STRATEGI PEMASARAN JASA PROGRAM PENDIDIKAN KOMPUTER DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PESERTA DIDIK (Kasus Al-azhar College Pekanbaru) Oleh: Tia Nanda, dibawah bimbingan: Drs. Kasmiruddin, M. Si Email : [email protected] ABSTRACT Services marketing strategy is essential to managing the Al-azhar College Pekanbaru in the face of an increasingly competitive. Marketing strategy services from institutions of education is a major factor in increasing the number of students that require Al-azhar College Pekanbaru act professionally in every activity. This study aims to investigate the implementation of marketing strategies and to determine internal and external constraints faced by Al-azhar College Pekanbaru. The number of samples of this research are as many as 71 students were spread to the four majors. Data were collected and measured using a Likert scale. From the results of research conducted in mind that the implementation of marketing strategies that made Al-azhar College Pekanbaru consists of services marketing mix is product education services, price/education money, location, promotion, people, physical facilities and the overall well categorized. Internal constraints faced by Al-azhar College Pekanbaru is the lack of skilled marketing staff, lack of funding and promotion of limitation of funds in the renewal of facilities that support the learning process as well as an external constraint is the lack of partnerships with schools, leverage existing competitors and the emergence of new competitors. Keywords: Marketing Strategies, Services, Education PENDAHULUAN Pada perkembangan dunia pemasaran saat ini banyak perusahaan yang bersaing dalam memasarkan produk atau jasa yang dihasilkan. Di tengah persaingan yang semakin ketat, banyak cara yang dilakukan perusahaan dalam pengembangan strategi pemasarannya. Semua perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis berlomba-lomba untuk dapat memenangkan persaingan dengan berusaha untuk meningkatkan volume penjualan produk yang mereka hasilkan. Disamping itu perusahaan juga bertujuan agar tetap eksis dalam dunia bisnis. Setiap perusahaan berlomba menampilkan inovasi dibidang bisnis, teknologi dan manajerial untuk mewujudkan keunggulan kompetitif. Persaingan adalah hal yang sangat penting bagi keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Persaingan perusahaan untuk berprestasi atau mencapai kinerja yang tinggi dengan menerapkan strategi yang bertujuan untuk mencapai posisi yang menguntungkan dan kuat untuk membendung persaingan dalam dunia bisnis. Keberhasilan strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan tergantung pada analisa dan pengamatan yang cermat oleh perusahaan terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi strategi pemasaran perusahaan. Strategi pemasaran adalah logika pemasaran, dan berdasarkan itu unit bisnis diharapkan mampu untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya. Strategi pemasaran perusahaan terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran dari perusahaan, bauran pemasaran dan alokasi pemasaran dalam hubungannya dengan keadaan lingkungan yang diharapkan di kondisi persaingan. Strategi pemasaran menyeluruh perusahaan tercermin dalam rencana strategi pemasaran perusahaan (corporate marketing plan) yang disusun. Rencana strategi pemasaran 1 perusahaan adalah suatu rencana pemasaran jangka panjang yang bersifat menyeluruh dan strategis, yang merumuskan berbagai strategi dan program pokok dibidang pemasaran perusahaan pada suatu jangka waktu tertentu dalam jangka panjang dimasa depan. Agar tercapai maksud dan tujuan perusahaan semua perusahaan termasuk lembaga pendidikan juga harus dapat mengelola bisnisnya secara efektif dan efisien. Dalam disiplin ilmu pemasaran, lembaga pendidikan merupakan institusi yang menawarkan produk dalam kategori jasa, yaitu jasa pendidikan. Sebuah lembaga pendidikan harus memberikan layanan pendidikan yang memuaskan konsumennya. Kemampuan suatu lembaga pendidikan dalam memberikan pelayanan yang memuaskan pengguna jasanya akan memberikan kesuksesan dalam proses pemasaran jasa pendidikan di suatu lembaga pendidikan tersebut di tengahtengah masyarakat. Lembaga pendidikan harus dapat mengimplementasikan beberapa strategi dan prinsip pemasaran. Artinya lembaga pendidikan hendaknya melakukan beberapa kebijakan dalam hal startegi pemasaran, yaitu meliputi: 1) menentukan produk, dalam rangka menyediakan jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen; 2) menentukan biaya/harga, agar pengorbanan konsumen sebanding dengan apa yang didapatkan (adil); 3) menentukan tempat, merupakan berbagai kegiatan yang memuat produk terjangkau oleh konsumen sasaran; 4) melakukan promosi, agar jasa pendidikan yang disediakan dapat dikenal, dipahami dan disikapi secara positif oleh konsumen; 5) penggunaan people/partisipan yang kompeten, agar keseluruhan kegiatan operasional yang ada dapat berjalan dengan baik; 6) penataan fasilitas fisik agar segala fasilitas yang berhubungan dengan penyampaian produk jasa yang dihasilkan tersedia dengan lengkap; dan 7) proses yang tidak rumit agar kegiatan belajar mengajar dan kegiatan pendukung lainnya berjalan dengan lancar. Dengan kata lain lembaga pendidikan perlu melakukan desain bauran pemasaran dalam menjaga