2015 Annual Report | PT Bank KEB Hana Indonesia

advertisement
2015 Annual Report | PT Bank KEB Hana Indonesia
i
ii
PT Bank KEB Hana Indonesia | Laporan Tahunan 2015
02
Laporan
Manajemen
Management Report
01
03
Kinerja 2015
Profil
Perusahaan
2015 Performance
Company Profile
2
Tentang Tema
About Theme
24
3
Pernyataan Per Tanggung Jawaban
Laporan Tahunan 2015
Responsibility Statement of 2015
Annual Report
26 Sekilas Perusahaan
Company in Brief
Kinerja 2015
4
2015 Performance Highlights
6
Kilas Kinerja 2015
2015
Performance Highlights
8
Ikhtisar Keuangan 2015
Financial Highlights 2015
11
Laporan Manajemen
Management Report
12 Laporan Dewan Komisaris
Report from the Board of Commissioners
18 Laporan Direksi
Report from theBoard of Directors
Daftar Isi
Table of Contents
Profil Perusahaan
Company Profile
27 Identitas Perusahaan
Corporate Identity
28 Jejak Langkah
Milestones
29 Komposisi Pemegang Saham
Shareholders Composition
30 Peristiwa Penting 2015
Significant Events in 2015
33 Visi, Misi, & Nilai Inti Perusahaan
Vision, Mission, & Core Values
34 Penghargaan dan Sertifikasi
Awards and Certifications
36 Struktur Organisasi
Organization Structure
38 Lembaga dan Profesi Penunjang
Supporting Professions and Institutions
2015 Annual Report | PT Bank KEB Hana Indonesia
04
07
Management Discussion and Analysis
Corporate Social Responsibility
Analisis dan
Pembahasan Manajemen
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
05
08
Good Corporate Governance
Corporate Data
Tata Kelola Perusahaan
06
Pelaksanaan Standar
Kinerja Pada Kelangsungan
Sosial dan Lingkungan
The Implementation of Performance Standards
on Social and Environmental Sustainability
38
Wilayah Operasional
Area of Operations
Data perusahaan
09
Laporan keuangan
Financial Report
62 Manajemen Risiko
Risk Management
40 Produk dan Layanan
Product and Services
109 Tinjauan Keuangan
Financial Review
43
120 Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
44 Tinjauan Ekonomi Makro
dan Industri
Management Discussion
and Analysis
52
Tinjauan Pendukung Usaha
Business Suport Review
52 Sumber Daya Manusia
Human Resources
60 Teknologi Informasi
Information Technology (IT)
180 Pelaksanaan Standar Kinerja Pada
Kelangsungan Sosial dan Lingkungan
The Implementation of Performance
Standardson Social and Environmental
Sustainability
189 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
194 Data Perusahaan
Corporate Data
207 Laporan Keuangan
Financial Statements
1
2
PT Bank KEB Hana Indonesia | Laporan Tahunan 2015
Mencetak Prestasi Baru
Reaching New Heights
Bank KEB Hana di tahun 2015 telah berhasil mencetak
prestasi baru ditengah kondisi perekonomian di Indonesia
yang mengalami berbagai tantangan. Total aset tumbuh
29,32%, pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga masingmasing sebesar 40,45% dan 23,93%, melebihi rata-rata
pertumbuhan kredit perbankan diiringi kualitas kredit yang
terjaga baik, serta laba tercatat meningkat 64%.
Prestasi ini cerminan keberhasilan jajaran manajemen dan
karyawan melaksanakan visi Bank KEB Hana untuk menjadi
the Best Customer-Focused Bank di Indonesia termasuk
mengembangkan bisnis konsumer yang bersinergi dengan
bisnis korporasi dan komersial.
Bank KEB Hana pada tahun 2016 berpeluang melanjutkan
pertumbuhan usaha. Dengan adanya penambahan modal
yang mencapai Rp 5 triliun, maka Bank akan berada pada
kriteria bank BUKU 3 yang memberikan kesempatan lebih
luas bagi Bank melanjutkan prestasi baru meningkatkan
portfolio usaha di masa yang akan datang.
KEB Hana Bank in 2015 has reached new heights amid
challenging economic conditions in Indonesia. The Bank’s
total assets grew 29.32%, and credit and third party funds
respectively grew 40.45% and 23.93%, above the average
banking credit growth. The Bank also maintained its credit
quality and recorded an increase of 64% in its profit. This achievement mirrors the success of the Bank’s
management and staff in implementing the vision of
KEB Hana Bank to be the Best Customer-Focused Bank in
Indonesia, including developing the consumer business
that has the synergy between corporate and commercial
businesses.
KEB Hana Bank in 2016 has the opportunity to further its
business growth. With the addition capital reaching Rp 5
trillion, the Bank will be in the position of the BUKU 3 bank
criterion. This position will provide a wider opportunity for
the Bank to achieve new heights that increase business
portfolio in the future.
PERNYATAAN PERTANGGUNG JAWABAN
LAPORAN TAHUNAN 2015
Responsibility Statement of 2015 Annual Report
Laporan Tahunan ini, berikut Laporan Keuangan dan informasi
terkait lainnya, merupakan tanggung jawab manajemen PT
Bank KEB Hana Indonesia dan telah disetujui oleh seluruh
anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan
tanda tangannya masing-masing di bawah ini:
This Annual Report and the accompanying financial statements
and related financial information are the responsibility of the
management of PT Bank KEB Hana Indonesia and have been
approved by members of the Board of Commissioners and the
Board of Directors whose signatures appear below:
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
KO, YUNG RYUL
Komisaris Utama
President Commissioner
Eka Noor Asmara
Betty J. Parinussa
Nasser Atorf
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Direksi
Board of Directors
Lee Jae Hak
Direktur Utama
President Director
Lee Hwa Soo
Direktur
Director
Efdinal Alamsyah
Direktur
Director
Sugiarto
Kurniawan
Chandra
Direktur
Director
Liem
Konstantinus
Direktur
Director
4
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Kinerja 2015
Kinerja 2015
2015 Performance Highlights
6
Kilas Kinerja 2015
2015 Performance Highlights
8
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
2015 Performance HIGHLIGHT
Bank KEB Hana terus melaju meraih performa gemilang
yang berkelanjutan demi mewujudkan visi menjadi the Best
Customer-Focused Bank.
KEB Hana Bank keeps moving forward to achieve outstanding
sustainable performance to actualize vision of becoming the
the Best Customer-Focused Bank.
5
6
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Kinerja 2015
Kilas Kinerja 2015
2015 Performance Highlights
Total Aset
Net Profit
28.555
443.196
Dana Pihak Ketiga
Kredit
14.833
21.075
Total Assets
miliar / billion
Deposit
miliar / billion
Net Profit
juta / millions
Loans
miliar / billion
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
2015 Performance HIGHLIGHT
Jumlah user internet banking
Karyawan
8.266
868
Total Internet Banking users
User / Users
employees
karyawan / employees
7
8
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Kinerja 2015
Ikhtisar Keuangan 2015
Financial Highlights 2015
Dalam jutaan Rupiah
Laporan Laba Rugi
In million Rupiah
2015
2014
2013
Pendapatan Bunga
1.638.617
1.017.764
687.472
Beban Bunga
Description
Interest Income
(810.074)
(459.545)
(250.626)
Interest Expense
Pendapatan Bunga Bersih
828.543
558.219
436.846
Net Interest Income
Pendapatan Operasional Lainnya
171.957
135.961
136.386
Other Operating Income
11.673
20.112
7.274
Expense on Allowance for Current
Assets Impairment
(406.544)
(314.187)
(251.469)
Overhead Expense
582.283
359.881
314.489
Operating Profit
Beban Cadangan Kerugian
Penurunan Aktiva Produktif
Beban Overhead
Pendapatan Operasional
1.082
4.032
310
Net Non-Operating Income
(140.169)
(93.719)
(83.146)
Income Tax
Laba Bersih
443.196
270.194
231.653
Net Profit
Neraca
2015
2014
2013
Pendapatan Non Operasional Netto
Pajak Penghasilan
Description
Aset
28.554.623
22.080.230
13.295.029
Total Assets
Dana Pihak Ketiga
14.833.083
11.968.843
7.749.779
Deposits
Pinjaman
21.075.878
15.005.941
9.828.535
Loans
4.601.309
2.872.059
2.754.798
Equity
Pendapatan Bunga Netto
828.543
558.219
436.846
Net Interest Income
Laba Bersih
443.196
270.194
231.653
Net Income
2015
2014
2013
Ekuitas
Rasio Keuangan
Description
2,34%
2,22%
2,65%
Return on Assets ROA
12,53%
10,29%
9,15%
Return on Equity ROE
141,61%
125,38%
126,82%
Loan to Deposits LDR
Rasio Kecukupan Modal
21,06%
18,47%
29,24%
Capital Adequacy Ratio CAR
Efisiensi
71,58%
79,11%
63,59%
Efficiency BOPO
0,21%
0,08%
0,09%
Non-Performing Loan NPL Gross
Rasio Pengembalian Aset
Rasio Pengembalian Ekuitas
Rasio Pinjaman Terhadap Simpanan
Masyarakat
Rasio Kredit Bermasalah-bruto
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
2015 Performance HIGHLIGHT
PERTUMBUHAN ASET
Total Assets
PERTUMBUHAN LABA BERSIH
Net Income
(dalam juta Rupiah / in million Rupiah)
(dalam juta Rupiah / in million Rupiah)
2014
2014
22.080.230
2015
28.554.623
270.194
2015
PERTUMBUHAN Kredit
Total Loans
PERTUMBUHAN Deposit
Total Deposits
(dalam juta Rupiah / in million Rupiah)
(dalam juta Rupiah / in million Rupiah)
2014
2014
15.005.941
2015
21.075.878
443.196
11.968.843
2015
14.833.083
EKUITAS
Equity
PENDAPATAN BUNGA BERSIH
Net Interest Income
(dalam juta Rupiah / in million Rupiah)
(dalam juta Rupiah / in million Rupiah)
2014
2015
2014
2.872.252
4.601.309
2015
558.219
828.543
9
10
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Laporan Manajemen
Pencapaian gemilang di tahun 2015 adalah wujud kerja keras
dan komitmen seluruh insan Bank KEB Hana.
Outstanding achievements in 2015 are the manifestation of hard
work and consistency of all KEB Hana Bank’s people.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Report
Laporan
Manajemen
Management Report
12
Laporan Dewan Komisaris
Report from the Board of Commissioners
18
Laporan Direksi
Report from the Board of Directors
11
12
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Laporan Manajemen
Laporan Dewan Komisaris
Report from the Board of Commissioners
Pemegang Saham yang terhormat,
Pertama-tama saya ingin terlebih dahulu menyampaikan
ucapan selamat kepada seluruh jajaran manajemen Bank KEB
Hana atas prestasi kerja tahun 2015 yang cukup memuaskan.
Pencapaian prestasi yang baik dibuktikan dengan komitmen
Bank untuk terus mengembangkan kegiatan usahanya dengan
ditopang oleh posisi likuiditas yang solid, struktur modal yang
kuat serta kualitas aset yang sehat.
Dear valued Shareholders,
First of all, allow me to congratulate the management of KEB
Hana Bank for impressive achievements gained throughout
2015. Such outstanding accomplishment is evidenced by the
Bank’s commitment to developing its business through the
support of a solid liquidity position, strong capital structure and
sound asset quality.
Tahun ini, Bank KEB Hana berhasil mempertahankan peringkat
AAA dari Fitch Ratings Indonesia. Selain itu, dalam ajang tahunan
Anugerah Perbankan Indonesia, Bank KEB Hana dianugerahi
predikat Bank Terbaik untuk kategori Bank dengan Aset 10-25
triliun Rupiah. Proses seleksi untuk mendapatkan pengakuan
itu adalah berdasarkan kondisi kesehatan keuangan dan
implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik dari Bank.
KEB Hana Bank has maintained its AAA rating from Fitch Ratings
Indonesia. Moreover, at the annual Anugerah Perbankan
Indonesia, KEB Hana Bank was named the “Best Bank” status
in the category of banks with assets between 10-25 trillion
Rupiah. The selection process in achieving such prestigious
recognition was based on the Bank’s sound finance and Good
Corporate Governance (GCG) implementation.
Tinjauan Perekonomian dan Industri Perbankan 2015
Secara umum, pada tahun 2015, perekonomian Indonesia
tidak begitu kondusif bagi banyak industri, termasuk industri
perbankan. Selain tantangan eksternal maupun internal,
pelambatan ekonomi global menjadi salah satu alasan kuat
yang secara negatif memengaruhi pertumbuhan ekonomi di
banyak negara berkembang, termasuk Indonesia. Beberapa
sebab lainnya adalah berlanjutnya penurunan harga komoditas,
serta menurunnya arus modal asing ke negara berkembang.
Economic and Banking Review 2015
In general, the Indonesian economic condition was not so
conducive for many businesses in various industries, including
the banking sector. Aside from the presence of both external and
internal challenges, the slowdown in the global economic recovery
has been one of the strong causes that negatively impacted the
growth of developing countries, and Indonesia is no exception.
Other causes were the continued decline in commodity prices
and the sharp decline in foreign capital inflows to developing
countries.
Di samping hal-hal di atas, tantangan lainnya adalah
ketidakpastian Bank Sentral AS dalam mengimplementasikan
rencana normalisasi suku bunga AS, baik dari segi waktu
maupun besarannya, sehingga membuat negara-negara
berkembang mengalami perlambatan.
Other challenges included the hesitation of the US Federal
Reserve to implement the normalization of US interest rates,
which brought respite for emerging markets.
Beberapa langkah pelonggaran moneter yang dilakukan
oleh negara-negara di Eropa, Jepang dan Tiongkok turut
memberikan tekanan terhadap perekonomian negara-negara
berkembang. Keputusan Tiongkok yang secara tidak terduga
melakukan devaluasi mata uang Yuan juga menimbulkan
gejolak pada pasar keuangan global.
The quantitative easing practiced by several developed
countries in Europe, and by Japan and China, also contributed
to the economic pressures faced by developing countries.
China’s unexpected decision to devaluate their currency also
resulted in volatilities in the financial markets.
Dengan dilatarbelakangi oleh perekonomian yang melemah
ini, sektor keuangan di Indonesia juga mengalami tekanan
yang cukup besar. Hal ini ditunjukkan oleh pelambatan
pertumbuhan perbankan sebagai dampak dari menurunnya
penyaluran kredit yang mencapai 10,50% pada tahun 2015.
Gejolak mata uang Rupiah yang mengalami depresiasi dari Rp
12.474 (per Januari 2015) menjadi Rp 13.795 (per Desember
2015) turut memberikan tekanan pada sektor ini.
Against the backdrop of sluggish economic growth, the
Indonesian financial sector also faced pressures. This was
indicated in the growth slowdown in the country’s banking
sector as an impact of the decline in loan disbursements that
reached 10.50% in 2015. Also added to the challenges within
the banking sector was the continuous weakening of the
Indonesian Rupiah against the US Dollar throughout the year,
from Rp12,474 in January to Rp13,795 in December.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Report
Ko Yung Ryul
Komisaris Utama
President Commissioner
Bank mampu mengelola kualitas aset dengan baik dimana aktiva produktifnya mencerminkan
aspek likuiditas, resiko dan return yang memadai.
The bank is capable of managing the asset quality, wherein its productive asset portfolio indicate
sufficient liquidity, risk and return.
13
14
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Laporan Manajemen
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya agar dapat
mengatasi kondisi yang kurang mendukung ini, antara lain
dengan mengeluarkan beberapa kebijakan moneter, termasuk
mengendalikan nilai tukar Rupiah dan menjaga tingkat inflasi.
Pada tahun 2015, tingkat inflasi berada pada angka yang cukup
rendah, yaitu 3,35%.
The government has made various efforts to manage such
unfavorable condition by means of implementing a number
of monetary policies, which included the control of the Rupiah
exchange rate and maintaining the inflation rate. In 2015, the
inflation rate was managed at a relatively low rate of 3.35%.
Penilaian Kinerja Direksi
Di tengah kondisi perekonomian nasional dan kinerja
perbankan yang kurang mendukung ini, Bank KEB Hana
patut berterima kasih kepada keandalan manajemen Bank
dalam menakhodai Bank KEB Hana untuk terus maju. Hal ini
dibuktikan dengan kesuksesan Bank dalam menjaga tingkat
perkembangan Bank di level yang cukup memuaskan.
Performance Evaluation of BOD
Despite Indonesia’s unfavorable economic and banking sector
performance, KEB Hana Bank was able to capitalize on its
management savvy as the strength that has driven the Bank
to move forward in the country’s banking industry. This is
evident with the Bank’s succees in maintaining relatively robust
business growth.
Secara umum pencapaian Bank sepanjang tahun 2015 lebih
tinggi daripada tingkat pertumbuhan sektor perbankan
nasional. Tak kalah pentingnya adalah kemampuan Bank untuk
mencapai target dari hampir semua indikator keuangan.
The Bank’s achievements throughout 2015 were generally
higher than the performance of the national banking sector.
No less important was the Bank’s ability to meet targets in nerly
all financial indicators.
Pada akhir tahun 2015, aset Bank tumbuh sebesar 29,32%,
dana pihak ketiga (DPK) meningkat sebanyak 23,93%,
dan pemberian kredit naik sebesar 40,45%, jauh di atas
pertumbuhan kredit perbankan nasional sekitar 10,50%.
By the end of 2015, the Bank’s assets increased by 29.32%,
third party funds were up 23.93%, and credit disbursements
grew by 40.45%, much higher than the national banking credit
growth of 10.50%.
Pada akhir 2015, persentase kredit bermasalah (NPL) bruto
berada pada tingkat 0,21%, sedikit meningkat dibandingkan
posisi akhir tahun 2014 sebesar 0,08%. Namun demikian,
NPL Bank masih jauh di bawah rasio NPL perbankan secara
nasional sebesar 2,46% dan jauh di bawah batas 5% yang
merupakan ketentuan Bank Indonesia.
As of end of 2015, the gross NPL position stood at 0.21%,
slightly higner than the previous year’s position of 0.08%.
However, the Bank’s NPL level is far lower than the national
NPL level which was recorded at 2.46%, and much lower than
the 5% maximum level stipulated by Bank Indonesia.
Kami berpandangan bahwa manajemen mampu mengelola
kualitas aset Bank secara baik. Portofolio aktiva produktif
mencerminkan aspek likuiditas, resiko dan return yang
memadai. Di sisi lain, kualitas aset non-kredit berada pada
kategori lancar pada posisi akhir semester II.
We are of the view that the management is capable of
satisfactorily managing the Bank’s asset quality. The productive
assets portfolio reflects sufficient liquidity, risk and return
aspects. Meanwhile, non-credit asset quality fell within the
current category by the end of the second semester.
Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi telah merealisasikan
rencana bisnis bank secara memadai. Pertumbuhan aset
mencapai realisasi sebesar 98,00%, penghimpunan dana
pihak ketiga (DPK) mencapai 98,76%, dan penyaluran pinjaman
mencapai 105,34% dari sasaran. Di sisi rentabilitas, laba
bersih setelah pajak mencapai realisasi sebesar 108,20% dari
anggaran. Jika mempertimbangkan kondisi perekonomian
global maupun dalam negeri yang mengalami pelambatan,
pencapaian ini menunjukkan bahwa Bank masih mampu
melaksanakan fungsi intermediasi secara baik dan dengan
kinerja keuangan yang memuaskan.
The Board of Commissioners acknowledges that the Board of
Directors has sufficiently realized the Bank’s business plans.
Growth of assets reached 98.00% of the target, third party
fund accumulation reached 98.76%, while loan disbursements
reached 105.34% of the set target. On the rentability aspect,
net profit after tax reached 108.20% from the budgeted target.
When taking into account the slowdown occurring in the global
and domestic economies, the Bank’s achievements are an
indication of the Bank’s savvy to function as an intermediary
while attaining satisfactory financial results.
Dewan Komisaris mendukung langkah Direksi dalam
menjalankan strategi Bank secara efektif. Walaupun tingkat
penyaluran pinjaman meningkat, Bank senantiasa menerapkan
prinsip kehati-hatian, sehingga NPL berada pada tingkat yang
relatif rendah (0,21%).
The Board of Commissioners supports the Board of Directors
in executing effective strategies for the Bank. In 2015, the
level of loan disbursement grew but the management did this
by constantly practicing prudent principles as reflected in a
relatively low NPL level of 0.21%.
Akses bisnis diperluas dengan cara menambah jaringan
kantor cabang, dan Bank meluncurkan berbagai produk baru
untuk menjaring nasabah baru maupun bisnis baru. Selain
The Bank extended its business access by opening new branch
offices, and the Bank also launched various new products to
capture new customers as well as tapping into new businesses.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Report
itu, penyaluran kredit diperluas hingga ke sektor ritel untuk
mendukung strategi bank dalam melakukan diversifikasi aset.
Dari sisi efisiensi, Bank dapat tetap menjaga BOPO pada
tingkat 71,58%, lebih bagus dari indikator efisiensi perbankan
di Indonesia sebesar 78,00%.
Loans were extended to the retail sector as one of the Bank’s
strategies to diversify assets. As for efficiencies, the Bank
managed to maintain the cost-to-income ratio of 71.58%,
which was better than the national banking efficiency indicator
of 78.00%.
Karena itulah kami menilai bahwa Direksi telah menjalankan
aktivitasnya dengan berpegang pada prinsip kehati-hatian
sehingga dapat mencapai prestasi yang baik pada tahun 2015.
Dan hal ini membuat Bank KEB Hana berhasil mencapai target
bisnisnya, sekaligus mempertahankan tingkat kesehatannya
dengan memuaskan.
We are, then, of the view that the Board of Directors adheres
to prudent principles in conducting its business activities. And
all this allowed the Bank to successfully meet its business
targets by the end of 2015. It is also a realization of the Bank’s
accomplishment in maintaining and increasing the Bank’s
sound business practices.
Penilaian Kinerja Komite Di Bawah Dewan Komisaris
Dalam rangka penerapan Good Corporate Governance, Komite
Audit, Komite Pemantau Resiko, dan Komite Remunerasi
dan Nominasi membantu Dewan Komisaris menjalankan
pemantauan dan pengawasan terhadap pengoperasian Bank
serta kinerja Direksi.
Performance Evaluation of Committees under BOC
As part of the implementation of Good Corporate Governance
(GCG), the Audit Committee, the Risk Management Committee,
and the Remuneration and Nomination Committee assist the
Board of Commissioners in monitoring and overseeing the
Bank’s activities and the performance of the Board of Directors.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa perkembangan
dan seluruh kegiatan usaha Bank dijalankan sesuai dengan
peraturan dan ketetapan yang berlaku.
This is done to ensure that the Bank’s development and
all activities are always conducted in accordance with the
applicable rules and regulations.
Pemantauan dilakukan secara menyeluruh dan strategis
dalam rangka menjamin peningkatan kualitas Bank yang
berkelanjutan. Tiap-tiap komite, sesuai dengan kapasitas
dan wewenang yang dimiliki, memberikan masukan bagi
peningkatan kualitas Bank. Oleh karena itu, peran penting
komite-komite ini turut berkontribusi bagi pencapaian yang
diraih oleh Bank KEB Hana.
To continuously improve the quality of the Bank, monitoring
is executed comprehensively and strategically, and each of
the committes provides feedbacks within its capacity and
authority. Thus, the significant roles of these committees are
what also contributed to the Bank’s successful achievements.
Komite-komite yang berada di bawah Dewan Komisaris telah
melaksanakan fungsinya secara memadai. Hal ini tercermin
dari hasil keputusan-keputusan berdasarkan temuantemuan pemeriksaan internal, pemantauan terhadap risiko
bank, kebijakan yang diambil berkaitan dengan remunerasi,
maupun saat nominasi calon direktur dan komisaris.
Seluruh rekomendasi disampaikan ke Dewan Komisaris
untuk selanjutnya diteruskan kepada manajemen untuk
ditindaklanjuti.
Committees under the Board of Commmissioners have
satisfactorily performed their functions. This is reflected in
the result of decisions made based on findings from internal
assessments, monitoring of the Bank’s risks, and policies issued
related to remuneration, as well as during the nomination of
the candidates for the posts of Director and Commissioner.
All recommendations were submitted to the Board of
Commissioners and further forwarded to the management for
follow-up.
Sepanjang tahun 2015, Komite Audit melaksanakan rapat
sebanyak enam kali, sementara Komite Pemantau Resiko,
Komite Remunerasi dan Nominasi masing-masing melakukan
rapat sebanyak lima kali. Hasil dari rapat-rapat komite tersebut
menghasilkan beberapa rekomendasi yang terutama ditujukan
untuk perbaikan pada back-up system, penyempurnaan SOP,
sistem manajemen risiko yang terintegrasi, penilaian kerja
(performance appraisal), dan penanganan keluhan nasabah.
Sehubungan dengan berakhirnya masa tugas Direksi dan
Komisaris, Komite Remunerasi dan Nominasi juga memberikan
rekomendasi pengangkatan para pejabat terkait.
Throughout 2015, the Audit Committee held six meetings,
while the Risk Monitoring Committee and the Remuneration
and Nomination Committee held five meetings, respectively.
The committee meetings resulted in several recommendations,
particularly focusing on the improvement of the back-up system,
enhancing the Bank’s SOP, integration of risk management
systems, performance appraisal, and the handling of customer
complaints. As the Directors and Commissioners reached
the end of their period of service, the Remuneration and
Nomination Committee provided recommendation for the
appointment of the respective officials.
Tata Kelola Perusahaan dan Manajemen Risiko
Dewan Komisaris berkomitmen untuk menjunjung tinggi
kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) serta
mendukung pelaksanaan prinsip-prinsip GCG secara
menyeluruh pada lingkungan Bank guna menciptakan
lingkungan usaha yang sehat dan kondusif.
Corporate Governance and Risk Management
The Board of Commissioners is committed to upholding the
GCG policies and supporting the execution of GCG principles
to create the Bank’s sound business environment.
15
16
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Laporan Manajemen
Sesuai dengan kewajiban Bank untuk melakukan penilaian
sendiri (self-assessment) atas tingkat kesehatan bank yang
mencakup penilaian atas faktor tata kelola perusahaan (GCG),
Bank telah melaksanakan penilaian sendiri terhadap penerapan
tata kelola perusahaan yang baik untuk periode Januari sampai
dengan Juni 2015 dan Juli sampai dengan Desember 2015.
In line with the obligation to conduct self-assessment on the
Bank’s level of soundness, which includes the appraisal of the
GCG implementation, the Bank has performed self-assessment
of the Bank’s GCG for the period of January to June 2015 and
July to December 2015.
Penilaian GCG dilandaskan pada aspek governance, structure,
governance process dan governance outcome. Pada akhir
tahun 2015, hasil self-assessment menunjukkan Bank berada
pada tingkat 2 (dua) atau memuaskan (satisfactory) yang
menunjukkan bahwa Bank secara umum berada dalam posisi
sehat dalam pemenuhan prinsip-prinsip GCG.
The appraisal of the GCG is based on the aspects of governance,
structure, governance process and governance outcome. At
the end of 2015, the self-assessment exercise resulted in a
rating of 2 (two) or Satisfactory. This indicates that the Bank is
in a relatively healthy condition with regard to GCG principles.
Adapun susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2015
adalah sebagai berikut:
= Ko Yung Ryul, Komisaris Utama
= Eka Noor Asmara, Komisaris Independen
= Nasser Atorf, Komisaris Independen
= Betty J. Parinussa, Komisaris Independen
Members of the Board of Commisioners as of December 31,
2015 are as follows:
= Ko Yung Ryul, President Commissioner
= Eka Noor Asmara, Independent Commissioner
= Nasser Atorf, Independent Commissioner
= Betty J. Parinussa, Independent Commissioner
Prospek Usaha tahun 2016
Walaupun tantangan eksternal akan berlanjut, perekonomian
Indonesia pada tahun 2016 diperkirakan akan membaik
dengan ditopang oleh struktur ekonomi yang lebih sehat,
seimbang dan berdaya tahan. Belanja pemerintah akan
semakin meningkat sebagaimana diindikasikan oleh
keseriusan Pemerintah untuk mempercepat pembangunan
infrastruktur yang secara geografis mencakup wilayah yang
luas. Infrastruktur yang baik dipercaya akan melengkapi
pembangunan perekonomian Indonesia secara umum dan
hasilnya akan meningkatkan ekonomi domestik. Pertumbuhan
ekonomi domestik akan terus berlanjut dan diperkirakan dapat
mencapai kisaran antara 5,20-5,60%.
Business Prospects in 2016
Despite the continuing external challenges, the Indonesian
economy in 2016 is forecasted to improve, supported by
an economic structure that is healthier, more balanced
and resilient. Government spending will increase as the
government has indicated their seriousness in accelerating
the construction of infrastructure covering vast geographical
areas. In general, a strong infrastructure will complement the
Indonesian economic development and will help spur domestic
economy, whose growth is forecasted to reach a range of 5.205.60%.
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, pada
tahun 2016 diperkirakan pertumbuhan kredit dan pembiayaan
perbankan akan mencapai rentang 12-14%, dan hal ini akan
ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang
meningkat ke kisaran 13-15%. Inflasi diperkirakan dapat
bertahan pada tingkat yang relatif terkendali, yaitu pada
kisaran 3-5%. Kami yakin bahwa sinergi Pemerintah dalam
penerbitan kebijakan untuk mempercepat transformasi
ekonomi akan menghasilkan pertumbuhan perekonomian
yang sehat, berimbang, dan inklusif, dan menjanjikan hasil yang
menggembirakan.
As the economic growth continues to improve, the credit
growth and financing by banks in 2016 is predicted to reach
a range between 12% and 14%. This will be supported by the
accumulation of third party funds which will rise to around 1315%. Inflation is predicted to stay at a relatively controlled level
of about 3-5%. We are confident that the government’s synergy
in issuing stimulus packages will accelerate the economic
transformation toward a healthy, balanced and inclusive
economy, which in turn will yield positive results.
Dewan Komisaris berpandangan bahwa Bank KEB Hana
pada tahun 2016 akan mampu mempertahankan rata-rata
pertumbuhan aset yang lebih baik dari perbankan Indonesia
secara umum. Dengan adanya penambahan modal yang
mencapai Rp 5 triliun pada tahun 2016, Bank akan berada
pada kriteria bank dengan BUKU 3. Penguatan modal ini akan
memberikan kesempatan bagi Bank untuk berkembang lebih
besar dan luas dalam waktu yang tidak terlalu lama.
The Board of Commissioners is of the view that in 2016, KEB
Hana Bank will be capable of maintaining an average asset
growth rate higher than the national banking indicators. With
the addition of a capital injection reaching Rp5 trillion in 2016,
the Bank will enter the BUKU 3 category, and this strong capital
structure will lead to ample opportunities for the Bank to
further develop and expand its business in the near future.
Terkait dengan hal ini, peningkatan produktivitas menjadi
prioritas dan merupakan hal yang critical karena Indonesia
telah masuk ke dalam lingkaran Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) di awal tahun 2016. Sektor ekspansi kredit harus tetap
mengedepankan seletivitas, dan pengembangan produk
In relation to this, the improvement of productivity has then
become a priority and is part of a critical factor because
Indonesia has entered the circle of the ASEAN Economic
Community (AEC) in early 2016. The Bank’s growth in the
credit expansion area should be conducted selectively,
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Report
harus dilakukan secara inovatif dan mampu bersaing di pasar.
Faktor penting lainnya adalah upaya peningkatan kualitas
SDM yang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap
produktivitas Bank.
and be supported by innovative and competitive product
development. Another important factor is serious effort
toward the improvement of the HRD quality, as this will provide
a contribution to the Bank’s productivity levels.
Penutup
Akhir kata, Dewan Komisaris memberikan penghargaan yang
sebesar-besarnya kepada pemegang saham serta pemangku
kepentingan lainnya atas dukungan dan kepercayaan yang
telah diberikan. Apresiasi juga kami sampaikan kepada Direksi,
manajemen serta seluruh karyawan Bank atas kontribusi dan
kerja kerasnya sehingga Bank KEB Hana dapat mencapai
prestasi yang memuaskan di tahun 2015.
Closing
At last, the Board of Commissioners would like to extend their
highest gratitude to the shareholders and other stakeholders
for their support and trust thus far. We would also like to extend
our appreciation to the Board of Directors, the management as
well as the employees of the Bank for their contributions and
hard work in reaching satisfactory results in 2015.
Atas nama Dewan Komisaris,
On Behalf of the Board of Commissioners,
KO YUNG RYUL
Komisaris Utama
President Commissioner
17
18
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Laporan Manajemen
Laporan Direksi
Report from the Board of Directors
Pemegang Saham yang terhormat,
Pada tahun 2015, Bank KEB Hana menorehkan kinerja
keuangan yang membanggakan dan berhasil mempertahankan
perkembangan usaha yang berkelanjutan, yang tak lain adalah
hasil dari kerja keras atas pencapaian dan fondasi yang
terbangun dari tahun sebelumnya. Dengan bangga, kami
menyampaikan bahwa kami tidak hanya tumbuh lebih pesat
dari industri perbankan nasional, tetapi kami juga melampaui
sasaran kinerja kami sendiri yang cukup ambisius. Pencapaianpencapaian ini akan menjadi sebuah dorongan bagi Bank
dalam merealisasikan visi untuk menjadi 20 Bank Terbesar di
Indonesia pada tahun 2020.
Dear esteemed Shareholders,
In 2015, KEB Hana Bank recorded its outstanding financial
performance and maintained its sustainable growth, which
were built on the achievements and foundation from the
previous year. We are therefore pleased to report that not
only did the Bank grow at a higher pace than the domestic
banking industry, but we also surpassed our own ambitious
performance targets. These achievements will truly provide a
boost for the Bank to realize its vision of becoming one of the
country’s Top 20 Banks by 2020.
Perekonomian dan Sektor Perbankan Indonesia
Keadaan yang tidak pasti dan tidak stabil yang menjadi
tantangan ekonomi global pada tahun 2015 juga memengaruhi
pertumbuhan dan kinerja ekonomi domestik Indonesia.
Ekonomi dunia pada tahun 2015 tumbuh hanya sebesar
3,10%, turun dari 3,40% pada tahun sebelumnya. Hal ini dipicu
oleh penurunan harga komoditas utama serta penarikan
modal asing yang berimbas pada kinerja ekonomi dari negaranegara berkembang.
Indonesia’s Economy and Banking Sector
The continued uncertainties and instabilities faced by global
economies throughout 2015 also impacted Indonesia’s
economic growth and performance. During the year, the global
economic growth declined to 3.10% from 3.40% in the previous
year. This condition was triggered by the falling prices of key
commodities and capital outflows, which unfavorably impacted
the performance of emerging markets.
Walaupun menghadapi faktor eksternal yang kurang
mendukung, perekonomian Indonesia tercatat tumbuh
sebesar 4,74%, atau turun dari 5,00% yang tercatat pada tahun
sebelumnya. Hal ini dipicu, antara lain, oleh penurunan pada
konsumsi swasta, pelemahan belanja pemerintah, ekspor yang
menurun ke negara-negara mitra utama, seperti Tiongkok,
dan tekanan terhadap mata uang Rupiah karena terjadinya
penarikan modal asing. Pelemahan mata uang Rupiah
mendorong Bank Indonesia untuk mempertahankan suku
bunga acuan di tingkat 7,50% sepanjang tahun 2015, setelah
sebelumnya sempat memotong sebesar 25 bps pada bulan
Januari. Namun, Pemerintah dapat mengelola dengan baik
defisit transaksi berjalan, dan menjaga inflasi pada tingkat yang
cukup rendah sebesar 3,35% dibandingkan dengan 8,40%
pada tahun sebelumnya.
Despite the less-than-favorable external factors, the domestic
economy managed to grow 4.74%, a drop from last year’s
5.00%. The growth was triggered, among others, by the
decrease in private consumption, sluggish government
spending, weak exports to main trading partners, such as
China, and pressures on the Rupiah currency due to capital
outflow. The weakening currency encouraged Bank Indonesia
to maintain the benchmark rate at 7.50% throughout 2015,
after a 25 bps cut in January. Nevertheless, the government has
been able to manage the current account deficit, and maintain
the inflation at a relatively low rate of 3.35%, as compared to
8.40% in the previous year.
Sektor perbankan Indonesia mencerminkan pelemahan yang
terjadi pada ekonomi global maupun ekonomi dalam negeri.
Penyaluran kredit pada tahun 2015 secara keseluruhan
tumbuh sebesar 11,20%, sedikit lebih rendah dari 12,00%
yang terekam pada tahun sebelumnya. Rasio kecukupan
modal (CAR) naik menjadi 20,43% dari 19,60% di tahun 2014,
dan lebih tinggi dari batas minimum yang dipersyaratkan
regulator sebesar 8%. Dipicu oleh penurunan kualitas kredit,
kredit bermasalah (NPL) naik menjadi 2,71% dari tahun lalu
yang tercatat sebesar 2,16%. Dan karena pelemahan kualitas
pinjaman, sektor perbankan melakukan pencadangan yang
lebih besar sehingga memberi dampak negatif terhadap
keuntungan perbankan.
The Indonesian banking sector performance reflected both
global and domestic economic slowdown. The overall loan
disbursement in 2015 grew 11.20%, slightly lower than 12.00%
growth recorded in the previous year. The Capital Adequacy
Ratio (CAR) increased to 20.43%, from 19.60% in 2014, and way
above the regulatory minimum requirement of 8%. Triggered
by the declining quality of loans, non-performing loans (NPL)
rose to 2.71%, compared to what recorded in 2014 at the
level of 2.16%. As a result of weak quality of loans, banks
booked higher provisions, which negatively affected the banks’
profitability.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Report
Lee Jae Hak
Direktur Utama
President Director
Bank memberikan layanan untuk memenuhi kebutuhan pengusaha lokal didukung oleh kekuatan
jaringan yang tersebar diseluruh dunia.
The Bank provides services to meet the needs of local businesses, backed by the strength of the
Bank’s worldwide network.
19
20
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Laporan Manajemen
Kinerja Bank KEB Hana
Walaupun diterpa tantangan berupa kondisi makroekonomi
yang kurang mendukung sektor perbankan, Bank KEB Hana
berhasil melewati tahun 2015 dengan hasil yang memuaskan.
Para pemain di sektor perbankan terlibat persaingan
ketat dalam penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) untuk
mendukung pertumbuhan pinjaman. Di saat yang sama,
bank-bank tetap melakukan seleksi atas kualitas kredit untuk
mengembangkan bisnis mereka. Di tengah semua kondisi ini,
Bank KEB Hana justru menetapkan target yang cukup tinggi
dan berhasil mencapai target-target tersebut, bahkan secara
gemilang berhasil melampaui beberapa target, termasuk
melewati rata-rata pencapaian industri perbankan dalam
beberapa angka indikator.
KEB Hana Bank’s Performance
Despite the macroeconomic headwinds that pose challenges
to the banking sector, KEB Hana Bank managed to traverse
the year and achieve good results. Players in the banking
industry are involved in stiff competition to lure in third party
funding to support credit growth, while selectively put quality
credit at the forefront of their business development. Amid the
tough condition, KEB Hana Bank set reasonably high targets
for the year, and was able to successfully achieve and even
impressively exceeded some of the targets, surpassing the
banking industry average on certain indicators.
Pencapaian di atas bersumber dari strategi Bank yang didesain
untuk menghadapi tantangan dan mengubahnya menjadi
peluang yang menjanjikan. Bank KEB Hana secara konsisten
dapat meningkatkan kualitas strategi bisnisnya dengan tetap
fokus pada visi dan misi yang dimiliki. Salah satu contoh
strategi pada tahun 2015 adalah ekspansi yang agresif pada
sektor konsumer sejak kuartal ketiga.
All the achievements that KEB Hana Bank gained in 2015
stems from the Bank’s strategies, which were devised to face
challenges and turned them into favorable opportunities. KEB
Hana Bank also consistently improves the quality of its business
strategy by means of focusing on the Bank’s vision and mission.
One example of the strategies the Bank executed in 2015 was
the Bank’s aggressive expansion into the consumer business
sector starting in the third quarter of the year.
Keputusan untuk fokus pada mengembangkan sektor ini
adalah hasil dari proyeksi Bank yang sampai pada kesimpulan
bahwa sektor konsumer diperkirakan akan tumbuh seiring
dengan pertumbuhan di segmen kelas menengah. Dan Bank
KEB Hana memrediksi pertumbuhan ini akan terus berlanjut
hingga tahun 2016. Selain itu, Bank KEB Hana juga secara
aktif fokus pada segmen layanan perbankan prioritas (priority
banking) yang menyesuaikan kebutuhan spesifik dari nasabah
individu yang affluent dan memiliki net worth yang tinggi.
The decision to focus on developing this sector is a result of the
Bank’s projection, in which the consumer sector is expected to
grow along with the development of the middle-class segment.
And the Bank forecasts that the growth in this segment will
continue in 2016. In addition, the Bank also actively focuses
on the high-quality priority banking services tailored to meet
the needs of affluent and high-net-worth individual customers.
Menilik pencapaian keuangan Perseroan, pada tahun 2015, Bank
KEB Hana mencatat peningkatan jumlah aset sebesar 29,32%
menjadi Rp 28,55 triliun, dari sebelumnya Rp 22,08 triliun pada
tahun 2014. Selain itu, portofolio pinjaman meningkat pesat
sebesar 40,45% dari Rp 15,01 triliun menjadi Rp 21,08 triliun. Bank
juga mencatat pertumbuhan sebesar 23,93% untuk penempatan
dana, dari Rp 11,97 triliun pada awal tahun, menjadi Rp 14,83
triliun pada akhir tahun. Dalam hal laba bersih, Bank mencatat
keberhasilan dalam perolehan keuntungan bersih, dimana terjadi
peningkatan lebih dari 64% dari Rp 270,19 juta menjadi Rp 443
juta untuk periode yang sama.
As for the Bank’s financial achievements, KEB Hana Bank’s total
assets in 2015 increased 29.32% to Rp 28.55 trillion from the
Rp 22.08 trillion recorded in 2014. The loan portfolio has been
expanded by an impressive 40.45%, from Rp 15.01 trillion to Rp
21.08 trillion. The Bank also achieved a 23.93% growth in total
fund placement, starting at a level of Rp 11.97 trillion at the
beginning of the year, and ending at Rp 14.83 trillion by the end
of 2015. In terms of net profit, the Bank successfully achieved
an increase of 64% from Rp 270.19 billion to Rp 443 billion for
the same period.
Sejalan dengan strategi Bank untuk memperluas basis
nasabahnya dan menembus segmen perbankan konsumer,
pada tahun 2015, Bank membuka sembilan cabang baru
sehingga total cabang menjadi 47 kantor.
In line with the Bank’s strategy to expand the customer base
and penetrate the consumer-banking segment, KEB Hana
Bank in 2015 opened nine new branches, bringing the total
number of current branches to 47.
Pencapaian keberhasilan di atas menunjukkan kemampuan
dan kapasitas Bank KEB Hana yang melakukan pengembangan
bisnis secara konsisten, sekaligus memberikan nilai tambah
bagi para nasabah dan pemangku kepentingan.
These achievements demonstrate the Bank’s capability and
capacity to consistently develop its business, while providing
added value to the customers and stakeholders.
Pengakuan atas kinerja Bank juga dibuktikan dengan pemberian
penghargaan oleh industri, termasuk industri pemeringkat. PT
Fitch Indonesia memberikan konfirmasi pemeringkatan dengan
status AAA (idn) untuk peringkat nasional jangka panjang, serta
The performance of the Bank is further acknowledged by
the industry, including rating agencies. PT Fitch Indonesia’s
assessment of KEB Hana Bank led to the agency giving the
Bank AAA(idn) predicate for national long-term rating and
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Report
status F1+(idn) untuk peringkat nasional jangka pendek. Selain
ini, Bank juga telah menerima berbagai penghargaan, seperti,
STP Excellence Award for USD Direct Settlement (BCA), dan STP
Excellence Award for USD Clearing (HSBC). Dan dari Economic
Review, Bank KEB Hana menempati posisi pertama dalam
kategori Keuangan dan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG)
untuk kelompok Bank dengan nilai aset Rp 10 triliun-Rp 25
triliun, dan perangkat kedua untuk kategori Manajemen Risiko.
F1+(idn) predicate for national short-term rating. In addition,
a prestigious array of awards have been bestowed upon KEB
Hana Bank. Among them are STP Excellence Award for USD
Direct Settlement (BCA) and STP Excellence Award for USD
Clearing (HSBC). From Economic Review, the Bank earned the
first place for the category of Finance and Good Corporate
Governance (GCG) for banks with asset value of Rp 10-25
trillion, and a runner-up place for Risk Management category.
Strategi
Konsep Glocalization telah menjadi inti dari strategi pada Bank
KEB Hana selama ini. Dengan konsep ini, Bank berkomitmen
untuk memberikan layanan untuk memenuhi kebutuhan
pengusaha lokal, dengan didukung oleh kekuatan jaringan Bank
yang tersebar di seluruh dunia. Pendekatan ini memberikan
Bank kesempatan untuk terus memperbaiki layanan jasa bank
bagi segmen UMKM, korporasi, komersial maupun konsumer.
Kebanyakan dari nasabah ini merupakan nasabah lokal, dan
sisanya adalah perusahaan Korea Selatan yang memiliki bisnis
di Indonesia.
Strategy
At the core of KEB Hana Bank’s strategy is the concept of
Glocalization. This is the Bank’s commitment to serving the
needs of local businesses, backed by the strength of the Bank’s
worldwide network. This approach has allowed the Bank
to continue improving the delivery of services to the SMEs,
corporate, commercial and consumer segments. Local clients
make up for the majority of the Bank’s customers, while the
remaining are South Korean-based businesses establishing
their presence in Indonesia.
Penambahan Modal
Di bulan Juli 2015 Bank KEB Hana menambahkan modal disetor
sebesar Rp 1,3 triliun sehingga total modal disetor menjadi Rp
2,4 triliun. Langkah ini menegaskan komitmen manajemen dan
pemegang saham untuk terus menyokong pertumbuhan Bank.
Dan komitmen ini telah dibuktikan Bank KEB Hana dengan
terus meningkatkan kinerjanya dalam beberapa tahun terakhir
dan terus menjaga keberlanjutan usaha. Strategi penambahan
modal ini akan mendukung ekspansi bisnis Bank ke depan,
yaitu pengembangan segmen UMKM dan masuk ke segmen
konsumer.
Increase in Capital
In July 2015, KEB Hana Bank added Rp 1.3 trillion in paid up
capital so that the total paid up capital was Rp 2.4 trillion. This
decision further affirmed the commitment of the management
and the shareholders to support the growth of the Bank. Their
commitment has been realized by the ability of KEB Hana Bank
to improve its performance in the last few years, and to ensure
sustainability of the business. This strategy of increasing the
capital will support the Bank’s business expansion, by means
of developing the SME segment and entering the consumer
segments.
Penerapan Good Corporate Governance
Bank KEB Hana selalu memiliki keyakinan yang kuat dalam
penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(GCG), sebagaimana ditetapkan oleh regulator. Dan, semua
pencapaian Bank selama ini adalah hasil dari penerapan GCG
sebagai dasar operasional Bank. Oleh sebab itu, Bank selalu
melakukan pengawasan yang aktif dan memastikan bahwa
kegiatan-kegiatan Bank dijalankan sesuai dengan prinsipprinsip kehati-hatian dalam memberikan layanan perbankan.
Selain itu, Bank senantiasa memenuhi segala peraturan dan
ketentuan yang belaku di bidang perbankan.
Good Corporate Governance Implementation
KEB Hana Bank adheres to implementing strict principles of
Good Corporate Governance (GCG) based on the statutory
requirements set by the regulator. Any achievement attained
by the Bank is a result of an outstanding implementation of
GCG as the basis of the Bank’s operations. Hence, the Bank
actively monitors and ensures that the Bank’s activities are
executed in alignment with the principles of prudent banking
services. In addition, the Bank strives to always comply with
the prevailing rules and regulations applicable in the banking
industry.
Kinerja Komite di bawah Dewan Direksi
Pada tahun 2015, delapan komite yang bekerja di bawah
pengawasan Dewan Direksi telah melaksanakan fungsinya
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Semua komite bekerjasama dengan tujuan untuk memberikan
masukan dan dukungan dalam rangka pencapaian kinerja
bisnis, dan untuk memperhatikan semua resiko inherent yang
terdapat dalam bisnis. Komite-komite yang mengawasi kegiatan
Bank adalah Komite-komite Anti Fraud, Manajemen Resiko, IT,
Asset & Liability, Pinjaman, Kebijakan Kredit, Pengembangan
Produk, dan Channel.
Board of Directors Performance
Throughout 2015, the eight committees that report to the
Board of Directors have satisfactorily performed their functions
in accordance with their respective duties and responsibilities.
The commitees have collaborated with the aim of providing
support in achieving business performance, while also taking
into account all the risks inherent within the business. The
committees that oversee the Bank’s operations are Anti Fraud,
Risk Management, IT, Asset & Liability, Loan, Credit Policy,
Product Development, and Channel.
Adapun susunan Direksi per 31 Desember 2015 adalah
sebagai berikut:
= Lee Jae Hak, Direktur Utama
Members of the Board of Directors as of December 31, 2015
are as follows:
= Lee Jae Hak, President Director
21
22
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Laporan Manajemen
Lee Hwa Soo, Direktur Keuangan
Liem Konstantinus, Direktur Bisnis
= Sugiarto Kurniawan Chandra, Direktur Kredit
= Efdinal Alamsyah, Direktur Kepatuhan
= = Lee Hwa Soo, Finance Director
Liem Konstantinus, Business Director
Sugiarto Kurniawan Chandra, Credit Director
Efdinal Alamsyah, Compliance Director
=
=
=
=
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Kami bangga melihat dengan komitmen dan partisipasi
aktif Bank KEB Hana dalam berbagai kegiatan sosial melalui
program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR). Program
CSR Bank KEB Hana difokuskan kepada bidang peningkatan
pengetahuan masyarakat, memajukan UMKM, serta memberi
bantuan kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan.
Corporate Social Responsibility
We are proud of KEB Hana Bank’s commitment and active
participation in various social activities through its Corporate
Social Responsibility programs. The Bank’s CSR programs focus
on improving the level of knowledge in communities, advancing
Small to Medium Enterprises, and abetting underprivileged
communities, especially those located near our area of operations.
Sebagai bagian dari masyarakat, semua individu yang
bergabung di dalam Bank KEB Hana menyadari pentingnya
kepedulian terhadap masyarakat di lingkungan dimana Bank
KEB Hana beroperasi. Kepedulian yang diterjemahkan dalam
bentuk aksi sosial ini memberikan nilai tambah dan peran
positif bagi peningkatan kualitas lingkungan dan sosial secara
berkesinambungan.
As part of the community at large, everyone at KEB Hana Bank
realizes the importance of having awareness of the condition
of those living in the surrounding areas where the Bank and its
branches operate. This awareness, which has then manifested
in the form of social actions, has consistently provided added
value and positive points to the quality of the community and
the social condition.
Prospek Usaha tahun 2016
Terlepas dari tantangan-tantangan makroekonomi yang
dihadapi Indonesia, industri perbankan masih menawarkan
prospek yang menjanjikan pada tahun mendatang, terutama
menilik indikator perekonomian yang cenderung membaik
di akhir kuartal keempat tahun 2015. Bank KEB Hana akan
terus memberikan dukungan kepada industri sejalan dengan
perkembangan Bank. caranya adalah menyediakan layanan
jasa perbankan yang unggul serta produk yang inovatif yang
bertujuan untuk memberikan nilai tambah bagi nasabah, dan
selaras dengan visi dan misi dari Bank. Produk-produk Bank
akan ditingkatkan agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan
nasabah saat ini dalam menjalankan transaksi dan melakukan
investasi.
2016 Business Prospect
Notwithstanding Indonesia’s macroeconomic challenges, the
banking industry still offers good prospects in the year ahead,
especially if we reflect on the economic indicators showing a
positive tendency at the close of the fourth quarter of 2015.
Correspondingly, KEB Hana Bank will continue supporting
the industry by providing improved and superior services, as
well as innovative products with the aim of delivering added
value to customers in line with the Bank’s vision and mission.
To achieve the most favorable outcome of what the Bank has
targeted, KEB Hana Bank will always enhance the quality of its
existing products to meet the current needs of the customers
in performing banking transactions and investing in various
instruments.
Seiring dengan pengembangan fokus Bank pada segmen bisnis
konsumer, Bank KEB Hana telah menyiapkan serangkaian
layanan serta fasilitas baru bagi para nasabah affluent, yaitu
dalam bentuk produk Priority Banking. Pada awal tahun 2016,
kami telah meluncurkan Hana Lounge yang canggih, yang
mengintegrasikan konsep pelayanan perbankan dengan coffee
shop, sebagai cerminan gaya hidup masa kini masyarakat
modern. Kami juga akan menerbitkan Co-Branded Credit
Card, sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan jumlah
nasabah maupun portofolio kredit. Lebih jauh lagi, Bank akan
berkolaborasi dengan beberapa lembaga keuangan untuk
penerbitan produk-produk bisnis konsumer yang baru, seperti
Bancassurance dan produk reksadana.
As the Bank expands its focus to develop the consumer
business segment, KEB Hana Bank has prepared new series of
services and facilities to better serve the affluent segment. This
includes the launch of a Priority Banking facility. In early 2016,
we will launch the sophisticated Hana Lounge, which integrates
the concept of a banking facility with a coffee shop, reflecting
the current lifestyle of today’s modern society. We will also
launch the Co-Branded Credit Card, as a strategy to increase
our customer base as well as our credit portfolio. The Bank will
also engage in collaboration with several financial institutions
for the launch of new consumer business products, such as
Bancassurance and mutual funds.
Untuk mendukung perkembangan jumlah nasabah, Bank
akan terus melakukan ekspansi pemasaran ke lebih banyak
kota-kota utama dengan membuka cabang-cabang baru.
Sebagai tambahan, Bank akan meningkatkan fitur pada mobile
banking dan mengembangkan strategi pemasarannya untuk
meningkatkan tingkat kepuasan nasabah dalam penggunaan
layanan jasa dan produk Bank.
To support the growth of the customer base, the Bank will
continue to expand its marketing coverage throughout
the country’s major cities by establishing new branches. In
addition, the Bank will enhance the mobile banking features
and marketing strategy to increase the customer’s satisfaction
in making the most of the Bank’s services and products.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Report
Bank KEB Hana secara aktif terus mempersiapkan diri dan
terlibat dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), terutama
dalam menghadapi liberalisasi pasar keuangan. Negara-negara
anggota harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan
perbankan lokal dan hal ini menuntut peningkatan kompetensi
agar Indonesia, misalnya, lebih siap dalam menghadapi era
liberalisasi pasar keuangan.
KEB Hana Bank has actively prepared and has engaged
itself in the ASEAN Economic Community (AEC), especially
in anticipating the liberalization of the financial markets.
Participant countries are required to adapt to local banking
environment, and this means there must be competency
improvements so that Indonesia, in this case, is ready to face
the era of financial market liberalization.
Hasil dari terciptanya integrasi ekonomi di dalam bingkai
kesepakatan MEA akan memberikan peluang yang sangat
besar bagi Indonesia untuk meluaskan usahanya ke negaranegara anggota ASEAN lainnya. Hal ini akan memicu sektor
perbankan untuk memberikan layanan keuangan yang lebih
unggul, dan hal ini akan menjadi dasar bagi industri ini untuk
terus tumbuh.
The result of the economic integration formed within AEC
framework will provide huge opportunities for the Indonesians
to expand into other ASEAN member countries. This will
challenge the banking sector to provide excellence financial
services, which will allow the industry to grow further.
Agar dapat memanfaatkan peluang-peluang yang hadir dengan
diberlakukannya kesepakatan MEA, Bank KEB Hana harus
selalu inovatif, kreatif dan senantiasa melakukan perbaikan atas
kualitas SDM. Jika kita bisa menyiapkan semua yang dibutuhkan,
Bank akan siap untuk bersaing di dalam konteks MEA.
To make the most of the opportunities the AEC has to offer, KEB
Hana Bank must remain innovative, creative, and continually
improve the quality of its human capital. If we can prepare
and provide the necessary tools, the Bank will be ready for
competition in the context of the AEC.
Apresiasi
Akhir kata, atas nama Dewan Direksi, kami menyampaikan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pemegang
saham, nasabah, karyawan serta pemangku kepentingan
lainnya atas kepecayaan dan dukungan yang telah diberikan
kepada kami untuk mengelola dan mengembangkan bisnis
Bank. Kami tetap berkomitmen dan memiliki motivasi tinggi
untuk terus membesarkan usaha Bank KEB Hana sambil
melaju menuju masa depan, serta terus memberikan nilai
tambah bagi semua pemangku kepentingan kami.
Appreciation
To close, on behalf of the Board of Directors, allow me to extend
my highest appreciation to our shareholders, customers,
employees and other stakeholders for the trust and support
given to us in managing and developing our business. We will
remain committed and motivated in growing the business as
we head into the future and deliver added value to all our
stakeholders.
Atas nama Direksi,
On Behalf of the Board of Directors,
Lee Jae Hak
Direktur Utama
President Director
23
24
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Laporan Manajemen
Profil
Perusahaan
Company Profile
26 Sekilas Perusahaan
Company in Brief
34 Penghargaan dan Sertifikasi
Awards and Certifications
27 Identitas Perusahaan
Corporate Identity
36 Struktur Organisasi
Organization Structure
38 Lembaga dan Profesi Penunjang
Supporting Professions and Institutions
28 Jejak Langkah
Milestones
29 Komposisi Pemegang Saham
Shareholders Composition
30 Peristiwa Penting 2015
Significant Events in 2015
38
Wilayah Operasional
Area of Operations
40 Produk dan Layanan
Product and Services
33 Visi, Misi, & Nilai Inti Perusahaan
Vision, Mission, & Core Values
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Report
Bank KEB Hana mewujudkan semangat kewirausahaan dengan
upaya memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah.
KEB Hana Bank conveys its enterpreneurialship by providing
the best service to the customers.
25
26
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Profil Perusahaan
Sekilas Perusahaan
Company in Brief
PT Bank KEB Hana Indonesia (selanjutnya disebut Bank KEB
Hana atau Bank) didirikan dengan nama PT Bank Pasar Pagi
Madju berdasarkan Akta Notaris No.25 tanggal 27 April 1971
dan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dengan surat keputusan No. Y.A.5/189/25 tanggal 25 Mei 1974.
Sejak mengubah statusnya menjadi Bank Umum dengan nama
PT Bank Bintang Manunggal pada 30 November 1989 dan
melalui Perubahan Izin Usaha menjadi Izin Usaha Atas Nama
PT Bank Hana pada 18 Maret 2008, Bank terus bertransformasi
dan mengalami beberapa perubahan Anggaran Dasar. Hingga
pada 13 Desember 2007 Hana Financial Group (HFG), salah satu
perusahaan financial terbesar dan terkemuka di Korea Selatan
membeli saham Bank dan menjadi pemegang saham utama.
PT Bank KEB Hana Indonesia (hereinafter referred to KEB Hana
Bank or the Bank) was established under the name of PT Bank
Pasar Pagi Madju based on Notarial Deed No.25 dated April 27,
1971 and approved by the Minister of Justice of the Republic of
Indonesia in the decree No. Y.A.5/189/25 dated May 25, 1974.
Since changing the status and became a Commercial Bank
under the name of PT Bank Bintang Manunggal on November
30, 1989 and through the License Change into the Name of PT
Bank Hana on March 18, 2008, the Bank continued to transform
and experience several amendments. Until December 13, 2007
Hana Financial Group (HFG), one of the largest and leading
financial company in South Korea bought shares of the Bank
and became the major shareholder.
Sebagai salah satu organisasi keuangan terbesar di Korea
Selatan, KEB Hana Bank didukung dan bersinergi penuh
dengan Hana Financial Group. Pada tahun 2014, Bank KEB
Hana menempati peringkat 84 sebagai Top Global Finance
yang memiliki 24 jaringan di luar negeri menurut majalah The
Banker. Saat ini, Bank KEB Hana tetap berfokus kepada Usaha
Kecil dan Menengah (UKM) dan segmen perorangan serta
berusaha untuk menjadi salah satu diantara 20 bank terbesar
di Indonesia pada tahun 2020.
As one of the largest financial organizations in South Korea,
KEB Hana Bank is supported and in full synergy with Hana
Financial Group. In 2014, the Bank was ranked 84th as Top
Global Finance encompassing 24 overseas network by The
Banker Magazine. Today, the Bank remains focused on SME
and Consumer segment, aiming to become one of top 20
banks in Indonesia by 2020.
Dengan bantuan orang-orang terbaiknya, Bank KEB Hana
menawarkan berbagai jenis produk dan layanan yang
dirancang untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya.
Mengingat jangkauan dan standar layanan yang mendunia,
Bank KEB Hana berjanji untuk menjadi mitra finansial yang
setia bagi nasabahnya.
With the presence of its best people, KEB Hana Bank provides
an array of products and services designed to meet various
customer needs. Given its global reach and global standard of
service, KEB Hana Bank promises its customers to be their True
Hearted Financial Partner.
Logo perusahaan Bank KEB Hana juga mencerminkan kasih
dan perhatian kepada nasabahnya. Bentuk huruf “h” dalam
abjad bahasa Korea melambangkan Hana, yang berarti
menyambut nasabahnya dengan hangat. Hal ini mewujudkan
semangat kewirausahaan Bank dan upaya untuk memberikan
pelayanan yang terbaik kepada nasabahnya.
KEB Hana Bank’s corporate logo also reflects the Bank’s
love and care for customers. The shape of “h” in the Korean
alphabet means Hana’s sign of welcoming customers warm
heartedly. It embodies the Bank’s entrepreneurial spirit and
effort to provide the best service to the customers.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Company Profile
Identitas Perusahaan
Corporate Identity
Nama
Name
PT Bank KEB Hana Indonesia
Tanggal Pendirian
Date of Establishment
27 April 1971
April 27, 1971
Bidang Usaha
Business Line
Perbankan dan jasa keuangan lainnya
Banking and other financial services
Kegiatan Usaha Utama sesuai
Anggaran Dasar Terakhir
Main Business in accordance with the
Articles of Association
Perbankan dan jasa keuangan lainnya
Banking and other financial services
Akta Pendirian
Establishement Deed
Akta Notaris No. 25 tanggal 27 April 1971 dibuat dihadapan Andjar Djarkasih, pengganti
dari Soedjono, Notaris di Jakarta.
Notarial Deed No.25 dated April 27, 1971 made before Andjar Djakarsih, substitute of
Soedjono, Notary in Jakarta.
Dasar Hukum
Legal Basis
•
•
•
•
•
•
Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 1306/
KMK.01306/1989 tanggal 30 November 1989 tentang Pemberian Izin Usaha
Peningkatan Status PT Bank Pasar Pagi Maju menjadi Bank Umum dengan Nama
PT Bank Bintang Manunggal.
Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor: 10/20/Kep.GBI/2008 tanggal
18 Maret 2008 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Bintang
Manunggal menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Hana.
Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 13/KDK.03/2014
tanggal 27 Juni 2014 tentang Penetapan Penggunaan Izin Usaha Atas Nama PT
Bank Hana menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank KEB Hana Indonesia
Decree of Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 1306/
KMK.01306/1989 dated November 30, 1989 regarding Granting the Business
License to Change the status of PT Bank Pasar Pagi Madju into Commercial Bank
named PT Bank Bintang Manunggal.
Decree of Governor of Bank Indonesia No. 10/20/Kep.GBI/2008 dated March 18,
2008 regarding the Change in Business License on the Name of PT Bank Bintang
Manunggal into Business License on the Name of PT Bank Hana.
Decision of the Board of Commissioners of Financial Services Authority No. 13 /
KDK.03 / 2014 dated June 27, 2014 regarding the Stipulation on the use of Permit
on Behalf PT Bank Hana to become Permit on Behalf PT Bank KEB Hana Indonesia
Kepemilikan
Ownership
KEB Hana Bank, Korea : 88,07%
International Finance Cooperation : 9,99%
Bambang Setijo
:
1,01%
PT Bank KEB Hana Indonesia : 0,93%
Modal Dasar
Authorized Capital
Rp 4.600.000.000.000 (empat triliun enam ratus miliar Rupiah)
Rp 4,600,000,000,000 (four trillion six hundred billion Rupiah)
Modal Ditempatkan dan
Disetor
Issued and Paid Capital
Rp 2.450.000.000.000 (dua triliun empat ratus lima puluh miliar Rupiah)
Rp 2,450,000,000,000 (two trillion four hundred and fifty billion Rupiah)
Kantor Pusat
Head Office
Wisma Mulia Lantai 52
Jln. Jend. Gatot Subroto No. 42 Jakarta Selatan - 12710
Telp. : +6221 5220222, 5220223 E-mail : [email protected]
Fax.
: +6221 5220133
Website: www.kebhanabank.co.id
27
28
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Profil Perusahaan
Jejak Langkah
Milestones
2007-2008
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Mengakuisisi PT Bank Bintang Manunggal dan
menggabungkannya sebagai sebuah bank
komersial dengan nama PT Bank Hana.
PT Bank Hana menambah modal
disetor (dari Rp34.000.000.000 menjadi
Rp150.000.000.000) pada tahun 2007.
Di tahun 2008 modal disetor kembali
mengalami peningkatan hingga
Rp300.000.000.000.
PT Bank Hana memperoleh izin untuk
beroperasi sebagai bank devisa.
Bank Hana membuka 12 cabang baru dan
memulai layanan ATM.
Acquired PT Bank Bintang Manunggal and
merged it to form a commercial bank with
the name of PT Bank Hana.
PT Bank Hana increased its paid up
capital, from Rp34,000,000,000 to
Rp150,000,000,000, in 2007.
In 2008, paid up capital was further
increased to reach Rp300,000,000,000.
PT Bank Hana secured a permit to operate as
a foreign exchange bank
Hana Bank opened 12 new offices and
started offering ATM services.
2009-2010
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Bank Hana mencatatkan profit laba bersih
dalam 22 bulan sejak awal dimulainya kegiatan
usaha.
Perseroan terus meningkatkan modal disetor
hingga mencapai Rp 500.000.000.000.
Bank Hana menerima pinjaman dari
International Finance Corporation (IFC), yang
merupakan bagian dari World Bank Group.
Perseroan merenovasi IT system dengan
menggunakan aplikasi core banking HOBIS,
sebuah langkah penting untuk menunjang
perkembangan Bank Hana.
Bank Hana meresmikan tiga kantor cabang
baru, sehingga dari 17 kantor cabang, total
kantor cabang saat itu menjadi 20 cabang.
Perseroan menetapkan target untuk
mengembangkan aset menjadi
Rp3.000.000.000.000, dan pinjaman menjadi Rp
1.500.000.000.000 sehingga bisa mencapai laba
bersih sebesar Rp 24.000.000.000.
Hana Bank yielded a net profit 22 months since
the commencement of the business.
The Company continued to increase the
Bank’s paid up capital so that it reached Rp
500,000,000,000.
Hana Bank secured a loan from International
Finance Corporation (IFC), a part of World Bank
Group.
The Company overhauled its IT system, using
HOBIS core banking applications to support the
growth of Hana Bank.
Hana Bank officiated the operations of three
new offices, making the total branch offices of
20 offices, from the preciously 17 branch offices.
The Company set the target of asset growth
of Rp3,000,000,000,000, and loan growth of
Rp1,500,000,000,000, making the net profit
stand at Rp 24,000,000,000.
2011-2012
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Bank Hana mencatatkan kenaikan modal
disetor menjadi Rp1.000.000.000.000 dari
sebelumnya Rp 500.000.000.000.
Bank Hana bergabung dengan jaringan PRIMA
atau BCA Debit Network sesuai dengan Nota
Kesapahaman dengan BCA.
Perseroan memindahkan Kantor Pusat ke
Wisma Mulia Lantai 52, Jalan Jend. Gatot
Subroto No. 42, Jakarta Selatan 12710.
Bank Hana mendapatkan penghargaan
sebagai “Bank Terbaik 2011 untuk Kategori
Aset Rp1-10 triliun”.
Dengan jumlah aset Bank tercatat senilai Rp5
triliun, Bank Hana mendapatkan penghargaan
dari Majalah Business Review dalam kategori
aset Rp1-10 triliun.
Perseroan membuka cabang ke-30 seiring
dengan 6 tahun beroperasinya Bank Hana di
Indonesia.
Hana Bank recorded an increase in paid
up capital from Rp500,000,000,000 to
Rp1,000,000,000,000.
The Bank joined the PRIMA/BCA Debit Network
following the signing of MoU with BCA.
The Company moved the Bank’s Head Office to
Wisma Mulia, 52nd floor, Jend. Gatot Subroto No.
42, South Jakarta 12710.
Hana Bank took home the award “The Best
Bank in 2011 for the category Banks with asset
of Rp1-10 trillion”.
With assets worth Rp5 trillion, KEB Hana Bank
an award from Business Review Magazine, in
Rp1-10 trillion assets category.
The Company opened the Bank’s 30th branch
office, which coincided with the sixth year Hana
Bank operating in the country.
2013-2014
•
•
•
•
•
•
RUPS Luar Biasa yang diadakan Bank Hana
menghasilkan beberapa keputusan sebagai
berikut:
o Menyetujui penggabungan (merger) PT
Bank KEB Indonesia kedalam PT Bank
Hana.
o Menyetujui perubahan nama Bank dari
PT Bank Hana menjadi PT Bank KEB Hana
yang kemudian diubah menjadi PT Bank
KEB Hana Indonesia
Perseroan meluncurkan Web Portal Internal
(Intranet) System untuk internal Bank, Internet
Banking dan Mobile Banking untuk nasabah
individual, Internet Banking untuk nasabah
korporasi dengan nama Hana CBS, dan Private
Banking dengan nama Hana Gold Club, khusus
untuk nasabah Korea.
Bank Hana mencatatkan nilai aset sebesar
Rp8.600.000.000.000.
Jumlah cabang bertambah menjadi 36 cabang.
Mendapatkan penghargaan dari InfoBank
sebagai Bank yang berpredikat “Sangat Bagus”
atas kinerja keuangan tahun 2012.
The Extraordinary General Meeting of
Shareholders was held and concluded with
several vital decisions:
o Approval of merger of PT Bank KEB
Indonesia into PT Bank Hana.
o Approval of the name change of PT
Bank Hana to PT Bank KEB Hana that
subsequently changed to PT Bank KEB
Hana Indonesia
•
•
•
•
The Company launched Web Portal Internal
(Intranet) System for the Bank’s internal
use, Internet Banking and Mobile Banking
for individual customers, Internet Banking
under the name of Hana CBS for corporate
customers, and Private Banking service under
the name of Hana Gold Club for Korean
customers.
The Bank recorded an asset value of
Rp8,600,000,000,000.
The branches have now reached 36 units.
Infobank magazine awarded the Bank with the
predicate “Very Good” for its 2012 financial
performance.
2015
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
RUPS Tahunan menghasilkan beberapa
keputusan antara lain:
o Mengangkat Ibu Betty J. Parinussa sebagai
Komisaris Independen Perseroan yang
baru.
o Menyetujui penambahan modal
ditempatkan dan modal disetor
Perseroan dari Rp 1.150.000.000.000
menjadi Rp 2.450.000.000.000
Bank KEB Hana menambah jaringan kantor
cabangnya menjadi 47.
Bank meluncurkan fasilitas ATM keliling,
layanan EDC, KPR Mantap, Bill Payment, dan
produk Bancassurance.
Bank meresmikan training center yang diberi
nama Mini Banking.
Bank KEB Hana meraih tiga penghargaan STP
(BCA, HSBC, dan Citibank).
Bank meraih tiga penghargaan dalam
Anugerah Perbankan Indonesia 2015 yang
diselenggarakan oleh Majalah Economic
Review.
Bank KEB Hana dan Hana Capital, bekerjasama
dengan PT Sinarmas Multiartha, meresmikan
perusahaan pembiayaan bersama dengan
nama PT Sinarmas Hana Finance.
The Annual General Meeting of Shareholders
generated several decisions, among others:
o Approval of the appointment of Ms.
Betty J. Parinussa as the Company’s new
Independent Commissioner.
o Approval of additional issued capital and
paid up capital from Rp1,150,000,000 to
Rp2,450,000,000.
KEB Hana Bank opened more offices, making
the total number of branch offices to 47.
The Bank launched Mobile ATM facility;
EDC, KPR Mantap mortgage service, and
Bill Payment services; and, Bancassurance
product.
The Bank officially opened its training center
dubbed Mini Banking.
KEB Hana Bank won three STP Awards (BCA,
HSBC, and Citibank).
The Bank won three awards at Anugerah
Perbankan Indonesia 2015 award ceremony
organized by Economic Review magazine.
KEB Hana Bank and Hana Capital, in
cooperation with PT Sinarmas Multiartha,
inaugurated the new jointly managed
multi-finance company with the name of PT
Sinarmas Hana Finance.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Company Profile
Komposisi Pemegang Saham
Shareholders Composition
No.
Pemegang Saham
Shareholders
1.
KEB Hana Bank, Korea
2.
International Finance Corporation
3.
Bambang Setijo
4.
PT Bank KEB Hana Indonesia
Jumlah Nominal
(RIBUAN Rupiah)
Nominal Amount
(THOUSAND Rupiah)
Lembar Saham
Total Number of
Shares
2.157.794.863
2.157.794.863
88,07
244.612.738
244.612.738
9,99
24.762.599
24.762.599
1,01
Jumlah
Persentase
Percentage
(%)
22.829.800
22.829.800
0,93
2.450.000.000
2.450.000.000
100,00
0.93%
1.01%
KEB Hana Bank, Korea
9.99%
IFC
88.07%
Bambang Setijo
PT Bank KEB Hana Indonesia
Pada tahun 2015, tidak terdapat permasalahan hukum yang
dihadapi oleh Bank KEB Hana.
Permasalahan Hukum
Legal cases
Dalam Proses Penyelesaian
In process
Throughout 2015, there were no legal cases encountered by Bank
KEB Hana.
Jumlah Kasus
Number of cases
Perdata
Civil
Pidana
Criminal
-
-
29
30
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Profil Perusahaan
Peristiwa Penting 2015
Significant Events in 2015
8
Januari / January
21
Januari / January
PeluncuranProgram TRIPlus
Launch of TRIPlus Program
Januari / January
Maret / March
Peresmian Cabang Bogor Padjajaran
Grand Opening of Bogor Padjajaran
Branch
Perkenalan program TRIPlus “Jalan-jalan ke
Korea” yang merupakan kerjasama antara
Bank KEB Hana dan BNI Syariah.
Introducing TRIPlus program “A Trip to
Korea (Jalan-jalan ke Korea)”, a collaboration
between KEB Hana Bank and BNI Syariah.
14
11
Peresmian kantor cabang Bank KEB Hana
ke-43
Inauguration of KEB Hana Bank’s 43rd
branch office.
Peresmian Cabang Medan
Grand Opening of Medan Branch
17
Maret / March
Peresmian kantor cabang Bank KEB Hana
ke-39.
Inauguration of KEB Hana Bank’s 39th
branch office.
26 Januari / January
Peluncuran ATM Keliling
Bank KEB Hana
Launch of KEB Hana Bank Mobile ATM
Peluncuran ATM Keliling sebagai simbol
komitmen Bank KEB Hana untuk masuk
ke segmen konsumer dan untuk melayani
nasabah lokal di remote area.
The Launch of Mobile ATM as a symbol
of KEB Hana’s commitment to entering
the consumer segment and serving local
customers in remote areas.
20
Januari / January
Peresmian Cabang Sadang Purwakarta
Grand Opening of Sadang Purwakarta
Branch
Peresmian kantor cabang Bank KEB Hana
ke-40.
Inauguration of KEB Hana Bank’s 40th
branch office.
28
Januari / January
Peresmian Cabang 18 Parc SCBD
Grand Opening of 18 Parc SCBD Branch
Peresmian kantor cabang Bank KEB Hana
ke-41.
Inauguration of KEB Hana Bank’s 41st
branch office.
3
Februari / February
Peresmian Cabang Cicurug, Sukabumi
Grand Opening of Cicurug, Sukabumi
Branch
Peresmian Cabang Lampung
Grand Opening of Lampung Branch
Peresmian kantor cabang Bank KEB Hana
ke-38.
Inauguration of KEB Hana Bank’s 38th
branch office.
Peresmian kantor cabang Bank KEB Hana
ke-42.
Inaugurations of KEB Hana Bank’s 42nd
branche office.
Peresmian Cabang Makassar
Grand Opening of Makassar Branch
Peresmian kantor cabang Bank KEB Hana
ke-44 dan merupakan cabang ke-3 di luar
Pulau Jawa
Inauguration of KEB Hana Bank’s 44th, the
third non-Java island branch.
14
April / April
Bekerjasama dengan Succor Invest
Asset Management: Bank KEB Hana
Memasuki Dunia Wealth Management
Teaming up with Succor Invest Asset
Management: KEB Hana Bank Enters
into Wealth Management World
Kerjasama pemberian solusi investasi
Collaboration to provide investment
solution.
15
April / April
Peluncuran Layanan EDC
Launching the EDC Service
Peluncuran produk EDC yang merupakan
produk BII dimana Bank KEB Hana
bertindak sebagai penjual dan pemproses
dari penyelesaian transaksi.
Launch of BII’s EDC product where KEB
Hana Bank acts as selling agent and being
its third party processor and settlement.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Company Profile
15 - 20
April / April
29
Juni / June
Bank KEB Hana Raih Penghargaan STP
dari BCA
KEB Hana Bank Wins STP Award from
BCA
Peluncuran Layanan Bill Payment Bank
KEB Hana
Launch of KEB Hana Bank Bill’s
Payment Services
Bank KEB Hana mendapatkan penghargaan
STP (Straight Through Processing) dari
BCA untuk remittance yang sudah
tidak lagi menggunakan sistem manual
(komputerisasi) dengan tingkatan error yang
kecil.
KEB Hana Bank won STP (Straight, Through,
Processing) Award from BCA for the Bank’s
computerized remittance with lower margin
of error.
Peluncuran layanan untuk pembayaran
tagihan.
Launch of bill’s payment service.
Bank
KEB
Hana
Mendapatkan
Penghargaan dari Kemenkeu-Dirjen
Pajak.
KEB Hana Bank Receives Award
from Ministry of Finance-Directorate
General of Taxation.
Bank KEB Hana meraih penghargaan
sebagai 30 Besar Pembayar Pajak Badan
Terbesar 2014.
KEB Hana Bank won an award as Top 30
Institutional Tax Payer in 2014.
24
Konferensi Pers Penambahan Modal
Disetor
Press Conference on Capital Injection
Bank KEB Hana menambah modal disetor
sebesar Rp 1.3 trillion menjadi Rp 2.4 trillion.
KEB Hana Bank added 1.3 trillion in paid up
capital to Rp 2.4 trillion.
15
September / September
Peresmian Kantor Kas Bank KEB Hana
di Korea Center
Inauguration of KEB Hana Bank Cash
Office at Korea Center
Peresmian kantor cabang Bank KEB Hana
ke-45.
Inauguration of KEB Hana Bank’s 45th
branch office.
Juni / June
Bank KEB Hana Raih Penghargaan STP
Award dari HSBC
KEB Hana Bank Wins STP Award from
HSBC
Bank KEB Hana meraih jumlah STP sebesar
98.5% dari HSBC yang menunjukkan segala
transaksi yang dilakukan oleh sistem Bank
KEB Hana sudah 98.5% akurat dengan
minim tingkat error.
KEB Hana Bank received STP rating of 98.5%
from HSBC which reflects all transactions
carried out by KEB Hana Bank’s system is
98.5% accurate with lower margin of error.
16
September / September
Peresmian Fasilitas Mini Banking Bank
KEB Hana
Inauguration of KEB Hana Bank’s Mini
Banking Facility
Peresmian training center yang dipergunakan
sebagai pusat pelatihan karyawan.
Inauguration of Training center for
employees.
21
September / September
Bank KEB Hana Mendukung Program
K-Eduplex
KEB Hana Bank Supports K-Eduplex
Program
Bank KEB Hana mendukung Yayasan
Durano Indonesia dalam Program Korea
Education Complex (K-Eduplex) melalui
donasi berupa penyediaan dua unit mobil
operasional selama 3 tahun.
KEB Hana Bank supports Durano Indonesia
Foundation in Korea Education Complex
(K-Eduplex) Program by donating two units
of operational vehicles for three years.
23
September / September
Peresmian Cabang Pantai Indah Kapuk
Grand Opening of Pantai Indah Kapuk
Branch
Peresmian kantor cabang Bank KEB Hana
ke-46.
Inauguration of KEB Hana Bank’s 46th
Branch office.
8
Oktober / October
Seminar Peraturan Pajak 2015
2015 Tax Regulation Seminar
Sosialisasi Tax Regulation 2015 kepada
Nasabah warga negara Korea yang memiliki
aset di atas satu miliar won.
Familiarization of Tax Regulation 2015 to
Korean citizen customers with assets of
more than 1 million won
31
32
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Profil Perusahaan
3
November / Nopember
11
November / Nopember
8
Desember / December
Peluncuran
Produk
Kerjasama
Bancassurance Bank KEB Hana dengan
Hanwha Life Insurance
Launch of Collaboration Product
between KEB Hana Bank and Hanwha
Life Insurance
Peresmian kerjasama antara Bank KEB
Hana dengan Hanwha Life Indonesia dalam
bentuk aliansi bancassurance.
Inauguration of collaboration between KEB
Hana Bank and Hanwha Life Insurance in
form of bancassurance alliance.
6
November / Nopember
Bank KEB Hana Mendapat Penghargaan
Anugerah Perbankan Indonesia
KEB Hana Bank Wins Anugerah
Perbankan Indonesia Award
Bank KEB Hana mendapatkan tiga
penghargaan pada APBI 2015 yang
diselenggarakan Majalah Economic Review,
yaitu Finance Value Creation Added, Good
Corporate Governance, dan Risk Management.
KEB Hana Bank won three awards in APBI
2015 held by Economic Review Magazine,
namely Finance Value Creation Added,
Good Corporate Governance and Risk
Management.
10
November / Nopember
Seminar Economic Outlook: Turbulent
Times, but Opportunity Remains
Economic Outlook Seminar: Turbulent
Times, but Opportunity Remains
Bank KEB Hana menyelenggarakan Seminar
Economic Outlook untuk mengantisipasi
kondisi dan perkembangan ekonomi dunia
secara khusus di tahun 2016.
KEB Hana Bank held Economic Outlook
Seminar specifically to anticipate the world’s
economic condition and development in
2016.
Penandatanganan Perjanjian Program
OVOP
OVOP Program Agreement Signing
Bank KEB Hana bekerjasama dengan
KOTRA dan Kementrian UKM memberikan
dukungan kepada lembaga usaha kecil
menengah bernama Koperasi Sumber
Mertha Buana yang terletak di kabupaten
Badung, Bali melalui program OVOP (One
Village One Product).
KEB Hana Bank collaborated with KOTRA
and Cooperative and SME Ministry to
provide supports for small and medium
business institution, namely Koperasi
Sumber Mertha Buana in Badung, Bali
through OVOP (Obe Village One Product)
program
17
Bank KEB Hana dan Hana Capital
bekerjasama
dengan
PT
Sinarmas
Multiartha Tbk meresmikan perusahaan
pembiayaan bersama dengan nama PT
Sinarmas Hana Finance.
KEB Hana Bank and Hana Capital
collaborated with PT Sinarmas Multiartha
Tbk to inaugurate a collaborative financial
company under the name of PT Sinarmas
Hana Finance.
16
Desember / December
Pembukaan Cabang Plaza Oleos
Grand Opening of Plaza Oleos Branch
November / Nopember
Bank KEB Hana Raih Penghargaan STP
Award dari Citibank
KEB Hana Bank Wins STP Award from
Citibank
Bank KEB Hana mendapatkan penghargaan
STP dari Citibank dengan memperoleh
angka 97%+ untuk Tresury dan 95%+ untuk
periode Komersial 2014.
KEB Hana Bank won a STP award from
Citibank, with STP rating of 97%+ for
Treasury and 95%+ for Commercial in 2014.
27
Peresmian PT Sinarmas Hana Finance
Inauguration of PT Sinarmas Hana
Finance
November / Nopember
ACE Life Gandeng Bank KEB Hana
dalam Peluncuran Produk ACE Golden
Link dan ACE Cash Back Premium
ACE Life Takes KEB Hana Bank as
Partner in the Launch of ACE Golden
Link and ACE Cash Back Premium
Bank KEB Hana bekerjasama dengan ACE
Life dalam meluncurkan produk ACE Golden
Link dan ACE Cash Back Premium.
KEB Hana Bank collaborated with ACE Life
in the launch of ACE Golden Link and ACE
Cash Back Premium products..
Peresmian kantor cabang Bank KEB Hana
ke-47 yang merupakan cabang gabungan
antara bisnis SME dan konsumer.
Inauguration of KEB Hana Bank’s 47th
branch office, a combined branch between
SME and consumer.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
33
Company Profile
Visi, Misi, & Nilai Inti Perusahaan
Vision, Mission, & Core Values
Visi
Vision
Misi
Mission
Menjadi salah satu dari 20 bank
terbesar di Indonesia dalam kurun
waktu 5 tahun dan menjadi the
Best Customer-Focused Bank di
Indonesia.
Becoming the Top 20 Bank in
Indonesia within five years period
and the Best Customer-Focused
Bank in Indonesia.
Dalam rangka mencapai visinya,
Bank KEB Hana menerapkan 3
kekuatan unik dan kompetitif yang
sangat penting untuk menjadi
salah satu dari 20 bank terbesar di
Indonesia.
In order to achieve the vision, KEB
Hana Bank applies 3 unique and
competitive strengths that are vital
to become one of the top 20 banks
in Indonesia.
Bank of
Convenience
Memberikan dan menyediakan pelayanan yang memiliki
kenyamanan bagi para nasabah.
To provide and improve convenience for customers.
Smart Banking
Memberikan solusi perbankan yang terbaik bagi nasabah
dengan berbasiskan teknologi.
To give best banking solution that customer can get with the
most up-to-date technology.
Bank of Speed
Memberikan layanan dalam waktu sesingkat mungkin tanpa
mengurangi kualitas pelayanannya.
To give services within shortest time possible without
compromising the services.
3D
34
Laporan Tahunan 2015
PT Bank KEB Hana Indonesia
Profil Perusahaan
Penghargaan dan Sertifikasi
Awards and Certifications
1
2
3
5
4
6
7
8
9
11
12
13
10
14
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Company Profile
1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
The Best Bank 2012 in “Corporate Social Responsibility” untuk
kategori Bank Umum dengan Aset > Rp1 sampai 10 triliun dari
Anugerah Perbankan Indonesia 2012.
The Best Bank 2012 in “Financial Aspect” untuk kategori Bank
Umum dengan Aset > Rp1 sampai 10 triliun dari Anugerah
Perbankan Indonesia 2012.
Predikat “Sangat Baik” untuk Kinerja Keuangan tahun 2012 dari
majalah Infobank.
Predikat “Sangat Baik” untuk Kinerja Keuangan tahun 2013 dari
majalah Infobank.
The 2014 Elite Quality Recognition Award for Outstanding
Achievement of Best-in Class MT103 STP Rate 99.71% and MT 202
STP Rate 99.78% dari JP Morgan.
National Long-Term Rating of “AAA”(idn) and a National Short-Term
Rating of “F1+”(idn) dari Fitch Ratings.
The Best Foreign Exchange Bank dalam ajang Bisnis Indonesia
Award 2014 dari Bisnis Indonesia.
Meraih penghargaan sebagai Wajib Pajak Terdaftar pada KPP
Madya Jakarta Barat dari Kementerian Keuangan Republik
Indonesia, Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Wilayah DJP Jakarta
Barat.
US Dollar Clearing – STP Excellence Award 2014 dari HSBC.
2014 USD Direct Settlement – STP Excellence Award dari BCA.
Citi’s Performance Excellence Award for Outstanding Achievement in
Straight Through Processing.
Peringkat pertama dalam ajang Anugerah Perbankan Indonesia
2015 untuk kategori Good Corporate Governance BUKU II untuk
Aset Rp 10 sampai 25 triliun dari Economic Review.
Peringkat pertama dalam ajang Anugerah Perbankan Indonesia
2015 untuk kategori Finance (Value Creation) BUKU II untuk Aset
Rp 10 sampai 25 triliun dari Economic Review.
Peringkat kedua dalam ajang Anugerah Perbankan Indonesia
2015 untuk kategori Risk Management BUKU II untuk Aset Rp 10
sampai 25 triliun dari Economic Review.
The Best Bank 2012 in “Corporate Social Responsibility” for
Commercial Bank with Assets >Rp 1-10T from Anugerah
Perbankan Indonesia 2012.
The Best Bank 2012 in “Financial Aspect” for Commercial bank
with Assets >Rp 1-10T from Anugerah Perbankan Indonesia
2012.
Predicated Bank as “Very Good” for the Bank’s Financial
Performance 2012 from Infobank.
Predicated as “Very Good” for the Bank’s Financial Performance
2013 from Infobank.
2014 Elite Quality Recognition Award from JP Morgan for
Outstanding Achievement of Best-in-Class MT103 STP Rate
99.71% and MT 202 STP Rate 99.78%.
National Long-Term Rating of “AAA”(idn) and a National ShortTerm Rating of “F1+”(idn) from Fitch Ratings.
The Best Foreign Exchange Bank from Bisnis Indonesia Award
2014 held by Bisnis Indonesia.
Winning an award for Registered Tax Payer at KPP Madya West
Jakarta from Ministry of Finance of the Republic of Indonesia,
Directorate General of Taxation, West Jakarta Regional Office.
US Dollar Clearing – STP Excellence Award 2014 from HSBC.
2014 USD Direct Settlement – STP Excellence Award from BCA.
Citi’s Performance Excellence Award for
Achievement in Straight Through Processing.
Outstanding
First place in Anugerah Perbankan Indonesia 2015 event for
category of Good Corporate Governance BUKU II for Assets
totaled between Rp 10 and 25 trillion from Economic Review.
First place in Anugerah Perbankan Indonesia 2015 event for
category of Finance (Value Creation) BUKU II for Assets totaled
between Rp 10 and 25 trillion from Economic Review.
Second place in Anugerah Perbankan Indonesia 2015 event
for category of Risk Management BUKU II for Assets totaled
between Rp 10 and 25 trillion from Economic Review.
35
36
Laporan Tahunan 2015
PT Bank KEB Hana Indonesia
Profil Perusahaan
Struktur Organisasi
Organization Structure
Satuan Kerja Anti Fraud
Risk Management Committee
IT Committee
ALCO
Loan Committee
Credit Policy Committee
Product Development Commitee
Channel Commitee
Marketing
Planning
Department
Corporate
Communication
Department
Consumer Business &
Operation Director
Business Director
Global Marketing Division 1
Global Marketing Division 2
Global Marketing Division 3
Operating
Division
Global Marketing Division 4
SME Business
Support Unit
Remittance
Department
Corporate
Banking
Department
Int’l
Banking
Division
Funding
Institution
Department
Funding
& Wealth
Management
Businesss
Division
Commercial
Banking
Division
SME
Business 1
Division
SME
Business
SME
Business 2
Division
Remote
SME Branches
Consumer
Asset
Business
Division
Secured
Loan Product
& Allance
Department
Unsecured
Loan Product
Department
Settlement
Department
Global Marketing Division 5
Corporate
Banking
Division
Branch
Operation
Support
Department
Marketing
Planning
Division
Private
Banking
Division
Business
Strategic &
Enablement
Division
Trade
Finance
Department
Service
Quality
Department
Customer
Credit
Approval
Department
Financial
Instituation
Department
Mortgage
Sales
Department
Funding
Product
Management
Department
Mutual Fund
& Bond
Product
Management
Department
Strategic
Marketing &
Segmentation
Department
Network &
Distibution
Division
Bancassurance
Product
Management
Department
Consumer
Acquisition
Department
Prioty
Banking
Department
Consumer
Branches
Retail B2B
Division
Retail B2B
Department
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Company Profile
GMOS
Risk Monitoring Committee
Board of Commissioners
Remuneration & Nomination Committee
Audit Committee
President Director
Internal Audit
Department
Corporate
Planning
Division
Finance Director
Finance
Planning
Division
Corporate
Planning
Department
Corporate
Secretary
Department
Credit Director
Tax & Expense
Control
Department
Credit Review
Division
Centrallsed
Accounting
Department
Legal
Division
IT Planning
& System
Department
Credit Review
Department
Compliance Director
Human
Resources
Division
Recruitment
Department
Risk
Management
Department
Loan Admin
Department
Compliance
Department
AML
Unit
Learning
Development
Division
Program
Development
Department
Loan
Review
Unit
Branch
Expansion
Division
Branch
Expansion
Department
IT Division
IT Accounting &
MIS Department
Treasury
Division
General Affairs
Department
Treasury
Department
Strategic
Alliance
Department
IT2 Division
e-Business
Department
Proces
Management
Department
37
38
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Profil Perusahaan
Lembaga dan Profesi Penunjang
Supporting Professions and Institutions
Notaris
Audit Merger
Akuntan Publik
Refizal, S.H., M.Hum.
Jl. Cikini Raya 91 G
Jakarta Pusat 10330
Tel : 3904846, 3904847, 3160934
Fax : 31925871, 3160850
Email : [email protected]
PT Deloitte Consulting
30th Floor, The Plaza Office Tower
Jl. M.H. Thamrin Kav 28-30
Jakarta 10350
Tel : +62 21 2992 3100 ext. 30300
Fax: : +62 21 2992 8022
Email: [email protected]
Ernst Young
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53
Gedung Indonesia Stock Exchange
Jakarta, Indonesia
Tel : +62 21 52895000
Notary
Merger Audit
Public Accountant
Wilayah Operasional
Area of Operations
Bank KEB Hana senantiasa fokus terhadap pengembangan
bisnis di Indonesia. Untuk meningkatkan pelayanan kepada
nasabah, Bank telah memiliki 47 cabang yang tersebar di
wilayah Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Lampung, Medan, dan Makassar. Dua diantara 47
cabang beroperasi sebagai cabang weekend. Selain kantor
cabang, jaringan Bank KEB Hana juga terdiri dari 48 ATM OnSite, 37 ATM Off-Site, satu mobil ATM Keliling dan terhubung
dengan lebih dari 137.000 ATM yang termasuk dalam jaringan
PRIMA dan ATM Bersama.
NetWORK
NetWORK
KEB Hana Bank continues to focus on developing business
in Indonesia. To provide service and ease of access to
customers, the Bank operates 47 branches in Greater Jakarta,
Banten, West Java, Central Java, East Java, Lampung, Medan,
and Makassar. Two of the 47 branches operate as weekend
branch. In addition to branch offices, KEB Hana Bank network
consists of 48 ATM On-Site, Off-Site ATM 37, one mobile ATM
and connected to more than 137,000 ATMs of the PRIMA and
ATM Bersama network.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Company Profile
39
40
Laporan Tahunan 2015
PT Bank KEB Hana Indonesia
Profil Perusahaan
Produk dan Layanan
Product and Services
FX dan Remitansi
FX and Remittance
SME dan Business Banking
SME and Business Banking
Penukaran Mata Uang
Money Exchange
Pinjaman Rekening Koran
Revolving Loan
Bisnis TKI
Indonesian Migrant
Worker Business
Investasi
Investments
LC/SKBDN
LC/SKBDN
Modal Kerja
Working Capital
Retail Banking
Retail Banking
Bancassurance
Bancassurance
Tabungan Berjangka
Future Saving
KPR
Housing Loan
KTA
Unsecured Loan
KPM
Car Loan
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Company Profile
Layanan
Services
Layanan Mobil Keliling
Mobile Service /
Moving Branch
Layanan Bill Payment
Bill Payment Service
SMS Banking
SMS Banking
Safe Deposit Box
Safe Deposit Box
Pembayaran melalui EDC
Payment System via EDC
Internet Banking
Internet Banking
Mobile Banking
Mobile Banking
41
42
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Kebutuhan nasabah selalu menjadi prioritas
utama Bank KEB Hana untuk memberikan
layanan terbaik dan tepat sasaran.
Customers’ needs always become KEB Hana
Bank’s main priorities to give the best and
right on target services.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Analisis dan
Pembahasan
Manajemen
Management Discussion
and Analysis
44 Tinjauan Ekonomi Makro
dan Industri
Management Discussion
and Analysis
52
Tinjauan Pendukung Usaha
Business Suport Review
52 Sumber Daya Manusia
Human Resources
60 Teknologi Informasi
Information Technology (IT)
62 Manajemen Risiko
Risk Management
109 Tinjauan Keuangan
Financial Review
43
44
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Ekonomi Makro dan Industri
Management Discussion and Analysis
Tinjauan Ekonomi Makro 2015
Macroeconomic Review 2015
Tekanan yang dialami oleh Indonesia merupakan lanjutan dari
rangkaian tantangan yang telah dirasakan dalam beberapa
tahun terakhir. Harga komoditas utama yang menjadi andalan
Indonesia, seperti minyak bumi, minyak kelapa sawit dan
batubara, terus mengalami penurunan. Dan hal ini berdampak
langsung pada nilai ekspor Indonesia karena besarnya
kontribusi komoditas-komoditas ini. Sepanjang tahun 2015, nilai
ekspor Indonesia mengalami penurunan sebesar 15%, cukup
tajam apabila dibandingkan penurunan ekspor pada tahun
2014 yang tercatat sebesar 4%. Pelemahan harga terjadi pada
hampir semua bidang ekspor utama Indonesia, dan penurunan
terbesar dialami oleh sektor pertambangan sebesar 15%.
The pressure faced by Indonesia was a continuation of
challenges occurring for the past few years. The prices of key
commodities important to the country, such as crude oil, crude
palm oil and coal, continued to decline. This had a direct impact
on Indonesia’s export value because of the large contribution of
these commodities. Throughout 2015, the value of Indonesian
exports plummeted by 15 percent, compared the previous
year that recorded a drop of 4 percent. The weakening of
prices was also evident in other main Indonesian export areas,
with the steepest decline being the mining sector, which lost 15
percent of its export value.
Pada tahun 2015, dunia usaha kembali dihadapkan pada
berbagai tantangan bisnis yang berasal dari luar maupun
dalam negeri. Perekonomian dunia terus mengalami
pelambatan akibat disparitas antara ekonomi negara-negara
maju dan pasar di negara-negara berkembang. Secara umum,
pertumbuhan ekonomi dunia mencapai 3,10%, lebih rendah
dibandingkan tahun 2014 yang tingkat pertumbuhannya
mencapai 3,40%. Beberapa faktor utama penyebab pelemahan
ini adalah penurunan harga komoditas, pelambatan ekonomi
yang dialami oleh negara-negara utama, seperti Tiongkok
(melemah dari 6,90% ke 6,80%), Amerika Serikat (turun dari
2,10% menjadi 1,80%), serta Inggris (dari 2,10% menjadi 1,90%),
serta kekhawatiran pemodal asing yang menarik modalnya
kembali untuk ditanamkan pada negara dengan resiko yang
lebih rendah. Hal ini cukup memengaruhi perekonomian
negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
In 2015, the business world was again confronted with various
business challenges originating from the external environment
and domestically. Global economies continued to experience
a slowdown caused by disparities between the economies of
developed countries and developing countries. In general, the
world’s economic growth reached 3.1 percent, weaker than
the growth in 2014 which reached 3.4 percent. Some of the
key factors contributing to the slowdown were the decline
in the prices of commodities, the weakened economies of
major countries such as China (which declined from 6.9 to 6.8
percent), the US (from 2.1 to 1.8 percent) and the UK (from
2.1 to 1.9 percent), and outflows of foreign capital seeking safe
investments in less risky countries. These factors have had
an impact on the growth of developing countries, including
Indonesia.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Pertumbuhan ekonomi Indonesia ditutup pada angka 5,04%,
atau hampir sama jika dibandingkan dengan 5,02% yang
dicapai pada periode yang sama di tahun 2014. Pada awal
tahun, ekonomi Indonesia bergerak dengan laju pertumbuhan
yang agak lambat, terutama pada kuartal I dan II. Sedangkan
pada paruh kedua, perekonomian mulai melakukan
menunjukkan kemajuan, dan pada kuartal IV, terjadi akselerasi
pertumbuhan terutama pada konsumsi domestik. Percepatan
ini terutama dipicu oleh belanja pemerintah di bidang
pembagunan infrastruktur, serta membaiknya posisi neraca
perdagangan karena menurunnya defisit neraca perdaganan
produk migas. Inflasi berada pada tingkat yang sehat dan
terkendali dan mencapai angka terendah dalam kurun waktu
lima tahun terakhir, yakni sebesar 3.35%. Pada kuartal yang
sama, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS juga menunjukkan
penguatan yang konsisten sebesar 6,27% dibandingkan
kuartal III dan ditutup pada angka Rp13.785. Berbagai indikator
positif ini diharapkan akan menjadi landasan yang kuat bagi
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun berikutnya.
Indonesia’s economic growth at the end of 2015 was recorded
at 5.04 percent, nearly the same as the growth rate of the
same reporting period in the previous year, which reached
5.02 percent. Early in the year, the economy grew at a slow
pace, especially during the first and second quarter. In the
second half of the year, the economy started to warm-up and
by the fourth quarter the country experienced an acceleration
of growth, mainly in the domestic consumption sector. This
acceleration was dominated by government spending on
infrastructures development and the improvement of the
trade balance as a result of a decline in the trade deficit of oil
and gas products. Inflation was maintained at a healthy and
controlled level and reached 3.35 percent, the lowest in the
past five years. In the same quarter, the Rupiah exchange
rate against the US dollar also improved consistently by 6.27
percent compared to the rate in the third quarter, and closed
at Rp 13,785. It is hoped that these positive indicators can form
a solid basis for the future growth of the Indonesian economy
in the following year.
Dalam situasi yang penuh dengan tantangan, pelaku bisnis
memilih untuk melangkah dengan hati-hati. Akibatnya, terjadi
pelambatan dan pengurangan belanja. Pemerintah melakukan
penundaan belanja negara, begitu pula dengan sektor swasta
yang menunda dan mengurangi aktivitas konsumsi. Volume
impor dan ekspor sama-sama mengalami penurunan ketika
pelaku bisnis memangkas produksi dan mengurangi stok
bahan baku. Beberapa sektor bahkan terpaksa melakukan
pengurangan pekerjanya agar dapat tetap berproduksi.
Sementara itu, investasi oleh pemodal asing turut menurun,
terutama untuk modal jangka pendek yang dialihkan ke pasar
negara yang memiliki tingkat resiko lebih rendah.
During challenging times, business participants choose to take
a conservative stance. As a result, spending is either delayed
or reduced. The government delayed its spending, as did the
private sector, which chose to delay and reduce consumption
activities. Export and import volumes both declined when
businesses slashed production and reduced their inventories.
Other sectors even had to reduce their workforce as a way to
continue their production. Meanwhile, investment by foreign
investors decreased, mainly for short-term capital which was
allocated to countries with relatively lower risk levels.
Investasi pihak asing di pasar modal mengalami penurunan,
dimana sepanjang tahun 2015, nilai transaksi penjualan
melebihi nilai pembelian. Diperkirakan total penjualan
mencapai angka Rp 22 triliun. Indeks IHSG mengalami
penurunan sebesar 12.60% pada akhir tahun dan ditutup pada
angka 4.569,4. Walaupun terjadi penguatan atas nilai tukar
mata uang Rupiah terhadap Dolar AS pada akhir 2015, secara
keseluruhan, Rupiah ditutup melemah pada angka Rp13.775
dibandingkan dengan posisi Rp12.474 pada awal tahun.
Foreign investment in the stock exchange also experienced a
decline in 2015, which saw sales transactions exceeded those
of consumption. It is estimated that total selling volumes
reached Rp 22 trillion. The JCI declined by 12.6 percent by the
end of the year and closed at 4,569.4. Although the Rupiah
exchange rate rebounded a little against the US Dollar at the
end of 2015, in general Rupiah was closed weaker at Rp 13,775
compared to Rp 12,474 at the beginning of the year.
Tinjauan Kinerja Perbankan 2015
Banking Performance Review in 2015
Di tengah tantangan makroekonomi seperti disebutkan di
atas, pertumbuhan kredit di Indonesia pada tahun 2015
mencapai 10,40%, lebih rendah dari pencapaian tahun
sebelumnya sebesar 12%. Ketahanan modal perbankan
menguat, ditunjukkan dengan tingkat kecukupan modal
(CAR) yang naik menjadi 21,20% dibandingkan dengan angka
19,60% pada tahun 2014 dan jauh di atas batas minimum 8%
Despite the macroeconomic headwinds experienced above,
the expansion of credit in Indonesia in 2015 managed to
grow by 10.4 percent, although this was still lower than the
growth in the previous year, which reached 12 percent. The
capital structure of banks strengthened, indicated by the
Capital Adequacy Ratio (CAR) that increased to 21.2 percent
compared to 19.6 percent recorded in 2014 and higher than
Demi menjaga kestabilan keuangan dan keberlangsungan
ekonomi dalam negeri, Bank Indonesia bertahan dengan
tingkat suku bunga acuan sebesar 7,50% sepanjang tahun
2015, setelah terlebih dahulu melakukan pemangkasan
sebesar 0,25% pada bulan Februari. Giro wajib minimum
(GWM) diturunkan ke angka 7,50% pada akhir tahun agar dapat
memicu pergerakan perbankan yang lebih aktif. Tingkat inflasi
berhasil dikendalikan ke level 3,48% pada akhir tahun, lebih
baik dari tahun 2014 yang ditutup pada level 8,40%.
In an effort to control financial stability and the continuity of
the domestic economy, Bank Indonesia held the benchmark
interest rate at 7.5 percent throughout 2015, after having cut
the rate by 0.25 percent in February. The minimum reserve
rate was lowered to 7.5 percent by the end of the year to boost
a more active banking environment. The inflation level was
managed at 3.84 percent by the end of the year, better than
the level in 2014, which was recorded at 8.4 percent.
45
46
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
yang dipersyaratkan oleh regulator. Penurunan pemberian
kredit diiringi dengan peningkatan rasio kredit bermasalah
(NPL) ke posisi 2,70% pada akhir tahun, naik dari posisi
tahun 2014 sebesar 2,16%. Hal ini menunjukkan penurunan
kualitas portofolio pinjaman. Berkaitan dengan ini, pihak
perbankan mencatatkan peningkatan atas pencadangan kredit
bermasalah yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap
keuntungan bank.
the minimum regulatory rate of 8 percent. The decline in credit
was accompanied by a rise in the ratio of Non-Performing
Loans (NPL) which was recorded at 2.7 percent as of the year’s
end. This was an increase from last year’s level of 2.16 percent
and was a reflection of the deterioration of the quality of loan
portfolios. Consequently, the banking industry recorded a
higher loan loss provision rate, which resulted in a negative
impact on the profitability of banks.
Seiring dengan pelemahan kinerja usaha, investasi pihak
swasta dan belanja rumah tangga ikut menurun, sehingga
kinerja dalam penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) turut
merasakan dampaknya. Hal ini ikut mempengaruhi rasio
Loan to Deposit Ratio (LDR) yang meningkat menjadi 90,50%
dibandingkan 89,40% pada tahun sebelumnya. Keadaan ini
mencerminkan kondisi likuiditas perbankan Indonesia yang
kurang memadai untuk mendanai ekpansi kredit.
As businesses encountered sluggish performance, investment
in the private sector declined, followed by weak domestic
consumption. This impacted the accumulation of third party
funds, which further affected the Loan-to-Deposit Ratio (LDR),
which rose to 90.5 percent from the 89.4 percent reported
in the previous year. This situation reflected a relatively weak
liquidity position in relation to the funding capacity of the loan
growth of the country.
Perbaikan
perekonomian
Indonesia
diharapkan
akan
memberikan dampak yang positif bagi sektor perbankan. Pada
tahun 2016, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan
pertumbuhan kredit dapat mencapai 14,10%, serta DPK akan
meningkat sebesar 12,70%. Pertumbuhan ini didukung oleh Bank
Indonesia yang memangkas suku bunga acuan BI Rate sebesar
0,25% masing-masing di bulan Januari dan Februari. Diperkirakan
bahwa pemotongan masih dapat terjadi di tahun 2016.
A turnaround in the Indonesian economy is hoped to bring a
positive impact to the banking sector. For 2016, the Financial
Services Authority (OJK) estimates that the credit growth
rate can reach 14.1 percent, with third party funds rising by
12.7 percent. This growth is supported by Bank Indonesia,
evidenced by cuts of the benchmark interest rate by 0.25
percent respectively in January and February. It is predicted
that there will be further cuts in 2016.
Prospek Usaha tahun 2016
Business Prospects in 2016
Penguatan pertumbuhan yang terjadi pada kuartal IV diharapkan
dapat menjadi landasan yang kuat untuk memacu pertumbuhan
ekonomi di tahun 2016. Hal ini diharapkan akan menciptakan
peluang untuk peningkatan atas kebutuhan pembiayaan.
The strong economic growth momentum experienced in the
fourth quarter is hoped to provide a solid foundation for growth
in 2016. This is followed by an expectation of the creation of
new opportunities that will spur the demand for financing.
Di lain pihak, sektor keuangan dalam negeri akan menghadapi
beberapa risiko, antara lain, kondisi eksternal yang belum
stabil, nilai tukar Rupiah yang akan terus mengalami tekanan,
serta risiko peningkatan kasus gagal bayar yang harus dihadapi
industri perbankan.
Meanwhile, the domestic financial sector will continue to
face risks, some of which are unstable external environment,
further pressures on the Rupiah, and the risk faced by banks of
the rise of defaults.
Ekonomi global masih akan dihadapkan pada pelambatan dunia
usaha, dan pelemahan yang dialami oleh negara-negara maju
akan memengaruhi negara-negara berkembang. Pada akhirnya,
pemulihan kondisi ekonomi global pun akan tertahan. Bank
Dunia memperkirakan bahwa perekonomian dunia pada tahun
2016 akan tumbuh sebesar 2,90%, lebih rendah dari perkiraan
awal sebesar 3,30%, namun lebih baik dari pertumbuhan pada
tahun 2015 yang ditutup pada angka 2,40%. Untuk Indonesia,
pertumbuhan diperkirakan akan berada pada kisaran 5,205,60%. Beberapa faktor eksternal yang akan diwaspadai oleh
Bank Indonesia adalah kenaikan fund rate oleh Bank Sentral
di AS, risiko ekonomi yang melemah di negara-negara utama,
seperti AS, Tiongkok, Jepang dan kawasan Eropa, serta harga
komoditas dunia yang masih cenderung melemah.
The global economy will continue to face a weakened business
environment. The slowdown in developed countries will impact
the growth in developing countries. This will result in a delay in
the recovery of global economies. The World Bank forecasts
that the global economy in 2016 will grow by 2.9 percent,
lower than the initial estimate of 3.3 percent, but higher that
the 2.4 percent growth rate of 2015. For Indonesia, the growth
is estimated to reach a range of 5.2 to 5.6 percent. Several
external factors will be the concern of Bank Indonesia, including
the US Fed Fund rate increase, the risk of weakened economic
growth in major countries, such as the US, China, Japan and
those in Europe, as well as the prices of global commodities,
which continue to show a declining trend.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Tinjauan Usaha
Business Review
Tinjauan Kinerja Operasional
Kendati dilatarbelakangi oleh kondisi perekonomian yang
kurang mendukung pada tahun 2015, Bank KEB Hana tetap
mampu menunjukkan kinerja finansial membanggakan di
seluruh lini bisnis. Dari pencapaian finansial tahun 2015 dapat
dikatakan bahwa Bank KEB Hana telah memiliki kualitas aset
yang baik dan masuk ke dalam kategori Bank Sehat.
Operational Performance Overview
Despite the challenges of an economic downturn in 2015,
KEB Hana Bank still managed to perform exceptionally well
financially in all of its business lines. Based on the overall
financial achievement of KEB Hana Bank in 2015, the Bank can
be said to possess quality assets, and it can be categorized as
a Healthy Bank.
Pinjaman
Lending
Perbankan Konsumer
Pembiayaan Perbankan Konsumer Bank KEB Hana secara
aktif fokus pada pengembangan usaha konsumer dan
membidik pangsa pasar nasabah mapan atau affluent dengan
menawarkan layanan private banking berkualitas serta beragam
layanan berkualitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan
nasabah. Produk kami yang inovatif selalu menghasilkan
layanan yang memuaskan bagi nasabah termasuk produk
Kredit Tanpa Agunan dan Hana Ready Cash.
Consumer Banking
KEB Hana Bank Consumer Finance actively focuses on
expanding its consumer business and targeting the more
affluent customers by providing them with high quality private
banking services, as well as offering various quality services to
meet the different needs of clients. Our innovative products
have always provided satisfactory services to our clients with
products such as Unsecured Loans and Hana Ready Cash.
Perbankan Komersial
Selain aktif dalam memberikan jasa finansial kepada nasabah
individu, Bank KEB Hana juga memiliki pengetahuan dan
kemampuan untuk mendukung segmen komersial melalui
berbagai macam produk perbankannya. Pembiayaan komersial
Bank KEB Hana dibagi menjadi dua, yaitu korporasi dan ritel.
Pembiayaan korporat mendukung kegiatan transaksi nasabah
korporasi seperti perusahaan-perusahaan swasta nasional
dan multinasional yang berskala besar, dan perusahaan yang
berpotensial lainnya.
• Pinjaman Modal Kerja
• Pinjaman Investasi
• Surat Kredit Berdokumen
• Jaminan Bank
Commercial Banking
Besides being active in providing financial services to
individuals, KEB Hana Bank also possesses the knowledge and
capability to support commercial segments with its wide range
of products. KEB Hana Bank’s commercial financing is divided
into corporate and retail sectors. The corporate financing
supports corporate customer’s transaction activities, such as
with private national companies and large scale multinationals,
and with other potential corporations.
Selama tahun 2015, Bank KEB Hana menyalurkan pinjaman
sebesar Rp 21,07 triliun atau naik sebesar 40,45% dibandingkan
tahun 2014 sebesar Rp 15 triliun dari nasabah individu
maupun korporasi.
Throughout 2015, KEB Hana Bank has disbursed loans
amounting to Rp 21.07 trillion, an increase of 40.45 percent
from 2014 which amounted to Rp 15 trillion for individual and
corporate customers.
Simpanan dan Deposito
Savings and Deposits
Hingga akhir tahun 2015, tercatat jumlah dana pihak ketiga
mencapai Rp14,8 triliun atau naik sebesar 23.93% dibanding
pada tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp 11,9 triliun. Hal ini
tercapai melalui penawaran berbagai produk seperti:
Tabungan KEB Hana
Tabungan KEB Hana merupakan produk simpanan yang
ditawarkan kepada nasabah dengan syarat dan ketentuan
yang mudah dan bunga bersaing. Produk ini memberikan
keuntungan ekstra berupa bebas biaya administrasi bulanan
dan mudah diakses di seluruh Anjungan Tunai Mandiri (ATM)
berlogo PRIMA dan ATM Bersama.
•
•
•
•
Working Capital Loans
Investment Loans
Letters of Credit (L/C)
Bank Guarantees
At end of 2015, Third Party Funds reached Rp 14.8 trillion,
an increase of 23.94 percent those in from 2014 which was
recorded at Rp 11.9 trillion. The various products offered by KEB
Hana Bank which contributed to this achievement are as follow:
KEB Hana Savings
KEB Hana Savings is a savings product offered to customers
with simple terms and conditions and a competitive interest
rate and free of monthly administration fee. Customers can
easily withdraw their money from all ATMs with PRIMA and ATM
Bersama logos.
47
48
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabungan Berjangka KEB Hana
KEB Hana Future Saving merupakan produk tabungan
berjangka untuk nasabah perorangan dan nasabah korporasi
dalam kontrak jangka waktu tertentu dengan setoran yang
tetap (fixed) selama jangka waktu yang telah diperjanjikan.
KEB Hana Future Savings
KEB Hana Future Savings is an installment savings product
within a certain time period for individual and corporate clients.
This installment savings product has fixed monthly payments
for an agreed period.
Tabunganku
Tabunganku merupakan produk simpanan nasabah individu yang
bersifat umum. Tabunganku memiliki persyaratan mudah dan
bunga yang bersaing, dan produk ini didesain untuk mengedukasi
masyarakat luas tentang manfaat dari menabung dan membantu
meningkatkan pola hidup produktif dengan menabung di Bank.
Tabunganku
Tabunganku is a savings product for the masses with simple
terms and conditions, and competitive interest rate designed
to educate the people about the importance of saving and help
improve people’s productivity through savings product.
Rekening Giro
Rekening Giro yang ditawarkan Bank KEB Hana dirancang
untuk mendukung kelancaran usaha nasabah. Produk ini
melayani transaksi dalam bentuk mata uang asing, termasuk
Dolar Amerika Serikat.
Current Accounts
KEB Hana Bank offers a banking product that support
businesses in the form of current account. This product enables
transactions in foreign currency, including the US Dollar.
Deposito
Deposito merupakan suatu bentuk investasi yang aman dalam
bentuk deposito berjangka dengan suku bunga kompetitif.
Produk ini menawarkan investasi dalam bentuk mata uang
asing dengan pilihan jangka waktu yang beragam dan bunga
yang tinggi. Bank KEB Hana juga menyediakan fitur Automatic
Roll Over yang memudahkan nasabah mengelola jangka waktu
penempatan dana yang sesuai. Selain itu, Deposito juga dapat
dibuka melalui layanan internet banking.
Time Deposits
Deposits is a secure investment product in the form of time
deposits which offers competitive interest rates. This product
offers investments in foreign currency with various choices of
periods and high interest rates. KEB Hana Bank also provides an
Automatic Roll Over feature that will enable clients to manage
the appropriate period of their funds deposit. In addition,
Deposit can be opened through internet banking service.
Transaksi Nasional dan Internasional
National and International Transactions
Perbankan Elektronik
Electronic Banking
Di tahun 2015, Bank KEB Hana melanjutkan pengembangan
layanan perbankan elektronik yang telah dimiliki dengan tujuan
semakin memperluas tingkat pelayanan kepada nasabah.
Selain itu, upaya ini juga bertujuan untuk menjangkau lebih
banyak nasabah dan memberikan solusi transaksi menyeluruh.
Dan untuk mencapai tujuan ini, Bank KEB Hana telah merelokasi
data center dan melakukan pembaharuan berbagai sistem
untuk memastikan andalnya fasilitas internet Bank.
In 2015, KEB Hana Bank continued developing the electronic
banking services with the aim of further expanding the level
of services. Moreover, this effort also aims at reaching more
customers and delivering a comprehensive transaction
solution. To achieve this, KEB Hana Bank relocated its the
data center and conducted various systems enhancements to
ensure the reliability of KEB Hana Bank’s internet facilities.
Selanjutnya di tahun 2016, Bank KEB Hana akan menambah
layanan perbankan elektroniknya dengan mengenalkan
Next in 2016, KEB Hana Bank will introduce a new service,
namely electronic money called e-wallet, as well as electronic
Bank KEB Hana menawarkan solusi bagi usaha nasabah
dengan membantu pengembangan bisnis perdagangan
internasional melalui layanan transaksi internasional,
ekspor-impor maupun perdagangan lokal. Bank KEB Hana
menawarkan berbagai keuntungan lainnya yang memudahkan
setiap proses tranksaksi, seperti transaksi internasional dalam
mata uang asing, jaminan keamanan, biaya kompetitif serta
kurs yang bersaing.
E-Banking merupakan layanan perbankan elektronik yang
dapat diakses melalui website myhana.co.id. Bank KEB Hana
juga mempunyai layanan mobile banking yang dapat diakses
melalui telepon seluler. Bank KEB Hana memiliki dua layanan
internet banking, yaitu My Hana yang diperuntukkan bagi
nasabah individu dan Hana CBS yang diperuntukkan bagi
nasabah korporasi.
KEB Hana Bank offers solutions for clients’ businesses by
supporting international trading business development
through international transaction services, export-imports
and local trading. The Bank offers other benefits to ease
each transaction, such as international transactions in foreign
currency, secure guarantees and competitive fees and
exchange rates.
E-Banking is an electronic banking service that can be accessed
through the bank’s website at myhana.co.id. KEB Hana Bank
also has a mobile banking service that can be accessed through
cellular phones. The Bank has two internet banking services,
namely My Hana for individual customers and Hana CBS for
corporate clients.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
produk electronic money atau e-wallet, dan pembiayaan piutang
elektronik. Dua produk baru ini akan semakin memperkaya
portofolio produk berkualitas Bank KEB Hana yang semuanya
didesain untuk kemudahan nasabah.
account receivables financing. These new product will further
expand the Bank’s portfolio of quality products designed with
the customers’ ease of transactions in mind .
Anjungan Tunai Mandiri (ATM)
Di tahun 2015, Bank KEB Hana tetap menyediakan fasilitas
ATM Keliling sebagai wujud komitmen Bank untuk memasuki
pasar ritel serta meningkatkan layanan kepada nasabah lokal.
Pengoperasian ATM Keliling dilatarbelakangi oleh keinginan
memberikan kemudahan kepada nasabah layanan payroll
Bank KEB Hana yang terus meningkat. ATM Keliling beroperasi
di wilayah di mana terdapat lebih dari 50 perusahaan yang
bekerja sama dengan Bank KEB Hana untuk sistem payroll
mereka. Perusahaan- Perusahaan, yang mayoritas merupakan
perusahaan Korea ini, banyak terdapat di di Cikarang, Sukabumi,
Subang, dan Purwakarta. Selanjutnya, ATM Keliling Bank KEB
Hana akan memperluas jangkauan ke kota-kota lainnya.
Automatic Teller Machines (ATM)
In 2015, KEB Hana Bank continued with its ATM Keliling,
or mobile ATM facility. This shows the Bank’s commitment
to enter the retail market as well as improving services to
local customers. The operation of ATM Keliling was driven
by the commitment to better serve KEB Hana Bank’s payroll
customers. ATM Keliling operate in areas where more than 50
payroll companies of KEB Hana Bank, which are mostly Korean
companies, are located, such as in Cikarang, Sukabumi, Subang
and Purwakarta. In the future, ATM Keliling of KEB Hana Bank
will expand to other cities.
