
1.676.654.662.275
1.703.065.873.807
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS
EQUITY
Modal saham
Capital stock
Modal dasar - 10.000.000.000
Authorized- 10,000,000,000
saham dengan nilai nominal
shares with par value
Rp100 per saham pada tanggal
Rp 100 per share as of
31 Desember 2016 dan
December 31, 2016 and
31 Desember 2015
December 31, 2015,
Modal ditempatkan dan disetor
Issued and paid-up
3.650.000.000 saham dengan
3,650,000,000 shares with
nilai nominal Rp 100 per saham
par value Rp 100 per share
pada tanggal 31 Desember
2016 dan 31 Desember, 2015
as of December 31, 2016 and
22
365.000.000.000
365.000.000.000
22
16.230.230.398
16.230.230.398
Surplus revaluasi aset tetap
3n,13
22.777.406.814
23.696.308.187
P engukuran kembali atas program
3v,3z
Tambahan modal disetor
benefits liabilities
17.506.281.695
December 31, 2015
Additional paid -in capital
Surplus on revaluation
imbalan pasti
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya
Tidak ditentukan penggunaannya
JUMLAH EKUITAS
20
1.509.917.094
2.052.997.140
22
benefits plan
Retained earnings
2.000.000.000
2.000.000.000
(25.709.175.735)
(33.011.104.459)
381.808.378.571
375.968.431.266
JUMLAH LIAB ILITAS
DAN EKUITAS
of fixed assets
Remeasurement of defined
Appropriated
Unappropriated
TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITIES
2.058.463.040.846
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
2.079.034.305.073
AND EQUITY
The accompanying notes to financial statements are an integral part of
these financial statements taken as a whole.
2
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain )
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
STATEMENT OF PROFIT AND LOSS AND OTHER
COMPREHENSIVE INCOME
For the Year Ended December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/
31 Desember/December31
31 Desember/December31
Notes
2016
2015
PENDAPATAN DAN B EB AN
OPERATING INCOME AND
OPERASIONAL
EXPENSES
P endapatan bunga
3c,3w,3x,23,29
Beban bunga
3c,3w,3x,24,29,30
P endapatan bunga - bersih
215.914.153.424
239.232.612.252
(121.422.969.312)
(147.365.969.669)
94.491.184.112
91.866.642.583
P endapatan operasional lainnya
Interest income
Interest expenses
Interest income - net
Other operating income :
Keuntungan transaksi mata uang
asing - bersih
3b
59.816.660
64.513.500
P rovisi dan komisi selain dari kredit
- bersih
Gain on foreign exchange - net
Fees and commissions not related
3x
1.357.364.866
1.713.020.895
to loans - net
Administration and penalties
P endapatan administrasi dan denda
3y
5.322.941.944
Kerugian MTM
-
5.039.754.752
(692.870.000)
income
Loss on MTM
P enjualan efek-efek
3k
2.717.870.000
-
Sales of securities
Lain-lain - bersih
3y
632.841.233
821.792.100
Others - net
10.090.834.703
6.946.211.247
Total other operating income
Jumlah pendapatan operasional
lainnya
P embentukan cadangan kerugian
Provision of allowance for
penurunan nilai aset keuangan
3m
impairment losses on financial
dan aset non- keuangan
25
(11.091.924.004)
(75.299.153.564)
Umum dan administrasi
26a
(32.734.742.169)
(34.684.532.006)
Tenaga kerja
26b
(52.543.752.574)
(50.367.234.757)
Personnel expenses
(85.278.494.743)
(85.051.766.763)
Total other operating expenses
8.211.600.068
(61.538.066.497)
Beban operasional lainnya:
assets and non- financial assets
Other operating expenses:
Jumlah beban operasional lainnya
LAB A (RUG I) OPERASIONAL -
Administrative expenses
INCOME (LOSS) FROM
B ERSIH
PENDAPATAN (B EB AN) NON -
OPERATIONS -NET
NON-OPERATING INCOME
OPERASIONAL - B ERSIH
(EXPENSES) - NET
Keuntungan penjualan
aset tetap - bersih
3n,27
8.185.200
1.516.836.846
Gain on sale of fixed assets - net
diambil alih
3r,27
278.263.795
73.550.000
assets
Lainnya - bersih
27
(49.299.003)
Others - net
Keuntungan (kerugian)
atas penjualan agunan yang
Gain ( loss) on sale of foreclosed
2.380.808.647
PENDAPATAN (B EB AN) NON -
NON-OPERATING INCOME
OPERASIONAL - B ERSIH
2.667.257.642
1.541.087.843
LAB A (RUG I) SEB ELUM
MANFAAT (B EB AN) PAJAK
Manf aat (beban) pajak
LAB A (RUG I) TAHUN B ERJALAN
(EXPENSES) - NET
INCOME (LOSS) BEFORE TAX
10.878.857.710
3z,18d
(59.996.978.654)
(3.791.824.583)
14.018.772.292
7.087.033.127
(45.978.206.362)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
BENEFIT (EXPENSE)
Tax benefit (expense)
INCOME (LOSS) FOR THE YEAR
The accompanying notes to financial statements are an integral part of
these financial statements taken as a whole.
3
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN - Lanjutan
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain )
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
STATEMENT OF PROFIT AND LOSS AND OTHER
COMPREHENSIVE INCOME – Continued
For the Year Ended December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/
31 Desember/December31
31 Desember/December31
Notes
2016
2015
PENG HASILAN KOMPREHENSIF
OTHER COMPREHENSIVE
LAIN
INCOME
Pos-pos yang tidak akan
direklasif ikasi berikutnya ke
Items that will not be reclasified
laba rugi :
Surplus revaluasi aset tetap
subsequently to profit or loss :
3n,13
(972.625.272)
5.757.877.583
3v,20
(724.106.728)
1.892.747.940
P engukuran kembali atas
program imbalan pasti
Remeasurement of defined
P ajak atas penghasilan terkait
pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba/rugi
Revaluation of fixed assets
benefit plan
Income tax relating to items that
3v,3z,13
will not be reclassified to
18
234.750.581
(1.912.656.381)
to profit or loss
JUMLAH
PENG HASILAN
(KERUG IAN)
TOTAL
COMPREHENSIVE INCOME
KOMPREHENSIF
(LOSS) FOR THE YEAR
TAHUN B ERJALAN
SETELAH PAJAK
(1.461.981.419)
5.737.969.142
NET OF TAX
JUMLAH
PENG HASILAN
TOTAL
COMPREHENSIVE INCOME
KOMPREHENSIF
TAHUN B ERJALAN
5.625.051.708
(40.240.237.220)
LAB A (RUG I) PER SAHAM
DASAR
FOR THE YEAR
BASIC EARNINGS (LOSS)
3aa,28
1,94
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
(14,56)
PER SHARE
The accompanying notes to financial statements are an integral part of
these financial statements taken as a whole.
4
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain )
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
For the Year Ended December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Modal
Pengukuran
kembali atas
Surplus
ditempatkan
Tambahan
revaluasi
program
dan disetor
modal
aset tetap/
imbalan pasti/
penuh/Shares
disetor/
Surplus
Remeasurement
Ditentukan
Tidak ditentukan
Catatan/
capital issued
Additional
on revaluation
of defined
penggunaannya/
penggunaannya/
Jumlah ekuitas/
Notes
and fully paid
paid-in capital
of fixed assets
benefit plan
Appropriated
Unappropriated
Total equity
235.000.000.000
20.000.000.000
20.723.400.000
633.436.185
2.000.000.000
12.967.101.903
291.323.938.088
Balance as of January 1, 2015
130.000.000.000
(3.769.769.602)
-
-
-
-
126.230.230.398
Additional capital
Saldo laba/Retained earnings
Saldo per 1 Januari 2015
Penambahan modal
22
Rugi tahun berjalan
Penurunan surplus revaluasi
13
(1.345.500.000)
-
-
(45.978.206.362)
(45.978.206.362)
Loss for the year
-
(1.345.500.000)
Decrease on surplus revaluation
5.737.969.142
Other comprehensive net income
Penghasilan komprehensif lain bersih
13
-
-
4.318.408.187
1.419.560.955
-
-
365.000.000.000
16.230.230.398
23.696.308.187
2.052.997.140
2.000.000.000
(33.011.104.459)
Laba periode berjalan
-
-
-
-
-
7.087.033.127
7.087.033.127
Income for the period
Transfer ke saldo laba
-
-
-
-
-
214.895.597
214.895.597
Transfer to retained earning
Saldo per 31 Desember 2015
Penghasilan komprehensif lain bersih
Saldo per 31 Desember 2016
375.968.431.266 Balance as of December 31, 2015
13
18,20
-
-
365.000.000.000
16.230.230.398
(918.901.373)
(543.080.046)
22.777.406.814
1.509.917.094
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
-
-
2.000.000.000
(25.709.175.735)
(1.461.981.419) Other comprehensive income - net
381.808.378.571
Balance as of December 31,2016
The accompanying notes to financial statements are an integral part of these financial statements taken as a
whole.
5
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
LAPORAN PERUBAHAN ARUS KAS
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain )
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
INTERIM STATEMENT OF CASH FLOWS
For the Year Ended December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/
31 Desember/December31
31 Desember/December31
Notes
2016
2015
ARUS KAS DARI
CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS OPERASI
OPERATING ACTIVITIES
P endapatan bunga yang diterima
Beban bunga yang dibayar
P endapatan operasional lainnya
220.502.157.739
236.136.158.942
(122.279.282.738)
(148.170.837.918)
Interest expenses paid
(761.905.961)
(67.949.316.012)
Other operating income
Laba selisih kurs - bersih
59.816.660
64.513.500
Interest income received
Gain on foreign exchange - net
Beban tenaga kerja
(50.511.084.666)
(47.586.001.130)
Personnel expenses
Beban administrasi dan umum
(30.274.167.276)
(32.056.062.723)
General and administrative expenses
Beban non-operasi - bersih
2.360.072.442
24.250.997
Arus kas dari aktivitas operasi
Non-operating expenses - net
Cash flows from operating activities
sebelum perubahan aset dan
before changes in operating
liabilitas operasi
19.095.606.200
(59.537.294.344)
assets and liabilities
Decrease ( increase) in operating
P enurunan (kenaikan) aset operasi:
assets:
Efek-efek
70.688.654.609
(56.672.621.816)
Efek-efek yang dibeli dengan janji
Securities purchased under
dijual kembali
(37.602.000.000)
Kredit yang diberikan
75.304.443.525
Biaya dibayar dimuka
1.543.421.331
P ajak dibayar dimuka
-
Aset lain-lain
(44.284.378.404)
50.387.360.586
agreements to resell
Loans
(906.022.639)
Prepaid expenses
(4.620.250.773)
Prepaid taxes
(32.750.935.232)
Kenaikan (penurunan) liabilitas
Other assets
Increase ( decrease) in operating
operasi:
liabilities:
Simpanan
Deposits
Giro
20.475.532.984
Demand deposits
7.366.982.265
7.429.442.207
Saving deposits
(38.636.773.209)
(53.366.520.566)
Time deposits
(965.584.929)
(971.356.683)
Taxes payable
(2.268.950.663)
Tabungan
Deposito berjangka
Utang pajak
Liabilitas lain-lain
6.192.653.795
1.832.672.083
Arus kas bersih diperoleh
Other liabilities
Net cash flows provided
dari (digunakan untuk)
by ( used in)
aktivitas operasi
56.434.074.520
(128.699.994.193)
ARUS KAS DARI
operating activities
CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS INVESTASI
INVESTING ACTIVITIES
P embelian aset tetap
13
(195.352.870)
P enjualan aset tetap
13
13.321.867
1.520.709.610
P embelian aset takberwujud
14
(74.250.000)
(1.100.000.000)
(757.883.872)
(256.281.003)
(337.174.262)
Arus kas bersih digunakan untuk
aktivitas investasi
Securities
Purchase of fixed assets
Sale of fixed assets
Purchase of intangible assets
Net cash flows used in investing
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
activities
The accompanying notes to financial statements are an integral part of
these financial statements taken as a whole.
6
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
LAPORAN PERUBAHAN ARUS KAS – Lanjutan
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain )
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
INTERIM STATEMENT OF CASH FLOWS – Continued
For the Year Ended December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/
31 Desember/December31
31 Desember/December31
Notes
2016
2015
ARUS KAS DARI
AKTIVITAS
CASH FLOWS FROM
PENDANAAN
P enambahan modal disetor
FINANCING ACTIVITY
22
-
30.000.000.000
P enerimaan penerbitan saham
melalui penawaran umum
perdana - bersih
Paid-up capital
Proceed from issuance
of share through initial
22
-
96.230.230.398
-
126.230.230.398
Arus kas bersih diperoleh
public offering - net
Net cash flows from
dari aktivitas pendanaan
KENAIKAN (PENURUNAN)
financing activity
INCREASE (DECREASE)
B ERSIH KAS DAN
IN CASH AND CASH
SETARA KAS
56.177.793.517
(2.806.938.057)
EQUIVALENTS
CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS
AT BEGINNING OF THE
AWAL PERIODE/TAHUN
307.234.414.874
310.041.352.931
KAS DAN SETARA KAS
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
AKHIR PERIODE/TAHUN
363.412.208.391
307.234.414.874
Kas dan setara kas terdiri dari:
Kas
PERIOD/YEAR
END OF THE PERIOD/YEAR
Cash and cash equivalents consists of
5
14.326.073.550
13.194.462.550
Cash
Giro pada Bank Indonesia
6
99.900.870.882
120.675.625.707
Demand deposits with Bank Indonesia
Giro pada bank lain
7
14.240.149.088
2.111.506.118
Demand deposits with other banks
8
234.945.114.871
171.252.820.499
Placements with Bank Indonesia
363.412.208.391
307.234.414.874
Total cash and cash equivalents
P enempatan pada
Bank Indonesia
Jumlah kas dan setara kas
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to financial statements are an integral part of
these financial statements taken as a whole.
7
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM
1.
a. Pendirian Bank dan Informasi Umum
GENERAL
a. The Establishment of the Bank and General
Information
PT Bank Harda Internasional Tbk (“Bank”) didirikan
berdasarkan Akta Notaris No. 242 tanggal
21 Oktober 1992 dari Ny. Poerbaningsih Adi
Warsito, S.H., notaris, di Jakarta. Akta pendirian
tersebut
telah
mendapat
pengesahan
dari
Kementerian Kehakiman Republik Indonesia dengan
Surat Keputusannya No. C2-895.HT. 01.01.TH.93
tanggal 10 Pebruari 1993 serta diumumkan dalam
Lembaran Berita Negara No. 25 tanggal 27 Maret
1993, Tambahan No. 1316.
PT Bank Harda Internasional Tbk (the "Bank") was
established by Notarial Deed No. 242 dated October
21, 1992 from Mrs. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H.,
notary, in Jakarta. The Deed of establishment was
approved by the Ministry of Justice of the Republic of
Indonesia in his Decree No. C2-895.HT.01.01.TH.93
dated February 10, 1993 and published in State
Gazette No. 25 dated March 27, 1993, Supplement
No. 1316.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa
kali perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar
Bank dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat
No. 3 tanggal 5 Oktober 2015 yang dibuat dihadapan
notaris Edward Suharjo Wiryomartani, S.H., M.Kn.,
notaris,
di
Jakarta,
sehubungan
dengan:
(i) perubahan pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Bank
mengenai komposisi modal dasar telah ditempatkan
dan disetor sejumlah 3.650.000.000 saham dengan
nilai nominal seluruhnya Rp 365.000.000.000
dengan rincian Rp 285.000.000.000 merupakan
saham lama dan Rp 80.000.000.000 merupakan hasil
penawaran umum saham Bank dan (ii) perubahan
nama pemegang saham.
Pernyataan Keputusan
Rapat tersebut telah diterima dan dicatat di dalam
Sistem Administrasi Badan Hukum, Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia,
melalui
suratnya
No.
AHUAH.01.03.0970743 dan No. AHU-AH.01.03.0970744
tanggal 28 Oktober 2015
The Bank’s Articles of Association have been
amended several times. The latest amendment of the
Bank’s Articles of Association is by the Deed of
The Meeting Decision Statement No. 3 dated October
5, 2015 of Edward Suharjo Wiryomartani, S.H.,
M.Kn., notary, in Jakarta, related with: (i) changes
in article 4 paragraph 2 of the Bank’s Articles of
Association regarding the composition of the basic
capital has been issued and paid-up amounting to
3,650,000,000 shares with total nominal value of
Rp
365,000,000,000,
consisting
of Rp
285,000,000,000 worth of existing shares and Rp
80,000,000,000 from the result of initial public
offering of Bank’s shares and (ii) changes the name
of the shareholders. The Deed of The Meeting
Decision Statement has been received and recorded
in Legal Bank Administration System, Minister of
Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia,in
its
letter
No. AHU-AH.01.03.0970743 and No. AHUAH.01.03.0970744 on October 28, 2015.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank, tujuan
Bank adalah melakukan usaha perbankan dengan
melaksanakan
kegiatan
usaha
antara
lain
menghimpun dana dari masyarakat, memberikan
kredit, menerbitkan surat pengakuan utang,
melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan
pihak lain berdasarkan suatu kontrak, dan membeli
melalui pelelangan agunan sesuai maupun sebagian
dalam hal debitur tidak memenuhi liabilitasnya
kepada Bank.
In accordance with Article 3 of the Bank’s Articles of
Association, the purpose of the Bank is to conduct
banking business by conducting business activities
such as collecting funds from public, providing
loans, issuing letters of credit, conducting custody
activities for the benefit of other parties based on a
contract, and buying through the auction of
collateral as well as part in the event that the debtor
does not fulfill its obligations to the Bank.
Bank memperoleh izin usaha sebagai Bank Umum
dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia
dengan keputusan No. 455/KMK.07/1994 tanggal
8 September 1994. Selain usaha perbankan umum,
Bank juga melakukan usaha sebagai pedagang valuta
asing sesuai dengan Surat Izin No. 29/56/UOPM
tanggal 20 Desember 1996 dari Urusan Operasi
Pengendalian Moneter Bank Indonesia, yang telah
diperbaharui dengan Surat Keputusan Direktur
Perizinan
dan
Informasi
Perbankan
No. 5/3/KEP.Dir.PIP/2004 tanggal 24 Desember
2003.
The Bank obtained a license as a Commercial Bank
from the Ministry of Finance of the Republic of
Indonesia with the decision No. 455/KMK.07/1994
dated September 8, 1994. In addition to commercial
banking business, the Bank also conducts business
as a foreign exchange trader in accordance with
Permit Letter No. 29/56/UOPM dated December 20,
1996 from the Monetary Control Operation Affairs
of Bank Indonesia, which was amended by the
Decree of the Director of Licensing and Banking
Information No. 5/3/KEP.Dir.PIP/2004 dated
December 24, 2003.
8
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM - Lanjutan
1.
a. Pendirian Bank dan Informasi Umum - Lanjutan
GENERAL – Continued
a. The Establishment of the Bank and General
Information – Continued
Induk perusahaan Bank adalah PT Hakim
Putraperkasa yang juga merupakan pemegang saham
mayoritas dari Bank.
The Bank’s direct holding company is PT Hakim
Putraperkasa which is the majority stockholder of
the Bank.
Kantor Pusat Bank berlokasi di Jalan K.H.
Samanhudi No. 10 Jakarta Pusat 10710 dan telah
mendapat persetujuan dari Bank Indonesia dengan
Surat No. 9/1163/ DPNP/Prz tanggal 21 Nopember
2008. Bank saat ini mempunyai 9 (sembilan) Kantor
Cabang, 7 (tujuh) Kantor Cabang Pembantu, dan 2
(dua) Kantor Kas
Bank's Head Office is located at Jalan K.H.
Samanhudi No. 10 Jakarta Pusat 10710 and has
received approval from Bank Indonesia by Letter
No. 9/1163/DPNP/Prz dated November 21, 2008.
The Bank currently has 9 (nine) Branch Offices, 7
(seven) Sub-branch Offices, and 2 (two) Cash
Offices.
b. Public Offering of The Bank’s Shares
b. Penawaran Umum Saham Bank
Pada tanggal 31 Juli 2015, Bank memperoleh Surat
Pernyataan Efektif dari Dewan Komisioner Otoritas
Jasa
Keuangan
(OJK)
dengan
suratnya
No. S-346/D.04/2015 untuk melakukan penawaran
umum saham perdana sejumlah 800.000.000 lembar
saham biasa atas nama dan dengan nilai nominal
Rp 100 (angka penuh) setiap lembar saham yang
ditawarkan kepada masyarakat dengan harga
penawaran Rp 125 (angka penuh) setiap saham.
Termasuk didalam jumlah saham umum perdana
kepada masyarakat adalah saham yang telah
dialokasikan sehubungan dengan Program Alokasi
Saham Karyawan (Employee Stock Allocation,
“ESA”) sejumlah 1.270.000 lembar saham
berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 024/SKDIR/V/2015.
On July 31, 2015, the Bank obtained the Effective
Statement Letter from Board of Commissioners of
Financial Services Authority (FSA) through its
Letter No. S-346/D.04/2015 for the Bank's initial
public offering of 800,000,000 common shares to the
public with a par value of Rp 100 (full amount) per
share at an offering price of Rp 125 (full amount)
per share. Included in the number of initial public
shares offered to the public are shares that have
been allocated in connection with Employee Stock
Allocation Program (ESA) of 1,270,000 shares
based on the Director Decision Letter No. 024/SKDIR/V/2015.
Pada tanggal 12 Agustus 2015, seluruh saham
tersebut telah dicatat di Bursa Efek Indonesia.
These shares were listed on the Indonesian Stock
Exchange on August 12, 2015.
c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite
Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan
Nominasi, Divisi Audit Internal dan Karyawan
Kunci
c. Board of Commissioners, Directors, Audit
Committee,
Risk
Monitoring
Committee,
Remuneration and Nomination Committee, Internal
Audit Division and Key Employees
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember
2015 anggota Dewan Komisaris, Direksi, Komite
Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi
dan Nominasi adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2016 and December 31, 2015,
the Board of Commissioners, Directors, Audit
Committee,
Risk
Monitoring
Committee,
Remuneration and Nomination Committee are as
follows:
31 Desember 2016/December 2016
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama/Independen
Komisaris Independen
Komisaris
Komisaris
Direksi:
Direktur Utama
Direktur Kepatuhan
Direktur
Direktur
Direktur
Bernardus Dwibyantoro
Robertus Soedaryatmo Yosowidagdo
a)
Rachman Hakim
b)
Novita Hakim
c)
a)
Antonius Prabowo Argo
Doddy Setyantoko Soewito
d)
Balian Halim
e)
HarryAbbas
f)
David Fisher Kusnadi
9
Board of Commissioners:
President/Independent
Commissioner
Independent Commissioner
Commissioner
Commissioner
Directors:
President Director
Compliance Director
Director
Director
Director
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM – Lanjutan
1.
c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite
Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan
Nominasi, Divisi Audit Internal dan Karyawan
Kunci - Lanjutan
GENERAL - Continued
c. Board of Commissioners, Directors, Audit
Committee,
Risk
Monitoring
Committee,
Remuneration and Nomination Committee,
Internal Audit Division and Key Employees Continued
31 Desember 2016/December 2016
Komite Audit:
Ketua
Anggota
Anggota
Komite Pemantau Risiko:
Ketua
Anggota
Anggota
Komite Remunerasi
dan Nominasi:
Ketua
Anggota
Anggota
a)
b)
c)
d)
e)
f)
Bernardus Dwibyantoro
Ignatius Sri Mulyanto
Slamet Agus Pramono
Bernardus Dwibyantoro
Ignatius Sri Mulyanto
Slamet Agus Pramono
Robertus Soedaryatmo Yosowidagdo
a)
Rachman Hakim
Mariawati Tjitradinata
Audit Committee:
Chairman
Member
Member
Risk Monitoring Committee:
Chairman
Member
Member
Remuneration and Nomination
Committee:
Chairman
Member
Member
Mengundurkan diri efektif tanggal 21 September
2016..
Diangkat melalui Pernyataan Keputusan Rapat
No. 80 tanggal 21 September 2016, dan telah
efektif sesuai dengan Surat OJK No.SR47/PB.12/2017 tanggal 9 Maret 2017
Mengundurkan diri efektif tanggal 27 Juni 2016
Diangkat melalui Pernyataan Keputusan Rapat
No. 2 tanggal 1 Desember 2015, dan telah efektif
sesuai dengan Surat OJK No.SR-61/D.03/2016
tanggal 1 April 2016.
Diangkat melalui Pernyataan Keputusan Rapat
No. 80 tanggal 21 September 2016, dan telah
efektif sesuai dengan Surat OJK No. SR89/PB.12/2016 tanggal 9 November 2016.
a)
Effectively resigned on September 21, 2016
b)
Diangkat melalui Pernyataan Keputusan Rapat
No. 80 tanggal 21 September 2016, dan telah
efektif sesuai dengan Surat OJK No. SR3/PB.12/2017 tanggal 13 Januari 2017
f)
Appointed based on the Meeting Decision
Statement No.80 dated September 21, 2016, and
has been effective in accordance with the FSA
letter No.SR-47/PB.12/2017 dated March 9, 2017.
Effectively resigned on June 27, 2016
Appointed based on the Meeting Decision
Statement No.2 dated December 1, 2015, and has
been effective in accordance with the FSA letter
No.SR-61/D.03/ 2016 dated April 1, 2016.
Appointed based on the Meeting Decision
Statement No.80 dated September 21, 2016, and
has been effective in accordance with the FSA
letter No.SR-89/PB.12/ 2016 dated November 9,
2016.
Appointed based on the Meeting Decision
Statement No.80 dated September 21, 2016, and
has been effective in accordance with the FSA
letter No.SR-3/PB.12/ 2017 dated January 13,
2017.
c)
d)
e)
31 Desember 2015/December 2015
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama/Independen
Komisaris
Komisaris Independen
Direksi:
Direktur Utama
Direktur Kepatuhan
Direktur Operasional
Direktur Operasional
Direktur Bisnis
Bernardus Dwibyantoro
Rachman Hakim
Robertus Soedaryatmo Yosowidagdo
Antonius Prabowo Argo
Doddy Setyantoko Soewito
a)
Budiarto Santoso
b)
Barlian Halim
c)
Teddy Sadikin
10
Board of Commissioners:
President/Independent
Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Directors:
President Director
Compliance Director
Operational Director
Operational Director
Business Director
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM - Lanjutan
1.
c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite
Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan
Nominasi, Divisi Audit Internal dan Karyawan
Kunci - Lanjutan
GENERAL - Continued
c. Board of Commissioners, Directors, Audit
Committee,
Risk
Monitoring
Committee,
Remuneration and Nomination Committee,
Internal Audit Division and Key Employees –
Continued
31 Desember 2015/December 2015
Komite Audit:
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
Komite Pemantau Risiko:
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
Komite Remunerasi
dan Nominasi:
Ketua
Anggota
Anggota
a)
b)
c)
d)
e)
Bernardus Dwibyantoro
d)
Labib Y. Wardiman
Slamet Agus Pramono
e)
Ignatius Sri Mulyanto
Bernardus Dwibyantoro
d)
Labib Y. Wardiman
Ignatius Sri Mulyanto
e)
Slamet Agus Pramono
Robertus Soedaryatmo Yosowidagdo
Rachman Hakim
Mariawati Tjitradinata
Mengundurkan diri efektif tanggal 1 Desember 2015
Diangkat melalui Pernyataan Keputusan Rapat No. 2
tertanggal 1 Desember 2015, dan akan efektif setelah
dinyatakan lulus fit and proper test dari OJK
a)
Telah efektif melalui Surat Persetujuan OJK
tanggal 6 Pebruari 2015 No. SR-13/D.03/2015 dan
mengundurkan diri efektif berdasarkan Pernyataan
Keputusan Rapat No. 2 tertanggal 1 Desember 2015.
Mengundurkan diri efektif tanggal 30 Januari 2015.
Telah efektif melalui Surat Keputusan Direksi tanggal
9 April 2015 No. 019/SK-DIR/IV/2015
c)
b)
d)
e)
Audit Committee:
Chairman
Member
Member
Member
Risk Monitoring Committee:
Chairman
Member
Member
Member
Remuneration and Nomination
Committee:
Chairman
Member
Member
Effectively resigned on December 1, 2015
Appointed based on the Meeting Decision Statement
No. 2 dated December 1, 2015, and will be effective
after being granted of the fit and proper test from
FSA.
Has become effective by Approvement Letter of FSA
letter dated February 6, 2015 No. SR-13/D.03/2015
and effectively resigned based on Meeting Decision
Statement No. 2 dated December 1, 2015
Effectively resigned on January 30, 2015
Has become effective by the Director Decision Letter
dated April 9, 2015 No. 019/SK-DIR/IV/2015
Kepala Divisi Audit Internal Bank pada tanggal
31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah
Wan Maraden Sinaga.
The Bank’s Internal Audit Division Head as of
December 31, 2016 and December 31, 2015 is Wan
Maraden Sinaga.
Sekretaris Perusahaan Bank pada 31 Desember 2016
dan 31 Desember 2015 adalah Barlian Halim dan
Doddy Setyantoko Soewito.
The Bank’s Corporate Secretary as of December 31,
2016 and December 31, 2015 is Barlian Halim and
Doddy Setyantoko Soewito, respectively.
Personil manajemen kunci mencakup anggota Dewan
Komisaris dan Direksi, serta pejabat eksekutif yaitu
pejabat yang bertanggungjawab langsung kepada
Direksi atau mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kebijakan dan/atau aktivitas operasional
Bank.
Key management personnel includes of members of
the Board of Commisioners and Board of Directors,
and executive officers who have direct responsibility
to the Board of Directors or have significant
influences over policies and/or operational activities
of the Bank.
Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada
Dewan Komisaris dan Direksi masing- masing
sebesar Rp 1.782.000.000 dan Rp 2.861.738.831
pada 31 Desember 2016 serta Rp 2.254.400.000 dan
Rp 4.647.324.658 pada 31 Desember 2015
Total salaries and allowances paid to the Board of
Commissioners and Directors amounted to
Rp 1,782,000,000 and Rp 2,861,738,831 on
December 31, 2016 and Rp 2,254,400,000 and
Rp 4,647,324,658 on December 31, 2015
respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember
2015 Bank memiliki 409 dan 291 karyawan tetap.
As of December 31, 2016 and December 31, 2015 the
Bank has 409 and 291 permanent employees,
respectively.
11
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENERAPAN
PERNYATAAN
STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI
STANDAR
AKUNTANSI
KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI
2.
ADOPTION OF REVISED OR NEW STATEMENTS
OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“PSAK”) AND INTERPRETATION ONFINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”)
a. Standar yang Diterbitkan dan Berlaku Efektif
Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1
Januari 2016)
a. Standards Issued and Effective in the Current Year
(on or after January 1, 2016)
Dalam tahun berjalan, Bank telah menerapkan
standar akuntansi keuangan (“SAK”) dan intrepretasi
standar akuntansi keuangan (“ISAK”) baru dan revisi
termasuk pengesahan amandemen dan penyesuaian
tahunan yang dikeluarkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang
dianggap relevan dengan kegiatan operasinya dan
mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian
berlaku efektif untuk periode tahun buku yang
dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016.
In the current year, the Bank has adopted all of the
new and revised financial accounting standards
(SAK) and interpretation to financial accounting
standards (ISAK) including amendments and annual
improvements issued by the Board of Financial
Accounting Standards of the Indonesian Institute of
Accountants that are relevant to its operations and
affected to the financial statements effective for
accounting period beginning on or after January 1,
2016.
SAK dan ISAK baru dan revisi termasuk pengesahan
amandemen dan penyesuaian tahunan yang berlaku
efektif dalam tahun berjalan adalah sebagai berikut:
New and revised SAKs and ISAKs including
amendments and annual improvements effective in
the current year are as follows:
-
Amandemen PSAK No. 4, “Laporan Keuangan
Tesendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan
Keuangan Tesendiri”. Amandemen PSAK No. 4
ini memperkenankan penggunaan metode ekuitas
sebagai salah satu metode pencatatan pada
Entitas anak, ventura bersama dan Entitas
asosiasi dalam laporan keuangan tersendiri
Entitas tersebut.
-
Amendment to PSAK No.4, “Separate Financial
Statements on Equity Method in Separate
Financial Statements”. This Amendment to
PSAK No. 4 allows the use of the equity method
as a method of recording in subsidiaries, joint
ventures and associates in the separate financial
statements of the entity.
-
PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015), “Segmen
Operasi”. PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015) ini
menambahkan pengungkapan deskripsi singkat
segmen operasi yang telah digabungkan dan
indikator ekonomik yang memiliki karakteristik
yang serupa.
-
PSAK No. 5 (Improvement 2015), “Operating
Segments”. This PSAK No. 5 (Improvement
2015) adds a brief description of the disclosure
operating segments that have been combined
and economic indicators that have similar
characteristics.
-
PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015),“Pengungkapan
Pihak-pihak Berelasi”. PSAK No. 7 (Penyesuaian
2015) ini menambahkan persyaratan pihak-pihak
berelasi
dan
memberikan
klarifikasi
pengungkapan imbalan yang dibayarkan oleh
Entitas manajemen.
-
PSAK No. 7 (Improvement 2015), “Related
Party Disclosures”. This PSAK No. 7
(Improvement 2015) adds the requirements
related party disclosures and clarifications
remuneration paid by the management Entity.
-
PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015), “Properti
Investasi”. PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015) ini
memberikan klarifikasi bahwa PSAK No. 13 dan
PSAK No. 22 saling mempengaruhi. Entitas
dapat mengacu pada PSAK No. 13 untuk
membedakan antara properti investasi dan
properti yang digunakan sendiri. Entitas juga
dapat mengacu pada PSAK No. 22 sebagai
pedoman apakah akuisisi properti investasi
merupakan kombinasi bisnis.
-
PSAK No. 13 (Improvement 2015), “Investment
Property”. This PSAK No. 13 (Improvement
2015) clarifies that PSAK No. 13 and PSAK No.
22 are interacted. Entity can refer to PSAK No.
13 to distinguish between investment property
and owner-occupied property. Entity may also
refer to PSAK No. 22 as a guide whether the
acquisition of an investment property is a
business combination.
12
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENERAPAN
PERNYATAAN
STANDAR
AKUNTANSI
KEUANGAN
(“PSAK”)
DAN
INTERPRETASI
STANDAR
AKUNTANSI
KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI –
Lanjutan
a. Standar yang Diterbitkan dan Berlaku Efektif
Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1
Januari 2016) - Lanjutan
2.
ADOPTION OF REVISED OR NEW STATEMENTS
OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“PSAK”) AND INTERPRETATION ONFINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) – Continued
a. Standards Issued and Effective in the Current Year
(on or after January 1, 2016) – Continued
-
Amandemen PSAK No.15 “Investasi pada
Entitas Asosiasi dan Ventura bersama tentang
Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian
Konsolidasi”. Amandemen PSAK No. 15 ini
memberikan klarifikasi pada paragraph 36A
tentang pengecualian konsolidasi untuk investasi
ketika kriteria tertentu terpenuhi.
-
Amendment to PSAK No. 15 “Investments in
Associates and Joint Ventures on Investment
Entity: Application Consolidation Exception”.
This Amendment to PSAK No. 15 provides
clarification on the consolidation of paragraph
36A of exceptions for certain investments when
certain criteria are met.
-
PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015), “Aset Tetap”.
PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015) ini
memberikan klarifikasi paragraf 35 terkait model
revaluasi, bahwa ketika Entitas menggunakan
model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan
kembali pada jumlah revaluasiannya.
-
PSAK No. 16 (Improvement 2015), “Fixed
Assets”. This PSAK No. 16 (Improvement 2015)
provides clarification of paragraph 35 related to
the revaluation model, that when an Entity uses
the revaluation model, the carrying amount of
the asset is restated on its revaluation amount.
-
Amandemen PSAK No.16, “Aset Tetap tentang
Klarifikasi Metode yang Diterima untuk
Penyusutan dan Amortisasi”. Amandemen PSAK
No. 16 ini memberikan tambahan penjelasan
tentang indikasi perkiraan keusangan teknis atau
komersial suatu aset dan juga memberikan
klarifikasi bahwa penggunaan metode penyusutan
yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak
tepat.
-
Amendment to PSAK No.16, “Fixed Assets on
Clarification pf Acceptable Method of
Depreciation
and
Amortization”.
This
Amendment to PSAK No. 16 provides an
additional explanation of the approximate
indication of technical or commercial
obsolescence of an asset and also clarifies that
the use of the depreciation method based on
revenue is not appropriate.
-
PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015), “Aset
Takberwujud”. PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015)
ini memberikan klarifikasi pada paragraf 80
terkait model revaluasi, bahwa ketika Entitas
menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat
aset
disajikan
kembali
pada
jumlah
revaluasiannya.
-
PSAK No. 19 (Improvement 2015), “Intangible
Assets”. This PSAK No. 19 (Improvement 2015)
provides clarification on paragraph 80 related
to the revaluation model, that when an Entity
uses the revaluation model, the carrying amount
of the asset is restated on its revaluation
amount.
-
Amandemen PSAK No. 19, “Aset Takberwujud
tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk
Penyusutan dan Amortisasi”. Amandemen PSAK
No. 19 ini memberikan klarifikasi tentang
anggapan bahwa pendapatan adalah dasar yang
tidak tepat dalam mengukur pemakaian manfaat
ekonomi aset takberwujud dapat dibantah dalam
keadaan terbatas tertentu.
-
Amendment to PSAK No. 19, “Intangible Assets
on Clarification of Acceptable Method of
Depreciation
and
Amortization”.
This
Amendment to PSAK No. 19 provides
clarification on the assumption that the revenue
base is not appropriate in measuring the use of
economic benefits of the intangible assets can be
debated in certain limited circumstances.
-
PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015), “Kombinasi
Bisnis”. PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015) ini
memberikan klarifikasi ruang lingkup dan
kewajiban membayar imbalan kontinjensi yang
memenuhi definisi instrumen keuangan diakui
sebagai liabilitas keuangan atau ekuitas. PSAK
No. 22 (Penyesuaian 2015) ini juga
mengakibatkan dampak penyesuaian terhadap
PSAK No. 55, “Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran” dan PSAK No. 57, “Provisi,
Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”.
-
PSAK No. 22 (Improvement 2015), “Business
Combinations”.
This
PSAK
No.
22
(Improvement 2015) clarifies the scope and the
obligation to pay contingent consideration that
meet the definition of financial instruments are
recognized as financial liabilities or equity. This
PSAK No. 22 (Improvement 2015) also impacts
the improvement to PSAK No. 55, "Financial
Instruments: Recognition and Measurement"
and PSAK No. 57, "Provisions, Contingent
Liabilities and Contingent Assets".
13
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENERAPAN
PERNYATAAN
STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI
STANDAR
AKUNTANSI
KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI Lanjutan
a. Standar yang Diterbitkan dan Berlaku Efektif
Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1
Januari 2016) - Lanjutan
2.
ADOPTION OF REVISED OR NEW STATEMENTS
OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“PSAK”) AND INTERPRETATION ONFINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) – Continued
a. Standards Issued and Effective in the Current Year
(on or after January 1, 2016) – Continued
-
Amandemen PSAK No. 24, “Imbalan Kerja
tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja”.
Amandemen PSAK No. 24 ini menyederhanakan
akuntansi untuk kontribusi iuran dari pekerja atau
pihak ketiga yang tidak bergantung pada jumlah
tahun jasa, misalnya iuran pekerja yang dihitung
berdasarkan persentase tetap dari gaji.
-
Amendment to PSAK No. 24, “Employee
Benefits on a Defined Benefit Program: Workers
Contribution”. This Amendment to PSAK No. 24
simplifies accounting for dues contributions
from employees or third parties that do not
depend on the number of years of service, for
example, worker contributions are calculated
based on a fixed percentage of salary.
-
PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015), “Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntasi dan
Kesalahan”. PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015)
ini memberikan koreksi editorial pada PSAK No.
25 paragraf 27 tentang keterbatasan penerapan
retrospektif.
-
PSAK No. 25 (Improvement 2015), “Accounting
Policies, Changes in Accounting Estimates and
Errors”. This PSAK No. 25 (Improvement 2015)
provides editorial corrections in PSAK No. 25
paragraph 27 on the limitations of retrospective
application.
-
PSAK No. 53 (Penyesuaian 2015), “Pembayaran
Berbasis Saham”. PSAK No. 53 (Penyesuaian
2015) ini memberikan klarifikasi definisi kondisi
vesting dan secara terpisah memberikan definisi
kondisi kinerja dan kondisi jasa.
-
PSAK No. 53 (Improvement 2015), “Sharebased Payments”. This PSAK No. 53
(Improvement 2015) clarifies the definition of
vesting conditions and separately provides a
definition of performance conditions and service
conditions.
-
Amandemen PSAK No. 65, “Laporan Keuangan
Konsolidasi tentang Bank Investasi: Penerapan
Pengecualian Konsolidasi”. Amandemen PSAK
No. 65 ini memberikan klarifikasi tentang
Pengecualian Konsolidasi untuk Entitas Investasi
ketika kriteria tertentu terpenuhi.
-
Amendment to PSAK No. 65, “Consolidated
Financial Statements on Investment Entity:
Application
Consolidation
Exception”.
Amendment of PSAK No. 65 is to provide
clarification on Exceptions Consolidation for
Investment Entities when certain criteria are met
-
Amandemen PSAK No. 66, “Pengaturan
Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan
dan Operasi Bersama”. Amandemen PSAK No.
66 ini mensyaratkan bahwa seluruh prinsip
kombinasi bisnis dalam PSAK No. 22,
“Kombinasi Bisnis” dan PSAK lain beserta
persyaratan pengungkapannya diterapkan untuk
akuisisi pada kepentingan awal dalam operasi
bersama dan untuk kepentingan akuisisi
tambahan dalam operasi bersama, sepanjang
tidak bertentangan dengan pedoman yang ada
dalam PSAK No. 66.
-
Amendment to PSAK No. 66, “Joint
Arrangements on the Accounting Acquisition of
Interest and Joint Operations”. This Amendment
to PSAK No. 66 requires the that all business
combinations principles under PSAK No. 22,
"Business Combinations" and other PSAKs
along with disclosure requirements applicable to
the acquisition of the initial interest in joint
operations and for the acquisition of additional
interests in joint operations, to the extent not
contradictory with the guidelines contained in
PSAK No. 66.
-
Amandemen PSAK No. 67, “Pengungkapan
Kepentingan dalam Bank Lain tentang Bank
Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”.
Amandemen PSAK No. 67 ini memberikan
klarifikasi tentang pengecualian konsolidasi
untuk Bank investasi ketika kriteria tertentu
terpenuhi.
-
Amendment to PSAK No. 67, “Disclosures of
Interests in Other Entities on Investment Bank:
Application Consolidation Exception”. This
Amendment to PSAK No. 67
provides
clarification on the consolidation exception for
investment Bank when certain criteria are met.
14
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENERAPAN
PERNYATAAN
STANDAR
AKUNTANSI
KEUANGAN
(“PSAK”)
DAN
INTERPRETASI
STANDAR
AKUNTANSI
KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI Lanjutan
a. Standar yang Diterbitkan dan Berlaku Efektif
Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1
Januari 2016) - Lanjutan
2.
ADOPTION OF REVISED OR NEW STATEMENTS
OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“PSAK”) AND INTERPRETATION ONFINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) – Continued
a. Standards Issued and Effective in the Current Year
(on or after January 1, 2016) – Continued
-
PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015), Pengukuran
Nilai Wajar”. PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015)
ini memberikan klarifikasi bahwa pengecualian
portofolio, yang memperkenankan Entitas
mengukur nilai wajar kelompok aset keuangan
dan liabilitas keuangan secara neto, diterapkan
pada seluruh kontrak (termasuk kontrak nonkeuangan) dalam ruang lingkup PSAK No. 55.
-
PSAK No. 68 (Improvement 2015), “Fair Value
Measurements”.
This
PSAK
No.
68
(Improvement 2015) clarifies that the portfolio
exception, which permits Entity to measure the
fair value of the group's financial assets and
financial liabilities on a net basis, applied to all
contracts (including non-financial contracts)
within the scope of PSAK No. 55.
-
PSAK No. 70, “Akuntansi Aset dan Liabilitas
Pengampunan Pajak” yang berlaku efektif sejak
tanggal
pengesahan
Undang-Undang
Pengampunan Pajak yaitu 1 Juli 2016. PSAK ini
mengatur perlakuan akuntansi atas aset dan
liabilitas pengampunan pajak sehubungan dengan
penerapan Undang-Undang Pengampunan Pajak.
-
PSAK No. 70, “Accounting for Tax Amnesty
Assets and Liabilities” which is effective from
the date of enactment of the Tax Amnesty Law
that is July 1, 2016. This PSAK is to provide
specific accounting treatment for tax amnesty
assets and liabilities related to the application of
the Tax Amnesty Law.
-
ISAK No. 30, “Pungutan”. ISAK No. 30 ini
merupakan interpretasi atas PSAK No. 57,
“Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset
Kontinjensi” yang memberikan klarifikasi
akuntansi liabilitas untuk membayar pungutan,
selain dari pajak penghasilan yang berada dalam
ruang lingkup PSAK No. 46, “Pajak
Penghasilan” serta denda lain atas pelanggaran
perundang-undangan kepada Pemerintah.
-
ISAK No. 30, "Levy". This ISAK No. 30 is an
interpretation to PSAK No. 57, “Provisions,
Contingent Liabilities and Contingent Assets”
which provides clarification of accounting
liability to pay the levy, apart from the income
taxes that are within the scope of PSAK No. 46,
“Income Taxes” and other penalties for
violations of law to the Government.
b. Standar yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku
Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah
1 Januari 2017 dan 2018)
b. Standards Issued but not Effective in the Current
Year (on or after January 1, 2017 and 2018)
-
Amandemen PSAK No 1, “Penyajian Laporan
Keuangan tentang Prakarsa Pengukapan” yang
berlaku efektif untuk periode tahun buku yang
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017.
Amandemen PSAK No 1 ini memberikan
klarifikasi
terkait
penerapan
persyaratan
materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan
atas laporan keuangan dan pengidentifikasian
kebijakan akuntansi signifikan.
-
Amendment to PSAK No. 1, “Presentation of
Financial Statements on Disclosures Initiative”
which is effective for the period beginning on or
after January 1, 2017. This Amendment to PSAK
No. 1 provides clarification related to the
application of the requirements of materiality,
flexibility in the systematic sequence of notes to
financial statements and the identification of
significant accounting policies.
-
Amandemen PSAK No. 2, “Laporan Arus Kas
tentang Prakarsa Peungkapan” yang berlaku
efektif untuk periode tahun buku yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018.
Amandemen PSAK No. 2 ini mensyaratkan Bank
untuk
menyediakan
pengungkapan
yang
memungkinkan pengguna laporan keuangan
untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas
yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk
perubahan yang timbul dari arus kas maupun
perubahan nonkas.
-
Amendment to PSAK No. 2, “Cash Flow
Statements on Initiative Disclosures” which is
effective for the period beginning on or after
January 1, 2018. This Amendment to PSAK No. 2
requires Bank to provide disclosures that enable
users of financial statements to evaluate changes
in liabilities arising from financing activities,
including changes arising from cash flow and
changes in noncash.
15
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENERAPAN
PERNYATAAN
STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI
STANDAR
AKUNTANSI
KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI –
Lanjutan
b. Standar yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku
Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah
1 Januari 2017 dan 2018) – Lanjutan
2.
ADOPTION OF REVISED OR NEW STATEMENTS
OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“PSAK”)
AND
INTERPRETATION
ONFINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“ISAK”) – Continued
b. Standards Issued but not Effective in the Current
Year (on or after January 1, 2017 and 2018) –
Continued
-
PSAK No. 3 (Penyesuaian 2016), “Laporan
Keuangan Interim” yang berlaku efektif untuk
periode tahun buku yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2017. PSAK No. 3
(Penyesuaian 2016) ini mengklarifikasi bahwa
pengungkapan interim yang dipersyaratkan harus
dicantumkan dalam laporan keuangan interim
atau melalui referensi silang dari laporan
keuangan interim seperti komentar manajemen
atau laporan risiko yang tersedia untuk pengguna
laporan keuangan interim dan pada saat yang
sama, jika pengguna laporan keuangan tidak
dapat mengakses informasi yang ada pada
referensi silang dengan persyaratan dan waktu
yang sama maka laporan keuangan interim
Entitas dianggap tidak lengkap.
-
PSAK No. 3 (Improvement 2016), “Interim
Financial Reporting” which is effective for the
period beginning on or after January 1, 2017.
This PSAK No. 3 (Improvement 2016) clarifies
that interim disclosures are required to be
included in the interim financial statements or
through cross-references of the interim financial
statements as management commentary or risk
report that is available to users of the interim
financial statements and at the same time, if the
users of financial statements can not access the
information on the cross-reference with the same
time and requirements then the interim financial
statements of the Entity is considered incomplete.
-
Amandemen PSAK No. 16, “Aset Tetap tentang
Agrikultur: Tanaman Produktif” yang berlaku
efektif untuk periode tahun buku yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018.
Amandemen PSAK 16 ini mengklarifikasi bahwa
aset biologis yang memenuhi definisi tanaman
produktif (bearer plants) masuk dalam ruang
lingkup PSAK 16: Aset Tetap. Definisi,
pengakuan dan pengukuran tanaman produktif
mengikuti persyaratan yang ada dalam PSAK 16:
Aset Tetap.
-
Amendment to PSAK No. 16, “Fixed Assets on
Agriculture: Productive Plants” which is
effective for the period beginning on or after
January 1, 2018. This amendment to PSAK No.
16 clarifies that biological assets that meet the
definition of productive plants (plants bearer)
included in the scope of PSAK 16: Fixed Assets.
Definitions, recognition and measurement of
productive
plants
follow
the
existing
requirements in PSAK No. 16: Fixed Assets.
-
PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016), “Imbalan
Kerja” yang berlaku efektif untuk periode tahun
buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1
Januari 2017. PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016)
ini mengklarifikasi bahwa pasar obligasi
korporasi berkualitas tinggi dinilai berdasarkan
denominasi mata uang obligasi tersebut dan
bukan berdasarkan negara di mana obligasi
tersebut berada.
-
PSAK No. 24 (Improvement 2016), “Employee
Benefits” which is effective for the period
beginning on or after January 1, 2017. This
PSAK SFAS No. 24 (Improvement 2016) clarifies
that the high-quality corporate bond market is
valued based on currency denominated on such
bonds and not based on the country in which the
bonds are.
16
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENERAPAN
PERNYATAAN
STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI
STANDAR
AKUNTANSI
KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI –
Lanjutan
b. Standar yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku
Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah
1 Januari 2017 dan 2018) – Lanjutan
-
Amandemen PSAK No. 46 ,”Pajak Penghasilan
tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk
Rugi yang belum Direalisasi” yang berlaku
efektif untuk periode tahun buku yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018.
Amandemen PSAK No. 46:
a. Menambahkan contoh ilustrasi untuk
mengklarifikasi
bahwa
perbedaan
temporer dapat dikurangkan timbul ketika
jumlah tercatat aset instrumen utang yang
diukur pada nilai wajar dan nilai wajar
tersebut lebih kecil dari dasar pengenaan
pajaknya, tanpa mempertimbangkan
apakah Entitas memperkirakan untuk
memulihkan jumlah tercatat instrumen
utang melalui penjualan atau penggunaan,
misalnya dengan memiliki dan menerima
arus kas kontraktual, atau gabungan
keduanya.
b. Mengklarifikasi
bahwa
untuk
menentukan apakah laba kena pajak akan
tersedia sehingga perbedaan temporer
yang
dapat
dikurangkan
dapat
dimanfaatkan, maka penilaian perbedaan
temporer yang dapat dikurangkan
tersebut dilakukan sesuai dengan
peraturan pajak.
c. Menambahkan bahwa pengurangan pajak
yang berasal dari pembalikan aset pajak
tangguhan dikecualikan dari estimasi laba
kena pajak masa depan. Lalu Entitas
membandingkan perbedaan temporer
yang dapat dikurangkan dengan estimasi
laba kena pajak masa depan yang tidak
mencakup pengurangan pajak yang
dihasilkan dari pembalikan aset pajak
tangguhan tersebut untuk menilai apakah
Entitas memiliki laba kena pajak masa
depan yang memadai.
d. Estimasi atas kemungkinan besar laba
kena pajak masa depan dapat mencakup
pemulihan beberapa aset Entitas melebihi
jumlah tercatatnya jika terdapat bukti
yang memadai bahwa kemungkinan besar
Entitas akan mencapai hal tersebut.
17
2.
ADOPTION OF REVISED OR NEW STATEMENTS
OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“PSAK”) AND INTERPRETATION ONFINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) – Continued
b. Standards Issued but not Effective in the Current
Year (on or after January 1, 2017 and 2018) –
Continued
-
Amendment to PSAK No. 46, “Income Tax on the
Recognition of deferred tax assets for unrealized
losses” which is effective for the period
beginning on or after January 1, 2018.
Amendments to PSAK No. 46:
a. Adding illustrative examples to clarify
that the temporary differences are
deductible arise when the carrying
amount of assets debt instruments
measured at fair value and the fair value
is less than the taxable base, regardless
of whether the Entity estimates to recover
the carrying amount of a debt instrument
through sale or use of, for example, to
have and receive contractual cash flows,
or a combination of both.
b. Clarifying that to determine whether the
taxable income will be available so that
the deductible temporary differences can
be utilized, the valuation deductible
temporary differences would be in line
with tax regulations.
c. Adding that the tax reduction from the
reversal of deferred tax assets is excluded
from the estimate of future taxable
income. Then the Entity compares
deductible temporary differences to the
estimated future taxable income that does
not include tax reduction resulting from
the reversal of deferred tax assets to
assess whether the Entity has a sufficient
future taxable income.
d. Estimate of the most likely future taxable
income can include recovery of certain
assets of the Entity exceeds its carrying
amount if there is sufficient evidence that
it is likely that the Entity will achieve.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENERAPAN
PERNYATAAN
STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI
STANDAR
AKUNTANSI
KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI –
Lanjutan
b. Standar yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku
Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah
1 Januari 2017 dan 2018) – Lanjutan
2.
ADOPTION OF REVISED OR NEW STATEMENTS
OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“PSAK”) AND INTERPRETATION ONFINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) – Continued
b. Standards Issued but not Effective in the Current
Year (on or after January 1, 2017 and 2018) –
Continued
-
PSAK No. 58 (Penyesuaian 2016), “Aset Tidak
Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi
yang Dihentikan” yang berlaku efektif untuk
periode tahun buku yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2017. PSAK No. 58
(Penyesuaian 2016) ini mengklarifikasi bahwa
perubahan dari satu metode pelepasan ke metode
pelepasan lainnya dianggap sebagai rencana awal
yang berkelanjutan dan bukan sebagai rencana
pelepasan
baru.
Penyesuaian
ini
juga
mengklarifikasi bahwa perubahan metode
pelepasan ini tidak mengubah tanggal klasifikasi
sebagai aset atau kelompok lepasan.
-
PSAK No. 58 (Improvement 2016), “Non-current
Assets Held for Sale and Discontinued
Operations” which is effective for the period
beginning on or after January 1, 2017. This
PSAK No. 58 (Improvement 2016) clarifies that
the change from one method of disposal to other
disposal methods to be regarded as the beginning
of a sustainable plan and not as a new disposal
plan. This improvement also clarifies that the
change in the method of this disposal does not
change the date of classification as an asset or
disposal group.
-
PSAK No. 60 (Penyesuaian 2016), “Instrumen
Keuangan: Pengungkapan”, yang berlaku efektif
untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2017. PSAK 60
(Penyesuaian 2016) ini mengklarifikasi bahwa
Entitas harus menilai sifat dari imbalan kontrak
jasa sebagaimana dalam paragraf PP30 dan
paragraf 42C untuk menentukan apakah Entitas
memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset
keuangan dan apakah persyaratan pengungkapan
terkait keterlibatan berkelanjutan terpenuhi.
-
PSAK No. 60 (Improvement 2016), "Financial
Instruments: Disclosures", which is effective for
the period beginning on or after January 1, 2017.
This PSAK No. 60 (Improvement 2016) clarifies
that an Entity must assess the nature of the
contract in exchange for services as provided in
paragraph PP30 and paragraphs 42C to
determine whether the Entity has a continuing
involvement in financial assets and whether the
disclosure requirements related to continuing
involvement are met.
-
PSAK No. 69, “Agrikultur” yang berlaku efektif
untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2018. PSAK 69 ini
mengatur bahwa aset biologis atau produk
agrikultur diakui saat memenuhi beberapa kriteria
yang sama dengan kriteria pengakuan aset. Aset
tersebut diukur pada saat pengakuan awal dan
pada setiap akhir periode pelaporan keuangan
pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual.
Selisih yang timbul dari perubahan nilai wajar
aset diakui dalam laba rugi periode terjadinya.
Pengecualian diberikan apabila nilai wajar secara
jelas tidak dapat diukur secara andal. PSAK 69
juga memberikan pengecualian untuk aset
produktif yang dikecualikan dari ruang lingkup.
Pengaturan akuntansi aset produktif tersebut
mengacu ke PSAK 16: Aset Tetap. PSAK 69
tidak mengatur tentang pemrosesan produk
agrikultur setelah masa panen.
-
PSAK No. 69, “Agriculture” which is effective
for the period beginning on or after January 1,
2018. This PSAK No. 69 stipulates that a
biological asset or agricultural products are
recognized when fulfilling some of the same
criteria as the criteria for asset recognition. Such
assets are measured at initial recognition and at
the end of each financial reporting period at fair
value less costs to sell. Differences arising from
changes in fair value of assets recognized in
profit and loss incurred. Exceptions are granted
if the fair value clearly can not be measured
reliably. PSAK No. 69 also provides an exception
for assets which are excluded from scope.
Accounting arrangements for such productive
assets refers to PSAK No. 16, “Property, Plant
and Equipment”. PSAK No. 69 does not regulate
the processing of agricultural products after
harvest.
18
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENERAPAN
PERNYATAAN
STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI
STANDAR
AKUNTANSI
KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI –
Lanjutan
2.
b. Standar yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku
Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah
1 Januari 2017 dan 2018) – Lanjutan
-
3.
ADOPTION OF REVISED OR NEW STATEMENTS
OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“PSAK”) AND INTERPRETATION ONFINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) – Continued
b. Standards Issued but not Effective in the Current
Year (on or after January 1, 2017 and 2018) –
Continued
ISAK No. 31, “Interpretasi atas Ruang Lingkup
PSAK No. 13: Properti Investasi” yang berlaku
efektif untuk periode tahun buku yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017. ISAK
No. 31 ini memberikan interpretasi atas
karakteristik bangunan yang digunakan sebagai
bagian dari definisi properti investasi dalam
PSAK No. 13, “Properti Investasi”. Bangunan
sebagaimana dimaksud dalam definisi properti
investasi mengacu pada struktur yang memiliki
karakteristik fisik yang umumnya diasosiasikan
dengan suatu bangunan pada adanya dinding,
lantai, dan atap yang melekat pada aset.
-
ISAK No. 31, “Interpretation to Scope under
PSAK No. 1, “Investment Property” which is
effective for the period beginning on or after
January 1, 2017. This ISAK No. 31 provides an
interpretation of the characteristics of the
building that is used as part of the definition of
investment property under PSAK No. 13,
“Investment Property”. The building referred to
in the definition of investment property refers to
structures that have physical characteristics that
are generally associated with a building on its
walls, floors, and roofs embedded to the asset.
Beberapa dari SAK dan ISAK termasuk amandemen
dan peyesuaian tahunan yang berlaku dalam tahun
berjalan dan relevan dengan kegiatan Entitas telah
diterapkan sebagaimana dijelaskan dalam Ikhtisar
Kebijakan Akuntansi yang Penting.
Several SAKs and ISAKs including amendments and
annual improvements that became effective in the
current year and are relevant to the Entity operation
have been adopted as disclosed in the “Summary of
Significant Accounting Polices”.
Beberapa SAK dan ISAK lainnya yang tidak relevan
dengan kegiatan Entitas atau mungkin akan
mempengaruhi kebijakan akuntansinya dimasa depan
sedang dievaluasi oleh manajemen potensi dampak
yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar
ini terhadap laporan keuangan.
Other SAKs and ISAKs that are not relevant to the
Entity operation or might affect the accounting
policies in the future are being evaluated by the
management the potential impact that might arise
from the adoption of these standards to the financial
statements.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING
3.
SUMMARY
POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam
penyajian laporan keuangan, yaitu sebagai berikut:
The accounting policies have been applied consistently
in the preparation of financial statements as follows:
a.
a.
Pernyataan kepatuhan dan dasar pengukuran
dan penyusunan laporan keuangan
Statements of compliance and basis of
measurement and preparation of financial
statements
Laporan keuangan telah disusun dan disajikan
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan dan
Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan
Indonesia termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan
Indonesia (PAPI) 2008.
The financial statements have been prepared and
presented in accordance with Indonesian
Financial Accounting Standard, which comprise
the Statements and Interpretations issued by the
Board of Financial Accounting Standards
(DSAK) of Indonesia Institute Accountants and
include the Accounting Guidelines for Indonesia
Banking Industry (PAPI) 2008.
Laporan keuangan juga disusun dan disajikan
sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAMLK”), yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) sejak tanggal 1 Januari 2015)
The financial statements have also been prepared
and presented in accordance with the regulation
of Capital Market and Financial Institutions
Supervisory Agency (“BAPEPAM- LK”), whose
function has been transferred to the Financial
Services Authority (FSA) since January 1, 2015),
19
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING – Lanjutan
a.
Pernyataan kepatuhan dan dasar pengukuran
dan penyusunan laporan keuangan – Lanjutan
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES – Continued
a.
ACCOUNTING
Statements of compliance and basis of
measurement and preparation of financial
statements - Continued
No. VIII.G.7 yang merupakan Lampiran
Keputusan Ketua BAPEPAM-LK NO. KEP347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang
“Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan
Emiten atau Perusahaan Publik”.
No. VIII.G.7, Appendix of the Decree of
Chairman of the BAPEPAM-LK NO. KEP347/BL/2012 dated June 25, 2012 regarding
“Financial
Statements
Presentation
and
Disclosure of the Issuer or Public Company”.
Dasar penyusunan laporan keuangan Bank, kecuali
untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata
uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan
laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp)
yang juga merupakan sebagai mata uang
fungsional Bank.
The Bank’s financial statements, except for the
statements of cash flows, are prepared under the
accrual basis of accounting. The reporting
currency used in the preparation of the financial
statements is Indonesian Rupiah (IDR), which
also represents functional currency.
Laporan keuangan Bank disusun berdasarkan nilai
historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun
berdasarkan
pengukuran
lain
sebagaimana
diuraikan
dalam
kebijakan
akuntansi
masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan
metode tidak langsung dengan mengelompokkan
arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro
pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan
pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat
Bank Indonesia (SBI) yang jatuh tempo dalam
waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal
perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak
dibatasi penggunaannya.
The Bank’s financial statements are prepared
based on historical cost, except for certain
accounts which are prepared based on other
basis as described in the related accounting
policies.
The statements of cash flows were prepared using
indirect method by classifying the cash flows into
operating, investing and financing activities.
Cash and cash equivalents consist of cash,
demand deposits with Bank Indonesia and other
banks, placements with Bank Indonesia and other
banks and Bank Indonesia Certificates (SBI) with
maturities of three months or less from the date of
placements and not pledged nor restricted.
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia,
dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi
yang mempengaruhi:
The preparation of financial statements in
conformity with Financial Accounting Standards
in Indonesia, requires the use of judgements,
estimates and assumptions that affect to:


