ARTIKEL ILMIAH DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA SOSIALISASI PENCEGAHAN AIDS DI BALI Oleh NAMA NIM PROGRAM STUDI JURUSAN : I MADE SAPTO KURNIAWAN : 2004 02 03 1 0031 : DESAIN KOMUNIKASI VISUAL : DESAIN FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2012 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA SOSIALISASI PENCEGAHAN AIDS DI BALI I Made Sapto Kurniawan Nim. 2004.02.03.1.0031 Jurusan/Prog. Studi : Desain/ DKV Abstrak Seiring perkembangan pergaulan remaja saat ini dan peningkatan AIDS di Bali sudah sangat memprihatinkan. Media Desain Komunikasi Visual adalah mempromosikan atau mensosialisasikan barang / jasa dan disaat ini sangat diperlukan untuk menghimbau masyarakat dan remaja pada khususnya untuk kewaspadaan pada HIV AIDS dan mengerti proses penyebarannya agar bisa dicegah penyebarannya seminimal mungkin. Selama ini sudah banyak ada media iklan layanan masyarakat namun kurang efektif dalam mesosialisasikannya dan untuk itu, melalui perancangan media komunikasi sosial, diharapkan mampu mensosialisasikan bahaya dan pencegahan AIDS di Bali. Metode yang digunakan dalam perancangan ini menggunakan metode pengumpulan data, yang terdiri dari metode observasi, wawancara, kepustakaan, dokumentasi dan internet. Media yang dibuat untuk mensosialisasikan bahaya AIDS adalah Poster,T Shirt, Pin, Folder, Kemasan, X-Banner , Tas , Stiker,Iklan Majalah dan Katalog. Konsep perancangan yang digunakan yaitu “Post Modern” yang ingin memberikan sesuatu inovasi terhadap iklan layanan masyarakat, dan konsep visual nya adalah "Simplicity". Kata kunci : Media Komunikasi Visual, Iklan layanan masyarakat, Sosialisasi, AIDS, Bali 1 Abstract As the development of today's youth association and an increase in AIDS in Bali is very alarming. Media Visual Communication Design is to promote or disseminate goods / services and when it is necessary to urge the public and youth in particular to the HIV AIDS awareness and understand the distribution process in order to prevent its spread to a minimum. So far there has been a lot of public service media, but less effective in mesosialisasikannya and for that, through the design of social communication media, expected to be able to socialize the danger and prevention of AIDS in Bali. The method used in this design using the method of data collection, which consists of observation methods, interviews, bibliography, documentation and the internet. Media made to socialize the danger of AIDS is the Poster, T Shirt, Pin, Folders, Packaging, X-Banners, Bags, Stickers, Advertising Magazine and Catalog. The basic concept of the design used is "Post Modern" which is the inovation for public service media, and its visual concept is "Simplicity". Key words: Visual Communications Media, Public service advertising, socialization, AIDS, Bali 2 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali sendiri adalah suatu kota pariwisata otomatis wisatawan yang berkunjung ke Bali pasti ada dan banyak, oleh karena itu cukup sulit mencegah penyakit ini masuk ke Bali, sehingga tidak salah kalau dari tahun ke tahun peningkatan penyakit ini cukup pesat. Kasus HIV/AIDS menunjukkan lonjakan yang cukup tajam di Bali. Karenanya, perlu penanganan yang lebih serius dari semua pihak, padahal AIDS sendiri di dunia kasusnya sedang menurun sebut saja Amerika Serikat dan Australia. Tapi di Bali, justru meningkat, penurunan HIV/AIDS di dua negara itu, karena telah mampu mendata kasus HIV/AIDS. Sehingga grafiknya stagnan dan belakangan cenderung menurun. Sementara di Bali, dari data yang dimiliki setiap bulannya 30 orang justru terjangkit virus mematikan itu, rata-rata 30 orang terjangkit tiap bulannya. Ini harus dipikirkan secara bersama, khususnya oleh industri media yang memainkan peranan sosialisasi 75 persen atas hal ini.