PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS Halaman/ Pages Surat pernyataan direksi Directors’ statement letter Laporan auditor independen 1-2 Independent auditors’ report Laporan posisi keuangan 3-4 Statements of financial position Laporan laba atau rugi dan penghasilan komprehensif lain 5 Statements of profit or loss and other comprehensive income Laporan perubahan defisiensi modal 6 Statements of changes in capital deficiency Laporan arus kas 7-8 Statements of cash flows Catatan atas laporan keuangan 9-61 Notes to financial statements ************ PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 2015 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2015 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated Catatan/ Notes (Disajikan kembali-Catatan 23/ As restated-Note 23 ) 2014 2013 ASET ASSETS ASET LANCAR Kas dan bank Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain pihak ketiga Persediaan Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka 3.612.068.523 31.194.460 214.000.000 3.882.965.078 20.658.074 44.000.000 Jumlah aset lancar 8.439.002.361 634.116.226 5 6,19 7 18 418.687.446 730.818.052 15.220.822.586 2.692.800 13.741.288 3.647.857.544 14.913.400 24.484.275.030 112.718.121 225.912.670 3.707.386.157 61.380.600 CURRENT ASSETS Cash on hand and in banks Trade receivables Third parties Related party Other receivables from a third party Inventories Prepaid tax Prepaid expenses 19.318.715.064 29.322.490.630 Total current assets ASET TIDAK LANCAR Tagihan restitusi pajak Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 120.536.003.235 (2014: Rp 105.995.187.889) Aset tetap yang tidak digunakan, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp nihil (2014: Rp 8.884.108.420) Jaminan 154.354.326 18 79.354.326 827.599.473 123.704.018.523 8 125.578.678.657 89.433.771.131 61.294.000 8 4.026.121.344 61.380.600 45.210.628.250 - NON-CURRENT ASSETS Claim for tax refunds Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp 120,536,003,235 (2014: Rp 105,995,187,889) Unused fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp nil (2014: Rp 8,884,108,420) Other non-current assets Jumlah aset tidak lancar 123.919.666.849 129.745.534.927 135.471.998.854 Total non-current assets JUMLAH ASET 132.358.669.210 149.064.249.991 164.794.489.484 TOTAL ASSETS Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan The accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements 3 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2015 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 2015 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) DECEMBER 31, 2015 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated Catatan/ Notes (Disajikan kembali-Catatan 23/ As restated-Note 23 ) 2014 2013 LIABILITAS DAN DEFISIENSI MODAL LIABILITIES AND CAPITAL DEFICIENCY LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pajak Beban akrual 185.634.550.447 251.747.123.844 1.109.958 948.227.028 Jumlah liabilitas jangka pendek 441.890.921.223 LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas imbalan kerja karyawan 72.498.686 Jumlah liabilitas jangka panjang JUMLAH LIABILITAS 13.942.341.170 - 21.558.926.448 - 168.204.175.532 246.478.873.844 5.460.238 955.064.506 167.769.392.862 249.245.823.844 835.259.454 2.372.969.406 CURRENT LIABILITIES Trade payables Third parties Related party Other payables Third parties Related parties Tax payables Accrued expenses 429.585.915.290 441.782.372.014 Total current liabilities 58.806.780 126.438.429 NON-CURRENT LIABILITY Employee benefits liability 72.498.686 58.806.780 126.438.429 Total non-current liability 441.963.419.909 429.644.722.070 441.908.810.443 TOTAL LIABILITIES 9,19 3.258.971.494 300.938.452 9,19 DEFISIENSI MODAL Modal saham, nilai nominal Rp 500 per saham untuk saham seri A dan Rp 100 per saham untuk saham seri B Modal dasar, 2.900.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor, 250.000.000 saham seri A dan 1.361.067.000 saham seri B Agio saham Defisit 261.106.700.000 41.493.235.596 (612.204.686.295) JUMLAH DEFISIENSI MODAL JUMLAH LIABILITAS DAN DEFISIENSI MODAL 18 10 261.106.700.000 41.493.235.596 (583.180.407.675) 261.106.700.000 41.493.235.596 (579.714.256.555) CAPITAL DEFICIENCY Share capital, Rp 500 par value per share for A series stock and Rp 100 par value per share for B series stock Authorized, 2,900,000,000 shares Issued and paid-up, 250,000,000 shares A series and 1,361,067,000 shares B series Additional paid-in capital Deficit (309.604.750.699) (280.580.472.079) (277.114.320.959) TOTAL CAPITAL DEFICIENCY 132.358.669.210 149.064.249.991 164.794.489.484 11 12 Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan TOTAL LIABILITIES AND CAPITAL DEFICIENCY The accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements 4 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk LAPORAN LABA ATAU RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated Catatan/ Notes 2015 PENJUALAN NETO BEBAN POKOK PENJUALAN LABA BRUTO 61.245.390.122 13 17.570.559.282 (60.627.519.290) 14,19 (17.338.563.565) 617.870.832 Beban umum dan administrasi Penghasilan lainnya Beban lainnya (949.314.183) 5.133.436.939 (33.845.272.287) RUGI USAHA Penghasilan keuangan Beban keuangan RUGI SEBELUM PAJAK (Disajikan kembali-Catatan 23/As restatedNote 23 ) 2014 231.995.717 NET SALES COST OF SALES GROSS PROFIT (1.068.313.261) 7.892.556.529 (10.626.069.561) General and administrative expenses Other income Other expenses (29.043.278.699) (3.569.830.576) LOSS FROM OPERATIONS 3.885.805 (4.304.885) 4.077.361 (4.757.632) Finance income Finance charges (29.043.697.779) (3.570.510.847) LOSS BEFORE TAX 15 16 17 PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan - - INCOME TAX Current tax Deferred tax Jumlah pajak penghasilan - - Total income tax RUGI NETO TAHUN BERJALAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 18 (29.043.697.779) (3.570.510.847) 19.419.159 104.359.727 NET LOSS FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME JUMLAH BEBAN KOMPREHENSIF (29.024.278.620) (3.466.151.120) TOTAL COMPREHENSIVE EXPENSES RUGI PER SAHAM (18,03) (2,22) LOSS PER SHARE Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan The accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements 5 PT PANASIA FILAMENT Tbk LAPORAN PERUBAHAN DEFISIENSI MODAL UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DECEMBER 2015 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT PANASIA FILAMENT Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN CAPITAL DEFICIENCY FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated Modal disetor/ Share capital Agio saham/ Additional paid-in capital Defisit/ Deficit Jumlah defisiensi modal/ Total capital deficiency Saldo per 1 Januari 2014 (Disajikan kembali) 261.106.700.000 41.493.235.596 (579.714.256.555) (277.114.320.959) Balance as of January 1, 2014 (As restated) Rugi neto tahun berjalan (Disajikan kembali) - - (3.570.510.847) (3.570.510.847) Net loss for the year (As restated) Penghasilan komprehensif lain (Disajikan kembali) - - Saldo per 31 Desember 2014 261.106.700.000 41.493.235.596 (583.180.407.675) (280.580.472.079) Balance as of December 31, 2014 Rugi neto tahun berjalan - - (29.043.697.779) (29.043.697.779) Net loss for the year Penghasilan komprehensif lain - - Saldo per 31 Desember 2015 261.106.700.000 41.493.235.596 104.359.727 19.419.159 (612.204.686.295) Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan 104.359.727 19.419.159 (309.604.750.699) Other comprehensive income (As restated) Other comprehensive income Balance as of December 31, 2015 The accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements 6 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 2015 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan lainnya Pembayaran kepada karyawan Kas dihasilkan dari (digunakan untuk) operasi Penerimaan dari: Penghasilan lainnya Penghasilan keuangan Pembayaran untuk: Beban lainnya Beban keuangan Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi 2014 26.944.037.047 (72.906.781.110) (422.059.226) (26.471.693.331) (319.741.038) CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Payments to suppliers and others Payments to employees 4.875.000.000 3.885.805 7.892.556.529 4.077.361 (9.747.350.969) (4.304.885) (5.750.250.199) (4.757.632) Cash generated from (used for) operations Receipts from: Other income Finance income Payments to: Other expenses Finance charges 2.294.228.737 Net cash provided by (used in) operating activities 160.000.000 CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of fixed assets 160.000.000 Net cash provided by investing activities (474.696.151) 152.602.678 (5.347.466.200) 294.000.000 Kas neto diperoleh dari aktivitas investasi 294.000.000 Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan Catatan/ Notes 72.854.144.185 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan (penurunan) utang lain-lain pihak berelasi PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 8 5.268.250.000 5.268.250.000 Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan (2.766.950.000) CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Increase (decrease) in other payables to related parties (2.766.950.000) Net cash provided by (used in) operating activities The accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements 7 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 2015 KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN BANK DAMPAK NETO PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN BANK PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS (Continued) FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated Catatan/ Notes 214.783.800 2014 (312.721.263) NET INCREASE (DECREASE) IN CASH OND HAND AND IN BANKS 644.980 590.657 NET EFFECT OF CHANGES IN EXCHANGE RATE ON CASH ON HAND AND IN BANKS KAS DAN BANK AWAL TAHUN 418.687.446 730.818.052 CASH ON HAND AND IN BANKS AT BEGINNING OF YEAR KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 634.116.226 418.687.446 CASH ON HAND AND IN BANKS AT ENDING OF YEAR Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan The accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements 8 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 1. PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated UMUM a. 1. Pendirian dan informasi umum Perusahaan GENERAL a. Establishment and other information PT Panasia Filament Inti Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Panasia Cotton Alam Mills berdasarkan akta No. 85 tanggal 31 Desember 1987 yang dibuat di hadapan Winarti Sukarjadi, S.H., sebagai pengganti dari notaris Nanny Sukarja, S.H., notaris di Bandung. Akta pendirian tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-11088.HT.01.01 TH.88 tanggal 1 Desember 1988 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 50 tanggal 1 September 1991, Tambahan No. 1739. PT Panasia Filament Inti Tbk (the Company) was established under the name PT Panasia Cotton Alam Mills based on notarial deed No. 85 dated December 31, 1987 of Winarti Sukarjadi, S.H., acting as successor of Nanny Sukarja, S.H., notary in Bandung. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic Indonesia in his decision letter No. C2-11088.HT.01.01.TH.88 dated December 1, 1988, and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 50 dated September 1, 1991, Supplement No. 1739. Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir dalam akta No. 78 tanggal 19 Juni 2009 yang dibuat di hadapan R. Tendy Sumarwan, S.H., notaris di Bandung, mengenai penyesuaian dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan penyusunan kembali seluruh Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-60349.AH.01.02. tanggal 10 Desember 2009. The Company‟s articles of association has been amended several times. The latest amendment under deed No. 78 dated June 19, 2009 of R. Tendy Sumarwan, S.H., notary in Bandung, pertains to the amendment in compliance with Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Companies and recodification of the entire provisions of the Articles of Association of the Company. These amendments were approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No. AHU60349.AH.01.02. dated December 10, 2009. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak di bidang industri pemintalan benang tekstil, pertenunan, prosesing, dan perdagangan umum. In accordance with article 3 of the Company‟s articles of association, the scope of its activities is to engage mainly in manufacturing of textile yarn spinning industry, weaving, processing activities, and trading. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989 dan berhenti berproduksi pada tahun 2010. The Company commenced its commercial operation in 1989 and stopped its production in 2010. Perusahaan berdomisili di Bandung. Kantor pusat Perusahaan beralamat Jl. Garuda No. 153-74, Bandung. Lokasi pabrik terletak di beberapa unit operasional yaitu di Jl. Moh. Toha Km 6,8, Bandung dan di Jl. Cisirung No. 95, Bandung. The Company is domiciled in Bandung. The Company‟s head office is located on Jl. Garuda No. 153-74, Bandung. The Company‟s factories are located at Jl. Moh. Toha Km 6.8, Bandung and Jl. Cisirung No. 95, Bandung. 9 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 1. PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated UMUM (Lanjutan) b. 1. Manajemen kunci dan informasi lainnya GENERAL (Continued) b. The Company‟s key management as of December 31, 2015, consists of the following: Susunan manajemen kunci Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: c. Key management and other information Dewan Komisaris Komisaris utama: Komisaris: Awong Hidjaja Soebianto B. Soegiarto Board of Commissioners President commissioner: Commissioner: Dewan Direksi Direktur utama: Direktur: Enrico Haryono Hanny Gunadi Leman Board of Directors President director: Director: Jumlah gaji dan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebesar Rp 210.242.000 tahun 2015 (2014: Rp 168.618.000). The salaries and remuneration paid by the Company for Board of Commissionersand Directors amounted to Rp 210,242,00 in 2015 (2014: Rp 168,618,000). Perusahaan memiliki karyawan tetap sebanyak 6 orang pada tanggal 31 Desember 2015 (2014: 5 orang) (tidak diaudit). The Company has 6 permanent employees as of December 31, 2015 (2014: 5 employees) (unaudited). Penawaran umum saham c. Public offering of shares Pada tanggal 17 Juni 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-1335/PM/1997 untuk melakukan penawaran umum 50.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 22 Juni 1997, seluruh saham Perusahaan sebanyak 250.000.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. On June 17, 1997, the Company obtained the letter of effectivity from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) through his Letter No. S-1335/PM/1997 related to go public offering of 50,000,000 shares. On June 22, 1997, all of the Company‟s 250,000,000 outstanding shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sebagaimana tercantum dalam akta No. 20 tanggal 17 September 2007 dari R. Tendy Suwarman, S.H., notaris di Bandung, para pemegang saham menyetujui rencana perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Terbuka menjadi Perusahaan Tertutup. Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan juga diberi kuasa untuk melakukan perubahan anggaran dasar Perusahaan dan melakukan delisting atas saham Perusahaan tersebut. Based on the decision of the Annual General Meeting of Shareholders (EGM) as stated in the deed No. 20 dated September 17, 2007 from R. Tendy Suwarman, S.H., notary in Bandung, the shareholders approved the Company's plan to change its status from Public Company into Private Company. Director and Board of Commissioner of the Company are authorized to make changes to the articles of association of the Company and conduct the Company's delisting of the shares. 