menegaskan ekonomi pancasila - E

advertisement
Strategi Bisnis Rasulullah
BISNIS YANG DILAKUKAN
BANGSA-BANGSA ARAB PRA ISLAM
1.1.
Pendahuluan
Arabia berasal dari bahasa Persia Kuno yang dibaca “Arab”ya”. Ini
merupakan nama Negara yang berada di sebelah barat dan selatan
Mesopotamia. Berdasarkan literature kuno dibagi dalam tiga wilayah
yang terdiri dari :
 Wilayah selatan yang berbatasan dengan Lautan Hindia (saat ini
Yaman dan Oman)
 Wilayah bagian dalam (saat ini Saudi Arabia)
 Wilayah barat-utara (saat ini Yordania dan sebagian Syiria).
Sedangkan menurut nama Latin, wilayah ini terbagi menjadi :
 Arabia Felix ( Arabia Bahagia)
 Arabia Deserta ( Arabia Gurun)
 Arabia Petra (Arabia Gunung Batu, dibawah kekuasaan Petra).
Wilayah Arabia Felix mencakup bagian lainnya di Semenanjung
Arab, yang kondisinya tidak banyak diketahui. Pandangan yang
membatasi wilayah itu hanya Yaman, daerah yang paling dikenal
oleh orang-orang Eropa, merupakan pandangan keliru yang muncul
pada abad pertengahan. Kata Yaman sendiri, yang berarti “bahagia”,
mungkin merupakan usaha untuk mengalihkan arti kata yaman
dalam bahasa Arab (arah kanan) menjadi yumn, yang berarti
“kebahagiaan”. Daerah itu disebut Yaman karena berada di sebelah
kanan, sebelah selatan Hijaz, yang berseberangan dengan Syam, atau
Suriah, yang berada di sebelah kiri atau di utara. Marcian (sekitar
400 M.) dari Heraclea menggunakan istilah “Saraceni”. Sebelum
Marcian, Ptolemius, yang kondang pada paruh pertama abad kedua,
juga pernah menggunakan kata Saracen. Ammianus Marcellinus,
seorang penduduk asli Antiokia yang menulis karyanya pada paruh
terakhir abad keempat Masehi, menyamakan Saracen dengan orangorang Arab Skenit. Bagi para penulis klasik, mulai Eratosthenes dari
1
Strategi Bisnis Rasulullah
Yunani (meninggal sekitar 196 S.M.)- sumber Strabo- hingga Pliny
dari Romawi (meninggal sekitar 79 M.), Semenanjung Arab adalah
sebuah yang sangat makmur dan mewah. Arab merupakan negeri
tempat tumbuhnya tanaman penghasil wewangian dan rempahrempah lainnya; penduduknya mencintai dan menikmati kebebasan.
Memang, ciri bangsa arab yang paling memikat para barat adalah ciri
yang terakhir. Watak orang-orang Arab yang independen telah
menjadi bahan pujian dan kekaguman para penulis Eropa sejak
masa lalu hingga masa Gibbon saat ini. Bahwa orang-orang Arab
sendiri menyadari kelebihan yang telah diberikan oleh lingkungan
tempat tinggal mereka bisa disimpulkan dari perdebatan mereka
dengan Kaisar Persia yang juga dihadiri oleh duta-duta dari
Bizantium, India dan Cina Ketika seorang utusan dari Arab
memaparkan dengan sangat fasih dan tegas butir-butir penting yang
menjadi keunggulan bangsanya. Diodorus Siculus (hidup pada
paruh kedua abad pertama Masehi) menegaskan bahwa orang-orang
Arab “sangat menjungjung tinggi kebebasan mereka”. Dalam
karyanya, Geography, Strabo berdasarkan otoritas penulis Yunani
sebelumnya, menyatakan bahwa orang-orang Arab adalah satusatunya bangsa yang tidak mengirimkan dutanya kepada Aleksander,
yang punya rencana untuk “menjadikan Arab sebagai pusat
kerajaannya”. Ada beberapa kerajaan di Arabia Felix, antara lain
kerjaan Minea, Saba, Himyar, Aksum, Qataban dan Hadramaut.
Kerajaan-kerajaan tersebut merupakan kerajaan kecil di Arabia
Felix. Kerajaan Saba dengan ibukota Sharwah kemudian berpindah
ke Ma’rib. Kerajaan Minea merupakan kerajaan yang
mengendalikan bisnis kemenyan dengan ibukota Qarnaw. Qataban
dengan ibukota Timna. Himyar dengan ibukota Zafar. Hadramau
dengan ibukota Shabwa mengendalikan bisnis.
Arabia Gurun dihuni oleh suku pengembara di Akkadian yang
disebut Aribi, seringkali menyerbu Negara sekitarnya, misalnya
Arabia Felix dan Mesopotamia, yang mereka kadangkala
memperoleh kemenangan. Untuk memahami orang terisolasi yang
dikenal sebagai orang tanpa sejarah dibutuhkan kerja keras,
meskipun demikian mereka dikenal sebagai penunggang unta pada
abad ke sepuluh atau kesembilan sebelum Masehi (SM). Pada 250
SM berbagai suku Arabia mulai bergerak menuju Levant. Suku yang
tercatat tersebut adalah suku Qedar dan Nabatu yang membuat jalan
2
Strategi Bisnis Rasulullah
ke wilayah Edomit, Moabite dan Yahudi. Pada periode Parthian dan
Romawi, beberapa dinasti Arabia menguasai kota di Syam (Syiria)
dan Irak. Kota tersebut antara lain Palmyra, Emesa, Edessa, Hatra,
Chacene dan Gerrha. Sementara itu orang modern umumnya berfikir
bahwa penduduk dari Semenanjung Arabia sebagai Arab, para ahli
sejarah kuno seringkali merujuk orang-orang ini dengan nama suku
mereka secara langsung. Ini merupakjan hal yang sangat penting
untuk menemukan siapa orang Arab yang sesungguhnya.
Orang Arab Petra tinggal di antara Mesir dan Mesopotamia, yang
akhirnya menetap dari pengembaraan sebagai cara hidup mereka,
membangun beberapa kota. Orang yang utama di daerah ini adalah
orang Nabasia dan Petra sebagai ibukota mereka. Referensi tertua
untuk orang Arab dapat ditemukan dalam kitab Injil Genesis, dimana
pedagang Arab jual beli dengan Josep anak Jacob. Referensi lainnya
ditemukan di laporan perang Raja Assyirian Salmanasser pada 853
SM dan laporan tentang sebuah kerajaan yang bernama Aribi, yang
disebutkan dari Tiglath- Pileser III (745 – 727 SM) ke depan dan
pengikut Asssyrian sampai pertengahan kedua abad ketujuah.
Kemudian, Arab ditundukkan oleh raja Babilonia Nabonidus, yang
membuat oase Tema menjadi ibukotanya dan mencapai Yatribu
(Medina). Menurut peneliti Yunani, Herodotus, raja Persia
Cambyses tidak menduduki Arab ketika menyerang Mesir pada 525
SM. Penggantinya, Darius I tidak menyebutkan Arab dalam prasasti
Behistun
dari
tahun
pertama
pemerintahannya,
tetapi
menyebutkannya dalam akhir catatan. Halini menunjukkan bahwa
Darius hanya menundukkan sebagian dari wilayah Arabia. Tidak ada
petunjuk yang menunjukkan loyal atau tidak loyal terhadap terhadap
raja Persia. Setelah raja Macedonia Alexander yang Agung
menaklukkan kekaisaran Persia antara 335 sampai 323 SM, bagian
dari Arabia yang tersisa lebih atau kurang otonomi selama berabadabad. Pada 106 Masehi (M), bagian Arabia berhubungan dengan
Yordan yang dijadikan provinsi kekaisaran Romawi dibawah
kekuasaan Trajan. Ada beberapa kota dalam propinsi ini mulai dari
utara menuju keselatan, Adraa (Dara’), Dion, Gerasa (Jerash),
Philadelphia (amman) dan Aila (Aqaba). Selama periode Romawi,
sejarawan Josephus dan Strabo dengan bebas mencampuradukkan
penggunaan kata Arab dengan Nabasia dan sebaliknya raja Nabasia
dikenal sebagai raja Arab dan kerajaan mereka dikenal sebagai
3
Strategi Bisnis Rasulullah
Arabia. Maka ini hanyalah kesesuaian Kerajaan Nabasia menjadi
Provinsi Arabia, yang memasukkannya ke Kekaisaran Rowawi.
Meskipun, kendali rute laut oleh Himyar sangat meyakinkan. Pada
akhir abad ketiga, raja Samir Yuhar menyatukan Yaman. Ia
menganggap cukup penting untuk bernegosiasi dalam kestaraan
dengan raja Kekaisaran Persia.
Sedangkan kaum Arab oleh para ahli sejarah dibagi menjadi tiga
bagian sesuai dengan silsilah keturunannya, yaitu : Arab Ba’idah,
Arab ’Aribah dan Arab Musta’ribah.
Kaum Arab Ba’idah, yaitu kaum Arab terdahulu yang rincian
sejarah mereka tidak dapat diketahui secara sempurna, seperti kaum
’Aad, Tsamud,
Kaldan, dan Amalq. Kaum ‘Aad atau ‘Ad
merupakan suku Arab kuno yang dipimpin oleh ‘Ad ibn Kin’ad,
tinggal di daerah Al Ahqaf, daerah sebelah barat Oman dan sebelah
timur Yaman, membentang dari Laut Arab sampai Pegunungan
Dhofar dan pinggiran Rub` al-Khali dan kaum ’Aad hidup pada
masa Nabi Hud. Kaum Tsamud merupakan orang Arab kuno, hidup
dari 2300 SM sampai 200 SM di Gunung Athlab dan di seluruh Arab
Tengah. Kaum Tsamud hidup pada masa Nabi Saleh. Kuam Kaldan
hidup di masa Nabi Ibrahim. Sedangkan kaum Amalq hidup bersama
Nabi Ismail.
Kaum Arab “Aribah, yaitu Arab yang berasal dari garis
keturunan Ya’rib bin Yasyjib bin Qahthan, dan dinamakan Arab
Qahthaniyyah. Arab ‘Aribah, yaitu kaum Qahthan, bertempat di
negeri Yaman. Kaum ini terdiri dari berbagai macam kabilah, dan
yang terkenal adalah dua kabilah, yaitu Himyar dan Kahlan. Himyar
(Humair) mempunyai anak keturunan yang terkenal adalah Zaid alJumhur, Qadla’ah dan as-Sakasih. Sedangkan Kahlan, anak
keturunannya yang terkenal adalah Hamdan, Anmar, Thai’,
Madzhaj, Kandah, Lakhm, Judzam, al-Azd, al-Aus, al-Khazraj, dan
anak-anak Jafnah raja-raja Syam.
Kaum Arab Musta’ribah, yaitu kaum Arab yang berasal dari
garis keturunan Ismail, dan dinamakan Arab Adnaniyyah. Dari
perkawinanya dengan anak Madladl, Isma’il dikarunia dua belas
orang anak, semuanya laki-laki.” Mereka adalah Nabit (Nabajoth),
Qidar (Kedar), Adba’il (Adbeel), Mabsyam (Mibsam), Masyama
(Mishma), Dauma (Dumah), Maisya (Massa), Hadad, Yatma
(Tema), Yathur (Jetur), Nafis (Naphis), dan Qaidama (Kedemah).