penerapan kebijakan akuntansi,
nilai aset dan liabilitas dilaporkan dan
pengungkapan atas aset dan liabilitas
kontinjensi pada tanggal laporan keuangan,



jumlah pendapatan dan beban selama periode
pelaporan.

the application of accounting policies,
the reported amounts of assets and liabilities
and disclosure of contingent assets and
liabilities at the date of the financial
statements,
the amounts of revenues and expenses during
the reporting period.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan
pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan
tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin
berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on
management’s best knowledge of current events
and activities, actual results may differ from
those estimates.
Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah
secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi
akuntansi diakui pada tahun dimana estimasi
tersebut direvisi dan tahun yang akan datang yang
dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
Estimates and underlying assumptions are
reviewed on an ongoing basis. Revisions to
accounting estimates are recognized in the year
in which the estimates are revised and in any
future year affected.
Secara khusus, informasi mengenai hal-hal penting
yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan
pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan
akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan
terhadap jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan dijelaskan dalam Catatan 4.
In particular, information about significant areas
of uncertainty estimation and critical judgements
in applying accounting policies that have
significant effect on the amounts recognized in
the financial statements are described in Note 4.
20
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING - Lanjutan
b.
Penjabaran mata uang asing
i
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES - Continued
b.
Mata uang pelaporan dan fungsional
Foreign currency translation
i
Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang
Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional
Bank.
ii
Reporting and functional currency
The financial statements are presented in
Indonesian Rupiah, which is the functional
currency of the Bank.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
ii
Transactions and balances in foreign currency
Kebijakan akuntansi atas transaksi dan saldo
dalam mata uang asing didasarkan pada
peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 dan
Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia
(PAPI).
Accounting policies for transactions and
balances in foreign currency are based on
BAPEPAM-LK regulation No. VIII.G.7 and the
Accounting Guidelines for Indonesia Banking
Industry (PAPI).
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam
nilai Rupiah berdasarkan nilai tukar yang
berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal
pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam
mata uang asing dijabarkan ke dalam mata
uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank
Indonesia.
Transactions in foreign currency are recorded
in Indonesian Rupiah at the exchange rate
prevailing at the transaction date. At the
reporting date, monetary assets and liabilities
in foreign currency are translated into
Indonesian Rupiah using the middle rate of
Bank Indonesia.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang
timbul dari transaksi dalam mata uang asing
dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter
dalam mata uang asing, diakui pada laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
tahun berjalan.
Exchange gains and losses arising from
transactions in foreign currency and from the
translation of monetary assets and liabilities on
foreign currency are recognized in the
statements of profit or loss and other
comprehensive income for the year.
Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama
yang digunakan untuk penjabaran kedalam
Rupiah pada tanggal 31 Desember 2016 dan
31 Desember 2015 yang menggunakan kurs
tengah Reuters yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia:
Below is the major foreign exchange rates used
for the translation into Indonesian Rupiah as of
December 31, 2016 and December 31, 2015
using the Reuters middle rate set by Bank
Indonesia:
31 Desember/
December 31
2016
1 Dolar Amerika Serikat/Rp
c.
ACCOUNTING
31 Desember/
December 31
2015
13.436
13.785
Transaksi dengan pihak berelasi
c.
Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi.
Definisi pihak berelasi yang digunakan sesuai
dengan ketentuan PSAK 7 (Revisi 2010) dan
PSAK No. 7 (penyesuaian 2015) mengenai
“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”:
21
United States Dollar 1/Rp
Transactions with related parties
The Bank enters into transactions with related
parties. The definition of related parties used is in
accordance with PSAK No. 7 (Revised 2010) and
PSAK No. 7 (Improvement 2015) regarding
“Related Party Disclosures” as:
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING - Lanjutan
c.
Transaksi dengan pihak berelasi - Lanjutan
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES - Continued
c.
i
Memiliki pengendalian atau pengendalian
bersama atas Bank pelapor;
ii Memiliki pengaruh signifikan atas Bank
pelapor; atau
iii Personil manajemen kunci Bank pelapor atau
Bank induk Bank pelapor.
i
Has control or joint control over the
reporting Bank;
ii Has significant influence over the reporting
Bank; or
iii Is a member of the key management
personnel of the reporting Bank or of a
parent of the reporting entities.
b. An Bank is related to a reporting Bank if any of
the following conditions applies:
b. Suatu Bank berelasi dengan Bank pelapor jika
memenuhi salah satu hal berikut:
ii
iii
iv
v
vi
vii
Transactions with related parties - Continued
a. A person or a close member of the person’s
family is related to a reporting Bank if that
person:
a. Orang atau anggota keluarga terdekat
mempunyai relasi dengan Bank pelapor jika
orang tersebut:
i
Bank dan Bank pelapor adalah anggota
dari kelompok usaha yang sama (artinya
Bank induk, Bank anak dan Bank anak
berikutnya terkait dengan Bank lain);
Satu Bank adalah Bank asosiasi atau
ventura bersama dari Bank lain (atau
Bank asosiasi atau ventura bersama yang
merupakan anggota suatu kelompok
usaha, yang mana Bank lain tersebut
adalah anggotanya);
Kedua Bank tersebut adalah ventura
bersama dari pihak ketiga yang sama;
Satu Bank adalah ventura bersama dari
Bank ketiga dan Bank yang lain adalah
Bank asosiasi dari Bank ketiga;
mbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja
dari salah satu Bank pelapor atau Bank
yang terkait dengan Bank pelapor. Jika
Bank pelapor adalah Bank yang
menyelenggarakan program tersebut,
maka Bank sponsor juga berelasi dengan
Bank pelapor;
Bank
yang
dikendalikan
atau
dikendalikan bersama oleh orang yang
diidentifikasi dalam huruf (a);
Orang yang diidentifikasi dalam huruf
(a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas
Bank atau personil manajemen kunci
Bank (atau Bank induk dari Bank).
ii i
ii
iii
iv
v
vi
vii
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak berelasi,
telah diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan.
d.
Aset keuangan
i
22
Both entities are joint ventures of the
same third party;
One Bank is a joint venture of a third
Bank and the other Bank is an associate
of the third Bank;
The Bank is a post-employment benefit
plan for the benefit of employees of either
the reporting Bank or an Bank related to
the reporting Bank. If the reporting Bank
is the Bank who organize the program,
the sponsoring Bank are also related to
the reporting Bank;
The Bank is controlled or jointly
controlled by a person identified in (a);
A person identified in (a)(i) has
significant influence over the Bank or is a
member of the key management
personnel of the Bank (or a parent of the
Bank).
Financial assets
ii i
Bank menerapkan PSAK No. 50 (Revisi
2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”,
PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan
PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen
Keuangan: Pengungkapan”.
The Bank and the reporting Bank are
members of the same group (which means
that each parent, subsidiary and fellow is
related to the others);
One Bank is an associate or joint venture
of the other Bank (or an associate or joint
venture of a member of a group of which
the other Bank is a member);
The nature of transactions and balances of
accounts with related parties, are disclosed in
the notes to the financial statements.
d.
Aset keuangan (selain sukuk)
ACCOUNTING
Financial assets (other than sukuk)
The Bank applied PSAK No. 50 (Revised
2014), “Financial Instruments: Presentation”,
PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial
Instruments: Recognition and Measurement”
and PSAK No. 60 (Revised 2014), “Financial
Instruments: Disclosures”.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING - Lanjutan
d.
Aset keuangan - Lanjutan
i
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES – Continued
d.
Financial assets - Continued
ii i
Aset keuangan (selain sukuk) - Lanjutan
ACCOUNTING
Financial assets
Continued
(other
than
sukuk)
-
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No.
55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi, pinjaman yang diberikan dan
piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh
tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual.
Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai
wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang
dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets within the scope of the PSAK
No. 55 (Revised 2014) are classified as
financial assets at fair value through profit or
loss, loans and receivables, held-to-maturity
investments and available-for-sale financial
assets. Financial assets are recognized initially
at fair value, in the case of financial assets not
at fair value through profit or loss, plus
transaction costs that are directly attributable.
Aset keuangan Bank diklasifikasikan sebagai
berikut:
 Diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi
 Dimiliki hingga jatuh tempo
 Pinjaman yang diberikan dan piutang
The Bank’s financial assets are classified as
follows:
 Fair value through profit or loss
Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi
Fair value through profit or loss
Kelompok aset diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi adalah aset keuangan dimiliki
Bank untuk diperdagangkan yang diperoleh
atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau
dibeli kembali dalam waktu dekat, atau
dimiliki sebagai bagian dari portofolio
instrumen keuangan tertentu yang dikelola
untuk memperoleh laba jangka pendek atau
position taking.
Classification of financial assets at fair value
through profit or loss consists of financial
assets held for trading which the Bank
acquires or incurs principally for the
purpose of selling or repurchasing in the near
term, or holds as part of a portfolio that is
managed for short-term profit or position
taking.
Aset dalam kelompok ini diperdagangkan
dicatat pada nilai wajar dalam laporan posisi
keuangan dengan keuntungan atau kerugian
diakui pada laporan laba rugi.
Assets classified under this category are held
for trading and carried at fair value in the
statement of financial position, with any
gains or losses being recognized in the profit
or loss.
Dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai
investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya
jika investasi tersebut memiliki pembayaran
yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh
temponya telah ditetapkan serta Bank
mempunyai intensi positif dan kemampuan
untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga
jatuh tempo.
Financial assets are classified as held-tomaturity investment if only these investments
have fixed or determined payments and their
maturity date has been determined and the
Bank has the positive intention and ability to
hold such financial assets to maturity.
23
 Held-to-maturity
 Loans and receivables
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING - Lanjutan
d.
Aset keuangan - Lanjutan
i
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES - Continued
d.
Financial assets - Continued
ii i
Aset keuangan (selain sukuk) - Lanjutan
ACCOUNTING
Financial assets
Continued
(other
than
sukuk)
-
Dimiliki hingga jatuh tempo - Lanjutan
Held-to-maturity - Continued
Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki
hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar
ditambah dengan biaya transaksi yang dapat
diatribusikan
secara
langsung dengan
perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan
awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo
diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga
efektif dikurangi kerugian penurunan nilai
yang ada.
Held-to-maturity investments are initially
measured at fair value plus transaction costs
which are attributable directly to the
acquisition of the financial assets. After initial
recognition, held-to-maturity investments are
measured at amortized cost, using effective
interest rate method less any impairment
losses.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah
aset
keuangan
non-derivatif
dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative
financial assets with fixed or determinable
payments and have not quoted in an active
market.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan ini
diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya
transaksi dan selanjutnya dinyatakan sebesar
biaya perolehan yang diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Pendapatan dari aset keuangan dalam
kelompok ini disajikan sebagai pendapatan
keuangan dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain.
At initial recognition, these financial assets are
recognized at fair value plus transaction costs
and subsequently carried at amortized cost
using the effective interest rate method. Income
from this financial assets classification is
presented as finance income in the statements
of profit or loss and other comprehensive
income.
Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian
penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang
dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam
kelompok pinjaman yang diberikan dan
piutang dan diakui di dalam laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain.
In the case of impairment, the impairment loss
is reported as a deduction from the carrying
value of financial assets classified as loans and
receivables and recognized in the statements of
profit or loss and other comprehensive income.
Metode suku bunga efektif
Effective interest rate method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang
digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari instrumen keuangan dan
metode untuk mengalokasikan pendapatan
bunga dan beban bunga selama periode yang
relevan.
The effective interest rate method is a method
of calculating the amortized cost of a financial
instrument and method of allocating interest
income and interest expense over the relevant
period.
24
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING - Lanjutan
d.
3.
Aset keuangan - Lanjutan
i
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES - Continued
d.
Financial assets - Continued
ii i
Aset keuangan (selain sukuk) - Lanjutan
ACCOUNTING
Financial assets
Continued
(other
than
sukuk)
-
Metode suku bunga efektif - Lanjutan
Effective interest rate method - Continued
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang
secara
tepat
mendiskontokan
estimasi
penerimaan kas di masa datang (mencakup
seluruh komisi dan bentuk lain yang
dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam
kontrak yang merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya
transaksi atau premium dan diskonto lainnya)
selama perkiraan umur instrumen keuangan,
atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang
lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat
bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan
awal.
The effective interest rate is the rate that
exactly discounts estimated future cash
receipts (including all fees and points paid or
received that form an integral part of the
effective interest rate, transaction costs and
other premiums or discounts) through the
expected life of the financial instrument, or,
where appropriate, a shorter period to the net
carrying amount on initial recognition.
Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk
semua fee dan pembayaran atau penerimaan
poin yang merupakan bagian integral dari suku
bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya
incremental yang secara langsung berkaitan
dengan akuisisi atau penerbitan aset atau
liabilitas keuangan.
The calculation of the effective interest rate
includes all fees and points payment or receipt
that are integral parts of the effective interest
rate. Transaction costs include incremental
cost that are directly related to acquisition of
the publication of financial assets or liabilities.
Klasifikasi
Classification
Bank mengklasifikasikan aset keuangan
kedalam
klasifikasi
tertentu
yang
mencerminkan sifat dari informasi dan
mempertimbangkan karakteristik dari aset
keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat
pada tabel berikut:
The Bank classifies the financial assets into
classes that reflect the nature of information
and takes into account the characteristics of
those financial assets. The classification can
be seen in the table below:
Kategori instrument keuangan/
Category of financial instrument
Diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi untuk
diperdagangkan/
Held for trading fair value
through profit or loss
Aset keuangan/
Financial assets
Golongan (ditentukan oleh Bank)/
Class (as determined by the Bank)
Subgolongan/
Subclasses
Efek-efek/Securities
Pinjaman yang diberikan
dan piutang/
Loans and receivables
Kas/Cash
Giro pada Bank Indonesia/
Demand deposits with Bank Indonesia
Giro pada bank lain/Demand deposits with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/
Placements with Bank Indonesia and other banks
Kredit yang diberikan/Loans
Pendapatan bunga yang masih akan diterima/
Interest receivables
Aset lain-lain/Other assets
Setoran jaminan/
Security deposits
Dimiliki hingga jatuh
tempo/
Held-to-maturity
Efek-efek/Securities
25
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING - Lanjutan
d.
Aset keuangan - Lanjutan
i
ii
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES - Continued
d.
Financial assets - Continued
ii i
Aset keuangan (selain sukuk) - Lanjutan
ACCOUNTING
Financial assets (other than sukuk) - Continued
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan
jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus
kas yang berasal dari aset berakhir, atau Bank
mentransfer aset keuangan dan secara
substansial mentransfer seluruh risiko dan
manfaat atas kepemilikan aset kepada Bank
lain.
The Bank derecognizes a financial asset if and
only if the contractual rights to the cash flows
from the asset expired, or the Bank transfers
the financial asset and substantially all the
risks and rewards of ownership of the asset to
another Bank.
Jika Bank tidak mentransfer serta tidak
memiliki secara substansial atas seluruh risiko
dan manfaat kepemilikan serta masih
mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank
mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset
yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar
jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank
memiliki secara substansial seluruh risiko dan
manfaat kepemilikan aset keuangan yang
ditransfer, Bank masih mengakui aset keuangan
dan juga mengakui pinjaman yang dijamin
sebesar pinjaman yang diterima.
If the Bank neither transfers nor retains
substantially all the risks and rewards of
ownership and continues to control the
transferred asset, the Bank recognizes its
retained interest in the asset and an associated
liability for amounts it may have to pay. If the
Bank retains substantially all the risks and
rewards of ownership of a transferred financial
asset, the Bank continues to recognize the
financial asset and also recognize a
collateralized borrowing for the proceeds
received.
ii
Investasi pada sukuk
Investment in sukuk
Bank menerapkan PSAK No. 110, Akuntansi
Sukuk. PSAK ini mengatur mengenai
pengakuan, pengukuran, penyajian dan
pengungkapan transaksi sukuk ijarah dan
sukuk mudharabah. Penerapan PSAK ini
berlaku secara prospektif.
The Bank has applied PSAK No. 110,
Accounting for Sukuk. The PSAK establishes
the recognition, measurement, presentation
and disclosures of sukuk ijarah and sukuk
mudharabah transactions. Implementation of
this PSAK prevailed prospectively.
Pengakuan dan Pengukuran
Recognition and Measurement
Sebelum pengakuan awal, Bank menentukan
klasifikasi investasi pada sukuk berdasarkan
tujuan investasi Bank.
Before the initial recognition, the Bank
determines the classification of investment in
sukuk based on the purpose of Bank’s
investment.
Bank menentukan klasifikasi investasi pada
sukuk sebagai biaya perolehan.
The Bank determines the classification of
investment in sukuk as acquisition cost.
-
-
Biaya perolehan
Apabila investasi tersebut dimiliki dalam
suatu model usaha yang bertujuan utama
untuk memperoleh arus kas kontraktual
dan terdapat persyaratan kontraktual dalam
menentukan tanggal tertentu pembayaran
pokok dan/atau hasilnya.
26
Acquisition cost
If the investment is held within a business
Bank that aims to acquire assets of
contractual cash and there is a contractual
requirement to determine the specific date
of principal payments and/or the result.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING - Lanjutan
d.
Aset keuangan - Lanjutan
ii
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES - Continued
d.
Financial assets - Continued
ii
Investasi pada sukuk - Lanjutan
ACCOUNTING
Investment in sukuk – Continued
Pengakuan dan Pengukuran – Lanjutan
Recognition and Measurement – Continued
-
-
Biaya perolehan – Lanjutan
Acquisition cost – Continued
Pada saat pengukuran awal, investasi
dicatat sebesar biaya perolehan yang sudah
termasuk
biaya
transaksi.
Setelah
pengakuan awal, investasi sukuk ini diukur
pada nilai perolehan yang diamortisasi.
At the initial measurement, the investment
is recorded at acquisition cost which
already includes the transaction cost. After
the initial recognition, the sukuk
investment is measured on amortized cost.
Selisih antara biaya perolehan dan nilai
nominal diamortisasi secara garis lurus
selama jangka waktu instrumen sukuk.
The difference between acquisition cost
and nominal value is amortized using
straight-line method during the period of
the sukuk instrument.
Jika terdapat indikasi penurunan nilai,
maka
Bank
mengukur
jumlah
terpulihkannya. Jika jumlah terpulihkan
lebih kecil daripada jumlah tercatat, maka
Bank mengakui rugi penurunan nilai.
Jumlah terpulihkan merupakan jumlah
yang akan diperoleh dari pengembalian
pokok tanpa memperhitungkan nilai
kininya.
If there is an indication of impairment,
then the Bank will measure the recoverable
amount. If the recoverable amount is less
than recorded amount, then the Bank will
recognize
the
impairment
losses.
Recoverable amount represents the amount
which will be obtained from the principal
repayment regardless of its present value.
Penyajian
Presentation
Pendapatan investasi dan beban amortisasi
disajikan secara neto dalam laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Investment income and amortization
expense are presented in net amount in the
statements of profit or loss and other
comprehensive income.
Reklasifikasi
Reclassification
Bank tidak dapat mengubah klasifikasi
investasi, kecuali perubahan tujuan model
usaha. Model usaha yang bertujuan untuk
memperoleh
arus
kas
kontraktual
didasarkan pada tujuan investasi yang
ditentukan oleh Bank.
The Bank can not change investment
classification, unless changes in the
business model’s purpose. Business model
that intended to gain contractual cash
flows is based on the Bank investment
purposes.
Arus kas kontraktual yang dimaksud
adalah arus kas bagi hasil dan pokok dari
sukuk atau arus kas mudharabah imbalan
(consideration/ujrah) dari sukuk ijarah.
Setelah pengakuan awal, jika arus kas
aktual berbeda dengan tujuan investasi
yang telah ditetapkan, maka Bank
menelaah kembali konsistensi tujuan
investasinya.
The underlying contractual cash flows are
cash flow from revenue sharing and
principal of sukuk mudharabah or benefit
cash flow (consideration/ujrah) from sukuk
ijarah. After initial recognition, if the
actual cash flows differ from the Bank
investment purposes, then the Bank
reconsiders the consequences of the
investment purposes.
27
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING - Lanjutan
e.
3.
Liabilitas keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES - Continued
e.
ACCOUNTING
Financial liabilities
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang
diterbitkan oleh Bank diklasifikasikan sesuai
dengan substansi perjanjian kontraktual dan
definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued
by the Bank are classified according to the
substance of the contractual arrangement and the
definitions of a financial liabilities and an equity
instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang
memberikan hak residual atas aset Bank setelah
dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen
ekuitas yang diterbitkan oleh Bank dicatat sebesar
hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya
penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences
a residual interest in the assets of the Bank after
deducting all of its liabilities. Equity instruments
issued by the Bank are recorded at the proceeds
received, net of direct issue costs.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangannya
sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya
perolehan yang diamortisasi.
The Bank classifies its financial liabilities as
financial liabilities measured at amortized cost.
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan
sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur
dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities that are not classified as
financial liabilies measured at fair value through
profit or loss are categorized into measured at
amortized cost.
Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh
liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif.
After initial recognition, the Bank measures all
financial liabilities at amortized cost using effective
interest rate method.
Klasifikasi
Classification
Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangan
kedalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan
sifat dari informasi dan mempertimbangkan
karakteristik dari liabilitas keuangan tersebut.
Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:
The Bank classifies the financial liabilities into
classes that reflect the nature of information and
takes into account the characteristics of those
financial liabilities. The classification can be seen
in the table below:
Kategori instrument keuangan/
Category of financial instrument
Liabilitas keuangan yang
diukur dengan biaya
Liabilitas keuangan/
perolehan diamortisasi/
Financial liabilities
Financial liabilities at
amortized cost
Golongan (ditentukan oleh Bank)/
Subgolongan/
Class (as determined by the Bank)
Subclasses
Liabilitas segera/Obligations due immediately
Simpanan nasabah/Deposits from customers
Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks
Bunga yang masih harus dibayar/Accrued interests
Liabilitas lain-lain/Other liabilities
Safe deposits box
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Bank
menghentikan
pengakuan
liabilitas
keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Bank telah
dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Bank derecognizes financial liabilities, if and
only if, the Bank’s liabilities are discharged,
cancelled or they expired.
28
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING - Lanjutan
f.
Reklasifikasi aset keuangan
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES - Continued
f.
ACCOUNTING
Reclassifications of financial assets
Bank tidak diperkenankan untuk melakukan
reklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke
kategori instrumen keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi selama instrumen
keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.
Bank shall not classify any financial instrument out
of or into the fair value through profit or loss
category while it is held or issued.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi dapat diklasifikasikan ke
pinjaman yang diberikan dan piutang jika
memenuhi ketentuan sebagai kredit yang diberikan
dan piutang dan terdapat intensi dan kemampuan
untuk dimiliki di masa yang akan datang yang
dapat diperkirakan atau sampai jatuh tempo.
Financial assets at fair value through profit or loss
could be reclassified as loans and receivables if it
could fulfill the requirements as loans and
receivables and there’s intention and capability to
hold until the predictable date in the future or
maturity date.
Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset
keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh
tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun
waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau
mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh
tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang
tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari
jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan
jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh
tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi
tersebut:
(i) dilakukan ketika aset keuangan sudah
mendekati jatuh tempo atau tanggal
pembelian kembali dimana perubahan suku
bunga tidak akan berpengaruh secara
signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan
tersebut;
(ii) terjadi setelah Bank telah memperoleh secara
substansial seluruh jumlah pokok aset
keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran
atau Bank telah memperoleh pelunasan
dipercepat; atau
(iii) terkait dengan kejadian tertentu yang berada
di luar kendali Bank, tidak berulang, dan
tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh
Bank.
Bank shall not classify any financial assets as heldto-maturity, if during the current financial year or
during the two preceding financial years, sold or
reclassified more than an insignificant amount of
held-to-maturity investments before maturity (more
than insignificant in relation to the total amount of
held-to-maturity investments) other than sales or
reclassifications that:
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok
dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia
untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya.
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai
aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya,
dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian
kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas
harus diakui sebagai laba rugi.
Reclassification of financial assets from held-tomaturity classification to available-for-sale is
recorded at fair value. The unrealized gains or
losses are recorded in the equity section and shall
be recognized directly in equity section until the
financial assets is derecognized, at which time, the
cumulative gains or losses previously recognized in
equity shall be recognized as profit or loss.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok
tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga
jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan
atau kerugian yang belum direalisasi harus di
amortisasi menggunakan suku bunga efektif
sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen
tersebut.
Reclassification of financial assets from availablefor-sale to held-to-maturity classification is
recorded at carrying amount. The unrealized gains
or losses are amortized by using effective interest
rate up to the maturity date of that instrument.
29
(i)
are so close to maturity or the financial
asset’s call date that changes in the market
rate of interest would not have a significant
effect on the financial asset’s fair value;
(ii)
are occured after Bank has collected
substantially all of the financial asset’s
original principal through scheduled
payments or prepayments; or
(iii) are attributable to a certain event that is
beyond the Bank’s control, is non-recurring
and could not have been reasonably
anticipated by Bank.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING - Lanjutan
g.
h.
Saling hapus instrumen keuangan
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES - Continued
g.
Financial assets and liabilities are offsetting and
the net amount reported in the financial statement
if, and only if, the Bank:
 has a legally enforceable right to offset the
recognized amount; and
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah
bersih hanya jika diperkenankan oleh standar
akuntansi
Income and expenses are presented on a net basis
only when permitted by the accounting standards.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain

h.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Efek-efek yang dibeli/dijual
dijual/dibeli kembali.
dengan
janji
has an intention to settle on a net basis or to
realize the asset and to settle the liability
simultaneously.
Demand Deposits with Bank Indonesia and other
banks
Demand deposits with Bank Indonesia are stated at
amortized costs using effective interest rate.
Demand deposits with other banks are stated at
amortized costs using effective interest rate method
net of allowance for impairment losses (Note 3d).
i.
Penempatan pada Bank Indonesia disajikan
sebesar biaya perolehan yang diamortisasi
menggunakan suku bunga efektif. Penempatan
pada bank lain disajikan sebesar biaya perolehan
yang diamortisasi menggunakan metode suku
bunga efektif dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai (Catatan 3d).
j.
Off setting financial instrument
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling
hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan
keuangan jika, dan hanya jika, Bank:
 saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum
untuk melakukan saling hapus atas jumlah
yang telah diakui tersebut; dan
 berniat untuk menyelesaikan secara neto atau
untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara simultan.
Giro pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya
perolehan yang diamortisasi menggunakan suku
bunga efektif. Giro pada bank lain disajikan
sebesar biaya perolehan yang diamortisasi
menggunakan metode suku bunga efektif setelah
dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
(Catatan 3d).
i.
ACCOUNTING
Placements with Bank Indonesia and other banks
Placements with Bank Indonesia are stated at
amortized costs using effective interest rate.
Placements with other banks are stated at
amortized costs using effective interest rate method
net of allowance for impairment losses (Note 3d).
j.
Securities purchase/sold under agreements to
resell/repurchase
Efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual
kembali diklasifikasikan sebagai pinjaman yang
diberikan dan piutang.
Securities purchased under agreements to resell
are classified as loans and receivables.
Efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual
kembali disajikan sebagai aset dalam laporan posisi
keuangan sebesar jumlah penjualan kembali
dikurangi dengan pendapatan bunga yang belum
diamortisasi dan cadangan kerugian penurunan
nilai. Selisih antara harga beli dan harga jual
kembali diperlakukan sebagai pendapatan bunga
yang ditangguhkan, dan diakui sebagai pendapatan
selama periode sejak efek-efek tersebut dibeli
hingga dijual menggunakan suku bunga efektif.
Securities purchased under agreements to resell
are presented as assets in the statement of financial
position, at the resale price net of unamortized
interest income and allowance for impairment
losses. The difference between the purchase price
and the resale price is treated as unearned interest
income, and recognized as income over the period
starting from when those securities are purchased
until they are sold using effective interest rate
method.
30
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING - Lanjutan
k.
l.
Efek-efek
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES - Continued
k.
ACCOUNTING
Securities
Efek-efek pada saat pengakuan awal diukur
sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung
dengan perolehan efek-efek, dan selanjutnya
pengukuran dilakukan berdasarkan klasifikasi
efek-efek ke dalam kelompok aset keuangan
tertentu dikurangi dengan cadangan kerugian
penurunan nilai (Catatan 3d).
At initial recognition, securities are measured at
fair value plus transaction costs which are directly
attributable to the acquisition of securities and
subsequent measurement is conducted based on
classification of securities into groups of certain
financial assets net of allowance for impairment
losses (Note 3d).
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
disajikan sebagai aset sebesar harga jual kembali
efek-efek yang disepakati dikurangi selisih antara
harga beli dan harga jual kembali yang disepakati.
Selisih antara harga beli dan harga jual kembali
yang disepakati tersebut diamortisasi dengan
metode suku bunga efektif sebagai pendapatan
bunga selama jangka waktu sejak efek-efek
tersebut dibeli hingga dijual kembali.
Securities purchased under resale agreements are
presented as asset and stated at the agreed resale
price less the difference between the purchase price
and the agreed resale price. The difference between
the purchase price and the agreed resale price is
amortized using the effective interest rate method
as interest income over the period commencing
from the acquisition date to the resale date.
Kredit yang diberikan
l.
Loans
Kredit yang diberikan adalah kredit yang diberikan
berdasarkan perjanjian dengan debitur, yang
mewajibkan debitur untuk melunasi utang berikut
bunganya setelah jangka waktu tertentu.
Loans are granted based on agreements with
borrowers, where borrowers are required to repay
their debts with interest after specified periods.
Kredit diakui sebesar biaya perolehan yang
diamortisasi dengan menggunakan metode suku
bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian
penurunan nilai (Catatan 3d).
Loans are recognized at amortized costs using
effective interest rate method net of allowance for
impairment losses (Note 3d).
Restrukturisasi kredit meliputi adanya pemberian
grace period, perpanjangan jangka waktu
pembayaran dan ketentuan kredit yang baru.
Loans restructuring may involve grace period
granted, extending the payment arrangements and
the agreement of new loan conditions.
Untuk kredit yang direstrukturisasi, kerugian yang
timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan
dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila
nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang
akan datang yang telah ditentukan dalam
persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan
yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok,
adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan
yang tercatat sebelum restrukturisasi.
For restructured loans, losses which occur from
loan restructuring relating to the modification of
terms are recognized if the present value of total
amount of future cash receipts specified in terms of
new loans, including receipts designated as interest
or principal, is less than the value of loans
recorded prior to restructuring.
Agunan digunakan untuk memitigasi risiko kredit
dan kebijakan mitigasi risiko menentukan jenis
agunan yang dapat diterima oleh Bank. Umumnya
jenis agunan yang diterima Bank untuk memitigasi
risiko kredit diantaranya adalah deposito
berjangka, tanah dan bangunan, kendaraan
bermotor, piutang, mesin dan persediaan barang.
Collateral is held to mitigate credit risk and risk
mitigation policies determine the eligibility of
collateral types. Generally, the Bank uses time
deposits, land and buildings, vehicles, account
receivables, machines and inventories to mitigate
the credit risk.
Umumnya agunan yang diperlukan dalam setiap
pemberian kredit sebagai sumber terakhir
pelunasan kredit (secondary source of credit
repayment) dan sebagai salah satu bentuk mitigasi
risiko kredit. Sumber utama pelunasan kredit
adalah dari hasil usaha debitur.
Generally, collateral is required in each credits
extended as secondary sources of credit repayment
and also as a form of credit risk mitigation. The
primary source of credit repayment is the funds
generated from business operations of the
borrowers.
31
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING - Lanjutan
l.
Kredit yang diberikan – Lanjutan
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES - Continued
l.
ACCOUNTING
Loans – Continued
Kredit dihapuskan jika tidak ada peluang yang
realistis untuk pengembalian masa datang dan
semua agunan telah terealisasi atau sudah diambil
alih oleh Bank.
Loans are written-off when there is no realistic
prospect of future recovery and all collateral has
been realized or has been transferred to the Bank.
Kriteria penghapusbukuan kredit kepada debitur
adalah sebagai berikut:
The criteria for loan write-off to debtors are as
follows:
a. Kredit yang memiliki kualitas macet;
b. Fasilitas kredit telah dibentuk cadangan
kerugian penurunan nilai aset sebesar 100%
dari pokok kredit;
c. Hapus buku dilakukan terhadap seluruh
liabilitas
kreditnya,
sehingga
penghapusbukuan tidak boleh dilakukan pada
sebagian kreditnya (partial write-off);
d. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan
pemulihan, namun tidak berhasil;
e. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek
atau kinerja debitur buruk atau tidak ada
kemampuan membayar.
a. “Loss” loan category;
b. Loan facility has been provided with 100%
provision from the loan principal;
m. Penurunan nilai aset keuangan dan nonkeuangan
c. The write-off are performed for all loan
obligations, the loan obligations shall not be
written-off partially;
d. Collection and recovery efforts have been
performed, but the results are unsuccessful;
e. The debtors’ business has no prospect or
performance is bad or they do not have the
ability to repay the loan.
m.
Impairment of financial and non-financial assets
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL,
dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada
setiap tanggal laporan posisi keuangan.
Financial assets, other than FVTPL financial
assets, are assessed for indicators of impairment at
each balance sheet date.
Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat
bukti obyektif, sebagai akibat dari satu atau lebih
peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset
keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut
berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas
aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Financial assets are impaired where there is
objective evidence, as a result of one or more
events that occurred after the initial recognition of
the financial asset, and the events that occurred
losses have impacted the estimated future cash
flows of the financial assets that can be relaibly
estimated.
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai
berikut:
 kesulitan keuangan signifikan yang dialami
penerbit atau pihak peminjam; atau
 pelanggaran kontrak, seperti terjadinya
wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok
atau bunga; atau
 terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam
akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan; atau
 penurunan yang signifikan atau jangka panjang
pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah
biaya perolehannya
The objective evidence of impairment could
include:
 significant financial difficulty of the issuer or
counterparty; or
 breach of contract, such as a default or
delinquency in interest or principal payments;
or
 it becomes probable that the borrower will
enter bankruptcy or financial reorganization;
or
 significant or prolonged decline in the fair
value of the security below its cost.
Estimasi periode antara terjadinya peristiwa
kerugian dan identifikasinya ditentukan oleh
manajemen untuk setiap portofolio yang
diidentifikasi.
The estimated period between an occurring loss
and its identification is determined by management
for each identified portfolio.
32
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING - Lanjutan
m. Penurunan nilai aset keuangan dan nonkeuangan - Lanjutan
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES - Continued
m.
ACCOUNTING
Impairment of financial and non-financial assets
- Continued
Penurunan nilai aset keuangan - Lanjutan
Impairment of financial assets - Continued
Pertama kali Bank menentukan apakah terdapat
bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset
keuangan yang signifikan secara individual.
Penilaian individual dilakukan atas aset keuangan
yang signifikan yang mengalami penurunan nilai.
Aset keuangan yang tidak signifikan namun
mengalami penurunan nilai dimasukkan dalam
kelompok aset keuangan yang memiliki
karakteristik risiko yang serupa dan dilakukan
penilaian secara kolektif.
Initially the Bank assesses whether there is any
objective evidence of impairment for financial asset
whose balance is individually significant. The
individual assessment is performed on the
significant impaired financial asset. The
insignificant impaired financial asset is included in
group of financial asset with similar credit risk
characteristics and collectively assessed.
Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti
obyektif mengenai penurunan nilai atas aset
keuangan yang dinilai secara individual, baik
untuk aset keuangan tersebut signifikan atau tidak,
maka akun atas aset keuangan tersebut akan masuk
ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki
karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai
penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
Akun yang penurunan nilainya telah dinilai secara
individual, dan penurunan nilainya diakui atau
tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian
penurunan nilai secara kolektif.
If the Bank determines that there is no objective
evidence of impairment for financial asset as
individual, both for significant and insignificant
amount, hence the account of financial asset will be
included in a group of financial asset with similar
credit risk characteristics and collectively assesses
them for impairment. Accounts that are
individually assessed for impairment and for which
an impairment loss is or continues to be
recognized, are not included in a collective
assessment of impairment.
Kerugian penurunan nilai dihitung secara
individual untuk aset keuangan yang signifikan
secara individual, Bank melakukan penilaian
secara individual untuk kredit yang diberikan
diatas Rp 3.000.000.000 untuk tahun 2016 dan
2015 serta kolektif untuk aset yang secara
individual tidak signifikan atau secara individual
signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif
penurunan nilai.
Impairment loss is calculated individually for
financial assets that are individually significant,
the Bank performs individual assessment for loans
with amount above Rp 3,000,000,000 for the year
2016 and 2015 and collectively for assets that are
individually not significant, or individually
significant but there is no objective evidence of
impairment.
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara
individual, jumlah kerugian penurunan nilai diukur
berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset
keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas
masa datang yang didiskontokan menggunakan
tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan
tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi
menggunakan cadangan kerugian penurunan nilai
dan jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain.
For the purposes of an evaluation of individual
impairment, the amount of the loss is measured as
the difference between the asset’s carrying amount
and the present value of estimated future cash flows
that is discounted at the financial asset’s original
effective interest rate. The carrying amount of the
asset is reduced through the use of an allowance
account and the amount of the loss is recognized in
the statements of profit or loss and other
comprehensive income.
Jika kredit yang diberikan memiliki suku bunga
variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan
untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai
adalah suku bunga efektif yang berlaku yang
ditetapkan dalam kontrak.
If a loan has a variable interest rate, the discount
rate for measuring any impairment loss is the
current effective interest rate determined under the
contract.
33
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING - Lanjutan
m. Penurunan nilai aset keuangan dan nonkeuangan - Lanjutan
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES - Continued
m.
ACCOUNTING
Impairment of financial and non-financial assets
- Continued
Penurunan nilai aset keuangan - Lanjutan
Impairment of financial assets - Continued
Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa
datang atas aset keuangan dengan agunan
mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari
pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya
untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas
apakah pengambilalihan tersebut berpeluang
terjadi atau tidak.
The calculation of the present value of the
estimated future cash flows of a collateralized
financial asset reflects the cash flows that may
result from foreclosure less costs for obtaining and
selling the collateral, whether the foreclosure is
probable or not.
Bank menerapkan statistical model analysis
method, dengan menggunakan data historis
kerugian kredit minimal 3 tahun dan
mempertimbangkan hal-hal berikut ini dalam
menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai
kredit secara kolektif:
The Bank applies statistical model analysis method,
using historical loan loss data minimum 3 years
and taking into account the following in
determining the allowance for collective
impairment loan loss:




Data historis probability of default,
Waktu pemulihan,
Jumlah kerugian yang terjadi (loss given
default), dan
Pertimbangan
pengalaman
manajemen
mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit
saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual
lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah
yang didasarkan pada pengalaman historis.


