BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan yang telah didapat, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar didapat dua indikator dan sebelas konsep. Indikator pertama yaitu mendeskripsikan pelarutan suatu zat dengan konsep (1) Larutan terdiri dari zat terlarut dan pelarut. (2) Pelarutan dipengaruhi oleh kemiripan struktur dan suhu. Indikator kedua yaitu membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan percobaan dengan konsep (1) Menurut teori Arrhenius tentang ionisasi/disosiasi senyawa elektrolit menyatakan bahwa di dalam larutan, zat elektrolit terurai menjadi ion-ionnya. Ion-ion tersebut bergerak bebas sehingga dapat menghantarkan listrik. (2) Elektrolit kuat adalah zat terlarut dalam air terionisasi/terdisosiasi sempurna menjadi ion-ionnya. Larutan yang terbentuk disebut larutan elektrolit kuat. (3) Larutan elektrolit kuat memiliki daya hantar listrik yang baik. (4) Elektrolit lemah adalah zat terlarut dalam air yang terionisasi sebagian di dalam larutannya. Larutan yang terbentuk disebut larutan elektrolit lemah. (5) Larutan elektrolit lemah memiliki daya hantar listrik yang buruk. (6) Zat non elektrolit adalah zat terlarut dalam air yang tidak terurai membentuk ion-ion tetapi tetap sebagai molekul-molekulnya.(7) Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik. (8) Senyawa ionik 66 67 merupakan elektrolit kuat. (9) Senyawa kovalen polar dapat merupakan elektrolit kuat, elektrolit lemah, maupun non elektrolit, tergantung dari partikel-partikel yang dihasilkan. 2. Pengembangan representasi kimia pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu analisis buku teks kimia tingkat SMA dan Universitas yang tertuju pada representasi kimia materi larutan elektrolit dan non elektrolit; perumusan kesesuaian representasi kimia materi larutan elektrolit dan non elektrolit dengan konsep yang telah divalidasi; pembuatan LKS; klarifikasi percobaan di laboratorium. Pengembangan representasi kimia dihasilkan level makroskopik, level mikroskopik, dan level simbolik pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit. 3. Pengembangan deskripsi pembelajaran intertekstual pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit dilakukan tahapan sebagai berikut: merumuskan deskripsi pembelajaran, melakukan presentasi terbatas, merevisi deskripsi pembelajaran dan media pembelajaran, merumuskan kembali deskripsi pembelajaran dan media pembelajaran. Pengembangan deskripsi pembelajaran menghasilkan deskripsi pembelajaran yang meliputi kegiatan guru, kegiatan siswa, dan media yang digunakan yang pola pemaparannya dimulai dengan penyajian level makroskopik, diikuti dengan level mikroskopik, dan level simbolik dan diharapkan siswa dapat menarik kesimpulan berupa konsep yang dipelajari. 68 5.2 Saran Dari keseluruhan penelitian yang telah dilakukan, diajukan beberapa saran untuk penelitian lebih lanjut, antara lain: 1. Uji coba deskripsi pembelajaran dan media pembelajaran sebaiknya dilakukan tidak hanya pada forum terbatas namun pada siswa SMA juga. 2. Level mikroskopik harus lebih disempurnakan lagi. 3. Animasi pelarutan cair dalam cair lebih disempurnakan lagi. 4. Dicari beberapa contoh senyawa kovalen polar yang dapat dilelehkan dan dipadatkan.