4
Strategi Bisnis Rasulullah
Dari mereka itu terpecah menjadi dua belas kabilah, dan semuanya
tinggal di Makkah. Mata pencaharian mereka adalah berdagang, dari
negeri Yaman ke negeri Syam dan Mesir. Kemudian, kabilahkabilah tersebut menyebar di seluruh jazirah, bahkan ada yang keluar
jazirah. Nabit menurunkan bangsa Nabasia. Sayid Sulaiman AnNadwi, setelah mengadakan penelitian yang cermat dan detail,
menetapkan bahwa raja-raja dari keluarga Ghassan dan juga Anshar
yang terdiri dari al-Aus dan al-Khazraj, bukan berasal dari keluarga
Qahthan, namun berasal dari keluarga Nabit bin Isma’il, dan sisasisa mereka yang berada di negeri tersebut. Peradaban al-Anbath,
yakni anak-anak Nabith, pernah mengalami jaman keemasan, di
Hijaz bagian utara. Mereka memiliki kekuasaan yang kuat dan
berhasil menguasai orang-orang yang ada di sekitar wilayah tersebut,
Tidak ada seorang pun yang mampu melawannya sebelum
datangnya Romawi. Setelah Romawi datang mereka berhasil
ditundukkan. Adapun anak-anak Qidar bin Isma’il tetap tinggal di
Makkah. Disana, mereka mengembangkan keturunannya. Di antara
keturunan mereka adalah Adnan dan anaknya, Ma’ad. Dari dialah
keturunan Arab Adnaniyah terpilihara. Adnan adalah kakek yang
kedua puluh satu dalam silsilah keturunan Nabi Muhammad
shallallahu ’alaihi wasallam. Dalam sebuah hadits dinyatakan bahwa
Nabi shallallahu’alaihi wasallam apabila menyebutkan silsilah
keturunannya dan sampai pada Adnan, beliau berhenti seraya
berkata, ”Dustalah para ahli nasab, maka janganlah melapauinya.”
Namun, sekolompok ulama, berpendapat bahwa melanjutkan nasab
diatas Adnan boleh-boleh saja, karena mereka melemahkan hadits
tersebut. Mereka mengatakan, setelah mengadakan penelitian yang
cermat, bahwa antara Adnan dan Ibrahim terdapat empat puluh
ayah.”
Anak keturunan Ma’ad, yakni dari anaknya yang bernama Nizar,
terpecah menjadi berbagai kabilah. Dikatakan bahwa Ma’ad tidak
mempunyai anak selain Nizar memiliki empat anak dan dari mereka
terpecah menjadi empat kabilah besar, yaitu : Iyyad, Anmar, Rabi’ah
dan Mudlar. Rabi’ah melahirkan Anazah, Abdul Qais, dua orang
anak wakil yaitu Bakr dan Taghlab, Hanfah, dan lain-lainnya.
Mudlar menurunkan Qia Ailn bin Mudlar dan Ilyas bin Mudlar.
Keturunan Qais Ailan adalah Banu Salim. Banu Hauzan dan Banu
Ghathfan. Sedangkan anak keturunan Ghathfan adalah Abas,
5
Strategi Bisnis Rasulullah
Dziban, Asyja’. Sedangkan keturunan Iyas bin Mudlar adalah
Tamin bin Murah, Hudzail bin Mudrikah, Banu Asad bin
Khuzaimah, dan anak keturunan Kinanah adalah Quraisy ; mereka
adalah anak-anak Fihr bin Malik bin Nadlar bin Kinanah. Quraisy
terpecah menjadi berbagai kabilah, di antaranya yang terkenal adalah
Jamah, Saham, Adi, Makhzum, Taim, Zahrah, dan anak keturunan
Qushay bin Kilab yaitu Abdud-Dar bin Qushay.
Dari Abdu Manaf ada empat kabilah, yaitu : Abdu Syams,
Naufal, al-Muthalib, dan Hasyim. Dari Hasyim terpilih pemimpin
kita, Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim.
Nabi shallallahu ’alaihi wasallam bersabda : ”Sesungguhnya
Allah telah memilih Isma’il,diantara anak Ibrahin, kemudian
memilih Kinanah diantara anak keturunan Isma’il, kemudian
memilih Quraisy di antara Bani Kinanah, kemudian memilih Bani
Hsyim di antara Bani Kinanah, kemudian memilih aku di antara
Bani Hasyim.”
Dari Abbas bin Abdul Muthalib, ia berkata bahwa Rasulullah
shallallahu ’alaihi wasallam bersabda : ’Sesungguhnya Allah telah
menciptakan makhluk, lalu menjadikan aku termasuk dari kelompok
mereka yang terbaik. Kemudian, dipilihlah kabilah-kabilah, maka
Dia menjadikan aku termasuk dari keluarga yang terbaik. Maka,
saya adalah orang yang terbaik di antara mereka, dalam hal pribadi
dan keluarga.”
Ketika anak keturunan Adnan mulai banyak, mereka menyebar
di seluruh penjuru negeri Arab, mengais rezeki di tempat-tempat
yang subur. Abdul-Qais, anak keturunan Bakr bin Wail, dan anak
keturunan Tamim berpindah ke Bahrain dan berdomisili disana.
Banu Hanifah bin Sha’b bin Ali bin Bakr keluar menuju Yamamah,
kemudian tinggal di Hajar Ibu kota Yamamah. Seluruh anak
keturunan Bakr bin Wail tinggal di sepanjang wilayah Yamamah
sampai ke Bahrain, Saif Kazhimah dan Al-Bahr. Taghlab tinggal di
jazirah Euprat, sedangkan Bani Tamim tinggal di sahara Basharah.
Bani Asad tinggal di sebelah timur Taima’ dan sebelah barat Kufah.
Di antara tempat tingal Bani Asad dan Taima’ terdapat
perkampungan Buhtur dari kabilah Thai; sedangkan perjalanan
antara tempat tinggal Bani Tamim dan Kufah dapat ditempuh selama
lim malam. Dziban tinggal di dekat Taima’ sampai ke Hauran, Anak
keturunan Kinanah tinggal di Tihamah. Sementara itu Makkah dan
6
Strategi Bisnis Rasulullah
sekitarnya dihuni oleh Quraisy, mereka tidaklah bersatu sebelum
Qushay bin Kilab lahir di tengah-tengah mereka. Qushay bin Kilab
berhasil menyatakan mereka, dan mengangkat derajat mereka.
Keturnan Nabi Ismail yang lainnya adalah Suku Adba’il sering
diidentifikasikan sebagai orang Idibi’ilu dari tanah Arubu yang
menjadi persoalan bagi Tiglath Pileser II (744 SM – 727 SM).
Idibi’ilu diberikan tugas sebagai agen raja Assyiria pada wilayah
kekuasaan Mesir. Suku Adba’il menurut para ahli sejarah tinggal di
Sinai. Beberapa ahli sejarah menyatakan bahwa keturunan Midsyam
dan Masyama merupakan pendiri dari sebuah desa di sekitar Jabal
Misma. Banyak para ahli bersejarah berspekulasi bahwa keturunan
Hadad dikenal sebagai suku Harar. Orang Hararina tinggal di dekat
barat-laut pegunungan Palmyra. Tetapi juga ada yang menyatakan
bahwa suku Hadad ada di Arabia, yang sebagian besar suku Hadad
menempati daerah seluruh Levant (Yordania, Syiria, Libanon dan
Palestina). Dauma (Dumah) diidentifikasi oleh ahli sejarah sebagai
orang Adumatu. Adumatu sering dihubungkan dengan Dumatu
Jandal, yang merupakan kota kuno yang sangat penting dan strategis
menghubungkan rute bisnis utama antara Syiria, Babilonia, Najd dan
daerah Hijaz. Dalam catatan Tiglath Pileser III menyebutkan bahwa
penduduk Mas’a dan Tema membayar upeti kepadanya. Pada
pertemuan tingkat tinggi Jabal Ghunaym yang berlokasi sekitar 14
km sebelah selatan Tayma, para arkeolog Winnett dan Reed
menemukan beberaa teks yang menyatakan suku Maisya
berhubungan dengan Dedan dan Nabasia. Suku Maisya
kemungkinan berhubungan dengan Masanoi dari Utara Arabia
sebagai yang dinyatakan oleh Ptolomeus. Yatma (Teyma) biasanya
dihubungkan dengan oase kuno Tayma, terletak di Timur Laut Hijaz
yang merupakan rute bisnis antara Yatrib (Medinah) dan Adumatu
(Dumatul Jandal). Antara Adumatu dan Tayma terdapat padang pasir
terkenal Nafud. Di tempat ini terdapat bangunan peninggalan oase
kuno.
7
Strategi Bisnis Rasulullah
1.2.
Bisnis Kaum Arab Pada Zaman Perunggu
1.2.1. Bisnis Kaum Magan
Magan merupakan daerah kuno yang disebutkan dalam tulisan
kuno orang Sumeria sekitar 2300 SM sebagai sumber tembaga dan
diorite untuk Mesopotamia. Orang Sumeria tinggal di selatan
Mesopotamia yang dikenal sebagai peradaban yang awal di dunia.
Lokasi dari Magan tidak dikenal secara pasti, tetapi sebagian besar
peristiwa secara arkelogi dan geologi menyatakan bahwa Magan
merupakan bagian dari yang sekarang Oman. Meskipun beberapa
8
Strategi Bisnis Rasulullah
arkeolog menyatakan bahwa tempat tersebut merupakan daerah
Yaman yang dikenal dengan Ma’in. Hilangnya bisnis dengan daerah
Indus, maka tembaga dari Magan kemudian diganti tembaga dari
Cyprus. Bisnis secara umum dilakukan Magan dengan Ur sebelum
pemerintahan raja Gutian terhadap Ur. Setelah bisnis mereka
dihentikan, Ur (Urnamu) membangun kembali jalan dan bisnis antar
dua bangsa tersebut pada 2100 SM. Ur dihuni oleh Kaum Kaldan
dan merupakan tempat kelahiran Nabi Ibrahim a.s.
Reruntuhan kota Ur di Iraq
Dalam teks Sumeria tersebut menjelaskan bahwa kapal dengan
muatan 20 ton berlayar sampai Teluk Arabia dan berhenti di Dilmun
(Bahrain lama) untuk mengambil air segar sebelum melanjutkan.
Dalam teks tersebut juga dikatakan bahwa Magan terletak di sebelah
selatan Sumeria dan Dilmun, yang seringkali dikunjungi oleh
pedagang dari Lembah Indus. Tanah Magan mempunyai
pegunungan yang tinggi yang mengandung diorite dan dibuat
tambang. Diorit merupakan batu yang sangat keras yang sulit untuk
dipahat, maka Diorit di Mesit Kuno digunakan untuk
memberdayakan granit, mulai dari memperhalus, membuat
mengkilap sampai menjadikan pekerjaan tersebut selesai dengan
sempurna, sehingga diorite menjadi sesuatu yang sangat penting
pada waktu itu.
9
Strategi Bisnis Rasulullah
10
Diorit
Diorite oleh orang Sumeria, Babilonia dan Assyiria dipakai dalam
bidang seni, mulai dipakai untukmembuat patung, vas bunga dan lain
sebagainya.
Disamping itu juga dipakai untuk membuat prasasti, misalnya
prasasti yang terkenal adalah Undang-undang Hamurrabi yang
ditulis pada pilar yang tingginya 2 meter dari diorite berwarna hitam.
Diorit mempunyai nilai yang tinggi pada masa awal Kekaisaran
Mesopotamia, Sargon dari Akkad, tercatat bahwa pengambilan
deorit merupakan suatu tujuan dari ekpedisi militer. Meskipun
banyak ditemukan seni dengan diorite, tetapi lebih dikenal diorit
sebagai batu berstruktur yang digunakan untuk lantai dengan daya
tahan yang tinggi. Kaum Inca dan Mayan menggunakan diorite
untuk dinding beteng dan senjata. Sedangkan pada masa pertengahan
Islam diorite digunakan dalam bangunan.
Strategi Bisnis Rasulullah
Patung Raja Chephren dari diorit
11
Strategi Bisnis Rasulullah
Vas Bunga Mesir Kuno dari Diorit
Riset yang dilakukan sejak 1970, telah menemukan tempat
tambang tembaga dan lebih dari 150 tempat peleburan tembaga.
