PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT 2016 DAFTAR ISI Halaman/ Page TABLE OF CONTENTS Sambutan Persiden Direktur 2 President Director’s Message Struktur Organizasi 5 Organization Chart Struktur Bisnis Grup 6 Business Group Structure Profil Perusahaan 8 Company Profile Pandangan Makroekonomi Indonesia 15 Indonesia Macroeconomic Insights Kinerja Manajemen 18 Management Performance Kinerja Keuangan 37 Financial Performance Informasi Kredit 39 Credit Information Ringkasan Ringkasan Riwayat Pejabat Eksekutif 40 Executive Officers’ Curriculum Vitae Laporan Keuangan Audit 42 Audited Financial Statement Tabel Lampiran -- Annexes: Financial Tables 1 Sambutan Presiden Direktur Message from the President Director 2 2016 merupakan tahun yang luar biasa bagi PT Bank BNP Paribas Indonesia (BNPPI). Dalam kondisi pasar yang sulit, dimana rata-rata tingkat non-performing loan (NPL) industri perbankan di Indonesia terus meningkat, BNPPI tetap memiliki NPL nol. Hal ini dicapai oleh pertumbuhan pinjaman sebesar 22% menjadi Rp 8,7 triliun (dibandingkan dengan Rp 7,1 triliun pada tahun 2015). 2016 was an exceptional year for PT Bank BNP Paribas Indonesia (BNPPI). In this difficult market conditions, with the average level of Non-Performing Loan (NPL) of banking industry in Indonesia is increasing, BNPPI continues to have zero NPL. This was achieved by the loan book growth by 22% to IDR 8.7 trillion (vs IDR 7.1 trillion in 2015). Bank berhasil menghasilkan kualitas pendapatan, pertumbuhan pinjaman dan pendanaan yang berkelanjutan, meningkatkan metric kualitas aset. Bank mencatat laba bersih sebesar Rp 576 miliar (dibandingkan dengan Rp 361.3 miliar pada tahun 2015). The Bank was able to produce quality earnings, sustainable growth in lending and funding and improved asset quality metrics. The Bank recorded Net Banking Income of Rp 576 billion, (vs Rp 361.3 billion in 2015). Bank mencapai laba sebelum pajak sebesar Rp 283 miliar untuk tahun bersangkutan. The Bank achieved a NPAT of IDR 283 billion for the year. Posisi neraca Bank tetap sangat kuat sampai saat ini. Bank terus memperluas jejaknya di Indonesia dengan memperkuat basis ekuitas kami, didukung oleh penambahan modal dari pemegang saham sebesar USD 25 juta pada Oktober 2016 dan USD 25 juta pada akhir tahun 2015. Hal ini membawa tingkat ekuitas kami menjadi Rp 2,856 triliun (Tier 1 & Tier 2), yang mana total ekuitas Tier 1 sebesar Rp 2,051 triliun per Desember 2016. Tingkat Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) Bank adalah 22,4% (dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional). The Bank’s balance sheet remains very strong to date. The Bank is constantly expanding its footprint in Indonesia by strengthening our equity base, partly attributed to the support of its shareholders by capital injection of USD 25 million in October 2016 on top of USD 25 million which was drawn at the end of 2015. As a result, this brings our equity level to Rp 2.856 trillion in total (Tier 1 & Tier 2), in which the Tier 1 capital is Rp 2.051 trillion as of December 2016. The Bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR) is 22.4% (by taking into consideration credit risk, market risk, and operational risk). BNPPI kembali ditetapkan sebagai Bank dengan rating idAAA (Triple A) dengan stable outlook oleh PEFINDO untuk 2 tahun berturut-turut. The Bank continued to have AAA rating with stable outlook by PEFINDO for 2 year consecutively. Kami melanjutkan rencana strategis dalam mengembangkan dan memperbesar basis nasabah dari Local Corporates dan institusi, serta meningkatkan keterlibatan kami dengan nasabah ini dengan produk perbankan. We continued our strategic plan of developing and enlarge its client base of Local Corporates and Institutions, as well as increasing our engagement with these clients with more flow banking products. Selain untuk memenuhi meningkatnya kegiatan, Bank juga telah menambah karyawan dari middle, back office dan support function untuk memastikan bahwa pertumbuhan Bank dikelola dengan baik. Kami terus berinvestasi pada orang-orang kami melalui pelatihan dan pengembangan baik secara internal dan di In addition to cater for the increased activities, the Bank has also increased the staffing of the middle, back offices and support functions to ensure that the growth is well managed. We have continued to invest in our people through training and development both in house and through overseas courses. People remain our 3 luar negeri. Orang-orang kami tetap menjadi aset terbesar kami dan kami berkomitmen untuk melanjutkan investasi pada pengembangan mereka untuk mencapai potensi penuh. greatest asset and we are committed to continued investment in their development to achieve their full potential. Bank selalu memprioritaskan implementasi prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/ GCG) sebagai proses berkesinambungan yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan memperbaiki layanan yang kami berikan kepada para stakeholders dan pemegang saham kami. The Bank always prioritises the implementation of good corporate governance (GCG) principles as a sustainable process which aims to increase the Bank’s efficiency and improve the services we deliver to our stakeholders as well as our shareholders. Kami telah menetapkan berbagai komite di tingkat direktur dan komisaris untuk memastikan bahwa kebijakan tidak hanya dikelola dengan baik namun juga diawasi sebagaimana mustinya. We have established various committees at the director and commissioner levels to ensure that policies are not only well administered but supervised accordingly. Terlepas dari berbagai pencapaian dan keberhasilan yang telah kami raih di tahun 2016, kami tidak akan memperlambat kerja keras kami untuk mencapai hasil yang lebih baik di tahun 2017. Atas nama Dewan Direksi, perkenankan saya untuk menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada para nasabah, pemegang saham, karyawan, dan Otoritas Perbankan Indonesia atas dukungan yang berkelanjutan. Despite various achievements and successes in 2016, we will not slow down our hard work to achieve better results in the year 2017. On behalf of the Board of Directors, please allow me to extend my sincere gratitude to our customers, shareholders, employees, and the Indonesian Banking Authorities for their continuous support.` Sebagai bagian dari BNP Paribas Group, kami akan terus berusaha untuk menjadi bank terkemuka di Indonesia dengan menjalankan praktik kehati-hatian, mengimplementasikan Good Corporate Governance, menyediakan layanan keuangan dengan kualitas tinggi serta mempertahankan kepuasan konsumen kami. As a part of BNP Paribas Group, we will continue to endeavor to be the leading bank in Indonesia by promoting prudent banking practices, implementing Good Corporate Governance, providing high quality financial services and maintaining customer satisfaction. Jakarta, April 2017 Luc Cardyn Presiden Direktur / President Director 4 5 Kepemilikan Direksi, Komisaris, dan Pemegang Saham Dalam Kelompok Usaha Bank Board of Directors, Board of Commissioners and Shareholders’ Ownership in the Bank Business Group Bank BNP Paribas Indonesia merupakan Bank yang 99% sahamnya dimiliki oleh BNP Paribas SA dan 1% oleh PT. BNP Paribas Sekuritas. Gambar di bawah adalah Struktur Kelompok Usaha Bank. 99% shares of Bank BNP Paribas Indonesia are held by BNP Paribas SA while 1% is by PT. BNP Paribas Sekuritas. Kepemilikan saham mayoritas BNP Paribas SA terhadap Bank BNP Paribas Indonesia tidak menyebabkan adanya intervensi terhadap kebijakan dan pelaksanaan operasional Bank. Direksi dan Komisaris Bank menjalankan manajemen Bank secara independen sesuai dengan prinsip pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Bank. BNP Paribas SA being the main shareholders of the Bank does not have a direct right to intervene on the policy and procedure of the Bank. The Board of Directors and Commissioners manage the bank independently in compliance with Good Corporate Governance of the Bank. Direksi dan Komisaris Bank BNP Paribas Indonesia tidak mempunyai hubungan kepemilikan baik terhadap Pemegang Saham maupun terhadap Kelompok Usaha Bank. Neither any of the members of the Board of Directors nor Commissioners is a related party to the owners of the Bank nor to any of its subsidiaries or affiliated companies. 6 a. Struktur Keterkaitan Kepengurusan Dalam Kelompok Usaha Bank Komisaris dan Direksi Bank BNP Paribas Indonesia merupakan manajemen yang independen, tidak mempunyai keterkaitan kepengurusan baik dengan Pemegang Saham Pengendali maupun dengan Kelompok Usaha Bank kecuali Presiden Komisaris Jean Pierre Bernard yang merupakan perwakilan dari bank induk. b. Pemegang Saham yang Bertindak Atas Pemegang Saham Lain Tidak terdapat pemegang saham yang bertindak atas pemegang saham lain dalam Bank BNP Paribas Indonesia a. Management relationship within the business group of the bank The Board of Commissioners and Directors of Bank BNP Paribas Indonesia represent two independent boards, none of its members is related to neither any of the bank’s shareholders nor to any of the company business group, to the exception of Jean-Pierre Bernard who is a representative of the parent bank.. b. Shareholders acting on behalf of other shareholders There is no shareholder acting on behalf of other shareholder in Bank BNP Paribas Indonesia 7 Profil Perusahaan PT Bank BNP Paribas Indonesia Company Profile PT Bank BNP Paribas Indonesia Latar belakan Sejarah Historical Background • • • • PT Bank BNP Paribas Indonesia (“Bank”) adalah sebuah bank patungan semenjak tahun 1989. Dibentuk pada awalnya sebagai PT BANK BNP LIPPO INDONEDSIA, Pemegang Saham adalah Grup BNP (70%) dan Grup Lippo (30%) pada tahun 1999. Di tahun 2000 perubahan komposisi pemegang saham menjadi: BNP Paribas SA 99% dan PT BNP Paribas Securities Indonesia (sebelumnya PT BNP Prime Peregrine) 1%. Pada tanggal 22 November 2000 perubahan nama menjadi PT Bank BNP Paribas Indonesia untuk menggambarkan penggabungan antara Bank BNP dan Paribas. Produk dan jasa (per 31 Desember 2016) Bank beroperasi sebagai sebuah bank umum yang secara lengkap menyediakan segala fasilitas perbankan untuk perusahaan-perusahaan Indonesia skala menengah dan besar serta perusahaan-perusahaan multinasional: • Fasilitas-Fasilitas Perbankan Untuk Perusahaan: • Pinjaman modal kerja • Pinjaman sindikasi jangka menengah • Pembiayaan perdagangan • Pembiayaan proyek dan Structured Finance • Jaminan bank • Deposito: • Rekening koran • Deposito berjangka • Kegiatan-kegiatan treasuri dan fixed income: • Transaksi mata uang asing • Derivatif • Pasar uang • • PT Bank BNP Paribas Indonesia (“Bank”) was established as a joint-venture bank in 1989. Created as PT Bank BNP Lippo Indonesia, it had BNP Group (70%) and Lippo Group (30%) as Shareholders by 1999. • In 2000 the composition of shareholders was changed to: BNP Paribas SA 99% and PT BNP Paribas Securities Indonesia (formerly PT BNP Prime Peregrine) 1%. • On 22 November 2000, the name was changed to PT Bank BNP Paribas Indonesia to reflect the merger between BNP and Paribas. Product and services (as at 31 Desember 2015) The Bank operates as a commercial bank providing a full range of banking facilities for medium and large Indonesian and multinational companies:Fasilitas-Fasilitas Perbankan Untuk Perusahaan: • • • Corporate Banking: • • Working capital loan Medium term syndication loan • • Trade finance Project and structured finance • Bank guarantee Deposit: • Demand deposit • Time Deposit Treasury and Fixed Income activities: • • • Foreign exchange transaction Derivatives Money market 8 Informasi Umum General Information Kantor Pusat : Grand Indonesia Menara BCA, Lantai 35 Jl M H Thamrin no 1 Jakarta 10310 Indonesia Head Office : Grand Indonesia Menara BCA, 35th fl Jl M H Thamrin no 1 Jakarta 10310 Indonesia Telepon : + 62 21 23586262 Faksimili : + 62 21 23586098 SWIFT ID : BNPLIDJA Website : www.bnpparibas.co.id Telephone : + 62 21 23586262 Facsimile : + 62 21 23586098 SWIFT ID : BNPLIDJA Website : www.bnpparibas.co.id 9 10 Informasi Lainnya • Pendirian: o Sebagai sebuah bank patungan dengan nama pertama PT Bank BNP Lippo Indonesia, berdasarkan Akta nomor: 111 tanggal 10 November 1989 dari Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris Umum di Jakarta dan disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2.10578.HT.01.01.TH’89, tanggal 18 November 1989. o • Other Information • Established o As a joint-venture bank with initial name of PT Bank BNP Lippo Indonesia, under the Deed number 111 dated 10 November 1989 executed before Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notary Public in Jakarta and approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2.10578.HT.01.01.TH’89, dated 18 November 1989. o Change into new name PT Bank BNP Paribas Indonesia based on Decision Letter of Minister of Law and Legislation of the Republic of Indonesia No.C-22222 HT.01.04.TH.2000 dated 10 October 2000, and Decision Letter of Senior Deputy Governor Bank Indonesia No. 2/29/KEP.DGS/2000 dated 22 November 2000. • Business License: o Decision Letter of Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 1415/KMK.013/1989 dated 23 Dec 1989. Berubah menjadi nama baru PT Bank BNP Paribas Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia No.C-22222 HT.01.04.TH.2000 tanggal 10 Oktober 2000, dan Surat Keputusan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia No. 2/29/KEP.DGS/2000 tanggal 22 November 2000. Ijin Usaha o Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1415/KMK.013/1989 tanggal 23 Desember 1989. 11 IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS 31 Desember/December 31 Rp Juta 2016 Rp Million 2015 Total Aset 18,496,416 12,930,650 Total Assets Total Kredit kepada Pihak Ketiga 8,758,366 7,165,491 Total Loans to Third Parties Total Dana Pihak Ketiga 5,641,301 3,087,932 Total Third Party Fund Pendapatan Bunga Bersih 452,994 289,917 Net Interest Income Laba (Rugi) Operasional 381,140 205,637 Operating Profit (Loss) Laba (Rugi) Sebelum Pajak 381,272 206,315 Profit (Loss) Before Tax Laba (Rugi) Bersih 282,698 152,171 Net Profit (Loss) Aset Produktif 16,983,827 14,437,914 Productive Assets Pinjaman Yang Diterima 2,963,950 1,723,125 Borrowings Pinjaman Subordinasi 673,625 344,625 Subordinated Debts Total Biaya Dana (Biaya Bunga) 234,324 166,435 Cost of Funds (Interest Expense) Modal Saham (Modal Disetor) 1,062,170 1,062,170 Share Capital (Authorized Capital) Total Modal 2,856,694 2,220,392 Total Capital 12 RASIO KEUANGAN FINANCIAL RATIOS 31 Desember/December 31 2016 2015 Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum 22.40% 23.51% Capital Adequacy Ratio Aset Produktif Bermasala 0.00% 0.00% Non-Performing Assets Rasio NPL (Gross) 0.00% 0.00% Gross NPL Ratio Rasio NPL (Neto) 0.00% 0.00% Net NPL Ratio Posisi Devisa Neto (PDN) 6.22% 2.03% Net Open Position (NOP) Loan to Deposit Ratio (LDR) 155.25% 232.05% Giro Wajib Minimum Rupiah (GWM Rp.) 7.28% 8.65% Minimum Reserve Requirement (IDR) Marjin Bunga Neto (NIM) 3.24% 3.03% Net Interest Margin (NIM) Biaya Operasional terhadap Pendapatan Opersional (BOPO) 58.71% 63.47% Operational Expense to Operational Income Return on Assets (ROA) 2.59% 1.81% Return on Assets (ROA) Return on Equity (ROE) 14.16% 8.45% Return on Equity (ROE) Pelanggaran Terhadap BMPK 0.00% 0.00% Legal Lending Limit Violation Pelampauan Terhadap BMPK 0.00% 0.00% Legal Lending Limit Excess Loan to Deposit Ratio (LDR) 13 14 PANDANGAN MAKROEKONOMI INDONESIA INDONESIA MACROECONOMICS INSIGHTS Perekonomian Indonesia, didukung oleh fundamental ekonomi yang solid dan pembaruan kebijakan, telah melewati volatilitas keuangan global dan akan terus menjadi lebih baik untuk dapat menahan risiko yang ada di tahun 2017. Paket kebijakan ekonomi yang proaktif yang diberlakukan oleh pemerintah di tahun 2015-2016 mulai berpengaruh dan Program Pemutihan Pajak, yang sudah terlihat berhasil di K3 2016, telah secara signifikan membantu meningkatkan kepercayaan investor di Indonesia. Meskipun nilai Produk Domestik Bruto (PDB) adalah 4,95% (-1,77% QoQ) pada K4 2016, lebih rendah dari 5,02% YoY (3,20% QoQ) di K3 2016, bantuan fiskal yang didapat dari Program Pemutihan Pajak akan membantu pemerintah untuk melaksanakan rencana pembangunan infrastruktur yang agresif dan program-program pembaruan ekonomi dengan harapan menarik menghasilkan lebih banyak investasi dan membawa pertumbuhan ekonomi Indonesia’s economy, supported by solid economic fundamentals and policy reforms, has weathered recent global financial volatility and is well set to improve and mitigate future risks in 2017. The government’s pro-active economic policy packages throughout 20152016 began to take effect on the economy and the success of the Tax Amnesty Program, which gathered momentum during Q3 2016, has significantly helped to boost the confidence of investors towards Indonesia. Although the Gross Domestic Product (GDP) came in at 4.95% YoY (-1.77% QoQ) in Q4 2016, lower than 5.02% YoY (3.20% QoQ) in Q3 2016, fiscal relief offered by the proceeds from the Tax Amnesty program will help the government to execute its aggressive infrastructure development plans and economic reform programs – in the hopes of attracting generating more investment and bringing growth to Indonesia’s economy. Inflation Inflation Rata-rata inflasi pada tahun 2016 tercatat sebesar 3,53%, secara konsisten dipertahankan pada tingkat yang rendah dan stabil sepanjang tahun. Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk menjaga inflasi dalam kisaran target 4% +/- 1%, sejalan dengan target inflasi APBN di 4%. Harga energi diperkirakan menjadi pendorong utama inflasi Indonesia pada tahun 2017, terutama disebabkan oleh penyesuaian tarif listrik dan harga bahan bakar. Ini berasal dari pembaruan tarif listrik dan penyesuaian harga BBM. Meski terdapat beberapa resiko seperti yang sudah diprediksikan, kami memproyeksikan bahwa inflasi di tahun 2017 akan tetap dalam kisaran target Bank Indonesia. Average inflation in 2016 was recorded at 3.53%, consistently maintained at low and stable level throughout the year. The government and Bank Indonesia are committed to maintain the inflation within its target range of 4% +/- 1%, in line with the State Budget’s inflation target of 4%. Energy prices are set to be the primary driver of Indonesia’s inflation in 2017, mainly due to the adjustments in electricity tariffs and administered fuel prices. This stems from both electricity tariff reform and projected adjustments to administered fuel prices. Despite these upside risk, we continue to expect inflation in 2017 to stay within the upper extreme of Bank Indonesia’s target range. Neraca Berjalan Current Account Balance Indonesia mencatat defisit transaksi berjalan sebesar USD 1,8 miliar (0,8% dari PDB) dalam K4 2016, dari sebelumnya USD 4,7 miliar (1,9% Indonesia posted a current account deficit of USD 1.8 billion (0.8% of GDP) in the Q4 2016, from earlier at USD 4.7 billion (1.9% of GDP), as 15 dari PDB), dikarenakan oleh harga komoditas secara global (seperti batu bara dan minyak sawit mentah) yang meningkat dan barang dan jasa yang membaik. Namun, meskipun surplus perdagangan membaik, ekspor Indonesia turun 3,95% YoY menjadi USD 144 juta di tahun 2016 dari USD 150 juta pada tahun 2015. Sementara impor Indonesia turun 4,94% YoY menjadi USD 135 dari USD 142 juta pada tahun 2015. global commodity prices (such as coal and crude palm oil) rebounded and goods and services trade performance improved. However, despite the improving trade surplus, in fullyear 2016 Indonesia’s exports fell 3.95% YoY to USD 144 from USD 150 million in 2015. While the country’s imports fell 4.94% YoY to USD 135 from USD 142 million in 2015. Perbaikan terus-menerus dalam perkembangan investasi dan infrastruktur di Indonesia terus menaikkan permintaan impor, meningkatkan risiko pelebaran defisit transaksi berjalan pada tahun-tahun mendatang. Bank Indonesia memperkirakan bahwa defisit neraca negara akan melebar pada tahun 2017, namun masih tetap lebih kecil dari 2,4% dari PDB. The continuous improvement in investment and infrastructure developments in Indonesia continued to stimulate demand for imports, increasing the risks of widening current account deficit in the years to come. Bank Indonesia estimates the country’s current account deficit to widen in 2017, but still remain smaller than 2.4% of GDP. Investasi Asing Foreign Direct Investment investasi langsung luar negeri Indonesia tumbuh pada peningkatan yang membaik sepanjang tahun 2016. Indonesia Investasi langsung luar negeri - dalam Rupiah - di K4 2016 hanya naik 2,1% YoY menjadi Rp 101,3 triliun, mengecil dari pertumbuhan 7,8% pada periode sebelumnya (Q3 2016 YoY). Meskipun ini pertumbuhan terkecil setidaknya dalam lima tahun terakhir, nilai ini adalah nilai tertinggi dibandingkan dengan angka periode-periode sebelumnya yang tercatat di bawah Rp 100 triliun. Perlambatan secara signifikan selama kuartal terakhir di tahun 2016 sebagian disebabkan oleh resiko global yang cukup tinggi, termasuk perubahan kebijakan politik global dan pasar keuangan yang tidak menentu. Pasar negara berkembang terkena penarikan modal keluar yang cukup parah selama periode tersebut. Indonesia’s foreign direct investment (FDI) grew at an improved pace throughout the year 2016. The country’s FDI - in Rupiah terms - in Q4 2016 only rose by 2.1% YoY to IDR 101.3 trillion, easing from a 7.8% growth in the preceding period (Q3 2016 YoY). Despite recording the smallest growth in at least five year, it was the highest value compared to previous period numbers which stood below IDR 100 trillion. The significant slowdown during the last quarter in 2016 was partly due to a relatively high degree of global uncertainty, including changing global political policies and jittery financial markets. Emerging markets were relatively afflicted by severe capital outflows during the period. Prospek investasi langsung luar negeri negara Indonesia terus terlihat positif dan menjadi salah satu pencapaian terbaik, terutama dibantu dengan paket kebijakan ekonomi yang diberikan pemerintah. Beberapa perbaikan utama adalah insentif pajak untuk Real Estate Investment Trust (REIT), deregulasi untuk mendukung usaha kecil-menengah (UMKM), dan deregulasi untuk mendukung tempat tinggal. The country’s FDI outlook continues to remain positive as Indonesia looks to be one of the best stories among the high-yielding markets, especially noting the numerous stimulus packages launched by the government. Several key improvements include tax incentives for Real Estate Investment Trust (REIT), deregulation to support small-medium enterprises (UMKM), and deregulation to support dwellings. 16 Suku Bunga dan Nilai Tukar Interest Rate and Exchange Rate Bank Indonesia (BI) memulai 2016 dengan menurunkan BI rate sebesar 25bps menjadi 7,25% pada bulan Januari, dan menurunkan 25bps dua kali setelahnya di bulan Februari dan Maret menjadi 7,00% dan 6,75%. Setelah beberapa saat, BI memberlakukan rate baru yang dikenal sebagai BI 7-hari Reverse Repo rate, efektif pada bulan Agustus 2016, untuk mempercepat transmisi kebijakan untuk pasar uang, industri perbankan, dan sektor ril, serta meningkatkan pendalaman pasar keuangan. Rate pertama pada bulan Agustus 2016 ditetapkan sebesar 5,25%, dan diturunkan dua kali sampai 4,75% pada bulan Oktober 2016. BI lalu mempertahankan suku bunga pada 4,75% sejak saat itu sampai Maret 2017. Dengan pertumbuhan domestik yang diperkirakan akan terus meningkat, walaupun tidak secepat yang diinginkan pemerintah, dan deklarasi pemutihan pajak memungkinkan masyarakan untuk mendapat pinjaman bank dengan lebih mudah, kami setuju dengan BI bahwa pinjaman bank harus dipercepat pada tahun 2017. Hal ini dibantu oleh harga komoditas global yang telah membantu meningkatkan pertambangan-sektor serta mendukung hasil Program Pemutihan Pajak dalam pertumbuhan deposito. Bank Indonesia (BI) started 2016 by cutting its BI rate by 25bps to 7.25% in January, and another two 25bps cuts in February and March to 7.00% and 6.75%. After a while, BI adopted a new policy rate known as the BI 7-day Reverse Repo rate, effective from August 2016, to accelerate the transmission of the policy rate to money market, banking industry, and real sector, as well as increase financial market deepening. The first rate in August 2016 was set at 5.25%, and was cut two times until 4.75% in October 2016. BI has kept interest rates unchanged at 4.75% since then until March 2017. With domestic growth expected to continue reviving, albeit not as swiftly as officials might like, and tax amnesty declarations potentially allowing households greater recourse to bank borrowing, we agree with BI that bank lending should accelerate in 2017. This is further aided by the recent revival in global commodity prices which has helped bolster mining-sector creditworthiness as well as support the tax amnesty-induced rebound in deposit growth. Mempertimbakan faktor ekonomi secara global - minyak, Presiden Trump, The Fed, Cina dan Eropa - bersama profil inflasi 2017 karena penyesuaian administered prices, BI tampaknya akan mempertahankan kondisi seperti sekarang di tahun 2017. In consideration of global economic factors – oil, President Trump, the Fed, China and Europe – along with recent upshift in the 2017 inflation profile due to adjustments to administered prices, BI looks set to stay on hold in 2017. 17 KINERJA MANAJEMEN MANAGEMENT PERFORMANCE I. I. Strategi Bisnis Business Strategy Visi dan Misi Bank Vision and Mission of the Bank Visi Bank adalah menjadi sebuah Bank Eropa dengan jangkauan global, menjadi partner jangka panjang yang disukai oleh nasabah, yang berfokus pada kepuasan nasabah bagi korporasi dan institusi di Indonesia, dan memberikan pertumbuhan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan bagi Bank. The Bank’s vision is to be a European bank with a global reach, the preferred long-term partner to our clients, focusing on customer satisfaction for Corporates and Institutions in Indonesia, and a contributor to responsible and sustainable global development. Visi tersebut terpapar dalam nilai perusahaan yang berasal dari "BNP Paribas Way" dan yang digambarkan dengan lambang dan logo BNP Paribas, yang merupakan 4 buah bintang yang “sedang melayang”, simbol dari dinamisme dan kemajuan. Menjunjung tinggi nilai ini sangat penting untuk mengejar strategi Bank atas transformasi dan pertumbuhan sementara menjaga kepercayaan pelanggan, karyawan, pemegang saham dan masyarakat luas pada Bank. This is derived from “BNP Paribas Way”, which all come under the umbrella of the BNP Paribas signature and logo, the four stars “taking flight” emblem, a symbol of dynamism and progress. Upholding these Values is essential for pursuing the Bank’s strategy of transformation and growth while safeguarding the trust that the customers, employees, shareholders and the wider community place in the Bank. Kekuatan Kekuatan Bank merupakan landasan dari Grup BNP Paribas. Hal ini akan memungkinkan mempertahankan model perbankan universal yang terintegrasi dan posisi peringkat atas di masa depan. Strengths The Strengths are the cornerstones of the BNP Paribas Group. They will allow maintaining the integrated universal banking model and topranking positions in the future. Stabilitas • Kami membangun manajemen yang solid berorientasi jangka panjang, model bisnis yang terdiversifikasi dan terintegrasi dan jejak internasional kami Tanggung Jawab • Kami membangun budaya kami dari tanggung jawab dan integritas agar dapat melayani lebih baik kepentingan nasabah kami Keahlian • Kami berdasar atas pengetahuan yang diakui dan luas dari tim kami • Kami mengembangkan hubungan kami dengan klien kami, dan dengan seluruh pemangku kepentingan, dengan menggunakan alat-alat digital untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan kerja sama tim Stability • We build upon our solid long-term oriented management, our diversified and integrated business model and our international footprint Responsibility • We build upon our culture of responsibility and integrity to ever better serve the interest of our customers Expertise • We build upon the recognised and expanding knowledge of our teams • We develop our relationships with our clients, and with all of our stakeholders, by using digital tools to accelerate decision-making and improve teamwork 18 Tempat yang baik untuk Bekerja • Kami memelihara tempat kerja yang bersemangat dan menarik di mana orang diperlakukan secara adil dan dengan hormat Good Place to Work • We foster a stimulating and appealing workplace where people are treated fairly and with respect Dorongan Dorongan adalah tempat bahwa semua karyawan harus selalu bekerja dan mengembangkan untuk berhasil dalam tantangan mereka dan untuk membangun masa depan Grup BNP Paribas. Driving Forces The Driving Forces are the areas that all employees must always work on and develop to succeed in their challenges and to build the future of the BNP Paribas Group. Ketangkasan • Kami ingin bersikap lebih sederhana, untuk merangkul inovasi yang berguna dan transformasi digital Budaya Kepatuhan • Kami yakin dalam mempromosikan aturan yang jelas untuk menumbuhkan budaya yang kuat dari kepatuhan dan etika Kepuasan klien • Kami percaya bahwa kesuksesan kami terletak pada menjadi pilihan yang disukai nasabah dan klien kami. Kami berusaha untuk mendengarkan mereka dengan cermat dan bekerja sama dengan mereka untuk menyediakan layanan keuangan untuk bisnis dan lembaga Keterbukaan • Kami mempromosikan sikap terbuka terhadap para pemangku kepentingan. Kami bertujuan agar semua orang di Bank ini merasa disertakan, memiliki pendapat dan diberdayakan Agility • We want to behave more simply, to embrace useful innovation and digital transformation Compliance Culture • We believe in promoting clear rules to foster a strong culture of compliance and ethics Misi Bank adalah memberi dampak yang positif kepada pemangku kepentingan dan masyarakat, dengan tim kami yang sangat berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan pasar dan memberikan layanan perbankan kepada korporasi dan institusi, yang sebagian besar adalah korporasi Indonesia dan anak perusahaan dari perusahaan multinasional melalui model terpadu kami. The Bank’s mission is to have a positive impact on all our stakeholders at large and that the Bank is both a profitable company and a responsible actor in the economies it serves. The Bank’s integrated model allows our highly committed teams to deliver first-class service and solutions to fulfil the market needs and provide banking services to corporates and institutions, of which majority are Indonesian corporates and MNC’s subsidiaries. Target Pasar Target Market Kami berkomitmen membangun hubungan Client Satisfaction • We believe that our success lies in being the customers’ and clients’ preferred choice. We seek to listen carefully to them and work closely with them to provide financial services to businesses and institutions Openness • We promote open-minded attitudes towards our stakeholders. We aim for everyone in the Bank to feel included, to have their say and to be empowered We are committed to build long-term 19 jangka panjang yang didasari atas kepercayaan dengan nasabah. Kami melayani seluruh nasabah dengan layanan terbaik melalui penyediaan solusi keuangan yang inovatif. Kami ingin dikenal karena kinerja, sumber daya manusia dan kerjasama tim yang terbaik. relationship based on trust from our clients by anchoring further our values and ethics in in our everyday behaviours. We service our clients with the best service by providing innovative financial solutions. We want to be known for our performances, our human resources and our great team work. Dengan mewujudkan pertumbuhan dan kesuksesan bagi nasabah, kami mengambil peran aktif dalam mendorong pertumbuhan jangka panjang Indonesia dan selalu menghasilkan imbal balik yang tinggi secara konsisten bagi pemegang saham. By realizing the growth and success of our clients, we play an active role in promoting the long term growth of Indonesia and provide high return to our shareholders. Strategi Tahun 2016 Strategy in 2016 Bank tetap fokus kepada korporasi dan institusi memberikan jasa perbankan termasuk produk fixed income. Strategi untuk 2015 adalah memperluas client base Local Corporate Banking (LCB) sebagai bagian dari APAC Industrial Plan, selain nasabah korporasi besar dan MNC yang sudah berjalan dan produk GTB. We continue to be focused on Corporates and Institutions providing Banking services including fixed income activities. The strategy for 2015 has been fairly concentrated in enlarging our clientele base Local Corporate Banking as part of the APAC Industrial Plan, large corporates and MNC as well as GTB products. Sesuai dengan komitmen Bank untuk turut berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia, kami melanjutkan peningkatan portofolio pinjaman Bank, yang juga mengharuskan Bank untuk meningkatkan rencana pendanaannya, termasuk meningkatkan dana pihak ketiga melalui Cash Management dan pendanaan jangka panjang dari bank induk. In line with our commitment to participate in the economic growth of Indonesia, we continue to increase our loan portfolios, which also required the Bank to increase its funding plan, including bolstering our third party funds via Cash Management and long term funding from our parent bank. Strategi pemberian kredit Bank tetap dengan fokus kepada perusahaan multi-nasional dan blue chips dalam 5 bidang usaha sebagai berikut: • Teknologi, Media dan