BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsumsi energi yang semakin meningkat dan semakin menipisnya sumber daya energi tidak terbarukan, mendorong banyak digunakannya teknologi yang memanfaatkan sumber daya energi baru dan terbarukan. Hal ini dilakukan, demi menjaga tetap terpenuhinya kebutuhan energi. Salah satu teknologi yang menggunakan sumber daya energi baru terbarukan, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). PLTMH merupakan pembangkit listrik tenaga air skala kecil yang menggunakan air sebagai tenaga penggerak dengan memanfaatkan perbedaan ketinggian dan debit air. Secara prinsip, PLTMH memanfaatkan energi potensial air yang jatuh dari ketinggian tertentu, kemudian dialirkan melalui sebuah pipa untuk menggerakkan turbin mikro hidro. Energi mekanik yang berasal dari putaran poros turbin diubah menjadi energi listrik oleh generator. PLTMH menghasilkan daya antara 5 kW-100 kW per unit (Nasir, 2014). PLTMH dapat memberikan solusi kebutuhan akan daya listrik bagi masyarakat pedesaan atau daerah terpencil (Acharya, dkk, 2015). Pada umumnya, PLTMH memiliki komponen dasar antara lain komponen mekanik yaitu turbin, generator dan sistem perpipaan. Beberapa PLTMH telah dibuat dan dikembangkan di Indonesia. Salah satu pengembangan PLTMH yaitu PLTMH yang berorientasi paket, berupa unit turbin, generator, kontroler, dan instrumen lain yang dikemas secara kompak dalam suatu knock down container (Kamal, dkk, 2014). Constrain pada PLTMH dengan sistem knock down container yaitu space yang dimiliki oleh container tersebut, sehingga pemilihan penggunaan komponen menjadi hal penting, agar penggunaan space pada container dapat maksimal. Kamal, dkk (2014) menggunakan turbin Francis dengan poros vertikal pada PLTMH sistem knock down container–nya. Turbin Francis tersebut mempunyai casing dengan jenis tabung (cylindrical). Turbin Francis dengan cylindrical casing memiliki prinsip kerja hampir sama dengan turbin vortex, dimana saluran masuknya berupa pipa horisontal dengan posisi tidak sentris, sehingga menghasilkan putaran air sebelum masuk sudu pengarah. Turbin merupakan “jantung” dari PLTMH, karena selain turbin mengubah daya hidrolik menjadi daya mekanik (Kaunda, dkk, 2014), turbin juga sangat berpengaruh terhadap unjuk kerja (performance) keseluruhan dari PLTMH (Jain, dkk, 2010). Oleh karena itu, turbin yang digunakan pada suatu PLTMH harus mempunyai unjuk kerja (performance) yang maksimum. Unjuk kerja dari turbin Francis dapat diukur dari efisiensi dan daya outputnya. Untuk mendapatkan unjuk kerja turbin Francis yang maksimum dapat dilakukan dengan meningkatkan efisiensi dan daya output dari turbin Francis tersebut. Pada penelitian ini, penulis mencoba untuk menganalisis performance dari turbin Francis cylindrical casing dengan meneliti pengaruh whirl yang terjadi pada rumah turbin akibat bentuk rumah turbin terhadap efisiensi dan daya output turbin, dimana whirl tersebut dipengaruhi oleh kecepatan inlet turbin. Analisis dilakukan dengan melakukan variasi pada luas penampang saluran inlet turbin, sehingga diperoleh kecepatan inlet turbin yang berbedabeda agar diperoleh suatu whirl velocity yang optimum dan diperoleh efisiensi yang maksimum serta daya poros yang maksimum. 1.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh kecepatan inlet turbin dan pembukaan sudu pengarah terhadap daya output dan efisiensi turbin Francis jenis cylindrical casing. 1.3. Batasan Masalah Untuk menyederhanakan permasalahan di atas, maka dalam penelitian ini ditentukan batasan masalah sebagai berikut: 1. Jenis turbin yang digunakan adalah turbin Francis poros vertikal jenis cylindrical casing. 2. Penelitian ini akan menganalisis pengaruh variasi pada kecepatan inlet turbin dan pembukaan sudu pengarah terhadap performance turbin Francis jenis cylindrical casing. 3. Pengukuran torsi dilakukan dengan menggunakan rope brake dynamometer, dengan gaya yang bekerja diukur dengan neraca pegas dikurangi beban pada dinamometer. Torsi dihitung dengan persamaan T = (W – w)g x r 4. Pada penelitian ini tidak memperhitungkan pengaruh kavitasi. 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Mempelajari pengaruh kecepatan inlet turbin dan pembukaan sudu pengarah terhadap daya output yang dihasilkan oleh turbin Francis. 2. Mempelajari pengaruh kecepatan inlet turbin dan pembukaan sudu pengarah terhadap efisiensi yang dihasilkan oleh turbin Francis. 1.5. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Dapat mengaplikasikan ilmu teori yang diterima selama kuliah. 2. Dapat memperoleh desain optimum turbin Francis jenis cylindrical casing. 3. Dapat menjadi referensi dalam pengembangan turbin Francis jenis cylindrical casing untuk pembangkit listrik tenaga mikro hidro.