Pertumbuhan ekonomi China yang kuat, baik ekspor maupun impor

advertisement
BAKAL CALON BUPATI POHUWATO, PERIODE 2AT5 _ 2O2O
MULYAU|
PANI(,UKU *
Ui'$, bAKWAI\I I.A
e\.ADUr:
["}!"'I'{TJ
VISI, MISI DAN PROGRAM
BAKAT CALON BUPATI POHUWATO, PERIODE 2015 -2020
MULYADI PANIGORO - DTS. SARWAN LA DUHU
1.
LATAR BELAKANG
Visi dan misi serta program kerja kepala daerah menjadi keniscayaan yang
akan menjadi acuan filosofis pembangunan selama lima tahun. Namun visi, misi
maupun program kerja seorang kepala daerah harus berpijak dan realistis sesuai
dengan kebutuhan daerah dan preferensi masyarakat. Atas dasar itu diperlukan
pemetaan kondisi riil daerah dan karakteristik masyarakatnya sebelum menyusun
visi, misi dan program kerja. Di era otonomi daerah keberadaan masyarakat bukan
lagi ditempatkan sebagai objek pembangunan tapi perlu memaksimalkan menjadi
subjek pembangunan sehingga ada sinergi yang baik diantara semua stakeholders.
2.
POTENSI DAN PELUANG DAERAH
Dinamika pembangunan daerah
tidak dapat dipisahkan dengan
pembangunan lndonesia secara makro. Sementara pembangunan nasional itu
sendiri tidak lepas dari posisi Indonesia dalam dinamika regional dan global. Secara
geografis lndonesia terletak dijantung pertumbuhan ekonomi dunia. Kawasan Timur
Asia memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang jauh di atas rata-rata kawasan lain
di dunia. Ketika tren jangka panjang (1970
mengalami penUrunan,
tren
-
2000) pertumbuhan ekonomi dunia
pertumbuhan ekonomi kawasan Timur
Asia
menunjukkan peningkatan (MP3El, 2010).
Sebagai pusat gravitasi perekonomian global, Kawasan Timur Asia (termasuk
Asia Tenggara) memiliki jumlah penduduk sekitar 50 persen dari penduduk duniaHal ini merupakan potensi ekonomi, terutama sebagai target morket, bukan hanya
sebagai tujuan pasar akan tetapi pergeseran produksi mulai meningkat
terutama
di
China
-
Asia,
lndia yang akan berdampak di Asia Tenggara (terutama
lndonesia), karena kerjasama ASEAN-China (AC)
tahun
di
-
AFTA sudah berlangsung sejak
201.1".
Pertumbuhan ekonomi China yang kuat, baik ekspor maupun impor
memberikan dampak yang sangat penting bagi perkembangan perdagangan regional
dan global. lmpor China meningkat tajam selama dan setelah krisis ekonomi global
2008. Di samping itu, konsumsi China yang besar dapat menyerap ekspor yang besar
dari negara-negara di sekitarnya termasuk lndonesia. Apalagi di Asia Tenggara,
{{
VISI, MIS! DAIU PROGRAM
BAKAL CALON BUPATI POHUWATO, PERIODE 2015 -2O2O
!wutYrqEJ, Pd{ililuL!KL}
* illr$, hr4}iwA[\l
L$l L]Uft{"J
lndonesia adalah negara dengan luas kawasan terbesar, penduduk terbanyak dan
sumber daya alam terkaya. Hal tersebut menempatkan lndonesia sebagai kekuatan
utama negara-negara di Asia Tenggara. Di sisi Iain, konsekuensi dari
diimplementasikannya komunitas ekonomi ASEAN
dan terdapatnya
akan
ACFTA
mengharuskan lndonesia meningkatkan daya saingnya guna mendapatkan manfaat
nyata dari adanya integrasi ekonomitersebut.
Dengan melihat dinamika global yang terjadi serta memperhatikan potensi
dan peluang keunggulan geografi dan sumber daya yang ada di lndonesia, serta
mempertimbangkan prinsip pembangunan yang berkelanjutan, lndonesia perlu
memposisikan dirinya sebagai basis ketahanan pangan dunia, pusat pengolahan
produk pertanian, perkebunan, perikanan, dan sumber daya mineral serta pusat
mobilitas logistik global. Untuk mencapai posisi tersebut, keterlibatan berbagai
stakeholders diperlukan, apalagi memposisikan lndonesia sebagai pemain utama
dunia diASEAN dan ekonomiglobal, daerah pun dituntut halyang sama menyiapkan
diri untuk meningkatkan daya saing.
Otonomi daerah dan kebijakan desentralisasi yang sudah berlangsung selama
j.0 tahun lebih diyakini sebagai solusi alternatif mengakselarasi
pembangunan
ekonomi, selain itu daerah akan diharapkan mampu berkompetisi dan memiliki daya
saing sebagai pilar daya saing nasional. Oleh karena itu, perubahan sistem politik di
lndonesia dari sistem sentralisatik ke desentralisatik menuntut adanya kesiapan
pemerintah daerah melakukan akselarasi pembangunan, karena daerah diberikan
kewenangan yang besar. Pelimpahan kewenangan
dan banyaknya
urusan
didaerahkan karena didasarkan pada asumsi bahwa pemerintahan lokal dianggap
paling memahami preferensi masyarakatnya dibandingkan dilakukan pemerintah
pusat. pada masa lalu, sistem pemerintahan desentralisastik kewenangan yang
melekat pada pemerintah daerah begitu terbatas, dalam era otonomi daerah
kondisinya sudah berubah secara radikal.