Kehadiran ATM Keliling ini melengkapi jaringan pelayanan Bank,
yang sejauh ini mencakup kantor cabang sebanyak 47 cabang
di mana 9 kantor cabang baru dibuka pada tahun 2015, internet
banking, mobile banking, dan ATM yang terkoneksi dengan lebih
dari 137.000 ATM yang tergabung dalam jaringan ATM Prima
& ATM Bersama. Sebagai informasi tambahan, layanan ATM
keliling ini hanya dimiliki kurang dari 20 bank di Indonesia.
The presence of ATM Keliling completes the existing customer
services network, which consist of 47 branch offices, of which
nine new branch offices were opened in 2015, internet banking,
mobile banking and ATMs connected to more than 137,000
ATMs that are part of the ATM Prima and ATM Bersama
network. To note, less than 20 banks in Indonesia have this
mobile ATM service.
Kartu Debit
Kartu Debit Bank KEB Hana tergabung dalam PRIMA Debit,
dimana kartu tersebut dapat digunakan pada EDC BCA di
merchant seluruh Indonesia. Pada tahun 2016, Bank KEB Hana
akan memperluas jangkauan jaringan kartu Debit bekerjasama
dengan VISA.
Debit Cards
KEB Hana Bank Debit Card is a member of PRIMA Debit and the
card can be used at EDC BCA in merchants across Indonesia.
In 2016, KEB Hana Bank’s debit card will expand its network in
cooperation with VISA.
Mobile Banking
Bank KEB Hana terus meningkatkan seluruh fasilitas layanan
demi mewujudkan misi Bank untuk menjadi The Best CustomerFocused Bank di Indonesia. Rencana-rencana strategis dengan
penerapan yang tepat sasaran dengan diiringi perbaikan yang
berkesinambungan akan menjadi syarat mutlak untuk selalu
demi meraih perkembangan bisnis yang lebih gemilang.
Mobile Banking
KEB Hana Bank continues to enhance all service facilities to
actualize the bank’s mission of becoming the Best Customer
Focused Bank in Indonesia. Strategic plans with on-target
implementation and continued improvements are the absolute
terms for achieving greater business growth.
Tinjauan Usaha
Business Performance Review
1. Perbankan Bisnis
1. Business Banking
a. Global Marketing
Global Marketing menyediakan layanan aset perbankan
dan layanan perbankan ritel B2B, seperti mata uang
asing, risiko perdagangan dan risiko tingkat bunga serta
layanan pembayaran dan investasi aset. Keunggulan
Global Marketing Bank KEB Hana yang merupakan
penggabungan dari dua Global Marketing Bank Korea
yang ada sebelumnya (Bank Hana dan Bank KEB
Indonesia) adalah jangkauan layanannya yang lebih luas.
Bekerja sama dengan unit Trade Finance, produk
utamanya adalah fasilitas L/C baik impor maupun
ekspor.
a. Global Marketing
Global Marketing offers treasury and retail B2B banking
services, such as foreign currency, interest rates and
trade risk management services, as well as payments
and treasury investment solutions. Global Marketing
KEB Hana Bank has the advantage of a wider network
service than the previous two Korean banks (Hana
Bank and KEB Indonesia Bank).
In cooperation with the Trade Finance unit, the current
main product is the L/C facility for import and export
transactions.
49
50
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Pencapaian pada tahun 2015 menunjukkan
peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai deposito
yang meningkat 24,83% dari Rp 6.381.746 juta di
tahun 2014 menjadi Rp 7.966.865 juta di tahun
2015 (53% dari total nilai deposito Bank). Pinjaman
juga meningkat, yaitu sebesar 12,76% atau dari Rp
6.523.051 juta pada tahun 2014 menjadi Rp 7.355.481
juta pada tahun 2015 (34% dari total pinjaman yang
didistribusikan oleh Bank).
Selain itu, saat ini unit GM sedang mengembangkan
produk e-ARC Loan yang merupakan pengembangan
dari produk Factoring (fasilitas kredit anjak piutang)
yang sudah ada dengan menggunakan sistem
elektronik/ internet.
The 2015 the uit’s performance shows positive growth,
as the amount of deposits grew from Rp 6,381,746
million in 2014 to Rp 7,966,865 million or 24.83
percent in 2015. The total lending was recorded at Rp
6,523,051 million in 2014, while in 2015 the amount
increased 12.76 percent to IDR 7,355,481.
In addition, GM is currently developing an e-ARC Loan
product, which is an enhancement of the current
Factoring product using the electronic/internet system.
b. Corporate dan Commercial
Bank KEB Hana memiliki pengetahuan dan kemampuan
untuk mendukung segmen korporasi dan komersial
melalui berbagai macam produk perbankannya.
Segmen pembiayaan korporat mendukung kegiatan
transaksi nasabah korporasi, seperti perusahaanperusahaan swasta nasional dan multinasional yang
berskala besar, dan perusahaan yang berpotensial
lainnya. Sementara itu, pembiayaan komersial Bank
KEB Hana dibagi menjadi dua, yaitu korporasi dan ritel.
b. Corporate and Commercial
KEB Hana Bank has the ready knowledge and capability
to support corporate and commercial segments
through a wide range of products. Corporate financing
supports corporate customer’s transaction activities,
such as private national companies and large scale
multinationals and other potential corporations.
Whereas, commercial financing is divided into
corporate and retail sectors.
c. SME
Layanan perbankan UKM melengkapi rangkaian
produk layanan pembiayaan kepada nasabah UKM
(Usaha Kecil dan Menegah) yang sudah tercakup di
dalam unit usaha korporasi dan komersial. Bank KEB
Hana akan terus mengembangkan unit usaha ini untuk
memenuhi berbagai kebutuhan nasabah-nasabah
UKM yang dimiliki Bank.
c.SME
The SME Banking service completes the existing lending
service for SMEs (small and medium enterprises),
already covered by Corporate and Commercial
Banking. KEB Hana Bank will continue to develop this
business line to meet the needs of its SME clients.
2. Perbankan Konsumer
Pembiayaan Perbankan Konsumer Bank KEB Hana secara
aktif fokus pada pengembangan usaha konsumer dan
membidik pangsa pasar kelas atas dengan layanan private
banking berkualitas. Selain itu unit ini juga menawarkan
beragam layanan berkualitas lainnya untuk memenuhi
berbagai kebutuhan nasabah melalui unit-unit berikut:
2. Consumer Banking
KEB Hana Bank Consumer Finance actively focuses on
expanding the consumer business and targeting high net
worth clients by providing high quality private banking
services, as well as by offering various quality services to
meet the different needs of clients through the following
units:
a. Wealth Management and Private Banking
b. Consumer Asset
c. Service and Distribution
a. Wealth Management and Private Banking
b. Consumer Assets
c. Service and Distribution
Di tahun 2016, Bank KEB Hana siap memperkenalkan
fasilitas barunya yang bernama Hana Lounge. Fasilitas ini
adalah integrasi antara fasilitas perbankan dengan kedai
kopi dan didesain sesuai dengan tuntutan perkembangan
gaya hidup masyarakat modern.
In 2016, KEB Hana Bank is set to launch a new sophisticated
banking facility called Hana Lounge, which integrates the
concept of a banking facility and coffee shop to keep pace
with the modern lifestyle of today’s society.
Bank KEB Hana terus menunjukkan komitmen proaktifnya
dalam pengembangan rangkaian produk consumer
business. Dan berkaitan dengan ini, di tahun 2016, Bank
KEB Hana siap meluncurkan kartu kredit co-branding baru
sebagai bagian dari strategi untuk menambah jumlah
KEB Hana Bank will show its proactive commitment to
developing the consumer business line. And related to
this, in 2016 the Bank is ready to launch the Co-branded
Credit Card product as a strategy to increase the customer
base and credit portfolio. Also, in collaboration with several
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
nasabah serta meningkatkan portofolio usaha Bank. Selain
itu, bekerjasama dengan beberapa institusi keuangan,
Bank KEB Hana juga akan memperkenalkan produkproduk baru lain, seperti Bancassurance dan reksadana.
financial institutions, the Bank will launch several other new
products, such as Bancassurance and mutual funds.
3. Perbankan Internasional
Kinerja mengesankan dari lini usaha Perbankan
Internasional Bank KEB Hana menjadikannya contributor
utama bagi pendapatan atas dasar fee, terdiri pembiayaan
perdagangan dan biaya pengiriman uang. Di tahun 2015 lini
usaha ini mencatat pemasukan sebesar USD 5,22 juta atau
naik 12,67% dari pemasukan tahun 2014 sebesar USD 4,63
juta. Hal ini tercermin dari naiknya nilai transaksi sebesar
16.42% pada tahun 2015, yaitu sebesar USD 10.090,98
juta dari USD 8.666,67 juta di tahun 2014, serta naiknya
jumlah transaksi sebesar 7,23% dari 215.052 transaksi di
tahun 2014 menjadi 230.605 transaksi di tahun 2015.
3. International Banking
The excellent performance of International Banking has been a
major contributor to KEB Hana Bank’s fee-based income, which
consists of trade finance and remittance fees, which in 2015
was recorded at US$5.22 million, an increase of 12.67 percent
over the 2014 figure of US$4.63 million. This is reflected in
the transaction values, which increased by 16.42 percent to
US$10.091 billion in 2015 from US$8.67 billion in 2014 and
transaction items, which increased by 7.23 percent to 230,605
items in 2015 from 215,052 items in 2014.
a. Pembiayaan Perdagangan
Bank KEB Hana memberikan solusi bagi usaha nasabah
dengan mendukung pertumbuhan usaha perdagangan
internasional nasabah melalui layanan transaksi
internasional, ekspor-impor serta perdagangan lokal.
Bank KEB Hana memberikan berbagai keuntungan
untuk mempermudah transaksi seperti letter of credit,
transaksi dalam mata uang asing dan lokal, standby
letter of credit dan jaminan bank, layanan collection
serta layanan perdagangan lainnya dengan biaya dan
kurs yang kompetitif. Pada tahun 2015, Bank KEB Hana
telah memperkenalkan layanan elektronik pembukaan
L/C melalui Internet Banking.
a. Trade Finance.
KEB Hana Bank offers solutions for clients’ businesses
by supporting international trading business
development through international transaction
services, export-imports and local trading. KEB Hana
Bank offers other various benefits to ease each
transaction, such as letters of credit transactions in
local and foreign currency, standby letters of credits
and guarantees, collection services and other trade
services at competitive fees and exchange rates. In
2015, KEB Hana Bank also introduced electronic L/C
issuing services through use of the internet banking.
b. Lembaga Keuangan
Unit Lembaga Keuangan yang dimiliki Bank KEB
Hana mendukung semua kebutuhan korespondensi
dari unit-unit usaha terkait dengan menyediakan
produk-produk dan layanan yang khusus untuk unitunit tersebut, termasuk menetapkan hubungan
korespondensi bagi transaksi-transaksi Global Market
dan Trade Finance. Hingga akhir tahun 2015, unit FI
telah memiliki 17 depository correspondent dan 332
non-depository correspondents dengan bank-bank dan
institusi-institusi lokal maupun internasional.
b. Financial Institution
(FI)
supports
all
Our
Financial
Institution
correspondending needs of related business units
by providing products and services specific to these
units, including setting up correspondent relationships
in support of Global Market and Trade Finance
transactions. At the end of 2015, the KEB Hana Bank
had 17 depository correspondents and 332 nondepository correspondent relationships with local and
international banks/institutions.
51
52
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Pendukung Usaha
Business Suport Review
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Divisi SDM Bank KEB Hana mengupayakan agar kualitas dan
kapasitas SDM yang ada selalu bisa menjawab tuntutan dan
perkembangan bisnis perbankan. Hal ini dilakukan dengan
merancang berbagai program pelatihan yang disesuaikan
dengan kebutuhan kompetensi karyawan sehingga semua lini
dan tingkatan jabatan akan terisi oleh tenaga yang handal dan
profesional. Adapun pelaksanaannya dilakukan baik oleh pihak
internal maupun melalui kerjasama dengan lembaga eksternal.
KEB Hana Bank’s Human Resources Division strives to make
the quality and the capacity of the human resources able
to respond well to the demand and growth of the banking
industry. To do this, the division designs various training
programs, which help build competence. This way, all units
and levels at KEB Hana Bank will be handled by reliable and
professional staff. The training programs are organized either
by the internal party or in collaboration with external parties.
Struktur manajemen dan pengelolaan SDM adalah
sebagaimana dibawah ini. Seluruh fungsi dan kegiatan terkait
SDM di Bank KEB Hana dilaksanakan atas dasar kebijakan serta
standar prosedur yang berlaku sesuai fungsinya.
The human resources management structure and the HR
management in the Bank are described below. KEB Hana
Bank ensures that all functions and activities related to human
resources adhere to their basis of policy and the standard
procedures in accordance with their functions.
Kinerja Divisi SDM
HR Division Performance
Proses rekrutmen meliputi seleksi surat lamaran,
wawancara, verifikasi data melalui BI checking, psikotes
dan tes tertulis, serta pemeriksaan kesehatan. Proses
Diantara beberapa unsur SDM yang harus dipenuhi agar bisnis
Bank KEB Hana bisa tumbuh secara berkelanjutan adalah
meningkatkan kinerja dan atmosfir kerja yang menyenangkan
sekaligus membangun produktifitas karyawan, serta
menempatkan divisi SDM Bank sebagai mitra strategis dalam
upaya menjamin usaha Bank yang berkelanjutan. Program
divisi SDM diarahkan pada pengadaan sumber daya manusia
yang berkualitas dan penciptaan atmosfir kerja yang kondusif.
1. PROSES REKRUTMEN
Untuk memenuhi kebutuhan akan SDM yang bukan hanya
handal, tapi juga bisa memastikan keberlangsungan
perkembangan bisnis perbankan, Bank KEB Hana
melakukan proses rekrutmen dengan seksama.
Some of the human resource factors that KEB Hana Bank
needs to nurture to ensure the Bank’s sustainable growth
are improving work performance and work atmosphere to
enhance employees’ productivity, and placing HR Division
as the strategic partner in the efforts to ensure continuous
business. HR Division directs its programs to provide quality
human resources and create conducive work atmosphere.
1. RECRUITMENT PROCESS
To provide the needs of human resources that are not
only reliable but also able to maintain the Bank’s continued
growth, KEB Hana Bank conducts its recruitment process
carefully.
The recruitment process comprises the following phases:
the selection of the application letters, interview, data
verification through BI checking procedure, psychological
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
rekrutmen ini dilakukan melalui program Pro Hire maupun
Entry level. Di samping itu Bank KEB Hana juga melakukan
pencarian bakat di beberapa universitas ternama, baik di
dalam maupun di luar negeri khususnya untuk Succession
Planning Program.
tests, written test, and health checkup. These steps apply
to the Pro Hire Program and Entry Level Recruitment
Program. In addition, KEB Hana Bank also conducts talent
scouting at several leading universities, either in the country
or abroad, especially for Succession Planning Program.
2. LEARNING & DEVELOPMENT
Untuk menstandarisasi kompetensi dan mengembangkan
potensi karyawan secara berkelanjutan, sesuai dengan
Training Needs Analysis (TNA) yang telah disusun dan
ketentuan yang berlaku, di tahun 2015 Bank KEB Hana
telah menyelenggarakan program-program pelatihan
dengan realisasi anggaran pelatihan karyawan senilai Rp
10.520.562.637.
2. LEARNING & DEVELOPMENT
To standardize and enhance the competence of everyone
working at the Bank, with regard to the Training Needs
Analysis (TNA) the Bank has formulated and the prevailing
regulations, in 2015 KEB Hana Bank executed training
programs with the budget of Rp 10,520,562,637.
Divisi Learning & Development Bank KEB Hana telah
menyusun dan menjalankan program - program pelatihan
secara merata untuk seluruh karyawan di semua lini dan
posisi yang ada di Bank KEB Hana.
Learning and Development Division designed and
executed the training programs equally for all employees
in all business lines and positions.
Program pelatihan terbagi ke dalam beberapa tipe
pelaksanaan, yaitu In House Training, External Training,
Learning Session, Employee Engagement Program, dan
Workshop yang pelaksanaannya difasilitasi oleh tenaga
pengajar internal maupun bekerjasama dengan tenaga
pengajar eksternal.
Program In-house training yang telah dilaksanakan pada tahun
2015 meliputi kategori:
The in-house training programs held in 2015 comprised the
categories below:
Kategori / Category
The programs are divided into several types: In House
Training, External Training, Learning Session, Employee
Engagement Program, Library Book and Training Centre,
with the execution being facilitated by internal party, or in
collaboration with the external trainers.
Program yang dilaksanakan / Name or Type of Programs
Mandatory
Induction program untuk karyawan baru; Risk Management Certification Program (RCMP)
level 1 – 5 sesuai kebutuhan karyawan berdasarkan struktur organisasi, AAJI Certification,
WAPERD Certification
Induction Program for new recruits; Risk Management Certification Program (RCMP) levels
1 – 5 based on needs and organizational structure, AAJI Certification, WAPERD Certification
Accredited
Operation Certification: Banking Operation (menstandarisasi kompetensi Divisi Operation
Kantor Pusat khususnya level Unit Head ke atas); KaOps Certification (menstandarisasi
kompetensi Kepala Operasional Cabang); Frontliners Certification (menstandarisasi
kompetensi frontliners (CS & Teller) Cabang)
Operation Certification: Banking Operation (to standardize the competence of the
Operation Division of the Head Office, especially for the levels of Unit Head and
higher); Head of Operations Certification (to standardize the competence of Heads of
Operationals at Branch Offices); Frontliners Certification (to standardize the competence
of the frontliners (CS & Teller) at the branch offices)
Technical Program
Language Course: Korean Language bagi karyawan Kantor Pusat dan Cabang; Business
English (kelas Business English dilaksanakan dalam bentuk English Club Cinema yang
menggunakan konsep XXI Cinema); Train The Trainers untuk mengembangkan
kompentensi tenaga internal fasilitator; Basic Trade Finance (khususnya untuk Relationship
Manager (RM) dan Branch Manager (BM) bisnis); Knowledge & Risk analysis for Specific
Industry (untuk RM & BM bisnis, mengenai Kelapa Sawit); Training Bancassurance (Hanwha
Life & Ace Life) untuk BM & RM konsumer.
Language Course: Korean Language for empoyees at the Head Office and branch offices;
Business English (Business English class set up in the form of English Cinema Club using
the concept of XXI Cinema); Train The Trainers to develop the competence of the internal
facilitators; Basic Trade Finance (especially for Relationship Manager (RM) and business
Branch Manager (BM)); Knowledge & Risk analysis for Specific Industry (for RM & business
BM, on palm oil); Training Bancassurance (Hanwha Life & Ace Life) for BM & RM consumer.
53
54
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Kategori / Category
Program yang dilaksanakan / Name or Type of Programs
Sales & Services
Training Beauty Class bagi frontliners (CS & Teller) Cabang; Service Academy Program untuk
seluruh frontliners (CS & Teller) Cabang untuk menstandarisasi standar layanan kepada
nasabah.
Beauty Class training for frontliners (CS & Teller) at branch offices; Service Academy
Program for all frontliners (CS & Teller) at branch offices to achieve standardized services
to all customers.
HR Management
Fundamental Leadership “Superior Service Leadership” untuk Kepala Operasional Cabang;
Intermediate Leadership “Great Leaders Create Great Results” untuk Branch Manager; Advanced
Leadership “Great Leaders Create Great Results” untuk Kepala Divisi dan Departemen terpilih.
Fundamental Leadership training with the theme “Superior Service Leadership” for Head
of Operational at branch offices; Intermediate Leadership training with the theme “Great
Leaders Create Great Results” attended by branch managers; Advanced Leadership
training with the theme “Great Leaders Create Great Results” attended by selected Heads
of Division and Department.
Special Program
Business Development Program: Talent Bankers Program (TBP) yang merupakan program
management trainee yang diperuntukkan untuk bisnis SME dan berlangsung selama tujuh
bulan; Sales Academy Program (SAP) yang merupakan program management trainee yang
diperuntukkan untuk bisnis konsumer sebagai Personal Banker yang berlangsung selama
tujuh bulan.
Business Development Program: Talent Bankers Program (TBP), a management trainee
program on SME business which lasted foe seven months; Sales Academy Program (SAP),
management trainee program for consumer business as Personal Bankers which lasted
for seven months.
Program In-house training lain yang telah dilaksanakan adalah
modul APU & PPT dan Service Excellence yang bisa diakses oleh
seluruh karyawan melalui E-SMART (sistem E-Learning KEB
Hana) dengan detail sebagai berikut: APU & PPT sejumlah 803
peserta, dan Service Excellence sejumlah 195 peserta.
Other in-house training programs included APU & PPT modules
and Service Excellence module which employees can access
via e-Smart (KEB Hana Bank’s e-Learning system), with details
as follow: APU & PPT, having 803 participants, and Service
Excellence with 195 participants.
Program External Training yang direalisasikan telah diikuti
oleh 167 peserta yang meliputi, antara lain: 6 Ds Integrated
Learning Transfer Program, Advanced Practice of Operational
Risk Management, Aktivitas Pengelolaan Teknologi Informasi
Berbasis Manajemen Risiko, BASEL III Implementation, Effective
Risk Based Audit for Internal Audit Bank, FATCA workshop,
Socialization & Evaluation of SKNBI.
As many as 167 participants took part in the External Training
programs; some of these programs are 6 Ds Integrated Learning
Transfer Program, Advanced Practice of Operational Risk
Management, IT management based on risk mitigation, BASEL
III Implementation, Effective Risk Based Audit for Internal Bank
Audit, FATCA workshop, Socialization & Evaluation of SKNBI.
Selain itu terdapat realisasi Learning Session yang telah diikuti
oleh 212 peserta , antara lain meliputi: Corporate Banking
System, Network at KEB Hana Bank, Pencatatan/pembukuan
Kredit (PSAK 50/55), Penerapan Modul Penerimaan Negara
Generasi 2.
KEB Hana Bank also conducted Learning Session Program
attended by 212 participants. The materials of the program
include Corporate Banking System, Network at KEB Hana Bank,
Credit recording/bookkeeping (PSAK 50/55), Implementation of
the 2nd Generation State Receipt Module.
Adapun total jumlah karyawan yang telah mengikuti pelatihan
pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:
The total number of employees attending training programs
held in 2015 is as follows:
JENIS PELATIHAN
TYPE OF TRAINING
Program In House/In House Program
JUMLAH PESERTA/
TOTAL PARTICIPANTS
% PESERTA
% PARTICIPANTS
2,582
82%
1,684
53%
463
15%
HR Management
57
2%
Sales & Services
115
4%
17
1%
246
8%
167
5%
Mandatory (Mis : Induction, Risk Management, dll)
Acredited (Mis : KaOPs Academy, Frontliners Cert, dll)
Special Program (Mis. Talent Banker Prog, dll)
Technical Program
Pelatihan Eksternal/External Training
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
JENIS PELATIHAN
TYPE OF TRAINING
JUMLAH PESERTA/
TOTAL PARTICIPANTS
Learning Session
Employee Engagement Program
Support Program to Business Inc. Workshop
Grand Total
% PESERTA
% PARTICIPANTS
212
7%
44
1%
160
5%
3,165
100%
Dalam rangka pengembangan kompetensi, di tahun 2015
anggota Dewan Komisaris dan Direksi juga telah mengikuti
kegiatan seminar, workshop, benchmarking, pelatihan dan
konferensi. Hal ini berkaitan dengan tugas dan tanggung
jawabnya untuk memastikan pengelolaan bank dapat
dijalankan sesuai dengan visi, misi, tata nilai dan rencana bisnis
Bank KEB Hana.
To further enhance competence of the highest level officials of KEB
Bank Hana, in 2015 the members of the Board of Commissioners
and the Board of Directors also participated in a series of seminars,
workshop, benchmarking, training and conferences. This is deemed
necessary as it is related to their duties and responsibilities, namely,
to ensure the management can be run in accordance with the
Bank’s vision, mission, values and business plans.
Pelatihan dan Pengembangan yang telah dilakukan oleh Bank KEB
Hana pada tahun 2015 merupakan salah satu bentuk dukungan
Bank dalam mengembangkan potensi dan meningkatkan
kompetensi karyawan serta mencerminkan adanya persamaan
kesempatan kepada seluruh karyawan. Dari jumlah keseluruhan
sebanyak 881 orang karyawan, 839 orang di antaranya telah
mengikuti pelatihan, dengan rincian sebagai berikut:
The series of Training and Development programs designed
and executed by KEB Hana Bank throughout 2015 shows the
commitment of the Bank to develop the potential and nurture the
competence of its employees. They also reflect the Bank’s effort
to provide equal opportunity for all employees and staff. Of the
total 881 people working at the Bank, 839 people participated the
training programs, with details as follows:
DIREKTORAT
DIRECTORATE
jumlah karyawan des 2015
TOTAL EMPLOYEE DEC 2015
KARYAWAN TERLATIH
EMPLOYEE TRAINED
% KARYAWAN
TERLATIH
% EMPLOYEE
TRAINED
Directorate
BOD/BOC
11
10
91%
Business
290
281
97%
28
28
100%
Direct Report to CEO
Compliance
47
44
94%
274
260
95%
Credit
92
80
87%
Finance
87
84
97%
Consumer Business & Operation
Non Directorate
Frontliner Certification Program
31
31
100%
Sales Academy Program
21
21
100%
881
839
95%
Total
w
4. PENGUKURAN KINERJA SDM
Untuk menjaga konsistensi kualitas SDM, sekaligus untuk
memotivasi dan meningkatkan kinerja, maka divisi SDM
Bank KEB Hana telah menjalankan aktivitas pengukuran
kinerja di setiap direktorat/ divisi.
4. HR PERFORMANCE MEASUREMENT
For the Bank to maintain the consistency of the quality of
the human resources, as well as motivating the staff and
improving the performance, the Bank’s HR Division conducts
work measurement activities in all directorates/divisions.
Aktivitas pengukuran kinerja meliputi penetapan sasaran
kerja yang sesuai dengan rencana bisnis bank di setiap
direktorat atau divisi; input Performance Objective di HR
system; dan, evaluasi kinerja.
Sedangkan evaluasi kinerja dilakukan pada setiap semester
oleh atasan langsung dan atasan lebih tinggi pada jenjang
sistem HR.
The measurement activities include determining the
work targets based on the Bank’s business plans in each
directorate or division; inputting Performance Objective to
the HR system; and, performance evaluation.
Each semester, the direct superior conducts the
performance measurement, while in the case of HR system,
the measurement is conducted by the higher level official.
55
56
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
5. PENGEMBANGAN KARIR
Bank KEB Hana membuka kesempatan kepada semua
karyawan untuk bisa mengembangkan karir ke jenjang
kepangkatan yang lebih tinggi. Hal ini dilakukan antara
lain melalui pengukuran kinerja karyawan. Di tahun
2015, beberapa realisasi kegiatan terkait pengembangan
karir adalah promosi jabatan, dan perpindahan bidang
pekerjaan karena perubahan fungsi dalam rangka
pengembangan organisasi.
5. CAREER DEVELOPMENT
KEB Hana Bank provides opportunity for all employees
to pursue their career to the higher level with the
mechanism of employee performance measurement. In
2015, KEB Hana Bank conducted several activities related
to promotion, position transfer because of changes in
functions which are part of the organization improvement.
6. KNOWLEDGE MANAGEMENT
Akibat dampak globalisasi dan perkembangan teknologi
informasi yang cepat, maka perubahan berjalan dengan
cepat pula. Untuk menyikapi dan mengelola perubahan
yang terjadi, dibutuhkan SDM berkualitas yang mampu
merespon perubahan dengan baik.
6. KNOWLEDGE MANAGEMENT
The big impact of globalization and rapid development of
information technology have caused changes to happen
more quickly than before. To address and manage the
changes, an organization needs to have quality human
resources able to respond well to these changes.
Salah satu upaya yang dilakukan Bank KEB Hana untuk
menjawab kebutuhan tersebut di atas adalah dengan
menyediakan Knowledge Management. Tujuannya antara
lain adalah agar seluruh karyawan bisa mendapatkan
pengetahuan bersama.
One effort made by KEB Hana Bank to respond to this
need is by running Knowledge Management program.
The objective of the program is that the employees can
mutually gain important and much needed knowledge.
Bank KEB Hana telah memiliki portal/ link Knowledge
Management yang dapat diakses oleh seluruh karyawan
melalui intranet (Halo) sesuai user matrix yang berlaku.
KEB Hana Bank has developed Knowledge Management
portal/ link which all employees can access via intranet
(Halo) in accordance with their user matrix.
7. KESEJAHTERAAN KARYAWAN
Sejalan dengan upaya untuk menciptakan atmosfir kerja
yang kondusif, maka Divisi SDM Bank KEB Hana telah
mengelola beberapa program yang diharapkan dapat
meningkatkan kesejahteraan karyawan.
7. EMPLOYEES WELFARE
HR Division is tasked with creating more conducive
work atmosphere. To achieve this objective, the division
manages some programs expected to be instrumental in
improving the welfare of the employees.
Program Kesejahteraan yang telah dijalankan meliputi
Program Jaminan Pensiun yang bekerja sama dengan
BPJS Ketenagakerjaan, Pinjaman Karyawan, dan aktivitas
“Ramah Tamah” yang dilakukan pada tiap semester.
The employee welfare programs that KEB Hana Bank
has run are a pension insurance program as part of BPJS
Ketenagakerjaan program, employee loans scheme, and
“Ramah Tamah” hospitality activities held each semester.
8. HUBUNGAN INDUSTRIAL
Peningkatan produktivitas diharapkan akan menjadi
penunjang pertumbuhan bisnis bank yang berkelanjutan,
yang kemudian bermuara pada peningkatan kesejahteraan
bagi semua pihak yang terkait.
8. INDUSTRIAL RELATIONSHIP
Productivity improvement is expected to support the
Bank’s continuous business growth, which then leads to
better welfare of those working for the Bank.
Sejalan dengan hal tersebut, melalui komunikasi yang
efektif dan berkelanjutan, Bank KEB Hana terus berupaya
mewujudkan relasi industrial yang saling mempercayai dan
menguatkan. Hubungan industrial yang baik ini mencakup
hubungan antara manajemen dengan karyawan, antara
karyawan dengan karyawan, maupun antara karyawan
dengan pihak ketiga.
In corresponding with this, through effective and continuous
communications, KEB Hana Bank always takes necessary
steps to realize good industrial relationship. The good
industrial relationship includes the relationship between
the management and the staff, between employees, and
between the employees and the third parties.
Adapun upaya Bank KEB Hana dalam membangun relasi
industrial didasarkan pada pemikiran:
1.
Kepentingan
bersama:
manajemen,
karyawan,
masyarakat dan pemerintah
2. Karyawan adalah aset perusahaan
3. Hubungan profesional
4.Keakraban
5. Tempat kerja yang membahagiakan
6. Peningkatan kesejahteraan
Bank KEB Hana, therefore, builds the industrial relationship
within the Bank based on the following premises:
1. Mutual interest: the management, employees, the
people/community and the government
2. Employees as the Company’s assets
3. Professional tie
4. Close relationship
5. Enjoyable workplace
6. Improved welfare
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Hal tersebut di atas sejalan dengan upaya untuk
menjadikan Bank KEB Hana sebagai pilihan utama dalam
berkarir. Satu inisiatif yang yang dijalankan pada tahun
2015, didesain untuk menciptakan tiga keunggulan
sebagaimana dijelaskan berikut ini:
1. Healthy Finance & Happy Together: memastikan
terciptanya lingkungan kerja yang positif.
2. Helper Leadership: kesediaan top level management
dan para pimpinan untuk memastikan terciptanya
komunikasi yang efektif.
3. Borderless Communication & Open Mind: memastikan
terciptanya hubungan yang didasari oleh rasa saling
peduli, saling menghormati, dan pemikiran yang terbuka.
9. REALISASI PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING
Setelah action plan pengurangan penggunaan TKA yang
telah dibuat Bank pada tahun 2015 disetujui oleh OJK,
sampai dengan akhir 2015 total jumlah posisi Jabatan TKA
yang dimiliki Bank berjumlah 14 (empat belas) posisi diluar
posisi Dewan Komisaris dan Direksi. Di tahun 2015, Bank
telah mengurangi 1 (satu) posisi TKA yang menduduki
posisi tenaga konsultan. Dengan demikian, komposisi
penggunaan TKA untuk posisi pejabat eksekutif dan tenaga
konsultan pada awal 2016 adalah:
9. REALIZATION OF THE EMPLOYMENT OF EXPATRIATES
After OJK approved the Company’s action plan on the
reduction of the employment of foreign workers or
expatriates in 2015, as of the end of 2015, the total
number of positions in the Bank filled by foreign workers
was 14 (fourteen), excluding those in the Board of
Commissioners and in the Board of Directors. In 2015, KEB
Hana Bank terminated one position held by an expatriate,
namely, a consultant position. In effect, the composition of
expatriates for executive positions and consultant position
at the beginning of is as follows:
2.Helper Leadership: Willingness of the top level
management and officials to build effective
communication.
3. Borderless Communication & Open Mind: Ensuring the
establishment of relationship based on trust, mutual
respect, and open mindedness.
Jumlah Tenaga Kerja Asing / No.
of Expatriates
Posisi / Position
Divisi Global Marketing / Global Marketing Division
4
Divisi Retail B2B / B2B Retail Division
1
Divisi Layanan Prima / Primary Banking Division
1
Divisi Tresuri / Treasury Division
1
Divisi Credit Review / Credit Review Division
1
Divisi Corporate Planning / Corporate Planning Division
1
Divisi Marketing Planning / Marketing Planning Division
1
Divisi IT / IT Division
2
Konsultan IT / IT Consultant
w
The premises above are consistent with the objective
of making KEB Hana Bank the number one choice in
developing career. One of the initiatives taken in 2015, was
designed to create these three added values:
1. Healthy Finance & Happy Together: Ensuring positive
work environment.
Dengan demikian realisasi penggunaan TKA di Bank terdiri
atas 1 (satu) orang sebagai Ketua Komisaris, 2 (dua) orang
sebagai Direksi, 12 (dua belas) orang sebagai pejabat
eksekutif dan 2 (dua ) orang sebagai tenaga konsultan.
2
As a result, the expatriates working at KEB Hana Bank
comprise one (1) President Commissioner, two (2) Executive
Directors, 12 (twelve) executives, and two (2) consultants.
10.RENCANA KEGIATAN DIVISI SDM TAHUN 2016
Mengantisipasi
perubahan
perkembangan
bisnis
perbankan yang semakin kompleks, divisi SDM telah
merencanakan beberapa langkah yang akan dilaksanakan
di tahun 2016. Langkah-langkah tersebut meliputi, antara
lain: mengubah struktur organisasi bank sesuai dengan
perkembangan bisnis bank dan memperkuat fungsi
Kantor Pusat. Adapun langkah-langkah yang akan terus
dilakukan adalah meningkatkan kinerja karyawan melalui
penilaian kinerja karyawan, training berkala dan program
peningkatan kesejahteraan karyawan.
10. 2016 ACTIVITY PLAN OF HR DIVISION
To anticipate changes in the banking industry which
continues to grow in complexity, HR Division has
formulated several steps ready for execution in 2016.
These steps include organization restructuring to
accommodate changes in the industry, and strengthening
the function of the Main Office. Meanwhile, current steps
the Bank will continue to utilize are employee performance
improvement through performance assessment, periodic
training and employee welfare improvement programs.
11. JUMLAH DAN KOMPOSISI KARYAWAN
Pada tahun 2015, jumlah keseluruhan karyawan Bank
KEB Hana mencapai 868 orang. Komposisi karyawan
berdasarkan level, status, kepegawaian, pendidikan, usia
dan gender adalah sebagai berikut:
11.EMPLOYEE COMPOSITION
In 2015, the total number of people working at KEB
Hana Bank was 868. The composition based on levels,
employment status, age and gender is as follows:
57
58
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Komposisi Karyawan Berdasarkan Posisi
Employee Composition based on Positions
Posisi / Position
2014
2015
Staf / Staff
235
301
Manajer / Manager
396
528
26
39
657
868
Eksekutif / Executive
Total
26
39
235
301
Manajer
Manager
2015
2014
396
Staf
Staff
Eksekutif
Executive
528
Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian
Employee Composition based on Status
Status Kepegawaian /
Employment Status
2014
2015
Permanen / Permanent
549
712
Kontrak / Contract
108
156
Total
657
868
108
156
Permanen
Permanent
Kontrak
Contract
2015
2014
549
712
Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan
Employee Composition based on Educational Background
Pendidikan / Education
SMA / Senior High School
S1 / Bachelor
Pasca Sarjana / Graduate
Total
2014
2015
91
81
530
751
36
36
657
868
36
36
91
81
SMA
Senior High School
S1
Bachelor
2015
2014
530
Pasca Sarjana
Graduate
751
Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia
Employee Composition based on Age
Usia / Age bracket
2014
2015
Sampai dengan 25 tahun /
Until 25 years old
134
203
26 tahun – 35 tahun /
25-35 y.o.
367
479
36 tahun – 45 tahun /
35 – 45 y.o.
110
133
46
53
657
868
46 tahun ke atas /
Above 46 years old
Total
46
53
134
110
Sampai dengan
25 tahun
Until 25 years old
203
110
2015
2014
367
26 tahun – 35 tahun
25-35 y.o.
36 tahun – 45 tahun
35 – 45 y.o.
479
46 tahun ke atas
Above 46 years old
Komposisi berdasarkan Jenis Kelamin
Employee Composition based on Gender
Jenis Kelamin / Gender
2014
2015
Pria / Male
282
483
Wanita / Female
375
385
Pria
Male
375
2014
282
385
2015
483
Wanita
Female
2015
2015 Annual
Annual Report
Report
PT
PT Bank
Bank KEB
KEB Hana
Hana Indonesia
Indonesia
Management
Management Discussion
Discussion and
and Analysis
Analysis
59
60
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Teknologi Informasi
Information Technology (IT)
Kinerja dan Inisiatif 2015
2015 Initiative and Performance
Strategi pengembangan usaha Bank KEB Hana Bank berfokus
kepada pertumbuhan secara organik untuk menjadikan
Perseroan sebagai Bank yang penyedia layanan nasabah terbaik.
Dan strategi jangka pendek untuk mendorong pertumbuhan
organik tersebut diantaranya adalah dengan investasi di bidang
teknologi informasi dan sistem informasi (MIS).
Pada tahun 2015 Bank mengembangkan proyek-proyek
strategis pertumbuhan usaha, yakni, Wealth Management
System, sebuah sistem yang dikembangkan untuk
meningkatkan pendapatan melalui produk dan layanan Mutual
Fund (Reksadana) dan Bancassurance (Asuransi), pemanfaatan
jaringan Visa sehingga kartu debit Bank dapat digunakan di
seluruh jaringan Visa, pengembangan SMS banking system
untuk meningkatkan penetrasi pasar sesuai perkembangan
digitalisasi perbankan, dan pengembangan eARC loan system.
KEB Hana Bank’s business development strategy is focused on
organic growth to become the best client service bank. This
short-term strategy to push organic growth includes investing
in information technology and management information
systems (MIS).
In 2015, the Bank developed strategic business development
projects comprising a Wealth Management system, a system
developed to increase revenues from Mutual Fund and
Bancassurance products and services, the use of Visa banking
network for the Bank’s debit cards to be used over the whole Visa
network, enhancement of the SMS banking system in line with the
digitalization of the banking industry in order to penetrate deeper
into the market, and the enhancement of the e-ARC loan system.
Terkait dengan kewajiban memenuhi ketentuan yang berlaku, di
bulan November 2015 Bank meningkatkan kemampuan aplikasi
dan infrastruktur sistem aplikasi RTGS dan SKN Bank Indonesia
Generasi ke II. Bank juga meningkatkan versi terkini LLD/Foreign
exchange transaction untuk laporan ke BI dan mengembangkan
Anti Money Laundering system untuk mencegah praktik
pencucian uang dan pendanaan teroris, dan pelaporan CTR
(Cash Transaction Report) dan STR (Suspicious Transaction Report)
ke PPATK sebagaimana telah ditetapkan oleh OJK.
To comply with the current regulations, the Bank enhanced
the capability of Bank Indonesia’s RTGS and SKN application
systems to Generation II in November 2015. The bank also
upgraded to a newer version the system for reporting foreign
exchange transactions to BI and developed an anti-moneylaundering system to deter money laundering and terrorist
funding transactions, sending Cash Transaction Reports (CTR)
and Suspicious Transaction Reports (STR) to the Indonesian
Financial Transaction Report and Analysis Center (PPATK) as
regulated by the Financial Services Authority (OJK).
Untuk meningkatkan pelayanan infrastruktur TI, Bank pada
bulan Maret 2015 melakukan peningkatan kemampuan
disaster recovery center, melengkapi dokumentasi security,
mengimplementasikan aplikasi monitor server development
dan pengembangan infrastuktur e-Banking serta menambah
kapasitas komunikasi cabang dengan meningkatkan bandwidth.
To improve IT infrastructure service, the Bank in March 2015
improved the capability of its disaster recovery center, completed
the security documentation in March 2015, implemented
monitor server development applications as well as enhancing
e-banking infrastructure and branch communications capacity
by increasing bandwidth.
Di bidang SDM, Bank senantiasa meningkatkan kapasitas SDM
dengan memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan
kualitas dan produktifitas karyawan TI dan para pekerja
lainnya yang berkaitan dengan penggunaan TI Bank KEB Hana.
Pelatihan yang diberikan mencakup pelatihan-pelatihan yang
diselenggarakan oleh pihak internal maupun pihak eksternal.
Bank juga selalu mengevaluasi dan merevisi prosedur dan
peraturan internal sesuai kondisi terkini.
Related to human resources, the Bank has continuously
developed its HR by conducting various kinds of training to
improve the quality and productivity of IT staff as well as other
IT-related workers, which include training program organized
by the internal and external parties. The bank also evaluates
and revises procedures and internal regulations to make them
relevant to current conditions.
Tata Kelola TI
IT Governance
Untuk pelaksanaan tata kelola kinerja TI, Bank membentuk
Komite Pengarah Teknologi Informasi yang bertugas membantu
Direksi mengawasi pelaksanaan kegiatan TI berdasarkan steering
committee charter. Komite beranggotakan Direktur Keuangan,
Direktur Bisnis, Direktur Kepatuhan, Kepala Divisi/Departemen
untuk TI, Manajemen Risiko, Akunting dan e-Business.
Komite bertugas memberikan rekomendasi kepada Direksi
perihal rencana strategis TI yang sejalan dengan rencana
strategis kegiatan usaha Bank dan efektifitas langkah-langkah
meminimalkan risiko atas investasi Bank pada sektor TI agar
memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan bisnis bank.
In executing IT performance governance, the Bank established
Information Technology Steering Committee, which is tasked
with supporting the Board of Directors in monitoring IT
activities based on the steering committee charter. The
committee members comprise the Finance Director, Business
Director, Compliance Director, Heads of IT, Risk Management,
Accounting and e-Business units/departments.
The committee provides recommendations to the Board of
Directors in terms of IT strategic plans in line with the Bank’s
overall strategic plan as well as effective risk mitigation of the
Bank’s investment in the IT sector. This contributes to achieving
the bank’s business goals.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Strategi dan Inisiatif TI 2016
Strategi jangka pendek Teknologi Informasi Bank adalah:
1. Peningkatan kemampuan di bidang teknologi informasi
untuk mendukung bisnis dan penjualan.
2. Investasi pada sistem manajemen informasi terpadu,
misalnya penambahan sistem untuk mendukung analisa
transaksi tunai dan mencurigakan, dan sistem internal audit
yang lebih efisien dan terarah, termasuk sistem enkripsi.
Sejumlah insiatif TI yang akan dilakukan di tahun anggaran
2016 diantaranya:
1. Pengembangan HOBIS sebagai core banking system,
internet banking, groupware, dan MIS system.
2.Pengembangan akses e-Channel nasabah melalui
perluasan jaringan ATM di luar negeri, menambah
unit ATM di luar cabang di lokasi yang strategis,
menyediakan EDC di luar cabang, mengembangkan
dan memperkenalkan self service banking (KIOSK),
memperluas jaringan ATM dengan VISA (debit dan
PLUS), dan co-branding credit card.
3.Menyediakan produk dan layanan baru melalui
e-channel seperti produk pasar uang, pembayaran
tagihan di internet banking perusahaan, pembayaran
pajak, pengiriman uang ke luar negeri melalui mobile
banking, produk simpanan bebas angsuran
dan
menambah daftar pembayaran tagihan, kolaborasi
dengan perusahaan pembiayaan, kompensasi program
dan transaksi tanpa slip di cabang (paperless branch).
4.
pengalaman
baru
ke
nasabah
Menawarkan
dengan menyediakan layanan Wi-Fi di ATM KEB
Hana dengan menggunakan NFC, RF atau barcode,
menerbitkan kartu debit dengan foto pribadi nasabah,
memungkinkan membuka rekening melalui internet
banking perorangan, dan metode otentifikasi baru
selain dengan menggunakan PIN/kata sandi (FIDO).
5.Memasuki sektor pasar pembayaran dengan
mengembangkan akun virtual dengan IONPAY,
meluncurkan layanan akun virtual ada pedagang daring,
mengembangkan solusi pembayaran sederhana
menggunakan internet banking, mengembangkan
peluang bisnis di pasar EDC bekerja sama dengan
pihak ketiga.
6. Merambah peluang bisnis uang elektronik dengan
mengembangkan model bisnis pasar uang elektronik,
melakukan studi perbandingan untuk membantu Bank
memasuki pasar uang elektronik, menyiapkan dan
mendaftarkan penyelenggaraan bisnis uang elektronik
ke pihak berwenang.
2016 IT Strategy and Initiative
The Bank’s short-term strategies are as follows:
1. Enhancing capability of information technology in support
of business and sales.
2. Investment in integrated management information systems,
such as an additional system to support analysis of suspicious
and cash transactions and a more efficient and focused
internal audit system, including an encryption system.
A number of IT initiatives that will be undertaken in 2016
include:
1. Development of HOBIS as a core banking system,
internet banking, groupware and an MIS system.
2. E-channel customer access enhancement through
broadening of ATM network internationally, adding
new ATMs outside of branch locations in strategic
places and through the VISA (debit and PLUS) network,
introducing and enhancing self-service banking
(KIOSK), and co-branded credit card.
3.Introducing new products and services through
e-channel, such as money market products, billing
payments through corporate internet banking, tax
payments, international remittance using mobile
banking, instalment-free savings products and the
addition of a new billing payment list, collaboration with
multi-finance companies, compensation programs and
paperless branches.
4. Offering new customer experiences by providing WiFi service at KEB Hana Bank’s ATMs by using NFC,
RF or barcodes, issuing debit cards with personal
photographs, providing the possibility of opening an
account for personal internet banking, and establishing
new authentication methods to replace PINs and
passwords (FIDO).
5. Entering the payment market with the development
of a virtual account by IONPAY, introducing virtual
accounts to online merchants, developing simple
payment solutions using internet banking,
and
developing business opportunities in the EDC market
in collaboration with a third party.
6. Exploring electronic money business opportunities
by developing an electronic money business model,
conducting comparison studies to aid entrance into
the electronic money market, preparing and procuring
electronic money business licenses.
61
62
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Manajemen Risiko
Risk Management
Komponen utama dalam pendekatan manajemen risiko
Bank adalah tata kelola risiko yang kuat; proses yang sehat
dan komprehensif dalam mengidentifikasi, mengukur,
mengendalikan, memantau, dan pelaporan risiko; penilaian
yang sehat terhadap kecukupan modal menurut risiko; dan,
sistem pengkajian pengendalian internal yang handal yang
melibatkan auditor internal maupun eksternal, serta pengkajian
ulang dan pemeriksaan dari pengawas yang berwewenang.
The main components of the Bank’s approach to risk
governance are strong risk management, a healthy and
comprehensive process of identifying, measuring, controlling,
reviewing and reporting risk, a healthy evaluation of the capital
adequacy ratio based on risk, and a reliable internal control
review system that involves internal or external auditors, as well
as reassessment and monitoring by an authorized supervisor.
BASEL II DAN BASEL III
BASEL II AND BASEL III
TATA KELOLA RISIKO
RISK GOVERNANCE
Manajemen Bank KEB Hana (“Bank”) menyadari sepenuhnya
bahwa risiko adalah bagian dan sifat dari bisnis perbankan.
Oleh karena itu, setiap pengambilan keputuan ataupun proses
operasional perbankan di Bank senantiasa berpedoman pada
kebijakan yang berbasis risiko. Seluruh kebijakan risiko Bank
mengikuti dan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI)
maupun Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) sebagai
ketentuan baku minimal untuk menjamin tata usaha terbaik.
Kebijakan risiko tersebut ditetapkan berdasarkan risk appetite
Bank dengan mempertimbangkan kekuatan, kemampuan, dan
kapasitas permodalan yang dimiliki. Selain itu, manajemen
risiko di Bank ditujukan untuk menjaga permodalan Bank,
mendukung proses pengambilan keputusan, mengoptimalkan
profil risk-return, meningkatkan nilai perusahaan, serta
melindungi reputasi Bank.
Bank telah menerapkan BASEL II secara bertahap melalui
beberapa implementasi peraturan dan telah mematuhi semua
persyaratan peraturan yang ada. Untuk penerapan BASEL
III, saat ini Bank telah melakukan simulasi untuk perhitungan
Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan Net Stable Funding Ratio (NSFR)
secara menyeluruh . Simulasi ini dilakukan atas permintaan
dari Hana Financial Group (HFG) selaku Pemegang Saham
Pengendali (PSP) Bank.
Didalam kerangka kerja integrasi risiko (integrated risk framework)
Bank, Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan
terhadap manajemen risiko secara menyeluruh (bankwide risk
management), memberikan persetujuan atas kebijakan dan
proses dan memberikan arahan batasan risiko (risk limit) sebagai
acuan Bank dalam mengambil risiko dan melakukan pengawasan
atas pelaksanaannya didalam Bank. Dalam melaksanakan
pengawasan terhadap eksposur risiko, Bank membentuk
Komite Pemantau Risiko seperti yang diatur dalam ketentuan
regulator melalui peraturan mengenai Tata Kelola Perusahaan
(Good Corporate Governance). Direksi diberi wewenang oleh
Dewan Komisaris untuk melaksanakan tugas dan tanggung
jawab masing-masing anggotanya dalam mengelola risiko,
serta memastikan efektivitas manajemen risiko dan kepatuhan
terhadap risk appetite dan target rating yang telah ditetapkan
oleh Dewan Komisaris. Dalam pelaksanaan pengawasan risiko,
Direksi diberikan mandat untuk memberikan perhatian pada
bidang-bidang risiko tertentu.
Bank telah melakukan reformasi komite tata kelola untuk
melakukan pengawasan terhadap peraturan dan tata kelola
risiko dengan pelaporan langsung ke Direksi. Komite-komite
pengawasan ini adalah Komite Kredit, Komite Manajemen
Risiko, Komite Aset dan Kewajiban, Komite Pengarah Teknologi
KEB Hana Bank (“Bank”) management is fully aware that risk is
a part and a characteristic of banking. Therefore, all decisionmaking and bank operations always adhere to risk-based
policies. All risk policies implemented by the Bank follow
and are aligned fully with the regulations issued by Bank
Indonesia (PBI) and the Financial Services Authority (POJK) as a
minimum standard to ensure best practices. The risk policies
are determined based on the risk appetite of the Bank and
also take into account its strengths, capabilities and capital
capacity. Furthermore, the Bank’s risk management is aimed
at maintaining capital, supporting the decision-making process,
optimizing the risk-return profile, raising the company’s value
and protecting the reputation of the Bank.
The Bank has implemented BASEL II in phases through several
regulation implementations and has complied with all prevailing
regulations. For BASEL III implementation, currently the Bank
has conducted a bankwide simulation for Liquid Coverage
Ratio (LCR) and Net Stable Funding Ratio (NSFR) measurement.
This simulation was held to fulfill a request by Hana Financial
Group (HFG) as Controlling Shareholders of the Bank (PSP).
Within the Bank’s integrated risk framework, the Board of
Commissioners has the duty to monitor the overall risk
management (bankwide risk management), approve the
Bank policies and processes, set guidance for risk limits
as a reference for the Bank in taking risks and supervise its
implementation in the Bank. In supervising the Bank’s risk
exposure, the Bank formed a Risk Monitoring Committee as
regulated by a regulator as set out in the Good Corporate
Governance (GCG) regulation. The Board of Directors is given
authority by the Board of Commissioners to carry out the duties
and responsibilities of each member in managing risks and
ensure the effectiveness of risk management and adherence
to the risk appetite and rating targets set by the Board of
Commissioners. In the implementation of risk monitoring, the
Board of Directors is given a mandate to pay close attention to
particular risk sectors.
The Bank has reformed the governance committee to provide
supervision over regulation and risk governance by direct
reporting to the Board of Directors. The oversight committees
consist of the Credit Committee, Risk Management Committee,
Asset and Liability Committee, Information Technology
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Informasi, Komite Kebijakan Kredit, Komite Pengembangan
Produk, dan Komite Pembukaan Cabang. Setiap komite
melakukan tugas berdasarkan pada mandat yang telah disetujui.
Komite-komite ini mengadakan pertemuan secara rutin untuk
menilai dan membahas masalah-masalah risiko yang dihadapi
Bank dalam menjalankan aktivitas operasionalnya.
Steering Committee, Credit Policy Committee, Product
Development Committee and the Branch Opening Committee.
Each committee performs tasks based on approved mandates.
These committees hold meetings regularly to assess and
discuss the risk issues faced by the Bank in carrying out
operational activities.
Tanggung jawab utama dari masing-masing satuan kerja dalam
Bank adalah melakukan pengelolaan risiko secara harian.
Dengan adanya kerja sama antar satuan kerja, penilaian
atas eksposur risiko utama disampaikan oleh satuan kerja
yang berfungsi sebagai pengendali independen kepada
Direksi. Masing-masing satuan kerja tersebut memberikan
rekomendasi risk appetite dan batasan-batasan pengendalian
untuk persetujuan Direksi yang disesuaikan dengan kerangka
kerja integrasi risiko.
The main responsibility of each work unit in the Bank is to
manage risks on a daily basis. With cooperation between
work units, assessment of the main risk exposures is reported
to the Directors by a work unit that acts as an independent
controller. Each work unit makes recommendations on risk
appetite and control limits to be approved by the Directors,
recommendations that also correspond with the integrated
risk framework.
Secara umum, Direksi bertanggung jawab penuh atas
pengelolaan risiko di Bank. Aktivitas pengelolaan risiko secara
harian dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR)
yang independen dari satuan kerja bisnis operasional maupun
Satuan Kerja Audit Internal (SKAI). Bersama-sama dengan SKAI,
SKMR memiliki wewenang untuk melakukan investigasi dan
evaluasi atas kinerja satuan kerja bisnis operasional dalam
kaitannya dengan pengelolaan manajemen risiko yang terdapat
di Bank. Berdasarkan evaluasi tersebut, SKMR memberikan
rekomendasi kepada Direksi, melalui Komite Manajemen Risiko
(KMR), dan kepada Dewan Komisaris melalui Komite Pemantau
Risiko (KPR), sebagai bahan pertimbangan ke depan.
In general, the Board of Directors is fully responsible for
managing risks at the Bank. Daily risk management activities
are carried out by the Risk Management Unit (SKMR), which
is independent of the operational business work unit and
the Internal Audit Unit (SKAI). Together with SKAI, the SKMR
has the authority to investigate and assess the performance
of business operation work units with regards to risk
management in the Bank. Based on its assessment, the SKMR
makes recommendations to the Board of Directors through
the Risk Management Committee (KMR) and to the Board of
Commissioners through the Risk Monitoring Committee (KPR)
for future consideration.
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
POLICY AND PROCEDURES
Pasca merger antara Bank KEB Indonesia dan Bank Hana
menjadi Bank KEB Hana, kebijakan dan prosedur yang terkait
dengan manajemen risiko telah direvisi dan dikinikan agar
sesuai dengan model bisnis bank hasil merger. Termasuk
diantaranya adalah kebijakan penetapan limit-limit tertentu
untuk aktivitas operasional Bank, serta penetapan limit-limit
risiko guna meminimalkan potensi kerugian yang ada. Selain
itu, mengingat Bank KEB Hana memiliki anak perusahaan PT
Sinarmas Hana Finance yang bergerak di bidang pembiayaan,
Bank telah mengkinikan kebijakan dan prosedur agar sesuai
dengan Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi.
After the merger between KEB Indonesia and Hana Bank, which
gave birth to KEB Hana Bank, the policies and procedures
related to risk management were revised and updated to suit
the business model of the merged bank, including, among
others, the policy for determining specific limits for the Bank’s
operational activities and for determining risk limits to minimize
potential losses. Since KEB Hana Bank owns PT Sinarmas Hana
Finance, a subsidiary company that operates in the financing
business, the Bank has updated its policies and procedures to
comply with the Integrated Risk Management Implementation.
SISTEM DAN DATA
DATA AND SYSTEMS
Bank memiliki Kebijakan Umum Manajemen Risiko sebagai
pedoman utama pelaksanaan manajemen risiko. Sedangkan
untuk area bisnis yang lebih spesifik, Bank memiliki kebijakan
dan prosedur dibidang perkreditan, tresuri, dan operasional.
Seluruh kebijakan dan prosedur Bank merupakan bentuk
pengelolaan risiko yang melekat pada setiap aktivitas
operasional. Kebijkan dan prosedur ini dievaluasi dan dikinikan
minimal sekali dalam setahun. Penerapan manajemen risiko di
Bank adalah bentuk optimalisasi business judgement bersama
dengan analisa berdasarkan kondisi dengan tujuan menerapkan
proses manajemen risiko yang melekat dalam proses bisnis.
Sistem manajemen risiko dikembangkan untuk mendukung
proses bisnis yang lebih efisien agar pengambilan keputusan
dapat lebih cepat namun tetap mengacu pada prinsip kehatihatian. Dalam rangka menjaga integritas dan kualitas data,
The Bank has a Risk Management General Policy that provides
the primary guidelines for risk management implementation.
Meanwhile, for the more specific business areas, the Bank
has policies and procedures for the lending, treasury and
operational sectors. All policies and procedures of the Bank
are forms of risk management that are inherent in every
operational activity and they are evaluated and updated at least
once a year. Risk management is implemented at the Bank by
optimizing business judgements along with analyses that are
based on conditions that aim to implement the inherent risk
management processes in the business processes.
The risk management system was developed to support
more efficient business processes so as to enable faster
decision-making processes while still complying with prudent
principles. In order to maintain the integrity and quality of the
63
64
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Bank telah menerapkan integrated processing system yang telah
diimplementasikan untuk meningkatkan efisiensi proses kredit,
serta menjaga kualitas data di segmen korporasi, komersial,
maupun ritel.
data, the Bank implemented an integrated processing system
that enabled the Bank to improve the efficiency of the credit
process, as well as to maintain data quality in the corporate,
commercial and retail segments.
Untuk mendapatkan gambaran profil risiko, Bank telah
mengimplementasikan checklist risk profile yang disebar
ke masing-masing satuan kerja, sehingga mempermudah
kontrol terhadap eksposur risiko yang bersangkutan. Dalam
mengintegrasikan pengelolaan risiko secara bankwide, Bank
telah mengimplementasikan batasan besarnya risiko untuk
masing-masing baik di dalam aktivitas perkreditan, aktivitas
tresuri maupun aktivitas operasional, sehingga semua
eksposur dapat diukur, dimonitor dan dikendalikan dengan
baik. Selain itu, Bank juga memantau pengelolaan risiko secara
holistik, termasuk menghitung modal yang dibutuhkan untuk
mencakup semua jenis risiko yang dihadapinya. Pengelolaan
risiko di Bank dapat melakukan perhitungan beban modal
dengan menggunakan Standardized Approach untuk risiko
kredit, implementasi kerangka kerja pengelolaan risiko
operasional serta perhitungan beban risiko operasional yang
menggunakan Basic Indicator Approach, stress testing untuk
kepentingan perhitungan Liquidity Contingency Plan, serta
pemantauan terhadap rasio-rasio likuiditas.
To get a risk profile figure, the Bank implemented a risk
profile checklist that was distributed to every work unit to
enable each of them to have easier control over their risk
exposures. In integrating bankwide risk management, the Bank
has implemented risk limits for every work unit, including for
activities in credit, treasury and operations, so that all exposures
can be well measured, monitored and managed. In addition,
the Bank also monitors risk management holistically, including
the capital needed to cover all risk types. Risk management
in the Bank is capable of calculating capital charges using
the Standardized Approach for credit risk, implementing an
operational risk management framework, as well as calculating
operational risk charges using the Basic Indicator Approach and
stress testing to calculate Liquidity Contingency Plan, as well as
to monitor liquidity ratios.
Bank secara berkelanjutan menerapkan pengukuran risiko
yang mengacu kepada international best practices dengan
menggunakan pendekatan permodelan kuantitatif dan
kualitatif melalui pengembangan beberapa model risiko,
seperti portfolio management, stress testing, branch risk scoring,
dan model lainnya untuk pendukung pengambilan keputusan.
Secara periodik, model-model risiko tersebut dikalibrasi dan
divalidasi oleh satuan kerja yang sifatnya independen dari
SKMR untuk menjaga keandalan dan validitas model, serta
memenuhi persyaratan regulasi yang berlaku.
The Bank continuously implements the risk measurement that
refers to international best practices by using both quantitative
and qualitative modeling approaches through the development
of several risk models, such as portfolio management, stress
testing, branch risk scoring and other models as judgmental
support decision-making. Periodically, these risk models are
calibrated and validated by an independent work unit from the
SKMR to maintain the reliability and validity of the models, as
well as to meet prevailing regulatory requirements.
Oleh karena surviving bank hasil merger adalah PT Bank
Hana, maka sistem yang digunakan pada bank hasil merger
adalah Hana Overseas Branch Information System (HOBIS).
Namun demikian, guna mengakomodir semua transaksi yang
ada dari kedua belah pihak, Bank telah melakukan banyak
pengembangan, baik dari sisi modul/aplikasi maupun dari sisi
pengamanan agar semua prinsip kehati-hatian terpenuhi tanpa
harus mengurangi kualitas layanan kepada customer-nya.
Since the surviving merged bank is PT Bank Hana, the system
it consequently uses is the Hana Overseas Branch Information
System (HOBIS). However, in order to accommodate all
transactions from both sides, the Bank has undertaken many
developments, both in terms of modules/applications and in
terms of security, so that all principles of prudence are observed
without reducing the quality of service to the customers.
PENGELOLAAN
PERMODALAN
RISK MANAGEMENT THROUGH CAPITAL
RISIKO
MELALUI
Pengelolaan risiko melalui permodalan di Bank meliputi
kebijakan diversifikasi sumber permodalan yang sinkron
dengan rencana strategis jangka panjang, yaitu kebijakan
alokasi modal secara efisien pada segmen bisnis yang memiliki
profil risk-return yang optimal, serta memenuhi ekspektasi
para pemangku kepentingann. Bank memastikan memiliki
kecukupan modal untuk menutupi risiko kredit, risiko pasar,
dan risiko operasional, baik berdasarkan ketentuan regulasi
(regulatory capital), maupun kebutuhan internal (economic
capital). Bank mengacu kepada regulasi Bank Indonesia (Basel
II) dalam melakukan perhitungan kecukupan modal untuk
risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional.
The risk management through capital in the Bank includes a
diversification of capital sources policy that is in line with the
long-term strategic plan, an efficient capital allocation policy
for the business segments with optimal risk-return profiles and
the fulfilment of the expectations of stakeholders. The Bank
ensures it has sufficient capital to cover credit risk, market
risk and operational risk, either based on the provisions of
regulation (regulatory capital), or internal needs (economic
capital). The Bank refers to the Bank Indonesia regulation (Basel
II) concerning their capital adequacy calculations for credit risk,
market risk and operational risk.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Untuk risiko kredit, Bank menggunakan Pendekatan Standar
Basel II (Standardized Approach) yang mana pemeringkatan
nasabah debitur masih menggunakan rating eksternal (jika
ada). Untuk risiko pasar, Bank sudah menghitung pencadangan
modalnya terhadap eksposur risiko pasar, namun masih
terbatas pada perhitungan eksposur Posisi Devisa Netto
(PDN). Untuk risiko operasional, Bank Hana mengacu kepada
Pendekatan Indikator Dasar Basel II (Basic Indicator Approach)
untuk menghitung kecukupan permodalannya. Tabel di bawah
ini merupakan perhitungan ATMR dan kecukupan modal Bank
untuk posisi akhir Desember 2014.
For credit risk, the Bank utilizes the Basel II Standard Approach
(Standardized Approach) in which the rating of debtors still
uses external rating (if any). For market risk, the Bank has
calculated its capital reservation against the market risk
exposure, although it is still limited by the calculation of Nett
Forex Position (PDN) exposures. For operational risk, the Bank
refers to the Basel II Basic Indicator Approach to calculate its
capital adequacy. The following table is the ATMR calculation
and capital adequacy of the Bank as of the end of December
2014.
Tabel 1. Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum (dalam Jutaan Rupiah)
Table 1. Quantitative Disclosures of Public Bank’s Capital Structure
I
KOMPONEN MODAL
CAPITAL COMPONENT
KOMPONEN MODAL
CAPITAL COMPONENT
A Modal Inti
Tier Capital
1. Modal Disetor
Paid up Capital
2. Cadangan Tambahan Modal
Disclosed Reserve
3. Modal Inovatif
Innovative Capital Instrument
4. Faktor Pengurang Modal Inti
Deduction Factor of Tier 1 Capital
5. Kepentingan Minoritas
Minority Interest
B
C
D
II
III
IV
V
31 DESEMBER 2015
31 DECEMBER 2015
31 DESEMBER 2014
31 DECEMBER 2014
4.369.148
2.581.943
2.427.170
1.127.170
1.941.978
1.454.773
-
-
-
-
-
-
Modal Pelengkap
Tier 2 Capital
146.014
188.593
1. Level Atas (Upper Tier 2)
232.336
188.593
-
-
86.322
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4.515.162
2.770.536
4.515.162
2.770.536
20.344.455
14.391.364
1.078.924
689.937
2. Level Bawah (Lower Tier 2), maksimum 50% Modal Inti
a 50% maximumof Tier 1 Capital
3. Faktor Pengurang Modal Pelengkap
Deduction Factor of Tier 2 Capital
Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap
Deduction Factor of Tier 1 Capitaland Tier 2 Capital
Eksposur Sekuritisasi
Securitization Exposure
Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi
Persyaratan (Tier 3)
Additional Supplementary Capital (Tier 3)
E Modal Pelengkap Tambahan Yang Dialokasikan Untuk
Mengantisipasi Risiko Pasar
Allocated Tier 2 Capital toAnticipate Market Risk
TOTAL MODAL INTI DAN MODALPELENGKAP (A+B-C)
Total of Tier 1 & 2 Capital (A+B-C)
TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP, DAN MODAL
PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK
MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A+B-C+E)
Total of Tier 1, Tier 2 and Allocated Tier 2 Capital to Anticipate
Market Risk (A+B-C+E)
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO
KREDIT
Risk Weighted Assets (RWA) for Credit Risk
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO
OPERASIONAL
Risk Weighted Assets (RWA) for Operational Risk
65
66
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
VI
VII
KOMPONEN MODAL
CAPITAL COMPONENT
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO
PASAR
Risk Weighted Assets (RWA) for Market Risk
A. Metode Standar / Standardized Method
B. Model Internal / Internal Method
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK
RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL, DAN RISIKO PASAR
{III / (IV+V+VI)}
Capital Adequacy Ratio (CAR) for Credit Risk, Operational Risk,
and Market Risk [III : (IV+V+VI)]
31 DESEMBER 2015
31 DECEMBER 2015
31 DESEMBER 2014
31 DECEMBER 2014
18.500
-
21.06%
18.36%
Berdasarkan Tabel 1, terlihat bahwa beban modal untuk risiko
kredit yang menggunakan Pendekatan Standar adalah sebesar
Rp14,39 triliun, dan beban modal untuk risiko operasional
yang menggunakan Pendekatan Indikator Dasar berjumlah
Rp 689,94 miliar. Sampai dengan akhir Desember 2015, Bank
masih belum memiliki perhitungan beban modal untuk risiko
pasar karena masih terbatasnya transaksi trading.
Based on Table 1, the capital charges for credit risk that utilizes
the Standardized Approach amounted to Rp 14.39 trillion and
the capital charges for operational risk that utilizes the Basic
Indicator Approach amounted to Rp 689.94 billion. As of the
end of December 2015, the Bank did not have any capital
charge calculations for market risk since trading transactions
were still limited.
PENGELOLAAN RISIKO MELALUI AKTIVITAS
OPERASIONAL
RISK MANAGEMENT THROUGH OPERATIONAL
ACTIVITIES
Pengelolaan risiko melalui aktivitas operasional ditujukan untuk
mengelola risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional
pada level yang dapat diterima. Bank menerapkan risk appetite
dan risk tolerance dalam bentuk kebijakan limit dan sistem
limit, yang disusun dan diusulkan oleh SKMR melalui Risk
Management Commitee dan disetujui oleh Direksi. Penetapan
limit didasarkan atas limit secara keseluruhan, limit per jenis
risiko maupun limit per aktivitas fungsional tertentu yang
memiliki eksposur risiko. Kebijakan limit tidak saja berfungsi
dalam proses pengendalian risiko namun juga mendorong
strategi bisnis dan ekspansi bisnis dalam koridor pertumbuhan
dengan profil risk-reward yang optimal.
Risk management through operational activities aims at
managing credit risk, market risk and operational risk at
tolerable levels. The Bank has implemented risk appetite
and risk tolerance in a limit policy and a limit system, which
were formulated and proposed by the SKMR through the
Risk Management Committee and approved by the Board of
Directors. The established limit is based on the overall limits,
limit of risk types, and limit of certain functional activities that
have risk exposures. The limit policy does not only function
in risk controlling processes, but also encourages business
strategy and business expansion in the growth corridor with an
optimum risk reward profile.
Pengelolaan risiko kredit dilakukan melalui front end, middle
end, dan back end. Pengelolaan risiko pasar dan likuiditas
dilakukan melalui sistem limit. Pengelolaan risiko operasional
pada produk dan aktivitas Bank dilakukan oleh seluruh satuan
kerja terkait, dievaluasi secara bankwide oleh SKMR, serta
diukur keefektifan pelaksanaannya (assurance) oleh SKAI.
Credit risk management is performed through front end, middle
end and back end. Market and liquidity risk management is
performed through a limit system. Operational risk management in
the Bank’s products and activities is carried out by all related work
units, bankwide evaluated by the SKMR, and the effectiveness of its
execution (assurance) is measured by the Internal Audit Unit (SKAI).
1. PENGELOLAAN RISIKO KREDIT
Risiko kredit berasal dari aktivitas pemberian kredit,
penempatan pada surat berharga dan kepada bank lain,
sales kepada nasabah dan aktivitas trading. Risiko kredit
juga berasal dari transaksi komitmen dan kontinjensi
kepada nasabah dan counterparty. Pengelolaan risiko
kredit bertujuan untuk mengukur, mengantisipasi, dan
meminimalisir kerugian akibat kegagalan nasabah debitur
atau counterparty dalam memenuhi kewajibannya.
1. CREDIT RISK MANAGEMENT
Credit risk originates from credit disbursement activities,
placement of securities in other banks, sales to customers
and trading activities. Credit risk may also come from
commitment and contingency transactions with customers
and counterparties. Credit risk management aims at
measuring, anticipating and mitigating loss that results
from the failure of debtors or counterparties to meet their
obligations.
Proses kredit dan pengelolaan risiko kredit di Bank
dilakukan secara terintegrasi oleh satuan kerja Business,
satuan kerja Credit Review, satuan kerja Corporate Legal,
satuan kerja Loan Administration, satuan kerja Compliance,
dan SKMR. Dalam pelaksanaannya, didukung oleh sistem
yang terintegrasi dan dilakukan secara end-to-end.
Loan processing and credit risk management in the Bank
are conducted by a Business work unit, a Credit Review work
unit, a Corporate Legal work unit, a Loan Administration
work unit, a Compliance work unit and the SKMR. Its
impelementation is supported by an integrated system and
in an end-to-end manner.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Alur Proses Kredit dan Pengelolaan Risiko Kredit Bank Hana
The Flow of Loan Processing and Loan Risk Management of KEB Hana Bank
Front End
Stages
Front End
Loan
Proposal
Approval
Booking
PreScreen
Loan
Analysis
Monitoring
& Review
Loan Process
Front End
Collection, Loan Work Out,
Portfolio Management
(Phase Out, Portfolio Sales)
Methods/Tools
Four-eye, Portofolio Guideline (Industry
class, industry acceptance criteria),
Application Sheet, Credit Scoring,
Spreadsheet, Credit Report, Credit Review
Opinion, Limit, BI Checking, Appraisal, Site
Visit, Loan Pricing
Policies
Credit Policy of Bank Hana, Risk Management Policy and Guideline, New Product and Activity Policy and Guideline, Environment and
Social Risk Policy, Legal Policy and Procedure, Legal Policy and Procedure, Loan Administration Policy and Procedure, and Appraisal
Policy and Procedure
Loan Monitoring, Watch List, Credit Risk
Profile, Portfolio Management (Industry
limit, industry exclusion list, stress
testing), Validation
Collection System, Loan Work
Out, Portfolio Management
(Phase Out, Portfolio Sales)
Kebijakan Kredit
Sebagai pedoman dalam pengelolaan kredit secara end-toend, Bank memiliki Kebijakan Prekreditan Bank, termasuk
didalamnya alur kerja proses perkreditan dan doktrin
perkreditan. Penjabaran kebijakan kredit secara operasional
dituangkan dalam bentuk standar prosedur kredit untuk
masing-masing satuan kerja terkait dan manual produk. Proses
pengelolaan kredit diawali dengan penetapan target market
atas loan pipeline, melakukan risk assessment, dan monitoring
atas pemberian kredit.
Credit Policy
As a guidance for end-to-end credit management, the Bank
has a Credit Policy that includes credit process workflows
and a credit doctrine. The elaboration of operational credit
policies is presented in the form of credit standard procedures
for each related work unit and product manuals. The credit
management process is initiated by defining the target
market on the loan pipeline, performing risk assessment and
monitoring loan disbursement.
Bank menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pemberian
kredit, dimana fungsi analisis kredit dilakukan oleh satuan
kerja Business dan satuan kerja Credit Review yang bersifat
independen dan juga berperan sebagai credit risk function.
Fungsi persetujuan kredit dilakukan dengan 4-eyes principle
dan fungsi administrasi kredit dilakukan oleh satuan kerja Loan
Administration yang terlepas dari satuan kerja Business dan
satuan kerja Credit Review.
The Bank implements principles of prudence in loan
disbursement, where the loan analysis function is performed by
the Business work unit and an independent Credit Review work
unit and also serves as the credit risk function. The credit risk
function is implemented based on the four-eyes principle and
the credit administration function by the Loan Administration
work unit, which is independent of the Business work unit and
the Credit Review work unit.
Persetujuan Kredit
Persetujuan dan pemberian limit kredit pada segmen small
medium enterprises (SMEs), commercial, dan corporate banking
diidentifikasi dan diukur melalui penilaian analisa kelayakan
bisnis. Analisa tersebut dilakukan dengan menggunakan
spreadsheet dan credit analysis yang dibuat oleh satuan kerja
Credit Review secara terintegrasi dan end-to-end. Selain itu,
dari sisi validitas perusahaan, satuan kerja Corporate Legal
melakukan pengecekan semua legal document yang terkait
dengan debitur yang bersangkutan, termasuk pengecekan
keabsahan sertifikan jaminan.
Loan Approval
Loan approval and the establishment of limits on small
medium enterprises (SMEs), commercial, and corporate
banking segments are identified and measured through
business feasibility analysis assessments. The analysis is made
using spreadsheet and credit analyses provided by the Credit
Review work unit in integrated and end-to-end manners. In
addition, from the validity of the company perspective, the
Corporate Legal work unit conducts an investigation into all
legal documents related to debtors, including an examination
of the validity of the guarantee certificate.
67
68
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Dalam proses kredit, agunan yang diterima dapat berupa
obyek yang dibiayai dengan kredit, yaitu berupa benda
bergerak maupun benda tidak bergerak, serta obyek yang
tidak dapat dibiayai, seperti personal guarantee maupun
corporate guarantee. Agunan kredit harus memenuhi kriteria,
antara lain mempunyai nilai ekonomis, marketable, transferable,
serta mempunyai nilai yuridis.
In loan processing, the collateral received can be in the form
of objects that can be financed by loans, movable and nonmovable objects, and objects that cannot be financed, such as
personal guarantees or corporate guarantees. Loan collateral
has to meet some criteria, including having economic value,
being marketable and transferable as well as having juridical
value.
Pemantauan Kredit
Bank selalu mengacu kepada regulasi Bank Indonesia dan
praktek kehati-hatian dalam menilai dan memantau kualitas
kredit, diantaranya berdasarkan faktor penilaian prospek usaha,
kinerja debitur, dan kemampuan membayar. Proses monitoring
sekurang-kurangnya dilakukan secara triwulanan, untuk
mengidentifikasi debitur-debitur yang berpotensi mengalami
kesulitan memenuhi kewajibannya melalui Call Report. Untuk
debitur yang memiliki plafon diatas Rp1 miliar, namun masih
dibawah Rp10 miliar pelaksanaan Call Report dijalankan per
enam bulanan atau semi annual. Sedangkan untuk debitur yang
memiliki plafon Rp10 miliar atau lebih, pelaksanaan Call Report
dilakukan secara triwulanan. Berdasarkan hasil analisa tersebut,
Bank menetapkan account strategy dan tindakan secara dini
untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas kredit.
Loan Monitoring
The Bank always refers to Bank Indonesia regulations and
principles of prudence in assessing and monitoring loan quality,
such as those based on business prospect measurement
factors, debtor performance and the ability to repay. The
monitoring process is conducted at least quarterly through
a Call Report to identify the debtors who potentially will
have difficulties in fulfilling their obligations. For debtors with
credit ceilings of above Rp 1 billion and under Rp 10 billion,
Call Reports are made every six months or semi-annually.
Meanwhile, for debtors with credit ceilings of more than Rp 10
billion, Call Reports are made quarterly. Based on the analysis,
the Bank determines an account strategy and the early actions
needed to prevent a decline in credit quality.
Pemantauan kredit untuk segmen SMEs business, khususnya
untuk plafon dibawah Rp1 miliar dilakukan pada tingkat
portofolio melalui analisa portofolio dari berbagai aspek, seperti
kualitas dan kuantitas portofolio dari berbagai perspektif,
misalnya berdasarkan industri, wilayah, produk, jenis kredit,
segmentasi, dan sebagainya. Evaluasi tersebut dituangkan
dalam laporan yang dilakukan oleh SKMR secara berkala.
Loan monitoring over SME business segments, particularly
for clients with credit limits of below Rp 1 billion, is conducted
on a portfolio level through portfolio analysis from various
aspects, such as quality and quantity portfolios from various
perspectives, like those based on industry, region, product,
loan type, segmentation and many more. The evaluation is
described in the periodical report of the SKMR.
Sebagai langkah antisipatif (peringatan dini), akan dilakukan
proses simulasi dan stress testing terhadap portofolio Bank
secara berkala untuk mengetahui perubahan kualitas
portofolio Bank per segmen atau per sektor industri, akibat
perubahan beberapa parameter kondisi ekonomi secara
ekstrim yang mungkin terjadi (extreme but plausible). Hasil
simulasi tersebut nantinya akan menjadi panduan bagi Bank
untuk memantau secara lebih ketat sektor-sektor atau debiturdebitur yang berpotensi mengalami penurunan kualitas, serta
untuk menetapkan langkah-langkah antisipatif guna mencegah
terjadinya dampak yang buruk. Kerangka kerja untuk stress
testing ini masih dalam tahap pengembangan dan rencananya
akan mulai diterapkan di semester akhir tahun 2015.
As a precautionary step (an early warning signal), the Bank
will conduct periodic simulations and stress testing with its
portfolio to identify any changes in the portfolio’s quality, based
on segments or industry sectors, as a result of extreme (but
plausible) changes in the economic condition parameters
that may have occurred. The simulation result will be used
as a reference for the Bank to monitor more closely sectors
or debtors that are likely to experience quality degradation,
as well as to define the necessary precautionary actions to
prevent worse impacts. The framework for this stress testing is
still under development and is expected to be implemented by
the end of 2015.
Credit Collection dan Recovery
Bank secara proaktif menjalankan credit collection dan recovery
untuk debitur-debitur bermasalah. Credit collection dan recovery
ini dilakukan oleh satuan kerja Asset Recovery. Untuk eksekusi
jaminan, satuan kerja Asset Recovery bekerjasama dengan
satuan kerja Corporate Legal dalam hal penyitaan jaminan
maupun proses pelelangan ke Balai Lelang Negara.
Credit Collection and Recovery
The Bank proactively runs credit collection and recovery from
non-performing debtors. Credit collection and recovery are
conducted by the Asset Recovery work unit. For collateral
execution, the Asset Recovery work unit collaborates with the
Corporate Legal work unit for sequestration and auctioning at
the State Auction House.
Portofolio Manajemen dan Risiko Konsentrasi
Bank telah mengalokasikan permodalannya dalam pengelolaan
risiko kredit di tingkat portofolio. Selain itu, secara berkala
Bank juga telah melakukan pemantauan atas portofolionya
agar lebih terdiversifikasi dan tidak terkonsentrasi hanya ke
beberapa sektor ekonomi saja.
Management Portfolio and Concentration Risk
The Bank has allocated its capital in credit risk management
at the portfolio level. In addition, the Bank also periodically
monitors the portfolio to make it more diversified and not
concentrated only on a few economic sectors.
2015 Annual Report
69
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Untuk mengetahui dampak perubahan kondisi ekonomi makro
terhadap portofolio, dan pada akhirnya terhadap profitabilitas
dan ketahanan modalnya, Bank berencana akan melakukan
stress testing secara berkala. Ada dua jenis stress testing yang
akan dilakukan oleh Bank, yaitu sensitivity analysis dan scenario
analysis.
To determine the impact of changes in macroeconomic
conditions on the portfolio and ultimately on profitability and
the resilience of its capital, the Bank plans to conduct periodic
stress testing. There are two types of stress testing that will
be carried out by the Bank, namely sensitivity analysis and
scenario analysis.
Pertumbuhan dan Kualitas Kredit
Selama tahun 2015, Bank membukukan kredit yang cukup
signifikan dengan tingkat NPL yang terjaga dibawah 1%. Portofolio
kredit Bank secara keseluruhan tumbuh sebesar 40.45% (YoY)
dengan tingkat NPL sebesar 0,21% (gross). Beberapa segmen
kredit mengalami pertumbuhan diatas rata-rata. Pencapaian
tersebut didapatkan melalui penerapan proses kredit secara
terintegrasi (end-to-end) dan handal, yang meliputi proses
identifikasi sektor kredit yang potensial, proses pemantauan
kredit secara kontinyu, portofolio manajemen yang komprehensif,
dan penyelesaian kredit bermasalah secara disiplin.
Loan Growth and Quality
Throughout 2015, the Bank booked a significant number of
loans, but maintained the NPL level at below 1 percent. The
Bank’s overall credit portfolio grew 40.45 percent (YoY) with
the NPL level at 0.21 percent (gross). Several credit segments
grew above average. The achievement was a result of the
implementation of a reliable integrated credit process (endto-end), which covers the process of identifying potential
credit sectors, continuous credit monitoring, comprehensive
portfolio management and disciplined settlement of nonperforming loans.
Eksposur Risiko Kredit
Berdasarkan kategori eksposur sesuai Pendekatan Standar,
Bank memiliki eksposur sebagai berikut:
Credit Risk Exposure
Based on the exposure categories in the Standardized
Approach, the Bank has the following exposures:
Tabel 2. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca Bank (dalam Jutaan Rupiah)
Table 2. Disclosure of Asset Exposure in Balance Sheet (in Million Rupiah)
31 DESEMBER 2015
31 December 2015
No.
KATEGORI PORTOFOLIO
PORTFOLIO CATEGORY
(1)
31 DESEMBER 2014
31 December 2014
TAGIHAN
BERSIH
NET
RECEIVABLES
ATMR SEBLM
MRK
RWA BEFORE
CRM
ATMR
SESUDAH
MRK
RWA AFTER
CRM
TAGIHAN
BERSIH
NET
RECEIVABLES
ATMR SEBLM
MRK
RWA BEFORE
CRM
ATMR
SESUDAH
MRK
RWA AFTER
CRM
(2)
(3)
(4)
(5)
(3)
(4)
(5)
1
Tagihan Kepada Pemerintah
Receivables from
Government
4.356.825
7.795
7.795
2.850.763
9.372
9.372
2
Tagihan Kepada Entitas
Sektor Publik
Receivables from Public
Sector Entities
-
-
-
4.004
801
801
3
Tagihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional
Receivables from Multilateral
Development Bank and
International Institution
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
Receivables from Banks
2.097.303
661.316
661.316
2.861.005
666.841
666.841
5
Kredit Beragun Rumah
Tinggal
Loans Collateralised by
Residential Property
408.805
148.531
148.531
334.235
122.110
122.110
6
Kredit Beragun Properti
Komersial
Loans Collateralised by
Commercial Property
1.166.333
1.166.333
817.857
337.467
337.467
310.505
7
Kredit Pegawai / Pensiunan
Employee/Retiree Loans
-
-
-
-
-
-
70
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
31 DESEMBER 2015
31 December 2015
No.
KATEGORI PORTOFOLIO
PORTFOLIO CATEGORY
(1)
(2)
8
Tagihan Kepada Usaha
Mikro, Usaha Kecil, dan
Portofolio Ritel
Receivables from Micro,
Small Enterprise and Retail
Portfolio
9
Tagihan Kepada Korporasi
Receivables from Corporate
10
Tagihan Yang Telah Jatuh
Tempo
Past Due Receivables
11
Aset Lainnya
Other Assets
TOTAL
Tabel 3. Table 3. 31 DESEMBER 2014
31 December 2014
TAGIHAN
BERSIH
NET
RECEIVABLES
ATMR SEBLM
MRK
RWA BEFORE
CRM
ATMR
SESUDAH
MRK
RWA AFTER
CRM
TAGIHAN
BERSIH
NET
RECEIVABLES
ATMR SEBLM
MRK
RWA BEFORE
CRM
ATMR
SESUDAH
MRK
RWA AFTER
CRM
(3)
(4)
(5)
(3)
(4)
(5)
18.388
13.791
13.358
372
279
279
19.859.238
19.828.534
17.892.139
15.286.877
15.249.006
12.880.633
4.902
7.353
7.353
2.322
3.483
3.483
673.161
-
566.090
328.616
-
234.010
28.584.955
21.833.653
20.114.439
22.005.661
16.389.360
14.228.035
Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi Transaksi Rekening Administratif (kecuali Sekuritisasi) Bank
Disclosures of Commitment Liability/Contingency Administrative Account Transaction (except securitization) Bank
31 DESEMBER 2015
31 December 2015
No.
KATEGORI PORTOFOLIO
PORTFOLIO CATEGORY
(1)
31 DESEMBER 2014
31 December 2014
TAGIHAN
BERSIH
NET
RECEIVABLES
ATMR SEBLM
MRK
RWA BEFORE
CRM
ATMR
SESUDAH
MRK
RWA AFTER
CRM
TAGIHAN
BERSIH
NET
RECEIVABLES
ATMR SEBLM
MRK
RWA BEFORE
CRM
ATMR
SESUDAH
MRK
RWA AFTER
CRM
(2)
(3)
(4)
(5)
(3)
(4)
(5)
1
Tagihan Kepada Pemerintah
Receivables from
Government
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas
Sektor Publik
Receivables from Public
Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional
Receivables from Multilateral
Development Bank and
International Institution
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
Receivables from Banks
-
-
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah
Tinggal
Loans Collateralised by
Residential Property
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti
Komersial
Loans Collateralised by
Commercial Property
-
-
-
-
-
-
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
31 DESEMBER 2015
31 December 2015
KATEGORI PORTOFOLIO
PORTFOLIO CATEGORY
No.
(1)
(2)
31 DESEMBER 2014
31 December 2014
TAGIHAN
BERSIH
NET
RECEIVABLES
ATMR SEBLM
MRK
RWA BEFORE
CRM
ATMR
SESUDAH
MRK
RWA AFTER
CRM
TAGIHAN
BERSIH
NET
RECEIVABLES
ATMR SEBLM
MRK
RWA BEFORE
CRM
ATMR
SESUDAH
MRK
RWA AFTER
CRM
(3)
(4)
(5)
(3)
(4)
(5)
7
Kredit Pegawai / Pensiunan
Employee/Retiree Loans
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha
Mikro, Usaha Kecil, dan
Portofolio Ritel
Receivables from Micro,
Small Enterprise and Retail
Portfolio
-
-
-
3.716
2.787
2.787
9
Tagihan Kepada Korporasi
Receivables from Corporate
603.810
603.810
229.257
635.167
635.167
160.542
10
Tagihan Yang Telah Jatuh
Tempo
Past Due Receivables
-
-
-
-
-
-
11
Aset Lainnya
Other Assets
-
-
-
-
-
-
603.810
603.810
229.257
83.760
81.987
30.949
TOTAL
Tabel 4. Table 4. Pengungkapan Eksposur Yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) Bank (dalam Jutaan Rupiah)
Disclosures of Exposures that Create Credit Risk Due to Counterparty Failure
(Counterparty Credit Risk) (in Million Rupiah)
31 DESEMBER 2015
31 December 2015
KATEGORI PORTOFOLIO
PORTFOLIO CATEGORY
31 DESEMBER 2014
31 December 2014
TAGIHAN
BERSIH
NET
RECEIVABLES
ATMR SEBLM
MRK
RWA BEFORE
CRM
ATMR
SESUDAH
MRK
RWA AFTER
CRM
TAGIHAN
BERSIH
NET
RECEIVABLES
ATMR SEBLM
MRK
RWA BEFORE
CRM
ATMR
SESUDAH
MRK
RWA AFTER
CRM
(3)
(4)
(5)
(3)
(4)
(5)
(1)
(2)
1
Tagihan Kepada Pemerintah
Receivables from
Government
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas
Sektor Publik
Receivables from Public
Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional
Receivables from Multilateral
Development Bank and
International Institution
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
Receivables from Banks
3.178
636
636
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha
Mikro, Usaha Kecil, dan
Portofolio Ritel
Receivables from Micro,
Small Enterprise and Retail
Portfolio
-
-
-
-
-
-
6
Tagihan Kepada Korporasi
Receivables from Corporate
123
123
123
-
-
-
3.302
759
759
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
TOTAL
71
72
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel 5. Table 5. Pengungkapan Eksposur Yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Setelmen (Settlement Risk) Bank (dalam Jutaan Rupiah)
Disclosures of Exposures that Create Credit Risk Due to Settlement Failure
(Settlement Risk) Bank (in Million Rupiah)
31 DESEMBER 2015
31 December 2015
No.
KATEGORI PORTOFOLIO
PORTFOLIO CATEGORY
(1)
(2)
1
2
31 DESEMBER 2014
31 December 2014
TAGIHAN
BERSIH
NET
RECEIVABLES
ATMR SEBLM
MRK
RWA BEFORE
CRM
ATMR
SESUDAH
MRK
RWA AFTER
CRM
TAGIHAN
BERSIH
NET
RECEIVABLES
ATMR SEBLM
MRK
RWA BEFORE
CRM
ATMR
SESUDAH
MRK
RWA AFTER
CRM
(3)
(4)
(5)
(3)
(4)
(5)
Delivery versus payment
-
-
-
-
-
-
a. Beban Modal 8%(5-15
hari)
8% Capital Charge (5-15
days)
-
-
-
-
-
-
b. Beban Modal 50% (16-30
hari)
50% Capital Charge (16-30
days)
-
-
-
-
-
-
c. Beban Modal 75% (31-45
hari)
75% Capital Charge (31-45
days)
-
-
-
-
-
-
d. Beban Modal 100% (lebih
dari 45 hari)
100% Capital Charge (Over
45 days)
-
-
-
-
-
-
Non-delivery versus
payment
-
-
-
-
-
-
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
TOTAL
Tabel 6. Pengungkapan Eksposur Yang Sekuritisasi Bank (dalam Jutaan Rupiah)
Table 6. Disclosure of Securitization Exposures (in Million Rupiah)
31 DESEMBER 2014
31 December 2014
31 DESEMBER 2015
31 December 2015
No.
KATEGORI PORTOFOLIO
PORTFOLIO CATEGORY
(1)
TAGIHAN
BERSIH
NET
RECEIVABLES
ATMR SEBLM
MRK
RWA BEFORE
CRM
ATMR
SESUDAH
MRK
RWA AFTER
CRM
TAGIHAN
BERSIH
NET
RECEIVABLES
ATMR SEBLM
MRK
RWA BEFORE
CRM
ATMR
SESUDAH
MRK
RWA AFTER
CRM
(2)
(3)
(4)
(5)
(3)
(4)
(5)
1
Fasilitas Kredit Pendukung
Yang Memenuhi Persyaratan
Supporting Loan Facility that
Met the Requirements
-
-
-
-
-
-
2
Fasilitas Kredit Pendukung
Yang Tidak Memenuhi
Persyaratan
Supporting Loan Facility
that Has Not Met the
Requirements
-
-
-
-
-
-
3
Fasilitas Likuiditas Yang
Memenuhi Persyaratan
Liquidity Facility that Met the
Requirements
-
-
-
-
-
-
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
31 DESEMBER 2015
31 December 2015
No.
KATEGORI PORTOFOLIO
PORTFOLIO CATEGORY
31 DESEMBER 2014
31 December 2014
TAGIHAN
BERSIH
NET
RECEIVABLES
ATMR SEBLM
MRK
RWA BEFORE
CRM
ATMR
SESUDAH
MRK
RWA AFTER
CRM
TAGIHAN
BERSIH
NET
RECEIVABLES
ATMR SEBLM
MRK
RWA BEFORE
CRM
ATMR
SESUDAH
MRK
RWA AFTER
CRM
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(3)
(4)
(5)
4
Fasilitas Likuiditas
Yang Tidak Memenuhi
Persyaratan
Liquidity Facility that Has Not
Met the Requirements
-
-
-
-
-
-
5
Pembelian Efek Beragun
Aset Yang Memenuhi
Persyaratan
Purchase of Asset-Backed
Securities that Met the
Requirements
-
-
-
-
-
-
6
Pembelian Efek Beragun
Aset Yang Tidak Memenuhi
Persyaratan
Purchase of Asset-Backed
Securities that Has Not Met
the Requirements
-
-
-
-
-
-
7
Eksposur Sekuritisasi yang
tidak tercakup dalam
ketentuan Bank Indonesia
mengenai prinsip-prinsip
kehati-hatian dalam aktivitas
sekuritisasi asset bagi bank
umum
Exclusion of Securitization
exposure under Bank
Indonesia regulations
regarding prudent principles
in asset securitization activity
for public banks
-
-
-
-
-
-
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
TOTAL
Tabel 7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit Bank (dalam Jutaan Rupiah)
Table 7. Disclosure of Total Credit Risk Measurement (in Million Rupiah)
31 DESEMBER 2015
31 December 2015
TOTAL ATMR RISIKO KREDIT
Total Credit Risk RWA
TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL
Total Capital Deduction Factor
31 DESEMBER 2014
31 December 2014
20.344.455
14.391.364
-
-
73
74
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel 8. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Bank
(dalam Jutaan Rupiah)
Table 8. Disclosures of Net Receivables Based on Remaning Cont ract Term – Bank (in Million Rupiah)
31 DESEMBER 2015
31 December 2015
KATEGORI PORTOFOLIO
(1)
1
(2)
Tagihan Kepada Pemerintah
< 1 tahun
< 1 year
1 thn s.d.
3 thn
1 – 3 years
3 thn s.d.
5 thn
3 – 5 years
> 5 tahun
> 5 years
NonKontraktual
NonContractual
Total
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
-
-
-
38.545
-
38.545
2
Tagihan Kepada Entitas
Sektor Publik
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
28.380
28.013
5.667
8.466
-
70.526
5
Kredit Beragun Rumah
Tinggal
2.470
6.153
52.605
345.502
-
406.730
6
Kredit Beragun Properti
Komersial
535.721
74.202
444.954
106.650
-
1.161.527
7
Kredit Pegawai / Pensiunan
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha
Mikro, Usaha Kecil, dan
Portofolio Ritel
416
7.569
5.760
4.441
-
18.186
9
Tagihan Kepada Korporasi
8.534.987
2.708.668
3.830.443
4.282.639
-
19.356.737
10
Tagihan Yang Telah Jatuh
Tempo
9.898
4.759
1.011
7.959
-
23.627
11
Aset Lainnya
-
-
-
-
-
-
9.111.872
2.829.364
4.340.439
4.794.202
-
21.075.878
TOTAL
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
31 DESEMBER 2014
31 December 2014
< 1 tahun
< 1 year
1 thn s.d.
3 thn
1 – 3 years
3 thn s.d.
5 thn
3 – 5 years
> 5 tahun
> 5 years
NonKontraktual
NonContractual
Total
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
PORTFOLIO CATEGORY
(2)
1.445984
-
46.863
11.598
1.346.318
2.850.763
Receivables from Government
4.004
-
-
-
-
4.004
Receivables from Public Sector
Entities
-
-
-
-
-
-
Receivables from Multilateral
Development Bank and
International Institution
2.052.867
741.080
15.016
52.042
-
2.861.005
Receivables from Banks
-
-
16.291
317.944
-
334.235
Loans Collateralised by
Residential Property
-
202.874
19.778
114.815
-
337.467
Loans Collateralised by
Commercial Property
-
-
-
-
-
-
Employee/Retiree Loans
154
-
218
-
-
372
Receivables from Micro, Small
Enterprise and Retail Portfolio
2.959.373
7.328.549
2.954.416
2.044.539
-
15.286.877
Receivables from Corporate
-
-
-
-
2.322
2.322
Past Due Receivables
-
-
-
-
328.616
328.616
Other Assets
6.462.382
8.272.503
3.052.582
2.540.938
1.677256
22.005.661
TOTAL
75
76
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel 9. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi Bank
(dalam Jutaan Rupiah)
Table 9. Disclosure of Net Receivables and Reserve Based on Economic Sector (in Million Rupiah)
31 DESEMBER 2015
31 DECEMBER 2015
SEKTOR EKONOMI
NO
(1)
(2)
1
Pertanian, perburuan,
dan kehutanan
2
Perikanan
3
Pertambangan dan
penggalian
4
Industri pengolahan
5
Listrik, gas, dan air
6
Konstruksi
7
Perdagangan besar dan
eceran
8
TAGIHAN
RECEIVABLES
(3)
TAGIHAN YANG
MENGALAMI
PENURUNAN NILAI
IMPAIRED LOANS
BELUM
JATUH
TEMPO
NOT PAST
DUE
TELAH
JATUH
TEMPO
PAST DUE
(4)
(5)
CKPN
INDIVIDUAL
ALLOWANCE
FOR
IMPAIRMENT
LOSSES –
INDIVIDUAL
CKPN
KOLEKTIF
ALLOWANCE
FOR
IMPAIRMENT
LOSSES –
COLLECTIVE
TAGIHAN
YANG DIHAPUSBUKU
WRITE OFF
(6)
(7)
(8)
538.219
-
-
-
1.514
-
35.349
-
-
-
100
-
954.445
-
-
-
2.673
-
7.898.132
-
625
438
24.141
-
6.108
-
-
-
18
-
1.374.717
-
-
-
3.870
-
2.735.323
-
5.876
3.920
11.482
-
Penyediaan akomodasi
dan penyediaan makan
minum
791.314
-
-
-
4.008
-
9
Transportasi,
pergudangan, dan
komunikasi
570.047
-
5.379
4
1.592
-
10
Perantara keuangan
1.531.028
-
-
-
4,299
-
11
Real estate, usaha
persewaan, dan jasa
perusahaan
3.341.484
-
-
-
9.396
-
12
Administrasi
pemerintahan,
pertahanan, dan jaminan
sosial wajib
-
-
-
-
-
-
13
Jasa pendidikan
11.491
-
-
-
32
-
14
Jasa kesehatan dan
kegiatan sosial
38.515
-
-
-
108
-
15
Jasa kemasyarakatan,
sosial budaya, hiburan,
dan perorangan lainnya
704.664
-
-
-
1.983
-
16
Jasa perorangan yang
melayani rumah tangga
1.860
-
-
-
5
-
17
Badan internasional
dan badan ekstra
internasional lainnya
38.545
-
-
-
108
-
18
Kegiatan yang belum
jelas batasannya
503.295
-
-
-
1,464
-
19
Bukan lapangan usaha
1.342
-
80
80
4
-
21.075.878
-
11.960
4.442
66.797
-
TOTAL
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
31 DESEMBER 2014
31 DECEMBER 2014
TAGIHAN
RECEIVABLES
(3)
TAGIHAN YANG
MENGALAMI
PENURUNAN NILAI
IMPAIRED LOANS
BELUM
JATUH
TEMPO
NOT PAST
DUE
TELAH
JATUH
TEMPO
PAST DUE
(4)
(5)
CKPN
INDIVIDUAL
ALLOWANCE
FOR
IMPAIRMENT
LOSSES –
INDIVIDUAL
CKPN
KOLEKTIF
ALLOWANCE
FOR
IMPAIRMENT
LOSSES –
COLLECTIVE
TAGIHAN
YANG DIHAPUSBUKU
WRITE OFF
(6)
(7)
(8)
ECONOMIC SECTOR
(2)
174.647
-
-
-
768
-
Agriculture, Hunting and
Forestry
10.985
-
-
-
48
-
Fishing
1.078.008
-
-
-
4.748
-
Mining and Digging
6.164.819
-
625
438
29.203
-
Processing Industry
8.050
-
-
-
35
-
Electricity, Gas and Water
425.690
-
-
-
1.873
-
Construction
1.789.008
-
5.876
3.920
8.014
-
Wholesale and Retail Trade
576.013
-
-
-
2.534
-
Accommodation and Food &
Beverage Supply
561.603
-
5.379
4
2.473
-
Transportation, Wharehousing
and Communication
1.466.609
-
-
-
6.453
-
Financial Brokerage
1.931.615
-
-
-
8.499
-
Real Estate, Rental Businesses
and Company Services
-
-
-
-
-
-
Government, Defense and
Compulsary Social Security
Administration
8.003
-
-
-
35
-
Education Service
35.426
-
-
-
156
-
Health and Social Services
356.356
-
-
-
1.568
-
Societal, Social Culture,
Entertainment and Other
Individual Services
1.941
-
-
-
9
-
Individual Household Helper
Service
46.539
-
-
-
205
-
International Body and Other
Extra International Body
-
-
-
-
-
-
Activities without clear
boundaries
1.834
-
80
80
8
-
Non-business field
15.057.637
-
11.960
4.442
68.525
TOTAL
77
78
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel 10. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat Bank (dalam Jutaan Rupiah)
Table 10. Disclosure of Net Receivables Based on Portfolio Category and Rating Scale
(in Million Rupiah)
31 Desember 2015/31 December 2015
Tagihan Bersih/ Net Receivables
Lembaga Pemeringkat
Rating Agency
No
EKTIF
IVE
E FOR
RMENT
OSSES
41.328
27.197
-
Standard and Poor’s
AAA
AA+ s.d. AA-
A+ s.d. A-
BBB+ s.d. BBB-
BB+ s.d. BB-
B+ s.d. B-
Kurang dari B-
Fitch Rating
AAA
AA+ s.d. AA-
A+ s.d. A-
BBB+ s.d. BBB-
BB+ s.d. BB-
B+ s.d. B-
Kurang dari B-
Moody’s
Aaa
Aa1 s.d. Aa3
A1 s.d. A3
Baa1 s.d. Baa3
Ba1 s.d. Ba3
B1 s.d. B3
Kurang dari B3
PT Fitch Ratings Indonesia
AAA(idn)
AA+(idn) s.d.
AA-(idn)
A+(idn) s.d.
A-(idn)
BBB+(idn) s.d.
BBB-(idn)
Ba1 sd. Ba3
B+(idn) s.d.
B-(idn)
Kurang dari
B-(idn)
PT ICRA Indonesia
(Idr)AAA
(Idr)AA+ s.d.
(Idr)AA-
(Idr)A+ s.d.
(Idr)A-
(Idr)BBB+ s.d.
(Idr)BBB-
BB+(idn) s.d.
BB-(idn_
(Idr)B+ s.d.
(Idr)B-
Kurang dari
(Idr)B-
PT Pemeringkat Efek
Indonesia
idAAA
idAA+ s.d. idAA-
idA+ s.d. idA-
idBBB+ s.d.
idBBB-
idBB+ s.d. idBB-
idB+ s.d. idB-
Kurang dari idB-
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Kategori
Portofolio
Portfolio
Category
(1)
Peringkat Jangka Panjang/ Long Term Rating
(2)
1
Tagihan Kepada Pemerintah
4.317.849
-
38.976
-
-
-
2
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
134.100
14.246
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai  Pensiunan
-
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil,
dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
-
-
9
Tagihan Kepada Korporasi
-
6.641
50.783
-
-
-
-
10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
-
-
-
-
-
-
-
11
Aset Lainnya
-
-
-
-
-
-
-
4.317.849
140.741
104.005
-
-
-
-
TOTAL
31 Desember 2014/31 December 2014
-
-
Tagihan Bersih/ Net Receivables
Lembaga Pemeringkat
Rating Agency
No
Standard and Poor’s
AAA
AA+ s.d. AA-
A+ s.d. A-
BBB+ s.d. BBB-
BB+ s.d. BB-
B+ s.d. B-
Kurang dari B-
Fitch Rating
AAA
AA+ s.d. AA-
A+ s.d. A-
BBB+ s.d. BBB-
BB+ s.d. BB-
B+ s.d. B-
Kurang dari B-
Moody’s
Aaa
Aa1 s.d. Aa3
A1 s.d. A3
Baa1 s.d. Baa3
Ba1 s.d. Ba3
B1 s.d. B3
Kurang dari B3
PT Fitch Ratings Indonesia
AAA(idn)
AA+(idn) s.d.
AA-(idn)
A+(idn) s.d.
A-(idn)
BBB+(idn) s.d.
BBB-(idn)
Ba1 sd. Ba3
B+(idn) s.d.
B-(idn)
Kurang dari
B-(idn)
PT ICRA Indonesia
(Idr)AAA
(Idr)AA+ s.d.
(Idr)AA-
(Idr)A+ s.d.
(Idr)A-
(Idr)BBB+ s.d.
(Idr)BBB-
BB+(idn) s.d.
BB-(idn_
(Idr)B+ s.d.
(Idr)B-
Kurang dari
(Idr)B-
PT Pemeringkat Efek
Indonesia
idAAA
idAA+ s.d. idAA-
idA+ s.d. idA-
idBBB+ s.d.
idBBB-
idBB+ s.d. idBB-
idB+ s.d. idB-
Kurang dari idB-
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Kategori
Portofolio
Portfolio
Category
68.525
(1)
Peringkat Jangka Panjang/ Long Term Rating
(2)
1
Tagihan Kepada Pemerintah
2.803.900
-
46.863
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
4.004
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
647.927
67.057
-
93.154
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai  Pensiunan
-
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil,
dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
-
-
9
Tagihan Kepada Korporasi
-
47.339
-
-
-
-
-
10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
-
-
-
-
-
-
-
11
Aset Lainnya
TOTAL
-
-
-
-
-
-
-
2.803.900
699.270
113.920
-
93.154
-
-
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
es
Lembaga Pemeringkat
Rating Agency
Peringkat Jangka Pendek/ Short Term Rating
A-1
A-2
A-3
Kurang dari A-3
Standard and Poor’s
F1+ s.d. F1
F2
F3
Kurang dari F3
Fitch Rating
P-1
P-2
P-3
Kurang dari P-3
PT Fitch Ratings Indonesia
Tanpa Peringkat
Unrated
Moody’s
TOTAL
F1+(idn) s.d.
F1(idn)
F2(idn)
F3(idn)
Kurang dari
F3(idn)
(Idr)A1+ s.d.
(Idr)A1
(Idr)A2+ s.d.
(Idr)A2
(Idr)A3+ s.d.
(Idr)A3
Kurang dari
(Idr)A3
PT ICRA Indonesia
idA1
idA2
idA3 s.d. idA4
Kurang dari
idA4
PT Pemeringkat Efek Indonesia
(12)
(13)
(10)
(14)
(15)
Receivables from Government
-
(11)
-
-
-
-
4.356.825
Receivables from Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
Receivables from Multilateral Development Bank and
International Institution
-
-
-
-
-
-
Receivables from Banks
-
-
-
-
1.948.957
2.097.303
Loans Collateralised by Residential Property
-
-
-
-
408.805
408.805
Loans Collateralised by Commercial Property
-
-
-
-
1.166.333
1.166.333
Employee/Retiree Loans
-
-
-
-
-
-
Receivables from Micro, Small Enterprise and
-
-
-
-
18.388
18.388
Retail Portfolio
-
-
-
-
19.801.814
19.859.238
Receivables from Corporate
-
-
-
-
4.902
4.902
Past Due Receivables
-
-
-
-
673.161
673.161
Other Assets
-
-
-
-
24.022.360
28.584.955
Total
es
Lembaga Pemeringkat
Rating Agency
Peringkat Jangka Pendek/ Short Term Rating
A-1
A-2
A-3
Kurang dari A-3
Standard and Poor’s
F1+ s.d. F1
F2
F3
Kurang dari F3
Fitch Rating
P-1
P-2
P-3
Kurang dari P-3
PT Fitch Ratings Indonesia
Tanpa Peringkat
Unrated
Moody’s
TOTAL
F1+(idn) s.d.
F1(idn)
F2(idn)
F3(idn)
Kurang dari
F3(idn)
(Idr)A1+ s.d.
(Idr)A1
(Idr)A2+ s.d.
(Idr)A2
(Idr)A3+ s.d.