Penggalian yang dilakukan Museum Tambang Jerman telah
mengidentifikasi sejumlah biji tembaga pada periode Magan (25002000 SM) dan bekas penambangan dan peleburan tembaga pada
milenium ketiga yang terletak di desa Maysar di timur-tengah Oman.
12
Strategi Bisnis Rasulullah
Rute Bisnis Kaum Magan
Sebuah timbunan batangan tembaga berlapis-lapis ditemukan di
sebuah tungku kecil menunjukkan suatu bentuk dari tembaga yang
diperdagangkan. Oman terletak pada rute bisnis yang sangat penting,
karena terdapat pelabuhan Sohar dan Muttrah yang dikenal oleh
pedagang rempah-rempah, tekstil dan minyak goreng. Sekitar 300
Masehi, Oman merupakan salah satu negara yang terkaya di dunia
dari hasil kemenyan yang berlimpah yang pada saat itu nilainya lebih
mahal daripada emas. Saat ini minyak menggantikan tempaga dan
kemenyan sebagai sumber kekayaan utama Oman.
1.2.2. Bisnis Kaum ‘Aad
Kaum ‘Aad atau ‘Ad merupakan suku Arab kuno yang dipimpin
oleh ‘Ad ibn Kin’ad. Menurut Muhammad bin Ishaq, kaum ‘Aad
tinggal di daerah Al Ahqaf, daerah sebelah barat Oman dan sebelah
13
Strategi Bisnis Rasulullah
timur Yaman, membentang dari Laut Arab sampai Pegunungan
Dhofar dan pinggiran Rub` al-Khali.
Lokasi Kaum ‘Ad
Kaum ‘Aad, baik sebagai suku atau kelompok, dengan pemimpin Ad
bin Kin’ad hidup dari 2400 SM sampai 1000 SM, Aldan Khuljan
yang dikenal dengan kaum Persia dan Hadramaut hidup dari 400 SM
sampai 300 SM dan Shaddad yang dikenal dengan kaum Himyar
sebagai pemimpin terakhir kaum ‘Aad hidup dari abad pertama
Masehi sampai abad keenam Masehi.
14
Strategi Bisnis Rasulullah
Rumah kaum ‘Aad.
Menurut Ptolomeus, bangsa ‘Aad beribukota di Iram, Ubar,
Wabar atau Kota Seribu Pilar. Iram merupakan pusat kota bisnis
padang pasir Rub` al-Khali di bagian selatan Semenanjung Arabia.
Pusat bisnis di kota ini berlangsung dari abad ke-3 SM sampai abad
pertama Masehi. Bisnis yang dilakukan oleh kaum ‘Aad bertumpu
pada bisnis kemenyan (frankincense) yang pada waktu merupakan
produk yang harganya mahal. Menurut catatan sejarah, hal tersebut
menjadi orang-orang ‘Aad memperoleh kekayaan yang luar biasa
dari bisnis dengan daerah pesisir dan merupakan pusat penduduk di
Timur Tengah yang sejajar dengan Eropa. “Dan yang telah Kami
mewahkan mereka dalam kehidupan dunia” (Al Mukminun : 33).
Hasil bisnis tersebut mampu membuat membuat bangunanbangunan tinggi yang menjulang yang belum pernah dibangun oleh
kaum lain. Hal ini disebutkan dalam Al Qur’an surat Al Fajr ayat 6-8
: Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhan berbuat
terhadap kaum ‘Aad?. (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai
15
Strategi Bisnis Rasulullah
bangunan-bangunan yang tinggi yang belum pernah dibangun(suatu
kota) seperti itu, di negeri-negeri lain.
Kaum ’Aad hidup pada masa Nabi Hud dan kaum ’Aad sebagai
penyembah berhala dan kaum yang mempunyai kekuatan yang luar
biasa. Kemudian Allah SWT mengutus Nabi Hud untuk menyembah
Allah kepada mereka. Dalam Al Qur’an surat Al A’raaf ayat 65 :
Dan (Kami telah mengutus), kepada kaum ’Aad saudara mereka,
Hud. Ia berkata “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak
ada Tuhan bagimu selainNya. Maka mengapa kamu tidak bertaqwa
kepada-Nya. Dalam surat Huud ayat 50-52 : Dan kepada kaum ’Aad
(Kami telah mengutus) saudara mereka, Hud. Ia berkata “Hai
kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain
Dia. Kamu hanyalah mengada-adakan saja. Hai kaumku, aku tidak
meminta upah kepadamu bagi seruanku ini. Upahku tidak lain
hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Maka tidaklah kamu
memikirkan(nya). Dan (dia berkata): ”Hai kaumku mohonlah
ampunan pada Tuhanmu, kemudian bertobatlah kepada-Nya,
niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia
akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu dan janganlah
kamu berpaling dengan berbuat dosa.”
Kaum ’Aad yang disebutkan dalam Al-Qur’an ini, adalah kaum
yang menolak ajakan Nabi Hud untuk menyembah Allah dan tidak
mempercayai perkataan Nabi Hud. Bahkan pemimpinnya yang kafir
menganggap Nabi Hud adalah kurang akal dan berdusta. Al-Qur’an
surat Al A’raaf ayat 66 : Pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya
berkata: ”Sesungguhnya kami benar-benar memandang kamu dalam
keadaan kurang akal dan sesungguhnya kami menganggap kamu
termasuk orang-orang yang berdusta”.
Kemudian Nabi Hud menjawab pertanyaan pemuka-pemuka
kafir dan mengingatkan nikmat yang diberikan Allah dengan
melebihkan kekuatan tubuh dan perawakannya, seperti dijelaskan
dalam surat Al A’raaf ayat 67-69 : Hud berkata : ”Hai kaumku,
tidak ada padaku kekurangan akal sedikitpun, tetapi aku ini adalah
utusan dari Tuhan semesta alam. Aku menyampaikan amanatamanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat yang
terpercaya bagimu. Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa
16
Strategi Bisnis Rasulullah
datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oleh
seorang laki-laki di antaramu untuk memberi peringatan kepadamu?
Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu
sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya
kaum Nuh dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan
perawakanmu (daripada kaum Nuh). Maka ingatlah nikmat-nikmat
Allah supaya kamu mendapat keberuntungan”.
Ditegaskan pula dalam surat Huud ayat 53-57 : Kaum ’Aad berkata:
”Hai Hud, kamu tidak mendatangkan kepada kami suatu bukti yang
nyata, dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sesembahansesembahan kami karena perkataanmu, dan kami sekali-kali tidak
akan mempercayai kamu. Kami tidak mengatakan melainkan bahwa
sebagian sembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas
dirimu”. Hud menjawab : ’Sesungguhnya aku jadikan Allah sebagai
saksiku dan saksikanlah olehmu sekalian bahwa sesungguhnya aku
berlepas diri dari yang kamu persekutukan. Dari selain-Nya, sebab
itu jalankanlah tipu dayamu semuanya terhadapku dan janganlah
kamu memberi tangguh kepadaku. Sesungguhnya aku bertawakal
kepada Allah Tuhanku. Tidak ada binatang melatapun melainkan
Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di
atas jalan yang lurus. Jika kamu berpaling,maka sesungguhnya aku
telah menyampaikan kepadamu apa (amanat) yang aku diutus (untuk
menyampaikan)nya kepadamu. Dan Tuhanku mengganti (kamu)
dengan kaum yang lain (dari) kamu, dan kamu tidak dapat membuat
mudharat kepada-Nya sedikitpun. Sesungguhnya Tuhanku adalah
Maha Pemelihara segala sesuatu”. Dalam surat Al A’raaf ayat 7071 : Mereka berkata : ”Apakah kamu datang kepada kami agar kami
hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa
disembah oleh bapak-bapak kami? maka datangkanlah azab yang
kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang
benar”. Ia berkata : ”Sungguh sudah pasti kamu akan ditimpa azab
dan kemarahan dari Tuhanmu”. Apakah kamu sekalian hendak
berbantah dengan aku tentang nama-nama (berhala) yang kamu dan
17
Strategi Bisnis Rasulullah
nenek moyangmu menamakannya, padahal Allah sekali-kali tidak
menurunkan hujjah untuk itu? Maka tunggulah (azab itu),
sesungguhnya aku juga menunggu bersama kamu”.
Kaum Hud yang kaya dan perkasa yang sedang menunggu janji
Allah tersebut mulai diberi cobaan dengan kekeringan, langit tidak
lagi menurunkan hujan. Kekeringan itu tidak mengubah kaum Hud
untuk menyembah Allah, mereka tetap saja menyembah berhala.
Akhirnya datanglah azab dari Allah. Al Qur’an surat Al Haqqah ayat
7 menyebutkan : Adapun kaum ’Aad maka mereka telah dibinasakan
dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang. Yang Allah
menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan
delapan hari terus menerus maka kamu lihat kaum ’Aad pada waktu
itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul-tunggul
pohon kurma yang telah kosong (lapuk)
Sedangkan orang-orang dari kaum ’Aad yang menyembah Allah
SWT diselamatkan seperti firman Allah surat Hud ayat 66-68 : Dan
tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Hud dan orang-orang
beriman bersama dia dengan rahmat dari Kami dan Kami
selamatkan (pula) mereka (di akhirat) dari azab yang berat. Dan
itulah kisah kaum ’Aad mengingkari tanda-tanda kekuasaan Tuhan
mereka dan mendurhakai rasul-rasul Allah dan mereka menuruti
perintah semua penguasa yang sewenang-wenang lagi menentang
(kebenaran). Dan mereka selalu diikuti dengan kutukan di dunia ini
dan begitu pula di hari kiamat. Ingatlah, sesungguhnya kaum ’Aad
itu kafir kepada Tuhan mereka. Ingatlah kebinasaan bagi kaum ’Aad
(yaitu) kaum Hud itu (Hud : 66-68).
18
Strategi Bisnis Rasulullah
Makam Nabi Hud a.s.
1.2.3. Bisnis Kaum Tsamud
Kaum Tsamud merupakan orang Arab kuno, baik sebagai suku atau
kelompok yang hidup dari 2300 SM sampai 200 SM. Meskipun
kaum Tsamud kemungkinan berasal dari Arab Selatan, sekelompok
besar rupa-rupanya berpindah menuju ke utara pada awal tahun
tersebut, secara tradisional menempati lereng Gunung Athlab. Hasil
temuan dari para arkeolog, sejumlah batu karang dari hasil budaya
kaum Tsamud tidak hanya di temukan di Gunung Athlab, tetapi juga
di seluruh Arab Tengah. Berdasarkan sumber Al-Qur’an, Catatan
orang Assyiria dan prasasti di candi Yunani dari Barat Laut Hijaz
pada 169 Masehi.
Sumber sejarah menyatakan bahwa orang yang disebut Tsamud
sungguh-sungguh ada. Komunitas al-Hijr dimuat di dalam Al-Qur’an
dianggap sama dengan orang Thamud. Nama lain orang Thamud
adalah Ashab al-Hijr. Maka, kata ”Tsamud” merupakan nama orang
19
Strategi Bisnis Rasulullah
atau kaum, sementara kota al-Hijr merupakan satu dari kota yang
didirikan oleh orang ini. Penjelasan ahli geografi Yunani, Pliny
sepakat dengan pendapat ini. Pliny menulis bahwa Domatha dan
Hegra (Hijr) berlokasi di tempat tinggal Thamud dan kemudian
membuat kota Hijr yang sekarang ini. Hijr merupakan jalur utama
bisnis, karena pada 1900 SM sampai 200 SM berhubungan dagang
dengan kaum Nabasia. Produk utama kaum Tsamud adalah barang
pecah belah (tembikar) yang unik, berkualitas tinggi dan mempunyai
seni yang tinggi serta mempunyai kemampuan berproduksi dalam
jumlah yang besar. Produk yang diperdagangkan kaum Tsamud
antara lain kemenyan, myrrh dan rempah-rempah dari Arab Selatan.
