PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk

advertisement
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
LAPORAN KEUANGAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
LAPORAN KEUANGAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN
ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
DAFTAR ISI
TABLE OF CONTENTS
Halaman/
Pages
Surat pernyataan direksi
Directors’ statement letter
Laporan auditor independen
1-2
Independent auditors’ report
Laporan posisi keuangan
3-4
Statements of financial position
Laporan laba atau rugi dan penghasilan
komprehensif lain
5
Statements of profit or loss and other
comprehensive income
Laporan perubahan defisiensi modal
6
Statements of changes in capital deficiency
Laporan arus kas
7-8
Statements of cash flows
Catatan atas laporan keuangan
9-61
Notes to financial statements
************
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2015
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
DECEMBER 31, 2015
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
Catatan/
Notes
(Disajikan kembali-Catatan 23/
As restated-Note 23 )
2014
2013
ASET
ASSETS
ASET LANCAR
Kas dan bank
Piutang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Piutang lain-lain pihak ketiga
Persediaan
Pajak dibayar dimuka
Biaya dibayar dimuka
3.612.068.523
31.194.460
214.000.000
3.882.965.078
20.658.074
44.000.000
Jumlah aset lancar
8.439.002.361
634.116.226
5
6,19
7
18
418.687.446
730.818.052
15.220.822.586
2.692.800
13.741.288
3.647.857.544
14.913.400
24.484.275.030
112.718.121
225.912.670
3.707.386.157
61.380.600
CURRENT ASSETS
Cash on hand and in banks
Trade receivables
Third parties
Related party
Other receivables from a third party
Inventories
Prepaid tax
Prepaid expenses
19.318.715.064
29.322.490.630
Total current assets
ASET TIDAK LANCAR
Tagihan restitusi pajak
Aset tetap, setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 120.536.003.235
(2014: Rp 105.995.187.889)
Aset tetap yang tidak digunakan,
setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp nihil
(2014: Rp 8.884.108.420)
Jaminan
154.354.326
18
79.354.326
827.599.473
123.704.018.523
8
125.578.678.657
89.433.771.131
61.294.000
8
4.026.121.344
61.380.600
45.210.628.250
-
NON-CURRENT ASSETS
Claim for tax refunds
Fixed assets, net of accumulated
depreciation of
Rp 120,536,003,235
(2014: Rp 105,995,187,889)
Unused fixed assets,
net of accumulated
depreciation of Rp nil
(2014: Rp 8,884,108,420)
Other non-current assets
Jumlah aset tidak lancar
123.919.666.849
129.745.534.927
135.471.998.854
Total non-current assets
JUMLAH ASET
132.358.669.210
149.064.249.991
164.794.489.484
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan
The accompanying notes to financial statements
which are an integral part of the financial statements
3
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2015
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued)
DECEMBER 31, 2015
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
Catatan/
Notes
(Disajikan kembali-Catatan 23/
As restated-Note 23 )
2014
2013
LIABILITAS DAN DEFISIENSI
MODAL
LIABILITIES AND CAPITAL
DEFICIENCY
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang pajak
Beban akrual
185.634.550.447
251.747.123.844
1.109.958
948.227.028
Jumlah liabilitas jangka pendek
441.890.921.223
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas imbalan kerja karyawan
72.498.686
Jumlah liabilitas jangka panjang
JUMLAH LIABILITAS
13.942.341.170
-
21.558.926.448
-
168.204.175.532
246.478.873.844
5.460.238
955.064.506
167.769.392.862
249.245.823.844
835.259.454
2.372.969.406
CURRENT LIABILITIES
Trade payables
Third parties
Related party
Other payables
Third parties
Related parties
Tax payables
Accrued expenses
429.585.915.290
441.782.372.014
Total current liabilities
58.806.780
126.438.429
NON-CURRENT LIABILITY
Employee benefits liability
72.498.686
58.806.780
126.438.429
Total non-current liability
441.963.419.909
429.644.722.070
441.908.810.443
TOTAL LIABILITIES
9,19
3.258.971.494
300.938.452
9,19
DEFISIENSI MODAL
Modal saham, nilai nominal
Rp 500 per saham untuk saham
seri A dan Rp 100 per saham
untuk saham seri B
Modal dasar, 2.900.000.000
saham
Modal ditempatkan dan disetor,
250.000.000 saham seri A dan
1.361.067.000 saham
seri B
Agio saham
Defisit
261.106.700.000
41.493.235.596
(612.204.686.295)
JUMLAH DEFISIENSI MODAL
JUMLAH LIABILITAS DAN
DEFISIENSI MODAL
18
10
261.106.700.000
41.493.235.596
(583.180.407.675)
261.106.700.000
41.493.235.596
(579.714.256.555)
CAPITAL DEFICIENCY
Share capital,
Rp 500 par value per share for
A series stock and Rp 100 par
value per share for B series stock
Authorized, 2,900,000,000
shares
Issued and paid-up,
250,000,000 shares A series
and 1,361,067,000 shares
B series
Additional paid-in capital
Deficit
(309.604.750.699)
(280.580.472.079)
(277.114.320.959)
TOTAL CAPITAL DEFICIENCY
132.358.669.210
149.064.249.991
164.794.489.484
11
12
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan
TOTAL LIABILITIES AND
CAPITAL DEFICIENCY
The accompanying notes to financial statements
which are an integral part of the financial
statements
4
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
LAPORAN LABA ATAU RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS
AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2015
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
Catatan/
Notes
2015
PENJUALAN NETO
BEBAN POKOK PENJUALAN
LABA BRUTO
61.245.390.122
13
17.570.559.282
(60.627.519.290)
14,19
(17.338.563.565)
617.870.832
Beban umum dan
administrasi
Penghasilan lainnya
Beban lainnya
(949.314.183)
5.133.436.939
(33.845.272.287)
RUGI USAHA
Penghasilan keuangan
Beban keuangan
RUGI SEBELUM PAJAK
(Disajikan
kembali-Catatan
23/As restatedNote 23 )
2014
231.995.717
NET SALES
COST OF SALES
GROSS PROFIT
(1.068.313.261)
7.892.556.529
(10.626.069.561)
General and administrative
expenses
Other income
Other expenses
(29.043.278.699)
(3.569.830.576)
LOSS FROM OPERATIONS
3.885.805
(4.304.885)
4.077.361
(4.757.632)
Finance income
Finance charges
(29.043.697.779)
(3.570.510.847)
LOSS BEFORE TAX
15
16
17
PAJAK PENGHASILAN
Pajak kini
Pajak tangguhan
-
-
INCOME TAX
Current tax
Deferred tax
Jumlah pajak penghasilan
-
-
Total income tax
RUGI NETO TAHUN BERJALAN
PENGHASILAN KOMPREHENSIF
LAIN
18
(29.043.697.779)
(3.570.510.847)
19.419.159
104.359.727
NET LOSS FOR THE YEAR
OTHER COMPREHENSIVE
INCOME
JUMLAH BEBAN
KOMPREHENSIF
(29.024.278.620)
(3.466.151.120)
TOTAL COMPREHENSIVE
EXPENSES
RUGI PER SAHAM
(18,03)
(2,22)
LOSS PER SHARE
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan
The accompanying notes to financial statements
which are an integral part of the financial statements
5
PT PANASIA FILAMENT Tbk
LAPORAN PERUBAHAN DEFISIENSI MODAL
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DECEMBER 2015
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT PANASIA FILAMENT Tbk
STATEMENTS OF CHANGES IN CAPITAL DEFICIENCY
FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2015
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
Modal disetor/
Share capital
Agio saham/
Additional
paid-in capital
Defisit/
Deficit
Jumlah
defisiensi modal/
Total capital
deficiency
Saldo per 1 Januari 2014
(Disajikan kembali)
261.106.700.000
41.493.235.596
(579.714.256.555)
(277.114.320.959)
Balance as of January 1, 2014
(As restated)
Rugi neto tahun berjalan
(Disajikan kembali)
-
-
(3.570.510.847)
(3.570.510.847)
Net loss for the year
(As restated)
Penghasilan komprehensif lain
(Disajikan kembali)
-
-
Saldo per 31 Desember 2014
261.106.700.000
41.493.235.596
(583.180.407.675)
(280.580.472.079)
Balance as of December 31, 2014
Rugi neto tahun berjalan
-
-
(29.043.697.779)
(29.043.697.779)
Net loss for the year
Penghasilan komprehensif lain
-
-
Saldo per 31 Desember 2015
261.106.700.000
41.493.235.596
104.359.727
19.419.159
(612.204.686.295)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
104.359.727
19.419.159
(309.604.750.699)
Other comprehensive income
(As restated)
Other comprehensive income
Balance as of December 31, 2015
The accompanying notes to financial statements
which are an integral part of the financial statements
6
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
Pembayaran kepada pemasok dan
lainnya
Pembayaran kepada karyawan
Kas dihasilkan dari
(digunakan untuk) operasi
Penerimaan dari:
Penghasilan lainnya
Penghasilan keuangan
Pembayaran untuk:
Beban lainnya
Beban keuangan
Kas neto diperoleh dari
(digunakan untuk) aktivitas
operasi
2014
26.944.037.047
(72.906.781.110)
(422.059.226)
(26.471.693.331)
(319.741.038)
CASH FLOWS FROM OPERATING
ACTIVITIES
Receipts from customers
Payments to suppliers and
others
Payments to employees
4.875.000.000
3.885.805
7.892.556.529
4.077.361
(9.747.350.969)
(4.304.885)
(5.750.250.199)
(4.757.632)
Cash generated from
(used for) operations
Receipts from:
Other income
Finance income
Payments to:
Other expenses
Finance charges
2.294.228.737
Net cash provided by
(used in) operating
activities
160.000.000
CASH FLOWS FROM INVESTING
ACTIVITIES
Proceeds from sale of fixed assets
160.000.000
Net cash provided by
investing activities
(474.696.151)
152.602.678
(5.347.466.200)
294.000.000
Kas neto diperoleh dari
aktivitas investasi
294.000.000
Kas neto diperoleh dari
(digunakan untuk) aktivitas
pendanaan
Catatan/
Notes
72.854.144.185
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
Hasil penjualan aset tetap
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
Kenaikan (penurunan) utang lain-lain
pihak berelasi
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2015
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
8
5.268.250.000
5.268.250.000
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan
(2.766.950.000)
CASH FLOWS FROM FINANCING
ACTIVITIES
Increase (decrease) in other
payables to related parties
(2.766.950.000)
Net cash provided by
(used in) operating
activities
The accompanying notes to financial statements
which are an integral part of the financial
statements
7
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2015
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2015
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO
KAS DAN BANK
DAMPAK NETO PERUBAHAN
NILAI TUKAR ATAS KAS
DAN BANK
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
STATEMENTS OF CASH FLOWS (Continued)
FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2015
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
Catatan/
Notes
214.783.800
2014
(312.721.263)
NET INCREASE (DECREASE) IN
CASH OND HAND AND IN BANKS
644.980
590.657
NET EFFECT OF CHANGES IN
EXCHANGE RATE ON CASH
ON HAND AND IN BANKS
KAS DAN BANK
AWAL TAHUN
418.687.446
730.818.052
CASH ON HAND AND IN BANKS
AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK
AKHIR TAHUN
634.116.226
418.687.446
CASH ON HAND AND IN BANKS
AT ENDING OF YEAR
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan
The accompanying notes to financial statements
which are an integral part of the financial
statements
8
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
1.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
UMUM
a.
1.
Pendirian dan informasi umum Perusahaan
GENERAL
a.
Establishment and other information
PT Panasia Filament Inti Tbk (Perusahaan)
didirikan dengan nama PT Panasia Cotton
Alam Mills berdasarkan akta No. 85 tanggal
31 Desember 1987 yang dibuat di hadapan
Winarti Sukarjadi, S.H., sebagai pengganti dari
notaris Nanny Sukarja, S.H., notaris di
Bandung. Akta pendirian tersebut telah
memperoleh
persetujuan
dari
Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusannya No. C2-11088.HT.01.01 TH.88
tanggal 1 Desember 1988 dan telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 50 tanggal 1 September 1991,
Tambahan No. 1739.
PT Panasia Filament Inti Tbk (the Company)
was established under the name PT Panasia
Cotton Alam Mills based on notarial deed
No. 85 dated December 31, 1987 of Winarti
Sukarjadi, S.H., acting as successor of Nanny
Sukarja, S.H., notary in Bandung. The deed of
establishment was approved by the Minister
of Justice of the Republic Indonesia in his
decision letter No. C2-11088.HT.01.01.TH.88
dated December 1, 1988, and was published
in the State Gazette of the Republic of
Indonesia No. 50 dated September 1, 1991,
Supplement No. 1739.
Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa
kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir
dalam akta No. 78 tanggal 19 Juni 2009 yang
dibuat di hadapan R. Tendy Sumarwan, S.H.,
notaris di Bandung, mengenai penyesuaian
dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas dan penyusunan
kembali seluruh Anggaran Dasar Perusahaan.
Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat
Keputusan No. AHU-60349.AH.01.02. tanggal
10 Desember 2009.
The Company‟s articles of association has
been amended several times. The latest
amendment under deed No. 78 dated
June 19, 2009 of R. Tendy Sumarwan, S.H.,
notary in Bandung, pertains to the
amendment in compliance with Law No. 40
Year 2007 on Limited Liability Companies and
recodification of the entire provisions of the
Articles of Association of the Company. These
amendments were approved by the Ministry
of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia in his decision letter No. AHU60349.AH.01.02. dated December 10, 2009.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar
Perusahaan,
ruang
lingkup
kegiatan
Perusahaan terutama bergerak di bidang
industri pemintalan benang tekstil, pertenunan,
prosesing, dan perdagangan umum.
In accordance with article 3 of the Company‟s
articles of association, the scope of its
activities is to engage mainly in manufacturing
of textile yarn spinning industry, weaving,
processing activities, and trading.
Perusahaan
mulai
beroperasi
secara
komersial pada tahun 1989 dan berhenti
berproduksi pada tahun 2010.
The Company commenced its commercial
operation in 1989 and stopped its production
in 2010.
Perusahaan berdomisili di Bandung. Kantor
pusat Perusahaan beralamat Jl. Garuda
No. 153-74, Bandung. Lokasi pabrik terletak di
beberapa unit operasional yaitu di Jl. Moh.
Toha Km 6,8, Bandung dan di Jl. Cisirung
No. 95, Bandung.
The Company is domiciled in Bandung. The
Company‟s head office is located on Jl.
Garuda
No.
153-74,
Bandung.
The
Company‟s factories are located at Jl. Moh.
Toha Km 6.8, Bandung and Jl. Cisirung
No. 95, Bandung.
9
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
1.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
UMUM (Lanjutan)
b.
1.
Manajemen kunci dan informasi lainnya
GENERAL (Continued)
b.
The Company‟s key management as of
December 31, 2015, consists of the following:
Susunan manajemen kunci Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai
berikut:
c.
Key management and other information
Dewan Komisaris
Komisaris utama:
Komisaris:
Awong Hidjaja
Soebianto B. Soegiarto
Board of Commissioners
President commissioner:
Commissioner:
Dewan Direksi
Direktur utama:
Direktur:
Enrico Haryono
Hanny Gunadi Leman
Board of Directors
President director:
Director:
Jumlah gaji dan remunerasi Dewan Komisaris
dan Direksi Perusahaan adalah sebesar
Rp
210.242.000
tahun
2015
(2014:
Rp 168.618.000).
The salaries and remuneration paid by the
Company for Board of Commissionersand
Directors amounted to Rp 210,242,00 in 2015
(2014: Rp 168,618,000).
Perusahaan
memiliki
karyawan
tetap
sebanyak 6 orang pada tanggal 31 Desember
2015 (2014: 5 orang) (tidak diaudit).
The Company has 6 permanent employees as
of December 31, 2015 (2014: 5 employees)
(unaudited).
Penawaran umum saham
c.
Public offering of shares
Pada tanggal 17 Juni 1997, Perusahaan
memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)
dengan suratnya No. S-1335/PM/1997 untuk
melakukan penawaran umum 50.000.000
saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada
tanggal 22 Juni 1997, seluruh saham
Perusahaan sebanyak 250.000.000 saham
telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On June 17, 1997, the Company obtained the
letter of effectivity from the Chairman of the
Capital Market and Financial Institution
Supervisory Agency (Bapepam-LK) through
his Letter No. S-1335/PM/1997 related to go
public offering of 50,000,000 shares. On
June 22, 1997, all of the Company‟s
250,000,000 outstanding shares have been
listed on the Indonesia Stock Exchange.
Berdasarkan
keputusan
Rapat
Umum
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
sebagaimana tercantum dalam akta No. 20
tanggal 17 September 2007 dari R. Tendy
Suwarman, S.H., notaris di Bandung, para
pemegang
saham
menyetujui
rencana
perubahan
status
Perusahaan
dari
Perusahaan Terbuka menjadi Perusahaan
Tertutup. Direksi dan Dewan Komisaris
Perusahaan juga diberi kuasa untuk
melakukan perubahan anggaran dasar
Perusahaan dan melakukan delisting atas
saham Perusahaan tersebut.
Based on the decision of the Annual General
Meeting of Shareholders (EGM) as stated in
the deed No. 20 dated September 17, 2007
from R. Tendy Suwarman, S.H., notary in
Bandung, the shareholders approved the
Company's plan to change its status from
Public Company into Private Company.
Director and Board of Commissioner of the
Company are authorized to make changes to
the articles of association of the Company and
conduct the Company's delisting of the
shares.
10
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
1.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
UMUM (Lanjutan)
c.
1.
Penawaran umum saham (Lanjutan)
GENERAL (Continued)
c.
Public offering of shares (Continued)
Sesuai dengan surat Bapepam-LK No. S438/BL/2008 tanggal 23 Januari 2008 kepada
Perusahaan disebutkan antara lain jumlah
pemegang saham Perusahaan setelah
penawaran tender adalah sebanyak 129
pemegang saham dimana jumlah tersebut
belum
sesuai
dengan
jumlah
yang
dipersyaratkan yaitu masih melebihi dari 50
pemegang saham sehingga Perusahaan
masih merupakan emiten sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku,
khususnya di bidang pasar modal.
In accordance with the letter of Bapepam-LK
No. S-438/BL/2008 dated January 23, 2008 to
the Company that mentioned among others
the number of shareholders of the Company
after the tender was offered as much of 129
shareholders which amounts are not in
accordance with the required amount that is
still more than 50 shareholders so the
Company remains a listed company in
accordance with the legislation in force,
particularly in the field of capital markets.
Pada tanggal 10 April 2008 yang kemudian
dilakukan kembali pada tanggal 21 April 2008
telah dilakukan RUPSLB, yang kedua-duanya
telah dibuat dalam akta notaris untuk meminta
persetujuan Go Private Perusahaan sebagai
tindak lanjut keputusan RUPSLB yang telah
dilaksanakan tanggal 17 September 2007.
