PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PROSES

advertisement
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
1
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PROSES KEPUTUSAN
KONSUMEN PADA RESTO & CAFÉ DREAM CAR
Chandra Kurniawan
[email protected]
Budhi Satrio
[email protected]
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
ABSTRACT
The purpose of this research is to find out the influence of market mix to the customer decision. The research
objects are the customers who are purchasing in Resto & Café Dream Car Surabaya. The sample collection is
carried out by using random sampling in which the samples are selected randomly to the respondents at Resto &
Café Dream Car. The method is using descriptive research which is performed by using quantitative approach
with multiple linear regressions analysis technique which is meant to find out the enormity of regressions
coefficient as well as to find out the influence enormity of product, price, promotion, process, physical
environment and people variables. The result of the calculation shows that the Faccount value is 22.964 with the
significant level is 0.000, so product, price, promotion, process, physical environment and people variables
simultaneously have significant influence to the customer’s decision at Resto & Café Dream Car Surabaya. The t
test result (partial) shows that all variables of market mix have significant influence to the customer decision in
purchasing at Resto & Café Dream Car Surabaya. There are sequences of the influence enormity to the customer
decision are the promotion variable is 21.238, price variable is 12.232, people variable is 8.150, product variable
is 6.520, physical environment variable is 6.412, process variable is 5.855.
Keywords: Product, Price, Promotion, People, and Customer Decision.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan
konsumen. Obyek penelitian adalah konsumen yang membeli di Resto & Café Dream Car Surabaya.
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan random sampling berupa, memilih sampel
secara acak terhadap responden yang ditemui di Resto & Café Dream Car. Metoda yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
teknik analisis regresi linier berganda yang tujuannya untuk mengetahui besarnya koefisien regresi
serta besarnya pengaruh variabel Produk, Harga, Promosi, Proses, Lingkungan Fisik, dan Orang.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 22,964 dengan tingkat signifikansi sebesar
0,000, sehingga Produk, Harga, Promosi, Proses, Lingkungan Fisik, dan Orang secara simultan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen pada Resto & Café Dream Car
Surabaya. Pada hasil uji t (parsial) menunjukkan bahwa semua variabel bauran pemasaran
berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen untuk membeli di Resto & Café Dream Car
Surabaya. Adapun urutan besarnya pengaruh terhadap keputusan konsumen adalah variabel
promosi sebesar 21,238, harga sebesar 12,232, orang sebesar 8,150, produk sebesar 6,520, lingkungan
fisik sebesar 6,412, dan proses sebesar 5,855.
Kata kunci : Produk, Harga, Promosi, Orang, dan Keputusan Konsumen.
PENDAHULUAN
Perkembangan bisnis pada saat ini semakin ketat. Timbulnya persaingan yang ketat
tersebut menyebabkan setiap pengusaha saling berlomba untuk menghadapi serta mencari
cara untuk mengatasi persaingan tersebut. Meningkatnya persaingan dan jumlah pesaing
juga membuat setiap perusahaan selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan
konsumen serta berusaha memenuhi apa yang konsumen inginkan dengan cara lebih
memuaskan konsumen daripada yang dilakukan oleh pesaingnya. Salah satu perkembangan
bisnis yang mulai menjamur saat ini yaitu café dan restoran. Cafe identik dengan makanan
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
2
yang ringan dan tersedia minuman sebagai salah satu menu utamanya. Lainhalnya dengan
Restoran yang menyediakan makanan yang lebih berisi dibandingkan dengan cafe. Sekarang
banyak perusahaan jasa boga yang menggabungkan usaha cafe dan restoran menjadi satu
sehingga menjangkau pasar lebih luas dan biaya operasional lebih efisien. Menurut
Lovelock et al. (2012 : 06) “Organisasi yang berorientasi laba ingin mencapai profit finansial
yang dibatasi oleh kendala sosial, sedangkan organisasi nirlaba ingin mencapai profit sosial
yang dibatasi oleh kendala finansial”. Dari penjelasan diatas dapat dikatakan tidak semua
perusahaan dapat mencapai tujuan dari perusahaan tersebut yaitu mencapai profit finansial,
dikarenakan banyak kendala dalam mencapai tujuan tersebut. Seperti yang dialami oleh
salah satu perusahaan yang akan saya teliti ini. Pada perusahaan yang akan saya teliti ini
bisa dikatakan harga yang ditetapkan cukup tinggi, sehingga menurut kalangan konsumen
menengah kebawah tempat yang saya teliti ini bisa dikategorikan mahal. Diadakannya
kegiatan pemasaran diharapkan dapat mendukung tercapainya kemajuan dan tujuan
perusahaan tersebut.
Dengan perusahaan yang mempunyai strategi pemasaran jasa yang tepat tentu akan
membuat perusahaan mempunyai arah dan tujuan yang tepat sehingga pada akhirnya akan
membuat keputusan konsumen untuk membeli semakin meningkat. Dengan keputusan
konsumen untuk membeli yang semakin meningkat maka akan membuat volume penjualan
semakin meningkat pula sehingga laba perusahaan menjadi naik. Disisi lain perusahaan juga
dituntut untuk mempertimbangkan konsumen sebagai salah satu faktor terpenting dalam
pasar. Resto & Cafe Dream Car di Surabaya adalah salah satu perusahaan yang bergerak
dalam bidang jasa boga. Resto & Café Dream Car ini terletak pada Jl. Raya Menganti 68
Surabaya. Resto & Café ini memiliki desain unik yang menjadi salah satu keandalan Resto &
Café Dream Car untuk menarik minat konsumen. Perusahaan yang bergerak dalam bidang
jasa boga ini juga telah mendapatkan catatan rekor dari MURI sebagai resto unik
bernuansakan mobil – mobil unik. Semakin banyaknya perusahaan yang bergerak dalam
bidang jasa boga ini tentu akan berdampak pada ketatnya persaingan, sehingga perusahaan
tersebut telah menerapkan bauran pemasaran secara tidak langsung, akan tetapi apakah
pelaksanaan dari bauran pemasaran tersebut dapat mempengaruhi proses keputusan
konsumen dalam menggunakan jasa perusahaan tersebut. Rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah : 1) Apakah bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga,
promosi, proses, lingkungan fisik, dan orang mempunyai pengaruh yang simultan terhadap
proses keputusan konsumen pada Resto & Café Dream Car di Surabaya?, 2) Apakah bauran
pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi, proses, lingkungan fisik, dan orang
mempunyai pengaruh yang parsial terhadap proses keputusan konsumen pada Resto &
Café Dream Car di Surabaya?, 3) Manakah dari variabel bauran pemasaran (produk, harga,
promosi, proses, lingkungan fisik, dan orang) yang mempunyai pengaruh paling dominan
terhadap proses keputusan konsumen pada Resto & Café Dream Car di Surabaya?.