Dari hasil bisnis tersebut memberikan kekayaan, sehingga
memungkinkan mereka membangun istana, rumah yang dipahat dan
makam pada batu karang. Kota tersebut berada 347 km di sebelah
utara Medinah. Pada sekitar 200 SM, kaum Nabasia menggantikan
kaum Tsamud menguasai kota Dedan (Al Ula) sampai Al Hijr
(Madain Saleh). Situs arkeologi penting ditemukan di kota Al Ula
yang telah dihuni sampai 1970, yang merupakan sebuah percontohan
kota Islam yang dikenali kembali pada abad ke-11 Masehi.
Khuraibah merupakan sebuah situs Kerajaan Lihyanite, yang
terdapat sejumlah besar makam. Ditemukan pula, Ikmah yang
merupakan sebuah sungai (wadi) pada batunya memuat prasasti
Lihyanite dan Minea. Al Mabiyat yang merupakan bangunan sebuah
kota Islam yang luas yang telah digali dan memang benar Al Hijr
merupakan kota kematian. Juga ditemukan peninggalan Jalam
Kereta Api Hijaz yang digunakan untuk mengangkut jamaah haji
dari Damaskus ke Medinah. Al Hijr merupakan lembah tempat kaum
Tsamud mengambil air pegunungan Madani Saleh, sehingga kota ini
dikenal pula dengan sebutan Madain Saleh (kota Nabi Saleh).
Dataran tingginya terhampar lembah Al-Qura dengan aliran airnya
melewati al’Ula yang berjarak 25 km dari arah utara. Sumber paling
kuno yang terkenal yang meberi referensi terhadap Thamud adalah
sejarah kemanangan Raja Babilonia, Sargon II (abad ke-8 SM),
yang menundukkan orang Thamud di Arab Utara. Yunani juga
memberi referensi bahwa orang ini sebagai ”Tamudaei” atau
Thamud dalam tulisan Aristpteles, Ptolomeus dan Pliny.
Kaum Tsamud hidup pada masa Nabi Saleh dan kaum Tsamud
sebagai penyembah berhala dan menjadi pemakmur bumi dengan
20
Strategi Bisnis Rasulullah
melakukan bisnis. Kemudian Allah SWT mengutus Nabi Saleh
untuk menyembah Allah kepada mereka. Dalam Al Qur’an surat Al
A’raaf ayat 73 : Dan (Kami telah mengutus), kepada kaum Tsamud
saudara mereka, Saleh. Ia berkata “Hai kaumku, sembahlah Allah,
sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selainNya. Sesungguhnya telah
datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina Allah
ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah
dan janganlah kamu mengganggunya, dengan gangguan apapun,
(yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan pedih. Dalam surat
Huud ayat 61-62 : Dan kepada kaum Tsamud (Kami telah
mengutus) saudara mereka, Saleh. Ia berkata “Hai kaumku,
sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain Dia.
Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan
kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian
bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat
(rahmat-Nya) lagi memperkenankan (do’a hamba-Nya).
Rumah Kaum Tsamud di Lereng Gunung
21
Strategi Bisnis Rasulullah
Rumah Kaum Tsamud di Dataran
Kaum Thamud yang disebutkan dalam Al-Qur’an ini, adalah
beberapa orang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pengetahuan
22
Strategi Bisnis Rasulullah
yang paling luas, sehingga mampu mendirikan istana-istana yang
indah, baik di dataran maupun di lereng gunung. Kaum Tsamud
merupakan pengganti kaum ’Aad. Al-Qur’an surat Al A’raaf ayat 74
: Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu penggantipengganti (yang berkuasa) sesudah kaum ’Aad dan memberikan
tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanah
yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan
rumah, maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu
merajalela di muka bumi membuat kerusakan.
Nabi Saleh oleh kaum Tsamud dikenal sebagai orang yang baik
dan jujur. Kaumnya sangat menghormatinya sebelum Allah
mengutusnya dan memberikan wahyu padanya untuk berdakwah
kepada mereka. Al Qur’an surat Huud ayat 62-63 :
Kaum Tsamud berkata: ”Hai Saleh, sesungguhnya kamu sebelum ini
adalah seorang di antara kami yang kami harapkan, apakah kamu
melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh bapakbapak kami? dan sesungguhnya kami betul-betul dalam keraguan
yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada
kami.” Saleh berkata: ”Hai kaumku, bagaimana pikirannya jika aku
mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan diberinya aku
rahmat (kenabian) dari-Nya,maka siapakah yang akan menolong
aku dari (azab) Allah jika aku mendurhakai-Nya. Sebab itu kamu
tidak menambah apapun kepadaku selain daripada kerugian.
Kaum Tsamud yang mengikuti ajakan Nabi Saleh, hanyalah
sedikit dan termasuk kaum yang lemah seperti disebutkan dalam
surat Al A’raaf ayat 75-76 :
Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya
berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah
beriman di antara mereka: ”Tahukah kamu bahwa Saleh diutus
(menjadi rasul) oleh Tuhannya?”. Mereka menjawab:
”Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu, yang Saleh diutus
untuk menyampaikannya”. Orang-orang yang menyombongkan diri
berkata : ”Sesungguhnya kami adalah orang yang tidak percaya
kepada apa yang kamu imani itu.”
Nabi Saleh mengajak mereka dengan penuh cinta dan kasih
sayang serta menunjukkan unta betina dari Allah sebagai mukjizat.
23
Strategi Bisnis Rasulullah
Unta tersebut setelah beberapa lama melahirkan kandungannya dan
hidup bebas minum dari sumber bergantian dengan kaum Tsamud,
untuk mereka sehari dan untuk unta sehari, diwaktu unta minum
mereka dapat memeras susu unta itu sepuasnya sehingga mereka
dapat memenuhi bejana mereka, seperti ditunjukkan dalam surat
Huud ayat 64 : Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah, sebagai
mukjizat (yang menunjukkan kebenaran) untukmu, sebab itu
biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu
mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan
kamu ditanya azab yang dekat. Dan surat Al Qamar ayat 28 : Dan
beritakanlah kepada mereka bahwa sesungguhnya air itu terbagi
antara mereka (dengan unta betina itu), tiap-tiap giliran minum
dihadiri (oleh yang punya giliran).
Sebuah tim ahli dari Syiria dan Swiss, setelah tiga tahun
melakukan penggalian, menemukan sisa kaki unta raksasa yang
besarnya kurang lebih dua kali lipat kaki unta yang ada sekarang.
Kaki unta raksasa tersebut ditemukan di padang pasir dekat daerah
El Kowm di Timur Laut Syiria. Unta tersebut tidak ditemukan dalam
spesies sekarang. Diperkirakan unta berasal dari masa lalu.
Kelompok peneliti menyimpulkan bahwa unta tersebut tidak mati
secara alami, tetapi mati dibunuh manusia.
Kebenaran yang diajarkan Nabi Saleh bukan diterima dengan
sepenuh hati, tetapi dibalas dengan keangkuhan dan kemarahan
mereka dengan merencanakan untuk membunuh unta tersebut.
Dalam surat Al Qamar ayat 29 : ”Maka mereka memanggil
kawannya, lalu kawannya menangkap (untuk itu) dan
membunuhnya”. Kemudian dalam surat Huud 65 : ”Mereka
membunuh unta itu, maka berkata Saleh: ”Bersukarialah kamu
sekalian di rumahmu selama tigahari itu adalah janji yang tidak
dapat didustakan”.
24
Strategi Bisnis Rasulullah
Kaki unta raksasa
Berdasarkan kaki yang ditemukan tersebut dapat direkonstruksi,
sehingga untanya dapat digambarkan sebagai berikut.
Perkiraan Unta pada masa Nabi Saleh
25
Strategi Bisnis Rasulullah
Maka tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Saleh beserta
orang-orang beriman bersama dia dengan rahmat dari Kami dan
(Kami selamatkan) dari kehinaan hari itu. Sesungguhnya Tuhanmu
Dia-lah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa. Dan satu suara keras
yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka
mati bergelimpangan di rumahnya. Seolah-olah mereka belum
pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, sesungguhnya kaum Tsamud
mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah kebinasaan bagi kaum Tsamud
(Hud : 66-68).
Makam Nabi Saleh
Diriwayatkan oleh Ibnu Umar r.a. berkata: Ketika Rasulullah s.a.w.
membawa sahabat ke Tabuk sempat berhenti sebentar di Hijr daerah
kaum Tsamud, tiba-tiba sahabat \mengambil air dari sumur tempat
minum orang Tsamud itu dan mereka gunakan membuat makanan
dan ketika telah ditanak di dalam kuali, tiba-tiba Nabi s.a.w.
26
Strategi Bisnis Rasulullah
memerintahkan kepada mereka supaya menuangkan semua yang ada
dalam kuali (panci-panci) itu dan diberikan makanan untuk unta.
Kemudian beliau pergi dengannya sampai mereka berhenti di sumur
tempat unta (Nabi Shalih) dahulu minum, lalu Nabi s.a.w. melarang
mereka masuk di tempat orang-orang yang telah disiksa sambil
bersabda : ” Sungguh aku kawatir kalian ditimpa apa yang telah
meinimpa mereka, karena itu sekali-kali jangan masuk di tempat
mereka” (Ahmad). Riwayat lain menyebutkan bahwa Ibnu Umar r.a.
berkata, ”Ketika Rasulullah s.a.w. di Hijr, beliau bersabda : Jangan
masuk ke tempat orang-orang yang tersiksa itu kecuali jika kalian
sambil menangis, jika tidak dapat menangis maka jangan masuk ke
sana, jangan sampai kalian tertimpa apa yang telah menimpa
mereka”. (Ahmad).
Sumur tempat minum unta Nabi Saleh (tengah)
27
Strategi Bisnis Rasulullah
1.3.
Bisnis Pada Zaman Besi
1.3.1. Bisnis Kaum Minea
Kerajaan yang pertama di Arab selatan adalah Minea, yang
diperkirakan ada dari sejak 1200 Sebelum Masehi sampai 650 SM.
Bangsa Minea wilayah utamanya mencakup daerah oase sungai yang
luas membentang ke barat-laut Ma’rib, yang sejak periode Islam
dikenal dengan sebutan Al Jawf. Minea dalam bahasa Arab AlMa’iiniyyuun atau Ma’iin atau diucapkan Ma’in yangberarti mata
air. Dalam Injil disebut Ma’on atau Me’un atau Me’in. Nama yang
bertahan hingga kini adalah Ma’an, terletak di sebelah utara Petra,
yang merupakan koloni penting di jalur bisnis utara. Di dekat Tabuk
dan Al-Ula, tulisan-tulisan Minea membuktikan keberadaan koloni
tersebut yang berfungsi sebagai gudang penyimpanan dan pos
penghubung.
Kerajaan Minea ibukotanya Qarnawu atau Qarnaw yang
kemudian oleh ahli geografi Arab pertengahan disebut Sayhad.
Ibukota orang Minea, Qarnaw, yang dikunjungi Halevy pada 1870,
adalah yang kini disebut kota Ma’in yang terletak di sebelah selatan
al Jawf, timur-laut Sana’a. Kota metropolis keagamaan, Yatsil, yang
juga berada di sebelah selatan al-Jawf, kini disebut kota Baraqish,
terletak disebelah barat-laut Ma’rib.
Orang-orang Minea berbahasa sama dengan orang-orang Saba’,
dengan sedikit perbedaan dialek. Beberapa tulisan yang disebut
tulisan Minea meliputi dukumen kerajaan orang-orang Qataban dan
sejumlah kecil teks Hadramaut. Ukiran yang ditemukan pada
reruntuhan kuil di al-Hazm, ibu kota provinsi al-Jawf,
menggambarkan wadah yang tergantung mungkin sesajen anggur,
antelop, dan hewan-hewan kurban lainnya, ular yang dianggap
sebagai simbol Tuhan, gadis-gadis penari yang juga menjadi pelayan
di kuil, serta burung unta yang dikurung di dalam taman suci.
