1 STRATEGI PEMASARAN JASA PROGRAM

advertisement
STRATEGI PEMASARAN JASA PROGRAM PENDIDIKAN KOMPUTER DALAM
MENINGKATKAN JUMLAH PESERTA DIDIK (Kasus Al-azhar College Pekanbaru)
Oleh: Tia Nanda, dibawah bimbingan: Drs. Kasmiruddin, M. Si
Email : [email protected]
ABSTRACT
Services marketing strategy is essential to managing the Al-azhar College Pekanbaru
in the face of an increasingly competitive. Marketing strategy services from institutions of
education is a major factor in increasing the number of students that require Al-azhar
College Pekanbaru act professionally in every activity. This study aims to investigate the
implementation of marketing strategies and to determine internal and external constraints
faced by Al-azhar College Pekanbaru. The number of samples of this research are as many
as 71 students were spread to the four majors. Data were collected and measured using a
Likert scale.
From the results of research conducted in mind that the implementation of marketing
strategies that made Al-azhar College Pekanbaru consists of services marketing mix is
product education services, price/education money, location, promotion, people, physical
facilities and the overall well categorized. Internal constraints faced by Al-azhar College
Pekanbaru is the lack of skilled marketing staff, lack of funding and promotion of limitation
of funds in the renewal of facilities that support the learning process as well as an external
constraint is the lack of partnerships with schools, leverage existing competitors and the
emergence of new competitors.
Keywords: Marketing Strategies, Services, Education
PENDAHULUAN
Pada perkembangan dunia pemasaran saat ini banyak perusahaan yang bersaing dalam
memasarkan produk atau jasa yang dihasilkan. Di tengah persaingan yang semakin ketat,
banyak cara yang dilakukan perusahaan dalam pengembangan strategi pemasarannya. Semua
perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis berlomba-lomba untuk dapat memenangkan
persaingan dengan berusaha untuk meningkatkan volume penjualan produk yang mereka
hasilkan. Disamping itu perusahaan juga bertujuan agar tetap eksis dalam dunia bisnis. Setiap
perusahaan berlomba menampilkan inovasi dibidang bisnis, teknologi dan manajerial untuk
mewujudkan keunggulan kompetitif.
Persaingan adalah hal yang sangat penting bagi keberhasilan atau kegagalan
perusahaan. Persaingan perusahaan untuk berprestasi atau mencapai kinerja yang tinggi
dengan menerapkan strategi yang bertujuan untuk mencapai posisi yang menguntungkan dan
kuat untuk membendung persaingan dalam dunia bisnis. Keberhasilan strategi pemasaran
yang diterapkan oleh perusahaan tergantung pada analisa dan pengamatan yang cermat oleh
perusahaan terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi strategi pemasaran perusahaan.
Strategi pemasaran adalah logika pemasaran, dan berdasarkan itu unit bisnis diharapkan
mampu untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya. Strategi pemasaran perusahaan
terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran dari perusahaan, bauran
pemasaran dan alokasi pemasaran dalam hubungannya dengan keadaan lingkungan yang
diharapkan di kondisi persaingan.
Strategi pemasaran menyeluruh perusahaan tercermin dalam rencana strategi
pemasaran perusahaan (corporate marketing plan) yang disusun. Rencana strategi pemasaran
1
perusahaan adalah suatu rencana pemasaran jangka panjang yang bersifat menyeluruh dan
strategis, yang merumuskan berbagai strategi dan program pokok dibidang pemasaran
perusahaan pada suatu jangka waktu tertentu dalam jangka panjang dimasa depan.
Agar tercapai maksud dan tujuan perusahaan semua perusahaan termasuk lembaga
pendidikan juga harus dapat mengelola bisnisnya secara efektif dan efisien. Dalam disiplin
ilmu pemasaran, lembaga pendidikan merupakan institusi yang menawarkan produk dalam
kategori jasa, yaitu jasa pendidikan. Sebuah lembaga pendidikan harus memberikan layanan
pendidikan yang memuaskan konsumennya. Kemampuan suatu lembaga pendidikan dalam
memberikan pelayanan yang memuaskan pengguna jasanya akan memberikan kesuksesan
dalam proses pemasaran jasa pendidikan di suatu lembaga pendidikan tersebut di tengahtengah masyarakat. Lembaga pendidikan harus dapat mengimplementasikan beberapa strategi
dan prinsip pemasaran. Artinya lembaga pendidikan hendaknya melakukan beberapa
kebijakan dalam hal startegi pemasaran, yaitu meliputi: 1) menentukan produk, dalam rangka
menyediakan jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen; 2) menentukan
biaya/harga, agar pengorbanan konsumen sebanding dengan apa yang didapatkan (adil); 3)
menentukan tempat, merupakan berbagai kegiatan yang memuat produk terjangkau oleh
konsumen sasaran; 4) melakukan promosi, agar jasa pendidikan yang disediakan dapat
dikenal, dipahami dan disikapi secara positif oleh konsumen; 5) penggunaan
people/partisipan yang kompeten, agar keseluruhan kegiatan operasional yang ada dapat
berjalan dengan baik; 6) penataan fasilitas fisik agar segala fasilitas yang berhubungan
dengan penyampaian produk jasa yang dihasilkan tersedia dengan lengkap; dan 7) proses
yang tidak rumit agar kegiatan belajar mengajar dan kegiatan pendukung lainnya berjalan
dengan lancar. Dengan kata lain lembaga pendidikan perlu melakukan desain bauran
pemasaran dalam menjaga keberlangsungan dirinya. Penggunaan bauran pemasaran bagi
sebuah lembaga pendidikan memerlukan pencernaan yang matang tentang apa yang akan
dipakai dan dikombinasikan, serta memerlukan strategi pemasaran yang sesuai dengan
lembaga pendidikan tersebut, guna mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Saat ini
sudah waktunya bagi sebuah lembaga pendidikan untuk memperhatikan faktor-faktor yang
mampu mendukung pengembangan pemasarannya. Untuk menarik calon peserta didik
diperlukan startegi pemasaran yang bukan saja menjual jasa pendidikan secara apa adanya
melainkan bagaimana melakukan pendekatan sesuai dengan keinginan konsumen.
