transfer pricing - Binus Repository

advertisement
Mata kuliah : F0902 - Perpajakan Internasional
Tahun
: 2010
Transfer Pricing 1
Pertemuan 9
Tujuan Pembahasan
Mahasiswa diharapkan mampu memahami pengertian
dan tujuan transfer pricing dalam pajak internasional
serta kategori transfer antar perusahaan, penentuan
harga, mekanisme transfer pricing dan kriteria hubungan
istimewa.
Bina Nusantara University
Outline Materi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pengertian dan Tujuan Transfer Pricing
Kategori transfer antar perusahaan
Penentuan Harga
Implikasi Pajak
Mekanisme Transfer Pricing
Hubungan Istimewa
Bina Nusantara University
Pengertian dan Tujuan Transfer Pricing
• TP merupakan jumlah harga atas penyerahan barang atau imbalan
atas penyerahan jasa yang telah disepakati oleh kedua belah pihak
dalam transaksi bisnis finansial maupun transaksi lainnya.
Dalam suatu grup perusahaan, transfer pricing (sering disebut
dengan istilah intercompany pricing, intercorporate pricing,
interdivisional pricing, atau internal pricing) merupakan harga yang
diperhitungkan untuk pengendalian manajemen (management
control) atas transfer barang dan jasa dalam satu grup perusahaan.
TP bermula dari usaha pengendalian yang dilakukan oleh satu
pihak pada pihak lainnya melalui kepemilikan, misalnya antara induk
perusahaan dengan anak perusahaan atau antar perusahaan
afiliasi.
Pengertian dan Tujuan Transfer Pricing
• Adalah wilayah dalam hukum pajak dan ekonomi untuk
meyakinkan bahwa penentuan harga yang ditetapkan oleh
pihak-pihak yang berhubungan istimewa atas pengalihan
barang, jasa, dan harta tak berwujud telah sesuai dengan
prinsip arm’s length.
• Prinsip yang mensyaratkan pihak-pihak yang berhubungan
istimewa menentukan harga yang sama, royalti dan imbalan
lain dalam transaksi yang terkendali (controlled transaction)
dengan harga, royalti, atau imbalan lain dalam transaksi yang
tidak terkendali (uncontrolled transaction) dalam kondisi yang
dapat diperbandingkan (comparable circumstances).
Pengertian dan Tujuan Transfer Pricing
• Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk menentukan
kembali besarnya penghasilan dan pengurangan serta
menentukan utang sebagai modal untuk menghitung
besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak
yang mempunyai hubungan istimewa dengan Wajib
Pajak lainnya sesuai dengan kewajaran dan kelaziman
usaha yang tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa
dengan menggunakan metode perbandingan harga
antara pihak yang independen, metode harga penjualan
kembali, metode biaya‐plus, atau metode lainnya.
Motivasi/Tujuan Transfer Pricing
Secara bisnis komersial, penentuan harga transfer
dalam jumlah yang tidak sama dengan harga pasar
dapat didorong secara murni oleh kebijakan usaha,
misalnya motivasi untuk:
– Untuk mendapatkan atau memelihara pangsa pasar (market
penetration)
– Merangsang produktifitas dan kinerja manajer lokal,
– Menaikkan rating perusahaan di negara tertentu,
– Mengatrol “gengsi” perusahaan asosiasi,
– Meningkatkan bagian laba perusahaan patungan,
– Mengamankan arus kas (cash flows) anak perusahaan,
– Membina hubungan baik dengan pemerintah tuan rumah (host
government)
Motivasi/Tujuan Transfer Pricing
• Praktek transfer pricing dengan harga yang tidak sama
dengan harga pasar dapat didorong oleh alasan pajak
(tax motive) dan bukan pajak (non tax motive).
• Motivasi pajak atas praktik transfer pricing dilaksanakan
dengan sedapat mungkin memindahkan penghasilan
dari negara dengan beban pajak mahal ke negara
dengan beban pajak terendah atau minimal atau kalau
mungkin nihil.
Kategori Transfer antar Perusahaan
Berbagai tipe transaksi antarperusahaan:
- Transfer barang berwujud dan barang tidak berwujud
(intangibles),penyerahan jasa, keuangan, persewaan
dan leasing (sewa guna usaha), berbagai kontrak
(manufaktur/makloon), penelitian dan
pengembangan,pemeliharaan, pemasaran dan bagi
biaya (cost-sharing)
Dalam perpajakan, dihendaki agar harga yang dihitung
pada tiap transaksi antarperusahaan dimaksud berdasar
prinsip harga wajar (arm’s length principle).