 
 
Historical data of the probability of default,
Recovery period,
The amount of loss incurred (loss given
default), and
Management’s experienced judgment as to
whether the current economic and credit
conditions are such that the actual level of
incurred losses is likely to be greater or less
than that suggested by historical experience.
Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian
penurunan nilai berkurang dan pengurangan
tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai yang
sebelumnya
diakui
(seperti
meningkatnya
peringkat kredit debitur) kerugian penurunan nilai
yang sebelumnya telah diakui harus dipulihkan,
baik
secara
langsung
maupun
dengan
menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan
penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain.
If in a subsequent period, the amount of the
impairment loss is decreased and the decrease can
be related objectively to an occurred event after the
impairment was recognized (such as an
improvement in the debtor’s credit rating), the
previously recognized impairment loss is reversed
directly or by adjusting the allowance account. The
reversal amount of the impairment is recognized in
the statements of profit or loss and other
comprehensive income.
Saldo aset produktif dihapusbukukan pada saat
manajemen Bank berpendapat bahwa aset
produktif tersebut tidak dapat tertagih. Ketika
pinjaman yang diberikan tidak tertagih, kredit
tersebut dihapusbukukan dengan menjurnal balik
cadangan kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang
diberikan tersebut dapat dihapusbukukan setelah
semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan
dan jumlah kerugian telah ditentukan.
The outstanding balances of earning assets are
written-off against the respective allowance for
impairment losses when the Bank’s management
believes that the earning assets are uncollectible.
When a loan is uncollectible, it is written-off
against the related allowance for impairment loss.
Such loans are written-off after all the necessary
procedures have been completed and the amount of
the loss has been determined.
Penerimaan kemudian atas pinjaman yang
diberikan yang telah dihapusbukukan, pada
periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan
pada akun cadangan kerugian penurunan nilai.
Recoveries from loans previously written-off in the
current period are credited to the allowance for
impairment losses.
34
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING - Lanjutan
m. Penurunan nilai aset keuangan dan nonkeuangan - Lanjutan
n.
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES - Continued
m.
ACCOUNTING
Impairment of financial and non-financial assets
- Continued
Penurunan nilai aset non-keuangan
Impairment of non-financial assets
Nilai tercatat dari aset yang bukan aset keuangan
Bank, kecuali aset pajak tangguhan, ditelaah setiap
tanggal pelaporan untuk menentukan apakah
terdapat indikasi penurunan nilai. Jika indikasi
tersebut ada, maka nilai yang dapat dipulihkan dari
aset tersebut akan diestimasi.
The carrying amounts of the Bank’s non- financial
assets, other than deferred tax assets, are reviewed
at each reporting date to determine whether there
is any indication of impairment. If any such
indication exists then the asset’s recoverable
amount is estimated.
Nilai yang dapat diperoleh kembali dari suatu aset
atau unit penghasil kas adalah sebesar jumlah yang
lebih tinggi antara nilai pakainya dan nilai wajar
aset atau unit penghasil kas dikurangi biaya untuk
menjual. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus
kas masa depan didiskontokan ke nilai sekarang
dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum
pajak yang mencerminkan penilaian pasar saat ini
terhadap nilai kas kini dan risiko spesifik terhadap
aset tersebut.
The recoverable amount of an asset or cash
generating unit is the greater of its value in use and
it fair value less costs to sell. In assessing value in
use, the estimated future cash flows are discounted
to their present value using pre- tax discount rate
that reflects current market assessments of the time
value of money and the specific risks to the asset.
Cadangan penurunan nilai diakui pada tahun
sebelumnya dinilai pada setiap tanggal pelaporan
untuk melihat adanya indikasi bahwa kerugian
telah menurun atau tidak ada lagi. Kerugian
penurunan nilai dijurnal balik jika terdapat
perubahan estimasi yang digunakan dalam
menentukan nilai yang dapat dipulihkan.
Impairment losses reserve recognized in prior year
are assessed at each reporting date for any
indications that the loss has decreased or no longer
exists. An impairment loss is reversed if there has
been a change in the estimates use to determine the
recoverable amount.
Cadangan kerugian penurunan nilai dijurnal balik
hanya hingga nilai tercatat aset tidak melebihi nilai
tercatat yang telah ditentukan, dikurangi dengan
depresiasi atau amortisasi, jika cadangan
penurunan nilai tidak pernah diakui.
An impairment losses reserve is reversed only to
the extent that the asset’s carrying amount does not
exceed the carrying amount that would have been
determine, net of depreciation or amortization, if
no impairment loss had been recognized.
Bank menentukan cadangan kerugian penurunan
nilai atas komitmen dan kontinjensi yang memiliki
risiko kredit berdasarkan selisih antara nilai
amortisasi (nilai tercatat) dan present value atas
pembayaran liabilitas yang diharapkan akan terjadi
(ketika pembayaran atas jaminan tersebut menjadi
probable).
The Bank determines allowance for impairment
losses on commitments and contingencies with
credit risk by the difference between the amortized
amount (carrying amount) and the present value of
any expected payment (when a payment under the
guarantee has become probable).
Bank menentukan cadangan kerugian penurunan
nilai atas agunan yang diambil alih berdasarkan
pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat
dan nilai bersih yang dapat direalisasi (net
realizable value).
The Bank determines allowance for impairment
losses on foreclosed assets by the lower of the
carrying amount and their net realizable value.
Aset tetap
n.
Fixed assets
Aset tetap yang dimiliki oleh Bank digunakan
seluruhnya untuk operasional Bank.
Fixed assets owned by the Bank are solely used for
the Bank’s operations.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga
perolehan, termasuk bea impor dan pajak
pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biayabiaya yang dapat diatribusikan secara langsung
untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang
diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang
ditetapkan.
The initial cost of fixed assets consists of its
purchase price, including non-refundable import
duties and taxes and any directly attributable costs
in bringing the premises and equipment to its
working condition and location for its intended use.
35
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING - Lanjutan
n.
Aset tetap - Lanjutan
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES - Continued
n.
ACCOUNTING
Fixed assets - Continued
Bank melakukan perubahan kebijakan akuntansi
atas tanah dan bangunan dari modal biaya menjadi
model revaluasi, masing- masing sejak Desember
2014 dan Desember 2015.
The Bank changed their accounting policies of land
and buildings from cost model to revaluation
model, since December 2014 and December 2015,
respectively
Tanah dan bangunan disajikan sebesar nilai wajar,
dikurangi akumulasi penyusutan untuk bangunan.
Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi
dieliminasi terhadap nilai tercatat bruto aset, dan
nilai netonya disajikan kembali sebesar nilai
revaluasian.
Land and buildings are stated at fair value, less
subsequent
depreciation
for
buildings.
Accumulated depreciation at the date of
revaluation is eliminated against the gross carrying
amount of the asset, and the net amount is restated
to the revalued amount.
Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang
memadai yaitu setiap lima tahun sekali untuk
memastikan bahwa nilai wajar dari aset yang
dinilai kembali tidak berbeda material dari nilai
tercatatnya.
Revaluation is conducted with sufficient regularity
every five years to ensure that their fair value of a
revaluated assets do not differ materially from its
carrying amount.
Kenaikan yang berasal dari revaluasi tanah dan
bangunan diakui pada penghasilan komprehensif
lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian
surplus
revaluasian,
kecuali
sebelumnya
penurunan revaluasi atas aset yang sama pernah
diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain, dalam hal ini kenaikan
revaluasi hingga sebesar penurunan nilai aset
akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain. Penurunan jumlah tercatat yang berasal dari
revaluasi tanah dan bangunan dibebankan dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain apabila penurunan tersebut melebihi saldo
surplus revaluasi aset yang bersangkutan, jika ada.
Any revaluation increase arising on the revaluation
of land and buildings are recognized in other
comprehensive income and accumulated in equity
under the heading of revaluation surplus, except to
the extent that it reverses a revaluation decrease,
for the same assets which was previously
recognized in statements of profit or loss and other
comprehensive income, in which case the increase
is credited to statements of profit or loss and other
comprehensive income to the extent of the decrease
previously charged. A decrease in carrying amount
arising on the revaluation of land and buildings are
charged to statements of profit or loss and other
comprehensive income to the extent that it exceeds
the balance, if any, held in fixed asset revaluation
reserve relating to a previous revaluation of land
and buldings.
Surplus revaluasi tanah dan bangunan yang telah
disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke
saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan
pengakuannya.
The revaluation surplus of land and buildings are
directly transferred to retained earnings when the
asset is derecognized.
Aset tetap, kecuali tanah dan bangunan,
dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai.
Biaya perolehan termasuk biaya penggantian
bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika
memenuhi kriteria pengakuan. Biaya perolehan
aset tetap diakui sebagai aset jika dan hanya jika
besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa
depan berkenaan dengan aset tersebut mengalir ke
Bank dan biaya perolehan aset dapat diukur secara
andal.
Fixed assets, except land and buildings, are stated
at cost less accumulated depreciation and
impairment losses. If the recognition criteria are
met, the acquisition cost will include the cost of
replacing part of the fixed assets when that cost is
incurred. Acquisition costs of fixed assets is
recognized as asset if, and only if it is probable that
future economic benefits associated with the item
will flow to the Bank and the cost of the item can be
measured reliably.
36
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING - Lanjutan
n.
Aset tetap - Lanjutan
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES - Continued
n.
ACCOUNTING
Fixed assets - Continued
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan
pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain pada saat terjadinya. Biayabiaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul
untuk menambah, mengganti atau memperbaiki
aset dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan
hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis
dimasa depan berkenaan dengan aset tersebut
mengalir ke Bank dan biaya perolehan aset dapat
diukur secara andal.
The cost of maintenance and repairs are charged to
statements of profit or loss and other
comprehensive income as incurred. Other costs
incurred subsequently to add to, replace part of or
service an item of asset is recorded as acquisition
of asset if, and only if it is probable that future
economic benefits associated with the item will
flow to the Bank and the cost of the item can be
measured reliably.
Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan
menggunakan metode garis lurus (straight- line
method) untuk seluruh aset tetap selama umur
manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
Depreciation of fixed assets, except for land, is
computed using the straight-line method for fixed
assets over the estimated useful life of the assets, as
follows:
Masa manfaat
tahun/
The estimated
useful life year
% per tahun/
% per year
Bangunan
Kendaraan
5 - 20
5
20 - 5
20
Inventaris dan peralatan kantor
Instalasi dan renovasi
1 - 10
1 - 10
100 - 10
100 - 10
Buildings
Vehicles
Inventories and office
equipments
Installations and renovation
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode
penyusutan direviu setiap akhir tahun dan
pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut
berlaku prospektif.
The estimated useful life, residual values and
depreciation method are reviewed at each year end
and the effect of any changes in estimating for on a
prospective basis.
Untuk semua aset tetap, Bank menetapkan nilai
residu “nihil” untuk perhitungan penyusutan.
For all fixed assets, the Bank has determined
residual values to be “nil” for the calculation of
depreciation.
Sebelum Desember 2014,
tanah dicatat
menggunakan metode biaya dan dinyatakan
sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi
karena manajemen berpendapat bahwa besar
kemungkinan hak atas tanah tersebut dapat
diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Before December 2014, land is recorded by using
cost method and stated at cost and not amortized as
the management has the opinion that it is probable
the titles of land rights can be renewed/extended
upon expiration.
Sebelum Desember 2015, bangunan dicatat
menggunakan metode biaya dan dinyatakan
sebesar harga perolehan dikurangi dengan
akumulasi penyusutan.
Before Desember 2015, buildings are recorded by
using cost method and stated at cost net of
accumulated depreciation.
Bank menerapkan ISAK 25, “Hak atas Tanah”.
ISAK 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan
legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna
Bangunan (HGB) yang dikeluarkan ketika tanah
diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari
biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan
tidak diamortisasi.
The Bank adopted IFAS 25, “Land Rights”. IFAS
25 prescribes that the legal cost of land rights in
the form of Building Usage Rights (HGB) incurred
when the land was acquired initially are
recognized as part of the cost of the land under
“Fixed Assets” account and not amortized.
Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan
legal hak atas tanah diakui sebagai aset
takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur
hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang
lebih pendek.
The legal cost incurred to extend or renew the land
rights are recorded as intangible assets and
amortized over the shorter of the rights’ legal life
or land’s economic life.
37
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING - Lanjutan
n.
Aset tetap - Lanjutan
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES - Continued
n.
Jumlah
tercatat
aset
tetap
dihentikan
pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak
ada manfaat ekonomis masa depan yang
diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian
pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara
jumlah neto hasil pelepasan dan nilai tercatat dari
aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain pada tahun aset
tersebut dihentikan pengakuannya.
o.
p.
Aset tak berwujud
ACCOUNTING
Fixed assets - Continued
An item of fixed assets is derecognized upon
disposal or when no future economic benefits are
expected from its use or disposal. Any gain or loss
arising on derecognition of the asset (calculated as
the difference between the net disposal proceeds
and the carrying amount of the asset) is included in
the statements of profit or loss and other
comprehensive income in the year the asset is
derecognized.
o.
Intangible assets
Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak yang
dibeli Bank.
Intangible assets consist of software acquired by
the Bank.
Perangkat lunak yang dibeli oleh Bank dicatat
sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi
amortisasi dan akumulasi kerugian penurunan
nilai.
Software acquired by Bank is stated at cost less
accumulated amortization and accumulated
impairment losses.
Pengeluaran selanjutnya untuk perangkat lunak
akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut
menambah manfaat ekonomis aset yang
bersangkutan di masa mendatang. Semua
pengeluaran lainnya dibebankan pada saat
terjadinya.
Subsequent expenditure on software is capitalized
only when it increases the future economic benefits
embodied in the specific asset to which it relates.
All other expenditures are expensed as incurred.
Aset takberwujud dihentikan pengakuannya jika
dilepas atau ketika tidak terdapat lagi manfaat
ekonomi masa depan yang diperkirakan dari
penggunaan atau pelepasannya.
An intangible asset is derecognized on disposal or
when there is no future economic benefits are
expected from its use or disposal.
Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan
komprehensif
lain
dengan
menggunakan metode garis lurus sepanjang masa
manfaat dari perangkat lunak tersebut, dari tanggal
perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai.
Estimasi masa manfaat dari perangkat lunak
adalah lima hingga sepuluh tahun.
Amortization is recognized in statements of profit
or loss and other comprehensive income on a
straight-line method over the estimated useful life
of the software, from the date it is available for use.
The estimated useful life of software is five until ten
years.
Metode amortisasi, estimasi masa manfaat dan
nilai residual ditelaah pada setiap akhir tahun
pelaporan dan disesuaikan jika dianggap tepat.
Amortization method, the estimate of useful life and
residual values are reviewed at each financial
year-end and adjusted if appropriate.
Agunan yang diambil alih
p.
Agunan yang diambil alih (jaminan kredit yang
telah diambil alih oleh Bank) dan disajikan dalam
akun “Aset lain-lain” dikurangi dengan cadangan
kerugian penurunan nilai.
38
Foreclosed assets
Foreclosed assets represent loan collateral
acquired by the Bank and presented as “Other
assets” account less allowance for impairment
losses.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING - Lanjutan
p.
q.
Agunan yang diambil alih - Lanjutan
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES - Continued
p.
Foreclosed assets are recognized at net realizable
value. The difference of loan balance over the net
realizable value of foreclosed assets when the loan
was taken over, is charged to allowance for
possible losses on loans. However, if net realizable
value exceeds the loan balance, foreclosed assets
are recognized at the amount of loan balance and
the difference is recorded in the Bank’s
administrative accounts.
Biaya pemeliharaan yang terjadi setelah
pengambilalihan atau akuisisi agunan dibebankan
pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain pada saat terjadinya.
Expenses for maintaining foreclosed assets are
recognized in the current statements of profit or
loss and other comprehensive income.
Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih
dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan
atau kerugian pada saat penjualan agunan.
Penyisihan kerugian agunan yang diambil alih
dibentuk berdasarkan penurunan nilai agunan yang
diambil alih dan kerugiannnya dibebankan pada
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain tahun berjalan.
The differences between the value foreclosed assets
and sale are recognized as gains or losses on the
sale of foreclosed assets. An allowance for possible
losses on foreclosed assets is provided based on the
decline in value of foreclosed assets and the loss is
recognized in the statement of profit or loss and
other comprehensive income at the current year.
Manajemen melakukan evaluasi secara berkala
atas nilai agunan yang diambil alih.
Management evaluates the value of foreclosed
assets on a periodic basis.
Biaya dibayar dimuka
q.
Aset lain-lain
r.
Liabilitas segera
39
Other assets
Other assets consist of assets that cannot be
classified under the above accounts and not
material to establish its individual post. Among
such assets are foreclosed assets, taxes assessment
under appeal, safe deposits, prepaid tax, loans
settlement,
advance
payment
of
consultant/professional, inventories of books,
printed material and stamp duty, and others.
s.
Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya
liabilitas atau diterima perintah dari pemberi
amanat, baik dari masyarakat maupun dari bank
lain. Liabilitas segera disajikan sebesar biaya
perolehan yang diamortisasi (Catatan 3e).
Prepaid expenses
Prepaid expenses are amortized over their
beneficial periods using the straight-line method.
Aset lain-lain terdiri dari aset yang tidak dapat
digolongkan dalam pos-pos sebelumnya dan tidak
cukup material disajikan dalam pos tersendiri.
Termasuk dalam aset lain-lain adalah agunan yang
diambil alih, penetapan pajak dalam proses
banding, setoran jaminan, pajak dibayar dimuka,
penyelesaian
kredit,
uang
muka
konsultan/profesional, persediaan buku barang
cetakan dan materai, dan lain-lain.
s.
Foreclosed assets - Continued
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai
realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit diatas
nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih
yang telah diterima pada saat kredit diambil alih,
dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian
penurunan nilai kredit. Sedangkan jika terdapat
selisih lebih nilai realisasi bersih diatas saldo
kredit, agunan yang diambil alih diakui sebesar
saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan
administratif Bank.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa
manfaat
masing-masing
biaya
dengan
menggunakan metode garis lurus.
r.
ACCOUNTING
Obligation due immediately
Obligation due immediately is recorded when it
occurrs or due to a direct order from the
shareholder both public and other bank. Obligation
due immediately is stated at the amortized cost
(Note 3e).
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING - Lanjutan
t.
Simpanan nasabah
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES – Continued
t.
Pada saat pengakuan awal simpanan diukur
sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung,
dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan
yang diamortisasi menggunakan metode suku
bunga efektif (Catatan 3e).
u.
v.
Simpanan dari bank lain
ACCOUNTING
Deposits from customers
At initial recognition deposits are measured at fair
value net of transaction costs directly attributable
to the deposits, and are measured subsequently at
amortized costs using the effective interest rate
method (Note 3e).
u.
Deposits from other banks
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas
terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri,
dalam bentuk giro dan deposito berjangka.
Deposits from other banks consist of the liability to
other banks, both domestic and overseas in the
form of demand deposits and time deposits.
Pada saat pengakuan awal simpanan diukur
sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung,
dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan
yang diamortisasi menggunakan suku bunga
efektif (Catatan 3e).
At initial recognition, deposits from other banks
measured at fair value net of transaction costs
which directly attributable to deposits are
measured subsequently at amortized costs using
interest rate (Note 3e).
Imbalan pasca-kerja
v.
Post-employment benefits
Bank menerapkan PSAK 24 (Revisi 2013),
“Imbalan Kerja”. Untuk program imbalan pasti,
PSAK revisi mengharuskan seluruh keuntungan
dan kerugian aktuarial diakui dalam penghasilan
komprehensif lain dan biaya jasa lalu non- vested
sebelumnya diakui selama rata-rata periode vesting
diakui segera dalam laba rugi pada saat terjadinya.
The Bank adopts SFAS 24 (Revised 2013),
“Employee Benefits”. For defined benefit plans,
the revised SFAS requires all actuarial gains and
losses to be recognized in other comprehensive
income and previous unvested past service costs
are recognized over the average vesting period to
be recognized immediately in profit or loss when
incurred.
Bank menghitung imbalan pasca-kerja sesuai
dengan
Undang-undang
Ketenagakerjaan
No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK 24
(Revisi 2013) “Imbalan Kerja”.
The Bank calculates post-employment benefits to its
employees in accordance with Labour Law
No. 13/2003 dated March 25, 2003 and SFAS 24
(Revised 2013), “Employee Benefits”.
Liabilitas atau aset imbalan pasti neto adalah
keseluruhan nilai kini dari kewajiban imbalan pasti
pada akhir periode pelaporan dikurangi dengan
nilai wajar dari aset program (jika ada),
disesuaikan untuk setiap dampak atas pembatasan
aset imbalan pasti neto ke batas atas aset. Batas
atas aset merupakan nilai kini dari manfaat
ekonomis
yang
tersedia
dalam
bentuk
pengembalian dana dari program atau pengurangan
kontribusi masa depan untuk program tersebut.
The net defined benefit liability or asset is the
aggregate of the present value of the defined
benefit obligation at the end of the reporting period
reduced by the fair value of plan assets (if any),
adjusted for any effect of limiting a net defined
benefit asset to the asset ceiling. The asset ceiling
is the present value of any economic benefits
available in the form of refunds from the plan or
reductions in future contributions to the plan.
Menurut PSAK 24 (Revisi 2013), beban imbalan
dalam program imbalan pasti secara aktuarial
ditentukan dengan menggunakan projected unit
credit.
According to SFAS 24 (Revised 2013), the cost of
providing benefits under the defined benefit plans
is actuarially determined using the projected unit
credit method.
40
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING - Lanjutan
v.
w.
Imbalan pasca-kerja - Lanjutan
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES – Continued
v.
ACCOUNTING
Post-employment benefits - Continued
Biaya imbalan pasti terdiri dari:
Defined benefit costs comprise the following:


Biaya jasa;
Bunga neto atas liabilitas atau aset neto;



Pengukuran kembali liabilitas atau aset neto.

