Materi kimia kelas XI semester gasal Smk ma’arif 1 Kebumen 1.SENYAWA HIDROKARBON DAN KEGUNAANNYA Senyawa Hidrokarbon hidrogen + karbon adalah senyawa yang terbentuk dari atom C dan H. Senyawa Organik dan Senyawa Karbon Senyawa Organik adalah senyawa yang berasal dari makhluk hidup. Senyawa Anorganik adalah senyawa yang berasal dari alam selain makhluk hidup Seiring berkembangnya analisis kimia, diketahui bahwa senyawa-senyawa organik tersusun oleh atom karbon sehingga senyawa organik disebut pula senyawa karbon. Namun demikian, ada pula persenyawaan karbon yang tergolong senyawa anorganik. Kekhasan Atom Karbon 1. Karbon mempunyai 4 elektron valensi Dalam Sistem Periodik Unsur, atom C terletak pada golongan IV A. 6C : 2 4 C –C– 2. 3. 4. Jari-jari atom karbon relatif kecil Sesuai letaknya di periode kedua, karbon hanya memiliki dua kulit atom yang menyebabkan jari-jari atom karbon relatif kecil sehingga: ikatan kovalen yang dibentuk karbon relatif kuat dapat membentuk ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap tiga Atom Karbon Dapat Membentuk Rantai Karbon. Keadaan atom karbon yang demikian menyebabkan atom karbon dapat membentuk rantai karbon yang sangat panjang dengan ikatan kovalen, baik ikatan kovalen tunggal, rangkap 2, maupun rangkap 3. Selain itu dapat pula membentuk rantai lingkar (siklik). Ikatan kovalen tunggal :: CH3–CH2–CH2–CH2–CH2–CH3 Ikatan kovalen rangkap 2 : :CH2= CH –CH2–CH3 Ikatan kovalen rangkap 3 :: CH3–C ≡ C–CH2–CH3 Atom Karbon memiliki perbedaan kedudukan dalam suatu rantai karbon * Atom C primer atom C yang mengikat langsung 1 atom C yang lain *Atom C sekunder atom C yang mengikat langsung 2 atom C yang lain *Atom C tersier atom C yang mengikat langsung 3 atom C yang lain *Atom C kuarterner :atom C yang mengikat langsung 4 atom C yang lain Pengelompokkan Senyawa Hidrokarbon Berdasarkan ada tidaknya cincin benzena, senyawa hidrokarbon dikelompokkan menjadi 2 yaitu hidrokarbon alifatik dan hidrokarbon aromatis. H H H H A. H H benzena Senyawa Hidrokarbon Alifatik adalah senyawa hidrokarbon yang tidak mengandung cincin benzena. Berdasarkan bentuk rantai karbonnya, senyawa hidrokarbon alifatik dibedakan menjadi 2 yaitu asiklik dan siklik. 1. Asiklik bentuk rantai terbuka Contoh : H3C – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 2. Siklik bentuk rantai melingkar / tertutup Contoh: H2C – CH2 H2C – CH2 CH2 – CH2 CH2 Siklopropana H2C – CH2 siklobutana CH2 CH2 CH2 – CH2 Sikloheksana Berdasarkan jenis ikatan antaratom karbonnya, senyawa hidrokarbon alifatik dibedakan menjadi 2 yaitu jenuh dan tak jenuh. 1. Jenuh semua ikatan karbon-karbon merupakan ikatan tunggal Contoh : H3C – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 H3C – CH2 – CH – CH3 CH3 2. Tak Jenuh terdapat ikatan karbon rangkap dua atau rangkap tiga Contoh : H2C = CH – CH2 – CH3 H3C – CH2 – C ≡ C – CH3 Materi kimia kelas xi semester gasal Page 1 Berdasarkan ikatan karbon jenuh dan tak jenuh dibagi menjadi 3 yaitu alkana, alkena, dan alkuna 1. Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh dimana semua ikatan karbon-karbonnya adalah ikatan tunggal. Rumus molekul : Cn H2n+2 Deret homolognya: Jumlah atom C Rumus molekul Nama Jumlah atom C Rumus molekul Nama CH4 C2H6 C3H8 C4H10 C5H12 Metana Etana Propana Butana Pentana 6 7 8 9 10 C6H14 C7H16 C8H18 C9H20 C10H22 Heksana Heptana Oktana Nonana Dekana 1 2 3 4 5 Tata nama Alkana a) Bila rantai atom karbon lurus, beri nama sesuai jumlah atom C dengan awalan n– (normal). b) Bila rantai atom karbon bercabang: 1. Tentukan rantai induk (jumlah C terpanjang/terbanyak) 2. Tentukan cabang/gugus alkil 3. Beri nomor pada tiap atom C rantai induk dimulai dari atom C yang paling dekat dengan cabang 4. Beri nama dengan format berikut: nomor cabang – (nama cabang)(nama rantai induk) Penamaan cabang/alkil Rumus alkil: Cn H2n+1 Penamaan alkil: Jumlah C Nama alkil Jumlah C Nama alkil 1 Metil 6 Heksil 2 Etil 7 Heptil 3 Propil 8 Oktil 4 Butil 9 Nonil 5 Amil 10 Dekil Bila ada lebih dari satu cabang - Berbeda penulisan alkil diurutkan sesuai abjad - Sama diberi awalan di- = 2, tri- = 3, tetra- = 4, penta- = 5 dst Contoh: Beri nama senyawa karbon berikut! 1. H3C – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 jawab: n-heksana 1 2 3 4 2. H3C – CH – CH2 – CH3 jawab: 2 – metilbutana CH3 CH2 – CH3 3. 1 2 3 4 5 H3C – CH – CH2 – CH – CH3 CH3 jawab: 3–etil 2,4 – dimetilpentana CH3 Sifat-sifat alkana: 1) C1 – C4 berwujud gas, C5 – C17 berwujud cair, C18 – seterusnya berwujud padat. 2) Makin panjang rantai, titik didih makin tinggi. 