KARDIOVASKULER EMBRIOLOGI VETERINER The cardiovascular system develops early (week 3), enabling the embryo to grow beyond the short distances over which diffusion is efficient for transferring O2, CO2, and cellular nutrients & wastes. 2 Embriologi Susunan Kardiovaskuler Terdiri atas : embriologi jantung embriologi pembuluh darah dan darah 3/9 SIRKULASI EMBRIONAL EKSTRA EMBRIONAL: sirkulasi vitelin dan sirkulasi allantois – UNGGAS: sirkulasi vitelin penyerapan kuning telur sirkulasi allantois pertukaran gas – MAMALIA: sirkulasi allantois (umbilikus) plasenta INTRA EMBRIONAL: jantung sebagai pusatnya 4 PERKEMBANGAN JANTUNG EMBRIOLOGI VETERINER Pertumbuhan pembuluh darah disebut vaskulogenesis yang berasal dari sel-sel mesoderm yang disebut angioblast Angioblast ini berhubungan untuk membentuk pembuluh darah primitive Pembuluh ini kemudian tumbuh dan menginvasi keseluruh embrio 6/9 ANGIOGENESIS EKSTRA EMBRIONIK AGREGRASI SEL2 MESODERM SPLANKIS (YOLK & ALANTOIS) SENTRAL HEMOSITOBLAS (BAKAL SEL DARAH) PULAU2 DARAH SEL DARAH JALINAN PEMBULUH DARAH VITELIN (YOLK) PERIFER DINDING PEMBULUH DARAH (SEL2 ENDOTEL) PEMBULUH DARAH ALANTOIS (UMBILIKUS) 7 HEMATOPOESIS Awalnya dari hemositoblas (pembuluh eksternal) hati telah terbentuk diguga hematopoiesis segera diambil alih oleh fungsi HATI Sepertiga kebuntingan SUMSUM TULANG 8 ANGIOGENESIS INTRA EMBRIONIK Bersamaan dengan pembentukan jantung SEL2 MESODERM SPLANKIS DI LATERAL EMBRIO MENYEBAR KE KEPALA TALI2 ANGIOGENIK PEMBULUH DARAH (ATAU BULUH JANTUNG) 9 Fase Permulaan Sel-sel mesenkim di dalam lapisan SPLANCHICUS MESODERM berlipat ganda dan membentuk kelompok angiogenetik yang terpisah satu sama lain 10/9 Kelompok sel angiogenetik mulamula terletak pada sisi lateral tetapi dengan cepat menyebar ke arah kepala 11/9 Kelompok ini kemudian berongga, bersatu dan membentuk jalinan pembuluh darah kecil yang berbentuk tapak kuda Bagian depan tengah jalinan ini dikenal sebagai daerah kardiogenik. Diatasnya rongga selom intraembrional yang akhirnya berkembang menjadi rongga perikardium 12/9 Formation of a Tubular Heart: The first evidence of heart development is horse-shoe shaped vessel formation within the cardiogenic plate, which is splanchnic mesoderm situated anterior and lateral to the embryo. As the head process grows upward and outward, the cardiogenic plate shifts ventral to the pharynx and bilateral endocardial tubes (buluh jantung) meet at the midline & fuse into a single endocardial tube. Splanchnic mesoderm surrounding the tube (derah kardiogenik)forms cardiac muscle cells. 13 bilateral endocardial tubes (buluh jantung) meet at the midline & fuse into a single endocardial tube. 14/9 Pembagian 5 daerah primitive jantung: TRUNCUS ATERIOSUS: bagian out put jantung aorta ascending & trunchus pulmonalis BULBUS KORDIS: bentukan balon ventrikel dexter VENTRIKEL PRIMITIF: bagian yang membesar ventrikel sinister ATRIUM PRIMITIF atrium dexter & sinister SINUS VENOSUS: sepasang daerah tempat aliran vena. Sinister sinus coronaries; Dexter ikut membentuk atrium dexter 15/9 PEMBENTUKAN EMPAT RUANGAN JANTUNG 1. Endocardial tube memanjang dan melipat pada dirinya sendiri bulbus cordis berdampingan dengan vetrikel primitive Atrium primitive berada di dorsal ventrikel primitive 2. Sinus venosus dexter membesar atrium dexter Sinus venosus sinister menyatu dengan atrium dexter sinus coronarius 16/9 17/9 3. Ventrikel dexter dan sinister masih terhubung, perkembangan bagian ventral ventrikel membentuk septum yang menutup foramen interventrikularis (yang asalnya merupakan celah antara bulbus cordis dan ventrikel primitif) 18/9 4. Dinding ventrikel berkembang membentuk septum interventrikularis, chorda tendinae, muskulus papilaris, dan dinding bagian dalam yang irregular. 