10 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 1. PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated UMUM (Lanjutan) c. 1. Penawaran umum saham (Lanjutan) GENERAL (Continued) c. Public offering of shares (Continued) Sesuai dengan surat Bapepam-LK No. S438/BL/2008 tanggal 23 Januari 2008 kepada Perusahaan disebutkan antara lain jumlah pemegang saham Perusahaan setelah penawaran tender adalah sebanyak 129 pemegang saham dimana jumlah tersebut belum sesuai dengan jumlah yang dipersyaratkan yaitu masih melebihi dari 50 pemegang saham sehingga Perusahaan masih merupakan emiten sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya di bidang pasar modal. In accordance with the letter of Bapepam-LK No. S-438/BL/2008 dated January 23, 2008 to the Company that mentioned among others the number of shareholders of the Company after the tender was offered as much of 129 shareholders which amounts are not in accordance with the required amount that is still more than 50 shareholders so the Company remains a listed company in accordance with the legislation in force, particularly in the field of capital markets. Pada tanggal 10 April 2008 yang kemudian dilakukan kembali pada tanggal 21 April 2008 telah dilakukan RUPSLB, yang kedua-duanya telah dibuat dalam akta notaris untuk meminta persetujuan Go Private Perusahaan sebagai tindak lanjut keputusan RUPSLB yang telah dilaksanakan tanggal 17 September 2007. On April 10, 2008 which subsequently was carried out on April 21, 2008 has been held the EGM, both of them have been made in the notary deed for approval Go Private Company as a follow-up decision of the EGM which was held on 17 September 2007. Sesuai surat Perusahaan kepada PT Bursa Efek Indonesia tanggal 14 Desember 2009 tentang rencana Go Private, saat ini masih dalam proses investigasi para pemegang saham yang tidak jelas keberadaannya. Oleh sebab itu, Perusahaan telah menunjuk konsultan independen untuk melakukan investigasi atas domisili pemegang saham tersebut. Berdasarkan laporan sementara konsultan independen, Perusahaan telah melakukan tindak lanjut atas pemegang saham yang telah menyatakan kesediaan untuk menjual sahamnya. In accordance with official letter of the Company to the Indonesia Stock Exchange on December 14, 2009 concerning the Go Private plan, currently still under investigation for undentified shareholders. Therefore, the Company has appointed an independent consultant to conduct an investigation into the domicile of such shareholders. Based on the interim report of independent consultants, the Company has conducted a follow-up to the shareholders who have expressed a willingness to sell their shares. Pada tanggal 12 Pebruari 2013, Perusahaan menerima surat dari Indonesia Stock Exchange No. S-0368/BEJ.PPR/02-2013 yang menyatakan bahwa Perusahaan telah dicabut statusnya sebagai “Perusahaan tercatat” (delisting) efektif pada tanggal 14 Maret 2013. Oleh karena itu, Perusahaan tidak lagi memiliki kewajiban sebagai “perusahaan tercatat” dan Bursa Efek Indonesia akan menghapus nama Perusahaan dari daftar “perusahaan tercatat”. On February 12, 2013, the Company obtained the letter from Indonesian Stock Exchange No. S-0368/BEJ.PPR/02-2013 informing that the Company has been stripped of its status as a listed Company (delisting) effectively on March 14, 2013. Therefore, the Company has no obligation as a listed company and Indonesia Stock Exchange will remove the Company‟s name from the list of listed company. 11 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 1. PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated UMUM (Lanjutan) c. 1. Penawaran umum saham (Lanjutan) GENERAL (Continued) c. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, persetujuan Go Private Perusahaan belum disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (d/h Bapepam-LK) sehingga Perusahaan masih merupakan Emiten sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya di bidang pasal modal. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN a. AKUNTANSI Public offering of shares (Continued) As of December 31, 2015, the Go Private plan of the Company has not been approved by Indonesia Financial Services Authority (formerly Bapepam-LK), thus the Company remains a listed Company in accordance with the legislation in force, particularly in the field of capital market. YANG 2. Dasar penyusunan laporan keuangan SUMMARY POLICIES a. OF SIGNIFICANT Basis of preparation statements of ACCOUNTING the financial Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) di Indonesia, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 mengenai Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”). The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations No. VIII.G.7 concerning on Financial Statements Presentation and Disclosures issued by Monetary Services Authority (“OJK”). Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas, dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan. The financial statements have been prepared on the accrual basis, except for the statement of cash flows, using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant notes to the financial statements. Laporan arus kas yang disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. The statement of cash flows, which have been prepared using the direct method, present receipts and disbursements of cash on hand and in banks classified into operating, investing, and financing activities. Mata uang penyajian yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. The presentation currency used in the financial statements is Rupiah which is the Company‟s functional currency. Tahun buku Perusahaan adalah 1 Januari 31 Desember. The financial reporting period of the Perusahaan is January 1 - December 31. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan lain, dinyatakan dalam Rupiah. All figures in the financial statements are stated in Rupiah, unless otherwise stated. 12 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) b. AKUNTANSI PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated YANG 2. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing b. Foreign balances currency ACCOUNTING transactions and Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun yang bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun yang bersangkutan. Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated at the average of the selling and buying rates of exchange prevailing at the last banking transaction date of the year, as published by Bank Indonesia, and any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year. Nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut (angka penuh dalam Rupiah): The rates of exchange used are as follows (full amount in Rupiah): 2015 2014 15.069,68 13.795,00 9.751,19 Euro Eropa Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura c. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) Transaksi dengan pihak-pihak berelasi 15.133,27 12.440,00 9.422,11 c. Euro Europe United States Dollar Singapore Dollar Transactions with related parties Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi, dengan definisi yang diuraikan pada revisi PSAK No. 7 (Revisi 2010). The Company has transactions with related parties, as defined in the revised PSAK No. 7 (Revised 2010). Suatu pihak dianggap Perusahaan jika: A party is considered to be related to the Company if: i) ii) iii) iv) v) berelasi dengan langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan; suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan; suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan sebagai venturer; suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan; i) directly or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, or is controlled by, or is under common control with the Company; (ii) has an interest in the Company that gives significant influence over the Company; or (iii) has joint control over the Company; ii) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir i) atau iv); v) the party is an associate of the Company; the party is a joint venture in which the Company is a venturer; the party is a member of the key management personnel of the Company; the party is a close member of the family of any individual referred to i) or iv); iii) iv) 13 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) c. Transaksi dengan (Lanjutan) vi) vii) d. AKUNTANSI pihak-pihak PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated YANG 2. berelasi SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) c. suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir iv) atau v); atau suatu pihak adalah suatu program imbalan paska kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. with related parties vi) the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to iv) or v); or vii) the party is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of the Company, or any entity that is a related party of the Company. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan. All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the financial statements. Kecuali diungkapkan khusus sebagai pihakpihak berelasi, maka pihak-pihak lain yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan merupakan pihak ketiga. Unless specifically identified as related parties, the parties disclosed in the notes to the financial statements are third parties. Kas dan setara kas d. Kas dan setara kas terdiri dari kas, investasi jangka pendek dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang dan pinjaman rekening koran. Pinjaman rekening koran akan tercatat sebagai pinjaman pada liabilitas jangka pendek dalam laporan posisi keuangan. e. Transactions (Continued) ACCOUNTING Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand, deposits held at call with banks, other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less, and bank overdrafts. Bank overdrafts are shown within borrowings in current liabilities on the statements of financial position. Persediaan e. Inventories Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto persediaan adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan. Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value. Cost is calculated using weighted-average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale. Perusahaan menetapkan keusangan dan/atau persediaan berdasarkan berkala atas kondisi fisik neto persediaan. The Company provides allowance for obsolescence and/or decline in market values of inventories based on periodic reviews of the physical conditions and net realizable values of the inventories. penyisihan untuk penurunan nilai hasil penelaahan dan nilai realisasi 14 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) f. AKUNTANSI PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated YANG 2. Biaya dibayar dimuka SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) f. Biaya dibayar dimuka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya. g. ACCOUNTING Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited. Instrumen keuangan g. Financial instruments Aset keuangan Financial assets Pengakuan dan pengukuran awal Initial recognition and measurement Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan menetapkan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi kembali pada setiap akhir tahun keuangan. Financial assets within the scope of PSAK No. 55 are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held to maturity investments, or available for sale financial assets. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year end. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar, namun dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, maka nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan tersebut. At initial recognition, as financial assets are measured at fair value, but in the case of financial assets are not at fair value through profit or loss, the related fair values is added with the transactions costs that are directly attributable to the acquisition of financial assets. Aset keuangan utama Perusahaan meliputi kas dan bank, piutang usaha dan lain-lain yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. The Company‟s principal financial assets include cash on hand and in banks, trade and other receivables classified as loans and receivables. Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement - - Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, PSAK No. 55 mensyaratkan aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (“SBE”). Keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laba atau rugi ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Loans and receivables Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial recognition, PSAK No. 55 requires such assets to be carried at amortized cost using the Effective Interest Rate (“EIR”) method. The related gains or losses are recognized in the profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process. 15 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) g. AKUNTANSI PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated YANG 2. Instrumen keuangan (Lanjutan) g. Aset keuangan (Lanjutan) Pengukuran (Lanjutan) - setelah pengakuan SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) ACCOUNTING Financial instruments (Continued) Financial assets (Continued) awal Subsequent measurement (Continued) Pinjaman yang diberikan dan piutang (Lanjutan) - Penyisihan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang objektif bahwa Perusahaan tidak akan dapat menagih piutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat diidentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan dalam catatan di bawah ini. Loans and receivables (Continued) An allowance is made for uncollectible amounts when there is objective evidence that the Company will not be able to collect the receivables. Bad debts are written off when identified. Further details on the accounting policy for impairment of financial assets are disclosed below in this note. Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila: A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when: i) i) ii) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan apabila (I) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (II) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut. ii) 16 the contractual rights to receive cash flows from the financial assets have expired; or the Company has transferred its contractual rights to receive cash flows from the financial assets or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (I) has transferred substantially all the risks and rewards of the financial assets, or (II) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset. PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) g. AKUNTANSI PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated YANG 2. Instrumen keuangan (Lanjutan) g. Aset keuangan (Lanjutan) Penghentian (lanjutan) pengakuan SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) ACCOUNTING Financial instruments (Continued) Financial assets (Continued) aset keuangan Derecognition of financial assets (Continued) Pada saat Perusahaan tidak mentransfer maupun tidak mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut, juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka aset keuangan tersebut diakui oleh Perusahaan sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. When the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset nor transferred control of the financial asset, the financial asset is recognized to the extent of the Company‟s continuing involvement in the asset. Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Company could be required to repay. Dalam hal ini, Perusahaan juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Perusahaan yang ditahan. In that case, the Company also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Company has retained. Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui sebagai laba atau rugi. On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized as the profit or loss. Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. The Company assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. 