BAKAL CALON BUPATI POHUWATO, PERIODE 2AT5 _ 2O2O MULYAU| PANI(,UKU * Ui'$, bAKWAI\I I.A e\.ADUr: ["}!"'I'{TJ VISI, MISI DAN PROGRAM BAKAT CALON BUPATI POHUWATO, PERIODE 2015 -2020 MULYADI PANIGORO - DTS. SARWAN LA DUHU 1. LATAR BELAKANG Visi dan misi serta program kerja kepala daerah menjadi keniscayaan yang akan menjadi acuan filosofis pembangunan selama lima tahun. Namun visi, misi maupun program kerja seorang kepala daerah harus berpijak dan realistis sesuai dengan kebutuhan daerah dan preferensi masyarakat. Atas dasar itu diperlukan pemetaan kondisi riil daerah dan karakteristik masyarakatnya sebelum menyusun visi, misi dan program kerja. Di era otonomi daerah keberadaan masyarakat bukan lagi ditempatkan sebagai objek pembangunan tapi perlu memaksimalkan menjadi subjek pembangunan sehingga ada sinergi yang baik diantara semua stakeholders. 2. POTENSI DAN PELUANG DAERAH Dinamika pembangunan daerah tidak dapat dipisahkan dengan pembangunan lndonesia secara makro. Sementara pembangunan nasional itu sendiri tidak lepas dari posisi Indonesia dalam dinamika regional dan global. Secara geografis lndonesia terletak dijantung pertumbuhan ekonomi dunia. Kawasan Timur Asia memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang jauh di atas rata-rata kawasan lain di dunia. Ketika tren jangka panjang (1970 mengalami penUrunan, tren - 2000) pertumbuhan ekonomi dunia pertumbuhan ekonomi kawasan Timur Asia menunjukkan peningkatan (MP3El, 2010). Sebagai pusat gravitasi perekonomian global, Kawasan Timur Asia (termasuk Asia Tenggara) memiliki jumlah penduduk sekitar 50 persen dari penduduk duniaHal ini merupakan potensi ekonomi, terutama sebagai target morket, bukan hanya sebagai tujuan pasar akan tetapi pergeseran produksi mulai meningkat terutama di China - Asia, lndia yang akan berdampak di Asia Tenggara (terutama lndonesia), karena kerjasama ASEAN-China (AC) tahun di - AFTA sudah berlangsung sejak 201.1". Pertumbuhan ekonomi China yang kuat, baik ekspor maupun impor memberikan dampak yang sangat penting bagi perkembangan perdagangan regional dan global. lmpor China meningkat tajam selama dan setelah krisis ekonomi global 2008. Di samping itu, konsumsi China yang besar dapat menyerap ekspor yang besar dari negara-negara di sekitarnya termasuk lndonesia. Apalagi di Asia Tenggara, {{ VISI, MIS! DAIU PROGRAM BAKAL CALON BUPATI POHUWATO, PERIODE 2015 -2O2O !wutYrqEJ, Pd{ililuL!KL} * illr$, hr4}iwA[\l L$l L]Uft{"J lndonesia adalah negara dengan luas kawasan terbesar, penduduk terbanyak dan sumber daya alam terkaya. Hal tersebut menempatkan lndonesia sebagai kekuatan utama negara-negara di Asia Tenggara. Di sisi Iain, konsekuensi dari diimplementasikannya komunitas ekonomi ASEAN dan terdapatnya akan ACFTA mengharuskan lndonesia meningkatkan daya saingnya guna mendapatkan manfaat nyata dari adanya integrasi ekonomitersebut. Dengan melihat dinamika global yang terjadi serta memperhatikan potensi dan peluang keunggulan geografi dan sumber daya yang ada di lndonesia, serta mempertimbangkan prinsip pembangunan yang berkelanjutan, lndonesia perlu memposisikan dirinya sebagai basis ketahanan pangan dunia, pusat pengolahan produk pertanian, perkebunan, perikanan, dan sumber daya mineral serta pusat mobilitas logistik global. Untuk mencapai posisi tersebut, keterlibatan berbagai stakeholders diperlukan, apalagi memposisikan lndonesia sebagai pemain utama dunia diASEAN dan ekonomiglobal, daerah pun dituntut halyang sama menyiapkan diri untuk meningkatkan daya saing. Otonomi daerah dan kebijakan desentralisasi yang sudah berlangsung selama j.0 tahun lebih diyakini sebagai solusi alternatif mengakselarasi pembangunan ekonomi, selain itu daerah akan diharapkan mampu berkompetisi dan memiliki daya saing sebagai pilar daya saing nasional. Oleh karena itu, perubahan sistem politik di lndonesia dari sistem sentralisatik ke desentralisatik menuntut adanya kesiapan pemerintah daerah melakukan akselarasi pembangunan, karena daerah diberikan kewenangan yang besar. Pelimpahan kewenangan dan banyaknya urusan didaerahkan karena didasarkan pada asumsi bahwa pemerintahan lokal dianggap paling memahami preferensi masyarakatnya dibandingkan dilakukan pemerintah pusat. pada masa lalu, sistem pemerintahan desentralisastik kewenangan yang melekat pada pemerintah daerah begitu terbatas, dalam era otonomi daerah kondisinya sudah berubah secara radikal. Desentralisasi memberikan peluang bagi daerah melakukan berbagai terobosan, membuat inovasi dan perbaikan pelayanan publik dalam rangka mendorong peningkatan kesejahteraan rakyat. Dengan asumsi bahwa masyarakat yang sejahtera akan memiliki kreasi dan peningkatan daya saing, sehingga mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi secara nasional. Hal ini sejalan dengan alasan-alasan ekonomi dilakukannya desentralisasi, diantaranya untuk meningkatkan penyediaan barang publik pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi. ri'rri rr-r i.