GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR DI KLINIK SEGAR WARAS DI KECAMATAN AEK LEDONG KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2014 Oleh : PLORA NOVITA FEBRINA, SST ABSTRAK Menurut WHO (Word Hearth Organisation) yang menemukan angka kematian bayi sebesar 560.000 yang disebabkan oleh infeksi tali pusat. Di negara Asia Tenggara di perkirakan ada 220.000 kematian bayi yang di sebabkan karena perawatan tali pusat yang kurang bersih. Faktor penyebab terjadinya infeksi tali pusat berdampak negatif dari perawatan tali pusat yang tidak benar di lakukan kepada bayi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan ibu nifas dalam perawatan tali pusat. Penelitian ini bersifat deskriftif dimana jumlah populasi ibu nifas yang mempunyai bayi dan semua dijadikan sampel, yang dimana pengumpulan data ini menggunakan angket kuesioner dengan jumlah 20 buah pertanyaan. Hail penelitian menunjukkan bahwa dari 30 responden mayoritas pengetahuan kurang sebanyak 16 orang (54%), yang berpengetahuan cukup sebanyak 12 orang (40%), dan berpengetahuan baik sebanyak 2 orang (6%). Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat di kategorikan kurang, sehingga perlu peningkatan dan penambahan sumber informasi guna meningkatkan dan penambahan sumber informasi guna meningkatkan pengetahuan ibu nifas tentang perwatan tali pusat. Hasil penelitian ini menjadi motivasi bagi petugas kesehatan khususnya bidan untuk memberikan penyuluhan tentang perwatan tali pusat di Klinik Segar Waras Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan Tahun 2014. Kata Kunci : Pengetahuan, perawatan, Tali Pusat PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran,kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap oarang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal di seluruh wilayah Indonesia.Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menurunkan angka kesakitan (morbilitas) dan angka kematian (mortalitas).Akan tetapi, beberapa derajat kesehatan masih belum menunjukkan keberhasilan yang memuaskan.Pada tahun 2007, angka kematian bayi adalah 34/1000 kelahiran hidup (Ronald,2011). Tiga penyebab utama kematian bayi menurut badan penelitian dan pengembangan kesehatan adalah ISPA,Komplikasi Perinatal, dan diare pada tahun 2001,pola penyebab kematian bayi ini tidak banyak mengalami perubahan dari periode sebelumnya yaitu penyebab perinatal ISPA,diare,tetanus neonatorum,infeksi saluran cerna, dan penyakit saraf (Sodikin,2012). Kasus kesakitan dan kematian neonatal yang berhubungan dengan infeksi tali pusat masih banyak ditemukan. Pada tahun 2000, WHO (World Hearth Organisation) menemukan angka kematian bayi sebesar 560.000 yang disebabkan oleh infeksi tali pusat. Di negaranegara Asia Tenggara diperkirakan ada 220.000 kematian bayi yang disebabkan karena perawatan tali pusat yang kurang bersih (Ronald, 2011). Menurut data Depertemen Kesehatan, 75% kematian bayi terjadi pada masa perinatal. Kematian neonatal kelompok umur 8-28 hari tertinggi adalah infeksi, yaitu sebesar 57,1% (termasuk tetanus, sepsis, pnemonia, dan diare). Preporsi kematian karena tetanus neonatorum yaitu 9,5% (Ronald,2011). Menurut depertemen kesehatan Sumut (2008), beberapa penyebab kematian bayi di karenakan 37% gangguan pernapasan, 34% premature, 12% infeksi, 5% ikterus, 3% postmatur, dll sebanyak 27%. Dalam milineum Devolepment Goal (MDGS). Indonesia menargetkan pada tahun 2015 Angka Kematian Bayi menurun menjadi tujuh belas bayi per 1.000 kelahiran hidup (Maryunani, 2010). Perawatan tali pusat adalah melakukan pengobatan dan peningkatan tali pusat yang menyebabkan pemisahan fisik ibu dan bayi, kemudian tali pusat dirawat dalam keadaan bersih dan terhindar dari infeksi,perawatan tali pusat yang baik dan benarakan menimbulkan dampak positif yaitu tali pusat akan lepas pada hari yang ke-5 sampai hari yang ke-7 tanpa ada komplikasi, sedangkan dampak negatif dari perawatan tali pusat yang tidak benar adalah bayi akan mengalami penyakit infeksi yang akan mengakibatkan kematian (Ronald, 2011). Tujuan perawatan tali pusat adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi baru lahir, penyakit ini disebabkan karena masuknya spora kuman tetanus kedalam tubuh melalui tali pusat,baik dari alat yang tidak steril,pemakaian obat-obatan maupun bubuk atau daun-daunan yang ditaburkan ke tali pusat sehingga dapat mengakibatkan infeksi (Ronald, 2011). Dari survey awal selama berpraktek di PUSTU Lae Nuaha penulis menemukan mayoritas ibu nifas memberikan tanggung jawab sepenuhnya kepada petugaskesehatan dalam perawatan tali pusat bayinya sampai putus. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir di Klinik Segar Waras Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Labuhan Asahan Tahun 2014” 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, perumusan masalah dalam penelitian adalah bagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Tali Pusat di PUSTU Lae Nuaha Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi Sidikalang Tahun 2014. 1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui Gambaran Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Di Klinik Segar Waras Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan Tahun 2014. 1.3.2 Tujuan Khusus 1.3.2.1 Untuk Mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Tali Pusat Berdasarkan Pendidikan Di Puskesmas Pembantu Lae Nuaha Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi Sidikalang 2014. 1.3.2.2 Untuk Mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Tali Pusat Berdasarkan Pekerjaan Di Puskesmas Pembantu Lae Nuaha KecamatanSiempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi Sidikalang 2014. 1.3.2.3 Untuk Mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Tali Pusat Berdasarkan Umur Di Puskesmas Pembantu Lae Nuaha Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi Sidikalang 2014. 1.3.2.4 Untuk Mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Tali Pusat Berdasarkan Paritas Di Puskesmas Pembantu Lae Nuaha KecamatanSiempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi Sidikalang 2014. 1.3.2.5 Untuk Mengetahui Gambaran Pengetahuan IbuTentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Di Klinik Segar Waras Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan 2014. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 ManfaatTeoritis 1.4.1.1 Bagi Peneliti bersumber pada berbagai laporan ilmiah, hasil penelitian jurnal dan lain-lain (Hidayat, 2011). Untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan serta sebagai tolak ukur untuk penelitian berikutnya. Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat di Klinik Segar Waras Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan 1.4.1.2 Bagi Instansi Pendidikan Sebagai bahan referensi di perpustakaan Akademi Kebidanan Mitra Husada Dan sebagai masukan untuk penelitian selanjutnya. 1.4.1.3 Bagi Peneliti selanjutnya Penelitian ini dapat menjadi data dasar dan menambah pengetahuan bagi peneliti selanjutnya dalam hal ini tentang perawatan tali pusat. 3.1.1 Bangan Ikerangka Konsep Pengetahuan Karakteristik Ibu Berdasarkan : - Pendidikan - Pekerjaan - Umur - Paritas - Sumber Informasi 3.3 Populasi dan Sampel 1.4.2 Manfaat Praktis 1.4.2.1 Bagi Petugas kesehatan Sebagai bahan informasi untuk menigkatkan kesehatan anak dan mengajak ibu ikut serta dalam perawatan tali pusat. 1.4.2.1 Bagi Responden Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan motivasi pada responden tentang pentingnya perawatan tali pusat. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep Kerangka konsep merupakan justifikasi ilmiah terhadap penelitian yang dilakukan dan member landasan kuat terhadap topik yang dipilih sesuai dengan identifikasi masalah. Kerangka konsep harus didukung landasan teori yang kuat serta ditunjang oleh informasi yang 3.3.1 Populasi Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri dari objek dan subjekyang mempunyai kualitas tinggi dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Alimun,2011) Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang memiliki bayi di Klinik Segar Waras Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan Tahun 2014 sebanyak 30 orang. 