ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM

advertisement
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM
KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA
(Studi Kasus Mahasiswa Strata-1 Institut Pertanian Bogor)
Oleh
ALVI HIDAYAT
H24060010
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2010
ABSTRAK
Alvi Hidayat. H24060010. Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan
Pembelian Sepeda Motor Honda (Studi Kasus Mahasiswa Strata-1 Institut
Pertanian Bogor). Di bawah bimbingan Jono M. Munandar.
Seiring dengan perkembangan jaman dan semakin meningkatnya
kebutuhan alat transportasi membawa angin segar bagi perusahaan otomotif
terutama sepeda motor. Daya serap pasar di Indonesia dengan jumlah penduduk
kira-kira sebesar 231 juta jiwa untuk produk otomotif khususnya sepeda motor
memang sangat potensial. Saat ini banyak bermunculan merek sepeda motor
dengan berbagai model, desain, dan kualitas yang bagus dengan harga yang cukup
bersaing. Salah satu perusahaan otomotif di Indonesia adalah PT Astra Honda
Motor (AHM) yang memproduksi sepeda motor Honda.
Persaingan yang semakin ketat di dunia usaha membuat para produsen
otomotif harus mampu berinovasi dalam penguasaan pangsa pasar. Persaingan
mengharuskan produsen berorientasi pada kepentingan konsumen. Pengetahuan
bagaimana konsumen mengambil keputusan dalam memilih motor yang sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuannya sangat penting diketahui oleh produsen
dalam menghadapi persaingan.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi proses keputusan
pembelian sepeda motor Honda, (2) mengetahui faktor-faktoryang mempengaruhi
keputusan pembelian sepeda motor Honda, (3) mengidentifikasi sikap konsumen
terhadap atribut-atribut sepeda motor Honda. Pengumpulan data diperoleh dari
data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari kuesioner sedangkan
data sekunder didapat dari buku, internet, dan dari studi literatur. Alat analisis
yang digunakan analisis deskriptif, analisis faktor, analisis multiatribut Fishbein
dan semantic differential.
Dari hasil penelitian diketahui alasan konsumen membeli sepeda motor
Honda adalah mutu yang sesuai dengan harapan, manfaat utama yang
dipertimbangkan adalah irit bahan bakar. Sumber informasi dari iklan televisi dan
sudah mengenal sepeda motor Honda lebih dari 5 tahun yang lalu.
Mempertimbangkan irit bahan bakar dalam memilih sepeda motor. Konsumen
melakukan pembelian di dealer-dealer resmi, keluarga merupakan pihak yang
paling berpengaruh dalam pengambilan keputusan, dan menyatakan puas dengan
sepeda motor Honda.
Berdasarkan hasil analisis faktor yang mempengaruhi dalam keputusan
pembelian terbentuk empat faktor. Faktor psikografis yang terdiri dari budaya,
kelas sosial, situasi, motivasi, dan gaya hidup. Faktor demografi dan sikap yang
terdiri dari usia, jenis kelamin, dan sikap. Faktor ilmu pengetahuan yang terdiri
dari pengetahuan dan pengalaman. Faktor sumber informasi yang terdiri dari
keluarga, iklan dan promosi. Berdasarkan model sikap fishbein, atribut yang
dianggap paling penting adalah irit bahan bakar dan atribut yang memperoleh skor
kepercayaan tertinggi juga atribut irit bahan bakar. Sikap konsumen terhadap
sepeda motor Honda berada pada kategori baik.
Kata kunci: perilaku konsumen, keputusan pembelian, analisis faktor, analisis
multiatribut fishbein, sepeda motor Honda.
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM
KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA
(Studi Kasus Mahasiswa Strata-1 Institut Pertanian Bogor)
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
Pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
ALVI HIDAYAT
H24060010
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2010
Judul Skripsi : Analisis Perilaku Konsumen dalam Keputusan Pembelian Sepeda
Motor Honda (Studi Kasus Mahasiswa Strata-1 Institut Pertanian
Bogor)
Nama
: Alvi Hidayat
NIM
: H24060010
Menyetujui,
Dosen Pembimbing,
(Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc)
NIP. 196101231986011002
Mengetahui,
Ketua Departemen,
(Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc)
NIP. 196101231986011002
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Lubuk Basung pada tanggal 15 Januari 1988, anak
kedua dari tiga bersaudara pasangan Arifdi Nahrawi, SH dan Darmaini Satar
dengan nama lengkap Alvi hidayat. Penulis memulai pendidikan dari Taman
Kanak-kanak Darma Wanita, Koto Baru. Kemudian Penulis melanjutkan
pendidikan dasar di SD 39 bukit Kili Barat dari tahun 1994-2000. Tahun 2000
Penulis melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 2 Gunung Talang hingga tahun
2003 dan menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 1 Gunung Talang pada tahun
2006. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan
Seleksi Masuk IPB) pada tahun 2006 dan mengikuti Tahap Persiapan Bersama
Institut Pertanian Bogor (TPB IPB). Setelah selesai melalui program TPB, Penulis
melanjutkan pendidikan pada Mayor Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi
dan Manajemen (FEM) dan mengambil program supporting course.
Selama menjadi mahasiswa di Institut Pertanian Bogor, Penulis aktif
dalam organisasi internal maupun eksternal, diantaranya KAREMATA FEM IPB
(Keluarga Ekonomi dan Manajemen Pecinta Alam) sebagai Kepala Divisi
Mounteneering periode 2008-2009 dan sebagai staf Divisi Pelatihan dan
Pengembangan periode 2009-2010. Penulis juga aktif dalam beberapa kegiatan
kepanitiaan, diantaranya adalah Aksi Tanam Seratus Pohon (ASSAP) 2008
sebagai ketua pelaksana, Malam Keakraban (Makrab) Departemen Manajemen,
Organisasi Mahasiswa Daerah IPMM Sumatera Barat sebagai ketua bidang
Olahraga dan Seni periode 2007-2008. Selain itu penulis juga aktif mengikuti
seminar baik yang diadakan Fakultas Ekonomi dan Manajemen,IPB maupun oleh
instansi lainnya.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen,
Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.
Skripsi berjudul “Analisis Perilaku Konsumen dalam Keputusan
Pembelian Sepeda Motor Honda (Studi Kasus Mahasiswa Strata-1 Institut
Pertanian Bogor)” dan bertujuan untuk memberi informasi kepada PT AHM
mengenai perilaku konsumen dalam mengambil keputusan pembelian sepeda
motor Honda.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan
skripsi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran membangun sangat diperlukan untuk
kemajuan yang lebih baik. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi kemaslahatan umat dan bernilai ibadah dalam pandangan Allah
swt. Amin.
Bogor, Agustus 2010
Penulis
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Selama penyusunan skripsi ini penulis telah banyak dibantu oleh berbagai
pihak baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan,
ilmu, saran, motivasi dan pengarahan kepada penulis dalam proses
penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. W.H. Limbong, MS dan Bapak Drs. Edward H.
Siregar, SE, MM yang bersedia meluangkan waktunya sebagai dosen
penguji, serta segala bentuk saran, kritik dan masukan dalam penulisan
skripsi ini.
3. Orang tua tercinta (Arifdi Nahrawi dan Darmaini Satar), kakak (Annova
Kurnia) dan adik (Armila Yulanda) yang selalu mendampingi, mendidik,
memberi semangat dan dorongan, dan selalu mendoakan penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan studi dan penulisan skripsi ini.
4. Seluruh staff pengajar dan karyawan/wati di Departemen Manajemen,
FEM IPB.
5. Nurani S. Astadipura beserta keluarga, untuk setiap waktu, perhatian,
dorongan, inspirasi, semangat dan setiap keikhlasan yang diberikan untuk
menemani dan mengisi hari-hari penulis.
6. Seluruh teman-teman Manajemen 43 yang selalu bersama-sama membuat
kenangan indah selama kuliah.
7. Keluarga Kedua KAREMATA FEM IPB, anak-anak pondok asmat, yang
memberikan rasa kekeluargaan, pertemanan, saling mendukung, berbagi
ilmu dan saling membantu.
8. Teman-teman satu bimbingan : Fauzan, Jojo, Fifi, Eriya, Ajid, Rizal, Reza,
Riki, Radius, Irwan yang selalu memberi semangat untuk berjuang
bersama.
9. Semua pihak yang telah membantu penulis selama menyelesaikan skripsi.
Semoga Allah SWT memberikan pahala atas kebaikannya.
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
RIWAYAT HIDUP .................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iv
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................... v
DAFTAR TABEL ..................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ x
I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
Latar Belakang ............................................................................ 1
Rumusan Masalah ....................................................................... 4
Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
Manfaat Penelitian....................................................................... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 5
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
Pemasaran .................................................................................. 5
Konsumen .................................................................................. 5
Perilaku Konsumen .................................................................... 5
Proses Pengambilan Keputusan oleh Konsumen ......................... 7
2.4.1. Pengenalan Kebutuhan ................................................... 7
2.4.2. Pencarian Informasi ........................................................ 8
2.4.3. Evaluasi Alternatif .......................................................... 9
2.4.4. Keputusan Pembelian ..................................................... 10
2.4.5. Perilaku Pasca Pembelian ............................................... 11
2.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ............. 12
2.5.1. Pengaruh Lingkungan ..................................................... 12
2.5.2. Perbedaan Individu .......................................................... 14
2.5.3. Proses Psikologis ............................................................ 16
2.6. Atribut Produk ............................................................................ 17
2.7. Validitas dan Reliabilitas ............................................................ 18
2.8. Analisis Faktor ........................................................................... 19
2.9. Analisis Mulitatribut Fishbein .................................................... 20
2.10. Semantic Differential ................................................................. 22
2.11. Penelitian Terdahulu .................................................................. 22
III. METODE PENELITIAN .................................................................. 24
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
Kerangka Pemikiran ................................................................... 24
Lokasi dan Waktu ....................................................................... 25
Data dan Sumber Data ................................................................ 26
Penentuan Jumlah Sampel dan Penarikan Sampel ....................... 26
vi
3.5. Pengumpulan Data ..................................................................... 27
3.5.1. Uji Validitas dan Reliabilitas .......................................... 27
3.6. Pengolahan Data .......................................................................... 28
3.7. Analisis Data ................................................................................ 29
3.7.1. Analisis Deskriptif ........................................................... 29
3.7.2. Analisis Faktor ............................................................... 29
3.7.3. Analisis Multiatribut Fishbein ........................................ 29
3.7.4. Semantic Differential ...................................................... 29
IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .............................................. 30
4.1. Sejarah Perusahaan ....................................................................... 30
4.2. Visi dan Misi Perusahaan ............................................................. 31
4.3. Profil Perusahaan ......................................................................... 32
V. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 34
5.1. Karakteristik Konsumen ............................................................... 34
5.2. Proses Pengambilan Keputusan .................................................... 38
5.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Pembelian Sepeda Motor Honda ................................................... 43
5.4 Analisis Multiatribut Fishbein ...................................................... 46
5.5 Implikasi Manajerial ..................................................................... 54
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 58
1. Kesimpulan .................................................................................... 58
2. Saran .............................................................................................. 58
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 60
LAMPIRAN ............................................................................................. 63
vii
DAFTAR TABEL
No
Halaman
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Penjualan sepeda motor nasional pada tahun 2003 - 2009 ................... 2
Penjualan sepeda motor tahun 2005-2008 berdasarkan merek ............ 3
Proses evaluasi berdasarkan model pengambilan keputusan ............... 9
Jumlah contoh mahasiswa tiap fakultas .............................................. 27
Motivasi membeli sepeda motor Honda ............................................. 38
Manfaat utama yang dipertimbangkan dalam keputusan pembelian
sepeda motor Honda ........................................................................... 39
7. Sumber informasi konsumen mengenai sepeda motor Honda ............. 40
8. Jangka waktu konsumen mengenal sepeda motor Honda .................... 40
9. Faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih sepeda
motor Honda ...................................................................................... 41
10. Tempat pembelian sepeda motor Honda ............................................. 41
11. Pihak yang mempengaruhi pembelian sepeda motor Honda ............... 42
12. Evaluasi kepuasan .............................................................................. 42
13. Aspek kepuasan konsumen ................................................................ 43
14. Hasil analisis faktor ........................................................................... 45
15. Nilai evaluasi kepentingan (ei) atribut sepeda motor .......................... 48
16. Nilai tingkat kepercayaan (bi) atribut sepeda motor Honda ................ 49
17. Hasil perhitungan nilai sikap fishbein ................................................. 49
18. Nilai maksimum sikap konsumen terhadap atribut sepeda motor
Honda ................................................................................................ 50
19. Rentang skala penilaian berdasarkan nilai maksimum sikap ............... 51
20. Selisih antara nilai maksimum sikap konsumen (Ao maks) dan nilai
sikap konsumen (Ao) ......................................................................... 51
viii
DAFTAR GAMBAR
No
Halaman
1. Model perilaku keputusan konsumen dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya ................................................................................ 6
2. Tahapan-tahapan proses keputusan pembelian ..................................... 7
3. Proses pengenalan kebutuhan .............................................................. 8
4. Pencarian informasi internal ................................................................ 9
5. Komponen dasar proses evaluasi alternatif .......................................... 10
6. Tahap-tahap antara evaluasi alternatif dan keputusan pembelian ......... 10
7. Kerangka pemikiran penelitian ............................................................ 25
8. Karakteristik berdasarkan jenis kelamin .............................................. 34
9. Karakteristik berdasarkan usia ............................................................. 35
10. Karakteristik berdasarkan tempat tinggal .............................................. 35
11. Karakteristik berdasarkan klasifikasi pekerjaan ................................... 36
12. Karakteristik berdasarkan sumber dana ............................................... 36
13. Karakteristik berdasarkan penerimaan tiap bulan ................................. 37
14. Karakteristik berdasarkan pengeluaran tiap bulan ................................ 37
15. Grafik semantic differential ................................................................. 52
ix
viii
DAFTAR LAMPIRAN
No
Halaman
1. Kuesioner penelitian ............................................................................ 63
2. Jumlah mahasiswa IPB ........................................................................ 68
3. Hasil uji validitas kuesioner analisis faktor .......................................... 70
4. Hasil uji reliabilitas kuesioner analisis faktor ....................................... 71
5. Hasil uji validitas dan reliabilitas tingkat kepentingan ......................... 72
6. Hasil uji validitas dan reliabilitas tingkat kepercayaan .......................... 73
7. Hasil uji validitas dan reliabilitas pertanyaan persepsi Honda ............... 74
8. Hasil uji validitas dan reliabilitas pertanyaan persepsi Yamaha ............ 75
9. Hasil uji validitas dan reliabilitas pertanyaan persepsi Suzuki .............. 76
10. Hasil uji validitas dan reliabilitas pertanyaan persepsi Kawasaki .......... 77
11. Hasil analisis faktor ............................................................................. 78
12. Rataan nilai atribut pada setiap merek sepeda motor ............................ 82
x
viii
1
I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perkembangan perekonomian sekarang ini ditandai dengan adanya
perubahan-perubahan dalam dunia bisnis dan tingkat persaingan yang semakin
meningkat. Hal tersebut menyebabkan semakin banyak produk konsumsi yang
ditawarkan pasar untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Hal ini akan
memberikan kesempatan yang lebih luas kepada konsumen untuk memilih dan
membeli produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.
Seiring dengan perkembangan jaman dan semakin meningkatnya
kebutuhan alat transportasi membawa angin segar bagi perusahaan otomotif
terutama sepeda motor, dimana sepeda motor sangat dibutuhkan oleh banyak
orang karena harganya yang terjangkau dan perawatannya yang mudah. Daya
serap pasar di Indonesia dengan jumlah penduduk kira-kira sebesar 231 juta jiwa
untuk produk otomotif khususnya sepeda motor memang sangat potensial. Kini
Indonesia menduduki peringkat ketiga negara terbesar dalam pasar sepeda motor
dunia dengan penjualan di tahun 2009 mencapai 5.8 juta unit dan tahun 2008
sebesar 6,2 juta unit, hanya mengalami penurunan sebesar 6 persen (Bataviase,
2010). Sedangkan total penjualan mobil nasional tidak memiliki penjualan yang
cukup tinggi. Pada tahun 2009 tercatat penjualan sebesar 486.000 unit atau turun
20 persen dibandingkan tahun 2008 sebesar 607.805 unit. Hal ini menunjukkan
bahwa pasar sepeda motor lebih besar dibanding roda empat (Agustian, 2010).
Selama ini sepeda motor digunakan oleh masyarakat untuk berbagai
kebutuhan, salah satunya membantu memudahkan dalam mobilisasi. Mahasiswa
yang menginginkan kemudahan dan kecepatan dalam menjalankan rutinitas dan
kegiatannya dapat memilih sepeda motor sebagai alternatif alat transportasi. Hal
tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa juga merupakan salah satu konsumen
sepeda motor. Selain itu beberapa perusahaan otomotif terutama untuk sepeda
motor membidik segmen usia dari 18-30 tahun.
Saat ini banyak bermunculan merek sepeda motor dengan berbagai model,
desain, dan kualitas yang bagus dengan harga yang cukup bersaing. Hal ini
terbukti dengan semakin meningkatnya jumlah sepeda motor dengan berbagai
2
merek seperti Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan merek lainnya. Industri
sepeda motor sepertinya merupakan bisnis yang sedang maju pesat. Dari semua
merek tersebut penjualan masih dikuasai oleh para anggota AISI dengan Honda
sebagai market leader.
Penjualan pada tahun 2010 bisa mencapai 6 juta unit jika pemerintah
mematok pertumbuhan perekonomian nasional sebesar 6 persen, dengan begitu
pasar otomotif berpotensi naik 12 persen karena siklus tahunan rata-rata otomotif
nasional naik dua kali lipat dari target pertumbuhan ekonomi nasional seperti
yang dituturkan Gunaidi selaku Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor
Indonesia (AISI) (Zulkifli, 2009). Tabel 1 menunjukkan jumlah penjualan sepeda
motor di Indonesia.
Tabel 1. Penjualan sepeda motor nasional pada tahun 2003 - 2009
Tahun
Penjualan (unit)
Produksi (unit)
2003
2.823.702
2.830.000
2004
3.900.598
4.200.000
5.089.426
5.113.000
2005
2006
4.470.722
4.459.000
2007
4.713.895
4.722.000
2008
6.280.799
6.264.000
5.882.000
5.884.000
2009
Sumber: http//iatt.depperin.go.id
Sepeda motor Honda merupakan produk yang dikeluarkan oleh PT. Astra
Honda Motor (AHM) yang berada di Jakarta. PT AHM telah memproduksi
berbagai model sepeda motor untuk tetap menarik konsumen baik itu kategori
bebek, skuter, maupun sport, seperti New Supra 125, New Revo, Vario, Beat, CS1, MegaPro, dan Tiger. Untuk jaringan penjualan dan pelayanan lainnya PT AHM
memiliki 1600 show room, jaringan pelayanan bengkel (AHASS) lebih dari 3800
bengkel, serta 6600 outlet penjualan suku cadang (Astra-honda, 2009). Dengan
adanya jaringan penjualan tersebut pendistribusian produk dapat berjalan
maksimal.
Honda mencatat penjualan di tahun 2009 sebesar 2.704.097 unit dengan
model bebek menjadi penyumbang terbesar terhadap total penjualan yaitu 61.38
persen atau 1.659.764 unit dan diikuti oleh Yamaha dengan penjualan sebesar
2.674.892 unit. Menurut data dari AISI tahun 2008 Honda mencapai penjualan
3
tertinggi selama satu tahun yaitu sebesar 2.874.576 unit dan mengalami
pertumbuhan 34,3 persen dibandingkan tahun 2007, dengan pangsa pasar
mencapai 46,2 persen (Astra-honda, 2009). Selain itu sepeda motor Honda model
Tiger dan Supra 125 terpilih sebagai top Brand 2010.
Berdasarkan penguasaan pangsa pasar, Honda sampai saat ini masih
sebagai pemimpin pasar, namun hanya memiliki perbedaan yang sedikit dengan
Yamaha dalam hal penguasaan pasar motor. Honda memiliki pertumbuhan
penjualan yang tidak terlalu signifikan, bahkan mengalami penurunan penjualan
pada beberapa tahun belakang. Sedangkan dilihat dari penjualan Yamaha yang
menjadi pesaing, selalu mengalami peningkatan penjualan. Pada tabel 2 dapat
dilihat pengusaan pangsa pasar dari beberapa merek sepeda motor.
Tabel 2. Penjualan sepeda motor tahun 2005-2008 berdasarkan merek
Merek
Honda
Yamaha
Suzuki
Kawasaki
Lainnya
2005
%
Unit
2.648.190
52,19
1.224.595
24,13
1.091.962
21,52
74.128
1,46
35.329
0,70
2006
Unit
%
2.340.168
52,85
1.458.561
32,94
569.041
12,85
33.686
0,76
26.379
0,60
2007
Unit
%
2.141.015
45,67
1.833.506
39,11
637.031
13,59
38.314
0,82
38.397
0,82
2008
Unit
%
2.874.576
46,25
2.465.546
39,67
793.758
12,77
44.690
0,72
37.295
0,60
Sumber: http://ducatimonster.wordpress.com
Persaingan yang semakin ketat di dunia usaha mengharuskan PT Astra
Honda Motor meningkatkan inovasi, sehingga dapat mempertahankan dan
menambah penguasaan pangsa pasar. Perusahaan tidak hanya dihadapkan pada
masalah bagaimana cara mempertahankan konsumen, tetapi juga harus berusaha
mengungguli perusahaan pesaing dalam mempertahankan pasar yang ada. Untuk
hal tersebut dibutuhkan penerapan strategi pemasaran yang efektif dan efisien,
salah satunya dengan memahami selera konsumen.