TINJAUAN TEORITIS
Penelitian Terdahulu
Pengambilan penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan bahan
perbandingan dan acuan. Selain itu, untuk menghindari anggapan kesamaan dengan
penelitian yang akan dilakukan. Adapun perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian
yang akan dilakukan terletak pada variabel dan lokasi yang dipilih. Penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Puranamasari (2011), Nurrachmadi (2005), Kurniawan (2005), Nata
(2012) menggunakan variabel dari bauran pemasaran 4P, sedangkan penelitian yang akan
dilakukan menggunakan variabel produk, harga, promosi, lingkungan fisik, proses, dan
orang, alat analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji validitas, uji reliabilitas dan
analisis regresi berganda dengan lokasi penelitian di Resto & Café Dream Car.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
3
Pemasaran
Kotler (dalam Tjiptono, 2006:2) pemasaran adalah proses sosial dan manajerial di
mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai satu sama lain. Sedangkan menurut
Doyle (dalam Tjiptono, 2006:2) pemasaran meurpakan proses manajemen yang berupaya
memaksimumkan laba (returns) bagi pemegang saham, dengan jalan menjalin relasi dengan
pelanggan utama (valued customers) dan menciptakan keunggulan kompetitif.
Semua definisi diatas tidaklah bertentangan satu sama lain. Justru , setiap rumusan tersebut
saling melengkapi. Keanekaragaman definisi merefleksikan komplektisitas fenomena
pemasaran, dimana perbedaan cenderung menekankan aspek yang berbeda pula. Pada
prinsipnya, melalui proses interaksi dan pertukaran nilai muncul begitu banyak produk
(baik berupa barang, jasa, gagasan, tempat, orang/pribadi, maupun organisasi) sebagaimana
yang kita jumpai sehari – hari.
Jasa
Jasa meliputi berbagai macam aktivitas yang berbeda dan kompleks, sehingga sulit
untuk didefinisikan. Kata jasa, awalnya diasosiasikan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh
pembantu untuk majikannya. Seiring dengan waktu pengertiannya semakin luas, didalam
kamus definisinya adalah “suatu kegiatan yang bersifat melayani, membantu, dan
melakukan hal yang bermanfaat bagi orang lain”. Definisi jasa pemasaran mengenai jasa ini
awalnya hanya membandingkan jasa dengan barang dan didefinisikan sebagai “suatu
tindakan, perbuatan, pelaksanaan, atau usaha” dengan karakteristikberbeda dengan barang
yang digambarkan sebagai “barang, perangkat, material, atau benda. Dalam definisi awal ini
ada dua hal yang paling membedakan jasa dengan barang adalah sifatnya yang tidak
berwujud dan tidak tahan lama. Sedangkan menurut Lovelock, Wirtz, dan Mussry (2012:16)
“jasa adalah suatu aktivitas ekonomi yang ditawarkan oleh suatu pihak yang lain. Sering
kali kegiatan yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu (time-based),dalam bentuk suatu
kegiatan (performance) yang akan membawa hasil yang dinginkan kepada penerima, obyek,
maupun aset – aset lainnya yang menjadi tanggung jawab dari pembeli. Sebagai pertukaran
dari uang, waktu, dan upaya, pelanggan jasa berharap akan mendapatkan nilai (value) dari
suatu akses ke barang – barang, tenaga kerja, tenaga ahli, fasilitas, jejaring dan sistem
tertentu; tetapi pelanggan biasanya tidak akan mendapatkan hak milik dari unsur – unsur
yang terlibat dalam penyediaan barang tersebut”.
Bauran Pemasaran Jasa
Karena adanya karakteristik unik dari jasa, marketing mix tradisional yang terdiri
dari produk, harga, saluran distribusi, dan promosi yang biasanya dikenal dengan 4P perlu
diubah. Beberapa perubahan penting diantaranya menurut Lovelock et al. (2012:36) yaitu: 1)
Elemen Produk (Product) Elemen produk tidak hanya meliputi element inti. Tetapi termasuk
juga elemen layanan tambahan, 2) Elemen Tempat dan Waktu (Place and Time) Elemen
tempat dan waktu mengacu pada pengahantaran elemen – elemen produk kepada
pelanggan; banyak elemen pemrosesan informasi yang dikirimkan secara elektronis. Pada
Resto & Café Dream car tersebut tidak memiliki saluran distribusi atau elemen tempat dan
waktu sehingga tidak akan saya teliti, 3) Harga (Pricing) Meliputi biaya – biaya non-uang
bagi konsumen dan pertimbangan manajemen pendapatan, 4) Promosi (Promotion) Promosi
dipandang sebagai bentuk komunikasi dan edukasi yang membimbing pelanggan melewati
proses pelayanan, tidak hanya sebagai iklan dan promosi. Pemasaran jasa membutuhkan
tambahan P lain yang meliputi pengelolaan kontak dengan pelanggan, 5) Proses (Process)
Proses mengacu kepada desain dan manajemen proses pelayanan pelanggan termasuk
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
4
mengelola permintaan dan kapasitas, dan hal – hal yang berkaitan dengan pelanggan yang
menunggu, 6) Lingkungan Fisik (Physical Environment) Lingkungan fisik bisa juga disebut
sebagai servivescape, memberikan bukti tangible atas citra perusahaan , dan kualitas
layanan dan juga memfasilitasi proses pelayanan, 7) Manusia / Orang (People) Meliputi
rekruitmen, pelatihan, dan memotivasi pegawai unuk memberikan kualitas jasa dan
produktivitas.
Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Pengambilan keputusan konsumen menurut Peter dan Olson (2004:162) yaitu proses
pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih
perilaku alternative, dan memilih salah satu diantaranya. keputusan konsumen untuk
melakukan pembelian suatu produk diawali dengan adanya kesadaran atas pemenuhan
kebutuhan dan keinginan. Tahap ini dinyatakan sebagai tahap menyadari adanya masalah.