(sumber: Dinas Kesehatan propinsi Bali) Kepala Dinas Kesehatan Bali yakni Dr. Nyoman Sutedja mencatat selama 5 tahun terakhir jumlah kasus HIV/AIDS di Bali secara rata-rata meningkat 20 persen per tahun. Seperti tahun 2010, Dinas Kesehatan Bali mencatat sekitar 990 kasus HIV/AIDS baru yang terjadi di Bali. Pada 2011 tercatat jumlah kasus HIV/AIDS baru di Bali mencapai lebih dari 1200 kasus. Penularan HIV/AIDS di Bali sejak 2006 lebih didominasi melalui hubungan hetersoseksual. Peningkatan kasus HIV/AIDS melalui hubungan heteroseksual ini salah satunya akibat merebaknya café remang-remang di seluruh Bali yang mencapai ratusan jumlahnya berjamur di seluruh daerah, dimana pelayan café tersebut merupakan pekerja seks komersial yang memiliki kebiasaan berpindah-pindah tempat, Kemudian dari petugas yang melayani ini juga berpindah-pindah, jadi barang baru terus. Secara keseluruhan jumlah kasus HIV/AIDS di Bali saat ini mencapai lebih dari 5600 kasus. Dari Jumlah tersebut 42 persen diantaranya masuk dalam kategori umur 20-29 tahun dan 35 persen masuk dalam kategori umur 30-39 3 tahun. Dan di Denpasar dan badung hampir mencapai 60% kasusnya.(sumber: www.beritabali.com/aids/12april2012) Berbekal pengetahun desain komunikasi visual melalui pemahaman tentang konsep komunikasi, melalui ungkapan kreatif serta menggunakan elemen-elemen grafis berupa bentuk dan gambar, susunan huruf, warna, serta tata letak dan perwajahan yang sudah dipelajari selama ini, penulis akan berusaha menciptakan media-media promosi yang komunikatif, inovatif serta mampu menarik perhatian masyarkatdan menginformasikannya ke masyarakat luas. Melalui media-media komunikasi visual yang akan diciptakan, diharapkan sosialisasi pencegahan AIDS nantinya agar dapat menurunkan tingkat penyebarannya sehingga desain yang dibuat bisa efektif dan diterima oleh masyarakat. Dengan demikian karena peningkatan kumulatif yang signifikan maka penulis tertantang untuk mengangkat kasus ini untuk dijadikan Tugas Akhir Studio dengan berbicara lewat media media desain yang dibuat (Tshirt, Pin, X Banner, Tas, Stiker, Folder, Kemasan, Poster, Iklan majalah, dan Katalog) semoga bisa diterima dan lebih mudah dimengerti masrakat bali dan remaja bali khususnya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, terdapat beberapa permasalahan, seperti: 1. Media apa saja yang tepat untuk mensosialisasikan pencegahan AIDS di Bali 2. Bagaimana merancang media komunikasi visual yang efektif dan komunikatif untuk mensosialisasikan pencegahan AIDS di Bali? 