Pengetahuan mengenai bagaimana konsumen mengambil keputusan dalam
memilih motor yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya sangat penting
diketahui oleh produsen dalam menghadapi persaingan. Keputusan pembelian
produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan tersebut tidak terjadi begitu
saja, melainkan melalui suatu proses. Keputusan pembelian konsumen tersebut
juga dipengaruhi oleh berbagai faktor dan atribut produk.
4
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, perumusan masalah yang akan dibahas
dalam penelitian ini yaitu:
1.
Bagaimana proses keputusan pembelian sepeda motor Honda?
2.
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan dalam pembelian
sepeda motor Honda?
3.
Bagaimana sikap konsumen terhadap atribut-atribut sepeda motor Honda?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan di atas maka tujuan penelitian
ini adalah:
1.
Mengidentifikasi proses keputusan pembelian sepeda motor Honda.
2.
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian sepeda
motor Honda.
3.
Mengidentifikasi sikap konsumen terhadap atribut-atribut sepeda motor
Honda.
1.4. Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan, diantaranya:
1.
Bagi peneliti, penelitian ini dibuat sebagai sarana dalam menambah ilmu
pengetahuan serta wawasan penulis.
2.
Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan memberi informasi kepada PT
AHM mengenai perilaku kosumen dalam proses keputusan pembelian,
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, serta sikap
konsumen terhadap atribut sepeda motor Honda dalam menghadapi
persaingan industri.
3.
Bagi masyarakat, penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk
penelitian-penelitian selanjutnya.
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pemasaran
Pemasaran didefenisikan sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan melalui penciptaan dan pertukarkan produk serta nilai dengan pihak lain
(Kotler dan Amstrong, 2003). Sedangkan menurut Asosiasi Pemasaran Amerika
dalam Kotler (2007) pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat
proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada
pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan
organisasi dan para pemilik sahamnya.
2.2. Konsumen
Menurut undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan
konsumen, konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia
dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain
maupun makhluk hidup lainnya dan tidak untuk diperdagangkan. Menurut
Sumarwan (2004) konsumen terdiri atas dua jenis yaitu konsumen individu dan
konsumen organisasi. Konsumen individu membeli barang dan jasa untuk
digunakan sendiri yang sering disebut sebagai konsumen akhir. Konsumen
organisasi meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintah
dan lembaga lainnya. Konsumen organisasi membeli produk peralatan dan jasajasa lainnya untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya. Konsumen
individu mempengaruhi kemajuan dan kemunduran perusahaan secara langsung.
Konsumen individu sebagai konsumen akhir memiliki keragaman individu dalam
memilih produk seperti usia, latar belakang budaya, pendidikan, dan keadaan
sosial ekonomi lainnya.
2.3. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan aspek penting yang harus diperhatikan
perusahaan dalam usaha pemasaran, dengan tujuan memberikan kepuasan kepada
konsumen. Perilaku konsumen akan mengarahkan bagaimana individu membuat
keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang tersedia (waktu, uang, usaha,
6
dan energi). Perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan yang langsung
terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa,
termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (Engel et
al., 1994). Sedangkan menurut Sumarwan (2004) perilaku konsumen adalah
semua kegiatan,
tersebut
pada
tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan
saat
sebelum
membeli,
ketika
membeli,
menggunakan,
menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan
mengevaluasi.
Perilaku konsumen dalam memutuskan pembelian dipengaruhi oleh tiga
faktor yaitu pengaruh lingkungan, perbedaan dan pengaruh individual, dan proses
psikologis (Engel et al., 1994). Model perilaku keputusan konsumen dan faktorfaktor yang mempengaruhinya dapat dilihat pada Gambar 1.
PENGARUH
LINGKUNGAN
Budaya
Kelas Sosial
Pengaruh Pribadi
Keluarga
Situasi
PERBEDAAN
INDIVIDU
Sumber Daya Konsumen
Motivasi dan Keterlibatan
Pengetahuan
Sikap
Kepribadian, Gaya Hidup,
Demogafi
PROSES
KEPUTUSAN
Pengenalan
Kebutuhan
Pencarian
Informasi
Evaluasi Alternatif
Pembelian
Hasil
PROSES
PSIKOLOGIS
Pengolahan Informasi
Pembelajaran
Perubahan
Sikap/Perilaku
Strategi Pemasaran
Gambar 1. Model perilaku keputusan konsumen dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya (Engel et al., 1994)
7
2.4. Proses Pengambilan Keputusan oleh Konsumen
Pada dasarnya perilaku konsumen dalam melakukan proses pembelian
dipengaruhi oleh hal-hal yang kompleks untuk mengkonsumsi atau membeli suatu
produk. Keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen tidak muncul begitu
saja, tetapi melalui suatu tahapan tertentu. Menurut Engel et al. (1994), terdapat
lima tahapan proses keputusan pembelian konsumen yaitu pengenalan kebutuhan,
pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan hasil
pembelian. Model proses pembelian dapat dilihat pada Gambar 2.
Pengenalan
Kebutuhan
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternatif
Keputusan
Pembelian
Hasil
Gambar 2. Tahapan-tahapan proses keputusan pembelian (Engel et al., 1994)
2.4.1. Pengenalan Kebutuhan
Kebutuhan adalah suatu kesenjangan atau pertentangan yang
dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri
(Mangkunegara, 2002). Pengenalan muncul kebutuhan muncul ketika
konsumen menghadapi suatu masalah, yaitu suatu keadaan dimana
terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan keadaan yang
sebenarnya terjadi (Sumarwan, 2004).
Pengenalan kebutuhan pada hakekatnya bergantung pada berapa
banyak ketidaksesuaian yang ada diantara keadaan aktual dan keadaan
yang diinginkan. Ketika ketidaksesuaian melebihi tingkat atau ambang
tertentu, kebutuhan akan dikenali. Namun seandainya ketidaksesuian ini
berada dibawah tingkat ambang, maka pengenalan kebutuhan pun tidak
akan terjadi (Engel et al., 1995). Gambar 3 mengilustrasikan tahap yang
membentuk adanya pengenalan kebutuhan.
Suatu kebutuhan harus terlebih dahulu diaktifkan sebelum dapat
dikenali. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi aktivasi kebutuhan
diantaranya
keadaan
yang
berubah,
pemerolehan
produk
yang
mengaktifkan kebutuhan akan produk tambahan, konsumsi produk,
pengaruh pemasaran, dan perbedan individu.
8
Keadaan yang
diinginkan
Keadaan aktual
Di bawah
ambang
Tingkat
ketidaksesuaian
Tidak ada pengenalan kebutuhan
Diatas
ambang
Pengenalan kebutuhan
Gambar 3. Proses pengenalan kebutuhan (Engel et al., 1995)
2.4.2. Pencarian Informasi
Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang
bahwa
kebutuhan
tersebut
bisa
dipenuhi
dengan
membeli
dan
mengkonsumsi suatu produk. Konsumen akan mencari informasi yang
tersimpan dalam ingatannya (pencarian internal) dan mencari informasi
dari luar (pencarian eksternal) (Sumarwan, 2004). Pencarian internal
adalah pencarian informasi dengan cara mengingat kembali pengetahuan
yang relevan dengan keputusan yang tersimpan dalam ingatan jangka
panjang. Jika informasi yang didapat dari pencarian internal ini telah
memadai untuk memberikan arah yang tindakan yang memuaskan, maka
pencarian eksternal tidak diperlukan. Tetapi jika informasi dari pencarian
internal belum mencukupi, konsumen mungkin memutuskan untuk
mengumpulkan informasi tambahan dari lingkungan (Engel et al., 1995).
Gambar 4 memperlihatkan tahap-tahap terjadinya pencarian informasi
internal.
Informasi eksternal yang diperoleh konsumen dapat barasal berasal
dari berbagai sumber. Menurut Kotler (2007), sumber informasi konsumen
digolongkan ke dalam empat kelompok antara lain:
a. Sumber pribadi: keluarga, teman, tetengga, kenalan.
b. Sumber komersial: iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan di
toko.
c. Sumber publik: media massa, organisasi penentu peringkat
konsumen.
9
d. Sumber pengalaman: penanganan, pengkajian, dan pemakaian
produk.
Pengenalan Kebutuhan
Pencarian Internal
ya
Lanjutkan dengan
Keputusan
Pencarian Internal
Berhasil?
Determinan dari
pencarian ekternal
 Pengetahuan yang
sudah ada
 Kemampuan untuk
memperoleh kembali
pengetahuan
tidak
Jalankan Pencarian
Eksternal
Gambar 4. Pencarian informasi internal (Engel et al., 1995)
2.4.3. Evaluasi Alternatif
Tahap ketiga dari proses keputusan konsumen adalah evaluasi
alternatif. Evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi produk dan
merek, dan memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Pada
proses evaluasi alternatif, konsumen membandingkan berbagai pilihan
yang dapat memecahkan masalah yang dihadapinya (Sumarwan, 2004).
Sikap konsumen terhadap sejumlah merek tertentu terbentuk
melalui beberapa prosedur evaluasi. Cara konsumen memulai usaha
mengevaluasi alternatif pembelian tergantung pada konsumen individual
dan situasi pembelian tertentu (Kotler dan Amstrong, 2003).
Tabel 3. Proses evaluasi berdasarkan model pengambilan keputusan
Model Pengambilan Keputusan
Proses evaluasi alternatif
1. Keterlibatan tinggi
- Membandingkan kepercayaan
terhadap atribut
- Membandingkan sikap yang
muncul
2. Keterlibatan rendah
Membandingkan sejumlah kecil
kepercayaan atribut
3. Model eksponensial
Membandingkan sikap
4. Model perilaku
Proses
perbandingan
tidak
dilakukan sebelum pembelian
Sumber: Sumarwan, 2004
10
Ada empat komponen dasar dalam proses evaluasi alternatif, yaitu
(1) menentukan kriteria alternatif evaluasi, (2) menentukan alternatif
pilihan, (3) menilai kinerja alternatif, (4) menerapkan kaidah keputusan
untuk membuat pilihan akhir (Engel et al., 1995). Keempat komponen
dapat dilihat dalam Gambar 5.
Menentukan Kriteria
Evaluasi
Menentukan
Alternatif Pilhan
Menilai Kinerja
Alternatif
Menerapkan Kaidah
Keputusan
Gambar 5. Komponen dasar proses evaluasi alternatif (Engel et al., 1995)
2.4.4. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan tahap proses keputusan dimana
Konsumen secara aktual melakukan pembelian (Kotler dan Amstrong,
2003). Pada tahap ini konsumen harus mengambil keputusan kapan
membeli dan dimana membeli. Ada dua faktor yang mempengaruhi
pembelian, yaitu sikap orang lain dan faktor situasi tak terduga, seperti
terlihat pada Gambar 6. Sikap ini dapat memberikan motivasi positif atau
motivasi negatif terhadap konsumen. Motivasi positif akan mendorong
terjadinya keputusan pembelian, sedangkan motivasi negatif akan
menyebabkan konsumen mengabaikan preferensi yang telah diberikan
produk atau jasa yang diakhiri dengan tidak terjadinya keputusan
pembelian.
Sikap orang lain
Evaluasi
alternatif
Niat
pembelian
Keputusan
Pembelian
Faktor situasi yang
tidak terkendali
Gambar 6. Tahap-tahap antara evaluasi alternatif dan keputusan
pembelian (Kotler, 2007)
11
Engel et al. (1995) mengungkapkan pembelian merupakan fungsi
dari dua determinan, yaitu (1) niat pembelian, dan (2) pengaruh
lingkungan dan perbedan individu. Niat pembelian konsumen digolongkan
ke dalam dua kategori, yaitu (1) produk maupun merek dan (2) kelas
produk. Niat pembelian pada kategori produk maupun merek dikenal
sebagai pembelian terencana sepenuhnya, dimana pembelian yang terjadi
merupakan hasil keterlibatan yang tinggi dan pemecahan masalah yang
diperluas. Konsumen akan lebih bersedia meluangkan waktu dan energi
dalam berbelanja dan membeli. Pembelian pada kelas produk saja disebut
sebagai pembelian terencana jika pilihan merek dibuat ditempat
pembelian. Pengaruh situasi mempengaruhi tindakan pembelian yang
dilakukan konsumen, seperti lingkungan informasi, lingkungan eceran, dan
waktu yang tersedia untuk pengambilan keputusan.
2.4.5. Perilaku Pasca Pembelian
Setiap orang yang melakukan pembelian dengan harapan tertentu
mengenai apa yang akan dilakukan oleh produk atau jasa bersangkutan
ketika digunakan, dan kepuasan merupakan hasil yang diharapkan.
Kepuasan didefinisikan sebagai evaluasi pasca konsumsi bahwa suatu
alternatif yang dipilih memenuhi atau melebihi harapan. Sedangkan
ketidakpuasan merupakan harapan yang diungkapkan secara negatif
(Engel et al., 1995).
Menurut Kotler dan Amstrong (2003), puas atau tidak puasnya
pembeli tergantung pada hubungan antara harapan dan kinerja produk
yang dirasakan. Jika produk jauh di bawah harapan konsumen, maka
konsumen kecewa. Sedangkan jika produk memenuhi harapannya,
konsumen terpuaskan, jika melebihi harapannya maka konsumen akan
sangat senang. Semakin besar beda antara harapan dan kinerja, semakin
besar pula ketidakpuasan konsumen. Oleh sebab itu, penjual harus
memberikan janji yang benar-benar sesuai dengan kinerja produk agar
pembeli merasa puas. Beberapa penjual bahkan menyatakan janji tingkatan
kinerja yang lebih rendah dibandingkan kinerja sebenarrnya agar kepuasan
konsumen menjadi sangat tinggi.
12
2.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Menurut Engel et al. (1994) ada tiga faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen, yaitu pengaruh lingkungan, perbedaan individu, dan proses
psikologis. Pengaruh lingkungan dan perbedaan individu mempengaruhi setiap
tahapan proses keputusan konsumen. Sementara itu, proses psikologis lebih
banyak terkait dengan tahapan pengenalan kebutuhan serta proses pencarian
informasi pada proses keputusan konsumen.
2.5.1. Pengaruh Lingkungan
Konsumen hidup di dalam kehidupan yang kompleks sehingga
perilaku proses keputusan mereka dipengaruhi oleh (1) budaya, (2) kelas
sosial, (3) pengaruh pribadi, (4) keluarga, dan (5) situasi (Engel et al.,
1994).
1. Budaya
Budaya dapat didefenisikan sebagai hasil kreatifitas manusia dari
satu generasi ke generasi berikutnya yang sangat menentukan bentuk
perilaku dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan
merupakan suatu hal yang kompleks yang meliputi ilmu pengetahuan,
kepercayaan, seni, moral, adat, kebiasan, dan
norma-norma yang
berlaku pada mayarakat (Mangkunegara, 2002).
Produk dan jasa memainkan peranan yang sangat penting dalam
mempengaruhi budaya, karena produk mampu membawa pesan makna
budaya. Makna budaya akan dipindahkan ke produk dan jasa, dan
produk atau jasa kemudian dipindahkan ke konsumen (Sumarwan,
2004). Menurut Engel et al. (1994), budaya mempengaruhi produk
yang
dibeli
konsumen
dalam
tiga
bentuk.
Pertama,
budaya
mempengaruhi struktur konsumsi. Kedua, budaya mempengaruhi
bagaimana induividu mengambil keputusan. Ketiga, budaya adalah
varibel utama di dalam penciptaan komunikasi makna di dalam produk.
2. Kelas sosial
Kelas sosial adalah pembagian kelompok masyarakat yang relatif
permanen dan relatif teratur dimana anggota-anggotanya memiliki nilai,
13
minat, dan perilaku yang serupa. Kelas sosial tidak ditentukan oleh satu
faktor saja seperti pendapatan, namun diukur berdasarkan kombinasi
pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kesehatan, dan variabel lainnya.
Kelas sosial menunjukkan perbedaan preferensi produk dan merek
(Kotler dan Amstrong, 2003).
3. Pengaruh pribadi
Pengaruh pribadi memiliki peranan penting dalam pengambilan
keputusan konsumen, khususnya jika memiliki tingkat keterlibatan
yang tinggi dan risiko yang dirasakan dari suatu produk dan kesediaan
menerima pandangan orang lain (Engel et al., 1994). Pengaruh tersebut
berasal dapat dari kelompok acuan dan komunikasi lisan. Kelompok
acuan adalah seorang individu atau sekelompok orang yang secara
nyata mempengaruhi perilaku seseorang. Kelompok acuan digunakan
oleh seseorang sebagai dasar untuk perbandingan atau sebuah preferensi
dalam membentuk respon afektif dan kognitif dan perilaku. Seorang
konsumen sering meminta pendapat mengenai produk dan jasa kepada
teman, keluarga, atau kelompok acuan lainnya. Proses komunikasi
dengan kelompok acuan dilakukan secara lisan. Kelompok acuan yang
memberikan pendapat disebut pemberi pengaruh (Sumarwan, 2004).
4. Keluarga
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri atas dua orang
atau lebih yang terikat oleh perkawinan, darah, dan adopsi. Kelompok
orang tersebut biasanya tinggal bersama dalam satu rumah, namun bisa
saja semua anggota keluarga tersebut tidak tinggal di dalam satu rumah
(Sumarwan, 2004). Keluarga sangat penting dalam perilaku konsumen
karena keluarga adalah unit pemakai dan pembelian terbanyak untuk
produk konsumen. Selain itu keluarga juga pemberi pengaruh utama
pada sikap dan perilaku individu. Setiap anggota keluarga memegang
peranan yang berbeda, seperti pemberi pengaruh, pengambil keputusan,
pembeli dan pemakai (Engel et al., 1994).
14
5. Situasi
Pengaruh situasi didefenisikan sebagai pengaruh yang timbul dari
faktor yang khusus untuk waktu dan tempat yang spesifik, yang tidak
bergantung pada karakteristik konsumen dan karakteristik objek.
Pengaruh situasi ini dapat timbul dari lingkungan fisik, lingkungan
sosial, waktu, tugas (tujuan atau sasaran yang dimiliki konsumen dalam
suatu situasi), dan keadaan emosional konsumen (Engel et al., 1994).
2.5.2. Perbedaan Individu
Perbedaan individu merupakan faktor internal yang menggerakkan
dan
mempengaruhi
perilaku
konsumen.
et
Engel
al.
(1994)
mengemukakan ada lima faktor yang menyebabkan konsumen berbeda,
yaitu (1) sumber daya konsumen, (2) motivasi
dan
keterlibatan,
(3)
pengetahuan, (4) sikap, dan (5) kepribadian, gaya hidup, dan demografi.
1. Sumber Daya Konsumen
Konsumen memiliki tiga sumber daya utama yang digunakan
dalam proses pertukaran dan melalui proses ini pemasar memberikan
barang dan jasa. Ketiga sumber daya yaitu sumber daya ekonomi,
sumber daya temporal, dan sumber daya kognitif. Sumber daya
ekonomi seperti pendapatan dan kekayan sangat mempengaruhi
keputusan konsumen dalam memilih produk dan merek. Salah satu
variabel yang paling individual dari perilaku manusia berhubungan
dengan bagaimana orang menggunakan anggaran waktu. Anggaran
waktu tersebut akan mencerminkan preferensi gaya hidup pribadi
konsumen
(Sumber
daya
temporal).
Sumber
daya
kognitif
menggambarkan kapasitas mental yang tersedia untuk menjalankan
berbagai
kegiatan
pengolahan
informasi.
Umumnya
terdapat
keterbatasan yang jelas pada ketersediaan masing-masing, sehingga
memerlukan semacam alokasi yang cermat (Engel et al., 1994).
2. Motivasi dan Keterlibatan
Sumarwan (2004) mengemukakan motivasi muncul karena
adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Kebutuhan sendiri
muncul karena konsumen merasakan ketidaknyaman antara seharusnya
15
yang dirasakan dan sesungguhnya dirasakan. Keterlibatan adalah
tingkat kepentingan pribadi yang dirasakan atau minat yang
dibangkitkan oleh stimulus di dalam situasi spesifik (Antil dalam Engel
et al., 1994). Keterlibatan mengacu pada tingkat relevansi yang disadari
dalam tindakan pembelian dan konsumsi.
3. Pengetahuan
Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki
konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta
pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan
informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen
(Sumarwan, 2004). Engel et al. (1994) membagi pengetahuan
konsumen menjadi tiga bagian, yaitu pengetahuan produk, pengetahuan
pembelian, pengetahuan pemakaian. Pengetahuan produk mencakup
kesadaran akan kategori dan merek produk di dalam kategori produk,
atribut atau ciri produk, dan kepercayaan tentang kategori produk secara
umum dan mengenai merek spesifik. Pengetahuan pembelian mencakup
berbagai informasi yang dimiliki konsumen yang berhubungan erat
dengan pemerolehan produk. Dimensi dasar dari pengetahuan
pembelian melibatkan informasi berkenaan dengan keputusan tentang
dimana produk tersebut harus dibeli dan kapan pembelian harus terjadi.
Pengetahuan pemakaian mencakupi informasi yang tersedia di dalam
ingatan bagaimana suatu produk dapat digunakan dan apa yang
diperlukan agar benar-benar menggunakan produk tersebut.
4. Sikap
Menurut Sumarwan (2004) sikap merupakan ungkapan perasaan
konsumen tentang suatu objek apakah disukai atau tidak, dan juga sikap
bisa menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut
dan manfaat dari objek tersebut. Sikap memiliki tiga komponen yaitu
kognitif, afektif, dan konatif.