28
Strategi Bisnis Rasulullah
Reruntuhan Kota Baraqish
Bisnis untama yang dilakukan oleh orang Minea adalah bisnis
rempah-rempah, kemenyan (frankincense) dan myrrh. Pada akhir
abad ke-4 SM sampai abad ke-2 SM, orang Minea memonopoli jalur
bisnis utama tersebut, mulai dari jalur Arab Selatan sampai melintasi
Mediterania yang oleh kafilah dagang ditempuh dalam waktu dua
bulan, sudah merupakan waktu yang baik. Untuk melindungi jalur
ini, bangsa Minea membangun koloni sampai ke barat-laut Arabia,
yaitu oase Dedan. Konfrontasi antara Saba’ dan Ma’in untuk
mengendalikan rute bisnis franincense dijelaskan dalam sebuah
prasasti yang menggambarkan sebuah peperangan antara Media dan
Mesir yang mungkin sebuah referensi penaklukan dilakukan Mesir
oleh Artaxeres III Okhos pada 343 SM. Dalam prasasti tersebut dua
pemimpin komunitas Minea dari Dedan menyatakan rasa terima
kasihnya atas perlidungan pada rute kafilah antara Ma’in dan Nagran
terhadap serangan bangsa Saba’. Dalam prasasti tersebut juga
dinyatakan tentang komunikasi orang Minea dengan Mesir, Gazza,
Ionia, Sidon, Ammon, dan Moab Yatrib (kemudian dikenal dengan
29
Strategi Bisnis Rasulullah
Madinah). Orang Mesir menceritakan tentang orang Minea, bahwa
mereka menghantarkan parfum ke sebuah candi milik orang Mesir.
Di Delos, Yunani dengan dua candinya Apollo dan Artemis, dua
altar orang Menia berdiri tegak dan di Romawi, orang Romawi
berbicara mengenai frankincense Minea, karena frankincense
merupakan produk orang Minea yang diminta oleh orang Romawi.
Mata uang orang Minea
1.3.2. Bisnis Kaum Saba’
Orang Saba’ sejak abad ketujuh Sebelum Masehi (SM) telah
menempati Yaman. Orang Saba’ hidup dari 750 SM sampai 115 SM
dengan satu kali perubahan gelar raja sekitar 610 SM. Pada periode
pertama raja mereka bergelar Mukarrib. Dua mukarrib terdahulu
adalah Yatsa’amar dan Karibail, disebutkan dalam kitab sejarah
Assyiria dari Sargon II dan Sennacherib, yang memerintah pada
abad ke 8 sampai abad ke 7 SM. dan Ibukota Saba’ ketika itu adalah
Sharwah yang reruntuhan bangunannya di sebelah barat kota Ma’rib
sejauh satu malam perjalanan ketika itu dan dikenal dengan nama
Kharibah. Bangunan utamanya adalah kuil Almaqah- Sang Dewa
Bulan. Terdapat pula di Ma’rib Kuil Dewa Matahari.
30
Strategi Bisnis Rasulullah
31
Kuil Alqamah
Kuil Dewa Matahari
Strategi Bisnis Rasulullah
Pada periode pertama tersebut mulai dibangun bendungan Ma’rib
yang menjadikan Saba menjadi daerah yang subur. Di tanah Saba
tumbuh pohon rempah-rempah, gaharu dan tumbuhan beraroma
untuk penyedap masakan atau kemenyan untuk upacara kenegaraan
atau keagamaan di gereja.
Wilayah Saba’ berwarna abu-abu
Komoditas unggulan bisnis kuno adalah cendana. Di pasar tersebut
terdapat produk langka dan bernilai tinggi, seperti mutiara dari Teluk
Persia, bumbu masak, kain dan pedang dari India, sutera dari Cina,
budak, monyet, gading, emas, bulu burung unta dari Etiopia. Barang
dagang yang diimpor meliputi kain berwarna ungu yang kasar dan
halus, pakaian model Arab, dengan lengan polos, dibordir atau
dirajut dengan emas, bubuk kunyit, daun pandan, kain muslin, rompi
tebal, selimut yang polos atau yang dibuat berdasarkan model
setempat, selempang dalam beragam warna, balsem beraroma dalam
jumlah yang cukup banyak, minuman anggur dan gandum dalam
jumlah yang tidak banyak.
Orang Saba merupakan orang Phoenesia dari laut selatan.
Mereka mengenal rute perjalanan, karang dan pelabuhannya,
32
Strategi Bisnis Rasulullah
menguasai pergantian musim dan memonopoli bisnis selama satu
seperempat abad terakhir sebelum Masehi. Orang Saba membangun
rute perjalanan darat antara Yaman dan Suriah di sepanjang pesisir
barat semenanjung Arabia, yang mengarah ke Mesir, Suriah dan
Mesopotamia. Jalur ke Suriah membuka pintu masuk ke Mediterania
di Gazza (Gaza). Dari Hadramaut, yang kaya hasil wewangiannya,
jalur kafilah mengarah ke Ma’rib, ibukota Saba dan dari Ma’rib
bertemu dengan rute bisnis yang utama. Di sepanjang rute selatan ke
utara orang Saba membangun berbagai koloni mereka. Pada masa
kejayaannya raja-raja Saba memperluas jajahan mereka ke seluruh
kawasan Arab Selatan dan menjadikan kerajaan tetangganya Minea
menjadi jajahannya.
Mata uang orang Saba’
Negeri Saba’ merupakan yang subur. Negeri Saba’ disebutkan dalam
Al-Qur’an, Surat Saba’ ayat 15 :
Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di
tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan
di sebelah kiri (kepada mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari
rezki yang (dianugrahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu
kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu)
adalah Tuhan Yang Maha Pengampun”.
33
Strategi Bisnis Rasulullah
Pada periode kedua (610 – 115 SM), penguasa mulai
menghilangkan karakteristik kependetaannya. Ibukota Saba’,
Sharwah dipindahkan ke Ma’rib.
Kotan Ma’rib yang berjaraki sekitar 100 km di sebelah timur San’a.
Kota Ma’rib merupakan kota titik temu berbagai rute perjalanan
dagang yang menghubungkan negeri-negeri penghasil wewangian
dengan pelabuhan-pelabuhan di Mediterania terutama Gazza. Kota
ini terkenal karena bendungan Saad Ma’rib, disamping tiga benteng
yang dibangun pada periode ini. Sarana publik yang dibangun orang
Saba’ ini menunjukkan bahwa orang Saba’ merupakan masyarakat
yang cinta damai yang sangat maju, baik dalam bidang bisnis
maupun di bidang teknik. Ada beberapa bagian yang dibangun pada
periode pertama. Sumhu’alay Yanuf dan putranya Yatsa’amar
Bayyin disebutkan sebagai pembangun utama bendungan Ma’rib.
Al-Mas’udi, al-Ishfahani dan Yaqu menyatakan bahwa yang
membangun adalah Luqman ibn ‘Ad. Bendungan ini dipugar pada
masa Abrahah dari Abissinia (543 M) dan Sharahbi Il Ya’fur (449450 M).
Reruntuhan Bendungan Ma’rib
Sejak 115 SM wilayah tersebut jatuh di tangan suku Himyar,
yang berasal dari dataran tinggi sebelah barat daya dan Himyar
memindahkan ibukota Ma’rib menjadi Zhafar, sekitar 160 km timur
laut Mukha di atas jalan menuju San’a. Meskipun peradabannya
adalah Himyar, tetapi sebutan rajanya adalah raja Saba dan Dzu
34
Strategi Bisnis Rasulullah
Raydan yang kemudian dikenal dengan sebutan Qataban. Orang
Himyar menjadi pewaris budaya dan bisnis Saba-Minea. Pada masa
tersebut tampak tanda-tanda keruntuhan. Bisnis mereka mengalami
kegagalan besar karena pengaruh dari bisnis Nabasia (Anbat) di
sebelah utara Hijaz. Sedangkan bisnis laut dikuasai Romawi setelah
membentangkan kekuasaannya ke Mesir, Suriah dan sebelah utara
Hijaz. Persaingan antar kabilah juga memperburuk suasana bisnis.
Pada masa tersebut sering dilanda kerusuhan, perang saudara,
kudeta, sehingga mereka menjadi sasaran bagi negara lain untuk
merampas kemerdekaan mereka. Selain agama Kristen, muncul pula
agama Yahudi. Persaingan kedua agama tersebut juga memicu
munculnya kekerasan. Raja Himyar terakhir, Dzu Nuwas yang
memeluk agama Yahudi memaksa orang Kristen Najran untuk
berpindah
agama.
Karena
mereka
menolak,
akhirnya
merekadimasukkan dalam parit dan dibakar, seperti yang disebutkan
dalam Al-Qur’an, Surat Al-Buruuj, ayat 4-7. :
Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit. Yang
berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar. Ketika mereka duduk
disekitarnya. Sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat
terhadap orang-orang beriman.
Akhirnya diduki oleh Abrahah dari Abessinia dan puncaknya
diberikan cobaan banjir, karena mereka sudah sangat kafir. Firman
Allah dalam Al-Qur’an, Surat Saba’ ayat 16-17 :
Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka
banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua
kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon
Atsl dan sedikit dari pohon Sidr. Demikian Kami memberi balasan
kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak
menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada
orang-orang yang sangat kafir.
1.3.3. Bisnis Kaum Hadramaut
Hadramaut, atau Hedramaut, ("Hadhrmawt") atau Havermavt
(Bahasa Ibrani) adalah sebuah lembah di negeri Yaman, di Arab
Selatan. Lembah ini cukup subur untuk ukuran negeri Yaman yang
35
Strategi Bisnis Rasulullah
umumnya padang pasir tandus. Sebelah utara Hadramaut terhampar
Padang Pasir Rub al Khali dengan bukit pasirnya yang indah.
Bukit Pasir di Rub al Khali.
Dalam taurat (Genesis:10-26-28) ia disebut sebagai "Hazarmaveth".
Hadramaut merupakan negeri asal dan tempat tinggal Nabi Hud dan
Saleh. Awal mula nama ini masih menjadi perdebatan. Sebagian
kelompok mengambil kisah orang-orang Yunani yang menemukan
air di lembah tandus Arabia dan kemudian menamakannya dengan
Hydreumata atau sumber air.
Kerajaan Hadramaut, yang beribukota Syabwa (pada masa lalu
disebut Sabota), berdiri dari abad kedelapan sebelum Masehi hingga
akhir abad pertama Masehi. Kerajaan-kerajaan itu selama beberapa
waktu berada di bawah kekuasaan kerajaan Saba dan Minea. Para
sejarawan Arab sedikit pun tidak mengetahui bengsa-bangsa itu yang
tulisan-tulisannya tersebar dari Arab utara hingga Etiopia, yang
mengatur bisnis rempah-rempah dan mendirikan bangunanbangunan publik yang menakjubkan.
36
Strategi Bisnis Rasulullah
Lembah subur dekat Saiyun di Hadramaut
37
Strategi Bisnis Rasulullah
Reruntuhan Kota Syabwa
Pasar yang terdapat di Hadramaut adalah Shihr dan Rabiyah.
Pekan dagang di Shihr diadakan pada 1 sampai 15 Sya’ban. Shihr
merupakan kota yang terletak di Hadramaut. Kota ini mengekspor
barang seperti, kemenyan, amber, kurma, ikan, al-kamun, tawas,
barang tenunan dan perak. Kemenyan pada masa sebelum Islam
nilainya lebih besar dari emas. Amber merupakan bahan untuk
membuat wewangian (parfum), biasanya dicampur dengan kesturi.
Kemenyan dan parfum inilah yang membuat Shihr menjadi terkenal.
