BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara berkembang yang menjadi incaran bagi investor
dalam negeri maupun luar negeri. Perkembangan bisnis ditandai dengan muncul,
tumbuh dan berkembangnya perusahaan dalam berbagai bentuk meliputi perusahaan
perseorangan, perseroan terbatas (PT) dan firma. PT merupakan bentuk perusahaan
yang paling banyak memiliki pemangku kepentingan karena modalnya terbagi dalam
kepemilikan saham. PT dapat dibedakan menjadi tertutup dan terbuka berdasarkan
sumber modalnya. Ketika saham PT dijual kepada umum atau sering disebut dengan
istilah go public maka pemangku kepentingan khususnya shareholder dapat berasal
dari mana-pun, siapa-pun dan dapat berpindah tangan kapan-pun.
Perusahaan yang akan go public
wajib mendaftarkan diri di Bursa Efek
Indonesia (BEI). BEI bertugas sebagai perantara antara perusahaan dengan investor,
sehingga BEI mempunyai tanggung jawab untuk membentuk peraturan agar
hubungan antara investor dan emiten terjalin lancar. Salah satu peraturan BEI adalah
setiap perusahaan/emiten wajib mempublikasikan laporan keuangan auditan dan
laporan lainnya melalui BEI. Publikasi tersebut dilakukan paling lambat akhir bulan
ketiga setelah tanggal laporan keuangan untuk laporan keuangan tahunan (Peraturan
III.1.6.2. Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor : Kep-306/Bej/07-2004
Tentang Peraturan Nomor I-E Tentang Kewajiban Penyampaian Informasi).
1
Sedangkan untuk laporan tahunan paling lambat dipublikasikan empat bulan setelah
tahun buku berakhir berdasarkan peraturan nomor X.K.6. BAPEPAM tahun 2012.
Kebijakan publikasi pelaporan keuangan mempunyai fungsi sebagai sarana
komunikasi dengan investor. Laporan keuangan disusun dengan tujuan dapat
menghasilkan informasi dalam perusahaan dan keputusan ekonomi (Dogan et al.,
2007). Pemangku kepentingan dapat memperoleh informasi bukan hanya dari laporan
keuangan, namun sumber lain dapat lebih memakan biaya serta kurang reliable
(Givolvy and Palmon, 1982). Investor dalam pengambilan keputusan akan
mempertimbangkan informasi yang diperlukan dalam laporan keuangan, sehingga
pelaporan keuangan bukan hanya harus memenuhi syarat akuntabilitas tetapi juga
harus tepat waktu. Selama jangka waktu tersebut investor dan calon investor
mempertimbangkan keputusan untuk mempertahankan, membeli atau menjual saham
perusahaan. Oleh karena itu BEI memberikan batas waktu dalam mempublikasikan
laporan keuangan auditan.
Timeliness atau ketepatan waktu merupakan syarat dari laporan keuangan yang
baik. Manfaat dari pengungkapan informasi dalam laporan tahunan akan berkurang
atau menjadi tidak penting jika waktu untuk menyelesaikan proses audit atas
pelaporan keuangan semakin lama (Abdulla, 1996). Keterlambatan penyampaian
laporan keuangan akan menimbulkan prasangka bagi investor yang akan
mempengaruhi keputusan investasinya. Waktu publikasi laporan keuangan dalam
bisnis yang berkembang menjadi sangat penting untuk memastikan kestabilan aliran
modal (Ahmed and Hossain, 2010).
2
Peraturan BEI mengenai publikasi laporan keuangan auditan dilakukan paling
lambat akhir bulan ketiga dari tanggal tutup buku laporan keuangan, memiliki dua
poin penting. Poin pertama adalah adanya batas waktu yang menuntut perusahaan
mematuhinya agar tidak mendapat sanksi dari BEI dan tidak mendapat pandangan
buruk dari investor. Poin kedua adalah laporan keuangan tersebut wajib telah diaudit
oleh auditor independen/eksternal. Sehingga ketepatan waktu pelaporan keuangan
bukan hanya ditentukan oleh manajemen perusahaan tetapi juga oleh proses audit
yang dilakukan auditor eksternal. Kecepatan dari laporan keuangan dipublikasikan
secara signifikan ditentukan dari kecepatan dari kerja audit (Ahmed and Hossain,
2010).
Auditor eksternal menjadi bagian penting dalam kegiatan pelaporan keuangan
sehingga dalam meneliti kecepatan publikasi laporan keuangan dari perusahaan,
faktor proses audit juga perlu dianalisis. Kecepatan publikasi laporan keuagan dapat
diukur dengan menghitung jumlah hari setelah tanggal tutup buku laporan keuangan
dengan tanggal publikasi laporan keuangan. Lama waktu publikasi yang
diperbolehkan oleh BEI adalah sampai dengan akhir bulan ketiga, sehingga ketika
telah melebihi waktu tersebut emiten akan mendapat sanksi.
Proses audit bukan hanya terkait dengan auditor eksternal tetapi juga dengan
bagian internal perusahaan, seperti komite audit, manajemen dan internal auditor.