Dewasa ini tuntutan terhadap pendidikan sangat tinggi, mengingat pendidikan
memberikan sumbangan yang sangat besar bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia
(SDM). Di Indonesia upaya dalam pembangunan pendidikan dilakukan diberbagai jenjang,
mulai pendidikan dasar, mengengah sampai pendidikan tinggi. Semua jenjang ini diharapkan
meraih fungsi dan tujuan sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional Nomor 20 Tahun 2003 (Bab II Pasal 3) fungsi dan tujuan pendidikan di Indonesia
adalah: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pembangunan sektor
pendidikan mutlak dilakukan, karena secara langsung akan berpengaruh terhadap hidup dan
kehidupan umat manusia. Pendidikan secara hakiki menjadi bagian yang tidak terpisah oleh
berbagai kebutuhan dasar manusia.
Lembaga pendidikan komputer merupakan salah satu pilihan lulusan sekolah
menengah untuk melanjutkan studinya. Hal ini dikarenakan lembaga pendidikan komputer
memiliki keunggulan yaitu program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja,
dimana pada saat sekarang ini semua industri usaha baik itu manufaktur, entertaimen,
properti, kesehehatan dan sebagainya sudah menggantungkan pekerjaannya pada sistem
2
komputer. Di Pekanbaru keberadaan lembaga pendidikan komputer berkembang dengan
pesat, hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah lembaga pendidikan yang ada di
Pekanbaru lima tahun terakhir. Berikut tabel 1 menjelaskan Perkembangan Lembaga
Pendidikan Komputer di Kota Pekanbaru dari tahun 2008 s/d 2012.
Tabel 1
Perkembangan Lembaga Pendidikan Komputer dari Tahun 2008 s/d 2012
di Kota Pekanbaru
Jumlah Lembaga
Persentase Peningkatan
Tahun
Pendidikan Komputer
dari tahun sebelumnya
2008
16
14,3
2009
19
18,8
2010
23
21,1
2011
26
13,1
2012
31
19,3
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Tahun 2012
Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa jumlah lembaga pendidikan komputer yang ada di
Kota Pekanbaru mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir. Tentunya hal ini
menjadikan persaingan antara lembaga pendidikan komputer menjadi semakin ketat. Untuk
menghadapi persaingan dibutuhkan suatu strategi pemasaran yang mampu menjaga dan
meningkatkan pangsa pasar lembaga pendidikan komputer yang bersangkutan. Konsep
pemasaran lembaga pendidikan komputer intinya adalah memuaskan konsumen, tidak
memperlakukan peserta didik semaunya pimpinan, tetapi bagaimana pimpinan lembaga
pendidikan komputer mengetahui dan meneliti apa sebenarnya keinginan dari para peserta
didik (konsumennya).
Dengan strategi pemasaran maka lembaga pendidikan komputer selalu
memperhatikan hubungan dengan peserta didik.Dengan kata lain lembaga pendidikan
komputer selalu menonjolkan kebaikan atau mutu dari pelayanan di lembaga pendidikan
komputer tersebut. Dan yang tidak kalah pentingnya bagi lembaga pendidikan komputer,
kegiatan pemasaran yang dilakukannya dapat memberikan kontribusi positif terhadap calon
peserta didik yang berada jauh di daerah lingkungan kerjanya. Ada kemungkinan calon
peserta didik di daerah mendaftar setelah mereka mendapatkan informasi tentang jurusanjurusan yang ada dan biaya pendidikan yang harus dibayarnya. Apabila informasi itu tidak
sampai kepada calon peserta didik tentunya mereka tidak akan mendaftar.
Salah satu lembaga pendidikan yang ikut berperan aktif dalam meningkatkan kualitas
pendidikan di Pekanbaru adalah Al-azhar College Pekanbaru. Al-azhar College Pekanbaru
menyajikan beberapa paket program pendidikan yang terus ditingkatkan dan dikembangkan
seiring dengan tingkat kebutuhan konsumen serta inovasi yang terus dilakukanuntuk
meningkatkan kualitas materi pengajaran.Al-azhar College Pekanbaru menawarkan beberapa
jurusan dalam program pendidikan D1 komputer, yaituAkuntansi Komputer, Teknik
Informatika & Jaringan, Desain Grafis & Multimedia dan Manajemen Perkantoran. Selain
beberapa program yang tersebut Al-azhar College Pekanbaru juga menawarkan alternatif
untuk
pembukaan
kelas
privatberupa
kursus-kursus,
yaituKursus
komputer
(diantaranyaKursus Ms. Office, Kursus Desain Grafis, Kursus Teknisi Komputer, Kursus
AUTOCAD, Kursus Video Edinting) dan Kursus bahasa inggris (diantaranyaKursus General
English, Kursus English Conversation, Kursus Intermediate, Kursus TOEFL Preparation dan
Kursus TOEIC Preparation).
Habibi (2009) dalampenelitiannyamenyatakan bahwa strategi pemasaran dengan
merancang produk, harga, lokasi, promosi manusia (people), bukti fisik, dan proses secara
3
serempak mempunyai pengaruhbermakna terhadap peningkatan jumlah peserta didik.
Sedangkan yang dominan mempunyai pengaruh bermakna terhadap peningkatan jumlah
peserta didik dalam memilih lembaga pendidikan adalahproduk.
Sutoyo (2010) dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa strategi pemasaran
lembaga pendidikan untuk meningkatkan peserta didik dapat melaluibauran pemasaran
jasa.Dalam penelitian ini bauran pemasaran jasa terdiri dari 7(tujuh) faktoryaitu: produk studi
yang tersedia, biaya, lokasi, promosi, people, fasilitas dan proses. Ketujuh bauran pemasaran
tersebut bila melalui perencanaan yang matang dan dikombinasikan serta dengan strategi
pemasaran yang sesuai dengan lembaga pendidikan, maka akan mempunyai pengaruh
terhadap peningkatan jumlah peserta didik.