Service cost;
Net interest on the net defined benefit liability
or asset;
Remeasurements of net defined benefit liability
or asset.
Biaya jasa terdiri atas biaya jasa kini, biaya jasa
lalu dan keuntungan atau kerugian atas
penyelesaian yang diakui sebagai beban dalam
laba rugi. Biaya jasa lalu diakui ketika amandemen
atau kurtailmen program terjadi. Jumlah ini
dihitung secara berkala oleh aktuaris independen.
Service costs include current service costs, past
service costs and gains or losses on settlements
which are recognized as expense in profit or loss.
Past service costs are recognized when plan
amendment or curtailment occurs. These amounts
are calculated periodically by independent
qualified actuaries.
Bunga neto atas liabilitas atau aset adalah
perubahan selama periode pada liabilitas atau aset
imbalan pasti neto yang timbul dari berlalunya
waktu yang ditentukan dengan mengalikan tingkat
diskonto berdasarkan obligasi pemerintah dengan
liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Bunga neto
atas liabilitas atau aset imbalan pasti neto diakui
sebagai beban atau pendapatan dalam laba rugi.
Net interest on the net defined benefit liability or
asset is the change during the period in the net
defined benefit liability or asset that arises from the
passage of time which is determined by multiplying
the discount rate based on government bonds to the
net defined benefit liability or asset. Net interest on
the net defined benefit liability or asset is
recognized as expense or income in profit or loss.
Pengukuran kembali terdiri atas keuntungan dan
kerugian actuarial, imbal hasil atas aset program
dan setiap perubahan atas dampak batas atas aset
(tidak termasuk bunga neto atas liabilitas imbalan
pasti neto) diakui langsung dalam penghasilan
komprehensif lain pada periode terjadinya.
Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba
rugi pada periode berikutnya.
Remeasurements comprising actuarial gains and
losses, return on plan assets and any change in the
effect of the asset ceiling (excluding net interest on
net defined benefit liability) are recognized
immediately in other comprehensive income in the
period in which they arise. Remeasurements are
not reclassified to profit or loss in subsequent
periods.
Pengakuan pendapatan dan beban bunga
w.
Recognition of interest income and expenses
Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual
menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan
3d).
Interest income and expenses are recognized on an
accrual basis using the effective interest rate
method (Note 3d).
Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam
laporan keuangan adalah bunga atas aset dan
liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi yang dihitung dengan
menggunakan suku bunga efektif.
Interest income and expense recognized in the
financial statement are interest on financial assets
and liabilities measured at amortized costs using
the effective interest rate method.
Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau
bunganya telah lewat 90 hari atau lebih setelah
jatuh tempo, atau yang pembayarannya secara tepat
waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan
sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai.
Loans in which their principal and interest have
been past due for 90 days or more, or where
reasonable doubt-exist as to their timely collection,
are generally classified as impaired loans.
Seluruh penerimaan kas atas kredit yang
diklasifikasikan sebagai diragukan atau macet,
diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok
kredit. Kelebihan penerimaan kas diatas pokok
kredit diakui sebagai pendapatan bunga dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain tahun berjalan.
All cash receipts from loans classified as doubtful
or loss are first applied as a reduction of the
principal. The excess of cash receipts over the
outstanding principal is recognized as interest
income in the current year statements of profit or
loss and other comprehensive income.
41
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING - Lanjutan
w. Pengakuan pendapatan dan beban bunga
x.
y.
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES – Continued
w.
Recognition of interest income and expenses
Pengakuan pendapatan bunga dari kredit yang
diberikan dihentikan pada saat kredit tersebut
diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami
penurunan nilai. Pendapatan bunga dari kredit yang
diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami
penurunan nilai dilaporkan sebagai tagihan
kontinjensi dan diakui sebagai pendapatan pada
saat pendapatan tersebut diterima (cash basis).
The recognition of interest income on loans are
discontinued when the loans are classified as
impaired loans. Interest income from impaired
loans is reported as contingent receivables and to
be recognized as income when the cash is received
(cash basis).
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized when incurred.
Provisi dan komisi
x.
Fees and commissions
Provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang
berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian
kredit diakui sebagai bagian (pengurang) dari biaya
perolehan kredit dan akan diakui sebagai
pendapatan bunga dengan cara diamortisasi
berdasarkan metode suku bunga efektif.
Significant fees and commissions which are directly
related to lending activities are recognized as part
(deduction) of the cost of credit and will be
recognized as interest income on the basis of
amortized by the effective interest rate method.
Pendapatan dan beban provisi atau komisi lainnya
yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan
dan jangka waktu tertentu ataupun tidak material
menurut Bank diakui sebagai pendapatan atau
beban pada saat terjadinya transaksi.
Income and provision expense or other
commissions not related to the loan activities and
certain time period or not material according to the
Bank are recognized as income or expense at the
time of the transaction occurred.
Pendapatan dan beban operasional lainnya
y.
Seluruh pendapatan dan beban operasional lainnya
dibebankan pada pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya.
z.
ACCOUNTING
Pajak penghasilan
Other operating income and expenses
All of other operating income and expenses are
charged into statements of profit or loss and other
comprehensive income as incurred.
z.
Income tax
Bank menerapkan PSAK 46 (Revisi 2014), “Pajak
Penghasilan”.
The Bank applies SFAS 46 (Revised 2014),
“Income Taxes”.
Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban
pajak tangguhan. Beban pajak diakui pada laporan
laba rugi, kecuali untuk akun yang langsung diakui
di komponen ekuitas lainnya, dimana beban pajak
yang terkait dengan akun tersebut diakui di
penghasilan komprehensif lain.
Income tax expense comprises of current and
deferred tax. Income tax expense is recognized in
the statement of profit or loss, except to the extent it
relates to accounts recognized directly in other
equity components, in which case it is recognized
in other comprehensive income.
Beban pajak kini untuk tahun berjalan dihitung
berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam
periode yang bersangkutan. Penangguhan pajak
penghasilan dilakukan untuk mencerminkan
pengaruh pajak atas beda temporer antara dasar
pelaporan komersial dan pajak atas aset dan
liabilitas dan akumulasi rugi fiskal.
Current tax expense is determined based on the
estimated taxable income for the year. Deferred
taxes are recognized to reflect the tax effects of the
temporary differences between financial and tax
reporting basis of assets and liabilities and
accumulated tax losses carry forwards.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas
konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul
dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas
menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan
pajak aset dan liabilitas.
Deferred tax assets and liabilities are recognized
for the future tax consequences arising from
differences between the financial statement
carrying amounts of existing assets and liabilities
and their respective tax basis.
42
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING - Lanjutan
z.
Pajak penghasilan
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES – Continued
z.
ACCOUNTING
Income tax
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua
perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak
tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang
boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan
dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena
pajak pada masa datang.
Deferred tax liabilities are recognized for all
taxable temporary differences and deferred tax
assets are recognized for deductible temporary
differences, as long it is probable that taxable
income will be available in future periods against
which the deductible temporary differences can be
utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif
pajak yang berlaku atau secara substansial telah
berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.
Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan
dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain, kecuali pajak tangguhan yang
dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is measured at the tax rates that have
enacted or substantively enacted as of the
statements of financial position date. Deferred tax
is charged or credited in the statements of profit or
loss and other comprehensive income, except when
it relates to items charged or credited directly to
equity, in which case the deferred tax is also
charged or credited directly to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di
laporan posisi keuangan, atas dasar kompensasi
sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak
kini.
Deferred tax assets and liabilities are stated in the
statements of financial position in the same manner
the current tax assets and liabilities are presented.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat
surat ketetapan pajak diterima, atau jika
mengajukan banding, pada saat keputusan atas
banding tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recognized
when a tax assessment letter is received or, if
appealed against, when the results of the appeal
are determined.
aa. Laba (rugi) per saham dasar
aa. Basic earnings (loss) per share
Laba (rugi) per saham dasar dihitung berdasarkan
PSAK 56 (Revisi 2011), dengan membagi laba
(rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan
kepada pemegang saham biasa Bank dengan
jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar
pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings (loss) per share is computed based
on SFAS 56 (Revised 2011), by dividing income
(loss) for the year attributable to common equity
holders of the Bank by the weighted average
number of shares outstanding during year.
Bank tidak memiliki efek berpotensi saham biasa
yang bersifat dilutif pada tanggal-tanggal
31 Desember 2016 dan 2015, dan oleh karenanya,
laba per saham dilusian tidak dihitung dan
disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain.
The Bank has no outstanding dilutive potential
ordinary shares as of December 31, 2016 and
2015, and accordingly, no diluted earnings per
share is calculated and presented in the statements
of profit or loss and other comprehensive income.
ab. Beban emisi saham
ab. Shares issuance costs
Sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7 lampiran
Surat Keputusan Bapepam No. Kep-06/PM/2000
tanggal 13 Maret 2000 mengenai ”Pedoman
Penyajian Laporan Keuangan”, biaya-biaya emisi
efek yang terjadi sehubungan dengan penawaran
saham kepada masyarakat (termasuk penerbitan
hak memesan efek terlebih dahulu) dikurangkan
langsung dari hasil emisi dan disajikan sebagai
pengurang pada akun “Tambahan Modal DisetorNeto”, sebagai bagian dari Ekuitas pada laporan
posisi keuangan.
43
Based on the regulation No. VIII.G.7, appendix of
Bapepam Decision Letter No. Kep-06/PM/2000
dated March 13, 2000 regarding “Guidance for
Financial Statements Presentation”, costs related
to the public offering of shares (including preemptive rights issue) are deducted from the
proceeds and presented as a deduction from the
“Additional Paid-in-Capital-Net” account, under
Equity section in the statements of financial
position.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING - Lanjutan
ac. Pembayaran berbasis saham
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES – Continued
ACCOUNTING
ac. Share-based payments
Karyawan Bank menerima remunerasi dalam
bentuk pembayaran berbasis saham, dimana
karyawan memberikan jasa sebagai imbalan untuk
instrumen ekuitas (transaksi yang diselesaikan
dengan instrumen ekuitas).
Employees of the Bank receive remuneration in the
form of share-based payments, whereby employees
render services as consideration for equity
instruments (equity- settled transactions).
Suatu pembayaran berbasis saham kepada
karyawan menjadi vested ketika telah menjadi hak
karyawan. Kondisi vesting adalah kondisi yang
menentukan apakah Bank menerima jasa yang
memberikan hak kepada karyawan untuk menerima
kas, aset lain atau instrumen ekuitas Bank, dalam
perjanjian pembayaran berbasis saham. Untuk
memenuhi kondisi memiliki dalam pembayaran
berbasis saham, hak karyawan untuk menerima kas,
aset lain atau instrumen ekuitas Bank menjadi
vested jika hak karyawan tidak lagi bergantung
kepada kondisi vesting.
A share-based payment to employee is to be vested
when it becomes an entitlement of the employee.
Vesting conditions represent the conditions that
determine whether the Bank receives the services
that entitle the employee to receive cash, other
assets or equity instruments of the Bank, under a
share-based payment arrangement. To become an
entitlement, under a share-based payment
arrangement, employee’s right to receive cash,
other assets or equity instruments of the Bank
vested when the employee’s entitlement is no
longer conditional on the satisfaction of any
vesting conditions.
Pemberian atas instrumen ekuitas yang telah vested
secara seketika dikarenakan jasa yang telah
diberikan oleh karyawan dibebankan secara penuh
pada tanggal pemberian (grant date).
An award of equity instruments that has been
vested immediately due to services that have
already been rendered by the employee is therefore
expensed in full at grant date.
Setelah suatu transaksi yang diselesaikan dengan
instrumen ekuitas telah vested, Bank tidak
melakukan penyesuaian atas biaya yang telah
diakui, meskipun instrumen yang menjadi subjek
dari transaksi kemudian menjadi hangus.
After an equity-settled transaction has been vested,
the Bank does not make any adjustment on cost
already charged, even if the instrumens that are the
subject of the transaction are subsequently
forfeited.
ad. Informasi segmen
ad. Segment information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan
akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan. Bank melaporkan
informasi segmen berdasarkan segmen geografis
sesuai kebijakan pelaporan internal Bank.
Segment information is prepared using the
accounting policies adopted for preparing and
presenting the financial statements. The Bank
reports
segment
information
based
on
geographical segment accordance with the Bank’s
internal reporting policy.
Sebuah segmen geografis menyediakan jasa di
dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki
risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda
dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam
lingkungan ekonomi lain.
A geographical segment is engaged in providing
services within a particular economic environment
that are subject to risks and return that are
different from those operating segment in other
economic environments.
ae. Peristiwa setelah periode pelaporan
ae. Events after the reporting period
Kejadian-kejadian yang terjadi setelah tanggal
laporan posisi keuangan yang menyediakan
informasi mengenai posisi keuangan Bank pada
tanggal laporan posisi keuangan (peristiwa
penyesuaian), jika ada, telah tercermin dalam
laporan keuangan. Kejadian-kejadian setelah
tanggal laporan posisi keuangan yang tidak
memerlukan penyesuaian, apabila jumlahnya
material, telah diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan.
44
Post year-end events that provide additional
information about the Bank’s financial position at
the date of the statements of financial position
(adjusting events), if any, are reflected in the
financial statements. Post year-end events that do
not need adjustment are disclosed in the notes to
financial statements when material.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN
ESTIMASI
DAN
PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
4.
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES
AND JUDGEMENTS
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka
penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan
pertimbangan
manajemen
dalam
menentukan
metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.
Certain estimates and assumptions are made in the
preparation of the financial statements. These often
require management judgement in determining the
appropriate methodology for valuation of assets and
liabilities.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang
berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas
tahun keuangan satu tahun ke depan. Semua estimasi
dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi
terbaik yang didasarkan standar yang berlaku.
Management makes estimates and assumptions that
affect the reported amounts of assets and liabilities
within the next financial year. All estimates and
assumptions that required in conformity with SFAS are
best estimates undertaken in accordance with the
applicable standards.
Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus
menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan
faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang
akan datang.
Estimates and judgements are evaluated on a continuous
basis and based on past experiences and other factors
including expectations with regard to future events.
Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan
pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan
tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda
dengan estimasi dan asumsi semula.
Although these estimates and assumptions are by
management’s best knowledge of current events and
activities, actual result may differ from those estimates
and assumptions.
Pengungkapan ini melengkapi pengungkapan pada
manajemen risiko keuangan (Catatan 32).
This disclosure supplements the commentary on
financial risk management (Note 32).
a.
a.
Sumber utama ketidakpastian estimasi
Key sources of estimation uncertainty
a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset
keuangan
a.1. Allowances for impairment losses of financial
assets
Kondisi
spesifik
counterparty
yang
mengalami
penurunan
nilai
dalam
pembentukan cadangan kerugian atas aset
keuangan
dievaluasi
secara
individu
berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas
nilai kini arus kas yang diharapkan akan
diterima. Dalam mengestimasi arus kas
tersebut, manajemen membuat pertimbangan
tentang situasi keuangan counterparty dan
nilai realisasi bersih dari setiap agunan.
The specific counterparty component of the
total allowances for impairment applies to
financial assets evaluated individually for
impairment based upon management's best
estimate of the present value of the cash flows
that are expected to be received. In
estimating these cash flows, management
makes judgements about the counterparty's
financial situation and the net realizable
value of any underlying collateral.
Setiap aset yang mengalami penurunan nilai
dinilai sesuai dengan manfaat yang ada, dan
strategi penyelesaian serta estimasi arus kas
yang diperkirakan dapat diterima disetujui
secara independen oleh Manajemen Risiko
(Catatan 10).
Each impaired asset is assessed on its merits,
and the workout strategy and estimated cash
flows
considered
recoverable
are
independently approved by the Risk
Management (Note 10).
a.2. Imbalan pasca-kerja karyawan
a.2. Post-employment benefits
Present value atas imbalan pasca-kerja
karyawan tergantung dari banyaknya faktor
yang
dipertimbangkan
oleh
aktuaria
berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan atas
asumsi-asumsi tersebut akan mempengaruhi
carrying amount atas imbalan kerja
karyawan.
45
The present value of the post-employment
benefits depends on a number of factors that
are considered on an actuarial basis using a
number of assumptions. Any changes in these
assumptions will impact the carrying amount
of employee benefit obligations.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN
ESTIMASI
DAN
PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
– Lanjutan
a.
Sumber utama
Lanjutan
ketidakpastian
estimasi
-
a.2. Imbalan pasca-kerja karyawan - Lanjutan
4.
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES
AND JUDGEMENTS - Continued
a.
Key sources of estimation uncertainty Continued
a.2. Post-employment benefits - Continued
Asumsi yang digunakan dalam menentukan
biaya atau pendapatan untuk imbalan kerja
termasuk tingkat diskonto. Bank menentukan
tingkat diskonto yang tepat pada setiap akhir
tahun. Ini merupakan tingkat suku bunga
yang digunakan untuk menentukan present
value atas arus kas masa depan yang
diestimasi akan digunakan untuk membayar
imbalan kerja. Dalam menentukan tingkat
diskonto
yang
tepat,
Bank
mempertimbangkan tingkat suku bunga atas
surat berharga pemerintah yang mempunyai
jatuh tempo yang menyerupai jangka waktu
rata-rata sisa masa kerja karyawan (Catatan
20).
a.3. Estimasi masa manfaat aset tetap
The assumptions used in determining the net
cost or income for employee benefits include
the discount rate. The Bank determines the
appropriate discount rate at the end of each
year. This is the interest rate that should be
used to determine the present value of
estimated future cash outflows expected to be
required to settle the pension obligations. In
determining the appropriate discount rate,
the Bank considers the interest rates of
government bonds that have terms to
maturity approximating the terms of the
service periods of employees (Note 20).
a.3. Estimated useful life of fixed assets
Masa manfaat dari masing-masing aset tetap
Bank diestimasi berdasarkan jangka waktu
aset tersebut diharapkan tersedia untuk
digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada
penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha
yang sama, evaluasi teknis internal dan
pengalaman dengan aset sejenis.
The useful life of each item of the Bank’s
fixed assets is estimated based on the period
over which the asset is expected to be
available for use. Such estimation is based on
a collective assessment of similar business,
internal technical evaluation and experience
with similar assets.
Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah
secara berkala dan diperbarui jika estimasi
berbeda dari perkiraan sebelumnya yang
disebabkan karena pemakaian, usang secara
teknis atau komersial serta keterbatasan hak
atau
pembatasan
lainnya
terhadap
penggunaan aset.
The estimated useful life of each asset is
reviewed periodically and updated if
expectations differ from previous estimates
due to physical wear and tear, technical or
commercial obsolescence, and legal or other
limits on the use of the asset.
Dengan demikian, hasil operasi di masa
mendatang mungkin dapat terpengaruh secara
signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan
waktu terjadinya biaya karena perubahan
yang disebabkan oleh faktor- faktor yang
disebutkan di atas.
Therefore, it is possible that future result of
operations could be materially affected by
changes in the amounts and timing of
recorded expenses brought about by changes
in the factors mentioned above.
Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis
setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan
beban penyusutan dan penurunan nilai
tercatat aset tetap
A reduction in the estimated useful life of any
item of premises and equipments would
increase the recorded depreciation and
decrease the carrying values of these fixed
assets.
Estimasi masa manfaat dan nilai aset tetap
masing-masing diungkapkan pada Catatan 3n
dan Catatan 13.
The estimated useful life and carrying value
of fixed assets are disclosed in Note 3n and
13, respectively.
46
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN
ESTIMASI
DAN
PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
– Lanjutan
a.
Sumber utama
Lanjutan
ketidakpastian
estimasi
-
a.4. Aset dan liabilitas pajak tangguhan
4.
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES
AND JUDGEMENTS - Continued
a.
Key sources of estimation uncertainty Continued
a.4. Deferred tax assets and liabilities
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui
untuk semua perbedaan temporer antara nilai
tercatat aset dan liabilitas pada laporan
keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika
besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal
akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan
temporer yang diakui. Estimasi manajemen
yang signifikan diperlukan untuk menentukan
jumlah aset pajak tangguhan yang diakui
berdasarkan
kemungkinan
waktu
terealisasinya dan jumlah laba kena pajak
pada masa mendatang serta strategi
perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets and liabilities are
recognized for all temporary differences
between the financial statements’ carrying
amounts of existing assets and liabilities and
their respective taxes basis to the extent that
it is probable that taxable profit will be
available against which the temporary
differences can be utilized. Significant
management estimates are required to
determine the amount of deferred tax assets
that can be recognized based upon the likely
timing and the level of future taxable profits
together with future tax planning strategies.
Aset pajak tangguhan diungkapkan pada
Catatan 18d.
The deferred tax assets are disclosed in Note
18d.
a.5. Penurunan nilai aset non-keuangan
a.5. Impairment of non-financial assets
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan
apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset
tertentu. Penentuan nilai wajar aset
membutuhkan estimasi arus kas yang
diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian
berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset
tersebut.
Impairment review is performed when certain
impairment indicators present. Determining
the fair value of assets requires the
estimation of cash flows expected to be
generated from the continuing use and
ultimate disposition of such assets.
Perubahan signifikan dalam asumsi- asumsi
yang digunakan untuk menentukan nilai
wajar dapat berdampak signifikan pada nilai
terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan
nilai yang terjadi mungkin berdampak
material pada hasil operasi Bank.
Any significant changes in the assumptions
used in determining the fair value may
materially affect the assessment of
recoverable values and any resulting
impairment loss could have a material impact
on results of operations.
Nilai tercatat aset non-keuangan berupa aset
tetap, aset tak berwujud dan aset lain-lain
(agunan yang diambil alih) diungkapkan pada
Catatan 13, 14 dan 15.
The carrying value of these assets in the form
of fixed assets, intangible assets and other
assets (foreclosed assets) are disclosed in
Notes 13, 14 and 15.
a.6. Revaluasi aset tetap
a.6. Revaluation on fixed assets
Revaluasi aset tetap Bank bergantung pada
pemilihan asumsi yang digunakan oleh
penilai independen dalam menghitung
jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut
antara lain: nilai, harga, nilai pasar, biaya
reproduksi dan penggunaan terbaik dan
tertinggi.
47
The Bank’s fixed assets revaluation depends
on its selection of certain assumptions used
by the independent appraiser in calculating
such amounts. Those assumptions include,
among others: value, price, market value,
reproduction cost and the best highest used.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN
ESTIMASI
DAN
PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
– Lanjutan
a.
Sumber utama
Lanjutan
ketidakpastian
estimasi
4.
-
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES
AND JUDGEMENTS – Continued
a.
a.6. Revaluasi aset tetap – Lanjutan
Key sources of estimation uncertainty Continued
a.6. Revaluation on fixed assets – Continued
Bank berkeyakinan bahwa asumsi tersebut
adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan
dalam asumsi yang ditetapkan Bank dapat
mempengaruhi secara material nilai aset tetap
yang direvaluasi (Catatan 13).
b.
5.
The Bank believes that its assumptions are
reasonable and appropriate and significant
differences in the Bank’s assumptions may
materially affect the valuation of its fixed
assets (Note 13).
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam
penerapan kebijakan akuntansi Bank
b.
Critical accounting judgements in applying the
Bank’s accounting policies
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Financial assets and liabilities classification
Kebijakan akuntansi Bank memberikan ruang atas
aset dan liabilitas keuangan, pada saat awal
pengakuan, untuk diklasifikasikan ditentukan
kedalam kategori berbeda dalam kondisi tertentu.
The Bank’s accounting policies provide scope for
financial assets and liabilities to be designated at
inception into different accounting categories in
certain circumstances.
Dalam mengklasifikasikan aset keuangan sebagai
“dimiliki hingga jatuh tempo”, Bank telah
menetapkan bahwa Bank memiliki intensi positif
dan kemampuan untuk memilki aset keuangan
tersebut hingga tanggal jatuh tempo seperti yang
dipersyaratkan (Catatan 3d).
In classifying financial assets as “held-tomaturity”, the Bank has determined that Bank has
the positive intention and ability to hold the assets
until their maturity date as required (Note 3d).
KAS
5.
31 Desember 2016/
December 31, 2016
CASH
31 Desember 2015/
December 31, 2015
Rupiah
Khasanah
Teller
ATM
Jumlah
Rupiah
14.164.683.650
139.089.900
22.300.000
12.992.220.300
14.326.073.550
13.194.462.550
120.042.250
82.200.000
Vault room
Teller
ATM
Total
Cash in Safe, Cash in Transit dan Cash in ATM
diasuransikan terhadap risiko asuransi kebongkaran
kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (pihak
ketiga).
Cash in Safe, Cash in Transit and Cash in ATM are
insured for burglary risks with PT Asuransi Allianz
Utama Indonesia (third party).
Manajemen
Bank
berpendapat
bahwa
nilai
pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian dari risiko tersebut.
The management of the Bank believes that the insurance
coverage is adequate to cover possible losses arising
from such risks.
48
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK INDONESIA
6.
31 Desember 2016/
December 31, 2016
DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA
31 Desember 2015/
December 31, 2015
Rupiah
Giro pada Bank
Indonesia
7.
Rupiah
99.900.870.882
120.675.625.707
Demand deposits with
Bank Indonesia
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk
memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM)
dari Bank Indonesia.
The balances of demand deposits with Bank Indonesia
are maintained to comply with Bank Indonesia’s
Minimum Statutory Requirements (GWM).
Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2016 dihitung
berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI)
No.18/3/2016 tertanggal 10 Maret 2016 tentang
“Perubahan Ketiga atas Peraturan Bank Indonesia
No.15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank
Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank
Umum Konvensional”. Rasio GWM pada tanggal
31 Desember 2015 dihitung berdasarkan No. 17/21/2015
tertanggal 26 Nopember 2015 tentang “Perubahan
Kedua
atas
Peraturan
Bank
Indonesia
No. 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank
Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank
Umum Konvensional”
The calculation of the GWM ratios as of September 30,
2016 is based on Regulation of Bank Indonesia (PBI)
No.18/3/2016 dated March 10, 2016, regarding “Second
Amendment to Regulation of Bank Indonesia
No. 15/15/2013 on Minimum Reserve Requirements in
Rupiah and Foreign Currencies for Conventional
Commercial Banks”. The calculation of the GWM ratios
as of December 31, 2015 is based on No. 17/21/2015
dated November 26, 2015, regarding “Second
Amendment to Regulation of Bank Indonesia
No. 15/15/PBI/2013 on Minimum Reserve Requirements
in Rupiah and Foreign Currencies for Conventional
Commercial Banks”.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
(GWM) Utama Bank masing- masing sebesar 6,55% dan
7,56% untuk mata uang Rupiah, serta (GWM) Sekunder
Bank masing-masing sebesar 8,52% dan 7,86%.
As of December 31, 2016 and December 31, 2015,
Primary Statutory Reserve of the Bank was 6,56%, and
7.56% for Rupiah currency, and Secondary Statutory
Reserve were 8.52% and 7.86%.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang
berlaku tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum.
As of December 31, 2016 and December 31, 2015 the
Bank has complied with the Bank Indonesia’s regulation
regarding Minimum Statutory Reserve Requirement of
Commercial Banks.
GIRO PADA BANK LAIN
7.
a. Berdasarkan mata uang
a. By currency
31 Desember 2016/
December 31, 2016
Rupiah
PT Bank Central Asia
Tbk
PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Tengah Slamet Riyadi
Saldo dipindahkan
DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS
31 Desember 2015/
December 31, 2015
6.376.083.848
1.097.556.627
430.261.677
6.806.345.525
721.950.304
49
1.819.506.931
Rupiah
PT Bank Central Asia
Tbk
PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Tengah Slamet Riyadi
Balance carrie forward
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK LAIN – Lanjutan
7.
a. Berdasarkan mata uang – lanjutan
DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS –
Continued
a. By currency – continued
31 Desember 2016/
December 31, 2016
31 Desember 2015/
December 31, 2015
Balance brought
Saldo pindahan
6.806.345.525
PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan
Banten Tbk
forward
1.819.506.931
PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat
dan Banten Tbk
5.125.030
110.000.000
PT M aybank Indonesia Tbk
728.964.863
99.366.841
PT Maybank Indonesia Tbk
PT Bank M andiri
(Persero) Tbk
838.966.952
78.918.803
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk
PT Bank Pembangunan
314.925.831
3.713.543
5.545.820.887
-
14.240.149.088
2.111.506.118
PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Timur
Tbk - Surabaya
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
Jumlah
Daerah Jawa Timur
Tbk - Surabaya
PT Bank Negara Indonesia
b. Berdasarkan kolektibilitas
(Persero) Tbk
Total
b. By collectability
Berdasarkan yang berlaku, seluruh giro pada bank
lain pada tanggal 31 Desember 2016 dan
31 Desember 2015 diklasifikasikan lancar.
c. Berdasarkan transaksi dengan pihak berelasi dan
pihak ketiga
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember
2015 tidak terdapat giro pada bank lain dengan pihak
berelasi.
d. Cadangan kerugian penurunan nilai
Based on the prevailing (PBI), all demand deposits
with other banks as of December 31, 2016 and
December 31, 2015 were classified as current.
c. By transaction with related party and third party
As of December 31, 2016 and December 31, 2015
there were no demand deposits with other banks with
related party.
d. Allowance for impairment losses
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember
2015 tidak terdapat giro pada bank lain yang
mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2016 and December 31, 2015
there were no impairment losses in respect of
demand deposit with other banks.
Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan
cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank
lain yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember
2016 dan 31 Desember 2015.
The management believes that no allowance for
impairment losses on demand deposits with other
banks to be provided as of December 31, 2016 and
December 31, 2015.
50
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK LAIN - Lanjutan
7.
e. Tingkat suku bunga rata-rata
e. Average interest rate
Tingkat suku bunga rata-rata giro pada bank lain
adalah sebagai berikut:
The average interest rates of demand deposits with
other banks are as follows:
2016
Rupiah
2015
0 – 2,5%
0 - 2,5%
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember
2015 tidak terdapat giro pada bank lain yang
dijaminkan.
8.
DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS Continued
As of December 31, 2016 and December 31, 2015
there were no demand deposits with other banks
which are pledged.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN
BANK LAIN
8.
a. Berdasarkan jenis dan mata uang
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND
OTHER BANKS
a. By type and currency
31 Desember 2016/
December 31, 2016
31 Desember 2015/
December 31, 2015
Rupiah
Rupiah
BI - T erm Deposit
BI - Deposit Facility
109.965.596.932
-
BI - Term Deposit
92.179.517.939
102.952.820.499
BI - Deposit Facility
Call money:
Call money:
PT Bank Victoria
PT Bank Victoria
International T bk
10.000.000.000
10.000.000.000
PT Bank Dinar, T bk
10.000.000.000
-
-
5.000.000.000
PT Bank Ganesha
Bank Lain - Term Deposit :
International Tbk
PT Bank Dinar, Tbk
PT Bank Ganesha
Other Bank - Term Deposit:
BPR Hariarta Sedana
2.000.000.000
2.000.000.000
BPR Hariarta Sedana
BPR Artaprima Dana Jasa
2.000.000.000
2.000.000.000
BPR Artaprima Dana Jasa
BPR Karunia
2.000.000.000
2.000.000.000
BPR Karunia
BPR Rasyid
1.500.000.000
2.000.000.000
BPR Rasyid
BPR Sinar T erang
1.000.000.000
2.000.000.000
BPR Sinar Terang
BPR Athena
1.000.000.000
1.500.000.000
BPR Athena
BPR Mitra Daya Mandiri
1.000.000.000
1.000.000.000
BPR Mitra Daya Mandiri
BPR Prabu Mitra
500.000.000
2.000.000.000
BPR Prabu Mitra
BPR Darmawan Adhiguna Lestari
500.000.000
2.000.000.000
BPR Darmawan Adhiguna Lestari
BPR Metropolitan Putra
500.000.000
500.000.000
BPR Metropolitan Putra
BPR Bintara Pratama Sejahtera
500.000.000
500.000.000
BPR Bintara Pratama Sejahtera
BPR Haneda Mitra Usaha
300.000.000
300.000.000
BPR Haneda Mitra Usaha
BPR Olympindo Sejahtera
BPR DPM Kredit Mandiri
-
2.000.000.000
-
2.000.000.000
BPR OlympindoSejahtera
BPR DPM Kredit Mandiri
BPR Sarana Utama Multidana
-
2.000.000.000
BPR Sarana Utama Multidana
BPR Mitra Sejahtera Lestari
-
2.000.000.000
BPR Mitra Sejahtera Lestari
BPR Kerta Raharja
-
2.000.000.000
BPR Kerta Raharja
2.000.000.000
BPR Mutiara Jaya Sukses
2.000.000.000
BPR Dana Karunia Sejahtera
BPR Mutiara Jaya Sukses
BPR Dana Karunia Sejahtera
Jumlah dipindahkan
234.945.114.871
51
149.752.820.499
Balance carrie forward
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN
BANK LAIN - Lanjutan
8.
a. Berdasarkan jenis dan mata uang - Lanjutan
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND
OTHER BANKS - Continued
a. By type and currency 2014 - Continued
31 Desember 2016/
December 31, 2016
31 Desember 2015/
December 31, 2015
234.945.114.871
Balance brought
Jumlah pindahan
forward
BPR Parasahabat Bekasi
-
149.752.820.499
2.000.000.000
BPR Wingsati
-
2.000.000.000
BPR Wingsati
BPR Karunia Kanaka
-
2.000.000.000
BPR Karunia Kanaka
BPR Akasia Mas
-
2.000.000.000
BPR Akasia Mas
BPR Gracia Mandiri
-
2.000.000.000
BPR Gracia Mandiri
BPR Bahtera Masyarakat
-
2.000.000.000
BPR Bahtera Masyarakat
BPR Super
-
2.000.000.000
BPR Super
BPR Ana Artha
-
1.500.000.000
BPR Ana Artha
BPR Prima Kredit Mandiri
-
1.000.000.000
BPR Prima Kredit Mandiri
BPR T risurya Binartha
-
1.000.000.000
BPR Trisurya Binartha
BPR Sumber Artha Rahayu
-
1.000.000.000
BPR Sumber Artha Rahayu
BPR Artha Jaya Citeureup
-
1.000.000.000
BPR Artha Jaya Citeureup
BPR Hosing Jaya
-
1.000.000.000
BPR Hosing Jaya
BPR Kranji Krida Sejahtera
-
1.000.000.000
BPR Kranji Krida Sejahtera
234.945.114.871
171.252.820.499
Jumlah - bersih
b. Berdasarkan kolektibilitas
c. Berdasarkan transaksi dengan pihak berelasi dan
pihak ketiga
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember
2015 tidak terdapat penempatan pada pihak berelasi.
d. Berdasarkan jatuh tempo
Lebih dari 1 bulan
Jumlah - bersih
Total - net
b. By collectibility
Berdasarkan ketentuan BI yang berlaku, penempatan
pada BI dan bank lain pada tanggal 31 Desember
2016 dan 31 Desember 2015 diklasifikasikan sebagai
lancar.
Rupiah
Sampai dengan 1 bulan
BPR Parasahabat Bekasi
Based on the prevailing BI regulation, placements
with BI and other banks as of December 31, 2016
and December 31, 2015 are classified as current.
c. By transaction with related party and third party
As of December 31, 2016 and December 31, 2015
there are no placements with related party.
d. By maturity
31 Desember 2016/
December 31, 2016
31 Desember 2015/
December 31, 2015
222.945.114.871
144.252.820.499
12.000.000.000
27.000.000.000
234.945.114.871
171.252.820.499
52
Rupiah
Up to 1 month
More than 1 month
Total
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN
BANK LAIN - Lanjutan
8.
e. Cadangan kerugian penurunan nilai
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND
OTHER BANKS – Continued
e. Allowance for impairment losses
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember
2015 tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain yang mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2016 and December 31, 2015
there are no impairment losses in respect of
placements with Bank Indonesia and other banks.
Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan
cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada
bank lain yang perlu dibentuk pada tanggal
31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015.
The management believes that no allowance for
impairment losses on placements with other banks to
be provided as of December 31, 2016 and December
31, 2015.
f. Tingkat suku bunga rata-rata
f. Average interest rate
Tingkat suku bunga rata-rata penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain adalah sebagai berikut:
Rupiah
The average interest rates of placements with Bank
Indonesia and other banks are as follows:
2016
2015
5,71%
7,69%
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember
2015 tidak terdapat penempatan pada bank lain yang
dijaminkan.
As of December 31, 2016 and December 31, 2015
there were no placements with other banks which are
pledged.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain akan
diselesaikan dalam waktu tidak lebih dari 12 bulan
setelah tanggal laporan posisi keuangan
Placements with Bank Indonesia and other banks will
be settled within no more than 12 months after the
date of the statements of financial position.
9.A EFEK-EFEK
9.A SECURITIES
31 Desember 2016/
December 31, 2016
31 Desember 2015/
December 31, 2015
a. Diukur pada nilai wajar melalui
a. Fair value through profit
-
18.727.130.000
or loss
b. Dimiliki hingga jatuh tempo
109.475.993.411
161.437.518.020
b. Held-to-maturity
Jumlah
109.475.993.411
180.164.648.020
laporan laba rugi
53
Total
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9.A EFEK-EFEK – Lanjutan
9.A SECURITIES – Continued
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
a. The details of securities fair value through profit and
loss are as follows:
Pada 31 Desember 2016, dijual efek-efek atas
FR 0068 dan FR 0072 dengan keuntungan penjualan
efek sebesar Rp2.025.000.000 dan pendapatan bunga
efek sebesar Rp722.286.344.
On December 31, 2016 securities of FR 0068 and FR
0072 were sold with gain on sale of
Rp 2,025,000,000 and the interest income on
securities Rp 722,286,344.
Rincian efek-efek diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi tanggal 31 Desember 2015 adalah
sebagai berikut:
The details of securities fair value through profit and
loss as of December 31, 2015 are as follows:
31 Desember 2015/December 31, 2015
Tingkat suku
bunga per
tahun (% )/
Frekuensi
Nilai tercatat Rp/
pembayaran
No. Series/
Nominal Rp/
Interest rate
Carrying
Tanggal jatuh tempo/
bunga/Frequency
Series No.
Par value Rp
per year (%)
amount Rp
Maturity date
of interest payment
Rupiah
FR 0068
10.000.000.000
8,38%
9.408.530.000
15 Maret 2034/March 15,2034
6 bulan/months
FR 0072
10.000.000.000
8,25%
9.318.600.000
15 Mei 2036/May 15, 2036
6 bulan/months
Jumlah
20.000.000.000
18.727.130.000
b. Dimiliki hingga jatuh tempo
b. Held-to-maturity
Berdasarkan jenis, mata uang dan kolektibilitas:
By type, currency and collectibility:
31 Desember 2016/December 31, 2016
B unga yang belum
diamortisasi/
Nilai tercatat/Carrying amount
Nilai nominal/
Unamaortized
Lancar/
Macet/
Jumlah/
Par value
interest
Current
Loss
Total
Efek-efek dimiliki
Held-to-maturity
hingga jatuh tempo
securities
Rupiah
Rupiah
Obligasi
pemerintah
Government
99.248.000.000
5.583.389.249
104.831.389.249
-
104.831.389.249
Obligasi
korporasi
Jumlah
bonds
Corporate
4.643.170.785
1.433.377
4.644.604.162
-
4.644.604.162
103.891.170.785
5.584.822.626
109.475.993.411
-
109.475.993.411
54
bonds
Total
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9.A EFEK-EFEK – Lanjutan
9.A SECURITIES – Continued
b. Dimiliki hingga jatuh tempo – lanjutan
b. Held-to-maturity – continued
Berdasarkan jenis, mata uang dan kolektibilitas:
By type, currency and collectibility:
31 Desember 2015/December 31, 2015
B unga yang belum
diamortisasi/
Nilai tercatat/Carrying amount
Nilai nominal/
Unamaortized
Lancar/
Macet/
Jumlah/
Par value
interest
Current
Loss
Total
Efek-efek dimiliki
Held-to-maturity
hingga jatuh tempo
securities
Rupiah
Rupiah
Obligasi
pemerintah
Government
119.248.000.000
5.809.868.865
125.057.868.865
-
125.057.868.865
Obligasi
korporasi
Jumlah
bonds
Corporate
36.286.339.829
93.309.326
36.379.649.155
-
36.379.649.155
155.534.339.829
5.903.178.191
161.437.518.020
-
161.437.518.020
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo
bonds
Total
By remaining maturity:
31 Desember 2016/
December 31, 2016
31 Desember 2015/
December 31, 2015
14.205.378.968
95.270.614.443
50.231.363.131
111.206.154.889
109.475.993.411
161.437.518.020
dan
By government and non-government securities:
Efek-efek dimiliki hingga
hingga jatuh tempo 3-12
bulan
Lebih dari 12 bulan
Jumlah
Berdasarkan
pemerintah:
efek-efek
Efek-efek pemerintah
Efek-efek bukan
pemerintah
Jumlah
pemerintah
bukan
31 Desember 2016/
December 31, 2016
31 Desember 2015/
December 31, 2015
104.831.389.249
125.057.868.865
4.644.604.162
36.379.649.155
109.475.993.411
161.437.518.020
55
Held-to-maturity securities
3-12 months
Over 12 months
Total
Government securities
Non-government
securities
Total
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9.A EFEK-EFEK – Lanjutan
9.A SECURITIES – Continued
b. Dimiliki hingga jatuh tempo - Lanjutan
b. Held-to-maturity - Continued
Berdasarkan pihak berelasi:
By related parties:
31 Desember 2016/
December 31, 2016
31 Desember 2015/
December 31, 2015
109.475.993.411
-
Related parties
Pihak ketiga
161.437.518.020
Third parties
Jumlah
109.475.993.411
161.437.518.020
Total
Pihak berelasi
Rincian obligasi pemerintah adalah sebagai berikut:
The details of government bonds are as follows
31 Desember 2016/December 31, 2016
Tingkat suku
Frekuensi
bunga per
pembayaran
tahun (% )/
Nilai tercatat Rp/
No. Series/
Nominal Rp/
Interest rate
Carrying
Tanggal jatuh tempo/
Frequency of
Series No.
Par value Rp
per year (%)
amount Rp
Maturity date
interest payment
15 Juli 2023/July 15,2023 6 bulan/months
bunga/
Obligasi suku
FR 0046
10.000.000.000
9,50%
9.885.398.799
bunga tetap/
FR 0046
10.000.000.000
9,50%
9.811.317.601
15 Juli 2023/July 15,2023 6 bulan/months
Fixed rate
FR 0047
10.000.000.000
10,00%
9.975.895.421
15 P ebruari 2028/February 15,2028 6 bulan/months
bonds
FR 0047
10.000.000.000
10,00%
11.266.986.190
15 P ebruari 2028/February 15,2028 6 bulan/months
FR 0047
10.000.000.000
10,00%
11.267.058.350
15 P ebruari 2028/February 15,2028 6 bulan/months
FR 0047
10.000.000.000
10,00%
10.829.735.895
15 P ebruari 2028/February 15,2028 6 bulan/months
FR 0052
10.000.000.000
10,50%
11.518.226.172
15 Agustus 2030/August 15, 2030 6 bulan/months
FR 0052
10.000.000.000
10,50%
11.403.195.369
15 Agustus 2030/August 15, 2030 6 bulan/months
FR 0060
10.000.000.000
6,25%
9.974.320.292
15 April 2017/April 15, 2017 6 bulan/months
FR 0061
5.000.000.000
7,00%
4.661.871.912
15 Mei 2022/May 15, 2022 6 bulan/months
FR 0028
2.248.000.000
10,00%
2.245.658.473
15 Juli 2017/July 15,2017 6 bulan/months
FR 0032
1.000.000.000
15,00%
993.863.939
15 Juli 2018/July 15,2018 6 bulan/months
FR 0040
1.000.000.000
11,00%
997.860.834
15 September 2025/September 15, 2025 6 bulan/months
99.248.000.000
104.831.389.249
56
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9.A EFEK-EFEK – Lanjutan
9.A SECURITIES – Continued
b. Held-to-maturity – Continued
b. Dimiliki hingga jatuh tempo - Lanjutan
Rincian obligasi pemerintah adalah sebagai berikut:
The details of government bonds are as follows
31 Desember 2015/December 31, 2015
Tingkat suku
Frekuensi
bunga per
pembayaran
tahun (% )/
Nilai tercatat Rp/
bunga/
No. Series/
Nominal Rp/
Interest rate
Carrying
Tanggal jatuh tempo/
Frequency of
Series No.
Par value Rp
per year (% )
amount Rp
Maturity date
interest payment
Obligasi suku
FR 0046
10.000.000.000
9,50%
9.870.886.625
15 Juli 2023/July 15,2023
6 bulan/months
bunga tetap/
FR 0046
10.000.000.000
9,50%
9.789.182.004
15 Juli 2023/July 15,2023
6 bulan/months
Fixed rate
FR 0047
10.000.000.000
10,00%
9.972.651.301
15 Pebruari 2028/February 15,2028
6 bulan/months
bonds
FR 0047
10.000.000.000
10,00%
11.331.817.686
15 Pebruari 2028/February 15,2028
6 bulan/months
FR 0047
10.000.000.000
10,00%
11.331.894.154
15 Pebruari 2028/February 15,2028
6 bulan/months
FR 0047
10.000.000.000
10,00%
10.869.774.060
15 Pebruari 2028/February 15,2028
6 bulan/months
FR 0052
10.000.000.000
10,50%
11.572.314.391
15 Agustus 2030/August 15, 2030
6 bulan/months
FR 0052
10.000.000.000
10,50%
11.452.430.295
15 Agustus 2030/August 15, 2030
6 bulan/months
FR 0055
10.000.000.000
7,38%
10.020.627.974
15 September 2016/September 15, 2016
6 bulan/months
FR 0060
10.000.000.000
6,25%
9.886.220.805
15 April 2017/April 15, 2017
6 bulan/months
ORI 0010
10.000.000.000
8,50%
10.119.409.489
15 Oktober 2016/October 15, 2016
1 bulan/month
FR 0061
5.000.000.000
7,00%
4.613.528.835
15 Mei 2022/May 15, 2022
6 bulan/months
FR 0028
2.248.000.000
10,00%
2.239.567.123
15 Juli 2017/July 15,2017
6 bulan/months
FR 0032
1.000.000.000
15,00%
989.885.778
15 Juli 2018/July 15,2018
6 bulan/months
FR 0040
1.000.000.000
11,00%
997.678.345
15 September 2025/September 15, 2025
6 bulan/months
119.248.000.000
125.057.868.865
Rincian obligasi korporasi berdasarkan peringkat
adalah sebagai berikut:
The details of corporate bonds rating are as follows:
31 Desember 2016/December 31, 2016
P eringkat/
Rating
Suku Bunga/
Interest rate
Nilai nominal/
Par Value
Nilai tercatat/
Carrying amount
Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo
Indosat VII Th 2009 Seri B
Held-to-maturity securities
idAAA
11,75%
-
-
Efek Beragunan aset danareksa
BTN 03 (EBA Kelas A)
idAA
7,75%
2.643.170.785
2.643.170.785
Subordinasi Bank Mandiri I
Th 2009
Sukuk Ijarah P LN II Th 2007
Indosat VII Th 2009 Seri B
Efek beragunan aset danareksa
BTN 03 ( EBA Kelas A)
Subordinasi Bank MandiriI
idAAA
11,85%
-
-
idAAA
10,40%
2.000.000.000
2.001.433.377
Sukuk Ijarah PLN II Th 2007
4.643.170.785
4.644.604.162
Total
Jumlah
57
Th 2009
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9.A EFEK-EFEK – Lanjutan
9.A SECURITIES – Continued
b. Held-to-maturity – Continued
b. Dimiliki hingga jatuh tempo - Lanjutan
Rincian obligasi korporasi berdasarkan peringkat
adalah sebagai berikut: - lanjutan
The details of corporate bonds rating are as follows:continued
31 Desember 2015/December 31, 2015
P eringkat/
Suku Bunga/
Nilai nominal/
Nilai tercatat/
Rating
Interest rate
Par Value
Carrying amount
Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity securities
Berkelanjutan Indosat I tahap II
Th 2015 Seri A
Berkelanjutan Indosat I tahap II
idAAA
8,55%
10.000.000.000
10.000.000.000
Tahun 2015 Seri A
Berkelanjutan Toyota Astra
Berkelanjutan Toyota Astra Financial
Service Thp II Th 2015 Seri A
Indosat VII Th 2009 Seri B
Financial Service Thp II
idAA+
8,50%
10.000.000.000
10.000.000.000
idAAA
11,75%
7.000.000.000
7.076.312.468
Efek Beragunan aset danareksa
BTN 03 (EBA Kelas A)
Th 2009
Indosat VII Th 2009 Seri B
Efek beragunan aset danareksa
idAA
7,75%
4.286.339.829
4.286.339.829
Subordinasi Bank Mandiri I
Sukuk Ijarah P LN II Th 2007
Th 2015 Seri A
BTN 03 ( EBA Kelas A)
Subordinasi Bank MandiriI
idAAA
11,85%
3.000.000.000
3.015.013.200
idAAA
10,40%
2.000.000.000
2.001.983.658
Sukuk Ijarah PLN II Th 2007
36.286.339.829
36.379.649.155
Total
Jumlah
Efek-efek di atas telah diperingkat oleh Pefindo.
Th 2009
The above bonds rating were classified by Pefindo.
c. Berdasarkan kolektibilitas
c. By collectibility
Berdasarkan ketentuan BI yang berlaku, efek-efek
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember
2015 diklasifikasikan lancar.
Based on the prevailing BI regulation, securities as
of December 31, 2016 and December 31, 2015 are
classified as current.
d. Jangka waktu dan tingkat suku bunga rata- rata efekefek adalah sebagai berikut:
d. Maturity period and average interest rates of
securities are as follows:
31 Desember 2016/
December 31, 2016
31 Desember 2015/
December 31, 2015
Jangka waktu
Obligasi Pemerintah
Obligasi korporasi
Maturity Period
15 tahun/years
14 tahun/years
Government bonds
8 tahun/years
5,4 tahun/years
Corporate bonds
31 Desember 2016/
December 31, 2016
31 Desember 2015/
December 31, 2015
Tingkat bunga
Average interest rate
rata-rata pertahun
per year
Obligasi pemerintah
8,92%
9,51%
Government bonds
Obligasi korporasi
8,87%
9,80%
Corporate bonds
58
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9.A EFEK-EFEK – Lanjutan
9.A SECURITIES – Continued
e. Cadangan kerugian penurunan nilai
e.
Allowance for impairment losses
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember
2015, tidak terdapat efek-efek yang mengalami
penurunan nilai.
As of December 31, 2016 and December 31, 2015
there are no impairment losses in securities.
Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan
cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek yang
perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2016 dan
31 Desember 2015.
The management believes that no allowance for
impairment losses in securities to be provided as of
December 31, 2016 and December 31, 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember
2015 tidak ada efek-efek yang dijaminkan.
As of December 31, 2016 and December 31, 2015
there are no securities which are pledged.
9.B EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI
DIJUAL KEMBALI
9.B SECURITIES PURCHASED UNDER AGREEMENTS
TO RESEEL
Pada tanggal 31 Desember 2016, Bank memiliki
transaksi reverse repo dengan Bank Indonesia sebagai
berikut.
As of December 31, 2016, The bank have transaction
reverse repo with Bank Indonesia are as follows :
Jenis Efek Jaminan
Tanggal dimulai/
Tanggal Jatuh
Pihak Penjual/
Type of Collateral
Commencement
Tempo/
Bunga/
Nilai Tercatat/
Counterparty
Securities
Date
Maturity Date
Interest Rate
Carrying Amount
Bank Indonesia
RR SPN 12170302
28 Desember 2016/
4 Januari 2017/
December 28, 2016
January 4, 2017
Pada tanggal 31 Desember 2016, tidak terdapat efekefek yang dibeli dengan janji dijual kembali dengan
pihak berelasi.
10. KREDIT YANG DIBERIKAN
a.
Tingkat Suku
4,75%
37.602.000.000
As of December 31 2016, there were no securities
purchased under agreements to reseel with related
party.
10. LOANS
Berdasarkan jenis kredit dan klasifikasi Bank
Indonesia
a.
By type of loans and by Bank Indonesia
classification
31 Desember 2016/December 31, 2016
Dalam perhatian
Jenis
Lancar/
khusus/
Kurang lancar/
Diragukan/
Macet/
Jumlah/
Current
Special mentions
Substandard
Doubtful
Loss
Total
Pihak berelasi
Modal kerja
Investasi
Konsumsi
Jumlah
Related parties
19.773.766.813
-
-
-
-
19.773.766.813
Working capital
2.110.945.016
-
-
-
-
2.110.945.016
Investment
2.876.122.061
-
-
-
-
2.876.122.061
Consumer
24.760.833.890
-
-
-
-
24.760.833.890
Cadangan kerugian
penurunan nilai
Type
Total
Allowance for
(34.107.600)
-
-
-
-
-
-
-
-
(34.107.600) impairment losses
Jumlah kredit y ang
diberikan kepada
pihak berelasi
Total loans to
24.726.726.290
24.726.726.290
Pihak ketiga
related parties
Third parties
Modal kerja
877.775.381.261
40.465.425.124
26.335.063
1.500.000.000
21.383.269.148
941.150.410.596
Working capital
Investasi
212.689.837.405
101.290.124.316
188.742.556
309.037.090
10.549.905.562
325.027.646.929
Investment
Konsumsi
89.957.535.634
11.967.198.305
-
-
5.600.788.723
107.525.522.662
Consumer
1.180.422.754.300
153.722.747.745
215.077.619
1.809.037.090
37.533.963.433
1.373.703.580.187
Jumlah
59
Total
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. LOANS – Continued
10. KREDIT YANG DIBERIKAN - Lanjutan
a. Berdasarkan jenis kredit dan klasifikasi Bank
Indonesia – Lanjutan
a. By type of loans and by Bank Indonesia
classification – Continued
31 Desember 2016/December 31, 2016
Dalam perhatian
Jenis
Lancar/
khusus/
Kurang lancar/
Diragukan/
Macet/
Jumlah/
Current
Special mentions
Substandard
Doubtful
Loss
Total
Pihak ketiga - lanjutan
Type
Third parties - continued
Cadangan kerugian
penurunan nilai
Allowance for
(2.564.745.783)
(3.667.978.887)
(21.459.145)
(214.793.220)
(12.818.617.617)
(19.287.594.652) Impairment losses
Jumlah kredit y ang
diberikan kepada
pihak ketiga
Jumlah
Total loans to
1.177.858.008.517
150.054.768.858
193.618.474
1.594.243.870
24.715.345.816
1.354.415.985.535
1.202.584.734.807
150.054.768.858
193.618.474
1.594.243.870
24.715.345.816
1.379.142.711.825
third parties
Total
31 Desember 2015/December 31, 2015
Dalam perhatian
Jenis
Lancar/
khusus/
Kurang lancar/
Diragukan/
Macet/
Jumlah/
Current
Special mentions
Substandard
Doubtful
Loss
Total
Pihak berelasi
Modal kerja
Type
Related parties
16.536.403.846
-
-
-
-
16.536.403.846
Investment
Investasi
2.704.707.524
-
-
-
-
2.704.707.524
Investment
Konsumsi
2.551.656.749
-
-
-
-
2.551.656.749
Consumer
21.792.768.119
-
-
-
-
21.792.768.119
Jumlah
Cadangan kerugian
penurunan nilai
Total
Allowance for
(19.380.003)
-
-
-
-
(19.380.003) impairment losses
21.773.388.116
-
-
-
-
21.773.388.116
related parties
Modal kerja
814.850.579.461
49.126.851.651
37.594.180.584
104.787.017
21.856.152.183
923.532.550.896
Working capital
Investasi
312.011.916.613
78.473.099.688
19.701.374.817
271.682.524
21.612.560.582
432.070.634.224
Investment
Konsumsi
116.554.917.580
5.619.398.419
3.187.328.282
293.198.283
2.283.843.116
127.938.685.680
Consumer
1.243.417.413.654
133.219.349.758
60.482.883.683
669.667.824
45.752.555.881
1.483.541.870.800
Jumlah kredit y ang
diberikan kepada
pihak berelasi
Total loans to
Pihak ketiga
Jumlah
Third parties
Cadangan kerugian
penurunan nilai
Total
Allowance for
(1.357.380.292)
(2.362.762.996)
(23.913.356.368)
(139.142.903)
(23.095.461.007)
(50.868.103.566) Impairment losses
Jumlah kredit y ang
diberikan kepada
pihak ketiga
Jumlah
Total loans to
1.242.060.033.362
130.856.586.762
36.569.527.315
530.524.921
22.657.094.874
1.432.673.767.234
1.263.833.421.478
130.856.586.762
36.569.527.315
530.524.921
22.657.094.874
1.454.447.155.350
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah
sebagai berikut :
31 Desember 2016/
December 31, 2016
Modal Kerja
Investasi
Konsumsi
13,00%
13,50%
13,25%
60
third parties
Total
The average interest rates per year are as follows :
31 Desember 2015/
December 31, 2015
13,50%
14,25%
14,00%
Working Capital
Investment
Consumer
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN - Lanjutan
10. LOANS - Continued
b. Berdasarkan sektor ekonomi dan klasifikasi Bank
Indonesia
b. By type of economic sector and by Bank Indonesia
classification
31 Desember 2016/Decemebr 31, 2016
Dalam perhatian
Jenis
Lancar/
khusus/
Kurang lancar/
Diragukan/
Macet/
Jumlah/
Current
Special mentions
Substandard
Doubtful
Loss
Total
Pihak berelasi
Type
Related parties
Perdagangan
besar dan
eceran
Wholesale and
2.110.945.016
-
-
-
-
2.110.945.016
Perantara
keuangan
Lain-lain
Jumlah
19.773.766.813
-
-
-
-
19.773.766.813
2.876.122.061
-
-
-
-
2.876.122.061
24.760.833.890
-
-
-
-
24.760.833.890
-
-
-
-
-
-
-
-
Cadangan kerugian
penurunan nilai
retail
Financial
intermediaries
Others
Total Allowance
for impairment
(34.107.600)
(34.107.600)
losses
Jumlah kredit y ang
diberikan kepada
pihak berelasi
Total loans to
24.726.726.290
24.726.726.290
Pihak ketiga
Third parties
Pertanian,
Agriculture,
perburuan
kehutanan
Perikanan
hunting dan
3.822.060.094
3.822.060.094
6.129.685.377
6.129.685.377
Pertambangan dan
penggalian
related parties
and forestry
Fisheries
Mining and
18.157.213.638
18.157.213.638
excavation
Industri
pengolahan
Konstruksi
135.470.357.189
1.924.412.986
15.271.947.583
1.135.073.901
566.068.076.264
64.200.045.355
-
-
-
137.394.770.175
Manufacturing
-
-
-
16.407.021.484
Construction
Perdagangan
besar dan
eceran
Wholesale
215.077.619
1.500.000.000
28.568.230.254
660.551.429.492
and retail
Provision of
Peny ediaan
accomodation,
akomodasi dan
makan minum
food and
37.717.119.605
47.885.732.465
-
309.037.090
-
85.911.889.160
beverage
Transportation,
Transportasi,
warehousing
pergudangan
dan komunikasi
and
24.982.625.457
372.655.818
-
-
969.846.234
160.046.832.053
2.806.390.510
-
-
2.348.896
26.325.127.509 communication
Perantara
keuangan
Financial
162.855.571.459
intermediaries
Real estate,
Real estate , usaha
leasing services
persewaan dan
jasa perusahaan
and servicing
96.661.359.800
21.897.903.013
-
-
1.000.201.000
119.559.463.813
-
-
-
5.786.900.337
company
Educational
Jasa pendidikan
5.786.900.337
-
services
Health services
Jasa kesehatan dan
kegiatan sosial
and social
4.529.332.265
-
-
-
-
4.529.332.265
Jasa
kemasy arakatan,
sociocultural
sosial buday a dan
hiburan
Lain-lain
Jumlah
activities
Social services,
and
15.821.709.004
1.533.335.392
-
-
89.957.535.634
11.967.198.305
-
-
215.077.619
1.809.037.090
1.180.422.754.300
153.722.747.745
61
1.392.548.326
5.600.788.723
37.533.963.433
18.747.592.722
entertainment
107.525.522.662
Others
1.373.703.580.187
Total
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN - Lanjutan
10. LOANS - Continued
b. Berdasarkan sektor ekonomi dan klasifikasi Bank
Indonesia
b. By type of economic sector and by Bank Indonesia
classification
31 Desember 2016/Decemebr 31, 2016
Dalam perhatian
Jenis
Lancar/
khusus/
Kurang lancar/
Diragukan/
Macet/
Jumlah/
Current
Special mentions
Substandard
Doubtful
Loss
Total
Type
Allowance for
Cadangan kerugian
penurunan nilai
impairment
(2.564.745.783)
(3.667.978.887)
(21.459.145)
(214.793.220)
(12.818.617.617)
(19.287.594.652)
losses
Jumlah kredit y ang
diberikan kepada
pihak ketiga
Jumlah
Total loans to
1.177.858.008.517
150.054.768.858
193.618.474
1.594.243.870
24.715.345.816
1.354.415.985.535
1.202.584.734.807
150.054.768.858
193.618.474
1.594.243.870
24.715.345.816
1.379.142.711.825
third parties
Total
31 Desember 2015/December 31, 2015
Dalam perhatian
Jenis
Lancar/
khusus/
Kurang lancar/
Diragukan/
Macet/
Jumlah/
Current
Special mentions
Substandard
Doubtful
Loss
Total
Pihak berelasi
Perdagangan
-
-
-
-
-
-
-
-
besar dan
eceran
Wholesale and
2.704.707.524
2.704.707.524
Perantara
keuangan
Lain-lain
Jumlah
retail
Financial
16.536.403.846
16.536.403.846
2.551.656.749
-
-
-
-
2.551.656.749
21.792.768.119
-
-
-
-
21.792.768.119
-
-
-
-
-
-
-
-
Cadangan kerugian
penurunan nilai
Type
Related parties
intermediaries
Others
Total Allowance
for impairment
(19.380.003)
(19.380.003)
losses
Jumlah kredit y ang
diberikan kepada
pihak berelasi
Total loans to
21.773.388.116
21.773.388.116
Pihak ketiga
Third parties
Pertanian,
Agriculture,
perburuan
kehutanan
Perikanan
Pertambangan dan
penggalian
related parties
hunting dan
2.962.115.955
-
-
-
-
2.962.115.955
9.199.080.253
-
-
-
-
9.199.080.253
and forestry
Fisheries
Mining and
21.353.111.720
-
-
-
-
21.353.111.720
147.265.792.341
-
-
-
-
147.265.792.341
excavation
Industri
pengolahan
Listrik, gas
dan air
Konstruksi
Manufacturing
Electricity, gas
268.918.993
-
42.128.138.025
2.714.146.731
591.795.378.166
56.016.334.294
-
-
-
268.918.993
-
-
-
44.842.284.756
and water
Construction
Perdagangan
besar dan
eceran
Wholesale
36.449.338.882
376.469.541
43.268.957.436
727.906.478.319
Peny ediaan
and retail
Provision of
akomodasi dan
accomodation,
food and
makan minum
78.062.525.541
20.931.601.680
20.678.559.584
-
-
119.672.686.805
Transportasi,
beverage
Transportation,
pergudangan
warehousing
and
dan komunikasi
26.249.270.188
-
131.123.432.259
-
167.656.935
-
198.906.509
26.615.833.632 communication
Perantara
keuangan
Financial
-
-
-
131.123.432.259
intermediaries
Real estate,
Real estate , usaha
leasing services
persewaan dan
jasa perusahaan
and servicing
64.137.416.019
46.162.716.200
-
62
-
-
110.300.132.219
company
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN - Lanjutan
10. LOANS - Continued
b. Berdasarkan sektor ekonomi dan klasifikasi Bank
Indonesia
b. By type of economic sector and by Bank Indonesia
classification
31 Desember 2015/December 31, 2015
Dalam perhatian
Jenis
Lancar/
khusus/
Kurang lancar/
Diragukan/
Macet/
Jumlah/
Current
Special mentions
Substandard
Doubtful
Loss
Total
Type
Educational
Jasa pendidikan
1.132.803.202
-
-
-
-
1.132.803.202
services
Health services
Jasa kesehatan dan
kegiatan sosial
and social
3.046.132.402
-
-
-
-
3.046.132.402
activities
Jasa
Social services,
kemasy arakatan,
sociocultural
sosial buday a dan
hiburan
Lain-lain
Jumlah
and
8.082.274.878
116.611.023.712
1.243.417.413.654
1.775.152.434
5.619.398.419
133.219.349.758
3.187.328.282
60.482.883.683
293.198.283
669.667.824
2.284.691.936
45.752.555.881
9.857.427.312
entertainment
127.995.640.632
Others
1.483.541.870.800
Total
Allowance for
Cadangan kerugian
penurunan nilai
impairment
(1.357.380.292)
(2.362.762.996)
(23.913.356.368)
(139.142.903)
(23.095.461.007)
(50.868.103.566)
losses
Jumlah kredit y ang
diberikan kepada
pihak ketiga
Jumlah
Total loans to
1.242.060.033.362
130.856.586.762
36.569.527.315
530.524.921
22.657.094.874
1.432.673.767.234
1.263.833.421.478
130.856.586.762
36.569.527.315
530.524.921
22.657.094.874
1.454.447.155.350
c. Berdasarkan jangka waktu
third parties
TotaL
c. By loan period
Klasifikasi kredit yang diberikan berdasarkan
perjanjian kredit dan sisa umur jatuh tempo adalah
sebagai berikut:
Loans classification by loan agreements and the
remaining maturity are as follows:
Berdasarkan jangka waktu perjanjian kredit:
By term of loan agreements:
Sampai dengan 1 tahun
31 Desember 2016/
31 Desember 2015/
December 31, 2016
December 31, 2015
616.646.221.874
677.192.974.848
Until 1 year
Lebih dari 1 - 2 tahun
77.625.571.875
57.528.061.558
Over 1 - 2 year
Lebih dari 2 - 5 tahun
416.628.066.733
475.163.935.195
Over 2 - 5 year
287.564.553.595
295.449.667.318
Over 5 year
1.398.464.414.077
1.505.334.638.919
Total
Lebih dari 5 tahun
Jumlah
Cadangan kerugian
penurunan nilai
Jumlah kredit yang
diberikan - bersih
(19.321.702.252)
1.379.142.711.825
63
(50.887.483.569)
1.454.447.155.350
Allowance for
impairment losses
Total loans - net
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN - Lanjutan
10. LOANS - Continued
c. Berdasarkan jangka waktu – lanjutan
c. By loan period – continued
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo:
Sampai dengan 1 tahun
Lebih dari 1 - 2 tahun
Lebih dari 2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Jumlah
Cadangan kerugian
penurunan nilai
31 Desember 2016/
December 31, 2016
31 Desember 2015/
December 31, 2015
704.154.521.618
82.333.933.783
453.142.403.710
158.833.554.966
747.712.630.725
104.981.480.457
457.232.501.709
195.408.026.028
Until 1 year
Over 1 - 2 year
Over 2 - 5 year
Over 5 year
1.398.464.414.077
1.505.334.638.919
Total
(19.321.702.252)
Jumlah kredit yang
diberikan - bersih
d.
By remaining maturity:
1.379.142.711.825
Informasi signifikan lainnya sehubungan
dengan kredit yang diberikan adalah sebagai
berikut:
Allowance for
impairment losses
(50.887.483.569)
1.454.447.155.350
d.
Total loans - net
Other significant information related with loans
are as follows:
a. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk
kredit yang diberikan kepada pihak berelasi
(Catatan 29) pada tanggal 31 Desember 2016
dan 31 Desember 2015 masing- masing sebesar
13,75% dan 13,75%, sedangkan tingkat suku
bunga rata-rata per tahun untuk pihak ketiga
pada tanggal 31 Desember 2016 dan
31 Desember 2015 masing- masing sebesar
13,25% dan 13,75%.
a. The average annual interest rates for related
parties (Note 29) as of December 31, 2016 and
December 31, 2015 are 13.75% and 13.75%
respectively, while the average annual interest
rates for third parties as of December 31, 2016
and December 31, 2015 are 13.25% and
13.75% respectively.
b. Kredit yang direstrukturisasi oleh Bank pada
tanggal 31 Desember 2016, dan 31 Desember
2015 masing- masing adalah sebagai berikut:
b. Restructured loans by the Bank as of December
31, 2016 and December 31, 2015 respectively,
are as follows ::
31 Desember 2016/December 31, 2016
