Universitas Gadjah Mada 1 Kuliah I Pokok bahasan : Arkeologi

advertisement
Kuliah I
Pokok bahasan
: Arkeologi Transportasi Dan Industri Sebagai Pengantar.
Sub pokok bahasan
: Konsep Arkeologi dan transportasi secara umum.
Metode pembelajaran : ceramah didukung dengan tayangan OHP dan tanya jawab.
Isi Perkuliahan :
Arkeologi Transportasi dan Industri sebagai Pengantar
Arkeologi selama ini dikenal sebagai ilmu yang mempelajari benda hasil
peninggalan manusia masa Iampau. Akan tetapi, pada masa sekarang batasan ini
semakin kabur mengingat konsep masa lampau pun dipertanyakan. Memang dalam
undang-undang tentang Benda Cagar Budaya (UU No.5 Tahun 1992) ditegaskan bahwa
batasan umur untuk benda arkeologi adalah masa 50 tahun yang lalu atau mewakili seni
pada masanya. Mungkin yang paling tepat untuk perkembagan ilmu Arkeologi pada
masa sekarang adalah seperti yang diungkapkan oleh Binford bahwa Arkeologi adalah
ilmu yang mempelajari tinggalan manusia. Berdasarkan batasan ini benda sisa
kehidupan sekarang pun relevan untuk diteliti.
Dalam perkembangan kurikulum mata kuliah di Jurusan Arkeologi UGM yang
terbaru sudah meninggalkan kurikulum lama yang meninjau ilmu Arkeologi dalam
batasan periodisasi, sehingga dikenal Arkeologi Prasejarah, Klasik, Islam, dan Epigrafi.
Kurikulum terbaru melihat bahwa tinjauan Arkeologi lebih layak dikaitkan dengan tematema yang sedang berkembang saat ini. Oleh karena itu, dalam kurikulum sekarang
dikenal Arkeologi Transportasi dan Industri. Tema ini sangat berhubungan dengan
kondisi kesejarahan di Indonesia yang sangat lekat melihat bahwa dalam pertumbuhan
ekonomi dan politik yang ada sangat berhubungan dengan dinamika sarana transportasi
dan industri yang mengiringinya.
Konsep Arkeologi Transportasi dan Industri
Arkeologi Transportasi membahas tentang benda-benda arkeologi yang
berhubungan dengan kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan alat transportnya.
Sementara Arkeologi Industri merupakan studi mengenai struktur dan artefak sebagai
cara untuk lebih memahami industri pada masa lalu. Industri adalah aktivitas ekonomi
yang mengolah bahan baku, barang setengah jadi, dan atau barang jadi menjadi barang
dengan nilai yang lebih tinggi penggunaannya termasuk kegiatan rancang bangun dan
rekayasa industri.
Dalam kajian Arkeologi Transportasi dan Industri dianalisis beberapa hal yang
berhubungan dengan:
Universitas Gadjah Mada
1

alasan pemilihan lokasi transport dan industri yang dipengaruhi oleh topografi
dan ketersediaan sumberdaya alam,

pengungkapan perubahan secara temporal,

penggunaan hubungan spasial antara pemilihan lokasi transport
dan industri yang terjadi secara temporal maupun spasial pola pemukiman dan
sistem transportasi.
Transportasi diperlukan karena sumber kebutuhan manusia berupa barang dan
jasa tidak selalu terdapat pada tempat yang sama. Perbedaan jarak antara lokasi
sumber, lokasi produksi, dan lokasi konsumen melahirkan transportasi. Adanya
kebutuhan transportasi menimbulkan tuntutan penyediaan sarana dan prasarana agar
pergerakan tersebut dapat berlangsung secara proporsional dengan kondisi aman,
lancar, dan ekonomis dari efisiensi waktu dan biaya. Transportasi berarti suatu usaha
untuk memindahkan barang dan jasa dari satu tempat ke tempat lain. Usaha
pemindahan ini menimbulkan adanya lalu lintas (aktivitas lalu lalangnya manusia dan
kendaraan).
Pergerakan lalu lintas sehubungan dengan arus barang dan jasa dapat
digambarkan dalam skema sebagai berikut:
Universitas Gadjah Mada
2
Enam unsur pokok transportasi:
 manusia, sebagai konsumen yang membutuhkan,
 barang, sesuatu yang dibutuhkan konsumen,
 kendaraan, alat angkut/transportasi,
 jalan, prasarana transportasi,
 organisasi, pengelola angkutan, dan
 terminal atau pemberhentian balk untuk sementara maupun
akhir.
Kesemua ini membentuk satu kesatuan sistem transportasi, sehingga jika salah
satu sub sistem yang ada mengalami kegoncangan maka akan mengganggu kerja
salah satu sub sistem lainnya.
Transportasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam sektor
perekonomian. Hal ini dikarenakan aktivitas pengangkutan merupakan bagian dari
aktivitas yang harus terlaksana dalam sektor ekonomi (Muchtarudin Siregar, 1968).
Aktivitas perdagangan, perindustrian, pertanian, tidak akan mungkin berjalas lancar
apabila bahan baku ataupun hasil-hasil produksi tidak dapat disediakan dengan
balk. Dengan demikian, apabila terjadi hambatan dalam sektor transportasi akan
berarti pula macetnya aktivitas dalam sektor-sektor ekonomi tersebut. Hal lain yang
sangat penting, melalui sistem transportasi dapat dipertemukan antara produsen
dan konsumen suatu komoditi. Tanpa suatu sistem transportasi keduanya
merupakan bagian yang saling terpisah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
sistem trasnportasi merupakan faktor pengintegrasi sektor-sektor perekonomian
(Ibid.). Melalui sistem transportasi, integrasi tidak semata-mata antara konsumen
dan produsen. Akan tetapi, juga meliputi integrasi ekonomi dalam lingkar geografis
(John Alexander and Lay J. Gibson, 1979). Wilayah aktivitas perekonomian yang
berbeda-beda akan saling terintegrasi dengan perantaraan sebuah sistem
transportasi
Universitas Gadjah Mada
3
Download