Dalam proses audit, auditor eksternal akan mengkomunikasikan hasil audit dengan
komite audit. Komite audit dibentuk oleh dewan komisaris untuk melakukan fungsi
pengawasan atas pengendalian internal, risiko manajemen dan operasi perusahaan.
3
Oleh karena itu, dibutuhkan keefektifan kerja komite audit yang independen dan
kompeten. BEI membuat peraturan tentang pembentukan dan pedoman kerja komite
audit yaitu peraturan nomor IX.I.5 yang mencakup definisi dan hal-hal lain yang
perlu diperhatikan dalam pembentukan komite audit yang berlaku sejak 7 Desember
2012.
Pembentukan komite audit merupakan salah satu bentuk Good Corporate
Goverment (GCG) yang diharapkan mampu membuat kinerja perusahaan semakin
baik. Kinerja perusahaan tersebut dapat berupa ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan (Ika dan Ghazali, 2011) karena komite audit dapat mempengaruhi lama
kerja audit. Selain mempengaruhi timeliness dari laporan keuangan, keefektifan
komite audit juga berpengaruh pada tingkat kecurangan pelaporan keuangan (Abbot
and Parker., 2000)
Reputasi kantor akuntan publik (KAP) sebagai penyedia jasa audit independen
dipercaya dapat mempengaruhi kinerja audit. Reputasi dapat didasarkan pada
pengalaman dan skala perusahaan. KAP yang telah berpengalaman cukup lama dalam
mengaudit menyelesaikan porses audit dengan lebih cepat (Ashton et al.,1989). KAP
besar lebih banyak melaporkan adanya salah saji maupun ketidakpatuhan karena
KAP besar mampu menghasilkan jasa audit yang berkualitas tinggi (DeAngelo,
1981). KAP yang lebih besar memiiki sumber daya manusia yang lebih banyak dan
lebih berkualitas serta mampu menerapkan teknologi mengikuti sistem informasi
yang berkembang. Selain faktor non-finansial, kecepatan proses audit juga terkait
dengan kondisi finansial perusahaan yang dapat dihitung dengan rasio keuangan
4
seperti tingkat leverage dan ukuran perusahaan. Ketika struktur modal didominasi
oleh hutang maka risiko perusahaan menjadi cukup tinggi, sehingga auditor semakin
berhati-hati dalam melakukan audit dan akan mempengaruhi waktu audit.
Ukuran perusahaan dengan nilai aset perusahaan merupakan faktor yang sangat
mempengaruhi kecepatan publikasi laporan keuangan. Perusahaan besar terkait
dengan internal kontrol yang lebih baik sehingga auditor hanya dapat menerapkan
risiko pengendalian yang rendah dibandingkan dengan perusahaan yang internal
kontrolnya lemah. Selain itu perusahaan yang skalanya besar cenderung berhati-hati
dalam pengambilan keputusan karena mereka sangat diperhatikan oleh investor dan
pemangku kepentingan lainnya.
Dalam penelitian ini akan menganalisis pengaruh dari keefektifan komite audit
dan reputasi auditor dengan menggunakan variabel kontrol meliputi ukuran
perusahaan dan tingkat leverage terhadap kecepatan publikasi laporan keuangan
auditan di Indonesia tahun 2013.
1.2. Pertanyaan Penelitian
Penelitian ini akan berfokus pada
1. Berapa rata-rata kecepatan publikasi laporan keuangan auditan untuk
emiten BEI tahun 2013?
2. Apakah keefektifan komite audit berpengaruh pada kecepatan publikasi
laporan keuangan auditan?
5
3. Apakah reputasi auditor berpengaruh pada kecepatan publikasi laporan
keuangan auditan?
4. Apakah
faktor finansial perusahaan meliputi ukuran perusahaan dan
tingkat leverage perusahaan mempengaruhi kecepatan publikasi laporan
keuangan auditan?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan publikasi laporan
keuangan auditan perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2013 dan menguji
pengaruh keefektifan komite audit dan reputasi auditor dengan variabel kontrol
ukuran perusahaan dan tingkat leverage terhadap kecepatan publikasi laporan
keuangan auditan pada emiten BEI tahun 2013.
1.4. Manfaat Penelitian
Dengan meneliti pengaruh beberapa variabel terhadap kecepatan publikasi
laporan keuangan auditan, diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi
BAPEPAM untuk mengevaluasi peraturan yang telah dibuat dan kebutuhan untuk
penyesuaian aturan tersebut. Selain itu perusahaan dapat menjadikan penelitian
ini sebagai petimbangan dalam menentukan kelebihan dan kelemahan masingmasing emiten.
6
1.5. Batasan Penelitian
1. Periode penelitian hanya terbatas pada data laporan keuangan dan tahunan
yang dipublikasikan tahun 2013 yang merupakan laporan keuangan tahun
2012.
2. Hanya meneliti perusahaan dalam klasifikasi industri non-keuangan, karena
perusahaan keuangan memiliki peraturan sendiri yang lebih ketat sebagai
bentuk perlindungan konsumen industri keuangan.
3. Data sumber hanya berdasarkan data sekunder yang meliputi data laporan
keuangan publikasi dan laporan tahunan 2012.
7
Download