Adapun persamaan kedua penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalahsama-sama
meneliti pengaruh strategi pemasaran lembaga lembaga pendidikan dalam meningkatkan
jumlah peserta didik, sedangkanperbedaannyaantara lain waktudan tempat penelitian yang
berbeda yaitu meneliti lembaga pendidikan komputer setara D-1. Penelitian ini difokuskan
pada program pendidikan D1 komputer yang ada di Al-azhar College Pekanbaru karena
mengingat proses pendidikan D1 yaitu 12 bulan, dimana masa studinya lebih lama jika
dibandingkan dengan program kursus yang hanya berlangsung 1-3 bulan. Dengan intensitas
kegiatan belajar mengajar yang lebih lama, maka peserta didik program pendidikan D1
komputerlebih mampu untuk memberikan informasi yang penulis butuhkan untuk
mengetahui pelaksanaan strategi pemasaran Al-azhar College Pekanbaru saat ini.
Pemilihan pasar sasaran di Al-azhar College Pekanbaru ada beberapa tahap. Tahap
pertama adalah segmentasi pasar (segmentation), segmentasi pasar di Al-azhar College
Pekanbaru cukup heterogen bila dilihat dari agama, geografis, kelas sosial, gaya hidup dan
ketertarikan mereka terhadap pendidikan, karena pada dasarnya Al-azhar College Pekanbaru
bisa dimasuki oleh semua golongan. Dengan demikian Al-azhar College Pekanbaru tidak
melalukan segmentasi pasar atau tidak mengelompokkan masyarakat yang heterogen.
Tahap kedua adalah penentuan target pasar (targeting), setelah mengetahui tidak
adanya segmentasi pasar di Al-azhar College Pekanbaru, maka Al-azhar College Pekanbaru
tentu akan mengalami kesulitan untuk mengetahui gambaran pasar yang akan dibidik,
walaupun demikian Al-azhar College Pekanbaru juga memiliki target pasar yang diinginkan,
target pasar Al-azhar College Pekanbaru yaitu seluruh lulusan sekolah menengah yang ada di
Pekanbaru. Oleh sebab itu dengan tingginya lulusan sekolah menengah yang ada di kota
Pekanbaru diharapkan menjadi peluang bagi Al-azhar College Pekanbaru untuk dapat
meningkatkan jumlah peserta didik. Berikut tabel 2 yang akan menjelaskan perkembangan
lulusan SMAN/S, SMKN/S dan MAN/S tahun 2008 s/d 2012 di Kota Pekanbaru.
Tabel 2
Perkembangan Lulusan SMAN/S, SMKN/S dan MAN/S dari Tahun 2008 s/d 2012
di Kota Pekanbaru
Sekolah Menengah
SMA Negeri
SMA Swasta
SMK Negeri
SMK Swasta
MA Negeri
MA Swasta
Jumlah
2008
2009
2010
4288
5074
4154
3723
3572
3928
2615
3009
2815
5677
5719
5288
213
225
217
251
371
379
18775
19979
18791
Sumber : BPS Kota Pekanbaru Tahun 2012
2011
2012
4379
3807
2845
5768
210
418
19438
4382
3789
4783
6329
243
539
22077
4
Dari tabel2 dapat diketahui bahwa lulusan SMAN/S, SMKN/S dan MAN/S tahun
2008 s/d 2012 di Kota Pekanbaru mengalami fluktuasi dimana di tahun 2012 jumlah
lulusannya merupakan yang paling tinggi selama lima tahun terakhir, karena kelulusan
sekolah menengah atas menjadi target pasar Al-azhar College Pekanbaru maka dengan
tingginya jumlah kelulusan diharapkan agar Al-azhar College Pekanbaru dapat
mengoptimalkan volume pemasarannya.
Tahap ketiga adalah positioning, setelah menetapkan target pasarnya selanjutnya Alazhar College Pekanbaru harus menentukan posisi di antara lembaga pendidikan komputer
lainnya, untuk itu Al-azhar College Pekanbaru harus memiliki perbedaan jika dibandingkan
dengan kompetitor. Al-azhar College Pekanbaru mempunyai keunggulan yaitu merupakan
satu-satunya lembaga pendidikan komputer yang ada di Pekanbaru yang mempunyai jurusan
Desain Grafis & Multimedia untuk program D1 komputer. Namun keunggulan yang dimiliki
oleh Al-azhar College Pekanbaru belum mampu dioptimalkan oleh Al-azhar College
Pekanbaru, hal ini terbukti tidak mampunya Al-azhar College Pekanbaru dalam menyerap
peserta didik sesuai dengan target penerimaan peserta didik berkisar diatas 300 peserta didik
setiap tahun ajaran. Untuk mengetahui perkembangan peserta didikAl-azhar College
Pekanbaru dapat dilihat pada tabel 3 berikut:
Tabel 3
Perkembangan Peserta Didik Al-azhar College Pekanbarudari Tahun 2008 s/d 2012
Target
Persentase
Realisasi
Tahun
Peserta
Pencapaian
Peserta Didik
didik
Target
2008
350
403
115
2009
380
312
82
2010
380
257
67,7
2011
350
246
70,3
2012
350
243
69,4
Sumber : Al-azhar College Pekanbaru Tahun 2012
Tabel3menunjukkan perkembangan peserta didikAl-azhar College Pekanbaru dari
tahun ketahun menurun dan tidak mencapai target yang diinginkan Al-azhar College
Pekanbaru.Hal ini tentunya akan berpengaruh pada keuntungan total lembaga pendidikan.
Oleh sebab itu Al-azhar College Pekanbaru perlu untuk merencakan strategi pemasaran
dimana Al-azhar College Pekanbaru harus menentukan variabel yang dapat mendorong
volume penjualan. Varibel ini disebut dengan bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri
dari: pertama produk, yang menjadi produk Al-azhar College Pekanbaru adalah jasa
pendidikan. Konsep dasarnya berbentuk kurikulum yang ditawarkan dan selanjutnya
diberikan pada peserta didik. Dapat dikatakan bahwa dalam proses penciptaan produk
sebenarnya tidak melalui tahapan yang terlalu rumit, hanya saja yang perlu dicermati Alazhar College Pekanbaru harus betul-betul tanggap terhadap perubahan-perubahan yang ada
disekitarnya.Berdasarkan uraian diatas rumusan masalah dalam penelitian ini difokuskan
untuk mengetahui bagaimanakah pelaksanaan strategi pemasaran jasa pendidikan komputer
yang diterapkan Al-azhar College Pekanbaru dalam meningkatkan jumlah peserta didik serta
kendala yang dihadapi Al-azhar College Pekanbaru dalam melaksanakan strategi pemasaran
jasa.
