III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

advertisement
III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA A-Kautsar Bandar Lampung pada semester
genap tahun ajaran 2014/2015.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen. Menurut Sugiyono (2012: 72) “penelitian eksperimen adalah metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap
yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”. Sedangkan menurut Sukardi (2011:
179) “penelitian eksperimen pada prinsipnya dapat didefinisikan sebagai metode
sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat
(causal-effect relationship)”.
Berdasarkan definisi dari ahli tersebut, dapat dipahami bahwa penelitian
eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh
pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian. Jadi
penelitian eksperimen dalam pendidikan adalah kegiatan penelitian yang
bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan/tindakan/treatment pendidikan
34
terhadap tingkah laku siswa atau menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh
tindakan itu jika dibandingkan dengan tindakan lain.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah same group design atau desain
eskperimen kelompok serupa. Menurut Nasution (2014: 33) dalam desain
eksperimen serupa ini kelompok yang sama digunakan sebagai kelompok
eksperimen dan sebagai kelompok kontrol.
Tabel 3.1 Desain Penelitian
KK
XK
O
KE
XE
O
(Dimodifikasi dari Nasution, 2014: 33)
Keterangan:
KE
: Kelompok Eksperimen (Modifikasi Alat Bantu Botol Mineral dan
Dayung Tangan)
KK
: Kelompok Kontrol (Tanpa Modifikasi Alat Bantu)
XE
: Perlakuan yang diberikan dengan menggunakan modifikasi alat bantu
: Perlakuan yang diberikan tidak menggunakan modifikasi alat bantu
XK
O
: Posttest yaitu tes akhir yang diberikan sesudah proses pembelajaran
selesai
D. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 117). Populasi
35
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X.1 SMA Al-Kautsar Bandar Lampung
Tahun Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 39 siswa, yang terdiri dari siswa lakilaki 19 orang dan perempuan 20 orang.
E. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2012: 118). Sampel pada penelitian ini dilakukan dengan
teknik sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2011: 85).
Berdasarkan pertimbangan pendapat ahli di atas, maka jumlah sampel yang akan
diambil dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari jumlah populasi. Jumlah
populasi sebesar 39 siswa, sehingga dengan demikian peneliti mengambil 100%
dari jumlah populasi atau penelitian populasi. Seluruh siswa kelas X.1 tersebut
nantinya dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok siswa yang menggunakan
modifikasi alat bantu botol mineral, kelompok siswa yang menggunakan
modifikasi alat bantu dayung tangan. Pembagian kelompok tersebut dilakukan
secara random sampling, dimana pertama, siswa dibariskan sesuai nomor absen,
kemudian dimulai dari siswa dengan absen pertama mengucapkan angka 1, absen
kedua mengucapkan angka 2, absen ketiga mengucapkan angka 3, mulai dari
absen 4 mengucapkan angka 1, begitu seterusnya. Sehingga, diperoleh 13 siswa
sebagai kelompok yang menggunakan modifikasi alat bantu botol mineral, 13
siswa sebagai kelompok yang menggunakan modifikasi alat bantu dayung tangan,
dan 13 siswa sebagai kelompok yang tidak menggunakan modifikasi alat bantu
botol mineral dan dayung tangan.
36
F. Variabel Penelitian
Variabel Penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 61).
Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel independen (variabel
bebas) dan variabel dependen (variabel terikat).
1. Variabel independen (variabel bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat). Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah modifikasi alat bantu
botol mineral (X1) dan modifikasi alat bantu dayung tangan (X2).
2. Variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah keterampilan renang gaya bebas yang
dilambangkan dengan (Y).
G. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel
1. Definisi Konseptual
a. Modifikasi Alat Bantu Botol Mineral (X1) dan Dayung Tangan (X2)
Modifikasi adalah pengurangan atau penggantian unsur-unsur tertentu.