Desentralisasi memberikan peluang bagi daerah melakukan berbagai
terobosan, membuat inovasi dan perbaikan pelayanan publik dalam rangka
mendorong peningkatan kesejahteraan rakyat. Dengan asumsi bahwa masyarakat
yang sejahtera akan memiliki kreasi dan peningkatan daya saing,
sehingga
mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi secara nasional. Hal ini sejalan
dengan alasan-alasan ekonomi dilakukannya desentralisasi, diantaranya untuk
meningkatkan penyediaan barang publik pada gilirannya akan mendorong
pertumbuhan ekonomi.
ri'rri
rr-r
i.-.,
f,
rr-r
lrral\i
..iiii
A
A I!
irAllt
hnA^n
Pxt
ll{RArvu^ il,
BAKAL CALON BUPATI POHUWATO, PERIODE 2OT5
ivluLYJ&,"!fr f;'ls{*ruEfuluRu
- tr..}t's. 5F\HWdeN
-
*\ryy2'*
2O2O
L6d uq*ii-{{J
Secara regional, Gorontalo merupakan wilayah yang memiliki banyak
potensi, baik yang ada di daratan maupun diperairan (hasil laut) merupakan modal
untuk mendorong laju pembangunan ekonomi, pada saat yang bersamaan akan
meningkatkan welfare masyarakat. Gorontalo salah satu provinsi di lndonesia sangat
diperhitungkan secara nasional, baik dilihat dari potensi ekonominya maupun
potensi sumber daya manusia (SDM). Gorontalo terbilang wilayah paling berkemba
di Kawasan Timur lndonesia, banyak tokoh-tokoh nasional berasal dari Gorontalo.
Hanya saja potensi ekonomi Gorontalo masih sangat terkonsentrasi disekitar Kota
Gorontalo. Selain Kota Gorontalo, daerah otonom
di
Gorontalo selain Kota
Gorontalo memiliki potensi strategis sebagai wilayah pusat pertumbuhan adalah
Kabupaten Pohuwato. Secara potensial, perekonomian Pohuwato cukup besar
sementara SDM juga tak kalah berkualitas. Bahkan Torosiaje termasuk salah satu
daerah tujuan wisata di Gorontalo.
Selama
ini potensi-potensi tersebut belum dioptimalkan
pemanfaatannya,
padahal memiliki nilaijual yang tinggi di pasaran nasional, regional dan global. Selain
itu,Pohuwatomemiliki wilayah yang cukup luas dengan beragam komoditi yang
dihasilkan, apalagi posisinya yang relatif strategis sehingga akan menempatkan
Pohuwato sebagai pusat pertumbuhan regionaldi kawasan Teluk Tomini.
Pohuwatomemiliki l3kecamatan setiap kecamatan memiliki potensi yang
berbeda, tujuh kecamatan yang ada di Pohuwato merupakan wilayah pesisir sebagai
sentra perikanan dan parawisata, dan 6 kecamatan memiliki potensi pertanian.
Secara keseluruhan wilayah Pohuwatoposisinya cukup strategis dihadapan teluk
Tomini yang merupakan teluk yang potensi perikanan dan kelautan cukup strategis.
Teluk Tomini merupakan salah satu pusat perlintasan untuk kegiatan ekspor impor
di lndonesia dari dan menuju pasar internasional, dan kemungkinannya Teluk ini
akan Iebih ramaijika pembangunan ekonomi makin dinamis.
3.
TANTANGAN
Walaupun potensi yang diuraikan
di atas merupakan
keunggulan, namun
keunggulan tersebut tidak akan terwujud dengan sendirinya. Sejumlah tantangan
harus dihadapi untuk merealisasikan keunggulan tersebut, sebagaimana diuraikan
berikut ini. Struktur ekonomi lndonesia saat ini, tentunya juga di daerah (Gorontalo
maupun Pohuwato itu sendiri) masih terfokus pada pertanian dan industri yang
mengekstraksi dan mengumpulkan hasil alam. lndustri yang berorientasi pada
peningkatan nilai tambah produk, proses produksi dan distribusi di dalam negeri
masih terbatas. Selain itu, saat ini terjadi kesenjangan pembangunan antara
tarat
hAtl
ilrrar
hFAFhAat
BAKAL CALON BUPATI POHUWATO, PERIODE 2015 _2OZO
-*:
VADU
.,,
i],]ll1,]r-,-,'.-]l.i-]'.].,ji1:]'i].,llr].i']]]..]l|]i]i]il:-l|||il]::]'..i]].
Kawasan Barat dan Kawasan Timur lndonesia. Hal ini tidak bisa dibiarkan berlanjut
ke generasi yang akan datang. Harus pula dipahami bahwa upaya pemerataan
pembangunan tidak akan terwujud dalam jangka waktu singkat. Namun begitu,
upaya tersebut harus dimulai melalui upaya percepatan dan perluasan
pembangunan ekonomi lndonesia sebagai titik awal menuju lndonesia yang lebih
merata.