Sedangkan Shihr mengimpor barang dari Arab Utara (Samaria),
Afrika Timur, India, Lembah Indus dan timur Jauh yang
membuktikan bahwa Shihr mempunyai peran yang sangat penting
dalam jaringan laut dari Lautan Hindia. Sedangkan pekan dagang di
Rabiyah dilaksanakan pada 15 sampai 30 Dzulqa’dah.
Orang Hadramaut disebut Hadramis. Orang Hadramaut hidup
dalam kota yang penuh bangunan yang terpusat pada lingkungan
pengairan tradisional sepanjang sungai. Sementara sebagian yang
lain mengambil kisah orang-orang Arab kuna, dari zaman sebelum
orang-orang Yunani mencapai lembah Arabia. Alkisah, dahulu kala
Lembah Arabia merupakan tempat orang-orang barbar yang suka
38
Strategi Bisnis Rasulullah
berperang dan saling membunuh. Kisah kejantanan dan keperkasaan
mereka dalam perang selalu mereka banggakan dan mereka luapkan
dalam bentuk puisi, sya'ir dan juga memberi pujian kepada
pahlawan-pahlawan dari suku-suku dan kabilah mereka masingmasing. Pada waktu itu di bagian selatan lembah Arabia
(Hadramaut) tinggal seseorang yang paling ditakuti oleh semua
keluarga, bani, suku dan kabilah di seluruh arab. Orang tersebut
bernama Amir Bin Qahtan, dia ditakuti karena keberaniannya,
kejeliannya dan keperkasaannya. Setiap kali Amir Bin Qahtan
berpartisipasi dalam sebuah perang maka tempat tersebut akan
berubah menjadi lembah kematian. Karena itulah suku-suku Arab
pada waktu itu menamai tempat Amir Bin Qahtan tinggal sebagai
hadhramout yang berarti Hadhra=hadir mout=kematian yaitu di
mana Amir Bin Qahtan berada, di situ pula kematian hadir
bersamanya.
Pada masa setelah Muhammad s.a.w., kebanyakan dari mereka
memeluk Islam dan menjadi pedagang dan petualang yang
menghubungkan antara bagian timur benua Afrika (Sudan, Somalia,
Eritrea) dengan bagian selatan benua Asia (India, Indonesia); dengan
demikian menjadi pelaku Jalur Sutera laut. Kebanyakan dari mereka
berdagang dengan mengikuti arah angin barat dan timur. Hal inilah
yang memaksa mereka menunggu selama beberapa bulan sebelum
mereka kembali ke kampung halaman mereka. Selama masa
penungguan inilah interaksi antara mereka dengan penduduk asli
terjadi. Sebagian di antara para pedagang itu berdakwah dan juga
menikahi gadis-gadis pribumi dan kebanyakan dari mereka menetap
di sana. Sebagian besar kaum keturunan Arab di Indonesia umumnya
berasal dari wilayah ini. Ini dapat ditelusuri dari nama-nama marga
mereka, seperti Alaydrous, Badjubier, Bawazier, Al Attas, Al Kathiri,
Bin zagr, Sungkar, Al Habsyi, dan lain sebagainya.
1.3.4. Bisnis Kaum Awsan
Kaum Awsan bertempat tinggal dan mendirikan kerajaan di Arabia
Selatan (Yaman) dengan ibukota di Hagar Yahirr yang terletak di
Wadi Markha, sebelah selatan Wadi Bayhan, yang saat ini dikenal
dengan lokasi yang bernama Hagar Asfal. Kerajaan Awsan
merupakan salah satu kerajaan yang paling penting di Arabia
39
Strategi Bisnis Rasulullah
Selatan. Kota kerajaan dinacurkan oleh raja dan mukarrib Saba’,
Karib’il Watar, menurut catatan kaum Saba’ merupakan laporan
kemenangan yang berhubungan dengan pembuktian secara nyata
terhadap eksistensi kaum Awsan merupakan rute bisnis yang dilalui
oleh kerajaan Minea, Saba’, Qataban dan Hadramaut. Kaum Awsan
mengalami kemakmuran karena juga ikut mengendalikan rute bisnis
para kafilah dagang yang melintasi Semenanjung Arabia Selatan dan
kemudian juga rute laut. Produk bisnis yang bersifat internasional
adalah frankincense dan myrrh. Pengembangan kedua produk
tersebut dan rempah-rempah serta tanaman lainnya dimungkinkan
karena sistem irigasi yang luas yang mengalir dari dam menuju
lembah.
Berdasarkan keramik yang ditemukan oleh M. Saad Ayoub pada
1990-an dalam penggalian situs, diketahui kebangkitan kembali kota
Hagar Yahirr tersebut diperkirakan akhir abad pertama sebelum
masehi sampai awal abad pertama sebelum masehi. Wilayah sekitar
160,000 m² dikelilingi tembok dan dasr bangunannya dibuat dari
batu bata merah yang telah ditulisi. Pembudidayaan tanaman
bergantung pada irigasi yang mengalir setiap tahun pada musim semi
dan musim panas, ketika mengalir menuju wadi, kemudian mengaliri
ladang, meninggalkan lumpur tipis yang berasal dari debu yang
dibawa angin yang menunjukkan pola kuno dari pemberdayaan parit
dan ladang. Ditemukannya radiocarbon pada endapan di sekitar
irigasi memberikan petunjuk bahwa irigasi tersebut mengandung air
yang berlimpah, sehingga menyebabkan penduduk meninggalkan
tempat tersebut, diperkirakan terjadi pada pertengahan abad pertama
sebelum masehi. Dengan demikian sampai saat ini situs tersebut
tidak pernah dibangun kembali.
Hagar Yahirr merupakan pusat kota yang sangat besar untuk
Arabia Selatan, yang dipengaruhi budaya Hellenistik dengan candi
dan sebuah bangunan istana yang dikelilingi oleh tempat tinggal
yang dibangun dari batu merah dengan sebuah pasar dan sebuah
caravanserai yang melayani kafilah yang menggunakan unta.
Hellenistik merupakan budaya Yunani yang menyebar pada daerah
jajahannya, yang dilakukan penaklukannya oleh Iskandar yang
Agung pada abad ke empat sebelum masehi. Menurut Droysen,
peradaban Helenistik merupakan gabungan dari peradaban yunani
dengan peradaban Timur Dekat (kawasan Iran, Israel, Lebanon,
40
Strategi Bisnis Rasulullah
Mesopotamia, Suriah, Turki dan Yordania). Satu dari rajanya pada
saat itu hanyalah dibawah pemerintahan Yaman untuk memberikan
penghormatan, dalam kehidupannya yang ditunjukkan dalam lukisan
patung kecil menggunakan pakaian Yunani, yang berbeda dengan
pendahulunya yang menggunakan pakaian gaya Arab dengan rok
dan selendang. Ada beberapa prasasti Awsan menggunakan bahasa
Qataban.
Lokasi Hagar Yahirr serupa dengan kota kerajaan kecil lainnya,
yaitu di mulut lembah atau wadi (sungai yang telah kering). Ma’in di
wadi Jawf, Ma’rib di wadi Dana, Timna di wadi Bayhan, Shabwa di
wadi Irma dan Hagar Yhirr di wadi Markha. Saat ini wadi Markha
merupakan salah satu daerah di Yaman untuk pemberdayaan tawon
yang menghasilkan madu. Madu dari Yaman terkenal karena
orisinalitas rasa, warna dan aromanya.
Peternak Lebah di Wadi Markha
Madu bermanfaat dalam nutrisi dan pengobatan, seperti yang
disebutkan dalam Al Qur’an surat An Nahl ayat 68-69 : Dan
Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah : “Buatlah sarang di bukitbukit, di pohon-pohon kayu dan di tempat-tempat yang dibikin
manusia”. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan
dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).
41
Strategi Bisnis Rasulullah
Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacammacam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan
bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat
(kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.
1.4.
Bisnis Sesudah Zaman Besi Arab Selatan
1.4.1. Bisnis Kaum Qataban
Selain kerajaan Minea dan Saba, kerajaan penting lainnya yang
muncul di wilayah ini adalah Qataban. Negeri Qataban tinggal di
lembah Baihan di sebelah timur Aden, yang kini berada di sekitar
Hadramaut. Kerajaan Qataban dibangun dengan kondisi alam, iklim,
social dan ekonomi serupa dengan kerajaan Minea, Saba’ dan
Hadramaut. Ekspedisi arkeologi telah menemukan sejumlah situs
yang menunjukkan bahwa Minea, Saba’, Hadramaut dan Qataban
mempunyai kemiripan dalam tahap pengembangan mereka dalam
segala aspek.
Wilayah Qataban berwarna hijau muda
42
Strategi Bisnis Rasulullah
43
Prasasti Qataban
Seperti halnya kerajaan Arab Selatan lainnya dipicu oleh kekayaan
yang besar dari bisnis kemenyan (frankincense) dan myrrh yang
Strategi Bisnis Rasulullah
dibakar di altar. Pada abad ketiga sebelum masehi (SM) dan abad
kedua sebelum masehi, Qataban mencapai puncak kemakmuran.
Qataban membiayai dengan pengeluaran lebih untuk membuat
undang-undang, hokum dan peraturan serta lebih menertibkan halhal yang berkaitan dengan bisnis dan pasar.
Reruntuhan Kota Tamna
Tamna merupakan ibukota Qataban dan merupakan kota yang
paling besar di Wadi Baihan terletak di antara Shabwa dan Ma’rib.
Kota Timna terletak pada rute bisnis yang dilalui oleh kerajaan
Minea, Saba’, Aksum dan Hadramaut. Tamna berada di tepi kiri
Wadi Baihan pada pinggiran padang pasir. Sebuah tempat yang
berjarak 30 km dari Tamna sangat terkenal sejak abad keempat SM..
Tempat tersebut merupakan pusat pemberhentian yang dilewati
kafilah dagang kemenyan dan kerajaan Qataban mengumpulkan
pajak dari para kafilah sebagai imbalan atas keselamatan mereka.
Kafilah dagang kemenyan setelah mempersiapkan barang
44
Strategi Bisnis Rasulullah
dagangannya di Tamna, kemudian dengan untanya menuju ke tujuan
akhir, yaitu Gaza yang terletak di pantai Mediterania., menempuh
jarak sekitar 2.380 km. Kafilah tersebut melalui 65 pusat
pemberhentian, tempat unta untuk beristirahat sementara.
Ekspedisi arkeologi telah menemukan barang peninggalan kuno
berupa dua singa perunggu, tugu yang memuat hukum orang
Qataban dan bangunan saluran air dari batu dan semen yang
bahannya seperti semen yang tahan air. Saluran yang tersisa tersebut
memanjang dari atas lebah Baihan sepanjang 25 km diperkirakan
sejak aban kelima sebelum masehi. Monumen lain dari orang
Qataban adalah rute Mablaqah, yang merupakan jalan yang dipahat
pada batu pegunungan yang menghubungkan Lembah Baihan dan
Lembah Hareeb melalui Gunung Mablaqah yang tingginya sekitar
380 m di atas laut, panjangnya sekitar 4,8 km dengan kemiringan
yang membahayakan serta lebar jalan tersebut antara 3,5 meter
sampai 4,5 meter. Jalan pegunungan Mablaqah tersebut merupakan
titik pertemuan berbagai rute dan jalur dari kemenyan, myrrh dan
ollibanum. Kota tua orang Qataban lainnya adalah Hajar Bin
Hameed yang terletak pada bukit menjorong pada ketinggian sekitar
21 meter dari lembah di Bifurcate yang berjarak 15 km di sebelah
selatan Tamna dan juga merupakan jalur bisnis kuno. Kota tersebut
diperkirakan dibangun antara 1100 SM sampai 900 SM.
Kepala dewa orang Qataban adalah Amm atau ”Paman” dan
orang Qataban menyebut dirinya ”anak Amm”. Kerajaan Qataban
selama beberapa waktu berada di bawah kekuasaan kerajaan Saba
dan Minea. Para sejarawan Arab sedikit pun tidak mengetahui
bengsa-bangsa itu yang tulisan-tulisannya tersebar dari Arab utara
hingga Etiopia, yang mengatur bisnis rempah-rempah dan
mendirikan bangunan-bangunan publik yang menakjubkan.