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah yang akan dibahas yaitu perumusan masalah, konsep yang akan dibuat, desain dan alternatifnya kemudian perwujudannya dengan prototipe dari beberapa media sosialisasi 4 1.4 Tujuan Perancangan Adapun tujuan perancangan media komunikasi visual ini adalah sebagai berikut : 1) Mendapatkan informasi - informasi yang sesuai untuk digunakan di dalam perancangan media sosialisasi AIDS di Bali. 2) Membantu pemerintah mensosialisasikan pencegahan AIDS, serta mengajak masyarakat untuk lebih peka terhadap AIDS. 3) Mahasiswa diharapkan dapat berinteraksi serta mengembangkan wawasan tentang perkembangan kesehatan khususnya AIDS di Bali. 1.5 Manfaat Perancangan 1) Bagi Mahasiswa: Mahasiswa mampu menambah wawasan pengetahuan tentang bahaya AIDS dan perancangan media informasi untuk masyarakat luas. 2) Bagi Lembaga (ISI): Menambah referensi bagi akademis khususnya desain komunikasi visual mengenai sarana sosialisasi pencegahan penyakit AIDS, serta berbagai bahan masukan untuk penulis selanjutnya. 3) Bagi Masyarakat: Membantu masyarakat untuk mengerti akan bahaya AIDS melalui perancangan media komunikasi visual yang memsosialisasikan pencegahan tentang AIDS serta memberikan informasi mengenai kesehatan. . 1.6 Metode Perancangan Di dalam merancang suatu karya desain / media komunikasi visual untuk mensosialisasikan pencegahan AIDS di Bali agar meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai bahaya AIDS, tentu saja memerlukan data-data yang tepat dan akurat dari Dinas Kesehatan ataupun Lembaga Sosial Masyarakat. Data-data tersebut diseleksi, diolah dan digunakan sesuai dengan visi dan misi perancangan media yang akan dibuat. Di dalam pengumpulan datanya, di sini menggunakan metode pengumpulan data primer (metode observasi, metode wawancara, dan 5 metode kuisioner) dan metode pengumpulan data sekunder (metode kepustakaan, metode dokumentasi). 1.7 Metode Analisa Data Metode analisa yang dipakai dalam laporan ini adalah metode deskriptif kualitatif komperatif, yaitu penggambaran sifat suatu keadaan yang berjalan pada saat penelitian. Prinsip pokok metode ini adalah mengolah dan menganalisis datadata yang terkumpul menjadi data sistematis, teratur dan terstruktur, dan mempunyai makna. Dengan metode ini dapat diketahui sifat-sifat, karakter, dan data-data lain yang diperlukan untuk perancangan media sosialisasi pencegahan AIDS. 1.8 Indikator dan Model Penilaian Desain Indikator yang digunakan dalam perancangan desain komunikasi visual ini untuk menemukan desain terpilih dengan melakukan pengukuran atau penilaian alternatif-alternatif desain menggunakan Skala Likert (skala yang menunjukkan tingkatan atau rangking). Rangking didapatkan setelah melakukan penilaian berdasarkan prinsip-prinsip desain. Dalam perancangan desain komunikasi visual ini, unsur-unsur desain (Ilustrasi, Teks/Tipografi dan Warna) yang digunakan dinilai berdasarkan kriteria-kriteria desain seperti dari segi : Fungsional, Komunikatif, Informatif, Ergonomis, Artistik, Unity, Simplicity, Kreatif, Surprise dan Etis. 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1 Data Teoritis / Data Aktual Data teoritis atau data aktual merupakan data yang mengacu pada sumber sumber data ilmiah dan literatur tentang data yang berhubungan dengan perancangan serta dimanfaatkan dalam perancangan. 2.1.1 Pengertian Kasus 6 AIDS adalah suatu penyakit yang peningkatannya sangat kumulatif. Dinas Kesehatan Bali dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) sudah gencar dalam mensosialisasikan bahaya penyakit ini. Dan sudah ada banyak media media yang tersebar di masyarakat namun peningkatan penyakit ini masih saja terus meningkat dari tahun ketahun, dimana kah letak kesalahannya?? ataukah media yang ada di masyarakat kurang komunikatif atau masih kurang menarik untuk dilihat ataupun diingiat oleh masyarakat. Perspektif orang umum terhadap AIDS juga masih kurang sehingga