EVALUASI SISTEM DRAINASE DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FUAD CAHAYA R, Agus Suharyanto, Alwafi Pujiraharjo. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Hariyono 167, Malang 65145, Indonesia E-mail : [email protected] ABSTRAK Sistem drainase merupakan fasilitas yang sangat vital dalam komplek bangunan. Banyaknya curah hujan pada waktu puncak hujan dapat menimbulkan luapan air yang dapat mengakibatkan genangan air, dan genangan jika tidak ditindak lanjuti akan menimbulkan banjir. Genangan air yang kerap terjadi di lingkungan Universitas Brawijaya sangat menggangu aktifitas. Universitas Brawijaya terletak pada koordinat 112°36’45.88″E, 7°57’20.00″S dengan ketinggian 480m s/d 492m diatas permukaan laut, dan dengan luas area sekitar 1.813.664m², dengan elevasi yang seperti demikian ini maka seharusnya lingkungan Universitas Brawijaya bebas dari genangan air ataupun banjir. Genangan air di daerah studi disebabkan adanya pendangkalan saluran, penyumbatan saluran, penyempitan saluran dan karena meningkatnya debit aliran permukaan. Pembangunan kawasan kampus Universitas Brawijaya menyebabkan tata guna lahan yang semula berupa lahan terbuka berubah menjadi gedung, bangunan, tempat parkir, jalan, serta fasilitas kampus lainnya. Hal ini menyebabkan bertambahnya lapisan tidak tembus air dan berkurangnya daerah resapan air, sehingga air hujan yang jatuh ke tanah sebagian menjadi limpasan permukaan. Limpasan permukaan ini harus segera diatasi, karena apabila hal ini dibiarkan terus menerus maka akan menganggu aktifitas di ingkungan ini. Untuk mengatasi hal ini diperlukan suatu saluran, dimana saluran ini disebut dengan saluran drainase. Saluran drainase direncanakan dengan menggunakan sistem drainase permukaan dan bisa juga dibantu dengan menggunakan alternatif lain yang berguna untuk membantu mengatasi masalah pembuangan air, yaitu alternatif yang biasa digunakan pada kawasan pemukiman. Dari hasil studi diketahui sebanyak 6 saluran (60%) dari total sebanyak 10 saluran sudah tidak memenuhi untuk debit banjir rencana, yang mengakibatkan genangan pada saluran drainase. Dari penjelasan tersebut, maka perlu diadakannya rencana perbaikan saluran drainase untuk kawasan studi. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mpenanganannya adalah dengan normalisasi saluran drainase. Kata kunci : evaluasi, system drainase, universitas brawijaya Studi Evaluasi Kinerja Operasional Terminal Hamid Rusdi Kota Malang Lingga Iswara Putra, Ir. Ludfi Djakfar, MSCE., Ph.D, Asril Kurniadi ST., MT Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia E-mail: [email protected] ABSTRAK Relokasi Terminal Gadang ke Terminal Hamid Rusid merupakan bagian dari pengaturan sistem transportasi di Kota Malang yang lebih komprehensif dengan tujuan dapat mewadahi dan memfasilitasi pergerakan transportasi angkutan umum di kota Malang terutama angkota, angkudes, bus dan MPU. Namun sungguh disayangkan, karena akses jalan menuju lokasi terminal yang dirasa cukup jauh dari jalan arteri kota Malang (Jl. Kolonel Sugiono) sehingga banyak angkutan umum (angkota, angkudes, MPU dan bus) yang kurang memanfaatkan kinerja Terminal. Hal ini menjadikan fungsi operasional terminal Hamid Rusdi kurang maksimal seperti hal kriteria terminal tipe B. Metode penelitian yang pertama dilakukan dengan jalan melakukan survey pendahuluan guna mengetahui volume angkutan umum yang melakukan transit baik di dalam maupun di luar Terminal Hamid Rusdi, dilanjutkan dengan pengolahan data survey untuk mengetahui jam puncak dan kebutuhan area parkir dalam terminal. Selain itu dalam penelitian studi ini juga menggunakan penelitian deskriptis kualitatif untuk mengetahui kinerja operasional Terminal Hamid Rusdi dan karakteristik pengguna angkutan umum dengan rute Terminal Hamid Rusdi. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja operasional Terminal Hamid Rusdi kurang maksimal. Hal ini diketahui dari hasil survey dan juga wawancara, dimana dari hasil survey menunjukkan pergerakan angkutan umum yang masuk ke dalam (transit) Terminal Hamid Rusdi sangat sedikit Hal ini berbanding signifikan dengan pergerakan angkutan umum yang melakukan transit di luar Terminal Hamid Rusdi (lampiran). Selain itu, data hasil wawancara menunjukkan banyak pengguna angkutan umum yang enggan memasuki terminal hamid rusdi dan lebih memilih melakukan transit di terminal bayangan (sekitar perempatan Gadang). Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti, lokasi terminal yang terlalu jauh dari akses jalan utama (Jl. Kolonel Sugiono), akses jalan menuju terminal yang selalu macet karena keberadaan pasar Gadang dan aktifitasnya sehingga dinilai kurang efisien dalam waktu serta kurang adanya pengawasan petugas terminal terhadap pergerakan angkutan umum di luar Terminal Hamid Rusdi. Guna menggali pemecahan masalah kinerja operasional Terminal Hamid Rusdi perlu dilakukan analisis SWOT sehingga dapat dilakukan strategi-strategi yang tepat dalam usaha mengoptimalkan kinerja operasional dari Terminal Hamid Rusdi. Kata Kunci : Terminal, Kinerja Operasional Terminal, pergerakan angkutan umum, Karakteristik pengguna angkutan umum. EVALUASI KERUSAKAN JALAN DAN PERENCANAAN OVERLAY PADA RUAS JALAN LUMAJANG - SENDURO Maiza Salman Arrasidy Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya ABSTRAK Mengapa perlu evaluasi perkerasan jalan. Karena dengan evaluasi jalan bisa meningkatkan kondisi jalan yang rusak menjadi lebih baik. Kerusakan jalan disebabkan karena akibat beban lalu lintas yang melintasi jalan melebihi dari beban yang direncanakan dalam pelaksanaan pembangunan jalan sehingga jalan dalam kondisi rusak. Dalam perencanaan overlay dan evaluasi kerusakan jalan mengacu pada Peraturan Analisa Defleksi Pd T-05-2005-B. Dalam Hal ini Perencanaan Overlay dan evaluasi kerusakan jalan menggunakan dua metode yaitu Metode PCI ( Pvement Condition Index ) dan Metode Lendutan (Benkelman Beam ). Penggunaan Benkelman Beam sebagai alat untuk mengukur lendutan perkerasan lentur yang mana lendutan tersebut untuk mencari berapa tebal lapis tambah ( overlay ) yang diperlukan untuk memperbaiki kerusakan jalan . Sedangkan PCI untuk mencari tingkatan kerusakan yang dialami jalan akibat menerima beban lalu lintas yang melebihi kapasitas.Oleh karena itu dilakukan penelitian yang bertujuan mendapatkan metode lebih praktis, sederhana, dan efisien untuk perencanaan penanganan jalan dengan mencari hubungan antara hasil pengujian lendutan dan hasil pengukuran kondisi permukaan jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerusakan jalan dan mengetahui berapa ketebalan overlay di ruas jalan Lumajang- senduro( Klojen – Senduro dan Purwosono- Sarikemuning) dengan menggunakan metode PCI dan Benkelman Beam sebagai acuan dalam melaksanaan pekerjaan ini.. Penelitian ini dilakukan pada ruas jalan Klojen – Senduro dan ruas Jalan Purwosono – Sarikemuning di Kabupaten Lumajang, dimana ruas jalan dibagi menjadi beberapa segmen, kemudian untuk tiap segmen tersebut dilakukan survei penilaian dan pengukuran kondisi jalan kemudian juga dilakukan pengujian lendutan balik pada titik tengah segmen tersebut. Dari survai tersebut didapatkan tingkat kondisi jalan eksisting dan nilai lendutan balik pada segmen tersebut, selanjutnya nilai lendutan yang diperoleh diolah untuk menentukan tebal overlay yang dibutuhkan yakni antara 7 – 9 cm ANALISIS KEBUTUHAN FASILITAS TERMINAL TERPADU GEDEBAGE KOTA BANDUNG Fifi Zainatush Sholihah[1], Kinanti Kusumawati1, Achmad Wicaksono[2], M. Ruslin Anwar2 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan Mayjen Haryono 167, Malang 65145, Indonesia Email : [email protected] & [email protected] ABSTRAK Aktifitas masyarakat di Kota Bandung saat ini terpusat di daerah Cibeunying Kota Bandung bagian barat. Hal ini menyebabkan daya dukung kota lama menjadi tidak memadai. Karena itu diadakan pengembangan wilayah di Gedebage yang merupakan pusat dari kawasan kota bandung bagian timur untuk meratakan perkembangan . Salah satu upaya pengembangan yaitu dengan membangun Terminal Terpadu Gedebage. Terminal Terpadu Gedebage merupakan gabungan dari terminal lama yaitu terminal Leuwipanjang dan terminal Cicaheum. Selain itu di Terminal Terpadu Gedebage ini juga terdapat stasiun kereta api. Prinsip