(Idr)A3
Kurang dari
(Idr)A3
PT ICRA Indonesia
idA1
idA2
idA3 s.d. idA4
Kurang dari
idA4
PT Pemeringkat Efek Indonesia
(12)
(13)
(10)
(11)
(14)
(15)
Receivables from Government
-
-
-
-
-
2.850.763
Receivables from Public Sector Entities
-
-
-
-
-
4.004
Receivables from Multilateral Development Bank and
International Institution
-
-
-
-
-
-
Receivables from Banks
-
-
-
-
2.052.867
2.861.005
Loans Collateralised by Residential Property
-
-
-
-
334.235
334.235
Loans Collateralised by Commercial Property
-
-
-
-
337.467
337.467
Employee/Retiree Loans
-
-
-
-
-
-
Receivables from Micro, Small Enterprise and
-
-
-
-
372
372
Retail Portfolio
-
-
-
-
15.239.538
15.286.877
Receivables from Corporate
-
-
-
-
2.322
2.322
Past Due Receivables
-
-
-
-
328.616
328.616
Other Assets
-
-
-
-
18.295.417
22.005.661
Total
79
80
Laporan Tahunan 2015
PT Bank KEB Hana Indonesia
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel 11. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Derivatif Bank (dalam Jutaan Rupiah)
Table 11. Disclosure of Counterparty Credit Risk: Derivative Transaction (in Million Rupiah)
31 DESEMBER 2015
31 DECEMBER 2015
NO
VARIABEL
YANG MENDASARI
VARIABLE
BASE
(1)
(2)
1
Suku Bunga
Interest Rate
2
Nilai Tukar
Forex Rate
3
Lainnya
Others
JUMLAH NASIONAL
NOTIONAL AMOUNT
≤ 1 THN
≤ 1 YEAR
> 1 THN - ≤
5 THN
>1-≤5
YEARS
(3)
(4)
TOTAL
> 5 THN
> 5 YEARS
TAGIHAN
DERIVATIF
DERIVATIVE
RECEIVABLES
KEWAJIBAN DERIVATIF
DERIVATIVE
PAYABLES
TAGIHAN
BERSIH SEBLM MRK
NET RECEIVABLES
BEFORE
CREDITS
RISK MITIGATION
(5)
(6)
(7)
(8)
MRK
CREDITS
RISK
MITIGATION
TAGIHAN
BERSIH
SETLH
MRK
NET RECEIVABLES
AFTER
CREDITS
RISK
MITIGATION
(9)
(10)
-
-
-
-
-
-
-
-
3.269
-
-
3.269
-
3.301
-
3.301
-
-
-
-
-
-
-
-
3.269
-
-
3.269
-
3.301
-
3.301
Tabel 12. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Repo Bank (dalam Jutaan Rupiah)
Table 12. Disclosure of Counterparty Credit Risk: Repo Transaction (in Million Rupiah)
31 DESEMBER 2015
31 DECEMBER 2015
NO
(1)
KATEGORI PORTOFOLIO
NILAI WAJAR
SSB REPO
FAIR VALUE
OF REPO
KEWAJIBAN REPO
REPO PAYABLE
TAGIHAN BERSIH
NET RECEIVABLE
ATMR
RWA
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor
Publik
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro,
Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
6
Tagihan Kepada Korporasi
Receivables from Corporates
-
-
-
-
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
TOTAL
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
31 DESEMBER 2014
31 DECEMBER 2014
JUMLAH NASIONAL
NOTIONAL AMOUNT
≤ 1 THN
≤ 1 YEAR
> 1 THN - ≤ 5
THN
>1-≤5
YEARS
(3)
(4)
> 5 THN
> 5 YEARS
TAGIHAN
DERIVATIF
DERIVATIVE
RECEIVABLES
KEWAJIBAN
DERIVATIF
DERIVATIVE
PAYABLES
TAGIHAN
BERSIH SEBLM MRK
NET RECEIVABLES
BEFORE
CREDITS
RISK MITIGATION
(5)
(6)
(7)
(8)
MRK
CREDITS
RISK
MITIGATION
TAGIHAN
BERSIH
SETLH MRK
NET RECEIVABLES
AFTER CREDITS RISK
MITIGATION
(9)
(10)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
31 DESEMBER 2014
31 DECEMBER 2014
NILAI WAJAR
SSB REPO
FAIR VALUE
OF REPO
KEWAJIBAN REPO
REPO PAYABLE
TAGIHAN BERSIH
NET RECEIVABLE
ATMR
RWA
(3)
(4)
(5)
(6)
-
-
-
-
Receivables from Goverment
-
-
-
-
Receivables from Public Sector
Entities
-
-
-
-
Receivables from Multilateral
Development Banks and International
Institutions
-
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Banks
-
-
-
-
Receivables from Micro Business,
Small Business and Retail Portfolios
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
PORTFOLIO CATEGORY
TOTAL
81
82
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel 13. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo Bank (dalam Jutaan Rupiah)
Table 13. Disclosure of Counterparty Credit Risk: Reverse Repo Transaction (in Million Rupiah)
31 DESEMBER 2015
31 DECEMBER 2015
NO
(1)
KATEGORI PORTOFOLIO
NILAI WAJAR
SSB REPO
FAIR VALUE
OF REPO
KEWAJIBAN REPO
REPO PAYABLE
TAGIHAN BERSIH
NET RECEIVABLE
ATMR
RWA
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1
Tagihan Kepada
Pemerintah
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas
Sektor Publik
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada
Bank Pembangunan
Multilateral dan Lembaga
Internasional
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha
Mikro, Usaha Kecil, dan
Portofolio Ritel
-
-
-
-
6
Tagihan Kepada Korporasi
Receivables from
Corporates
-
-
-
-
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
TOTAL
31 DESEMBER 2014
31 DECEMBER 2014
NO
PORTFOLIO CATEGORY
(1)
NILAI WAJAR
SSB REPO
FAIR VALUE
OF REPO
KEWAJIBAN REPO
REPO PAYABLE
TAGIHAN BERSIH
NET RECEIVABLE
ATMR
RWA
(3)
(4)
(5)
(6)
1
Receivables from
Goverment
-
-
-
-
2
Receivables from Public
Sector Entities
-
-
-
-
3
Receivables from
Multilateral Development
Banks and International
Institutions
-
-
-
-
-
-
-
-
4
5
Receivables from Banks
-
-
-
-
6
Receivables from Micro
Business, Small Business
and Retail Portfolios
-
-
-
-
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
TOTAL
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Tabel 14. Pengungkapan Ringkasan Aktivitas Transaksi Sekuritisasi Bank Bertindak Sebagai Kreditur Asal (dalam Jutaan Rupiah)
Table 14. disclosures of securitization transaction summary where bank act as original creditor
(in Million Rupiah)
31 DESEMBER 2015
31 DECEMBER 2015
NO
UNDERLYING ASSET
(1)
(2)
NILAI ASET YANG
DISEKURITISASI
SECURITIZATION ASSET
KEUNTUNGAN
(KERUGIAN)
PENJUALAN SALES
PROFIT (LOSS)
(3)
(4)
NIHIL
NIL
1
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables from Government
NIHIL
NIL
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivables from Public
Sector Entities
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga
Internasional/ Receivables from Multilateral Development Bank
and International Institution
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
4
Tagihan Kepada Bank/ Receivables from Banks
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Loans Collateralised by
Residential Property
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
6
Kredit Beragun Properti Komersial/ Loans Collateralised by
Commercial Property
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/ Employee/Retiree Loans
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel/
Receivables from Micro, Small Enterprise and Retail Portfolio
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
9
Aset Lainnya/ Other Assets
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
TOTAL
31 DESEMBER 2014/31 DECEMBER 2014
NO
UNDERLYING ASSET
NILAI ASET YANG
DISEKURITISASI
SECURITIZATION ASSET
KEUNTUNGAN
(KERUGIAN)
PENJUALAN SALES
PROFIT (LOSS)
(1)
(2)
(3)
(4)
1
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables from Government
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivables from Public
Sector Entities
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga
Internasional/ Receivables from Multilateral Development Bank
and International Institution
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
4
Tagihan Kepada Bank/ Receivables from Banks
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Loans Collateralised by
Residential Property
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
6
Kredit Beragun Properti Komersial/ Loans Collateralised by
Commercial Property
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/ Employee/Retiree Loans
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel/
Receivables from Micro, Small Enterprise and Retail Portfolio
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
9
Aset Lainnya/ Other Assets
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
TOTAL
83
84
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel 15. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit Bank (dalam Jutaan Rupiah)
Table 15. Disclosures of Net Receivables and Credit Risk Mitigation Technique – Bank (in Million Rupiah)
31 DESEMBER 2015
31 DECEMBER 2015
NO
KATEGORI PORTOFOLIO
(1)
(2)
A
Eksposur Neraca
1
Tagihan Kepada Pemerintah
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor
Publik
3
Tagihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional
4
Tagihan Kepada Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
6
Kredit Beragun Properti
Komersial
7
Kredit Pegawai / Pensiunan
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro,
Usaha Kecil, dan Portofolio
Ritel
9
Tagihan Kepada Korporasi
10
Tagihan Yang Telah Jatuh
Tempo
11
Aset Lainnya
Total Eksposur Neraca
BAGIAN YG DIJAMIN DENGAN
EXPOSURE SECURED BY
TAGIHAN
BERSIH
NET RECEIVABLES
AGUNAN
COLLATERAL
GARANSI
GUARANTEE
ASURANSI
KREDIT
CREDIT INSURANCE
LAINNYA
OTHERS
BAGIAN YG
TIDAK DIJAMIN
UNSECURED
PORTIONS
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
4.356.825
-
-
-
-
4.356.825
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.097.303
-
-
-
-
2.097.303
408.805
-
-
-
-
408.805
1.166.333
348.476
-
-
-
817.857
-
-
-
-
-
-
18.388
578
-
-
-
17.810
19.589.238
2.194.453
-
-
-
17.607.361
4.902
-
-
-
-
4.902
673.161
-
-
-
328.616
28.584.955
2.543.507
-
-
26.041.448
-
B
Eksposur Kewajiban
Komitmen/Kontinjensi
pd Transaksi Rekening
Administratif
1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor
Publik
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
-
-
-
-
-
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
-
-
-
-
-
Kredit Beragun Properti
Komersial
-
-
-
-
-
-
Kredit Pegawai / Pensiunan
-
-
-
-
-
-
5
6
7
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
31 DESEMBER 2014
31 DECEMBER 2014
TAGIHAN
BERSIH
NET RECEIVABLES
(3)
BAGIAN YG DIJAMIN DENGAN
EXPOSURE SECURED BY
AGUNAN
COLLATERAL
GARANSI
GUARANTEE
ASURANSI
KREDIT
CREDIT INSURANCE
(4)
(5)
(6)
LAINNYA
OTHERS
BAGIAN YG
TIDAK DIJAMIN
UNSECURED
PORTIONS
(7)
(8)
PORTFOLIO CATEGORY
(2)
On Balance Sheet Exposure
2.850.763
-
-
-
-
2.850.763
Receivables from Government
4.004
-
-
-
-
4.004
Receivables from Public Sector
Entities
-
-
-
-
-
-
Receivables from Multilateral
Development Bank and
International Institution
2.861.005
-
-
-
-
2.861.005
Receivables from Banks
334.235
-
-
-
-
334.235
Loans Collateralised by Residential
Property
337.467
26.962
-
-
-
310.505
Loans Collateralised by
Commercial Property
-
-
-
-
-
-
Employee/Retiree Loans
372
-
-
-
-
372
Receivables from Micro, Small
Enterprise and Retail Portfolio
15.286.877
2.368.373
-
-
-
12.918.504
Receivables from Corporate
2.322
-
-
-
-
2.322
Past Due Receivables
328.616
-
-
-
328.616
Other Assets
22.078.626
2.395.335
-
-
19.683.291
Total Balance Sheet Exposure
-
Commitment/Contingency
Exposure on Off Balance Sheet
Transaction
-
-
-
-
-
Receivables from Government
-
-
-
-
-
Receivables from Public Sector
Entities
-
-
-
-
-
Receivables from Multilateral
Development Bank and
International Institution
-
-
-
-
-
Receivables from Banks
-
-
-
-
-
Loans Collateralised by Residential
Property
-
-
-
-
-
Loans Collateralised by
Commercial Property
-
-
-
-
-
Employee/Retiree Loans
85
86
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
31 DESEMBER 2015
31 DECEMBER 2015
NO
(1)
KATEGORI PORTOFOLIO
(2)
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro,
Usaha Kecil, dan Portofolio
Ritel
9
Tagihan Kepada Korporasi
10
Tagihan Yang Telah Jatuh
Tempo
Total Eksposur Rekening
Administratif
BAGIAN YG DIJAMIN DENGAN
EXPOSURE SECURED BY
TAGIHAN
BERSIH
NET RECEIVABLES
AGUNAN
COLLATERAL
GARANSI
GUARANTEE
ASURANSI
KREDIT
CREDIT INSURANCE
LAINNYA
OTHERS
BAGIAN YG
TIDAK DIJAMIN
UNSECURED
PORTIONS
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
-
-
-
-
-
-
603.810
458.346
-
-
-
145.464
-
-
-
-
-
-
603.810
458.346
-
-
-
145.464
C
Eksposur Akibat Kegagalan
Pihak Lawan (Counterparty
Credit Risk)
1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor
Publik
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank
Pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
3.178
-
-
-
-
3.178
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro,
Usaha Kecil, dan Portofolio
Ritel
-
-
-
-
-
-
6
Tagihan Kepada Korporasi
123
-
-
-
-
123
3.302
-
-
-
-
3.302
Total Eksposur Counterparty
Credit Risk
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
31 DESEMBER 2014
31 DECEMBER 2014
TAGIHAN
BERSIH
NET RECEIVABLES
(3)
BAGIAN YG DIJAMIN DENGAN
EXPOSURE SECURED BY
AGUNAN
COLLATERAL
GARANSI
GUARANTEE
ASURANSI
KREDIT
CREDIT INSURANCE
(4)
(5)
(6)
LAINNYA
OTHERS
BAGIAN YG
TIDAK DIJAMIN
UNSECURED
PORTIONS
(7)
(8)
PORTFOLIO CATEGORY
(2)
3.716
-
-
-
-
3.715
Receivables from Micro, Small
Enterprise and Retail Portfolio
635.167
474.625
-
-
-
160.542
Receivables from Corporate
-
-
-
-
-
-
Past Due Receivables
638.883
474.625
-
-
-
164.257
Total Administrative Account
Exposure
Counterparty Credit Risk
-
NIHIL
NIL
-
-
-
-
-
Receivables from Government
-
-
-
-
-
-
Receivables from Public Sector
Entities
-
-
-
-
-
-
Receivables from Multilateral
Development Bank and
International Institution
-
-
-
-
-
-
Receivables from Banks
-
-
-
-
-
-
Receivables from Micro, Small
Enterprise and Retail Portfolio
-
-
-
-
-
-
Receivables from Corporate
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
Total Counterparty Credit Risk
Exposure
87
88
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel 16. Pengungkapan Transaksi Sekuritisasi Bank (dalam Jutaan Rupiah)
Table 16. disclosures of bank securitization transaction (in Million Rupiah)
31 DESEMBER 2015
31 DECEMBER 2015
NO
(1)
1
2
3
4
5
6
EKSPOSUR SEKURITISASI
(2)
Bank bertindak sebagai
Kreditur Asal – Jenis
eksposur (cnth. tagihan
beragun rumah tinggal)
Bank bertindak sebagai
Penyedia Kredit
Pendukung
Bank as Credit
Enhancements Provider
a.Fasilitas penanggung
risiko pertama – Jenis
eksposur (cnth.
tagihan beragun
rumah tinggal)
b.Fasilitas penanggung
risiko kedua – Jenis
eksposur (cnth.
tagihan beragun
rumah tinggal)
Bank bertindak sebagai
Penyedia Fasilitas
Likuiditas – Jenis eksposur
(cnth. tagihan beragun
rumah tinggal)
Bank bertindak sebagai
Penyedia Jasa – Jenis
eksposur (cnth. tagihan
beragun rumah tinggal)
Bank bertindak sebagai
Bank Kustodian – Jenis
eksposur (cnth. tagihan
beragun rumah tinggal)
Bank bertindak sebagai
Pemodal
a.Senior tranche –
Jenis eksposur (cnth.
tagihan beragun
rumah tinggal)
b. Junior tranche – Jenis
eksposur (cnth.
tagihan beragun
rumah tinggal)
BAGIAN YG DIJAMIN
DENGAN
EXPOSURE SECURED BY
TELAH
JATUH
TEMPO
PAST DUE
BELUM
JATUH
TEMPO
NOT PAST
DUE
LABA/RUGI
DR AKTIVITAS SEKURITISASI
INCOME/
LOSS FROM
SECURITIZATION
ACTIVITY
(3)
(4)
(5)
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NILAI ASET
YG DISEKURITISASI
SECURITIZATION
ASSET
ATMR
ATM
PENGURANG
MODAL
WRITE OFF
(6)
(7)
(8)
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
31 DESEMBER 2014
31 DECEMBER 2014
BAGIAN YG DIJAMIN
DENGAN
EXPOSURE SECURED BY
TELAH
JATUH
TEMPO
PAST DUE
BELUM
JATUH
TEMPO
NOT PAST
DUE
LABA/RUGI
DR AKTIVITAS SEKURITISASI
INCOME/
LOSS FROM
SECURITIZATION
ACTIVITY
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(2)
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
Bank as Originator Exposure types
(example: claims secured by
residential
property)
NILAI ASET
YG DISEKURITISASI
SECURITIZATION
ASSET
ATMR
ATM
PENGURANG
MODAL
WRITE OFF
SECURITIZATION
EXPOSURE
Bank as Credit
Enhancements Provider
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
a. Retained first loss
position facility Exposure types
(example. claims secured
by esidential property
b.Retained secondary
loss position facility Exposure style (example.
claims secured by
residential property)
NIHIL
NIL
Bank as liquidity Facility
Provider - Exposure
types (example. claims
secured by residential
property)
NIHIL
NIL
Bank as Service Provider Exposure types
(example. claims secured by
residential
property)
NIHIL
NIL
Bank as custodian Bank Exposure types
(example. claims secured by
residential
property)
Bank as Investor
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
NIHIL
NIL
a.Senior tranche Exposure types
(example: claims secured
by residential property)
b. Junior tranche Exposure types
(example: claims secured
by residential property)
89
90
Laporan Tahunan 2015
PT Bank KEB Hana Indonesia
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel 17. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Bank (dalam Jutaan Rupiah)
Table 17. Disclosures of Net Receivables Based on Risk Weight after Measuring Credit Risk Mitigation Impact (in Million Rupiah)
31 Desember 2015/31 December 2015
No
Kategori Portofolio
(1)
(2)
A
Eksposur Neraca
1
Tagihan Kepada Pemerintah
2
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (MRK)
0%
20%
35%
40%
45%
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
4.317.849
38.976
-
-
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
1.291.118
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
-
299.825
108.980
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai / Pensiunan
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan
Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
9
Tagihan Kepada Korporasi
-
6.641
-
-
-
10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
11
Aset Lainnya
Total Eksposur Neraca
-
-
-
-
-
129.932
-
-
-
-
4.447.781
1.336.735
299.825
108.980
-
B
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada
Transaksi Rekening Administratif
1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan
Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
9
Tagihan Kepada Korporasi
-
-
-
-
-
10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Total Eksposur TRA
RK)
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Net Receivables After Credit Risk Mitigation
50%
75%
100%
150%
Lainnya
ATMR
Setelah
MRK
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
Beban
Modal
(14)
Portfolio Category
(2)
On Balance Sheet Exposure
-
-
-
-
-
7.795
624
Receivables from
Government
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Public
Sector Entities
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from
Multilateral
Development Bank and
International Institution
806.185
-
-
-
-
661.316
52.905
Receivables from Banks
-
-
-
-
-
148.531
11.882
Loans Collateralised by
Residential Property
-
-
817.857
-
-
817.857
65.429
Loans Collateralised by
Commercial Property
-
-
-
-
-
-
-
Employee/Retiree Loans
-
17.810
-
-
-
13.358
1.069
Receivables from Micro,
Small Enterprise and Retail
Portfolio
50.783
-
17.607.361
-
-
17.892.139
1.431.371
Receivables from Corporate
-
-
-
4.902
-
7.353
588
Past Due Receivables
-
-
497.508
45.721
-
566.090
45.287
Other Assets
856.968
17.810
18.922.726
50.623
-
20.114.439
1.609.155
Total
Commitment/Contingency
Exposure on Off Balance
Sheet Transaction
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from
Government
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Public
Sector Entities
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from
Multilateral
Development Bank and
International Institution
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Banks
-
-
-
-
-
-
-
Loans Collateralised by
Residential Property
-
-
-
-
-
-
-
Loans Collateralised by
Commercial Property
-
-
-
-
-
-
-
Employee/Retiree Loans
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Micro,
Small Enterprise and Retail
Portfolio
-
-
145.464
-
-
229.257
18.341
Receivables from Corporate
-
-
-
-
-
-
-
Past Due Receivables
-
-
145.464
-
-
229.257
18.341
Total
91
92
Laporan Tahunan 2015
PT Bank KEB Hana Indonesia
Analisis dan Pembahasan Manajemen
31 Desember 2015/31 December 2015
No
Kategori Portofolio
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (MRK)
0%
20%
35%
40%
45%
C
Eksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan
(Counterparty Credit Risk)
-
-
-
-
-
1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
636
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan
Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
6
Tagihan Kepada Korporasi
-
-
-
-
-
-
636
-
-
-
Total Eksposur Counterparty Credit Risk
31 Desember 2014/31 December 2014
No
Kategori Portofolio
(1)
(2)
A
Eksposur Neraca
1
Tagihan Kepada Pemerintah
2
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (MRK)
0%
20%
35%
40%
45%
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
2.803.900
46.863
-
-
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
4.004
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
2.700.794
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
-
231.690
102.545
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai / Pensiunan
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan
Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
9
Tagihan Kepada Korporasi
-
47.339
-
-
-
10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
-
-
-
-
-
11
Aset Lainnya
Total Eksposur Neraca
94.744
-
-
-
-
2.898.644
2.799.000
231.690
102.545
-
B
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada
Transaksi Rekening Administratif
1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
RK)
RK)
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Net Receivables After Credit Risk Mitigation
50%
75%
100%
150%
ATMR
Setelah
MRK
Lainnya
Portfolio Category
Beban
Modal
-
-
-
-
-
-
-
Counterparty Credit Risk
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from
Goverment
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Public
Sector Entities
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from
Multilateral
Development Banks and
International Institutions
-
-
-
-
-
636
51
Receivables from Banks
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Micro
Business, Small Business
and Retail Portfolios
-
-
123
-
-
123
10
Receivables from
Corporates
-
-
123
-
-
759
61
Total
Beban
Modal
(14)
Net Receivables After Credit Risk Mitigation
50%
75%
100%
150%
Lainnya
ATMR
Setelah MRK
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
Portfolio Category
(2)
On Balance Sheet Exposure
-
-
-
-
-
9.373
750
Receivables from
Government
-
-
-
-
-
801
64
Receivables from Public
Sector Entities
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from
Multilateral
Development Bank and
International Institution
67.057
-
93.154
-
-
666.841
53.379
Receivables from Banks
-
-
-
-
-
122.110
9.769
Loans Collateralised by
Residential Property
-
-
310.505
-
-
310.505
24.840
Loans Collateralised by
Commercial Property
-
-
-
-
-
-
-
Employee/Retiree Loans
-
372
-
-
-
279
22
Receivables from Micro,
Small Enterprise and Retail
Portfolio
-
-
12.871.165
-
-
12.880.633
1.030.451
Receivables from Corporate
-
-
-
2.322
-
3.483
279
Past Due Receivables
-
-
233.597
275
-
234.010
18.721
Other Assets
67.057
372
13.508.421
2.597
-
14.228.035
1.138.275
Total
Commitment/Contingency
Exposure on Off Balance
Sheet Transaction
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from
Government
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Public
Sector Entities
93
94
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
31 Desember 2014/31 December 2014
No
Kategori Portofolio
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (MRK)
0%
20%
35%
40%
45%
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan
Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
9
Tagihan Kepada Korporasi
-
-
-
-
-
10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
-
-
-
-
-
Total Eksposur TRA
-
-
-
-
-
C
Eksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan
(Counterparty Credit Risk)
-
-
-
-
-
1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
-
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan
Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
6
Tagihan Kepada Korporasi
-
-
-
-
-
Total Eksposur Counterparty Credit Risk
NIHIL
NIHIL
NIHIL
NIHIL
NIHIL
RK)
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Net Receivables After Credit Risk Mitigation
50%
NIHIL
75%
100%
150%
ATMR
Setelah MRK
Lainnya
Portfolio Category
Beban
Modal
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from
Multilateral
Development Bank and
International Institution
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Banks
-
-
-
-
-
-
-
Loans Collateralised by
Residential Property
-
-
-
-
-
-
-
Loans Collateralised by
Commercial Property
-
-
-
-
-
-
-
Employee/Retiree Loans
-
3.716
-
-
-
2.787
223
Receivables from Micro,
Small Enterprise and Retail
Portfolio
-
-
160.542
-
-
160.542
12.844
Receivables from Corporate
-
-
-
-
-
-
-
Past Due Receivables
-
3.716
160.542
-
-
163.329
13.067
Total
-
-
-
-
-
-
-
Counterparty Credit Risk
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from
Goverment
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Public
Sector Entities
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from
Multilateral
Development Banks and
International Institutions
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Banks
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Micro
Business, Small Business
and Retail Portfolios
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from
Corporates
NIHIL
NIHIL
NIHIL
NIHIL
NIHIL
NIHIL
Total
95
96
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel 18. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Bank
(dalam Jutaan Rupiah)
Table 18. Disclosure of Movements of Allowance for Impairment Losses Details (in MiLLion Rupiah)
NO
KETERANGAN
DESCRIPTION
(1)
(2)
1
Saldo awal CKPN
Beginning balance Allowance
2
Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode
berjalan (Net)
Net of Additions (Reversal) of Allowance during the
Year
3
CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku
atas tagihan pada periode berjalan
Allowance Use for Write - off Loans
4
Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode
berjalan
Additions (Reversal) off Allowance
Saldo Akhir CKPN
Final Balance Allowance
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Allowance for Impairment Losses
31 DESEMBER 2015
31 DECEMBER 2015
31 DESEMBER 2014
31 DECEMBER 2014
(3)
(4)
72.966
51.873
11.673
20.112
-
(568)
882
1.549
85.521
72.966
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
2. PENGELOLAAN RISIKO PASAR
Risiko Pasar – Trading Book
Risiko pasar trading book merupakan potensi kerugian yang
disebabkan oleh perubahan suku bunga dan nilai tukar atas
portfolio trading (termasuk derivative instrument). Sampai
dengan akhir Desember 2015, eksposur trading book
Bank masih sangat terbatas, sehingga dapat diasumsikan
bahwa portofolio Bank masih sederhana dan tidak akan
mengalami dampak yang signifikan jika terjadi perubahan
harga pasar.
2. MARKET RISK MANAGEMENT
Market Risk – Trading Book
Trading book market risk is a loss potential caused by
changes in interest rates and exchange rates on trading
portfolios (including derivative instruments). Until the end
of December 2015, the trading book exposure of the Bank
was still strictly limited and therefore it can be assumed
that the Bank’s portfolio was still simple and would not
suffer any significant impact should there be any price
changes in the market.
Risiko Pasar – Banking Book
Risiko pasar banking book disebabkan oleh perubahan
suku bunga dan nilai tukar atas aktivitas banking book.
Risiko pasar banking book dikelola dengan mengoptimalkan
struktur neraca bank untuk mendapatkan imbal hasil yang
maksimal sesuai tingkat risiko yang dapat diterima oleh
bank. Pengendalian risiko pasar banking book di Bank
dilakukan dengan menetapkan limit-limit yang mengacu
pada ketentuan regulator dan internal yang dipantau
secara berkala oleh SKMR dan dibantu oleh satuan kerja
Financial Planning.
Market Risk – Banking Book
Banking book market risk is caused by changes in interest
rates and exchange rates on banking book activities.
The banking book risk market is managed by optimizing
the Bank’s balance sheet structure to acquire maximum
returns in accordance with risk levels that can be accepted
by the Bank. Risk control of banking book market risk in the
Bank is carried out by setting limits that refer to regulator
and internal provisions that are regularly monitored by the
SKMR and assisted by the Financial Planning work unit.
Risiko suku bunga banking book timbul akibat pergerakan
suku bunga pasar yang berlawanan dengan posisi atau
transaksi yang dimiliki bank, yang dapat berpengaruh
pada profitabilitas bank (earning perspective) maupun
nilai ekonomis modal bank (economic value perspective).
Sumber-sumber risiko suku bunga banking book adalah
repricing risk (repricing mismatch antara komponen aset
dan kewajiban), basis risk (penggunaan suku bunga acuan
yang berbeda), yield curve risk (perubahan bentuk dan
kecuraman kurva imbal hasil), dan option risk (pelunasan
kredit atau pencairan deposito sebelum jatuh waktu).
Bank menggunakan repricing gap dan melakukan sensitivity
analysis guna memperoleh proyeksi Net Interest Income (NII)
dan Economic Value of Equity (EVE).
Banking book interest rate risk arises when changes in
market interest rates work against the positions held or
the transactions conducted by the Bank, which may impact
the Bank’s profitability (earning perspective) or the Bank’s
economic value (economic value perspective). The sources
of banking book interest rate risks are repricing risk
(repricing mismatch between components in assets and
liabilities), basis risk (the use of different reference rates),
yield curve risk (changes in the shape and slope of the yield
curve) and option risk (credit repayment or breaking time
deposits before maturity). The Bank uses repricing gaps and
performs sensitivity analysis to obtain Net Interest Income
(NII) and Economic Value of Equity (EVE) projections.
Risiko nilai tukar timbul akibat pergerakan nilai tukar pasar
yang berlawanan pada saat bank memiliki posisi terbuka.
Risiko nilai tukar berasal dari transaksi valuta asing dengan
nasabah dan counterparty yang menyebabkan posisi
terbuka dalam valuta asing maupun posisi struktural dalam
valuta asing akibat penyertaan modal. Bank mengelola
risiko nilai tukar dengan melakukan pemantauan dan
pengelolaan Posisi Devisa Netto (PDN) sesuai dengan limit
internal dan regulasi, yaitu sebesar USD2.000.000. NOP
untuk periode Juli 2015 – Desember 2015 berkisar pada
nilai minimum USD 3.264 (0,001% dari modal) dan nilai
maksimum USD 1.555.329 (0,48% dari modal).
Foreign exchange risk arises when the market’s foreign
exchange rates move against the Bank’s open position.
Currency risk may come from foreign currency transactions
with the customers and counterparties that cause open
positions and structural positions in foreign exchange as a
result of capital investment. The Bank manages exchange
rate risk by monitoring and managing the Net Open Position
(NOP/PDN) in accordance to internal and regulatory limits
that amount to US$2 million. From July 2015 to December
2015, the NOP ranged between US$3,264 (0.001 percent
of the capital) to US$1,555,329 (0.48 percent of the capital).
Manajemen Pricing
Bank menerapkan kebijakan pricing produk dana
maupun produk kredit sebagai salah satu strategi
memaksimalkan Net Interest Margin (NIM) dan sekaligus
mendukung Bank menguasai revenue market share
dengan mempertimbangkan kondisi persaingan. Bank
secara konsisten berupaya menerapkan berbagai strategi
dalam hal pricing pendanaan. Namun demikian, dengan
mempertimbangkan kondisi likuiditas dan kebutuhan
Pricing Management
The Bank implements pricing policy on both funding and
loan products as one of the strategies to maximize the Net
Interest Margin (NIM) and support the Bank in dominating
the revenue market share by considering competitive
conditions. The Bank consistently implements various
strategies in funding pricing. However, by considering
liquidity conditions and funding requirements, the Bank
may implement aggressive strategies (higher than the main
97
98
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
competitors) or defensive strategies (equal or lower than
the main competitors).
dana, Bank dapat menerapkan strategi agresif (lebih besar
dari pesaing utama) atau defensif (sama atau lebih kecil
dari pesaing utama).
Sampai dengan akhir Desember 2015, Bank masih berupaya
memformulasikan penerapan risk based pricing yaitu
pemberian suku bunga kredit kepada nasabah bervariasi
berdasarkan tingkat risiko kreditnya. Dalam rangka
meminimalkan risiko suku bunga, suku bunga kredit Bank akan
disesuaikan dengan suku bunga sumber dana pembiayaan.
Selain biaya dana, suku bunga kredit Bank ditetapkan dengan
mempertimbangkan biaya reserve requirement (GWM) dan
marjin keuntungan Bank dengan tetap memperhatikan
competitiveness dengan pesaing utama. Suku bunga kredit
dapat berupa suku bunga mengambang (floating rate) atau
suku bunga tetap (fixed rate).
Until the end of December 2015, the Bank was still
attempting to formulate the implemented risk-based
pricing, namely offering different credit interest rates to
various customers depending on their loan risk levels. To
minimize interest rate risk, the Bank’s credit interest rate
will be set based on funding interest rates. In addition to
the cost of funds, the Bank’s credit interest rates are set
by taking into account the cost of the reserve requirement
(GWM) and profit margins by also considering the Bank’s
competitiveness against its main competitors. The loan
interest rates may be floated (floating rate) or fixed (fixed
rate).
Bank telah mempublikasikan Suku Bunga Dasar Kredit
(SBDK) valuta Rupiah melalui pengumuman disetiap kantor
cabang Bank, website Bank dan setiap triwulan melalui
surat kabar sesuai Surat Edaran Bank Indonesia No.13/5/
DPNP tanggal 8 Februari 2011.
The Bank has published a Rupiah Basic Loan Interest Rate
(SBDK) at its branch offices, on its website and quarterly
in newspapers in accordance with Bank Indonesia Circular
Letter No.13/5/DPNP dated February 8, 2011.
3. PENGELOLAAN RISIKO LIKUIDITAS
Risiko likuiditas dapat terjadi apabila bank tidak mampu
menyediakan likuiditas dengan harga wajar yang akan
berdampak kepada profitabilitas dan modal bank. Likuiditas
Bank dipengaruhi oleh struktur pendanaan, likuiditas aset,
kewajiban kepada counterparty, dan komitmen kredit
kepada debitur. Risiko likuiditas Bank diukur melalui
beberapa indikator, antara lain primary reserve ratio (rasio
Giro Wajib Minimum dan Kas), secondary reserve (cadangan
likuiditas), loan to deposit ratio (LDR), dan beberapa rasio
likuiditas lainnya. Pengendalian risiko likuiditas dilakukan
dengan menetapkan limit-limit yang mengacu pada
ketentuan regulator maupun internal.
3. LIQUIDITY RISK MANAGEMENT
Liquidity risk may occur when the Bank is unable to
provide liquidity at a fair price, which may impact the
Bank’s profitability and capital. The Bank’s liquidity is
affected by funding structures, asset liquidity, obligations
to counterparties and loan commitments to debtors.
The Bank’s commitments are measured through several
indicators including the primary reserve ratio (Minimum
Reserve Requirement and cash ratio), secondary reserves
(liquidity reserves), the loan-to-deposit ratio (LDR) and
other liquidity ratios. Liquidity risk control is implemented
by setting the limits that refer to regulatory or internal
provisions.
Per 31 Desember 2015, posisi GWM Primer Rupiah Bank
adalah sebesar 8,07% dari total dana pihak ketiga dalam
Rupiah, sedangkan untuk Valuta Asing, Bank memelihara
GWM sebesar 8,03% dari total dana pihak ketiga Valuta Asing.
Realisasi GWM Rupiah dan Valuta Asing tersebut sesuai
ketentuan regulasi dan limit internal. Bank memiliki batasan
cadangan likuiditas dalam bentuk limit safety level, yaitu
proyeksi cadangan likuiditas Bank untuk tiga bulan ke depan.
Per 31 Desember 2015, cadangan likuiditas Bank berada
diatas safety level, sedangkan LDR Bank sebesar 142,07%.
As of December 31, 2015, the Bank’s primary reserve
requirement position reached 8.07 percent of total thirdparty funds (in Rupiah). Meanwhile, for foreign currencies
the Bank maintained a minimum reserve requirement
of 8.03 percent of the total third-party funds in foreign
currencies. Realization of both Rupiah and foreign
currency minimum reserve requirements is in accordance
with prevailing regulations and internal limits. The Bank
has a liquidity reserve limit in the form of a safety level
limit, which is the Bank’s liquidity reserve projections for
the upcoming three months. As of December 31, 2015, the
Bank’s liquidity reserve was above the safety level, while the
Bank’s LDR was at 142.07 percent.
Kondisi likuiditas Bank dimasa mendatang diproyeksikan
melalui metodologi liquidity gap, yang merupakan maturity
mismatch antara komponen-komponen asset dan liability
(termasuk off-balance sheet) yang disusun ke dalam periode
waktu (time bucket) berdasarkan contractual maturity. Per 31
Desember 2015, proyeksi likuiditas Bank sampai dengan 12
bulan ke depan berada dalam posisi surplus yang optimal.
The Bank’s liquidity condition in the future is projected
through liquidity gap methodology, which is a maturity
mismatch between components in assets and liabilities
(including off-balance sheet) formulated into time brackets
based on the contracted maturity dates. As of December
31, 2015, the Bank’s liquidity has been projected to be in
the optimum surplus position for the next 12 months.
Untuk mengetahui dampak perubahan faktor pasar maupun
faktor internal pada kondisi ekstrim (krisis) terhadap kondisi
To discover the impact of changes in market and internal
factors in extreme conditions (crises) on liquidity conditions, the
2015 Annual Report
99
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
likuiditas, Bank telah menyusun kerangka metodologi stress
testing risiko likuiditas untuk skenario umum dan skenario
spesifik. Selain itu, Bank telah memiliki Liquidity Contingency
Plan (LCP) yang meliputi strategi pendanaan antara lain
pinjaman pasar uang, repo, pinjaman bilateral, FX swap,
penjualan surat berharga, maupun strategi pricing. Dalam LCP,
penetapan kondisi likuiditas dan strategi-strategi pendanaan
telah mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal.
Bank has prepared a liquidity risk stress testing methodology
framework for general and specific scenarios. Furthermore, the
Bank has a Liquidity Contingency Plan (LCP) that encompasses
funding strategies, such as money market lines, repos, bilateral
loans, FX swaps, securities sales and pricing strategies. In
LCP, the determination of the liquidity conditions and funding
strategies have taken into account internal and external
conditions.
Dalam rangka mengantisipasi dampak krisis global terhadap
kondisi likuiditas dan bisnis bank baik secara langsung
maupun tidak langsung, Bank KEB Hana selalu memantau
secara intensif kondisi likuiditas, serta pengelolaan
khusus Loan to Funding Ratio (LFR) valuta asing. Dalam
pelaksanaannya, Bank KEB Hana mengelola kecukupan
likuiditas dan LFR valas melalui penyediaan likuiditas
valas untuk pencairan kredit secara selektif, memantau
pergerakan sumber dana valas secara harian, serta mencari
sumber-sumber pendanaan dari Pemegang Saham. Dengan
demikian, cadangan likuiditas valas dapat dipertahankan
diatas batas minimal cadangan likuiditas dan batasan LFR.
To anticipate direct or indirect impacts from global crises on
its liquidity condition and businesses, the Bank has intensively
monitored its liquidity conditions and paid particular attention
to the managment of its foreign currency loan-to-funding ratio
(LFR). In its implementation, KEB Hana Bank manages liquidity
adequacy and foreign exchange LFR through provision of
foreign exchange liquidity for selective loan disbursements,
monitoring foreign exchange fund source movement on a
daily basis, and seeking funding sources through shareholders.
Thus, foreign currency liquidity reserves can be maintained
above the minimum limits of liquidity reserves and the LFR.
Tabel 19. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah Bank (dalam Jutaan Rupiah)
Table 19. Disclosures of Rupiah Maturity Profile – Bank On ly
31 Desember 2015/31 December 2015
Jatuh Tempo/ Maturity
Pos-Pos
Description
No
(1)
I
(2)
≤ 1 bln
≤ 1 month
>1 bln s.d
3 bln
> 1 month
to 3
month
>3 bln s.d
6 bln
> 3 month
to 6
month
>6 bln s.d
12 bln
> 6 month
to 12
month
> 12 bln
> 12 month
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Saldo/
Balance
NERACA/ Balance Sheet
A
Aset/ Assets
1.
Kas/ Cash
84.048
84.048
-
-
-
-
2.
Penempatan pada Bank Indonesia/
Placements with Bank Indonesia
585.584
585.584
-
-
-
-
3.
Penempatan pada bank lain/
Placements with other banks
638.666
638.666
-
-
-
-
4.
Surat berharga/ Marketable
Securities
1.216.541
2.588
-
50.010
-
1.163.943
5.
Kredit yang diberikan/ Loans
11.349.431
907.506
847.756
981.448
1.735.833
6.876.888
6.
Tagihan lainnya/ Other Receivables
13.602
13.349
253
-
-
-
7.
Lain-lain/ Other Assets
57.390
11.944
-
-
-
-
13.945.262
2.243.685
848.009
1.031.458
1.735.833
8.086.277
7.459.789
4.665.918
1.389.197
980.060
386.322
38.292
-
-
-
-
-
685.513
671.513
9.000
5.000
-
-
-
-
-
500.000
Total Aset/ Total Assets
B
Kewajiban/ Liabilities
1.
Dana pihak ketiga/ Third Party Funds
2.
Kewajiban kepada Bank Indonesia/
Liabilities to Bank Indonesia
3.
Kewajiban pada bank lain/ Liabilities
to other banks
4.
Surat berharga yang diterbitkan/
Marketable Securities Issued
-
5.
Pinjaman yang diterima/ Borrowings
500.000
-
-
-
6.
Kewajiban lainnya/ Other Liabilities
260.427
260.235
192
-
-
-
7.
Lain-lain/ Others
138.689
108.862
-
-
29.827
-
Total Kewajiban/ Total Liabilities
9.044.418
5.706.528
1.398.389
985.060
916.149
38.292
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca/
Net of Assets (Liabilities)
4.900.844
(3.462.843)
(550.380)
46.398
819.684
8.047.985
100
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
II
REKENING ADMINISTRATIF/ Off Balance Sheet
A
Tagihan Rekening Administratif/ Off Balance Sheet Receivables
1.
Komitmen/ Commitment
-
-
-
-
-
-
2.
Kontijensi/ Contingency
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.958.141
90.113
469.945
351.261
785.321
261.501
Total Tagihan Rekening Administratif/ Total
Commitment & Contingency Receivables
B
Kewajiban Rekening Administratif/ Off
Balance Sheet Payable
1.
Komitmen/ Commitment
2.
Kontijensi/ Contingency
157.779
101.726
8.930
3.651
41.229
2.243
Total Kewajiban Rekening Administratif/ Total
Commitment and Contingency Payable
2.115.920
191.839
478.875
354.912
826.550
263.744
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening
Administratif/ Net of Commitment and
Contingency Receivables (Payable)
(2.115.920)
(191.839)
(478.875)
(354.912)
(826.550)
(263.744)
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]/ Difference (IA-IB)+(IIAIIB)
2.784.924
(3.654.682)
(1.029.255)
(308.514)
(6.866)
7.784.241
Selisih Kumulatif/ Cumulative Difference
2.784.924
(3.654.682)
(4.683.937)
(4.992.451)
(4.999.317)
2.784.924
31 Desember 2014/31 December 2014
Jatuh Tempo/ Maturity
Pos-Pos
Description
No
(1)
I
(2)
≤ 1 bln
≤ 1 month
>1 bln s.d
3 bln
> 1 month
to 3
month
>3 bln s.d
6 bln
> 3 month
to 6
month
>6 bln s.d
12 bln
> 6 month
to 12
month
> 12 bln
> 12 month
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Saldo/
Balance
NERACA/ Balance Sheet
A
Aset/ Assets
1.
Kas/ Cash
63.982
63.982
-
-
-
-
2.
Penempatan pada Bank Indonesia/
Placements with Bank Indonesia
1.521.811
839.417
73.922
318.854
289.618
-
3.
Penempatan pada bank lain/
Placements with other banks
1.113.608
1.113.608
-
-
-
-
4.
Surat berharga/ Marketable
Securities
559.327
-
434.259
25.125
-
99.943
5.
Kredit yang diberikan/ Loans
8.081.852
172.894
559.942
735.121
1.520.132
5.093.763
6.
Tagihan lainnya/ Other Receivables
7.
Lain-lain/ Other Assets
Total Aset/ Total Assets
B
285
285
-
-
-
-
6.854
6.854
-
-
-
-
11.347.719
2.197.040
1.068.123
1.079.100
1.809.750
5.193.706
6.958.898
4.142.759
1.857.268
511.202
424.502
23.167
-
-
-
-
-
-
512.187
89.767
2.000
82.418
338.002
-
-
-
-
-
-
-
Kewajiban/ Liabilities
1.
Dana pihak ketiga/ Third Party Funds
2.
Kewajiban kepada Bank Indonesia/
Liabilities to Bank Indonesia
3.
Kewajiban pada bank lain/ Liabilities
to other banks
4.
Surat berharga yang diterbitkan/
Marketable Securities Issued
5.
Pinjaman yang diterima/ Borrowings
6.
Kewajiban lainnya/ Other Liabilities
1.100.000
-
-
-
600.000
500.000
16
16
-
-
-
7.
Lain-lain/ Others
-
110.082
88.443
-
-
21.639
-
Total Kewajiban/ Total Liabilities
8.681.183
4.320.985
1.859.268
593.620
1.384.143
523.167
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca/
Net of Assets (Liabilities)
2.666.536
(2.123.945)
(791.145)
485.480
425.607
4.670.539
2015 Annual Report
101
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
II
REKENING ADMINISTRATIF/ Off Balance Sheet
A
Tagihan Rekening Administratif/ Off Balance Sheet Receivables
1.
Komitmen/ Commitment
-
-
-
-
-
-
2.
Kontijensi/ Contingency
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.432.905
68.184
382.324
320.532
649.365
12.500
Total Tagihan Rekening Administratif/ Total
Commitment & Contingency Receivables
B
Kewajiban Rekening Administratif/ Off
Balance Sheet Payable
1.
Komitmen/ Commitment
2.
Kontijensi/ Contingency
45.902
28.734
9.586
2.610
2.774
2.198
Total Kewajiban Rekening Administratif/ Total
Commitment and Contingency Payable
1.478.807
96.918
391.910
323.142
652.139
14.698
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening
Administratif/ Net of Commitment and
Contingency Receivables (Payable)
(1.478.807)
(96.918)
(391.910)
(323.142)
(652.139)
(14.698)
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]/ Difference (IA-IB)+(IIAIIB)
1.187.729
(2.220.863)
(1.183.055)
162.338
(226.532)
4.655.841
Selisih Kumulatif/ Cumulative Difference
1.187.729
(2.680.937)
(3.403.918)
(3.241.580)
(3.468.112)
1.187.729
Tabel 20. Pengungkapan Profil Maturitas Valas Bank (dalam Jutaan Rupiah)
Table 20. Disclosures of foreign exchange Maturity Profile
31 Desember 2015/31 December 2015
Jatuh Tempo/ Maturity
Pos-Pos
Description
No
(1)
I
(2)
≤ 1 bln
≤ 1 month
>1 bln s.d
3 bln
> 1 month
to 3
month
>3 bln s.d
6 bln
> 3 month
to 6
month
>6 bln s.d
12 bln
> 6 month
to 12
month
> 12 bln
> 12 month
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Saldo/
Balance
NERACA/ Balance Sheet
A
Aset/ Assets
1.
Kas/ Cash
40.280
40.280
-
-
-
-
2.
Penempatan pada Bank Indonesia/
Placements with Bank Indonesia
2.659.650
2.659.650
-
-
-
-
3.
Penempatan pada bank lain/
Placements with other banks
1.191.603
470.454
-
-
721.148
-
4.
Surat berharga/ Marketable
Securities
240.962
93.324
147.637
-
-
3.656.471
5.
Kredit yang diberikan/ Loans
9.726.448
620.876
988.054
1.525.669
2.935.378
6.
Tagihan lainnya/ Other Receivables
138.236
110.363
27.873
-
-
-
7.
Lain-lain/ Other Assets
307.585
283.668
22.787
1.130
-
-
14.304.763
4.278.616
1.186.351
1.526.799
3.656.526
3.656.471
7.374.975
5.512.939
1.489.111
242.630
126.133
4.163
-
-
-
-
-
-
5.797.227
352.193
-
4.066.534
1.378.500
-
-
-
-
-
-
-
Total Aset/ Total Assets
B
Kewajiban/ Liabilities
1.
Dana pihak ketiga/ Third Party Funds
2.
Kewajiban kepada Bank Indonesia/
Liabilities to Bank Indonesia
3.
Kewajiban pada bank lain/ Liabilities
to other banks
4.
Surat berharga yang diterbitkan/
Marketable Securities Issued
5.
Pinjaman yang diterima/ Borrowings
6.
Kewajiban lainnya/ Other Liabilities
7.
Lain-lain/ Others
Total Kewajiban/ Total Liabilities
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca/
Net of Assets (Liabilities)
1.413.528
-
-
890.511
413.550
109.467
138.236
110.363
27.873
-
-
-
234
234
-
-
-
-
14.724.200
5.975.729
1.516.984
5.199.674
1.918.183
113.630
(419.436)
(1.697.113)
(330.633)
(3.672.875)
1.738.344
3.542.841
102
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
II
REKENING ADMINISTRATIF/ Off Balance Sheet
A
Tagihan Rekening Administratif/ Off Balance Sheet Receivables
1.
Komitmen/ Commitment
527.966
510.734
17.231
-
-
-
2.
Kontijensi/ Contingency
448.812
448.812
-
-
-
-
976.778
959.546
17.231
-
-
-
Total Tagihan Rekening Administratif/ Total
Commitment & Contingency Receivables
B
Kewajiban Rekening Administratif/ Off
Balance Sheet Payable
1.
Komitmen/ Commitment
829.140
130.530
202.185
78.947
371.423
46.056
2.
Kontijensi/ Contingency
360.809
110.266
18.679
11.883
7.513
212.468
Total Kewajiban Rekening Administratif/ Total
Commitment and Contingency Payable
1.189.949
240.796
220.863
90.829
378.936
258.524
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening
Administratif/ Net of Commitment and
Contingency Receivables (Payable)
(213.171)
718.750
(203.632)
(90.829)
(378.936)
(258.524)
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]/ Difference (IA-IB)+(IIAIIB)
(632.607)
(978.363)
(534.265)
(3.763.705)
1.359.408
3.284.318
Selisih Kumulatif/ Cumulative Difference
(632.607)
(978.363)
(1.512.628)
(5.276.333)
(3.916.925)
(632.607)
31 Desember 2014/31 December 2014
Jatuh Tempo/ Maturity
No
Pos-Pos
Description
(1)
(2)
I
Saldo/
Balance
(3)
≤ 1 bln
≤ 1 month
>1 bln s.d
3 bln
> 1 month
to 3
month
>3 bln s.d
6 bln
> 3 month
to 6
month
>6 bln s.d
12 bln
> 6 month
to 12
month
> 12 bln
> 12 month
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
NERACA/ Balance Sheet
A
Aset/ Assets
1.
Kas/ Cash
30.764
30.764
-
-
-
-
2.
Penempatan pada Bank Indonesia/
Placements with Bank Indonesia
1.270.490
1.270.490
-
-
-
-
3.
Penempatan pada bank lain/
Placements with other banks
1.585.577
261.745
-
-
675.924
647.909
4.
Surat berharga/ Marketable
Securities
526.201
38.740
487.461
-
-
-
6.924.049
660.901
654.361
1.402.180
2.238.874
1.967.778
116.828
103.650
12.992
186
-
-
5.
Kredit yang diberikan/ Loans
6.
Tagihan lainnya/ Other Receivables
7.
Lain-lain/ Other Assets
Total Aset/ Total Assets
B
6.403
-
6.403
-
-
-
10.460.359
2.366.290
1.161.218
1.402.366
2.914.797
2.615.687
5.009.943
4.478.069
384.257
57.578
88.057
1.982
-
-
-
-
-
-
2.421.354
1.802.104
123.850
495.400
-
-
-
-
-
-
-
-
2.804.843
866.950
557.325
-
1.238.500
142.068
116.828
103.650
12.992
186
-
-
5.548
-
-
-
-
-
10.358.616
7.256.421
1.078424
553.164
1.326.557
144.050
Kewajiban/ Liabilities
1.
Dana pihak ketiga/ Third Party Funds
2.
Kewajiban kepada Bank Indonesia/
Liabilities to Bank Indonesia
3.
Kewajiban pada bank lain/ Liabilities
to other banks
4.
Surat berharga yang diterbitkan/
Marketable Securities Issued
5.
Pinjaman yang diterima/ Borrowings
6.
Kewajiban lainnya/ Other Liabilities
7.
Lain-lain/ Others
Total Kewajiban/ Total Liabilities
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca/
Net of Assets (Liabilities)
2015 Annual Report
103
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
II
REKENING ADMINISTRATIF/ Off Balance Sheet
A
Tagihan Rekening Administratif/ Off Balance Sheet Receivables
1.
Komitmen/ Commitment
2.
Kontijensi/ Contingency
Total Tagihan Rekening Administratif/ Total
Commitment & Contingency Receivables
B
3.096
3.096
-
-
-
-
403.231
403.231
-
-
-
-
406.327
406.327
-
-
-
-
Kewajiban Rekening Administratif/ Off
Balance Sheet Payable
1.
Komitmen/ Commitment
989.723
308.548
319.409
96.256
258.438
7.072
2.
Kontijensi/ Contingency
473.701
57.813
24.312
132.990
108.728
149.859
Total Kewajiban Rekening Administratif/ Total
Commitment and Contingency Payable
1.463.424
366.361
343.721
229.246
367.166
156.930
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening
Administratif/ Net of Commitment and
Contingency Receivables (Payable)
(1.057.097)
39.966
(343.721)
(229.246)
(367.166)
(156.930)
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]/ Difference (IA-IB)+(IIAIIB)
(955.354)
(4.850.164)
(260.927)
619.956
1.221.074
2.314.707
Selisih Kumulatif/ Cumulative Difference
(955.354)
(10.141.049)
(5.111.091)
(4.491.135)
(3.270.061)
(955.354)
4. PENGELOLAAN RISIKO OPERASIONAL
Risiko operasional adalah potensi kerugian yang disebabkan
karena ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya
proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau
adanya faktor eksternal yang mempengaruhi operasional
Bank. Pengelolaan risiko operasional yang efektif dapat
menekan kerugian akibat risiko operasional. Kerangka kerja
Operational Risk Management (ORM) mengacu pada regulasi
Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Basel II dan
ketentuan internal Bank yang berlaku. Pada saat ini, Bank
telah memiliki kebijakan manajemen risiko yang mencakup
ORM yaitu Kebijakan dan Pedoman Manajemen Risiko
Bank, kebijakan Operational Risk Management: Policies
& Standards, serta prosedur operasional untuk masingmasing lini bisnis yang berisi teknis pengelolaan risiko
operasional baik aspek governance, control, prosedur,
maupun sistem pelaporan.
4. OPERATIONAL RISK MANAGEMENT
Operational risk is loss potential caused by an inadequacy
and/or dysfunction in internal processes, human error,
system failure, or external factors that affected operations.
Effective operational risk management can prevent loss
from operational risks. An Operational Risk Management
(ORM) framework refers to regulations by Bank Indonesia,
the Financial Services Authority (FSA/OJK), Basel II and
prevailing internal regulations. Currently, the Bank has a
risk management policy that encompasses ORM, namely
the Bank’s Risk Management Policy and Guidelines,
Operational Risk Management Policy, Policy and Standards
and operational procedures for every business line that
contains technical operational risk management, including
governance, control, procedure and reporting system
aspects.
Selain itu, dalam rangka mendukung inovasi Bank untuk
memenuhi kebutuhan nasabah atas produk dan layanan
Bank, maka Bank telah menyusun pedoman mengenai
pengelolaan risiko dan langkah-langkah mitigasi pada
Produk atau Aktivitas Baru (PAB). Pedoman ini adalah
Kebijakan dan Prosedur Kerja (KDPK) Produk dan Aktivitas
baru yang bertujuan untuk menetapkan standarisasi
dalam pengelolaan risiko PAB secara end-to-end dan
menghasilkan produk atau aktivitas yang handal, serta
dapat meningkatkan keuntungan, corporate image,
serta kualitas layanan Bank. Sebagai upaya senantiasa
melaksanakan prinsip kehati-hatian dan penerapan Good
Corporate Governance, maka dalam KDPK PAB dirumuskan
metodologi assessment terhadap 8 (delapan) jenis risiko.
Hal ini membuat seluruh produk atau aktivitas baru yang
diterbitkan telah memenuhi ketentuan regulator.
Dalam rangka meningkatkan efektifitas pelaksanaan
pengelolaan risiko operasional, Bank juga sudah melakukan
hal-hal sebagai berikut, yaitu alignment metodologi risiko
operasional dengan metodologi Risk Based Audit melalui
sinkronisasi risk library; bekerjasama dan menyediakan
Moreover, in an effort to support the Bank’s innovations to
fulfill the needs of customers for products and services, the
Bank has prepared guidelines about risk management and
mitigation steps for new products or activities (PAB). These
guidelines, namely the Policy and Work Procedure (KPDK)
for New Products and Activities, aims at setting standards
for end-to-end PAB risk management and produce reliable
products and activities and so as to increase profits and
improve the corporate image and service quality. As an
effort to always implement principles of prudence and
good corporate governance, the assessment methodology
in KDPK PAB was formulated toward eight risk types. This
assessment ensures that all newly issued products and
activities are in compliance with the regulations.
In order to improve the effectiveness of the operational
risk management implementation, the Bank has also
taken steps to align the operational risk methodology
with the Risk Based Audit methodology through risk
library synchronization, collaboration and provision of
104
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
media komunikasi ke SKAI atas penerapan fungsi anti fraud;
dan, melakukan implementasi perangkat yang dinamakan
Operational Risk Management Tools (ORM Tools). Selain itu,
Bank juga telah menerapkan metode scoring untuk menilai
tingkat risiko di masing-masing kantor cabang.
ORM Tools yang dipergunakan untuk pelaksanaan ORM
adalah sebagai berikut:
1. Operational Risk Control Self Assessment (ORCSA):
ORCSA dipergunakan untuk mengidentifikasi dan
menilai risiko yang melekat pada aktivitas, dan menilai
kendali mutu dimasing-masing lini bisnis.
communications media to SKAI for the implementation of
anti-fraud functions and implementation of Operational
Risk Management Tools (ORM Tools). In addition, the Bank
has implemented a scoring method to assess risk levels at
individual branch offices.
ORM Tools used for ORM implementation are as follows:
1. Operational Risk Control Self Assessment (ORCSA):
ORCSA is used to identify and asses inherent risk in
the activity and assess control quality in respective
business lines.
2. Loss Event Management (LEM):
Bank mulai mengimplementasikan kebijakan untuk
mewajibkan semua satuan kerja mencatat kerugiankerugian yang terjadi di masing-masing aktivitas
fungsionalnya akibat risiko operasional yang terjadi
pada masing-masing fungsi kerjanya.
2. Loss Event Management (LEM):
The Bank started to implement a policy that requires all
work units to record losses in each activity that resulted
from operational risks that occurred in respective work
functions.
3. Key Risk Indicators (KRIs):
KRIs merupakan indikator kuantitatif sederhana yang
dimanfaatkan untuk memberikan indikasi tingkat risiko
yang melekat pada key process dalam satu tahapan
unit bisnis/supporting atau end-to-end processing.
3. Key Risk Indicators (KRIs):
KRIs are a simple quantitative indicator that functions
to indicate risk levels inherent in key processes within
one phase of a business unit/supporting or end-to-end
processing.
4. Issue and Action Management (IAM):
IAM merupakan perangkat untuk memasukkan
issue atau permasalahan terkait risiko operasional.
Dari issue atau permasalahan tersebut dianalisa
penyebabnya dan ditetapkan action plan, serta
dilakukan pemantauan pelaksanaan action plan oleh
satuan kerja terkait.
10. Issue and Action Management (IAM):
IAM is a tool to contain issues or problems related to
operational risk. The issue or problem is analyzed to
find out the cause and to set an action plan, as well as
to monitor the implementation of the action plan by
the relevant work unit.
Dalam hal pengelolaan risiko operasional, SKMR berperan
sebagai second line of defense dan SKAI sebagai third line
of defense. Sedangkan satuan kerja sebagai risk owner
merupakan first line of defense yang bertanggung jawab
terhadap pengelolaan risiko operasional dari masingmasing satuan kerja Bank.
In terms of operational risk management, the SKMR serves
as the second line of defense and SKAI as the third line of
defense. Meanwhile, the work unit as risk owner is the first
line of defense, which is responsible for the operational
risk management of each work unit in the Bank.
Sebagai output dari proses pengelolaan risiko operasional,
satuan kerja terkait menyiapkan checklist profil risiko
operasional yang menggambarkan eksposur risiko
operasional pada aktivitas fungsionalnya yang nantinya
akan dijadikan dasar dalam pembuatan profil risiko
operasional Bank. Laporan profil risiko operasional tingkat
korporasi (bankwide) yang sudah di-review oleh SKAI
dipresentasikan kepada Direksi dan dilaporkan kepada
Bank Indonesia secara periodik.
As an output of the operational risk management process,
relevant work units prepare operational risk profile
checklists that illustrate operational risk exposures as a
foundation for establishing an operational risk profile. A
corporate-level (bankwide) operational risk profile report
that has been reviewed by SKAI is presented to the Board
of Directors and is reported to Bank Indonesia periodically.
Untuk pelaporan kecukupan modal risiko operasional ke
Bank Indonesia, Bank menggunakan Pendekatan Indikator
Dasar, seperti terlihat dalam tabel-tabel berikut:
For reporting operational risk capital adequacy to Bank
Indonesia, the Bank utilizes the Basic Indicator Approach,
as described in the following tables:
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Tabel 21. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional Bank
Table 21. Quantitative Disclosures of Operational Risk
(dalam Jutaan Rupiah)
(in million Rupiah)
31 DESEMBER 2015
31 DECEMBER 2015
Pendekatan Yang
Digunakan
APPROACH USED
(1)
31 DESEMBER 2014
31 DECEMBER 2014
Pendapatan
bruto (Ratarata
3 tahun terakhir)
Gross Revenues
(Average in last 3 years)
BEBAN
MODAL
Capital
Charge
Pendapatan
bruto (Ratarata
3 tahun terakhir)
Gross Revenues
(Average in last 3 years)
BEBAN
MODAL
Capital
Charge
(2)
(3)
(4)
(5)
Pendekatan Indikator Dasar
Basic Indicator Approach
575.426
86.314
390.064
58.510
Total
575.426
86.314
390.064
58.510
Strategi Anti Fraud, Sistem Pemantauan Fraud, dan Fraud
Respond Plan.
Anti-Fraud Strategy, Fraud Monitoring System, and Fraud
Response Plan
Sejalan dengan SE BI No.13/28/DPNP mengenai Penerapan
Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum, Bank telah melakukan
berbagai upaya untuk memantau dan memitigasi risiko
fraud melalui penerapan 4 pilar, yaitu:
In line with BI Circular Letter No.13/28/DPNP on the
Implementation of an Anti-Fraud Strategy for Commercial
Banks, the Bank has taken various actions to monitor and
mitigate fraud risk through the implementation of four
pillars as follows:
(1) Prevention;
(2) Detection;
(3) Investigation, reporting and sanctions;
(4)Monitoring, evaluation and follow-up, in which the
implementation involves the entire line of defense.
Untuk mendukung implementasi strategi anti fraud,
khususnya dalam pilar deteksi, telah dikembangkan
early detection system yang dapat mendeteksi secara dini
transaksi, proses, dan aplikasi yang bersifat anomali
dan memiliki potensi fraud risk. Sistem tersebut secara
otomatis akan memberikan alert atau peringatan apabila
menemukan transaksi yang memiliki risiko fraud. Tindak
lanjutnya adalah proses investigasi data alert, baik secara
on-desk maupun onsite review, untuk memastikan apakah
benar telah terjadi kejadian fraud sehingga Bank dapat
dengan cepat melakukan langkah mitigasi dan penanganan
yang cepat, akurat, dan terencana (fraud response plan).
Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme
Untuk mencegah dan memitigasi risiko akibat transaksi
pencucian uang dan pendanaan terorisme, Bank telah
menerapkan proses due diligence dan pengelolaan
risiko terhadap nasabah mengacu kepada ketentuan
Bank Indonesia mengenai Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme. Proses due diligence
dan pengelolaan risiko ini didasarkan pada prinsip riskbased approach yang mengidentifikasi, mengklasifikasi,
memantau dan mengelola risiko transaksi oleh nasabah
atas dasar karateristik produk, nasabah dan geografis
(negara, lintas perbatasan).
To support the implementation of anti-fraud strategies,
particularly in the detection pillar, the Bank has developed
an early detection system that can detect transactions,
processes and applications that have anomalies and have
the potential of fraud risk. The system will automatically
send out an alert when it finds a transaction with a fraud
risk. The follow-up is an investigation into the data, both
through on-desk and onsite reviews, to discover if there
is any fraud being committed so that the Bank can quickly
takes step to mitigate it and to handle it in a fast, accurate,
and planned (fraud response plan) manner.
To prevent and mitigate risks from the impacts of money
laundering and terrorism funding transactions, the
Bank has implemented a due diligence process and risk
management on customers by referring to the Bank
Indonesia regulation concerning Anti-Money-Laundering
and Terrorism Funding Prevention. The due diligence
and risk management process is based on the risk-based
approach that identifies, classifies, monitors and manages
the risks of transactions made by customers on the basis
of product, customer and geographic characteristics
(whether in-country, or cross-border).
Business Continuity Management
Untuk menjamin kelangsungan operasional Bank
dalam kondisi bencana, Bank memiliki suatu rencana
Business Continuity Management
To ensure operational continuity in the case of disaster, the
Bank has a comprehensive plan that has been documented
(1)Pencegahan;
(2)Deteksi;
(3) Investigasi, Pelaporan dan Sanksi;
(4) Pemantauan, Evaluasi dan Tindak Lanjut, dimana dalam
implementasinya melibatkan seluruh line of defense.
Anti-Money-Laundering
Prevention
and
Terrorism
Funding
105
106
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
komprehensif secara terdokumentasi dan teruji, yang berisi
langkah-langkah yang harus diambil sebelum, selama dan
setelah terjadinya suatu keadaan bencana. Kebijakan dan
prosedur Bank dalam menjamin kelangsungan operasional
bisnis diatur dalam Business Continuity Management (BCM)
yang mencakup Emergency Response Plan (ERP), Disaster
Recovery Plan (DRP) dan Business Continuity Plan (BCP).
ERP adalah panduan yang digunakan untuk menjamin
keamanan dan keselamatan jiwa pegawai dalam kondisi
bencana, DRP adalah rencana kerja untuk persiapan dan
pemulihan dari bencana yang berdampak kepada layanan
teknologi informasi, sedangkan BCP adalah prosedur
dan informasi yang dibuat untuk menjaga kelangsungan
operasional suatu unit kerja.
and tested, containing the steps to be taken before, during
and after a disaster. The policy and procedures of the
Bank in ensuring business continuity are regulated in
the Business Continuity Management (BCM) document,
which consists of an Emergency Response Plan (ERP), a
Disaster Recovery Plan (DRP) and a Business Continuity
Plan (BCP). The ERP is a guide to ensure the safety and
lives of employees in disaster conditions. The DRP is a work
plan for preparing for and recovering from disasters that
affect information technology services, while the BCP is the
procedure and information to maintain the continuity of
the operations of a work unit.
5. RISIKO LAIN
Disamping risiko-risiko utama, Bank juga memahami adanya
risiko-risiko lain yang harus dikelola, antara lain risiko
kepatuhan, risiko hukum, risiko reputasi dan risiko strategis.
Keseluruhan risiko tersebut bersama dengan risiko-risiko
utama setiap tahunnya dinilai dan diukur secara top-down
oleh Manajemen Bank melalui enterprise risk assessment.
Secara bottom-up juga dilakukan pengukuran melalui
Profil Risiko setiap triwulanan. Pengelolaan risiko-risko lain
dilakukan melalui SKMR, serta dilakukan secara langsung
oleh satuan kerja pendukung, antara lain Compliance,
Corporate Legal Unit, Corporate Communication, Human
Resource, dan Information Technology.
5. OTHER RISKS
In addition to the primary risks, the Bank also realizes
that there are other risks that have to be managed,
such as compliance risk, legal risk, reputation risk and
strategic risk. All of these risks together with the primary
risks are assessed and measured every year using a topdown method by the Bank’s management through an
enterprise risk assessment. A bottom-up assessment and
measurement is also implemented quarterly to measure
the risk profile. Other risks are managed by the SKMR
and implemented directly by the supporting work unit
and by, among others, Compliance, the Corporate Legal
Unit, Corporate Communications, Human Resources and
Information Technology.
Dalam hal risiko hukum, Bank terus berusaha meningkatkan
pengendalian risiko hukum, antara lain dengan
menempatkan Legal Officers di Kantor Cabang Utama yang
berkewajiban untuk memastikan setiap kegiatan/transaksi
telah mendapat kajian dari sisi hukum.
In terms of the legal risk, the Bank continues to improve
control over legal risks, among others, by assigning legal
officers to the main branch office to ensure every activity
and transaction is legally reviewed.
Dalam hal risiko strategis, Bank melakukan review kinerja
dan evaluasi kebijakan penyusunan target bisnis dan
melakukan langkah-langkah perbaikan dalam rencana
strategi dan target bisnis dengan mempertimbangkan
kondisi internal dan eksternal, apabila diperlukan.
Bank KEB Hana juga terus mengupayakan penguatan
implementasi program pendukung pengelolaan kinerja
keuangan melalui pengembangan budgeting, fund transfer
payment, dan pengembangan management information
system (MIS) yang terkait dengan performa keuangan per
masing-masing kantor cabang.
In terms of strategic risk, the Bank conducts performance
reviews, evaluates business target organization policies
and performs corrective measures in strategy plans
and business targets by considering the internal and
external conditions, if necessary. The Bank also continues
to strengthen the implementation of the financial
performance management supporting program through
the development of budgeting, fund transfer payments
and management information systems (MIS), which are
related to the financial performances of each branch office.
Dalam hal risiko kepatuhan, Bank memiliki Kode Etik
Perusahaan sebagai pedoman berperilaku dan merupakan
bagian budaya perusahaan (corporate culture). Dalam tahap
perencanaan strategis, Bank selalu menilai kecukupan
kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku. Bank juga telah menerapkan sistem rotasi
dan mutasi kepada sebagian karyawan, serta Pejabat
Bank secara konsisten dan komprehensif, terutama yang
menduduki posisi strategis.
In terms of compliance risks, the Bank has a Code of
Conduct as a behavioral guideline and as a part of its
corporate culture. In the stage of strategic planning, the
Bank always assesses the compliance adequacy toward
prevailing laws and regulations. The Bank has also
consistently and comprehensively implemented a job
rotation and relocation system with several employees and
Bank executives, especially those in strategic positions.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Dalam hal risiko reputasi, Bank telah memiliki standar
layanan nasabah yang dimonitor secara berkala dan
dijadikan sebagai bagian KPI Cabang. Bank memiliki Help
Desk, sehingga nasabah dapat langsung menyampaikan
keluhan dan pertanyaan mengenai produk dan layanan
Bank. Selain itu, Bank juga secara aktif melakukan Corporate
Social Responsibility yang meliputi bidang pendidikan,
kesehatan, budaya, olahraga, lingkungan hidup, sarana
ibadah dan bantuan korban bencana alam.
In terms of reputation risk, the Bank has customer service
standards that are monitored periodically and have been
established as a part of the KPI in branch offices. The Bank
has a Help Desk to enable customers to directly submit
complaints and inquiries about products and services.
Moreover, the Bank also actively holds corporate social
responsibility activities in the form of education, health,
culture, sports, living environments, places of worship and
donations to natural disaster victims.
Bank melakukan pengelolaan risiko secara bankwide,
sebagaimana yang telah diatur dalam ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) terkait dengan Penerapan Manajemen
Risiko Bagi Bank Umum maupun Penerapan Manajemen
Risiko
Terintegrasi
terhadap
Anak
perusahaan.
Berdasarkan posisi Desember 2015, Bank melakukan self
assessment profil risiko secara bankwide dan telah divalidasi
oleh Otoritas Jasa Keuangan, dengan hasil yang ditunjukkan
oleh tabel berikut:
The Bank has implemented bankwide risk management
as stipulated in the Financial Services Authority (FSA/OJK)
regulation concerning Risk Management Implementation
for Commercial Banks and Integrated Risk Management
toward subsidiary companies. Based on its December 2015
position, the Bank conducted a bankwide self-assessment
of risk profiles, which has been validated by the Financial
Services Authority, with results described in the following
table:
Tabel 22. Pengukuran Profil Risiko Bank Posisi 31 Desember 2015 (sesuai laporan profil risiko) /
Table 22. Risk Profile Assessment as of 31 December 2015 (based on Risk Profile Report)
JENIS RISIKO
RISK TYPE
Risiko Kredit/ Credit Risk
Risiko Pasar/ Market Risk
PERINGKAT RISIKO
INHEREN
INHERENT RISK
RATING
PERINGKAT KUALITAS PENERAPAN
MANAJEMEN RISIKO
RATING QUALITY OF RISK
MANAGEMENT IMPLEMENTATION
PERINGKAT TINGKAT
RISIKO
RISK RATE LEVEL
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Low
Satisfactory
Low
Risiko Likuiditas/ Liquidity Risk
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Risiko Operasional/ Operational Risk
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Risiko Hukum/ Legal Risk
Low
Satisfactory
Low
Risiko Stratejik/ Strategic Risk
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Risiko Kepatuhan/ Compliance Risk
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Risiko Reputasi/ Reputation Risk
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
PERINGKAT KOMPOSIT/ Composite Rating
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Secara bankwide, Bank memiliki hasil akhir Peringkat
Komposit 2. Sesuai SE BI No.13/24/DPNP tanggal 25
Oktober 2011, profil risiko Bank yang termasuk dalam
peringkat tersebut mencerminkan kondisi Bank yang
secara umum sehat, sehingga dinilai mampu menghadapi
pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi
bisnis dan faktor eksternal lainnya.
In bankwide terms, the Bank obtained final result of a
Composite 2 Rating. With reference to BI Circular Letter
No.13/24/DPNP dated October 25, 2011, the Bank’s risk
profile that was included in the rating reflects the Bank’s
condition, which is healthy in general and is deemed
capable of facing significant negative influence from a
change of business conditions and other external factors.
The result of the risk profile assessment indicates that
the bankwide quality of risk management has been wellimplemented without showing any significant differences
in risk management activity and, therefore, in composite
terms it shows a low risk rating and a well implemented risk
management.
Hasil penilaian profil risiko tersebut menunjukkan bahwa
kualitas penerapan manajemen risiko Bank secara
bankwide telah dilakukan dengan baik, tanpa menunjukkan
perbedaan signifikan dalam aktivitas pengelolaan risiko,
sehingga secara komposit menunjukkan peringkat risiko
yang rendah dan penerapan manajemen risiko yang baik.
STRATEGI DAN RENCANA KERJA 2016
Dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis dan
mengantisipasi perubahan kondisi makroekonomi serta
penerapan regulasi baru, Bank secara berkelanjutan akan
mengembangkan infrastruktur dan kapabilitas manajemen
risiko, antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Penerapan ketentuan perhitungan Liquidity Coverage Ratio
(LCR) dan permodalan sesuai Basel III
STRATEGY AND WORK PLANS OF 2016
In order to support business growth and anticipate changes
in macroeconomic conditions and the implementation of
new regulations, the Bank will continuously develop the
infrastructure and capability for risk management, which
include the following aspects:
1. Implementation of provision about LCR and capital
calculations according to Basel III.
107
108
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Bank akan terus mengembangkan model dan sistem yang
dibutuhkan untuk melakukan simulasi perhitungan LCR
dan modal berbasis risiko berdasarkan Basel III.
The Bank will continue to develop required models and
systems to conduct simulations of risk-based LCR and
capital calculations according to Basel III.
2.Penerapan Early Warning System
Bank berencana untuk mengembangkan sistem deteksi
dini, dimana Bank akan memonitor indikator-indikator
ekonomi baik secara domestik maupun internasional,
sehingga apabila indikator-indikator ekonomi ini semakin
memburuk, maka Bank telah mempunyai action plan yang
dilakukan untuk memitigasi risiko yang terjadi.
2. Early Warning System Implementation
The Bank plans to develop an early warning system with
which the Bank will monitor domestic and international
economic indicators so that should these indicators
worsen, the Bank would already have action plans to
mitigate potential risks.
Untuk mengintegrasikan proses pengukuran risiko dalam
hal pemantauan di tingkat masing-masing kantor cabang,
Bank sedang dalam tahap finalisasi pengembangan
metode Branch Risk Scoring. Tujuan dilakukannya Branch
Risk Scoring tersebut adalah untuk memetakan kantor
cabang mana yang memiliki tingkat risiko dengan klasifikasi
‘High Risk’ agar dilakukan pemantauan secara berkala oleh
satuan kerja terkait. Penilaian kantor cabang yang berbasis
risiko tersebut juga nantinya digunakan untuk Audit Plan
oleh SKAI, serta sebagai salah satu parameter penilaian
kinerja bagi Kepala Operasional dan Kepala Cabang pada
kantor cabang yang bersangkutan.
To integrate risk measuring processes for monitoring at
the branch level, the Bank is in the process of finalizing the
development of a branch risk scoring method. Branch Risk
Scoring is aimed at mapping branches with a ‘High Risk’
classification so that relevant work units are able to monitor
them periodically. Assessment of ‘High Risk’ branch offices
will be used as an Audit Plan by SKAI and as one of the
parameters in performance assessment for the respective
branch operation heads and branch office heads.
3.Pengembangan integrated stress testing dan optimalisasi
contingency plan.
Dengan perkiraan masih adanya ketidakpastian secara
global dan domestik di tahun 2016, maka dirasa perlu
untuk terus mengembangkan berbagai metode stress
testing yang disesuaikan dengan kondisi eksternal dan
internal Bank, termasuk integrated stress testing process dan
memperbaiki proses bisnis secara end-to-end. Selain itu,
Bank akan mengoptimalkan proses pemantauan risiko dan
contingency plan apabila terjadi perubahan situasi ekonomi
dan perbankan yang mengarah kepada kondisi krisis.
3. Integrated stress testing development and contingency
plan optimization.
Sine uncertainty at the global and domestic level is
predicted to persist in 2016, it is therefore necessary for
the Bank to continuously develop various stress testing
methods in accordance with the Bank’s external and
internal conditions, including an integrated stress test and
an improved business process from end to end. Moreover,
the Bank will optimize the risk monitoring process and
contingency plan should there be changes in the economic
situation and banking that may lead to a crisis.
4. Penerapan metodologi dan alat ukur risiko serta sistem
teknologi pendukung sesuai best practices.
4. Implementation of methodology and risk measuring tools
and supporting technology systems in accordance with
best practices.
Implementation of methodology and risk measuring tools
are continuously enhanced in accordance with regulations
by Bank Indonesia, Basel and international best practices.
Improvements in rating, scoring, watchlists and portfolio
guidelines are carried out periodically to maintain accuracy
and to be in line with business developments in each
segment. From the system technology side, the Bank will
start to implement a system that will support integrated
exposure management and credit limit (an integrated
central liability system). In line with the direction of best
practice developments in integrating risk management
and internal controls, the Bank has begun to examine the
possibility of applying a Governance, Risk and Compliance
(GRC) framework. When implemented, the GRC will
integrate all activities of governance, risk management
and mitigation and compliance and internal control in a
synergistic balance.
Penerapan metodologi dan alat ukur risiko disempurnakan
secara terus menerus dengan mengacu kepada ketentuan
Bank Indonesia, Basel maupun international best practices.
Penyempurnaan rating, scoring, watchlist, portfolio guideline
dilakukan secara periodik, agar tetap terjaga akurasinya
dan sesuai dengan perkembangan bisnis dari masingmasing segmen. Dari sisi sistem dan tekonologi, Bank
akan mulai mengimplementasikan sistem yang akan
mendukung pengelolaan eksposur dan limit kredit
secara terintegrasi (integrated central liability system).
Sejalan dengan arah perkembangan best practice dalam
mengintegrasikan pengelolaan risiko dan pengendalian
internal, Bank mulai mengkaji kemungkinan penerapan
kerangka kerja Governance, Risk & Compliance (GRC).
Apabila diterapkan, GRC akan mengintegrasikan seluruh
aktivitas governance, pengelolaan risiko dan mitigasi, serta
kepatuhan dan pengendalian internal, dalam suatu sinergi
dan keseimbangan.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Analisa dan tinjauan kinerja keuangan Bank KEB Hana untuk
periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 berikut
ini harus dibaca bersamaan dengan laporan keuangan yang
telah diaudit serta catatan auditor yang terdapat di dalam
Laporan Tahunan ini. Kajian berikut dipersiapkan berdasarkan
Laporan Keuangan per 31 Desember 2015 dan 2014 yang
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman
& Surja (Ernest & Young) dengan pendapat wajar dan sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.
The following analysis and financial performance review of KEB
Hana Bank for the period ending on December 31, 2015 must
be read concurrently with the audited financial statement and
auditor’s notes that can be found in this Annual Report. The
following assessment was prepared based on the financial
statements as of December 31, 2015 and 2014 that have been
audited by Purwanto, Suherman & Surja (Ernst & Young) Public
Accountant Office with fair opinions and in accordance with
Indonesia’s prevailing financial accounting standards.
Laporan Posisi Keuangan
Financial Position Report
Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
In million Rupiah, unless stated otherwise:
ASET / ASSET
Keterangan
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain
Penempatan pada Bank
Indonesia dan Bank Lain
2015
2014
2013
Pertumbuhan
Growth
Description
129,932
95,144
89,549
36.6%
Cash
1,584,898
1,346,318
928,556
17.7%
Current accounts with
Bank Indonesia
347,966
318,848
184,296
9.1%
Current accounts with
other banks
3,236,868
3,170,949
843,558
2.1%
Placements with Bank
Indonesia and other banks
1,457,406
1,817,710
1,244,782
-19.8%
Securities
20,990,357
14,932,975
9,776,662
40.6%
Loans - net
Tagihan Akseptasi
148,570
116,832
49,899
27.2%
Acceptances receivable
Aset Tetap
133,637
132,411
79,507
0.9%
Fixed assets
Aset Lain-lain
524,989
149,043
97,695
252.2%
Aset Lain-lain
Jumlah Aset
w
28,554,623
22,080,230
13,294,504
29.3%
Total assets
Efek-efek
Kredit
Kas
Pada tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2015,
kas Bank KEB Hana meningkat sebesar 36,6% dari Rp95,144
miliar pada tahun 2014 menjadi Rp129,932 miliar. Peningkatan
ini terutama disebabkan oleh bertambahnya jumlah kantor
cabang dan juga meningkatnya transaksi di masing-masing
cabang. Giro dan penempatan pada bank lain Bank KEB Hana
pada akhir tahun 2015 terdiri dari Giro pada Bank Indonesia
sebesar Rp1.584.898 juta, Giro pada Bank Lain sebesar
Rp347.966 juta dan Penempatan pada Bank Indonesia dan
Bank Lain sebesar Rp3.236.868 juta.
Cash
In the fiscal year that ended on December 31, 2015, the Bank’s
cash increased 36.6% to Rp 129.932 billion from Rp 95.144
billion in 2014. The increase was mainly due to the increase in
the number of branch offices and the number of transactions
at each branch office. KEB Hana Bank’s demand deposits and
funds placement at other banks at the end of 2015 consisted
of demand deposits with Bank Indonesia that reached Rp
1,584,898 million, demand deposits with other banks at Rp
347,966 million, and placement at Bank Indonesia and other
banks in the amount of Rp 3,236,868 million.
Surat Berharga yang Dimiliki
Posisi surat berharga yang dimiliki hingga tanggal 31 Desember
2015 adalah Rp 1.457.406 juta. Sekitar 48% dari surat berharga
tersebut merupakan surat berharga yang diterbitkan pemerintah.
Marketable Securities Owned
Marketable securities owned as of December 31, 2015 totaled
Rp 1,457,406 million. Around 48% of the total marketable
securities owned were government issued.
Aset Tetap
Aset tetap Bank KEB Hana meningkat sekitar 17% pada akhir
tahun 2015 menjadi Rp263.870 juta dari Rp225.427 juta pada
akhir tahun 2014. Kenaikan ini sebagai akibat bertambahnya
jumlah kantor cabang dan pengembangan sistem informasi Bank.
Fixed Assets
KEB Hana Bank’s fixed assets jumped around 17% at the end of
2015 to Rp 263,870 million from Rp 225,427 million at the end of
2014. The boost was due to an increase in the number of branch
offices and the development of the Bank’s information system.
109
110
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Aset Lain-lain
Aset lain-lain Bank KEB Hana juga mengalami peningkatan
signifikan. Peningkatan ini disebabkan adanya tagihan penjualan
surat berharga dalam valuta asing sebesar Rp 275.920 juta pada
akhir tahun 2015. Hasil penjualan surat berharga ini baru masuk
ke rekening nostro Bank pada awal tahun 2016.
Other Assets
Other assets at KEB Hana Bank also increased significantly due
to the availability of sales invoices from marketable securities
in foreign currencies totaled Rp 275,920 million as of the end
of 2015. Proceeds from the sales of marketable securities was
credited to the bank’s nostro account in early 2016.
Jumlah Aset
Dengan demikian, karena peningkatan yang signifikan pada
komponen aset, per 31 Desember 2015, jumlah aset Bank
KEB Hana tercatat sebesar Rp28.554.623 juta atau meningkat
cukup signifikan sebesar 29,32% dari tahun sebelumnya yang
mencatat jumlah sebesar Rp22.080.230 juta.
Total Assets
With significant increases in asset components, as of December
31, 2015 KEB Hana Bank’s total assets were worth Rp
28,554,623 million, up a significant 29.32% from Rp 22,080,230
million recorded in the previous year.
LIABILITas & EKUITAS / LIABILITIES & EQUITY
Keterangan
2015
2014
Pertumbuhan
Growth
2013
Description
14,833,083
11,968,843
7,749,779
23.9%
Deposits from customers
Simpanan dari Bank Lain
6,481,305
2,932,109
1,393,427
121.0%
Deposits from other banks
Pinjaman
1,912,634
3,903,507
1,148,600
-51.0%
Borrowings
Liabilitas lain-lain
726,292
403,519
246,900
80.0%
Other liabilities
Jumlah Kewajiban
23,953,314
19,207,978
10,538,706
24.7%
Total liabilities
4,601,309
2,872,252
2,755,798
60.2%
Equity
28,554,623
22,080,230
13,294,504
29.3%
Total Liabilities & Equity
Simpanan Nasabah
Ekuitas
Total Liabilitas & Ekuitas
w
Kewajiban
Peningkatan jumlah kewajiban Bank KEB Hana terutama
didorong oleh jumlah simpanan sebesar Rp14.833.083 juta yang
meningkat 24% dari tahun lalu. Peningkatkan jumlah simpanan
masyarakat ini menyebabkan jumlah kewajiban Bank KEB Hana
meningkat hampir 25% dari Rp 19.207.978 juta pada akhir tahun
2014 menjadi Rp23.953.314 juta pada akhir tahun 2015.
Liabilities
The increase in KEB Hana Bank’s liabilities was driven by an
increase in deposits, which reached Rp 14,833,083 million, up
24% from the previous year. The increase in third-party funds
led to an increase of 25% in KEB Hana Bank’s liabilities, from Rp
19,207,978 million at the end of 2014 to Rp 23,953,314 million
at the end of 2015.
Dana Pihak Ketiga / Deposits
Keterangan
Description
IDR
Giro / Current accounts
Tabungan / Deposits
Deposito berjangka / Time
deposits
Other Currency
Giro / Current accounts
Tabungan / Deposits
Deposito berjangka / Time
deposits
Jumlah / Total
w
2015
2014
2013
Pertumbuhan
Growth
Porsi
Portion
7,458,114
6,958,898
3,440,923
7.2%
50.3%
1,286,946
701,054
537,908
83.6%
8.7%
521,572
327,999
199,675
59.0%
3.5%
5,649,596
5,929,845
2,703,340
-4.7%
38.1%
7,374,969
5,009,945
4,308,856
47.2%
49.7%
3,947,939
3,555,439
2,562,248
11.0%
26.6%
38,743
35,182
7,750
10.1%
0.3%
3,388,287
1,419,324
1,738,858
138.7%
22.8%
14,833,083
11,968,843
7,749,779
23.9%
100.0%
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Dana Pihak Ketiga
Pada akhir tahun 2015, jumlah Dana Pihak Ketiga Bank KEB
Hana mengalami peningkatan sebesar 23,93% dibandingkan
tahun 2014 menjadi sebesar Rp 14.833.083. Peningkatan ini
didominasi oleh DPK dari Deposito yang mengalami peningkatan
sebesar Rp 1.688.714 atau 23%. Sementara DPK dari Giro dan
tabungan mengalami peningkatan sebesar Rp 1.175.526 atau
25%.
Third-Party Funds
As of the end of 2015, KEB Hana Bank’s total third-party funds
rose 23.93% from the previous year to Rp 14,833,083 million.
The increase was dominated by an increase in third-party
fund time deposits, which grew 23% – that is, by Rp 1,688,714
million. Meanwhile, third-party funds in demand deposits and
savings experienced growth of 25%– that is, of Rp 1,175,526
million.
Tabungan
Pencapaian tabungan sampai dengan tahun 2015 adalah
sebesar Rp 560.315 dengan komposisi berasal dari tabungan
Rupiah sebesar Rp 521.572 atau 93% dan tabungan valas
sebesar Rp 38.743 atau 7%.
Savings
The amount of savings at the end of 2015 totaled Rp 560,315
million, consisting of savings in Rupiah worth Rp 521,572
million or 93%, and foreign currency savings worth Rp 38,743
million or 7%.
Giro
Untuk pencapaian giro sampai dengan tahun 2015 adalah sebesar
Rp 5.234.885 dengan komposisi giro Rupiah sebesar Rp 1.286.946
atau 25% dan giro valas sebesar Rp 3.947.939 atau 75%.
Demand Deposits
The amount of demand deposits at the end of 2015 totaled
Rp 5,234.885 million, composed of Rupiah demand deposits
worth Rp 1,286,946 million or 25%, and foreign currency
demand deposits amounting to Rp 3,947,939 million or 75%.
Deposito
Sedangkan untuk pencapaian deposito sampai dengan tahun
2015 adalah sebesar Rp 9.037.883 dengan komposisi deposito
Rupiah sebesar Rp 5.649.596 atau 63% dan deposito valas
sebesar Rp 3.388.287 atau 37%.
Time Deposits
Meanwhile, time deposits at the end of 2015 totaled Rp
9,037,883 million, consisting of Rupiah time deposits worth Rp
5,649,596 million or 63% and foreign currency time deposits
amounting to Rp 3,388,287 million or 37%.
Laporan Laba Rugi Komprehensif / Profit and Loss Statement
Keterangan
2015
2014
Pertumbuhan
Growth
2013
Description
1,638,617
1,017,764
687,472
61.0%
Interest Income
Beban Bunga
810,074
459,545
250,626
76.3%
Interest Expense
Pendapatan Bunga Bersih
828,543
558,219
436,846
48.4%
Net interest income
Pendapatan Operasional
Lainnya
171,957
135,961
136,386
26.5%
Other Operating Income
11,673
20,112
7,274
-42.0%
Earning Asset Provision
Expense
Beban Overhead
406,544
314,187
251,469
29.4%
Overhead Expense
Pendapatan Operasional
582,283
359,881
314,489
61.8%
Operating Profit
1,082
4,032
310
-73.2%
Net Non Operating Income
140,169
93,719
83,146
49.6%
Income Tax
443,196
270,194
231,653
64.0%
Net Profit
Pendapatan Bunga
Beban Penurunan Nilai
Aset Produktif
Pendapatan Non
Operasional
Pajak Penghasilan
Laba Bersih
w
Realisasi Pendapatan Operasional Bank KEB Hana pada tahun
buku 2015 mencapai sebesar Rp582.283 juta, mengalami
pertumbuhan sebesar 62% atau Rp222.402 juta dibandingkan
pendapatan operasional akhir tahun 2014 yang tercatat
sebesar Rp359.881.
KEB Hana Bank’s operating income in the 2015 fiscal year
totaled Rp 582,283 million, increasing a significant 62% or Rp
222,402 million, from Rp 359,881 at the end of 2014.
Dari total pendapatan operasional tersebut, pendapatan
bunga bersih merupakan kontributor terbesar karena
mengalami peningkatan sebesar 48% menjadi Rp 828.543 juta
dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 558.219 juta. Peningkatan
pendapatan bunga terutama disebabkan peningkatan volume
penyaluran kredit yang meningkat lebih dari 40%.
From the total operating income, net interest income was the
main contributor as it grew 48% to Rp 828,543 million from Rp
558,219 million in 2014. The increase of interest income was
mainly driven by an increase in loan disbursements, which grew
above 40%.
111
112
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Beban Bunga
Pada tahun 2015, beban bunga mengalami peningkatan
sebesar 76% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 459.545
juta menjadi Rp 810.074 juta. Peningkatan ini terutama
disebabkan oleh peningkatan DPK yang mencapai hampir 24%
dan kenaikan suku bunga rata-rata DPK selama 2015.
Interest Expenses
Interest expenses in 2015 rose 76 % to Rp 810,074 million from
Rp 459,545 million in 2014. The increase was mainly caused by
the rising amount of third-party funds, which grew almost 24%,
and an increase in the average interest rates of third-party
funds throughout 2015.
Beban Operasional Lainnya
Pada akhir tahun 2015, beban operasional lainnya meningkat
sebesar 29% menjadi Rp 406.544 juta dibandingkan dengan
tahun sebelumnya yang besarnya mencapai Rp 314.187 juta.
Beban operasional lainnya terdiri atas beban tenaga kerja
sebesar Rp 190.724 juta, dan beban umum dan administrasi
sebesar Rp 215.820 juta.
Other Operational Expenses
At the end of 2015, other operational expenses grew 29%
to Rp 406,544 million from Rp 314,187 million recorded in
the previous year. Other operational expenses consisted
of personnel expenses at Rp 190,724 million, and general
expenses and administration amounting to Rp 215,820 million.
Beban Pajak
Beban pajak juga mengalami peningkatan signifikan hampir
50% menjadi Rp 140.169 juta di tahun 2015 dari Rp 93.719
juta di tahun 2014.
Tax Expenses
The Company’s tax expenses jumped significantly by almost
50% to Rp 140,169 million in 2015 from Rp 93,719 million in
2014.
Laporan Perubahan Ekuitas / CHANGES IN EQUITY
Keterangan
2015
2014
Pertumbuhan
Growth
2013
Description
Modal disetor
2,450,000
1,150,000
1,000,000
113.0%
Paid in capital
Saham treasuri
(159,000)
(159,000)
-
0.0%
Treasury shares
(15,882)
(592)
(6,659)
2582.8%
Other comprehensive
income
2,326,191
1,881,844
1,762,457
23.6%
Retained earnings
4,601,309
2,872,252
2,755,798
60.2%
Total equity
Pendapatan komprehensif
lain
Saldo laba
Jumlah ekuitas
w
Ekuitas
Untuk mendukung pertumbuhan usaha, pemegang saham
melakukan penambahan modal pada bulan Juli 2015 sebesar
Rp 1.300.000 juta sehingga jumlah ekuitas pada akhir tahun
2015 juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 60% dari
Rp 2.872.252 juta pada tahun 2014 menjadi Rp 4.601.309 juta
pada akhir tahun 2015.
Equity
To support business growth, shareholders injected capital
worth Rp 1,300,000 million in July 2015, increasing total equity
by the end of 2015 to Rp 4,601,309 million, up significantly by
60% from Rp 2,872,252 million in 2014.
ARUS KAS / CASH FLOW
Keterangan
2015
2014
2013
Pertumbuhan
Growth
Description
Arus Kas dari Aktivitas
Operasi
2,271,696
(1,431,218)
(818,054)
-258.7%
Cash Flow from Operating
Activity
Arus Kas dari Aktivitas
Investasi
255,175
(665,699)
(711,202)
-138.3%
Cash Flow from Investing
Activity
Arus Kas dari Aktivitas
Pendanaan
(804,273)
2,554,272
472,392
-131.5%
Cash Flow from Funding
Activity
Arus Kas Bersih
1,722,598
457,355
(1,056,864)
276.6%
Net cash flow
Kas dan Setara Kas Awal
Tahun
Pengaruh perubahan kurs
valas
Kas dan Setara Kas Akhir
Tahun
w
2,616,617
2,045,959
3,036,613
27.9%
Cash and Cash Equivalent
at Beginning of Year
239,295
113,303
66,210
111.2%
Effect of Foreign Exchange
Rate Changes
4,578,510
2,616,617
2,045,959
75.0%
Cash and Cash Equivalent
at End of Year
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Kredit yang Diberikan
Selama tahun 2015, kredit yang disalurkan mengalami
pertumbuhan signifikan yang mencapai lebih dari 40%.
Pertumbuhan kredit yang disalurkan baik dalam mata uang
Rupiah maupun dalam valuta asing masing-masing juga
mencapai lebih dari 40%.
Loan Disbursements
Throughout 2015, loan disbursements grew significantly,
reaching more than 40%. Loan disbursements in Rupiah and
foreign currencies both experienced growth of more than 40%.
PORTOFOLIO KREDIT / Loan Portfolio
Keterangan
Description
2015
2014
2013
Pertumbuhan
Growth
Porsi
Portion
11,349,431
8,081,851
4,453,544
40.4%
53.9%
Modal Kerja / Working Capital
6,669,536
4,859,381
2,853,690
37.3%
31.6%
Investasi / Investment
4,182,986
2,810,811
1,321,211
48.8%
19.8%
IDR
496,909
411,659
278,643
20.7%
2.4%
9,726,447
6,924,090
5,374,991
40.5%
46.1%
Modal Kerja / Working Capital
5,821,228
4,811,280
3,556,030
21.0%
27.6%
Investasi / Investment
3,897,492
2,106,988
1,809,349
85.0%
18.5%
7,727
5,822
9,612
32.7%
0.0%
21,075,878
15,005,941
9,828,535
40.5%
100.0%
Konsumsi / Consumption
USD
Konsumsi / Consumption
Total Loan / Total Loan
w
Sektor Ekonomi / Economic Sector
Keterangan
Description
2015
2014
2013
Pertumbuhan
Growth
Porsi
Portion
Manufaktur / Manufacturing
7,898,132
6,154,173
4,611,953
28.3%
37.5%
Jasa bisnis / Business services
4,872,512
3,381,486
1,081,033
44.1%
23.1%
Perdagangan / Trading
3,526,637
2,352,911
1,713,501
49.9%
16.7%
Konstruksi / Construction
1,374,717
423,412
273,991
224.7%
6.5%
Pertambangan / Mining
954,445
1,078,740
680,024
-11.5%
4.5%
Layanan Publik / Public service
795,075
445,531
235,513
78.5%
3.8%
Pertanian / Agriculture
573,568
184,759
99,622
210.4%
2.7%
Transportasi / Transportation
570,047
559,438
787,210
1.9%
2.7%
510,745
425,491
345,688
20.0%
2.4%
Lain-lain / Others
w
Porsi terbesar dari penyaluran kredit Bank KEB Hana adalah
pada sektor manufaktur yang mencapai lebih dari 37% dari
total kredit yang disalurkan.
The largest portion of KEB Hana Bank’s loan disbursement was
to the manufacturing sector, which received more than 37% of
the total loans disbursed.
Lebih dari 97% dari kredit yang disalurkan adalah untuk usaha
produktif seperti terlihat pada tabel di atas.
More than 97% of the loan disbursement was to productive
businesses as described in the table above.
Kolektibilitas dan Solvabilitas
Pada tahun 2015, kemampuan Bank KEB Hana dalam memenuhi
kewajiban jangka panjang atau kemampuan bank untuk memenuhi
kewajiban-kewajiban jika terjadi likuidasi bank ditunjukkan dengan
tingkat Kecukupan Modal (CAR) pada level 21,06%.
Collectibility and Solvability
In 2015, the ability of KEB Hana Bank to fulfill its long-term
obligations and the Bank’s ability to meet all obligations in the
event of liquidation are reflected by its capital adequacy ratio
(CAR) of 21.06%.
Dari sisi kolektibilitas, rasio pembiayaan bermasalah (NPL Gross)
mengalami kenaikan dari 0,08% pada Desember 2014 menjadi
0,21% pada Desember 2015. Dari tabel rasio dibawah ini, bisa
dilihat bahwa kualitas aset Bank KEB Hana Indonesia sangat baik.
In terms of collectibility, the gross NPL ratio grew from 0.08%
in December 2014 to 0.21% in December 2015. The ratios
described below show that the quality of KEB Hana Bank
Indonesia’s assets are very good.
113
114
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
RASIO KEUANGAN / Financial Ratio
Keterangan
Rasio Pengembalian Aset
Rasio Pengembalian Ekuitas
Rasio Pinjaman terhadap Simpanan
Masyarakat
2015
2014
2013
Description
2.34%
2.22%
2.65%
Return on Assets (ROA)
12.53%
10.29%
9.15%
Return on Equity (ROE)
141.61%
125.38%
126.82%
Loan to Deposits (LDR)
3.23%
3.21%
3.47%
Net Interest Margin (NIM)
Rasio Kecukupan Modal
21.06%
18.47%
29.24%
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Efisiensi
71.58%
79.11%
63.59%
Efficiency (BOPO)
Marjin Bunga Bersih
0.21%
0.08%
0.09%
Non Performing Loan (NPL) Gross
Rasio Kredit Bermasalah
w
Tingkat Suku Bunga
Interest Rates
Pada tahun 2015, tingkat suku bunga kredit rata-rata per tahun
In 2015, the average loan interest rate in Rupiah was 12.12%,
untuk Rupiah adalah sebesar 12,12%, sedangkan untuk USD
while for US dollars it was 3.67%. The average interest rate
adalah sebesar 3,67%. Untuk tingkat suku bunga rata-rata giro
for Rupiah demand deposits was 2.39%, while for US Dollars
per tahun untuk Rupiah adalah sebesar 2,39% sedangkan untuk
it was 0.68%. Meanwhile, the average interest rate for Rupiah
USD adalah sebesar 0,68%. Sementara itu, tingkat suku bunga
time deposits was 9.15%, while for US Dollars it was 1.41%. The
rata-rata deposito berjangka per tahun untuk Rupiah adalah
Bank considered that these interest rates were still reasonable
sebesar 9,15% sedangkan untuk USD adalah sebesar 1,41%.
and able to support its operational performance.
Bank menganggap bahwa tingkat suku bunga ini masih dalam
batas wajar yang mampu mendukung kinerja operasional.
Struktur Modal
Sesuai dengan kebijakan manajemen atas struktur permodalan
di tahun 2015, maka struktur modal Bank KEB Hana terdiri atas:
- Modal inti
Rp 4.369.147
- Modal pelengkap Rp 146.014
Rp 4.515.162
Total modal Capital Structure
In line with the management’s policy on capital structure in
2015, KEB Hana Bank’s capital structure consisted of:
- Core capital
Rp 4,369,147
- Supplementary capital Rp 146,014
Rp 4,515,162
Total capital
Sesuai dengan peraturan BI, Rasio Kecukupan Modal Minimum
yang ditetapkan BI adalah sebesar 8%. Tingkat kecukupan
modal Bank KEB Hana tahun 2015 berdasarkan rasio kecukupan
modal (CAR) berada pada tingkat 21,06%, rasio tersebut lebih
tinggi dari tahun sebelumnya pada tingkat 18,47%. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa struktur permodalan Bank
KEB Hana memiliki kapabilitas untuk mengimbangi risiko pasar,
risiko kredit dan risiko operasional.
Pursuant to the BI regulations, the requirement for the
minimum capital adequacy ratio is 8%. The KEB Hana Bank’s
capital adequacy level based on its capital adequacy ratio
(CAR) in 2015 was 21.06%, higher than 18.47% recorded in the
previous year. Therefore, it can be concluded that KEB Hana
Bank’s capital structure has the ability to overcome market
risks, credit risks and operational risks.
Informasi Keuangan Lainnya
Informasi Keuangan yang Mengandung Kejadian Luar Biasa
Sepanjang tahun 2014 dan 2015, tidak terdapat informasi
keuangan yang mengandung kejadian luar biasa.
Other Financial Information
Financial Information Concerning Extraordinary Events
Throughout 2014 and 2015, there was no financial information
concerning any extraordinary events.
Informasi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan
Selama tahun 2015 tidak terdapat informasi material yang
mengandung benturan kepentingan dalam transaksi yang
material dengan pihak afiliasi.
Material Information Concerning Conflicts of Interest
Throughout 2015, there was no material information that
concerned conflicts of interest in material transactions with
affiliated parties.
Kebijakan Dividen
Dari tahun 2011 sampai dengan 2015, sesuai dengan
Keputusan Rapat umum Pemegang Saham dan dalam rangka
meningkatkan struktur permodalan, Bank KEB Hana tidak
mendistribusikan dividen kepada para pemegang saham.
Dividend Policy
From 2011 to 2015, in line with a decision by a General Meeting
of Shareholders and in an effort to improve the capital structure,
KEB Hana Bank did not pay dividends to its shareholders.
Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal
Bank tidak memiliki ikatan material untuk investasi barang modal.
Significant Ties for Capital Investment
The Bank has no material commitments for capital investments.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Beberapa standar akuntansi telah disahkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan dan dipandang relevan dengan
Laporan Keuangan Bank, namun belum berlaku efektif untuk
laporan keuangan tahun 2015, antara lain: PSAK No.1 (Revisi
2013), PSAK No.24 (Revisi 2013), PSAK No.46 (Revisi 2014),
PSAK No.48 (Revisi 2014), PSAK No.50 (Revisi 2014), PSAK
No.55 (Revisi 2014), PSAK No.60 (Revisi 2014), PSAK No.68, ISAK
No.26 (Revisi 2014).
Change in Accounting Policies
Several accounting standards issued by the National Board of
Financial Accounting Standards are considered relevant to the
Bank’s financial statement, but not effectively applicable to the
2015 financial statement, such as: SFAS No. 1 (2013 Revision),
SFAS No. 24 (2013 Revision), SFAS No. 46 (2014 Revision), SFAS
No. 48 (2014 Revision), SFAS No. 50 (2014 Revision), SFAS No.
55 (2014 Revision), SFAS No. 60 (2014 Revision), SFAS No. 68
and ISAK No. 26 (2014 Revision).
Saat ini Bank sedang mengevaluasi dan belum menetapkan
dampak dari PSAK dan ISAK yang dikeluarkan dan direvisi
tersebut terhadap laporan keuangannya.
The Bank is currently evaluating these accounting standards
and has not yet determined their effects on the consolidated
financial statement.
Perubahan Peraturan Perundang-Undangan
Tidak ada perubahan peraturan perundang-undangan yang
memiliki dampak material terhadap laporan keuangan Bank.
Change in Regulations
No changes in regulations have made any material impact on
the Bank’s financial statements.
Kejadian Penting Setelah Tanggal Laporan Keuangan
Tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan keuangan.
Significant Events After Financial Report Date
There were no significant events after the financial report date.
Realisasi dan Pencapaian 2015
Secara umum, Bank KEB Hana telah menunjukkan kinerja yang
memuaskan, sebagaimana terlihat pada beberapa pencapaian
penting yang signifikan sebagai berikut:
1. Total aset tumbuh sebesar 29,32% dengan tingkat NPL
Gross sebesar 0,21% atau jauh di bawah ketentuan Bank
Indonesia sebesar 5%.
2. Laba di tahun 2015 juga mengalami peningkatan signifikan
sebesar 64%.
3. Pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) Bank
KEB Hana di tahun 2015 masing-masing tercatat sebesar
40,45% dan 23,93%, melebihi rata-rata pertumbuhan
kredit perbankan nasional secara umum. Manajemen
berhasil menawarkan suku bunga kredit yang relatif
bersaing dengan bank lainnya dalam kategori yang sama.
4.Jumlah jaringan kantor cabang Bank selama 2015
mengalami peningkatan dari 39 cabang pada tahun 2014
menjadi 47 cabang pada akhir tahun 2015.
Realizations and Achievements in 2015
In general, KEB Hana Bank has demonstrated satisfactory
performance, as reflected by the following several significant
achievements:
1. Total assets grew 29.32% with gross NPL at 0.21%, well
below the 5% maximum set by Bank Indonesia.
2. Profits in 2015 also increased significantly by 64%.
3. Loans and third-party funds of KEB Hana Bank in 2015 grew
40.45% and 23.93% respectively, above the average credit
growth of national banks in general. The management
succeeded in offering loan interest rates that were relatively
competitive when compared with other banks in the same
category.
4. The number of branch offices in the Bank’s network grew
from 39 in 2014 to 47 by the end of 2015.
Strategi Pemasaran
Marketing Strategy
Data Bank Dunia menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi
global mencapai 2,4% di tahun 2015 atau lebih rendah dibanding
pertumbuhan tahun 2014 sebesar 2,6%. Pertumbuhan ekonomi
global dipengaruhi oleh lemahnya arus masuk modal ke negaranegara berkembang, serta lemahnya perdagangan internasional
dan harga komoditas. Pemulihan diperkirakan akan berjalan
lebih lambat daripada yang diprediksi sebelumnya, dengan
tingkat pertumbuhan sekitar 2,9% di tahun 2016.
Data from the World Bank shows that global growth in 2015
was at 2.4%, lower than the 2.6% in 2014. Global growth was
held back by weak capital flows to emerging and developing
countries, as well as by weak international trade and low
commodity prices. Recovery is expected to happen at a slower
pace than previously envisioned, but we can expect a modest
recovery of 2.9% in 2016.
Pada tahun 2015, pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah
4,85% atau lebih rendah dibandingkan tahun 2014 yang
sebesar 5.0%, Hal ini disebabkan oleh penurunan nilai ekspor
In 2015, Indonesia’s economy grew by 4.85%, lower than 2014’s
growth of 5%. This was mainly caused by a decrease in the
values of primary exports, such as the mineral and agricultural
115
116
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
dari komoditas pertambangan dan pertanian yang merupakan
produk ekspor utama Indonesia.
commodities that are the main export products of Indonesia.
Hal ini juga mempengaruhi nilai mata uang Rupiah yang
terdevaluasi sekitar 11% terhadap Dolar AS, dan ditutup pada
posisi Rp 13.864/1 Dolar AS pada tanggal 31 Desember 2015.
This also affected the value of the Indonesian Rupiah, which
was devalued by about 11% compared to the US dollar, closing
at the rate of Rp 13,864 per US$1 on December 31, 2015.
Sektor industri perbankan masih tetap memperlihatkan kinerja
yang baik di tahun 2015. Total pinjaman dan dana pihak ketiga
tumbuh sebesar 9,6% dan 7,3%. Posisi modal (CAR) adalah
sebesar 21,4%, atau jauh di atas ketentuan minimum sebesar
8%. Selain itu tingkat kredit bermasalah (NPL) mencapai 2,8%
atau sedikit di atas ketentuan (2,5%) pada akhir tahun 2015.
The Indonesian banking industry itself was still able to show a
solid performance in 2015. Total credit and third party funding
growth was 9.6% and 7.3%, respectively. The capital adequacy
ratio was 21.4%, which was well above the required 8%
minimum level and non-performing loans were at 2.8%, which
was slightly higher than the required 2.5% at the end of 2015.
Dalam kondisi ekonomi yang menantang ini, Bank KEB Hana
menerapkan konsep strategi inti yaitu “Glocalization”, yang
berarti melayani kebutuhan nasabah lokal tetapi didukung
oleh kekuatan jaringan global. Dalam kerangka ini, Bank
mengembangkan produk-produk yang memberikan nilai
tambah kepada nasabah dengan tetap memberikan layanan
dengan kualitas tinggi. Berkaitan dengan hal ini , Bank KEB
Hana menerapkan strategi pemasaran sebagai berikut:
• Menawarkan konsep layanan produk dan jasa one-stopshopping bagi nasabah dengan layanan berkualitas tinggi
dengan tetap memperhatikan kecepatan dan kemudahan.
• Fokus pada usaha ritel bernilai tinggi serta tetap
memperhatikan layanan kepada nasabah Korporasi dan
Komersial-UKM.
• Memperluas customer base dengan melakukan ekspansi
jaringan cabang serta jaringan ATM di lokasi di luar cabang
dan koneksi ATM di dalam dan luar negeri.
Against this backdrop of economic challenges, KEB Hana
Bank implemented a strategic core concept of “glocalization”,
meaning the Bank seeks to serve the needs of local businesses,
backed by the strength of the Bank’s worldwide network. Within
this framework, the Bank is developing products that provide
real value to customers, while also providing a high level of
service. Correspondingly, KEB Hana Bank will implement the
following marketing strategies in 2016:
• Provide one-stop shopping for products and services
to customers with a high level of service that is oriented
toward speed and convenience.
• Focus on high value retail business, and improve the Bank’s
provision of services to the commercial-SME and corporate
segments.
• Extend the Bank’s customer base by expanding the branch
network, as well as the number of ATMs at off-branch
locations and the interconnection of ATMs nationally and
internationally.
• Expand into the retail online payment transaction market,
as well as allowing bill payments through virtual accounts.
• Provide innovative best-in-class online and mobile channel
services.
•
•
Pengembangan usaha dalam pasar pembayaran transaksi
ritel online dan pembayaran tagihan melalui akun virtual.
Menyediakan layanan online dan layanan mobile channel
yang inovatif dan terbaik di kelasnya.
Rencana Produk dan Aktivitas 2016
PT Bank KEB Hana Indonesia akan melanjutkan progam produk
baru yang di tahun 2016. Rincian produk dan layanan baru
yang akan dipasarkan di tahun 2016 terdiri dari:
• Produk-produk derivatif (Interest Rate Swap dan Cross
Currency Swap)
• Medium Term Notes dan Subordinated bond
• Upas L/C financing dan Banker’s Acceptance
• Kartu Kredit Co-branding dengan Bank Penerbit
• Kampanye promosi Kredit Konsumen
• Pengembangan kerjasama Bancassurance
• Reksadana
• Electronic A/R financing
• Kartu Debit Visa
• Uang elektronik (e-wallet)
• Tablet branch, penyediaan sistem untuk layanan off-branch
• Penambahan fitur layanan internet banking
• Transaksi ATM lintas negara, termasuk interkoneksi antara
ATM Bank KEB Hana dengan ATM bank-bank di Korea.
2016 Product Plans and Activity
PT Bank KEB Hana Indonesia will continue with new product
programs in 2016. The details about the new products and
services include:
• Derivative products (Interest Rate Swaps and CrossCurrency Swaps)
• Medium Term Notes and Subordinated Bonds
• Upas L/C Financing and Banker’s Acceptance
• Co-branded Credit Card with Issuing Bank
• Consumer Credit promotion campaign
• Expanding Bancassurance collaboration
• Mutual Funds
• Electronic A/R Financing
• Visa Debit Cards
• Electronic money (e-wallets)
• Tablet branches, providing a system for off-branch services
• Enhancing internet banking features
• ATM cross-border transactions, including interconnection
between KEB Hana Bank’s ATMs with the ATMs of banks in
Korea.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Prospek Usaha dan Strategi 2016
Business Prospects and Strategy 2016
Situasi industri perbankan Indonesia, dengan jumlah bank
komersial yang beroperasi saat ini berjumlah 120 bank yang
terdiri dari bank nasional dan bank asing, membentuk atmosfir
persaingan antar bank yang sangat ketat. Kondisi demikian
ditambah lagi dengan kehadian ribuan Bank Perkreditan
Rakyat serta Koperasi-koperasi yang beroperasi di perkotaan
hingga pedesaan menggarap ceruk pasar mikro.
The situation of the national banking industry, in which 120
national and foreign commercial banks are now in operation,
has fostered an increasingly competitive atmosphere among
banks. This is not to mention the presence of the thousands of
people’s credit banks (BPR) and cooperatives operating in cities
and villages working in the micro-niche market.
Kondisi persaingan bisnis yang sedemikian ketat mendorong
Bank KEB Hana untuk terus berbenah dan meningkatkan
kualitas dalam menyusun strategi bisnis secara lebih
komprehensif agar mampu mewujudkan visinya sebagai salah
satu bank terbaik yang berfokus pada nasabah di Indonesia.
The increased business competition has driven KEB Hana
Bank to continuously improve itself and enhance its quality in
preparing a more comprehensive business strategy in order
to realize its vision of being one of the best customer-oriented
banks in Indonesia.
Strategi jangka pendek Bank tahun 2016 antara lain mencakup:
1. Target menjadi bank BUKU III dan berada dalam daftar 20
Bank Terbaik dengan mencari sumber pendanaan selain
dari DPK antara lain dengan menerbitkan subordinated
bond, menempatkan Laba tahunan sebagai retained
earning, dan menerbitkan Negotiable Certificate of Deposit
2. Fokus bisnis dengan peningkatan portfolio kredit Bank
kepada nasabah lokal, hal mana komposisi nasabah lokal
akan lebih besar dibanding nasabah Korea. Sedangkan
dari sisi segmentasi kredit, Bank akan meningkatkan
porsi kredit konsumsi sehingga ketergantungan terhadap
debitur inti dapat dikurangi.
3.Aktivasi strategi pemasaran mencakup di antaranya
inovasi teknologi informasi media pemasaran online
seperti layanan “tablet branch” sebagai salah satu media
komunikasi digital, layanan “Hana KIOSK” sebagai layanan
perbankan mandiri (melalui NFC atau barcode), perluasan
jaringan kantor termasuk ATM diluar cabang, baik di dalam
negeri maupun di luar negeri serta penetrasi ke pasar
pembayaran, kerjasama melalui akun virtual.
4. Menerapkan teknologi Informasi melalui peningkatan
kemampuan untuk mendukung bisnis dan penjualan
serta investasi pada system informasi management secara
terpadu
5.
kapasitas
Sumber
Daya
Manusia
Meningkatkan
diantaranya menyesuaikan struktur organisasi bank
dengan perkembangan bisnis; memperkuat fungsi kantor
pusat, seperti menambah divisi baru untuk mengimbangi
pertumbuhan bisnis yang cukup agresif; dan, terus
meningkatkan kapasitas para karyawannya melalui
berbagai pelatihan termasuk yang bersertifikasi
6. Penguatan fungsi Manajemen Risiko dan Kepatuhan seiring
dengan target pertumbuhan bisnis yang agresif, dimana
Bank pada saat yang sama memperkuat fungsi manajemen
risiko dan kepatuhan. Untuk mengelola risiko-risiko yang
akan dihadapi, Bank KEB Hana menggunakan pendekatan
terpadu dan proaktif. Dalam rangka mengidentifikasi,
mengukur dan memitigasi risiko, Bank memantau dan
mengontrol batasan paparan risiko, mengidentifikasi dan
The bank’s short-term strategies in 2016 include:
1. Aiming to be a “BUKU III” bank and to be among the TOP 20
Banks by seeking sources of funds other than third-party
funds, such as by issuing subordinated bonds, posting the
annual profits as retained earnings and issuing negotiable
certificates of deposit.
2. Focusing its business by increasing the Bank’s credit
portfolio of local customers, making the composition of
local customers greater than that of Koreans. Meanwhile,
in terms of credit segmentation, the Bank will increase the
consumer loan portion so that dependency on primary
debtors can be lessened.
3.Activating the marketing strategy, including through
innovations in information technology media for online
marketing, such as “tablet branch” service as one of the digital
communications media, the “Hana KIOSK” service as a standalone banking service (through NFC or barcode), increasing
office networks, including off-premise ATMs, either in the
country or abroad, and penetrating the bill payment market
through collaboration using virtual accounts.
4.Bulding information technology through capacity
improvement to support business and sales as well as
investment in an integrated management information
system.
5. Improving the capacity of the human resources, including
by adjusting the Bank’s organizational structure to be in
line with the business development; strengthening the
head office function, such as by adding new divisions to
keep pace with the aggressive business growth; and,
continuously improving the capacities of the employees
through various kinds of training, including those that
confer certifications.
6.Improving the function of risk management and
compliance in line with the aggressive business growth,
while the Bank also concurrently improves the function of
risk management and compliance. To manage risks that
the Bank may face, KEB Hana Bank utilizes integrated and
proactive approaches. To identify, measure and mitigate
risks, the bank monitors and controls exposure limits,
Prospek
usaha
2016
sangat
menantang
dengan
memperhatikan situasi ekonomi global yang akan terus
mengalami ketidakpastian berkenaan dengan rencana
kenaikan suku bunga AS dan prediksi melemahnya pasar
ekspor utama Indonesia.
Business prospects in 2016 are very challenging considering
the global economic situation which continues to be mired
with uncertainty over rising US interest rates and the predicted
weakening of Indonesia’s main export market.
117
118
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
identifies and evaluates risk indicators and performs indepth analysis on credit approval.
mengevaluasi indikator-indikator risiko, serta melakukan
analisa mendalam terhadap persetujuan kredit.
Strategy to Win 2016
CORPORATE
COMMERCIAL
SME
EMPLOYEE
SOHO
Specialty Area
Co-Sell Area
Total Asset
IDR 38 Tr
Total Loan
IDR 29 Tr
Total Deposit
IDR 21 Tr
Net Income
IDR 600 Bio
CONSUMER
Specialty Area
Top 30 Bank in Total Assets
Total Branches 67
Total ATM’s 250
Bank KEB Hana secara aktif melakukan perubahan kebijakan
dan penyempurnaan prosedur serta menyesuaikan
batasan toleransi risiko bank sejalan dengan perubahan
kondisi pasar dan perkembangan makro ekonomi.
KEB Hana Bank actively improves its policies and
procedures as well as adjusting the Bank’s risk tolerance
limits in line with changes in market conditions and macroeconomic developments.
Selain itu, peningkatan kualitas fungsi pengawasan internal
tetap mendapat perhatian besar dalam operasional Bank
KEB Hana. Sistem pengawasan yang kuat akan mampu
menjamin kelangsungan operasional bank yang sehat serta
mengurangi potensi kelalaian, kecerobohan ataupun fraud
yang dilakukan pihak internal maupun eksternal. Budaya
pengawasan internal akan selalu diutamakan dan menjadi
perhatian dalam semua lini organisasi Bank KEB Hana.
Moreover, quality improvement in the internal audit
function still receives attention in KEB Hana Bank’s
operations. A strong monitoring system will ensure the
continuity of a healthy bank and reduce the potential
for oversight, negligence, or fraud committed by internal
or external parties. An internal audit culture will always
be prioritized and remains the concern of all lines in the
organization at KEB Hana Bank.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
119
120
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
Tata Kelola
Perusahaan
Good Corporate Governance
122 Pendahuluan
Preface
125 Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
157 126 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
Komisaris
Implementation of Tasks and Responsibilities of
Board of Commissioners
130 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Implementation of Duties and Responsibilities of The
Directors
134 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
Completeness and Tasks of The Committee
145 Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Intern dan
Audit Ekstern
Implementation of Compliance Functions, Internal
Audits and External Audits
150 Penerapan Manajemen Risiko Termasuk
Pengendalian Intern
Implementation of Risk Management and Internal
Controls
152 Penanganan Benturan Kepentingan
Handling Conflicts of Interest
153 Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan
Penyediaan Dana Besar
Funding Related Parties and Large Funding
Allocations
154 Rencana Strategis Bank
The Bank’s Strategic Plan
155 Transparansi Kondisi Keuangan dan Non
Keuangan
Financial and Non-Financial Transparency
156 Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris
dan Direksi
Share Ownership by Members of The Board of
Commissioners and The Board of Directors
157 159 Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan
Anggota Dewan Komisaris Lainnya, Direksi
Lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali
Bank
Financial and Family Relationships of Members of The
Board of Commissioners and The Board of Directors
with other Members of The Board of Commissioners
and The Board of Directors and/or Controlling
Shareholders of The Bank
Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Bagi
Dewan Komisaris dan Direksi & Rasio Gaji
Tertinggi Terendah Pegawai
Remuneration Policy and other Facilities for Boards
of Commissioners and Directors and Ratio of Highest
and Lowest Employee Salaries
Share Option, Buy Back Share dan/atau Buy Back
Obligasi
Share Options, Buy-Back Shares and/or Buy-Back
Bonds
160 Jumlah Penyimpangan Internal
Amount of Internal Fraud
161 Permasalahan Hukum
Legal Issues
162 Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial
Donations for Social Activities
164 Ringkasan Perhitungan Nilai Komposit
Self Assessment Good Corporate Governance Posisi
Akhir Desember 2015
Self-Assessment of Good Corporate Governance
Summary of Composite Value Calculations SelfAssessment of Good Corporate Governanceas of the
end of December 2015
165 Action Plan dalam Pelaksanaan Good Corporate
Governance Posisi Akhir Tahun 2015
In Implementation of Good Corporate Governance
Action Plan at end of 2015
166 Sistem Whistleblowing
Whistleblowing System
168 Tata Kelola Terintegrasi
Integrated Governance
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
Tata kelola perusahaan yang baik dan selalu disempurnakan
adalah pedoman seluruh jajaran manajemen dalam
menjalankan bisnis Bank.
Continued enhancement of Good Corporate Governance
guides the management in executing business.
121
122
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
Pendahuluan
Preface
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Dalam mendukung penguatan tata kelola yang baik Bank
KEB Hana senantiasa menerapkan praktik tata kelola
perusahaan (GCG) sesuai dengan standar yang berlaku dan
menerapkan prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas
(accountability),
pertanggungjawaban
(responsibility),
independensi (independency), dan kewajaran (fairness) serta
berupaya untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan tata
kelola perusahaan melalui penyempurnaan terhadap praktik
To support the strengthening of good governance, KEB
Hana Bank implements good corporate governance (GCG)
in accordance with prevailing standards and by enforcing
disclosure (transparency), accountability, responsibility,
independence and fairness principles and seeking to improve
the quality of corporate governance by improving the
governance practices followed by the Board of Commissioners,
the Board of Directors, all employees of KEB Hana Bank and
PT Bank KEB Hana Indonesia (Bank KEB Hana) dalam
mewujudkan visi dan misi perusahaan untuk menjadi The
Best Customer Focused Bank dengan memberikan pelayanan
perbankan yang cepat, nyaman dan berorientasi kepada
kepuasan nasabah serta memiliki komitmen yang tinggi
dalam pembangunan ekonomi Indonesia, membutuhkan
suatu sistem pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik
bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat serta
melindungi kepentingan pemegang saham dan pemangku
kepentingan lainnya dalam mewujudkan kinerja pertumbuhan
yang berkelanjutan, stabil, memiliki daya saing yang tinggi untuk
perusahaan serta dapat memberikan kontribusi terhadap
perekonomian nasional.
PT Bank KEB Hana Indonesia (KEB Hana Bank), in actualizing
their vision and mission to be the best customer-focused bank
in the country that provides express, convenient and customersatisfaction-oriented banking services and has a strong
commitment to the economic development of Indonesia,
needs to implement good corporate governance to gain public
trust and protect the interests of the shareholders and other
stakeholders by realizing sustainable performance growth,
stability and high competitiveness, as well as to contribute to
national economic development.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
pelaksanaan tata kelola yang diikuti oleh Dewan Komisaris,
Direksi, seluruh karyawan Bank KEB Hana dan pihak-pihak
yang berkepentingan dengan bank. Pedoman tata kelola
dilaksanakan berdasarkan 5 prinsip, yaitu :
1. Transparansi (transparency)
Bank KEB Hana harus memberikan informasi yang memadai,
jelas, akurat, dan tepat waktu, dapat diperbandingkan dan
dapat diakses oleh pemegang saham.
2. Akuntabilitas (accountability)
Bank KEB Hana mengatur penetapan yang jelas atas fungsi,
tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Direktur,
serta seluruh organ organisasi Bank sehingga pengelolaan
berjalan secara efektif sesuai dengan masing-masing
fungsi.
3. Pertanggungjawaban (responsibility)
Bank KEB Hana berkomitmen untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan yang berlaku serta mewujudkan
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
4. Independensi (independency)
Bank KEB Hana dalam pengambilan keputusan dilakukan
secara obyektif dan independen tanpa pengaruh
atau tekanan serta dominasi dari pihak manapun
dalam menjalankan kegiatannya dan dikelola dengan
mengedepankan professionalitas dari setiap fungsi Bank.
5. Kewajaran (Fairness)
Bank KEB Hana memberikan perlakukan yang setara dan
wajar kepada pemangku kepentingan dan memastikan
hak-hak dari setiap pemangku kepentingan terpenuhi
sesuai dengan perjanjian dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Pada tahun 2015, struktur organisasi Bank KEB Hana
mengalami perubahan terkait dengan penyesuaian struktur
paska penggabungan serta penambahan beberapa Divisi
dan Departemen yang sebagian besar terkait dengan
perkembangan bisnis Bank serta rencana Bank dalam
menggarap bisnis konsumer. Sesuai dengan rencana Bank
dalam menggarap bisnis konsumer, di tahun 2015 Bank
melakukan
segregasi/pemisahan
cabang-cabang
yang
dikelompokkan menjadi SME Branches dan Consumer Branches
untuk membedakan dan memaksimalkan fokus bisnis.
Diharapkan adanya rencana bisnis Bank dalam menggarap
bisnis konsumer dan penyesuaian struktur organisasi yang
terjadi sehubungan dengan penambahan beberapa Divisi dan
Departemen, setiap jenjang organisasi pada Bank KEB Hana
dapat meningkatkan perannya menjadi lebih baik dalam upaya
mencapai visi dan misi perusahaan.
other parties with vested interests in the Bank. The governance
guidelines are based on five principles, namely:
1.Transparency
KEB Hana Bank must disclose adequate information,
making it clear, accurate, timely, comparable and accessible
by shareholders.
2.Accountability
KEB Hana Bank determines the clear functions, duties and
responsibilities of the Boards of Commissioners, Directors
and all organs of the organization of the Bank so that
management can operate effectively according to each
function.
3.Responsibility
KEB Hana Bank is committed to complying with prevailing
laws and regulations, as well as fulfilling its responsibilities
to society and the environment.
4.Independence
KEB Hana Bank makes decisions in an objective and
independent manner without any influence or pressure or
dominance by any other parties in running its activities and
is managed by prioritizing professionalism in all functions
of the Bank.
5.Fairness
KEB Hana Bank provides equal and fair treatment to all
stakeholders and ensures the rights of all stakeholders
are met in accordance with prevailing agreements and
regulations.
In 2015, KEB Hana Bank’s organizational structure underwent
changes in a post-merger structural adjustment, adding
several divisions and departments that are mostly related to
the Bank’s business development and the Bank’s plan to work
on consumer business. In accordance with the Bank’s plan
to work on consumer business, in 2015 the Bank segregated
its branches into groups of SME and consumer branches to
differentiate and maximize their business focuses. With these
changes, the Bank expects each level of organization at KEB
Hana Bank would improve its role in an effort to achieve the
company’s vision and mission.
123
124
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
Penerapan tata kelola perusahaan mengedepankan prinsip
prudential banking yang mengacu pada peraturan Bank
Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 tentang pelaksanaan Good
Corporate Governance bagi bank umum yang direvisi dengan
Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tentang
perubahan atas PBI No. 8/4/PBI/2006 tentang pelaksanaan
Good Corporate Governance bagi bank umum dan diperkuat
dengan SE BI No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 perihal
pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.
Implementation of the principles of good corporate
governance and prudent banking refers to Bank Indonesia
Regulation (PBI) No. 8/4/PBI/2006 on the Implementation
of Good Corporate Governance for Commercial Banks, as
revised by Bank Indonesia Regulation No. 8/14/PBI/2006
Regarding the Amendment of Regulation No. 8/4/PBI/2006
on the Implementation of Good Corporate Governance for
Commercial Banks and strengthened by Circular No. 15/15/
DPNP, dated 29 April 2013, Regarding the Implementation of
Good Corporate Governance for Banks.
Pelaksanaan Good Corporate Governance selama tahun 2015
meliputi pokok-pokok pengelolaan operasional bank yang
meliputi:
• Rapat Umum Pemegang Saham
• Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
For the year 2015 the implementation of good corporate
governance covers the main points of the operational
management of the bank, which includes:
• General Meeting of Shareholders
• Implementation of the Duties and Responsibilities of the
Board of Commissioners
• Implementation of the Duties and Responsibilities of the
Board of Directors
• Completeness and Tasks of the Committee
• Implementation of the functions of Compliance, Internal
Audits, and External Audits
• Implementation of Risk Management, including Internal
Controls
• Handling Conflicts of Interest
• Funding Related Parties and Large Funding Allocations
•
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
•
•
•
•
•
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
Penerapan fungsi Kepatuhan, Audit Intern, dan Audit
Ekstern
Penerapan Manajemen Risiko termasuk Pengendalian
Intern
Penanganan Benturan Kepentingan
Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait & Penyediaan Dana
Besar
Rencana Strategis Bank
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan
Kepemilikan saham Anggota Dewan Komisaris & Direksi
•
Hubungan Keuangan & Hubungan Keluarga Anggota
•
•
•
•
•
•
•
The Bank’s Strategic Plan
Financial and Non-Financial Transparency
Share ownership by the Members of the Board of
Commissioners and the Board of Directors
Financial and Family Relationships of Members of The
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
Dewan Komisaris & Direksi dengan Anggota Dewan
Komisaris Lainnya, Direkssi Lainnya dan/atau Pemegang
Saham Pengendali Bank
Kebijakan Remunerasi & Fasilitas Lain bagi Dewan
Komisaris & Direksi dan Rasio Gaji Tertinggi & Terendah
•
•
•
•
•
•
•
Share Option, Buy Back Share dan/ atau Buy Back Obligasi
Jumlah Penyimpangan Internal
Permasalahan Hukum
Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial
Hasil Self Assessment Good Corporate Governance
Action Plan Pelaksanaan Good Corporate Governance
•
•
•
•
•
•
•
Sistem Whistleblowing
•
•
Board of Commissioners and The Board of Directors with
Other Members Of The Board Of Commissioners And The
Board Of Directors And/Or Controlling Shareholders Of
The Bank
Remuneration Policy and Other Facilities for Boards of
Commissioners and Directors and Ratio of Highest and
Lowest Employee Salaries
Share Options, Share Buy-Back and/or Bond Buy-Back
Amount of Internal Fraud
Legal Issues
Donations for Social Activities
Results of Self-Assessment of Good Corporate Governance
Action Plan on Implementation of Good Corporate
Governance
Whistleblowing System
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
Sesuai dengan Undang – Undang No. 40 Tahun 2007
mengenai Perseroan Terbatas disebutkan bahwa Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ Perseroan
yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada
Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan
dalam undang-undang dan/atau anggaran dasar. Wewenang
RUPS antara lain mengangkat dan memberhentikan anggota
Direksi dan Dewan Komisaris, meminta pertanggung jawaban
Direksi dan Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas dan
dan kewajibannya, menyetujui perubahan anggaran dasar,
menyetujui laporan tahunan, menyetujui penunjukan Akuntan
Publik dan memutuskan penggunaan laba perseroan. Selama
tahun 2015 Bank KEB Hana melakukan RUPS sebanyak 2 (dua)
kali yaitu RUPS pada 12 Juni 2015 yang merupakan RUPS
Tahunan 2015 dan RUPS Luar Biasa secara sirkular yang
dilakukan pada 8 Oktober 2015.