Tantangan
lain dari suatu negara besar seperti lndonesia adalah
penyediaan infrastruktur untuk mendukung aktivitas ekonomi. Infrastruktur itu
sendiri memiliki spektrum yang sangat luas. Satu hal yang harus mendapatkan
perhatian utama adalah infrastruktur yang mendorong konektivitas antar wilayah
sehingga dapat mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi lndonesia.
penyediaan infrastruktur yang mendorong konektivitas akan menurunkan biaya
transportasi dan biaya logistik sehingga dapat meningkatkan daya saing produk, dan
mempercepat gerak ekonomi. Termasuk dalam infrastruktur konektivitas ini adalah
pembangunan jalur transportasi dan teknologi informasi dan komunikasi {TlK), serta
seluruh regulasi dan aturan yang terkait dengannya. Kualitas sumber daya manusia
juga masih menjadi tantangan lndonesia. Saat ini sekitar 50 persen tenaga kerja di
lndonesia masih berpendidikan sekolah dasar dan hanya sekitar
8 persen yang
berpendidikan diploma/sarjana. Kualitas sumber daya manusia ini sangat terkait
dengan kualitas sarana pendidikan, kesehatan, dan akses ke infrastruktur dasar.
4.
KONDISI OBJEKTIF
Desentralisasi pada intinya memberikan kewenangan yang besar ke daerah,
namun dalam prakteknya, kewenangan yang besar seringkali disalahgunakan
sehingga akselarasi pembangunan dan peningkatan pelayanan publik di daerah tidak
jalan, bahkan berbagai masalah yang muncul sehingga daerah otonom bukan makin
membaik keadaannya, justru sebaliknya. Pemanfaatan sumber daya yang dimiliki
oleh daerah cenderung menciptakan disparitas karena hanya dikuasai
kelompok tertentu, hal
ini akan berdampak terhadap perbaikan
oleh
kesejahteraan
masyarakat tidak akan optimal sebagaimana tujuan pelaksanaan otonomi daerah.
Apalagi jika pelayanan publik, terutama layanan dasar, seperti pendidikan dan
kesehatan tidak berjalan sebagaimana mestinya, maka kondisi itu akan membawa
daerah otonom akan gagal mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat di
daerah.
Disamping itu, berbagai kewenangan (urusan) yang diserahkan ke daerah
mengharuskan pemerintah kabupaten/kota
perlu
mengoptimalkan
dan
membangun institusi yang kuat dan ditopang oleh sumber daya manusia birokrasi
r:..
!rret
i aJr,
narrr
n^i.
reriJr
I!.^:Ija.l.l
BAKALCALON BUPATI POHUWATO, PERIODE 2015 -2O2O
MtuLYs{u[ PAI\ii{Ju[tL] - !.]rs. bAHWAR$ !-A q.J#h!tJ
yang memadai. lnstitusiyang kuat dimaksudkan, yakni memiliki orientasi penguatan
pelayanan publik, terutama pelayanan dasar. Dengan demikian, dalam jangka
panjang diharapkan pelayanan publik yang baik akan memberikan efek terhadap
meningkatnya animo masyarakat melakukan kewajibannya, serta
turut serta
berpatisipasi dalam pembangunan. Selain aspek kelembagaan, sumber daya
manusia sebagai "sociol capitol" perlu ditingkatkan kemampuannya untuk
menghasilkan produktivitas yang tinggi, terutama dalam melakukan inovasi dan
kreatifitas dalam pelayanan publik. Hanya saja tujuan kearah sana (penguatan
kelembagaan dan peningkatan kualitas SDM) mewujudkannya tidak gampang, ada
banyak konstrain yang akan dihadapi, baik bersifat eksternal maupun internal.
Banyaknya hambatan
itu akan menjadi masalah tersendiri untuk
membangun daerah, sekalipun daerah punya potensi dan peluang yang besar tapi
jika kendala tidak dapat di atasi maka cenderung masyarakatnya
mendapatkan limpahan manfaat
dari
resources yang
ada. Pada
tidak
akhirnya
kemampuan daya beli masyarakat rendahakan berdampak terhadap kemampuan
membayar kewajibannya minim, dampak ikutannya penerimaan daerah cenderung
juga kecil. Dengan demikian, daerah tidak leluasa rnendesain pembangunan dengan
baik karena minimnya partisipasi langsung maupun tidak langsung masyarakat.
pada akhirnya ketergantungan daerah terhadap transfer dari pusat begitu tinggi,
alokasi anggaran untuk investasi dan pembentukan modalsangat minim dan kondisi
itu terus akan berlangsung. Kabupaten Pohuwato sendiri kemampuan kapasitas
fiskalnya rendah, dengan proporsi transfer dari pusat sebesar 85 % sementara
penerimaan sendiri hanya sebesar
!5
Yo.
Sementara dari segi belanja, cenderung
belanja tidak langsung (rutin) masih terlalu besar sekitar 60 % dan belanja
lanagsung sekitar 40 %.
