Sundari Utama, Praktikum Mahasiwa PRAKTIKUM MAHASISWA DITINJAU DARI SUDUT SEKOLAH (PENDIDIKAN PEKERJAAN SOSIAL) Sundari Utama Pendahuluan Praktikum mahasiswa merupakan bagian integral dari pendidikan pekerjaan Sosial profesional. Tujuan Praktikum adalah untuk memberi kesempatan mahasiswa mengembangkan pengetahuan dan ketrampilannya sebagai pekerja Sosial profesional. Pelajaran di sekolah dan di lapangan merupakan pola yang berkaitan. Dengan demikian dapat terjadi bahwa mahasiswa belajar teori di kelas dan menerapkannya di lapangan. Profesi pekerja Sosial berkaiatan dengan pengembangan standar dan metode profesional sehingga dalam pendidikan pekerjaan sosial profesional mahasiswa melaksanakan praktek di bawah supervisi seorang supervisor. Supervisi adalah seni untuk memampukan mahasiswa melakukan fungsinya melalui bimbingan supervisor. Seni tersebut meliputi suatu proses pengajaran oleh supervisor, belajar baik pada supervisor maupun mahasiswa, dan pembentukan hubungan administratif dan profesional dengan tujuan mengembangkan kemampuan mahasiswa sampai dengan pada suatu taraf prestasi yang di harapkan oleh sekolah. Agar praktikum mahasiswa Pendidikan Pekerjaan Sosial dapat berjalan dan berhasil dengan baik, maka praktikum yang dilaksanakan mahasiswa harus dibawah supervisi dari seorang pekerja sosial profesional. bukan orang yang mengawasi dan menghukum kesalahan orang lain tetapi seorang supervisor adalah seorang pelaku pengembangan potensi mahasiswa. Supervisi yang dilakukan oleh supervisor digunakan untuk menjalankan 3 jenis fungsi, yaitu : a. Administrasi usaha kesejahteraan sosial, melalui tenaga organisasi Usaha Kesejahteraan Sosial.” Fungsi administrasi adalah kewajiban terhadap klien, yang dilakukan melalui tenaga organisasi usaha kesejahteraan sosial, yang bermanfaat untuk menjamin agar pengelolaan program dilakukan dengan efektif. Fungsi Supervisor b. Kontrol terhadap tenaga organisasi tersebut, yaitu terhadap kompetensi profesionalnya. Fungsi kontrol terhadap kompetensi tenaga organisasi Usaha Kesejahteraan Sosial. Walaupun sudah ada pengakuan dari masyarakat terhadap hak pelaku praktek untuk menjalankan peranannya, pihak organisasi mempunyai kewajiban untuk melakukan kontrol terhadap kemampuan tenaga organisasi kesejahteraan sosial. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai metode, diantarannya dengan “supervisi“. Kontrol terhadap kompetensi dapat juga dilakukan dengan antara lain: - syarat pendidikan profesional, case recording, case conference dan lain-lain. Fungsi supervisor adalah mengajar mahasiswa untuk menerapkan teori yang telah dipelajari di sekolah ke dalam praktek di lapangan. Supervisi adalah proses belajar mengajar dalam relasi antara pihak yang memberi dan pihak yang menerima supervisi. Seorang supervisor memberi bantuan kepada mahasiswa untuk mengenal kekuatan kekuatan sendiri, meningkatkan ketrampilan yang sudah ada dan mengembangkan ketrampilan baru, serta mengevaluasi perkembangan ke arah tujuan - tujuan pribadi dan tujuan - tujuan organisasi kesejahteraan sosial. Dengan demikian seorang supervisor c. Sosialisasi peranan pelaku pekerjaan sosial (terjadi dalam praktikum). Fungsi sosialisasi/Pendidikan Tenaga Profesional. Dalam program pendidikan tenaga profesional, yang menjadi pokok utama adalah praktek sosial. Dalam program pendidikan profesional, praktek sosial diajarkan pada 3 dimensi, yaitu: sebagai konsep (mengajarkan teori-teori), sebagai prinsip (mengajarkan metodemetode intervensi berdasarkan prinsip), dan sebagai peranan pelaku praktek profesional (sosialisasi peranan dan internalisasi sistim nilai pelaku praktek). INSA NI No.8/Th.XXII/Februari/2005 69 Sundari Utama, Praktikum Mahasiswa Pengajaran praktek sosial sebagai konsep dan prinsip dilakukan di sekolah, sedangkan sebagai peranan pelaku praktek harus dilakukan dalam pendidikan di lapangan pada organisasi Usaha Kesejahteraan Sosial. Dari uraian tersebut diatas maka jelas bahwa praktikum yang dilakukan mahasiswa sebagai pelaku praktek Sosial harus dibawah bimbingan seorang tenaga pekerja sosial profesional agar mahasiswa dapat menjalankan praktek dengan baik. Persiapan Praktikum Persiapan praktikum adalah untuk membantu memudahkan mahasiswa melakukan praktek sosial di lapangan (organisasi usaha kesejahteraan sosial), perlu persiapan praktikum yang melibatkan supervisor lapangan mulai sejak perencanaan sampai dengan pelaksanaan, evaluasi dan terminasi praktikum. Hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh supervisor sekolah untuk diketahui oleh supervisor lapangan, antara lain : 1. Hal yang menyangkut pengajaran lapangan : a) Tujuan Praktikum b) Isi pengajaran dilapangan (tugas-tugas mahasiswa) c) Standar prestasi yang diharapkan. d) Ketrampilan khusus yang ingin didapat oleh mahasiswa. 