cenderung kampanye sosialisasi AIDS ini hanya berkesan musiman dan tren di masyarakat. Upaya penanggulangan AIDS di Bali selama ini masih menemui berbagai kendala. Kendala paling mendasar adalah masih kuatnya stigma (cap buruk) yang terkait dengan AIDS dan korbannya. Akibat stigma, salah persepsi dan minimnya pemahaman tentang “masalah AIDS”, seseorang menjadi kurang atau bahkan tidak peduli terhadap epidemi ini. Cap buruk yang menyertai wabah AIDS juga telah menumbuhkan sikap dan perilaku diskriminasi yang memarginalkan orang terinfeksi HIV dan keluarganya. Jadi diperlukan desain desain yg lebih menarik dan efektif untuk mengajak masyarakat untuk bergerak melawan AIDS itu sendiri, sehingga desain yang ada bisa maksimal untuk menekan tingkat peningkatan AIDS di Bali.Adapun media yang akan dibuat antara lain : T Shirt.Pin, Iklan majalah, X banner, Tas, Stiker, Folder, Kemasan, Poster dan Katalog. 2.1.2 Aspek-aspek Desain Komunikasi Visual Dalam mengkomnukasikan pesan yang efektif dn komunikatif kepada audien ada yang perlu diperhatikan antara lain elemen-elemen dan media komunikasi visual, adapun elemen-elemen desain komunikasi visual antara lain teks dan tipografi, ilustrasi, warna serta layout. (Timothy. 2007: 1). Sedangkan media desain komunikasi visual adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar/foto. (Pujiriyanto, 2005: 15). 7 2.1.4 Prinsip-Prinsip Desain Komunikasi Visual Desain atau tata letak (layout) adalah perencanaan untuk menyusun dan menggabungkan seluruh elemen desain.Sebelum membuat media desain, desainer terlebih dulu membuat konsep desain.Beberapa sketsa dalam ukuran kecil dibuat sebelum menata layout dalam ukuran yang sebenarnya. Proses ini disebut thumbnails. Dalam menyusun tata letak, harus dipertimbangkan Prinsip Desain, yaitu unity, simplicity, contrast, proportion, harmony, balance dan tekstur (Santosa, 2009: 51-59). 2.1.5 Teknis Perwujudan a . Bahan Bahan-bahan yang dipergunakan antara lain kertas dan kain. b. Teknik Cetak Adapun teknik cetak yang paling sering dikenal pada umumnya : - Teknik Cetak Datar (Planografi/ Litografi) Teknik cetak yang pada acuan cetaknya/permukaan bagian yang mencetak sama tinggi dengan bagian yang tidak mencetak (Tapran, 2006:25). - Teknik Cetak Digital Printing Teknologi cetak yang memiliki high quality dan akurat dengan komputer. Teknik ini menggantikan teknik lama yaitu cetak offset yang membutuhkan waktu lama dan proses panjang (Hardiman, 2006:33). - Cetak Sablon Adalah suatu teknik cetak yang menggunakan silk screen sebagai acuan cetaknya. Cetak saring dikenal juga sebagai cetak sablon. Banyak digunakan untuk pencetakan kaos, mug, kartu nama dan lain-lain. Saat ini teknologi cetak sablon sudah menerapkan system computer to screen, yang dapat menghasilkan kualitas tinggi. (Dameria. 2007:74). 2.1.6 Teori Sosial Yang Mendukung Kasus Dalam perancangan, akan digunakan teori sosial yang mendukung kasus yaitu teori Semiotik dan teori Komunikasi Massa. Semiotik atau semiology adalah 8 ilmu tentang tanda-tanda atau simbol. (Kusrianto, 2007:58-59). Semiotik dibagi menjadi tiga bagian, di antaranya yaitu : Ikon, Indeks dan Simbol. Komunikasi massa secara umum merupakan sebuah proses yang melukiskan bagaimana komunikator secara professional menggunakan teknologi pembagi dalam menyebarluaskan pengalamannya yang melampaui jarak untuk mempengaruhi khalayak dalam jumlah yang banyak. Proses lebih lanjut memiliki unsur yang istimewa yaitu penggunaan saluran. Teknologi pembagi atau media dengan massa yang disebut saluran dipergunakan untuk mengirim pesan yang melintasi jarak jauh misalnya buku, pamflet, poster, majalah, surat kabar, rekaman-rekaman, televisi, bahkan saat ini menggunakan komputer ditambah dengan aplikasi dan jaringan telepon serta satelit. 