Document

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya manusia sejak lama telah memiliki sifat untuk
berpindah dari suatu tempat ke tempat lain dengan hubungan berbagai
alasan, perpindahan tersebut ada yang bersifat menetap ada pula yang
bersifat sementara dan perpindahan dalam bentuk pergerakan rutin. Pola
perpindahan dan pergerakan tersebut kemudian disebut dengan migrasi.
Semakin meningkatnya jumlah penduduk akan berpengaruh terhadap
kondisi sosial ekonomi di pedesaan. Secara umum penduduk di pedesaan
menggantungkan hidupnya pada sektor agraris, hal ini menyebabkan
perkembangan di pedesaan relatif lambat. Jumlah penduduk usia kerja di
pedesaan meningkat serta diimbangi dengan adanya kesempatan kerja di
luar sektor agraris yang terbatas. Sementara kondisi di luar desa banyak
memberi daya tarik terhadap para pekerja seperti di daerah perkotaan yang
semakin lama banyak menyerap tenaga kerja yang mengakibatkan banyak
penduduk usia kerja di pedesaan untuk pergi ke daerah yang mempunyai
kesempatan kerja yang besar, penduduk pedesaan akan lebih banyak
melakukan perpindahan dari berpindah dari desa kekota maupun ke
Negara lain, melakukan perpindahan karena di pengaruhi beberapa faktor
seperti, bencana alam, kurangnya lapangan pekerjaan, dan faktor-faktor
1
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2
lain tapi yang sering mengapa penduduk desa melkukan perpindahan
karena mereka mencari tempat yang lebih banyak lapangan pekerjaan guna
untuk meningkatkan perekonomian keluarga agar kesehjataraan keluarga
dan masyarakat sekitar akan terpenuhi,seperti yang dikatakan oleh Yusuf
Qaradhawi dalam bukunya yakni :
Kesejahteraan merupakan suatu keadaan yang diidam-idamkan oleh semua
orang, khususnya sejahtera dalam kehidupan keluarga. Dalam pencapaian
tersebut harus ditempuh dengan cara-cara yakni dengan bekerja. Bekerja
adalah usaha serius yang dilakukan oleh manusia baik bersifat kolektif
yang menghasilkan barang atau kekayaan. Ia merupakan senjata yang
paling ampuh dalam mengatasi kemiskinan.1
Pertumbuhan dan perkembangan dunia yang ditandai dengan
perkembangan konsep dan paradigma baru yang ditunjang pula oleh
proses globalisasi yang merangsang kompetisi, telah melahirkan suatu
kehidupan dunia baru yang tanpa batas. Dengan istilah lain, lahirnya era
globalisasi yang memiliki pengaruh yang cukup luas termasuk dalam
bidang penylenggaraan TKI, terutama dalam perkembangan masyarakat
tentu itu juga terjadi dalam di dalam lingkungan TKI. Dengan aadanya
globalisasi ini akan menjadikan masyarakat berlomba-lomba untuk
mencari uang agar mereka bisa mengikuti perkembangan zaman dan
mereka akan mencari pekerjaan yang lebih mapan dan memilih
meninggalkan kampung halaman untuk mencari pekerjaan yang lebih
menguntungkan daripada bertani seperti halnya yang telah di tulis oleh
Ismail Nawawi :
1
Yusuf Qaradhawi, Teologi kemiskinan, (Yogyakarta: Mitra Pustaka,2002), hlm.71
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
3
Globalisasi adalah proses menyatunya Negara-negara dunia, Dalam
globalisasi ,perdagangan barang dan jasa, perpindahan modal, jaringan
transportasi,secara pertukaran informasi dan kebudayaan bergerak secara
bebas keseluruh dunia seiring dengan melebarnya batas-batas Negara.
Globalisasi juga mendorong perpindahan tenaga kerja antar Negara.
Dengan perkembangan penduduk dunia bergerak meninggalkan tanah
airnya menuju Negara lain yang menawarkan pekerjaan dengan upah lebih
tinggi. Di wilayah asia saja pada tahun 1994, tenaga kerja asing yang
mengisi sector-sektor ekonomi diwilayah tersebut mencapai jutaan jumlah
terbanyak dari Indonesia (873 ribu),diikutu di Filipin (600 ribu),Banglades
(400 ribu),dan Thailand sekitar (400 ribu).2
Untuk itu masyarakat akan berusaha agar keadaan perokonomian
dalam keluarga mereka akan membaik dan akan membawa kesehjahtraan
dan masih banyak factor-faktor berhubungan dengan keadaan-keadaan
dimana para keluarga TKI itu tinggal, kemungkinan-kemungkinan
perkembangan materi dan batas-batasnya yang tidak bisa diikuti oleh
mereka.
Penduduk dan kepadatan penduduk, konsumsi dan produksi
pangan, perumahan, sandang, kesehatan, dan penyakit, faktor-faktor ini
berkembang tidak menentu dan sangat drastis mempengaruhi keputusan
dan tindakan apa yang harus mereka lakukan agar kondisi perokonomian
akan menjadi membaik, seperti halnya yang dikatakan Racmat Syafa’a.
“Tindakan sosial ekonomi merupakan suatu usaha yang produktif dalam
memenuhi kebutuhan hidup dengan berbagai pilihan untuk penggunaan
sumber daya untuk memenuhi kebutuhan”.3
Tindakan-tindakan yang mereka lakukan akan mempengaruhi posisi
keluarga mereka dalam masyarakat, keadaan tersebut disebut dengan
2
Ismail Nawawi, Pembangunandalam Prespektif Islam : Kajian Ekonomi,Sosial,dan Budaya,
(Surabaya : Putra Media Nusantara, 2009),hlm.148.
3
Racmat Syafa’at, menggagas kebijakan Pro TKI, (Malang : Lappera Pustaka Utama,2002),hlm.2.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
4
kondisi sosial ekonomi masyarakat seperti halnya yang di ungkapakan
oleh Koentjaraningrat ”Kondisi sosial ekonomi merupakan suatu keadaan
yang diatur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu
dalam struktur sosial masyarakat. Pemberian posisi ini di sertai dengan
seperangkat hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh masyarakat yang
membawa status”.4 Dari pendapat tersebut diketaui bahwa status social
ekonomi adalah kemampuan seseorang untuk mampu menempatakan diri
dalam lingkungan sehingga dapat menentukan sikap berdasarkan atas apa
yang di milikinya dan kemampuan mengenai keberhasilan menjalankan
usaha dan berhasil mencukupi kehidupan hidupnya. untuk melihat kondisi
sosial ekonomi keluarga atau masyarakat itu dapat di lihat melalui tiga
aspek yaitu pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan. Berdasrkan hal ini
maka keluarga atau kelompok masyarakat itu di golongkan memiliki sosial
ekonomi rendah, sedang, dan tinggi :
1. Golongan penghasilan rendah : yaitu keluarga yang menerima
pendapatan lebih rendah daripada kebutuhan untuk memenuhi tingkat
hidup yang minimal, mereka perlu mendapatkan pinjaman dari orang
lain karena tuntutan hidup yang keras, perkembangan anak dalam
keluarga itupun akan lebih agresif . Sementara itu orang tuanya yang
mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi tidak sempat
memberikan bimbingan dan pengawasan terhadap perilaku anaknya.
4
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, (Jakarta : Rineka Cipta, 1990), hlm.54.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
5
2. Golongan penghasilan sedang : yaitu pendapatan yang hanya cukup
untuk memenuhi
kebutuhan pokok.
3. Golongan pengahasilan tinggi : yaitu selain dapat memenuhi
kebutuhan pokok, sebagian dari pendapatan yang diterima dapat
ditabung dan digunakan untuk kebutuhan lain ataupun kebutuhan
dimasa mendatang.