Telekomunikasi, • Energi dan Sumber Daya Alam (Gas, minyak, tambang, Power & Utilities) • Pertanian • Properti • Transportasi Our lending strategy remains unchanged with the focus on Multi-Nationals Companies and blue chip Indonesian companies in the 5 key sectors including: • Technology, Media and Telecommunication, • Energy and Natural Resources (Oil and Gas, Mining and Power and Utilities) • Agriculture • Real Estate • Transportation (Shipping and Aviation including associated infrastructure) Pemberian kredit kepada sektor tersebut di atas juga sejalan dengan kompetensi Grup. The above sectors are also in line with the Group’s key sectors competency. Pada In 2015, the Bank continued to enlarge its tahun 2015, Bank meneruskan 20 memperluas client base, Bank juga memberi keragaman produk di bidang Trade, Cash Mangement dan Fixed Income. Bank berhasil menjadi bank utama bagi nasabah nasabah tertentu, meningkatkan persentase pembelanjaan dari nasabah (wallet share). clientele base, it was also able to penetrate its clientele base by offering more products to capture not only the financing requirements but in Trade, Cash Management and Fixed Income. The Bank is able to elevate its position to be the Core Bank in some reLationships, capturing a better wallet share. Sehubungan dengan APAC Industrial Plan, Bank mulai mengembangkan sektor Local Corporate Banking (LCB), yaitu memberikan kredit, memasarkan produk transactional banking dan produk fixed income kepada korporasi lokal. Sektor Local Corporate Banking tersebut saling menunjang sektor Large Corporates dan MNC yang sudah ada. In line with the APAC Industrial Plan, the Bank began to develop the Local Corporate Banking (LCB), delivering credit facilities, transactional banking and fixed income products to local corporations. Local Corporate Banking sectors reciprocally supported sectors Large Corporates and MNCs. Meningkatnya aktivitas lini depan telah dilengkapi dengan rekrutmen staff di department serta Client Management dan bagian operasional. The growth of the front office activities was also complemented by recruiting more staff in the support functions and middle and back offices. Dengan realisasi pertumbuhan dan tercapainya nasabah Bank, kami telah menjadi bagian aktif dalam mendukung pertumbuhan Indonesia dan memberi return yang tinggi kepada pemegang saham Bank. By realizing the growth and success of our clients, we play an active role in promoting the long term growth of Indonesia and provide high return to our shareholders. Strategi Bank Banks’s Strategy Langkah-langkah strategis yang Bank akan lakukan untuk mencapai visi dan misi: • Bank akan melanjutkan pengembangan Local Corporate Banking (LCB) sebagai inisiatif dari rencana APAC Industrial Plan, selain nasabah korporasi besar dan MNC yang sudah berjalan. • Bank akan meningkatkan platform pelayanan Bank, terutama dalam produk transactional banking dan produk Global Market • Bank akan terus berinvestasi dalam manajemen kas melalui proyek IT onshoring untuk menarik likuiditas dari Perusahaan multinasional. • Bank akan mulai memberikan layanan perbankan terhadap nasabah perorangan dalam rangka rencana Bank untuk memperluas sumber pendanaan, khususnya menarget nasabah perorangan yang mempunyai likuiditas lebih, melalui produk rekening multi- Strategic steps that the Bank will undertake to achieve its vision and mission: • Bank will continue to develop its Local Corporate Banking book as an initiative of the APAC Industrial Plan, in addition to the current Large Corporates and MNC clients. • To enhance its banking service platform, especially in transactional banking products and Global Market product. • Bank will continue to invest in cash management through IT onshoring to attract liquidity from Multinationals Company. • Bank will start to offer its services to high networth individual clients as part of its plan to expand its funding base, targeting high networth individual clients that have excess liquidity, via the Bank’s multi-currencies accounts and time deposits, and foreign 21 • • • • currencies, deposito berjangka and layanan valuta asing. Bank akan selalu menjaga kondisi permodalan tetap kuat dan tata kelola yang baik (GCG) sesuai dengan peraturan dan kebijakan Pemerintah Bank akan selalu memberikan pelayanan yang lebih baik dan berkualitas kepada nasabah dengan mempertimbangkan kondisi persaingan yang meningkat dalam industry perbankan. Untuk terus berupaya untuk mempertahankan sumber daya manusia dan daya saing, menyadari bahwa Bank merupakan bagian dari Grup BNP, sebuah bank global dengan jaringan luas, akan membantu Bank untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk klien dan bersaing dengan bank lain. Bank akan terus memperkuat infrastruktur Teknologi dengan onshoring lebih lanjut atas sistem sesuai dengan peraturan dan pengaturan Operasional untuk mengatasi kenaikan tajam volume transaksi. exchange services. • Bank will strive to maintain its strong capital and GCG in line with the government’s policies and regulations. • Bank will strive to provide good service to its clients in consideration of the increasing competitiveness of the industry. • To continually strive to maintain its human resource and competitiveness, noting that the Bank is part of the BNP Group, a global bank with its extensive network, will help the Bank to provide the best service to its clients and compete with other banks. • Bank will continue to strengthen its Technology infrastructure with further on-shoring of systems according to the regulation and Operational setup to cope with the strong increase of transactions volume. II. Permodalan dan Eksposure Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Bank II. Risk Exposure and Risk Management Implementation 1. Pengungkapan Permodalan 1. Equity Disclosure a. Struktur dan Kecukupan Permodalan a. Equity structure and adequacy Tujuan manajemen permodalan Bank adalah untuk memastikan bahwa Bank memiliki permodalan yang kuat sehingga mampu menyerap potensi kerugian baik akibat krisis keuangan dan ekonomi, memenuhi seluruh kegiatan operasionalnya dan peraturan permodalan, serta mendukung pertumbuhan bisnis dan pelanggan, deposan , dan kepercayaan pasar. Modal terdiri dari modal inti sebesar Rp 2,050.7 miliar dan modal pelengkap sebesar Rp 805.9 miliar dengan rasio perbandingan sebesar 254.4%, sementara terhadap aktiva tertimbang menurut risiko modal berada pada posisi 22.4% The management of the capital is to ensure that the Bank has sufficient and a solid equity structure to absorb the potential loss resulted from financial and economic crisis, covering all operational activities and regulations related to capital as well as supporting the growth of the business, the credit clientele, depositors and market trust. The equity consists of tier 1 amounting to Rp 2,050.7 billion and tier 2 of Rp 805.9 billion with a ratio of 254.4%; while the CAR stands at 22.4%. 22 2. Pengungkapan Eksposure Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko 2. Risk Exposure and Risk Management Implementation a. Pengungkapan Penerapan Manajemen Risiko Bank Secara Umum a. Implementation of Risk Management in General i. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi i. Board of Commissioners and Directors active supervision Dewan Komisaris dan Direksi bertanggungjawab untuk mengimplementasikan manajemen risiko di lingkukan Bank. Manajemen memastikan bahwa penerapan Manajemen Risiko telah memadai dan sesuai dengan karakteristik, kompleksitas, dan profil risiko Bank. The Board of Commissioners and the Board of Directors have the responsibilities to implement risk management within the Bank’s environment. The Management ensures that the implementation of Risk Management is adequate and aligned with the characteristic, complexity and risk profile of the Bank. Bank menyadari bahwa dalam pelaksanaan kegiatannya, terdapat risiko yang melekat antara lain dalam bentuk risiko pasar, risiko likuiditas, risiko kredit dan risiko operasional. Untuk itu, Bank telah mengimplementasikan Kerangka Manajemen Risiko Terpadu yang merupakan sarana penentuan strategi, organisasi, kebijakan dan pedoman untuk memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Bank dapat diidentifikasi, diukur, dipantau dan dikendalikan dengan baik. The Bank realizes that in operating its business there will always be inherent risks, i.e. market risk, liquidity risk, credit risk and operational risk. Therefore, the Bank has implemented an Integrated Risk Management Framework, which is a tool for determining strategy, organization, policies and guidelines, to assure that all risks exposed to the Bank can be properly identified, measured, monitored, and controlled. Kerangka Manajemen Risiko Terpadu diatas terdiri dari Komite Pemantau Risiko yang merupakan perpanjangan tangan Dewan Komisaris dalam mengawasi implementasi manajemen risiko, Komite Manajemen Risiko yang menentukan kebijakan dan pedoman penerapan manajemen risiko serta permasalahan yang dihadapi Bank secara keseluruhan, dan Unit Manajemen Risiko yang bertugas mengidentifikasi, mengukur dan memantau segala kegiatan yang mengandung risiko. Integrated Risk Management Framework above consists of Risk Monitoring Committee: the extended arm of Board of Commissioners in supervising the implementation of risk management, Risk Management Committee: responsible in determining the policies and guidelines for risk management implementation, including discussion of risks issues faced by the Bank, and, • Risk Management Unit: responsible to identify, measures and monitors all activities entailing risks. ii. ii. Kecukupan kebijakan, penetapan limit prosedur dan Dalam rangka penerapan manajemen risiko yang efektif maka Bank telah menyusun kebijakan, prosedur serta limit risiko yang sesuai dengan visi, misi, dan strategi bisnis Bank. Yang dipersyaratkan untuk menciptakan hal diatas adalah adanya Strategi Manajemen Risiko, Risk Appetite, dan Toleransi Risiko. Adequacy of policy, procedure and limit In order to implement risk management effectively, the Bank has established policy, procedure, and risk limit aligned to the Bank’s vision, mission, and business strategy. Requirements to create the above are the existence of Risk Management Strategy, Risk Appetite, and Risk Tolerance. 23 Strategi manajemen risiko disusun dengan tujuan agar eksposur risiko Bank dikelola dengan baik sesuai dengan kebijakan, prosedur internal, ketentuan perundang-undangan and peraturan lain yang berlaku. Strategi manajemen risiko disusun dengan mempertimbangkan strategi bank secara menyeluruh dengan memperhitungkan tingkat risiko dan toleransi risiko yang akan diambil. Risk management strategy is developed with the objective to ensure that the risk exposure of the Bank is managed adequately in accordance with policy, procedure, regulatory laws, and other applicable provisions. Risk management strategy has been developed by considering the overall Bank’s strategy and measuring the level of risk and risk tolerance that will be taken. Tingkat dan tipe risiko yang akan diambil tercermin dalam strategi bisnis dan tujuan Bank.Sementara toleransi risiko yang merupakan tingkat maksimal risiko yang akan diambil tercermin dari limit yang ditentukan oleh bank untuk setiap aktivitas. Level and type of risks that will be taken are reflected in the Bank’s objectives and business strategy. Meanwhile, risk tolerance which is the maximum level of risk accepted is reflected in limit set by the Bank for each activity. iii. iii. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, serta informasi manajemen risiko Adequacy of identification process, measurement, monitoring and risk management information Untuk mendukung proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko maka Bank telah membentuk Unit Manajemen Risiko yang bertanggungjawab langsung kepada Presiden Direktur. Unit ini independen terhadap risk taking unit serta memiliki fungsi dan tugas sebagaimana yang diatur dalam peraturan yang berlaku. To support the identification, measurement, monitoring and risk management processes, the Bank has established the Risk Management Unit reporting directly to President Director. This unit is independent from risk taking unit and has the function and responsibility in accordance with the prevailing regulations. Proses identifikasi adalah proaktif mencakup seluruh akitivitas Bank melalui analisa atas sumber dan kemungkinan risiko serta pengaruhnya terhadap Bank. Berdasarkan hasil identifikasi ini kemudian Bank melakukan proses pengukuran risiko yang sesuai dengan karakteristik dan kompleksitas aktivitas usaha. Informasi ini yang kemudian digunakan dalam proses pemantauan dan pengendalian risiko. Identification process is proactive, covering all business activities of the Bank through analysis of risk source and possibility and its impact to the Bank. Based on identification results the Bank then performs the measurement process in line with the characteristic and complexity of the Bank’s business activity. This information is further used for risk monitoring and risk management process. Sebagai tambahan, Laporan Profil Risiko telah di siapkan dan dilaporkan setiap kuartal kepada Bank Indonesia sebagai salah satu hasil proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko. In addition, a Risk Profile report is prepared and reported quarterly to Bank Indonesia as one of the results from risk identification, measurement, monitoring and management processes. iv. iv. Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal adalah keseluruhan struktur yang secara umum Internal Control System The internal control system is the overall structure aimed at controlling risk in general 24 bertujuan mengendalikan risiko saat berusaha untuk mencapai tujuan strategis Bank. Tujuan sistem ini terutama untuk memastikan hal-hal berikut: • Pengembangan kultur risiko dengan yang tingkat tinggi pada seluruh karyawan • Efektivitas dan efisiensi operational internal Bank, • Informasi internal dan eksternalyang dapat dipercaya, • Keamanan transaksi, • Kepatuhan terhadap undang-undang ketentuan-ketentuan dan kebijakankebijakan internal. while seeking to achieve the Bank’s strategic objectives. This system aims, in particular, at ensuring the following: Pengendalian internal pada Bank didasari oleh ketentuan, petunjuk dan sistem pengendalian dan prosedur yang dilaksanakan oleh manajemen dan karyawan. Pengendalian internal adalah tanggung jawab semua karyawan tanpa melihat tingkatan atau tanggungjawab yang dimiliki serta didasari oleh penerapan pengukuran organisasi yang layak termasuk pemisahan tugas yang jelas. Internal control at the Bank is based on rules, guidelines and a control system and procedures implemented by management and all employees. Internal control is the responsibility of all employees regardless of their level or responsibility, and based on the implementation of appropriate organizational measures include strict segregation of duties. Sistem pengendalian internal terdiri dari Permanent Control dan Periodic Control yang terpisah dan independen satu sama lain meskipun saling melengkapi dan berkoordinasi. Permanent Control, adalah sistem yang diterapkan secara tetap untuk mengendalikan risiko dan memantau eksekusi rencana strategis, dan Periodic Control adalah sistem untuk pengendalian ex-post independen atas operasional Bank, terutama atas efisiensi dan kualitas sistem permanent control. The internal control system consists of the Permanent Control and Periodic Control systems, which, although they are complementary and coordinated, are separate and independent from each other. Permanent Control is an overall system set up to permanently control risks and monitor the execution of strategic actions, and Periodic Control is an overall system for ex-post independent control of the proper operation of the Bank , in particular of the efficiency and quality of the permanent control system. b. Pengungkapan Eksposure Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko secara Khusus b. Implementation of Specific Risks i. Risiko Kredit i. Credit Risk Struktur kredit yang telah dibakukan menjamin diterapkannya kebijakan dan pelaksanaan pemberian pinjaman secara hati-hati oleh Bank. Kebijakan pemberian pinjaman tertentu telah dilakukan untuk mencerminkan pengalaman dari kredit manajemen, yang bekerja dalam batas tertentu untuk memastikan semua keputusan pemberian • • • • • The development of a high-level culture of risk by employees, The effectiveness and efficiency of the Bank’s internal operations, The reliability of internal and external information, The security of transactions, Compliance with laws, regulations and internal policies. A formalized credit structure ensuring prudent lending policies and practices are adopted throughout the Bank. Specific lending discretions have been granted to reflect the experience of lending management, who operates within a defined framework which ensures all lending decisions are approved and noted at the appropriate levels of responsibility 25 pinjaman disetujui dan diketahui pada tingkatan tanggung jawab yang sesuai di Bank. within the Bank. Risiko kredit dikelola melalui analisis kemampuan peminjam untuk memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pokok. Bank juga memonitor risiko batas maksimum pemberian kredit. Exposure to credit risk is managed through regular analysis of the ability of borrowers to meet interest and principal repayment obligations. The Bank also monitors its legal lending limits. Bank menerapkan pemeringkatan kredit internal berdasarkan pengelompokkan kualitas kredit peraturan Bank Indonesia. Peringkat kualitas kredit ditentukan berdasarkan penilaian atas kriteria di bawah ini: The Bank implements internal credit rating that is based on credit quality categorization of Bank Indonesia regulation. The credit quality rating is decided based on assessment of the following criteria: • • Risiko bisnis: Lingkungan: - Politik, ekonomi dan lingkungan social - Sektor usaha dan posisi debitur dalam sector tersebut Penilaian Manajemen Risiko keuangan: Kemampuan pembayaran kembali Sumber-sumber pembiayaan Kategorisasi pemeringkatan ditentukan sebagai berikut: kualitas kredit • Business risks: Environment: - Politic, economic and social environments - Business sector and position of the counterparty within sector Management Appraisal • Financial Risks: Repayment capacity Financing sources The credit quality categorization is defined as follows: Agunan Collateral Dalam rangka mitigasi risiko kredit, salah satu bentuk upaya yang dilakukan Bank adalah dengan meminta nasabah memberikan agunan yang akan digunakan sebagai jaminan atas pelunasan fasilitas kredit yang telah diberikan oleh Bank jika nasabah mengalami kesulitan keuangan yang menyebabkan nasabah tidak dapat melunasi kewajibannya kepada Bank. In order to mitigate credit risk, one of the efforts undertaken by the Bank is to request customers to provide collateral to be pledged as assurance for repayment of the loan facility granted by the Bank in the event where the customer experiences financial difficulties causing them not to repay their obligations to the Bank. 26 Bentuk-bentuk jaminan yang dapat diterima sesuai dengan kebijakan kredit Bank meliputi: - deposito berjangka, rekening tabungan dan deposito angsuran - standby L/C - piutang - tanah dan/atau bangunan - mesin dan peralatan - persediaan - garansi perusahaan maupun garansi perorangan Forms of acceptable collateral in accordance with the loan policy of the Bank include: - deposits, savings accounts and installment deposit - standby L/C - receivables - land and/or building - machineries and equipment - inventories - corporate guarantee or personal guarantee Prosedur penilaian jaminan untuk tanah dan bangunan maupun mesin dan peralatan menggunakan pihak ketiga sebagai penilai independen dan akan dinilai kembali secara berkala setiap dua tahun sekali. Collateral assessment procedure for land and building as well as machineries and equipment is by appointment of a third party independent appraiser that will periodically re-assess every two years. Penurunan nilai asset keuangan Impairment of financial assets Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dinilai terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang dalam nilai wajar dari instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif terjadinya penurunan nilai. For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged declin in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment. Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: For all other financial assets, objective evidence of impairment could include: • kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau • significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or • pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokik atau bunga; atau • default or delinquency in interest or principal payments; or • terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau • it is becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or 27 melakukan reorganisasi keuangan. financial re-organisation. Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Bank atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Bank’s past experiences of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables. Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank harus menghitung: In conducting collective assessment, the Bank must calculate: Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu. Probability of default (“PD”) – these models assess the probability of customers failing to repay fully and on time. • Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa depan dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow). • Recoverable amount – based on identification of future cash flows and estimation of the present value those cash flows (discounted cash flow). • Loss given default (”LGD”) – Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit/ pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan. • Loss given default (“LGD”) – the Bank estimates economic losses that may be suffered by the Bank if there are arrears in credit facility/financing receivable. LGD describes the amount of debt that may not be recovered and is generally expressed as a percentage of the exposure at default (EAD). The LGD calculation model considers the type of borrower, facility and any risk mitigation such as availability of collateral. • Loss identification period (”LIP”) – periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas fasilitas kredit/pembiayaan secara individual. • Loss identification period (”LIP”) – the period of time from the occurrence of a loss event in a group of financial assets until objective evidence can be identified on credit facility/financing receivable individually. • Exposure at default (”EAD”) – Bank mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas • Exposure at default (“EAD”) – The Bank estimates the expected utilization level of credit facilities/financing receivable 28 kredit/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan. in the event of arrears. PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data fasilitas kredit/piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun. PD, LGD and LIP are derived from observation of credit facility/financing receivable data for at least three years. Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet fasilitas kredit/piutang pembiayaan pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD). Allowance for impairment losses collectively assessed is performed by multiplying the outstanding credit facility/financing receivable at report date by the probability of default (PD), loss identification period (LIP) and loss given default (LGD). Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok asset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas masa depan pada saat menghitung penurunan nilai. The impairment loss is recognized in profit or loss and the carrying amount of the financial asset or group of financial assets are presented net of allowance for impairment losses. When impairment losses are recognized in the financial asset or group of financial assets, interest income is recognized based on the carrying amount after impairment using the interest rate used for discounting the estimated future cash flow when calculating impairment. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan. For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk asset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. For financial asset carried at cost, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of the estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment loss will not be reversed in subsequent periods. Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang jumlah tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against 29 piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan jumlah tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi. The allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in profit or loss. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi. When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognised in equity are reclassified to profit or loss. Kecuali instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai, sepanjang nilainya tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. With the exception of AFS equity instruments, if in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunannilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke penghasilan komprehensif lain. In respect of AFS equity investments, impairment losses previously recognised in profit or loss are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognised directly in other comprehensive income. ii. ii. Risiko Pasar Market Risk Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar dari portofolio yang dimiliki oleh Bank, yang dapat merugikan Bank. Variabel pasar adalah suku bunga dan nilai tukar. Market risk is the risk that arises due to movements in market variables of the portfolio owned by the Bank, which can be detrimental to the Bank. Market variables are interest rates and exchange rates. Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional Bank seperti kegiatan treasury dan investasi dalam bentuk surat berharga dan pasar uang maupun penyertaan pada lembaga keuangan lainnya, penyediaan dana (seperti pinjaman dan bentuk sejenis), dan kegiatan pendanaan dan penerbitan surat utang serta kegiatan pembiayaan perdagangan. Market risk may arise from the Bank's functional activities such as treasury activities, investment in securities and investments in money market or in other financial institutions, provision of funds (i.e. loans and similar forms), financing activities such as issuance of debt securities and trade financing activities. Kunci dari pengendalian yang efektif atas risiko pasar terletak pada keyakinan atas estimasi potensi kerugian yang datang dari variabelvaiabel pasar. Bank menggunakan pendekatan standar untuk menghitung rasio kecukupan The key to effective control over market risks lies in reliably estimate potential losses coming from the market variables. The Bank is using standardized approach to calculate Capital Adequacy Ratio (CAR) at the maturity date. In 30 modal pada saat jatuh tempo. Sebagai tambahan, Grup BNP Paribas telah mengembangkan model Value at Risk yang menghitung jumlah Gross Earning at Risk (GEaR). Model ini menganalisis variabelvariabel dengan cakupan yang luas, termasuk tingkat suku bunga, nilai tukar, harga surat berharga, harga komoditas, volatilitas dan korelasi demikian juga dengan hasil dari pengaruh diversifikasi. addition, BNP Paribas Group has developed a Value at Risk model which calculates the amount of Gross Earnings at Risk (GEaR). This model analyses a wide range of variables, including interest rates, exchange rates, securities prices, commodity prices, volatilities and correlations as well as the resulting effects of diversification. Untuk pengelolaan risiko pasar, Bank melakukan beberapa kebijakan seperti penempatan dana hanya kepada pihak yang dapat diandalkan dalam rangka pengelolaan likuiditas Bank, penetapan jangka waktu penempatan dana, penetapan batas limit kredit pada suatu entitas dengan mempertimbangkan jumlah modal yang dimiliki dan penetapan Posisi Devisa Neto terhadap jumlah modal. To manage market risk, the Bank applies a number of policies, such as placement of funds only with reliable parties to ensure management of the Bank’s liquidity, determination of time periods for placement of funds, determination of limits on line of credit to a given entity by considering the amount of capital owned and determination of NOP relative to the total capital. iii. iii. Risiko Operasional Operational Risk Risiko operasional adalah risiko kerugian karena sistem dan pengendalian yang tidak memadai, kesalahan manusia atau kegagalan manajemen. Termasuk didalamnya adalah bencana alam, kegagalan sistem, risiko asuransi, risiko manajemen dana, risiko kendali operasi, penyelewengan dan ketidakpatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan. Operational risk is the risk of losses as a result of inadequate systems and controls, human error or management failure. It includes the threat of natural disasters, systems failure, insurance risk, funds management risk, custodial operations risk, fraud and noncompliance with legislation and regulations. Kerangka kerja yang sistematis diterapkan untuk memastikan risiko operasional dapat diidentifikasi dan dikendalikan. Termasuk didalamnya adalah bermacam-macam pengendalian kebijakan yang telah diformalkan, prosedur yang didokumentasikan, praktik usaha dan pengawasan kepatuhan. Kendali-kendali tersebut akan ditinjau kembali dan disempurnakan secara berkala. A systematic framework is in place to ensure operational risk is identified and controlled. This encompasses a variety of controls including formal policies, documented procedures, business practices and compliance monitoring. These controls are subject to frequent review and improvement. Saat ini Bank telah menggunakan Basic Indicator Approach dalam mengukur risiko operasional. Currently, Bank has use Basic Indicator Approach in measuring operational risk. iv. iv. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan oleh ketidakmamnpuan memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis Liquidity Risk Liquidity Risk means risks caused among others by the inability to settle liabilities at due date. The Bank measures and monitors liquidity risk through analysis of liquidity gap and liquidity 31 perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasiorasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar. ratios. One of the liquidity ratios is liquid assets to liquid liabilities. Sumber dan jatuh tempo deposito diatur dan dilaporkan setiap hari untuk menghindari berlebihnya konsentrasi dana dan penahanan aset yang lancar di tingkat tertentu untuk menjaga tingkat likuiditas secara terus menerus. Sebagai bagian dari strategi bisnis, Bank telah melakukan langkah-langkah untuk mempertahankan nasabahnya dan menarik nasabah baru untuk meningkatkan pertumbuhan simpanannya. The source and maturity of deposits are managed and reported daily to avoid undue concentrations of funding and also to hold appropriate levels of liquid assets in order to maintain a prudent level of liquidity at all times. As part of the business strategy, the Bank has measured in place to maintain its existing depositors and attract new depositors to promote the growth of its deposit liabilities. v. v. Risiko Hukum Legal Risk Risiko hukum merupakan risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan pengikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Legal risks can be caused by weaknesses in the legal aspects such as law suits, an absence of clear and supportive laws, or weaknesses in contracts, claims or collateral agreement. Legal risks are managed to ensure that all activities and business relationships between the Bank and third parties are based on rules and conditions that are capable of protecting the Bank’s interests from a legal perspective vi. vi. Risiko Strategik Strategic Risk Risiko stratejik adalah risiko yang disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Bank mengelola risiko stratejik melalui pemantauan terhadap realisasi rencana bisnis Bank. Strategic risk is a risk caused by adoption and implementation of an inappropriate strategy of the Bank, inappropriate decision making in the business affairs of the Bank or lack of responsiveness of the Bank to external change. The Bank manages the strategic risk through monitoring of the realization of the Bank’s business plan. Dalam pengelolaan kebijakan risiko stratejik, Bank menyusun rencana stratejik dan rencana kerja (business plan) sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan mempertimbangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi strategi bisnis Bank. Pemantauan atas eksposur risiko ini dilakukan secara periodik dengan cara membandingkan antara realisasi dengan rencana bisnis yang telah ditetapkan. In the strategic risk management policy, the Bank sets the strategic plan and business plan according to the prevailing regulation by considering the external factors which might have impact to the Bank’s business strategy. The monitoring of the risks exposures are done periodically by comparing the business realization with stated Bank’s business plan. vii. vii. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan merupakan risiko yang timbul Compliance Risk Compliance risk is the risk when the Bank does 32 ketika Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Risiko kepatuhan, jika tidak dikelola dengan baik, berpotensi pada pengenaan denda, hukuman atau rusaknya reputasi. not comply or implement law and regulations and other policies applied. If compliance risk is not managed well, it will potentially lead to penalty charges, punishment or reputation damage. Bank secara aktif melakukan penilaian terhadap kebijakan Pedoman dan Prosedur Internal untuk memastikan bahwa seluruh peraturan eksternal telah diakomodasi sedemikian rupa dan selanjutnya untuk dipatuhi dalam pelaksanaannya. The Bank actively assesses the Bank’s Internal Guidelines and Procedures to ensure that all external regulation has been accommodated and implemented. Dalam menilai dan mengevaluasi manajemen risiko, Dewan Direksi telah memberlakukan konsep CAMELS yang diterapkan oleh Bank Indonesia dalam menilai kesehatan umum menyeluruh bank di Indonesia. In assessing and evaluating risk management, the Board of Directors has enacted CAMELS concept applied by Bank Indonesia in assessing the overall general soundness of banks in Indonesia. viii. viii. Risiko Reputasi Reputation Risk Risiko reputasi adalah risiko yang ada atau akan ada terhadap nilai pemegang saham yang timbul dari pandangan buruk termasuk publisitas negatif. Reputational risk is the risk that exists or will exist against shareholder value arising from the poor outlook including a negative publicity. Bank menerapkan pengendalian yang kuat bagi pelaksanaan strategi dan kebijakan risiko reputasi. Bank menjalankan secara cermat prosedur dan kebijakan tertulis yang sesuai dengan prinsip transparansi dan peningkatan mutu pelayanan kepada para nasabah dan pihak-pihak berkepentingan lain dalam pengendalian risiko reputasi. The Bank implements strong controls for the implementation of strategies and policies for reputational risk. The Bank runs carefully written policies and procedures which are in accordance with the principles of transparency and improvement of service quality to customers and other interested parties in risk control reputation. Selama tahun 2016, jumlah keluhan dari nasabah adalah 24. Tidak terdapat kasus publikasi negatif. Karena itu, risiko dapat timbul dari reputasi tingkat Grup BNP Paribas yang mungkin mempunyai dampak secara langsung atau tidak langsung pada reputasi Bank. In 2016, the number of complaints from customers amounted to 24. There were no cases of negative publicity. Therefore, the risk may arise from the BNP Paribas Group level which may have direct or indirect impact on the Bank’s reputation. III. III. PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA Bank memiliki komitmen untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia untuk memenuhi kebutuhan usaha, serta menghadapi tantangan di lingkungan usaha yang berubah cepat. Bank terus melakukan pengembangan dan inovasi untuk merancang HUMAN RESCOURCES MANAGEMENT The Bank is committed to the development of the quality of its human resources in order to match its business requirement, as well as to face the challenge in a fast changing business environment. Bank continues to develop and innovate in designing human resources 33 program pengembangan sumber daya manusia melalui berbagai pelatihan baik program pelatihan dasar wajib dan/atau sukarela sebagai bagian dari upaya berkesinambungan untuk meningkatkan keahlian dan pengetahuan karyawan. Kegiatan yang disusun senantiasa memperhatikan efektifitas, dampak dan tujuan yang ingin dicapai. Bank juga menyelenggarakan pelatihan yang dilakukan secara online. development program through a wide range of compulsory and/or voluntary basic training programs as part of a continuous effort to enhance the skills and knowledge of the staff. We always consider the effectiveness, impact and the achieved goals for all of our training activities. The Bank also organizes an on line training. Bank juga menawarkan pengembangan karir pribadi yang menarik sebagai jaminan untuk memperoleh komitmen karyawan terhadap tujuan strategis Bank, serta meningkatkan budaya korporasi Bank. Sebagai tambahan, Bank juga menyediakan program bantuan pendidikan kepada karyawan tertentu yang melanjutkan pendidikan formal di universitas di Indonesia. Dengan program ini, Bank menanggung bagian yang disepakati dari biaya pendidikan karyawan yang memenuhi syarat. The Bank also offers attractive personal career management, as a pledge to foster staff’s commitment to the Bank’s strategic objective, as well as to promote the Bank’s corporate culture. In addition, the Bank also provides educational assistance program, which is granted to selected staff who attends formal education in any university in Indonesia. Under this program, the Bank reimburses the eligible staff for an agreed part of the expenses associated with his/her education activities. Pada tahun 2016, Bank telah merekrut 26 karyawan tetap baru sebagai bagian dari rencana untuk memperkuat dan memperluas kembali usaha di Indonesia. Bank terus menjalankan program-program pendidikan dan pelatihan, baik di Indonesia maupun di luar negeri, mencakup subjek- subjek yang berkaitan dengan perbankan seperti: Pemasaran, Analisa Kredit, Pasar Modal, Pelaporan dan Pengendalian Kredit, Tresuri ALM, Audit Internal, Pengelolaan Risiko, Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi, Kepatuhan, dan lain-lain, serta program-program lain untuk membantu karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas mereka secara lebih baik seperti pelatihan Bahasa Inggris. Pelatihan-pelatihan luar negeri terutama diselenggarakan oleh BNP Paribas SA cabang luar negeri, seperti Singapore, Hong Kong, dan Paris. In 2016, the Bank has recruited 26 new full time employees as part of its plan to strengthen and expand its business in Indonesia. The Bank continues to implement education and training programs, conducted locally and abroad, covering banking related subjects such as: Marketing, Credit Analysis, Capital Market, Credit control and reporting, ALM Treasury, Internal Auditing, Risk Management, Human Resources, Information Technology, Compliance etc., as well as other programs to help the staff in performing their assignments better, such as English language training. Overseas trainings were mainly held by BNP Paribas SA overseas branches, such as Singapore, Hong Kong, and Paris. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/25/PBI/2005 tanggal 3 Agustus 2005 mengenai Sertifikasi Manajemen Risiko (SMR) bagi Pengurus dan Pejabat Bank Umum, selama tahun 2016 Bank telah mengirim 14 karyawan untuk menjalani pelatihan ini. 4 karyawan telah lulus ujian untuk tingkat 1, 7 orang untuk tingkat 2, dan 3 orang untuk tingkat 5. In line with BI Regulation No. 7/25/PBI/2005 dated 3rd August 2005 regarding Risk Management Certification for the Management and Officers of Commercial Banks, during 2016 the Bank has sent 14 of its staff to attend this training. 4 staff passed the risk certification examinations in level 1, 7 staff in level 2, and 3 staff in level 5. 34 Bank juga terus memberikan pelatihan bagi semua karyawan mengenai AML dan KYC sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 3/PBI/2001 tanggal 18 Juni 2001 dan No. 2/23/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001. The Bank also continues to provide training for all staff regarding anti-money laundering and KYC, in compliance with BI Regulation No. 3/PBI/2001 dated 18th June 2001 and No. 2/23/PBI/2001 dated 13th December 2001. IV. VI. MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI INFORMATION TECHNOLOGY MANAGEMENT Bank sangat meyakini bahwa pada sektor usaha yang sarat persaingan, penggunaan Tekhnologi Informasi (TI) sangat penting dalam memberikan pelayanan yang bermutu tinggi kepada nasabah. Bank memperoleh manfaat dari perangkat keras mutakhir serta perangkat lunak canggih dengan standar internasional yang dirancang dan disediakan oleh Grup BNP Paribas, yang disesuaikan dengan kebutuhan setempat. Sistem secara konsisten dimutakhirkan untuk menampung kemajuan tekhnologi dan perubahan kebutuhan usaha. The Bank firmly believes that in a very competitive business sector, utilization of Information Technology (IT) is crucial in order to provide the best quality service to its customers. The Bank benefits from up-to-date hardware facilities as well as outstanding international standards software designed and provided by BNP Paribas Group, which are customized to fit local needs. Systems are constantly being updated in order to match technological advances and evolution of the business requirements. Kebijakan, pedoman, dan prosedur semua operasional TI, serta pedoman sistem perangkat keras dan perangkat lunak diperlakukan sebagai faktor paling penting untuk mengendalikan risiko operasional sehingga didokumentasikan, dikaji ulang, dan dimutakhirkan secara berkala dengan cermat. Policies, guidelines and procedures on all IT operations, systems hardware and software manuals have been considered as the most important factors to control the operational risks hence they are properly documented, reviewed and updated periodically. Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 38/POJK.03/2016 mengenai Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum dan Undang-Undang PP Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik yang ditetapkan pada tanggal 12 Oktober 2012, Bank telah mengkaji ulang dan memutakhirkan pedoman risiko manajemen TI secara tahunan dan telah merencanakan in-source system perbankan Bank. Sampai saat ini, Bank telah membangun Data Center yang baru (Production and Disaster Recovery Center) untuk memenuhi kebutuhan onshoring dengan meng-host aplikasi-aplikasi di Indonesia. Bank juga telah menyelesaikan proyek-proyek untuk meng-onshore aplikasiaplikasi ini di Indonesia. Pada saat ini, Bank memfokuskan untuk menyelesaikan proyekproyek yang masih berjalan. In line with Otoritas Jasa Keuangan regulation no. 38/POJK.03/2016 regarding Risk Management Implementation for the use of Information Technology by Commercial Banks and with Government Regulation PP Nomor 82 Tahun 2012 on Implementation of Electronic System and Transaction issued on October 2012, the Bank has updated and reviewed its IT risks management policy annually and has planned to onshore our system. To date, Bank has successfully built new data centers (Production and Disaster Recovery Center) to cater in-source requirements to host applications in Indonesia. Bank has also completed projects to onshore applications to Indonesia. Currently, Bank is still focusing to complete the in-progress onshoring Untuk To mengatasi gangguan yang tidak anticipate unexpected disruption (e.g. 35 diharapkan (yakni bencana alam, kerusuhan social, dan lain-lain) atas operasional kantor utama Bank, Bank telah menetapkan Disaster Recovery Center (DRC). Berhubungan dengan aktifitas onshoring, Bank telah membangun Disaster Recovery Center yang baru. natural disaster, social unrest, etc) on the Bank’s operation in the main office, a Disaster Recovery Center (DRC). Due to onshoring activity, Bank has built a new Disaster Recovery Center (DRC). Bank telah mendirikan suatu komite krisis gabungan terdiri dari tiga entitas BNP Paribas Group di Indonesia, dengan pertemuan berkala tahunan membahas skenario bencana berskala luas. Tujuan dari komite krisis gabungan adalah untuk mengantisipasi skenario bencana berskala luas berpotensi menganggu operasional 3 entitas tersebut. The Bank has established the annual joint crisis committee meeting with two other BNP Paribas entities to anticipate wide area disaster scenario. The purpose of the Joint Crisis Committee is to manage the response to a wide area crisis which is a crisis affecting or with the potential to affect the 3 entities. Untuk meningkatkan keyakinan, kompetensi, dan kesiapan karyawan dalam menghadapi gangguan yang tidak diharapkan terhadap operasional Bank, Bank telah melaksanakan latihan-latihan Call Tree Testing dan Business Continuity Plan (BCP) secara teratur. Di tahun 2016, Bank telah melakukan dua kali latihan dengan hasil yang memuaskan. To increase staff confidence, competence and readiness in facing unexpected disruption on the Bank’s operation, the Bank has been conducting regular Call Tree Testing and Business Contingency Planning (BCP) exercises. During 2016 the Bank has conducted two exercises with satisfactory result. Untuk meningkatkan kesadaran akan risiko keamanan TI, Bank telah menerapkan program IT Security e-learning yang wajib dipenuhi dan diperbarui oleh seluruh karyawan setiap tahunnya sebagai bagian dari pelatihan internal. Peningkatan kemampuan teknis karyawan TI juga dilakukan dengan mengirim karyawan TI melakukan pelatihan pada Grup BNP Paribas di Singapura maupun pada lembaga pelatihan TI yang berkualitas. To enhance the awareness of the Bank’s staff on IT security risk, the Bank has implemented an IT Security e-learning program which is compulsory for all staff and is renewed annually as part of the Bank’s internal training program. IT skills continue to be enhanced for IT staff by sending them to regional training centers of BNP Paribas Group in Singapore, as well as any other local IT training providers. 36 KINERJA KEUANGAN FINANCIAL PERFORMANCE i. I. Neraca Balance Sheet Aset Assets Kualitas asset secara keseluruhan tetap sangat memuaskan terutama karena terdiri dari penempatan pada BI, Surat Berharga (Surat Utang Negara/Sertifikat Bank Indonesia), Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan Janji dijual kembali, dan kredit kepada nasabah dengan distribusi masing-masing 4.4%, 9.4%, 24.5% dan 47.4% dari total aset. Dibandingkan tahun 2015 kredit kepada nasabah meningkat sebesar 22.2% mencapai Rp 8,758.4 milyar diakhir tahun 2016. Total performing asset quality remained very satisfactory rated with collectability 1 as per central bank criteria, with placement to BI, marketable securities, reverse repo and credit to clients’ distribution of 4.4%, 9.4%, 24.5% and 47.4% of the total balance sheet. Compared to previous year credit to clients increased by 22.2% or reaching IDR 8,758.4 billion as at end of 2016. Kredit Loans Per 31 Desember 2016, total portfolio kredit bruto adalah sebesar Rp 8,758.4 milyar dengan rasio kredit bermasalah bruto sebesar 0,0%. Kredit dalam mata uang Rupiah adalah sebesar Rp 5,026.3 milyar, semetara kredit dalam mata uang asing adalah setara dengan Rp 3,732.0 milyar. As at 31 December 2016, total gross loan portfolio was IDR 8,758.4 billion while gross NPL ratio was 0.00%. Rupiah denominated loan/credit of IDR 5,026.3 billion, while the foreign currency denominated loan/credit was IDR 3,732.0 billion. Pendanaan endanaan Funding Karena sifat perbankan korporat dan beroperasi tanpa cabang, selain dari deposito nasabah korporat, Bank memperoleh pendanaan likuiditas dari pasar uang antar-bank dan dukungan bank induk dalam bentuk pinjaman jangka panjang ditarik sebesar USD220 juta Given its wholesale focus and single branch operation, aside from its wholesale clients’ deposits, the Bank relies on inter-bank and parent bank’s support long term borrowing for USD 220 mio (facility of USD 250 mio) for its liquidity need. 37 (dengan fasilitas sebesar USD 250 juta) untuk keperluan likuiditas. Dana Pihak Ketiga – dana pihak ketiga sebesar Rp 5,641,3 milyar. Umumnya profil Dana Pihak Ketiga terutama adalah berupa dana dari perusahaan-perusahaan besar dengan jumlah deposito yang besar pula dan sensitive terhadap suku bunga. Third Party Fund - The Bank’s third party funds is at IDR 5,641.3 billion. Generally our Third Party Fund profile is mainly large corporate with big amount of deposits and is price sensitive. Kecukupan Modal dan Ekuitas Capital Adequacy and Equity Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) adalah sebesar 22.4% per 31 Desember 2016. Modal terdiri atas modal inti sebesar Rp IDR 2,050.7 milyar dan modal pelengkap sebesar IDR 805.9 milyar. Capital Adequacy Ratio (CAR) of 22.4% as of 31st December 2016. Equity reported comprised of Tier 1 capital of IDR 2,050.7 billion and Tier 2 for IDR 805.9 billion. ii. II. Laba Rugi Profit and Loss Laba bersih untuk perode 12 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp 282.7 milyar sedangkan untuk periode yang sama tahun sebelumnya adalah sebesar Rp 152.2 milyar. Pendapatan bunga bersih tetap memuaskan yakni sebesar Rp 452.9 milyar (dengan NIM sebesar 3,2%). Net profit for the 12 months to 31 December 2016 was IDR 282.7 billion compared to IDR 152.2 billion previously. The bank continued to enjoy healthy net interest income of IDR 452.9 billion (with a NIM of 3.2%). Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) untuk periode yang bersangkutan adalah sebesar 58.7%. Operational Expense over Operational Income for the period was 58.7%. III. III. Rasio Keuangan Financial Ratio Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) untuk Risiko Kredit, Pasar dan Operasional adalah 22.4% per 31 Desember 2014. Capital Adequacy Ratio for credit, market and operational risks was (CAR) 22.4% as of 31st December 2016. Return on Equity (ROE) tetap memuaskan yakni sebesar 14,2% per 31 Desember 2016. Return on Equity (ROE) continued to be satisfactory at 14.2% as of end December 2016. IV. IV. Perpajakan Pajak Pendapatan Perusahaan untuk tahun fiskal 2015 sebesar Rp 124,746 milyar. Aset pajak tangguhan sebesar Rp 26.2 milyar. Taxation The Corporate Income Tax expense for fiscal year 2015 amounted to IDR 124,746 billion. The deferred tax assets amounted to IDR 26.2 billion. 38 INFORMASI KREDIT CREDIT INFOMRATION Kolektibilitas kredit yang diberikan Loan granted by collectability Kredit yang diberikan per sektor ekonomi Loan granted by economic sector 39 PAJABAT EKSEKUTIF No Nama/Name 1 Adhe Chandra Jabatan/Title Tanggal Masuk / Hiring Date Credit and Risk Control Officer 01-Jul-16 2 Bakhrunaja Andro Yogi Head of Regulatory Compliance 3 Christine Taharudin Head of Internal Audit 4 Diana Romatua Marbun Tempat Lahir / Place of Birth Tanggal Lahir / Birth Date Jakarta 26-Jan-84 07-Mar-16 Jakarta 01-Oct-15 Medan Head of Human Resources 05-Oct-15 5 Donny Rusli Head of Local Corporate Banking 6 Edwin M. Gani Head of Information Technology and IT On-shoring Kualifikasi Terakhir / Last Qualification Universitas / University Master of Management Prasetiya Mulia Business School 20-Aug-82 Post Graduate Degree in Faculty of Law Erasmus Universiteit Rotterdam The Netherlands 20-Jun-83 Bachelor of Commerce (Accounting & Finance) University of New South Wales (UNSW) Jakarta 05-Apr-75 Bachelor of Economy Universitas Indonesia 06-Apr-15 Medan 10-May-74 Master of Management Monash University - Melbourne, Australia 22-Sep-15 Jakarta 10-Feb-85 Bachelor of Business Monash University - Melbourne, Australia 7 Juliando Menachem Head of Operations and Client Management 11-Sep-15 Jakarta 18-Jul-77 Master of Management Universitas Indonesia 8 Mario Albert Utama Head of Transaction Banking 01-Dec-14 Jakarta 30-Nov-74 Master of Business Administration University of San Fransisco, USA 9 Maytriani Brata AML Compliance Officer 01-Apr-16 Bogor 27-May-72 Bachelor of Banking Management Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Keuangan & Perbankan Indonesia (STEKPI) 10 Olivier Decock Chief Operating Officer 01-Jan-15 Ixelles 10-Mar-63 Post Graduate Diploma in Management Paris Dauphine University 11 Ratih Damayanti Head of Financial Security 29-Aug-16 Pontianak 25-Nov-74 Master of Commerce in Accounting and Finance Macquarie University Sydney 12 Richard Andrew Martomo Head of Multinational Company 01-Sep-14 Yogyakarta 18-Sep-77 Bachelor Degree in Accounting Faculty of Economics University of Indonesia 13 Shinta M. G. Tambunan Head of Client Management 09-Nov-15 Jakarta 24-Aug-72 Bachelor of Economy Universitas Indonesia 14 Tamara Marina Nasution Head of Finance & Control 10-May-10 Bandung 20-Sep-66 Bachelor of Business Administration Indonesia European University, Jakarta 15 Valentina Agustia Head of Coverage & Territory, Credit Management 01-Nov-15 Jakarta 21-Dec-79 Bachelor of Business Nanyang Technological University, Singapore 16 Willy Samuel Tobing Head of Investment Banking Coverage 30-Jun-14 Bogor 01-Mar-72 Master of Business Law Universitas Padjajaran 40 Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik Audited Financial Statement Pada halaman-halaman berikut ini kami lampirkan Laporan Keuangan serta Internal Control Memorandum PT. Bank BNP Paribas Indonesia pada dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Satrio Bing Eny & Rekan. (Harap membuka Laporan Keuangan dalam format Pdf yang terlampirkan dalam CD ini) In the next pages we attach the Financial Statements and Internal Control Memorandum of PT Bank BNP Paribas Indonesia as at and for the years ended 31 December 2016 and 2015 which has been audited by Public Accountant Office Satrio Bing Eny & Rekan. - 41 - Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum KOMPONEN MODAL (1) I II III IV V VI VII (2) KOMPONEN MODAL A Modal Inti 1 Modal disetor 2 Cadangan Tambahan Modal 3 Modal Inovatif 4 Faktor Pengurang Modal Inti 5 Kepentingan Non Pengendali B Modal Pelengkap 1 Level Atas (Upper Tier 2) 2 Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti 3 Faktor Pengurang Modal Pelengkap C Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap Eksposur Sekuritisasi D Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3) E MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B - C) TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP,DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A + B - C + E) ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR A Metode Standar B Model Internal RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)] (dalam jutaan rupiah) 31 December 2016 31 December 2015 (3) (4) 2,050,707 1,062,170 1,042,936 805,986 132,361 673,625 2,856,693 2,856,693 10,588,917 604,347 1,561,196 1,561,196 22.40% 1,781,127 1,062,170 718,957 439,265 132,361 306,904 2,220,392 2,220,392 7,571,161 524,426 1,348,693 1,348,693 23.51% Tabel 2.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual Jawa No. (1) Kategori Portofolio Berdasarkan Wilayah (2) 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga 3 Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 6 Kredit Beragun Properti Komersial 7 Kredit Pegawai/Pensiunan 8 9 10 11 12 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Aset Lainnya Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Total Wilayah 1: Jawa Wilayah 2 : Kalimantan Wilayah 3 : Wilayah 4 (3) 31 Desember 2016 Tagihan Bersih berdasarkan wilayah Sumatera Kalimantan Nusa Luar Tenggara Indonesia (4) (5) (6) (7) 2,829,581 - - - - 164,423 - - - - 9,084,475 145,822 12,224,301 409,925 409,925 202,088 202,088 - - Total Jawa (8) (9) (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2015 Tagihan Bersih berdasarkan wilayah Sumatera Kalimantan Nusa Luar Total Tenggara Indonesia (10) (11) (12) (13) (14) 2,829,581 - 1,342,080 - - - - 242,880 - 407,304 - 38,107 - - - - 242,880 9,696,487 145,822 13,079,194 6,530,597 78,508 7,989,292 153,904 153,904 350,829 350,829 151,635 151,635 - 1,342,080 - 154,457 - 192,565 - 154,457 7,186,965 78,508 8,800,118 Tabel 2.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual No. Kategori Portofolio < 1 tahun (1) (2) 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan 3 Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 6 Kredit Beragun Properti Komersial 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio 8 Ritel 9 Tagihan kepada Korporasi 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 11 Aset Lainnya 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Total (3) 1,892,275 407,304 4,823,435 7,123,014 31 Desember 2016 Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu >1 thn s.d. >3 thn s.d. Non> 5 thn 3 thn 5 thn Kontraktual (4) (5) (6) (7) 937,306 3,058,433 3,995,740 Total < 1 tahun (8) (3) - - - 2,829,581 - 835,656 - - - - 407,304 - 192,565 - - 9,696,487 145,822 13,079,194 3,458,411 4,486,631 1,450,000 1,450,000 364,618 364,618 145,822 145,822 (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2015 Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu >1 thn s.d. 3 >3 thn s.d. 5 Non> 5 thn Total thn thn Kontraktual (4) (5) (6) (7) (8) 503,150 1,027,659 1,530,809 - - - 2,021,327 - - - - 1,716,617 - - - 4,276,460 61,248 8,800,118 2,700,894 2,700,894 - 78,508 78,508 Tabel 2.3.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual No. (1) Sektor Ekonomi (2) Kredit Tagihan Kepada Tagihan kepada Tagihan yang Tagihan Kepada Tagihan Kepada Tagihan Kepada Tagihan Kepada Kredit Beragun Kredit Beragun Pemerintah Entitas Sektor Bank Bank Rumah Tinggal Properti Pegawai/P Usaha Mikro, Korporasi Telah Jatuh Publik Pembangunan Komersial ensiunan Usaha Kecil dan Tempo Multilateral Portofolio Ritel dan Lembaga Internasional (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (dalam jutaan rupiah) Aset Lainnya Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) (13) (14) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 31 Desember 2016 Pertanian, perburuan dan Kehutanan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri pengolahan Listrik, Gas dan Air Konstruksi Perdagangan besar dan eceran Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Transportasi, pergudangan dan komunikasi Perantara keuangan Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Jasa pendidikan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya Kegiatan yang belum jelas batasannya Bukan Lapangan Usaha Lainnya Total 2,829,581 2,829,581 - - 407,304 407,304 - - - - 1,572,902 5,047,356 20,295 203,747 1,057,699 182,851 1,611,636 9,696,487 - 145,822 145,822 - 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 31 Desember 2015 Pertanian, perburuan dan Kehutanan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri pengolahan Listrik, Gas dan Air Konstruksi Perdagangan besar dan eceran Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Transportasi, pergudangan dan komunikasi Perantara keuangan Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Jasa pendidikan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya Kegiatan yang belum jelas batasannya Bukan Lapangan Usaha Lainnya Total 1,342,080 1,342,080 - - 192,565 192,565 - - - - 1,530,609 3,979,421 262,927 587,823 426,692 212,003 - - 78,508 78,508 - 182,244 5,246 7,186,965 Tabel 2.4.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual Jawa No. Keterangan (1) (2) 1 Tagihan 2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired ) a. Belum jatuh tempo b. Telah jatuh tempo 3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual 4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif 5 Tagihan yang dihapus buku (3) 12,243,437 19,136 - 31 Desember 2016 Wilayah Sumatera Kalimantan Nusa Tenggara (4) (5) (6) 409,925 202,088 - Luar Indonesia (7) 242,880 - Total Jawa (8) 13,098,330 19,136 - (3) 8,009,831 20,539 - (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2015 Wilayah Sumatera Kalimantan Nusa Luar Total Tenggara Indonesia (4) (5) (6) (7) (8) 155,121 351,183 151,635 154,457 8,822,229 1,217 355 22,111 - Tabel 2.5.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual No. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Sektor Ekonomi Tagihan (3) Tagihan yang Mengalami Penurunan Cadangan kerugian penurunan nilai Belum Jatuh Telah jatuh (CKPN) - Individual Tempo tempo (4) (5) (6) (2) 31 Desember 2016 Pertanian, perburuan dan Kehutanan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri pengolahan Listrik, Gas dan Air Konstruksi Perdagangan besar dan eceran Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Transportasi, pergudangan dan komunikasi Perantara keuangan Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Jasa pendidikan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya Kegiatan yang belum jelas batasannya Bukan Lapangan Usaha Lainnya Total 1,572,902 5,056,752 20,295 203,747 1,057,699 590,155 4,596,779 13,098,330 - - - 31 Desember 2015 Pertanian, perburuan dan Kehutanan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri pengolahan Listrik, Gas dan Air Konstruksi Perdagangan besar dan eceran Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Transportasi, pergudangan dan komunikasi Perantara keuangan Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Jasa pendidikan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya Kegiatan yang belum jelas batasannya Bukan Lapangan Usaha Lainnya Total 1,530,609 3,992,082 262,927 587,823 431,974 404,567 186,412 1,425,834 8,822,228 - - (dalam jutaan rupiah) Cadangan kerugian Tagihan yang penurunan nilai dihapus buku (CKPN) - Kolektif (7) (8) - 9,396 9,740 19,136 - - 12,661 5,281 4,168 22,111 - - Tabel 2.6.a. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual No. Keterangan (1) (2) 1 Saldo awal CKPN 2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net) a Pembentukan CKPN pada periode berjalan b Pemulihan CKPN pada periode berjalan 3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalan 4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan Saldo akhir CKPN 31 Desember 2016 CKPN Individual CKPN Kolektif (3) (4) (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2015 CKPN Individual CKPN Kolektif (5) (6) - 22,111 (2,975) 9,740 (12,715) - - 19,622 2,489 17,856 (15,367) - - 19,136 - 22,111 Tabel 3.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016 Lembaga Pemeringkat Standard and Poor's Fitch Rating Moody's PT. Fitch Ratings Indonesia No. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Kategori Portofolio (2) Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai/Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Aset Lainnya Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Total PT ICRA Indonesia PT Pemeringkat Efek Indonesia (3) AAA AAA Aaa AA+ s.d AAAA+ s.d AAAa1 s.d Aa3 A+ s.d AA+ s.d AA1 s.d A3 AAA (idn) AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d. A-(idn) [Idr]AAA [Idr]AA+ s.d [Idr]AA- [Idr]A+ s.d [Idr]A- idAAA (4) idAA+ s.d idAA(5) idA+ s.d id A(6) - 1,412 1,412 33,885 11,294 45,179 144,454 1,733,982 1,878,436 BBB+ s.d BBBBBB+ s.d BBBBaa1 s.d Baa3 BBB+(idn) s.d BBB(idn) Tagihan Bersih Kurang dari BKurang dari BKurang dari B3 BB+ s.d BBBB+ s.d BBBa1 s.d Ba3 B+ s.d BB+ s.d BB1 s.d B3 BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn) [Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB- [Idr]BB+ s.d [Idr]BB- [Idr]B+ s.d [Idr]B- Kurang dari [Idr]B- [Idr]A1+ s.d [Idr]A1 [Idr]A2+ s.d [Idr]A2 [Idr]A3+ s.d [Idr] A3 Kurang dari [Idr]A3 id B+ s.d id B(9) Kurang dari idB(10) idA1 (11) idA2 (12) idA3 s.d id A4 (13) Kurang dari idA4 (14) id BBB+ s.d id BBB(7) 227,553 232,555 460,108 id BB+ s.d id BB(8) 2,829,581 2,829,581 - A-1 F1+ s.d F1 P-1 - A-2 F2 P-2 - A-3 F3 P-3 - Kurang dari A-3 Kurang dari F3 Kurang dari P-3 - - Tanpa Peringkat (15) Total (16) 7,718,656 145,822 7,864,478 2,829,581 407,304 9,696,487 145,822 13,079,194 (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2015 Lembaga Pemeringkat Standard and Poor's Fitch Rating Moody's PT. Fitch Ratings Indonesia No. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Kategori Portofolio (2) Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Bank Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Kredit Pegawai/Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Aset Lainnya Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Total PT ICRA Indonesia PT Pemeringkat Efek Indonesia (3) - AAA AAA Aaa AA+ s.d AAAA+ s.d AAAa1 s.d Aa3 A+ s.d AA+ s.d AA1 s.d A3 AAA (idn) AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d. A-(idn) [Idr]AAA [Idr]AA+ s.d [Idr]AA- [Idr]A+ s.d [Idr]A- idAAA (4) idAA+ s.d idAA(5) idA+ s.d id A(6) 38,107 38,107 51,046 119,183 170,229 103,412 1,320,032 1,423,444 BBB+ s.d BBBBBB+ s.d BBBBaa1 s.d Baa3 BBB+(idn) s.d BBB(idn) Tagihan Bersih Kurang dari BKurang dari BKurang dari B3 BB+ s.d BBBB+ s.d BBBa1 s.d Ba3 B+ s.d BB+ s.d BB1 s.d B3 BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn) [Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB- [Idr]BB+ s.d [Idr]BB- [Idr]B+ s.d [Idr]B- Kurang dari [Idr]B- [Idr]A1+ s.d [Idr]A1 [Idr]A2+ s.d [Idr]A2 [Idr]A3+ s.d [Idr] A3 Kurang dari [Idr]A3 id B+ s.d id B(9) Kurang dari idB(10) idA1 (11) idA2 (12) idA3 s.d id A4 (13) Kurang dari idA4 (14) id BBB+ s.d id BBB(7) - id BB+ s.d id BB(8) 1,342,080 1,342,080 - - A-1 F1+ s.d F1 P-1 A-2 F2 P-2 - A-3 F3 P-3 - Kurang dari A-3 Kurang dari F3 Kurang dari P-3 - - Tanpa Peringkat (15) 5,747,750 78,508 5,826,258 Total (16) 1,342,080 192,565 7,186,965 78,508 8,800,118 10.7 Tabel 4.