3) Bersifat nonpolar sehingga tidak larut dalam air. 4) Sukar bereaksi. SIKLOALKANA merupakan hidrokarbon alifatik jenuh dimana semua ikatan karbon-karbonnya tunggal dengan bentuk rantai tertutup/melingkar/siklik. Rumus umum sama dengan alkena. Penamaan seperti pada alkana, hanya menambahkan awalan siklo– . Contoh: H2C – CH2 H2C – CH2 CH2 – CH2 CH2 Siklopropana 2. H2C – CH2 siklobutana (kubana) CH2 CH2 CH2 – CH2 Sikloheksana Alkena merupakan hidrokarbon alifatik tak jenuh dimana terdapat ikatan karbon rangkap dua. Rumus : Cn H2n Deret homolognya: Jumlah atom C 2 3 4 5 Rumus molekul Nama Jumlah atom C Rumus molekul Nama C2H4 C3H6 C4H8 C5H10 Etena Propena Butena Pentena 6 7 8 9 C6H12 C7H14 C8H16 C9H18 Heksena Heptena Oktena Nonena Materi kimia kelas xi semester gasal Page 2 Tata nama alkena Penamaan alkena mengikuti aturan alkana hanya ada beberapa ketentuan lain yaitu: 1. Akhiran –ana diganti –ena 2. Penomoran rantai induk dimulai dari atom C yang terdekat dengan ikatan rangkap 3. Format pemberian nama: a. Rantai lurus nomor C ikatan rangkap – nama rantai 4. b. Rantai bercabang nmr cabang – nama cabang – nmr C iktn rgkp – nama rantai induk Bila dalam satu rantai ada lebih dari satu ikatan rangkap maka akhiran –ena diganti: –diena = 2 ikatan rangkap –triena = 3 ikatan rangkap –tetraena = 4 ikatan rangkap , dan seterusnya Contoh: Beri nama senyawa karbon berikut! 1 2 3 4 1. H2C = CH – CH2 – CH3 2. jawab: 1 – butena 5 4 3 2 1 H3C – CH2 – C = CH – CH3 jawab: 3 – metil – 2 – pentena CH3 1 2 3 4 5 3. H2C = CH – CH = CH – CH3 3. jawab: 1, 3 – pentadiena Sifat-sifat alkena: 1. Semakin panjang rantai, titik didih makin tinggi. 2. C1 – C4 berwujud gas, C5 – C17 berwujud cair, C18 – seterusnya berwujud padat. 3. Adanya ikatan rangkap dua yang memungkinkan terjadinya beberapa reaksi kimia yang tidak dapat dilakukan oleh alkana. Alkuna merupakan hidrokarbon alifatik tak jenuh dimana terdapat ikatan karbon rangkap tiga. Rumus : Cn H2n-2 Deret homolognya: Jumlah atom C 2 3 4 5 Rumus molekul C2H2 C3H4 C4H6 C5H8 Nama Etena Propena Butena Pentena Jumlah atom C 6 7 8 9 Rumus molekul C6H10 C7H12 C8H14 C9H16 Nama Heksena Heptena Oktena Nonena Tata nama alkuna Penamaan untuk alkuna mengikuti aturan alkena hanya akhiran –ena diganti –una Contoh: Beri nama senyawa karbon berikut! 3 2 1 1. H3C – C ≡ CH 3 2 1 2. H3C – CH – C ≡ CH 4 CH2 jawab: 1 – propuna jawab: 3 – metil – 1 – pentuna 5 CH3 Isomer adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi rumus strukturnya berbeda. Contoh: Tentukan rumus struktur dan nama dari isomer senyawa n–heksana! Jawab: n-heksana : C6H14 H3C – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 isomernya adalah: 1. H3C – CH – CH2 – CH2 – CH3 2 – metilpentana 2. CH3 H3C – CH2 – CH – CH2 – CH3 3 – metilpentana 3. CH3 H3C – CH – CH – CH3 2,3 – dimetilbutana CH3 CH3 CH3 4. H3C – C – CH2 – CH3 2,2 – dimetilbutana CH3 Jadi, n-heksana mempunyai 4 isomer B. Senyawa Hidrokarbon Aromatik adalah senyawa hidrokarbon yang mengandung cincin benzena. Disebut juga senyawa arena. Istilah aromatik dipakai karena senyawa arena mengeluarkan aroma yang khas. Materi kimia kelas xi semester gasal Page 3 Rumus umum: Struktur Cincin Benzena (C6H6) H H H H H atau atau atau H Contoh senyawa aromatik: Naftalena Antrasena Fenantrena Minyak Bumi Salah satu kegunaan terpenting dari senyawa hidrokarbon adalah sebagai senyawa penyusun (sumber) minyak bumi. Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor, dan industri petrokimia berasal dari minyak bumi. Minyak bumi berasal dari pembusukan sisa-sisa organisme (jasad renik lautan, hewan, tumbuhan) yang mengendap di dasar lautan kemudian tertutup lumpur. Lapisan lumpur lambat laun mengeras menjadi batuan akibat tekanan dan suhu lapisan atasnya sedangkan bakteri anaerob menguraikan sisasisa organisme tersebut, mengubahnya menjadi minyak bumi. Proses tersebut memakan waktu jutaan tahun. Kandungan Utama Minyak Bumi Minyak bumi adalah suatu campuran kompleks yang sebagian besar terdiri atas hidrokarbon. Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi terutama adalah alkana (parafin) dan sikloalkana (nafta/sikloparafin). Komponen lainnya adalah hidrokarbon aromatik, sedikit alkena (olefin), dan berbagai senyawa karbon yang mengandung oksigen, nitrogen, dan belerang. Pengolahan Minyak Bumi Minyak mentah (crude oil) berbentuk cairan hitam kental dan berbau kurang sedap dan belum dapat digunakan secara langsung sebagai bahan bakar, maka perlu diolah terlebih dahulu. Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada suhu sekitar 400°C kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi dimana akan terjadi pemisahan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Proses pemisahan tersebut dinamakan proses destilasi fraksionasi. Pada proses destilasi tersebut, fraksi minyak bumi yang titik didihnya rendah akan menguap terlebih dahulu lalu diikuti fraksi yang titik didihnya lebih tinggi. Semakin ke atas, suhu semakin rendah, sehingga tiap kali fraksi minyak bumi yang titik didihnya tinggi akan mengembun dan terpisah, sedangkan yang titik didihnya rendah akan terus naik ke atas hingga fraksi yang mencapai puncak menara adalah yang berupa gas pada suhu kamar disebut gas petroleum. Melalui kompresi dan pendinginan, gas petroleum dicairkan sehingga diperoleh LPG (Liquified Petroleum Gas). Tabel Fraksi Hidrokarbon Hasil Penyulingan Minyak Bumi Ukuran Kegunaan Fraksi Titik Didih (°C) Molekul Gas alam (LNG) C1 – C2 -100 sampai -88 Sumber hidrogen Gas Elpiji (LPG) C3 – C4 -10 sampai 0 Bahan bakar (tabung) Petroleum Eter C5 – C6 20 sampai 70 Pelarut, Dry Cleaning Bensin (gasoline) C7 – C8 70 sampai 140 Bahan bakar motor Nafta C9 – C10 140 sampai 180 Bahan baku industri Kerosin C11 – C13 Bahan bakar industri Solar C14 – C16 180 sampai 250 Bahan bakar motor Minyak pelumas C17 – C20 250 sampai 350 Pelumas Parafin C21 – C24 Bahan baku lilin dll Aspal C36 – dst di atas 350 Pelapis jalan raya Bensin (Petrol atau Gasolin) Bensin merupakan salah satu fraksi minyak bumi yang penggunaannya sangat luas di bidang transportasi sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Di dalam mesin, bensin dibakar untuk menghasilkan energi yang berfungsi menjalankan mesin kendaraan bermotor. Di dalam bensin terdapat dua senyawa utama yaitu n-heptana dan isooktana. Efisiensi / mutu (performance) bensin ditentukan oleh jumlah ketukan (knocking) yang dinyatakan sebagai nilai oktan. Nilai oktan adalah perbandingan n-heptana dan isooktana dalam bensin untuk menghasilkan ketukan. Ketukan (knocking) adalah pembakaran yang terjadi terlalu dini sebelum piston / silinder mesin berada pada posisi yang tepat. Ketukan menyebabkan Isooktana menghasilkan ketukan yang sedikit sehingga nilai oktannya 100, sedangkan n-heptana menghasilkan ketukan paling banyak sehingga nilai oktannya 0 (nol). Semakin tinggi nilai oktan suatu bensin, isooktana yang dikandung semakin banyak sehingga mutunya semakin baik. Tiga jenis bensin yang ada adalah: a. Premium : nilai oktan 88 (88% isooktana + 12% n-heptana) b. Pertamax : nilai oktan 92 (92% isooktana + 8% n-heptana) c. Pertamax Plus : nilai oktan 94 (94% isooktana + 6% n-heptana) Fraksi bensin dari penyulingan mempunyai nilai oktan 60. Cara meningkatkan mutu bensin adalah: 1) Reforming adalah suatu proses untuk mengubah alkana rantai lurus menjadi rantai bercabang. Alkana rantai bercabang memiliki nilai oktan yang lebih tinggi dari rantai lurus. 2) Menambahkan zat antiketukan - Zat aditif yang biasa digunakan adalah TEL (Tetra Etil Lead), Pb(C2H5)4. - Penambahan 2-3 mL TEL ke dalam 1 galon bensin dapat menaikkan nilai oktan sebesar 15 poin. - Pembakaran bensin dengan TEL akan menghasilkan Pb (timbal) berupa asap PbBr2 dalam asap kendaraan yang merupakan racun yang dapat merusak otak. - Zat antiketukan yang ramah lingkungan adalah MTBE (Metil Tersier Butil Eter). - Campuran bensin premium dengan 20% MTBE disebut bensin premix-94 yang berarti memiliki nilai oktan 94. - Zat aditif yang lain: benzena, etanol, dan tersier-butil alkohol. Materi kimia kelas xi semester gasal Page 5 UJI KOMPETENSI XI SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mata Diklat : Kimia Program Keahlian : TKR,TEI dan TAV Kelas : XI Kompetensi : Hidrokarbon dan Minyak Bumi Kerjakan Soal – Soal berikut ini ! Jawaban dikirim melalui email dengan alamat: [email protected] ( bagi siswa yang sedang prakerind ) A. Pilihan Ganda 1. Jumlah ikatan yang terdapat pada molekul C3H8 adalah .... a. dua d. delapan b. empat e. sepuluh c. enam 2. Ikatan karbon jenuh adalah ikatan antar atom C yang merupakan .... a. ikatan tunggal b. ikatan rangkap 2 c. ikatan rangkap 3 d. ikatan rantai terbuka e. ikatan rantai tertutup 3. Manakah senyawa berikut yang bersifat jenuh ? a. C3H6 d. C4H8 b. C3H4 e. C4H9 c. C3H8 4. Diantara senyawa berikut ini yang bukan senyawa hidrokarbon adalah .... a. elpiji d. solar b. bensin e. alkohol c. bitumen 5. Diantara senyawa berikut : 1) C4H8 4) C4H10 2) C5H12 5) C5H8 3) C6H12 Yang merupakan satu homolog/satu golongan adalah .... a. 1-2 d. 1-3 b. 2-3 e. 2-5 c. 3-4 6. Perhatikan deretan senyawa berikut : C2H6, C3H8, C4H10 . Suku tertinggi berikutnya adalah .... a. C4H12 d. C5H12 b. C5H8 e. C6H12 c. C5H10 7. 8. Senyawa : CH3 I CH3 CH2 CH CH2 CH2 C CH3 І I CH2 CH3 І CH3 Mengandung atom karbon primer, sekunder, dan tersier berturut-turut sebanyak ..... a. 4-3-2 d. 5-3-1 b. 5-3-2 e. 5-4-2 c. 5-4-1 Dari senyawa-senyawa berikut : (1) CH3 CH2 CH2 (3) CH3 –CH2 – CH2-CH3 І CH3 (2) CH3 І CH3 C CH 3 І CH3 Yang merupakan isomer adalah .... a. 1-2 b. 1-3 c. 1-4 Materi kimia kelas xi semester gasal C (4) CH3 CH CH CH3 І І CH3 CH3 d. 2-4 e. 2-3 Page 6 9. 10. 11. 12. 13. 