kesatuan penyandang cacat di dunia kerja dan pelatihan

advertisement
DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP MENGENAI
DISABILITY DAN EMPLOYMENT
LATAR BELAKANG
1.
Paradigma tentang pelayanan kesejahteraan sosial
bagi penyandang disabilitas dari bekerja “ Untuk “
orang penyandang disabilitas menjadi bekerja
“
Dengan “ orang penyandang disabilitas. Karena
perubahan paradigma ini, maka penyandang
disabilitas perlu dipersiapkan dengan lebih baik untuk
dapat memasuki dunia usaha.
2
Paradigma tentang pelayanan kesejahteraan sosial
bagi penyandang disabilitas yang berorientasi pada
Amal/Kasih Sayang, Pemecahan masalah (Carity,
Philantrophy) menjadi pelayanan berdasarkan Hak
Azasi (Right Base) .
3. Penggalian dan pengembangan potensi penyandang
disabilitas untuk dapat berpartisipasi di dalam
pembangunan nasional.
4. Tanggung jawab pemerintah dan masyarakat dalam
memberikan pelayanan dan rehabilitasi sosial /
vokasional untuk mewujudkan kesejahteraan sosial
bagi penyandang disabilitas.
PERMASALAHAN
1. Jangkauan pelayanan belum merata.
2. Sebagian penyandang disabilitas belum memiliki
kompetensi yang memadai untuk memperoleh
pekerjaan.
3. Pandangan sebagian masyarakat terhadap kompetensi
penyandang disabilitas masih meragukan.
4. Sebagian penyandang disabilitas belum memperoleh
kesempatan mengembangkan potensinya dan
berpartisapasi dalam pembangunan.
HAMBATAN DALAM PENYALURAN KERJA BAGI
PENYANDANG DISABILITAS
Faktor Eksternal
Dari Perusahaan :
Berdasarkan hasil rekomendasi Kajian Pasaran Kerja Bagi Penyandang disabilitas yang dilaksanakan oleh
Bidang Penelitian&Pengembangan BBRVBD Cibinong, terdapat beberapa hambatan dalam
penyaluran kerja dari perusahaan, antara lain :
1. Keterbatasan akan kesempatan kerja yang terbuka bagi tenaga kerja terutama penyandang disabilitas,
yang disebabkan karena :
Belum mengetahui UU Penca No. 4 Thn 1997 tentang Quota 1% bagi pekerja penyandang disabilitas
dan Peraturan Pemerintah No. 43 Thn 1998
Keterbatasan jenis pekerjaan yang dapat diberikan kepada penyandang disabilitas
Belum mengetahui jenis pekerjaan yang friendly bagi penyandang disabilitas
Belum adanya aksesibilitas yang memadai di perusahaan
2. Ketidaksesuaian keterampilan tenaga kerja penyandang disabilitas dengan persyaratan jabatan dan
kondisi kerja yang ada
3. Kurangnya kesadaran dan sikap penerimaan masyarakat dalam dunia kerja terhadap tenaga kerja
penyandang disabilitas
4. Munculnya underestimate terhadap tenaga kerja penyandang disabilitas karena kondisi kecacatannya
5. Belum adanya standar dalam menerima pekerja baru, apakah standar bagi penyandang disabilitas
disetarakan dengan orang yang tidak memiliki kedisabilitasan atau tidak
6. Belum ada kesepakatan dari perusahaan mengenai penyaluran kerja untuk penyandang disabilitas
•
HAMBATAN DALAM PENYALURAN KERJA BAGI
PENYANDANG DISABILITAS
Dari Pemerintah :
Berdasarkan hasil rekomendasi Kajian Pasaran Kerja Bagi Penyandang Cacat yang dilaksanakan oleh
Bidang Penelitian&Pengembangan BBRVBD Cibinong, terdapat beberapa hambatan dalam
penyaluran kerja dari pemerintah, antara lain :
 Belum optimalnya sosialisasi kepada masyarakat maupun perusahaan tentang :
UU Penyandang Cacat No. 4 Thn 1997 tentang Quota 1% bagi pekerja penyandang disabilitas, dan
 Peraturan Pemerintah No. 43 Thn 1998 tentang Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Penyandang Cacat, meliputi kesamaan kesempatan, rehabilitasi, pemberian bantuan sosial, dan
pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial yang dilaksanakan oleh dan menjadi tanggung jawab
bersama dari Pemerintah, masyarakat, keluarga, dan penyandang cacat sendiri.