17 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) g. AKUNTANSI PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated YANG 2. Instrumen keuangan (Lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) g. ACCOUNTING Financial instruments (Continued) Aset keuangan (Lanjutan) Financial assets (Continued) Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan) Impairment of financial assets (Continued) Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (“an incurred loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated. Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi. Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults. (i) (i) Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, Perusahaan pertama kali secara individual menentukan bahwa terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual Financial assets carried at amortized cost For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. 18 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) g. AKUNTANSI PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated YANG 2. Instrumen keuangan (Lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) g. ACCOUNTING Financial instruments (Continued) Aset keuangan (Lanjutan) Financial assets (Continued) Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan) Impairment of financial assets (Continued) (i) (i) Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (Lanjutan) Financial assets carried at amortized cost (Continued) Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial assets, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized, are not included in a collective assessment as impairment. Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit yang diharapkan di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif. When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset‟s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not been incurred). The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is directly recognized in the statement of comprehensive income. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan tingkat SBE awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Perusahaan. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original EIR of the asset. Loans together with the associated allowance are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Company. 19 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) g. AKUNTANSI PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated YANG 2. Instrumen keuangan (Lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) g. ACCOUNTING Financial instruments (Continued) Aset keuangan (Lanjutan) Financial assets (Continued) Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan) Impairment of financial assets (Continued) (i) (i) Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (Lanjutan) Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif. (ii) Financial assets carried at amortized cost (Continued) If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss of financial assets increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced (recovered) by adjusting the allowance account. The recovery shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is recovered. The recovery is recognized in the statement of comprehensive income. Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan (ii) Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi yang tidak dicatat pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada periode berikutnya. Financial assets carried at cost When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on an unquoted equity instrument that is not carried at fair value because its fair value cannot be reliably measured, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment losses cannot be reversed in the subsequent period. Liabilitas keuangan Financial liabilities Pengakuan dan pengukuran awal Initial recognition and measurement Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, utang, dan pinjaman. Perusahaan menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans, and borrowings. The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. 20 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) g. AKUNTANSI PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated YANG 2. Instrumen keuangan (Lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) g. ACCOUNTING Financial instruments (Continued) Liabilitas keuangan (Lanjutan) Financial liabilities (Continued) Pengakuan awal liabilitas keuangan dicatat pada nilai wajar dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Financial liabilities are initially recognized at their fair values and, in case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs. Liabilitas keuangan utama Perusahaan meliputi, utang usaha dan lain-lain dan beban akrual yang diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman. The Company„s principal financial liabilities include trade and other payables and accrued expenses classified as loans and borrowings. Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement - - - Utang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga Long-term interest-bearing loans and borrowings Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan biaya yang diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Pada tanggal pelaporan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui pada laba atau rugi ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi SBE. Subsequent to initial recognition, longterm interest-bearing loans and borrowings are measured at amortized costs using EIR method. At the reporting date, accrued interest is recorded separately from the associated borrowings within the current liabilities section. Gains and losses are recognized in the profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the EIR amortization process. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskonto atau premium atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai beban keuangan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fee or costs that are an integral part of the EIR. The EIR amortization is included in finance costs in the consolidated statement of comprehensive income. Utang - Liabilitas untuk utang usaha dan lain-lain dan beban akrual dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional). Payables Liabilities for trade and other payables and accrued expenses are stated at carrying amounts (notional amounts). 21 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) g. AKUNTANSI PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated YANG 2. Instrumen keuangan (Lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) g. ACCOUNTING Financial instruments (Continued) Liabilitas keuangan (Lanjutan) Financial liabilities (Continued) Penghentian pengakuan Derecognition Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or expired. Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui pada laba atau rugi. When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss. Saling hapus instrumen keuangan Offsetting of financial instruments Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan nilai netonya disajikan dalam laporan perubahan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. Nilai wajar instrumen keuangan Fair value of financial instruments Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang diperbolehkan oleh PSAK No. 55 antara lain meliputi penggunaan transaksi pasar wajar yang terkini; referensi nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisis arus kas yang didiskonto atau model penilaian lainnya. The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments not traded in an active market, the fair value is determined using appropriate valuation techniques permitted by PSAK No. 55 such as using recent arm‟s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis or other valuation models. 22 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) g. h. AKUNTANSI PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated YANG 2. Instrumen keuangan (Lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) g. ACCOUNTING Financial instruments (Continued) Nilai wajar instrumen keuangan (Lanjutan) Fair value (Continued) Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat ditentukan secara andal, instrumen keuangan tersebut diakui dan diukur pada nilai tercatatnya. When the fair value of the financial instruments not traded in an active market cannot be reliably determined, such financial instrument are recognized and measured at their carrying amounts. Aset tetap h. of financial instruments Fixed assets Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. All fixed assets are initially recognized at cost, which comprises their purchase price and any costs directly attributable in bringing the asset to its working condition and to the location where it is intended to be used. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset terkait bila besar kemungkinan bagi Perusahaan manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset terkait. The cost of major renovation and restoration is capitalized in the carrying amount of the related asset when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Company, and is depreciated over the remaining useful life of the related asset. Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai. Subsequent to initial recognition, fixed assets are carried at cost less any subsequent accumulated depreciation and impairment losses. Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset-aset tersebut sebagai berikut: Depreciation of fixed assets begins when the assets available for use and is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows: Mesin dan peralatan Bangunan dan prasarana Perlengkapan kantor dan pabrik Tahun/Years 10-25 20-30 5-8 Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak didepresiasi karena manajemen berpendapat bahwa kemungkinan besar hak atas tanah tersebut dapat diperbarui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. Machinery and equipment Building and land improvement Office and factory equipment Land is stated at cost and not depreciated as the management is of the opinion that it is probable that the titles can be renewed/extended upon expiration. 23 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) h. AKUNTANSI PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated YANG 2. Aset tetap (Lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) h. ACCOUNTING Fixed assets (Continued) Penilaian aset tetap dilakukan atas penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi. The valuation of fixed assets are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that their carrying values may not be fully recoverable. Jumlah tercatat komponen dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan maupun pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto dan jumlah tercatatnya) dimasukkan ke dalam laba atau rugi untuk tahun penghentian pengakuan tersebut dilakukan. The carrying amount of an item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from the derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is directly included in the profit or loss when the item is derecognized. Nilai residu aset, umur manfaat, dan metode penyusutan dievaluasi setiap akhir tahun finansial dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan. The assets‟ residual values, useful lives, and depreciation method are reviewed at each year end and adjusted prospectively if necessary. Aset tetap dalam penyelesaian dicatat sebesar biaya perolehan, yang mencakup kapitalisasi biaya pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan pendanaan aset tetap dalam penyelesaian tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tetap tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Aset tetap dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan. Constructions in-progress are stated at cost, including capitalized borrowing costs and other charges incurred in connection with the financing of the said asset constructions. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate “Fixed Assets” account when the construction is completed and available for use. Assets under construction are not depreciated as these are not yet available for use. Sesuai dengan ketentuan transisi ISAK 25, “Hak atas Tanah”, biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”), dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB, dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomi tanah. In accordance with the transitional provision of ISAK 25, “Land Rights”, legal cost of land rights in the form of Business Usage Rights (“Hak Guna Usaha” or “HGU”), Building Usage Right (“Hak Guna Bangunan” or “HGB”), and Usage Rights (“Hak Pakai” or “HP”) when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under the “Fixed Assets” account and not amortized. Meanwhile the extension or the legal renewal costs of land rights in the form of HGU, HGB, and HP are recognized as part of “Deferred Charges” account in the consolidated statement of financial position and are amortized over the shorter of the rights' legal life and land's economic life. 24 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) i. AKUNTANSI PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated YANG 2. Penurunan nilai aset non-keuangan SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) i. ACCOUNTING Impairment of non-financial assets Pada setiap akhir tahun pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. At the end of each annual reporting, the Company assesses whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists or when annual impairment testing for an asset (i.e. an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Company makes an estimate of the asset‟s recoverable amount. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset atau UPK lebih besar daripada jumlah terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkannya. An asset‟s recoverable amount is the higher of an asset‟s or Cash Generating Unit‟s (“CGU”) fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying value of an asset or CGU exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Kerugian penurunan nilai dari operasi berkelanjutan, jika ada, diakui sebagai atau rugi sesuai dengan kategori biaya konsisten dengan fungsi dari aset diturunkan nilainya. yang laba yang yang Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized as profit or loss in consistent expense categories with the functions of the impaired asset. Untuk aset selain goodwill, penilaian dilakukan pada akhir setiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset atau UPK tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. For assets excluding goodwill, an assessment is made at each reporting date as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the asset‟s or CGU‟s recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset‟s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. 25 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) i. j. Penurunan (Lanjutan) nilai AKUNTANSI aset PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated YANG 2. non-keuangan SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) i. Impairment (Continued) of ACCOUNTING non-financial assets Pembalikan rugi penurunan nilai diakui sebagai laba atau rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. Reversal of an impairment loss is recognized as profit or loss. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset‟s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life. Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap akhir tahun dan ketika terdapat indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) terkait dari goodwill tersebut. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. Goodwill is tested for impairment at the end of year and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. When the recoverable amount of the CGU is less than their carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods. Provisi j. Provisions Provisi diakui jika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Provisions are recognized when the Company has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan. Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed. 26 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) k. l. AKUNTANSI PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated YANG 2. Penyisihan beban imbalan kerja SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) k. ACCOUNTING Employees benefits Perusahaan mengakui kewajiban imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Undang-undang ini mewajibkan Perusahaan untuk mengakui imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, di bawah peraturan perundang-undangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan pasca kerja, imbalan kerja jangka pendek dan panjang lainnya, pesangon pemutusan kontrak kerja, dan imbalan kompensasi berbasis ekuitas. Perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undangundang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. The Company recognizes employees‟ benefits liabilities in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the Law). This Law requires the Perusahaan to provide all employee benefits under formal and informal plans or agreements, under legislative requirements or through industry arrangements, including post-employment benefits, short-term and other long-term employees‟ benefits, termination benefits, and equity compensation benefits. The calculation of liability of employees‟ benefits based on the Law is determined using the “Projected Unit Credit” actuarial method. Penyisihan biaya jasa masa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa kerja ratarata yang diharapkan dari karyawan yang memenuhi syarat tersebut. Selain itu, penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban menggunakan “Pendekatan Koridor”, yaitu apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi batas 10% tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Provisions made pertaining to past service costs are deferred and amortized over the expected average remaining service years of the qualified employees. On the other hand, provisions for current service costs are directly charged to operations of the current year. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized as income or expense using “Corridor Approach”, that is when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the present value of the defined benefit obligations at that date. The actuarial gains or losses in excess of the said 10% threshold are recognized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees. Pengakuan pendapatan dan beban l. Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat, dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Perusahaan menelaah pengaturan pendapatannya melalui kriteria tertentu untuk menentukan apakah bertindak sebagai prinsipal atau agen. Perusahaan berkesimpulan bahwa Perusahaan bertindak sebagai prinsipal dalam semua pengaturan pendapatan. Revenue and expense recognition Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates, and Value Added Taxes (“VAT”). The Company assesses its revenue arrangements against specific criteria in order to determine if it is acting as principal or agent. The Company has concluded that it is acting as a principal in all of its revenue arrangements. 27 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) l. m. Pengakuan (Lanjutan) AKUNTANSI pendapatan dan PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated YANG 2. beban SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) l. Revenue and (Continued) expense ACCOUNTING recognition Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui: The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized: Penjualan barang Sale of goods Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Perusahaan diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya. Revenue from sales arising from physical delivery of the Company‟s products is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance. Pendapatan/beban bunga Interest income/expense Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode suku bunga efektif (“SBE”), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, selama periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the effective interest rate (“EIR”), which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts over the expected life of the financial instrument, where appropriate, or a shorter period, to the net carrying amount of the financial asset or liability. Pengakuan beban Expense recognition Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual). Expenses are recognized when they are incurred (accrual basis). Perpajakan m. Taxes Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak penghasilan badan yang terutang saat ini dan pajak tangguhan. Income tax expense represents the sum of the corporate income tax currently payable and deferred tax. Pajak kini Current tax Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan. Current income tax assets and liabilities for the current year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the taxation authority. The tax rates and tax laws used to compute the amount are those that have been enacted or substantively enacted as at the reporting date. 28 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) m. AKUNTANSI PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated YANG 2. Perpajakan (Lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) m. ACCOUNTING Taxes (Continued) Pajak kini (Lanjutan) Current tax (Continued) Penghasilan kena pajak berbeda dengan laba yang dilaporkan dalam laba atau rugi karena penghasilan kena pajak tidak termasuk bagian dari pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan di tahun-tahun yang berbeda, dan juga tidak termasuk bagianbagian yang tidak dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan. Taxable income differs from profit as reported in the profit or loss because it excludes items of income or expense that are taxable or deductible in other years and it further excludes items that are never taxable or deductible. Bunga dan penalti atas pajak penghasilan disajikan sebagai bagian dari pendapatan atau beban lainnya karena dianggap bukan merupakan bagian dari beban pajak penghasilan. Interests and penalties are presented as part of other income or expenses since these are not considered as part of the income tax expense. Pajak tangguhan Deferred tax Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan. Deferred tax is recognized using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang kena pajak, kecuali: Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences, except: (i) (ii) (i) (ii) pengakuan awal goodwill; atau pada saat pengakuan awal aset atau liabilitas dari transaksi yang: (ii.1) bukan transaksi kombinasi bisnis, dan (ii.2) pada waktu transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak atau rugi pajak. the initial recognition of goodwill; or of an asset or liability in a transaction that is: (ii.1) not a business combination, and (ii.2) at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dikurangkan tersebut, dan rugi pajak belum dikompensasi, dapat dimanfaatkan, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau liabilitas dalam transaksi yang: Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable profits will be available against which deductible temporary differences, and the carry forward of unused tax losses, can be utilized, unless the deferred tax asset arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that: (i) (ii) (i) (ii) bukan transaksi kombinasi bisnis dan; tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak/rugi pajak. 29 not a business combination and; affects neither the accounting profit nor taxable profit/loss. PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) m. AKUNTANSI PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated YANG 2. Perpajakan (Lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) m. ACCOUNTING Taxes (Continued) Pajak tangguhan (Lanjutan) Deferred tax (Continued) Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada entitas anak dan asosiasi, kecuali yang waktu pembalikannya dapat dikendalikan dan kemungkinan besar perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa depan yang dapat diperkirakan. Deferred tax assets and liabilities are recognized in respect of temporary differences associated with investments in subsidiaries and associates, except where the timing of the reversal of the temporary differences can be controlled and it is probable that the temporary differences will not be reversed in the foreseeable future. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang tidak diakui ditinjau ulang pada setiap tanggal pelaporan dan akan diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia pemulihannya. The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the benefit of that deferred tax asset to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang berlaku atau yang secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan. Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted as at the reporting date. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disalinghapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, atau Perusahaan bermaksud untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas lancar berdasarkan jumlah neto. Deferred tax assets and liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the Company intends to settle its current assets and liabilities on a net basis. Pajak pertambahan nilai Value added tax Pendapatan, beban-beban, dan aset-aset diakui neto atas jumlah Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) kecuali PPN yang muncul dari pembelian aset atau jasa yang tidak dapat dikreditkan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku, dalam hal ini PPN diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai bagian dari item beban-beban yang diterapkan. Revenue, expenses, and assets are recognized net of the amount of Value Added Tax (“VAT”) except where the VAT incurred on a purchase of assets or services is not recoverable based on prevailing tax regulation, in which case the VAT is recognized as part of the cost of acquisition of the asset or as part of the expenses item as applicable. 30 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) m. n. 3. AKUNTANSI PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated YANG 2. Perpajakan (Lanjutan) m. ACCOUNTING Taxes (Continued) Pajak pertambahan nilai (Lanjutan) Value added tax (continued) Jumlah PPN neto yang terpulihkan dari, atau terutang kepada, otoritas perpajakan termasuk sebagai bagian dari piutang atau utang pada laporan posisi keuangan. The net amount of VAT recoverable from, or payable to, the tax authorities is included as part of receivables or payables in the statement of financial position. Rugi per saham n. Loss per share Rugi per saham dasar dihitung dengan membagi rugi periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama periode yang bersangkutan. Rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun 2015 adalah sebesar 1.611.067.000 saham (angka penuh) (2014: 1.611.067.000 saham). Basic net loss per share is computed by dividing loss for the period attributable to equity holders of the parent by the weighted average number of issued and fully paid shares during the period. Weighted average number of outstanding shares in 2015 is 1,611,067,000 shares (full amount) (2014: 1,611,067,000 shares). Perusahaan tidak mempunyai saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2015. Oleh karenanya, rugi per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba atau rugi dan penghasilan komprehensif lain. The Company has no dilutive ordinary shares as of December 31, 2015. Accordingly, no diluted loss per share is calculated and presented in the statement of profit or loss and other comprehensive income. STANDAR BARU/REVISI AKUNTANSI KEUANGAN 3. Perusahaan menerapkan standar akuntansi yang telah diterbitkan atau direvisi dan dipertimbangkan relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan yang berlaku efektif untuk laporan keuangan Perusahaan tahun 2015: a. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) REVISED/NEW ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS STANDARDS The Company applies the accounting standards that have been issued or amended and considered are relevant to the financial statements effectively for the financial statements of the Company in 2015: PSAK No. 1 (2013), “Penyajian Laporan Keuangan” berlaku efektif 1 Januari 2015 a. PSAK ini mengubah penyajian kelompok pospos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. PSAK No. 1 (2013), “Presentation of Financial Statements”, effective January 1, 2015 This PSAK changes the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified. 31 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 3. STANDAR AKUNTANSI BARU/REVISI (Lanjutan) b. PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated KEUANGAN 3. PSAK No. 4 (2013), “Laporan Keuangan Tersendiri” REVISED/NEW ACCOUNTING STANDARDS PRONOUNCEMENTS (Continued) b. PSAK ini hanya mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan diatur dalam PSAK No. 65. c. This PSAK prescribe only the accounting requirements when a parent entity prepares separate financial statements as additional information. Accounting for financial statements is determined in PSAK No. 65. PSAK No. 15 (Revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” berlaku efektif 1 Januari 2015 c. PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitas pada investasi ventura bersama dan juga entitas asosiasi. d. PSAK No. 15 (Revised 2013), “Investments in Associates and Joint Ventures”, effective January 1, 2015 This PSAK describes the application of the equity method to investments in joint ventures in addition to associates. PSAK No. 24 (2013), “Imbalan Kerja” berlaku efektif 1 Januari 2015 d. PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan. e. PSAK No. 4 (2013), “Separate Financial Statements” PSAK No. 24 (2013), “Employee Benefits”, effective January 1, 2015 This PSAK, among others, removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures to simplify clarifications and disclosures. PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”, berlaku efektif 1 Januari 2015 e. PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan. Isu utama dalam perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan adalah bagaimana menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk: (a) pemulihan (penyelesaian) masa depan jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan entitas; dan (b) transaksi dan peristiwa lain pada periode berjalan yang diakui dalam laporan keuangan entitas. PSAK ini juga mengatur pengakuan aset pajak tangguhan yang timbul dari rugi pajak belum dikompensasi atau kredit pajak belum dimanfaatkan, penyajian pajak penghasilan dalam laporan keuangan, dan pengungkapan informasi yang terkait dengan pajak penghasilan. PSAK No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”, effective January 1, 2015 The revised PSAK prescribes the accounting treatment for income taxes. The principal issues in accounting treatment for income taxes are how to account for the current and future tax consequences of: (a) the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) recognized in an entity‟s statement of financial position; and (b) transactions and another events in the curent period which recognized in an entity‟s financial statement. This PSAK also deals with the recognition of deferred tax assets arise from unused tax loss or unused tax credits, the presentation of income taxes in the financial statements and the disclosure of information relating to income taxes. 