6 BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Komunikasi merupakan suatu proses interaksi dimana seseorang ingin menyampaikan sesuatu kepada orang lain, baik pesan, ide, maupun gagasan baik melalui gerak tubuh, simbolik, atau melalui media sehiangga pesan tersebut dapat diterima oleh si penerima pesan dan tujuan si pengirim dan maksudnya dapat tercapai atau dimengerti oleh si penerima pesan. Suatu proses interaksi antar sesama manusia untuk mencapai tujuan masing-masing. Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam hidup setiap manusia, karena tanpa adanya komunikasi, manusia tidak dapat saling mengerti apa yang mereka ingikan dan tidak dapat mencapai tujuan hidup mereka. Pada dasarnya manusia tidak pernah bisa lepas dari proses komunikasi, karena hampir setiap waktu manusia selalu berkomunikasi untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang-orang yang berada di sekitarnya untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Manusia pada dasarnya makhluk sosial yang selalu berkomunikasi dengan sesamanya unutk memenuhi kebutuhannya misalnya untuk menyalurkan perasaannya dan untuk mempererat hubungan sesama manusia. Kata “komunikasi” atau “communication” dalam bahasa inggris berasal dari kata latin “communis” yang berarti “sama”, communico, communication, communicare yang berarti “membuat sama‟ (to make common). Istilah pertama (communis) paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pemikiran, suatu makna, atau suat pesan dianut secara sama. Akan tetapi definisi- http://digilib.mercubuana.ac.id/ 7 definisi kontemporernya menyarankan bahwa komunikasi meruju pada cara berbagi hal-hal tersebut, seperti dalam kalimat “Kita berbagi pikiran”, „kita mendiskusikan makna‟ dan “kita mengirimkan pesan”.1 Terdapat beberapa definisi atau pengertian mengenai komunikasi yang berasal dari para pakar ilmu komunikasi. Berdasarkan paradigma Laswell dalam Effendy, (2004: 10), maka komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui saluran (channel) yang menimbulkan efek tertentu. Dalam proses komunikasi, terjadi suatu proses penyampaian pesan dari satu ke yang lainnya dan penyampaian pesan tersebut untuk mendapatkan suatu tujuan tertentu. Contohnya, jika suatu perusahaan berkomunikasi dengan pelanggannya atau kliennya, tentu perusahaan memiliki tujuan untuk menginformasikan dan memperkenalkan produk atau jasanya sehingga pelanggan akan tertarik untuk menggunakan produk atau jasa perusahaan tersebut. Beberapa pengertian komunikasi dari beberapa pakar tersebut dapat disimpulkan oleh penulis bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan yang berbentuk verbal untuk mendapatkan efek karena adanya persamaan makna yang didapat dari kedua belah pihak. Keterkaitan teori ini dalam pembahasan karena divisi Public Relations adalah pihak yang menyalurkan informasi pada pihak internal perusahaan dan juga menyalurkan informasi antara posture management dengan pihak kliennya. Dengan kata lain Public Relations yang baik harus dapat membangun hubungan komunikasi yang baik sehingga memberikan sebuah pemahaman kebutuhan ataupun keperluan antara perusahaan kepada klien dan begitu pula sebaliknya klien yang membutuhkan jasa-jasa modeling ini untuk keperluan para klien dalam industi hiburan. 1 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: suatu pengantar, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2007, hal 46 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 8 2.1.1 Tujuan Komunikasi Menurut Effendy (2004 : 8) ada empat tujuan komunikasi yaitu : 1. Perubahan Sikap (Attitude Change) Komunikan yang telah menerima pesan dari komunikator makan akan merubah sikap, baik positif ataupun negatif. Komunikator dalam melakukan sebuah hubungan komunikasi pasti akan berusaha mempengaruhi komunikan dan berusaha bersikap positif sesuai dangan yang diinginkan komunikator. 2. Perubahan Pendapat (Opinion Change) Pada saat berkomunikasi kita berusaha menciptakan kepahaman komunikan. Setelah dapat memahami secara cermat mengenai pesan yang disampaikan oleh komunikator maka akan tercipta pendapat yang berbedabeda pada pihak komunikan. 3. Perubahan Perilaku (Behavior Change) Komunikasi juga memiliki tujuan unutk merubah perilaku seseorang. 4. Perubahan Sosial (Social Change) Di dalam proses komunikasi yang efektif akan secara tidak sengaja dapat meningkatkan hubungan interpersonal. Dengan membangun hubungan dan memelihara ikatan hubungan dengan orang lain akan menghasilkan hubungan yang semakin baik, ini merupakan maksud tujuan komunikasi sebagai perubahan social. Perbedaan pendapat menurut Rosmawaty H.P (2010: 31) yang mengatakan ada empat tujuan komunikasi, yaitu: A. Menginformasikan (To Inform) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 9 Melalui komunikasi verbal ataupun non verbal seseorang dapat menginformasikan sebuah informasi penting yang bertujuan diketahui oleh si penerima pesan. B. Membujuk (Persuasive) Komunikasi memiliki kekuatan unutk membujuk, menarik, mengajak si penerima pesan untuk masuk berada dalam lingkaran komunikasi tersebut. C. Argumentatif Didalam komunikasi antar pribadi memiliki tujuan lain, yaitu untuk dapat berarumentasi terhadap sesuatu. Misalnya memberikan sebuah pendapat mengenai sesuatu hal. D. Entertain Komunikasi memiliki tujuan sebagai penghibur dalam menyampaikan sebuah informasi sehingga sipenerima pesan dapat merasa terhibur. Contohnya yaitu informasi yang disampaikan melalui sebuah media massa seperti dalam majalah ataupun yang ditayang melalui televisi. Dari pendapat kedua pakar di atas mengenai tujuan komunikasi, penulis menarik kesimpulan bahwa komunikasi memiliki tujuan yang ditujukan agar memudahkan setiap individu dalam melakukan sebuah komunikasi sehari-hari dalam hidup bermasyarakat. Di dalam komunikasi mengandung sebuah informasi yang ingin diinformasikan oleh masing-masing pribadi. Marketing Public Relations PT Bank OCBC NISP melakukan komunikasi dengan nasabah OCBC NISP dengan melalui program program yang telah dibuat untuk nasabah sehingga keberadaan Marekting Public Relations dapat mengetahui tingkat loyalitas nasabah kartu kredit PT Bank OCBC NISP. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 10 2.2 Komunikasi organisasi Komunikasi organisasi adalah komunikasi antar manusia yang terjadi dalam konteks organisasi di mana terjadi jaringan-jaringan pesan satu sama lain yang saling bergantung satu sama lain2. Komunikasi organisasi juga dapat didefinsikan sebagai proses menciptakan saling menukar pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain, untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti dan selalu berubah-ubah. 7 (tujuh) konsep kunci komunikasi yaitu terdiri dari3 : 1. Proses adalah gejala penciptaan dan pertukaran pesan diantara anggotanya yang terjadi secara terus-menerus di dalam suatu organisasi. 2. Pesan adalah informasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan berupa kode simbolik seperti bahasa atau isyarat. 3. Jaringan adalah jalan atau jalur yang dilalui oleh pesan. 4. Keadaan saling tergantung adalah merupakan sifat organisasi sebagai suatu system terbuka. Bila satu bagian dari organisasi tergangu, maka akan berpengaruh pada bagian lainnya. 5. Hubungan adalah dalam organisasi yang focus terhadap tingkah laku komunikasi dari orang yang terlibat organisasi sehinga perlu untuk mempelajari perilaku tersebut. 2 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2009 hal 278 3 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, Jakarta, PT Bumi Aksara, 2007, hal 67-74 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 6. Lingkungan adalah semua totalitas secara fisik dan faktor social yang diperhitungkan dalam pembuatan kepetusan mengenai individu, dalam suatu sistem. 7. Ketidak pastian adalah perbedaan informasi yang tersedia dengan informasi yang diharapkan. Hal ini dapat disebabkan oleh terlalu sedikitnya informasi yang diperlukan dan juga karena terlalu banyakknya informasi yang diterima. Terdapat tiga jenis komunikasi formal dalam suatu organisasi yaitu komunikasi vertikal, komunikasi horizontal dan komunikasi lintas saluran. a) Komunikasi Vertikal Adalah komunikasi ke atas (bawahan kepada atasan atau pimpinan) dan komunikasi ke atas adalah untuk memasukkan data atau informasi kepada tingkat manajemen atas tentang apa yang terjadi pada tingkat bawah berupa laporan periodik, gagasan penejelasan, permintaan untuk memberikan keputusan, dan sebagainya. Sedangkan komunikasi kebawah dimulai dari manajemen puncak kemudian mengalir ke bawah melalui tingkatan tingkatan manajer sampai ke karyawan dan personalia yang paling bawah. Komunikasi ini berupa pengarahan, intruksi, nasihat, penilaian terhadap bawawhan, kebijaksaan, dan sebagainya. b) Komunikasi Horizontal Adalah komunikasi penyampaian informasi diantara rekan-rekan sejawat dalam unit kerja yang sama. Komunikasi ini bersifat kordinatif sehingga dirancang guna mempermudah koordinasi dan penanganan masalah. c) Komunikasi Lintas Saluran Adalah komunikasi penyampaian informasi yang diberikan melewati baasbatas fungsional atau batas-batas unit kerja, dan di antara orang-orang yang satu dengan yang lainnya tidak saling menjadi bawahan atau atasan. Merekan melintasi http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 jalur fungsional dan berkomunikasi dengan orang-orang yang diawasi dan yang mengawasi tetapi bukan atasan atau bawahan mereka4. Dari definisi yang di paparkan oleh pakar, penulis menarik kesimpulan. Komunikasi Organisasi adalah komunikasi yang terjalin antar pribadi yang berada dalam sebuah organisasi yang didalamnya terdapat jaringan-jaringan pesan yang saling bergantungan dan berkenaan dengan pencapaian tujuan organisasinya. Korelasi teori ini dengan penelitian ini, bahwa di dalam perusahaan PT Bank OCBC NISP adalah sebuah organisasi kerja yang dimana terdapat jaringanjaringan pesan serta informasi yang saling bergantung dan berpengaruh, berkenanaan dengan pencapaian tujuan perusahaan. 2.3 Public Relations Kehumasan adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama, melibatkan manajemen dalam menghadapi menanggapi persoalan/permasalahan,membantu opini public, mendukung manajemen manajemen dalam untuk mampu mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.5 Definisi lain menurut Ruslan Public Relations merupakan seni (arts) lain menurut Ruslan, Public Relations merupakan seni sosial dan marketing, untuk membentuk agar perusahaan atau lembaga, gagasan atau ide yang ditawarkan, nama 4 Pace, R. Wayne and Don F. Faules, Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2005, hal 184-198 5 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi : Konsepsi dan Aplikasi, Jakarta, Rajawali Pers, 2012, hal 16 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 dan produknya menjadi disukai dan dapat dipercaya oleh publiknya. Gagasan atau ide yang ditawarkan, nama dan produknya menjadi disukai dan dapat dipercaya oleh publiknya.6 Lebih lanjut menurut Cutlip, Center & Broom dalam Ruslan “Humas adalah fungsi managemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publiknya yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut”. Dari beberapa pengertian Public Relations menurut beberapa pakar, penulis dapat menyimpulkan Public Relations adalah sebuah proses yang terencana dalam menjalin hubungan baik ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayak untuk mencapai suatu tujuan bersama dengan melakukan kegiatan atau taktik demi dapat mensejahterakan perusahaan untuk dimasa yang akan datang. Kaitannya dalam pembahasan ini, Marketing Public Relations dalam PT Bank OCBC NISP berperan dalam komunikator secara eksternal, yaitu pihak perusahaan dengan pihak nasabah. Oleh sebab itu diperlukan strategi komunikasi yang baik agar dari tujuan Marketing Public Relations tercapai. 2.3.1 Ruang Lingkup Public Relations Menurut Kriyantono Ruang lingkup pekerjaan Humas secara sederhana pekerjaan yang biasa dilakukan humas pemerintah dapat disingkat menjadi PENCILS, yaitu :7 1. Publications dan Publicity, yaitu memperkenalkan perusahaan kepada publik. Misalnya membuat tulisan dan disebarkan kepada media. 6 Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada, 2008, hal 8 7 Rachmat Kriyantono, Public Relations Writing Media Public Relations Membangun Citra Korporat, Jakarta, Kencana Prenada Group, 2008, hal 20 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 2. Events, yaitu mengorganisasi event atau kegiatan sebagai upaya pembentukan citra. 3. News, yaitu pekerjaan seorang public relations adalah menghasilkan produkproduk tulisan yang sifatnya menyebarkan informasi kepada publik, seperti press release, newsletter, berita dan lain-lain. 4. Community Involvement, yaitu public relations mesti membuat programprogram yang ditujukan untuk menciptakan keterlibatan komunitas atau masyarakat sekitarnya. 