BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gadai emas walaupun memberikan pendapatan yang tinggi, pembiayaan
gadai emas dan pembiayaan investasi emas pada perbankan syari’ah memiliki
financial risk yang cukup tinggi. Akhir-akhir ini pembiayaan gadai emas dan
investasi emas yang dikembangkan perbankan syariah menjadi topik yang ramai
diperbincangkan karena pertumbuhannya yang pesat. Perkembangan bisnis baru
dalam perbankan syari’ah ini relevan dengan sifat emas yang likuid dan makin
meningkatnya kebutuhan masyarakat akan uang tunai yang mendesak. Hal itu
makin mendongkrak pertumbuhan aset dan market share perbankan syari’ah.
Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa akad bagi hasil qard atau gadai
emas pada perbankan syari’ah hingga September 2013 mencapai Rp 11,98 triliun.
Sementara total pembiayaan yang disalurkan bank syari’ah pada September 2013
mencapai 149,67 triliun.1 Dalam tabel komposisi pembiayaan Bank umum syariah
(BUS) dan Unit usaha syariah (UUS) hingga September 2013 yang dilaporkan
Bank Indonesia (BI), pembiayaan qard mengalami penurunan dan kenaikan dari
bulan Januari hingga September 2013. Untuk mengetahui penurunan pembiayaan
qard dapat kita lihat dalam tabel berikut:2
1
Statistik Perbankan Syariah (Islamic banking Statistics) September 2013, Bank
Indonesia Hal 18 www.bi.go.id (Diakses 13 Februari 2014)
2
Ibid
1
2
Tabel 1.1
Komposisi Pembiayaan Qard yang diberikan Bank Umum Syari’ah dan
Unit Usaha Syari’ah
(dalam miliaran rupiah)
Jan
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agus
Sep
Qard
11,986
12,107
11,919
11,626
11,168
11,917
10,436
9,900
9,735
Total
149,672
154,072
161,081
163,407
167,259
171,227
174,486
174,537
177,320
Dari tabel diatas dapat kita lihat penurunan terjadi pada bulan Maret yang
sebelumnya pada bulan Februari mencapai 12,107 miliar turun menjadi 11,919
pada bulan maret, penurunan hingga hingga bulan Mei 2013, Naik kembali pada
bulan Juni menjadi 11,917 Miliar dan turun kembali pada bulan Juli hingga
September 2013. Penurunan dan kenikan penyaluran pembiayaan ini diakibatkan
oleh naik dan turunnya harga emas serta juga momen penting yang terjadi pada
bulan-bulan tertentu, seperti pada bulan Juli 2013 bertepatan dengan bulan
Ramadhan mendekati Idul Fitri, dimana masyarakat membutuhkan dana tunai
yang mendesak untuk persiapan hari raya, sehingga banyak masyarakat yang
menggadaikan emasnya pada bank syariah.
Fluktuasi harga emas dapat terjadi karena tidak seimbangnya pasar
permintaan dan penawaran. Selain itu, adanya interaksi antar pasar komoditas dan
pasar uang juga dapat mendorong fluktuasi harga emas, mengikuti fluktuasi nilai
tukar. Harga emas cenderung turun ketika nilai tukar naik (khususnya terhadap
dolar Amerika), demikian pula sebaliknya. Dengan demikian, stabilitas nilai tukar
3
dan harga emas merupakan dua faktor yang sangat penting dicermati dalam
pembiayaan berbasis emas, baik gadai maupun investasi, yang menentukan
stabilitas keuangan perbankan syariah.3
Tingginya potensi kerugian pada perbankan syariah dalam pembiayaan
gadai dan investasi emas mendorong BI untuk mengambil kebijakan. Berdasarkan
Surat Edaran Nomor 14/7/DPbs, pembiayaan gadai emas pada bank syari’ah
dibatasi paling banyak jumlah terkecil antara 20% dari seluruh pembiayaan yang
diberikan atau 150% dari modal bank. Untuk unit usaha syari’ah (UUS), dibatasi
paling banyak 20% dari seluruh pembiayaan. Pembiayaan per nasabah dibatasi
paling banyak Rp250 juta dengan jangka waktu paling lama empat bulan dan
dapat diperpanjang paling banyak dua kali. Khusus untuk nasabah usaha mikro
dan kecil (UMK), pembiayaan paling banyak Rp50 juta dalam jangka waktu
paling lama satu tahun dengan angsuran per bulan dan tidak dapat diperpanjang.