Kemampuan kapasitas ekonomi daerah memperlihatkan kontributor utama
dalam pembentukan PDRB di Pohuwato masih didominasi sektor pertanian yang
nilai tambahnya masih rendah, karena kegiatan sektor primer ini belum diolah dan
dijual sebagai bahan mentah semata. Hal ini akan berdampak terhadap rendahnya
multiplier effect, produktivitas rendah dan serapan tenaga kerja juga minim. Dari
segi infrastruktur dan konektifitas antar kecamatan terus dipacu pembangunannya,
ditambah akses antar wilayah kecamatan ke ibukota, begitu pula kendala mendrive
hasil sektor pertanian ke sentra-sentra penjualan sehingga berdampak terhadap
tingginya ongkos produksi dan angkutan, paling tidak selama limat tahun terakhir
telah ada perbaikan akan tetapi perlu lebih dipercepat.
,4aF
hhA-ElAir!
hlf,r
iaa-r
'..-r:, iJi:-. .-.':,i ; l.:..-.......
trrar
*.y_p',,
BAKAL CALON BUPATI POHUWATO, PERIODE 2015 _2O2O
lutuLYF\ui t,Fu\lIuut{L} *'["]r5. brqHWAN E-r& ul*]h!W
Fasiltas sosial seperti sekolah dan sarana kesehatan masih jauh dari memadai
jika dilihat dari luasan wilayah dan jumlah penduduk Kabupaten Pohuwato. Rumah
sakit umum daerah hanya ada satu, rumah sakit khusus maupun klinik special
belum tersedia demikian juga tenaga penunjang paramedia masih sangat terbatas,
padahal ini merupakan layanan dasar bagi masyarakat. Banyaknya keterbatasan
yang dimiliki oleh Pohuwato untuk fasilitas sosial dalam jangka panjang akan
berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat, selanjutnya akan berpengaruh
terhadap produktivitas. Atas dasar itu dalam jangka panjang pembangunan di
Kabupaten Pohuwato yang perlu mendapatkan prirotas pembenahan tiga pilar,
diantaranya perbaikan sektor pendidikan, sektor kesehatan dan infrastruktur dasar.
vtst
5.
"Membongun Dari Desa lfintuk Mewuiudkan Pohuwato Yong lnovotif dan
Berdaya Soing"
a.
Mernbangun Desa:Wilayah Kabupaten Pohuwato cukup luas, yaitu 4,244-3L
km2 terdiri dari 13 kecamatan dan 113 desalkelurahan. Lebih dari separuh
penduduk Pohuwato tinggal di daerah perdesaan dan mata pencahariannya
adalah petani dan nelayan. Dengan sendirinya Kabupaten Pohuwato sangat
bergantung pada kegiatan sektor primer. Agar pembangunan dapat dipacu
lebih cepat maka ketersediaan infrastruktur perdesaan sangat diperlukan,
baik pembangunan jalan (akses) maupun irigasib.
lnovatif dan Berdaya saing: Mencakup sikap hidup, perilaku, gerakangerakan yang memiliki prakarsa dan melakukan hal-hal yang baru kearah
yang lebih baik menuju proses perubahan yang dapat digunakan atau
mendorong terjadinya perubahan-perubahan
di
segala aspek kehidupan
masyarakat demi terwujudnya perbaikan mutu setiap individu dan seluruh
warga masyarakat Pohuwato. Dengan demikian akan bermuara pada
kemampuan bersaing dengan daerah lain maupun pihak luar dan secara
akumulatif Pohuwato dapat bersaing secara ekonomi dan pelayanan
pemerintah sehingga akan menjadi daya tarik untuk berinvestasi pada
sektor-sektor potensial.
5.
MlSl
Berdasarkan pada visi tersebut, maka dirumuskan misi, diantaranya;
tr!at
rrvrz
trrtfa
rvriur
hAil
a.iia
hna-nait
..'.-'-4......
BAKAL CATON BUPATI POHUWATO, PERIODE 2015 _2O2O
IVIULYAUI I.'ANIUUHL} _ UTS" SAKWAN LA UUHU
p:vADUJi,:
a. Peningkatan kualitas pelayanan publik dan penguatan kelembagaan
pemerintahan daerah.
Mengelola pemerintahan yang mengedepankan partisipasi, transparansi,
responsibilitas, berorientasi pada konsensus bersama, adil, efektif, efisien
dan
akuntabel. Memberdayakan secara optimal setiap unit/satuan kerja
pada masing-masing instansi sehingga akan pelayanan publik akan lebih
efisien dan efektif dan terjangkau.
b. Meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat desa dalam
pembangunan.
Misi
menempatkan masyarakat sebagai
mitra pemerintah dan
memberdayakan sesuai dengan karakteristik wilayah dan potensi yang
dimiliki dengan memberikan peran dan pendampingan yang memadai
sehingga masyarakat Pohuwatoyang berbeda memiliki produksilpenghasilan
yang khas berdasarkan karaterisktiknya.
c. Peningkatan kualitas hidup masyarakatdesa melalui perbaikan pelayanan
pendidikan dan kesehatan.
Pelayanan pendidikan dan kesehatan bukan sekedar pemenuhan hak dasar,
akan tetapi layanan yang optimal. Misi
ini
merupakan upaya dalam
membangun sumberdaya manusia yang cerdas dan sehat yang pada
gilirannya akan menjadi manusia yang produktif, kompetitif, inovatif dan
berdaya saing.
d. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berbasis pada pemerataan
wilayah dan berkeadilan.