5. Identity-Media, merupakan pekerjaan public relations dalam membina hubungan dengan media (pers). Sangat penting untuk memperoleh publisitas media. Media adalah mitra kerja abadi public relations. Media butuh public relations sebagai sumber berita dan public relations butuh media sebagai sarana penyebar informasi serta pembentuk opini publik. 6. Lobbying, yaitu public relations sering melakukan upaya persuasi dan negosiasi dengan berbagai pihak. Keahlian ini tampak dibutuhkan misalnya, pada saat krisis manajemen untuk mencapai kata sepakat diantara pihak yang bertikai. 7. Social Investment, yaitu pekerjaan public relations untuk membuat programprogram yang bermanfaat bagi kepentingan dan kesejahteraan sosial. Menurut Anggoro “Ruang lingkup Public Relations terbagi dua yaitu Internal Public Relations dan Eksternal Public Relations8 a. Internal Public Relations Menurut Ruslan “publik internal adalah yang menjadi bagian dari unit badan atau perusahaan atau organisasi itu sendiri”.9 8 Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2005, hal 211 9 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi : Konsepsi dan Aplikasi, Jakarta, Rajawali Pers, 2012, hal 23 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 Menurut Anggoro publik internal adalah segenap kegiatan yang diarahkan pada khalayak didalam perusahaan. Publik internal meliputi:10 1. Publik pegawai (Employee public) 2. Publik manager (Manager public) 3. Publik pemegang saham (Stockholder public) 4. Publik buruh (Labour public) b. Eksternal Public Relations Publik eksternal adalah segenap kegiatan Humas yang diarahkan pada khalayak di luar perusahaan, Anggoro. Publik eksternal meliputi:11 1. Publik pers (Pers publik) 2. Publik pemerintahan (Goverment public) 3. Publik masyarakat sekitar (Community public) 4. Publik pemasok (Supplier public) 5. Publik pelanggan (Customer public) 6. Publik umum (General public) Menurut Widjaja mengemukakan bahwa eksternal adalah “hubungan masyarakat keluar turut menentukan keberhasilan kegiatan hubungan masyarakat suatu badan atau lembaga.12 Menurut Widjaja eksternal public adalah “hubungan menentukan keberhasilan kegiatan hubungan masyarakat suatu badan atau lembaga, hubungan keluar ini sama pentingnya dengan hubungan masyarakat dalam”. Berdasarkan macam-macam khalayak ini dikenal:13 10 Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2005, hal 211 11 Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2005, hal 213 12 Ahmad Yani dan Gunawan Widjaja, Komunikasi & Hubungan Masyarakat, Jakarta, Kencana, 2008 hal 73 13 Ahmad Yani dan Gunawan Widjaja, Komunikasi & Hubungan Masyarakat, Jakarta, Kencana, 2008 hal 73 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 c. Customer Relations d. Community Relations e. Goverment Relations f. Press Relations dan sebagainya 2.3.2 Tugas Dan Fungsi Public Relations 1. Tugas Public Relations Menurut Ruslan tugas Public Relations sebagai berikut :14 a) Berupaya memberikan penerangan atau informasi kepada masyarakat tentang pelayanan masyarakat (public services), kebijaksanaan, serta tujuan yang akan dicapai oleh pihak pemerintah dalam melaksanakan program kerja pembangunan tersebut. b) Mampu menanamkan keyakinan dan kepercayaan, serta mengajak masyarakat dalam partisipasinya untuk melaksanakan program pembangunan di berbagai bidang, seperti sosial, ekonomi, hukum, politik serta menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban nasional. c) Keterbukaan dan kejujuran dan memberikan pelayanan serta pengabdian dari aparatur pemerintah bersangkutan perlu dijaga atau dipertahankan dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya masing-masing secara konsisten dan profesional. Lebih lanjut Ruslan tugas dan kewajiban utama humas adalah sebagai berikut :15 14 Rosady Ruslan, Etika Kehumasan : Konsepsi dan Aplikasi, Jakarta, PT RajaGrafindo, 2011, hal 108 15 Rosady Ruslan, Etika Kehumasan : Konsepsi dan Aplikasi, Jakarta, PT RajaGrafindo, 2011, hal 107-108 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 1. Mengamati dan mempelajari keinginan-keinginan, dan aspirasi yang terdapat dalam masyarakat (learning about public desires and aspiration). 2. Kegiatan untuk memberikan nasihat atau sumbang saran dalam menanggapi apa yang sebaiknya dapat dilakukan instansi/lembaga pemerintah sepeti yang dikehendaki oleh pihak publiknya (advising the public about what is should desire) 3. Kemampuan untuk mengusahakan terciptanya hubungan memuaskan antara publik dengan para pejabat pemerintah (ensuring satisfictory contact between public and government official). 4. Memberikan penerangan dan informasi tentang apa yang telah diupayakan oleh suatu lembaga/instansi pemerintah yang bersangkutan (informing and about what agency is doing). 2. Fungsi Public Relations Menurut Effendy Fungsi Humas adalah:16 a) Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi. b) Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal dan publik eksternal. c) Menciptakan kombinasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi. d) Melayani publik dan menasihati pimpinan organisasi demi kepentingan umum. Sedangkan menurut Rumanti Fungsi Humas adalah:17 16 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2004 hal 36 17 Maria Assumpta Rumanti, Dasar-dasar Public Relations : Teori dan Praktik, Jakarta, Rineka Cipta, 2007, hal 31 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 a) Kesuksesan Public Relations terletak apakah organisasi dan produk atau jasa diakui dan diterima publik. b) Public Relations secara terus menerusmengadakan komunikasi dan dialog dengan publik internal dan eksternal. c) Public Relations merupakan instrument dalam manajemen yang dengan secara kontinu memberikan informasi kepada kelompok publik terkait d) Informasi mengenai peraturan organisasi dan tanggung jawab terhadap apa yang dilakukan organisasi. e) Public Relations merupakan fungsi manajemen, yang didasarkan pada analisis terhadap pengaruh yang kuat dari lingkungan, apa efek dan dampaknya terhadap publik internal dan eksternal, peraturan yang setelah diolah menjadi perencanaan yang nyata untuk di realisasikan demi keuntungan kedua belah pihak. 