3.3.2 Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti atau sebagian jumlah dari yang dimiliki populasi (Hidayat,2010). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang memiliki bayi sebanyak 30 orang, pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. 3.4. Jenis dan Desain Penelitian 3.3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif nonanalitk dimana ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat di pustu lae nuaha kecamatan siempat nempu hulu kabupaten dairi tahun 2014. 3.3.2 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriftif yang artinya variabel independen dan variabel dependen diteliti secara bersama dan dalam suatu waktu dengan menggunakan data primer (Notoadmojo,2010). 3.5 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 3.5.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Klinik Segar Waras Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan Tahun 2014.Adapun alasan penulis memilih lokasi penelitian tersebut karena setelah dilakukan survey awal lapangan banyak ibu nifas yang belum memahami cara perawatan tali pusat, sehingga penulis tertarik melakukan penelitian di PUSTU tersebut. 3.5.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan dari bulan Oktober sampai Februari Pengumpulan data primer dilakukan langsung oleh peneliti dengan menggunakan instrumen penelitian berupa koesioner. Sebelum koesioner dibagikan kepada responden untuk mendatangipersetujuan menjadi rseponden (informen counsent). Setelah selesai menjawab seluruh pertanyaan, koesioner dikumpulkan kembali untuk diperiksa kelengkapan jawaban responden. Jika ada kuesioner yang belum dijawab seluruhnya, responden akan diminta untuk melengkapi jawaban tersebut. 3.7 Instrumen penelitian Bahan dan alat penelitian data, adalah alat untuk mengumpulkan data, atau alat ukur penelitian. Alat ukur penelitian dalam penelitian ini adalah kuesioner mengenai tingkat pengetahuan ibu. Alat ukur terdiri dari 2 bagian yaitu: bagian pertama beri identitas dan karakteristik responden. Skala pengukuran pengetahuan adalah jika jawaban benar diberi nilai atau skor 1 dan bila jawaban salah diberi nilai 0. Pertanyaan ganda memilih jawaban a, b, c, dan anggap benar (Machfoedz, 2010). Keterangan P= Persentase F= Jumlah jawaban yang benar N= Jumlah soal Jawaban kuesioner akan di bagi 3 kategori 3.6 Pengumpulan data P = FX 100% N 1. Baik : Bila mampu memperoleh nilai 76100% 2. Cukup : Bila mampu memperoleh nilai 56-75% 3. Kurang : Bila mampu memperoleh nilai 40-55% 3.8 Penglahan data dan Analisa Data 3.8.1 Penglahan Data 1. Editing (Penyuntingan Data) Dilakukan dengan memerisa kelengkapan isi kuesioner dengan tujuan agar data yang masuk dapat diolah secara benar. Sehingga pengolahan data memberikan hasil menggambarkan masalah yang diteliti, kemudian data dikelompokkan dalam penelitian ini tidak ada kesalahan dan kekeliruan dalam mengumpulan data maka tidak dilakukan pendataan ulang. 2. Coding(Pengkodean) Memberikan kode jawaban secara angka dan kode tertentu sehingga lebih mudah dan sederhana. 3. Skoring (Pemberian nilai) Menberikan skor terhadap jawaban benar dengan skor 5 dan salah skor 0. 4. Tabulating Mempermudahanalisa data serta mengambil kesimpulan data di masukkan ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. 