terminal terpadu adalah mengintegrasikan moda transportasi satu dengan moda transportasi yang lainnya sehingga fasilitas-fasilitas pada terminal terpadu direncanakan untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut. Skripsi ini membahas tentang layout Terminal Terpadu Gedebage sesuai luas kebutuhannya pada tahun 2035. Dalam menentukan luas Terminal Terpadu Gedebage ini berdasarkan jumlah penumpang pada tahun 2035. Peramalan jumlah penumpang menggunakan analisis trend linier. Data yang digunakan adalah data jumlah penumpang Terminal Cicaheum, Terminal Leuwipanjang dan 50 % jumlah penumpang di Stasiun Kereta api Kota Bandung tahun 2006-2011. Dari hasil peramalan dengan trend linier maka jumlah penumpang di Terminal Terpadu Gedebage adalah 35.406.984 orang. Untuk menganalisa derajat hubungan antar ruang maka digunakan activity relation chart dan activity relation diagram. Analisa tersebut selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk membuat layout. Kata kunci : trend linier, activity relation chart, activity relation diagram, layout PENERAPAN REKAYASA NILAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BARU FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HALUOLEO SURYA BASKARA Jurusan Sipil, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya ABSTRAK Dalam perencanaan pembangunan suatu proyek umumnya tidak dipertimbangkan alternatif yang dapat mengurangi biaya-biaya yang tidak diperlukan. Pekerjaan pembesian secara manual dan penggunaan bekisting multipleks perancah scaffolding pada pekerjaan balok dan kolom serta pekerjaan pelat konvensional pada proyek pembangunan Gedung Baru Fakultas Teknik Universitas Haluoleo akan dicoba alternatif lain dengan melakukan analisa rekayasa nilai. Dengan analisa tersebut diharapkan dapat menguragi biaya-biaya yang tidak diperlukan sehingga dapat mengoptimalkan biaya dan waktu tanpa mengurangi mutu yang diinginkan. Analisa rekayasa nilai ini menggunakan tahap-tahap rencana kerja rekayasa nilai yaitu : tahap informasi, tahap spekulasi, tahap analisa dan tahap penyajian. Untuk menilai alternatif-alternatif pekerjaan dengan analisa rekayasa nilai ini, digunakan kriteria-kriteria penilaian beserta bobot penilaiannya. Kriteria-kriteria yang digunakan terdiri dari biaya, waktu, hasil akhir dan pelaksanaan. Alternatif usulan yang memungkinkan untuk diterapkan dalam proyek tersebut diatas adalah : pekerjaan pembesian manual dengan mesin, pekerjaan bekisting multipleks perancah kayu dan bekisting fenol film perancah scaffolding, pekerjaan pelat halfslab tulangan polos dan pelat halfslab tulangan wiremesh. Berdasarkan analisa yang dilakukan, diperoleh alternatif yang dapat memenuhi fungsi dengan penghematan biaya yang paling besar dibandingkan dengan alternatif-alternatif lainnya, yaitu : pelaksanaan pekerjaan pembesian manual dengan mesin, pelaksanaan pekerjaan bekisting fenol film perancah scaffolding dan pelaksanaan pekerjaan pelat halfslab tulangan wiremesh. Dengan penghematan potensial sebesar Rp. 980.142.828,61 atau 16,333 % dari biaya pekerjaan balok, kolom dan pelat sebesar Rp. 6.000.754.148,16 serta untuk waktu pelaksanaan dapat dihemat selama 44 hari. Kata kunci : Rekayasa Nilai, alternatif. Perbaikan Dinding Batu Bata Dengan Bracing Bambu Diagonal Made Gita Widyarta Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia E-mail: [email protected] ABSTRAK Dinding bata merupakan dinding yang sering digunakan sebagai penyusun rumah pada masyarakat Indonesia utamanya golongan menengah kebawah. Sebagian besar kondisi dinding tersebut tidak terlalu baik namun karena kurangnya biaya tidak mengalami perbaikan. Pada penelitian ini dilakukan penambahan bracing bambu secara diagonal pada dinding bata yang telah mengalami kerusakan untuk mengetahui bagaimana perilaku dinding tersebut jika kembali dibebani. Bahan bambu dipilih karena tergolong murah, mudah didapat (karena banyak ada di Indonesia) serta memiliki karakteristik mendekati baja dalam hal tarik. Penelitian ini menggunakan beberapa model dinding bata yang akan dibebani dengan pembagian 100%, 75%, dan 50% beban puncak. Dinding dengan