Selanjutnya jika sudah disadari adanya kebutuhan dan keinginan, maka konsumen akan
mencari informasi. Proses pencarian informasi ini akan dilakukan dengan mengumpulkan
semua informasi yang berhubungan dengan produk yang dinginkan. Setelah mendapatkan
informasi, konsumen melakukan seleksi atau alternatif – alternatif yang tersedia. Proses
seleksi ini disebut sebagai tahap evaluai informasi. Proses evaluasi ini akan menentukan
apakah konsumen merasa puas atau tidak atas keputusan pembeliannya. Seandainya
konsumen merasa puas, maka kemungkinan untuk melakukan pembelian kembali pada
masa depan akan terjadi, sementara jika konsumen tidak puas atas keputusan
pembeliannya, dia akan mencari kembali berbagai informasi produk yang dibutuhkannya.
Selain prespektif pengambilan keputusan diatas, sebenarnya terdapat juga prespektif
lain dalam keputusan pembelian oleh konsumen menurut Sutisna (2003:17) yaitu : 1)
Prespektif Experiential. Proses pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen yang
didasarkan atas prespektif experiental adalah bahwa banyak tindakan yang dihasilkan dari
adanya kebutuhan manusia pada perasaan – perasaan dan emosinya. Terdapat dua jenis
pembelian ditinjau prespektif experiental. (a) Purchase Impulse, terjadi ketika konsumen
mengambil keputusan pembelian yang mendadak, (b) Variety Seeking yaitu pembelian yang
dilakukan ketika konsumen melakukan pembelian secara spontan dan bertujuan untuk
mencoba merek baru dari suatu produk, 2) Prespektif Behavioral Influence (Prespektif
Pengaruh Perilaku). Proses pengambilan keputusan ditinjau dari pengaruh perilaku
mendasarkan pada alasan bahwa keputusan pembelian lebih dipengaruhi oleh lingkungan
yang mengitarinya. Lingkungan dimana konsumen berada akan mempengaruhi perilaku
dalam keputusan pembelian.
Proses Keputusan Pembelian
Menurut Kotler et al. (2004:235) pada waktu melakukan pembelian, pembeli melalui
proses keputusan yang terdiri atas pengenalan kebutuhan, pencarian informasi,
pengevaluasian alternative, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian. Pada saat
pengenalan kebutuhan, konsumen menyadari masalah atau kebutuhan yang dapat
dipuaskan oleh produk dan jasa di pasar. Setelah kebutuhan dikenali, konsumen terdorong
untuk mencari informasi dan pindah ketahap pencarian informasi. Setelah mendapatkan
informasi yang dikira cukup oleh konsumen, maka konsumen tersebut maju ke tahap
pengevaluasian alternative, yang pada saat itu informasi digunakan untuk
mengevaluasi.dari sini, kemudian konsumen membuat keputusan pembelian dan akhirnya
membeli produk. Di tingkat akhir proses keputusan pembelian, perilaku setelah pemebelian,
konsumen melakukan tindakan berdasarkan kepuasan atau ketidak-puasan.
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk pilihan diantara merek – merek dalam
kelompok pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk suatu maksud pembelian untuk
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
5
membeli merek yang paling disukai. Namun demikian, dua faktor dapat mempengaruhi
maksud pembelian dan keputusan pembelian. 1) Faktor yang pertama adalah sikap atau
pendrian orang lain. Sampai dimana pendirian orang lain dapat mengurangi alternatif yang
disukai seseorang tergantung pada dua hal : (a) Intensitas dari pendirian negative orang lain
terhadap alternatif yang disukai konsumen, (b) Motivasi konsumen untuk menuruti
keinginan orang lain. Semakin kuat sikap negatif orang lain, dan semakin dekat orang lain
tersebut dengan konsumen, konsumen akan semakin menyesuaikan maksud pembeliannya.
Keadaan yang sebaliknya juga berlaku : Selera seseorang terhadap suatu merek akan
meningkat jika orang yang dia senangi juga menyukai merek yang sama. Pengaruh orang
lain menjadi kompleks bila beberapa orang yang dekat dengan pembeli mempunyai
pendapat yang saling berlawanan dan si pembeli ingin menyenangi mereka semua. Maksud
pembelian juga dipengaruhi oleh faktor situasi yang tidak diantisipasi. Konsumen
membentuk suatu maksud pembelian atas dasar faktor – faktor seperti pendapatan keluarga
yang diharapkan, harga yang diharapkan , dan manfaat produk yang diharapkan. Ketika
konsumen akan bertindak, faktor situasi yang tidak diantisipasi mungkin terjadi untuk
mengubah maksud pembelian tersebut.
Perumusan Hipotesis
Perumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah ; 1) Diduga bauran pemasaran jasa
yang terdiri: produk, harga, promosi, proses, lingkungan fisik, dan orang mempunyai
pengaruh yang simultan terhadap proses keputusan konsumen pada Resto & Café Dream
Car di Surabaya, 2) Diduga bauran pemasaran jasa yang terdiri: produk, harga, promosi,
proses, lingkungan fisik, dan orang mempunyai pengaruh yang parsial terhadap proses
keputusan konsumen pada Resto & Café Dream Car di Surabaya, 3) Diduga dari variabel
bauran pemasaran jasa (produk, harga, promosi, proses, lingkungan fisik, dan orang)
manakah yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap proses keputusan
konsumen.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian destkriptif dengan pendekatan
kuantitatif yang bertumpu pada pengujian hipotesis. Maksudnya dalam hal ini peneliti
melakukan kuisioner yang kemudian diubah menjadi data berupa angka agar dapat di uji
secara kuantitatif dengan bantuan program SPSS. Perusahaan yang dijadikan obyek
penelitian yaitu Resto & Cafe Dream Car di Surabaya yang berlokasi di Jalan Raya Menganti
68 Surabaya yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan jasa cafe dan
restoran. Sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah semua konsumen yang datang ke
Resto & Cafe Dream Car.