Pemimpin Qataban juga bergelar mukarrib atau seorang pemegang
kekuasaan sekaligus seorang pendeta. Mukarrib ini memimpin
Qataban beberapa abad. Sekitar abad kelima mukarrib yang bernama
Yadiah Dhubyan telah membangun Jembatan Selatan Timna.
1.4.2. Bisnis Kaum Himyar
Kaum Himyar atau oleh orang Yunani dan Romawi disebut
Kaum Homerite adalah merupakan kaum di Arab Selatan kuno yang
45
Strategi Bisnis Rasulullah
menggantikan kaum Saba’. Dari 115 S.M. dan seterusnya, semua
wilayah Saba’ jatuh ketangan penguasa baru yang datang dari
dataran tinggi sebelah barat daya, yaitu suku Himyar. Sejak itu,
peradaban di daerah itu disebut sebagai peradaban Himyar,
meskipun gelar raja mereka tetap sama, yaitu “raja Saba dan dzuRaydan”. Raydan kemudian dikenal dengan sebutan Qataban. Hal ini
menandai awal munculnya kerajaan Himyar pertama, yang berdiri
hingga sekitar 300 M. Kata “Homeritae” muncul pertama kali dalam
The Periplus of the Erythraen Sea (sekitar 60 M), kemudian dalam
karya Pliny. Kaum Himyar adalah kerabat dekat kaum Saba’ dan,
sebagai keturuanan tertua dari rumpun tersebut, menjadi pewaris
budaya dan bisnis Minea-Saba. Bahasa mereka praktis sama dengan
bahasa orang-orang Saba dan Minea. Demikian pula ibukotanya
berpindah dari Ma’rib menuju ke Zafar. Reruntuhan bangunan kota
tersebut terletak pada Pegunungan Mudawwar di dekat Yarim.
Zhafar (pada masa klasik disebut Sapphar dan Saphar, atau Sephar
dalam Kitab Kejadian 10 : 30), kota di bagian dalam semenanjung,
sekitar seratus mil sebelah timur laut Mukha dio atas jalan menuju
Sana’a, adalah ibu kota Dinasti Himyar. Kota itu menggantikan
posisi Ma’rib, kota orang-orang Saba, dan Qarnaw, kota orang-orang
Minea. Reruntuhannya masih dapat dilihat dipuncak bukit dekat kota
Yarim. Pada masa penyusunan The Periplus, rajanya adalah Karibail Watar (Charibael, dalam The Periplus).
Rujukan Pliny tentang adanya sistem pertanian memang terbukti
dengan adanya sumur, bendungan dan tempat penampungan air yang
sering disebut dalam berbagai tulisan. Mengumpulkan pohon
kemenyan, yang dipandang sebagai tindakan religius, masih menjadi
sumber pendapatan terbesar. Bisnis luar negerinya berbasiskan
ekspor frankincense dan myrrh. Kaum Himyar selama beberapa
tahun menjadi perantara utama bisnis antara Afrika dan Mediterania.
Kaum Himyar membeli gading dari Afrika dan menjualnya ke
daerah kekuasaan Romawi. Kapal kaum Himyar berlayar secara
regular ke pantai Afrika Timur dan juga menggunakan pertimbangan
kontrol secara politik terhadap kota bisnis Afrika Timur. Bisnis
kaumHimyar mulai menurun, setelah adanya dominasi dari kaum
Nabasia yang berasal dari utra Hijaz dan superioritas Romawi atas
bisnis laut setelah Romawi menundukkan Mesir, Syiria dan Utara
Hijaz serta peperangan antar suku di wilayah Himyar.
46
Strategi Bisnis Rasulullah
47
Museum Zafar
Pada masa Himyar inilah pasukan Romawi di bawah pimpinan
Aelius Gallus berhasil masuk hingga daerah Mariama. “Ilasarus”
dari Starbo, yang merupakan penguasa pada masa itu, tertera dalam
berbagai tulisan dengan nama Illi-syariha Yahdhub. Peristiwa
penting lainnya pada bagian awal periode ini adalah berdirinya
berbagai koloni Arab dari Yaman dan Hadramaut di “Negeri Kush”.
Kush adalah anak tertua Ham dan saudara laki-laki Kana, Kitab
Kejadian 10: 6, tempat yang mereka jadikan pusat kerajaan dan
peradaban Abissinia, dan akhirnya mengembangkan sebuah budaya
yang tampaknya tidak mungkin bisa dicapai oleh bangsa negro
pribumi. Tergantikannya suku-suku Arab Selatan sebagain dari
mereka pindah ke Suriah dan Irak, sekitar pertengahan abad kelima
Masehi (dalam riwayat populer hal tersebut terkait dengan jebolnya
bendungan besar Ma’rib), mungkin menyebabkan bertambahnya
Strategi Bisnis Rasulullah
pemukiman orang-orang Arab Selatan di Abissinia. Jauh sebelum
terjadinya penaklukan umat Islam, di sepanjang pesisir Afrika Timur
telah terjadi percampuran darah Arab. Kerajaan Aksum (Axum),
embrio kerajaan Abissinia, berdiri pada abad pertama Masehi.
Raja dari periode Himyar pertama ini adalah seorang raja feodal
yang tinggal di puri, memiliki tanah luas dan mencetak uang emas,
perak dan perunggu, dengan menampilkan gambar wajahnya pada
salah satu sisinya dan seekor burung hantu (lambang orang-orang
Atena) atau kepala banteng di sisi lainnya. Beberapa uang logam
yang lebih tua memuat gambar raja Atena menunjukkab
ketergantungan Arab Selatan kepada model-model Atena sejak abad
keempat sebelum Masehi. Di samping uang logam, ditemukan juga
sejumlah patung perunggu karya pengarajin Yunani dan Sasaniyah
dalam penggalian di Yaman.
Koin Himyar bergambar Raja Agustus
Sekitar 300 M., gelar-gelar raja di Arab Selatan berubah menjdai
“Raja penguasa Saba, dzu-Raydan, Hdaramut, dan Yamanat. Hal ini
48
Strategi Bisnis Rasulullah
menunjukkan bahwa pada masa ini Hadramaut telah kehilangan
independensinya. Embel-embel di belakang gelar raja terus
bertambah bersamaan dengan direbutnya wilayah-wilayah lain:
“meliputi daerah pegunungan Arab dan Tihamah”. Wilayah
Yamanat (Yamanah) mungkin meliputi seluruh daerah pesisir
sebelah selatan; Tihamah mencakup kawasan pantai Laut Timur di
sebelah Sana’a. Setelah dikuasai oleh orang-orang Abissinia dalam
waktu singkat (sekitar 340-78 S.M.), raja-raja Himyar kembali
menggunakan
gelar-gelar
mereka
yang
panjang
dan
mempertahankan kekuasaannya hingga 525 M. Pada tulisan-tulisan
Aksum dari pertengan abad keempat, kerajaan monarki Abissinia
mengklaim sebagai “raja Aksum, Himyar, Raydan, Habasyah, Salh
dan Tihamah”. Ini bukanlah kali petama dan bukan sekali ini saja
orang-orang Abissinia menguasai wilayah Arab. Sebelumnya, pada
abad kedua dan ketiga Masehi, mereka berhadil membangun otoritas
sementara di berbagai pelosok Arab Selatan.
Sembilan raja Himyar pada periode ini bisa kita ketahui dari
berbagai tulisan. Tubba’ adalah gelar raja yang bisa dijumpai bahkan
dalam literatur Islam. Di antara raja-raja Himyar yang dikenal dalam
legenda-legenda Arab belakangan adalah Syammar Yar’asy, yang
dikisahkan telah menaklukkan berbagai wilayah hingga ke
Samarqand. Menurut legenda itu, nama Samarqand diambil dari
nama Sang Raja. Raja lainnya adalah Abu Karib As’ad Kamil atau
Abi-Kariba As’ad (sekitar 385-420 M.) yang diriwayatkan telah
menaklukkan Persia dan kemudian memeluk agama Yahudi. Ingatan
terhadap yang terakhir ini masih terlihat segar dalam kisah-kisah
petualangan Arab. Periode Himyar terakhir ini ditandai dengan
diperkenalkannya agama Yahudi dan Kristen ke Yaman.
Agama di Arab Selatan pada dasarnya adalah sebuah sistem
perbintangan yang memuja dan menyembah dewa bulan. Bulan,
yang disebut Sin oleh orang-orang Hadramaut, Wadd (cinta tau
pecinta, atau ayah) oleh orang-orang Minea, Almawah (Tuhan
pemberi kesehatan?) oleh orang-orang Saba, ‘Amm (paham dari
jalur ayah) oleh orang-orang Qataban, merupakan simbol paling
sakral yang dipuja di kuil mereka. Bulan dianggap sebagai dewa
laki-laki dan kedudukannya lebih tinggi dari matahari, Syams, yang
merupakan pasangannya. ‘Atsar (Venus, mirip dengan Tuhan
perempuan orang Babilonia, yaitu Isytar, atau ‘Asytart menurut
49
Strategi Bisnis Rasulullah
orang-orang Phoenisia), anak laki-laki mereka, adalah anggota ketiga
dari tiga serangakai itu. Dari pasangan benda langit ini lahir bendabenda laingit lain yang dianggap sebagai Tuhan. Tuhan orang-orang
Arab utara, al-Lat, yang disebutkan dalam Al-Qur’an, mungkin
merupakan nama lain dari Tuhan matahari. Kristen mazhab
Monofisit (bahwa Isa memiliki sifat tunggal yang tidak bisa
dipisahkan, yaitu ia mengandung unsur Tuhan sekaligus unsur
manusia) perlahan-lahan mulai terdesak di utara, terutama di Suriah,
pada masa-masa paling awal. Para misionaris Suriah yang
menyelamatkan diri dari hukuman mungkin masuk ke Yaman pada
masa tertentu yang belum kita ketahui pasti, tapi duta Kristen
pertama ke Arab Selatan sepanjang yang kita baca diutus oleh Raja
Constantianus pada 356 di bawah pimpinan Theophilus Indus,
seorang Aria. Motif sebenarnya di balik misi ini adalah kepentingan
politik internasional masa itu dan persaingan antara kerajaan
Romawi dan Persia untuk menanamkan pengaruhnya di wilayah
Arab Selatan. Theophilus berhasil membangun sebuah gereja di
‘Adan (Aden) dan dua gereja lainnya di daerah Himyar. Najran,
yang mulai mengenal agama Kristen mazhab Monofisit yang dibawa
oleh seorang pendakwah dari Suriah bernama Taymiyun (Phemion),
memeluk agama baru ini sekitar 500 Masehi. Ibn Hisyam dan alThabari memaparkan kepada kita kisah tentang sang asketik ini,
yang ditangkap oleh Kafilah Arab dan dibawa ke Najran. Ya’qub
dari Saruj (w.521) menulis sebuah surat pelipur lara dalam bahasa
Suriah kepada orang-orang Kristen Najran. ‘Umar ibn Khaththab,
khalifah kedua, mendeportasi (635-636 M.) ke Irak orang-orang
yang enggan memeluk Islam. Agama Yahudi juga tersebar di Yaman
pada masa pemerintahan Himyar. Dari sanalah kemungkinan awal
penyebarannya ke Arab Utara, mungkin sebagai akibat dari
penaklukan Palestina dan penghancuran Yarusalem oleh Titus pada
70 M. Berdasarkan nama-nama yang ada, kebanyakan orang Yahudi
yang masuk agama yahudi, bukan keturunan langsung Ibrahim. Pada
paruh pertama abad ke-6, agama orang Ibrani ini memiliki pengaruh
besar di Yaman sehingga raja Himyar yang terakhir, Dzu-Nuwas
(seorang keturunan Tubba’ As’ad Kamil) juga memeluk agama
Yahudi. Tampaknya, semua orang Yahudi di Yaman yang berjumlah
ratusan ribu itu kemudia pindah ke Israel setelah 1948.