Kondisi sosial ekonomi inilah yang mendorong masyarakat bekerja
keluarga Negeri dan meninggalkan kampung halaman serta meninggalkan
pekerjaan mereka dan memutuskan untuk
menjadi Tenaga Kerja
Indonesia agar kedudukan mereka dalam masyarakat menjadi kedudukan
yang lebih tinggi, Tenaga Kerja Indonesia adalah orang-orang yang
bekerja yang bekerja di luar Negeri, Racmat Syafa’at mengatakan dalam
bukunya yaitu :
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah setiap warga Indonesia yang
memenuhi syarat untuk bekerja di luar negri dalam hubungan kerja untuk
jangka waktu tertentu dengan menerima upah. Indonesia merupakan salah
satu Negara yang menyumbang tenaga kerja paling banyak untuk dikirim
keluar negri. Fenomena migarasi tenaga kerja saat ini terkait dengan
adanya kegagalan pembangunan pedesaan pertanian dalam menciptakan
pemerataan penyediaan lapangan kerja bagi warganya. Namun demikian,
istilah TKI seringkali di konotasikan dengan pekerjaan kasar. Jenis bidang
kerja para TKI yakni : (1) Pekerja formal, termasuk: konstruksi
(BP2TKI), Kesehatan (BPNP2TKI), (2) Pekerja non formal, termasuk:
menjadi PRT (pembantu rumah tangga).5
TKI mempunyai potensi yang sangat besar untuk menjadi pekerjaan
yang menjadikan kondisi sosial ekonomi masyarakat akan menjadi lebih
5
Racmat Syafa’at, Menggagas Kebijakan Pro TKI, (Malang : Lappera Pustaka Utama,2002),
hlm.2.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
6
mapan dan menjadikan mereka dalam posisi yang lebih tinggi dalam
masyarakat. Tapi tentunya jalan untuk menjadi seorang TKI akan
mempunyi beberapa syarat yang harus mereka penuhi seperti halnya
mereka harus mencapai usia kerja mereka harus mengurus surat izin ke
dinas-dinas pemerintah yang menangani tentang ketenaga kerjaan, dan
masih banyak syarat yang harus di penuhi.
Desa Siwalan merupakan desa kecil yang terletak di kecamatan
Panceng kabupaten Gresik batas wilayah desa siwalan adalah dari sebelah
timur adalah Desa Serah(Panceng), Barat desa Banyubang (SolkuroLamongan), Utara Desa Ketanen (Panceng), Selatan Desa Sumorber
(Panceng) dari keseluruhan batas wilayah yang ada timur dan barat
merupakan batas dari persawahan . Desa siwalan merupakan wilayah yang
di kelilingi oleh sawah dan desa serta letaknya berada ditengahtengah,wilayah siwalan lebih luas di pertanian dan perkebunan daripada
pemukiman penduduknya. Pemukiman di Desa Siwalan terdiri dari 805
KK (Kepala Keluarga) masyarakat sekitar merupakan masyarakat agraris
yang bermata pencaharian bercocok tanam. Di Desa Siwalan kebanyakan
penduduknya hanya tamatan SD dan SMP dibandingkan dengan tamatan
SMA lebih sedikit dari kedua lembaga pendidikan di atas apalagi ke
perguruan tinggi, sangat jarang yang mempunyai keinginan melanjutkan
kejenjang yang lebih tinggi karena masyarakat Siwalan memandang hal
yang terpenting adalah uang dan pekerjaan. Bagi mereka pendidikan tidak
factor penentu dalam hal pekerjaan. Masyarakat siwalan bermata
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
7
pencaharian pertanian seiring dengan berjalannya waktu yang merupakan
tuntutan zaman mereka mulai meninggalakan pekerjaan bertani dan
memutuskan pergi ke luar negeri untuk bekerja, Masyarakat Siwalan
awalnya yang merantau hanya beberapa orang yang pergi merantau ke
negeri jiran akan tetapi ketika orang-orang yang merantau itu pulang
kembali ke Desa dan membawa hasil berupa materi yang nampak sehingga
para penduduk yang melihat hasilnya tergiur atau tertarik untuk melakukan
perantauan ke negri jiran untuk memperbaiki kehidupan keluarga mereka.
Dalam kehidupan sosiologis. Masyarakat Siwalan masih memegang
teguh prinsip - prinsip budaya, seperti gotong royong,dan musyawarah
untuk mufakat, selain itu masih memegang teguh nilai – nilai kearifan
local nenek moyang mereka salah satunya adalah bersih Desa dengan
kegiatan Sedekah bumi. Dengan perkembangan sumber daya masyarakat
Siwalan kegiatan Sedekah Bumi mulai ada perubahan dalam sistem acara
yang dikemas dengan nilai – nilai religius Haul Akbar bertempat di
Masjid. Uniknya masyarakat Siwalan yang merantau di negeri seberang
masih memegang prinsi – prinsip kebersamaan denga membentuk
paguyupan, dimana anggotanya masih punya peran aktif dalam membantu
kegiatan untuk pembangunan Desa, baik
kegiatan bersifat Nasional
maupun keagamaan.
Meskipun dalam realita menjadi Tenaga Kerja Indonesia adalah
pekerjaan yang menjajikan dan menggiurkan yang terbukti dengan
kecenderungan jumlah mereka dari tahun ketahun semakin bertambah
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
8
tentunya dalam setiap pekerjaan pasti ada banyak problematika yang
terjadi.
Bagi sebagaian masyarakat yang bermigrasi mempunyai faktor
tersendiri, biasanya dipengaruhi sesuatu yang bersifat materi, pada
umumnya
mereka
mencari
pekerjaan yang bernilai lebih dari
pendapatnya dengan setatus sosial yang lebih tinggi. Di samping itu
masyarakat Siwalan hampir 70 persen bermigrasi dan sisanya sebagai
petani atau bekerja diswasta mau pun negeri.
Masyarakat yang migrasi mempunyai dampak positif maupun
negatif,
Di lihat dari beberapa aspek ekonomi,sosial,budaya, problem
keluarga. Mayoritas
keluarga TKI biasanya mempunyai beberapa
permasalah, dari perilaku anak TKI , pendidikan, sosial ekonomi dan
kekerasan dalam rumah tangga dilihat dari phiskologi.
Keadaan keluarga yang tetap tinggal di kampung halaman pun
tentunya akan mengalami permasalahan yang di akibatkan oleh perginya
keluarga mereka yang bermigrasi.
B. Rumusan Masalah
1. Problematika apa saja yang terjadi dalam keluarga TKI yang di tinggal
anggota keluarganya merantau ?
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
9
C. Tujuan Penelitian
1. Agar mengetahui problematika apa yang terjadi dalam keluarga TKI
(Tenaga Kerja Indonesia) yang ditinggal ke luar negri.
D. Manfaat penelitian
1.
Manfaat Teoritis.
a. Dapat memberikan masukan dan informasi kepada pihak pembuat
kebijakan
sebagai
bahan
pertimbangan
dalam
menentukan
kebijakan mengenai pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar
negeri.
b. Sebagai kontribusi pengetahuan ilmu pengetahuan sosiologi
ekonomi, sosiologi pembangunan, serta sosiologi kemiskinan
mengenai kondisi sosial kemasyarakatan Tenaga Indonesia di Desa
Siwalan Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik.
2.