Meningkatka n pembangunan wilayah, mengurangi kesenjangan sosial secara
menyeluruh, keberpihakan kepada masyarakat, kelompok dan wilayah/desa
yang masih lemah, menanggulangi kemiskinan dan pengangguran secara
drastis, menyediakan akses yang sama bagi masyarakat terhadap berbagai
pelayanan sosial serta sarana dan prasarana ekonomi, serta menghilangkan
diskriminasi dalam berbagai aspek termasuk gender.
e. Mendorong
iklim investasiyang berbasis pada potens wilayah.
Pembangunan Kabupaten Pohuwato dilandaskan pada prinsip kemitraan
yang mencakup pemerintah, swaSta dan masyarakat lokal. Pemerintah
sebagai regulator dan fasilitator akan menciptakan iklim usaha yang kondusif
dengan menawarkan potensi daerah kepada swasta. Pengelolaan potensi
rr
i ajrr
5
t<''
R
t\ R al F1r5?afr&
6i-t
6 *
i:
\?,
R
!be;+!
BAKAL CALON BUPATI POHUWATO, PERIODE 2015 _2A2O
daerah tetap memperhatikan kepentingan
.rry.rrt
at tokal dan pengelolaan
sumberdaya yang berkelanjutan.
f.
Meningkatkan kemandirian ekonomi, pemberdayaan ekonomi rakyat dan
penanggulangan kemiskinan pedesaan.
pembangunan Kabupaten Pohuwato dalam menciptakan kesejahteraan
masyarakat terutama kesejahteraan di bidang ekonomi yang dicapai melalui
pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan serta meningkatkan
kemandirian yang berlandaskan persaingan sehat serta memperhatikan nilainilai keadilan, kepentingan sosial, dan berwawasan lingkungan. Fokus utama
pada peningkatan ekonomi rakyat yang dicapai melalui pemberdayaan dan
penanggulangan kemiskinan.
7.
AGENDA PEMBANGUNAN BIDANG INFRASTRUKTUR
pembangunan di bidang infrastruktur bertujuan untuk mendukung pembangunan
dan pengembangan ekonomi lokal serta pembangunan sumberdaya
manusia
melalui pembangu nan network infrastructure dan point infrostructure di Kabupaten
pohuwato. Berdasarkan tujuan tersebut, prioritas pembangunan infrastruktur
mendatang adalah
I.
:
pembangunan dan perbaikan infrastruktur untuk pencegahan banjir yang
dipadukan dengan pengembangan infrastruktur irigasi untuk pengembangan
sektor pertanian dan Perikanan;
program
ini ditempatkan sebagai prioritas pembangunan infrastruktur,
karena
secara topografi Kabupaten Pohuwato dilalui oleh beberapa sungai besar. Ketika
debit air sungai meningkat secara signifikan pada musim hujan maka terjadi
peluapan air. Meluapnya air ini sangat merugikan masyarakat akibat harta benda
yang hilang atau rusak, serta akibat gagal panen bagi usaha pertanian
dan
pertambakan.
2.
Pembangunan Dan Perbaikan lnfrastruktur Perhubungan;
pembangunan dan perbaikan infrastruktur perhubungan
di
prioritaskan pada
infrastruktur yang bersifat jaringan (network), dengan arahan pada penyediaan
akses hubungan antar wilayah dan antar komunitas dalam masyarakat. Misalnya
jalan poros desa yang menghubungkan antar wilayah desa di Kabupaten Pohuwato.
VISI, MtSt DAN PROGRAM
_2O2O
BAKAL CATON BUPATI POHUWATO, PERIODE 2015
IViULYADI PAN|GURO - UTS. SAI(WAN LA IJUHU
3.
ffi
P
\{,if' 't
"-Y*yo
Pembangunan dan Peningkatan lnfrastruktur Pelayanan Publik
pembangunan dan peningkatan infrastruktur pelayanan publik dapat digolongkan
sebagai upaya pembangunan point infrostructure. Pembangunan point
infrostructure lebih banyak ditujukan pada pengembangan dan peningkatan
infrastruktur yang dapat meningkatkan tingkat kesehatan
Pembangunan
ini akan ditekankan pada
masyarakat'
upaya-upaya peningkatan penyediaan
sistem air bersih, sistem sanitasi, sistem pembuangan air kotor di desa. Selain itu
pembangunan dan peningkatan penerangan jalan desa juga menjadi prioritas, untuk
meningkatkan aktivitas dan mobilitas penduduk pedesaan serta produktivitasnya.
4.
pengembangan energi alternatif berbasis pemanfaatan limbah, baik limbah
industri, ternak maupun manusia untuk keperluan rakyat rniskin;
Dari sekian banyak energi alternatif yang telah dikembangkan, energi alternatif biogas paling memungkinkan dijadikan model pemenuhan energi, terutama bagi rakyat
miskin. Karena energi bio-gas dapat dkembangkan dengan biaya yang murah dan
teknologi yang sangat sederhana. Hal ini juga mendukung terlaksananya revolusi
hrjau (green revolution) dalam konsep pembangunan berkelanjutan. Energi bio-gas
dapat dikembangkan pada skala rumah tangga yang dipadukan dengan sistem
sanitasi rumah tangga. Bio-gas pada skala ini dapat dibuat melalui proses onaerobic
pada tinja manusia yang dikenal dengan metode biologicolwostetreatment.