Teknik Pengambilan Sampel
Metode pengambilan data dalam penelitian ini adalah random sampling, yaitu
memilih sampel secara acak dengan mengambil responden yang ditemui pada saat
penelitian di Resto & Café Dream Car Surabaya. Sedangkan untuk pengambilan data yang
realistis maka peneliti menentukan bahwa sampel yang ditujukan untuk penelitian adalah
para konsumen yang berusia dewasa dan mengisi kuisioner secara lengkap. Menurut
Sugiyono (2012:119) populasi dan sampel mempunyai penjelasan sebagai berikut. 1)
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya, 2) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
6
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sampel dengan jumlah populasi tidak
diketahui (unknow populations) yang dikutip oleh Sugiyono (2008:85), yaitu :
Keterangan : n = Jumlah sampel, P = Estimator proporsi populasi, Q = 1 – P, D =
Penyimpangan yang ditolerir (0,10), Z = Harga standar dari table distribusi normal (1,976)
Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan rumus yang dikutip oleh Sugiyono
(2008:85) dikarenakan populasi yang tidak diketahui (unknow populations) sehingga
dihasilkan perhitungan sebagai berikut :
= 100 responden
Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data premier yang diperoleh
langsung dari responden yang dijadikan sebagai sasaran penelitian dan mempunyai manfaat
untuk mengetahui dan memperoleh gambaran tentang suatu persoalan atau keadaan, selain
itu data dapat juga dijadikan sebagai dasar dalam membuat keputusan untuk memcahkan
suatu persoalan. Metode yang digunakan dalam teknik pengumpulan data yang diperoleh
dengan studi lapangan, yaitu: 1) Kuisioner dan 2) Dokumenter.
Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Identifikasi Variabel
Berdasarkan pada metode analisis dan hipotesis penelitian, maka variabel – variabel
dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi satu variabel dependen dan empat variabel
independen. Variabel – variabel tersebut antara lain : 1) Produk (Product), 2) Harga (Price), 3)
Promosi (Promotion), 4) Proses (Process), 5) Lingkungan fisik (physical Environtment), 6) Orang
(People). Sedang variable dependen adalah proses keputusan konsumen pada Resto & Café
Dream Car di Surabaya.
Definisi Operasional Variabel
1. X1 = Produk adalah sesuatu yang ditawarkan oleh perusahaan untuk dipilih dan
digunakan sehingga memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen, Dengan
indikator : kualitas rasa, penyajian produk, dan variasi produk.
2. X2 = Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen dengan pola
pembayaran tertentu untuk dapat memilih jasa Resto & Cafe Dream Car yang
ditawarkan, dengan indikator : kesesuaian antara harga dengan kualitas / rasa
masakan, kesesuaian antara harga dengan kuantitas / porsi masakan, dan penawaran
harga dengan produk sejenis.
3. X3 = Promosi adalah informasi kepada konsumen mengenai keberadaan jasa Resto &
Cafe Dream Car sebagai bahan pertimbangan menentukan pilihan, dengan indikator:
media promosi yang digunakan Resto & Café Dream Car, isi dari iklan yang menarik,
dan promosi penjualan.
4. X4 = Proses adalah suatu cara yang dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan
perusahaannya secara komitmen dan tepat waktu, dengan indikator: proses pemesanan
yang cepat dan mudah, proses memasak hingga menyajikan masakan yang cepat, dan
proses pembayaran yang disertai tanda bukti.
5. X5 = Lingkungan fisik adalah lingkungan fisik perusahaan tempat jasa diciptakan dan
berinteraksi langsung dengan konsumen dengan indikator: kerbersihan tempat
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
7
6.
7.
pengolahan makanan, lokasi mudah dijangkau, lahan parkir yang luas, dan
kenyamanan Resto & Café.
X6 = Orang dalam hal ini adalah karyawan adalah yang berpartisipasi dalam
penyampaian jasa mengisyaratkan sifat jasa kepada pelanggan, dengan indikator:
kesigapan dan keramahan waiters, kemampuan waters memberikan informasi menu
masakan, kecepatan dan kemudahan sewaktu pembayaran.
Y = Proses keputusan konsumen pada Resto & Cafe Dream Car. Merupakan suatu
keputusan untuk memilih produk atau jasa dalam bentuk tindakan nyata yang
dilakukan oleh konsumen, sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen. Variabel terikat yang akan diteliti dalam konsep ini adalah proses keputusan
konsumen pada Resto & Cafe Dream car (variabel Y), yaitu keputusan memilih jasa
restoran dan cafe yang dilakukan konsumen dalam melaksanankan maksudnya untuk
menggunakan jasa restoran dan cafe tersebut, sehingga konsumen akan membuat
beberapa sub keputusan memilih. Adapun indikator yang digunakan yaitu:
memutuskan pembelian karena sesuai dengan selera, kepuasan setelah membeli produk
di Resto & Café Dream Car, dan merekomendasikan kepada orang lain.
Teknik Analisis Data
Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji Validitas menurut Ghozali (2011:45) digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Dalam hal ini koefisien korelasi yang nilai signifikannya lebih
kecil dari 5% (level of significance) menunjukkan bahwa pernyataan - pernyataan tersebut
sudah sahih sebagai pembentuk indicator. Dasar analisis yang digunakan untuk pengujian
validitas sebagai berikut (Ghozali, 2011:53) yaitu 1) Jika signifikansi > (α) 0,05 maka butir
atau variabel tersebut tidak valid; 2) Jika signifikansi < (α) 0,05 maka butir atau variabel
tersebut valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliability adalah derajad ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan oleh
instrument pengukuran. Ghozali (2011:47) mengatakan reliabilitas adalah suatu angka yang
menunjukkan konsistensi suatu alat ukur didalam mengukur objek yang sama. Reliabilitas
suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Alpha Cronbach’s > 0,60.
Kuisioner dikatakan reliable apabila mempunyai koefisien alpha yang lebih besar dari 0,60.
Jadi pengujian reliabilitas instrument dalam suatu penelitian dilakukan karena keterandalan
instrumen berkaitan dengan kejekan dan taraf kepercayaan terhadap instrumen penelitian
tersebut.
Regresi Linier Berganda
Hubungan antara variable – variable yang menggambarkan fungsi, yakni: y = f (x).
Fungsi tersebut menerangkan hubungan antara variable terikat dengan variable bebas.
Perhitungan atau rumus dari regresi linier berganda adalah sebagai berikut :
Y = b0 + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 + ei (Maholtra, 2010:221)
Keterangan: Y = Pengaruh keputusan konsumen, b0 = Bilangan konstanta, X1 = Produk, X2 =
Harga, X3 = Promosi, X4 = Proses, X5 = Lingkungan fisik, X6 = Orang, b1 = Koefisien regresi
untuk produk, b2 = Koefisien regresi untuk harga, b3 = Koefisien regresi untuk promosi, b4 =
Koefisien regresi untuk Proses, b5
= Koefisien regresi untuk Lingkungan fisik,, b6 =
Koefisien regresi untuk Orang, ei = Variabel pengganggu.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
8
Uji Koefisien Determinasi Berganda (R2)
Uji koefisien determinasi berganda ini digunakan untuk mengetahui besarnya
pengaruh variable bebas secara simultan terhadap variable terikat. Rumus dari uji koefisien
determinasi berganda (Supranto, 2000:191) adalah :
R2
Uji Asumsi Klasik
a. Uji multikolinearitas
Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance (TOL)
tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas VIF =
1/Tolerace, jika VIF = 10 maka Tolerance = 1/10 = 0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin
rendah Tolerance.
b. Uji Heteroskeditisitas
Deteksi adanya heteroskeditisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu
pada grafik; dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual
dari (Y prediksi-Y sebelumnya) yang telah di studentized.
c. Uji Autokolerasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui korelasi antar anggota serangkaian
data observasi baik data time series maupun cros section. Secara umum untuk menentukan
autokorelasi bias diambil patokan sebagai berikut:
Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.
Angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.
Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
Pengujian Hipotesis
a. Uji F
Kriteria pengujian secara uji F dengan tingkat signifikan α = 5%, yaitu sebagai
berikut: 1) Jika p-value (pada kolom signifikansi) > α (0,05) maka H0 tidak berhasil ditolak
yang berarti secara simultan variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat; 2)
Jika p-value (pada kolom signifikansi) < α (0,05) maka H0 ditolak yang berarti secara simultan
variabel bebas berpengaruh terhadap variabel.
b. Uji t
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:98). Kriteria
pengujian secara parsial dengan tingkat signifikan (α) = 0,05 sebagai berikut: 1) Jika p-value
(pada kolom signifikansi) > α (0,05) maka H0 tidak berhasil ditolak yang berarti secara
parsial variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat; 2) Jika p-value (pada
kolom signifikansi) < α (0,05) maka H0 ditolak yang berarti secara parsial variabel bebas
berpengaruh terhadap variabel terikat
c. Koefisien Determinasi Parsial (r2)
Analisi ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana kontribusi dari masing-masing
variabel bebas secara individu (parsial). Dimana analisis ini dinyatakan oleh besarnya
kuadrat koefisien parsial atau dengan kata lain r2 = koefisien determinasi parsial (Sugiyono,
2008:260). Nilai r2 yang sangat besar menunjukkan variabel bebas (Xi) tersebut memiliki
kontribusi besarnya pengaruh (dominan) terhadap perubahan variabel terikat (Y).
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Profil Perusahaan
Menikmati sajian makanan di tempat restoran atau di warung mungkin ini sudah hal
biasa, namun berbeda saat Anda datang di Dream Cars Resto & Cafe, suatu tempat resto dan
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
9
cafe yang unik, dan hanya bisa kita jumpai di Surabaya. Yang bikin beda disini
menggunakan mobil-mobil antik sebagai tempat duduk untuk para pengunjungnya. Cafe
yang berdiri pada tanggal 14 Februari 2010 memakai 9 unit mobil antik termasuk mobil jenis
Impala yang disulap menjadi tempat duduk yang ditengahnya diberi meja.Menu yang
disajikan di Dream Car Resto & Cafe ini adalah masakan khas Indonesia dan steak harganya
berkisar antara Rp 15.000 hingga Rp 40.000. Beberapa mobil antik seperti, Mercedes
Limuosine tahun 1949, Morris tahun 1951 bisa Anda jumpai di sini. Untuk mobil Stude Baker
tahun 1949 di gunakan tempat kasir.Tak heran jika tempat kuliner yang unik ini juga sudah
masuk MURI sebagai resto unik bernuansakan mobil-mobil unik
Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya kuisioner. Angka
korelasi yang diperoleh (rhitung) harus dibandingkan dengan angka kritis table korelasi
produk moment (rtabel) pada taraf 5% pada derajat bebas n-2. Suatu atribut dikatakanvalid
jika nilai rhitung > rtabel dan bernilai positif. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan
bahwa aspek indicator dari X1 = Produk, X2 = Harga, X3 = Promosi, X4 = Proses, X5 =
Lingkungan Fisik, X6 = Orang dinyatakan valid, sehingga layak digunakan untuk analisis
selanjutnya, yaitu analisis regresi linier berganda.
Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas ditujukan untuk mengetahui apakah instrumen penelitian yang
digunakan dapat diterapkan berulangkali pada obyek yang sama. Pengukuran reliabilitas
instrumen dapat dilakukan dengan metode Alpha Cronbach’s (Ghozali, 2006:137).
Instrumen dikatakan reliable apabila nilai koefisien alpha > 0,6. Berdasarkan hasil
perhitungan menunjukkan bahwa aspek indicator dari X1 = Produk, X2 = Harga, X3 =
Promosi, X4 = Proses, X5 = Lingkungan Fisik, X6 = Orang dinyatakan reliabel, sehingga dapat
digunakan untuk analisis selanjutnya, yaitu analisis regresi linier berganda.
Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikoliniearitas
Tidak terjadi multikolinearitas , yaitu antara variabel independent yang satu dengan
independent yang lain dalam model regresi tidak saling berhubungan secara sempurna atau
mendekati sempurna. Multikoliniearitas dapat di ukur dengan menggunakan Variance
Inflation Faktor (VIF) tidak boleh melebihi 5 dan nilai tolerance harus berkisar mendekati 1.
Nilai VIF dan tolerance dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1
Uji Multikolinearitas
Cofficientsa
Model
Produk
Harga
Promosi
Proses
Lingkungan Fisik
Orang
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
.788
1.270
.821
1.218
.858
1.166
.863
1.159
.765
1.307
.934
1.071
a. Depedent Variabel : Proses Keputusan Konsumen
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
10
Pada Tabel 1, hasil uji multikoliniearitas dapat diketahui bahwa nilai pada VIF pada
semua variabel kurang dari nilai 5, sedangkan nilai tolerance dari masing-masing variabel
berkisar mendekati 1 yang artinya nilai varibel-variabel tersebut tidak terdapat adanya
gejala multikolinier.
b. Uji Heteroskedaktisitas
Pendeteksian adanya heteroskedaktisitas dengan menggunakan dua pendekatan
yaitu dengan bantuan SPSS. Menurut Santoso (2002:210) jika sebaran titik-titik berada diatas
dan di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak
terjadi heteroskedaktisitas. Grafik pengujian Heteroskedaktisitas dapat dijelaskan pada
gambar 1.