keberlangsungan dirinya. Penggunaan bauran pemasaran bagi sebuah lembaga pendidikan memerlukan pencernaan yang matang tentang apa yang akan dipakai dan dikombinasikan, serta memerlukan strategi pemasaran yang sesuai dengan lembaga pendidikan tersebut, guna mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Saat ini sudah waktunya bagi sebuah lembaga pendidikan untuk memperhatikan faktor-faktor yang mampu mendukung pengembangan pemasarannya. Untuk menarik calon peserta didik diperlukan startegi pemasaran yang bukan saja menjual jasa pendidikan secara apa adanya melainkan bagaimana melakukan pendekatan sesuai dengan keinginan konsumen. Dewasa ini tuntutan terhadap pendidikan sangat tinggi, mengingat pendidikan memberikan sumbangan yang sangat besar bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Di Indonesia upaya dalam pembangunan pendidikan dilakukan diberbagai jenjang, mulai pendidikan dasar, mengengah sampai pendidikan tinggi. Semua jenjang ini diharapkan meraih fungsi dan tujuan sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 (Bab II Pasal 3) fungsi dan tujuan pendidikan di Indonesia adalah: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pembangunan sektor pendidikan mutlak dilakukan, karena secara langsung akan berpengaruh terhadap hidup dan kehidupan umat manusia. Pendidikan secara hakiki menjadi bagian yang tidak terpisah oleh berbagai kebutuhan dasar manusia. Lembaga pendidikan komputer merupakan salah satu pilihan lulusan sekolah menengah untuk melanjutkan studinya. Hal ini dikarenakan lembaga pendidikan komputer memiliki keunggulan yaitu program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, dimana pada saat sekarang ini semua industri usaha baik itu manufaktur, entertaimen, properti, kesehehatan dan sebagainya sudah menggantungkan pekerjaannya pada sistem 2 komputer. Di Pekanbaru keberadaan lembaga pendidikan komputer berkembang dengan pesat, hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah lembaga pendidikan yang ada di Pekanbaru lima tahun terakhir. Berikut tabel 1 menjelaskan Perkembangan Lembaga Pendidikan Komputer di Kota Pekanbaru dari tahun 2008 s/d 2012. Tabel 1 Perkembangan Lembaga Pendidikan Komputer dari Tahun 2008 s/d 2012 di Kota Pekanbaru Jumlah Lembaga Persentase Peningkatan Tahun Pendidikan Komputer dari tahun sebelumnya 2008 16 14,3 2009 19 18,8 2010 23 21,1 2011 26 13,1 2012 31 19,3 Sumber : Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Tahun 2012 Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa jumlah lembaga pendidikan komputer yang ada di Kota Pekanbaru mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir. Tentunya hal ini menjadikan persaingan antara lembaga pendidikan komputer menjadi semakin ketat. Untuk menghadapi persaingan dibutuhkan suatu strategi pemasaran yang mampu menjaga dan meningkatkan pangsa pasar lembaga pendidikan komputer yang bersangkutan. Konsep pemasaran lembaga pendidikan komputer intinya adalah memuaskan konsumen, tidak memperlakukan peserta didik semaunya pimpinan, tetapi bagaimana pimpinan lembaga pendidikan komputer mengetahui dan meneliti apa sebenarnya keinginan dari para peserta didik (konsumennya). Dengan strategi pemasaran maka lembaga pendidikan komputer selalu memperhatikan hubungan dengan peserta didik.Dengan kata lain lembaga pendidikan komputer selalu menonjolkan kebaikan atau mutu dari pelayanan di lembaga pendidikan komputer tersebut. Dan yang tidak kalah pentingnya bagi lembaga pendidikan komputer, kegiatan pemasaran yang dilakukannya dapat memberikan kontribusi positif terhadap calon peserta didik yang berada jauh di daerah lingkungan kerjanya. Ada kemungkinan calon peserta didik di daerah mendaftar setelah mereka mendapatkan informasi tentang jurusanjurusan yang ada dan biaya pendidikan yang harus dibayarnya. Apabila informasi itu tidak sampai kepada calon peserta didik tentunya mereka tidak akan mendaftar. Salah satu lembaga pendidikan yang ikut berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Pekanbaru adalah Al-azhar College Pekanbaru. Al-azhar College Pekanbaru menyajikan beberapa paket program pendidikan yang terus ditingkatkan dan dikembangkan seiring dengan tingkat kebutuhan konsumen serta inovasi yang terus dilakukanuntuk meningkatkan kualitas materi pengajaran.Al-azhar College Pekanbaru menawarkan beberapa jurusan dalam program pendidikan D1 komputer, yaituAkuntansi Komputer, Teknik Informatika & Jaringan, Desain Grafis & Multimedia dan Manajemen Perkantoran. Selain beberapa program yang tersebut Al-azhar College Pekanbaru juga menawarkan alternatif untuk pembukaan kelas privatberupa kursus-kursus, yaituKursus komputer (diantaranyaKursus Ms. Office, Kursus Desain Grafis, Kursus Teknisi Komputer, Kursus AUTOCAD, Kursus Video Edinting) dan Kursus bahasa inggris (diantaranyaKursus General English, Kursus English Conversation, Kursus Intermediate, Kursus TOEFL Preparation dan Kursus TOEIC Preparation). Habibi (2009) dalampenelitiannyamenyatakan bahwa strategi pemasaran dengan merancang produk, harga, lokasi, promosi manusia (people), bukti fisik, dan proses secara 3 serempak mempunyai pengaruhbermakna terhadap peningkatan jumlah peserta didik. Sedangkan yang dominan mempunyai pengaruh bermakna terhadap peningkatan jumlah peserta didik dalam memilih lembaga pendidikan