In accordance with the Limited Liability Company Law No.
40/2007, a company’s General Meeting of Shareholders (GMS)
has authorities that are not given either to a board of directors
or a board of commissioners, with limits set by the law and/
or the articles of association. The authorities of a GMS include
the appointment and dismissal of the boards of directors
and commissioners, holding the boards of directors and
commissioners accountable for the implementation of their
duties and responsibilities, approving changes or amendments
of the Bank’s Articles of Association, approving annual reports,
approving the appointment of public accountants and deciding
how to use the Bank’s profits. In 2015, KEB Hana Bank twice
held a GMS: the Annual GMS on 12 July 2015 and a Circular
EGMS on 8 October 2015.
Beberapa Keputusan yang dibuat dalam RUPS ditahun 2015,
antara lain:
1. Menyetujui laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku
2014;
2. Menentukan gaji dan tunjangan lainnya setiap anggota
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku
2015;
3. Menunjuk Auditor untuk mengaudit laporan keuangan
Perseroan untuk tahun buku 2015;
4. Merubah susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan;
5. Mengubah masa jabatan anggota Direksi dan Dewan
Komisaris;
6.Meningkatkan modal ditempatkan dan modal disetor
Perseroan dari Rp 1.150.000.000.000 (satu triliun seratus
lima puluh miliar Rupiah) menjadi Rp 2.450.000.000,000 (dua
triliun empat ratus lima puluh miliar Rupiah), sebagai berikut :
A number of items decided on during the 2015 GMS included:
1. Approval of the Bank’s 2014 Annual Report;
2. The setting of salaries and other benefits for each member
of the Boards of Directors and Commissioners for the 2015
fiscal year;
3. Apointment of an auditor to audit the Bank’s Financial
Statement for the 2015 fiscal year;
4. Changing the composition of the Boards of Directors and
Commissioners;
5. Changing the service periods of the Boards of Directors
and Commissioners;
6. Raising the company’s isssued and paid up capital from Rp
1.15 trillion to Rp 2.45 trillion, as follows:
125
126
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
SEBELUM PERUBAHAN
BEFORE CHANGE
NO.
NAMA
NAME
NOMINAL
(RIBUAN RP)
AMOUNT
(THOUSAND RP)
SETELAH PERUBAHAN
AFTER CHANGE
JUMLAH
LEMBAR
SAHAM
TOTAL SHARES
%
NOMINAL
(RIBUAN RP)
AMOUNT
(THOUSAND RP)
JUMLAH
LEMBAR
SAHAM
TOTAL SHARES
%
1
Korea
Exchange
Bank, Seoul
573.462.450
573.462.450
49,87
1.234.868.286
1.234.868.286
50,40
2
Hana Bank,
Seoul
428.629.495
428.629.495
37,27
922.926.577
922.926.577
37,67
3
International
Finance
Corporation
113.578.255
113.578.255
9,88
244.612.738
244.612.738
9,99
4
Bambang
Setijo
11.500.000
11.500.000
1,00
24.762.599
24.762.599
1,01
5
Perseroan
22.829.800
22.829.800
1,98
22.829.800
22.829.800
0,93
100
2.450.000.000
2.450.000.000
100
Total
1.150.000.000
1.150.000.000
7. Memutuskan susunan Pemegang Saham Perseroan yang
baru karena adanya Penggabungan Pemegang Saham
Pengendali, Korea Exchange Bank, Korea dengan Hana
Bank, Korea pada 1 September 2015, sehingga susunan
Pemegang Saham Perseroan menjadi sebagai berikut :
NAMA
NAME
No.
1.
KEB Hana Bank Seoul
2.
IFC
3.
4.
Total
7. Deciding the composition of the new Bank shareholders
following the merging of the Controlling Shareholder,
namely Korea Exchange Bank, Korea with Hana Bank, Korea
on 1 September 2015, which formed the new composition
of shareholders, as follows:
KEPEMILIKAN SETELAH PERUBAHAN
OWNERSHIP AFTER CHANGE
NOMINAL (RIBUAN RP)
AMOUNT
(THOUSAND RP)
JUMLAH LEMBAR
SAHAM
TOTAL SHARES
%
2.157.794.863
2.157.794.863
88.07
244.612.738
244.612.738
9.99
Bambang Setijo
24.762.599
24.762.599
1.01
Perseroan
22.829.800
22.829.800
0.93
2.450.000.000
2.450.000.000
100
Pelaksanaan Tugas dan
Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Implementation of Tasks and Responsibilities of
Board of Commissioners
Jumlah, komposisi, kriteria dan independensi
Anggota Dewan Komisaris
Berdasarkan keputusan RUPS tahunan yang telah dilaksanakan
pada 12 Juni 2015, jumlah dan komposisi Dewan Komisaris
Bank KEB Hana mengalami perubahan dimana 2 (dua) orang
Komisaris Independen atas nama Sdr. A. Wahab Sjachroni
Number, composition and independence of
the Board of Commissioners
Based on the decision of the Annual General Meeting of
shareholders held on 12 June 2015, changes were made in
the number and composition of the Board of Commissioners
of KEB Hana Bank, wherein two Independent commissioners,
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
dan Sdr. Achmad Effendy A. telah berakhir masa tugasnya dan
digantikan oleh 1 (satu) orang Komisaris Independen yang
sebelumnya menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank KEB
Hana yang bernama Sdri. Betty J. Parinussa. Sesuai dengan
PBI 8/14/PBI/2006 mengenai Perubahan Atas PBI No. 8/4/
PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance
Bagi Bank Umum, yang bersangkutan tidak perlu melalui masa
tunggu (cooling off) untuk menjadi Komisaris Independen
karena sebelumnya telah menjabat sebagai anggota Direksi
yang bertugas melakukan fungsi pengawasan. Pengangkatan
efektif 1 (satu) orang Komisaris Independen tersebut dilakukan
setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) melalui surat OJK No. SR-193/D.03/2015 tanggal 15
Oktober 2015, sehingga susunan Dewan Komisaris Bank KEB
Hana pada tahun 2015 terdiri dari 4 (empat) anggota yang
terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris yang mewakili pemegang
saham dan 3 (tiga) orang komisaris independen yang berasal
dari kalangan profesional dan tidak terkait dengan Bank.
Satu orang anggota komisaris yang mewakili pemegang
saham berdomisili di Philipina, sedangkan 3 (tiga) anggota
komisaris lainnya berdomisili di Indonesia. Komposisi Dewan
Komisaris tersebut telah sesuai dengan ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan PBI No. 8/14/PBI/2006 dimana jumlah minimal
anggota komisaris adalah 3 (tiga) namun tidak melebihi jumlah
anggota Dewan Direksi dan 50% anggotanya adalah Komisaris
Independen.
Mr. A. Wahab Sjachroni and Mr. Achmad Effendy A., have
ended their tenures and were replaced by one independent
commissioner, Ms Betty J. Parinussa, who previously served
as the Bank’s Director of Compliance. In accordance with PBI
8/14/PBI/2006 regarding Amendments to PBI 8/4/PBI/2006
on the Implementation of Good Corporate Governance for
Commercial Banks, Ms Betty J. Parinussa is not required
to go through a waiting period to become an independent
commissioner as she previously served as a member of the
Board of Directors responsible for the supervisory functions.
The appointment of one independent commissioner is effective
following approval by the Financial Services Authority (FSA)
according to Letter No. SR-193/D.03/2015 dated 15 October
2015, so that the composition of the Board of Commissioners
of KEB Hana Bank in 2015 consisted of four members, of
whom one represented the shareholders and three served
as independent commissioners and were professionals
unrelated to the Bank. The one member who represented the
shareholders was domiciled in the Philippines, while the other
three members lived in Indonesia. The composition of the
Board of Commissioners was in accordance with the provisions
of the Financial Services Authority Regulation No. 8/14/
PBI/2006, which stipulates that the Board of Commissioners
has to have at least three members, but its numbers cannot
exceed those of the Board of Directors and 50 per cent of
them must be independent commissioners.
Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus uji kemampuan
dan kepatutan OJK yang berarti seluruh kriteria, independensi
sebagaimana persyaratan OJK telah dipenuhi dan teruji.
All members of the Board of Commissioners have passed the fit
and proper test of the FSA, which means all of the criteria and
independence requirements of the FSA have been tested and met.
Susunan Dewan Komisaris per tanggal 31 Desember 2015
Composition of Board of Commissioners as of December 31, 2015 :
NAMA
NAME
NO
STATUS
KETERANGAN
DESCRIPTION
1
Ko Yung Ryul
WNA
Foreign Citizen
Komisaris Utama
President Commissioner
2
Eka Noor Asmara
WNI
Indonesia Citizen
Komisaris (Independen)
Independent Commissioner
3
Nasser Atorf
WNI
Indonesia Citizen
Komisaris (Independen)
Independent Commisioner
4
Betty J. Parinussa
WNI
Indonesia citizen
Komisaris (Independen)
Independent Commisioner
Seluruh anggota komisaris independen Bank, diketahui tidak
memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan
saham, dan atau hubungan keluarga hingga derajat kedua
dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau
Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank,
yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak
independen hal ini dapat dibuktikan melalui Surat Pernyataan
Independen yang dibuat oleh Dewan Komisaris.
All independent commissioners of the Bank are known to
have no financial, management, ownership, and/or family
relationships up to the second degree with members of the
Board of Commissioners, the Board of Directors and/or the
Controlling Shareholders, or relationships with the Bank that
could affect their ability to act independently is evidenced by the
independent statement made by the Board of Commissioners.
Setiap pengangkatan/penggantian seluruh Komisaris telah
sesuai dengan rekomendasi dari Komite Nominasi dan
Remunerasi dan telah disetujui oleh RUPS.
Every appointment/replacement of the entire Board of
Commissioners is in accordance with the recommendations of
the Nomination and Remuneration Committee and has been
approved by the AGM.
127
128
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya selama
tahun 2015, Dewan Komisaris telah menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya antara lain:
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate
Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada
seluruh tingkatan atau jenjang organisasi melalui Laporan
Pengawasan Dewan Komisaris setiap semester;
Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab Direksi, serta memberi nasihat dan
saran kepada Direksi dengan mengarahkan, memantau,
dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank;
Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan
kegiatan operasional Bank, kecuali dalam hal penyediaan dana
kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan OJK
tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum dan
hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank dan/
atau peraturan perundangan yang berlaku;
Pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris tidak
meniadakan tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan
pengurusan Bank;
Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan
audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern
(SKAI) Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Otoritas
Jasa Keuangan dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya;
Dewan Komisaris menyetujui dan mengevaluasi Kebijakan
Manajemen Risiko yang ditetapkan sesuai dengan tingkat
risiko yang diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk
tolerance) serta mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi
atas pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko;
Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi Rencana
Strategis Teknologi Informasi dan kebijakan Bank terkait
penggunaan Teknologi Informasi serta mengevaluasi
pertanggung jawaban Direksi atas penerapan Manajemen
Risiko dalam penggunaan Teknologi Informasi;
Dewan Komisaris menyetujui
Rencana Bisnis Bank
yang akan disampaikan kepada OJK dan melaksanakan
pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Bank
serta menyampaikan laporan pengawasan Rencana Bisnis
Bank setiap semester kepada OJK;
Melakukan pengawasan berkaitan dengan bidang
perkreditan, menyetujui rencana kredit tahunan termasuk
rencana pemberian kredit kepada pihak yang terkait
dengan bank dan kredit kepada debitur-debitur besar;
mengawasi pelaksanaan rencana pemberian kredit; dan
meminta penjelasan dan atau pertanggung jawaban
Direksi serta meminta langkah-langkah perbaikan apabila
pelaksanaan pemberian kredit menyimpang dari rencana
perkreditan yang telah dibuat;
Dewan Komisaris menyetujui/ me-review setiap kebijakan
ataupun prosedur internal yang bersifat strategis.
Rekomendasi yang Telah Diberikan Oleh Dewan
Komisaris selama tahun 2015
Beberapa rekomendasi Dewan Komisaris kepada manajemen
Bank diantaranya meliputi:
• Dewan
Komisaris
merekomendasikan
perubahan
keanggotaan Komite Dewan Komisaris kepada Direksi
untuk mengangkat dan menetapkan anggota Komite
Board of Commissioners’ Duties and Responsibilities
In performing its functions in 2015, the BOC had duties and
responsibilities that included:
•
•
•
•
•
•
•
•
Ensuring the implementation of Good Corporate
Governance in each business activity of the Bank at all levels
of the organization was reported through the Supervision
Report of the Board of Commissioners each half-year;
Supervising the duties and responsibilities of the Board
of Directors, as well as advising the Board of Directors in
directing, monitoring and evaluating the implementation of
the Bank’s strategic policy;
The Board of Commissioners is not involved in the Bank’s
decision-making process, except when related to the
provision of the funds of related parties as stipulated by
the FSA on Lending Limits for Commercial Banks and other
matters as specified in the Bank’s Articles of Association
and/or applicable legislation;
The decisions made by the Board of Commissioners do
not negate the responsibility of the Board of Directors to
manage the Bank;
Ensuring that the Board of Directors follows up on the
findings and recommendations made by the Internal
Audit Unit (SKAI) of the Bank, external auditors, monitoring
reports of the Financial Services Authority and/or
supervision of other relevant regulators/authorities;
The Board of Commissioners approves and evaluates the
risk management policy determined in accordance with
the level of risk taking (risk appetite) and risk tolerance and
evaluates the accountability of the Board of Directors over
the implementation of the risk management policy;
Directing, monitoring and evaluating the Information
Technology Strategic Plan and the Bank’s policies related
to the use of information technology and evaluating the
Board of Directors’ accountability over the implementation
of risk management in the use of information technology;
The Board of Commissioners approves the Bank’s
Business Plan for submission to the FSA and supervises
the implementation of the Business Plan and submits the
Business Plan Monitoring reports each half-year to the FSA;
•
Monitoring activities related to credit, approving the annual
credit plan, including the provision of credit planned for the
related parties of the bank and credit to large borrowers;
overseeing the implementation of the credit plan; and
requesting explanations about the Board of Directors’
responsibility to take corrective measures should the
lending practices deviate from the plan;
•
The Board of Commissioners approves/reviews any
strategic internal policies or procedures;
Recommendations Provided by the Board of
Commissioners for 2015
A number of recommendations from the Board of Commissioners
to the management of the Bank include, among others:
• The Board of Commissioners recommends changes
to the membership of the committees of the Board of
Commissioners to the Board of Directors and appoints the
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
•
•
tersebut serta melaporkannya kepada Otoritas Jasa
Keuangan;
Direksi perlu memperhatikan pelaksanaan ekspansi
kantor cabang agar sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan;
Dewan Komisaris mendukung peningkatan kualitas
sertifikasi dalam Rencana Bisnis Bank 2016-2018. Selain
peningkatan kualitas sertifikasi untuk karyawan, Direksi juga
perlu membantu agar karyawan mendapatkan sertifikasi
lainnya (selain sertifikasi yang diwajibkan oleh peraturan
Bank Indonesia/ peraturan Otoritas Jasa Keuangan).
•
•
committee members and reports to the Financial Services
Authority;
The Board of Directors is required to attend the
implementation of branch office expansion and comply
with the provisions of the Financial Services Authority;
The Board of Commissioners supports the improvement of
the quality of certification of the 2016-2018 Business Plan. In
addition to improving the quality of employee certification,
the Board of Directors needs to ensure the employees
acquire other certifications in addition to those required by
Bank Indonesia and the Financial Services Authority.
Rapat Dewan Komisaris selama Tahun 2015
Rapat Dewan Komisaris diadakan secara berkala sebanyak 6
(enam) kali dalam setahun, 1 (satu) kali rapat dalam bentuk
rapat sirkular sebagai pengganti rapat Dewan Komisaris dan
5 (lima) kali rapat dalam bentuk pertemuan melalui tatap
muka langsung. Rapat tersebut dihadiri oleh seluruh Dewan
Komisaris yang berdomisili di Indonesia. Komisaris Utama yang
tidak berdomisili di Indonesia hanya hadir sebanyak 2 (dua) kali
rapat melalui pertemuan melalui tatap muka secara langsung.
Hasil keputusan tetap didokumentasikan dan disimpan di Bank
termasuk bila terdapat perbedaan pendapat.
Board of Commissioners Meetings in 2015
Board of Commissioners meetings are held regularly six times
a year. One was in the form of a circular meeting in lieu of a
board meeting and five were in the form of in-person, face to
face meetings. The meetings were attended by all members of
the Board of Commissioners who were domiciled in Indonesia.
The commissioners who were not domiciled in Indonesia
only needed to attend two in-person, face to face meetings.
The results of the decisions made in the meetings were
documented and stored in the Bank and any disagreements
were noted.
Pada periode tahun 2015, tingkat kehadiran anggota Dewan
Komisaris yang telah menyelenggarakan rapat dalam bentuk
pertemuan secara langsung sebagai berikut :
In 2015, the attendance level of the Board of Commissioners
in in-person meetings were as follows:
NAMA
NAME
NO
JABATAN
POSITION
JUMLAH RAPAT YANG DIHADIRI
THE NUMBER OF MEETINGS THAT WAS
ATTENDED
JUMLAH RAPAT
NUMBER OF
MEETINGS
PERSENTASE
PERCENTAGE
1
Ko Yung Ryul
Komisaris Utama
President Commissioner
2/5
40%
2
Eka Noor Asmara
Komisaris Independen
Independent Commissioner
5/5
100%
3
Nasser Atorf
Komisaris Independen
Independent Commissioner
5/5
100%
4
Betty J. Parinussa 1)*
Komisaris Independen
Independent Commissioner
2/2
100%
Abdul Wahab Sjachroni 2)*
Komisaris Independen
Independent Commissioner
0/0
-
Ahmad Effendy Abdurachman 3)*
Komisaris Independen
Independent Commissioner
0/0
-
5
6
Keterangan :
1) Sdri. Betty J. Parinussa : Efektif sebagai Komisaris Independen tanggal 15 Oktober 2015
Ms. Betty J. Parinussa: Effective as Independent Commissioner dated October 15, 2015
2) Sdr. A. Wahab Sjachroni : Masa jabatan berakhir tanggal 12 Juni 2015
Mr. A. Wahab Sjachroni : The tenure ended on June 12, 2015
3) Sdr. A. Effendy Abdurachman : Masa jabatan berakhir tanggal 12 Juni 2015
Mr. A. Effendy Abdurachman : The tenure ended on June 12, 2015
Rapat Dewan Komisaris dinyatakan sah dan berhak mengambil
keputusan yang mengikat selama telah memenuhi quorum
yaitu dihadiri paling sedikit dua per tiga bagian dari jumlah
anggota Dewan Komisaris. Keputusan Rapat Dewan Komisaris
dinyatakan sah apabila disetujui lebih dari 50% dari jumlah
The meetings of the Board of Commissioners are considered
valid and have the right to make binding decisions, as long as
there is a quorum and they are attended by at least two-thirds
of the total members of the Board of Commissioners. The
decisions made in a meeting of the Board of Commissioners
129
130
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
yang hadir. Perbedaan pendapat diungkapkan dalam
risalah rapat, dan pengambilan keputusan didasarkan atas
musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai mufakat,
maka pengambilan keputusan didasarkan atas suara mayoritas
Dewan Komisaris yang hadir dalam rapat.
are declared valid if approved by more than 50 percent of
those in attendance. Differences of opinion are disclosed in the
minutes of the meetings and the decisions made are based
on deliberation and consensus. If no consensus is reached,
then a decision is based on a majority vote of the Board of
Commissioners present at the meeting.
Pelaksanaan Tugas dan
Tanggung Jawab Direksi
Implementation of Duties and Responsibilities of The Directors
Jumlah,
Komposisi,
Independensi Direksi
Kriteria,
dan
Jumlah dan komposisi anggota Direksi Bank KEB Hana
selama periode tahun 2015 mengalami perubahan, dari yang
sebelumnya berjumlah 7 (tujuh) orang, dimana 2 (dua) orang
Anggota Direksi a.n Sdr. Bayu W. Wardhana dan Sdri. Betty J.
Parinussa telah berakhir masa tugasnya, dan disetujui dalam
RUPS 12 Juni 2015, sehingga jumlah dan komposisi Direksi
berubah menjadi 5 (lima) orang anggota Direksi. Hal ini telah
sesuai dengan ketentuan yaitu jumlah anggota Direksi paling
kurang 3 (tiga) orang. Adapun seluruh anggota Direksi Bank
berdomisili di Indonesia termasuk 2 (dua) anggota Direksi yang
memiliki kewarganegaraan asing. Bank KEB Hana dipimpin oleh
Direktur Utama yang merupakan pihak independen terhadap
pemegang saham pengendali, yaitu tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/ atau
hubungan keluarga dengan Pemegang Saham Pengendali.
Penggantian dan atau pengangkatan anggota Direksi telah
melalui mekanisme yaitu berdasarkan rekomendasi Komite
Remunerasi dan Nominasi yang disampaikan Dewan Komisaris
dan disetujui dalam RUPS. Mayoritas anggota Direksi telah
memiliki pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang
operasional sebagai Pejabat Eksekutif Bank dan memiliki track
record yang baik. Seluruh anggota Direksi memiliki integritas,
kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai dan
teruji. Tidak terdapat rangkap jabatan dari seluruh anggota
Direksi, baik rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi
maupun Pejabat Eksekutif pada Bank lain, perusahaan dan
atau lembaga lain Kondisi ini telah dipersyaratkan dan telah
dipastikan dengan surat pernyataan sebelum pengajuan ke
Otoritas Jasa Keuangan. Seluruh anggota Direksi juga tidak
memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua
dan hubungan keuangan dengan anggota Dewan Komisaris,
Direksi lainnya dan/ atau Pemegang Saham Pengendali Bank.
Number,
Composition,
Independence of Directors
Criteria
and
The number and composition of dictectors of KEB Hana Bank
for 2015 have changed, from seven to five, as two directors,
namely Mr. Bayu W. Wardhana and Ms Betty J. Parinussa,
have ended their service periods as approved by a GMS on 12
June 2015, so that the number of members on the Board of
Directors became five. This is in accordance with the prevailing
regulation that stipulates that the Board of Directors must
consist of at least three members. All members of the Board
of Directors are domiciled in Indonesia, including the two
members who are foreign citizens. KEB Hana Bank is led by
a president director who is independent of the controlling
shareholder, i.e. he or she has no financial, management,
share ownership and/or family relationship with the controlling
shareholder.
Replacement and/or appointment of members of the Board of
Directors has been conducted using a mechanism that is based
on the recommendations of the Remuneration and Nomination
Committee submitted to the Board of Commissioners and
approved by a GMS. A majority of the Board of Directors have
more than five years experience in the operational fields as bank
executive officers and have good track records. All members of
the Board of Directors have proven integrity, competency and
finance reputations. None of the members of the Board of
Directors hold concurrent positions either as commissioners,
directors or executive officers at other banks, companies, or
institutions. This condition is a requirement and was confirmed
in a disclosure letter prior to submission for approval to Financial
Services Authority (OJK). None of the members of the Board of
Directors have family relationships up to the second degree, or
financial relationships with the Board of Commissioners, others
directors, or the controlling shareholder.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
Susunan Direksi per tanggal 31 Desember 2015
Composition of Directors as of 31 December 2015
NAMA
NAME
NO
KEWARGANEGARAAN
CITIZEN
JABATAN
POSITION
1
Lee Jae Hak
WNA
Foreign Citizen
Direktur Utama
President Director
2
Lee Hwa Soo
WNA
Foreign Citizen
Direktur
Director
3
Liem Konstantinus
WNI
Indonesia Citizen
Direktur
Director
4
Sugiarto Kurniawan Chandra
WNI
Indonesia citizen
Direktur
Director
5
Efdinal Alamsyah
WNI
Indonesia citizen
Direktur
Director
Seluruh anggota Direksi diangkat setelah lulus fit and proper test
dan memperoleh surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan.
Dari seluruh anggota Direksi Bank, tidak terdapat anggota Direksi
yang memiliki saham melebihi 25% (dua puluh lima perseratus)
dari modal disetor pada perusahaan lain. Seluruh anggota
Direksi tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan
derajat kedua dengan sesama anggota Direksi, dan atau dengan
anggota Dewan Komisaris. Dalam menjalankan tugas dan fungsi
pada Bank, seluruh Direksi telah menjalankannya secara sendiri
dan tidak menggunakan penasehat perorangan dan/atau jasa
profesional sebagai konsultan yang mengakibatkan terjadinya
peralihan tugas dan fungsi Direksi.
All members of the Board of Directors were appointed after
passing a fit and proper test and obtaining a letter of approval
from the Financial Services Authority. None of the members
of the Board of Directors owns shares exceeding 25 percent
of paid-up capital in other companies. None of the members
of the Board of Directors have family relationships up to the
second degree with other members of the Boards of Directors
and Commissioners. All members of the Board of Directors
carry out their duties and functions by themselves and do not
use personal advisors and/or professional services, such as
consultants, which may allow the delegation of the duties and
functions of directors.
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang perbankan
dan perkembangan terkini terkait bidang keuangan/lainnya,
Direksi diikutsertakan dalam program pelatihan baik di
dalam dan di luar negeri termasuk juga program sertifikasi.
Adapun topik pelatihan beragam seputar perbankan seperti
Manajemen Risiko, Pembiayaan Perdagangan Internasional
hingga pelatihan terkait dengan Sumber Daya Manusia.
To improve their knowledge about banking and the latest
developments related to financial and other fields, members
of the Board of Directors participate in training and certification
programs either in the country or abroad. The training covers
various banking topics, such as Risk Management, International
Trade Finance and Human Resources.
Direksi Bank KEB Hana telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja
yang telah mencantumkan pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan
rapat. Dalam menjalankan aktivitas Bank, masing-masing Direksi
senantiasa melakukan koordinasi rapat Direksi yang dihadiri oleh
seluruh anggota Direksi dengan jangka waktu yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan situasi yang mendasari. Hasil rapat Direksi
dituangkan dalam bentuk risalah rapat dan dikomunikasikan
kepada pihak-pihak terkait melalui media internal yang mudah
diakses pegawai serta didokumentasikan dengan baik termasuk
didalamnya pengungkapan dissenting opinion.
The Directors of KEB Hana Bank have guidelines and work
rules that already include regulations about work ethics, work
time and meetings. In carrying out the Bank’s activities, each
director constantly coordinates board meetings attended by
all members of the Board of Directors with timetables tailored
to their needs and the underlying situation. The results of
Board of Directors meetings are well documented, including
dissenting opinions, and recorded in the Minutes of Meetings
(MoM) and communicated to relevant parties through internal
media that are easily accessible by employees.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Tugas dan tanggung jawab utama Direksi adalah mengelola
operasional bank agar tercapai tujuan yang selaras dengan visi
dan misi bank. Tugas dan tanggung jawab tersebut meliputi
namun tidak terbatas pada:
• Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan
Bank secara profesional dengan mengedepankan prudential
banking practices serta wajib mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui
RUPS;
• Mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung
jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar,
Duties and Responsibilities of the Board of Directors
The main duties and responsibilities of the directors are to
manage the bank’s operations in order to achieve the objective
that is aligned with the bank’s vision and mission. The duties
and responsibilities include but are not limited to:
• Being fully responsible for the implementation of the
Bank’s professional management by promoting prudent
banking practices and assuming responsibility for
the implementation of their duties, reporting such to
shareholders through a GMS;
• Managing the Bank according to the authority and
responsibilities as stipulated in the Articles of Association,
131
132
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
•
•
•
•
•
•
•
peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan
ketentuan internal Bank;
Melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance
dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan
atau jenjang organisasi, dimana Direksi telah membentuk
satuan kerja antara lain : Satuan Kerja Audit Intern, Satuan
Kerja Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko,
serta Satuan Kerja Kepatuhan;
Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari
satuan kerja audit intern Bank, auditor eksternal, hasil
pengawasan OJK dan/atau hasil pengawasan otoritas lain;
Melaksanakan terciptanya struktur pengendalian intern,
dan menjamin terselenggaranya fungsi audit intern Bank
dalam setiap tingkatan manajemen;
Menetapkan kebijakan mengenai pengawasan untuk
kesehatan dari manajemen usaha Bank dan menciptakan
lingkungan yang terkendali, dengan menjadi penanggung
jawab akhir untuk pembangunan dan pengoperasian
pengawasan internal tapi terbatas pada manajemen risiko,
dan sebagainya;
Menyusun visi, misi, nilai-nilai dan strategi perusahaan
serta program jangka panjang (corporate plan) dan jangka
pendek untuk dibahas dan memperoleh persetujuan dari
Dewan Komisaris atau RUPS sesuai dengan ketentuan
anggaran dasar;
Menetapkan wewenang dan tanggung jawab yang jelas
pada setiap jenjang jabatan yang terkait penerapan
manajemen risiko melalui : menyusun kebijakan dan strategi
manajemen risiko, bertanggung jawab atas pelaksanaan
kebijakan manajemen risiko dan eksposur risiko yang
diambil Bank, mengevaluasi dan memutuskan transaksi
yang membutuhkan persetujuan Direksi, mengembangkan
budaya Manajemen Risiko termasuk kesadaran risiko pada
seluruh jenjang organisasi, antara lain meliputi komunikasi
yang memadai kepada seluruh jenjang organisasi tentang
pentingnya pengendalian intern yang efektif, memastikan
peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang
terkait dengan manajemen risiko melalui pendidikan dan
pelatihan secara berkesinambungan, memastikan fungsi
Manajemen Risiko telah beroperasi secara independen
yaitu dengan dilakukan pemisahan fungsi antara Satuan
Kerja Manajemen Risiko yang melakukan identifikasi,
pengukuran dan pemantauan risiko dengan satuan kerja
yang melakukan dan menyelesaikan transaksi;
Menetapkan Rencana Strategis Teknologi Informasi dan
kebijakan Bank terkait penggunaan Teknologi Informasi
serta pelaksanaan penerapan manajemen risiko dalam
penggunaan teknologi informasi.
Direktur Kepatuhan bertanggung jawab memastikan bahwa
bank telah memenuhi seluruh peraturan dan perundangan
yang berlaku, menetapkan langkah-langkah yang diperlukan
dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian, menjaga agar
operasional bank tidak menyimpang dari ketentuan, serta
melakukan monitoring dan memastikan bahwa seluruh
komitmen bank kepada regulator telah dilaksanakan dan
dipatuhi, menyampaikan laporan pelaksanaan dan tugas
tanggung jawab terkait pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank
secara semesteran kepada regulator, berperan aktif sebagai
fasilitator perwujudan pelaksanaan Good Corporate Governance
dan budaya kepatuhan pada setiap karyawan Bank.
prevailing law and internal Bank regulations;
•
•
•
•
•
•
•
Implementing Good Corporate Governance principles in all
of the Bank’s business activities at all organizational levels
where the Board of Directors has formed work units, such
as the Internal Audit Work Unit, the Risk Management Work
Unit, the Risk Management Committee and the Compliance
Work Unit;
Following up on audit findings and recommendations
made by the Bank’s internal audit work unit, external
auditors and the monitoring results by the FSA and/or
other authorities;
Implementing an internal control structure and ensuring
implementation of internal audit functions at all levels of
management;
Establishing a policy regarding health monitoring of the
Bank’s business management and creating a controllable
environment by becoming the highest level of responsibility
for the development and operation of internal audits, albeit
limited to risk management, etc.;
Developing the company’s vision, mission, values and
strategy, as well as the long-term (corporate plan) and shortterm programs to be discussed, and securing approval by
the Board of Commissioners or a GMS according to the
rules stipulated in the Articles of Association;
Establishing clear authority and responsibilities for all
position levels related to risk management through
development of risk management policies and strategies,
the taking of responsibility for the implementation of
the Banks’ risk management and risk exposure policies,
evaluating and deciding on transactions that need a
director’s approval, promoting a risk management culture
involving risk awareness on all levels of the organization,
such as by providing adequate communications about
the importance of effective internal controls, ensuring
improvement of human resources competency related
to risk management through continuous education and
training, ensuring risk management functions operate
independently by separating the functions between the risk
management working unit that conducts the identification,
measurement and monitoring and the working unit that
performs and completes the transaction.
Establishing the Strategic Plan for Information Technology
and the Bank’s policies related to the use of information
technology and the implementation of risk management in
information technology utilization.
The Compliance Director is responsible for ensuring that the
Bank has obeyed all prevailing regulations and laws, deciding
on the steps to be taken while maintaining principles of
prudence, ensuring that the bank’s operations do not deviate
from the provisions, monitoring and ensuring all of the bank’s
commitments to the regulator have been implemented and
obeyed, submitting implementation reports and reports about
the duties and responsibilities related to the compliance
functions of the Bank every half-year to the regulator and
playing an active role as a facilitator in the implementation of
Good Corporate Governance and a compliance culture by all
employees.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
Direktur Kepatuhan melalui Satuan Kerja Kepatuhan mereview kebijakan-kebijakan baru yang dikeluarkan bank. Selain
itu melalui Satuan Kerja Kepatuhan juga, Direktur Kepatuhan
memonitor pelaksanaan komitmen Bank dalam temuan audit,
melakukan pengkajian dan compliance checklist terhadap
produk dan/ atau aktivitas baru agar sesuai dengan peraturan
yang berlaku, pengkinian data, pengembangan sistem APUPPT, dan review terhadap proposal kredit dengan treshold
kredit diatas Rp 25 M atau ekuivalen. Direktur Kepatuhan juga
memutuskan dan menyetujui laporan transaksi keuangan
mencurigakan untuk dilaporkan ke PPATK.
The Compliance Director through the Compliance Work
Unit reviews new policies issued by the Bank, monitors
implementation of the Bank’s commitments regarding audit
findings, performs assessments on compliance checklists for
products and/or new activities to ensure they are in accordance
with prevailing regulations, updates data, develops the APUPPT system and reviews credit proposals with credit thresholds
of above Rp 25 billion or the equivalent. The Compliance
Director also decides on and approves the suspicious financial
transaction reports to be submitted to the PPATK.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Direksi
selama tahun 2015
Pelaksanaan operasional bank oleh Direksi berlandaskan pada
prinsip-prinsip Good Corporate Governance aspek transparansi,
segregasi fungsi dan tanggung jawab yang jelas.
Implementation of Duties and Responsibilities of the
Board of Directors in 2015
Implementation of the bank’s operations by the directors
is based on the transparency aspect of the Good Corporate
Governance principles and the clear segregation of functions
and responsibilities.
Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu apabila dianggap
perlu atas permintaan satu atau lebih anggota Direksi. Selama
kurun waktu tahun 2015 Direksi telah melaksanakan rapat
dengan beberapa keputusan strategis yang dilakukan dalam
tahun 2015 di antaranya:
• Pengurangan Tenaga Kerja Asing;
• Pembukaan cabang dan penutupan cabang;
• Perubahan remunerasi karyawan di tahun 2015;
• Rencana pengembangan bisnis Bank;
• Rencana Bisnis Bank 2016 – 2018.
A Board of Directors meeting may be held at any time when
necessary at the request of one or more of its members.
Throughout 2015 the directors held several meetings and
made several strategic decisions, such as:
Kebijakan yang bersifat strategis di bidang kepegawaian
dikomunikasikan dan telah diungkapkan oleh Direksi melalui
memo internal, SOP atau media Intranet sehingga mudah
diakses pegawai. Direksi juga secara aktif menginformasikan
arah bisnis bank dalam rangka pencapaian misi dan visi Bank
melalui lisan dalam rapat koordinasi maupun tulisan melalui
media Intranet.
Strategic policies about human resources were communicated
and disclosed by the directors via internal memos, SOP, or
intranet media and are easily accessible by employees. The
directors also actively provide information about the Bank’s
business direction in an effort to achieve the Bank’s vision and
mission, either verbally in coordination meetings or in writing
over intranet media.
•
•
•
•
•
Reducing the number of expatriates;
Opening and closing branch offices;
Changing employee remunerations;
Planning the development of the Bank’s business;
Preparing the Bank’s business plan for 2016-2018.
Rapat Dewan Direksi
Board of Directors Meeting
NAMA
NAME
NO
KEHADIRAN
ATTENDENCE
PERSENTASE
PERCENTAGE
1.
Lee Jae Hak
Direktur Utama
President Director
29 from 29
100%
2.
Lee Hwa Soo
Direktur Director
29 from 29
100%
3.
Liem Konstantinus
Direktur Director
25 from 29
86.2%
4.
Sugiarto Kurniawan Chandra
Direktur Director
28 from 29
96.6%
5.
Efdinal Alamsyah
Direktur Director
28 from 29
96.6%
6.
Bayu Wisnu Wardhana 1)*
Direktur Director
10 from 10
7.
Betty J. Parinussa 2)*
Direktur Director
9 from 10
Keterangan :
1)
2)
JABATAN
POSITION
Sdr. Bayu Wisnu Wardhana : Masa jabatan berakhir tanggal 12 Juni 2015
Mr. Bayu Wisnu Wardhana : Effectively resigned on 12 June 2015
Sdri. Betty J. Parinussa : Masa jabatan berakhir tanggal 12 Juni 2015
Ms. Betty J. Parinussa : Effectively resigned on 12 June 2015
100%
90%
133
134
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
Perbedaan pendapat diungkapkan dalam risalah rapat dan
pengambilan keputusan didasarkan atas musyawarah untuk
mufakat. Apabila tidak tercapai mufakat, maka pengambilan
keputusan didasarkan atas suara mayoritas Dewan Direksi
yang hadir atau diwakili pada rapat. Kuorum rapat dicapai bila
lebih dari setengah dari anggota Direksi hadir atau diwakili
dengan sah secara hukum dalam rapat tersebut.
Dissenting opinions are disclosed in the minutes of meetings
and decision-making is based on deliberations. In the
event that an agreement cannot be reached, the decision
is based on a majority of votes of the Board of Directors
present or represented in the meeting. A meeting quorum is
reached when more than half of the directors are present or
represented legally.
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
Completeness and Tasks of The Committee
Komite Dewan Komisaris
Committees of the Board of Commissioners
Bank telah memiliki kebijakan intern yang mengatur mengenai
pedoman kerja dan tata tertib kerja komite-komite di bawah
Komisaris yang telah diketahui dan bersifat mengikat bagi
setiap anggota Komite.
The Bank has internal policies that govern the working
guidelines and rules of the committees under the Board of
Commissioners. They are acknowledged by and binding for all
committee members.
Komite Audit
The Audit Committee
Bank telah membentuk tiga komite dibawah Dewan Komisaris
masing - masing Komite Audit, Komite Pemantau Risiko
serta Komite Remunerasi dan Nominasi, sesuai dengan yang
dipersyaratkan dalam peraturan Bank Indonesia No. 8/14/
PBI/2006. Komite-komite tersebut dibentuk untuk mendukung
efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan Dewan
Komisaris.
Susunan keanggotaan dan kehadiran dalam rapat Komite
Audit tahun 2015 :
NAMA
NAME
NO
The Bank has established three committees under the Board
of Commissioners, namely the Audit Committee, the Risk
Monitoring Committee and the Remuneration and Nomination
Committee, as required in Bank Indonesia Regulation No.
8/14/PBI/2006. The committees were established to support
the effective implementation of the tasks and supervisory
functions of the Board of Commissioners.
The compostion and attendance of members at Audit
Committee meetings in 2015:
KEDUDUKAN
POSITION
FREKUENSI KEHADIRAN
FREQUENCY OF ATTENDANCE
JUMLAH RAPAT
NUMBER OF
MEETINGS
PRESENTASE
PERCENTAGE
1
Eka Noor Asmara
Ketua/Komisaris Independen
Chairman/ Independent Commissioner
6/6
100%
2
Ko Yung Ryul
Anggota/Komisaris Utama Member/
President Commissioner
0/6
0%
3
Nasser Atorf
Anggota/Komisaris Independen
Member/ Independent Commissioner
5/6
83,33%
4
Betty J. Parinussa 1)*
Anggota/Komisaris Independen
Member/ Independent Commissioner
2/2
100%
5
Edi Timbul Hardiyanto
Anggota/ Pihak Independen
Member/Independent Party
4/6
66,66%
6
Abdussalam Konstituanto
Anggota/ Pihak IndependenMember/
Independent Party
5/6
83,33%
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
NAMA
NAME
NO
KEDUDUKAN
POSITION
FREKUENSI KEHADIRAN
FREQUENCY OF ATTENDANCE
JUMLAH RAPAT
NUMBER OF
MEETINGS
PRESENTASE
PERCENTAGE
7
Abdul Wahab Sjahroni 2)*
Anggota/Komisaris Independen
Member/ Independent Commissioner
3/3
100%
8
Achmad Effendy Abdurachman 3)*
Anggota/Komisaris Independen
Member/ Independent Commissioner
3/3
100%
Keterangan :
1)
2)
Sdri. Betty J. Parinussa : Efektif sebagai Komisaris Independen tanggal 15 Oktober 2015 .
Ms Betty J. Parinussa : Effective as Independent Commissioner dated October 15, 2015.
Sdr. Abdul Wahab Sjachroni : Masa jabatan berakhir tanggal 12 Juni 2015.
Mr Abdul Wahab Sjachroni :Term of office ended on June 12, 2015
3) Sdr. A. Effendy Abdurachman : Masa jabatan berakhir tanggal 12 Juni 2015.
Mr A. Effendi Abdurachman : Term of office ended on June 12, 2015
•
•
•
•
•
•
Dalam struktur organisasi, Komite Audit bertanggung
jawab kepada Dewan Komisaris dan mempunyai hubungan
komunikasi dengan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).
Keanggotaan
Komite
Audit
sekurang-kurangnya
berjumlah3 (tiga) orang, terdiri dari seorang Komisaris
Independen sebagai ketua dan 2 (dua) orang pihak
independen yang memiliki kualifikasi sesuai ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan.
Sdr. Edi Timbul Hardiyanto adalah salah satu anggota
Komite Audit (Pihak Independen) ahli di bidang keuangan
dengan pengalaman kerja 25 tahun di bidang keuangan .
Beliau saat ini bekerja pada PT Island Concept Indonesia,
Tbk sebagai Direktur Pengembangan Usaha.
Sdr. Abdussalam Konstituanto adalah salah satu anggota
Komite Audit (Pihak Independen) yang ahli di bidang
perbankan dan berpendidikan Doktor dibidang manajemen
& bisnis dengan pengalaman kerja lebih dari 20 tahun di
Bank Pemerintah dan terakhir sebagai Presiden Direktur
pada salah satu Badan Usaha Milik Negara RI (State Owned
Enterprises). Beliau merupakan anggota The Institute of
Internal Auditor Indonesia Institute Audit Commitee.
Anggota komite yang berasal dari pihak Independen memiliki
kompetensi, independensi, dan integritas yang baik.
Sdr. Ko Yung Ryul dalam kedudukannya sebagai Anggota
Komite Audit selama tahun 2015 tidak dapat menghadiri
Rapat Komite Audit, akan tetapi walaupun tidak hadir dalam
Rapat Komite Audit namun beliau tetap menjalankan fungsi
pengawasannya kepada Bank, dimana setiap rekomendasi
yang diberikan oleh Komite Dewan Komisaris akan dibahas
kembali dalam rapat Dewan Komisaris.
Tugas dan Tanggung Jawab
Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris dan
memastikan dilaksanakannya Tata Kelola Perusahaan yang Baik
serta memberikan pendapat professional yang independen
(rekomendasi) kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau
hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan komisaris
dan mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian
Dewan Komisaris. Komite audit juga bertugas membantu
Dewan Komisaris dalam memberikan nasihat, saran dan
pendapat professional kepada Dewan Komisaris dalam tugas
dan wewenang menjalankan fungsi pengawasan.
•
•
•
•
•
•
In the organizational structure, the Audit Committee is
responsible to the Board of Commissioners and has a
communication link with the Internal Audit Unit (SKAI).
Audit Committee members total at least three persons,
consisting of an independent commissioner as chairman
and two independent parties who have qualifications as
regulated by the Financial Services Authority.
Mr. Edi Timbul Hardiyanto, an Audit Committee member
(Independent Party) as the financial experts with experience
of over 25 years in finance. Currently he worked at PT
Island Concept Indonesia, Tbk as a Business Development
Director.
Mr. Abdussalam Konstituanto is a member of the Audit
Committee (Independent Party) with expertise in banking
and educated as a Doctorate in management and business,
experience for over 20 years in Governement Bank and his
latest position ad President Director in one of State Owned
Eterprises. He is a member of The Institute of Internal
Auditors Indonesian Institute of Audit Committee.
Independent members of the committee have competence,
independence and integrity.
Dr. Ko Yung Ryul, in his capacity as a member of the
Audit Committee in 2015, could not attend its meetings.
However, in his absence his supervisory function with the
Bank continued, wherein every recommendation provided
by the committee under the Board of Commissioners was
again discussed in a Board of Commissioners meeting.
Duties and Responsibilities
The task of the Audit Committee is to assist the Board of
Commissioners in ensuring the implementation of Good
Corporate Governance and providing independent and
professional opinions and recommendations to the Board of
Commissioners based on reports, or matters proposed by
the Board of Directors to the Board of Commissioners and
matters requiring the Board of Commissioners’ attention. The
Audit Committee also assists the Board of Commissioners in
providing advice, recommendations and professional opinions
to the Board of Commissioners in their responsibility and
authority for conducting supervision.
135
136
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
Dalam rangka pelaksanaan tugas dimaksud, Komite Audit
minimal melakukan evaluasi atas:
• Informasi
keuangan yang akan dikeluarkan oleh
perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi dan
informasi keuangan lainnya sesuai standar akuntansi yang
berlaku;
• Independensi dan obyektifitas Akuntan Publik dan Kantor
Akuntan Publik;
• Kecukupan pemeriksaan yang dilakukan Akuntan
Publik untuk memastikan semua risiko penting telah
dipertimbangkan sesuai standar audit yang berlaku;
• Memberikan rekomendasi mengenai penunjukkan Akuntan
Publik dan Kantor Akuntan Publik untuk disampaikan
kepada RUPS;
• Melakukan penelaahan atas efektivitas pengendalian
internal perusahaan dengan melakukan review atas
perencanaan dan pelaksanaan pemeriksaan serta
pemantauan atas tindak lanjut hasil pemeriksaan dalam
rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk
kecukupan proses pelaporan keuangan;
• Menelaah tingkat kepatuhan perusahaan terhadap
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bank Indonesia
(BI), serta peraturan perundangan lainnya yang berhubungan
dengan kegiatan perusahaan, antara lain dengan
memastikan bahwa laporan-laporan yang disampaikan
kepada OJK/BI dan instansi lain yang berkepentingan telah
dilakukan dengan benar dan tepat waktu;
• Me-review kebijakan atau keputusan yang telah diambil oleh
Direksi atau Dewan Komisaris dan melakukan pemeriksaan
terhadap dugaan adanya kesalahan dalam keputusan
rapat Direksi atau penyimpangan dalam melaksanakan
hasil keputusan rapat Direksi;
• Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi
perusahaan;
• Menjamin agar fungsi pengawasan dapat berjalan secara
independen dan menilai efektifitas pelaksanaan fungsi
SKAI;
• Menyetujui Internal Audit Charter (Piagam Audit Intern)
dan mengevaluasi kecukupannya secara berkala;
• Me-review atas perencanaan dan pelaksanaan audit intern
dan masalah-masalah yang ditemukan oleh Auditor Intern;
• Memastikan bahwa manajemen telah menjalankan
usahanya sesuai prinsip pengelolaan Bank secara sehat;
In the implementation of their task, at the minimum the Audit
Committee must evaluate:
• Financial information to be issued by the company,
such as financial reports, projections and other financial
information, in accordance with the applicable accounting
standards;
• The independence and objectivity of the public accountant
and the public accounting firm;
• The adequacy of the audit carried out by the public
accountant to ensure all risks are being considered in line
with the prevailing audit standards.
• (And also:) Provide recommendations regarding the
appointment of a public accountant and a public accounting
firm for submission to a General Meeting of Shareholders;
• Conduct an assessment of the effectiveness of internal
controls by reviewing the plans and implementations of
inspections and monitor the follow-up based on audit
findings in order to assess the adequacy of the internal
controls, including the adequacy of the financial reporting
process;
• Review the level of the bank’s adherence to the provisions
of the Financial Services Authority and Bank Indonesia,
as well as other prevailing laws relating to the company’s
activities, among other reasons to ensure the reports
submitted to the FSA and BI and other agencies are correct
and timely;
•
•
•
Me-review dan menandatangani laporan pelaksanaan
dan pokok-pokok audit intern setiap semester yang akan
disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan apabila
terdapat temuan audit intern yang diperkirakan dapat
mengganggu kelangsungan usaha bank serta melanggar
peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan
perbankan direkomendasikan segera melaporkan kepada
OJK paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukan oleh
komite audit sepanjang belum atau tidak dilaporkan oleh
Direksi atau Direktur Kepatuhan kepada OJK;
Memastikan pelaksanaan dan tindak lanjut Direksi atas
hasil temuan SKAI, Akuntan Publik dan hasil Pengawasan
OJK.
•
•
•
•
•
•
•
Review policies or decisions made by the Board of
Directors or the Board of Commissioners and conduct
an assessment of the decisions made by directors in
their meetings, or of the irregularities and deviations in
implementing the decisions;
Maintain the confidentiality of the documents, data and
information of the company;
Ensure monitoring can be independently carried out and
assess the effectiveness of internal audits;
Approve the Internal Audit Charter and periodically
evaluate its adequacy;
Review the planning and implementation of internal audits
and the issues identified by the internal auditor;
Ensure management has conducted its business according
to established principles to ensure the Bank’s healthy
management;
Review and sign the report on the implementation and the
principles of the internal audit each half-year as submitted
to the Financial Services Authority and if there are internal
audit findings that point to issues that have the potential to
interfere with the survivability of the Bank, or the possibility
of violating legislation related to finance and banking, they
are recommended to report them to the FSA within seven
days of discovery by the audit committee in the event they
were not reported by the Board of Directors or the Director
of Compliance to the FSA;
Ensure the implementation and the Board of Directors
follow-up of the findings of internal audits, the public
accountant and the results of FSA supervision.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
tahun 2015
Komite Audit memberikan rekomendasi mengenai penunjukan
Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan
Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang
Saham.
Implementation of the Duties and Responsibilities of
the Audit Committee
The Audit Committee provides recommendations on the
appointment of the Public Accountant and Public Accountanting
Firm to the Board of Commissioners to be submitted to the
General Meeting of Shareholders.
Beberapa rekomendasi Komite Audit kepada Dewan Komisaris:
Examples of recommendations by the Audit Committee to the
Board of Commissioners:
• Approved internal audit action plan for 2015;
•
•
Menyetujui Rencana Kegiatan Audit SKAI untuk tahun
2015;
Perlunya juga penambahan score pada penilaian cabang
terkait dengan pelaksanaan proses pengawasan dan
ketaatan terhadap SOP.
Komite Pemantau Risiko
Struktur dan Keanggotaan
• Dalam struktur organisasi, Komite Pemantau Risiko
bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan
mempunyai jalur komunikasi dengan Satuan Kerja
Manajemen Risiko (SKMR).
• Pada akhir 2015, keanggotaan Komite Pemantau Risiko di
Bank KEB Hana terdiri dari seorang Komisaris Independen
sebagai Ketua Komite dan beranggotakan 2 (dua)
Komisaris Independen dan 2 (dua) pihak independen
yang masing-masing memiliki keahlian di bidang keuangan
dan manajemen risiko. Hal ini telah sesuai dengan
dipersyaratkan dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan
yang menyatakan bahwa anggota Komite Pemantau Risiko
paling kurang terdiri dari seorang Komisaris Independen,
seorang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang
keuangan dan seorang Pihak Independen yang memiliki
keahlian di bidang manajemen risiko serta diketuai oleh
Komisaris Independen.
• Tidak ada anggota Direksi yang menjadi anggota dalam
Komite Pemantau Risiko.
• Integritas dan moral anggota Komite Pemantau Risiko telah
teruji sebagaimana pengalaman mereka pada bidangnya
masing-masing.
• Tugas utama Komite Pemantau Risiko adalah melakukan
evaluasi atas strategi pengelolaan risiko, sistem dan
kebijakan serta kebijakan kontrol internal, metodologi
dan infrastruktur yang digunakan Bank KEB Hana.
Komite Pemantau Risiko memonitor potensi risiko yang
dihadapi Bank serta tinjauan konsistensi antara kebijakan
pengelolaan risiko dengan pelaksanaannya.
Susunan keanggotaan dan kehadiran dalam rapat Komite
Pemantau Risiko tahun 2015 :
NO
NAMA
NAME
•
The need to add scores on the assessment of branches
related to the implementation of supervision and
adherence to SOPs.
Risk Oversight Committee
Structure and Membership
• In the organizational structure, the Risk Oversight
Committee is responsible to the Board of Commissioners
and has lines of communication with the Risk Management
Unit (SKMR).
• At the end of 2015, the Risk Oversight Committee
membership in KEB Hana Bank consisted of an independent
commissioner as chairman and two independent
commissioners and two independent parties, each of
whom has expertise in finance and risk management. This
was in line with the requirement under the provisions of
the Financial Services Authority stating that members
of the Risk Monitoring Committee must consist of at
least an independent commissioner, an independent
party with expertise in finance and an independent party
with expertise in risk management and headed by an
independent commissioner.
•
•
•
No member of the Board of Directors is a member of the
Risk Oversight Committee.
The integrity and morals of the Risk Oversight Committee
has been tested, as well as their experience in their
respective fields.
The main task of the Risk Oversight Committee is to conduct
an evaluation of risk management strategies, systems and
policies and internal control policies, methodologies and
infrastructure used by KEB Hana Bank. The Risk Monitoring
Committee monitors the potential risks faced by the Bank
and conducts a review of the consistency between the risk
management policies and their implementation.
The composition of the membership and their attendance at
Risk Monitoring Committee Meetings in 2015:
KEDUDUKAN
POSITION
FREKUENSI KEHADIRAN
ATTENDANCE LEVEL
JUMLAH RAPAT
NUMBER OF
MEETINGS
PRESENTASE
PERCENTAGE
1
Nasser Atorf
Ketua/Komisaris Independen
Chairman/Independent Commissioner
4/4
100%
2
Eka Noor Asmara
Anggota/Komisaris Independen
Member/ Independent Commissioner
4/4
100%
137
138
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
NAMA
NAME
NO
KEDUDUKAN
POSITION
FREKUENSI KEHADIRAN
ATTENDANCE LEVEL
JUMLAH RAPAT
NUMBER OF
MEETINGS
PRESENTASE
PERCENTAGE
3
Betty J. Parinussa1)*
Anggota/Komisaris Independen
Member/ Independent Commissioner
1/1
100%
4
Edi Timbul Hardiyanto
Anggota/ Pihak Independen Member/
Independent Party
4/4
100%
5
Abdussalam Konstituanto
Anggota/ Pihak Independen Member/
Independent Party
3/4
75%
6
Abdul Wahab Sjahroni 2)*
Anggota/Komisaris Independen
Member/ Independent Party
2/2
100%
7
Achmad Effendy
Abdurachman 3)*
Anggota/Komisaris Independen
Member/ Independent Party
2/2
100%
Keterangan :
1)
2)
Sdri. Betty J. Parinussa :Efektif sebagai Komisaris Independen tanggal 15 Oktober 2015.
Ms. Betty J. Parinussa : Effective as Independent Commissioner dated October 15, 2015.
Sdr. Abdul Wahab Sjachroni : Masa jabatan berakhir tanggal 12 Juni 2015.
Mr. Abdul Wahab Sjachroni :Term of office ended on June 12, 2015
3) Sdr. A. Effendy Abdurachman : Masa jabatan berakhir tanggal 12 Juni 2015.
Mr. A. Effendi Abdurachman : Term of office ended on June 12, 2015
Tugas dan Tanggung Jawab
Komite Pemantau Risiko bertugas membantu Dewan Komisaris
dan memastikan dilaksanakannya tata kelola perusahaan yang
baik serta memberikan pendapat profesional yang independen
(rekomendasi) kepada Dewan Komisaris dalam mengevaluasi
dan memastikan agar penerapan manajemen risiko bank tetap
memenuhi unsur-unsur kecukupan prosedur dan metodologi
pengelolaan risiko yang meliputi antara lain:
• Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan
manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut;
• Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas
Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko;
• Melakukan penelaahan atas efekivitas penerapan
manajemen risiko baik dari sisi identifikasi, pengukuran,
pemantauan dan pengendaliannya;
• Menelaah tingkat kepatuhan perusahaan terhadap
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan
perundangan lainnya terkait dengan penerapan
manajemen risiko yang disampaikan kepada Otoritas Jasa
Keuangan telah dilakukan dengan benar dan tepat waktu;
• Mereview kebijakan manajemen risiko sekurang-kurangnya
1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun dan keputusan yang
telah diambil Direksi atau Dewan Komisaris terkait dengan
penerapan manajemen risiko;
• Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi
perusahaan.
Duties and responsibilities
The Risk Oversight Committee assists the Board of
Commissioners and enforces corporate governance, as
well as provides independent and professional opinions
(recommendations) to the board for evaluating and ensuring
the implementation of risk management of the Bank to ensure
the adequacy of the procedures and methodology of risk
management by, among other ways:
• Evaluating the suitability of risk management policies and
the ways they are implemented;
• Monitoring and evaluating the implementation of the Risk
Management Committee and the Risk Management Unit;
• Reviewing the effectivenss of implementing risk
management in terms of identifying, measuring, monitoring
and controlling;
• Reviewing the level of adherence to the provisions of the
Financial Services Authority and other laws related to the
implementation of risk management submitted to the
Financial Services Authority, making sure it has been done
correctly and on time;
• Reviewing the risk management policy and the decisions
the Board of Directors or the Board of Commissioners
have made in relation to the implementation of risk
management at least once a year;
• Maintaining the confidentiality of documents, data and
information on the company.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komite
Pemantau Risiko
Beberapa rekomendasi yang diberikan oleh Komite Pemantau
Risiko selama tahun 2015 antara lain:
• Penyempurnaan sistem manajemen risiko yang
terintegerasi dan menyeluruh untuk mendukung
kompleksitas usaha Bank yang terus meningkat dan
mendukung strategi pertumbuhan aktivitas Bank yang
Duties and Responsibilities of the Risk Oversight
Committee
A number of recommendations made by the Risk Oversight
Committee during 2015:
• Complete the integrated risk management system to
support the increased complexity of the banking industry.
In addition, support the prudent growth strategy and
activities of the Bank. Such a risk control system could be
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
•
prudent. Sistem tersebut harus dapat pula digunakan
oleh SKAI untuk melakukan penilaian terhadap sistem
pengendalian intern yang terkait dengan penerapan
manajemen risiko (Risk Control System);
Departemen Manajemen Risiko perlu membuat klasifikasi
jenis keluhan nasabah dan analisanya.
used by an internal audit to assess the internal control
system relevant to the implemenation of risk management;
•
The risk management department needs to classify the
types of customer complaints and analyses.
Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee
Adapun susunan keanggotaan dan kehadiran dalam rapat
Komite Remunerasi dan Nominasi tahun 2015 :
The composition of the membership and their attendance
at the Remuneration and Nomination Committee meeting in
2015 are as follows:
Struktur dan Keanggotaan
• Dalam struktur organisasi, Komite Remunerasi dan
Nominasi bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris
dan bekerja sama dengan unit kerja Sumber Daya Manusia
(SDM) sebagai pihak yang melaksanakan fungsi remunerasi
dan nominasi.
• Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi di Bank
KEB Hana terdiri dari 4 (empat) anggota, yaitu seorang
Komisaris Independen sebagai ketua, seorang Komisaris
sebagai anggota, 2 (dua) orang Komisaris Independen
sebagai anggota dan pejabat eksekutif Divisi SDM sebagai
anggota. Dalam hal ini Bank KEB Hana telah memenuhi
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dimana anggota Komite
Remunerasi dan Nominasi paling kurang terdiri dari
seorang Komisaris Independen, seorang Komisaris dan
seorang Pejabat Eksekutif yang membawahi sumber daya
manusia atau seorang perwakilan pegawai.
NAMA
NAME
NO
Structure and Membership
• In the organizational structure, Remuneration and
Nomination Committee is responsible to the Board of
Commissioners and cooperates with Human Resources
(HR) as the party carrying out the functions of remuneration
and nomination.
• Membership of the Remuneration and Nomination Committee
of KEB Hana Bank consists of four members, namely an
independent commissioner as the chairman, a commissioner
as a member and two independent commissioners as
members, executive officers and members of the Human
Resources Division. In this case the KEB Hana Bank has
complied with regulations of the Financial Services Authority
by which members of the Remuneration and Nomination
Committee must consist of at least one independent
commissioner, a commissioner and an executive officer in
charge of human resources, or an employee representative.
KEDUDUKAN
POSITION
JUMLAH RAPAT
NUMBER OF
MEETINGS
PRESENTASE
PERCENTAGE
1
Nasser Atorf
Ketua/Komisaris Independen
Chairman/Independent Commissioner
6/6
100%
2
Ko Yung Ryul
Anggota/Komisaris Utama
Member/ President Commissioner
0/6
0%
3
Eka Noor Asmara
Anggota/Komisaris Independen
Member/ Independent Commissioner
6/6
100%
4
Marco Wirjadi
Anggota/Pejabat Eksekutif
Member Executive Officer
6/6
100%
5
Betty J. Parinussa 1)*
Anggota/Komisaris Independen
Member/ Independent Commissioner
1/1
100%
6
Abdul Wahab Sjahroni
2)*
Ketua/Komisaris Independen
Chairman/Independent Commissioner
4/4
100%
7
Achmad Effendy
Abdurachman 3)*
Anggota/Komisaris Independen
Member/ Independent Commissioner
4/4
100%
Keterangan :
1)
2)
FREKUENSI KEHADIRAN
ATTENDANCE LEVEL
Sdri. Betty J. Parinussa : Efektif sebagai Komisaris Independen tanggal 15 Oktober 2015 .
Ms Betty J. Parinussa : Effective as Independent Commissioner dated October 15, 2015.
Sdr. Abdul Wahab Sjachroni : Masa jabatan berakhir tanggal 12 Juni 2015.
Mr Abdul Wahab Sjachroni :Term of office ended on June 12, 2015
3) Sdr. A. Effendy Abdurachman : Masa jabatan berakhir tanggal 12 Juni 2015.
Mr A. Effendi Abdurachman : Term of office ended on June 12, 2015
139
140
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
Sdr. Ko Yung Ryul dalam kedudukannya sebagai Anggota
Komite Remunerasi dan Nominasi selama tahun 2015 tidak
dapat menghadiri Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi,
akan tetapi walaupun tidak hadir dalam Rapat Komite tersebut
namun beliau tetap menjalankan fungsi pengawasannya
kepada Bank, dimana setiap keputusan yang diambil oleh
Komite Dewan Komisaris akan dibahas kembali dalam rapat
Dewan Komisaris.
Mr. Ko Yung Ryul, in his capacity as a member of the
Renumeration and Nomination Committee could not attend
the Renumeration and Nomination Committee meeting in
2015. However, in his absence the oversight continued and any
recommendations and decision made by the Committee were
to be discussed in meetings of the Board of Commissioners.
Tugas dan Tanggung Jawab
Tugas dan tanggung jawab terkait dengan kebijakan remunerasi
dan nominasi, meliputi :
• Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi
dengan memperhatikan kinerja keuangan dan pemenuhan
cadangan sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku, prestasi kerja
individual, kewajaran dengan peer group, pertimbangan
sasaran dan strategi jangka panjang;
• Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris
dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS; Kebijakan
remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara
keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi;
Duties and responsibilities
Duties and responsibilities related to the remuneration and
nominations policy include:
• To evaluate the remuneration policy with reference
to financial performance and reserves as stipulated in
the applicable legislation, individual job performance,
comparative assessment of the peer group, consideration
of the long-term goals and strategies;
•
Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai
sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian
anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan
Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS;
•
•
Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan
Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk
disampaikan kepada RUPS;
•
•
Memberikan rekomendasi mengenai pihak independen
yang akan menjadi anggota Komite Audit dan Anggota
Pemantau Risiko.
•
•
To provide recommendations to the Board of
Commissioners regarding the remuneration policy for
the Board of Commissioners and Board of Directors to be
submitted to the General Meeting of Shareholders; The
remuneration policy for executive officers and employees
is submitted to the Board of Directors;
To formulate
and recommend replacement and/or
selection systems and procedures of changes in the Board
of Commissioners and Board of Directors to the Board of
Commissioners for submission to the General Meeting of
Shareholders;
To provide recommendations regarding candidates for the
Board of Commissioners and/or the Board of Directors to
the Board of Commissioners for submission to the General
Meeting of Shareholders;
To provide recommendations regarding an independent
party to be a member of the audit and risk monitoring
committees.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komite
Remunerasi dan Nominasi tahun 2015
Selama tahun 2015, beberapa rekomendasi yang telah
diberikan Komite Remunerasi dan Nominasi antara lain:
• Perlunya tindak lanjut hasil survey terhadap karyawan,
beberapa parameter yang memerlukan perhatian lebih
terkait dengan kesempatan training, lingkungan kerja,
kesempatan promosi, remunerasi, manfaat bagi karyawan
dan hubungan dengan rekan kerja;
• Promosi khusus bagi karyawan dengan kinerja luar biasa
(extraordinary) walaupun masa kerja masih di bawah 2
tahun. Hal ini perlu dilakukan untuk memberikan peluang
karir kepada karyawan yang memberikan kontribusi lebih
kepada perusahaan untuk berkembang secara lebih cepat
dan sekaligus merupakan bagian dari program employee
retention.
Duties and Responsibilities of the Remuneration and
Nomination Committee 2015
During 2015, the Remuneraton and Nomination Committee
made several recommendations, including:
• The need for a follow-up survey on employees involving
a number of parameters that require more attention in
relation to training opportunities, working environment,
promotion, remuneration, employee benefits and
relationships between colleagues;
• Special promotion for employees of less than two year’s
tenure with exceptional, extraordinary performances.
This reflects the necessity to provide career opportunities
to employees who contribute more to the company and
have the ability and the chance to develop faster and
concurrently as part of the employee retention program.
Komite-Komite dibawah wewenang Direksi
Committees under the Authority of the
Board of Directors
Dalam rangka pelaksanaan tugas yang lebih efektif, Direksi
dibantu oleh beberapa komite sebagai bagian dari penerapan
asas transparansi, dan penguatan pengawasan internal.
Namun demikian tanggung jawab tetap berada pada Direksi.
Rekomendasi dari komite dijadikan acuan dalam pengambilan
In order to execute its tasks more effectively, the Board of
Directors is assisted by several committees to implement the
principle of transparency and strengthen internal controls.
However, the responsibility remains with the Board of
Directors. Recommendations from the committee are used as
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
keputusan Direksi.Partisipasi aktif Direktur Kepatuhan
dalam komite-komite dilakukan dengan tetap menjaga
independensinya sehingga dapat mencegah keputusan yang
berpotensi melanggar peraturan perundangan berlaku.
references for the Board of Directors decision-making process.
The active participation of the Director of Compliance in the
committees is carried out independently to prevent decisions
that potentially violate applicable laws and regulations.
Komite-komite dibawah wewenang Direksi terdiri dari:
Committees under the authority of the Board of Directors
consists of:
Komite Aset dan Liabilitas (ALCO)
Asset and Liability Committee (ALCO)
Tugas dan tanggung jawab
• Menetapkan kebijakan-kebijakan sebagai salah satu
pedoman pelaksanaan Asset & Liabilities Management
seperti: Liquidity management, Pricing policy, dan GAP
Management;
• Memantau dan menilai kembali kebijakan yang telah
ditetapkan;
• Memastikan bahwa setiap saat Bank mempunyai likuiditas
dan modal yang cukup untuk mendukung kegiatan
operasional, dengan memantau posisi likuiditas, GWM,
Posisi Devisa Netto, pergerakan dan pertumbuhan dana
dan kredit, serta kondisi pasar (kurs, suku bunga);
• Menghimpun dan memantau informasi penting seperti:
situasi dan kondisi makro perekonomian dan moneter
nasional serta perkembangan perbankan nasional, produk,
likuiditas, suku bunga dana dan kredit perbankan nasional,
kinerja perbankan nasional.
Duties and Responsibilities
• To establish policies as guidelines for asset and liability
management, such as: liquidity management, pricing policy
and GAP management;
Selama tahun 2015 Komite ALCO mengadakan rapat
sebanyak 8 (delapan) kali, hal ini disesuaikan dengan kondisi
perkembangan pasar. Beberapa hasil keputusan yang dibuat
selama tahun 2015 antara lain :
• Merevisi dan menetapkan suku bunga deposito/ giro;
During 2015 the ALCO Committee convene eight times and
adjusted to market developments. Some of the decisions
made in 2015 included:
•
•
Komite ALCO dibentuk untuk membantu pelaksanaan tugas
Direksi dalam bidang Treasury dalam memproses perencanaan,
pengelolaan, dan penetapan kebijakan asset & liabilities, diketuai
oleh Direktur Keuangan dan beranggotakan Direktur Bisnis,
Kepala Divisi Keuangan, Kepala Departemen Manajemen Risiko,
Kepala Divisi Treasury, dan perwakilan dari Unit Bisnis.
•
Merevisi perhitungan denda pencairan deposito sebelum
jatuh tempo;
Menetapkan suku bunga Fund Transfer Pricing (FTP).
The ALCO was established to assist the Board of Directors in
the treasury tasks of planning, management and setting policy
for assets and liabilities. It is chaired by the director of finance
and consists of a business director, a head of the finance
division, a department head of risk management, a head of
treasury and representatives of the business units.
•
•
•
•
•
To monitor and reassess policies that have been
established;
To ensure that at any time the Bank has sufficient liquidity
and capital to support operational activities by monitoring
the liquidity position, GWM, Net Open Position, movement
and growth of funds and credit, as well as market conditions
(exchange rates, interest rates);
To collect and monitor important information such as
macro-economic circumstances and national monetary
and banking developments nationwide, products, liquidity,
interest rate and credit funds of national banks, national
banking performance.
Revising and setting the interest rates on deposits and
current accounts;
Revising the calculation for the fines imposed when
deposits are withdrawn before maturity;
Establishing interest rates on Funds Transfer Pricing (FTP).
Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee
Tugas dan tanggung jawab
Komite Manajemen Risiko memiliki tugas dan tanggung jawab
dalam hal memberi rekomendasi kepada Direksi antara lain:
Duties and Responsibilities
The Risk Management Committee’s duties and responsibilities
ar to provide recommendations to the Board of Directors
about, among other things:
• Formulating policies, strategies and guidelines for the
implementation of risk management;
Komite Manajemen Risiko dibentuk untuk membantu
pelaksanaan tugas Direksi pada bidang manajemen risiko untuk
memastikan bahwa Bank telah memiliki kerangka manajemen
risiko yang efektif sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Komite
ini diketuai oleh Direksi yang membawahi Manajemen Risiko
dan beranggotakan Direksi dan Divisi/ Departemen terkait
yang membantu pelaksanaan tugas Direksi pada bidang
manajemen risiko.
•
Menyusun kebijakan, strategi dan pedoman penerapan
Manajemen Risiko;
The Risk Management Committee was established to assist
the Board of Directors with risk management and to ensure
the Bank has an effective risk management framework in
accordance with the principles of prudence. The committee
is chaired by a member of the Board of Directors responsible
for risk management and consists of directors and the relevant
divisions and departments for assisting the Board of Directors
to manage risk.
141
142
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
•
•
Melakukan perbaikan atau penyempurnaan pelaksanaan
Manajemen Risiko berdasarkan hasil evaluasi;
Penetapan (justification) hal-hal yang terkait dengan
keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal
(irregularities), seperti pelampauan ekspansi usaha yang
signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis bank dan
pengambilan posisi/eksposure risiko yang menyimpang
dari limit yang telah ditetapkan.
•
•
Improvement in the implementation of risk management
based on evaluation results;
Justifying matters related to business decisions that
deviate from normal procedures, such as a significant
business expansion in comparison with its business plan
and positioning and risk exposure that deviates from the
set limits.
Selama Tahun 2015 Komite Manajemen Risiko telah
mengadakan rapat 3 (tiga) kali. Beberapa pembahasan dalam
Rapat tersebut antaranya :
• Revisi industry limit menjadi persentase tertentu dari Modal
Tier-1 setelah mendapatkan penambahan modal;
• Mengacu pada kebijakan KEB Hana Bank, Seoul, Korea
setelah merger, dimana sebelumnya penetapan limit
untuk cut loss belum mengakomodir kondisi stress, maka
Satuan Kerja Manajemen Risiko mengusulkan perubahan
cut loss limit pemeliharaan surat berharga yang berkategori
available for sale (AFS).
During 2015 the Risk Management Committee held three
meetings. The discussions were about:
Komite Kredit
Credit Committee
Tugas dan tanggung jawab:
• Memberikan persetujuan atau penolakan permohonan
kredit sesuai dengan batas wewenang/ jenis kredit yang
ditetapkan oleh Direksi;
• Memastikan bahwa setiap persetujuan kredit yang
diberikan telah memenuhi: ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan/Bank Indonesia; sesuai azas-azas perkreditan
yang sehat; didasarkan pada pemikiran yang jujur, obyektif,
cermat, dan seksama, serta terlepas dari pengaruh pihakpihak yang berkepentingan dengan pemohon kredit;
• Melakukan koordinasi dengan Komite Asset dan Liabilities
Committee (ALCO) dalam aspek pendanaan perkreditan;
• Mengembangkan sistem, cara analisa dan penggalian
informasi efektif agar mutu dan bobot judgement kredit
makin baik.
Duties and responsibilities:
• Approval or rejection of a credit application in accordance
with the limits of authority/type of credit established by the
Board of Directors;
• Ensure that any approval of loans meets the provisions
of the Financial Services Authority and Bank Indonesia,
is in accordance with the principles of sound credit
judgement, is based on honesty, objectivity, accuracy and
thoroughness and is free of any influence from the parties
connected to the credit applicants;
• Coordinate with the Asset and Liability Committee (ALCO)
in the credit funding aspects;
• Develop a system and analysis methods to extract
information to ensure effectiveness and improve credit
judgement.
Setiap Persetujuan Kredit dilakukan secara sentralisasi di Kantor
Pusat oleh Komite Kredit berlaku untuk pemberian kredit tunai
maupun tidak tunai. Terdapat beberapa jenjang atau limit
wewenang yang ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi
dan Ketentuan Bank Indonesia. Limit wewenang disesuaikan
dengan tingkat eksposur risiko. Selama ini Persetujuan Kredit
yang harus diputuskan melalui Komite Kredit telah sesuai
dengan kebijakan yang berlaku di Bank.
Every credit agreement is formulated centrally at the
headquarters by the Credit Committee when providing credit
in cash or non-cash form. There are several levels or limits the
authority sets based on the decision of the Board of Directors
and the provisions of Bank Indonesia. The authorized limit is
aligned with the level of risk exposure. The credit is approved
by the Credit Committee in accordance with the applicable
policies of the Bank.
Komite Kebijakan Perkreditan
Credit Policy Committee
Komite Kredit beranggotakan Direktur Risiko Kredit, Direktur
Keuangan, Direktur Bisnis, Kepala Divisi Analis Kredit, dan unit
bisnis. Komite kredit dibentuk untuk melakukan evaluasi dan/
atau memutuskan permohonan kredit untuk jumlah dan jenis
kredit yang ditetapkan oleh Direksi.
Komite Kebijakan Kredit beranggotakan Direktur Risiko Kredit,
Direktur Bisnis, Kepala Departemen/Divisi Manajemen Risiko,
Internal Audit, Kepatuhan, Legal & Loan Admin, Analis Kredit
dan pejabat eksekutif terkait dengan bisnis. Komite Kebijakan
Kredit dibentuk untuk membantu tugas Direksi pada bidang
perkreditan dalam merumuskan kebijakan kredit, mengawasi
pelaksanaan kebijakan, memantau perkembangan dan
•
•
A revised industry limit to a certain percentage of Tier-1
after securing a capital increase;
A referral to the policy of KEB Hana Bank, Seoul, Korea after
the merger, whereas the previous cut loss limits exclude
provisions for covering stressed conditions, hence the Risk
Management Unit proposed changes to maintain the cut
loss lmit of securities categorized as available for sale (AFS).
The Credit Committee consists of the Director of Credit Risk,
the Financial Director, Business Director, Head of Credit
Analyst and business units. The credit committee was formed
to evaluate and possibly to terminate loan applications based
on the amount and type of loans set by the Board of Directors.
The Credit Policy Committee consists of the Director of Credit
Risk, Business Director, Department Head/Division of Risk
Management, Internal Audit, Compliance, Legal and Loan
Administration, Credit Analyst and executive officers related
to business. The Credit Policy Committee was formed to assist
the Board of Directors in credit, to formulate credit policies,
supervise the implementation of the policies, monitor the
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
kondisi portofolio perkreditan serta memberikan saran-saran
perbaikan.
progress and conditions of the credit portfolio and provide
suggestions for improvement.
Tugas dan tanggung jawab
• Memberikan masukan kepada Direksi dalam rangka
penyusunan Kebijaksanaan Perkreditan Bank (KPB),
terutama yang berkaitan dengan perumusan prinsip
kehati-hatian dalam perkreditan;
• Mengawasi agar KPB dapat diterapkan dan dilaksanakan
secara konsekuen dan konsisten serta merumuskan
pemecahan apabila terdapat hambatan dalam penerapan
KPB;
• Melakukan kajian berkala terhadap KPB dan memberikan
saran kepada Direksi apabila diperlukan perubahan/
perbaikan KPB;
• Memantau dan mengevaluasi perkembangan dan kualitas
protofolio perkreditan secara keseluruhan, kebenaran
pelaksanaan kewenangan memutus kredit, kebenaran
proses pemberian, perkembangan dan kualitas kredit
yang diberikan kepada pihak yang terkait dengan bank dan
debitur-debitur besar tertentu; BMPK; PPAP; Penyelesaian
Kredit Bermasalah.
Duties and responsibilities:
• Provide feedback to the Board of Directors for the
preparation of the Bank’s credit policy, particularly with
regard to the formulation of principles of prudence in
credit;
• Ensure the Bank’s credit policy is applied and implemented
consistently and solutions are formulated when addressing
obstacles encountered when implementing the credit
policy.
• Conduct periodic reviews of the Bank’s credit policy and
provide advice to the Board of Directors on necessary
changes and improvements to the policy;
• Monitor and evaluate the progress and quality of the
overall loan portfolio, the consistency of implementing the
authority used in credit decisions, the consistency in the
administration, development and loan quality provided to
the related parties of the Bank and selected large debtors;
Legal Lending Limits; Loan Reserves; Settlement of NonPerforming Loans.
Beberapa keputusan yang dibuat oleh Komite Kebijaksanaan
Kredit selama tahun 2015 :
• Perubahan atas kebijakan penetapan nilai maksimum dari
LTV dan FTV;
• Perubahan akan klausa jaminan dari pengembang kepada
Bank KEB Hana;
• Merubah kebijakan untuk uang muka maksimum bagi
kredit konsumsi;
• Menambahkan ketentuan mengenai batasan usia untuk
debitur perorangan ;
• Penambahan klausa mengenai nilai asuransi jaminan;
Some of the decisions made by the Credit Policy Committee
during 2015:
• Changes in the policy-setting maximum value of LTV and
FTV;
• Changes in guarantee clauses from the developer to the
KEB Hana Bank;
• Changing policies about the maximum downpayment for
consumer credit;
• Adding provisions on age limits for individual borrowers;
•
Perubahan persetujuan perubahan covenant.
•
•
The addition of a clause concerning the insured value
guarantees;
Approval of changes to the covenant.
Komite Pengarah Teknologi Informasi
Information Technology Steering Committee
Tugas dan tanggung jawab
Memberikan rekomendasi kepada Direksi yang paling kurang
mencakup :
• Rencana strategis TI (Information Technology Strategic Plan)
yang searah dengan rencana strategis kegiatan usaha bank;
• Kesesuaian proyek-proyek TI yang disetujui dengan
Rencana Strategis TI;
• Kesesuaian antara pelaksanaan proyek-proyek TI dengan
rencana proyek yang disepakati (project charter);
• Kesesuaian TI dengan kebutuhan system informasi
manajemen dan kebutuhan kegiatan usaha bank;
• Efektifitas langkah-langkah meminimalkan risiko atas
investasi bank pada sektor TI agar investasi tersebut
memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan bisnis
bank;
Duties and Responsibilities
To provide recommendations to the Board of Directors
including about:
• An Information Technology Strategic Plan in line with the
strategic plan of the Banks’s business;
• Suitability of IT projects approved by the IT Strategic Plan;
Komite yang dibentuk untuk membantu tugas Direksi pada
bidang Teknologi Informasi (TI) dalam mengawasi kegiatan
terkait TI berdasarkan steering committee charter yang
mencantumkan wewenang dan tanggung jawab komite.
Komite ini beranggotakan Direktur Keuangan, Direktur Bisnis,
Direktur Kepatuhan, Kepala Divisi/Departemen untuk Teknologi
Informasi, Manajemen Risiko, Akunting, dan E-Business.
The committee was formed to assist the Board of directors in
the area of information technology (IT), overseeing IT-related
activities through the steering committee charter that outlines the
authority and responsibilities of the committee. The committee
consists of the Director of Finance, Director of Business, Director
of Compliance, Head of Division/Department of Information
Technology, Risk Management, Accounting, and E-Business.
•
Alignment between IT projects and the agreed project plan;
•
Suitability of IT with the needs of management information
system and the Bank’s business activities;
The effectiveness of the measures to minimize risk to the
Bank’s investments in its contribution to achieve the Bank’s
business objectives;
•
143
144
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
•
•
Pemantauan atas kinerja TI dan upaya peningkatannya;
Upaya penyelesaian berbagai masalah terkait TI, yang
tidak dapat diselesaikan oleh satuan kerja pengguna dan
penyelenggara secara efektif, efisien dan tepat waktu.
•
•
Monitoring of IT performance and improvement efforts;
Efforts to settle various IT-related issues, which cannot be
solved by the working unit users and providers effectively,
efficiently and on time.
Komite Pengembangan Produk
Product Development Committee
Tugas dan tanggung jawab
• Merekomendasikan rencana strategis pengembangan
produk termasuk strategi penjualan produk;
• Melakukan analisa SWOT dan proyeksi keuntungan dari
produk yang akan dikembangkan;
• Merekomendasikan langkah-langkah atau penyesuaian
yang perlu untuk dilakukan dalam mendukung
pengembangan dan penjualan produk;
• Menganalisa kesesuaian produk yang akan dikembangkan
dengan peraturan yang berlaku;
• Menganalisa seluruh resiko yang melekat pada produk
yang akan dikembangkan;
• Menganalisa laba/ rugi dari produk yang telah
dikembangkan dan dipasarkan.
Duties and responsibilities
• Recommend a strategic plan for product development,
including a product sales strategy;
• Conduct a SWOT analysis and project the benefits of the
products in development;
• Recommend the steps or adjustments that need to be
done to support the development and sale of products;
Komite ini dibentuk untuk membantu tugas Direksi dalam
pengembangan produk agar produk-produk yang dibuat/
dikembangkan sesuai dengan situasi pasar, peraturan BI/
OJK, target/ segmentasi pasar, proyeksi laba/rugi dan kondisi/
kemampuan bank. Beranggotakan Direktur Bisnis, Direktur
Keuangan, pejabat eksekutif terkait dengan bisnis, Kepala Divisi
Marketing Planning, Operation, Keuangan, Teknologi Informasi
dan Product Development.
This committee was formed to assist the Board of Directors in
product development to ensure the products are developed
in accordance with the market situation, in line with the BI/
FSA regulations, target/market segments, projected profits and
losses and aligned with the Bank’s conditions and capabilities.
It consists of a Director of Business, Finance Director, executive
officers of business, Head of Marketing Planning, Operations,
Finance, Information Technology and Product Development.
•
•
•
Analyze the conformity of the products to be developed
with prevailing regulations;
Analyze all the risks inherent in the products to be
developed;
Analyze profits and losses from products that have been
developed and marketed.
Komite Jaringan Kantor
Office Network Committee
Tugas dan tanggung jawab
• Merekomendasikan rencana penambahan jaringan kantor
termasuk memberikan informasi terkait dengan lokasi
strategis dan bentuk/ status cabang;
• Membuat kajian mengenai biaya pembukaan cabang
termasuk biaya sewa/ beli dan biaya renovasi;
• Merekomendasikan target nasabah/ segmentasi dari
pembukaan cabang di lokasi baru;
• Membuat kajian mengenai proyeksi laba/ rugi atas
pembukaan cabang baru.
Duties and responsibilities
• Recommend a plan to increase branch networks, including
the information related to the strategic location and the
form and status of a branch;
• Conduct a study on the cost of opening branches including
renting, purchasing and renovation costs;
• Recommend target customers and segments for the
opening of branches in new locations;
• Project profits and losses from the opening of new
branches.
Beberapa keputusan yang telah dibuat mengenai rencana
perluasan jaringan kantor di wilayah Jabodetabek dan luar
Jabodetabek yang memiliki potensi untuk dikembangkan
seperti Plaza Oleos, Pantai Indah Kapuk (PIK), Bandar Lampung,
Medan, dan Makasar.
A number of decisions were made on the planned expansion
of the branch network in Jakarta and outside Jabodetabek, with
development potential in areas such as the Plaza Oleos, Pantai
Indah Kapuk (PIK), Bandar Lampung, Medan and Makassar.
Satuan Kerja Anti Fraud
Anti-Fraud Unit
Komite yang dibentuk untuk membantu tugas Direksi dalam
menentukan pengembangan jaringan termasuk jaringan
kantor cabang, dan jaringan mesin ATM. Beranggotakan
Direktur Bisnis, Direktur Keuangan, Direktur SDM, Kepala Divisi/
Departemen untuk Marketing Planning, Kepatuhan, General
Affair, Branch Expansion dan pejabat eksekutif terkait bisnis.
Dalam struktur organisasi Satuan kerja Anti Fraud merupakan
bagian dari komite dibawah Direksi yang menjalankan fungsi
verifikasi, investigasi, terhadap laporan indikasi atau kejadian
fraud dengan prinsip kehati-hatian, tertutup, dan konsep akses
terbatas yaitu hanya unit kerja yang ditunjuk sebagai anggota
The committee was established to assist the Board of Directors
in determining the development of networks, including the
branch and ATM networks. The committee consists of the
Director of Business, Director of Finance, Director of Human
Resources, Division Head/Department for Marketing Planning,
Compliance, General Affairs, Branch Expansion and executive
officers related to businesses.
In the organizational structure, the anti-fraud unit is part of
the committee under the Board of Directors and performs the
functions of verification and investigation of report indications
or occurrences of fraud with the precautionary principle closed
and with the concept of limited access – that is, only someone
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
Satuan Kerja Anti Fraud saja yang terlibat langsung maupun
tidak langsung dalam suatu proses penanganan Fraud.
designated as a member of Anti-Fraud Task Force is involved
directly or indirectly in the process of handling fraud.
Tugas dan tanggung jawab
• Sebagai verifikator dengan menerima informasi atau
laporan adanya indikasi atau kejadian Fraud dari
Whistleblower, Memastikan informasi atau laporan kejadian
Fraud yang diterima layak untuk diproses lebih lanjut,
Melakukan pemeriksaan terhadap status karyawan yang
dilaporkan terindikasi sebagai pelaku Fraud, Melakukan
langkah–langkah pengaman seperlunya, Memberikan
terhadap proses yang dilakukan dukungan investigasi;
• Sebagai investigator dengan melakukan investigasi fraud
yang dilaporkan oleh whistleblower, melakukan klarifikasi
terhadap auditee/ tanggapan auditee serta melaporkan
hasil investigasi kepada Direktur Utama, Dewan Komisaris
dan Direktur Kepatuhan.
Duties and responsibilities
• To verify that the information, reports, or indications
of fraud received from a whistleblower justifies further
processing. To examine the status of the employee who
reported the suspected perpetrators of fraud, taking
steps necessary to safeguard and provide support for
investigations;
Selama tahun 2015, Bank KEB Hana menghadapi 2 kasus
terkait fraud, kasus ini telah dibahas dalam Rapat Komite
Satuan Kerja Anti Fraud.
During 2015, KEB Hana Bank addressed two related cases of
fraud, the case has been discussed in the Committee Meeting
Anti Fraud Unit.
Seluruh komite dibawah Direksi diatur dalam Pedoman dan
Tata Tertib Kerja Komite Direksi yang ditandatangani oleh
seluruh Direksi.
The entire committee under the Board of Directors is
mentioned in the Guidelines and Rules of Conduct Working
Committee of the Board of Directors, signed by all members of
the Board of Directors.
•
To conduct an investigation into the fraud reported by the
whistleblowers, clarifying the responses of those involved
and reporting the results of the investigation to the Board
of Directors, the Board of Commissioners and Director of
Compliance.
Penerapan Fungsi Kepatuhan,
Audit Intern, dan Audit Ekstern
Implementation of Compliance Functions,
Internal Audits, and External Audits
Fungsi Kepatuhan Bank
Bank Compliance Function
Hingga saat ini Bank masih terus mengembangkan budaya
kepatuhan antara lain:
1. Pengembangan struktur organisasi dan sumber daya
manusia serta menyesuaikan rencana penggunaan tenaga
kerja untuk Departemen Kepatuhan dengan menambah
bidang khusus seperti unit Kepatuhan membawahi
advisory, review kepatuhan kredit, dan peraturan serta
pelaporan sementara dan Unit Kerja Khusus APU & PPT
akan membawahi analisa, pelaporan serta advisory.
2. Sosialisasi kepada karyawan tentang peraturan-peraturan
baru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan/atau Bank
The Bank continues to build and develop its compliance culture
through the following initiatives:
1. Developing the organizational structure and human
resources, as well as aligning the human resources plan
and its utilization by adding a specialized unit that covers
advice, credit compliance reviews and regulations, as well
as a temporary report and Special Working Unit responsible
for analysis, reports and advice;
Kompleksitas kegiatan usaha Bank KEB Hana meningkat
sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, globalisasi,
dan integrasi pasar keuangan. Hal tersebut memberikan
dampak terhadap eksposur risiko Bank sehingga diperlukan
upaya-upaya untuk memitigasi risiko. Mitigasi risiko tersebut
dilakukan dengan berbagai cara oleh Bank, baik yang bersifat
preventif maupun kuratif (ex-post). Untuk mewujudkan hal
sebagaimana dimaksud di atas diperlukan peningkatan peran
dan fungsi kepatuhan serta Satuan Kerja Kepatuhan sehingga
potensi risiko kegiatan usaha bank dapat diantisipasi lebih dini.
The complexity of the KEB Hana Bank’s business activities
increases in line with how information technology, globalization
and the integration of financial markets impact the Bank’s
risk exposure and its mitigation efforts through preventive
and currative initiatives. Accordingly, the role and function of
compliance becomes increasingly critical, being in the forefront
of managing, anticipating and addressing the Bank’s potential
risk caused by its business activities.
2. Communicating to the employees any development,
including changes in regulations from the Financial Services
145
146
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
Indonesia (BI) maupun peraturan penting lainnya yang
diterbitkan oleh regulator.
Authority (OJK) and/or Bank Indonesia (BI), as well as other
relevant regulations issued by other regulators;
3.Melakukan sosialisasi terhadap kebijakan kepatuhan
internal untuk meningkatkan awareness kepada seluruh
cabang.
3. Publicizing the internal compliance policies to all branches
to increase awareness.
Bank KEB Hana telah membentuk Departemen Kepatuhan
yang independen terhadap satuan kerja operasional. Termasuk
didalamnya adalah Unit Kerja Kepatuhan dan Unit Kerja
Khusus yang menangani Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme (APU PPT), dimana hingga akhir 2015
jumlah sumber daya manusia yang membawahi satuan kerja
kepatuhan berjumlah enam orang, dengan pembagian tugas
tiga orang berada dibawah unit kepatuhan dan tiga orang
lainnya berada dibawah unit APU PPT Unit Kepatuhan berfokus
pada monitoring penerapan kepatuhan secara menyeluruh
untuk setiap aktivitas Bank. Sedangkan unit APU PPT berfokus
pada penerapan APU PPT dan monitoring pelaksanaan
kepatuhan di Cabang dan operasional. Departemen Kepatuhan
berada langsung di bawah Direktur yang membawahi fungsi
kepatuhan. Penunjukkan Direktur Kepatuhan telah disetujui
sebelumnya dalam RUPS melalui rekomendasi dari komite
Remunerasi dan Nominasi.
KEB Hana Bank has formed a Compliance Department, which
operates independently of the operational working units.
The Compliance Department also operates a special unit
that handles the Anti-Money-Laundering and Prevention
of Terrorism Funding (AML-PTF). Until the end of 2015 the
department had six employees: three in the Compliance Unit
and the other three in AML-PTF. Compliance focuses its activities
on the implementation and monitoring of compliance-related
initiatives covering the entire Bank, while in addition to the AMLPTF, the unit also monitors compliance-related work covering
branch offices and operations. The Compliance Department is
headed by a director, appointed before the General Meeting of
Shareholders (GMS) based on a recommendation made by the
Remuneration and Nomination Commitee.
Sdr. Efdinal Alamsyah adalah Direktur yang membawahi fungsi
kepatuhan di Bank KEB Hana. Beliau diangkat efektif setelah
mendapatkan persetujuan tertulis dari Otoritas Jasa Keuangan
pada 22 Desember 2015. Beliau juga merupakan anggota
Direksi Bank KEB Hana yang juga menjabat sebagai Direktur
Sumber Daya Manusia dari Februari 2014 hingga kini. Sebelum
Bergabung dengan Bank KEB Hana, beliau pernah menjabat
sebagai Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia di Bank
KEB Hana pada Agustus 2006 sampai dengan Februari 2014.
Mr. Efdinal Alamsyah is the Compliance Director of KEB Hana
Bank. Mr. Alamsyah’s appointment was made official based on
written approval from the Financial Services Authority on 22
December 2015. Concurrently, Mr. Alamsyah has also been
the Bank’s Human Resources Director from February 2014
until the present. He was a compliance and human resources
director for KEB Hana Bank from August 2006 until February
2014.
Departemen Kepatuhan bertugas untuk terus menumbuhkan
dan menjaga pelaksanaan Budaya Kepatuhan dalam setiap
kegiatan usaha Bank, termasuk pada semua tingkatan organisasi.
Tugas dan tanggung jawab fungsi kepatuhan meliputi:
• Mewujudkan Budaya Kepatuhan dalam setiap kegiatan
usaha Bank, dan pada semua tingkatan organisasi;
• Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank;
• memastikan agar kebijakan, sistem dan prosedur serta
kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai
dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan/Bank Indonesia
dan peraturan perundangan yang berlaku;
• memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang
dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan/Bank
Indonesia dan atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
The task of the compliance department is to continually
build and embed a compliance culture in each of the Bank’s
businesses, including at every level of the organization. The
duties and reponsibilities of the department cover:
•Embedding a compliance culture in each of the Bank’s
businesses and at every level of the organization;
• Managing the Bank’s compliance risk;
• Ensuring the Bank’s policies, systems and procedures, as
well as its business activities, comply with the Financial
Services Authority and Bank Indonesia and all prevailing
regulations;
• Ensuring the Bank complies with commitments to the
Financial Services Authority and Bank Indonesia and/or
other relevant regulators.
Beberapa pelaksanaan kegiatan Satuan Kerja Kepatuhan pada
tahun 2015 antara lain:
a. Review terhadap Kebijakan dan Prosedur Bank.
Satuan Kerja Kepatuhan melakukan review terhadap
kebijakan dan prosedur yang dibuat oleh Bank untuk
memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tersebut tidak
menyimpang dari ketentuan OJK dan BI, peraturan yang
berlaku serta ketentuan internal.
b. Kajian terhadap penyediaan dana
Satuan Kerja Kepatuhan melakukan kajian terhadap
The implementation of Compliance Work Unit activities in 2015
included:
a. Reviewed Bank policies and procedures.
The Compliance Work Unit reviewed the Bank’s policies
and procedures to ensure their compliance with FSA and
BI regulations, as well as with requirements set internally.
b. Research on the provision of funds.
The compliance unit conducted assessments of the
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
penyediaan dana dengan jumlah tertentu baik kepada
pihak terkait maupun kepada pihak tidak terkait.
c. Kajian & Opini terhadap Produk dan Aktivitas Baru
Setiap produk dan aktivitas baru dilakukan kajian
kepatuhan dan compliance checklist terhadap produk dan/
atau aktivitas baru yang akan dilakukan oleh Bank agar
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
d. Pemantauan Transaksi di Cabang
Satuan Kerja Kepatuhan melakukan pemantauan terhadap
transaksi tunai di cabang sebagai bahan pelaporan Cash
Transaction Report (CTR) dan kewajaran transaksi di cabang
sebagai bahan pelaporan Suspicious Transaction Report
(STR) dan melaporkannya kepada PPATK.
e. Laporan Pelaksanaan Tugas Direktur Kepatuhan
Dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku, dan
disampaikan setiap semesteran sesuai dengan batas
waktu yang ditentukan.
f. Penghubung Bank dengan Otoritas Jasa Keuangan
Bertindak sebagai contact point dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan mengenai ketentuan OJK dan/atau
BI atau isu kepatuhan lainnya kepada departemen lain.
g.Pengembangan Risk Based Approach (RBA)
Bank telah melakukan pengkategorian atas profil risiko
nasabah menjadi low, medium dan high risk customer.
Pengkategorian tersebut telah dilakukan secara otomatis
akan tetapi Bank akan melakukan penyempurnaan
terhadap pengkategorian tersebut. Penyempurnaan
yang akan dilakukan adalah agar klasifikasi nasabah yang
tergolong high risk dapat muncul (pop-up) dalam sistem
bank pada saat nasabah tersebut melakukan transaksi,
atau dapat degenerate oleh cabang di akhir hari untuk
dapat mengetahui profil nasabah masing-masing cabang.
Hal ini bertujuan untuk memperkuat aspek “Monitoring”
and “Controlling” dalam rangka meningkatkan efektivitas
“Risk Based Approach”.
h. Penerapan APU PPT
Dengan adanya dinamika nasional, regional dan global
serta semakin kompleksnya produk, aktivitas, dan
teknologi informasi bank maka risiko pemanfaatan bank
dalam pencucian uang dan pendanaan teroris semakin
tinggi. Bank sebagai jalur lalu lintas transaksi keuangan
memiliki peranan yang sangat penting untuk mencegah
dimanfaatkannya bank sebagai media pencucian uang dan
pendanaan terorisme, sehingga diperlukan penerapan
program APU PPT yang optimal dan efektif. Program APU
PPT, selain bertujuan untuk pemberantasan pencucian
uang dan pendanaan terorisme, juga penting untuk
mendukung penerapan prudential banking yang dapat
melindungi bank dari berbagai risiko yang mungkin
timbul antara lain risiko hukum, risiko reputasi dan risiko
operasional. Beberapa strategi penerapan APU PPT di
Bank KEB Hana antara lain:
a. Pengklasifikasian risiko nasabah melalui pendekatan
Risk Based Approach;
b. Training berkelanjutan terkait APU PPT minimal 1 tahun
sekali dan sifatnya wajib bagi karyawan baru terutama
terhadap frontliner;
c. Pemahaman terhadap APU PPT termasuk dalam salah
satu komponen penilaian cabang yang diujikan secara
berkala;
provision of funds of certain amounts either to related
parties or non-related third parties.
c. Assessment of new products and activities.
The compliance checklist was applied to every new product
and activity implemented by the Bank in accordance with
prevailing regulations.
d. Branch transaction monitoring.
The compliance work unit monitored in-branch cash
transactions as part of the Cash Transaction Report (CTR)
and the fairness of in-branch transactions as part of the
Suspicious Transaction Report (STR) and reports to the
Indonesian Finansial Transaction Report and Analysis
Center (PPATK).
e. Compliance director’s duties implementation report.
The report is prepared every six months in accordance with
prevailing regulations and submitted by the prescribed
deadline.
f. Bank’s liaison with Financial Services Authority.
Acts on behalf of the Bank as the contact point in responding
to questions related the FSA and/or BI requirements or
concerning other compliance issues of other departments.
g. Develop risk-based approach (RBA).
The Bank categorizes customer risk profiles into low-,
medium- and high-risk customers. The classification is
done manually, but the Bank is undertaking improvements
on classifying risk profiles wherein customer classification
is being automated in the bank’s computer system in the
form of a pop-up menu during customer transactions. The
improvement in the system enables the Bank to detect
transactions made by high-risk customers. Moreover, the
branch is also equipped to consolidate the data at the end
of a day to profile customers branch by branch. The aim
is to strengthen the monitoring and controlling aspects
in order to improve the effectiveness of the “Risk-Based
Approach”.
h. AML-PTF implementation.
Given the developments and dynamism on the national,
regional and global scenes, which have added to the
complexity of the products, transactions and activities of
the Bank, compounded with the increased dependence
on technological advancement, financial systems have
become more exposed to risks related to money
laundering and the funding of terrorism. Given the Bank’s
capacity to channel transactions through its networks, the
prevention of irresponsible parties from taking advantage
of the Bank for money laundering and funding terrorism
has become increasingly important. An effective and
optimal AML-PTF implementation program is required to
support prudent banking and protect banks from various
possible legal, reputational and operational risks, among
others. A number of AML-PTF implementation strategies
include:
a. Customer risk classification through a risk-based
approach;
b. Continuous (minumum once a year) training related
to AML-PTF that is mandatory for new employees,
especially frontline staff;
c. An understanding of AML-PTF is a component of
branch evaluation and is regularly tested.
147
148
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
d.Pemenuhan komitmen bank terhadap target
pengkinian data nasabah;
e. System monitoring terhadap transaksi harian nasabah
yang dapat meng-capture/ mengidentifikasi transaksi
nasabah yang dipecah-pecah, maupun transaksi di
luar batas kewajaran;
f. Analisa secara mendalam terhadap nasabah berisiko
tinggi;
g. Penunjukkan petugas unit kerja khusus di cabang yang
melakukan pelaporan terhadap implementasi APU PPT
di cabang.
d. The Bank commits to meet the targets set on customer
data updates;
e. The system monitors daily customer transactions to
identify and capture customers’ split transactions and
other uncommon or out-of-the-ordinary transactions.
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan serta kesadaran
karyawan akan penerapan Anti Pencucian Uang (APU) dan
Pencegahan Pendanaan Terroris (PPT), Bank senantiasa
memberikan pelatihan APU PPT kepada seluruh karyawan baru
yang bergabung. Progres pelatihan APU PPT melalui e-learning
sampai dengan akhir tahun 2015 telah diikuti oleh 854 peserta
dan 10 pelatihan melalui tatap muka dengan peserta Kepala
Operasional dan Branch Manager. Pada semester I 2015 telah
dilakukan sosialisasi yang dikuti oleh cabang-cabang di wilayah
Jakarta dan cabang yang telah mengikuti sosialisasi tersebut
sebanyak 21 cabang. Pada Semester II 2015, Bank mengadakan
kunjungan ke cabang di luar kota, cabang tersebut adalah
cabang Makasar. Pada Semester II 2015, Bank juga mengadakan
Sertifikasi Operasional dimana salah satu materi adalah APU
& PPT Pemberian sosialisasi tersebut merupakan refreshment
kepada seluruh Kepala Operasional di cabang.
Given the objective of increasing employee knowledge
and awareness about the implementation of anti-moneylaundering and the prevention of terrorism funding programs,
the Bank continues to provide AML-PTF training to all staff,
including the newly joined. In 2015, 854 employees attended
e-learning briefings and 10 training programs were conducted
through face to face sessions involving heads of operations
and branch managers. In the first half of 2015, the education
program was attended by participants from the 21 branches in
the Jakarta area. The Bank also conducted off-site branch visits,
including to the Makassar branch. In the second half of 2015,
the Bank conducted an operations certification program, one
of the components being the AML-PTF material. The training
provided refreshing courses to all heads of branch operations.
Fungsi Audit Intern
Internal Audit Function
Audit Internal melaksanakan fungsi pengawasan internal secara
independen, memastikan kehandalan sistem pengawasan dan
kepatuhan kegiatan operasional bank terhadap kebijakan dan
prosedur serta melaporkan hasil pemeriksaannya kepada
Direktur Utama dan Komite Audit.
f. Assessment of high-risk customers;
g. Appoint and dedicate branch staff to report on the
implementation of AML-PTF measures at the branch
level.
Internal audits are an independent supervisory function that
ensure the quality of the monitoring system and the compliance
of the Bank’s operational activities with standard policies and
procedures. The results are reported to the President Director
and the Audit Committee.
Sebagai acuan penjabaran operasional dari misi, kewenangan,
independensi dan ruang lingkup pekerjaan Audit Intern Bank
adalah pedoman Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank
(SPFAIB) yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Dalam
melaksanakan tugasnya, Audit Intern Bank berpedoman pada
panduan Audit Intern dan Internal Audit Charter yang telah
disetujui berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 27/021/DIR/
SK tanggal 28 Februari 2015 dan Surat Keputusan Komisaris
No. 27/007/KOM/SK pada tanggal 9 Maret 2015. Audit Intern
Bank KEB Hana melaksanakan aktivitas audit perbankan baik
yang terkait aktivitas operasional, aktivitas kredit, maupun
aktivitas fungsional di kantor pusat. Penentuan skala prioritas
obyek audit dilaksanakan berdasarkan risk based audit dengan
mempertimbangkan kecukupan dan kualitas sumber daya
manusia yang ada di Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).
As a reference point for the internal auditors to separate, for
examination purposes, the different apects of operations into
mission, authority, independence and scope of work the Bank
uses the standards of the Internal Audit Function Bank (SPFAIB)
set by the FSA. The Bank’s internal auditors perform their
duties based on the Internal Audit and Internal Audit Charter
approved by the Board of Directors through Letter No. 27/021/
DIR/SK on 28 February 2015 and the Board of Commisioners
approval in Letter No. 27/007/KOM/SK on 9 March 2015. The
internal auditors of KEB Hana Bank conduct their activities in
relation to the operational, credit and functional activities at the
head office level. Prioritizing the setting and scale of an audit
depends on a risk-based audit and takes into consideration the
quantity and quality of the human resources available for the
internal audit.
Aktivitas audit selama tahun 2015 dilaksanakan berdasarkan
rencana audit tahunan. Rencana tersebut dikaji dan disetujui
oleh Presiden Direktur dan dilaporkan kepada Komite Audit
(Dewan Komisaris) untuk memastikan kecukupan ruang lingkup
serta kedalaman pemeriksaan yang akan dilakukan oleh SKAI.
Audit activities conducted in 2015 were carried out based
on an annual audit plan. The plan had been reviewed and
approved by the President Director and reported to the Audit
Committee to ensure the adequacy of the scope and the depth
of the examination conducted by the Internal Audit Unit.
Selama tahun 2015 SKAI telah melaksanakan 31 dari 34
aktivitas pemeriksaan yang direncanakan pada semester
During 2015 the internal auditors implemented 31 of the 34
inspections planned for the second half of the year, so the
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
II/2015, sehingga jumlah realisasi audit pada tahun 2015
adalah sebesar 92% dari rencana.
number of audits achieved in 2015 represented 92 percent of
the plan.
Aktivitas yang dilakukan SKAI di tahun 2015 serta hal-hal yang
menjadi perhatian manajemen, serta trend risiko antara lain
sebagai berikut:
• Menguji dan melakukan evaluasi terhadap fungsi dan
kecukupan pengendalian internal dan sistem manajemen
risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan.
• Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif
tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat
manajemen.
• Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan
tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris
dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan.
• Melaksanakan pemantauan tindak lanjut audit dan
melaporkan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris
secara periodik.
• Melaporkan segera setiap temuan audit yang diperkirakan
dapat mengganggu kelangsungan usaha Bank kepada
Direktur Utama dan Dewan Komisaris.
• Menyiapkan Laporan Pelaksanaan dan Pokok-Pokok Hasil
Audit dan menyampaikan kepada OJK setiap semester.
Activities the Internal Audit Unit conducted in 2015, as well as
matters of concern within the management and the Bank’s risk
trend are as follows:
• Test and evaluate the functionality and adequacy of internal
control and risk management system in accordance with
the company’s policy.
• Provide recommendations for improvements and
information on the activities examined at all levels of
management.
• Create audit report and submit the report to the President
Director and the Board of Commissioners with a copy to
the Director of Compliance.
• Periodically Monitor and follow-up audit report to the
President Director and the Board of Commissioners.
•
SKAI juga menjalankan tugas sebagai Satuan kerja Anti
Fraud yang menerima dan melakukan investigasi atas
laporan dari seluruh pegawai atau whistleblower atas
kecurangan yang mungkin terjadi.
Immediately report any audit findings that could disturb
the continuity of the Bank to the President Director and
the Board of Commissioners.
• Prepare the Implementation Report and the Principles of
Audit and submit them to the Financial Services Authority
every semester.
• The Internal Audit Unit is also tasked as Anti Fraud Unit that
receives and conducts an investigation into reports of all
employees or whistleblowers on fraud that may occur.
•
Penyimpangan realisasi atas rencana pemeriksaan SKAI pada
tahun 2015 antara lain terjadi akibat hal-hal berikut ini:
• Rencana pelaksanaan 3 audit TI (Enterprise Security, IT
Governance dan IT Strategy & Planning) tidak tercapai karena
perkembangan Global Audit Information System (GAIS)
yang dimulai pada bulan April – Mei 2015 dan persiapan
dokumentasi GAIS;
Deviations from the realization of the audit plan in 2015 are
as follows:
• The plan to conduct three audits on IT (Enterprise Security,
IT Governance and IT Strategy and Planning) was deferred
because the development of the Global Audit Information
System (GAIS) started in April and May 2015, followed by
preparations for the documentation of GAIS;
•
• An inspection of the Medan branch operations was
canceled so as to allow them to be subject to a sampling
inspection conducted by the FSA in November 2015.
Evaluation of the branch’s operational activities had been
carried out two times in the first half of 2015, once by the
Internal Audit Unit and also by the Operations Division;
Pemeriksaan terhadap kegiatan operasional di cabang
Medan dibatalkan karena cabang yang bersangkutan
telah masuk dalam sampling pemeriksaan OJK pada
bulan November 2015 serta evaluasi terhadap kegiatan
operasional di cabang tersebut telah dilakukan sebanyak 2
kali oleh SKAI dan Divisi Operasional pada semester I/2015.
Fungsi Audit Ekstern
External Audit Function
Berdasarkan kuasa yang diberikan dalam RUPS kepada
Direksi dan sesuai dengan rekomendasi Komite Audit, Bank
menunjuk KAP Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young)
sebagai auditor eksternal untuk melakukan pemeriksaan
independen atas laporan keuangan Bank KEB Hana periode
Based on the authority granted at the AGM to the Board of
Directors and in accordance with the recommendation of the
Audit Committee, the Bank appointed Purwantono, Suherman
& Surja (Ernst & Young) as an external auditor to conduct an
independent examination of the financial statements of KEB
Laporan keuangan bank setiap tahun diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik (KAP) sebagai audit eksternal yang independen.
Pemilihan KAP didasarkan atas ketentuan yang berlaku
antara lain bahwa KAP yang ditunjuk merupakan entitas yang
terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, KAP yang ditunjuk tidak
memberikan jasa kepada pihak lain selain kepada, Bank KEB
Hana pada tahun tersebut, sehingga dapat terhindar dari
kemungkinan benturan kepentingan, dan KAP yang ditunjuk
tidak melakukan pekerjaan audit atas Laporan Keuangan bank
lebih dari 5 tahun berturut-turut.
The bank’s annual financial statements are audited by a public
accounting firm (KAP) as an independent external audit. The
selection of the KAP is based on the applicable regulations,
among which is that the designated firm must be an entity
listed with the Financial Services Authority, that the appointed
firm does not provide other services to KEB Hana Bank for the
year, so as to avoid a possible conflict of interest, and that the
appointed KAP would not audit the financial statements of the
Bank for more than five years in a row.
149
150
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
yang berakhir pada 31 Desember 2015. Rekomendasi tersebut
telah mempertimbangkan aspek reputasi, track record,
profesionalisme dan independensi KAP.
Hana Bank for the period that ended on 31 December 2015. The
recommendations made considered the aspects of reputation,
the track record, professionalism and the independence of the
public accountant.
Pemeriksaan laporan keuangan oleh KAP dilakukan sesuai
dengan standard professional akuntan, sesuai dengan kontrak
kerja dan ruang lingkup audit yang diselesaikan dalam rentang
waktu tertentu. Pemeriksaan yang dilakukan, disesuaikan
dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tentang transparansi
kondisi keuangan bank dan standar akuntansi Indonesia.
Examination of the financial statements by the KAP was conducted
in accordance with the standards of professional accountants,
was consistent with the scope outlined in specifications and
was to be completed within a certain time frame. The audit work
performed was in line with the provisions of the Financial Services
Authority on the transparency of the financial conditions of banks
and Indonesian accounting standards.
Penerapan Manajemen Risiko
Termasuk Pengendalian Intern
Implementation of Risk Management
and Internal Controls
Prinsip-prinsip manajemen risiko harus sejalan dengan visi,
misi dan rencana strategis serta lebih terfokus lebih pada
risiko yang relevan pada lini bisnis. Prinsip-prinsip manajemen
risiko harus memastikan bahwa eksposur risiko sesuai
dengan kebijakan dan prosedur intern, peraturan perundangundangan dan ketentuan lain yang berlaku. Risiko-risiko harus
dikelola oleh sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan,
pengalaman dan keahlian di bidang manajemen risiko sesuai
dengan kompleksitas dan kemampuan usaha bank.
The principles of risk management should be in line with the
Bank’s vision, mission and strategic plan and focus on risks
relevant to its business lines. The principles of risk management
must ensure that risk exposure is in accordance with current
internal policies and procedures, laws and regulations and
other regulatory requirements. Risks should be managed by
employees who have knowledge, experience and expertise in
risk management and the ability to manage the complexities
and capabilities of the Bank’s business lines.
Manajemen Bank KEB Hana menyadari sepenuhnya bahwa
risiko adalah bagiandan sifat dari bisnis Bank. Oleh karena itu,
setiap pengambilan keputusan ataupun proses operasional
perbankan, Bank senantiasa berpedoman pada kebijakan
dan prosedur yang berbasis risiko. Seluruh kebijakan risiko
Bank mengikuti dan patuh pada peraturan dan ketentuan
yang berlaku, serta sejajar dengan praktek perbankan terbaik.
Kebijakan risiko tersebut ditetapkan berdasarkan risk appetite
Bank dengan mempertimbangkan kekuatan, kemampuan dan
kapasitas permodalan yang dimiliki Bank.
KEB Hana Bank’s management is fully aware that risk is part
and nature of the Bank’s business. Therefore, in any decisionmaking or banking operations process the Bank shall always
be guided by risk-based policies and procedures. All the risk
policies of the Bank follow and abide by the existing rules and
regulations and are as well aligned with best banking practices.
The risk policy is determined by the Bank’s risk appetite, taking
into consideration the strength, capability and capacity of the
Bank’s capital.
Proses penerapan manajemen risiko yang efektif juga harus
dilengkapi dengan sistem pengendalian intern yang handal.
Penerapan sistem pengendalian intern secara efektif dapat
membantu pengurus bank menjaga aset bank, menjamin
tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat
dipercaya, meningkatkan kepatuhan bank terhadap ketentuan
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta
mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan
pelanggaran aspek kehati-hatian. Terselenggaranya sistem
pengendalian intern yang handal dan efektif menjadi tanggung
jawab dari seluruh satuan kerja operasional dan satuan kerja
pendukung serta satuan kerja audit intern.
Effective risk management should also be equipped with a
reliable internal control system. Implementation of an internal
control system can effectively support the Bank’s management
in maintaining the Bank’s assets, ensure the availability of
financial reporting and managerial trustworthiness, improve
the Bank’s adherence to the rules and regulations currently in
force and reduce the risk of loss, irregularities and violations
of the principles of prudence. The implementation of a reliable
and effective internal control system is the responsibility of
all operational units, as well as of the support units and the
internal audit unit.
Dengan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No.5/8/
PBI/2003 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank
Indonesia No.11/25/PBI/2009 dan telah dikonversi menjadi
With reference to Bank Indonesia Regulation No. 5/8/PB/2003
and as amended by Bank Indonesia Regulation No. 11/25/
PBI/2009, the Bank has implemented a bank-wide integrated
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
peraturan OJK No.18/POJK.03/2016, Bank menerapkan
kerangka pengelolaan risiko secara terpadu (bank wide risk
management) untuk mengendalikan 8 (delapan) jenis risiko
yang melekat (inherent risk) dalam kegiatan usaha Bank. Selain
itu, dengan berlakunya Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/
DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia
No.13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Perubahan
atas Surat Edaran No.5/21/DPNP perihal Penerapan
Manajemen Risiko bagi Bank Umum, penilaian faktor-faktor
risiko yang dilakukan Bank tidak hanya melalui inherent risk
tapi juga kualitas penerapan manajemen risiko dalam aktivitas
operasional sehari-hari. Profil risiko Bank juga sudah menjadi
acuan untuk penilaian Tingkat Kesehatan Bank yang dilakukan
secara semesteran, yaitu posisi Juni dan Desember.
risk management framework to control the eight types of risk
inherent to a bank’s business activities. Additionally, with the
enactment of Bank Indonesia Circular No. 13/24/DPNP dated
25 October 2011 regarding Commercial Banks Assessment
and Bank Indonesia Circular No. 13/23/DPNP dated 25
October 2011 regarding Amendments to Circular No. 5/21/
DPNP concerning implementation of risk management for
banks, assessment of risk factors conducted by banks should
not only consider the inherent risks but also the quality of their
risk management in daily operational activities. A bank’s risk
profile shall also be a reference for a bank’s rating, with semiannual assessments ending in June and December.
Untuk mendukung penerapan Manajemen Risiko dan
pengendalian intern, bank membentuk Satuan Kerja Audit Intern,
Satuan kerja Manajemen Risiko, Komite Manajemen Risiko yang
berada di bawah Direksi dan Satuan Kerja Kepatuhan.
To support the implementation of risk management and internal
controls, the Bank has formed an Internal Task Force, a Risk
Management Unit and a Risk Management Committee under the
supervision of the Board of Directors and the Compliance Unit.
Bank memiliki kebijakan terkait Manajemen Risiko. Kebijakan
tersebut dikinikan minimal 1 tahun sekali atau sesuai dengan
kebutuhan bank. Pengkininan terakhir terhadap kebijakan
Manajemen Risiko termasuk kebijakan terkait dengan
manajemen risiko terintegrasi telah dilakukan pada Juli 2015.
Kebijakan tersebut telah disetujui Dewan Komisaris melalui SK
Kom No. 27/010/KOM/SK tanggal 1 Juli 2015.
The Bank has a policy relating to risk management. The policy is
updated at least once a year, or in accordance with the needs
of the bank. The last update of the risk management policy
and of other policies related to integrated risk management
was conducted in July 2015. The updated policy was approved
by the Board of Commissioners through Decree No. 27/010/
KOM/SK dated 1 July 2015.
Kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko yang dimiliki Bank
antara lain mengatur mengenai pengukuran terhadap 8
jenis risiko sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan,
pengaturan dan pembagian tugas dan tanggung jawab masingmasing struktur organisasi dalam manajemen risiko secara jelas,
perhitungan dan metode yang digunakan untuk ICAAP, tata cara
proses identifikasi risiko, pengukuran risiko, system informasi
Manajemen Risiko, penilaian peringkat risiko, pengendalian risiko
dan mitigasi, penetapan limit dan toleransi risiko, pelaksanaan
stress testing, serta penerapan sistem internal kontrol.
The Bank’s Risk Management policies and procedures, among
other things, govern the measurement of the eight types of risks
in accordance with Financial Services Authority regulations,
clearly assigning and dividing the tasks and responsibilities of
each organization’s risk management structure and calculating
the methods used for the ICAAP: the risk identification process,
risk assessment, the risk management information systems,
assessment of risk ratings, risk control and mitigation and
risk tolerance limits, implementation of stress testing and
implementation of internal control systems.
Pelaksanaan manajemen risiko telah dilakukan secara inheren
pada semua tingkatan organisasi, dan dalam setiap kegiatan
usaha bank, termasuk pengendalian internal dalam rangka
memperkuat aspek-aspek identifikasi risiko, pengukuran risiko,
pengawasan risiko, dan pengendalian risiko.
Implementation of risk management has been conducted at
all levels of the organization and in all of the Bank’s business
activities, including through internal controls in order to
strengthen risk identification, risk measurement, risk control
and risk control aspects.
Komite Manajemen Risiko yang berada dibawah Direksi bertugas
untuk memberikan rekomendasi kepada Direksi terkait penerapan
manajemen risiko di Bank KEB Hana. Hasil dari Komite Manajemen
Risiko selanjutnya akan didiskusikan kembali ke Komite Pemantau
Risiko. Hasil rekomendasi kemudian disampaikan Dewan
Komisaris kepada Direksi untuk dipublikasikan kepada unit-unit
terkait atas pengelolaan risiko di Bank.
The Risk Management Committee under the supervision
of the Board of Directors is responsible for providing
recommendations to the Board of Directors in relation to
risk management at KEB Hana Bank. The results of the Risk
Management Committee will subsequently be discussed again
with the Risk Oversight Committee. The recommendations
are then submitted to the Board of Directors by the Board of
Commissioners and afterwards passed on to the relevant risk
management units at the Bank.
