Pendayagunaan Plot Permanen Di Savana Bekol

advertisement
Laporan Kegiatan
Pengendali Ekosistem Hutan
PENDAYAGUNAAN PLOT PERMANEN
DI SAVANA BEKOL
Oleh :
Nama : Arif Pratiwi, ST
NIP
: 710034820
TAMAN NASIONAL BALURAN
2005
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengelolaan kawasan Taman Nasional Baluran pada saat ini diprioritaskan
pada pembinaan habitat dan populasi satwa liar. Berbagai tekanan terhadap habitat
dan populasi satwa terus berlangsung, baik yang bersifat alami (predator, perubahan
iklim) maupun akibat pengaruh manusia (perburuan, penebangan liar, pengambilan
hasil hutan non kayu). Dampak dari tekanan tersebut mengakibatkan kelestarian
kawasan terganggu sehingga membutuhkan penanganan yang terencana dan
berkesinambungan.
Daya tarik Taman Nasional Baluran berupa panorama savana dan satwa liar
hingga saat ini merupakan salah satu prioritas pembinaan dan pengembangan
kawasan. Hasil pengamatan terhadap perubahan kondisi kawasan, adanya indikasi
satwa mamalia besar berkurang intensitas pemanfaatan terhadap savanna. Hal ini
disebabkan oleh semakin menurunnya kuantitas dan kualitas savanna.
Meluasnya
invasi
Acacia
nilotica
di
Taman
Nasional
Baluran
mengakibatkan berkurangnya luasan savana Bekol dan savanna lainnya, walaupun
telah dilakukan pemberantasan dan pengendalian laju invasi tanaman eksotik
tersebut. Dampak lainnya berupa penurunan dominansi rumput sebagai pakan satwa,
dikarenakan muncul dengan subur jenis herba eksotik lain dan tetap tumbuhnya
anakan A. nilotica pasca pemberantasan.
Kondisi di atas memberi gambaran seberapa parah kondisi habitat dan
hidupan liar di Taman Nasional Baluran.Oleh karena itu diperlukan upaya untuk
menjaga agar kondisi habitat satwa tersebut tidak menjadi lebih parah. Salah satu
kegiatan yang ingin dilakukan yaitu dengan mengadakan pengamatan sekaligus
rehabilitasi terhadap kondisi habitat dalam suatu plot permanen.
Pembangunan plot permanen pada tahun 2003 di Savana Bekol diharapkan
dapat mendukung upaya diatas. Sedangkan pada perkembangannya, optimalisasi
pemanfaatan plot permanen masuk dalam program tahunan pengelola. Begitu halnya
pada tahun 2005 ini, masih diperlukan pemanfaatan dan pendayagunaan plot
permanen sebagai tindak lanjut dari kegiatan pada periode tahun sebelumnya.
E:\@calon PEH hehehe\blogBaluran\kegiatan peh\flora\PendayaGunaanPlotPermanenDiSavanaBekolBaluran-05-FIX.doc
1
B. Tujuan
Kegiatan pendayagunaan Plot Permanen di Savana Bekol ini mempunyai
tujuan antara lain sebagai berikut :
1. Sebagai lokasi pengembangan dan pengamatan jenis-jenis rumput pakan satwa di
Taman Nasional Baluran.
2. Sebagai lokasi pelaksanaan pengamatan dan uji efektifitas perlakuan terhadap
gulma yang pesaing jenis rumput pakan satwa.
3. Sebagai kebun bibit jenis rumput guna kegiatan rehabilitasi savana pasca
pemberantasan tanaman Acacia nilotica.
E:\@calon PEH hehehe\blogBaluran\kegiatan peh\flora\PendayaGunaanPlotPermanenDiSavanaBekolBaluran-05-FIX.doc
2
II.
METODOLOGI
A. Program Pengembangan Kegiatan
PembPerencanaan pemanfaatan Plot Permanen disusun selama min. 3 tahun,
hal ini dengan pertimbangan hingga berapa lama kondisi fisik plot permanen
(terutama kondisi pagar) dapat bertahan. Rencana kegiatan yang dilaksanakan di plot
permanen tersebut adalah :
1. Tahap I (tahun ke-1)
•
Pembersihan plot dari jenis gulma/herba eksotik (mis. A. nilotica, widuri,
jarak dan lainnya), sehingga pertumbuhan jenis rumput tidak terganggu.
•
Pelaksanaan inventarisasi jenis rumput, baik yang terdapat di dalam plot
maupun yang ada di luar plot.
•
Melaksanakan kegiatan analisis vegetasi jenis-jenis rumput di plot tersebut.
2. Tahap II (tahun ke-2)
•
Pembersihan dari jenis gulma atau herba eksotik (mis. A. nilotica, widuri,
jarak dan lainnya).
•
Pengamatan dinamika pertumbuhan rumput di savana dengan berbagai
perlakuan (mis. dengan dan atau tanpa pembakaran).