adalahproduk. Sutoyo (2010) dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa strategi pemasaran lembaga pendidikan untuk meningkatkan peserta didik dapat melaluibauran pemasaran jasa.Dalam penelitian ini bauran pemasaran jasa terdiri dari 7(tujuh) faktoryaitu: produk studi yang tersedia, biaya, lokasi, promosi, people, fasilitas dan proses. Ketujuh bauran pemasaran tersebut bila melalui perencanaan yang matang dan dikombinasikan serta dengan strategi pemasaran yang sesuai dengan lembaga pendidikan, maka akan mempunyai pengaruh terhadap peningkatan jumlah peserta didik. Adapun persamaan kedua penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalahsama-sama meneliti pengaruh strategi pemasaran lembaga lembaga pendidikan dalam meningkatkan jumlah peserta didik, sedangkanperbedaannyaantara lain waktudan tempat penelitian yang berbeda yaitu meneliti lembaga pendidikan komputer setara D-1. Penelitian ini difokuskan pada program pendidikan D1 komputer yang ada di Al-azhar College Pekanbaru karena mengingat proses pendidikan D1 yaitu 12 bulan, dimana masa studinya lebih lama jika dibandingkan dengan program kursus yang hanya berlangsung 1-3 bulan. Dengan intensitas kegiatan belajar mengajar yang lebih lama, maka peserta didik program pendidikan D1 komputerlebih mampu untuk memberikan informasi yang penulis butuhkan untuk mengetahui pelaksanaan strategi pemasaran Al-azhar College Pekanbaru saat ini. Pemilihan pasar sasaran di Al-azhar College Pekanbaru ada beberapa tahap. Tahap pertama adalah segmentasi pasar (segmentation), segmentasi pasar di Al-azhar College Pekanbaru cukup heterogen bila dilihat dari agama, geografis, kelas sosial, gaya hidup dan ketertarikan mereka terhadap pendidikan, karena pada dasarnya Al-azhar College Pekanbaru bisa dimasuki oleh semua golongan. Dengan demikian Al-azhar College Pekanbaru tidak melalukan segmentasi pasar atau tidak mengelompokkan masyarakat yang heterogen. Tahap kedua adalah penentuan target pasar (targeting), setelah mengetahui tidak adanya segmentasi pasar di Al-azhar College Pekanbaru, maka Al-azhar College Pekanbaru tentu akan mengalami kesulitan untuk mengetahui gambaran pasar yang akan dibidik, walaupun demikian Al-azhar College Pekanbaru juga memiliki target pasar yang diinginkan, target pasar Al-azhar College Pekanbaru yaitu seluruh lulusan sekolah menengah yang ada di Pekanbaru. Oleh sebab itu dengan tingginya lulusan sekolah menengah yang ada di kota Pekanbaru diharapkan menjadi peluang bagi Al-azhar College Pekanbaru untuk dapat meningkatkan jumlah peserta didik. Berikut tabel 2 yang akan menjelaskan perkembangan lulusan SMAN/S, SMKN/S dan MAN/S tahun 2008 s/d 2012 di Kota Pekanbaru. Tabel 2 Perkembangan Lulusan SMAN/S, SMKN/S dan MAN/S dari Tahun 2008 s/d 2012 di Kota Pekanbaru Sekolah Menengah SMA Negeri SMA Swasta SMK Negeri SMK Swasta MA Negeri MA Swasta Jumlah 2008 2009 2010 4288 5074 4154 3723 3572 3928 2615 3009 2815 5677 5719 5288 213 225 217 251 371 379 18775 19979 18791 Sumber : BPS Kota Pekanbaru Tahun 2012 2011 2012 4379 3807 2845 5768 210 418 19438 4382 3789 4783 6329 243 539 22077 4 Dari tabel2 dapat diketahui bahwa lulusan SMAN/S, SMKN/S dan MAN/S tahun 2008 s/d 2012 di Kota Pekanbaru mengalami fluktuasi dimana di tahun 2012 jumlah lulusannya merupakan yang paling tinggi selama lima tahun terakhir, karena kelulusan sekolah menengah atas menjadi target pasar Al-azhar College Pekanbaru maka dengan tingginya jumlah kelulusan diharapkan agar Al-azhar College Pekanbaru dapat mengoptimalkan volume pemasarannya. Tahap ketiga adalah positioning, setelah menetapkan target pasarnya selanjutnya Alazhar College Pekanbaru harus menentukan posisi di antara lembaga pendidikan komputer lainnya, untuk itu Al-azhar College Pekanbaru harus memiliki perbedaan jika dibandingkan dengan kompetitor. Al-azhar College Pekanbaru mempunyai keunggulan yaitu merupakan satu-satunya lembaga pendidikan komputer yang ada di Pekanbaru yang mempunyai jurusan Desain Grafis & Multimedia untuk program D1 komputer. Namun keunggulan yang dimiliki oleh Al-azhar College Pekanbaru belum mampu dioptimalkan oleh Al-azhar College Pekanbaru, hal ini terbukti tidak mampunya Al-azhar College Pekanbaru dalam menyerap peserta didik sesuai dengan target penerimaan peserta didik berkisar diatas 300 peserta didik setiap tahun ajaran. Untuk mengetahui perkembangan peserta didikAl-azhar College Pekanbaru dapat dilihat pada tabel 3 berikut: Tabel 3 Perkembangan Peserta Didik Al-azhar College Pekanbarudari Tahun 2008 s/d 2012 Target Persentase Realisasi Tahun Peserta Pencapaian Peserta Didik didik Target 2008 350 403 115 2009 380 312 82 2010 380 257 67,7 2011 350 246 70,3 2012 350 243 69,4 Sumber : Al-azhar College Pekanbaru Tahun 2012 Tabel3menunjukkan perkembangan peserta didikAl-azhar College Pekanbaru dari tahun ketahun menurun dan tidak mencapai target yang diinginkan Al-azhar College Pekanbaru.Hal ini tentunya akan berpengaruh pada keuntungan total lembaga pendidikan. Oleh sebab itu Al-azhar College Pekanbaru perlu untuk merencakan strategi pemasaran dimana Al-azhar College Pekanbaru harus menentukan variabel yang dapat mendorong volume penjualan. Varibel ini disebut dengan bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari: pertama produk, yang menjadi produk Al-azhar College Pekanbaru