On April 10, 2008 which subsequently was
carried out on April 21, 2008 has been held
the EGM, both of them have been made in the
notary deed for approval Go Private Company
as a follow-up decision of the EGM which was
held on 17 September 2007.
Sesuai surat Perusahaan kepada PT Bursa
Efek Indonesia tanggal 14 Desember 2009
tentang rencana Go Private, saat ini masih
dalam proses investigasi para pemegang
saham yang tidak jelas keberadaannya. Oleh
sebab itu, Perusahaan telah menunjuk
konsultan independen untuk melakukan
investigasi atas domisili pemegang saham
tersebut. Berdasarkan laporan sementara
konsultan independen, Perusahaan telah
melakukan tindak lanjut atas pemegang
saham yang telah menyatakan kesediaan
untuk menjual sahamnya.
In accordance with official letter of the
Company to the Indonesia Stock Exchange on
December 14, 2009 concerning the Go
Private plan, currently still under investigation
for undentified shareholders. Therefore, the
Company has appointed an independent
consultant to conduct an investigation into the
domicile of such shareholders. Based on the
interim report of independent consultants, the
Company has conducted a follow-up to the
shareholders who have expressed a
willingness to sell their shares.
Pada tanggal 12 Pebruari 2013, Perusahaan
menerima surat dari Indonesia Stock
Exchange No. S-0368/BEJ.PPR/02-2013 yang
menyatakan bahwa Perusahaan telah dicabut
statusnya sebagai “Perusahaan tercatat”
(delisting) efektif pada tanggal 14 Maret 2013.
Oleh karena itu, Perusahaan tidak lagi
memiliki kewajiban sebagai “perusahaan
tercatat” dan Bursa Efek Indonesia akan
menghapus nama Perusahaan dari daftar
“perusahaan tercatat”.
On February 12, 2013, the Company obtained
the letter from Indonesian Stock Exchange
No. S-0368/BEJ.PPR/02-2013 informing that
the Company has been stripped of its status
as a listed Company (delisting) effectively on
March 14, 2013. Therefore, the Company has
no obligation as a listed company and
Indonesia Stock Exchange will remove the
Company‟s name from the list of listed
company.
11
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
1.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
UMUM (Lanjutan)
c.
1.
Penawaran umum saham (Lanjutan)
GENERAL (Continued)
c.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015,
persetujuan Go Private Perusahaan belum
disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (d/h
Bapepam-LK) sehingga Perusahaan masih
merupakan Emiten sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku,
khususnya di bidang pasal modal.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN
a.
AKUNTANSI
Public offering of shares (Continued)
As of December 31, 2015, the Go Private plan
of the Company has not been approved by
Indonesia Financial Services Authority
(formerly Bapepam-LK), thus the Company
remains a listed Company in accordance with
the legislation in force, particularly in the field
of capital market.
YANG
2.
Dasar penyusunan laporan keuangan
SUMMARY
POLICIES
a.
OF
SIGNIFICANT
Basis of preparation
statements
of
ACCOUNTING
the financial
Laporan keuangan telah disusun sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”)
di Indonesia, yang mencakup Pernyataan dan
Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7
mengenai Penyajian dan Pengungkapan
Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan
Publik yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa
Keuangan (“OJK”).
The financial statements have been prepared
in accordance with Indonesian Financial
Accounting
Standards
(“SAK”),
which
comprise the Statements and Interpretations
issued by the Board of Financial Accounting
Standards of the Indonesian Institute of
Accountants and the Regulations No. VIII.G.7
concerning
on
Financial
Statements
Presentation and Disclosures issued by
Monetary Services Authority (“OJK”).
Laporan keuangan disusun berdasarkan
konsep akrual, kecuali laporan arus kas,
dengan menggunakan konsep biaya historis,
kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan
atas laporan keuangan yang relevan.
The financial statements have been prepared
on the accrual basis, except for the statement
of cash flows, using the historical cost concept
of accounting, except as disclosed in the
relevant notes to the financial statements.
Laporan arus kas yang disajikan dengan
menggunakan metode langsung, menyajikan
penerimaan dan pengeluaran kas dan bank
yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan.
The statement of cash flows, which have been
prepared using the direct method, present
receipts and disbursements of cash on hand
and in banks classified into operating,
investing, and financing activities.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam
laporan keuangan adalah Rupiah yang
merupakan
mata
uang
fungsional
Perusahaan.
The presentation currency used in the
financial statements is Rupiah which is the
Company‟s functional currency.
Tahun buku Perusahaan adalah 1 Januari 31 Desember.
The financial reporting period of the
Perusahaan is January 1 - December 31.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini,
kecuali dinyatakan lain, dinyatakan dalam
Rupiah.
All figures in the financial statements are
stated in Rupiah, unless otherwise stated.
12
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
b.
AKUNTANSI
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
YANG
2.
Transaksi dan saldo dalam mata uang
asing
b.
Foreign
balances
currency
ACCOUNTING
transactions
and
Transaksi dalam mata uang asing dicatat
dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku
pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal
pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam
mata uang asing dijabarkan sesuai dengan
rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan
oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi
perbankan terakhir untuk tahun yang
bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yang
timbul, dikreditkan atau dibebankan pada
operasi tahun yang bersangkutan.
Transactions involving foreign currencies are
recorded in Rupiah at the rates of exchange
prevailing at the time the transactions are
made. At the reporting date, monetary assets
and liabilities denominated in foreign
currencies are translated at the average of the
selling and buying rates of exchange
prevailing at the last banking transaction date
of the year, as published by Bank Indonesia,
and any resulting gains or losses are credited
or charged to operations of the current year.
Nilai tukar yang digunakan adalah sebagai
berikut (angka penuh dalam Rupiah):
The rates of exchange used are as follows
(full amount in Rupiah):
2015
2014
15.069,68
13.795,00
9.751,19
Euro Eropa
Dolar Amerika Serikat
Dolar Singapura
c.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (Continued)
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
15.133,27
12.440,00
9.422,11
c.
Euro Europe
United States Dollar
Singapore Dollar
Transactions with related parties
Perusahaan mempunyai transaksi dengan
pihak-pihak berelasi, dengan definisi yang
diuraikan pada revisi PSAK No. 7 (Revisi
2010).
The Company has transactions with related
parties, as defined in the revised PSAK No. 7
(Revised 2010).
Suatu pihak dianggap
Perusahaan jika:
A party is considered to be related to the
Company if:
i)
ii)
iii)
iv)
v)
berelasi
dengan
langsung atau tidak langsung melalui
satu atau lebih perantara, suatu pihak
(i) mengendalikan, atau dikendalikan
oleh,
atau
berada
di
bawah
pengendalian
bersama
dengan
Perusahaan; (ii) memiliki kepentingan
dalam Perusahaan yang memberikan
pengaruh signifikan atas Perusahaan;
atau
(iii)
memiliki
pengendalian
bersama atas Perusahaan;
suatu pihak yang berelasi dengan
Perusahaan;
suatu pihak adalah ventura bersama
dimana Perusahaan sebagai venturer;
suatu pihak adalah anggota dari
personil manajemen kunci Perusahaan;
i)
directly or indirectly through one or more
intermediaries, the party (i) controls, or
is controlled by, or is under common
control with the Company; (ii) has an
interest in the Company that gives
significant influence over the Company;
or (iii) has joint control over the
Company;
ii)
suatu pihak adalah anggota keluarga
dekat dari individu yang diuraikan
dalam butir i) atau iv);
v)
the party is an associate of the
Company;
the party is a joint venture in which the
Company is a venturer;
the party is a member of the key
management
personnel
of
the
Company;
the party is a close member of the family
of any individual referred to i) or iv);
iii)
iv)
13
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
c.
Transaksi dengan
(Lanjutan)
vi)
vii)
d.
AKUNTANSI
pihak-pihak
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
YANG
2.
berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (Continued)
c.
suatu pihak adalah entitas yang
dikendalikan, dikendalikan bersama
atau dipengaruhi signifikan oleh atau
untuk dimana hak suara signifikan pada
beberapa entitas, langsung maupun
tidak
langsung,
individu
seperti
diuraikan dalam butir iv) atau v); atau
suatu pihak adalah suatu program
imbalan paska kerja untuk imbalan
kerja dari Perusahaan atau entitas yang
terkait dengan Perusahaan.
with
related
parties
vi)
the party is an entity that is controlled,
jointly
controlled
or
significantly
influenced by or for which significant
voting power in such entity resides with,
directly or indirectly, any individual
referred to iv) or v); or
vii)
the party is a post-employment benefit
plan for the benefit of employees of the
Company, or any entity that is a related
party of the Company.
Seluruh transaksi dan saldo yang material
dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan yang
relevan.
All significant transactions and balances with
related parties are disclosed in the relevant
notes to the financial statements.
Kecuali diungkapkan khusus sebagai pihakpihak berelasi, maka pihak-pihak lain yang
disebutkan dalam catatan atas laporan
keuangan merupakan pihak ketiga.
Unless specifically identified as related
parties, the parties disclosed in the notes to
the financial statements are third parties.
Kas dan setara kas
d.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, investasi
jangka pendek dengan jangka waktu tiga
bulan atau kurang dan pinjaman rekening
koran. Pinjaman rekening koran akan tercatat
sebagai pinjaman pada liabilitas jangka
pendek dalam laporan posisi keuangan.
e.
Transactions
(Continued)
ACCOUNTING
Cash and cash equivalents
Cash and cash equivalents consist of cash on
hand, deposits held at call with banks, other
short-term highly liquid investments with
original maturities of three months or less, and
bank overdrafts. Bank overdrafts are shown
within borrowings in current liabilities on the
statements of financial position.
Persediaan
e.
Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang
lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai
realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan
dengan menggunakan metode rata-rata
tertimbang. Nilai realisasi neto persediaan
adalah estimasi harga jual dalam kegiatan
usaha biasa dikurangi estimasi biaya
penyelesaian dan estimasi biaya yang
diperlukan untuk membuat penjualan.
Inventories are valued at the lower of cost or
net realizable value. Cost is calculated using
weighted-average method. Net realizable
value is the estimated selling price in the
ordinary course of business less estimated
costs of completion and the estimated costs
necessary to make the sale.
Perusahaan menetapkan
keusangan
dan/atau
persediaan berdasarkan
berkala atas kondisi fisik
neto persediaan.
The Company provides allowance for
obsolescence and/or decline in market values
of inventories based on periodic reviews of the
physical conditions and net realizable values
of the inventories.
penyisihan untuk
penurunan
nilai
hasil penelaahan
dan nilai realisasi
14
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
f.
AKUNTANSI
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
YANG
2.
Biaya dibayar dimuka
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (Continued)
f.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi dan
dibebankan pada operasi selama masa
manfaatnya.
g.
ACCOUNTING
Prepaid expenses
Prepaid expenses are amortized and charged
to operations over the periods benefited.
Instrumen keuangan
g.
Financial instruments
Aset keuangan
Financial assets
Pengakuan dan pengukuran awal
Initial recognition and measurement
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK
No. 55 diklasifikasikan sebagai salah satu dari
aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba atau rugi, pinjaman yang
diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga
jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia
untuk
dijual.
Perusahaan
menetapkan
klasifikasi
aset
keuangan
pada saat
pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan
sesuai, akan melakukan evaluasi kembali
pada setiap akhir tahun keuangan.
Financial assets within the scope of PSAK
No. 55 are classified as financial assets at fair
value through profit or loss, loans and
receivables, held to maturity investments, or
available for sale financial assets. The
Company determines the classification of its
financial assets at initial recognition and,
where allowed and appropriate, re-evaluates
this designation at each financial year end.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan
diukur pada nilai wajar, namun dalam hal aset
keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar
melalui laba atau rugi, maka nilai wajar
tersebut ditambah dengan biaya transaksi
yang dapat diatribusikan secara langsung
dengan perolehan aset keuangan tersebut.
At initial recognition, as financial assets are
measured at fair value, but in the case of
financial assets are not at fair value through
profit or loss, the related fair values is added
with the transactions costs that are directly
attributable to the acquisition of financial
assets.
Aset keuangan utama Perusahaan meliputi
kas dan bank, piutang usaha dan lain-lain
yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang
diberikan dan piutang.
The Company‟s principal financial assets
include cash on hand and in banks, trade and
other receivables classified as loans and
receivables.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
-
-
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang
adalah aset keuangan non-derivatif
dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan yang tidak memiliki kuotasi di
pasar aktif. Setelah pengakuan awal,
PSAK No. 55 mensyaratkan aset tersebut
dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode Suku
Bunga Efektif (“SBE”). Keuntungan atau
kerugian terkait diakui pada laba atau
rugi ketika pinjaman yang diberikan dan
piutang dihentikan pengakuannya atau
mengalami penurunan nilai, serta melalui
proses amortisasi.
Loans and receivables
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or
determinable payments that are not
quoted in an active market. After initial
recognition, PSAK No. 55 requires such
assets to be carried at amortized cost
using the Effective Interest Rate (“EIR”)
method. The related gains or losses are
recognized in the profit or loss when the
loans and receivables are derecognized
or impaired, as well as through the
amortization process.
15
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
g.
AKUNTANSI
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
YANG
2.
Instrumen keuangan (Lanjutan)
g.
Aset keuangan (Lanjutan)
Pengukuran
(Lanjutan)
-
setelah
pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
Financial instruments (Continued)
Financial assets (Continued)
awal
Subsequent measurement (Continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang
(Lanjutan)
-
Penyisihan atas jumlah yang tidak
tertagih dicatat bila ada bukti yang
objektif bahwa Perusahaan tidak akan
dapat menagih piutang tersebut. Piutang
tidak tertagih dihapuskan pada saat
diidentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang
kebijakan akuntansi untuk penurunan
nilai aset keuangan diungkapkan dalam
catatan di bawah ini.
Loans and receivables (Continued)
An allowance is made for uncollectible
amounts when there is objective
evidence that the Company will not be
able to collect the receivables. Bad
debts are written off when identified.
Further details on the accounting policy
for impairment of financial assets are
disclosed below in this note.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Penghentian pengakuan atas suatu aset
keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk
bagian dari aset keuangan atau bagian dari
kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:
A financial asset, or, where applicable a part
of a financial asset or part of a group of similar
financial assets, is derecognized when:
i)
i)
ii)
hak kontraktual atas arus kas yang
berasal dari aset keuangan tersebut
berakhir; atau
Perusahaan
mentransfer
hak
kontraktual untuk menerima arus kas
yang berasal dari aset keuangan
tersebut atau menanggung kewajiban
untuk membayar arus kas yang diterima
tersebut
tanpa penundaan
yang
signifikan kepada pihak ketiga melalui
suatu kesepakatan penyerahan dan
apabila
(I)
secara
substansial
mentransfer seluruh risiko dan manfaat
atas kepemilikan aset keuangan
tersebut, atau (II) secara substansial
tidak
mentransfer
dan
tidak
mempertahankan seluruh risiko dan
manfaat
atas
kepemilikan
aset
keuangan tersebut, namun telah
mentransfer pengendalian atas aset
keuangan tersebut.
ii)
16
the contractual rights to receive cash
flows from the financial assets have
expired; or
the Company has transferred its
contractual rights to receive cash flows
from the financial assets or has
assumed an obligation to pay them in
full without material delay to a third party
under a “pass-through” arrangement and
either (I) has transferred substantially all
the risks and rewards of the financial
assets, or (II) has neither transferred nor
retained substantially all the risks and
rewards of the financial asset, but has
transferred control of the financial asset.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
g.
AKUNTANSI
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
YANG
2.
Instrumen keuangan (Lanjutan)
g.
Aset keuangan (Lanjutan)
Penghentian
(lanjutan)
pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
Financial instruments (Continued)
Financial assets (Continued)
aset
keuangan
Derecognition of financial assets (Continued)
Pada saat Perusahaan tidak mentransfer
maupun tidak mempertahankan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat atas
aset
keuangan
tersebut,
juga
tidak
mentransfer pengendalian atas aset keuangan
tersebut, maka aset keuangan tersebut diakui
oleh Perusahaan sebesar keterlibatannya
yang berkelanjutan dengan aset keuangan
tersebut.
When the Company has neither transferred
nor retained substantially all the risks and
rewards of the financial asset nor transferred
control of the financial asset, the financial
asset is recognized to the extent of the
Company‟s continuing involvement in the
asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk
pemberian jaminan atas aset yang ditransfer
diukur sebesar jumlah terendah antara nilai
aset yang ditransfer dan jumlah maksimal dari
pembayaran yang diterima yang mungkin
harus dibayar kembali oleh Perusahaan.
Continuing involvement that takes the form of
a guarantee over the transferred asset is
measured at the lower of the original carrying
amount of the asset and the maximum
amount of consideration that the Company
could be required to repay.
Dalam hal ini, Perusahaan juga mengakui
liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan
liabilitas terkait diukur atas dasar yang
merefleksikan hak dan kewajiban Perusahaan
yang ditahan.
In that case, the Company also recognizes an
associated liability. The transferred asset and
the associated liability are measured on a
basis that reflects the rights and obligations
that the Company has retained.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset
keuangan secara keseluruhan, maka selisih
antara nilai tercatat dan jumlah dari (i)
pembayaran yang diterima, termasuk aset
baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas
baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan
atau kerugian kumulatif yang telah diakui
secara langsung dalam ekuitas, harus diakui
sebagai laba atau rugi.
On derecognition of a financial asset in its
entirety, the difference between the carrying
amount and the sum of (i) the consideration
received, including any new asset obtained
less any new liability assumed; and (ii) any
cumulative gain or loss that has been
recognized directly in equity, is recognized as
the profit or loss.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan
mengevaluasi apakah terdapat bukti yang
objektif bahwa aset keuangan atau kelompok
aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company assesses at each reporting
date whether there is any objective evidence
that a financial asset or a group of financial
assets is impaired.
17
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
g.
AKUNTANSI
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
YANG
2.
Instrumen keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (Continued)
g.
ACCOUNTING
Financial instruments (Continued)
Aset keuangan (Lanjutan)
Financial assets (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
Impairment of financial assets (Continued)
Penurunan nilai atas aset keuangan atau
kelompok aset keuangan dianggap telah
terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang
objektif mengenai penurunan nilai sebagai
akibat dari satu atau lebih peristiwa yang
terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut
(“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa
yang merugikan tersebut berdampak pada
estimasi arus kas masa depan atas aset
keuangan atau kelompok aset keuangan yang
dapat diestimasi secara handal.