-., f, rr-r lrral\i ..iiii A A I! irAllt hnA^n Pxt ll{RArvu^ il, BAKAL CALON BUPATI POHUWATO, PERIODE 2OT5 ivluLYJ&,"!fr f;'ls{*ruEfuluRu - tr..}t's. 5F\HWdeN - *\ryy2'* 2O2O L6d uq*ii-{{J Secara regional, Gorontalo merupakan wilayah yang memiliki banyak potensi, baik yang ada di daratan maupun diperairan (hasil laut) merupakan modal untuk mendorong laju pembangunan ekonomi, pada saat yang bersamaan akan meningkatkan welfare masyarakat. Gorontalo salah satu provinsi di lndonesia sangat diperhitungkan secara nasional, baik dilihat dari potensi ekonominya maupun potensi sumber daya manusia (SDM). Gorontalo terbilang wilayah paling berkemba di Kawasan Timur lndonesia, banyak tokoh-tokoh nasional berasal dari Gorontalo. Hanya saja potensi ekonomi Gorontalo masih sangat terkonsentrasi disekitar Kota Gorontalo. Selain Kota Gorontalo, daerah otonom di Gorontalo selain Kota Gorontalo memiliki potensi strategis sebagai wilayah pusat pertumbuhan adalah Kabupaten Pohuwato. Secara potensial, perekonomian Pohuwato cukup besar sementara SDM juga tak kalah berkualitas. Bahkan Torosiaje termasuk salah satu daerah tujuan wisata di Gorontalo. Selama ini potensi-potensi tersebut belum dioptimalkan pemanfaatannya, padahal memiliki nilaijual yang tinggi di pasaran nasional, regional dan global. Selain itu,Pohuwatomemiliki wilayah yang cukup luas dengan beragam komoditi yang dihasilkan, apalagi posisinya yang relatif strategis sehingga akan menempatkan Pohuwato sebagai pusat pertumbuhan regionaldi kawasan Teluk Tomini. Pohuwatomemiliki l3kecamatan setiap kecamatan memiliki potensi yang berbeda, tujuh kecamatan yang ada di Pohuwato merupakan wilayah pesisir sebagai sentra perikanan dan parawisata, dan 6 kecamatan memiliki potensi pertanian. Secara keseluruhan wilayah Pohuwatoposisinya cukup strategis dihadapan teluk Tomini yang merupakan teluk yang potensi perikanan dan kelautan cukup strategis. Teluk Tomini merupakan salah satu pusat perlintasan untuk kegiatan ekspor impor di lndonesia dari dan menuju pasar internasional, dan kemungkinannya Teluk ini akan Iebih ramaijika pembangunan ekonomi makin dinamis. 3. TANTANGAN Walaupun potensi yang diuraikan di atas merupakan keunggulan, namun keunggulan tersebut tidak akan terwujud dengan sendirinya. Sejumlah tantangan harus dihadapi untuk merealisasikan keunggulan tersebut, sebagaimana diuraikan berikut ini. Struktur ekonomi lndonesia saat ini, tentunya juga di daerah (Gorontalo maupun Pohuwato itu sendiri) masih terfokus pada pertanian dan industri yang mengekstraksi dan mengumpulkan hasil alam. lndustri yang berorientasi pada peningkatan nilai tambah produk, proses produksi dan distribusi di dalam negeri masih terbatas. Selain itu, saat ini terjadi kesenjangan pembangunan antara tarat hAtl ilrrar hFAFhAat BAKAL CALON BUPATI POHUWATO, PERIODE 2015 _2OZO -*: VADU .,, i],]ll1,]r-,-,'.-]l.i-]'.].,ji1:]'i].,llr].i']]]..]l|]i]i]il:-l|||il]::]'..i]]. Kawasan Barat dan Kawasan Timur lndonesia. Hal ini tidak bisa dibiarkan berlanjut ke generasi yang akan datang. Harus pula dipahami bahwa upaya pemerataan pembangunan tidak akan terwujud dalam jangka waktu singkat. Namun begitu, upaya tersebut harus dimulai melalui upaya percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi lndonesia sebagai titik awal menuju lndonesia yang lebih merata. Tantangan lain dari suatu negara besar seperti lndonesia adalah penyediaan infrastruktur untuk mendukung aktivitas ekonomi. Infrastruktur itu sendiri memiliki spektrum yang sangat luas. Satu hal yang harus mendapatkan perhatian utama adalah infrastruktur yang mendorong konektivitas antar wilayah sehingga dapat mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi lndonesia. penyediaan infrastruktur yang mendorong konektivitas akan menurunkan biaya transportasi dan biaya logistik sehingga dapat meningkatkan daya saing produk, dan mempercepat gerak ekonomi. Termasuk dalam infrastruktur konektivitas ini adalah pembangunan jalur transportasi dan teknologi informasi dan komunikasi {TlK), serta seluruh regulasi dan aturan yang terkait dengannya. Kualitas sumber daya manusia juga masih menjadi tantangan lndonesia. Saat ini sekitar 50 persen tenaga kerja di lndonesia masih berpendidikan sekolah dasar dan hanya sekitar 8 persen yang berpendidikan diploma/sarjana. Kualitas sumber daya manusia ini sangat terkait dengan kualitas sarana pendidikan, kesehatan, dan akses ke infrastruktur dasar. 4. KONDISI OBJEKTIF Desentralisasi pada intinya memberikan kewenangan yang besar ke daerah, namun dalam prakteknya, kewenangan yang besar seringkali disalahgunakan sehingga akselarasi pembangunan dan peningkatan pelayanan publik di daerah tidak jalan, bahkan berbagai masalah yang muncul sehingga daerah otonom bukan makin membaik keadaannya, justru sebaliknya. Pemanfaatan sumber daya yang dimiliki oleh daerah cenderung menciptakan disparitas karena hanya dikuasai kelompok tertentu, hal ini akan berdampak terhadap perbaikan oleh kesejahteraan masyarakat tidak akan optimal sebagaimana tujuan pelaksanaan otonomi daerah. Apalagi jika pelayanan publik, terutama layanan dasar, seperti pendidikan dan kesehatan tidak berjalan sebagaimana mestinya, maka kondisi itu akan membawa daerah otonom akan gagal mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat di daerah. Disamping itu, berbagai kewenangan (urusan) yang diserahkan ke daerah mengharuskan pemerintah kabupaten/kota perlu mengoptimalkan dan membangun institusi yang kuat dan ditopang oleh sumber daya manusia birokrasi r:.. !rret i aJr, narrr n^i. reriJr I!.^:Ija.l.l BAKALCALON BUPATI POHUWATO, PERIODE 2015 -2O2O MtuLYs{u[ PAI\ii{Ju[tL] - !.]rs. bAHWAR$ !-A q.J#h!tJ yang memadai. lnstitusiyang kuat dimaksudkan, yakni memiliki orientasi penguatan pelayanan publik, terutama pelayanan dasar. Dengan demikian, dalam jangka panjang diharapkan pelayanan publik yang baik akan memberikan efek terhadap meningkatnya animo masyarakat melakukan kewajibannya, serta turut serta berpatisipasi dalam pembangunan. Selain aspek kelembagaan, sumber daya manusia sebagai "sociol capitol" perlu ditingkatkan kemampuannya untuk menghasilkan produktivitas yang tinggi, terutama dalam melakukan inovasi dan kreatifitas dalam pelayanan publik. Hanya saja tujuan kearah sana (penguatan kelembagaan dan peningkatan kualitas SDM) mewujudkannya tidak gampang, ada banyak konstrain yang akan dihadapi, baik bersifat eksternal maupun internal. Banyaknya hambatan itu akan menjadi masalah tersendiri untuk membangun daerah, sekalipun daerah punya potensi dan peluang yang besar tapi jika kendala tidak dapat di atasi maka cenderung masyarakatnya mendapatkan limpahan manfaat dari resources yang ada. Pada tidak akhirnya kemampuan daya beli masyarakat rendahakan berdampak terhadap kemampuan membayar kewajibannya minim, dampak ikutannya penerimaan daerah cenderung juga kecil. Dengan demikian, daerah tidak leluasa rnendesain pembangunan dengan baik karena minimnya partisipasi langsung maupun tidak langsung masyarakat. pada akhirnya ketergantungan daerah terhadap transfer dari pusat begitu tinggi, alokasi anggaran untuk investasi dan pembentukan modalsangat minim dan kondisi itu terus akan berlangsung. Kabupaten Pohuwato sendiri kemampuan kapasitas fiskalnya rendah, dengan proporsi transfer dari pusat sebesar 85 % sementara penerimaan sendiri hanya sebesar !5 Yo. Sementara dari segi belanja, cenderung belanja tidak langsung (rutin) masih terlalu besar sekitar 60 % dan belanja lanagsung sekitar 40 %. Kemampuan kapasitas ekonomi daerah memperlihatkan kontributor utama dalam pembentukan PDRB di Pohuwato masih didominasi sektor pertanian yang nilai tambahnya masih rendah, karena kegiatan sektor primer ini belum diolah dan dijual sebagai bahan mentah semata. Hal ini akan berdampak terhadap rendahnya multiplier effect, produktivitas rendah dan serapan tenaga kerja juga minim. Dari segi infrastruktur dan konektifitas antar kecamatan terus dipacu pembangunannya, ditambah akses antar wilayah kecamatan ke ibukota, begitu pula kendala mendrive hasil sektor pertanian ke sentra-sentra penjualan sehingga berdampak terhadap tingginya ongkos produksi dan angkutan, paling tidak selama limat tahun terakhir telah ada perbaikan akan tetapi perlu lebih dipercepat. ,4aF hhA-ElAir! hlf,r iaa-r '..