 Adanya hambatan dalam kerjasama dan keterpaduan antar instansi/lembaga yang
memiliki hubungan keterkaitan dalam pengelolaan tenaga kerja penyandang
disabilitas
 Adanya keterbatasan kemampuan APBN baik rutin maupun pembangunan untuk
mempertahankan peningkatan kegiatan yang berkaitan dengan masalah tenaga
kerja penyandang disabilitas
HAMBATAN DALAM PENYALURAN KERJA BAGI
PENYANDANG DISABILITAS
 Faktor Internal
a.
b.
c.
d.
e.
Adanya hambatan intern pribadi dari tenaga kerja penyandang disabilitas sendiri
disebabkan mental anak yang belum siap untuk beradaptasi dengan dunia kerja,
dengan lingkungan baru, dan sarana prasarana yang kurang memadai
Faktor keluarga, sebagian besar orang tua khawatir jika anak bekerja jauh dari
keluarga dan nantinya tidak bisa mandiri
Orang tua menginginkan anak bekerja di daerah asal
Penyandang disabilitas cenderung memilah-milah pekerjaan di perusahaan/kantor
sebab mereka menginginkan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan yang telah
dimiliki
Sebagian penyandang disabilitas menginginkan usaha mandiri, tidak bekerja di
perusahaan
POTENSI
1. UU No. 4 Tahun 1997 tentang
 Pasal 14 : Perusahaan negara dan swasta memberikan kesempatan dan
perlakuan yang sama kepada penyandang cacat dengan mempekrjakan
penyandang cacat di perusahaannya, yang jumlahnya disesuaikan dengan
jumlah karyawan an/atau kualifikasi perusahaan.
 Pasal 28 : Barangsiapa dengan sengaja melakukan pelanggaran terhadap
ketentuan Pasal 14 diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 6
(enam( bulan dan/atau pidana denda setinggi-tingginya Rp 200.000.000, (dua
ratus juta rupiah)
2. PP No. 43 Tahun 1998 tentang UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
PENYANDANG CACAT
 Pasal 8 – 11 menyebutkan mengenai aksesibilitas bagi penyandang cacat di
sarana dan prasarana umum
 Pasal 28 : Pengusaha harus mempekerjakan sekurang-kurangnya 1 (satu)
orang penyandang cacat yang memenuhi persyaratan jabatan dan kualifikasi
pekerjaan sebagai pekerja pada perusahaannya untuk setiap 100 (seratus)
orang pekerja perusahaannya.
3.
4.
5.
6.
7.
Jumlah penyandang cacat potensial
Motivasi penyandang cacat untuk mengembangkan diri.
Lembaga pelayanan dan rehabilitasi (Sosial dan Vokasional).
Dukungan keluarga dan masyarakat.
Kesempatan (kompetitif)
Menyikapi hambatan yang dialami oleh penyandang
disabilitas dalam memasuki dunia usaha, maka diperlukan
suatu usaha untuk mempersiapkan mereka baik secara
skill, atitude, ketrampilan maupun psikologis supaya
penyandang disabilitas siap secara fisik maupun mental
untuk memasuki dunia kerja.
Salah satu bentuk program dari Kementerian Sosial
untuk mempersiapkan penyandang disabilitas memasuki
dunia kerja adalah dengan melaksanakan program
Rehabilitasi Vokasional
REHABILITASI VOKASIONAL
Suatu proses rehabilitasi
secara
berkesinambungan dan
terpadu yang
menyediakan pelayanan
(bimbingan kerja,
pelatihan kerja, dan
penempatan kerja)
untuk memungkinkan
penyandang disabilitas
memperoleh suatu
pekerjaan yang tepat dan
dapat mempertahankan
pekerjaan tersebut.
VISI - MISI
VISI BBRVBD CIBINONG adalah :
Terwujudnya Pelayanan Rehabilitasi Vokasional yang Profesional dalam
mempersiapkan calon tenaga kerja penyandang cacat fisik yang memiliki
daya saing
 Misi BBRVBD Cibinong tahun 2010 – 2014 :
1) Menyelenggarakan rehabilitasi vokasional bagi penyandang cacat
2)
3)
4)
fisik
Memberikan kontribusi dalam pengembangan program
rehabilitasi vokasional melalui kegiatan kajian
Mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional dalam
mendukung keberhasilan pelayanan rehabilitasi vokasional
Menyediakan sumber daya manusia, anggaran, sarana prasarana,
dan perencanaan yang baik untuk mendukung rehabilitasi
vokasional
ARAH KEBIJAKAN
ARAH KEBIJAKAN BBRVBD CIBINONG 2010 – 2014
Revitalisasi
lembaga
dengan
memantapkan
manajemen
penyelenggaraan kesejahteraan sosial dalam hal perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan serta
koordinasi
Meningkatkan profesionalisme SDM berbasis kualitas dan
kompetensi dalam rangka optimalisasi pelayanan
Meningkatkan dan memeratakan pelayanan yang adil, dalam arti
bahwa setiap Orang Dengan Kecacatan berhak memperoleh
pelayanan sosial
Mengembangkan pelayanan Rehabilitasi Vokasional melalui
pengkajian dan penelitian
Mendukung pelaksanaan operasional tugas agar tercipta
pelayanan yang baik
F. PROGRAM UTAMA
1. Bidang Rehabilitasi Vokasional
Melaksanakan Rehabilitasi Vokasional Penyandang Cacat melalui 6 jenis keterampilan:
a.