Modifikasi merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh para guru
agar pembelajaran mencerminkan DAP (Developmentally Apropriate
Practice). Oleh karena itu, DAP termasuk di dalamnya “body scaling” atau
37
ukuran tubuh siswa, harus selalu dijadikan prinsip utama dalam memodifikasi
pembelajaran penjas. (Supandi, 1992: 107)
Dalam hal ini, penulis menggunakan alat bantu yang telah dimodifikasi
sedemikian rupa yang berasal dari barang bekas yaitu botol plastik dari
minuman air mineral berukuran sedang 1,5 liter yang fungsinya sama seperti
pelampung yang biasa digunakan dalam pembelajaran renang dan alat bantu
dayung tangan yang berasal dari bahan piber atau plastik yang fungsinya
untuk menambah daya dorong dan tarik tangan saat melakukan teknik renang
gaya bebas.
b. Keterampilan Renang Gaya Bebas (Y)
Keterampilan adalah tindakan yang memerlukan aktifitas gerak dan harus
dipelajari agar mendapatkan bentuk yang benar (Yanuar Kiram, 1992: 11).
Sedangkan, renang gaya bebas adalah gaya berenang dengan posisi dada
menghadap kepermukaan air (Annayanti Budiningsih, 2010: 29).
Dalam renang gaya bebas kedua belah lengan secara bergantian digerakan
jauh kedepan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara
bergantian dicambukan naik turun keatas dan kebawah. Saat berenang gaya
bebas, posisi wajah menghadap kepermukaan air. Pernafasan dilakukan saat
lengan digerakan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala
berpaling kesamping. Sewaktu mengambil nafas, perenang bisa memilih untuk
menoleh kekiri atau kekanan.
38
2. Definisi Operasional
a. Modifikasi Alat Bantu Botol Mineral (X1) dan Dayung Tangan (X2)
Modifikasi adalah pengubahan pada suatu unsur-unsur tertentu dengan tujuan
adanya perbaikan dari unsur-unsur yang mengalami perubahan agar dapat
dimanfaatkan. Dalam hal ini, penulis menggunakan alat bantu yang telah
modifikasi sedemikian rupa yang berasal dari barang bekas yaitu botol mineral
berukuran sedang 1,5 liter yang fungsinya sama seperti pelampung yang biasa
digunakan dalam pembelajaran renang dan alat bantu dayung tangan yang
berasal dari bahan piber atau plastik yang fungsinya untuk menambah daya
dorong dan tarik tangan saat melakukan teknik renang gaya bebas.
Tabel 3.2 Definisi Operasional Modifikasi Alat Bantu Botol
Mineral dan Dayung Tangan
Variabel
Modifikasi Alat
Bantu Botol
Mineral (X1) dan
Dayung Tangan
(X2)
Indikator
1. Siswa memperoleh kepuasan dalam
mengikuti pelajaran
2. Meningkatkan kemungkinan
keberhasilan dalam berpartisipasi
3. Kemampuan siswa yang dapat
meningkat
4. Siswa dapat melakukan pola gerak
yang benar
b. Keterampilan Renang Gaya Bebas (Y)
Keterampilan merupakan suatu aktifitas gerak yang diperoleh melalui proses
belajar yaitu dengan cara memahami gerakan dan melakukan gerakan
berulang-ulang dengan kesadaran pikir akan benar tidaknya gerakan yang
telah dilakukan. Sedangkan renang gaya bebas adalah gerakan yang dilakukan
dengan cara menelungkupkan badan, dimana tangan dan kaki melakukan
39
tarikan dan tendangan air. Sehingga, yang dimaksud keterampilan renang gaya
bebas adalah suatu aktifitas gerak yang dilakukan di dalam air yang diperoleh
melalui proses belajar yaitu dengan cara memahami gerakan dan melakukan
gerakan berulang-ulang sampai gerakan tersebut menyerupai renang.
Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel Keterampilan Renang
Gaya Bebas
Variabel
Keterampilan
Renang Gaya
Bebas (Y)
Indikator
Hasil posttest keterampilan renang
gaya bebas setelah menggunakan
modifikasi alat bantu
H. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi adalah suatu metode untuk mengumpulkan data yang dilakukan
dengan cara mengadakan pengamatan langsung terhadap objek penelitian
yang meliputi kegiatan atau aktivitas pembelajaran di SMA Al-Kautsar
Bandar Lampung. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data tentang
kondisi sekolah atau deskripsi tentang lokasi penelitian yang dilakukan dalam
penelitian ini. Selain itu, dalam observasi peneliti juga menggunakan lembar
observasi untuk melihat aktivitas siswa saat menggunakan modifikasi alat
bantu botol mineral dan dayung tangan serta tanpa menggunakan modifikasi
alat bantu.
2. Tes
Tes digunakan untuk mengukur hasil peningkatan keterampilan renang gaya
bebas antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
modifikasi alat bantu botol mieral dan dayung tangan serta siswa yang
40
mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan modifikasi alat bantu botol
mineral dan dayung tangan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada
penelitian ini adalah dengan menggunakan posttest. Tes dilaksanakan sesudah
siswa diberi perlakuan (treatment) menggunakan modifikasi alat bantu botol
mineral dan dayung tangan untuk mengetahui hasil peningkatan keterampilan
renang gaya bebas siswa. Dengan tes ini juga akan diketahui manakah
modifikasi alat bantu yang lebih baik, antara botol mineral dan dayung tangan
serta hasil yang tidak menggunakan modifikasi alat bantu.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal – hal atau variabel yang
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2006: 231). Dokumentasi tidak
begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan, sumber datanya masih tetap
dan belum berubah. Jenis data yang diharapkan adalah data kuantitatif karena
data dalam penelitian konkrit nyata, bisa diamati dan bisa diukur.
I. Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (2002: 112) instrumen penelitian adalah alat pada waktu
penelitian menggunakan suatu metode. Keberhasilan suatu penelitian banyak
ditentukan oleh instrumen yang digunakan. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1. Instrumen tes
Instrumen tes yang digunakan adalah kriteria gerakan keterampilan gerakan
dasar renang gaya bebas pada tabel sebagai berikut:
41
Tabel 3.4 Instrumen Penilaian Keterampilan Gerak Dasar Renang Gaya
Bebas
Nilai
No
Gambar
Indikator
Deskriptor
1
1.
Sikap Awal
- Posisi tubuh
streamline , yaitu
sejajar dengan
permukaan air
dan posisi kepala
normal.
2.
Pelaksanaan - Kaki digerakan
naik-turun secara
bergantian
(menggunting
air) dengan
sumber gerakan
pangkal paha.
- Gerakan tangan
berputar ke depan
dengan gerakan
menarik dan
mendorong
dalam air.
- Kepala keluar
Ke permukaan
air, hirup udara
dari mulut dan
saat kepala di
dalam, keluarkan
nafas dari mulut.
3.
(Haller David, 2011: 24)
Sikap Akhir
- Posisi tubuh
kembali
streamline, yaitu
sejajar dengan
permukaan air
dan posisi kepala
normal.
2
3
4
42
Keterangan Penskoran:
Sangat baik = 4
Baik
=3
Cukup
=2
Kurang
=1
Dengan keterangan rata-rata skor:
Keterangan
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Skor
3,5 - 4
2,5 - 3,4
1,5 - 2,4
1 - 1,4
Untuk uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan
uji tersebut dikarenakan penelitian ini masuk dalam penelitian tidak baku. Hal ini
dikarenakan instrumen tes menggunakan kriteria gerakan keterampilan gerakan
dasar renang gaya bebas yang telah di uji validitasnya oleh ahli yaitu Haller
David. Sehingga, validitasnya merupakan validitas construct (tetap).