14. Senyawa yang merupakan isomer dari oktana adalah : a. 3-metil heksana d. 2,2-dimetil pentana b. 2,3-dimetil pentana e. 2,2-dimetil butana c. 2,3,4-trimetil pentana Senyawa manakah yang merupakan isomer dari 2,3-dimetil, 3-etil pentana ? a. 1-nonuna d. 3-etil,2-metil, heksana b. n-nonena e. 4-etil, pentana. c. 2-metil, 2-hekena Senyawa : CH3 CH2 CH3 І І CH3 CH CH CH2 CH CH2 CH3 І CH3 a. 3,5-diisopropil heksana. b. 2,3-dimetil,5-etil, heptana. c. 3-etil, 2-metil, 5-heptuna. d. 2,3-dimetil, heptana. e. 3-etil,5,6-dimetil, heptana. Pada senyawa 2,2-dimetil propana terdapat ikatan CH sebanyak .... a. 8 d.11 b. 9 e. 12 c.10 Diantara senyawa berikut yang mempunyai titik didih paling tinggi adalah .... a. n-propana d. 2-metil butana b. 2,2-dimetil propana e. 2-metil propana c. n-pentana Senyawa : CH3 І CH3 CH = CH CH CH3 Berdasarkan tatanama IUPAC adalah .... a. 2-metil, 2-pentena b. 4-metil, 2-pentena c. 2-metil, 4-pentuna d. 4-metil, 2-pentana e. 2-metil, pentana 15. Bensin premix merupakan campuran bensin premium dengan aditif ..... a. alkohol d. Benzena b. TEL e. Tertier Butil Alkohol c. MTBE B. Essay 1. Gambarkan struktur lewis : a. Hidrogen ( Golongan IA, Periode 1) b. Karbon ( Golongan IVA, Periode 2) 2. Sebutkan 3 kekhasan yang dimiliki atom C ! (Berikut soal untuk no 3 dan 4) Tuliskan nama IUPAC dan rumus molekul dari struktur rangka berikut : 3. CH3 І CH3 C CH CH2 CH3 І І CH3 CH2 І CH3 CH3 CH2 C = C CH2 CH3 І І CH3 CH2 І CH3 5. Jelaskan : a. Bilangan Oktan b. Komponen utama dari senyawa hidrokarbon penyusun bensin! c. Premix memiliki nilai oktan 94. Jelaskan maksudnya ! 4. Materi kimia kelas xi semester gasal Page 7 2.TERMOKIMIA Sistem adalah bagian dari alam yang menjadi pusat perhatian kita. Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Pengelompokkan Sistem Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran (materi dan energi) yang terjadi antara sistem dan lingkungan: 1. Sistem Terbuka terjadi pertukaran materi dan energi antara sistem dan lingkungan. Pertukaran materi artinya ada hasil reaksi yang dapat meninggalkan sistem (misalnya gas) atau ada sesuatu dari lingkungan yang dapat memasuki sistem. 2. Sistem Tertutup terjadi pertukaran energi tetapi tidak terjadi pertukaran materi. 3. Sistem Terisolasi tidak terjadi pertukaran materi dan energi antara sistem dengan lingkungan. Entalpi (H) dan Perubahan Entalpi (ΔH) Entalpi adalah jumlah energi/kalor yang masuk atau keluar dari sistem pada tekanan tetap. Besarnya entalpi dalam sistem tidak bisa diukur, tetapi perubahan entalpinya dapat diukur. Perubahan Entalpi adalah perbedaan keadaan awal dan keadaan akhir dari sistem yang berubah. Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm Tabel 6 Perbedaan Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm Reaksi Eksoterm Reaksi Endoterm reaksi yang melepaskan panas/kalor/ energi. reaksi yang menyerap panas/kalor/ energi. terjadi perpindahan energi dari sistem ke lingkungan. sistem terjadi perpindahan energi dari lingkungan ke sistem. lingkungan sistem lingkungan reaktan ΔH = Hp – Hr < 0 produk Karena energi diserap maka energi sistem bertambah sehingga ΔH = + (positif). produk ΔH = Hp – Hr > 0 ENERGI ENERGI Karena energi dilepas maka energi sistem berkurang sehingga ΔH = – (negatif). reaktan Macam-macam entalpi reaksi 1. Entalpi Pembentukan Standar (ΔH°f) formation adalah perubahan entalpi pada reaksi pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya pada keadaan standar. Reaksi pembentukan : Unsur + Unsur → Senyawa 2. Entalpi Penguraian Standar (ΔH°d) decomposition adalah perubahan entalpi pada reaksi penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsurnya pada keadaan standar. Reaksi penguraian : Senyawa → Unsur + Unsur 3. Entalpi Pembakaran Standar (ΔH°c) combustion adalah perubahan entalpi pada reaksi pembakaran 1 mol unsur atau senyawa. Reaksi Pembakaran: Senyawa 1 + O2 → Senyawa 2 + Senyawa 3 4. Entalpi Penetralan (ΔHn) neutralisation adalah perubahan entalpi pada reaksi pembentukan H2O dari asam dan basa. 5. Entalpi Pelarutan (ΔHl) liquification adalah perubahan entalpi pada pelarutan 1 mol zat. 6. Entalpi Peleburan (ΔHm) melt adalah perubahan entalpi pada proses perubahan 1 mol zat padat menjadi cair. 7. Entalpi Penyubliman (ΔHs) sublimation adalah perubahan entalpi pada proses perubahan 1 mol zat padat menjadi gas pada suhu tertentu. 