Loan to value (LTV) ditetapkan kurang dari 80% harga taksiran emas. Spread
minimal 20% itu dimaksudkan sebagai antisipasi jika harga emas turun sampai
dengan maksimum 20% dari harga emas saat pembiayaan. BI juga mengatur
bahwa tujuan gadai emas harus untuk membiayai keperluan dana jangka pendek
atau tambahan modal kerja, dan diprioritaskan untuk golongan nasabah UMK.4
Salah satu bank umum syari’ah yang menjadi penyedia produk gadai emas
syariah adalah Bank Mega Syariah, produk yang diluncurkan diberi nama Gadai
iB Mega Syariah merupakan fasilitas pinjaman dengan menggadaikan barang
berharga, termasuk fasilitas penyimpanannya tanpa dikenakan biaya tambahan
3
Joko Salim, Jangan Investasi Emas Sebelum Baca Buku ini !, (Jakarta :Visimedia 2011)
4
SE. BI No. 14/7/DPbs tanggal 29 Februari 2012
Hal. 160
4
saat pengembalian. Produk ini menggunakan konsep qard, yakni pinjaman tanpa
tambahan, dan konsep ijarah, yakni perjanjian sewa tempat penyimpanan barang
berharga.5
Bank Mega syariah mengusung slogan “untuk kita semua” dengan harapan
Bank Mega Syariah selalu berupaya membuktikan bahwa produk-produk dan
layanan-layanannya dapat dinikmati semua kalangan. Prinsip kesyari’ahannya
berlaku untuk semua kalangan dan diharapkan berdampak positif kepada semua
kalangan juga. Salah satu prodak unggulannya adalah Gadai iB Mega Syariah.
prodak pembiayaan ini mendapatkan porsi yang cukup besar pada penyaluran
pembiayaan yaitu sebesar 13,15% dari seluruh pembiayaan berikut diagram
penyaluran pembiayaan Bank Mega Syariah:6
Penyaluran Pembiayaan Bank Mega Syariah
Piutang Qard
(Gadai) (Rp
817 M,
13.15%
Piutang
Musyarakah
(Rp 36 M),
0.58%
Piutang
Murabahah
(Rp 5.630 M),
86.26%
Gambar 1.1
5
.Laporan Tahunan Bank Mega Syariah 2012 Hal 76 www.megasyariah.co.id (Diakses
17 Januari 2014).
6
Ibid Hal 24 (setelah diolah)
5
Dalam tabel diatas terlihat bahwa penyaluran dana melalui aqad murabahah
sangat mendominasi yaitu sebesar 86,26%, sementara pembiayaan musyarakah
mendapatkan porsi paling kecil yaitu hanya 0,58%, dan pembiayaan yang
menggunakan aqad qard (Gadai) mendapatkan porsi 13,15% dari semua
pembiayaan yang disalurkan.
Pembiayaan gadai emas iB Mega syariah memang sangat bergantung pada
fluktuasi harga emas. Kecenderungan nasabah akan menggadaikan emasnya pada
harga emas sedang naik, karena dengan harga emas yang sedang naik nasabah
akan mendapatkan pinjaman yang lumayan cukup besar. Sebaliknya saat harga
turun masyarakat akan cenderung untuk menahan atau membeli emas. Untuk
mengetahui perkembangan penyaluran dana qard atau gadai di Bank Mega
Syariah dapat kita lihat dalam tabel berikut : 7
Tabel 1.2
Perkembangan Penyaluran Pembiayaan Gadai Emas iB Mega Syariah
(Dalam Jutaan Rupiah)
Maret
2012
668.878
Juni
2012
759.600
Sep
2012
842.865
Des
2012
817.107
Maret
2013
826.827
Juni
2013
630.204
Sep
2013
383.628
Des
2013
270.101
Dari tabel diatas pada tahun 2012 terlihat pertumbuhan dari mulai bulan maret
sampai akhir September 2012. Ada penurunan pada bulan Desember 2012 sebesar
Rp 25.758.000.000 naik lagi pada bulan Maret sebesar Rp 9.720.000.000
kemudian turun kembali pada bulan Juni sebesar Rp 196.623.000,- dan turun
7
Laporan Triwulan Keuangan Bank Mega Syariah
www.megasyariah.co.id//report/publikasi (Diakses 17 Januari 2014)
tahun
2012
dan
2013
6
kembali pada bulan September sebesar Rp 246.576.000,-. Penurunan dan
kenaikan penyaluran dana qard ini disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya
adalah karena fluktuasi harga emas. Untuk mengetahui fluktuasi harga emas pada
tahun 2012/2013 dapat kita lihat dari grafik harga emas berikut :8
Grafik 1.1
HARGA EMAS ANTAM 2012-2013