A financial asset or a group of financial assets
is deemed to be impaired if, and only if, there
is an objective evidence of impairment as a
result of one or more events that has occurred
after the initial recognition of the asset (“an
incurred loss event”) and that loss event has
an impact on the estimated future cash flows
of the financial asset or the group of financial
assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi
pihak peminjam atau kelompok pihak
peminjam mengalami kesulitan keuangan
signifikan, wanprestasi atau tunggakan
pembayaran bunga atau pokok, terdapat
kemungkinan bahwa pihak peminjam akan
dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi
keuangan lainnya dan pada saat data yang
dapat diobservasi mengindikasikan adanya
penurunan yang dapat diukur atas estimasi
arus kas masa datang, seperti meningkatnya
tunggakan atau kondisi ekonomi yang
berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include
indications that the debtors or a group of
debtors is experiencing significant financial
difficulty, default or delinquency in interest or
principal payments, the probability that they
will enter bankruptcy or other financial
reorganization, and when observable data
indicate that there is a measurable decrease
in the estimated future cash flows, such as
changes in arrears or economic conditions
that correlate with defaults.
(i)
(i)
Aset keuangan yang dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi
Untuk pinjaman yang diberikan dan
piutang yang dicatat pada biaya
perolehan yang diamortisasi, Perusahaan
pertama
kali
secara
individual
menentukan bahwa terdapat bukti objektif
mengenai penurunan nilai atas aset
keuangan
yang
signifikan
secara
individual, atau secara kolektif untuk aset
keuangan yang tidak signifikan secara
individual
Financial assets carried at amortized
cost
For loans and receivables carried at
amortized cost, the Company first
assesses individually whether objective
evidence
of
impairment
exists
individually for financial assets that are
individually significant, or collectively for
financial assets that are not individually
significant.
18
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
g.
AKUNTANSI
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
YANG
2.
Instrumen keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (Continued)
g.
ACCOUNTING
Financial instruments (Continued)
Aset keuangan (Lanjutan)
Financial assets (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
Impairment of financial assets (Continued)
(i)
(i)
Aset keuangan yang dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi (Lanjutan)
Financial assets carried at amortized
cost (Continued)
Jika Perusahaan menentukan tidak
terdapat
bukti
objektif
mengenai
penurunan nilai atas aset keuangan yang
dinilai secara individual, terlepas aset
keuangan tersebut signifikan atau tidak,
maka Perusahaan memasukkan aset
tersebut ke dalam kelompok aset
keuangan yang memiliki karakteristik
risiko kredit yang sejenis dan menilai
penurunan nilai kelompok tersebut
secara kolektif. Aset yang penurunan
nilainya dinilai secara individual dan
untuk itu kerugian penurunan nilai diakui
atau tetap diakui, tidak termasuk dalam
penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Company determines that no
objective evidence of impairment exists
for an individually assessed financial
assets, whether significant or not, it
includes the asset in a group of financial
assets
with
similar
credit
risk
characteristics and collectively assesses
them for impairment. Assets that are
individually assessed for impairment
and for which an impairment loss is, or
continues to be recognized, are not
included in a collective assessment as
impairment.
Jika terdapat bukti objektif bahwa
kerugian penurunan nilai telah terjadi,
jumlah kerugian tersebut diukur sebagai
selisih antara nilai tercatat aset dengan
nilai kini estimasi arus kas masa datang
(tidak termasuk kerugian kredit yang
diharapkan di masa mendatang yang
belum terjadi). Nilai tercatat atas aset
keuangan dikurangi melalui penggunaan
akun penyisihan dan jumlah kerugian
tersebut diakui secara langsung dalam
laporan laba rugi komprehensif.
When there is objective evidence that
an impairment loss has been incurred,
the amount of the loss is measured as
the difference between the asset‟s
carrying amount and the present value
of estimated future cash flows
(excluding future expected credit losses
that have not been incurred). The
carrying amount of the asset is reduced
through the use of an allowance
account and the amount of the loss is
directly recognized in the statement of
comprehensive income.
Pendapatan bunga terus diakui atas nilai
tercatat yang telah dikurangi tersebut
berdasarkan tingkat SBE awal aset
keuangan tersebut. Pinjaman yang
diberikan beserta dengan penyisihan
terkait dihapuskan jika tidak terdapat
kemungkinan
yang
realistis
atas
pemulihan di masa mendatang dan
seluruh agunan, jika ada, sudah
direalisasi
atau
ditransfer
kepada
Perusahaan.
Interest income continues to be accrued
on the reduced carrying amount based
on the original EIR of the asset. Loans
together with the associated allowance
are written off when there is no realistic
prospect of future recovery and all
collateral, if any, has been realized or
has been transferred to the Company.
19
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
g.
AKUNTANSI
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
YANG
2.
Instrumen keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (Continued)
g.
ACCOUNTING
Financial instruments (Continued)
Aset keuangan (Lanjutan)
Financial assets (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
Impairment of financial assets (Continued)
(i)
(i)
Aset keuangan yang dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi (Lanjutan)
Jika, dalam tahun berikutnya, nilai
estimasi kerugian penurunan nilai aset
keuangan bertambah atau berkurang
yang dikarenakan peristiwa yang terjadi
setelah penurunan nilai diakui, maka
kerugian
penurunan
nilai
yang
sebelumnya diakui ditambahkan atau
dikurangi dengan menyesuaikan akun
penyisihan. Pemulihan tersebut tidak
boleh mengakibatkan nilai tercatat aset
keuangan melebihi biaya perolehan
diamortisasi yang seharusnya jika
penurunan nilai tidak diakui pada tanggal
pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan
aset keuangan diakui pada laporan laba
rugi komprehensif.
(ii)
Financial assets carried at amortized
cost (Continued)
If, in a subsequent year, the amount of
the estimated impairment loss of
financial assets increases or decreases
because of an event occurring after the
impairment
was
recognized,
the
previously recognized impairment loss
is increased or reduced (recovered) by
adjusting the allowance account. The
recovery shall not result in a carrying
amount of the financial asset that
exceeds what the amortized cost would
have been had the impairment not been
recognized at the date the impairment is
recovered. The recovery is recognized
in the statement of comprehensive
income.
Aset keuangan yang dicatat pada biaya
perolehan
(ii)
Jika terdapat bukti objektif bahwa
kerugian penurunan nilai telah terjadi
atas instrumen ekuitas yang tidak
memiliki kuotasi yang tidak dicatat pada
nilai wajar karena nilai wajarnya tidak
dapat diukur secara andal, maka jumlah
kerugian
penurunan
nilai
diukur
berdasarkan selisih antara nilai tercatat
aset keuangan dengan nilai kini dari
estimasi arus kas masa mendatang yang
didiskontokan pada tingkat pengembalian
yang berlaku di pasar untuk aset
keuangan serupa. Kerugian penurunan
nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada
periode berikutnya.
Financial assets carried at cost
When there is objective evidence that
an impairment loss has been incurred
on an unquoted equity instrument that is
not carried at fair value because its fair
value cannot be reliably measured, the
amount of the impairment loss is
measured as the difference between the
carrying amount of the financial asset
and the present value of estimated
future cash flows discounted at the
current market rate of return for a similar
financial asset. Such impairment losses
cannot be reversed in the subsequent
period.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Pengakuan dan pengukuran awal
Initial recognition and measurement
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup
PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laba atau rugi, utang, dan pinjaman.
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas
liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK
No. 55 are classified as financial liabilities at
fair value through profit or loss, loans, and
borrowings. The Company determines the
classification of its financial liabilities at initial
recognition.
20
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
g.
AKUNTANSI
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
YANG
2.
Instrumen keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (Continued)
g.
ACCOUNTING
Financial instruments (Continued)
Liabilitas keuangan (Lanjutan)
Financial liabilities (Continued)
Pengakuan awal liabilitas keuangan dicatat
pada nilai wajar dan, dalam hal utang dan
pinjaman, termasuk biaya transaksi yang
dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are initially recognized at
their fair values and, in case of loans and
borrowings, inclusive of directly attributable
transaction costs.
Liabilitas keuangan utama Perusahaan
meliputi, utang usaha dan lain-lain dan beban
akrual yang diklasifikasikan sebagai utang dan
pinjaman.
The Company„s principal financial liabilities
include trade and other payables and accrued
expenses classified as loans and borrowings.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
-
-
-
Utang dan pinjaman jangka panjang yang
dikenakan bunga
Long-term interest-bearing loans and
borrowings
Setelah pengakuan awal, utang dan
pinjaman jangka panjang yang dikenakan
bunga diukur dengan biaya yang
diamortisasi
dengan
menggunakan
metode SBE. Pada tanggal pelaporan,
biaya bunga yang masih harus dibayar
dicatat secara terpisah dari pokok
pinjaman terkait dalam bagian liabilitas
lancar. Keuntungan dan kerugian diakui
pada laba atau rugi ketika liabilitas
dihentikan pengakuannya serta melalui
proses amortisasi SBE.
Subsequent to initial recognition, longterm
interest-bearing
loans
and
borrowings are measured at amortized
costs using EIR method. At the
reporting date, accrued interest is
recorded separately from the associated
borrowings within the current liabilities
section. Gains and losses are
recognized in the profit or loss when the
liabilities are derecognized as well as
through the EIR amortization process.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung
dengan
mempertimbangkan
setiap
diskonto atau premium atas perolehan
dan komisi atau biaya yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari SBE.
Amortisasi SBE dicatat sebagai beban
keuangan dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
Amortized cost is calculated by taking
into account any discount or premium
on acquisition and fee or costs that are
an integral part of the EIR. The EIR
amortization is included in finance costs
in the consolidated statement of
comprehensive income.
Utang
-
Liabilitas untuk utang usaha dan lain-lain
dan beban akrual dinyatakan sebesar
jumlah tercatat (jumlah nosional).
Payables
Liabilities for trade and other payables
and accrued expenses are stated at
carrying amounts (notional amounts).
21
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
g.
AKUNTANSI
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
YANG
2.
Instrumen keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (Continued)
g.
ACCOUNTING
Financial instruments (Continued)
Liabilitas keuangan (Lanjutan)
Financial liabilities (Continued)
Penghentian pengakuan
Derecognition
Suatu
liabilitas
keuangan
dihentikan
pengakuannya pada saat kewajiban yang
ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau
dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the
obligation under the contract is discharged or
cancelled or expired.
Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar
dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi
pinjaman yang sama atas persyaratan yang
secara substansial berbeda, atau bila
persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut
secara substansial dimodifikasi, pertukaran
atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat
sebagai penghentian pengakuan liabilitas
keuangan awal dan pengakuan liabilitas
keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat
masing-masing liabilitas keuangan tersebut
diakui pada laba atau rugi.
When an existing financial liability is replaced
by another from the same lender on
substantially different terms, or the terms of an
existing liability are substantially modified,
such an exchange or modification is treated
as derecognition of the original liability and
recognition of a new liability, and the
difference in the respective carrying amounts
is recognized in profit or loss.
Saling hapus instrumen keuangan
Offsetting of financial instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
disalinghapuskan dan nilai netonya disajikan
dalam laporan perubahan posisi keuangan
konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat
hak secara hukum untuk melakukan saling
hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan
dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat
intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau
untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are
offset and the net amount reported in the
consolidated statement of financial position if,
and only if, there is a currently enforceable
legal right to offset the recognized amounts
and there is an intention to settle on a net
basis, or to realize the assets and settle the
liabilities simultaneously.
Nilai wajar instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara
aktif diperdagangkan di pasar keuangan
ditentukan dengan mengacu pada kuotasi
harga pasar yang berlaku pada penutupan
pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk
instrumen
keuangan
yang
tidak
diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar
ditentukan dengan menggunakan teknik
penilaian yang diperbolehkan oleh PSAK
No. 55 antara lain meliputi penggunaan
transaksi pasar wajar yang terkini; referensi
nilai wajar terkini dari instrumen lain yang
secara substansial sama; analisis arus kas
yang didiskonto atau model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments that are
actively traded in organized financial markets
is determined by reference to quoted market
bid prices at the close of business at the end
of the reporting period. For financial
instruments not traded in an active market, the
fair value is determined using appropriate
valuation techniques permitted by PSAK
No. 55 such as using recent arm‟s length
market transactions; reference to the current
fair value of another instrument that is
substantially the same; discounted cash flow
analysis or other valuation models.
22
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
g.
h.
AKUNTANSI
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
YANG
2.
Instrumen keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (Continued)
g.
ACCOUNTING
Financial instruments (Continued)
Nilai wajar instrumen keuangan (Lanjutan)
Fair value
(Continued)
Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak
diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat
ditentukan secara andal, instrumen keuangan
tersebut diakui dan diukur pada nilai
tercatatnya.
When the fair value of the financial
instruments not traded in an active market
cannot be reliably determined, such financial
instrument are recognized and measured at
their carrying amounts.
Aset tetap
h.
of
financial
instruments
Fixed assets
Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya
perolehan, yang terdiri atas harga perolehan
dan biaya-biaya tambahan yang dapat
diatribusikan langsung untuk membawa aset
ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar
aset
siap
digunakan.
Semua
biaya
pemeliharaan dan perbaikan yang tidak
memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam
laba atau rugi pada saat terjadinya.
All fixed assets are initially recognized at cost,
which comprises their purchase price and any
costs directly attributable in bringing the asset
to its working condition and to the location
where it is intended to be used. All other
repairs and maintenance costs that do not
meet the recognition criteria are recognized in
profit or loss as incurred.
Beban pemugaran dan penambahan dalam
jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah
tercatat aset terkait bila besar kemungkinan
bagi Perusahaan manfaat ekonomi masa
depan menjadi lebih besar dari standar kinerja
awal yang ditetapkan sebelumnya dan
disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset
terkait.
The cost of major renovation and restoration
is capitalized in the carrying amount of the
related asset when it is probable that future
economic benefits in excess of the originally
assessed standard of performance of the
existing asset will flow to the Company, and is
depreciated over the remaining useful life of
the related asset.
Setelah pengakuan awal, aset tetap
dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi
akumulasi
penyusutan
dan
kerugian
penurunan nilai.
Subsequent to initial recognition, fixed assets
are carried at cost less any subsequent
accumulated depreciation and impairment
losses.
Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset
tersebut siap untuk digunakan dan dihitung
dengan menggunakan metode garis lurus
berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis
aset-aset tersebut sebagai berikut:
Depreciation of fixed assets begins when the
assets available for use and is computed
using the straight-line method based on the
estimated useful lives of the assets as follows:
Mesin dan peralatan
Bangunan dan prasarana
Perlengkapan kantor dan pabrik
Tahun/Years
10-25
20-30
5-8
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan
dan tidak didepresiasi karena manajemen
berpendapat bahwa kemungkinan besar hak
atas
tanah
tersebut
dapat
diperbarui/diperpanjang pada saat jatuh
tempo.
Machinery and equipment
Building and land improvement
Office and factory equipment
Land is stated at cost and not depreciated as
the management is of the opinion that it is
probable
that
the
titles
can
be
renewed/extended upon expiration.
23
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
h.
AKUNTANSI
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
YANG
2.
Aset tetap (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (Continued)
h.
ACCOUNTING
Fixed assets (Continued)
Penilaian aset tetap dilakukan atas penurunan
dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset
jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan
yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat
mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi.
The valuation of fixed assets are reviewed for
impairment when events or changes in
circumstances indicate that their carrying
values may not be fully recoverable.
Jumlah tercatat komponen dari suatu aset
tetap dihentikan pengakuannya pada saat
dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi
manfaat ekonomi masa depan yang
diharapkan
dari
penggunaan
maupun
pelepasannya. Keuntungan atau kerugian
yang timbul dari penghentian pengakuan
tersebut (ditentukan sebesar selisih antara
jumlah hasil pelepasan neto dan jumlah
tercatatnya) dimasukkan ke dalam laba atau
rugi untuk tahun penghentian pengakuan
tersebut dilakukan.
The carrying amount of an item of fixed assets
is derecognized upon disposal or when no
future economic benefits are expected from its
use or disposal. Any gain or loss arising from
the derecognition of the asset (calculated as
the difference between the net disposal
proceeds and the carrying amount of the
asset) is directly included in the profit or loss
when the item is derecognized.
Nilai residu aset, umur manfaat, dan metode
penyusutan dievaluasi setiap akhir tahun
finansial dan disesuaikan secara prospektif
jika diperlukan.
The assets‟ residual values, useful lives, and
depreciation method are reviewed at each
year end and adjusted prospectively if
necessary.
Aset tetap dalam penyelesaian dicatat sebesar
biaya perolehan, yang mencakup kapitalisasi
biaya pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang
terjadi sehubungan dengan pendanaan aset
tetap dalam penyelesaian tersebut. Akumulasi
biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun
“Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat
aset tetap tersebut telah selesai dikerjakan
dan siap untuk digunakan. Aset tetap dalam
penyelesaian tidak disusutkan karena belum
tersedia untuk digunakan.
Constructions in-progress are stated at cost,
including capitalized borrowing costs and
other charges incurred in connection with the
financing of the said asset constructions. The
accumulated costs will be reclassified to the
appropriate “Fixed Assets” account when the
construction is completed and available for
use. Assets under construction are not
depreciated as these are not yet available for
use.
Sesuai dengan ketentuan transisi ISAK 25,
“Hak atas Tanah”, biaya pengurusan legal hak
atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha
(“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”), dan
Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh
pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya
perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan
tidak
diamortisasi.
Sementara
biaya
pengurusan
atas
perpanjangan
atau
pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk
HGU, HGB, dan HP diakui sebagai bagian dari
akun “Beban Ditangguhkan” pada laporan
posisi
keuangan
konsolidasian
dan
diamortisasi sepanjang mana yang lebih
pendek antara umur hukum hak dan umur
ekonomi tanah.
In accordance with the transitional provision of
ISAK 25, “Land Rights”, legal cost of land
rights in the form of Business Usage Rights
(“Hak Guna Usaha” or “HGU”), Building
Usage Right (“Hak Guna Bangunan” or
“HGB”), and Usage Rights (“Hak Pakai” or
“HP”) when the land was acquired initially are
recognized as part of the cost of the land
under the “Fixed Assets” account and not
amortized. Meanwhile the extension or the
legal renewal costs of land rights in the form
of HGU, HGB, and HP are recognized as part
of “Deferred Charges” account in the
consolidated statement of financial position
and are amortized over the shorter of the
rights' legal life and land's economic life.
24
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
i.
AKUNTANSI
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
YANG
2.
Penurunan nilai aset non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (Continued)
i.
ACCOUNTING
Impairment of non-financial assets
Pada
setiap
akhir
tahun
pelaporan,
Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi
suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika
terdapat indikasi tersebut atau pada saat
pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tak
berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas,
aset tak berwujud yang belum dapat
digunakan, atau goodwill yang diperoleh
dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan,
maka Perusahaan membuat estimasi formal
jumlah terpulihkan aset tersebut.