Scatterplot
Dependent Variable: Keputusan konsumen
Regression Studentized Residual
4
2
0
-2
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
Regression Standardized Predicted Value
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Gambar 1
Heteroskedaktisitas pada Regresi Linier Berganda
Berdasarkan gambar 1, dapat diketahui bahwa sebaran titik-titik berada di atas dan
di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak membentuk pola yang jelas, maka dapat
disimpulkan tidak ada gejala heteroskedaktisitas.
c. Uji Normalitas
Dalam pengujian ini menggunakan pendekatan grafik, yaitu grafik Normal P-P Plot of
regression standard, dengan pengujian ini disyaratkan bahwa distribusi data penelitian harus
mengikuti garis diagonal antara 0 dan pertemuan sumbu X dan Y. Grafik tersebut disajikan
dalam gambar 2 berikut:
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Keputusan Konsumen
1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
Observed Cum Prob
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Gambar 2
Hasil perhitungan Uji Normalitas
1.0
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
11
Ghozali (2011:214) jika penyebaran data (titik) di sekitar sumbu diagonal dan mengikuti arah
diagonal, maka model regresi memnuhi asumsi Normalitas. Dari grafik di atas dapat
diketahui bahwa distribusi data mengikuti garis diagonal antara 0 (nol) dengan pertemuan
sumbu Y (Expected Cummulation Probability) dengan sumbu X (Observed Cumulation
Probability), Hal ini menunjukkan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal.
Analisis Regresi Linier Berganda
Data yang diperoleh dari hasil tanggapan/ jawaban kuisioner yang telah diisi oleh
responden diolah dengan teknik analisis data pada penelitian menggunakan regresi linier
berganda. Hasil perhitungan diperoleh sebagaimana yang tersaji pada Tabel 2 sebagai
berikut:
Tabel 2
Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda
Variabel bebas
Konstanta
Produk (X1)
Harga (X2)
Promosi (X3)
Proses (X4)
Lingkungan fisik (X5)
Orang (X6)
Koefisien
Regresi
0,416
0,054
0,263
0,318
0,081
0,155
0,165
Std. Error
t
Probabilitas
(Sig)
0,020
0,008
0,017
0,015
0,014
0,024
0,020
6,520
12,232
21,238
5,755
6,412
8,150
.000
.000
.000
.000
.000
.000
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan pada Tabel 2, persamaan regresi yang di dapat adalah:
Y= 0,416 + 0,054X1+ 0,263X2+ 0,318X3+ 0,081X4+ 0,155X5+ 0,165X6+ei
Fungsi regresi linier berganda dari produk, harga, promosi, proses, orang, dan lingkungan
fisik adalah bertanda positif, yang berarti variabel bebas digunakan dalam penelitian
mempunyai hubungan yang searah dengan variabel terikatnya. Jika nilai dari variabel bebas
tersebut meningkat maka akan mendorong meningkatnya proses keputusan konsumen pada
Resto & Cafe Dream Car di Surabaya dan sebaliknya.
Koefisien Determinasi (R2)
Hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi sebagai berikut:
Tabel 3
Hasil Koefisien Determinasi
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error
1
.733a
.597
.571
1.23857
Predictors: (Constant), Orang, Proses, Produk, Lingkungan fisik, Promosi, Harga
Dependent Variable: Proses Keputusan konsumen
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan pada tabel 3 diketahui besarnya koefisien determinasi yang ditunjukkan
oleh nilai R square sebesar 0,597 atau 59,7% yang berarti bahwa sumbangan atau kontribusi
dari variabel bebas produk, harga, promosi, proses, orang, dan lingkungan fisik terhadap
variabel proses keputusan konsumen adalah besar, sedangkan sisanya 41,3% dipengaruhi
oleh faktor lainnya diluar model yang digunakan dalam penelitian ini.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
12
Pengujian Hipotesis
Uji Simultan (Uji F)
Tabel 4
Hasil Uji F
Model
1
ANOVAb
Sum of
Squares
df
211,373
6
142,667
93
354,040
99
Regression
Residual
Total
Mean
Square
35,229
1,534
F
22,964
Sig.
.000a
a Predictors: (Constant), Promosi. Harga, Lingkungan fisik, produk, orang, proses
b Dependent Variable: Proses Keputusan konsumen
Sumber: hasil pengolahan data
Berpengaruhnya variabel bebas produk, harga, promosi, proses, lingkungan fisik dan
orang secara simultan terhadap proses keputusan konsumen pada Resto & Cafe Dream Car
di Surabaya, karena bauran pemasaran adalah suatu strategi yang digunakan dalam bidang
pemasaran untuk menciptakan pertukaran dalam mencapai tujuan perusahaan. Agar suatu
perusahaan dapat berhasil menciptakan keputusan pembelian konsumen atas produk yang
ditawarkan oleh perusahaan, suatu perusahaan harus cermat dan teliti dalam menentukan
bauran pemasaran yang tepat yang berkaitan dengan faktor yang dapat menciptakan
keputusan pembelian konsumen tersebut seperti produk yang menarik dan berkualitas,
harga yang terjangkau dan lain-lain. Untuk itu dalam hal ini perusahaan selaku produsen
akan mengkondisikan bauran pemasarannya agar dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan dari pasar sasarannya sehingga dapat menimbulkan suatu keinginan dari dalam
diri konsumen untuk membeli dan menggunakan produk perusahaan. Oleh karena itu dapat
dilihat bahwa ketepatan bauran pemasaran (produk, harga, promosi, proses, lingkungan
fisik, dan orang) dapat mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen terhadap
produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
Uji Parsial (Uji T)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:98). Dari
hasil pengujian hipotesis secara parsial diperoleh hasil uji t seperti yang tersaji pada Tabel 5
berikut ini:
Tabel 5
Hasil Uji T
Variabel
Produk
Harga
Promosi
Proses
Lingkungan fisik
Orang
t
6,520
12,232
21,238
5,755
6,412
8,150
Sig
.000
.000
.000
.000
.000
.000
Keterangan
Berpengaruh signifikan
Berpengaruh signifikan
Berpengaruh signifikan
Berpengaruh signifikan
Berpengaruh signifikan
Berpengaruh signifikan
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Pengaruh Produk terhadap Proses Keputusan Konsumen
Dengan menggunakan tingkat signifikansi α = 5% diperoleh nilai t sebesar 6,520
dengan tingkat signifikansi variabel produk sebesar 0,000 (lebih kecil dari α = 0,05). Dengan
demikian pengaruh variabel produk terhadap proses keputusan konsumen pada Resto &
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
13
Cafe Dream Car di Surabaya secara parsial adalah signifikan. Produk berpengaruh terhadap
proses keputusan konsumen, karena produk merupakan elemen bauran pemasaran yang
terpenting karena pemilihan terhadap produk yang dihasilkan selanjutnya akan
mempengaruhi keputusan tentang elemen bauran pemasaran yang lainnya. Konsep
pemasaran menyatakan bahwa kebutuhan konsumen berbeda dan program pemasaran akan
lebih efektif bila dirancang untuk tiap kelompok pelanggan sasaran sehingga produk
merupakan variabel paling mendasar dari pemasaran yang merupakan tawaran nyata
kepada pasar meliputi ciri-ciri dan wujud produk, kemasan, merek dan kebijakan
pelayanannya.