adalah jasa pendidikan. Konsep dasarnya berbentuk kurikulum yang ditawarkan dan selanjutnya diberikan pada peserta didik. Dapat dikatakan bahwa dalam proses penciptaan produk sebenarnya tidak melalui tahapan yang terlalu rumit, hanya saja yang perlu dicermati Alazhar College Pekanbaru harus betul-betul tanggap terhadap perubahan-perubahan yang ada disekitarnya.Berdasarkan uraian diatas rumusan masalah dalam penelitian ini difokuskan untuk mengetahui bagaimanakah pelaksanaan strategi pemasaran jasa pendidikan komputer yang diterapkan Al-azhar College Pekanbaru dalam meningkatkan jumlah peserta didik serta kendala yang dihadapi Al-azhar College Pekanbaru dalam melaksanakan strategi pemasaran jasa. Pengertian Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Pada umumnya suatu satuan pendidikan memiliki tujuan dan untuk mencapainya memerlukan strategi.Menurut Alma (2008:64) strategi adalah suatu kesatuan rencana yang 5 luas dan terintegrasi yang menghubungkan antara kekuatan internal organisasi dengan peluang dan ancaman lingkungan eksternalnya. Strategi dirancang untuk memastikan tujuan organisasi dapat dicapai dengan tepat. Substansi strategi pada dasarnya merupakan rencana. Oleh karena itu strategi berkaitan dengan evaluasi dan pemilihan alternatif yang tersedia bagi suatu manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Menurut Kotler (2000:13) pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Selanjutnya Nitisemito (1997:3) mengungkapkan bahwa pemasaran adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen secara efisien dengan maksud untuk menciptakan efektifitas. Sejalan dengan hal tersebut Stanton (1993:7) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan keinginan dan jasa kepada konsumen potensial. Jadi dari pengertian di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa sebenarnya pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pada dasarnya jasa pendidikan adalah sesuatu yang diberikan oleh satu pihak kepada pihak lain yang sifatnya tidak berwujud dan tidak memiliki dampak perpindahan hak milik. Hal ini sangat erat kaitannya dengan program pemasarannya. Jasa pendidikan menurut Hurriyati (2010:47) secara umum memiliki karakteristik utamayaitu: 1. Tidakberwujud(Intangibility),jasatidakberwujudsepertiprodukfisik,yangmenyebabkanpen gguna jasa pendidikan tidak dapat melihat, mencium mendengar, dan merasakan hasilnya sebelum mereka mengkonsumsinya (menjadi subsistem lembaga pendidikan). 2. Tidak terpisah (Inseparability), jasapendidikantidak dapat dipisahkan dari sumbernya,yaitu lembaga pendidikan yang menyediakan jasa tersebut. Artinya, jasa pendidikan dihasilkan dan dikonsumsiserempak (simultan) pada waktu yang sama. 3. Bervariasi (Variability), jasa bersifat sangat variabel karena merupakan nonstandarized out-put, artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut dihasilkan. 4. Tidak tahan lama (Perishability), jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Selanjutnya menurut Lupiyoadi (2006:148) karakteristik jasa pendidikan yaitu: 1. Lembaga pendidikan termasuk ke dalam jasa murni, dimana pemberian jasa yang dilakukan didukung alat kerja atau sarana pendukung semata. Contoh: ruangan kelas, kursi, meja, buku-buku dan sebagainya. 2. Jasa yang diberikan membutuhkan kehadiran pengguna jasa(pesertadidik), yang dalam hal ini peserta didik yang mendatangi lembaga pendidikan tersebut. 3. Penerima jasanya adalah orang, jadi merupakan pemberian jasa berbasisorangatau disebut sistem kontak tinggi (high contact system) yaitu hubungan antara pemberi jasa dengan pelanggan tinggi. 4. Hubungandenganpesertadidikberdasarkanhubungankeanggotaan(memberrelationship)di mana peserta didik telah menjadi anggota lembaga pendidikan. Alma (2008:51) megemukakan pemasaran jasa pendidikan adalah kegiatan lembaga pendidikan memberi layanan atau menyampaikan jasa pendidikan kepada peserta didik dengan cara yang memuaskan. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran jasa pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan dengan menganalisis, merencanakan, mengimplemantasikan dan mengontrol program yang telah diformulasikan sehingga memuaskan peserta didik. 6 Bauran Pemasaran Jasa Pendidikan Menurut Alma (2011:372)fungsi pemasaran dalam pendidikan adalah untuk membentuk citra baik terhadap lembaga pendidikan dalam rangka menarik minat sejumlah calon peserta didik, maka lembaga pendidikan, menggunakan atau mengembangkan berbagai upaya strategi yang dikenal dengan upaya strategi bauran pemasaran.Kotler dalam Hurriyati (2010:47) mengemukakan definisi bauran pemasaran (marketing mix), adalah sekumpulan alat pemasaran (marketing mix) yang dapat digunakan oleh lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Selanjutnya menurut Kotler dan Armstrong (2005:43) bahwa bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol yang dipadukan untuk menghasilkan respon pasar sasaran. Dalam hal ini bauran pemasaran jasa pendidikan berupa elemen-elemen organisasi pendidikan yang dapat dikontrol oleh organisasi dalam melakukan komunikasi degan peserta didik dan akan dipakai untuk memuaskan peserta didik. Sejalan dengan hal tersebut Assauri (2009:198) menyatakan marketing mix adalah kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Zeithaml dan Baitner dalam Hurriyati (2010: 48) mengemukakan konsep bauran pemasaran tadisional (traditional marketing mix) terdiri dari 4p, yaitu product (produk), price (harga), place (tempat/lokasi) dan promotion (promosi) . Sementara itu untuk pemasaran jasa Zeithaml mengatakan bauran pemasarannya harus diperluas (expanded marketing mixfor services) dengan penambahan unsur non-traditional mix, yaitu people (orang), physical evidence (fasilitas fisik), dan process (proses), sehingga menjadi tujuh unsur (7p). 