Pengertian Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan
Pada umumnya suatu satuan pendidikan memiliki tujuan dan untuk mencapainya
memerlukan strategi.Menurut Alma (2008:64) strategi adalah suatu kesatuan rencana yang
5
luas dan terintegrasi yang menghubungkan antara kekuatan internal organisasi dengan
peluang dan ancaman lingkungan eksternalnya. Strategi dirancang untuk memastikan tujuan
organisasi dapat dicapai dengan tepat. Substansi strategi pada dasarnya merupakan rencana.
Oleh karena itu strategi berkaitan dengan evaluasi dan pemilihan alternatif yang tersedia bagi
suatu manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Menurut Kotler (2000:13)
pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan
kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Selanjutnya
Nitisemito (1997:3) mengungkapkan bahwa pemasaran adalah semua kegiatan yang
bertujuan untuk memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen secara efisien
dengan maksud untuk menciptakan efektifitas. Sejalan dengan hal tersebut Stanton (1993:7)
mendefinisikan pemasaran sebagai suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang
atau jasa yang dapat memuaskan keinginan dan jasa kepada konsumen potensial.
Jadi dari pengertian di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa sebenarnya pemasaran
adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain.
Pada dasarnya jasa pendidikan adalah sesuatu yang diberikan oleh satu pihak kepada
pihak lain yang sifatnya tidak berwujud dan tidak memiliki dampak perpindahan hak milik.
Hal ini sangat erat kaitannya dengan program pemasarannya. Jasa pendidikan menurut
Hurriyati (2010:47) secara umum memiliki karakteristik utamayaitu:
1. Tidakberwujud(Intangibility),jasatidakberwujudsepertiprodukfisik,yangmenyebabkanpen
gguna jasa pendidikan tidak dapat melihat, mencium mendengar, dan merasakan hasilnya
sebelum mereka mengkonsumsinya (menjadi subsistem lembaga pendidikan).
2. Tidak
terpisah
(Inseparability),
jasapendidikantidak dapat dipisahkan
dari
sumbernya,yaitu lembaga pendidikan yang menyediakan jasa tersebut. Artinya, jasa
pendidikan dihasilkan dan dikonsumsiserempak (simultan) pada waktu yang sama.
3. Bervariasi (Variability), jasa bersifat sangat variabel karena merupakan nonstandarized
out-put, artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan,
dan dimana jasa tersebut dihasilkan.
4. Tidak tahan lama (Perishability), jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak
dapat disimpan.
Selanjutnya menurut Lupiyoadi (2006:148) karakteristik jasa pendidikan yaitu:
1. Lembaga pendidikan termasuk ke dalam jasa murni, dimana pemberian jasa yang
dilakukan didukung alat kerja atau sarana pendukung semata. Contoh: ruangan kelas,
kursi, meja, buku-buku dan sebagainya.
2. Jasa yang diberikan membutuhkan kehadiran pengguna jasa(pesertadidik), yang dalam
hal ini peserta didik yang mendatangi lembaga pendidikan tersebut.
3. Penerima jasanya adalah orang, jadi merupakan pemberian jasa berbasisorangatau
disebut sistem kontak tinggi (high contact system) yaitu hubungan antara pemberi
jasa dengan pelanggan tinggi.
4. Hubungandenganpesertadidikberdasarkanhubungankeanggotaan(memberrelationship)di
mana peserta didik telah menjadi anggota lembaga pendidikan.
Alma (2008:51) megemukakan pemasaran jasa pendidikan adalah kegiatan lembaga
pendidikan memberi layanan atau menyampaikan jasa pendidikan kepada peserta didik
dengan cara yang memuaskan. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
pemasaran jasa pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan
dengan menganalisis, merencanakan, mengimplemantasikan dan mengontrol program yang
telah diformulasikan sehingga memuaskan peserta didik.
6
Bauran Pemasaran Jasa Pendidikan
Menurut Alma (2011:372)fungsi pemasaran dalam pendidikan adalah untuk
membentuk citra baik terhadap lembaga pendidikan dalam rangka menarik minat sejumlah
calon peserta didik, maka lembaga pendidikan, menggunakan atau mengembangkan berbagai
upaya strategi yang dikenal dengan upaya strategi bauran pemasaran.Kotler dalam Hurriyati
(2010:47) mengemukakan definisi bauran pemasaran (marketing mix), adalah sekumpulan
alat pemasaran (marketing mix) yang dapat digunakan oleh lembaga pendidikan untuk
mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Selanjutnya menurut Kotler dan
Armstrong (2005:43) bahwa bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran
taktis dan terkontrol yang dipadukan untuk menghasilkan respon pasar sasaran. Dalam hal ini
bauran pemasaran jasa pendidikan berupa elemen-elemen organisasi pendidikan yang dapat
dikontrol oleh organisasi dalam melakukan komunikasi degan peserta didik dan akan dipakai
untuk memuaskan peserta didik. Sejalan dengan hal tersebut Assauri (2009:198) menyatakan
marketing mix adalah kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem
pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk
mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya.
Zeithaml dan Baitner dalam Hurriyati (2010: 48) mengemukakan konsep bauran
pemasaran tadisional (traditional marketing mix) terdiri dari 4p, yaitu product (produk), price
(harga), place (tempat/lokasi) dan promotion (promosi) . Sementara itu untuk pemasaran jasa
Zeithaml mengatakan bauran pemasarannya harus diperluas (expanded marketing mixfor
services) dengan penambahan unsur non-traditional mix, yaitu people (orang), physical
evidence (fasilitas fisik), dan process (proses), sehingga menjadi tujuh unsur (7p).