2.3.3. Peranan Public Relations Menurut Dozier & Broom dalam Ruslan Peranan Public Relations dalam suatu organisasi dapat dibagi menjadi empat kategori :18 1. Panesehat ahli (Expert prescriber) yaitu Seorang praktisi pakar Public Relations yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya. 2. Fasilitator Komunikasi (Communication fasilitator) dalam hal ini, praktisi Public Relations bertindak sebagai komunikasi atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. 18 Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi), Jakarta, PT RajaGrafindo, 2006, hal 20 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem solving process fasilitator) adalah peranan praktisi Public Relations dalam proses pemecahan persoalan Public Relations ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat (adviser) hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan professional. 4. Teknisi Komunikasi (Communication technician) Berbeda dengan tiga peranan praktisi Public Relations professional sebelumnya yang terkait erat dengan fungsi dan peranan manajemen organisasi. Peranan communication technician ini menjadikan praktisi Public Relations sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan methode of communication in organization. Dari keempat peranan Public Relations tersebut, dapat terlihat mana yang berperan dan berfungsi pada tingkat manajerial skill, keterampilan hubungan antar individu (humas relations skill) dan keterampilan teknis (technical skill) dalam manajemen Humas. Peran humas tersebut diharapkan dapat menjadi “mata” dan “telinga” serta “tangan kanan” top manajemen dalam organisasi/lembaga. Sasaran Public Relations ada 2 (dua) yaitu terdiri dari Publik Internal dan Publik Eksternal. 1. Publik Internal adalah orang-orang yang berada dalam organisasi yang secara fungsional memiliki tugas dan pekerjaan serta hak dan kewajiban tertentu. Publik Internal perusahaan antara lain : a. Karyawan b. Keluarga Karyawan c. Pemegang Saham http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 d. Top Manajemen 2. Publik Eksternal adalah terdiri dari orang-orang di luar organisasi atau perusahaan. Publik Eksternal perusahaan antara lain : a) Konsumen b) Komunitas c) Pemerintah d) Media Massa e) Pemasok f) Distributor g) Pesaing h) Dan lain-lain, berdasarkan jenis usahanya Menurut Rusady Ruslan dalam buku Kampanye Public Relations, 10 (sepuluh) Khalayak utama Publik Relations yaitu :19 1. Masyarakat Luas 2. Calon pegawai 3. Para Pegawai atau anggota 4. Pemasok Jasa dan berbagai macam barang 5. Para Investor 6. Para distributor 7. Konsumen dan pemakai produk organisasi 8. Para pemimpin pendapat umum 9. Serikat pekerja 10. Media massa 19 Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada, 2008, hal 23 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 Menurut onong Uchjana Effendy salah satu kegiatan komunikasi Public Relations adalah kegiatan eksternal. Pada instansi-instansi pemerintah seperti departemen, direktorat, jawatan, dan pada perusahaan-perusahan besar, disebabkan oleh luasnya ruang lingkup, komunikasi lebih banyak dilakukan oleh kepala hubungan masyaarakt (public relations officer) daripada pimpinan sendiri. Yang dilakukan sendiri oleh pimpinan hanyalah terbatas pada hal-hal yang dianggap sangat penting, yang tidak bisa diwakilkan kepada orangl lain. Kegiatan eksternal terdiri dari atas dua jalur secara timbal balik, yakini komunikasi organisasi kepada khalayak dan dari khalayak kepada organisasi. Komunikasi dari organisasi kepada khalyak pada umumnya bersifat informatif, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga khalayak merasa memiliki keterlibatan, setidak-tidaknya ada hubungan bathin. Komunikasi dari organisasi kepada khalayak dapat memlalui berbagai bentuk seperti majalah organisasi, press release, artikel surat kabar atau majalah, pidato radio, film dokumenter, brosur, leaflet, poster, konfersi pres20. 2.3.4. Kegiatan Public Relations dalam Marketing Tugas Public Relations di bawah ini menunjukan bahwa seorang Public Relations harus dapat mengkomunikasikan produknya dengan baik ke khayalak, baik khalayak internal maupun eksternal. Dari mulai bertindak sebagai penghubung atau 20 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2009 hal 129 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 penyambung lidah, menulis informasi, berita, berhubungan dengan pihak pers sampai menyiapkan media promosi perusahaan. Tabel 2.1 Kegiatan Public Relations dalam Marketing Tujuan Pemasaran Aktivitas PR yang mendukung 1. a. Mengorganisir kegiatan 1. Mendukung hubungan lebih ramah tamah perusahaan erat dan lama dengan klien b. Memaintence hubungan kepada pelanggan 2. a. Adanya dukungan positif 2. Meningkatkan Kedulian dari Media dengan khalayak publik terhadap untuk menjalin lebih erat perusahaannya b. Menciptakan kegiatan bersama 3. a. Membuat sebuah informasi atau berita mengenai perkembangan 3. Mempromosikan produk keberhasilan perdagangan secara luas untuk pelanggan b. Organisir sesi uji coba di pasar melalui sebuah kegiatan Sumber Buku “Menjadi public relations yang handal” Ali (2006: 13) Menurut Soemirat dan Elvinaro21, idealnya bahwa antara Public Relations dan Marketing itu secara terstruktural memiliki departemen (divisi) sendiri-sendiri, tetapi secara fungsional kedua departemen bersatu untuk mencapai tujuan perusahaan. Antara Public Relations memiliki tujuan untuk membangun citra (kepada target publik) sedangkan marketing bertujuan menjual produk (product selling) kepada target market, sehingga perpaduan antara dua elemen penting organisisasi melahirkan konsep Marketing Public Relations. Dari yang sudah dipaparkan diatas penulis menarik kesimpulan bahwa Marketing Public Relations harus dapat mengkomunikasikan produknya dengan baik ke khayalak, baik khalayak internal maupun eksternal. bertindak sebagai penghubung, , berhubungan dengan pihak pers 21 Elvinaro, Ardianto Dasar-dasar Public Relations, Jakarta, 2008, hal 99 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 sampai menyiapkan media promosi perusahaan ini membuktikan bahwa kegiatan Marketing Public Relations dapat membantu mewujudkan pemasaran. Seperti yang dilakukan oleh Marketing Public Relations PT Bank OCBC NISP, dari kegiataan mempromosikan progam program kartu kredit untuk meningkatkan loyalitas nasabah. 2. 