At the end of each annual reporting, the
Company assesses whether there is an
indication that an asset may be impaired. If
any such indication exists or when annual
impairment testing for an asset (i.e. an
intangible asset with an indefinite useful life,
an intangible asset not yet available for use,
or goodwill acquired in a business
combination) is required, the Company makes
an estimate of the asset‟s recoverable
amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset
individual adalah jumlah yang lebih tinggi
antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas
(“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan
nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak
menghasilkan arus kas masuk yang sebagian
besar independen dari aset atau kelompok
aset lain. Jika nilai tercatat aset atau UPK
lebih besar daripada jumlah terpulihkannya,
maka
aset
tersebut
dipertimbangkan
mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat
aset diturunkan menjadi sebesar jumlah
terpulihkannya.
An asset‟s recoverable amount is the higher of
an asset‟s or Cash Generating Unit‟s (“CGU”)
fair value less costs to sell and its value in
use, and is determined for an individual asset,
unless the asset does not generate cash
inflows that are largely independent of those
from other assets or groups of assets. Where
the carrying value of an asset or CGU
exceeds its recoverable amount, the asset is
considered impaired and is written down to its
recoverable amount.
Kerugian penurunan nilai dari operasi
berkelanjutan, jika ada, diakui sebagai
atau rugi sesuai dengan kategori biaya
konsisten dengan fungsi dari aset
diturunkan nilainya.
yang
laba
yang
yang
Impairment losses of continuing operations, if
any, are recognized as profit or loss in
consistent expense categories with the
functions of the impaired asset.
Untuk aset selain goodwill, penilaian dilakukan
pada akhir setiap tanggal pelaporan apakah
terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai
yang telah diakui dalam periode sebelumnya
mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah
menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan,
maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan
aset atau UPK tersebut. Kerugian penurunan
nilai yang telah diakui dalam periode
sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik
hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi
yang digunakan untuk menentukan jumlah
terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan
nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah
tercatat
aset
dinaikkan
ke
jumlah
terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi
sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi
jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat,
neto setelah penyusutan, seandainya tidak
ada rugi penurunan nilai yang telah diakui
untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya.
For assets excluding goodwill, an assessment
is made at each reporting date as to whether
there is any indication that previously
recognized impairment losses may no longer
exist or may have decreased. If such
indication exists, the asset‟s or CGU‟s
recoverable amount is estimated. A previously
recognized impairment loss for an asset other
than goodwill is reversed only if there has
been a change in the assumptions used to
determine the asset‟s recoverable amount
since the last impairment loss was
recognized. If that is the case, the carrying
amount of the asset is increased to its
recoverable amount. The reversal is limited so
that the carrying amount of the assets does
not exceed its recoverable amount, nor
exceed the carrying amount that would have
been determined, net of depreciation, had no
impairment loss been recognized for the asset
in prior years.
25
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
i.
j.
Penurunan
(Lanjutan)
nilai
AKUNTANSI
aset
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
YANG
2.
non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (Continued)
i.
Impairment
(Continued)
of
ACCOUNTING
non-financial
assets
Pembalikan rugi penurunan nilai diakui
sebagai laba atau rugi. Setelah pembalikan
tersebut,
penyusutan
aset
tersebut
disesuaikan di periode mendatang untuk
mengalokasikan jumlah tercatat aset yang
direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar
yang
sistematis
selama
sisa
umur
manfaatnya.
Reversal of an impairment loss is recognized
as profit or loss. After such a reversal, the
depreciation charge on the said asset is
adjusted in future periods to allocate the
asset‟s revised carrying amount, less any
residual value, on a systematic basis over its
remaining useful life.
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap
akhir tahun dan ketika terdapat indikasi bahwa
nilai
tercatatnya
mungkin
mengalami
penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill
ditetapkan dengan menentukan jumlah
tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) terkait
dari goodwill tersebut. Jika jumlah terpulihkan
UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi
penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai
terkait goodwill tidak dapat dibalik pada
periode berikutnya.
Goodwill is tested for impairment at the end of
year and when circumstances indicate that the
carrying value may be impaired. Impairment is
determined for goodwill by assessing the
recoverable amount of each CGU (or group of
CGUs) to which the goodwill relates. When
the recoverable amount of the CGU is less
than their carrying amount, an impairment loss
is recognized. Impairment losses relating to
goodwill cannot be reversed in future periods.
Provisi
j.
Provisions
Provisi diakui jika Perusahaan memiliki
kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun
bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa
masa
lalu,
besar
kemungkinannya
penyelesaian
kewajiban
tersebut
mengakibatkan arus keluar sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi dan estimasi
yang andal mengenai jumlah kewajiban
tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Company
has a present obligation (legal or constructive)
where, as a result of a past event, it is
probable that an outflow of resources
embodying economic benefits will be required
to settle the obligation and a reliable estimate
can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan
dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi
terbaik yang paling kini. Jika arus keluar
sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban
kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi
dibatalkan.
Provisions are reviewed at each reporting
date and adjusted to reflect the current best
estimate. If it is no longer probable that an
outflow of resources embodying economic
benefits will be required to settle the
obligation, the provision is reversed.
26
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
k.
l.
AKUNTANSI
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
YANG
2.
Penyisihan beban imbalan kerja
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (Continued)
k.
ACCOUNTING
Employees benefits
Perusahaan mengakui kewajiban imbalan
kerja
sesuai
dengan
Undang-undang
Ketenagakerjaan
No.
13/2003
tanggal
25
Maret
2003.
Undang-undang
ini
mewajibkan Perusahaan untuk mengakui
imbalan kerja yang diberikan melalui program
atau perjanjian formal dan informal, di bawah
peraturan
perundang-undangan
atau
peraturan industri, yang mencakup imbalan
pasca kerja, imbalan kerja jangka pendek dan
panjang lainnya, pesangon pemutusan kontrak
kerja, dan imbalan kompensasi berbasis
ekuitas. Perhitungan estimasi kewajiban untuk
imbalan kerja karyawan berdasarkan Undangundang ditentukan dengan menggunakan
metode aktuarial “Projected Unit Credit”.
The Company recognizes employees‟ benefits
liabilities in accordance with Labor Law
No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the Law).
This Law requires the Perusahaan to provide
all employee benefits under formal and
informal plans or agreements, under
legislative requirements or through industry
arrangements, including post-employment
benefits, short-term and other long-term
employees‟ benefits, termination benefits, and
equity compensation benefits. The calculation
of liability of employees‟ benefits based on the
Law is determined using the “Projected Unit
Credit” actuarial method.
Penyisihan biaya jasa masa lalu ditangguhkan
dan diamortisasi selama sisa masa kerja ratarata yang diharapkan dari karyawan yang
memenuhi syarat tersebut. Selain itu,
penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan
langsung pada operasi tahun berjalan.
Keuntungan atau kerugian aktuarial yang
timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam
asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai
pendapatan atau beban menggunakan
“Pendekatan Koridor”, yaitu apabila akumulasi
keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang
belum diakui pada akhir periode pelaporan
sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini
kewajiban imbalan pasti pada tanggal
tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial
yang melebihi batas 10% tersebut diakui atas
dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa
masa kerja karyawan yang diharapkan.
Provisions made pertaining to past service
costs are deferred and amortized over the
expected average remaining service years of
the qualified employees. On the other hand,
provisions for current service costs are directly
charged to operations of the current year.
Actuarial gains or losses arising from
experience adjustments and changes in
actuarial assumptions are recognized as
income or expense using “Corridor Approach”,
that is when the net cumulative unrecognized
actuarial gains or losses at the end of the
previous reporting period exceed 10% of the
present value of the defined benefit
obligations at that date. The actuarial gains or
losses in excess of the said 10% threshold are
recognized on a straight-line method over the
expected average remaining service years of
the qualified employees.
Pengakuan pendapatan dan beban
l.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan
manfaat ekonomi akan diperoleh oleh
Perusahaan dan jumlahnya dapat diukur
secara handal. Pendapatan diukur pada nilai
wajar pembayaran yang diterima, tidak
termasuk
diskon,
rabat,
dan
Pajak
Pertambahan Nilai (“PPN”). Perusahaan
menelaah pengaturan pendapatannya melalui
kriteria tertentu untuk menentukan apakah
bertindak sebagai prinsipal atau agen.
Perusahaan
berkesimpulan
bahwa
Perusahaan bertindak sebagai prinsipal dalam
semua pengaturan pendapatan.
Revenue and expense recognition
Revenue is recognized to the extent that it is
probable that the economic benefits will flow
to the Company and the revenue can be
reliably measured. Revenue is measured at
the fair value of the consideration received,
excluding discounts, rebates, and Value
Added Taxes (“VAT”). The Company
assesses its revenue arrangements against
specific criteria in order to determine if it is
acting as principal or agent. The Company
has concluded that it is acting as a principal in
all of its revenue arrangements.
27
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
l.
m.
Pengakuan
(Lanjutan)
AKUNTANSI
pendapatan
dan
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
YANG
2.
beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (Continued)
l.
Revenue
and
(Continued)
expense
ACCOUNTING
recognition
Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi
sebelum pendapatan diakui:
The following specific recognition criteria must
also be met before revenue is recognized:
Penjualan barang
Sale of goods
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari
pengiriman fisik produk-produk Perusahaan
diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan
telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan
waktunya
dengan
pengiriman
dan
penerimaannya.
Revenue from sales arising from physical
delivery of the Company‟s products is
recognized when the significant risks and
rewards of ownership of the goods have
passed to the buyer, which generally coincide
with their delivery and acceptance.
Pendapatan/beban bunga
Interest income/expense
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur
pada biaya perolehan yang diamortisasi,
pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan
menggunakan metode suku bunga efektif
(“SBE”), yaitu suku bunga yang secara tepat
mendiskontokan estimasi pembayaran atau
penerimaan kas di masa yang akan datang
selama perkiraan umur dari instrumen
keuangan, atau jika lebih tepat, selama
periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat
neto dari aset keuangan atau liabilitas
keuangan.
For all financial instruments measured at
amortized cost, interest income or expense is
recorded using the effective interest rate
(“EIR”), which is the rate that exactly
discounts the estimated future cash payments
or receipts over the expected life of the
financial instrument, where appropriate, or a
shorter period, to the net carrying amount of
the financial asset or liability.
Pengakuan beban
Expense recognition
Beban diakui pada saat terjadinya (asas
akrual).
Expenses are recognized when they are
incurred (accrual basis).
Perpajakan
m.
Taxes
Beban pajak penghasilan merupakan jumlah
dari pajak penghasilan badan yang terutang
saat ini dan pajak tangguhan.
Income tax expense represents the sum of the
corporate income tax currently payable and
deferred tax.
Pajak kini
Current tax
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun
berjalan diukur sebesar jumlah yang
diharapkan dapat direstitusi dari atau
dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif
pajak dan peraturan pajak yang digunakan
untuk menghitung jumlah tersebut adalah
yang telah berlaku atau secara substantif telah
berlaku pada tanggal pelaporan.
Current income tax assets and liabilities for
the current year are measured at the amount
expected to be recovered from or paid to the
taxation authority. The tax rates and tax laws
used to compute the amount are those that
have been enacted or substantively enacted
as at the reporting date.
28
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
m.
AKUNTANSI
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
YANG
2.
Perpajakan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (Continued)
m.
ACCOUNTING
Taxes (Continued)
Pajak kini (Lanjutan)
Current tax (Continued)
Penghasilan kena pajak berbeda dengan laba
yang dilaporkan dalam laba atau rugi karena
penghasilan kena pajak tidak termasuk bagian
dari pendapatan atau beban yang dikenakan
pajak atau dikurangkan di tahun-tahun yang
berbeda, dan juga tidak termasuk bagianbagian yang tidak dikenakan pajak atau tidak
dapat dikurangkan.
Taxable income differs from profit as reported
in the profit or loss because it excludes items
of income or expense that are taxable or
deductible in other years and it further
excludes items that are never taxable or
deductible.
Bunga dan penalti atas pajak penghasilan
disajikan sebagai bagian dari pendapatan atau
beban lainnya karena dianggap bukan
merupakan bagian dari beban pajak
penghasilan.
Interests and penalties are presented as part
of other income or expenses since these are
not considered as part of the income tax
expense.
Pajak tangguhan
Deferred tax
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan
metode liabilitas atas perbedaan temporer
pada tanggal pelaporan antara dasar
pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan
jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan
keuangan pada tanggal pelaporan.
Deferred tax is recognized using the liability
method on temporary differences at the
reporting date between the tax bases of
assets and liabilities and their carrying
amounts for financial reporting purposes at
the reporting date.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua
perbedaan temporer yang kena pajak, kecuali:
Deferred tax liabilities are recognized for all
taxable temporary differences, except:
(i)
(ii)
(i)
(ii)
pengakuan awal goodwill;
atau pada saat pengakuan awal aset
atau liabilitas dari transaksi yang: (ii.1)
bukan transaksi kombinasi bisnis, dan
(ii.2) pada waktu transaksi tidak
mempengaruhi laba akuntansi dan laba
kena pajak atau rugi pajak.
the initial recognition of goodwill;
or of an asset or liability in a transaction
that is: (ii.1) not a business combination,
and (ii.2) at the time of the transaction,
affects neither the accounting profit nor
taxable profit or loss.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh
perbedaan temporer yang dapat dikurangkan
dan akumulasi rugi pajak belum dikompensasi,
bila kemungkinan besar laba kena pajak akan
tersedia sehingga perbedaan temporer dapat
dikurangkan tersebut, dan rugi pajak belum
dikompensasi, dapat dimanfaatkan, kecuali
jika aset pajak tangguhan timbul dari
pengakuan awal aset atau liabilitas dalam
transaksi yang:
Deferred tax assets are recognized for all
deductible temporary differences and carry
forward of unused tax losses, to the extent
that it is probable that taxable profits will be
available against which deductible temporary
differences, and the carry forward of unused
tax losses, can be utilized, unless the deferred
tax asset arises from the initial recognition of
an asset or liability in a transaction that:
(i)
(ii)
(i)
(ii)
bukan transaksi kombinasi bisnis dan;
tidak mempengaruhi laba akuntansi
maupun laba kena pajak/rugi pajak.
29
not a business combination and;
affects neither the accounting profit nor
taxable profit/loss.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
m.
AKUNTANSI
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
YANG
2.
Perpajakan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (Continued)
m.
ACCOUNTING
Taxes (Continued)
Pajak tangguhan (Lanjutan)
Deferred tax (Continued)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas
perbedaan temporer kena pajak terkait
dengan investasi pada entitas anak dan
asosiasi, kecuali yang waktu pembalikannya
dapat dikendalikan dan kemungkinan besar
perbedaan temporer tersebut tidak akan
dibalik di masa depan yang dapat
diperkirakan.
Deferred tax assets and liabilities are
recognized in respect of temporary differences
associated with investments in subsidiaries
and associates, except where the timing of the
reversal of the temporary differences can be
controlled and it is probable that the
temporary differences will not be reversed in
the foreseeable future.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah
pada setiap tanggal pelaporan dan nilai
tercatat aset pajak tangguhan tersebut
diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak
memadai untuk mengkompensasi sebagian
atau semua manfaat aset pajak tangguhan.
Aset pajak tangguhan yang tidak diakui
ditinjau ulang pada setiap tanggal pelaporan
dan akan diakui apabila besar kemungkinan
bahwa laba fiskal pada masa yang akan
datang akan tersedia pemulihannya.
The carrying amount of a deferred tax asset is
reviewed at each reporting date and reduced
to the extent that it is no longer probable that
sufficient taxable profit will be available to
allow all or part of the benefit of that deferred
tax asset to be utilized. Unrecognized
deferred tax assets are reassessed at each
reporting date and are recognized to the
extent that it has become probable that future
taxable profit will allow the deferred tax assets
to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur
dengan menggunakan tarif pajak yang
diharapkan akan berlaku pada tahun saat aset
dipulihkan
atau
liabilitas
diselesaikan
berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak
yang berlaku atau yang secara substantif telah
berlaku pada tanggal pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are
measured at the tax rates that are expected to
apply to the year when the asset is realized or
the liability is settled, based on tax rates and
tax laws that have been enacted or
substantively enacted as at the reporting date.
Aset
dan
liabilitas
pajak
tangguhan
disalinghapuskan jika terdapat hak secara
hukum untuk melakukan saling hapus antara
aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini,
atau aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak
tangguhan pada entitas yang sama, atau
Perusahaan bermaksud untuk merealisasikan
aset dan menyelesaikan liabilitas lancar
berdasarkan jumlah neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset
when a legally enforceable right exists to
offset current tax assets against current tax
liabilities, or the deferred tax assets and the
deferred tax liabilities relate to the same
taxable entity, or the Company intends to
settle its current assets and liabilities on a net
basis.
Pajak pertambahan nilai
Value added tax
Pendapatan, beban-beban, dan aset-aset
diakui neto atas jumlah Pajak Pertambahan
Nilai (“PPN”) kecuali PPN yang muncul dari
pembelian aset atau jasa yang tidak dapat
dikreditkan berdasarkan peraturan perpajakan
yang berlaku, dalam hal ini PPN diakui
sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau
sebagai bagian dari item beban-beban yang
diterapkan.
Revenue, expenses, and assets are
recognized net of the amount of Value Added
Tax (“VAT”) except where the VAT incurred
on a purchase of assets or services is not
recoverable based on prevailing tax
regulation, in which case the VAT is
recognized as part of the cost of acquisition of
the asset or as part of the expenses item as
applicable.
30
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
m.
n.
3.
AKUNTANSI
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
YANG
2.
Perpajakan (Lanjutan)
m.
ACCOUNTING
Taxes (Continued)
Pajak pertambahan nilai (Lanjutan)
Value added tax (continued)
Jumlah PPN neto yang terpulihkan dari, atau
terutang kepada, otoritas perpajakan termasuk
sebagai bagian dari piutang atau utang pada
laporan posisi keuangan.
The net amount of VAT recoverable from, or
payable to, the tax authorities is included as
part of receivables or payables in the
statement of financial position.
Rugi per saham
n.
Loss per share
Rugi per saham dasar dihitung dengan
membagi rugi periode berjalan yang
diatribusikan kepada pemilik entitas induk
dengan rata-rata tertimbang jumlah saham
yang
beredar
selama
periode
yang
bersangkutan. Rata-rata tertimbang saham
yang beredar pada tahun 2015 adalah
sebesar 1.611.067.000 saham (angka penuh)
(2014: 1.611.067.000 saham).
Basic net loss per share is computed by
dividing loss for the period attributable to
equity holders of the parent by the weighted
average number of issued and fully paid
shares during the period. Weighted average
number of outstanding shares in 2015 is
1,611,067,000 shares (full amount) (2014:
1,611,067,000 shares).
Perusahaan tidak mempunyai saham biasa
yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember
2015. Oleh karenanya, rugi per saham dilusian
tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba
atau rugi dan penghasilan komprehensif lain.