2. Data tentang mahasiswa a) Umur, pendidikan dan pengalaman praktek b) Minat,kekuatan dan kelemahan, motivasi dan sebagainya. c) Informasi yang memberi kepastian kepada supervisor lapangan bahwa mahasiswa tersebut cocok untuk lembaga tersebut. d) Laporan evaluasi dari supervisor lapangan sebelumnya, bagi mahasiswa yang pernah menjalankan praktikum. 3. Informasi praktis a) Lama praktikum b) Rencana kerja mahasiswa selama di lapangan c) Hari-hari kerja mahasiswa di lapangan d) Jadwal pertemuan Supervisi sekolah dan Supervisor Lapangan. e) Absensi mahasiswa dan sebagainya. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan praktikum itu sendiri, apapun tujuan praktikum seorang mahasiswa supervisor membantu mengembangkan kemampuan mahasiswa sebagai calon Pekerja Sosial profesional secara penuh. Untuk itu beberapa aspek yang perlu di kembangkan, adalah: 1. Kemampuan membantu orang lain 2. Memiliki kepercayaan diri 3. Kecakapan mengadakan Hubungan yang konstruktif 4. Memiliki emosional yang stabil 5. Ketrampilan berkomunikasi 6. Kebiasaan bekerja yang positif 7. Ketrampilan administratif 8. Disiplin diri dan lain-lain. Ebvaluasi Evaluasi merupakan bagian penting dalam praktikum mahasiswa, Evaluasi tersebut meliputi aspek-aspek Pengetahuan, ketrampilan dan sikap, yaitu : 1. Kemampuan menghubungkan teori dan praktek 2. Pengorganisasian pekerjaan 3. Kualitas kerja 4. Kuantitas kerja 5. Kebiasaan kerja: kemampuan mengorganisir, ketepatan waktu, kehadiran,kerjasama dan lain-lain. 6. Ketrampilan minat kerja 7. Hubungan Dinas 8. Pengetahuan tentang pekerjaan 9. Sikap terhadap pekerjaan 10. Karakter 11. Kemampuan untuk membangun dan belajar sendiri. Penutup Praktek dalam Pendidikan Pekerja Sosial adalah memberi kesempatan pada 70 INSA NI No.8/Th.XXII/Februari/2005 Sundari Utama, Praktikum Mahasiwa mahasiswa untuk mengembangkan : pengetahuan, sikap, ketrampilan. Oleh sebab itu praktikum yang dilakukan mahasiswa pekerja sosial harus di bawah bimbingan seorang supervisor. Praktek sosial dalam Program Pendidikan Pekerjaan Sosial profesional diajarkan dalam 3 dimensi, yaitu: sebagai konsep, sebagai prinsip dan sebagai pelaku peranan. Supervisi merupakan proses belajarmengajar antara yang memberi dan menerima supervisi. Supervisi dalam bidang praktek pekerjaan sosial mempunyai 3 fungsi, yaitu: Fungsi Administrasi, yang merupakan kewajiban terhadap klien oleh tenaga organisasi Usaha Kesejahteraan Sosial; Fungsi kontrol terhadap kompetensi tenaga organisasi Usaha Kesejahteraan Sosial; dan fungsi sosialisasi peranan pelaku praktek sosial. Sebagai konsep dan sebagai prinsip dilakukan pengajaran disekolah, sedangkan sebagai peranan pelaku praktek dilakukan pengajaran di lapangan pada organisasi Usaha Kesejahteraan Sosial. Supervisi merupakan suatu proses yang tidak mudah. Metode dan tehnik supervisi dapat dipelajari oleh Supervisor agar hasil praktikum mahasiswa dapat berjalan dengan baik. Acuan Bacaan Janssen, P., Supervisi Pengembangan Masyarakat, Community Development supervision, Institute of Social Development, 1973 Petter Dorothy E., Supervision in Social Work, London : George Allen & Union Ltd, 1967. Rudolph, C.L, Azas-Azas Konseptual Supervisi, makalah STISIP Widuri. Swanson, AL. & Brown, John A, ”Supervision and Organizational Environment“, Administrasion in Social Work, Vol. 5 No 2 Summer 1981. Wallace, Marquis Earl, “A Frame Work for Self Supervision in Social Work Practise“, Social Case Work, Vol. 62, No 5, May 1981. SUNDARI UTAMA, Lahir d i Jakarta, 18 Oktober 1950, Lektor pada Seko lah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Polit ik (STISIP) Widuri, pembina perkuliahan Administrasi Usaha Kesejahteraan Sosial, Manajemen Su mber Daya Manusia dan Prakt iku m Mahasiswa Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial, INSA NI No.8/Th.XXII/Februari/2005 71