ManfaatPraktis
Penelitian ini disamping sebagai salah satu upaya untuk
memenuhi tugas akhir dalam program Strata satu (S1) Program
Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Sunan Ampel
Surabaya, juga diharapkan mampu menambah keilmuan penelitian
dalam kehidupan sosiologis masyarakat.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
10
E. Definisi konseptual
A. Problem
Problem atau permasalahan yang timbul karena faktor-faktor
tertentu
seperti
ekonomi,
biologis,
kebudayaan
dan
yang
lainnya,menurut pendapat Horald A. Pheleps yang dikutip oleh Adam
Nasution (1983), ada empat sumber timbulnya masalah social, yaitu:
a. Faktor-faktor ekonomis.
b. Faktor-faktor biologis.
c. Faktor-faktor psikologis.
d. Faktor-faktor kebudayaan.6
Permasalahan itu bisa muncul kapan saja dan di mana saja,
terutama dalam masyarakat yang bermacam-macam kehidupan dari
individu yang berbeda pasti banyak permaslahan yang timbul baik
permaslahan dalam keluarga masalah perceraian kenakalan anak
dalam keluarga, permaslahan kemiskinan, pengangguran masalah
kriminalitas dan masih banyak lagi permaslahan yang terjadi di dalam
masyarakat.
B. Keluarga
Keluarga merupakan kelompok manusia terkecil dan tempat
pertama kali individu untuk hidup juga tempat pertama kali budaya
6
Abdul Syani, SOSIOLOGI SKEMATIKA DAN TERAPAN, (Jakarta: PT BUmi Aksara,2007),
hlm.183.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
11
manusia itu terbentuk. Keluarga terbentuk melalui suatu ikatan
perkawinan atau oleh hubungan darah dan keturunan. Keluarga
biasanya terdiri dari keluarga inti dan keluarga yang bersifat
luas/kekerabatan, Keluarga inti adalah dimana anggotanya terdiri atas
ayah dan ibu beserta anak kandung mereka atau anak yang diadopsi
dan dianggap serta diperlakukan sebagai anak kandung sendiri. Dan
pada keluarga yang sifatnya meluas memiliki anggota tidak hanya
terdiri dari keluarga inti, melainkan didalamnya masih ada anggota
lain seperti kakek - nenek, cucu, keponakan, tante, sepupu, dan
sebagainya. Bagaimanapun bentuk keluarga yang ada di sekitar kita,
keluarga inti merupakan faktor awal pembentuk kepribadian suatu
individu dalam membentuk budaya yang berkaitan dengan kehidupan
sosial.
J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto mengatakan dalam bukunya
yakni Keluarga adalah lembaga sosial dasar yang mana semua
lembaga sosial
atau pranata sosial lainnya berkembang. Di
masyarakat manapun di dunia, keluarga merupakan kebutuhan
manusia yang universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan
dalam kehidupan individu. Keluarga dapat di golongkan kedalam
kelompok primer selain selain karena anggota keluarga mengadakan
kontak langsung, juga karena adanya keintiman dari para anggotanya.
Menurut Horton dan Hunt (1987), istilah keluarga umumnya di
gunakan untuk menunjuk beberapa pengertian sebagai berikut : (1)
Suatu kelompok yang memiliki nenek moyang yang sama; (2) suatu
kelompok yang di persatukan oleh darah dan perkawinan; (3)
pasangan perkawinan dengan atau tanpa anak; (4) pasangan nikah
yang mempunyai anak; dan (5) satu orang entah duda atau janda
dengan beberapa anak.7
7
J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, SOSIOLOGI: Teks dan Terapan, (Jakarta: Kencan
perdana media group 2004), hlm. 156
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
12
Dalam sebuah keluarga tersebut
biasanya
ikatan antar
anggotanya sangat kuat dan saling melindungi satu sama lain oleh
karena itu keluarga merupakan kelompok sosial terkecil yang
merupakan awal dari terbentukanya sebuah masyarakat.
C. TKI
Tenaga kerja Indonesia (TKI) adalah setiap warga Negara
Indonesia yang memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam
hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah.8
Definisi lain di sebutkan bahwa Tenaga Kerja Indonesia adalah
warga Negara Indonesia baik laiki-laki maupun perempuan yang
melakukan kegiatan dibidang perokonomian, sosial, keilmuan,
kesehatan, dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian kerja.9
Berdasarkan definisi yang ada di atas peneliti dapat mengartikan
bahwa tenga kerja Indonesia adalah setiap warga Negara Indonesia
baik laki-laki maupun perempuan yang memutuskan pergi keluar
negeri yang bertujuan untuk mencari pekerjaan yang di gunakan untuk
meningkatkan perekonomian hidup keluarga dalam kurun waktu
tertentu.
8
9
Rachmat syafa’at, Menggagas Kebijakan Pro TKI ( Malang : Lappera Pustaka Utama, 2002),
hlm.2.
Imam Soepomo, Hukum Perburuan Undang-undang dan Peraturan-peraturan, (Jakarta:
Djambatan, 2001), hlm. 3.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
13
F. Telaah pustaka
1.
Problematika
a. Masalah sosial
Problem atau masalah adalah suatu keadaan yang apabila
tidak sesuai dengan keadaan yang telah dinginkan oleh suatu
kelompok atau individu tertentu, dalam setiap kehidupan
masyarakat tentu akan memilik berbagai kebutuhan dan keinginan
yang harus di penuhi oleh setiap masyarakat. Dalam setiap usaha
yang dilakukan seseorang dalam memenuhi setiap hidupnya
tentunya akan mengalami berbagai halangan dan benturanbenturan antara nilai dan norma-norma sosial
dengan
keterbatasan kemampuan dan sumber-sumber kebutuhan yang di
cari. Jika nilai-nilai atau unsur-unsur kebudayaan pada suatu saat
mengalamai perubahan, dimana anggota-anggota masyarakat
merasa terganggu atau tidak lagi dapat memenuhi kebutuhannya
melalului kebudayaan yang ada, maka timbul gejala-gejala sosial
yang meresahkan masyarakat yang disebut dengan masalah sosial.
Banyak para ahli sosiologi yang mendefinisikan masalahmasalah sosial, yang pada dasarnya mengerahkan perhatiannya
pada kondisi ketidak seimbangan perilaku, moral, dan nilai-nilai
sosial. Hal ini diartikan sebagai suatu kehidupan masyarakat yang
sebelumnya normal menjadi terganggu sebagai akibat dari
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
14
perubahan pada unsur-unsur dan kepentingan manusia dalam
masyarakat.
Seperti halnya yang telah diungkapkan oleh Soerjono
Soekanto bahwa maslah sosial itu akan terjadi apabila kenyataan
yang
dihadapi
oleh
warga
masyarakat
berbeda
dengan
harapannya. Permasalahan yang terjadi dalam masyarakat tentu
akan di pengaruhi beberapa factor yang menyebabkan timbulnya
suatu masalah sosial, ada beberapa factor yang mempengaruhi
problem atau permaslahan yang timbul karena faktor-faktor
tertentu seperti ekonomi, biologis, kebudayaan dan yang
lainnya,menurut pendapat Horald A. Pheleps yang dikutip oleh
Adam Nasution (1983), ada empat sumber timbulnya masalah
social, yaitu:
a. Faktor-faktor ekonomis.
b. Faktor-faktor biologis.
c. Faktor-faktor psikologis.
d. Faktor-faktor kebudayaan.10
Factor-faktor diatas tentu akan menimbulkan permaslahan
sosial yang akan terjadi dalam kehidupan masyarakat seprti
permasalahan yang timbul yang disebabkan factor-faktor diatas
antara lain yakni : Factor ekonomi (kemiskinan, pengangguran,
10
Abdul Syani, SOSIOLOGI SKEMATIKA DAN TERAPAN, (Jakarta : PT BUmi Aksara,2007),
hlm.183.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
15
dan sebagainya), Factor bilogis (penyakit-penyakit jasmani dan
cacat), Factor psikologis (sakit-sakit saraf, jiwa, lemah ingatan,
mabuk alcohol, sukar menyesuaikan diri, bunuh diri dan lainlain), Factor kebudayaan (maslah-masalah umur tua, tidak punya
kediaman, janda, perceraian, kejahatan dan kenakalan remaja,
perselisihan-perselisihan agama, suku, dan ras).
b. Macam-macam masalah sosial.