2.2 Data Faktual Data lapangan/faktual merupakan data yang diperoleh berdasarkan kenyataan yang ada di lapangan. 2.2.1 Objek Dalam pembuatan laporan Tugas Akhir ini, penulis mencari data tentang AIDS, pesan yang ditujukan, dan penelitian dilakukan dengan pengamatan data ditambah dengan literatur-literatur, hingga ditentukan judul Desain Komunikasi Visual Sebagai Sarana Sosialisasi Pencegahan AIDS di Bali 2.2.2 Pengelola Pengelola obyek yang digunakan dalam perancangan ini adalah Komisi Penanggulangan AIDS Daerah Bali 2.2.3 Lokasi Komisi Penanggulangan AIDS bertempat di Jl. Melati no 21 Denpasar Bali No telp 0361 228723, homepage www.kpad.bali.org 2.2.4 Sarana Komunikasi Visual yang Ada Sarana komunikasi yang sudah ada sangat banyak beredar dimasyarakat. Adapun sarana yang sudah ada yakni : Baliho, Poster, Pin, Kaos, Spanduk, Fliyer, Famplet dan masih banyak lagi, namun masih saja penyakit ini 9 meningkat dari tahun ke tahun ini lah yang membuat saya tertarik untuk mengangkat kasus ini sebagi Tugas Akhir Studio. Berikut penulis mengambil 1 contoh media sosialisasi berupa poster yang akan dipakai sebagai perbandingan. Sarana sosialisasi yang akan dibahas yaitu poster. Gambar 2.1 Poster Unsur-unsur desain komunikasi visualnya meliputi: 1) Ilustrasi: dalam poster menggunakan ilustrasi foto sepasang muda mudi/ remaja yang menggunakan payung berdua namun diatasnya berupa alat kontrasepsi 2) Warna: warna yang digunakan berkesan natural karena berupa foto asli dari model 3) Jenis Huruf: jenis huruf yang di gunakan adalah jenis huruf Arial dan Book Antiqua. 2.3 Analisis & Sintesa 2.3.1 Analisis Analisis sangat diperlukan untuk memperoleh kesimpulan dari permasalahan yang ada. Sedangkan sintesa adalah suatu perpaduan dari permasalahan yang ada pada latar belakang masalah yang telah dirangkum dalam 10 analisis. Analisis dibedakan menjadi tiga yaitu analisis teori, analisis faktual, dan analisis wawancara. 2.3.2 Sintesa Sintesis sendiri merupakan paduan beberapa pengertian agar terbentuk kesatuan yang selaras (Zain. 2001: 1332). Dalam hal ini meliputi beberapa diantaranya: Setelah menganalisa ilustrasi media sebelumnya, maka teknik yang digunakan pada media berikutnya adalah teknik pengolahan pada komputer . Teknik ini diterapkan karena semua pengerjaan dilakukan dikomputer tanpa ada unsur fotografi dan hand drawing. Huruf yang digunakan sesuai dengan karakter media yang dibuat sehingga penyampaian pesan mudah disampaikan. Menggunakan gabungan huruf arial, arial rounded MT bold dan arial bold. Sangat tepat dengan karakter dan konsep pesan tersebut huruf ini dikatagorikan readibility atau mudah dibaca, sederhana dan menarik bagi masyarakat. Teks pada media sebelumnya dianggap kurang memberikan efek komunikatif. Untuk memberikan efek komunikatif pada media promosi nantinya harus menampilkan Headline, subheadline, bodycopy, caption dan baseline. Dengan kata-kata yang sedikit namun dapat memberikan informasi di dalamnya. Warna yang juga merupakan unsur penting yang dapat memberikan dampak psikologis bagi yang melihat. Pada pembuatan media komunikasi visual ini menggunakan warna-warna merah, hitam, putih dan background yang dominan gradasi abu abu putih. Teknik cetak yang digunakan menggunakan teknik cetak offset, sablon dan cetak digital (sesuai dengan jenis media). 