Pengaruh Harga terhadap Proses Keputusan Konsumen
Dengan menggunakan tingkat signifikansi α = 5% diperoleh nilai t sebesar 12,232
dengan tingkat signifikansi variabel harga sebesar 0,000 (lebih kecil dari α = 0,05). Dengan
demikian pengaruh variabel harga terhadap proses keputusan konsumen pada Resto & Cafe
Dream Car di Surabaya secara parsial adalah signifikan. Berpengaruhnya harga terhadap
proses keputusan konsumen karena salah satu dari sasaran penetapan harga adalah
penjualan. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang menghasilkan
penerimaan penjualan, sehingga harga harus dikendalikan secara serasi, selaras dengan
tujuan yang akan dicapai oleh manajer pemasaran atau harga merupakan unsur dari bauran
pemasaran yang bersifat fleksibel artinya dapat berubah secara tepat. Segala keputusan yang
berhubungan dengan harga akan sangat mempengaruhi beberapa aspek kegiatan
perusahaan, baik menyangkut kegiatan penjualan maupun aspek keuntungan yang ingin
dicapai oleh perusahaan. Penetapan harga suatu barang atau jasa oleh perusahaan
memberikan pengaruh yang besar bagi perusahaan karena harga merupakan penentu bagi
permintaan pasarnya, harga dapat mempengaruhi posisi persaingan perusahaan dan
mempengaruhi market sharenya, harga akan memberikan hasil maksimal dengan
menciptakan sejumlah pendapatan dan keuntungan bersih, harga barang juga dapat
mempengaruhi program pemasaran perusahaan, harga merupakan suatu cara bagi
produsen untuk membedakan penawaran barangnya dari pesaing. Hal ini sejalan dengan
pendapat Zeithaml dan Bitner (2003:484) yang mengatakan bahwa konsumen membeli suatu
jasa pada tingkat harga tertentu dengan harapan akan menerima value sesuai dengan yang
dikorbankan konsumen.
Pengaruh Promosi terhadap Proses Keputusan Konsumen
Dengan menggunakan tingkat signifikansi α = 5% diperoleh nilai tsebesar 21,238
dengan tingkat signifikansi variabel promosi sebesar 0,000 (lebih kecil dari α = 0,05). Dengan
demikian pengaruh variabel promosi terhadap proses keputusan konsumen pada Resto &
Cafe Dream Car di Surabaya secara parsial adalah signifikan. Berpengaruhnya promosi
terhadap proses keputusan konsumen pada Resto & Cafe Dream Car di Surabaya karena
promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan
seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Tujuan utama promosi adalah menyampaikan informasi berupa pengetahuan mengenai
produk, kebaikan dan kelebihannya dibandingkan produk saingan, meyakinkan dan
mengingatkan konsumen akan produk tersebut serta membujuk konsumen untuk
melakukan pembelian. Selain itu promosi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk
mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan
oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli
produk tersebut. Semua usaha dalam kegiatan promosi tersebut dilakukan melalui
komunikasi dengan menggunakan kombinasi perhatian promosi yang disebut dengan
bauran promosi diantaranya pemasangan iklan, penjualan personal, promosi penjualan,
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
14
hubungan masyarakat, dan alat-alat pemasaran langsung yang digunakan oleh perusahaan
untuk mencapai tujuan-tujuan pemasangan iklan dan pemasaran.
Pengaruh Proses terhadap Proses Keputusan Konsumen
Dengan menggunakan tingkat signifikansi α = 5% diperoleh nilai t sebesar 5,755
dengan tingkat signifikansi variabel proses sebesar 0,000 (lebih kecil dari α = 0,05). Dengan
demikian pengaruh variabel proses terhadap proses keputusan konsumen pada Resto &
Cafe Dream Car di Surabaya secara parsial adalah signifikan. Berpengaruhnya proses
terhadap proses keputusan konsumen pada Resto & Cafe Dream Car di Surabaya karena
proses yaitu semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas dengan mana jasa
disampaikan yang merupakan sistem penyajian dan opersai jasa. Untuk perusahaan jasa,
kerjasama antar pemasar dan operasional sangat penting dalam elemen proses ini, terutama
dalam melayani segala kebutuhan dan keinginan konsumen. Objektif utama dari pemasaran
adalah mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pasar. Oleh karena itu jasa harus didesain
untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Desain jasa mencangkup sejak dari desain proses jasa
sampai dengan bagaimana jasa disampaikan. Penyajian jasa aktual akan menentukan
tahapan pengenalan konsumen, bahkan aliran operasi jasa dijadikan bukti yang bisa dinilai
konsumen dalam menentukan keputusan pembelian. Dalam hal ini proses mencangkup
seluruh aktifitas perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen atau
cara penyampaian jasa secara keseluruhan, prosedur dan kebijakan, aliran informasi, sistem
tunggu, dan proses pemesanan produk.
Pengaruh Lingkungan Fisik terhadap Proses Keputusan Konsumen
Dengan menggunakan tingkat signifikansi α = 5% diperoleh nilai t sebesar 6,412
dengan tingkat signifikansi variabel lingkungan sebesar 0,000 (lebih kecil dari α = 0,05).
Dengan demikian pengaruh variabel lingkungan fisik terhadap proses keputusan konsumen
pada Resto & Cafe Dream Car di Surabaya secara parsial adalah signifikan. Berpengaruhnya
lingkungan fisik terhadap proses keputusan konsumen pada Resto & Cafe Dream Car di
Surabaya karena lingkungan fisik adalah lingkungan dimana jasa disampaikan dan dimana
perusahaan dan konsumennya berinteraksi, serta setiap komponen tangibel (bukti langsung)
memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa tersebut atau seluruh aspek fasilitas fisik
perusahaan dan semua bukti fisik yang lain, dimana keseluruhan proses penyampaian jasa
dilakukan. Pada saat konsumen tidak bisa menilai kualitas suatu jasa, mereka bergantung
pada tanda-tanda yang tangibel (bukti langsung) pada jasa seperti bukti fisik atau fasilitas
fisik pada jasa. Bukti fisik mencangkup semua aspek fasilitas fisik perusahaan yang dapat
mempengaruhi persepsi konsumen dalam menentukan keputusan pembelian seperti atributatribut eksterior (rambu-rambu, tempat parkir, halaman atau taman) dan atribut-atribut
interior (desain, layout, pencahayaan, musik, peralatan dan dekorasi).