3.8.2 Analisis data Dalam penelitian ini analisis data disajikan dengan menggunakan analisis Univariate (Analisa Deskriptif) yaitu analisa data deskriptif dengan melihat presentase data yang telah terkumpul yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Analisa data lalu dilanjutkan dengan membahas hasil penelitian teori dan kepustakaan yang ada. Interval pada umur dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut (Hastono, 2011). R= Nilai maksimal – nilai minimal M= 1 + 3,3 log n Interval Class= R M Jadi, pada penelitian yang di lakukan didapatkan responden yang memiliki usia tertinggi adalah usia 30 tahun dan usia terendah adalah usia 22 tahun. HASIL DARI PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil penelitian yang berjudul “Gambaran pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat di puskesmas pembantu lae nuaha kecamatansiempat nempu hulu kababupatenDairi “ dengan jumlah sampel 30 orang maka hasil yang di peroleh adalah sebagai berikut : 4.1.1 Distribusi Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi. Pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat diukur dalam 3 kategori yaitu baik, cukup, dan kurang. Berikut inin pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat dapat di lihat dari tabel di bawah ini : Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Tentang Gambaran Pengetahuan IbuTentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Di Klinik Segar Waras Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan No Tingkat Jumlah % Pengetahuan Orang 1 Baik 2 6 2 3 Cukup Kurang Jumlah 12 16 30 40 54 100 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat yang di ambil dari 30 responden adalah mayoritas berpengetahuan, kurang sebanyak 16 orang (54%), berpengetahuan cukup 12 orang (40%), dan berpengetahuan baik 5 orang (17%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Responden Tentang Gambaran Pengetahuan IbuTentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Di Klinik Segar Waras Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan Karakteristik Frekuensi (F) Persentase (%) Pendidikan SD 8 27 SMP 9 30 SMA 13 43 Pekerjaan Petani 25 83 Pedagang 5 17 Umur 22-24 13 44 25-27 13 43 28-30 3 10 31-33 34-35 1 3 Paritas Primipara 11 37 Skundipara 13 43 Multipara 6 20 Sumber Informasi Media Cetak Media Elektronik Tenaga Kesehatan 30 100 Dari tabel diatas terlihat dari bahwa kelompok pendidikan berada rentang pada SMA 13 orang (43%), sedangkan pada tingkat pekerjaan rntang pada petani 25 orang (83%), sedangkan pada tingkat umur rentang pada 22-27 tahun 26 orang (87%), dan sedangkan pada tingkatan paritas rentang pada ibu skundipara 13 orang (43%). 4.1.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan di ketahui jumlah responden sebanyak 30 responden distribusi berdasarkan pendidikan yang di kategorikan menjadi 3 bagian yaitu SD, SMP, SMA seperti yang tertera pada tabel sebagai seberikut : Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Tentang Gambaran Pengetahuan IbuTentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Di Klinik Segar Waras Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan Pendidikan Pengetahuan Total Cukup Kurang F % F % F % F % SD 2 7 6 20 8 27 SMP 4 13 5 16 9 29 SMA 2 7 6 20 5 17 13 44 Total 2 7 12 37 16 56 30 100 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan ibu nifas tentang 4.1.4 Distribusi frekuensi perawatan tali pusat yang di ambil responden berdasarkan Pekerjaan dari 30 responden adalah pada Berdasarkan hasil pengumpulan data kategori SD mayoritas yang telah dilakukan di ketahui berpengetahuan kurang 6 orang jumlah responden sebanyak 30 (20%), dan minoritas berpengetahuan responden distribusi berdasarkan cukup 2 orang (7%). Pada kategori pekerjaan yang di kategorikan SMP mayoritas berpengetahuan menjadi 2 bagian yaitu petani dan kurang 5 orang (16%), dan minoritas pedagang seperti yang tertera pada berpengetahuan cukup 4 orang tabel sebagai seberikut : (13%). Pada kategori SMA mayoritas berpengetahuan cukup 6 orang (20%), berpengetahuan kurang 5 orang (17%), dan minoritas berpengetahuan baik 2 orang (7%). Baik Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Tentang Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Di Klinik Segar Waras Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan Pekerjaan Pengetahuan Total Baik Cukup Kurang F % F % F % F % Petani 1 3 11 37 13 44 25 83 Pedagang 1 3 1 3 3 10 5 17 Total 2 6 12 40 16 54 30 100 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan ibu nifas tentang 4.1.5 Distribusi Frekuensi