Komponen kognitif dari sikap
menggambarkan pengetahuan dan persepsi terhadap suatu objek.
Pengetahuan dan persepsi tersebut diperoleh melalui pengalaman
langsung dari objek dan informasi dari berbagai sumber lainnya.
16
Pengetahuan dan persepsi tersebut biasanya berbentuk kepercayaan.
Komponen afektif menggambarkan perasaan dan emosi seseorang
terhadap suatu produk atau merek. Perasaan dan emosi tersebut
merupakan evaluasi menyeluruh terhadap objek sikap (produk atau
merek). Komponen konatif menggambarkan kecenderungan dari
seseorang untuk melakukan tindakan tertentu yang berkaitan dengan
produk atau merek tertentu.
Mengetahui sikap dapat memberikan manfaat dalam mengambil
keputusan pemasaran, antara lain menilai keefektifan kegiatan
pemasaran, mengevaluasi tindakan pemasaran sebelum dilaksanakan di
dalam pemasaran, membentuk pangsa pasar dan memilih pangsa target
(Engel et al., 1994).
5. Kepribadian, Gaya hidup, dan Demografi
Kepribadian
dan
gaya
hidup
merupakan
variabel
yang
memperlihatkan perbedaan dalam konsumsi produk dan preferensi
merek (Engel et al., 1994). Kepribadian berkaitan dengan adanya
perbedaan karakteristik yang paling dalam pada diri manusia (inner
psychological characteristics), yang menggambarkan ciri unik dari
masing-masing individu. Perbedaan karakteristik akan mempengaruhi
respons individu terhadap lingkungan (stimulus) secara konsisten dan
juga mempengaruhi perilaku individu. Gaya hidup didefenisikan
sebagai bagaimana individu hidup, menghabiskan uangnya dan
memanfaatkan waktu yang dimilikinya. Demografi menggambarkan
karakteristik suatu penduduk seperti usia, pendidikan, pekerjaan, dan
lokasi geografik.
2.5.3. Proses Psikologis
Menurut Engel et al. (1995) mengemukakan tiga proses sentral
yang membentuk motivasi dan perilaku konsumen, yaitu (1) pemrosesan
informasi, (2) pembelajaran, dan (3) perubahan sikap dan perilaku.
1. Pemrosesan Informasi
Reaksi konsumen terhadap stimulus akan bergantung pada
bagaimana stimulus tersebut diproses dan dapat membentuk sikap dan
17
perilaku konsumen. Pemrosesan informasi mengacu pada proses
dimana suatu stimulus diterima, ditafsirkan, disimpan dalam ingatan,
dan belakangan diambil kembali (Engel et al., 1995 ).
2. Pembelajaran
Setelah pengenalan kebutuhan dan menilai alternatif-alternatif,
tahap selanjutnya adalah pembelajaran. Pembelajaran dapat dipandang
sebagai proses dimana pengalaman menyebabkan perubahan dalam
pengetahuan, sikap, dan perilaku. Definisi ini mencerminkan posisi dua
aliran pikiran utama dalam pembelajaran. Satu perspektif mengenai
pembelajaran dikenal sebagai pendekatan kognitif. Pembelajaran ini
dicerminkan melalui perubahan pengetahuan, berkokus pada pengertian
akan proses mental yang menentukan bagaimana orang mempelajari
informasi.
Pendekatan
lainnya
yaitu
pendekatan behaviorisme.
Pendekatan ini merupakan pembelajaran dengan perilaku yang dapat
diamati. Proses mental yang tidak dapat diamati dan harus disimpulkan
diabaikan dalam pendekatan ini (Engel et al., 1995).
3. Perubahan sikap dan perilaku
Dalam hubungannya dengan perilaku konsumen, sikap sangat
berpengaruh dalam menentukan suatu produk, merek, dan pelayanan.
Sikap konsumen terhadap suatu produk atau merek dapat diubah
melalui komunikasi yang persuasif dan pemberian informasi yang
efektif kepada konsumen (Mangkunegara, 2002). Menurut Engel et al.,
(1995) perubahan sikap dan perilaku dengan komunikasi persuasif
terjadi pada saat pemrosesan informasi. Persuasif tersebut tergantung
pada respons kognitif (pikiran) dan respon afektif (perasaan). Kedua
respons tersebut pada akhirnya dipengaruhi oleh beberapa karakteristik
komunikasi (seperti sumber, pesan, pengulangan) dan konsumen
(seperti motivasi, pengetahuan, suasana hati, ciri kepribadian, dan sikap
sebelumnya).
2.6. Atribut Produk
Menurut Hart dan Stapleton dalam Saputra (2006), atribut adalah corak
dari suatu produk yang dipikirkan untuk memberi daya tarik kepada pelanggan.
18
Atribut merupakan suatu manfaat yang dirasa pelanggan yang mungkin tidak
sama antara konsumen dengan produsen. Atribut merupakan suatu faktor riil yang
dapat memotivasi pembelian. Sedangkan menurut Tjiptono (2008) atribut produk
adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan
dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk dapat berupa merek,
kemasan, pelayanan, jaminan (garansi), dan sebagainya.
Karakteristik pribadi dari seseorang konsumen sangat mempengaruhi
sikap dan persepsi dalam pemilihan atribut suatu produk seperti seperti usia, tahap
daur hidup, daya, gaya hidup, kepribadian, konsep diri, pendidikan, pekerjaan,
dan tingkat pendapatan. Tiap karakteristik memiliki implikasi terhadap sikapnya
dalam menentukan atribut apa yang menonjol dari suatu produk (Engel et al.,
1994).
2.7. Validitas dan Reliabilitas
Menurut Umar (2005), uji validitas menunjukkan sejauhmana suatu alat
pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Langkah-langkah dalam pengujian
validitas dapat dijelaskan sebagai langkah berikut:
1. Mengidentifikasi secara operasional konsep yang akan diukur.
2. Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden.
3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.
4. Menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total
memakai rumus teknik korelasi product moment, dengan rumus seperti berikut:
(∑
r=
[ ∑
) (∑ ∑ )
(∑ ) ][ ∑
.................................................. (1)
(∑ ) ]
Keterangan:
r = indeks validitas
n = jumlah populasi
X = skor masing-masing pertanyaan
Y = skor total
Setelah alat ukur dinyatakan valid, maka alat tersebut diuji realibilitasnya.
Menurut Umar (2005), uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu hasil
pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih.
19
Untuk mengukur reliabilitas kuesioner digunakan teknik alpha cronbach, dengan
rumus sebagai berikut:
(1 −
r11 =
∑

)……………….............................…...…… (2)
Keterangan:
r11
= Reliabilitas instrumen
k
= Banyak butir pertanyaan
t2
= Varian total
b2 = Jumlah varian butir
2.8.
Analisis Faktor
Analisis faktor menganalisis interaksi antarvariabel. Analisis faktor dapat
digunakan untuk mengidentifikasi struktur hubungan antar perubah ataupun antar
responden dan untuk mengurangi data (Simamora, 2005). Pada penelitian ini
analisis faktor digunakan untuk mengidentifikasi variabel dan faktor-faktor
dominan diantara variabel-variabel yang mempengaruhi perilaku konsumen
dalam proses keputusan pembelian sepeda motor Honda. Metode ekstraksi yang
digunakan dalam analisis faktor adalah Principal Component Analysis (metode
komponen utama), yaitu untuk mengelompokkan variabel-variabel ke dalam
beberapa komponen utama.
Pengolahan dan analisis data diawali dengan pembobotan variabel yang
dijadikan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan. Skala pengukuran
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sklala likert agar data kualitatif dapat
dikuantitatifkan sehingga nilai peubah yang diukur dalam dengan instrumen
tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka. Kisaran skala likert yang
digunakan yaitu 1-5. Skor 1 artinya sangat tidak penting, skor 2 artinya tidak
penting, skor 3 artinya cukup penting, skor 4 artinya penting, skor 5 artinya sangat
penting.
Langkah-langkah dalam analisis faktor dapat dilakukan sebagai berikut
(Supranto, 2004):
1. Merumuskan masalah faktor analisis dan mengidentifikasi variabel-variabel
asli yang akan dianalisis faktor.
20
2. Membentuk matriks korelasi. Agar analisis faktor bisa tepat digunakan,
variabel-variabel yang akan dianalisis harus berkorelasi. Untuk menguji
ketepatan model faktor digunakan barlett’s test of sphericity dan pengukuran
measuring sampling adequancy (MSA).
3. Menentukan metode analisis faktor. Dalam penelitian ini digunakan metode
principal component analysis.
4. Rotasi faktor-faktor. Rotasi faktor digunakan agar setiap faktor mempunyai
muatan (loading) atau koefisien yang tidak nol atau yang signifikan untuk
beberapa variabel saja. Tujuan dari rotasi untuk memperjelas variabel yang
masuk ke dalam faktor tertentu.
Interpretasi faktor, khususnya memberi nama atas faktor yang terbentuk
yang dianggap dapat mewakili peubah variabel asal. Interpretasi dipermudah
dengan mengidentifikasi variabel yang muatannya (loading) besar pada faktor
yang sama
2.9. Analisis Multiatribut Fishbein
Model sikap multiatribut menggambarkan ancangan yang berharga untuk
memeriksa hubungan antara pengetahuan yang dimiliki konsumen dan sikap
terhadap produk yang berkaitan dengan ciri atau atribut produk. Model Fishbein
mengemukakan bahwa sikap terhadap konsumen terhadap objek tertentu
didasarkan pada perangkat kepercayaan yang diringkas mengenai atribut objek
bersangkutan yang diberi bobot oleh evaluasi terhadap atribut tersebut (Engel et
al., 1994).
Model multiatribut menekankan adanya
salience of attributes, yang
artinya tingkat kepentingan diberikan oleh konsumen kepada sebuah atribut.
Model tersebut menggambar bahwa sikap konsumen terhadap suatu produk atau
merek ditentukan oleh dua hal, yaitu kepercayaan terhadap atribut yang dimiliki
produk atau merek dan evaluasi pentingnya atribut dari produk tersebut
(Sumarwan, 2004). Model ini digambarkan oleh formula berikut:
................................................................................... (3)
21
Keterangan:
Ao = sikap terhadap suatu objek
bi = kekuatan kepercayaan bahwa objek tersebut memiliki atribut i
ei = evaluasi terhadap atribut i
n = jumlah atribut yang dimiliki objek
Model ini secara singkat menyatakan bahwa sikap seorang konsumen
terhadap suatu objek ditentukan oleh sikapnya terhadap berbagai atribut yang
dimiliki oleh objek tersebut. Komponen ei menggambarkan seberapa pentingnya
suatu atribut bagi konsumen sebelum konsumen memperhatikan merek dari suatu
produk ketika mengevaluasi tingkat kepentingan atribut tersebut. Atribut yang
digunakan untuk komponen ei harus sama dengan atribut yang digunakan untuk
menghitung komponen bi, biasanya diukur dengan skala 5 angka dari
kemungkinan yang disadari berjajar dari sangat penting hingga yang sangat tidak
penting.
Komponen bi menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap atribut
yang dimiliki oleh suatu merek. Konsumen harus memperhatikan merek dari
suatu produk ketika mengevaluasi atribut yang dimiliki oleh suatu merek.
Kepercayaan biasanya diukur secara khas pada skala kepercayaan 5 angka
(+2,+1,0,-1,-2).
Respon rata-rata kemudian dikalkulasikan untuk setiap ukuran bi dan ei.
Dalam menafsirkan hasil perlu diingat bahwa skala bi dan ei berkisar dari skor
maksimum +2 hingga skor minimum -2. Untuk mengestimasi sikap (Ao) terhadap
produk dengan menggunakan indeks ∑ biei setiap skor kepercayaan (bi) harus
dikalikan dengan skor evaluasi (ei) yang sesuai. Kemudian seluruh hasil perkalian
harus dijumlahkan untuk mengetahui sikap konsumen terhadap produk tersebut.
Nilai sikap maksimum ( Ao maks)
diperoleh dengan menggabungkan skor
kepercayaan ideal yaitu maksimum +2 dengan evaluasi kepentingan masingmasing atribut. Nilai yang diperoleh dikurangi dengan sikap konsumen (Ao).
Selisih antara Ao maks dengan Ao dihitung untuk mengetahui kontribusi nilai
yang dihasilkan apabila akan dilakukan perubahan terhadap atribut produk.
22
2.10. Semantic Differential
Skala ini dapat digunakan untuk mengukur sikap dan persepsi terhadap
korporat, produk, merek dan sebagainya. Skala ini berisikan sifat-sifat bipolar
(dua kutub) yang berlawanan (Simamora, 2005). Rata-rata skor jawaban akan
diplotkan dalam grafik yang menggambarkan kecenderungan positif atau negatif.
Contoh:
Buruk (1)
____:____:____:____:____ (5) Baik
Lambat(1)
____:____:____:____:____ (5) Cepat
Sedikit (1)
____:____:____:____:____ (5) Banyak
2.11. Penelitian Terdahulu
Kusuma (2005), melakukan penelitian mengenai perilaku konsumen
peralatan olahraga alam bebas yang dihasilkan PT. Boogie Advindo di kota
Bogor. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa konsumen
produk merek Boogie adalah konsumen yang loyalitasnya cukup tinggi, karena
sebagian besar mengenal Boggie lebih dari tiga tahun dan memakainya lebih dari
satu tahun. Atribut yang paling penting adalah atribut daya tahan produk, yang
dinilai paling memberikan kepuasan kepada konsumen, dilihat dari total
keyakinan dan evaluasi yang bernilai positif. Dari model sikap Fishbein dan
membandingkan dengan keyakinan ideal untuk produk tersebut menurut skala
interval didapat sikap konsumen terhadap produk merek Boggie masuk dalam
kategori baik.
Juniansyah (2005), meneliti mengenai perilaku konsumen dalam
keputusan pembelian kartu IM3 di Bandar Lampung. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa atribut kartu IM3 yang dianggap paling penting oleh
konsumen untuk dipertimbangkan ketika akan membeli kartu IM3 adalah atribut
tarif. Namun secara keseluruhan, konsumen menganggap penting semua atribut
untuk dipertimbangkan ketika akan membeli kartu IM3. Selain itu, atribut tarif
juga memiliki kinerja paling baik, sehingga mendapatkan nilai evaluasi
kepercayaan tinggi. Menurut pendekatan Fishbein, sikap dan perilaku konsumen
di Bandar Lampung terhadap kartu IM3 tergolong baik.
23
Husyairi (2006), melakukan penelitian mengenai analisis perilaku
konsumen dalam pembelian kartu simPATI, studi kasus mahasiswa Institut
Pertanian Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sinyal dan jaringan
dianggap sebagai atribut paling dominan karena mempunyai nilai tingkat
kepentingan dan kepuasan tinggi. Menurut model Fishbein, sikap dan maksud
perilaku konsumen terhadap kartu simPATI tergolong biasa. Hal ini karena dari
sepuluh atribut yang dimiliki kartu simPATI yaitu harga kartu perdana, tarif,
sinyal dan jaringan, fitur dan pelayanan, promosi, bonus dan hadiah, kepopuleran
merek, kemudahan mendapatkan dan isi ulang, harga isi ulang, dan waktu dan
jangka masa aktif, hanya tiga atribut yang mempunyai kinerja yang memuaskan
yaitu atribut sinyal dan jaringan, kemudahan mendapatkan dan isi ulang serta
atribut jangka waktu dan masa aktif.
24
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Permintaan pasar untuk sepeda motor yang tinggi dan persaingan yang
kompetitif membuat perusahaan otomotif harus memiliki keunggulan masingmasing dan meningkatkan mutu produk. Sepeda motor Honda yang diproduksi
oleh PT AHM yang merupakan market leader dalam penguasaan pangsa pasar
tetap harus mengetahui perilaku konsumen dalam pembelian sepeda motor Honda.
Proses pengambilan keputusan pembelian melalui lima tahap yaitu pengenalan
kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, proses pembelian, dan
perilaku pascapembelian.
Proses pengambilan keputusan pembelian konsumen tersebut dipengaruhi
oleh berbagai faktor. Selain itu atribut produk juga mempengaruhi sikap
konsumen dalam pembelian suatu poduk.
Dalam penelitian ini data diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada
responden. Dari data yang disebar didapat informasi mengenai karakteristik
umum konsumen, proses keputusan pembelian, faktor-faktor yang mempengaruhi
pembelian, skor tingkat kepentingan dan kepercayaan konsumen terhadap atributatribut sepeda motor Honda dan penilaian persepsi mengenai sepeda motor.
Proses pengambilan keputusan pembelian diolah menggunakan analisis deskriptif,
faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian diolah dengan analisis faktor untuk
dikelompokkan ke dalam kelompok baru yang akan terbentuk nantinya,
sedangkan pengolahan atribut-atribut dilakukan dengan analisis sikap Fishbein
untuk mengetahui sikap konsumen terhadap atribut sepeda motor Honda dan
untuk melihat persepsi konsumen digunakan semantic differencial. Secara ringkas
kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 7.
25
Permintaan pasar tinggi
dan persaingan kompetitif
Astra Honda Motor
(AHM)
Konsumen sepeda
motor Honda
Perilaku pembelian
sepeda motor Honda
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pembelian
Proses Keputusan
Pembelian
Sikap terhadap
atribut
Analisis deskriptif
Analisis faktor
Atribut
Analisis multriatribut
Fishbein
Semantic differencial
Perilaku konsumen
Gambar 7. Kerangka pemikiran penelitian
3.2. Lokasi dan Waktu
Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja atau dengan
pertimbangan tertentu (purposive). Lokasi penelitian yang dipilih adalah di
lingkungan kampus Institut Pertanian Bogor yang berlokasi di Kecamatan
Dramaga. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2010 - Juli 2010.
26
3.3. Data dan Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan
data sekunder. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama
baik dari individu atau perorangan. Data primer dalam penelitian ini diperoleh
dari hasil kuesioner (Lampiran 1) yang didistribusikan kepada mahasiswa
program Strata-1 Institut Pertanian Bogor. Data sekunder
adalah data yang
diperoleh dari berbagai sumber, seperti buku, internet, dan dari studi literatur yang
terkait dengan topik penelitian.
3.4. Penentuan Jumlah Sampel dan Penarikan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
non-probability yaitu teknik yang tidak memberi peluang/kesempatan yang sama
bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dari teknik
non-probability digunakan quota sampling yaitu teknik untuk menentukan sampel
dan populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Penentuan jumlah sampel atau
responden ditentukan berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus Slovin,
yaitu:
=
( )
.............................................................................................. (4)
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang masih dapat ditolerir atau diinginkan.
Populasi penelitian adalah mahasiswa program strata-1 IPB berjumlah
14.178 orang (Lampiran 2). Persen kelonggaran yang digunakan 0,1 sehingga
jumlah sampel yang dibutuhkan dihitung sebagai berikut:
=
14178
1 + 14178(0,1)2
= 99,29 ≈ 100
Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 100 orang dan dibagi
sesuai dengan proporsi masing-masing fakultas dapat dilihat pada Tabel 4.
27
Pembagian jumlah sampel dari setiap fakultas yang ada bertujuan agar populasi
terwakili.
Tabel 4. Jumlah contoh mahasiswa tiap fakultas
Fakultas
Jumlah
Proporsi
Mahasiswa
(%)
1865
Pertanian
13,15
678
Kedokteran Hewan
4,78
Perikanan dan Ilmu Kelautan
1614
11,38
Peternakan
962
6,78
1598
Kehutanan
11,27
Teknologi Pertanian
12,21
1731
Matematika dan Ilmu
2841
20,04
Pengetahuan Alam
1751
Ekonomi dan Manajemen
12,35
Ekologi Manusia
1138
8,03
14178
Jumlah
100
Sumber: Direktorat AJMP-IPB (31 Desember 2009)
Jumlah
Contoh
13
5
12
7
11
12
20
12
8
100
3.5. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara
mendistribusikan kuesioner. Kuesioner
yang diberikan kepada mahasiswa
berisikan pertanyan tertutup. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan dengan
alternatif jawaban yang telah disediakan sehingga responden cukup memilih
alternatif jawaban yang telah disediakan pada pertanyaan tersebut.
3.5.1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Untuk melakukan pengujian terhadap pertanyaan-pertanyaan yang
terdapat dalam kuesioner yang digunakan untuk mengukur peubah-peubah
dalam penelitian perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas pertanyaan
pengukur peubah. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan korelasi
product moment dan diolah dengan bantuan software SPSS 16.0 for
Windows. Uji reliabilitas dilakukan dengan teknik alpha cronbach dan
diolah dengan bantuan software SPSS 16.0 for Windows. Pendistribusian
kuesioner tahap awal dilakukan sebanyak 30 orang.
1. Kuesioner untuk Analisis Faktor
Berdasarkan hasil uji validitas (Lampiran 3), terlihat semua
pertanyaan dikatakan valid karena pada semua peubah terdapat tanda (*)
28
dan (**) atau nilai korelasi lebih besar dari 0,361. Tanda (*) artinya
peubah tersebut nyata pada level 0,05 dan tanda (**) artinya sangat nyata
pada level 0,01. Berarti seluruh pertanyaan nyata dan responden dapat
mengerti maksud dari setiap pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner.