8. Entalpi Penguapan (ΔHv) vapourisation adalah perubahan entalpi pada proses perubahan 1 mol zat cair menjadi gas pada suhu tertentu. Menghitung Perubahan Entalpi (ΔH) Reaksi Persamaan Termokimia secara umum: 1. mA+nB→yC+zD Menggunakan Data Entalpi Pembentukan Standar (ΔH°f) Tips : KANAN dikurangi KIRI Rumus: ΔH = x kJ/mol ΔH ΣΔH ο f (produk) ΣΔH ο f (reaktan) Materi kimia kelas xi semester gasal Page 8 Keterangan : ΔH° = perubahan entalpi = jumlah entalpi pembentukan standar zat-zat produk/hasil reaksi = jumlah entalpi pembentukan standar zat-zat reaktan/pereaksi ΣΔH°f (produk) ΣΔH°f (reaktan) Contoh soal: Entalpi pembentukan CO2, H2O, CH4, dan O2 masing-masing adalah – 393,5 kJ, –285,9 kJ , pembakaran metana menurut reaksi : CH4(g) + 2 O2(g) → CO2(g) + 2 H2O(l)! Jawab: Catatan : Koefisien reaksi mempengaruhi perhitungan! –74,8 kJ , dan 0 kJ. Tentukan perubahan entalpi ΔH ο ΣΔH ο f (produk) ΣΔH ο f (reaktan) 1 ΔH ο CO 2 ΔH ο H O 1 ΔH ο CH 2 ΔH ο O 2 2 4 2 = 2. 1 × –393,5 + (2 × –285,9) – 1 × –74,8 + (2 × 0) kJ = – 890,5 kJ Menggunakan Data Energi Ikatan Tips : KIRI dikurangi KANAN Energi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk memutus ikatan kimia dalam 1 mol senyawa dalam fase gas pada keadaan standar menjadi atom-atom gasnya. Energi atomisasi adalah energi yang diperlukan untuk memecah molekul kompleks dalam 1 mol senyawa dalam fase gas pada keadaan standar menjadi atom-atom gasnya. Rumus: ΔH Σ energi pemutusan ikatan Σ energi pembentuka n ikatan Contoh soal: Diketahui energi ikatan: DC = C = 145 kkal/mol DH – H = 104 kkal/mol Tentukan ΔH dari reaksi C2H4(g) + H2(g) → C2H6(g) Jawab: reaksi C2H4(g) + H2(g) → C2H6(g) H H H H DC – C = 83 kkal/mol DC – H = 99 kkal/mol C=C + H–H → H–C–C–H H H H H ΔH = {(4 x DC – H) + (1 x DC = C) + (1 x DH – H)} – {(6 x DC – H) + (1 x DC – C)} = { (4 x 99) + (1 x 145) + (1 x 104) } – { (6 x 99) + (1 x 83) } = (396+145+104) – (594+83) = 645 – 677 = –32 kkal/mol Pedoman menentukan ikatan kimia: C (karbon) berada di golongan IV A, menerima 4 elektron –C– C= C≡ H (hidrogen) berada di golongan I A, melepas 1 elektron H– O (oksigen) berada di golongan VI A, menerima 2 elektron –O– O= N (nitrogen) berada di golongan V A, menerima 3 elektron –N– N= N≡ F, Cl, Br, I berada di golongan VII A, menerima 1 elektron F– Cl – Br – Untuk Hidrokarbon alkana,alkena,alkuna Alkana : CnH2n+2 –C–C–C– Alkena : CnH2n –C=C–C– Alkuna : CnH2n-2 –C≡C–C– 3. =C= I– Menggunakan Hukum Hess Germain Henri Hess (tahun 1840) menyatakan Hukum Hess atau Hukum Penjumlahan Kalor yaitu “harga ΔH reaksi hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir reaksi, tidak bergantung pada jalannya reaksi”. Tips: Jika reaksi dikalikan x, maka ΔH harus dikali x Jika reaksi dibalik, tanda ΔH harus dibalik Contoh soal: Diketahui reaksi: S(s) + O2(g) → SO2(g) ΔH = – 300 kJ 2 SO2(g) + O2(g) → 2 SO3(g) ΔH = – 190 kJ Hitunglah ΔH reaksi: 2 S(s) + 3 O2(g) → 2 SO3(g) Jawab: Materi kimia kelas xi semester gasal Page 9 2 S(s) + 2 O2(g) → 2 SO2(g) 2 SO2(g) + O2(g) → 2 SO3(g) 2 S(s) + 3 O2(g) → 2 SO3(g) Secara grafik/diagram tingkat energi: ΔH = – 600 kJ ΔH = – 190 kJ ΔH = – 790 kJ S + O2 ∆H2 = …? ∆H1 = –300 kJ/mol 4. ∆H1 = ∆H2 + ∆H3 ∆H2 = ∆H1 – ∆H3 = – 300 – (+ 95) = – 395 kJ/mol SO3 ∆H3 = + 95 kJ/mol SO2 + ½ O2 Menggunakan Data Percobaan Alat yang digunakan untuk mengukur kalor reaksi adalah kalorimeter. Langkah-langkah: a. Tentukan reaksinya dan tanda ΔH-nya b. Hitung ΔH menggunakan rumus: ∆H = Qreaksi = m . c . ∆t ΔH Qreaksi m.c.Δt C.Δt Ket: ΔH m c Δt C → jika kalor kalorimeter diabaikan → jika kalor kalorimeter diperhitungkan = perubahan entalpi (kJ) = massa zat pereaksi (gram) = kalor jenis zat (J/gK atau J/g°C) = perubahan suhu (Kelvin = °C + 273) = kapasitas kalor kalorimeter (J/K atau J/°C) Contoh soal: Sebanyak 50 mL larutan HCl 1 M bersuhu 27°C dicampur dengan 50 mL larutan NaOH 1 M yang bersuhu 27°C dalam suatu kalorimeter. Ternyata suhu larutan naik sampai 33,5°C. Jika kalor jenis larutan dianggap sama dengan kalor jenis air yaitu 4,18 J/gK, tentukan perubahan entalpi reaksi tersebut! Penyelesaian: Diket : suhu naik eksoterm ΔH = – (negatif) m = 50 mL HCl + 50 mL NaOH = 100 mL = 100 gram c = 4,18 J/gK Δt = takhir – tawal =(33,5+273) – (27+273)=306,5 – 300= 6,5 K Ditanya : ΔH....? Jawab: ΔH = Qreaksi = – (m . c . Δt) = – (100 . 4,18 . 6,5) = – 2717 J = -2,717 Kj UJI KOMPETENSI XI SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mata Diklat : Kimia Program Keahlian : TKR,TEI dan TAV Kelas : XI Kompetensi : Termokimia Kerjakan Soal – Soal berikut ini ! Jawaban dikirim melalui email dengan alamat: [email protected] ( bagi siswa yang sedang prakerind ) 1. Apa perbedaan antara sistem tertutup dengan sistem terisolasi ! 2. Bagaimana bunyi Hukum Pertama Termodinamika (Azas Kekekalan Energi) ! 3. Berapakah kalor yang harus dikeluarkan dari 1 kg air panas, sehingga suhunya turun dari 1000C menjadi 250C? kalor jenis air= 4,18Jg-1K1 . 4. Kapasitas kalor suatu Kalorimeter adalah 800 jK-1. Hitung jumlah kalor yang diserap Kalorimeter itu jika suhunya berubah dari 270C menjadi 350C. 5. 6. Manakah diantara yang berikut ini benar untuk reaksi eksoterm ? 