perawatan tali pusat yang di ambil Responden Berdasarkan Umur dari 30 responden berdasarkan Berdasarkan hasil pengumpulan data kategori petani mayoritas yang telah dilakukan di ketahui berpengetahuan kurang 13 orang jumlah responden sebanyak 30 (44%), berpengetahuan cukup 11 responden distribusi berdasarkan orang (37%), dan minoritas umur yang di kategorikan menjadi 3 berpengetahuan baik 1 orang (3%). bagian yaitu 20-25 tahun, umur 26Pada kategori pedagang mayoritas 30 tahun, umur 31-35 tahun seperti berpengetahuan kurang 3 orang yang tertera pada tabel sebagai (10%), dan minoritas berpengetahuan seberikut : baik dan cukup 1 orang (3%). Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Tentang Gambaran Pengetahuan IbuTentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Di Klinik Segar Waras Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan Umur Pengetahuan Total (Tahun) Bik Cukup Kurang F % F % F % F % 22-24 1 3 7 24 5 17 13 44 25-27 1 3 3 10 9 30 13 43 28-30 1 3 2 7 3 10 31-33 34-36 1 3 1 3 Total 2 6 12 40 16 54 30 100 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa orang (24%), berpengetahuan kurang pengetahuan ibu nifas tentang 5 orang (17%), dan minoritas perawatan tali pusat yang di ambil berpengetahuan baik 1 orang (3%). dari 30 responden berdasarkan Pada kategori umur 25-27 tahun kategori umur 22-24 tahun adalah adalah mayoritas berpengetahuan mayoritas berpengetahuan cukup 7 kurang 9 orang (30%), berpengetahuan cukup 3 orang (10%), dan minoritas berpengetahuan baik 1 orang (3%). Pada kategori umur 28-30 tahun adalah mayoritas berpengetahuan kurang 2 orang (7%), berpengetahuan cukup 1 orang (3%), dan minoritas berpengetahuan baik tidak ada. Pada kategori umur 31-33 tahun responden tidak ada. Pada kategori umur 34-36 tahun mayaoritas berpengetahuan cukup 1 orang (3%), dan minoritas berpengetahuan kurang dan baik (0%). 4.1.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paritas Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan di ketahui jumlah responden sebanyak 30 responden distribusi berdasarkan paritas yang di kategorikan menjadi 2 bagian yaitu primipara dan multipara seperti yang tertera pada tabel sebagai seberikut : Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paritas Tentang Gambaran Pengetahuan IbuTentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Di Klinik Segar Waras Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan Paritas Pengetahuan Total Baik Cukup Kurang F % F % F % F % Primipara 1 3 4 13 6 20 11 37 Skundipara 5 17 8 27 13 43 Multipara 1 3 3 10 2 7 6 20 Total 2 6 12 40 16 54 30 100 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa berpengetahuan kurang 2 orang pengetahuan ibu nifas tentang (7%), dan minoritas berpengetahuan perawatan tali pusat yang di ambil baik 1 orang (3%). dari 30 responden berdasarkan paritas dengan kategori primipara 4.1.7 Distribusi Frekuensi adalah mayoritas berpengetahuan Responden Berdasarkan Sumber kurang 6 orang (20%), Informasi berpengetahuan cukup 4 orang Berdasarkan hasil pengumpulan data (13%), dan minoritas berpengetahuan yang telah dilakukan di ketahui baik 1 orang (3%). Pada kategori jumlah responden sebanyak 30 skundipara mayoritas responden distribusi berdasarkan berpengetahuan kurang 8 orang sumber informasi yang di (27%), dan minoritas berpengetahuan kategorikan menjadi 2 bagian yaitu cukup 5 orang (17%). Pada kategori primipara dan multipara seperti yang multipara mayoritas berpengetahuan tertera pada tabel sebagai seberikut : cukup 3 orang (10%), Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Tentang Gambaran Pengetahuan IbuTentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Di Klinik Segar Waras Kecamatan Aek Ledong Kabupaten Asahan Sumber Informasi Pengetahuan Total Baik Cukup Kurang F % F % F % F % Media Cetak Media Elektronik Tenaga Kesehan 2 6 12 40 16 54 30 100 Total 2 6 12 40 16 54 30 100 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tertentu.Pengindraan terjadi melalui pengetahuan ibu nifas