Sebagai contoh, dapat dilihat dari nilai korelasi (r) antara nilai masingmasing peubah dengan nilai total seperti peubah budaya dikatakan valid
karena dilihat dari totalnya bernilai 0,690 yang nyata pada level 0,01. Hal
yang sama dapat dilakukan pada peubah lainnya. Semua peubah dikatakan
reliabel karena nilai alpha cronbach yang dihasilkan adalah 0,922
(Lampiran 4). Nilai ini lebih besar dari 0,60 yang berarti pertanyaan
memiliki tingkat reliabilitas yang baik. Dengan demikian kuesioner
tersebut menunjukkan bahwa hasil pengukuran relatif konsisten apabila
pengukuran dilakukan dua kali atau lebih.
2. Kuesioner untuk Multiatribut Fishbein
Berdasarkan uji validitas multiatribut Fishbein
untuk tingkat
kepentingan (Lampiran 5), semua pertanyaan dikatakan valid karena pada
semua peubah terdapat tanda (*) atau (**) seperti peubah harga 0,623 yang
nyata pada level 0,01 dan hal yang sama dapat dilakukan pada peubah
lainnya. Dari teknik alpha cronbach (Lampiran 5) dihasilkan nilai 0,851
(>0,60) yang menunjukkan pengukuran reliabel. Semua pertanyaan untuk
tingkat kepentingan dikatakan valid karena nilai korelasi nya besar dari
0,361 (Lampiran 6), seperti peubah harga 0,489 yang nyata pada level
0,01. Hal yang sama dapat dilakukan pada peubah lainnya. Untuk nilai
reliabilitasnya diperoleh nilai alpha cronbach sebesar 0,794 (Lampiran 6)
yang besar dari 0,60.
3.6. Pengolahan Data
Data yang diperoleh dalam penelitian diolah dengan menggunakan
bantuan software SPSS 16.0 for Windows dan Microsoft Office Excel 2007. Untuk
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian diolah dengan analysis
factor pada SPSS 16.0. Sedangkan untuk karakteristik konsumen, proses
keputusan pembelian dan sikap Fishbein, data diolah dengan bantuan Microsoft
Office Excel 2007.
29
3.7. Analisis Data
3.7.1. Analisis Deskriptif
Pada penelitian ini dilakukan analisis deskriptif untuk data yang
bersifat kualitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi
karakteristik konsumen dan juga digunakan untuk menganalisis proses
keputusan pembelian sepeda motor Honda oleh mahasiswa strata-1 IPB,
mulai dari tahap pengenalan kebutuhan hingga tahap evaluasi pasca
pembelian.
Hasil
dikelompokkan
yang
didapat
berdasarkan
kemudian
jawaban
yang
dibuat
tabulasi
sama,
dan
kemudian
dipersentasekan berdasarkan jumlah konsumen. Persentase terbesar
merupakan faktor yang dominan dari masing-masing variabel yang diteliti.
3.7.2. Analisis Faktor
Analisis faktor digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi
konsumen
dalam
proses
pengambilan
keputusan
pembelian. Metode ini bertujuan untuk menemukan hubungan antara
variabel-variabel yang saling bebas sehingga dapat dibuat satu atau
beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel asal.
3.7.3. Analisis Multiatribut Fishbein
Model multiatribut Fishbein menggambarkan sikap konsumen
terhadap produk atau merek ditentukan oleh dua hal yaitu, evaluasi
pentingnya atribut dari produk atau merek tersebut (komponen ei) dan
kepercayaan pada atribut yang dimiliki produk atau merek (komponen bi).
Hasil sikap konsumen diperoleh dari perkalian antara evaluasi kepentingan
dengan nilai kepercayaan konsumen.
3.7.4. Semantic Diffrential
Semantic differential digunakan untuk melihat persepsi konsumen
pada beberapa merek sepeda motor. Dari metode ini akan terlihat penilaian
konsumen terhadap atribut-atribut pada merek-merek sepeda motor yang
dianalisis, yaitu Honda,Yamaha, Suzuki dan Kawasaki, sehingga diketahui
atribut yang dinilai secara positif atau negatif pada masing-masing merek.
30
IV.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1. Sejarah Perusahaan
PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor
di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor,
yang sahamnya mayoritas dimiliki oleh PT Astra International. Saat itu, PT
Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang
dalam bentuk CKD (Completely Knock Down).
Tipe sepeda motor yang pertama kali diproduksi Honda adalah tipe bisnis,
S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada tahun
pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak menjadi sekitar
30.000 pada tahun berikutnya dan terus berkembang hingga saat ini. Sepeda
motor terus berkembang dan menjadi salah satu moda transportasi andalan di
Indonesia.
Kebijakan pemerintah dalam hal lokalisasi komponen otomotif mendorong
PT Federal Motor memproduksi berbagai komponen sepeda motor melalui
beberapa anak perusahaan, diantaranya PT Honda Federal (1974) yang
memproduksi komponen-komponen dasar sepeda motor Honda seperti rangka,
roda, knalpot dan sebagainya. PT Showa Manufacturing Indonesia (1979) khusus
memproduksi peredam kejut, PT Honda Astra Engine Manufacturing (1984)
memproduksi mesin sepeda motor serta PT Federal Izumi Mfg.(1990) khusus
memproduksi piston.
Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar
sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda
motor Honda ini. Pada tahun 2000 PT Federal Motor dan beberapa anak
perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, yang
komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra International Tbk
dan 50% milik Honda Motor Co. Japan.
Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan,
pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor
pusat. Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, serta pabrik ke
tiga yang sekaligus pabrik paling mutakhir berlokasi di kawasan MM 2100
31
Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke tiga ini merupakan fasilitas pabrik perakitan
terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005. Dengan keseluruhan fasilitas ini
PT Astra Honda Motor saat ini memiliki kapasitas produksi 3 juta unit sepeda
motor pertahunnya untuk permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang terus
meningkat.
Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT Astra Honda Motor
adalah pencapaian produksi ke 20 juta pada tahun 2007. Prestasi ini merupakan
prestasi pertama yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di Indonesia
bahkan untuk tingkat ASEAN. Secara dunia pencapaian produksi sepeda motor
Honda 20 juta unit adalah yang ke tiga, setelah pabrik sepeda motor Honda di
Cina dan India.
Untuk menunjang kebutuhan serta kepuasan pelanggan sepeda motor
Honda, saat PT Astra Honda Motor didukung oleh 1.600 show room penjualan
yang diberi kode H1, 3.800 layanan service atau bengkel AHASS (Astra Honda
Authorized Service Station) dengan kode H2, serta 6.500 gerai suku cadang atau
H, yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda motor Honda diseluruh
Indonesia.
Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar di
Indonesia. Karyawan PT Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah sekitar
13.000 orang, ditambah 130 vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya,
yang semuanya memberikan dampak ekonomi berantai yang luar biasa.
Keseluruhan rantai ekonomi tersebut diperkirakan dapat memberikan kesempatan
kerja kepada sekitar 500 ribu orang. PT Astra Honda Motor akan terus berkarya
menghasilkan sarana transportasi roda dua yang menyenangkan, aman dan
ekonomis sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.
4.2. Visi dan Misi Perusahaan
PT Astra Honda Motor, perusahaan yang menjalankan fungsi produksi,
penjualan dan pelayanan purna jual yang lengkap untuk kepuasan pelanggan dan
memiliki:
Visi
To Be Number One Market Driven Trend-setter motorcycle Company in
32
Indonesia in term of customer satisfaction the empowered human capital
guided by shared values.
Misi
To provide mobility solution which exceed customer expectation with the
best value motorcycle & Its related products, thru empowered human
capital for the benefit of all stakeholders.
4.3. Profil Perusahaan
Nama Perusahaan
: PT Astra Honda Motor
Status Perusahaan
: Perseroan Terbatas
Status Investasi
: PMA (Penanaman Modal Asing)
Alamat
: Kantor Pusat & Plant 1 (Sunter) Jl. Laksda Yos Sudarso Sunter I Jakarta 14350, Tel. +6221.6518080, 30418080
(Hunting), Fax. +6221.6521889, 6518814
Plant 2 (Pegangsaan Dua) Jl. Raya Pegangsaan Dua, KM
2,2 Kelapa Gading Jakarta 14250, Tel. +6221.46822510,
Fax. +6221.4613640
Plant 3 (Cikarang Barat) Jl. Raya Kalimantan Blok AA,
Kawasan Industri MM2100, Cikarang Barat, Jawa Barat,
Tel. +6221.89981818, Fax. +6221.8980859
Tanggal Pendirian
: 11 Juni 1971 sebagai PT Federal Motor
31 Oktober 2000 merger menjadi PT AHM
Referensi standar
: a. JIS (Japan Industrial Standart)
b. SII (Standar industri Indonesia)
c. SNI (Standar Nasional Indonesia)
d. HES (Honda Engineering Standart)
e. ISO 9001
f. ISO 14001
g. ISO 17025
h. OHSAS 18001
PT Astra Honda Motor merupakan sinergi keunggulan teknologi dan
jaringan pemasaran di Indonesia, sebuah pengembangan kerja sama antara Honda
33
Motor Company Limited, Jepang, dan PT Astra International Tbk, Indonesia.
Keunggulan teknologi Honda Motor diakui di seluruh dunia dan telah dibuktikan
dalam berbagai kesempatan, baik di jalan raya maupun di lintasan balap. Honda
pun mengembangkan teknologi yang mampu menjawab kebutuhan pelanggan
yaitu mesin "bandel" dan irit bahan bakar, sehingga menjadikannya sebagai
pelopor kendaraan roda dua yang ekonomis.
Dalam menjalankan kegiatan produksinya, PT Astra Honda Motor telah
banyak menerima penghargaan dan mencatat prestasi yang bagus, diantaranya:
a. Penjualan sepeda motor terbanyak 2.874.576 unit dalam kurun waktu 1 tahun
b. Pemimpin pasar sepeda motor selama 30 tahun dengan penjualan terbanyak
23.053.133 unit
c. New Species & Innovative Design Motorcycle: Honda CS-1, Mr. Testo Award
2008 dari Tabloid Otomotif.
d. The Best Fuel Consumption Kategori Skutik: Honda Vario, Mr. Testo Award
2008 dari Tabloid Otomotif.
e. The Best Fuel Consumption Kategori Sport: Honda New Mega Pro, Mr. Testo
Award 2008 dari Tabloid Otomotif.
f. The Best Fitur & Technology Kategori Skutik; Honda Vario, Mr. Testo Award
2008 dari Tabloid Otomotif.
g. Merk Terbaik Kategori Sepeda Motor Transmisi Manual, SBBI 2008 dari
Harian Umum Solopos
h. The Most Valuable Brand in Indonesia (category: Non-Matic
Motorcycle), IBBA 2008 dari majalah SWA & MARS.
34
V.
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Konsumen
Konsumen dalam penelitian ini merupakan mahasiswa strata-1 yang
tercatat sebagai mahasiswa aktif di Institut Pertanian Bogor yang berlokasi di
kecamatan Darmaga, Bogor. Karakteristik umum konsumen dalam penelitian ini
dilihat berdasarkan jenis kelamin, usia, tempat tinggal, klasifikasi pekerjaan,
sumber pendanaan, penerimaan tiap bulan dan pengeluaran tiap bulan.
5.1.1. Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, hasil penelitian menunjukkan bahwa
jumlah konsumen laki-laki sebesar 81 persen dan perempuan sebesar 19
persen. Karakteristik konsumen berdasarkan jenis kelamin disajikan pada
Gambar 8.
Perempuan
19%
Laki-laki
81%
Gambar 8. Karakteristik berdasarkan jenis kelamin
5.1.2. Usia
Dari hasil penelitian mengenai usia, didapatkan usia konsumen
sebagian besar berada pada umur 21 tahun (42%) dan terkecil pada usia 18
tahun (1%). Hal ini disebabkan konsumen yang dijadikan dalam penelitian
ini merupakan mahasiswa strata-1 IPB sehingga banyak ditemui konsumen
yang berusia 21 tahun. Karakteristik konsumen berdasarkan usia
selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 9.
35
3% 1%
13%
16%
18 tahun
19 tahun
25%
20 tahun
21 tahun
42%
22 tahun
23 tahun
Gambar 9. Karakteristik berdasarkan usia
5.1.3. Tempat Tinggal
Karakteristik berdasarkan tempat tinggal, sebagian besar konsumen
bertempat tinggal di kamar kost (60%), hal ini karena mahasiswa strata-1
IPB berasal dari berbagai daerah sehingga kamar kost merupakan
bertempat tinggal yang paling dominan. Tempat tinggal yang paling kecil
adalah di asrama (2%). Karakteristik konsumen berdasarkan tempat
tinggal dapat dilihat pada Gambar 10.
Rumah sewa
17%
Rumah orang
tua
21%
Asrama
2%
Kamar kost
60%
Gambar 10. Karakteristik berdasarkan tempat tinggal
5.1.4. Klasifikasi Pekerjaan
Berdasarkan klasifikasi pekerjaaan, sebagian besar konsumen
berada pada unemployee (tidak bekerja) yaitu sebesar 87 persen dan yang
terkecil pada investor (penanam modal) hanya 1 persen. Hal ini
disebabkan oleh konsumen merupakan mahasiswa aktif yang belum
36
memiliki pekerjaan. Gambar 11 menyajikan karakteristik konsumen
berdasarkan klasifikasi pekerjaan.
1% 4%
8%
Unemployee (tidak
bekerja)
Investor (penanam
modal)
87%
Bussines owner (pemilik
usaha)
Self-employee (pekerja
lepas)
Gambar 11. Karakteristik berdasarkan klasifikasi pekerjaan
5.1.5. Sumber Dana
Berdasarkan sumber dana untuk pembelian, responden yang
sumber dananya berasal dari orang tua/keluarga memiliki persentase
terbesar yaitu 97 persen dan yang terkecil berasal dari penghasilan sendiri
(1%). Hal ini sesuatu yang wajar karena harga sepeda motor yang cukup
tinggi sehingga untuk membeli sepeda motor Honda konsumen
mendapatkan dana dari orang tua/keluarga. Informasi lengkap mengenai
sumber pendanaan untuk melakukan pembelian sepeda motor Honda dapat
dilihat pada Gambar 12.
Penghasilan
sendiri
1%
Tabungan
sendiri
2%
Orang
tua/keluarga
97%
Gambar 12. Karakteristik berdasarkan sumber dana
37
5.1.6. Penerimaan Tiap Bulan
Berdasarkan penerimaan tiap bulan, konsumen yang paling besar
berada pada kelompok dengan penerimaan di bawah Rp 750.000 tiap
bulannya (42%), hal ini disebabkan karena sebagian mahasiswa strata-1
IPB belum memiliki pekerjaan. Kelompok yang terkecil berada pada
penerimaan lebih besar dari Rp 1.500.000 (3%). Karakteristik konsumen
berdasarkan penerimaan tiap bulan dapat dilihat pada Gambar 13.
3%
7%
10%
42%
< Rp 750.000
Rp 750.001 - 1.000.000
Rp 1.000.001 - 1.250.000
38%
Rp 1.250.001 - 1.500.000
> Rp 1.500.000
Gambar 13. Karakteristik berdasarkan penerimaan tiap bulan
5.1.7. Pengeluaran Tiap Bulan
Pengeluaran mahasiswa yang dalam penelitian ini dijadikan
sebagai responden, sebagian besar berada pada di bawah Rp 750.000 tiap
bulannya (50%) dan pengeluaran terkecil pada > Rp 1.500.000 tiap
bulannya (1%). Informasi selengkapnya tentang karakteristik responden
berdasarkan pengeluaran tiap bulan dapat dilihat pada Gambar 14.
4% 1%
7%
< Rp 750.000
50%
38%
Rp 750.001 - 1.000.000
Rp 1.000.001 - 1.250.000
Rp 1.250.001 - 1.500.000
> Rp 1.500.000
Gambar 14. Karakteristik berdasarkan pengeluaran tiap bulan
38
5.2. Proses Pengambilan Keputusan
Proses keputusan pembelian memiliki beberapa tahapan yang merupakan
suatu bagian penting dalam perilaku konsumen dalam mengkonsumsi barang atau
jasa. Tahapan proses pengambilan keputusan meliputi lima tahap, yaitu
pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian dan evaluasi pasca pembelian.
5.2.1. Pengenalan Kebutuhan
Tahap pertama dari suatu proses keputusan pembelian adalah
pengenalan kebutuhan. Suatu kebutuhan diaktifkan dan dikenali karena
tidak adanya kesesuaian antara keadaan yang diinginkan oleh konsumen
dengan keadaan aktual. Proses pengenalan kebutuhan pembelian sepeda
motor Honda ini dianalisis dengan motivasi/alasan menggunakan sepeda
motor Honda dan manfaat utama yang diharapkan dari pembelian. Tabel 5
memperlihatkan motivasi/alasan konsumen menggunakan sepeda motor
Honda.
Motivasi/alasan konsumen membeli sepeda motor Honda yang
terbesar adalah mutu produk yang sesuai dengan harapan konsumen
sebesar 75 persen dan menyatakan karena alasan lainnya sebesar 2 persen.
Dapat dilihat bahwa konsumen membeli sepeda motor Honda karena ingin
mendapatkan mutu produk bagus.
Tabel 5. Motivasi/alasan membeli sepeda motor Honda
No
Motivasi/alasan
Jumlah (%)
1 Mutu yang sesuai harapan
77
2 Dorongan promosi/orang lain
12
3 Tuntutan perkembangan jaman
4
4 Perwujudan gaya hidup
5
5 Lainnya
2
Total
100
Berdasarkan hasil penelitian, manfaat yang dipertimbangkan oleh
konsumen dalam membeli sepeda motor Honda berbeda-beda, diperoleh
8,62 persen menyatakan
harga terjangkau sebagai manfaat yang
dipertimbangkan, irit bahan bakar sebesar 26,83 persen, manfaat produk
39
sebesar 4,21 persen, kualitas/daya tahan produk sebesar 13,23 persen dan
kemudahan memperoleh sepeda motor sebesar 4,41 persen. Gambaran
lengkap dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Manfaat utama yang dipertimbangkan dalam keputusan
pembelian sepeda motor Honda (*)
No
Manfaat
Jumlah (%)
1 Harga terjangkau
8,62
16,83
2 Irit bahan bakar
3 Manfaat produk
4,21
4 Kualitas/daya tahan produk
13,23
5 Kemudahan memperoleh sepeda motor
4,41
5,41
6 Desain produk
7 Kepopuleran merek
9,22
8 Kenyamanan berkendara
8,82
3,21
9 Garansi
10 Harga jual kembali tinggi
9,01
11 Kemudahan memperoleh suku cadang
12,25
12 Harga suku cadang
4,61
100
Total
Jawaban dapat lebih dari satu (*)
Berdasarkan Tabel 6, dapat diketahui tiga manfaat terbesar yang
dipertimbangkan konsumen dalam keputusan pembelian sepeda motor
Honda adalah iritnya penggunaan bahan bakar (16,83%), kualitas/daya
tahan produk (13,23%), kemudahan memperoleh suku cadang (12,25%)
dan sebagian kecil konsumen memilih garansi sebagai manfaat yang
dipertimbangkan (3,21%).
5.2.2. Pencarian Informasi
Tahapan selanjutnya dalam proses pengambilan keputusan adalah
pencarian informasi. Setelah konsumen menyadari adanya kebutuhan
terhadap suatu produk atau jasa maka konsumen akan mencari informasi.
Pada tahap ini konsumen akan mencari informasi yang tersimpan dalam
ingatan (internal) atau mendapatkan informasi yang relevan dari
lingkungan (eksternal).
Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat pencarian informasi untuk
sepeda motor Honda sebagian besar diperoleh dari iklan televisi (64%).
40
Hal ini menunjukkan iklan di televisi yang telah dilakukan oleh produsen
untuk memperkenalkan sepeda motor Honda mampu menjangkau luas
konsumennya. Informasi dari keluarga dan brosur menempati sumber
informasi yang terkecil, masing-masing hanya 2 persen.
Tabel 7. Sumber informasi konsumen mengenai sepeda motor Honda
No
Sumber Informasi
Jumlah (%)
1 Iklan televisi
64
4
2 Internet
12
3 Teman
4 Showroom/dealer
16
5 Brosur
2
2
6 Keluarga
100
Total
Berdasarkan tabel 8, sebagian besar konsumen sudah mengenal
cukup lama sepeda motor Honda, yaitu lebih dari 5 tahun yang lalu (85%)
dan hanya sebagian kecil (1%) yang mengenal sepeda motor Honda sejak
1 tahun yang lalu. Hal ini menggambarkan, bahwa sepeda motor Honda
cukup terkenal dikalangan masyarakat. Selain itu dapat dilihat dari
beberapa daerah di Indonesia yang menyebut sepeda motor dengan
sebutan Honda. Gambaran lengkap dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Jangka waktu konsumen mengenal sepeda motor Honda
No
Jangka waktu
Jumlah (%)
1 1 tahun yang lalu
1
3
2 1 – 3 tahun yang lalu
3 3 – 5 tahun yang lalu
11
4 > 5 tahun yang lalu
85
Total
100
5.2.3. Evaluasi Alternatif
Pada tahap evaluasi alternatif, konsumen akan melakukan evaluasi
terhadap berbagai pilihan yang ditawarkan. Pilihan yang sesuai dengan
manfaat yang diharapkan akan dipilih oleh konsumen. Dalam memilih
alternatif, konsumen menggunakan atribut-atribut tertentu yang digunakan
sebagai pertimbangan dalam membuat keputusan yang tepat.
