PT. BANK BUMI ARTA Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 PT. BANK BUMI ARTA Tbk DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI 1 LAPORAN KEUANGAN Neraca 2 Laporan Laba Rugi 4 Laporan Perubahan Ekuitas 5 Laporan Arus Kas 6 Catatan atas Laporan Keuangan 7 I BANK BUMI ARTA SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN IINTUK'TANGGAL YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012DAN 31 DESEMBER2011 PT BAI\IK BUN{I ARTA TbK Kami yang bertandatangandibawahini: 1. Nama Alamat kantor Alamat domisili sesuaiKTP atau kartu identitas lain Nomor Telepon Jabatan WikanAryono S. Jl. Wahid HasyimNo. 234, JakartaPusat Jl. JanurElok VIII QG 4/6, JakartaUtara 2. Hendrik Atmaja Jl. WahidHasyimNo. 234,JakartaPusat Jl. Pluit PermaiRayaNo. 5, JakartaUtara 02t -2300455 PresidenDirektur Nama Alamat kantor Alamat domisili sesuaiKTP atau kartu identitas lain Nomor Telepon Jabatan a2t -n04455 Direktur menyatakan bahwa: 1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan; 2. Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum; 3. a; Semua informasi dalam laporan telah dimuat secaralengkap dan benar; b. Laporan keuangan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material; 4 , Blr-tanggung jawab atas sistem pengendalian intern dalam Bank. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakart*30 Jnli20l2 Direfttur Wikan Arvono S. HendrikAtmaja PT BANKBUMI ARTATbK. Fax.(021)3102632 Tel.(021)2300893,2300455, 10250, HasyimNo.234Jakarta HeadOffce:Jl.tAlahid P.T. BANK BUMI ARTA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 Catatan 2012 Rp 2011 Rp ASET KAS 34,801,929,105 36,900,181,615 GIRO PADA BANK INDONESIA 5 225,181,598,707 225,962,030,860 GIRO PADA BANK LAIN - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 219.717.841 tahun 2012 dan Rp 206.439.688 tahun 2011 6 19,277,876,371 17,983,918,617 PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar nihil untuk tahun 2012 dan 2011 7 596,937,831,928 770,238,492,508 EFEK-EFEK DIMILIKI HINGGA JATUH TEMPO - setelah dikurangi pendapatan bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi sebesar Rp 1.880.263.695 tahun 2012 dan Rp 2.415.348.128 tahun 2011 8 113,384,736,305 147,584,651,872 58,330,923,897 57,873,810,832 1,912,080,286,928 1,551,980,287,598 1,970,411,210,825 1,609,854,098,430 KREDIT Pihak berelasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 19.849.147 tahun 2012 dan Rp 192.861.714 tahun 2011 Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 18.586.679.194 tahun 2012 dan Rp 24.268.997.976 tahun 2011 9 32 Jumlah TAGIHAN AKSEPTASI - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 59.375.691 tahun 2012 dan Rp 33.707.797 tahun 2011 10 5,878,198,098 3,337,070,042 PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 100.000 untuk tahun 2012 dan 2011 11 9,900,000 9,900,000 PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN DITERIMA 12 15,484,762,417 13,246,868,322 ASET TETAP - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 65.229.898.094 tahun 2012 dan Rp 62.948.938.900 tahun 2011 13 116,219,422,617 113,852,318,910 7,240,806,721 7,240,806,721 45,796,489,499 16,938,115,616 3,150,624,762,593 2,963,148,453,513 ASET PAJAK TANGGUHAN ASET LAIN-LAIN - BERSIH 14 JUMLAH ASET *) Disajikan kembali - Catatan 41 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. -2- P.T. BANK BUMI ARTA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan) Catatan 2012 Rp 2011 Rp LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS SEGERA 15 30,711,508,529 13,103,870,296 1,114,827,326,199 1,420,184,939,236 2,535,012,265,435 999,861,911,518 1,420,153,998,257 2,420,015,909,775 SIMPANAN Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Simpanan 16 33 SIMPANAN DARI BANK LAIN 17 8,209,362,230 3,576,571,003 LIABILITAS AKSEPTASI 10 5,937,573,789 3,370,777,839 UTANG PAJAK 18 3,684,176,980 8,812,802,638 BUNGA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 19 6,268,467,494 6,505,030,597 LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA 20 29,126,792,306 27,613,226,874 LIABILITAS LAIN-LAIN 21 26,496,705,607 4,019,156,908 2,645,446,852,370 2,487,017,345,930 JUMLAH LIABILITAS EKUITAS MODAL SAHAM - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 8.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.310.000.000 saham 22 231,000,000,000 231,000,000,000 TAMBAHAN MODAL DISETOR 24 10,989,779,766 10,989,779,766 SALDO LABA Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya 23 17,500,000,000 245,688,130,457 15,000,000,000 219,141,327,817 505,177,910,223 476,131,107,583 3,150,624,762,593 2,963,148,453,513 JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS *) Disajikan kembali - Catatan 41 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. -3- PT. BANK BUMI ARTA Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 Catatan PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga 25,32 2012 Rp 2011 *) Rp 145,854,811,023 125,330,678,663 145,854,811,023 125,330,678,663 56,773,663,167 2,498,109,167 399,741,350 54,172,806,045 2,325,073,206 375,000,000 Jumlah Beban Bunga 59,671,513,684 56,872,879,251 Pendapatan Bunga - Bersih 86,183,297,339 68,457,799,412 Jumlah Pendapatan Bunga Beban Bunga Bunga Premi penjaminan pemerintah Hadiah 26,32 Pendapatan Operasional Lainnya Jasa administrasi Provisi dan komisi selain dari kredit - Bersih Keuntungan transaksi mata uang asing - Bersih Lain-lain 27 3,725,932,914 456,495,934 1,612,852,469 2,635,115,412 3,224,924,713 460,175,149 (271,327,009) 1,720,914,605 8,430,396,729 5,134,687,458 28 (5,026,223,947) 2,799,680,448 29 30,32 34,865,984,997 26,666,547,157 29,572,825,992 20,435,081,810 Jumlah Beban Operasional Lainnya 61,532,532,154 50,007,907,802 Beban Operasional Lainnya - Bersih (48,075,911,478) (47,672,900,792) 38,107,385,861 20,784,898,620 391,900,000 34,900,000 194,867,979 19,942,510 4,500,000 31,950,000 99,282,999 - - 621,667,979 155,675,509 38,729,053,840 20,940,574,129 BEBAN PAJAK 9,682,251,200 4,889,387,475 LABA BERSIH 29,046,802,640 16,051,186,654 25.15 13.90 Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya Beban cadangan kerugian penurunan nilai - Bersih Beban Operasional Lainnya Tenaga kerja Umum dan administrasi LABA OPERASIONAL PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL Pendapatan Non Operasional Keuntungan penjualan agunan diambil alih Keuntungan penjualan aset tetap Pendapatan sewa Lain-lain 14 13 Beban Non Operasional - lain-lain PENDAPATAN NON OPERASIONAL - BERSIH LABA SEBELUM BEBAN PAJAK LABA PER SAHAM DASAR 31 *) Disajikan kembali - Catatan 41 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. -4- PT. BANK BUMI ARTA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 Tambahan Modal Disetor Catatan Saldo per 1 Januari 2011 Ditentukan untuk cadangan umum Dividen tunai Modal disetor Rp 231,000,000,000 12,500,000,000 21,22 - - - (6,930,000,000) (6,930,000,000) - - - 42,624,596,226 42,624,596,226 219,141,327,817 476,131,107,583 29,046,802,640 29,046,802,640 248,188,130,457 505,177,910,223 10,989,779,766 231,000,000,000 10,989,779,766 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. -5- 15,000,000,000 15,000,000,000 (2,500,000,000) 440,436,511,357 - 231,000,000,000 2,500,000,000 185,946,731,591 - Laba komprehensif tahun berjalan Saldo per 30 Juni 2012 10,989,779,766 Jumlah ekuitas Rp 23 Laba komprehensif tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2011 Rp Saldo laba Ditentukan Tidak ditentukan penggunaannya penggunaannya Rp Rp - PT. BANK BUMI ARTA Tbk LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2012 DAN 2011 2012 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi dan komisi Pembayaran bunga, provisi dan komisi Penerimaan operasional lainnya Pembayaran gaji dan tunjangan karyawan Pembayaran beban umum dan administrasi Pembayaran beban non-operasional lainnya Pembayaran pajak penghasilan Arus Kas Operasi Sebelum Perubahan Aktivitas Operasi Penurunan (kenaikan) dalam aset operasi: Kredit Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) dalam liabilitas operasi: Simpanan Simpanan dari Bank Lain Liabilitas lainnya Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penempatan efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo Pencairan efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo Hasil penjualan aset tetap Hasil penjualan agunan yang diambil alih Perolehan aset tetap Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi 143,522,666,640 (59,908,076,788) 7,183,323,174 (33,352,419,565) (12,422,477,881) 11,502,793,539 (13,493,893,700) 125,381,548,379 (56,462,051,326) 4,256,978,265 (27,941,245,892) (8,190,460,351) 30,485,314,735 (6,707,548,475) 43,031,915,419 60,822,535,335 (354,701,781,046) 19,765,032,112 (168,348,008,413) (36,045,446,126) 114,996,355,659 4,632,791,228 16,289,508,633 (52,981,545,518) (2,204,280,657) 2,107,026,665 (155,986,177,995) (196,649,718,714) (65,265,000,000) 100,000,000,000 391,900,000 (5,389,841,610) (200,000,000,000) 200,000,000,000 4,500,000 40,000,000 (1,467,621,890) 29,737,058,390 KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 2011 Rp (126,249,119,605) (1,423,121,890) (198,072,840,604) KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 1,052,219,793,080 1,169,032,922,502 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 925,970,673,475 970,960,081,898 PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan Setara Kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Sertifikat Bank Indonesia 34,801,929,105 225,181,598,707 19,497,594,212 596,937,831,928 49,551,719,523 43,422,965,418 216,416,916,827 33,301,236,009 677,818,963,644 - Jumlah Kas dan Setara Kas 925,970,673,475 970,960,081,898 Transaksi yang tidak mempengaruhi kas: Penurunan (Kenaikan) dalam tagihan akseptasi Kenaikan (Penurunan) dalam kewajiban akseptasi (2,566,795,950) 2,566,795,950 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. -6- (3,034,136,444) 3,034,136,444 P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum P.T. Bank Bumi Arta Tbk (Bank), didirikan berdasarkan akta No. 4 tanggal 3 Maret 1967 yang dibuat dihadapan Soeleman Ardjasasmita, notaris di Jakarta. Anggaran dasar Bank telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. J.A.5/25/6 tertanggal 25 April 1967 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 41 tanggal 23 Mei 1967 Tambahan No. 87. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. Kep-436/DJM/III.3/9/1976 tanggal 18 September 1976, Bank menggabungkan usahanya (merger) dengan PT Bank Duta Nusantara sesuai dengan anjuran pemerintah untuk memperluas jaringan operasional perbankan dan meningkatkan struktur permodalan. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 35 tanggal 17 Desember 2007 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, Bank merubah seluruh anggaran dasar untuk disesuaikan dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-00533.AH.01.02 tanggal 4 Januari 2008, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 42 tanggal 23 Mei 2008 Tambahan No. 6949. Anggaran Dasar Bank telah beberapa kali mengalami perubahan, yang terakhir kali dengan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 10 tanggal 3 Juni 2009, yang dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta. Perubahan tersebut telah diberitahukan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam surat penerimaan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-11840 tanggal 30 Juli 2009, antara lain untuk disesuaikan dengan Peraturan No. IX.J.1 Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. KEP179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah melakukan usaha di bidang perbankan dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang berlaku. Kantor pusat Bank beralamat di Jl. Wahid Hasyim No. 234, Jakarta. Bank memiliki 9 kantor cabang, 19 kantor cabang pembantu, 16 kantor kas dan 69 payment points yang seluruhnya berlokasi di Indonesia. Bank memperoleh izin usaha untuk melakukan kegiatan sebagai bank umum dan beroperasi secara komersial berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. D.15.6.1.2.29 tanggal 28 Maret 1967. Sesuai Surat Keputusan Bank Indonesia No. 24/35/KEP/DIR tanggal 20 Agustus 1991, status Bank meningkat menjadi bank devisa. Jumlah karyawan Bank sebanyak 837 dan 816 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. Susunan pengurus Bank pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebagai berikut: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris : Rachmat Mulia Suryahusada : Daniel Budidharma : R.M. Sjariffudin (Mohammad Syariffudin) Presiden Direktur Direktur : Wikan Aryono S. : Hendrik Atmaja Tan Hendra Jonathan -7- P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia. Susunan Komite Audit Bank pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota : R.M. Sjariffudin (Mohammad Syariffudin) : Djoki Sutiono Leland G. Rompas Susunan Komite Pemantau Risiko pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota : Daniel Budidharma : Leland G. Rompas Nancy Effendy Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebagai berikut: Ketua : Daniel Budidharma Anggota : Rachmat Mulia Suryahusada Jenny b. Penawaran Umum Saham Pada tanggal 18 Mei 2006, Bank telah memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) melalui suratnya No. S49/BL/2006 untuk melakukan penawaran umum perdana atas 210.000.000 lembar saham Bank kepada masyarakat. Nilai nominal per saham Rp 100 dengan harga penawaran sebesar Rp 160 per saham. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, 2.286.900.000 lembar saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. 2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Dalam tahun berjalan, Bank telah mengadopsi semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011 yang relevan dengan operasi bank. Penerapan standar-standar baru dan revisi serta interpretasi menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Bank yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya: • PSAK 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan Standar revisi ini mengatur perubahan dalam format dan isi laporan keuangan konsolidasian, termasuk revisi judul laporan keuangan. Sebagai hasil dari penerapan standar revisi ini, Bank menyajikan semua perubahan ekuitas pemilik dalam ekuitas pada laporan perubahan ekuitas. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif. Informasi komparatif disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar. Selain itu, standard yang direvisi mengharuskan penyajian posisi laporan keuangan ketiga pada tanggal 1 Januari 2010 -8- P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN karena adanya perubahan peraturan Bank Indonesia terkait penyisihan penurunan nilai yang dijelaskan pada Catatan 3g. Selanjutnya, pengungkapan tambahan dibuat sehubungan dengan manajemen modal, penilaian kritis dalam penerapan kebijakan akuntansi dan sumber-sumber Utama estimasi ketidakpastian. • PSAK 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi Standar ini memperluas definisi pihak-pihak berelasi dan pengungkapan hubungan pihakpihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen. Standar ini juga mengharuskan pengungkapan hubungan antara entitas induk dan entitas anak terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka. Selanjutnya anggota personil manajemen kunci merupakan pihak berelasi, sehingga mengharuskan pengungkapan atas kompensasi personil manajemen kunci untuk masing-masing kategori. Bank telah mengevaluasi hubungan pihak-pihak berelasi dan mengungkapkan sesuai dengan standar revisi ini. Berikut ini standard baru dam standard revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan: • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 19 (revisi 2010), Aset Tak Berwujud PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai b. Penerapan Awal PSAK 50 (revisi 2006) dan 55 (revisi 2006) efektif 1 Januari 2010 Efektif 1 Januari 2010, Bank menerapkan PSAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010: • PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan • PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran -9- P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Penerapan PSAK 50 (revisi 2006) menghasilkan pengungkapan instrument keuangan yang lebih luas termasuk beberapa pengungkapan kualitatif yang berkaitan dengan tujuan manajemen risiko keuangan. PSAK 55 (revisi 2006) memberikan panduan pada pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan dan kontrak untuk membeli item non-keuangan. Antara lain, penerapan standar ini memerlukan penggunaan metode suku bunga efektif ketika aset atau kewajiban diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Selain itu, PSAK ini juga mengubah cara Bank dalam mengukur penurunan nilai aset keuangan tergantung pada klasifikasi instrumen keuangan. Bank menerapkan PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) secara prospektif, dan penerapan pedoman tambahan Buletin Teknis No. 4, mengenai Transisi Pedoman Penerapan Awal PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) adalah sebagai berikut: i. Suku bunga efektif Suku bunga efektif instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi yang diperoleh sebelum tanggal 1 Januari 2010 dengan saldo terhutang pada tanggal 1 Januari 2010 dihitung dengan mengacu pada arus kas masa depan yang akan dihasilkan pada saat penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006) sampai dengan jatuh tempo instrumen keuangan. Pada tanggal 1 Januari 2010, Bank tidak mempunyai pendapatan provisi yang belum diamortisasi. ii. Penghentian pengakuan Instrumen keuangan yang telah dihentikan pengakuannya sebelum tanggal 1 Januari 2010 tidak dinilai kembali berdasarkan kriteria penghentian pengakuan PSAK 55 (revisi 2006). iii. Penurunan nilai instrumen keuangan Sesuai dengan Buletin Teknis No 4, pada tanggal 1 Januari 2010, Bank telah menilai instrumen keuangan untuk penurunan nilai dengan mempertimbangkan kondisi yang ada pada tanggal tersebut. Buletin Teknis No 4, selanjutnya menetapkan bahwa perbedaan antara penurunan nilai yang diakui berdasarkan PSAK 55 (revisi 2006) dan penurunan nilai yang diakui berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum sebelumnya, diakui langsung ke saldo laba pada tanggal penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006). Manajemen menentukan bahwa perbedaan tersebut dalam penurunan aset keuangan tidak material terhadap laporan keuangan Bank. Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No.11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, Bank menerapkan ketentuan transisi untuk memperkirakan penurunan nilai pinjaman kolektif berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum (Catatan 3q). c. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan i. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012 • • • • PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing PSAK 13 (revisi 2011), Properti Investasi PSAK 16 (revisi 2011), Aset Tetap PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya - 10 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK 26 (revisi 2011), Biaya Pinjaman PSAK 28 (revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian PSAK 30 (revisi 2011), Sewa PSAK 33 (revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK 36 (revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa PSAK 45 (revisi 2011), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 56 (revisi 2011), Laba Per Saham PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah PSAK 62, Kontrak Asuransi PSAK 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi PSAK 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya ISAK 16, Perjanjian Jasa Konsesi ISAK 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi ISAK 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya ISAK 22, Perjanjian Konsensi Jasa: Pengungkapan ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa. ISAK 25, Hak Atas Tanah ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat ii. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 adalah ISAK 21, Perjanjian Kontrak Real Estat dan PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan. - 11 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. b. Penyajian Laporan Keuangan Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp), sementara laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Untuk tujuan penyajian arus kas, laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, Sertifikat Bank Indonesia dan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan tidak dibatasi penggunaannya. c. Transaksi dan Saldo Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing Pembukuan Bank diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. d. Transaksi Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak bereleasi terdiri atas: a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. b. Suatu entitas berelasi entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. - 12 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN iv.Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). vii.Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan. e. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi. Aset keuangan Bank diklasifikasikan sebagai berikut: Aset keuangan Klasifikasi Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Penyertaan dalam bentuk saham Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang Dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang Tersedia untuk dijual - sebesar biaya perolehan Pinjaman yang diberikan dan piutang Pendapatan bunga yang masih akan diterima Dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan dengan pendapatan diakui berdasarkan metode pengembalian efektif. Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. - 13 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Saham yang tidak tercatat di bursa yang dimiliki oleh Bank diperdagangkan di pasar aktif diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Apabila saham tidak memiliki kuotasi di pasar aktif atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka penyertaan diukur dengan nilai perolehan. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi tersedia untuk dijual, kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs aas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di revaluasi investasi tersedia untuk dijual, direklasifikasi ke laporan laba rugi. Dividen atas instrument ekuitas tersedia untuk dijual, jika ada, diakui pada laporan laba rugi pada saat hak Bank untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan. Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrument keuangan. Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual yang tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: • kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau • pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau - 14 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN • terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk kredit dan piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual adalah, di samping itu, dinilai untuk penurunan nilai secara kolektif. Bukti obyektif penurunan nilai portofolio piutang dapat mencakup pengalaman masa lalu Bank dalam penerimaan pembayaran, peningkatan jumlah pembayaran tertunda dalam portofolio masa lalu periode kredit rata-rata, serta perubahan diamati dalam kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berhubungan dengan piutang yang tak tertagih. Metode penurunan pinjaman tertagih Bank dijelaskan pada Catatan 2b. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis. Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank dan entitas anak harus menghitung: • Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu. • Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow). • Loss given default (”LGD”) – Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit/ pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan. • Loss identification period (”LIP”) - periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas fasilitas kredit/pembiayaan secara individual. • Exposure at default (”EAD”) – Bank mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan. - 15 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data fasilitas kredit/piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun. Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet fasilitas kredit/piutang pembiayaan pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD). Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Apabila pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung atau dengan menyesuaikan cadangan kerugian penurunan nilai. Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi kelaporan laba rugi komprehensif dalam periode yang bersangkutan. Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lainnya. Aset keuangan yang tidak dinilai secara individual, dievaluasi secara kolektif. Sebagaimana diijinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No.11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk tahun 2011 Bank menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia No.7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Maret 2007 dan No.11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum. Penghentian pengakuan aset keuangan Bank menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Bank mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Bank tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. - 16 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN f. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Bank setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan Bank perusahaan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan pada biaya perolehan yang diamortisasi. Liabilitas keuangan Klasifikasi Liabilitas segera Liabilitas keuangan diamortisasi Liabilitas keuangan diamortisasi Liabilitas keuangan diamortisasi Liabilitas keuangan diamortisasi Liabilitas keuangan diamortisasi Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Bunga yang masih harus dibayar yang diukur pada biaya perolehan yang diukur pada biaya perolehan yang diukur pada biaya perolehan yang diukur pada biaya perolehan yang diukur pada biaya perolehan Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material. Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Bank telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. g. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction). Nilai wajar suatu aset atau liabilitas keuangan dapat diukur dengan menggunakan kuotasi di pasar aktif, yaitu jika harga yang dikuotasikan tersedia setiap waktu dan dapat diperoleh secara rutin dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. - 17 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk suatu aset atau liabilitas keuangan, maka Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak yang berkeinginan dan memahami, dan bilamana tersedia, penggunaan analisa arus kas yang diskonto dan penggunaan nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama. Rincian asumsi yang digunakan disediakan pada Catatan 39. h. Reklasifikasi Aset Keuangan Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan dari atau ke kelompok aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Bank hanya dapat melakukan reklasifikasi atas aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo (atau sebaliknya). Untuk aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan maka sisa investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasikan menjadi investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual (tainting rule). Apabila terdapat reklasifikasi dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke tersedia untuk dijual, maka aset keuangan tersebut akan dihitung nilai wajarnya dan selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat harus dicatat pada ekuitas. Ketika aset keuangan yang dijual atau dihapuskan, akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam ekuitas diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. i. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, Bank: • saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan • berniat untuk menyelesaikan secara neto atau menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. untuk merealisasikan aset dan j. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangansesuai dengan Standar Akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. k. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain Giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti yang dijelaskan pada Catatan 3e. l. Pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan penempatan pada bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti yang dijelaskan pada Catatan 3e. - 18 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN m. Efek-efek Efek-efek yang dimiliki terdiri dari efek-efek yang diperdagangkan di pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia. Sertifikat Bank Indonesia diklasifikasi sebagai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi yang seperti dijelaskan pada Catatan 3e. n. Kredit Kredit diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti yang dijelaskan pada Catatan 3e. o. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti yang diuraikan dalam Catatan 3e. Kewajiban akseptasi diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti yang dijelaskan dalam Catatan 3f. p. Penyertaan dalam Bentuk Saham Penyertaan saham dengan pemilikan kurang dari 20% diklasifikasikan sebagai AFS dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti yang dijelaskan dalam Catatan 3e. q. Kerugian Penurunan Nilai/ Cadangan Kerugian Penurunan Nilai dan Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Pada setiap tanggal pelaporan Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai, seperti yang dijelaskan pada Catatan 3e. Sebagaimana diijinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 (revisi 2006) dan 55 (revisi 2006) untuk tahun 2010, Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai secara kolektif yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum (Catatan 2b). Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 13/658/DPNP/IDPnP tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi membentuk penyisihan penghapusan untuk aset non-produktif dan transaksi rekening administratif (komitmen dan kontinjensi), namun Bank tetap harus menghitung cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku. Perubahan metode penentuan penyisihan kerugian penurunan nilai diatas merupakan perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan secara retrospektif dengan melakukan penyajian kembali laporan keuangan tahun sebelumnya. Pada tahun 2011, sehubungan dengan dikeluarkannya Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/30/DPNP tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi membentuk cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset non produktif dan transaksi rekening administratif. - 19 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN r. Aset Tetap Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Seluruh aset tetap, kecuali tanah dan bangunan disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method) sesuai dengan taksiran masa manfaatnya. Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) sesuai dengan taksiran masa manfaatnya selama 20 tahun. Aset tetap disusutkan dengan masa manfaat sebagai berikut: Bangunan Instalasi Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Tahun 20 4–8 4–8 4 Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aset tetap yang tidak digunakan (aset terbengkalai) dinyatakan sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat atau nilai realisasi bersih. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun yang bersangkutan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan. s. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Pada tanggal pelaporan, Bank menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. - 20 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3e. t. Agunan yang Diambil Alih Tanah dan aset lainnya yang merupakan jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank disajikan dalam perkiraan “Aset Lain-lain”. Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih yang telah diterima pada saat kredit diambil alih, dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit dari agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan administrasi Bank. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi pada saat terjadinya. Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan penghapusan aset agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. u. Simpanan Simpanan diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti yang dijelaskan dalam Catatan 3f. v. Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik local maupun luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari, tabungan dan deposito berjangka. Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan biaya perolehan diamortisasi dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi, seperti dijelaskan pada Catatan 3e dan 3f. - 21 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN w. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode bunga efektif seperti dijelaskan dalam Catatan 3f. Untuk tujuan penerapan metode suku bunga efektif untuk pengakuan pendapatan bunga, ketika menghitung suku bunga efektif, Bank memperkirakan arus kas dengan mempertimbangkan semua persyaratan kontraktual dari instrumen keuangan (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang) pada tanggal 1 Januari 2010 atau pada tanggal pembukaan sampai dengan jatuh tempo instrumen keuangan. x. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi Pendapatan provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian aset keuangan diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan jangka waktu, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi. y. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Bank ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Bank yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi. - 22 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN z. Imbalan Pasca Kerja Bank memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Bank sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang besar diantara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. aa. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. ab. Informasi Segmen PSAK 5 (revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Bank yang secara regular di-review oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Sebaliknya, standar sebelumnya mengharuskan Bank mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b) yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c) dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional Bank dalam rangka alokasi sumber daya dan penilaian kinerja mereka terfokus pada pengelompokkan geografis cabang. - 23 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini. Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini: Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Bank dan entitas anak mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti obyektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian membayar piutang. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Penyisihan penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan. Bank melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dalam dua cara, yaitu: a. Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan keuangan. - 24 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN b. Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang tidak melebihi ambang batas (threshold) tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai, namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pembentukan kerugian penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability of default dan loss given default. Kualitas aset keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda secara material dari cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran. Metodologi dan asumsi yang digunakan dalam penurunan nilai individual dan kolektif ini akan ditelaah secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktual. Manfaat Karyawan Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Bank dan entitas anak diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Bank dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Bank. Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Masa manfaat setiap aset tetap Bank dan entitas anak ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas. Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tetap. Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 13. - 25 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 5. GIRO PADA BANK INDONESIA 30 Juni 2012 Jumlah Persentase Rp % Rupiah Dollar Amerika Serikat 220.485.348.707 4.696.250.000 Jumlah 225.181.598.707 11,54 8,31 31 Desember 2011 Jumlah Persentase Rp % 221.881.655.860 4.080.375.000 12,01 9,26 225.962.030.860 Nilai wajar dari giro pada Bank Indonesia adalah nilai tercatatnya (Catatan 38). Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010, yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Pebruari 2011, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer yang ditetapkan sebesar 8% dan GWM Sekunder yang ditetapkan 2,5% yang mulai berlaku tanggal 1 Nopember 2010, serta GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar perhitungan antara parameter disintensif bawah atau parameter disintensif atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif yang mulai berlaku tanggal 1 Maret 2011. GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8% sejak tanggal 1 Juni 2011, 5% sejak tanggal 1 Maret 2011 sampai dengan 31 Mei 2011 dan 1% yang mulai berlaku sejak tanggal 1 November 2010 sampai dengan 28 Pebruari 2011. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, GWM dalam Rupiah untuk tahun 2009 ditetapkan sebesar 7,5% yang terdiri dari GWM utama sebesar 5% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM sekunder sebesar 2,5% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2009 dan GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 1% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008. Berdasarkan PBI No. 12/19/PBI/2010, Bank Indonesia menyediakan pendapatan bunga sebesar 2,5% per tahun ketika primer cadangan kewajiban dalam rupiah telah terpenuhi. Giro wajib minimum (GWM) Bank pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 % Rupiah GWM Utama GWM Sekunder Mata uang asing 30 Juni 2011 % 9,04 5,76 8,31 10,20 11,79 8,54 Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, Bank telah memenuhi Giro Wajib Minimum sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. - 26 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 6. GIRO PADA BANK LAIN 30 Juni 2012 Rp Rupiah Bank Danamon Bank Central Asia Lain-lain 31 Desember 2011 Rp 12.639.504.857 4.181.210.999 4.108.483 5.821.299.086 7.247.189.291 4.740.177 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 16.824.824.339 (168.248.243) 13.073.228.554 (130.732.286) Jumlah 16.656.576.096 12.942.496.268 218.818.669 215.378.196 281.211.450 118.075.559 237.880.654 83.878.031 823.573.369 353.615.725 271.480.950 251.427.176 69.415.158 101.613.307 196.683.346 63.736.331 82.617.558 1.509.667.313 39.476.690 46.640.987 299.874.266 53.323.175 166.415.856 45.505.290 47.308.227 90.328.679 430.147.467 596.057.159 49.932.513 67.945.017 24.991.713 305.777.260 128.661.920 24.783.981 32.316.977 7.152.501 20.234.551 26.736.722 346.582.626 60.633.255 Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Standard Chartered Bank, New York Bank Central Asia, Jakarta Standard Chartered Bank, Hongkong Bank Mandiri, Jakarta OCBC, Singapora Bank of China, Jakarta Yen Jepang Sumitomo Mitsui Banking, Tokyo Mitsubishi UFJ, Tokyo Dolar Singapore OCBC, Singapore Standard Chartered Bank, Singapore Dolar Australia Commonwealth Bank, Sydney Westpack Bank, Sydney Poundsterling Inggris Standard Chartered Bank, London Euro Unicredit S.P.A, Roma Commerz Bank AG, Frankfurt Indover, Amsterdam Dollar Hongkong OCBC, Hongkong Standard Chartered Bank, Hongkong Franc Swiss UBS AG, Zurich Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 2.672.769.873 (51.469.598) 5.117.129.751 (75.707.402) Jumlah 2.621.300.275 5.041.422.349 19.277.876.371 17.983.918.617 Jumlah Giro pada bank lain - Bersih Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat 0,54% 0,02% - 27 - 1,42% 0,03% P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Nilai wajar dari giro pada bank lain dengan suku bunga variabel adalah nilai tercatatnya (Catatan 38). Seluruh giro pada bank lain pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 ditempatkan pada pihak ketiga serta dikelompokkan lancar kecuali giro pada Bank Indover dikelompokkan macet sejak tahun 2008. Pada tanggal 15 Maret 2010 Bank Indover mengembalikan dana ke Bank sebesar EUR 2.762,05 dan tanggal 20 September sebesar EUR 999,04. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah sebagai berikut: Rupiah Rp 30 Juni 2012 Mata uang asing Rp Jumlah Rp Rupiah Rp 31 Desember 2011 Mata uang asing Rp Jumlah Rp Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Selisih kurs penjabaran 130.732.286 75.707.402 206.439.688 217.943.042 91.699.823 309.642.865 37.515.957 (25.459.281) 1.221.477 12.056.676 1.221.477 (87.210.756) (18.958.858) 2.966.437 (106.169.614) 2.966.437 Saldo akhir tahun 168.248.243 51.469.598 219.717.841 130.732.286 75.707.402 206.439.688 Pada tanggal 30 Juni 2012, tidak terdapat giro pada bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian penurunan nilai yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain. Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 35. 7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN Nilai wajar dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebesar nilai tercatatnya (Catatan 39). Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 31 Desember 2011 Rp Rp Rupiah BI Fasilitas Simpanan termasuk bunga sebesar Rp 62.168.072 pada 30 Juni 2012 dan Rp 71.535.674 pada 31 Desember 2011 596.937.831.928 572.428.464.326 BI Penempatan berjangka termasuk bunga nihil pada 30 Juni 2012 dan Rp 2.189.971.818 pada 31 Desember 2011 197.810.028.182 Jumlah penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 596.937.831.928 770.238.492.508 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 seluruhnya merupakan penempatan pada pihak ketiga dan dikelompokkan lancar. - 28 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Jangka waktu dan tingkat bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 31 Desember 2011 Tingkat bunga Tingkat bunga Jangka waktu rata-rata pertahun Jangka waktu rata-rata pertahun Fasilitas Simpanan 1-7 hari Penempatan berjangka 7-15 hari >3 <6 bln 3,84% 3,95% 1-7 hari 5,27% >3 <6 bln 6,21% Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 dikelompokkan lancar dengan jatuh tempo sampai dengan 1 bulan (Catatan 35). Pada tanggal 30 Juni 2012, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank. 8. EFEK-EFEK DIMILIKI HINGGA JATUH TEMPO 30 Juni 2012 Rp Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo Serfifkat Bank Indonesia Pendapatan bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi 115.265.000.000 Jumlah efek-efek - Bersih 113.384.736.305 Tingat bunga rata-rata per tahun Jangka waktu 4,25% 273 - 280 hari (1.880.263.695) 31 Desember 2011 Rp 150.000.000.000 (2.415.348.128) 147.584.651.872 6,18% 273 hari Efek-efek pada tanggal 30 Juni 2012 berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo berjangka waktu lebih dari 1 bulan sampai dengan 9 bulan dan efek-efek pada tanggal 31 Desember 2011 berjangka waktu lebih dari 1 bulan sampai dengan 6 bulan dan dikelompokkan lancar (Catatan 35). Nilai wajar efek yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah pada nilai tercatat karena jatuh tempo dalam jangka pendek (Catatan 38). 9. KREDIT Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Estimasi nilai wajar kredit ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa datang menggunakan suku bunga saat ini. Pada tanggal 30 Juni 2012, nilai wajar dari kredit adalah sebesar Rp 1.970.411.210.825 (Catatan 38). Kredit kepada pihak berelasi dijelaskan dalam Catatan 33. - 29 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas: 30 Juni 2012 Lancar Rp Rupiah Modal Kerja Konsumen Investasi Karyawan Dalam Perhatian Khusus Rp Kurang Lancar Rp Diragukan Rp Macet Rp Jumlah Rp 1.067.267.372.907 508.300.064.686 307.163.387.362 376.664.507 16.019.798.896 10.040.115.400 911.660.828 - 4.465.803 96.433.143 - 474.249.010 297.302.251 - 14.004.891.148 525.222.116 1.097.770.777.764 519.259.137.596 308.075.048.190 376.664.507 1.883.107.489.462 26.971.575.124 100.898.946 771.551.261 14.530.113.264 1.925.481.628.057 63.536.111.109 - - - - 63.536.111.109 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 1.946.643.600.571 26.971.575.124 100.898.946 771.551.261 14.530.113.264 1.989.017.739.166 (702.545.706) (2.588.391.874) (96.083.757) (766.146.605) (14.453.360.399) (18.606.528.341) Jumlah Kredit - Bersih 1.945.941.054.865 24.383.183.250 4.815.189 5.404.656 76.752.865 1.970.411.210.825 Jumlah Dolar Amerika Serikat Modal Kerja 31 Desember 2011 Lancar Rp Rupiah Modal Kerja Konsumen Investasi Karyawan Dalam Perhatian Khusus Rp Kurang Lancar Rp Diragukan Rp Macet Rp Jumlah Rp 987.580.396.927 410.682.158.773 160.583.698.772 378.441.949 4.116.231.503 5.031.429.581 674.548.132 - 419.259.984 56.007.571 - 516.736.638 73.205.690 - 16.060.529.488 416.157.633 1.008.693.154.540 416.258.959.248 161.258.246.904 378.441.949 1.559.224.696.421 9.822.209.216 475.267.555 589.942.328 16.476.687.121 1.586.588.802.641 47.727.155.479 - - - - 47.727.155.479 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 1.606.951.851.900 9.822.209.216 475.267.555 589.942.328 16.476.687.121 1.634.315.958.120 (14.859.659.621) (265.401.513) (19.613.906) (44.001.747) (9.273.182.903) (24.461.859.690) Jumlah Kredit - Bersih 1.592.092.192.279 9.556.807.703 455.653.649 545.940.581 7.203.504.218 1.609.854.098.430 Jumlah Dolar Amerika Serikat Modal Kerja - 30 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN b. Berdasarkan Sektor Ekonomi 30 Juni 2012 Lancar Rp Rupiah Perdagangan Industri Konstruksi Transportasi Pertanian Lain-lain Dalam Perhatian Khusus Rp Kurang Lancar Rp Diragukan Rp Macet Rp Jumlah Rp 726.751.759.664 202.480.909.262 17.330.962.105 94.112.993.408 645.624.823 841.785.240.200 15.844.757.067 933.114.938 10.193.703.119 4.465.803 96.433.143 437.302.692 334.248.569 4.675.319.966 7.695.364.078 31.065.065 23.963.048 2.104.401.107 747.713.605.192 211.109.388.278 17.330.962.105 94.144.058.473 669.587.871 854.514.026.138 1.883.107.489.462 26.971.575.124 100.898.946 771.551.261 14.530.113.264 1.925.481.628.057 56.608.113.223 6.927.997.886 - - - - 56.608.113.223 6.927.997.886 63.536.111.109 - - - - 63.536.111.109 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 1.946.643.600.571 26.971.575.124 100.898.946 771.551.261 14.530.113.264 1.989.017.739.166 (702.545.706) (2.588.391.874) (96.083.757) (766.146.605) (14.453.360.399) (18.606.528.341) Jumlah Kredit - Bersih 1.945.941.054.865 24.383.183.250 4.815.189 5.404.656 76.752.865 1.970.411.210.825 Jumlah Dolar Amerika Serikat Perdagangan Industri Jumlah 31 Desember 2011 Lancar Rp Rupiah Perdagangan Industri Konstruksi Transportasi Pertanian Lain-lain Dalam Perhatian Khusus Rp Kurang Lancar Rp Diragukan Rp Macet Rp Jumlah Rp 613.047.919.295 195.659.508.610 15.332.798.217 38.231.910.756 979.554.893 695.973.004.650 4.000.425.877 693.363.819 5.128.419.520 419.259.984 56.007.571 92.755.794 423.980.844 73.205.690 6.059.728.916 7.152.124.671 30.545.576 1.245.611.754 1.988.676.204 623.620.089.866 203.928.977.944 15.332.798.217 38.262.456.332 2.225.166.647 703.219.313.635 1.559.224.696.421 9.822.209.216 475.267.555 589.942.328 16.476.687.121 1.586.588.802.641 42.617.545.510 5.109.609.969 - - - - 42.617.545.510 5.109.609.969 47.727.155.479 - - - - 47.727.155.479 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 1.606.951.851.900 9.822.209.216 475.267.555 589.942.328 16.476.687.121 1.634.315.958.120 (14.859.659.621) (265.401.513) (19.613.906) (44.001.747) (9.273.182.903) (24.461.859.690) Jumlah Kredit - Bersih 1.592.092.192.279 9.556.807.703 455.653.649 545.940.581 7.203.504.218 1.609.854.098.430 Jumlah Dolar Amerika Serikat Perdagangan Industri Jumlah Kredit berdasarkan sektor ekonomi lain-lain terutama merupakan kredit konsumsi untuk pinjaman pensiun. - 31 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN c. Jangka Waktu 1. Berdasarkan periode perjanjian kredit: 30 Juni 2012 Dolar Amerika Serikat Rp Rupiah Rp Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih 5 tahun Jumlah Rp 840.200.925.377 83.713.799.003 588.871.212.650 412.695.691.027 63.536.111.109 - 903.737.036.486 83.713.799.003 588.871.212.650 412.695.691.027 Jumlah Kredit Cadangan kerugian penurunan nilai 1.925.481.628.057 63.536.111.109 1.989.017.739.166 (18.606.528.341) - (18.606.528.341) Jumlah Kredit - Bersih 1.906.875.099.716 63.536.111.109 1.970.411.210.825 31 Desember 2011 Dolar Amerika Serikat Rp Rupiah Rp Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih 5 tahun Jumlah Rp 762.449.285.366 51.534.863.680 482.267.874.574 290.336.779.021 47.727.155.479 - 810.176.440.845 51.534.863.680 482.267.874.574 290.336.779.021 Jumlah Kredit Cadangan kerugian penurunan nilai 1.586.588.802.641 47.727.155.479 1.634.315.958.120 Jumlah Kredit - Bersih 1.562.604.214.350 (23.984.588.291) (477.271.399) 47.249.884.080 (24.461.859.690) 1.609.854.098.430 2. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo: 30 Juni 2012 Dolar Amerika Serikat Rp Rupiah Rp Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih 5 tahun Jumlah Rp 858.532.439.263 114.063.874.803 559.009.681.982 393.875.632.009 63.536.111.109 - 922.068.550.372 114.063.874.803 559.009.681.982 393.875.632.009 Jumlah Kredit Cadangan kerugian penurunan nilai 1.925.481.628.057 63.536.111.109 1.989.017.739.166 Jumlah Kredit - Bersih 1.906.875.099.716 (18.606.528.341) - 32 - 63.536.111.109 (18.606.528.341) 1.970.411.210.825 P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 Dolar Amerika Serikat Rp Rupiah Rp Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih 5 tahun Jumlah Rp 781.272.330.169 72.037.025.883 453.358.486.129 279.920.960.460 47.727.155.479 - 828.999.485.648 72.037.025.883 453.358.486.129 279.920.960.460 Jumlah Kredit Cadangan kerugian penurunan nilai 1.586.588.802.641 47.727.155.479 1.634.315.958.120 Jumlah Kredit - Bersih 1.562.604.214.350 (23.984.588.291) (477.271.399) 47.249.884.080 (24.461.859.690) 1.609.854.098.430 d. Berdasarkan Pihak: 30 Juni 2012 Rp Pihak berelasi Rupiah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - Bersih Pihak ketiga Rupiah Dolar Amerika Serikat Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - Bersih Jumlah Kredit - Bersih 58.350.773.044 (19.849.147) 31 Desember 2011 Rp 58.066.672.546 (192.861.714) 58.330.923.897 57.873.810.832 1.867.130.855.013 63.536.111.109 1.528.522.130.095 47.727.155.479 (18.586.679.194) (24.268.997.976) 1.912.080.286.928 1.551.980.287.598 1.970.411.210.825 1.609.854.098.430 e. Tingkat bunga rata-rata per tahun: Rupiah Kredit yang diberikan Pensiun Dolar Amerika Serikat 30 Juni 2012 31 Desember 2011 12,74% 21,94% 6,98% 9,63% 22,88% 7,09% f. Kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan, jaminan lain atau aset yang umumnya diterima oleh bank, antara lain deposito berjangka, logam mulia, kendaraan bermotor, tanah dan bangunan. Manajemen berkeyakinan bahwa agunan yang diterima dari debitur cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya kredit. - 33 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN g. Kredit modal kerja terdiri dari pinjaman rekening koran dan fasilitas cerukan. h. Kredit konsumen terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor, kredit pensiunan, dan kredit perorangan lainnya. i. Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank merupakan kredit untuk pembelian kendaraan, rumah dan keperluan lainnya dengan jangka waktu 1 sampai 10 tahun dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan. Kredit yang diberikan kepada karyawan dibebani bunga rata-rata per tahun sebesar 10,47% dan 9,16% pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. j. Berikut ini adalah saldo kredit pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 berdasarkan klasifikasi kolektibilitas sesuai dengan peraturan Bank Indonesia: 30 Juni 2012 Dolar Amerika Serikat Rp Rupiah Rp Jumlah Rp Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet 1.883.107.489.462 26.971.575.124 100.898.946 771.551.261 14.530.113.264 63.536.111.109 - 1.946.643.600.571 26.971.575.124 100.898.946 771.551.261 14.530.113.264 Jumlah Kredit Cadangan kerugian penurunan nilai 1.925.481.628.057 63.536.111.109 1.989.017.739.166 Jumlah Kredit - Bersih 1.906.875.099.716 (18.606.528.341) 63.536.111.109 31 Desember 2011 Dolar Amerika Serikat Rp Rupiah Rp (18.606.528.341) 1.970.411.210.825 Jumlah Rp Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet 1.559.224.696.421 9.822.209.216 475.267.555 589.942.328 16.476.687.121 47.727.155.479 - 1.606.951.851.900 9.822.209.216 475.267.555 589.942.328 16.476.687.121 Jumlah Kredit Cadangan kerugian penurunan nilai 1.586.588.802.641 47.727.155.479 1.634.315.958.120 Jumlah Kredit - Bersih 1.562.604.214.350 (23.984.588.291) (477.271.399) 47.249.884.080 (24.461.859.690) 1.609.854.098.430 k. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Bank tidak melakukan restrukturisasi kredit. - 34 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN l. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 tidak terdapat kredit yang melampaui ketentuan BMPK. m. Rincian kredit bermasalah (kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 Kredit Bermasalah Rp Rupiah Perdagangan Industri Konstruksi Transportasi Pertanian Lain-lain Jumlah Minimum Penyisihan Rp 31 Desember 2011 Kredit Minimum Bermasalah Penyisihan Rp Rp 5.117.088.461 7.695.364.078 31.065.065 23.963.048 2.535.082.819 (5.039.361.840) (7.694.741.510) (31.033.741) (23.940.630) (2.526.513.040) 6.571.744.694 7.576.105.515 30.545.576 1.245.611.754 2.117.889.465 (2.123.610.860) (5.826.674.577) (2.068.969) (2.918.137) (1.381.526.013) 15.402.563.471 (15.315.590.761) 17.541.897.004 (9.336.798.556) n. Rasio Non-Performing Loan (NPL) gros pada tanggal 30 Juni 2012 dan tanggal 31 Desember 2011 masing-masing sebesar 0,77% dan 1,07% dan rasio NPL Neto pada tanggal 30 Juni 2012 dan tanggal 31 Desember 2011 masing-masing sebesar 0,00% dan 0,50%. o. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, jumlah kredit yang dijamin dengan jaminan tunai masing-masing sebesar Rp 129.880.591.848 dan Rp 121.225.884.185. p. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut: Rupiah Rp 30 Juni 2012 Dolar Amerika Serikat Rp Jumlah Rp Rupiah Rp 31 Desember 2011 Dolar Amerika Serikat Rp Jumlah Rp Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Penghapusan tahun berjalan Selisih kurs penjabaran 23.984.588.291 477.271.399 24.461.859.690 15.414.942.679 389.805.487 15.804.748.166 (4.597.068.464) (473.192.156) (5.070.260.620) 10.090.837.008 87.167.733 10.178.004.741 (780.991.486) (4.079.243) (780.991.486) (4.079.243) (1.521.191.396) 298.179 (1.521.191.396) 298.179 Saldo akhir tahun 18.606.528.341 - 18.606.528.341 23.984.588.291 477.271.399 24.461.859.690 Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit. - 35 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN q. Mutasi kredit yang dihapusbukukan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 Rp 31 Desember 2011 Rp Saldo awal tahun Penambahan tahun berjalan 8.109.710.205 780.991.486 6.588.518.809 1.521.191.396 Saldo akhir 8.890.701.691 8.109.710.205 10. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI a. Tagihan Akseptasi 30 Juni 2012 Rp Bukan bank - pihak ketiga Rupiah Dolar Amerika Serikat Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Tagihan Akseptasi - Bersih 31 Desember 2011 Rp 563.640.825 5.373.932.964 3.370.777.839 (59.375.691) (33.707.797) 5.878.198.098 3.337.070.042 Tagihan akseptasi di atas merupakan fasilitas L/C pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 yang seluruhnya diberikan kepada pihak ketiga dikelompokkan lancar. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 Rp 31 Desember 2011 Rp Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Selisih kurs penjabaran 33.707.797 25.251.626 416.268 24.838.317 7.359.640 1.509.840 Saldo akhir 59.375.691 33.707.797 Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi. - 36 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN b. Liabilitas Akseptasi 30 Juni 2012 Rp Bukan bank - pihak ketiga Dolar Amerika Serikat 5.937.573.789 31 Desember 2011 Rp 3.370.777.839 Tagihan dan Liabilitas akseptasi berdasarkan sisa jatuh tempo adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 Rp Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 6 bulan Jumlah Tagihan dan Kewajiban Akseptasi 31 Desember 2011 Rp 3.675.367.622 1.892.705.217 369.500.950 3.034.017.236 336.760.603 - 5.937.573.789 3.370.777.839 11. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM Nama Perusahaan Tersedia untuk dijual - metode biaya Pihak ketiga PT Aplikasinusa Lintasarta Cadangan kerugian penurunan nilai Jenis Usaha Persentase Pemilikan Komunikasi 1% Jumlah Penyertaan - Bersih 30 Juni 2012 Rp 31 Desember 2011 Rp 10.000.000 (100.000) 10.000.000 (100.000) 9.900.000 9.900.000 Pada tahun 2011 Bank telah menjual seluruh saham yang ada pada PT Balimor Finance seharga Rp 20.000.000.000 dengan keuntungan penjualan sebesar Rp 18.525.000.000. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 Rp 31 Desember 2011 Rp Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan 100.000 - 14.850.000 (14.750.000) Saldo akhir 100.000 100.000 Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan dalam bentuk saham tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul. - 37 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 12. PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN DITERIMA Pendapatan bunga yang masih akan diterima atas kredit adalah sebesar Rp 15.484.762.417 dan Rp 13.246.868.322 masing-masing untuk tahun yang berakhir 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. 13. ASET TETAP 1 Januari 2012 Ro Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Instalsi Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Bangunan dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Instalsi Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Jumlah Jumlah Tercatat Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Instalsi Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Jumlah Jumlah Tercatat Pengurangan Ro 70.906.453.553 62.187.045.614 2.587.908.111 345.037.000 664.248.850 267.603.250 28.526.501 26.653.497.382 11.252.876.000 1.163.702.510 2.949.250.000 3.213.477.150 176.801.257.810 30 Juni 2012 Ro Reklasifikasi Ro (83.879.000) 71.251.490.553 62.851.294.464 2.743.105.860 92.123.208 621.129.000 83.879.000 - 27.808.955.684 13.580.997.000 5.389.841.610 741.778.709 - 3.213.477.150 181.449.320.711 30.934.009.407 1.855.348.267 1.145.499.745 94.759.163 28.526.501 147.014.000 32.079.509.152 2.068.594.929 23.592.471.552 6.567.109.674 62.948.938.900 887.176.251 895.302.744 3.022.737.903 92.123.208 621.129.000 741.778.709 (147.014.000) - 24.240.510.595 6.841.283.418 65.229.898.094 113.852.318.910 1 Januari 2011 Ro Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Instalsi Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Bangunan dalam penyelesaian Jumlah Penambahan Ro 116.219.422.617 Penambahan Ro Pengurangan Ro 31 Desember 2011 Ro Reklasifikasi Ro 68.991.651.015 60.895.130.137 2.221.558.601 1.195.950.000 846.712.500 443.356.640 77.007.130 718.852.538 445.202.977 - 70.906.453.553 62.187.045.614 2.587.908.111 34.527.756.158 9.256.351.000 1.432.126.684 3.182.750.000 9.306.385.460 1.186.225.000 - 26.653.497.382 11.252.876.000 879.706.200 176.772.153.111 3.497.826.465 10.598.722.289 10.569.617.590 28.701.548.626 1.791.987.105 2.232.460.781 140.060.318 76.699.156 - 30.934.009.407 1.855.348.267 31.054.139.383 6.730.408.402 68.278.083.516 1.830.093.544 991.998.797 5.194.613.440 9.291.761.375 1.155.297.525 10.523.758.056 - 23.592.471.552 6.567.109.674 62.948.938.900 108.494.069.595 (1.164.055.515) - 3.213.477.150 176.801.257.810 113.852.318.910 - 38 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Pengurangan aset tetap yang merupakan penjualan aset dengan rincian sebagai berikut: 30 Juni 2012 Rp 30 Juni 2011 Rp Harga jual aset tetap Nilai tercatat 391.900.000.000 - 4.500.000 - Keuntungan penjualan aset tetap 391.900.000.000 4.500.000 Beban penyusutan adalah sebesar Rp 3.022.737.904 dan Rp 3.168.938.114 masing-masing untuk tahun yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011. Bank memiliki beberapa bidang tanah yang digunakan sebagai kantor cabang yang terletak di Jakarta, Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar, Bandar Lampung dan Medan dengan hak legal berupa Hak Milik, Hak Guna Bangunan dan Bukti Ijin Pemakaian Tanah yang berjangka waktu 5 sampai 30 tahun dan akan jatuh tempo antara tahun 2012 dan 2039. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Aset tetap kecuali tanah, telah diasuransikan pada PT Asuransi Artarindo (pihak berelasi – Catatan 33), PT Asuransi Wahana Tata dan lainnya terhadap risiko kebakaran, kecurian, dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 89.346.936.478 dan Rp 55.610.104.478 masing-masing untuk tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan aset tetap yang diasuransikan adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. 14. ASET LAIN – LAIN – BERSIH Tarikan kliring Aset tidak berwujud - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 8.527.599.355 dan Rp 7.936.815.425 masing-masing untuk tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 Uang jaminan ATM Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 1.793.124.806 untuk tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 Biaya dibayar dimuka Persediaan alat tulis kantor dan perlengkapan kantor Aset terbengkalai Uang muka L/C Lain-lain Jumlah - 39 - 30 Juni 2012 Rp 22.702.325.103 31 Desember 2011 Rp - 4.109.852.904 2.000.000.000 4.700.636.834 2.000.000.000 1.664.409.694 8.699.210.291 1.085.294.780 1.700.643.000 3.834.753.727 1.671.138.065 5.492.462.587 1.114.330.522 1.700.643.000 85.551.863 173.352.745 45.796.489.499 16.938.115.616 P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 Rp 31 Desember 2011 Rp Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan 1.786.396.435 6.728.371 1.786.396.435 - Saldo akhir 1.793.124.806 1.786.396.435 30 Juni 2012 Rp 31 Desember 2011 Rp Aset terbengkalai Macet 1.700.643.000 1.700.643.000 Jumlah - Bersih 1.700.643.000 1.700.643.000 Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih dan aset terbengkalai adalah cukup. Pada tanggal 30 Juni 2012 tidak ada agunan yang diambil alih dijual, sedangkan agunan yang diambil alih yang dijual pada 30 Juni 2011 adalah sebesar Rp 20.057.490 dengan laba penjualan sebesar Rp 19.942.510 15. LIABILITAS SEGERA 30 Juni 2012 Rp Rupiah Transfer dalam proses Titipan nasabah Lain-lain Jumlah 24.457.167.237 5.908.886.123 343.948.142 11.464.856.329 1.605.817.094 28.949.203 30.710.001.502 13.099.622.626 - 2.792.790 1.507.027 1.454.880 1.507.027 4.247.670 30.711.508.529 13.103.870.296 Mata uang asing Transfer dalam proses Dolar Amerika Serikat Lain-lain Dolar Amerika Serikat Jumlah Jumlah 31 Desember 2011 Rp - 40 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 16. SIMPANAN Estimasi nilai wajar dari simpanan tanpa jangka waktu, termasuk juga simpanan tanpa suku bunga, adalah jumlah yang harus dikembalikan pada saat ada permintaan. Estimasi nilai wajar dari simpanan dengan suku bunga tetap didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga dari utang baru dengan jangka waktu yang sama. Pada tanggal 31 Maret 2012, nilai wajar dari simpanan adalah sebesar Rp 2.535.012.265.435 (Catatan 38). Simpanan dari pihak berelasi dijelaskan dalam Catatan 33. Simpanan terdiri dari: Pihak berelasi Rp Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah 30 Juni 2012 Pihak ketiga Rp Jumlah Rp 300.236.425.193 49.417.634.252 765.173.266.754 276.578.975.477 321.181.644.466 822.424.319.293 576.815.400.670 370.599.278.718 1.587.597.586.047 1.114.827.326.199 1.420.184.939.236 2.535.012.265.435 Pihak berelasi Rp 31 Desember 2011 Pihak ketiga Rp Jumlah Rp Giro Tabungan Deposito berjangka 154.195.022.802 45.734.955.738 799.931.932.978 293.139.882.437 306.201.090.080 820.813.025.740 447.334.905.239 351.936.045.818 1.620.744.958.718 Jumlah 999.861.911.518 1.420.153.998.257 2.420.015.909.775 a. Giro terdiri atas: 30 Juni 2012 Rp 31 Desember 2011 Rp Pihak berelasi Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah 298.402.230.460 1.834.194.733 300.236.425.193 152.819.214.381 1.375.808.421 154.195.022.802 Pihak ketiga Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah 272.902.584.544 3.676.390.933 276.578.975.477 288.778.263.692 4.361.618.745 293.139.882.437 Jumlah Giro 576.815.400.670 447.334.905.239 Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat 0,67% 0,50% 2,32% 0,49% Jumlah giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah Rp 50.000.000. - 41 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN b. Tabungan terdiri atas: 30 Juni 2012 Rp Pihak berelasi Rupiah Tabungan Kesra Tabungan BBA Tabunganku Dolar Amerika Serikat Tabungan BBA Jumlah Pihak ketiga Rupiah Tabungan Kesra Tabungan BBA Tabunganku Tabungan pensiun Dolar Amerika Serikat Tabungan BBA Jumlah Jumlah Tabungan Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat 31 Desember 2011 Rp 12.465.365.077 36.878.440.999 31.925.885 13.176.134.696 32.321.759.022 168.002.398 41.902.291 49.417.634.252 69.059.622 45.734.955.738 174.462.391.123 135.098.024.076 2.268.558.335 6.411.364.848 166.364.981.254 128.942.554.329 2.167.264.485 5.973.992.203 2.941.306.084 321.181.644.466 2.752.297.809 306.201.090.080 370.599.278.718 351.936.045.818 1,38% 0,62% 3,53% 0,49% Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, tidak terdapat tabungan yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit. c. Deposito berjangka terdiri atas: 30 Juni 2012 Rp 31 Desember 2011 Rp Pihak berelasi Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah 751.040.726.008 14.132.540.746 765.173.266.754 795.651.495.738 4.280.437.240 799.931.932.978 Pihak ketiga Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah 799.173.498.876 23.250.820.417 822.424.319.293 797.811.224.927 23.001.800.813 820.813.025.740 1.587.597.586.047 1.620.744.958.718 Jumlah Deposito berjangka - 42 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode: Pihak berelasi Rp Rupiah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah Dolar Amerika Serikat 1 bulan Jumlah Deposito berjangka Dolar Amerika Serikat 1 bulan Jumlah Deposito berjangka Jumlah Rp 748.061.811.421 2.451.958.332 516.737.879 10.218.376 751.040.726.008 753.418.452.797 32.520.417.401 5.528.589.586 7.706.039.092 799.173.498.876 1.501.480.264.218 34.972.375.733 6.045.327.465 7.716.257.468 1.550.214.224.884 14.132.540.746 23.250.820.417 37.383.361.163 765.173.266.754 822.424.319.293 1.587.597.586.047 Pihak berelasi Rp Rupiah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah 30 Juni 2012 Pihak ketiga Rp 31 Desember 2011 Pihak ketiga Rp Jumlah Rp 792.682.691.277 2.465.745.582 503.058.879 795.651.495.738 777.509.357.773 16.797.238.543 2.804.398.782 700.229.829 797.811.224.927 1.570.192.049.050 19.262.984.125 3.307.457.661 700.229.829 1.593.462.720.665 4.280.437.240 23.001.800.813 27.282.238.053 799.931.932.978 820.813.025.740 1.620.744.958.718 Tingkat bunga rata-rata per tahun: Rupiah Dolar Amerika Serikat 30 Juni 2012 31 Desember 2011 5,96% 1,12% 6,77% 1,02% Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 225.618.715.806 dan Rp 189.730.310.026. - 43 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 17. SIMPANAN DARI BANK LAIN Estimasi nilai wajar dari simpanan tanpa jangka waktu, termasuk juga simpanan tanpa suku bunga, adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Estimasi nilai wajar dari simpanan dengan suku bunga tetap didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga dari utang baru dengan jangka waktu yang sama. Pada tanggal 31 Maret, nilai wajar dari simpanan dari bank lain adalah sebesar Rp 8.209.362.230 (Catatan 38). 30 Juni 2012 Rp 31 Desember 2011 Rp Pihak ketiga Giro Deposito berjangka 1.359.362.230 6.850.000.000 826.571.003 2.750.000.000 Jumlah 8.209.362.230 3.576.571.003 Tingkat bunga rata-rata per tahun: Giro Deposito berjangka Jangka waktu deposito berjangka 3,17% 6,42% 1 - 3 bulan 4,26% 6,37% 1 - 3 bulan Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode: 30 Juni 2012 Rp 31 Desember 2011 Rp Rupiah 1 bulan 3 bulan 5.000.000.000 1.850.000.000 2.500.000.000 250.000.000 Jumlah 6.850.000.000 2.750.000.000 18. UTANG PAJAK 30 Juni 2012 Rp Pajak penghasilan badan (Catatan 31) Pajak penghasilan Pasal 4(2) - Final Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pajak titipan Jumlah 31 Desember 2011 Rp 1.874.945.000 4.691.816.500 1.543.945.535 246.301.787 17.031.989 806.227 1.146.442 1.942.932.812 1.112.151.325 68.651.693 994.771.000 2.479.308 - 3.684.176.980 8.812.802.638 - 44 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 19. BUNGA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 30 Juni 2012 Rp Rupiah Deposito berjangka Tabungan Giro Simpanan dari bank lain Jumlah 4.716.148.536 639.967.947 846.885.899 17.204.098 6.220.206.480 5.449.375.306 490.044.772 540.550.607 6.017.347 6.485.988.032 43.412.511 2.695.366 2.153.137 48.261.014 16.428.496 1.817.399 796.670 19.042.565 6.268.467.494 6.505.030.597 Mata uang asing Deposito berjangka Tabungan Giro Jumlah Jumlah 31 Desember 2011 Rp 20. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebanyak 837 dan 809. Liabilitas imbalan pasca kerja di pos nerca pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 29.126.792.306 dan Rp 27.613.226.874. 21. LIABILITAS LAIN-LAIN 31 Maret 2012 Rp 31 Desember 2011 Rp Setoran kliring Biaya masih harus dibayar Setoran jaminan Hadiah undian kesra Pendapatan diterima dimuka Lain-lain 16.335.429.095 9.903.336.433 600.000.168 225.000.000 117.295.405 429.424.866 42.196.550 3.317.288.149 205.378.875 75.000.000 379.293.334 Jumlah 27.610.485.967 4.019.156.908 - 45 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 22. MODAL SAHAM 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Persentase Jumlah Jumlah Saham Kepemilikan Modal disetor % Rp PT Surya Husada Investment PT Dana Graha Agung PT Budiman Kencana Lestari Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 1.050.000.000 630.000.000 420.000.000 210.000.000 45,45 27,27 18,48 9,1 105.000.000.000 63.000.000.000 42.000.000.000 21.000.000.000 Jumlah 2.310.000.000 100 231.000.000.000 23. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank yang dinyatakan dalam akta No. 32 tanggal 8 Juni 2012 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Bank menyetujui: a. Pembentukan cadangan umum sebesar Rp 2.500.000.000 dari saldo laba tahun 2011 sehingga cadangan umum per 30 Juni 2012 menjadi Rp 17.500.000.000. b. Pembagian dividen tunai sebesar Rp 10.741.500.000 yang berasal dari saldo laba tahun 2011 kepada pemegang saham secara proposional yang akan dibayar pada tanggal 18 Juli 2012. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank yang dinyatakan dalam akta No. 44 tanggal 15 Juni 2011 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Bank menyetujui: a. Pembentukan cadangan umum sebesar Rp 2.500.000.000 dari saldo laba tahun 2010 sehingga cadangan umum per 31 Desember 2011 menjadi Rp 15.000.000.000. b. Pembagian dividen tunai sebesar Rp 6.930.00.000 yang berasal dari saldo laba tahun 2010 kepada pemegang saham secara proposional yang dibayar penuh pada tahun 2011. 24. TAMBAHAN MODAL DISETOR Akun ini merupakan agio saham setelah dikurangi biaya emisi saham sehubungan dengan penawaran umum saham perdana Bank pada tahun 2006 dengan perincian sebagai berikut: Rp Jumlah yang diterima dari pengeluaran 210.000.000 saham Jumlah yang tercatat sebagai Modal Disetor 33.600.000.000 (21.000.000.000) Bersih Biaya emisi saham atas penawaran umum 12.600.000.000 (1.610.220.234) Tambahan modal disetor 10.989.779.766 - 46 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 25. PENDAPATAN BUNGA 30 Juni 2012 Rp Rupiah Kredit Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Jumlah Mata uang asing Kredit Penempatan pada bank lain Jumlah Jumlah 30 Juni 2011 Rp 127.342.502.880 2.512.555.239 93.568.391.391 8.165.133.793 13.954.298.717 22.092.051.931 143.809.356.836 123.825.577.115 2.017.365.381 28.088.806 1.472.989.317 32.112.231 2.045.454.187 1.505.101.548 145.854.811.023 125.330.678.663 Jumlah pendapatan bunga dari pihak yang berelasi untuk tahun-tahun yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 2.185.821.619 dan Rp 732.603.223 (Catatan 33). 26. BEBAN BUNGA 30 Juni 2012 Rp Rupiah Simpanan Deposito berjangka Tabungan Giro Simpanan dari bank lain Jumlah Mata uang asing Simpanan Deposito berjangka Tabungan Giro Jumlah Jumlah 30 Juni 2011 Rp 48.509.664.867 3.871.254.259 4.029.070.474 139.792.813 42.754.227.918 6.258.654.631 4.853.901.823 145.877.574 56.549.782.413 54.012.661.946 200.602.030 10.175.785 13.102.939 141.819.157 10.469.257 7.855.685 223.880.754 160.144.099 56.773.663.167 54.172.806.045 Jumlah beban bunga dari pihak yang berelasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada 30 Juni 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 24.917.443.227 dan Rp 23.221.416.896 (Catatan 33). - 47 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 27. PENDAPATAN JASA ADMINISTRASI Akun ini merupakan pendapatan dari jasa-jasa administrasi nasabah, komunikasi (SWIFT dan RTGS), pos dan materai, dan lainnya. 28. BEBAN CADANGAN (PEMULIHAN) KERUGIAN PENURUNAN NILAI 30 Juni 2012 Rp 30 Juni 2011 Rp Kredit (Catatan 9) Tagihan akseptasi (Catatan 10) Giro pada bank lain (Catatan 6) Agunan yang diambil alih (catatan 14) (5.070.260.620) 25.251.626 12.056.676 6.728.371 2.728.008.172 22.161.127 49.511.149 - Jumlah - Bersih (5.026.223.947) 2.799.680.448 29. BEBAN TENAGA KERJA Rincian gaji dan bonus atas kelompok direksi, dewan komisaris, komite audit dan pejabat eksekutif sebagai berikut: 30 Juni 2012 Rp 30 Juni 2011 Rp Gaji dan honor Tunjangan Bonus Imbalan pasca kerja (Catatan 20) Lembur 20.343.037.480 6.341.547.200 5.330.129.107 1.777.201.710 1.074.069.500 16.887.206.057 5.625.164.460 4.916.167.193 1.306.703.582 837.584.700 Jumlah 34.865.984.997 29.572.825.992 - 48 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 30 Juni 2012 Rp Penyusutan dan amortisasi Pemeliharaan dan perbaikan Administrasi bank Premi asuransi pinjaman pensiun Alat tulis, barang cetakan dan materai Telepon dan teleks Biaya listrik, air dan bahan bakar Keamanan dan kebersihan Asuransi Konsumsi Jamsostek Transportasi Pendidikan dan latihan Komunikasi Iuran anggota Sewa Administrasi ATM Pemasaran Persediaan kantor Jasa profesional Pajak Dinas luar Lain-lain Jumlah 30 Juni 2011 Rp 3.613.521.834 3.100.399.996 2.514.217.891 2.195.846.649 2.003.340.174 1.580.165.449 1.540.091.098 1.214.485.511 998.304.275 889.104.215 831.050.027 829.872.876 748.522.401 667.086.763 629.209.904 593.671.401 568.301.000 353.171.890 344.254.468 317.550.000 244.322.226 123.876.125 766.180.984 3.168.938.114 2.158.741.049 1.717.973.098 509.515.870 1.815.869.096 1.553.883.497 1.304.669.431 861.942.340 844.849.870 812.444.394 717.441.057 586.432.870 410.546.490 460.042.420 554.494.165 721.516.556 533.991.000 227.153.363 177.403.790 252.300.000 164.036.109 109.331.727 771.565.504 26.666.547.157 20.435.081.810 Jumlah beban sewa gedung dan asuransi yang dilakukan dengan pihak yang berelasi pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 686.944.274 dan Rp 698.866.430 (Catatan 33). - 49 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31. LABA PER SAHAM a. Laba per Saham Dasar Berikut ini data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar: 30 Juni 2012 Rp Laba bersih Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar 30 Juni 2011 Rp 29.046.802.640 16.051.186.654 Lembar Lembar Jumlah saham Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar 2.310.000.000 2.310.000.000 b. Laba per Saham Dilusian Bank tidak menghitung laba per saham dilusian karena Bank tidak memiliki efek berpotensi saham pada tanggal pelaporan. 32. SIFAT, TRANSAKSI, DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI Sifat Pihak Berelasi Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum pihak-pihak yang berelasi adalah perusahaan pihak berelasi adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank. Perusahaan dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan dan kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank adalah sebagai berikut: a. Perusahaan yang merupakan pemegang saham Bank adalah P.T. Surya Husada Investment, P.T. Dana Graha Agung dan P.T. Budiman Kencana Lestari. b. Perusahaan-perusahaan yang berelasi karena keterkaitan kepemilikan dan kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung adalah sebagai berikut: • • • • • • • • • • • PT Surya Husada Investment PT Budiman Kencana Lestari PT Dana Graha Agung PT Honda Prospect Motor PT Mitra Karawangjaya PT Imora Makmur PT Imora Motor PT Prospect Motor PT Surya Makmur Jaya Mandiri PT Triwarga Dian Sakti PT Istana Mobil Surabaya Indah - 50 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • PT Tochu Silika Indonesia PT Asuransi Artarindo PT Mandalatama Armada Motor PT Daikinaircon PT Daikin Indonesia PT Istana Bandung Raya Motor PT Saranaduta Jasa Medika PT Mizuho Balimor Finance PT Pluit Auto Plaza PT Mulia Dipta Jaya PT Silicaindo Makmur Sentosa PT Istana Kebayoran Raya Motor PT Majetek Sentosa PT Lingkarindo Buana Raya PT Duta Warga Jaya PT Gunung Geulis Sentra Rekreasi PT Warga Djaja PT Gadingprima Autoland PT Istana Kemakmuran Motor PT Golden Navara PT Parisindo Pratama PT Alga Jaya Raya PT Mulia Colliman International PT Multi Alam Elok PT Mitrametal Perkasa PT Divatama Intiperintis Indopaper PT Rahadicipta Primasatya PT Gemasuara Adhitama PT Jara Silica dan lain-lain Transaksi dengan Pihak-pihak yang Berelasi Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihakpihak yang berelasi. Menurut manajemen Bank, transaksi-transaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga lainnya. Transaksitransaksi tersebut meliputi: a. Pemberian kredit kepada pihak yang berelasi antara lain: PT Mizuho Balimor Finance, PT Mitrametal Perkasa, PT Divatama Intiperintis Indopaper, PT Istana Mobil Surabaya Indah, PT Saranaduta Jasa Medika, PT Warga Djaja, PT Rahadicipta Primasatya, PT Jara Silica dan lainlain. Jumlah pemberian kredit pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masingmasing sebesar Rp 58.350.773.044 dan Rp 58.066.672.546 (Catatan 9). b. Penempatan dana dalam bentuk simpanan dari pihak yang berelasi antara lain: PT Honda Prospect Motor, PT Mitra Karawangjaya, PT Prospect Motor, PT Mandalatama Armada Motor, PT Imora Motor, PT Triwarga Dian Sakti, PT Asuransi Artarindo, PT Surya Makmur Jaya Mandiri, PT Mizuho Balimor Finance, PT Daikin Aircon, PT Mulia Colliman International, PT Daikin Indonesia, PT Sarana Duta Jasa Medika, PT Surabaya Jasa Medika, PT Silicaindo Makmur Sentosa, PT Istana Kebayoran Raya Motor, PT Pluit Auto Plaza, PT Mulia Dipta Jaya, PT Istana Bandung Raya Motor, PT Tochu Silica Indonesia, PT Istana Kemakmuran Motor, PT Majetek Sentosa, PT Istana Mobil Surabaya Indah dan lain-lain. Jumlah penempatan dana - 51 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN dalam bentuk simpanan yang diterima pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 1.114.827.326.199 dan Rp 999.861.911.518 (Catatan 16). c. Pendapatan bunga dari pihak yang berelasi untuk tahun-tahun yang berakhir 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 masing-masing sebesar Rp 2.185.821.619 dan Rp 732.603.223 (Catatan 25). d. Jumlah beban bunga dari pihak yang berelasi untuk tahun-tahun yang berakhir 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 masing-masing sebesar Rp 24.917.443.227 dan Rp 23.221.416.896 (Catatan 26). e. Asuransi atas aset tetap Bank, “Cash-in-transit” dan “Cash-in-Safe” pada PT Asuransi Artarindo masing-masing sebesar Rp 581.748.194 dan Rp 473.621.630 pada tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Catatan 30). f. Sewa menyewa ruang-ruang kantor dengan PT Imora Motor dan RS Husada masing-masing sebesar Rp 105.196.080 dan Rp 225.244.800 pada tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Catatan 30). Saldo kredit dan simpanan dari pihak yang berelasi dapat diikhtisarkan sebagai berikut: 30 Juni 2012 Rp Kredit PT Mizuho Balimor Finance PT Mitrametal Perkasa PT Divatama Intiperintis Indopaper PT Istana Mobil Surabaya Indah PT Saranaduta Jasa Medika PT Warga Djaja PT Rahadicipta Primasatya PT Jara Silica PT Silicaindo Makmur Sentosa PT Prospect Motor Lain-lain 20.001.786.114 10.305.884.667 8.364.403.369 4.198.200.313 3.636.943.958 2.084.475.190 1.254.714.955 1.000.608.482 193.159.427 7.310.596.569 58.350.773.044 30 Juni 2012 Rp Simpanan Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah 31 Desember 2011 Rp 20.002.003.660 10.360.000.000 3.064.486.974 7.168.910.258 1.858.487.923 2.702.527.807 513.904.434 2.163.000.000 10.233.351.490 58.066.672.546 Jumlah 31 Desember 2011 Rp 300.236.425.193 49.417.634.252 765.173.266.754 1.114.827.326.199 154.195.022.802 45.734.955.738 799.931.932.978 999.861.911.518 Jumlah 30 Juni 2012 Rp Pendapatan bunga kredit 30 Juni 2011 Rp 2.185.821.619 732.603.223 Jumlah 30 Juni 2012 Rp Beban Bunga 24.917.443.227 - 52 - 30 Juni 2011 Rp 23.221.416.896 Persentase terhadap jumlah aset 30 Juni 2012 31 Desember 2011 % % 0,63 0,33 0,27 0,13 0,12 0,07 0,04 0,03 0,01 0,23 1,85 0,67 0,35 0,10 0,24 0,06 0,09 0,02 0,07 0,35 1,95 Persentase 30 Juni 2012 31 Desember 2011 % % 9,53 1,57 24,29 35,38 5,04 1,82 28,97 35,84 Persentase terhadap pendapatan bunga 30 Juni 2012 30 Juni 2011 % % 1,50 0,58 Persentase terhadap beban bunga 30 Juni 2012 30 Juni 2011 % % 43,89 42,87 P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Rincian gaji dan bonus atas dewan komisaris, dewan direksi, komite audit dan pejabat eksekutif sebagai berikut: 30 Juni 2012 Jumlah Pegawai Dewan Komisaris Dewan Direksi Komite Audit dan Pemantau Risiko Pejabat eksekutif Jumlah Gaji Rp Tunjangan Rp 3 3 461.022.000 927.030.000 54.011.644 3 23 32 80.010.000 2.539.384.500 4.007.446.500 188.510.676 242.522.320 Bonus Rp Jumlah Rp - 461.022.000 981.041.644 80.010.000 2.727.895.176 4.249.968.820 30 Juni 2011 Jumlah Pegawai Dewan Komisaris Dewan Direksi Komite Audit dan Pemantau Risiko Pejabat eksekutif Jumlah Gaji Rp Tunjangan Rp Bonus Rp Jumlah Rp 2 3 325.800.000 708.240.000 79.873.928 - 2 22 29 60.010.000 1.895.163.000 2.989.213.000 189.471.364 269.345.292 - - 53 - 325.800.000 788.113.928 60.010.000 2.084.634.364 3.258.558.292 P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 33. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 30 Juni 2012 Rp Liabilitas Komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Rupiah Dolar Amerika Serikat Irrecovable Letter of Credit yang masih berjalan Rupiah Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Euro Jumlah Liabilitas Komitmen - Bersih Tagihan Kontijensi Bunga dalam penyelesaian Rupiah Liabilitas Kontijensi Bank garansi yang diberikan Rupiah Jumlah Liabilitas Kontijensi - Bersih LAIN-LAIN Titipan klriing berupa warkat cek, billyet giro, inkaso dan lainnya - 54 - 31 Desember 2011 Rp 600.733.323.158 6.007.365.043 592.312.190.545 5.880.301.950 394.300.000 12.118.827.350 2.434.627.720 679.244.625 622.367.687.896 5.475.000.256 16.438.677.761 940.108.950 621.046.279.462 1.053.321.150 1.948.828.247 6.451.196.955 5.397.875.805 5.963.625.732 4.014.797.485 255.646.198.275 266.730.303.452 P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 34. JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS Analisis jatuh tempo aset dan liabilitas menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 Lain-lain 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 12 bulan > 1 - 5 tahun > 5 tahun Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Aset Kas - 34.801.929.105 - - - - 34.801.929.105 Giro pada Bank Indonesia - 225.181.598.707 - - - - 225.181.598.707 Giro pada Bank Lain - 19.277.876.371 - - - - 19.277.876.371 - - - - - - - - Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai - - - Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - 596.937.831.928 596.937.831.928 Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Efek-efek - - - - 49.551.719.524 63.833.016.781 - - - - 113.384.736.305 Dikurangi pendapatan bunga diterima di muka Kredit - 83.951.347.893 102.604.970.535 719.762.955.568 670.929.744.063 393.162.192.766 1.970.411.210.825 Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai - Tagihan akseptasi - 3.638.613.993 1.873.778.165 365.805.940 - - - - 5.878.198.098 Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Penyertaan dalam bentuk saham 9.900.