tentang panca indra manusia, yakni indra perawatan tali pusat yang di ambil penglihatan, pendengaran, dari 30 responden berdasarkan penciuman, rasa dan raba. paritas dengan kategori primipara Menurut asumsi penulis, adalah mayoritas sumber informasi bahwa pengetahuan ibu nifas kurang tenaga kesehatan yaitu sebanyak 30 disebabkan karena kurangnya responden (100%), dan minoritas pengalaman pribadi dan ketidak media cetak dan media elektronik ingintauaannya dalam perawatan tali (0%) pusat. Salah satu faktor adalah seiring dengan kemajuan teknologi 4.2 Pembahasan dan selalu mengandalkan petugas Dari hasil penelitian kesehatan dalam perawatan tali Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas pusat, tidak dilakukannya Tentang Perawatan Tali Pusat Di penyuluhan oleh petugas kesehatan PUSTU Lae Nuaha Kecamatan dalam perawatan tali pusat. Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi Tahun 2014, maka hasil 4.2.2 Berdasarkan Pendidikan pembahasannya sebagai berikut : Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa dari 4.2.1 Berdasarkan Pengetahuan 30 responden mayoritas Dari hasil penelitian yang berpendidikan SMA sebanyak 13 dilakuakan dapat diketahui bahwa responden (43%), dengan dari 30 responden mayoritas berpengetahuan baik 2 orang (7%), berpengetahuan kurang 16 orang berpengetahuan cukup 6 orang (53%), minoritas berpengetahuan (20%), dan berpengetahuan kurang 5 cukup 12 orang (40%), orang (17%). berpengetahuan cukup 2 orang (7%). Pendidikan berarti Menurut Notoadmojo 2011, bimbingan yang diberikan seseorang Pengetahuan adalah hasil “tahu” dan kepada orang lain agar dapat ini terjadi setelah orang melakukan memahami sesuatu hal. Tidak dapat pengindraan terhadap suatu objek dipungkiri bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya pengetahuan yang dimilikinya akan semakin banyak. Sebaliknya, jika seseorang memiliki tingkat pendidikan yang rendah, maka akan menghambat perkembangan sikap orang tersebut terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan (Iqbal, 2012). Menurut asumsi penulis dari hasil penelitian bahwa sesuai dengan teori seemakin tinggi pendidikan maka semakin paham tentang perawatan tali pusat. Mungkin adapun sekitar lima orang yang berpengetahuan kurang disebabkan karena kurang ingintahuaannya dalam perawatan tali pusat dan selalu beranggapan itu adalah tugas tenaga kesehatan. 4.2.3 Berdasarkan Pekerjaan Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa dari 30 responden adalah mayoritas pekerjaan petani dengan rsponden 25 orang (83%) dengan berpengetahuan baik 1 orang (3%), berpengetahuan cukup 11 0rang(37%), dan berpengetahuan kurang 13 orang (44%). Lingkungan pekerjaan dapat membuat seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan, baik secara langsung maupun tidak langsung (Iqbal, 2012). Menurut asumsi penulis dari hasil penelitian bahwa sesuai dengan teori semakin tinggi jabatan pekerjaan maka semakin paham tentang perawatan tali pusat. Mungkin adapun sekitar tiga belas orang yang berpengetahuan kurang disebabkan karena kurang ingintahuaannya dalam perawatan tali pusat dan selalu beranggapan itu adalah tugas tenaga kesehatan. 4.2.4 Berdasakan Umur Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa dari 30 responden adalah mayoritas pada ibu umur 25-27 dengan 13 orang (43%) dengan berpengetahuan baik 1 orang (3%), berpengetahuan cukup 3 orang (10%), dan berpengetahuan kurang 9 oarang (30%). Dengan bertambahnya umur seseorang akan mengalami perubahan aspek fisik dan psikologis (mental). Secara garis besar, pertumbuhan fisik terdiri atas empat kategori perubahan yaitu perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya cici-ciri lama, dan timbul ciri-ciri baru (Iqbal, 2012). Menurut asumsi penulis dari data yang diperoleh setelah melakukan penelitian bahwa kategori umur tahunsesuai dengan teori karena kurangnya pengalaman dan informasi terhadap perawatan tali pusat. 