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual (dalam jutaan rupiah) A B C No. Kategori Portofolio (1) (2) Eksposur Neraca 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan 3 Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 6 Kredit Beragun Properti Komersial 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan 8 Portofolio Ritel 9 Tagihan kepada Korporasi 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 11 Aset Lainnya 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Total Eksposur Neraca Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan 3 Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 6 Kredit Beragun Properti Komersial 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan 8 Portofolio Ritel 9 Tagihan kepada Korporasi 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Total Eksposur TRA Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan 3 Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan 5 Portofolio Ritel 6 Tagihan kepada Korporasi 7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Total Eksposur Counterparty Credit Risk 0% (3) 31 Desember 2016 Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit 35% 40% 45% 50% 75% 100% (5) (6) (7) (8) (9) (10) 20% (4) 2,829,581 2,829,581 - - 150% (11) Lainnya (12) Beban Modal (8%) (14) ATMR (13) - - 0% (15) 20% (16) - - - - - - - - 407,304 - - - - - - - - - 81,461 - 6,517 - 11,294 418,598 - - - - - 8,820,461 145,822 705,637 11,666 9,047,744 723,819 - - - - - - - - - - - 375,200 - 30,016 - - - - 1,165,974 1,541,174 93,278 123,294 - - 1,733,982 1,733,982 - - 1,875,998 - - - - - - - 1,875,998 - - - - - 7,951,211 145,822 8,097,033 1,165,974 1,165,974 - - 31 Desember 2015 Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit 35% 40% 45% 50% 75% 100% (17) (18) (19) (20) (21) (22) 1,342,080 1,342,080 - - 150% (23) Lainnya (24) Beban Modal (8%) (26) ATMR (25) - - - - - - - - - - 192,565 - - - - - - - - - 38,513 - 3,081 - 119,183 311,748 - - - - - 6,431,603 78,502 514,528 6,280 6,548,618 523,889 - - - - - - - - 929,472 - - - - - - - - - 185,894 - 14,872 - 929,472 - - - - - - - 836,649 1,022,543 66,932 81,803 - 1,320,032 1,320,032 - 5,747,750 78,502 5,826,252 836,649 836,649 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Tabel 4.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual A B C No. Kategori Portofolio Tagihan Bersih (1) (2) (3) Eksposur Neraca 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan 3 Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 6 Kredit Beragun Properti Komersial 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan 8 Portofolio Ritel 9 Tagihan kepada Korporasi 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 11 Aset Lainnya 31 Desember 2016 Bagian Yang Dijamin Dengan Asuransi Agunan Garansi Kredit Lainnya (4) (5) (6) (7) Bagian Yang Tidak Dijamin (8) = (3)[(4)+(5)+(6)+(7) ] (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2015 Bagian Yang Dijamin Dengan Asuransi Bagian Yang Agunan Garansi Kredit Lainnya Tidak Dijamin Tagihan Bersih (3) (4) (5) (6) (8) = (3)[(4)+(5)+(6)+(7)] (7) 2,829,581 - - - - - 2,829,581 - 1,342,080 - - - - - 1,342,080 - 407,304 - - - - - 407,304 - 192,565 - - - - - 192,565 - 9,696,487 145,822 - - - - 9,696,487 145,822 7,186,965 78,508 - - - - 7,186,965 78,508 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Total Eksposur Neraca Eksposur Rekening Adminsitratif 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan 3 Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 6 Kredit Beragun Properti Komersial 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan 8 Portofolio Ritel 9 Tagihan kepada Korporasi 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 13,079,194 - - - - 13,079,194 8,800,118 - - - - 8,800,118 - - - - - - - - - - - 1,875,998 - - - - - 1,875,998 - 929,472 - - - - - 929,472 - 1,193,025 - - 27,051 - - - 1,165,974 - 863,096 - - 26,447 - - - 836,649 - 11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Total Eksposur Rekening Administratif Eksposur Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan 3 Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan 5 Portofolio Ritel 6 Tagihan kepada Korporasi 7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Total Eksposur Counterparty Credit Risk Total (A+B+C) 3,069,023 - 27,051 - - 3,041,972 1,792,568 - 26,447 - - 1,766,121 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 16,148,217 - - - 10,592,686 - - - 10,566,239 27,051 - 16,121,166 26,447 Tabel 6.1.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2015 31 Desember 2016 No (1) Kategori Portofolio (2) 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral 3 dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 6 Kredit Beragun Properti Komersial 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan 8 Portofolio Ritel 9 Tagihan kepada Korporasi 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 11 Aset Lainnya TOTAL Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK (3) (4) 2,829,581 - ATMR Setelah MRK (5) - - Tagihan Bersih (6) 1,342,080 - ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK (7) (8) - - 407,304 - 81,461 - 81,461 - 192,565 - 38,513 - 38,513 - 9,696,487 145,822 13,079,194 8,820,461 8,901,922 8,820,461 145,822 9,047,744 7,186,965 78,508 8,800,118 6,431,603 6,470,116 6,431,603 78,502 6,548,618 Tabel 6.1.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2015 31 Desember 2016 No Kategori Portofolio Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan 3 Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 6 Kredit Beragun Properti Komersial 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil 8 dan Portofolio Ritel 9 Tagihan kepada Korporasi 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo TOTAL 1,875,998 - - - 929,472 - 185,894 - - 375,200 - 375,200 - 185,894 - 1,193,025 1,193,025 1,165,974 863,096 863,096 836,649 3,069,023 1,568,225 1,541,174 1,792,568 1,048,990 1,022,543 Tabel 6.1.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2015 31 Desember 2016 No (1) Kategori Portofolio Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Tagihan Kepada Pemerintah 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan 3 Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan 5 Portofolio Ritel 6 Tagihan kepada Korporasi TOTAL - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Tabel 6.1.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (settlement risk) (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2015 31 Desember 2016 No (1) 1. 2. TOTAL Jenis Transaksi (2) Delivery versus payment a. Beban Modal 8% (5-15 hari) b. Beban Modal 50% (16-30 hari) c. Beban Modal 75% (31-45 hari) d. Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari) Non-delivery versus payment Nilai Eksposur Faktor Pengurang Modal ATMR Nilai Eksposur Faktor Pengurang Modal ATMR (3) (4) (5) (6) (7) (8) - - - - - - - - - - Tabel 6.1.5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2015 31 Desember 2016 No (1) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. TOTAL Jenis Transaksi (2) Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum. Faktor Pengurang Modal Faktor Pengurang Modal ATMR (3) (4) ATMR (4) - - - (5) - - (4) - - - - - - - Tabel 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit TOTAL ATMR RISIKO KREDIT TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2016 31 Desember 2015 10,588,917 7,571,161 - Tabel 7.1. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2015 31 Desember 2016 No. Jenis Risiko (1) (2) 1 Risiko Suku Bunga a. Risiko Spesifik b. Risiko Umum 2 Risiko Nilai Tukar 3 Risiko Ekuitas *) 4 Risiko Komoditas *) 5 Risiko Option Total Beban Modal (3) 112,343 112,343 12,552 124,896 ATMR (4) 1,404,293 1,404,293 156,903 1,561,196 *) Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud Beban Modal (3) 104,282 104,282 3,613 107,895 ATMR (4) 1,303,530 1,303,530 45,163 1,348,693 Tabel 8.1.a. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual No. (1) Pendekatan Yang Digunakan (2) 1 Pendekatan Indikator Dasar Total 31 Desember 2016 Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir) Beban Modal (3) (4) ATMR (5) (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2015 Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir) Beban Modal ATMR (6) (7) (8) 362,985 54,448 604,347 279,694 41,954 524,426 362,985 54,448 604,347 279,694 41,954 524,426 Tabel 9.1.a. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual Pos-pos (2) No. (1) I II NERACA A Aset 1 Kas 2 Penempatan pada Bank Indonesia 3 Penempatan pada bank lain 4 Surat Berharga 5 Kredit yang diberikan 6 Reverse Repo 7 Tagihan lainnya 8 Lain-lain Total Aset Saldo (3) 31 Desember 2016 Jatuh Tempo > 1 bln s.d. 3 > 3 bln s.d. 6 bln bln (5) (6) < 1 bulan (4) > 6 bln s.d. 12 bln (7) > 12 bulan (8) Saldo (9) < 1 bulan (10) (dalam jutaan rupiah) 31 Desember 2015 Jatuh Tempo > 1 bln s.d. 3 > 3 bln s.d. 6 > 6 bln s.d. bln bln 12 bln > 12 bulan (11) (12) (13) (14) 0 1,335,852 1,421 1,745,700 5,020,371 4,530,725 312,502 52,143 12,998,713 0 1,335,852 1,421 0 134,075 0 14,544 52,143 1,538,034 0 0 0 130,581 1,026,877 0 25,049 0 1,182,507 0 0 0 143,227 1,571,002 0 130,486 0 1,844,716 0 0 0 235,029 490,143 0 26,190 0 751,362 0 0 0 1,236,862 1,798,274 4,530,725 116,233 0 7,682,094 6 353,206 1,588 1,540,185 3,530,097 2,881,824 588 90,794 8,398,287 6 353,206 1,588 89,599 805,053 0 0 0 100,387 666,877 0 0 0 0 347,487 0 0 0 24,725 330,967 204 90,794 1,340,451 42 0 767,307 0 0 347,487 15 0 355,707 0 0 0 1,325,474 1,379,712 2,881,824 326 0 5,587,336 B. Kewajiban 1 Dana Pihak Ketiga 2 Kewajiban pada Bank Indonesia 3 Kewajiban pada bank lain 4 Surat Berharga yang Diterbitkan 5 Pinjaman yang Diterima 6 Kewajiban lainnya 7 Lain-lain Total Kewajiban 4,141,828 0 4,219,701 0 0 612,057 312,420 9,286,005 2,324,257 0 115 0 0 4,680 312,420 2,641,472 1,803,859 0 0 0 0 14,285 0 1,818,144 10,121 0 0 0 0 124,832 0 134,953 3,590 0 0 0 0 208,508 0 212,098 0 0 4,219,586 0 0 259,752 0 4,479,337 1,761,599 0 3,352,754 0 0 370,473 104,729 5,589,555 1,742,814 0 0 0 0 213 104,729 1,847,757 18,785 0 0 0 0 222 0 19,007 0 0 0 0 0 20,988 0 20,988 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3,352,754 0 0 349,049 0 3,701,803 Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca 3,712,708 (1,103,439) 1,709,762 539,264 3,202,757 2,808,733 748,299 326,499 355,707 1,885,533 REKENING ADMINISTRATIF A. Tagihan Rekening Administratif 1 Komitmen 2 Kontijensi Total Tagihan Rekening Administratif 0 3,302,434 3,302,434 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3,302,434 3,302,434 0 0 0 0 5,133,868 5,133,868 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5,133,868 5,133,868 0 0 0 B. Kewajiban Rekening Administratif 1 Komitmen 2 Kontijensi Total Kewajiban Rekening Administratif 2,895,721 0 2,895,721 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,895,721 0 2,895,721 0 0 0 3,408,373 0 3,408,373 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3,408,373 0 3,408,373 0 0 0 406,713 0 0 0 406,713 0 1,725,495 0 0 0 1,725,495 0 1,709,762 945,977 3,202,757 4,534,228 (507,306) 748,299 326,499 2,081,202 1,885,533 916,664 4,119,421 0 (507,306) 240,993 567,492 2,648,694 4,534,228 Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Selisih Kumulatif (635,637) 4,119,421 (1,103,439) (635,637) 0 (1,103,439) (1,739,076) (29,313) (507,306) Tabel 9.2.a. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Individual (dalam jutaan rupiah) No. Pos-pos (1) (2) I NERACA A Aset 1 Kas 2 Penempatan pada Bank Indonesia 3 Penempatan pada bank lain 4 Surat Berharga 5 Kredit yang diberikan 6 Reverse Repo 7 Tagihan lainnya 8 Lain-lain Total Aset II Saldo (3) < 1 bulan (4) 31 Desember 2016 Jatuh Tempo > 1 bln s.d. 3 > 3 bln s.d. 6 > 6 bln s.d. bln bln 12 bln (5) (6) (7) > 12 bulan (8) Saldo (3) < 1 bulan (4) 31 Desember 2015 Jatuh Tempo > 1 bln s.d. 3 > 3 bln s.d. 6 bln bln (5) (6) > 6 bln s.d. 12 bln (7) > 12 bulan (8) 556,423 139,289 0 3,718,859 0 726,774 356,358 5,497,703 556,423 139,289 0 474,232 0 394,461 356,358 1,920,763 0 0 0 8,420 0 104,681 0 113,101 0 0 0 80,048 0 219,339 0 299,387 0 0 0 346,902 0 1,219 0 348,121 0 0 0 2,809,257 0 7,074 0 2,816,331 266,060 117,173 0 3,613,283 0 523,296 12,552 4,532,364 266,060 117,173 0 234,400 0 0 0 0 0 0 0 41,642 0 0 0 184,303 0 0 0 3,152,938 25,550 12,552 655,735 92,382 0 92,382 15,582 0 57,224 43,051 0 227,354 346,731 0 3,499,669 B. Kewajiban 1 Dana Pihak Ketiga 2 Kewajiban pada Bank Indonesia 3 Kewajiban pada bank lain 4 Surat Berharga yang Diterbitkan 5 Pinjaman yang Diterima 6 Kewajiban lainnya 7 Lain-lain Total Kewajiban 1,499,474 0 680,361 0 3,637,575 897,310 247,062 6,961,782 1,368,907 0 680,361 0 0 356,664 247,062 2,652,994 89,075 0 0 0 0 87,344 0 176,419 37,547 0 0 0 0 222,002 0 259,548 3,945 0 0 0 0 147,565 0 151,511 0 0 0 0 3,637,575 83,736 0 3,721,311 1,326,333 0 482,475 0 1,723,125 1,423,011 83,061 5,038,004 1,217,011 0 482,475 0 0 28,534 83,061 1,811,080 109,322 0 0 0 0 168,169 0 277,491 0 0 0 0 0 149,072 0 149,072 0 0 0 0 0 193,152 0 193,152 0 0 0 0 1,723,125 884,084 0 2,607,209 Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca (1,464,079) (732,231) (63,317) 39,839 196,611 (904,980) (1,155,345) (185,110) (91,848) 34,202 892,460 REKENING ADMINISTRATIF A. Tagihan Rekening Administratif 1 Komitmen 2 Kontijensi Total Tagihan Rekening Administratif 1,181,132 298,207 1,479,339 348,093 0 348,093 295,009 0 295,009 255,624 0 255,624 109,073 298,207 407,280 173,333 0 173,333 1,080,080 491,845 1,571,925 173,724 0 173,724 231,767 0 231,767 215,569 0 215,569 37,670 491,845 529,515 421,350 0 421,350 B. Kewajiban Rekening Administratif 1 Komitmen 2 Kontijensi Total Kewajiban Rekening Administratif 1,136,299 287,824 1,424,123 221,036 11,645 232,681 142,166 11,477 153,643 117,963 131,564 249,527 273,716 74,161 347,877 381,418 58,977 440,395 1,121,656 111,705 1,233,361 77,959 148 78,107 66,580 1,157 67,737 177,829 8,683 186,512 273,310 47,870 321,180 525,978 53,847 579,825 55,216 115,412 141,366 6,097 59,403 (267,062) 338,564 95,617 164,030 29,057 208,335 (158,475) (616,819) 78,049 45,936 256,014 (1,172,042) (1,059,728) (21,080) (62,791) 242,537 733,985 (616,819) (538,770) (492,835) (236,821) (1,408,863) (1,059,728) (1,080,807) (1,143,599) (901,062) (167,077) Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Selisih Kumulatif (1,408,863) 0 (505,641) (167,077) 0 PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016/ FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA DAFTAR ISI PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT LAPORAN KEUANGAN – Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 FINANCIAL STATEMENTS – For the year ended December 31, 2016 Laporan Posisi Keuangan 1 Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain 3 Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas 4 Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas 5 Statement of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan 7 Notes to Financial Statements PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2016 31 Desember/ December 31, 2016 Rp Juta/ Rp Million Catatan/ Notes 31 Desember/ December 31, 2015 Rp Juta/ Rp Million ASET ASSETS Kas - Giro pada Bank Indonesia 822.512 Giro pada Bank Lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah 105.395 35.314 140.709 Penempatan pada Bank Indonesia - setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi sebesar Rp 237 juta pada 31 Desember 2016 dan Rp 93 juta pada 31 Desember 2015 1.069.762 Efek-efek Diperdagangkan Tersedia untuk dijual Wesel ekspor Jumlah 559.146 919.960 266.594 1.745.700 Efek-efek yang Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali setelah dikurangi premium (diskonto) yang belum diamortisasi sebesar Rp 169.775 juta pada 31 Desember 2016 dan Rp 38.126 juta pada 31 Desember 2015 6 5 6 29 7 9 Tagihan Akseptasi 669.380 10 Tagihan Derivatif Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah 25.612 344.283 369.895 Kredit Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah 414.297 Demand Deposits with Bank Indonesia 66.121 52.640 118.761 Demand Deposits with Other Banks Related parties Third parties Total 204.969 Placements with Bank Indonesia - net of unamortized interest of Rp 237 million at December 31, 2016 and Rp 93 million at December 31, 2015 8 4.530.725 3.490 8.754.876 (19.136) 8.739.230 11 29 12 29 Cash 746.842 719.540 73.803 1.540.185 Securities Trading Available-for-sale Export bills Total 2.881.824 Securities Purchased under Agreement to Resell - net of unamortized premium (discount) of Rp 169,775 million at December 31, 2016 and Rp 38,126 million at December 31, 2015 - Acceptances Receivable 70.867 453.017 523.884 Derivative Receivables Related parties Third parties Total 3.156 7.162.335 (22.111) 7.143.380 Loans Related parties Third parties Allowance for impairment losses Total Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 24.566 juta pada 31 Desember 2016 dan Rp 18.582 juta pada 31 Desember 2015 27.207 13 23.003 Premises and Equipment - net of accumulated depreciation of Rp 24,566 million at December 31, 2016 and Rp 18,582 million at December 31, 2015 Aset Pajak Tangguhan 53.362 28 29.678 Deferred Tax Assets 327.934 14,29 50.663 Prepaid Expenses and Other Assets Biaya Dibayar Dimuka dan Aset Lain-lain JUMLAH ASET 18.496.416 12.930.650 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. TOTAL ASSETS See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. -1- PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 - Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2016 - Continued 31 Desember/ December 31, 2016 Rp Juta/ Rp Million Catatan/ Notes 31 Desember/ December 31, 2015 Rp Juta/ Rp Million LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES Simpanan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah 308.538 5.332.763 5.641.301 Simpanan dari Bank Lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah 316.719 363.757 680.476 Liabilitas Akseptasi 669.380 Liabilitas Derivatif Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah 50.653 789.333 839.986 Pinjaman yang Diterima Utang Pajak Liabilitas Lain-lain JUMLAH LIABILITAS 16 29 10 11 29 194.963 2.892.969 3.087.932 Deposits Related parties Third parties Total 339.855 613.550 953.405 Deposits from Other Banks Related parties Third parties Total - Acceptances Payable 7.252 1.786.232 1.793.484 Derivative Payables Related parties Third parties Total Borrowings 2.963.950 17,29 1.723.125 48.189 18,28 3.281 Taxes Payable 9.532 27 6.291 Post-employment Benefits Obligation Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Pinjaman Subordinasi 15 29 673.625 19,29 344.625 4.721.350 20,29 3.060.042 16.247.789 10.972.185 Subordinated Loans Other Liabilities TOTAL LIABILITIES EKUITAS EQUITY Modal Saham - nilai nominal Rp 1.000.000 per saham Modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh 1.062.170 saham Capital Stock - par value of Rp 1,000,000 per share Authorized, fully issued and paid-up share capital - 1,062,170 shares 1.062.170 Penghasilan Komprehensif Lain 5.474 21 8,27,28 1.062.170 (2.596) Saldo Laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya 2.612 1.178.371 2.612 896.279 JUMLAH EKUITAS 2.248.627 1.958.465 18.496.416 12.930.650 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Other Comprehensive Income Retained Earnings Appropriated Unappropriated TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITIES AND EQUITY See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. -2- PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 2016 Rp Juta/ Rp Million PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Beban bunga Pendapatan Bunga - Bersih PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Keuntungan transaksi mata uang asing - bersih Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek diperdagangkan Provisi dan komisi lainnya - bersih Keuntungan (kerugian) penjualan efek-efek bersih 687.318 (234.324) Catatan/ Notes 22,29 23,29 452.994 148.626 (110.722) 73.105 8 24,29 2015 Rp Juta/ Rp Million 456.352 (166.435) OPERATING REVENUES AND EXPENSES Interest revenues Interest expenses 289.917 Interest Revenues - Net 106.546 OTHER OPERATING REVENUES Gains on foreign exchange transactions net (10.931) (19.281) Unrealized losses from changes in fair value of trading securities Other commissions and fees - net 12.001 (4.971) Gains (losses) on sale of securities - net Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 123.010 71.363 Total Other Operating Revenues BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Beban kepegawaian Beban umum dan administrasi Cadangan (pemulihan) kerugian penurunan nilai Lain-lain 108.649 71.381 (1.965) 16.799 87.190 55.497 2.489 10.467 OTHER OPERATING EXPENSES Personnel expenses General and administration expenses Provision for (recovery of) impairment losses Others Jumlah Beban Operasional Lainnya 194.864 155.643 Total Other Operating Expenses PENDAPATAN OPERASIONAL - BERSIH 381.140 205.637 OPERATING REVENUE - NET 132 678 LABA SEBELUM PAJAK 381.272 206.315 INCOME BEFORE TAX BEBAN PAJAK (98.574) (54.144) TAX EXPENSE LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 282.698 152.171 NET INCOME FOR THE YEAR PENDAPATAN NON-OPERASIONAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Pengukuran kembali atas program imbalan pasti Manfaat (beban) pajak terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi 25 26,29 12 32 28 OTHER COMPREHENSIVE INCOME Item that will not be reclassified subsequently to profit or loss: (808) 27 71 202 28 (18) (606) Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi: Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek tersedia untuk dijual Manfaat (beban) pajak terkait pos-pos yang akan direklasifikasi Remeasurement of defined benefit obligation Income tax benefit (expense) relating to item that will be reclassified subsequently 53 Item that may be reclassified subsequently to profit or loss: 10.759 8 (9.486) (2.689) 28 2.371 JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN NON-OPERATING REVENUES 8.070 (7.115) 7.464 (7.062) 290.162 145.109 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Unrealized gains (losses) from changes in fair value of available-for-sale securities Income tax benefit (expenses) relating to items that will be reclassified subsequently TOTAL OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FOR THE YEAR AFTER TAX TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. -3- PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 Catatan/ Notes PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek tersedia untuk dijual/ Unrealized gains Saldo laba/Retained earnings (losses) from changes in Ditentukan Belum ditentukan Modal saham/ fair value of availablepenggunaannya/ penggunaannya/ for-sale securities Appropriated Unappropriated Capital Stock Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Saldo per 1 Januari 2015 1.062.170 Laba bersih tahun berjalan - Penghasilan komprehensif lain tahun berjalan (7.115) Saldo per 31 Desember 2015 1.062.170 (2.596) Laba bersih tahun berjalan - 8,27,28 Saldo per 31 Desember 2016 2.612 - - Penghasilan komprehensif lain tahun berjalan 8,27,28 4.519 744.055 1.813.356 - 152.171 152.171 - 53 2.612 - - - 8.070 1.062.170 5.474 - (7.062) 896.279 1.958.465 282.698 282.698 (606) 2.612 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Jumlah ekuitas/ Total equity Rp Juta/ Rp Million 1.178.371 7.464 2.248.627 Balance as of January 1, 2015 Net income for the year Other comprehensive income for the year Balance as of December 31, 2015 Net income for the year Other comprehensive income for the year Balance as of December 31, 2016 See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. -4- PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 2016 Rp Juta/ Rp Million ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba sebelum pajak Penyesuaian untuk: Pendapatan bunga Beban bunga Penyusutan aset tetap Keuntungan penjualan aset tetap Kerugian selisih kurs yang belum direalisasi Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek diperdagangkan Arus Kas Operasi sebelum Perubahan Modal Kerja Penurunan (kenaikan) aset operasi Efek-efek - diperdagangkan Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan akseptasi Tagihan derivatif Kredit Biaya dibayar dimuka dan aset lain-lain Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Liabilitas derivatif Utang pajak Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas lain-lain Penurunan aset dan liabilitas operasi - bersih 2015 Rp Juta/ Rp Million 381.272 206.315 (687.318) 234.324 6.406 (9) 15.480 (456.352) 166.435 2.914 (484) 134.250 110.722 10.931 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Income before tax Adjustments for: Interest revenues Interest expenses Depreciation of premises and equipment Gain on sale of premises and equipment Unrealized losses from foreign exchange Unrealized losses from changes in fair value of trading securities 60.877 64.009 Operating Cash Flows before Working Capital Changes (126.576) 350.615 (1.648.901) (669.380) 153.989 (1.595.850) (238.819) (1.314.356) 361.880 (45.212) (3.238.549) (570) 2.553.369 (272.929) 669.380 (953.498) 2.532 2.433 1.646.335 (58.938) 792.398 (361.880) 785.115 92 1.788 1.345.809 (477.915) (1.381.808) (82.368) 648.865 (219.351) (94.279) 457.122 (168.938) (69.892) (1.123.894) Pembayaran pajak penghasilan badan Bunga yang diterima Bunga yang dibayar Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Decrease (increase) in operating assets Securities - trading Securities purchased with agreements to resell Acceptances receivable Derivative receivables Loans Prepaid expenses and other assets Increase (decrease) in operating liabilities Deposits Deposits from other banks Acceptances payable Derivative payables Taxes payable Post-employment benefits obligation Other liabilities Decrease in operating assets and liabilities - net Payment of corporate income tax Interest received Interest paid Net Cash Used in Operating Activities See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. -5- PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 - Lanjutan 2016 Rp Juta/ Rp Million PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 - Continued 2015 Rp Juta/ Rp Million ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penempatan efek-efek - tersedia untuk dijual Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap (178.902) (10.610) 9 (189.202) (17.760) 484 CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Placement of securities - available-for-sale Acquisition of premises and equipment Proceeds from sale of premises and equipment Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (189.503) (206.478) Net Cash Used in Investing Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Hasil dari pinjaman yang diterima Pembayaran pinjaman yang diterima Hasil dari pinjaman subordinasi 2.031.095 (805.750) 329.000 1.197.675 (1.095.000) 344.625 Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 1.554.345 447.300 KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 1.294.950 (883.072) CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from borrowings Payment of borrowings Proceeds from subordinated loans Net Cash Provided by Financing Activities NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 738.033 1.621.105 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 2.032.983 738.033 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR 822.512 140.709 1.069.762 6 414.297 118.761 204.969 CASH AND CASH EQUIVALENTS CONSIST OF: Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with Other Banks Placements with Bank Indonesia 2.032.983 738.033 KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia Jumlah Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Total See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements. -6- PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEARS THEN ENDED UMUM 1. GENERAL PT Bank BNP Paribas Indonesia (“Bank”) didirikan pada tanggal 10 Nopember 1989, sebagai bank modal ventura antara Banque Nationale de Paris dan PT Lippo Bank di Indonesia dengan nama PT Bank BNP Lippo Indonesia. Bank memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Menteri Keuangan masing-masing pada tanggal 18 Nopember 1989 dan 23 Desember 1989. Bank mengalami perubahan kepemilikan dan perubahan nama beberapa kali, dimana saat ini menjadi PT Bank BNP Paribas Indonesia berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 47 tanggal 18 Agustus 2000. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-22222.HT.01.04-TH.2000 dan Bank Indonesia melalui Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 2/29/KEP.DGS/2000. PT Bank BNP Paribas Indonesia (the “Bank”) was incorporated on November 10, 1989, as a joint venture bank between Banque Nationale de Paris and PT Lippo Bank in Indonesia under the name of PT Bank BNP Lippo Indonesia. The Bank obtained approval from the Minister of Justice and Minister of Finance on November 18, 1989 and December 23, 1989, respectively. The Bank’s shareholders have been changed and the Bank’s name has also been amended several times, resulting to its present name PT Bank BNP Paribas Indonesia based on Notarial Deed of Sutjipto, S.H., No. 47 dated August 18, 2000. This change was approved by the Ministry of Law and Legislative of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. C-22222.HT.01.04-TH.2000 and Bank Indonesia through Decision of Senior Deputy Govenor of Bank Indonesia No. 2/29/KEP.DGS/2000. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 57 tanggal 18 September 2015 yang dibuat dihadapan notaris Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta mengenai perubahan tanggung jawab direksi. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0965615. The Bank’s Articles of Association have been amended several times, the latest by Notarial Deed No. 57 dated September 18, 2015 of Linda Herawati, S.H., notary in Jakarta regarding the change of directors’ responsibility. This change was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. AHU-AH.01.030965615. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha bank umum dan jasa keuangan lainnya. According to Article 3 of the Bank’s Articles of Association, the scope of its activities is to engage in general banking and other financial services. Bank memperoleh izin usaha untuk melakukan kegiatan sebagai bank ventura bersama dan beroperasi secara komersial berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1415/KMK.013/1989 tanggal 23 Desember 1989. The Bank obtained its license as a joint venture bank to conduct business as a commercial bank based on Decree of The Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 1415/KMK.013/1989 dated December 23, 1989. Bank berdomisili di Jakarta dengan kantor beralamat di Menara BCA Lt. 35 Jl. M.H. Thamrin No. 1, Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank mempunyai masing-masing 76 dan 61 karyawan. The Bank is domiciled in Jakarta and its office is located at 35th floor of Menara BCA, Jl. M.H. Thamrin No. 1, Jakarta. At December 31, 2016 and 2015, the Bank has 76 and 61 employees, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank adalah sebagai berikut: As of December 31, 2016 and 2015, the composition of the Bank’s Board of Commissioners and Directors are as follows: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Kepatuhan 2016 2015 Jean-Pierre Bernard Soebowo Musa Chris Kanter Jean-Pierre Bernard Soebowo Musa Chris Kanter Luc Cardyn Winy Tijono Maria Abdulkadir Luc Cardyn Setio Soejanto Winy Tijono Maria Abdulkadir -7- Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Directors President Director Director Director Compliance Director PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 2. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) 2. a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan a. Standard effective in the current period Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan standar baru, sejumlah amandemen dan interpretasi PSAK yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada 1 Januari 2016. In the current year, the Company has applied a new standard, a number of amendments, and an interpretation to PSAK issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on January 1, 2016 Penerapan amandemen dan interpretasi standar berikut tidak memiliki pengaruh signifikan atas pengungkapan atau jumlah yang dicatat di dalam laporan keuangan pada tahun berjalan dan tahun sebelumnya: The application of the following amendments, and interpretation to standards have not resulted to material impact to disclosures or on the amounts recognized in the current and prior year financial statements: ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· 3. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”) ï‚· Amandemen PSAK 7: Pengungkapan pihakpihak berelasi Amandemen PSAK 16: Aset Tetap ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· Amandemen PSAK 19 : Aset Tak berwujud Amandemen PSAK 24 : Imbalan Kerja Amandemen PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan Amandemen PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar ï‚· Amendments to PSAK 7, Related Party Disclosures Amendments to PSAK 16, Property, Plant and Equipment Amendments to PSAK 19, Intangible Assets Amendments to PSAK 24, Employee Benefits Amendments to PSAK 25, Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors, Amendments to PSAK 68, Fair Value Measurement b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan b. Standards and interpretations issued not yet adopted Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan. Amendment to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with early application permitted is PSAK 1: Presentation of Financial Statements about Disclosure Initiative. Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen PSAK 16: Aset Tetap. Standard and amendment to standard effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with early application permitted is Amendments to PSAK 16: Property, Plant and Equipment. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, dampak dari standar tersebut terhadap laporan keuangan tidak dapat diketahui atau diestimasi oleh manajemen. As of the issuance date of the financial statements, the effect of adoption of these standards on the financial statements is not known nor reasonably estimable by management. KEBIJAKAN AKUNTANSI a. 3. Pernyataan Kepatuhan SUMMARY POLICIES a. OF SIGNIFICANT ACCOUNTING Statement of Compliance The Bank’s financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards. Laporan keuangan Bank disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. -8- PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan b. c. d. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation Dasar penyusunan laporan keuangan Bank adalah biaya historis, kecuali instrumen keuangan yang diukur pada jumlah revaluasian atau nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan Bank adalah mata uang Rupiah (Rp). The Bank’s financial statements have been prepared on the historical cost basis except for financial instruments that are measured at revalued amounts or fair values at the end of each reporting period, as explained in the accounting policies below. The presentation currency used in the preparation of the Bank’s financial statements is the Indonesian Rupiah. Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa. Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for goods and services. Laporan arus kas Bank disusun dengan menggunakan metode tidak langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain dan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. The Bank’s statements of cash flows are prepared using the indirect method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. Cash and cash equivalents consist of demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks and placements with Bank Indonesia and other banks with maturities of three months or less from the date of placement and not pledged or restricted. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing c. Foreign Currency Transactions and Translation Pembukuan Bank diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsionalnya). Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi. Pos non moneter diukur dalam biaya historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali. The books of accounts of the Bank are maintained in Indonesian Rupiah, the currency of the primary economic environment in which the entity operates (its functional currency). Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the prevailing exchange rate at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted into Indonesian Rupiah using Reuters’ spot rate at 4.00 P.M Western Indonesian Time to reflect the prevailing exchange rate at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss. Non-monetary items that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are not retranslated. Selisih kurs atas pos moneter diakui dalam laba rugi pada periode saat terjadinya kecuali untuk selisih kurs atas transaksi yang ditetapkan untuk tujuan lindung nilai risiko valuta asing tertentu. Exchange differences on monetary items are recognized in profit or loss in the period in which they arise except for exchange differences on transaction entered into in order to hedge certain foreign currency risks. Transaksi Pihak-pihak Berelasi d. Transactions with Related Parties Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Bank (entitas pelapor): A related party is a person or entity that is related to the Bank (the reporting entity): a. a. Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; -9- A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person: i. has control or joint control over the reporting entity; PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan b. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau ii. has significant influence over the reporting entity; or iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: b. An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya). i. The entity, and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others). ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member). iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iii. Both entities are joint ventures of the same third party. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity. v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity. vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a). vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). viii. Entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk dari entitas pelapor. Seluruh transaksi signifikan yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan Bank. - 10 - vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity). viii. The entity, or any member of a group of which it is a part, provides key management personnel services to the reporting entity or to the parent of the reporting entity. All significant transactions with related parties, whether or no made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the Bank’s financial statements. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan e. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Aset Keuangan e. Financial Assets Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian atau penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the timeframe established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value. Aset keuangan Bank diklasifikasikan sebagai berikut: The Bank’s financial assets are classified as follows: ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· Nilai wajar melalui laba rugi Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Available-for-Sale (AFS) Loans and Receivable Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL. Financial assets are classified as at FVTPL when the financial asset is either held for trading or it is designated as at FVTPL. Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika: A financial asset is classified as held for trading if: ï‚· diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau ï‚· it has been acquired principally for the purpose of selling in the near term; or ï‚· pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau ï‚· on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or ï‚· merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. ï‚· it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument. Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika: A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if: ï‚· penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau ï‚· such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or ï‚· kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Bank disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi), misalnya direksi dan CEO. ï‚· a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Bank is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel (as defined in PSAK 7: Related Party Disclosures), for example the entity’s board of directors and chief executive officer. - 11 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 35. Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 35. Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Available-for-sale (AFS) AFS aset keuangan adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan baik sebagai AFS atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) dimiliki hingga jatuh tempo atau (c) aset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL). AFS financial assets are non-derivative financial assets that are either designated as AFS or are not classified as (a) loans and receivables, (b) held-tomaturity investments or (c) financial assets at fair value through profit or loss. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan di ekuitas sebagai akumulasi revaluasi investasi AFS kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika investasi dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakumulasi pada revaluasi investasi AFS direklas ke laba rugi. Gains and losses arising from changes in fair value are recognized in other comprehensive income and in equity as accumulated in AFS Investment Revaluation, with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognized in profit or loss. Where the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in AFS Investment Revaluation is reclassified to profit or loss. Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. Investments in unlisted equity instruments that are not quoted in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are also classified as AFS, measured at cost less impairment. Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Financial assets that have fixed or determinable payments and that are not quoted in an active market are classified as loan and receivables. Loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment losses. Interest is recognized by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial. Metode suku bunga efektif Effective interest method Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau biaya selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income or expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts or payments (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition. - 12 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL. Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL. Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dinilai terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang dalam nilai wajar dari instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif terjadinya penurunan nilai. For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment. Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: For all other financial assets, objective evidence of impairment could include: ï‚· kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau ï‚· significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or ï‚· pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau ï‚· default or delinquency in interest or principal payments; or ï‚· terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. ï‚· it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organisation. Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Bank atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Bank’s past experiences of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables. Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank harus menghitung: In conducting collective assessment, the Bank must calculate: ï‚· Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu. ï‚· Probability of default (“PD”) – these models assess the probability of customers failing to repay fully and on time. ï‚· Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa depan dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow). ï‚· Recoverable amount – based on identification of future cash flows and estimation of the present value those cash flows (discounted cash flow). - 13 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued ï‚· Loss given default (”LGD”) – Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit/ pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan. ï‚· Loss given default (“LGD”) – the Bank estimates economic losses that may be suffered by the Bank if there are arrears in credit facility/financing receivable. LGD describes the amount of debt that may not be recovered and is generally expressed as a percentage of the exposure at default (EAD). The LGD calculation model considers the type of borrower, facility and any ris mitigation such as availability of collateral. ï‚· Loss identification period (”LIP”) – periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas fasilitas kredit/pembiayaan secara individual. ï‚· Loss identification period (”LIP”) – the period of time from the occurrence of a loss event in a group of financial assets until objective evidence can be identified on credit facility/financing receivable individually. ï‚· Exposure at default (”EAD”) – Bank mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan. ï‚· Exposure at default (“EAD”) – The Bank estimates the expected utilization level of credit facilities/financing receivable in the event of arrears PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data fasilitas kredit/piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun. PD, LGD and LIP are derived from observation of credit facility/financing receivable data for at least three years. Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet fasilitas kredit/piutang pembiayaan pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD). Allowance for impairment losses collectively assessed is performed by multiplying the outstanding credit facility/financing receivable at report date by the probability of default (PD), loss identification period (LIP) and loss given default (LGD). Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas masa depan pada saat menghitung penurunan nilai. The impairment loss is recognized in profit or loss and the carrying amount of the financial asset or group of financial assets are presented net of allowance for impairment losses. When impairment losses are recognized in the financial asset or group of financial assets, interest income is recognized based on the carrying amount after impairment using the interest rate used for discounting the estimated future cash flow when calculating impairment. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan. For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. For financial asset carried at cost, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of the estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment loss will not be reversed in subsequent periods. - 14 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang jumlah tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan jumlah tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi. The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in profit or loss. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi. When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognized in equity are reclassified to profit or loss. Kecuali instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai, sepanjang nilainya tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke penghasilan komprehensif lain. In respect of AFS equity investments, impairment losses previously recognized in profit or loss are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in other comprehensive income. Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets Bank menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau bank mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika bank tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka bank mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika bank memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. The Bank derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Bank neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Bank recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Bank retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Bank continues to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received. Penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi. On derecognition of financial asset in its entirety, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss. - 15 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Bank masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Bank mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan, dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut. f. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas On derecognition of financial asset other than its entirety (e.g., when the Bank retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Bank allocates the previous carrying amount of the financial asset between the part it continues to recognize under continuing involvement, and the part it no longer recognizes on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. A cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is allocated between the part that continues to be recognized and the part that is no longer recognized on the basis of the relative fair values of those parts. f. Financial Liabilities and Equity Instruments Klasifikasi sebagai liabilitias atau ekuitas Classification as liabilities or equity Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Financial liabilities and equity instruments issued by the Bank are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument. Instrumen ekuitas Equity instruments Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Bank setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs. Pembelian kembali instrumen ekuitas Bank (saham treasuri) diakui dan dikurangkan secara langsung dari ekuitas. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari pembelian, penjualan, penerbitan atau pembatalan instrumen ekuitas Bank tersebut tidak diakui dalam laba rugi. Repurchase of the Bank’s own equity instruments (treasury shares) is recognized and deducted directly in equity. No gain or loss is recognized in profit or loss on the purchase, sale, issue or cancellation of the Bank’s own equity instruments. Liabilitas keuangan Financial liabilities Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL atau pada biaya perolehan diamortisasi. Financial liabilities are classified as either “at FVTPL” or “at amortized cost.” Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) Financial liabilities at FVTPL Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL pada saat liabilitas keuangan baik dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada FVTPL. Financial liabilities are classified as at FVTPL when the financial liability is either held for trading or it is designated as at FVTPL. - 16 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan jika: A financial liability is classified as held for trading if: ï‚· diperoleh terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau ï‚· it has been acquired principally for the purpose of repurchasing in the near term; or ï‚· pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau ï‚· on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or ï‚· merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. ï‚· it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument. Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika: A financial liability other than a financial liability held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if: ï‚· penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau ï‚· such designation eliminates or significantly reduces an inconsistent measurement or recognition that would otherwise arise; or ï‚· kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci Bank (sebagaimana didefenisikan dalam PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi), misalnya direksi dan CEO ï‚· a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Bank is provided internally on that basis to the Bank’s key management personnel (as defined in PSAK 7: Related Party Disclosures) for example the Bank’s board of directors and chief executive officer. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup setiap bunga yang dibayar dari liabilitas keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara yang dijelaskan dalam Catatan 35. Financial liabilities at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any interest paid on the financial liability. Fair value is determined in the manner described in Note 35. Liabilitas keuangan diamortisasi Financial liabilities at amortized cost pada biaya perolehan Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Selanjutnya, liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material. - 17 - At initial recognition, financial liabilities measured at amortized cost are recognized at fair value. The fair value is reduced by transaction costs which are directly attributable to the issuance of such financial liabilities. Subsequently, these financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method, where interest expense is recognized based on the rate of effective return, except for short-term liabilities when the recognition of interest would be immaterial. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan g. h. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Derecognition of financial liabilities Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Bank telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi. The Bank derecognizes financial liabilities when, and only when, the Bank’s obligations are discharged, cancelled or expired. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss. Reklasifikasi Instrumen Keuangan g. Reclassifications of Financial Instruments Reklasifikasi aset keuangan Reclassifications of financial assets Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok aset keuangan FVTPL setelah pengukuran awal. Bank hanya dapat melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang jika aset keuangan tersebut memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Bank memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo dari kelompok aset keuangan FVTPL atau dari kelompok tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersebut direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi yang menjadi biaya perolehan diamortisasi yang baru. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam penghasilan komprehensif lain diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur aset keuangan (jika aset keuangan memiliki jatuh tempo tetap) atau tetap diakui dalam penghasilan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dilepas atau dijual (jika aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo tetap). The Bank is not allowed to reclassify any financial assets into the FVTPL after initial recognition. The Bank only reclassifies financial assets into loans and receivables if the financial assets meet the definition of loans and receivables and the Bank has the intention and ability to hold the financial assets for the foreseeable future or until maturity, from financial assets measured at FVTPL or from available for sale. The financial assets are reclassified at fair value, which on the date of reclassification become its new amortized cost. Any gains or losses already recognized in profit or loss are not reversed. Any gains or losses that have been recognized in other comprehensive income are amortized through profit or loss over the remaining life of the financial assets (for financial assets that have fixed maturities) or continue to be recognized in other comprehensive income until the financial assets are sold or otherwise disposed (for financial assets that do not have fixed maturities). Reklasifikasi liabilitas keuangan Reclassification of financial liabilities Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi liabilitas keuangan dari atau ke kelompok liabilitas keuangan FVTPL. The Bank is not allowed to reclassify any financial liabilities from or to a group of FVTPL financial liabilities. Saling Hapus Antara Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan h. Netting of Financial Assets and Financial Liabilities Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan keuangan, jika dan hanya jika, Bank: Financial assets and liabilities are off-set and the net amount is presented in the financial statements, when and only when, the Bank: ï‚· saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan ï‚· currently has a legally enforceable right to offset against the recognized amount; and ï‚· berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. ï‚· intends either to settle on a net basis or to realize its asset and settle its liability simultaneously. - 18 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan i. j. k. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Nilai Wajar i. Fair Value Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran tanpa memperhatikan apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengukur nilai wajar atas suatu aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran, Bank memperhitungkan karakteristik suatu aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date, regardless of whether that price is directly observable or estimated using another valuation technique. In estimating the fair value of an asset or a liability, the Bank takes into account the characteristics the asset or a liability if market participants would take those characteristics into account when pricing the asset or liability at the measurement date. Dalam rangka konsistensi dan perbandingan dalam pengukuran nilai wajar dan pengungkapan terkait, Bank melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimiliki dengan hirarki berikut: In order to increase consistency and comparability in fair value measurements and related disclosures, the Bank measures the fair value of the financial instruments held based on the following hierarchy: ï‚· Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik. ï‚· Level 1 fair value measurements are those derived from quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities. ï‚· Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga). ï‚· Level 2 fair value measurements are those derived from inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices). ï‚· Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi). ï‚· Level 3 fair value measurements are those derived from valuation techniques that include inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs). Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain j. Demand Deposits with Bank Indonesia and Other Banks Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Demand deposits with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan giro pada Bank Indonesia dan bank lain dibahas pada Catatan 3e, 3g dan 3i. Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value measurement, impairment and derecognition of demand deposits with Bank Indonesia and other banks are discussed in Notes 3e, 3g and 3i. Penempatan pada Bank Indonesia k. Placements with Bank Indonesia Penempatan pada Bank Indonesia diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Placements with Bank Indonesia are classified as loans and receivables. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value measurement, impairment and derecognition of - 19 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued pengakuan penempatan pada Bank Indonesia dibahas pada Catatan 3e, 3g dan 3i. l. Efek-efek l. o. Securities Efek-efek diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) dan tersedia untuk dijual (AFS). Securities are classified as held for trading under fair value through profit or loss (FVTPL) and available-for-sale (AFS). Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan efek-efek dibahas pada Catatan 3e, 3g dan 3i. Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value measurement, impairment and derecognition of securities are discussed in Notes 3e, 3g and 3i. m. Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali n. placements with Bank Indonesia are discussed in Notes 3e, 3g and 3i. m. Securities Purchased Under Agreement to Resell Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Securities purchased under agreement to resell are classified as loan and receivables. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali efek-efek yang disepakati dikurangi selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan metode suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek-efek tersebut dibeli hingga dijual kembali. Securities purchased under resale agreements (reverse repo) are presented as receivables and stated at the agreed resale price less the difference between the purchase price and the agreed resale price. The difference between the purchase price and the agreed resale price is amortized using the effective interest method as interest income over the year commencing from the acquisition date to the resale date. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan efek yang dibeli dengan janji dijual kembali mengacu pada Catatan 3e, 3g dan 3i. Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of securities purchased with agreements to resell are discussed in Notes 3e, 3g and 3i. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi n. Acceptances Receivable and Payable Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Acceptances receivable are classified as loans and receivables. Liabilitas akseptasi diklasifikasi dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Acceptances payable are classified as financial liabilities at amortized cost. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas akseptasi dibahas pada Catatan 3e, 3f, 3g dan 3i. Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of acceptances receivable and payable are discussed in Notes 3e, 3f, 3g and 3i. Tagihan dan Liabilitas Derivatif o. Tagihan dan liabilitas derivatif diklasifikasikan dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL). - 20 - Derivative Receivables and Payables Derivative receivables and payables are classified as fair value through to profit or loss (FVTPL). PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Tagihan dan liabilitas derivatif disajikan sebesar keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif dengan tujuan bukan untuk lindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dihitung dari selisih antara nilai kontrak dan nilai wajar instrumen derivatif pada tanggal pelaporan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar, model penentuan harga atau harga pasar instrumen lain yang memiliki karakteristik serupa. Keuntungan atau kerugian dari instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai lindung nilai diakui dalam laba rugi tahun berjalan (Catatan 3i). p. q. Derivative receivables and payables are stated at the amount of unrealized gains or losses arising from derivative contracts which are not entered into for hedge purposes. The unrealized gains or losses are calculated from the difference between the contract value and fair value of derivative instruments at the reporting date. The fair value is determined based on market price, pricing models or quoted prices for instruments with similar characteristics. Gains or losses from derivative instruments that do not qualify to be classified as hedges are recognized in profit or loss for the year (Note 3i). Kredit p. Loans Kredit diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Loans are classified as loans and receivables. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan kredit dibahas pada Catatan 3e, 3g dan 3i. Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of loans are discussed in Notes 3e, 3g and 3i. Aset Tetap q. Premises and Equipment Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Premises and equipment held for use in the supply of goods and services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses. Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) dengan tarif sebagai berikut: Depreciation is recognized so as to write-off the cost of assets less residual values using the straight-line method with rates as follows: Tahun/Years Perbaikan prasarana Perabotan kantor dan rumah Perlengkapan kantor dan komputer Kendaraan 5 5 3-5 5 Leasehold improvements Office and residence furniture Office equipment and computer Motor vehicles Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan dikaji setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi pada tahun yang bersangkutan. The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of premises and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in profit or loss. - 21 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan. r. s. t. u. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Construction in progress is stated at cost. Construction in progress is transferred to the respective premises and equipment account when completed and ready for use. r. Impairment of Non-Financial Asset Pada setiap akhir periode pelaporan, Bank menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank akan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. At the end of each reporting period, the Bank reviews the carrying amounts of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Bank estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan. Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset for which the estimates of future cash flows have not been adjusted. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. If the recoverable amount of the non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings. Simpanan s. Deposits Simpanan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Deposits are classified as financial liabilities at amortized costs. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, pengukuran nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan dibahas pada Catatan 3f, 3g dan 3i. Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value measurement and derecognition of deposits are discussed in Notes 3f, 3g and 3i. Simpanan dari Bank Lain t. Deposits from Other Banks Simpanan dari bank lain diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Deposits from other banks are classified as financial liabilities at amortized costs. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan dari bank lain dibahas pada Catatan 3f, 3g dan 3i. Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value measurement and derecognition of deposits from other banks are discussed in Notes 3f, 3g and 3i. Pinjaman yang Diterima u. Pinjaman yang diterima diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. - 22 - Borrowings Borrowings are classified as financial liabilities at amortized cost. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan pinjaman yang diterima dibahas pada Catatan 3f, 3g dan 3i. v. Pinjaman Subordinasi v. y. Subordinated Loans Pinjaman subordinasi diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Subordinated loans are classified as financial liabilities at amortized cost. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan pinjaman subordinasi dibahas pada Catatan 3f, 3g dan 3i. Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value and derecognition of subordinated loans are discussed in Notes 3f, 3g and 3i. w. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga x. Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value and derecognition of borrowings are discussed in Notes 3f, 3g and 3i. w. Recognition Expenses of Interest Revenues and Pendapatan dan beban bunga yang diakui secara akrual dalam laporan keuangan termasuk bunga pada aset dan liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dan bunga pada instrumen sekuritas investasi tersedia untuk dijual yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3e dan 3f). Interest revenues and expenses recognized on an accrual basis in the financial statement which includes interest on financial assets and liabilities measured at amortized costs and interest on available-for-sale financial assets using the effective interest rate method (Notes 3e and 3f). Pendapatan dan beban bunga dari aset dan liabilitas keuangan diakui dalam laba rugi. Pendapatan bunga dari kredit yang diturunkan nilainya dihitung menggunakan metode suku bunga efektif berdasarkan jumlah kredit setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Interest revenues and expenses from financial assets and liabilities are recognized in profit or loss. Interest revenue from impaired loans are computed using the effective interest rate method based on the amount of loan – net impairment loss. Perubahan nilai wajar pada efek-efek yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan diukur pada nilai wajar pada laba rugi dan derivatif lainnya yang digunakan untuk kepentingan manajemen risiko, dan aset dan liabilitas keuangan lainnya yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, akan diakui pada penghasilan komprehensif lain. Changes in fair value of trading securities measured at FVTPL and other derivatives used for risk management purposes, and other financial assets and liabilities measured at FVTPL is recognized in other comprehensive income. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi x. Recognition of Revenues and Expenses on Commissions and Fees Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Commissions and fees income related to loan activities or specific terms and with significant amounts are treated as deferred transaction cost which directly attributable to the financial instruments and amortized over the periods of the related financial instruments using the effective interest rate method. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan jangka waktu tertentu atau nilainya tidak material menurut Bank diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi. Commissions and fees, which are not related to loan activities and terms of the loan or whose amount is not material according to the Bank are recognized as revenues or expenses at the time the transactions are made. Sewa y. Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. - 23 - Leases Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan z. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna. In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Imbalan Pasca Kerja z. Post-employment Benefits Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terjadi. Short-term employee benefits are recognized when they are incurred. Liabilitas imbalan pasca kerja Post-employment benefits obligation Bank memberikan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Bank juga menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Bank menghitung selisih antara imbalan yang diterima karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari program pensiun untuk pensiun normal. The Bank established defined benefit pension plan covering all its permanent employments. In addition, the Bank also provide post-employment benefits as required under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Laws). For normal pension scheme, the Bank calculates and recognizes the higher of the benefits under the Labor Law and those under such pension plan. Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit dengan penilaian aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, perubahan dampak batas atas aset (jika ada) dan dari imbal hasil atas aset program (tidak termasuk bunga), yang tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan yang dibebankan atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain tercermin segera dalam saldo laba dan tidak akan direklas ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi pada periode amandemen program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto pada awal periode imbalan pasti dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut: The cost of providing benefits is determined using the projected unit credit method, with actuarial valuations being carried out at the end of each annual reporting period. Remeasurement, comprising actuarial gains and losses, the effect of the changes to the asset ceiling (if applicable) and the return on plan assets (excluding interest), is reflected immediately in the statement of financial position with a charge or credit recognized in other comprehensive income in the period in which they occur. Remeasurement recognized in other comprehensive income is reflected immediately in retained earning and will not be reclassified to profit or loss. Past service cost is recognized in profit or loss in the period of a plan amendment. Net interest is calculated by applying the discount rate at the beginning of the period to the net defined benefit liability or asset. Defined benefit costs are categorised as follows: ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian kurtailmen dan penyelesaian) Beban atau pendapatan bunga neto Pengukuran kembali - 24 - ï‚· ï‚· Service cost (including current service cost, past service cost, as well as gains and losses on curtailments and settlements). Net interest expense or income. Remeasurement. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Bank menyajikan dua komponen pertama dari biaya imbalan pasti di laba rugi, Keuntungan dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu. The Bank presents the first two components of defined benefit costs in profit or loss. Curtailment gains and losses are accounted for as past service costs. Liabilitas imbalan pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan bank merupakan defisit atau surplus aktual dalam program imbalan pasti Bank. Surplus yang dihasilkan dari perhitungan ini terbatas pada nilai kini manfaat ekonomik yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana program dan pengurangan iuran masa depan ke program. The retirement benefit obligation recognized in the bank’s statement of financial position represents the actual deficit or surplus in the Bank’s defined benefit plans. Any surplus resulting from this calculation is limited to the present value of any economic benefits available in the form of refunds from the plans or reductions in future contributions to the plans. Liabilitas untuk pesangon diakui pada lebih awal ketika entitas tidak dapat lagi menarik tawaran imbalan tersebut dan ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi terkait. A liability for a termination benefit is recognized at the earlier of when the entity can no longer withdraw the offer of the termination benefit and when the entity recognises any related restructuring costs. aa. Pajak Penghasilan aa. Income Tax Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara yang Bank harapkan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya. The measurement of deferred tax assets and liabilities reflect the consequences that would follow from the manner in which the Bank expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered. - 25 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 4. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Bank yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Bank intends to settle their current tax assets and current tax liabilities on a net basis. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, di luar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi. Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN DAN 4. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES JUDGMENTS AND Dalam penerapan kebijakan akuntansi Bank, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut. In the application of the Bank accounting policies, which are described in Note 3, the management is required to make judgements, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates. Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode tersebut. The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period which the estimates is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both periods. Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Critical Judgement Policies Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini. In the process of applying in the accounting policies described in Note 3, there is no critical judgement that has significant impact on the amounts recognized in the financial statements apart from those involving estimates, which are dealt with below. Sumber Estimasi Ketidakpastian Key Sources of Estimation Uncertainty Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan di bawah ini: The key assumptions concerning future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next reporting period are discussed below: - 26 - in Applying Accounting PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Rugi Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment Loss on Financial Assets Bank menilai penurunan nilai aset keuangan pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti objektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian pembayaran piutang. The Bank assesses its financial assets at each reporting date. In determining whether the impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgement as to whether there is objective evidence that loss event has occurred. Financial assets are considered to be impaired when there is an objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the financial assets have been affected. The evidence includes observable data which indicates that an adverse event has occurred in the payment status of borrowers or in the national or local economic conditions that correlate with the omission of payment of receivables. Cadangan kerugian penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti objektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan. Provision for loss on impairment will be set up to recognize the impairment loss that occurs in a portfolio of financial assets. Management uses estimates based on historical loss experience for assets with credit risk characteristics and objective evidence of impairment similar to those in the portfolio when scheduling the future cash flows. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Management also makes judgement as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss. Bank melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dalam dua cara, yaitu: The Bank performs assessment of the impairment amounts in two ways, namely: a. a. Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan keuangan. - 27 - Individually, made to the amount of financial assets that exceed certain threshold and to certain financial assets that have objective evidence that impairment has been identified separately on the date of statement of financial position. Impairment loss is the difference between the carrying amount and the present value of the best estimated future cash flows and realization of collateral at the initial effective interest rates of financial assets. The estimates are made by considering the debt capacity and financial flexibility of the debtor, debtor's earnings quality, quantity and source of cash flows, industry in which the debtor operates and realizable value of collateral. Estimating the amount and timing of future recovery will require a lot of considerations. The amount of revenue depends on the performance of the debtor in the future and the value of collateral, both of which will be affected by future economic conditions, in addition to the fact that the collateral may not be easily sold. The actual value and date of receipt of future cash flows may differ from the estimates and as a result, actual loss which occurs may be different from the amount recognized in the financial statements. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan b. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang tidak melebihi ambang batas (threshold) tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai, namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Pembentukan kerugian penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability of default dan loss given default. Kualitas aset keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda secara material dari cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran. b. Collectively, made to the amount of financial assets that do not exceed certain threshold and do not have objective evidence of impairment when assessed individually, and to the financial assets that have objective evidence of impairment but has not been identified separately on the date of statement of financial position. Establishment of collective impairment loss is made by, among others, taking into account the number and duration of arrears, collateral and past loss experience. The most important factors in establishing reserves are the probability of default and the loss given default. The quality of financial assets in the future is affected by uncertainties that could cause actual loss on financial assets, which may differ materially from the impairment loss reserves that have been established. These uncertainties include the economic environment, interest rates and the effect on spending of the debtor, unemployment rate and payment behavior. Manfaat Karyawan Employee Benefits Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Bank. Determination of liability for employee benefits depends on the selection of certain assumptions used by actuaries in calculating the amount of such liability. These assumptions include, among others, the discount rate and the rate of increase in salaries. Significant changes in the assumptions used can significantly affect the Bank's post-employment benefits obligation. Nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja diungkapkan dalam Catatan 27. The present value of the post-employment benefits obligation of the Bank are disclosed in Note 27. Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Estimated Useful Lives of Premises and Equipment Masa manfaat setiap aset tetap Bank ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila perkiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas. The useful life of each item of the Bank’s premises and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan mengurangi nilai tercatat aset tersebut. A change in the estimated useful life of any item of premises and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease the carrying values of these assets. Nilai tercatat Catatan 13. The carrying amounts of premises and equipment are disclosed in Note 13. aset tetap diungkapkan dalam - 28 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 5. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Penilaian Instrumen Keuangan Valuation of Financial Instruments Seperti dijelaskan dalam Catatan 35, Bank menggunakan teknik penilaian yang meliputi input yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi untuk mengestimasi nilai wajar dari beberapa jenis instrumen keuangan. Catatan 35 memberikan informasi yang rinci mengenai asumsi utama yang digunakan dalam menentukan nilai wajar instrumen keuangan. As describe in Note 35, the Bank uses valuation techniques that include inputs that are not based on observable market data to estimate the fair value of certain types of financial instruments. Note 35 provides the detailed information about the key assumptions used in the determination of the fair value of financial instruments, as well as the detailed sensitivity analysis for these assumptions. Manajemen berpendapat bahwa teknik penilaian yang dipilih dan asumsi yang digunakan adalah tepat dalam menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan. The management believes that the chosen valuation techniques and assumptions used are appropriate in determining the fair value of financial instruments. GIRO PADA BANK INDONESIA 5. DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA 31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million % GWM Rp Million Rupiah Dollar Amerika Serikat 266.089 556.423 Jumlah 822.512 7,28 9,41 148.237 266.060 414.297 % GWM 8,65 8,48 Rupiah U.S. Dollar Total Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013, dan perubahannya No. 17/21/PBI/2015 tanggal 26 November 2015 dan No. 18/3/PBI/2016 tanggal 10 Maret 2016 yang berlaku efektif sejak 16 Maret 2016, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer ditetapkan masing-masing sebesar 6,5% dan 7,5% pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, dan GWM Sekunder ditetapkan sebesar 4% pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, serta GWM Loan to Funding Ratio (LFR) sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LFR Bank dan LFR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif. GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8% pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. In accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 15/15/PBI/2013 dated December 24, 2013 and its amendmend PBI No. 17/21/PBI/2015 dated November 26, 2015 and No. 18/3/PBI/2016 dated March 10, 2016 which is effective starting March 16, 2016, regarding the Minimum Statutory Reserves (GWM) with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies, each bank in Indonesia is required to maintain minimum deposit balances with Bank Indonesia as liquidity reserve. The GWM in Rupiah consists of Primary GWM which is set at 6.5% and 7.5% as of December 31, 2016 and 2015, respectively, and the Secondary GWM which is set at 4% as of December 31, 2016 and 2015, respectively, and GWM Loan to Funding Ratio (LFR GWM) which is determined based on parameters under disincentive and over disincentive for the difference between the Bank's LFR and target LFR by taking into account the difference between the Bank's Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive. GWM in the United States Dollar is set at 8% as of December 31, 2016 and 2015, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 GWM sekunder Bank yang terdiri dari Surat Utang Negara masing-masing sebesar 71.95% dan 104,96%. As of December 31, 2016 and 2015, the Bank’s secondary statutory reserve which consists of Indonesian Government Bonds were 71.95% and 104.96%, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, GWM LFR Bank sebesar 0%. As of December 31, 2016 and 2015, the Bank’s LFR statutory reserve was 0%. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank telah memenuhi giro wajib minimum yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. As of December 31, 2016 and 2015, the Bank has complied with the required minimum deposit balances under the Bank Indonesia regulation. - 29 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 6. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued GIRO PADA BANK LAIN 6. DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS 31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Pihak berelasi Mata uang asing 105.395 66.121 Related parties Foreign currencies Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Subjumlah 1.420 33.894 35.314 1.588 51.052 52.640 Third parties Rupiah Foreign currencies Subtotal 140.709 118.761 Jumlah Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat giro pada bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank. 7. Total As of December 31, 2016 and 2015, there are no demand deposits with other banks that serve as collateral by the Bank. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA 7. Penempatan pada Bank Indonesia berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut: PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA Placements with Bank Indonesia by type of placements are as follows: 31 Desember/December 31, 2016 Tingkat bunga efektif per tahun/ Jangka waktu/ Annual effective Jumlah/ Period interest rates Total Rp Juta/ Rp Million Pihak ketiga Rupiah Fasilitas simpanan - setelah dikurangi dengan bunga yang belum diamortisasi sebesar Rp 237 juta 4 hari/ days Third party Rupiah 4,00% Jumlah - bersih 1.069.762 1.069.762 Deposit facility - net of unamortized interest of Rp 237 million Total - net 31 Desember/December 31, 2015 Tingkat bunga efektif per tahun/ Jangka w aktu/ Annual effective Jumlah/ Period interest rates Total Rp Juta/ Rp Million Pihak ketiga Rupiah Fasilitas simpanan - setelah dikurangi dengan bunga yang belum diamortisasi sebesar Rp 93 juta Third party Rupiah 4 hari/ days 5,50% Jumlah - bersih 204.969 204.969 - 30 - Deposit facility - net of unamortized interest of Rp 93 million Total - net PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Penempatan pada Bank Indonesia berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Placements with Bank Indonesia as of December 31, 2016 and 2015 according to remaining period to maturity are as follows: 31 Desember/December 31, 2016 Sampai dengan 1 bulan/ 1 month or less Rp Juta/ Rp Million Rupiah Fasilitas simpanan 1.069.762 > 1-3 bulan/ > 1-3 months Rp Juta/ Rp Million > 3-6 bulan/ > 3-6 months Rp Juta/ Rp Million - - Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million 1.069.762 Rupiah Deposit facility 31 Desember/December 31, 2015 Sampai dengan 1 bulan/ 1 month or less Rp Juta/ Rp Million Rupiah Fasilitas simpanan > 1-3 bulan/ > 1-3 months Rp Juta/ Rp Million > 3-6 bulan/ > 3-6 months Rp Juta/ Rp Million - - 204.969 EFEK-EFEK 204.969 Rupiah Deposit facility As of December 31, 2016 and 2015, there are no placement with Bank Indonesia that serve as collateral by the Bank. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia yang dijadikan agunan oleh Bank. 8. Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million 8. SECURITIES 31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rupiah Diperdagangkan Surat Utang Negara Surat Berharga Syariah Negara Ijarah Subjumlah 543.831 15.315 559.146 745.837 1.005 746.842 Rupiah Trading Indonesian Government Bonds Ijarah National Islamic Securities Subtotal Tersedia untuk dijual Surat Utang Negara Surat Berharga Syariah Negara Ijarah Subjumlah 251.946 668.014 919.960 394.043 325.497 719.540 Available-for-sale Indonesian Government Bonds Ijarah National Islamic Securities Subtotal Wesel ekspor 163.002 73.803 Mata uang asing Wesel ekspor 103.592 - Jumlah 1.745.700 1.540.185 - 31 - Export bills Foreign currencies Export bills Total PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued 31 Desember/December 31, 2016 2015 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun: Rupiah Diperdagangkan Surat Utang Negara Surat Berharga Syariah Negara Ijarah Tersedia untuk dijual Surat Utang Negara Surat Berharga Syariah Negara Ijarah Wesel ekspor Mata uang asing Wesel ekspor 7,52% 7,05% 7,69% 6,00% 6,86% 6,95% 8,78% 7,20% 7,98% - 1,85% - Jangka waktu efek-efek sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: Surat Utang Negara Surat Berharga Syariah Negara Ijarah Wesel ekspor 2016 261 hari/days 27 tahun/years 2 tahun/years 180 hari/days The average annual effective interest rates: Rupiah Trading Indonesian Government Bonds Ijarah National Islamic Securities Available-for-sale Indonesian Government Bonds Ijarah National Islamic Securities Export bills Foreign currencies Export bills The terms of the above securities from acquisition dates to maturity dates are as follows: 2015 102 hari/days 27 tahun/years 3 tahun/years 180 hari/days Indonesian Government Bonds Ijarah National Islamic Securities Export bills Nilai wajar pada saat perolehan awal atas efek diperdagangkan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 681.742 juta dan Rp 867.602 juta. Kerugian yang belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar efek di tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 110.722 juta dan Rp 10.931 juta yang diakui dalam laba rugi tahun berjalan. Initial fair value of held-for-trading securities as of December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp 681,742 million and Rp 867,602 million, respectively. Unrealized loss from changes in fair value of securities in 2016 and 2015 amounting to Rp 110,722 million and Rp 10,931 million, respectively, are charged to profit or loss. Mutasi perubahan nilai wajar atas kepemilikan efekefek tersedia untuk dijual: Movement of net changes in fair value of available-forsale securities: 31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Saldo awal sebelum pajak tangguhan Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi Reklasifikasi pada akun laba rugi (3.461) 9.501 1.258 6.025 (9.486) - Beginning balance before deferred income tax Unrealized gains (losses) Reclassification to profit or loss Penyesuaian nilai efek-efek Manfaat (beban) pajak tangguhan (Catatan 28) 7.299 (1.825) (3.461) 865 Mark-to-market of securities Deferred tax benefit (expense) (Note 28) 5.474 (2.596) Ending balance after deferred income tax Saldo akhir setelah pajak tangguhan Jumlah biaya perolehan efek-efek yang tersedia untuk dijual pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 2.652.660 juta dan Rp 723.210 juta. Total initial cost of available-for-sale securities in 2016 and 2015 amounted to Rp 2,652,660 million and Rp 723,210 million, respectively. Berdasarkan peringkat PT Moody’s Indonesia, Surat Utang Negara memiliki peringkat Baa3 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Based on the ratings of PT Moody’s Indonesia, Indonesian Government Bonds were rated Baa3 as of December 31, 2016 and 2015, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat efek-efek yang dijadikan agunan oleh Bank. As of December 31, 2016 and 2015, there are no securities that serve as collateral by the Bank. - 32 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 9. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI Counterparty PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 9. SECURITIES PURCHASED UNDER AGREEMENT TO RESELL Jenis/Type Tingkat bunga per tahun/ Interest rates per annum Tanggal mulai/ Starting date FR0028 10,00% 26 Maret/March 26, 2015 842 hari/days 15 Mei/May 15, 2017 166.000 3.351 169.351 FR0034 12,80% 6 September/September 6, 2016 1.743 hari/days 15 Juni/June 15, 2021 300.000 75.593 375.593 FR0028 10,00% 16 Maret/March 16, 2015 852 hari/days 15 Juli/July 15, 2017 670.000 12.078 682.078 FR0048 9,00% 6 September/September 6, 2016 739 hari/days 15 September/ September 15, 2018 100.000 7.232 107.232 FR0066 5,25% 19 Agustus/August 19, 2014 1.365 hari/days 15 Mei/May 15, 2018 1.696.950 (49.574) 1.647.376 FR0053 8,25% 6 September/September 6, 2016 1.773 hari/days 15 Juli/July 15, 2021 450.000 29.089 479.089 FR0048 9,00% 9 September/September 9, 2016 736 hari/days 15 September/ September 15, 2018 582.500 23.519 606.019 FR0031 11,00% 9 September/September 9, 2016 1.528 hari/days 15 November/ November 15, 2020 395.500 68.487 463.987 4.360.950 169.775 4.530.725 Jangka waktu/ Term Tanggal jatuh tempo/ Due date Jumlah/Total Counterparty PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Jumlah/Total 31 Desember/December 31, 2015 Premium (diskonto) yang belum diamortisasi/ Nilai nominal/ Unamortized Nominal value premium (discount) Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Nilai bersih/ Net value Rp Juta/ Rp Million Jenis/Type Tingkat bunga per tahun/ Interest rates per annum Tanggal mulai/ Starting date FR0028 10,00% 16 Maret/March 16, 2015 852 hari/days 15 Juli/July 15, 2017 670.000 30.773 700.773 FR0028 10,00% 26 Maret/March 26, 2015 842 hari/days 15 Juli/July 15, 2017 166.000 8.524 174.524 FR0030 10,75% 24 Juni/June 24, 2015 331 hari/days 15 Mei/May 15, 2016 387.000 5.911 392.911 FR0066 5,25% 19 Agustus/August 19, 2014 1.365 hari/days 15 Mei/May 15, 2018 1.696.950 2.919.950 (83.334) (38.126) 1.613.616 2.881.824 Jangka waktu/ Term Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, nilai wajar Surat Utang Negara sebesar Rp 4.471.401 juta dan Rp 2.822.736 juta digunakan sebagai jaminan efekefek yang dibeli dengan janji dijual kembali. 10. 31 Desember/December 31, 2016 Premium (diskonto) yang belum diamortisasi/ Nilai nominal/ Unamortized Nominal value premium (discount) Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million 10. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE a. Tagihan akseptasi a. Acceptances receivable 2016 Rp Juta/ Rp Million Nilai bersih/ Net value Rp Juta/ Rp Million As of December 31, 2016 and 2015, the fair value of Indonesian Government Bonds amounted to Rp 4,471,401 million and Rp 2,822,736 million, respectively, were used to secure the securities purchased under agreement to resell. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI Debitur - pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Jumlah Tanggal jatuh tempo/ Due date 2015 Rp Juta/ Rp Million 133.666 535.714 669.380 - - 33 - Debtors - third parties Rupiah Foreign currencies Total PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued b. Liabilitas akseptasi b. Acceptances payable 31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Bank lain - pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Jumlah 133.666 535.714 669.380 Other banks - third parties Rupiah Foreign currencies Total - Tagihan dan liabilitas akseptasi berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut: The acceptances receivable and payable based on original term to maturity are as follows: 31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million > 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan Jumlah 669.380 669.380 - Tagihan dan liabilitas akseptasi berdasarkan sisa umur jatuh tempo: > 1 - 3 months 3 - 6 months Total The acceptances receivable and payable based on remaining period to maturity are as follows: 31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million ≤ 1 bulan > 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan Jumlah 11. 317.470 351.910 669.380 - TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF 11. ≤ 1 month > 1 - 3 months 3 - 6 months Total DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES Bank melakukan transaksi derivatif terutama dalam bentuk kontrak berjangka, swap pertukaran mata uang asing dan swap suku bunga. Jangka waktu dari pembelian dan penjualan berjangka valuta asing berkisar antara 3 hari sampai 5 tahun. The Bank’s derivative financial instruments principally consist of forward, cross currency swap and interest rate swap agreements. The Bank’s derivative financial instruments have terms ranging from 3 days to 5 years. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak ada transaksi derivatif untuk tujuan lindung nilai. Dengan demikian, seluruh laba atau rugi yang berasal dari transaksi derivatif diakui pada laba rugi tahun berjalan. As of December 31, 2016 and 2015, none of the Bank’s derivative transactions were designated as hedging instruments for accounting purposes. Accordingly, all gains and losses resulting from the derivative transactions are recognized in current year profit or loss. - 34 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Rincian tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: The details of derivative receivables and payables as of December 31, 2016 and 2015 are as follows: 31 Desember/December 31, 2016 Jumlah nosional/ Notional amount Nilai wajar/Fair value Beli/ Jual/ Tagihan/ Liabilitas/ Buy Sell Receivables Payables Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Pihak berelasi Kontrak berjangka Swap suku bunga Swap antar mata uang Swap mata uang asing Spot Subjumlah 1.818.956 220.949 246.996 127.582 964 1.845.842 220.949 239.983 134.060 964 18.841 445 6.326 25.612 44.489 6.164 50.653 Related parties Forward Interest rate swap Cross currency swap Foreign currency swap Spot Subtotal Pihak ketiga Kontrak berjangka Swap suku bunga Swap antar mata uang Swap mata uang asing Spot Subjumlah 4.515.691 4.671.267 9.517.326 10.296.789 623.338 4.433.499 4.619.537 10.196.906 10.293.010 623.166 46.987 1.387 174.623 120.811 475 344.283 33.561 298.726 444.239 12.765 42 789.333 Third parties Forward Interest rate swap Cross currency swap Foreign currency swap Spot Subtotal 369.895 839.986 Total Jumlah 31 Desember/December 31, 2015 Jumlah nosional/ Notional amount Nilai wajar/Fair value Beli/ Jual/ Tagihan/ Liabilitas/ Buy Sell Receivables Payables Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Pihak berelasi Kontrak berjangka Swap suku bunga Swap antar mata uang Swap mata uang asing Spot Subjumlah 304.762 1.025.432 729.686 150.567 98 Pihak ketiga Kontrak berjangka Swap suku bunga Swap antar mata uang Swap mata uang asing Spot Subjumlah 1.435.355 4.191.457 12.056.840 5.793.097 96.495 300.350 1.025.432 679.347 157.382 97 1.412.538 4.191.457 13.527.312 5.945.931 96.530 Jumlah 7.252 Related parties Forward Interest rate swap Cross currency swap Foreign currency swap Spot Subtotal 43.187 399 402.646 6.703 82 453.017 5.324 369.672 1.327.706 83.530 1.786.232 Third parties Forward Interest rate swap Cross currency swap Foreign currency swap Spot Subtotal 523.884 1.793.484 Total 4.710 774 65.382 1 70.867 479 23 6.750 - Di dalam tagihan dan liabilitas derivatif termasuk tagihan dan liabilitas derivatif yang timbul dari transaksi swap mata uang asing dan suku bunga atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (Catatan 9). Included in the derivative receivables and payables is derivative receivable and payable related to cross currency and interest rate swap of securities purchased under agreement to resell (Notes 9). Pada tahun 2016 dan 2015, jumlah keuntungan atas tagihan dan liabilitas derivatif yang diakui dalam laba rugi dalam akun ”keuntungan transaksi mata uang asing – bersih” masing-masing sebesar Rp 115.104 juta dan Rp 104.874 juta. In 2016 and 2015, the amount of gain on derivative receivables and payables recognized in profit or loss under “gains on foreign exchange transactions – net” amounted to Rp 115,104 million and Rp 104,874 million, respectively. - 35 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 12. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued KREDIT 12. Kredit memiliki suku bunga tetap maupun mengambang sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risks) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). a. Berdasarkan jenis kredit LOANS Loans are arranged at both fixed and floating interest rates, thus exposing the Bank to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk. a. By type of loans 31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million b. Rupiah Pinjaman berjangka Pinjaman sindikasi Pinjaman karyaw an Subjumlah 4.563.688 455.086 7.544 5.026.318 3.524.850 5.246 3.530.096 Rupiah Term loans Syndicated loans Employee loans Subtotal Mata uang asing Pinjaman sindikasi Pinjaman berjangka Subjumlah 2.301.138 1.430.910 3.732.048 3.195.530 439.865 3.635.395 Foreign currencies Syndicated loans Term loans Subtotal Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit - bersih 8.758.366 (19.136) 8.739.230 7.165.491 (22.111) 7.143.380 Total Allow ance for impairment losses Total loans - net Berdasarkan sektor ekonomi b. By economic sector 31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rupiah Manufaktur Kimia Pertambangan dan perkebunan Perdagangan dan jasa Transportasi Lain-lain Subjumlah 1.686.906 1.598.260 1.066.943 666.664 7.544 5.026.318 2.794.404 380.446 350.000 5.246 3.530.096 Rupiah Manufacturing Chemical Mining and plantation Trade and services Transportation Others Subtotal Mata uang asing Manufaktur Perdagangan dan jasa Kimia Pertambangan dan perkebunan Telekomunikasi Transportasi Subjumlah 1.772.060 847.120 538.885 505.219 61.974 6.790 3.732.048 1.169.830 755.191 1.528.412 181.962 3.635.395 Foreign currencies Manufacturing Trade and services Chemical Mining and plantation Telecommunication Transportation Subtotal Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit - bersih 8.758.366 (19.136) 8.739.230 7.165.491 (22.111) 7.143.380 Total Allow ance for impairment losses Total loans - net - 36 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan c. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Berdasarkan pihak c. By parties 31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Pihak berelasi Rupiah d. Related parties Rupiah 3.490 3.156 Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Subjumlah 5.022.828 3.732.048 8.754.876 3.526.941 3.635.394 7.162.335 Third parties Rupiah Foreign currencies Subtotal Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit - bersih 8.758.366 (19.136) 8.739.230 7.165.491 (22.111) 7.143.380 Total Allow ance for impairment losses Total loans - net Berdasarkan jangka waktu d. By maturity Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut: Loans are classified based on the original term of the loan agreements and remaining periods from statement of financial position date to maturity date are as follows: Berdasarkan periode pinjaman dalam perjanjian kredit: Based on the agreements: original term of the 31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million ≤ 1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun 1.369.299 3.222.262 1.431.651 2.735.154 921.425 1.328.905 1.759.343 3.155.818 ≤ 1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit - bersih 8.758.366 (19.136) 8.739.230 7.165.491 (22.111) 7.143.380 Total Allowance for impairment losses Total loans - net Berdasarkan sisa umur jatuh tempo: Based on remaining periods to maturity date: 31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million ï‚£ 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 12 bulan > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun 600.260 1.043.435 2.488.247 1.900.433 2.593.960 132.031 1.039.858 666.947 1.740.887 620.071 3.097.728 - ï‚£ 1 month > 1 - 3 months > 3 - 12 months > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit - bersih 8.758.366 (19.136) 8.739.230 7.165.491 (22.111) 7.143.380 Total Allowance for impairment losses Total loans - net - 37 - loan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit: Other major information on loans are as follows: 1) Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun untuk kredit dalam mata uang Rupiah adalah 8,57% pada tahun 2016 dan 10,02% pada tahun 2015, sedangkan dalam mata uang asing adalah 3,33% pada tahun 2016 dan 3,57% pada tahun 2015. 1) The average effective annual interest rates were 8.57% in 2016 and 10.02% in 2015 for loans in Rupiah and 3.33% in 2016 and 3.57% in 2015 for loans in foreign currencies. 2) Beberapa kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan. Kredit juga dijamin dengan jaminan tunai standby letter of credit dari BNP Paribas Cabang Hong Kong dan BNP Paribas Cabang Singapura (Catatan 29). Manajemen berkeyakinan agunan yang diterima tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan. 2) Several loans are secured by collateral, which are legalized by deed of encumbrance, power of attorney to sell and other collaterals that are generally accepted in the banking industry. Loans are also secured by cash collateral, in the form of standby letters of credit from BNP Paribas Hong Kong Branch and BNP Paribas Singapore Branch (Note 29). Management believes that collaterals received from debtors are adequate to cover possible losses on uncollectible loan. 3) Kredit untuk modal kerja dalam pinjaman berjangka dan pinjaman sindikasi terdiri dari operating loan dan receivable collateral loan. 3) Loans for working capital under term loans and syndicated loans include operating loans and receivable collateral loans 4) Kredit dalam Rupiah maupun dalam mata uang asing berjangka waktu 1 sampai 5 tahun. Sedangkan kredit dalam rangka pembiayaan bersama dalam Rupiah berjangka waktu 2 sampai 5 tahun dan dalam mata uang asing berjangka waktu 1 sampai 7 tahun. 4) Loans in Rupiah and foreign currencies have terms ranging 1 to 5 years. While syndicated loans in Rupiah have terms ranging 2 to 5 years, and in foreign currency have terms of 1 to 7 years. 5) Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi dengan persentase penyertaan masing-masing sebesar 3,00% sampai 50,00% pada tahun 2016 dan 3,08% sampai 50,00% pada tahun 2015. 5) The Bank’s participation as a member in syndicated loans was 3.00% to 50.00% in 2016 and 3.08% to 50.00% in 2015, respectively. 6) Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah, properti pribadi lain, serta keperluan lain dan akan dibayar kembali dalam 1 sampai 5 tahun melalui pemotongan gaji setiap bulan. Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank diukur pada biaya perolehan amortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan bunga 28,41%. 6) Loans to employees represent loans that are intended for acquisition of vehicles, houses, other personal properties, and other necessities are repayable within 1 to 5 years through monthly payroll deductions. Loans to employees measured at amortized cost using the effective interest method, with interest 28.41%. 7) Tidak ada kredit dalam proses restrukturisasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. 7) There were no loans under restructuring process as of December 31, 2016 and 2015. 8) Tidak terdapat non-performing loan (NPL) pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. 8) There were no non-performing loans (NPL) as of December 31, 2016 and 2015. 9) Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK. 9) As of December 31, 2016 and 2015, there are no loans which exceeded the legal lending limit (BMPK) as stated in the legal lending limit report to Bank Indonesia. 10) Mutasi cadangan kerugian penurunan adalah sebagai berikut: nilai - 38 - 10) The changes in the allowance for impairment losses are as follows: PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued 31 Desember/ December 31, 2016 Rp Juta/ Rp Million 31 Desember/ December 31, 2015 Rp Juta/ Rp Million Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan - kolektif 22.111 19.622 (2.975) 2.489 Saldo akhir tahun 19.136 22.111 Balance at beginning of year Provision (reversal) during the year collective Balance at ending of year Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit. Management believes that the allowance for impairment losses on loans is adequate to cover the losses which might arise from uncollectible loans. 11) Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari kredit adalah sebagai berikut: 11) The carrying amount of loans at amortized cost is as follows: 31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Kredit - bersih Piutang bunga Pendapatan ditangguhkan 8.739.230 44.893 (2.374) 7.143.380 21.334 (5.589) Loans - net Interest receivables Deferred income Jumlah 8.781.749 7.159.125 Total 12) Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat kredit yang dijadikan agunan oleh Bank. 13. 12) As of December 31, 2016 and 2015, there are no loans pledged as collateral by the Bank. ASET TETAP 13. 1 Januari/ January 1, 2016 Rp Juta/ Rp Million Biay a perolehan: Perbaikan prasarana Perabotan kantor dan rumah Perlengkapan kantor dan komputer Kendaraan Aset dalam peny elesaian Jumlah Penambahan/ Additions Rp Juta/ Rp Million PREMISES AND EQUIPMENT Pengurangan/ Reklasif ikasi/ Deductions Reclassification Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million 5.714 1.639 - 2.026 443 - 8.240 1.410 - 2.469 4.862 1.047 - - 5.909 - 2.046 - 14.880 1.731 24.566 Accumulated depreciation: Leasehold improv ements Of f ice and residence f urniture Of f ice equipment and computer Motor v ehicles Total 27.207 Net carry ing v alue 422 Akumulasi peny usutan: Perbaikan prasarana Perabotan kantor dan rumah Perlengkapan kantor dan komputer Kendaraan Jumlah 1.954 92 - 10.727 1.039 18.582 4.575 692 6.406 - Jumlah tercatat bersih 23.003 422 422 - 39 - 36.603 3.421 517 51.773 At cost: Leasehold improv ements Of f ice and residence f urniture Of f ice equipment and computer Motor v ehicles Construction in progress Total 517 10.839 - 10.739 (12.378) (229) 8.763 18.046 3.421 12.378 41.585 - 422 31 Desember/ December 31, 2016 Rp Juta/ Rp Million PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 1 Januari/ January 1, 2015 Rp Juta/ Rp Million Biay a perolehan: Perbaikan prasarana Perabotan kantor dan rumah Perlengkapan kantor dan komputer Kendaraan Aset dalam peny elesaian Jumlah Akumulasi peny usutan: Perbaikan prasarana Perabotan kantor dan rumah Perlengkapan kantor dan komputer Kendaraan Jumlah Jumlah tercatat bersih Penambahan/ Additions Rp Juta/ Rp Million 5.154 PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Pengurangan/ Reklasif ikasi/ Deductions Reclassification Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million 81 1.996 - 14.540 2.947 843 25.480 4.046 1.484 12.149 17.760 4.415 447 1.917 37 9.552 1.439 17.323 1.820 610 2.914 31 Desember/ December 31, 2015 Rp Juta/ Rp Million - 479 5.714 - 30 2.026 105 At cost: Leasehold improv ements Of f ice and residence f urniture Of f ice equipment and computer Motor v ehicles Construction in progress Total 645 1.010 - 1.655 - 18.046 3.421 12.378 41.585 - - 4.862 - - 1.954 - 10.727 1.039 18.582 Accumulated depreciation: Leasehold improv ements Of f ice and residence f urniture Of f ice equipment and computer Motor v ehicles Total 23.003 Net carry ing v alue - (614) 645 1.010 1.655 8.157 Pengurangan aset tetap merupakan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut: Deductions of premises and equipment represent the sales of premises and equipment with details as follows: 31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Jumlah tercatat bersih - - Hasil penjualan aset tetap 9 484 Net carrying value Proceeds from sale of premises and equipment Keuntungan penjualan aset tetap - bersih 9 484 Total gain on sale of premises and equipment - net Beban penyusutan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 yang dibebankan pada laba rugi masing-masing sebesar Rp 6.406 juta dan Rp 2.914 juta (Catatan 26). Depreciation expense for the years ended December 31, 2016 and 2015 were charged to operations amounted to Rp 6,406 million and Rp 2,914 million, respectively (Note 26). Pada tahun 2016 dan 2015, aset dalam penyelesaian telah direklasifikasi ke perbaikan prasarana dan perlengkapan kantor dan komputer. Reklasifikasi pada tahun 2016 termasuk di dalamnya reklasifikasi pengembangan sistem ke aset tidak berwujud sebesar Rp 229 juta. In 2016 and 2015 construction in progress was reclassified to leasehold improvements and office equipment and computer. Reclassification in 2016 included reclassification of system developmnet that was reclassified into intangible assets amounted to Rp 229 million. Nilai buku dari semua aset tetap yang telah disusutkan secara penuh dan masih digunakan atau tidak digunakan dan tidak diklasifikasikan untuk dijual per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 14.793 juta dan Rp 13.952 juta. Gross carrying amount of all property and equipment that are fully depreciated and still in use or retired from active use and not classified as held for sale as of December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp 14,793 million and Rp 13,952 million, respectively. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi terjadinya penurunan nilai aset tetap. Management believes that there is no indication of impairment in the value of premises and equipment. - 40 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Aset tetap diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan gempa bumi kepada PT Asuransi QBE Pool Indonesia dan PT AIG Insurance Indonesia dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 885.500 dan Rp 2.630 juta pada tanggal 31 Desember 2016 dan PT Asuransi QBE Pool Indonesia dan PT Chartis Insurance Indonesia dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 887.578 pada tanggal 31 Desember 2015. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. 14. BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN ASET LAIN-LAIN Premises and equipment are insured against fire and earthquake by PT Asuransi QBE Pool Indonesia and PT AIG Insurance Indonesia for US$ 885,500 and Rp 2,630 million as of December 31, 2016 and PT Asuransi QBE Pool Indonesia and PT Chartis Insurance Indonesia for US$ 887,578 as of December 31, 2015. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible asset losses on the assets insured. 14. PREPAID EXPENSES AND OTHER ASSETS 31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Pihak berelasi Biaya dibayar dimuka Piutang bagi hasil (Catatan 24) Subjumlah 1.024 31 1.055 736 736 Related parties Prepaid expenses Profit sharing receivables (Note 24) Subtotal Pihak ketiga Aset keuangan lainnya Piutang bunga Biaya dibayar dimuka Aset tidak berw ujud Setoran jaminan Lain-lain Subjumlah 232.555 78.386 5.853 4.917 4.047 1.121 326.879 39.933 4.610 4.277 1.107 49.927 Third parties Other financial asset Interest receivables Prepaid expenses Intangible assets Security deposits Others Subtotal Jumlah 327.934 50.663 Total Piutang bunga Interest receivables Piutang bunga terdiri dari pendapatan bunga yang belum diterima dari penempatan pada bank lain, efekefek, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan kredit. Interest receivables pertain to interest accrual from placements with other banks, securities, securities purchased under agreement to resell and loans. Biaya dibayar dimuka Prepaid expenses Biaya dibayar dimuka merupakan biaya sewa gedung kantor, asuransi, langganan data dan biaya dibayar dimuka lainnya dan diamortisasi per bulan menggunakan metode garis lurus. Prepaid expenses are the payment in advance for office space rental, insurance, data subscription and other fees and are amortized on a monthly basis using the straight-line method. Aset tidak berwujud Intangible assets Aset tidak berwujud merupakan aset dalam penyelesaian terdiri dari biaya set-up untuk business continuing plan di Biznet Data Center Cimanggis yang telah selesai pada Januari 2017, untuk pengembangan sistem compliance dan Bank Indonesia yang diperkirakan akan selesai pada Desember 2017 dan untuk pengembangan sistem ebanking di kantor Menara BCA yang diperkirakan akan selesai pada Desember 2018. Intangible assets are construction in progress that represents set up expense for business continuing plan in Biznet Data Center Cimanggis which has been completed in January 2017, system development for compliance and Bank Indonesia which is estimated to be completed in December 2017, and e-banking system development at Menara BCA office which is estimated to be completed in December 2018. - 41 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Setoran jaminan Security deposits Setoran jaminan merupakan uang jaminan untuk sewa gedung kantor dan telepon. Security deposits are the deposits for office space rental and telephone. Aset keuangan lainnya Other financial asset Aset keuangan lainnya merupakan hak untuk menerima kupon atas Surat Utang Korporasi Konversi (Obligasi) yang diterbitkan oleh PT Cheil Jedang Superfeed (CJS). Other financial asset is a right to receive the coupon from Convertible Corporate Bonds (Bonds) issued by PT Cheil Jedang Superfeed (CJS). Bank menandatangani perjanjian pembelian obligasi dengan CJS dengan pokok sebesar Rp 1.740.000 juta dengan kupon tingkat bunga sebesar 3,5% per tahun dan jangka waktu 5 tahun. Selanjutnya Bank melakukan penjualan obligasi tersebut kepada BNP Paribas, Cabang Hong Kong dimana Bank memperoleh pembayaran bersih sebesar Rp 1.506.547 juta setelah dikurangi dengan nilai hak untuk menerima kupon sebesar Rp 233.453 juta. Nilai kontraktual keseluruhan kupon tersebut adalah sebesar Rp 304.500 juta. Bank entered into agreement to subscribe bonds of CJS with principal amount of Rp 1,740,000 million with interest rate coupon at 3.5% per annum for 5 years. Subsequent to such subscription, Bank had sold the bonds to BNP Paribas, Hong Kong Branch which Bank received net settlement amounted to Rp 1,506,547 million after being net off against right to received interest rate coupon amounted to Rp 233,453 million. Contractual value of the interest rate coupon amounted to Rp 304,500 million. 31 Desember/December 31, 2016 Counterparty Tingkat bunga per tahun/ Interest rates per annum Tanggal mulai/ Starting date Jangka waktu/ Term Tanggal jatuh tempo/ Due date 3.5% 22 Desember/December 22, 2016 5 tahun/years 22 Desember/December 22, 2021 PT Cheil Jedang Superfeed 15. SIMPANAN 15. Simpanan terdiri dari: Nilai tercatat/ Carrying value Rp Juta/ Rp Million 233.453 Diskonto yang belum diamortisasi/ Unamortized Discount Rp Juta/ Rp Million 898 DEPOSITS Deposits consist of: 31 Desember/December 31, 2016 Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Jumlah/Total Related parties Third parties Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million Giro Deposito berjangka 5.538 303.000 1.345.735 3.987.028 1.351.273 4.290.028 Demand deposits Time deposits Jumlah 308.538 5.332.763 5.641.301 Total 31 Desember/December 31, 2015 Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Jumlah/Total Related parties Third parties Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million Giro Deposito berjangka 72.013 122.950 840.290 2.052.679 912.303 2.175.629 Demand deposits Time deposits Jumlah 194.963 2.892.969 3.087.932 Total - 42 - Nilai bersih/ Net value Rp Juta/ Rp Million 232.555 PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued a. Giro terdiri atas: a. 2016 Rp Juta/ Rp Million 2015 Rp Juta/ Rp Million Pihak berelasi Rupiah Mata uang asing Subjumlah 4.353 1.185 5.538 71.299 714 72.013 Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Subjumlah 581.604 764.131 1.345.735 313.030 527.260 840.290 Third parties Rupiah Foreign currencies Subtotal Jumlah 1.351.273 912.303 Total Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun: Rupiah Mata uang asing 3,71% 0,21% Deposito berjangka terdiri atas: Related parties Rupiah Foreign currency Subtotal The average annual effective interest rates: Rupiah Foreign currencies 4,28% 0,08% Giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, masing-masing adalah sebesar Rp 10.547 juta dan nihil. b. Demand deposits consist of: Demand deposits that are restricted or pledged as loan collaterals as of December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp 10,547 million and nil, respectively. b. Time deposits consist of: 31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Pihak berelasi Rupiah Related party Rupiah 303.000 122.950 Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Subjumlah 3.252.869 734.159 3.987.028 1.254.320 798.359 2.052.679 Third parties Rupiah Foreign currencies Subtotal Jumlah 4.290.028 2.175.629 Total 8,77% 0,75% The average annual effective interest rates: Rupiah Foreign currencies Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun: Rupiah Mata uang asing 6,46% 0,63% - 43 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode dan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: Classification of time deposits based on the original terms and remaining periods to maturity dates are as follows: Berdasarkan periode deposito berjangka: Based on the original terms of time deposits: 31 Desember/December 31, 2016 Mata uang asing/ Foreign Jumlah/ Rupiah currencies Total Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million 31 Desember/December 31, 2015 Mata uang asing/ Foreign Jumlah/ Rupiah currencies Total Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan 837.305 2.051.053 658.637 8.874 43.393 315.277 335.333 40.156 880.698 2.366.330 993.970 49.030 761.210 490.910 125.150 - 58.721 548.257 191.381 - 819.931 1.039.167 316.531 - 1 month 3 months 6 months 12 months Jumlah 3.555.869 734.159 4.290.028 1.377.270 798.359 2.175.629 Total Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: Based on remaining periods to maturity date: 31 Desember/December 31, 2016 Mata uang asing/ Foreign Jumlah/ Rupiah currencies Total Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million 31 Desember/December 31, 2015 Mata uang asing/ Foreign Jumlah/ Rupiah currencies Total Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million ï‚£ 1 bulan 1-3 bulan 3-6 bulan 6-12 bulan 1.738.299 1.803.859 10.121 3.590 603.591 89.075 37.547 3.946 2.341.890 1.892.934 47.668 7.536 1.189.420 187.850 - 689.037 109.322 - 1.878.457 297.172 - ï‚£ 1 month 1-3 month 3-6 month 6-12 month Jumlah 3.555.869 734.159 4.290.028 1.377.270 798.359 2.175.629 Total Deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, masing-masing adalah sebesar Rp 62.586 juta dan nihil. - 44 - Time deposits that are restricted or pledged as loan collaterals as of December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp 62,586 million and nil, respectively. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 16. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued SIMPANAN DARI BANK LAIN 16. Simpanan dari bank lain terdiri dari: DEPOSITS FROM OTHER BANKS Deposits from other banks consist of: 31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Pihak berelasi Giro Rupiah Mata uang asing Subjumlah 115 316.604 316.719 270.930 68.925 339.855 Related parties Demand deposits Rupiah Foreign currency Subtotal Third parties Interbank money market Rupiah Foreign currency Subtotal Pihak ketiga Penempatan pasar uang antar bank Rupiah Mata uang asing Subjumlah 363.757 363.757 200.000 413.550 613.550 Jumlah 680.476 953.405 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun: per tahun: Rupiah Mata uang asing 0,81% 8,83% 0,41% Klasifikasi penempatan pasar uang antar bank dan deposito berjangka berdasarkan periode dan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: 31 Desember/December 31, 2016 Mata uang asing/ Foreign Jumlah/ Rupiah Currency Total Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million < 1 bulan 1-3 bulan Jumlah 17. Total The average annual effective interest rates: Rupiah Foreign currency Classification of interbank money market and time deposit based on the original terms and remaining periods to maturity dates are as follows: 31 Desember/December 31, 2015 Mata uang asing/ Foreign Jumlah/ Rupiah Currency Total Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million 115 410.911 269.450 411.026 269.450 470.930 - 482.475 - 953.405 - > 1 month 1-3 month 115 680.361 680.476 470.930 482.475 953.405 Total - PINJAMAN YANG DITERIMA 17. Pada tanggal 20 Maret 2014, Bank kembali menerima fasilitas pinjaman sebesar US$ 250 juta dari BNP Paribas S.A., Paris untuk kebutuhan pendanaan dan rencana likuiditas kontinjensi sebesar US$ 250 juta. Tingkat bunga pinjaman yang diterima berkisar antara 0,55% - 1,25%. Fasilitas pinjaman ini tersedia sampai tanggal 20 Maret 2016 dan diperpanjang pada tanggal 1 Juni 2016 sehingga fasilitas pinjaman ini tersedia sampai tanggal 20 April 2020 sejak perpanjangan perjanjian ini ditandatangani. Bank telah menggunakan fasilitas pinjaman tersebut. Saldo pinjaman adalah masing-masing sebesar US$ 220 juta (atau setara Rp 2.963.950 juta) dan US$ 125 juta (atau setara Rp 1.723.125 juta) pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Bunga yang masih harus dibayar dari pinjaman yang diterima masingmasing sebesar US$ 505.203 (atau setara Rp 6.806 juta) dan US$ 77.108 (atau setara Rp 1.063 juta) pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. - 45 - BORROWINGS On March 20, 2014, the Bank received a borrowing facility from BNP Paribas S.A., Paris for the purpose of funding requirement and contingency liquidity plan amounting to US$ 250 million. The borrowings bear an interest rate with range of 0.55% - 1.25%. This loan facility is valid until March 20, 2016 and renewed on June 1, 2016 as such this loan facility is valid until 20 April 2020 from the date of the renewal agreement. The Bank has utilized this facility. The borrowings amounted to US$ 220 million (or equivalent to Rp 2,963,950 million) and US$ 125 million (or equivalent to Rp 1,723,125 million) as of December 31, 2016 and 2015, respectively. Accrued interest from borrowing is US$ 505,203 (or equivalent to Rp 6,806 million) and US$ 77,108 (or equivalent Rp 1,063 million) as of December 31, 2016 and 2015, respectively. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 18. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued UTANG PAJAK 18. TAXES PAYABLE 31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million 19. Pajak kini (Catatan 28) Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 dan 4(2) Pajak pertambahan nilai 42.490 114 1.752 3.837 110 1.585 1.488 94 Current tax (Note 28) Income tax Article 21 Article 23 and 4(2) Value added tax Jumlah 48.189 3.281 Total PINJAMAN SUBORDINASI 19. SUBORDINATED LOANS Berdasarkan Surat Bank Indonesia No. 8/310/Dint tanggal 21 Desember 2016, Bank Indonesia telah menyetujui rencana Bank untuk mengadakan perjanjian pinjaman subordinasi dengan BNP Paribas S.A., Paris. Based on Bank Indonesia Letter No. 8/310/Dint dated December 21, 2006, Bank Indonesia has approved the Bank’s plan to enter into a subordinated loan agreement with BNP Paribas S.A., Paris. Pada tanggal 28 Desember 2015, Bank menerima pinjaman subordinasi sebesar US$ 50 juta dari BNP Paribas S.A., Paris untuk kebutuhan pendanaan dan rencana likuiditas kontinjensi. Pinjaman ini tersedia menjadi dua (2) tranche: US$ 25 juta pada tranche pertama yang harus habis dipinjam sebelum tanggal 31 Desember 2015 dan US$ 25 juta pada tranche kedua yang harus habis dipinjam sebelum tanggal 31 Oktober 2016. Tingkat bunga pinjaman yang diterima adalah LIBOR + 2,850% per tahun pada tanggal 31 Desember 2015. Pada tanggal 29 November 2016, terdapat addendum No. 2 untuk mengubah tingkat bunga pinjaman menjadi LIBOR +2,60% per tahun. Bank telah menggunakan tranche pertama pada 31 Desember 2015 dan tranche kedua pada 26 Oktober 2016 masing-masing sebesar US$ 25 juta, yang akan jatuh tempo 10 tahun sejak tanggal penggunaan tranche. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, total pinjaman subordinasi Bank masing-masing sebesar US$ 50 juta (atau setara Rp 673.625 Juta) dan US$ 25 juta (atau setara Rp 344.625 juta). Bunga yang masih harus dibayar dari pinjaman subordinasi masing-masing sebesar US$ 186.138 (atau setara Rp 2.340 juta) dan US$ 9.592 (atau setara Rp 132 juta) pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. On December 28, 2015, the Bank received subordinated loan from BNP Paribas S.A., Paris for the purpose of funding requirement and contingency liquidity plan amounting to US$ 50 million. This loan will be drawn in two (2) tranches: US$ 25 million for the first tranche shall be drawn on any date before December 31, 2015 and US$ 25 million for the second tranche which shall be drawn on any date before October 31, 2016. The loan bears an interest rate at LIBOR + 2,850% per annum as of December 31, 2015. On November 29, 2016, there is an amendment No. 2 to change the interest rate to LIBOR + 2,60% per annum. The Bank has withdrawn the first tranche on December 31, 2015 and second tranche on October 26, 2016 amounting to US$ 25 million, respectively, which will mature 10 years after the date of tranche the withdrawal. Total outstanding subordinated loan amounted to US$ 50 million (or equivalent to Rp 673,625 million) and US$ 25 million (or equivalent to Rp 344,625 million) as of December 31, 2016 and 2015, respectively. Accrued interest from subordinated loan amounted to US$ 186.138 (or equivalent to Rp 2,340 million) and US$ 9,592 (or equivalent to Rp 132 million) as of December 31, 2016 and 2015, respectively. - 46 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 20. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued LIABILITAS LAIN-LAIN 20. OTHER LIABILITIES 31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Pihak berelasi Biaya masih harus dibayar Utang bunga Subjumlah 11.173 10.404 21.577 64.577 2.271 66.848 Pihak ketiga Liabilitas atas penjualan reverse repo - bersih Pendapatan ditangguhkan Biaya masih harus dibayar Setoran jaminan Utang bunga Lain-lain Subjumlah 4.530.725 44.210 39.601 27.350 10.428 47.459 4.699.773 2.881.824 25.815 30.345 26.447 3.589 25.174 2.993.194 Jumlah 4.721.350 3.060.042 Related parties Accrued expenses Interest payable Subtotal Third parties Liability on sale of reverse repo - net Deferred income Accrued expenses Margin deposits Interest payables Others Subtotal Total Liabilitas atas penjualan reverse repo Liability on sale of reverse repo Akun ini terdiri dari liabilitas yang timbul dari penjualan Surat Utang Negara terkait dengan efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) (Catatan 9). This account consists of liabilities arising from sale of Indonesian Government Bonds related to securities purchased under agreement to resell (reverse repo) (Note 9). Pendapatan ditangguhkan Deferred income Pendapatan ditangguhkan merupakan pendapatan provisi kredit dan provisi lainnya yang diterima dan belum diamortisasi. Deferred income is unamortized unearned fees on loans and other transactions. Biaya masih harus dibayar Accrued expenses Biaya masih harus dibayar terdiri dari biaya pemeliharaan, pemrosesan data, bonus, pelatihan dan utilitas yang belum dibayar. Accrued expenses are the unpaid maintenance, data processing, bonus, training and utilities expenses. Setoran jaminan Margin deposits Setoran jaminan merupakan jaminan yang disyaratkan atas transaksi penerbitan garansi bank. Margin deposits are required for the issuance of bank guarantees. Utang bunga Interest payables Utang bunga terdiri dari beban bunga yang belum dibayar atas simpanan, simpanan dari bank lain, pinjaman diterima dan pinjaman subordinasi. Interest payables pertain to interest accrual from deposits, deposits from other banks, borrowings and subordinated loans. - 47 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 21. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued MODAL SAHAM 21. CAPITAL STOCK The shareholders’ composition as of December 31, 2016 and 2015 were as follows: Susunan pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Pemegang saham Shareholders BNP Paribas S.A, Paris 1.051.549 99,00 1.051.549 BNP Paribas S.A, Paris PT BNP Paribas Securities Indonesia 10.621 1,00 10.621 PT BNP Paribas Securities Indonesia 1.062.170 100,00 1.062.170 Jumlah 22. 