Dalam perhatian
Perpanjangan jangka
waktu kredit dan
skema
restrukturisasi
lain-lain*)
Lancar/
khusus/
Kurang lancar/
Diragukan/
Macet/
Jumlah/
Current
Special mentions
Substandard
Doubtful
Loss
Total
52.228.359.621
63.195.021.363
-
-
575.338.169
115.998.719.153
Extension of loan
period and other
schemes
restructuring*)
31 Desember 2015/December 31, 2015
Dalam perhatian
Perpanjangan jangka
waktu kredit dan
skema
restrukturisasi
lain-lain*)
*)
Lancar/
khusus/
Kurang lancar/
Diragukan/
Macet/
Jumlah/
Current
Special mentions
Substandard
Doubtful
Loss
Total
1.297.440.772
58.090.679.658
-
Skema restrukturisasi lain-lain terdiri dari penurunan
tingkat suku bunga, penjadwalan kembali bunga yang
tertunggak dan perpanjangan jangka waktu pembayaran
bunga tertunggak
64
-
15.054.788.111
74.442.908.541
Extension of loan
period and other
schemes
restructuring*)
*) Other restructuring scheme consists of a reduction of interest
rates, rescheduling of unpaid interest and extension of
repayment periods for past due interest
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN – Lanjutan
d.
10. LOANS – Continued
Informasi signifikan lainnya sehubungan
dengan kredit yang diberikan - lanjutan
c.
Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin
dengan agunan yang diikat dengan hak
tanggungan atau surat kuasa untuk menjual,
deposito berjangka atau jaminan lain.
d. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan
31 Desember 2015, rincian kredit yang
mengalami penurunan nilai menurut sektor
ekonomi adalah sebagai berikut:
d. Other significant information related with loans continued:
c.
Loans are generally collateralized by
registered mortgages, powers of attorney to
mortgage or sell pledged assets, time deposits
or other guarantees.
d. As of December 31, 2016 and December 31,
2015, the detail of non-performing loans based
on economic sector are as follows:
31 Desember 2016/
31 Desember 2015/
December 31, 2016
December 31, 2015
Perdagangan besar
dan eceran
30.283.307.873
80.094.765.859
Penyediaan akomodasi
dan makan minum
309.037.090
20.678.559.584
Transportasi, pergudangan
dan komunikasi
Perantara keuangan
Wholesale and retail
Provision of accomodation
food and baverage
Transportation, warehousing
969.846.234
366.563.444
2.348.896
-
and communication
Financial intermediaries
Real estate, usaha
persewaan dan
jasa perusahaan
Real estate, leasing services,
1.000.201.000
-
Jasa kemasyarakatan
dan hiburan
Lain-lain
Jumlah
Social services and
1.392.548.326
-
5.600.788.723
5.765.218.501
Others
39.558.078.142
106.905.107.388
Total
(13.054.869.982)
(47.147.960.276)
Cadangan Kerugian
penurunan nilai
entertainment
Allowance for impairment
Jumlah kredit bermasalah
berdasarkan sektor ekonomi
and servicing company
losses
Total non-perfoming loan
26.503.208.160
59.757.147.112
by economic sectors
e.
Rasio kredit mikro usaha kecil dan menengah
terhadap total kredit yang diberikan pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember
2015 masing-masing adalah sebesar 36,11%
dan 44,08%.
e.
The ratio of loans to small medium enterprises
to total loans as of December 31, 2016 and
December 31, 2015 are 36.11% and 44.08%
respectively.
f.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan
31 Desember 2015 rasio Non Performing
Loans (NPL) gross dan net masing-masing
sebesar 2,83% dan 1,90%, serta 7,10% dan
3,58%.
f.
As of December 31, 2016 and December 31,
2015, the ratios of Non Performing Loans
(NPL) gross and net are 2.83% and 1.90%,
7.10% and 3.58%, respectively.
65
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. LOANS – Continued
10. KREDIT YANG DIBERIKAN - Lanjutan
d. Informasi signifikan lainnya sehubungan
dengan kredit yang diberikan - lanjutan
d. Other significant information related with loans continued:
g.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan
31 Desember 2015, tidak terdapat pelanggaran
maupun pelampauan terhadap ketentuan Batas
Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
g. As of December 31, 2016 and December 31,
2015, there are no loans which exceded or
penalty the Legal Lending Limit (LLL) as
required.
h.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai
adalah sebagai berikut:
h. The changes of allowance for impairment
losses are as follows:
31 Desember 2016/
December 31, 2016
Saldo awal tahun
Pembentukan tahun berjalan
(Catatan 25)
Selisih lebih saldo kredit diatas
nilai realisasi bersih dari
agunan yang diambil alih
Penghapusan selama tahun
berjalan
S aldo akhir tahun
31 Desember 2015/
December 31, 2015
50.887.483.569
8.231.682.205
11.092.124.004
75.010.363.759
(3.112.679.824)
-
(39.545.225.497)
(32.354.562.395)
19.321.702.252
50.887.483.569
Manajemen berpendapat bahwa jumlah
cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit
yang diberikan telah memadai.
i.
Klasifikasi kredit yang mengalami penurunan
nilai, kredit yang telah jatuh tempo tetapi tidak
mengalami penurunan nilai dan kredit yang
belum jatuh tempo dan tidak mengalami
penurunan nilai adalah sebagai berikut:
31 Desember 2016/
December 31, 2016
Kredit yang mengalami
penurunan nilai*)
Cadangan kerugian
penurunan nilai
individual
Sub jumlah
Balance at beginning
of the year
Provision during
the year (Note 25)
The difference on loan balance
over the net realizable value
of foreclosed asset
Write-off during the year
Balance at ending of
the year
The management believes that the allowance
for impairment losses on loans was adequate.
i.
Loans classification which are impaired, past
due but unimpaired, neither past due nor
impaired are as follows:
31 Desember 2015/
December 31, 2015
24.927.727.477
98.208.849.029
Impaired loans*)
(11.384.088.948)
(45.614.093.712)
13.543.638.529
52.594.755.317
2.818.851
848.820
loans**)
2.818.851
848.820
Sub total - net
Individual allowance for
impairment losses
Sub total
Kredit yang telah jatuh tempo
tetapi tidak mengalami
penurunan nilai**)
Sub jumlah - bersih
Past due but unimpaired
66
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN - Lanjutan
10. LOANS - Continued
d. Informasi signifikan lainnya sehubungan dengan
kredit yang diberikan - lanjutan
31 Desember 2016/
December 31, 2016
d. Other significant information related with loans continued:
31 Desember 2015/
December 31, 2015
Kredit yang belum jatuh
tempo dan tidak mengalami
penurunan nilai***)
Cadangan kerugian
penurunan nilai kolektif
1.373.533.867.749
Sub jumlah
1.365.596.254.445
1.401.851.551.213
Sub total
S aldo akhir
1.379.142.711.825
1.454.447.155.350
Ending balance
1.407.124.941.070
(7.937.613.304)
(5.273.389.857)
*)
Termasuk dalam kategori “kredit yang
mengalami penurunan nilai” adalah
kredit dengan kolektibilitas kurang
lancar, diragukan dan macet yang
dibentuk cadangan kerugian penurunan
nilai secara individual.
*)
Included in the category of “impaired
loans” are loans with collectibility
substandard, doubtful and loss which
are provided individual allowance for
impairment losses.
**)
Termasuk dalam kategori “kredit yang
telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami
penurunan nilai” adalah kredit dengan
kolektibilitas dalam perhatian khusus,
kurang lancar, diragukan dan macet
yang tidak dibentuk cadangan kerugian
penurunan nilai.
**)
Included in the category of “past due but
unimpaired loans” are loans with
collectibility
special
mentions,
substandard, doubtful and loss which are
not provided allowance for impairment
losses.
***) Termasuk dalam kategori “kredit yang
belum jatuh tempo dan tidak mengalami
penurunan nilai” adalah keseluruhan
kredit dengan kolektibilitas lancar serta
kredit dengan kolektibilitas dalam
perhatian khusus, kurang lancar,
diragukan dan macet yang dibentuk
cadangan kerugian penurunan nilai
secara kolektif.
j.
Neither past due nor
impaired loans***)
Collective allowance for
impairment losses
Berikut ini adalah saldo kredit bruto dan
cadangan kerugian penurunan nilai yang
dievaluasi secara individual dan kolektif pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
31 Desember 2016/
December 31, 2016
Kredit dengan
penurunan secara
individual
Penurunan nilai
individual
S ub jumlah
***) Included in the category of “neither past
due nor impaired loans” are all loans
with collectibility current and loans with
collectibility
special
mentions,
substandard, doubtful and loss which are
provided collective allowance for
impairment losses.
j.
As of December 31, 2016 and 2015, the gross
loan balances and allowance for impairment
losses that are assessed from individual and
collective impairment, are as follows:
31 Desember 2015/
December 31, 2015
24.927.727.477
98.208.849.029
(11.384.088.948)
(45.614.093.712)
13.543.638.529
52.594.755.317
67
Loans with
individual impairments
Individual impairments
Sub total
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN - Lanjutan
10. LOANS - Continued
d. Informasi signifikan lainnya sehubungan dengan
kredit yang diberikan - lanjutan
d. Other significant information related with loans continued:
31 Desember 2016/
December 31, 2016
31 Desember 2015/
December 31, 2015
Kredit dengan penurunan
penurunan secara
kolektif
Penurunan nilai
kolektif
1.373.536.686.600
S ub jumlah
1.365.599.073.296
1.401.852.400.033
Sub total
S aldo akhir
1.379.142.711.825
1.454.447.155.350
Ending balance
(7.937.613.304)
11. PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN
DITERIMA
1.407.125.789.890
(5.273.389.857)
Loans with
collective impairments
Collective impairments
11. INTEREST RECEIVABLES
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 rincian
pendapatan bunga yang masih akan diterima adalah
sebagai berikut:
As of December 31, 2016 and 2015, the details of
interest receivables are as follows:
31 Desember 2016/
December 31, 2016
31 Desember 2015/
December 31, 2015
Kredit yang diberikan
Efek-efek
dan penempatan
pada bank lain
13.209.614.295
16.867.191.621
3.677.602.648
4.608.029.637
Loans
Securities
and placement
with other banks
Jumlah
16.887.216.943
21.475.221.258
Total
12. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
12. PREPAID EXPENSES
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rincian biaya
dibayar dimuka adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2016 and 2015, the details of
prepaid expenses are as follows:
31 Desember 2016/
December 31, 2016
31 Desember 2015/
December 31, 2015
Sewa gedung
Iklan dan promosi
Asuransi
Core Banking
System (CBS)
Pajak atas revaluasi
(Catatan 13)
Lainnya
4.891.323.953
133.022.147
26.424.153
4.511.928.561
148.475.102
31.314.589
-
1.980.000.000
1.319.777.593
757.729.675
484.521.250
Building rents
and promotion
Insurance
Core Banking
System (CBS)
Tax on revaluation
(Note 13)
Others
Jumlah
6.370.547.846
7.913.969.177
Total
Lainnya terdiri dari biaya dibayar dimuka atas
pemeliharaan piranti lunak, konsultan/profesional,
perjalanan dinas dan lainnya.
68
Others consist of prepaid expenses of software
maintenance, consultant/professional, business travel
and others.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP
13. FIXED ASSETS
Renovasi
bangunan
atau instalasi/
Peralatan
Building
kantor/
Tanah/
B angunan/
renovations or
Kendaraan/
Office
Jumlah/
Land
Buildings
installations
Vehicles
equipment
Total
22.337.500.000
8.196.500.000
12.122.713.054
430.556.360
13.159.127.245
56.246.396.659
-
-
12.429.170
-
182.923.700
195.352.870
-
-
-
(74.862.210)
(80.831.570)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
22.337.500.000
8.196.500.000
12.135.142.224
424.587.000
13.267.188.735
56.360.917.959
-
34.152.083
11.305.185.725
182.692.593
11.662.237.715
23.184.268.116
-
409.825.000
341.669.599
79.497.400
676.043.849
1.507.035.848
-
-
-
(5.969.360)
(69.725.543)
-
-
-
-
-
443.977.083
11.646.855.324
256.220.633
12.268.556.021
24.615.609.061
22.337.500.000
7.752.522.917
488.286.900
168.366.367
998.632.714
31.745.308.898
Kepemilikian langsung/
Direct ownership
Jumlah tercatat bruto/
Gross carrying amount:
Saldo 1 januari 2016
Balance January 1, 2016
P enambahan/
Additions
P elepasan/
Disposals
(5.969.360)
Reklasifikasi/
Reclasifications
Surplus revaluasi/
Revaluation surplus
Saldo 31 Desember 2016/
Balance December 31, 2016
Akumulasi penyusutan/
Accumulated depreciation:
Saldo 1 Januari 2016/
Balance January 1, 2016
P enambahan/
Additions
P elepasan/
Disposal
(75.694.903)
Reklasifikasi
Reclasifications
-
Saldo 31 Desember 2016/
Balance December 31, 2016
Jumlah tercatat
31 Desember 2016
Carrying amount
December 31, 2016
69
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. FIXED ASSETS – Continued
13. ASET TETAP - Lanjutan
Renovasi
bangunan
atau instalasi/
Peralatan
Building
kantor/
Tanah/
B angunan/
renovations or
Kendaraan/
Office
Jumlah/
Land
Buildings
installations
Vehicles
equipment
Total
23.683.000.000
6.517.521.650
12.007.370.584
3.382.156.360
12.916.790.875
58.506.839.469
-
-
200.752.970
26.000.000
531.130.902
757.883.872
-
-
-
Kepemilikian langsung/
Direct ownership
Jumlah tercatat bruto/
Gross carrying amount:
Saldo 1 januari 2015
Balance January 1, 2015
P enambahan/
Additions
P elepasan/
Disposals
(2.977.600.000)
(288.794.532)
(3.266.394.532)
Reklasifikasi/
Reclasifications
-
(3.610.759.428)
(85.410.500)
-
-
(3.696.169.928)
Surplus revaluasi/
Revaluation surplus
(1.345.500.000)
5.289.737.778
-
-
-
3.944.237.778
22.337.500.000
8.196.500.000
12.122.713.054
430.556.360
13.159.127.245
56.246.396.659
-
3.416.326.015
10.919.564.799
3.021.486.859
11.081.366.384
28.438.744.057
-
228.585.496
471.031.426
138.805.734
865.793.099
1.704.215.755
-
-
-
(284.921.768)
(3.262.521.768)
Saldo 31 Desember 2015/
Balance December 31, 2015
Akumulasi penyusutan/
Accumulated depreciation:
Saldo 1 Januari 2015/
Balance January 1, 2015
P enambahan/
Additions
P elepasan/
Disposal
(2.977.600.000)
Reklasifikasi
Reclasifications
-
(3.610.759.428)
(85.410.500)
-
-
(3.696.169.928)
Saldo 31 Desember 2015/
Balance December 31, 2015
-
34.152.083
11.305.185.725
182.692.593
11.662.237.715
23.184.268.116
22.337.500.000
8.162.347.917
817.527.329
247.863.767
1.496.889.530
33.062.128.543
Jumlah tercatat
31 Desember 2015
Carrying amount
December 31, 2015
70
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP - Lanjutan
13. FIXED ASSETS - Continued
Beban penyusutan aset tetap yang dibebankan pada
beban umum dan administrasi untuk tahun yang berakhir
pada tanggal- tanggal 31 Desember 2016 dan 31
Desember 2015 adalah sebesar Rp 1.507.035.848 dan
Rp 1.704.215.755 (Catatan 26a).
Depreciation expense of fixed assets charged to general
and administrative expense for the year ended
December 31, 2016 and December 31 2015 amounted to
Rp 1,507,035,848 and Rp 1,704,215,755, respectively
(Note 26a).
Rincian keuntungan penjualan aset tetap adalah sebagai
berikut:
Details of gain on sale of fixed assets are as follows:
Hasil penjualan aset tetap
Nilai buku
Keuntungan
penjualan
aset tetap
(Catatan 27)
31 Desember 2016/
December 31, 2016
31 Desember 2015/
December 31, 2015
13.321.867
5.136.667
1.520.709.610
3.872.764
Proceed on sale of fixed assets
Book value
1.516.836.846
Gain on sale
of fixed assets
(Note 27)
8.185.200
Penilaian untuk nilai wajar atas tanah yang dimiliki oleh
Bank pada 31 Desember 2014 telah dilakukan oleh
KJPP Sarwono, Indrastuti dan Rekan, penilai
independen yang telah teregistrasi pada Otoritas Jasa
Keuangan (OJK), melalui laporannya tertanggal 27 Juni
2015. Berdasarkan laporan KJPP Sarwono, Indrastuti
dan Rekan tertanggal 30 Nopember dan 1 Desember
2015, tanah tersebut dinilai kembali beserta
bangunannya. Penilaian dilakukan sesuai dengan
Standar Penilaian Indonesia (SPI) yang ditentukan
berdasarkan transaksi terkini dalam ketentuan yang
wajar dan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang
pedoman penilaian dan penyajian laporan penilaian aset
di pasar modal. Metode penilaian yang digunakan adalah
Pendekatan Data Pasar dan Biaya.
Valuation to determine the fair value of the Bank’s land
as of December 31, 2014 was performed by “KJPP
Sarwono, Indrastuti dan Rekan”, an independent
valuers registered in Financial Services Authority
(FSA), through its report dated June 27, 2015. Based on
reports of “KJPP Sarwono, Indrastuti dan Rekan” dated
November 30 and December 1, 2015, the land has been
revalued, including the buildings. The valuation was
determined in accordance with the Indonesian Appraisal
Standards (SPI), referring to recent arm’s length market
transaction and Bapepam-LK’s Rule No. VIII.C.4
regarding valuation and presentation of asset valuation
report in capital market. Appraisal method used is the
Market Data and Cost Approach Methods.
Elemen-elemen yang digunakan dalam perbandingan
data untuk menentukan nilai wajar aset, antara lain:
Elements used in data comparison process
determined assets’ fair value are as follows:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jenis hak yang melekat pada properti;
Kondisi pasar;
Lokasi;
Karakteristik fisik;
Karakteristik dalam menghasilkan pendapatan; dan
Zoning, pembatasan pembangunan.
to
Type of right on property;
Market condition;
Location;
Physical characteristics;
Income producing characteristics; and
Zoning, restrictions on construction.
Selisih nilai wajar atas tanah dan bangunan dengan nilai
tercatat dibukukan pada penghasilan komprehensif lain
dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian “Surplus
revaluasi aset tetap”.
The difference between the fair value and carrying
amount of land and buildings were recorded in other
comprehensive income and accumulated in equity as
“Surplus on revaluation of fixed assets”.
Rincian revaluasi aset tetap adalah sebagai berikut:
The details of revaluation of fixed assets are as follows:
71
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP – Lanjutan
13. FIXED ASSETS – Continued
31 Desember 2016/
December 31, 2016
31 Desember 2015/
December 31, 2015
-
22.337.500.000
8.196.500.000
-
30.534.000.000
23.683.000.000
2.906.762.222
-
26.589.762.222
-
3.944.237.778
Nilai wajar - tanah
Nilai wajar - bangunan
Jumlah nilai wajar - tanah dan
bangunan
Nilai buku - tanah
Nilai buku bersih - bangunan
Jumlah nilai buku tanah dan bangunan
S elisih revaluasi
aset tetap
Fair value - land
Fair value - buildings
Total fair value land and buildings
Book value - land
Net book value - buildings
Total book value land and buildings
Revaluation increment
on fixed assets
Revaluasi yang dilakukan atas tanah menghasilkan
penurunan nilai tercatat atas tanah sebesar
Rp 1.345.500.000, yang diakui sebagai pengurang
surplus revaluasi tanah.
Revaluation on land resulting decrease in carrying
amount of land amounting to Rp 1,345,500,000, which
recognized as a reduction of revaluation surplus on
land.
Revaluasi yang dilakukan atas bangunan menghasilkan
jumlah kenaikan nilai tercatat sebesar Rp 5.289.737.778
yang terdiri dari kenaikan nilai bangunan yang dicatat di
penghasilan
komprehensif
lain
sebesar
Rp 5.757.877.583 dan penurunan nilai bangunan yang
diakui sebagai beban tahun berjalan sebesar
Rp 468.139.805 (Catatan 25).
Revaluation on buildings resulting increase in the
carrying amount of Rp 5,289,737,778 which consists of
the increase in the carrying amount of buildings
recognized in other comprehensive income amounting to
Rp 5,757,877,583 and the decrease in the carrying
amount of buildings recognized in the current year
expenses amounting to Rp 468,139,805 (Note 25).
Nilai
pasar
tanah
dan
bangunan
sebesar
Rp 30.534.000.000 merupakan yang dapat diobservasi
harga jual dari objek yang sejenis dan termasuk dalam
hirarki nilai wajar tingkat 2.
Market value of land and buldings amounting to
Rp 30,534,000,000 is an observable selling price from
similar objects included in the fair value measurement of
level 2.
Tanah dan bangunan jika dicatat pada harga perolehan,
nilai tercatatnya adalah sebagai berikut:
Land and buildings if it is recorded at historical cost are
as follows:
31 Desember 2016/
December 31, 2016
Nilai perolehan - tanah
Nilai perolehan bangunan
Jumlah nilai perolehan tanah dan bangunan
Akumulasi penyusutan
- bangunan
Jumlah nilai buku tanah dan bangunan
31 Desember 2015/
December 31, 2015
2.959.600.000
2.959.600.000
6.517.521.650
6.517.521.650
9.477.121.650
9.477.121.650
(2.694.653.045)
(2.906.762.222)
6.782.468.605
6.570.359.428
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara nilai wajar dan nilai tercatat aset
selain tanah dan bangunan jika diukur menggunakan
nilai wajar.
72
Acquisition cost - land
Acquisition cost buildings
Total acquisition cost land and buildings
Accumulation depreciation
buildings
Total book value
land and buildings
Management believes that there is no significant
difference between the fair value and carrying value of
assets other than land and buildings if have been
measured at fair value basis.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP – Lanjutan
13. FIXED ASSETS - Continued
Bank berdasarkan surat No. 227/BHI.UM/XII/2015
tanggal 7 Desember 2015 mengajukan kepada Kepala
Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Utara mengenai
permohonan penilaian kembali aset tetap untuk tujuan
perpajakan yang diajukan pada tahun 2015 oleh wajib
pajak yang telah melakukan penilaian kembali aset tetap.
The Bank, based on letter No. 227/BHI.UM/XII/2015
dated December 7, 2015 submitted to the Head of the
Medium Tax Office Jakarta Utara regarding the request
for revaluation for tax purposes were filed in 2015 by
taxpayer who has revalued its fixed assets.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK)
No. 191/PMK.010/2015 tanggal 15 Oktober 2015,
sebagaimana
telah
diubah
dengan
PMK
No. 233/PMK.03/2015 tanggal 21 Desember 2015,
permohonan yang diajukan sampai dengan tanggal
31 Desember 2015, akan mendapatkan perlakuan khusus
berupa pajak penghasilan yang bersifat final menjadi
3%. Sehubungan dengan hal tersebut, Bank melakukan
estimasi atas nilai wajar aset tetap berupa tanah dan
bangunan, serta kemudian atas kenaikan nilai wajar
dibandingkan dengan nilai buku aset tetap yang ada,
dilakukan pembayaran pajak sebesar Rp 757.729.675
pada tanggal 16 Desember 2015 yang dicatat dalam
akun biaya dibayar dimuka (Catatan 12).
Based on Finance Minister Regulation (PMK)
No. 191/PMK.010/2015 dated October 15, 2015, as
amended by PMK No. 233/PMK.03/2015 dated
December 21, 2015, the petition filed until the date of
December 31, 2015, will receive special treatment such
as final income tax to be 3%. Regarding to that matter,
the Bank estimated the fair value of fixed assets such as
land and buildings, as well as later on increase in fair
value compared to the book value of existing fixed asset,
conducted tax payment amounted to Rp 757,729,675 as
of December 16, 2015 recorded in prepaid expenses
(Note 12).
Bank memiliki beberapa bidang tanah yang digunakan
sebagai kantor pusat dan cabang dengan hak legal
berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 1836 tahun dan akan jatuh tempo antara tahun 2016 dan
2027. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah
dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh
tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti
pemilikan yang memadai.
The Bank has several lands as head and branch offices
with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan) for a
period of 18-36 years and will be expired between 2016
to 2027. Management believes that there will be no
difficulty in the extension of the land rights since all of
these properties were acquired legally and supported by
sufficient evidence of ownership.
Aset tetap kecuali tanah diasuransikan terhadap
kebakaran dan risiko kerugian lainnya kepada
PT Asuransi Allianz Utama Indonesia dan PT Asuransi
FPG Indonesia dengan jumlah pertanggungan sebesar
Rp 20.487.056.757 untuk periode 31 Desember 2016,
dan Rp 19.727.772.737 untuk tahun 2015. Perusahaan
asuransi tersebut merupakan pihak ketiga. Manajemen
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah
memadai untuk menutup kemungkinan terjadi kerugian.
Fixed assets except for land, are covered by insurance
against losses by fire and other risks with amounts
insured to PT Asuransi Allianz Utama Indonesia and
PT
Asuransi FPG
Indonesia
amounted
to
Rp 20.487.056.757 as of period December 31, 2016 and
Rp 19,727,772,737 for the year 2015. Those insurance
companies are third parties. Management believes that
the insurance coverage is adequate to cover possible
losses.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak ada aset
tetap yang dipakai sementara atau dihentikan dari
penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan sebagai
tersedia untuk dijual.
As of December 31, 2016 and 2015, there are no fixed
assets used temporarily or terminated from active use
and not classified as available-for-sale.
Berdasarkan penelaahan aset tetap secara individual
pada akhir tahun, manajemen Bank berpendapat bahwa
tidak ada indikasi penurunan nilai aset tetap yang
dimiliki oleh Bank.
By individual reviewed of fixed assets at the end of the
year, the Bank’s management believes there is no
indication for impairment in the value of Bank’s fixed
assets.
Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah tercatat bruto
dari setiap aset tetap yang telah disusutkan penuh dan
masih digunakan adalah sebesar Rp 21.919.943.918.
As of December 31, 2016, the gross amount of fixed
assets which have been fully depreciated and are still
used amounted to Rp 21,919,943,918.
Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah tercatat atas
penyusutan revaluasi aset (tidak termaksud pajak) yang
dibebankan di penghasilan comprehensif lain sebesar
Rp 972.625.272
As of December 31, 2016, the amount of depreciation
revaluation assets (exclude tax) that has been expense
on other comprehensive income amounted to
Rp 972,625,272.
73
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. ASET TAKBERWUJUD
14. INTANGIBLE ASSETS
Aset tak berwujud pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015 terdiri dari:
Intangible assets as of December 31, 2016 and 2015
consisted of the following:
31 Desember 2016/December 31, 2016
1 januari/
31 Desember/
January 1,
P enambahan/
P engurangan/
Reklasifikasi/
December 31,
2016
Additions
Deductions
Reclasification
2016
Harga perolehan:
P erangkat lunak
Jumlah
Acquisition cost
8.988.948.854
74.250.000
-
-
9.063.198.854
8.988.948.854
74.250.000
-
-
9.063.198.854
Akumulasi amortisasi:
P erangkat lunak
Software
Total
Accumulated amortization:
2.383.134.256
953.539.045
-
-
3.336.673.301
Jumlah
2.383.134.256
953.539.045
-
-
3.336.673.301
Software
Total
Jumlah tercatat - bersih
6.605.814.598
5.726.525.553
Net carrying amount
31 Desember 2015/December 31, 2015
1 januari/
31 Desember/
January 1,
P enambahan/
P engurangan/
Reklasifikasi/
December 31,
2015
Additions
Deductions
Reclasification
2015
7.888.948.854
1.100.000.000
7.888.948.854
1.100.000.000
Harga perolehan:
P erangkat lunak
Jumlah
Acquisition cost
8.988.948.854
-
-
Akumulasi amortisasi:
P erangkat lunak
Software
8.988.948.854
Total
Accumulated amortization:
1.458.880.730
924.253.526
Jumlah
1.458.880.730
924.253.526
Jumlah tercatat - bersih
6.430.068.124
2.383.134.256
-
-
Software
2.383.134.256
Total
6.605.814.598
Net carrying amount
Aset takberwujud diamortisasi selama 5-10 tahun
Intangible assets are amortized over 5-10 years.
Beban amortisasi untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar
Rp 953.539.045 dan Rp 924.253.526 yang dibebankan
dalam beban umum dan administrasi (Catatan 26a).
Amortization expense charged to general and
administrative expenses for the year ended December
31, 2016 and 2015 are amounted to Rp 953,539,045 and
Rp 924,253,526 (Note 26a).
74
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. ASET LAIN-LAIN
Agunan yang diambil alih
Penetapan pajak dalam
proses banding - bersih
(Catatan 18c)
Uang muka pajak
Setoran jaminan
Penyelesaian kredit
Persediaan buku, barang cetakan
dan materai
Uang muka konsultan/
profesional
Lain-lain
Dikurangi:
Cadangan kerugian
penurunan nilai aset
non-keuangan
Jumlah - bersih
15. OTHER ASSETS
31 Desember 2016/
31 Desember 2015/
December 31, 2016
December 31, 2015
78.439.843.058
38.717.021.602
(1.324.000)
(1.524.000)
Foreclosed assets
Taxes assessment
under appeal - net
(Note 18c)
Prepaid taxes
Security deposits
Loans settlement
Inventories of books,printed
materials and stamp duty
Advance payment of consultant/
professional
Others
Less:
Allowance for
impairment losses on
non-financial assets
6.338.012.722
3.900.000.000
3.823.930.000
1.796.536.523
4.519.709.579
3.000.000.000
3.823.130.000
1.205.147.548
822.222.245
604.508.968
1.604.579.078
825.000.000
504.157.200
96.723.799.626
53.197.150.897
Total-net
Agunan yang diambil alih
Foreclosed assets
Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit
yang diberikan berupa tanah, bangunan dan kendaraan
yang telah diambil alih oleh Bank.
Foreclosed assets represent loan collaterals such as
lands, buildings and vehicles that have been foreclosed
by the Bank.
Untuk
memenuhi
Peraturan
Bank
Indonesia
No. 14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012, Bank
telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang
diambil alih.
The Bank has taken actions for the resolution of
foreclosed assets as required by Regulation of Bank
Indonesia No. 14/15/PBI/2012 dated October 24, 2012.
Hasil penjualan
agunan yang diambil alih
Nilai buku
Keuntungan penjualan
agunan yang diambil alih
(Catatan 27)
31 Desember 2016/
31 Desember 2015/
December 31, 2016
December 31, 2015
8.147.067.675
7.868.803.880
440.000.000
366.450.000
Proceed from sale of
foreclosed assets
Book value
278.263.795
73.550.000
Gain on sale of foreclosed
assets (Note 27)
75
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. ASET LAIN-LAIN – Lanjutan
15. OTHER ASSETS – Continued
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang
diambil alih adalah sebagai berikut:
The changes in allowance impairment for losses on
foreclosed assets are as follows:
31 Desember 2016/
December 31, 2016
31 Desember 2015/
December 31, 2015
Saldo awal tahun
Pembentukan (pemulihan) selama
tahun berjalan (Catatan 25)
Pengurangan selama tahun
berjalan
1.524.000
180.874.000
-
-
Decrease during the year
S aldo akhir tahun
1.324.000
1.524.000
Balance at ending of the year
(200.000)
(179.350.000)
Balance at beginning of the year
Provision (reversal) during
the year (Note 25)
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan
kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih
adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin
timbul.
Management believes that the allowances for
impairment losses on foreclosed assets are adequate to
cover losses that may arise.
Manajemen berpendapat bahwa saldo agunan yang
diambil alih merupakan nilai bersih yang dapat
direalisasi.
The management believes that the foreclosed assets
balance represents net realizable value.
Setoran jaminan terdiri atas deposit ATM ALTO,
deposit line telepon, dan deposit sewa.
Security deposits consist of deposits in ATM ALTO, line
telephone deposits and rent deposits.
Lainnya terdiri atas tagihan ATM, appraisal,
penyelesaian kredit dan nasabah serta lainnya.
Others consist of ATM, appraisal, loan settlement and
customer receivables and others.
16. SIMPANAN NASABAH
16. DEPOSITS FROM CUSTOMERS
Akun ini terdiri dari:
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah
This account consists of:
31 Desember 2016/
31 Desember 2015/
December 31, 2016
December 31, 2015
20.347.629.509
1.548.130.209.151
1.568.477.838.660
76
8.230.961.290
1.585.961.304.597
1.594.192.265.887
Related parties
Third parties
Total
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. SIMPANAN NASABAH - Lanjutan
16. DEPOSITS FROM CUSTOMERS - Continued
Simpanan nasabah berdasarkan jenis dan mata uang
terdiri dari:
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Jumlah
31 Desember 2016/
31 Desember 2015/
December 31, 2016
December 31, 2015
130.797.824.828
109.666.938.818
1.328.013.075.014
1.568.477.838.660
a. Giro terdiri dari:
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah
Tingkat suku bunga
rata-rata per tahun
Rupiah
31 Desember 2016/
31 Desember 2015/
December 31, 2016
December 31, 2015
7.084.455.358
123.713.369.470
130.797.824.828
2,75%
b. Tabungan terdiri dari:
Pihak ketiga
Tabungan Super
Tabungan Harda
Tabungan Super Plan
Tabunganku
Tabungan Escrow
Tabungan Karyawan
Jumlah pihak ketiga
Jumlah Tabungan
Tingkat suku bunga
rata-rata per tahun
Rupiah
138.369.771.873
102.299.956.553
1.353.522.537.461
1.594.192.265.887
Demand deposits
Saving deposits
Time deposits
Total
a. Demand deposits consists of:
Tidak terdapat giro yang diblokir dan dijadikan
jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2016 dan
31 Desember 2015.
Pihak berelasi
Tabungan Super
Tabungan Harda
Tabunganku
Tabungan Super Plan
Tabungan Escrow
Jumlah pihak berelasi
Deposits from customers by type and currency consists
of:
1.618.495.907
136.751.275.966
138.369.771.873
3,50%
Related parties
Third parties
Total
The average interest
rates per annum
Rupiah
There were no demand deposits blocked and pledged
as loan collateral as of December 31, 2016 and
December 31, 2015.
b. Saving deposits consists of:
31 Desember 2016/
31 Desember 2015/
December 31, 2016
December 31, 2015
2.486.573.464
60.938.507
29.756.014
125.080.313
4.231.699,00
2.706.579.997
859.703.392
148.994.740
132.202.869
75.103.837
1.681.624
1.217.686.462
80.069.539.357
7.304.388.749
15.360.458.646
3.234.976.138
869.591.151
121.404.780
106.960.358.821
109.666.938.818
81.784.718.942
10.125.031.831
5.950.023.263
2.646.947.942
519.847.844
55.700.269
101.082.270.091
102.299.956.553
3,00%
77
3,40%
Related parties
Super Saving
Harda Saving
Tabunganku Saving
Super Plan Saving
Escrow Saving
Total related parties
Third parties
Super Saving
Harda Saving
Super Plan Saving
Tabunganku Saving
Escrow Saving
Employee Saving
Total third parties
Total Saving deposits
The average interest
rates per annum
Rupiah
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. SIMPANAN NASABAH - Lanjutan
16. DEPOSITS FROM CUSTOMERS - Continued
Simpanan nasabah berdasarkan jenis dan mata uang
terdiri dari:
c. Deposito berjangka terdiri dari:
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah
Deposits from customers by type and currency consists of:
c. Time deposits consists of:
31 Desember 2016/
31 Desember 2015/
December 31, 2016
December 31, 2015
10.556.594.154
1.317.456.480.860
1.328.013.075.014
5.394.778.921
1.348.127.758.540
1.353.522.537.461
Related parties
Third parties
Total
Perincian deposito berjangka berdasarkan jatuh
tempo pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebagai berikut:
The details of time deposits as of December 31, 2016
and 2015 by maturity are as follows:
Berdasarkan periode deposito berjangka:
By period of time deposits:
Pihak berelasi
1 minggu
1 bulan
3 bulan
6 bulan
Jumlah pihak berelasi
31 Desember 2016/
31 Desember 2015/
December 31, 2016
December 31, 2015
7.030.980.800
3.097.035.205
428.578.149
10.556.594.154
4.494.766.275
500.000.000
400.012.646
5.394.778.921
Related parties
1 week
1 month
3 months
6 months
Total related parties
Pihak ketiga
1 minggu
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Jumlah pihak ketiga
6.300.000.000
891.275.625.225
317.463.058.979
42.506.280.156
59.911.516.500
1.317.456.480.860
24.596.141.947
1.002.964.977.127
231.393.390.386
48.633.896.291
40.539.352.789
1.348.127.758.540
Third parties
1 week
1 month
3 months
6 months
12 months
Total third parties
Jumlah
1.328.013.075.014
1.353.522.537.461
Total
78
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. SIMPANAN NASABAH - Lanjutan
16. DEPOSITS FROM CUSTOMERS - Continued
c. Deposito berjangka terdiri dari:
c. Time deposits consists of:
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo:
By period of time deposits:
31 Desember 2016/
31 Desember 2015/
December 31, 2016
December 31, 2015
Pihak berelasi
Sampai dengan 1 bulan
Lebih dari 1 - 3 bulan
Lebih dari 3 - 6 bulan
Jumlah pihak berelasi
7.030.980.800
3.097.035.205
428.578.149
10.556.594.154
4.494.766.275
500.000.000
400.012.646
5.394.778.921
Related parties
Until 1 month
Over 1 - 3 months
Over 3 - 6 months
Total related parties
Pihak ketiga
Sampai dengan 1 bulan
Lebih dari 1 - 3 bulan
Lebih dari 3 - 6 bulan
Lebih dari 6 - 12 bulan
Jumlah pihak ketiga
897.575.625.225
317.463.058.979
42.506.280.156
59.911.516.500
1.317.456.480.860
1.027.561.119.074
231.393.390.386
48.633.896.291
40.539.352.789
1.348.127.758.540
Third parties
Until 1 month
Over 1 - 3 months
Over 3 - 6 months
Over 6 - 12 months
Total third parties
Jumlah
1.328.013.075.014
1.353.522.537.461
Total
Tingkat suku bunga
rata-rata per tahun
Rupiah
8%
Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan
jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015 masing-masing adalah sebesar Rp 161.135.000.000
dan Rp 202.624.000.000.
17. SIMPANAN DARI BANK LAIN
31 Desember 2016/
December 31, 2016
Pihak ketiga
Giro
Deposito
Jumlah pihak ketiga
Jumlah
Total time deposits which are blocked and pledged as
loan collateral as of December 31, 2016 and
2015 amounted to Rp 161,135,000,000 and
Rp 202,624,000,000, respectively.
17. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Simpanan dari bank lain berdasarkan mata uang dan
pihak berelasi terdiri dari:
Rupiah
Pihak berelasi
Giro
Jumlah pihak berelasi
9%
The average interest rates
per annum
Rupiah
Deposits from other banks based on currency and
related parties consists of:
31 Desember 2015/
December 31, 2015
2.210.277.994
2.210.277.994
1.409.393.093
1.409.393.093
Rupiah
Related parties Giro
Demand deposits
Total related parties
23.180.039.343
45.489.689.238
68.669.728.581
70.880.006.575
18.677.927.862
58.617.000.000
77.294.927.862
78.704.320.955
Third parties
Demand deposits
Deposits
Total third parties
Total
79
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. SIMPANAN DARI BANK LAIN
17. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Deposito berdasarkan jangka waktu terdiri dari:
Time deposits based on period consists of:
31 Desember 2016/
31 Desember 2015/
December 31, 2016
December 31, 2015
Deposito
1 bulan
3 bulan
Jumlah
36.615.082.140
8.874.607.098
45.489.689.238
23.617.000.000
35.000.000.000
58.617.000.000
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun (Rupiah):
The average interest rates per annum (Rupiah):
31 Desember 2016/
December 31, 2016
Giro
Deposito
31 Desember 2015/
December 31, 2015
2,75%
7,75%
3,50%
9%
Tidak ada simpanan dari bank lain yang diblokir
dan/atau dijadikan jaminan kredit dan transaksi/fasilitas
perbankan lainnya pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015.
18. PERPAJAKAN
Demand deposits
Deposits
There are no deposits from other banks blocked and/or
pledged as loan collateral as of December 31, 2016 and
2015.
18. TAXATION
a. Utang pajak
a. Taxes payable
31 Desember 2016/
31 Desember 2015/
December 31, 2016
December 31, 2015
Pajak penghasilan
Pasal 4 (2)
Pasal 21
Pasal 25
Pasal 23
Pasal 29
Jumlah
1.697.498.781
193.661.042
15.750.700
1.906.910.523
b. Beban pajak
2.102.536.622
463.469.747
250.000.000
56.489.083
2.872.495.452
Income taxes:
Article 4 (2)
Article 21
Article 25
Article 23
Article 29
Total
b. Tax expenses
Manfaat (beban) pajak Bank terdiri dari:
Tax benefit (expenses) of the Bank consists of:
31 Desember 2016
December 31, 2016
Pajak kini
Pajak tangguhan
Jumlah
Time deposits
1 month
3 months
Total
(3.791.824.583)
(3.791.824.583)
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan
menurut laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain dengan laba fiskal yang dihitung
oleh Bank untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
80
31 Desember 2015
December 31, 2015
14.018.772.292
14.018.772.292
Current tax
Deferred tax
Total
The reconciliation of income before income tax in
accordance to statements of profit or loss and other
comprehensive income with the estimated taxable
income for the year ended December 31, 2016 and
2015 are as follows:
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN – Lanjutan
18. TAXATION – Continued
b. Beban pajak - Lanjutan
b. Tax expenses - Continued
31 Desember 2016
December 31, 2016
Laba (rugi) sebelum
Pajak penghasilan badan
Beda waktu:
Penyusutan
aset tetap dan amortisasi
aset tak berwujud
Imbalan pasca kerja
Penurunan nilai aset tetap
akibat revaluasi
Beban cadangan lainnya
Jumlah
Beda tetap:
Tunjangan PPh pasal 21
Sumbangan
Penyisihan (pemulihan)
penurunan nilai agunan
yang diambil alih
Lainnya
Jumlah
Laba (rugi) fiskal
Rugi fiskal tahun 2015
Rugi setelah kompensasi
Beban pajak penghasilan badan
Dikurangi:
Pajak dibayar dimuka :
PPh pasal 25
Kurang (lebih) bayar pajak
penghasilan badan
10.878.857.710
(59.996.978.654)
(508.793.261)
2.032.667.908
(1.640.670.675)
2.781.233.627
(16.650.000)
1.507.224.647
468.139.805
16.650.000
1.625.352.757
3.469.192.581
151.879.890
3.991.355.728
109.883.759
667.368.151
4.288.440.622
16.674.522.979
(52.540.543.020)
(35.866.020.041)
-
(179.350.000)
1.909.193.390
5.831.082.877
(52.540.543.020)
-
900.000.000
3.000.000.000
(900.000.000)
(3.000.000.000)
Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dan hasil
perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif
pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak penghasilan
Tarif pajak yang berlaku
Koreksi saldo awal
Pengaruh pajak atas
penghasilan yang tidak dapat
diperhitungkan menurut fiskal
Beban (manfaat) pajak
31 Desember 2015
December 31, 2015
Income (loss) before
corporate income tax
Temporary
differences:
Depreciation of
fixed assets and
amortization of intangible aset
Post-employee benefits
Impairment on fixed assets
from revaluation
Other reserve expenses
Total
Permanent differences:
Allowance of tax article 21
Donations
Provision (reversal) of
impairment losses of
foreclosed assets
Others
Total
income (loss)
Fiscal loss year 2015
loss after compensation
Corporate income tax expense
Less :
Prepaid taxes :
Article 25
Under (over) payment corporate
income tax
Reconciliation between the total tax expense (benefit)
and the amounts computed by applying the effective
tax rates to income tax are as follows:
31 Desember 2016
December 31, 2016
31 Desember 2015
December 31, 2015
10.878.857.710
2.719.714.428
-
(59.996.978.654)
(14.999.244.664)
(477.298.348)
Income before tax income
Tax rate
Correction of beginning balance
1.072.110.156
3.791.824.583
1.457.770.719
(14.018.772.293)
Non-taxable income
Tax expense (benefit)
Perhitungan Pajak Penghasilan Badan tahun 2015
sesuai dengan yang telah dilaporkan Bank dalam
Surat Pemberitahuan Tahun (“SPT”) kepada kantor
layanan pajak.
81
The calculation of Corporate Income Tax in 2015,
conform with the amounts that had been reported by
the Bank to the tax office in its Annual Tax Return
(“SPT”).
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. TAXATION – Continued
18. PERPAJAKAN - Lanjutan
c. Surat ketetapan pajak
c. Tax assessment letters
Pemeriksaan pajak tahun 2007
Assessment for fiscal year 2007
Pada tanggal 27 Nopember 2012, Bank menerima
Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
Pajak tahun fiskal 2007 yang menetapkan kurang
bayar atas pajak penghasilan badan pasal 29, pajak
penghasilan pasal 23 dan pajak pertambahan nilai
dengan jumlah sebesar Rp 8.070.964.410, yang
terdiri dari:
On November 27, 2012, the Bank received Minutes of
Final Meeting on Tax Audit Result for the fiscal year
2007 that confirmed the underpayment of corporate
income tax article 29, income tax article 23, and
value
added
tax
amounted
to
Rp 8,070,964,410, which consists of:
No.
1.
2.
3.
4.
Jenis Pajak/Type of Tax
No. S KPKB
PPh Badan/Corporate income tax
PPN Barang dan Jasa/VAT Goods and services
PPh pasal 23/Income tax article 23
PPN Barang dan Jasa/VAT Goods and services
00004/206/07/046/12
00016/107/07/046/12
00018/203/07/046/12
00037/207/07/046/12
Jumlah/Total
Jumlah/Amount
4.660.906.280
331.610.588
624.529.188
2.453.918.354
8.070.964.410
Setelah melakukan evaluasi atas surat ketetapan
pajak tersebut dan walaupun Bank tidak setuju
terhadap sebagian temuan tersebut, Bank telah
membayar seluruh kekurangan pembayaran pajaknya
pada tanggal 21 Desember 2012.
After evaluating the tax assessment letter, and even
though the Bank did not agree to some tax findings,
the Bank has fully paid the underpayment amount as
of December 21, 2012.
Direktorat Jenderal Pajak melalui suratnya tertanggal
20 Desember 2013, menolak keberatan yang diajukan
oleh Bank atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
(SKPKB) pajak penghasilan badan pasal 29, pajak
penghasilan pasal 23 dan pajak pertambahan nilai.
Berdasarkan keputusan Direktorat Jenderal Pajak
tersebut, Bank telah mengajukan permohonan
banding ke Pengadilan Pajak pada tanggal 7 Maret
2014.
The Directorate General of Taxation through its
letter dated December 20, 2013, has been rejected
the objection submitted by the Bank on tax
underpayment assessment letter of corporate income
tax article 29, income tax article 23, and value added
tax. Based on the decision of the Directorate General
of Taxation, the Bank has been submitted an appeal
to the Tax Court on March 7, 2014.
Berdasarkan
Surat
Teguran
No.
ST-01347/WPJ.21/KP.0604/2013
tertanggal
18
Desember 2013, Bank memiliki tunggakan pajak atas
SKPKB No. 00004/206/07/046/12 atas pemeriksaan
pajak penghasilan badan pasal 29 untuk tahun pajak
2007 sebesar Rp 11.100.000. Pada 8 Januari 2014,
Bank telah membayar tunggakan pajak tersebut.
Based on the Warning Letter No. ST01347/WPJ.21/KP.0604/2013 dated December 18,
2013, the Bank had tax arrears of tax underpayment
assessment letter No. 00004/206/07/046/12 on
assessment of corporate income tax article 29 for
fiscal year 2007 amounting to Rp 11,100,000. On
January 8, 2014, the Bank has paid the tax arrears.
Berdasarkan
putusan
Pengadilan
Pajak
No.Put.60172/PP/M.XIIB/16/2015
tertanggal
16 Maret 2015, Pengadilan Pajak telah menerima
sebagian permohonan banding Bank atas pajak
penghasilan badan pasal 29 dan pajak pertambahan
nilai. Sehubungan dengan putusan tersebut, Bank
telah menerima pengembalian pajak sebesar
Rp 2.300.390.190 pada tanggal 25 Mei 2015. Atas
putusan banding tersebut, Bank sedang berupaya
melakukan proses peninjauan kembali ke Mahkamah
Agung atas pajak penghasilan badan pasal 29 dan
pajak penghasilan pasal 23.
Based
on
the
Tax
Court’s
decision
No. Put.60172/PP/M.XIIB/16/2015 dated March 16,
2015, the Tax Court has partially accepted the
Bank’s appeal of corporate income tax article 29 and
value added tax. Accordance with the decision, the
Bank has received the tax refund amounted to Rp
2,300,390,190 on May 25, 2015. Upon the appeal
decision, the Bank is trying to make the process of
judicial review to the Supreme Court on corporate
income tax article 29 and income tax article 23.
82
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. TAXATION – Continued
18. PERPAJAKAN - Lanjutan
c. Tax assessment letters – Continued
c. Surat ketetapan pajak - Lanjutan
Berdasarkan putusan banding tertanggal 16 Maret
2015, pada tanggal 11 Mei 2015 Bank telah
mengajukan
permohonan
pengurangan
atau
pembatalan Surat Tagihan Pajak atas Pajak
Pertambahan Nilai No. 00016/107/07/046/12
tertanggal 27 Nopember 2012 untuk masa pajak
Januari sampai dengan Desember 2007 dari yang
semula sebesar Rp 331.610.588 menjadi sebesar
Rp 21.818.709.
Based on the appeal’s decision dated March 16,
2015, on May 11, 2015, the Bank has applied for a
reduction or cancellation of Tax Collection Letter on
Value Added Tax No. 00016/107/07/046/12 dated
November 27, 2012 for the tax period January 2007
to December 2007 from the original amount
Rp 331,610,588 to Rp 21,818,709.
Mahkamah Agung telah mengabulkan permohonan
bank mengenai Perkara Peninjauan Kembali Pajak
untuk kasus Pajak Tahun 2007. Hasil keputusan
Mahkamah Agung adalah sebagai berikut :
The Supreme Court has granted the request of the
bank regarding the Review of the Case of Tax for Tax
Year 2007. The cases of the Supreme Court decision
is as follows:
No. Jenis Pajak/Type of Tax
1. PPh Badan/
Corporate income tax
2. PPN Barang dan Jasa/
VAT Goods and services
3. PPh pasal 23/
Income tax article 23
4. PPN Barang dan Jasa/
VAT Goods and services
Nomor Registrasi/
Registration Number.
Tanggal/
Date
714/B/PK/PJK/2016
28 Juli 2016/
July 28, 2016
28 Juli 2016/
July 28, 2016
11 Agustus 2016
August 11, 2016
688/B/PK/PJK/2016
28 Juli 2016/
July 28, 2016
686/B/PK/PJK/2016
688/B/PK/PJK/2016
Jumlah/Total
Hasil keputusan
Mahkamah Agung/
The Result of decree
Supreme Court
1.281.614.732
2.760.580
624.529.188
20.428.292
1.929.332.792
Berdasarkan hasil keputusan tersebut, Bank
mendapatkan potensi imbalan bunga sebesar 2%
sebulan yang dihitung sejak tanggal pembayaran
sampai dengan diterbitkannya Putusan Peninjauan
Kembali.
Imbalan
bunga
tersebut
sebesar
Rp 1.168.075.230 dan Rp 1.627.387.943 atas
kelebihan pembayaran pajak PPN barang dan jasa,
dan kelebihan pembayaran PPh badan tahun 2007.
Based on the results of the decision, the Bank earn
rewards potential interest of 2% per month
calculated from the payment date until the
publication of the Review Decision. The interest in
exchange
for
Rp
1,168,075,230
and
Rp 1,627,387,943 for overpayment of VAT for goods
and services, and the overpayment of corporate
income tax in 2007.
Berdasarkan hasil keputusan Mahkamah agung atas
Kelebihan pembayaran atas PPN barang dan jasa
serta PPh badan tahun 2007, Bank memiliki potensi
restitusi pajak sebesar Rp 3.382.461.264 dan
Rp 141.030.156.
Based on the results of the Supreme Court decision
on overpayment of VAT for goods and services as
well as corporate income tax in 2007, the Bank has
the
potential
tax
refunds
amounting to
Rp 3,382,461,264 and Rp 141,030,156.
83
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN - Lanjutan
18. TAXATION - Continued
Pemeriksaan pajak tahun 2012
Assessment for fiscal year 2012
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan
No.
PHP-006/WPJ.02/KP/10/2015
tertanggal
20 Januari 2015 dan Risalah Pembahasan Hasil Akhir
Pemeriksaan Pajak tertanggal 10 Pebruari 2015 yang
dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Madya
Pekanbaru, yang menetapkan kurang bayar (SKPKB)
atas pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 untuk masa dan
tahun pajak Januari – Desember 2012 dengan jumlah
total yang harus dibayar Rp 469.878.894 termasuk
sanksi administrasi. Bank belum melakukan
pembayaran atas ketetapan kurang bayar tersebut dan
pada tanggal 4 Mei 2015, Bank telah mengajukan
keberatan atas SKPKB tersebut dan belum terdapat
tanggapan yang telah dikomunikasikan kepada Bank.
Based on Notification Letter of Tax Audit Finding
No. PHP-006/WPJ.02/KP/10/2015 dated January 20,
2015 and Minutes of Final Meeting on Tax Audit
Result dated February 10, 2015 by Medium Tax
Office of Pekanbaru, that confirmed the
underpayment of income tax article 4 (2) for the
period and fiscal year January - December 2012
amounting of Rp 469,878,894 that should be paid,
including administrative penalty. The Bank has not
made payment for the tax underpayment assessment
and as of May 4, 2015, the Bank has submitted the
objection letter for the tax assessment letter and no
results have been communicated to the Bank.
Pada tanggal 14 Januari 2016, Bank menerima surat
Pemberitahuan Permohonan Peninjauan Kembali dan
Penyerahan Memori Peninjauan Kembali No. MPK.2258/PAN.Wk/2016 tertanggal 13 Januari 2016
dari Kepaniteraan Pengadilan Pajak. Dimana
Direktorat Jenderal Pajak telah menyampaikan
permohonan peninjauan kembali kepada Pengadilan
Pajak melalui suratnya No.S-3828/PJ.07/2015
tanggal 26 Juni 2015 atas Putusan Pengadilan Pajak
No. Put.60172/PP/M.XIIB/16/2015. Atas surat
pemberitahuan tersebut, Bank telah memberikan
Kontra
Memori
Peninjauan
Kembali
No.010/BHI.UM/II/2016 pada tanggal 3 Pebruari
2016. Dalam kontra memori tersebut, Bank
menyatakan menolak seluruh dalil yang disampaikan
oleh Direktorat Jenderal Pajak kecuali yang secara
tegas diakui kebenarannya. Sehubungan dengan
kontra memori tersebut, belum terdapat tanggapan
yang telah dikomunikasikan kepada Bank.
On January 14, 2016, the Bank received a letter of
Notification on Judicial Review Request and
Submission Memory on Judicial Review Request
No. MPK.-2258/PAN.Wk/2016 dated January 13,
2016 from the Registrar of the Tax Court. Where the
Directorate General of Taxation has submitted a
judicial review request to the Tax Court on its letter
No. S-3828/PJ.07/2015 dated June 26, 2015 on Tax
Court Decision No. Put.60172/PP/M.XIIB/16/2015.
Regarding to the notification letter, the Bank has
provided Judicial Review Contra Memorandum
No.010/BHI.UM/II/2016 on February 3, 2016. In the
contra memory, the Bank rejected all of arguments
submitted by the Directorate General of Taxes
except as expressly recognized the truth. Regarding
to the contra memory, no result has been
communicated to the Bank.
d. Pajak tangguhan
d. Deferred tax
Dibebankan
(dikreditkan) ke
penghasilan
komprehensif
Aset (liabilitas) pajak
Dibebankan
lain/
(dikreditkan) ke
Charged
laba rugi/
(credited) to other
tangguhan/
31 Desember 2015/
Koreksi/
Charged (credited)
comprehensive
31 Desember 2016/
Deferred tax assets (liabilities)
December 31, 2015
Correction
to profit or loss
income
Desember 31, 2016
P enyusutan, penurunan nilai dan
surplus revaluasi aset tetap/
Depreciation, impairment and
surplus revaluation of
fixed assets
(1.892.872.663)
-
(127.198.315)
53.723.899
(1.966.347.079)
3.687.376.765
-
508.166.977
181.026.682
4.376.570.424
Liabilitas imbalan pascakerja/
Post-employment benefits
obligation
Beban cadangan lainnya/
Others reserve expenses
4.162.500
-
(4.162.500)
-
-
Rugi fiskal/Fiscal losses
13.135.135.754
-
(4.168.630.745)
-
8.966.505.009
Jumlah/Total
14.933.802.356
-
(3.791.824.583)
234.750.581
11.376.728.353
84
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN - Lanjutan
18. TAXATION - Continued
d. Deferred tax – Continued
d. Pajak tangguhan - Lanjutan
Aset (liabilitas) pajak
tangguhan/
Deferred tax assets (liabilities)
Penyusutan, penurunan nilai dan
surplus revaluasi aset tetap/
Depreciation, impairment and
surplus revaluation of
fixed assets
Liabilitas imbalan pascakerja/
Post-employment benefits
obligation
Beban cadangan lainnya/
Others reserve expenses
Rugi fiskal/Fiscal losses
Jumlah/Total
31 Desember 2014/
December 31, 2014
Dibebankan
(dikreditkan) ke
laba rugi/
Charged (credited)
to profit or loss
Koreksi/
Correction
Dibebankan
(dikreditkan) ke
penghasilan
komprehensif
lain/
Charged
(credited) to other
comprehensive
income
31 Desember 2015/
December 31, 2015
(637.568.898)
477.298.348
(293.132.717)
(1.439.469.396)
(1.892.872.663)
3.465.255.343
-
695.308.407
(473.186.985)
3.687.376.765
-
-
4.162.500
13.135.135.754
-
4.162.500
13.135.135.754
2.827.686.445
477.298.348
13.541.473.944
(1.912.656.381)
14.933.802.356
Manajemen Bank berpendapat bahwa seluruh aset
pajak tangguhan dapat dipulihkan ditahun-tahun
mendatang.
19. BUNGA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
The Bank’s Management believes that the total
deferred tax assets are recoverable in the future
years.
19. ACCRUED INTEREST
Merupakan bunga yang masih harus dibayar atas
simpanan nasabah dan bank lain.
Represents accrued interest of deposits from customers
and other banks
Rincian bunga yang masih harus dibayar pada
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The details of accrued interest as of December 31,2016
and 2015 are as follows:
31 Desember 2016
December 31, 2016
Deposito
Jumlah
6.096.401.417
6.096.401.417
85
31 Desember 2015
December 31, 2015
6.952.714.843
6.952.714.843
Time Deposit
Total
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. LIABILITAS IMBALAN PASCA–KERJA
20. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITIES
Bank memberikan imbalan pasca-kerja kepada
karyawan tetap yang memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan atau telah mencapai usia pensiun normal pada
umur 55 tahun sesuai dengan Undang-Undang No. 13
Tahun 2003 tertanggal 25 Maret 2003. Dasar
perhitungan manfaat Undang-Undang Ketenagakerjaan
ini menggunakan gaji pokok terkini. Imbalan tersebut
tidak didanai.
The Bank provides post-employment benefits to its
permanent employees who meet the criteria or reaches
the mandatory retirement age of 55 years in accordance
with Law No. 13 Year 2003, dated March 25, 2003. The
calculation basis of this Labor Law benefit is the current
basic salary. The benefits are unfunded.
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasti pascakerja tersebut masing-masing sebanyak 281 karyawan
pada
tanggal
31
Desember
2016
dan
31 Desember 2015.
The numbers of eligible employees for post- employment
benefit are 281 employees as of December 31, 2016 and
December 31, 2015, respectively.
Seluruh jumlah yang disajikan di bawah ini didasarkan
pada laporan penilaian aktuaria yang diperoleh dari PT
Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen,
dengan laporan aktuaria tertanggal 28 Desember 2016
untuk 31 Desember 2016 dan 22 Desember 2015 untuk
31 Desember 2015.
All amounts presented below are based on the actuarial
valuation report obtained from PT Dayamandiri
Dharmakonsilindo, an independent actuary, with the
actuarial report dated December 28, 2016 for year
December 31, 2016 and December 22, 2015 for year
December 31 2015.
Beban liabilitas imbalan pasca-kerja yang diakui dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
adalah sebagai berikut:
Post-employment benefits expense recognized in the
statements of profit or loss and other comprehensive
income are as follow :
31 Desember 2016
December 31, 2016
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Biaya jasa lalu
Provisi untuk kelebihan
pembayaran
Jumlah
1.954.359.199
1.286.465.494
29.259.515
651.311.141
3.921.395.349
Mutasi nilai kini liabilitas adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015
December 31, 2015
2.548.675.545
1.130.423.229
337.544.729
190.823.569
4.207.467.072
Current service cost
Interest cost
Past service cost
Provision for excess
benefit payment
Total
The movement in present value of obligation are as
follows:
31 Desember
2016/
December 31,
2016
31 Desember
2015/
December 31,
2015
Saldo awal nilai kini liabilitas
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Biaya jasa lalu
Pembayaran selama tahun
berjalan
(keuntungan) kerugian
aktuarial yang timbul dari :
- asumsi keuangan
- asumsi pengalaman
- asumsi demografi
14.749.507.059
1.954.359.199
1.286.465.494
29.259.515
13.861.021.372
2.548.675.545
1.130.423.229
337.544.729
(1.237.416.300)
(1.235.409.876)
1.130.227.156
(406.120.428)
-
(3.415.419.015)
1.600.019.827
(77.348.752)
Jumlah
17.506.281.695
14.749.507.059
86
Beginning present value
of obligation
Current service cost
Interest cost
Past service cost
Payment during the year
Acturarial (gains) losses
arising from :
Financial assumption experience assumption demographic assumption Total
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. LIABILITAS
Lanjutan
IMBALAN
PASCA–KERJA
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
-
20. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITIES Continued
Program ini memberikan eksposur risiko aktuarial
terhadap Bank seperti risiko suku bunga dan gaji.
The program provides actuarial risk exposure to the
Bank such as interest rate risk and salary risk.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan
menggunakan tingkat diskonto ditentukan dengan
mengacu pada tingkat pengembalian pasar atas obligasi
pemerintah. Umumnya, penurunan suku bunga dari
obligasi pemerintah akan meningkatkan kewajiban
program.
The present value of the defined benefits obligation is
calculated using a discount rate determined by reference
to market yields of government bonds. Generally, a
decrease in the interest rate of a government bonds will
increases the plan obligation.
Risiko Tingkat Kenaikan Gaji
Salary Rate Risk
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan
estimasi tingkat kenaikan gaji, semakin tinggi tingkat
kenaikan gaji akan menyebabkan semakin besarnya
kewajiban.
The present value of the defined benefit is calculated
using the estimated of salary growth rate, higher salary
growth rate will lead to higher obligation.
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan
penilaian aktuaria pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015 adalah sebagai berikut:
The actuarial valuation as of December 31, 2016 dan
2015 were carried out using the following key
assumptions:
Tingkat diskonto/Discount rate
:
8,10 % tahun 2016/in 2016
9,07% tahun 2015/in 2015
Tingkat kenaikan gaji/Salary increment rate
:
5,00% tahun 2016/in 2016
5,00% tahun 2015/in 2015
Tingkat kemungkinan cacat/Disability rate
:
10% tahun 2016 dan 2015/in 2016 and 2015
5,00% tahun 2015/in 2015
Tingkat kematian/Mortality rate
:
TMI-2011 dengan perbaikan, tahun 2016/with
recovery, in 2016.
TMI - 2011 dengan pengembangan, tahun 2015/
with improvement, in 2015
Tingkat pengunduran diri/Resignation rate
:
0,10% 20-29 tahun/years old
0,05% 30-39 tahun/years old
0,03% 40-44 tahun/years old
0,02% 45-49 tahun/years old
0,01% 50-54 tahun/years old
Usia pensiun normal/Normal retirement age
55 tahun/years old
Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan
kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan
kenaikan gaji yang diharapkan. Sensitivitas analisis di
bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing
perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir
periode pelaporan, dengan semua asumsi variabel lain
konstan.
87
Significant actuarial assumptions for the determination
of the defined obligation are discount rate and expected
salary increase. The sensitivity analysis below has been
determined based on reasonably possible changes of the
respective assumptions occurring at the end, and other
variable assumption are constant.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. LIABILITAS
Lanjutan
IMBALAN
PASCA–KERJA
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
-
20. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITIES –
Continued
Suku Bunga/
Discount Rate
Analisis Sensitifitas Tingkat Diskonto/
Sensitivity Analysis of Discount Rate
Kenaikan suku bunga 1%/
Increase of 1% the discount rate
Penurunan suku bunga 1%/
Decrease of 1% the discount rate
Analisis Sensitifitas Kenaikan Gaji/
Sensitivity Analysis of Salary Increase
Kenaikan suku bunga 1%/
Increase of 1% the discount rate
Penurunan suku bunga 1%/
Decrease of 1% the discount rate
Nilai Kini Kewajiban
imbalan pasti/
Present value of
benefits obligation
9,10%
16.417.649.492
7,10%
18.718.850.072
6,00%
18.744.909.924
4,00%
16.376.932.414
Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin
tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam
kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan
asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena
beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi.
The sensitivity analysis presented above may not be
representative of the actual change in the defined benefit
obligation as it is unlikely that the change in
assumptions would occur in isolation of one another as
some of the assumptions may be correlated.
Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di
atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan
menggunakan metode projected unit credit pada akhir
periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan
dalam menghitung liabilitas manfaat pasti yang diakui
dalam laporan posisi keuangan.
Furthermore, in presenting the above sensitivity
analysis, the present value of the defined benefit
obligation has been calculated using the projected unit
credit method at the end of the reporting period, which
is the same as that applied in liability recognized in the
statements of financial position.
Rata-rata durasi kewajiban imbalan pasti pada tanggal
31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah 9,38
tahun dan 9,47 tahun.
The weighted average duration of the defined benefit
obligation as of December 31, 2016 and December 31,
2015 is 9.38 years and 9.47 years.
Perkiraan analisis jatuh tempo atas imbalan pensiun
tidak terdiskonto per 31 Desember 2016 dan
31 Desember 2015 adalah sebagai berikut
Expected maturity analysis of undiscounted pension
benefit as of December 31, 2016 and December 31,
2015 is presented below:
Sampai dengan
1 tahun/
Until 1 year
31 Desember 2016/December 31, 2016
Lebih dari
5 tahun/
1-2 tahun/
2-5 tahun/
More than
1-2 years
2-5 years
5 years
Jumlah/
Total
Imbalan
pensiun
1.240.094.557
1.543.365.543
5.755.699.134
26.713.733.308
35.252.892.542
Jumlah
1.240.094.557
1.543.365.543
5.755.699.134
26.713.733.308
35.252.892.542
Sampai dengan
1 tahun/
Until 1 year
31 Desember 2015/December 31, 2015
Lebih dari
5 tahun/
1-2 tahun/
2-5 tahun/
More than
1-2 years
2-5 years
5 years
Total
Jumlah/
Total
Imbalan
pensiun
1.131.528.023
1.075.534.097
5.403.744.177
23.997.278.098
31.608.084.395
Jumlah
1.131.528.023
1.075.534.097
5.403.744.177
23.997.278.098
31.608.084.395
88
Pension
benefits
Pension
benefits
Total
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. LIABILITAS LAIN-LAIN
21. OTHER LIABILITIES
31 Desember 2016
December 31, 2016
Safe Deposit Box
Lain-lain
Jumlah
31 Desember 2015
December 31, 2015
870.550.000
870.550.000
783.000.000
16.650.000
799.650.000
Safe Deposit Box
Others
Total
22. MODAL
SAHAM,
TAMBAHAN
MODAL
DISETOR, CADANGAN UMUM DAN DIVIDEN
22. CAPITAL
STOCKS,
ADDITIONAL
PAID-IN
CAPITAL, GENERAL RESERVE AND DIVIDENDS
Komposisi pemegang saham Bank dan masing – masing
kepemilikan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebagai berikut:
The composition of Bank’s shareholders and their
respective share holdings as of December 31, 2016 and
2015 are as follows:
31 Desember 2016 dan 2015/December 31, 2016 and 2015
Jumlah
lembar
Persentase
Jumlah nilai
saham/
kepemilikan/
saham/
Number of
Percentage
Total amount of
shares
of ownership
shares
PT Hakim Putraperkasa
Kwee Sinto
M asyarakat (kepemilikan
dibawah (5%)
2.651.961.000
198.039.000
72,66%
5,42%
265.196.100.000
19.803.900.000
800.000.000
21,92%
80.000.000.000
Jumlah/Total
3.650.000.000
100%
365.000.000.000
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang
Saham PT Bank Harda Internasional Tbk No. 45 tanggal
19 Desember 2014 yang dibuat di hadapan notaris
Edward Suharjo Wiryomartani, S.H., M.Kn., notaris, di
Jakarta, para pemegang saham telah menyetujui untuk:
Based on the Deed of Shareholders’ Decision Statement
of PT Bank Harda Internasional Tbk No. 45 dated
December 19, 2014 that was made in the presence of
Edward Suharjo Wiryomartani, S.H., M.Kn.,
notary, in Jakarta, the shareholders have agreed to:
 Meningkatkan
modal
dasar
yang
semula
Rp 200.000.000.000 menjadi Rp 1.000.000.000.000;
 Meningkatkan modal disetor yang semula
Rp
146.600.000.000
menjadi
sebesar
Rp 255.000.000.000 yang berasal dari:
- Setoran tunai dari PT Hakim Putraperkasa
sebesar Rp 50.000.000.000;
- Saldo laba PT Bank Harda Internasional Tbk
sebesar Rp 58.400.000.000;
 Increase
the
authorized
capital
from
Rp 200,000,000,000 to Rp 1,000,000,000,000;
 Increase
the
paid-up
capital
from
Rp 146,600,000,000 to Rp 255,000,000,000 derived
from:
- Cash deposits from PT Hakim Putraperkasa
amounting Rp 50,000,000,000;
- Retained earnings of PT Bank Harda
Internasional
Tbk
amounting
to
Rp 58,400,000,000;
 Change the nominal value of shares from
Rp 1,000,000 to Rp 100.
 Merubah nilai nominal saham yang semula bernilai
Rp 1.000.000 menjadi Rp 100.
89
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. MODAL
SAHAM,
TAMBAHAN
MODAL
DISETOR, CADANGAN UMUM DAN DIVIDEN Lanjutan
22. CAPITAL
STOCKS,
ADDITIONAL
PAID-IN
CAPITAL, GENERAL RESERVE AND DIVIDENDS
- Continued
Per 31 Desember 2014, penambahan modal disetor
sebesar Rp50.000.000.000 yang dilakukan oleh
PT Hakim Puteraperkasa, telah disetujui oleh Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) dalam suratnya No. SR75/PB.33/2014 tertanggal 31 Oktober 2014 sehubungan
dengan telah dicatatnya tambahan modal disetor sebesar
Rp30.000.000.000 dalam administrasi pengawasan,
sedangkan sebesar Rp20.000.000.000 dicatat sebagai
tambahan setoran modal akan dipindahkan sebagai
modal ditempatkan dan disetor penuh setelah
mendapatkan persetujuan. Pada tanggal 30 Januari 2015,
penambahan
modal
disetor
sebesar
Rp20.000.000.000 tersebut telah disetujui dalam
suratnya No. SR-05/PB.33/2015.
As of December 31, 2014, cash deposits fund amounting
to Rp50,000,000,000 conducted by PT Hakim
Putraperkasa, has been approved by Financial Services
Authority (FSA) in its letter No. SR-75/PB.33/2014
dated October 31, 2014 regarding with the recorded
additional
paid-in
capital
amounting
Rp30,000,000,000, on administrative supervision, while
Rp20,000,000,000 recorded as additional paid-in
capital will be transferred as capital issued and fully
paid after obtaining approval. As of January 30, 2015,
additional
paid-in
capital
amounting
to
Rp20,000,000,000 has been approved in its letter No.
SR-05/PB.33/2015.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang
Saham PT Bank Harda Internasional Tbk No. 50 tanggal
29 Januari 2015 yang dibuat di hadapan notaris Edward
Suharjo Wiryomartani, S.H., M.Kn., notaris, di Jakarta,
para pemegang saham telah menyetujui untuk:
Based on the Deed of Shareholders’ Decision Statement
of PT Bank Harda Internasional Tbk No. 50 dated
January 29, 2015 that was made in the presence of
Edward Suharjo Wiryomartani, S.H., M.Kn., notary, in
Jakarta, the shareholders have agreed to:


Reaffirm a part of the Bank Shareholders Decision
dated December 18, 2014:
- Increase
the
authorized
capital
from
Rp200.000.000.000 toRp 1,000,000,000,000;
- Increase
the
paid-up
capital
from
Rp146,600,000,000
to
Rp255,000,000,000
derived from:

Cash deposits from PT Hakim Putraperkasa
amounting to Rp50,000,000,000;and
Retained Earnings of PT Bank Harda Internasional
Tbk amounting to Rp58,400,000,000.
- Change the nominal value of shares from
Rp 1,000,000 to Rp 100;
- Change article 12 paragraph 1 Bank's Articles
of Association.
Increase
the
paid-up
capital
from
Rp255,000,000,000 to Rp285,000,000,000.



Menegaskan kembali sebagian isi Keputusan
Pemegang Saham tertanggal 18 Desember 2014:
- Meningkatkan modal dasar yang semula
Rp200.000.000.000
menjadi
sebesar
Rp1.000.000.000.000;
- Meningkatkan modal disetor yang semula
sebesar Rp 146.600.000.000 menjadi sebesar
Rp255.000.000.000 yang berasal dari:
Setoran tunai dari PT
Hakim
Putraperkasa
sebesar Rp50.000.000.000; dan
Saldo laba PT Bank Harda Internasional Tbk sebesar
Rp58.400.000.000.
- Merubah nilai nominal saham yang semula
Rp 1.000.000 menjadi Rp 100;
- Merubah ketentuan pasal 12 ayat 1 Anggaran
Dasar Perseroan.
Meningkatkan modal disetor yang semula sebesar
Rp255.000.000.000 menjadi Rp 285.000.000.000.


Perubahan tersebut telah dilaporkan dan diterima oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia
No.
AHU-AH.01.03-0007755
tanggal
5 Pebruari 2015 serta No. AHU-AH.01.03-0007796
tanggal 5 Pebruari 2015 dan telah disetujui oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No. AHU-0001913.AH.01.02 Tahun 2015, serta telah
didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU0015590.AH.01.11 Tahun 2015 tanggal 5 Pebruari 2015.
The amendment has been reported and received by The
Minister of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia No. AHU-AH.01.03-0007755 dated February
5, 2015 and No. AHU-AH.01.03-0007796 dated
February 5, 2015 and has been approved by The
Minister of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia No. AHU-0001913.AH.01.02 Tahun 2015, and
has been registered in the Register of Company
No. AHU-0015590.AH.01.11 Tahun 2015 dated
February 5, 2015.
Pada tanggal 27 Januari 2015 dan 28 Januari 2015, total
penambahan ,modal sebesar Rp30.000.000.000 yang
dilakukan oleh PT Hakim Putraperkasa telah dicatat
dalam administrasi pengawasan, berdasarkan surat dari
OJK No. SR-31/PB.333/2015 tertanggal 29 Mei 2015.
On January 27, 2015 and January 28, 2015, total cash
deposits fund amounting to Rp30,000,000,000 conducted
by PT Hakim Putraperkasa has been recorded in the
supervisory administrative), based on letter from FSA
No. SR-31/PB.333/2015 dated May 29, 2015.
90
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. MODAL
SAHAM,
TAMBAHAN
MODAL
DISETOR, CADANGAN UMUM DAN DIVIDEN Lanjutan
22. CAPITAL
STOCKS,
ADDITIONAL
PAID-IN
CAPITAL, GENERAL RESERVE AND DIVIDENDS
- Continued
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa No. 31 tanggal 18 Maret 2015 yang
dibuat di hadapan Edward Suharjo Wiryomartani, S.H.,
M.Kn., notaris, di Jakarta, para pemegang saham
menyetujui untuk:
Based on the Deed of Minutes of the General Meeting of
Shareholders' Extraordinary No. 31 dated March 18,
2015 of Edward Suharjo Wiryomartani, S.H., M.Kn,
notary, in Jakarta, the shareholders have agreed to:





Menegaskan kembali dan menyetujui seluruh
perubahan anggaran dasar Bank;
Melakukan penawaran umum perdana atas saham
Bank dan mengubah status Bank dari Perseroan
Tertutup menjadi Perseroan Terbuka;
Melaksanakan Management Stock Option Plan
(MSOP) dengan jumlah sebanyak- banyaknya 10%
dari modal dan melaksanakan program Employees
Stock Allocation (ESA) dengan jumlah sebanyakbanyaknya 10% dari jumlah saham yang ditawarkan
dalam Penawaran Umum Perdana Saham Bank; dan
Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris dan
Dewan Direksi Bank untuk melaksanakan segala
tindakan yang harus dilakukan sehubungan dengan
Penawaran Umum kepada masyarakat dan
penggunaan dana hasil Penawaran Umum.



Reaffirm and approve all changes to the Bank’s
Articles of Association;
Conduct the initial public offering of the Bank’s
shares and change the Bank’s status from a Private
Company to a Public Company;
Implement Management Stock Option Plan
(MSOP) with the amount up to 10% of the
capital and implement Employees Stock Allocation
(ESA) program with the amount up to 10% of the
number of shares offered in the Initial Public
Offering of Bank’s Share; and
Authorize the Board of Commissioners and Board
of Directors of the Bank to perform any action to be
taken in regarding with the Public Offering to the
public and the use of proceeds from the Public
Offering.
Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa tersebut telah mendapat persetujuan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia
dengan
Surat
Keputusan
No. AHU-0004354.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal
19 Maret 2015. Akta tersebut telah diterima dan
dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum
dengan Surat Pemberitahuan No. AHU-AH.01.030017606 dan telah
didaftarkan
dalam
Daftar
Perseroan No. AHU-0032841.AH.01.11.Tahun 2015
tanggal 19 Maret 2015.
The Deed of Minutes of the Extraordinary General
Meeting of Shareholders has been approved from the
Minister of Law and Human Rights of the Republic
of
Indonesia
in
Decree No. AHU0004354.AH.01.02.Tahun 2015 dated March 19, 2015.
The Deed has been received and recorded in Legal Bank
Administration
System
with
the
Notice
No. AHU-AH.01.03-0017606 and has been registered
in
the
Register
of
Company No. AHU0032841.AH.01.11.Year 2015 dated March 19, 2015.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 3
tanggal 5 Oktober 2015 yang dibuat di hadapan Edward
Suharjo Wiryomartani, S.H., M.Kn., notaris, di Jakarta,
pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan telah diubah
sebagai berikut:
Based on the Deed of The Meeting Decision Statement
No. 3 dated October 5, 2015 of Edward Suharjo
Wiryomartani, S.H., M.Kn, notary, in Jakarta, article 4
paragraph 2 of the Articles of Association have been
amended as follows:


Modal dasar yang telah ditempatkan dan disetor
sejumlah 3.650.000.000 lembar saham dengan
jumlah
nilai
nominal
seluruhnya
sebesar
Rp 365.000.000.000 terdiri atas:
- Rp 285.000.000.000 merupakan saham lama;
- Rp 80.000.000.000 merupakan hasil penawaran
umum saham Bank.
91
Capital stock issued and paid up amounting to
3,650,000,000 shares with total nominal value of
Rp 365,000,000,000 consisting of:
-
Rp 285,000,000,000 of existing shares;
Rp 80,000,000,000 as the result of initial public
offering of Bank’s share.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. MODAL
SAHAM,
TAMBAHAN
MODAL
DISETOR, CADANGAN UMUM DAN DIVIDEN Lanjutan

Para pemegang saham telah menyetor penuh
3.650.000.000 saham dengan jumlah nilai
nominal seluruhnya Rp 365.000.000.000 dengan
rincian sebagai berikut:
- PT
Hakim
Putraperkasa
sebanyak
2.651.961.000 lembar saham dengan nilai
nominal
seluruhnya
sebesar
Rp 265.196.100.000;
- Kwee Sinto sebanyak 198.039.000 lembar
saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar
Rp 19.803.900.000;
- Masyarakat sebanyak 800.000.000 lembar
saham dengan nilai nominal seluruhnya
sebesar Rp 80.000.000.000.
22. CAPITAL
STOCKS,
ADDITIONAL
PAID-IN
CAPITAL, GENERAL RESERVE AND DIVIDENDS
- Continued