50
Strategi Bisnis Rasulullah
Persaingan antara para penganut dua agama monoteis baru di
Arab Selatan ternyata memicu munculnya kekerasan. Tentu saja,
Dzu-Nuwas, yang mewakili semangat kekuatan nasionalistik,
mengasosiasikan orang-orang Kristen pribumi dengan pengusa
Abissinia Kristen yang jelas-jelas merupakan musuh mereka.
Penguasa Yahudi inilah yang diriwayatkan telah melakukan
pembunuhan besar-besarn terhadap orang Kristen Najran pada
Oktober 523 (Q.S. 85: 4-8). Menurut literatur Arab, Dzu-Tsa’laban
(atau Tsu’luban) berhasil menyelamatkan diri dan meminta
pertolongan kepada Raja Justin I, raja Bizantium saat itu yang
dipandang sebagai pelindung orang-orang Kristen. Kemudian Justin
I menulis surat kepada Negus (Najasyi) di Abissinia (dalam berbagai
tulisan terkenal dengan sebutan Kaleb Ela Ashbeha), karena ia
merupakan kekuatan Kristen yang paling dekat dengan tempat
kejadian. Negus diriwayatkan mengirim 70.000 tentaranya melintasi
Laut Merah ke daratan Arab di bawah pimpinan Asyat. Serangan itu
termasuk dalam suatu jaringan politik internasional yang
berlangsung saat itu: Bizantium meminta Abissinia mengirimkan
suku-suku Arab yang berada di bawah pengaruhnya dan
mengerahkan mereka untuk melawan Persia. Pasukan Abissinia
memenangkan pertempuran pada 523 dan 525. Pemimpin pada
kemenangan kedua adalah Abrahah yang mengawali kariernya
sebagai perwira di bawah komando Aryat, tetapi kemudian berselisih
dengan atasannya dan akhirnya menjadi komandan tertinggi.
Menurut al-Thabari, Dzu-Nuwas, yang memacu kudanya dengan
kencang, terjun ke dalam gelombang laut dan lenyap untuk
selamanya. Begitulah runtuhnya kerajaan monarki Himyar yang
terakhir, sekaligus menandai awalnya dominasi Aksum yang
dipimpin Abrahah sampai 570.. Kenangan yang tersisa dari
kebesaran Dinasti kemerdekaan Himyar kuno adalah nama sebuah
suku di timur Aden, Himyar.
51
Strategi Bisnis Rasulullah
52
Prasasti Abrahah
1.4.3. Bisnis Kaum Aksum
Kaum Aksum merupakan kaum yang berperan penting dalam
bisnis di Afrika Timur Laut. Kaum Aksum, berkembang sejak abad
keempat sebelum masehi dan mencapai kejayaan pada abad pertama
masehi. Tempat tersebut merupakan istana peristirahatan The Ark of
the Covenant dan tempat tiggal Ratu Saba’. Kaum Aksum berdiam
di utara Etiopia dan Eritrea serta mempunyai jaringan dagang yang
erat dengan India dan Mediterania. Kaum Aksum berdagang dengan
India dan Romawi (kemudian Byzantium), mengekpor gading,
tempurung kura-kura, emas dan jamrud. Kaum Aksum mengimpor
sutra dan rempah-rempah.
Kaum Aksum mempunyai pintu masuk bisnis baik melalui Laut
Merah maupun Sungai Nil yang memungkinkan mempunyai armada
yang kuat untuk menghasilkan keuntungan dalam bisnis dengan
berbagai orang Afrika (Nubia) maupun orang Arab (Yaman) dan
negara India. Pada abad ketiga masehi, kaum Aksum memperoleh
negara jajahan di Semenanjung Arabia melalui Laut Merah dan pada
350 mereka menundukkan Kerajaan Kush.
Strategi Bisnis Rasulullah
Hiasan dari Tempurung Kura-kura
Dekorasi dari Gading Gajah
53
Strategi Bisnis Rasulullah
Patung kecil dan genderang dari Gading Mammot
Ekspor utama kaum Aksum adalah produk pertanian. Pada waktu
itu tanah merekan lebih sudbur dibandingkan sekarang dan tanaman
utama mereka adalah grain mencakup gandum dan barley. Kaum
Aksum memelihara lembu, domba dan unta. Binatang buas yang
diburu untuk diambil sesuatunya, misalnya gading dan tanduk rusa.
Mereka berdagang dengan orang Romawi seperti halnya pedagang
Mesir dan Persia. Kaum Aksum kaya dengan deposit emas dan besi
yang mempunyai nilai dalam bisnis serta mempunyai mineral dalam
jumlah yang banyak, yaitu garam yang sangat sering
diperdagangkan. Mulai sekitar 100 SM sebuah rute bisnis laut dari
54
Strategi Bisnis Rasulullah
Mesir dan India dibangun, membuat Laut merah dan angin musim
hujan berguna untuk melintasi Laut Arabia ke India Selatan secara
langsung. Pada saat itu volume lalu lintas angkutan laut pada jalur
tersebut menurunkan jalur lama. Permintaan orang Romawi untuk
barang dari India Selatan meningkat tajam yang mengakibatkan
lebih banyak kapal besar berlayar di Laut Merah dari Romawi-Mesir
menurun dan berpindah ke Laut Arabia dan India. Kerajaan Aksum
terletak pada wilayah yang menguntungkan karena situasi bisnis
yang baru tersebut. Adulis segera menjadi pelabuhan untuk ekspor
barang dari Afrika, misalnya gading, kemenyan, tempurung kurakura, emas, jamrud dan binatang asing. KekuasaanAksum yang
pertama di Afrika mencetak koin sendiri. Koin tersebut dicetak pada
masa pemerintahan Endubis sampai Armah sekitar 270 sampai 610
dan dicetak dari emas, perak dan perunggu. Pencetakan koin pada
masa lalu merupakan aktivitas yang sangat penting dalam rangkan
untuk memproklamirkan Kekuasaan Aksum terhadap negara
tetangganya. Banyak koin yang dicetak digunakan untuk memberi
tanda mengenai peristiwa apa yang sedang terjadi ketika koin
tersebut dicetak.
Koin bergambar Raja Aksum Endybis 235-227 SM
Kaum Aksum melebarkan jajahannya ke Arab Selatan (Yaman).
Sekitar 517, seorang raja Yahudi yang bernama Yusuf Asar Yathar
55
Strategi Bisnis Rasulullah
atau juga dikenal sebagai Dhu Nuwas merebut kekuasaan raja
Himyar, Mukarrib Ya’fur. Yusuf menjadi raja karena raja
sebelumnya meninggal dunia. Yusuf menyerang tentara Aksum di
Zafar, ibukota kaum Himyar, membunuh banyak orang dan
menghancurkan gereja. Raja Kristen Kaleb dari Aksum mempelajari
penyiksaan yang dilakukan Dhu Nawas terhadap kaum Kristen dan
kaum Aksum. Menurut Procopius, Kaleb meminta bantuan Raja
Kristen Justin I dari Bysantium untuk menolong Aksum dengan
memotong suplai sutra sebagai bagian dari perang ekonomi melawan
kaum Persia. Kaleb mengirim pasukan melalui Laut Merah untuk
melawan Dhu Nawaz. Menurut prasasti Husn al Ghurab, Dhu Nawas
terbunuh, dalam pertempuran, kemudian ada tradisi Arab mengenai
“Menaiki kuda ke laut”. Kaleb mengangkat wakil dari Himyar,
Sumyafa’ Ashwa yang memerintah sampai 525, kemudian
dihentikan oleh Abrahah sebagai kepala tentara, yang didukung
tentara Etiopia. Kaleb membalas dengan mengirimkan tentara
sejumlah 3000 orang, tetapi tentara tersebut dihadang dan dibunuh
oleh pasukan Abrahah, sehingga gagal mengatasi pemberontakan
dari Abrahah. Sumber terbaru dari Etiopia menyatakan bahwa Kaleb
melepaskan tahtanya untuk hidup dari tahun ke tahun di biara dan
mengirim mahkotanya untuk digantung di Gereja Sepulchre Suci
Yerusalem. Kaleb digantikan oleh Alla Amidas Sebuah prasasti dari
Sumyafa’ Ashwa juga memuat dua raja Aksum yang menandakan
bahwa dua raja tersebut di bawah kekuasaan sebelum Kaleb turun
tahta, lebih tepatnya raja Alla Amidas.
Pemerintahan kaum Aksum di Yaman mulai pada 520 sampai
570. Procopius mencatat bahwa Abrahah kemudian bertemu dengan
pengganti Kaleb yang di perkuat oleh prasasti yang terdahulu di
543 negara bagian Aksum sebelum daerah tersebut di bawah
kendalinya. Selama pemerintahannya, Abrahah memperbaiki Dam
Ma’rib di 543 dan menerima utusan dari Persia dan Byzantium,
termasuk permintaan beberapa uskup yang telah dipenjarakan di
Nisbis. Abrahah memerintah sampai 547 dan setelah itu digantikan
oleh anak laki-lakinya, Aksum. Aksum dalam sumber Arab disebut
Yaksum yang dirancukan dengan Ma’afir yang berasal dari pantai
barat daya Yaman, yang di prasasti Dam Ma’arib digantikan oleh
saudara laki-lakinya, Masruq. Kaum Aksum mengendalikan Yaman
sampai akhir 570 dengan invasi dari saudara tua pimpinan Sasania,
56
Strategi Bisnis Rasulullah
Vahriz yang menurut legenda kemudian membunuh Masruq dengan
anak panahnya yang dibidikkan dengan baik. Sumber Arab yang
lebih baru menyatakan bahwa Abrahah membangun sebuah Gereja
besar yang dinamakan al-Qulays di Sana’a agar dapat menggantikan
ibadah haji dari Ka’bah. Abrahah meninggal dunia pada Tahun
Gajah (570) setelah gagal menyerang Mekah. Runtunan peristiwa
yang pasti dari awal perang belum tentu seperti yang ditunjukkan
dalam prasasti 525 yang memuat kematian Raja Himyar yang dapat
dirujuk baik orang Himyar yang mewakili Aksum, Sumyafa’ Ashwa
atau Yusuf Asar Yathar. Sejarah Arab juga memuat konflik antara
Abrahah dengan pemimpin Aksum yang bernama Aryat yang terjadi
pada 525.
Aksum memelihara kekuasaan dan kekuatan bisnisnya dengan
baik sampai munculnya Islam pada abad ketujuh masehi.
Dikarenakan kaum Aksum berlindung pada Khalifah, maka orang
Islam saat itu tidak berusaha untuk menundukkan kaum Aksum
sampai melintasi Afrika. Meskipun demikian, Umar bin Khattab
pada awal 640 mengirim pasukan untuk menundukkan Adulis
dibawah pimpinan Alkama bin Mujazziz dan dapat ditalukkan.
Kekuatan pasukan Aksum mulai menurun pada periode tersebut.
Pada 702, armada laut Aksum menyerbu Hijaz dan menduduki
Jeddah. Meskipun demikian, Sulaiman bin Malik dapat mengambil
kembali dari Aksum yang menjadikan Muslim mengembalikan
kejayaannya dari Penguasa Etiopia pada abad ke sembilan.
Kekuasaan Islam tersebut mengambil kendali Laut Merah dan
Sungai Nil yang menjadikan perekonomian kaum Aksum terisolasi.
Walaupun begitu, kaum Aksum masih berhubungan baik dengan
tetangga Muslimnya. Dua pemerintahan Kristen di Tenggara Aksum
(saat ini Sudan) adalah Maqurra dan Alwa dapat bertahan sampai
abad ketigabelas yang akhirnya menjadikan mereka masuk ke dalam
Islam.
57
Download