1. Kalor mengalir dari sistem ke lingkungan. 2. Entalpi sistem bertambah 3. Berlangsung pada suhu rendah 4. Suhu lingkungan naik 5. Perubahan entalpi reaksi naik. Tuliskanlah persamaan termokimia untuk masing-masing reaksi berikut : “ Pembakaran 1 mol gas etana membentuk karbon dioksida dan uap air menghasilkan 142 kJ.” 7. Diketahui persamaan termokimia : Materi kimia kelas xi semester gasal Page 10 2 SO2 + O2 → 2SO3, ∆H = -198 kJ. Berapakah perubahan entalpi jika SO3 yang terbentuk sebanyak 20 gram ? ( Ar S =32, O=16 ). 8. Jika data : Hf º CO2 = - 400 kj / mol Hf º H2O = - 300 kj / mol Hf º C2H6 = - 100 kj / mol Tentukan H reaksi: C2H6 + O2 CO2 + H2O 9. Diketahui Data : S + O2 SO2 , H = - 300 kJ 2SO2 + O2 2SO3 , H = - 190 kJ Tentukan H reaksi: 2S + 302 2SO3 10. Diketahui data energi ikat beberapa senyawa sebagai berikut : C – H = 60 kkal C – C = 80 kkal C = C = 15 kkal H – Cl = 100 kkal C - Cl = 20 kkal Tentukan H reaksi: C3H6 + HCl C3H7Cl SELAMAT MENGERJAKAN Materi kimia kelas xi semester gasal Page 11 4. LAJU REAKSI Standar Kompetensi : Memahami kinetika dan kesetimbangan reaksi kimia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya A. Kemolaran Kemolaran (molaritas) dinyatakan dengan lambang M, adalah jumlah mol zat terlarut dalam setiap liter. Larutan. Satuan molaritas adalah mol L-1 Rumus kemolaran : M= n V M= gr 1000 Mr V (ml ) M= gram M= Mr V (L) % 10 Mr ρ = massa jenis larutan Contoh : 1. Sebanyak 1,6 gram NaOH (Mr = 40) dilarutkan dalam air, sehingga volume larutan mencapai 200 ml. Hitung kemolaran larutan yang terjadi ! Jawab = M gr 1000 Mr V ml 1,6 1000 = 40 200 = = 0,2 M 2. Larutan NHO3 63 % massa mempunyai masa jenis 1,3 gr/ml, jika Mr HNO3 = 63. Hitung kemolaran larutan tersebut ! Jawab = M = = % 10 Mr 63% 1,3 gr ml 10 63 = 13 M Pengenceran larutan Larutan pekat (mempunyai kemolaran besar) dapat diencerkan dengan menambah volum pelarut sehingga akan diperoleh larutan yang lebih encer (kemolarannya kecil). Pada pengenceran berlaku rumus : V1 = volum sebelum pengenceran M1 = kemolaran sebelum pengenceran V = volum sesudah pengenceran 2 V1 M1 = V2 M2 M2 = kemolaran sesudah pengenceran Volum pelarutan = V2 – V1 Pada pengenceran hanya terjadi pertambahan volum, sedang jumlah zat terlatur tetap, maka M2 < M1. Contoh : Satu ml larutan HCI 1 M ditambah air sehingga volum larutan mencapai 100 ml. Hitung kemolaran larutan HCI yang terjadi! B. Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi 1. Luas bidang sentuh (Sifat / keadaan zat) Reaksi senyawa ion pada umumnya berlangsung lebih cepat daripada reaksi senyawa kovalen. Makin luas permukaan zat, reaksi akan berlangsung lebih cepat. Materi kimia kelas xi semester gasal Page 12 2. Konsentrasi Makin banyak jumlah molekulnya, reaksi akan berlangsung lebih cepat. 3. Suhu Suhu semakin tinggi akan memperbesar energi kinetik sehingga reaksi berlangsung lebih cepat. 4. Katalis Katalis dapat mempercepat / memperlambat reaksi, tetapi pada akhir reaksi zat ini tidak berubah. Fungsi katalis untuk menurunkan energi aktivasi. Contoh : Data reaksi antara logam zink dengan asam klorida : No. C. Bentuk Ligam Zn Konsentrasi HCI 1. Granula 0,50 M 2. Lempeng 0,50 M 3. Serbuk 0,25 M 4. Granula 0,25 M 5. Serbuk 0,50 M Reaksi yang berlangsung paling cepat terjadi pada percobaan : A. 1 D. 4 B. 2 E. 5 C. 3 Jawab : (E) Laju reaksi dipengaruhi oleh luas permukaan dan konsentrasi. Makin luas permukaan, laju reaksi semakin cepat dan makin besar konsentrasi, laju reaksi juga semakin cepat. Pada percobaan 5, bentuk serbuk luas permukaannya lebih besar dibanding granula atau lempeng dan konsentrasinya besar. Persamaan laju reaksi Untuk reaksi = pA + qB rC + s D Persamaan laju reaksinya = v = laju reaksi (M/dt) m = orde reaksi terhadap A V=k [ A]m.[B]n n = orde reaksi terhadap B k = tetapan laju reaksi [ ] = konsentrasi pereaksi pada saat itu (mol/l) atau molar ( M ) Koefisien suhu reaksi Jika suhu naik 10oC, maka laju reaksi umumnya berlangsung dua kali lebih cepat, maka = Untuk suhu naik (T2 > T1) t2 = 1 t1 2n v2 = 2n . v1 Untuk suhu turun (T2 < T1) t2 = 2n . v1 v2 = Di mana : n = 1 t1 2n T 10 t = waktu laju reaksi v = laju reaksi Contoh soal . CARA MENGHITUNG ORDE REAKSI 1. Data percobaan laju reaksi diperoleh dari reaksi A + B C, sebagai berikut : No. 1. 2. 3. 