The Company has no dilutive ordinary shares
as of December 31, 2015. Accordingly, no
diluted loss per share is calculated and
presented in the statement of profit or loss
and other comprehensive income.
STANDAR
BARU/REVISI
AKUNTANSI
KEUANGAN
3.
Perusahaan menerapkan standar akuntansi yang
telah diterbitkan atau direvisi dan dipertimbangkan
relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan
yang berlaku efektif untuk laporan keuangan
Perusahaan tahun 2015:
a.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (Continued)
REVISED/NEW
ACCOUNTING
PRONOUNCEMENTS
STANDARDS
The Company applies the accounting standards
that have been issued or amended and considered
are relevant to the financial statements effectively
for the financial statements of the Company in
2015:
PSAK No. 1 (2013), “Penyajian Laporan
Keuangan” berlaku efektif 1 Januari 2015
a.
PSAK ini mengubah penyajian kelompok pospos dalam Penghasilan Komprehensif Lain.
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak
akan direklasifikasi ke laba rugi.
PSAK No. 1 (2013), “Presentation of
Financial Statements”, effective January 1,
2015
This PSAK changes the grouping of items
presented in Other Comprehensive Income.
Items that could be reclassified to profit or loss
would be presented separately from items that
will never be reclassified.
31
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
3.
STANDAR
AKUNTANSI
BARU/REVISI (Lanjutan)
b.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
KEUANGAN
3.
PSAK No. 4 (2013), “Laporan Keuangan
Tersendiri”
REVISED/NEW
ACCOUNTING
STANDARDS
PRONOUNCEMENTS (Continued)
b.
PSAK ini hanya mengatur persyaratan
akuntansi ketika entitas induk menyajikan
laporan keuangan tersendiri sebagai informasi
tambahan. Pengaturan akuntansi untuk
laporan keuangan diatur dalam PSAK No. 65.
c.
This PSAK prescribe only the accounting
requirements when a parent entity prepares
separate financial statements as additional
information.
Accounting
for
financial
statements is determined in PSAK No. 65.
PSAK No. 15 (Revisi 2013), “Investasi pada
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”
berlaku efektif 1 Januari 2015
c.
PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitas
pada investasi ventura bersama dan juga
entitas asosiasi.
d.
PSAK No. 15 (Revised 2013), “Investments
in Associates and Joint Ventures”,
effective January 1, 2015
This PSAK describes the application of the
equity method to investments in joint ventures
in addition to associates.
PSAK No. 24 (2013), “Imbalan Kerja”
berlaku efektif 1 Januari 2015
d.
PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme
koridor dan pengungkapan atas informasi
liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan
klarifikasi dan pengungkapan.
e.
PSAK No. 4 (2013), “Separate Financial
Statements”
PSAK No. 24 (2013), “Employee Benefits”,
effective January 1, 2015
This PSAK, among others, removes the
corridor mechanism and contingent liability
disclosures to simplify clarifications and
disclosures.
PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak
Penghasilan”, berlaku efektif 1 Januari
2015
e.
PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi
untuk pajak penghasilan. Isu utama dalam
perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan
adalah bagaimana menghitung konsekuensi
pajak kini dan masa depan untuk:
(a) pemulihan (penyelesaian) masa depan
jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui
dalam laporan posisi keuangan entitas; dan
(b) transaksi dan peristiwa lain pada periode
berjalan yang diakui dalam laporan keuangan
entitas. PSAK ini juga mengatur pengakuan
aset pajak tangguhan yang timbul dari rugi
pajak belum dikompensasi atau kredit pajak
belum
dimanfaatkan,
penyajian
pajak
penghasilan dalam laporan keuangan, dan
pengungkapan informasi yang terkait dengan
pajak penghasilan.
PSAK No. 46 (Revised 2014), “Income
Taxes”, effective January 1, 2015
The revised PSAK prescribes the accounting
treatment for income taxes. The principal
issues in accounting treatment for income
taxes are how to account for the current and
future tax consequences of: (a) the future
recovery (settlement) of the carrying amount
of assets (liabilities) recognized in an entity‟s
statement
of
financial
position;
and
(b) transactions and another events in the
curent period which recognized in an entity‟s
financial statement. This PSAK also deals with
the recognition of deferred tax assets arise
from unused tax loss or unused tax credits,
the presentation of income taxes in the
financial statements and the disclosure of
information relating to income taxes.
32
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
3.
STANDAR
AKUNTANSI
BARU/REVISI (Lanjutan)
f.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
KEUANGAN
3.
PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan
Nilai Aset”, berlaku efektif 1 Januari 2015
REVISED/NEW
ACCOUNTING
STANDARDS
PRONOUNCEMENTS (Continued)
f.
Revisi PSAK No. 48 mengatur pengukuran
nilai wajar dikurangi biaya pelepasan mengacu
pada hirarki nilai wajar dalam PSAK No. 68,
“Pengukuran
Nilai
Wajar”,
dan
juga
memberikan
tambahan
persyaratan
pengungkapan untuk setiap aset individual
atau unit penghasil kas yang kerugian
penurunan nilainya telah diakui atau dibalik
selama periode pelaporan.
g.
The revised PSAK No. 48 prescribes
measurement of fair value less costs of
disposal in reference to the fair value
hierarchy in PSAK No. 68, “Fair Value
Measurement”, and also requires additional
disclosures for each individual asset or cash
generating unit, for which the impairment loss
has been recognized or reversed during the
reporting period.
PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen
Keuangan: Penyajian”, berlaku efektif
1 Januari 2015
g.
Revisi PSAK ini mengikuti definisi nilai wajar
dalam PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai
Wajar”, yaitu harga yang akan diterima untuk
menjual suatu aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas
dalam transaksi teratur antara pelaku pasar
pada tanggal pengukuran. Selain itu, revisi
PSAK ini juga memberikan pedoman aplikasi
atas kriteria saling hapus yang dapat
dipaksakan secara hukum untuk melakukan
saling
hapus,
serta
kriteria
untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitas secara neto atau bersamaan.
h.
PSAK No. 48 (Revised 2014), “Impairment
of Assets”, effective January 1, 2015
PSAK No. 50 (Revised 2014), “Financial
Instrument:
Presentation”,
effective
January 1, 2015
The revised PSAK defines the fair value as
provided in PSAK No. 68, “Fair Value
Measurement”, which is the price that would
be received to sell an asset or paid to transfer
a liability in an orderly transaction between
market participants at the measurement date.
Furthermore, the revised PSAK also
establishes principles for the criteria of legally
enforceable right to set off, and criteria to
realize assets and settle liabilities in net
amount or simultaneously.
PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”,
berlaku efektif 1 Januari 2015
h.
Revisi PSAK ini menetapkan pengungkapan
atas pengukuran nilai wajar aset keuangan
atau liabilitas keuangan sesuai PSAK No. 68,
“Pengukuran Nilai Wajar”. Revisi PSAK ini
juga mengatur pertimbangan pengukuran nilai
wajar, teknik penilaian nilai wajar instrumen
keuangan pada pasar tidak aktif, dan input
dalam teknik penilaian nilai wajar instrumen
keuangan yang mengacu pada PSAK No. 68.
PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial
Instrument:
Recognition
and
Measurement”, effective January 1, 2015
The revised PSAK establishes disclosures for
fair value measurement of financial assets or
financial liabilities in accordance with PSAK
No. 68, “Fair Value Measurement”. The
revised PSAK also sets forth judgments of fair
value measurement, valuation techniques of
financial instruments in non-active markets,
and inputs for the valuation techniques of
financial instruments‟ fair value in accordance
with PSAK No. 68.
33
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
3.
STANDAR
AKUNTANSI
BARU/REVISI (Lanjutan)
i.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
KEUANGAN
3.
PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen
Keuangan: Pengungkapan”, berlaku efektif
1 Januari 2015
REVISED/NEW
ACCOUNTING
STANDARDS
PRONOUNCEMENTS (Continued)
i.
Revisi PSAK No. 60 mengatur pengungkapan
dan hirarki nilai wajar yang mengacu pada
PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”.
Revisi PSAK ini juga mengatur bahwa entitas
yang memenuhi persyaratan penyajian saling
hapus dalam PSAK No. 50 atau entitas yang
tunduk
pada
perjanjian
induk
untuk
penyelesaian secara neto (enforceable master
netting arrangement) atau perjanjian serupa,
harus mengungkapkan informasi kuantitatif
dan kualitatif.
j.
The revised PSAK No. 60 sets forth
disclosures and fair value hierarchy in
accordance with PSAK No. 68, “Fair Value
Measurement”. The revised PSAK also
requires entities that fulfill the criteria for
presentation to offset as stated in PSAK
No. 50, or entities that comply to the
enforceable master netting arrangement or
similar
arrangement,
shall
disclose
quantitative and qualitative information.
PSAK No. 65: “Laporan Keuangan
Konsolidasi”, berlaku efektif 1 Januari 2015
j.
PSAK ini menggantikan porsi PSAK No. 4
(2009) yang mengenai pengaturan akuntansi
untuk laporan keuangan konsolidasian,
menetapkan
prinsip
penyusunan
dan
penyajian laporan keuangan konsolidasian
ketika entitas mengendalikan satu atau lebih
entitas lain.
k.
PSAK No. 65: “Consolidated Financial
Statements”, effective January 1, 2015
This PSAK replaces the portion of PSAK
No. 4 (2009) that addresses the accounting
for
consolidated
financial
statements,
establishes principles for the presentation and
preparation
of
consolidated
financial
statements when an entity controls one or
more other entities.
PSAK No. 67: “Pengungkapan Kepentingan
dalam Entitas Lain”, berlaku efektif
1 Januari 2015
k.
PSAK ini mencakup semua pengungkapan
yang diatur sebelumnya dalam PSAK
No. 4 (2009), PSAK No. 12 (2009), dan
PSAK No. 15 (2009). Pengungkapan ini terkait
dengan kepentingan entitas dalam entitasentitas lain.
l.
PSAK No. 60 (Revised 2014), “Financial
Instrument:
Disclosures”,
effective
January 1, 2015
PSAK No. 67: “Disclosure of Interest in
Other Entities”, effective January 1, 2015
This PSAK includes all of the disclosures that
were previously in PSAK No. 4 (2009), PSAK
No. 12 (2009), and PSAK No. 15 (2009). This
disclosures relate to an entity‟s interests in
other entities.
PSAK No. 68: “Pengukuran Nilai Wajar”,
berlaku efektif 1 Januari 2015
l.
PSAK No. 68: “Fair Value Measurement”,
effective January 1, 2015
PSAK ini memberikan panduan tentang
bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai
wajar disyaratkan atau diizinkan.
This PSAK provides guidance on how to
measure fair value when fair value is required
or permitted.
Perusahaan telah mengevaluasi dampak dari
standar akuntansi tersebut dan tidak ada dampak
yang signifikan terhadap laporan keuangan
Perusahaan.
The Company has evaluated the impacts of the
above accounting standards and there is no
significant impacts to the Company‟s financial
statements.
34
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
4.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
4.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Penyusunan laporan keuangan Perusahaan
mengharuskan
manajemen
untuk
membuat
pertimbangan, estimasi, dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari
pendapatan, beban, aset dan liabilitas, pada akhir
periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai
asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan
penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset
dan liabilitas yang terpengaruh pada periode
pelaporan berikutnya.
The preparation of the Company‟s financial
statements requires management to make
judgments, estimates, and assumptions that affect
the reported amounts of revenues, expenses,
assets and liabilities, at the end of the reporting
period. Uncertainty about these assumptions and
estimates could result in outcomes that may require
material adjustments to the carrying amounts of the
assets and liabilities affected in future periods.
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen
dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi
Perusahaan yang memiliki pengaruh paling
signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan:
The following judgments are made by management
in the process of applying the Company‟s
accounting policies that have the most significant
effects on the amounts recognized in the financial
statements:
Penentuan mata uang fungsional
Determination of functional currency
Mata uang fungsional dari masing-masing entitas
dalam Perusahaan adalah mata uang dari
lingkungan ekonomi primer dimana entitas
beroperasi. Manajemen mengakui bahwa mata
uang fungsional dari Perusahaan adalah Rupiah
yang merupakan mata uang yang mempengaruhi
pendapatan dan beban dari penjualan barang dan
jasa yang diberikan.
The currency of each of the entities under the
Company is the currency of the primary economic
environment in which each entity operates.
Management assesed that the functional currency
of the Company is Rupiah, is the currency that
mainly influences the revenue and expenses from
sale of goods and services rendered.
Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan
Classification of financial assets and financial
liabilities
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan
liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila
definisi yang ditetapkan PSAK No. 50 dipenuhi.
Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas
keuangan diakui sesuai dengan kebijakan
akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada
Catatan 21.
The Company determines the classification of
certain assets and liabilities as financial assets and
financial liabilities by judging if they meet the
definition set forth in PSAK No. 50. Accordingly, the
financial assets and financial liabilities are
accounted for in accordance with the Company‟s
accounting policies disclosed in Note 21.
Estimasi dan asumsi
Estimates and assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama
estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan
yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian
yang material terhadap nilai tercatat aset dan
liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di
bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan
estimasi pada parameter yang tersedia pada saat
laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi
mengenai perkembangan masa depan mungkin
berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar
kendali
Perusahaan.
Perubahan
tersebut
dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat
terjadinya.
The key assumptions concerning the future and
other key sources of uncertainty of estimation at the
reporting date that have a significant risk of causing
material adjustments to the carrying amounts of
assets and liabilities within the next financial year
are disclosed below. The Company bases its
assumptions and estimates on parameters
available when the financial statements were
prepared. Existing circumstances and assumptions
about future developments may change due to
market changes or circumstances arising beyond
the control of the Company. Such changes are
reflected in the assumptions when they occur.
35
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
4.
SUMBER
(Lanjutan)
ESTIMASI
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
KETIDAKPASTIAN
4.
SOURCE OF
(Continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan asumsi (Lanjutan)
Estimates and assumptions (Continued)
Penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha
Provision for impairment of trade receivables
Perusahaan mengevaluasi akun tertentu jika
terdapat informasi bahwa pelanggan yang
bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban
keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan
mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi
yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas
pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan
dan status kredit dari pelanggan berdasarkan
catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar
yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan
spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna
mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat
diterima oleh Perusahaan. Penyisihan spesifik ini
dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan
informasi yang diterima mempengaruhi jumlah
penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha.
Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang
usaha dapat tertagih dan tidak diperlukan
penyisihan cadangan penurunan nilai atas saldo
piutang usaha.
The Company evaluates specific accounts when it
has information that certain customers are unable
to meet their financial obligations. In these cases,
the Company uses judgment, based on the best
available facts and circumstances, including but not
limited to, the length of its relationship with the
customer and the customer‟s current credit status
based on third party credit reports and known
market factors, to record specific provisions for
customers against amounts due to reduce its
receivable amounts that the Company expects to
collect. These specific provisions are re-evaluated
and adjusted as additional information received
affects the amounts of provision for impairment of
trade receivables. Management believes that all
trade receivables are collectible and provision for
impairment of trade receivables is considered
unnecessary.
Penyusutan aset tetap dan amortisasi aset tak
berwujud
Depreciation of fixed assets and amortization of
intangible assets
Biaya perolehan aset tetap diamortisasi dengan
metode garis lurus berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi
masa manfaat ekonomis aset tetap berkisar antara
5 hingga 25 tahun yang merupakan umur yang
secara umum diharapkan dalam industri dimana
Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan
tingkat pemakaian perkembangan teknologi, dan
perubahan perizinan tertentu dapat mempengaruhi
masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan
karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin
direvisi. Oleh karena itu, beban penyusutan dan
amortisasi masa depan memiliki kemungkinan
untuk diubah.
The costs of fixed assets are depreciated and
amortized on a straight-line basis over their
estimated useful lives. Management estimates the
useful lives of the fixed assets to be within 2 to 5
years which are common life expectations applied
in the industries where the Company conducts its
businesses. Changes in the expected level of
usage technological development, and certain
license could impact the economic useful lives and
the residual values of these assets, and therefore
future depreciation and amortization charges could
be revised. Therefore future depreciation and
amortization charges are likely to be changed.
Nilai tercatat aset tetap neto Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar
Rp 123.704.018.523 (2014: Rp 125.578.678.657).
Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 8
The net carrying value of the Company‟s fixed
assets as of December 31, 2015 amounted to
Rp 123,704,018,523 (2014: Rp 125,578,678,657).
Further details are disclosed in Note 8.
36
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
4.
SUMBER
(Lanjutan)
ESTIMASI
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
KETIDAKPASTIAN
4.
SOURCE OF
(Continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan asumsi (Lanjutan)
Estimates and assumptions (Continued)
Pensiun dan imbalan kerja
Pension and employee benefits
Pengukuran kewajiban dan biaya pensiun dan
liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung
pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh
aktuaris independen dalam menghitung jumlahjumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara
lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan,
tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat
kecacatan, umur pensiun, dan tingkat kematian.
Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul
dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsiasumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau
beban menggunakan “Pendekatan Koridor”.
Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa
asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai,
perbedaan signifikan pada hasil aktual atau
perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan
Perusahaan dapat mempengaruhi secara material
liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja
dan beban imbalan kerja neto.
The measurement of the Company‟s obligations
and cost for pension and employee benefits
liabilities is dependent on its selection of certain
assumptions used by the independent actuaries in
calculating such amounts. Those assumptions
include among others, discount rates, future annual
salary increase, annual employee turn-over rate,
disability rate, retirement age, and mortality rate.
Actuarial gains or losses arising from experience
adjustments and changes in actuarial assumptions
are recognized as income or expense using
“Corridor Approach”. While the Company believes
that its assumptions are reasonable and
appropriate,
significant
differences
in
the
Company‟s actual experiences or significant
changes in the Company‟s assumptions may
materially affect its estimated liabilities for pension
and employee benefits and net employee benefits
expense.
Nilai tercatat neto liabilitas imbalan kerja
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015
adalah
sebesar
Rp
72.498.686
(2014:
Rp 58.806.780). Penjelasan lebih rinci diungkapkan
dalam Catatan 10.
The net carrying amount of the Company‟s
employees‟ benefits liability as of December 31,
2015 amounted to Rp 72,498,686 (2014:
Rp 58,806,780). Further details are disclosed in
Note 10.
Perpajakan
Taxes
Ketidakpastian atas interpretasi dari peraturan
pajak yang kompleks, perubahan peraturan pajak,
dan jumlah dan saat timbulnya pendapatan kena
pajak di masa depan, dapat menyebabkan
penyesuaian di masa depan atas pendapatan dan
beban pajak yang telah dicatat.
Uncertainties exist with respect to the interpretation
of complex tax regulations, changes in tax laws,
and the amount and timing of future taxable
income, could necessitate future adjustments to tax
income and expense already recorded.