4 Coordinated Management of Meaning Teori ini dikemukakan oleh W. Barnett dan Vernon Cronen. Mereka menyatakan bahwa “quality of our personal lives and of our social worlds is directly related to the quality of communication in which we engage. Asumsi ini dikembangkan berdasarkan pandangan mereka yang menganggap bahwa percakapan adalah basic material yang membentuk dunia sosial. Teori mereka, yaitu coordinated management of meaning, didasarkan pada pernyataan bahwa persons-in-conversations co-construct their own social realities and are simultaneously shaped by the worlds they create. Pearce dan Cronen menghadirkan CMM sebagai sebuah teori praktis yang ditujukan untuk membuat kehidupan menjadi lebih baik. Tidak seperti ahli teori objektivis lainnya, mereka tidak mengklaim teori ini sebagai hukum besi komunikasi yang menjadi penguasa kebenaran bagi setiap orang dalam setiap situasi. Bagi Pearce dan Cronen, ujian utama bagi teori mereka adalah bukan kebenaran tunggal tetapi konsekuensi. Mereka memandang teori CMM sebagai teori yang berguna untuk mensimulasi cara berkomunikasi yang dapat meningkatkan kualitas hidup setiap orang dalam percakapan sehari-hari. Oleh karena itu teori CMM umumnya banyak digunakan dalam konteks mediasi, terapi keluarga, konflik budaya dan sebagainya22. 22 http://yusup-doank.blogspot.co.id/2011/06/6-teori-manajemen-koordinasi-makna.html http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 2. 5 Marketing Public Relations 2. 5. 1 Definisi Marketing Public Relations Marketing Public Relations penekanannya bukan pada selling (seperti periklanan), namunpada pemberian informasi, pendidikan dan upaya peningkatakan pengertian lewat penambahan pengetahuan mengenai sesuatu merek produk atau jasa, perusahaan akan lebih kuat dampaknya agar lebih tgahan lama diingat oleh nasabah. Marketing Public Relations diciptakan untuk menambah atau memberikan nilai bagi produk melalui kemampuan yang unik untuk menunjukkan kredibilitas produk. Marketing public relations adalah proses perencanaan dan pengevalusian programprogram yang mendorong pembelian dan kepuasaan pelanggan melalui komunikasi berisi informasi yang dapat dipercaya dan kesan yang menggambarkan perusahaan dan produkproduknya sesyai dengan kebutuhan pelanggan23. Menurut Simamora24 Marketing Public Relations adalah bagian dari kegiatan pemasaran, penanggung jawab tertinggi adalah manajer perusahaan, dan sasaran dari kegiatan marketing public relations adalah mendukung sasaran di bidang pemasaran. Jadi, Marketing Public Relations adalah konsep Public Relations yang relatif memiliki relevansi bagi kegiatan Marketing untuk membantu produk, layanan atau jasa, dan organisasi agar mencapai tujuan pemasarannya. Dari pengertian yang sudah dipaparkan oleh beberapa pakar diatas, penulis menarik kesimpulan bahwa Marketing Public Relations adalah sebuah kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat untuk mendukung kegiatan promosi dan pemasaran, dengan menimbulkan minat beli serta memberikan kepuasan terhadap konsumen melalui 23 Ruslan, Rosady. 2001. Manajemen Humas & Manajemen Komunikasi : Konsep & Aplikasi Jakarta : Rajawali Pers hal 27 24 Simamora Bilson, Panduan Riset Perilaku Konsumen,PT Gramedia Pustaka umum, Jakarta, 2003 hal 318 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 25 penyampaian informasi dengan kesan yang mengajak serta meyakinkan bahwa perusahaan beserta produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Korelasi dalam penelitian ini, pada perusahaan PT Bank OCBC NISP sangat penting dengan adanya keberadaan kegiatan Marketing Public Relations karena kegiatan Marketing Public Relations sangat mendukung kegiatan pemasaran dengan mengaplikasikan taktik yang dapat menimbulkan minat pembeli sehingga terciptanya suatu situasi kondusif antara penyedia kebutuhan perusahaan dan peminat kebutuhan nasabah. Marketing Public Relations dapat membangun kesadaran pelanggan mengenai Program Kartu Kredit dengan menempatkan sebuah informasi atau cerita di media untuk membawa perhatian ke produk. Hal ini dapat membantu meningkatkan loyalitas nasabah dalam menggunakan kartu kredit. 2. 5. 2 Peran Marketing Public Relations Menurut Kotler dalam buku Manajemen Public Relations dan media komunikasi, Ruslan25 Ada beberapa peranan marketing public relations dalam upaya mencapai tujuan utama organisasi atau perusahaan dalam berkompetisi, secara garis besar yaitu: 1. Menumbuh kembangkan kesadaran konsumennya terhadap produk atau jasa yang tengah diluncurkan. 2. Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau manfaat (benefit) atas produk yang ditawarkan atau digunakan. 3. Mendorong antusiasme (sales force) melalui suatu artikel sponsor (advertorial) tentang kegunaan dan manfaat suatu produk atau jasa. 4. Menekan biaya promosi iklan komersial, baik di media elektronik maupun media cetak dan sebagainya demi tercapainya efisiensi biaya. 25 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi : Konsepsi dan Aplikasi, Jakarta, Rajawali Pers, 2010 hal 254 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 5. Komitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen, termasuk upaya mengatasi keluhan-keluhan dan lain sebagainya demi terciptanya kepuasan pihak pelanggan. 6. Membantu mengkampanyekan peluncuran produk-produk baru dan sekaligus merencanakan perubahan pada produk yang lama. 7. Mengkomunikasikan terus-menerus melalui media public relations tentang aktifitas dan program kerja yang berkaitan dengan kepedulian sosial dan lingkungan hidup, agar tercapai publikasi yang positif di mata publik. 8. Membina dan mempertahankan citra perusahaan atau produk dan jasa, baik segi kuantitas maupun kualitas pelayaan yang diberikan kepada konsumen atau pelanggannya. 9. Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu kejadian negatif yang mungkin akan muncul di masa mendatang, misalnya terjadinya krisis kepercayaan, menurunnya citra perusahaan hingga resiko terjadinya krisis manajemen, krisis multidimensional dan lain sebagainya. Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller dalam buku Marketing Pemasaran ada enam peranan Marketing Public Relations yaitu26 : a. Membantu dalam peluncuran produk baru b. Membantu dalam reposisi produk lama c. Membangun ketertarikan dalam kategori produk d. Mempengaruhi kelompok sasaran tertentu e. Membantu melindungi produk yang telah mengalami masalah public 26 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Marketing Pemasaran. Jilid 1 Alih Bahasa oleh Benyamin Mohan, PT Indeks, Kelompok Gramedia, Jakarta, 2007, hal 552 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 f. Membangun citra perusahaan dengan cara mencerminkan hal baik atau positif mengenai produk-nya. Dari beberapa peranan Marketing Public Relations yang sudah dipaparkan menurut beberapa pakar, penulis menarik kesimpulan bahwa peranan Marketing Public Relations ini berorientasi pada pihak perusahaan agar dapat membangun perusahaan kearah yang lebih baik lagi. Peranan ini dilihat dari segi penjualan melalui promosi program kartu kredit dan perusahaan, membangun kepercayaan konsumen dengan membangun brand awareness dan brand knowledge, meringankan biaya promosi mendukung bauran marketing, khususnya promosi dalam bauran tersebut. Dalam hal ini, Marketing Public Relations dianggap menjadi strategi yang lebih hemat untuk mencapai target publisitas tinggi dalam publikasi serta juga dapat membantu dalam pembentukan citra perusahaan itu sendiri. Peranan Marketing Public Relations ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan loyalitas nasabah kartu kredit PT Bank OCBC NISP. 2. 5. 3 Kegiatan Marketing Public Relations Adapun kegiatan utama Marketing Public Relations menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller27 terdiri dari : 1. Terbitan (Publication) Perusahaan sangat mengandalkan bahan – bahan yang diterbitkan untuk menjangkau dan memengaruhi pasar sasarannya. Bahan – bahan ini mencakup laporan tahunan, brosur, artikel, berita berkala dan majalah perusahaan, dan bahan audiovisual. 2. Acara (Event) Perusahaan dapat menarik perhatiannya pada produk – produk baru atau kegiatan – kegiatan perusahaan lainnya dengan menyelenggarakan acara – 27 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Marketing Pemasaran. Jilid 2 Alih Bahasa oleh Bob Sabran, PT Indeks, Kelompok Gramedia, Jakarta, 2008, hal 279 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 28 acara khusus seperti konferensi berita, seminar, pameran dagang, pemajangan produk, dan kompetisi yang menjangkau masyarakat sasaran. 3. Sponsorship Perusahaan dapat mempromosikan mereka dan nama perusahaannya dengan mensponsori pertandingan olahraga dan acara sosial dan tujuan – tujuan yang sangat dihargai. 4. Berita (News) Salah satu tugas utama profesional Public Relations adalah menemukan atau menciptakan berita yang menguntungkan tentang perusahaan tersebut, produknya dan orang-orangnya dan mengupayakan agar media menerima siaran pers dan menghadiri konferensi pers. 5. Pidato Makin banyak eksekutif perusahaan menjawab dengan tangkas pertanyaan – pertanyaan dari media atau memberi pidato dalam perhimpunan – perhimpunan perdagangan atau rapat – rapat penjualan dan penampilan ini dapat membangun citra perusahaan tersebut. 6. Kegiatan Layanan Masyarakat Perusahaan dapat membangun kehendak baik dangan menyumbang materi dan waktu tujuan – tujuan baik. 7. Media Indentitas Perusahaan membutuhkan identitas visual yang langsung dikenal masyarakat, identitas visual tersebut terdapat dalam logo perusahaan, alat tulis, brosur, tanda formulir bisnis, kartu nama, bangunan, seragam, dan aturan berpakaian. Dari ketujuh kegiatan Marketing Public Relations yang sudah dipaparkan, penulis mengambil kesimpulan bahwa kegiatan-kegiatan tersebut cukup berpengaruh dalam http://digilib.mercubuana.ac.id/ 29 mempromosikan suatu produk. Dari ketujuh kegiatan tersebut, Marketing Public Relations PT Bank OCBC NISP sering mengaplikasikan pada kegiatan publikasi, mengadakan event, menjalin hubungan dengan nasabah, berita media dan media identitas. 2. 5. 4 Taktik Marketing Public Relations (ThreeWays Strategy) Dari konsep Marketing Public Relations secara garis besarnya terdapat tiga taktik (Three Ways Strategy) sebagai perwujudan kegiatan Marketing Public Relations dari strategi Public Relations menurut Rosady Ruslan28 agar dapat melaksanakan program dalam mencapai tujuan (goals), yaitu a. Pull Strategy (Menarik) Seorang public relations memiliki potensi dalam menerapkan suatu taktik untuk menarik perhatian publik dengan berbagai cara guna mengupayakan tercapainya tujuan perusahaan serta peningkatan penjuaan baik barang ataupun jasa b. Push Strategy (Mendorong) Upaya dengan menerapkan taktik mendorong atau merangsang meningkatkan jumlah pembelian sehingga dapat meningkatkan angka penjualan. c. Pass Strategy (Mempengaruhi) Sebagai upaya mempegaruhi atau menciptakan opini publik menguntungkan melalui berbagai kegiatan, partisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan tanggung jawab sosial serta kepedulian masalah yang berkaitan dengan kondisi dan lingkungannya. Dari taktik yang sudah dipaparkan, penulis mengambil kesimpulan bahwa ketiga taktik ini memiliki kemampuan cukup berpengaruh dalam kegiatan pemasaran yaitu promosi. 28 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, Edisi Revisi 10, PT Grafindo Persada, Jakarta, 2010 hal 2 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 30 Masing-masing tahapan taktik tersebut dapat membantu menigkatkan loyalitas nasabah dalam penggunaan kartu kredit OCBC NISP. Loyalitas 2.6 2.6.1 Pengertian Loyalitas Menurut Oliver (1996) dalam Huriyati (2005, p128) 29 mengungkapkan loyalitas sebagai berikut : “Custemer loyalty is deefly held commitment to rebuy or repatronize a preferred product or service cinsistenly in the future, depsite situation influences and marketing efforts having the potensial to cause switching behavior “ Dari definisi diatas terlihat bahwa loyalitas adalah komitmen pelangan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau tidak untuk pembelian ulang produk atau jasa terpilih secara konsisten dimasa yang akan datang . Meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku. Menurut Griffin (2004) yang dikutip oleh Huriyati (2005,p.129)30, “Loyalty is defined as non random purchase expressed over time by some decision making unit” berdasarkan definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa loyalitas mengaku pada wujud perilaku dari unit-unit pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian secara terus-menerus barang atau jasa suatu perusahaan yang dipilih. Menurut Griffin (2005,p.11)31 loyalitas yang meningkat dapat menghemat biaya perusahaan sedikitnya di 7 bidang : 1. Biaya pemasaran menjadi berkurang (biaya pengambil alih pelanggan lebih tinggi dari pada biaya mempertahankan pelanggan). 