4. (A) Molar 0,01 0,02 0,03 0,04 (B) molar Laju reaksi (molar / detik) 0,20 0,20 0,20 0,40 0.02 0.08 0.18 0.36 Tentukan : Materi kimia kelas xi semester gasal Page 13 a) b) c) d) e) Orde reaksi terhadap zat A Orde reaksi terhadap zat B Rumus laju reaksi Orde reaksi / orde reaksi total Harga k PENYELESAIAN 2. Setiap kenaikan 10oC, laju reaksi menjadi 2 kali lebih cepat. Suatu reaksi pada suhu 30oC lajunya = a. Bila suhu dinaikan menjadi 100oC. Tentukan laju reaksinya! Jawab : Jika setiap kenaikan suhu 10oC laju reaksi menjadi 2 kali semula, maka V2 D. = 2 t /10 V1 100 30 10 V100 = V100 = 27 . V1 = 128 a 2 V1 Teori tumbukan Suatu pereaksi dapat berlangsung jika molekul-molekul reaksi saling bertumbukan/bertabrakan. Tumbukan antar molekul pereaksi yang dapat menghasilkan reaksi harus memenuhi syarat : a.Memiliki energi aktivasi yang cukup (energi aktivasi / energi pengaktifan ( Ea ) adalah energi minimum yang diperlukan untuk menghasilkan tumbukan efektif agar terjadi reaksi. b. Posisi tumbukan menguntungkan Materi kimia kelas xi semester gasal Page 14 UJI KOMPETENSI XI SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mata Diklat : Kimia Program Keahlian : TKR,TEI dan TAV Kelas : XI Kompetensi : Laju Reaksi Kerjakan Soal – Soal berikut ini ! Jawaban dikirim melalui email dengan alamat: [email protected] ( bagi siswa yang sedang prakerind ) Soal Uraian: (Berikut untuk soal no 1 dan 2): Jelaskan definisi dari: 1. a. Laju reaksi b. Katalisator 2. a. Orde reaksi b. Energi aktivasi 3. Suatu reaksi: N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g), tuliskanlah laju reaksi untuk masing-masing pereaksi dan produk. 4. Reaksi : A+B→C+D Reaksi diatas berlangsung pada suhu 20oC dalam waktu 30 menit. Apabila setiap kenaikan suhu 10oC, laju reaksi menjadi dua kali semula, berapakah waktu yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi pada suhu 60oC ? (Berikut adalah soal no 5 s/d 9) Berdasarkan percobaan diperoleh data sebagai berikut: Percobaan [A] awal mol/L [B] awal mol/L Laju Reaksi 1 0,2 0,2 0,003 2 0,2 0,4 0,006 3 0,6 0,2 0,009 Tentukan : 5. Orde reaksi terhadap A 6. Orde reaksi terhadap B 7. Orde reaksi total 8. Persamaan laju reaksi 9. Laju reaksi jika konsentrasi [A] dan [B] masing-masing 0,5 M. 10. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi Materi kimia kelas xi semester gasal Page 15 4.KESETIMBANGAN KIMIA A. Pengertian 1. Reaksi dapat dibalik (revelsibel) Suatu reaksi berlangsung dengan arah berlawanan (zat-zat hasil reaksi dapat bereaksi kembali membentuk zat-zat pereaksi. 2. Reaksi kesetimbangan Reaksi yang berlangsung dalam dua arah yang berlawanan dengan kecepatan yang sama. 3. Kesetimbangan dinamis Reaksi kesetimbangan yang secara makroskopis (dapat dilihat dan diukur ) tidak terjadi perubahan konsentrasi lagi, tetapi secara mikroskopis (tidak dapat diamati dan diukur) reaksi masih tetap terus. Grafik Kesetimbangan 1. Hubungan antara kesetimbangan dengan konsentrasi ( A B ) [B] [C] [A] 0 2. saat setimbang t (waktu) Hubungan antara kesetimbangan dengan konsentrasi ( A B ) VA VA=VB V VB Contoh : 0 t (waktu) Suatu reaksi bolak-balik mencapai kesetimbangan pada saat . . . . A. Reaksi telah terhenti B. Jumlah pereaksi telah habis C. Laju reaksi ke kanan sama laju reaksi ke kiri D. Jumlah mol rekatan sama jumlah mol produk E. Massa zat reaktan sama massa zat produk Jawab = C Reaksi dikatakan setimbang jika laju reaksi ke kanan sama dengan laju reaksi ke kiri. Pada kesetimbangan : V1 a A b B c C d D V2 Saat setimbang : V1 = V2 k1 [A]a [B]b = k2 [C]c [D]d B. Hukum kesetimbangan Menurut Guldberg & Waage Materi kimia kelas xi semester gasal Page 16 “Pada sistem kessetimbangan pada suhu tertentu, hasil kali konsentrasi zat-zat reaksi dibagi hasil kali konsentrasi zat-zat pereaksi dan masing-masing konsentrasi dipangkatkan dengan koefisien reaksinya adalah tetap (konstan)” Kesetimbangan Homogen Pada kesetimbangan : aA(g) + bB(g) cC(g) + dD(g) Jika satuan konsentrasi dalam mol/liter, tetapan kesetimbangannya dinyatakan Kp. Kp = C c Dd Aa Bb Jika satuan konsentrasi dalam tekanan parsial (atmosfer), tetapan kesetimbangan dinyatakan dengan Kp. Kp = PC c PD d PA a PB b PA = mol A Ptotal mol total Hubungan antara Kp dan Kc. Untuk gas berlaku : V nRT n RT V n = konsentrasi V Dari persamaan Kc dan Kp di atas, maka : Kp = KC . (RT)n R = tetapan gas = 0,082 liter atm/mol K T = suhu Kelvin = (273 + t)oC n = (c + d) – (a + b) Jika n = 0 , maka Kp = Kc Contoh : Dalam ruang 5 liter direaksikan 0,5 mol gas N2 dengan 0,4 mol gas O2 sesuai reaksi : N2(g) + O2(g) 2NO(g) setelah tercapai kesetimbangan, terbentuk 0,2 mol gas NO. Hitung harga Kc dan Kp. Jawab : N2(g) + O2(g) 2NO(g) Mula-mula = 0,5 0,4 Bereaksi = 0,1 0,1 0,2 Setimbang = 0,4 0,3 0,2 2 0, 2 0,04 1 NO 0, 45 0,3 Kc = N 2 O2 5 5 0,12 3 2 Dari persamaan reaksi n = 2 – (1 + 1) = 2 – 2 = 0 Maka harga Kp = Kc Kp C. 1 = 3 Kesetimbangan Heterogen Kesetimbangan heterogen adalah kesetimbangan di mana fase zat-zatnya terdiri dari 2 fasa atau lebih. Contoh : C(s) + H2O(g) CO(g) + H2(g) 2NaHCO3(s) Na2CO3(s) + CO2(g) + H2O(g) Pada suhu tertentu konsentrasi zat padat murni atau cairan murni adalah konstan. Pada kesetimbangan : C(s) + H2O(g) CO(g) + H2(g) Materi kimia kelas xi semester gasal