Satuan Kerja Manajemen Risiko telah melakukan beberapa
aktivitas sepanjang tahun 2015, mencakup beberapa hal
berikut, antara lain :
• Pengkinikan kebijakan umum manajemen risiko sesuai
dengan penerapan manajemen risiko terintegrasi;
The Risk Management Unit conducted several activities
throughout 2015, including the following:
•
Updating the general risk management policy in accordance
with the implementation of integrated risk management;
151
152
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
•
•
•
•
•
•
Membuat kebijakan pengelolaan risiko pasar, termasuk
limit-limit risiko pasar untuk kepentingan pengukuran dan
pemantauan secara internal;
Membuat laporan perdana secara bulanan untuk
pengukuran dan pemantauan risiko pasar;
Mengkinikan internal risk limit untuk tahun 2015 khususnya
risiko pasar dan likuiditas serta limit permodalan. Penetapan
limit risiko senantiasa disesuaikan dengan perkembangan
bisnis bank dan perubahannya selalu didiskusikan terlebih
dahulu dalam Komite Manajemen Risiko dan hasilnya
disosialisasikan kepada departemen terkait;
Berperan aktif dalam proses pelaksanaan testing BCP
untuk sistem HOBIS, SKN dan call tree baik di Kantor Pusat
maupun cabang;
Membuat risk assessment atas produk atau aktivitas baru;
Melakukan kunjungan ke cabang dalam rangka sosialisasi
mengenai penerapan manajemen risiko operasional dan
anti fraud awareness.
•
•
•
•
•
•
Creating a market risk management policy, including
for setting market risk limits for the purpose of internal
measurement and monitoring;
Conducting, on a monthly basis, initial reporting for the
measurement and monitoring of market risks;
Updating of internal risk limits for 2015, especially market
and liquidity risks, as well as capital limits. Risk limit
determinations are constantly adapted to the Bank’s
business development and amendments are always
discussed in advance in the Risk Management Committee
and the results are passed on to the relevant departments;
Taking an active role in testing the BCP implementation of
HOBIS, SKN and the call tree, both at the head office and in
all branches;
Conducting new product or new activity risk assessments;
Conducting branch visits to publicize operational risk
management implementation and antifraud awareness.
Penanganan Benturan Kepentingan
Handling Conflicts of Interest
Penanganan benturan kepentingan merupakan tindakan
untuk memisahkan keputusan dan tindakan professional yang
diambil oleh pemegang saham, manajemen bank dalam hal
ini Dewan Komisaris, Direksi dari segala unsur kepentingan
pribadi. Potensi benturan kepentingan tersebut antara lain
adalah perbedaan antara kepentingan ekonomis Bank dengan
kepentingan ekonomis pribadi pemilik, anggota Dewan
Komisaris, anggota Direksi, Pejabat Eksekutif, dan atau pihak
terkait dengan Bank.
Management of conflict of interest is an action to distinguish
between the professional decisions and actions executed by a
shareholder or bank manager, in this case meaning the Board
of Commissioners and the Board of Directors, and any of his or
her personal interests. Potential conflicts of interest include the
difference between the economic interests of the Bank and the
economic interests of the owners, the members of the Board
of Commissioners, the members of the Board of Directors,
executive officers, and/or any of the Bank’s related parties.
Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif bank dituntut untuk
menjalankan tugas dan kewajibannya secara professional
dimana dalam melakukan pengawasan, menjalankan
operasional perusahaan, dan mengambil keputusan untuk
kepentingan perusahaan, para pihak di atas diharuskan untuk
mengutamakan kepentingan perusahaan di atas kepentingan
pribadi.
The Board of Commissioners, Board of Directors and executive
officers of the bank are required to carry out their duties
and responsibilities in a professional manner, conducting
supervision, running the company’s operations and making
decisions for the company’s benefit. The above-mentioned
parties are required to prioritize company interests above
personal interests.
Kondisi di atas tidak akan tercapai apabila Komisaris, Direksi,
dan Pejabat Eksekutif bank di atas mempunyai suatu
kepentingan tertentu baik dari segi faktor hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan saham, dan hubungan keluarga,
yang dapat menimbulkan benturan kepentingan (Conflict of
interest) dalam mengambil suatu keputusan yang obyektif.
The above-mentioned conditions will not be achieved if the
Board of Commissioners, the Board of Directors and executive
officers of the Bank possess certain interests, whether in
terms of financial, management, share ownership, or familial
relationships, that can cause a conflict of interest to prevent
them from making objective decisions.
Pada dasarnya anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan
Pejabat Eksekutif menghindarkan diri dari pengambilan suatu
keputusan dalam situasi dan kondisi dimana terdapat benturan
kepentingan. Namun demikian apabila keputusan tetap harus
diambil maka pihak-pihak dimaksud wajib mengutamakan
kepentingan ekonomis Bank dan menghindarkan Bank dari
kerugian yang mungkin timbul atau kemungkinan berkurangnya
keuntungan Bank serta wajib mengungkapkan kondisi
benturan kepentingan tersebut dalam setiap keputusan.
In principal, the members of the Board of Commissioners and
the Board of Directors, as well as executive officers, must refrain
from making decisions in circumstances that hold conflicts
of interest. However, if a decision is required, the concerned
parties are obligated to prioritize the economic interests of the
Bank and to protect the Bank from potential losses that may
occur, or from a potential reduction of bank profits, and they
are required to disclose the nature of the conflicts of interest
in any decision-making.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
Bank menghindari adanya dominasi yang tidak wajar oleh
stakeholders manapun dan tidak terpengaruh oleh kepentingan
sepihak serta terbebas dari benturan kepentingan. Pengambilan
keputusan strategis oleh bank dilakukan secara obyektif dan
bebas dari tekanan dari pihak manapun. Pengambilan keputusan
dilakukan melalui suara terbanyak dan adanya perbedaan
pendapat selalu didokumentasikan dalam risalah rapat.
The Bank prevents adverse domination by any stakeholders
and is not affected by any unilateral interests and is free from
any conflict of interest. Strategic decision-making by the bank
is made objectively and is free of coercion from any party.
Decision-making is made by majority vote and any differences
in opinions are always documented in the minutes of the
meeting.
Saat ini Bank telah memiliki prosedur penanganan benturan
kepentingan dan telah disahkan melalui Surat Keputusan
Direksi No. 26/081/Dir/SK tanggal 30 Desember 2014 serta
disetujui oleh Dewan Komisaris. Hingga saat ini bank tidak
memberikan perlakuan istimewa kepada pihak-pihak tertentu
di luar prosedur dan ketentuan yang berlaku, termasuk dalam
kategori benturan kepentingan yang dapat menimbulkan
kerugian bagi Bank atau mengurangi keuntungan Bank,
seperti pemberian suku bunga yang tidak sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku, pemberian kredit tanpa
memperhatikan kewajaran dan batas yang diperbolehkan.
Currently, the Bank has procedures to manage conflict of
interest that were ratified by the Board of Directors Decree
No. 26/081/Dir/SK dated 30 December 2014 as approved by
the Board of Commissioners. Up to now, the bank has not
endowed any preferential treatment on certain parties outside
the prevailing procedures and regulations, which includes the
category of a conflict of interest that may cause damage to the
Bank or reduce the profits of the Bank, such as the application
of interest rates that do not comply with the prevailing
procedures and regulations, or the provision of loans that do
not comply with fairness and exposure limits.
NO
NAMA DAN
JABATAN PIHAK
YANG MEMILIKI
BENTURAN
KEPENTINGAN
NAME AND
POSITION OF
PARTIES THAT
HAVE CONFLICT OF
INTEREST
NAMA DAN JABATAN
PENGAMBIL KEPUTUSAN
NAME AND POSITION OF DECISION
MAKERS
JENIS
TRANSAKSI
TRANSACTION
TYPE
NILAI TRANSAKSI
(JUTAAN Rupiah)
TRANSACTION
VALUE
(IN MILLION IDR)
KETERANGAN
DESCRIPTION
NIHIL
NONE
Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait
dan Penyediaan Dana Besar
Funding Related Parties and Large Funding Allocations
Kebijakan bank dalam mengatur penyediaan dana kepada
pihak terkait dan penyediaan dana dalam skala besar
didasarkan pada peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang
mengatur tentang batas maksimum pemberian kredit (BMPK).
The Bank’s policy concerning funding related parties and large
funding allocations are based on Financial Services Authority
regulations that govern the legal lending limits (LLL).
Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana
besar diputuskan oleh Komite Kredit secara independen
dan mengacu pada ketentuan berlaku. Secara berkala bank
memonitor dan melaporkan perihal dimaksud kepada Otoritas
Jasa Keuangan secara tepat waktu.
Funding related parties and large funding allocations are
decided by the Credit Committee independently and it refers
to prevailing regulations. The Bank periodically monitors and
reports these allocations to the Financial Services Authority in
a timely manner.
Posisi per tanggal 31 Desember 2015, penyediaan dana
kepada related party, serta total eksposur Grup dan core debtors
terhadap total portofolio kredit Bank adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2015 the instances of funding allocated to
related parties and the ratios of the debts of the group and core
debtors to the total loan portfolio of the Bank are as follow:
153
154
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
EKSPOSUR
EXPOSURE
∑DEBITUR
∑DEBTORS
BAKI DEBET
DEBIT BALANCE
UTILISASI BMPK
LLL UTILIZATION
18
3,520
0.784
Pihak terkait
Related parties
GROUP
Debitur Inti
Core Debtors
Total Group
Total Group
87 group
87 groups
BAKI DEBET
DEBIT BALANCE
%
∑DEBITUR
∑DEBTORS
8,944,090
42.44
25
7,877,300
175.45
184
TOTAL KREDIT
TOTAL LOANS
21,075,878
Rencana Strategis Bank
The Bank’s Strategic Plan
Bank KEB Hana saat ini telah memiliki Rencana strategis Bank
dalam bentuk Rencana Korporasi (corporate plan) 2015 - 2019 yang
sudah disetujui oleh Komisaris pada 5 Oktober 2015 dan Rencana
Bisnis (business plan) yang disusun sesuai dengan visi Bank untuk
menjadi The Best Customer Focused Bank in Indonesia dan misi Bank
dalam memberikan pelayanan perbankan yang cepat, nyaman, dan
berorientasi pada kepuasan nasabah serta memiliki komitmen yang
tinggi dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Rencana
Korporasi mencerminkan dukungan pemilik, antara lain seperti
komitmen dan upaya pemilik untuk memperkuat permodalan
Bank, sementara Rencana Bisnis Bank telah disusun berdasarkan
trend tahun-tahun sebelumnya, kondisi ekonomi mikro dan makro
sehingga semua target terukur dan realistis.
KEB Hana Bank currently has a strategic plan in the form of its
Corporate Plan 2015-2019, which was approved by the Board of
Commissioners on 5 October 2015, and a business plan that was
prepared in accordance with its vision, namely to become the
best customer-focused bank in Indonesia, its mission to provide
fast, comfortable and customer-satisfaction-oriented banking
services and its strong commitment to developing the economy
in Indonesia. The Corporate Plan reflects the owners’ support,
including their commitment and efforts to strengthen the Bank’s
capital, while the business plan was prepared based on the
trends of the previous years and on micro- and macro-economic
conditions to make all targets measurable and realistic.
Beberapa tujuan strategis Bank yang dibuat oleh Bank KEB
Hana :
1. Menjadi Bank terbesar ke-20 di Indonesia dalam hal total
aset dalam jangka waktu 5 tahun;
2.Mengembangkan network ke seluruh Indonesia;
3. Menjadi Bank dengan kategori BUKU 3;
4.Meningkatkan brand awareness;
5.Mengembangkan retail banking dan menjaga posisi pada
UKM, Commercial dan Corporate Banking;
6. Meningkatkan kepuasan nasabah sebagai business partner
bank;
7.Menciptakan employee value dan menjadikan Bank sebagai
tempat menyenangkan untuk bekerja;
8. Memaksimalkan keuntungan pemegang saham;
9. Memberikan kontribusi terhadap masyarakat Indonesia.
A number of KEB Hana Bank Indonesia’s strategic goals are:
1. To become among the 20 largest banks in Indonesia in
terms of total assets within five years;
2. To develop networks across Indonesia;
3. To become a bank in the BUKU 3 category;
4. To raise brand awareness;
5. To develop retail banking while maintaining its position in
MSE, commercial and corporate banking;
6. To improve customer satisfaction as a business partner
bank;
7. To build employee value and to make the Bank an enjoyable
workplace;
8. To maximize returns to shareholders;
9. To contribute to Indonesian society.
Dalam pelaksanaan rencana bisnis, secara umum bank telah
mampu merealisasikan anggaran tahunan 2015. Realisasi total
aset bank mencapai 98%, penghimpunan dana pihak ketiga
(DPK) sebesar 98,08%, dan penyaluran kredit sebesar 105,3%.
Dari aspek rentabilitas, laba sebelum pajak terealisasi sebesar
108,19% dari target anggaran. Rasio NPL pada akhir tahun
2015 hanya sebesar 0,21%. Meskipun rasio NPL ini lebih tinggi
In implementing the business plan, in general, the Bank was
able to realize the 2015 annual budget. Realization of the Bank’s
total assets reached 98%, third-party funds (DPK) reached
98.08 % and loan disbursements 105.3%. From the rentability
aspect, profits before taxes reached 108.19% of the budgeted
target. The NPL ratio at the end of 2015 was only 0.21 %. Even
though the figure was higher than the previous year’s (0.08%),
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
dari tahun sebelumnya (0,08%), namun rasio NPL tersebut
masih tergolong sangat kecil dan jauh dibawah ketentuan BI
sebesar 5%, sedangkan CAR tercatat sebesar 21,06%.
it was considered insignificant as it was much lower than the
5% maximum set by Bank Indonesia in its regulations, while the
CAR was recorded at 21.06%.
Kondisi persaingan bisnis yang sedemikian ketat mendorong
Bank KEB Hana untuk terus berbenah dan meningkatkan
kualitas dalam menyusun strategi bisnis secara lebih
komprehensif agar mampu mewujudkan visinya sebagai salah
satu bank terbaik yang berfokus pada nasabah di Indonesia.
Tight business competition has driven KEB Hana Bank
to continuously improve quality in preparing a more
comprehensive business strategy to enable the Bank to fulfill
its vision of becoming one of the best banks that focuses on
customers in Indonesia.
Langkah-langkah strategis yang telah ditempuh dan disiapkan
Manajemen dalam menjalankan roda bisnis Bank KEB Hana
meliputi:
Mempercepat pertumbuhan aset dengan memanfaatkan
momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif
dan stabil serta besarnya volume perdagangan IndonesiaKorea yang terus meningkat;
Fokus pada pembiayaan SME dan komersial pada pebisnis
lokal dan nasabah korporasi Korea terutama untuk sektorsektor yang produktif;
Percepatan perluasan jaringan kantor ke kota-kota sentra
ekonomi di seputar kawasan industri maupun di luar pulau
Jawa;
Memperkuat customer base dengan menciptakan produkproduk baru dengan fitur-fitur layanan yang didukung
dengan kehandalan IT yang memberikan kemudahan dan
kecepatan dalam layanan bertransaksi dengan bank;
Menggencarkan promosi dan advertensi sebagai sarana
untuk membangun brand recognition;
Memperkuat fee based income yang berasal dari
pembiayaan ekspor impor serta transaksi valas, layanan
remittance untuk para TKI di Korea dan transaksi via
internet dan mobile banking;
Pengembangan kualitas staf marketing dan perekrutan
profesional di bidang pemasaran.
Strategic steps that have been taken and prepared by
management to turn the business wheels at KEB Hana Bank
included:
Accelerating asset growth by taking advantage of the
momentum of Indonesia’s positive and stable economic
growth and the growing volume of trade between Indonesia
and Korea;
Focusing on SME and commercial lending to local business
players and Korean corporate customers, particularly in
the productive sectors;
Accelerating establishing office networks to economiccenter cities around industrial areas and off the island of
Java;
Strengthening its customer base by developing new
products with features that are supported by reliable IT to
enable easy and quick banking transaction services;
Intensifying promotion and advertisements as a means of
building brand recognition;
Boosting fee-based income from export/import financing,
foreign exchange transactions, remittance services for
Indonesian workers (TKI) in Korea and transactions via the
internet and mobile banking;
Improving the quality of the marketing staff by recruiting
professionals from the marketing field.
Transparansi Kondisi Keuangan
dan Non Keuangan
Financial and Non-Financial Transparency
Dalam Rangka Implementasi prinsip Good Corporate Governance
khususnya prinsip transparansi, penerapan Basel II khususnya
pilar 3 (market discipline), serta sejalan dengan perkembangan
standar internasional diperlukan kebijakan internal yang
mengatur secara komprehensif mengenai laporan-laporan
terkait transparansi kondisi keuangan dan non keuangan.
In order to implement Good Corporate Governance principles,
especially the transparency principle and Basel II, particularly
‘pillar 3’ (market discipline), and to be in line with international
standards development, an internal policy that regulates
comprehensive reports related to financial and non-financial
transparency is needed.
a. Transparansi kondisi keuangan Bank KEB Hana
Dilakukan bank dalam bentuk laporan tahunan, laporan
keuangan publikasi yang diumumkan melalui surat kabar
berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran luas.
Laporan berkala disampaikan ke regulator dan laporan
keuangan tahunan telah diaudit oleh kantor akuntan
publik & dilaporkan ke regulator dan institusi-institusi
terkait sesuai ketentuan.
a. The situation of the financial transparency of KEB
Hana Bank is presented in annual reports and financial
statement publications that are printed in Indonesianlanguage newspapers with large circulations. Periodic
reports are submitted to regulators. Meanwhile, annual
financial statements that have been audited by a public
accountancy office iare reported to regulators and related
institutions in accordance with prevailing regulations.
Quarterly financial statements, annual financial statements
155
156
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
Laporan keuangan triwulanan, tahunan dan laporan GCG
dapat diakses dalam homepage Bank KEB Hana www.
kebhana.co.id, dengan demikian profil bank dapat dengan
mudah diakses oleh masyarakat luas.
and GCG reports can be accessed through KEB Hana
Bank Indonesia’s homepage at www.kebhana.co.id and,
therefore, the Bank’s profile can be easily accessed by the
general public.
b. Transparansi kondisi non keuangan Bank KEB Hana
Dilakukan bank dalam melalui informasi tertulis mengenai
karakteristik setiap produk bank yang memenuhi
persyaratan minimal sebagaimana ditentukan baik dalam
bentuk brosur, leaflet dan banner maupun dari website
Bank. Iklan melalui media elektronik dan papan reklame.
Adanya layanan pengaduan nasabah baik melalui layanan
telepon Call KEB Hana maupun pengaduan langsung
nasabah ke kantor cabang.
b. The situation of the non-financial transparency of KEB
Hana Bank is presented in the form of written information
about the characteristics of every product of the Bank that
has met the minimum requirements set by regulation in
form of brochures, leaflets, banners, the Bank’s website,
advertisements in electronic media and on billboards. A
customer complaint service is available either through the
phone service, Call KEB Hana, or by calling branch offices
directly.
Bank KEB Hana telah memiliki kebijakan dan prosedur
mengenai tata cara pelaksanaan transparansi kondisi
keuangan dan non keuangan, seperti tertuang dalam SK
Dir No 27/068/DIR/SK tanggal 29 September 2015.
KEB Hana Bank already has policy procedures concerning
governance of financial and non-financial transparency, as
stipulated in Directoral Decree No. 27/068/DIR/SK dated 29
September 2015.
Kepemilikan Saham Anggota
Dewan Komisaris dan Direksi
Share Ownership by Members of The Board of
Commissioners and The Board of Directors
Hingga akhir tahun 2015, seluruh anggota Direksi tidak
mempunyai kepemilikan saham yang mencapai 5% (lima
perseratus) atau lebih besar pada Bank KEB Hana maupun
pada bank dan perusahaan lain yang berkedudukan di dalam
dan di luar negeri.
Until the end of 2015, none of the members of the Board of
Directors owned 5 % or more of shares at either KEB Hana
Bank, or at other banks and other companies in the country
or abroad.
Terdapat satu orang anggota Dewan Komisaris mempunyai
kepemilikan saham yang mencapai 5% (lima perseratus) atau
lebih pada Bank Perkreditan Rakyat dan perusahaan lain
yang berkedudukan di dalam negeri. Per posisi 31 Desember
2015 kepemilikan saham 5% atau lebih dari anggota Dewan
Komisaris adalah sebagai berikut :
There was one member of the Board of Commissioners who
owned 5 % or more of shares at the People’s Credit Bank (BPR)
and other companies who was domicilied in the country. As of
31 December 2015, share ownership of 5 % or more by the
members of the Board of Commissioners was as follows:
SAHAM
SHARES
NO.
1.
NAMA
NAME
Eka Noor Asmara
JABATAN
POSITION
KEPEMILIKAN
OWNERSHIP
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Pada 3 (tiga) BPR
In 3 (three) BPR
JENIS
TYPE
Saham
Biasa
Ordinary
Share
%
5.32%
5.00%
5.15%
JML LBR
SAHAM
NUMBER
OF SHARES
TOTAL
(JT RP)
TOTAL (IN
MILLION
RP)
235
1,250
206
118
125
103
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan
Anggota Dewan Komisaris Lainnya, Direksi Lainnya
dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank
Financial and Family Relationships of Members of The Board of Commissioners
and The Board of Directors with other Members of The Board of
Commissioners and The Board of Directors and/or
Controlling Shareholders of The Bank
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak saling
memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan
dengan sesama anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi
lainnya dan atau Pemegang Saham Pengendali Bank, kecuali
Sdr. Ko Yung Ryul dalam kedudukannya sebagai Komisaris
Utama Bank KEB Hana juga menjalankan tugas fungsional
dari pemegang saham pengendali dimana yang bersangkutan
sebagai pejabat eksekutif pada perusahaan pemegang saham
pengendali.
No members of the Board of Commissioners or the
Board of Directors had financial, management, or share
ownership relationships with other members of the Board
of Commissioners or the Board of Directors, or with the
controlling shareholders of the Bank, except for Mr. Ko Yung
Ryul, the President Commissioner of KEB Hana Bank, who also
served as an executive in a company belonging to a controlling
shareholder.
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak saling
memiliki hubungan keluarga dengan sesama anggota Dewan
Komisaris lainnya, Direksi lainnya dan atau Pemegang Saham
Pengendali Bank.
No members of the Board of Commissioners or the Board of
Directors had family relationships with other members of the
Board of Commissioners, or the Board of Directors, or with
controlling shareholders of the Bank.
Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain
Bagi Dewan Komisaris dan Direksi &
Rasio Gaji Tertinggi Terendah Pegawai
Remuneration Policy and Other Facilitiesfor Boards of Commissioners and
Directors and Ratio of Highest and Lowest Employee Salaries
Paket kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan
Komisaris dan Direksi tahun 2015 adalah sebagai berikut :
The remuneration policy and other facilities for the boards of
commissioners and directors in 2015 were as follows:
JUMLAH DITERIMA DALAM 1 TAHUN
AMOUNT RECEIVED IN ONE YEAR
NO.
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF
COMMISSIONERS
JENIS REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN
TYPE REMUNERATION AND OTHER FACILITIES
ORANG
HEAD
COUNT
1
Remunerasi
Remuneration
Gaji dan tunjangan tetap
Fixed salary and allowance
RP JUTA
IN MILLION
RP
5
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
ORANG
HEAD
COUNT
734
RP JUTA
IN MILLION
RP
7
16,325
157
158
Laporan Tahunan 2015
PT Bank KEB Hana Indonesia
Tata Kelola PerusahaaN
JUMLAH DITERIMA DALAM 1 TAHUN
AMOUNT RECEIVED IN ONE YEAR
NO.
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF
COMMISSIONERS
JENIS REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN
TYPE REMUNERATION AND OTHER FACILITIES
Fasilitas lain non natura
Non-natura other facilities
2
Fasilitas Natura (tidak dapat dimiliki)
Natura facilities (cannot be owned)
TOTAL
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
ORANG
HEAD
COUNT
RP JUTA
IN MILLION
RP
ORANG
HEAD
COUNT
RP JUTA
IN MILLION
RP
-
-
7
1,084
-
-
7
7,427
5
734
7
24,836
JUMLAH DIREKSI
TOTAL BOARD OF
DIRECTORS
JUMLAH KOMISARIS
TOTAL BOARD OF
COMMISSIONERS
Diatas Rp 2 miliar
Above Rp 2 billion
3
-
Diatas Rp 1 miliar s.d. Rp 2 miliar
Above Rp 1 billion up to Rp 2 billion
2
-
Diatas Rp 500 juta s.d. Rp 1 miliar
Above Rp 500 million up to Rp 1 billion
2
-
Rp 500 juta kebawah
Below Rp 500 million
-
5
JUMLAH REMUNERASI PER ORANG DALAM 1 TAHUN
TOTAL REMUNERATION PER PERSON IN ONE YEAR
Rasio tertinggi dan terendah:
Highest and lowest ratios:
Rasio gaji tertinggi & terendah BOC
Highest & lowest salary ratios of BOC
100.0%
Rasio gaji tertinggi & terendah karyawan
Highest & lowest salary ratios of employees
Rasio gaji tertinggi & terendah BOD
Highest & lowest salary ratios of BOD
324.6%
Rasio gaji tertinggi BOD & gaji tertinggi karyawan 160.7%
Highest salary ratios of BOD & employees
Keterangan :
• Sdr. Bayu Wishnu Wardhana menjabat sebagai anggota
Direksi sampai dengan 12 Juni 2015
• Sdri. Betty J. Parinussa menjabat sebagai anggota Direksi
sampai dengan 12 Juni 2015, setelah tidak menjabat
sebagai anggota Direksi Bank KEB Hana yang bersangkutan
diangkat dan menjabat sebagai Komisaris Independen
Bank KEB Hana
• Sdr. Soewandy adalah calon anggota Direksi, pembatalan
pengangkatan beliau sebagai calon anggota Direksi
dilakukan pada Desember 2015
• Sdr. A Wahab Sjachroni menjabat sebagai Komisaris
Independen Bank KEB Hana sampai dengan 12 Juni 2015
• Sdr. Achmad Effendy A. menjabat sebagai Komisaris
Independen Bank KEB Hana sampai dengan 12 Juni 2015
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Pegawai
Sedangkan rasio gaji pegawai tertinggi dan terendah dalam
1 tahun sebesar 3291.4% dan rasio gaji Direksi tertinggi dan
terendah sebesar 324.6% sementara rasio gaji Komisaris yang
tertinggi dan terendah sebesar 100.0% dan rasio gaji tertinggi
Direksi terhadap gaji tertinggi karyawan sebesar 160.7%.
3291.4%
Notes:
• Mr. Bayu Wishnu Wardhana served as a member of the
Board of Directors until 12 June 2015
• Ms. Betty J. Parinussa served as a member of the Board
of Directors until 12 June 2015. After leaving the Board
of Directors of KEB Hana Bank, she was appointed as
Independent Commissioner at KEB Hana Bank.
•
•
•
Mr. Soewandy was a candidate member of the Board of
Directors, cancellation of his appointment as a candidate
member of the Board of Directors was made in December
2015.
Mr. A. Wahab Sjachroni served as Independent
Commissioner at KEB Hana Bank until 12 June 2015.
Mr. Achmad Effency A served as Independent Commissioner
at KEB Hana Bank until 12 June 2015.
Ratios of Highest to Lowest Salaries of
Employees
The ratio between the highest and lowest salaries of employees
in one year reached 3,291.4 % and the ratio between the
highest and lowest salaries on the Board of Directors was
324.6 %. Meanwhile, the ratio between the highest and lowest
salaries on the Board of Commissioners was 100 % and the
ratio between the highest salaries, comparing the Board of
Directors with employees, was 160.7 %.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
Share Option, Buy Back Share
dan/atau Buy Back Obligasi
Share Options, Buy-Back Shares and/or Buy-Back Bonds
Perubahan komposisi pemegang saham dan jumlah saham
Bank KEB Hana terjadi pada RUPS di bulan Juni 2015 dan RUPS
sirkuler di bulan Oktober 2015, pada bulan Juni 2015 terdapat
penambahan modal dari para pemegang saham melalui modal
ditempatkan dan modal disetor sejumlah Rp 1.300.000.000.000
(satu triliun tiga ratus miliar Rupiah). Komposisi pemegang
saham Bank KEB Hana pada bulan Oktober 2015 berubah akibat
adanya penggabungan usaha Pemegang Saham Pengendali
Bank, KEB Bank Seoul dengan Hana Bank Seoul di Korea pada
1 September 2015 sehingga nama Bank berubah menjadi KEB
Hana Bank, Seoul. Dimana sebelumnya kepemilikan saham
Bank KEB Hana terdiri dari 5 (lima) Pemegang Saham, berubah
menjadi 4 (empat) Pemegang Saham.
Changes in the composition of shareholders and number of
shares of KEB Hana Bank took place during a General Meeting
of the Shareholders held in June 2015 and a GMS circular
issued in October 2015. In June 2015 there was a capital
injection made by shareholders using issued capital and paidup capital that amounted to Rp 1.3 trillion. The composition
of KEB Hana Bank’s shareholders changed by October 2015
because of the merging on 1 September 2015 of businesses
belonging to the controlling shareholders, namely KEB Bank
Seoul and Hana Bank Seoul in Korea, which caused the name
to be changed to KEB Hana Bank, Seoul. The number of KEB
Hana Shareholders also changed from five to four.
LAPORAN KOMPOSISI KEPEMILIKAN MODAL BANK KEB HANA
REPORT OF COMPOSITION OF CAPITAL OWNERSHIP OF KEB HANA BANK
A. Komposisi kepemilikan bank yang lama
Previous composition of ownership of the bank
NAMA
NAME
NO.
1
Korea Exchange Bank, Seoul
2
SEBELUM PERUBAHAN
OWNERSHIP BEFORE MERGER
NOMINAL (RIBUAN RP)
AMOUNT
(THOUSAND RP)
JUMLAH LEMBAR SAHAM
NUMBER OF SHARES
%
1.234.868.286
1.234.868.286
50,40
Hana Bank, Seoul
922.926.577
922.926.577
37,67
3
International Finance Corporation
244.612.738
244.612.738
9,99
4
Bambang Setijo
24.762.599
24.762.599
1,01
5
Perseroan
Company
22.829.800
22.829.800
0,93
2.450.000.000
2.450.000.000
100
Jumlah
Total
B. Komposisi kepemilikan bank yang baru
New ownership composition of the bank
NAMA
NAME
NO.
1.
KEB Hana Bank Seoul
2.
IFC
KEPEMILIKAN SETELAH PERUBAHAN
OWNERSHIP AFTER MERGER
NOMINAL (RIBUAN RP)
AMOUNT
(THOUSAND RP)
JUMLAH LEMBAR SAHAM
NUMBER OF SHARES
%
2.157.794.863
2.157.794.863
88.07
244.612.738
244.612.738
9.99
159
160
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
KEPEMILIKAN SETELAH PERUBAHAN
OWNERSHIP AFTER MERGER
NAMA
NAME
NO.
NOMINAL (RIBUAN RP)
AMOUNT
(THOUSAND RP)
JUMLAH LEMBAR SAHAM
NUMBER OF SHARES
%
3.
Bambang Setijo
24.762.599
24.762.599
1.01
4.
Perseroan
Company
22.829.800
22.829.800
0.93
2.450.000.000
2.450.000.000
100
Jumlah
Total
Hingga akhir tahun 2015, tidak ada share option yang diberikan
kepada Direksi, Dewan Komisaris ataupun Pejabat Eksekutif
Perseroan serta perseroan tidak mengeluarkan obligasi
sebagai sumber pendanaan.
Until the end of 2015, there were no share options in the
company and the company did not issue bonds as a source
of funds.
Share Option Posisi 31 Desember 2015/Share Option as of December 31, 2015
JUMLAH
SAHAM
YANG
DIMILIKI
(LEMBAR
SAHAM)
NUMBER
OF SHARES
OWNED
YANG
DIBERIKAN
(LEMBAR
SAHAM)
SHARES
GIVEN
YANG TELAH
DIEKSEKUSI
(LEMBAR SAHAM)
SHARES EXECUTED
4 Komisaris
4 Commisioners
0
0
0
0
0
5 Direksi
5 Directors
0
0
0
0
0
36 Pejabat Eksekutif
36 Executive Officers
0
0
0
0
0
KETERANGAN NAMA
DESCRIPTION NAME
Komisaris
Commisioners
Direksi
Director
Pejabat Eksekutif
Executive Officer
Total
JUMLAH OPSI/TOTAL OPTIONS
45 orang
45 person
HARGA
OPSI
(RP)
OPTION
PRICE
JANGKA
WAKTU
PERIOD
NIHIL
Jumlah Penyimpangan Internal
Amount of Internal Fraud
Selama tahun 2015, terdapat dua peristiwa penyimpangan
yang dilakukan oleh karyawan tetap yang dapat dikategorikan
sebagai internal fraud dengan jumlah kerugian yang sangat
kecil, yaitu kurang dari Rp 50 juta. Bank telah memberikan
sanksi pemberhentian dari pekerjaan terhadap para pelaku
fraud serta sanksi berupa surat peringatan kepada karyawan
yang terlibat secara tidak langsung akibat kelalaian dalam
melakukan tugas dan tanggung jawab.
Throughout 2015, there were two cases of fraud committed by
permanent employees that could be categorized as “internal
fraud” that caused insignificant losses of less than Rp 50
million. The Bank imposed sanctions in the form of dismissal
of employment on the perpetrators and sent warning letters
to employees who were involved indirectly, chastising them for
negligence in carrying out their duties and responsibilities.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
JUMLAH KASUS YANG DILAKUKAN OLEH
NUMBER OF CASES BY
INTERNAL FRAUD
DALAM 1 TAHUN
IN 1 YEAR
ANGGOTA DEWAN
KOMISARIS & ANGGOTA
DIREKSI
MEMBERS OF THE BOARD
OF COMMISSIONERS AND
THE BOARD OF DIRECTORS
PEGAWAI TETAP
PERMANENT EMPLOYEE
PEGAWAI TIDAK TETAP
TEMPORARY EMPLOYEE
THN SEBELUMNYA
PREVIOUS
YEAR
THN
BERJALAN
CURRENT
YEAR
THN
SEBELUMNYA
PREVIOUS YEAR
THN
BERJALAN
CURRENT
YEAR
THN
SEBELUMNYA
PREVIOUS YEAR
THN BERJALAN
CURRENT YEAR
Total Fraud
0
0
5
2
1
0
Telah diselesaikan
Settled
0
0
5
2
1
0
Dalam proses
penyelesaian di
internal Bank
In the process of
settlement internally
at the Bank
0
0
0
0
0
0
Belum diupayakan
penyelesaian
Yet to be resolved
0
0
0
0
0
0
Telah ditindaklanjuti
melalui proses
hukum.
Followed up by legal
process
0
0
0
0
0
0
Hasil temuan SKAI beserta penyelesaiannya telah dilaporkan
kepada Pengawas Otoritas Jasa Keuangan secara semesteran
melalui Laporan Penerapan Strategi Anti Fraud.
Results of SKAI findings and their settlements have been
reported to Financial Services Authority Supervisor semesterly
through Anti Fraud Strategy Implementation Report.
Permasalahan Hukum
Legal Issues
Bank KEB Hana memiliki komitmen yang tinggi dalam
penegakan hukum. Hal ini dapat ditunjukkan dengan tidak
adanya permasalahan hukum yang dihadapi oleh Bank KEB
Hana baik terkait hukum perdata maupun pidana selama
kurun waktu 2015.
KEB Hana Bank has a strong commitment toward upholding
the law. This is reflected by the absence of legal issues faced
by KEB Hana Bank, related both to civil and criminal law,
throughout 2015.
Apabila terdapat permasalahan hukum, Bank terlebih dahulu
mengupayakan langkah – langkah penyelesaian melalui
komunikasi secara persuasif. Namun apabila langkah tersebut
tidak dapat ditempuh maka Bank akan melakukan upaya
hukum litigasi.
If any legal issue arises, the Bank will first try to resolve it by way
of persuasive communication. However, if that fails the Bank
will litigate.
161
162
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
PERMASALAHAN HUKUM
LEGAL CASES
JUMLAH KASUS NUMBER OF CASES
PERDATA
CIVIL
PIDANA
CRIMINAL
Telah mendapatkan putusan yang mempunyai
kekuatan hukum tetap
Allready obtained decision that has permanent legal
force
-
-
Dalam proses penyelesaian
In Process
-
-
NIHIL
NIHIL
Total
Total
Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial
Donations for Social Activities
Hingga akhir tahun 2015, Bank tidak pernah mengeluarkan
dana untuk kegiatan politik ataupun yang sejenisnya. Selama
tahun 2015, Bank KEB Hana telah melaksanakan beberapa
program sosial dalam bidang kependidikan dan bakti sosial
antara lain:
Until the end of 2015, the Bank never gave donations for
political or similar activities. Throughout 2015, KEB Hana Bank
undertook several programs in educational and social services,
such as:
•
Beasiswa Bank KEB Hana
Di tahun 2015, Bank KEB Hana bekerjasama dengan Hana
Nanum Foundation, Korea, memberikan bantuan beasiswa
pendidikan kepada 70 (tujuh puluh) orang mahasiswa yang
berasal dari 6 (enam) universitas terkemuka di Indonesia.
Acara penyerahan beasiswa tersebut dilaksanakan pada
25 November 2015. Setiap mahasiswa mendapatkan
beasiswa sebesar USD 500 sehingga total beasiswa yang
disalurkan tahun ini mencapai USD 35.000.
•
KEB Hana Bank Indonesia Scholarship
In 2015, KEB Hana Bank teamed up with the Hana Nanum
Foundation, Korea, to provide educational scholarships
to 70 students from six leading universities in Indonesia.
The scholarship presentation ceremony was held on
25 November 2015. Each student received US$500
in scholarship funds, making the total scholarship
disbursement for the year US$35,000.
•
Edukasi Perbankan
Bank KEB Hana juga menyelenggarakan edukasi dalam
rangka meningkatkan pengetahuan, keyakinan dan
keterampilan konsumen dan masyarakat luas melalui
program literasi keuangan. Salah satu program edukasi
perbankan yang telah dilakukan Bank KEB Hana pada
tahun 2015 adalah kegiatan donasi kebutuhan pokok untuk
korban banjir warga di daerah KBN Cakung, dimana Bank
membantu korban banjir di wilayah KBN Cakung, dalam
bentuk donasi kebutuhan pokok untuk korban banjir.
Disela – sela acara Bank KEB Hana menyisipkan program
edukasi perbankan dan edukasi mengenai ATM kepada
masyarakat korban banjir, yang merupakan masyarakat
menengah ke bawah.
•
Banking Education
KEB Hana Bank also sponsored a financial literacy
program to improve the knowledge, assurance and skills
of consumers and the general public. One of the banking
education programs held by KEB Hana Bank in 2015
involved the donation of basic commodities to flood victims
at KBN Cakung. On the sidelines of the event, KEB Hana
Bank gave a banking education program and training about
ATMs to flood victims who were in the middle- to lowerincome brackets.
•
Mendekatkan diri dengan masyarakat sekitar
Seluruh karyawan asing Bank KEB Hana bahu membahu
membuat suatu aktifitas dengan tema “Kami Peduli, Kami
Berbagi.” Bekerjasama dengan Yayasan Happy Center di
Kelapa Gading, seluruh karyawan asing beserta keluarga
bahu membahu membuat lunchbox yang dibagikan kepada
masyarakat prasejahtera di wilayah Kelapa Gading, Jakarta
Utara.
•
Getting closer to surrounding society
All the expatriates in KEB Hana Bank joined hands in
developing an activity themed “Kami Peduli, Kami Berbagi
(We Care, We Share)”. Teaming up with the Happy Center
Foundation in Kelapa Gading, all expatriates with their
families joined hands in providing lunch boxes that were
distributed to the underprivileged in Kelapa Gading, North
Jakarta.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
•
Membagikan Kebahagiaan Menyambut Idul Fitri
Salah satu kegiatan tahunan Bank KEB Hana dalam
kegiatan CSR adalah berbagi dan melakukan donasi yang
diperuntukan untuk lowlabor income di lingkungan sekitar
Kantor pusat Bank KEB Hana. Bank KEB Hana membagikan
paket kebutuhan pokok lebaran kepada sekitar 300
karyawan Gedung Wisma Mulia. Tujuan dari kegiatan ini
adalah sebagai wujud terima kasih Bank terhadap servis
yang diberikan kepada Bank oleh management gedung,
khususnya housekeeping dan security.
•
Masih dalam rangka menyambut Lebaran 2015, Bank
KEB Hana melakukan buka bersama anak-anak yatim dari
yayasan Al Huda, Mampang, Jakarta Selatan. Dalam acara
tersebut Bank KEB Hana memberikan donasi berupa
bingkisan/paket kebutuhan pokok lebaran kepada kurang
lebih 64 anak yatim di sekitar Yayasan. Kegiatan ini diadakan
untuk berbagi kebahagiaan dengan masyarakat kurang
mampu disekitar lingkungan Bank. Dalam kegiatan ini
Bank juga turut memberikan pendidikan dasar perbankan
kepada anak kurang mampu.
•
Mendukung program pemerintah dalam UMKM
The Bank also held a fast breaking event with orphans from
the Al Huda Foundation, Mampang, South Jakarta. During
the event, the Bank donated basic Eid Mubarak commodity
packages to about 64 orphans. The activity was carried
out to share happiness with less fortunate people in the
area around the Bank. During this event the Bank also
presented basic banking education to these less fortunate
children.
•
Sebagai bentuk dukungan program pemerintah untuk
memajukan usaha kecil dan menengah di Indonesia,
Bank KEB Hana bekerjasama dengan KOTRA dan
Kementrian UKM dalam Program OVOP (One Village
One Product). Pada Rabu, 11 November 2015 Bank
KEB Hana menandatangani perjanjian Program OVOP
sebagai bentuk dukungan untuk lembaga usaha kecil
dan menengah bernama Koperasi Sumber Mertha Buana
yang terletak di Kabupaten Badung, Bali.
Bantuan yang diberikan Bank KEB Hana berupa mesin,
packaging design dan logo, dan training, dalam kegiatan ini
Bank KEB Hana tidak memberikan uang secara langsung.
Kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi koperasi
untuk dapat meningkatkan kesejahteraan dan membuat
koperasi menjadi lebih mandiri di kemudian hari.
•
Mencerdaskan anak bangsa
Pada hari Senin 21 Desember 2015 Bank KEB Hana
dan Korea bekerjasama dengan Copion, salah satu
perusahaan distribusi dari Korea, melaksanakan kegiatan
CSR di SDN 04 Cipicung, Cileungsi, Jawa Barat dengan
nama “Hana Happy Box Day.” Tema ini diangkat karena
Bank KEB Hana memberikan bantuan berupa perbaikan
ruangan kelas dan ruangan-ruangan lainnya, pemberian
beberapa unit komputer dan a lat tulis sekolah di dalam
box. Kegiatan ini merupakan salah satu wujud dari rasa
kepedulian Perusahaan terhadap lingkungan sekitar yang
membutuhkan bantuan.
Sharing Happiness in Welcoming Eid Mubarak
One of the annual events held by KEB Hana Bank as a
corporate social responsibility (CSR) activity was a donation
made to low-income workers in the areas surrounding the
Bank’s head office. The Bank disbursed basic Eid Mubarak
commodities to about 300 employees of the Wisma Mulia
Building. The activity was an expression of gratitude for the
services rendered by the building management, especially
by the housekeeping and security employees.
Supporting the government program for medium,
small and micro businesses
To support government’s program to develop medium and
small enterprises in Indonesia, KEB Hana Bank teamed up
with KOTRA and the Cooperatives and Small and Medium
Enterprises Ministry in the One Village One Product
(OVOP) Program. On 11 November 2015, the Bank signed
an OVOP Program agreement in support of a small and
medium enterprise named the Koperasi Sumber Mertha
Buana, located in Badung district, Bali.
Assistance provided by the Bank was in form of training,
machinery, packaging and logo designs. In this activity
the Bank did not make a direct monetary donation. This
activity is expected to benefit the cooperative by improving
its welfare and enabling it to be self-reliant in the future.
•
Educating the children of the nation
On 21 December 2015, the Bank teamed up with Copion,
a distribution company from Korea, to hold a CSR activity
at SDN 04 Cipicung, Cileungsi, West Java themed “Hana
Happy Box Day”. The theme was selected because the
Bank provided assistance in the form of the renovation
of classrooms and other rooms, as well as the provision
of several computers and boxes of stationary. This activity
expressed the company’s concern for surrounding areas
that need help.
163
164
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
Ringkasan Perhitungan Nilai Komposit
Self Assessment Good Corporate Governance
Posisi Akhir Desember 2015
Self-Assessment of Good Corporate Governance Summary
of Composite Value Calculations Self-Assessment of Good Corporate
Governanceas of The End of December 2015
Berdasarkan kertas kerja Self Assessment Good Corporate
Governance posisi akhir Desember 2015, dapat disampaikan
kesimpulan umum hasil Self Assessment Good Corporate
Governance yang dilakukan Bank KEB Hana pada Semester I dan
Semester II Tahun 2015 dimana Bank KEB Hana berada dalam
peringkat 2 (dua) dalam penilaian pelaksanaan Good Corporate
Governance tersebut. Kondisi tersebut mencerminkan bahwa
Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate
Governance yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari
pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate
Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan
prinsip Good Corporate Governance, maka secara umum
kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan
dengan tindakan normal oleh manajemen Bank.
Based on Good Corporate Governance self-assessment
paperwork as of the end of December 2015, KEB Hana Bank
received a ‘2’ rating for the implementation of Good Corporate
Governance according to self-assessments conducted in the
first and second halves of 2015. This shows that the Bank’s
management has implemented Good Corporate Governance
well. This is reflected in an adequate fulfillment of the principles
of Good Corporate Governance. If there are weaknesses in the
implementation of Good Corporate Governance principles,
then these weaknesses can be considered insignificant and
can be handled normally by the management of the Bank.
Adapun kesimpulan tersebut didapat berdasarkan hasil analisa
yang dibuat oleh Bank pada posisi akhir Desember 2015
sebagai berikut :
The following are conclusions drawn based on analyses by the
Bank as of end of December 2015:
A. Governance Structure
- Faktor-faktor positif aspek governance structure Bank
antara lain adalah sebagai berikut :
1. Dewan Komisaris, Direksi, Komite dan Satuan
Kerja Bank memiliki kecukupan jumlah, komposisi,
integritas, kompetensi, tingkat independensi,
kepatuhan serta efektivitas pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab yang sesuai dengan ketentuan
GCG.
2.Tidak terdapat benturan kepentingan selama
Tahun 2015.
3. Bank telah memiliki Rencana Strategis Bank dalam
bentuk Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis.
4.Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur
mengenai tata cara pelaksanaan transparansi
kondisi keuangan dan non keuangan.
- Faktor-faktor negatif aspek governance structure Bank
antara lain adalah sebagai berikut :
1.Sistem informasi manajemen risiko masih
dilakukan secara manual/semi manual.
B. Governance Process
- Faktor-faktor positif aspek governance process Bank
antara lain adalah sebagai berikut :
1. Komite - komite selalu melaksanakan fungsi dan
tugasnya sesuai ketentuan GCG.
2. Bank telah memiliki Kebijakan dan Prosedur
Manajemen Risiko Terintegrasi serta Pedoman
Tata Kelola Terintegrasi.
3. Dalam penerapan manajemen risiko, Bank telah
A. Governance Structure
- Positive factors on aspects of the Bank’s governance
structure are as follows:
1. The boards of commissioners and directors,
committees and work units were adequate in
numbers, integrity, competency, independence
levels, compliance and effectiveness in carrying out
duties and responsibilities in accordance with the
provision of GCG.
2. There were no conflicts of interest in 2015.
3. The Bank had strategic plans in form of a corporate
plan and a business plan.
4. The Bank already had policies and procedures
regarding the governance of financial and nonfinancial transparency.
- Negative factors on aspects of the Bank’s governance
structure are as follows:
1. Risk Management Information System is still run
manually or semi-manually.
B. Governance Process
- Positive factors on aspects of the Bank’s governance
process are as follows:
1. Committees always fulfill their functions and duties
according to the provision of GCG.
2. The Bank already has policies and procedures
regarding integrated risk management and
integrated good governance principles.
3. In implementing risk management, the Bank
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
menerapkan sistem pengendalian intern yang
menyeluruh dengan melakukan self assessment
setiap semester oleh division/departemen/
unit head, termasuk kepala cabang dan kepala
operasional guna mengidentifikasi permasalahan
operasional yang terjadi agar dapat dicarikan
solusi sedini mungkin.
- Faktor-faktor negatif aspek governance process Bank
antara lain dalah sebagai berikut:
1. Masih terdapat komitmen yang harus dipenuhi
terhadap Hasil Pemeriksaan OJK. Akan tetapi, pada
saat laporan ini dibuat, sudah diselesaikan dan
akan disampaikan kepada OJK.
C. Governance Outcome
- Faktor-faktor positif aspek governance outcome Bank
antara lain adalah sebagai berikut :
1. Tidak terdapat pelanggaran terhadap ketentuan
OJK mengenai prinsip kehati-hatian.
2. Rencana Strategis Bank disusun dengan kajian
komprehensif dengan memperhatikan peluang
bisnis dan analisa SWOT bank.
- Faktor-faktor negatif aspek governance outcome Bank
antara lain adalah sebagai berikut :
1.Masih terdapat pelanggaran kelemahan dan
kesalahan atas laporan rutin dan non rutin selama
tahun 2015 kepada regulator yang jumlahnya
tidak terlalu signifikan. Pelanggaran yang terjadi
bukan diakibatkan ketidakpatuhan Bank terhadap
peraturan, melainkan karena adanya human error.
implemented a comprehensive internal control
system by conducting self-assessments every
half-year by division, department and unit
heads, including branch office heads and branch
operation heads, to identify operational issues so
that solutions can be sought as early as possible.
-
Negative factors on aspects of the Bank’s governance
process are as follows:
1. There were commitments that had not been
fulfilled to resolve FSA findings. However, by the
time this report was written, everything had been
resolved and this will be reported to the FSA.
C. Governance Outcome
- Positive factors on aspects of the Bank’s governance
outcome are as follows:
1. There were no violations of FSA regulations
regarding principles of prudence.
2. The Bank’s strategic plan was prepared through
comprehensive study by taking into account
business opportunities and a SWOT analysis.
- Negative factors on aspects of the Bank’s governance
outcome are as follows:
1. Throughout 2015, there were still errors and
weaknesses found in routine and non-routine
reports to regulators in which the amounts were
insignificant. The mistakes were not a result of
the Bank’s non-compliance with regulations, but
merely human error.
Action Plan dalam Pelaksanaan
Good Corporate Governance
Posisi Akhir Tahun 2015
In Implementation of Good Corporate Governance
Action Plan At end of 2015
Rencana Tindak
NO
1.
(Action Plan)
ASPEK
ASPECT
Penerapan fungsi kepatuhan Bank
Implementation of Bank’s
compliance
RENCANA TINDAK
ACTION PLAN
WAKTU
PENYELESAIAN
SOLVING PERIOD
• Meningkatkan fungsi Kepatuhan dalam memenuhi Sepanjang tahun 2016
komitmen Bank terhadap temuan hasil audit OJK Throughout 2016
dan meminimalisasi sanksi yang dihadapi Bank
dalam pemenuhan pelaporan
• Improving compliance function in fulfilling the
Bank’s commitment toward OJK audit findings and
minimize sanctions faced by the Bank in reporting
165
166
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
NO
2
ASPEK
ASPECT
RENCANA TINDAK
ACTION PLAN
Penerapan Fungsi Komite
Remunerasi & Nominasi
Implementation of Remuneration
& Nomination Committee
Function
WAKTU
PENYELESAIAN
SOLVING PERIOD
• Meningkatkan peran komite remunerasi & Sepanjang Tahun 2016
nominasi
dalam
mengevaluasi
kebijakan Throughout 2016
remunerasi
• Improving the role of Remuneration & Nomination
Committee in assessing remuneration policy
Sistem Whistleblowing
Whistleblowing System
Sebagai bagian dari penerapan tata kelola perusahaan yang baik,
Bank KEB Hana memiliki dan menerapkan system pelaporan
pelanggaran (whistleblowing system) yang memungkinkan
karyawan dan pihak-pihak lainnya melaporkan dugaan
pelanggaran atau kejadian fraud tanpa rasa takut dan dilindungi
dari risiko yang mungkin terjadi atas pelaporan tersebut.
As part of good corporate governance implementation, KEB
Hana Bank has applied whistleblowing system which enables
employees and other parties to report alleged violation or
fraud without fear and is given protection from risks that may
occur as a result of reporting the incident.
Perlindungan bagi Pelapor
Protection for the Whistleblower
Manajemen akan melindungi Whistleblower dan pihakpihak internal lain yang terlibat dalam proses investigasi
atau pembuktian laporan indikasi / kejadian fraud untuk
menumbuhkan rasa aman bagi karyawan atau pihak internal
lainnya secara umum.
Management will protect the whistleblower and other internal
parties involved in the investigation or verification process of
the indicative report/fraud incident to foster a sense of security
to employees and other internal parties in general.
Perlindungan yang diberikan oleh Bank kepada whistleblower
adalah berupa:
• Jaminan atas kerahasiaan identitas pelapor, dan
perlindungan dari tindakan-tindakan yang akan merugikan
bahkan membahayakan whistleblower.
• Jaminan keamanan atas seluruh informasi tentang indikasi/
kejadian fraud yang dilaporkannya.
• Jaminan perlindungan terhadap perlakuan yang dapat
merugikan seperti pemecatan yang tidak adil, penurunan
jabatan atau pangkat, diskriminasi dalam segala bentuk
dan catatan yang merugikan dalam file data karyawan.
• Jaminan bahwa whistleblower dapat mengadukan kepada
Bank bila mendapat tekanan atau ancaman atas indikasi/
kejadian fraud yang dilaporkannya.
• Bank juga akan menyediakan perlindungan hukum bagi
whistleblower yang beritikad baik dengan merujuk kepada
undang-undang yang berlaku.
Protection given by the Bank for the whistleblower is in the
form of:
• Guarantee on anonymity of the whistleblower identity and
protection against actions that may cause adverse effect or
even endanger the whistleblower.
• Guarantee on the security of all information regarding
reported fraud indication/incident.
• Guarantee in the form of protection against adverse
treatment such as unfair dismissal, demotion of position
or rank, any form of discrimination and adverse note in
employee data file record.
• Assurance for the whistleblower to report to the Bank
in the event that the whistleblower receives pressure or
threat for reporting fraud indication or incident.
• Bank will also provide legal protection for the whistleblower
who acts in good faith by referring to the prevailing laws.
Penanganan Pelaporan dari Whistleblower
Whistleblower Report Handling
Koordinator Satuan Kerja Anti Fraud menerima laporan,
mengatur pertemuan dengan whistleblower, meyakinkan
seluruh persyaratan telah dipenuhi, dan melakukan investigasi
untuk memastikan kebenaran laporan tersebut. Setiap laporan
yang diterima wajib dilaporkan kepada Presiden Direktur.
Kejadian fraud yang signifikan (termasuk yang berpotensi
menjadi perhatian publik) dilaporkan kepada OJK paling lambat
3 (tiga) hari setelah Bank mengetahui kejadian fraud.
Anti-Fraud Working Unit Coordinator receives reports, arranges
meeting with the whistleblower, ensures that all requirements
have been fulfilled and conduct investigations to prove the
validity of the report. All reports received must be reported to
the President Director. Any significant fraud incident (including
those that could potentially become public interest) is reported
to OJK no later than three days after fraud incident discovery
by the Bank.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
Whistle-blower
• Laporan dapat melalui email
/ telepon.
• Report received from email/
phone
• Form standar: Laporan
Indikasi/Kejadian Fraud.
• Standard form: Indicative/
Incident Fraud Report
E-mail /
Telephone/
Surat
Email/
Telephone/
Letter
Layak untuk
diverifikasi?
Viable for
Verification?
• Anggota Grup Email sebagai
penerima laporan.
• Group Email as the report
recipient
• Melakukan verifikasi
terhadap SOP/Internal
Memo/lain-lain.
• Verification against SOP/
Internal Memo/Others
• Mengkoordinasikan kepada
HRD.
• Coordinate with HRD
• HRD memeriksa
status karyawan yang
bersangkutan.
• HRD verify status of related
employee
• HRD mengambil langkahlangkah yang diperlukan.
• HRD takes necessary steps/
actions
Ya
Yes
Tidak
No
Koordinator Satuan Kerja
Anti Fraud dan HRD
Anti Fraud Working Unit
Coordinator and HRD
Data
File
Instruksi
kepada
SKAI
Instruction to
Internal Audit
Laporan
Report
Presiden Direktur
President Director
Tidak
No
Investigasi
Investigation
Investigasi
Investigation
Satuan Kerja Audit Internal
(SKAI)
Internal Audit Working Unit
Presiden Direktur, Dewan
Komisaris (Komite Audit),
Direktur Kepatuhan
President Director, Board
of Commissioners (Audit
Committee) Compliance
Director
Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP)
Investigation
Report
Ya
Yes
Laporan
Kejadian Fraud
ke OJK
Report Fraud
Incident to FSA
• Setiap laporan yang
diterima wajib dilaporkan
kepada Presiden Direktur.
• Every report received must
be reported to the President
Director
• Form Laporan Indikasi/
Kejadian Fraud digunakan
sebagai Surat Tugas bagi
SKAI untuk melakukan
investigasi.
• Fraud indication/incident
report is used by Internal
Audit as assignment letter
to conduct investigation.
Setiap fraud yang signifikan
(termasuk yang berpotensi
menjadi perhatian public)
dilaporkan ke OJK paling lambat
3 (tiga) hari setelah Bank
mengetahui kejadian fraud.
Any significant fraud incident
(including those that could
potentially become public
interest) is reported to OJK
no later than three days after
fraud incident discovery by the
Bank.
167
168
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
Tata Kelola Terintegrasi
Integrated Governance
Dalam rangka menciptakan sektor jasa keuangan yang tumbuh
secara berkelanjutan dan stabil serta memiliki daya saing yang
tinggi, perlu penerapan Tata Kelola yang baik disektor jasa
keuangan. Lembaga jasa keuangan yang memiliki hubungan
kepemilikan dan/ atau pengendalian di berbagai sektor jasa
keuangan telah meningkatkan kompleksitas transaksi dan
interaksi antar lembaga jasa keuangan dalam konglomerasi
keuangan, sehingga diperlukan penerapan tata kelola
terintegrasi.
To enable the financial services sector to grow in a sustainable
and stable manner and have a high level of competitiveness,
it requires a robust application of Good Governance. Given
the ownership structures of financial services institutions
and their control of various sectors within financial services,
the complexity of transactions and interactions among
the operating institutions increases within the financial
conglomerate, requiring the implementation of integrated
governance.
Sehubungan dengan penyertaan modal Bank KEB Hana
terhadap perusahaan Multifinance di tahun 2015, Bank KEB
Hana ditunjuk sebagai entitas utama dalam konglomerasi
keuangan dari Hana Financial Group pada 28 Juli 2015. Adapun
dalam penerapan sebagai entitas utama, merupakan kewajiban
dari entitas utama dalam menjalankan tata kelola terintegrasi.
With reference to the equity participation of the KEB Hana Bank
Multifinance company in 2015, KEB Hana Bank was assigned
to be the main entity in the financial conglomerate, the Hana
Financial Group, on 28 July 2015. Accordingly, as the main
entity, it was required to implement an integrated governance.
Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi pada Bank KEB Hana
meliputi 5 hal yaitu:
Implementation of integrated governance at KEB Hana Bank
covers five areas:
1. Struktur Konglomerasi Keuangan
2. Struktur Kepemilikan saham dalam konglomerasi keuangan
3. Struktur kepengurusan pada entitas utama dan Lembaga
Jasa Keuangan dalam Konglomerasi keuangan
4. Kebijakan transaksi intra grup
5. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola
Terintegrasi
1. Structure of financial conglomerate.
2. Structure of shareholding in financial conglomerate.
3. The management structure at the main entity and the
Institute of Financial Services in the financial conglomerate.
4. Intra-group transaction policy.
5. Self-assessment report of the implementation of integrated
governance.
A. Struktur Konglomerasi Keuangan
Penunjukkan Bank KEB Hana oleh Hana Financial Group
sebagai entitas utama didasari atas pertimbangan akan
kedudukan Hana Capital Co. Ltd sebagai perusahaan induk
yang berlokasi di luar negeri, sehingga akan menyulitkan
koordinasi terhadap laporan konsolidasi atas laporan
perusahaan anak maupun laporan-laporan para pihak
terelasi yang wajib disampaikan kepada OJK.
A. Financial Conglomerate
The appointment of KEB Hana Bank by the Hana Financial
Group as the main entity is based on the consideration that
given Hana Capital Co. Ltd. as the parent company is located
abroad, that would create difficulties in coordinating and
consolidating its reports, including reports on the related
parties that are mandatory for submission to the FSA.
Bank KEB Hana selaku entitas utama wajib menerapkan
tata kelola terintegrasi sebagaimana yang telah diatur
dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
KEB Hana Bank as the main entity is required to implement
an integrated governance as set out in Financial Services
Authority regulations.
Adapun struktur Konglomerasi Keuangan dimaksud :
The financial conglomerate’s structure is:
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
Hana Financial Grup
100%
KEB Hana Bank Seoul
88.07%
50.10%
Hana Capital Co. Ltd
PT Bank KEB Hana Indonesia
30%
55%
PT Sinarmas Hana Finance
•
Bank KEB Hana, PT Sinarmas Hana Finance serta Hana
Capital Co. Ltd merupakan lembaga jasa keuangan yang
berelasi karena berada dalam satu grup Konglomerasi
Keuangan Hana Financial Group.
•
Sehubungan dengan penyertaan modal Bank KEB
Hana terhadap perusahaan Multifinance di tahun 2015,
Bank KEB Hana ditunjuk sebagai entitas utama dalam
konglomerasi keuangan dari Hana Financial Group
pada 28 Juli 2015. Adapun dalam penerapan sebagai
entitas utama, merupakan kewajiban dari entitas
utama dalam menjalankan tata kelola terintegrasi.
B. Struktur Kepemilikan Saham dalam Konglomerasi
Keuangan
With reference to the equity participation of the Bank
KEB Hana Multifinance company in 2015, KEB Hana
Bank is assigned as the main entity in the financial
conglomerate of Hana Financial Group on July 28,
2015. Accordingly, as the main entity, it requires to
implement an integrated governance.
B
i. Kepemilikan Saham Bank KEB Hana
Shareholding Structure in the Financial conglomerate
I. Shareholding in KEB Hana Bank
KEPEMILIKAN SAHAM
SHAREHOLDING
NAMA
NAME
NO.
KEB Hana Bank, PT Sinarmas Hana and Hana Capital
Finance Co. Ltd. are the related financial services
institutions and members of the financial conglomerate
of the Hana Financial Group.
NOMINAL (RIBUAN RP)
AMOUNT
(THOUSAND RP)
JUMLAH LEMBAR SAHAM
NUMBER OF SHARES
2.157.794.863
2.157.794.863
88.07
244.612.738
244.612.738
9.99
%
1.
KEB Hana Bank Seoul
2.
IFC
3.
Bambang Setijo
24.762.599
24.762.599
1.01
4.
Perseroan
22.829.800
22.829.800
0.93
2.450.000.000
2.450.000.000
100
Jumlah
ii. Kepemilikan Saham Hana Capital Co. Ltd
NAMA
NAME
NO.
ii. Shareholding Hana Capital Co. Ltd
KEPEMILIKAN SAHAM
SHAREHOLDING
%
1.
Hana Financial Group
2.
Kolon Industry
3.
Ung-Yeol Lee
6.47
4.
Kolon Glotech
4.22
5.
Kolon Global
1.36
Jumlah
50.1
37.81
100
169
170
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
iii.Kepemilikan Saham dari PT Sinarmas Hana
Finance
NAMA
NAME
NO.
iii. Sharehoding of PT Sinarmas Hana Finance
KEPEMILIKAN SAHAM
SHAREHOLDING
NOMINAL (JUTA RP)
NOMINAL (IDR.MIO)
JUMLAH LEMBAR SAHAM
NUMBER OF SHARES
%
1.
Hana Capital Co Ltd
82.500
825
55
2.
Bank KEB Hana
45.000
450
30
3.
PT Sinarmas Multiartha Tbk
22.500
225
15
150.000
1.500
100
Jumlah
Dalam hubungannya sebagai entitas utama dalam konglomerasi
keuangan, Bank KEB Hana memiliki entitas anak yakni PT
Sinarmas Hana Finance, yang merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang pembiayaan. Adapun Entitas Anak, PT
Sinarmas Hana Finance berdiri berdasarkan akta pendirian
usaha No. 14 tanggal 9 Juni 2015 dan baru beroperasi pada 20
November 2015 sesuai dengan persetujuan dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) IKNB melalui surat No. SR-6088/ NB.111/ 2015
tanggal 20 November 2015.
As the main entity of the financial conglomerate, one of the
subsidiaries of KEB Hana Bank Indonesia is PT Hana Sinarmas
Finance, which is a company engaged in financing. The
subsidiary, PT Hana Sinarmas Finance, was established under
the deed of establishment of business No. 14 dated 9 June 2015
and became operational on 20 November 2015 in accordance
with the approval of the Financial Services Authority by Letter
No. SR-6088/NB.111/2015 dated 20 November 2015.
C. Struktur kepengurusan pada Entitas Utama dan
Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi
keuangan
C. The management structure of the main entity and
the Financial Services institutions in the financial
conglomerate:
a. Direksi Entitas Utama
Jumlah dan Komposisi Direksi Entitas Utama sampai
dengan akhir 2015 yaitu 5 (lima) orang, dengan
komposisi sebagai berikut :
a. The Board of Directors of the Main Entity
The number and composition of the Board of Directors
of the main entity at the end of 2015, wasfive, with the
following composition:
NO.
NAMA & JABATAN
NAME & POSITION
STATUS
KETERANGAN
POSITION
1
Lee Jae Hak
WNA
Direktur Utama
President Director
2
Lee Hwa Soo
WNA
Direktur Keuangan
Finance Director
3
Liem Konstantinus
WNI
Direktur Bisnis
Business Director
4
Sugiarto K. Chandra
WNI
Direktur Credit
Credit Director
5
Efdinal Alamsyah
WNI
Direktur Kepatuhan
Compliance Director
Seluruh Direksi Entitas Utama memiliki integritas,
kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai
dan teruji, kondisi ini telah dipersyaratkan dalam
pengajuan ke OJK. Seluruh Direksi Entitas Utama juga
telah lulus Fit and Proper Test dan telah memperoleh
surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan.
All the members of the Board of Directors of the
main entity have integrity, competence and adequate
financial reputations. This condition is required for
submission to the FSA. The entire Board of Directors of
the main entity has also passed a Fit and Proper Test
and obtained a letter of approval from the Financial
Services Authority.
Direksi Entitas Utama sebelumnya telah memiliki
pengetahuan di bidang perbankan dan pengalaman
di bidang pengelolaan risiko yang ditunjukkan dari
pemenuhan Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5. Pada
tahun 2015 Seluruh Anggota Direksi Entitas Utama
The Board of Directors of the main entity possesses
banking knowledge as well as
experience in
risk management as evidenced by securing Risk
Management Certification Level 5. In 2015 members of
the the Board of Directors of the main entity attended
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
telah mengikuti beberapa pelatihan serta sertifikasi,
diantaranya refreshment manajemen risiko pada 17 Juni
2015 “The ASEAN Economic Community : Fraud & Risk
Implication on Banks serta Economic Outlook Seminars
2016 pada 10 November 2015. Untuk memenuhi
pengetahuan Direksi Entitas Utama terhadap bisnis
Entitas Anak yang bergerak di bidang multifinance,
rencananya di tahun 2016 akan diadakan pelatihan
ataupun workshop mengenai bisnis multifinance yang
akan diikuti oleh Direksi Entitas Utama.
several training sessions and certifications concerning,
among other things, a risk management refreshing
course on 17June 2015, “The ASEAN Economic
Community: Fraud and Risk Implication on Banks”, as
well as the Economic Outlook Seminars 2016 on 10
November 2015.
Dalam rangka pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi,
Direksi entitas utama telah menyusun Kebijakan
dan Prosedur Tata Kelola Terintegrasi yang telah
disetujui Dewan Komisaris Entitas Utama melalui SK
Komisaris No. 27/013/KOM/SK tanggal 5 Oktober
2015. Penyampaian kebijakan dan prosedur Tata
Kelola Terintegrasi disampaikan melalui email kepada
Direksi Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi
Keuangan.
In implementing integrated governance, the Board of
Directors of the main entity has developed policies
and procedures that have been approved by the
Board of Commissioners of the main entity, through
Commissioner SK No. 27/013/KOM/SK dated 5 October
2015. The submission of policies and procedures of
integrated governance was submitted through email
to the Board of Directors of the Financial Services
Institution.
Tugas & Tanggung jawab Direksi Entitas Utama :
Duties and Responsibilities of Board of Directors
of the main entity:
• Develop the integrated governance guidelines;
• Direct, monitor and evaluate the implementation
of the integrated governance guidelines;
• Follow up on referrals or advise the Board of
Commissioners of the main entity to improve the
integrated governance guidelines;
• Ensure that the audit findings, the recommendations
of the integrated internal audit unit and of external
auditors, the results of FSA supervision and/or of
other authorities are addressed by the Lembaga
Jasa Keuangan in financial conglomerate; financial
conglomerate;
• Establish an integrated compliance unit, an
integrated internal audit unit and an integrated risk
management work unit.
•
•
•
•
•
Menyusun Pedoman Tata Kelola Terintegrasi;
Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi;
Menindaklanjuti arahan atau nasihat Dewan
Komisaris
Entitas
Utama
dalam
rangka
penyempurnaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi;
Memastikan bahwa temuan audit, rekomendasi dari
satuan kerja audit intern terintegrasi, auditor eksternal,
hasil pengawasan OJK dan/atau pengawasan otoritas
lain telah ditindaklanjuti oleh Lembaga Jasa Keuangan
(LJK) dalam Konglomerasi Keuangan;
Membentuk satuan kerja kepatuhan terintegrasi,
satuan kerja audit intern terintegrasi dan satuan
kerja manajemen risiko terintegrasi.
Direksi Entitas utama telah memiliki satuan kerja
kepatuhan, satuan kerja audit intern dan satuan
kerja manajemen risiko, pelaksanaan tugas dalam hal
terintegrasi akan dijalankan oleh satuan kerja yang
telah ada.
b. Komisaris Entitas Utama
Komposisi Dewan Komisaris Entitas Utama sampai
dengan akhir tahun 2015 adalah sebagai berikut :
NO.
NAMA & JABATAN
NAME & POSITION
STATUS
The Board of Directors of the main entity has already
assigned tasks to the existing compliance, internal
audit and risk management work units relating to
integration.
b.
Commissioners of the Main Entity
Composition of the Board of Commissioners of the
main entity at the end of 2015 are as follows :
KETERANGAN
POSITION
1
Ko Yung Ryul
WNA
Komisaris Utama
President Commissioner
2
Eka Noor Asmara
WNA
Komisaris (Independen)
Independent Commissioner
3
Nasser Atorf
WNI
Komisaris (Independen)
Independent Commissioner
4
Betty J. Parinussa
WNI
Komisaris (Independen)
Independent Commissioner
171
172
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
Seluruh Dewan Komisaris Entitas Utama telah lulus
fit and proper test dan telah memperoleh surat
persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan serta memiliki
integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang
memadai dan teruji. Kondisi ini telah dipersyaratkan
dalam pengajuan ke OJK.
All members of the Board of Commissioners of the
main entity have passed fit and proper tests and
obtained letters of approval from the Financial Services
Authority and they possess the integrity, competence
and adequate financial reputations required for
submission to the FSA.
Dewan Komisaris Entitas Utama telah memiliki
pengetahuan di bidang Perbankan dan juga
diikutsertakan dalam program pelatihan termasuk
program sertifikasi. Sampai dengan akhir Desember
2015, Anggota Dewan Komisaris Entitas Utama
telah mengikuti program refreshment sertifikasi
risiko manajemen tanggal 17 Juni 2015 “The ASEAN
Economic Community : Fraud & Risk Implication on
Banks” serta Economic Outlook Seminars 2016 pada 10
November 2015. Untuk meningkatkan pengetahuan
Dewan Komisaris Entitas Utama terhadap usaha yang
dijalankan oleh Entitas Anak, di tahun 2016 rencananya
akan diadakan pelatihan ataupun workshop yang
berhubungan dengan bidang usaha multifinance.
The Board of Commissioners of the Main Entity has
the knowledge in Banking and participate in training
programs, including certification programs. As of
the end of December 2015, member of the Board
Commissioners of the Main Entity has followed a risk
management certification refreshment program dated
June 17, 2015 “The ASEAN Economic Community: Fraud
& Risk Implication on Banks” and the 2016 Economic
Outlook Seminars on November 10, 2015. In 2016, to
enhance knowledge of the Board of Commissioners
of the Main Entity toward the business of its entity,
training and or workshop related to the multifinance
business has been planned.
Tugas & Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Entitas Utama :
• Mengawasi penerapan Tata Kelola pada masingmasing LJK agar sesuai dengan Pedoman Tata
Kelola Terintegrasi;
• Mengawasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Direksi Entitas Utama serta memberikan arahan
atau nasihat kepada Direksi Entitas Utama atas
pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi;
• Mengevaluasi Pedoman Tata Kelola Terintegrasi
dan mengarahkan dalam rangka penyempurnaan;
• Membentuk Komite Tata Kelola Terintegrasi.
Duties and Responsibilities of the Board
Commissioners of the main entity:
• Supervise the implementation of governance of
each financial services institution to meet the
integrated governance guidelines;
• Supervise the implementation of the tasks and
responsibilities of the Board of Directors of the
main entity and provide guidance or advice in the
execution of the integrated governance guidelines;
• Evaluate the integrated governance guidelines and
provide directives for improvements;
• Establish an ntegrated Governance Committee.
Selama tahun 2015, Dewan Komisaris Entitas Utama
telah melaksanakan rapat sebanyak 6 (enam) kali, 1 (satu)
rapat dalam bentuk sirkuler dan 5 (lima) rapat dalam
bentuk pertemuan secara fisik, hal ini telah memenuhi
ketentuan sebagaimana yang tercantum dalam
peraturan otoritas jasa keuangan. Hasil rapat Dewan
Komisaris Entitas Utama telah dituangkan dalam risalah
rapat dan didokumentasikan dengan baik, termasuk
pengungkapan secara jelas apabila terjadi dissenting
opinions beserta alasannya yang terjadi dalam rapat
Dewan Komisaris Entitas Utama. Komisaris Entitas utama
juga telah membentuk komite tata kelola terintegrasi
pada 4 Februari 2016, pembentukkan komite tata
kelola terintegrasi didasarkan atas rekomendasi komite
remunerasi dan nominasi pada 21 Januari 2016.
During 2015, the Board of Commissioners of the Main
Entity has conducted 6 (six) meetings, 1 (one) meeting
in the form of circular and 5 (five) meetings in the form
of meeting in person to meet the requirements as
stated in the regulation set by the FSA. The results of
the meetings of the Board of Commissioners of Main
have been noted and documented in the minutes of
meetings, including clear disclosure in the event of
dissenting opinions and their reasons which occurred
in the meeting of the Board of Commissioners of
the Main Entity. The Board of Commissioners of the
Main Entity has formed an Integrated Governance
Committee based on the recommendation made by
the Remuneration and Nomination Committee dated
January 21 2016.
c. Komite Tata Kelola Terintegrasi
Komite Tata kelola Terintegrasi merupakan komite
dibawah Dewan Komisaris yang dibentuk untuk
membantu pelaksaan tugas komisaris entitas utama
dalam hal penerapan tata kelola terintegrasi.
c. Integrated Governance Committee
The Integrated Governance Committee, a committee
under the Board of Commissioners of the main entity
was established to assist its members implement
integrated governance.
Jumlah dan Komposisi Komite Tata Kelola Terintegrasi
sesuai ketentuan yang berlaku paling sedikit
beraggotakan seorang Komisaris Independen yang
The number and composition of the Integrated
Governance Committee according to the prevailing
regulations is at least comprised of an independent
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
menjadi Ketua pada salah satu komite pada Entitas
Utama, Komisaris Independen yang mewakili dan
ditunjuk dari LJK dalam Konglomerasi Keuangan, dan
seorang pihak independen.
commissioner who is also to serve as the chairman
in one of the committees of the main entity, another
independent commissioner appointed by the financial
services institutionin the financial conglomerate and
an independent party.
Komite Tata Kelola Terintegrasi dibentuk oleh Dewan
Komisaris Entitas Utama pada 4 Februari 2016
berdasarkan rekomendasi dari Komite Remunerasi &
Nominasi pada 21 Januari 2016.
Integrated Governance Committee was formed by
the Board of Commissioners of the Main Entit yon
February 4 2016 based on the recommendation of
the Remuneration and Nomination Committee dated
Januari 21 2016.
NAMA
NAME
NO.
STATUS
KETERANGAN
DESCRIPTION
1
Nasser Atorf
WNI
Komisaris Independen Entitas Utama yang menjabat sebagai Ketua (Beliau
telah menjabat sebelumnya sebagai ketua komite disalah satu Komite
Dewan Komisaris entitas utama yaitu Ketua Komite Manajemen Pemantau
Risiko
Independent Commissioner of the Main Entity as Chairman, (He
was previously chairman of one the committees under the Board of
Commissioners of the Main Entity, namely the Chairman of the Risk
Monitoring Committee)
2
Agus Leman
WNI
Komisaris Entitas Anak sebagai anggota.
Commissioner of the Subsidiary, as a member
3
Edi Timbul
WNI
Pihak Independen sebagai anggota
Independent party, as a member
Entitas Anak memiliki aset sejumlah Rp 154.387.996.372
(seratus lima puluh empat miliar tiga ratus delapan
puluh tujuh juta sembilan ratus sembilan puluh enam
ribu tiga ratus tujuh puluh dua rupiah) pada posisi
31 Desember 2015, dan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dalam peraturan otoritas jasa keuangan
perusahaan pembiayaan, Entitas Anak tersebut belum
dipersyaratan untuk memiliki Komisaris Independen.
The subsidiary had assets amounting to Rp 154 billion
on 31 December 2015 and in accordance with the
applicable regulations of the financial services agency
and financing institutions, the subsidiary is not yet
required to have an independent commissioner.
Tugas dan Tanggung jawab komite tata kelola
terintegrasi :
• Mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi
paling sedikit melalui penilaian kecukupan
pengendalian intern dan pelaksanaan fungsi
kepatuhan secara terintegrasi; dan
Duties and Responsibilities of the Integrated
Governance Committee:
•
Memberikan
rekomendasi
kepada
Dewan
Komisaris Entitas Utama untuk penyempurnaan
Pedoman Tata Kelola Terintegrasi.
d. Direksi Entitas Anak
NO.
NAMA & JABATAN
NAME & POSITION
•
•
Evaluating the implementation of integrated
governance at the least through an assessment
of the adequacy of internal controls and
implementation of the compliance function in an
integrated manner; and
Providing recommendations to the Board
Commissioners of the main entity on improvements
to the integrated governance guidelines.
d. the Board of Directors of the subsidiary
STATUS
KETERANGAN
POSITION
1
Seo Ji Su
WNA
Direktur Utama
President Director
2
Stefanus Randy
WNI
Direktur
Director
3
Henky Priyatna Arief Rivai
WNI
Direktur
Director
173
174
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
Jumlah komposisi Direksi Entitas anak telah sesuai
dengan ketentuan dalam peraturan otoritas jasa
keuangan yang mengatur mengenai Tata Kelola
Perusahaan yang baik bagi Perusahaan Pembiayaan.
Seluruh anggota Direksi Entitas Anak memiliki
integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang
memadai dan teruji. Seluruh anggota Direksi Entitas
Anak juga telah lulus fit & proper test.
e. Komisaris Entitas Anak
NO.
NAMA & JABATAN
NAME & POSITION
The composition of the Board of Directors of the
subsidiary is in accordance with the provisions if the
financial services authority governing the corporate
governance of financing companies. All members of
the Board of Directors of the subsidiary have proven
integrity, competence and financial reputations. All
members of the Board of Directors of the subsidiary
have also passed fit and proper tests.
e. Commissioner Subsidiary
STATUS
KETERANGAN
POSITION
1
Choi Chang Sik
WNA
Komisaris Utama
President Commissioner
2
Agus Leman
WNI
Komisaris (Independen)
Independent Commissioner
3
Na Yong Hyun
WNI
Komisaris (Independen)
Independent Commissioner
Jumlah komposisi Dewan Komisaris Entitas anak telah
sesuai dengan ketentuan dalam peraturan otoritas
jasa keuangan yang mengatur mengenai Tata Kelola
Perusahaan yang baik bagi Perusahaan Pembiayaan.
Seluruh anggota Dewan Komisaris Entitas Anak
memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan
yang memadai dan teruji. Seluruh anggota Komisaris
Entitas Anak juga telah lulus fit & proper test.
The number and composition of the Board of
Commissioners of the subsidiary is in accordance
with the provisions of the financial services authority
regulations governing good corporate governance
of financing companies. All members of the Board of
Commissioners of the subsidiary have proven integrity,
competence and financial reputations. All members
of the subsidiary’s Board of Commissioners have also
passed fit and proper tests.
f. Fungsi Kepatuhan, Fungsi Audit Intern dan
Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi
f. Function of Compliance, Internal Audit Function
and the Implementation of Integrated Risk
Management
Bank selaku Entitas utama telah membentuk Satuan
Kerja Kepatuhan, Satuan Kerja Audit Intern dan Satuan
Manajemen Risiko. Sebagai bagian dari penerapan
tata kelola terintegrasi, masing – masing Satuan Kerja
tersebut akan menjalankan fungsinya sebagai satuan
kerja terintegrasi dalam konglomerasi keuangan.
The Bank as the main entity already established the
working units for compliance, internal audits and risk
management. As part of the implementation of an
integrated good corporate governance, each of the
work units carries out its function as an integrated
work unit of the financial conglomerate.
Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja
Kepatuhan Terintegrasi :
• Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan
fungsi kepatuhan pada masing-masing LJK dalam
Konglomerasi Keuangan;
• Menyusun
dan
menyampaikan
laporan
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab kepada
Direktur Kepatuhan Entitas Utama atau Direktur
yang ditunjuk untuk melakukan fungsi pengawasan
terhadap LJK dalam Konglomerasi Keuangan.
The duties and Responsibility of the Integrated
Compliance Working Unit:
• Monitor and evaluate the implementation of the
compliance function in each financial services
institution of the financial conglomerate;
• Arrange and submit the implementation and
responbility report to the main entity’s Compliance
Director or a director appointed to be responsible
for the monitoring of the financial services
institution in the financial conglomerate.
Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi selama tahun
2015 telah mengikuti beberapa pelatihan ataupun
sertifikasi dalam cakupan tugasnya sebagai satuan kerja
entitas utama. Untuk meningkatkan pengetahuan yang
berkualitas dari Satuan Kerja Kepatuhan terintegrasi
di tahun 2016 akan dilakukan pelatihan atau workshop
yang dibutuhkan dibidangnya terutama pengetahuan
di bidang usaha Entitas Anak.
In 2015, the members of the Integrated Compliance
Work Unit attended a number of training or certification
sessions in line with their scope of work as a main
entity work unit. In 2016, to enhance their quality of
knowledge as an Integrated Compliance Work Unit,
training and certification programs were required,
covering their respective areas with particular focus on
the knowledge of the subsidiary’s business area.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Audit
Intern (SKAI) Terintegrasi :
• Memantau pelaksanaan audit intern pada masingmasing LJK dalam Konglomerasi Keuangan;
•
Menyampaikan laporan audit intern terintegrasi
kepada Direktur yang ditunjuk untuk melakukan
fungsi
pengawasan
terhadap
LJK
dalam
Konglomerasi Keuangan, Dewan Komisaris Entitas
Utama serta Direktur yang membawahi fungsi
Kepatuhan Entitas Utama.
Kelembagaan SKAI Terintegrasi independen terhadap
satuan kerja operasional. SKAI Terintegrasi juga tidak
diperkenankan terlibat di dalam kegiatan yang akan
menimbulkan konflik kepentingan. Direksi Entitas
Utama menyediakan sumber daya yang berkualitas
pada SKAI Terintegrasi untuk menyelesaikan tugas
secara efektif. Kualitas sumber daya pada SKAI
Terintegrasi ditunjukkan dari:
Duties and Responsibility of the Integrated
Internal Audit Working Unit :
• Monitor the implementation of internal audit of
each financial services institution in the financial
conglomerate;
• Submit the integrated internal audit report to the
Director appointed to conduct the monitoring
function of financial services institution in the financial
conglomeration and the Board of Commissioners of
the main entity, as well as to the director who covers
the compliance function for the main entity.
1)latar belakang pendidikan staf internal audit
adalah akunting/ ekonomi/ keuangan/ STMIK
Mikroskil (Computerized Accounting)/ IT;
The integrated internal audit work unit is independent
from the operational work unit. The integrated internal
audit is also not allowed to be involved in activities
with elements that might lead to conflicts of interest.
The director of the main entity shall assign qualified
people to conduct the integrated internal audit to
ensure effectiveness of tasks and duties assigned. The
qualification of the human resources of an integrated
internal audit unit are :
1) Educational backgrounds of the internal audit
staff should be in accounting, economics, finance,
computerized Accounting and/or IT;
2) mayoritas staf internal audit memiliki pengalaman
di bidang audit perkreditan/operasional/IT minimal
3 tahun.
2) Majority of the internal audit staff have minimum of
three years of experience in the credit, operational
and IT audit areas.
SKAI Terintegrasi akan melakukan fungsi pengawasan
secara independen dengan cakupan tugas yang
memadai dan sesuai dengan rencana, pelaksanaan
maupun pemantauan hasil audit. SKAI Terintegrasi
bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama
Entitas Utama sehingga pemeriksaan audit dapat
dilakukan secara independen tanpa tekanan dari
manajemen maupun pihak lain yang terkait dengan
LJK dalam Konglomerasi Keuangan. Penugasan auditor
juga diupayakan untuk dirotasi dalam menangani
auditee. Hal ini dilakukan untuk menjamin posisi
auditor yang independen dan bebas dari pertentangan
kepentingan demi menjaga obyektivitas pemeriksaan
audit. Kepala SKAI Terintegrasi juga melakukan kajian
terhadap setiap daftar temuan audit yang dibuat oleh
masing-masing tim audit untuk memastikan temuan
audit dibuat berdasarkan analisis yang cermat, buktibukti yang dapat dipertanggungjawabkan dan tidak
memihak. Namun dikarenakan satuan kerja ini baru
saja berdiri, SKAI belum melakukan audit intern
terhadap entitas utama dan entitas anak dalam rangka
terintegrasi, sehingga belum ada temuan audit intern.
The Integrated Internal Audit Unit performs its
supervisory function independently with adequate
coverage and in accordance with the planning,
execution and monitoring of the audit results. The SKAI
integrated internal audit unit is directly accountable
to the director of the main entity to ensure audits
are carried out independently without influence from
management or other parties associated with any
members in the financial conglomerate. The auditors
are assigned on a rotating basis when handling an
auditee to ensure that auditors remain independent
and free from conflicts of interest, hence audits
remain objective. The head of Integrated Audit Unit
also assesses the list of audit findings made by each
audit team to ensure findings are based on thorough
analysis and the evidence is all accounted for and not
skewed. Because the work unit is newly established,
the Integrated Internal Audit Unit has not conducted
any integrated internal audits of the main entity or the
subsidiary, hence no internal audit findings have been
recorded.
Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi :
The
Implementation
of
Integrated
Risk
Management:
KEB Hana Bank as the main entity has a robust
organizational structure to support implementation
of the integrated risk management and it adheres to
the FSA regulations on integrated risk management
implementation for financial conglomerates. The main
entity implements adequately set risk limits aligned
with risk appetite and tolerance as stipulated by the
Bank KEB Hana sebagai Entitas Utama telah
memiliki struktur organisasi yang memadai untuk
mendukung penerapan manajemen risiko terintegrasi
sebagaimana diatur dalam ketentuan OJK mengenai
penerapan manajemen risiko terintegrasi bagi
Konglomerasi Keuangan. Entitas utama telah
memiliki limit risiko yang memadai sesuai dengan risk
175
176
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
appetite dan risk tolerance sebagaimana diatur dalam
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. Penetapan limit
ini juga senantiasa disesuaikan dengan kompleksitas
usahanya. Penetapan Limit untuk entitas anak yakni
limit multifinance, saat ini limit industrinya senilai 75%
dari TIER 1. Selama tahun 2015, Entitas Utama telah
melakukan Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi
melalui Pelaporan Profil Risiko secara Terintegrasi.
Financial Service Authority. The limits assigned for
subsidaries are set as to a multifinance institution,
which at present is valued at 75 % of Tier 1. During
2015, the main entity implemented integrated risk
management through the Integrated Risk Profile
Report.
D. Kebijakan Transaksi Intra Grup
Manajemen risiko transaksi intra grup bertujuan untuk
memastikan bahwa proses manajemen risiko dapat
dilakukan secara terintegrasi antar Lembaga Jasa
Keuangan yang terdapat dalam konglomerasi keuangan,
serta menghindari praktik monopoli ataupun praktik bisnis
yang tidak sehat.
D. Intra-Group Transaction Policy
The objective of an Intra-Group Risk Management
Transaction is to ensure that risk is managed in an
integrated manner by all the financial services companies of
the financial conglomerate, as well as to avoid a monopoly
or other unhealthy business practices.
Sistem pengendalian terhadap risiko transaksi intra grup,
antara lain :
• Akuransi, kelengkapan dan integritas laporan serta
sistem informasi manajemen terkait dengan transaksi
intra grup;
• Keberadaan
sistem
pemantauan
terhadap
irregularities yang mampu mengidentifikasi dan
mengukur peningkatan frekuensi dan jumlah eksposur
risiko transaksi intra grup;
• Tingkat responsif Bank sebagai entitas utama terhadap
penyimpangan kebijakan dan prosedur transaksi intra
grup;
• Kelengkapan dokumentasi perjanjian terkait dengan
transaksi intra grup;
• Pemenuhan azas arm’s length atau kewajaran transaksi;
To control intra-group transaction risks, the following are
needed:
• Accuracy, completeness and integrity of the report as
well as a system of information management related to
the intra-group transactions;
• A system to control irregularities to identify and
measure the increase in frequency and the amount of
risk exposure in intra-group transactions;
•
•
Kepala Satuan Kerja terkait pada LJK yang bersangkutan
wajib memformulasikan rincian rencana penerapan
dari seluruh obyek pengelolaan risiko transaksi intra
grup dan melaporkannya secara berkala kepada
Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko Entitas Utama.
•
•
•
A level of response from the Bank as the main entity
toward deviation from policy and procedure of intragroup transactions;
Complete agreement over and full documentation of
intra-group transactions;
Compliance with the arm’s length principle or the
viability of the transactions;
The head of the work unit involved with JLK must
formulate in detail the implementation plan for all
risk items in intra-group transactions and periodically
report about it to the head of the main entity’s Risk
Management Work Unit.
Sampai dengan akhir tahun 2015, Entitas Utama tidak
memiliki transaksi intra grup dengan Lembaga Jasa
Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan.
Up to end of year 2015, the main entity had no intragroup transactions with the financial services company
in the financial conglomerate.
E. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola
Terintegrasi
Bank KEB Hana telah melaporkan penilaian sendiri
pelaksanaan tata kelola terintegrasi. Laporan tersebut
disampaikan secara semesteran kepada regulator. Adapun
entitas anak baru berdiri pada 20 November 2015,
sehingga Laporan Penilaian sendiri selama tahun 2015
hanya dilakukan untuk periode laporan semester II tahun
2015. Berikut kesimpulan yang didapat dari laporan hasil
penilaian sendiri pelaksanaan tata kelola terintegrasi :
E. Reporting on Integrated Good Corporate Governance
self-assessment
KEB Hana Bank has been reporting its self-assessment of
the implementation of integrated governance. The report
was submitted every half-year to the regulator. The new
subsidiary was established on 20 November 2015, hence
the self-assessment report for 2015 only covered the
second half of 2015. The conclusions derived from the
results of the self-assessment on the implementation of
integrated governance are as follows:
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
HASIL PENILAIAN SENDIRI
PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI
SELF ASSESSMENT RESULT
INTEGRATED GOOD CORPORATE GOVERNANCE
PERINGKAT
RANK
DEFINISI PERINGKAT
RANK DEFINITION
Konglomerasi Keuangan dinilai telah melakukan penerapan Tata Kelola
Terintegrasi yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan
yang memadai atas penerapan prinsip Tata Kelola Terintegrasi. Apabila
terdapat kelemahan dalam penerapan Tata Kelola Terintegrasi, secara
umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan
dengan tindakan normal oleh Entitas Utama dan/atau LJK.
2
The financial Conglomerate was evaluated to be generally good since it
already implemented integrated good corporate governance. This in
principle represents a good compliance with integrated good corporate
governance. If there is a weakness in the implementation of integrated
good coporate governance, generally that weakness is not significant and
can be solved through normal action by the main entity and/or by the
financial services institutions. Analisis
Analysis
Berdasarkan analisis terhadap indikator pada seluruh faktor
penilaian pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi disimpulkan
bahwa:
Based on analysis of the indicators of all the evaluation
factors for the implementation of integrated good corporate
governance, it can be summarized that:
A. Struktur Tata Kelola Terintegrasi
1. Nilai-nilai yang mencerminkan kekuatan aspek struktur
Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan :
A. Structure of Integrated Good Corporate Governance
1.The values that represent the power structure of
Integrated Good Gorporate Governance in the financial
conglomerate:
- The main entity already employed the main entity’s
director, Board of Commisioners and Integrated
Good Corporate Governance Committee, as
well as the Integrated Working Unit, all of whom
possessed a sufficient amount and composition
of integrity, had proven financial reputations and
were in compliance with the regulations concerning
Integrated Good Corporate Governance;
- The main entity’s director and Board of
Commisioners had already passed fit and proper
tests and received appoval letters from the
Financial Services Authority;
-
Entitas Utama telah memiliki Direksi Entitas Utama,
Dewan Komisaris Entitas Utama, Komite Tata Kelola
Terintegrasi serta Satuan Kerja Terintegrasi yang
memiliki kecukupan jumlah, komposisi, integritas,
reputasi keuangan yang teruji dan kepatuhan yang
sesuai dengan ketentuan Tata Kelola Terintegrasi;
-
Direksi Entitas Utama dan Dewan Komisaris Entitas
Utama telah lulus Fit and Proper Test dan telah
memperoleh surat persetujuan dari Otoritas Jasa
Keuangan.
2.Nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan aspek
struktur Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi
Keuangan :
- Pengetahuan di bidang usaha entitas anak saat
ini masih terbatas, di tahun 2016 Entitas Utama
akan mengadakan pelatihan untuk Direksi, Dewan
Komisaris dan Satuan Kerja Terintegrasi pada
bidang multifinance.
B. Proses Tata Kelola Terintegrasi
1. Nilai-nilai yang mencerminkan kekuatan aspek proses
Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan :
- Entitas Utama telah memiki Kebijakan dan
Prosedur Tata Kelola Terintegrasi dan Manajemen
Risiko Terintegrasi.
2. The weakness of the structure of integrated Good
Corporate Governance in the financial conglomerate:
- Knowledge of the business areas of the subsidiaries
is still limited. In 2016 the main entity will provide
training for directors, members of the Board of
Commisioners and the Integrated Good Corporate
Governance Unit in multifinance.
The Process of Integrated Good Corporate
B. Governance
1. The values that represent the strength of theIntegrated
Good Corporate Governance process in the financial
conglomerate:
- The main entity already has policies and procedures
for Integrated Good Corporate Governance and
Integrated Risk Management.
177
178
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
2. Nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan aspek proses
Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan
adalah :
- Evaluasi terhadap Kebijakan dan Prosedur Tata
Kelola Terintegrasi belum optimal karena Entitas
Anak baru beroperasi pada 20 November 2015.
C. Hasil Tata Kelola Terintegrasi
1. Nilai-nilai yang mencerminkan kekuatan aspek hasil
Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan :
- Bank KEB Hana telah membentuk Struktur Tata
kelola Terintegrasi dalam Konglomerasi Keuangan
dan diharapkan akan menghasilkan Hasil Tata
Kelola Terintegrasi yang baik sesuai dengan
Ketentuan yang berlaku.
2. Nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan aspek hasil
Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan :
- Fungsi pengawasan dari Satuan Kerja Terintegrasi
belum sepenuhnya berjalan optimal dikarenakan
Entitas Anak baru beroperasi pada 20 November
2015.
2. The values that represent the weakness of the Integrated
Good Coporate Governance process in the financial
conglomerate:
- The evaluation of the policies and procedures of
Integrated Good Corporate Governance is not
yet optimal because the subsidiary has only been
operating since 20 November 2015.
C. The Results of Integrated Good Corporate
Governance
1. The values that represent the strength of the results of
Integrated Good Corporate Governance:
- KEB Hana Bank already created the structure
for Integrated Good Corporate Governance in
the financial conglomerate and expects to get
good results from Integrated Good Corporate
Governance with the prevailing regulations.
2. The values that represent the weakness of the results of
Integrated Good Corporate Governance in the financial
conglomerate:
- The monitoring function of the Integrated Working
Unit has not yet been fully implemented since the
subsidiary just started operating on 20 November
2015.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
179
180
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
Pelaksanaan Standar
Kinerja Pada Kelangsungan
Sosial dan Lingkungan
THE IMPLEMENTATION OF PERFORMANCE STANDARDS
ON SOCIAL AND ENVIRONMENTAL SUSTAINABILITY
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
Tata kelola perusahaan yang baik dan selalu disempurnakan
adalah pedoman seluruh jajaran manajemen dalam
menjalankan bisnis Bank.
Good Corporate Governance which always enhanced is a
guidance for all management levels in executing the Bank’s
business.
181
182
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Pelaksanaan Standar Kinerja Pada Kelangsungan Sosial dan Lingkungan
Pelaksanaan Standar Kinerja
Pada Kelangsungan Sosial dan Lingkungan
The Implementation of Performance Standards
on Social and Environmental Sustainability
Sebagai bentuk komitmen atas penerapan manajemen risiko,
good corporate governance (GCG), prinsip transparansi dan
akuntabilitas, Bank KEB Hana senantiasa menyadari peran
pentingnya dalam bidang ekonomi, sosial dan lingkungan hidup
yang merupakan bagian paling esensial terhadap pemangku
kepentingan dan bisnis.
As a commitment on the implementation of good corporate
governance (GCG), risk management implementation,
transparency and accountability principles, KEB Hana Bank is
constantly aware its important role in the economic, social,
and environment aspects which are the most essential part in
relation to the stakeholders and the business.
Untuk itu, Bank KEB Hana menyusun suatu Kerangka Kerja
Keberlanjutan yang didasarkan pada rasa tanggung jawab
yang tinggi sebagai pelaku usaha yang langsung berhubungan
dengan berbagai komunitas masyarakat. Kerangka ini adalah
bagian tidak terpisahkan dari upaya Bank dalam pengelolaan
risiko dan mencakup kebijakan, komitmen, peran serta
konsistensi Bank dalam pelaksanaan kegiatan sosial dan
lingkungan yang bermanfaat. Kerangka Kerja Berkelanjutan
yang diterapkan Bank KEB Hana tersebut juga senantiasa
dikinikan dan disesuaikan dengan kebijakan salah satu
pemegang sahamnya yaitu International Finance Corporation
(IFC).
Thus, KEB Hana Bank has compiled a Sustainability Framework
based on the highest responsibility as a business performer
that is directly involved with the various communities. This
framework is an integral part of the Bank’s efforts in risk
management and includes policies, commitment, role, as well
as consistency of its implementation by the Bank for beneficial
social and environmental activities. The Sustainable Framework
implemented by KEB Hana Bank is also continuously updated
and amendemended in line with one of its shareholder’s policy,
the shareholder is the International Finance Corporation (IFC).
Dalam hal transparansi, Bank KEB Hana telah menguraikan
kewajibannya dalam pengungkapan informasi atas nasabah
yang terkait dengan investasi dan jasa konsultasi. Dengan
kerangka kerja ini, risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam
pengoperasian bisnis akan dapat ditanggulangi dengan proses
mitigasi yang efektif.
In terms of transparency, KEB Hana Bank has outlined its
obligations on information disclosure of clients associated with
investment and consulting services. With this framework, the
risks that may occur in business operations will be able to be
managed though effective mitigation process.
Terkait dengan investasi langsung, untuk mematuhi standar
kinerja yang berlaku, Bank KEB Hana menetapkan kebijakan
bagi paramitra Bank yang datang dari berbagai perusahaan.
Kebijakan ini bertujuan untuk memonitor dan mengendalikan
risiko serta dampak sosial dan lingkungan yang dapat
ditimbulkan oleh aktivitas Bank. Kebijakan ini juga dapat
meningkatkan peluang bagi perusahaan yang bersangkutan
untuk lebih berkembang ke arah yang lebih baik.
In relation to direct investment, to comply with the prevailing
performance standard, KEB Hana Bank has determined the
policies to the entire Bank’s partners that comprise of various
companies. This policy is aimed to monitor and control the risk
as well as the social and environmental impact caused by the
Bank’s activities. This policy is also inctrease the opportunity for
the related companies to further develop in the right direction.
Dalam rangka mengaktualisasikan tujuan-tujuan internal
yang telah disusun, Standar Kinerja Keberlanjutan Sosial dan
Lingkungan,Bank KEB Hana fokus pada beberapa hal sebagai
berikut:
1. Penilaian terintegrasi untuk mengidentifikasi risiko dan
dampak pada aspek sosial dan lingkungan serta peluang
proyek-proyek baru.
2.Keterlibatan efektif masyarakat melalui transparansi
informasi mengenai proyek serta konsultasi dengan
masyarakat lokal mengenai persoalan yang secara
langsung berdampak pada kehidupan warga.
3. Pengelolaan kerja dalam aspek sosial dan lingkungan oleh
klien selama proyek dilangsungkan.
To actualize the compiled internal goals, the Performance
Standard on Social and Environmental Sustainability of KEB
Hana Bank is focused on several things, such as:
1. The integrated assessment in identifying risks and impacts
on the social and environmental aspects, and opportunities
of new projects.
2. Effective community engagement through information
transparency of projects and consultation with local
communities on matters that directly affect them.
3. Performance management in social and environmental
aspect by client during the project period.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
THE IMPLEMENTATION OF PERFORMANCE STANDARDS ON SOCIAL AND ENVIRONMENTAL SUSTAINABILITY
Kebijakan dan Organisasi
Policy and Organization
Dalam implementasinya, Bank KEB Hana memastikan praktik
manajemen sosial dan lingkungan diterapkan secaraefektif
dalam seluruhaktivitas, produk dan jasa Bank dengan upaya
konkret sebagai berikut:
• Memastikan bahwa seluruh aktivitas yang dijalankan Bank
KEB Hana telah sesuai dengan persyaratan yang berlaku
sebagaimana telah diatur dalam Kebijakan internal Bank
• Memastikan bahwa seluruh penyaluran kredit tehadap
proyektelah ditinjau ulang secara berkala terhadap
persyaratan yang berlaku.
• Berupaya maksimal untuk memastikan bahwa seluruh
penyaluran kredit terhadap proyek dilaksanakan
sesuai dengan persyaratan yang berlaku secara
berkesinambungan selama Bank KEB Hana membiayai
proyek tersebut.
• Memastikan bahwa Manajemen dan Pemegang Saham
serta para nasabah memahami komitmen kebijakan yang
disusun oleh Bank KEB Hana pada bidang tersebut.
In its implementation, KEB Hana Bank ensures effective social
and environmental management practice in all activities,
products, and services with tangible efforts as follows:
Sebagai bagian dari strategi bisnis Bank baik jangka pendek
maupun jangka panjang, Bank KEB Hana senantiasa
mengaktualisasikan konsep tanggung jawab sosial dan
lingkungan yaitu menyeimbangkan dengan aspek bisnis
namun di saat yang bersamaan juga memperhatikan aspek
social dan lingkungan. Tanggung jawab yang dijunjung tinggi
oleh Bank KEB Hana mencakup seluruh aktivitas perusahaan
dalam berbagai topik sosial dan lingkungan antara lain dalam
wujud pengembangan serta kepedulian terhadap masyarakat,
lingkungan, hak asasi manusia, tempat kerja, etika bisnis,
sustainability dan tata kelola perusahaan yang baik.
As a part of corporate business strategy which related to
short and long term business sustainability, KEB Hana Bank
actualized the social and environmental responsibility concept
with attention to the balance of business aspect as well as
the balance between social and environmental aspects. KEB
Hana Bank upholds its responsibilities which cover all of
the company activities in various social and environmental
topics, such as the form of development and concern for the
community, environment, human rights, workplace, business
ethics, sustainability, and good corporate governance.
•
•
Ensure that all activities conducted by KEB Hana Bank in
accordance with prevailing requirement as specified in KEB
Hana Bank’s Internal Policy.
Ensure that all project financings are reguraly reviewed
based on the prevailing requirement.
•
Ensure maximum effort that all financing is continuously
channeled to the project is implemented in accordance
with prevailing requirements for the period in which KEB
Hana Bank is financing the project.
•
Ensure that Management and Shareholders as well as the
clients understand the policy commitment as compiled by
KEB Hana Bank for the respective business field.
Identifikasi Risiko dan Dampaknya
Risks Identification and Impact
Bank KEB Hana meyakini bahwa setiap penyaluran kredit
yang dijalankan oleh Bank memiliki risiko seminimal mungkin
terhadap sosial dan lingkungan. Hal tersebut dapat dipastikan
karena sebelum Bank memberikan kredit telah melaksanakan
proses identifikasi dan pengukuran risiko sesuai standar
internasional dengan perangkat penilaian yang tepat dan
relevan. Secara khusus, identifikasi risiko tersebut dibagi ke
dalam tiga aspek, yaitu:
KEB Hana Bank believe that every project undertaken will only
be with a minimal risk to the social and environment. This
can be ascertained because the Bank has implemented risk
identification process in accordance with the international
standard and with the appropriate and relevant assessment
tools prior to project commencement. Specifically, the
identification of risks are divided into three aspects as follows:
Wujud
kesungguhan
Bank
KEB
Hana
dalam
mempertimbangkan dampak sosial, ekonomi dan lingkungan
juga ditunjukkan dengan penempatan Manajer Lingkungan
yang merupakan Kepala Satuan Manajemen Risiko. Manajer
Lingkungan ini berwenang untuk memantau masalahmasalah sosial dan lingkungan, memastikan ketersediaan
sumber daya manusia bagi pengelolaan aspek sosial dan
lingkungan serta mengesahkanaksi-aksi tersebut dengan
menandatanganiLaporan Kinerja Lingkungan Tahunan yang
disampaikan kepada IFC. Seluruh tanggung jawab sosial
dan lingkungan Bank yang telah diaktualisasikan tersebut
disampaikan secara menyeluruh kepada IFC termasuk jika
terjadi penggantian pihak yang berwenang sebagai Manajer
Lingkungan.
KEB Hana Bank’s commitment in considering the social,
economic, and environmental impact is also demonstrated
by the position of the Environmental Manager who is also the
Head of Risk Management Unit. The Environmental Manager
is authorized to monitor social and environmental issues,
ensure the availability of human resources to manage social
and environmental aspects as well as legitimate these actions
by approving the Annual Environmental Performance Report
submitted to the IFC. The complete actualization of the social
and environmental responsibility of the Bank is reported as a
whole to IFC, including if there is any changes to the authorized
Environmental Manager.
183
184
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Pelaksanaan Standar Kinerja Pada Kelangsungan Sosial dan Lingkungan
1. Penyaluran kredit terhadap proyek yang belum
diketahui dapat menyebabkan dampak sosial dan
lingkungan
Pada proyek yang melibatkan aset yang telah tersedia, audit
sosial dan lingkungan atau penilaian yang sesuai dan layak
terhadap risiko yang mungkin muncul merupakan hal yang
penting. Oleh karena itu, proses identifikasi risiko dilakukan
dengan menggunakan data terakhir pada aspek lingkungan
dan sosial dengan tingkat keakuratan yang memadai
untuk mengantisipasi dampak yang mungkin timbul di
masa yang akan datang. Pada kasus yang diakibatkan oleh
risiko dan dampak pada area proyek oleh tindakan pihak
ketiga, klien akan menunjukkan bahwa risiko dan dampak
tersebut sepadan dengan perbuatannya dengan tetap
memperhatikan ada tidaknya konflik kepentingan.
1. Projects which is not known to cause social and
environmental impacts
In projects which involves existing assets, social and
environmental audits or appropriate and sufficient
assessment to identify risk that may occur is essential.
Therefore, risks identification process is implemented
based on the latest social and environmental data with
the adequate accuracy level to anticipate any impact that
may occur in the future. In the case affected by risks and
impacts in the project’s area as a result from third party’s
actions, and with due regard to any conflict of interest,
the client must show that those risks and impacts are in
proportion to their action.
2. Penyaluran kredit terhadap proyek yang yang telah
diketahui sebelumnya dan dapat menimbulkan
dampak sosial dan lingkungan
Apabila proyek tersebut mempunyai risiko untuk
menimbulkan dampak sosial dan lingkungan, maka
identifikasi risiko dan dampak tersebut akan mempengaruhi
hasil dan kesimpulan pada rencana tersebut. Proses
identifikasi melibatkan studi atau penilaian yang telah
dilakukan oleh pihak ketiga seperti institusi pemerintah
ataupun pihak lain.
2. Financing of projects which are known and likely to
generate social and environmental impacts
3.Penyaluran kredit terhadap proyek yang telah
diketahui sebelumnya yang dapat menimbulkan
dampak sosial dan lingkungan terhadap individu
atau kelompok
Klien dapat mengidentifikasi individu atau kelompok
yang secara langsung dan secara tidak proporsional atau
tidak seimbang terkena dampak karena status individu
atau kelompok tersebut yang memiliki potensi risiko
mengakibatkan kerugian. Pada individu atau kelompok yang
diidentifikasi memiliki potensi risiko atau mengakibatkan
kerugian, klien akan mengajukan dan menerapkan
langkah-langkah spesifik sehingga dampak yang merugikan
tidak menimpa secara tidak seimbang atas mereka, selain
mereka juga tidak dirugikan dalam pembagian keuntungan
dan kesempatan.
3. Financing of projects which are known and likely to
generate social and environmental impacts towards
individuals or groups
Laporan Kinerja
Performance Report
Selain mengadopsi Daftar Pengecualian, Bank KEB Hana juga
menggunakan alat bantu kuesioner untuk mengelompokkan
debitur ke dalam beberapa kategori. Saat ini, kuesioner
pengelompokkan tersebut hanya diperuntukkan untuk
debitur dengan fasilitas pinjaman minimal Rp. 10 miliar.
Pengelompokkan ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi
berbagai potensi masalah atas risiko sosial dan lingkungan.
In addition to adopting the Exclusion List, KEB Hana Bank
also uses a questionnaire to categorize the client into certain
categories. Currently, the questionnaire is only intended for
debtors with a minimum loan facility of up to IDR 10 billion.
This categorization is intended to identify various potential
problems arising from social and environmental risks.
Categorization performed in 2015 was limited to new facilities
Bank KEB Hana telah menerapkan Daftar Pengecualian yang
tertuang pada Kebijakan Kredit Bank untuk aktivitas/industri/
bisnis yang tidak diperbolehkan diberikan pembiayaan. Setiap
pengajuan pinjaman akan ditinjau oleh satuan kerja Credit Review
sebagai bagian dari penilaian awal, termasuk penyaringan
terhadap Daftar Pengecualian sebelum diserahkan kepada
Komite Kredit untuk mendapatkan persetujuan. Jika bidang
usaha calon debitur termasuk dalam Daftar Pengecualian,
proposal kredit tersebut secara otomatis akan ditolak.
If the project is likely to generate social and environmental
impacts, the risk and impact identification will affect
the outcome and conclusion of the project plan. The
identification process will involve the study or assessment
made by a third party such as a government institution or
other parties.
The client can identify individuals or groups which are
directly and unproportionately affected by the impact
because of their individual or group status have the risk
potential to cause a loss. In individuals or groups which
are identified as potentially risky or can cause a loss, the
client will propose and implement specific steps thus loss
impacts will not affect them in an unproportional manner,
as well as not in a position of disadvantage in profit and
opportunity sharing.
KEB Hana Bank has implemented an Exclusion List containing
the Bank‘s Credit Policy for the activity/industry/business that
are excluded from the Bank’s financing. Each loan application
will be reviewed by the Credit Review Division as part of the
preliminary assessment, including screening against the
Exclusion List prior to submittion to the Credit Committee
for approval. If the business area of the debtor’s candidate
is included in the Exclusion List, the loan proposal will
automatically be rejected.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
THE IMPLEMENTATION OF PERFORMANCE STANDARDS ON SOCIAL AND ENVIRONMENTAL SUSTAINABILITY
Pengelompokkan yang dilakukan selama tahun 2015 hanya
terbatas pada fasilitas baru dan/atau fasilitas tambahan atau
yang mengalami perubahan. Untuk fasilitas-fasilitas yang
statusnya masih berjalan dan/atau bersifat renewal tidak
diikutsertakan kembali dalam kuesioner ditahun ini karena
diasumsikan telah dilakukan pada saat fasilitas tersebut
pertama kali dibuka.
and/or additional facility or undergoing amendments. For
facilities with current and/or renewals status are not included
in the current year questionnaire as it is assumed to have been
conducted when the facility was first opened.
Selama tahun 2015, terdapat 340 (tiga ratus empat puluh)
debitur yang dinilai, dimana hanya terdapat 10 (sepuluh)
debitur yang dikategorikan memiliki ‘risiko tinggi’. Berikut ini
tersaji jumlah eksposur debitur berdasarkan sektor industri
IFC yang telah dikelompokkan dan diurutkan dari yang terbesar
oleh satuan kerja Manajemen Risiko:
Throughout 2015, from 340 (three hundred and forty)
assessed debtors, there were only 10 (ten) debtors which
were categorized as ‘high risk’. Below is the total debtors
exposure based on the IFC industry sectors classified by the
Risk Management unit.
Pengungkapan Eksposur Berdasarkan Klasifikasi Sektor
Industri IFC
Disclosure on Exposures Based on Clasification of
Industry According to IFC
INDUSTRIAL SECTOR
SEKTOR INDUSTRI
NO.
INDICATIVE OF PORTFOLIO
IN AMOUNT
%
1
Konstruksi dan real estat
Construction and real estate
4,436,472,369,330
21.05%
2
Perdagangan besar dan eceran
Wholesale and retail trade
2,735,322,809,105
12.98%
3
Lainnya
Others
1,926,335,271,054
9.14%
4
Keuangan dan asuransi
Financial intermediation and insurances
1,530,108,760,159
7.26%
5
Tekstil
Textiles
1,062,224,263,251
5.04%
6
Minyak, gas bumi, dan barang tambang
Oil, gas and mining/
954,737,284,231
4.53%
7
Pakaian Jadi
Apparel
925,231,054,696
4.39%
8
Kulit dan produk turunannya
Tanning and leather goods
906,262,764,281
4.30%
9
Kertas bubur dan produk kertas lainnya
Pulp and paper products
798,775,785,262
3.79%
10
Perhotelan, restoran serta layanan terkait
Hotels, restaurants and related services
791,314,162,159
3.75%
11
Produk karet dan plastik
Rubber and plastics products
731,332,974,897
3.47%
12
Pertanian dan Perburuan
Agriculture
573,263,888,103
2.72%
13
Transportasi dan pergudangan
Transportation and warehousing
569,048,712,456
2.70%
14
Makanan dan minuman
Food and beverages
543,757,658,569
2.58%
15
Produk mineral non logam lainnya
Other non-metallic mineral products
488,960,375,147
2.32%
16
Perangkat elektronik, peralatan, dan komponen
Electrical equipment, appliances, and components
442,593,443,021
2.10%
17
Furnitur dan produk terkait
Furniture and related products
425,732,740,430
2.02%
18
Bahan-Bahan Kimia
Chemicals and chemical products
421,517,564,782
2.00%
185
186
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Pelaksanaan Standar Kinerja Pada Kelangsungan Sosial dan Lingkungan
INDICATIVE OF PORTFOLIO
INDUSTRIAL SECTOR
SEKTOR INDUSTRI
NO.
IN AMOUNT
%
19
Manufaktur kendaraan bermotor, gandengan dan semi gandengan
Manufacture of motor vehicles, trailers and semi-trailers
320,353,349,234
1.52%
20
Permesinan dan peralatan industri lainnya
Machinery and equipment
179,144,965,032
0.85%
21
Manufaktur produk logam dasar
Manufacture of basic metals
96,926,423,996
0.46%
22
Telekomunikasi
Post and telecommunications
80,182,965,478
0.38%
23
Percetakan, penerbitan dan reproduksi media rekaman
Publishing, printing and reproduction of recorded media
51,508,161,025
0.24%
24
Alat angkutan selain kendaraan roda empat
Manufacture of other transport equipment
38,260,748,097
0.18%
25
Perikanan serta aktivitas terkait lainnya
Fishery, aquaculture, and service activities incidental to fishery
35,349,032,953
0.17%
26
Listrik, gas dan air
Electricity, gas and water supply
6,322,763,472
0.03%
27
Kehutanan
Forestry
2,107,587,824
0.01%
28
Daur ulang
Recycling
2,107,587,824
0.01%
29
Akuntansi, persediaan kantor dan peralatan komputer
Office, accounting and computing machinery
-
0.00%
30
Public administration and defence; compulsory social security
Administrasi publik dan pertahanan; kewajiban dana kesejahteraan
-
0.00%
31
Manufaktur produk-produk tembakau
Manufacture of tobacco products
-
0.00%
Berdasarkan kategori risiko, tabel di bawah menunjukkan
jumlah debitur untuk masing-masing kategori:
Based on risk category, the table below show total debtors for
each risk category:
Jumlah Debitur Berdasarkan Kategori Risiko Lingkungan
dan Sosial Tahun 2015
Total Debtors Based on Social and Environmental Risk
2015
KATEGORI RISIKO
RISK CATEGORY
NO.
JUMLAH DEBITUR
NUMBER OF DEBTORS
1
Risiko rendah/
Low Risk
203
2
Risiko sedang/
Moderate Risk
127
3
Risiko Tinggi/
High Risk
10
TOTAL
340
Sebagian besar debitur yang masuk dalam klasifikasi ‘risiko
rendah’ dan ‘risiko tinggi’ sudah melalui environmental screening
secara berkala dan telah dievaluasi oleh otoritas setempat
untuk memastikan bahwa aktivitas bisnis yang dijalankan
tidak membahayakan area sekitar daerah operasional. Bank
KEB Hana juga secara berkala meminta debitur-debitur
tersebut, termasuk debitur dengan klasifikasi ‘risiko tinggi’
untuk menyerahkan dokumen perizinan yang terkait dengan
pengelolaan lingkungan sebagai bukti dokumentasi.
Most debtors that are classified as ‘low risk’ and ‘high risk’
have passed periodic environmental screening and have
been evaluated by the local authorities to ensure that their
business activities will not harm the surrounding operational
area. Periodically, KEB Hana Bank also request to the debtors,
including the debitor classified as ‘high risk’, to submit the
licensing permits in relation to environmental management as
documentary evidence.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
THE IMPLEMENTATION OF PERFORMANCE STANDARDS ON SOCIAL AND ENVIRONMENTAL SUSTAINABILITY
Melalui komitmen-komitmen usaha tersebut, Bank KEB
Hana mewujudkan visinya untuk terus berada dalam koridor
strategi perusahaan demi mencapai tujuan dasar bisnis
perusahaan. Melalui pengembangan yang sistematis dan
kompleks, Bank KEB Hana berharap untuk dapat turut
berkontribusi meningkatkankualitas lingkungan hidup seraya
menjalin hubungan yang harmonis dengan seluruh pemangku
kepentingan.
Through these business commitments, KEB Hana Bank realizes
its vision to continually be in the corridors of its corporate
strategy in order to achieve the basic objectives of the Bank’s
business. Through systematic and complex development, KEB
Hana Bank hopes to be able to contribute in improving the
quality of the environment while establishing a harmonious
relationship with all stakeholders.
187
188
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Profil Perusahaan
Bank KEB Hana berkomitmen untuk turut mendukung
pemberdayaan masyarakat dan lingkungan dengan programprogram bermanfaat dan berkesinambungan.
KEB Hana Bank is committed to support the empowerment of
society and environment through beneficial and sustainable
programs.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Company Profile
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
195 Program Pendidikan & Bakti Sosial
Education & Social Services Programs
193 Tanggung Jawab terhadap Konsumen
Responsibility towards Customers
189
190
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Program Pendidikan & Bakti Sosial
Education & Social Services Programs
Pendidikan adalah faktor penentu kemajuan bangsa di masa
depan, dan dasar pendidikan yang kuat sangat berperan dalam
memajukan sendi kehidupan yang lainnya. Bangsa-bangsa
maju di dunia ditopang oleh SDM berkualitas, yang memiliki
keunggulan di banyak bidang, termasuk d bidang ekonomi.
Karena itulah, SDM yang berkualitas merupakan unsur penting
dalam membangun ekonomi bangsa yang berdaya tahan tinggi.
Education is a key factor in determining how the nation
progresses in the future, and good basic education contributes
to the advancement of other areas. Many developed countries
have quality human resources that excel in many areas,
including economy. Quality human capital, therefore, has
become a vital element in building a country’s economic
resiliency.
Atas dasar tersebut, Bank KEB Hana, melalui program
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR), memiliki komitmen
untuk turut berpartisipasi dalam peningkatan kualitas dunia
pendidikan di Indonesia. Melanjutkan program kegiatan CSR
sebelumnya, pada tahun 2015, Bank KEB Hana masih tetap
fokus dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan dan
pengetahuan masyarakat.
With this in mind, KEB Hana Bank through its CSR programs
is committed to participating in the development of quality
education in Indonesia. Continuing the CSR programs held
in the previous years, the Bank in 2015 held various activities
aimed at helping local communities improve their quality of
education and knowledge.
Di samping bidang pendidikan, secara konsisten dan
berkesinambungan Bank KEB Hana juga telah menunjukkan
kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat di lingkungan
dimana Bank KEB Hana beroperasi, yaitu dengan merumuskan
dan menjalankan program dan kegiatan yang memberi nilai
tambah dan pengaruh positif bagi masyarakat.