Penentuan
provisi
perpajakan
memerlukan
pertimbangan signifikan, yang mana keputusan
final atas provisi perpajakan tersebut bisa berbeda
dari jumlah yang tercatat. Penjelasan lebih rinci
diungkapkan dalam Catatan 18.
Determining of the tax provision needs significant
judgements, in which the final assessment of those
tax provision could differ from the carrying amount.
Further details are disclosed in Note 18.
37
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
4.
5.
SUMBER
(Lanjutan)
ESTIMASI
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
KETIDAKPASTIAN
4.
SOURCE OF
(Continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan asumsi (Lanjutan)
Estimates and assumptions (Continued)
Aset pajak tangguhan
Deferred tax assets
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh
perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan
rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar
kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak
akan tersedia sehingga rugi pajak tersebut dapat
digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen
disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak
tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat
penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak
masa depan.
Deferred tax assets are recognized for all
deductible temporary differences and unused tax
losses to the extent that it is probable that taxable
profit will be available against which the losses can
be utilized. Significant management estimates are
required to determine the amount of deferred tax
assets that can be recognized, based upon the
likely timing and the level of future taxable profits.
Penurunan nilai aset non-keuangan
Impairment of non-financial assets
Penurunan nilai terjadi pada saat nilai tercatat aset
melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang lebih
tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual didasarkan pada data yang
tersedia dari perjanjian penjualan yang mengikat
yang dibuat dalam transaksi normal atas aset
serupa atau harga pasar yang dapat diamati
dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat
diatribusikan dengan pelepasan aset.
An impairment exists when the carrying value of an
asset exceeds its recoverable amount, which is the
higher of its fair value less costs to sell and its value
in use. The fair value less costs to sell calculation is
based on available data from binding sales
transactions in an arm‟s length transaction of
similar assets or observable market prices less
incremental costs for disposing the asset.
Berdasarkan penilaian kecuali untuk aset tetap,
manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat
indikasi atas kemungkinan penurunan nilai
potensial atas aset non-keuangan pada tanggal
31 Desember 2015.
Based on assessment except for fixed assets,
management believes that there is no indication of
potential impairment of non-financial assets as of
the December 31, 2015.
KAS DAN BANK
5.
Kas dan bank terdiri dari:
CASH ON HAND AND IN BANKS
Cash on hand and in banks consist of:
2015
2014
Kas
Bank
Bank Rakyat Indonesia
Bank Mayapada
Bank Central Asia Bandung
11.566.420
10.921.440
383.663.033
187.239.402
51.647.371
324.799.890
40.418.252
42.547.864
Cash on hand
Cash in banks
Bank Rakyat Indonesia
Bank Mayapada
Bank Central Asia Bandung
Jum lah
634.116.226
418.687.446
Total
38
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
5.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
KAS DAN BANK (Lanjutan)
5.
Berdasarkan mata uang
Based on currency
2015
6.
CASH ON HAND AND IN BANKS (Continued)
2014
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
599.276.816
34.839.410
77.484.494
341.202.952
Rupiah
United States Dollar
Jum lah
634.116.226
418.687.446
Total
Tidak terdapat penempatan dana Perusahaan yang
ditempatkan pada bank milik pihak berelasi.
No cash and cash equivalents of the Company are
placed in the bank which owned by related parties.
Pada tanggal 31 Desember 2015, tidak terdapat
kas dan setara kas Perusahaan yang digunakan
sebagai jaminan.
As of December 31, 2015, no cash and cash
equivalents of the Company are used as collateral.
PIUTANG USAHA
6.
Piutang usaha terdiri dari:
TRADE RECEIVABLES
Trade receivables consist of:
2015
2014
Pihak ketiga
Pelanggan luar negeri
Pelanggan dalam negeri
1.454.651.159
2.157.417.364
12.829.921.848
2.390.900.738
Sub-jumlah
3.612.068.523
15.220.822.586
Sub-total
Pihak berelasi (Catatan 19)
31.194.460
2.692.800
Related party (Note 19)
Jumlah
Penyisihan penurunan nilai
3.643.262.983
-
15.223.515.386
-
Total
Provision for impairment
Neto
3.643.262.983
15.223.515.386
Net
Berdasarkan mata uang
Third parties
Overseas customers
Local customers
Based on currency
2015
2014
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
2.188.611.824
1.454.651.159
2.160.110.164
13.063.405.222
Rupiah
United States Dollar
Jum lah
3.643.262.983
15.223.515.386
Total
39
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
6.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
PIUTANG USAHA (Lanjutan)
6.
Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging of analysis trade receivables is as
follows:
2015
7.
TRADE RECEIVABLES (Continued)
2014
Belum jatuh tempo
Sudah jatuh tempo:
> 90 hari
31.194.460
236.176.174
3.612.068.523
14.987.339.212
Not yet due
Overdue:
>90 days
Jum lah
3.643.262.983
15.223.515.386
Total
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap indikasi
penurunan nilai pada akhir tahun, manajemen
berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha dapat
tertagih sehingga tidak diperlukan penyisihan atas
penurunan nilai piutang usaha.
Based on the results of review for impairment at the
end of the year, the management believes that all
trade receivables can be collected and no
allowance for impairment of trade receivables is
necessary.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat
risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas
piutang usaha.
Management believes that there are no significant
concentrations of credit risk in trade receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2015, tidak terdapat
piutang usaha Perusahaan yang digunakan
sebagai jaminan.
As of December 31, 2015, no trade receivables of
the Company are used as collateral.
PERSEDIAAN
7.
Persediaan terdiri dari:
INVENTORIES
Inventories consist of:
2015
2014
Barang jadi
Suku cadang dan bahan pembantu lain
273.580.412
3.609.384.666
3.647.857.544
Finished goods
Indirect materials
Jumlah
Penyisihan nilai keusangan persediaan
3.882.965.078
-
3.647.857.544
-
Total
Provision for obsolete inventories
Neto
3.882.965.078
3.647.857.544
Net
Pada tanggal 31 Desember 2015, persediaan
Perusahaan tidak diasuransikan terhadap berbagai
resiko kerugian.
As of December 31, 2015, the Company‟s
inventories are not insured against any physical
loss or damage.
Pada tanggal 31 Desember 2015, tidak terdapat
persediaan milik Perusahaan yang digunakan
sebagai jaminan.
As of December 31, 2015, no inventories of the
Company are used as collateral.
Manajemen
berkeyakinan
bahwa
seluruh
persediaan dapat digunakan dan tidak diperlukan
penyisihan persediaan usang pada tanggal-tanggal
31 Desember 2015.
Management believes that all inventories can be
used and no provision for inventory obsolesence is
necessary as of December 31, 2015.
40
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
8.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
ASET TETAP DAN ASET TETAP YANG TIDAK
DIGUNAKAN
8.
FIXED ASSETS AND UNUSED FIXED ASSETS
Aset tetap
Fixed assets
Aset tetap terdiri dari:
Fixed assets consist of:
1 Januari 2015/
January 1,
2015
Penam bahan/
Additions
Reklasifikasi/
Koreksi/
Reclassifications/
Corrections
Pengurangan/
Deductions
31 Desem ber
2015/
December 31,
2015
Biaya perolehan:
Tanah
Mesin dan peralatan
Bangunan dan prasarana
Perlengkapan kantor dan pabrik
51.293.065.218
107.687.498.025
46.409.086.690
26.184.216.613
-
193.896.552
50.178.000
12.910.229.764
-
51.293.065.218
120.403.831.237
46.409.086.690
26.134.038.613
At cost:
Land
Marchinery and equipment
Building and land improvement
Office and factory equipment
Jumlah
231.573.866.546
-
244.074.552
12.910.229.764
244.240.021.758
Total
67.390.492.321
12.431.825.361
26.172.870.207
4.418.035.261
1.440.476.332
6.706.824
158.333.491
50.178.000
8.884.108.420
-
80.534.302.511
13.872.301.693
26.129.399.031
Accumulated depreciation:
Marchinery and equipment
Building and land improvement
Office and factory equipment
Jumlah
105.995.187.889
5.865.218.417
208.511.491
8.884.108.420
120.536.003.235
Total
Nilai buku neto
125.578.678.657
123.704.018.523
Net book value
Akum ulasi penyusutan:
Mesin dan peralatan
Bangunan dan prasarana
Perlengkapan kantor dan pabrik
1 Januari 2014/
January 1,
2014
Biaya perolehan:
Tanah
Mesin dan peralatan
Bangunan dan prasarana
Perlengkapan kantor dan pabrik
Penam bahan/
Additions
Reklasifikasi/
Koreksi/
Reclassifications/
Corrections
Pengurangan/
Deductions
31 Desem ber
2014/
December 31,
2014
51.456.845.238
46.022.437.723
28.108.590.273
26.184.216.613
-
163.780.020
-
61.665.060.302
18.300.496.417
-
51.293.065.218
107.687.498.025
46.409.086.690
26.184.216.613
At cost:
Land
Marchinery and equipment
Building and land improvement
Office and factory equipment
151.772.089.847
-
163.780.020
79.965.556.719
231.573.866.546
Total
Akum ulasi penyusutan:
Mesin dan peralatan
Bangunan dan prasarana
Perlengkapan kantor dan pabrik
28.413.920.025
7.759.800.146
26.164.598.545
3.427.071.375
1.440.476.323
8.271.662
-
35.549.500.921
3.231.548.892
-
67.390.492.321
12.431.825.361
26.172.870.207
Accumulated depreciation:
Marchinery and equipment
Building and land improvement
Office and factory equipment
Jumlah
62.338.318.716
4.875.819.360
-
38.781.049.813
105.995.187.889
Total
Nilai buku neto
89.433.771.131
125.578.678.657
Net book value
Jumlah
Beban penyusutan aset tetap dibebankan ke beban
lainnya sebesar Rp 5.865.218.417 (2014:
Rp 4.875.819.360).
Depreciation of fixed assets were charged to the
other expenses amounted to Rp 5,865,218,417
(2014: Rp 4,875,819,360).
41
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
8.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
ASET TETAP DAN ASET TETAP YANG TIDAK
DIGUNAKAN (Lanjutan)
8.
FIXED ASSETS AND UNUSED FIXED ASSETS
(Continued)
Aset tetap (Lanjutan)
Fixed assets (continued)
Pengurangan aset tetap merupakan penjualan aset
tetap dengan rincian sebagai berikut:
Deductions in fixed assets represents the sales of
fixed assets with detail as follows:
2015
2014
Penerimaan dari penjualan aset
tetap
Nilai tercatat neto
294.000.000
35.563.061
Keuntungan (kerugian)
258.436.939
Proceeds from sale of fixed
assets
Net carrying value
160.000.000
163.780.020
(3.780.020)
Gain (loss)
Pada tanggal 31 Desember 2015, aset tetap tidak
diasuransikan terhadap berbagai resiko kerugian.
As of December 31, 2015, the fixed assets have not
been covered by insurance against other risk.
Pada tanggal 31 Desember 2015, tidak ada aset
As of December 31, 2015, no fixed assets of the
tetap milik Perusahaan yang digunakan sebagai
jaminan.
Company are not pledged as collaterals.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap indikasi
penurunan nilai pada akhir tahun, manajemen
berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi
penurunan nilai seluruh atas aset tetap yang
dimiliki oleh Perusahaan
Based on the results of review for impairment at the
end of the year, the management believes that
there are no events or conditions that may indicate
impairment of assets.
Aset tetap yang tidak digunakan
Unused fixed assets
Aset tetap yang tidak digunakan dari:
Unused fixed assets consist of:
1 Januari 2015/
January 1,
2015
Penam bahan/
Additions
Reklasifikasi/
Koreksi/
Reclassifications/
Corrections
Pengurangan/
Deductions
31 Desem ber
2015/
December 31,
2015
Biaya perolehan:
Mesin dan peralatan
Bangunan dan prasarana
12.910.229.764
-
-
-
(12.910.229.764)
-
-
At cost:
Marchinery and equipment
Building and land improvement
Jumlah
12.910.229.764
-
-
(12.910.229.764)
-
Total
Akum ulasi penyusutan:
Mesin dan peralatan
Bangunan dan prasarana
8.884.108.420
-
-
-
(8.884.108.420)
-
-
Accumulated depreciation:
Marchinery and equipment
Building and land improvement
Jumlah
8.884.108.420
-
-
(8.884.108.420)
-
Total
Nilai buku neto
4.026.121.344
-
Net book value
42
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
8.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
ASET TETAP DAN ASET TETAP YANG TIDAK
DIGUNAKAN (Lanjutan)
8.
FIXED ASSETS AND UNUSED FIXED ASSETS
(Continued)
Aset tetap yang tidak digunakan (Lanjutan)
1 Januari 2014/
January 1,
2014
9.
Unused fixed assets (Continued)
Penam bahan/
Additions
Reklasifikasi/
Koreksi/
Reclassifications/
Corrections
Pengurangan/
Deductions
31 Desem ber
2014/
December 31,
2014
Biaya perolehan:
Mesin dan peralatan
Bangunan dan prasarana
74.575.290.066
18.300.496.417
-
-
(61.665.060.302)
(18.300.496.417)
12.910.229.764
-
At cost:
Marchinery and equipment
Building and land improvement
Jumlah
92.875.786.483
-
-
(79.965.556.719)
12.910.229.764
Total
Akum ulasi penyusutan:
Mesin dan peralatan
Bangunan dan prasarana
44.433.609.341
3.231.548.892
-
-
(35.549.500.921)
(3.231.548.892)
8.884.108.420
-
Accumulated depreciation:
Marchinery and equipment
Building and land improvement
Jumlah
47.665.158.233
-
-
(38.781.049.813)
8.884.108.420
Total
Nilai buku neto
45.210.628.250
4.026.121.344
Net book value
Pada tanggal 31 Desember 2015, aset tetap yang
tidak digunakan tidak diasuransikan terhadap
berbagai resiko kerugian.
As of December 31, 2015, the unused fixed assets
have not been covered by insurance against other
risks.
Pada tanggal 31 Desember 2015, tidak ada aset
As of December 31, 2015, no unused fixed assets
tetap yang tidak digunakan milik Perusahaan
yang digunakan sebagai jaminan.
of the Company are not pledged as collaterals.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap indikasi
penurunan nilai pada akhir tahun, manajemen
berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi
penurunan nilai seluruh atas aset tetap yang
dimiliki oleh Perusahaan
Based on the results of review for impairment at the
end of the year, the management believes that
there are no events or conditions that may indicate
impairment of assets.
UTANG USAHA DAN LAIN-LAIN
9.
TRADE AND OTHER PAYABLES
Utang usaha
Trade payables
Utang usaha terdiri dari:
Trade payables consist of:
2015
Pihak ketiga
PT Indo Everest Taxindo
PT Novel Ticaret
Lain-lain (masing-masing dibaw ah
Rp 50.000.000)
Sub-jumlah
Pihak berelasi (Catatan 19)
Jum lah
2014
Third parties
PT Indo Everest Taxindo
PT Novel Ticaret
Others (each balance is below
Rp 50,000,000)
2.983.197.320
53.594.541
2.983.197.320
48.330.271
222.179.633
10.910.813.579
3.258.971.494
13.942.341.170
Sub-total
300.938.452
-
Related party (Note 19)
3.559.909.946
13.942.341.170
Total
43
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
9.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
UTANG USAHA DAN LAIN-LAIN (Lanjutan)
9.
TRADE AND OTHER PAYABLES (Continued)
Utang usaha (Lanjutan)
Trade payables (Continued)
Berdasarkan mata uang
Based on currency
2015
2014
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Euro Eropa
Dolar Singapura
3.339.592.283
189.307.130
30.879.281
131.252
3.135.063.971
10.781.072.128
26.099.869
105.202
Rupiah
United States Dollar
European Euro
Singapore Dollar
Jum lah
3.559.909.946
13.942.341.170
Total
Berdasarkan umur utang
Based on age category
2015
2014
Belum jatuh tempo
Sudah jatuh tempo:
> 90 hari
300.938.452
-
3.258.971.494
13.942.341.170
Not yet due
Overdue:
>90 days
Jum lah
3.559.909.946
13.942.341.170
Total
Utang usaha tidak dikenakan bunga dan umumnya
akan jatuh tempo dalam 90 hari.
Trade payables are non-interest bearing and are
normally settled on 90 days terms.
Tidak ada jaminan yang diberikan Perusahaan
sehubungan dengan utang usaha.
The Company has not provided any collaterals for
trade payables.
Utang lain-lain
Other payables
Utang lain-lain terdiri dari:
Other payables consist of:
2015
2014
Pihak ketiga
Lexus Overseas Trading Corporation
Lain-lain
185.630.283.413
4.267.034
167.396.935.532
807.240.000
Third parties
Lexus Overseas Trading Corporation
Others
Sub-jumlah
185.634.550.447
168.204.175.532
Sub-total
Pihak berelasi (Catatan 19)
251.747.123.844
246.478.873.844
Related parties (Note 19)
Jum lah
437.381.674.291
414.683.049.376
Total
44
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
9.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
UTANG USAHA DAN LAIN-LAIN (Lanjutan)
9.
Utang lain-lain (Lanjutan)
Other payables (Continued)
Berdasarkan mata uang
Based on currency
2015
2014
Dolar Amerika Serikat
Rupiah
287.023.533.413
150.358.140.878
258.830.935.532
155.852.113.844
United States Dollar
Rupiah
Jum lah
437.381.674.291
414.683.049.376
Total
Penjelasan utang lain-lain adalah sebagai berikut:
10.
TRADE AND OTHER PAYABLES (Continued)
Significant detail of other payables were as follows:
a.
Perusahaan memperoleh pinjaman dari Lexus
Overseas Trading yang berasal dari
pengalihan utang pembelian mesin sebesar
Rp 18.194.142.140. Kesepakatan pinjaman
tersebut tanpa dikenakan bunga, jaminan dan
tanpa jadual pengembalian yang pasti.
Perjanjian ini telah diperbaharui pada tanggal
5 Januari 2011.
a.
The Company obtained loan from Lexus
Overseas Trading Corporation which derived
from the transfer of loan purchase of
machinery amounted to Rp 18,194,142,140.
The loan bears no interest and have
no definite term. The agreement has been
renewed on January 5, 2011.
b.
Perusahaan
menerima
pinjaman
dari
PT Panasia Indo Resources Tbk untuk
keperluan modal kerja. Utang tersebut tidak
dikenakan bunga dan tidak ada jadual
pengembalian yang pasti.
b.
The Company obtained loan from PT Panasia
Indo Resources Tbk for working capital
purposes. The loan has no interest and no
definite term of repayment.
c.
Perusahaan memperoleh pinjaman dari
Novatex International Limited yang berasal
dari pengalihan utang pembelian mesin
kepada Picanol N.V., Belgia dan Tomen
Corporation masing-masing sebesar US$
5.000.000 dan US$ 4.500.000. Kesepakatan
pinjaman tersebut tanpa dikenakan bunga,
jaminan dan tanpa jadual pengembalian yang
pasti. Perjanjian ini telah diperbarui pada
tanggal
5 Januari 2011.
c.