1. Penggunaan Produk/Program Pendidikan.Lovelock dan Wright (2007:18) menyatakan
bahwa manajer harus memilih fitur-fitur produk inti dan beberapa elemen jasa pelengkap
yang mengelilinginya, dengan merujuk manfaat yang diinginkan pelanggan dan seberapa
tinggi daya saing produk tersebut.Menurut Kotler (2005:15) produk jasa merupakan
suatu penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi
melalui pemuasan kebutuhan pelanggan. Didalam jasa lembaga pendidikan, produk/jasa
yang ditawarkan kepada peserta didik adalah reputasi, prospek dan variasi pilihan.
2. Penentuan Harga/Biaya Pendidikan.Menurut Alma (2011:169) harga adalah nilai suatu
produk/jasa yang dinyatakan dengan uang. Dapat disimpulkan bahwa harga adalah
sejumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk atau
jasa.Menurut Lupiyoadi (2006:155) lembaga pendidikan menggunakan penerimaan
harga yang berbeda untuk mengalokasikan biaya perkuliahan untuk tiap peserta didik
dan produk, antara lain:
a) Berdasarkan jurusan
b) Berdasarkan tingkatan peserta didik
c) Berdasarkan kredit peserta didik
d) Berdasarkan jenis program peserta didik
e) Berdasarkan waktu dan tempat perkulihaan
Disamping itu peranan harga menjadi sangat penting ketika menghadapipersaingan yang
semakin tajam dan permintaan yang semakin terbatas, sehingga secarasederhana dapat
kita katakan bahwa penetapan harga sangat mempengaruhi kemampuanperusahaan untuk
menguasai konsumen.Adapun tujuan penetapan harga menurut Boyd, dkk (2000:120):
a) Memaksimalkan pertumbuhan penjualan
b) Mempertahankan mutu atau diferensiasi jasa
c) Memaksimalkan laba
d) Bertahan hidup
Selanjutnya menurut Kotler (2007:93) cara menetapkan harga ada beberapa bentuk:
7
3.
4.
5.
6.
7.
a) Memilih tujuan penetapan harga. Makin jelas tujuan suatu perusahaan, makin mudah
menetapkan harga.
b) Menentukan permintaan. Setiap harga akan menghasilkan tingkat permintaan yang
berbeda dan karena itu mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap tujuan
pemasaran suatu perusahaan.
c) Memperkirakan biaya. Permintaan menentukan batas harga tertinggi yang dapat
dikenakan perusahaan untuk produknya, biaya menentukan batas rendahnya.
d) Menganalisa biaya, harga dan tawaran pesaing. Dalam rentang kemungkinan harga
yang ditentukan permintaan pasar dan biaya perusahaan, perusahaan tersebut harus
memperhitungkan biaya, harga dan kemungkinan reaksi pesaing.
Pemilihan Tempat/Lokasi Pelayanan Lembaga Pendidikan.Menurut Alma (2011:383)
tempat dalam jasa lembaga pendidikan merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan
atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian
jasa kepada peserta didik dan di mana lokasi strategis.
Promosi Jasa Lembaga Pendidikan.Menurut Alma (2008:168) promosi merupakan suatu
bentuk komunikasi pemasaran, yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk
yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.Menurut Chandra (2005:199) tujuan
promosi adalah sebagai berikut:
a) Menstimulasi pencarian. Meliputi pengembalian formulir permohonan informasi
tentang produk atau dorongan untuk mengunjungi pameran.
b) Mendorong pencobaan produk. Baik produk baru maupun produk terkait, serta
mendorong konsumen produk lain untuk berpindah merek.
c) Mendorong pembelian ulang yang pada gilirannya mengarah pada
terciptanyaloyalitas merek dan mengikat pembeli pada produsen tertentu.
d) Membangun arus pengunjung, yaitu merangsang para pengunjung agar ketoko.
e) Memperbesar tingkat pembelianmelalui consumer loading.
Penggunaan
People/Partisipan
Lembaga
Pendidikan.Menurut
Hurriyati
(2010:62)people adalah semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa
sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen-elemen dari “people” yaitu
pegawai perusahaan, konsumen dan konsumen lain dalamlingkungan jasa. Semua
tindakan dan sikap karyawan, bahkan cara berpakaian karyawan dan penampilan
karyawan mempunyai pengaruh terhadap persepsi konsumen atau keberhasilan
penyampaian jasa.
Penataan Fasilitas Fisik Lembaga Pendidikan.Menurut Alma (2008:166) fasilitas fisik
merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi keputusan calon peserta
didik untuk menjadi peserta didik suatu lembaga pendidikan, yang termasuk fasilitas
pendidikan adalah gedung, kelas, laboratorium (computer dan bahasa) perpustakaan,
tempat parkir, toilet, mussola dan sebagainya.
Proses Lembaga Pendidikan.Menurut Alma (2008:167) proses merupakan gabungan
semua akitivitasumumnya terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas
dan hal-hal rutin, dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen (peserta
didik).
METODE PENELITIAN
Adapun variabel penelitian yang diamati dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4
berikut yang akan menjelaskan tentang sub variabel dan indikator penelitian.