Akan tetapi, dalam penelitian ini peneliti tetap mencaritahu kemampuan awal
siswa yang disajikan dalam nilai pretest siswa untuk keterampilan renang gaya
bebas siswa, dimana diketahui bahwa rata-rata nilai awal (pretest) siswa adalah
2,3 dengan kategori cukup, nilai tertinggi 3 dengan kategori baik, dan terendah 1,4
dengan kategori kurang.
 Kisi-kisi Penilaian Keterampilan Gerak Dasar Renang Gaya Bebas
1. Posisi tubuh, mendapat nilai 1 saat posisi tubuh tidak sejajar dengan air dan
posisi kepala di atas permukaan air, mendapat nilai 2 saat posisi kepala berada
di atas air serta bagian bawah badan cenderung turun ke bawah, mendapat
nilai 3 posisi tubuh sejajar dengan permukaan air, namun kepala berada di atas
43
air, mendapat nilai 4 posisi tubuh sejajar dengan permukaan air dan posisi
kepala dengan wajah menghadap ke bawah agak ke depan.
2. Gerakan kaki, mendapat nilai 1 saat gerakan kaki gerakan kaki tidak naikturun, lutut tertekuk (gerakan kaki salah semua), mendapat nilai 2 saat gerakan
kaki tidak naik-turun (menggunting air) serta lutut tertekuk ketika kedua kaki
menggunting air, mendapat nilai 3 saat gerakan kaki menggunting namun lutut
tertekuk ketika kedua kaki menggunting air, mendapat nilai 4 saat gerakan
kaki digerakan naik-turun secara bergantian lutut tidak tertekuk (gerakan kaki
benar-benar sempurna).
3. Gerakan tangan, salah saat tahap gerakan tangan menangkap, menarik,
mendorong, nilai 1. Mendapa nilai 2 salat saat tahap gerakan tangan
menangkap dan menarik. Mendapat nilai 3 salah saat tahap gerakan tangan
menangkap. Mendapat nilai 4 saat melaksanakan tahap-tahap gerakan renang
dengan benar.
4. Gerakan mengambil nafas, mendapat nilai 1 benar-benar tidak dapat
melakukan gerakan mengambil nafas, mendapat nilai 2 saat kepala terangkat
sepenuh nya dari permukaan air dan gerakan tangan tidak pas saat berputar
ketika mengambil nafas, mendapat nilai 3 saat gerakan tangan kepala
terangkat sepenuhnya ke permukan air, mendapat nilai 4 saat kepala menoleh
ke samping, dengan satu telinga tetap tercelup di dalam air ketika mengambil
nafas mendapat nilai 4 (gerakan mengambil nafas benar).
5. Koordinasi, mendapat nilai 1 salah saat melakukan gerakan tangan, gerakan
kaki, mengambil nafas serta posisi tubuh. Mendapat nilai 2 salah saat
melakukan gerakan tangan, mengambil nafas, gerakan kaki. Mendapat niali 3
44
salah satu melakukan gerakan tangan serta dengan mengambil nafas.
Mendapat nilai 4 saat benar melakukan gerakan koordinasi renang gaya bebas.
2. Instrumen Non-tes
Instrumen non-tes pada penilaian ini digunakan untuk mengukur aktivitas
siswa saat menggunakan modifikasi alat bantu botol mineral dan dayung
tangan dan saat tidak menggunakan modifikasi alat bantu. Instrumen non-tes
yang digunakan berupa lembar observasi dengan metode rating scale (skala
nilai). Menurut Sudjana (2009: 77) skala nilai digunakan untuk mengukur
penampilan atau perilaku seseorang melalui pernyataan pada suatu kategori
yang bermakna nilai. Penilaian dapat dilakukan dengan memberikan tanda
checklist (√) sesuai dengan aspek yang diamati.