4.2.5 Berdasarkan Paritas Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa dari 30 responden adalah mayoritas pada ibu skundipara dengan 13 orang (43%) dengan berpengetahuan baik tidak ada, berpengetahuan cukup 5 orang (17%), dan berpengetahuan kurang 8 orang (26%). Paritas adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan oleh seorang ibu.Tingkat paritas telah menarik perhatian para peneliti dalam hubungan kesehatan, ibu yang berparitas tinggi terhadap asosiasi antara tingkat paritas dan penyakitpenyakit tertentu contoh : Asma, brochiale, ulkus peptikum, pilorok, stenosis dan seterusnya (Notoadmodjo,2010). Menurut asumsi penulis dari data yang diperoleh setelah melakukan penelitian bahwa bahwa dalam kategori skundiparadalam perawatan tali pusat tidak sesuai dengan teori disebabkan karena ibu selalu beranggapan bahwa dalam perawatan tali pusat tersebut adalah tegas dari petugas tenaga kesehatan. 4.2.5 Berdasarkan Informasi Sumber Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa dari 30 responden adalah mayoritas pada tenaga kesehatan dengan 16 orang (54%) dengan berpengetahuan kurang, berpengetahuan cukup 12 orang (40%), dan berpengetahuan baik orang (2%). Sumber informasi adalah media yang di gunakan untuk mendapatkan hal-hal yang menambah pengetahuan. Menurut asumsi Penulis dari data yang diperoleh setelah melakukan penelitian bahwa dalam kategori tenaga kesehatan perawatan tali pusat tidak sesuai dengan teori, itu disebabkan karena kurangnya keingintahuan ibu dan selalu beranggapan bahwa perawatan tali pusat tugas dari tenaga kesehatan. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Setelah dilakukan penelitian terhadap gambaran pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat di pustu lae nuaha kecamatan siempat nempuhulu kabupaten dairi tahun 2014 dapat di simpulkan sebagai berikut : 5.5.1Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan responden 30 orang dilihat berdasarkan pengetahuan kurang 16 orang (54%), dan berpengetahuan baik 2 orang (6%). 5.5.2 Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan 30 responden dapat dilihat berdasarkan pendidikan adalah 6 orang (20%) kurang pada kategori SD, dan minoritas 2 orang (3%) baik pada kategori SMA. 5.5.3 Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan 30 responden dapat dilihat berdasarkan pekerjaan adalah 13 orang (44%) kurang pada kategori petani, dan minoritas 1 orang (3%) baik dan cukup pada kategori petani dan pedagang. 5.5.4 Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan 30 responden dapat dilihat berdasarkan umur adalah 10 orang (34%) kurang pada kategori umur 20-25 tahun, dan minoritas 1 orang (3%) baik dan cukup pada ketegori umur 20-335 tahun . 5.5.5 Dari hasil penelitian yang di lakukan dengan 30 responden dapat dilihat berdasarkan paritas adalah 8 orang (27%) kurang pada kategori skundipara, dan minooritas 1 (3%) baik pada kategori multipara. 5.5.6 Dari hasil penelitian yang di lakukan dengan 30 responden dapat dilihat berdasarkan Sumber Informasi adalah 16 orang (54%) kurang pada kategori Tenaga kesehatan, dan minoritas 2 (6%) baik pada Tenaga kesehatan. 5.2 SARAN 5.2.1 Bagi Peneliti Diharapkan bagi peneliti agar lebih banyak lagi mempelajari materimateri kebidanan untuk meningkatkan tentang kualitas hasil karya tulis berikutnya. 5.2.2 Bagi Instansi Pendidikan Diharapkan bagi Akademi Kebidanan Mitra Husada Medan agar dapat menambahkan buku-buku terbaru sebagai referensi penelitian selanjutnya mengenai tentang perawata tali pusat. 5.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi dasar dan menambah pengetahuan bagi peneliti selanjutnya dalam hal ini tentang perawatan tali pusat. 5.2.4 Bagi Tenaga Kesehatan Diharapkan bagi tenaga kesehatan yang ada dapat member ibu nifas yang mempunyai bayi belum putus tali pusat agar memberikan penyuluhan tentang perawatan tali pusat agar tidak selalu tergantung dengan petugas kesehatan dan untuk meningkatkan kualitas dalam memberikan pelayanan. 5.2.5 Bagi Ibu Nifas Kepada para responden di harapkan agar lebih mencari informasi tentang perawatan tali pusat.