Rangkuman

advertisement
Rangkuman
PEMBELAJARAN ORANG DEWASA
Pendidikan orang dewasa adalah pendidikan yang menitikberatkan pada cara bertanya
sepanjang hayat dan mempelajari keterampilan untuk mengarahkan diri sendiri. Dalam
menjalankan proses belajarnya, orang dewasa lebih menyukai kondisi belajar yang bebas,
tidak menyukai hafalan dan lebih mengutamakan pemecahan masalah dan hal-hal praktis.
Orang dewasa mengikuti pendidikan karena motivasi yang berbeda-beda, yaitu untuk
mencapai tujuan tertentu (goal-oriented), untuk memenuhi kebutuhan sosial dan
kebutuhan pengembangan dirinya (learning-oriented). Faktor-Faktor yang mempengaruhi
pendidikan orang dewasa adalah faktor kebebasan, tanggungjawab, pengambilan
keputusan, pengarahan diri sendiri, psikologis dan fisik. Dalam pendidikan orang dewasa,
dosen berfungsi sebagai organisator yang mengorganisasikan pengalaman-pengalaman
dari kehidupan mahasiswa sebenarnya menjadi suatu pengalaman dan pengetahuan baru
yang memberi arti bagi mahasiswa.
Pelaksanaan proses belajar mengajar bagi orang dewasa berlangsung fleksibel. Umpan
balik menjadi sangat penting dalam meningkatkan interaksi proses belajar mengajar.
Sumber belajar yang banyak digunakan oleh orang dewasa adalah teman-teman sendiri.
Dalam proses belajar, pemanfaatan beberapa sumber belajar yang dikombinasikan
dengan tepat akan lebih baik daripada penggunaan satu sumber belajar saja.
BELAJAR AKTIF
Belajar aktif merupakan suatu pendekatan dalam pengelolaan sistem pembelajaran
melalui cara-cara belajar aktif menuju belajar mandiri. Kemampuan belajar mandiri
merupakan tujuan akhir dari belajar aktif. Keikutsertaan dan peran serta mahasiswa dan
dosen dalam konteks belajar aktif merupakan hal yang sangat penting.
Belajar aktif mengandung berbagai kiat untuk menumbuhkan kemampuan belajar aktif
pada diri mahasiswa dan menggali potensi mahasiswa dan dosen untuk sama-sama
berkembang dan berbagi pengetahuan, keterampilan serta pengalaman. Untuk dapat
merancang kegiatan yang melibatkan mahasiswa secara aktif dan menantang mahasiswa
secara intelektual, diperlukan dosen yang mempunyai kreatifitas dan profesionalisme
tinggi.
Belajar aktif mensyaratkan diberikannya umpan balik secara terus menerus dari dosen
kepada mahasiswa yang dilakukan secara objektif. Umpan balik juga diberikan oleh
mahasiswa kepada dosen untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Kedua jenis
umpan balik tersebut dan perbaikan yang dilakukan oleh mahasiswa maupun dosen akan
dapat membantu mahasiswa untuk lebih berkembang mencapai tujuan belajarnya.
BELAJAR MANDIRI
Belajar mandiri merupakan usaha individu mahasiswa yang otonomi untuk . mencapai
suatu kompetensi akademis. Keterampilan belajar mandiri dapat diterapkan dalam
berbagai situasi, tidak hanya terbatas pada suatu matakuliah saja atau di lingkungan
kampus saja.
Belajar mandiri memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk secara aktif berpartisipasi
dalam menentukan apa yang akan dipelajari dan bagaimana cara belajarnya. Belajar
mandiri tidak merupakan usaha mengisolasi mahasiswa dari bimbingan dosen. Belajar
mandiri adalah pengembangan dan peningkatan keterampilan mahasiswa untuk
melakukan proses belajar secara mandiri, tidak tergantung pada faktor dosen, kelas,
teman, dll.
Dalam belajar mandiri, mahasiswa bertanggungjawab atas proses belajarnya. Otonomi
atau kemandirian mahasiswa merupakan variabel utama dalam belajar mandiri. Hal ini
merupakan kunci perbedaan belajar mandiri dari belajar tuntas. Belajar tuntas
memperhatikan perbedaan individu mahasiswa dalam hal gaya belajar, kecepatan belajar
dan kemampuan belajar. Namun belajar tuntas tidak mengintegrasikan variabel otonomi
mahasiswa dalam belajar
Agar dosen dapat mengembangkan mahasiswa untuk mampu belajar mandiri, maka
dosen perlu merencanakan kegiatan instruksionalnya dengan seksama berdasarkan
kebutuhan dan karakteristik awal mahasiswa. Selain itu, proses belajar mandiri juga
mensyaratkan keterbukaan dosen untuk memperkaya dirinya terus menerus, dan adanya
sarana dan sumber belajar yang memadai..
Belajar mandiri dapat diterapkan untuk mencapai berbagai tujuan instruksional meliputi
kognitif, afektif dan psikomotor. Untuk mampu belajar mandiri, mahasiswa perlu
memiliki keterampilan – keterampilan prasyarat, seperti keterampilan memanfaatkan
sumber belajar. Peran dosen sebagai fasilitator dan pembimbing mahasiswa untuk belajar
mandiri adalah sangat penting. Lingkungan yang menantang, terbuka pada risiko, luwes,
interdisiplin dan modern juga berperan penting dalam proses belajar mandiri.
Pengembangan keterampilan belajar mandiri dapat dilakukan dengan cara dosen
membekali mahasiswa dengan strategi kognitif dan dosen membimbing mahasiswa
melalui kontrak belajar.
KONTRAK PERKULIAHAN
Kontrak perkuliahan merupakan kesepakatan dosen dan mahasiswa mengenai berbagai
aspek perkuliahan. Kesepakatan ini dilakukan pada awal perkuliahan dan digunakan
sebagai pedoman perkuliahan.
Kontrak perkuliahan dapat menjadikan mahasiswa lebih kritis mengenai tujuan, strategi
dan hasil belajarnya, dan membuat mereka lebih mandiri.
Download