Penjahitan
b.
Komputer
c.
Desain Grafis / Percetakan
d.
Electronik
e.
Pekerjaan Logam
f.
Otomotif
Pelatihan dilaksanakan selama 8 bulan dan dilanjutkan dengan magang selama 2 bulan.
2. Bidang pelatihan : melaksanakan kegiatan rencana dan program pelatihan keterampilan
alat bantu rehabilitasi dan pelatihan keterampilan umum serta evaluasi pelatihan.
3.
Bidang Penelitian Dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
penelitian dan pengembangan Bidang Rehabilitasi Vokasional.
BAGAN ALUR PROSES REHABILITASI VOKASIONAL
DI BALAI BESAR REHABILITASI VOKASIONAL BINA DAKSA (BBRVBD)
CIBINONG
HASIL ASESMEN
INSTANSI
TERKAIT
LSM/ORSOS
KELUARGA
S
O
S
I
A
L
I
S
A
S
I
DINAS
SOSIAL
PROVIN
SI
DINSOS
KOTA /
KABUPATEN
CALON KELAYAN
P
E
N
Y
A
L
U
R
A
N

S
E
L
E
K
S
I
BBRSBD
A
W
A
L
P
E
N
D
A
F
T
A
R
A
N
BBRVBD
C
I
B
I
N
O
N
G
PSBD
USAHA
MANDIRI
RE
SO
LIA
SI
KERJA DI
PERUSAHAAN ATAU
PEMERINTAH
SELEKSI
AKHIR
TEMU
BAHAS
ORIENTA
SI
PROGRAM
LATIHAN
KETERAMPIL
AN
KERJA
BIMBINGAN
DAN
KONSELING
PERSYARATAN
ADMINISTRASI
T
E
R
M
I
N
A
S
I
KEMANDIRIAN
DAN
KEBERFUNGSIAN
SOSIAL
BBRSBD : BALAI BESAR REHABILITASI
SOSIAL BINA DAKSA
PSBD
DAKSA
: PANTI SOSIAL BINA
PBK : PRAKTEK BELAJAR KERJA
P
B
K
1. PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM
REGISTRASI DAN
SELEKSI
ADMINISTRASI
• Persyaratan Umum
• Form Aplikasi
(Form P1-P5)
PENDEKATAN
AWAL
SOSIALISASI
PROGRAM
BBRVBD /
PENERIMAAN
KELAYAN
1. Sosialisasi
dan
Konsultasi
2. Motivasi
3. Seleksi Awal
dan
Identifikasi
• Persyaratan
Khusus (5 Keterampilan)
BBRSBD, PSBD,
PIPRVPC/DINSOS
PROV.
BBRSBD, PSBD,
PIPRVPC/DINSOS
PROV/KAB/KOTA
•Temubahas Hasil
Seleksi Administrasi dan Teknis / Tes
Asesmen
•Sistem Rangking
(1-100 kelayan)
SELEKSI TEKNIS / TES
ASESMEN
-Fisik
-Mental
BBRVBD
FINALISASI
-Sosial
-Vokasional
BBRVBD, BBRSBD,
PSBD,
PIPRVPC/DINSOS
PROV.
•Cadangan 15% (15
orang)
BBRVBD CIBINONG
PEMANGGILAN
Melalui Dinsos
Prov diteruskan ke
Dinsos Kab/ Kota/
Kelayan
REGISTRASI
• Pendaftaran
ulang
• Penempatan
dalam sistem
Pengasramaan.
BBRVBD
2. PELATIHAN VOKASIONAL
PELATIHAN VOKASIONAL
PERSIAPAN PELAT. VOK.
-
SDM
Perangkat Keras
Perangkat Lunak
PELAKSANAAN PELAT. VOK.