pembebanan 75% dan 50% akan diberi bracing lalu dibebani kembali. Hasil penelitian menunjukan nilai beban maksimum yang diraih oleh dinding rusak + bracing memiliki nilai hampir sama, bahkan melebihi (walau tidak terlalu banyak) dengan dinding kondisi bagus tanpa bracing. Hal ini berarti pemberian bracing bambu pada dinding yang sudah rusak mampu mengembalikan kekuatan dari dinding tersebut seperti sebelum rusak. Selain itu, penambahan bracing bambu mampu mengurangi jumlah retak yang muncul apabila dinding tersebut kembali dibebani. Kata kunci: dinding bata, bracing bambu, perilaku retak Entry KRS Ganjil 2012 1. Entry KRS menggunakan SIAM dan bebas dilakukan dari mana saja. 2. Sehubungan dengan migrasi data lama dari SINERGI ke SIAM maka entry KRS baru dapat dilaksanakan pada Kamis, 9 Agustus 2012. 3. Nilai Semester Pendek dapat dilihat di SIAM pada Rabu, 8 Agustus. 4. Harap mengecek kebenaran data seluruh semester pada SIAM termasuk semester pendek. Apabila ada perbedaan diharap utk melapor ke Recording. 5. KRS konsep dapat diambil di recording mulai tanggal 6 agustus 2012 dengan membawa bukti telah melakukan daftar ulang. 6. Penentuan SKS yang akan diambil pada Semester Ganjil 2012 adalah berdasarkan IP Semester Genap 2011 atau IP Kumulatif (yang terbaik). 7. Mata kuliah Semester Ganjil 2012 akan dibuka 1 kelas dan peserta akan dibagi oleh jurusan sesuai jumlah kelas paralel. 8. Bagi yang akan mengambil SKS berdasarkan IPK, diharapkan untuk melapor ke recording bersamaan dengan pengumpulan krs konsep. surat pernyataan tidak perlu dibuat. 9. KRS konsep YANG ASLI dikumpulkan di recording paling lambat hari Rabu, 15 agustus. Terlambat mengumpulan KRS akan dikenakan sanksi administrasi. 10. Informasi lebih lanjut akan disampaikan melalui pengumuman pada situs sipil.ub.ac.id 11. Pertanyaan dapat disampaikan di situs sipil.ub.ac.id. Pengaruh Variasi Jarak Sirip Terhadap Kuat Lentur Panel Sirip Bambu Pandjojo Feliks K. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT.Haryono 167, Malang 65145, Indonesia ABSTRAK Dinding batu bata yang secara konvensional digunakan dalam bangunan memiliki berat yang cukup besar dan menjadi beban yang besar bagi struktur di bawahnya. Perlu dikembangkan teknologi baru sebagai alternatif pengganti dinding batu bata yang tentunya lebih murah dan bermanfaat. Panel sirip bambu merupakan salah satunya. Langkah-langkah dalam penelitian yaitu membuat panel berukuran 80 x 50 dengan variasi jarak sirip yaitu 10 cm dan 20 cm. Masing-masing lima benda uji. Di tumpu di keempat sisi. Pelat ini mendapatkan perilaku yang sama dalam pembebanan yaitu dengan memberikan beban terpusat di atasnya. Kemudian kuat lentur yang berupa beban retak, beban maksimum, dan momen maksimumnya akan dibahas. Benda uji berupa panel sirip bambu yang telah dibuat diuji di laboratorium. Pembebanannya adalah beban terpusat yang diletakkan di tengah-tengah bentang. Keempat ujung panel ditumpu jepit. Saat pengujian, dilakukan pendataan terhadap beban retak (beban saat terjadi retak pertama), beban maksimum (beban saat runtuh), dan lendutan setiap pembacaan 1 strip pada proving ring. Dari datadata yang diperoleh, dilakukan perbandingan ketiga variabel pada kedua variasi jarak, serta dilakukan analisis statistik untuk mengetahui kuat lentur dari panel sirip bambu tersebut. Pada pengolahan data didapatkan rata-rata nilai beban retak untuk sirip jarak 10 cm adalah 550,24 kg dam untuk jarak sirip 20 cm adalah 403,82.Kemudian nilai rata-rata beban maksimum untuk sirip jarak 10 cm adalah 779,31 kg dan untuk sirip jarak 20 cm adalah675,49 kg.Sedangkan nilai rata-rata momen maksimum untuk jarak sirip 10 cm adalah 0,1348 dan jarak sirip 20 cm adalah 0,1779. Hasil analisis menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang kecil sekali pada beban retak dan beban maksimum kedua variasi jarak, tetapi terdapat perbedaan besar pada momen maksimum. Sehingga disimpulkan bahwa variasi sudut tidak berpengaruh pada beban retak dan beban maksimum panel sirip bambu, tetapi berpengaruh terhadap momen maksimum panel sirip bambu. Kesimpulan ini dibuktikan juga oleh analisis statistik.