5. Atrium dexter dan sinister berkembang setelah terbentuk septum interatrial 6. Truncus arteriosus aorta & truncus pulmonalis 19/9 Perkembangan katup semilunaris Dalam saluran aorta dan saluran pulmonalis terbentuk tonjolan Tonjolan ini berangsur-angsur cekung pada permukaan atasnya, sehingga membentuk valvula semilunaris 20/9 21/9 22/9 PERKEMBANGAN PEMBULUH DARAH EMBRIOLOGI VETERINER 23/9 PERKEMBANGAN ARTERI AORTA DORSALIS DAN VENTRALIS The embryo develops paired ventral and dorsal aortae. The two ventral aortae receive blood from the truncus arteriosus. Bilaterally, ventral and dorsal aortae are connected by a series of up to six aortic arches. Each aortic arch is situated within a pharyngeal (branchial) arch. Paired ventral aortae fuse brachiocephalic trunk. Paired dorsal aortae merge descending aorta, as found in the adult. The aorta gives off dorsal, lateral, and ventral branches, some of which persist as adult vessels. Aortic arches carotid, subclavian, arch of the aorta, and pulmonary arteries. 24 25 26/9 DISPOSISI ARCUS AORTICUS (LENGKUNG AORTA) Hanya lengkung aorta 3,4 & 6 yang berkembang sampai dewasa. Lengkung aorta 1 & 2 degenerasi Lengkung aorta 5 rudimenter atau tidak ada. 27 28/9 Lengkung aorta 3 arteri carotis communis arteri carotis interna dan calon arteri carotis eksterna Lengkung aorta 4 arcus aorta & subclavia Lengkusng aorta 6 arteri pulmonalis & ductus arteriosus 29 30/9 Pars superior trunkus arteriosus bertunas untuk membentuk trunkus brachiocephalicus Aorta desendens berkembang untuk membentuk pembuluh darah diseluruh tubuh Pembuluh darah yang terbentuk tumbuh terus dan bermigrasi ke daerah yang membutuhkan 31/9 32/9 Perkembangan Vena Sistem vena pada perkembangan embrio meliputi : Sistem Vitelina (vena omphalo mesenterika) : mengangkut darah dari kandung kuning telur ke sinus venosus Sistem Umbilikalis : mengangkut darah yang mengandung oksigen dari plasenta Sistem Kardinalis mengembalikan darah dari tubuh Embrio ke jantungnya 33/9 34/9 PEMBENTUKAN VENA CAVA CRANIALIS Each cranial cardinal vein internal jugular veinexternal jugular and subclavian veins An anastomotic vein develops and runs from left to right cranial cardinal veins, shifting venous return to the right side and becoming left brachiocephalic vein. The caudal segment of right cranial cardinal vein along with the right common cardinal vein becomes the cranial vena cava. (Failure of the anastomotic vein to develop results in a double cranial vena cava, the typical condition in rats and mice.) 35 36 VENA CAVA CAUDALIS DAN VENA AZYGOS Each caudal cardinal vein gives rise to supra-cardinal and sub-cardinal veins with extensive anastomoses among all of the veins. These venous networks, located in intermediate mesoderm, supply embryonic kidneys and gonads. Selective segments of particularly the right subcardinal venous network, including an anastomosis with the proximal end of the right vitelline vein form the caudal vena cava. The azygos vein develops from the supracardinal vein as well as the caudal and common cardinal veins of the right side (dog, cat, horse) or the left side (pig) or both sides (ruminants). The azygos vein will drain into the cranial vena cava (or right atrium) on the right side and into the coronary sinus on the left side. 37 Sistem Vitelina Terdiri atas vena vitelina kiri dan kanan Muncul pada minggu ke 4 dan selesai pada minggu ke 12 V.vitelina kiri berdegenerasi V.vitelina kanan berkembang membentuk : sistem vena porta hepatis sinusoid hati bagian v. cava caudalis duktus venosus (menghubungkan v.umbilikalis ke v.cava caudalis dan jantung) 38/9 Sistem Umbilikalis Pada permulaan embrio, telah terbentuk vena umbilikalis kiri dan kanan vena umbilikalis kanan berdegenerasi, vena umbilikalis kiri berhubungan langsung dengan ductus venosus Setelah lahir vena umbilikalis kiri dan duktus venosus menutup, masingmasing membentuk lig. teres hepatis dan lig. venosum 39/9 TERIMA KASIH 40