41
Tabel 9.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih
sepeda motor Honda (*)
Faktor pertimbangan
Jumlah (%)
Harga terjangkau
9,80
Irit bahan bakar
16,94
Manfaat produk
4,69
Kualitas/daya tahan produk
12,65
Kemudahan memperoleh sepeda motor
5,31
Desain produk
4,29
Kepopuleran merek
8,98
Kenyamanan berkendara
8,37
Garansi
3,47
Harga jual kembali tinggi
9,39
Kemudahan memperoleh suku cadang
6,94
Harga suku cadang
9,18
100
Total
Jawaban dapat lebih dari satu (*)
Berdasarkan
Tabel
9
terdapat
tiga
faktor
utama
yang
dipertimbangkan oleh konsumen dalam memilih sepeda motor Honda
adalah irit dalam penggunaan bahan bakar (16,94%), kualitas/daya tahan
produk (12,65%) dan harga yang terjangkau (9,80%). Sebagian kecil
konsumen menyatakan garansi (3,47%) sebagai pertimbangan dalam
memilih sepeda motor Honda.
5.2.4. Keputusan Pembelian
Setelah mengetahui kriteria atau atribut yang dinilai dapat
memenuhi kebutuhan atau selera konsumen, maka konsumen akan
membeli produk yang memenuhi kriteria tersebut. Pengambilan keputusan
pembelian yang diteliti dalam penelitian ini adalah tempat konsumen
membeli dan pihak yang mempengaruhi pembelian sepeda motor Honda.
Tabel 10. Tempat membeli sepeda motor Honda
No
Tempat
1 Dealer-dealer resmi
2 Orang lain
Total
Jumlah (%)
91
9
100
42
Dari Tabel 10 dapat dilihat bahwa sebagian besar konsumen lebih
cenderung untuk melakukan pembelian sepeda motor Honda di Dealerdealer resmi (91%) dan sebagian kecil konsumen membeli dari orang lain
(9%). Hal ini terjadi karena dealer-dealer resmi biasanya menawarkan
kemudahan-kemudahan dalam proses pembayaran dan juga adanya bonus
langsung yang diberikan sehingga lebih menarik perhatian konsumen.
Tabel 11. Pihak yang mempengaruhi pembelian sepeda motor Honda
No
Pihak yang mempengaruhi
Jumlah (%)
1 Keluarga
87
2 Teman
9
4
3 Diri sendiri
Total
100
Pengambilan keputusan pembelian dapat dipengaruhi oleh orang
lain. Berdasarkan Tabel 11 dapat dilihat keluarga merupakan pihak yang
berpengaruh besar dalam melakukan pembelian sepeda motor Honda
(87%). Hal ini disebabkan sebagian konsumen memperoleh sumber dana
pembelian sepeda motor Honda dari keluarga sehingga keluarga akan
memberikan pengaruh yang cukup besar. Diri sendiri memberikan
pengaruh terkecil, yaitu 4 persen.
5.2.5. Evaluasi Pasca Pembelian
Tahap terakhir dari proses pengambilan keputusan adalah hasil
yang berkaitan dengan perilaku konsumen setelah melakukan pembelian.
Pada tahap ini konsumen akan mengevaluasi hasil dari pembelian dengan
kesesuaian harapannya. Jika hasil yang didapat memenuhi harapan,
konsumen akan merasa puas dan begitu sebaliknya.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada Tabel 12 ternyata
konsumen yang menyatakan puas sebesar 99 persen. Sedangkan konsumen
yang menyatakan tidak puas hanya 1 persen. Hal ini dapat menunjukkan
bahwa sepeda motor Honda telah memenuhi harapan konsumen.
Tabel 12. Evaluasi kepuasan
No
Evaluasi kepuasan
1 Puas
2 Tidak puas
Jumlah (%)
99
1
43
Kepuasan yang dirasakan oleh konsumen kebanyakan berada pada
penggunaan bahan bakar yang irit (18,51%), kemudahan memperoleh suku
cadang (13,70%), kualitas/daya tahan (13,47%) dan sebagain kecil
konsumen menyatakan kepuasan mereka dari aspek garansi (2,64%).
Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Aspek kepuasan konsumen (*)
No
Aspek kepuasan
1
Harga terjangkau
2
Irit bahan bakar
3
Manfaat produk
4
Kualitas/daya tahan produk
5
Kemudahan memperoleh sepeda motor
6
Desain produk
7
Kepopuleran merek
8
Kenyamanan berkendara
9
Garansi
10 Harga jual kembali tinggi
11 Kemudahan memperoleh suku cadang
12 Harga suku cadang
Total
Jumlah (%)
7,21
18,51
6,73
13,47
3,37
5,77
5,53
10,58
2,64
7,21
13,70
5,29
100
Jawaban dapat lebih dari satu (*)
5.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Pembelian
Sepeda Motor Honda
Analisis faktor digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian.
Metode ini bertujuan untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel yang
saling bebas sehingga dapat dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang
lebih sedikit dari jumlah variabel asal. Variabel-variabel yang berkolerasi kuat
dikelompokkan menjadi variabel dominan yang berpengaruh nyata. Variabel yang
dianalisis yaitu budaya, kelas sosial, keluarga, teman, situasi, pendapatan,
motivasi, pengetahuan, gaya hidup, usia, jenis kelamin, iklan dan promosi,
pengalaman, dan sikap.
Pengolahan terhadap keempat belas variabel awal menghasilkan nilai
KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) measure of sampling adequacy (MSA) sebesar 0,794
dan nilai chi-square pada Barlett test sebesar 603,772 dengan signifikansi 0,000.
44
Karena nilai KMO MSA lebih besar dari 0,5 maka analisis faktor dapat dilakukan.
Hal ini juga diperkuat dengan nilai Barlett test yang memiliki signifikansi yang
sangat nyata yaitu 0,000 (Lampiran 11 a).
Setelah mengetahui bahwa analisis faktor dapat dilakukan langkah
selanjutnya adalah menganalisis setiap variabel untuk mengetahui variabel yang
dapat diproses lebih lanjut dan varibel yang harus dikeluarkan. Variabel yang
memiliki nilai MSA kurang dari 0,5 akan dikeluarkan dari analisis faktor. Dalam
perhitungan tabel anti image matrix (Lampiran 11 b), dapat dilihat tidak ada
variabel yang MSAnya kurang dari 0,5 sehingga semua variabel dapat dianalisis
ke proses selanjutnya.
Langkah berikutnya adalah mengekstraksi sekumpulan variabel yang
diteliti sehingga terbentuk satu atau beberapa faktor yang lebih sedikit dari jumlah
variabel. Metode yang digunakan dalam proses ekstraksi ini adalah Principal
Component Analysis (PCA) sehingga menghasilkan nilai communalities.
Communalities menyatakan varians setiap variabel yang dijelaskan oleh faktor
(Lampiran 11 c). Semakin tinggi communalities sebuah variabel maka semakin
erat hubungan faktor yang terbentuk.
Berdasarkan tabel Total Variance Explained (Lampiran 11 d), pengolahan
dari data konsumen membentuk empat faktor. Masing-masing faktor memiliki
nilai eigenvalues lebih besar dari satu dan persentase kumulatif sebesar 64,796
persen. Eigenvalues menunjukkan kepentingan relatif masing-masing faktor
dalam menghitung keragaman seluruh variabel yang dianalisis. Persentase
komulatif yang terbentuk menggambarkan bahwa penelitian ini dapat menjelaskan
faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian Honda
sebesar 64,796 persen dari total keseluruhan faktor-faktor yang ada, sedangkan
sisanya 35,204 persen dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar penelitian
ini. Hasil ini juga dapat dilihat pada grafik scree plot yang menggambarkan
eigenvalues secara visual. Grafik ini menunjukkan bahwa keempat faktor yang
terbentuk berada pada nilai eigenvalues di atas satu (Lampiran 11 e).
Distribusi dari keempat belas variabel pada empat faktor yang terbentuk
ditunjukkan oleh tabel component matrix (Lampiran 11 f). Masing-masing faktor
memuat kumpulan variabel-variabel yang memiliki korelasi dengan faktor
45
tersebut yang ditunjukkan dengan nilai factor loading. Tetapi, ada beberapa
variabel yang tidak terlihat perbedaan nyata antara faktor yang satu dengan faktor
yang lain. Untuk melihat perbedaan yang nyata pada faktor nilai factor loading
dari setiap variabel maka harus dirotasi. Hasil dari rotasi tersebut akan
memperjelas perbedaan factor loading setiap variabel. Pengelompokkan suatu
variabel kedalam faktor dapat dilihat dari nilai loading factor yang terbesar pada
tabel rotated component matrix (Lampiran 11 g).
Langkah selanjutnya, adalah menyeleksi kembali setiap variabel dari
faktor yang terbentuk harus memenuhi syarat cut off point, yaitu variabel harus
memiliki factor loading lebih besar dari 0,5. Variabel yang tidak memenuhi syarat
tersebut adalah pendapatan dan teman karena setiap nilai factor loadingnya tidak
ada yang lebih besar dari 0,5. Dua belas variabel dalam empat faktor yang
terbentuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam
pengambilan keputusan pembelian sepeda motor Honda. Pemberian nama untuk
faktor yang terbentuk mencerminkan karakteristik dari variabel-variabel yang
membentuknya. Tabel 14 menyajikan hasil analisis faktor secara lengkap.
Tabel 14. Hasil analisis faktor
Faktor
Eigenvalues
Psikografis
5,309
Variance
(%)
37,918
Demografi dan
sikap
1,613
11,521
Ilmu pengetahuan
1,128
8,059
Sumber informasi
1,022
7,297
Variabel perinci
Budaya
Kelas sosial
Situasi
Motivasi
Gaya hidup
Usia
Jenis kelamin
Sikap
Pengetahuan
Pengalaman
Keluarga
Iklan dan promosi
Factor
loading
0,584
0,645
0,687
0,711
0,547
0,875
0,885
0,642
0,684
0,874
0,639
0,798
Faktor psikografis konsumen dengan memiliki nilai eigenvalues terbesar
diantara faktor lain yaitu sebesar 5,309. Faktor ini terdiri dari budaya, kelas sosial,
situasi, motivasi, gaya hidup. Pemberian nama faktor ini karena menggambarkan
variabel-variabel yang mempengaruhi konsumen berasal dari gaya hidup, nilai-
46
nilai yang dianut dan hal-hal pribadi. Variabel motivasi merupakan variabel yang
memiliki nilai factor loading terbesar dalam faktor psikografis konsumen.
Motivasi yang muncul dari dalam diri konsumen karena adanya kebutuhan yang
dirasakan akan mendorong untuk melakukan pembelian sepeda motor Honda.
Situasi konsumen dengan mobilitas yang cukup tinggi dan adanya manfaat yang
langsung dirasakan mendukung konsumen untuk menggunakan sepeda motor.
Kelas sosial, budaya dan gaya hidup merupakan aktualisasi diri yang ingin
diperlihatkan dalam lingkungan sosialnya dengan menggunakan sepeda motor
Honda.
Faktor demografi dan sikap dengan nilai eigenvalue 1,613 terdiri dari usia,
jenis kelamin dan sikap. Perbedaan usia dan jenis kelamin akan mempengaruhi
sikap yang terbentuk. Laki-laki dan wanita akan cenderung menyukai tipe motor
yang berbeda sehingga memberikan sikap yang berbeda terhadap masing-masing
tipe motor. Ketiga hal tersebut mempengaruhi konsumen dalam pengambilan
keputusan sepeda motor Honda. Faktor ketiga dinamakan faktor ilmu pengetahuan
dengan nilai eigenvalue 1,128. Faktor ini terdiri dari pengetahuan dan
pengalaman. Pengetahuan konsumen tentang sepeda motor Honda yang dimiliki
akan memberikan penilaian baik atau buruk. Selain itu keputusan pembelian juga
dapat dipengaruhi oleh pengalaman yang dapat bersumber dari berbagai
informasi. Hal ini berpengaruh pada tahap evaluasi alternatif dalam pengambilan
keputusan.
Faktor keempat adalah faktor sumber informasi dengan nilai eigenvalue
1,022 yang terdiri dari variabel keluarga dan iklan/promosi. Keluarga merupakan
orang terdekat dengan konsumen sehingga keluarga dapat memberikan informasi
yang banyak tentang sepeda motor Honda, seperti saran yang diberikan oleh
keluarga. Iklan dari media informasi seperti televisi akan membantu konsumen
mengetahui keunggulan-keunggulan produk sehingga memberikan kesan positif
terhadap sepeda motor Honda.
5.4. Analisis Multiatribut Fishbein
Sikap konsumen terhadap suatu produk penting untuk memahami apa
yang dibutuhkan oleh konsumen itu sendiri. Salah satu analisis yang dapat
digunakan untuk mengetahui sikap konsumen, melalui penilaian atribut suatu
47
produk, adalah analisis multiatribut Fishbein. Model ini mencakup tingkat
evaluasi kepentingan (ei) dan kekuatan kepercayaan (bi). Pengukuran evaluasi
kepentingan (ei) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepentingan
suatu atribut dari sepeda motor secara umum. Sedangkan pengukuran tingkat
kepercayaan digunakan untuk mengukur kepercayaan konsumen terhadap atribut
yang dimiliki oleh suatu merek. Hasil perkalian antara evaluasi kepentingan (ei)
dan tingkat kepercayaan (bi) akan menghasilkan nilai total sikap (Ao).
5.4.1. Evaluasi Kepentingan (ei)
Nilai evaluasi atribut menggambarkan pentingnya suatu atribut
bagi responden. Responden menganggap atribut produk memiliki tingkat
kepentingan berbeda. Atribut-atribut yang dievaluasi adalah harga, irit
bahan bakar, promosi/iklan, kualitas/daya tahan, desain, kepopuleran
produk, kenyamanan berkendara, garansi, kemudahan memperoleh sepeda
motor, kemudahan memperoleh suku cadang, harga jual kembali, harga
suku cadang.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa atribut irit dalam
penggunaan bahan bakar merupakan hal yang sangat penting bagi responden
dalam membentuk sikap terhadap sepeda motor yang memiliki nilai ei
tertinggi yaitu sebesar +1,60. Hal ini disebabkan konsumen merasa dengan
iritnya bahan bakar akan mengurangi pengeluaran untuk membeli bahan
bakar. Pada urutan kedua dalam pembentukan sikap terhadap produk adalah
atribut kualitas/daya tahan dengan nilai ei nya sebesar +1,57.
Atribut
kualitas/daya tahan sering kali menjadi faktor pertimbangan bagi konsumen
untuk menggunakan sepeda motor karena kualitas yang bagus akan
membuat konsumen merasa puas. Selain itu pembelian sepeda motor juga
tidak dilakukan dengan frekuensi yang sering karena harganya yang relatif
tinggi. Pada urutan ketiga, atribut yang dianggap penting adalah harga
(+1,49) karena harga yang kompetitif juga dipertimbangkan oleh konsumen
dalam menentukan produk mana yang akan dipilih. Sedangkan untuk atribut
yang mempunyai tingkat kepentingan terendah adalah promosi/iklan
(+0,43). Gambaran lengkap dapat dilihat pada Tabel 15.
48
Tabel 15. Nilai evaluasi kepentingan (ei) terhadap atribut sepeda motor
No
Atribut
Nilai evaluasi (ei)
1
Harga
+ 1,49
2
Irit bahan bakar
+ 1,60
Promosi/iklan
+ 0,43
3
Kualitas/daya tahan produk
+ 1,57
4
5
Desain produk
+ 0,93
6
Kepopuleran merek
+ 0,74
Kenyamanan berkendara
+ 1,45
7
8
Garansi
+ 1,21
9
Kemudahan memperoleh sepeda motor
+ 0,94
+ 1,37
10 Kemudahan memperoleh suku cadang
+ 1,19
11 Harga jual kembali
12 Harga suku cadang
+ 1,04
5.4.2. Kekuatan Kepercayaan (bi)
Setelah nilai evaluasi kepentingan diperoleh maka selanjutnya
diperlukan
nilai
kepercayaan
atribut.
Dengan
diketahuinya
nilai
kepercayaan (bi) akan menggambarkan seberapa besar konsumen percaya
bahwa suatu produk atribut melekat pada suatu merek.
Berdasarkan penilaian kepercayaan, atribut yang paling dinilai baik
adalah irit dalam penggunaan bahan bakar (+1,50). Hal ini sama dengan
perolehan yang didapat pada tingkat evaluasi kepentingan, dimana irit bahan
bakar memperoleh nilai tertinggi (+1,60). Konsumen merasakan faktor yang
dianggap penting dalam evaluasi kepentingan juga memberikan hasil yang
baik dengan menggunakan sepeda motor Honda. Pada posisi kedua adalah
kepopuleran merek dengan nilai +1,49. konsumen mengganggap bahwa
sepeda motor Honda telah terkenal dan diketahui masyarakat umum. Pada
posisi ketiga adalah kemudahan memperoleh suku cadang dengan nilai
+1,47. Konsumen merasakan bahwa suku cadang sepeda motor mudah
didapat karena tersedia di bengkel resmi Honda dan outlet penjualan suku
cadang. Harga merupakan atribut yang perolehannya paling kecil dengan
nilai +0,29. Konsumen menganggap bahwa harga sepeda motor Honda
masih relatif mahal. Gambaran lengkap dapat dilihat pada Tabel 16.
49
Tabel 16.
Nilai kepercayaan (bi) terhadap atribut sepeda motor Honda
No
Atribut
Nilai kepercayaan (bi)
1
Harga
+ 0,29
2
Irit bahan bakar
+ 1,50
Promosi/iklan
+ 0,95
3
Kualitas/daya tahan produk
+ 1,30
4
5
Desain produk
+ 0,95
6
Kepopuleran merek
+ 1,49
Kenyamanan berkendara
+ 1,12
7
8
Garansi
+ 1,06
9
Kemudahan memperoleh sepeda motor
+1,43
+ 1,47
10 Kemudahan memperoleh suku cadang
+ 0,95
11 Harga jual kembali
12 Harga suku cadang
+ 0,42
5.4.3. Analisis Sikap Konsumen
Setelah
konsumen
memberikan
penilaian
terhadap
evaluasi
kepentingan dan tingkat kepercayaan atribut sepeda motor Honda,
selanjutnya didapatkan nilai sikap terhadap sepeda motor Honda. Untuk
memperoleh nilai sikap (Ao) dilakukan dengan cara mengalikan nilai
evaluasi kepentingan (ei) dengan nilai kepercayaan (bi). Hasil perhitungan
nilai sikap (Ao) disajikan pada Tabel 17.
Tabel 17. Hasil Perhitungan Nilai Sikap Fishbein
Nilai sikap
Nilai
Nilai
No
Atribut
evaluasi kepercayaan Ao = ei.bi
1
Harga
+ 1,49
+ 0,29
+ 0,43
2
Irit bahan bakar
+ 1,60
+ 1,50
+ 2,40
3
Promosi/iklan
+ 0,43
+ 0,95
+ 0,41
4
Kualitas/daya tahan produk
+ 1,57
+ 1,30
+ 2,04
5
Desain produk
+ 0,93
+ 0,95
+ 0,88
6
Kepopuleran merek
+ 0,74
+ 1,49
+ 1,10
7
Kenyamanan berkendara
+ 1,45
+ 1,12
+ 1,62
8
Garansi
+ 1,21
+ 1,06
+ 1,28
9
Kemudahan memperoleh
+ 0,94
+ 1,43
+ 1,34
sepeda motor
10 Kemudahan memperoleh
+ 1,37
+ 1,47
+ 2,01
suku cadang
11 Harga jual kembali
+ 1,19
+ 0,95
+ 1,13
12 Harga suku cadang
+ 1,04
+ 0,42
+ 0,44
Total
+ 15,08
50
Berdasarkan Tabel 17 dapat dilihat atribut irit dalam penggunaan
bahan bakar memiliki nilai tertinggi (+2,40) dan yang terkecil adalah
promosi/iklan (+0,41). Hasil perhitungan sikap konsumen (Ao) secara
keseluruhan adalah +15,08. Nilai ini digunakan untuk menentukan kategori
penilaian sikap terhadap atribut sepeda motor Honda. Dengan diketahuinya
nilai sikap konsumen (Ao) maka selanjutnya yang perlu ditentukan adalah
nilai maksimum sikap konsumen (Ao maks). Ao maks diperoleh dengan
mengalikan nilai evaluasi (ei) dengan nilai kepercayaan (bi) ideal atau
maksimum +2. Untuk mengetahui hasil perhitungan nilai sikap maksimum
dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Nilai maksimum sikap konsumen terhadap atribut sepeda motor
Honda
No
Atribut
bi maks evaluasi (ei) Ao maks
1
Harga
+2
+ 1,49
+ 2,98
2
Irit bahan bakar
+2
+ 1,60
+ 3,20
Promosi/iklan
+2
+ 0,43
+ 0,86
3
4
Kualitas/daya tahan produk
+2
+ 1,57
+ 3,14
5
Desain produk
+2
+ 0,93
+ 1,86
Kepopuleran merek
+2
+ 0,74
+ 1,48
6
Kenyamanan berkendara
+2
+ 1,45
+ 2,90
7
8
Garansi
+2
+ 1,21
+ 2,42
9
Kemudahan
memperoleh
+2
+ 0,94
+ 1,88
sepeda motor
10 Kemudahan
memperoleh
+2
+ 1,37
+ 2,74
suku cadang
+2
+ 1,19
+ 2,38
11 Harga jual kembali
12 Harga suku cadang
+2
+ 1,04
+ 2,08
Total
+ 27,92
Total keseluruhan nilai maksimum sikap konsumen adalah +27,92.