Transfer Pricing
Bila A dan B berhubungan istimewa, maka transfer price
antara A dan B akan menentukan dimana Global Profit ($10)
akan diletakkan?
Membeli Bahan Baku
Dari pihak ke-3:
$5
A
Entitas di Negara X
Transfer
Price?
B
Penjualan kepada
Pihak ke-3:
Entitas di Negara Y
$15
Contoh Transaksi Transfer Pricing
• Blue Jean Ltd. Hongkong mempunyai anak perusahaan
Blue Jean Indonesia. Tahun 2009 induk perusahaan
mengirim 50.000 blue jean yang mempunyai HPP US$4
dengan harga transfer US $8 kpd anak perusahaan yang
kemudian menjualnya kepada konsumen dengan harga
US$12. Tarif pajak di Hongkong adalah 16%. Tarif PPh
Indonesia 28%.
Contoh Transaksi Transfer Pricing
Penghasilan global setelah pajak dari perusahaan tsb sbb:
Blue Jean HK
Blue Jean Indo
Total
Penjualan
4.000.000
6.000.000
6.000.000
Harga Pokok
2.000.000
4.000.000
2.000.000
Margin Operasi
2.000.000
2.000.000
4.000.000
500.000
1.000.000
1.500.000
1.500.000
1.000.000
2.500.000
240.000
280.000
520.000
1.260.000
720.000
1.980.000
Biaya Operasi
Laba
PPh
Laba setelah PPh
Contoh Transaksi Transfer Pricing
Apabila harga transfer tsb dinaikkan menjadi US$10 maka
penghasilan global perusahaan tsb menjadi:
Blue Jean HK
Blue Jean Indo
Total
Penjualan
5.000.000
6.000.000
6.000.000
Harga Pokok
2.000.000
5.000.000
2.000.000
Margin Operasi
3.000.000
1.000.000
4.000.000
500.000
1.000.000
1.500.000
2.500.000
0
2.500.000
400.000
0
400.000
2.100.000
0
2.100.000
Biaya Operasi
Laba
PPh
Laba setelah PPh
Tidak bayar pajak di
Indonesia karena rugi..
Penentuan Harga
• Secara komersial terdapat 5 dasar penentuan harga
transfer, yaitu:
– Biaya/cost basis; biaya variabel sebenarnya, biaya
tetap sebenarnya, biaya variabel standar, biaya total
standar, biaya rata-rata, dan biaya total ditambah
kenaikan,
– Harga Pasar/market basis
– Negosiasi/merundingkan harga transfer
– Arbritasi
– Ganda/dual pricing, misalnya berdasarkan biaya dan
harga pasar.
Mekanisme Transfer Pricing
Untuk tujuan penghematan pajak, beberapa mekanisme transfer pricing
adalah:
• Pemberian harga dengan mark-up/down atas transfer barang misalnya
mark-up harga impor barang dan mark-down harga ekspor barang
• Pengutipan tarif imbalan atas penyerahan jasa, seperti komisi, jasa teknik,
jasa manajemen, royalti, franchise dan lisensi dan jasa produksi (toll fee)
• Alokasi biaya bersama, misalnya untuk beban atas jasa yang hanya
dimanfaatkan di Indonesia akan dialokasikan langsung,sedang yang tidak
jelas pemanfaatannya akan dialokasikan dengan suatu formula pembagian.
Umumnya disebut biaya administrasi dan manajemen atau overhead.
• Pembiayaan perusahaan sebagian besar dengan pinjaman (thin
capitalization). Hal ini dikarenakan ketentuan perpajakan atas penghasilan
dari investasi ekuitas (dividen) dengan pinjaman (bunga) mempunyai
perlakuan yang berbeda. Perlakuan perpajakan lebih menguntungkan
bunga dari dividen.
Hubungan Istimewa
• Pasal 18 ayat (4) UU PPh menyebut 3 kemungkinan
terjadinya hubungan istimewa yaitu:
1)
2)
3)
kepemilikan (penyertaan langsung maupun tidak langsung
saham sebesar 25% atau lebih dan hubungan antara dua WP
atau lebih yang berada di bawah kepemilikan yang sama
Penguasaan (langsung maupun tidak langsung misalnya
karena manajemen atau ketergantungan teknologi
Untuk wajib pajak OP, hubungan keluarga (sedarah maupun
semenda, baik dalam garis keturunan lurus maupun ke
samping satu derajat)
Download