32 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 3. STANDAR AKUNTANSI BARU/REVISI (Lanjutan) f. PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated KEUANGAN 3. PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset”, berlaku efektif 1 Januari 2015 REVISED/NEW ACCOUNTING STANDARDS PRONOUNCEMENTS (Continued) f. Revisi PSAK No. 48 mengatur pengukuran nilai wajar dikurangi biaya pelepasan mengacu pada hirarki nilai wajar dalam PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, dan juga memberikan tambahan persyaratan pengungkapan untuk setiap aset individual atau unit penghasil kas yang kerugian penurunan nilainya telah diakui atau dibalik selama periode pelaporan. g. The revised PSAK No. 48 prescribes measurement of fair value less costs of disposal in reference to the fair value hierarchy in PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”, and also requires additional disclosures for each individual asset or cash generating unit, for which the impairment loss has been recognized or reversed during the reporting period. PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, berlaku efektif 1 Januari 2015 g. Revisi PSAK ini mengikuti definisi nilai wajar dalam PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, yaitu harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Selain itu, revisi PSAK ini juga memberikan pedoman aplikasi atas kriteria saling hapus yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus, serta kriteria untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara neto atau bersamaan. h. PSAK No. 48 (Revised 2014), “Impairment of Assets”, effective January 1, 2015 PSAK No. 50 (Revised 2014), “Financial Instrument: Presentation”, effective January 1, 2015 The revised PSAK defines the fair value as provided in PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”, which is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. Furthermore, the revised PSAK also establishes principles for the criteria of legally enforceable right to set off, and criteria to realize assets and settle liabilities in net amount or simultaneously. PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, berlaku efektif 1 Januari 2015 h. Revisi PSAK ini menetapkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan sesuai PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”. Revisi PSAK ini juga mengatur pertimbangan pengukuran nilai wajar, teknik penilaian nilai wajar instrumen keuangan pada pasar tidak aktif, dan input dalam teknik penilaian nilai wajar instrumen keuangan yang mengacu pada PSAK No. 68. PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial Instrument: Recognition and Measurement”, effective January 1, 2015 The revised PSAK establishes disclosures for fair value measurement of financial assets or financial liabilities in accordance with PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”. The revised PSAK also sets forth judgments of fair value measurement, valuation techniques of financial instruments in non-active markets, and inputs for the valuation techniques of financial instruments‟ fair value in accordance with PSAK No. 68. 33 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 3. STANDAR AKUNTANSI BARU/REVISI (Lanjutan) i. PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated KEUANGAN 3. PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, berlaku efektif 1 Januari 2015 REVISED/NEW ACCOUNTING STANDARDS PRONOUNCEMENTS (Continued) i. Revisi PSAK No. 60 mengatur pengungkapan dan hirarki nilai wajar yang mengacu pada PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”. Revisi PSAK ini juga mengatur bahwa entitas yang memenuhi persyaratan penyajian saling hapus dalam PSAK No. 50 atau entitas yang tunduk pada perjanjian induk untuk penyelesaian secara neto (enforceable master netting arrangement) atau perjanjian serupa, harus mengungkapkan informasi kuantitatif dan kualitatif. j. The revised PSAK No. 60 sets forth disclosures and fair value hierarchy in accordance with PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”. The revised PSAK also requires entities that fulfill the criteria for presentation to offset as stated in PSAK No. 50, or entities that comply to the enforceable master netting arrangement or similar arrangement, shall disclose quantitative and qualitative information. PSAK No. 65: “Laporan Keuangan Konsolidasi”, berlaku efektif 1 Januari 2015 j. PSAK ini menggantikan porsi PSAK No. 4 (2009) yang mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain. k. PSAK No. 65: “Consolidated Financial Statements”, effective January 1, 2015 This PSAK replaces the portion of PSAK No. 4 (2009) that addresses the accounting for consolidated financial statements, establishes principles for the presentation and preparation of consolidated financial statements when an entity controls one or more other entities. PSAK No. 67: “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”, berlaku efektif 1 Januari 2015 k. PSAK ini mencakup semua pengungkapan yang diatur sebelumnya dalam PSAK No. 4 (2009), PSAK No. 12 (2009), dan PSAK No. 15 (2009). Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan entitas dalam entitasentitas lain. l. PSAK No. 60 (Revised 2014), “Financial Instrument: Disclosures”, effective January 1, 2015 PSAK No. 67: “Disclosure of Interest in Other Entities”, effective January 1, 2015 This PSAK includes all of the disclosures that were previously in PSAK No. 4 (2009), PSAK No. 12 (2009), and PSAK No. 15 (2009). This disclosures relate to an entity‟s interests in other entities. PSAK No. 68: “Pengukuran Nilai Wajar”, berlaku efektif 1 Januari 2015 l. PSAK No. 68: “Fair Value Measurement”, effective January 1, 2015 PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan. This PSAK provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted. Perusahaan telah mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan tidak ada dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan. The Company has evaluated the impacts of the above accounting standards and there is no significant impacts to the Company‟s financial statements. 34 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 4. PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 4. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi, dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada periode pelaporan berikutnya. The preparation of the Company‟s financial statements requires management to make judgments, estimates, and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that may require material adjustments to the carrying amounts of the assets and liabilities affected in future periods. Pertimbangan Judgments Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: The following judgments are made by management in the process of applying the Company‟s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements: Penentuan mata uang fungsional Determination of functional currency Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Perusahaan adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Manajemen mengakui bahwa mata uang fungsional dari Perusahaan adalah Rupiah yang merupakan mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari penjualan barang dan jasa yang diberikan. The currency of each of the entities under the Company is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. Management assesed that the functional currency of the Company is Rupiah, is the currency that mainly influences the revenue and expenses from sale of goods and services rendered. Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan Classification of financial assets and financial liabilities Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 50 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 21. The Company determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 50. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company‟s accounting policies disclosed in Note 21. Estimasi dan asumsi Estimates and assumptions Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. The key assumptions concerning the future and other key sources of uncertainty of estimation at the reporting date that have a significant risk of causing material adjustments to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Company bases its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when they occur. 35 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 4. SUMBER (Lanjutan) ESTIMASI PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated KETIDAKPASTIAN 4. SOURCE OF (Continued) ESTIMATION UNCERTAINTY Estimasi dan asumsi (Lanjutan) Estimates and assumptions (Continued) Penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha Provision for impairment of trade receivables Perusahaan mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha. Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih dan tidak diperlukan penyisihan cadangan penurunan nilai atas saldo piutang usaha. The Company evaluates specific accounts when it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer‟s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of provision for impairment of trade receivables. Management believes that all trade receivables are collectible and provision for impairment of trade receivables is considered unnecessary. Penyusutan aset tetap dan amortisasi aset tak berwujud Depreciation of fixed assets and amortization of intangible assets Biaya perolehan aset tetap diamortisasi dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap berkisar antara 5 hingga 25 tahun yang merupakan umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian perkembangan teknologi, dan perubahan perizinan tertentu dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Oleh karena itu, beban penyusutan dan amortisasi masa depan memiliki kemungkinan untuk diubah. The costs of fixed assets are depreciated and amortized on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of the fixed assets to be within 2 to 5 years which are common life expectations applied in the industries where the Company conducts its businesses. Changes in the expected level of usage technological development, and certain license could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation and amortization charges could be revised. Therefore future depreciation and amortization charges are likely to be changed. Nilai tercatat aset tetap neto Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 123.704.018.523 (2014: Rp 125.578.678.657). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 8 The net carrying value of the Company‟s fixed assets as of December 31, 2015 amounted to Rp 123,704,018,523 (2014: Rp 125,578,678,657). Further details are disclosed in Note 8. 36 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 4. SUMBER (Lanjutan) ESTIMASI PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated KETIDAKPASTIAN 4. SOURCE OF (Continued) ESTIMATION UNCERTAINTY Estimasi dan asumsi (Lanjutan) Estimates and assumptions (Continued) Pensiun dan imbalan kerja Pension and employee benefits Pengukuran kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlahjumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun, dan tingkat kematian. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsiasumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban menggunakan “Pendekatan Koridor”. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. The measurement of the Company‟s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age, and mortality rate. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized as income or expense using “Corridor Approach”. While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company‟s actual experiences or significant changes in the Company‟s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense. Nilai tercatat neto liabilitas imbalan kerja Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 72.498.686 (2014: Rp 58.806.780). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10. The net carrying amount of the Company‟s employees‟ benefits liability as of December 31, 2015 amounted to Rp 72,498,686 (2014: Rp 58,806,780). Further details are disclosed in Note 10. Perpajakan Taxes Ketidakpastian atas interpretasi dari peraturan pajak yang kompleks, perubahan peraturan pajak, dan jumlah dan saat timbulnya pendapatan kena pajak di masa depan, dapat menyebabkan penyesuaian di masa depan atas pendapatan dan beban pajak yang telah dicatat. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations, changes in tax laws, and the amount and timing of future taxable income, could necessitate future adjustments to tax income and expense already recorded. Penentuan provisi perpajakan memerlukan pertimbangan signifikan, yang mana keputusan final atas provisi perpajakan tersebut bisa berbeda dari jumlah yang tercatat. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 18. Determining of the tax provision needs significant judgements, in which the final assessment of those tax provision could differ from the carrying amount. Further details are disclosed in Note 18. 37 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 4. 5. SUMBER (Lanjutan) ESTIMASI PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated KETIDAKPASTIAN 4. SOURCE OF (Continued) ESTIMATION UNCERTAINTY Estimasi dan asumsi (Lanjutan) Estimates and assumptions (Continued) Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi pajak tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak masa depan. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits. Penurunan nilai aset non-keuangan Impairment of non-financial assets Penurunan nilai terjadi pada saat nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada data yang tersedia dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. An impairment exists when the carrying value of an asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm‟s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset. Berdasarkan penilaian kecuali untuk aset tetap, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas kemungkinan penurunan nilai potensial atas aset non-keuangan pada tanggal 31 Desember 2015. Based on assessment except for fixed assets, management believes that there is no indication of potential impairment of non-financial assets as of the December 31, 2015. KAS DAN BANK 5. Kas dan bank terdiri dari: CASH ON HAND AND IN BANKS Cash on hand and in banks consist of: 2015 2014 Kas Bank Bank Rakyat Indonesia Bank Mayapada Bank Central Asia Bandung 11.566.420 10.921.440 383.663.033 187.239.402 51.647.371 324.799.890 40.418.252 42.547.864 Cash on hand Cash in banks Bank Rakyat Indonesia Bank Mayapada Bank Central Asia Bandung Jum lah 634.116.226 418.687.446 Total 38 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 5. PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated KAS DAN BANK (Lanjutan) 5. Berdasarkan mata uang Based on currency 2015 6. CASH ON HAND AND IN BANKS (Continued) 2014 Rupiah Dolar Amerika Serikat 599.276.816 34.839.410 77.484.494 341.202.952 Rupiah United States Dollar Jum lah 634.116.226 418.687.446 Total Tidak terdapat penempatan dana Perusahaan yang ditempatkan pada bank milik pihak berelasi. No cash and cash equivalents of the Company are placed in the bank which owned by related parties. Pada tanggal 31 Desember 2015, tidak terdapat kas dan setara kas Perusahaan yang digunakan sebagai jaminan. As of December 31, 2015, no cash and cash equivalents of the Company are used as collateral. PIUTANG USAHA 6. Piutang usaha terdiri dari: TRADE RECEIVABLES Trade receivables consist of: 2015 2014 Pihak ketiga Pelanggan luar negeri Pelanggan dalam negeri 1.454.651.159 2.157.417.364 12.829.921.848 2.390.900.738 Sub-jumlah 3.612.068.523 15.220.822.586 Sub-total Pihak berelasi (Catatan 19) 31.194.460 2.692.800 Related party (Note 19) Jumlah Penyisihan penurunan nilai 3.643.262.983 - 15.223.515.386 - Total Provision for impairment Neto 3.643.262.983 15.223.515.386 Net Berdasarkan mata uang Third parties Overseas customers Local customers Based on currency 2015 2014 Rupiah Dolar Amerika Serikat 2.188.611.824 1.454.651.159 2.160.110.164 13.063.405.222 Rupiah United States Dollar Jum lah 3.643.262.983 15.223.515.386 Total 39 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 6. PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated PIUTANG USAHA (Lanjutan) 6. Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The aging of analysis trade receivables is as follows: 2015 7. TRADE RECEIVABLES (Continued) 2014 Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo: > 90 hari 31.194.460 236.176.174 3.612.068.523 14.987.339.212 Not yet due Overdue: >90 days Jum lah 3.643.262.983 15.223.515.386 Total Berdasarkan hasil penelaahan terhadap indikasi penurunan nilai pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih sehingga tidak diperlukan penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha. Based on the results of review for impairment at the end of the year, the management believes that all trade receivables can be collected and no allowance for impairment of trade receivables is necessary. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk in trade receivables. Pada tanggal 31 Desember 2015, tidak terdapat piutang usaha Perusahaan yang digunakan sebagai jaminan. As of December 31, 2015, no trade receivables of the Company are used as collateral. PERSEDIAAN 7. Persediaan terdiri dari: INVENTORIES Inventories consist of: 2015 2014 Barang jadi Suku cadang dan bahan pembantu lain 273.580.412 3.609.384.666 3.647.857.544 Finished goods Indirect materials Jumlah Penyisihan nilai keusangan persediaan 3.882.965.078 - 3.647.857.544 - Total Provision for obsolete inventories Neto 3.882.965.078 3.647.857.544 Net Pada tanggal 31 Desember 2015, persediaan Perusahaan tidak diasuransikan terhadap berbagai resiko kerugian. As of December 31, 2015, the Company‟s inventories are not insured against any physical loss or damage. Pada tanggal 31 Desember 2015, tidak terdapat persediaan milik Perusahaan yang digunakan sebagai jaminan. As of December 31, 2015, no inventories of the Company are used as collateral. Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh persediaan dapat digunakan dan tidak diperlukan penyisihan persediaan usang pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015. Management believes that all inventories can be used and no provision for inventory obsolesence is necessary as of December 31, 2015. 40 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 8. PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated ASET TETAP DAN ASET TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN 8. FIXED ASSETS AND UNUSED FIXED ASSETS Aset tetap Fixed assets Aset tetap terdiri dari: Fixed assets consist of: 1 Januari 2015/ January 1, 2015 Penam bahan/ Additions Reklasifikasi/ Koreksi/ Reclassifications/ Corrections Pengurangan/ Deductions 31 Desem ber 2015/ December 31, 2015 Biaya perolehan: Tanah Mesin dan peralatan Bangunan dan prasarana Perlengkapan kantor dan pabrik 51.293.065.218 107.687.498.025 46.409.086.690 26.184.216.613 - 193.896.552 50.178.000 12.910.229.764 - 51.293.065.218 120.403.831.237 46.409.086.690 26.134.038.613 At cost: Land Marchinery and equipment Building and land improvement Office and factory equipment Jumlah 231.573.866.546 - 244.074.552 12.910.229.764 244.240.021.758 Total 67.390.492.321 12.431.825.361 26.172.870.207 4.418.035.261 1.440.476.332 6.706.824 158.333.491 50.178.000 8.884.108.420 - 80.534.302.511 13.872.301.693 26.129.399.031 Accumulated depreciation: Marchinery and equipment Building and land improvement Office and factory equipment Jumlah 105.995.187.889 5.865.218.417 208.511.491 8.884.108.420 120.536.003.235 Total Nilai buku neto 125.578.678.657 123.704.018.523 Net book value Akum ulasi penyusutan: Mesin dan peralatan Bangunan dan prasarana Perlengkapan kantor dan pabrik 1 Januari 2014/ January 1, 2014 Biaya perolehan: Tanah Mesin dan peralatan Bangunan dan prasarana Perlengkapan kantor dan pabrik Penam bahan/ Additions Reklasifikasi/ Koreksi/ Reclassifications/ Corrections Pengurangan/ Deductions 31 Desem ber 2014/ December 31, 2014 51.456.845.238 46.022.437.723 28.108.590.273 26.184.216.613 - 163.780.020 - 61.665.060.302 18.300.496.417 - 51.293.065.218 107.687.498.025 46.409.086.690 26.184.216.613 At cost: Land Marchinery and equipment Building and land improvement Office and factory equipment 151.772.089.847 - 163.780.020 79.965.556.719 231.573.866.546 Total Akum ulasi penyusutan: Mesin dan peralatan Bangunan dan prasarana Perlengkapan kantor dan pabrik 28.413.920.025 7.759.800.146 26.164.598.545 3.427.071.375 1.440.476.323 8.271.662 - 35.549.500.921 3.231.548.892 - 67.390.492.321 12.431.825.361 26.172.870.207 Accumulated depreciation: Marchinery and equipment Building and land improvement Office and factory equipment Jumlah 62.338.318.716 4.875.819.360 - 38.781.049.813 105.995.187.889 Total Nilai buku neto 89.433.771.131 125.578.678.657 Net book value Jumlah Beban penyusutan aset tetap dibebankan ke beban lainnya sebesar Rp 5.865.218.417 (2014: Rp 4.875.819.360). Depreciation of fixed assets were charged to the other expenses amounted to Rp 5,865,218,417 (2014: Rp 4,875,819,360). 41 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 8. PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated ASET TETAP DAN ASET TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN (Lanjutan) 8. FIXED ASSETS AND UNUSED FIXED ASSETS (Continued) Aset tetap (Lanjutan) Fixed assets (continued) Pengurangan aset tetap merupakan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut: Deductions in fixed assets represents the sales of fixed assets with detail as follows: 2015 2014 Penerimaan dari penjualan aset tetap Nilai tercatat neto 294.000.000 35.563.061 Keuntungan (kerugian) 258.436.939 Proceeds from sale of fixed assets Net carrying value 160.000.000 163.780.020 (3.780.020) Gain (loss) Pada tanggal 31 Desember 2015, aset tetap tidak diasuransikan terhadap berbagai resiko kerugian. As of December 31, 2015, the fixed assets have not been covered by insurance against other risk. Pada tanggal 31 Desember 2015, tidak ada aset As of December 31, 2015, no fixed assets of the tetap milik Perusahaan yang digunakan sebagai jaminan. Company are not pledged as collaterals. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap indikasi penurunan nilai pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai seluruh atas aset tetap yang dimiliki oleh Perusahaan Based on the results of review for impairment at the end of the year, the management believes that there are no events or conditions that may indicate impairment of assets. Aset tetap yang tidak digunakan Unused fixed assets Aset tetap yang tidak digunakan dari: Unused fixed assets consist of: 1 Januari 2015/ January 1, 2015 Penam bahan/ Additions Reklasifikasi/ Koreksi/ Reclassifications/ Corrections Pengurangan/ Deductions 31 Desem ber 2015/ December 31, 2015 Biaya perolehan: Mesin dan peralatan Bangunan dan prasarana 12.910.229.764 - - - (12.910.229.764) - - At cost: Marchinery and equipment Building and land improvement Jumlah 12.910.229.764 - - (12.910.229.764) - Total Akum ulasi penyusutan: Mesin dan peralatan Bangunan dan prasarana 8.884.108.420 - - - (8.884.108.420) - - Accumulated depreciation: Marchinery and equipment Building and land improvement Jumlah 8.884.108.420 - - (8.884.108.420) - Total Nilai buku neto 4.026.121.344 - Net book value 42 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 8. PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated ASET TETAP DAN ASET TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN (Lanjutan) 8. FIXED ASSETS AND UNUSED FIXED ASSETS (Continued) Aset tetap yang tidak digunakan (Lanjutan) 1 Januari 2014/ January 1, 2014 9. Unused fixed assets (Continued) Penam bahan/ Additions Reklasifikasi/ Koreksi/ Reclassifications/ Corrections Pengurangan/ Deductions 31 Desem ber 2014/ December 31, 2014 Biaya perolehan: Mesin dan peralatan Bangunan dan prasarana 74.575.290.066 18.300.496.417 - - (61.665.060.302) (18.300.496.417) 12.910.229.764 - At cost: Marchinery and equipment Building and land improvement Jumlah 92.875.786.483 - - (79.965.556.719) 12.910.229.764 Total Akum ulasi penyusutan: Mesin dan peralatan Bangunan dan prasarana 44.433.609.341 3.231.548.892 - - (35.549.500.921) (3.231.548.892) 8.884.108.420 - Accumulated depreciation: Marchinery and equipment Building and land improvement Jumlah 47.665.158.233 - - (38.781.049.813) 8.884.108.420 Total Nilai buku neto 45.210.628.250 4.026.121.344 Net book value Pada tanggal 31 Desember 2015, aset tetap yang tidak digunakan tidak diasuransikan terhadap berbagai resiko kerugian. As of December 31, 2015, the unused fixed assets have not been covered by insurance against other risks. Pada tanggal 31 Desember 2015, tidak ada aset As of December 31, 2015, no unused fixed assets tetap yang tidak digunakan milik Perusahaan yang digunakan sebagai jaminan. of the Company are not pledged as collaterals. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap indikasi penurunan nilai pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai seluruh atas aset tetap yang dimiliki oleh Perusahaan Based on the results of review for impairment at the end of the year, the management believes that there are no events or conditions that may indicate impairment of assets. UTANG USAHA DAN LAIN-LAIN 9. TRADE AND OTHER PAYABLES Utang usaha Trade payables Utang usaha terdiri dari: Trade payables consist of: 2015 Pihak ketiga PT Indo Everest Taxindo PT Novel Ticaret Lain-lain (masing-masing dibaw ah Rp 50.000.000) Sub-jumlah Pihak berelasi (Catatan 19) Jum lah 2014 Third parties PT Indo Everest Taxindo PT Novel Ticaret Others (each balance is below Rp 50,000,000) 2.983.197.320 53.594.541 2.983.197.320 48.330.271 222.179.633 10.910.813.579 3.258.971.494 13.942.341.170 Sub-total 300.938.452 - Related party (Note 19) 3.559.909.946 13.942.341.170 Total 43 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 9. PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated UTANG USAHA DAN LAIN-LAIN (Lanjutan) 9. TRADE AND OTHER PAYABLES (Continued) Utang usaha (Lanjutan) Trade payables (Continued) Berdasarkan mata uang Based on currency 2015 2014 Rupiah Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Dolar Singapura 3.339.592.283 189.307.130 30.879.281 131.252 3.135.063.971 10.781.072.128 26.099.869 105.202 Rupiah United States Dollar European Euro Singapore Dollar Jum lah 3.559.909.946 13.942.341.170 Total Berdasarkan umur utang Based on age category 2015 2014 Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo: > 90 hari 300.938.452 - 3.258.971.494 13.942.341.170 Not yet due Overdue: >90 days Jum lah 3.559.909.946 13.942.341.170 Total Utang usaha tidak dikenakan bunga dan umumnya akan jatuh tempo dalam 90 hari. Trade payables are non-interest bearing and are normally settled on 90 days terms. Tidak ada jaminan yang diberikan Perusahaan sehubungan dengan utang usaha. The Company has not provided any collaterals for trade payables. Utang lain-lain Other payables Utang lain-lain terdiri dari: Other payables consist of: 2015 2014 Pihak ketiga Lexus Overseas Trading Corporation Lain-lain 185.630.283.413 4.267.034 167.396.935.532 807.240.000 Third parties Lexus Overseas Trading Corporation Others Sub-jumlah 185.634.550.447 168.204.175.532 Sub-total Pihak berelasi (Catatan 19) 251.747.123.844 246.478.873.844 Related parties (Note 19) Jum lah 437.381.674.291 414.683.049.376 Total 44 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 9. PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated UTANG USAHA DAN LAIN-LAIN (Lanjutan) 9. Utang lain-lain (Lanjutan) Other payables (Continued) Berdasarkan mata uang Based on currency 2015 2014 Dolar Amerika Serikat Rupiah 287.023.533.413 150.358.140.878 258.830.935.532 155.852.113.844 United States Dollar Rupiah Jum lah 437.381.674.291 414.683.049.376 Total Penjelasan utang lain-lain adalah sebagai berikut: 10. TRADE AND OTHER PAYABLES (Continued) Significant detail of other payables were as follows: a. Perusahaan memperoleh pinjaman dari Lexus Overseas Trading yang berasal dari pengalihan utang pembelian mesin sebesar Rp 18.194.142.140. Kesepakatan pinjaman tersebut tanpa dikenakan bunga, jaminan dan tanpa jadual pengembalian yang pasti. Perjanjian ini telah diperbaharui pada tanggal 5 Januari 2011. a. The Company obtained loan from Lexus Overseas Trading Corporation which derived from the transfer of loan purchase of machinery amounted to Rp 18,194,142,140. The loan bears no interest and have no definite term. The agreement has been renewed on January 5, 2011. b. Perusahaan menerima pinjaman dari PT Panasia Indo Resources Tbk untuk keperluan modal kerja. Utang tersebut tidak dikenakan bunga dan tidak ada jadual pengembalian yang pasti. b. The Company obtained loan from PT Panasia Indo Resources Tbk for working capital purposes. The loan has no interest and no definite term of repayment. c. Perusahaan memperoleh pinjaman dari Novatex International Limited yang berasal dari pengalihan utang pembelian mesin kepada Picanol N.V., Belgia dan Tomen Corporation masing-masing sebesar US$ 5.000.000 dan US$ 4.500.000. Kesepakatan pinjaman tersebut tanpa dikenakan bunga, jaminan dan tanpa jadual pengembalian yang pasti. Perjanjian ini telah diperbarui pada tanggal 5 Januari 2011. c. The Company obtained loan from Novatex International Limited which derived from the transfer of loan purchase of machinery to Picanol N.V., Belgium and Tomen Corporation amounted to US$ 5,000,000 and US$ 4,500,000. The loan is not subjected to interest and have no definite term. The agreement has been renewed on January 5, 2011. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 10. Perusahaan mencatat liabilitas imbalan kerja karyawan berdasarkan hasil perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, dalam laporan tertanggal 19 Pebruari 2016, dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut: Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat kematian Usia pensiun EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY The Company recorded the liability for employees‟ benefits based on the calculation performed by PT Dian Artha Tama, independent actuary, in its report dated February 19, 2016, with the following key assumptions as follows: 9% (2014: 8%) 6% (2014: 6%) Indonesia-III 55 tahun/55 years 45 Discount rate per annum Salary increment rate per annum Mortality rate Retirement age PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 10. LIABILITAS (Lanjutan) IMBALAN KERJA PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated KARYAWAN 10. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (Continued) Asumsi lainnya: Other assumptions: a. b. c. a. b. c. d. Usia pensiun dipercepat: Tidak berlaku. Tingkat mortalitas: Indonesia - III (2011) Tingkat pengunduran diri karyawan: 5% untuk karyawan di bawah 44 tahun dan menurun secara linear sampai 5% pada umur 54 tahun. Tingkat cacat: 0% d. Beban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 2015 Early retirement age: Not applicable. Mortality rate: Indonesia - III (2011) Employee turnover rate: 5% for employees before the age of 44 and will linearly decrease until 5% at the age of 54. Disability rate: 0%. Employee benefits expense is as follows: (Disajikan kem bali Catatan 23/As restated-Note 23 ) 2014 (Disajikan kem bali Catatan 23/As restated-Note 23 ) 2013 Beban jasa kini Beban bunga 28.406.523 4.704.542 26.613.004 10.115.074 50.314.889 2.864.645 Current service cost Interest cost Beban im balan kerja karyaw an 33.111.065 36.728.078 53.179.534 Employee benefits expense Liabilitas imbalan kerja karyawan di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: 2015 The amount of liability for employee benefits in the statement of financial positions is as follows: (Disajikan kem bali Catatan 23/As restated-Note 23 ) 2014 (Disajikan kem bali Catatan 23/As restated-Note 23 ) 2013 Nilai kini liabilitas Kerugian aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui 72.498.686 - 58.806.780 - 126.438.429 - Present value of obligations Unrecognized actuarial losses Unrecognized past service cost Liabilitas neto 72.498.686 58.806.780 126.438.429 Net liabilities 46 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 10. LIABILITAS (Lanjutan) IMBALAN KERJA PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated KARYAWAN 10. Mutasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut: (Disajikan kem bali Catatan 23/As restated-Note 23 ) 2013 58.806.780 33.111.065 126.438.429 36.728.078 82.267.906 53.179.534 (19.419.159) - (104.359.727) - 15.965.989 (24.975.000) 72.498.686 58.806.780 126.438.429 2015 Saldo akhir The movement in the employee benefits liability is as follows: (Disajikan kem bali Catatan 23/As restated-Note 23 ) 2014 ` Saldo aw al Beban imbalan kerja Beban (penghasilan) komprehensif lain Realisasi pembayaran manfaat Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan untuk imbalan kerja untuk seluruh karyawan tetap telah cukup sesuai dengan yang disyaratkan oleh Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. 