Setelah diketahui nilai maksimum sikap konsumen, maka selanjutnya adalah
membagi skala penilaian menjadi beberapa selang. Untuk rentang skala
diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:
= (m - n)/b
keterangan: m = nilai maksimum
= (27,92 – (-27,92))/5
n = nilai minimum
= 11,17
b = banyaknya kelas
51
Tabel 19. Rentang skala penilaian berdasarkan nilai maksimum sikap
Skala penilaian
Kategori
Sangat tidak baik
-27,92 sampai -16,75
Tidak baik
-16,74 sampai -5,57
-5,56 sampai 5,61
Biasa saja
Baik
5,62 sampai 16,79
16,80 sampai 27,92
Sangat baik
Berdasarkan skala penilaian tersebut maka dapat diketahui bahwa
sikap konsumen terhadap sepeda motor Honda yang bernilai +15,08 berada
pada interval 5,62 – 16,79. Hal ini menunjukkan sepeda motor Honda
dinilai baik oleh konsumen diantaranya dapat dilihat dari atribut irit dalam
penggunaan bahan bakar, kualitas/daya tahan dan kemudahan memperoleh
suku cadang.
Selisih antara nilai maksimum sikap konsumen (Ao maks) dengan
nilai sikap konsumen (Ao) digunakan untuk mengetahui atribut-atribut yang
perlu dilakukan perbaikan. Nilai selisih yang terbesar merupakan atribut
yang perlu menjadi priotitas untuk diperbaiki. Dari Tabel 20 dapat dilihat
bahwa atribut yang perlu menjadi prioritas perbaikan adalah harga dan
selanjutnya harga suku cadang.
Tabel 20. Selisih antara nilai maksimum sikap konsumen (Ao maks) dan
nilai sikap konsumen (Ao)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Atribut
Harga
Irit bahan bakar
Promosi/iklan
Kualitas/daya tahan produk
Desain produk
Kepopuleran merek
Kenyamanan berkendara
Garansi
Kemudahan
memperoleh
sepeda motor
Kemudahan memperoleh suku
cadang
Harga jual kembali
Harga suku cadang
Ao maks
+ 2,98
+ 3,20
+ 0,86
+ 3,14
+ 1,86
+ 1,48
+ 2,90
+ 2,42
+ 1,88
Ao
+ 0,43
+ 2,40
+ 0,41
+ 2,04
+ 0,88
+ 1,10
+ 1,62
+ 1,28
+ 1,34
Selisih
+ 2,55
+ 0,80
+ 0,45
+ 1,10
+ 0,98
+ 0,38
+ 0,28
+ 1,14
+ 0,54
+ 2,74
+ 2,01
+ 0,73
+ 2,38
+ 2,08
+ 1,13
+ 0,44
+ 1,25
+ 1,64
Untuk melihat perbandingan sepeda motor Honda dengan merek
sepeda motor lain digunakan tiga merek yaitu Yamaha, Suzuki, dan
52
Data
Kawasaki.
penelitian
diolah
dengan
menggunakan
semantic
differential untuk membandingkan sikap atau persepsi terhadap atributatribut sepeda motor. Pengukuran dalam skala ini bersifat bipolar (dua
kutup) yang berlawanan.
Berdasarkan nilai rata-rata atribut pada setiap merek (Lampiran 18)
akan ditampilkan grafik dalam bentuk skala semantic differential dengan
menggunakan skala 1 sampai 5. Dari garik tersebut akan terlihat gambaran
persepsi tentang masing-masing merek.
harga mahal
harga murah
bahan bakar
boros
bahan bakar
irit
promosi tidak
menarik
promosi menarik
kualitas tidak
bagus
kualitas bagus
desain tidak
menarik
desain menarik
citra produk
buruk
citra produk bagus
tidak nayaman
berkendara
nyaman berkendara
garansi buruk
garansi baik
susah memperoleh
motor
mudah memperoleh
motor
susah memperoleh
suku cadang
mudah memperoleh
suku cadang
harga jual kembali
murah
harga jual kembali
tinggi
harga suku cadang
mahal
harga suku cadang
murah
2.5 2.7 2.9 3.1 3.3 3.5 3.7 3.9 4.1 4.3 4.5
Honda
Yamaha
Suzuki
Kawasaki
Gambar 15. Grafik semantic differential atribut sepeda motor
Berdasarkan Gambar 15 dapat dilihat bahwa grafik semantic
differential masing-masing merek sepeda motor mempunyai pola yang
berbeda dengan penjelasan sebagai berikut:
53
1.
Analisis atribut harga, konsumen menilai Honda memiliki harga yang
paling murah dibanding merek sepeda motor lainnya dengan nilai
rataan 3,23.
2.
Analisis atribut irit bahan bakar, konsumen menilai Honda merupakan
sepeda motor yang paling irit penggunaan baha bakar dibanding merek
sepeda motor lain dengan nilai rataan 4,50.
3.
Analisis atribut promosi/iklan, konsumen menilai Yamaha memiliki
promosi/iklan yang menarik dibanding merek sepeda motor lainnya
dengan nilai rataan 4,19.
4.
Analisis atribut kualitas/daya tahan, konsumen menilai Honda memiliki
daya tahan yang paling baik dibanding merek sepeda motor lainnya
dengan nilai rataan 4,27.
5.
Analisis atribut desain, konsumen menilai Yamaha memiliki desain
yang sangat paling menarik dibanding merek sepeda motor lainnya
dengan nilai rataan 4,12.
6.
Analisis atribut kepopuleran/citra merek, konsumen menilai Honda
memiliki citra merek yang paling bagus diantara merek sepeda motor
lainnya dengan nilai rataan 4,49
7.
Analisis atribut kenyamanan berkendara, konsumen menilai Honda
merupakan sepeda motor yang paling nyaman saat dikendarai
dibanding merek sepeda motor lainnya dengan nilai rataan 4,12.
8.
Analisis atribut garansi, konsumen menilai Honda memberikan garansi
yang paling baik dibanding merek sepeda motor lainnya dengan nilai
rataan 4,06.
9.
Analisis atribut kemudahan memperoleh sepeda motor, konsumen
menilai Honda memiliki kemudahan untuk memperoleh sepeda motor
yan paling mudah dibanding merek sepeda motor lainnya dengan nilai
rataan 4,43.
10. Analisis atribut kemudahan memperoleh suku cadang, konsumen
menilai Honda memiliki cara mendapatkan suku cadang yang paling
mudah dibanding merek lainnya dengan nilai rataaan 4,47.
54
11. Analisis atribut harga jual kembali, konsumen menilai Honda memiliki
harga jual kembali yang paling tinggi dibanding merek lainnya dengan
nilai rataan 3,95.
12. Analisis atribut harga suku cadang, konsumen menilai Honda memiliki
harga suku cadang yang paling murah dibanding sepeda motor merek
lainnya dengan nilai rataan 3,42.
Secara keseluruhan analisis diatas, dapat dilihat bahwa sepeda motor
Honda memiliki persepsi kualitas yang baik. Hal ini ditunjukkan oleh
sepuluh dari dua belas atribut yang diteliti, sepeda motor Honda
memperoleh nilai rataan tertinggi yaitu atribut harga, irit bahan bakar,
kualitas/daya tahan, kepopuleran/citra produk, kenyamanan berkendara,
garansi, kemudahan memperoleh sepeda motor, kemudahan memperoleh
suku cadang, harga jual kembali, harga suku cadang. Sedangkan dua atribut
lainnya Yamaha memperoleh nilai rataan tertinggi yaitu pada atribut
promosi/iklan dan desain. Untuk merek Suzuki dan Kawasaki tidak
memiliki nilai rataan yang mengungguli merek lainnya. Selain itu, dari hasil
ini juga dapat dilihat bahwa yang menjadi pesaing terdekat dari Honda
adalah Yamaha. Hal ini dapat dijadikan sebagai perhatian khusus bagi
Honda untuk terus meningkatkan kinerja sehingga tetap menjadi pemimpin
pasar.
5.5. Implikasi Manajerial
Dari hasil analisis yang dilakukan pada penelitian
tentang perilaku
konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian sepeda motor Honda, dapat
dirumuskan beberapa strategi dalam menghadapi persaingan. Implikasi manajerial
yang direkomendasikan adalah sebagai berikut:
1. Terkait karakteristik konsumen, diketahui bahwa sebagian besar konsumen
berjenis kelamin laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa penguasaan pasar
sepeda motor untuk perempuan belum berjalan maksimal. Perusahaan dapat
lebih meningkatkan edukasi tentang mengendarai sepeda motor maupun
promosi sehingga lebih menarik perempuan untuk menggunakan sepeda motor.
Dari segi umur, diketahui sebagian besar umur konsumen adalah 21 tahun. Hal
55
ini menunjukkan bahwa segmen usia yang ditetapkan oleh perusahaan, yaitu
dari umur 18-30 tahun telah tercapai.
2. Terkait dengan pengambilan keputusan pembelian, banyak konsumen yang
melakukan pembelian sepeda motor Honda karena mutu yang sesuai dengan
harapan dan manfaat yang dipertimbangkan adalah irit bahan bakar. Oleh
karena itu, PT AHM harus mempertahankan mutu produknya terutama pada
atribut irit bahan bakar. Tetapi hal ini bukan berarti PT AHM tidak
memperhatikan atribut lainnya. Mayoritas konsumen memperoleh informasi
dari iklan televisi. Hal ini dapat menjadi masukan bagi PT AHM bahwa
sumber informasi lainnya seperti media cetak dapat ditingkatkan dan tidak
terbatas pada iklan televisi. Banyak konsumen melakukan pembelian di dealerdealer resmi dan merasa puas terhadap sepeda motor Honda. Hal ini
merupakan nilai positif bagi perusahaan karena konsumen melakukan
pembelian jaringan resmi PT AHM. Perusahaan dapat meningkatkan
pelayanan, memperhatikan ketersediaan produk dan memberikan kemudahankemudahan pembayaran pada setiap dealer.
3. Terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, hasil
analisis faktor menunjukkan terbentuk faktor psikografis, demografi dan sikap,
ilmu pengetahuan dan sumber informasi yang mempengaruhi pembelian
sepeda motor Honda. Dari keempat faktor tersebut, psikografis merupakan
faktor yang memberikan pengaruh terbesar dalam keputusan pembelian. Untuk
itu, perusahaan harus lebih memperhatikan faktor psikografis konsumen dalam
kegiatan produksi maupun pemasaran produk.
4. Dari sikap multiatribut Fishbein, atribut yang dianggap penting oleh konsumen
adalah atribut irit bahan bakar dan kepercayaan tertinggi juga berada pada
atribut irit bahan bakar. Sikap konsumen untuk sepeda motor Honda berada
pada kategori baik. Hal ini dapat dijadikan sebagai perhatian khusus bagi
perusahaan dan terus meningkatkan mutu produknya terutama pada atribut irit
bahan bakar dengan cara meningkatkan efisiensi mesin.
5. Berdasarkan grafik semantic differential yang memetakan persepsi konsumen,
dari 12 atribut yang ada, sepeda motor Honda memiliki keunggulan pada 10
atribut, yaitu harga, irit bahan bakar, kualitas/daya tahan, kepopuleran/citra
56
merek, kenyamanan berkendara, garansi, kemudahan memperoleh sepeda
motor, kemudahan memperoleh suku cadang, harga jual kembali dan harga
suku cadang. Hal ini merupakan penilaian yang baik bagi PT AHM dan harus
dipertahankan. Sedangkan kinerja atribut yang harus ditingkatkan yaitu desain
dan promosi.
6. Berdasarkan seluruh hasil analisis maka direkomendasikan segmentasi pasar
untuk Honda adalah konsumen yang berjenis kelamin laki-laki. Target
konsumen adalah pada konsumen yang ingin mendapatkan mutu yang sesuai
dengan harapan dan ingin memiliki sepeda motor yang irit bahan bakar.
Positioning yang direkomendasikan adalah sepeda motor yang irit bahan bakar.
Selain itu juga dapat dirumuskan beberapa hal yang terkait dengan bauran
pemasaran. Bauran pemasaran tersebut terdiri dari 4P yaitu produk (product),
harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion). Untuk unsur produk,
pihak perusahaan dapat meningkatkan kualitas sepeda motor dari setiap atribut
yang dimiliki. Berdasarkan hasil penelitian, responden menilai bahwa atribut
desain yang dimiliki sepeda motor Honda dinilai kurang baik. Oleh karena itu,
pihak PT. Astra Honda Motor (AHM) dapat merancang desain motor yang
lebih disukai oleh masyarakat dan disesuaikan dengan perkembangan budaya
saat ini karena dilihat dari faktor yang mempengaruhi kepututusan pembelian
budaya memiliki pengaruh yang cukup besar dalam membeli sepeda motor.
Hal tersebut dapat meningkatkan dan mempertahankan konsumen. Harga
merupakan unsur yang sangat diperhatikan oleh konsumen. Dari segi harga
sepeda motor Honda dinilai cukup murah. Hal ini harus dipertahankan oleh
perusahaan karena harga yang ditetapkan sudah kompetitif. Tetapi dengan
memberikan harga yang lebih murah dari harga yang sudah ditetapkan
sekarang akan lebih menarik konsumen lebih banyak lagi karena konsumen
mengharapkan harga yang lebih murah dari harga sekarang seperti yang terlihat
dari selisih antara sikap maksimal konsumen dengan sikap konsumen. Dari
unsur tempat dalam hal ini lebih ditekankan pada distribusi, konsumen menilai
bahwa untuk mendapatkan
sepeda motor maupun suku cadangnya sudah
mudah. Perusahaan memiliki banyak dealer atau outlet disemua daerah. Selain
itu perusahaan dapat memperhatikan ketersediaan produk karena tidak semua
57
dealer menyediakan tipe motor yang diinginkan oleh konsumen. Strategi iklan
dan promosi yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah penayangan iklan
di televisi. Hal ini merupakan sumber utama bagi konsumen untuk
mendapatkan informasi tentang motor Honda tetapi menurut konsumen
penayangan tersebut masih kurang
menarik. Pihak perusahaan dapat
meningkatkan kualitas dan kreatifitas dalam pembuatan iklan sehingga
masyarakat menjadi lebih tertarik. Selain itu penyebaran informasi melalui
internet, majalah dan surat kabar juga bisa ditingkatkan agar informasi tidak
terbatas hanya melalui iklan di televisi.
58
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
a. Motivasi/alasan menggunakan sepeda motor Honda adalah mutu yang sesuai
dengan harapan, manfaat utama yang dicari irit bahan bakar, memperoleh
informasi dari iklan televisi, sudah mengenal sepeda motor Honda lebih dari 5
tahun yang lalu, mempertimbangkan irit bahan bakar dalam memilih sepeda
motor, melakukan pembelian sepeda motor Honda di dealer-dealer resmi,
keluarga merupakan pihak yang paling berpengaruh dalam pengambilan
keputusan, dan menyatakan puas dengan sepeda motor Honda.
b. Dari analisis faktor didapatkan faktor-faktor yang terbentuk mampu
menjelaskan sebesar 64,796 persen dari total keseluruhan faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan. Faktor-faktor yang terbentuk adalah
faktor psikografis, faktor demografi dan sikap, faktor ilmu pengetahuan, faktor
sumber informasi.
c. Dari analisis multiatribut Fishbein, atribut yang dianggap paling penting oleh
konsumen adalah irit bahan bakar dan atribut irit bahan juga memperoleh nilai
kepercayaan tertinggi. Hasil perhitungan sikap konsumen sebesar + 15,08
menunjukkan sepeda motor Honda dinilai baik oleh konsumen. Atribut-atribut
yang menjadi perhatian khusus dan harus diperbaiki adalah atribut harga. Dari
pemetaan persepsi konsumen terhadap merek-merek sepeda motor dengan
menggunakan semantic differential, secara keseluruhan Honda lebih unggul
dibanding merek sepeda motor lainnya.
2. Saran
a. Perusahaan hendaknya mempertahankan atribut-atribut yang dinilai baik oleh
konsumen seperti irit bahan bakar karena atribut ini juga dianggap paling
penting oleh konsumen. Perusahaan dapat melakukan inovasi sehingga
menghasilkan produk yang lebih baik karena persaingan produsen otomotif
yang semakin ketat.
b. Melakukan promosi yang lebih menarik seperti menggunakan bintang-bintang
otomotif dalam iklan di televisi atau juga dapat mensponsori event-event
otomotif.
59
c. Untuk penelitian lanjutan, bisa menganalisis perilaku konsumen secara
keseluruhan dengan mengurangi bahkan menghilangkan batasan yang ada
dalam penelitian ini.
60
DAFTAR PUSTAKA
Agustian, Widi. 2010. Penjualan Mobil Astra Lebih Baik dari Industri.
http://economy.okezone.com. [17 Maret 2010]
Astra-honda. 2009. 2008: Tahun Sukses
honda.com/index.php. [9 Maret 2010]
Honda.
http://www.astra-
Bataviase. 2010. Indonesia Surga Pasar Motor. http://bataviase.co.id. [17 Maret
2010]
Depperin. Penjualan Sepeda Motor Nasional. http://iatt.depperin.go.id/index.php.
[9 Maret 2010]
Engel, J.F., R.D. Blackwell, P.W. Miniard. 1994. Perilaku Konsumen, edisi 6 jilid
1. Binarupa Aksara, Jakarta.
Engel, R.D. Blackwell, P.W. Miniard 1995. Perilaku Konsumen, edisi 6 jilid 2.
Binarupa Aksara, Jakarta.
Husyairi, K.A. 2006. Analisis Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan
Pembelian Kartu simPATI (Studi Kasus Mahasiswa S-1 Institut Pertanian
Bogor). Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, Institut pertanian Bogor, Bogor.
Juniansyah, A. 2005. Analisis Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan
Pembelian Kartu IM3 di Bandar Lampung. Skripsi pada Departemen
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut pertanian Bogor,
Bogor.
Kotler, P. dan Gary Amstrong. 2003. Dasar-dasar Pemasaran jilid 1. PT IndeksGramedia, Jakarta.
Kotler, P. dan Kevin Lane K. 2007. Manajemen Pemasaran, edisi 12 jilid 1. PT
Indeks, Jakarta.
Kusuma, N O. 2005. Analisis Perilaku Konsumen Peralatan Olahraga Alam Bebas
yang dihasilkan PT. Boggie Advindo di Kota Bogor. Skripsi pada
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut
pertanian Bogor, Bogor.
Mangkunegara, A.P. 2002. Perilaku Konsumen, edisi revisi. PT Refika Aditama,
Bandung.
Retorika.
2008.
Tahun
2008
Yamaha
Ungguli
http://ducatimonster.wordpress.com. [23 Agustus 2010]
Honda.
Saputra. 2006. Analisis Sikap Konsumen Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Proses Keputusan Pembelian Rokok Kretek Mild (Studi Kasus Konsumen
Kota Bogor). Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, Institut pertanian Bogor, Bogor.
61
Sumarwan, U. 2004. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Ghalia Indonesia, Bogor.
Supranto, J. 2004. Analisis Multivariat: Arti dan Interpretasi. Rineka Cipta,
Jakarta.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Andy offset, Jakarta.
Umar, H. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Zulkifli. 2009. 2010 – Omzet Penjualan Sepeda Motor Nasional Mencapai Rp 65
Triliun. http://www.aisi.or.id. [9 Maret 2010]
LAMPIRAN
63
Lampiran 1. Kuesioner penelitian
No.
KUESIONER PENELITIAN
Kuesioner ini merupakan bahan yang digunakan dalam penelitian mengenai “ANALISIS
PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN
SEPEDA MOTOR HONDA” untuk penyelesaian tugas akhir yang dilakukan oleh:
Nama : ALVI HIDAYAT
NRP : H24060010
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Penelitian ini sangat penting bagi penyusunan skripsi saya, maka diharapkan kesediaan
Anda untuk mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar. Informasi yang diterima
dalam kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan
akademik. Atas perhatiannya, diucapkan terima kasih.
Nama
Fakultas/angkatan
: ............................................................................................................
: ............................................................................................................
Bagian 1
Screening
1. Apakah Anda pengguna sepeda motor Honda?
a. Ya
b. Tidak (tidak perlu melanjutkan kuesioner ini)
Karakteristik responden
1. Jenis kelamin Anda?
a. Laki-laki
b. Perempuan
2. Berapa usia Anda saat ini?
a. 18 tahun
d. 21 tahun
b. 19 tahun
e. 22 tahun
c. 20 tahun
f. > 22 tahun, sebutkan........
3. Dimana tempat Anda tinggal saat ini?
a. Rumah orang tua
d. Rumah sewa
b. Asrama
e. Lainnya, sebutkan........
c. Kamar kost
4. Klasifikasi pekerjaan Anda saat ini?
a. Unemployee (tidak bekerja)
d. Self-employee (pekerja lepas)
b. Investor (penanam modal)
e. Employee (pegawai)
c. Business owner (pemilik usaha)
5. Darimanakah sumber pendanaan anda untuk pembelian sepeda motor Honda?
a. Orang tua/keluarga
c. Penghasilan sendiri
b. Tabungan sendiri
d. Lainnya, sebutkan........
6. Berapa penerimaan (upah, gaji, uang saku, beasiswa, dan lainnya) Anda tiap bulan?
a.
b.
c.
< Rp750.000
Rp 750.001 – 1.000.000
Rp 1.000.001 – 1.250.000
d.
e.
Rp 1.250.001 – 1.500.000
> Rp 1.500.000, sebutkan........
d.
e.
Rp 1.250.001 – 1.500.000
> Rp 1.500.000, sebutkan........
7. Berapa pengeluaran Anda tiap bulan?
a.
b.
c.
