TUGAS ONLINE 1 MANAJEMEN PEMBIAYAAN RUMAH SAKIT PENILAIAN INVESTASI PADA RUMAH SAKIT DISUSUN OLEH : SAM HILDA NADIA HIDAYAH NIM : 2013 31 268 Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul 2014 I. Latar Belakang Investasi merupakan salah satu cara perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan kas jika terjadi surplus. Dengan berinvestasi maka dana yang terdapat dalam kas perusahaan tidak menganggur. Investasi dapat dimaksudkan sebagai akumulasi dari suatu bentuk aktiva untuk memperoleh manfaat dimasa yang akan datang. Dengan adanya investasi maka perusahaan mengharapkan beberapa keuntungan yakni terjaminnya manajemen kas, terciptanya hubungan yang erat dan memperkuat posisi keuangan suatu perusahaan. Investasi merupakan unsur yang sangat penting dalam perusahaan. Aktivitas investasi yang dilakukan oleh perusahaan akan dijadikan sebagai dasar penilaian manajemen kas perusahaan. Penilaian kinerja perusahaan ini sebagian atau seluruhnya dapat dinilai dari penggunaan kas untuk investasi. Bagi perusahaan investasi adalah cara untuk menempatkan kelebihan dana sedangkan untuk perusahaan lainnya investasi merupakan sarana untuk mempererat hubungan bisnis atau memperoleh suatu keuntungan perdagangan. Apapun motivasi perusahaan dalam melakukan investasi, investasi tetap merupakan sarana dalam menentukan posisi keuangan perusahaan. Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Sebagaimana suatu industri yang mempunyai struktur fixed cost yang tinggi, rumah sakit menghadapi problem dalam investasi dan pengembangan program. Problem ini terjadi apabila sumber daya subsidi pemilik/pemodal berkurang. Sementara Misi rumah sakit menununtut agar dalam memberikan pelayanan, rumah sakit dituntut untuk melayani masyarakat tanpa membedakan status ekonominya. Akan tetapi disisi lain kemampuan untuk melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat ekonomi lemah terkadang terhalang oleh system birokrasi dan sistem reimbursement dari pemerintah yang kurang cepat. Rumah sakit sebagai suatu organisasi sosio-ekonomi, seperti organisasi ekonomi lainnya, memerlukan pembiayaan untuk dapat menjamin kelancaran pelaksanaan kegiatannya. Mengacu kepada hal tersebut maka dapat dipahami disini bahwa yang dimaksud dengan pembiayaan sebetulnya adalah pendanaan (financing) untuk kegiatan. Secara umum, dirumah sakit hal ini biasanya dikaitkan dengan pembiayaan dua kegiatan pokok yaitu : investasi dan operasional. Dari kedua kegiatan pokok tersebut, pembiayaan kegiatan operasional umumnya dapat dilakukan dengan menggunakan dana yang berasal dari kegiatan layanan penderita. Suatu proyek investasi baik di rumah sakit atau diperusahaan dibidang lainya umumnya memerlukan dana yang besar dan akan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu perlu dilakukan perencanaan investasi yang lebih teliti agar tidak terlanjur menanamkan investasi pada proyek yang tidak menguntungkan. II. Tujuan Salah satu tujuan investasi adalah untuk mencari keuntungan. Secara umum tujuan investasi memang mencari untung, tetapi bagi perusahaan tertentu kemungkinan ada tujuan utama yang lain selain untuk mencari untung. Dari tulisan para ahli, diperoleh informasi bahwa pada umumnya tujuan investasi adalah sebagai berikut: a) Untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam setiap periode, antara lain seperti bunga, royalti, deviden, atau uang sewa dan lain-lainnya. b) Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana untuk kepentingan ekspansi, kepentingan sosial. c) Untuk mengontrol atau mengendalikan perusahaan lain, melalui pemilikan sebagian ekuitas perusahaan tersebut. d) Untuk menjamin tersedianya bahan baku dan mendapatkan pasar untuk produk yang dihasilkan. e) Untuk mengurangi persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang sejenis. f) Untuk menjaga hubungan antar perusahaan. III. Pembahasan Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal. Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian dan produksi dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatubiaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga. Pada penilaian investasi di rumah sakit atau proyek lain pada umunya, krtiteria yang biasa di pertimbangkan untuk di gunakan adalah : 1. Net Present Value (NPV) Kriteria ini didasarkan atas konsep pendiscount-nan seluruh arus kas nilai sekarang. Dimana metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih d imasa yang akan datang bernilai positif. Untuk menghitung nilai sekarang tersebut perlu ditetapkan dahulutingkat bunga yang dianggap relevan. Apabila nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang lebih besar dari investasi, maka proyek ini dikatakan menguntungkan sehingga apabila nilainya kecil (NPV Negatif) proyek ditolak karena tidak menguntungkan. RUMUS NPV: NPV = NCF t / (1 + r )t – Ao KET : NCF t : Aliran kas bersih yang diharapkan dari proyek tesebut pada periode t R : biaya modal rata-rata tertimbang Ao : investasi yang diasumsikan dikeluarkan padaawal tahun pertama atau tahun ke nol Metode ini dapat diasumsikan bahwa aliran kas bersih setiap tahun dapat di investasikan kembali dan menghasilkan keuntungan setiap tahun sebesar discount ratenya. 2. Payback Periode (PP), Adalah jumlah periode (tahun) yang diperlukan untuk mengembalikanongkos investasi awal dengan tingkat pengembalian tertentu. Metode inimencoba mengukur seberapa cepatinvestasi bisa kembali. Karena hasilnyabukan presentase, tapi satuan waktu. Kalau periode payback ini lebih pendekdaripada yang disyaratkan, maka proyek dikatakan menguntungkan sedangkanlebih lama ditolak. Untuk mengetahui sejauh mana investasi itu kembali, maka dirumuskan sebagai berikut : Jika proceed yang dihasilkan tiap tahun sama : PP = Jumlah Investasi X 12 Bulan Proceed Dimana proceed = EAT + Depresiasi EAT = Laba bersih setelah pajak Jika proceed yang dihasilkan tiap tahun beda : HP = xxx NS = (xxx) Investasi = xxx Proceed thn. 1 = (xxx) Sisa Investasi = xxx Proceed thn 2 = (xxx) Sisa Investasi = xxx Dan seterusnya sampai investasi tidak dapat dikurangi dengan proceed tahun selanjutnya, lalu: Sisa Investasi x 12 Bulan Proceed tahun selajutnya Jika payback period > umur ekonomis, Investasi ditolak Jika payback period < umur ekonomis, Investasi diterima Jadi kriteria penilaian pada metode payback period ini adalah jikapayback periodnya lebih kecil dari waktu maksimum yang disyaratkan makaproyek diterima, dan sebaliknya bila payback periodnya lebih besar atau lebihlama dari waktu yang diisaratkan maka investasi ditolak. 3. Internal Rate Of Return (IRR), Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang. Apabila tingkat bunga ini lebih besar dan relevan (tingkat keuntungan yang disyaratkan), maka menguntungkan, bila lebih kecil dikatakan merugikan. Rumus dari Internal Rate of Return adalah sebagai berikut : IRR = i1 + NPV1 x ( i2 - i1 ) NPV1 – NPV2 i1 = Tingkat bunga ke-1 NPV1 = NPV positif i2 = Tingkat bunga ke-2 NPV2 = NPV negatif Metode ini diterapkan dengan prosedur : a. Mencari nilai sekarang bersih dari investasi. b. Apabila nilai sekarang bersih positif, maka tingkat hasil dinaikkan sampai menunjukkan nilai sekarang bersih negatif.Atau sebaliknya apabila nilai sekarang bersih negatif, maka tingkat hasil sampai nilai sekarang bersih positif. Kriteria penilaian dengan menggunakan metode ini adalah bila nilai IRR yang didapat lebih besar dari tingkat bunga uang yang berlaku dalam masyarakat, maka investasi diterima. Dan sebaliknya, bila nilai IRR lebih kecil dari tingkat bunga yang berlaku dalam masyarakat, maka investasi ditolak. 