8
Tabel 4
Varibel Penelitian
Variabel
Penelitian
Items
Pertanyaan
1. Program pendidikan yang ditawarkan
No. 1
Penggunaan
2. Kurikulum program pendidikan
No. 2
Produk/Program
3. Kesesuaian
program
pendidikan
No. 3
Pendidikan
dengan kebutuhan dunia kerja
1. Perbandingan
biaya
pendidikan
No. 4
Penentuan
dengan lembaga pendidikan lain
Harga/Biaya
2. Pemberian diskon pembayaran
No. 5
Pendidikan
3. Kemampuan peserta didik membayar
No. 6
biaya pendidikan
Pemilihan
1. Lokasi kampus terletak di pusat kota
No. 7
Tempat/Lokasi
2. Lokasi kampus bedekatan dengan
No. 8
Pelayanan
perkantoran dan sarana umum
Lembaga
3. Lokasi kampus dapat diakses dengan
No. 9
Pendidikan
transportasi umum
Pelaksanaan
1. Promosi melalui media cetak
No. 10
Strategi
Promosi
2. Promosi dengan pemasangan spanduk
No. 11
Pemasaran
Jasa Lembaga
3. Promosi dengan kunjungan ke
No. 12
Jasa
Pendidikan
sekolah-sekolah
Pendidikan
1. Kemampuan
karyawan
dalam
No. 13
Penggunaan
memberikan pelayanan
People/Partisipan 2. Latar belakang pendidikan tenaga
No. 14
Lembaga
pengajar
Pendidikan
3. Kemampuan tenaga pengajar dalam
No. 15
memberikan materi pendidikan
1. Ruang kelas, lab. komputer dan
No. 16
Penataan
perpustakaan
Fasilitas Fisik
2. Tempat parkir
No. 17
Lembaga
3. Fasilitas umum (musholla, toilet dan
No. 18
Pendidikan
aula)
1. Proses penerimaan peserta didik
No. 19
Proses Lembaga
2. Proses belajar mengajar
No. 20
Pendidikan
3. Proses wisuda
No. 21
Sumber : Penelitian lapangan 2012 (data diolah)
Sub Variabel
Indikator Penelitian
Pengukuran merupakan suatu tahap penting dalam penelitian, terdiri dari pemberian
angka-angka pada suatu variabel sesuai dengan aturan-aturan tertentu. Penskalaan dapat
diartikan sebagai perluasan pengukuran. Adapun skala yang digunakan adalah skala likert.
Menurut Ridwan (2002:31) skala likert adalah skala yang berlandaskan atas penjumlahan
sikap responden dalam menjawab pernyataan berkaitan dengan indikator-indikator suatu
konsep/faktor yang sedang diukur.Jumlah keseluruhan sub variabel yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 7 sub variabel, dimana masing-masing sub variabel diajukan 3
pertanyaan (indikator), sehingga jumlah keseluruhan sebanyak 21 pertanyaan dan jumlah
keseluruhan responden adalah 71 responden. Untuk mengetahui interval skor variabel
penelitian dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini:
Interval
=
Skor tertinggi - Skor terendah
Jumlah kelas
9
(21 x 5 x 71) – (21 x 1 x 71)
7455 - 1491
Interval
=
=
= 1193
5
5
Berikut tabel 5 yang akan menjelaskan keseluruhan interval skor penelitian dari
variabel penelitian.
Tabel 5
Skor Interval Variabel Penelitian
Interval
Kategori Jawaban Responden
1491 - 2683
Sangat Tidak Baik
2684 - 3876
Tidak Baik
3877 - 5069
Cukup Baik
5070 - 6262
Baik
6263 - 7455
Sangat Baik
Lokasi penelitian
Dalam penelitian guna penyusunan skripsi ini penulis mengambil lokasi penelitian
pada Al-azhar College Pekanbaru yang beralamat di Jl. T. Tambusai No. 51 Pekanbaru.
Alasan peneliti melakukan penelitian di Lembaga Pendidikan Komputer ini karena Azhar
College Pekanbaru adalah salah satu lembaga pendidikan komputer yang sudah lama berdiri
dan mampu bertahan serta bersaing dengan lembaga pendidikan komputer lainnya yang ada
di Kota Pekanbaru.
Populasi dan sampel
Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian yang diteliti. Adapun yang
dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah peserta didikAl-azhar College Pekanbaru
Tahun Ajaran 2012/2013. Menurut Umar (2002:141)untuk menentukan berapa minimal
sampel yang dibutuhkan jika ukuran populasi diketahui dapat menggunakan rumus
Slovin.Jika populasi (N) sebanyak 243 peserta didik dan taraf kesalahan sebesar 10%, maka
besarnya sampel (n) adalah:
N
243
243
243
243
n=
= 1 + 243 x 0,01 = 1 + 2,43 = 3,43
2 篘
1 + 243 . 10% 2
1 + Ne
n 篘 70, 84
n = 71 peserta didik
Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara dalam memperoleh informasi atau
data yang diperlukan dalam penelitian. Dalam melakukan penelitian ini teknik pengumpulan
data sebagai berikut:
1. Daftar pertanyaan (questioner) diberikan langsung kepada peserta didik yang menjadi
responden dalam penelitian ini.
2. Wawancara (interview) dilakukan secara langsung dan sistematis kepada pihak yang
berwenang memberikan informasi dan data berdasarkan tujuan penelitian. Yang menjadi
narasumber yaitu direktur, manajer pemasaran dan manajer pendidikan Al-azhar College
Pekanbaru.
3. Dokumentasi dengan mengumpulkan dan mempelajari data atau dokumen yang
mendukung penelitian ini yaitu perkembangan sekolah menengah, perkembangan
lembaga pendidikan dan perkembangan lulusan sekolah menengah yang ada di Kota
Pekanbaru dari tahun 2008 s/d 2012.
Teknik analisis data
Untuk menganalisa data, metode yang digunakan oleh penulis adalah metode analisis
kualitatif dan kuantitatif. Metode analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis hasil data
yang diperoleh dengan menggunakan metode wawancara. Sedangkan untuk data yang
diperoleh dari daftar pertanyaan (questioner) yang telah disebarkan digunakan metode
10
analisis kuantitatif, dimana tingkat ukurannya menggunakan skala likert. Selanjutnya
keseluruhan data yang diperoleh tersebut dihubungkan dengan teori yang telah dibahas dalam
kerangka teoritis dan selanjutnya diambil kesimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan rekapitulasi hasil pembahasan dari ketujuh bauran pemasaran dapat
diketahui hasil jawaban responden terhadap pelaksanaan strategi pemasaran jasa pendidikan
Al-azhar College Pekanbaru.Berikut ini adalah jawaban responden terhadap pelaksanaan jasa
pendidikan pada Al-azhar College Pekanbaru:
Tabel 6
Jawaban Responden terhadap Pelaksanaan Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan
Al-azhar College Pekanbaru
Jawaban Responden
Sub Variabel
No.