11 3. KONSEP DESAIN 3.1 Konsep Dasar Perancangan Untuk dapat menyajikan desain yang berkesan kreatif/inofatif, serta memenuhi kriteria desain yang baik, sehingga nantinya mampu untuk mensosialisasikan bahaya AIDS dan pencegahannya, maka dibutuhkan konsep dasar yang berfungsi sebagai landasan dalam proses pembuatan suatu desain sehingga disain yang dihasilkan lebih maksimal. Adapun konsep dari Sosialisasi pencegahan AIDS ini adalah “Post Modern" yakni menonjolkan sesuatu bentuk desain yg keluar dari jalurnya selama ini dan memberikan kesan yang inovatif.(www.abduzeedo/postmodern15juni2012). Disini desain yang dibuat akan lebih menonjolkan teks dan tanda tanda yang menarik minat masyarakat kesan yang ditampilkan lebih kreatif tanpa unsur fotografi yang selama ini selalu hadir di setiap iklan layanan masyarakat. Sedangkan gaya visual yang dipakai adalah simplicity (kesederhanaan). Simplicity diartikan penyampaian pesan yang tidak terlalu rumit, singkat, padat dan jelas. (Poerwadarminta, 2000:888). Makin simple ide yang kita punya, makin mudah dimengerti dan diterima audience. Disamping itu konsep simplicity dipilih karena iklan hanya memiliki beberapa detik untuk menyampaikan pesan, sehingga perlu penyederhanaan isi pesan sehingga mudah dimengerti dan diingat oleh penikmat atau audiens. Dalam gaya visual ini ditekankan gaya sederhana namun mampu menarik perhatian. 3.2 Skema Pola Pikir Salah satu hal yang penting agar media bisa berfungsi secara maksimal dan tepat pada sasaran yang ingin dicapai maka diperlukan adanya pola pikir. Dalam hal ini manusia sebagai mahluk sosial sangat membutuhkan hal yang disebut informasi. Maka dari itu diperlukan media komunikasi visual agar infomasi yang hendak disampaikan komunikator kepada masyarakat dapat menjadi informasi yang komunikatif dan informatif. Pola Pikir disini adalah perancangan dari 12 konsep yang akan dibuat. Pada skema pola pikir di bawah ini, dapat dijelaskan bahwa manusia (komunikan) memiliki masalah, yaitu masalah tentang sosial yang terjadi di masyarakat. Masyarakat memerlukan informasi mengenai bagaimana mengubah pola hidupnya/pola pikir yang berkaitan dengan kesehatan agar dapat menjaga dan mencegahnya. Jadi perancangan konsep pola pikir ini agar tepat sasaran nantinya kepada masyarakat luas apa yang menjadi masalah dan apa yang akan dilakukan untuk pencegahannya. 3.3 Skema Proses Perancangan Dalam perancangan desain komunikasi visual diperlukan juga konsep pola perancangan. Dimana untuk mendukung pemecahan masalah diperlukan dukungan data teori dan lapangan yang kemudian dilakukan analisis berdasarkan metode pendekatan yang telah ditetapkan untuk menghasilkan sintesa. Setelah penulisan media dalam sintesa kemudian dilanjutkan dengan proses perancangan awal berupa gambar kasar untuk selanjutnya dipilih dan diwujudkan melalui proses cetak. 3.4 Strategi Media Strategi adalah siasat atau kebijakan/ langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Strategi media dibentuk untuk target sasaran (audience) dengan panduan media, yang terdiri dari pilihan media dan jadwal media, yang disusun dengan memperhitungkan kebiasaan target (audience) masing-masing pangsa pasar dalam penggunaan media. Target audience inilah yang menentukan saluran media mana yang paling efektif dan efisien. Efektif artinya cocok untuk mengiklankan produk yang dirancang, dan efisien artinya yang terjangkau (Sanyoto, 2006:66-67). 