The Company obtained loan from Novatex
International Limited which derived from the
transfer of loan purchase of machinery to
Picanol N.V., Belgium and Tomen Corporation
amounted
to
US$
5,000,000
and
US$ 4,500,000. The loan is not subjected to
interest and have no definite term. The
agreement
has
been
renewed
on
January 5, 2011.
LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
10.
Perusahaan mencatat liabilitas imbalan kerja
karyawan berdasarkan hasil perhitungan aktuaria
yang dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris
independen,
dalam
laporan
tertanggal
19 Pebruari 2016, dengan menggunakan asumsi
utama sebagai berikut:
Tingkat diskonto per tahun
Tingkat kenaikan gaji per tahun
Tingkat kematian
Usia pensiun
EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
The Company recorded the liability for employees‟
benefits based on the calculation performed by
PT Dian Artha Tama, independent actuary, in its
report dated February 19, 2016, with the following
key assumptions as follows:
9% (2014: 8%)
6% (2014: 6%)
Indonesia-III
55 tahun/55 years
45
Discount rate per annum
Salary increment rate per annum
Mortality rate
Retirement age
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
10.
LIABILITAS
(Lanjutan)
IMBALAN
KERJA
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
KARYAWAN
10.
EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (Continued)
Asumsi lainnya:
Other assumptions:
a.
b.
c.
a.
b.
c.
d.
Usia pensiun dipercepat: Tidak berlaku.
Tingkat mortalitas: Indonesia - III (2011)
Tingkat pengunduran diri karyawan: 5% untuk
karyawan di bawah 44 tahun dan menurun
secara linear sampai 5% pada umur 54 tahun.
Tingkat cacat: 0%
d.
Beban imbalan kerja karyawan adalah sebagai
berikut:
2015
Early retirement age: Not applicable.
Mortality rate: Indonesia - III (2011)
Employee turnover rate: 5% for employees
before the age of 44 and will linearly decrease
until 5% at the age of 54.
Disability rate: 0%.
Employee benefits expense is as follows:
(Disajikan
kem bali Catatan 23/As
restated-Note
23 )
2014
(Disajikan
kem bali Catatan 23/As
restated-Note
23 )
2013
Beban jasa kini
Beban bunga
28.406.523
4.704.542
26.613.004
10.115.074
50.314.889
2.864.645
Current service cost
Interest cost
Beban im balan kerja karyaw an
33.111.065
36.728.078
53.179.534
Employee benefits expense
Liabilitas imbalan kerja karyawan di laporan posisi
keuangan adalah sebagai berikut:
2015
The amount of liability for employee benefits in the
statement of financial positions is as follows:
(Disajikan
kem bali Catatan 23/As
restated-Note
23 )
2014
(Disajikan
kem bali Catatan 23/As
restated-Note
23 )
2013
Nilai kini liabilitas
Kerugian aktuarial yang belum diakui
Biaya jasa lalu yang belum diakui
72.498.686
-
58.806.780
-
126.438.429
-
Present value of obligations
Unrecognized actuarial losses
Unrecognized past service cost
Liabilitas neto
72.498.686
58.806.780
126.438.429
Net liabilities
46
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
10.
LIABILITAS
(Lanjutan)
IMBALAN
KERJA
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
KARYAWAN
10.
Mutasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai
berikut:
(Disajikan
kem bali Catatan 23/As
restated-Note
23 )
2013
58.806.780
33.111.065
126.438.429
36.728.078
82.267.906
53.179.534
(19.419.159)
-
(104.359.727)
-
15.965.989
(24.975.000)
72.498.686
58.806.780
126.438.429
2015
Saldo akhir
The movement in the employee benefits liability is
as follows:
(Disajikan
kem bali Catatan 23/As
restated-Note
23 )
2014
`
Saldo aw al
Beban imbalan kerja
Beban (penghasilan) komprehensif
lain
Realisasi pembayaran manfaat
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan untuk
imbalan kerja untuk seluruh karyawan tetap telah
cukup sesuai dengan yang disyaratkan oleh
Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
11.
11.
Komposisi kepemilikan saham Perusahaan adalah
sebagai berikut:
Jum lah
saham /
Number of
shares
Beginning balance
Employee benefits expense
Other comprehensive expense
(income)
Realization of benefits payment
Ending balance
Management believes that the provision for
employee benefits is sufficient according to the
requirements of Labor Law No. 13 year 2003.
MODAL SAHAM
Nam a pem egang saham
EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (Continued)
SHARE CAPITAL
The share capital ownership of the Company is as
follows:
2015 dan/and 2014
Persentase
pem ilikan (%)/
Percentage of
ownership (%)
Jum lah
m odal disetor/
Total paid-up
capital
Name of stockholders
Saham Seri A
PT Novatex International limited
PT Panasia Indo Resources Tbk
Highfia Limited
Masyarakat
Dian Nathalia Teja
199.820.500
38.771.500
10.000.000
1.358.000
50.000
12,40%
2,41%
0,62%
0,08%
0,00%
99.910.250.000
19.385.750.000
5.000.000.000
679.000.000
25.000.000
A Series
PT Novatex International limited
PT Panasia Indo Resources Tbk
Highfia Limited
Masyarakat
Dian Nathalia Teja
Sub-jumlah
250.000.000
15,52%
125.000.000.000
Sub-total
47
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
11.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
MODAL SAHAM
Nam a pem egang saham
Saham Seri B
PT Novatex International limited
Highfia Limited
Mercury Capital International Inc.
Prime Invesco Ltd.
11.
Jum lah
saham /
Number of
shares
SHARE CAPITAL
2015 dan/and 2014
Persentase
pem ilikan (%)/
Percentage of
ownership (%)
Jum lah
m odal disetor/
Total paid-up
capital
Name of stockholders
581.069.500
320.000.000
305.357.000
154.640.500
36,07%
19,86%
18,95%
9,60%
58.106.950.000
32.000.000.000
30.535.700.000
15.464.050.000
B Series
PT Novatex International limited
Highfia Limited
Mercury Capital International Inc.
Prime Invesco Ltd.
Sub-jumlah
1.361.067.000
84,48%
136.106.700.000
Sub-total
Jum lah
1.611.067.000
100,00%
261.106.700.000
Total
Pengelolaan modal
Capital management
Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan
adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio
modal yang sehat untuk mendukung usaha dan
memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Company‟s capital
management is to ensure that it maintains healthy
capital ratios in order to support its business and
maximize shareholders‟ value.
Perusahaan disyaratkan untuk memelihara tingkat
permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman.
Persyaratan permodalan eksternal tersebut telah
dipenuhi oleh entitas terkait pada tanggal-tanggal
31 Desember 2015. Selain itu, Perusahaan juga
dipersyaratkan oleh Undang-undang No. 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas, efektif sejak
tanggal 16 Agustus 2007, untuk mengalokasikan
sampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan
dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang
tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan
eksternal
tersebut
dipertimbangkan
oleh
Perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham
(“RUPS”).
The Company and certain subsidiaries are required
under their respective loan agreements to maintain
the level of existing share capital. This externally
imposed capital requirement has been complied
with the relevant entities as of December 31, 2015.
In addition, the Company is also required by the
Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability
Entities, effective August 16, 2007, to allocate and
maintain a non-distributable reserve fund until the
said reserve reaches 20% of the issued and fully
paid share capital. This externally imposed capital
requirements are considered by the Company at
the Annual General Shareholders Meeting (“AGM”).
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan
melakukan
penyesuaian,
bila
diperlukan,
berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk
memelihara
dan
menyesuaikan
struktur
permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan
pembayaran dividen kepada pemegang saham
atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman.
Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan
maupun proses pada tahun yang berakhir tanggal
31 Desember 2015.
The Company manages its capital structure and
makes adjustments to it, if necessary, in light of
changes in economic conditions. To maintain or
adjust its capital structure, the Company may adjust
the dividend payment to shareholders or raise debt
financing. No changes were made in the objectives,
policies or processes during the year ended
December 31, 2015.
Kebijakan Perusahaan adalah mempertahankan
struktur
permodalan
yang
sehat
untuk
mengamankan akses terhadap pendanaan pada
biaya yang rasional.
The Company‟s policy is to maintain a healthy
capital structure in order to secure access to
finance at a reasonable cost.
48
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
12.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
AGIO SAHAM
12.
Rincian agio saham adalah sebagai berikut:
The detail of additional paid-in capital is as follows:
2015
13.
2014
Penjualan saham pada penaw aran umum
kepada masyarakat
Konversi utang ke modal yang berasal dari
Utang Evercon dan Highfila
Utang Abernova
6.215.935.596
6.215.935.596
19.081.000.000
16.196.300.000
19.081.000.000
16.196.300.000
Sale of Company's shares
through public offering
Shares conversion from:
Evercon and Highfila's payables
Abernova payables
Jum lah
41.493.235.596
41.493.235.596
Total
PENJUALAN NETO
13.
Akun ini merupakan penjualan lokal sebesar
Rp 61.245.390.122 pada tahun 2015 (2014:
Rp 17.570.559.282).
14.
ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
NET SALES
This account is local sales amounted to
Rp
61,245,390,122
in
2015
(2014:
Rp 17,570,559,282).
BEBAN POKOK PENJUALAN
14.
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai
berikut:
COST OF SALES
The detail of cost of sales is as follows:
2015
2014
38.472.878
59.528.592
Manufacturing expenses
Barang jadi
Aw al tahun
Pembelian
Akhir tahun
60.862.626.824
273.580.412
17.279.034.973
-
Finished goods
At beginning of year
Purchases
At end of year
Jum lah beban pokok penjualan
60.627.519.290
17.338.563.565
Total cost of sales
Beban pabrikasi
100% tahun 2015 adalah pembelian Perusahaan
dari
pihak
berelasi
(2014:
100%)
(Catatan 19).
100% in 2015 the above purchases were made
from a related party (2014: 100%) (Note 19).
49
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
15.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
BEBAN USAHA
15.
Beban umum dan administrasi
General and administrative expenses
Rincian beban umum dan administrasi adalah
sebagai berikut:
The detail of general and administrative expenses
is as follows:
(Disajikan
kem baliCatatan 23/As
restated-Note
23 )
2014
2015
16.
Gaji dan tunjangan
Pajak bumi dan bangunan
Iklan
Jasa profesional
Beban imbalan kerja (Catatan 10)
Lain-lain
422.059.226
234.659.596
74.152.000
48.500.000
33.111.065
136.832.296
319.741.038
486.335.342
60.924.500
45.000.000
36.728.078
119.584.303
Salaries and allowances
Building and land taxes
Advertising
Professional fees
Employee benefits expense (Note 10)
Others
Jum lah
949.314.183
1.068.313.261
Total
PENGHASILAN LAINNYA
16.
2015
17.
OPERATING EXPENSES
OTHER INCOME
2014
Penghasilan sew a
Keuntungan penjualan aset tetap
(Catatan 8)
Lain-lain
4.875.000.000
4.875.000.000
258.436.939
-
3.017.556.529
Rent income
Gain on sale of fixed assets
(Note 8)
Others
Jum lah
5.133.436.939
7.892.556.529
Total
BEBAN LAINNYA
17.
2015
OTHER EXPENSES
2014
Kerugian kurs mata uang asing, neto
Kerugian penjualan aset tetap
(Catatan 8)
Penyusutan aset tetap (Catatan 8)
Lain-lain
27.979.715.061
4.875.819.360
5.865.218.417
338.809
3.780.020
5.471.780.655
274.689.526
Loss on foreign exchange, net
Loss on sale of fixed assets
(Note 8)
Depreciation of fixed assets (Note 8)
Others
Jum lah
33.845.272.287
10.626.069.561
Total
50
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
18.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
PERPAJAKAN
18.
TAXATION
Pajak dibayar dimuka
Prepaid tax
Akun ini merupakan Pajak Pertambahan Nilai
sebesar
Rp
20.658.474
pada
tanggal
31 Desember 2015.
This account represents Value Added Tax
amounted to Rp 20,658,474 as of December 31,
2015.
Utang pajak
Tax payables
Utang pajak terdiri dari:
The detail of tax payables is as follows:
2015
2014
Pajak penghasilan Pasal 21
Pajak Pertambahan Nilai, neto
1.109.958
-
1.195.828
4.264.410
Income tax article 21
Value Added Tax, net
Jum lah
1.109.958
5.460.238
Total
Pajak kini
Current tax
Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak seperti yang
tercantum dalam laporan laba atau rugi dan
penghasilan komprehensif lain dan estimasi rugi
fiskal Perusahaan tahun berjalan adalah sebagai
berikut:
The reconciliation between the loss before tax as
shown in the statements of profit or loss and other
comprehensive income and the current estimated
fiscal loss of the Company is as follows:
(Disajikan
kem bali-Catatan
23/As restatedNote 23 )
2014
2015
Rugi sebelum pajak
(29.043.697.779)
(3.570.510.847)
Loss before tax
Perbedaan w aktu:
Perbedaan penyusutan komersial
dan fiskal
Keuntungan penjualan aset tetap
Beban manfaat karyaw an
3.262.347.711
34.419.287
33.111.065
(1.538.384.864)
36.728.078
Temporary differences:
Difference between commercial
and fiscal depreciation
Gain on sale of fixed assets
Employee benefits expense
Sub-jumlah
3.329.878.063
(1.501.656.786)
Sub-total
51
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
18.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
PERPAJAKAN (Lanjutan)
18.
Pajak kini (Lanjutan)
TAXATION (Continued)
Current tax (Continued)
(Disajikan
kem bali-Catatan
23/As restatedNote 23 )
2014
2015
Perbedaan tetap:
Beban pajak
Penghasilan bunga
Penghasilan sew a
(3.885.805)
(1.250.000.000)
595.961.295
(4.077.361)
(1.250.000.000)
Permanent differences:
Tax expenses
Interest income
Rent income
Sub-jumlah
(1.253.885.805)
(658.116.066)
Sub-total
Rugi fiskal tahun berjalan
(26.967.705.521)
(5.730.283.699)
Fiscal loss for the year
Kompensasi kerugian fiskal tahun:
- 2009
- 2010
- 2011
- 2012
- 2013
- 2014
(8.790.424.000)
(29.508.874.386)
(77.440.054.915)
(5.730.283.699)
(11.881.516.003)
(93.680.146.234)
(8.790.424.000)
(29.508.874.386)
(77.440.054.915)
-
Fiscal loss carryforward from:
- 2009
- 2010
- 2011
- 2012
- 2013
- 2014
(148.437.342.521)
(227.031.299.237)
Accumulated fiscal loss
Akum ulasi rugi fiskal
Perhitungan beban pajak kini dan tagihan restitusi
pajak adalah sebagai berikut:
Current tax expenses and claim for tax refunds are
computed as follows:
2015
2014
Beban pajak kini
Dikurangi pajak penghasilan pasal 23
dibayar dimuka.
-
-
154.354.326
79.354.326
Current tax expense
Less prepayment of income
tax article 23.
Tagihan restitusi pajak
154.354.326
79.354.326
Claim for tax refunds
52
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
18.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
PERPAJAKAN (Lanjutan)
18.
TAXATION (Continued)
Pajak tangguhan
Deferred tax
Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh
dari perbedaan waktu antara laporan keuangan
jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar
pengenaan pajak. Rincian dari aset (liabilitas) pajak
tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Deferred tax is computed based on the effect of the
temporary differences between the financial
statement carrying amounts of assets and liabilities
and their respective tax bases. The detail of the
Company‟s deferred tax assets and liabilities are as
follows:
1 Januari 2015/
January 1,
2015
Kerugian fiskal
Liabilitas imbalan kerja karyaw an
Penyusutan aset tetap
Jum lah
Dikreditkan
(dibebankan) ke
laporan laba
atau rugi/
Credited
(charged) to
statements
profit or loss
13.351.831.258
14.701.695
(13.366.532.953)
(827.614.726)
3.422.977
824.191.750
-
31 Desem ber
2015/
December 31,
2015
12.524.216.532
18.124.672
(12.542.341.204)
-
-
Fiscal loss
Employee benefits liability
Depreciation of fixed assets
Total
(Disajikan kem bali-Catatan 23/As restated-Note 23 )
1 Januari 2014/
January 1,
2014
Kerugian fiskal
Liabilitas imbalan kerja karyaw an
Penyusutan aset tetap
Jum lah
Dikreditkan
(dibebankan) ke
laporan laba
atau rugi/
Credited
(charged) to
statements
profit or loss
12.950.327.130
31.609.607
(12.981.936.737)
401.504.128
(16.907.912)
(384.596.216)
-
-
Berdasarkan reviu atas kondisi masa depan
Perusahaan, manajemen berpendapat rugi fiskal
tidak dapat dikompensasikan dengan laba pajak
pada masa lima tahun mendatang sejak kerugian
fiskal terjadi. Manajemen memperkirakan bahwa
akumulasi kerugian fiskal yang tidak dapat
dikompensasikan dengan laba fiskal masa
mendatang sebesar Rp 148.437.342.521 untuk
tanggal 31 Desember 2015. Oleh karena itu, tidak
ada aset pajak tangguhan yang diakui pada tanggal
31 Desember 2015.
31 Desem ber
2014/
December 31,
2014
13.351.831.258
14.701.695
(13.366.532.953)
-
Fiscal loss
Employee benefits liability
Depreciation of fixed assets
Total
Based on forcast from management, the tax losses
can not be utilized against taxable income for a
period of five years subsequent to the year the
fiscal loss was incurred. Tax loss can not be offset
against taxable income in the next five fiscal years
since the loss occurred. Management estimates
that the accumulated tax losses can not be utilized
against future taxable profit amounted to
Rp 148,437,342,521 as of December 31, 2015.
Therefore, there are no deferred tax was
recognized as of December 31, 2015.
53
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
19.
SALDO DAN
BERELASI
a.
TRANSAKSI
DENGAN
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
PIHAK
19.
Saldo piutang usaha dengan pihak berelasi
adalah sebagai berikut:
RELATED
PARTIES
TRANSACTIONS
a.
2015
PT Panasia Indo Resources Tbk
b.
2.692.800
0,00%
b.
2015
Percentage to total assets
2014
-
0,07%
Saldo utang lain-lain dengan pihak berelasi
adalah sebagai berikut:
0,00%
c.
PT Panasia Indo Resources Tbk
Percentage to total liabilities
The balance of other payables to related
parties is as follows:
2015
2014
PT Novatex International Ltd.
PT Panasia Indo Resources Tbk
250.583.782.140
1.163.341.704
240.624.532.140
5.854.341.704
PT Novatex International Ltd
PT Panasia Indo Resources Tbk
Jum lah
251.747.123.844
246.478.873.844
Total
Persentase terhadap jumlah liabilitas
d.
