Kebutuhan modalusaha mikro Rp506 triliun, Baru 9% pelaku usaha

advertisement
Kebutuhan modalusaha mikro Rp506 triliun, Baru 9% pelaku usaha dilayani perbankan
Written by Artikel
Monday, 20 September 2010 12:46 -
JAKARTA Kebutuhan modal pelaku usaha mikro 5 tahun kedepan diperhitungkan mencapai
Rp506,9 triilun yang diharapkanbersumber dari perbankanataupun nonbank.Pemerintah
mengasumsikan kebutuhan permodalan para pelaku usaha mikro tersebut berdasarkan
hitungan terbaru jumlah pelaku usaha mikro di Tanah Air.
Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram mengatakan
hingga awal Agustus 2010 total pelaku usaha mikro yang terdata sekitar 45.847.552 usaha
yang tersebar di 33 provinsi.
"Asumsi ini berdasarkan berbagai data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik, basis data
perbankan dari Bank Indonesia, dan rencana bisnis perbankan untuk usaha mikiro, ujarnya,
kemarin.
Menurut Agus, usaha mikro merupakan kelompok usaha ekonomi yang penting dalam
perekonomian nasional dan daerah, di samping eksistensi pelaku usaha lainnya seperti skala
kecil dan menengah.
"Kelompok ini juga memiliki daya serap tinggi terhadap tenaga kerja," katanya.
Dalam asumsi tersebut, Deputi Bidang Pembiayaan bahkan melengkapi jumlah-pembiayaan di
setiap provinsi.
Dari Rp506,9 triliun, permodalan yang disediakan perbankan sekitar Rp47,3 triliun, sisanya
sebesar Rp459,6 triliun disediakan oleh lembaga permodalan nonbank.
Asumsi permodalan dari perbankan berdasarkan rencana bisnis mereka yang selama ini sudah
diserap pelaku usaha mikro. Adapun, kebutuhan yang dise-diakan lembaga keuangan
nonperbankan, karena modal dari perbankan diasumsikan tidak cukup dalam melayani usaha
mikro.
"Pelaku usaha mikro yang dimaksud dalam konteks ini adalah mereka yang belum bankable,
tetapi usahanya feasible. Karena itu mereka masih terkendala ketika mengajukan kredit ke
perbankan."
Meski demikian, Agus Muharram berharap permasalahan permodalan ini bisa teratasi secara
komprehensif setelah pemerintah pusat turut menyediakan akses pembiayaan dari program
kredit usaha rakyat (KUR).
Sangat beraqam
Kendala yang terjadi pada kelompok usaha mikro untuk mengakses pembiayaan sangat
beragam. Di antaranya, karena informasi yang mereka terima sangat terbatas, sukar mendapat
akses kepada sumber pendanaan yang terjangkau.
1/2
Kebutuhan modalusaha mikro Rp506 triliun, Baru 9% pelaku usaha dilayani perbankan
Written by Artikel
Monday, 20 September 2010 12:46 -
Menurut statistik dari Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, sektor mikro
hanya sekitar 9% yang sudah dilayani perbankan nasional dan umum. Akses mereka ke bank
perkreditan rakyat (BPR) bahkan baru mencapai 3%.
Usaha mikro bahkan kerap tidak mampu memenuhi persyaratan lembaga keuangan seperti
syarat administratif dan kolateral. "Akibatnya, mereka sering didatangi para tengkulak dengan
bunga yang sangat besar."
Karena itu Kementerian Koperasi dan UKM merekomendasi agar perbankan bisa
mempersiapkan perkuatan permodalan yang kompatibel dan berkelanjutan sesuai dengan
karakter usaha mikro maupun kecil dan menengah.
"Syaratnya juga harus lebih sederhana, proses mudah dan cepat serta bunga ringan," kata
Agus Muharram.
Sumber : Bisnis Indonesia
2/2
Download