-r:, iJi:-. .-.':,i ; l.:..-....... trrar *.y_p',, BAKAL CALON BUPATI POHUWATO, PERIODE 2015 _2O2O lutuLYF\ui t,Fu\lIuut{L} *'["]r5. brqHWAN E-r& ul*]h!W Fasiltas sosial seperti sekolah dan sarana kesehatan masih jauh dari memadai jika dilihat dari luasan wilayah dan jumlah penduduk Kabupaten Pohuwato. Rumah sakit umum daerah hanya ada satu, rumah sakit khusus maupun klinik special belum tersedia demikian juga tenaga penunjang paramedia masih sangat terbatas, padahal ini merupakan layanan dasar bagi masyarakat. Banyaknya keterbatasan yang dimiliki oleh Pohuwato untuk fasilitas sosial dalam jangka panjang akan berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat, selanjutnya akan berpengaruh terhadap produktivitas. Atas dasar itu dalam jangka panjang pembangunan di Kabupaten Pohuwato yang perlu mendapatkan prirotas pembenahan tiga pilar, diantaranya perbaikan sektor pendidikan, sektor kesehatan dan infrastruktur dasar. vtst 5. "Membongun Dari Desa lfintuk Mewuiudkan Pohuwato Yong lnovotif dan Berdaya Soing" a. Mernbangun Desa:Wilayah Kabupaten Pohuwato cukup luas, yaitu 4,244-3L km2 terdiri dari 13 kecamatan dan 113 desalkelurahan. Lebih dari separuh penduduk Pohuwato tinggal di daerah perdesaan dan mata pencahariannya adalah petani dan nelayan. Dengan sendirinya Kabupaten Pohuwato sangat bergantung pada kegiatan sektor primer. Agar pembangunan dapat dipacu lebih cepat maka ketersediaan infrastruktur perdesaan sangat diperlukan, baik pembangunan jalan (akses) maupun irigasib. lnovatif dan Berdaya saing: Mencakup sikap hidup, perilaku, gerakangerakan yang memiliki prakarsa dan melakukan hal-hal yang baru kearah yang lebih baik menuju proses perubahan yang dapat digunakan atau mendorong terjadinya perubahan-perubahan di segala aspek kehidupan masyarakat demi terwujudnya perbaikan mutu setiap individu dan seluruh warga masyarakat Pohuwato. Dengan demikian akan bermuara pada kemampuan bersaing dengan daerah lain maupun pihak luar dan secara akumulatif Pohuwato dapat bersaing secara ekonomi dan pelayanan pemerintah sehingga akan menjadi daya tarik untuk berinvestasi pada sektor-sektor potensial. 5. MlSl Berdasarkan pada visi tersebut, maka dirumuskan misi, diantaranya; tr!at rrvrz trrtfa rvriur hAil a.iia hna-nait ..'.-'-4...... BAKAL CATON BUPATI POHUWATO, PERIODE 2015 _2O2O IVIULYAUI I.'ANIUUHL} _ UTS" SAKWAN LA UUHU p:vADUJi,: a. Peningkatan kualitas pelayanan publik dan penguatan kelembagaan pemerintahan daerah. Mengelola pemerintahan yang mengedepankan partisipasi, transparansi, responsibilitas, berorientasi pada konsensus bersama, adil, efektif, efisien dan akuntabel. Memberdayakan secara optimal setiap unit/satuan kerja pada masing-masing instansi sehingga akan pelayanan publik akan lebih efisien dan efektif dan terjangkau. b. Meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat desa dalam pembangunan. Misi menempatkan masyarakat sebagai mitra pemerintah dan memberdayakan sesuai dengan karakteristik wilayah dan potensi yang dimiliki dengan memberikan peran dan pendampingan yang memadai sehingga masyarakat Pohuwatoyang berbeda memiliki produksilpenghasilan yang khas berdasarkan karaterisktiknya. c. Peningkatan kualitas hidup masyarakatdesa melalui perbaikan pelayanan pendidikan dan kesehatan. Pelayanan pendidikan dan kesehatan bukan sekedar pemenuhan hak dasar, akan tetapi layanan yang optimal. Misi ini merupakan upaya dalam membangun sumberdaya manusia yang cerdas dan sehat yang pada gilirannya akan menjadi manusia yang produktif, kompetitif, inovatif dan berdaya saing. d. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berbasis pada pemerataan wilayah dan berkeadilan. Meningkatka n pembangunan wilayah, mengurangi kesenjangan sosial secara menyeluruh, keberpihakan kepada masyarakat, kelompok dan wilayah/desa yang masih lemah, menanggulangi kemiskinan dan pengangguran secara drastis, menyediakan akses yang sama bagi masyarakat terhadap berbagai pelayanan sosial serta sarana dan prasarana ekonomi, serta menghilangkan diskriminasi dalam berbagai aspek termasuk gender. e. Mendorong iklim investasiyang berbasis pada potens wilayah. Pembangunan Kabupaten Pohuwato dilandaskan pada prinsip kemitraan yang mencakup pemerintah, swaSta dan masyarakat lokal. Pemerintah sebagai regulator dan fasilitator akan menciptakan iklim usaha yang kondusif dengan menawarkan potensi daerah kepada swasta. Pengelolaan potensi rr i ajrr 5 t<'' R t\ R al F1r5?afr& 6i-t 6 * i: \?, R !be;+! BAKAL CALON BUPATI POHUWATO, PERIODE 2015 _2A2O daerah tetap memperhatikan kepentingan .rry.rrt at tokal dan pengelolaan sumberdaya yang berkelanjutan. f. Meningkatkan kemandirian ekonomi, pemberdayaan ekonomi rakyat dan penanggulangan kemiskinan pedesaan. pembangunan Kabupaten Pohuwato dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat terutama kesejahteraan di bidang ekonomi yang dicapai melalui pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan serta meningkatkan kemandirian yang berlandaskan persaingan sehat serta memperhatikan nilainilai keadilan, kepentingan sosial, dan berwawasan lingkungan. Fokus utama pada peningkatan ekonomi rakyat yang dicapai melalui pemberdayaan dan penanggulangan kemiskinan. 7. AGENDA PEMBANGUNAN BIDANG INFRASTRUKTUR pembangunan di bidang infrastruktur bertujuan untuk mendukung pembangunan dan pengembangan ekonomi lokal serta pembangunan sumberdaya manusia melalui pembangu nan network infrastructure dan point infrostructure di Kabupaten pohuwato. Berdasarkan tujuan tersebut, prioritas pembangunan infrastruktur mendatang adalah I. : pembangunan dan perbaikan infrastruktur untuk pencegahan banjir yang dipadukan dengan pengembangan infrastruktur irigasi untuk pengembangan sektor pertanian dan Perikanan; program ini ditempatkan sebagai prioritas pembangunan infrastruktur, karena secara topografi Kabupaten Pohuwato dilalui oleh beberapa sungai besar. Ketika debit air sungai meningkat secara signifikan pada musim hujan maka terjadi peluapan air. Meluapnya air ini sangat merugikan masyarakat akibat harta benda yang hilang atau rusak, serta akibat gagal panen bagi usaha pertanian dan pertambakan. 2. Pembangunan Dan Perbaikan lnfrastruktur Perhubungan; pembangunan dan perbaikan infrastruktur perhubungan di prioritaskan pada infrastruktur yang bersifat jaringan (network), dengan arahan pada penyediaan akses hubungan antar wilayah dan antar komunitas dalam masyarakat. Misalnya jalan poros desa yang menghubungkan antar wilayah desa di Kabupaten Pohuwato. VISI, MtSt DAN PROGRAM _2O2O BAKAL CATON BUPATI POHUWATO, PERIODE 2015 IViULYADI PAN|GURO - UTS. SAI(WAN LA IJUHU 3. ffi P \{,if' 't "-Y*yo Pembangunan dan Peningkatan lnfrastruktur Pelayanan Publik pembangunan dan peningkatan infrastruktur pelayanan publik dapat digolongkan sebagai upaya pembangunan point infrostructure. Pembangunan point infrostructure lebih banyak ditujukan pada pengembangan dan peningkatan infrastruktur yang dapat meningkatkan tingkat kesehatan Pembangunan ini akan ditekankan pada masyarakat' upaya-upaya peningkatan penyediaan sistem air bersih, sistem sanitasi, sistem pembuangan air kotor di desa. Selain itu pembangunan dan peningkatan penerangan jalan desa juga menjadi prioritas, untuk meningkatkan aktivitas dan mobilitas penduduk pedesaan serta produktivitasnya. 4. pengembangan energi alternatif berbasis pemanfaatan limbah, baik limbah industri, ternak maupun manusia untuk keperluan rakyat rniskin; Dari sekian banyak energi alternatif yang telah dikembangkan, energi alternatif biogas paling memungkinkan dijadikan model pemenuhan energi, terutama bagi rakyat miskin. Karena energi bio-gas dapat dkembangkan dengan biaya yang murah dan teknologi yang sangat sederhana. Hal ini juga mendukung terlaksananya revolusi hrjau (green revolution) dalam konsep pembangunan berkelanjutan. Energi bio-gas dapat dikembangkan pada skala rumah tangga yang dipadukan dengan sistem sanitasi rumah tangga. Bio-gas pada skala ini dapat dibuat melalui proses onaerobic pada tinja manusia yang dikenal dengan metode biologicolwostetreatment. Selanjutnya produksi bio-gas untuk komunal berasal dari kotoran hewan (ayam dan sapi). 