-
Kurikuler (Pen jahitan, Disain Grafis, Komputer,
Elektronika, Otomotif dan Pekerjaan Logam)
-
Ekstra Kurikuler (Bimbingan Fisik, Sosial dan
Mental, Terapi Kelompok, Widya Wisata).
3. RESOSIALISASI DAN PEMBINAAN
LANJUT
PERSIAPAN PBK
PELAKSANAAN PBK
DAN PENYALURAN
DAN PENYALURAN
BIMBINGAN LANJUT DAN
TERMINASI
BIMBINGAN,
BIMBINGAN
KERJA
•Minat
•Fisik
•Kepribadian
•Faktor lain
•Kompetensi
- INSTRUKTUR
- PEMBIMBING
KELOMPOK
PENJAJAGAN
PASARAN KERJA
PENEMPATAN PBK DAN
PENYALURAN
• Koordinasi antar
lembaga
• Sektor formal
(Swasta/Pemerintah)
• Potensi pasaran
kerja Jabodetabek dan daerah
• Temu bahas / CC
Penempatan PBK
dan Penyaluran
• Pemondokan,
permakan an,
transport lokal.
• Supervisi
• Penarikan peserta
• Pemulangan
TIM RESOSIALI -SASI
DAN BINJUT
TIM RESOSIALISASI DAN
BINJUT
PENGAWASAN DAN
EVALUASI
• Penyesuaian
dengan lingkungan
pekerjaan
• Pelaksanaan
kegiatan kerja
• Fisik, mental dan
Soial
TERMINASI
Pemutusan hubungan
dengan pelayanan
Rehabilitasi Vokasional BBRVBD.
TIM RESOSIALISASI
DAN BINJUT
KEBERHASILAN PROGRAM
60 % alumni BBRVBD Cibinong
tersalurkan kerja/mandiri
(sumber data : Resos Vokasional BBRVBD)
Rekapitulasi Data Magang dan Penempatan Kerja Siswa BBRVBD
Angkatan I - XIII Tahun 1998 – 2010
(sumber data : Seksi Resos BBRVBD Cibinong)
JML
MAGANG
NO
TAHUN
PJHTN
KOM
PRT
ELEC
MET
%
PENEMPATAN KERJA
TTL
PJHTN
KOM
PRINT
ELEC
MET
%
1
1998/I
21
16
12
14
18
81
81
14
4
2
7
3
30
30
2
1999/II
22
15
20
13
23
93
93
24
11
5
12
6
58
58
3
2000/III
20
25
16
26
13
100
100
21
14
11
16
9
71
71
4
2001/IV
17
14
9
15
18
73
73
17
15
9
16
18
75
75
5
2002/V
18
20
15
18
17
88
88
17
10
11
12
19
69
69
6
2003/VI
22
13
13
9
7
64
64
22
6
7
4
8
47
47
7
2004/VII
23
17
16
15
21
92
92
21
10
13
12
15
71
71
8
2005/VIII
19
14
9
11
12
65
65
19
13
9
12
12
65
65
9
2006/IX
18
16
15
13
19
81
81
18
15
15
13
19
80
80
10
2007/X
19
21
23
18
19
100
100
5
4
3
4
4
20
20
11
2008/XI
17
14
16
10
13
70
70
17
14
16
10
13
70
70
12
2009/XII
14
17
18
16
21
86
86
13
12
15
6
15
61
61
13
2010/XIII
20
20
20
18
16
94
100
16
8
9
7
8
48
51
250
222
202
196
217
1087
77
224
136
125
131
149
765
54
Total
 Program Rehabilitasi Vokasional melakukan kegiatan terpadu
dalam mempersiapkan penyandang disabilitas memasuki
dunia usaha
 Penyandang disabilitas disatukan dalam satu lembaga
pelatihan, dimana mereka akan dilatih ketrampilan, skill dan
attitude kerja yang baik.
 Setelah melalui tahapan pelatihan, tahapan selanjutnya
adalah pemagangan. Pemagangan dimaksudkan supaya
penyandang disabilitas dapat beradaptasi dengan lingkungan
kerja dan berlatih menerapkan ketrampilan, skill dan attitude
mereka di dunia kerja.
 Melalui Program Pelatihan Vokasional ini diharapkan
penyandang disabilitas dapat berperan serta dalam
pembangunan nasional dengan kemampuan yang mereka
miliki sehingga masyarakat dan dunia kerja dapat menerima
mereka dengan lebih baik.
(Add Subtitle Here)
Download