< Rp750.000
Rp 750.001 – 1.000.000
Rp 1.000.001 – 1.250.000
64
Lanjutan Lampiran 1
Bagian 2
Proses Pengambilan Keputusan
1. Pengenalan kebutuhan
1. Apa motivasi Anda menggunakan sepeda motor Honda?
a. Mutu produk yang sesuai
d. Perwujudan gaya hidup
b. Dorongan promosi/orang lain
e. Lainnya, sebutkan.......
c. Tuntutan perkembangan jaman
2. Manfaat utama apa yang anda cari dari sepeda motor Honda? (Jawaban dapat
lebih dari satu)
a. Harga terjangkau
g. Kepopuleran merek
b. Irit bahan bakar
h. Kenyamanan berkendara
c. Manfaat produk
i. Garansi
d. Kualitas/daya tahan produk
j. Harga jual kembali tinggi
e. Kemudahan memperoleh sepeda
k. Kemudahan memperoleh suku
motor
cadang
f. Desain produk
l. Harga suku cadang
2. Pencarian Informasi
1. Dari mana Anda memperoleh informasi tentang sepeda motor Honda?
a. Iklan televisi
d. Showroom/dealer
b. Internet
e. Lainnya, sebutkan........
c. Teman
2. Sudah berapa lama anda mengenal sepeda motor Honda?
a. 1 tahun yang lalu
c. 3 – 5 tahun yang lalu
b. 1 – 3 tahun yang lalu
d. > 5 tahun
3. Evaluasi Alternatif
1. Hal yang menjadi pertimbangan Anda dalam memilih sepeda motor Honda?
(Jawaban dapat lebih dari satu)
a. Harga terjangkau
g. Kepopuleran merek
b. Irit bahan bakar
h. Kenyamanan berkendara
c. Manfaat produk
i. Garansi
d. Kualitas/daya tahan produk
j. Harga jual kembali tinggi
e. Desain produk
k. Harga suku cadang
f. Kemudahan memperoleh sepeda
l. Kemudahan memperoleh suku
motor
cadang
4. Keputusan Pembelian
1. Dimana anda membeli sepeda motor Honda?
a. Dealer-dealer resmi
c. Orang lain
b. Pameran
d. Lainnya, sebutkan........
2. Siapakah yang mempengaruhi anda untuk membeli sepeda motor Honda?
a. Keluarga
c. Salesman
b. Teman
d. Lainnya, sebutkan........
5. Evaluasi Pascapembelian
1. Apakah anda merasa puas dengan sepeda motor Honda?
a. Ya
b. Tidak
2. Jika ya, dari aspek mana? (Jawaban boleh dari satu)
a. Harga terjangkau
g. Kepopuleran merek
b. Irit bahan bakar
h. Kenyamanan berkendara
c. Manfaat produk
i. Garansi
d. Kualitas/daya tahan produk
j. Harga jual kembali tinggi
e. Kemudahan memperoleh sepeda
k. Kemudahan memperoleh suku
motor
cadang
65
Lanjutan Lampiran 1
Bagian 3
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Menurut anda, sejauh mana faktor-faktor di bawah ini mempengaruhi anda untuk membeli
sepeda motor Honda?
Petunjuk: berilah tanda ( √ ) pada kolom yang sesuai dengan pilihan anda berdasarkan
keterangan pelihan berikut:
5 = Sangat Penting
2 = Tidak Penting
4 = Penting
1 = Sangat Tidak Penting
3 = Cukup Penting
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Faktor yang mempengaruhi anda
dalam membeli sepeda motor Honda
Budaya
Kelas sosial
Keluarga
Teman
Situasi
Pendapatan
Motivasi
Pengetahuan
Gaya hidup
Usia
Jenis kelamin
Iklan dan promosi
Pengalaman
Sikap
5
Alternatif Jawaban
4
3
2
1
Pengukuran sikap
a. Evaluasi kepentingan
Seberapa penting atribut-atribut dibawah ini mendorong anda membeli sepeda motor?
Petunjuk: berilah tanda ( √ ) pada kolom yang sesuai dengan pilihan anda berdasarkan
keterangan pilihan berikut:
+2 = Sangat Penting
+1 = Penting
0 = Cukup Penting
-1 = Tidak Penting
-2 = Sangat Tidak Penting
Evaluasi kepentingan
Atribut
No
+2
+1
0
-1
-2
1
Harga
2
Irit bahan bakar
3
Promosi/iklan
4
Kualitas/daya tahan
5
Desain
6
Kepopuleran produk
7
Kenyamanan berkendara
8
Garansi
9
Kemudahan memperoleh sepeda motor
10
Kemudahan memperoleh suku cadang
11
Harga jual kembali
12
Harga suku cadang
66
Lanjutan Lampiran 1
b. Kekuatan kepercayaan
Berikan penilaian anda terhadap atribut-atribut sepeda motor Honda dibawah ini.
Petunjuk: berilah tanda ( √ ) pada kolom yang sesuai dengan pilihan anda.
Atribut
Harga [Sangat murah (+2), murah (+1), cukup murah (0),
mahal (-1), sangat mahal (-2)]
Irit bahan bakar [Sangat irit (+2), irit (+1), biasa saja (0),
boros (-1), sangat boros (-2)]
Promosi/iklan [Sangat menarik (+2), menarik (+1), cukup
menarik (0), tidak menarik (-1), sangat tidak menarik (-2)]
Kualitas/daya tahan [Sangat baik (+2), baik (+1), cukup baik
(0), tidak baik (-1), sangat tidak baik (-2)]
Desain [Sangat menarik (+2), menarik (+1), cukup menarik
(0), tidak menarik (-1), sangat tidak menarik (-2)]
Kepopuleran/citra produk [Sangat bagus (+2), bagus (+1),
cukup bagus (0), buruk (-1), sangat buruk (-2)]
Kenyamanan berkendara [Sangat nyaman (+2), nyaman
(+1), cukup nyaman (0), tidak nyaman (-1), sangat tidak
nyaman (-2)]
Garansi [Sangat baik (+2), baik (+1), cukup baik (0), tidak
baik (-1), sangat tidak baik (-2)]
Kemudahan memperoleh sepeda motor [Sangat mudah (+2),
mudah (+1), cukup mudah (0), susah (-1), sangat susah (-2)]
Kemudahan memperoleh suku cadang [Sangat mudah (+2),
mudah (+1), cukup mudah (0), susah (-1), sangat susah (-2)]
Harga jual kembali [Sangat tinggi (+2), tinggi (+1), cukup
tinggi (0), murah (-1), sangat murah (-2)]
Harga suku cadang [Sangat murah (+2), murah (+1), cukup
murah (0), mahal (-1), sangat mahal (-2)]
+2
+1
Honda
0
-1
-2
67
Lanjutan Lampiran 1
Berikan penilaian anda terhadap atribut-atribut dibawah ini pada setiap merek sepeda motor.
Petunjuk: berilah tanda ( √ ) pada kolom yang sesuai dengan pilihan anda.
Atribut
Harga [Sangat murah (5), murah (4), cukup
murah (3), mahal (2), sangat mahal (1)]
Irit bahan bakar [Sangat irit (5), irit (4),
biasa saja (3), boros (2), sangat boros (1)]
Promosi/iklan [Sangat menarik (5), menarik
(4), cukup menarik (3), tidak menarik (2),
sangat tidak menarik (1)]
Kualitas/daya tahan [Sangat baik (5), baik
(4), cukup baik (3), tidak baik (2), sangat
tidak baik (1)]
Desain [Sangat menarik (5), menarik (4),
cukup menarik (3), tidak menarik (2), sangat
tidak menarik (1)]
Kepopuleran/citra produk [Sangat bagus
(5), bagus (4), cukup bagus (3), buruk (2),
sangat buruk (1)]
Kenyamanan berkendara [Sangat nyaman
(5), nyaman (4), cukup nyaman (3), tidak
nyaman (2), sangat tidak nyaman (1)]
Garansi [Sangat baik (5), baik (4), cukup
baik (3), tidak baik (2), sangat tidak baik (1)]
Kemudahan memperoleh sepeda motor
[Sangat mudah (5), mudah (4), cukup mudah
(3), susah (2), sangat susah (1)]
Kemudahan memperoleh suku cadang
[Sangat mudah (5), mudah (4), cukup mudah
(3), susah (2), sangat susah (1)]
Harga jual kembali [Sangat tinggi (5),
tinggi (4), cukup tinggi (3), murah (2), sangat
murah (1)]
Harga suku cadang [Sangat murah (5),
murah (4), cukup murah (3), mahal (2),
sangat mahal (1)]
Honda
Yamaha
Suzuki
Kawasaki
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
68
Lampiran 2. Jumlah mahasiswa IPB
JUMLAH MAHASISWA PROGRAM SARJANA BERDASARKAN SEMESTER
TAHUN AKADEMIK 2009/2010 (KEADAAN 31 DESEMBER 2009)
Jumlah Mahasiswa Per Semester
N
o
Fakultas
1
3
5
7
9
>9
Jumlah
Pertanian
Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan
73
74
72
82
76
27
404
2
Agronomi dan Hortikultura
165
173
165
151
106
32
792
3
Proteksi Tanaman
75
86
65
63
46
1
336
Arsitektur Landskap
Manajemen Agribisnis
Komunikasi & Pengembangan
Masyarakat
66
64
62
60
53
8
313
0
0
0
0
0
7
7
0
0
0
0
0
9
9
Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya
0
0
0
0
0
3
3
Gizi Masyarakat & Sumberdaya Keluarga
0
0
0
0
0
1
1
379
397
364
356
281
88
1865
Kedokteran Hewan
Sub Total (FKH)
186
186
181
181
147
147
113
113
42
42
9
9
678
678
Perikanan dan Kelautan
Budidaya Perairan
Manajemen Sumberdaya Perairan
63
64
82
69
73
60
62
60
59
56
10
8
349
317
72
74
76
63
55
8
348
46
58
62
68
41
61
58
62
46
51
12
32
265
332
0
0
0
0
0
3
3
303
355
311
305
267
73
1614
111
135
106
94
55
15
516
124
120
82
72
39
7
444
0
0
0
0
0
2
2
235
255
188
166
94
24
962
Manajemen Hutan
100
100
104
94
85
15
498
Hasil Hutan
Konsevasi Sumberdaya Hutan dan
Ekowisata
72
80
68
61
52
21
354
96
91
97
81
80
22
467
1
4
Sub Total (Faperta)
Kedokteran Hewan
1
1
2
3
4
5
Teknologi Hasil Perairan
Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Ilmu dan Teknologi Kelautan
Manaj. Bisnis & Ek. Perikanan &
kelautan
Sub Total (FPIK)
Peternakan
1
2
3
Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan
Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan
Sosial Ekonomi Peternakan
Sub Total (Fapet)
Kehutanan
1
2
3
4
Silvikultur
Sub Total (Fahutan)
Teknologi Pertanian
1 Teknik Pertanian
68
63
47
48
44
9
279
336
334
316
284
261
67
1598
119
104
106
101
54
12
496
532
2
Ilmu dan Teknologi Pangan
112
110
117
108
72
13
3
Teknolodi Industri Pertanian
129
112
110
106
103
21
581
4
Teknik Sipil dan Lingkungan
Sub Total (Fateta)
64
58
0
0
0
0
122
424
384
333
315
229
46
1731
Matematika dan IPA
1
2
Statistik
Geofisika dan Meteorologi
82
74
66
60
39
6
327
57
58
51
46
37
19
268
3
Biologi
98
95
98
89
76
14
470
4
Kimia
97
86
76
67
69
31
426
5
Matematika
69
69
72
61
49
19
339
6
Ilmu Komputer
108
98
90
90
50
25
461
Fisika
45
56
48
36
33
10
228
7
69
Lanjutan Lampiran 2
8
Biokimia
Sub Total (FMIPA)
71
627
72
608
63
564
54
503
50
403
12
136
322
2841
111
114
109
104
91
94
97
119
27
36
11
15
446
482
470
Ekonomi Dan Manajemen
1
Ilmu Ekonomi
2
Manejemen
3
4
Agribisnis
Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya
114
121
109
98
28
0
97
97
86
53
20
0
353
Sub Total (FEM)
436
431
380
367
111
26
1751
Gizi Masyarakat
89
102
113
72
48
0
424
Ilmu Keluarga dan Konsumen
ilmu keluarga dan konsumen
Sub Total (FEMA)
61
64
44
42
30
0
241
123
273
106
272
103
260
90
204
51
129
0
0
473
1138
Ekologi Dan Manusia
1
2
2
Total
14178
70
Lampian 3. Hasil uji validitas kuesioner analisis faktor
Correlations
Kelas
sosial
budaya
budaya
Pearson
Correlation
Kelas
sosial
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
.084
.394*
.743**
.566**
.349
.469**
.342
.344
.283
.513**
.690**
.000
.005
.050
.658
.031
.000
.001
.059
.009
.064
.062
.130
.004
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.686**
1
.572**
.493**
.353
.436*
.767**
.625**
.657**
.535**
.502**
.358
.496**
.478**
.818**
.000
.056
.016
.000
.000
.000
.002
.005
.052
.005
.007
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.498**
.572**
1
.598**
.307
.608**
.674**
.667**
.420*
.305
.356
.566**
.393*
.399*
.743**
.005
.001
.000
.099
.000
.000
.000
.021
.101
.054
.001
.032
.029
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson
Correlation
.361
.493**
.598**
1
.205
.353
.546**
.506**
.521**
.452*
.479**
.608**
.414*
.497**
.705**
Sig. (2-tailed)
.050
.006
.000
.276
.055
.002
.004
.003
.012
.007
.000
.023
.005
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.293
*
.435
**
**
.038
.361
.206
.186
.155
.461*
.010
Pearson
Correlation
.353
.307
.205
Sig. (2-tailed)
.658
.056
.099
.276
.116
.016
.007
.005
.841
.050
.274
.325
.414
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.394*
.436*
.608**
.353
.293
1
.397*
.416*
.283
.102
.183
.501**
.360
.217
.543**
.031
.016
.000
.055
.116
.030
.022
.130
.591
.332
.005
.051
.249
.002
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.743**
.767**
.674**
.546**
.435*
.397*
1
.783**
.508**
.451*
.460*
.286
.329
.566**
.820**
.000
.000
.000
.002
.016
.030
.000
.004
.012
.011
.126
.076
.001
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.566**
.625**
.667**
.506**
.484**
.416*
.783**
1
.611**
.374*
.506**
.450*
.557**
.632**
.830**
.001
.000
.000
.004
.007
.022
.000
.000
.041
.004
.013
.001
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson
Correlation
.349
**
*
**
**
.283
**
**
1
**
**
**
**
**
.798**
Sig. (2-tailed)
.059
.000
.021
.003
.005
.130
.004
.000
.000
.000
.008
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.469**
.535**
.305
.452*
.038
.102
.451*
.374*
.617**
1
.800**
.251
.365*
.726**
.666**
.009
.002
.101
.012
.841
.591
.012
.041
.000
.000
.182
.047
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson
Correlation
.342
.502**
.356
.479**
.361
.183
.460*
.506**
.683**
.800**
1
.395*
.356
.712**
.723**
Sig. (2-tailed)
.064
.005
.054
.007
.050
.332
.011
.004
.000
.000
.031
.053
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson
Correlation
.344
.358
.566**
.608**
.206
.501**
.286
.450*
.476**
.251
.395*
1
.608**
.428*
.637**
Sig. (2-tailed)
.062
.052
.001
.000
.274
.005
.126
.013
.008
.182
.031
.000
.018
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson
Correlation
.283
**
*
.393
*
.414
.186
.360
.329
**
**
*
.365
.356
**
1
**
.663**
Sig. (2-tailed)
.130
.005
.032
.023
.325
.051
.076
.001
.000
.047
.053
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.513**
.478**
.399*
.497**
.155
.217
.566**
.632**
.622**
.726**
.712**
.428*
.646**
1
.770**
.004
.007
.029
.005
.414
.249
.001
.000
.000
.000
.000
.018
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
N
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pengetah Pearson
Correlation
uan
Sig. (2-tailed)
N
N
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
N
Viklan
N
Pengala
man
N
sikap
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
total
30
.084
Sig. (2-tailed)
Jenis
kelamin
.000
Pearson
Correlation
Pendapat Pearson
Correlation
an
Usia
total
.361
.006
N
Gaaya
hidup
sikap
.498**
30
N
Motivasi
pengala
man
iklan
.001
N
Situasi
Jenis
kelamin
usia
30
Sig. (2-tailed)
Teman
pengetah Gaya
uan
hidup
30
N
keluarga
situasi
.686**
1
Sig. (2-tailed)
N
keluarga teman
pendapat
an
motivasi
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
**
.690
.657
.496
**
.818
.420
**
.743
.521
**
.705
1
.504
*
.461
**
.543
.508
**
.820
.484
.504
.611
.557
**
.830
.679
**
.798
.617
**
.666
.683
**
.723
.476
.679
.608
**
.637
**
.663
.622
.646
.000
30
30
**
1
.770
.000
.000
.000
.000
.010
.002
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
71
Lampiran 4. Hasil uji reliabilitas kuesioner analisis faktor
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excludeda
Total
%
30
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.922
14
72
Lampiran 5. Hasil uji validitas dan reliabilitas tingkat kepentingan
Validitas
Correlations
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013
VAR00001 Pearson
Correlation
1
Sig. (2-tailed)
N
VAR00002 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00003 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00004 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00005 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00006 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00007 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00008 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00009 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00010 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00011 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00012 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00013 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.747**
.208
.447*
.125
.411*
.204
.410*
.092
.643**
.351
.321
.623**
.000
.000
.270
.013
.509
.024
.280
.025
.627
.000
.058
.084
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.747**
1
.013
.163
-.013
.159
.202
.307
-.095
.322
.308
.294
.412*
.024
.000
.944
.391
.944
.401
.283
.099
.617
.083
.098
.115
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.208
.013
1
.290
.320
.393*
.412*
.504**
.410*
.318
.352
.407*
.647**
.270
.944
.121
.085
.032
.024
.005
.025
.087
.057
.026
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.354
*
.364
*
.396
.340
.076
*
.440
-.151
.176
.474**
.008
*
.447
.163
.290
.013
.391
.121
.055
.048
.030
.066
.691
.015
.427
.353
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.125
-.013
.320
.354
1
.230
.501**
.618**
.629**
.382*
.342
.407*
.683**
.509
.944
.085
.055
.222
.005
.000
.000
.037
.064
.026
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.411*
.159
.393*
.364*
.230
1
.144
.272
.248
.425*
.169
.366*
.568**
.024
.401
.032
.048
.222
.447
.147
.186
.019
.371
.047
.001
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.204
.202
.412*
.396*
.501**
.144
1
.831**
.320
.261
.216
.070
.599**
.280
.283
.024
.030
.005
.447
.000
.084
.163
.251
.715
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
.410
.307
**
.340
**
.272
**
1
**
*
**
.170
.793**
.025
.099
.005
.066
.000
.147
.000
.005
.011
.006
.370
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.092
-.095
.410*
.076
.629**
.248
.320
.496**
1
.510**
.380*
.240
.625**
.627
.617
.025
.691
.000
.186
.084
.005
.004
.038
.202
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.643**
.322
.318
.440*
.382*
.425*
.261
.460*
.510**
1
.463**
.487**
.754**
.000
.083
.087
.015
.037
.019
.163
.011
.004
.010
.006
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.351
.308
.352
-.151
.342
.169
.216
.492**
.380*
.463**
1
.476**
.620**
.058
.098
.057
.427
.064
.371
.251
.006
.038
.010
.008
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.321
.294
*
.407
.176
*
.407
*
.366
.070
.170
.240
**
**
1
.607**
.084
.115
.026
.353
.026
.047
.715
.370
.202
.006
.008
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
*
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
1
.623
.412
.647
.474
.618
.683
.568
.831
.599
.793
.496
.625
.460
.487
.754
.492
.476
.620
.000
.607
.024
.000
.008
.000
.001
.000
.000
.000
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
.851
.504
1
.000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Alpha
30
12
30
73
Lampiran 6. Hasil uji validitas dan rebilitas tingkat kepercayaan
Validitas
Correlations
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013
VAR00001 Pearson
Correlation
1
Sig. (2-tailed)
N
.233
.081
.169
.085
.268
.113
.028
.322
.287
.274
.291
.489**
.215
.670
.373
.656
.152
.551
.883
.083
.124
.144
.118
.006
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.000
*
.385
.146
*
.400
.219
*
.461
.140
.013
.117
-.100
.396*
.030
30
VAR00002 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00003 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00004 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00005 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00006 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00007 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00008 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00009 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00010 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00011 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00012 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00013 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.233
1
.215
1.000
.036
.441
.028
.246
.010
.459
.946
.538
.599
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.081
.000
1
.378*
.348
.310
.583**
.431*
.000
.241
.177
.192
.536**
.670
1.000
.039
.059
.096
.001
.017
1.000
.199
.348
.308
.002
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.169
.385*
.378*
1
.345
.312
.683**
.684**
.204
.258
.486**
.339
.760**
.373
.036
.039
.062
.093
.000
.000
.278
.168
.006
.066
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.085
.146
.348
.345
1
.737**
.426*
.180
.031
.098
.371*
.034
.537**
.656
.441
.059
.062
.000
.019
.341
.869
.606
.044
.860
.002
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.268
*
.400
.310
.312
**
1
*
.365
.332
-.009
.255
.303
.139
.628**
.152
.028
.096
.093
.000
.047
.073
.961
.174
.104
.463
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.113
.219
.583**
.683**
.426*
.365*
1
.609**
.410*
.256
.445*
.232
.760**
.551
.246
.001
.000
.019
.047
.000
.025
.172
.014
.218
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.028
.461*
.431*
.684**
.180
.332
.609**
1
.140
.079
.428*
.287
.666**
.883
.010
.017
.000
.341
.073
.000
.461
.680
.018
.123
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.322
.140
.000
.204
.031
-.009
.410*
.140
1
.421*
.168
-.075
.399*
.083
.459
1.000
.278
.869
.961
.025
.461
.021
.375
.693
.029
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
1
.186
.113
.489**
.006
.287
.013
.241
.258
.098
.255
.256
.079
.421
.124
.946
.199
.168
.606
.174
.172
.680
.021
.326
.550
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.274
.117
.177
.486**
.371*
.303
.445*
.428*
.168
.186
1
.393*
.654**
.144
.538
.348
.006
.044
.104
.014
.018
.375
.326
.032
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.291
-.100
.192