•
Mengamati pertumbuhan jenis-jenis rumput pakan satwa mamalia besar.
3. Tahap III (tahun ke-3)
•
Pembersihan dari jenis gulma atau herba eksotik (mis. A. nilotica, widuri,
jarak dan lainnya).
•
Mengembangkan jenis-jenis rumput pakan satwa dalam rangka pembuatan
kebun bibit.
•
Kegiatan-kegiatan lain yang dapat menunjang rehabilitasi savana Bekol.
B. Personel Pelaksana
Pelaksana dari rencana kegiatan ini adalah anggota Pengendali Ekosistem
Hutan (PEH) Taman Nasional Baluran
Koordinator
: Widyantoro
Anggota
: M. Iqbal
Agus Yusuf
Nanang Dwi W.
Arif Pratiwi
M. Yusuf S.
Sutadi
Yusuf Hernawan
Achmad Toha
Siswo Dwi Prayitno
E:\@calon PEH hehehe\blogBaluran\kegiatan peh\flora\PendayaGunaanPlotPermanenDiSavanaBekolBaluran-05-FIX.doc
3
C. Waktu Pelaksanaan
Pada tahap ketiga, yaitu periode tahun 2005, kegiatan pendayagunaan plot
permanen dilaksanakan pada tanggal 5 – 9 Maret 2005.
D. Peralatan dan Bahan
Peralatan dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan tersebut adalah:
1.
Alat tulis
2.
Buku pengenalan lapang jenis rumput, herba dan tumbuhan bawah lainnya.
3.
Camera photo
4.
Parang/ sabit
5.
Minyak tanah
6.
Pupuk
7.
Banci
E:\@calon PEH hehehe\blogBaluran\kegiatan peh\flora\PendayaGunaanPlotPermanenDiSavanaBekolBaluran-05-FIX.doc
4
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Kegiatan
Kegiatan pendayagunaan plot permanen pada tahap ketiga ini, diawali
dengan pembabadan jenis seedling/trubusan, gulma, herba dan perdu yang tumbuh di
dalam plot permanen. Disamping itu juga dilakukan identifikasi tumbuhan yang
dibersihkan, hal ini untuk mengetahui tumbuhan selain jenis rumput yang tumbuh di
lokasi plot.
Tabel. Jenis-jenis flora yang tumbuh di savana Taman Nasional Baluran
NO
SPECIES
NAMA LOKAL
Seedling dan trubusan
1.
Acacia leucophloea Willd
Pilang
2.
Acacia nilotica (L) Willd
Akasia
3.
Azadirachta indica A. Juss
Mimbo
4.
Zyzyphus rotundifolia Lamk
Widoro bukol
Perdu
5.
Calotropis gigantea Ait
Widuri
6.
Ricinus communis L
Jarak
7.
Stachytarpheta indica Vahl
Jarong
8.
Thespesia lampas Dalz & Gibs
Kapasan bunga kuning
9.
Abelmoschus moschatus
Kapasan bunga putih
10.
Verronia cinerea
Nyawon
Herba
11.
Cleome viscosa L
Ancang-ancang
12.
Datura metel L
Kecubung
13.
Euphorbia thymifolia L
14.
Ocimum sanctum L
Kemangian
Pengamatan lain yang dilakukan di plot permanen pada tahap ketiga (tahun
ke-3) yaitu dengan percobaan dan pengamatan penanaman jenis rumput pakan satwa.
Rumput yang dicoba dikembangkan di plot adalah jenis lamuran (Dichantium
caricosum (L) A. Camus ), katelan (Dactyloctenium aegyptium (L) Richt ), tuton
(Echinochloa colonum Link). Sistem yang digunakan yaitu dengan system stum
(cabutan akar dan ditanam kembali) dan dengan tanam/tabur biji rumput.
E:\@calon PEH hehehe\blogBaluran\kegiatan peh\flora\PendayaGunaanPlotPermanenDiSavanaBekolBaluran-05-FIX.doc
5
Sedangkan untuk meningkatkan prosentase tumbuh dan sebagai stimulan
pertumbuhan rumput jenis pakan satwa perlu adanya pemupukan.
B. Pembahasan
Kegiatan pembersihan seedling/trubusan, gulma, herba dan perdu yang
tumbuh di dalam plot permanen ini harus dilakukan secara rutin, karena dapat
dipastikan akan tumbuh terubusan dari tonggak yang tertinggal atau akan muncul dari
bibit yang masih tertinggal. Disamping itu tingkat pertumbuhan jenis herba dan perdu
yang cepat mempengaruhi kondisi plot permanen.
Pada percobaan dan pengamatan penanaman jenis rumput pakan satwa, perlu
diperhatikan beberapa hal, diantaranya yaitu :
1. Waktu pengambilan dan penanaman jenis rumput tersebut, karena hal ini sangat
berpengaruh terhadap kelangsungan pertumbuhan rumput tersebut. Pada
percobaan kali ini rumput diambil pada saat akhir musim penghujan, sehingga
kelangsungan rumput di plot permanen kurang terjamin.