Masalah-masalah sosial yang terjadi
dalam kehidupan
masyarakat diantaranya adalah masalah kemiskinan, kriminalitas,
pengangguran, masalah kependudukan, dan masalah lingkungan
hidup.
Maslah-masalah
itu
tentunya
akan
mempengaruhi
kehidupan masyarakat. Seperti yang di jelaskan diatas bahwa
permaslahan itu terjadi apabila Jika nilai-nilai atau unsur-unsur
kebudayaan pada suatu saat mengalamai perubahan, dimana
anggota-anggota masyarakat merasa terganggu atau tidak lagi
dapat memenuhi kebutuhannya melalului kebudayaan yang ada,
maka timbul gejala-gejala sosial yang meresahkan masyarakat
yang disebut dengan masalah sosial.
Ada banyak yang akan menimbulkan permasalahan dalam
masyarakat,antara lain:
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
16
1) Masalah kependudukan
Masalah kependudukan yakni masalah yang disebabkan
oleh kepadatan penduduk dan kwalitas sumber daya manusia
rendah
yang
akan
menyebabkan
perpindahan
penduduk,dimana penduduk lebih memilih tinggal diwilayahwilayah perkotaaan yang akan memberikan banyak pekerjaan
untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka serta dipengaruhi
oleh perubahan keadaan sosial sekitar juga mendorong
terjadinya perpindahan penduduk dari tempat satu ke tempat
yang lain, sehingga banyak dampak yang ditimbulkan karena
perubahan sosial.
Seperti yang di tulis oleh Nanang Martono dalam bukunya
“Sosiologi Perubahan Sosial” yakni : “ Perubahan senantiasa
mengandung dampak negative dan positif. Untuk itu, dalam
merespon perubahan di perlukan kearifan dan pemahaman
yang mendalam mengenai nilai, arah program, dan strategi,
yang sesuai dengan sifat dasar itu sendiri “.11
Agar tidak menimbulkan dampak yang negative sehingga
perubahan sosial justru membawa kebaikan bagi diri sendiri
serta membawa manfaat bagi lingkungan sekitar dan
11
Nanang martono, Sosisologi Perubahan Sosial, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2012), hlm.
23
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
17
masyarakat sekitar dapat menerima dengan baik perubahan
sosial yang terjadi.
2) Masalah kemiskinan
Masalah kemiskinan ini tentunya sudah sering terjadi
terutama di Indonesia banyak sekali masyrakat miskin yang
yang tidak di perhatikan yang diakibatkan oleh kurangnya
lapangan pekerjaan dan pembangunan yang tidak merata
mengakibatkan banyaknya warga yg tidak bekerja dan tak bisa
memenuhi kebutuhan sehari-sehari. Menurut Emil Salim,
bahwa kemiskinan lazimnya di lukiskan sebagai kurangnya
pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokok.12
3) Masalah pengangguran
Masalah pengangguran ini terjadi karena semakin padatnya
penduduk atau banyaknya lulusan dari sekolah akan tetapi
lapangan pekerjaan yang ada semakin menispis sehingga
menumpuknya para penduduk usia kerja yang tidak bekerja.
4) Masalah kriminalitas dan kenakalan remaja.
Masalah kriminalitas sudah sering terjadi di lingkungan di
sekeliling kita maslah kriminalitas ini sering terjadi di
pengaruhi beberapa factor seperti factor perekonomian,
12
Abdul Syani, SOSIOLOGI SKEMATIKA DAN TERAPAN, (Jakarta: PT BUmi Aksara, 2007),
hlm.190.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
18
meningkatnya angka pengangguran, atau bahkan kesenangan
belaka.
Kriminalitas atau kejahatan dapat bersifat agak normal, jika
proposi-proporsinya
tidak
mengalami
pertambahan.
Tumbuhnya kriminalitas di sebabkan oleh adanya berbagai
ketimpangan
sosial,
yakni
adanya
gejala-gejala
kemasyarakatan, seperti krisis ekonomi, adanya keinginan
yang tidak tersalur, tekanan-tekanan mental, dendam dan
sebagainya. Dengan pengertian lain yang lebih luas bahwa
timbulnya kriminalitas oleh karena adanya perubahan
masyarakat dan kebuadayaan yang teramat dinamis dan cepat.
Kriminalitas tidak berarti di sebabkan oleh dis-organisasi
sosial dan anomi semata, seperti yang dirumuskan oleh Emile
Durkheim, melainkan disebabkan oleh hubungan atantara
variasi-variasi keburukan mental(kejahatan) dengan variasivariasi organisasi sosial. 13
Kenakalan remaja juga sering terjadi di Indonesia,
kenakalan remaja ini terjadi karena kurangnya pengawasan
orang tua terhadap anak atau kurangnya kebutuhan yang dapat
di penuhi oleh orang tua baik kebutuhan secara fisik dan batin.
5) Masalah lingkungan
Masalah lingkungan ini sudah tak dapat di pungkiri maslah
lingkungan biasanya di sebabkan oleh masyrakat itu sendiri
terutama masalah banjir, kebakaran hutan, penggundulan
illegal, dan masih banyak yang lainnya.
Soerjono Soekanto membedakan kecenderungan masalah
yang timbul dengan berbeda-beda itu menjadi 3 kategori yaitu:
13
Abdul Syani, SOSIOLOGI SKEMATIKA DAN TERAPAN, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007),
hlm.189.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
19
a) Lingkungan fisik, yakni semua benda-benda mati yang ada
di sekeliling manusia.
b) Lingkungan biologis, yakni segala sesuatu di sekeliling
manusia yang berupa organism hidup (di samping manusia
itu sendiri).
c) Lingkungan sosial, yakni lingkungan yang terdiri dari
orang-orang secara individual maupun kelompok yang
berada di sekitar manusia.14
Oleh karena itu pada masing-masing lingkungan ini
berlainan antara yang satu dan yang lainnya maka interaksi
masyarakat
dengan
lingkungan
sekitar
tentu
akan
menimbulkan reaksi yang berbeda dan menimbulkan dampak
yang berbeda pula.
Masalah-masalah sosial itu tentu akan banyak berbeda dari
pada umumnya permasalahan itu akan timbul di semua
kalangan baik itu permasalahan individu dengan individu,
individu dengan kelompok sosial, kelompok sosial dan
kelompok sosial, individu dan lingkungannya, begitupun
dampak dan cara penyelesaian masalah tentu akan berbeda
pula dari masalah satu dengan yang lain.
14
Abdul Syani, SOSIOLOGI SKEMATIKA DAN TERAPAN, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2007),
hlm.195.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
20
2.
Keluarga
Kelompok sosial adalah suatu perkumpulan individu di suatu
tempat atau lembaga untuk mewujutkan tujuan bersama dan saling
berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama.
Kelompok sosial ini biasanya terdiri dari 2 orang atau lebih yang
tergabung dalam suatu pekumpulan yang mempunyai tujuan dan
keinginan bersama bisa jadi individu terkadang memutuskan untuk
hidup bersama karena ada keinginan yang hanya bisa di dapatkan
dengan cara berkelompok, akan tetapi pada dasarnya manusia adalah
makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri ketika manusia masih
bayi mereka akan melakukan semua hal dengan bantuan orang lain.