580,000
560,000
HARGA
540,000
520,000
500,000
480,000
460,000
440,000
420,000
JAN
FEB MAR APR MEI JUN
JUL AGU SEP OKT NOV DES
2012 526, 536, 534, 530, 513, 520, 517, 523, 556, 564, 561, 559,
2013 560, 552, 542, 522, 501, 490, 477, 499, 523, 512, 503, 507,
Dari tabel diatas terlihat fluktuasi harga emas pada setiap bulannya,
sehingga memicu kenaikan dan penurunan jumlah penyaluran dana qard pada
Bank Mega Syariah. Januari-Agustus 2012 dalam grafik trend harga emas Antam
fluktuatif namun cenderung sering turun, pada September 2012 Harga emas
mencapai Rp 556.752,-/Gram sehingga penyaluran pembiayaan qard (Gadai emas
iB Mega syariah meningkat. Sementara pada September-Desember 2012 terjadi
8
Harga emas ANTAM 2012-2013 www.logammulia.com/gold-bar-id (diakses 12
Januari 2014)
7
trend penurunan. Kenaikan tertinggi pada bulan Oktober harga emas mencapai Rp
564.742,-/Gram Namun turun kembali pada bulan Desember pada kisaran Rp
559.426,-/Gram sehingga penyaluran pembiayaan Gadai emas iB ikut turun.
Sementara Januari-September 2013 terjadi trend penurunan. Harga emas ANTAM
merosot tajam pada Juli 2013 pada kisaran Rp 477.547.-/Gram sehingga
penyaluran pembiayaan Gadai Emas iB Mega Syariah ikut turun, terlihat pada
bulan Maret penyaluran pembiayaan Gadai Emas iB Mega Syariah berada
dikisaran Rp 826.827.000.000,- namun turun pada Bulan September 2013 pada
kisaran Rp 383.628.000.000,-.turun laagi bulan Desember penyauran pembiayaan
gadai emas berada dikisaran Rp 270.101.000.000,- ini disebabkan karena harga
emas yang sangan drastis turun pada bulan Juli 2013.
Secara umum, selama tahun 2013, kinerja perusahaan baik dan tumbuh,
meskipun belum memuaskan. Total Aktiva per akhir Desember 2013 mencapai
Rp 9,121 triliun, naik dibanding dengan posisi akhir Desember 2012 yang
mencapai Rp 8,164 triliun. Dana Pihak ketiga (DPK) tumbuh menajadi Rp 7,736
triliun dari sebelumnya yang mencapai Rp7,108 triliun. Pembiayaan meningkat
dari Rp 6,213 triliun menjadi Rp 7,185 triliun. Ekuitas Rp 770,053 miliar,
sedangkan sebelumnya Rp 620,513 miliar. Tapi berbagai pertumbuhan tersebut
dibarengi dengan kenaikan beban personalia, beban administrasi dan umum, serta
beban operasional lainnya dan laba bersih terkoreksi dari masing-masing Rp
186,586 miliar dan Rp 149,540 miliar.9
9
Sambutan Direktur Utama dalam Laporan Tahunan 2013 Bank Mega Syariah Hal 20.
www.megasyariah.co.id/main/report/annual/2013/.pdf (Diakses 6 Juni 2013)
8
Pencapaian tersebut tentu berimbas pada perolehan rassio-rasio keuangan
Bank Mega Syariah. Selama 2013 berbagai rasio keuangan memang masih positif,
tapi mengalami pelemahan dibanding dengan perolehan tahun sebelumnya.untuk
mengetahui perkembangannya dapat dilihat dari tabel berikut :10
Tabel 1.3
Rasio Keuangan Bank Mega Syariah Tahun 2012/2013
No
Rasio
2012
2013
1
Capital Adequacy Ratio (CAR)
13,51%
12,99%
Persentasi
Naik/Turun
-0,52%
2
Non Performing Finance (NPF)
2,67%
2,98%
+0,31%
3
Return On Asset (ROA)
3,81%
2,33%
-1,48%
4
Return On Equity (ROE)
57,98%
26,23%
-31,75%
5
Net Interest Margin (NIM)
13,94
10,66
-3,28%
6
Operational Efficiency Ratio (BOPO)
77,28%
86,09%
+8,81%
7
Financing Deposit Ratio (FDR)
88,88%
93,37%
+4,49%
Posisi capital adequacy ratio (CAR) sebesar 12,99% non performing financing
(NPF) 2,98% return on asset (ROA) 2,33%, return on equity (ROE) 26,3%, net
interest margin (NIM) 10,66%, dan operational efficiency ratio (rasio biaya
operasional disbanding dengan pendapatan operasional/BOPO) 86,09%. Meski
demikian, peran intermediasi meningkat, yang ditunjukan oleh kenaikan financing
deposit ratio (FDR) dari 88,88% menjadi 93,37%.