Selanjutnya produksi bio-gas untuk komunal berasal dari kotoran hewan (ayam dan
sapi).
5.
Pembangunan lnfrastruktur Olahraga;
lnfrastruktur olahraga
ini
menjadi strategis karena merupakan bagian dari
pembangunan sumberdaya manusia
di
Kabupaten Pohuwato. Contoh hal yang
paling mudah, sampai sejauh ini Kabupaten Pohuwato belum memiliki stadion
olahraga sendiri yang dapat dikelola dan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan
masyarakat. Oleh karena itu keberadaan stadion olahraga menjadi strategis sebagai
upaya mendukung pembangunan sumberdaya manusia'
Rencana pembangunan infrastruktur
ekonomi KabuPaten Pohuwato'
ini merupakan "triggef bagi pertumbuhan
t r!-a
. air,
I irat
r.arYa
h i
^l
nnn
-n
ffiu
e'vy2a
i n,
\lv
lp-_
r.ffiZ
BAKAL CALON BUPATI POHUWATO, PERIODE 2015 _2O2O
[Lf{tJLYg.{L!! F'eliUCkUKU * !."}fr'$. SAHWAI\I LA $qJd"ii'J
B. AGENDA PEMBANGUNAN BIDANG SUMBER DAYA
MANUSIA
Tujuan pembangunan di bidang sumber daya manusia adalah meningkatkan
dan memperbaiki kualitas sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan peran
dan produktifitasnya dalam pembangunan, agar mereka mempunyai hak yang sama
dan saling menghargai dalam partisipasi dan memanfaatkan
pembangunan.
Sehingga tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat akan
dapat dicapai.
1. Meningkatkan aksesibilitas pelayanan pendidikan yang murah
dan
bermutu untuk semua demi peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Upaya meningkatkan aksesibilitas pelayanan pendidikan yang murah dan bermutu
untuk semua meniadi prioritas pembangunan pendidikan dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia
di
rangka
Kabupaten Pohuwato. Untuk
mencapai itu, digunakan model mekanisme demand side financing maupun supply
side finoncing. Pada dasarnya perbedaan antara demond side finoncing dengan
supply side financlng terletak pada apakah anggaran pemerintah untuk membiayai
barang-barang publik yang harus disediakan oleh pemerintah, seperti sarana dan
prasarana pendidikan, akan diterima langsung oleh masyarakat atau penyedianya.
Jika masyarakat membeli barang-barang publik yang dimaksud, dengan uang yang
diberikan oleh pemerintah, seperti halnya program BOS dan BOSDA, maka hal itu
dikatakan sebagai demand side finoncing. Jika pemerintah membeli langsung kepada
penyedianya, misalnya, untuk Tunjangan Fungsional Guru (TFG), peningkatan sarana
dan prasarana sekolah, maka hal itu disebut suppty side financing.
Dalam menunjang pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun yang dicanangkan
oleh pemerintah Pusat, yang diperluas oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo menjadi
program wajib belajar L2 Tahun, maka model pembiayaan pendidikan dan
pemberian subsidi biaya pendidikan
di Kabupaten Pohuwato dapat
merupakan
kombinasi antara mekanisme demand side financing dengan supply side financing.
lmplementasinya, mekanisme demond side finoncing ini nantinya dipergunakan
untuk menutup subsidi biaya pendidikan yang belum tercukupi dari program BOS
dan BOSDA Gorontalo, khususnya dalam pemberian subsidi biaya pendidikan bagi
keluarga miskin di
Kabupaten Pohuwato. Sedangkan mekanisme
supplysidefinoncing, dipergunakan untuk menunjang peningkatan prasarana dan
sarana sekolah serta pengeluaran-pengeluaran lain yang berhubungan dengan
7
rrlct
ri rvtl
lrr,er
liii;.
11,r
il nl,n.ar, n^n
Dr_ti i I r{ssri,'\.ta
BAKAL CALO N
BU
PATI POH UWATO,
PE
RIO DE 2AL5
_ 2O2O
ffi
-Y?y
'- ila-'r. }F-\t'tl&l#{lt$ LI{ E-}l.Jt-i{J
penyelenggaraan sekolah, misalnya TFG, dan lain-lain, dengan tujuan pokok
HVltrtY.}&8.-i,l P$.S&ildt*t{..}H{"}
meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Pohuwato.
2.
Meningkatkan aksesibilitas pelayanan kesehatan yang murah dan
memadai untuk peningkatan produktivitas sumber daya manusia
pembangunan kesehatan merupakan upaya memenuhi salah satu hak dasar rakyat,
yaitu hak rakyat memperoleh akses atas kebutuhan pelayanan kesehatan yang
murah dan memadai. Pembangunan kesehatan juga harus dipandang sebagai suatu
investasi dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan
pembangunan ekonomi, serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan
kemiskinan. Upaya pembangunan kesehatan harus dilakukan sejak
dini dan
berkesinambungan.
Secara ringkas, permasalahan yang dihadapi di bidang kesehatan ini adalah masih
relatif rendahnya kemampuan masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan.