Besides education, KEB Hana Bank has consistently and
continuously shown concerns for community welfare,
especially the welfare of people living around the Bank’s
areas of operations. This is done by executing programs and
conducting activities that add values to and have positive
impact on the surrounding communities.
Program Beasiswa
Scholarship Program
Selain itu, Bank KEB Hana juga memberikan bantuan beasiswa
kepada empat mahasiswa berprestasi hasil binaan Yayasan
In addition, the Bank granted scholarship to four outstanding
students through Pelangi Foundation, a Korean foundation
Pada tahun 2015, Bank KEB Hana memberikan beasiswa
kepada 70 mahasiswa berprestasi dari enam universitas
terkemuka di Indonesia, yaitu Universitas Indonesia (UI),
Insitut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Negeri Jakarta
(UNJ), Universitas Nasional (UNAS), Universitas Atmajaya, dan
Universitas Padjadjaran (Unpad), dengan total donasi sebesar
USD 35.000 atau setara dengan Rp 455.000.000 (kurs: Rp
13.000 per USD). Program ini merupakan kerjasama antara
Bank KEB Han dengan Hana Nanum Foundation, Korea.
In 2015, KEB Hana Bank granted scholarship to 70 outstanding
students from six leading universities in Indonesia, namely
University of Indonesia (UI), Bogor Institute of Agriculture
(IPB), Jakarta State University (UNJ), National University (UNAS),
Atmajaya University, and Padjadjaran University (Unpad). The
total amount donated for this scholarship program was USD
35,000 or equivalent to Rp 455,000,000. This is a joint program
between KEB Hana Bank and Hana Nanum Foundation, Korea.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Corporate Social Responsibility
Pelangi, sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan
untuk pemberdayaan dan peningkatan kualitas anak-anak,
khususnya untuk anak-anak Indo-Korea yang terlantar.
which focuses on education to empower and improve the
quality of children, particularly abandoned Indo-Korean
children.
Dukungan kepada Dunia Pendidikan
Support to The World of Education
Pada tahun 2015 Bank KEB Hana berpartisipasi dalam pendirian
K-Eduplex, sebuah kompleks edukasi yang menyelenggarakan
pendidikan dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
K-Eduplex dikelola oleh Yayasan Durrano Indonesia, sebuah
yayasan dari Korea Selatan yang fokus kepada peningkatan
pendidikan anak-anak tidak mampu. Berlokasi di kawasan
perindustrian Delta Mas, Bekasi, K-Eduplex ini diperuntukan
bagi anak-anak pra-sejahtera. Dalam program ini, Bank KEB
Hana memberikan bantuan berupa dua unit kendaraan
operasional dan akan diberikan dalam periode tiga tahun.
Total nilai nilai donasi ini adalah Rp 417.600.000.
Mendekatkan
Sejahtera
Diri
kepada
Pelajar
Pra-
Di tahun 2015, Bank KEB Hana, bekerja sama dengan Hana
Financial Group, menggelar sebuah kegiatan bertajuk
“Hana Happy Box Day”. Dalam kegiatan ini, Bank KEB Hana
memberikan bantuan kepada pihak pengelola SDN 04 Cipicung,
Cileungsi, Jawa Barat, dalam bentuk perbaikan ruang kelas,
ruangan belajar lainnya, pemberian beberapa unit komputer,
dan alat tulis di dalam kemasan yang menarik. Kegiatan ini
merupakan salah satu program dari Hana Financial Group
untuk turut memberikan kontribusi positif kepada lingkungan
dimana anak usahanya berada.
Memajukan UKM
Sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah
untuk memajukan usaha kecil dan menengah di Indonesia,
Bank KEB Hana turut aktif dalam Program OVOP (One Village
One Product). Ini adalah sebuah program besutan Kementerian
UKM di bidang pemberdayaan desa tertinggal. Obyektif
dari program ini adalah tiap desa dapat menghasilkan dan
mengembangkan satu komoditi khas dari daerah masingmasing yang pada gilirannya turut meningkatkan kesejahteraan
warga masyarakatnya. Aktivitas ini merupakan hasil kerjasama
antara Bank KEB Hana, KOTRA, dan Kementerian UKM.
Throughout 2015, KEB Hana Bank took part in the development
of K-Eduplex, an education complex which provides education
from primary to college level. The complex is managed by
Durrano Indonesia Foundation, a Korean foundation focusing
on providing education to underprivileged children. Located
in Delta Mas industrial estate, Bekasi, K-Eduplex was set up
to accommodate less fortunate children. In this program, KEB
Hana Bank is committed to donating two units of operational
vehicles delivered in a three-year period, with the total value of
Rp 417,600,000.
Engaging The Less Fortunate Students
KEB Hana Bank in 2015 collaborated with Hana Financial
Group to organize an activity themed “Hana Happy Box
Day.” In the activity, the Bank helped State Primary School
04 Cipicung, Cileungsi, West Java, renovate the classrooms
and other schoolrooms. KEB Hana Bank and Hana Financial
Group also donated several units of computer and stationeries
in attractive packaging. This activity is one of Hana Financial
Group’s programs that give positive contribution to the society
around the Bank’s area of operation.
Developing Small Medium Enterprises
To support the government program to develop Small &
Medium Enterprises (SMEs) in Indonesia, KEB Hana Bank actively
took part in OVOP (One Village One Product) Program. OVOP
is a Ministry of SME program that empowers underdeveloped
villages. The objective of the program is to assist each village to
develop a specific commodity from its area, which in turn will
help improve the welfare of that particular village community.
This activity is a collaboration between KEB Hana Bank, KOTRA,
and the Ministry of Small and Medium Enterprises.
191
192
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Pada tanggal 11 November 2015, Bank KEB Hana menandatangani
perjanjian keikutsertaan dalam Program OVOP, sebagai bentuk
dukungan Bank kepada pengembangan lembaga usaha kecil
dan menengah. Dalam lingkup program ini, Bank KEB Hana
berkomitmen membantu Koperasi Sumber Mertha Buana
yang berlokasi di Kabupaten Badung, Bali, untuk meningkatkan
kesejahteraan para anggotanya dan mendampingi koperasi ini
untuk menjadi lebih mandiri di kemudian hari.
On November 11, 2015, KEB Hana Bank signed an agreement
to participate in OVOP program as a form of support to the
development of small and medium enterprises. The Bank is
committed to assist Sumber Mertha Buana Cooperative, which
is located in Badung regency, Bali, improving the welfare of its
members and assisting the cooperative to become more selfreliant in the future.
Bantuan yang diberikan Bank KEB Hana adalah donasi sebesar
Rp 97.000.000 dalam bentuk mesin grinder, desain packaging &
desain logo, dan pelatihan mengenai bagaimana memroduksi
kopi yang berkualitas dan bagaimana menjual kopi yang lebih
efektif.
The Bank also provided donation with the value of Rp
97,000,000 in the form of a grinder machine, packaging and
logo design, as well as a training program on how to produce
quality coffee and how to effectively market and sell the coffee.
Mendekatkan Diri pada Masyarakat
Engaging The Community
Bekerja sama dengan Yayasan Happy Center, melalui program
“Lunch Box activity”, tenaga kerja asing Bank KEB Hana beserta
keluarga, membagikan makan siang kepada masyarakat prasejahtera di beberapa daerah di wilayah Jakarta. Pada tahun
2015, Bank KEB Hana melaksanakan program ini sebanyak
tiga kali, dengan mendistribusikan donasi ke wilayah Kelapa
Gading, Muara Karang dan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
In cooperation with Happy Center Foundation, the Bank
held “Lunch Box Activity” event. This activity saw the
Bank’s expatriates and their families distribute lunches to
underprivileged communities in some areas in Greater Jakarta.
The Bank held the program three times throughout 2015,
distributing the donation in Kelapa Gading, Muara Karang and
Tanjung Priuk, all in North Jakarta.
Berbagi Kebahagiaan Menyambut Idul Fitri
Sharing Happiness in Welcoming Idul Fitri
Bank KEB Hana senantiasa memperlihatkan kepedulian dan
keinginan untuk berbagi, khususnya dengan masyarakat
berpenghasilan rendah.
Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1436 H, pada
tanggal 13 Juli 2015, Bank KEB Hana membagikan bingkisan
keperluan dasar Lebaran kepada 300 karyawan Gedung Wisma
Mulia. Kegiatan yang merupakan kegiatan tahunan Bank KEB
Hana ini adalah wujud terima kasih Bank atas layanan yang
telah diberikan karyawan Wisma Mulia, terutama para petugas
housekeeping dan security.
KEB Hana Bank always shows concerns for and willingness to
share, particularly, with low-income community.
In welcoming Idul Fitri 1436 H, KEB Hana Bank distributed
basic necessities packages to 300 employees of Wisma Mulia
building on July 13, 2015. This annual activity is an expression
of gratitude from the Bank for the services rendered by the
employees of Wisma Mulia, particularly the housekeeping and
security staff.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Corporate Social Responsibility
Masih dalam rangka menyambut Idul Fitri, pada tanggal 14 Juli
2015, Bank KEB Hana menyelenggarakan acara buka puasa
bersama anak-anak yatim dari Yayasan Al Huda, Mampang,
Jakarta Selatan. Dalam acara tersebut Bank KEB Hana
memberikan donasi berupa paket kebutuhan pokok Lebaran
kepada lebih kurang 64 anak yatim di sekitar Yayasan.
Still as part of welcoming Idul Fitri 1436 H, n 14 July 2015, the
Bank held a break-the-fast event with orphans from Al Huda
Foundation, South Jakarta. At this event, the Bank distributed
basic necessities packages to about 64 orphans.
Bantuan kepada yang membutuhkan
Aiding The Underprivileged
Pada tanggal 24 Februari 2015, Bank KEB Hana membantu
pemenuhan kebutuhan pokok dari 500 KK korban banjir
di wilayah Cakung yang belum mendapatkan bantuan dari
pemerintah. Dalam kegiatan ini disisipkan pula program
edukasi perbankan dan edukasi mengenai kemudahan dan
pentingnya menggunakan ATM.
On February 24, 2015, the Bank donated basic necessities
packages to 500 families in Cakung area, East Jakarta. The
families were flood victims who had not yet received any
assistance from the local government. During this social
activity, the Bank also incorporated an education program
about banking and the ease and importance of using ATM.
Pada tanggal 14 Juni 2015 Bank KEB Hana mendistribusikan
bantuan kepada korban kebakaran Pasar Johar, Semarang.
Untuk kegiatan ini, Bank KEB Hana bekerjasama dengan OJK
Semarang dan beberapa Bank di Kota Semarang.
The Bank also distributed aids to fire victims in Pasar Johar,
Semarang, Central Java, on June 14, 2015.This social event
was a joint activity between KEB Hana Bank, Financial Services
Authority (OJK) Semarang and a few other banks in the city.
Program CSR Bank KEB Hana telah memperlihatkan kepekaan
atas apa yang terjadi di dalam masyarakat, khususnya di
lingkungan sekitar.
KEB Hana Bank’s CSR programs have showed the Bank’s
awareness of what is happening in the community, especially
to the people living around the Bank’s offices.
Tanggung Jawab terhadap Konsumen
Responsibility towards Customers
Keberlanjutan usaha Bank KEB Hana tidak dapat dipisahkan
dari keberhasilan Bank dalam menjamin kualitas dan keamanan
layanan yang diberikan. Dalam proses operasionalnya,
Bank KEB Hana selalu memberikan produk perbankan yang
terpercaya sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku. Untuk memaksimalkan seluruh upaya tersebut,
Bank KEB Hana juga senantiasa memastikan bahwa kebutuhan
nasabah telah terpenuhi dan tepat sasaran.
Business sustainability of KEB Hana Bank cannot be separated
from the success of the Bank in ensuring the quality and safety
of provided services. In the operational process, KEB Hana
Bank always provides reliable banking products in accordance
with prevailing rules and regulations. To maximize all of these
efforts, KEB Hana Bank always ensures that all customer needs
are fulfilled and on target.
Bank KEB Hana membuka lebar kesempatan bagi nasabah
untuk memberikan opini, saran serta kritik yang membangun
terhadap kinerja serta produk dan pelayanan Bank secara
keseluruhan. Layanan ini dapat diakses dengan mudah melalui:
KEB Hana Bank opens wide opportunities for customers to give
their opinions, suggestions and constructive criticism about
the entire Bank’s performance, products, and services. This
service can be easily accessed through:
Bank KEB Hana selalu berharap bahwa seluruh tanggung
jawab yang diaktualisasikan Bank akan memberikan manfaat
jangka panjang bagi segenap manajemen dan karyawan Bank
KEB Hana, masyarakat, serta generasi mendatang.
KEB Hana Bank always hopes that whole actualized
responsibility of the Bank will provide long-term benefits for
management and employees of KEB Hana Bank, society, and
future generations.
193
194
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Data
Perusahaan
Corporate Data
196 Profil Dewan Komisaris
Profile of Board of Commissioners
199 Profil Direksi
Profile of Board of Directors
203 Profil Pejabat Eksekutif
Profile of Executive Officers
204 Alamat Cabang
Branches Addresses
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Corporate Social Responsibility
Didukung oleh manajemen dan karyawan yang kompeten dan
berdedikasi, Bank KEB Hana siap menempati jajaran terdepan
industri perbankan nasional dan internasional.
Supported by competent and dedicated management and
staffs, KEB Hana Bank is ready to be in the forefront of the
national and international banking industry.
195
196
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
DATA PERUSAHAAN
Profil Dewan Komisaris
Profile of Board of Commissioners
Ko Yung Ryul
Komisaris Utama
President Commissioner
Warga negara Korea, Bapak Ko Yung Ryul lulus dari Texas A&M University di bidang
Business Administration dengan gelar Bachelor of Business Administration (BBA).
Beliau bergabung dengan Hana Bank, Korea pada tahun tahun 1994 dan berperan
sangat penting dalam perkembangan Hana Bank dan Hana Financial Group Korea.
Bapak Ko Yung Ryul menjabat sebagai Komisaris Utama Bank Hana dari tahun 2013
hingga 2014 dan dipercaya menduduki jabatan Komisaris Utama Bank KEB Hana sejak
20 Februari 2014 hingga saat ini.
A Korean citizen, Ko Yung Ryul graduated from Texas A&M University majoring in
Business Administration and earned Bachelor of Business Administration (BAA). He
joined Hana Bank, Korea in 1994 and played an important role in the development of
Hana Bank and Hana Financial Group, Korea. He served as President Commissioner of
Hana Bank from 2013 until 2014, and has worked as President Commissioner of KEB
Hana Bank from February 20, 2014 until present.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Corporate DATA
Warga Negara Indonesia, Bapak Eka Noor Asmara lulus dari
Universitas Gadjah Mada jurusan Akuntansi dan meraih
gelar Master of Business Administration dari Cleveland State
University, Ohio, Amerika Serikat. Beliau telah menjalani karier
di dunia perbankan sejak tahun 2005 sebagai profesional di
bidang Akuntansi. Bapak Eka Noor Asmara ditunjuk sebagai
Komisaris Independen Bank Hana pada tahun 2009, dan
telah menjadi Komisaris Independen Bank KEB Hana sejak 20
Februari 2014 hingga saat ini.
An Indonesian Citizen, Eka Noor Asmara graduated from
Gadjah Mada University majoring in Accounting and earned
Master of Business Administration degree from Cleveland
State University, Ohio, US. His career in banking industry began
in 2005 as a professional in Accounting. He was appointed
as Independent Commissioner of Hana Bank in 2009, and he
has been Independent Commissioner of KEB Hana Bank from
February 20, 2014 until present.
Eka Noor Asmara
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, Bapak Nasser Atorf lulus dari
Universitas Airlangga dan meraih gelar Sarjana Ekonomi.
Beliau kemudian meraih gelar Master of Science di bidang
Ekonomi dari University of Illinois, Urbana Champaign, Amerika
Serikat. Beliau adalah seorang purnakaryawan Bank Indonesia
dan pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Studi Sektor Riil
& Keuangan Pem. Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter
(2002 2004), Deputi Direktur Direktorat Pengawasan Bank 1
dan Pengawasan Bank 2 (2004-2009), Deputi Kepala KPW IV
Jawa Timur (2009-2010), dan Kepala KPW IX Sumut & Aceh
(2010-2012). Bapak Nasser Atorf menjabat sebagai Komisaris
Independen Bank Hana dari tahun 2013 hingga 2014 dan
diangkat sebagai Komisaris Independen Bank KEB Hana pada
tanggal 20 Februari 2014.
Nasser Atorf
Komisaris Independen
Independent Commissioner
An Indonesian Citizen, Nasser Atorf graduated from Airlangga
University and earned Master of Science in Economy from
University of Illinois, Urbana Champaign, US. He was a retiree
from Bank Indonesia and served as Deputy Head of Real Sector
Study & Finance, Statistics Economic & Monetary Directorate
(2002-2004), Deputy Director of Banking Supervision 1
Directorate and Banking Supervision 2 (2004-2009), Deputy
Head of Regional Office IV East Java (2009-2010), and Head of
Regional Office IX North Sumatera & Aceh (2010-2012). Nasser
Atorf actively served as Independent Commissioner of Hana
Bank from 2013 to 2014 and was appointed Independent
Commissioner of KEB Hana Bank on February 20, 2014.
197
198
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
DATA PERUSAHAAN
Warga Negara Indonesia, Ibu Betty J. Parinussa menyelesaikan
pendidikan di Universitas Krisna Dwipayana di bidang
Ekonomi. Beliau juga menempuh pendidikan di STIE IPWI dan
mendapatkan gelar Magister Manajemen di bidang Manajemen
Keuangan. Sepanjang karirnya bersama Bank Indonesia yang
dimulai pada tahun 1986, Ibu Betty J. Parinussa telah memegang
beberapa posisi penting, di antaranya, Senior Bank Supervisor
untuk Direktorat Bank Supervisi-1 (2000-2005), dan Executive
Researcher/Kepala Focus Group Regulasi Perbankan-2 di
Direktorat Penelitian dan Peraturan Perbankan (2005-2009).
Selama bergabung bersama Bank Indonesia, beliau turut
mengikui “Pacific Rim Bankers Program”/Executive Programs di
School of Business, Washington University, di Seattle, Amerika
Serikat. Pada bulan Oktober 2010 - Juni 2013, Beliau diangkat
sebagai Direktur Manajemen Risiko Bank KEB Indonesia. Pada
Juli 2013, Beliau diangkat sebagai Direktur Kepatuhan Bank
Hana. Februari 2014 – Juni 2015 sebagai Direktur Kepatuhan
Bank KEB Hana. Sejak 12 Juni 2015 sampai sekarang menjabat
sebagai Komisaris Independen Bank KEB Hana.
Betty J. Parinussa
Komisaris Independen
Independent Commissioner
An Indonesian citizen, Betty J. Parinussa graduated from
Krisna Dwipayana University and earned Bachelor Degree of
Economic. She also studied at STIE IPWI and earned Magister
Management degree, majoring in Financial Management.
Throughout her career in Bank Indonesia since 1986, she
held several important positions, among others, Senior Bank
Supervisor of Bank Supervision-1 Directorate (2000-2005),
Executive Researcher/the Head of Focus Group Banking
Regulation-2, at the Directorate of Banking Research and
Regulation (2005-2009). In her position at the Central Bank,
she had attended “Pacific Rim Bankers Program”/ “Executive
Programs” at the School of Business, Washington University, in
Seattle, US. From October 2010 to June 2013, she was appointed
as the Director of Risk Management at KEB Indonesia. In July
2013, she was appointed as the Director of Compliance at KEB
Hana Bank. From June 12, 2015 until present, she has served
as Independent Commissioner of KEB Hana Bank.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Company
Corporate
Profile
DATA
Profil Direksi
Profile of Board of Directors
Efdinal Alamsyah
Direktur Kepatuhan
Compliance Director
Lee Hwa Soo
Direktur Keuangan
Finance Director
Lee Jae Hak
Direktur Utama
President Director
Sugiarto
Kurniawan
Chandra
Direktur Kredit
Credit Director
Liem
Konstantinus
Direktur Bisnis
Business Director
199
200
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
DATA PERUSAHAAN
Lee Jae Hak
Direktur Utama
President Director
Warga negara Korea, Bapak Lee Jae Hak menyelesaikan pendidikan di Universitas
Yonsei dan meraih gelar Sarjana Administrasi Publik. Sepanjang karirnya, beliau telah
menjabat beberapa posisi penting seperti General Manager KEB SOC & Team (20042009), dan Kepala Divisi Investment Banking (2009-2012). Beliau kemudian meraih
promosi dan menjabat sebagai Kepala Departemen Global Markets & Treasury
(2012), Kepala Departemen Investment Banking (2012-2013), dan Kepala International
Banking Group (2014). Bapak Lee Jae Hak menjabat sebagai Direktur Utama Bank KEB
Hana sejak 14 Juli 2014.
A Korean Citizen, Lee Jae Hak graduated from Yonsei University and earned Bachelor
Degree in Public Administration. Throughout his career, he had held several important
positions, including, General Manager of KEB SOC & Team (2004-2009), and Division
Head of Investment Banking (2009-2012). He was then promoted and served
as Department Head of Global Markets & Treasury (2012), Department Head of
Investment Banking (2012-2013), and Head of International Banking Group (2014). Lee
Jae Hak has served as President Director of KEB Hana Bank since July 14, 2014.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Corporate DATA
Warga Negara Korea, Lee Hwa Soo lulus dari Seoul National
University dengan gelar Bachelor of Economic. Beliau
meneruskan pendidikannya dan mendapatkan gelar Master
Business Administration dari University of Michigan, Amerika
Serikat. Mengawali karirnya di Korea Investment & Finance
Corporation pada tahun 1991, Bapak Lee Hwa Soo kemudian
bergabung dengan Hana Bank, Korea hingga tahun 2012 ketika
KIFC bertransformasi menjadi Hana Bank. Beliau dipercaya
sebagai Direktur Bank Hana pada 2012-2014 dan Direktur
Bank KEB Hana pada 20 Februari 2014 hingga saat ini.
A Korean citizen, Lee Hwa Soo graduated from Seoul
National University and earned Bachelor Degree in Economic
and Master of Business Administration from University of
Michigan, US. Starting his career at Korea Investment Finance
Corporation in 1991, he then joined Hana Bank, Korea until
2012 when KIFC transformed into Hana Bank. He was trusted
to hold the position of Director at Hana Bank during 20122014, and Director of KEB Hana Bank from February 20, 2014
until present.
Lee Hwa Soo
Direktur Keuangan
Finance Director
Warga Negara Indonesia, Bapak Liem Konstatinus lulus dari
Universitas Pattimura dan meraih gelar Sarjana Ekonomi. Beliau
juga lulus dari Universitas Pelita Harapan dengan gelar Magister
Manajemen. Bapak Liem Konstatinus memulai karirnya di dunia
perbankan saat bergabung dengan Bank Lippo (1989-2006)
sebelum kemudian bergabung dengan Bank Mega sebagai
Regional Manager (2006-2008) dan sebagai Kepala Commercial
Banking (November 2008-April 2009) di Bank Hana. Beliau
menjabat sebagai Direktur Bank Hana mulai bulan Mei 2009
hingga Februari 2014, dan telah menjabat sebagai Direktur
Bisnis
Liem Konstantinus
Direktur Bisnis
Business Director
Indonesian Citizen, Liem Konstatinus graduated from Pattimura
University and earned Bachelor Degree in Economics. He
then graduated from Pelita Harapan University majoring in
Master of Management. Liem Konstatinus started his career
in banking by joining Lippo Bank (1989-2006) before he then
joined Bank Mega as Regional Manager (2006-2008) and Head
of Commercial Banking (November 2008-April 2009) at Hana
Bank. He worked as Director of Hana Bank from May 2009 until
February 2014, and has been Business Director of KEB Hana
Bank since February 20, 2014 until present.
201
202
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
DATA PERUSAHAAN
Warga Negara Indonesia, Bapak Sugiarto Kurniawan Chandra
lulus dari Institut Pertanian Bogor jurusan Perairan dan
Perikanan dan meraih gelar Sarjana Ilmu Perikanan. Beliau
berkarir di dunia perbankan sejak tahun 1992 yaitu di Bank
Bintang Manunggal (1992-2001), di Bank Liman International
sebagai Wakil Direktur Utama (2002-2006) dan kemudian
menjabat sebagai Direktur Utama di Bank Bintang Manunggal
(2006-2008). Beliau bekerja sebagai Direktur di Bank Hana dari
tahun 2008 hingga 2014 dan sebagai Direktur Kredit Bank KEB
Hana sejak 20 Februari 2014 hingga saat ini.
An Indonesian citizen, Sugiarto Kurniawan Chandra gaduated
from Bogor Institute of Agricultural majoring in Waters and
Fisheries and earned bachelor’s degree in Fisheries Science.
He has had a career in banking industry since 1992 starting with
Bank Bintang Manunggal (1992-2001), then with Bank Liman
International as Deputy President Director (2002-2006). He
was appointed President Director of Bank Bintang Manunggal
in 2006 and held the position until 2008. He worked as Director
of Hana Bank from 2008 until 2014, and as Credit Director of
KEB Hana Bank from February 20, 2014 until present.
Sugiarto Kurniawan Chandra
Direktur Kredit
Credit Director
Warga Negara Indonesia, Bapak Efdinal Alamsyah meraih gelar
Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Padjajaran,
Bandung, dan gelar Magister Manajemen dari Universitas
Katolik Atmajaya, Jakarta. Beliau memulai karir di dunia
perbankan sejak tahun 1990 bersama The Bank of Tokyo,
Ltd. sampai dengan tahun 1994. Pada bulan April 1994 beliau
bergabung dengan Korea Exchange Bank Danamon sampai
dengan tahun 2003. Selanjutnya pada bulan Mei 2003 beliau
bergabung dengan Bank BNP Paribas Indonesia sampai
dengan tahun 2006. Di Agustus 2006, beliau dipercaya untuk
menjabat sebagai Direktur Kepatuhan dan SDM Bank KEB
Indonesia, dan sebagai Direktur Kepatuhan dan SDM Bank KEB
Hana sejak 20 Februari 2014 hingga saat ini.
Efdinal Alamsyah
Direktur Kepatuhan
Compliance Director
An Indonesian citizen, Efdinal Alamsyah earned Bachelor of
Law from Faculty of Law, Padjadjaran University, Bandung,
and Magister Management Degree from Atma Jaya Catholic
University, Jakarta. He started his banking career in The Bank
of Tokyo, Ltd. from 1990 to 1994. On April 1994, he joined
Korean Exchange Bank Danamon until 2003. In May, 2003, he
joined Bank BNP Paribas Indonesia until 2006. And in August
2006, he was appointed as Compliance and Human Resources
Director in KEB Indonesia Bank, and as Compliance and Human
Resources Director of KEB Hana Bank in February 20, 2014.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Corporate DATA
Profil Pejabat Eksekutif
Profile of Executive Officers
NAMA PEJABAT EKSEKUTIF
NAME OF EXECUTIVE
OFFICERS
JABATAN
POSITION
TANGGAL EFEKTIF
EFFECTIVE DATE
WARGA
NEGARA
NATIONALITY
Yuliana Wiryadinata
Kepala SKAI/Head of SKAI
19-Feb-14
Indonesia
Kwon Se Hwan
Kepala Divisi Marketing Planning/Division Head Marketing Planning
12-Aug-15
Korea
Embun Larasati
SME Business Division Head 1/SME Business Division Head 1
10-Aug-15
Indonesia
Hendri Setiawan
Kepala Divisi Network and Distribution & PJS Kepala Cabang Utama
Cilegon/Division Head, Network and Distribution & Acting Head,
Main Branch Cilegon
10-Aug-15
Indonesia
Andy Wiraguna Wibowo
Kepala Cabang Utama Wisma Mulia/Head of Main Branch Wisma
Mulia
28-Apr-14
Indonesia
Parlindungan Limbong
Kepala Cabang Utama Surabaya Darmo/Head of Main Branch
Surabaya Darmo
16-Sep-13
Indonesia
Novianti Susanto
Kepala Cabang Utama Bogor Pajajaran/Head of Main Branch Bogor
Pajajaran
23-Feb-15
Indonesia
Lukman Deddy Sutanto
Kepala Cabang Utama Semarang/Head of Main Branch Semarang
1-Oct-15
Indonesia
Yim Chang Hyuck
Kepala Private Banking/Head Private Banking
1-Aug-13
Korea
Gatot Cahyo Pranoto
Kepala Divisi Internasional Banking/Division Head International
Banking
19-Feb-14
Indonesia
Sumia
Kepala Divisi Operasional/Division Head Operation
1-Sep-14
Indonesia
Lo Francis
Kepala Divisi Financial Planning/Division Head Financial Planning
28-Jun-10
Indonesia
Yoon Hyun Sic
Kepala Divisi Teknologi Informasi/Division Head Information
Technology
13-Jul-12
Korea
Irwan
Kepala Divisi Legal/Division Head Legal
28-Jun-10
Indonesia
Marco Wirjadi
Kepala Divisi SDM/Division Head Human Resources
1-Mar-13
Indonesia
Eddy Riyanto
Kepala Divisi Branch Expansion/Division Head Branch Expansion
16-Feb-15
Indonesia
Choi Seung Woong
Kepala Divisi Global Marketing 3/Division Head Global Marketing 3
26-Apr-12
Korea
Na Yong Hyun
Kepala Divisi Retail B2B/Division Head Retail B2B
10-Aug-15
Korea
Park Yong Jin
Kepala Divisi Global Marketing 2/Division Head Global Marketing 2
13-Aug-15
Korea
Jung Hee Sang
Kepala Divisi Corporate Planning/Division Head Corporate Planning
12-Aug-15
Korea
Lee Joon Kyu
Kepala Divisi Treasury/Division Head Treasury
22-Mar-12
Korea
Dalmasius Jati Pangarsa
Kepala Cabang Utama Subang/Head of Main Branch Subang
7-Aug-14
Indonesia
Susanty
Kepala Cabang Utama Medan/Head of Main Branch Medan
6-Jan-15
Indonesia
Agus Muliadi Kalim
Kepala Cabang Utama Lampung/Head of Main Branch Lampung
6-Jan-15
Indonesia
David Gosal
Kepala Cabang Utama Makassar/Head of Main Branch Makassar
3-Mar-15
Indonesia
Daesy Budianto
Kepala Divisi Commercial Banking/Division Head Commercial
Banking
20-Apr-15
Indonesia
Vitriawati
Kepala Divisi Learning & Development/Division Head Learning &
Development
1-Apr-15
Indonesia
Kwak Heui Jin
Kepala Divisi Global Marketing 1/Division Head Global Marketing 1
7-May-15
Korea
Na Dong Kun
Kepala Divisi Global Marketing 5/Division Head Global Marketing 5
15-May-15
Korea
Choi Jin Youl
Kepala Divisi IT 2/Division Head IT 2
18-May-15
Korea
Benny
SME Business 2 Division Head
1-Jul-15
Indonesia
Ronny Y
Kepala Divisi Business Strategic & Enablement/Division Head
Business Strategic & Enablement
1-Oct-15
Indonesia
Frederick Wolfe
Kepala SKMR/Head of SKMR
11-Nov-15
Indonesia
Gempur E Widansyah
Kepala Divisi Funding & Wealth Management Business/Division Head
Funding & Wealth Management Business
2-Nov-15
Indonesia
Stanley Handoko Soetikno
Kepala Cabang Utama Bandung Sudirman/Head of Main Branch
Bandung Sudirman
3-Dec-15
Indonesia
Jung Soon Young
Kepala Divisi Global Marketing 4/Division Head Global Marketing 4
23-Dec-15
Korea
203
204
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
DATA PERUSAHAAN
Alamat Cabang
Branches Addresses
Kantor Pusat
Head Office
Gedung Wisma Mulia Lt. 52
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42 Jakarta Selatan
P : (021) 5220222, 5220223
F : (021) 5220133
KANTOR CABANG (KC), KANTOR CABANG PEMBANTU (KCP), KANTOR KAS (KK)
BRANCH OFFICE (KC), SUB BRANCH OFFICE (KCP), CASH OFFICE (KK)
KC Wisma Mulia
Gedung Wisma Mulia Lt. 52
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42 Jakarta
Selatan
P : (021) 5220222, 5220223
F : (021) 5220133
KCP Muara Karang
Jl. Muara Karang Raya No.63
Blok A.8 Kav. No.15 Muara Karang
Jakarta Utara
P : (021) 6603178
F : (021) 6679939
KCP Pasar Pagi
Jl. Pasar Pagi No 24
Jakarta Barat 11230
P : (021) 2600313, 2600455
F : (021) 2600335
KCP Kelapa Gading Boulevard
Jl. Boulevard Raya Blok LB1 No.11
Kelapa Gading - Jakarta Utara
P : (021) 45877009
F : (021) 4531930
KCP Tanah Abang Bukit
Komp. Tanah Abang Bukit Blok A No. 23
Jakarta Pusat
P : (021) 3447913, 3447919
F : (021) 3916410
KCP Pondok Indah
Ruko Pondok indah Plaza 2 Blok BA Kav.
II No. 24 Jakarta Selatan
P : (021) 7667342
F : (021) 7694605
KCP Harco Mangga Dua
Ruko Harco Agung Sedayu
Jl. Mangga Dua Raya Blok E No.27
Mangga Dua - Jakarta Pusat
P : (021) 62201265
F : (021) 62201266
KCP Danau Sunter
Jl. Danau sunter Utara, Kompleks
Perumahan Sunter Garden Blok D1 Kav.
12-13 No. 8-9, Kel. Sunter Agung, Kec.
Tanjung Priok Jakarta Utara
P : (021) 65304281, 65304189
F : (021) 29461158
KCP Lippo Cikarang
Thamrin Square Kav. A2-B11
Lippo Cikarang - Jawa Barat
P : (021) 89905610, 89905611,
89905612
F : (021) 8973184
KCP Bekasi Ahmad Yani
Jl. Ahmad Yani Komplek Sentraniaga
Kalimalang A.7 No, 3 Bekasi
P : (021) 88962272
F : (021) 88952375
KCP Karawaci Pinangsia
Ruko Pinangsia Blok A No.3
Karawaci Office Park, Tangerang Banten
P : (021) 55770357, 55730032
F : (021) 55730031
KCP Puri Indah
Ruko Puri Niaga III, Jl. Puri Kencana Blok
M 8.3 R Kembangan, Jakarta Barat
P : (021) 58358633
F : (021) 58358634
KCP Wolter Monginsidi
Jl. Wolter Monginsidi No 88C Blok Q/IV
Kebayoran, Jakarta Selatan
P : (021) 7220151
F : (021) 7234332
KCP ITC Bumi Serpong Damai
ITC BSD Ruko No. 29
Jl. Pahlawan Seribu Serpong - Tangerang
P : (021) 5387590, 5387553, 5387570
F : (021) 5387580
KCP Sawah Besar
Jl. Sukarjo Wiryopranoto No. 71A
Sawah Besar - Jakarta Pusat
P : (021) 6264255
F : (021) 6261170
KCP Pluit Kencana
Jl. Pluit Kencana Raya No. 79 D
Kel. Pluit, Kec. Penjaringan
Jakarta Utara 14450
P : (021) 66670891, 66670893,
66670894
F : (021) 66670892
KCP Roxy Mas
Jl. KH. Hasyim Ashari Blok D 3 No.10
Jakarta Pusat 10150
P : (021) 63851548, 63857033,
63854526
F : (021) 63854525
KCP Glodok
Kompleks Glodok Plaza Blom F No. 32,
Jl. Pinangsia Kelurahan Glodok,
Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat
P : (021) 62303922, 62306422
F : (021) 6256166
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Corporate DATA
KC Bandung Sudirman
Jl. Jend. Sudirman No. 67
Bandung - Jawa Barat
P : (022) 4237172, 4206940
F : (022) 4240101, 484-004
KCP Bandung Surya Sumantri
Jl. Dr. Surya Sumantri No 10 C
Bandung
P : (022) 2002174, 2002177, 2001956
F : (022) 2002061
KC Bogor Padjadjaran
Ruko Amaris 2 Pakuan No. 2
Jl. Ruko Amaris Pakuan, Baranangsiang
Kota Bogor Timur, Bogor, Jawa Barat
P : (0251) 7561030
F : (0251) 7561011, 484-003
KC Semarang
Jl. Pandanaran No. 60 - Semarang
Jawa Tengah
P : (024) 86455585
F : (024) 86455584, 484-002
KCP Surabaya Darmo Permai
Jl. Raya Darmo Permai II/56, kav. 8
Surabaya - jawa Timur
P : (031) 7325106, 7325107, 7325108
F : (031) 7325104
KC Cilegon Permata
Wisma Permata Jl. KH. Yassin Beji No 2,
Cilegon Banten 42435
P : (0254) 385180, 385346, 385251
F : (0254) 385370
KK Cilegon Posco
Jl. Afrika No. 2 Kawasan Industri
Krakatau, Cilegon 42443
P : (0254) 369750, 369751
F : (0254) 369752
KCP Sudirman Nugra Sentana
Wisma Santa Nugraha
Jl. Jend. Sudirman Kav 7-8, Jakarta
P : (021) 57903099, 57903098,
57903055
F : (021) 51000004
KCP Lotte Shopping Avenue
Lotte shopping avenue lantai 3 Blok 6
Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 3 & 5 Setiabudi,
Jakarta Selatan 14950
P : (021) 29889309, 29889312
F : (021) 29889311
KK Karawaci Amartapura
Apartemen Amartapura Tower B
No. B. 01. G Jl. Sutan Syahrir No. 50,
Lippo Karawaci
P : (021) 29427733
F : (021) 29427735
KCP Gading Serpong
Financial Centre Summarecon Serpong
Jl. Boulevard Gading Raya Blok BA2 No.
07 Tangerang, Banten
P : (021) 54215610
F : (021) 54215611
KK Cikarang Jababeka
Cikarang Industrial Estate Ruko Blok B
No. 11 Cikarang Bekasi
P : (021) 89831535
F : (021) 89831560
KCP Ciracas
Kantor Korea - Indonesia Technical and
Cultural Cooperation Center (KITCC)
Jl. Pengantin Ali No. 71A Ciracas
Jakarta Timur
P : (021) 29461781
F : (021) 29461782
KC Surabaya Darmo
Jl. Raya Darmo No. 103
Surabaya
P : (031) 5675751
F : (031) 5677180, 484-005
KCP Kelapa Gading Barat
Jl. Boulevard Barat Blok LC6 No.30-32
Kelapa Gading - Jakarta
P : (021) 45848770
F : (021) 45848771
KCP KBN Cakung
Jl. Jawa Raya Blok A-14 No.8 SBU
Kawasan Cakung, Jakarta 14140
P : (021) 44835615
F : (021) 44835616
KC Subang
Jl. Otto Iskandardinata No. 82C,
Kelurahan Karanganyar,Kec. Subang,
Kab. Subang Jawa Barat
P : (0260) 7426012
F : (0260) 7426013
KCP Lippo Mall Kemang
Lippo Mall Kemang No. L2 - 16, Jl.
Pangeran Antasari No. 36 Kemang,
Jakarta Selatan
P : (021) 29528550, 29528547
F : (021) 29528545
KCP Bogor Surya Kencana
Jl. Surya Kencana No. 101,
Bogor- Jawa Barat
P : (0251) 8372483, 8372524
F : (0251) 8372501
KCP Gedung Synergy Alam Sutera
Gedung Synergy Lantai 9 Unit 01-02
Jl. Jalur Sutera Barat No. 17 Alam Sutera
Barat No. 17 Alam Sutera Tangerang
P : (021) 29853821, 29853825
F : (021) 29853830
205
206
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
DATA PERUSAHAAN
KK Sadang
Terminal Square, Lantai Dasar, No. 11,12
dan 18, Jl. Raya Sadang, Purwakarta,
Jawa Barat
P : (0264) 8224620
F : (0264) 8224615
KCP 18 PARC SCBD
Kresna Tower C Lantai 7, 18 Parc SCBD,
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53,
Jakarta 12190
P : (021) 5151165
F : (021) 5151163
KC Lampung
Jl Raden Intan No. 140, Kelurahan Pelita /
Enggal, Kec. Tanjung Karang Barat
Kota Bandar Lampung, Bandar Lampung
P : (0721) 5600 222
F : (0721) 5600111, 484-011
KC Makassar
Jl. Boulevard No. 1D, Makassar, Masale,
Panakkukang, Makassar Sulawesi Selatan
P : (0411) 4091010
F : (0411) 4091011, 484-012
KC Medan
Jl. Letjen MT Haryono No. 3A, Kel, Gang
Buntu, Kec. Medan Timur Kota
Medan Sumatera Utara
P : (061) 4575066
F : (061) 4575068, 484-010
KCP Cicurug
Jalan Siliwangi / Ruko Cicurug City Blok A
No. 6-7, Kecamatan Cicurug
Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat
P : (0266) 6725025, 6725021, 6725023
F : (0266) 6725026
KK Korea Center
Jl. Jend. Gatot Subroto kav. 58 Jakarta
Selatan 12950
P : (021) 29023424
F : (021) 29033415
KCP Pantai Indah Kapuk
The Suites Tower, Jl. Boulevard Pantai
Indah Kapuk No. 1 KV OFS Ground Fl
G02, Jakarta 14470
P : (021) 22510611, 22510612
F : (021) 22510615
KCP Plaza Oleos
Ground Floor Unit A & Mezzanine Floor
Unit A, Jl. TB Simatupang Kav. 53 A,
Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar
Minggu, Jakarta Selatan
P : (021) 22780150
F : (021) 22780160
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Company Profile
Laporan
Keuangan
Financial Statements
207
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan keuangan
Tanggal 31 Desember 2015
dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
beserta laporan auditor independen/
Financial statements
As of December 31, 2015
and for the year then ended
with independent auditors' report
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
LAPORAN KEUANGAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK
TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL TERSEBUT
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Daftar Isi
PT BANK KEB HANA INDONESIA
FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED
WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Halaman/
Page
Table of Contents
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan ................................................
1 - 2 ...................................
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain ....................................................
3-4
Statement of Profit or Loss and Other
........................................... Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas.............................................
5
…………………………. Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas ............................................................
Statement of Financial Position
6 - 7 …………………………………. Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan ..................................... 8 - 114 .................................. Notes to the Financial Statements
***************************
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
PT BANK KEB HANA INDONESIA
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
As of December 31, 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
31 Desember/
December 31, 2015
1 Januari/
January 1, 2014/
31 Desember/
31 Desember/
December 31, 2014*) December 31, 2013 *)
ASET
ASSETS
Kas
2a,2d,4
129.932
95.144
89.549
Cash
Giro pada Bank Indonesia
2d,2l,5
1.584.898
1.346.318
928.556
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Related parties
Third parties
Giro pada bank lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain
Dikurangi: Bunga yang belum
diamortisasi
Efek-efek
Dikurangi: Diskonto yang belum
diamortisasi
2d,2l,6,29
25.152
322.814
10.697
308.151
45.269
139.027
347.966
318.848
184.296
3.236.902
3.170.984
843.729
2d,2m,7
(34)
2d,2n,8
(35)
(171)
3.236.868
3.170.949
843.558
1.468.460
1.835.657
1.260.681
(11.054)
(17.947)
(15.899)
1.457.406
1.817.710
1.244.782
Placements with Bank
Indonesia and other banks
Less: Unamortized interest
Securities
Less: Unamortized discount
Tagihan derivatif
2d,2o,9
3.269
285
344
Derivatives receivable
Kredit
Pihak berelasi
Pihak ketiga
2c,2d,2f,
2p,10,29
879
21.074.999
2.041
15.003.900
1.419
9.827.116
Loans
Related parties
Third parties
21.075.878
15.005.941
9.828.535
Penyisihan kerugian
penurunan nilai
(85.521)
Kredit - neto
Tagihan akseptasi
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Biaya dibayar dimuka
Investasi dalam saham
Aset tetap
Dikurangi: Akumulasi penyusutan
Aset pajak tangguhan - neto
Aset lain-lain
TOTAL ASET
(72.966)
(51.873)
Provision for
impairment losses
20.990.357
14.932.975
9.776.662
Loans - net
148.570
116.832
21.339
28.560
Acceptances receivable
Related parties
Third parties
148.570
116.832
49.899
2r
82.339
75.357
44.745
Prepaid expenses
2s,12,29
45.446
-
-
Investment in shares
2t,13
263.870
(130.233)
225.427
(93.016)
147.627
(68.120)
133.637
132.411
79.507
-
-
154
2d,2q,11
28
2u,14
Fixed assets
Less: Accumulated depreciation
Deferred tax assets - net
393.935
73.401
52.452
Other assets
28.554.623
22.080.230
13.294.504
TOTAL ASSETS
*) Disajikan kembali (Catatan 37)
*) As restated (Note 37)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an
integral part of these financial statements taken as a whole.
1
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
PT BANK KEB HANA INDONESIA
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)
As of December 31, 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
31 Desember/
December 31, 2015
1 Januari/
January 1, 2014/
31 Desember/
31 Desember/
December 31, 2014*) December 31, 2013 *)
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
Liabilitas segera
Simpanan nasabah
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Simpanan dari bank lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali
LIABILITIES
2v
2c,2h,2w
15,29
2c,2h,2x
16,29
2h,2y,17
97.215
83.030
72.870
Liabilities immediately payable
53.615
14.779.468
339.225
11.629.618
64.160
7.685.619
Deposits from customers
Related parties
Third parties
14.833.083
11.968.843
7.749.779
5.473.003
1.008.302
2.130.732
801.377
453.775
939.652
6.481.305
2.932.109
1.393.427
250.000
-
-
Deposits from other banks
Related parties
Third parties
Securities sold under repurchase
agreements
Liabilitas derivatif
2d,2o,9
95
16
-
Derivative payable
Liabilitas akseptasi
2h,2g,11
148.570
116.832
49.899
Acceptances payable
Pinjaman yang diterima
Pihak berelasi
Pihak ketiga
2h,2x,2z
18
1.073.523
839.111
2.431.957
1.471.550
486.800
661.800
Borrowings
Related parties
Third parties
1.912.634
3.903.507
1.148.600
Utang pajak
19
58.694
62.893
43.842
Taxes payable
Liabilitas pajak tangguhan - neto
28
20.364
14.330
4.447
Deferred tax liabilities - net
5.755
3.715
1.553
Unearned income
Pendapatan diterima dimuka
Kewajiban imbalan pasca-kerja
20
28.618
21.382
20.478
Post-employment benefits
obligation
Liabilitas lain-lain
21
116.981
101.321
53.811
Other liabilities
23.953.314
19.207.978
10.538.706
TOTAL LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS
EKUITAS
EQUITY
Capital stock - Rp1,000
par value per share
(2014: Rp1,000 par value per
share and 2013: Rp10,000,000
par value per share)
(full amount)
Modal saham - nilai nominal
Rp1.000 per saham
(2014: Rp1.000 per saham dan
2013: Rp10.000.000 per saham)
(nilai penuh)
Modal dasar 4.600.000.000 saham
(2014: 4.600.000.000 saham
dan 2013: 100.000 saham)
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 2.450.000.000 saham
(2014: 1.150.000.000 saham
dan 2013: 100.000 saham)
22
Saham treasuri
Penghasilan komprehensif lain - neto
Ekuitas merging entity
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
TOTAL EKUITAS
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
2i,8
2.450.000
1.150.000
(159.000)
(159.000)
(15.882)
-
(592)
-
1.000.000
-
Authorized capital 4,600,000,000 shares
(2014: 4,600,000,000 shares
and 2013: 100,000 shares)
Issued and fully paid capital 2,450,000,000 shares
(2014: 1.150.000.000 shares
and 2013: 100.000 shares)
Treasury shares
30.120
2.296.071
30.120
1.851.724
(6.659) Other comprehensive income - net
1.575.949
Merging entity equity
Retained earnings
120
Appropriated
186.388
Unappropriated
4.601.309
2.872.252
2.755.798
28.554.623
22.080.230
*) Disajikan kembali (Catatan 37)
TOTAL EQUITY
13.294.504 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
*) As restated (Note 37)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an
integral part of these financial statements taken as a whole.
2
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
LAPORAN LABA RUGI DAN
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2015
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
For the Year Ended December 31, 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/
Year Ended December 31,
Catatan/
Notes
2015
PENDAPATAN DAN
BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan bunga
Beban bunga
Bunga
Premi program
penjaminan simpanan
2014
(784.019)
2y,24
(441.318)
(26.055)
32
(18.227)
OPERATING INCOME
AND EXPENSES
Interest income
Interest expense
Interest
Premium on deposit
guarantee program
(810.074)
(459.545)
Total interest expense
828.543
558.219
Interest income - net
68.864
Other operating income
Fees and commissions not
related to loans
38.860
24.252
Gain on foreign exchange - net
Gain on sale of securities
2.906
14.488
269
3.716
Gain from changes on
fair value of financial
instruments at fair value
through profit or loss - net
Others
Total pendapatan operasional
lainnya
171.957
135.961
Total other operating income
Penyisihan kerugian
penurunan nilai aset keuangan
(11.673)
2f,
10,25
(20.112)
Provision for impairment
losses on financial assets
Beban operasional lainnya
Beban tenaga kerja
(190.724)
2aa,26
(154.801)
Beban umum dan administrasi
Lain-lain
(215.820)
-
27
(156.228)
(3.158)
Other operating expenses
Personnel expenses
General and
administrative expenses
Others
Total beban
operasional lainnya
(406.544)
(314.187)
Total other
operating expenses
582.283
359.881
OPERATING INCOME
291
791
220
3.812
NON-OPERATING INCOME
Gain on sales and
write-off of fixed assets - net
Others - net
1.082
4.032
NON-OPERATING
INCOME - NET
583.365
363.913
INCOME BEFORE TAX
EXPENSE
Total beban bunga
Pendapatan bunga - neto
1.638.617
2y,23
1.017.764
Pendapatan operasional lainnya
Provisi dan komisi selain dari kredit
Keuntungan transaksi mata uang
asing - neto
Keuntungan penjualan efek-efek
Keuntungan dari perubahan
nilai wajar atas instrumen
keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui
laba rugi - neto
Lain-lain
PENDAPATAN OPERASIONAL
PENDAPATAN NON OPERASIONAL
Keuntungan penjualan dan
penghapusan aset tetap - neto
Lain-lain - neto
PENDAPATAN NON
OPERASIONAL - NETO
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
BEBAN PAJAK
69.649
2z
48.801
36.113
(140.169)
2ab,28
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.
(93.719)
TAX EXPENSE
The accompanying notes to the financial statements form an
integral part of these financial statements taken as a whole.
3
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
LAPORAN LABA RUGI DAN
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
(lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2015
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
(continued)
For the Year Ended December 31, 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/
Year Ended December 31,
Catatan/
Notes
2015
LABA TAHUN BERJALAN
TERMASUK LABA BERSIH
PT BANK KEB INDONESIA
SEBELUM PENGGABUNGAN
USAHA
LABA TAHUN BERJALAN
PT BANK KEB INDONESIA
SEBELUM PENGGABUNGAN
USAHA
LABA TAHUN BERJALAN
PT BANK KEB HANA INDONESIA
SETELAH PENGGABUNGAN USAHA
443.196
-
443.196
2014
270.194
INCOME FOR THE YEAR
INCLUDING PRE MERGER
NET INCOME OF
PT BANK KEB INDONESIA
(24.041)
PRE MERGER INCOME
FOR THE YEAR OF
PT BANK KEB INDONESIA
246.153
PENGHASILAN KOMPREHENSIF
LAIN
Pos yang tidak akan direklasifikasi
ke laba rugi
Keuntungan/(kerugian) aktuarial
imbalan pasca kerja
Pajak penghasilan terkait dengan
penghasilan komprehensif lain
Pos yang akan direklasifikasi
ke laba rugi
Perubahan nilai wajar efek-efek
dalam kelompok yang tersedia
untuk dijual
Pajak penghasilan sehubungan dengan
penghasilan komprehensif lain
POST MERGER INCOME
FOR THE YEAR OF PT BANK
KEB HANA INDONESIA
OTHER COMPREHENSIVE
INCOME
Item that will not be
reclassified to profit of loss
Actuarial gain/(loss) on post
(1.076)
employment benefit
Income tax related to other
269
comprehensive income
1.536
(385)
Item that will be
reclassified to profit of loss
(20.386)
2i
8.620
5.096
28
(2.553)
PENGHASILAN KOMPREHENSIF
LAIN - NETO SETELAH PAJAK
(14.139)
TOTAL PENGHASILAN
KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
429.057
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Changes in fair value of
available-for-sale securities
Income tax related to other
comprehensive income
5.260
OTHER COMPREHENSIVE
INCOME - NET OF TAX
251.413
TOTAL COMPREHENSIVE
INCOME FOR THE YEAR
The accompanying notes to the financial statements form an
integral part of these financial statements taken as a whole.
4
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
*)
Saldo pada tanggal 31 Desember 2013
Modal
ditempatkan
dan disetor
penuh/
Issued and
fully paid
capital
PT BANK KEB HANA INDONESIA
STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
For the Year Ended December 31, 2015
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Saham
treasuri/
Treasury
shares
1.000.000
Ekuitas
merging entity/
Merging entity
equity
-
1.575.949
Penghasilan
komprehensif
lain - neto/
Other
comprehensive
income- net
(6.659)
Saldo laba/Retained earnings
Telah
ditentukan
penggunaannya/
Appropriated
120
Belum
ditentukan
penggunaannya/
Unappropriated**)
186.388
Total
ekuitas/
Total
equity
2.755.798
Balance as of December 31,
*)
2013
Pre-merger adjustment:
Income of PT Bank KEB
Indonesia for
two-month period ended
February 28, 2014
Penyesuaian sebelum penggabungan
usaha:
Laba PT Bank KEB Indonesia untuk periode
dua bulan yang berakhir pada tanggal
28 Februari 2014
-
-
24.041
-
-
-
24.041
Ekuitas merging entity
-
-
1.599.990
-
-
-
-
(1.599.990)
-
-
30.000
-
1.419.990
-
Transaksi yang berhubungan dengan
penggabungan usaha PT Bank KEB
Indonesia dengan PT Bank Hana
Saham treasuri
Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja
Laba untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014
Perubahan nilai wajar efek-efek
dalam kelompok yang tersedia untuk dijual
- setelah pajak tangguhan
22
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
246.153
246.153
-
-
-
6.067
-
-
6.067
Merging entity equity
Transactions related to
the merger of PT Bank
KEB Indonesia and
PT Bank Hana
Treasury shares
Remeasurement of postemployment benefit liability
Income for the year ended
December 31, 2014
Changes in fair value of
available-for-sale
securities - net of
deferred tax
30.120
1.851.724
2.872.252
Balance as of
December 31, 2014
150.000
-
(159.000)
1.150.000
Tambahan modal disetor
1.300.000
-
-
-
-
-
1.300.000
-
-
-
-
-
1.151
1.151
-
-
-
-
-
443.196
443.196
-
-
-
(15.290)
-
-
-
(15.882)
30.120
2.296.071
Perubahan nilai wajar efek-efek
dalam kelompok yang tersedia untuk dijual
- setelah pajak tangguhan
Saldo pada tanggal 31 Desember 2015
2.450.000
-
(159.000)
*) Disajikan kembali (Catatan 37)
**) Saldo laba yang belum ditentukan penggunaanya termasuk pengukuran kembali atas program imbalan kerja
(592)
(807)
Saldo pada tanggal 31 Desember 2014
Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja
Laba untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2015
(159.000)
(807)
(159.000)
(15.290)
4.601.309
Additional paid-up capital
Remeasurement of postemployment benefit liability
Income for the year ended
December 31, 2015
Changes in fair value of
available-for-sale
securities - net of
deferred tax
Balance as of
December 31, 2015
*) As restated (Note 37)
**) Unappropriated retained earning includes remeasurement of post-employment benefit liability
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part
of these financial statements taken as a whole.
5
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2015
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
STATEMENT OF CASH FLOWS
For the Year Ended December 31, 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/
Year Ended December 31,
2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Laba sebelum beban pajak
Penyesuaian untuk:
Beban penyusutan
Beban imbalan pasca-kerja
Keuntungan penjualan dan
penghapusan aset tetap - neto
Keuntungan transaksi mata uang asing
- neto
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Bagian laba dari investasi dalam saham
Arus kas operasi sebelum perubahan
aset dan liabilitas operasi
(Kenaikan) penurunan aset operasi:
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain yang jatuh tempo
lebih dari 3 bulan sejak tanggal
perolehan
Efek-efek - kredit yang diberikan
dan piutang
Kredit
Tagihan akseptasi
Biaya dibayar dimuka
Aset lain-lain
2014
583.365
363.913
39.231
28.262
10.189
9.138
(291)
(220)
(2.906)
11.673
(446)
(268)
20.112
-
640.815
420.946
CASH FLOWS FROM
OPERATING ACTIVITIES
Income before tax expense
Adjustments for:
Depreciation expense
Post-employment
benefit expense
Gain on sales and
write-off of fixed assets - net
Gain on foreign exchange
transaction - net
Provision for impairment losses
Share of profit of investment in shares
Operating cash flows before
changes in operating assets
and liabilities
(Increase) decrease in
operating assets:
Placements with Bank Indonesia
and other banks with original
maturity more than 3 months
from the date of acquisition
Securities - loans
and receivables
Loans
Acceptances receivable
Prepaid expenses
Other assets
(Decrease) increase in
operating liabilities:
Liabilities immediately payable
Deposits from customers
Deposits from other banks
Acceptance payable
Unearned income
Taxes payable
Other liabilities
1.811.162
(2.314.641)
24.121
(5.262.016)
(17.364)
(6.982)
(270.153)
21.270
(5.044.166)
(63.057)
(30.612)
6.493
(Penurunan) kenaikan liabilitas operasi:
Liabilitas segera
Simpanan nasabah
Simpanan dari bank lain
Liabilitas akseptasi
Pendapatan diterima dimuka
Utang pajak
Liabilitas lain-lain
4.757
2.249.628
3.201.952
17.364
2.040
(483)
11.897
9.828
4.065.154
1.462.829
63.057
2.162
6.397
45.744
Kas diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas operasi
Pembayaran imbalan kerja
Pembayaran pajak penghasilan
2.406.738
(1.413)
(133.629)
(1.348.596)
(9.310)
(73.312)
Cash provided by
(used in) operating activities
Payment of employee benefit
Income tax payment
Kas neto diperoleh dari
(digunakan untuk) aktivitas operasi
2.271.696
(1.431.218)
Net cash provided by (used in)
operating activities
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form
an integral part of these financial statements taken as a
whole.
6
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
LAPORAN ARUS KAS (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2015
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
STATEMENT OF CASH FLOWS (continued)
For the Year Ended December 31, 2015
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/
Year Ended December 31,
2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan dari penjualan efek-efek
yang tersedia untuk dijual
Penerimaan dari efek-efek
yang jatuh tempo
Pembelian efek-efek yang
tersedia untuk dijual dan
dimiliki hingga jatuh tempo
2014
12.390.568
236.700
894.924
658.596
CASH FLOWS FROM
INVESTING ACTIVITIES
Receipts from sale of
securities - available-for-sale
(12.945.152)
(1.479.981)
Kenaikan investasi dalam saham
Perolehan aset tetap
Hasil penjualan aset tetap
(45.000)
(42.642)
2.476
(81.402)
389
Receipts from matured securities
Purchase of securities available-for-sale and
held-to-maturity
Increase in
investment in shares
Acquisitions of fixed assets
Proceed from sale of fixed assets
Kas neto diperoleh dari
(digunakan untuk) aktivitas investasi
255.175
(665.699)
Net cash provided by
(used in) investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Perolehan pinjaman yang diterima
Penerimaan dari surat berharga
yang dijual dengan janji dibeli kembali
Pelunasan pinjaman yang diterima
Tambahan modal disetor
Pembayaran saham treasuri
Kas neto (digunakan untuk)
diperoleh dari aktivitas pendanaan
336.402
250.000
(2.690.675)
1.300.000
(804.273)
3.388.570
(675.298)
(159.000)
CASH FLOWS FROM
FINANCING ACTIVITIES
Receipt from borrowings
Receipt from securities sold
under repurchase agreement
Payments of borrowings
Additional paid-up capital
Payments of treasury shares
2.554.272
Net cash (used in) provided by
financing activities
NET INCREASE IN CASH AND
CASH EQUIVALENTS
KENAIKAN NETO KAS
DAN SETARA KAS
1.722.598
457.355
KAS DAN SETARA KAS
AWAL TAHUN
2.616.617
2.045.959
239.295
113.303
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT BEGINNING OF YEAR
Effect of foreign exchange
rate changes
4.578.510
2.616.617
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT END OF YEAR
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
KAS DAN SETARA KAS
AKHIR TAHUN
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain yang jatuh tempo dalam
jangka waktu 3 bulan atau kurang sejak
tanggal perolehan
1.584.898
347.966
1.346.318
318.848
2.515.714
856.307
COMPONENTS OF CASH AND
CASH EQUIVALENTS
Cash
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with other banks
Placements with Bank Indonesia
and other banks with original
maturities of 3 months or less
from acquisition date
Total
4.578.510
2.616.617
Total
KOMPONEN KAS DAN SETARA KAS
Kas
129.932
95.144
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form
an integral part of these financial statements taken as a
whole.
7
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
UMUM
a.
1.
Pendirian dan informasi umum
GENERAL
a.
Establishment and general information
PT Bank KEB Hana Indonesia (“Bank“)
adalah perusahaan terbatas yang didirikan
di Jakarta berdasarkan akta notaris No. 25
tanggal 27 April 1971 yang dibuat dihadapan
Andjar Djarkarsih, pengganti dari Soedjono,
Notaris di Jakarta, dengan nama PT Bank
Pasar Pagi Maju dan telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dengan surat keputusan No. Y.A.5/189/25
tanggal 25 Mei 1974. Bank mengubah
statusnya menjadi Bank Umum pada
tanggal 21 Juli 1989 berdasarkan akta
No. 19 yang dibuat dihadapan Jacinta
Susanti, S.H., Notaris di Jakarta dan
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan No. C28743.HT.01.04.Th.89 tanggal 15 September
1989 serta diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 89 tanggal
7 November 1989, Tambahan No. 2866.
PT Bank KEB Hana Indonesia (the “Bank”) is a
limited liability company established in Jakarta
under deed No. 25 dated April 27, 1971 of
Andjar Djarkasih,
substitutes of Soedjono,
Notary in Jakarta, under the name of PT Bank
Pasar Pagi Maju and has been approved by the
Minister of Justice of the Republic of Indonesia
through decision letter No. Y.A.5/189/25 dated
May 25, 1974. The Bank changed its status and
became a Commercial Bank on July 21,1989
under deed No. 19 of Jacinta Susanti, S.H. Notary
in Jakarta and has been approved by the Minister
of Justice of the Republic of Indonesia through
Decision Letter No. C2-8743.HT.01.04.Th.89
dated September 15, 1989 and was published in
State Gazette of the Republic of Indonesia No. 89
dated November 7, 1989, Supplement
No. 2866.
Anggaran
Dasar
Bank
selanjutnya
mengalami beberapa kali perubahan.
Perubahan
terakhir
dilakukan
terkait
perubahan nama Bank yang dituangkan
dalam akta notaris No. 8 tanggal 14 Mei
2014 dari Refizal, S.H. M.Hum. dan telah
diterima Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia melalui surat
keputusan
No.
AHU-02753.40.20.2014
tanggal 14 Mei 2014. Berdasarkan
Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa
Keuangan (“OJK”) tanggal 27 Juni 2014
No. 13/KDK.03/2014, maka terhitung sejak
tanggal 27 Juni 2014 nama Bank secara
resmi menjadi PT Bank KEB Hana
Indonesia.
The Articles of Association of the Bank have
been further amended several times. The last
amendment was made regarding change of the
Bank’s name which stated in notarial deed No.
8 dated May 14, 2014 of Refizal, S.H. M.Hum.
and has been received by Minister of Law and
Human Rights of the Republic of Indonesia
through
decision
letter
No.
AHU02753.40.20.2014 dated May 14, 2014. Based
on decision of the Board of Commissioners of
the Financial Services Authority (“OJK”) dated
June
27,
2014
No.
13/KDK.03/2014,
accordingly commencing from June 27, 2014
the Bank's name officially became PT Bank
KEB Hana Indonesia.
Bank memperoleh ijin usaha sebagai
Bank Umum dari Menteri Keuangan
Republik
Indonesia
melalui
Surat
Keputusan No. 1306/KMK.013/1989 tanggal
30 November 1989. Bank memperoleh
ijin
dari
Bank
Indonesia
sebagai
pedagang
valuta
asing
melalui
surat
No. 26/112/UD/Adv
tanggal
16 Agustus 1993 yang diperbaharui
dengan
Surat
Keputusan
Direktur
Perizinan dan Informasi Perbankan Bank
Indonesia No. 6/3/KEP.Dir.pip/2004 tanggal
8 Januari 2004.
The Bank obtained its license as a
Commercial Bank from the Minister of Finance
of the Republic of Indonesia in its
Decision Letter No. 1306/KMK.013/1989 dated
November 30, 1989. The Bank obtained a
money
changer
license
from
Bank
Indonesia in its letter No. 26/112/UD/Adv dated
August 16, 1993 which was renewed
by the Decree of the Director of Banking
Licensing
and
Information
of
Bank
Indonesia
No. 6/3/KEP.Dir.pip/2004
dated
January 8, 2004.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank
Indonesia No. 10/6/KEP.DpG/2008 tanggal
2 Mei 2008, Bank memperoleh persetujuan
untuk menjadi Bank Devisa.
Pursuant to the Director of Bank Indonesia’s
Decree
No.
10/6/KEP.DpG/2008
dated
May 2, 2008, the Bank has obtained an
approval to become a Foreign Exchange Bank.
8
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
a.
1.
Pendirian dan informasi umum (lanjutan)
GENERAL (continued)
a.
Establishment
(continued)
and
general
information
Pada tanggal 13 Desember 2007, Hana
Bank, Korea membeli saham Bank dari
pemilik saham lama dan menjadi pemegang
saham utama. Hal ini dituangkan dalam akta
No. 8 tanggal 13 Desember 2007, dibuat
dihadapan
Linggo
Darsono,
S.H..
Sehubungan dengan akuisisi Bank oleh
Hana Bank, Korea, para pemegang saham
telah setuju bahwa seluruh liabilitas di masa
depan yang timbul dari transaksi terdahulu
Bank akan ditagihkan kepada pemegang
saham lama.
On December 13, 2007, Hana Bank, Korea
acquired the Bank’s shares from the former
shareholders and became the majority
shareholder of the Bank under deed No. 8
dated December 13, 2007, made before Linggo
Darsono S.H.. In relation to Hana Bank, Korea,
acquisition of the Bank, the shareholders
agreed that any future liabilities that may occur
from the Bank’s previous transactions would be
claimed from the former shareholders.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank,
ruang lingkup kegiatan Bank adalah
menjalankan semua kegiatan bank dan
kegiatan jasa keuangan lainnya.
In accordance with the Bank’s Articles of
Association, the scope of activities of the Bank
is to carry out all banking activities and other
financial service activities.
Bank bergerak dalam usaha perbankan
komersial dan berkantor pusat di Wisma
Mulia lantai 52, Jalan Jenderal Gatot
Subroto No. 42, Jakarta Selatan 12710,
Indonesia.
The Bank is engaged in commercial banking
nd
and is located at Wisma Mulia 52 Floor, Jalan
Jenderal Gatot Subroto No. 42, Jakarta Selatan
12710, Indonesia.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015
dan 2014, Bank memiliki kantor cabang,
kantor cabang pembantu, dan kantor kas
sebagai berikut (tidak diaudit):
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank
has branches, sub-branches, and cash offices
as follows (unaudited):
31 Desember/December 31,
Kantor cabang
Kantor cabang pembantu
Kantor kas
2015
2014
10
32
5
7
28
4
Branches
Sub-branches
Cash offices
The Bank has increased its issued and paid
capital
of
Rp1,150,000,000,000
to
Rp2,450,000,000,000 based on the Deed of
resolution No. 23 dated June 18, 2015 which
were approved by the Ministry of Justice and
Human Rights of the Republic of Indonesia No.
AHU-AH.01.03-0949397 dated July 18, 2015
concerning
Acceptance
Notification
of
Amendment of Articles of Association and AHUAH.01.03-0949398 dated July 18, 2015
concerning Acceptance Notification of Change
of Company Data of PT Bank KEB Hana
Indonesia.
Bank telah melakukan peningkatan modal
disetor
dan
ditempatkan
dari
Rp1.150.000.000.000
menjadi
Rp2.450.000.000.000 berdasarkan Akta
Pernyataan Keputusan Rapat No. 23
tanggal 18 Juni 2015 yang telah
mendapatkan persetujuan dari Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia
No.
AHU-AH.01.03-0949397
tanggal 18 Juli 2015 perihal Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar
dan AHU-AH.01.03-0949398 tanggal 18 Juli
2015 perihal Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Data Perseroan PT Bank KEB
Hana Indonesia.
9
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
b.
1.
Pendirian dan informasi umum (lanjutan)
GENERAL (continued)
a.
Establishment
(continued)
and
general
information
Due to the merger between Korea Exchange
Bank, Seoul and Hana Bank, Seoul both of
which are shareholders of the Bank, there was
changes in the composition of Shareholders of
the Bank as stated in Deed of Resolution
No. 1405 dated October 21, 2015 which was
approved by the Ministry of Laws and Human
Rights of the Republic of Indonesia No. AHUAH.01.03-094774 dated October 26, 2015.
Dikarenakan penggabungan antara Korea
Exchange Bank, Seoul dan Hana Bank,
Seoul
yang
keduanya
merupakan
Pemegang Saham Bank, maka terjadi
perubahan susunan Pemegang Saham
Bank sebagaimana tercantum dalam Akta
Pernyataan Keputusan Rapat No. 1405
tanggal 21 Oktober 2015 yang telah
mendapatkan persetujuan dari Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia
No.
AHU-AH.01.03-094774
tanggal 26 Oktober 2015.
Total modal
ditempatkan dan
disetor penuh/
Total issued and
fully paid capital
Pemegang Saham
Total
saham/
Number of
shares
KEB Hana Bank, Seoul
International Finance Corporation
Bambang Setijo
Saham treasuri
2.157.794.863
244.612.738
24.762.599
22.829.800
88,07%
9,99%
1,01%
0,93%
2.157.794
244.613
24.763
22.830
KEB Hana Bank, Seoul
International Finance Corporation
Bambang Setijo
Treasury shares
Total
2.450.000.000
100,00%
2.450.000
Total
b.
Persentase
kepemilikan/
Percentage
of ownership
Susunan pengurus Bank
Shareholders
b. Composition of the Bank’s management
The members of the Bank’s Boards of
Commissioners and Directors as of December
31, 2015 and 2014 are as follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015
dan 2014 adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31,
Komisaris Utama
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
2015
2014
Ko Yung Ryul
Eka Noor Asmara
Nasser Atorf
Betty J. Parinussa
Ko Yung Ryul
Eka Noor Asmara
Nasser Atorf
Abdul Wahab Sjahroni
President Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Lee Jae Hak
Lee Hwa Soo
Liem Konstantinus
Sugiarto K. Chandra
Efdinal Alamsyah
-
Lee Jae Hak
Lee Hwa Soo
Liem Konstantinus
Sugiarto K. Chandra
Efdinal Alamsyah
Bayu Wisnu Wardhana
Betty J. Parinussa
President Director
Director
Director
Director
Director
Director
Director
The Bank has 881 employees and 675
employees as of December 31, 2015 and 2014,
respectively (unaudited).
Jumlah karyawan Bank pada tanggaltanggal 31 Desember 2015 dan 2014
masing-masing adalah 881 karyawan dan
675 karyawan (tidak diaudit).
10
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
c.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
1.
Penggabungan usaha
GENERAL (continued)
c.
Merger
Pada tanggal 12 Juli 2013, pemegang
saham, melalui Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa berdasarkan akta notaris
No. 6 tanggal 12 Juli 2013 yang dibuat oleh
Refizal,
S.H.,
M.Hum.,
menyetujui
penggabungan PT Bank KEB Indonesia
(“KEBI”) ke dalam Bank Hana.
On July 12, 2013, the Shareholders, through
the
Extraordinary
General
Meeting of
Shareholders’ based on the notarial deed No. 6
dated July 12, 2013 of Refizal, S.H., M.Hum.,
approved the merger of PT Bank KEB
Indonesia (“KEBI”) to the Bank Hana.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa yang secara formal
dimuat dalam akta notaris yang dibuat oleh
Ny. Masneri, S.H. tanggal 12 Juli 2013,
pemegang saham KEBI menyetujui rencana
penggabungan KEBI ke dalam Bank Hana,
dimana KEBI akan menjadi dissolving bank,
sedangkan Bank Hana akan menjadi bank
yang menerima penggabungan (surviving
bank).
Based on Extraordinary General Meeting of
Shareholders’ which was formally covered in
the notarial deed of Ny. Masneri, S.H. dated
July 12, 2013, the shareholders of KEBI
approved the the merger plan of KEBI into the
Bank Hana, whereby KEBI would become
dissolving bank, while the Bank Hana would
become the surviving bank.
Berdasarkan akta penggabungan tersebut,
pemegang saham antara lain telah
menyetujui hal-hal sebagai berikut:
- Seluruh
aktivitas,
kegiatan
usaha,
operasional
usaha,
tagihan-tagihan,
karyawan, aktiva, dan pasiva KEBI karena
hukum beralih kepada Bank Hana;
- KEBI bubar karena hukum tanpa proses
likuidasi;
- Tanggal 10 Maret 2014 telah dilaksanakan
operasional merger;
- Nama bank hasil merger adalah PT Bank
KEB Hana Indonesia dan penggunaan
nama Bank hasil merger telah disetujui
oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”).
Based on the merger deed, the Bank’s
shareholders have approved, among others, the
following:
- All activities, business activities, operational
business, receivables, employees, assets,
and liabilities of KEBI by law transferred to the
Bank Hana;
- KEBI is by law discontinued without
liquidation process;
- Operational merger has been conducted on
March 10, 2014;
- The name of the merged banks will be
PT Bank KEB Hana Indonesia and it has
been approved by Financial Service Authority
(“OJK”).
Komposisi pemegang saham akan berubah
sesuai dengan rancangan penggabungan
usaha.
Shareholders composition would be changed in
accordance with the merger plan.
Pada tanggal 11 Februari 2014, Dewan
Komisioner OJK mengeluarkan Keputusan
Dewan Komisioner OJK No. 6/KDK.03/2014
tentang pemberian ijin penggabungan usaha
(merger) KEBI ke dalam Bank. Keputusan
tersebut mulai berlaku sejak tanggal 20
Februari 2014, setelah adanya persetujuan
perubahan Anggaran Dasar oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia melalui surat keputusan No. AHU07262.AH.01.02.Tahun 2014 tanggal 20
Februari 2014. Penggabungan usaha efektif
dilakukan pada tanggal 20 Februari 2014
sebagaimana disetujui oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
On February 11, 2014, the Board of
Commissioners of OJK issued a Decree of the
Board of Commissioners of OJK No.
6/KDK.03/2014 regarding the approval of
merger of KEBI into the Bank. The decision
prevails starting February 20, 2014, after the
amendment Articles of Association of the Bank
was approved by the Minister of Laws and
Human Rights of the Republic of Indonesia
through
decision
letter
No.
AHU07262.AH.01.02.Year 2014 dated February 20,
2014. The merger became effective on
February 20, 2014 as approved by the Minister
of Laws and Human Rights of the Republic of
Indonesia.
11
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
c.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
1.
Penggabungan usaha (lanjutan)
GENERAL (continued)
c.
Merger (continued)
Terhitung sejak berlakunya keputusan
Dewan Komisioner OJK, maka ijin usaha
KEBI sebagai bank umum dinyatakan tidak
berlaku lagi sehingga seluruh hak dan
kewajiban KEBI beralih karena hukum
kepada Bank terhitung sejak penggabungan
usaha mulai berlaku. Hal lain yang juga
diatur adalah pemberian ijin kepada kantor
eks KEBI sebagai kantor Bank.
Commencing from the enactment of the Decree
of the Board of Commissioners of OJK, KEBI’s
license as commercial bank was no longer
valid, therefore all rights and obligations of KEBI
were legally transferred to the Bank since the
merger prevailed. Other matter set up was the
granting permission of ex KEBI’s office as the
Bank’s office.
Sehubungan dengan merger tersebut,
seluruh karyawan KEBI diputus hubungan
kerjanya
dengan
KEBI
dan
KEBI
membayarkan seluruh kewajiban imbalan
pasca-kerja kepada seluruh karyawannya
sebesar Rp7.201 pada tanggal 21 Februari
2014. Pinjaman perorangan yang diberikan
kepada karyawan KEBI untuk keperluan
pribadi,
pembelian
kendaraan,
dan
pembelian rumah telah dilunasi pada saat
pemutusan
hubungan
kerja.
Bank,
kemudian,
mempekerjakan
kembali
karyawan tersebut dengan masa kerja
dimulai dari nol.
In relation to the merger, all employees of KEBI
were terminated and KEBI paid all postemployment benefit obligations to all employees
amounting to Rp7,201 on February 21, 2014.
Personal loans of KEBI’s employees for
personal needs, vehicle loans, and housing
loans were settled on the termination of
employment. The Bank, then, re-employs those
employees with years of service starting from
zero.
Sebelum tanggal efektif penggabungan
usaha, Bank dan KEBI dimiliki secara
mayoritas masing-masing oleh Hana Bank,
Seoul dan Korean Exchange Bank, Seoul,
dimana entitas induknya adalah Hana
Financial
Group.
Oleh
karena
itu,
penggabungan usaha ini merupakan
kombinasi bisnis entitas sepengendali dan
diperlakukan
berdasarkan
metode
penyatuan kepemilikan sesuai Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No.
38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas
Sepengendali”.
Prior to the effective date of the merger, the
Bank and KEBI were majority-owned by Hana
Bank, Seoul and Korean Exchange Bank,
Seoul, respectively whose parent entity is Hana
Financial Group. Therefore, the merger
constitutes a common control business
combination and was accounted for under the
pooling-of-interests method following the
provisions of Statement of Financial Accounting
Standards (“SFAS”) No. 38 (Revised 2012),
“Common Control Business Combination”.
12
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
c.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
1.
GENERAL (continued)
Penggabungan usaha (lanjutan)
c.
In relation to the merger, based on approval
from the shareholders which stated in notarial
deed No. 6 dated July 12, 2013 of Refizal, S.H.
M.Hum., the shareholders approved the
changes in the Bank’s articles of association in
relation with the changes in authorized capital,
issued and fully paid capital, and composition of
shareholders, whereby the authorized capital of
the Bank became Rp4,600,000 consisting of
4,600,000,000 shares with par value of Rp1,000
(full amount) per share and the issued and fully
paid capital became Rp1,150,000 consisting of
1,150,000,000 shares with the composition of
shareholders was as follows:
Sehubungan dengan penggabungan usaha
tersebut,
berdasarkan
persetujuan
pemegang saham yang dituangkan dalam
akta notaris No. 6 tanggal 12 Juli 2013 dari
Refizal, S.H. M.Hum., pemegang saham
menyetujui perubahan anggaran dasar Bank
sehubungan dengan perubahan modal
dasar, modal ditempatkan dan disetor
penuh, dan komposisi pemegang saham,
dimana modal dasar Bank menjadi
Rp4.600.000 yang terdiri dari 4.600.000.000
saham dengan nilai nominal Rp1.000 (nilai
penuh) per saham dan modal ditempatkan
dan disetor penuh menjadi Rp1.150.000
yang terdiri dari 1.150.000.000 saham
dengan komposisi pemegang saham adalah
sebagai berikut:
Pemegang Saham
Korea Exchange Bank, Seoul
Hana Bank, Korea
International Finance Corporation
Bambang Setijo
PT Clemont Finance Indonesia
Total
2.
Total
saham/
Number of
shares
Persentase
kepemilikan/
Percentage
of ownership
Total modal
ditempatkan dan
disetor penuh/
Total issued and
fully paid capital
Shareholders
573.462.450
428.629.495
113.578.255
28.537.250
5.792.550
49,87%
37,27%
9,88%
2,48%
0,50%
573.462
428.630
113.578
28.537
5.793
Korea Exchange Bank, Seoul
Hana Bank, Korea
International Finance Corporation
Bambang Setijo
PT Clemont Finance Indonesa
1.150.000.000
100%
1.150.000
Total
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN
a.
Merger (continued)
2.
Dasar penyajian laporan keuangan
SUMMARY
POLICIES
a.
OF
SIGNIFICANT
Basis of preparation
statements
of
ACCOUNTING
the
financial
Pernyataan kepatuhan
Statement of compliance
Laporan keuangan Bank telah disusun
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia yang mencakup pernyataan
dan interpretasi yang dikeluarkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK - IAI).
The financial statements were prepared in
accordance
with
Indonesian
Financial
Accounting Standards which comprise the
statements and interpretations issued by the
Board of Financial Accounting Standards of the
Indonesian Institute of Accountants (DSAK IAI).
Dasar penyusunan laporan keuangan Bank,
kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar
akrual. Mata uang pelaporan yang
digunakan untuk penyusunan laporan
keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp),
yang merupakan mata uang fungsional.
Laporan
keuangan
Bank
disusun
berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa
akun
tertentu
disusun
berdasarkan
pengukuran lain sebagaimana diuraikan
dalam kebijakan akuntansi masing-masing
akun tersebut.
The financial statements, except for the
statement of cash flows, have been prepared
under the accrual basis of accounting. The
presentation currency used in the financial
statements is the Indonesian Rupiah (Rp),
which is the Bank’s functional currency. The
Bank’s financial statements have been
prepared on a historical cost basis, except for
certain accounts which are measured on the
basis described in the related accounting
policies.
13
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
a.
b.
Dasar penyajian
(lanjutan)
laporan
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
a.
the
Basis of preparation
statements (continued)
of
financial
Pernyataan kepatuhan (lanjutan)
Statement of compliance (continued)
Laporan arus kas disusun dengan
menggunakan metode tidak langsung yang
dimodifikasi dengan mengelompokkan arus
kas atas dasar aktivitas operasi, investasi,
dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri
dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro
pada bank lain, penempatan Bank Indonesia
dan bank lain, dan Sertifikat Bank Indonesia,
yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan
sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak
digunakan sebagai jaminan atas pinjaman
yang
diterima
serta
tidak
dibatasi
penggunaannya.
The statement of cash flows has been prepared
using the modified indirect method and has
been classified into operating, investing, and
financing activities. Cash and cash equivalents
consists of cash, current accounts with Bank
Indonesia, current accounts with other banks,
placements with Bank Indonesia and other
banks, and Bank Indonesia Certificates
maturing within 3 (three) months or less from
the acquisition date provided they are not used
as collaterals for borrowings nor restricted.
Transaksi
dan
penjabaran
laporan
keuangan dalam mata uang asing
b.
Foreign
currency
translation
transactions
and
Bank
menyelenggarakan
catatan
akuntansinya dalam Rupiah. Transaksitransaksi selama periode berjalan dalam
mata uang asing dicatat dengan kurs yang
berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada
tanggal laporan posisi keuangan, aset dan
liabilitas moneter dalam mata uang asing
dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah
dengan menggunakan kurs Reuters pada
pukul 16.00 WIB (Waktu Indonesia Barat)
yang berlaku pada tanggal tersebut.
The Bank maintained its accounting records in
Indonesian Rupiah. Transactions during the
current period involving foreign currencies were
recorded at the rates of exchange prevailing at
the time the transactions are made. At the
statement of financial position date, monetary
assets and liabilities in foreign currencies are
converted into Rupiah using the Reuters spot
rate as at 16.00 WIB (Western Indonesia Time)
prevailing at that date.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang
timbul dari transaksi dalam mata uang asing
dan dari penjabaran aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing diakui pada
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif
lain,
kecuali
apabila
ditangguhkan pada bagian ekuitas sebagai
lindung nilai arus kas yang memenuhi
syarat.
Exchange gains and losses arising on
transactions in foreign currency and on the
translation of foreign currency monetary assets
and liabilities are recognized in the statement of
profit or loss and other comprehensive income,
except when deferred in equity for qualifying
cash flow hedges.
Selisih penjabaran mata uang asing atas
efek utang dan aset moneter keuangan lain
yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat
sebagai bagian dari keuntungan dan
kerugian selisih kurs.
Translation differences on debt securities and
other monetary financial assets measured at
fair value are included in foreign exchange
gains and losses.
14
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
b.
Transaksi
keuangan
(lanjutan)
2.
dan
penjabaran
laporan
dalam mata uang asing
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
b.
ACCOUNTING
Foreign
currency
transactions
translation (continued)
and
As of December 31, 2015 and 2014, the
exchange rates used are as follows (full
amount):
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015
dan 2014, kurs mata uang asing yang
digunakan adalah sebagai berikut (nilai
penuh):
31 Desember/December 31,
2015
Dolar Amerika Serikat
Dolar Australia
Dolar Hong Kong
Dolar Singapura
Euro Eropa
Pound Sterling Inggris
c.
2014
13.785,00
10.083,73
1.778,70
9.758,95
15.056,67
20.439,02
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
12.385,00
10.148,27
1.596,98
9.376,19
15.053,35
19.288,40
c.
United States Dollar
Australian Dollar
Hong Kong Dollar
Singapore Dollar
European Euro
Great Britain Pound Sterling
Transactions with related parties
Dalam menjalankan usahanya, Bank
melakukan transaksi dengan pihak-pihak
berelasi seperti yang didefinisikan dalam
PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan
Pihak-Pihak
Berelasi”.
PSAK
ini
mensyaratkan pengungkapan hubungan
dengan pihak berelasi, transaksi dan saldo
pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen,
dalam laporan keuangan Bank.
In the normal course of its business, the Bank
enters into transactions with related parties
which are defined under SFAS No. 7 (Revised
2010), “Related Party Disclosures”. This SFAS
requires the disclosures of related party
relationship, transactions, and balances with
related parties, including commitments, in the
Bank’s financial statements.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Bank
jika:
The Bank considers the following as its related
parties:
a) suatu pihak yang secara langsung, atau
tidak langsung yang melalui satu atau
lebih
perantara,
suatu
pihak
(i) mengendalikan, atau dikendalikan
oleh, atau berada di bawah pengendalian
bersama, dengan Bank; (ii) memiliki
kepentingan
dalam
Bank
yang
memberikan pengaruh signifikan atas
Bank; atau (iii) memiliki pengendalian
bersama atas Bank;
a) a person who, directly or indirectly through
one or more intermediaries, (i) controls, or is
controlled by, or under common control with
the Bank; (ii) has stake in the Bank that
gives significant influence on the Bank; or
(iii) has joint control over the Bank;
15
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
c.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
(lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
c.
Transactions
(continued)
with
ACCOUNTING
related
parties
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Bank
jika: (lanjutan)
The Bank considers the following as its related
parties: (continued)
b) suatu pihak yang berelasi dengan Bank;
b) an entity which is related to the Bank;
c) suatu pihak yang merupakan ventura
bersama dari entitas ketiga di mana
Bank sebagai venturer;
c) an entity which is a joint venture of a third
party in which the Bank has ventured in;
d) suatu pihak adalah anggota dari personil
manajemen kunci Bank;
d) a member of key management personnel of
the Bank;
e) suatu pihak adalah anggota keluarga
dekat dari individu yang diuraikan dalam
butir (a) atau (d);
e) a close family member of the person
described in clause (a) or (d);
f) suatu pihak adalah entitas yang
dikendalikan, dikendalikan bersama atau
dipengaruhi signifikan oleh atau untuk
pihak yang memiliki hak suara signifikan
pada
beberapa
entitas,
langsung
maupun tidak langsung, individu seperti
diuraikan dalam butir (d) atau (e);
f) a party is an entity that is controlled, jointly
controlled or significantly influenced by or
whom has significant voting rights in some
entities, directly or indirectly, i.e., an
individual identified in point (d) or (e);
g) suatu pihak adalah suatu program
imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja
dari Bank atau entitas yang terkait
dengan Bank.
g) an entity is a post-employment benefit plan
for the benefit of employees of either the
Bank or a party related to the Bank.
Transaksi
ini
dilakukan
berdasarkan
persyaratan yang disetujui oleh kedua belah
pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin
tidak sama dengan transaksi lain yang
dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak
berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang
material dengan pihak-pihak berelasi
diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan yang relevan dan rinciannya telah
disajikan dalam Catatan 29 atas laporan
keuangan.
The transactions are made based on terms
agreed by both parties, whereby such
requirements may not be the same as other
transactions undertaken with third parties.
Material transactions and balances with related
parties are disclosed in the notes to the financial
statements and the relevant details have been
presented in Note 29 to the financial statements.
16
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
d.
2.
Aset dan liabilitas keuangan
Instrumen keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
d. Financial assets and liabilities
Klasifikasi/Classification
Aset keuangan:
Financial instruments
Financial assets:
Kas
Kredit yang diberikan dan piutang/
Loans and receivables
Cash
Giro pada Bank Indonesia
Kredit yang diberikan dan piutang/
Loans and receivables
Current accounts with Bank
Indonesia
Giro pada bank lain
Kredit yang diberikan dan piutang/
Loans and receivables
Current accounts with other
banks
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain
Kredit yang diberikan dan piutang/
Loans and receivables
Placements with Bank
Indonesia and other banks
Efek-efek
Tagihan derivatif
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, kredit yang
diberikan dan piutang, dan aset keuangan tersedia
untuk dijual/
Held-to-maturity investments, loans and receivables,
and available-for-sale financial assets
Nilai wajar melalui laba rugi/
Fair value through profit or loss
Securities
Derivatives receivable
Kredit
Kredit yang diberikan dan piutang/
Loans and receivables
Loans
Tagihan akseptasi
Kredit yang diberikan dan piutang/
Loans and receivables
Acceptances receivable
Investasi dalam saham
Aset lain-lain (bunga masih
akan diterima dan setoran
jaminan)
Aset keuangan tersedia untuk dijual/
available-for-sale financial asset
Kredit yang diberikan dan piutang/
Loans and receivables
Liabilitas keuangan:
Investment in shares
Other assets (interest
receivable and guarantee
deposit)
Financial liabilities:
Liabilitas segera
Liabilitas yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Liabilities immediately payable
Simpanan nasabah
Liabilitas yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Deposits from customers
Efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali
Liabilitas yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Securities sold under
repurchase agreements
Simpanan dari bank lain
Liabilitas yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Deposits from other banks
Liabilitas derivatif
Nilai wajar melalui laba rugi/
Fair value through profit or loss
Derivatives payable
Liabilitas akseptasi
Liabilitas yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Acceptances payable
Pinjaman yang diterima
Liabilitas yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Borrowings
Liabilitas lain-lain
Liabilitas yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Other liabilities
17
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
d.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
d.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued)
Bank mengklasifikasikan aset keuangannya
berdasarkan kategori berikut pada saat
pengakuan awal:
The Bank classifies its financial assets in the
following categories at initial recognition:
•
•
•
•
•
Aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi
Investasi yang dimiliki hingga jatuh
tempo
Investasi yang tersedia untuk dijual
Kredit yang diberikan dan piutang
•
Financial assets at fair value through profit
or loss
Held-to-maturity investments
•
•
Available-for-sale investments
Loans and receivables
Nilai wajar melalui laba rugi
Fair value through profit or loss
Aset keuangan diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi adalah aset keuangan
dimiliki untuk diperdagangkan atau pada
saat pengakuan awal ditetapkan untuk
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Financial assets measured at fair value
through profit or loss are the financial asset is
either held-for-trading or designated upon
initial recognition as at fair value through profit
or loss.
Aset keuangan diklasifikasi sebagai dimiliki
untuk diperdagangkan, jika:
A financial asset is classified as held-fortrading, if:
•
•
it has been acquired principally for the
purpose of selling in the near future; or
•
it is a part of an identified portfolio of
financial instruments that the entity
manages together and has a recent actual
pattern of short-term profit-taking; or
•
it is a derivative that is not designated nor
effective hedging instrument.
•
•
diperoleh atau dimiliki terutama untuk
tujuan dijual kembali dalam waktu dekat;
atau
merupakan
bagian
dari
portofolio
instrumen keuangan tertentu yang
dikelola bersama dan terdapat bukti
mengenai pola ambil laba dalam jangka
pendek yang terkini; atau
merupakan
derivatif
yang
tidak
ditetapkan dan atau yang ditetapkan
sebagai instrumen lindung nilai yang
tidak efektif.
Aset keuangan selain aset keuangan yang
dimiliki untuk diperdagangkan,
dapat
ditetapkan sebagai aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
pada saat pengakuan awal, jika:
A financial asset other than those held for
trading may be designated as at fair value
through profit or loss upon initial recognition, if:
•
•
such designation eliminates or significantly
reduces a measurement or recognition
inconsistency that would otherwise arise; or
•
the financial asset forms part of a group of
financial assets, which is managed and its
performance is evaluated on a fair value
basis, in accordance with the Bank’s
documented
risk
management
or
investment strategy, and information about
the grouping is provided internally on that
basis; or
•
penetapan tersebut mengeliminasi atau
mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan
yang dapat timbul; atau
aset keuangan merupakan bagian dari
kelompok aset keuangan, yang dikelola
dan kinerjanya dinilai berdasarkan nilai
wajar, sesuai dengan dokumentasi
manajemen risiko atau strategi investasi
Bank, dan informasi tentang kelompok
tersebut tersedia secara internal; atau
18
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
d.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
d.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan selain aset keuangan yang
dimiliki untuk diperdagangkan,
dapat
ditetapkan sebagai aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
pada saat pengakuan awal, jika: (lanjutan)
A financial asset other than those held for
trading may be designated as at fair value
through profit or loss upon initial recognition, if:
(continued)
•
•
merupakan bagian dari kontrak yang
mengandung satu atau lebih derivatif
melekat, dan PSAK No. 55 (Revisi 2014)
memperbolehkan kontrak gabungan
(aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai
aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi.
it forms part of a contract containing one or
more embedded derivatives, and SFAS
No. 55 (Revised 2014) permits the entire
combined contract (asset or liability) to be
designated as at fair value through profit or
loss.
Financial assets measured at fair value
through profit or loss are stated at fair value,
any resulting gain or loss recognized in
statement of profit or loss and other
comprehensive income. The net gain or loss
recognized in statement of profit or loss and
other comprehensive income incorporates any
dividend or interest earned on the financial
asset. Determination of fair value is described
in Note 3.
Aset keuangan diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi disajikan sebesar nilai
wajar, keuntungan atau kerugian yang
timbul diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain. Keuntungan
atau kerugian neto yang diakui dalam
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain mencakup dividen atau
bunga yang diperoleh dari aset keuangan.
Penentuan nilai wajar tersebut dijelaskan
pada Catatan 3.
Dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai
investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya
jika investasi tersebut memiliki pembayaran
yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh
temponya telah ditetapkan serta Bank
mempunyai intensi positif dan kemampuan
untuk memiliki aset keuangan tersebut
hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan
awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo
diukur pada nilai wajar ditambah dengan
biaya transaksi yang dapat diatribusikan
secara langsung dengan perolehan aset
keuangan.
Setelah
pengakuan
awal,
investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur
dengan biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga
efektif
dikurangi
penyisihan
kerugian
penurunan nilai.
Financial assets are classified as held-tomaturity investment only if these investments
has fixed or determined payments and its
maturity date has been determined and the
Bank has the positive intention and ability to
hold such financial assets to maturity. Held-tomaturity investments are initially measured at
fair value plus transaction costs which are
attributable directly to the acquisition of the
financial assets. After initial recognition, held-tomaturity investments are measured at amortized
cost, using effective interest rate method less
provision for impairment losses.
19
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
d.
e.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
d.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued)
Kredit yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Aset
keuangan
non-derivatif
dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif
diklasifikasi sebagai kredit yang diberikan
dan piutang, yang diukur pada biaya
perolehan
diamortisasi
dengan
menggunakan metode suku bunga efektif
dikurangi penyisihan kerugian penurunan
nilai. Bunga diakui dengan menggunakan
metode suku bunga efektif, kecuali piutang
jangka pendek dimana pengakuan bunga
tidak material.
Non-derivative financial assets that have fixed
or determinable payments and that are not
quoted in an active market are classified as loan
and receivables. Loans and receivables are
measured at amortized cost using the effective
interest method less provision for impairment
losses. Interest is recognized by applying the
effective interest rate method, except for shortterm receivables when the recognition of
interest would be immaterial.
Tersedia untuk dijual
Available-for-sale
Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan
sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi, atau kredit
yang diberikan dan piutang diklasifikasikan
sebagai tersedia untuk dijual. Pada saat
pengakuan awal, aset keuangan yang
tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar
ditambah dengan biaya transaksi yang
dapat diatribusikan secara langsung.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan
tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada
nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang
timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada
ekuitas kecuali untuk penyisihan kerugian
penurunan nilai, bunga yang dihitung
dengan metode suku bunga efektif dan laba
rugi selisih kurs atas aset moneter yang
diakui pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain. Jika aset
keuangan
dilepas
atau
mengalami
penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi
yang sebelumnya diakui dalam ekuitas,
dilaporkan dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain.
Financial assets that are not classified as heldto-maturity, fair value through profit or loss; or
loans and receivables, are classified as
available-for-sale. Available-for-sale financial
assets are initially measured at fair value plus
any directly attributable transaction costs. After
intial recognition, they are measured and
recorded at fair value. Gains or losses arising
from changes in fair value are recognized in
equity with the exception of provision for
impairment losses, interest calculated using the
effective interest method, and foreign exchange
gains or losses on monetary assets, which are
recognized in statement of profit or loss and
other comprehensive income. When the
investment is disposed of or is determined to be
impaired, the cumulative gain or loss previously
reported in equity is included in the statement of
profit or loss and other comprehensive income.
Metode suku bunga efektif
e.
Effective interest rate method
Metode suku bunga efektif adalah metode
yang digunakan untuk menghitung biaya
perolehan diamortisasi dari instrumen
keuangan
dan
metode
untuk
mengalokasikan pendapatan bunga dan
beban bunga selama periode yang relevan.
The effective interest method is a method of
calculating the amortized cost of a financial
instrument and of allocating interest income and
interest expense over the relevant period.
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang
secara tepat mendiskontokan estimasi
penerimaan kas di masa datang selama
perkiraan umur instrumen keuangan, atau,
jika lebih tepat, digunakan periode yang
lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat
bersih dari aset keuangan pada saat
pengakuan awal.
The effective interest rate is the rate that exactly
discounts estimated future cash receipts
through the expected life of the financial
instrument, or, where appropriate, a shorter
period to obtain the carrying amount of the
financial assets.
20
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
e.
f.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
Metode suku bunga efektif (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
e.
ACCOUNTING
Effective interest rate method (continued)
Perhitungan dari suku bunga efektif
termasuk semua fee dan pembayaran atau
penerimaan poin yang merupakan bagian
integral dari suku bunga efektif. Biaya
transaksi termasuk biaya incremental yang
secara langsung berkaitan dengan akuisisi
atas penerbitan aset atau liabilitas
keuangan.
The calculation of the effective interest rate
includes all fees and points paid or received
which is an integral part of the effective interest
rate. Transaction costs include incremental cost
which is directly attributable to the acquisition or
issuance of financial assets or liabilities.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga
efektif untuk instrumen keuangan selain dari
instrumen keuangan yang dicatat pada nilai
wajar melalui laba rugi.
Income is recognized on an effective interest
basis for financial instruments other than those
financial instruments carried at fair value
through profit or loss.
Penyisihan kerugian penurunan nilai aset
keuangan
f.
Provision for impairment losses on financial
assets
Aset keuangan, selain aset keuangan yang
dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi,
dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai
pada setiap tanggal laporan posisi
keuangan. Aset keuangan mengalami
penurunan nilai bila terdapat bukti objektif
yang menunjukkan bahwa peristiwa yang
merugikan telah terjadi setelah pengakuan
awal aset keuangan, dan peristiwa yang
merugikan tersebut berdampak pada
estimasi arus kas masa depan atas aset
keuangan yang dapat diestimasi secara
andal.
Financial assets, other than those at fair value
through profit or loss, are assessed for
indicators of impairment at each statement of
financial position date. Financial assets are
impaired where there is objective evidence
demonstrates that loss event has occured after
the initial recognition of the financial asset, and
that the loss event has an impact on the
estimated future cash flows of the financial
assets that can be estimated reliably.
Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk
menentukan bukti objektif penurunan nilai
adalah sebagai berikut:
The criteria used by the Bank to determine that
there is objective evidence of impairment
include:
i.
i.
significant financial difficulty of the issuer or
counterparty; or
ii.
default or delinquency
principal payments; or
kesulitan keuangan signifikan yang
dialami penerbit atau pihak peminjam;
atau
ii. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya
wanprestasi
atau
tunggakan
pembayaran pokok atau bunga; atau
iii. terdapat kemungkinan bahwa pihak
peminjam akan dinyatakan pailit atau
melakukan reorganisasi keuangan; atau
iv. pihak pemberi pinjaman, dengan alasan
ekonomi atau hukum sehubungan
dengan kesulitan keuangan yang
dialami pihak peminjam, memberikan
keringanan (konsesi) pada pihak
peminjam yang tidak mungkin diberikan
jika pihak peminjam tidak mengalami
kesulitan tersebut; atau
v. hilangnya pasar aktif dari aset
keuangan akibat kesulitan keuangan;
atau
in
interest
or
iii.
it becoming probable that the borrower will
enter
bankruptcy
or
financial
reorganisation; or
iv. the lender, for economic or legal reasons
relating to the borrower’s financial difficulty,
grants the borrower a concession that the
lender would not otherwise consider; or
v.
21
the disappearance of an active market for
that financial asset; or
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
f.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
Penyisihan kerugian penurunan nilai aset
keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
f.
ACCOUNTING
Provision for impairment losses on financial
assets (continued)
Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk
menentukan bukti objektif penurunan nilai
adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The criteria used by the Bank to determine that
there is objective evidence of impairment
include: (continued)
vi.
vi. observable data indicating that there is a
measurable decrease in the estimated
future cash flows from a portfolio of
financial assets since the initial recognition
of those assets, although the decrease
cannot yet be identified with the individual
financial assets in the portfolio, including:
data
yang
dapat
diobservasi
mengindikasikan adanya penurunan
yang dapat diukur atas estimasi arus
kas masa datang dari kelompok aset
keuangan sejak pengakuan awal aset
dimaksud, meskipun penurunannya
belum dapat diidentifikasi terhadap aset
keuangan secara individual dalam
kelompok aset tersebut, termasuk:
-
-
memburuknya status pembayaran
pihak peminjam dalam kelompok
tersebut; dan
kondisi ekonomi nasional atau lokal
yang
berkorelasi
dengan
wanprestasi atas aset dalam
kelompok tersebut.
-
adverse changes in the payment
status of borrowers in the portfolio; and
-
national or local economic conditions
that correlate with defaults on the
assets in the portfolio.
Estimasi periode antara terjadinya peristiwa
dan teridentifikasinya kerugian ditentukan
oleh manajemen untuk setiap portofolio yang
diidentifikasi. Pada umumnya, periode
tersebut bervariasi antara 3 (tiga) sampai 12
(dua belas) bulan, untuk kasus tertentu
diperlukan periode yang lebih lama.
The estimated period between the occurrence of
the event and identification of loss is determined
by management for each identified portfolio. In
general, the periods used vary between 3 (three)
months to 12 (twelve) months; in exceptional
cases, longer periods are warranted.
Aset keuangan yang tidak dinilai secara
individual, dievaluasi secara kolektif.
Financial assets that are not assessed
individually are evaluated collectively.
Penyisihan
kerugian
penurunan
nilai
dihitung secara individual untuk aset
keuangan yang signifikan secara individual
serta kolektif untuk aset yang secara
individual tidak signifikan dan secara
individual signifikan namun tidak terdapat
bukti objektif penurunan nilai. Di dalam
menentukan penurunan nilai kolektif, aset
keuangan dikelompokkan pada kelompok
aset keuangan berdasarkan karakteristik
risiko kredit yang serupa. Arus kas masa
depan dari kelompok aset keuangan ini
diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual
dan pengalaman kerugian historis untuk
aset yang memiliki karakteristik risiko kredit
yang serupa. Pengalaman historis kerugian
disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan
data pada masa kini, untuk merefleksikan
efek dari kondisi masa kini yang tidak
mempengaruhi periode dari pengalaman
historis.
Provision for impairment loss is calculated
individually for financial assets that are
individually significant and collectively for assets
that are individually not significant, and
individually significant but there is no objective
evidence of impairment. In determining
collective impairment, financial assets are
grouped into groups of financial assets based
on similar credit risk characteristics. Future cash
flow from a group of financial assets is
estimated based on contractual cash flows and
historical loss experience for assets that have
similar credit risk characteristics. Historical loss
experience is adjusted based on data
observations in the present, to reflect the effects
of current conditions that do not affect the
period of historical experience.
22
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
f.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
Penyisihan kerugian penurunan nilai aset
keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
f.
ACCOUNTING
Provision for impairment losses on financial
assets (continued)
Dalam melakukan penilaian secara kolektif,
Bank menghitung:
In conducting collective assessment, the Bank
calculates:
i.
i.
Probability of Default (PD) - these models
assesses the probability of debtors failing to
repay fully and on time.
ii.
Recoverable
amount
based
on
identification of future cash flows and
estimation of the present value of those
cash flows (discounted cash flow).
Loss given Default (LGD) - the Bank
estimates economic losses that may be
suffered by the Bank if there are arrears in
credit facility. LGD describes the amount of
debt that may not be recovered and is
generally expressed as a percentage of the
exposure at default (EAD). The LGD
calculation model considers the type of
borrower, facility, and any risk mitigation
such as availability of collaterals.
Probability of Default (PD) - model ini
menilai probabilitas debitur gagal
melakukan pembayaran kembali secara
penuh dan tepat waktu.
ii. Recoverable amount - didasarkan pada
identifikasi arus kas masa datang dan
estimasi nilai kini dari arus kas tersebut
(discounted cash flow).
iii. Loss Given Default (LGD) - Bank
mengestimasi kerugian ekonomis yang
mungkin akan diderita Bank apabila
terjadi tunggakan fasilitas kredit. LGD
menggambarkan jumlah utang yang
tidak dapat diperoleh kembali dan
umumnya
ditunjukkan
dalam
persentase dari exposure at default
(EAD).
Model
Perhitungan
LGD
mempertimbangkan jenis peminjam,
fasilitas, dan mitigasi risiko, misalnya
ketersediaan agunan.
iv. Exposure at Default (EAD) - Bank
mengestimasi tingkat utilisasi yang
diharapkan dari fasilitas kredit pada
saat terjadi tunggakan.
iii.
iv. Exposure at Default (EAD) - the Bank
estimates the expected utilization level of
credit facilities in the event of arrears.
PD, LGD, dan Loss Identification Period
(LIP) diperoleh dari observasi data fasilitas
kredit selama minimal tiga tahun.
PD, LGD, and Loss Identification Period (LIP)
are derived from observation of credit facility
data for at least three years.
Penyisihan kerugian penurunan nilai yang
dinilai secara kolektif dilakukan dengan
mengalikan saldo fasilitas kredit pada posisi
laporan dengan PD, LIP, dan LGD.
Provision for impairment losses collectively
assessed is performed by multiplying the
outstanding credit facility at report date by the
PD, LIP, and LGD.
Kerugian penurunan nilai diakui pada
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain dan nilai tercatat dari aset
keuangan atau kelompok aset keuangan
dikurangi dengan penyisihan kerugian
penurunan nilai yang terbentuk. Apabila
pada periode berikutnya jumlah kerugian
penurunan nilai berkurang dan pengurangan
tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada
peristiwa yang terjadi setelah penurunan
nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai
yang sebelumnya diakui harus dipulihkan,
baik secara langsung atau dengan
menyesuaikan
penyisihan
kerugian
penurunan nilai.
The impairment loss is recognized in statement
of profit or loss and other comprehensive
income and the carrying amount of the financial
asset or group of financial assets less provision
for impairment losses reserved. If in the next
period the amount of any impairment loss
decreases and the decrease can be linked
objectively to events occurring after impairment
loss is recognized, then the impairment loss
previously recognized must be reversed, either
directly or by adjusting the amount of provision
for impairment loss.
23
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
f.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
Penyisihan kerugian penurunan nilai aset
keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
f.
ACCOUNTING
Provision for impairment losses on financial
assets (continued)
Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset
keuangan atau kelompok aset keuangan,
pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai
tercatat
setelah
penurunan
nilai
menggunakan tarif bunga yang digunakan
untuk mendiskontokan estimasi arus kas
masa datang pada saat menghitung
penurunan nilai.
When impairment losses are recognized in the
financial asset or group of financial assets,
interest income is recognized based on the
carrying amount after impairment using the
interest rate used for discounting the estimated
future cash flow when calculating impairment.
Untuk aset keuangan yang diukur pada
biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah
kerugian penurunan nilai merupakan selisih
antara nilai tercatat aset keuangan dengan
nilai kini dari estimasi arus kas masa datang
yang didiskontokan menggunakan tingkat
suku bunga efektif saat pengakuan awal dari
aset keuangan.
For financial assets carried at amortized cost,
the amount of the impairment is the difference
between the financial asset’s carrying amount
and the present value of estimated future cash
flows, discounted at the effective interest rate at
initial recognition.
Jika aset keuangan tersedia untuk dijual
dianggap menurun nilainya, keuntungan
atau kerugian kumulatif yang sebelumnya
telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain dalam periode yang
bersangkutan.
When an available-for-sale financial asset is
considered to be impaired, cumulative gains or
losses previously recognized in equity are
reclassified to statement of profit or loss and
other comprehensive income in the related
period.
Pengecualian
dari
instrumen
ekuitas
tersedia untuk dijual, jika, pada periode
berikutnya,
jumlah
penurunan
nilai
berkurang dan penurunan dapat dikaitkan
secara objektif dengan sebuah peristiwa
yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut
diakui, kerugian penurunan nilai yang
sebelumnya diakui dipulihkan melalui
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain hingga nilai tercatat
investasi pada tanggal pemulihan penurunan
nilai tidak melebihi biaya perolehan
diamortisasi sebelum pengakuan kerugian
penurunan nilai dilakukan.
With the exception of available-for-sale equity
instruments, if, in a subsequent period, the
amount of the impairment loss decreases and
the decrease can be related objectively to an
event occurring after the impairment was
recognized,
the
previously
recognized
impairment loss is reversed through statement
of profit or loss and other comprehensive
income to the extent that the carrying amount of
the investment at the date the impairment is
reversed does not exceed what the amortized
cost would have been had the impairment not
been recognized.
Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual,
kerugian penurunan nilai yang sebelumnya
diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain tidak boleh
dipulihkan melalui laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain. Setiap
kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai
diakui secara langsung ke penghasilan
komprehensif lain.
In respect of available-for-sale equity securities,
impairment losses previously recognized in
statement of profit or loss and other
comprehensive income are not reversed
through statement of profit or loss and other
comprehensive income. Any increase in fair
value subsequent to an impairment loss is
recognized directly in other comprehensive
income.
24
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
g.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
Penghentian pengakuan aset keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
g.
ACCOUNTING
Derecognition of financial assets
Bank
menghentikan pengakuan aset
keuangan, jika dan hanya jika, hak
kontraktual untuk menerima arus kas yang
berasal dari aset keuangan tersebut berakhir
atau Bank mentransfer hak untuk menerima
arus kas yang berasal dari aset keuangan
atau
menanggung
kewajiban
untuk
membayarkan arus kas yang diterima
tersebut secara penuh tanpa penundaan
yang signifikan kepada pihak ketiga
berdasarkan kesepakatan pelepasan (passthrough arrangement) dan (i) Bank telah
mentransfer secara substansial seluruh
risiko dan manfaat atas aset atau (ii) Bank
tidak mentransfer maupun tidak memiliki
secara substansial seluruh risiko dan
manfaat atas aset, namun telah mentransfer
pengendalian atas aset tersebut.
The Bank derecognize a financial asset if, and
only if, the contractual rights to receive cash
flows from the financial asset have expired or
the Bank has transferred their rights to receive
cash flows from the financial asset or have
assumed an obligation to pay the received cash
flows in full without material delay to a third
party under a ‘pass-through’ arrangement and
either (i) the Bank has transferred substantially
all the risks and rewards of the asset or (ii) the
Bank have neither transferred nor retained
substantially all the risks and rewards of the
asset, but have transferred control of the asset.
Jika Bank mentransfer hak untuk menerima
arus kas yang berasal dari suatu aset
keuangan atau melakukan kesepakatan
pelepasan dan tidak mentransfer atau tidak
memiliki secara substansial seluruh risiko
dan manfaat atas aset tersebut, atau tidak
mentransfer
pengendalian
atas
aset
tersebut, aset diakui sebesar keterlibatan
berkelanjutan Bank atas aset tersebut.
Dalam hal ini, Bank juga mengakui liabilitas
terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas
terkait
diukur
dengan
dasar
yang
mencerminkan hak dan kewajiban yang
masih dimiliki Bank.
When the Bank has transferred their rights to
receive cash flows from a financial asset or
have entered into a pass-through arrangement
and have neither transferred nor retained
substantially all the risks and rewards of the
asset nor transferred control of the asset, the
asset is recognized to the extent of the Bank’s
continuing involvement in the asset. In that
case, the Bank also recognize an associated
liability. The transferred asset and the
associated liability are measured on a basis that
reflects the rights and obligations that the Bank
has retained.
Kredit
atau
aset
keuangan
lain
dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek
yang realistis mengenai pengembalian kredit
atau hubungan normal antara Bank dan
debitur telah berakhir. Ketika kredit tidak
dapat dilunasi maka akan dihapusbukukan
dengan mendebit penyisihan kerugian
penurunan nilai.
Loans or other financial assets are written-off
when there is no realistic prospect of collection in
the near future or the normal relationship
between the Bank and the borrowers has ceased
to exist. When a loan is deemed uncollectible, it
is written-off against the related provision for
impairment losses.
Penerimaan kemudian atas kredit yang telah
dihapusbukukan sebelumnya, jika pada
periode berjalan dikreditkan ke dalam akun
penyisihan kerugian penurunan nilai atas
kredit yang diberikan di laporan posisi
keuangan, sedangkan jika setelah tanggal
laporan posisi keuangan dikreditkan sebagai
pendapatan operasional lainnya dalam
laporan
laba
rugi
dan
penghasilan
komprehensif lain.
Subsequent recoveries from loans previously
written-off, are added to the provision for
impairment losses account in the statement of
financial position, if recovered in the current
period and are recognized in the statement of
profit or loss and other comprehensive income as
other operating income, if recovered after the
statement of financial position date.
25
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
h.
Liabilitas
ekuitas
keuangan
dan
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
h.
instrumen
ACCOUNTING
Financial liabilities and equity instruments
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas
yang diterbitkan oleh Bank diklasifikasi
sesuai
dengan
substansi
perjanjian
kontraktual dan definisi liabilitas keuangan
dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments
issued by the Bank are classified according to
the substance of the contractual arrangements
entered into and the definitions of a financial
liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak
yang memberikan hak residual atas aset
Bank setelah dikurangi dengan seluruh
liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat
sebesar hasil penerimaan bersih setelah
dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that
evidences a residual interest in the assets of the
Bank after deducting all of its liabilities. Equity
instruments are recorded at the proceeds
received, net of direct issuance costs.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan Bank diklasifikasikan
sebagai berikut:
The Bank’s financial liabilities are classified as
follows:
•
•
•
•
Nilai wajar melalui laba rugi
Diukur pada biaya perolehan
diamortisasi
yang
Fair value through profit or loss
Measured at amortized cost
Nilai wajar melalui laba rugi
Fair value through profit or loss
Liabilitas keuangan diklasifikasi dalam nilai
wajar melalui laba rugi, jika liabilitas
keuangan
sebagai
kelompok
diperdagangkan atau pada saat pengakuan
awal ditetapkan untuk diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi.
Financial liabilities are classified as at fair value
through profit or loss where the financial liability
is either held-for-trading or designated upon
initial recognition as at fair value through profit
or loss.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai
kelompok diperdagangkan, jika:
A financial liability is classified as held-fortrading if:
•
•
it has been acquired principally for the
purpose of repurchase in the near future; or
•
it is part of an identified portfolio of financial
instruments that the Bank manages together
and has a recent actual pattern of short-term
profit-taking; or
•
it is a derivative that is neither designated
nor effective hedging instrument.
•
•
diperoleh atau dimiliki terutama untuk
tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat;
atau
merupakan
bagian
dari
portofolio
instrumen keuangan tertentu yang
dikelola bersama dan terdapat bukti
mengenai pola ambil untung dalam
jangka pendek yang terkini; atau
merupakan
derivatif
yang
tidak
ditetapkan dan tidak efektif sebagai
instrumen lindung nilai.
26
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
h.
Liabilitas keuangan
ekuitas (lanjutan)
dan
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
h.
instrumen
ACCOUNTING
Financial liabilities and equity instruments
(continued)
Liabilitas
keuangan
selain
liabilitas
keuangan yang diperdagangkan, dapat
ditetapkan sebagai nilai wajar melalui laba
rugi pada saat pengakuan awal, jika:
A financial liability other than a financial liability
held for trading may be designated as at fair
value through profit or loss upon initial
recognition, if:
•
•
such designation eliminates or significantly
reduces a measurement or recognition
inconsistency that would otherwise arise; or
•
the financial liability forms part of a group of
financial liabilities, which is managed and its
performance is evaluated on a fair value
basis, in accordance with the Bank
documented risk management or investment
strategy, and information about the grouping
is provided internally on that basis; or
•
it forms part of a contract containing one or
more embedded derivatives, and SFAS
No. 55 (Revised 2014) permits the entire
combined contract (asset or liability) to be
designated as at fair value through profit or
loss.
•
•
penetapan tersebut mengeliminasi atau
mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan
yang dapat timbul; atau
liabilitas keuangan merupakan bagian
dari kelompok liabilitas keuangan, yang
dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai
wajar, sesuai dengan dokumentasi
manajemen risiko atau strategi investasi
Bank dan informasi tentang kelompok
tersebut disediakan secara internal
kepada manajemen kunci; atau
merupakan bagian dari kontrak yang
mengandung satu atau lebih derivatif
melekat, dan PSAK No. 55 (Revisi 2014)
memperbolehkan kontrak gabungan
(aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai
nilai wajar melalui laba rugi.
Pada saat pengakuan awal, liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, diakui pada nilai wajarnya
dikurangi dengan biaya transaksi diakui
pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain. Pengukuran berikutnya
dinilai pada nilai wajar. Keuntungan dan
kerugian yang timbul pada liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi diakui pada laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain.
At initial recognition, financial liabilities
measured at fair value through profit and loss,
are recognized at fair value less transaction
costs recognized in the statement of profit or
loss and other comprehensive income.
Subsequently, these financial liabilities are
measured at fair value. Gains or losses arising
from changes in fair value of financial liabilities
measured at fair value through profit or loss are
recognized in the statement of profit or loss and
other comprehensive income.
Liabilitas keuangan diukur
perolehan yang diamortisasi
biaya
Financial liabilities measured at amortized costs
Pada saat pengakuan awal, liabilitas
keuangan yang diukur pada biaya perolehan
yang diamortisasi diakui pada nilai wajarnya.
Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi
yang dapat diatribusikan secara langsung
dengan penerbitan liabilitas keuangan
tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur
pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif,
dimana beban bunga diakui berdasarkan
tingkat pengembalian yang efektif, kecuali
untuk liabilitas jangka pendek dimana
pengakuan bunganya tidak material.
At initial recognition, financial liabilities
measured at amortized cost are recognized at
fair value. The fair value is reduced by
transaction costs which are directly attributable
to the issuance of such financial liabilities.
Subsequently, these financial liabilities are
measured at amortized cost using the effective
interest rate method, where interest expense is
recognized based on the rate of effective return,
except for short-term liabilities when the
recognition of interest would be immaterial.
pada
27
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
i.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
Nilai wajar instrumen keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
i.
ACCOUNTING
Fair value of financial instruments
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima
untuk menjual suatu aset atau harga yang
akan dibayar untuk mengalihkan suatu
liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara
pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Fair value is the price that would be received to
sell an asset or paid to transfer a liability in an
orderly transaction between market participants
at measurement date.
Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar dari
suatu instrumen dengan menggunakan harga
kuotasi di pasar aktif untuk instrumen terkait.
Suatu pasar dianggap aktif bila harga yang
dikuotasikan tersedia sewaktu-waktu dari
bursa, pedagang efek (dealer), perantara
efek (broker), kelompok industri, badan
pengawas (pricing service or regulatory
agency) dan harga tersebut merupakan
transaksi pasar aktual dan teratur terjadi yang
dilakukan secara wajar.
When available, the Bank measures the fair
value of an instrument using quoted prices in an
active market for that instrument. A market is
regarded as active if quoted prices are readily
and regularly available from an exchange, dealer,
broker, industry group, pricing service or
regulatory agency and those prices represent
actual and regularly occurring market transaction
on an arm’s length basis.
Jika pasar untuk instrumen keuangan tidak
aktif, Bank menetapkan nilai wajar dengan
menggunakan teknik penilaian. Teknik
penilaian meliputi penggunaan transaksi
pasar terkini yang dilakukan secara wajar
oleh pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan
(jika tersedia), referensi atas nilai wajar terkini
dari instrumen lain yang secara substansial
serupa, dan analisis arus kas yang
didiskonto. Bank menggunakan credit risk
spread sendiri untuk menentukan nilai wajar
dari liabilitas derivatif dan liabilitas lainnya
yang telah ditetapkan menggunakan opsi nilai
wajar.
If a market for a financial instrument is not active,
the Bank establishes fair value using a valuation
technique. Valuation techniques include using
the recent arm’s length transactions between
knowledgeable and willing parties (if available),
reference to the current fair value of other
instruments that are substantially the same and
discounted cash flow analysis. The Bank uses its
own credit risk spreads in determining the fair
value for its derivative liabilities and all other
liabilities for which it has elected the fair value
option.
