bab 1 pendahuluan - Informasi Sanitasi Kota Bogor

advertisement
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Menurunnya kualitas pengelolaan sampah secara signifikan umumnya mulai terjadi sejak
krisis ekonomi yang berkepanjangan menimpa seluruh kota di Indonesia. Hal tersebut
berdampak pada penurunan kinerja sarana dan prasarana persampahan terutama kualitas
TPA serta menurunnya kapasitas pembiayaan dan retribusi. Buruknya kinerja pengelolaan
sampah mengakibatkan permasalahan yang serius yang perlu segera ditangani.
Seperti kota lainnya, Kota Bogor juga menghadapi banyak tantangan dalam pengelolaan
sampahnya. Permasalahan pengelolaan persampahan di Kota Bogor muncul dari berbagai
aspek yaitu aspek teknis operasional, keuangan, manajemen, dan sosio kultural.
Perhatian yang tinggi dari Pemerintah Kota Bogor terhadap pengelolaan persampahan,
dalam pelaksanaannya sampai dengan saat ini belum dapat mengejar percepatan
penambahan jumlah penduduk dan beragamnya perkembangan kehidupan kota. Akibat dari
semakin bertambahnya jumlah penduduk perkotaan dan berkembangnya berbagai macam
kegiatan ekonomi di Kota Bogor menimbulkan bertambahnya volume, jenis, dan karakteristik
sampah yang semakin banyak dan beragam. Peningkatan volume dan jenis sampah tersebut
jika tidak segera diantisipasi dengan perencanaan pengelolaan sampah yang baik
dikhawatirkan
akan
menimbulkan
dampak
lingkungan
yang
kurang
baik,
seperti
pencemaran, gangguan kesehatan, dan kebakaran. Umumnya sampah yang dihasilkan untuk
daerah perkotaan di Indonesia terdiri dari 60 % sampah organik dan 40 % sampah
anorganik. Sampai saat ini banyak daerah belum memiliki sistem pengolahan sampah secara
terpadu. Sistem pengolahan sampah yang berjalan selama ini hanya mengolah sampah
menjadi pupuk kompos padat dan praktik open dumping di lokasi TPA.
Pengelolaan sampah merupakan sistem yang terkait dengan dengan banyak pihak, mulai
dari penghasil sampah (seperti rumah tangga, pasar, institusi, industri, dan lain-lain),
pengelola (kontraktor), pembuat peraturan, sektor informal, maupun masyarakat yang
terkena dampak pengelolaan sampah tersebut sehingga penyelesaiannyapun membutuhkan
pendekatan yang komprehensif dan keterlibatan semua pihak yang terkait. Guna
terselenggaranya pengelolaan prasarana dan sarana persampahan yang baik dan terencana
diperlukan suatu perencana yang sistematis dan integratif. Untuk itu, maka akan
I-1
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
dilaksanakan ”Penyusunan Layanan Persampahan Kota Bogor”. Kegiatan ini nantinya menjadi
pegangan Pemerintah Kota Bogor dalam penyusunan suatu strategi yang tepat untuk
pembangunan prasarana dan sarana persampahan sehingga dapat beroperasi dengan
optimum dan bermanfaat bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat sertadapat
mewujudkan suatu pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
1.2
MAKSUD, TUJUAN
1.2.1. Maksud
Maksud dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk membuat suatu arahan yang terencana
bagi segenap pelaku dalam pengelolaan persampahan dengan menerapkan prinsip-prinsip
perencanaan (teknis operasional, kelembagaan, pengaturan dan pembiayaan) dan peran
serta masyarakat untuk meningkatkan kinerja pengelolaan persampahan.
1.2.2. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah menyusun basis data pengelolaan prasarana dan
sarana persampahan, kinerja persampahan baik teknis maupun non teknis dalam usaha
untuk memenuhi
kebutuhan akan terciptanya peningkatan kesehatan masyarakat dan
perbaikan kualitas lingkungan hidup.
1.3
LANDASAN HUKUM
-
UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
-
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
-
Peraturan Pemerintah No 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga dan Sejenis Sampah Rumah Tangga
-
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum yang di dalamnya berisi tentang penanganan sampah yang
memadai perlu dilakukan untuk perlindungan air baku air minum.