SS
S
RR
TS
STS
Penelitian
Jumlah
(5)
(4)
(3)
(2)
(1)
Penggunaan
63
98
35
15
2
213
1. Produk/Program
(29,5%) (46,1%) (16,4%) (7,1%) (0,9%) (100%)
Pendidikan
315
392
105
30
2
844
Penentuan
55
91
46
18
3
213
2. Harga/Biaya
(25,8%) (42,7%) (21,6%) (8,5%) (1,4%) (100%)
Pendidikan
275
364
138
36
3
816
Pemilihan
56
90
36
22
9
213
Tempat/Lokasi
3.
(26,3%) (42,3%) (16,9%) (10,3%) (4,2%) (100%)
Pelayanan Lembaga
280
360
108
44
9
801
Pendidikan
30
43
90
37
13
213
Promosi Jasa
4.
(14,1%) (20,2%) (42,2%) (17,4%) (6,1%) (100%)
Lembaga Pendidikan
150
172
270
74
13
679
Penggunaan
53
91
35
23
11
213
5. People/Partisipan
(24,9%) (42,7%) (16,4%) (10,8%) (5,2%) (100%)
Lembaga Pendidikan
265
364
105
46
11
791
Penataan Fasilitas
34
54
93
22
10
213
6. Fisik Lembaga
(15,9%) (25,4%) (43,7%) (10,3%) (4,7%) (100%)
Pendidikan
170
216
279
44
10
719
47
88
43
24
11
213
Proses Lembaga
7.
(22%) (41,2%) (20,1%) (11,6%) (5,1%) (100%)
Pendidikan
235
352
129
48
11
775
338
555
378
161
59
1491
Jumlah Jawaban
Skor Jawaban Responden
1690
2220
1134
322
59
5425
Rata-rata
16,1
26,4
18
7,7
2,8
71
Persentase
(22,7%) (37,1%) (25,4%) (10,9%) (3,9%) (100%)
Sumber : Penelitian lapangan 2013 (data diolah)
Maka dari tabel 4 dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden adalah
baikterhadap pelaksanaan strategi pemasaran jasa pendidikan Al-azhar College
Pekanbarukarena total skornya adalah 5425yaitu berada pada rentang 5070-6262.
Dalam pelaksanaan strategi pemasarannya, Al-azhar College Pekanbaru menemui
beberapa kendala yang perlu diatasi oleh Al-azhar College Pekanbaru agar dapat menjamin
11
kelancaran pemasaran produk jasa pendidikannya, sehingga tingkat pertumbuhan perusahaan
dapat berjalan menjadi semakin baik. Kendala-kendala yang dialami oleh Al-azhar College
Pekanbaru dalam melaksanakan strategi pemasaran jasa pendidikan diantaranya adalah
sebagai berikut:
Kendala Internal
Adapun kendala internal yang dihadapi Al-azhar College Pekanbaru dalam
melaksanakan strategi pemasaran yaitu:
a) Al-azhar College Pekanbaru belum memiliki karyawan pemasaran yang terampil dalam
hal marketing public relation.
b) Mengingat biaya operasional yang tinggi sehingga kegiatan promosi Al-azhar College
Pekanbaru hanya bisa dilakukan di beberapa wilayah yaitu Kota Pekanbaru, Kabupaten
Kampar, Kabupaten Siak dan Kabupaten Pelalawan sehingga Al-azhar College
Pekanbaru belum dikenal oleh masyarakat yang ada di Provinsi Riau secara keseluruhan.
c) Biaya pemeliharaan fasilitas yang mahal menyebabkan up-grade hanya dilakukan untuk
sebagian sarana komputer.
Kendala Eksternal
Adapun kendala eksternal yang dihadapi Al-azhar College Pekanbaru dalam
melaksanakan strategi pemasaran yaitu:
a) Dalam melaksanakan promosi melalui kunjungan ke sekolah-sekolah, seringkali terjadi
perbedaan persepsi antara pihak Al-azhar College Pekanbaru dengan pihak sekolah. tidak
sedikit pihak sekolah yang menganggap bahwa kunjungan promosi tersebut hanya
menguntungkan bagi pihak Al-azhar College Pekanbaru.
b) Adanya pengaruh dari pesaing yang mampu merebut konsumen sehingga segmen pasar
Al-azhar College Pekanbaru menjadi semakin sempit.
c) Munculnya pesaing baru (berdirinya lembaga pendidikan komputer yang baru) di
wilayah operasional Al-azhar College Pekanbaru.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Penggunaan produk/program pendidikan yang ada di Al-azhar College Pekanbaru yang
ada saat ini sudah tepat karena mendapat jawaban baik oleh 46,1 % dari keseluruhan
responden (peserta didik).
2. Biaya pendidikan yang ada di Al-azhar College Pekanbaru mendapat jawaban baik dari
42,7% dari keseluruhan responden (peserta didik). Hal ini berarti biaya pendidikan di Alazhar College Pekanbaru dinilai sudah pas karena peserta didik mampu memenuhi biaya
pendidikan Al-azhar College Pekanbaru dan terbantu dengan diskon pembayaran yanng
diberikan oleh Al-azhar College Pekanbaru.
3. Keberadaan tempat/lokasi pelayanan lembaga pendidikan Al-azhar College Pekanbaru
mendapat jawaban baik oleh 42,3% responden (peserta didik) yang menilai lokasi
kampus sudah strategis karena berada di tengah kota, dekat dengan perkantoran dan
mudah diakses menggunakan transportasi umum sehingga memudahkan peserta didik
untuk mendapatkan akses menuju Al-Azhar College Pekanbaru.
4. Promosi yang dilakukan Al-azhar College Pekanbaru dinilai belum optimal sehingga
belum memberikan hasil yang diharapkan. Dari jawaban responden (peserta didik) yaitu
42,2% menjawab promosi yang dilakukan cukup baik, baik itu untuk promosi melalui
media cetak, pemasangan spanduk maupun kunjungan kesekolah-sekolah.
12
5.
Tenaga pengajar, administrasi dan non administrasi yang ada di Al-azhar College
Pekanbaru sudah sesuai dengan harapan peserta didik dimana jawaban responden
(peserta didik) sebanyak 42,7% adalah baik terhadap penggunaan peole/partisipan.