The shareholders have fully paid 3,650,000,000
shares
with
total
nominal
value
of
Rp 365,000,000,000 with detailed as follows:
-
PT Hakim Putraperkasa with 2,651,961,000
shares with total nominal value of
Rp 265,196,100,000;
-
Kwee Sinto with 198,039,000 shares with
total nominal value of Rp 19,803,900,000;
-
Public with 800,000,000 with total nominal
value of Rp 80,000,000,000.
Pernyataan Keputusan Rapat tersebut telah diterima
dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum,
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia melalui Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Anggaran Dasar No. AHU- AH.01.03.0970743 dan
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan
No. AHU-AH.01.03.0970744.
The Deed of The Meeting Decision Statement has been
received and recorded in Legal Bank Administration
System of the Minister of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia through Acceptance Notification
on
Article
of
Association’s
Amendment
No.
AHU-AH.01.03.0970743
and
Acceptance
Notification
of
Amendment on the Bank’s Data
No. AHU-AH.01.03.0970744.
Melalui penawaran umum saham perdana, Bank
menerbitkan sejumlah 800.000.000 lembar saham
biasa dengan nilai penawaran Rp 125 (angka penuh)
setiap saham. Sehingga hasil penjualan saham yang
diterima oleh Bank adalah sebesar Rp 96.230.230.398
setelah dikurangi biaya emisi.
Through initial public offering of shares, Bank issued
800,000,000 shares with offering price of Rp 125 (full
amount) per share. Proceed from issuance of shares
received
by
the
Bank
is
amounted
to
Rp 96,230,230,398, net of issuance cost.
Agio saham sehubungan dengan penawaran umum
Bank pada tahun 2015 setelah dikurangi biaya emisi
saham adalah sebagai berikut:
Paid-in capital in connection with the Bank’s initial
public offering in 2015 net of stock issuance cost are as
follows:
Agio saham
Pengeluaran 800.000.000
saham melalui penjualan
saham Bank pada
penawaran umum
tahun 2015
20.000.000.000
Biaya emisi
saham
3.769.769.602
92
Jumlah
16.230.230.398
Issuance of 800,000,000 shares
through Bank's issuance
of shares on initial public
public offering year 2015
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. PENDAPATAN BUNGA
23. INTEREST INCOME
31 Desember 2016
December 31, 2016
Pendapatan bunga terdiri dari:
Kredit yang diberikan
Efek-efek
Penempatan pada Bank Indonesia
Penempatan pada bank lain
Jumlah
190.312.292.620
14.437.493.361
6.660.986.347
4.503.381.096
215.914.153.424
Jumlah pendapatan bunga dari pihak berelasi pada
Pada 31 Desember 2016 dan 2015, masing- masing
sebesar Rp 2.848.356.219 dan Rp 2.394.045.742.
31 Desember 2015
December 31, 2015
210.379.391.965
16.179.886.364
10.129.549.942
2.543.783.981
239.232.612.252
The amount of interest income from related parties on
December 31,2016 and 2015 are Rp 2,848,356,219 and
Rp 2,394,045,742, respectively.
24. BEBAN BUNGA
24. INTEREST EXPENSES
31 Desember 2016
December 31, 2016
31 Desember 2015
December 31, 2015
Interest expenses
consists
of:
consists of:
Beban bunga terdiri dari:
Deposito berjangka
Giro
Tabungan
Premi penjaminan
simpanan (catatan 31)
Call money
Jumlah
Interest income consists of:
Loans
Securities
Placements with Bank Indonesia
Placements with other banks
Total
110.767.515.231
3.836.160.899
3.458.817.885
3.348.333.630
12.141.667
121.422.969.312
135.058.862.304
5.185.766.894
3.433.254.503
3.688.085.968
147.365.969.669
Time deposits
Demand deposits
Saving deposits
Deposits guarantee
premium (Note 31)
Call money
Total
Jumlah beban bunga dari pihak berelasi pada
31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar
Rp 817.009.295 dan Rp 672.680.456.
The amount of interest expense from related parties on
December 31, 2016 and 2015 are Rp 817,009,295 and
Rp 672.680.456, respectively.
25. PEMULIHAN (PEMBENTUKAN) CADANGAN
KERUGIAN
PENURUNAN
NILAI
ASET
KEUANGAN DAN ASET NON-KEUANGAN
25. REVERSAL (PROVISION) OF ALLOWANCE FOR
IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL ASSETS
AND NON-FINANCIAL ASSETS
Rincian pemulihan (pembentukan) cadangan kerugian
penurunan nilai aset keuangan dan aset non-keuangan
adalah sebagai berikut:
Details of reversal (provision) of allowance for
impairment losses on financial assets and non- financial
assets are as follows:
31 Desember 2016
December 31, 2016
Pembentukan cadangan
kerugian penurunan
nilai atas kredit (Catatan 10)
Pembentukan cadangan
kerugian penurunan nilai atas
aset tetap (Catatan 13)
Pemulihan (pembentukan)
cadangan kerugian penurunan
nilai atas agunan yang
diambil alih (Catatan 15)
Jumlah
31 Desember 2015
December 31, 2015
(11.092.124.004)
-
200.000
(11.091.924.004)
93
(75.010.363.759)
(468.139.805)
179.350.000
(75.299.153.564)
Provision of allowance
for impairment losses
on loans (Note 10)
Provision of allowance
for impairment losses
on fixed assets (Note 13)
Reversal (provision) of
allowance for impairment
losses on foreclosed assets
(Note Total
15)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA
26. OTHER OPERATING EXPENSES
31 Desember 2016
December 31, 2016
Akun ini terdiri dari:
Umum dan administrasi
Tenaga kerja
Jumlah
31 Desember 2015
December 31, 2015
32.734.742.169
52.543.752.574
85.278.494.743
a. Beban Umum dan Administrasi
34.684.532.006
50.367.234.757
85.051.766.763
This account consists of:
General and administrative
Personnel
Total
a. General and Administrative Expenses
31 Desember 2016
December 31, 2016
31 Desember 2015
December 31, 2015
Sewa
Jasa penyedia tenaga kerja
Jasa profesional
Biaya CBS
8.039.621.375
4.924.426.443
2.154.927.010
1.980.000.000
7.548.978.185
4.496.887.038
1.134.164.992
1.881.000.000
Telepon, listrik, dan air
Biaya administrasi Bank
Indonesia dan bank lain
Penyusutan aset tetap
(Catatan 13)
Keamanan
Pendidikan dan pelatihan
Biaya penyelesaian kredit
Jasa lintas Arta
Asuransi
Keperluan kantor
Amortisasi aset tak
berwujud (Catatan 14)
Transportasi
Pemeliharaan dan perbaikan
Iklan dan promosi
Cetakan, materai, dan
benda pos
Keperluan rumah tangga
Perjalanan dinas
Sumbangan
Pajak
Pengurusan surat izin
Lain-lain
Jumlah
1.673.748.955
1.861.882.782
1.600.776.381
1.771.437.677
1.507.035.848
1.447.286.500
1.392.244.249
1.353.359.000
1.136.488.542
1.123.315.775
1.019.150.402
1.704.215.755
1.449.269.530
1.779.335.872
3.683.135.423
1.101.060.978
1.625.385.527
833.676.100
953.539.045
753.491.529
386.471.702
340.911.794
924.253.526
808.590.839
463.609.441
577.412.993
241.102.575
187.049.245
174.213.047
151.879.890
67.703.112
18.447.000
107.552.750
32.734.742.169
380.578.931
163.613.554
114.939.932
109.883.759
122.948.179
58.590.000
89.680.993
34.684.532.006
94
Rent
Outsourcing
Professional fee
CBS expense
Telephone, electricity
and water
Administration of Bank
Indonesia and other banks
Depreciation of fixed
assets (Note 13)
Security
Education and trainings
Loan settlement expense
Arta traffic services
Insurance
Office supplies
Amortization of intangible
assets (Note 14)
Transportation
Repair and maintenance
Advertising and promotion
Printed stamp and
postal stationery
Household
Business travels
Donations
Taxes
Processing of license
Others
Total
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA – Lanjutan
26. OTHER OPERATING EXPENSES - Continued
b. Beban Tenaga Kerja
b. Personnel Expenses
31 Desember 2016
December 31, 2016
Gaji dan tunjangan
Beban imbalan kerja
(Catatan 20)
Tunjangan uang makan/
transport
Tunjangan hari raya
Jasa produksi
Tunjangan ASTEK
Tunjangan kesehatan
Tunjangan teller
Lembur
Biaya pegawai lainnya
Tunjangan pakaian
seragam
Rekreasi dan olahraga
Tunjangan premi
asuransi kecelakaan
Jumlah
31 Desember 2015
December 31, 2015
38.690.622.347
38.459.521.392
3.921.395.349
4.207.467.072
3.086.166.666
2.757.308.628
2.279.994.000
1.169.268.769
280.330.756
87.076.191
85.885.454
84.321.900
3.153.819.045
2.612.368.828
1.185.031.240
272.001.134
95.504.762
124.910.268
190.256.760
60.375.000
38.305.240
25.875.000
38.598.350
1.880.906
50.367.234.757
2.702.274
52.543.752.574
Rincian gaji,tunjangan dan bonus atas Dewan
Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit dan
Komite Pemantau Risiko dan komite remunerasi dan
Nominasi Bank adalah sebagai berikut
Wages and salaries
Employee benefits
expense (Note 20)
Employee meal/
transport allowance
THR allowance
Production service
ASTEK allowance
Health benefits
Teller allowance
Overtime
Other personnel expenses
Uniform allowance
Recreation and sport
Insurance allowance
Total
Details of salary, benefits and bonuses given to
Board of Commissioners, Board of Directors, Audit
Committee, Risk
Monitoring Committee and
Remuneration and Nomination Committee of the
Bank are as follows:
31 Desember 2016/December 31, 2016
Jumlah pejabat/
Number of
G aji/
Tunjangan/
B onus/
officers
Salary
Benefits
Bonuses
Jumlah/
Total
Komisaris
2
1.485.000.000
663.000.000
90.000.000
2.238.000.000
Direksi
3
2.021.428.571
1.188.738.832
390.000.000
3.600.167.403
Commissioners
Directors
Audit Committee, Risk
Komite Audit, Komite
Monitoring Committee
P emantau Risiko dan
and Remuneration
Komite Remunerasi
and Nomination
dan Nominasi
Jumlah
3
604.964.000
111.477.000
33.177.000
749.618.000
8
4.111.392.571
1.963.215.832
513.177.000
6.587.785.403
Committee
Total
31 Desember 2015/December 31, 2015
Jumlah pejabat/
Number of
G aji/
Tunjangan/
B onus/
officers
Salary
Benefits
Bonuses
Jumlah/
Total
Komisaris
3
1.620.000.000
634.400.000
-
2.254.400.000
Direksi
3
3.220.000.000
1.227.324.658
200.000.000
4.647.324.658
Commissioners
Directors
Audit Committee, Risk
Komite Audit, Komite
Monitoring Committee
P emantau Risiko dan
and Remuneration
Komite Remunerasi
dan Nominasi
Jumlah
and Nomination
5
547.164.000
105.184.671
-
652.348.671
11
5.387.164.000
1.966.909.329
200.000.000
7.554.073.329
95
Committee
Total
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. PENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERASIONAL –
BERSIH
31 Desember 2016
December 31, 2016
Akun ini terdiri dari:
Keuntungan penjualan aset
tetap - bersih (Catatan 13)
Keuntungan (kerugian) atas
penjualan agunan yang
diambil alih (Catatan 15)
Pendapatan (beban)
lainnya - bersih
Jumlah
31 Desember 2015
December 31, 2015
8.185.200
1.516.836.846
278.263.795
73.550.000
2.380.808.647
2.667.257.642
(49.299.003)
1.541.087.843
28. LABA PER SAHAM DASAR
This account consists of:
Gain on sale of fixed
assets - net (Note 13)
Gain (loss) on sale of
foreclosed assets (Note 15)
Other non-operating income
(expenses) - net
Total
28. BASIC EARNINGS PER SHARE
31 Desember 2016
December 31, 2016
Rata-rata tertimbang
jumlah saham biasa
yang beredar dalam
tahun berjalan
Laba (rugi) bersih
Laba (rugi) bersih
per saham dasar
27. NON-OPERATING INCOME (EXPENSES) – NET
31 Desember 2015
December 31, 2015
3.650.000.000
7.087.033.127
3.158.333.333
(45.978.206.362)
1,94
(14,56)
29. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
Weighted average number
of ordinary shares
outstanding during
the year
Net income (loss)
Basic earning (loss)
per share
29. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Berelasi
Nature of Relationship
Dalam kegiatan normal usahanya, Bank juga
mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihakpihak yang berelasi.
In the normal activities of business, the Bank also
entered into certain transactions with related parties.
Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan
persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak,
yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang
dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
Transactions with related parties are made based on
terms agreed by the parties, which may not be the same
as those of the transaction between unrelated parties.
96
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. TRANSAKSI DENGAN PIHAK
Lanjutan
-
29. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Continued
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang
signifikan dengan pihak berelasi pada 31 Desember
2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The details of the relationship and type of significant
transactions with related parties as of December 31,
2016 and 2015 are as follows:
Pihak hubungan berelasi/
Related parties
BERELASI
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Sifat hubungan berelasi/
The nature of relation
Transaksi/Transactions
Pemegang saham akhir atau perusahaan
induk/Ultimate shareholder or holding
company
Pemegang
saham
akhir/Ultimate
shareholder
Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang
sama/Owned by the same ultimate
shareholder
Dimiliki dan dikendalikan oleh pemegang
saham akhir yang sama/
Owned and controlled by the same ultimate
shareholder
Dana setoran modal/ Capital deposits
fund
Dimiliki dan dikendalikan oleh pemegang
saham akhir yang sama/
Owned and controlled by the same ultimate
shareholder
Anak
perusahaan
dari
perusahaan
induk/Subsidiary of holding company
Anak
perusahaan
dari
perusahaan
induk/Subsidiary of holding company
Dimiliki dan dikendalikan oleh pemegang
saham akhir yang sama/
Owned and controlled by the same ultimate
shareholder
Dimiliki dan dikendalikan oleh pemegang
saham akhir yang sama/ Owned and
controlled by the same ultimate shareholder
Simpanan/Deposits
Beban bunga/Interest expense
Dimiliki dan dikendalikan oleh pemegang
saham akhir yang sama/
Owned and controlled by the same ultimate
shareholder
Perhimpunan Musim Semi Abadi Dimiliki dan dikendalikan oleh pemegang
Indonesia
saham akhir yang sama/
Owned and controlled by the same ultimate
shareholder
Redialindo Mandiri
Dimiliki dan dikendalikan oleh pemegang
saham akhir yang sama/
Owned by the same ultimate shareholder
PT Rockit Aldeway
Dimiliki dan dikendalikan oleh keluarga
dari komisaris independen/
Owned and controlled by family of
independent commissioner
Simpanan/Deposits
Beban bunga/Interest expense
PT Hakim Putraperkasa
Kwee Sinto
PT Alter Abadi Tbk
PT Asean Motor International
PT Asia Putra Perkasa
PT BPR Cahaya Wiraputra
BPR Varia Central Artha
PT Hakim Putra Sejati
Perhimpunan Inti Kalbar
Perhimpunan Minan Indonesia
97
Dana setoral modal/
Capital deposits fund
Simpanan/Deposits
Beban bunga/Interest expense
Simpanan/Deposits
Beban bunga/Interest expense
Beban sewa tanah & gedung/ Land &
building rent expense
Beban keamanan & kebersihan/
Security
&
cleaning
expense
Keuntungan penjualan aset tetap/ Gain
on sale of fixed asset
Simpanan/Deposits
Beban bunga/Interest expense
Simpanan/Deposits
Beban bunga/Interest expense
Simpanan/Deposits
Beban bunga/Interest expense
Simpanan/Deposits
Beban bunga/Interest expense
Simpanan/Deposits
Beban bunga/Interest expense
Simpanan/Deposits
Beban bunga/Interest expense
Simpanan/Deposits
Beban bunga/Interest expense
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. TRANSAKSI DENGAN PIHAK
Lanjutan
BERELASI
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
-
Sifat Hubungan Berelasi - Lanjutan
Pihak hubungan berelasi/
Related parties
PT Tri Satria Indah Motor
PT Varia Inter Perkasa
PT Varia Intra Finance
PT Jolael
PT Bintang Binamitra
Perseorangan/Individual
Nature of Relationship - Continued
Sifat hubungan berelasi/
The nature of relation
Persentase dari total aset
Liabilitas
Simpanan nasabah
(Catatan 16)
Giro
Tabungan
Deposito
Simpanan dari bank lain
(Catatan 17)
Jumlah liabilitas yang terkait
dengan pihak berelasi
Persentase dari total
liabilitas
Kredit/Loan
Pendapatan bunga/Interest income
Simpanan/Deposits
Beban bunga/Interest expense
Simpanan/Deposits
Beban bunga/Interest expense
Kredit/Loans
Pendapatan bunga/Interest income
Simpanan/Deposits
Beban bunga/Interest expense
Dimiliki dan dikendalikan oleh pemegang Simpanan/Deposits
saham akhir yang sama/ Owned by the same Beban bunga/Interest expense
ultimate shareholder
Dimiliki dan dikendalikan oleh pemegang Simpanan/Deposits
saham akhir yang sama/ Owned by the same Beban bunga/Interest expense
ultimate shareholder
Komisaris/Commissioner
Kredit/Loans
Direksi/Director
Simpanan/Deposits
Pendapatan bunga/Interest income
Pejabat Eksekutif/Executive Staff
Beban bunga/Interest expense
Keluarga/Family
Beban sewa tanah & gedung/
Land & building rent expense
Transactions with related parties
31 Desember 2016
December 31, 2016
Jumlah aset yang terkait
dengan pihak berelasi
Transaksi/Transactions
Dimiliki dan dikendalikan oleh keluarga
dari pemegang saham khir yang sama/
Owned and controlled by family of the same
ultimate shareholder
Dimiliki dan dikendalikan oleh pemegang
saham akhir yang sama/ Owned and
controlled by the same ultimate shareholder
Dimiliki dan dikendalikan oleh pemegang
saham akhir yang sama/ Owned by the same
ultimate shareholder
Transaksi pihak berelasi
Aset
Kredit yang diberikan
(Catatan 10)
29. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Continued
31 Desember 2015
December 31, 2015
Assets
24.760.833.890
24.760.833.890
1,20%
21.792.768.119
Loans (Note 10)
21.792.768.119
Total assets with
related parties
1,05%
Percentage of total assets
7.084.455.358
2.706.579.997
10.556.594.154
1.618.495.907
1.217.686.462
5.394.778.921
2.210.277.994
1.409.393.093
Liabilities
Deposits from
customers (Note 16)
Demand deposits
Saving deposits
Time deposits
Deposits from other
banks (Note 17)
22.557.907.503
9.640.354.383
Total liabilities with
related parties
1,35%
98
0,57%
Percentage of total
liabilities
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. TRANSAKSI DENGAN PIHAK
Lanjutan
BERELASI
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
-
29. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Continued
Transaksi pihak berelasi – lanjutan
Transactions with related parties – continued
31 Desember 2016
December 31, 2016
Pendapatan bunga (Catatan 23)
Persentase dari total
pendapatan bunga
Beban bunga (Catatan 24)
Persentase dari total
beban bunga
Beban operasional lainnya
Beban sewa tanah dan
gedung
Beban keamanan dan
kebersihan
Jumlah beban operasional
lainnya yang terkait
dengan pihak berelasi
Persentase dari total
beban operasional
lainnya
31 Desember 2015
December 31, 2015
2.848.356.219
1,32%
817.009.295
0,67%
2.394.045.742
1,00%
672.680.456
0,46%
Interest income (Note 23)
Percentage of total
interest income
Interest expenses (Note 24)
Percentage of total
interest expenses
3.456.586.296
3.365.248.333
1.312.616.000
1.311.856.000
Other operating expenses
Land and building
rent expense
Security and cleaning
expense
4.677.104.333
Total other operating
expenses with related
parties
4.769.202.296
5,59%
5,50%
Percentage of total
other operating
expenses
Keuntungan penjualan
tanah dan bangunan
-
-
Gain on sale of
land and building
Persentase dari total
pendapatan
non-operasional
-
-
Percentage of total
non-operating income
Termasuk dalam gaji dan tunjangan adalah kompensasi
kepada Direksi untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 sebesar Rp3.600.167.403
dan Rp4.647.324.658.
Included in salary and benefits is compensation of
Board of Directors, for the years ended Desember 31,
2016 and 2015 amounting to Rp3,600,167,403 and
Rp4,647,324,658.
Jumlah pesangon pemutusan kontrak kerja kepada
manajemen kunci pada tahun 2016 dan 2015
masing-masing
sebesar
Rp1.673.954.590
dan
Rp 1.115.954.590.
The amount of the termination benefits for the key
management for the year 2016 and 2015 amounting to
Rp1,673,954,590 and Rp1,115,954,590, respectively.
Berdasarkan Akta Perpanjangan Perjanjian Sewa
Menyewa No. 8 tanggal 9 Agustus 2016 yang dibuat di
hadapan notaris Petrus Suandi Halim, S.H., notaris, di
Jakarta, antara Rachman Hakim dengan PT Bank Harda
Internasional Tbk, kedua belah pihak telah menyetujui
untuk melakukan perpanjangan perjanjian sewa
menyewa atas sebidang tanah dan bangunan berlantai 4
yang terletak di Pontianak, Kalimantan Barat. Biaya
sewa untuk perpanjangan sewa tersebut adalah sebesar
Rp 350.000.000 per tahun atau Rp 1.750.000.000 untuk
jangka waktu 5 tahun. Perjanjian ini berlangsung selama
5 tahun, terhitung sejak tanggal 20 Maret 2016 sampai
dengan tanggal 19 Maret 2021.
Based on the Deed of Extension of Lease Agreement
No. 8 dated Agustus 9, 2016 of Petrus Suandi Halim,
S.H., notary, in Jakarta, between Rachman Hakim and
PT Bank Harda Internasional Tbk, they have agreed to
extend lease agreement on plot of land and 4 storey
buildings located in Pontianak, West Kalimantan. The
rent expense for the lease extension amounted to
Rp 350,000,000 for each year or Rp 1,750,000,000 for 5
years. This agreement lasts for 5 years, starting on
March 20, 2016 until March 19, 2021.
99
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. TRANSAKSI DENGAN PIHAK
Lanjutan
BERELASI
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
-
29. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES –
Continued
Transaksi pihak berelasi – lanjutan
Transactions with related parties – continued
Berdasarkan Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 17
tanggal 25 Maret 2014 yang dibuat di hadapan notaris
Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, notaris, di
Jakarta, antara PT Asean Motor International dengan
PT Bank Harda Internasional Tbk, kedua belah pihak
telah menyetujui untuk melakukan perpanjangan
perjanjian sewa menyewa atas gedung yaitu ruangan di
dalam gedung yang terletak di lantai 1 (satu), lantai 2
(dua), dan lantai 3 (tiga) yang beralamat di Jl. Kyai Haji
Samanhudi No. 10-10 A, Jakarta Pusat. Biaya sewa
untuk
perpanjangan
sewa
tersebut
sebesar
Rp 226.700.000 perbulan dan biaya service
charge/maintenance sebesar Rp 96.305.000 per bulan.
Perjanjian ini berlangsung selama 5 tahun, terhitung
sejak tanggal 10 Desember 2012 sampai dengan
tanggal 9 Desember 2017.
Based on the Deed of Lease Agreement No. 17 dated
March 25, 2014 of Pahala Sutrisno Amijoyo
Tampubolon, notary, in Jakarta, between PT Asean
Motor Internasional and PT Bank Harda International
Tbk, they have agreed to extend lease agreement on the
building that is the room in the building located on the
1st floor, 2nd floor, and 3rd floor which are located at
Jl. Kyai Haji Samanhudi No. 10-10 A, Central Jakarta.
The rent expense for the lease extension amounted to
Rp 226,700,000 for each month and the service
charge/maintenance
expense
amounted
to
Rp 96,305,000 for each month. This agreement lasts
for 5 years, starting on December 10, 2012 until
December 9, 2017.
Berdasarkan Akta Perpanjangan Sewa Menyewa No. 52
tanggal 21 Oktober 2014 yang dibuat di hadapan notaris
Tjoa Karina Juwita, S.H., notaris, di Jakarta, antara Jefry
Hakim dengan PT Bank Harda Internasional Tbk, kedua
belah pihak telah menyetujui untuk melakukan
perpanjangan perjanjian sewa menyewa atas sebuah
bangunan rumah toko (ruko) yang terletak di Ruko
Mega Bekasi Blok A No. 4, Jl. Cut Meutia Raya, Bekasi
Timur, Jawa Barat. Biaya sewa untuk perpanjangan
sewa tersebut sebesar Rp 210.000.000 untuk jangka
waktu 3 tahun. Perjanjian ini berlangsung selama 3
tahun, terhitung mulai tanggal 14 Oktober 2014 sampai
dengan tanggal 14 Oktober 2017.
Based on the Deed of Lease Extension No. 52 dated
October 21, 2014 of Tjoa Karina Juwita, S.H., notary,
in Jakarta, between Jefry Hakim with PT Bank Harda
Internasional Tbk, they have agreed to extend lease
agreement on a shop house located in Ruko Mega
Bekasi Block A No. 4, Jl. Cut Meutia Raya, East Bekasi,
West Java. The rent expense for the lease extension
amounted to Rp 210,000,000 for 3 years. This
agreement lasts for 3 years, starting on October 14,
2014 until October 14, 2017.
Berdasarkan Akta Jual Beli No.427/2014 dan
No.428/2014 tanggal 10 Desember 2014 yang dibuat di
hadapan notaris Inge Rubiati Wardhana, S.H., notaris, di
Jakarta, antara PT Bank Harda Internasional Tbk dengan
PT Asean Motor International, kedua belah pihak telah
menyetujui perjanjian jual beli atas tanah dan bangunan
yang terletak di Jl. Gajah Mada No. 90 dan 90 A,
Krukut, Taman Sari, Jakarta Barat dengan SHGB No.
987 dan No. 1132, masing- masing sebesar
Rp 7.300.000.000 dan Rp 700.000.000.
Based on the Deed of Sale and Purchase
No.427/2014 and No.428/2014 dated December 10,
2014 of Inge Rubiati Wardhana, S.H., notary,in
Jakarta, between PT Bank Harda Internasional Tbk
with PT Asean Motor International, they have agreed
sale and purchase of land and building, located in Jl.
Gajah Mada No. 90 and 90 A, Krukut, Taman Sari, West
Jakarta by SHGB No. 987 and No. 1132, amounted to
Rp 7,300,000,000 and Rp 700,000,000, respectively.
100
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
30. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Akun-akun di bawah ini dicatat didalam laporan posisi
keuangan ekstra-komtabel (off-balance sheet):
31 Desember 2016
December 31, 2016
Komitmen
Liabilitas komitmen
Fasilitas kredit kepada
nasabah yang belum
digunakan
Liabilitas komitmen - bersih
Kontinjensi
Tagihan kontinjensi
Pendapatan bunga dalam
penyelesaian
Jumlah tagihan kontinjensi
Liabilitas kontinjensi
Bank garansi yang diberikan
Jumlah liabilitas kontinjensi
Tagihan (liabilitas)
kontinjensi - bersih
Kredit hapus buku
Jumlah komitmen dan
kontinjensi - bersih
The accounts below are recorded in the statements of
financial position of extra-comtable (off-balance sheet):
31 Desember 2015
December 31, 2015
Commitments
Commitments liabilities
(183.176.819.202)
(226.884.235.455)
(183.176.819.202)
(226.884.235.455)
9.048.482.817
7.768.669.185
9.048.482.817
7.768.669.185
(250.000.000)
(524.750.000)
(250.000.000)
(524.750.000)
8.798.482.817
39.545.225.497
(134.833.110.888)
7.243.919.185
32.354.562.395
(187.285.753.875)
Unused loan facilities to
debtors
Commitments liabilities - net
Contingencies
Contingencies receivables
Past due interest
receivables
Total contingencies receivables
Contingencies liabilities
Bank guarantee issued
Total contingencies liabilities
Contingencies receivables
(liabilities) - net
Loan write-off
Total commitments and
contingencies - net
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 Bank
memiliki saldo transaksi komitmen dan kontinjensi
dengan pihak berelasi sebesar Rp 1.000.000.000 dan
Rp 440.688.799.
As of December 31, 2016 and 2015 the Bank has
amount commitments and contingencies transaction
with related parties amounted Rp 1,000,000,000 and
Rp 440,688,799.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak terdapat
komitmen dan kontinjensi yang mengalami penurunan
nilai.
As of December 31, 2016 and 2015, there were no
impairment on commitment and contingencies.
Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan adanya
cadangan kerugian penurunan nilai.
Management
believes that
impairment losses is necessary.
no
allowance
for
31. JAMINAN
PEMERINTAH
TERHADAP
KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
31. GOVERNMENT GUARANTEE ON OBLIGATIONS
OF COMMERCIAL BANKS
Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tentang Lembaga
Penjaminan Simpanan (LPS) tanggal 22 September
2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005,
sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 7
Tahun 2009 tanggal 13 Januari 2009 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 3
Tahun 2008, LPS dibentuk untuk menjamin liabilitas
tertentu bank-bank umum berdasarkan program
penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya
dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang
berlaku
Based on Law No. 24 concerning the Indonesia Deposit
Insurance Agency (LPS) dated September 22, 2004,
effective on September 22, 2005, which was amended by
Law No. 7 Year 2009 dated January 13, 2009 regarding
with the Determination of Government Regulation as
Substitution of Law No. 3 Tahun 2008, LPS was formed
to guarantee certain liabilities of commercial banks
under the applicable guarantee program, which the
amount of guarantee can be adjusted if certain criterias
are met.
101
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. JAMINAN
PEMERINTAH
TERHADAP
KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM –
Lanjutan
31. GOVERNMENT GUARANTEE ON OBLIGATIONS
OF COMMERCIAL BANKS – Continued
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No.66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang
menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008
besaran nilai simpanan yang dijamin LPS untuk setiap
nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp
100.000.000
diubah
menjadi
maksimal
Rp
2.000.000.000.
In accordance with Indonesia Government Regulation
No. 66 tahun 2008 dated October 13, 2008, starting
October 13, 2008 the “LPS” will guarantee bank
deposits of each customers in one bank for maximum
of Rp 100,000,000, previously, was changed to
maximum of Rp 2,000,000,000.
Berdasarkan Surat Edaran Nomor 17 Tahun 2016
tentang Penetapan Tingkat Suku Bunga Penjaminan
Untuk Simpanan di Bank Umum tertanggal
13 September 2016, tingkat bunga penjaminan periode
15 September 2016 sampai dengan 15 Januari 2017
untuk simpanan di Bank Umum adalah 6,25% untuk
mata uang Rupiah dan 0,75% untuk mata uang asing.
Based on Circular Letter No. 17 Tahun 2016 on the
Evaluation Interest Rate Guarantee for Deposits at
Commercial Banks dated September 13, 2016, the
interest rate guarantee period September 15, 2016 up to
January 15, 2017 for deposits in Commercial Banks is
6.25% for Rupiah and 0.75% for foreign currency.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015,
Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut.
As of December 31, 2016 and December 31, 2015, the
Bank is a participant of the program.
Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar
selama periode 31 Desember 2016 and 31 Desember
2015 masing-masing sebesar Rp3.348.333.630 dan
Rp 3.688.085.968 (Catatan 24).
The Government guarantee’s premium that has been
paid for the periode December 31, 2016 and December
31, 2015 amounting to Rp 3.348.333.630 and Rp
3,688,085,968 respectively (Note 24).
32. INFORMASI SEGMEN
32. SEGMENT INFORMATION
Kegiatan Bank sepenuhnya adalah bank konvensional
sehingga informasi segmen Bank tidak dikelompokkan
per segmen usaha, dan hanya dikelompokkan
berdasarkan segmen geografis. Bank melaporkan
segmen berdasarkan daerah DKI Jakarta, Jawa Barat,
Banten, Jawa Timur dan lainnya.
The Bank’s activities are entirely conventional bank so
the Bank’s segment information is not classified as
business segment, and is only classified by geographical
segment. The Bank reports the segment information
based on DKI Jakarta, West Java, Banten, East Java
and others.
Berikut adalah informasi segmen geografis Bank:
The following is a geographical segment information of
the Bank:
31 Desember 2016/December 31, 2016
Jawa Barat/
DKI Jakarta
Pendapatan bunga - bersih
Laba operasional
- bersih
Pendapatan (beban)
non-operasional
- bersih
Laba periode berjalan
West Java
Banten
Jawa Timur
Lainnya/
Jumlah/
East Java
Others
Total
70.119.828.898
11.944.550.096
5.438.720.246
4.423.442.005
2.564.642.867
94.491.184.112
295.184.252
7.958.644.780
3.740.036.763
(1.347.256.920)
(2.435.008.807)
8.211.600.068
Interest income - net
Income from operation
- net
(5.633.811.430)
2.324.833.350
(2.256.733.973)
1.483.302.790
2.174.250.259
826.993.339
3.642.698.356
1.207.689.549
2.667.257.642
7.087.033.127
Non-operating
income (expenses) - net
Income for the period
4.740.854.430
1.244.214.099
102
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. SEGMENT INFORMATION – Continued
32. INFORMASI SEGMEN - Lanjutan
Berikut adalah informasi segmen geografis Bank –
lanjutan :
The following is a geographical segment information of
the Bank – continued :
31 Desember 2016/December 31, 2016
Jawa Barat/
DKI Jakarta
West Java
Banten
Jawa Timur
Lainnya/
Jumlah/
East Java
Others
Total
INFORMASI
OTHER
LAINNYA
ASET
Kas
INFORMATIONS
9.627.267.850
1.227.956.850
189.116.000
1.128.827.000
2.152.905.850
14.326.073.550
ASSETS
Cash
Demand deposits with
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank lain
Efek-efek
Kredit - bersih
Pendapatan bunga
yang masih akan
diterima
Biaya dibayar dimuka
Aset tetap - bersih
Aset pajak tangguhan
Aset tak berwujud
Aset lain-lain
Jumlah aset
99.900.870.882
8.332.820.772
5.000.000
-
1.463.401.551
4.438.926.765
99.900.870.882
14.240.149.088
234.945.114.871
147.077.993.411
1.043.299.659.316
105.792.253.613
39.701.957.249
116.536.078.474
73.812.763.173
234.945.114.871
147.077.993.411
1.379.142.711.825
Bank Indonesia
other banks
Placement with
Bank Indonesia
and other banks
Securities
Loans - net
13.909.003.886
2.988.692.123
19.597.223.642
11.376.728.353
5.726.525.553
76.309.065.301
730.278.143
313.220.191
185.199.443
15.282.783.370
457.365.748
6.829.981.069
1.579.196.742
1.011.226.734
809.962.563
5.020.007.539
167.292.893
779.342.432
2.258.672.969
112.897.205
3.385.461.320
16.887.216.943
6.370.547.846
31.745.308.898
11.376.728.353
5.726.525.553
96.723.799.626
Interest receivables
Prepaid expenses
Fixed assets - net
Deferred tax assets
Intangible assets - net
Other Assets - net
1.673.090.965.960
123.536.691.610
48.757.616.808
126.136.796.754
86.940.969.714
2.058.463.040.846
Total assets
LIABILITAS
LIABILITIES
3.567.011.241
743.149.012
46.178.283
6.096.855.726
56.781.000
10.509.975.262
Simpanan nasabah
Simpanan dari
bank lain
Utang pajak
Pendapatan diterima
dimuka
Bunga yang masih
harus dibayar
Liabilitas imbalan
pasca-kerja
Liabilitas lain-lain
1.228.749.241.229
56.169.812.279
11.303.018.044
161.637.428.740
110.618.338.368
1.568.477.838.660
21.962.595.538
1.587.894.588
19.179.983.161
34.743.270
10.514.825
4.015.082.140
173.461.050
25.722.345.736
100.296.790
70.880.006.575
1.906.910.523
Obligation due
immediately
Deposits from
customers
Deposits from
other banks
Taxes payable
Jumlah liabilitas
Liabilitas segera
370.244.291
20.516.994
13.750.000
-
2.186.858
406.698.143
Unearned income
4.573.425.406
198.227.362
60.293.547
805.901.395
458.553.707
6.096.401.417
17.506.281.695
561.300.000
-
-
-
309.250.000
17.506.281.695
870.550.000
Accrued interests
Post-employment
benefits liabilities
Other liabilities
1.278.877.993.988
76.346.432.078
11.433.754.699
172.728.729.051
137.267.752.459
1.676.654.662.275
Total liabilities
31 Desember 2015/December 31, 2015
Jawa Barat/
DKI Jakarta
Pendapatan bunga - bersih
Laba (rugi) operasional
- bersih
Pendapatan (beban)
non-operasional
- bersih
Laba (rugi) tahun berjalan
West Java
Banten
Jawa Timur
Lainnya/
Jumlah/
East Java
Others
Total
59.312.070.951
12.808.537.968
4.096.260.587
11.158.826.275
4.490.946.802
91.866.642.583
(63.482.952.213)
9.129.558.729
2.711.772.346
(9.931.303.009)
34.857.650
(61.538.066.497)
10.590.531.370
(38.873.648.554)
(6.245.285.169)
2.884.273.560
(1.313.970.067)
1.397.802.279
(3.836.974.896)
(13.768.277.905)
2.346.786.605
2.381.644.258
103
Interest income - net
Income (loss) from
operation - net
Non-operating
1.541.087.843 income (expenses) - net
(45.978.206.362)Income (loss) for the year
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. SEGMENT INFORMATION – Continued
32. INFORMASI SEGMEN - Lanjutan
Berikut adalah informasi segmen geografis Bank –
lanjutan :
The following is a geographical segment information of
the Bank – continued :
31 Desember 2015/December 31, 2015
Jawa Barat/
DKI Jakarta
West Java
Banten
Jawa Timur
Lainnya/
Jumlah/
East Java
Others
Total
INFORMASI
OTHER
LAINNYA
ASET
Kas
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank lain
Efek-efek
Kredit - bersih
Pendapatan bunga
yang masih akan
diterima
Biaya dibayar dimuka
Aset tetap - bersih
Aset pajak tangguhan
Aset tak berwujud
Aset lain-lain
Jumlah aset
INFORMATIONS
8.219.849.500
1.572.123.850
120.675.625.707
369.906.626
110.000.000
171.252.820.499
180.164.648.020
1.042.025.524.012
114.195.268.238
17.626.368.932
5.788.418.252
20.621.882.426
14.933.802.356
6.605.814.598
46.600.383.164
1.634.885.044.092
400.211.500
ASSETS
Cash
Demand deposits with
1.087.956.800
1.914.320.900
13.194.462.550
353.010.085
1.278.589.407
120.675.625.707
2.111.506.118
48.305.883.897
164.089.774.559
85.830.704.644
171.252.820.499
180.164.648.020
1.454.447.155.350
Bank Indonesia
other banks
Placement with
Bank Indonesia
and other banks
Securities
Loans - net
878.169.415
416.214.813
270.713.757
506.206.928
514.205.410
468.750
6.953.503.996
1.622.712.742
1.577.074.946
787.417.069
5.068.476.165
158.185.751
879.402.555
921.450.293
147.552.199
4.309.662.312
21.475.221.258
7.913.969.177
33.062.128.543
14.933.802.356
6.605.814.598
53.197.150.897
Interest receivables
Prepaid expenses
Fixed assets - net
Deferred tax assets
Intangible assets - net
Other Assets - net
117.948.697.001
57.796.986.295
173.121.895.375
95.281.682.310
2.079.034.305.073
-
LIABILITAS
Total assets
LIABILITIES
2.077.382.838
1.850.895.275
237.194.975
170.756.103
107.407.324
4.443.636.515
Simpanan nasabah
Simpanan dari
bank lain
Utang pajak
Pendapatan diterima
dimuka
Bunga yang masih
harus dibayar
Liabilitas imbalan
pasca-kerja
Liabilitas lain-lain
1.232.183.451.694
57.502.715.207
48.335.538.877
163.434.503.023
92.736.057.086
1.594.192.265.887
42.181.594.641
2.355.487.698
7.316.912.179
64.528.563
81.025.361
247.188.307
29.205.814.135
124.265.523
78.704.320.955
2.872.495.452
Obligation due
immediately
Deposits from
customers
Deposits from
other banks
Taxes payable
250.889.077
8.166.857
23.884.850
2.384.614
65.957.698
351.283.096
Unearned income
5.541.497.569
171.881.046
239.482.075
616.734.068
383.120.085
6.952.714.843
12.003.763.318
529.650.000
695.825.607
-
427.090.543
-
967.200.037
-
655.627.554
270.000.000
14.749.507.059
799.650.000
Accrued interests
Post-employment
benefits liabilities
Other liabilities
Jumlah liabilitas
1.297.123.716.835
67.610.924.734
49.344.216.681
165.438.766.152
123.548.249.405
1.703.065.873.807
Total liabilities
Liabilitas segera
104
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO
32. RISK MANAGEMENT
Kerangka Manajemen Risiko
Risk Management Framework
Bank menerapkan manajemen risiko terpadu dan
komprehensif sehingga mampu mendukung pencapaian
target kinerja dan menjaga kelangsungan usaha. Strategi
manajemen risiko yang proaktif akan meningkatkan
efektifitas
penggunaan
modal
dan
tingkat
pengembangan modal (Return on Equity) sehingga dapat
memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.
The Bank applied integrated and comprehensive risk
management so that capable to support the achievement
of performance targets and maintaining business
continuity. Proactive risk management strategy will
improve effectiveness of capital utilization and the level
of capital development (Return on Equity) so it can
provide value added to the shareholders.
Bank telah memperhatikan cakupan penilaian penerapan
manajemen risiko melalui profil risiko Bank baik
penilaian inherent risk maupun penilaian kualitas
penerapan manajemen risiko serta menyesuaikan setiap
indikator penilaian sesuai dengan peraturan yang baru
dengan menggunakan konsep Risk Based Bank Rating
(RBBR).
Bank has noticed the coverage assessment of
management risk implementation through Bank’s profile
risk either assessment of inherent risk or assessment of
management risk implementation quality and adjust
each assessment’s indicators in accordance with the
new regulations by using the Risk Based Bank Rating
concept (RBBR).
Berdasarkan self-assessment yang dilakukan Bank
selama tahun 31 Desember 2016, secara keseluruhan,
tingkat profil risiko yang dihadapi Bank adalah pada
peringkat komposit 2 (dua). Berbagai upaya untuk
mempertahankan penilaian pada peringkat komposit 2
(dua) terus dilakukan terutama perbaikan dan evaluasi
pada empat kategori risiko utama yang dihadapi Bank,
disamping risiko lainnya. Keempat risiko utama yang
dihadapi Bank adalah risiko kredit, risiko pasar, risiko
likuiditas, risiko operasional dengan melibatkan semua
unsur dalam Bank dimana Dewan Komisaris dan Direksi
mempunyai tugas memastikan penerapan manajemen
risiko telah memadai sesuai kompleksitas dan profil
risiko Bank serta memahami dengan baik jenis dan
tingkat risiko yang melekat pada kegiatan bisnis Bank.
Based on the self-assesment conducted by Bank during
the year of December 31, 2016 overall, composite rating
of the level of risk profile faced by Bank is 2 (two).
Various attempts to maintain the ratings on a composite
rating 2 (two) continue to be performed, especially the
improvement and evaluation of the four major risks
faced by the Bank, in addition to other risks. The four
key risks faced by the Bank are credit risk, market risk,
liquidity risk, operational risk by involving all elements
in Bank which is the Board of Commissioners and the
Board of Directors have the role to ensure the
implementation of risk management has been adequate
in accordance with complexity and Bank’s risk profile
and understand well the types and level of inherent risk
on the Bank’s business activities.
Mekanisme pengelolaan risiko secara day to day dengan
berdasarkan prinsip kehati-hatian telah dituangkan
dalam beberapa kebijakan dan prosedur, yang
merupakan aturan acuan dalam implementasi
manajemen risiko pada seluruh kegiatan bisnis Bank
yang meliputi kebijakan, strategi, organisasi, sistim
informasi manajemen risiko, pengawasan risiko,
pengelolaan produk dan aktivitas baru, Business
Continuity Plan (BCP).
Day to day risk management mechanism based on
conservatism principle that has been contained in
several policies and procedures, which is a reference
regulation in implementation of risk management in all
the Bank’s business activities which are policy, strategy,
organization, information system of risk management,
risk monitoring, product management and new activity,
Business Continuity Plan (BCP).
Untuk menjamin tercapainya praktik manajemen risiko
terbaik pada Bank, kontribusi dari Komite Pemantau
Risiko dan Komite Audit dinilai memadai dalam
mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.
Komite Pemantau Risiko memiliki tanggung jawab
dalam pemantauan dan evaluasi pelaksanaan manajemen
risiko pada Perusahaan, sedangkan Komite Audit
bertanggung jawab dalam pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan audit, pengendalian proses internal, dan
pelaporan keuangan. Kedua komite pendukung Dewan
Komisaris
tersebut
berperan
sebagai
organ
komplementer bagi satu sama lain dalam hal melakukan
pengawasan pada Bank, tetapi keduanya memiliki
tanggung jawab di ranah yang berbeda.
In order to ensure the achievement of the best risk
management practices at the Bank, contribution of the
Risk Monitoring Committee and Audit Committee judged
adequate in support the duty enforcement Board of
Commissioners. The Risk Monitoring Committee has
responsibility in monitoring and evaluation the
implementation risk management at the Company, while
the Audit Committee has responsibility in monitoring
and evaluation the audit implementation, internal
control, and financial reporting. Both committees
supporting the Board of Commissioners act as
complementary parts to one another in terms of
conducting surveillance at the Bank, but both of them
have responsibilities in different realms.
105
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO - Lanjutan
33. RISK MANAGEMENT - Continued
Manajemen Risiko Aset dan Liabilitas
Risk Management Asset and Liabilities
Managemen Aset/Liabilitas adalah serangkaian tindakan
dan prosedur yang dirancang untuk mengontrol posisi
keuangan, dalam mendukung dan membantu
pelaksanaan tugas direksi dalam memelihara struktur
neraca yang kuat, Bank telah membentuk Asset and
Liability Committee (ALCO) yang diketuai oleh
Direktur Utama (merangkap anggota), dengan anggota
lainnya terdiri dari 2 (dua) orang direktur, Kepala
Divisi Treasuri, Kepala Divisi Kredit dan Marketing,
Kepala Divisi Operasional, Pimpinan Kantor Pusat
Operasional, Pimpinan Cabang, dan Kepala Satuan
Kerja Manajemen Risiko.
Management Assets/Liabilities is a set of actions and
procedures designed to control financial position,
to support and assist the implementation of director’s
duty in maintaining the structure of strong balance
sheet, the Bank has established the Asset and Liability
Committee (ALCO) which is chaired by President
Director (also a member), with other members
consisting of 2 (two) directors, Head of Treasury
Division, Head of Credit and Marketing Division, Head
of Operational Division, Head of Operational Head
Office, Head of Branch Office, and Head of Risk
Management Unit.
ALCO bertanggung jawab untuk mengevaluasi,
mengusulkan, dan menetapkan strategi pendanaan dan
investasi Bank. Ruang lingkup ALCO adalah mengelola
risiko likuiditas, risiko tingkat suku bunga, dan risiko
nilai tukar valuta asing; meminimalkan biaya pendanaan
serta mempertahankan likuiditas pada saat yang
bersamaan; dan mengoptimalkan perolehan pendapatan
bunga Bank dengan mengalokasikan dana pada aset
produktif secara hati-hati
ALCO is responsible for evaluating, proposing, and
establishing the strategy of Bank’s funding and
investment. The scope of ALCO is to manage liquidity
risk, interest rate risk and foreign exchange risk;
minimize funding costs and maintain liquidity at the
same time; and optimize the acquisition of the Bank’s
interest income by allocating funds in productive assets
carefully.
Proses pengelolaan aset dan liabilitas Bank dimulai
dengan
pengkajian
parameter
ekonomi
yang
mempengaruhi Bank, yang umumnya terdiri dari tingkat
inflasi, likuiditas pasar, yield curve, nilai tukar valuta
asing terhadap rupiah, dan faktor makro ekonomi
lainnya. Kajian tersebut oleh Satuan Kerja Manajemen
Risiko dilaporkan kepada Asset and Liability Committee
(ALCO). ALCO kemudian akan menentukan strategi
bisnis dalam penetapan tingkat bunga simpanan dan
kredit berdasarkan kondisi, kebijakan dan pengalokasian
dana, evaluasi kewajiban- kewajiban Bank, pemantauan
laba bank yang telah dicapai serta memonitor posisi
likuiditas.
The process of managing the Bank’s assets and
liabilities starts with an assessment of economic
parameters affecting the Bank, which generally consist
of inflation rate, market liquidity, yield curve, the
exchange rate of foreign currency, and other macro
economic factors. The review by the Risk Management
Unit reported to the Asset and Liability Committee
(ALCO). Then ALCO will define the business strategy in
the setting of interest rates on deposits and loans based
on the conditions, policies and funding allocation,
evaluation of the Bank obligations, monitoring of bank
earnings that have been achieved as well as monitoring
its liquidity position.
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko Kredit adalah risiko yang timbul sebagai akibat
kegagalan counterparty memenuhi liabilitasnya. Bank
melakukan pengelolaan risiko kredit dengan menyusun
strategi dan kerangka kerja serta menjalankan upaya
mitigasi risiko atas aspek bisnis perkreditan mikro,
retail, komersial, maupun konsumsi, penempatan antar
Bank serta pembelian surat berharga.
Credit risk is risk which arises as a result of
counterparty failure fulfilling the obligation. The Bank
manages credit risk by developing strategies and
frameworks as well as running the risk mitigation
efforts on the business aspects of micro lending, retail,
commercial, nor consumption, inter Bank placements
and purchases of securities.
Untuk menjaga agar kualitas kredit Bank tetap terjaga
dengan baik, maka pemantauan terhadap kualitas kredit
terus dilakukan secara rutin, baik per kategori kredit
(Retail, Komersial, dan Konsumsi) maupun portofolio
kredit secara keseluruhan. Sistem pengukuran profil
risiko debitur, prosedur, sistem manajemen risiko,
system data base dan organisasi perkreditan terus
disempurnakan dengan penekanan kepada penerapan
prinsip “empat mata” (four eyes principle) dimana
keputusan kredit diambil berdasarkan pertimbangan dari
dua sisi, yaitu sisi pengembangan bisnis dan sisi
analisis risiko kredit.
In order to keep the credit quality of the Bank
maintained properly, then the monitoring of the
credit quality continues to be done on a regular basis,
either by loan category (Retail, Commercial, and
Consumption) as well as overall loan portfolio. Debtor
risk profile measurement system, procedures, risk
management systems, database systems and credit
organizations continue to be refined with an emphasis
on the application of the "four eyes" principle (four
eyes principle) where credit decisions are taken based
on the consideration of the two sides, namely the
development of the business side and the credit risk
analysis side.
106
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO - Lanjutan
33. RISK MANAGEMENT - Continued
Risiko Kredit – lanjutan
Credit Risk – continued
Bank juga membentuk Komite Kredit untuk membantu
Direksi mengevaluasi dan/atau memberikan keputusan
kredit sesuai batas wewenangnya melalui Rapat Komite
Kredit atau Surat Edaran Direksi. Fungsi pokok Komite
Kredit adalah:
The bank also formed a Credit Committee to help the
Board of director evaluate and/or provide credit
decisions in accordance with the limits of its authority
through the Credit Committee Meeting or Directors
Circular Letter. The major functions of Credit
Committee are:
1. Memastikan bahwa seluruh aspek telah memenuhi
prinsip
pemberian
kredit
yang sehat sesuai
dengan Pedoman Kebijakan Perkreditan Bank;
2. Memastikan bahwa kredit yang diberikan tidak
melanggar prinsip kehati-hatian;
3. Meyakini bahwa kredit yang akan diberikan dapat
dilunasi pada saat jatuh tempo berdasarkan analisis
terhadap permohonan yang diajukan oleh Calon
Debitur;
4. Memberikan persetujuan atau penolakan atas
permohonan kredit setelah memperoleh informasi
yang cukup dari pengusul; dan
5. Memberikan persyaratan tertentu (jika dipandang
perlu) sebagai salah satu bentuk mitigasi risiko
kredit yang mungkin akan timbul.
1. To ensure that all aspects have been fulfilling the
principle of sound lending in accordance with the
Bank's Credit Policy Guidance;
2. To ensure that the loans do not violate the principle
of prudence;
3. Convinced that the loan will be given can be repaid
at maturity based on an analysis of the application
filed by the prospective debtor;
Bank telah mengembangkan pengelolaan risiko kredit
dengan melakukan analisis stress testing secara berkala
terhadap portofolio kredit serta melakukan monitoring
terhadap hasil stress testing tersebut. Stress testing
bermanfaat bagi Bank sebagai alat untuk memperkirakan
besarnya dampakrisiko pada “stressful condition”
sehingga Bank dapat membuat strategi yang sesuai
untuk memitigasi risiko tersebut sebagai bagian dari
pelaksanaan “contingency plan”.
The Bank has developed credit risk management by
conducting regular stress testing analysis of the loan
portfolio as well as the monitoring of the results of the
stress testing. Stress testing is beneficial for the Bank as
a tool for estimating the impact of risk on the "stressful
condition" so that the Bank can make appropriate
strategies to mitigate these risks as part of the
implementation of the "contingency plan".
Dalam melakukan pengelolaan risiko kredit Bank sangat
memperhatikan hal-hal yang meliputi sumber daya
manusia yang sadar risiko, proses persetujuan kredit
yang transparan dan berjenjang oleh Komite Kredit, tata
cara, kriteria dan alat ukur risiko yang jelas, administrasi
dan dokumentasi yang lengkap serta pengawasan kredit
secara berkesinambungan terhadap kualitas kredit yang
diberikan, monitoring atas debitur dan mengambil
tindakan yang diperlukan agar kualitas kreditnya tidak
menjadi Non Performing Loans (NPL) melakukan
penagihan secara intensif terhadap debitur bermasalah,
melakukan kaji ulang dan mengevaluasi indikator
aspek risiko dan kepatuhan untuk mengevaluasi
penerapan four eyes principles, mengintensifkan rapat
komite pemutus kredit untuk pemberian kredit dengan
plafon besar, dan secara konsisten memantau kredit
dalam
rangka ekspansi kredit yang sehat dan
berkualitas.
In conducting credit risk management, the Bank was
very concerned of several things including human
resource who aware of the risks, transparent and
gradual credit approval process by Credit
Committee, procedures, criteria and a distinctive risk
measuring tool, administration and complete
documentation and continuously credit monitoring of
loans quality, monitoring of debtors and taking actions
needed to avoid the credit quality become Non
Performing Loans (NPL), do intensive billing to nonperforming debtors, reviewing and evaluating indicator
of risk and compliance aspects for evaluating
implementation of four eyes principles, intensify meeting
of credit committee decision for giving credit with large
plafond, and consistently monitor credit in order to
expand healthy and quality credit.
Selama tahun 2016, pemberian kredit kepada pihak
terkait dan pihak tidak terkait masih dalam Batas
Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang ditetapkan
oleh Bank Indonesia.
During 2016, loans granted to related parties and third
parties are still within Legal Lending Limit (LLL)
required by Bank Indonesia
107
4. Provide approval or rejection on credit application
after obtaining sufficient information from proposer;
and
5. Provide certain requirements (if deemed necessary)
as one form of credit risk mitigation that might arise.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO - Lanjutan
33. RISK MANAGEMENT - Continued
Risiko Kredit - Lanjutan
Credit Risk - Continued
Untuk tahun berakhir 31 Desember 2016 profil risiko
kredit Bank berada pada peringkat 2 (dua).
For the year ended December 31, 2016, rating of
the Bank’s loan risk profile is 2 (two).
a. Eksposur Maksimum Terhadap Risiko Kredit
a. Maximum Exposure to Credit Risk
Dalam aset keuangan yang diakui di laporan posisi
keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit
sama dengan nilai tercatatnya. Untuk bank garansi
yang diterbitkan, eksposur maksimum terhadap risiko
kredit adalah nilai yang harus dibayarkan oleh
Bank jika kewajiban atas bank garansi yang
diterbitkan terjadi atau terealisasi. Untuk komitmen
kredit, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah
sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari nilai
penuh fasilitas kredit yang telah disepakati
(committed) kepada nasabah.
In the financial assets that are recognized in the
statement of financial position, the maximum
exposure to credit risk is equal to its carrying value.
For bank guarantees issued, the maximum exposure
to credit risk is a value that must be paid by the Bank
if the liabilities for bank guarantees issued occur or
be realized. For credit commitments, the maximum
exposure to credit risk is equal to the number of
facilities that
have
not
been
withdrawn
from the full value of the agreed credit facility
(committed) to customers.
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum
risiko kredit Bank atas instrumen keuangan pada
laporan posisi keuangan (on- balance sheet) dan
rekening administratif (off- balance sheet), tanpa
memperhitungkan agunan yang dimiliki atau
perlindungan kredit lainnya.
The following table presents the Bank's maximum
exposure to credit risk on financial instruments in
the statement of financial position (on-balance sheet)
and administrative accounts (off-balance sheet),
without calculated collateral or other loan
protection.
31 Desember 2016
December 31, 2016
31 Desember 2015
December 31, 2015
99.900.870.882
120.675.625.707
14.240.149.088
2.111.506.118
234.945.114.871
171.252.820.499
Statement
of Financial Position
Demand deposits
with Bank Indonesia
Demand deposits
with other banks
Placements with Bank
Indonesia and other banks
109.475.993.411
37.602.000.000
1.379.142.711.825
1.875.306.840.077
18.727.130.000
161.437.518.020
1.454.447.155.350
1.928.651.755.694
Financial asset for trading
Securities for investment
Reverse repo bank indonesia
Loans - net
Total
Rekening Administratif
Garansi yang diterbitkan
250.000.000
524.750.000
Administrative Accounts
Guarantees issued
Jumlah
250.000.000
524.750.000
Total
Laporan Posisi Keuangan
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain
Aset keuangan untuk
diperdagangkan
Efek-efek untuk tujuan investasi
Reverse Repo Bank Indonesia
Kredit yang diberikan - bersih
Jumlah
b. Analisis Konsentrasi Risiko Kredit
b.
Analysis of Credit Risk Concentration
Bank mendorong adanya diversifikasi dari portofolio
kreditnya pada berbagai wilayah geografis, industri,
dan produk kredit sebagai upaya untuk
meminimalkan risiko kredit.
Banks encourage the diversification of its loan
portfolio in various geographic regions, industries,
and credit products in an effort to minimize credit
risk.
Tabel di bawah ini adalah Konsentrasi Kredit Bank
yang menggambarkan pemberian kredit berdasarkan
sektor ekonomi dan tujuan penggunaan kredit.
The following table is Bank’s Loan Concentration
which describes loan based on economic sector and
the intended use of credit.
108
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO - Lanjutan
33. RISK MANAGEMENT - Continued
Risiko Kredit - Lanjutan
Credit Risk - Continued
b. Analisis Konsentrasi Risiko Kredit - Lanjutan
b. Analysis of Credit Risk Concentration - Continued
Konsentrasi Kredit Bank berdasarkan sektor ekonomi
adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31
2016
Rp
%
Bank’s Loan Concentration based on economic
sector are as follows:
31 Desember/December 31
2015
Rp
%
S ektor Ekonomi:
Pertanian,
perburuan, dan
kehutanan
Perikanan
Pertambangan
Industri
pengolahan
3.822.060.094
6.129.685.377
18.157.213.638
0,13
0,38
1,30
2.962.115.955
9.199.080.253
21.353.111.720
0,20
0,61
1,42
137.394.770.175
9,89
147.265.792.341
9,78
Listrik, gas and air
Konstruksi
Perdagangan
16.407.021.484
662.662.374.508
0,00
1,17
46,31
268.918.993
44.842.284.756
730.611.185.843
0,02
2,98
48,53
85.911.889.160
6,07
119.672.686.805
7,95
26.325.127.509
1,88
26.615.833.632
1,77
Perantara keuangan
182.629.338.272
13,06
147.659.836.105
9,81
Real estate, usaha
persewaan, dan
jasa perusahaan
Jasa pendidikan
119.559.463.813
5.786.900.337
8,65
0,43
110.300.132.219
1.132.803.202
7,33
0,08
Manufacturing
Electricity,
gas and water
Construction
Trading
Provision of
accomodation,
food, and
beverage
Transportation,
warehousing,and
communication
Financial
intermediaries
Real estate,
leasing services
and servicing
company
Educational services
4.529.332.265
18.747.592.722
110.401.644.723
1.398.464.414.077
0,32
1,33
9,07
100,00
3.046.132.402
9.857.427.312
130.547.297.381
1.505.334.638.919
0,20
0,65
8,67
100,00
Health services and
social activities
Social services
Others
Total
Penyediaan
akomodasi dan
makan minum
Transportasi
pergudangan,
dan komunikasi
Jasa kesehatan dan
kegiatan sosial
Jasa kemasyarakatan
Lain-lain
Jumlah
Economic Sectors:
Konsentrasi Kredit Bank berdasarkan
penggunaan kredit adalah sebagai berikut:
jenis
31 Desember/December 31
2016
Rp
%
Jenis Penggunaan
M odal Kerja
Investasi
Konsumsi
Jumlah
960.924.177.409
327.138.591.945
110.401.644.723
1.398.464.414.077
68,71
23,39
7,89
100,00
109
Agriculture, hunting,
and forestry
Fisheries
Mining
Bank Loans Concentration by types of the use of loan
are as follows:
31 Desember/December 31
2015
Rp
%
940.068.954.742
434.775.341.748
130.490.342.429
1.505.334.638.919
62,45
28,88
8,67
100,00
Types of use
Working Capital
Investment
Consumer
Total
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO - Lanjutan
33. RISK MANAGEMENT - Continued
Risiko Kredit - Lanjutan
Credit Risk - Continued
b. Analisis Konsentrasi Risiko Kredit - Lanjutan
b. Analysis of Credit Risk Concentration - Continued
Tabel berikut menyajikan konsentrasi risiko kredit
Bank berdasarkan pihak lawan, sebelum dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai:
The following table states the Bank's credit risk
concentration by counterparty, before deducted the
allowance for impairment losses:
31 Desember 2016/December 31, 2016
Pemerintah
dan Bank
Indonesia/
Goverment
Korporasi/
Corporate
and Bank
Indonesia
Bank/
Bank
Perorangan/
Individu
Jumlah/
Total
Posisi Keuangan
Financial Position
Demand
Giro pada Bank
Indonesia
-
99.900.870.882
-
-
99.900.870.882
Giro pada bank
lain
-
-
14.240.149.088
-
14.240.149.088
-
202.145.114.871
32.800.000.000
-
234.945.114.871
-
-
-
-
-
4.644.604.162
104.831.389.249
-
-
109.475.993.411
-
37.602.000.000
-
-
37.602.000.000
deposits with
Bank Indonesia
Demand
deposits with
other banks
Placements with
Bank Indonesia
and other
banks
Financial
assets for
trading
Securities for
investment
purposes
Reverse repo Bank
Indonesia
798.369.471.102
803.014.075.264
444.479.375.002
1.849.640.325
48.889.789.413
598.245.302.650
598.245.302.650
1.398.464.414.077
1.894.628.542.329
Loans
Total
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank lain
Aset keuangan
untuk
diperdagangkan
Efek-efek
untuk tujuan
investasi
Reverse repo Bank
Indonesia
Kredit y ang
diberikan
Jumlah
Dikurangi:
Cadangan
kerugian
penurunan
nilai
Jumlah - bersih
Less:
14.369.782.350
788.644.292.914
444.479.375.002
2.570.887
4.949.349.015
19.321.702.252
48.887.218.526
593.295.953.635
1.875.306.840.077
Rekening
Allowance for
impairment
losses
Total - net
Administrative
Administratif
Accounts
Garansi y ang
diterbitkan
Jumlah Rekening
-
-
-
Administratif
-
-
-
110
250.000.000
250.000.000
250.000.000
250.000.000
Guarantee
issued
Total Administrative
Account
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO - Lanjutan
33. RISK MANAGEMENT - Continued
Risiko Kredit - Lanjutan
Credit Risk - Continued
b. Analisis Konsentrasi Risiko Kredit - Lanjutan
b. Analysis of Credit Risk Concentration - Continued
Tabel berikut menyajikan konsentrasi risiko kredit
Bank berdasarkan pihak lawan, sebelum dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai: - lanjutan
The following table states the Bank's credit risk
concentration by counterparty, before deducted the
allowance for impairment losses: - continued
31 Desember 2015/December 31, 2015
Pemerintah
dan Bank
Indonesia/
Goverment
Korporasi/
and Bank
Bank/
Perorangan/
Jumlah/
Corporate
Indonesia
Bank
Individu
Total
Posisi Keuangan
Financial Position
Demand
Giro pada Bank
Indonesia
-
Giro pada bank
lain
-
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank lain
-
102.952.820.499
-
18.727.130.000
Aset keuangan untuk
diperdagangkan
Efek-efek
untuk tujuan
investasi
Kredit y ang
diberikan
Jumlah
Dikurangi:
Cadangan
kerugian
penurunan
nilai
Jumlah - bersih
33.364.635.954
848.479.544.258
881.844.180.212
-
120.675.625.707
2.111.506.118
-
2.111.506.118
68.300.000.000
-
171.252.820.499
-
18.727.130.000
-
161.437.518.020
deposits with
Bank Indonesia
Demand
deposits with
other banks
Placements with
Bank Indonesia
and other
banks
Financial
assets for
trading
Securities for
investment
purposes
1.505.334.638.919
1.979.539.239.263
Loans
Total
120.675.625.707
-
-
-
125.057.868.865
3.015.013.201
367.413.445.071
3.197.261.236
76.623.780.555
653.657.833.425
653.657.833.425
Less:
42.915.913.234
838.928.266.978
367.413.445.071
2.591.136
76.621.189.419
7.968.979.199
645.688.854.226
50.887.483.569
1.928.651.755.694
Rekening
Allowance for
impairment
losses
Total - net
Administrative
Administratif
Garansi y ang
diterbitkan
Accounts
24.750.000
-
-
500.000.000
524.750.000
24.750.000
-
-
500.000.000
524.750.000
Jumlah Rekening
Administratif
Guarantee
issued
Total Administrative
b. Analisis Risiko Kredit
Account
b. Credit Risk Analysis
Aset Keuangan yang Mengalami Penurunan Nilai
Secara Individual
Financial Assets which Individually Impaired
Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai
secara individual adalah aset keuangan yang
signifikan secara individual dan telah terdapat bukti
objektif bahwa penurunan nilai individual telah
terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan
tersebut.
Financial assets which impaired individually are
financial assets that are individually significant and
have objective evidence that an impairment
individual has occurred after the initial recognition
of the asset.
Sesuai kebijakan internal Bank, kredit yang
ditentukan sebagai signifikan secara individual
adalah kredit yang diberikan kepada debitur-debitur
segmen komersial.
Corresponding Bank’s internal policies, credit
defined as individually significant are loans given
to debtors of commercial segment.
111
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO – Lanjutan
33. RISK MANAGEMENT - Continued
Risiko Kredit - Lanjutan
Credit Risk - Continued
b. Analisis Risiko Kredit – lanjutan
b. Credit Risk Analysis – continued
Aset Keuangan yang Tidak Signifikan Secara
Individual dan Penurunan Nilainya Dinilai Secara
Kolektif
Financial Assets That is Not Significant Individually
and Collectively Assessed Impairment
Aset keuangan yang nilainya tidak signifikan secara
individual adalah kredit dan piutang yang diberikan
oleh Bank kepada debitur- debitur segmen ritel yaitu
debitur kredit Usaha Mikro dan Kecil (UMK), kredit
pembiayaan konsumen (termasuk kredit pembiayaan
bersama), dan kredit pemilikan dan perbaikan rumah.
Financial assets value which is not individually
significant are loans and receivables given by banks
to debtors retail segments, namely debtors Micro and
Small Enterprises (SME), consumer financing loans
(including credit co- financing), and housing loans.
Bank menentukan penurunan nilai aset keuangan
yang tidak signifikan secara individual dan secara
kolektif, dengan mengelompokkan aset keuangan
tersebut berdasarkan karakteristik risiko yang serupa.
Bank determines the impairment of financial assets
that are not significant individually and collectively,
by classifying the financial assets based on similar
credit risk characteristics.
Nilai tercatat aset keuangan yang tidak signifikan
secara individual dan penurunan nilainya dinilai
secara kolektif yang telah jatuh tempo lebih dari 90
(sembilan puluh) hari pada tanggal 31 Desember
2016
dan
2015
masing-masing
sebesar
Rp 14.630.350.665 dan Rp 8.696.258.359.
The carrying values of financial assets that are not
significant individually and collectively impaired that
has been overdue for more than 90 (ninety) days as
of
December
31,2016
and
2015
are
Rp 14,630,350,665 and Rp 8,696,258,359,
respectively.
Aset Keuangan yang Lewat Jatuh Tempo Tetapi
Tidak Mengalami Penurunan Nilai
Financial
Impaired
Termasuk dalam aset keuangan yang jatuh tempo dan
tidak mengalami penurunan nilai adalah aset
keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai
secara individual dan telah dikelompokkan
berdasarkan karakteristik risiko yang serupa, untuk
menilai penurunan nilainya secara kolektif atas
kerugian yang telah terjadi tetapi belum dilaporkan
(incurred but not yet reported).
Included in the financial assets that have matured
and not impaired are financial assets that are not
impaired on an individual basis and have been
categorized based on similar credit risk
characteristics, to assess impairment for losses
collectively that have been incurred but not yet
reported (incurred but not yet reported)
c. Agunan
Assets That are Past Due But Not
c. Collateral
Bank memiliki kebijakan bahwa setiap kredit yang
diberikan harus dicover dengan agunan (Collateral
Base), baik berupa barang bergerak dan/atau barang
tidak bergerak dengan nilai yang memadai dan
dilakukan pengikatan sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku. Kredit tanpa agunan hanya dapat
diberikan untuk kredit berupa Kredit Sindikasi,
Kredit Multi Fungsi, dan Jenis Kredit lainnya
berdasarkan Keputusan Direksi atau Komite Kredit.
112
Bank has a policy that any credit provided should be
covered by collateral (Collateral Base), either in
the form of movable goods and/or goods
immovable with sufficient value and made binding in
accordance with the provisions of applicable law.
Unsecured credit can only be provided to the credit
of the Syndicated Credit, Credit Multi Function, and
Other Type of Credit based on the Decision of the
Board of Directors or the Credit Committee.
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO – Lanjutan
33. RISK MANAGEMENT - Continued
Risiko Kredit - Lanjutan
Credit Risk - Continued
c. Agunan – lanjutan
c. Collateral – continued
Agunan digunakan untuk memitigasi eksposur risiko
kredit dan kebijakan mitigasi risiko menentukan jenis
agunan yang dapat diterima Bank. Bank
membedakan jenis agunan berdasarkan likuiditas
dan keberadaan agunan menjadi agunan solid dan
non-solid. Agunan solid adalah agunan yang
memiliki nilai likuiditas relatif tinggi dan/atau
keberadaannya tetap (tidak berpindah-pindah tempat)
seperti cash collateral dan tanah/bangunan, sehingga
dapat segera dicairkan atau diambil alih oleh Bank
pada saat pinjaman debitur/grup debitur masuk dalam
kategori bermasalah. Agunan non-solid adalah
agunan yang memiliki nilai likuiditas relatif rendah
dan/atau keberadaannya tidak tetap (berpindahpindah tempat) seperti kendaraan bermotor, mesin,
persediaan, piutang, dan lain-lain.
The collateral used to mitigate credit risk exposure
and risk mitigation policies specify the types of
collateral that can be received by the Bank. Bank
distinguishes the types of collateral based on the
liquidity and the existence of collateral collateral
becomes solid and non- solid. Collateral solid is a
mortgage that has a value of liquidity is relatively
high and/or existence was kept under (are not
itinerant) such as cash collateral and land/buildings,
so it can be cashed or taken over by the Bank when
the loan debtor/group debtors fall into the troubled
category. Non-solid collateral is collateral that has a
relatively low liquidity value and/or existence is not
fixed (itinerant) such as vehicles, machinery,
inventory, accounts receivable, and others.
Rincian dari aset keuangan dan non- keuangan yang
diperoleh Bank melalui pengambilalihan kepemilikan
agunan yang merupakan jaminan terhadap aset
keuangan yang dimiliki, yang disajikan sebesar nilai
yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai
realisasi bersih diakun aset lain-lain adalah sebagai
berikut
The details of the financial and non-financial
assets obtained by the Bank through the acquisition
of ownership of collateral which is insurance against
financial assets held, which is stated at the lower of
carrying amount and net realizable value on account
of other assetsare as follows
31 Desember 2016
December 31, 2016
Rumah tinggal
Rumah toko
Tanah
Properti komersial
lainya
Nilai wajar
66.030.473.704
11.019.431.107
467.500.000
29.484.452.248
8.286.431.107
467.500.000
921.114.247
78.438.519.058
477.114.247
38.715.497.602
Pada umumnya, Bank tidak menggunakan agunan
non-kas yang diambil alih untuk keperluan
operasional sendiri. Realisasi agunan yang diambilalih dilakukan dalam rangka penyelesaian kredit.
Residential
Shophouse
Land
Others commercial
property
Fair value
In general, the Bank does not use non-cash collateral
which is taken over for their operational purposes.
The realization of collateral taken is done in the
context of loan settlement.
d. Aset Keuangan Diperdagangkan
d. The Traded Financial Assets
Informasi tentang kualitas kredit dari eksposur
maksimum risiko kredit aset keuangan untuk
diperdagangkan adalah sebagai berikut:
Information about credit quality of the maximum
exposure to credit risk of financial assets held for
trading are as follows:
31 Desember 2016
December 31, 2016
Surat berharga pemerintah
Investment grade
Nilai wajar
31 Desember 2015
December 31, 2015
31 Desember 2015
December 31, 2015
-
113
18.727.130.000
18.727.130.000
Government securities
Investment grade
Fair value
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO – Lanjutan
33. RISK MANAGEMENT - Continued
Risiko Kredit - Lanjutan
Credit Risk - Continued
e. Efek-efek Untuk Tujuan Investasi
e. Securities For Investment Purposes
Informasi tentang kualitas kredit dari eksposur
maksimum risiko kredit aset keuangan untuk tujuan
investasi adalah sebagai berikut:
31 Desember 2016
December 31, 2016
Surat berharga pemerintah
Investment grade
Surat berharga korporasi
Investment grade
Nilai wajar
Information about the credit quality of the maximum
exposure to credit risk of financial assets for
investment purposes are as follows:
31 Desember 2015
December 31, 2015
104.831.389.249
125.057.868.865
4.644.604.162
109.475.993.411
36.379.649.155
161.437.518.020
Government securities
Investment grade
Corporate securities
Investment grade
Fair value
Risiko Pasar
Market risk
Risiko pasar (market risk) merupakan risiko yang timbul
karena adanya pergerakan variabel pasar (adverse
movement) dari portofolio yang dimiliki oleh Bank, yang
merugikan Bank.
Market risk is risk arising from movement in market
variables of the portfolio (adverse movement) held by
the Bank, which adverse the Bank.
a. Risiko Tingkat Suku Bunga
a. Interest Rate Risk
Komponen utama kewajiban Bank yang sensitif
terhadap pergerakan tingkat suku bunga adalah
simpanan dari nasabah, sedangkan aset Bank yang
sensitif adalah obligasi pemerintah, efek-efek untuk
tujuan investasi, dan kredit yang diberikan. ALCO
secara berkala memantau perkembangan pasar dan
menyesuaikan tingkat suku bunga simpanan dan
kredit yang diberikan.
The main components of Bank's liabilities which are
sensitive to movements in interest rates are deposits
from customers, while the Bank’s sensitive assets
are government bonds, securities for investment
purposes, and loans. ALCO regularly monitor
market developments and adjust interest rates on
provided deposits and loans.
Bank melakukan pengukuran IRRBB (Interest Rate
Risk in the Banking Book) untuk mengetahui
dampak perubahan suku bunga terhadap EVE
(Economic Value of Equity) dan NII (Net Interest
Income) dengan menghitung gap antara RSA (Rate
Sensitive Asset) dan RSL (Rate Sensitive Liabilities).
Bank performs IRRBB measurements (Interest Rate
Risk in the Banking Book) to determine the impact of
changes in interest rate on EVE (Economic Value
of Equity) and NII (Net Interest Income) by
calculating the gap between RSA (Rate Sensitive
Assets) and RSL (Rate Sensitive Liabilities).
Banking book adalah semua aset keuangan/posisi
lainnya yang tidak termasuk dalam trading book.
Untuk pengukuran risiko suku bunga pada trading
book, Bank menggunakan metode standar Bank
Indonesia untuk perhitungan pelaporan KPMM
Bank.
Banking book is that all financial assets / other
positions that are not included in trading book. For
the measurement of interest rate risk in the trading
book, the Bank uses the standard method for the
calculation of Bank Indonesia reporting CAR of the
Bank.
114
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO – Lanjutan
33. RISK MANAGEMENT - Continued
Risiko Pasar – lanjutan
Market risk – ccontinued
a. Risiko Tingkat Suku Bunga – lanjutan
a. Interest Rate Risk – continued
Bank menentukan tingkat suku bunga simpanan dari
nasabah berdasarkan kondisi pasar dan persaingan
dengan memantau pergerakan tingkat suku bunga
acuan dan suku bunga yang ditawarkan oleh bank
pesaing. Tingkat suku bunga simpanan pada
umumnya bervariasi tergantung pada jangka waktu
dan besarnya simpanan. Tingkat suku bunga giro
dan tabungan bersifat mengambang dan ditinjau
secara berkala sesuai dengan kondisi pasar,
sedangkan tingkat suku bunga deposito berjangka
bersifat tetap, sesuai dengan jangka waktunya.
Tingkat suku bunga kredit ditetapkan dengan
menambahkan marjin tertentu
atas
biaya
pendanaan
Bank (termasuk biaya pendanaan
GWM).
The Bank determines interest rates on deposits from
customers based on market conditions and
competition by monitoring the movement of the
reference rate and interest rates offered by
competing banks. Interest rates on deposits
generally vary depending on the duration and
magnitude of savings. The interest rates on current
and savings accounts are floating and reviewed
periodically in accordance with market conditions,
while the time deposit interest rate is fixed,
according to the time period. Credit interest rate
is determined by adding a certain margin above the
Bank's funding costs (including the financing costs
GWM).
Risiko tingkat suku bunga arus kas adalah risiko
dimana arus kas masa depan dari suatu instrument
keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga
pasar. Risiko nilai wajar suku bunga adalah risiko
dimana nilai wajar dari suatu instrumen keuangan
berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.
Bank memiliki eksposur terhadap fluktuasi tingkat
suku bunga pasar yang berlaku, baik atas risiko nilai
wajar maupun arus kas.
Interest rate risk of cash flow is the risk that the
future cash flows of a financial instrument fluctuate
because of changes in market interest rates. Fair
value interest rate risk is the risk that the fair value
of a financial instrument fluctuated because of
changes in market interest rates. Bank has exposure
to fluctuations in market interest rates prevailing,
either over fair value risk or cash flow.
Tabel berikut merangkum aset dan liabilitas
keuangan Bank (tidak untuk tujuan diperdagangkan)
pada nilai tercatat, yang dikelompokkan menurut
mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau
tanggal jatuh tempo kontraktual:
The following table summarizes the Bank's assets
and financial liabilities (that are not for trading
purposes) in carrying amount, classified according
to which is the earlier of the date of repricing or
contractual maturity date:
31 Desember 2016/December 31, 2016
Suku Bunga Mengambang/
Floating Interest Rate
Suku Bunga Tetap/Fixed Interest Rate
> 1 bulan -
Tidak
1 tahun/
dikenakan
< 3 bulan/
> 3 bulan/
< 3 bulan/
> 1 month -
> 1 tahun/
bunga/
< 3 months
> 3 months
< 3 months
1 year
> 1 year
Interest bearing
ASET
KEUANGAN/
FINANCIAL
ASSETS
Giro pada Bank
Indonesia/
Demand deposits
with Bank
Indonesia/
Giro pada
bank lain/
Demand deposits
with other
banks
23.054.047.127
-
-
-
-
14.240.149.088
-
-
-
-
115
76.846.823.755
-
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO – Lanjutan
33. RISK MANAGEMENT – Continued
Risiko Pasar – lanjutan
Market risk – ccontinued
a. Risiko Tingkat Suku Bunga – lanjutan
a. Interest Rate Risk – continued
31 Desember 2016/December 31, 2016
Suku Bunga Mengambang/
Floating Interest Rate
Suku Bunga Tetap/Fixed Interest Rate
> 1 bulan -
Tidak
1 tahun/
dikenakan
< 3 bulan/
> 3 bulan/
< 3 bulan/
> 1 month -
> 1 tahun/
bunga/
< 3 months
> 3 months
< 3 months
1 year
> 1 year
Interest bearing
ASET
KEUANGAN/
FINANCIAL
ASSETS
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank lain/
Placements with
Bank Indonesia
and other banks
Efek-efek
untuk tujuan
tujuan investasi/
Securities for
investment
purposes
Kredit/
Loans
-
192.788.263.382
-
234.445.114.871
500.000.000
-
-
14.221.412.142
95.254.581.269
-
49.878.850
313.477.003
5.001.000.568
-
234.494.993.721
15.034.889.145
100.255.581.837
76.846.823.755
2.133.464.347
-
-
-
-
1.304.294.652.035
64.941.183.523
2.133.464.347
-
(1.069.799.658.314)
(49.906.294.378)
98.122.117.490
76.846.823.755
1.200.311.794.275
Jumlah aset
keuangan/
Total financial
assets
230.082.459.597
1.200.311.794.275
LIABILITAS
KEUANGAN/
FINANCIAL
LIABILITIES
Simpanan dari
nasabah/
Deposits from
customers
Simpanan dari
bank lain/
Deposits from
other banks
242.598.227.993
-
1.258.804.962.797
25.390.317.337
-
45.489.689.238
64.941.183.523
Jumlah liabilitas
keuangan/
Total financial
liabilities
267.988.545.330
-
Gap repricing
suku bunga/
Interest rate
gap repricing
(37.906.085.733)
1.200.311.794.275
116
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO – Lanjutan
33. RISK MANAGEMENT – Continued
Risiko Pasar – lanjutan
Market risk – ccontinued
a. Risiko Tingkat Suku Bunga – lanjutan
a. Interest Rate Risk – continued
31 Desember 2015/December 31, 2015
Suku Bunga Mengambang/
Floating Interest Rate
Suku Bunga Tetap/Fixed Interest Rate
> 1 bulan -
Tidak
1 tahun/
dikenakan
< 3 bulan/
> 3 bulan/
< 3 bulan/
> 1 month -
> 1 tahun/
bunga/
< 3 months
> 3 months
< 3 months
1 year
> 1 year
Interest bearing
ASET
KEUANGAN/
FINANCIAL
ASSETS
Giro pada Bank
Indonesia/
Demand deposits
with Bank
Indonesia/
Giro pada
bank lain/
Demand deposits
with other
banks
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank lain/
Placements with
Bank Indonesia
and other banks
Efek-efek
untuk tujuan
tujuan investasi/
Securities for
investment purposes
Kredit/
Loans
Jumlah aset
40.225.208.569
-
-
-
-
2.111.506.118
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
216.173.374.835
1.289.161.264.084
258.510.089.522
1.289.161.264.084
169.252.820.499
-
2.000.000.000
50.231.363.131
-
111.206.154.889
-
80.450.417.138
-
keuangan/
Total financial
assets
169.252.820.499
52.231.363.131
55.210.174.190
111.206.154.889
80.450.417.138
LIABILITAS
KEUANGAN/
FINANCIAL
LIABILITIES
Simpanan dari
nasabah/
Deposits from
customers
Simpanan dari
bank lain/
Deposits form
other banks
240.669.728.427
-
1.298.312.363.270
20.087.320.955
-
58.617.000.000
260.757.049.382
-
1.356.929.363.270
55.210.174.190
(1.187.676.542.771)
(2.978.811.059)
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah liabilitas
keuangan/
Total financial
liabilities
Gap repricing
suku bunga/
Interest rate
gap repricing
(2.246.959.860)
1.289.161.264.084
117
111.206.154.889
80.450.417.138
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO – Lanjutan
33. RISK MANAGEMENT - Continued
Risiko Pasar - Lanjutan
Market Risk - Continued
b. Analisis Sensitivitas
b. Sensitivity Analysis
Berdasarkan laporan repricing gap, Bank melakukan
analisis sensitivitas terhadap setiap perubahan
(naik atau turun) suku bunga secara paralel sebesar
1% (satu persen), dengan asumsi:
 perubahan suku bun ga komponen aset sama
besar dengan perubahan suku bunga komponen
liabilitas; dan
 perubahan yang sama besar untuk setiap jangka
waktu pada yield curve (parallel yield curve
movement).
Based on repricing gap report, the Bank conducted
a sensitivity analysis to each change (up or down) in
parallel interest rate of 1% (one percent), with the
following assumptions:
 The changes in interest rates on asset
components equal to the liability component
changes in interest rates; and
 The simillar changes for each length of time on
the yield curve (parallel yield
curve
movement).
Analisis sensitivitas ini dilakukan secara berkala
setiap bulan untuk kepentingan ALCO. Tabel
berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan
perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel
lain dianggap tetap, terhadap pendapatan bunga
bersih
This sensitivity analysis was carried out on a
regular basis every month for the benefit of ALCO.
The following table shows the sensitivity to the
possibility of changes in market interest rates, with
other variables held constant, to the net interest
income:
31 Desember 2016
December 31, 2016
Penurunan pendapatan
bunga bersih
karena kenaikan suku bunga
1% secara paralel
Kenaikan pendapatan bunga
bersih karena penurunan suku
bunga 1% secara paralel
(8.668)
8.668
31 Desember 2015
December 31, 2015
(9.713)
9.713
Decrease on net interest income
due to parallel increase 1%
of interest rate
Increase on net interest income
due to parallel decrease 1%
of interest rate
Bank melakukan pengukuran risiko suku bunga
dengan menggunakan metodologi yang dapat
mengidentifikasi risiko suku bunga dari portofolio
aset dan liabilitas yang sensitif terhadap perubahan
suku bunga.
The Bank measured interest rate risk by using
method that can identify interest rate risk from
portfolio of asset and liabilities that sensitive to the
change of interest rate.
Pemantauan atas eksposur bank terhadap risiko
pasar dilakukan oleh Asset and Liability
Committee (ALCO) dengan melakukan kontrol
(Asset and Liability Management (ALMA)) atas
eksposur risiko pasar dalam parameter yang dapat
diterima serta memaksimalkan tingkat pengembalian
atas risiko.
Monitoring of bank exposure to market risk is
performed by Asset and Liability Committee (ALCO)
by controlling (Asset and Liability Management
(ALMA)) of market risk exposure in a parameter
that can be accepted as well as maximizing rate of
return of the risk.
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016,
profil risiko pasar Bank berada pada peringkat 2.
For the year ended December 31, 2016, rating
of the Bank’s market risk profile is 2.
118
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO – Lanjutan
33. RISK MANAGEMENT - Continued
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas muncul sebagai akibat dari mismatch
struktur aset dan liabilitas Bank. Bank mengelola risiko
likuiditas untuk memastikan kemampuan dalam
memenuhi liabilitas kepada nasabah atau counterpart
yang jatuh tempo dengan menjaga dan mempertahankan
jumlah aset likuid yang cukup untuk membayar
simpanan para nasabah, penyediaan dana dalam rangka
pemberian kredit, pemenuhan kebutuhan likuiditas
operasional dan menjaga agar jumlah aset yang jatuh
tempo pada setiap periode dapat menutupi jumlah
liabilitas yang jatuh tempo.
Liquidity risk arises as a result of the structural
mismatch of assets and liabilities of the Bank. The
Bank manages liquidity risk to ensure the ability to meet
obligations to customers or counterparty maturing by
keeping and maintaining the amount of liquid assets
sufficient to pay the deposits from customers, the
provision of funds for lending, fulfillment of liquidity
operations and keep the amount of assets that matured
in each period to cover the amount of matured
liabilities.
Pengelolaan likuiditas Bank dilakukan dengan
mengalokasikan penempatan dana pada Cadangan
Utama
(Primary Reserve),
Cadangan Sekunder
(Secondary Reserve), dan Cadangan Tertier (Tertiary
Reserve) sesuai dengan kriteria dan limit yang
ditetapkan. Fungsi pengelolaan kebutuhan likuiditas
secara keseluruhan dilakukan oleh ALCO dan secara
operasional oleh Divisi Treasuri.
The Bank's liquidity management is conducted by
allocating the placement of funds in the Primary Reserve
(Primary Reserve), Secondary Reserve (Secondary
Reserve), and Tertiary Reserve (Tertiary Reserve) in
accordance with the criteria and limits specified. The
function of the overall management of liquidity needs
conducted by ALCO and operationally by the Treasury
Division.
Bank melakukan pengukuran risiko likuiditas dengan
menggunakan perkiraan arus kas, maturity profile, dan
rasio likuiditas.
Bank measures liquidity risk using estimated cash flows,
maturity profile, and liquidity risk
Dalam pengukuran tersebut juga dilakukan stress testing
untuk rangka mengetahui tingkat kemampuan Bank
dalam menghadapi tekanan likuiditas pada kondisi pasar
yang tidak normal.
The measurements also performed stress testing for
order to determine the level of Bank's ability in
facing liquidity pressures in unusual conditions of
market.
Untuk mengantisipasi meningkatnya risiko likuiditas,
upaya
pengelolaan
secondary
reserve
Bank
dilaksanakan dengan lebih hati-hati sejalan dengan
kondisi Loan to Funding Ratio (LFR) sehingga kondisi
likuiditas secara keseluruhan dapat tetap terjaga dan
terkendali.
To anticipate the increasing liquidity risk, the Bank's
secondary reserve management efforts were undertaken
more carefully in line with the Loan to Funding Ratio
(LFR) so that the overall liquidity conditions can be
maintained and controlled well.
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016, profil
risiko likuiditas Bank berada pada peringkat 3.
For the year ended 31, 2016, rating of the Bank’s
liquidity risk profile is 3.
Tabel berikut menyajikan arus kas kontraktual yang
tidak didiskontokan dari liabilitas keuangan dan
rekening administratif Bank berdasarkan periode
tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual:
The following table presents the cash flows from the
contractual undiscounted financial liabilities and Bank’s
administrative accounts based on the period remaining
until the contractual maturity date:
31 Desember 2016/December 31, 2016
> 3 bulan Sampai dengan
1 tahun
Nilai tercatat/
1 bulan/
> 1 – 3 bulan
> 3 months -
> 1 – 5 tahun
Carrying amount
Until 1 month
> 1 – 3 months
1 year
> 1 – 5 years
Liabilitas
Financial
Keuangan
Liabilities
Deposits from
Simpanan nasabah
1.568.477.838.660
1.230.514.853.304
251.437.017.434
72.068.125.406
14.457.842.516
customer
Deposits from
Simpanan bank lain
70.880.006.575
65.652.046.696
5.227.959.879
-
-
other banks
6.096.401.417
6.096.401.417
-
-
-
Accrued interest
Bunga yang masih
harus dibayar
Liabilitas
lain-lain
Jumlah
870.550.000
-
-
-
870.550.000
Other liabilities
1.646.324.796.652
1.302.263.301.417
256.664.977.313
72.068.125.406
15.328.392.516
Total
119
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO – Lanjutan
33. RISK MANAGEMENT - Continued
Risiko Likuiditas - Lanjutan
Liquidity Risk - Continued
Tabel berikut menyajikan arus kas kontraktual yang
tidak didiskontokan dari liabilitas keuangan dan
rekening administratif Bank berdasarkan periode
tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual: lanjutan
The following table presents the cash flows from the
contractual undiscounted financial liabilities and Bank’s
administrative accounts based on the period remaining
until the contractual maturity date:- continued
31 Desember 2016/December 31, 2016
> 3 bulan Sampai dengan
1 tahun
Nilai tercatat/
1 bulan/
> 1 – 3 bulan
> 3 months -
> 1 – 5 tahun
Carrying amount
Until 1 month
> 1 – 3 months
1 year
> 1 – 5 years
Rekening
Administrative
Administratif
Accounts
Fasilitas nasabah
yang belum
digunakan
183.176.819.202
17.890.645.406
41.490.309.883
123.040.823.794
755.040.119
Unused facilities
Bank garansi yang
diterbitkan
Jumlah
250.000.000
-
-
250.000.000
-
Guarantee issued
183.426.819.202
17.890.645.406
41.490.309.883
123.290.823.794
755.040.119
Total
31 Desember 2015/December 31, 2015
> 3 bulan Sampai dengan
1 tahun
Nilai tercatat/
1 bulan/
> 1 – 3 bulan
> 3 months -
> 1 – 5 tahun
Carrying amount
Until 1 month
> 1 – 3 months
1 year
> 1 – 5 years
Liabilitas
Financial
Keuangan
Liabilities
Deposits from
Simpanan nasabah
1.594.192.265.887
1.325.728.954.644
202.656.697.816
56.854.371.758
8.952.241.669
customer
Deposits from
Simpanan bank lain
78.704.320.955
73.704.320.955
5.000.000.000
-
-
other banks
6.952.714.843
6.952.714.843
-
-
-
Accrued interest
Bunga yang masih
harus dibayar
Liabilitas
lain-lain
Jumlah
783.000.000
-
-
-
783.000.000
Other liabilities
1.680.632.301.685
1.406.385.990.442
207.656.697.816
56.854.371.758
9.735.241.669
Total
Rekening
Administrative
Administratif
Accounts
Fasilitas nasabah
yang belum
digunakan
226.884.235.455
17.415.522.638
81.530.154.635
125.626.292.999
2.312.265.183
Unused facilities
Bank garansi yang
diterbitkan
Jumlah
524.750.000
-
300.000.000
224.750.000
-
Guarantee issued
227.408.985.455
17.415.522.638
81.830.154.635
125.851.042.999
2.312.265.183
Total
120
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO – Lanjutan
33. RISK MANAGEMENT – Continued
Risiko Likuiditas - Lanjutan
Liquidity Risk – Continued
Berikut adalah tabel analisa likuiditas (sisa jangka waktu
jatuh tempo) dari aset dan liabilitas Bank pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015:
Tabel of liquidity analysis remaining (maturity time) of
Bank’s assets and liabilities as of December 31,
2016 and 2015:
31 Desember 2016/December 31, 2016
Jatuh tempo/Maturity
Sampai
dengan
Klasifikasi/
Saldo/
Lain-lain/
1 tahun/
> 1 - 2 tahun/
> 2 - 5 tahun/
> 5 tahun/
Classification
Amount
Others
Until 1 year
> 1 - 2 years
> 2 - 5 years
> 5 years
ASET KEUANGAN/
FINANCIAL ASSETS
Kas/Cash
Giro pada Bank
Indonesia/
Demand deposits
with Bank
Indonesia
Giro pada bank lain/
Demand deposits with
other banks
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank lain/
Placements with
Bank Indonesia
and other banks
Efek-efek/
Securities
Reverse repo
Bank Indonesia
Kredit - bersih/
Loans - net
Pendapatan bunga
y ang masih akan
diterima/
Interest receivables
Aset lain-lain/
Other asset
14.326.073.550
-
14.326.073.550
-
-
-
99.900.870.882
-
99.900.870.882
-
-
-
14.240.149.088
-
14.240.149.088
-
-
-
234.945.114.871
-
234.945.114.871
-
-
-
109.475.993.411
-
14.221.412.142
37.602.000.000
-
37.602.000.000
1.379.142.711.825
-
693.020.158.111
16.887.216.943
16.887.216.943
3.823.930.000
993.863.939
82.007.501.885
2.643.170.785
91.617.546.545
449.859.202.169
154.255.849.660
-
-
-
-
-
-
-
-
1.108.255.778.644
83.001.365.824
452.502.372.954
245.873.396.205
3.823.930.000
Jumlah aset/
Total assets
1.910.344.060.570
20.711.146.943
LIABILITAS
KEUANGAN/
FINANCIAL
LIABILITIES
Liabilitas segera/
Obligation due
Immediately
Giro/Demand
Deposits
Tabungan/Saving
Deposits
Deposito berjangka/
Time deposits
Simpanan dari
bank lain/
Deposits from other
banks
Bunga y ang masih
harus dibay ar/
Accrued interest
Liabilitas lain-lain/
Other liability
Jumlah liabilitas/
Total liabilities
10.509.975.262
-
10.509.975.262
-
-
-
130.797.824.828
-
130.797.824.828
-
-
-
109.666.938.818
-
109.666.938.818
-
-
-
1.328.013.075.014
-
1.328.013.075.014
-
-
-
70.880.006.575
-
70.880.006.575
-
-
-
-
6.096.401.417
6.096.401.417
870.550.000
-
-
-
-
-
-
-
1.655.964.221.914
-
-
-
83.001.365.824
452.502.372.954
245.873.396.205
870.550.000
1.656.834.771.914
870.550.000
253.509.288.656
19.840.596.943
Jumlah aset
(liabilitas) keuangan
- bersih/
Total financial assets
(liabilities) - net
(547.708.443.270)
121
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO – Lanjutan
33. RISK MANAGEMENT - Continued
Risiko Likuiditas - Lanjutan
Liquidity Risk - Continued
Tabel analisa likuiditas (sisa jangka waktu jatuh tempo)
dari aset dan liabilitas Bank pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 – lanjutan
Tabel of liquidity analysis remaining (maturity time) of
Bank’s assets and liabilities as of December 31,
2016 and 2015: - continued
31 Desember 2015/December 31, 2015
Jatuh tempo/Maturity
Sampai
dengan
Klasifikasi/
Saldo/
Lain-lain/
1 tahun/
> 1 - 2 tahun/
> 2 - 5 tahun/
> 5 tahun/
Classification
Amount
Others
Until 1 year
> 1 - 2 years
> 2 - 5 years
> 5 years
ASET KEUANGAN/
FINANCIAL ASSETS
Kas/Cash
Giro pada Bank
Indonesia/
Demand deposits
with Bank
Indonesia
Giro pada bank lain/
Demand deposits with
other banks
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank lain/
Placements with
Bank Indonesia
and other banks
Efek-efek/
Securities
Kredit - bersih/
Loans - net
Pendapatan bunga
y ang masih akan
diterima/
Interest receivables
Aset lain-lain/
Other asset
Jumlah aset/
Total assets
13.194.462.550
-
13.194.462.550
-
-
-
120.675.625.707
-
120.675.625.707
-
-
-
2.111.506.118
-
2.111.506.118
-
-
-
171.252.820.499
-
171.252.820.499
-
-
-
180.164.648.020
-
50.231.363.130
14.127.771.587
989.885.778
114.815.627.525
1.454.447.155.350
-
717.337.564.669
92.207.654.476
452.090.390.613
192.811.545.592
21.475.221.258
-
21.475.221.258
3.823.130.000
3.823.130.000
1.967.144.569.502
3.823.130.000
1.096.278.563.931
-
-
-
-
-
-
106.335.426.063
453.080.276.391
307.627.173.117
LIABILITAS
KEUANGAN/
FINANCIAL
LIABILITIES
Liabilitas segera/
Obligation due
Immediately
Giro/Demand
Deposits
Tabungan/Saving
Deposits
Deposito berjangka/
Time deposits
Simpanan dari
bank lain/
Deposits from other
banks
Bunga y ang masih
harus dibay ar/
Accrued interest
Liabilitas lain-lain/
Other liability
4.443.636.515
-
4.443.636.515
-
-
-
138.369.771.873
-
138.369.771.873
-
-
-
102.299.956.553
-
102.299.956.553
-
-
-
1.353.522.537.461
-
1.353.522.537.461
-
-
-
78.704.320.955
-
78.704.320.955
-
-
-
6.952.714.843
-
6.952.714.843
-
-
-
-
-
-
-
-
-
783.000.000
783.000.000
-
1.685.075.938.200
783.000.000
1.684.292.938.200
282.068.631.302
3.040.130.000
(588.014.374.269)
Jumlah liabilitas/
Total liabilities
Jumlah aset
(liabilitas) keuangan
- bersih/
Total financial assets
(liabilities) - net
122
106.335.426.063
453.080.276.391
307.627.173.117
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO – Lanjutan
33. RISK MANAGEMENT - Continued
Risiko Operasional
Operational Risk
Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan
adanya ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya
proses internal (kebijakan dan sistem dan prosedur),
kesalahan sistem, kesalahan manusia, atau adanya
problem eksternal yang mempengaruhi operasional
Bank. Untuk meminimalisasi risiko operasional pada
setiap aktivitas fungsional, maka Bank menyusun
kebijakan dan prosedur serta penetapan limit yang
ditujukan untuk memantau secara intensif kerugian
risiko operasional pada seluruh aspek operasional Bank.
Operational risk is the risk which is caused by
insufficiency and/or disfunction of internal process
(policy and system and procedure), system error,
human error, or external problem, which influences the
Bank’s operation. To minimize operational risks in each
functional activity, the Bank shall formulate policies and
procedures and limits that are designated for intensive
monitoring of operational losses risk in all aspects of
Banking operations.
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016, profil
risiko operasional Bank berada pada peringkat 2.
For the year ended December 31, 2016, rating of the
Bank’s operational risk profile is 2.
Penerapan Risk and Control Self Assessment (RCSA)
pada seluruh satuan kerja di Bank ditujukan untuk
membantu satuan kerja sebagai langkah pertahanan awal
(first line of defense) dalam mengidentifikasi dan
mengukur secara independent risiko operasional pada
aktivitas fungsionalnya, melakukan pemantauan dan
penetuan langkah-langkah perbaikan atau rencana
tindak lanjut kedepan.
Risk and Control Self Assessment (RCSA)
implementation on all working unit in the Bank is
intended to help the working unit as a first line of
defense in identifying and measuring operational risk
independently on functional activities, monitoring and
determining improvement steps or future action.
Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) sebagai
second line of defense bertanggung jawab dalam
melakukan pengembangan dan pengimplementasian
kebijakan/prosedur, pengawasan, pengkajian, dan
melakukan pemantauan proses manajemen risiko
sebagai pedoman dalam penerapan manajemen risiko
dengan mendukung satuan kerja operasional dalam
mengembangkan kepedulian dan kepatuhan terhadap
prinsip-prinsip manajemen risiko. Hal itu dilakukan
pula dengan memanfaatkan hasil penilaian terhadap
konsistensi pelaksanaan proses dan kecukupan
pengendalian internal dalam penerapan risiko yang
dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI).
Risk Management Unit (SKMR) as second line of
defense responsible on improving and implementing
policies/procedures, supervision, assessment, and
monitoring risk management process as guidance on
implementation risk management and support
operational units on improving the consideration and
compliance to management risk principle.It also conduct
by utilizing the assessment of the implementation
process consistency and adequacy of internal control on
risk implementation which is conducted by internal audit
unit (SKAI).
Risiko Lainnya
Other Risk
1. Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan
akibat Bank tidak mematuhi ketentuan perundangundangan yang berlaku. Bank mengelola risiko
kepatuhan dengan melakukan penelaahan secara
komprehensif
untuk
memastikan
kesesuaian
kebijakan standar operasi dan prosedur serta
pengembangan produk baru dengan peraturan
eksternal. Satuan kerja kepatuhan telah melaksanakan
pengkajian dalam rangka mencegah penyimpangan
terhadap peraturan perundangan-undangan dan
ketentuan lain yang berlaku meliputi tindakan:

Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan
pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan
usaha Bank;
123
2. 1. Compliance risk is a risk that arises because the
Bank
does
not
comply
with
legislation
implementation. The Bank manages compliance risk
by performing a comprehensive review to ensure
conformity of standard policy operations and
procedure and implementation of new product with
external
regulation.
Compliance unit has
implemented assessment, in order to prevent
irregularities to the applicable legislation and the
other regulation, includes:

Realizing the implementation of compliance
culture in all organization level and the business
of the Bank;
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO - Lanjutan
33. RISK MANAGEMENT - Continued
Risiko Lainnya – Lanjutan
Other Risk - Continued

Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh
Bank, tindakan mengelola risiko kepatuhan
dilaksanakan dengan mengacu pada ketentuan
Bank Indonesia mengenai manajemen risiko bagi
bank umum;

Managing compliance risks that faced by the
Bank, compliance risk management actions
implemented by referring to Bank Indonesia’s
regulation about risk management for
commercial banks;

Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen
yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dan atau otoritas pengawas lain
yang berwenang.

Ensure the Bank's compliance with the
commitments made by the Bank to the Financial
Services Authority (FSA) and/or other competent
supervisory authority.
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016, profil
risiko kepatuhan Bank berada pada peringkat 2.
For the year ended December 31, 2016, rating of the
Bank’s compliance risk profile is 2.
2. Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh
adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain
berupa tuntutan hukum, ketiadaan peraturan
perundang-undangan
yang
mendukung
atau
kelemahan perikatan seperti tidak terpenuhinya syarat
sah kontrak dan pengikatan agunan yang tidak
sempurna. Bank mengelola risiko hukum dengan
memastikan seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan
usaha Bank dengan pihak ketiga didasarkan pada
aturan dan persyaratan yang dapat melindungi
kepentingan Bank dari segi hukum melalui:
2. Law risk is a risk which is caused by the
weakness of juridical aspect, such as law demand,
lack of supporting legislation or the weakness of
engagement as unfulfillment of legitimate contract
terms and imperfect binding collateral. Bank
manages legal risk by ensuring all activities and
relationship of business activities of the Bank with
third parties based on the regulation and
requirements that can protect the interests of the
Bank in terms of the law through:

Peninjauan secara berkala dengan memastikan
seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha
Bank dengan pihak ketiga didasarkan pada aturan
dan persyaratan yang dapat melindungi
kepentingan Bank dari segi hukum

Periodic reviews to ensure that all activities and
relationship of business activities of the Bank
with third parties based on the rules and
requirements that can protect the interests of the
Bank in terms of the law;

Pengembangan
budaya
kepatuhan
dan
kepedulian terhadap risiko hukum kepada seluruh
pegawai pada setiap jenjang organisasi secara
berkelanjutan.

Development of compliance culture and
awareness to legal risks to all employees at every
level of the organization sustainably.
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016, profil
hukum Bank berada pada peringkat 2.
For the year ended December 31, 2016, rating of the
Bank’s law risk profile is 2.
3. Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain
disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang
terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi
negatif terhadap Bank. Identifikasi risiko reputasi
dilakukan pada faktor-faktor risiko yang melekat
pada
aktivitas
fungsional
yang
mencakup
keterbukaan (disclosure requirement), keluhan
nasabah terhadap pelayanan Bank, perilaku karyawan
Bank dalam melayani nasabah dan sistem
komunikasi Bank serta seluruh aktivitas perbankan.
3. Reputation risk is a risk that caused by negative
publicity related to the business activities of the Bank
or negative perceptions to the Bank. Reputation risk
identification performed on the factor of inherent risk
in the functional activities that include transparency
(disclosure requirement), customer complaints to
the Bank’s services, behavior of the Bank's
employees in serving customers and communication
systems of the Bank and the whole banking system.
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016, profil
risiko reputasi Bank berada pada peringkat 2.
For the year ended December 31, 2016, rating of the
Bank’s reputation risk profile is 2.
124
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. MANAJEMEN RISIKO - Lanjutan
33. RISK MANAGEMENT - Continued
Risiko Lainnya - Lanjutan
Other Risk - Continued
4. Risiko stratejik adalah risiko antara lain disebabkan
adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank
yang tidak tepat, pengambilan keputusan rencana
bisnis yang tidak tetap atau kurang responsifnya
Bank terhadap perubahan eksternal. Pengelolaan
risiko strategis melalui proses pertimbangan dan
pengambilan keputusan setiap kebijakan secara
kolektif dan komprehensif oleh Direksi dan Komitekomite yang telah dibentuk serta memantau realisasi
rencana strategis dengan membandingkan target yang
akan dicapai dan memastikan bahwa risiko yang akan
diambil masih dalam batas toleransi.
4. Strategic risk is the risk caused by the establishment
and implementation from inaccurate Bank's strategy,
business plan decision-making that is not fixed or
lack of the Bank’s responsiveness to external
changes. Management of strategic risk through the
consideration and decision-making process of each
policy collectively and comprehensively by the
Board of Directors and Committees that have
been set up and monitoring the realization of
strategic plan by comparing the target to be achieved
and ensure that the risk that retrieved is still within
tolerance limit.
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016, profil
risiko stratejik Bank berada pada peringkat 3.
For the year ended December 31, 2016, rating of the
Bank’s strategic risk profile is 3
34. ASET
KEUANGAN
KEUANGAN
DAN
LIABILITAS
34. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
31 Desember 2016/December 31, 2016
Diukur pada
Nilai Wajar
Pinjaman
Dimiliki
Liabilitas
Total nilai
Melalui Laporan
yang diberikan
hingga
keuangan
tercatat/
Laba atau Rugi/
dan piutang/
jatuh tempo/
diamortisasi/
Total
wajar/
Fair Value Through
Loans and
Held to
Financial liabilities
carrying
Total fair
Profit or Loss
receivables
maturity
at amortized cost
amount
value
Total nilai
Aset
Assets
Kas
-
14.326.073.550
-
-
14.326.073.550
14.326.073.550
Giro pada Bank
Indonesia
-
99.900.870.882
-
-
99.900.870.882
99.900.870.882
14.240.149.088
-
-
14.240.149.088
14.240.149.088
234.945.114.871
-
-
234.945.114.871
234.945.114.871
-
109.475.993.411
109.475.993.411 Held-to-maturity
Giro pada bank lain
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan Bank lain
Efek-efek:
Dimiliki hingga
Jatuh tempo
Diukur pada nilai
wajar melalui
laporan laba rugi
Reverse repo Bank
Indonesia
Kredit y ang diberikan
Pendapatan bunga
y ang masih akan
diterima
Aset lain-lain
-
-
109.475.993.411
-
37.602.000.000
1.398.464.414.077
-
-
37.602.000.000
1.398.464.414.077
Fair value through
profit or loss
Reverse repo Bank
37.602.000.000
Indonesia
1.398.464.414.077
Loans
-
16.887.216.943
3.823.930.000
-
-
16.887.216.943
3.823.930.000
16.887.216.943 Interest receivables
3.823.930.000
Other assets
109.475.993.411
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah
aset keuangan
Total
-
1.820.189.769.411
1.929.665.762.822
1.929.665.762.822
Liabilitas
Liabilitas segera
Simpanan
dari nasabah
Giro
Tabungan
Deposito
Simpanan dari
bank lain
Bunga y ang masih
harus dibay ar
Liabilitas lain-lain
financial asset
Liabilities
-
-
-
10.509.975.262
10.509.975.262
10.509.975.262
-
-
-
130.797.824.828
109.666.938.818
1.328.013.075.014
130.797.824.828
109.666.938.818
1.328.013.075.014
130.797.824.828
109.666.938.818
1.328.013.075.014
-
-
-
70.880.006.575
70.880.006.575
70.880.006.575
Obligations
due immediately
Deposits
from customers
Demand deposits
Savings
Time Deposits
Deposits from
other bank
-
-
-
6.096.401.417
870.550.000
6.096.401.417
870.550.000
6.096.401.417
870.550.000
Accrued interest
Other liabilities
-
-
-
Jumlah
liabilitas keuangan
Cash
Demand deposits
with Bank
Indonesia
Demand deposits
with other banks
Placements with
Bank Indonesia
and other banks
Securities:
Total
125
1.656.834.771.914
1.656.834.771.914
1.656.834.771.914 financial liabilities
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. ASET
KEUANGAN
KEUANGAN - Lanjutan
DAN
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
LIABILITAS
34. FINANCIAL
Continued
ASSETS
AND
–
LIABILITIES
31 Desember 2015/December 31, 2015
Diukur pada
Nilai Wajar
Pinjaman
Dimiliki
Liabilitas
Total nilai
Melalui Laporan
yang diberikan
hingga
keuangan
tercatat/
Laba atau Rugi/
dan piutang/
jatuh tempo/
diamortisasi/
Total
wajar/
Fair Value Through
Loans and
Held to
Financial liabilities
carrying
Total fair
Profit or Loss
receivables
maturity
at amortized cost
amount
value
Total nilai
Aset
Assets
Kas
-
13.194.462.550
-
-
13.194.462.550
13.194.462.550
Giro pada Bank
Indonesia
-
120.675.625.707
-
-
120.675.625.707
120.675.625.707
-
2.111.506.118
-
-
2.111.506.118
2.111.506.118
-
171.252.820.499
-
-
171.252.820.499
171.252.820.499
-
161.437.518.020
161.437.518.020 Held-to-maturity
Giro pada bank lain
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan Bank lain
Efek-efek:
Dimiliki hingga
Jatuh tempo
Diukur pada nilai
wajar melalui
laporan laba rugi
Kredit y ang diberikan
Pendapatan bunga
y ang masih akan
diterima
Aset lain-lain
-
18.727.130.000
-
-
-
161.437.518.020
1.505.334.638.919
-
-
18.727.130.000
1.505.334.638.919
21.475.221.258
3.823.130.000
-
-
21.475.221.258
3.823.130.000
161.437.518.020
-
18.727.130.000
1.505.334.638.919
Fair value through
profit or loss
Loans
21.475.221.258 Interest receivables
3.823.130.000
Other assets
Jumlah
aset keuangan
Cash
Demand deposits
With Bank
Indonesia
Demand deposit
with other banks
Placements with
Bank Indonesia
and other banks
Securities:
Total
18.727.130.000
1.837.867.405.051
2.018.032.053.071
2.018.032.053.071
Liabilitas
financial assets
Liabilities
Obligations
Liabilitas segera
Simpanan dari
nasabah
Giro
Tabungan
Deposito
Simpanan dari
bank lain
Bunga y ang masih harus
dibay ar
Liabilitas lain-lain
-
-
-
4.443.636.515
4.443.636.515
4.443.636.515
-
-
-
138.369.771.873
102.299.956.553
1.353.522.537.461
138.369.771.873
102.299.956.553
1.353.522.537.461
138.369.771.873
102.299.956.553
1.353.522.537.461
-
-
-
78.704.320.955
78.704.320.955
78.704.320.955
due immediately
Deposits
from customers
Demand deposits
Savings
Time Deposits
Deposits from
other bank
-
-
-
6.952.714.843
783.000.000
6.952.714.843
783.000.000
6.952.714.843
783.000.000
Accrued interest
Other liabilities
-
-
-
Jumlah
liabilitas keuangan
Total
1.685.075.938.200
1.685.075.938.200
1.685.075.938.200 financial liabilities
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan di atas
diukur dengan dasar sebagai berikut:
The fair values of the above financial assets and
liabilities are determined based on the following:
Aset keuangan
Financial assets
Nilai wajar aset keuangan lancar (umumnya kurang dari
satu tahun) seperti giro pada Bank Indonesia dan bank
lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain,
efek-efek, pendapatan bunga yang masih akan diterima
dan aset lain-lain adalah sebesar nilai tercatat karena
nilai tercatat tersebut telah mendekati estimasi nilai
wajarnya.
The fair values of financial assets that are short- term in
nature (generally less than one year) such as demand
deposits with Bank Indonesia and other banks,
placements with Bank Indonesia and other banks,
securities, interest receivables and other asset represent
their carrying amounts as these approximates their
estimated fair values.
126
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. ASET
KEUANGAN
KEUANGAN - Lanjutan
DAN
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
LIABILITAS
34. FINANCIAL
Continued
ASSETS
AND
LIABILITIES
-
Aset Keuangan – Lanjutan
Financial Assets – Continued
Estimasi nilai wajar kredit yang diberikan (umumnya
kredit dengan bunga mengambang) merupakan nilai kini
dari estimasi arus kas masa depan yang diharapkan akan
diterima yang didiskontokan pada suku bunga pasar.
The estimated fair value of loans (normally floating
interest bearing loans) represents the present value
amount of estimated future cash flows expected to be
received discounted at current market rates.
Nilai wajar untuk surat berharga yang dimiliki hingga
jatuh tempo ditetapkan berdasarkan harga pasar atau
harga kuotasi perantara (broker)/pedagang efek (dealer).
Jika informasi ini tidak tersedia, nilai wajar diestimasi
dengan menggunakan harga pasar kuotasi efek yang
memiliki karakteristik kredit, jatuh tempo dan yield yang
serupa.
The fair values of held-to-maturity marketable securities
are based on the market prices or broker/dealer price
quotations. When this information is not available, the
fair value is estimated using quoted market prices for
securities with similar credit, maturity and yield
characteristics.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Nilai wajar liabilitas keuangan lancar (biasanya kurang
dari satu tahun) seperti simpanan dari nasabah dan bank
lain, bunga yang masih harus dibayar dan liabilitas lainlain adalah sebesar nilai tercatat karena nilai tercatat
tersebut telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
The fair values of financial liabilities that are shortterm in nature (generally less than one year) such as
deposits with customers and other banks, accrued
interest and other liabilities represent their carrying
amounts as these approximates their estimated fair
values.
Estimasi nilai wajar simpanan tanpa jatuh tempo adalah
sebesar jumlah terutang ketika utang tersebut harus
segera dibayar pada saat ditagih
The estimated fair value of deposits with no stated
maturity is equal to the amount owed when the debt must
be paid at the time billed.
Hirarki nilai wajar
Fair value hierarchy
PSAK 68, “Pengukuran nilai wajar” mensyaratkan
pengungkapan atas pengukuran nilai ajar dengan tingkat
hirarki nilai wajar sebagai berikut:
SFAS 68, “Fair value measurement” requires disclosure
of fair value measurements by level of the following fair
value measurement hierarchy:
 harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif
untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1);
 input selain harga kuotasian yang termasuk dalam
tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau
liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau
secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga)
(tingkat 2); dan
 input untuk aset atau liabilitas yang bukan
berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input
yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).
  quoted prices (unadjusted) in active markets for
identical assets or liabilities (level 1);
127
 inputs other than quoted prices included within level
1 that are observable for the asset or liability, either
directly (as prices) or indirectly (as derived from
prices) (level 2); and
 inputs for the asset or liability that are not based on
observable market data (unobservable inputs) (level
3).
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. ASET
KEUANGAN
KEUANGAN - Lanjutan
DAN
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
LIABILITAS
34. FINANCIAL
Continued
Tabel di bawah ini menyajikan instrumen keuangan
yang diakui pada nilai wajar yang dikelompokkan
berdasarkan hirarki nilai wajar:
Jumlah tercatat/
ASSETS
AND
31 Desember 2016/December 31, 2016
Total carrying
Level 1/
Level 2/
Jumlah/
amount
Level 1
Level 2
Total
Assets
14.326.073.550
-
14.326.073.550
14.326.073.550
Giro pada
Bank Indonesia
Cash
Demand deposits with
99.900.870.882
-
99.900.870.882
99.900.870.882
Bank Indonesia
Demand deposits with
Giro pada bank lain
14.240.149.088
-
14.240.149.088
14.240.149.088
P enempatan pada
other banks
Placements with
Bank Indonesia
dan bank lain
Bank Indonesia
234.945.114.871
-
234.945.114.871
234.945.114.871
Efek-efek:
and other banks
Securities:
Dimiliki hingga
jatuh tempo
109.475.993.411
109.475.993.411
-
109.475.993.411
-
-
-
-
1.398.464.414.077
-
1.398.464.414.077
1.398.464.414.077
Loans
16.887.216.943
-
16.887.216.943
16.887.216.943
Interest receivables
3.823.930.000
-
3.823.930.000
3.823.930.000
Other assets
1.892.063.762.822
109.475.993.411
1.782.587.769.411
1.892.063.762.822
Total financial assets
Held-to-maturity
Diukur pada nilai wajar
melalui laporan
laba rugi
Kredit yang diberikan
Fair value through
profit or loss
P endapatan bunga yang
masih akan diterima
Aset lain-lain
Jumlah aset keuangan
Liabilitas
Liabilities
Obligation
Liabilitas segera
10.509.975.262
-
10.509.975.262
10.509.975.262
due immediately
1.568.477.838.660
-
1.568.477.838.660
1.568.477.838.660
from customers
70.880.006.575
-
70.880.006.575
70.880.006.575
from other banks
6.096.401.417
-
6.096.401.417
6.096.401.417
Accrued interest
870.550.000
-
870.550.000
870.550.000
Other liabilities
1.656.834.771.914
-
1.656.834.771.914
1.656.834.771.914
Deposits
Simpanan dari nasabah
Deposits
Simpanan dari bank lain
Bunga yang masih harus
dibayar
Liabilitas lain-lain
Jumlah
liabilitas keuangan
-
The tables below set out the fair value of financial
instruments grouped according to the fair value
hierarcy:
Aset
Kas
LIABILITIES
Total
128
financial liabilities
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. ASET
KEUANGAN
KEUANGAN - Lanjutan
DAN
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
LIABILITAS
34. FINANCIAL
Continued
ASSETS
AND
LIABILITIES
-
Hirarki nilai wajar - Lanjutan
Fair value hierarchy - Continued
Tabel di bawah ini menyajikan instrumen keuangan
yang diakui pada nilai wajar yang dikelompokan
berdasarkan hirarki nilai wajar: - lanjutan
The tables below set out the fair value of financial
instruments grouped according to the fair value
hierarcy:- continued
Jumlah tercatat/
31 Desember 2015/December 31, 2015
Total carrying
Level 1/
Level 2/
Jumlah/
amount
Level 1
Level 2
Total
Aset
Assets
Kas
13.194.462.550
-
13.194.462.550
13.194.462.550
Giro pada
Bank Indonesia
Cash
Demand deposits with
120.675.625.707
-
120.675.625.707
120.675.625.707
Bank Indonesia
Demand deposits with
Giro pada bank lain
2.111.506.118
-
2.111.506.118
2.111.506.118
P enempatan pada
Bank Indonesia
dan bank lain
other banks
Placements with
Bank Indonesia
171.252.820.499
-
171.252.820.499
171.252.820.499
Efek-efek:
and other banks
Securities:
Dimiliki hingga
jatuh tempo
161.437.518.020
160.844.045.902
-
160.844.045.902
18.727.130.000
18.727.130.000
-
18.727.130.000
1.505.334.638.919
-
1.505.334.638.919
1.505.334.638.919
Loans
21.475.221.258
-
21.475.221.258
21.475.221.258
Interest receivables
3.823.130.000
-
3.823.130.000
3.823.130.000
Other assets
2.018.032.053.071
179.571.175.902
1.837.867.405.051
2.017.438.580.953
Total financial assets
Held-to-maturity
Diukur pada nilai wajar
melalui laporan
laba rugi
Kredit yang diberikan
Fair value through
profit or loss
P endapatan bunga yang
masih akan diterima
Aset lain-lain
Jumlah aset keuangan
Liabilitas
Liabilities
Obligation
Liabilitas segera
4.443.636.515
-
4.443.636.515
4.443.636.515
due immediately
1.594.192.265.887
-
1.594.192.265.887
1.594.192.265.887
from customers
78.704.320.955
-
78.704.320.955
78.704.320.955
from other banks
Deposits
Simpanan dari nasabah
Deposits
Simpanan dari bank lain
Bunga yang masih harus
dibayar
Liabilitas lain-lain
6.952.714.843
-
6.952.714.843
6.952.714.843
Accrued interest
783.000.000
-
783.000.000
783.000.000
Other liabilities
1.685.075.938.200
-
1.685.075.938.200
1.685.075.938.200
Jumlah liabilitas
keuangan
Total financial
liabilities
Tidak terdapat pengalihan antara tingkat 1 dan 2 selama
periode berjalan.
There are no transfers between levels 1 and 2
during the period.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang
diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan
kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan.
The fair value of financial instruments traded in active
markets is based on quoted market prices at the
reporting date.
129
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. ASET
KEUANGAN
KEUANGAN - Lanjutan
DAN
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
LIABILITAS
34. FINANCIAL
Continued
ASSETS
AND
LIABILITIES
-
Hirarki nilai wajar - Lanjutan
Fair value hierarchy - Continued
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak
diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut
menggunakan data pasar yang dapat diobservasi
sepanjang tersedia dan seminimal mungkin mengacu
pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai
wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini
termasuk dalam tingkat 2.
The fair value of financial instruments that are not
traded in an active market is determined using specific
valuation techniques. These valuation techniques use the
observable market data where it is available and rely as
little as possible on estimates. If all significant inputs of
fair value are observable, these financial instruments
are included in level 2.
Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan
nilai instrumen keuangan mencakup:
 penggunaan kuotasi harga pasar atau dealer untuk
instrumen sejenis; dan
 teknik lain, seperti analisis arus kas diskonto,
digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen
keuangan lainnya.
Specific valuation techniques used to determine the
financial instruments value include of:
  the use of quoted market prices or dealer quotes for
similar instruments; and
 other techniques, such as discounted cash flows
analysis, are used to determine fair value for the
remaining financial instruments.
35. RASIO LIABILITAS
MINIMUM
PENYEDIAAN
MODAL
35. CAPITAL ADEQUACY RATIO
Mulai tanggal 1 Januari 2015, Bank menghitung
kebutuhan
modal
berdasarkan
peraturan
BI
No.15/12/PBI/2013, dimana modal yang diwajibkan
regulator dianalisa dalam dua tier sebagai berikut
Starting January 1, 2015, the Bank calculates its
capital requirements in accordance with BI regulation
No. 15/12/PBI/2013, where the regulatory capital is
analyzed into two tiers as follows:

Modal inti (tier 1) merupakan modal inti utama.
Modal inti utama antara lain meliputi modal
ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal
disetor, cadangan umum, laba tahun-tahun lalu dan
periode/tahun
berjalan
(100%),
penghasilan
komprehensif lainnya, selisih kurang dari penyisihan
penghapusan aset produktif sesuai ketentuan Bank
Indonesia dan cadangan kerugian penurunan nilai
aset produktif yang diperbolehkan. Perhitungan
pajak tangguhan dan aset takberwujud merupakan
faktor pengurang modal inti utama.

Core capital (tier 1) is core capital. Core capital
includes issued and fully paid-up capital, additional
paid-in capital, general reserve, retained
earning and profit for the period/year (100%), other
comprehensive income, shortfall between allowable
amount of allowance for uncollectible account on
productive assets according to Bank Indonesia
regulation and allowance for impairment losses on
productive assets. Calculation of deferred tax and
intangible assets are deducted from core capital.

Modal pelengkap (tier 2) meliputi penyisihan
penghapusan aset produktif sesuai ketentuan Bank
Indonesia.

Suplementary capital (tier 2), which includes
allowance for uncollectible account on productive
assets according to Bank Indonesia regulation.
Bank tidak mempunyai modal inti tambahan yang
memenuhi kriteria peraturan BI yang berlaku.
The Bank does not have any additional core capital
which meets the criteria under prevailing BI regulation.
Sebelum tanggal 1 Januari 2015, Bank menghitung
kebutuhan
modal
berdasarkan
peraturan
BI
No. 14/18/PBI/2012, dimana modal yang diwajibkan
regulator juga dianalisa dalam dua tier sebagai berikut:
Prior to January 1, 2015, the Bank calculated its capital
requirements in accordance with BI regulation
No. 14/18/PBI/2012, where the regulatory capital is also
analyzed into two tiers as follows:

Modal tier 1, antara lain meliputi modal ditempatkan
dan disetor penuh, tambahan modal disetor,
cadangan umum, saldo laba dan laba periode/tahun
berjalan (50%).
130
 
Tier 1 capital, which includes issued and fully paidup capital, additional paid-in capital, general
reserve, retained earnings and profit for the
period/year (50%).
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. RASIO LIABILITAS
MINIMUM - Lanjutan

PENYEDIAAN
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MODAL
35. CAPITAL ADEQUACY RATIO - Continued

 
Modal tier 2, meliputi cadangan umum aset
produktif.
Penyediaan modal minimum sebagaimana dimaksud
ditetapkan sebagai berikut:




Tier2 capital, which includes the amount of
allowable general allowance for productive assets.
Minimum capital requirements are as follows:
 
8% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko
peringkat 1.
9% sampai dengan kurang dari 10% dari ATMR
untuk bank dengan profil risiko peringkat 2.
10% sampai dengan kurang dari 11% dari ATMR
untuk bank dengan profil risiko peringkat 3.
11% sampai dengan 14% dari ATMR untuk bank
dengan profil risiko peringkat 4.



Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dihitung
berdasarkan Peraturan Bank Indonesia adalah sebagai
berikut (dalam jutaan Rupiah):
8% of RWA for bank with risk rating 1.
9% up to less than 10% of RWA for bank with risk
rating 2.
10% up to less than 11% of RWA for bank with risk
rating 3.
11% up to 14% of RWA for bank with risk rating 4.
The calculation of Capital Adequacy Ratio (CAR) as of
December 31, 2016 and 2015 by the Regulation of Bank
Indonesia are as follows (in million Rupiah):
31 Desember 2016
December 31, 2016
31 Desember 2015
December 31, 2015
M odal inti (Tier 1)
M odal pelengkap (Tier 2)
338.105
11.469
333.169
12.402
Core capital (Tier 1)
Supplementary capital (Tier 2)
Jumlah modal inti dan
pelengkap
349.574
345.571
Total core and supplementary
capital
Jumlah Aset Tertimbang
Menurut Risiko
Tanpa memperhitungkan
risiko pasar
Dengan memperhitungkan
risiko pasar
Dengan memperhitungkan
risiko kredit, pasar dan
operasional
Total Risk Weight Assets (RWA)
1.435.089
1.403.621
Excluding market risk
-
1.416.784
Including market risk
1.609.011
1.577.935
Including credit, market and
operational risks
Rasio Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum (KPMM)
Rasio CET 1
Rasio Tier 1
Rasio Tier 2
21,01%
21,01%
0,71%
21,11%
21,11%
0,79%
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Ratio CET 1
Ratio Tier 1
Ratio Tier 2
Rasio total
21,73%
21,90%
Ratio total
Rasio Kewajiban Penyediaan
M odal M inimum yang
Diwajibkan
10,00% - 11,00%
10,00% - 11,00%
131
Minimum Capital Adequacy
Ratio
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36. INFORMASI PENTING LAINNYA
36. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION
31 Desember 2016
December 31, 2016
Rasio Kredit yang diberikan
terhadap Dana Pihak
Ketiga (LFR)
Rasio Kredit yang tergolong
Non Performing Loan (NPL)
31 Desember 2015
December 31, 2015
Loan to Funding
Ratio (LFR)
89,04
94,23
2,83
7,10
1,90
3,97
96,37
124,94
total aset produktif
Rasio laba sebelum pajak
terhadap rata-rata aset (ROA)
Rasio laba setelah pajak
terhadap rata-rata
2,20
5,75
0,53
(2,82)
Return on Asset (ROA)
ekuitas (ROE)
Keuntungan bunga bersih
2,11
5,41
(15,25)
Return on Equity (ROE)
Net Interest Margin
terhadap total kredit
Rasio Kredit yang tergolong
Non Performing Loan (NPL)
terhadap total kredit - bersih
Rasio Beban Operasional
terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO)
Non Performing
Rasio aset produktif
bermasalah terhadap
37. TRANSAKSI NON-KAS
Non Performing
Loan (NPL) - net
Operating Expenses to
Operating Income
(BOPO)
Allowance for
impairment losses
to total earning
asset ratio
37. NON-CASH TRANSACTION
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas adalah
sebagai berikut:
Activities not affecting cash flows are as follows:
31 Desember 2016
December 31, 2016
Penghapusbukuan kredit
yang diberikan
Penambahan aset tetap
atas surplus revaluasi
(Catatan 13)
5,07
Loan (NPL)
31 Desember 2015
December 31, 2015
39.545.225.497
32.354.562.395
-
3.944.237.778
132
Written-off loans
Increase of fixed assets
through revaluation
surplus (Note 13)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN – Lanjutan
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2016.
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK HARDA INTERNASIONAL Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS – Continued
As of and For the Year Ended
December 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. ALOKASI SAHAM KARYAWAN
38. EMPLOYEE STOCK ALLOCATION
Alokasi saham karyawan merupakan alokasi saham yang
diberikan cuma-cuma oleh Bank kepada seluruh Peserta
Program ESA (Employee Stock Allocation) yang
merupakan bagian dari pengeluaran saham baru dalam
Penawaran Saham Perdana (”IPO”) dan telah memenuhi
kualifikasi dari Bank.
Employee stock allocation is stock allocation that
granted free of charge by the Bank to all the participants
of ESA (Employee Stock Allocation) which is the part of
the issuance of new stocks in Initial Public Offering
(IPO) and have qualified from the Bank.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 024/SKDIR/V/2015, ketentuan pelaksanaan program ESA
diantaranya adalah sebagai berikut:
Based on the Decree of Directors No. 024/SKDIR/V/2015, the requirements of ESA program includes:
a. Pegawai tetap yang tercatat pada tanggal 1 Juli
2015 dan masih aktif bekerja pada tanggal tersebut
serta tidak dalam status terkena sanksi administratif
pada saat implementasi Program ESA.
b. Saham penghargaan memiliki lock-up period selama
12 bulan, yaitu selama masa lock-up saham tidak
dapat diikutsertakan dalam transaksi di bursa.
a. Permanent employees listed as of July 1, 2015 and
still active on that date and and not in the status of an
administrative sanction upon the implementation of
the ESA Program.
a.7.b. Employee Stock Allocation (ESA) has a locked- up
period for 12 months, which is during the locked-up
period stocks cannot be participated in the stock
exchange transactions.
c. Participants are not charged on the ownerhip of
ESA.
d. ESA remains the property of their respective
employees.
c. Peserta tidak dikenakan biaya atas kepemilikan
saham penghargaan.
d. Saham penghargaan tetap menjadi hak masingmasing pegawai.
39. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
ATAS LAPORAN KEUANGAN
39. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
Berdasarkan keputusan Mahkamah Agung, pada tanggal
16 Februari 2017 Bank telah mengajukan surat
permohonan sebagai berikut :
Based on the decision of the Supreme Court, on
February 16, 2017 the Bank has filed a request as
follows:
1. Surat
No.033/BHI/-UM/II/2017
mengenai
Permohonan Imbalan bunga atas kelebihan
pembayaran pajak PPN masa Pajak Januari sampai
dengan Desember 2007.
2. Surat
No.034/BHI/-UM/II/2017
mengenai
Permohonan Imbalan bunga atas kelebihan
pembayaran pajak PPh Badan Tahun 2007.
3. Surat
No.
035/BHI/-UM/II/2017
mengenai
Permohonan pengurangan atau pembatalan STP
yang tidak sesuai sehubungan dengan Putusan
Peninjauan Kembali Mahkamah Agung Republik
Indonesia terkait DPP PPN masa pajak Januari
sampai dengan Desember 2007.
4. Surat
No.
036/BHI/-UM/II/2017
mengenai
Permohonan kelebihan pembayaran pajak PPN masa
pajak Januari sampai dengan Desember 2007.
5. Surat
No.
037/BHI/-UM/II/2017
mengenai
Permohonan kelebihan pembayaran pajak PPh badan
Tahun 2007.
1. Letter No. 033/BHI/-UM/II/2017 regarding the
Request Rewards interest on overpaid VAT tax
period January to December 2007.
40. TANGGUNG JAWAB
LAPORAN KEUANGAN
MANAJEMEN
ATAS
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan
dan
penyajian
laporan
keuangan yang telah
diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan
oleh
manajemen Bank pada tanggal 20 Maret 2017.
133
2. Letter No. 034/BHI/-UM/II/2017 regarding the
Request Rewards interest on overpayment of
corporate income tax in 2007.
3. Letter No. 035/BHI/-UM/II/2017 regarding the
Application for reduction or cancellation of the STP
is not appropriate in relation to the Reconsideration
Decision Indonesian Supreme Court related to DPP
VAT tax period January to December 2007.
4. Letter No. 036/BHI/-UM/II/2017 regarding the
Request overpaid VAT tax period January to
December 2007.
5. Letter No. 037/BHI/-UM/II/2017 regarding the
Application of tax overpayment of corporate income
tax in 2007.
40. MANAGEMENT’S RESPONSIBILITY
FINANCIAL STATEMENTS
ON
THE
The management of Bank is responsible for the
preparation and presentation of these financial
statements which were completed and authorized for
issue as approved by the management of Bank on March
20, 2017.
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Entitas
Induk
Untuk Tahun - Tahun Yang Berakhir
31 Desember 2016 dan 2015
122
Laporan Tahunan 2016
PT. HAKIMPUTRA PERKASA DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Dinyatakan dalam Rupiah)
Catatan
ASET
2016
Rp
2015
Rp
Bukan Jasa Bank
Piutang Lain-lain
3
Jumlah Aktiva Bukan Jasa Perbankan
Jasa Perbankan
Kas
Giro Pada Bank Indonesia
4
Giro Pada Bank Lain- setelah dikurangi
2g,5
penyisihan kerugian
Penempatan Pada Bank Indonesia-setelah dikurangi2h,6
bunga diterima di muka
Penempatan Pada Bank Lain
2h,7
Efek-Efek Bersih-setelah dikurangi bunga diterima 2b,8
di muka/diskonto yang belum diamortisasi dan
penyisihan kerugian
Efek - efek yang dibeli dengan janji dijual kembeli
Kredit Yang Diberikan-setelah dikurangi
2i,9
penyisihan kerugian
Pendapatan Bunga yang masih akan diterima
2n
Biaya dibayar di muka
Aset Tetap, -setelah dikurangi
2k,10
Akumulasi penyusutan
Aset Pajak Tangguhan
2o,22
Aset Lain-lain
2l,11
Jumlah Aset Jasa Perbankan
JUMLAH ASET
26,326,169,166
26,326,169,166
26,326,169,166
26,326,169,166
14,735,429,050
99,900,870,882
13,452,033,600
120,675,625,707
20,429,622,775
7,530,339,833
202,145,114,871
46,728,636,769
102,952,820,499
81,758,422,729
109,475,993,411
37,602,000,000
180,164,648,020
-
1,433,795,149,561
17,804,674,001
6,370,547,846
1,504,585,345,266
22,347,509,790
7,913,969,177
42,528,789,015
11,376,728,353
104,763,607,515
2,147,657,164,049
2,173,983,333,215
41,630,296,204
14,933,802,356
60,272,040,855
2,158,216,854,035
2,184,543,023,202
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
-1-
PT. HAKIMPUTRA PERKASA DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Dinyatakan dalam Rupiah)
Catatan
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Jasa Perbankan
Liabilitas segera
Simpanan
Simpanan Dari Bank Lain
Liabilitas Pajak
Bunga masih harus dibayar
Imbalan Kerja
Liabilitas Lain-lain
Jumlah Liabilitas
EKUITAS
Modal saham
(Modal dasar sebesar 236.000.000 lembar saham,
ditempatkan dan disetor penuh 236.000.000
lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000
per lembar saham untuk tahun 2015 dan
2016)
Saldo laba
Kepentingan nonpengendali
Jumlah Ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
2m,12
13
2o,14
15
17
16
2016
Rp
2015*)
Rp
10,729,766,733
1,635,132,576,849
69,269,728,581
2,117,470,402
6,274,854,691
17,651,281,695
5,678,597,113
0
1,746,854,276,064
4,687,057,416
1,650,747,982,943
81,099,762,714
2,908,495,642
7,130,937,587
14,749,507,059
8,185,459,492
0
1,769,509,202,853
236,600,000,000
236,600,000,000
82,959,779,816
319,559,779,816
107,569,277,336
427,129,057,151
2,173,983,333,216
72,507,871,076
309,107,871,076
105,925,949,273
415,033,820,349
2,184,543,023,202
*) Disajikan ulang
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
-2-
PT. HAKIMPUTRA PERKASA DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2016
Rp
2015*)
Rp
BUKAN JASA PERBANKAN
Penghasilan (beban) lain-lain
Rugi selisih biaya perolehan penyertaan saham
atas ekuitas Anak Perusahaan
-
-
Rugi Sebelum Kepentingan Nonpengendali
- Bukan Jasa Perbankan
-
-
228,970,259,105
947,668,867
251,945,288,227
975,876,467
229,917,927,972
252,921,164,694
123,057,077,462
3,348,333,630
148,550,245,957
3,688,085,968
Jumlah beban bunga
126,405,411,092
152,238,331,925
Pendapatan Bunga - Bersih
103,512,516,880
100,682,832,769
JASA PERBANKAN
Pendapatan (Beban) Operasional
Pendapatan Bunga
Bunga
Provisi dan komisi
Jumlah pendapatan bunga
Beban bunga
Bunga
Provisi dan komisi
Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya
Pendapatan Lainnya
Beban penyisihan kerugian aset produktif
Beban tenaga kerja
Beban umum dan administrasi
Beban Operasional Lainnya-Bersih
Laba Operasional
Penghasilan (Beban) Non Operasional
Laba penjualan aktiva tetap
Rugi penurunan nilai agunan yang diambil alih
Lain-lain
Penghasilan (Beban) Non Operasional - Bersih
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan
11,402,624,501
(11,091,924,004)
(55,767,248,120)
(34,648,053,367)
7,744,674,533
(75,299,153,564)
(53,248,954,911)
(41,241,482,830)
(90,104,600,990)
(162,044,916,772)
13,407,915,890
(61,362,084,003)
105,993,666
278,263,795
2,194,802,048
1,799,459,613
73,550,000
29,474,012,375
2,579,059,509
31,347,021,988
15,986,975,399
(30,015,062,015)
Pajak Penghasilan
(4,703,555,363)
13,264,169,255
Laba (Rugi) Tahun Berjalan
11,283,420,036
(16,750,892,760)
Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain
Tahun Berjalan Setelah Pajak
LABA KOMPREHENSIF BERSIH
(1,461,981,419)
9,821,438,617
5,737,969,142
(11,012,923,618)
-3-
PT. HAKIMPUTRA PERKASA DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2016
Rp
2015*)
Rp
Laba Yang Dapat Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
Jumlah Laba Tahun Berjalan
7,769,578,917
2,051,859,700
9,821,438,617
1,185,679,860
(12,198,603,478)
(11,012,923,618)
Laba Komprehensih Bersih
Yang Dapat Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
Jumlah Laba Komprehensih Bersih
7,769,578,917
2,051,859,700
9,821,438,617
1,185,679,860
(12,198,603,478)
(11,012,923,618)
*) Disajikan ulang
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
-4-
PT. HAKIMPUTRA PERKASA DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Dinyatakan dalam Rupiah)
Modal
Disetor
Diatribusikan
kepada Pemilik
Saldo per 31 Desember 2014
206,599,999,400
Tambahan modal
Deviden
Bonus
Tambahan modal disetor
Program Manfaat Pasti
Selisih revaluasi aset tetap
Penghasilan komprehensif lain
Laba bersih tahun berjalan
30,000,000,600
Saldo per 31 Desember 2015
236,600,000,000
95,574,826,508
(2,352,000,000)
(288,379,551)
(2,738,981,360)
1,031,402,819
3,577,073,601
3,137,602,765
(25,433,673,706)
-
-
72,507,871,076
Deviden
Bonus
Selisih revaluasi aset tetap
Penghasilan komprehensif lain
Koreksi laba ditahan
Laba bersih tahun berjalan
Saldo per 31 Desember 2016
(2,450,000,000)
(295,688,048)
1,695,723,629
(394,582,768)
4,126,877,010
7,769,578,917
236,600,000,000
82,959,779,816
Kepentingan Nonpengendali
116,323,567,365
(48,000,000)
(5,885,297)
(1,030,788,242)
388,158,136
1,316,695,368
1,180,805,422
(12,198,603,478)
105,925,949,273
(50,000,000)
(6,034,450)
(203,999,910)
(148,497,278)
2,051,859,700
107,569,277,336
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
-5-
Jumlah
Ekuitas
328,245,180,152
30,000,000,600
(2,400,000,000)
(294,264,848)
1,419,560,955
4,893,768,969
4,318,408,187
(37,632,277,184)
328,550,376,831
(2,500,000,000)
(301,722,498)
1,491,723,719
(543,080,046)
4,126,877,010
9,821,438,617
340,645,613,633
PT. HAKIMPUTRA PERKASA DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2016
Rp
2015
Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Operasi
60,354,801,157
(121,670,149,831)
Jumlah
60,354,801,157
(22,174,703,638)
(2,509,682,320)
(6,530,168,174)
(2,509,682,320)
(6,530,168,174)
(2,500,000,000)
(301,722,498)
(2,400,000,000)
(294,264,848)
31,000,000,000
96,230,230,398
4,959,481,243
ARUS KAS DAN SETARA KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan Aset Tetap
Arus Kas dan Setara Kas Bersih dari Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran Dividen
Pemberian Bonus
Penambahan modal disetor
Surplus Revaluasi Ast Tetap
Penerbitan Saham
Koreksi Saldo Laba
2,414,434,291
112,601,349
Arus Kas dan Setara Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan
Kenaikan (Penurunan) bersih kas dan setara kas
(274,686,858)
129,495,446,793
57,570,431,979
1,295,128,788
Kas dan setara kas pada awal periode
326,369,242,368
325,074,113,580
Kas dan setara kas pada akhir periode
383,939,674,347
326,369,242,368
14,735,429,050
99,900,870,882
20,429,622,775
202,145,114,871
46,728,636,769
13,452,033,600
120,675,625,707
7,530,339,833
102,952,820,499
81,758,422,729
383,939,674,347
326,369,242,368
Pengungkapan Tambahan
Kas dan Setara Kas terdiri dari :
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan Pada Bank Indonesia
Penempatan Pada Bank Lain
Jumlah Kas dan Setara Kas
*) Disajikan ulang
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
-6-
PT. HAKIMPUTRA PERKASA DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2016 DAN 2015 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
KOMITMEN DAN KONTIJENSI
2016
Rp
Komitmen:
Tagihan komitmen
Pendapatan bunga dalam penyelesaian
Kewajiban Komitmen
Fasilitas kredit yang belum digunakan
Lain-lain
Jumlah (tagihan) kewajiban komitmen - bersih
Kontinjensi :
Tagihan kontinjensi
Pendapatan bunga dalam penyelesaian
Pencadangan denda dalam penyelesaian
Aset produktif yang dihapus buku
Lain-lain
2015
Rp
-
(183,176,819,202)
(183,176,819,202)
9,753,844,482
47,874,189,388
Kewajiban kontinjensi
Penerbitan jaminan bank garansi
(250,000,000)
Jumlah (tagihan) kewajiban kontinjensi - bersih
Jumlah Kewajiban Komitmen dan Kontinjensi - Bersih
-7-
57,378,033,870
(125,798,785,332)
(226,884,235,455)
(226,884,235,455)
8,308,289,500
45,946,516,079
(524,750,000)
53,730,055,579
(173,154,179,876)
Laporan Tahunan 2016
KANTOR CABANG
KANTOR PUSAT OPERASIONAL | TANAH ABANG | TANGERANG | SURABAYA BRATANG | BANDUNG | PONTIANAK | SURABAYA RAJAWALI |
SOLO | PEKANBARU | PANGLIMA POLIM | KELAPA GADING | LTC GLODOK | MUARA KARANG | JEMBATAN LIMA | JATINEGARA | BEKASI |
KK TANAH ABANG | KK PANGLIMA POLIM
KANTOR PUSAT
ASEAN Tower Lantai 2-3
Jl. KH. Samanhudi No. 10, Pasar Baru
Sawah Besar, Jakarta Pusat 10710
Telp (021) 3841178
Fax (021) 3841022, 3841023
Website : www.bankbhi.co.id
Download