Tabel 3.5 Lembar Observasi Aktivitas Praktik Siswa
Aspek yang diamati
A
Sa
ng
at
Ba
ik
N
a
m
a
No.No
B
ai
k
Cu
ku
p
Ku
ran
g
B
Sa
ng
at
Ba
ik
B
ai
k
Cu
ku
p
Ku
ran
g
C
Sa
ng
at
Ba
ik
B
ai
k
Cu
ku
p
Ku
ran
g
D
Sa
ng
at
Ba
ik
B
ai
k
1
2
3
4
Jumlah
Aspek yang diamati:
A. Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran
B. Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi
C. Kemampuan siswa yang dapat meningkat
D. Siswa dapat melakukan pola gerak yang benar
Cu
ku
p
Ku
ran
g
X
i
̅
45
Keterangan Penskoran:
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
=4
=3
=2
=1
Dengan keterangan rata-rata skor:
Keterangan
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Skor
3,5 - 4
2,5 - 3,4
1,5 - 2,4
2 - 1,4
Nilai pretest siswa untuk aktivitas praktik dalam melakukan keterampilan
renang gaya bebas siswa diketahui bahwa rata-rata nilai awal (pretest) siswa
adalah 2,3 dengan kategori cukup, nilai tertinggi 3 dengan kategori baik, dan
terendah 1,4 dengan kategori kurang.
J. Pengujian Hipotesis Penelitian
Berdasarkan hipotesis yang telah dikemukakan, maka bentuk pengujian hipotesis
yang akan diuji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
H1 : Ada pengaruh modifikasi alat bantu botol mineral terhadap keterampilan
renang gaya bebas pada siswa kelas X.1 SMA Al-Kautsar Bandar
Lampung Tahun Ajaran 2014/2015.
H0 : Tidak ada pengaruh modifikasi alat bantu botol mineral terhadap
keterampilan renang gaya bebas pada siswa kelas X.1 SMA Al-Kautsar
Bandar Lampung Tahun Ajaran 2014/2015.
H2 : Ada pengaruh modifikasi alat bantu dayung tangan terhadap
keterampilan renang gaya bebas pada siswa kelas X.1 SMA Al-Kautsar
Bandar Lampung Tahun Ajaran 2014/2015.
46
H0 : Tidak ada pengaruh modifikasi alat bantu dayung tangan terhadap
keterampilan renang gaya bebas pada siswa kelas X.1 SMA Al-Kautsar
Bandar Lampung Tahun Ajaran 2014/2015.
H3 : Ada perbedaan pengaruh antara modifikasi alat bantu botol mineral dan
dayung tangan terhadap keterampilan renang gaya bebas pada siswa
kelas X.1 SMA Al-Kautsar Bandar Lampung Tahun Ajaran 2014/2015.
H0 : Tidak ada perbedaan pengaruh antara modifikasi alat bantu botol mineral
dan dayung tangan terhadap keterampilan renang gaya bebas pada siswa
kelas X.1 SMA Al-Kautsar Bandar Lampung Tahun Ajaran 2014/2015.
Kriteria Pengujian :
Untuk menguji hipotesis pertama (H1) dan hipotesis kedua (H2) digunakan rumus
uji regresi linier sederhana. Menurut Siregar (2013: 379) uji regresi linier
sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh satu variabel bebas
(independent) terhadap satu variabel tak bebas (dependent). Pada penelitian ini,
uji regresi linier sederhana digunakan untuk menguji pengaruh modifikasi alat
bantu botol mineral (X1) terhadap keterampilan renang gaya bebas siswa (Y) dan
menguji pengaruh modifikasi alat bantu dayung tangan (X2) terhadap
keterampilan renang gaya bebas siswa (Y). Untuk menguji hipotesis yang
menggunakan rumus uji regresi linier sederhana, peneliti menggunakan program
SPSS versi 16. Sedangkan untuk menguji hipotesis ketiga (H3), hasilnya akan
diketahui setelah pengujian hipotesis pertama (H1) dan hipotesis kedua (H2) telah
dilakukan.
Download