1. Penggunaan Produk/Program Pendidikan.Lovelock dan Wright (2007:18) menyatakan bahwa manajer harus memilih fitur-fitur produk inti dan beberapa elemen jasa pelengkap yang mengelilinginya, dengan merujuk manfaat yang diinginkan pelanggan dan seberapa tinggi daya saing produk tersebut.Menurut Kotler (2005:15) produk jasa merupakan suatu penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan pelanggan. Didalam jasa lembaga pendidikan, produk/jasa yang ditawarkan kepada peserta didik adalah reputasi, prospek dan variasi pilihan. 2. Penentuan Harga/Biaya Pendidikan.Menurut Alma (2011:169) harga adalah nilai suatu produk/jasa yang dinyatakan dengan uang. Dapat disimpulkan bahwa harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa.Menurut Lupiyoadi (2006:155) lembaga pendidikan menggunakan penerimaan harga yang berbeda untuk mengalokasikan biaya perkuliahan untuk tiap peserta didik dan produk, antara lain: a) Berdasarkan jurusan b) Berdasarkan tingkatan peserta didik c) Berdasarkan kredit peserta didik d) Berdasarkan jenis program peserta didik e) Berdasarkan waktu dan tempat perkulihaan Disamping itu peranan harga menjadi sangat penting ketika menghadapipersaingan yang semakin tajam dan permintaan yang semakin terbatas, sehingga secarasederhana dapat kita katakan bahwa penetapan harga sangat mempengaruhi kemampuanperusahaan untuk menguasai konsumen.Adapun tujuan penetapan harga menurut Boyd, dkk (2000:120): a) Memaksimalkan pertumbuhan penjualan b) Mempertahankan mutu atau diferensiasi jasa c) Memaksimalkan laba d) Bertahan hidup Selanjutnya menurut Kotler (2007:93) cara menetapkan harga ada beberapa bentuk: 7 3. 4. 5. 6. 7. a) Memilih tujuan penetapan harga. Makin jelas tujuan suatu perusahaan, makin mudah menetapkan harga. b) Menentukan permintaan. Setiap harga akan menghasilkan tingkat permintaan yang berbeda dan karena itu mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap tujuan pemasaran suatu perusahaan. c) Memperkirakan biaya. Permintaan menentukan batas harga tertinggi yang dapat dikenakan perusahaan untuk produknya, biaya menentukan batas rendahnya. d) Menganalisa biaya, harga dan tawaran pesaing. Dalam rentang kemungkinan harga yang ditentukan permintaan pasar dan biaya perusahaan, perusahaan tersebut harus memperhitungkan biaya, harga dan kemungkinan reaksi pesaing. Pemilihan Tempat/Lokasi Pelayanan Lembaga Pendidikan.Menurut Alma (2011:383) tempat dalam jasa lembaga pendidikan merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian jasa kepada peserta didik dan di mana lokasi strategis. Promosi Jasa Lembaga Pendidikan.Menurut Alma (2008:168) promosi merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran, yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.Menurut Chandra (2005:199) tujuan promosi adalah sebagai berikut: a) Menstimulasi pencarian. Meliputi pengembalian formulir permohonan informasi tentang produk atau dorongan untuk mengunjungi pameran. b) Mendorong pencobaan produk. Baik produk baru maupun produk terkait, serta mendorong konsumen produk lain untuk berpindah merek. c) Mendorong pembelian ulang yang pada gilirannya mengarah pada terciptanyaloyalitas merek dan mengikat pembeli pada produsen tertentu. d) Membangun arus pengunjung, yaitu merangsang para pengunjung agar ketoko. e) Memperbesar tingkat pembelianmelalui consumer loading. Penggunaan People/Partisipan Lembaga Pendidikan.Menurut Hurriyati (2010:62)people adalah semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen-elemen dari “people” yaitu pegawai perusahaan, konsumen dan konsumen lain dalamlingkungan jasa. Semua tindakan dan sikap karyawan, bahkan cara berpakaian karyawan dan penampilan karyawan mempunyai pengaruh terhadap persepsi konsumen atau keberhasilan penyampaian jasa. Penataan Fasilitas Fisik Lembaga Pendidikan.Menurut Alma (2008:166) fasilitas fisik merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi keputusan calon peserta didik untuk menjadi peserta didik suatu lembaga pendidikan, yang termasuk fasilitas pendidikan adalah gedung, kelas, laboratorium (computer dan bahasa) perpustakaan, tempat parkir, toilet, mussola dan sebagainya. Proses Lembaga Pendidikan.Menurut Alma (2008:167) proses merupakan gabungan semua akitivitasumumnya terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas dan hal-hal rutin, dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen (peserta didik). METODE PENELITIAN Adapun variabel penelitian yang diamati dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4 berikut yang akan menjelaskan tentang sub variabel dan indikator penelitian. 