-
Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal
-
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 33 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pengelolaan
Sampah
-
Permen PU 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan
Sistem Pengelolaan Persampahan sebagai salah satu pedoman penyehatan
lingkungan permukiman (sebagaimana diamanatkan Peraturan Pemerintah No.16
Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah).
I-2
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
1.4
LINGKUP PEKERJAAN
Sesuai dengan maksud dan tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan kegiatan ini,
maka ruang lingkup yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
1.
Identifikasi Kondisi Pengelolaan Persampahan di Kota Bogor. Hal ini untuk melihat
kembali kondisi faktual yang sekarang berjalan dalam hal pengelolaan persampahan di
Kota Bogor dari berbagai aspek antara lain:
a. Aspek Kelembagaan
b. Aspek Regulasi
c. Aspek Pendanaan
d. Aspek Teknis dan Operasional
e. Aspek Partisipasi Masyarakat
2.
Inventarisasi Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan di Kota Bogor. Pada
lingkup ini diharapkan konsultan dapat meng-inventarisir sarana dan prasarana eksisting
yang dimiliki oleh Dinas Kebersihan Kota Bogor, baik dari tahapan di Pemilahan,
Pengumpulan, Pengangkutan, Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah yang dimiliki
oleh Dinas Kebersihan Kota Bogor.
3.
Membuat dan memetakan pola penanganan eksisting berikut ketersediaan sarana dan
prasarana di tiap wilayah Kota Bogor, dengan melihat RTRW Kota Bogor.
4.
Mengkaji secara khusus tentang kondisi, kuantitas dan komposisi sampah saat ini di
seluruh wilayah Kota Bogor.
5.
Menyusun sistem pelayanan pengangkutan dari sumber dan atau tempat penampungan
sampah sementara atau dari tempat pengolahan sampah terpadu menuju ke tempat
pemrosesan akhir.
-
Mengidentifikasi timbulan sampah TPA Galuga sebagai gambaran mengenai
kemungkinan sistem pengolahan untuk meminimasi sampah sesuai dengan
karakteristik sampah.
1.5
HASIL YANG DIHARAPKAN
Hasil yang diharapkan dari kegiatan “Penyusunan Layanan Persampahan Kota Bogor” ini
yaitu tersedianya dokumen yang berisi kondisi eksisting pelayanan persampahan Kota Bogor
sebagai dasar perencanaan sistem pengelolaan sampah Kota Bogor melalui sistem
penanganan yang lebih up to date dan efisien, serta tidak rentan terhadap kelumpuhan
sistem, mengaplikasikan sistem secara terintegrasi, dukungan publik dan penggunaan
teknologi tepat guna yang berwawasan lingkungan.
I-3
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
1.6
SISTEMATIKA LAPORAN
Sistematika Laporan Akhir Penyusunan Layanan Persampahan Kota Bogor sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan hal-hal umum yang terdiri dari latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran,
landasan hukum, lingkup pekerjaan, hasil yang diharapkan, dan sistematika laporan.
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH
Berisi tentang batasan administrasi wilayah Kota Bogor, kondisi fisik Kota Bogor, profil
kondisi kependudukan dan sosial, rencana pengembangan dan pembangunan kota, dan
kebijakan dan strategi pengembangan kawasan strategis.
BAB III PEMETAAN ASPEK TEKNIS SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA BOGOR
Menguraikan data primer mengenai timbulan sampah, komposisi dan karakteristik sampah,
sistem pewadahan, pengumpulan, penyapuan jalan, TPS, pengangkutan, pemuatan sampah,
jenis sarana/armada pengangkutan sampah, teknik operasional pengurangan sampah
melalui 3R dan pemrosesan akhir di TPA dan lokasi 3R di Kota Bogor.
BAB IV PEMETAAN PROFIL ASPEK TEKNIS SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH PER KECAMATAN
Memaparkan data primer terkait kondisi layanan persampahan di setiap kecamatan di Kota
Bogor.
BAB V PEMETAAN ASPEK NON TEKNIS SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA BOGOR
Memaparkan data primer terkait partisipasi masyarakat dalam pengelolaan persampahan,
aspek kelembagaan, aspek pendanaan, dan aspek regulasi terkait persampahan.
I-4
Download