66 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan yang telah didapat, maka
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1.
Berdasarkan analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar didapat dua
indikator dan sebelas konsep. Indikator pertama yaitu mendeskripsikan
pelarutan suatu zat dengan konsep (1) Larutan terdiri dari zat terlarut dan
pelarut. (2) Pelarutan dipengaruhi oleh kemiripan struktur dan suhu. Indikator
kedua yaitu membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan
percobaan
dengan
konsep
(1)
Menurut
teori
Arrhenius
tentang
ionisasi/disosiasi senyawa elektrolit menyatakan bahwa di dalam larutan, zat
elektrolit terurai menjadi ion-ionnya. Ion-ion tersebut bergerak bebas
sehingga dapat menghantarkan listrik. (2) Elektrolit kuat adalah zat terlarut
dalam air terionisasi/terdisosiasi sempurna menjadi ion-ionnya. Larutan yang
terbentuk disebut larutan elektrolit kuat. (3) Larutan elektrolit kuat memiliki
daya hantar listrik yang baik. (4) Elektrolit lemah adalah zat terlarut dalam air
yang terionisasi sebagian di dalam larutannya. Larutan yang terbentuk disebut
larutan elektrolit lemah. (5) Larutan elektrolit lemah memiliki daya hantar
listrik yang buruk. (6) Zat non elektrolit adalah zat terlarut dalam air yang
tidak terurai membentuk ion-ion tetapi tetap sebagai molekul-molekulnya.(7)
Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik. (8) Senyawa ionik
66
67
merupakan elektrolit kuat. (9) Senyawa kovalen polar dapat merupakan
elektrolit kuat, elektrolit lemah, maupun non elektrolit, tergantung dari
partikel-partikel yang dihasilkan.
2.
Pengembangan representasi kimia pada materi larutan elektrolit dan non
elektrolit dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu analisis buku teks kimia
tingkat SMA dan Universitas yang tertuju pada representasi kimia materi
larutan elektrolit dan non elektrolit; perumusan kesesuaian representasi kimia
materi larutan elektrolit dan non elektrolit dengan konsep yang telah
divalidasi;
pembuatan
LKS;
klarifikasi
percobaan
di
laboratorium.
Pengembangan representasi kimia dihasilkan level makroskopik, level
mikroskopik, dan level simbolik pada materi larutan elektrolit dan non
elektrolit.
3.
Pengembangan deskripsi pembelajaran intertekstual pada materi larutan
elektrolit dan non elektrolit dilakukan tahapan sebagai berikut: merumuskan
deskripsi pembelajaran, melakukan presentasi terbatas, merevisi deskripsi
pembelajaran dan media pembelajaran, merumuskan kembali deskripsi
pembelajaran
dan
media
pembelajaran.
Pengembangan
deskripsi
pembelajaran menghasilkan deskripsi pembelajaran yang meliputi kegiatan
guru, kegiatan siswa, dan media yang digunakan yang pola pemaparannya
dimulai dengan penyajian level makroskopik, diikuti dengan level
mikroskopik, dan level simbolik dan diharapkan siswa dapat menarik
kesimpulan berupa konsep yang dipelajari.
68
5.2 Saran
Dari keseluruhan penelitian yang telah dilakukan, diajukan beberapa saran
untuk penelitian lebih lanjut, antara lain:
1.
Uji coba deskripsi pembelajaran dan media pembelajaran sebaiknya
dilakukan tidak hanya pada forum terbatas namun pada siswa SMA juga.
2.
Level mikroskopik harus lebih disempurnakan lagi.
3.
Animasi pelarutan cair dalam cair lebih disempurnakan lagi.
4.
Dicari beberapa contoh senyawa kovalen polar yang dapat dilelehkan dan
dipadatkan.
Download