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 15.484.762.417 - - - - 116.219.422.617 9.900.000 Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai - - Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset tetap - Bersih 116.219.422.617 15.484.762.417 - Aset pajak tangguhan 7.240.806.721 - - - - - 7.240.806.721 Aset lain-lain - Bersih 45.796.489.499 - - - - - 45.796.489.499 Jumlah aktiva 169.266.618.837 979.273.960.414 154.030.468.224 783.961.778.289 670.929.744.063 393.162.192.766 3.150.624.762.593 Liabilitas Liabilitas segera - 30.711.508.529 Simpanan - 2.497.598.998.708 27.168.347.527 Simpanan dari bank lain - 6.609.362.230 1.600.000.000 Liabilitas akseptasi - 3.675.367.622 1.892.705.217 Utang pajak - 3.684.176.980 - 6.268.467.494 10.244.919.200 369.500.950 - - - 30.711.508.529 - - 2.535.012.265.435 - - 8.209.362.230 - - 5.937.573.789 - - 3.684.176.980 Bunga yang masih harus dibayar - - - 6.268.467.494 - - - - 29.126.792.306 - - - 26.496.705.607 - - 2.645.446.852.370 29.126.792.306 Liabilitas lain-lain 26.496.705.607 Jumlah Liablitas 55.623.497.913 2.548.547.881.563 30.661.052.744 10.614.420.150 113.643.120.924 (1.569.273.921.149) 123.369.415.480 773.347.358.139 Bersih - - Liabilitas imbalan pasca kerja - - - 55 - 670.929.744.063 393.162.192.766 505.177.910.223 P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 Lain-lain 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 12 bulan > 1 - 5 tahun > 5 tahun Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Aset Kas - 36.900.181.615 - - - - 36.900.181.615 Giro pada Bank Indonesia - 225.962.030.860 - - - - 225.962.030.860 Giro pada Bank Lain - 18.190.358.305 - - - - 18.190.358.305 - - - - (206.439.688) - - 772.500.000.000 - - (2.261.507.492) - - 150.000.000.000 Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (206.439.688) - Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - 622.500.000.000 50.000.000.000 100.000.000.000 Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Efek-efek (2.261.507.492) - - 100.000.000.000 50.000.000.000 Dikurangi pendapatan bunga diterima di muka Kredit (2.415.348.128) - 47.667.283.502 183.200.418.372 598.131.783.774 525.395.512.012 279.920.960.460 (2.415.348.128) 1.634.315.958.120 Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Tagihan akseptasi (24.461.859.690) - 3.370.777.839 - - - - (24.461.859.690) - - - - 3.370.777.839 Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Penyertaan dalam bentuk saham (33.707.797) - - - - - (33.707.797) 10.000.000 - - - - - 10.000.000 (100.000) - - - - - (100.000) Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset tetap - Bersih 27.969.623 13.246.868.322 214.998.954 - 101.499.095.696 - 3.213.477.148 - 1.196.724.867 - 13.246.868.322 113.852.318.910 Aset pajak tangguhan 7.240.806.721 Aset lain-lain - Bersih 1.836.127.267 5.383.558.314 3.721.171.445 741.100.984 1.683.180.289 3.572.977.317 16.938.115.616 (20.264.059.184) 973.436.057.711 344.621.642.439 850.371.980.454 530.292.169.449 284.690.662.644 2.963.148.453.513 Jumlah aktiva - 7.700.052.622 7.240.806.721 Liabilitas Liabilitas segera - 13.103.870.296 Simpanan - 2.404.507.136.581 14.392.900.216 1.115.872.978 - - 13.103.870.296 - - 2.420.015.909.775 Simpanan dari bank lain - 3.576.571.003 - - - - 3.576.571.003 Liabilitas akseptasi - 3.370.777.839 - - - - 3.370.777.839 Utang pajak - 8.812.802.638 - - - 8.812.802.638 - 6.505.030.597 Bunga yang masih harus dibayar Liabiliutas imbalan pasca kerja Liabilitas lain-lain 27.613.226.874 - - - - - 6.505.030.597 - - - - 27.613.226.874 33.035.673 2.491.221.235 10.000.000 134.900.000 1.350.000.000 - 4.019.156.908 Jumlah Liablitas 27.646.262.547 2.442.367.410.189 14.402.900.216 1.250.772.978 1.350.000.000 - 2.487.017.345.930 Bersih (47.910.321.731) (1.468.931.352.478) 330.218.742.223 849.121.207.476 528.942.169.449 284.690.662.644 476.131.107.583 Langkah yang diambil oleh Bank sehubungan dengan mismatch aset dan liabilitas moneter yang jatuh tempo sampai dengan 3 bulan, adalah meningkatkan pelayanan kepada nasabah simpanan serta menawarkan produk dan bunga yang menarik kepada nasabah untuk menjaga stabilitas dan kontinuitas jumlah simpanan. Disamping itu, Bank juga mengintensifkan usaha penagihan kepada debitur bermasalah. - 56 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 35. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING a. Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 Mata uang ekuivalen asing ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - bersih Kredit - bersih Pihak ketiga Tagihan akseptasi - bersih Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset lain-lain Jumlah aset LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan Pihak berelasi Pihak ketiga Liabiliats akseptasi Setoran jaminan Liabilitas lain-lain Jumlah Liabilitas Jumlah Aset - Bersih 31 Desember 2011 Mata uang asing ekuivalen USD SGD EUR HKD AUD USD USD GBP CHF JPY AUD EUR SGD HKD 113.928 2.309 1.250 1.000 100 500.000 121.766 29.034 34.893 2.181.918 21.963 9.879 11.524 32.266 1.070.068.740 17.081.982 14.766.188 1.211.030 955.265 4.696.250.000 1.143.690.161 425.845.979 343.116.794 257.815.481 209.801.891 116.698.715 85.256.475 39.074.779 90.211 1.918 15.735 160 450.000 204.292 42.224 6.232 13.493.940 14.802 36.714 50.070 39.839 817.988.242 13.394.449 184.331.749 1.472.925 4.080.375.000 1.852.414.537 590.096.558 60.026.924 1.576.362.023 136.260.549 430.094.761 349.665.441 46.501.556 USD USD 6.764.558 566.430 63.536.111.109 5.320.193.681 5.210.905 368.025 47.249.884.080 3.337.070.042 USD USD 29.274 - 274.960.459 77.552.898.729 24.401 9.435 221.251.896 85.551.863 61.032.742.595 USD - 308 2.792.790 631.409 3.321.281 371.743 22.650 2.261 5.725.305.283 30.115.717.367 3.370.777.839 205.378.875 20.497.446 39.440.469.600 21.592.272.995 USD USD USD USD USD - 1.704.406 3.180.039 572.152 12.075 5.299 16.008.637.769 29.868.517.435 5.373.932.964 113.414.438 49.768.040 51.414.270.646 26.138.628.083 b. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, posisi devisa neto (PDN) merupakan nilai absolut dari penjumlahan atas (i) selisih bersih aset dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan (ii) selisih bersih tagihan dan kewajiban, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif (transaksi rekening administratif), untuk setiap mata uang yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Bank diwajibkan untuk mempertahankan posisi devisa netonya (termasuk semua kantor cabangnya) setinggi-tingginya 30% dari modal dengan memperhitungkan risiko pasar sesuai ketentuan yang berlaku atau 20% dari modal tanpa memperhitungkan risiko pasar sesuai ketentuan yang berlaku pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. - 57 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PDN Bank pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahan terakhir dengan PBI No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010. Berikut ini adalah rincian Posisi Devisa Neto Bank: Jenis Mata Uang Dollar AS Dollar Hongkong Dollar Singapura Poundsterling Inggris Swiss Franc Dollar Australia Yen Jepang Euro 30 Juni 2012 Liablitas dan Liabilitas komitmen dan kontinjensi Mata uang Ekuivalen asing dalam Rp Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi Mata uang Ekuivalen asing dalam Rp 8.095.957 33.266 13.833 29.034 34.893 22.063 2.181.918 11.129 Jumlah 76.041.274.150 40.285.809 102.338.457 425.845.979 343.116.794 210.757.156 257.815.481 131.464.903 6.764.237 20.604.500 57.500 77.552.898.729 63.533.097.995 2.434.627.720 679.244.625 Posisi Devisa Bersih absolut Mata uang Ekuivalen asing dalam Rp 1.331.720 33.266 13.833 29.034 34.893 22.063 18.422.582 46.371 66.646.970.340 12.508.176.155 40.285.809 102.338.457 425.845.979 343.116.794 210.757.156 2.176.812.239 547.779.722 16.355.112.311 Modal *) Modal inti dan pelengkap setelah dikurangi penyertaan 422.575.339.893 Persentase PDN terhadap modal Jenis Mata Uang Dollar AS Dollar Hongkong Dollar Singapura Poundsterling Inggris Swiss Franc Dollar Australia Yen Jepang Euro 3,87% 31 Desember 2011 Liabilitas dan Liabilitas komitmen dan kontinjensi Mata uang Ekuivalen asing dalam Rp Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi Mata uang Ekuivalen asing dalam Rp 6.357.269 39.839 51.988 42.224 6.232 14.962 13.493.940 52.449 Jumlah 57.644.535.660 46.501.556 363.059.890 590.096.558 60.026.924 137.733.474 1.576.362.023 614.426.510 61.032.742.595 6.162.732 8.047.500 - 55.879.147.362 940.108.950 56.819.256.312 Posisi Devisa Bersih absolut Mata uang Ekuivalen asing dalam Rp 194.694 39.839 51.988 42.224 6.232 14.962 5.446.440 52.449 1.765.388.298 46.501.556 363.059.890 590.096.558 60.026.924 137.733.474 636.253.073 614.426.510 4.213.486.283 Modal *) Modal inti dan pelengkap setelah dikurangi penyertaan 418.827.849.463 Persentase PDN terhadap modal 1,01% *) Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, perhitungan persentase PDN terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya. - 58 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Batas nilai absolut PDN yang diperkenankan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 84.515 juta dan Rp 83.766 juta. Persentase PDN terhadap modal pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masingmasing sebesar 3,87% dan 1,01%. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 tidak terdapat pelampauan dari batas nilai (absolut) yang diperkenankan oleh Bank Indonesia. c. Lainnya Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut: 30 Juni 2012 Rp 1 1 1 1 1 1 1 1 Poundsterling Inggris Euro Dollar Amerika Serikat Franc Swiss Dollar Australia Dollar Singapura Dollar Hongkong Yen Jepang 14.667,33 11.812,95 9.392,50 9.833,54 9.552,65 7.398,00 1.211,03 118,16 - 59 - 31 Desember 2011 Rp 13.975,29 11.714,76 9.067,50 9.631,94 9.205,78 6.983,55 1.167,23 116,82 P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 36. INFORMASI SEGMEN Segmen Wilayah Geografis Bank beroperasi di dua wilayah geografis utama yaitu: Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen geografis: Jakarta Rp PENDAPATAN SEGMEN Pendapatan Bunga Bunga - Kredit - Penempatan pada bank Indonesia dan bank Lain - Efek-efek 30 Juni 2012 Luar Jakarta Rp Jumlah Rp 69.052.081.703 60.307.786.559 129.359.868.262 13.862.180.295 2.512.555.239 85.426.817.237 120.207.227 60.427.993.786 13.982.387.522 2.512.555.239 145.854.811.023 44.666.120.244 12.107.542.923 56.773.663.167 Pendapatan Operasional Lainnya 5.112.181.813 3.318.214.916 8.430.396.729 HASIL Hasil segmen Laba sebelum beban pajak Laba bersih 8.654.380.362 9.032.248.341 4.510.762.891 29.453.005.499 29.696.805.499 24.536.039.749 38.107.385.861 38.729.053.840 29.046.802.640 19.272.675.684 5.200.687 19.277.876.371 596.937.831.928 - 596.937.831.928 113.384.736.305 1.205.059.159.521 5.878.198.098 765.352.051.304 - 113.384.736.305 1.970.411.210.825 5.878.198.098 9.900.000 347.972.922.309 96.752.086.757 9.900.000 444.725.009.066 Jumlah Aset 2.288.515.423.845 862.109.338.748 3.150.624.762.593 LIABILITAS - Simpanan - Simpanan dari bank lain - Liabilitas lain-lain 2.011.865.183.605 70.022.886.334 523.147.081.830 8.209.362.230 32.202.338.371 2.535.012.265.435 8.209.362.230 102.225.224.705 Jumlah Kewajiban 2.081.888.069.939 563.558.782.431 2.645.446.852.370 2.273.686.047 1.339.835.787 3.613.521.834 (3.711.543.639) (1.314.680.308) (5.026.223.947) BEBAN SEGMEN Beban bunga INFORMASI LAINNYA ASET - Giro pada bank lain - bersih - Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih - Efek-efek - dimiliki hingga jatuh tempo - Bersih - Kredit - bersih - Tagihan akseptasi - bersih - Penyertaan dalam bentuk saham - bersih - Aset lainnya Beban penyusutan dan amortisasi Beban (pemulihan) cadangan kerugian dan estimasi kerugian komitmen dan kontijensi - 60 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Jakarta Rp PENDAPATAN SEGMEN Pendapatan Bunga Bunga - Kredit - Penempatan pada bank Indonesia dan bank Lain - Efek-efek BEBAN SEGMEN Beban bunga Pendapatan Operasional Lainnya HASIL Hasil segmen Laba sebelum beban pajak Laba bersih Jumlah Rp 49.147.583.887 45.893.796.821 95.041.380.708 22.016.880.593 8.165.133.793 79.329.598.273 107.283.569 46.001.080.390 22.124.164.162 8.165.133.793 125.330.678.663 41.726.097.680 2.147.050.821 12.446.708.365 2.987.636.637 54.172.806.045 5.134.687.458 2.707.807.300 7.073.168.374 5.565.114.124 18.077.091.320 13.867.405.755 10.486.072.530 20.784.898.620 20.940.574.129 16.051.186.654 Jakarta Rp INFORMASI LAINNYA ASET - Giro pada bank lain - bersih - Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih - Efek-efek - dimiliki hingga jatuh tempo - Bersih - Kredit - bersih - Tagihan akseptasi - bersih - Penyertaan dalam bentuk saham - bersih - Aset lainnya 30 Juni 2011 Luar Jakarta Rp 31 Desember 2011 Luar Jakarta Rp Jumlah Rp 17.950.590.353 33.328.264 17.983.918.617 770.238.492.508 - 770.238.492.508 147.584.651.872 970.344.936.940 3.337.070.042 639.509.161.490 - 147.584.651.872 1.609.854.098.430 3.337.070.042 9.900.000 326.316.189.735 87.824.132.309 9.900.000 414.140.322.044 Jumlah Aset 2.235.781.831.450 727.366.622.063 2.963.148.453.513 LIABILITAS - Simpanan - Simpanan dari bank lain - Liabilitas lain-lain 1.908.861.714.702 42.530.762.458 511.154.195.073 3.576.571.003 20.894.102.694 2.420.015.909.775 3.576.571.003 63.424.865.152 Jumlah Kewajiban 1.951.392.477.160 535.624.868.770 2.487.017.345.930 Jakarta Rp Beban penyusutan dan amortisasi Beban cadangan penurunan dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 30 Juni 2011 Luar Jakarta Rp Jumlah Rp 2.272.809.147 896.128.967 3.168.938.114 1.569.647.337 1.230.033.111 2.799.680.448 - 61 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 37. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (KONVENSIONAL) Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan. 30 Juni 2012 Dimiliki hingga jatuh tempo Rp Diperdagangkan Rp Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Jumlah Liabilitas keuangan Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Bunga yang masih dibayar Pinjaman yang diberikan dan piutang Rp Biaya Perolehan Diamortisasi Rp Tersedia untuk dijual Rp Jumlah Nilai tercatat Rp Nilai Wajar Rp - - 34.801.929.105 225.181.598.707 19.277.876.371 - - 34.801.929.105 225.181.598.707 19.277.876.371 34.801.929.105 225.181.598.707 19.277.876.371 - 113.384.736.305 - 596.937.831.928 1.970.411.210.825 5.878.198.098 - - 596.937.831.928 113.384.736.305 1.970.411.210.825 5.878.198.098 596.937.831.928 113.384.736.305 1.970.411.210.825 5.878.198.098 - - 15.484.762.417 - - 15.484.762.417 15.484.762.417 - 113.384.736.305 2.867.973.407.451 - - 2.981.358.143.756 2.981.358.143.756 - - - - 2.535.012.265.435 8.209.362.230 5.937.573.789 2.535.012.265.435 8.209.362.230 5.937.573.789 2.535.012.265.435 8.209.362.230 5.937.573.789 - - - - 6.268.467.494 6.268.467.494 6.268.467.494 Jumlah - - - - 2.555.427.668.948 2.555.427.668.948 2.555.427.668.948 Selisih - 113.384.736.305 2.867.973.407.451 - (2.555.427.668.948) 425.930.474.808 425.930.474.808 31 Desember 2011 Dimiliki hingga jatuh tempo Rp Diperdagangkan Rp Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Jumlah Pinjaman yang diberikan dan piutang Rp Biaya Perolehan Diamortisasi Rp Tersedia untuk dijual Rp Jumlah Nilai tercatat Rp Nilai Wajar Rp - - 36.900.181.615 225.962.030.860 17.983.918.617 - - 36.900.181.615 225.962.030.860 17.983.918.617 36.900.181.615 225.962.030.860 17.983.918.617 - 147.584.651.872 - 770.238.492.508 1.609.854.098.430 3.337.070.042 - - 770.238.492.508 147.584.651.872 1.609.854.098.430 3.337.070.042 770.238.492.508 147.584.651.872 1.609.854.098.430 3.337.070.042 - - 13.246.868.322 - - 13.246.868.322 13.246.868.322 - 147.584.651.872 2.677.522.660.394 - - 2.825.107.312.266 2.825.107.312.266 - - - - 2.420.015.909.775 3.576.571.003 3.370.777.839 2.420.015.909.775 3.576.571.003 3.370.777.839 2.420.015.909.775 3.576.571.003 3.370.777.839 Liabilitas keuangan Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Bunga yang masih harus diabayar - - - - 6.505.030.597 6.505.030.597 6.505.030.597 Jumlah - - - - 2.433.468.289.214 2.433.468.289.214 2.433.468.289.214 Selisih - 147.584.651.872 2.677.522.660.394 - (2.433.468.289.214) 391.639.023.052 391.639.023.052 - 62 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan merupakan perkiraan nilai wajar, baik karena aset dan kewajiban tersebut memiliki waktu jatuh tempo yang pendek atau karena aset dan liabilitas tersebut memiliki tingkat suku bunga pasar. Nilai wajar untuk pinjaman dan piutang dan liabilitas kepada bank dan nasabah ditentukan dengan menggunakan model nilai kini atas dasar arus kas yang telah disetujui, dengan menggunakan tingkat diskonto dari instrumen keuangan dengan jangka waktu dan jatuh tempo yang sama. Untuk efek yang tersedia untuk dijual di mana nilai wajar tidak dapat ditentukan secara andal, instrumen tersebut dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. 38. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM a. Rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah 20,55% dan 19,96% (Catatan 40). b. Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar 0,57% dan 0,68%. c. Rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar 78,46% dan 67,53%. 39. MANAJEMEN RISIKO Sesuai dengan kerangka Tata Kelola Perusahaan yang baik, Bank telah mengimplementasikan struktur Manajemen Risiko yang terpadu yang terdiri dari Komite Pemantau Risiko, Komite Manajemen Risiko, Unit Manajemen Risiko dan beberapa komite lain yang bertugas untuk menangani risiko-risiko secara spesifik, yaitu antara lain, Komite Kebijaksanaan Perkreditan, Komite Kredit Cabang dan Kantor Pusat, Komite Kredit Treasury Kantor Pusat dan Komite Aktiva dan Pasiva (Asset and Liability Committee/ALCO). Komite Pemantau Risiko merupakan salah satu bentuk pengawasan aktif Dewan Komisaris dalam penerapan Manajemen Risiko. Komite Pemantau Risiko dibentuk dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan kebijakan dan strategi Manajemen Risiko yang disusun oleh manajemen. Komite Pemantau Risiko diketuai oleh Wakil Presiden Komisaris dan 2 (dua) Pihak Independen yang masing-masing mempunyai keahlian dibidang perbankan, keuangan dan manajemen risiko. Pengawasan aktif manajemen dalam rangka penerapan Manajemen Risiko dilakukan oleh Komite Manajemen Risiko. Komite Manajemen Risiko yang beranggotakan Direksi dan Middle Management bertanggung jawab untuk memberikan rekomendasi kepada Presiden Direktur terkait Manajemen Risiko yang meliputi: 1. Penyusunan kebijakan Manajemen Risiko serta perubahannya, termasuk strategi Manajemen Risiko, tingkat risiko yang diambil dan toleransi risiko, kerangka Manajemen Risiko serta rencana kontinjensi untuk mengantisipasi terjadinya kondisi tidak normal; - 63 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 2. Penyempurnaan proses Manajemen Risiko secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan, profil risiko Bank, dan tidak efektifnya penerapan Manajemen Risiko berdasarkan hasil evaluasi; 3. Penetapan kebijakan dan/atau keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal, seperti pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya atau pengambilan posisi/eksposur risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan. Pelaksanaan atas kebijakan dan penerapan Manajemen Risiko dilakukan oleh Unit Manajemen Risiko yang independen terhadap satuan kerja operasional (risk taking unit). Unit Manajemen Risiko bertanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan. Wewenang dan tanggung jawab Unit Manajemen Risiko adalah: 1. Memberikan masukan kepada Direksi dalam penyusunan kebijakan, strategi, dan kerangka Manajemen Risiko; 2. Mengembangkan prosedur dan alat untuk identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko; 3. Mendesain dan menerapkan perangkat yang dibutuhkan dalam penerapan Manajemen Risiko; 4. Memantau implementasi kebijakan, strategi, dan kerangka Manajemen Risiko yang direkomendasikan oleh Komite Manajemen Risiko dan yang telah disetujui oleh Direksi; 5. Memantau posisi/eksposur risiko secara keseluruhan, maupun per risiko termasuk pemantauan kepatuhan terhadap toleransi risiko dan limit yang ditetapkan; 6. Melakukan stress testing guna mengetahui dampak dari implementasi kebijakan dan strategi Manajemen Risiko terhadap portofolio atau kinerja Bank secara keseluruhan; 7. Mengkaji usulan aktivitas dan/atau produk baru yang dikembangkan oleh suatu unit tertentu Bank. Pengkajian difokuskan terutama pada aspek kemampuan Bank untuk mengelola aktivitas dan atau produk baru termasuk kelengkapan sistem dan prosedur yang digunakan serta dampaknya terhadap eksposur risiko Bank secara keseluruhan; 8. Memberikan rekomendasi kepada satuan kerja bisnis dan/atau kepada Komite Manajemen Risiko terkait penerapan Manajemen Risiko antara lain mengenai besaran atau maksimum eksposur risiko yang dapat dipelihara Bank; 9. Mengevaluasi akurasi dan validitas data yang digunakan oleh Bank untuk mengukur risiko bagi Bank; 10. Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko kepada Presiden Direktur, Direktur Kepatuhan, dan Komite Manajemen Risiko secara berkala atau paling kurang secara triwulanan. Frekuensi laporan harus ditingkatkan apabila kondisi pasar berubah dengan cepat; - 64 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 11. Melaksanakan kaji ulang secara berkala dengan frekuensi yang disesuaikan kebutuhan Bank, untuk memastikan: a. Kecukupan kerangka Manajemen Risiko; b. Keakuratan metodologi penilaian risiko; dan c. Kecukupan sistem informasi Manajemen Risiko; 12. Memeriksa dan bertanggung jawab atas kebenaran dan ketepatan penyampaian laporanlaporan baik internal maupun eksternal dalam rangka penerapan Manajemen Risiko; 13. Sebagai anggota Komite Manajemen Risiko bertanggung jawab untuk menyusun kebijakan Manajemen Risiko. Proses Manajemen Risiko yang dilaksanakan oleh Bank meliputi prosesl indentifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko dengan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal “Perubahan atas Surat Edaran Nomor 5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum”. Salah satu bentuk pelaksanaan pengelolaan risiko adalah penyusunan profil risiko Bank yang dilaporkan ke Bank Indonesia secara triwulanan. Laporan profil risiko ini menggambarkan risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank (inherent risk) termasuk Kualitas Penerapan Manajemen Risiko untuk masing-masing jenis risiko. Penilaian profil risiko Bank dilakukan terhadap 8 (delapan) jenis risiko yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Strategik, Risiko Kepatuhan dan Risiko Reputasi. Hasil penilaian risiko komposit Bank per 30 Desember 2011 adalah Rendah ke Moderat yang merupakan kombinasi dari Risiko Inheren Agregat Rendah ke Moderat dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Wajar. Risiko Kredit Bank mengelola dan mengkontrol risiko kredit dengan berbagai cara diantaranya, diversifikasi produk kredit, menetapkan limit kredit, pengukuran dan pemantauan risiko kredit serta pengendalian risiko kredit. Selain itu Bank juga menjalankan fungsi pengawasan (supervisi) kredit dengan efektif yang mencakup pemantauan dan pemeriksaan yang ketat, berkala dan terus menerus pada kredit yang telah disalurkan. - 65 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Bank telah membentuk Komite Kebijaksanaan Perkreditan (Credit Policy Committee) di dalam menerapkan prinsip perkreditan yang sehat. Komite ini dibentuk untuk membantu Direksi di dalam menetapkan kebijaksanaan perkreditan Bank, mengawasi pelaksanaan dari kebijaksaan tersebut, memantau perkembangan dan kondisi portofolio perkreditan serta memberikan saran yang menuju ke arah perbaikan. Bank memiliki sistem credit rating dan scoring terhadap outstanding kredit dengan batas plafond tertentu kecuali kredit pensiun dan kredit dengan jaminan cash collateral dan melakukan pemantauan terhadap hasil sistem tersebut yang dibandingkan dengan realisasi kolektibilitas kredit. i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit, disajikan setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai Uraian 30 Juni 2012 Rp Laporan posisi keuangan: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Kredit Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Sub Jumlah Komitmen dan Kontijensi: Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Bank garansi yang diterbitkan Irrevocable letters of credit yang masih berjalan Sub Jumlah Jumlah - 66 - 31 Desember 2011 Rp 34.801.929.105 225.181.598.707 19.277.876.371 36.900.181.615 225.962.030.860 17.983.918.617 596.937.831.928 113.384.736.305 1.970.411.210.825 5.878.198.098 770.238.492.508 147.584.651.872 1.609.854.098.430 3.337.070.042 15.484.762.417 2.981.358.143.756 13.246.868.322 2.825.107.312.266 606.740.688.201 6.451.196.955 598.192.492.495 5.963.625.732 15.626.999.695 628.818.884.851 22.853.786.967 627.009.905.194 3.610.177.028.607 3.452.117.217.460 P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ii. Analisis risiko konsentrasi kredit Konsentrasi risiko kredit terhadap aset keuangan (selain efek-efek tersedia untuk dijual) dan komitmen dan kontijensi berdasarkan jenis, sektor ekonomi dan wilayah geografis. Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan jenis setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai: 30 Juni 2012 Jumlah Rp 31 Desember 2011 Jumlah % Rp % Investasi Modal Kerja Konsumsi 1.036.435.784.959 2.046.704.933.284 527.036.310.364 28,71 56,69 14,60 1.078.472.990.965 1.954.619.987.482 419.024.239.013 31,24 56,62 12,14 Jumlah 3.610.177.028.607 100,00 3.452.117.217.460 100,00 Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan sektor ekonomi: 30 Juni 2012 Jumlah Rp Rumah tangga Perdagangan besar dan eceran Industri pengolahan Perantara keuangan Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Konstruksi Transportasi, pergudangan dan komunikasi Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Pertambangan dan penggalian Listrik, gas dan air Pertanian, perburuan dan kehutanan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa pendidikan Perikanan Administrasi pemerintah, pertahanan dan jaminan sosial wajib Lain-lain Jumlah 63.371.025.492 1.217.774.334.588 291.744.651.675 237.958.714.914 % 31 Desember 2011 Jumlah % Rp 25.137.325 1.482.944.033.976 1,76 33,73 8,08 6,59 1,75 0,82 2,73 0,84 0,64 0,04 0,03 0,02 1,73 0,16 0,00 0,00 41,08 61.746.736 1.557.239.309.336 1,75 32,86 7,89 6,54 1,48 0,62 1,23 0,60 0,64 0,04 0,02 0,02 1,08 0,08 0,04 0,00 45,11 3.610.177.028.607 100,00 3.452.117.217.460 100,00 63.082.123.820 29.544.303.649 98.495.867.178 30.476.317.600 23.063.610.081 1.313.309.504 1.193.305.520 628.893.900 62.554.518.593 5.858.544.559 148.336.233 - 67 - 60.454.205.149 1.134.228.144.896 272.502.101.874 225.877.880.113 50.926.813.085 21.432.016.776 42.458.318.910 20.621.309.205 21.976.338.004 1.364.377.497 700.000.000 821.270.758 37.311.971.615 2.727.276.412 1.414.137.094 P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan wilayah geografis: 30 Juni 2012 Jumlah Rp 31 Desember 2011 Jumlah % Rp % DKI Jakarta Jawa Barat Banten Jawa Timur Bali Jawa Tengah Sumatera Utara Lampung Nusa Tenggara Barat DI Yogyakarta Kalimantan Selatan Papua Jambi Nusa Tenggara Timur Maluku Sumatera Selatan Sulawesi Selatan Riau Bengkulu 2.275.474.798.946 349.851.626.539 212.303.521.888 204.868.902.979 189.970.246.275 181.535.165.849 110.397.758.276 81.580.362.863 3.435.701.770 209.331.961 199.115.952 133.957.684 55.670.073 49.052.038 42.750.825 31.735.436 19.190.241 18.139.012 - 63,03 9,69 5,88 5,67 5,26 5,03 3,06 2,26 0,10 0,01 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 - 2.316.773.972.647 331.457.873.424 134.859.390.311 186.257.321.559 163.957.826.905 158.787.287.300 79.541.766.517 76.602.935.042 3.319.472.284 221.499.552 158.263.055 60.262.047 43.657.928 33.919.276 20.846.343 20.923.270 67,11 9,60 3,91 5,40 4,75 4,60 2,30 2,22 0,10 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Jumlah 3.610.177.028.607 100,00 3.452.117.217.460 100,00 iii. Konsentrasi kredit termasuk komitmen dan kontijensi berdasarkan jenis debitur 30 Juni 2012 Giro pada bank lain dan BI Rp Kas Rp Bank Indonesia Bank-bank Korporasi Retail Kredit beragun rumah tinggal Kredit beragun properti komersial Lainnya Jumlah Penempatan pada bank lain dan BI Rp Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Rp Kredit Rp Tagihan akseptasi Rp Pendapatan bunga yang masih akan diterima Rp Komitmen dan kontinjensi Rp Jumlah Rp % - 225.181.598.707 19.277.876.371 - 596.937.831.928 - 113.384.736.305 - 1.312.943.739.398 182.182.018.308 5.878.198.098 7.824.711.965 1.511.428.763 504.864.846.624 123.954.038.227 935.504.166.940 19.277.876.371 1.825.633.297.987 313.525.683.396 26% 1% 51% 9% - - - - 20.229.197.945 - 102.685.189 - 20.331.883.134 1% 34.801.929.105 - - - 455.056.255.174 - 6.045.936.500 - 495.904.120.779 0% 14% 34.801.929.105 244.459.475.078 596.937.831.928 113.384.736.305 1.970.411.210.825 5.878.198.098 15.484.762.417 628.818.884.851 3.610.177.028.607 100% Tagihan akseptasi Rp Pendapatan bunga yang masih akan diterima Rp 31 Desember 2011 Giro pada bank lain dan BI Rp Kas Rp Bank Indonesia Bank-bank Korporasi Retail Kredit beragun rumah tinggal Kredit beragun properti komersial Lainnya Jumlah Penempatan pada bank lain dan BI Rp Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Rp Kredit Rp Komitmen dan kontinjensi Rp Jumlah Rp % - 225.962.030.860 17.983.918.617 - 770.238.492.508 - 147.584.651.872 - 338.791.171.998 846.854.838.010 3.337.070.042 - 115.821.347.963 497.841.518.134 1.143.785.175.240 17.983.918.617 454.612.519.961 1.348.033.426.186 32% 0% 13% 37% - - - - 42.865.029.891 - - 6.999.999.999 49.865.029.890 1% 36.900.181.615 - - - 486.346.081 380.856.712.450 - 13.246.868.322 6.347.039.098 486.346.081 437.350.801.485 0% 12% 36.900.181.615 243.945.949.477 770.238.492.508 147.584.651.872 1.609.854.098.430 3.337.070.042 13.246.868.322 627.009.905.194 3.452.117.217.460 96% - 68 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Risiko Pasar Kebijakan Risiko Pasar ditetapkan dan disetujui oleh Direksi dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris yang kemudian mendelegasikan tanggung jawab pengelolaannya kepada Asset and Liability Management Committee (ALCO). Bank memiliki kebijakan dan prosedur pengendalian Risiko Pasar seperti ketentuan penetapan suku bunga Dana Pihak Ketiga dan Kredit. Pengelolaan Risiko Pasar di Bank merupakan tujuan untuk menghindari terjadinya kerugian akibat pergerakan harga pasar. Penetapan perubahan pada instrumen keuangan yang dimiliki oleh Bank, penetapan limit Risiko Pasar seperti Intra Day Limit, Cut Loss Limit, Dealer Limit dan lain-lain maupun penetapan tingkat suku bunga atau nilai tukar dilakukan oleh ALCO yang diberikan wewenang oleh Direksi. Proses indentifikasi, pengukuran dan pemantauan Risiko Pasar dilakukan melalui analisa perkembangan suku bunga pasar dan kurs valuta asing secara berkala. Risiko pasar dalam hal ini dibagi menjadi dua bagian: 1. Risiko Nilai Tukar Risiko nilai tukar merupakan risiko yang timbul dari transaksi forex baik dari posisi keuanganmaupun dari sisi off balance sheet. Risiko nilai tukar diukur dengan Value at Risk (VaR) dengan memakai metodologi variance covariance untuk mengukur potential loss maksimum dengan tingkat kepercayaan tertentu dan untuk waktu tertentu dalam keadaan normal. Sensitivitas Nilai Tukar Analisis sensitivitas nilai tukar diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap potential loss dari nilai tukar, yaitu membuat asumsi perubahan/fluktuasi nilai tukar yang berlawanan arah dengan masing-masing posisi nilai tukar. Fluktuasi nilai tukar dipilih yang lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing nilai tukar sebesar 12% atau fluktuasi berdasarkan data historis selama setahun ke belakang. Pada posisi Desember 2011 selisih lebih modal Bank mampu meng-cover risiko nilai tukar sebesar 465,09 kali. Hal ini disebabkan karena posisi devisa neto Bank yang rendah sedangkan ekses modal Bank yang tinggi sehingga Bank dinilai sangat tidak rentan terhadap pergerakan nilai tukar. 2. Risiko Suku Bunga Untuk memperkecil dampak perubahan risiko suku bunga terhadap pendapatan Bank, Bank tetap menjaga rasio RSA (rate sensitivity asset) terhadap RSL (rate sensitivity liabilities) agar tidak terlalu jauh dari 100%. Pada posisi 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 rasio RSA/RSL masing-masing sebesar 102,50% dan 103,9%. Dengan rasio yang tidak jauh dari 100% tersebut apabila terjadi perubahan suku bunga secara paralel pada aset dan liabilitas, Bank tidak terekspos risiko suku bunga yang besar. Bank juga senantiasa memantau repricing profile setiap pengelompokan waktu (time bucket) untuk mengetahui dampak perubahan suku bunga terhadap NII Bank secara lebih akurat. - 69 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tabel di bawah ini menunjukkan repricing profile aset dan liabilitas Bank yang sensitif terhadap suku bunga dan diurutkan berdasarkan rentang waktu suku bunga tersebut akan di-repricing (untuk floating rate) atau tanggal jatuh temponya (untuk fixed rate). 30 Juni 2012 Jumlah Rp Sampai dengan 1 bulan Rp > 1 bulan s/d 3 bulan Rp > 3 bulan s/d 6 bulan Rp > 6 bulan s/d 1 tahun Rp > 1 tahun Rp Aset Penempatan pada BI Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Kredit 596.937.831.928 596.937.831.928 - - - - 113.384.736.305 1.970.411.210.825 83.951.347.893 49.551.719.524 102.604.970.535 15.061.465.057 268.584.155.083 48.771.551.724 451.178.800.485 1.064.091.936.829 Jumlah 2.680.733.779.058 680.889.179.821 152.156.690.059 283.645.620.140 499.950.352.209 1.064.091.936.829 Liabilitas Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain 2.535.012.265.435 8.209.362.230 2.497.598.998.708 6.609.362.230 27.168.347.527 1.600.000.000 2.714.097.713 - 7.530.821.487 - - Jumlah 2.543.221.627.665 2.504.208.360.938 28.768.347.527 2.714.097.713 7.530.821.487 - Jumlah Rp Sampai dengan 1 bulan Rp 31 Desember 2011 > 1 bulan > 3 bulan s/d s/d 3 bulan 6 bulan Rp Rp > 6 bulan s/d 1 tahun Rp > 1 tahun Rp Aset Penempatan pada BI Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Kredit 772.500.000.000 622.500.000.000 50.000.000.000 100.000.000.000 - - 400.000.000.000 1.634.315.958.120 200.000.000.000 47.667.283.502 100.000.000.000 183.200.418.372 50.000.000.000 217.962.454.648 50.000.000.000 380.169.329.126 805.316.472.472 Jumlah 2.806.815.958.120 870.167.283.502 333.200.418.372 367.962.454.648 430.169.329.126 805.316.472.472 Liabilitas Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain 2.420.015.909.775 3.576.571.003 2.404.507.136.581 3.576.571.003 14.392.900.216 - 927.161.833 - 188.711.145 - - Jumlah 2.423.592.480.778 2.408.083.707.584 14.392.900.216 927.161.833 188.711.145 - Sensitivitas Suku Bunga Analisis sensitivitas suku bunga diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap potential loss dari perubahan suku bunga, yaitu membuat asumsi perubahan/fluktuasi suku bunga. Fluktuasi suku bunga dipilih mana lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing suku bunga neraca rupiah sebesar 5% dan neraca valas sebesar 2% atau fluktuasi bedasarkan historical data selama setahun ke belakang. Untuk posisi Desember 2011 dan 2010 ekses modal Bank mampu menutup risiko suku bunga masing-masing sebesar 20,48 kali dan 16,27 kali. Hal ini disebabkan karena ekses modal bank yang tinggi untuk menutup perubahan suku bunga pada laporan posisi keuangan sehingga Bank dinilai sangat tidak rentan terhadap pergerakan suku bunga. - 70 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Risiko Likuiditas Kebijakan Risiko Likuiditas ditetapkan dan disetujui oleh Direksi dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris yang kemudian mendelegasikan tanggung jawab pengelolaannya kepada Asset and Liability Management Committee (ALCO). Bank juga membentuk Komite Kredit Treasury yang bertugas dan bertanggung jawab untuk menentukan pasar, instrumen serta transaksi dengan eligible counterparty. Kebijakan pengelolaan Risiko Likuiditas bertujuan untuk menghindari kerugian akibat kekurangan likuiditas, konsentrasi gap dan ketergantungan kepada counterparty, instrumen atau market segmen tertentu. Bank menetapkan sistem manajemen likuiditas yang bertujuan untuk menjaga Cadangan Wajib Formal (Legal Reserve Requirement) sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Beberapa cara untuk menetapkan sistem manajemen likuiditas tersebut adalah dengan mengurangi idle fund seminimum mungkin dan menjaga alat-alat likuid yang ada agar dapat memenuhi kebutuhan arus kas sehari-hari maupun dari hal-hal yang tidak terduga. Pengelolaan dan pemantauan tingkat likuiditas Bank dilakukan secara harian, mingguan dan bulanan di Kantor Pusat, Kantor Cabang maupun Kantor Pusat Non Operasional. Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar adalah sebagai berkut: 30 Juni 2012 Rp Kas Giro BI, SBI dan Penempatan BI lainnya Penempatan pada bank lain dikurangi dengan simpanan dari bank lain Jumlah aset likuid bersih Simpanan 31 Desember 2011 Rp 34.801.929.105 36.900.181.615 937.446.598.707 1.148.462.030.860 11.288.231.982 14.613.787.302 983.536.759.794 1.199.975.999.777 2.535.012.265.435 2.420.015.909.775 Rasio 38,80% - 71 - 49,59% P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Analisa Perbedaan Jatuh Tempo Aset dan Liabilitas Keuangan Tabel dibawah ini menyajikan analisis jatuh tempo aset dan liabilitas Bank pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontrak dan asumsi perilaku (behavioral assumptions): Sampai dengan 1 bulan Rp Lain-lain Rp 30 Juni 2012 > 3 bulan > 1 tahun s/d s/d 12 bulan 2 tahun Rp Rp > 1 bulan s/d 3 bulan Rp > 2 tahun s/d 5 tahun Rp > 5 tahun Rp Jumlah Rp Aset Tanpa suku bunga Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain Tagihan akseptasi Penyertaan dalam bentuk saham Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan dalam bentuk saham Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan Aset lain-lain - bersih - 34.801.929.105 225.181.598.707 - - - - - 34.801.929.105 225.181.598.707 - 6.677.659.914 3.638.613.993 1.873.778.165 365.805.940 - - - 6.677.659.914 5.878.198.098 9.900.000 116.219.422.617 7.240.806.721 45.796.489.499 - - - - - - 15.484.762.417 - - - - - 9.900.000 116.219.422.617 7.240.806.721 61.281.251.916 - 12.600.216.457 - - - - - 12.600.216.457 83.724.434.233 101.874.838.795 709.547.815.177 73.234.994.501 384.051.856.581 129.871.712.118 1.482.305.651.405 - 596.937.831.928 - - - - - 596.937.831.928 - - - 49.551.719.524 63.833.016.781 - - - 113.384.736.305 - 226.913.660 730.131.740 10.215.140.391 40.733.356.626 172.909.536.355 263.290.480.648 488.105.559.420 169.266.618.837 979.273.960.414 154.030.468.224 783.961.778.289 113.968.351.127 556.961.392.936 393.162.192.766 3.150.624.762.593 55.623.497.913 30.711.508.529 3.675.367.622 3.684.176.980 6.268.467.494 1.892.705.217 - 369.500.950 - - - - 30.711.508.529 5.937.573.789 3.684.176.980 61.891.965.407 Suku bunga variabel: Simpanan Simpanan dari bank lain - 947.414.679.388 1.359.362.230 - - - - - 947.414.679.388 1.359.362.230 Suku bunga tetap: Simpanan Simpanan dari bank lain - 1.550.184.319.320 5.250.000.000 27.168.347.527 1.600.000.000 10.244.919.200 - - - - 1.587.597.586.047 6.850.000.000 Suku bunga variabel Giro pada bank lain Kredit Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kredit Suku bunga tetap: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain Efek-efek Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek Kredit Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kredit Jumlah Aset Liabilitas Tanpa suku bunga: Liabilitas segera Liabilitas akseptasi Utang pajak Liabilitas lain-lain Jumlah Liabilitas Selisih 55.623.497.913 2.548.547.881.563 30.661.052.744 10.614.420.150 - - - 2.645.446.852.370 113.643.120.924 (1.569.273.921.149) 123.369.415.480 773.347.358.139 113.968.351.127 556.961.392.936 393.162.192.766 505.177.910.223 - 72 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sampai dengan 1 bulan Rp Lain-lain Rp 31 Desember 2011 > 3 bulan > 1 tahun s/d s/d 12 bulan 2 tahun Rp Rp > 1 bulan s/d 3 bulan Rp > 2 tahun s/d 5 tahun Rp > 5 tahun Rp Jumlah Rp Aset Tanpa suku bunga Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain Tagihan akseptasi Penyertaan dalam bentuk saham Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan dalam bentuk saham Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain - bersih Suku bunga variabel Giro pada bank lain Kredit Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kredit Suku bunga tetap: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain Efek-efek Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek Kredit Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kredit - 36.900.181.615 225.962.030.860 - - - - - 36.900.181.615 225.962.030.860 - 17.882.305.310 3.337.070.042 - - - - - 17.882.305.310 3.337.070.042 9.900.000 27.969.623 7.240.806.721 1.836.127.267 214.998.954 7.700.052.622 101.499.095.696 3.213.477.148 - 1.196.724.867 18.630.426.636 3.721.171.445 741.100.984 1.683.180.289 - 3.572.977.317 9.900.000 113.852.318.910 7.240.806.721 30.184.983.938 - 101.613.307 - - - - - 101.613.307 - 44.311.887.457 181.270.524.477 576.061.628.104 41.547.981.163 307.085.441.246 81.370.157.095 1.231.647.619.542 - 622.196.956.748 49.719.616.090 98.321.919.670 - - - 770.238.492.508 - - - 99.250.649.463 48.334.002.409 - - - 147.584.651.872 - 219.783.235 531.861.470 11.150.547.592 29.735.212.188 141.345.079.115 195.223.995.288 378.206.478.888 9.114.803.611 969.757.254.164 342.193.875.567 836.108.294.455 76.179.850.788 448.430.520.361 281.363.854.567 2.963.148.453.513 27.836.887.544 13.103.870.296 3.370.777.839 8.812.802.638 8.955.626.835 10.000.000 1.334.900.000 - - - 13.103.870.296 3.370.777.839 8.812.802.638 38.137.414.379 Suku bunga variabel: Simpanan Simpanan dari bank lain - 799.270.951.057 826.571.003 - - - - - 799.270.951.057 826.571.003 Suku bunga tetap: Simpanan Simpanan dari bank lain - 1.605.236.185.524 2.750.000.000 14.392.900.216 - 1.115.872.978 - - - - 1.620.744.958.718 2.750.000.000 Jumlah Liabilitas 27.836.887.544 2.442.326.785.192 14.402.900.216 2.450.772.978 - - - 2.487.017.345.930 Selisih (18.722.083.933) (1.472.569.531.028) 327.790.975.351 833.657.521.477 76.179.850.788 448.430.520.361 281.363.854.567 476.131.107.583 Jumlah Aset Liabilitas Tanpa suku bunga: Liabilitas segera Liabilitas akseptasi Utang pajak Liabilitas lain-lain Risiko Operasional Dalam menghadapi Risiko Operasional Dewan Komisaris dan Direksi telah menetapkan strategi yang meliputi kelengkapan sistem dan prosedur mengenai pengelolaan Risiko Operasional. Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur mengenai pengelolaan Risiko Operasional seperti Buku Pedoman Penggunaan Teknologi Sistem Informasi (BPPTSI), Pedoman Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) dan Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi (PPMRPTI), serta adanya penetapan limit seperti limit transaksi, limit mata uang yang selalu dievaluasi secara berkala. Selain itu Bank juga memberikan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia yang berkesinambungan agar dapat memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah. - 73 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Kebijakan pengelolaan Risiko Operasional bertujuan untuk menghindari kerugian akibat kegagalan atau tidak memadainya proses internal, manusia, sistem atau akibat adanya kejadian eksternal. Bank melakukan identifikasi data kejadian operasional yang berisi kejadian-kejadian yang terjadi di Bank baik yang berpotensi menimbulkan kerugian maupun yang sudah menimbulkan kerugian serta pelampauan limit, rasio-rasio operasional, kepatuhan Bank terhadap Program APU dan PPT dan penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya. Selain itu, Bank melakukan penyempurnaan sistem informasi yang dapat menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu dengan memperhatikan pengkinian data dan distribusi informasi terkini ke seluruh aktivitas fungsional Bank. Risiko kepatuhan yang melekat pada Bank terkait peraturan perundang-undangan, ketentuan kehati-hatian dan ketentuan lain yang berlaku, seperti: - Risiko kredit yang terkait dengan ketentuan Kewajiban Modal Minimun (KPMM), Kualitas Aktiva Produktif dan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Risiko pasar terkait dengan ketentuan Posisi Devisa Neto (PDN) Risiko stratejik terkait dengan ketentuan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) Bank. Risiko lain terkait dengan ketentuan eksternal. Dalam mengelola manajemen risiko kepatuhan, Bank melakukan peningkatan budaya kepatuhan yang terus menerus dilakukan melalui program kepatuhan yaitu: - Pengkinian dan penatausahaan database kepatuhan. Sosialisasi/pelatihan melalui regulation update dan in-class training. Uji kepatuhan terhadap produk baru, kebijakan baru dan aktivitas bank. Monitor pelaksanaan kepatuhan melalui compliance matrix. Penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Teroris. Risiko Modal Sebagai Bank yang beroperasional di Indonesia, Bank diwajibkan oleh Bank Indonesia untuk menjaga rasio kewajiban penyediaan modal minimum (“CAR”) diatas persentase tertentu. Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 mengharuskan bank komersial di Indonesia untuk memelihara rasio kewajiban penyediaan modal minimum 8%. Selanjutnya berdasarkan PBI No. 5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 mengharuskan bank komersial dengan kualifikasi tertentu untuk menghitung risiko pasar dalam perhitungan CAR dan menjaga rasio kewajiban penyediaan modal minimum 8% dengan memperhitungkan risiko pasar. Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 mengharuskan bank komersial di Indonesia untuk memperhitungkan risiko modal operasional dalam perhitungan CAR untuk risiko operasional yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2010. - 74 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 dengan perhitungan sebagai berikut: 30 Juni 2012 Rp 31 Desember 2011 Rp Modal - Modal inti - Modal pelengkap 389.367.074.968 35.468.731.287 363.941.774.627 49.587.106.887 Jumlah Modal 424.835.806.255 413.528.881.514 20,55% 19,96% 2.067.094.057.497 2.071.877.938.095 18,84% 17,57% 8,00% 8,00% Rasio Kecukupan Modal Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (Rp) Rasio modal inti terhadap aktiva tertimbang menurut risiko *) Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan *) Tidak memperhitungkan risiko pasar karena efek-efek yang dimiliki Bank hanya berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Risiko Hukum Bank mengelola Risiko Hukum yang disebabkan adanya tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis dengan mereview dan menganalisis setiap pengikatan kredit dan jaminan, menyusun kontrak dan perjanjian antara Bank dengan pihak lain/nasabah berdasarkan ketentuan yang berlaku, mereview syarat dan ketentuan yang berkaitan dengan transparansi informasi produk Bank dan penggunaan data pribadi nasabah serta mengawasi pelaksanaan dan kepatuhan pegawai pada setiap jenjang organisasi atas etika bisnis Bank. Penetapan limit Risiko Hukum ditujukan untuk mengurangi Risiko Hukum yang ditimbulkan karena adanya perkara hukum yang dihadapi Bank, kelemahan perikatan, dan ketiadaan/perubahan perundang-undangan. Bank mengidentifikasi setiap kejadian yang terkait dengan Risiko Hukum termasuk jumlah potensi kerugian yang diakibatkan kejadian tersebut dalam suatu administrasi data. Pemantauan dan pengendalian Risiko Hukum dilakukan dengan review secara berkala kontrak dan perjanjian Bank dengan pihak lain, memastikan kesesuaian antara operasional, organisasi dan pengendalian intern dengan ketentuan yang berlaku, kode etik dan strategi usaha, kepatuhan terhadap prosedur internal, kualitas laporan keuangan, efektivitas dan efisiensi Sistem Informasi Manajemen Risiko, serta efektivitas penerapan komunikasi yang berkaitan dengan dampak Risiko Hukum kepada seluruh pegawai. Risiko Strategik Bank menetapkan kebijakan pengelolaan Risiko Strategik untuk memastikan pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan strategik telah tepat untuk pencapaian tujuan usaha Bank dengan mempertimbangkan visi dan misi Bank, kelemahan dan kekuatan Bank, sumber daya manusia dan infrastrukturnya serta faktor dan kondisi eksternal, termasuk rencana penerbitan produk atau peluncuran aktivitas baru. - 75 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Penetapan limit Risiko Strategik seperti limit penyimpangan atas rencana bisnis Bank ditujukan untuk menyesuaikan rencana strategik dan rencana bisnis dengan visi, misi, dan strategi Bank. Pengukuran Risiko Strategik dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas strategi bisnis Bank, posisi bisnis Bank di industri perbankan dan pencapaian Rencana Bisnis Bank. Bank melaksanakan proses pengendalian keuangan yang bertujuan untuk memantau realisasi dibandingkan dengan target yang akan dicapai dan memastikan bahwa risiko yang diambil masih dalam batas toleransi serta melakukan evaluasi secara berkala terhadap perubahan/kondisi eksternal dan ketentuan yang berlaku. Risiko Kepatuhan Bank memiliki kebijakan dan prosedur mengenai pengelolaan Risiko Kepatuhan yang tertuang dalam Pedoman Kepatuhan, Pedoman Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT), Buku Pedoman Manajemen Risiko (BPMR), dan Surat Edaran. Penetapan limit dilakukan untuk melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku. Bank telah membentuk Satuan Kerja Kepatuhan dalam rangka memantau pelaksanaan ketentuan dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian dan menjaga agar kegiatan Bank tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku. Pengendalian Risiko Kepatuhan dilaksanakan dengan melakukan evaluasi secara berkala atas kepatuhan Bank terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, pengendalian pengembangan produk/aktivitas baru, pengendalian internal Bank seperti pemisahan fungsi dan pengendalian berlapis, efektivitas dan independensi fungsi pengawasan internal, serta akurasi, kelengkapan, integritas laporan dan sistem informasi manajemen. Risiko Reputasi Bank memiliki kebijakan dan prosedur mengenai pengelolaan Risiko Reputasi yang tertuang dalam Buku Pedoman Manajemen Risiko (BPMR), kebijakan dan prosedur mengenai transparansi informasi produk Bank dan penggunaan data pribadi nasabah serta penanganan pengaduan nasabah untuk meminimalisikan Risiko Reputasi akibat publikasi negatif terhadap Bank yang tertuang dalam Surat Edaran. Bank membentuk fungsi khusus penanganan dan penyelesaian pengaduan yang diajukan nasabah dan/atau perwakilan nasabah serta menunjuk Corporate Secretary yang berwenang dan bertanggung jawab untuk memberikan info / penjelasan yang dibutuhkan kepada nasabah dan pihak ekstern lainnya. Meminimalisasi Risiko Reputasi yang timbul karena adanya pemberitaan media dan/atau rumor mengenai Bank yang bersifat negatif, serta adanya strategi komunikasi Bank yang kurang efektif dilakukan dengan penetapan limit kerugian akibat complaint nasabah dan publikasi negatif. Pengendalian Risiko Reputasi dilakukan dengan meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, mengatasi dengan segera adanya keluhan nasabah dan gugatan hukum yang dapat meningkatkan eksposur Risiko Reputasi dengan cara melakukan komunikasi dengan nasabah / pihak ekstern lainnya secara kontinyu dan melakukan perundingan bilateral dengan nasabah untuk menghindari litigasi dan tuntutan hukum, serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia untuk mengurangi keluhan nasabah karena kesalahan informasi atau transaksi. - 76 - P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 40. IKATAN LAINNYA Bank melakukan perjanjian dengan PT Rintis Sejahtera (Rintis), yang bertindak sebagai switching operator dari PT Bank Central Asia (BCA), melalui Perjanjian Kerjasama Penggunaan ATM BCA dan Debit BCA No. PKS/RS-BUMIARTA/001/II/2001 tanggal 19 Pebruari 2001 juncto Perjanjian mengenai Kerjasama Penggunaan ATM BCA No. PKS/RS-BUMI ARTA/002/VII/2002 tanggal 17 Juli 2002. Sesuai dengan perjanjian tersebut, nasabah Bank dapat menggunakan fasilitas jaringan ATM BCA untuk melakukan transaksi. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal 19 Pebruari 2001, dan secara otomatis diperpanjang untuk jangka waktu yang sama, demikian seterusnya. Dalam hal terdapat pihak yang tidak ingin memperpanjang perjanjian ini, maka diwajibkan memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya selambatnya 90 hari sebelum jangka waktu tersebut di atas. Sampai saat ini, perjanjian tersebut masih berlaku karena tidak ada pihak yang mengajukan penghentian perjanjian. 41 PENYAJIAN KEMBALI LAPOARAN KEUANGAN Bank menyajikan kembali laporan keuangan pada 30 Juni 2011 karena adanya perubahan kebijakan akuntansi atas penyisihan penghapusan atas aset non-produktif dan transaksi rekening administratif. Sejak tanggal 1 Januari 2011, Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai trasaksi rekening administratif berdasarkan selisih antara nilai tercatat dan nilai kini atas pembayaran liabilitas yang diharapkan akan terjadi dan aset non produktif berdasarkan nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 13/658/DPNP/IDPnP tanggal 23 Desember 2011. Dampak dari penyesuaian yang dilakukan terhadap laporan laba rugi komprehensif Bank pada tanggal 30 Juni 2010 adalah sebagai beriukut: Laporan Laba Rugi Komprehensif Sebelum Penyajian Keuntungan transaksi mata uang asing - bersih (264.803.563) Setelah Penyajian (271.327.009) Beban cadangan kerugian penurunan nilai 751.931.198 2.799.680.448 Beban estimasi kerugian komitmen dan kontijensi 437.294.511 - 14.668.164.845 16.051.186.654 12,70 13,90 Laba bersih tahun berjalan Laba bersih per saham 42. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 2 sampai dengan 77 merupakan tanggung jawab manajamen, dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 30 Juli 2012. ooOoo - 77 -