Aset keuangan yang dimiliki atau liabilitas
yang akan diterbitkan diukur dengan
menggunakan harga penawaran; liabilitas
keuangan dan aset yang dimiliki atau liabilitas
yang akan diterbitkan diukur menggunakan
harga permintaan. Jika Bank memiliki posisi
aset dan liabilitas dimana risiko pasarnya
saling hapus, maka nilai tengah dari pasar
dapat dipergunakan untuk menentukan posisi
risiko yang saling hapus tersebut dan
menerapkan penyesuaian tersebut terhadap
harga penawaran atau harga permintaan
terhadap posisi terbuka neto, mana yang
lebih sesuai.
Financial assets held or liabilities to be issued are
measured at bid price; financial liabilities and
assets held or liabilities to be acquired are
measured at ask price. Where the Bank has
assets and liabilities positions with off-setting
market risk, middle market prices can be used to
measure the off-setting risk positions and bid or
ask price adjustment is applied to the net open
positions as appropriate.
28
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
j.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
Reklasifikasi instrumen keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
j.
ACCOUNTING
Reclassifications of financial instruments
Bank
tidak
mereklasifikasi
instrumen
keuangannya ke dalam atau keluar dari
kategori nilai wajar melalui laba rugi jika
pada pengakuan awal instrumen keuangan
tersebut ditetapkan oleh Bank sebagai
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
The Bank has not reclassified its financial
instrument into or out of fair value through profit
or loss classification if upon initial recognition
the financial instrument is designated by the
Bank as measured at fair value through profit or
loss.
Bank diperkenankan mereklasifikasi aset
keuangan dari kategori nilai wajar melalui
laba rugi ketika kondisi berikut ini terpenuhi:
•
aset keuangan tidak lagi dimiliki untuk
tujuan dijual atau dibeli kembali dalam
jangka waktu dekat;
•
terdapat suatu keadaan yang langka;
•
Memenuhi definisi kredit yang diberikan
dan piutang (jika aset keuangan tidak
disyaratkan
untuk
diklasifikasikan
sebagai
diperdagangkan
pada
pengakuan awal) dan Bank memiliki
intensi dan kemampuan memiliki aset
keuangan untuk masa mendatang yang
dapat diperkirakan atau hingga jatuh
tempo.
The Bank may reclassify a financial asset out of
the fair value through profit or loss category when
the following conditions are met:
•
the financial asset is no longer held for the
purpose of selling or repurchasing it in the
near term;
•
there is a rare circumstance;
•
Qualifies as loans and receivables definition
(if the financial asset is not designated as at
held-for-trading upon initial recognition) and
the Bank have the intention and ability to
hold the financial assets for the future that
can be forecasted or to maturity.
Bank diperkenankan untuk mereklasifikasi
aset keuangan dari klasifikasi tersedia untuk
dijual yang memenuhi definisi kredit yang
diberikan dan piutang jika Bank memiliki
intensi dan kemampuan memiliki aset
keuangan untuk masa mendatang yang
dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo.
The Bank may reclassify out a financial asset at
available-for-sale classification which qualifies
as loans and receivables definition if the Bank
has the intention and ability to hold the financial
assets for the future that can be forecasted or to
maturity.
Bank
tidak
diperkenankan
untuk
mereklasifikasikan aset keuangan dari
kategori dimiliki hingga jatuh tempo. Jika
terjadi penjualan atau reklasifikasi aset
keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh
tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah
yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo
(selain dari kondisi-kondisi spesifik tertentu),
maka seluruh aset keuangan yang dimiliki
hingga jatuh tempo harus direklasifikasi
menjadi aset keuangan yang tersedia untuk
dijual. Selanjutnya, Bank tidak diperkenankan
mengklasifikasi aset keuangan sebagai aset
keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
selama kurun waktu 2 (dua) tahun buku
berikutnya.
The Bank shall not reclassify any financial asset
category of held-to-maturity. If there is a sale or
reclassification of held-to-maturity financial
asset for more than an insignificant amount
before maturity (other than in certain specific
circumstances), therefore the entire held-tomaturity financial assets will have to be
reclassified as available-for-sale financial
assets. Subsequently, the Bank shall not
classify financial asset as held-to-maturity
during the 2 (two) preceding financial years.
29
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
j.
Reklasifikasi
(lanjutan)
instrumen
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
j.
ACCOUNTING
Reclassifications of financial instruments
(continued)
Kondisi spesifik tertentu yang dimaksud
adalah sebagai berikut:
The certain specific circumstances are as follows:
i) Dilakukan ketika aset keuangan sudah
mendekati jatuh tempo atau tanggal
pembelian kembali, dimana harga
perubahan suku bunga tidak akan
berpengaruh secara signifikan terhadap
nilai wajar aset keuangan tersebut; atau
ii) Ketika Bank telah memperoleh secara
substansial seluruh jumlah pokok asetaset keuangan tersebut sesuai jadwal
pembayaran atau Bank telah memperoleh
pelunasan dipercepat; atau
iii) Terkait dengan kejadian tertentu yang
berada diluar kendali Bank, tidak
berulang, dan tidak dapat diantisipasi
secara wajar oleh Bank.
i)
Performed if financial assets are so close to
maturity or call date that changes in the
market rate of interest would not have a
significant effect on the fair value of those
financial assets; or
ii)
When the Bank have collected substantialy
all of the financial assets original principal
through scheduled payment or prepayments;
or
iii)
Attributable to an isolated event that is
beyond the Bank’s control, is non-recurring
and could not have been reasonably
anticipated by the Bank.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi ke
dalam kelompok kredit yang diberikan dan
piutang dicatat pada biaya perolehan atau
biaya perolehan diamortisasi. Keuntungan
atau kerugian yang telah diakui sebagai laba
rugi tidak dapat dibalik.
Reclassification of fair value through profit or
loss financial asset to loans and receivables
financial asset is recorded at cost or amortized
cost. Unrealized gain or loss that has been
recognized as profit or loss shall not be
reversed.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok
yang dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok
tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai
wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum
direalisasi diakui dalam ekuitas sampai aset
keuangan tersebut dihentikan pengakuannya
dan pada saat itu keuntungan atau kerugian
kumulatif yang sebelumnya diakui dalam
ekuitas diakui pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain.
Reclassification of held-to-maturity financial
asset to available-for-sale is recorded at fair
value. The unrealized gain or loss is recognized
in equity until the time financial assets is
derecognized and at the time the cummulative
gain or loss previously recognized in the equity
shall be recognized in the statement of profit or
loss and other comprehensive income.
Reklasifikasi
aset
keuangan
dalam
kelompok tersedia untuk dijual ke dalam
kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat
pada biaya perolehan atau biaya perolehan
diamortisasi. Keuntungan atau kerugian
yang sebelumnya diakui dalam ekuitas
dicatat dengan cara sebagai berikut:
Reclassification of available-for-sale financial
assets to held-to-maturity financial assets is
recorded at cost or amortized cost. Gain or loss
which has previously been recognized in equity
shall be accounted for as follows:
i)
i)
ii)
Jika aset keuangan memiliki jatuh tempo
tetap,
keuntungan
atau
kerugian
diamortisasi ke laba rugi selama sisa
umur investasi dengan metode suku
bunga efektif.
Jika aset keuangan tidak memiliki jatuh
tempo yang tetap, keuntungan atau
kerugian tetap dalam ekuitas sampai
aset keuangan tersebut dijual atau
dilepaskan dan pada saat itu keuntungan
atau kerugian diakui dalam laba rugi.
ii)
30
In the case of a financial asset with a fixed
maturity, the gain or loss shall be amortized
to profit or loss over the remaining life of
the investment using the effective interest
method.
In the case of a financial asset that does
not have a fixed maturity, the gain or loss
shall remain in equity until the financial
asset is sold or otherwhise disposed of,
when it shall be recognized in profit or loss.
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
k.
l.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
Saling hapus antara aset keuangan dan
liabilitas keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
k.
ACCOUNTING
Offsetting of financial assets and financial
liabilities
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
dilakukan saling hapus dan nilai netonya
disajikan dalam laporan posisi keuangan
jika, dan hanya jika, saat ini Bank memiliki
hak yang berkekuatan hukum untuk
melakukan saling hapus jumlah yang telah
diakui tersebut dan Bank berniat untuk
menyelesaikan secara neto atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitas secara simultan.
Financial assets and financial liabilities are
offset and the net amount reported in the
statement of financial position if, and only if,
there is a currently enforceable legal right to
offset the recognized amounts and there is an
intention to settle on a net basis, or to realize
the
assets
and
settle
the
liabilities
simultaneously.
Hak yang berkekuatan hukum untuk saling
hapus harus tidak kontinjen atas peristiwa di
masa depan dan harus dapat dipaksakan
dalam situasi bisnis yang normal dan
peristiwa kegagalan atau kebangkrutan dari
Bank atau pihak lawan.
The legally enforceable right of offset must not
be contingent on future events and must be
enforceable in the normal course of business
and in the event of default, insolvency or
bankruptcy of the Bank or the counterparty.
Pendapatan dan beban disajikan dalam
jumlah neto hanya jika diperkenankan oleh
standar akuntansi.
Income and expenses are presented on a net
basis only when permitted by the accounting
standards.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
l.
Current accounts with Bank Indonesia and
other banks
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
disajikan sebesar biaya perolehan yang
diamortisasi menggunakan metode suku
bunga efektif dikurangi dengan penyisihan
kerugian penurunan nilai. Giro pada Bank
Indonesia dan bank lain diklasifikasikan
sebagai kredit yang diberikan dan piutang.
Current accounts with Bank Indonesia and
other banks are stated at amortized cost using
the effective interest rate method less provision
for impairment losses. The current accounts
with Bank Indonesia and other banks are
classified as loans and recievables.
m. Penempatan pada Bank Indonesia dan
bank lain
m. Placements with Bank Indonesia and other
banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank
lain terdiri dari Fasilitas Simpanan Bank
Indonesia (FASBI), call money, dan deposito
berjangka.
Placements with Bank Indonesia and other
banks consist of Bank Indonesia Deposit Facility
(FASBI), call money, and time deposits.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank
lain dinyatakan sebesar biaya perolehan
diamortisasi menggunakan metode suku
bunga efektif dikurangi dengan penyisihan
kerugian penurunan nilai.
Placements with Bank Indonesia and other
banks are stated at amortized cost using the
effective interest rate method less provision for
impairment losses.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank
lain diklasifikasikan sebagai kredit yang
diberikan dan piutang.
Placements with Bank Indonesia and other
banks are classified as loans and receivables.
31
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
n.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
Efek-efek
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
n.
ACCOUNTING
Securities
Efek-efek terdiri dari surat berharga yang
diperdagangkan dalam pasar modal dan
pasar uang, antara lain Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) dan obligasi (terdiri dari
obligasi perusahaan dan pemerintah).
Securities consist of securities traded in the
capital market and money market, such as Bank
Indonesia Certificates (SBI) and bonds
(composed of corporate and government
bonds).
Efek-efek pada awalnya disajikan sebesar
nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi
yang dapat diatribusikan secara langsung.
Setelah pengakuan awal, efek-efek dicatat
sesuai kategorinya, yaitu tersedia untuk
dijual, dimiliki hingga jatuh tempo atau kredit
yang diberikan dan piutang.
Securities are initially measured at fair value
and transaction costs which are directly
attributable. Subsequently, securities are
accounted for depending on their classification
as available-for-sale, held-to-maturity or loans
and receivables.
Pengukuran efek-efek didasarkan
klasifikasinya sebagai berikut:
atas
The measurement of securities are based on
the classification of the securities as follows:
Efek-efek yang dimiliki hingga jatuh
tempo dicatat pada biaya perolehan yang
diamortisasi menggunakan metode suku
bunga efektif.
i. Held-to-maturity securities are carried at
amortized cost using the effective interest
rate method.
Bank tidak mengklasifikasikan efek-efek
yang dimiliki hingga jatuh tempo sebagai
aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh
tempo, jika dalam tahun berjalan atau
dalam
kurun
waktu
dua
tahun
sebelumnya Bank telah menjual atau
mereklasifikasi efek-efek dimiliki hingga
jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari
jumlah yang tidak signifikan (more than
insignificant) sebelum jatuh tempo selain
daripada penjualan atau reklasifikasi
yang telah dijelaskan dalam PSAK
No. 55 (Revisi 2014) yang dapat
diaplikasikan dalam periode yang
relevan.
The Bank does not classify held-to-maturity
securities as held-to-maturity financial assets
if the Bank has, during the current financial
year or during the two preceding years, sold
or reclassified more than an insignificant
amount of held-to-maturity securities prior to
maturity other than sales or reclassifications
defined in SFAS No. 55 (Revised 2014)
applicable in the relevant periods.
ii. Efek-efek yang diklasifikasikan sebagai
investasi tersedia untuk dijual dinyatakan
pada nilai wajar. Pendapatan bunga
diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan
komprehensif
lain
menggunakan metode suku bunga
efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas
efek-efek diakui pada laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain.
ii. Securities which are classified under
available-for-sale investments are stated at
fair value. Interest income is recognized in
the statement of profit or loss and other
comprehensive income using the effective
interest rate method. Foreign exchange
gains or losses on securities are recognized
in the statement of profit or loss and other
comprehensive income.
Perubahan nilai wajar lainnya diakui
langsung dalam ekuitas sampai surat
berharga
dijual
atau
mengalami
penurunan nilai, dimana akumulasi
keuntungan
dan
kerugian
yang
sebelumnya diakui dalam ekuitas diakui
dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain.
Other fair value changes are recognized
directly in equity until the securities are sold
or impaired, whereby the cumulative gains
and losses previously recognized in the
equity are recognized in the statement of
profit or loss and other comprehensive
income.
iii. Efek-efek yang diklasifikasikan sebagai
kredit yang diberikan dan piutang dicatat
pada biaya perolehan yang diamortisasi
menggunakan metode suku bunga
efektif.
iii. Securities which are classified as loans and
receivables are carried at amortized cost
using the effective interest rate method.
i.
32
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
n.
o.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
Efek-efek (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
n.
ACCOUNTING
Securities (continued)
Untuk efek-efek yang diperdagangkan
secara aktif di pasar keuangan yang
terorganisasi, nilai wajar tersebut umumnya
ditentukan dengan mengacu pada harga
penawaran pasar yang terjadi di bursa efek
pada tanggal yang terdekat dengan tanggal
laporan
posisi
keuangan,
kemudian
disesuaikan dengan biaya-biaya yang akan
dikeluarkan
untuk
memperoleh
aset
tersebut. Untuk efek-efek yang tidak
mempunyai harga penawaran pasar,
estimasi atas nilai wajar efek ditetapkan
dengan mengacu pada nilai wajar instrumen
lain yang substansinya adalah sama atau
dihitung berdasarkan arus kas yang
diharapkan terhadap aset bersih efek
tersebut.
For securities that are actively traded in
organized financial markets, fair value is
generally determined by reference to quoted
market bid prices by the stock exchange at the
date close to the statement of financial position
date, adjusted for transaction costs necessary
to realize the assets. For securities where there
is no quoted market price, a reasonable
estimate of the fair value is determined by
reference to the current market value of another
instrument which is substantially the same or is
calculated based on the expected cash flows of
the underlying net asset base of securities.
Penurunan yang signifikan atau jangka
panjang atas nilai wajar permanen atas efekefek untuk dimiliki hingga jatuh tempo dan
tersedia untuk dijual dibebankan pada laba
rugi periode berjalan. Penyisihan kerugian
penurunan nilai disajikan sebagai pengurang
dari akun efek-efek.
Any significant or prolonged decline in the fair
value of held-to-maturity and available-for-sale
securities is charged to profit or loss in the
period incurred. Provision for impairment losses
are stated as reduction from the securities
account.
Efek-efek memiliki suku bunga tetap,
sehingga Bank terpapar risiko suku bunga
atas nilai wajar (fair value interest rate risk).
Securities are arranged at fixed interest rate
thus exposing the Bank to fair value interest
rate risk.
Instrumen derivatif
o.
Derivative instruments
Instrumen keuangan derivatif (termasuk
transaksi mata uang asing untuk tujuan
pendanaan dan perdagangan) diakui sebesar
nilai wajar pada laporan posisi keuangan.
Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga
pasar, model penentuan harga, atau harga
pasar
instrumen
lain
yang
memiliki
karakteristik serupa. Derivatif dicatat sebagai
aset apabila memiliki nilai wajar positif dan
sebagai liabilitas apabila memiliki nilai wajar
negatif.
Derivative financial instruments (including
foreign currency transactions for funding and
trading) are recognized in the statement of
financial position at their fair value. Fair value is
determined based on quoted prices, pricing
models, or quoted prices of other instruments
with similar characteristics. Derivatives are
recorded as assets when the fair value is
positive and liabilities when the fair value is
negative.
Keuntungan atau kerugian yang terjadi dari
perubahan nilai wajar kontrak derivatif yang
tidak ditujukan untuk lindung nilai (atau tidak
memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan
sebagai lindung nilai) diakui dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
tahun berjalan.
Gain or loss as a result fair value changes on a
derivative contract not designated as a hedging
instrument (or derivative contract that does not
qualify as a hedging instrument) is recognized
in the current year’s statement of profit or loss
and other comprehensive income.
Tagihan
dan
liabilitas
derivatif
diklasifikasikan sebagai nilai wajar melalui
laba rugi.
Derivative receivable and payable are classified
as fair value through profit or loss.
33
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
p.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
Kredit
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
p.
ACCOUNTING
Loans
Kredit yang diberikan merupakan penyediaan
uang atau tagihan yang dapat disetarakan
dengan itu, berdasarkan kesepakatan dengan
pihak penerima kredit dan mewajibkan pihak
penerima kredit untuk melunasi setelah
jangka waktu tertentu dengan imbalan
bunga.
Loans represent the lending of money or
equivalent receivables under contracts with
borrowers, where the borrowers are required to
repay their debts with interest after a specified
time.
Kredit yang diberikan diklasifikasikan
sebagai kredit yang diberikan dan piutang.
Loans are classified as loans and receivables.
Kredit diukur pada biaya perolehan
diamortisasi menggunakan metode suku
bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan
kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan
diamortisasi
dihitung
dengan
memperhitungkan diskonto atau premi pada
saat akuisisi dan biaya transaksi yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari
suku bunga efektif. Amortisasi diakui dalam
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain. Penyisihan kerugian
penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti
objektif penurunan nilai.
Loans are measured at amortized cost using
the effective interest rate method, less provision
for impairment losses. Amortized cost is
calculated by taking into account any discount
or premium on acquisition and transaction costs
that are an integral part of effective interest rate.
The amortization is recognized in the statement
of profit or loss and other comprehensive
income. Provision for impairment losses is
provided if there is an objective evidence of
impairment.
Kredit sindikasi, kredit dalam rangka
pembiayaan bersama, dan kredit penerusan
dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai
dengan porsi risiko yang ditanggung oleh
Bank.
Syndicated, joint financing, and channeling
loans are stated at the loan principal amount
based on the risk participation by the Bank.
Kredit memiliki suku bunga tetap maupun
mengambang, sehingga Bank terpapar
risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value
interest rate risk) dan risiko suku bunga atas
arus kas (cash flow interest rate risk).
Loans are arranged at both fixed and floating
interest rates, thus the Bank is exposed to fair
value interest rate risk and cash flow interest
rate risk.
Kredit yang dihapus buku
Written-off loans
Kredit dihapusbukukan ketika tidak terdapat
prospek
yang
realistis
mengenai
pengembalian kredit atau hubungan normal
antara Bank dan debitur telah berakhir.
Kredit
yang
tidak
dapat
dilunasi
dihapusbukukan
dengan
mendebet
penyisihan kerugian penurunan nilai.
Loans are written-off when there is no realistic
prospect of collection or when the Bank’s
normal relationship with the borrowers has
ceased to exist. When loans are deemed
uncollectible, they are written-off against the
related provision for impairment losses.
Penerimaan kembali pada periode berjalan
atas kredit yang telah dihapusbukukan
dikreditkan dengan menyesuaikan akun
penyisihan
kerugian
penurunan
nilai.
Penerimaan kembali atas kredit yang telah
dihapusbukukan
pada
tahun-tahun
sebelumnya dicatat sebagai pendapatan
operasional lainnya.
The recoveries from written-off loans in the
current period are credited by adjusting the
provision for impairment losses accounts.
Recoveries from written-off loans from previous
years are recorded as other operating income.
34
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
p.
q.
r.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
Kredit (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
p.
Loan restructuring
Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi
persyaratan kredit atau perpanjangan jangka
waktu pembayaran.
Loan restructuring may involve a modification of
the terms of the loans or extending the payment
arrangement.
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi
kredit yang berkaitan dengan modifikasi
persyaratan kredit hanya diakui bila nilai tunai
penerimaan kas masa depan yang telah
ditentukan dalam persyaratan kredit yang
baru,
termasuk
penerimaan
yang
diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok,
adalah lebih kecil dari nilai kredit yang
diberikan
yang
tercatat
sebelum
restrukturisasi.
Losses on loan restructuring in respect of
modification of the terms of the loans are
recognized only if the present value of total
future cash receipts specified in the new terms
of the loans, including both receipts designated
as interest and those designated as loan
principal, are less than the recorded amounts of
loans before restructuring.
q. Acceptances receivable and payable
Tagihan dan liabilitas akseptasi
Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai
kredit yang diberikan dan piutang. Liabilitas
akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas
keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi.
Acceptances receivable are classified as loans
and receivables. Acceptances payable are
classified as other financial liabilities stated at
amortized cost.
Tagihan akseptasi dinyatakan sebesar biaya
perolehan yang diamortisasi menggunakan
metode suku bunga efektif setelah dikurangi
dengan penyisihan kerugian penurunan nilai,
sedangkan liabilitas akseptasi dinyatakan
sebesar biaya perolehan yang diamortisasi
menggunakan metode suku bunga efektif.
Acceptance receivables are stated at amortized
costs using the effective interest rate method
less provision for impairment losses, whereas
acceptance payables are stated at amortized
cost using the effective interest rate method.
Biaya dibayar dimuka
r.
Prepaid expenses
Prepaid expenses are amortized over their
contractual terms of each expense using the
straight-line method.
Investasi dalam saham
s.
Investment in shares
Investment in share is recorded based on
equity
method. Under equity
method,
investments are stated at cost and adjusted for
the Bank’s share in the net income or losses of
the associated companies based on its
percentage of ownership and reduced by
dividend received since the date of acquisition.
Investasi
dalam saham dicatat dengan
metode ekuitas. Dengan metode ekuitas,
investasi dicatat sebesar biaya perolehan
dan disesuaikan dengan bagian atas laba
atau rugi neto perusahaan asosiasi sesuai
dengan jumlah persentase kepemilikan dan
dikurangi dengan penerimaan dividen sejak
tanggal perolehan.
t.
Loans (continued)
Restrukturisasi kredit
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama
masa kontrak masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus.
s.
ACCOUNTING
Aset tetap
t.
Fixed assets
Fixed assets, except land which is not
depreciated, are stated at cost less
accumulated depreciation and impairment
losses.
Aset tetap, kecuali tanah yang tidak
disusutkan, dinyatakan berdasarkan biaya
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan
dan rugi penurunan nilai.
35
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
t.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
t.
ACCOUNTING
Fixed assets (continued)
Depreciation is computed using the straight-line
method, based on the estimated useful lives of
the assets as follows:
Penyusutan dihitung dengan menggunakan
metode garis lurus (straight-line method),
berdasarkan estimasi masa manfaat aset
tetap sebagai berikut:
Tahun/
Years
Bangunan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan dan peralatan kantor
Leasehold improvement
Tanah dinyatakan berdasarkan
perolehan dan tidak disusutkan.
20
4-8
4-8
2-5
Buildings
Motor vehicles
Office furniture and fixtures
Leasehold improvement
Land is stated at cost and is not depreciated.
biaya
Aset dalam konstruksi merupakan aset yang
masih dalam proses penyelesaian dan
belum siap untuk digunakan, serta
dimaksudkan untuk dipergunakan dalam
kegiatan usaha. Aset ini dicatat sebesar
biaya yang telah terjadi.
Assets under construction represent assets in
progress of construction and not yet ready for
use, and intended to be used in business
activity. The assets are recorded based on the
incurred cost.
Beban
pemeliharaan
dan
perbaikan
dibebankan pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain pada saat
terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi
selanjutnya yang timbul untuk menambah,
mengganti atau memperbaiki aset tetap
dicatat sebagai biaya perolehan aset jika
dan hanya jika besar kemungkinan manfaat
ekonomis di masa depan berkenaan dengan
aset tersebut akan mengalir ke entitas dan
biaya perolehan aset dapat diukur secara
andal. Aset tetap yang sudah tidak
digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan
dari kelompok aset tetap berikut akumulasi
penyusutan dan kerugian penurunan
nilainya. Keuntungan atau kerugian dari
penjualan aset tetap tersebut dibukukan
dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain pada tahun berjalan.
The cost of maintenance and repairs are
charged to statement of profit or loss and other
comprehensive income as incurred. Other costs
incurred subsequently to add to, replace part of,
or service an item of fixed assets, are
recognized as asset if, and only if, it is probable
that future economic benefits associated with
the item will flow to the entity and the cost of the
item can be measured reliably. When assets
are retired or otherwise disposed of, their
carrying values and the related accumulated
depreciation and any impairment loss are
removed from the accounts and any resulting
gain or loss is reflected in the current year’s
statement of profit or loss and other
comprehensive income.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu, dan
metode penyusutan direviu setiap periode
pelaporan dan pengaruh dari setiap
perubahan
estimasi
tersebut
berlaku
prospektif.
The estimated useful lives, residual values, and
depreciation method are reviewed at each
reporting period, with the effect of any changes
in estimate accounted for on a prospective
basis.
Bank melakukan penelaahan pada akhir
tahun untuk menentukan adanya indikasi
terjadinya penurunan nilai aset. Bank
menghitung taksiran jumlah yang dapat
diperoleh kembali atas nilai semua aset
yang dimiliki apabila terdapat situasi atau
keadaan
yang
memberikan
indikasi
terjadinya penurunan nilai aset dan
mengakuinya sebagai rugi penurunan nilai
dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain tahun berjalan.
The Bank conducts a review at the end of the
year to determine whether there are indications
of asset impairment. The Bank calculates the
estimated recoverable amount of all its assets
and determines if there is a decrease in the
value of the assets and recognizes an
impairment loss on such assets to the current
year’s statement of profit or loss and other
comprehensive income.
36
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
2.
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
t. Aset tetap
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
t. Fixed assets
When the carrying amount of an asset exceeds
its estimated recoverable amount, the asset is
written-down to its estimated recoverable
amount, which is determined as the higher of
net selling price or value in use.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi
taksiran jumlah yang dapat diperoleh
kembali (estimated recoverable amount)
maka nilai tercatat tersebut diturunkan ke
jumlah yang dapat diperoleh kembali
tersebut, yang ditentukan sebagai nilai
tertinggi antara harga jual neto dan nilai
pakai.
u.
v.
ACCOUNTING
Agunan yang diambil alih
u.
Foreclosed assets
Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit yang
telah diambil alih oleh Bank) disajikan dalam
akun agunan yang diambil alih dalam
kelompok “Aset lain-lain”.
Land and other assets (collaterals foreclosed by
the Bank) are presented in the foreclosed
assets account under “Other assets”.
Agunan yang diambil alih diakui sebesar
nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo
kredit diatas nilai realisasi bersih dari
agunan yang diambil alih, dibebankan ke
penyisihan kerugian penurunan nilai.
Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih
di atas saldo kredit, agunan yang diambil
alih diakui maksimum sebesar saldo kredit
dan selisihnya dicatat dalam catatan
administratif Bank.
Foreclosed assets are stated at net realizable
value. The excess of loan receivable over the
net realizable value of the foreclosed assets is
charged against provision for impairment
losses. If the net realizable value is higher than
the loan receivable, the foreclosed assets are
recorded at the amount of the loan receivable
and the difference is recorded in the Bank’s
administrative accounts.
Selisih antara nilai agunan yang telah
diambil alih dan hasil penjualannya diakui
sebagai keuntungan atau kerugian pada
saat penjualan agunan.
The difference between the carrying amount of
foreclosed assets and the proceeds from the
sale of such assets is recorded as gain or loss
at the time of sale.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang
diambil alih secara berkala. Penyisihan
kerugian penurunan nilai agunan yang
diambil alih dibentuk atas penurunan nilai
agunan yang diambil alih.
Management evaluates the value of foreclosed
assets periodicaly. Provision for impairment
losses on foreclosed assets is provided on
reduction of foreclosed assets value.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat
permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi
untuk mengakui penurunan tersebut dan
kerugiannya dibebankan pada laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain
tahun berjalan.
If there is a permanent impairment, the carrying
value is reduced to recognize the impairment,
and the impairment losses charged to the
current year’s statement of profit or loss and
other comprehensive income.
Liabilitas segera
v.
Liabilities immediately payable
Liabilities immediately payable represent
obligations to third parties based on contract
or order by those having authority that have to
be settled immediately. Liabilities immediately
payable are measured at their amortized cost
using effective interest rate method.
Liabilitas segera merupakan liabilitas yang
harus segera dibayarkan kepada pihak lain
berdasarkan kontrak atau perintah dari pihak
yang mempunyai kewenangan untuk itu.
Liabilitas segera diukur sebesar biaya
perolehan
diamortisasi
dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
37
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
w. Simpanan nasabah
ACCOUNTING
w. Deposits from customers
giro,
Deposits from customers consist of current
accounts, savings accounts, and time
deposits.
Giro merupakan simpanan nasabah yang
dapat digunakan sebagai alat pembayaran,
yang penarikannya dapat dilakukan setiap
saat melalui cek, Kartu Anjungan Tunai
Mandiri (ATM) atau sarana perintah
pembayaran lainnya.
Current accounts represent deposits from
customers that may be used as instruments of
payment, and which may be withdrawn at any
time by cheque, Automatic Teller Machine
card (ATM) or other orders of payments or
transfers.
Tabungan merupakan simpanan nasabah
yang penarikannya hanya dapat dilakukan
melalui counter dan melalui ATM jika
memenuhi persyaratan yang disepakati,
tetapi penarikan tidak dapat dilaksanakan
dengan menggunakan cek atau instrumen
setara lainnya.
Savings accounts represent deposits from
customers that may only be withdrawn over
the counter and via ATMs when certain agreed
conditions are met, but which may not be
withdrawn by cheque or other equivalent
instruments.
Deposito berjangka merupakan simpanan
nasabah yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu sesuai
dengan perjanjian antara nasabah dengan
Bank.
Time deposits represent customer’s deposits
that may be withdrawn at a certain time based
on the agreement between the depositor and
the Bank.
Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai
liabilitas keuangan diukur pada biaya
perolehan yang diamortisasi, yang diakui
pada nilai wajar ditambah biaya transaksi
yang dapat diatribusikan secara langsung,
jika ada, pada pengakuan awal dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif. Biaya perolehan
diamortisasi
dihitung
dengan
memperhitungkan adanya diskonto atau
premi terkait dengan pengakuan awal
simpanan nasabah dan biaya transaksi yang
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
suku bunga efektif.
Deposits from customers are classified as
financial liabilities measured at amortized cost,
which are initially recognized at fair value plus
directly attributable transaction costs, if any, and
subsequently measured at amortized cost using
the effective interest rate method. Amortized
cost is calculated by taking into account any
discount or premium related to the initial
recognition of deposits from customers and
transaction costs that are an integral part of the
effective interest rate.
Simpanan nasabah terdiri dari
tabungan, dan deposito berjangka.
x.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
Simpanan dari bank lain
x.
Deposits from other banks
Deposits from other banks represent liabilities to
domestic and overseas banks, in the form of
current accounts, interbank call money with
original maturities of 90 days or less, certificate
of deposits, and time deposits.
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas
terhadap bank lain, baik lokal maupun luar
negeri, dalam bentuk giro, interbank call
money dengan periode jatuh tempo menurut
perjanjian kurang dari atau 90 hari, sertifikat
deposito, dan deposito berjangka.
38
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
x.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
Simpanan dari bank lain (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
x.
Efek yang dijual dengan janji dibeli
kembali
y. Securities
agreements
sold
under
repurchase
Securities sold under repurchase agreements
(repo) are presented as liabilities and stated at
the agreed repurchase price less the difference
between the selling price and agreed
repurchase price. The difference between the
selling price and agreed repurchase price is
amortized using effective interest method as
interest expense over the period commencing
from the selling date to the repurchase date.
Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli
kembali (repo) disajikan sebagai liabilitas
sebesar harga pembelian kembali yang
disepakati dikurangi selisih antara harga jual
dan harga pembelian kembali yang
disepakati. Selisih antara harga jual dan
harga pembelian kembali yang disepakati
tersebut diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif sebagai beban
bunga selama jangka waktu sejak efek-efek
tersebut dijual hingga saat dibeli kembali.
z.
Deposit from other banks (continued)
Deposits from other banks are classified as
financial liabilities measured at amortized cost,
which are initially recognized at fair value plus
directly attributable transaction costs, if any, and
subsequently are measured at amortized cost
using the effective interest rate method.
Amortized cost is calculated by taking into
account any discount or premium related to the
initial recognition of deposits from other banks
and transaction costs that are an integral part of
the effective interest rate.
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan
sebagai liabilitas keuangan diukur pada
biaya perolehan yang diamortisasi, yang
diakui pada nilai wajar ditambah biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung, jika ada, pada pengakuan awal
dan selanjutnya diukur pada biaya
perolehan
diamortisasi
dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung
dengan memperhitungkan adanya diskonto
atau premi terkait dengan pengakuan awal
simpanan dari bank lain dan biaya transaksi
yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari suku bunga efektif.
y.
ACCOUNTING
Pinjaman yang diterima
z.
Borrowings
Pinjaman yang diterima merupakan dana
yang diterima dari bank lain atau pihak lain
dengan kewajiban pembayaran kembali
sesuai dengan persyaratan perjanjian
pinjaman.
Borrowings are funds received from other banks
or other parties with payment obligation based
on borrowing agreement.
Pinjaman yang diterima diakui sebesar nilai
wajar pada awalnya dan selanjutnya diukur
sebesar biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga
efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung
dengan memperhitungkan adanya diskonto
atau premi terkait dengan pengakuan awal
pinjaman yang diterima dan biaya transaksi
yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari suku bunga efektif.
Borrowings are initially recognized at fair value
and subsequently measured at amortized cost
using the effective interest method. Amortized
cost is calculated by taking into account any
discount or premium related to the initial
recognition of borrowings and transaction costs
that are an integral part of the effective interest
rate.
39
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
aa. Pendapatan dan beban bunga
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
aa. Interest income and expense
Pendapatan diakui sejauh itu memiliki
kemungkinan bahwa manfaat ekonomi akan
mengalir kepada Bank dan pendapatan
dapat diukur secara andal.
Revenue is recognized to the extent that it is
probable that the economic benefits will flow to
the Bank and the revenue can be reliably
measured.
Pendapatan dan beban bunga diakui dalam
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain dengan menggunakan
metode suku bunga efektif. Perhitungan
suku bunga efektif mencakup biaya
transaksi dan seluruh imbalan dan bentuk
lain yang dibayarkan atau diterima yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari
suku bunga efektif.
Interest income and interest expense are
recognized in the statement of profit or loss and
other comprehensive income using the effective
interest method. The calculation of effective
interest rate includes transaction costs and all
fees and other forms of consideration paid or
received that are an integral part of the effective
interest rate.
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang
secara tepat mendiskontokan estimasi
pembayaran atau penerimaan kas di masa
datang selama perkiraan umur dari
instrumen keuangan (atau, jika lebih tepat,
digunakan periode yang lebih singkat)
antara umur kontraktual dan umur estimasi
kepada nilai tercatat dari aset atau liabilitas
keuangan.
The effective interest rate is the rate that exactly
discounts the estimated future cash payments
or receipts through the expected life of the
financial instrument (or, where appropriate, a
shorter period) between the contractual life and
estimated life to the carrying amount of the
financial asset or financial liability.
Pada saat menghitung suku bunga efektif,
Bank mengestimasi arus kas di masa datang
dengan
mempertimbangkan
seluruh
persyaratan kontraktual dalam instrumen
keuangan
tersebut,
tetapi
tidak
mempertimbangkan kerugian pembiayaan di
masa mendatang. Perhitungan ini mencakup
seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang
diterima oleh para pihak dalam kontrak yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari
suku bunga efektif, biaya transaksi, dan
seluruh premi atau diskon lainnya.
When calculating the effective interest rate, the
Bank estimates the future cash flows
considering all contractual terms of the financial
instrument but not future credit losses. This
calculation includes all commissions, fees and
all other types received by the parties in the
contract that are an integral part of the effective
interest rate, transaction costs, and all other
premiums or discounts.
Jika aset keuangan atau nilai kelompok aset
keuangan serupa telah diturunkan sebagai
akibat kerugian penurunan nilai, maka
pendapatan
bunga
yang
diperoleh
setelahnya diakui berdasarkan suku bunga
efektif yang digunakan untuk mendiskonto
arus kas masa datang dalam menghitung
kerugian penurunan nilai.
If a financial asset or group of similar financial
assets’ value has diminished as a result of
impairment
losses,
interest
income
subsequently obtained is recognized based on
the effective interest rate used to discount future
cash flows in calculating impairment losses.
Kredit yang pembayaran angsuran pokok
atau bunganya telah lewat 90 hari atau lebih
setelah jatuh tempo, atau kredit yang
pembayarannya
secara
tepat
waktu
diragukan, secara umum diklasifikasikan
sebagai kredit yang mengalami penurunan
nilai (impairment). Bunga yang telah diakui
tetapi belum tertagih akan dibatalkan pada
saat kredit diklasifikasikan sebagai kredit
yang mengalami penurunan nilai.
Loans for which the principal or interest has
been past due for 90 days or more, or where
reasonable doubt exists as to the timely
collection, are generally classified as impaired
loans. Interest accrued but not yet collected is
reversed when a loan is classified as impaired
loan.
40
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
ab. Provisi dan komisi
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
ab. Fee and commission
Pendapatan provisi dan komisi yang
berkaitan
langsung
dengan
kegiatan
perkreditan atau yang berhubungan dengan
jangka waktu tertentu yang jumlahnya
signifikan ditangguhkan dan diamortisasi
sesuai dengan jangka waktu kontrak
menggunakan metode suku bunga efektif
dan diklasifikasikan sebagai bagian dari
pendapatan bunga pada laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain. Untuk
kredit yang dilunasi sebelum
jatuh
temponya,
saldo
pendapatan
provisi
dan/atau komisi yang ditangguhkan, diakui
pada saat kredit dilunasi.
Fees and commissions incomes related to loan
activities or specific terms and with significant
amounts are treated as deferred income and
amortized over the term of contract using the
efective interest rate method and classified as
part of interest income in the statement of profit
or loss and other comprehensive income. If the
loan is to be repaid prior to maturity, the
balance of deferred income on loans settled
prior to maturity is recognized as income at loan
settlement date.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan
dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman
yang nilainya tidak material menurut Bank
diakui sebagai pendapatan atau beban pada
saat terjadinya transaksi.
Fees and commissions, which are not related to
loan or borrowing activities which is not material
to the Bank are recognized as income or
expenses at the time the transactions are made.
ac. Imbalan kerja
ac. Employee benefits
Bank mempunyai program pensiun imbalan
kerja untuk semua karyawan tetapnya
sesuai
dengan
Undang-Undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003.
The Bank has employee benefit pension
schemes for all its permanent employments in
accordance with Labor Law No. 13/2003.
Kewajiban imbalan kerja yang diakui di
laporan posisi keuangan dihitung sebesar
nilai kini dari estimasi kewajiban imbalan
pasca-kerja di masa depan yang timbul dari
jasa yang diberikan oleh karyawan pada
masa kini dan masa lalu. Perhitungan
imbalan pasca-kerja dilakukan oleh aktuaris
independen menggunakan metode projected
unit credit.
The
post-employment
benefit
liability
recognized in the statement of financial position
is calculated at present value of estimated
future benefits that the employees have earned
in return for their services in the current and
prior period. The calculation is performed by an
independent actuary using the projected unit
credit method.
Bila terjadi perubahan imbalan pasca-kerja,
kenaikan
atau
penurunan
imbalan
sehubungan dengan jasa yang telah
diberikan oleh karyawan pada masa lalu
dibebankan atau dikreditkan ke dalam
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain. Imbalan pasca-kerja yang
telah menjadi hak karyawan diakui segera
sebagai beban dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain.
When the benefits of the plan change, the
increased or decreased benefits relating to past
service by employees are charged or credited to
the statement of profit or loss and other
comprehensive income. To the extent that the
benefits vest immediately, the expense is
recognized immediately in the statement of
profit or loss and other comprehensive income.
Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui
sebagai pendapatan atau beban dalam
laporan penghasilan komprehensif lainnya
pada saat terjadinya perubahan atas nilai
kini dari kewajiban imbalan kerja
Actuarial gains or losses are recognized as
income or expense in the statements of other
comprehensive income at the date of change of
the present value of the defined benefit
obligation.
Imbalan jangka panjang lainnya
Other long-term liabilities
Imbalan jangka panjang lainnya seperti cuti
jangka
panjang
dihitung
dengan
menggunakan metode projected unit credit
dan didiskontokan ke nilai kini.
Other long-term employee benefits such as long
service leave are calculated using the projected
unit credit method and discounted to present
value.
41
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
ad. Pajak penghasilan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
ad. Income tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan
taksiran laba kena pajak dalam periode
berjalan yang dihitung berdasarkan tarif
pajak (dan peraturan pajak) yang berlaku.
Current tax expense is determined based on
estimated taxable income for the current period
using prevailing tax rates (and tax laws).
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui
atas konsekuensi pajak periode mendatang
yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat
aset dan liabilitas menurut laporan keuangan
dengan dasar pengenaan pajak aset dan
liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui
untuk semua perbedaan temporer kena
pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk
semua perbedaan temporer yang boleh
dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan
dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba
kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are
recognized for the future tax consequences
attributable to differences between the financial
statement carrying amounts of assets and
liabilities and their respective tax bases.
Deferred tax liabilities are recognized for all
taxable temporary differences and deferred tax
assets are recognized for all deductible
temporary differences to the extent that it is
probable that taxable income will be available in
future periods against which the deductible
temporary differences can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur
dengan menggunakan tarif pajak yang
diekspektasikan berlaku dalam periode
ketika liabilitas diselesaikan atau aset
dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan
pajak) yang telah berlaku atau secara
substantif telah berlaku pada akhir periode
pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured
at the tax rates that are expected to apply in the
period in which the liability is settled or the asset
realized, based on the tax rates (and tax laws)
that have been enacted, or substantively
enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak
tangguhan
mencerminkan
konsekuensi
pajak yang sesuai dengan cara yang
diekspektasikan oleh Bank, pada akhir
periode pelaporan, untuk memulihkan atau
menyelesaikan jumlah tecatat aset dan
liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and
liabilities reflects the consequences that would
follow from the manner in which the Bank
expect, at the end of the reporting period, to
recover or settle the carrying amount of their
assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji
ulang pada akhir periode pelaporan dan
dikurangi
jumlah
tercatatnya
jika
kemungkinan besar laba kena pajak tidak
lagi tersedia dalam jumlah yang memadai
untuk mengkompensasikan sebagian atau
seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is
reviewed at the end of each reporting period
and reduced to the extent that it is no longer
probable that sufficient taxable profits will be
available to allow all or part of the asset to be
recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling
hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat
dipaksakan secara hukum untuk melakukan
saling hapus aset pajak kini terhadap
liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak
tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan
terkait dengan pajak penghasilan yang
dikenakan oleh otoritas perpajakan yang
sama
dan
Bank
bermaksud
untuk
memulihkan aset dan liabilitas pajak kini
dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset
when there is legally enforceable right to set off
current tax assets against current tax liabilities
and when they relate to income taxes levied by
the same taxation authority and the Bank
intends to settle their current tax assets and
current tax liabilities on a net basis.
42
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2.
ad. Pajak penghasilan (lanjutan)
ACCOUNTING
ad. Income tax (continued)
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui
sebagai beban atau penghasilan dalam laba
atau rugi, kecuali sepanjang pajak
penghasilan yang berasal dari transaksi atau
kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi
(baik dalam penghasilan komprehensif lain
maupun secara langsung di ekuitas), dalam
hal tersebut pajak juga diakui di luar laba
atau rugi.
Current and deferred tax are recognized as an
expense or income in profit or loss, except when
they relate to items that are recognized outside
of profit or loss (whether in other comprehensive
income or directly in equity), in which case the
tax is also recognized outside of profit or loss.
Perubahan atas liabilitas pajak dicatat
saat surat ketetapan pajak diterima
apabila diajukan keberatan dan
banding, diakui pada saat hasil
keberatan dan atau banding diterima.
Amendments to tax obligations are recorded
when a tax assessment is received or, if
objected or appealed against, when the result of
the objection or appeal is determined.
pada
atau,
atau
dari
ae. Saham treasuri
ae. Treasury shares
Own equity instruments that are reacquired
(treasury shares) are recognized at cost and
deducted from equity. No gain or loss on the
purchase, sale, issue or cancellation of own
equity instruments. Any difference between the
carrying amount and the consideration, if
reissued, is recognized as part of additional
paid-in capital in the equity.
Instrumen ekuitas yang diperoleh kembali
(saham treasuri) diakui pada harga
perolehan kembali dan dikurangi dari
ekuitas. Tidak ada laba atau rugi yang diakui
pada laba rugi atas perolehan, penjualan
kembali, penerbitan atau pembatalan dari
instrumen ekuitas. Selisih antara jumlah
tercatat dan penerimaan, bila diterbitkan
kembali, diakui sebagai bagian dari
tambahan modal disetor pada ekuitas.
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI
YANG SIGNIFIKAN
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND
ESTIMATES
Pertimbangan
Judgments
Penyusunan
laporan
keuangan
Bank
mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan, estimasi, dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari
pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan
pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada
akhir
periode
pelaporan.
Ketidakpastian
mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat
mengakibatkan penyesuaian material terhadap
nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode
pelaporan berikutnya.
The preparation of the Bank’s financial statements
requires management to make judgments,
estimates, and assumptions that affect the reported
amounts of income, expenses, assets and
liabilities, and the disclosure of contingent liabilities,
at the end of the reporting period. Uncertainty about
these assumptions and estimates could result in
outcomes that require a material adjustment to the
carrying amounts of the asset and liability affected
in future periods.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen
dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi
Bank yang memiliki pengaruh paling signifikan
atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan
Bank:
The following judgments are made by management
in the process of applying the Bank’s accounting
policies that have the most significant effect on the
amounts recognized in the Bank’s financial
statements:
43
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI
YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND
ESTIMATES (continued)
Usaha yang berkelanjutan
Going concern
Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas
kemampuan
Bank
untuk
melanjutkan
kelangsungan usahanya dan berkeyakinan
bahwa Bank memilki sumber daya untuk
melanjutkan usahanya di masa mendatang.
Selain itu, manajemen Bank tidak mengetahui
adanya ketidakpastian material yang dapat
menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap
kemampuan Bank untuk melanjutkan usahanya.
Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun
atas dasar usaha yang berkelanjutan.
The Bank’s management has made an assessment
of the Bank’s ability to continue as a going concern
and believes that the Bank has the resources to
continue its business for the foreseeable future.
Furthermore, the management was not aware of
any material uncertainties that may cast significant
doubt to the Bank’s ability to continue as a going
concern. Therefore, the financial statements have
been prepared on a going concern basis.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Classification of financial assets and financial
liabilities
Bank menetapkan klasifikasi atas aset dan
liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan
definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi
2014 demikian, aset keuangan dan liabilitas
keuangan diakui sesuai dengan kebijakan
akuntansi Bank seperti diungkapkan pada
Catatan 2.
The Bank determines the classifications of certain
assets and liabilities as financial assets and financial
liabilities by the definition set forth in SFAS No. 55
(Revised 2014). Accordingly, the financial assets
and financial liabilities are accounted for in
accordance with the Bank’s accounting policies
disclosed in Note 2.
Aset keuangan tanpa harga kuotasi di pasar aktif
Financial assets not quoted in an active market
Bank mengklasifikasikan aset keuangan dengan
mengevaluasi, antara lain, apakah aset memiliki
harga kuotasi atau tidak di pasar aktif. Termasuk
dalam evaluasi apakah aset keuangan memiliki
kuotasi di pasar aktif adalah penentuan apakah
harga yang dikuotasikan tersedia sewaktu-waktu
dan apakah harga tersebut merepresentasikan
transaksi pasar aktual dan teratur terjadi yang
dilakukan secara wajar.
The Bank classifies financial assets by evaluating,
among others, whether the asset is quoted or not in
an active market. Included in the evaluation on
whether a financial asset is quoted in an active
market is the determination on whether quoted
prices are readily and regularly available, and
whether those prices represent actual and regularly
occurring market transactions on an arm’s length
basis.
Estimasi dan asumsi
Estimates and assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama
estimasi ketidakpastian lain pada tanggal
pelaporan yang memiliki risiko untuk dapat
menyebabkan penyesuaian yang material
terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk
periode berikutnya diungkapkan di bawah ini.
Bank mendasarkan asumsi dan estimasi yang
digunakan pada parameter yang tersedia pada
saat laporan keuangan disusun.
The key assumptions concerning the future and
other key sources of estimating uncertainty at the
reporting date that have a significant risk of causing
a material adjustment to the carrying amounts of
assets and liabilities within the next financial period
are disclosed below. The Bank based its
assumptions and estimates on parameters available
when the financial statements were prepared.
Asumsi dan situasi mengenai perkembangan
masa depan dapat berubah akibat perubahan
pasar atau situasi yang timbul di luar kendali
Bank. Perubahan tersebut dicerminkan dalam
asumsi yang digunakan pada saat terjadinya.
Existing circumstances and assumptions about
future developments may change due to market
changes or circumstances arising beyond the control
of the Bank. Such changes are reflected in the
assumptions when they occur.
44
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI
YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND
ESTIMATES (continued)
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and assumptions (continued)
Penurunan nilai kredit yang diberikan dan
piutang
Impairment of loans and receivables
Bank menelaah portofolio kredit dan piutang
setiap tanggal posisi keuangan untuk menilai
penurunan
nilai
dengan
memperbaharui
penyisihan yang dibentuk selama periode yang
diperlukan berdasarkan analisis berkelanjutan
dan pemantauan terhadap rekening individual
oleh petugas kredit.
The Bank reviews its loan portfolio and receivables
to assess impairment at each financial position date
with updating provisions made during the intervals
as necessary based on the continuing analysis and
monitoring of individual accounts by credit officers.
Dalam menentukan apakah penurunan nilai
harus dibentuk dalam laporan laba rugi
komprehensif, Bank membuat penilaian, apakah
terdapat data yang dapat diobservasi yang
menunjukkan bahwa terdapat penurunan yang
dapat diukur dalam laporan perkiraan arus kas
masa depan dari portofolio kredit sebelum
penurunan tersebut dapat diidentifikasi secara
individual dalam portofolio tersebut.
In determining whether an impairment loss should
be recorded in the statement of comprehensive
income, the Bank makes judgments as to whether
there is any observable data indicating that there is
a measurable decrease in the estimated future cash
flows from a portfolio of loans before the decrease
can be identified individually in that portfolio.
Bukti tersebut dapat termasuk data yang dapat
diobservasi yang menunjukkan bahwa telah
terjadi perubahan yang merugikan pada status
pembayaran kelompok debitur, atau kondisi
ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi
dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok.
Bank
menggunakan
perkiraan
dalam
menentukan jumlah dan waktu dari arus kas
masa depan ketika menentukan tingkat
penyisihan yang diperlukan. Estimasi tersebut
didasarkan pada asumsi mengenai sejumlah
faktor dan hasil aktual yang dapat berbeda, yang
mengakibatkan perubahan terhadap jumlah
penyisihan di masa yang akan datang.
This evidence may include observable data
indicating that there has been an adverse change in
the payment status of borrowers in a group, or
national or local economic conditions that correlate
with defaults on assets in the group. The Bank uses
estimates in the amount and timing of future cash
flows when determining the level of provision
required. Such estimates are based on assumptions
about a number of factors and actual results may
differ, resulting to future changes in the provision.
Penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual
Impairment of available-for-sale investments
Bank mereviu efek-efek yang diklasifikasikan
sebagai tersedia untuk dijual pada setiap tanggal
posisi keuangan untuk menilai apakah telah
terjadi penurunan nilai. Penurunan nilai atas
investasi tersebut dinilai apakah terdapat
penurunan signifikan atau berkepanjangan nilai
wajar dibawah nilai perolehan atau terdapat bukti
objektif telah terjadi penurunan nilai.
The Bank reviews securities classified as availablefor-sale at each financial position date to assess
whether there is impairment in value. The impairment
of these investments is assessed whether there is
significant or prolonged decline in the fair value below
its cost or where other objective evidence of
impairment exists.
Penentuan apa yang dimaksud dengan
“signifikan” dan “berkepanjangan” membutuhkan
pertimbangan dari Bank. Dalam menentukan
pertimbangan, Bank mengevaluasi, diantaranya
faktor lainnya, pergerakan dan durasi harga
pasar historis serta sejauh mana nilai wajar dari
investasi kurang dari biaya perolehannya.
The determination of what is “significant” or
“prolonged” requires judgment from the Bank. In
making this judgment, the Bank evaluates, among
others factors, historical market price movements
and duration and the extent to which the fair value of
the investment is less than the cost.
45
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI
YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND
ESTIMATES (continued)
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and assumptions (continued)
Ketidakpastian kewajiban perpajakan
Uncertain tax exposure
Pertimbangan
signifikan
dilakukan
dalam
menentukan provisi atas pajak penghasilan
badan atau pajak lainnya atas transaksi tertentu.
Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi
dari peraturan perpajakan dan jumlah dan waktu
dari penghasilan kena pajak di masa depan.
Dalam menentukan jumlah yang harus diakui
terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti,
Bank menerapkan pertimbangan yang sama
yang akan digunakan dalam menentukan jumlah
cadangan yang harus diakui sesuai dengan
PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas
Kontinjensi, Dan Aset Kontinjensi. Bank
membuat analisa untuk semua posisi pajak
terkait dengan pajak penghasilan untuk
menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat
pajak yang belum diakui harus diakui.
Significant judgment is involved in determining the
provision for corporate income tax and other taxes
on certain transactions. Uncertainties exist with
respect to the interpretation of tax regulations and
the amount and timing of future taxable income. In
determining the amount to be recognized in respect
of an uncertain tax liability, the Bank applies similar
considerations as it would use in determining the
amount of a provision to be recognized in
accordance with SFAS No. 57 (Revised 2009),
“Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent
Assets”. The Bank makes an analysis of all tax
positions related to income taxes to determine if a
tax liability for unrecognized tax benefit should be
recognized.
Pengakuan aset pajak tangguhan
Recognition of deferred tax assets
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh saldo
rugi fiskal yang belum digunakan dan perbedaan
temporer sejauh terdapat kemungkinan bahwa
laba kena pajak akan tersedia dimana kerugian
dapat dimanfaatkan. Pertimbangan manajemen
yang signifikan diperlukan untuk menentukan
jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui,
berdasarkan waktu yang mungkin terjadi dan
tingkatan dari laba kena pajak di masa yang
akan
datang
seiring
dengan
strategi
perencanaan pajak di masa yang akan datang.
Deferred tax assets are recognized for all unused
tax losses and temporary differences to the extent
that it is probable that taxable income will be
available against which the losses can be utilized.
Significant management judgment is required to
determine the amount of deferred tax assets that
can be recognized, based upon the likely timing and
level of future taxable income together with future
tax planning strategies.
Bank menelaah aset pajak tangguhan pada
setiap tanggal posisi keuangan dan mengurangi
jumlah tercatat dalam hal tidak ada lagi
kemungkinan bahwa laba kena pajak yang cukup
akan tersedia untuk mengkompensasi sebagian
atau seluruh aset pajak tangguhan.
The Bank reviews its deferred tax assets at each
financial position date and reduces the carrying
amount to the extent that it is no longer probable
that sufficient taxable income will be available to
allow all or part of the deferred tax assets to be
utilized.
Nilai kini atas kewajiban pensiun
Present value of retirement obligation
Biaya atas program pensiun dan imbalan pascakerja lainnya ditentukan dengan menggunakan
penilaian
aktuarial.
Penilaian
aktuarial
melibatkan penggunaan asumsi mengenai
tingkat diskonto, tingkat pengembalian yang
diharapkan dari aset, kenaikan gaji di masa
depan, tingkat kematian dan kecacatan, dan
peningkatan jumlah pensiun di masa depan.
Karena program tersebut memiliki sifat jangka
panjang, maka perkiraan tersebut memiliki
ketidakpastian yang signifikan.
The cost of pension plan and other post-employment
benefits is determined using actuarial valuations.
The actuarial valuation involves making assumptions
about discount rates, expected rates of return on
assets, future salary increases, mortality rates and
disability rate, and future pension increases. Due to
the long-term nature of these plans, such estimates
are subject to significant uncertainty.
46
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
KAS
4.
CASH
31 Desember/December 31,
2015
2014
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Won Korea
Total
89.648
39.043
1.241
64.382
28.922
1.840
Rupiah
United States Dollar
Korean Won
129.932
95.144
Total
The Rupiah balance includes cash in ATMs
(Automatic Teller Machines) amounting to Rp21,281
and Rp5,345 as of December 31, 2015 and 2014,
respectively.
Saldo dalam mata uang Rupiah termasuk kas
pada Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sebesar
Rp21.281 dan Rp5.345 masing-masing pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
5.
GIRO PADA BANK INDONESIA
5.
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
31 Desember/December 31,
2015
2014
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
510.518
1.074.380
571.227
775.091
Rupiah
United States Dollar
Total
1.584.898
1.346.318
Total
Bank dipersyaratkan untuk memiliki Giro Wajib
Minimum (GWM) dalam mata uang Rupiah dan
GWM dalam mata uang asing, dalam
kegiatannya melakukan transaksi mata uang
asing. GWM disimpan dalam bentuk giro pada
Bank Indonesia.
The Bank is required to maintain minimum statutory
reserves (GWM) in Rupiah and GWM in foreign
currencies for foreign exchange banking. GWM are
maintained in the form of current accounts with
Bank Indonesia.
Pada tanggal 25 Juni 2015, BI menerbitkan PBI
No. 17/11/PBI/2015 tentang perubahan atas PBI
No. 15/15/PBI/2013 tersebut di atas. PBI baru ini
mengatur tentang Loan to Funding Ratio (LFR)
sebagai pengganti dari LDR. Cakupan LFR
mencakup dana pihak ketiga dan surat berharga
diterbitkan bank yang dimiliki oleh pihak ketiga.
GWM LFR berlaku efektif sejak 3 Agustus 2015
On June 25, 2015, BI issued PBI No.
17/11/PBI/2015 regarding amendment to the PBI
No. 15/15/PBI/2013 mentioned above. This new PBI
governs the Loan to Funding Ratio (LFR) as a
replacement for LDR. LFR coverage includes third
party fund and securities issued by the bank which
owned by third parties. LFR minimum reserve
requirement effectively applied starting August 3,
2015.
Pada tanggal 26 November 2015, BI
menerbitkan PBI No. 17/21/PBI/2015 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Bank
Indonesia Nomor 15/15/PBI/2013 tentang Giro
Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan
Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional.
Berdasarkan peraturan tersebut, GWM Primer
dalam Rupiah ditetapkan sebesar 7,5% dari dana
pihak ketiga dalam Rupiah dan GWM Sekunder
sebesar 4% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah
dan GWM dalam mata uang asing ditetapkan
sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam mata
uang asing.
On November 26, 2015, BI issued PBI No.
17/21/PBI/2015 regarding Second Amendment to
Bank Indonesia Regulation No. 15/15/PBI/2013
regarding Minimum Reserve Requirement of
Commercial Banks in Rupiah and Foreign Currency
for Conventional Commerical Bank. In accordance
with such regulation, the minimum primary reserve
in Rupiah is designated at 7.5% of third party funds
in Rupiah and minimum secondary reserve in
Rupiah is designated at 4% of third party funds in
Rupiah. GWM in foreign currency is set at 8% from
total third party funds in foreign currency.
47
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
5.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan)
5.
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
(continued)
As of December 31, 2015 and 2014, the GWM
ratios (unaudited) of the Bank are as follows:
Rasio GWM (tidak diaudit) Bank pada tanggaltanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31,
2015
Rupiah
Primer
Sekunder
Dollar Amerika Serikat
6.
2014
8,01%
14,24%
8,03%
8,22%
10,34%
8,29%
Rupiah
Primary
Secondary
United States Dollar
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan
2014, Bank telah memenuhi LFR atau LDR
dalam kisaran yang telah ditetapkan sehingga
tidak mendapatkan disinsentif.
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank has
fulfilled LFR or LDR within the prevailing range
therefore the Bank did not get disincentive.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan
2014, Bank telah memenuhi giro wajib minimum
sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank has
complied with the Bank Indonesia regulations
concerning the minimum reserve requirements.
GIRO PADA BANK LAIN
a.
6.
Berdasarkan mata uang, bank, dan pihakpihak
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
a.
By currency, bank, and parties
31 Desember/December 31,
2015
Pihak berelasi
Mata uang asing
Dolar Amerika Serikat
Korea Exchange Bank,
Hong Kong
Euro Eropa
Korea Exchange Bank,
London
Korea Exchange Bank,
Deutschland AG
Yen Jepang
Korea Exchange Bank,
Jepang
Pound Sterling Inggris
Korea Exchange Bank,
London
Pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Maybank
Indonesia Tbk
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk
PT Bank UOB Indonesia
2014
13.693
4.954
8.762
1.912
1.902
3.667
439
-
356
164
25.152
10.697
23.078
10.613
5.486
2.989
100
3
3
28.667
13.605
48
Related parties
Foreign currencies
United States Dollar
Korea Exchange Bank,
Hong Kong
European Euro
Korea Exchange Bank,
London
Korea Exchange Bank,
Deutschland AG
Japanese Yen
Korea Exchange Bank,
Japan
Great Britain Pound Sterling
Korea Exchange Bank,
London
Third parties
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Maybank
Indonesia Tbk
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk
PT Bank UOB Indonesia
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
6.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan)
a.
6.
Berdasarkan mata uang, bank, dan pihakpihak (lanjutan)
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
(continued)
a.
By currency, bank, and parties (continued)
31 Desember/December 31,
2015
Mata uang asing
Dolar Amerika Serikat
JPMorgan Chase Bank,
New York
Citibank N.A., New York
PT Bank Central Asia Tbk
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Ltd.,
New York
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Deutsche Bank, New York
Wells Fargo Bank N.A.,
New York
JPMorgan Chase Bank,
Hong Kong
PT Bank DBS Indonesia
2014
224.493
16.928
9.699
205.459
24.056
19.066
9.384
8.182
7.005
9.815
20.715
11.423
4.716
659
483
109
98
Foreign currencies
United States Dollar
JPMorgan Chase Bank,
New York
Citibank N.A., New York
PT Bank Central Asia Tbk
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Ltd.,
New York
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Deutsche Bank, New York
Wells Fargo Bank N.A.,
New York
JPMorgan Chase Bank,
Hong Kong
PT Bank DBS Indonesia
Dolar Australia
National Australia Bank,
Melbourne
8.534
414
Australian Dollar
National Australia Bank,
Melbourne
Euro Eropa
Deutsche Bank AG, Frankfurt
3.699
2.564
European Euro
Deutsche Bank AG, Frankfurt
890
46
Singapore Dollar
DBS Bank Ltd, Singapore
25
231
Hong Kong Dollar
Standard Chartered Bank,
Hong Kong
294.147
294.546
322.814
308.151
347.966
318.848
Dolar Singapura
DBS Bank Ltd, Singapura
Dolar Hong Kong
Standard Chartered Bank,
Hong Kong
Total
b.
Berdasarkan kolektibilitas
b. By collectability
All current accounts with other banks as of
December 31, 2015 and 2014 are not impaired.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015
dan 2014, semua giro pada bank lain tidak
mengalami penurunan nilai.
c.
Total
Tingkat suku bunga rata-rata setahun
c.
Average interest rate per annum
31 Desember/December 31,
2015
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Dolar Australia
Dolar Hong Kong
Dolar Singapura
Euro Eropa
Pound Sterling Inggris
Yen Jepang
2014
0,22%
0,14%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,29%
0,04%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
Rupiah
United States Dollar
Australian Dollar
Hong Kong Dollar
Singapore Dollar
European Euro
Great Britain Pound Sterling
JapaneseYen
As of December 31, 2015 and 2014, there were no
current accounts with other banks which were
pledged as collaterals by the Bank.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan
2014, tidak terdapat giro pada bank lain yang
dijadikan agunan oleh Bank.
49
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
6.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan)
6.
Information with respect to maturity is disclosed in
Note 36.
Informasi mengenai sisa umur jatuh tempo
diungkapkan pada Catatan 36.
7.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN
BANK LAIN
a.
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
(continued)
7.
Berdasarkan mata uang, jenis, bank, dan
pihak-pihak
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND
OTHER BANKS
a.
By currency, type, bank, and parties
31 Desember/December 31,
2015
Pihak ketiga
Rupiah
Penempatan pada Bank Indonesia
Bunga yang belum diamortisasi
Interbank call money
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Kalimantan Timur
PT Bank Pembangunan Daerah
Sumatera Selatan dan
Bangka Belitung
PT Bank QNB Indonesia Tbk
PT Bank Nationalnobu Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk
Citibank N.A., Cabang Jakarta
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Sumitomo
Mitsui Indonesia
JPMorgan Chase Bank,
Cabang Jakarta
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank ANZ Indonesia
PT Bank Pembangunan
Daerah Riau
PT Bank DKI
Dolar Amerika Serikat
Penempatan pada Bank Indonesia
Deposito berjangka
Standard Chartered Bank,
Cabang Jakarta
Deutsche Bank AG, Jakarta
Interbank call money
Wells Fargo Bank, N.A.,
New York
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
Total
2014
Third parties
Rupiah
Placement with Bank Indonesia
Unamortized interest
75.100
(34)
218.300
(35)
75.066
218.265
200.000
150.000
135.000
-
100.000
65.000
60.000
50.000
-
50.000
100.000
100.000
-
100.000
-
100.000
100.000
-
100.000
100.000
100.000
-
50.002
50.000
610.000
1.100.002
1.585.275
495.400
United States Dollar
Placement with Bank Indonesia
647.914
675.928
Time deposits
Standard Chartered Bank,
Jakarta Branch
Deutsche Bank AG, Jakarta
721.154
-
107.523
33.440
137.850
-
2.551.802
1.852.682
3.236.868
3.170.949
50
Interbank call money
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Kalimantan Timur
PT Bank Pembangunan Daerah
Sumatera Selatan dan
Bangka Belitung
PT Bank QNB Indonesia Tbk
PT Bank Nationalnobu Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk
Citibank N.A., Jakarta Branch
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Sumitomo
Mitsui Indonesia
JPMorgan Chase Bank,
Jakarta Branch
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank ANZ Indonesia
PT Bank Pembangunan
Daerah Riau
PT Bank DKI
Interbank call money
Wells Fargo Bank, N.A.,
New York
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
Total
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
7.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN
BANK LAIN (lanjutan)
b.
7.
Berdasarkan kolektibilitas
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND
OTHER BANKS (continued)
b.
All placements with Bank Indonesia and other
banks as of December 31, 2015 and 2014 are
not impaired.
Seluruh penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain pada tanggal-tanggal 31
Desember 2015 dan 2014 tidak mengalami
penurunan nilai.
c.
By collectibility
Tingkat suku bunga rata-rata setahun
c.
Average interest rates per annum
31 Desember/December 31,
2015
8.
2014
Rupiah
Penempatan pada Bank Indonesia
Interbank call money
5,54%
5,96%
5,75%
6,37%
Rupiah
Placements with Bank Indonesia
Interbank call money
Dolar Amerika Serikat
Penempatan pada Bank Indonesia
Interbank call money
Deposito berjangka
0,15%
0,15%
0,26%
0,09%
0,16%
0,16%
United States Dollar
Placements with Bank Indonesia
Interbank call money
Time deposit
Informasi mengenai sisa umur jatuh tempo
diungkapkan pada Catatan 36.
Information with respect to maturity is disclosed in
Note 36.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan
2014, penempatan pada bank lain sebesar
Rp721.154
dan
Rp1.323.842
dijaminkan
sehubungan dengan pinjaman yang diterima dari
bank lain (Catatan 18).
As of December 31, 2015 and 2014, placements
with other banks amounted to Rp721,154 and
Rp1,323,842 were under lien related with borrowing
from other banks (Note 18).
EFEK-EFEK
a.
8.
Berdasarkan tujuan, jenis, mata uang,
dan pihak-pihak
SECURITIES
a.
By purpose, type, currency, and parties
31 Desember/December 31,
2015
2014
Nilai tercatat/ Peringkat/
Carrying value Rating
Nilai tercatat/ Peringkat/
Carrying value
Rating
Pihak ketiga
Third parties
Dimiliki hingga jatuh tempo
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
Diskonto yang belum diamortisasi
Sertifikat Deposito Bank Indonesia
Diskonto yang belum diamortisasi
Held-to-maturity
Rupiah
-
-
-
536.149
-
200.000
(3.830)
-
-
Obligasi Pemerintah
Premi yang belum diamortisasi
549.924
(13.775)
357.000
2.755
Tanpa
peringkat/
Non rated
Bank Indonesia Certificates
Unamortized discount
Tanpa
peringkat/
Non rated
Bank Indonesia Certificates
of Deposits
Unamortized discount
-
Government Bonds
Unamortized premium
196.170
Tanpa
peringkat/
Non rated
-
359.755
-
359.755
732.319
51
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
8.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
EFEK-EFEK (lanjutan)
a.
8.
Berdasarkan tujuan, jenis, mata uang,
dan pihak-pihak (lanjutan)
SECURITIES (continued)
a.
By purpose, type, currency, and parties
(continued)
31 Desember/December 31,
2015
2014
Nilai tercatat/ Peringkat/
Carrying value Rating
Nilai tercatat/ Peringkat/
Carrying value
Rating
Pihak ketiga
Third parties
Kredit yang diberikan dan piutang
Rupiah
Loans and receivables
Rupiah
Wesel tagih
2.587
Tanpa
peringkat/
Non rated
34.123
Tanpa
peringkat/
Non rated
-
Tanpa
peringkat/
Non rated
60.831
Tanpa
peringkat/
Non rated
Dolar Amerika Serikat
United States Dollar
Wesel tagih
36.710
Available-for-sale
Rupiah
Obligasi Pemerintah
503.263
Obligasi Ritel Indonesia
Obligasi korporasi
Obligasi Berkelanjutan II Mandala Multi
Finance Tahap I Tahun 2015 Seri A
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II
Bank Permata Tahap I Tahun 2013
Obligasi Subordinasi I Bank CIMB Niaga
Tahun 2010
Obligasi Subordinasi Bank Panin III
Tahun 2010
Obligasi Bank Victoria IV Tahun 2013
193.818
Tanpa
peringkat/
Non rated
Tanpa
peringkat/
Non rated
50.010
Obligasi IV Mayora Tahun 2012
Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance
Tahap III Tahun 2014 Seri A
Obligasi Indofood Sukses
Makmur VI Tahun 2012
Obligasi Berkelanjutan I Perum
Pegadaian Tahap II Tahun 2012
Seri B
Unit penyertaan reksadana
11.303
Tanpa
peringkat/
Non rated
-
-
idA
-
-
31.500
idAA+
51.925
idAA+
30.001
idAAA
-
-
24.821
14.230
idAAidA-
15.000
idA-
6.555
idAA-
6.491
idAA-
-
-
25.125
idAAA
-
-
15.224
idAA+
-
-
3.966
idAA+
430.293
Tanpa
peringkat/
Non rated
465.233
Tanpa
peringkat/
Non rated
-
-
206.743
Tanpa
peringkat/
Non rated
Dollar Amerika Serikat
Government Bonds
Indonesian Retail Bonds
Corporate bonds
Obligasi Berkelanjutan II Mandala Multi
Finance Tahap I Tahun 2015 Seri A
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II
Bank Permata Tahap I Tahun 2013
Obligasi Subordinasi I Bank CIMB Niaga
Tahun 2010
Obligasi Subordinasi Bank Panin III
Tahun 2010
Obligasi Bank Victoria IV Tahun 2013
Obligasi IV Mayora Tahun 2012
Obligasi Berkelanjutan II Adira
Finance Tahap III Tahun 2014
Seri A
Obligasi Indofood Sukses
Makmur VI Tahun 2012
Obligasi Berkelanjutan I Perum
Pegadaian Tahap II Tahun 2012
Seri B
Mutual fund units
United States Dollar
Unit penyertaan reksadana
1.060.941
1.024.560
1.457.406
1.817.710
Efek-efek
telah
diperingkat
PT Pemeringkat Efek Indonesia.
b.
Trade bills
60.831
Tersedia untuk dijual
Rupiah
Total
Trade bills
Mutual fund units
Total
Securities were rated by PT Pemeringkat Efek
Indonesia.
oleh
Berdasarkan kolektibilitas
b.
By collectibility
All securities as of December 31, 2015 and
2014 are not impaired.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015
dan 2014, semua efek-efek tidak mengalami
penurunan nilai.
52
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
8.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
EFEK-EFEK (lanjutan)
c.
8.
Tingkat suku bunga rata-rata setahun
SECURITIES (continued)
c.
Average interest rates per annum
31 Desember/December 31,
2015
Rupiah
Obligasi Pemerintah
Obligasi korporasi
Sertifikat Bank Indonesia
Dollar Amerika Serikat
Obligasi korporasi
Wesel tagih
9.
2014
7,50%
9,80%
6,70%
7,80%
9,57%
6,71%
5,00%
5,80%
5,00%
Rupiah
Government Bonds
Corporate bonds
Bank Indonesia Certificates
United States Dollar
Corporate bonds
Export bills
Bank mengakui kerugian yang belum direalisasi
sebesar Rp15.882 dan Rp592 atas perubahan
nilai efek-efek dalam kelompok yang tersedia
untuk dijual masing-masing pada tanggal-tanggal
31 Desember 2015 dan 2014 yang disajikan
dalam akun “Kerugian yang belum direalisasi
atas efek-efek dalam kelompok yang tersedia
untuk dijual - setelah pajak tangguhan” pada
bagian penghasilan komprehensif lain dalam
laporan posisi keuangan.
The Bank recognized unrealized loss of Rp15,882
and Rp592 from the changes in market values of
available-for-sale securities as of December 31,
2015 and 2014, respectively, which are presented
as “Unrealized loss on available-for-sale securities net of deferred tax” in the other comprehensive
income section of the statement of financial position.
Pada tanggal 31 Desember 2015, termasuk
dalam obligasi pemerintah dalam kelompok
tersedia untuk dijual dengan nilai sebesar
Rp301.308 yaitu obligasi yang dijual dengan janji
dibeli kembali. Liabilitas atas pembelian kembali
obligasi
pemerintah
sebesar
Rp250.000
disajikan pada akun efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali (Catatan 17).
As of December 31, 2015, included in the availablefor-sale government bond amounted to Rp301,308
are bond sold under repurchase agreement. The
corresponding liability in relation to this agreement
together with repurchase agreement amounted to
Rp250,000 is presented under the account
securities sold under repurchase agreement (Note
17).
Informasi mengenai sisa umur jatuh tempo
diungkapkan pada Catatan 36.
Information with respect to maturity is disclosed in
Note 36.
TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF
9.
DERIVATIVE RECEIVABLE AND PAYABLE
Detail of foreign currency derivative transactions as
of December 31, 2015 and 2014 is as follows:
Rincian transaksi derivatif mata uang asing pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2015
Pihak
Pihak ketiga
Swap mata uang asing
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Maybank Indonesia Tbk
Forward mata uang asing
Dolar Amerika Serikat
PT Bio Inti Agrindo
JPMorgan Chase Bank,
Cabang Jakarta
PT Sumber Fajar Indah
Standard Chartered Bank,
Cabang Jakarta
Nilai kontrak/
Contract
amount
Nilai wajar/
Fair value
Tagihan
derivatif/
Derivative
receivable
Liabilitas
derivatif/
Derivative
payable
Counterparties
137.850
830
830
-
137.850
137.850
880
920
880
920
-
68.925
500
500
-
13.785
121
13.785
3.446
(69)
(6)
3.446
15
53
121
-
-
69
6
15
-
Third parties
Foreign currency swap
United States Dollar
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Maybank
Indonesia Tbk
Foreign currency forward
United States Dollar
PT Bio Inti Agrindo
JPMorgan Chase Bank,
Jakarta Branch
PT Sumber Fajar Indah
Standard Chartered Bank,
Jakarta Branch
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
9.
TAGIHAN
(lanjutan)
DAN
LIABILITAS
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
DERIVATIF
9.
DERIVATIVE
(continued)
RECEIVABLE
AND
PAYABLE
Detail of foreign currency derivative transactions as
of December 31, 2015 and 2014 is as follows:
(continued)
Rincian transaksi derivatif mata uang asing pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
adalah sebagai berikut: (lanjutan)
31 Desember/December 31, 2015
Pihak
Spot mata uang asing
Dolar Amerika Serikat
Standard Chartered Bank,
Cabang Jakarta
JPMorgan Chase Bank,
Cabang Jakarta
PT Bank Woori Saudara
Indonesia 1906 Tbk
Nilai kontrak/
Contract
amount
Tagihan
derivatif/
Derivative
receivable
Nilai wajar/
Fair value
Liabilitas
derivatif/
Derivative
payable
Counterparties
3
3
-
Foreign currency spot
United States Dollar
Standard Chartered Bank,
Jakarta Branch
JPMorgan Chase Bank,
Jakarta Branch
PT Bank Woori Saudara
Indonesia 1906 Tbk
3.174
3.269
95
Total
17.921
(3)
-
3
10.339
(17)
-
17
3.446
Total
31 Desember/December 31, 2014
Pihak
Nilai kontrak/
Contract
amount
Nilai wajar/
Fair value
Tagihan
derivatif/
Derivative
receivable
Liabilitas
derivatif/
Derivative
payable
Counterparties
Pihak ketiga
Spot mata uang asing
Dolar Amerika Serikat
-
16
Third parties
Foreign currency spot
United States Dollar
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk
PT Bank Danamon
Indonesia Tbk
Standard Chartered Bank,
Jakarta Branch
285
16
Total
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
30.963
175
175
-
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Standard Chartered Bank,
Cabang Jakarta
18.578
110
110
-
3.096
Total
(16)
269
Jangka waktu kontrak-kontrak tersebut di atas
berkisar antara 2-90 hari.
The contract period of these contracts ranged
between 2-90 days.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 semua tagihan derivatif diklasifikasikan
lancar.
As of December 31, 2015 and 2014, all derivative
receivables are classified as current.
Informasi mengenai sisa umur jatuh tempo
diungkapkan pada Catatan 36.
Information with respect to maturity is disclosed in
Note 36.
54
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
10. LOANS
10. KREDIT
a. Berdasarkan pihak-pihak, jenis, dan mata
uang
a.
By parties, type, and currency
31 Desember/December 31,
2015
Pihak ketiga
Rupiah
Modal kerja
Investasi
Konsumsi
Dolar Amerika Serikat
Modal kerja
Investasi
Konsumsi
2014
6.669.536
4.182.986
496.030
4.859.381
2.810.811
409.618
11.348.552
8.079.810
5.821.228
3.897.492
7.727
4.811.280
2.106.988
5.822
9.726.447
6.924.090
21.074.999
15.003.900
Pihak berelasi
Rupiah
Konsumsi
Third parties
Rupiah
Working capital
Investment
Consumption
United States Dollar
Working capital
Investment
Consumption
879
2.041
Related parties
Rupiah
Consumption
Total
Penyisihan kerugian
penurunan nilai
21.075.878
15.005.941
Total
Neto
20.990.357
(85.521)
b. Tingkat suku bunga rata-rata setahun
(72.966)
Provision for impairment losses
14.932.975
b.
Net
Average interest rates per annum
31 Desember/December 31,
2015
2014
Suku bunga kontrak
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
12,12%
3,67%
11,71%
3,61%
Contractual interest rate
Rupiah
United States Dollar
Suku bunga efektif
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
12,60%
3,78%
12,20%
3,71%
Effective interest rate
Rupiah
United States Dollar
c. Berdasarkan kolektibilitas
c.
By collectibility
31 Desember/December 31,
2015
Individual
Kurang lancar
Macet
2014
25.184
18.316
5.379
6.759
Individual
Sub-standard
Loss
20.822.737
209.641
14.883.796
110.007
Collective
Current
Special mention
Total
Penyisihan kerugian
penurunan nilai
21.075.878
15.005.941
Total
Neto
20.990.357
Kolektif
Lancar
Dalam perhatian khusus
(85.521)
55
(72.966)
14.932.975
Provision for impairment losses
Net
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
10. LOANS (continued)
10. KREDIT (lanjutan)
d.
Berdasarkan sektor ekonomi
d.
By economic sector
31 Desember/December 31,
2015
Rupiah
Jasa bisnis
Perdagangan
Manufaktur
Konstruksi
Jasa pelayanan sosial
Pertanian
Transportasi
Pertambangan
Lain-lain
3.641.257
2.931.847
1.448.656
1.107.668
734.047
560.943
377.665
50.439
496.909
2.936.833
1.980.531
1.463.135
295.086
378.357
181.663
382.919
51.668
411.659
11.349.431
8.081.851
1.231.255
594.790
6.449.476
267.049
61.028
12.625
192.382
904.006
13.836
444.653
372.380
4.691.038
128.326
67.174
3.096
176.519
1.027.072
13.832
9.726.447
6.924.090
Total
Penyisihan kerugian
penurunan nilai
21.075.878
15.005.941
Neto
20.990.357
Dolar Amerika Serikat
Jasa bisnis
Perdagangan
Manufaktur
Konstruksi
Jasa pelayanan sosial
Pertanian
Transportasi
Pertambangan
Lain-lain
e.
2014
(85.521)
Penyisihan kerugian penurunan nilai
(72.966)
Rupiah
Business services
Trading
Manufacturing
Construction
Public service
Agriculture
Transportation
Mining
Others
United States Dollar
Business services
Trading
Manufacturing
Construction
Public service
Agriculture
Transportation
Mining
Others
Total
Provision for impairment losses
14.932.975
e.
Net
Provision for impairment losses
The movements in provision for impairment
losses on loans are as follows:
Perubahan penyisihan kerugian penurunan
nilai kredit adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/Year Ended December 31,
2015
2014
Saldo awal
Penyisihan kerugian penurunan
nilai tahun berjalan (Catatan 25)
Penghapusbukuan
Penyesuaian karena penjabaran
mata uang asing
72.966
51.873
11.673
-
20.112
(568)
882
1.549
Beginning balance
Provision for impairment losses
during the year (Note 25)
Write-off
Foreign exchange translation
adjustments
Saldo akhir
85.521
72.966
Ending balance
Management believes that the amount of
provision for impairment losses on loans is
adequate to cover losses on uncollectible loans.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah
penyisihan kerugian penurunan nilai kredit
yang dibentuk cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya
kredit.
56
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
10. LOANS (continued)
10. KREDIT (lanjutan)
f.
Kredit bermasalah
f.
Non-performing loans
As of December 31, 2015 and 2014, the details
of non-performing loans (classified as substandard, doubtful, and loss) by economic
sectors are as follows:
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015
dan 2014, rincian kredit bermasalah
(klasifikasi kurang lancar, diragukan, dan
macet) berdasarkan sektor ekonomi adalah
sebagai berikut:
31 Desember/December 31,
2015
2014
Manufaktur
Perdagangan
Transportasi
Jasa pelayanan sosial
Lain-lain
21.627
13.992
4.186
1.344
2.351
625
6.055
5.379
79
Manufacturing
Trading
Transportation
Public service
Others
Total
Penyisihan kerugian penurunan
nilai atas kredit bermasalah
43.500
12.138
(18.781)
(8.169)
Total
Provision for impairment
losses on non-performing loans
24.719
3.969
Neto
Net
The ratios of non-performing loans to total loans
are as follows:
Rasio kredit bermasalah terhadap total kredit
adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31,
2015
2014
Kolektibilitas
Kurang lancar
Macet
Collectibility
Sub-standard
Loss
25.184
18.316
5.379
6.759
43.500
12.138
(18.781)
(8.169)
24.719
3.969
Net
21.075.878
15.005.941
Total loans
Rasio kredit bermasalah - bruto
0,21%
0,08%
Ratio of non-performing loans - gross
Rasio kredit bermasalah - neto
0,12%
0,03%
Ratio of non-performing loans - net
Penyisihan kerugian penurunan
nilai atas kredit bermasalah
Neto
Total kredit
Provision for impairment
losses on non-performing loans
Rasio kredit bermasalah - neto dihitung
dengan membagi total kredit bermasalah
setelah dikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai dengan total kredit.
The non-performing loans - net ratio is
computed by dividing the total non-performing
loans less provision for impairment losses to
total loans.
Kredit yang direstrukturisasi pada tanggaltanggal 31 Desember 2015 dan 2014
masing-masing sebesar Rp15.511 dan
Rp16.035.
Restructured loan as of December 31, 2015
and 2014 amounted to Rp15,511 and
Rp16,035, respectively.
57
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
10. LOANS (continued)
10. KREDIT (lanjutan)
g. Berdasarkan jangka waktu kontrak
g.
By contract period
31 Desember/December 31,
2015
≤ 1 tahun
> 1 - 2 tahun
> 2 - 5 tahun
> 5 tahun
2014
2.515.661
6.881.825
3.376.557
8.301.835
6.680.696
487.419
4.942.710
2.895.116
≤ 1 year
> 1 - 2 years
> 2 - 5 years
> 5 years
Total
Penyisihan kerugian
penurunan nilai
21.075.878
15.005.941
Total
Neto
20.990.357
(85.521)
(72.966)
Provision for impairment losses
14.932.975
Net
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan
2014, tidak terdapat pelanggaran maupun
pelampauan
terhadap
Batas
Maksimum
Pemberian Kredit (BMPK).
As of December 31, 2015 and 2014, there was no
violation or excess of Legal Lending Limit (LLL).
Kredit dijamin dengan benda bergerak dan/atau
tidak bergerak dengan pengikatan secara hak
tanggungan dan hipotik atau akta pemberian
hak tanggungan dan surat kuasa memasang
hipotik atau surat kuasa untuk menjual, atau
jaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank.
Loans are collateralized with fixed and/or non-fixed
assets with fiduciary transfer of proprietary rights or
mortgages and authorization letters to sell, and
other collaterals which are generally acceptable to
the Bank.
Informasi mengenai sisa umur jatuh tempo
diungkapkan pada Catatan 36.
Information with respect to maturity is disclosed in
Note 36.
11. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI
a.
11. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE
Berdasarkan pihak dan mata uang
a.
By parties and currency
31 Desember/December 31,
2015
Dolar Amerika Serikat
Pihak ketiga
Rupiah
Pihak ketiga
Total
b.
2014
138.237
116.832
10.333
-
United States Dollar
Third parties
Rupiah
Third parties
148.570
116.832
Total
Berdasarkan jangka waktu kontrak
b.
By contract period
31 Desember/December 31,
2015
2014
≤ 1 bulan
> 1-3 bulan
> 3-6 bulan
> 6-12 bulan
> 1-5 tahun
36.607
111.963
-
4.045
38.824
73.963
-
≤ 1 month
> 1-3 months
> 3-6 months
> 6-12 months
> 1-5 years
Total
148.570
116.832
Total
58
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
11. TAGIHAN
(lanjutan)
b.
DAN
Berdasarkan
(lanjutan)
LIABILITAS
jangka
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
AKSEPTASI
waktu
11. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE
(continued)
kontrak
b.
By contract period (continued)
Tagihan akseptasi pada tanggal-tanggal
31 Desember
2015
dan
2014
tidak
mengalami penurunan nilai dan manajemen
berpendapat
bahwa
akun
ini
tidak
membutuhkan
penyisihan
kerugian
penurunan nilai.
All
acceptances
receivable
as
of
December 31, 2015 and 2014 are not impaired
and the management believes that this
account does not require provision for
impairment losses.
Informasi mengenai sisa umur jatuh tempo
diungkapkan pada Catatan 36.
Information with respect
disclosed in Note 36.
12. INVESTASI DALAM SAHAM
maturity
is
12. INVESTMENTS IN SHARES
Investments in shares as of December 31, 2015
consist of the following:
Rincian Investasi dalam saham pada tanggal
31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
Jenis Usaha/
Nature of
Business
Nama Perusahaan/
Name of Company
to
Biaya Perolehan/
Cost
Akumulasi atas
Bagian Laba Neto
Asosiasi/
Accumulated of the
Net Profit Assosiation
Nilai Tercatat/
Carrying Value
Kepemilikan saham/Shares
of stock:
PT Sinarmas Hana Finance
Pembiayaan/
Financing
30
45.000
13. ASET TETAP
446
45.446
13. FIXED ASSETS
31 Desember/December 31, 2015
Saldo awal/
Beginning
balance
Biaya perolehan
Tanah
Bangunan
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Kendaraan bermotor
Leasehold improvement
Aset dalam konstruksi
Akumulasi penyusutan
Bangunan
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Kendaraan bermotor
Leasehold improvement
Nilai buku neto
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassification
432
2.197
-
-
122.297
20.276
71.971
8.254
34.331
4.099
4.212
2.175
2.024
-
225.427
42.642
4.199
-
263.870
1.419
165
-
-
1.584
58.451
6.475
26.671
25.108
1.810
12.148
1.138
876
-
-
82.421
7.409
38.819
93.016
39.231
2.014
-
130.233
132.411
-
Saldo akhir/
Ending
balance
8.254
(8.254)
432
2.197
154.453
22.351
80.225
4.212
133.637
59
Cost
Land
Buildings
Office furniture and fixture
Motor vehicles
Leasehold improvement
Assets under construction
Accumulated depreciation
Buildings
Office furniture and fixture
Motor vehicles
Leasehold improvement
Net book value
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13. FIXED ASSETS (continued)
31 Desember/December 31, 2014
Saldo awal/
Beginning
balance
Biaya perolehan
Tanah
Bangunan
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Kendaraan bermotor
Leasehold improvement
Aset dalam konstruksi
Akumulasi penyusutan
Bangunan
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Kendaraan bermotor
Leasehold improvement
Nilai buku neto
Penambahan/
Additions
Saldo akhir/
Ending
balance
Pengurangan/
Deductions
432
1.956
241
-
432
2.197
86.352
13.873
45.014
-
38.655
7.295
26.957
8.254
2.710
892
-
122.297
20.276
71.971
8.254
147.627
81.402
3.602
225.427
1.254
165
-
1.419
45.360
5.130
16.376
15.728
2.074
10.295
2.637
729
-
58.451
6.475
26.671
68.120
28.262
3.366
93.016
79.507
132.411
Cost
Land
Buildings
Office furniture and fixture
Motor vehicles
Leasehold improvement
Assets under construction
Accumulated depreciation
Buildings
Office furniture and fixture
Motor vehicles
Leasehold improvement
Net book value
Bank memiliki beberapa bidang tanah yang
digunakan sebagai kantor pusat dan cabang
dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan
yang berjangka waktu 20 tahun dan akan jatuh
tempo sampai dengan tahun 2031. Manajemen
berpendapat bahwa tidak terdapat masalah
dengan perpanjangan hak atas tanah karena
seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung
oleh bukti pemilikan yang memadai.
The Bank owned several parcels of land with Right
of Building (Hak Guna Bangunan) for a period of 20
years until year 2031 where its head office and
branch offices are located. Management believes
that there will be no difficulty in the extension of the
landrights since all of these properties were
acquired legally and supported by sufficient
evidence of ownership.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat
indikasi terjadinya penurunan nilai atas aset
tetap yang dimiliki Bank pada tanggal-tanggal
31 Desember 2015 dan 2014.
Management believes that there is no indication of
impairment in the value of fixed assets of the Bank
as of December 31, 2015 and 2014.
Aset tetap kecuali tanah diasuransikan terhadap
risiko kerugian karena kebakaran dan risiko
lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu
antara lain pada PT Asuransi Samsung Tugu.
Jumlah seluruh nilai pertanggungan adalah
masing-masing
sebesar
Rp167.635
dan
Rp104.793 pada tanggal-tanggal 31 Desember
2015 dan 2014.
Fixed assets, except lands, are insured against
losses by fire and other risks under certain blanket
policies with, among others, PT Asuransi Samsung
Tugu. The total insurance coverage amounted to
Rp167,635 and Rp104,793 as of December 31,
2015 and 2014, respectively.
Manajemen
berpendapat
bahwa
nilai
pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi
kemungkinan
kerugian
atas
aset
yang
dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage
is adequate to cover possible losses on the insured
fixed asset.
60
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
14. ASET LAIN-LAIN
14. OTHER ASSETS
31 Desember/December 31,
2015
2014
Rupiah
Bunga masih akan diterima
Uang muka
Setoran jaminan
Uang muka pajak (Catatan 28)
Persediaan barang
Agunan yang diambil alih
Lain-lain
Dolar Amerika Serikat
Piutang penjualan efek-efek
Bunga masih akan diterima
Setoran jaminan
Total
64.617
13.048
6.344
1.050
945
275
961
42.115
7.332
6.454
956
275
1.122
87.240
58.254
275.920
23.018
7.757
8.741
6.406
306.695
15.147
393.935
73.401
Rupiah
Interests receivables
Advance payments
Guarantee deposits
Prepaid tax (note 28)
Inventory
Foreclosed assets
Others
United States Dollar
Receivable from sale of securities
Interest receivables
Guarantee deposits
Total
Agunan yang diambil alih merupakan jaminan
kredit berupa tanah, bangunan, dan kendaraan
yang telah diambil alih oleh Bank.
Foreclosed assets represent loan collaterals in form
of land, buildings, and vehicles that have been
acquired by the Bank.
Lain-lain termasuk piutang atas penjualan surat
berharga, uang muka pajak, dan biaya
administrasi atas fasilitas pinjaman yang diterima
yang tidak teratribusi dengan pinjaman tersebut.
Others include receivables from sale of marketable
securities, prepaid tax, and administration fees of
borrowing facilities which are not attributable to the
borrowings.
15. SIMPANAN NASABAH
a.
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS
Berdasarkan pihak-pihak, jenis, dan mata
uang
a.
By parties, type, and currencies
31 Desember/December 31,
2015
Pihak berelasi
Rupiah
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Dolar Amerika Serikat
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Pihak ketiga
Rupiah
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
2014
125
5.408
41.704
3.409
9.951
199.905
47.237
213.265
2.801
3.577
14.309
111.651
6.378
125.960
53.615
339.225
1.286.821
516.164
5.607.892
697.645
318.048
5.729.940
7.410.877
6.745.633
61
Related parties
Rupiah
Current accounts
Savings accounts
Time deposits
United States Dollar
Current accounts
Savings accounts
Time deposits
Third parties
Rupiah
Current accounts
Savings accounts
Time deposits
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
15. SIMPANAN NASABAH (lanjutan)
a.
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
Berdasarkan pihak-pihak, jenis, dan mata
uang (lanjutan)
a.
By parties, type, and currencies (continued)
31 Desember/December 31,
2015
Dolar Amerika Serikat
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
3.534.625
35.182
1.307.673
7.351.243
4.877.480
13.423
6.505
European Euro
Current accounts
3.925
-
Australian Dollar
Current accounts
14.779.468
11.629.618
14.833.083
11.968.843
Dolar Australia
Giro
b.
United States Dollar
Current accounts
Savings accounts
Time deposits
3.927.790
38.743
3.384.710
Euro Eropa
Giro
Total
2014
Tingkat suku bunga rata-rata setahun
b.
Total
Average interest rates per annum
31 Desember/December 31,
2015
c.
2014
Giro
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Euro Eropa
Dolar Australia
2,39%
0,68%
0,00%
0,00%
2,15%
0,10%
0,00%
-
Current accounts
Rupiah
United States Dollar
European Euro
Australian Dollar
Tabungan
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
2,68%
0,15%
2,38%
1,39%
Savings accounts
Rupiah
United States Dollar
Deposito berjangka
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
9,15%
1,41%
9,05%
1,68%
Time deposits
Rupiah
United States Dollar
Berdasarkan periode kontrak
c.
By contract period
Time deposits based on contract period are as
follows:
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan
jangka waktu adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31,
2015
Rupiah
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
>12 bulan
2014
2.913.980
1.373.692
938.027
394.691
29.207
2.725.976
1.989.737
550.044
659.332
4.756
5.649.597
5.929.845
62
Rupiah
1 month
3 months
6 months
12 months
>12 months
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
15. SIMPANAN NASABAH (lanjutan)
c.
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
Berdasarkan periode kontrak (lanjutan)
Dolar Amerika Serikat
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
>12 bulan
Total
c.
By contract period (continued)
1.563.954
1.478.399
229.009
116.860
65
925.272
308.662
98.413
86.977
-
3.388.287
1.419.324
9.037.884
7.349.169
United States Dollar
1 month
3 months
6 months
12 months
>12 months
Total
Giro yang diblokir atau dijadikan sebagai jaminan
kredit masing-masing sebesar Rp41.533 dan
Rp33.225 pada tanggal-tanggal 31 Desember
2015 dan 2014.
Current accounts blocked or pledged as collaterals
for loans amounted to Rp41,533 and Rp33,225 as of
December 31, 2015 and 2014, respectively.
Tabungan yang diblokir atau dijadikan sebagai
jaminan kredit masing-masing sebesar Rp6.479
dan Rp14.782 pada tanggal-tanggal 31
Desember 2015 dan 2014.
Saving accounts pledged as collaterals or blocked
for loans amounted to Rp6,479 and Rp14,782 as of
December 31, 2015 and 2014 respectively.
Deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan
jaminan kredit, letters of credit, dan bank garansi
masing-masing
sebesar
Rp818.752
dan
Rp762.865 pada tanggal-tanggal 31 Desember
2015 dan 2014.
Time deposits blocked and pledged as collaterals for
loans, letters of credit, and bank guarantees
amounted to Rp818,752 and Rp762,865 as of
December 31, 2015 and 2014, respectively.
Informasi mengenai sisa umur jatuh tempo
diungkapkan pada Catatan 36.
Information with respect to maturities are disclosed
in Note 36.
16. SIMPANAN DARI BANK LAIN
a.
16. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Berdasarkan jenis, mata uang, dan pihakpihak
a.
By type, currencies, and parties
31 Desember/December 31,
2015
Pihak berelasi
Rupiah
Giro
Dolar Amerika Serikat
Interbank call money
Giro
Pihak ketiga
Rupiah
Giro
Deposito berjangka
Interbank call money
Sertifikat deposito
2014
1.159
1.850
Related parties
Rupiah
Current accounts
5.445.033
26.811
2.105.450
23.432
United States Dollar
Interbank call money
Current accounts
5.471.844
2.128.882
5.473.003
2.130.732
66.353
18.000
600.000
-
2.941
6.968
80.000
420.420
684.353
510.329
63
Third parties
Rupiah
Current accounts
Time deposits
Interbank call money
Certificate of deposits
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
16. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan)
a.
16. DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued)
Berdasarkan jenis, mata uang, dan pihakpihak (lanjutan)
a.
By type, currencies, and parties (continued)
31 Desember/December 31,
2015
Dolar Amerika Serikat
Interbank call money
Giro
Total
b.
2014
323.948
1
291.048
-
323.949
291.048
1.008.302
801.377
6.481.305
2.932.109
Tingkat suku bunga rata-rata setahun
United States Dollar
Interbank call money
Current accounts
Total
b. Average interest rates per annum
31 Desember/December 31,
2015
Rupiah
Giro
Interbank call money
Deposito berjangka
Sertifikat deposito
Dolar Amerika Serikat
Giro
Interbank call money
2014
2,39%
6,26%
9,13%
-
1,25%
6,64%
8,67%
9,60%
0,68%
0,83%
0,00%
0,64%
Rupiah
Current accounts
Interbank call money
Time deposits
Certificate of deposits
United States Dollar
Current accounts
Interbank call money
Information with respect to maturity is disclosed in
Note 36.
Informasi mengenai sisa umur jatuh tempo
diungkapkan pada Catatan 36.
17. EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI
KEMBALI
17. SECURITIES SOLD
AGREEMENT
UNDER
REPURCHASE
Securities sold under repurchase agreement as of
December 31, 2015 are as follows:
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali pada
tanggal 31 Desember 2015 terdiri dari:
31 Desember/ December 31, 2015
Jangka
waktu/
Period
Pihak ketiga/Third party
Rupiah:
Standard Chartered Bank
Sukuk Ritel/Retail Bonds
- Seri SR 007
119 hari/days
Tanggal
dimulai/
Start date
29 Desember/
December 29, 2015
Total
Tanggal
jatuh tempo/
Due date
26 April/
April 26, 2016
Harga beli kembali/
Repurchase price
250.000
250.000
64
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
18. PINJAMAN YANG DITERIMA
18. BORROWINGS
31 Desember/December 31,
2015
Pihak berelasi
Dolar Amerika Serikat
KEB Hana Bank, Korea
(d/h Hana Bank Korea dan
Korea Exchange Bank, Seoul)
International Finance
Corporation
Korea Exchange Bank, Hong Kong
Pihak ketiga
Rupiah
Standard Chartered Bank,
Cabang Jakarta
Deutsche Bank AG, Jakarta
Dolar Amerika Serikat
Wells Fargo Bank, New York
Standard Chartered Bank, New York
Citibank N.A., New York
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Ltd.,
Cabang Jakarta
Total
2014
964.950
1.486.200
108.573
-
326.507
619.250
1.073.523
2.431.957
500.000
-
275.700
63.411
-
-
500.000
600.000
Related parties
United States Dollar
KEB Hana Bank, Korea
(formerly Hana Bank Korea and
Korea Exchange Bank, Seoul)
International Finance
Corporation
Korea Exchange Bank, Hong Kong
Third parties
Rupiah
Standard Chartered Bank,
Jakarta Branch
Deutsche Bank AG, Jakarta
United States Dollar
Wells Fargo Bank, New York
- Standard Chartered Bank, New York
247.700
Citibank N.A., New York
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Ltd.,
123.850
Jakarta Branch
839.111
1.471.550
1.912.634
3.903.507
Total
Hana Bank, Korea
Hana Bank, Korea
Pada tanggal 5 November 2012, Bank
menandatangani perjanjian pinjaman dengan
jumlah fasilitas sebesar USD30.000.000 (nilai
penuh) yang jatuh tempo 13 bulan dari tanggal
penarikannya. Pinjaman ini dikenakan bunga
sebesar suku bunga pasar di Korea sesuai tenor
pinjamannya. Pada tahun 2015, fasilitas ini telah
disetujui untuk diperpanjang oleh Bank Indonesia
dengan nominal dan bunga yang sama.
On November 5, 2012, the Bank has signed a loan
agreement
with
a
facility
amounting
to
USD30,000,000 (full amount) and matured in
13 months since the date of drawdown. The loan
bears interest rate at the Korean market rate
according to its tenor. In 2015, this facility has been
approved to be extended by Bank Indonesia with
the same nominal and interest rate.
Pada tanggal 22 Juni 2015, Bank mencairkan
fasilitas pinjaman tersebut dengan jumlah
fasilitas sebesar USD30.000.000 (nilai penuh)
dengan tingkat suku bunga sebesar 1,10% per
tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 22 Juli
2016.
On June 22, 2015, the Bank draw down the loan
facility amounting to USD30,000,000 (full amount)
which bears interest rate at 1.10% per annum and
will mature on July 22, 2016.
Pada
tanggal
22
April
2015,
Bank
menandatangani perjanjian pinjaman dengan
Hana Bank, Korea dan langsung dicairkan
dengan jumlah fasilitas sebesar USD40.000.000
(nilai penuh) dengan tingkat suku bunga sebesar
1,10% per tahun dan akan jatuh tempo pada
tanggal 23 Mei 2016.
On April 22 2015, the Bank has signed a loan
agreement with Hana Bank, Korea and directly draw
down with a facility amounting to USD40,000,000
(full amount) which bears interest rate at 1.10% per
annum
and
will
mature
on
May 23, 2016.
Pada tanggal 22 Januari 2014, Bank mencairkan
fasilitas pinjaman tersebut dengan jumlah
fasilitas sebesar USD30.000.000 (nilai penuh)
dengan tingkat suku bunga sebesar 1,10% per
tahun dan telah jatuh tempo pada tanggal 23
Februari 2015.
On January 22, 2014, the Bank draw down the loan
facility amounting to USD30,000,000 (full amount)
which bears interest rate at 1.10% per annum had
matured on February 23, 2015.
65
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
18. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
18. BORROWINGS (continued)
Hana Bank, Korea (lanjutan)
Hana Bank, Korea (continued)
Pada tanggal 9 Desember 2013, Bank
menandatangani perjanjian pinjaman dengan
Hana Bank, Korea dan langsung dicairkan
dengan jumlah fasilitas sebesar USD40.000.000
(nilai penuh) dengan tingkat suku bunga sebesar
1,15% per tahun dan telah jatuh tempo pada
tanggal 8 Januari 2015.
On December 9, 2013, the Bank has signed a loan
agreement with Hana Bank, Korea and directly draw
down the facility amounting to USD40,000,000 (full
amount) which bears interest rate at 1.15% per
annum
and
had
matured
on
January 8, 2015.
Korea Exchange Bank, Seoul
Korea Exchange Bank, Seoul
Pada tanggal 26 September 2014, Bank
menandatangani perjanjian pinjaman dengan
Korea Exchange Bank, Seoul dan langsung
dicairkan dengan jumlah fasilitas sebesar
USD50.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat
suku bunga sebesar 1,386% per tahun dan telah
jatuh tempo pada tanggal 30 September 2015.
On September 26, 2014, the Bank has signed a loan
agreement with Korea Exchange Bank, Seoul and
directly draw down the facility amounting to
USD50,000,000 (full amount) which bears interest
rate at 1.386% per annum and had matured on
September 30, 2015.
Korea Exchange Bank, Hong Kong
Korea Exchange Bank, Hong Kong
Pada tanggal 19 September 2014, Bank
menandatangani perjanjian pinjaman dengan
Korea Exchange Bank, Hong Kong dan langsung
dicairkan dengan jumlah fasilitas sebesar
USD50.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat
suku bunga sebesar 1,35% per tahun dan telah
jatuh tempo pada tanggal 29 September 2015.
Pinjaman yang diterima tersebut telah dilunasi
pada tanggal jatuh tempo.
On September 19, 2014, the Bank has signed a loan
agreement with Korea Exchange Bank, Seoul and
directly draw down the facility amounting to
USD50,000,000 (full amount) which bears interest
rate at 1.35% per annum and had matured on
September 29, 2015. The borrowing has been paid
on maturity date.
Deutsche Bank AG, Jakarta
Deutsche Bank AG, Jakarta
Pada tanggal 13 Oktober 2014, Bank
menandatangani perjanjian pinjaman dengan
Deutsche Bank AG, Jakarta dimana fasilitas yang
disediakan adalah fasilitas Term Loan dalam
mata uang Rupiah sebesar Rp600.000. Pada
tanggal 15 Oktober 2014, Bank mencairkan
fasilitas pinjaman tersebut dengan jumlah
sebesar Rp300.000 dengan tingkat suku bunga
sebesar 9,4% per tahun. Pada tanggal 22
Oktober 2014, Bank mencairkan sisa fasilitas
pinjaman tersebut dengan jumlah sebesar
Rp300.000 dengan tingkat suku bunga sebesar
9,4% per tahun. Pinjaman ini telah jatuh tempo
pada tanggal 15 Oktober 2015. Pinjaman ini
dijamin dengan deposito berjangka sebesar
USD54.576.322 (nilai penuh) (Catatan 7).
Pinjaman yang diterima tersebut telah dilunasi
pada tanggal jatuh tempo.
On October 13, 2014, the Bank signed loan
agreement with Deutsche Bank AG, Jakarta
whereby the facility provided is Term Loan facility in
Rupiah amounted to Rp600,000. On October 15,
2014, the Bank draw down the loan facility
amounting to Rp300,000 which bears interest rate at
9.4% per annum. On October 22, 2014, the Bank
draw down the remaining loan facility amounting to
Rp300,000 which bears interest rate at 9.4% per
annum. This loan facility had matured on October
15, 2015. The loan is secured by time deposits
amounting to USD54,576,322 (full amount) (Note 7).
The borrowing has been paid on maturity date.
66
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
18. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
18. BORROWINGS (continued)
Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta
Standard Chartered Bank, Jakarta Branch
Pada tanggal 8 Agustus 2014, Bank
menandatangani perjanjian pinjaman dengan
Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta
dimana fasilitas yang disediakan adalah fasilitas
Term Loan dalam mata uang Rupiah yang terdiri
dari Tahap A sebesar Rp250.000 dan Tahap B
sebesar Rp250.000 dengan jangka waktu 2
tahun sejak tanggal pencairan Tahap A. Pada
tanggal 26 September 2014, Bank mencairkan
fasilitas pinjaman Tahap A sebesar Rp250.000
dengan tingkat suku bunga sebesar 9,5% per
tahun. Pada tanggal 26 November 2014, Bank
mencairkan fasilitas pinjaman Tahap B sebesar
Rp250.000 dengan tingkat suku bunga sebesar
8,17%. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada
tanggal 26 September 2016. Pada tahun 2015
dan 2014, pinjaman ini dijamin dengan deposito
berjangka sebesar USD52.314.389 (nilai penuh)
(Catatan 7).
On August 8, 2014, the Bank signed loan agreement
with Standard Chartered Bank, Jakarta Branch
whereby the facilities provided are Term Loan facility
in Rupiah which consist of Tranche A amounting to
Rp250,000 and Tranche B amounting to Rp250,000
with term of 2 years from Tranche A disbursement
date. On September 26, 2014, the Bank draw down
the loan facility Tranche A amounting to Rp250,000
which bears interest rate at 9.5% per annum. On
November 26, 2014, the Bank draw down the loan
facility Tranche B amounting to Rp250,000 which
bears interest rate at 8.17% per annum. This loan
facility will mature on September 26, 2016. During
2015 and 2014, the loan is secured by time deposits
amounting to USD52,314,389 (full amount) (Note 7).
International Finance Corporation (IFC)
International Finance Corporation (IFC)
Pada tanggal 22 Februari 2013, Bank
menandatangani perjanjian pinjaman dengan IFC
dimana fasilitas yang disediakan adalah fasilitas I
sebesar USD15.000.000 (nilai penuh) atau
ekuivalen dalam Rupiah dengan suku bunga
sebesar LIBOR 3 bulan+218 bps per tahun untuk
pinjaman dalam Dolar Amerika Serikat atau
JIBOR 3 bulan+218 bps per tahun untuk
pinjaman dalam Rupiah dan fasilitas II sebesar
USD15.000.000 (nilai penuh) dengan suku bunga
sebesar LIBOR 3 bulan+150 bps per tahun.
Jangka waktu dari masing-masing fasilitas
tersebut adalah 5 tahun (termasuk 1 tahun grace
period atas pembayaran pokok) dan 2 tahun.
On February 22, 2013, the Bank signed loan
agreement with IFC whereby the facilities provided
are facility I amounting to USD15,000,000 (full
amount) or equivalent in Rupiah, which bears
interest rate at 3-month LIBOR+218 bps per annum
for loan in United States Dollar or 3-month
JIBOR+218 bps per annum for loan in Rupiah and
facility II amounting to USD15,000,000 (full amount),
which bears interest rate at 3-month LIBOR+150
bps per annum. Terms of loans from these
respective facilities are 5 years (including 1 year of
grace period for principal payment) and 2 years.
67
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
18. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
18. BORROWINGS (continued)
International Finance Corporation (IFC) (lanjutan)
International Finance Corporation (IFC) (continued)
Perjanjian ini mencakup adanya pembatasanpembatasan tertentu yang umumnya diharuskan
dalam pemberian fasilitas kredit, antara lain
pembatasan untuk melakukan penggabungan
usaha atau konsolidasi dengan pihak lain,
mengadakan transaksi dengan pihak lain selain
yang timbul dalam kegiatan usaha yang normal
dengan persyaratan komersial yang normal dan
merupakan transaksi yang wajar, melakukan
perubahan terhadap Anggaran Dasar yang
menyebabkan
ketidakkonsistenan
dengan
perjanjian ini, atau melakukan perubahan tahun
fiskal, menjual, memindahkan, menyewakan atau
sebaliknya menjual semua atau sebagian besar
aset yang dimiliki baik dalam satu transaksi
maupun beberapa transaksi (di luar aset untuk
sekuritisasi) tanpa pemberitahuan secara tertulis
sebelumnya kepada IFC; mempertahankan
rasio-rasio keuangan tertentu seperti Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum, Equity to assets
Ratio, Economic Group Exposure Ratio,
Aggregate Large Exposures Ratio, Open Credit
Exposures Ratio, Fixed Assets Plus Equity
Investment Ratio, Aggregate Foreign Exchange
Risk Ratio, Single Currency Foreign Exchange
Risk Ratio, Interest Rate Risk Ratio, Aggregate
Interest Rate Ratio, Foreign Currency Maturity
Gap Ratio, Aggregate Negative Maturity Gap
Ratio, Liquid Assets to Short-term Liabilities
Ratio, Liquid Assets to Total Assets Ratio dan
pembatasan pemberian dividen.
This loan agreement includes certain covenants
which are normally required for such credit facilities,
among others, limitations to initiate merger or
consolidation with other parties, enter into any
transactions except in the ordinary course of
business on ordinary commercial terms and on the
basis arm’s-length arrangement, change the Articles
of Association in any mannerwhich would be
inconsistent with the provisions of this agreement, or
change the fiscal year, sell, transfer, lease or
otherwise dispose of all or a substantial part of the
assets whether in a single transactions or in series
of transactions (excluding assets for securitization)
without prior written notification to IFC; to maintain
certain agreed financial ratios such as Capital
Adequacy Ratio, Equity to Assets Ratio, Economic
Group Exposure Ratio, Aggregate Large Exposures
Ratio, Open Credit Exposures Ratio, Fixed Assets
Plus Equity Investment Ratio, Aggregate Foreign
Exchange Risk Ratio, Single Currency Foreign
Exchange Risk Ratio, Interest Rate Risk Ratio,
Aggregate Interest Rate Ratio, Foreign Currency
Maturity Gap Ratio, Aggregate Negative Maturity
Gap Ratio, Liquid Assets to Short-term Liabilities
Ratio, Liquid Assets to Total Assets Ratio, and
limitation on dividend distribution.
Pada tanggal 2 Februari 2014, Bank mencairkan
kedua fasilitas tersebut dengan jumlah untuk
fasilitas I sebesar USD15.000.000 (nilai penuh)
dengan tingkat suku bunga sebesar 1,66% per
tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal
15 Maret 2018 dan fasilitas II sebesar
USD15.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat
suku bunga sebesar 2,34% per tahun dan telah
jatuh tempo pada tanggal 15 Maret 2015.
Pinjaman yang diterima tersebut telah dilunasi
pada tanggal jatuh tempo.
On February 2, 2014, the Bank draw down both loan
facilities with facility I amounting to USD15,000,000
(full amount) which bears interest rate at 1.66% per
annum and will mature on March 15, 2018 and
facility II amounting to USD15,000,000 (full amount)
which bears interest rate at 2.34% per annum and
had matured on March 15, 2015. The borrowing has
been paid on maturity date.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan
2014, Bank telah mematuhi seluruh persyaratan
yang diharuskan.
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank had
complied with all important covenants required.
Citibank N.A., New York
Citibank N.A., New York
Fasilitas pinjaman yang diperoleh dari Citibank
N.A., New York ini merupakan fasilitas bankers’
acceptance dalam mata uang Dollar Amerika
Serikat sebesar USD20.000.000 (nilai penuh)
dengan jangka waktu 30 hari untuk periode 16
Desember 2014 sampai dengan 15 Januari
2015. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar
0,91% per tahun. Pinjaman yang diterima
tersebut telah dilunasi pada tanggal jatuh tempo.
The borrowing facility obtained from Citibank N.A.,
New York represents bankers’ acceptance facility in
United States Dollar with outstanding balance of
USD20,000,000 (full amount) with term of 30 days
for the period of December 16, 2014 to January 15,
2015. This borrowing bears interest rate at 0.91%
per annum. The borrowing has been paid on
maturity date.
68
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
18. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
The Hongkong and Shanghai
Corporation Ltd., Cabang Jakarta
18. BORROWINGS (continued)
Banking
The
Hongkong
and
Shanghai
Corporation Ltd., Jakarta Branch
Banking
Bank mendapatkan fasilitas dari Hongkong and
Shanghai Banking Corporation Ltd., Cabang
Jakarta melalui perjanjian tanggal 16 Juni 2011.
Perjanjian ini telah diubah terakhir kali dengan
addendum perjanjian tanggal 18 Juli 2014
dimana fasilitas yang disediakan adalah fasilitas
Revolving Loan sebesar USD10.000.000 (nilai
penuh) dengan tingkat suku bunga pasar dan
dengan jangka waktu 360 hari dari tanggal
perjanjian.
The Bank was granted facilities from the Hongkong
and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta
Branch through agreement dated June 16, 2011.
The agreement was amended by latest addendum
of agreement dated July 18, 2014, whereby the
facilitiy provided is Revolving Loan facility amounted
to USD10,000,000 (full amount), which bears market
interest rate and and with a term of 360 days from
the date of agreement.
Pada tanggal 11 Desember 2014, Bank
mencairkan
fasilitas
tersebut
sebesar
USD10.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat
suku bunga 0,86% per tahun dan telah jatuh
tempo pada tanggal 12 Januari 2015. Pinjaman
yang diterima tersebut telah dilunasi pada
tanggal jatuh tempo.
On December 11, 2014, the Bank draw down the
facility amounting to USD10,000,000 (full amount)
which bears interest rate at 0.86% per annum and
had matured on January 12, 2015. The borrowing
has been paid on maturity date.
Standard Chartered Bank, New York
Standard Chartered Bank, New York
Fasilitas pinjaman yang diperoleh dari Standard
Chartered Bank, New York ini merupakan
fasilitas bankers’ acceptance dalam mata uang
Dollar Amerika Serikat sebesar USD4.600.000
(nilai penuh) dengan jangka waktu 120 hari untuk
periode 30 Desember 2015 sampai dengan 28
April 2016. Pinjaman ini dikenakan bunga
sebesar LIBOR 3 bulan+65 bps per tahun.
The borrowing facility obtained from Standard
Chartered Bank, New York represents bankers’
acceptance facility in United States Dollar with
outstanding balance of USD4,600,000 (full amount)
with term of 120 days for the period of December
30, 2015 to April 28, 2016. This borrowing bears
interest rate at 3-months LIBOR+65 bps per annum.
Wells Fargo Bank, New York
Wells Fargo Bank, New York
Fasilitas pinjaman yang diperoleh dari Wells
Fargo Bank, New York ini merupakan fasilitas
bankers’ acceptance dalam mata uang Dollar
Amerika Serikat sebesar USD20.000.000 (nilai
penuh) dengan jangka waktu 120 hari untuk
periode 28 Desember 2015 sampai dengan 26
April 2016. Pinjaman ini dikenakan bunga
sebesar LIBOR 6 bulan+55 bps per tahun.
The borrowing facility obtained from Wells Fargo
Bank, New York represents bankers’ acceptance
facility in United States Dollar with outstanding
balance of USD20,000,000 (full amount) with term
of 120 days for the period of December 28, 2015 to
April 26, 2016. This borrowing bears interest rate at
6-months LIBOR+55 bps per annum.
Informasi mengenai sisa umur jatuh tempo
diungkapkan pada Catatan 36.
Information with respect to maturities is disclosed in
Note 36.
19. UTANG PAJAK
19. TAXES PAYABLE
31 Desember/December 31,
2015
2014
Pajak penghasilan badan
42.167
45.884
Corporate income tax
Pajak penghasilan:
Pasal 4(2)
Pasal 21
Pasal 23/26
Pajak Pertambahan Nilai
10.663
3.737
92
2.035
12.242
3.769
143
855
Income taxes:
Article 4(2)
Article 21
Article 23/26
Value Added Tax
58.694
62.893
69
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
20. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA
20. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
Bank menghitung imbalan pasca-kerja imbalan
pasti untuk karyawan sesuai dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah
karyawan yang berhak atas imbalan pasca-kerja
tersebut adalah 673 karyawan pada tanggaltanggal 31 Desember 2015 dan 543 karyawan
pada tanggal 31 Desember 2014.
The Bank calculates post-employment benefits of
defined benefit for its qualified employees in
accordance with Labor Law No. 13/2003. The
number of employees entitled to the benefits is 673
employees as of December 31, 2015 and 543
employees as of December 31, 2014.
Beban imbalan pasca-kerja yang diakui dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain adalah sebagai berikut:
Post-employment benefits expenses recognized in
statement of profit or loss and other comprehensive
income are as follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/Year Ended December 31,
2015
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Amortisasi atas beban jasa masa
lalu yang belum menjadi hak
(Keuntungan) kerugian aktuarial neto
2014
8.902
1.706
5.366
1.266
(420)
Total
(5)
2.511
10.188
9.138
Current service cost
Interest cost
Amorization of past service cost non vested
Net actuarial (gain) loss
Total
Post-employment benefits obligation recognized in
the statement of financial position are as follows:
Kewajiban imbalan pasca-kerja yang diakui pada
dalam laporan posisi keuangan adalah sebagai
berikut:
31 Desember/December 31,
2015
Nilai kini liabilitas yang
tidak didanai
2014
28.618
21.382
Present value of unfunded
obligations
Movements in the present value of liability
recognized in the statement of financial position are
as follows:
Mutasi nilai kini liabilitas pada laporan posisi
keuangan adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/Year Ended December 31,
2015
2014
Saldo awal
Penyesuaian saldo awal sehubungan
dengan dampak penerapan awal
PSAK No.24 (Revisi 2013)
Beban tahun berjalan
Penghasilan komprehensif lain
selama tahun berjalan
Pembayaran manfaat
21.382
21.811
10.188
(1.333)
9.138
(1.539)
(1.413)
1.076
(9.310)
Saldo akhir
28.618
21.382
Beginning balance
Adjustment to beginning balance
in respect of adoption
of SFAS No.24 (Revised 2013)
Amount charged to expense
Other comprehensive income
during the year
Benefits payment
Ending balance
The maturity of the obligation for post-employment
benefit as of December 31, 2015 is as follows:
Jatuh tempo dari liabilitas imbalan pasca-kerja
pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai
berikut:
2015
Dalam 1 tahun ke depan
Dalam 1 - 5 tahun
Diatas 5 tahun
1.055
10.528
36.097
47.680
Within the next 1 year
Within 1 - 5 years
Above 5 years
The average duration of the obligation for postemployment benefit is 11.7 years.