2. Teknik pengambilan dan penanaman kembali di plot permanen. Teknik
pengambilan dengan sistem cabutan sebaiknya dilanjutkan dengan pemotongan
sebagian besar rumpun untuk mengurangi penguapan.
3. Proses perawatan. Hal ini perlu diperhatikan karena kondisi rumput pasca
penanaman kembali masih rawan/ akar belum stabil. Terlebih lagi apabila suplai
air hujan mulai berkurang, sehingga memerlukan penyiraman.
Apabila proses pengkayaan jenis rumput tidak diperhatikan akan
mengakibatkan prosentase tumbuh dari rumput tersebut kurang optimal. Pada saat
penanaman rumput di plot permanen kondisi tanah masih relative basah dan hujan
diperkirakan masih turun sehingga kebutuhan air bagi pertumbuhan rumput tersebut
cukup terjamin. Sedangkan untuk mengantisipasi persaingan dengan tumbuhan lain
di sekitar penanaman rumput tersebut dilakukan pembersihan dari gulma dan
tanaman pengganggu lainnya.
Pengamatan lanjutan dari pertumbuhan rumput jenis pakan satwa tersebut
dilakukan dalm kurun waktu satu bulan berikutnya. Dengan harapan dalam jangka
waktu tersebut dapat perakaran dari rumput sudah mantap dan mulai tumbuh di
lokasi plot permanent dengan baik.
E:\@calon PEH hehehe\blogBaluran\kegiatan peh\flora\PendayaGunaanPlotPermanenDiSavanaBekolBaluran-05-FIX.doc
6
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1.
Kegiatan tahap ketiga (tahun ke-3) diawali dengan pemeliharaan berkala
dengan pembersihan seedling/trubusan, herba maupun perdu. Terdapat + 14
jenis tanaman selain rumput hasil pembersihan.
2.
Dilakukan percobaan penanaman rumput jenis lamuran (Dichantium caricosum
(L) A. Camus ), katelan (Dactyloctenium aegyptium (L) Richt ), tuton (Echinochloa
colonum Link). yang bibitnya diambil dengan cabutan dari lokasi diluar plot.
B. Saran
1. Pendayagunaan plot permanen dilaksanakan secara rutin dan periodik sehingga
menjamin keberhasilan dari percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan.
2. Walaupun dalam perencanaan awal pendayagunaan plot permanen hanya dalam
tiga tahap (3 tahun), pengamatan dan pemanfaatan plot permanent tetap
dilaksanakan dengan menyusun program selama kurun waktu tertentu.
E:\@calon PEH hehehe\blogBaluran\kegiatan peh\flora\PendayaGunaanPlotPermanenDiSavanaBekolBaluran-05-FIX.doc
7
MATRIK KEGIATAN PEMBERDAYAAN PLOT PERMANEN
No
1
2
3
4
Jenis Kegiatan
Pemberantasan
seedling
dan
trubusan
Acacia
nilotica
Pemberantasan
gulma
(kapasan, nyawon, dll)
Perlakuan
Minyak
tanah + air
Sistem
penanaman
Jarak
tanam
Pola
penanaman
Kedalaman
tanam
Peralatan
Lebar
lubang
tanam
v
-
-
-
-
-
Parang,
sabit.
-
-
-
-
-
-
Pengkayaan jenis rumput :
a. tuton
-
30 x 30
cm
Ditanam per
rumpun
5 cm
5 cm
b. lamuran
-
30 x 30
cm
Ditanam per
rumpun
5 cm
5 cm
Cangkul,
sabit.
banci,
Sebagian ada yang
hidup
a. lamuran
-
Akar, stum,
daun
+
tanah
(3
berbanjar)
Akar, stum,
daun
+
tanah
(5
berbanjar)
Ditabur biji
Mesin pemotong
rumput,
banci,
sabit, parang
Cangkul,
banci,
sabit.
2 x 4
cm
-
-
Tonggak bamboo,
benang gondang.
b. katelan
-
Ditabur biji
2 x 4
cm
-
-
Tonggak bamboo,
benang gondang.
-
-
-
Petak ukur
berbentuk
pesegi
panjang
Petak ukur
berbentuk
pesegi
panjang
-
-
-
-
Pada tanah yang
ditumbuhi
gulma
candela, sedikit yang
tumbuh.
Pada tanah yang
ditumbuhi
gulma
candela, sedikit yang
tumbuh.
Pada semua areal plot
permanent,
sedikit
rumput dan gulma
tumbuh semua
Pemupukan
(menggunakan
NPK)
pupuk
kapak,
Keterangan
Pada tonggak bekas
ditebang
sebagian
ada yang hidup
Mayoritas
hidup
semua
Sebagian ada yang
hidup
Download