8 Tabel 4 Varibel Penelitian Variabel Penelitian Items Pertanyaan 1. Program pendidikan yang ditawarkan No. 1 Penggunaan 2. Kurikulum program pendidikan No. 2 Produk/Program 3. Kesesuaian program pendidikan No. 3 Pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja 1. Perbandingan biaya pendidikan No. 4 Penentuan dengan lembaga pendidikan lain Harga/Biaya 2. Pemberian diskon pembayaran No. 5 Pendidikan 3. Kemampuan peserta didik membayar No. 6 biaya pendidikan Pemilihan 1. Lokasi kampus terletak di pusat kota No. 7 Tempat/Lokasi 2. Lokasi kampus bedekatan dengan No. 8 Pelayanan perkantoran dan sarana umum Lembaga 3. Lokasi kampus dapat diakses dengan No. 9 Pendidikan transportasi umum Pelaksanaan 1. Promosi melalui media cetak No. 10 Strategi Promosi 2. Promosi dengan pemasangan spanduk No. 11 Pemasaran Jasa Lembaga 3. Promosi dengan kunjungan ke No. 12 Jasa Pendidikan sekolah-sekolah Pendidikan 1. Kemampuan karyawan dalam No. 13 Penggunaan memberikan pelayanan People/Partisipan 2. Latar belakang pendidikan tenaga No. 14 Lembaga pengajar Pendidikan 3. Kemampuan tenaga pengajar dalam No. 15 memberikan materi pendidikan 1. Ruang kelas, lab. komputer dan No. 16 Penataan perpustakaan Fasilitas Fisik 2. Tempat parkir No. 17 Lembaga 3. Fasilitas umum (musholla, toilet dan No. 18 Pendidikan aula) 1. Proses penerimaan peserta didik No. 19 Proses Lembaga 2. Proses belajar mengajar No. 20 Pendidikan 3. Proses wisuda No. 21 Sumber : Penelitian lapangan 2012 (data diolah) Sub Variabel Indikator Penelitian Pengukuran merupakan suatu tahap penting dalam penelitian, terdiri dari pemberian angka-angka pada suatu variabel sesuai dengan aturan-aturan tertentu. Penskalaan dapat diartikan sebagai perluasan pengukuran. Adapun skala yang digunakan adalah skala likert. Menurut Ridwan (2002:31) skala likert adalah skala yang berlandaskan atas penjumlahan sikap responden dalam menjawab pernyataan berkaitan dengan indikator-indikator suatu konsep/faktor yang sedang diukur.Jumlah keseluruhan sub variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 7 sub variabel, dimana masing-masing sub variabel diajukan 3 pertanyaan (indikator), sehingga jumlah keseluruhan sebanyak 21 pertanyaan dan jumlah keseluruhan responden adalah 71 responden. Untuk mengetahui interval skor variabel penelitian dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini: Interval = Skor tertinggi - Skor terendah Jumlah kelas 9 (21 x 5 x 71) – (21 x 1 x 71) 7455 - 1491 Interval = = = 1193 5 5 Berikut tabel 5 yang akan menjelaskan keseluruhan interval skor penelitian dari variabel penelitian. Tabel 5 Skor Interval Variabel Penelitian Interval Kategori Jawaban Responden 1491 - 2683 Sangat Tidak Baik 2684 - 3876 Tidak Baik 3877 - 5069 Cukup Baik 5070 - 6262 Baik 6263 - 7455 Sangat Baik Lokasi penelitian Dalam penelitian guna penyusunan skripsi ini penulis mengambil lokasi penelitian pada Al-azhar College Pekanbaru yang beralamat di Jl. T. Tambusai No. 51 Pekanbaru. Alasan peneliti melakukan penelitian di Lembaga Pendidikan Komputer ini karena Azhar College Pekanbaru adalah salah satu lembaga pendidikan komputer yang sudah lama berdiri dan mampu bertahan serta bersaing dengan lembaga pendidikan komputer lainnya yang ada di Kota Pekanbaru. Populasi dan sampel Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian yang diteliti. Adapun yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah peserta didikAl-azhar College Pekanbaru Tahun Ajaran 2012/2013. Menurut Umar (2002:141)untuk menentukan berapa minimal sampel yang dibutuhkan jika ukuran populasi diketahui dapat menggunakan rumus Slovin.Jika populasi (N) sebanyak 243 peserta didik dan taraf kesalahan sebesar 10%, maka besarnya sampel (n) adalah: N 243 243 243 243 n= = 1 + 243 x 0,01 = 1 + 2,43 = 3,43 2 篘 1 + 243 . 10% 2 1 + Ne n 篘 70, 84 n = 71 peserta didik Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara dalam memperoleh informasi atau data yang diperlukan dalam penelitian. Dalam melakukan penelitian ini teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Daftar pertanyaan (questioner) diberikan langsung kepada peserta didik yang menjadi responden dalam penelitian ini. 2. Wawancara (interview) dilakukan secara langsung dan sistematis kepada pihak yang berwenang memberikan informasi dan data berdasarkan tujuan penelitian. Yang menjadi narasumber yaitu direktur, manajer pemasaran dan manajer pendidikan Al-azhar College Pekanbaru. 3. Dokumentasi dengan mengumpulkan dan mempelajari data atau dokumen yang mendukung penelitian ini yaitu perkembangan sekolah menengah, perkembangan lembaga pendidikan dan perkembangan lulusan sekolah menengah yang ada di Kota Pekanbaru dari tahun 2008 s/d 2012. Teknik analisis data Untuk menganalisa data, metode yang digunakan oleh penulis adalah metode analisis kualitatif dan kuantitatif. Metode analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis hasil data yang diperoleh dengan menggunakan metode wawancara. Sedangkan untuk data yang diperoleh dari daftar pertanyaan (questioner) yang telah disebarkan digunakan metode 10 analisis kuantitatif, dimana tingkat ukurannya menggunakan skala likert. Selanjutnya keseluruhan data yang diperoleh tersebut dihubungkan dengan teori yang telah dibahas dalam kerangka teoritis dan selanjutnya diambil kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan rekapitulasi hasil pembahasan dari ketujuh bauran pemasaran dapat diketahui hasil jawaban responden terhadap pelaksanaan strategi pemasaran jasa pendidikan Al-azhar College Pekanbaru.Berikut ini adalah jawaban responden