ppt ekonomi mikro - 201412072

advertisement
KRISIS MONETER
Nama : Maya Indah S
NIM : 2014-12-072
SESI : 04
Krisis moneter adalah anjloknya perekonomian suatu negara yang
disebabkan oleh hancurnya suatu sistem pemerintahan yang
berdampak besar terhadap suatu negara. Indonesia selama
perkembangannya telah mengalami beberapa fase pemerintahan.
Sebagai negara berkembang, Indonesia sudah sering mengalami
krisis moneter. Krisis moneter yang paling parah terjadi pada
pertengahan tahun 1997, berawal dari melemahnya mata uang
Thailand baht terhadap dollar AS. Pada tanggal 14 dan 15 Mei 1997,
nilai tukar baht terhadap dollar AS mengalami gocangan akibat para
investor asing mengambil keputusan jual karena tidak percaya lagi
terhadap prospek perekonomian dan ketidakstabilan politik negara
Thailand. Sehingga pada tanggal 2 Juli 1997, bank sentral Thailand
mengumumkan bahwa nilai tukar baht dibebaskan dari ikatan dollar
AS dan meminta bantuan IMF (International Monetary Fund).
Pengumuman ini menyebabkan nilai baht terdepresiasi hingga
mencapai nilai terendah, yakni 28,20 baht per dollar AS yang
menyebabkan nilai dollar menguat, yang kemudian berimbas ke
rupiah Indonesia.
Teori Ekonomi Dibedakan menjadi
(3), yaitu ;
• 1. Teori Harga
• 2. Teori Produksi
• 3. Teori Distribusi
Pemerintah Memiliki (3) fungsi
penting dalam Perekonomian, yaitu;
• 1. Fungsi Alokasi
• 2. Fungsi Distribusi
• 3. Fungsi Stabilisasi
Ada berbagai cara untuk menggolongkan inflasi,
pergolongan pertama didasarkan atas parah atau
tidaknya inflasi tersebut. Adapun macam-macam
inflasi :
•
•
•
•
a.
b.
c.
d.
Inflasi ringan (di bawah 10% setahun)
Inflasi sedang (antara 10-30% setahun)
Inflasi berat (antara 30-100% setahun)
Hiperinflasi (diatas 100% setahun)
Faktor Penyebab Krisis Menurut
Beberapa Ahli ;
• 1.
• 2.
• 3.
• 4.
Menurut sekelompok peneliti, yakni Tambunan (1998),
Kaminsky dan Reinhart (1996) dan Krugman (1979)
Anwar Nasution (1998)
Menurut kelompok peneliti lain, yakni Eichengreen dan
Wyplosz (1993), Martinez Peria (1998), dan Obsfeld
(1986)
Lepi T. Tarmidi
Berakhirnya Rezim Orde Baru
Krisis moneter telah memberikan pengaruh besar untuk bangsa
Indonesia. Dimulai dengan menurunnya nilai kurs rupiah terhadap
dollar AS. Hal ini semakin membuat masyarakat resah dan takut akan
kenyataan-kenyataan yang menimpa mereka. Ternyata pemerintah
bukan saja tidak berhasil memberantas korupsi, justru sebaliknya
malah semakin menyuburkannya. Ini terjadi dalam pemerintahan
pusat dan daerah, dari jabatan tertinggi sampai yang paling bawah.
Kolusi yang menyebarkan monopoli telah melebarkan jurang antara
kaya dan miskin, karena hanya sekelompok orang saja yang
menikmati kesempatan dari fasilitas-fasilitas khusus di bidang
ekonomi, sementara sebagian besar rakyat hidup dibawah garis
kemiskinan.
Dampak Terjadinya Krisis Moneter;
• Hilangnya kepercayaan Internasional
terhadap Indonesia, biaya sekolah luar negri
melonjak, laju inflasi yang semakin tinggi,
meningkatnya kemiskinan dan persediaan
barang nasional, khususnya sembilan bahan
pokok semakin menipis di pasaran,
menyebabkan harga kebutuhan bahan pokok
semakin naik artinya biaya hidup pun
semakin tinggi.
Sebenarnya selain dampak negatif, krisis moneter pun
memberikan dampak positif untuk bangsa Indonesia.
Secara umum impor barang, termasuk impor buah
menurun tajam. Hal ini tentu saja memberikan
kesempatan bagi para pengusaha kecil dalam negri
untuk mengembangkan usahanya. Selain itu
perjalanan keluar negeri dan pengiriman anak untuk
sekolah ke luar negeri ikut berkurang. Namun secara
keseluruhan, dampak negatif dari krisis moneter lebih
besar dari dampak positifnya.