2. Biaya transaksi menjadi lebih rendah , seperti negoisasi, kontrak, dan pemesanan order 29 https://libarry.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-02002-MN%20bab2001.pdf 30 ibid 31 ibid http://digilib.mercubuana.ac.id/ 31 3. Biaya perputaran pelanggan (custemer turn over) menjadi berkurang (lebih sedikit pelanggan hilang atau berpindah pada kompetitor) 4. Keberhasilan cross-selling menjadi meningkat, menyebabkan pangsa pelanggan lebih besar. 5. Pemberitaan dari mulut ke mulut atau mouth to mouth (viral marketing) menjadi lebih positif. 6. Asusmsi para pelanggan yang loyal merasa puas akan produk atau jasa yang di tawarkan. 7. Biaya kegagalan menjadi menurun (seperti biaya penggantian) 2.6.2 Persyaratan Loyalitas Dua faktor yang sangat penting bila ingin mengembangkan loyalitas: 1. Keterikatan yang dirasakan pelanggan terhadap produk atau jasa dibentuk dua dimensi yaitu : Tingkat prefensi (seberapa besar keyakinan pelanggan terhadap produk atau jasa tertentu) Tingkat diferensiasi produk ( seberapa besar signifikan pelanggan membedakan produk atau jasa tertentu) 2. Pembelian berulang Pembelian yang dilakukan secara terus menerus oleh pelanggan karena faktor loyalitas pelanggan dan kepercyaan pelanggan terhadap produk atau jasa. 2.6.3 Tahapan Loyalitas Menurut Griffin (2002,p.35)32 didalam Huriyati (20015,p.140) membagi tahapan loyalitas sebagai berikut : 32 https:library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/20122-02002-MN%20bab2001.pdf http://digilib.mercubuana.ac.id/ 32 1. Suspect meliputi semua orang yang mungkin akan membeli barang atau jasa perusahaan tetapi belum tau apapun mengenai perusahaan dan barau atau jasa yang ditawarkan. 2. Prospects yaitu orang-orang yang memiliki kebutuhan akan suatu prodik atau jasa dan yang mempunyai kemampuan untuk membelinya. Dalam pengertiannya adalah meskipun pelanggan belum melakukan pembelian, pelanggan tetap mengetahui keadaan perusahaan barang atau jasa tersebut kepadanya. 3. Disqualified Prospects yaitu Prospect yang telah mengetahui keberadaan barang atau jasa, tetapi tidak mempunyai kebutuhan akan barang atau jasa tersebut. 4. First Time Custemer yaitu pelanggan yang membeli untuk pertama kalinya dan masih tergolong pelanggan baru. 5. Repeat Custemer yaitu pelanggan yang telah melakukan pemelian suatu produk sebanyak dua kali atau lebih, mereka adalah yang melakukan pembelian atas produk yang sama berbeda dalam dua kesempatan yang berbeda pula. 6. Client yaitu membeli semua barang atau jasa yang ditawarkan, pelanggan yang membeli secara teratur yang sudah memiliki hubungan dengan jenis pelanggan ini sudah kuat dan berlansung lama pelanggan seperti ini tidak mudah terpengaruh oleh produk asing. 7. Advocates yaitu seperti halnya client, advocates membeli barang atau jasa yang ditaarkan serta juga melakukan pembelian secara teratur atau rutin namun mereka mendorong teman-teman mereka agar membeli barang atau jasa untuk di rekomendasikan kepada orang lain. Dengan begitu secara tidak lansung mereka telah membantu melakukan pemasaran untuk perusahaan dan membawa konsumen untuk perusahaan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 33 2.6.4 Dimensi Loyalitas Dalam melakukan pengukuran terhadap variabel loyalitas pelanggan, peneliti menggunakan kerangka teori yang dijelaskan oleh Oliver (1999) dalam karya ilmiahnya yang berjudul Whence Consumer Loyalty? Dalam Journal of Marketing Vol. 63 terbitan tahun 1999 dalam penelitian sejenis terdahulu, Menurut Oskamp (1991) loyalitas pada awalnya berkembang mengikuti tiga dimensi atau tahap yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Pelanggan menjadi lebih loyal terlebih dahulu pada tahap kognitifnya yang merupakan tahapan loyalitas yang paling lemah kekuatannya, kemudian pad atahap afektif, hingga tahap konatif yang paling tinggi. Kemudia oliver (1999) menambahkan satu lagi dimensi diatas konatif, yaitu tindakan. Dalam rumutan kontrol tindakan, niat yang diikuti oleh motivasi, merupakan kondisi yang mengarah pada kesiapan bertindak dan pada keinginan untuk mengatasi hambatan untuk mencapai tindakan. Jadi, tindakan merupakan hasil dari pertemuan dua kondisi tersebut. Dengan kata lain, tindakan mendatang sangat didukung oleh pengalaman mencapai sesuatu dan penyelesaian hambatan. Hal ini menunjukkan bagaimana loyalitas itu dapat menjadi kenyataan, yaitu pertama sebagai loyalitas kognitif, kemudian loyalitas afektif, loyalitas konatif, dan akhirnya sebagai loyalitas tindakan. Berikut ini adalah penjelasan pada masing-masing dimensi loyalitas (Oliver, 1999): 1. Loyalitas Kognitif Konsumen yang memiliki loyalitas tahap pertama ini menggunakan basis informasi yang secara memaksa menunjuk pada satu merk lainnya, Jadi loyalitasnya hanya didasarkan pada kognisi saja sebagi contoh, sebuah pasar swalayan konsisten selalu menawarkan harga yang lebih rendah dari pesaing yang ada. Informasi ini cukup memaksa konsumen untuk selalu berbelanja dipasar swalayan tersebut, namun hal ini bukan merupakan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 34 2. Loyalitas Afektif Loyalitas tahap kedua ini didasarkan pada aspek afektif konsumen. Sikap merupakan fungsi dari kognisi (pengharapan) pada periode awal pembelian (masa pra konsumsi) dan merupakan fungsi dari sikap sebelumnya pada kepuasaan diperiode berikutnya (masa pasca konsumsi). Loyalitas tahap ini jauh lebih sulit diubah, tidak seperti tahap pertama, karena loyalitasnya sudah masuk kedalam benak konsumen sebagai efek, bukan sebagai kognisi yang mudah berubah. Munculnya loyalitas afektif ini didorong oleh faktor kepuasaan, namun masih tetap belum menjamin adalnya loyalitas. Niat yang diutarakan oleh konsumen, atau bahkan sekali pembelian ulang pun belum dapat dikatakan sebagai loyalitas, meskipun dapat dianggap sebagai tanda awal munculnya loyalitas. 