Rata-rata durasi dari liabilitas imbalan pascakerja adalah 11,7 tahun.
70
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
20. KEWAJIBAN
(lanjutan)
IMBALAN
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
PASCA-KERJA
20. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
(continued)
Perhitungan kewajiban imbalan pasca-kerja
PT Bank KEB Hana Indonesia pada tanggaltanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dihitung
oleh aktuaris independen PT Milliman Indonesia
dalam laporannya tertanggal 22 Maret 2016 dan
30 Maret 2015. Asumsi-asumsi utama yang
digunakan dalam perhitungan aktuaris untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31
Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai
berikut:
Post-employment
benefits
obligations
of
PT Bank KEB Hana Indonesia as of December 31,
2015 and 2014 are calculated by an independent
actuary, PT Milliman Indonesia in their reports dated
March 22, 2016 and March 30, 2015. The key
assumptions used in the actuarial calculations for
the years ended December 31, 2015 and 2014 are
as follows:
Tingkat diskonto/Discount rate
:
Tingkat kenaikan gaji/Salary increment rate
:
Tingkat kematian/Mortality rate
:
Tingkat pengunduran diri/Resignation rate
:
Tingkat pensiun normal/Normal retirement rate
:
8,75% pada tahun 2015/in 2015
8,25% pada tahun 2014/in 2014
8,00% pada tahun 2015/in 2015
8,00% pada tahun 2014/in 2014
Tabel Mortalita Indonesia 2011 (TMI III) pada tahun 2015
dan 2014/The 2011 Indonesia Mortality Table (TMI III) in
2015 and 2014
5% sampai dengan umur 34 tahun, kemudian menurun
hingga 0% di umur 55 tahun pada tahun 2015 dan 2014/
5% until age 34 years old, then decreasing linearly into 0%
at age 55 years old in 2015 and 2014
100% usia pensiun normal pada tahun 2015 dan 2014/
100% normal retirement age in 2015 and 2014
The present value of benefits obligation
as of December 31, 2015, 2014, 2013, 2012, and
2011 are as follows:
Nilai
kini
liabilitas
imbalan
pasca-kerja
yang timbul atas liabilitas pada tanggal-tanggal
31 Desember 2015, 2014, 2013, 2012, dan 2011
adalah sebagai berikut:
31 Desember/
December 31,
2015
Nilai kini liabilitas imbalan
pasca-kerja
28.618
31 Desember/
December 31,
2014
31 Desember/
December 31,
2013
31 Desember/
December 31,
2012
31 Desember/
December 31,
2011
20.477
20.829
17.090
21.382
Present value
of post-employment
benefit obligation
The following table demonstrates the sensitivity to a
reasonably possible change in market interest rates,
with all other variables held constant, of the
provision for post-employment benefits obligation as
of December 31, 2015 and 2014 and for the years
then ended:
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas
kemungkinan perubahan tingkat suku bunga
pasar, dengan variabel lain dianggap tetap,
terhadap kewajiban imbalan pasca-kerja pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
dan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal tersebut:
31 Desember/December 31,
2015
Kenaikan tingkat diskonto 100
basis poin
Penurunan tingkat diskonto 100
basis poin
2014
(2.510)
(1.929)
2.966
2.274
71
Increase in discount rate
by 100 basis points
Decrease in discount rate
by 100 basis points
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
21. LIABILITAS LAIN-LAIN
21. OTHER LIABILIITES
31 Desember/December 31,
2015
2014
Rupiah
Bunga masih harus dibayar
Kerjasama dengan pihak ketiga
Setoran jaminan
Lain-lain
51.542
7.390
1.795
18.151
52.327
9.496
1.542
11.959
78.878
75.324
25.825
12.063
93
122
19.147
6.599
163
88
38.103
25.997
116.981
101.321
Dolar Amerika Serikat
Bunga masih harus dibayar
Setoran jaminan
Kerjasama dengan pihak ketiga
Lain-lain
Total
United States Dollar
Interest payables
Guarantee deposits
Cooperation with third parties
Others
Total
Guarantee deposits represent deposits for letters of
credit transactions, bank guarantee, and safe
deposits box rental.
Setoran jaminan merupakan setoran jaminan
atas transaksi letters of credit, bank garansi, dan
sewa safe deposit box.
22. MODAL SAHAM
Rupiah
Interest payables
Cooperation with third parties
Guarantee deposits
Others
22. CAPITAL STOCK
The Bank’s shareholders as of December 31, 2015
and 2014, are as follow:
Susunan pemegang saham Bank pada tanggaltanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah
sebagai berikut:
31 Desember/ December 31, 2015
Pemegang Saham
Total
saham/
Number of
shares
KEB Hana Bank, Seoul
International Finance Corporation
Bambang Setijo
2.157.794.863
244.612.738
24.762.599
Persentase
kepemilikan/
Percentage
of ownership
Total modal
ditempatkan dan
disetor penuh/
Total issued and
fully paid capital
88,07%
9,99%
1,01%
2.157.794
244.613
24.763
2.427.170.200
Saham treasuri
Total
Shareholders
KEB Hana Bank, Seoul
International Finance Corporation
Bambang Setijo
2.427.170
22.829.800
0,93%
22.830
Treasury shares
2.450.000.000
100,00%
2.450.000
Total
31 Desember/ December 31, 2014
Pemegang Saham
Korea Exchange Bank, Seoul
Hana Bank, Korea
International Finance Corporation
Bambang Setijo
Total
saham/
Number of
shares
Persentase
kepemilikan/
Percentage
of ownership
573.462.450
428.629.495
113.578.255
11.500.000
49,87%
37,27%
9,88%
1,00%
1.127.170.200
Saham treasuri
Total
Total modal
ditempatkan dan
disetor penuh/
Total issued and
fully paid capital
573.462
428.630
113.578
11.500
Shareholders
Korea Exchange Bank, Seoul
Hana Bank, Korea
International Finance Corporation
Bambang Setijo
1.127.170
22.829.800
1,98%
22.830
Treasury shares
1.150.000.000
100,00%
1.150.000
Total
72
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
22. MODAL SAHAM (lanjutan)
22. CAPITAL STOCK (continued)
Berdasarkan akta notaris No. 38 tanggal 30
Desember 2011 dari Refizal, S.H., M.Hum., para
pemegang saham menyetujui peningkatan modal
ditempatkan dan disetor penuh dari Rp500.000
menjadi sebesar Rp1.000.000.
Based on notarial deed No. 38 dated December 30,
2011 from Refizal, SH, M. Hum., the shareholders
approved the increase of the issued and fully paid
capital of Rp500,000 be Rp 1,000,000.
Berdasarkan akta notaris No. 6 tanggal 12 Juli
2013 dari Refizal, S.H., M.Hum., sehubungan
dengan penggabungan usaha Bank, modal
dasar Bank berubah menjadi Rp4.600.000 dan
modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi
Rp1.150.000 sejak tanggal efektif penggabungan
usaha.
Based on notarial deed No. 6 dated July 12, 2013 of
Refizal, SH, M. Hum., in connection with the merger
of the Bank, the authorized capital of the Bank
became Rp4,600,000 and the issued and fully paid
capital became Rp1,150,000 since the effective of
the merger.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa tanggal 25 Maret 2014, yang
dinyatakan dengan akta notaris No. 1 dari Mellia,
S.H., M.KN, pemegang saham menyetujui
pembelian kembali 5.792.550 saham milik PT
Clemont Finance Indonesia dengan total harga
pembelian sebesar Rp48.500 dan 17.037.250
saham milik Bambang Setijo dengan total harga
pembelian sebesar Rp110.500.
Based on the Extraordinary General Meeting of
Shareholders on March 25, 2014, as stated in
notarial deed No. 1 of Mellia, SH, M.KN, the
shareholders approved the repurchase of 5,792,550
shares of PT Clemont Finance Indonesia at a total
cost of Rp48,500 and 17,037,250 shares of
Bambang Setijo at a total cost of Rp110,500.
Berdasarkan akta notaris No. 23 tanggal 18 Juni
2015 dari Refizal, S.H., M.Hum., para pemegang
saham
menyetujui
peningkatan
modal
ditempatkan dan disetor penuh dari Rp1.150.000
menjadi sebesar Rp2.450.000.
Based on notarial deed No. 23 dated June 18, 2015
from Refizal, S.H., M.Hum., the shareholders
approved the increase of the issued and fully paid
capital of Rp1,150,000 be Rp 2,450,000.
23. PENDAPATAN BUNGA
23. INTEREST INCOME
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/Year Ended December 31,
2015
Rupiah
Kredit
Efek-efek
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali
Dolar Amerika Serikat
Kredit
Efek-efek
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain
Giro pada bank lain
Efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali
Total
2014
1.166.613
109.186
715.945
53.638
14.687
28.471
3.331
41
2.127
29
-
240
1.293.858
800.450
334.894
5.497
211.584
4.210
4.047
321
1.338
104
-
78
344.759
217.314
1.638.617
1.017.764
73
Rupiah
Loans
Securities
Placements with Bank Indonesia
and other banks
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with other banks
Securities purchased with
agreements to resell
United States Dollar
Loans
Securities
Placements with Bank Indonesia
and other banks
Current accounts with other banks
Securities purchased with
agreements to resell
Total
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
23. PENDAPATAN BUNGA (lanjutan)
23. INTEREST INCOME (continued)
For the years ended December 31, 2015 and 2014,
interest income recognized from impaired financial
assets amounted to Rp5,594 and Rp1,010,
respectively.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2015 dan 2014, pendapatan bunga
yang diakui dari aset keuangan yang mengalami
penurunan nilai adalah masing-masing sebesar
Rp5.594 dan Rp1.010.
24. BEBAN BUNGA
24. INTEREST EXPENSE
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/Year Ended December 31,
2015
Rupiah
Simpanan nasabah
Deposito berjangka
Giro
Tabungan
Simpanan dari bank lain
Pinjaman yang diterima
Efek yang dijual dengan
janji dibeli kembali
2014
487.615
10.653
21.829
90.233
65.740
324.193
12.858
5.999
18.516
21.939
707
-
676.777
383.505
Dolar Amerika Serikat
Simpanan nasabah
Deposito berjangka
Giro
Tabungan
Simpanan dari bank lain
Pinjaman yang diterima
Total
35.203
632
5.317
29.986
36.104
19.557
2.393
291
12.493
23.079
107.242
57.813
784.019
441.318
Rupiah
Deposits from customers
Time deposits
Current accounts
Savings accounts
Deposits from other banks
Borrowings
Secutities sold under
repurchase agreement
United States Dollar
Deposits from customers
Time deposits
Current accounts
Savings accounts
Deposits from other banks
Borrowings
Total
25. BEBAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET
KEUANGAN
25. PROVISION FOR IMPAIRMENT LOSSES OF
FINANCIAL ASSETS
Akun ini merupakan penyisihan penurunan nilai
aset
keuangan
masing-masing
sebesar
Rp11.673 dan Rp20.112 untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2015 dan 2014.
This account represents provision for impairment
losses of financial assets amounting to Rp11,673
and Rp20,112 for the years ended December 31,
2015 and 2014, respectively.
26. BEBAN TENAGA KERJA
26. PERSONNEL EXPENSES
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/Year Ended December 31,
2015
2014
Gaji
Tunjangan
Imbalan pasca-kerja
Lain-lain
116.033
31.456
10.188
33.047
94.025
19.568
9.138
32.070
Salaries
Benefits
Post-employment benefits
Others
Total
190.724
154.801
Total
74
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
27. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/Year Ended December 31,
2015
2014
Sewa
Barang cetak dan keperluan kantor
Penyusutan (Catatan 13)
Jasa manajemen (Catatan 29)
Iklan dan promosi
Komunikasi
Perbaikan dan pemeliharaan
Honorarium tenaga ahli
Asuransi
Beban kantor lainnya
Total
60.681
40.193
39.231
19.631
12.655
12.118
7.979
3.550
1.856
17.926
38.865
42.938
28.262
12.151
11.146
1.881
15.729
1.430
3.826
Rental
Printing and office supplies
Depreciation (Note 13)
Management fee (Note 29)
Advertisement and promotion
Communication
Repairs and maintenance
Professional fees
Insurance
Other office expense
215.820
156.228
Total
28. PAJAK PENGHASILAN
28. INCOME TAX
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/Year Ended December 31,
2015
Bank
Pajak kini
Pajak tangguhan
2014
129.424
10.745
77.917
7.182
140.169
85.099
PT Bank KEB Indonesia - sebelum
penggabungan usaha
Pajak kini
Pajak tangguhan
Total
-
8.049
571
-
8.620
140.169
93.719
Bank
Current tax
Deferred tax
PT Bank KEB Indonesia - prior
to merger
Current tax
Deferred tax
Total
Pajak kini
Current tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak
menurut laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain dengan laba kena pajak
adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income before tax
expense per statement of profit or loss and other
comprehensive income and taxable income is as
follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/Year Ended December 31,
2015
Laba sebelum beban pajak
menurut laporan laba rugi
komprehensif
Laba sebelum beban pajak
menurut laporan laba rugi
komprehensif - PT Bank
KEB Indonesia
Laba sebelum beban pajak
menurut laporan laba rugi
komprehensif - Bank
2014
583.365
-
583.365
75
363.913
(32.661)
331.252
Income before tax expense
per statement of
comprehensive income
Income before tax expense
per statement of
comprehensive income - PT Bank
KEB Indonesia
Income before tax expense
per statements of
comprehensive income - Bank
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
28. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
28. INCOME TAX (continued)
Pajak kini
Current tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak
menurut laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain dengan laba kena pajak
adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The reconciliation between income before tax
expense per statement of profit or loss and other
comprehensive income and taxable income is as
follows: (continued)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/Year Ended December 31,
2015
Perbedaan temporer
Penyisihan kerugian
penurunan nilai atas aset
keuangan
Imbalan pasca-kerja
Penyusutan aset tetap
Lain-lain
Perbedaan tetap
Kenikmatan karyawan
Penghasilan dari investasi
reksadana yang tidak
dikenakan pajak
Sumbangan dan representasi
Lain-lain
Laba kena pajak
2014
(52.312)
8.776
556
-
(31.100)
4.004
756
(2.388)
(42.980)
(28.728)
9.835
8.823
(34.875)
191
2.160
117
204
(22.689)
9.144
517.696
311.668
Temporary differences
Provision for
impairment losses on
financial assets
Post-employment benefits
Depreciation of fixed assets
Others
Permanent differences
Employee welfare
Income from mutual fund
investment exempted
from tax
Donation and representation
Others
Taxable income
Income tax and current income tax payable are
computed as follows:
Perhitungan pajak penghasilan dan utang pajak
kini adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/Year Ended December 31,
2015
Beban pajak penghasilan
Dikurangi: Pajak penghasilan
dibayar dimuka Pasal 25
2014
129.424
77.917
(87.257)
(32.033)
Income tax expense
Less: Prepayments of
income taxes Article 25
42.167
45.884
Total tax payable - Bank
Total utang pajak - Bank
The taxable income and current tax payable for 2014
are in accordance with the corporate tax returns
(SPT) filed to the Tax Service Office.
Laba kena pajak dan utang pajak kini Bank tahun
2014 sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan
Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor
Pelayanan Pajak.
76
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
28. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
28. INCOME TAX (continued)
Pajak tangguhan
Deferred tax
Rincian liabilitas pajak tangguhan - neto Bank
adalah sebagai berikut:
The details of the Bank’s net deferred tax liabilities
are as follows:
31 Desember/December 31, 2015
Dikreditkan
(dibebankan) ke
komprehensif
tahun berjalan/
Credited
(charged) to
comprehensive
income for
the year
31 Desember/
December 31,
2014
Penyisihan kerugian penurunan nilai
aset keuangan
(20.125)
Kewajiban imbalan pasca-kerja
Penyusutan aset tetap
Kerugian yang belum direalisasi atas
efek-efek tersedia untuk dijual
Liabilitas pajak tangguhan - neto
Dikreditkan
ke ekuitas
tahun berjalan/
Credited
to equity for
the year
(13.078)
5.345
252
2.194
139
198
-
(14.330)
(10.745)
31 Desember/
December 31,
2015
-
(33.203)
(385)
-
7.154
391
5.096
5.294
4.711
(20.364)
Provision for impairment losses on
financial assets
Post-employment
benefits obligation
Depreciation of fixed assets
Unrealized loss on availablefor-sale-securities
Deferred tax liabilities - net
31 Desember 2015/December 31, 2014
_________________________________________________________________________________________________
Dikreditkan (dibebankan)
ke laporan laba rugi
komprehensif tahun
berjalan/Credited
(charged) to
comprehensive income
for the year
31 Desember/
December 31,
2013
PT Bank KEB
Indonesia
(sebelum
penggabungan/
prior to
merger)
Bank
Penyisihan kerugian
penurunan nilai aset
keuangan
Jumlah/
Total
PT Bank KEB
Indonesia
(sebelum
penggabungan/
prior to
merger)
Bank
(6.323)
(6.290)
(12.613)
(7.775)
3.883
1.236
5.119
1.001
225
68
189
Kewajiban imbalan
pasca-kerja
Penyusutan aset
tetap
Kerugian yang belum
direalisasi atas
efek-efek tersedia
untuk dijual
Lain-lain
2.751
-
Liabilitas pajak
tangguhan - neto
154
(157)
382
(4.447)
2.751
382
(4.293)
(597)
(7.182)
77
Dikreditkan ke ekuitas
tahun berjalan/Credited
to equity for the year
31 Desember/
December 31,
2014
PT Bank KEB
Indonesia
(sebelum
penggabungan/
prior to
merger)
Bank
Jumlah/
Total
-
-
(1.044)
269
-
(5)
-
-
Provision for
impairment
losses on
(20.125) financial assets
Post-employment
benefit
5.345
obligation
Depreciation of
252
fixed assets
Unrealized loss
on available-for198 sale securities
Others
263
215
(2.553)
-
-
(571)
(2.284)
-
(14.330)
Deferred tax
liabilities-net
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
28. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
28. INCOME TAX (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan)
Deferred tax (continued)
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil
perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan
tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense and
the amounts computed by applying the effective tax
rates to income before tax is as follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/Year Ended December 31,
2015
Laba sebelum beban pajak
menurut laporan laba rugi
dan penghasilan
komprehensif lain
Laba sebelum beban pajak
menurut laporan laba rugi
komprehensif lain - PT Bank
KEB Indonesia
Laba sebelum beban pajak
menurut laporan laba rugi
komprehensif lain - Bank
Beban pajak berdasarkan
tarif pajak yang berlaku
Pengaruh pajak atas perbedaan
yang tidak dapat diperhitungkan
menurut fiskal
Beban pajak - Bank
2014
583.365
-
363.913
(32.661)
Income before tax expense
per statement of
profit or loss and other
comprehensive income
Income before tax expense
per statement of other
comprehensive income PT Bank KEB Indonesia
Income before tax expense
per statement of other
comprehensive income - Bank
583.365
331.252
145.841
82.813
Tax expense at applied tax rates
2.286
Tax effect of non deductible
expenses
85.099
Tax expense - Bank
(5.672)
140.169
Pemeriksaan pajak
Tax assessment
Pada tanggal 14 April 2015, Bank menerima
Surat Ketetapan Pajak (SKP) untuk tahun fiskal
2011. Berdasarkan SKP tersebut, Kantor
Pajak menetapkan kurang bayar atas Pajak
Penghasilan Badan, Pajak Penghasilan Pasal
23/26, Pajak Penghasilan Final Pasal 4(2), dan
Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”), dengan jumlah
keseluruhan Rp8.316. Atas hasil pemeriksaan
tersebut, Bank tidak setuju dengan ketetapan
kurang bayar dari Kantor Pajak dan Bank telah
mengajukan keberatan. Bank telah membayar
sebesar Rp1.050 dan mencatat sebagai uang
muka pajak. Sampai dengan tanggal laporan
keuangan, Bank belum mendapatkan tanggapan
dari DJP.
In April 14, 2015, the Bank received tax assessment
letters for the fiscal year 2011. Based on the
assessment letters, the Tax Office confirmed the
underpayment
of
Corporate
Income
Tax,
withholding tax articles 23/26, final tax article 4(2),
and Value Added Tax (“VAT) aggregating Rp8,316.
The result of the audit was not agreed by the Bank’s
Management, and the Bank has filed an objection.
Bank has paid amounted to Rp1,050 dan accounted
it as prepaid tax. Until the completion of the financial
statements, the Bank has not received the response
from DGT.
Permohonan persetujuan penggabungan
usaha menggunakan nilai buku
Request for approval merger using book value
Sehubungan dengan penggabungan KEBI ke
dalam Bank (Catatan 1c), Bank meminta
persetujuan dari Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal
Pajak
(DJP)
dalam
rangka
penggabungan usaha dengan menggunakan
nilai buku bukan nilai wajar untuk tujuan pajak
pada tanggal 19 Agustus 2014.
In relation with the merger of KEBI into the Bank
(Note 1c), the Bank requested for approval from the
Regional Office of Directorate General of Tax (DGT)
for merger using book value instead of fair value for
tax purposes on August 19, 2014.
78
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
28. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
28. INCOME TAX (continued)
Pada tanggal 16 September 2014, DJP menolak
permohonan persetujuan dari Bank. Bank telah
memohon peninjauan kembali kepada DJP dan
ditolak. Bank kemudian mengajukan gugatan
kepada pengadilan pajak. Sampai dengan
tanggal laporan keuangan, Bank belum
menerima hasil keputusan akhir dari Pengadilan
Pajak.
On September 16, 2014, DGT rejected the request
for approval of the Bank. The Bank requested tax
reconsideration to DGT and was rejected. The Bank
subsequently filed claim on result of tax
reconsideration to tax court. Until the completion of
the financial statement, the Bank is not received the
final decision from the Tax Court yet.
The management believes that the Bank will
eventually obtain such approval, and accordingly,
has not booked any provision for income tax as a
result of the merger.
Manajemen berkeyakinan bahwa pada akhirnya
Bank akan memperoleh persetujuan, oleh karena
itu, Bank tidak membuat penyisihan untuk pajak
penghasilan terkait dengan penggabungan
usaha.
29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI
a.
29. BALANCES
AND
RELATED PARTIES
Sifat berelasi
a.
WITH
Nature of relationship
The table below details the related parties of the
Bank along with the nature of relationship of
balances and transactions with the Bank:
Tabel di bawah ini menunjukkan rincian
pihak-pihak berelasi dengan Bank beserta
sifat dari saldo dan transaksi yang dilakukan
oleh Bank:
Pihak berelasi/
Related parties
TRANSACTIONS
Sifat dari hubungan/
Nature of relationship
Sifat dari transaksi/
Nature of transaction
KEB Hana Bank, Korea
Pemegang saham Bank/The Bank’s
shareholder
Simpanan dari bank lain/Deposits from other
banks, Pinjaman yang diterima/Borrowings
Korea Exchange Bank,
Deutschland, AG
Memiliki pemegang saham akhir yang
sama/Having the same ultimate
shareholder
Giro pada bank lain/Current account with
other banks, Simpanan dari bank
lain/Deposits from other banks
Korea Exchange Bank, London
Memiliki pemegang saham akhir yang
sama/Having the same ultimate
shareholder
Giro pada bank lain/Current account with
other banks
Korea Exchange Bank,
Hong Kong
Memiliki pemegang saham akhir yang
sama/Having the same ultimate
shareholder
Giro pada bank lain/Current account with
other banks, Pinjaman yang
diterima/Borrowings
Korea Exchange Bank,
Jepang
Memiliki pemegang saham akhir yang
sama/Having the same ultimate
shareholder
Giro pada bank lain/Current account with
other banks
Hana Bank (China) Co. Ltd
Memiliki pemegang saham akhir yang
sama/Having the same ultimate
shareholder
Simpanan dari bank lain/Deposits from other
banks
International Finance
Corporations (IFC)
Pemegang saham Bank/The Bank’s
shareholder
Pinjaman yang diterima/Borrowing
PT Sinarmas Hana Finance
Memiliki pemegang saham akhir yang
sama/Having the same ultimate
shareholders
Investasi dalam saham/Investment in shares
Direksi, Dewan Komisaris, dan
Pejabat Eksekutif/Board of
Directors, Board of
Commissioners, and
Executive Officers
Manajemen dan karyawan
kunci/Management and key
employees
Kredit/Loans, Simpanan nasabah/Deposits
from customers
79
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
b.
29. BALANCES
AND
TRANSACTIONS
RELATED PARTIES (continued)
Saldo dan transaksi dengan pihak-pihak
berelasi
b. Balances
parties
and
transactions
with
WITH
related
Balances and transactions with related parties
and the percentages to total assets and liabilities
of the Bank are as follows:
Saldo dan transaksi dengan pihak yang
berelasi dan persentasenya terhadap jumlah
aset dan liabilitas Bank adalah sebagai
berikut:
31 Desember/December 31,
2015
Giro pada bank lain
Korea Exchange Bank,
Hong Kong
Korea Exchange Bank,
London
Korea Exchange Bank,
Deutschland, AG
Korea Exchange Bank,
Jepang
2014
13.693
4.954
9.118
2.076
1.902
3.667
439
-
Current accounts with other Banks
Korea Exchange Bank,
Hong Kong
Korea Exchange Bank,
London
Korea Exchange Bank,
Deutschland, AG
Korea Exchange Bank,
Japan
Total
25.152
10.697
Total
Persentase terhadap total aset
0,09%
0,05%
Percentage to total assets
879
2.041
Loans
Key management
Persentase terhadap total aset
0,00%
0,01%
Percentage to total assets
Investasi dalam saham
PT Sinarmas Hana Finance
45.446
-
Investment in shares
PT Sinarmas Hana Finance
Persentase terhadap total aset
0,16%
-
Percentage to total assets
Simpanan nasabah
Tabungan
Deposito berjangka
Giro
5.408
45.281
2.926
9.951
311.556
17.718
Deposits from customers
Saving accounts
Time deposits
Current deposits
Total
53.615
339.225
Total
Persentase terhadap
total liabilitas
0,22%
1,77%
Percentage to total liabilities
Kredit
Manajemen kunci
Simpanan dari bank lain
KEB Hana Bank, Korea
(d/h Hana Bank Korea dan
Korea Exchange Bank, Seoul)
Korea Exchange Bank,
Hong Kong
Korea Exchange Bank,
Deutschland, AG
Hana Bank (China) Co. Ltd.
Total
Persentase terhadap
total liabilitas
3.749.921
1.511.482
689.250
-
689.207
344.625
619.250
-
Deposits from other banks
KEB Hana Bank, Korea
(formerly Hana Bank Korea and
Korea Exchange Bank, Seoul)
Korea Exchange Bank,
Hong Kong
Korea Exchange Bank
Deutschland, AG
Hana Bank (China) Co. Ltd.
5.473.003
2.130.732
Total
22,84%
11,09%
Percentage to total liabilities
80
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
b.
29. BALANCES
AND
TRANSACTIONS
RELATED PARTIES (continued)
Saldo dan transaksi dengan pihak-pihak
berelasi (lanjutan)
b. Balances and transactions
parties (continued)
with
WITH
related
31 Desember/December 31,
2015
Pinjaman yang diterima
KEB Hana Bank, Korea
(d/h Hana Bank Korea dan
Korea Exchange Bank, Seoul)
International Finance
Corporation
Korea Exchange Bank,
Hong Kong
Total
2014
964.950
1.486.200
108.573
326.507
-
619.250
Borrowings
KEB Hana Bank, Korea
(formerly Hana Bank Korea and
Korea Exchange Bank, Seoul)
International Finance
Corporation
Korea Exchange Bank,
Hong Kong
1.073.523
2.431.957
Total
4,48%
12,66%
Percentage to total liabilities
Persentase terhadap
total liabilitas
c.
Transaksi dengan manajemen kunci
c.
Transactions
personnel
with
key
management
31 Desember/December 31,
2015
2014
Aset
Kredit
Persentase terhadap total aset
Liabilitas
Simpanan dari nasabah
Persentase terhadap
total liabilitas
879
2.041
Assets
Loans
0,00%
0,01%
Percentage to total assets
9.567
10.661
Liabilities
Deposits from customers
0,04%
0,06%
Percentage to total liabilities
d. Kompensasi manajemen kunci
d.
Compensation
personnel
of
key
management
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember/Year Ended December 31,
2015
2014
Imbalan kerja jangka pendek
Imbalan pasca-kerja
58.600
2.140
58.418
1.597
Short-term employee benefits
Post-employment benefits
Total
60.740
60.015
Total
31,85%
38,77%
Percentage to total personnel
expenses
Persentase terhadap total beban
tenaga kerja
The Bank considers the members of the
Boards of Commissioners and Directors,
Division Heads, and Branch Heads as its key
management personnels.
Dewan Komisaris, Direksi, Kepala Divisi,
dan Kepala Cabang merupakan personil
manajemen kunci Bank.
81
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
29. BALANCES
AND
TRANSACTIONS
RELATED PARTIES (continued)
e. Perjanjian signifikan dengan pihak
berelasi
e.
WITH
Significant agreement with related party
The Bank entered into arrangement with Korea
Exchange Bank, Korea, regarding the
management fee which includes planning,
credit, international banking, audit, IT, and IT
related service, risk management, and others.
For the year ended December 31, 2015, the
management fee are amounted to Rp19,631
(Note 27).
Bank membuat perjanjian dengan Korea
Exchange Bank, Korea, sehubungan
dengan jasa manajemen yang mencangkup
perencanaan,
perkreditan,
perbankan
internasional, audit, IT dan jasa pendukung
IT lainnya, manajemen risiko, dan lain-lain.
Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2015, jumlah jasa manajemen
adalah sebesar Rp19.631 (Catatan 27).
30. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
30. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
The Bank has commitments and contingencies
receivables and payables as follows:
Bank memiliki tagihan dan liabilitas komitmen
dan kontinjensi sebagai berikut:
31 Desember/December 31,
2015
KOMITMEN
Liabilitas komitmen:
Pihak berelasi
Rupiah
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan
Pihak ketiga
Rupiah
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan
Fasilitas kredit kepada bank
yang belum digunakan
L/C yang tidak dapat dibatalkan
dan masih berjalan
Dolar Amerika Serikat
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan
L/C yang tidak dapat dibatalkan
dan masih berjalan
Euro Eropa
L/C yang tidak dapat dibatalkan
dan masih berjalan
Yen Jepang
L/C yang tidak dapat dibatalkan
dan masih berjalan
Total
2014
292
-
1.896.054
1.379.715
5.250
3.249
35.865
-
COMMITMENTS
Commitment liabilities:
Related party
Rupiah
Unused loan facilities
granted to customers
Third parties
Rupiah
Unused loan facilities
granted to customers
Unused loan facilities
granted to bank
Outstanding irrevocable
letters of credit
559.984
393.746
251.569
464.666
6.127
86.379
3.054
41.297
United States Dollar
Unused loan facilities
granted to customers
Outstanding irrevocable
letters of credit
European Euro
Outstanding irrevocable
letters of credit
Japanese Yen
Outstanding irrevocable
letters of credit
2.758.195
2.369.052
Total
82
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
30. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
30. COMMITMENTS
(continued)
Bank memiliki tagihan dan liabilitas komitmen
dan kontinjensi sebagai berikut: (lanjutan)
AND
CONTINGENCIES
The Bank has commitments and contingencies
receivables and payables as follows: (continued)
31 Desember/December 31,
2015
2014
KONTINJENSI
Tagihan kontinjensi:
Pihak berelasi
Dolar Amerika Serikat
Garansi bank yang diterima
-
Pihak ketiga
Rupiah
Garansi bank yang diterima
Dolar Amerika Serikat
Garansi bank yang diterima
Total
CONTINGENCIES
Contingent receivables:
Related parties
United States Dollar
Bank guarantees received
7.431
-
23.657
448.815
937.571
448.815
961.228
448.815
968.659
Third parties
Rupiah
Bank guarantees received
United States Dollar
Bank guarantees received
Total
Liabilitas kontinjensi:
Contingent liabilities:
Pihak ketiga
Rupiah
Bank garansi yang diterbitkan
Dolar Amerika Serikat
Bank garansi yang diterbitkan
157.779
145.628
360.819
375.620
Third parties
Rupiah
Bank guarantees issued
United States Dollar
Bank guarantees issued
Total
518.598
521.248
Total
(Liabilitas)/tagihan kontinjensi - neto
(69.783)
447.411
Contingent (liabilities)/receivables - net
1.921.641
Commitments and contingent
liabilities - net
Liabilitas komitmen
dan kontinjensi - neto
2.827.978
31. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM
MATA UANG ASING
31. MONETARY
ASSETS
AND
LIABILITIES
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Posisi aset (sebelum dikurangi dengan
penyisihan kerugian penurunan nilai) dan
liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah
sebagai berikut:
Assets position (before deducting the provision for
impairment losses) and liabilities denominated in
foreign currencies are as follows:
31 Desember/December 31, 2015
Mata uang asing
(nilai penuh)/
Foreign currency
(full amount)
Ekuivalen Rupiah
(dalam jutaan)/
Rupiah equivalent
(in million)
31 Desember/December 31, 2014
Mata uang asing
(nilai penuh)/
Foreign currency
(full amount)
Ekuivalen Rupiah
(dalam jutaan)/
Rupiah equivalent
(in million)
ASET
Kas
Dolar Amerika Serikat
Won Korea
ASSETS
2.832.296
1.059.20.000
39.043
1.241
2.335.244
161.660.000
28.922
1.840
Giro pada Bank Indonesia
Dolar Amerika Serikat
77.938.320
1.074.380
62.583.030
775.091
Giro pada bank lain
Dolar Amerika Serikat
Euro Eropa
Dolar Australia
Dolar Singapura
Pound Sterling Inggris
Yen Jepang
Dolar Hong Kong
21.377.818
953.901
846.316
91.221
17.412
3.835.107
14.211
294.692
14.363
8.534
890
356
439
25
23.919.661
540.933
40.830
4.925
8.493
144.823
296.245
8.143
414
46
164
231
40.284
319.299
83
Cash
United States Dollar
Korean Won
30.762
305.243
Current accounts with Bank Indonesia
United States Dollar
Current accounts with other banks
United States Dollar
European Euro
Australian Dollar
Singapore Dollar
Great Britain Pound Sterling
Japanese Yen
Hong Kong Dollar
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
31. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM
MATA UANG ASING (lanjutan)
31. MONETARY
ASSETS
AND
LIABILITIES
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
(continued)
Posisi aset (sebelum dikurangi dengan
penyisihan kerugian penurunan nilai) dan
liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah
sebagai berikut: (lanjutan)
Assets position (before deducting the provision for
impairment losses) and liabilities denominated in
foreign currencies are as follows: (continued)
31 Desember/December 31, 2015
Mata uang asing
(nilai penuh)/
Foreign currency
(full amount)
31 Desember/December 31, 2014
Ekuivalen Rupiah
(dalam jutaan)/
Rupiah equivalent
(in million)
Mata uang asing
(nilai penuh)/
Foreign currency
(full amount)
Ekuivalen Rupiah
(dalam jutaan)/
Rupiah equivalent
(in million)
ASET
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain
Dolar Amerika Serikat
ASSETS
185.114.389
2.551.802
149.590.795
1.852.682
Placements with Bank Indonesia
and other banks
United States Dollar
Efek-Efek
Dolar Amerika Serikat
17.473.078
240.866
42.475.898
526.064
Securities
United States Dollar
Tagihan derivatif
Dolar Amerika Serikat
237.152
3.269
23.011
285
Derivative receivable
United States Dollar
Kredit
Dolar Amerika Serikat
705.581.937
9.726.447
559.070.638
6.924.090
Loans
United States Dollar
Tagihan akseptasi
Dolar Amerika Serikat
10.028.108
138.237
9.433.358
116.832
Acceptances receivable
United States Dollar
Aset lain-lain
Dolar Amerika Serikat
22.248.469
306.695
1.223.012
15.147
Other assets
United States Dollar
10.546.196
Total assets
Total aset
14.401.279
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas segera
Dolar Amerika Serikat
6.956.103
95.890
6.667.662
82.579
Liabilities due immediately
United States Dollar
Giro
Dolar Amerika Serikat
Euro Eropa
Dolar Australia
285.135.384
891.492
389.225
3.930.591
13.423
3.925
286.550.971
432.120
-
3.548.934
6.505
-
Demand deposits
United States Dollar
European Euro
Australian Dollar
3.947.939
3.555.439
Tabungan
Dolar Amerika Serikat
2.810.513
38.743
2.840.732
35.182
Saving accounts
United States Dollar
Deposito berjangka
Dolar Amerika Serikat
245.795.191
3.388.287
114.600.204
1.419.324
Time deposits
United States Dollar
Simpanan dari bank lain
Dolar Amerika Serikat
420.442.008
5.795.793
195.392.007
2.419.930
Deposits from other banks
United States Dollar
Liabilitas derivatif
Dolar Amerika Serikat
6.891
95
1.312
16
Derivative payable
United States Dollar
Pinjaman yang diterima
Dolar Amerika Serikat
102.476.176
1.412.634
226.363.088
2.803.507
Borrowings
United States Dollar
Liabilitas akseptasi
Dolar Amerika Serikat
10.028.108
138.237
9.433.358
116.832
Acceptances payable
United States Dollar
Liabilitas lain-lain
Dolar Amerika Serikat
2.764.091
38.103
2.099.072
25.997
Other liabilities
United States Dollar
10.458.806
Total liabilities
Total liabilitas
14.855.721
84
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
32. JAMINAN
PEMERINTAH
TERHADAP
LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM
32. GOVERNMENT’S
OBLIGATIONS
GUARANTEE
OF
BANKS’
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga
Penjamin Simpanan No. 2/PLPS/2010 pada
tanggal 25 November 2010 tentang Program
Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa
Lembaga
Penjamin
Simpanan
menjamin
simpanan yang meliputi giro, deposito berjangka,
sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk
lain yang dipersamakan dengan itu yang
merupakan simpanan yang berasal dari
masyarakat mencakup pula yang berasal dari
bank lain.
Based
on
Indonesia
Deposit
Insurance
Corporation Regulation No. 2/PLPS/2010 dated
November 25, 2010 regarding Deposit Guarantee
Program,
the
Indonesia
Deposit
Insurance
Corporation will guarantee deposits including current
accounts, time deposits, certificate of deposits,
savings deposit, and other forms of deposits, in form
of deposit from public including deposits from other
banks.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober
2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal
13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang
dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk
setiap nasabah pada satu bank yang semula
maksimal Rp100 diubah menjadi maksimal
Rp2.000.
In accordance with Government Regulation No. 66
tahun 2008 dated October 13, 2008, starting
October 13, 2008 the Indonesia Deposit Insurance
Corporation’s guarantee on bank deposits of each
customers in one bank which was previously set at
a maximum of Rp100, was changed to a maximum
of Rp2,000.
Berdasarkan
Undang-Undang
Republik
Indonesia No. 7 Tahun 2009, Perusahaan
Pemerintah pengganti undang-undang tentang
Lembaga Penjaminan Simpanan telah ditetapkan
menjadi
undang-undang
sejak
tanggal
13 Januari 2009.
Based on the Law of the Republic of Indonesia
No. 7 year 2009, Government Regulation in lien of
law on Lembaga Penjaminan Simpanan has been
set into law since January 13, 2009.
33. NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS
KEUANGAN
33. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND
LIABILITIES
Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat
dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan
berdasarkan kategori pada tanggal-tanggal 31
Desember 2015 dan 2014:
The following table summarizes the carrying
amounts and fair values of financial assets and
liabilities according to its category as of December
31, 2015 and 2014:
31 Desember/December 31, 2015
Nilai tercatat/Carrying amount
Catatan/
Notes
Aset keuangan/Financial
assets
Kas/Cash
Giro pada Bank
Indonesia/Current
accounts with Bank
Indonesia
Giro pada bank lain/
Current accounts
with other banks
Penempatan pada Bank
Indonesia dan
bank lain/Placements
with Bank Indonesia
and other banks
Efek-efek/Securities
Tagihan derivatif/
Derivatives receivable
Kredit/Loans
Tagihan akseptasi/
Acceptances receivable
Aset lain-lain/Other
assets
Total
Nilai wajar
melalui
laba rugi/
Fair value
through
profit or loss
Dimiliki
hingga
jatuh tempo/
Held-tomaturity
Kredit yang
diberikan
dan piutang/
Loans and
receivables
Tersedia
untuk
dijual/
Availablefor-sale
Biaya
perolehan
diamortisasi/
Amortized
costs
Total
nilai tercatat/
Carrying
amount
Nilai wajar/
Fair value
4
-
-
129.932
-
-
129.932
129.932
5
-
-
1.584.898
-
-
1.584.898
1.584.898
6
-
-
347.966
-
-
347.966
347.966
7
8
-
359.755
3.236.868
36.710
-
3.236.868
1.457.406
3.236.868
1.454.956
9
10
3.269
-
-
20.990.357
-
-
3.269
20.990.357
3.269
20.990.357
11
-
-
148.570
-
-
148.570
148.570
14
1.060.941
-
-
377.656
-
-
377.656
377.656
3.269
359.755
26.852.957
1.060.941
-
28.276.922
28.274.472
85
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
33. NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS
KEUANGAN (lanjutan)
33. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND
LIABILITIES (continued)
Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat
dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan
berdasarkan kategori pada tanggal-tanggal 31
Desember 2015 dan 2014: (lanjutan)
The following table summarizes the carrying
amounts and fair values of financial assets and
liabilities according to its category as of December
31, 2015 and 2014: (continued)
31 Desember/December 31, 2015
Nilai tercatat/Carrying amount
Catatan/
Notes
Liabilitas keuangan/
Financial liabilities
Liabilitas segera/
Liabilities due
Immediately
Simpanan nasabah/
Deposits from
customers
Simpanan dari bank
lain/Deposits
from other banks
Efek yang dijual dengan
janji dibeli kembali/
Securities sold under
repurchase agreement
Liabilitas derivatif/
Derivative payable
Liabilitas akseptasi/
Acceptances
payable
Pinjaman yang
diterima/Borrowings
Liabilitas lain-lain/
Other liabilities
Nilai wajar
melalui
laba rugi/
Fair value
through
profit or loss
Dimiliki
hingga
jatuh tempo/
Held-tomaturity
Kredit yang
diberikan
dan piutang/
Loans and
receivables
Tersedia
untuk
dijual/
Availablefor-sale
Biaya
perolehan
diamortisasi/
Amortized
costs
Total
nilai tercatat/
Carrying
amount
Nilai wajar/
Fair value
-
-
-
-
97.215
97.215
97.215
15
-
-
-
-
14.833.083
14.833.083
14.833.083
16
-
-
-
-
6.481.305
6.481.305
6.481.305
17
-
-
-
-
250.000
250.000
250.000
9
95
-
-
-
-
95
95
11
-
-
-
-
148.570
148.570
148.570
18
-
-
-
-
1.912.634
1.912.634
1.912.634
21
Total
Neto/Net
-
-
-
-
116.981
116.981
116.981
95
-
-
-
23.839.788
23.839.883
23.839.883
3.174
359.755
26.577.037
1.060.941
(23.839.788)
4.437.039
4.434.589
31 Desember/December 31, 2014
Nilai tercatat/Carrying amount
Catatan/
Notes
Aset keuangan/Financial
assets
Kas/Cash
Giro pada Bank
Indonesia/Current
accounts with Bank
Indonesia
Giro pada bank lain/
Current accounts
with other banks
Penempatan pada Bank
Indonesia dan
bank lain/Placements
with Bank Indonesia
and other banks
Efek-efek/Securities
Tagihan derivatif/
Derivatives receivable
Kredit/Loans
Tagihan akseptasi/
Acceptances receivable
Aset lain-lain/Other
assets
Total
Nilai wajar
melalui
laba rugi/
Fair value
through
profit or loss
Dimiliki
hingga
jatuh tempo/
Held-tomaturity
Kredit yang
diberikan
dan piutang/
Loans and
receivables
Tersedia
untuk
dijual/
Availablefor-sale
Biaya
perolehan
diamortisasi/
Amortized
costs
Total
nilai tercatat/
Carrying
amount
Nilai wajar/
Fair value
4
-
-
95.144
-
-
95.144
95.144
5
-
-
1.346.318
-
-
1.346.318
1.346.318
6
-
-
318.848
-
-
318.848
318.848
7
8
-
732.319
3.170.949
60.831
1.024.560
-
3.170.949
1.817.710
3.170.949
1.818.280
9
10
285
-
-
14.932.975
-
-
285
14.932.975
285
14.932.975
11
-
-
116.832
-
-
116.832
116.832
14
-
-
63.716
-
-
63.716
63.716
285
732.319
20.105.613
1.024.560
-
21.862.777
21.863.347
86
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
33. NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS
KEUANGAN (lanjutan)
33. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND
LIABILITIES (continued)
Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat
dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan
berdasarkan kategori pada tanggal-tanggal 31
Desember 2015 dan 2014: (lanjutan)
The following table summarizes the carrying
amounts and fair values of financial assets and
liabilities according to its category as of December
31, 2015 and 2014: (continued)
31 Desember/December 31, 2014
Nilai tercatat/Carrying amount
Catatan/
Notes
Liabilitas keuangan/
Financial liabilities
Liabilitas segera/
Liabilities due
Immediately
Simpanan nasabah/
Deposits from
customers
Simpanan dari bank
lain/Deposits
from other banks
Liabilitas derivatif/
Derivative payable
Liabilitas akseptasi/
Acceptances
payable
Pinjaman yang
diterima/Borrowings
Liabilitas lain-lain/
Other liabilities
Total
Neto/Net
Nilai wajar
melalui
laba rugi/
Fair value
through
profit or loss
Dimiliki
hingga
jatuh tempo/
Held-tomaturity
Kredit yang
diberikan
dan piutang/
Loans and
receivables
Tersedia
untuk
dijual/
Availablefor-sale
Biaya
perolehan
diamortisasi/
Amortized
costs
Total
nilai tercatat/
Carrying
amount
Nilai wajar/
Fair value
-
-
-
-
83.030
83.030
83.030
15
-
-
-
-
11.968.843
11.968.843
11.968.843
16
-
-
-
-
2.932.109
2.932.109
2.932.109
9
16
-
-
-
-
16
16
11
-
-
-
-
116.832
116.832
116.832
18
-
-
-
-
3.903.507
3.903.507
3.903.507
21
-
-
-
-
101.321
101.321
101.321
16
-
-
-
19.105.642
19.105.658
19.105.658
269
732.319
20.105.613
1.024.560
(19.105.642)
2.757.119
2.757.689
Metode dan asumsi yang digunakan untuk
estimasi nilai wajar adalah sebagai berikut:
The following methods and assumptions are used to
estimate the fair values:
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan
mendekati nilai tercatatnya karena mempunyai
jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas
instrumen keuangan tersebut dan/atau tingkat
suku bunganya sering ditinjau ulang.
The fair values of financial assets and liabilities
approximated the carrying amounts largely due to
the short-term maturities of these instruments and/or
repricing of interest rates are frequently repriced.
Nilai wajar efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo
ditentukan berdasarkan harga kuotasi pasar yang
berlaku pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015
dan 2014.
The fair values of held-to-maturity securities issued
were determined on the basis of quoted market price
as of December 31, 2015 and 2014.
Bank menggunakan hirarki berikut untuk
menentukan dan mengungkapkan nilai wajar dari
instrumen keuangan:
Bank adopts the following hierarchy for determining
and disclosing the fair value of financial instruments:
a.
Tingkat 1: dikutip dari kuotasi harga
(unadjusted) di pasar aktif untuk aset atau
liabilitas keuangan yang identik;
a.
Level 1: derived from quoted prices
(unadjusted) in active markets for identical
financial assets or liabilities;
b.
Tingkat 2: yang melibatkan input selain dari
kuotasi harga pasar yang termasuk dalam
tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset
dan liabilitas, baik secara langsung (seperti
harga) maupun tidak langsung (diperoleh
dari harga);
b.
Level 2: those involving inputs other than
quoted prices included within Level 1 that are
observable for the asset or liability, either
directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived
from prices);
87
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
33. NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS
KEUANGAN (lanjutan)
33. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND
LIABILITIES (continued)
c.
c.
Tingkat 3: diperoleh dari teknik valuasi yang
di dalamnya terdapat input untuk aset dan
liabilitas yang tidak berdasarkan pada data
yang dapat di observasi di pasar (input yang
tidak dapat diobservasi).
Level 3: derived from valuation techniques that
include with inputs for the asset or liability that
are not based on observable market data
(unobservable inputs).
The following table shows an analysis of financial
instruments recorded at fair value by level of
hierarchy:
Tabel berikut menunjukan suatu analisa
instrumen keuangan yang dicatat pada nilai
wajar berdasarkan tingkatan hirarki:
Pengukuran nilai wajar pada tanggal pelaporan menggunakan/
Fair value measurement as at reporting date using
31 Desember/
December 2015
Tingkat/
Level 1
Tingkat/
Level 2
Tingkat/
Level 3
Aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar
Diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Tagihan derivatif
Financial asset measured
at fair value
Fair value through profit
or loss
3.269
-
3.269
-
1.060.941
-
1.060.941
-
Tersedia untuk dijual
Efek-efek
Available-for-sale
Aset keuangan yang nilai
wajarnya diungkapkan
Held-to-maturity
359.755
-
357.304
-
Kredit yang diberikan dan piutang
Kredit yang diberikan
Securities
Loan and receivables
21.075.878
-
21.051.159
24.719
Liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar
Diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Liabilitas derivatif
Securities
Financial asset of which
the fair value is disclosed
Dimiliki hingga jatuh tempo
Efek-efek
Derivative receivables
Loans
Financial liabilities measured
at fair value
Fair value through profit
or loss
95
-
95
-
Derivative payables
As of December 31, 2015 and 2014, there are no
financial assets and liabilities transfer out of or into
level 2 and/or level 3.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan
2014, tidak terdapat aset keuangan atau liabilitas
keuangan yang ditransfer dari atau ke tingkat 2
dan/atau tingkat 3.
34. PENGELOLAAN PERMODALAN
34. CAPITAL MANAGEMENT
The Bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR) as of
December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Posisi rasio Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum (KPMM) Bank pada tanggal-tanggal
31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai
berikut:
31 Desember/December 31,
2015
2014
Modal
- Modal Inti
- Modal pelengkap
4.369.148
146.014
2.617.303
183.437
Capital
Core capital Supplementary capital -
Total modal
4.515.162
2.800.740
Total capital
88
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
34. PENGELOLAAN PERMODALAN (lanjutan)
34. CAPITAL MANAGEMENT (continued)
31 Desember/December 31,
2015
Aset tertimbang menurut risiko:
Untuk risiko kredit
Untuk risiko operasional
Untuk risiko pasar
Rasio kewajiban modal minimum
dengan memperhitungkan:
Risiko kredit dan operasional
Risiko kredit, operasional,
dan pasar
2014
20.344.455
1.078.924
18.500
14.471.289
689.937
5.805
21,08%
18,47%
21,06%
18,47%
35. INFORMASI TAMBAHAN
Risk weighted asset:
For credit risk
For operational risk
For market risk
Capital adequacy ratio with:
Credit and operational risk
Credit, operational, and
market risk
35. ADDITIONAL INFORMATION
a.
Rasio aset produktif yang diklasifikasikan
sebagai aset bermasalah terhadap total aset
produktif
pada
tanggal-tanggal
31
Desember 2015 dan 2014 masing-masing
sebesar 0,18% dan 0,06%.
a.
The ratio of earning assets classified as nonperforming to total earning assets as of
December 31, 2015 and 2014 are 0.18% and
0.06%, respectively.
b.
Rasio kredit terhadap jumlah sumber
pendanaan
pada
tanggal-tanggal
31
Desember 2015 dan 2014 masing-masing
adalah sebesar 141,61% dan 125,38%.
b.
The ratio of loans to total funding as of
December 31, 2015 and 2014 are 141.61% and
125.38%, respectively.
36. MANAJEMEN RISIKO
36. RISK MANAGEMENT
Manajemen Bank menyadari sepenuhnya bahwa
risiko adalah bagian dari sifat bisnis bank. Oleh
karena itu, dalam setiap pengambilan keputusan
maupun proses aktivitas perbankan, Bank
senantiasa berpijak pada kebijakan yang
berbasis risiko.
The Bank’s Management is fully aware that risk is an
intrinsic aspect of the banking business. Therefore,
for all decisions made and in all banking activity
process, the Bank always maintains its position on
risk-based policies.
Seluruh kebijakan risiko Bank mengikuti dan
patuh pada Peraturan Bank Indonesia sebagai
ketentuan baku dan persyaratan minimal agar
dapat menjalankan aktivitas bisnis yang terbaik.
Kebijakan risiko ditetapkan berdasarkan risk
appetite Bank dengan mempertimbangkan
terhadap kekuatan, kemampuan, dan kapasitas
permodalan yang dimiliki Bank.
All risk policies maintained by the Bank are
consistent and comply with Bank Indonesia
Regulations, as a standard provision and minimum
requirement to run its business activities properly.
Risk policies are established based on the Bank’s
risk appetite after considering the Bank’s strength,
capability, and capacity of capital.
Profil Risiko
Risk Profile
Sesuai PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli
2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank
Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan
Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Bank
menyampaikan laporan profil risiko ke Bank
Indonesia per triwulan yang memuat tentang
eksposur risiko kredit, risiko pasar, risiko
likuiditas, risiko operasional, risiko kepatuhan,
risiko hukum, risiko reputasi dan risiko stratejik.
Selanjutnya berdasarkan PBI No. 13/1/PBI/2011
tanggal 5 Januari 2011 dan SE BI
No. 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011
tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Umum, penilaian terhadap indikator profil risiko
meliputi penilaian terhadap risiko inheren dan
kualitas penerapan manajemen risiko dalam
aktivitas operasional Bank.
In accordance with PBI No. 11/25/PBI/2009 dated
July 1, 2009 regarding the Amendment to Bank
Indonesia Regulation No. 5/8/PBI/2003 on Risk
Management for Commercial Banks, Bank submits
on a quarterly basis a risk profile report to Bank
Indonesia, which contains exposure to credit risk,
market risk, liquidity risk, operational risk,
compliance risk, legal risk, reputational risk and
strategic risk. Furthermore, based on PBI
No. 13/1/PBI/2011 dated January 5, 2011 and SE BI
No. 13/24/DPNP dated October 25, 2011 regarding
a Bank’s health level, the assessment on risk profile
indicator covered the assessment on the inherent
risk and quality of risk management implementation
through the operational activities of the Bank.
89
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Profil Risiko (lanjutan)
Risk Profile (continued)
Berdasarkan self assessment yang dilakukan
oleh Bank, peringkat komposit profil risiko Bank
Triwulan IV tahun 2015 berada pada peringkat
low to moderate, yang tercermin dari tingkat
risiko inheren low to moderate dan tingkat
kualitas penerapan manajemen risiko dengan
peringkat satisfactory. Risiko bawaan meliputi
strategi bisnis, karakteristik bisnis, kompleksitas
produk dan aktivitas Bank, industri dimana Bank
melakukan kegiatan usaha, serta kondisi makro
ekonomi. Sedangkan Kualitas Penerapan
Manajemen Risiko meliputi tata kelola risiko,
kerangka manajemen risiko, proses manajemen
risiko, kecukupan sumber daya manusia, dan
kecukupan sistem informasi manajemen, serta
kecukupan sistem pengendalian risiko. Bank
akan terus melakukan perbaikan pada kualitas
penerapan manajemen risiko.
Based on the Bank’s self assessment, the Bank’s
composite risk profile rating during the quarter IV of
2015 is low to moderate, which is reflected in the low
to moderate inherent risk level and satisfactory level
of quality of risk management implementation.
Inherent risks include business strategy, business
characteristics, complexity of products and activities
of the Bank, the industry in which the Bank conducts
business, as well as macroeconomic conditions.
While quality of risk management implementation
covers
risk
governance, risk
management
framework, risk management process, the adequacy
of human resources and management information
systems, as well as the adequacy of the risk
management system. The Bank will keep continue
to improve on risk management practice.
Risiko Kredit
Credit Risk
Bank mengidentifikasi adanya risiko kredit yang
muncul dari kegagalan debitur memenuhi
liabilitas pembayarannya, yang antara lain terkait
dengan pemberian pinjaman, trade financing,
dan penempatan dana. Upaya pengelolaan risiko
kredit dalam hal ini termasuk penetapan batas
aman (plafon) pemberian kredit berdasarkan
profil risiko debitur, segmentasi pasar, serta
kelayakan industri tersebut. Pelaksanaan
evaluasi risiko ini berpedoman pada peraturan
tertulis Bank yang memfasilitasi proses mitigasi
risiko.
The Bank indentifies credit risk that may arise when
a borrower defaults on its payment obligations,
related to, among other matters, loan granting, trade
financing, and funding activities. Credit risk
management includes, among other matters, credit
line based on borrower’s risk profiles, market
segmentation, and the viability of the respective
industry. The performance of risk evaluation is
based on the Bank’s written guidelines which the
facilitate risk mitigation process.
Penerapan manajemen risiko kredit tidak hanya
ditujukan untuk menempatkan Bank sebagai
bank yang patuh terhadap regulasi, namun
merupakan suatu tuntutan manajemen untuk
menerapkan sistem pengelolaan risiko kredit
yang baik dan sesuai dengan praktek di
perbankan. Penerapan manajemen risiko yang
dilakukan tidak hanya bertujuan untuk mencegah
terjadinya penurunan kualitas kredit, namun juga
diharapkan mampu mendorong kegiatan bisnis
Bank.
Credit risk management implementation is not only
intended to position the Bank as a bank that
complies with regulations, but is also a management
requirement to implement a proper credit risk
management system in accordance with sound
banking practices. Credit risk management is
implemented not only to prevent credit quality
deterioration but also to support the Bank’s business
activity.
Bank memiliki departemen manajemen risiko
yang bertanggung jawab mengelola risiko kredit
melalui kebijakan kredit dan penetapan batas
maksimum kredit yang dapat diberikan kepada
suatu industri. Departemen ini juga melakukan
pemantauan terhadap profil risiko debitur yang
memiliki kredit bermasalah, serta debitur yang
memiliki kecenderungan terlambat membayar
atau melakukan penarikan melebihi plafonnya.
The Bank has a risk management department that is
responsible for managing credit risk through credit
policy and for setting credit limits for certain
industries. This Department also monitors the risk
profile of borrowers that have been categorized as
non-performing loan and borrowers that tend to pay
late or make drawdown exceeding the line of credit.
90
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
Selain itu, Bank juga menerapkan kebijakan
persetujuan kredit yang meliputi jumlah kredit
yang dapat diberikan, wewenang untuk
menentukan batas kredit, tanggung jawab dari
petugas kredit, proses persetujuan kredit, akad
kredit, dan persetujuan untuk penyaluran kredit.
Dalam mekanismenya, persetujuan kredit di
Bank harus melewati beberapa tahap, yaitu
proposal kredit, penilaian kredit, termasuk
penilaian agunan (jika diperlukan), dan
persetujuan kredit yang melibatkan Komite Kredit
dengan mempertimbangkan masukan dari
satuan kerja Credit Reviewer.
In addition, the Bank also applies credit approval
policies that include the maximum loan that can be
granted, the authority to approve credit line, the
responsibilities of credit officers, the credit approval
process, loan agreements, and approval for
extending of credit. In its mechanism, the Bank’s
credit approval must go through several stages,
such as credit proposal, credit evaluation, including
valuation of collaterals (if required), and credit
approval involving the Credit Committee with
consideration to input from the Credit Reviewer unit.
Sejalan dengan prinsip kehati-hatian, “four eyes
principles”, serta pemisahan tugas dalam upaya
manajemen risiko, Bank selama tahun 2015
berfokus pada reorganisasi proses pemberian
kredit. Hal ini ditujukan untuk memisahkan fungsi
pemasaran, persetujuan kredit, dan administrasi
kredit.
In line with the prudential principles, the “four eyes
principles”, and segregation of duties as a part of
risk management, during the year 2015 the Bank
focused on reorganizing its credit extension process.
This was done for the purpose of separating
marketing function from other units, such as credit
approval and credit administration.
Dukungan terhadap penerapan manajemen
risiko juga diberikan oleh para pemegang saham
Bank dalam bentuk alih pengetahuan agar Bank
dapat meningkatkan kemampuannya dalam
pengkajian risiko kredit, terutama untuk
memastikan
kualitas
kredit
yang
baik.
Keberadaan satuan kerja Credit Reviewer dalam
hal ini menjadi sangat vital mengingat potensi
risiko yang timbul dari bisnis jasa yang dijalankan
Bank. Analisis terhadap portofolio kredit
dilakukan untuk memonitor pertumbuhan kredit
berdasarkan segmentasi. Bank dalam hal ini
mengaplikasikan pendekatan target pasar
berdasarkan industri secara spesifik. Plafon
kredit debitur ditentukan berdasarkan profil
nasabah atau sektor industri untuk mengelola
permodalan Bank.
Support for the implementation of risk management
has also been given by the Bank’s shareholders in
the form of knowledge transfer, so that the Bank can
stregthen its capability in credit risk assessment,
especially to determine the quality of such credit.
The existence of the Credit Reviewer unit is critical
in this regard considering the potential risk that may
arise from the business services that the Bank
provides. Credit portfolio analysis is done to monitor
credit growth based on loan segmentation. The
Bank applies a market target approach based on
specific industries. Credit ceilings are determined
based on the borrower’s profile and economic sector
in order to manage the Bank’s capital.
i.
i.
Analisis eksposur maksimum risiko kredit
mempertimbangkan
dampak
keuangan
agunan dan peningkatan kredit lainnya:
An analysis of the maximum exposure to credit
risk considering the financial effect of collateral
and other credit enhancement:
Bank
risiko
The carrying value of the Bank’s financial
assets represents the maximum exposure to
credit risk.
Kredit dijamin dengan agunan (misalnya
aset tetap, piutang, kendaraan, persediaan,
mesin, dan lain-lain). Bank menggunakan
nilai wajar agunan sebagai dasar arus kas
masa depan untuk tujuan penurunan jika
kredit bersifat collateral dependent dan
penyitaan agunan kemungkinan besar
terjadi berdasarkan perjanjian.
Loans are secured by collateral (e.g. fixed
assets, receivables, vehicles, inventories,
machineries, and et cetera). The Bank uses the
fair value of collateral as a basis of future cash
flows for impairment purposes if loans are
collateral dependent and foreclosure of
collateral is most likely to occur based on the
agreement.
Nilai
tercatat
aset
merupakan eksposur
kredit.
keuangan
maksimum
91
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
i.
i.
Analisis eksposur maksimum risiko kredit
mempertimbangkan dampak
keuangan
agunan dan peningkatan kredit lainnya:
(lanjutan)
An analysis of the maximum exposure to credit
risk considering the financial effect of collateral
and other credit enhancement: (continued)
Oleh karena itu, nilai tercatat kredit pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 tidak mewakili eksposur maksimum
risiko kredit.
Hence, the carrying value of loans as of
December 31, 2015 and 2014 does not
represent maximum exposure to credit risk.
Bank memiliki nilai sebesar 70,00% dari
jumlah eksposur maksimum terhadap aset
pada laporan posisi keuangan yang berasal
dari kredit yang diberikan masing-masing
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015
dan 2014.
The Bank has 70.00% of the total maximum
exposure to the assets in the statement of
financial position arise from loans granted as of
December 31, 2015 and 2014, respectively.
Untuk memenuhi kebutuhan finansial
nasabah, Bank melaksanakan komitmen
yang tidak dapat dibatalkan dan berbagai
liabilitas kontinjensi. Walaupun liabilitas ini
dapat tidak diakui dalam laporan posisi
keuangan, hal ini memiliki risiko kredit yang
merupakan bagian dari keseluruhan risiko
Bank. Bank melakukan mitigasi risiko
dengan
cara
mengalihkan
sebagian
kewajibannya kepada perusahaan asuransi
maupun meminta agunan yang memadai
apabila terjadi default.
To meet the financial needs of customers, the
Bank
enters
into
various
irrevocable
commitments and contingent liabilities. Even
though these obligations may not be recognized
on the statement of financial position, it contains
credit risk and are therefore part of the overall
risk of the Bank. The Bank mitigates the risks
by shifting parts of its responsibility to insurance
company or through collateral held if there is
default.
Jumlah dan tipe agunan yang dipersyaratkan
bergantung pada penilaian dari risiko kredit
pihak
counterparties.
Pedoman
diimplementasikan mengenai penerimaan
tipe agunan dan parameter penilaian. Tipe
utama agunan yang diperoleh adalah
sebagai berikut:
The amount and type of collateral required
depends on the assessment of the credit risk of
the counterparties. Guidelines are implemented
regarding the acceptability of types of collateral
and valuation parameters. The main types of
collateral obtained are as follows:
•
Manajemen memantau nilai pasar dari
jaminan, permintaan tambahan agunan
yang sesuai dengan perjanjian yang
mendasari dan memantau nilai pasar
dari agunan yang diperoleh selama
pemantauan
kecukupan
penyisihan
kerugian penurunan nilai.
•
Management monitors the market value of
collateral, requests additional collateral in
accordance with the underlying agreement
and monitors the market value of collateral
obtained during its review of the adequacy of
the provision for impairment losses.
•
Adalah kebijakan Bank untuk menjual
properti yang diambil alih dengan cara
yang sistematis. Dana yang diperoleh
digunakan untuk mengurangi atau
membayar
kembali
klaim
jumlah
terhutang. Secara umum, Bank tidak
menggunakan properti yang diambil alih
untuk tujuan bisnis.
•
It is the Bank’s policy to dispose of
repossessed properties in a systematic
manner. The proceeds are used to reduce or
repay the outstanding claim. In general, the
Bank does not occupy repossessed
properties for business use.
92
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
ii.
ii. Concentration of credit risk analysis
Analisis risiko konsentrasi kredit
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015
dan 2014, pengungkapan risiko kredit
maksimum
berdasarkan
konsentrasi
sebelum memperhitungkan agunan yang
dimiliki adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2015 and 2014, the
disclosure on the maximum credit risk by
concentration without taking into account any
collaterals held is as follows:
Konsentrasi risiko kredit berdasarkan jenis
kredit
Concentration of credit risk by type of loan
31 Desember/December 31,
2015
Rp
Investasi
Modal kerja
Konsumsi
Penyisihan kerugian
penurunan nilai
2014
%
Rp
8.080.478
12.490.764
504.636
38,34%
59,27%
2,39%
4.917.799
9.670.661
417.481
32,77%
64,45%
2,78%
21.075.878
100,00%
15.005.941
100,00%
(85.521)
Nilai tercatat
%
20.990.357
Investment
Working capital
Consumption
(72.966)
Provision for impairment
losses
14.932.975
Carrying value
Concentration of credit risk by economic sector
Konsentrasi risiko kredit berdasarkan sektor
ekonomi
31 Desember/December 31,
2015
Rp
Manufaktur
Jasa bisnis
Perdagangan
Konstruksi
Pertambangan
Jasa pelayanan sosial
Pertanian
Transportasi
Lain-lain
Penyisihan kerugian
penurunan nilai
2014
%
Rp
37,47%
23,12%
16,73%
6,52%
4,53%
3,77%
2,73%
2,70%
2,43%
6.154.173
3.381.486
2.352.911
423.412
1.078.740
445.531
184.759
559.438
425.491
41,01%
22,53%
15,68%
2,82%
7,19%
2,97%
1,23%
3,73%
2,84%
21.075.878
100,00%
15.005.941
100,00%
(85.521)
Nilai tercatat
%
7.898.132
4.872.512
3.526.637
1.374.717
954.445
795.075
573.568
570.047
510.745
20.990.357
Manufacturing
Business services
Trading
Construction
Mining
Public services
Agriculture
Transportation
Others
(72.966)
Provision for impairment
losses
14.932.975
Carrying value
Concentration of credit risk by type of debtors
Konsentrasi risiko kredit berdasarkan jenis
debitur
31 Desember/December 31, 2015
Giro pada
BI dan
bank lain/
Current
accounts
with BI and
other banks
Bank Indonesia
Pemerintah/Government
Bank-bank/Banks
Korporasi/Corporate
Ritel/Retail
Penempatan
pada BI dan
bank lain/
Placements
with BI and
other banks
Efek-efek/
Securities
Tagihan
derivatif/
Derivatives
receivable
Kredit/Loans
Tagihan
akseptasi/
Acceptances
receivable
1.584.898
347.966
-
1.660.341
1.576.527
-
1.056.836
100.552
300.018
-
3.148
121
-
38.545
70.526
19.356.736
1.610.071
148.570
-
3.276.793
-
3.245.239
1.095.381
2.098.718
23.082.239
1.610.071
10,42%
3,52%
6,74%
74,15%
5,17%
1.932.864
3.236.868
1.457.406
3.269
21.075.878
148.570
3.276.793
31.131.648
100,00%
Penyisihan kerugian
penurunan nilai/
Provision for
impairment losses
Komitmen dan
kontinjensi/
Commitments
and contingencies
Total
(85.521)
Nilai tercatat/Carrying
value
31.046.127
93
%
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
iii.
Credit Risk (continued)
iii. Concentration of credit risk analysis (continued)
Analisis risiko konsentrasi kredit (lanjutan)
31 Desember/December 31, 2014
Giro pada
BI dan
bank lain/
Current
accounts
with BI and
other banks
Bank Indonesia
Pemerintah/Government
Bank-bank/Banks
Korporasi/Corporate
Ritel/Retail
Penempatan
pada BI dan
bank lain/
Placements
with BI and
other banks
Efek-efek/
Securities
Tagihan
derivatif/
Derivatives
receivable
Kredit/Loans
Tagihan
akseptasi/
Acceptances
receivable
1.346.318
318.848
-
713.665
2.457.284
-
732.319
11.303
962.451
111.637
-
285
-
46.539
93.273
14.188.544
677.585
116.832
-
3.249
2.887.051
-
2.792.302
57.842
3.835.390
17.304.064
677.585
11,31%
0,23%
15,55%
70,15%
2,76%
1.665.166
3.170.949
1.817.710
285
15.005.941
116.832
2.890.300
24.667.183
100,00%
Komitmen dan
kontinjensi/
Commitments
and contingencies
Penyisihan kerugian
penurunan nilai/
Provision for
impairment losses
%
(72.966)
Nilai tercatat/Carrying
value
iv.
Total
24.594.217
iv. Impairment assessment
Evaluasi penurunan nilai
Untuk
tujuan
akuntansi,
Bank
menggunakan model incurred loss untuk
pengakuan kerugian penurunan nilai aset
keuangan. Hal ini berarti kerugian hanya
dapat diakui jika terdapat bukti objektif atas
peristiwa kerugian spesifik.
For accounting purposes, the Bank uses an
incurred loss model for the recognition of losses
on impaired financial assets. This means that
losses can only be recognized when objective
evidence of a specific loss event has been
observed.
Pertimbangan utama evaluasi penurunan
nilai kredit yang diberikan termasuk adanya
pembayaran pokok atau bunga yang jatuh
tempo lebih dari 90 hari atau terdapat
kesulitan atau pelanggaran dari persyaratan
yang terdapat dalam kontrak awal yang
diketahui. Bank melakukan evaluasi
penurunan nilai dalam dua area: evaluasi
penurunan nilai secara individual dan
evaluasi penurunan nilai secara kolektif.
The main considerations for the loan impairment
assessment include whether any payments of
principal or interest are overdue by more than
90 days or there are any known difficulties, or
infringement of the original terms of the
contract. The Bank addresses impairment
assessment in two areas: individually assessed
provisions and collectively assessed provisions.
(i) Evaluasi penurunan
individual
(i) Individually assessed provisions
nilai
secara
The Bank determines the provisions for
impairment losses for each individually
significant loans on an individual basis. Items
considered when determining provision for
impairment losses include the sustainability
of the debtors’ business plan, its ability to
improve performance once a financial
difficulty has arisen, projected receipts and
the expected payout should bankruptcy
ensure, the availability of other financial
support, the realizable value of collaterals,
and the timing of expected cash flows.
Provision for impairment losses are
evaluated at each reporting date, unless
foreseen circumstances require more careful
attention.
Bank menentukan penyisihan kerugian
penurunan nilai secara individual untuk
masing-masing kredit yang signifikan.
Hal-hal yang dipertimbangkan dalam
menentukan jumlah penyisihan kerugian
penurunan nilai antara lain mencakup
keberlanjutan rencana bisnis debitur,
kemampuan debitur untuk memperbaiki
kinerja saat menghadapi kesulitan
keuangan, proyeksi penerimaan dan
ekspektasi pengeluaran saat terjadi
kepailitan,
ketersediaan
dukungan
keuangan lainnya, nilai agunan yang
dapat direalisasikan, dan ekspektasi
waktu
diperolehnya
arus
kas.
Penyisihan kerugian penurunan nilai
dievaluasi setiap tanggal pelaporan,
kecuali terdapat beberapa kondisi yang
mengharuskan adanya perhatian lebih.
94
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
iv.
iv. Impairment assessment (continued)
Evaluasi penurunan nilai (lanjutan)
(ii) Evaluasi
kolektif
penurunan
nilai
secara
(ii) Collectively assessed provisions
Evaluasi
penyisihan
kerugian
penurunan
nilai
secara
kolektif
dilakukan atas kredit yang tidak
signifikan secara individual. Metodologi
evaluasi penyisihan secara kolektif telah
diungkapkan pada Catatan 2f.
Provision for impairment losses are
assessed collectively for losses on loans that
are not individually significant. The
methodology of collectively assessed
provisions has been disclosed in Note 2f.
Informasi mengenai aset keuangan yang
mengalami penurunan nilai dan tidak
mengalami penurunan nilai
Information about impaired and not impaired
financial assets
(i) Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
(i) Current accounts with Bank Indonesia and
other banks
Per 31 Desember 2015 dan 2014, aset
keuangan
ini
tidak
mengalami
penurunan nilai secara individual
maupun kolektif.
As of December 31, 2015 and 2014, these
financial assets are not impaired individually
as well as collectively.
(ii) Penempatan pada Bank Indonesia dan
bank lain
(ii) Placements with Bank Indonesia and other
banks
Per 31 Desember 2015 dan 2014, aset
keuangan
ini
tidak
mengalami
penurunan nilai secara individual
maupun kolektif.
As of December 31, 2015 and 2014, these
financial assets are not impaired individually
as well as collectively.
(iii) Securities
(iii) Efek-efek
As of December 31, 2015 and 2014, these
financial assets are not impaired individually
as well as collectively.
Per 31 Desember 2015 dan 2014, aset
keuangan
ini
tidak
mengalami
penurunan nilai secara individual
maupun kolektif.
(iv) Derivatives receivable
(iv) Tagihan Derivatif
As of December 31, 2015 and 2014, these
financial assets are not impaired individually
as well as collectively.
Per 31 Desember 2015 dan 2014, aset
keuangan
ini
tidak
mengalami
penurunan nilai secara individual
maupun kolektif.
(v) Acceptances receivable
(v) Tagihan akseptasi
As of December 31, 2015 and 2014, these
financial assets are not impaired individually
as well as collectively.
Per 31 Desember 2015 dan 2014, aset
keuangan
ini
tidak
mengalami
penurunan nilai secara individual
maupun kolektif.
(vi) Loans
(vi) Kredit
As of December 31, 2015 and 2014, these
financial assets are impaired subject to
individual and collective impairments.
Per 31 Desember 2015 dan 2014, aset
keuangan ini mengalami penurunan nilai
secara individual maupun kolektif.
95
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
iv.
iv. Impairment assessment (continued)
Evaluasi penurunan nilai (lanjutan)
(vi) Loans (continued)
(vi) Kredit (lanjutan)
Loans, as of December 31, 2015 and 2014,
are summarized as follows:
Ikhtisar kredit pada tanggal-tanggal 31
Desember 2015 dan 2014 adalah
sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2015
Mengalami penurunan nilai/
Impaired
Tidak mengalami
penurunan nilai/
Not impaired
Manufaktur
Jasa bisnis
Perdagangan
Pertambangan
Transportasi
Jasa pelayanan sosial
Konstruksi
Pertanian
Lain-lain
Total
Penyisihan kerugian
penurunan nilai
Neto
Individual/
Individual
Kolektif/
Collective
Total
7.876.505
4.872.512
3.512.645
954.445
565.861
793.731
1.374.717
573.568
508.394
21.627
13.992
4.186
1.344
2.351
-
7.898.132
4.872.512
3.526.637
954.445
570.047
795.075
1.374.717
573.568
510.745
21.032.378
43.500
-
21.075.878
(66.740)
20.965.638
(18.781)
-
24.719
-
(85.521)
20.990.357
Manufacturing
Business services
Trading
Mining
Transportation
Social services
Construction
Agriculture
Others
Total
Provision for
impairment losses
Net
31 Desember/December 31, 2014
Mengalami penurunan nilai/
Impaired
Tidak mengalami
penurunan nilai/
Not impaired
Manufaktur
Jasa bisnis
Perdagangan
Pertambangan
Transportasi
Jasa pelayanan sosial
Konstruksi
Pertanian
Lain-lain
Total
Penyisihan kerugian
penurunan nilai
Neto
Individual/
Individual
Kolektif/
Collective
Total
6.153.548
3.381.486
2.346.856
1.078.740
554.059
445.531
423.412
184.759
425.412
625
6.055
5.379
79
-
6.154.173
3.381.486
2.352.911
1.078.740
559.438
445.531
423.412
184.759
425.491
Manufacturing
Business services
Trading
Mining
Transportation
Social services
Construction
Farming
Others
14.993.803
12.138
-
15.005.941
Total
(8.169)
-
3.969
-
(64.797)
14.929.006
96
(72.966)
14.932.975
Provision for
impairment losses
Net
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
iv.
iv. Impairment assessment (continued)
Evaluasi penurunan nilai (lanjutan)
The table below shows credit quality per class of
financial assets (gross of provision for
impairment losses) that are neither past due nor
impaired:
Tabel dibawah menunjukkan kualitas kredit
per jenis instrumen keuangan yang belum
jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan
nilai (diluar penyisihan kerugian penurunan
nilai):
31 Desember/December 31, 2015
Belum jatuh
tempo atau
tidak
mengalami
penurunan
nilai/Neither
past due
nor impaired
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain
Efek-efek
Tagihan derivatif
Kredit
Tagihan akseptasi
Investasi dalam saham
Aset lain-lain
Telah jatuh
tempo tetapi
tidak
mengalami
penurunan
nilai/Past due
but not
impaired
Mengalami
penurunan
nilai/Impaired
1.584.898
-
-
1.584.898
347.966
-
-
347.966
3.236.868
1.457.406
3.269
20.822.737
148.570
45.446
101.736
209.641
-
43.500
-
3.236.868
1.457.406
3.269
21.075.878
148.570
45.446
101.736
27.748.896
209.641
43.500
28.002.037
Penyisihan kerugian
penurunan nilai
Jumlah/Total
(85.521)
Current accounts with Bank
Indonesia
Current accounts with other
banks
Placements with Bank Indonesia
and other banks
Securities
Derivatives receivables
Loans
Acceptances receivable
Investment in shares
Other assets
Provision for impairment lossess
27.916.516
31 Desember/December 31, 2014
Belum jatuh
tempo atau
tidak
mengalami
penurunan
nilai/Neither
past due
nor impaired
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain
Efek-efek
Tagihan derivatif
Kredit
Tagihan akseptasi
Aset lain-lain
Telah jatuh
tempo tetapi
tidak
mengalami
penurunan
nilai/Past due
but not
impaired
Mengalami
penurunan
nilai/Impaired
1.346.318
-
-
1.346.318
318.848
-
-
318.848
3.170.949
1.817.710
285
14.883.796
116.832
63.716
110.007
-
12.138
-
3.170.949
1.817.710
285
15.005.941
116.832
63.716
21.718.454
110.007
12.138
21.840.599
Penyisihan kerugian
penurunan nilai
Jumlah/Total
(72.966)
21.767.633
97
Current accounts with Bank
Indonesia
Current accounts with other
banks
Placements with Bank Indonesia
and other banks
Securities
Derivatives receivable
Loans
Acceptances receivable
Other assets
Provision for impairment lossess
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
iv.
iv. Impairment assessment (continued)
Evaluasi penurunan nilai (lanjutan)
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015
dan 2014, aset keuangan yang telah jatuh
tempo tetapi tidak mengalami penurunan
nilai
adalah
masing-masing
sebesar
Rp209.641 dan Rp110.007.
As of December 31, 2015 and 2014, the
financial asset that are past due but not
impaired is amounted to Rp209,641 and
Rp110,007.
Seiring dinamika di bisnis jasa perbankan,
Bank juga telah memiliki satuan kerja Asset
Recovery Management agar penanganan
kredit bermasalah dapat lebih terarah,
terutama dalam hal pengelolaan kredit yang
bermasalah. Penanganan kredit bermasalah
terbagi atas 2 (dua) kategori, yang dapat
ditagih kembali dan yang tidak dapat ditagih
kembali. Bagi kredit bermasalah yang masih
dapat ditagih kembali ditangani dengan
mengajukan restrukturisasi utang atau
penyelesaian aset. Sementara itu, bagi
kredit bermasalah yang tidak dapat ditagih
kembali, Bank menggunakan pendekatan
cash settlement atau jalur hukum.
As the banking service industry is constantly
changing, the Bank has established an Asset
Recovery Management unit so that problematic
loans can be handled in a more directed way,
especially in managing non-performing loans.
Handling of non-performing loans is divided into
2 (two) categories, collectible and uncollectible.
Collectible non-performing loans are managed
through credit restructuring or asset settlement,
while for the uncollectible non-performing loan,
the Bank uses a cash settlement approach or
legal channels.
Risiko Operasional
Operational Risk
Risiko operasional adalah potensi timbulnya
kerugian sebagai akibat dari kejadian-kejadian
yang melibatkan
manusia, proses internal,
sistem, dan kejadian-kejadian di luar kendali
Bank (kejadian eksternal).
Operational risk is the potential for losses arising
from events involving people, internal processes,
systems, and events beyond the Bank’s control
(external events).
Pengelolaan risiko operasional merupakan
bagian integral dari manajemen risiko Bank.
Risiko operasional berbeda sifatnya dengan
risiko pasar dan risiko kredit, karena
penilaiannya lebih banyak bersifat kualitatif.
Secara umum pengelolaan risiko operasional
ditujukan untuk mencegah dan memitigasi risiko
guna meminimalkan dampak kerugian risiko
operasional.
Operational risk management is an integral part of
the Bank’s risk management. Operational risk differs
from market risk and credit risk in that more
qualitative methods are used for its assessment. In
general, operational risk management is intended to
prevent and mitigate the risk in order to minimize the
impact of operational risk losses.
Untuk mengantisipasi risiko operasional dengan
mempersiapkan peletakan model pengelolaan
risiko melalui penerapan sistem pengevaluasian
tingkat risiko operasional diseluruh satuan kerja
Bank guna mendukung penciptaan nilai bagi
para pemegang saham. Bank juga telah
memperbaiki control assessment agar pihakpihak terkait dapat mewaspadai sejak awal
potensi risiko yang mungkin muncul dari aktivitas
mereka. Penyelenggaraan yang teratur dan
komprehensif diterapkan guna memastikan agar
semua risko operasional terpantau dan
terkendali secara tepat waktu. Penerapan
analisis
dampak
usaha
dan
rencana
kelangsungan usaha yang diikuti pembangunan
infrastruktur teknologi informasi yang memadai
guna mengantisipasi risiko teknologi telah
membuahkan hasil signifikan terhadap prospek
bisnis Bank ke depannya.
The Bank anticipated operational risk by preparing
the establishment of risk management model
through implementation of operational risk level
evaluation on all working units of the Bank in order
to support value creation for the shareholders. The
Bank has also improved control assessment, so that,
from the beginning, the parties concerned can be on
guard against potential risks that may arise from
their activities. The regular and comprehensive
implementation will be applied to make sure that all
risk shall be monitored and controlled in a punctual
manner. The implementation of business impact
analysis and business continuity plan (BCP),
together with the development of adequate
information technology infrastructure has produced
significant results for the Bank’s business prospect
in the future.
98
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Operasional (lanjutan)
Operational Risk (continued)
Beberapa metode yang digunakan Departemen
Manajemen Risiko dalam mengelola risiko
operasional yang dihadapi Bank antara lain,
pemantauan atas system downtime, baik ATM
maupun core banking (HOBIS), Loss Events
Database (LED), evaluasi atas implementasi
SOP dalam aktivitas operasional harian,
pencatatan atas frekuensi fraud beserta nilainya,
perhitungan atas jumlah dan nilai sanksi/penalti
dari Bank Indonesia, rasio perputaran karyawan,
rasio biaya pelatihan terhadap total biaya
karyawan, pengelolaan rencana kesinambungan
bisnis, kualitas layanan per cabang, pengelolaan
alih daya, utilisasi hak cuti karyawan, serta
pengawasan atas mekanisme dan pemenuhan
laporan yang dilakukan oleh satuan kerja terkait.
Departemen Manajemen Risiko juga telah
mengembangkan metodologi yang terkait
dengan operational risk control self assessment
(ORCSA).
Metode
ini
bertujuan
untuk
memetakan kategori risiko operasional mana
yang sering muncul dalam aktivitas transaksi
sehari-hari.
Selama
2015,
Departemen
Manajemen Risiko juga telah melakukan
pelaporan insiden kerugian risiko operasional,
dimana setiap karyawan diwajibkan untuk
melaporkan semua bentuk insiden yang
menyebabkan kerugian risiko operasional baik
secara finansial maupun non finansial. Tidak
ditemukan permasalahan yang material selama
2015.
Several methods have been used by the Risk
Management Department to manage operational
risk faced by the Bank, including monitoring of
system downtime for both ATM and core banking
(HOBIS), Loss Events Database (LED), evaluation
on SOP implementation for daily operational
activities, recording of fraud in terms of both
frequency and amount, calculation of amounts and
frequency of penalties imposed by Bank Indonesia,
turnover ratio, ratio of training costs to total HR
costs, management of the business continuity plan,
quality of service per branch, management of
outsourcing, leave utilization, and monitoring on
reporting mechanism and compliance by the work
units concerned. In the future, the Risk Management
Department has developed a methodology related to
operational risk control self assessment (ORCSA).
This method aims to map which operational risk
categories have the highest frequency in daily
transaction
activities.
During
2015,
Risk
management Department has also developed new
policies regarding the operational risk incident,
where each employee is required reporting all
incidents which led to the loss both financially and
non-financially. No significant issue was found
during 2015.
Risiko Hukum
Legal Risk
Bank memantau potensi risiko hukum yang
mungkin dapat timbul akibat kelemahan sistem
hukum atau adanya tuntutan hukum dari pihak
ketiga melalui pengembangan stadarisasi
dokumen legal untuk aktivitas bisnis perbankan.
Selain itu, satuan kerja Legal juga memberikan
nasehat-nasehat
hukum
perbankan
dan
rekomendasi kepada satuan kerja terkait dan
melakukan pengawasan terhadap dokumendokumen yang masih berstatus “To Be Obtained”
(TBO).
The Bank has monitored the potential legal risk
which may arise from weakness in legal system or
existence of lawsuits from third party(s), by
developing standard legal documents for banking
business activities. Aside from that, Legal unit also
provides advice and recommendation on banking
legal issues to related working units and performs
monitoring of all documents still categorized as “To
Be Obtained” (TBO).
Dalam pengelolaan risiko hukum, Bank
melakukan pemantauan terhadap seluruh
kegiatan operasional, terutama yang melibatkan
pihak ketiga, yang berpotensi menimbulkan
benturan kepentingan maupun tuntutan hukum.
Satuan kerja Legal juga secara berkala
melakukan
tinjauan
terhadap
perjanjian
kerjasama
dengan
pihak
ketiga
untuk
menghindari terjadinya risiko hukum. Selama
2015, tidak ditemukannya permasalahan yang
terkait dengan gugatan hukum.
For legal risk management, the Bank has monitored
all operational activities, especially those involving
third parties that have potential to raise conflict of
interest or lawsuits. Legal unit regularly conducts a
review of the agreement withthird parties to avoid
and reduce risk potential related to legal. No
litigation issues were found for 2015.
99
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Stratejik
Strategic Risk
Dalam
mengelola
risiko
stratejik,
Bank
berpedoman pada prinsip kehati-hatian dengan
menerapkan analisa pasar yang mendalam
untuk memantau perkembangan usaha dan iklim
ekonomi guna membantu manajemen membuat
keputusan yang tepat. Bank juga melakukan
evaluasi menyeluruh terhadap pogram kerja,
serta rencana aksi korporasi strategis yang
dikaitkan dengan target, potensi pencapaian,
serta visi dan misi Bank. Pengukuran risiko
stratejik
dan
parameter
pengukurannya
dilakukan berdasarkan kinerja Bank, yaitu
dengan membandingkan hasil aktual dengan
target yang ditetapkan.
In managing the strategic risk, the Bank is guided by
prudent principles by implementing deep market
analysis to monitor business development and the
economic climate in order to assist the management
in making appropriate business decisions. The Bank
also fully evaluates its working program and
strategic corporate action plan which is linked to the
Bank’s targets, potential achievements, and vision
and mission. Strategic risk measurement and
parameter are based on the Bank's performance,
which is comparing the achievements with the
targets.
Risiko Reputasi
Reputational Risk
Bank mengidentifikasi potensi risiko reputasi
akibat pemberitaan yang tidak berimbang,
sehingga menimbulkan opini negatif
di
masyarakat terhadap Bank. Perbaikan yang
dilakukan Bank disegala lini usaha selama 2015
merupakan langkah pembenahan fundamental
ke arah yang lebih baik. Eksposur terhadap
situasi kerja yang tidak kondusif berpotensi
menurunkan kepercayaan nasabah terhadap
profesionalisme Bank dan sumber daya manusia
didalamnya,
sehingga
berdampak
pada
penurunan pendapatan Bank.
The Bank has identified the potential reputation risk
that could arise from imbalanced news reports that
may result in negative public opinion towards the
Bank. One improvement made by the Bank in all
business lines during 2015 was a fundamental
restructuring towards a better direction. Exposure to
unfavorable working conditions could reduce
customers trust in the Bank’s professionalism and
personnel, thereby reducing the Bank’s income.
Bank memitigasi risiko reputasi antara lain
melalui komunikasi intensif kepada satuan kerja
Corporate
Secretary
yang
memfasilitasi
kemudahan dalam akses informasi dan
menugaskan satuan kerja Service Quality untuk
memastikan
peningkatan
layanan
Bank.
Penerapan Service Level Agreement juga
dilakukan untuk menangani keluhan nasabah
terkait layanan Bank melalui hotline pelayanan
nasabah dan surat elektronik ke situs Bank.
Dengan merger, tentunya Bank akan menjadi
semakin kuat dan memperoleh pemberitaan
positif di masa depan. Selama 2015, tidak
terdapat pemberitaan negatif terhadap Bank.
The Bank mitigates reputation risk through among
other matters, intensive communication to the
Corporate Secretary unit, which facilitates easier
access to information and delegates the Service
Quality unit to ensure the improvement of corporate
service. Application of Service Level Agreements is
also done to handle customer complaints related to
the Bank’s services through a customer service
hotline and email to the Bank’s website. Related with
merger, Bank will become stronger, having a
positive outlook and publication impact in the future.
During 2015, there is no negative publicity for the
Bank.
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk
Bank terus memantau potensi risiko kepatuhan
yang dapat timbul dari kegagalan Bank
mematuhi peraturan yang berlaku, di antaranya
terkait dengan pemenuhan rasio kewajiban
penyediaan modal minimum (KPMM), rasio
kewajiban kredit yang bermasalah, batas
maksimum pemberian kredit (BMPK), giro wajib
minimum (GWM), dan posisi devisa neto (PDN).
Ketidakpatuhan terhadap peraturan-peraturan ini
berisiko dikenakannya denda atau teguran dari
pihak otoritas di bidang moneter, sehingga
berdampak pada reputasi Bank di mata umum.
The Bank always monitors the potential compliance
risk which may arise from the Bank’s failure to
comply with prevailing regulations related to, among
other matters, capital adequacy ratio (CAR), nonperforming loan (NPL) ratio, legal lending limit (LLL),
minimum reserve requirement (RR), and net open
position (NOP). Non-compliance with these
regulations could incur fines or warnings from the
monetary authority, which would affect the Bank’s
public reputation.
100
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kepatuhan (lanjutan)
Compliance Risk (continued)
Bank telah menunjuk Direktur Kepatuhan yang
dibantu oleh Satuan Kerja Kepatuhan untuk
mengidentifikasi
potensi
dan
mencegah
pelanggaran dalam proses kegiatan usaha yang
berisiko
mengganggu
keuangan
maupun
reputasi Bank. Kajian menyeluruh terhadap
aspek kepatuhan diterapkan secara sistematis
dalam tiap proses dan aktivitas yang ada di
Bank. Melalui Satuan Kerja Kepatuhan, Bank
juga telah menerapkan peraturan dan ketentuan
yang terkait dengan pencucian uang dan
pencegahan pendanaan terorisme. Selama
2015, Satuan Kerja Kepatuhan juga sudah
secara aktif melakukan diseminasi terhadap
semua jenis peraturan yang telah dikeluarkan
oleh regulator.
The Bank has appointed a Compliance Director
assisted by the Compliance Unit, to identify potential
breaches and prevent any violations in business
activity process that could potentially damage the
Bank’s
financial
condition
and
reputation.
Comprehensive reviews of compliance aspects are
applied systematically to all processes and activities
within the Bank. Through the Compliance unit, the
Bank has also implemented rules and regulations
concerning money laundering and prevention of
terrorism financing. During 2015, Compliance Unit
had disseminated all issued regulations from
regulator.
Risiko Pasar
Market Risk
Bank mengidentifikasi risiko pasar sebagai
potensi kehilangan pendapatan atau nilai
ekonomi dikarenakan perubahan tingkat suku
bunga atau harga pasar yang merugikan. Secara
umum, profil risiko pasar Bank untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 tidak
mengalami
perubahan
yang
signifikan
dibandingkan tahun sebelumnya.
The Bank recognizes market risk as the potential for
loss of earnings or economic value due the adverse
changes in interest or exchange rates in the market.
In general, the Bank’s market risk profile for the year
ended December 31, 2015 has not changed
significantly compared to previous year.
Pengelolaan risiko pasar terdiri dari proses
identifikasi, pengukuran, dan pemantauan
berbagai faktor risiko pasar. Bank memiliki
kebijakan dan batasan yang terkait dengan
pengelolaan risiko pasar, serta memiliki unit
independen dalam melakukan pemantauan
transaksi treasuri. Bank juga melakukan analisa
untuk mengukur kemampuan Bank dalam
menghadapi
kondisi
pasar
yang
tidak
menguntungkan. Secara umum, dampak risiko
pasar terhadap portofolio Bank tidak besar
karena transaksi trading masih dibatasi.
Market risk management consists of the processes
of identification, measurement, and monitoring of
various market risk factors. The Bank has policies
and limits related to market risk management,
inculding an independent unit for monitoring treasury
transactions. The Bank also conducts analysis to
measure its ability to cope with unfavorable market
conditions. In general, market risk impact on the
Bank’s portfolio is considered small due to the low
level of trading activity.
Manajemen portofolio Bank juga dilakukan dalam
menghadapi pergerakan suku bunga pasar,
walaupun komposisi risiko ini terbilang masih
kecil secara perhitungan agregat profil risiko.
Pemantauan pergerakan risiko suku bunga pasar
dilakukan secara khusus oleh Asset and Liability
Committee (ALCO) yang memiliki wewenang
untuk membuat penyesuaian yang diperlukan
atas suku bunga simpanan dan suku bunga
kredit. Bank menetapkan suku bunga pinjaman
berdasarkan tingkat cost of fund (COF) ditambah
dengan sejumlah marjin. Besarnya COF dikaji
tiap bulan oleh ALCO dan satuan kerja Tresuri.
The Bank also manages its portfolio by dealing with
market interest rate fluctuation, even though the
composition of this risk is relatively small compared
to the aggregate risk profile. Monitoring of market
interest rate movement is carried out specifically by
the Asset and Liability Committee (ALCO), which has
the authority to make necessary adjustments to
deposit and loan interest rates. The Bank
determines its loan interest rate based on cost of
fund (COF) plus additional provision and overhead
cost. The amount of COF is reviewed on a monthly
basis by ALCO and the Treasury unit.
101
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Pasar (lanjutan)
Market Risk (continued)
Risiko pasar dalam hal ini dibagi menjadi dua
bagian:
Market risk is divided into two parts:
i.
i.
Risiko Mata Uang
Foreign Currency Risk
Foreign currency risk is the probability of loss to
earnings arising from changes in foreign
exchange rates. The Bank manages exposure
to effects of fluctuations in foreign currency
exchange rates by maintaining foreign currency
exposure within the existing regulatory
guidelines (i.e maintaining the Net Open
Position based on Bank Indonesia regulations).
Risiko mata uang adalah kemungkinan
kerugian pendapatan yang timbul dari
perubahan kurs valuta asing. Bank
mengelola paparan terhadap pengaruh
fluktuasi nilai tukar mata uang asing dengan
mempertahankan risiko mata uang asing
dalam pedoman peraturan yang ada (yakni
menjaga Posisi Devisa Neto sesuai dengan
peraturan Bank Indonesia).
31 Desember/December 31, 2015
Perubahan
persentase
nilai tukar
mata uang
asing/
Percentage
change in
foreign
currency rate
Dolar Amerika Serikat
±0,30%
±0,35%
Pengaruh ke
laporan
laba rugi dan
penghasilan/
komprehensif lain/
Impact to
statement of
profit or loss and
comprehensive
income
±30,02
±35,02
United States Dollar
31 Desember/December 31, 2014
Perubahan
persentase
nilai tukar
mata uang
asing/
Percentage
change in
foreign
currency rate
Dolar Amerika Serikat
±0,30%
±0,35%
Pengaruh ke
laporan
laba rugi dan
penghasilan/
komprehensif lain/
Impact to
statement of
profit or loss and
comprehensive
income
±5,4
±6,3
United States Dollar
The
sensitivity
of
the
statement
of
comprehensive income is the estimated effect
of the assumed change in foreign currency
exchange rates on income, based on foreign
currency denominated assets and liabilities.
Sensitivitas
atas
laporan laba rugi
komprehensif merupakan dampak yang
diestimasi
atas
perubahan
yang
diasumsikan atas perubahan nilai tukar
berdasarkan aset dan liabilitas keuangan
dalam mata uang asing.
102
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Pasar (lanjutan)
i.
Market Risk (continued)
Risiko Mata Uang (lanjutan)
i. Foreign Currency Risk (continued)
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia
No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan
perubahannya, Peraturan Bank Indonesia
No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004,
No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September
2005 dan No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli
2010,
bank-bank
diwajibkan
untuk
memelihara posisi devisa netonya setinggitingginya 20% dari modal. Berdasarkan
pedoman Bank Indonesia, “posisi devisa
neto” merupakan penjumlahan dari nilai
absolut atas selisih bersih aset dan liabilitas
untuk setiap mata uang asing dan selisih
bersih tagihan dan liabilitas, berupa
komitmen dan kontinjensi di rekening
administratif, untuk setiap mata uang, yang
semuanya dinyatakan dalam Rupiah.
Based on Bank
Indonesia Regulation
No. 5/13/PBI/2003 dated July 17, 2003 and its
amendment, Bank Indonesia Regulation
No. 6/20/PBI/2004 dated July 15, 2004,
No. 7/37/PBI/2005 dated September 30, 2005
and No. 12/10/PBI/2010 dated July 1, 2010 the
banks are required to maintain their net foreign
exchange position/net open position at a
maximum of 20% of its capital. Under Bank
Indonesia guidelines, “net open position” means
the sum of the absolute value of the net
differences between asset and liability balances
for each foreign currency, and the net
differences between claims and liabilities, in the
form of both commitments and contingencies in
administrative accounts, for each foreign
currency, which are stated in Rupiah.
Berikut ini disajikan rincian Posisi Devisa
Neto (PDN) Bank:
Following is the Bank’s Net Open Position
(NOP):
31 Desember/December 31, 2015
Mata uang
Aset dan tagihan
komitmen dan
kontinjensi/
Assets and
commitment and
contingent
receivables
Dolar Amerika Serikat
Euro Eropa
Pound Sterling Inggris
Dolar Singapura
Dolar Australia
Dolar Hong Kong
Won Korea
Yen Jepang
Liabilitas dan
liabilitas
komitmen dan
kontinjensi/Liabilities
and commitment
and contingent
liabilities
14.870.571
14.363
356
890
8.534
25
1.241
439
14.860.562
13.425
5
3.925
1
1
Total
Modal *)
Persentase PDN terhadap modal
*) Perhitungan persentase PDN terhadap modal
menggunakan modal bulan Desember 2015. Dengan
kurs IDR/USD 13.785,00.
Neto - absolut/
Net - absolute
Currencies
10.009
938
351
890
4.609
24
1.241
438
United States Dollar
European Euro
Great Britain Pound Sterling
Singapore Dollar
Australian Dollar
Hong Kong Dollar
Korean Won
Japanese Yen
18.500
Total
4.515.162
Capital *)
0,41%
Percentage of NOP to Capital
*) Calculation of NOP using December 2015 capital. With
IDR/USD 13,785.00.
103
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Pasar (lanjutan)
ii.
Market Risk (continued)
Risiko Mata Uang (lanjutan)
ii. Foreign Currency Risk (continued)
Following is the Bank’s Net Open Position
(NOP): (continued)
Berikut ini disajikan rincian Posisi Devisa
Neto (PDN) Bank: (lanjutan)
31 Desember/December 31, 2014
Mata uang
Aset dan tagihan
komitmen dan
kontinjensi/
Assets and
commitment and
contingent
receivables
Dolar Amerika Serikat
Euro Eropa
Pound Sterling Inggris
Dolar Singapura
Dolar Australia
Dolar Hong Kong
Won Korea
Liabilitas dan
liabilitas
komitmen dan
kontinjensi/Liabilities
and commitment
and contingent
liabilities
10.505.692
8.143
164
46
414
231
1.840
10.504.220
6.505
-
Total
Modal *)
Persentase PDN terhadap modal
ii.
Neto - absolut/
Net - absolute
Currencies
1.472
1.638
164
46
414
231
1.840
United States Dollar
European Euro
Great Britain Pound Sterling
Singapore Dollar
Australian Dollar
Hong Kong Dollar
Korean Won
5.805
Total
2.800.740
Capital *)
0,21%
Percentage of NOP to Capital
*) Perhitungan persentase PDN terhadap modal
menggunakan modal bulan Desember 2014. Dengan
kurs IDR/USD 12.385,00.
*) Calculation of NOP using December 2014 capital. With
IDR/USD 12,385.00.
Batas nilai (absolut) Posisi Devisa Neto
yang diperkenankan dengan menggunakan
modal pada tanggal-tanggal 31 Desember
2015 dan 2014 masing-masing sebesar
Rp903.032 dan Rp560.148. Posisi Devisa
Neto Bank tidak melampaui batas nilai
(absolut) yang diperkenankan oleh Bank
Indonesia.
The (absolute) value of Net Open Position as of
December 31, 2015 and 2014 using capital as
of December 31, 2015 and 2014 amounted to
Rp903,032 and Rp560,148, respectively. The
Net Open Position of the Bank did not exceed
the maximum (absolute) value required by
Bank Indonesia.
ii.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Untuk memperkecil dampak perubahan
risiko suku bunga terhadap pendapatan
Bank, Bank mencoba mengurangi gap
antara aset dan liabilitas yang sensitif
terhadap suku bunga.
To minimize the impact of changes in interest
rates on the Bank’s earnings, the Bank seeks
to reduce the gap between rate sensitive
assets (RSA) and rate sensitive liabilities
(RSL).
Analisis sensitivitas untuk beberapa faktor
pasar menunjukkan bagaimana laba atau
rugi dan ekuitas dapat dipengaruhi oleh
perubahan dari beberapa faktor risiko sesuai
dengan tabel dibawah ini. Secara umum,
sensitivitas
diestimasi
dengan
membandingkan suatu nilai awal ke nilai
tertentu setelah perubahan tertentu dari
faktor pasar, dengan mengasumsikan
seluruh variabel lainnya tetap.
Sensitivity analysis for several market factors
showing how profit or loss and equity could be
affected by changes in the relevant risk factor
are shown in the tables below. In general,
sensitivity is estimated by comparing an initial
value to the value derived after a specified
change in the market factor, assuming all other
variables are constant.
104
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Pasar (lanjutan)
Market Risk (continued)
ii.
ii.
Risiko Suku Bunga (lanjutan)
Interest Rate Risk (continued)
Sensitivitas
atas
laporan
laba
rugi
komprehensif
merupakan
efek
atas
perubahan estimasi suku bunga atas laba
rugi untuk suatu periode, berdasarkan nilai
suku bunga mengambang atas aset dan
liabilitas yang diperdagangkan dan tidak
diperdagangkan yang dimiliki Bank pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan
2014. Analisis sensitivitas atas ekuitas
dihitung dengan menilai kembali perubahan
estimasi suku bunga tetap atas aset
keuangan yang tersedia untuk dijual pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan
2014. Jumlah sensitivitas atas ekuitas
didasarkan pada asumsi bahwa terdapat
perubahan paralel dalam kurva penghasilan.
The
sensitivity
of
the
statement
of
comprehensive income is the effect of the
assumed changes in interest rates on the profit
or loss for a period, based on the variable rate
trading and non-trading financial assets and
liabilities held by the Bank as of December 31,
2015 and 2014. The analysis of the equity
sensitivity is calculated by revaluing fixed rate
available-for-sale financial assets as of
December 31, 2015 and 2014, for the effects of
the assumed changes in interest rates. The
total sensitivity of equity is based on the
assumption that there are parallel shifts in the
yield curve.
Tabel di bawah ini menunjukkan sensitivitas
dari laporan laba rugi komprehensif dan
ekuitas
Bank terhadap kemungkinan
perubahan wajar atas suku bunga untuk
aset dan liabilitas keuangan dengan
suku bunga tetap pada tanggal-tanggal
31 Desember 2015 dan 2014:
The table below demonstrates the sensitivity of
the Bank’s statements of comprehensive
income and equity to reasonably possible
changes in interest rates for fixed rate financial
assets and liabilities as of December 31, 2015
and 2014:
31 Desember/December 31, 2015
Perubahan basis
poin/Change
in basis point
Rupiah
Dampak ke
laporan laba
rugi dan penghasilan
komprehensif lain/
Impact to
statement of
profit or loss and
comprehensive
income
±50
±125
Dampak ke
ekuitas/
Impact to
equity
±10.440
±26.101
±30.293
±75.731
Rupiah
31 Desember/December 31, 2014
Perubahan basis
poin/Change
in basis point
Rupiah
Dampak ke
laporan laba
rugi dan penghasilan
komprehensif lain/
Impact to
statement of
profit or loss and
comprehensive
income
±50
±125
±4.260
±10.651
105
Dampak ke
ekuitas/
Impact to
equity
±5.245
±13.217
Rupiah
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas merupakan risiko dimana Bank
tidak memiliki sumber daya keuangan yang
memadai untuk memenuhi kewajiban pada saat
jatuh tempo atau dimana sumber daya keuangan
tersebut hanya dapat digunakan dengan biaya
yang sangat mahal. Merupakan kebijakan Bank
untuk setiap saat menjaga posisi likuiditas yang
memadai untuk semua mata uang, sehingga
dapat memenuhi kewajiban pada saat jatuh
tempo.
Liquidity risk is the risk that the Bank either does not
have sufficient financial resources available to meet
its obligations as they fall due or can only access
these financial resources at excessive cost. It is the
Bank’s policy to maintain adequate liquidity at all
times for all currencies and hence to be in a position
to meet obligations as the fall due.
Bank mengelola risiko likuiditas dalam jangka
pendek dan jangka menengah. Dalam jangka
pendek fokus Bank adalah untuk memastikan
bahwa kebutuhan arus kas dapat dipenuhi
melalui aset yang jatuh tempo, simpanan
nasabah, dan pendanaan apabila dibutuhkan.
Dalam jangka menengah, fokus Bank adalah
untuk memastikan laporan posisi keuangan tetap
sehat secara struktural dan sesuai dengan
strategi Bank.
The Bank manages liquidity risk both on a short
term and medium term basis. In the short term, the
Bank’s focus is to ensure that the cash flow
demands can be met through asset maturities,
customer deposits, and wholesale funding where
required. In the medium-term the Bank’s focus is on
ensuring the statement of financial position remains
structurally good and aligned to the Bank’s strategy.
Dalam mengantisipasi potensi risiko likuiditas
akibat
kegagalan
memenuhi
liabilitas
pembayarannya yang sudah jatuh tempo, Bank
menerapkan pengelolaan risiko secara holistik, di
antaranya meliputi analisis gapping antara
pendanaan dan pembiayaan, kecukupan modal,
serta penentuan tingkat likuiditas optimum aset.
Manajemen likuiditas Bank dilakukan oleh satuan
kerja Tresuri, melalui rekomendasi dari Komite
Manajemen Risiko (KMR) dan ALCO.
To anticipate the potential liquidity risk arising from
the failure to settle due liabilities, the Bank
implements risk management in a holistic way, such
as gapping analysis between funding and lending,
maintaining capital adequacy, and seeking the
optimum level of assets. The Bank’s liquidity
management is being handled by the Treasury unit,
with recommendations from the Risk Management
Committee (RMC) and ALCO.
Peranan Departemen Manajemen Risiko dalam
mengelola risiko likuiditas adalah dengan
menggunakan
beberapa
pendekatan,
di
antaranya pengukuran rasio likuiditas dan
pengukuran terhadap gap likuiditas berdasarkan
kontraktual dan analisa perilaku, pembatasan
jangka waktu kredit yang berdenominasi Dolar
Amerika Serikat, pemberian limit atas fasilitas
kredit Dolar Amerika Serikat, serta pengawasan
atas pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM)
dalam Rupiah dan mata uang asing.
The role of the Risk Management Department in
managing liquidity risk is performed using several
approaches, including calculation of liquidity ratio
and liquidity gap measurement based on contractual
and behavior analysis, setting limits on credit tenor
in United States Dollar currency, establishing an
aggregate limit for United States Dollar loans, and
monitoring compliance with the minimum reserve
requirement in both Rupiah and foreign currency.
Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas
melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas
dan rasio-rasio likuiditas.
The Bank measures and monitors liquidity risk
through analysis of liquidity gap and liquidity ratios.
106
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Liquidity Risk (continued)
Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas
keuangan
Maturity mismatch analysis of financial assets and
liabilities
Tabel jatuh tempo berikut menyajikan informasi
mengenai perkiraan sisa jatuh tempo dari aset
dan liabilitas keuangan Bank pada tanggaltanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
The following maturity tables provide information
about the expected maturities of the Bank’s financial
assets and liabilities as of December 31, 2015 and
2014:
31 Desember/December 31, 2015
Total
Aset keuangan
Kas
Giro pada
Bank Indonesia
Giro pada bank
lain
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank lain
Efek-efek
Tagihan derivatif
Kredit - bruto
Tagihan akseptasi
Aset lain-lain
Total
Penyisihan kerugian
penurunan nilai
Total
≤ 1 bulan/
≤ 1 month
> 1 - 3 bulan/
> 1 - 3 months
> 3 bulan 1 tahun/
> 3 months 1 year
> 1- 5 tahun/
> 1 - 5 years
Tidak
memiliki
jatuh tempo/
Without
maturity
> 5 tahun/
> 5 years
129.932
-
-
-
-
-
129.932
1.584.898
1.584.898
-
-
-
-
-
347.966
347.966
-
-
-
-
-
3.236.868
1.457.406
3.269
21.075.878
2.515.714
26.010
3.132
1.040.919
60.788
137
1.986.626
721.154
7.263.558
643.364
6.114.989
520.501
4.669.786
206.743
-
148.570
377.656
49.547
349.656
86.759
1.344
12.264
12.555
-
-
14.101
Financial sssets
Cash
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with
Bank Indonesia
and other banks
Securities
Derivatives receivable
Loans - gross
Acceptances
receivable
Other assets
28.362.443
5.917.842
2.135.654
8.009.531
6.758.353
5.190.287
350.776
Total
Provision for
impairment losses
(85.521)
28.276.922
Liabilitas keuangan
97.215
97.215
-
-
-
-
Simpanan nasabah
Simpanan dari
bank lain
Liabilitas derivatif
Liabilitas akseptasi
Pinjaman yang diterima
Efek yang dijual dengan
janji dibeli kembali
Liabilitas lain-lain
14.833.083
10.273.135
2.852.091
1.678.586
27.845
1.426
-
6.481.305
95
148.570
1.912.634
1.022.230
76
49.547
-
9.000
19
86.759
11.267
5.450.075
12.264
1.840.551
60.816
-
-
250.000
116.981
65.818
20.346
250.000
24.660
6.157
-
-
Financial liabilities
Liabilities immediately
payable
Deposits from
customers
Deposits from
other banks
Derivative payable
Acceptances payable
Borrowings
Securities sold under
repurchase agreement
Other liabilities
Total
23.839.883
11.508.021
2.979.482
9.256.136
94.818
1.426
-
Total
Perbedaan jatuh tempo
4.522.560
(5.590.179)
6.663.535
5.188.861
350.776
Maturity gap
Aset neto
4.437.039
Liabilitas segera
(843.828)
(1.246.605)
-
Net assets
107
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Liquidity Risk (continued)
Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas
keuangan (lanjutan)
Maturity mismatch analysis of financial assets and
liabilities (continued)
Tabel jatuh tempo berikut menyajikan informasi
mengenai perkiraan sisa jatuh tempo dari aset
dan liabilitas keuangan Bank pada tanggaltanggal 31 Desember 2015 dan 2014: (lanjutan)
The following maturity tables provide information
about the expected maturities of the Bank’s financial
assets and liabilities as of December 31, 2015 and
2014: (continued)
31 Desember/December 31, 2014
Total
Aset keuangan
Kas
Giro pada
Bank Indonesia
Giro pada bank
lain
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank lain
Efek-efek
Tagihan derivatif
Kredit - bruto
Tagihan akseptasi
Aset lain-lain
Total
Penyisihan kerugian
penurunan nilai
Total
≤ 1 bulan/
≤ 1 month
> 1 - 3 bulan/
> 1 - 3 months
> 3 bulan 1 tahun/
> 3 months 1 year
> 1- 5 tahun/
> 1 - 5 years
Tidak
memiliki
jatuh tempo/
Without
maturity
> 5 tahun/
> 5 years
95.144
-
-
-
-
-
95.144
1.346.318
1.346.318
-
-
-
-
-
318.848
318.848
-
-
-
-
-
3.170.949
1.817.710
285
15.005.941
1.847.107
88.638
285
446.553
107.344
1.456.481
675.928
668.555
6.038.285
647.914
901.248
4.629.467
51.925
2.435.155
-
116.832
63.716
28.159
5.453
66.312
2.132
22.361
5.028
16.443
21.800
12.860
21.935.743
4.081.361
1.632.269
7.410.157
6.195.072
2.508.880
108.004
Financial sssets
Cash
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other banks
Placements with
Bank Indonesia
and other banks
Securities
Derivatives receivable
Loans - gross
Acceptances
receivable
Other assets
Total
Provision for
impairment losses
(72.966)
21.862.777
Liabilitas keuangan
83.030
83.030
-
-
-
-
-
Simpanan nasabah
Simpanan dari
bank lain
Liabilitas derivatif
Liabilitas akseptasi
Pinjaman yang diterima
Liabilitas lain-lain
11.968.843
4.875.430
4.289.250
2.748.142
55.218
803
-
2.932.109
16
116.832
3.903.507
101.321
1.890.439
16
28.159
866.950
41.365
125.850
66.312
557.170
32.581
915.820
22.361
1.838.500
20.825
640.887
1.768
1.364
3.418
Financial liabilities
Liabilities immediately
payable
Deposits from
customers
Deposits from
other banks
Derivative payable
Acceptances payable
Borrowings
Other liabilities
Total
19.105.658
7.785.389
5.071.163
5.545.648
697.873
2.167
3.418
Total
Perbedaan jatuh tempo
2.830.085
(3.704.028)
(3.438.894)
1.864.509
5.497.199
2.506.713
104.586
Maturity gap
Aset neto
2.757.119
Liabilitas segera
Net assets
108
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Liquidity Risk (continued)
Sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas
keuangan
Residual contractual maturities of financial liabilities
Tabel di bawah ini menyajikan ekspektasi arus
kas yang tidak didiskontokan dari liabilitas
keuangan Bank berdasarkan jatuh tempo
kontraktual yang terdekat pada tanggal laporan
posisi keuangan.
The table below shows the expected undiscounted
cash flows on the Bank’s financial liabilities on the
basis of their earliest possible contractual maturity
as at the statement of financial position date.
31 Desember/December 31, 2015
Total
Liabilitas segera
Simpanan nasabah
Simpanan dari bank lain
Efek yang dijual dengan
janji dibeli kembali
Liabilitas derivatif
Liabilitas akseptasi
Pinjaman yang diterima
Liabilitas lain-lain
Kurang dari
3 bulan/
Less than
3 months
3 - 12 bulan/
months
Lebih dari
1 - 5 tahun/
More than
1 - 5 years
Lebih dari
5 tahun/
More than
5 years
97.215
14.888.541
6.495.766
97.215
13.180.684
1.031.819
1.678.586
5.463.947
27.845
-
1.426
-
250.000
95
148.570
1.966.508
39.613
95
49.547
24.915
29.579
250.000
99.023
1.879.534
3.888
62.059
4.067
2.079
23.886.308
14.413.854
9.374.978
93.971
3.505
Liabilities immediately payable
Deposits from customers
Deposits from other banks
Securities sold under
repurchase agreements
Derivative payable
Acceptances payable
Borrowings
Other liabilities
31 Desember/December 31, 2014
Total
Liabilitas segera
Simpanan nasabah
Simpanan dari bank lain
Liabilitas derivatif
Liabilitas akseptasi
Pinjaman yang diterima
Liabilitas lain-lain
37. PENYAJIAN
KEUANGAN
Kurang dari
3 bulan/
Less than
3 months
3 - 12 bulan/
months
Lebih dari
1 - 5 tahun/
More than
1 - 5 years
Lebih dari
5 tahun/
More than
5 years
83.030
12.145.263
2.995.869
16
116.832
4.073.494
29.847
83.030
9.229.420
2.017.042
16
94.471
1.472.890
18.905
2.854.417
978.827
22.361
1.966.106
5.797
60.532
634.498
1.728
894
3.417
19.444.351
12.915.774
5.827.508
696.758
4.311
KEMBALI
LAPORAN
37. RESTATEMENTS
STATEMENTS
OF
Liabilities immediately payable
Deposits from customers
Deposits from other banks
Derivative payable
Acceptances payable
Borrowings
Other liabilities
THE
FINANCIAL
Sehubungan dengan penerapan awal PSAK No.
24 (Revisi 2013) yang berlaku efektif untuk
laporan keuangan dengan periode yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 dan
diterapkan secara retrospektif, maka Bank telah
melakukan beberapa perubahan kebijakan
akuntansi dengan tujuan untuk penyajian dan
informasi akuntansi yang lebih relevan dan
andal, yaitu:
In relation to the first time adoption of SFAS No. 24
(Revised 2013) which is applied retrospectively for
financial statements for the period starting on or
after January 1, 2015, the Bank has changed some
of its accounting policies with the purpose to present
more relevant and reliable accounting information,
as follows:
i.
Mengubah dasar pengakuan Keuntungan
atau Kerugian Aktuarial dari pendekatan
koridor menjadi pengakuan langsung dalam
penghasilan komprehensif lain.
i.
Changing the recognition method for actuarial
gain or loss from corridor approach to
immediate recognition in other comprehensive
income.
ii.
Mengubah dasar pengakuan jasa kerja
masa lalu dari pengakuan sepanjang ratarata sisa masa kerja karyawan menjadi
pengakuan langsung ke dalam laba rugi.
ii.
Changing the recognition method for past
service cost from recognition over the average
remaining service period to immediate
recognition in profit or loss.
109
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
37. PENYAJIAN
KEMBALI
LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2015 and for
the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
37. RESTATEMENTS
OF
STATEMENTS (continued)
THE
FINANCIAL
In accordance with the transitional provision of
SFAS No. 24 (Revised 2013), the Bank recognized
past service cost which has not been recognized on
the initial adoption of this standard, as an
adjustment to retained earnings as of January 1,
2014/December 31,2013 and December 31,2014
and as adjustment to the statement of financial
position as of January 1,2014/December 31,2013
and December 31,2014.
Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No.
24 (Revisi 2013), Bank mengakui beban jasa lalu
yang belum diakui pada awal penerapan standar
ini sebagai penyesuaian saldo laba, masingmasing pada tanggal 1 Januari 2014/31
Desember 2013 dan 31 Desember 2014 dan
penyesuaian terhadap laporan posisi keuangan
pada tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013
dan 31 Desember 2014.
31 Desember/December 31, 2014
Dilaporkan
sebelumnya/
As previosly
reported
Setelah
Penyesuaian/
As adjusted
Penyesuaian/
Adjustment
STATEMENT OF FINANCIAL
POSITION
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Liabilitas
Liabilitas pajak tangguhan
Kewajiban imbalan pasca-kerja
14.266
21.639
64
(257)
14.330
21.382
Ekuitas
Saldo laba - belum ditentukan
penggunaannya
Liabilities
Deferred tax liabilities
Post-employment benefits obligation
Equity
1.851.531
193
1.851.724
Retained earningsunappropriated
31 Desember/December 31, 2013
Dilaporkan
sebelumnya/
As previosly
reported
Penyesuaian/
Adjustment
Setelah
Penyesuaian/
As adjusted
STATEMENT OF FINANCIAL
POSITION
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Aset
Aset pajak tangguhan
Liabilitas
Liabilitas pajak tangguhan
Kewajiban imbalan pasca-kerja
679
(525)
154
Asset
Deferred tax asset
4.639
21.811
(192)
(1.333)
4.447
20.478
Liabilities
Deferred tax liabilities
Post-employment benefits obligation
E
Download