Mengenai kelompok sosial parah sosiolog memeberikan pendapat
mereka :
a. Mayor Polak (1984) berpendapat bahwa kelompok adalah suatu
group, yaitu sejumlah orang yang ada hubungan antara satu
dengan yang lain dan hubungan itu bersifat terstruktur.
b. Wila Huky (1982), bahwa kelompok merupakan suatu unit yang
terdiri dari dua orang atau lebih, yang saling berinteraksi atau
saling berkomunikasi.15
Salah satu tokoh sosiologi yang mengungkapkan teori tentang
kelompok sosial yakni Ferdinand Tonnies (1855-1936) adalah seorang
sosiolog dari jerman yang turut membangun institusi terbesar yang
15
Abdul Syani, SOSIOLOGI SKEMATIKA DAN TERAPAN, (Jakarta: PT BUmi Aksara, 2007),
hlm.98-99.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
21
sangat berperan dalam sosiologi jerman. Kariya Tonnies yang paling
terkenal adalah Gemmeinschaft dan Gesellschaft. Gemmeinschaft
adalah bentuk-bentuk kehendak baik dari arti positif maupun arti
negative yang berakar pada manusia dan diperkuat oleh agama dan
kepercayaan yang berlaku dalam bagian dan perilaku atau kekuatan
naluriah. Jadi gemmeinschaft itu sudah merupakan kodrat manusia yg
timbul dari keseluruhan kehidupan alami. Sedangkan Gesselschaft
adalah merupakan bentuk-bentuk kehendak yang mendasarkan pada
akal manusia yang ditujukan pada tujuan-tujuan tertentu dan sifatnya
rasonal dengan mengunakan alat-alat dari unsur-unsur kehidupan
lainya atau dapat pula berupa pertimbangan dan pertolongan.16
Tonnies membedakan gemmeinschaft menjadi tiga jenis yakni :
Gemeinshaft by blood yaitu yang didasarkan dengan hubungan darah
seperti, (kekerabatan), Gemmeinschaft of place yang didasarkan pada
tempat
tinggal
yang
saling
berdekatan
seperti,
(masyarakat
desa/kampung/kompleks), gemmeinschaft of mind yang mendasarkan
pada ideologi atau pikiran seperti, (satu agama, satu Negara, satu
organisasi).
Sedangkan Gesselschaft yang didasari pada hubungan timbale
balik yang saling menguntungkan seperti, (pabrik industry, atau ikatan
pedagang).
16
Nanang martono, Sosisologi Perubahan Sosial, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada ,2012),
hlm, 45-46
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
22
Kelompok sosial berdasarkan apa yang telah dikatakan diatas
maka kelompok soosial memiliki Macam-macam kelompok sosial :
a. Keluarga
Keluarga merupakan kelompok manusia terkecil dan tempat
pertama kali individu untuk hidup juga tempat pertama kali
budaya manusia itu terbentuk. Keluarga terbentuk melalui suatu
ikatan perkawinan atau oleh hubungan darah dan keturunan.
Dengan berdasarkan pada keluarga inti, dimana anggotanya
terdiri atas ayah dan ibu beserta anak kandung mereka atau anak
yang diadopsi dan dianggap serta diperlakukan sebagai anak
kandung sendiri. Dan pada keluarga yang sifatnya meluas
memiliki anggota tidak hanya terdiri dari keluarga inti, melainkan
didalamnya masih ada anggota lain seperti kakek - nenek, cucu,
keponakan, tante, sepupu, dan sebagainya. Bagaimanapun bentuk
keluarga yang ada di sekitar kita, keluarga inti merupakan faktor
awal pembentuk kepribadian suatu individu dalam membentuk
budaya yang berkaitan dengan kehidupan sosial.
Sedangkan fungsi keluarga adalah untuk memenuhi
kebutuhan
biologis
dan
emosional/perasaan,
pendidikan
sosialisasi, ekonomi dan pengawasan sosial. Fungsi keluarga ini
meliputi: hubungan seks, ekonomi dan edukasi.17
17
Hartomo Arnicun Aziz, Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 1990), hlm. 86.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
23
b. Kekerabatan
Kekerabatan adalah hubungan antara anggota keluarga
dengan masyarakat sekitar yang di dasari pada keinginan untuk
saling membantu antar satu sama lain untuk mencapai suatu
tujuan bersama kelompok. Misalnya ketika seseorang mendapat
pertolongan atau bantuan dari orang lain suatu saat mereka yang
di tolong akan membalas dan membantu kembali siapa orang
yang menolong seperti, menjenguk orang sakit, membangun
rumah, acara perkawinan, dan sebagainya.
Seperti halnya yang diungkapkan oleh Abdul Syani :
Kelompok kekerabatan adalah dalam kelompok masyarakat yang
masih sederhana atau paling tidak kelompok yang memeiliki
jumlah anggota terbatas, biasanya hubungan antara masingmasing anggotanya saling mengenal secara mendalam.18
c. Kelompok Formal dan In Formal
Kelompok formal adalah kumpulan dari dua orang atau
lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara
sadar dengan membuat hubungan kerja dan untuk mencapai
tujuan bersama, seperti : sekolah, kampus, Dan lain-lain.
18
Abdul Syani, SOSIOLOGI SKEMATIKA DAN TERAPAN, (Jakarta : PT BUmi Aksara, 2007),
hlm.105
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
24
Kelompok in formal adalah kumpulan dari dua orang atau
lebih yang terlibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang
tidak di sadari, seperti : belajar bersama, ngopi bersama, dan lainlain.
Kelompok-kelompok sosial itu akan saling mempengaruhi
satu sama lain demi kesehjahtraan bersama atau kepentingan
bersama akan tetapi apabila salah satu berjalannya tidak sesuai
dengan ketentuan norma dan aturan yang berlaku akan
menimbulkan tidak keseimbangan.
3.
TKI
Fenomena tenaga kerja Indonesia tentunya sudah tak asing di
telinga kita semua karena sudah sering di jumpai di berbagai wilayah
Indonesia terutama di Jawa Timur banyak warga yang memutuskan
untuk mencari pekerjaan disana, tentunya banyak alasan yang melatar
belakangi mereka sebelum memutuskan pergi meninggalkan kampung
halaman. Dari masalah kurangnya ilmu pengetahuan serta tuntutan
perekonomian yang sangat mendesak serta iming-iming dari bayaran
yang besar.
Menurut Payaman J. Simanjuntak, mengartikan tenaga kerja
adalah penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang mencari
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
25
pekerjaan dan melakukan kegiatan lain seperti bersekolah dan
mengurus rumah tangga.19
Sedangkan menurut H. Sandjun Manulang Tenaga Kerja
Indonesia (TKI) adalah
warga negara Indonesia yang melakukan
kegiatan sosial ekonomi diluar negeri dalam jangka waktu tertentu
dan memperoleh izin dari Departemen Tenaga Kerja (DEPNAKER).
Perusahaan pengerahan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri harus
mendapat ijin dari DEPNAKER, sedangkan pemberi kerja adalah
pemakai jasa tenaga kerja Indonesia, yaitu instansi/ perusahaan/
perorangan di luar negeri yang memperkerjakan tenaga kerja
Indonesia.