4. Profitability Index (PI), Metode ini menggunakan perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang dengan nilai sekarang investasi, jika Profitabilitynya Index (PI) lebih besar daripada 1, maka proyek ini dikatakan menguntungkan. Tetapi jika kurang dikatakan tidak menguntungkan sebagaimana NPV, maka metode ini perlu menentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang akan dipergunakan. Rumus yang digunakan untuk mencari PI adalah sebagai berikut : PI = PV. Proceed PV.Outlays Dimana PV Proceed = Proceed x tingkat suku bunga Kriteria PI : Jika PI > 1, investasi diterima Jika PI < 1, investasi ditolak Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Investasi 1. Tingkat Pengembalian yang Diharapkan (Expected Rate of Return) a. Kondisi Internal Perusahaan. Kondisi internal adalah faktor-faktor yang berada di bawah kontrol Perusahaan, seperti tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi. Sedangka faktor non-teknis, seperti kepemilikkan hak dan atau kekuatan monopoli, kedekatan denga pusat kekuasaan, dan penguasaan jalur informasi. b. Kondisi Eksternal Perusahaan. Kondisi eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan akan investasi utama adalah perkiraan tentang tingkat produksi dan pertumbuhan ekonomi domestic maupun internasional. 2. Biaya Investasi. Hal yang paling menentukan adalah tingkat bunga pinjaman. Makin tinggi tingkat bunganya maka biaya investasi makin mahal. Akibatnya minat akan investasi makin menurun. Namun tidak jarang, walaupun tingkat bunga pinjaman rendah, minat akan investasi tetap rendah. Hal ini disebabkan biaya total investasi masih tinggi dan faktor yang mempengaruhi adalah masalah kelembagaan. 3. Marginal Efficiency of Capital (MEC), Tingkat Bunga, dan Marginal Efficiency of Investement (MEI) adalah tingkat pengembalian yang diharapkan dari setiap tambahan barang modal. IV. Penutup Berbagai macam investasi dapat dilakukan di rumah sakit. Berdasarkan konsep Handaru (1996) berbagai jenis investasi misalnya: a) Penggantian peralatan medik yang lama dengan teknologi yang lebih baru, atau teknologi tetap tetapi alat baru. b) Perluasan perlengkapan modal yang sudah ada misalnya, penam-bahan kapasitas dengan menambah ruangan bangsal. c) Perluasan atau penambahan garis produk baru dengan pembelian mesin atau peralatan baru yang belum pernah dimiliki. Sebagai contoh, pengembangan operasi jantung RSUP Dr. Kariadi Semarang dengan soft-loan dari pemerintah Jerman (KfW). d) Sewa atau leasing peralatan baru. e) Merger atau pembelian rumah sakit oleh sebuah rumah sakit yang lebih baik keadaan keuangannya. Kegiatan analisis dan pengendalian biaya bukan suatu proses yang mudah. Tiga syarat mutlak yang harus dipenuhi dengan baik sebelum dilakukan suatu analisis biaya yaitu, struktur organisasi rumah sakit yang baik, sistem akuntansi yang tepat, dan adanya informasi statistik yang cukup baik. Masalah yang muncul adalah sulitnya rumah sakit dalam memenuhi prasyarat ini. Sebagai contoh, perbaikan sistem akuntansi membutuhkan penanganan yang tepat dengan ujung tombak oleh profesi akuntan. Diharapkan dengan pemahaman mengenai konsep produksi dalam rumah sakit beserta analisis biayanya, pihak rumah sakit menjadi semakin menghargai informasi akuntansi biaya untuk keperluan pengambilan keputusan manajemen termasuk keputusan penetapan tarif dan investasi. Sumber : 1. http://akuntansi-02.blogspot.com/2013/05/tujuan-investasi-jangka-panjang.html 2. http://media.sipil.ft.uns.ac.id/index.php/mts/article/view/17/17 3. http://eprints.undip.ac.id/5760/1/INVESTASI_YANKES_-_SUDIRO.pdf 4. http://id.wikipedia.org/wiki/Investasi 5. http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_sakit 6. http://afandi-unmuhgres.blogspot.com/2013/10/makalah-tentang-investasi_22.html 7. http://shantycr7.blogspot.com/2013/06/materi-makalah-investasi-lengkap-dan.html 8. http://jonatansitumorang.blogspot.com/2012/08/makalah-konsep-penilaian-investasidi.html