PT Panasia Indo Resources Tbk
The balance of trade payables to a related
party is as follows:
300.938.452
Persentase terhadap jumlah liabilitas
c.
The balance of trade receivables from a
related party is as follows:
0,02%
Saldo utang usaha dengan pihak berelasi
adalah sebagai berikut:
PT Panasia Indo Resources Tbk
AND
2014
31.194.460
Persentase terhadap jumlah aset
BALANCES
56,96%
Transaksi pembelian dengan pihak berelasi
yang signifikan adalah sebagai berikut:
d.
2015
PT Panasia Indo Resources Tbk
Persentase terhadap jumlah pembelian
57,36%
Percentage to total liabilities
Significant purchase with a related party is as
follow:
2014
60.862.626.824
100%
54
17.279.034.973
100%
PT Panasia Indo Resources Tbk
Percentage to total purchases
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
19.
SALDO DAN TRANSAKSI
BERELASI (Lanjutan)
DENGAN
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
PIHAK
19.
Related parties
Pemegang saham/Shareholders
Pemegang Saham/Shareholders
Pihak-pihak di atas merupakan pihak berelasi bagi
Perusahaan
berdasarkan
kesamaan
dalam
kepemilikan dan/atau manajemen dan transaksi
dilakukan dengan syarat-syarat dan ketentuanketentuan yang wajar (arm's-length).
ASET DAN LIABILITAS
MATA UANG ASING
MONETER
The entities mentioned above are considered as
related parties to the Company in view of common
ownership and/or management. Transactions with
related partties are conducted under normal terms
and conditions (arm's-length).
DALAM
20.
Perusahaan mempunyai aset dan liabilitas moneter
dalam mata uang asing sebagai berikut:
MONETARY
ASSETS
AND
LIABILITIES
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
The Company has monetary assets and liabilities in
foreign currencies as follows:
2015
Mata uang
asing /
Foreign
currency
Aset
Kas dan bank
Piutang usaha
2.525,51
105.447,71
Jum lah aset
Liabilitas
Utang usaha
Utang lain-lain
Jum lah liabilitas
Liabilitas, neto
2014
Mata uang
asing/
Foreign
currency
Ekuivalen dalam
Rp/
Equivalent in Rp
34.839.410
1.454.651.159
US$
US$
27.427,89
1.050.112,96
1.489.490.569
13.722,88
2.049,10
13,46
20.806.345,30
AND
Nature of relationship
PT Panasia Indo Resources Tbk
PT Novatex International Ltd.
20.
RELATED
PARTIES
BALANCES
TRANSACTIONS (Continued)
189.307.130
30.879.281
131.251
287.023.533.413
US$
Euro
SG$
US$
866.645,67
1.724,67
11,17
20.806.345,30
Ekuivalen dalam
Rp/
Equivalent in Rp
341.202.952
13.063.405.222
Assets
Cash on hand and in banks
Trade receivables
13.404.608.174
Total assets
10.781.072.128
26.099.869
105.202
258.830.935.532
287.243.851.075
269.638.212.731
(285.754.360.506)
(256.233.604.557)
Apabila posisi liabilitas neto pada mata uang selain
Rupiah pada tanggal 31 Desember 2015
dinyatakan dengan menggunakan kurs tengah nilai
tukar mata uang asing pada tanggal 31 Desember
2015 maka liabilitas dalam mata uang asing neto
akan meningkat dan menurun sebesar lebih kurang
Rp 28.575.436.051
Liabilities
Trade payables
Other payables
Total liabilities
Net liabilities
If the net position of liabilities in currencies other
than Rupiah as of December 31, 2015, is reflected
using the middle rate of exchange as of
December 31, 2015, the net liabilities in foreign
currencies will increase and decrease by
aproximately Rp 28,575,436,051.
55
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
21.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
21.
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi
nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan:
FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
The following table presents the carrying values
and estimated fair values of the Company‟s
financial instruments:
Nilai tercatat/Carrying amount
2015
2014
Nilai w ajar/Fair value
2015
2014
Aset keuangan
Kas dan bank
Piutang usaha
Piutang lain-lain
634.116.226
3.643.262.983
214.000.000
418.687.446
15.223.515.386
13.741.288
634.116.226
3.643.262.983
214.000.000
418.687.446
15.223.515.386
13.741.288
Financial assets
Cash on hand and in banks
Trade receivables
Other receivables
Jum lah
4.491.379.209
15.655.944.120
4.491.379.209
15.655.944.120
Total
Liabilitas keuangan
Utang usaha
Utang lain-lain
Beban akrual
3.559.909.946
437.381.674.291
948.227.028
13.942.341.170
414.683.049.376
955.064.506
3.559.909.946
437.381.674.291
948.227.028
13.942.341.170
414.683.049.376
955.064.506
Financial liabilities
Trade payables
Other payables
Accrued expenses
Jum lah
441.889.811.265
429.580.455.052
441.889.811.265
429.580.455.052
Total
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana
instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam
transaksi jangka pendek antara pihak yang
berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang
memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain
di dalam penjualan terpaksa atau penjualan
likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga
pasar, model arus kas diskonto dan model
penentuan harga opsi yang sewajarnya.
Fair value is defined as the amount at which an
instrument could be exchanged in a current
transaction between knowledgeable willing parties
in an arm's length transaction, other than in a forced
or liquidation sale. Fair values are obtained from
quoted market prices, discounted cash flow models
and option pricing models as appropriate.
Instrumen keuangan dengan jumlah tercatat yang
mendekati nilai wajarnya
Financial instruments with carrying amounts that
approximate their fair values
Nilai wajar untuk kas dan bank, piutang usaha,
piutang lain-lain, utang usaha, utang lain-lain dan
beban akrual mendekati nilai tercatatnya karena
bersifat jangka pendek. Jumlah tercatat dari aset
tidak lancar lainnya - simpanan jaminan dan utang
bank dengan suku bunga mengambang mendekati
nilai wajarnya karena selalu dinilai ulang secara
berkala.
The fair value of cash on hand and in banks, trade
receivables, other receivables, trade payables,
other payables and accrued expenses approximate
their carrying values due to their short-term nature.
The carrying values of other non-current asset guarantee deposits and bank loans with floating
interest rates approximate their fair values as they
are re-priced periodically.
Instrumen keuangan dengan nilai tercatat pada
biaya perolehan
Financial instruments with carrying amounts at cost
Aset keuangan tidak lancar yang tidak memiliki
kuotasi pasar yang dipublikasikan pada pasar aktif
dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal
(aset tidak lancar lainnya - simpanan yang dapat
dikembalikan) dicatat pada biaya perolehan.
Non-current financial assets which do not have
quoted prices in actual market and their fair value
could not be measured reliably (other non-current
assets - refundable deposits) are measured at cost.
56
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
22.
TUJUAN
DAN
KEBIJAKAN
RISIKO KEUANGAN
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
MANAJEMEN
22.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES
Aset keuangan utama Perusahaan terdiri dari kas
dan bank, piutang usaha dan piutang lain-lain.
Perusahaan juga mempunyai liabilitas keuangan
utama seperti utang usaha, utang lain-lain dan
beban akrual.
The Company's principal financial assets comprise
cash on hand and in banks, trade receivables and
other receivables. The Company has various other
financial liabilities such as trade payables, other
payables and accrued expenses.
Risiko utama instrumen keuangan Perusahaan
adalah risiko tingkat suku bunga, risiko mata uang
asing, risiko kredit dan risiko likuiditas. Penelaahan
manajemen dan kebijakan yang disetujui untuk
mengelola masing-masing risiko ini dijelaskan
secara detail sebagai berikut:
The main risks arising from the Company's financial
instruments are interest rate risk, foreign currency
risk, credit risk and liquidity risk. The management
reviews and approves policies for managing each
of these risks, which are described in more detail as
follows:
a.
a.
b.
Risiko tingkat suku bunga
Interest rate risk
Risiko tingkat suku bunga Perusahaan
terutama timbul dari pinjaman untuk tujuan
modal kerja dan investasi. Pinjaman pada
berbagai tingkat suku bunga variabel
menunjukkan Perusahaan kepada nilai wajar
risiko tingkat suku bunga.
The Company's interest rate risk mainly arises
from loans for working capital and investment
purposes. Loans at variable rates expose the
Company to fair value interest rate risk.
Saat ini, Perusahaan tidak mempunyai
kebijakan formal lindung nilai atas risiko suku
bunga.
Currently, the Company does not have a
formal hedging policy for interest rate
exposures.
Risiko mata uang asing
b.
Foreign currency risk
Mata uang pelaporan Perusahaan adalah
Rupiah. Perusahaan dapat menghadapi risiko
nilai tukar mata uang asing karena penjualan
dan biaya beberapa pembelian dalam mata
uang asing (terutama Dolar AS) atau harga
yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolak
ukur perubahan harganya dalam mata uang
asing seperti yang dikutip dari pasar
internasional.
The Company‟s reporting currency is the
Rupiah. The Company faces foreign
exchange risk as its sales and the costs of
certain purchases are either denominated in
foreign currencies (mainly US Dollar) or
whose price is significantly influenced by their
benchmark price movements in foreign
currencies as quoted in the international
markets.
Perusahaan tidak memiliki kebijakan lindung
nilai yang formal untuk laju pertukaran mata
uang asing. Bagaimanapun, terkait dengan
hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf
di atas, fluktuasi dalam nilai tukar antara
Rupiah dan Dolar AS lainnya menghasilkan
lindung nilai natural untuk laju nilai tukar mata
uang asing Perusahaan.
The Company does not have any formal
hedging policy for foreign exchange exposure.
However, in relation to the matters discussed
in the preceeding paragraph, the fluctuations
in the exchange rates between The Rupiah
and US Dollar provide some degree of natural
hedge of the Company‟s foreign exchange
exposure.
57
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
22.
TUJUAN
DAN
KEBIJAKAN
RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
b.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
MANAJEMEN
22.
Risiko mata uang asing (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (Continued)
b.
Pada
tanggal
31
Desember
2015,
berdasarkan simulasi yang rasional, jika nilai
tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat
melemah/menguat sebesar 10% dengan
seluruh variabel-variabel lain tidak berubah,
maka rugi sebelum pajak untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015
akan lebih tinggi/lebih rendah sebesar
Rp 28.575.436.051, terutama sebagai akibat
dari kerugian/keuntungan selisih kurs atas
penjabaran kas dan bank, piutang usaha,
piutang lain-lain, aset tidak lancar lainnya, dan
utang usaha dalam Dolar Amerika Serikat.
c.
Foreign currency risk (Lanjutan)
At December 31, 2015, based on a sensitivity
simulation, had the exchange rate of Rupiah
against the US Dollar depreciated/appreciated
by 10%, with all other variables held constant,
loss before income tax expense for the year
ended December 31, 2015 would have been
Rp 28,575,436,051 higher/lower, mainly as a
result of foreign exchange losses/gains on the
translation of cash on hand and in banks,
trade receivables, other receivables, other
non-current assets, and trade payables
denominated in US Dollar.
Risiko kredit
c.
Credit risk
Kas dan setara kas
Cash and cash equivalents
Risiko kredit atas penempatan rekening koran
dikelola oleh manajemen sesuai dengan
kebijakan
Perusahaan.
Investasi
atas
kelebihan dana dibatasi untuk tiap-tiap bank
dan kebijakan ini dievaluasi setiap tahun oleh
direksi. Batas tersebut ditetapkan untuk
meminimalkan risiko konsentrasi kredit
sehingga mengurangi kemungkinan kerugian
akibat kebangkrutan bank-bank tersebut.
Credit risk arising from placements of current
accounts is managed in accordance with the
Company‟s policy. Investments of surplus
funds are limited for each banks and reviewed
annually by the directors. Such limits are set
to minimize the concentration of credit risk
and therefore mitigate financial loss through
potential failure of the banks.
Piutang usaha
Trade receivables
Perusahaan
memiliki
kebijakan
untuk
memastikan
penjualan
produk
hanya
dilakukan kepada pelanggan yang dapat
dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah
kredit yang baik. Merupakan kebijakan
Perusahaan bahwa semua pelanggan yang
akan melakukan pembelian secara kredit
harus melalui prosedur verifikasi kredit.
Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau
secara terus menerus untuk mengurangi
kemungkinan piutang yang tidak tertagih.
The Company has policies in place to ensure
that whole sales of products are made only to
creditworthy customers with proven track
records or good credit history. It is the
Company‟s policy that all customers who wish
to trade on credit terms are subject to credit
verification procedures. In addition, receivable
balances are monitored on an ongoing basis
to reduce the Company's exposure to bad
debts.
Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan
sesuai
dengan
syarat
pembayaran,
Perusahaan akan menghubungi pelanggan
untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat
jatuh tempo. Sesuai dengan evaluasi oleh
Perusahaan, penyisihan spesifik dapat dibuat
jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk
menekan risiko kredit, Perusahaan akan
menghentikan penyaluran semua produk
kepada pelanggan yang terlambat dan/atau
gagal bayar.
When a customer fails to make payment
within the granted credit terms, the Company
will contact the customer to act on overdue
receivable. Depending on the Company‟s
assessment, specific provisions may be made
if the receivable is deemed uncollectible. To
mitigate its credit risk, the Company will cease
the supply of all products to customers in the
event of overdue payment and/or default.
58
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
22.
TUJUAN
DAN
KEBIJAKAN
RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
d.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
MANAJEMEN
22.
Risiko likuiditas
FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (Continued)
d.
Liquidity risk
Perusahaan mengelola profil likuiditasnya
untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya
dan mengelola utang yang jatuh tempo
dengan mengatur kas dan ketersediaan
pendanaan melalui jumlah fasilitas kredit
berkomitmen yang cukup.
The Company manages its liquidity profile to
be able to finance its capital expenditure and
manage its maturing debts by maintaining
sufficient cash and the availability of funding
through an adequate amount of committed
credit facilities.
Perusahaan secara regular mengevaluasi
proyeksi arus kas dan terus menerus menilai
kondisi
pada
pasar
keuangan
untuk
mengidentifikasi
kesempatan
dalam
penggalangan dana.
The Company regularly evaluates its
projected and actual cash flow information
and continuously assesses conditions in the
financial
markets
for
fund-raising
opportunities.
Tabel di bawah ini merangkum profil jatuh
tempo liabilitas keuangan Perusahaan,
berdasarkan arus kas kontraktual yang tidak
terdiskonto:
The table below summarizes the maturity
profile of the Company‟s financial liabilities,
based on contractual undiscounted payments:
`
2015
Utang usaha
Utang lain-lain
Beban akrual
Jum lah/Total
Sew aktu-w aktu
dan dalam
w aktu 1 tahun/
On demand and
within 1 year
Dalam w aktu 1
sam pai dengan
5 tahun/
Within 1 to 5
years
3.559.909.946
437.381.674.291
948.227.028
3.559.909.946
437.381.674.291
948.227.028
-
Lebih dari 5
tahun/
M ore than 5
years
-
-
Trade payables
Other payables
Accrued expenses
-
Trade payables
Other payables
Accrued expenses
2014
Utang usaha
Utang lain-lain
Beban akrual
Jum lah/Total
Sew aktu-w aktu
dan dalam
w aktu 1 tahun/
On demand and
within 1 year
Dalam w aktu 1
sam pai dengan
5 tahun/
Within 1 to 5
years
13.942.341.170
414.683.049.376
955.064.506
13.942.341.170
414.683.049.376
955.064.506
-
59
-
Lebih dari 5
tahun/
M ore than 5
years
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
23.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
23.
Sehubungan dengan penerapan PSAK 24 (Revisi
2013) yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari
2015, maka Perusahaan telah menyajikan kembali
laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari
2014 dengan menerapkan PSAK tersebut secara
retrospektif.
In connection with the adoption of the new PSAK
24 (Revised 2013) effective from January 1, 2015,
the Company has restated its financial statements
for the years ended December 31, 2014 and
January 1, 2014 and applied the said PSAK
retrospectively.
31 Desem ber2014/December 31, 2014
Disajikan
kem bali/As
restated
Liabilitas imbalan
kerja
Defisit
Penghasilan (beban)
komperhensif lain
24.
58.806.780
(583.180.407.675)
Sebelum
penyajian
kem bali/As
previously
reported
147.969.533
(583.269.570.428)
88.393.738
RESTATEMENT OF FINANCIAL STATEMENTS
1 Januari 2014/January 1, 2014
Disajikan
kem bali/As
restated
Sebelum
penyajian
kem bali/As
previously
reported
126.438.429
(579.714.256.555)
110.472.440
(579.698.290.566)
-
RENCANA BISNIS
(15.965.989)
24.
-
Epmloyee benefit
liability
Deficit
Other comprehensive
income (expense)
BUSINESS PLAN
Perusahaan melaporkan rugi neto sebesar
Rp 29.024.278.620 tahun 2015
sehingga
menyebabkan
defisiensi
modal
sebesar
Rp 309.604.750.699.
The Company has incurred net loss of
Rp 29,024,278,620 in 2015 and resulting capital
deficiency of Rp 309,604,750,699 as of
December 31, 2015
Dalam menghadapi kondisi bisnis, manajemen
tetap berhati-hati (prudent) dalam mengelola dan
menjalankan
operasi
Perusahaan
dengan
mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
In facing this business condition, the Company
continue to be prudent in their management and
operations, by planning and re-implementing the
following measures:
a.
Perusahaan Inti masih melanjutkan penjualan
benang eks PT Panasia Indo Resources.
a.
The Company continues to sell ex PT Panasia
Indo Resources string.
b.
Sebagian asset tetap yang masih ada
(bangunan dan mesin) sudah disewakan agar
lebih optimal.
b.
Half of the remaining available fixed assets
(building and machine) have been rented to
be optimal.
Manajemen memiliki perkiraan yang beralasan
bahwa Perusahaan berada di posisi tepat untuk
mengelola risiko bisnis dengan sukses meskipun
adanya ketidakpastian pola ekonomi saat ini dan
percaya bahwa Perusahaan memiliki sumber yang
cukup dalam melanjutkan operasi untuk masa
depan. Oleh karena itu, Perusahaan tetap
mengadopsi dasar kelanjutan usaha dalam
menyiapkan laporan keuangan.
The management has a reasonable expectation
that the Company is well placed to manage its
business risks successfully despite the current
uncertain economic outlook and believes that the
Company has adequate resources to continue in
operational existence for the foreseeable future.
Accordingly, they continue to adopt the going
concern basis in preparing the financial statements.
60
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2015
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
25.
PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2015
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN
25.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas
penyusunan
laporan
keuangan
ini
yang
diselesaikan pada tanggal 26 Pebruari 2016.
APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS
The management of the Company is responsible
for the preparation of these financial statements
completed on February 26, 2016.
**PT_PFI,260216DUAL**
61
Download