Karena setiap masayrakat pasti
menginginkan dalam kelurga
mereka kehidupannya tercukupi sehingga dapat hidup secara tenang
dan sejahtera serta mempunyai tabungan untuk memenuhi kebutuhan
tak terduga, Kondisi sosial ekonomi inilah yang mendorong
masyarakat
bekerja keluarga Negeri dan meninggalkan kampung
halaman serta meninggalkan pekerjaan mereka dan memutuskan
untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia agar kedudukan mereka dalam
masyarakat menjadi kedudukan yang lebih tinggi, Tenaga Kerja
Indonesia adalah orang-orang yang bekerja yang bekerja di luar
Negeri, Racmat Syafa’at mengatakan dalam bukunya yaitu :
19
Payaman J. Simanjuntak, Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia (Jakarta: Fakultas
Ekonomi UI, 1985), hlm. 2.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
26
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah setiap warga Indonesia yang
memenuhi syarat untuk bekerja di luar negri dalam hubungan kerja
untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah. Indonesia
merupakan salah satu Negara yang menyumbang tenaga kerja paling
banyak untuk dikirim keluar negri. Fenomena migarasi tenaga kerja
saat ini terkait dengan adanya kegagalan pembangunan pedesaan
pertanian dalam menciptakan pemerataan penyediaan lapangan kerja
bagi warganya. Namun demikian, istilah TKI seringkali di
konotasikan dengan pekerjaan kasar. Jenis bidang kerja para TKI
yakni : (1) Pekerja formal, termasuk: konstruksi (BP2TKI), Kesehatan
(BPNP2TKI), (2) Pekerja non formal, termasuk: menjadi PRT
(pembantu rumah tangga).20
TKI mempunyai potensi yang sangat besar untuk menjadi
pekerjaan yang menjadikan kondisi sosial ekonomi masyarakat akan
menjadi lebih mapan dan menjadikan mereka dalam posisi yang lebih
tinggi dalam masyarakat. Tapi tentunya jalan untuk menjadi seorang
TKI akan mempunyi beberapa syarat yang harus mereka penuhi
seperti halnya mereka harus mencapai usia kerja mereka harus
mengurus surat izin ke dinas-dinas pemerintah yang menangani
tentang ketenaga kerjaan, dan masih banyak syarat yang harus di
penuhi.
Setiap
TKI
pasti
mempunyai
beberapa
faktor
yang
mempengaruhi untuk memutuskan menjadi seorang buruh migrant
Internasional faktor tersebut yakni:
Faktor pendorong :
a. Berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti menurunnya
daya dukung lingkungan, menurunnya permintaan atas barang20
Racmat Syafa’at, Menggagas Kebijakan Pro TKI, (Malang: Lappera Pustaka Utama, 2002),
hlm.2.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
27
barang tertentu yang bahan bakunya makin susah diperoleh
seperti hasil tambang, kayu, atau bahan dari pertanian.
b. Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal (misalnya tanah
untuk pertanian di wilayah perdesaan yang makin menyempit).
c. Adanya tekanan-tekanan seperti politik, agama, dan suku,
sehingga mengganggu hak asasi penduduk di daerah asal.
d. Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan.
e. Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami,
musim kemarau panjang atau adanya wabah penyakit.
Faktor penarik :
a. Adanya
harapan
akan
memperoleh
kesempatan
untuk
memperbaiki taraf hidup.
b. Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih
baik.
c. Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan,
misalnya iklim, perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas publik
lainnya.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
28
d.
Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan,
pusat kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang daerah lain
untuk bermukim di kota besar.21
G. Penelitian Terdahulu
Dalam setiap penelitian penting untuk mempelajari penelitian
terdahulu. Penelitian terdahulu digunakan sebagai bahan refrensi untuk
menjelaskan persamaan dan perbedaan penelitian yang sedang dilakukan
dengan penelitian sebelumnya .
1. Skripsi
karya
Nasrullah
tahun
2015
yang
berjudul
“KESEHJAHTRAAN EKONOMI DALAM KELUARGA TENAGA
KERJA INDONESIA DI Desa Sugihan Kecamatan Solokuro
Kabupaten Lamongan”. Skripsi ini menceritakan tentang faktor apa
saja yang melatarbelakangi masyarakat sehingga memilih menjadi
Tenaga Kerja Indonesia dan meninggalkan kampung halaman serta
bagaimana kondisi kesejahtraan keluarga yang menjadi TKI. Temuan
yang diporoleh dari skripsi diatas yakni : (1) Selain faktor ekonomi,
faktor-faktor yang mendorong sebagian warga Desa menjadi TKI
adalah faktor budaya dan lingkungan. Menurut mereka gaji di
21
Pudjiwati Sajogyo, Sosiologi Pedesaan Jili 2, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,
2004), hlm. 45.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
29
Malaysia lebih besar, dan kehidupan di Malaysia tidak jauh berbeda
dengan Indonesia. Sehingga mempermudahkan mereka dalam
berinteraksi. (2) Kesejahteraan ekonomi keluarga TKI di Desa ini
benar-benar meningkat di tandai dengan rumah-rumah yang bagus,
mobil-mobil
yang mewah,
kemampuan memenuhi kebutuhan
ekonomi keluarga mulai dari membiayai pendidikan anak, dan
mempunyai perhiasan. Semua ini di peroleh dengan cara bekerja
menjadi seorang TKI.
Skripsi ini mempunyai persamaan dan perbedaan dengan
penelitian yang akan peneliti lakukan yakni persamaannya sama-sama
mengkaji tentang keluarga TKI sedangkan perbedaannya adalah dari
tujuan permasalahanya yakni peneliti, meneliti tentang pengaruh
keluarga TKI dalam kehidupan bermasyarakat sedangkan skripsi ini
menggagas tentang faktor apa saja yang mempengaruhi masyarakat
lebih memilih untuk menjadi TKI.
2. Hasil skripsi selanjutnya yakni karya Rudi Irawan tahun 2014 yang
berjudul “TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) DAN KEHIDUPAN
SOSIAL EKONOMI : STUDI TENTANG MASYARAKAT YANG
BEKERJA SEBAGAI TENAGA KERJA INDONESIA DI DESA
LEMBAH
KECAMATAN
DOLOPO
KABUPATEN
MADIUN”.
Rumusan maslah dalam skripsi ini adalah bagaimana kehidupan sosial
ekonomi masyarakat yang bekerja sebagai TKI di Desa Lembah
Kecamatan Delopo Kabupaten madiun?,Apa motif masyarakat
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
30
menjadi TKI?
Temuan yang didapat dalam penelitian ini yakni
adanya realitas sosial tentang banyaknya warga desa Lembah yang
bekerja menjadi TKI di luar negeri dan dampaknya akan kehidupan
sosial ekonomi keluarga • Persepsi dari masyarakat desa Lembah, di
mana warga masyarakat desa menilai akan kesuksesan sebuah
keluarga ketika salah satu anggotanya bekerja menjadi TKI, sehingga
menimbulkan trend bagi warga desanya untuk bekerja menjadi TKI. •
Teori rasionalitas yang meggambarkan akan tindakan individu akan
pilihan rasionalnya dengan harapan dan keinginan untuk mempunyai
kehidupan sosial ekonomi yang lebih mapan dengan cara yang pasti
dan mendapatkan hasil yang lebih baik, menjadi petani atau menjadi
TKI. •
Skripsi ini mempunyai persamaan dan perbadaan dengan
penelitian yang akan saya lakukan persamaan dalam penelitian yakni
sama membahas tentang kehidupan masyarakat yang bekerja sebagai
TKI, sedangkan perbedaannya yakni skripsi ini membahas kehidupan
sosial
ekonomi
sedangkan
peneliti
menggunakan
pendekatan
pendidikan,kebudayaan, perekonomian.
3. Skripsi yang selanjutnya yakni karya Tita Merisa Rahmawati 2010
yang berjudul
“FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT
TENAGA KERJA UNTUK
BEKERJA KE LUAR NEGERI
(KASUS: KOTA SEMARANG)”. Rumusan masalah dalam skripsi
ini adalah banyaknya jumlah tenaga kerja di Kota Semarang yang
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
31
belum tertampung oleh lapangan pekerjaan yang tersedia dalam negeri
khususnya di Kota Semarang, yang mengakibatkan pengangguran
terbuka meningkat tiap tahunnya . hasil temuan yang diperoleh
peneliti dalam skripsi ini yakni
1. Minat migrasi mereka untuk
bekerja di luar negeri adalah untuk mendapatkan pekerjaan dan
penghasilan untuk keluarganya, serta sekaligus mencari bekal
tabungan bagi masa depan mereka dan keluarganya. 2. Alasan
responden yang berminat bekerja ke luar negeri adalah ingin
mendapatkan pengalaman serta ilmu baru dan mendapatkan
pendapatan yang lebih tinggi di bandingkan di daerah asalnya. 3.