Di pihak lain prasarana dan sarana kesehatan masih belum memadai atau juga
belum "mampu" dijangkau oleh masyarakat disamping masih belum baiknya kondisi
kesehatan lingkungan.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka upaya meningkatkan akses masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan yang murah dan memadai, akan ditempuh dengan
dua sisi kebijakan, yaitu kebijakan yang diarahkan pada sisi permintaan (demand)
dan kebijakan yang diarahkan pada sisi pasokan {supply) pelayanan kesehatan dan
pebaikan-perbaikan lingkungan yang mendukung kesehatan lingkungan. Kebijakan
dari sisi permintaan (demand) dimaksud sebagai upaya untuk memberi bantuan
subsidi biaya kesehatan bagi masyarakat terutama untuk keluarga miskin, misalnya
dengan pemberian voucher untuk berbagai jenis layanan kesehatan yang berlaku
sebagai "alat pembayaran" di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan yang ada, baik
rumah sakit umum, puskesmas maupun pos-pos kesehatan'
Sedangkan kebijakan
dari sisi
pasokan (supply)akan ditempuh melalui
pengembangan prasarana dan sarana kesehatan pada wilayah-wilayah yang
memang belum tersedia atau minim. Di samping dilakukan perbaikan-perbaikan
kesehatan lingkungan, seperti sanitasi, MCK, perbaikan lingkungan perumahan bagi
keluarga miskin, sistem pembuangan air kotor, dan nutrisi akan dilakukan sejalan
dengan kebutuhan.
$#'
r
rrrFr
r
-*.,
i!rFr
r.
Faf,r
R6aaFiii
-.*,
BAKAL CALON BUPATI POHUWATO, PERIODE 2015 .2O2O
tvruLYAIJI Hl\l\ll(juHL] * t]rs. sl{ftwAtl! LA t}t}trlui,
3.
p\.^Durr
peningkatan kualitas kehidupan dan peran perempuan di semua bidang
dan terjaminnya kesetaraan Gender.
Mengingat betapa pentingnya kesetaraan Gerder dalam pembangunan Kabupaten
Pohuwato, maka dituntut kepedulian nyata yang lebih besar dengan
menempatkannya sebagai salah satu bidang program dengan tujuan kian
mempercepat terciptanya kesetaraan Gender dalam seluruh sendi kehidupan
masyarakat di Kabupaten Pohuwato. Upaya ini dilakukan secara luas dalam proses
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kebijakan, program dan proyek
pembangunan.
Masalah utama dalam pembangunan pemberdayaan perempuan adalah rendahnya
kualitas hidup dan peran perempuan, terutama di bidang pendidikan, kesehatan,
ekonomi dan politik.
Di
bidang ekonomi, kemampuan perempuan untuk
memperoleh peluang kerja dan berusaha masih rendah. Demikian halnya akses
terhadap surnber daya ekonomi, sepertiteknologi, informasi pasar, kredit dan modal
kerja. Tingkat pengangguran pada perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki.
Besaran upah/gaji yang diterima penduduk perempuan
di sektor non-pertanian
lebih kecil dibanding laki-laki.
Selain itu banyak perempuan yang bekerja pada pekerjaan marginal sebagai buruh
lepas, atau pekerja keluarga tanpa memperoleh upah, atau dengan upah rendah'
Mereka tidak memperoleh perlindungan hukum dan kesejahteraan. Dalam krisis
ekonomi yang berkepanjangan, perempuan dan anak-anak merupakan kelompok
yang paling rentan terkena dampak-
4. Peningkatan Prestasi olahraga Dan Pembinaan Kepemudaan
Salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya pembangunan
yang
berkelanjutan adalah kesiapan generasi muda untuk menerima tongkat estafet
pembangunan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pembangunan pendidikan
dan kesehatan menjadi faktor yang utama. Namun demikian, selain kedua faktor
tersebut, faktor lain yang juga cukup berpengaruh adalah pembinaan kepemudaan
dan keolahragaan.
Dalam konteks yang seperti ini, pembinaan olahraga sepak bola
di Kabupaten
pohuwato menjadi prioritas pembinaannya, karena olah raga sepak bola saat ini,
kenyataannya sudah menjadi atat marketing komunikasi yang efektif untuk
i.
lrrfr
r.e!,
nrlcr
Ef
ffi
f,r nhai-nfrat
.irrvr
BAKAL CALON BUPATI POHUWATO, PERIODE 2015
!\d!UtY,\L}i PANIUUH{J * UTs. bJ\ITWAN LA U[JI"{[J
membangun citra Kabupaten Pohuwato
mencapai tujuan-tujuan
_2024
di mata komunitas
pvh!,Y1,-\
nasional. Untuk
ini maka revitalisasi fungsi Komite Olah Raga Nasional
lndonesia (KONI) Kabupaten Pohuwato menjadistrategis dan harus dilakukan.
C. AGENDA PEMBANGUNAN BIDANG EKONOMI
Tujuan pembangunan
di
bidang ekonomi adalah
:
meningkatkan
pertumbuhan ekonomi daerah; meningkatkan lapangan kerja dan mengurangi
tingkat pengangguran; meratakan distribusi pendapatan, dengan tujuan akhir
meningkatkan pendapatan seluruh masyarakat. Maka pembangunan ekonomi akan
ditekankan pada pengembangan ekonomi kerakyatan yang berbasis
pada
pengembangan ekonomi kreatif; Semua aktifitas ekonomi yang menghasilkan
barang dan jasa yang bersumber dari kekuatan potensi pengetahuan, teknologi,
kreatifitas, seni, dan budaya.Berdasarkan tujuan-tujuan pembangunan dibidang
ekonomi seperti tersebut diatas, maka prioritas-prioritas pembangunan ekonomi
adalah
t.