Pengaruh Orang terhadap Proses Keputusan Konsumen
Dengan menggunakan tingkat signifikansi α = 5% diperoleh nilai t sebesar 8,150
dengan tingkat signifikansi variabel orang sebesar 0,000 (lebih kecil dari α = 0,05). Dengan
demikian pengaruh variabel orang terhadap proses keputusan konsumen pada Resto & Cafe
Dream Car di Surabaya secara parsial adalah signifikan. Berpengaruhnya orang terhadap
proses keputusan konsumen pada Resto & Cafe Dream Car di Surabaya karena orang adalah
semua pelaku yang memainkan dan terlibat dalam penyajian jasa, oleh karenanya dapat
mempengaruhi persepsi pembeli dalam menentukan keputusan pembelian. Termasuk
dalam elemen ini adalah sumber daya manusia (personel perusahaan dan karyawan) dalam
lingkungan jasa. Selama ini Resto & Cafe Dream Car di Surabaya sudah memperkerjakan
orang yang tepat, sehingga orang tersebut kompeten dan mempunyai kecenderungan
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
15
terhadap pelayanan yang diberikan kepada konsumen, selain itu Resto & Cafe Dream Car di
Surabaya juga mengembangkan karyawan agar mampu menyajikan jasa yang berkualitas,
dengan cara: memberikan latihan untuk ketrampilan teknis dan interaktif, memberdayakan
karyawan dan membiasakan karyawan bekerja dalam tim.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Setelah melakukan pembahasan, maka ada beberapa simpulan tersebut adalah:
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung sebesar 22,964 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,000, sehingga produk, harga, promosi, proses, lingkungan fisik, dan
orang secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap proses keputusan
konsumen pada Resto & Café Dream Car Surabaya, dengan nilai α = 0,05.
Pada variabel bebas yang terdiri dari produk, harga, promosi, proses, lingkungan
fisik, dan orang masing – masing mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,000, sehingga
secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap proses keputusan konsumen
pada Resto & Café Dream Car Surabaya. Urutan variabel yang berpengaruh adalah promosi
sebesar 21,238, harga sebesar 12,232, orang sebesar 8,150, produk sebesar 6,520, lingkungan
fisik sebesar 6,412, dan proses sebesar 5,855.
Pada variabel bebas yang terdiri dari produk, harga, promosi, proses, lingkungan
fisik, dan orang yang mempunyai pengaruh paling besar atau berpengaruh paling dominan
terhadap proses keputusan konsumen adalah variabel promosi dengan nilai sebesar 21, 238.
Saran
Mengingat variabel promosi mempunyai pengaruh yang besar terhadap proses
keputusan konsumen, maka sebaiknya Resto & Café Dream Car Surabaya lebih
memperhatikan dan meningkatkan promosi dengan membangun aktivitas promosi yang
inovatif dan kreatif serta mempertahankan kualitas produk yang bermutu, disamping terus
melakukan promosi di media cetak maupun elektronik untuk menjadi Resto & Café Dream
Car Surabaya sebagai Resto & Café pilihan masyarakat Surabaya Barat.
Saran kepada pihak peneliti lanjutan agar mengembangkan variabel yang diteliti
dalam penelitian ini, sehingga mampu mencerminkan tingkat korelasi yang kuat diantara
variabel yang diteliti. Dengan demikian hasil penelitian lanjutan lebih memperoleh hasil
yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi Keenam. PT
Rineke Cipta. Jakarta.
Gujarati, D. 2000.Ekonometrika Dasar. Edisi Kesatu. Erlangga. Jakarta
Ghozali, I. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi Kedua. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
_________,. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi Ketiga.
Universitas Diponegoro. Semarang.
_________,. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro. Semarang.
_________,. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro. Semarang.
Kotler, P., G. Amstrong, dan S. Alexander. 2004. Dasar – dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan.
Indeks. Jakarta.
Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa. Benyamin Molan. Jilid Pertama. Indeks.
Jakarta.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 8 (2014)
16
Kurniawan, A. 2005. Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Kepuasan Konsumen pada
PT.Trivia Nusantara di Surabaya. Skripsi. Sekolah TInggi Ilmu Ekonomi Indonesia.
Surabaya
Lovelock, C., J. Wirtz, dan J. Mussry. 2012. Pemasaran Jasa: Manusia, Teknologi, Strategi. Edisi
Keempat. Erlangga. Jakarta.
Maholtra, K.N. 2010. Riset Pemasaran Pendekatan Terapan. Edisi Keempat. Indeks. Jakarta.
Nata, G. 2012. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Produk
Handphone Nokia. Jurnal Ekonomi dan Pemasaran 76(4): 2-5.
Nurrachmadi, B. 2005. Pengrauh Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Terhadap Keputusan
Konsumen dalam Pembelian Jamu Tolak Angin di Surakarta. Jurnal Bauran Pemasaran
dan Studi Agribisnis: 2-4.
Peter, P.J. dan J.C. Olson. 2004. Consumer Behavior. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.
Edisi Keempat. Erlangga. Jakarta.
Purnamasari, Y. 2011. Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan
Wisatawan Asing Berlibur di kota Semarang. Jurnal Pemasaran 80(2): 11-12.
Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Alfabeta.
Bandung.
Santoso, S. 2002. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik Alex Media Komputindo. Jakarta.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Keduabelas. Alfabeta Bandung.
________. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Alfabeta. Bandung.
Supranto, J. 2000. Statistik : Teori dan Aplikasi. Jilid Pertama. Erlangga. Jakarta.
Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Edisi Kesatu. PT. Remaja
Rosdakarya. Bandung.
Tjiptono, F. 2006. Pemasaran Jasa. Edisi Kesatu. Bayumedia. Malang.
Umar, H. 2002. Metode Riset Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Zeithaml, V.A., dan M.J. Bitner. 2003. Service Marketing: Integrating Customer Focus Across the
Firm. Edisi Ketiga. McGraw Hill/Irwin. Boston.
Download