Tingkat pendidikan yang tinggi ini diduga akan berpengaruh terhadap
kemauan dan keterampilan yang dimiliki tenaga kerja yang bekerja di
luar negeri, yang berakibat pada kesempatan di dalam memasuki jenis
pekerjaan yang ada.
Perbedaan dan persamaan dengan penelitian yang akan
dilakukan penulis sekarang yakni skripsi hasil kariya Tita Merisa
Rachmawati
ini
menggunakan
metode
penelitian
Kwantitatif
sedangkan penulis menggunakan metode penelitian kwalitatif , skripsi
yang akan dilakukan sama dengan skripsi ini yakni subjek yang dikaji.
H. Metode penelitian
1. Pendekatan dan jenis penelitian
Pendekatan yang dilakukan oleh peneliti adalah metode
Kualitatif dan metode fenomenologi Edmund Huseserl yang
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
32
mempunyai anggapan umum mengenai pengalaman subjektif. Hal hal
tersebut dilakukan karena peneliti ingin menggambarkan atau
mendiskripsikan tentang suatu keadaan yang terjadi, dan guna
memandang,memahami serta melihat keadaan keluarga yang ingin
diteliti yakni dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi.
Bogdan dan Taylor mendifinisikan metodologi kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data yang deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati.22 Melalui pendekatan fenomenologi sebagai mana yang
dicetuskan oleh Edmund Husserl (18559-1939).
Ia menyatakan
bahwa manusia menangkap realitas dengan cara yang alami, spontan
dengan
bermacam-macam
cara
penggunaan
indra
dari
melihat,mendengar,meraba, dan menangkap dunia.23
Peneliti menggunakan jenis metode kualitatif karena metode
tersebut telah memiliki kesesuaian dengan rumusan masalah, selain itu
peneliti memiliki sikap ingin tahu tentang kehidupan social dan
problematika sosiologis keluarga TKI dan mendiskripsikan keadaan
dan realitas sebenarnya pada keluarga TKI. Peneliti menggunakan
pendekatan fenomenologi karena bahwasanya fenomena TKI akan
mengalami perkembangan dan penurunan yang diraskan oleh anggota
22
Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kwalitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2008),
hlm. 4.
23
Romdon, Metode Ilmu Perbandingan Agama, (Jakarta : Raja Grafindo, 1996), hlm. 84.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
33
keluarga dan masyarakat luas yang mana sebagai penangkap dan
pelaku pemakna dari fenomena tersebut.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakuakan di Desa Siwalan Kecamatan Panceng
Kabupaten Gresik. Lokasi tersebut dipilih oleh peneliti karena
mayoritas penduduknya memilih pergi ke luar negeri untuk menjadi
TKI, mayoritas anggota keluarga mereka pernah menjadi Tenaga
Kerja Indonesia. Pilihan menjadi TKI tentunya akan memiliki alasan
yang kuat bagi masyarakat Siwalan. Untuk itu peneliti memilih lokasi
di Desa Siwalan Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik sebagai lokasi
penelitian.
Adapun waktu penelitian berlangsung 3 bulan yakni dari bulan
Oktober sampai Desember.
3. Penelitian subyek penelitian
Sebagai usaha untuk mendapatkan kevalitan data dan penelitian
ini digunakan sumber data. Sumber data ini berasal dari keluarga
Tenaga Kerja Indonesia dan masyrakat yang diharapkan dapat
memberikan data dan keterangan mengenai kajian penelitian ini.
No
Nama
1
M.Suhartomo
Tabel 1.1
Data Informan
Umur
40 th
Pekerjaan
Kepala Desa
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
34
2
H,Isykaroh
72 th
Tokoh Agama
3
Samsul arifin, SE. MM.
53 th
Disnaker
4
Hindun
52 th
Ibu
5
Asmaro
47 th
Ibu
6
Lailatun nihla
28 th
ibu
6
Eni Nuzula
29 th
Ibu
7
Zulmiyah
32 th
Ibu
8
Faridha
22 th
Anak
9
Fajar syaifi
22 th
Anak
10
Intan sulistyo ari
22 th
Anak
11
Lutfi yulianto
22 th
Anak
12
Nurul afiffah
19 th
Anak
4. Tahap-tahap penelitian
a. Tahap Pra Lapangan
1) Menyusun rancangan penelitian. Berangkat dari permaslahan
yang diangkat dalam permasalahan dalam lingkup peristiwa
yang sedang terus berlangsung dan bisa diamati dan
diverivikasi secara nyata.
2) Memilih lapangan penelitian. Cara terbaik yang perlu
ditempuh dalam penentuan lapangan penelitian adalah dengan
jalan
mempertimbangkan
teori
subjective
dan
dengan
mempelajari serta mendalami focus serta rumusan masalah
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
35
penelitian.
Keterbatasan
geografis
dan
praktis
seperti
waktu,biaya,tenaga,perlu dipertimbangkan dalam penentuan
lokasi penelitian. Karena peneliti mengambil judul “
Problematika Sosiologis Keluarga TKI Di Desa Siwalan
Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik” maka lapangan
penelitian
dalam
penelitian
ini
adalah
Desa
Siwalan
Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik.
3) Mengurus perijinan. Mengurus berbagai hal yang diperlukan
untuk kelancaran kegiatan penelitian, dengan perijinan yang
dikeluarkan akan mengurangi sedikitnya ketertutupan lapangan
atas kehadiran kita sebagai peneliti. Peneliti mengajukan
permohonan kepada Kepala Desa Siwalan,tempat penelitian ini
berlangsung.
4) Menjajaki dan menilai lapangan. Maksud dan tujuan
penjajakan lapangan adalah berusaha mengenal segala unsur
lingkungan sosial,fisik,dan keadaan alam.
5) Menyiapkan perlengkapan pemeiltian. Peneliti hendaknya
menyiapkan tidak hanya perlengkapan fisik,tetapi segala
macam
perlengkapan
yang diperlukan
dalam
kegiatan
penelitian.
6) Persoalan tentang etika penelitian.persoalan tentang etika akan
timbul apabila peneliti tidak menghormati, tidak mematuhi,
dan tidak mengindahkan nilai-nilai dan pribadi masyarakat
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
36
tersebut. Persoalan etika itu akan muncul jika peneliti tetap
berpegangan pada latar belakang, norma, adat, kebiasaan, dan
kebudayaannya sendiri dalam menghadapi stuasi dan konteks
latar penelitiannya.
b. Tahap pekerjaan lapangan
1) Memahami latar penelitian dan persiapan diri.
a) Pembatasan latar dan peneliti
Peneliti hendaknya mengerti adanya latar terbuka
dan latar tertutup. Di samping itu, peneliti hendaknya tahu
menempatkan diri, apakah sebagai peneliti yang dikenal
atau yang tidak dikenal.
b) Penampilan
Peneliti hendaknya menyesuaikan penampilanya
dengan kebiasaan, adat, tata cara, dan kultur latar
penelitian.
c) Pengenalan hubungan peneliti di lapangan.