5. Pembangunan lnfrastruktur Olahraga; lnfrastruktur olahraga ini menjadi strategis karena merupakan bagian dari pembangunan sumberdaya manusia di Kabupaten Pohuwato. Contoh hal yang paling mudah, sampai sejauh ini Kabupaten Pohuwato belum memiliki stadion olahraga sendiri yang dapat dikelola dan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu keberadaan stadion olahraga menjadi strategis sebagai upaya mendukung pembangunan sumberdaya manusia' Rencana pembangunan infrastruktur ekonomi KabuPaten Pohuwato' ini merupakan "triggef bagi pertumbuhan t r!-a . air, I irat r.arYa h i ^l nnn -n ffiu e'vy2a i n, \lv lp-_ r.ffiZ BAKAL CALON BUPATI POHUWATO, PERIODE 2015 _2O2O [Lf{tJLYg.{L!! F'eliUCkUKU * !."}fr'$. SAHWAI\I LA $qJd"ii'J B. AGENDA PEMBANGUNAN BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA Tujuan pembangunan di bidang sumber daya manusia adalah meningkatkan dan memperbaiki kualitas sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan peran dan produktifitasnya dalam pembangunan, agar mereka mempunyai hak yang sama dan saling menghargai dalam partisipasi dan memanfaatkan pembangunan. Sehingga tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat akan dapat dicapai. 1. Meningkatkan aksesibilitas pelayanan pendidikan yang murah dan bermutu untuk semua demi peningkatan kualitas sumber daya manusia. Upaya meningkatkan aksesibilitas pelayanan pendidikan yang murah dan bermutu untuk semua meniadi prioritas pembangunan pendidikan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di rangka Kabupaten Pohuwato. Untuk mencapai itu, digunakan model mekanisme demand side financing maupun supply side finoncing. Pada dasarnya perbedaan antara demond side finoncing dengan supply side financlng terletak pada apakah anggaran pemerintah untuk membiayai barang-barang publik yang harus disediakan oleh pemerintah, seperti sarana dan prasarana pendidikan, akan diterima langsung oleh masyarakat atau penyedianya. Jika masyarakat membeli barang-barang publik yang dimaksud, dengan uang yang diberikan oleh pemerintah, seperti halnya program BOS dan BOSDA, maka hal itu dikatakan sebagai demand side finoncing. Jika pemerintah membeli langsung kepada penyedianya, misalnya, untuk Tunjangan Fungsional Guru (TFG), peningkatan sarana dan prasarana sekolah, maka hal itu disebut suppty side financing. Dalam menunjang pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun yang dicanangkan oleh pemerintah Pusat, yang diperluas oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo menjadi program wajib belajar L2 Tahun, maka model pembiayaan pendidikan dan pemberian subsidi biaya pendidikan di Kabupaten Pohuwato dapat merupakan kombinasi antara mekanisme demand side financing dengan supply side financing. lmplementasinya, mekanisme demond side finoncing ini nantinya dipergunakan untuk menutup subsidi biaya pendidikan yang belum tercukupi dari program BOS dan BOSDA Gorontalo, khususnya dalam pemberian subsidi biaya pendidikan bagi keluarga miskin di Kabupaten Pohuwato. Sedangkan mekanisme supplysidefinoncing, dipergunakan untuk menunjang peningkatan prasarana dan sarana sekolah serta pengeluaran-pengeluaran lain yang berhubungan dengan 7 rrlct ri rvtl lrr,er liii;. 11,r il nl,n.ar, n^n Dr_ti i I r{ssri,'\.ta BAKAL CALO N BU PATI POH UWATO, PE RIO DE 2AL5 _ 2O2O ffi -Y?y '- ila-'r. }F-\t'tl&l#{lt$ LI{ E-}l.Jt-i{J penyelenggaraan sekolah, misalnya TFG, dan lain-lain, dengan tujuan pokok HVltrtY.}&8.-i,l P$.S&ildt*t{..}H{"} meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Pohuwato. 2. Meningkatkan aksesibilitas pelayanan kesehatan yang murah dan memadai untuk peningkatan produktivitas sumber daya manusia pembangunan kesehatan merupakan upaya memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak rakyat memperoleh akses atas kebutuhan pelayanan kesehatan yang murah dan memadai. Pembangunan kesehatan juga harus dipandang sebagai suatu investasi dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi, serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Upaya pembangunan kesehatan harus dilakukan sejak dini dan berkesinambungan. Secara ringkas, permasalahan yang dihadapi di bidang kesehatan ini adalah masih relatif rendahnya kemampuan masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan. Di pihak lain prasarana dan sarana kesehatan masih belum memadai atau juga belum "mampu" dijangkau oleh masyarakat disamping masih belum baiknya kondisi kesehatan lingkungan. Berdasarkan kondisi tersebut, maka upaya meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang murah dan memadai, akan ditempuh dengan dua sisi kebijakan, yaitu kebijakan yang diarahkan pada sisi permintaan (demand) dan kebijakan yang diarahkan pada sisi pasokan {supply) pelayanan kesehatan dan pebaikan-perbaikan lingkungan yang mendukung kesehatan lingkungan. Kebijakan dari sisi permintaan (demand) dimaksud sebagai upaya untuk memberi bantuan subsidi biaya kesehatan bagi masyarakat terutama untuk keluarga miskin, misalnya dengan pemberian voucher untuk berbagai jenis layanan kesehatan yang berlaku sebagai "alat pembayaran" di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan yang ada, baik rumah sakit umum, puskesmas maupun pos-pos kesehatan' Sedangkan kebijakan dari sisi pasokan (supply)akan ditempuh melalui pengembangan prasarana dan sarana kesehatan pada wilayah-wilayah yang memang belum tersedia atau minim. Di samping dilakukan perbaikan-perbaikan kesehatan lingkungan, seperti sanitasi, MCK, perbaikan lingkungan perumahan bagi keluarga miskin, sistem pembuangan air kotor, dan nutrisi akan dilakukan sejalan dengan kebutuhan. $#' r rrrFr r -*., i!rFr r. Faf,r R6aaFiii -.*, BAKAL CALON BUPATI POHUWATO, PERIODE 2015 .2O2O tvruLYAIJI Hl\l\ll(juHL] * t]rs. sl{ftwAtl! LA t}t}trlui, 3. p\.^Durr peningkatan kualitas kehidupan dan peran perempuan di semua bidang dan terjaminnya kesetaraan Gender. Mengingat betapa pentingnya kesetaraan Gerder dalam pembangunan Kabupaten Pohuwato, maka dituntut kepedulian nyata yang lebih besar dengan menempatkannya sebagai salah satu bidang program dengan tujuan kian mempercepat terciptanya kesetaraan Gender dalam seluruh sendi kehidupan masyarakat di Kabupaten Pohuwato. Upaya ini dilakukan secara luas dalam proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kebijakan, program dan proyek pembangunan. Masalah utama dalam pembangunan pemberdayaan perempuan adalah rendahnya kualitas hidup dan peran perempuan, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan politik. Di bidang ekonomi, kemampuan perempuan untuk memperoleh peluang kerja dan berusaha masih rendah. Demikian halnya akses terhadap surnber daya ekonomi, sepertiteknologi, informasi pasar, kredit dan modal kerja. Tingkat pengangguran pada perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki. Besaran upah/gaji yang diterima penduduk perempuan di sektor non-pertanian lebih kecil dibanding laki-laki. Selain itu banyak perempuan yang bekerja pada pekerjaan marginal sebagai buruh lepas, atau pekerja keluarga tanpa memperoleh upah, atau dengan upah rendah' Mereka tidak memperoleh perlindungan hukum dan kesejahteraan. Dalam krisis ekonomi yang berkepanjangan, perempuan dan anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan terkena dampak- 4. Peningkatan Prestasi olahraga Dan Pembinaan Kepemudaan Salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya pembangunan yang berkelanjutan adalah kesiapan generasi muda untuk menerima tongkat estafet pembangunan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pembangunan pendidikan dan kesehatan menjadi faktor yang utama. Namun demikian, selain kedua faktor tersebut, faktor lain yang juga cukup berpengaruh adalah pembinaan kepemudaan dan keolahragaan. Dalam konteks yang seperti ini, pembinaan olahraga sepak bola di Kabupaten pohuwato menjadi prioritas pembinaannya, karena olah raga sepak bola saat ini, kenyataannya sudah menjadi atat marketing komunikasi yang efektif untuk i. lrrfr r.e!, nrlcr Ef ffi f,r nhai-nfrat .irrvr BAKAL CALON BUPATI POHUWATO, PERIODE 2015 !\d!UtY,\L}i PANIUUH{J * UTs. bJ\ITWAN LA U[JI"{[J membangun citra Kabupaten Pohuwato mencapai tujuan-tujuan _2024 di mata komunitas pvh!,Y1,-\ nasional. Untuk ini maka revitalisasi fungsi Komite Olah Raga Nasional lndonesia (KONI) Kabupaten Pohuwato menjadistrategis dan harus dilakukan. C. AGENDA PEMBANGUNAN BIDANG EKONOMI Tujuan pembangunan di bidang ekonomi adalah : meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah; meningkatkan lapangan kerja dan mengurangi tingkat pengangguran; meratakan distribusi pendapatan, dengan tujuan akhir meningkatkan pendapatan seluruh masyarakat. Maka pembangunan ekonomi akan ditekankan pada pengembangan ekonomi kerakyatan yang berbasis pada pengembangan ekonomi kreatif; Semua aktifitas ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa yang bersumber dari kekuatan potensi pengetahuan, teknologi, kreatifitas, seni, dan budaya.Berdasarkan tujuan-tujuan pembangunan dibidang ekonomi seperti tersebut diatas, maka prioritas-prioritas pembangunan ekonomi adalah t. : pembangunan Sektor Pertanian dengan melalui pencapaian keseimbangan antara on-farm dan off-farm Tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa potensi Kabupaten Pohuwato adalah sektor pertanian (termasuk sub-sektor perikanan). Oleh karena itu prioritas pembangunan sektoral di Kabupaten Pohuwatoakan ditempatkan pada pembangunan sektor pertanian. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah mengatasi penyediaan air untuk pertanian {dan hal ini sudah masalah dijelaskan pada program pembangunan infrastru ktu r). Langkah berikutnya adalah mengatasi problem seputar saprodi (sarana produksi), misalnya pengadaan pupuk yang kerap kali terjadi kelangkaan, dapat dipecahkan melalui kerjasama dan fasilitasi antara Pemerintahan Kabupaten Pohuwato dengan produsen-produsen pupuk lainya sehingga ada jaminan bahwa sektor pertanian di Kabupaten Pohuwato tidak mengalami masalah kelangkaan pupuk. Ketika masalah-masalah sektor pertanian pada tingkat on-form sudah dapat diselesaikan maka penanganan berikutnya adalah pada tingkat off-farm-nya. pembinaan melalui pendidikan dan pelatihan pembuatan produk kreatif yang berbahan baku hasil pertanian di Kabupaten Pohuwato akan terus dikembangkan melalui kerjasama dengan perguruan tinggi atau lembaga-lembaga lainnya. Dengan IttFr iltlat Fflii nnnFriii BAKAL CALON BUPATI POHUWATO, PERIODE 2015 -2O2O : \yADU// kondisi yang seperti ini maka akan tercapai keseimbangan antara sektor pertanian pada tingkal on-form dan off-farm. Z. pembangunan sektor industri kecil dan kerajinan, dengan titik berat pada pengembangan produk unggulan Dari sisi pembinaan dan pengembangan produksi, industri kecil dan kerajinan akan difasilitasi melalui pendidikan dan pelatihan untuk memproduksi produk-produk kreatif yang mempunyai nilai tambah yang tinggi dan mampu dipasarkan, dengan melalui kerjasama dengan perguruan tinggi atau lembaga-lembaga lainnya. Sedangkan pembinaan dan pengembangan pemasaran akan dilakukan fasilitasi dan kerjasama dengan berbagai lembaga baik domestik maupun luar negeri untuk meningkatkan promosi penjualan baik untuk pasar domestik maupun pasar ekspor. 3. Pembangunan sektor perdagangan dengan meningkatkan peran perdagangan produk-prod u k lokal pembangunan sektor perdagangan akan diarahkan pada fasilitasi dan pengembangan produk-produk lokal yang merupakan produk unggulan di Kabupaten Pohuwato. Pembangunan fasilitas-fasilitas pusat promosi dan penjualan di tempat-tempat tujuan wisata yang ada di Kabupaten Pohuwatoakan menjadi pusat perhatian yang utama, di samping pembinaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk pembuatan kemasan dan pembangunan jaringan (supply chain) produk-produk unggulan melalui manajemen pengetahuan (knowledge manogement). 4. peningkatan peran wilayah pedesaan sebagai aktor penggerak ekonomi daerah Ketika terjadi perubahan paradigma perencanaan pembangunan dari top-down blueprint ke bottom-up leorning, maka pada saat itulah desa memiliki peranan utama dan semakin diperhitungkan sebagai ujung tombak pembangunan. Karena dalam konteks pendekatan perencanaan bottom-up learning ini wilayah pedesaan secara otomatis berfungsi sebagai inisiator pembangunan. lmplikasinya adalah bahwa pertanian wilayah pedesaan sebagai faktor penggerak perekonomian daerah menjadi suatu keharusan. lrrer i iJi, ntlal iiiiei nlrl e, r\i nnAral'tAtrt a BAKAL CALON BUPATI POHUWATO, PERIODE 2015 -2O2O MULYAT'I PANIGURO - DTS. SAKWAN LA IJUHU 5. Meningkatkan peran investasi swasta di 4.\I,rD(t; Kabupaten Pohuwato dalam penyerapan tenaga kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah lnvestasi swasta adalah salah satu sumber pembiayaan pembangunan, selain investasi pemerintah yang didanai dari anggaran pemerintah. Maka meningkatkan investasi swasta akan sangat membantu menyerap tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk mencapai hal itu, dapat dilakukan dengan melakukan perbaikan-perbaikan prosedur dan mekanisme pemberian perijinan bagi investasi dan penyediaan infrastruktur yang memadai di Kabupaten Pohuwato. \