.339
.034
.139
.232
.287
-.075
.113
.393*
1
.481**
.118
.599
.308
.066
.860
.463
.218
.123
.693
.550
.032
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.489
**
.396
*
**
.760
**
.537
**
.628
**
.760
**
.666
**
.399
*
.489
**
.654
**
30
**
1
.481
.030
.002
.000
.002
.000
.000
.000
.029
.006
.000
.007
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliablitas
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
.794
.536
.007
30
.006
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Alpha
.737
12
30
74
Lampiran 7. Hasil uji validitas dan reliabilitas pertanyaan persepsi Honda
Validitas
Correlations
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013
VAR00001 Pearson
Correlation
1
Sig. (2-tailed)
N
VAR00002 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00003 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00004 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00005 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00006 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00007 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00008 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00009 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00010 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00011 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00012 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00013 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.233
.081
.169
.085
.268
.113
.028
.322
.287
.274
.291
.489**
.006
.215
.670
.373
.656
.152
.551
.883
.083
.124
.144
.118
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.233
1
.000
.385*
.146
.400*
.219
.461*
.140
.013
.117
-.100
.396*
.030
.215
1.000
.036
.441
.028
.246
.010
.459
.946
.538
.599
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.081
.000
1
.378*
.348
.310
.583**
.431*
.000
.241
.177
.192
.536**
.670
1.000
.039
.059
.096
.001
.017
1.000
.199
.348
.308
.002
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.169
*
.385
*
.378
.345
.312
**
**
.204
.258
**
.339
.760**
.373
.036
.039
.062
.093
.000
.000
.278
.168
.006
.066
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.085
.146
.348
.345
1
.737**
.426*
.180
.031
.098
.371*
.034
.537**
.656
.441
.059
.062
.000
.019
.341
.869
.606
.044
.860
.002
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.268
.400*
.310
.312
.737**
1
.365*
.332
-.009
.255
.303
.139
.628**
.152
.028
.096
.093
.000
.047
.073
.961
.174
.104
.463
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.113
.219
.583**
.683**
.426*
.365*
1
.609**
.410*
.256
.445*
.232
.760**
.551
.246
.001
.000
.019
.047
.000
.025
.172
.014
.218
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.028
*
.461
*
.431
**
.180
.332
**
.140
.079
*
.428
.287
.666**
.883
.010
.017
.000
.341
.073
.000
.461
.680
.018
.123
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.322
.140
.000
.204
.031
-.009
.410*
.140
1
.421*
.168
-.075
.399*
.083
.459
1.000
.278
.869
.961
.025
.461
.021
.375
.693
.029
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.287
.013
.241
.258
.098
.255
.256
.079
.421*
1
.186
.113
.489**
.124
.946
.199
.168
.606
.174
.172
.680
.021
.326
.550
.006
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.274
.117
.177
.486**
.371*
.303
.445*
.428*
.168
.186
1
.393*
.654**
.144
.538
.348
.006
.044
.104
.014
.018
.375
.326
.032
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
1
.481**
.684
.609
1
.486
-.100
.192
.339
.034
.139
.232
.287
-.075
.113
.393
.118
.599
.308
.066
.860
.463
.218
.123
.693
.550
.032
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
*
**
**
**
**
**
**
*
**
**
**
1
.489
.396
.536
.760
.537
.628
.760
.666
.399
.489
.654
.007
.481
.006
.030
.002
.000
.002
.000
.000
.000
.029
.006
.000
.007
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
.794
.684
.683
.291
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Alpha
1
12
30
75
Lampiran 8. Hasil uji validitas dan reliabilitas pertanyaan persepsi Yamaha
Validitas
Correlations
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013
VAR00001 Pearson
Correlation
1
Sig. (2-tailed)
N
VAR00002 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00003 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00004 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00005 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00006 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00007 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00008 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00009 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00010 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00011 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00012 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00013 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.468**
.301
.128
.299
.122
.327
.310
.400*
.428*
.206
.511**
.653**
.009
.106
.501
.108
.521
.077
.096
.029
.018
.274
.004
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
1
-.055
.160
.287
-.102
.009
.080
.200
.080
.073
.282
.390*
.033
.468
.009
.771
.398
.123
.592
.963
.674
.290
.676
.702
.131
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.301
-.055
1
-.142
.444*
.355
.301
.268
.248
.401*
-.039
.053
.402*
.106
.771
.454
.014
.055
.106
.152
.187
.028
.838
.779
.027
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.128
.160
-.142
1
.170
.549**
.505**
.377*
.475**
.080
.564**
.295
.577**
.501
.398
.454
.370
.002
.004
.040
.008
.676
.001
.114
.001
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.299
.287
.444*
.170
1
.252
.478**
.250
.177
.093
.163
.179
.519**
.108
.123
.014
.370
.179
.007
.182
.351
.626
.388
.345
.003
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
.252
1
**
*
*
*
**
.112
.626**
.000
.122
-.102
.355
.521
.592
.055
.002
.179
30
30
30
30
30
30
.327
.009
.301
.505**
.478**
.620**
.077
.963
.106
.004
.007
.000
30
30
30
30
30
30
30
.310
.080
.268
.377*
.250
.444*
.689**
.096
.674
.152
.040
.182
.014
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
.400*
.200
.248
.475**
.177
.407*
.500**
.451*
.029
.290
.187
.008
.351
.026
.005
.012
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
.428
.080
*
.401
.080
.093
*
.378
.330
.296
**
.018
.676
.028
.676
.626
.039
.075
.112
.001
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.206
.073
-.039
.564**
.163
.556**
.649**
.566**
.436*
.156
.274
.702
.838
.001
.388
.001
.000
.001
.016
.411
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.511**
.282
.053
.295
.179
.112
.359
.328
.206
.128
.527**
1
.578**
.004
.131
.779
.114
.345
.557
.052
.076
.274
.501
.003
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.653
**
.390
*
.577
**
.519
**
.626
**
.444
.407
.378
.000
.014
.026
.039
.001
.557
30
30
30
30
30
30
30
1
.689**
.500**
.330
.649**
.359
.791**
.000
.005
.075
.000
.052
.000
30
30
30
30
30
30
1
.451*
.296
.566**
.328
.705**
.012
.112
.001
.076
.000
30
30
30
30
30
1
.564**
.436*
.206
.697**
.001
.016
.274
.000
30
30
30
30
1
.156
.128
.537**
.411
.501
.002
30
30
30
1
.527**
.682**
.003
.000
.791
**
.705
**
.564
.697
**
.537
**
.556
.682
**
.001
30
30
**
1
.578
.033
.027
.001
.003
.000
.000
.000
.000
.002
.000
.001
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
.832
*
.620
.000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Alpha
.402
.549
30
12
30
76
Lampiran 9. Hasil uji validitas dan reliabilitas pertanyaan persepsi Suzuki
Validitas
Correlations
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013
VAR00001 Pearson
Correlation
1
Sig. (2-tailed)
N
VAR00002 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00003 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00004 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00005 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00006 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00007 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00008 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00009 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00010 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00011 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00012 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00013 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.354
.343
.215
.221
.144
.107
-.020
.040
.323
.305
.424*
.476**
.008
.055
.063
.255
.240
.448
.574
.915
.835
.082
.101
.020
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.354
1
.201
.242
.178
.031
.259
.354
.301
.232
.227
.279
.492**
.006
.055
.288
.198
.345
.872
.167
.055
.106
.217
.229
.135
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.343
.201
1
.495**
.279
.411*
.378*
.324
.006
.443*
.431*
.329
.629**
.063
.288
.005
.135
.024
.039
.080
.975
.014
.017
.076
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.215
.242
**
.313
.273
**
*
.407
.296
.221
**
*
.385
.644**
.255
.198
.005
.092
.144
.003
.026
.113
.240
.009
.036
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.221
.178
.279
.313
1
.245
.459*
.454*
.594**
.171
.255
.366*
.603**
.240
.345
.135
.092
.192
.011
.012
.001
.367
.173
.047
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.144
.031
.411*
.273
.245
1
.460*
.317
.265
.681**
.684**
.372*
.661**
.448
.872
.024
.144
.192
.011
.088
.158
.000
.000
.043
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.107
.259
.378*
.517**
.459*
.460*
1
.721**
.506**
.291
.300
.333
.708**
.574
.167
.039
.003
.011
.011
.000
.004
.118
.107
.072
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
*
**
1
**
.300
.139
.221
.630**
.000
.517
.721
.523
.470
.354
.324
.407
.454
.317
.915
.055
.080
.026
.012
.088
.000
.003
.107
.463
.241
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.040
.301
.006
.296
.594**
.265
.506**
.523**
1
.302
.157
.322
.571**
.835
.106
.975
.113
.001
.158
.004
.003
.104
.407
.082
.001
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.323
.232
.443*
.221
.171
.681**
.291
.300
.302
1
.526**
.471**
.674**
.082
.217
.014
.240
.367
.000
.118
.107
.104
.003
.009
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.305
.227
.431*
.470**
.255
.684**
.300
.139
.157
.526**
1
.459*
.675**
.101
.229
.017
.009
.173
.000
.107
.463
.407
.003
.011
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
*
*
**
*
1
.669**
*
.424
.279
.329
.385
.366
.372
.333
.221
.322
.020
.135
.076
.036
.047
.043
.072
.241
.082
.009
.011
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
1
.476
.492
.629
.644
.603
.661
.708
.630
.571
.471
.674
.459
.675
.000
.669
.008
.006
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.001
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
.852
1
-.020
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Alpha
.495
12
30
77
Lampiran 10. Hasil uji validitas dan reliabilitas pertanyaan persepsi Kawasaki
Validitas
Correlations
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013
VAR00001 Pearson
Correlation
1
Sig. (2-tailed)
N
VAR00002 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00003 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00004 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00005 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00006 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00007 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00008 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00009 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00010 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00011 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00012 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
VAR00013 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.480**
.076
.087
-.202
-.091
-.047
.090
.240
.371*
.083
.521**
.380*
.038
.007
.691
.648
.284
.634
.806
.635
.201
.043
.663
.003
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.480**
1
.394*
.209
.018
-.005
.173
.076
.350
.217
.102
.452*
.489**
.006
.007
.031
.267
.924
.979
.360
.690
.058
.249
.591
.012
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.076
.394*
1
.489**
.174
.411*
.362*
.311
.330
.439*
.491**
.274
.653**
.691
.031
.006
.358
.024
.049
.094
.075
.015
.006
.143
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.087
.209
**
1
*
*
**
**
**
.269
**
.350
.766**
.648
.267
.006
.000
30
30
30
30
-.202
.018
.174
.380*
.284
.924
.358
.038
30
30
30
30
30
-.091
-.005
.411*
.454*
.404*
.634
.979
.024
.012
.027
30
30
30
30
30
30
-.047
.173
.362*
.700**
.498**
.529**
.806
.360
.049
.000
.005
.003
30
30
30
30
30
30
30
**
.256
**
**
.038
.012
.000
.000
.000
.150
.010
.058
30
30
30
30
30
30
30
30
30
1
.404*
.498**
.256
.272
.044
.403*
.003
.430*
.027
.005
.173
.147
.819
.027
.986
.018
30
30
30
30
30
30
30
30
1
.529**
.545**
.457*
.547**
.663**
.141
.669**
.003
.002
.011
.002
.000
.456
.000
30
30
30
30
30
30
30
1
.562**
.472**
.200
.445*
.188
.670**
.001
.008
.289
.014
.321
.000
30
30
30
30
30
30
1
**
.183
.262
*
.412
.653**
.000
.631
.690
.094
.000
.173
.002
.001
.000
.334
.162
.024
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.240
.350
.330
.729**
.272
.457*
.472**
.638**
1
.250
.278
.612**
.748**
.201
.058
.075
.000
.147
.011
.008
.000
.183
.136
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.371*
.217
.439*
.269
.044
.547**
.200
.183
.250
1
.517**
.453*
.619**
.043
.249
.015
.150
.819
.002
.289
.334
.183
.003
.012
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.083
.102
.491**
.463**
.403*
.663**
.445*
.262
.278
.517**
1
.262
.674**
.663
.591
.006
.010
.027
.000
.014
.162
.136
.003
.162
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
*
.452
.274
.350
.003
.141
.188
*
.412
**
*
.453
.262
1
.638**
.003
.012
.143
.058
.986
.456
.321
.024
.000
.012
.162
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
**
**
**
*
**
**
**
**
**
**
**
1
.653
.766
.430
.669
.670
.653
.638
.463
30
.489
.562
.729
.635
.380
.545
.700
.311
.612
.748
.619
.674
.000
.638
.038
.006
.000
.000
.018
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
.844
.454
.076
.521
.631
.380
.090
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Alpha
.489
12
30
78
Lampiran 11. Hasil analisis faktor
a.
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square
df
603.772
91
Sig.
c.
.794
.000
Communalities
Initial
Extraction
budaya
1.000
.533
kelas_sosial
1.000
.622
keluarga
1.000
.674
teman
1.000
.527
situasi
1.000
.492
pendapatan
1.000
.473
motivasi
1.000
.645
pengetahuan
1.000
.725
gaya_hidup
1.000
.552
usia
1.000
.816
jenis_kelamin
1.000
.835
iklan_dan_promosi
1.000
.675
pengalaman
1.000
.821
sikap
1.000
.682
Extraction Method: Principal Component
Analysis.
63
Anti-image Matrices
.555
-.165
-.039
.019
.028
.017
-.104
.000
-.039 -.050
.027
-.071
.028 -.007
kelas_sosial
-.165
.458
keluarga
-.039
-.071
.477 -.021
-.083
.052
sikap
-.003
-.129
-.067
-.007
-.064 -.022
-.042
.003
.006
.033
.092
-.161
-.075
-.083
.035 .025
-.009
-.144
.008
-.094
teman
.019
.028
-.021
.596
.053
-.025
-.161
.040
-.159 .042
-.040
-.177
.145
-.079
situasi
.028
-.007
.092
.053
.683
-.211
-.118
-.034
-.146 .098
-.091
-.055
.061
.018
pendapatan
.017
-.129
-.161 -.025 -.211
.687
.074
.030
-.012 -.015
.085
.003
-.045
-.030
-.104
-.067
-.075 -.161 -.118
.074
.372
-.160
.031 -.052
.049
.140
-.009
-.007
.000
-.007
-.083
.040 -.034
.030
-.160
.409
-.050 .044
-.014
-.036
-.163
-.008
gaya_hidup
-.039
-.064
.035 -.159 -.146
-.012
.031
-.050
.479 -.083
-.009
.015
-.155
.074
usia
-.050
-.022
.025
.098
-.015
-.052
.044
-.083 .280
-.176
.002
.001
-.020
motivasi
pengetahuan
jenis_kelamin
iklan_dan_promosi
pengalaman
sikap
Anti-image Correlation budaya
.042
.027
-.042
-.009 -.040 -.091
.085
.049
-.014
-.009 -.176
.246
-.032
.025
-.125
-.083
.003
-.144 -.177 -.055
.003
.140
-.036
.015 .002
-.032
.722
-.099
.057
.052
.006
-.003
.033
a
.145
.061
-.045
-.009
-.163
-.155 .001
.025
-.099
.492
-.155
-.094 -.079
.008
.018
-.030
-.007
-.008
.074 -.020
-.125
.057
-.155
.431
-.006
.879
-.328
-.075
.034
.045
.027
-.228
.000
-.076 -.127
.073
-.132
.100
kelas_sosial
-.328
.895
a
-.152
.054 -.012
-.230
-.161
-.017
-.136 -.061
-.124
.005
.013
.075
keluarga
-.075
-.152
.859
.034
.054
teman
a
-.040
.162
-.282
-.177
-.189
.074 .069
-.026
-.245
.017
-.207
a
.082
-.040
-.341
.082
-.297 .102
-.105
-.270
.268
-.156
a
-.308
-.234
-.064
-.254 .225
-.222
-.078
.106
.033
a
.145
.056
-.022 -.034
.207
.004
-.078
-.056
a
-.409
.072 -.161
.162
.270
-.021
-.016
a
-.019
-.040 .742
situasi
.045
-.012
pendapatan
.027
-.230
-.282 -.040 -.308
-.228
-.161
-.177 -.341 -.234
motivasi
pengetahuan
.162
.660
.145
.780
-.017
.082 -.064
.056
-.409
.838
-.112 .131
-.045
-.067
-.364
-.076
-.136
.074 -.297 -.254
-.022
.072
-.112
.836 -.226
-.028
.025
-.319
.162
usia
-.127
-.061
.069
.225
-.034
-.161
.131
-.226 .755
a
-.671
.004
.003
-.057
.073
-.124
-.026 -.105 -.222
.207
.162
-.045
-.028 -.671
.729
a
-.076
.071
-.384
-.132
.005
-.245 -.270 -.078
.004
.270
-.067
.025 .004
-.076
.725
a
-.166
.102
.100
.013
a
-.006
.075
iklan_dan_promosi
pengalaman
sikap
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
.017
.102
a
.268
.106
-.078
-.021
-.364
-.319 .003
.071
-.166
.742
-.336
-.207 -.156
.033
-.056
-.016
-.019
.162 -.057
-.384
.102
-.336
.831
a
79
.000
gaya_hidup
jenis_kelamin
-.189
.082 .653
Lanjutan Lampiran 11
Anti-image Covariance budaya
iklan_dan_
promosi pengalaman
b.
budaya kelas_sosial keluarga teman situasi pendapatan motivasi pengetahuan gaya_hidup usia jenis_kelamin
80
Lanjutan Lampiran 11
d.
Total Variance Explained
Initial Eigenvalues
Component
Total
% of
Cumulative
Variance
%
Extraction Sums of Squared
Loadings
Rotation Sums of Squared Loadings
Total
% of
Variance
Cumulative
%
Total
% of
Variance
Cumulative
%
1
5.309
37.918
37.918
5.309
37.918
37.918
2.758
19.702
19.702
2
1.613
11.521
49.439
1.613
11.521
49.439
2.668
19.058
38.759
3
1.128
8.059
57.499
1.128
8.059
57.499
1.871
13.365
52.124
4
1.022
7.297
64.796
1.022
7.297
64.796
1.774
12.671
64.796
5
.998
7.128
71.923
6
.870
6.211
78.134
7
.738
5.273
83.408
8
.585
4.182
87.589
9
.411
2.935
90.524
10
.345
2.461
92.986
11
.340
2.431
95.416
12
.271
1.935
97.351
13
.229
1.637
98.987
14
.142
1.013
100.000
Extraction Method: Principal Component
Analysis.
e.
81
Lanjutan lampiran 11
f.
Component Matrixa
Component
1
2
3
4
budaya
.639
.089
.338
.043
kelas_sosial
.737
.133
.248
-.025
keluarga
.687
.253
-.146
.342
teman
.549
-.062
.379
.279
situasi
.402
.366
.255
-.362
pendapatan
.342
.570
.025
.175
motivasi
.716
.232
.144
-.242
pengetahuan
.692
.302
-.338
-.200
gaya_hidup
.700
-.027
.081
-.235
usia
.653
-.611
.104
-.077
jenis_kelamin
.665
-.624
.045
-.034
iklan_dan_promosi
.431
.051
-.107
.689
pengalaman
.573
.086
-.678
-.157
sikap
.666
-.376
-.309
.043
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. 4 components extracted.
g.
a
Rotated Component Matrix
Component
1
2
3
4
budaya
.584
.295
-.016
.323
kelas_sosial
.645
.306
.127
.311
keluarga
.324
.126
.380
.639
teman
.386
.366
-.173
.463
situasi
.687
-.052
.104
-.076
pendapatan
.416
-.301
.189
.417
motivasi
.711
.213
.277
.130
pengetahuan
.468
.097
.684
.170
gaya_hidup
.547
.416
.273
.075
usia
.196
.875
.085
.071
jenis_kelamin
.150
.885
.128
.110
iklan_dan_promosi
-.042
.146
.120
.798
pengalaman
.106
.183
.874
.111
sikap
.056
.642
.462
.230
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a. Rotation converged in 6 iterations.
82
Lampiran 12. Rataan nilai atribut pada setiap merek sepeda motor
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Atribut
Harga
Irit bahan bakar
Promosi/iklan
Kualitas/daya tahan produk
Desain produk
Kepopuleran merek
Kenyamanan berkendara
Garansi
Kemudahan
memperoleh
sepeda motor
Kemudahan memperoleh suku
cadang
Harga jual kembali
Harga suku cadang
Honda
3,23
4,50
3,95
4,27
3,95
4,49
4,12
4,06
4,43
Yamaha
3,15
3,01
4,19
3,81
4,12
4,18
3,87
3,80
4,15
Suzuki
3,12
2,95
3,19
3,31
3,53
3,56
3,54
3,65
3,81
Kawasaki
2,78
2,61
2,99
3,29
3,87
3,53
3,52
3,55
3,39
4,47
4,13
3,67
3,11
3,95
3,42
3,52
3,20
2,97
3,08
2,93
2,87
Download