Jika
peneliti
melakukan
pengamatan
dengan
berperanserta, maka dengan demikian maka peneliti
dengan subjek penelitian dapat bekerja sama dengan
saling bertukar informasi.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
37
d) Jumlah waktu studi
Faktor waktu dalam penelitian cukup menentukan,
jika tidak diperhatikan oleh peneliti, ada kemungkinan
peneliti demikian asyik dan tenggelam dalam kehidupan
orang-orang pada latar penelitian sehingga waktu yang
direncanakan itu menjadi berantakan.
2) Memasuki lapangan
a) Keakraban hubungan
Keakraban pergaulan dengan subjek perlu dipelihara
selama bahkan sampai sesudah tahap pengumpulan data.
b) Mempelajari bahasa
Jika penelitian dari latar yang lain, baik baginya jika
mempelajari bahasa yang digunakan oleh orang-orang
yang berbeda pada latar penelitiannya. Peneliti sebaiknya
tidak hanya mempelajari bahasa, tetapi juga simbol-simbol
yang digunakan oleh orang-orang yang menjadi subjek.
c) Peranan peneliti
Besarnya peranan: sewaktu berada pada lapangan
penelitian,
mau
tidak
mau
peneliti
harus
terjun
kedalamnya dan akan ikut berperan serta di dalamnya.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
38
d) Berperan serta sambil mengumpukan Data
1. Pengarahan batas studi
Pada waktu menyusun usulan penelitian. Jadwal
penelitian hendaknya telah disusun pula secara
berhati-hati walaupun luwes karena stuasi lapangan
yang sukar diramalkan.
2. Mencatat Data
Catatan lapangan tidak lain adalah catatan yang
dibjat oleh peneliti sewaktu mengadakan pengamatan,
wawancara, atau menyaksikan suatu kejadian tertentu.
c. Teknik Pengumpulan Data
Metode
pengumpulan
data
adalah
bagian
instrument
pengumpulan data yang menentukan berhasil atau tidak suatu
penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode:
1) Observasi
Observasi
adalah
sebuah pengamatan langsung di
lapangan yang dilakukan secara berulang-ulang dilokasi
penelitian khususnya keluarga TKI di desa Siwalan sehingga
dapat memberikan suatu gambaran terhadap subyek penelitian.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
39
2) Wawancara
Metode wawancara adalah proses memperoleh keterangan
untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil
bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau
orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan
pedoman (guide) wawancara.
3) Dokumentasi
Peneliti ini juga akan menggunakan teknik pengumpulan
data dalam bentuk dokumentasi seperti arsip-arsip tertulis, buku,
majalah, dokumen-dokumen mengenai obyek penelitian yang
ada di lokasi. 24
d. Teknik Analisa Data
Kegiatan analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi
secara bersamaan, yakni reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan atau verifikasi.
1) Reduksi Data
24
Kamanto Suharto, Pengantar Sosiologi, (Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, 2004),
hlm. 252.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
40
Reduksi data bukanlah satu hal yang terpisah dari
analisis. Ia merupakan bagian analisis. Reduksi data diartikan
sebagai
proses
pemilihan,
pemusatan
perhatian
pada
penyerdanaan, pengabstrakan, dan transformasi dan data kasar
yang muncul dari catatan-catatan tertulis lapangan.
2) Penyajian Data
Alur kedua yang penting dalam kegiatan analisis dalam
penelitian kualitatif adalah penyajian data yaitu sebagai
sekumpulan informasi tersusun yang member kemungkinan
adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Melalui data yang disajikan, kita melihat dan akan dapat
memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus
dilakukan (lebih jauh menganalisis ataukah mengambil
tindakan) berdasarkan atas pemahaman yang di dapat dari
penyajian-penyajian tersebut.
3) Menarik Kesimpulan
Kegiatan analisis yang ketiga adalah menarik kesimpulan
dan verifikasi. Ketika kegiatan pengumpulan data dilakukan,
seorang penganalisis kualitatif mulai mencari art benda-benda,
mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasikonfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi.
kesimpulan atau kesimpulan-kesimpulan dari verifikasi selama
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
41
penelitian berlangsung. Makna-makna yang muncul dari data
harus di uji kebenarannya, kekukuhannya, dan kecocokannya,
yakni yang merupakan validitasnya.25
e. Teknik Pemeriksaan Keabsaan Data
Adapun teknik pemeriksaan keabsaan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah:
1) Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan suatu yang diluar data itu untuk keperluan
pengecekan atau berbagai pembanding data. Ada tiga dasar
tipe triangulasi dalam penelitian kualitatif, yaitu:
a) Trisngulasi data, adalah penggunaan beragam sumber data
suatu penelitian untuk menambah untuk memperkaya data
peneliti bertindak sebagai seorang pengamat. sampai
benar-benar valid. Seperti Dokementasi, hasil wawancara,
dan hasil observasi.
b) Triangulasi penelitian, adalah mengadakan pengecekan
diluar peneliti yang turut memeriksa hasil pengumpulan
data. Seperti pembimbing
25
Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, (Bandung : PT. Rafika Aditama, 2010), hlm. 339-341.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
42
c) Triangulasi metodologis, adalah pengumpulan data dengan
berbagai
metode.
Seperti
wawancara
dan
metode
observasi.
2) Validitas Desain
Desain
penelitian
,melingkupi
berbagai
informasi
penting tentang rencana penelitian. Dalam dalam desain
penelitian diuraikan tentang pertanyaan focus penelitian,
tujuan peneltian, dan berbagai prosedur untuk penentuan
semple atau informan, penggalian data dan analisis data.
I. Sistematika Pembahasan
Pembahasan penulisan laporan penelitian ini dipetakan menjadi
beberapa Bab dan subbabnya sebagai berikut:
Bab pertama yaitu pendahuluan. Pada bab ini peneliti menulis
beberapa hal yang berkaitan dengan perencanaan yang akan dilakukan
sebelum dilakukannya penelitian, yaitu dengan membuat proposal
penelitian pada bab ini juga dijelaskan tentang latar belakang maslah,
rumusan maslah, tujuan penelitian, manfaat penelitian kajian penelitian
terdahulu, definisi konseptual, kerangka teoritik, metode penelitian sampai
pada sistematika pembahasan.
Bab kedua yaitu jaian teori. Pada bab ini di manfaatkan sebagai
pemandu agar focus penelitian sesuai dengan kenyataan yang ada
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
43
dilapangan. Selain itu juga dibahas tentang landasan teori yang bermanfaat
untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan bahan
pembahasan hasil penelitian, pada kajian teoritis ini peneliti menyajikan
teori yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian.
Bab ketiga yaitu penyajian dan analisis data. Dalam bab ini
menjelaskan tentang gambaran penjelasan yang akan dijadikan penelitian.
Serta menerangkan hasil temuan penelitian dan konfirmasi temuan dengan
teori yang ada. Peneliti disini menglola data-data dari penyajian data di
bab sebelumnya secara spesifik.
Bab keempat yaitu penutup.pada bab ini merupakan bab akhir dari
penelitian yang berisi tentang kesimpulan dan saran-saran yang dapat
dijadikan suatu kontribusi yang positif bagi semua pihak
J. Jadwal Penelitian
Peneliti memilih lokasi di Desa Siwalan Kecamatan Panceng
Kabupaten Gresik sebagai lokasi penelitian.Adapun waktu penelitian
berlangsung 3 bulan yakni dari bulan Oktober sampai Desember.
Jenis Kegiatan
Tabel 1.2
Jadwal Penelitian
September
Oktober
November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Desember
1 2 3 4
Preliminary research
Pembuatan proposal
Studi literature
Persiapan
Data
Collection
Data Collection
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
44
Konfirmasi
data
temuan
Pengolahan
dan
analisis data
Penulisan
draft
laporan
Perbaikan
hasil
laporan penelitian
Finalisasi
dan
penerbitan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Download