3.5 Program Tayangan Media Program tayangan media adalah program dimana media yang didesain akan muncul/ terbit/ disebarkan kepada khalayak sasaran/ masyarakat. Aspek yang terkait diantaranya yaitu Kapan, Dimana, dan Frekuensi. 13 3.6 Strategi Kreatif Strategi kreatif sering dianggap sebagai hasil terjemahan dari berbagai informasi mengenai produk, pasar dan konsumen sasaran kedalam suatu posisi tertentu dalam komunikasi yang kemudian dapat dipakai untuk merumuskan tujuan sosialisasi. Strategi kreatif merupakan pendekatan dan sistematika berpikir yang membantu dalam penyusunan suatu promosi untuk memaksimalkan daya tarik visual. 4. VISUALISASI DESAIN 4.1 T-Shirt Nama Media : T-shirt Ukuran : All Size Bahan : Cotton combad 30s Huruf : Arial Teknik : Cetak Sablon 14 4.2 Pin Nama Media : Pin Ukuran : 5 cm Bahan : Art paper 260 gsm(cover) dan rumahan pin. 4.3 Huruf : Arial Teknik : Cetak printing digital X-Banner Nama Media : X banner Ukuran : 160 x 60 cm Bahan : PVC Gliters Huruf : Arial Teknik : Digital printing 4.4 Iklan Majalah Nama Media : Iklan Majalah Ukuran : 21cm x 30cm (potrait). Bahan : Artpaper 150 gsm Huruf : Arial dan Copperplate Gothic Bold Teknik : Cetak offset 15 4.5 Stiker Nama Media : Stiker Ukuran : 8 cm x 20cm Bahan : Vinyl 260 gsm Huruf : ARIAL Teknik : Cetak Print Digital 4.6 Tas Nama Media : Tas Ukuran : 32 cm x 35 cm Bahan : Kain Blacu Huruf : Arial dan Berlin San FB Demi Teknik : Cetak Sablon 16 4.7 Poster Nama Media : Poster Ukuran : 42 cm x 60 cm Bahan : Art paper 150 gsm Huruf : Arial Rounded MT Bold Teknik : Cetak offset 4.8 Kemasan Kondom Nama Media : Kemasan Kondom Ukuran : 6,5 cm x 2 cm x 6,5 cm Bahan : Art paper 310 gsm Huruf : Arial dan Berlin Sans Fb Demi Teknik : Cetak offset 4.9 Folder Nama Media : Folder Ukuran : 42 cm x 12 cm Bahan : Art paper 150 gsm Huruf : Arial Rounded MT Bold Teknik : Cetak offset 17 4.10 Katalog Nama Media : Katalog Ukuran : 14 cm x 10 cm Bahan : Art paper 210 gsm Huruf : ARIAL Teknik : Cetak digital 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan 1) Media komunikasi visual yang efektif untuk mensosialisasikan pencegahan AIDS adalah,T shirt, Pin, x-banner, iklan majalah, Tas, Stiker, Kemasan, Folder, poster dan katalog. Setiap media tersebut memiliki fungsi masing – masing dan sesuai untuk mensosialisasikan pencegahan AIDS saat ini 2) Dalam perancangan media komunikasi visual perlu dipertimbangkan teori - teori desain, teori sosial, prinsip desain, unsur unsur deasin, kriteria desain, serta mempertimbangkan keadaan masyarakat seperti 18 demografis, psikografis, behaviora, sehingga akan terwujud media komunikasi visual yang efektif dan komunikatif. Pembuatan media promosi ini sekaligus dapat membantu memecahkan permasalahan yang ada dalam mesosialisasikan pencegahan AIDS yang terus meningkat dan bisa lebih efektif. 5.2 Saran Saran-saran penulis sebagai pertimbangan setelah mengetahui dan melakukan berbagai kegiatan dalam merancang media komunikasi visual sebagai sarana sosialisasi pencegahan AIDS di Bali ini antara lain : 1. Selain melakukan sosialisasi menggunakan media promosi cetak, Informasi dan publikasi bahaya AIDS harus melakukan terobosanterobosan baru misalnya seperti me re-design ulang setiap satu tahun sekali media-media promosi yang ada dan membuat sebuah iklan-iklan agar dapat memancing masyarakat untuk ikut menjaga dan memerangi AIDS sebagai salah satu penyakit/virus yang belum ada penyembuhannya. 