6. Penataan fasilitas fisik yang Al-azhar College Pekanbaru belum tersedia dengan
memadai dimana dan dinilai belum berfungsi sesuai dengan harapan peserta didik karena
jawaban responden (peserta didik) sebanyak 43,7% terhadap penataan fasilitas fisik yang
Al-azhar College Pekanbaru adalah cukup baik.
7. Proses penerimaan peserta didik, proses belajar mengajar dan proses wisuda yang ada di
Al-azhar College Pekanbaru dinilai sudah berjalan dengan lancar karena mendapat
jawaban baik dari sebagian besar responden (peserta didik) yaitu sebesar 41,2% dari
jumlah keseluruhan responden.
8. Pelaksanaan strategi pemasaran yang dilakukan oleh Al-azhar College Pekanbaru
mendapat jawaban baik dari sebagian besar responden (peserta didik) yaitu sebesar
37,1% dari keseluruhan responden.Namun, secara keseluruhan pelaksanaan strategi
pemasaran yang dilakukan oleh Al-azhar College Pekanbaru belum tepat sasaran, hal ini
terlihat pada tidak terpenuhinya jumlah target peserta didik yang ditetapkan Al-azhar
College Pekanbaru. Realisasi penerimaan peserta didik yang diterima oleh Al-azhar
College Pekanbaru bahkan mengalami penurunan selama 5 tahun terakhir.
Saran
Berdasarkan kesimpulan maka saran yang penulis sampaikan kepada Al-azhar College
Pekanbaru dan perlu mendapat perhatian Al-azhar College Pekanbaru adalah sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan promosi, Al-azhar College Pekanbaru perlu mencoba untuk
bekerjasama dengan pihak sekolah yang menjadi target kunjungan promosi, seperti
mengadakan perlombaan yang berkaitan dengan pendidikan komputer dengan hadiah
berupa beasiswa pendidikan di Al-azhar College Pekanbaru. Dengan adanya kerjasama
ini diharapkan bisa menghilangkan perbedaan persepsi antara pihak sekolah dan pihak
Al-azhar College Pekanbaru. Selain itu Al-azhar College Pekanbaru bisa meningkatkan
jumlah pemasangan sapanduk di tempat-tempat keramaian dan meningkatkan frekuensi
iklan di media cetak.
2. Memperbaiki sarana yang dinilai kurang memadai oleh peserta didik Al-azhar College
Pekanbaru seperti meningkatkan ketersediaan buku-buku di perpustakaan Al-azhar
College Pekanbaru, menjaga kebersihan toilet dan yang terpenting adalah meningkatkan
keamanan daerah parkir serta memperluas area parkir kebagian samping atau belakang
gedung.
3. Mengembangkan inovasi agar dapat bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang
semakin pesat. Bentuk-bentuk inovasi yang menurut penulis perlu dilakukan Al-azhar
College Pekanbaru adalah sebagai berikut:
a) Penataan fasilitas fisik. Inovasi pendidikan yang sesuai dengan komponen ini
misalnya: penggunaan CCTV pada area parkir untuk meningkatkan keamanan.
b) Prosedur. Sistem pendidikan tentu mempunyai prosedur untuk mencapai tujuan.
Inovasi pendidikan yang relevan dengan komponen ini misalnya: penggunaan
kurikulum baru, cara membuat persiapan mengajar, pengajaran individual dan
pengajaran kelompok.
c) Mengoptimalkan peran tenaga pengajar yaitu peran tenaga pengajar sebagai pemakai
media (maka diperlukan keterampilan menggunakan berbagai macam media), peran
tenaga pengajar sebagai pengelola kegiatan kelompok, tenaga pengajar sebagai
anggota team teachingdan sebagainya.
4. Dalam merumuskan strategi pemasaran Al-azhar College Pekanbaru hendaknya
memperhatikan apa saja yang menjadi harapan dan kebutuhan peserta didik dengan cara
mendengarkan keluhan-keluhan peserta didik dan mencari solusi yang dapat
13
memperbaiki strategi pemasaran yang sudah ada sehingga strategi pemasaran lebih
terarah dan memberikan hasil yang sesuai dengan harapan Al-azhar College Pekanbaru.
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Assauri, Syofyan. 2009. Manajemen Pemasaran, Dasar Konsep dan Strategi. Jakarta:
Penerbit Rajawali.
Boyd, dkk. 2000. Manajemen Pemasaran, Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global.
Jakarta: Erlangga.
Buchari, Alma. 2008. Manajemen Corporate & Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
____________. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.
Chandra, Gregorius. 2005. Strategi dan Program Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Hurryati, Ratih. 2010. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta.
Kotler, Phillip. 2000. Marketing. Jakarta: Erlangga.
____________. 2005. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
____________. 2007. Manajemen Pemasaran Jilid II. Jakarta: Erlangga.
Lovelock, Christopher H. dan Lauren Wright. 2007. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta:
Penerbit Indeks.
Nitisemito, S. Alex. 1997. Marketing. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Rambat, Lupiyoadi dan Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba
Empat.
Ridwan, 2002. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Stanton, J William. 1993. Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Umar, Husein. 2002. Riset Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Data Penelitian:
BPS Kota Pekanbaru. 2009 s/d 2012. Pekanbaru Dalam Angka Tahun 2009 s/d 2012.
Pekanbaru: Badan Pusat Statistik.
Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru. 2012. Data Statistik Perkembangan Lembaga Pendidikan
Komputer. Pekanbaru : Dinas Pendidikan.
Skripsi:
14
Habibi, 2009. Strategi Pemasaran Lembaga Pendidikan Primagama dalam Meningkatkan
Jumlah Peserta Didik (Studi Kasus pada Lembaga Pendidikan Primagama Kantor Cabang
Sawojajar Malang). Skripsi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang.
Sutoyo, 2010. Analisis Implementasi Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Komputer (Studi
Evaluasi pada LP3I Sudirman Pekanbaru). Skipsi Universitas Riau, Pekanbaru.
15
Download