Page 17 CO H 2 C H 2O CO H 2 = H 2O CO H 2 = H 2O Kc = Kc[C] Kc Kp = konstan PCO PH 2 PH 2O Untuk kesetimbangan heterogen, tidak terdapat konsentrasi zat padat dan pencairan pada tatapan kesetimbangannya. Contoh : Jika natrium bikarbonat dipanaskan menurut reaksi = 2NaHCO3(s) Na2CO3(s) + CO2(g) + H2O(g) Ternyata tekanan total saat setimbang = 0,04 atm, hitung harga Kp. Jawab = Reaksi setimbang = 2NaHCO3(s) Na2CO3(s) + CO2(g) + H2O(g) Yang berfasa gas = CO2 dan H2O Berdasarkan persamaan reaksi = mol CO2 = mol H2O Maka : PCO = 2 PH 2O = mol zat Ptotal mol total 1 = 2 x 0,04 atm = 0,02 atm Kp D. = PCO2 x PH 2O = (0,02 x 0,02) atm2 = 4 x 10-4 atm2 Pergeseran Kesetimbangan Asas Le Chatelier “Jika sistem kesetimbangan diadakan suatu aksi, maka sistem akan berubah sedemikian sehingga pengaruh aksi sekecil mungkin” ditambah Jika konsentrasi dikurangi reaksi bergeser Faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan dari ke dinaikkan Jika suhu diturunkan reaksi bergeser kearah Jika volume diperbesar diperkecil = tekanan diperkecil diperbesar arah zat itu endoterm eksoterm reaksi menuju koefisien besar ke arah koefisien kecil jika koefisien reaksi kanan = koefisien reaksi kiri, maka perubahan volume atau tekanan tidak mempengaruhi kesetimbangan Materi kimia kelas xi semester gasal Page 18 Katalis tidak mempengaruhi kesetimbangan, hanya mempercepat tercapainya kesetimbangan Contoh = Pada sistem kesetimbangan = N2O3(g) NO(g) + NO2(g) , H = + 39,7 kJ. Ramalkan ke mana arah pergeseran kesetimbangan jika : a. Konsentrasi NO ditambah b. Suhu dinaikkan c. Volume container diperkecil pada suhu tetap Jawab = a. Berdasarkan asas Le Chatelier. Jika konsentrasi NO ditambah, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah pengurangan NO, yaitu ke kiri. b. Jika suhu dinaikkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi endotermis, yaitu ke kanan. c. Jika volume diperkecil, kesetimbangan bergeser ke jumlah mol (koefisien) yang kecil, yaitu ke kiri. E. Kesetimbangan dalam Industri 1. Proses Haber Bosch (pembuatan amoniak) N2(g) + 2H2(g) 2NH3(g) , H = -22 kkal. Berdasarkan asas Le Chatelier agar kesetimbangan bergeser ke kanan maka proses dilakukan pada tekanan tinggi dan suhu yang rendah. Kenyataannya, untuk memperoleh hasil yang optimum (hasil banyak, berlangsung cepat dan ekonomis), dilakukan pada tekanan tinggi + 350 atm dan pada suhu cukup tinggi + 500oC, hasil yang diperoleh + 30%. 2. Proses kontak (pembuatan H2SO4) 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) , H = -45 kkal. Hasil optimum diperoleh jika dilakukan pada tekanan yang tidak terlalu tinggi dan suhu + 400oC. UJI KOMPETENSI XI SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mata Diklat : Kimia Program Keahlian : TKR,TEI dan TAV Kelas : XI Kompetensi : Kesetimbangan Kerjakan Soal – Soal berikut ini ! Jawaban dikirim melalui email dengan alamat: [email protected] ( bagi siswa yang sedang prakerind ) Kerjakan soal uraian no 1 s/d no 10 berikut dengan jelas! 1. a. Apakah yang dimaksud dengan kesetimbangan bersifat dinamis? b. Jelaskan fungsi katalisator terhadap kesetimbangan reaksi? (Berikut adalah soal no 2 dan 3) Tuliskan rumus kesetimbangan dari reaksi-reaksi berikut: 2. a. 2SO2(g) + O2(g) ↔ 2SO3(g) b. PCl5(g) ↔ PCl3(g) + Cl2(g) 3. 5a. FeO(s) + CO(g) ↔ Fe(s) + CO2(g) b. 2N2O(g) +N2H4(g) ↔ 3N2(g) + 2H2O(g) Materi kimia kelas xi semester gasal Page 19 4. Pada kesetimbangan berikut: 2SO2(g) + O2(g) ↔ 2SO3(g) ∆H=-45 kkal. Kemanakah reaksi akan bergeser jika: a. Tekanan diperbesar b. Suhu diturunkan c. Konsentrasi O2 diperbesar b. Konsentrasi SO3 diperbesar 5. Pada suhu tertentu, dalam bejana 1 liter direaksikan 1 mol zat A dan 1 mol zat B sehingga tercapai kesetimbangan: A(g) + B(g) ↔ 2C(g) + 2D(g) Setelah tercapai kesetimbangan ternyata terbentuk 0,5 mol C. Tentukan konstanta kesetimbangan! 6.Harga Kp untuk reaksi kesetimbangan: 2X(g) ↔ 3Y(g) Pada suhu tertentu adalah 1/8. Jika dalam kesetimbangan tekanan parsial X adalah 8 atm, maka tentukan tekanan parsial parsial Y! 7.Satu mol A dan satu mol B direaksikan sampai tercapai kesetimbangan menurut reaksi: A(g) + B(g) ↔ C(g) + D(g) Pada kesetimbangan diperoleh zat sebanyak 0,33 mol. Tentukan tetapan kesetimbangannya! 8.Pada suhu tertentu dalam bejana 10 liter terjadi kesetimbangan berikut: 2SO3(g) ↔ 2SO2(g) + O2(g) Jika 80 gram SO3 (Ar S=32, O=16) dipanaskan pada suhu tertentu hingga tercapai kesetimbangan dan didapatkan perbandingan mol SO3 : O2 = 2: , hitunglah tetapan kesetimbangan reaksi tersebut! 9.Diketahui kesetimbangan: PCl5(g) ↔ PCl3(g) + Cl2(g) Pada suhu 250OC, Kp=1,78 (R=0,082 L atm/oK mol) maka hitunglah harga KC! Kebumen, 14 Juli 2016 Guru Mapel Kimia XI Eti Faizatun M, S.Pd Materi kimia kelas xi semester gasal Page 20