terhadap pelaksanaan jasa pendidikan pada Al-azhar College Pekanbaru: Tabel 6 Jawaban Responden terhadap Pelaksanaan Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Al-azhar College Pekanbaru Jawaban Responden Sub Variabel No. SS S RR TS STS Penelitian Jumlah (5) (4) (3) (2) (1) Penggunaan 63 98 35 15 2 213 1. Produk/Program (29,5%) (46,1%) (16,4%) (7,1%) (0,9%) (100%) Pendidikan 315 392 105 30 2 844 Penentuan 55 91 46 18 3 213 2. Harga/Biaya (25,8%) (42,7%) (21,6%) (8,5%) (1,4%) (100%) Pendidikan 275 364 138 36 3 816 Pemilihan 56 90 36 22 9 213 Tempat/Lokasi 3. (26,3%) (42,3%) (16,9%) (10,3%) (4,2%) (100%) Pelayanan Lembaga 280 360 108 44 9 801 Pendidikan 30 43 90 37 13 213 Promosi Jasa 4. (14,1%) (20,2%) (42,2%) (17,4%) (6,1%) (100%) Lembaga Pendidikan 150 172 270 74 13 679 Penggunaan 53 91 35 23 11 213 5. People/Partisipan (24,9%) (42,7%) (16,4%) (10,8%) (5,2%) (100%) Lembaga Pendidikan 265 364 105 46 11 791 Penataan Fasilitas 34 54 93 22 10 213 6. Fisik Lembaga (15,9%) (25,4%) (43,7%) (10,3%) (4,7%) (100%) Pendidikan 170 216 279 44 10 719 47 88 43 24 11 213 Proses Lembaga 7. (22%) (41,2%) (20,1%) (11,6%) (5,1%) (100%) Pendidikan 235 352 129 48 11 775 338 555 378 161 59 1491 Jumlah Jawaban Skor Jawaban Responden 1690 2220 1134 322 59 5425 Rata-rata 16,1 26,4 18 7,7 2,8 71 Persentase (22,7%) (37,1%) (25,4%) (10,9%) (3,9%) (100%) Sumber : Penelitian lapangan 2013 (data diolah) Maka dari tabel 4 dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden adalah baikterhadap pelaksanaan strategi pemasaran jasa pendidikan Al-azhar College Pekanbarukarena total skornya adalah 5425yaitu berada pada rentang 5070-6262. Dalam pelaksanaan strategi pemasarannya, Al-azhar College Pekanbaru menemui beberapa kendala yang perlu diatasi oleh Al-azhar College Pekanbaru agar dapat menjamin 11 kelancaran pemasaran produk jasa pendidikannya, sehingga tingkat pertumbuhan perusahaan dapat berjalan menjadi semakin baik. Kendala-kendala yang dialami oleh Al-azhar College Pekanbaru dalam melaksanakan strategi pemasaran jasa pendidikan diantaranya adalah sebagai berikut: Kendala Internal Adapun kendala internal yang dihadapi Al-azhar College Pekanbaru dalam melaksanakan strategi pemasaran yaitu: a) Al-azhar College Pekanbaru belum memiliki karyawan pemasaran yang terampil dalam hal marketing public relation. b) Mengingat biaya operasional yang tinggi sehingga kegiatan promosi Al-azhar College Pekanbaru hanya bisa dilakukan di beberapa wilayah yaitu Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, Kabupaten Siak dan Kabupaten Pelalawan sehingga Al-azhar College Pekanbaru belum dikenal oleh masyarakat yang ada di Provinsi Riau secara keseluruhan. c) Biaya pemeliharaan fasilitas yang mahal menyebabkan up-grade hanya dilakukan untuk sebagian sarana komputer. Kendala Eksternal Adapun kendala eksternal yang dihadapi Al-azhar College Pekanbaru dalam melaksanakan strategi pemasaran yaitu: a) Dalam melaksanakan promosi melalui kunjungan ke sekolah-sekolah, seringkali terjadi perbedaan persepsi antara pihak Al-azhar College Pekanbaru dengan pihak sekolah. tidak sedikit pihak sekolah yang menganggap bahwa kunjungan promosi tersebut hanya menguntungkan bagi pihak Al-azhar College Pekanbaru. b) Adanya pengaruh dari pesaing yang mampu merebut konsumen sehingga segmen pasar Al-azhar College Pekanbaru menjadi semakin sempit. c) Munculnya pesaing baru (berdirinya lembaga pendidikan komputer yang baru) di wilayah operasional Al-azhar College Pekanbaru. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Penggunaan produk/program pendidikan yang ada di Al-azhar College Pekanbaru yang ada saat ini sudah tepat karena mendapat jawaban baik oleh 46,1 % dari keseluruhan responden (peserta didik). 2. Biaya pendidikan yang ada di Al-azhar College Pekanbaru mendapat jawaban baik dari 42,7% dari keseluruhan responden (peserta didik). Hal ini berarti biaya pendidikan di Alazhar College Pekanbaru dinilai sudah pas karena peserta didik mampu memenuhi biaya pendidikan Al-azhar College Pekanbaru dan terbantu dengan diskon pembayaran yanng diberikan oleh Al-azhar College Pekanbaru. 3. Keberadaan tempat/lokasi pelayanan lembaga pendidikan Al-azhar College Pekanbaru mendapat jawaban baik oleh 42,3% responden (peserta didik) yang menilai lokasi kampus sudah strategis karena berada di tengah kota, dekat dengan perkantoran dan mudah diakses menggunakan transportasi umum sehingga memudahkan peserta didik untuk mendapatkan akses menuju Al-Azhar College Pekanbaru. 4. Promosi yang dilakukan Al-azhar College Pekanbaru dinilai belum optimal sehingga belum memberikan hasil yang diharapkan. Dari jawaban responden (peserta didik) yaitu 42,2% menjawab promosi yang dilakukan cukup baik, baik itu untuk promosi melalui media cetak, pemasangan spanduk maupun kunjungan kesekolah-sekolah. 12 5. Tenaga pengajar, administrasi dan non administrasi yang ada di Al-azhar College Pekanbaru sudah sesuai dengan harapan peserta didik dimana jawaban responden (peserta didik) sebanyak 42,7% adalah baik terhadap penggunaan peole/partisipan. 