10
Analisis laporan Keuangan dalam Laporan Tahunan 2013 Bank Mega syariah hal 22
www.megasyariah.co.id/main/report/annual/2013.pdf (diakses tanggal 6 Juni 2014)
9
Dari penelitian tabel harga emas yang dikomparasiakan dengan data
penyaluran pembiayaan Qard (Gadai emas iB Mega Syariah), terdapat pengaruh
Fluktuasi harga emas terhadap jumlah penyaluran dana pembiayaan qard pada
Bank Mega Syariah. Ketika Harga emas naik maka penyaluran dana Gadai Emas
iB Mega Syariah ikut naik, begitu juga ketika Harga emas turun maka penyaluran
dana gadai emas iB Mega Syariah juga ikut turun. Ini dikarenakan nasabah lebih
banyak menggadaikan emasnya ketika harga emas sedang naik dengan asumsi
nasabah akan mendapatkan taksiran emas yang tinggi sehingga dana talangan
yang diterima cukup besar.
Sehubung dengan latar belakang masalah inilah penulis mengangkat
masalah ini sebagai judul skripsi yaitu : “Pengaruh Fluktuasi Harga Emas pada
Produk Gadai Emas terhadap Profitabilitas Bank Mega Syariah Tahun
2012/2013”
B. Rumusan Masalah
Salah satu produk dalam perbankan syariah adalah produk gadai emas
syariah. Produk gadai emas ini sangat mempengaruhi profitabilitas sebuah bank,
karena akhir-akhir ini gadai emas syariah yang dikembangkan oleh perbankan
syariah menjadi topik yang ramai diperbincangkan karena pertumbuhannya yang
sangat pesat. Namun profitabilitas bank yang disumbangkan oleh produk gadai
emas syariah sangat ditentukan oleh fluktuasi harga emas. Sehubung sangat
pentingnya permasalahan ini maka penulis merumuskan masalah ini pada
penenlitian ini.
10
Untuk mempermudah penulisan penelitian ini, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana fluktuasi harga emas pada produk gadai emas iB Mega Syariah ?
2. Bagaimana profitabilitas Bank Mega Syariah yang ditinjau dari aspek Return
On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) ?
3. Sejauh mana pengaruh Fluktuasi Harga Emas pada produk Gadai Emas iB
Mega Syariah terhadap profitabilitas Bank Mega Syariah ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan penelitian ini diantaranya
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui fluktuasi harga emas pada produk Gadai Emas iB Mega
Syariah.
2. Untuk mengetahui profitabilitas Bank Mega Syariah
3. Untuk mengatuhi sejauh mana pengaruh fluktuasi harga emas pada prodak
gadai emas iB Mega Syariah terhadap profitabilitas Bank Mega Syariah.
D. Kegunaan Penelitian
Terkait dengan perumusan masalah diatas maka penelitian ini tentunya
akan bermanfaat bagi semua pihak dintaranya :
1. Teoritis
11
Sebagai upaya menambah khasanah ilmu-ilmu tentang teori ekonomi
syariah pada umumnya dan khususnya untuk prospek gadai emas
diperbankan syariah.
2. Praktis
a) Menjadi referensi dalam pengembangan produk gadai emas iB di
Bank Mega Syariah untuk dapat mengembangkan kualitas pelayanan
investasi gadai emas yang berjalan sesuai syariah.
b) Menjadi pegangan masyarakat dalam bertindak untuk menjadi
nasabah produk gadai syari’ah di Bank Syari’ah. Serta memperluas
pengetahuan masyarakat terhadap produk gadai emas syariah.
12
13
14
15
16
17
Download