Peranan B.J Habibie di Indonesia
Pasca Krisis Moneter
• Presiden B.J Habibie mewarisi kondisi negara yang kacau
balau pasca pengunduran diri Soeharto pada masa Orde
Baru. Pada saat itu, perekonomian Indonesia sudah di
ambang kebangkrutan. Produksi macet, tingkat suku
bunga meroket, perbankan dan lembaga-lembaga lainnya
merosot. Cadangan devisa menipis karena ekspor
tersendat, sedangkan kebutuhan impor tidak mungkin di
tekan terus, investasi asing langsung maupun tidak
langsung hampir berhenti total dan pencairan pinjaman
luar negeri yang telah disepakati mengalami penundaan.
Sementara itu, inflasi meningkat mencapai tiga digit,
jumlah pengangguran meledak mencapai belasan juta,
dan sekitar 100 juta orang atau separuh penduduk
Indonesia berada di tepi jurang kemiskinan
Presiden B.J Habibie segera membentuk suatu kabinet yang
disebut Kabinet Reformasi Pembangunan dalam waktu kurang
dari satu hari.
:
Tugas pokok kabinet tersebut adalah menyiapkan proses
reformasi ;
• a. Di bidang politik antara lain dengan memperbaharui
berbagai perundang-undangan dalam rangka lebih
meningkatkan kualitas kehidupan berpolitik yang
bernuansa pada pemilu sebagaimana yang di amanatkan
oleh Garis-garis Besar Haluan Negara.
• b. Di bidang hukum antara lain meninjau kembali
Undang-Undang Subversi.
• c. Di bidang ekonomi dengan mempercepat
penyelesaian Undang-Undang yang menghilangkan
praktik-praktik monopoli dan persaingan tidak sehat.
Masalah-masalah mendesak yang menjadi
perhatian dan perlu di tangani adalah :
• 1) Memulihkan kepercayaan kepada rupiah dan
mengendalikan laju inflasi;
• 2) Menggerakan kembali roda produksi dan arus
perdagangan, yang akhir-akhir ini mengalami berbagai
hambatan;
• 3) Mendorong bidang-bidang kegiatan ekonomi yang dapat
bangkit kembali dalam waktu singkat, termasuk sektor
pertanian dan agrobisnis, industri ekspor, industri yang
memanfaatkan sumber daya alam dan sektor pariwisata;
• 4) Mengamankan pelaksanaan APBN;
• 5) Memberikan perhatian khusus kepada golongan
masyarakat yang terkena dampak krisis ekonomi dengan
memprioritaskan program-program padat karya,
menyediakan kebutuhan pokok (khususnya bahan makanan
dan obat-obatan) serta mendukung usaha kecil, koperasi,
dan kegiatan ekonomi rakyat, serta mengembangkan dan
meningkatkan peranan bank-bank perkreditan rakyat;
6) Mempercepat penyelesaian bank-bank yang berada
dibawah pengawasa BPPN (Badan Penyehatan Perbankan
Nasional) dalam rangka pembenahan sektor perbankan;
7) Mempercepat upaya mengatasi masalah utang luar negeri
swasta;
8) Meningkatkan upaya untuk memperkuat dukungan dan
kepercayaan dari masyarakat internasional, terutama negaranegara sahabat dan lembaga-lembaga keuangan internasional;
9) Melengkapi dan memperbaharui perangkat perundangundangan yang di perlukan untuk menunjang proses reformasi
ekonomi.
Presiden Habibie telah membawa perubahan yang
signifikan bagi bangsa Indonesia, khususnya dalam
bidang ekonomi.
Banyak keberhasilan-keberhasilan yang telah dicapai,
diantaranya :
• a. Kembalinya kepercayaan terhadap bangsa Indonesia, baik
dari masyarakat Indonesia maupun dunia internasional.
• b. Nilai rupiah mengalami penguatan, inflasi menurun tajam,
dan ketersediaan serta distribusi kebutuhan pokok tidak lagi
menjadi permasalahan
• c. Membaiknya perbankan Indonesia, pemerintah telah
melakukan upaya merestrukturisasi sektor perbankan, dari 160
bank komersial yang beroprasi pada bulan Juli 1997, 48 bank telah
dilikuidasi, 16 bank diambil alih dan 11 bank direkapitalisasi
dengan bantuan pemerintah.
• d. Kembali berjalannya usaha kecil, menengah dan koperasi;
• e. Penurunan angka kemiskinan dan pengangguran
Terima Kasih
Download