6. Penataan fasilitas fisik yang Al-azhar College Pekanbaru belum tersedia dengan memadai dimana dan dinilai belum berfungsi sesuai dengan harapan peserta didik karena jawaban responden (peserta didik) sebanyak 43,7% terhadap penataan fasilitas fisik yang Al-azhar College Pekanbaru adalah cukup baik. 7. Proses penerimaan peserta didik, proses belajar mengajar dan proses wisuda yang ada di Al-azhar College Pekanbaru dinilai sudah berjalan dengan lancar karena mendapat jawaban baik dari sebagian besar responden (peserta didik) yaitu sebesar 41,2% dari jumlah keseluruhan responden. 8. Pelaksanaan strategi pemasaran yang dilakukan oleh Al-azhar College Pekanbaru mendapat jawaban baik dari sebagian besar responden (peserta didik) yaitu sebesar 37,1% dari keseluruhan responden.Namun, secara keseluruhan pelaksanaan strategi pemasaran yang dilakukan oleh Al-azhar College Pekanbaru belum tepat sasaran, hal ini terlihat pada tidak terpenuhinya jumlah target peserta didik yang ditetapkan Al-azhar College Pekanbaru. Realisasi penerimaan peserta didik yang diterima oleh Al-azhar College Pekanbaru bahkan mengalami penurunan selama 5 tahun terakhir. Saran Berdasarkan kesimpulan maka saran yang penulis sampaikan kepada Al-azhar College Pekanbaru dan perlu mendapat perhatian Al-azhar College Pekanbaru adalah sebagai berikut: 1. Untuk meningkatkan promosi, Al-azhar College Pekanbaru perlu mencoba untuk bekerjasama dengan pihak sekolah yang menjadi target kunjungan promosi, seperti mengadakan perlombaan yang berkaitan dengan pendidikan komputer dengan hadiah berupa beasiswa pendidikan di Al-azhar College Pekanbaru. Dengan adanya kerjasama ini diharapkan bisa menghilangkan perbedaan persepsi antara pihak sekolah dan pihak Al-azhar College Pekanbaru. Selain itu Al-azhar College Pekanbaru bisa meningkatkan jumlah pemasangan sapanduk di tempat-tempat keramaian dan meningkatkan frekuensi iklan di media cetak. 2. Memperbaiki sarana yang dinilai kurang memadai oleh peserta didik Al-azhar College Pekanbaru seperti meningkatkan ketersediaan buku-buku di perpustakaan Al-azhar College Pekanbaru, menjaga kebersihan toilet dan yang terpenting adalah meningkatkan keamanan daerah parkir serta memperluas area parkir kebagian samping atau belakang gedung. 3. Mengembangkan inovasi agar dapat bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang semakin pesat. Bentuk-bentuk inovasi yang menurut penulis perlu dilakukan Al-azhar College Pekanbaru adalah sebagai berikut: a) Penataan fasilitas fisik. Inovasi pendidikan yang sesuai dengan komponen ini misalnya: penggunaan CCTV pada area parkir untuk meningkatkan keamanan. b) Prosedur. Sistem pendidikan tentu mempunyai prosedur untuk mencapai tujuan. Inovasi pendidikan yang relevan dengan komponen ini misalnya: penggunaan kurikulum baru, cara membuat persiapan mengajar, pengajaran individual dan pengajaran kelompok. c) Mengoptimalkan peran tenaga pengajar yaitu peran tenaga pengajar sebagai pemakai media (maka diperlukan keterampilan menggunakan berbagai macam media), peran tenaga pengajar sebagai pengelola kegiatan kelompok, tenaga pengajar sebagai anggota team teachingdan sebagainya. 4. Dalam merumuskan strategi pemasaran Al-azhar College Pekanbaru hendaknya memperhatikan apa saja yang menjadi harapan dan kebutuhan peserta didik dengan cara mendengarkan keluhan-keluhan peserta didik dan mencari solusi yang dapat 13 memperbaiki strategi pemasaran yang sudah ada sehingga strategi pemasaran lebih terarah dan memberikan hasil yang sesuai dengan harapan Al-azhar College Pekanbaru. DAFTAR PUSTAKA Buku: Assauri, Syofyan. 2009. Manajemen Pemasaran, Dasar Konsep dan Strategi. Jakarta: Penerbit Rajawali. Boyd, dkk. 2000. Manajemen Pemasaran, Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global. Jakarta: Erlangga. Buchari, Alma. 2008. Manajemen Corporate & Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan. Bandung: Alfabeta. ____________. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta. Chandra, Gregorius. 2005. Strategi dan Program Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi. Hurryati, Ratih. 2010. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta. Kotler, Phillip. 2000. Marketing. Jakarta: Erlangga. ____________. 2005. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ____________. 2007. Manajemen Pemasaran Jilid II. Jakarta: Erlangga. Lovelock, Christopher H. dan Lauren Wright. 2007. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Penerbit Indeks. Nitisemito, S. Alex. 1997. Marketing. Jakarta: Ghalia Indonesia. Rambat, Lupiyoadi dan Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat. Ridwan, 2002. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Stanton, J William. 1993. Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Umar, Husein. 2002. Riset Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Data Penelitian: BPS Kota Pekanbaru. 2009 s/d 2012. Pekanbaru Dalam Angka Tahun 2009 s/d 2012. Pekanbaru: Badan Pusat Statistik. Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru. 2012. Data Statistik Perkembangan Lembaga Pendidikan Komputer. Pekanbaru : Dinas Pendidikan. Skripsi: 14 Habibi, 2009. Strategi Pemasaran Lembaga Pendidikan Primagama dalam Meningkatkan Jumlah Peserta Didik (Studi Kasus pada Lembaga Pendidikan Primagama Kantor Cabang Sawojajar Malang). Skripsi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang. Sutoyo, 2010. Analisis Implementasi Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Komputer (Studi Evaluasi pada LP3I Sudirman Pekanbaru). Skipsi Universitas Riau, Pekanbaru. 15