11. 11. Komposisi kepemilikan saham Perusahaan adalah sebagai berikut: Jum lah saham / Number of shares Beginning balance Employee benefits expense Other comprehensive expense (income) Realization of benefits payment Ending balance Management believes that the provision for employee benefits is sufficient according to the requirements of Labor Law No. 13 year 2003. MODAL SAHAM Nam a pem egang saham EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (Continued) SHARE CAPITAL The share capital ownership of the Company is as follows: 2015 dan/and 2014 Persentase pem ilikan (%)/ Percentage of ownership (%) Jum lah m odal disetor/ Total paid-up capital Name of stockholders Saham Seri A PT Novatex International limited PT Panasia Indo Resources Tbk Highfia Limited Masyarakat Dian Nathalia Teja 199.820.500 38.771.500 10.000.000 1.358.000 50.000 12,40% 2,41% 0,62% 0,08% 0,00% 99.910.250.000 19.385.750.000 5.000.000.000 679.000.000 25.000.000 A Series PT Novatex International limited PT Panasia Indo Resources Tbk Highfia Limited Masyarakat Dian Nathalia Teja Sub-jumlah 250.000.000 15,52% 125.000.000.000 Sub-total 47 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 11. PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated MODAL SAHAM Nam a pem egang saham Saham Seri B PT Novatex International limited Highfia Limited Mercury Capital International Inc. Prime Invesco Ltd. 11. Jum lah saham / Number of shares SHARE CAPITAL 2015 dan/and 2014 Persentase pem ilikan (%)/ Percentage of ownership (%) Jum lah m odal disetor/ Total paid-up capital Name of stockholders 581.069.500 320.000.000 305.357.000 154.640.500 36,07% 19,86% 18,95% 9,60% 58.106.950.000 32.000.000.000 30.535.700.000 15.464.050.000 B Series PT Novatex International limited Highfia Limited Mercury Capital International Inc. Prime Invesco Ltd. Sub-jumlah 1.361.067.000 84,48% 136.106.700.000 Sub-total Jum lah 1.611.067.000 100,00% 261.106.700.000 Total Pengelolaan modal Capital management Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. The primary objective of the Company‟s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholders‟ value. Perusahaan disyaratkan untuk memelihara tingkat permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman. Persyaratan permodalan eksternal tersebut telah dipenuhi oleh entitas terkait pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015. Selain itu, Perusahaan juga dipersyaratkan oleh Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, efektif sejak tanggal 16 Agustus 2007, untuk mengalokasikan sampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”). The Company and certain subsidiaries are required under their respective loan agreements to maintain the level of existing share capital. This externally imposed capital requirement has been complied with the relevant entities as of December 31, 2015. In addition, the Company is also required by the Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Entities, effective August 16, 2007, to allocate and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirements are considered by the Company at the Annual General Shareholders Meeting (“AGM”). Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, bila diperlukan, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015. The Company manages its capital structure and makes adjustments to it, if necessary, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust its capital structure, the Company may adjust the dividend payment to shareholders or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes during the year ended December 31, 2015. Kebijakan Perusahaan adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang rasional. The Company‟s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost. 48 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 12. PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated AGIO SAHAM 12. Rincian agio saham adalah sebagai berikut: The detail of additional paid-in capital is as follows: 2015 13. 2014 Penjualan saham pada penaw aran umum kepada masyarakat Konversi utang ke modal yang berasal dari Utang Evercon dan Highfila Utang Abernova 6.215.935.596 6.215.935.596 19.081.000.000 16.196.300.000 19.081.000.000 16.196.300.000 Sale of Company's shares through public offering Shares conversion from: Evercon and Highfila's payables Abernova payables Jum lah 41.493.235.596 41.493.235.596 Total PENJUALAN NETO 13. Akun ini merupakan penjualan lokal sebesar Rp 61.245.390.122 pada tahun 2015 (2014: Rp 17.570.559.282). 14. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL NET SALES This account is local sales amounted to Rp 61,245,390,122 in 2015 (2014: Rp 17,570,559,282). BEBAN POKOK PENJUALAN 14. Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: COST OF SALES The detail of cost of sales is as follows: 2015 2014 38.472.878 59.528.592 Manufacturing expenses Barang jadi Aw al tahun Pembelian Akhir tahun 60.862.626.824 273.580.412 17.279.034.973 - Finished goods At beginning of year Purchases At end of year Jum lah beban pokok penjualan 60.627.519.290 17.338.563.565 Total cost of sales Beban pabrikasi 100% tahun 2015 adalah pembelian Perusahaan dari pihak berelasi (2014: 100%) (Catatan 19). 100% in 2015 the above purchases were made from a related party (2014: 100%) (Note 19). 49 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 15. PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated BEBAN USAHA 15. Beban umum dan administrasi General and administrative expenses Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut: The detail of general and administrative expenses is as follows: (Disajikan kem baliCatatan 23/As restated-Note 23 ) 2014 2015 16. Gaji dan tunjangan Pajak bumi dan bangunan Iklan Jasa profesional Beban imbalan kerja (Catatan 10) Lain-lain 422.059.226 234.659.596 74.152.000 48.500.000 33.111.065 136.832.296 319.741.038 486.335.342 60.924.500 45.000.000 36.728.078 119.584.303 Salaries and allowances Building and land taxes Advertising Professional fees Employee benefits expense (Note 10) Others Jum lah 949.314.183 1.068.313.261 Total PENGHASILAN LAINNYA 16. 2015 17. OPERATING EXPENSES OTHER INCOME 2014 Penghasilan sew a Keuntungan penjualan aset tetap (Catatan 8) Lain-lain 4.875.000.000 4.875.000.000 258.436.939 - 3.017.556.529 Rent income Gain on sale of fixed assets (Note 8) Others Jum lah 5.133.436.939 7.892.556.529 Total BEBAN LAINNYA 17. 2015 OTHER EXPENSES 2014 Kerugian kurs mata uang asing, neto Kerugian penjualan aset tetap (Catatan 8) Penyusutan aset tetap (Catatan 8) Lain-lain 27.979.715.061 4.875.819.360 5.865.218.417 338.809 3.780.020 5.471.780.655 274.689.526 Loss on foreign exchange, net Loss on sale of fixed assets (Note 8) Depreciation of fixed assets (Note 8) Others Jum lah 33.845.272.287 10.626.069.561 Total 50 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 18. PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated PERPAJAKAN 18. TAXATION Pajak dibayar dimuka Prepaid tax Akun ini merupakan Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp 20.658.474 pada tanggal 31 Desember 2015. This account represents Value Added Tax amounted to Rp 20,658,474 as of December 31, 2015. Utang pajak Tax payables Utang pajak terdiri dari: The detail of tax payables is as follows: 2015 2014 Pajak penghasilan Pasal 21 Pajak Pertambahan Nilai, neto 1.109.958 - 1.195.828 4.264.410 Income tax article 21 Value Added Tax, net Jum lah 1.109.958 5.460.238 Total Pajak kini Current tax Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak seperti yang tercantum dalam laporan laba atau rugi dan penghasilan komprehensif lain dan estimasi rugi fiskal Perusahaan tahun berjalan adalah sebagai berikut: The reconciliation between the loss before tax as shown in the statements of profit or loss and other comprehensive income and the current estimated fiscal loss of the Company is as follows: (Disajikan kem bali-Catatan 23/As restatedNote 23 ) 2014 2015 Rugi sebelum pajak (29.043.697.779) (3.570.510.847) Loss before tax Perbedaan w aktu: Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Keuntungan penjualan aset tetap Beban manfaat karyaw an 3.262.347.711 34.419.287 33.111.065 (1.538.384.864) 36.728.078 Temporary differences: Difference between commercial and fiscal depreciation Gain on sale of fixed assets Employee benefits expense Sub-jumlah 3.329.878.063 (1.501.656.786) Sub-total 51 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 18. PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated PERPAJAKAN (Lanjutan) 18. Pajak kini (Lanjutan) TAXATION (Continued) Current tax (Continued) (Disajikan kem bali-Catatan 23/As restatedNote 23 ) 2014 2015 Perbedaan tetap: Beban pajak Penghasilan bunga Penghasilan sew a (3.885.805) (1.250.000.000) 595.961.295 (4.077.361) (1.250.000.000) Permanent differences: Tax expenses Interest income Rent income Sub-jumlah (1.253.885.805) (658.116.066) Sub-total Rugi fiskal tahun berjalan (26.967.705.521) (5.730.283.699) Fiscal loss for the year Kompensasi kerugian fiskal tahun: - 2009 - 2010 - 2011 - 2012 - 2013 - 2014 (8.790.424.000) (29.508.874.386) (77.440.054.915) (5.730.283.699) (11.881.516.003) (93.680.146.234) (8.790.424.000) (29.508.874.386) (77.440.054.915) - Fiscal loss carryforward from: - 2009 - 2010 - 2011 - 2012 - 2013 - 2014 (148.437.342.521) (227.031.299.237) Accumulated fiscal loss Akum ulasi rugi fiskal Perhitungan beban pajak kini dan tagihan restitusi pajak adalah sebagai berikut: Current tax expenses and claim for tax refunds are computed as follows: 2015 2014 Beban pajak kini Dikurangi pajak penghasilan pasal 23 dibayar dimuka. - - 154.354.326 79.354.326 Current tax expense Less prepayment of income tax article 23. Tagihan restitusi pajak 154.354.326 79.354.326 Claim for tax refunds 52 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 18. PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated PERPAJAKAN (Lanjutan) 18. TAXATION (Continued) Pajak tangguhan Deferred tax Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan waktu antara laporan keuangan jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajak. Rincian dari aset (liabilitas) pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut: Deferred tax is computed based on the effect of the temporary differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. The detail of the Company‟s deferred tax assets and liabilities are as follows: 1 Januari 2015/ January 1, 2015 Kerugian fiskal Liabilitas imbalan kerja karyaw an Penyusutan aset tetap Jum lah Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba atau rugi/ Credited (charged) to statements profit or loss 13.351.831.258 14.701.695 (13.366.532.953) (827.614.726) 3.422.977 824.191.750 - 31 Desem ber 2015/ December 31, 2015 12.524.216.532 18.124.672 (12.542.341.204) - - Fiscal loss Employee benefits liability Depreciation of fixed assets Total (Disajikan kem bali-Catatan 23/As restated-Note 23 ) 1 Januari 2014/ January 1, 2014 Kerugian fiskal Liabilitas imbalan kerja karyaw an Penyusutan aset tetap Jum lah Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba atau rugi/ Credited (charged) to statements profit or loss 12.950.327.130 31.609.607 (12.981.936.737) 401.504.128 (16.907.912) (384.596.216) - - Berdasarkan reviu atas kondisi masa depan Perusahaan, manajemen berpendapat rugi fiskal tidak dapat dikompensasikan dengan laba pajak pada masa lima tahun mendatang sejak kerugian fiskal terjadi. Manajemen memperkirakan bahwa akumulasi kerugian fiskal yang tidak dapat dikompensasikan dengan laba fiskal masa mendatang sebesar Rp 148.437.342.521 untuk tanggal 31 Desember 2015. Oleh karena itu, tidak ada aset pajak tangguhan yang diakui pada tanggal 31 Desember 2015. 31 Desem ber 2014/ December 31, 2014 13.351.831.258 14.701.695 (13.366.532.953) - Fiscal loss Employee benefits liability Depreciation of fixed assets Total Based on forcast from management, the tax losses can not be utilized against taxable income for a period of five years subsequent to the year the fiscal loss was incurred. Tax loss can not be offset against taxable income in the next five fiscal years since the loss occurred. Management estimates that the accumulated tax losses can not be utilized against future taxable profit amounted to Rp 148,437,342,521 as of December 31, 2015. Therefore, there are no deferred tax was recognized as of December 31, 2015. 53 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 19. SALDO DAN BERELASI a. TRANSAKSI DENGAN PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated PIHAK 19. Saldo piutang usaha dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: RELATED PARTIES TRANSACTIONS a. 2015 PT Panasia Indo Resources Tbk b. 2.692.800 0,00% b. 2015 Percentage to total assets 2014 - 0,07% Saldo utang lain-lain dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: 0,00% c. PT Panasia Indo Resources Tbk Percentage to total liabilities The balance of other payables to related parties is as follows: 2015 2014 PT Novatex International Ltd. PT Panasia Indo Resources Tbk 250.583.782.140 1.163.341.704 240.624.532.140 5.854.341.704 PT Novatex International Ltd PT Panasia Indo Resources Tbk Jum lah 251.747.123.844 246.478.873.844 Total Persentase terhadap jumlah liabilitas d. PT Panasia Indo Resources Tbk The balance of trade payables to a related party is as follows: 300.938.452 Persentase terhadap jumlah liabilitas c. The balance of trade receivables from a related party is as follows: 0,02% Saldo utang usaha dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: PT Panasia Indo Resources Tbk AND 2014 31.194.460 Persentase terhadap jumlah aset BALANCES 56,96% Transaksi pembelian dengan pihak berelasi yang signifikan adalah sebagai berikut: d. 2015 PT Panasia Indo Resources Tbk Persentase terhadap jumlah pembelian 57,36% Percentage to total liabilities Significant purchase with a related party is as follow: 2014 60.862.626.824 100% 54 17.279.034.973 100% PT Panasia Indo Resources Tbk Percentage to total purchases PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 19. SALDO DAN TRANSAKSI BERELASI (Lanjutan) DENGAN PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated PIHAK 19. Related parties Pemegang saham/Shareholders Pemegang Saham/Shareholders Pihak-pihak di atas merupakan pihak berelasi bagi Perusahaan berdasarkan kesamaan dalam kepemilikan dan/atau manajemen dan transaksi dilakukan dengan syarat-syarat dan ketentuanketentuan yang wajar (arm's-length). ASET DAN LIABILITAS MATA UANG ASING MONETER The entities mentioned above are considered as related parties to the Company in view of common ownership and/or management. Transactions with related partties are conducted under normal terms and conditions (arm's-length). DALAM 20. Perusahaan mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES The Company has monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows: 2015 Mata uang asing / Foreign currency Aset Kas dan bank Piutang usaha 2.525,51 105.447,71 Jum lah aset Liabilitas Utang usaha Utang lain-lain Jum lah liabilitas Liabilitas, neto 2014 Mata uang asing/ Foreign currency Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp 34.839.410 1.454.651.159 US$ US$ 27.427,89 1.050.112,96 1.489.490.569 13.722,88 2.049,10 13,46 20.806.345,30 AND Nature of relationship PT Panasia Indo Resources Tbk PT Novatex International Ltd. 20. RELATED PARTIES BALANCES TRANSACTIONS (Continued) 189.307.130 30.879.281 131.251 287.023.533.413 US$ Euro SG$ US$ 866.645,67 1.724,67 11,17 20.806.345,30 Ekuivalen dalam Rp/ Equivalent in Rp 341.202.952 13.063.405.222 Assets Cash on hand and in banks Trade receivables 13.404.608.174 Total assets 10.781.072.128 26.099.869 105.202 258.830.935.532 287.243.851.075 269.638.212.731 (285.754.360.506) (256.233.604.557) Apabila posisi liabilitas neto pada mata uang selain Rupiah pada tanggal 31 Desember 2015 dinyatakan dengan menggunakan kurs tengah nilai tukar mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2015 maka liabilitas dalam mata uang asing neto akan meningkat dan menurun sebesar lebih kurang Rp 28.575.436.051 Liabilities Trade payables Other payables Total liabilities Net liabilities If the net position of liabilities in currencies other than Rupiah as of December 31, 2015, is reflected using the middle rate of exchange as of December 31, 2015, the net liabilities in foreign currencies will increase and decrease by aproximately Rp 28,575,436,051. 