2 Dengan adanya sosialisasi pencegahan AIDS ini kedepannya semoga peningkatan AIDS itu sendiri bisa lebih di minimalisir karena media yang diangkat sudah bisa efektif dan apa yang baru bisa diperbaharui dan ini bisa menjadi acuan dalam penulisan Tugas Akhir untuk menjadi lebih sempurna dan lebih baik lagi. 19 DAFTAR PUSTAKA Anwar,Desy. 2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru. Surabaya: Amelia Hardiman, Ima. 2006. 400 Istilah Public Relations Media dan Periklanan. Jakarta: Gagas Ulung. Hasan, Alwi. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: P.N. Balai Pustaka. Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta : C.V. ANDI OFFSET. Kusmiarti, Artini et al. 2001. Teori Dasar Disain Komunikasi Visual. Jakarta: Djambatan. Krause, Jim. 2004. Design Basic Index. Ohio : HOW Design Books Lubis, Sarwono. 2007. Metode Analisa Data. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Moleong, Lexy J. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosadakarya Mikke Susanto. 2011. Diksirupa, Kumpulan istilah dan gerakan seni rupa. Yogyakarta: Dictiart lab & Jagad Art Space Bali Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Bogor : Penerbit Ghalilea Indonesia. Nuradi, Wisaksono Noeradi, Harimurti Kridalaksana, Nani R. Indrati. 1996. Kamus Istilah Periklanan Indonesia. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Panduan Penulisan Tugas Akhir Mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual FSRD ISI Denpasar, 2007. Poerwadarminta, W.J.S. 2000. Paradigma Desain Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 20 Pujiriyanto. 2005. Desain Grafis Komputer (Teori Desain Grafis Komputer). Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET Sarwono, Jhonatan & Lubis, Hary. 2007. Metode Riset Untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Penerbit Andi. Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2005. Dasar-dasar Tata Rupa & Desain (Nirmana). Yogyakarta: Arti Bumi Intaran. Supriyono, Rakhmat. 2010. Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET Tim Penyusun. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta : Media Centre http://www.google.com/aids http://kpa.org.id http://bidanshop.blogspot.com/2010/01/pengertian-skala-likert.htm http://emjaiz.wordpress.com/2009/10/30/above-the-line-media-lini-atas-danabove-the-line-media-lini-bawah. http://mazgun.wordpress.com/2009/10/12/unsur-rupa-dan-komposisi http://cherylliow.blogspot.com/2010/11/teori-periklanan.html http://research.amikom.ac.id/index.php/karyailmiahdosen/article/view/2036 http://research.amikom.ac.id/index.php/karyailmiahdosen/article/view/851 http://research.amikom.ac.id/index.php/karyailmiahdosen/article/view/853 http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer http://kamusbahasaindonesia.org http://www.abduzeedo.com http://www.tigercolor.com. 21 http://www.id.wikipedia.org http://marufunited.wordpress.com http://www.nepamaec.com http://www.wordpress.com http://www.sakuku.com http://www.spiritia.or.id http://www.odhaindonesia.org http://www.beritabali.com http://kamusbahasa indonesia.org http://www.pinginpintar.com http://www.id.walkipedia.org http://www.timmedikomp.com http://www. forestry.com 22