3. Loyalitas Konatif Dimensi konatif (niat melakukan) dipengaruhi olleh peruahan-perubahn efek terhadap merk dan akan membentuk loyalitas konatif. Konatif menunnjukkan suatu niat atau komitmen untuk melakukan sesuatu ke arah suatu tujuan tertentu. Niat merupakan funsi dari niat sebelumnya (masa pra-konsumsi) dan sikap pada masa pasca-konsumsi. Maka loyalitas konatif merupakan suatu kondisi loyal yang mencakup komitmen mendalam untuk melakukan pembelin. Jenis komitmen ini sudah melampui afek. Afek hanya menunnjukkan kecendrungan motivasional sedangkan komitmen menunjukkan suatu keinginan untuk menjalankan tindakan. Bagaimanapun juga, keinginan untuk membeli ulang atau http://digilib.mercubuana.ac.id/ 35 menjadi loyal itu hanya merupakan tindakan yang terantisipasi tetapi belum terlaksana atau di tindak. 4. Loyalitas tindakan Tindakan loyalitas ini merupakan bentuk dari niat yang didiorong oleh motivasi. Tidak hanya berupa komitmen dan konsistensi , namun juga sudah ada tindakan dari pelanggan untuk tetap loyalitas yang paling loyal dengan bentuk tindakan. Berdasarkan pemaparan diatas, keempat dimensi tersebut akan dikombinasikan menjadi satu dengan indikatorindikator yang mengcu pada loyalitas, dimulai dari tingkat kognitif hingga tindakan. Indikator dari loyalitas pelanggan itu sendiri menurut Kotler dan Keller (2006) terdiri dari repeat purchase (kesetian terhadap pembelian produk), retention (ketahanan terhadap pengaruh yang negatif mengenai perusahaan), dan refferals (merefrensikan secara total esistensi perushaaan). 2. 7 Pelanggan Menurut (Greenbreg : 2010), pelanggan adalah seorang individu atau kelompok yang membeli produk fisik ataupun jasa degan mempertimbangkan berbagai macam faktor seperti harga, kualitas, tempat pelayanan berdasarkan keputusan mereka sendiri. Pelanggan adalah orang yang menjadi pembeli produk yang telah dibuat dan dipasarkan oleh sebuah perusahaan, dimana orang ini bukan hanya sekali (2004:102) 33 pelanggan suatu perusahaan adalah orang yang membeli dan menggunakan produk suatu perusahaan. Menurut Gasperz dalam laksana (2008:10) 34 pengertian pelanggan ada tiga yaitu : 33 http:eprints.polsri.ac.id/669/3/BAB%2011.pdf 34 ibid http://digilib.mercubuana.ac.id/ 36 Pelanggan internal merupakan orang yang berada dalam perusahan dan memiliki pengaruh pada perfomansi pekerjaan atau perusahaan kita. Pelanggan antara merupakan mereka yang bertindak atau berperan sebagai perantara bukan sebagai pemakai akhir produk. Pelanggan Eksternal merupakan pembeli atau pemakai akhir produk itu, yang sering disebut-sebut sebagai pelanggan nyata (real custemer). 2. 8 Nasabah Premier Banking Adalah nasabah yang memiliki dana yang tersedia di Bank OCBC NISP lebih dari 80.000.000, memiliki kartu kredit OCBC NISP dan merupakan nasabah aktif dalam segala aktivitas perbankan OCBC NISP. 2. 9 Penelitian Terdahulu, Kerangka berpikir dan Hipotesis Teori 2..9.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu sangatlah penting sebagai dasar pijakan dalam rangka penyusunan penelitian ini. Kegunaannya adalah untuk mengetahui hasil yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu sekaligus sebagai perbandingan dan gambaran yang dapat mendukung kegiatan penelitian berikutnya. Berikut ini akan dijelaskan hasil yang relevan dengan penelitian sebelumnya: Dalam penelitian Tri Akbar Vellayati (2016), dengan judul Pengaruh Pengaruh Marketing Public Relations Terhadap Citra Perusahaan Dan Dampaknya Terhadap Loyalitas Pelanggan (Survei pada Pelanggan Toyota Auto 2000 Jl. Letjend Sutoyo No.25, Malang). Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa responden yang menjadi objek dalam penelitian ini terdiri dari 82 orang laki-laki dan 34 orang perempuan. sebagian besar http://digilib.mercubuana.ac.id/ 37 responden dalam penelitian ini berlatar pendidikan S-1 yang persentasenya sebesar 45,69% dari total 116 responden. sebagian besar responden dalam penelitian ini berprofesi sebagai pegawai swasta yang persentasenya sebesar 44,83% dari total 116 responden. Sebagian besar responden dalam penelitian ini menggunakan kendaraan Avanza, yaitu sebanyak 46 responden. Sebanyak 116 responden dalam penelitian ini, rata-rata responden menggunakan produk dari Toyota berkisar dari 2 bulan hingga 13 tahun masa pemakaian. Analisis Jalur (Path Analysis) Tabel 1 Menunjukkan hasi analisis jalur antara variabel variabel publikasi, event, sponsorship, berita, pidato, kegiatan sosial, media identitas, citra perusahaan Toyota dan loyalitas pelanggan Toyota. Tabel 1. Hasil Uji Analisis Jalur (Path Analysis) Hipotesis Variabel Endogen Variabel Eksogen Beta thitung Probabilitas Keterangan H1 Citra Perusahaan Toyota Publikasi 0,197 2,700 0,008 Signifikan H2 Citra Perusahaan Toyota Event 0,035 0,444 0,658 Tidak Signifikan H3 Citra Perusahaan Toyota Sponsorship 0,199 2,150 0,034 Signifikan H4 Citra Perusahaan Toyota Berita 0,205 2,370 0,020 Signifikan H5 Citra Perusahaan Toyota Pidato 0,223 3,128 0,002 Signifikan H6 Citra Perusahaan Toyota Kegiatan Sosial 0,080 0,906 0,367 Tidak Signifikan H7 Citra Perusahaan Toyota Media Identitas 0,179 2,305 0,023 Signifikan H8 Loyalitas Pelanggan Toyota Citra Perusahaan Toyota 0,657 9,313 0,000 Signifikan Sumber: Penulis, 2014 H1 : Terdapat pengaruh langsung yang signifikan dari variabel publikasi terhadap citra perusahaan Toyota Tabel 1 menunjukkan hasil pengujian analisis jalur untuk mengetahui pengaruh publikasi terhadap citra perusahaan Toyota. Tabel 1 menunjukkan angka Koefisien beta pada hubungan publikasi terhadap citra perusahaan Toyota adalah sebesar 0,197. Hasi uji thitung yang diperoleh sebesar 2,700 dengan probabilitas sebesar 0,008. 2.9.2 Kerangka berpikir dan Hipotesis Teori http://digilib.mercubuana.ac.id/ 38 Pada setiap penelitian pasti diperlukan adanya kerangka berpikir sebagai pijakan atau sebagai pedoman dalam menentukan arah dari penelitian, hal ini diperlukan agar penelitian tetap terfokus pada kajian yang akan diteliti. Berkut ini adalah bambar kerangka berpikir yang dibuat oleh penulis. Public Relations Marketing Public Relations Peran MPR Membantu dalam peluncuran produk baru Membantu dalam reposisi produk lama Membangun ketertarikan dalam kategori produk Mempengaruhi kelompok sasaran tertentu Membantu melindungi produk yang telah mengalami masalah public Membangun citra perusahaan dengan cara mencerminkan hal baik atau positif mengenai produk-nya. Kegiatan MPR Terbitan (Publication Acara (Event) Sponsorship Berita Taktik MPR Pull Strategy (Menarik) Push Strategy (Mendorong) Pass Strategy (Mempengaruhi) Pidato Keinginan Layanan Masyarakat Media Identitas LOYALITAS http://digilib.mercubuana.ac.id/