55 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 21. PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN 21. Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan: FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS The following table presents the carrying values and estimated fair values of the Company‟s financial instruments: Nilai tercatat/Carrying amount 2015 2014 Nilai w ajar/Fair value 2015 2014 Aset keuangan Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain 634.116.226 3.643.262.983 214.000.000 418.687.446 15.223.515.386 13.741.288 634.116.226 3.643.262.983 214.000.000 418.687.446 15.223.515.386 13.741.288 Financial assets Cash on hand and in banks Trade receivables Other receivables Jum lah 4.491.379.209 15.655.944.120 4.491.379.209 15.655.944.120 Total Liabilitas keuangan Utang usaha Utang lain-lain Beban akrual 3.559.909.946 437.381.674.291 948.227.028 13.942.341.170 414.683.049.376 955.064.506 3.559.909.946 437.381.674.291 948.227.028 13.942.341.170 414.683.049.376 955.064.506 Financial liabilities Trade payables Other payables Accrued expenses Jum lah 441.889.811.265 429.580.455.052 441.889.811.265 429.580.455.052 Total Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya. Fair value is defined as the amount at which an instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from quoted market prices, discounted cash flow models and option pricing models as appropriate. Instrumen keuangan dengan jumlah tercatat yang mendekati nilai wajarnya Financial instruments with carrying amounts that approximate their fair values Nilai wajar untuk kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha, utang lain-lain dan beban akrual mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Jumlah tercatat dari aset tidak lancar lainnya - simpanan jaminan dan utang bank dengan suku bunga mengambang mendekati nilai wajarnya karena selalu dinilai ulang secara berkala. The fair value of cash on hand and in banks, trade receivables, other receivables, trade payables, other payables and accrued expenses approximate their carrying values due to their short-term nature. The carrying values of other non-current asset guarantee deposits and bank loans with floating interest rates approximate their fair values as they are re-priced periodically. Instrumen keuangan dengan nilai tercatat pada biaya perolehan Financial instruments with carrying amounts at cost Aset keuangan tidak lancar yang tidak memiliki kuotasi pasar yang dipublikasikan pada pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal (aset tidak lancar lainnya - simpanan yang dapat dikembalikan) dicatat pada biaya perolehan. Non-current financial assets which do not have quoted prices in actual market and their fair value could not be measured reliably (other non-current assets - refundable deposits) are measured at cost. 56 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 22. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated MANAJEMEN 22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES Aset keuangan utama Perusahaan terdiri dari kas dan bank, piutang usaha dan piutang lain-lain. Perusahaan juga mempunyai liabilitas keuangan utama seperti utang usaha, utang lain-lain dan beban akrual. The Company's principal financial assets comprise cash on hand and in banks, trade receivables and other receivables. The Company has various other financial liabilities such as trade payables, other payables and accrued expenses. Risiko utama instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko tingkat suku bunga, risiko mata uang asing, risiko kredit dan risiko likuiditas. Penelaahan manajemen dan kebijakan yang disetujui untuk mengelola masing-masing risiko ini dijelaskan secara detail sebagai berikut: The main risks arising from the Company's financial instruments are interest rate risk, foreign currency risk, credit risk and liquidity risk. The management reviews and approves policies for managing each of these risks, which are described in more detail as follows: a. a. b. Risiko tingkat suku bunga Interest rate risk Risiko tingkat suku bunga Perusahaan terutama timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai tingkat suku bunga variabel menunjukkan Perusahaan kepada nilai wajar risiko tingkat suku bunga. The Company's interest rate risk mainly arises from loans for working capital and investment purposes. Loans at variable rates expose the Company to fair value interest rate risk. Saat ini, Perusahaan tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko suku bunga. Currently, the Company does not have a formal hedging policy for interest rate exposures. Risiko mata uang asing b. Foreign currency risk Mata uang pelaporan Perusahaan adalah Rupiah. Perusahaan dapat menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena penjualan dan biaya beberapa pembelian dalam mata uang asing (terutama Dolar AS) atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing seperti yang dikutip dari pasar internasional. The Company‟s reporting currency is the Rupiah. The Company faces foreign exchange risk as its sales and the costs of certain purchases are either denominated in foreign currencies (mainly US Dollar) or whose price is significantly influenced by their benchmark price movements in foreign currencies as quoted in the international markets. Perusahaan tidak memiliki kebijakan lindung nilai yang formal untuk laju pertukaran mata uang asing. Bagaimanapun, terkait dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf di atas, fluktuasi dalam nilai tukar antara Rupiah dan Dolar AS lainnya menghasilkan lindung nilai natural untuk laju nilai tukar mata uang asing Perusahaan. The Company does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, in relation to the matters discussed in the preceeding paragraph, the fluctuations in the exchange rates between The Rupiah and US Dollar provide some degree of natural hedge of the Company‟s foreign exchange exposure. 57 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 22. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) b. PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated MANAJEMEN 22. Risiko mata uang asing (Lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (Continued) b. Pada tanggal 31 Desember 2015, berdasarkan simulasi yang rasional, jika nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat melemah/menguat sebesar 10% dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka rugi sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 akan lebih tinggi/lebih rendah sebesar Rp 28.575.436.051, terutama sebagai akibat dari kerugian/keuntungan selisih kurs atas penjabaran kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, aset tidak lancar lainnya, dan utang usaha dalam Dolar Amerika Serikat. c. Foreign currency risk (Lanjutan) At December 31, 2015, based on a sensitivity simulation, had the exchange rate of Rupiah against the US Dollar depreciated/appreciated by 10%, with all other variables held constant, loss before income tax expense for the year ended December 31, 2015 would have been Rp 28,575,436,051 higher/lower, mainly as a result of foreign exchange losses/gains on the translation of cash on hand and in banks, trade receivables, other receivables, other non-current assets, and trade payables denominated in US Dollar. Risiko kredit c. Credit risk Kas dan setara kas Cash and cash equivalents Risiko kredit atas penempatan rekening koran dikelola oleh manajemen sesuai dengan kebijakan Perusahaan. Investasi atas kelebihan dana dibatasi untuk tiap-tiap bank dan kebijakan ini dievaluasi setiap tahun oleh direksi. Batas tersebut ditetapkan untuk meminimalkan risiko konsentrasi kredit sehingga mengurangi kemungkinan kerugian akibat kebangkrutan bank-bank tersebut. Credit risk arising from placements of current accounts is managed in accordance with the Company‟s policy. Investments of surplus funds are limited for each banks and reviewed annually by the directors. Such limits are set to minimize the concentration of credit risk and therefore mitigate financial loss through potential failure of the banks. Piutang usaha Trade receivables Perusahaan memiliki kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Perusahaan bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. The Company has policies in place to ensure that whole sales of products are made only to creditworthy customers with proven track records or good credit history. It is the Company‟s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Company's exposure to bad debts. Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan sesuai dengan syarat pembayaran, Perusahaan akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Sesuai dengan evaluasi oleh Perusahaan, penyisihan spesifik dapat dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk menekan risiko kredit, Perusahaan akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang terlambat dan/atau gagal bayar. When a customer fails to make payment within the granted credit terms, the Company will contact the customer to act on overdue receivable. Depending on the Company‟s assessment, specific provisions may be made if the receivable is deemed uncollectible. To mitigate its credit risk, the Company will cease the supply of all products to customers in the event of overdue payment and/or default. 58 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 22. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) d. PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated MANAJEMEN 22. Risiko likuiditas FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (Continued) d. Liquidity risk Perusahaan mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan mengelola utang yang jatuh tempo dengan mengatur kas dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah fasilitas kredit berkomitmen yang cukup. The Company manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and manage its maturing debts by maintaining sufficient cash and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities. Perusahaan secara regular mengevaluasi proyeksi arus kas dan terus menerus menilai kondisi pada pasar keuangan untuk mengidentifikasi kesempatan dalam penggalangan dana. The Company regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously assesses conditions in the financial markets for fund-raising opportunities. Tabel di bawah ini merangkum profil jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan, berdasarkan arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto: The table below summarizes the maturity profile of the Company‟s financial liabilities, based on contractual undiscounted payments: ` 2015 Utang usaha Utang lain-lain Beban akrual Jum lah/Total Sew aktu-w aktu dan dalam w aktu 1 tahun/ On demand and within 1 year Dalam w aktu 1 sam pai dengan 5 tahun/ Within 1 to 5 years 3.559.909.946 437.381.674.291 948.227.028 3.559.909.946 437.381.674.291 948.227.028 - Lebih dari 5 tahun/ M ore than 5 years - - Trade payables Other payables Accrued expenses - Trade payables Other payables Accrued expenses 2014 Utang usaha Utang lain-lain Beban akrual Jum lah/Total Sew aktu-w aktu dan dalam w aktu 1 tahun/ On demand and within 1 year Dalam w aktu 1 sam pai dengan 5 tahun/ Within 1 to 5 years 13.942.341.170 414.683.049.376 955.064.506 13.942.341.170 414.683.049.376 955.064.506 - 59 - Lebih dari 5 tahun/ M ore than 5 years PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 23. PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 23. Sehubungan dengan penerapan PSAK 24 (Revisi 2013) yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2015, maka Perusahaan telah menyajikan kembali laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014 dengan menerapkan PSAK tersebut secara retrospektif. In connection with the adoption of the new PSAK 24 (Revised 2013) effective from January 1, 2015, the Company has restated its financial statements for the years ended December 31, 2014 and January 1, 2014 and applied the said PSAK retrospectively. 31 Desem ber2014/December 31, 2014 Disajikan kem bali/As restated Liabilitas imbalan kerja Defisit Penghasilan (beban) komperhensif lain 24. 58.806.780 (583.180.407.675) Sebelum penyajian kem bali/As previously reported 147.969.533 (583.269.570.428) 88.393.738 RESTATEMENT OF FINANCIAL STATEMENTS 1 Januari 2014/January 1, 2014 Disajikan kem bali/As restated Sebelum penyajian kem bali/As previously reported 126.438.429 (579.714.256.555) 110.472.440 (579.698.290.566) - RENCANA BISNIS (15.965.989) 24. - Epmloyee benefit liability Deficit Other comprehensive income (expense) BUSINESS PLAN Perusahaan melaporkan rugi neto sebesar Rp 29.024.278.620 tahun 2015 sehingga menyebabkan defisiensi modal sebesar Rp 309.604.750.699. The Company has incurred net loss of Rp 29,024,278,620 in 2015 and resulting capital deficiency of Rp 309,604,750,699 as of December 31, 2015 Dalam menghadapi kondisi bisnis, manajemen tetap berhati-hati (prudent) dalam mengelola dan menjalankan operasi Perusahaan dengan mengambil langkah-langkah sebagai berikut: In facing this business condition, the Company continue to be prudent in their management and operations, by planning and re-implementing the following measures: a. Perusahaan Inti masih melanjutkan penjualan benang eks PT Panasia Indo Resources. a. The Company continues to sell ex PT Panasia Indo Resources string. b. Sebagian asset tetap yang masih ada (bangunan dan mesin) sudah disewakan agar lebih optimal. b. Half of the remaining available fixed assets (building and machine) have been rented to be optimal. Manajemen memiliki perkiraan yang beralasan bahwa Perusahaan berada di posisi tepat untuk mengelola risiko bisnis dengan sukses meskipun adanya ketidakpastian pola ekonomi saat ini dan percaya bahwa Perusahaan memiliki sumber yang cukup dalam melanjutkan operasi untuk masa depan. Oleh karena itu, Perusahaan tetap mengadopsi dasar kelanjutan usaha dalam menyiapkan laporan keuangan. The management has a reasonable expectation that the Company is well placed to manage its business risks successfully despite the current uncertain economic outlook and believes that the Company has adequate resources to continue in operational existence for the foreseeable future. Accordingly, they continue to adopt the going concern basis in preparing the financial statements. 60 PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 25. PT PANASIA FILAMENT INTI Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED Expressed in Rupiah, unless otherwise stated PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN 25. Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini yang diselesaikan pada tanggal 26 Pebruari 2016. APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS The management of the Company is responsible for the preparation of these financial statements completed on February 26, 2016. **PT_PFI,260216DUAL** 61