:
pembangunan Sektor Pertanian dengan melalui pencapaian keseimbangan
antara on-farm dan off-farm
Tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa potensi Kabupaten Pohuwato adalah sektor
pertanian (termasuk sub-sektor perikanan). Oleh karena itu prioritas pembangunan
sektoral
di
Kabupaten Pohuwatoakan ditempatkan pada pembangunan sektor
pertanian. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah mengatasi
penyediaan
air untuk pertanian {dan hal ini sudah
masalah
dijelaskan pada program
pembangunan infrastru ktu r).
Langkah berikutnya adalah mengatasi problem seputar saprodi (sarana produksi),
misalnya pengadaan pupuk yang kerap kali terjadi kelangkaan, dapat dipecahkan
melalui kerjasama dan fasilitasi antara Pemerintahan Kabupaten Pohuwato dengan
produsen-produsen pupuk lainya sehingga ada jaminan bahwa sektor pertanian di
Kabupaten Pohuwato tidak mengalami masalah kelangkaan pupuk.
Ketika masalah-masalah sektor pertanian pada tingkat on-form sudah dapat
diselesaikan maka penanganan berikutnya adalah pada tingkat off-farm-nya.
pembinaan melalui pendidikan dan pelatihan pembuatan produk kreatif yang
berbahan baku hasil pertanian di Kabupaten Pohuwato akan terus dikembangkan
melalui kerjasama dengan perguruan tinggi atau lembaga-lembaga lainnya. Dengan
IttFr
iltlat
Fflii
nnnFriii
BAKAL CALON BUPATI POHUWATO, PERIODE 2015
-2O2O
:
\yADU//
kondisi yang seperti ini maka akan tercapai keseimbangan antara sektor pertanian
pada tingkal on-form dan off-farm.
Z.
pembangunan sektor industri kecil dan kerajinan, dengan
titik berat pada
pengembangan produk unggulan
Dari sisi pembinaan dan pengembangan produksi, industri kecil dan kerajinan akan
difasilitasi melalui pendidikan dan pelatihan untuk memproduksi produk-produk
kreatif yang mempunyai nilai tambah yang tinggi dan mampu dipasarkan, dengan
melalui kerjasama dengan perguruan tinggi atau lembaga-lembaga lainnya.
Sedangkan pembinaan dan pengembangan pemasaran akan dilakukan fasilitasi dan
kerjasama dengan berbagai lembaga baik domestik maupun luar negeri untuk
meningkatkan promosi penjualan baik untuk pasar domestik maupun pasar ekspor.
3.
Pembangunan
sektor perdagangan dengan meningkatkan
peran
perdagangan produk-prod u k lokal
pembangunan sektor perdagangan akan diarahkan pada fasilitasi
dan
pengembangan produk-produk lokal yang merupakan produk unggulan di
Kabupaten Pohuwato. Pembangunan fasilitas-fasilitas pusat promosi dan penjualan
di tempat-tempat tujuan wisata yang ada di Kabupaten Pohuwatoakan menjadi
pusat perhatian yang utama,
di
samping pembinaan melalui pendidikan dan
pelatihan untuk pembuatan kemasan dan pembangunan jaringan (supply chain)
produk-produk unggulan melalui manajemen pengetahuan (knowledge
manogement).
4.
peningkatan peran wilayah pedesaan sebagai aktor penggerak ekonomi
daerah
Ketika terjadi perubahan paradigma perencanaan pembangunan dari top-down
blueprint ke bottom-up leorning, maka pada saat itulah desa memiliki peranan
utama dan semakin diperhitungkan sebagai ujung tombak pembangunan. Karena
dalam konteks pendekatan perencanaan bottom-up learning ini wilayah pedesaan
secara otomatis berfungsi sebagai inisiator pembangunan. lmplikasinya adalah
bahwa pertanian wilayah pedesaan sebagai faktor penggerak perekonomian daerah
menjadi suatu keharusan.
lrrer
i
iJi,
ntlal
iiiiei
nlrl
e,
r\i
nnAral'tAtrt
a
BAKAL CALON BUPATI POHUWATO, PERIODE 2015 -2O2O
MULYAT'I PANIGURO - DTS. SAKWAN LA IJUHU
5.
Meningkatkan peran investasi swasta
di
4.\I,rD(t;
Kabupaten Pohuwato dalam
penyerapan tenaga kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah
lnvestasi swasta adalah salah satu sumber pembiayaan pembangunan, selain
investasi pemerintah yang didanai dari anggaran pemerintah. Maka meningkatkan
investasi swasta akan sangat membantu menyerap tenaga kerja dan pertumbuhan
ekonomi daerah. Untuk mencapai hal itu, dapat dilakukan dengan melakukan
perbaikan-perbaikan prosedur dan mekanisme pemberian perijinan bagi investasi
dan penyediaan infrastruktur yang memadai di Kabupaten Pohuwato.
\
Download