31 Desember/December 31, 2016 dan/and 2015 Jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and % kepemilikan/ Jumlah/ fully paid % of ownership Amount Rp Juta/ Rp Million PENDAPATAN BUNGA 22. Rupiah Rp Juta/ Rp Million 2016 Mata uang asing/ Foreign currencies Rp Juta/ Rp Million Total INTEREST REVENUES Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit 30.154 122.395 - 30.154 122.395 108.594 309.491 116.684 108.594 426.175 Placements with Bank Indonesia Securities Securities purchased under agreement to resell Loans Jumlah 570.634 116.684 687.318 Total Rupiah Rp Juta/ Rp Million 2015 Mata uang asing/ Foreign currencies Rp Juta/ Rp Million Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit 27.976 109.034 - 27.976 109.034 35.040 198.400 85.902 35.040 284.302 Placements w ith Bank Indonesia Securities Securities purchased under agreement to resell Loans Jumlah 370.450 85.902 456.352 Total Jumlah pendapatan bunga yang diperoleh dari pihakpihak berelasi pada tahun 2016 dan 2015 masingmasing sebesar Rp 4.189 juta dan Rp 1.001 juta (Catatan 29). - 48 - Total interest revenues from related parties amounted to Rp 4,189 million and Rp 1,001 million in 2016 and 2015, respectively (Note 29). PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 23. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued BEBAN BUNGA 23. Rupiah Rp Juta/ Rp Million Simpanan Simpanan dari bank lain Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Pinjaman yang diterima Pinjaman subordinasi 157.747 6.559 Jumlah Jumlah 165.122 6.677 - 38.383 15.516 8.626 38.383 15.516 172.932 61.392 234.324 8.626 - 2015 Mata uang asing/ Foreign currencies Rp Juta/ Rp Million 99.991 5.376 101.940 5.447 - 20.227 132 38.689 20.227 132 144.056 22.379 166.435 38.689 - PROVISI DAN KOMISI LAINNYA Deposits Deposits from other banks Securities sold under agreement to repurchase Borrowings Subordinated loans Total Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million 1.949 71 Jumlah beban bunga kepada pihak-pihak berelasi pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 57.982 juta dan Rp 28.743 juta (Catatan 29). 24. Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million 7.375 118 Rupiah Rp Juta/ Rp Million Simpanan Simpanan dari bank lain Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Pinjaman yang diterima Pinjaman subordinasi 2016 Mata uang asing/ Foreign currencies Rp Juta/ Rp Million INTEREST EXPENSES Deposits Deposits from other banks Securities sold under agreement to repurchase Borrowings Subordinated loans Total Total interest expenses to related parties amounted to Rp 57,982 million and Rp 28,743 million in 2016 and 2015, respectively (Note 29). 24. OTHER COMMISSIONS AND FEES Akun ini terdiri dari bagi hasil (profit sharing) yang diterima dari entitas BNP Paribas lainnya atas penjualan produk-produk entitas tersebut setelah dikurangi bagi biaya (cost sharing) atas biaya administrasi entitas BNP Paribas lainnya. Biaya bersih yang dibayar pada tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing nihil dan Rp 48.196 juta (Catatan 29). Piutang bagi hasil yang dicatat pada aset lain-lain masing-masing sebesar Rp 31 juta dan nihil pada tahun 2016 dan 2015 (Catatan 14). This account consists of profit sharing received from other BNP Paribas entities from the sale of their products net of cost sharing from other BNP Paribas entities. Net cost sharing paid in 2016 and 2015 amounted to nil and Rp 48,196 million, respectively (Note 29). Profit sharing receivable recognized in other asset in 2016 and 2015 amounted to Rp 31 million and nil, respectively (Note 14). Provisi dan komisi pihak ketiga terdiri dari pendapatan dan beban provisi dan komisi dari jasa perbankan lainnya. Third parties other commissions and fees consist of commissions and fees received and paid from other banking services. Provisi dan komisi lainnya bersih pada tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing Rp 73.105 juta dan Rp 28.915 juta. Net other commissions and fees in 2016 and 2015 amounted to Rp 73,105 million and Rp 28,915 million, respectively. - 49 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 25. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued BEBAN KEPEGAWAIAN 25. 2016 Rp Juta/ Rp Million Gaji dan tunjangan Gratifikasi dan bonus Pelatihan dan pendidikan Imbalan pasca kerja (Catatan 27) Kontribusi pensiun karyaw an Asuransi karyaw an Lain-lain Jumlah 26. 2015 Rp Juta/ Rp Million 65.480 29.504 4.068 2.433 2.656 2.067 2.441 53.839 23.322 3.058 1.788 2.089 967 2.127 Salaries and benefits Gratuities and bonuses Training and education Post-employment benefits (Note 27) Employee retirement contribution Staff insurance Others 108.649 87.190 Total BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 26. 2016 Rp Juta/ Rp Million Pemrosesan data elektronik Sew a Jasa profesional Penyusutan (Catatan 13) Jasa outsourcing Perbaikan dan pemeliharaan Utilitas Pelatihan Jasa teknis Perjamuan Komunikasi Promosi dan iklan Transportasi Lain-lain Jumlah PERSONNEL EXPENSES GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES 2015 Rp Juta/ Rp Million 27.216 13.613 6.512 6.406 3.515 2.534 1.996 1.552 1.300 839 777 749 667 3.705 71.381 22.458 11.475 6.941 2.914 292 2.395 1.031 945 1.282 1.147 790 372 1.334 2.121 55.497 Electronic data processing Rental Professional fees Depreciation (Note 13) Outsourcing services Repairs and maintenance Utilities Training Technical assistance Entertainment Communication Promotion and advertising Transportation Others Total Jumlah pemrosesan data elektronik, jasa teknis, pelatihan dan sewa kepada pihak berelasi sebesar masing-masing Rp 24.981 juta dan Rp 20.519 juta di 2016 dan 2015 (Catatan 29). Total electronic data processing, technical assistance, training and rental with related parties amounted to Rp 24,981 million and Rp 20,519 million, respectively in 2016 and 2015 (Note 29). Perusahaan mempunyai perjanjian sewa dengan PT Grand Indonesia dan PT Bumi Serpong Damai, Tbk untuk penyewaan ruang kantor. Periode sewa dengan PT Grand Indonesia dan PT Bumi Serpong Damai, Tbk selama 3 tahun dan akan berakhir masingmasing sampai dengan 31 Desember 2016 dan 31 Januari 2017. Pembayaran minimum sewa berdasarkan perjanjian sewa pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 8.428 juta dan Rp 8.614 juta. The Bank entered into a rental agreement with PT Grand Indonesia and PT Bumi Serpong Damai, Tbk for office space. The lease period with PT Grand Indonesia and PT Bumi Serpong Damai, Tbk is for 3 years until December 31, 2016 and January 31, 2017, respectively. The minimum lease payments based on the lease agreement as of December 31, 2016 and 2015 is Rp 8,428 million and Rp 8,614 million, respectively. Pada tanggal 5 Oktober 2016, perusahaan melakukan perpanjangan perjanjian sewa dengan PT Grand Indonesia untuk penyewaan ruang kantor selama 2 tahun sampai tanggal 31 Desember 2018. On October 5, 2016, The Bank extend the rental agreement with PT Grand Indonesia for office space rent for 2 years until December 31, 2018. - 50 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 27. IMBALAN PENSIUN PASCA KERJA DAN PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued PROGRAM 27. POST-EMPLOYMENT BENEFITS AND PENSION PLAN Bank membukukan liabilitas imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja lainnya untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut sebanyak 72 dan 56 karyawan masing-masing untuk tahun 2016 dan 2015. The Bank provides provision for long-term and other post-employment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. The number of employees entitled to the benefits is 72 and 56 in 2016 and 2015, respectively. Program pensiun imbalan pasti memberikan eksposur Bank terhadap risiko aktuarial seperti risiko investasi, risiko tingkat bunga dan risiko gaji. The defined benefit pension plan typically expose the Bank to actuarial risks such as investment risk, interest rate risk and salary risk. Risiko Investasi Investment Risk Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung menggunakan tingkat diskonto yang ditetapkan dengan mengacu pada imbal hasil obligasi korporasi berkualitas tinggi. The present value of the defined benefit plan liability is calculated using a discount rate determined by reference to high quality corporate bond yields. Risiko Tingkat Bunga Interest Risk Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program; Namun, sebagian akan di offset (saling hapus) oleh peningkatan imbal hasil atas investasi instrumen utang. A decrease in the bond interest rate will increase the plan liability; however, this will be partially offset by an increase in the return on the plan’s debt investments. Risiko Gaji Salary Risk Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu. The present value of the defined benefit plan liability is calculated by reference to the future salaries of plan participants. As such, an increase in the salary of the plan participants will increase the plan’s liability. Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah: The amounts recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income in respect of these post-employment benefits are as follows: 2016 Rp Juta/ Rp Million Diakui pada laba rugi Biaya jasa kini Beban bunga Penyesuaian lainnya Jumlah Diakui pada penghasilan komprehensif lain Pengukuran kembali kew ajiban imbalan pasti neto Kerugian (keuntungan) aktuarial Jumlah yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain 2015 Rp Juta/ Rp Million 1.858 542 33 2.433 808 3.241 - 51 - 1.438 350 1.788 (71) 1.717 Recognized in profit or loss Current service cost Interest cost Other adjustment Total Recognized in other comprehensive income Remeasurement on the net-defined benefit obligation Actuarial loss (gain) Total recognized in statement of profit or loss and other comprehensive income PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Mutasi dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2016 Rp Juta/ Rp Million Movement of present value of defined benefits obligation in the current year are as follows: 2015 Rp Juta/ Rp Million Saldo aw al Biaya jasa kini Biaya bunga Pengukuran kembali: Kerugian (keuntungan) aktuaria yang timbul dari penyesuaian pengalaman Kerugian aktuaria yang timbul dari perubahan asumsi keuangan Penyesuaian lainnya 6.291 1.858 542 Saldo akhir 9.532 4.574 1.438 350 390 418 33 (574) 503 6.291 Beginning balance Current service cost Interest cost Remeasurement: Actuarial losses (gains) arising from experience adjustments Actuarial losses arising from changes in financial assumption Other adjustment Ending balance Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan kenaikan gaji yang diharapkan. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan. Significant actuarial assumptions for the determination of the defined obligation are discount rate and expected salary increase. The sensitivity analyses below have been determined based on reasonably possible changes of the respective assumptions occurring at the end of the reporting period, while holding all other assumptions constant. ï‚· Jika tingkat diskonto lebih tinggi (lebih rendah) 100 basis poin, kewajiban imbalan pasti akan berkurang masing-masing sebesar Rp 607 (meningkat sebesar Rp 550) dan Rp 362 (meningkat sebesar Rp 396) pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. ï‚· If the discount rate is 100 basis points higher (lower), the defined benefit obligation would decrease by Rp 607 (increase by Rp 550) and Rp 362 (increase by Rp 396) on December 31, 2016 and 2015, respectively. ï‚· Jika pertumbuhan gaji yang diharapkan naik (turun) sebesar 1%, kewajiban imbalan pasti akan naik masing-masing sebesar Rp 1.321 (turun sebesar Rp 1.101) dan Rp 959 (turun sebesar Rp 829) pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. ï‚· If the expected salary growth increases (decreases) by 1%, the defined benefit obligation would increase by Rp 1,321 (decrease by Rp 1,101) and Rp 959 (decrease by Rp 829) on December 31, 2016 and 2015, respectively. Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi. The sensitivity analysis presented above may not be representative of the actual change in the defined benefit obligation as it is unlikely that the change in assumptions would occur in isolation of one another as some of the assumptions may be correlated. Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan. Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis, the present value of the defined benefit obligation has been calculated using the projected unit credit method at the end of the reporting period, which is the same as that applied in calculating the defined benefit obligation liability recognized in the statement of financial position. Durasi rata-rata anggota aktif pada tanggal 31 Desember 2016 adalah 13.07 tahun (2015: 12.41 tahun). The average duration of active members at December 31, 2016 is 13,07 years (2015: 12,41 years). - 52 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Analisa umur estimasi pembayaran liabilitas imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Aging analysis of estimated payment of postemployment benefits as of December 31, 2016 and 2015 are as follows: 31 Desember/ December 31, 2016 Rp Juta/ Rp Million 31 Desember/ December 31, 2015 Rp Juta/ Rp Million < 10 tahun 10 - 20 tahun 20 - 30 tahun > 30 tahun 22.346 39.954 8.259 201 14.751 33.840 2.590 142 < 10 years 10 - 20 years 20 - 30 years > 30 years Jumlah 70.760 51.323 Total Perhitungan penyisihan imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja lainnya dilakukan oleh PT Towers Watson Purbajaga, aktuaris independen. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut: Usia pensiun normal Tingkat diskonto Tingkat proyeksi kenaikan gaji Tingkat mortalitas Tingkat pengunduran diri The provision for long term and other post-employment benefits is calculated by PT Towers Watson Purbajaga, an independent actuary. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions: 2016 2015 55 tahun / years 8,00% 55 tahun / years 8,75% 7,00% 7,00% Tabel Mortalita Indonesia/ Tabel Mortalita Indonesia/ Indonesian Mortality Table Indonesian Mortality Table 2011 (TMI3) 2011 (TMI3) 10% per tahun dari 10% per tahun dari usia 20 tahun dan usia 20 tahun dan menurun secara linier menurun secara linier hingga 0% per tahun hingga 0% per tahun pada usia 45 tahun/ pada usia 45 tahun/ 10% p.a. from age 20 10% p.a. from age 20 reducing linearly reducing linearly to 0% at age 45 to 0% at age 45 Normal retirement age Discount rate Projected salary increment rate Mortality rate Resignation rate Dana Pensiun Pension Fund Sejak tahun 2000, Bank mendanai program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan lokal tetap dengan masa kerja minimum 6 bulan. Program tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan Manulife Indonesia, yang telah disetujui oleh Menteri Keuangan dengan Surat Keputusannya No KEP-140/KM.6/2001, tertanggal 9 Juli 2001. Iuran untuk program pensiun tersebut yang berasal dari Bank bervariasi antara 5,00% sampai dengan 15,00% dari gaji bulanan karyawan sesuai dengan masa kerjanya. Tidak ada iuran wajib dari karyawan untuk program pensiun tersebut. Starting 2000, the Bank funds a defined contribution plan covering all of its permanent local employees with a minimum of 6 months service. The plan was administered by Dana Pensiun Lembaga Keuangan Manulife Indonesia, which was approved by the Minister of Finance in its decision letter No KEP-140/KM.6/2001, dated July 9, 2001. The pension fund contribution by the Bank ranges from 5.00% to 15.00% of the employees monthly salary depending on the length of service. There is no compulsory employee contribution for this pension plan. Kontribusi yang didanai oleh Bank untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp 2.656 juta dan Rp 2.089 juta yang dicatat dalam beban kepegawaian pada laba rugi (Catatan 25). The Bank’s contributions as of December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp 2,656 million and Rp 2,089 million, respectively, and are recorded as part of personnel expenses account in profit or loss (Note 25). - 53 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 28. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued PAJAK PENGHASILAN 28. Beban pajak terdiri atas: Tax expense consists of the following: 2016 Rp Juta/ Rp Million Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah beban pajak INCOME TAX 2015 Rp Juta/ Rp Million 124.746 (26.172) 55.224 (1.080) Current tax Deferred tax 98.574 54.144 Total tax expense Pajak Kini Current Tax Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut: Reconciliation between income before tax per statement of profit or loss and other comprehensive income and taxable income is as follows: 2016 Rp Juta/ Rp Million Laba sebelum pajak Perbedaan temporer: Penyusutan aset tetap Cadangan kerugian penurunan nilai Kerugian belum direalisasi atas perubahan nilai w ajar efek-efek diperdagangkan Penyisihan bonus Beban imbalan pasca kerja Penyisihan lainnya Jumlah Perbedaan permanen: Kenikmatan natura dan beban yang tidak dapat dikurangkan Laba kena pajak 2015 Rp Juta/ Rp Million 381.272 206.315 Income before tax (4.120) (23.948) (1.856) (27.520) Temporary differences: Depreciation expense Provision for impairment losses 110.722 12.492 2.433 7.108 104.687 10.928 7.236 1.788 13.744 4.320 13.024 10.258 498.983 220.893 Rincian beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut: 2016 Rp Juta/ Rp Million Permanent differences: Benefits in kind and non-deductible expenses Taxable income Current tax expense and current tax payable are computed as follows: 2015 Rp Juta/ Rp Million Beban pajak kini: 25% X Rp 498.983 juta tahun 2016 Rp 220.893 juta tahun 2015 Jumlah 124.746 124.746 55.224 55.224 Dikurangi pembayaran pajak dimuka: Pasal 25 (82.256) (55.110) Utang pajak kini (Catatan 18) Unrealized losses from changes in fair value of trading securities Provision bonuses Expenses for post-employment benefits Other provisions Total 42.490 - 54 - 114 Current tax expense: 25% X Rp 498,983 million in 2016 Rp 220,893 million in 2015 Total Less prepaid income tax: Article 25 Current tax payable (Note 18) PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Pajak Tangguhan Deferred Tax Rincian dari aset (liabilitas) pajak tangguhan Bank adalah sebagai berikut: The details of the Bank’s deferred tax assets (liabilities) are as follows: 1 Januari/ January 1, 2015 Rp Juta/ Rp Million Beban penyusutan Cadangan kerugian penurunan nilai Kerugian (keuntungan) yang belum direalisasi atas perubahan nilai w ajar efek-efek diperdagangkan Penyisihan bonus Liabilitas imbalan pasca kerja Penyisihan lainnya Kerugian (keuntungan) yang belum direalisasi atas perubahan nilai w ajar efek-efek tersedia untuk dijual Kerugian (keuntungan) aktuarial yang belum direalisasi Aset pajak tangguhan bersih (dibebankan) ke pendapatan Dikreditkan komprehensif (dibebankan) lain/ ke laba rugi/ Credited Credited (charged) to (charged) to other 31 Desember/ income for comprehensive December 31, the year income 2015 Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million (dibebankan) ke pendapatan Dikreditkan komprehensif (dibebankan) lain/ ke laba rugi/ Credited Credited (charged) to (charged) to other 31 Desember/ income for comprehensive December 31, the year income 2016 Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million 239 (464) - (225) (1.030) - (1.255) (5.507) (6.880) - (12.387) (5.987) - (18.374) 26.183 2.969 2.732 1.809 - 28.915 4.778 27.681 3.123 - 56.596 7.901 1.436 2.722 447 3.436 - 1.883 6.158 608 1.777 - 2.491 7.935 (1.506) - 2.371 865 - (2.690) (1.825) (291) - (18) (309) - 202 (107) (2.488) 53.362 26.245 1.080 2.353 Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak efektif yang berlaku adalah sebagai berikut: 2016 Rp Juta/ Rp Million Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif 29.678 Deferred tax assets net A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax is as follows: 2015 Rp Juta/ Rp Million 381.272 206.315 Beban pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku 25% X Rp 381.272 juta tahun 2016 Rp 206.315 juta tahun 2015 Jumlah 95.318 95.318 51.579 51.579 Pengaruh pajak atas beban yang tidak dapat dikurangkan menurut fiskal 3.256 2.565 98.574 54.144 Jumlah beban pajak 26.172 Depreciation expense Provision for impairment losses Unrealized (gains) losses from changes in fair value of trading securities Provision for bonuses Post-employment benefits obligation Other provisions Unrealized losses (gains) from changes in fair value of available-for-sale securities Unrealized actuarial losses (gains) - 55 - Income before tax per statement of profit or loss and other comprehensive income Tax expense at effective tax rates 25% X Rp 381,272 million in 2016 Rp 206,315 million in 2015 Total Tax effect of non-deductible expenses Total tax expense PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 29. SIFAT DAN BERELASI TRANSAKSI DENGAN PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued PIHAK 29. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Sifat Berelasi Nature of Relationship a. BNP Paribas S.A., Paris merupakan pemegang saham pengendali utama. a. BNP Paribas S.A., Paris is the ultimate controlling shareholder. b. PT BNP Paribas Securities Indonesia merupakan pemegang saham Bank yang dikendalikan oleh pemegang saham pengendali utama. b. PT BNP Paribas Securities Indonesia is the Bank’s shareholder controlled by the ultimate controlling shareholder. c. Perusahaan dan entitas di bawah ini dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama: c. The companies and entities below are owned by the same controlling shareholder: d. - BNP Paribas N.A., Amerika Serikat BNP Paribas, Cabang London BNP Paribas, Cabang Amsterdam BNP Paribas (Suisse) S.A. BNP Paribas S.A., Paris BNP Paribas, Cabang India BNP Paribas, Cabang Hong Kong BNP Paribas, Cabang Singapura BNP Paribas, Cabang Tokyo BNP Paribas Malaysia Berhad BNP Paribas Arbitrage S.N.C. BNL Milano, Italia BNP Paribas Fortis BNP Paribas S.A., Cabang Frankfurt BNP Paribas S.A., Cabang Madrid BNP Paribas, Cabang San Fransisco BNP Paribas, Cabang Seoul BNP Paribas Fortis, Cabang Austria PT BNP Paribas Investment Partners, Indonesia PT BNP Paribas Securities Indonesia BNP Paribas, Cabang Sydney - Dewan komisaris dan direksi merupakan personil manajemen kunci Bank. d. BNP Paribas N.A., USA BNP Paribas, London Branch BNP Paribas, Amsterdam Branch BNP Paribas (Suisse) S.A. BNP Paribas S.A., Paris BNP Paribas, India Branch BNP Paribas, Hong Kong Branch BNP Paribas, Singapore Branch BNP Paribas, Tokyo Branch BNP Paribas Malaysia Berhad BNP Paribas Arbitrage S.N.C. BNL Milano, Italy BNP Paribas Fortis BNP Paribas S.A., Frankfurt Branch BNP Paribas S.A., Madrid Branch BNP Paribas, San Fransisco Branch BNP Paribas, Seoul Branch BNP Paribas Fortis, Austria Branch PT BNP Paribas Investment Partners, Indonesia PT BNP Paribas Securities Indonesia BNP Paribas, Sydney Branch Board of Directors and Commissioners are the key management personnel of the Bank. Transaksi-transaksi Pihak Berelasi Transactions with Related Parties Dalam kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain: In the business, the Bank entered into certain transactions with related parties. These transactions included, among others, the following: Pihak Berelasi Sifat Transaksi BNL Milano, Italia BNP Paribas Fortis BNP Paribas Fortis, Cabang Austria Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi Provisi dan komisi lainnya Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi Giro pada bank lain Pendapatan Bunga Provisi dan komisi lainnya Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi BNP Paribas S.A., Cabang Frankfurt BNP Paribas, Cabang Amsterdam BNP Paribas, Cabang San Fransisco BNP Paribas, Cabang Seoul BNP Paribas S.A, Cabang Madrid BNP Paribas, Cabang India BNP New York N.A., Amerika Serikat - 56 - Catatan/ Notes 30 30 30 30 24 30 30 30 30 30 6 22 24 30 Transaction Type Related Parties Commitments and contingencies with related parties Commitments and contingencies with related parties Commitments and contingencies with related parties Commitments and contingencies with related parties Other commissions and fees Commitments and contingencies with related parties Commitments and contingencies with related parties Commitments and contingencies with related parties Commitments and contingencies with related parties Commitments and contingencies with related parties Demand deposit with other banks Receipt of interest Other commissions and fees Commitments and contingencies with related parties BNL Milano, Italy BNP Paribas Fortis BNP Paribas Fortis, Austria Branch BNP Paribas S.A., Frankfurt Branch BNP Paribas, Amsterdam Branch BNP Paribas, San Fransisco Branch BNP Paribas, Seoul Branch BNP Paribas S.A, Madrid Branch BNP Paribas, India Branch BNP New York N.A., USA PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan Pihak Berelasi BNP Paribas, Cabang Hong Kong PT BNP Paribas Investment Partners, Indonesia BNP Paribas S.A., Paris PT BNP Paribas Securities Indonesia BNP Paribas, Cabang Singapura PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Sifat Transaksi Giro pada bank lain Simpanan dari bank lain Tagihan dan liabilitas derivatif Piutang bagi hasil Pendapatan Bunga Pembayaran bunga Provisi dan komisi lainnya Beban pemrosesan data elektronik dan jasa teknis dalam beban umum dan administrasi Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi Tagihan dan liabilitas derivatif Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk simpanan Pembayaran bunga Giro pada bank lain Tagihan dan liabilitas derivatif Pinjaman yang diterima Pinjaman Subordinasi Pendapatan Bunga Pembayaran bunga Provisi dan komisi lainnya Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi Tagihan dan liabilitas derivatif Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk simpanan Pembayaran bunga Provisi dan komisi lainnya Tagihan dan liabilitas derivatif Piutang bagi hasil Simpanan dari bank lain Liabilitas lain-lain Pendapatan Bunga Pembayaran bunga Provisi dan komisi lainnya Beban pemrosesan data elektronik dan jasa teknis serta training dalam beban umum dan administrasi BNP Paribas, Cabang London BNP Paribas, Cabang Tokyo BNP Paribas Arbitrage S.N.C. BNP Paribas Malaysia Berhard BNP Paribas, Cabang Sydney BNP Paribas (Suisse) S.A. PT BNP Paribas Investment Partners, Indonesia Karyawan Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi Giro pada bank lain Pendapatan Bunga Provisi dan komisi lainnya Giro pada bank lain Tagihan dan liabilitas derivatif Pendapatan Bunga Tagihan dan liabilitas derivatif Tagihan dan liabilitas derivatif Tagihan dan liabilitas derivatif Giro pada bank lain Pendapatan Bunga Pendapatan bunga Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk simpanan Pembayaran bunga Liabilitas lain-lain Pemberian kredit Biaya dibayar dimuka Persentase giro pada bank lain, tagihan derivatif, kredit dan biaya dibayar dimuka dan aset lain-lain kepada pihak berelasi terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut: Giro pada bank lain Tagihan derivatif Kredit Biaya dibayar dimuka dan aset lain-lain Catatan/ Notes 6 16 11 14 22 23 24 26 30 11 15 23 6 11 17 19 22 23 24 31 11 15 23 24 11 14 16 20 22 23 24 26 Transaction Type Demand deposit with other banks Deposits from other banks Derivative receivables and payables Profit sharing receivable Receipt of interest Payment of interest Other commissions and fees Electronic data processing and technical assistance fees in general and administrative expenses Commitments and contingencies with related parties Derivative receivables and payables Placement of funds by related paraties in the form of deposits Payment of interest Demand deposit with other banks Derivative receivables and payables Borrowings Subordinared Loans Receipt of interest Payment of interest Other commissions and fees Commitments and contingencies with related parties Derivative receivables and payables Placement of funds by related paraties in the form of deposits Payment of interest Other commissions and fees Derivative receivables and payables Profit sharing receivable Deposits from other banks Other liabilities Receipt of interest Payment of interest Other commissions and fees Related Parties BNP Paribas, Hong Kong Branch PT BNP Paribas Investment Partners, Indonesia BNP Paribas S.A., Paris PT BNP Paribas Securities Indonesia BNP Paribas, Singapore Branch Electronic data processing and technical assistance and training fees in general and administrative expenses 31 6 22 24 6 11 22 11 11 11 6 22 22 Commitments and contingencies with related parties Demand deposit with other banks Receipt of interest Other commissions and fees Demand deposit with other banks Derivative receivables and payables Receipt of interest Derivative receivables and payables Derivative receivables and payables Derivative receivables and payables Demand deposit with other banks Receipt of interest Receipt of interest Placement of funds by related paraties in the form of deposits Payment of interest Other liabilities Granting of loans Prepaid expenses 15 23 20 12 14 BNP Paribas, London Branch BNP Paribas, Tokyo Branch BNP Paribas Arbitrage S.N.C. BNP Paribas Malaysia Berhard BNP Paribas, Sydney Branch BNP Paribas (Suisse) S.A. PT BNP Paribas Investment Partners, Indonesia The percentage of demand deposits with other banks, derivative receivables, loans and prepaid expenses and other assets for related parties to total assets are as follows: 2016 % 2015 % 0,57 0,14 0,02 0,51 0,55 0,02 Demand deposits w ith other banks Derivative receivables Loans 0,01 0,01 Prepaid expenses and other assets - 57 - Employee PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Persentase simpanan, simpanan dari bank lain, liabilitas derivatif, pinjaman yang diterima, pinjaman subordinasi dan liabilitas lain-lain dari pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas adalah sebagai berikut: Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Pinjaman yang diterima Pinjaman subordinasi Liabilitas lain-lain 2016 % 2015 % 1,90 1,95 0,31 18,25 4,15 0,13 1,77 3,09 0,07 15,70 3,13 0,61 Persentase pendapatan bunga, beban bunga, pendapatan operasional lainnya dan beban operasional lainnya dari atau kepada pihak berelasi terhadap jumlah pendapatan bunga, beban bunga, pendapatan operasional lainnya adalah sebagai berikut: Pendapatan bunga Beban bunga Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya 2015 % 0,61 24,74 1,51 35,00 0,22 17,27 (66,24) 36,97 2015 % 39,39 2,73 29,10 71,59 94,70 99,98 67,29 2016 Rp Juta/ Rp Million Interest revenues Interest expenses Other operating revenues Other operating expenses The percentage of commitment receivables and liabilities and contingent receivables and liabilities from or to related parties to total commitment receivables and liabilities and contigent receivables and liabilities are as follows: 2016 % Bank menyediakan manfaat pada Dewan Direksi dan Komisaris, personil manajemen kunci Bank, sebagai berikut: Deposits Deposits from other banks Derivative payables Borrow ings Subordinated loans Other liabilities The percentage of interest revenues, interest expenses, other operating revenues and other operating expenses from or to related parties to total interest revenues, interest expenses, other operating revenues are as follows: 2016 % Persentase tagihan dan liabilitas komitmen dan tagihan dan liabilitas kontinjensi dari atau kepada pihak berelasi terhadap jumlah tagihan dan liabilitas komitmen dan tagihan dan liabilitas kontinjensi adalah sebagai berikut: Tagihan komitmen Liabilitas komitmen Tagihan kontinjensi Liabilitas kontinjensi The percentage of deposits, deposits from other banks, derivative payables, borrowings, subordinated loans and other liabilities from related parties to total liabilities are as follows: Commitment receivables Commitment liabilities Contingent receivables Contingent liabilities The Bank provides benefits to the Board of Directors and Commissioners, key management personnel of the Bank, as follows: 2015 Rp Juta/ Rp Million Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka panjang lainnya 23.433 624 21.568 399 Short-term employee benefits Other long-term employee benefits Jumlah 24.057 21.967 Total 22,14 25,19 Persentase terhadap beban kepegaw aian - 58 - Percentage to personnel expenses PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 30. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued KOMITMEN DAN KONTINJENSI 30. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES 31 Desember/December 31, 2016 2015 Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Kom itm en Tagihan komitmen Fasilitas pinjaman yang diterima dan belum digunakan Mata uang asing Kontrak pembelian spot yang belum diselesaikan Rupiah Mata uang asing Jumlah tagihan komitmen Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Rupiah Mata uang asing Irrevocable letter of credit yang masih berjalan Rupiah Mata uang asing Kontrak penjualan spot yang belum diselesaikan Rupiah Mata uang asing Jumlah liabilitas komitmen Jumlah liabilitas komitmen - bersih 404.175 1.723.125 3.603 620.699 96.593 1.028.477 1.819.718 Com m itm ents Commitment receivables Undraw n borrow ing facilities Foreign currency Unsettled spot purchase contracts Rupiah Foreign currencies Total commitment receivables Commitment liabilities Unused loan commitments granted to customers Rupiah Foreign currency Outstanding irrevocable letter of credit Rupiah Foreign currencies 2.895.721 1.059.416 3.408.373 2.191.624 49.328 334.954 38.216 619.572 4.558 96.627 - 4.963.549 5.734.840 Total commitment liabilities (3.935.072) (3.915.122) Total commitment liabilities - net Kontinjensi Tagihan kontinjensi Garansi bank yang diterima Rupiah Mata uang asing 4.023.915 21.128.805 4.487.074 6.195.603 Jumlah tagihan kontinjensi 25.152.720 10.682.677 Unsettled spot sell contracts Rupiah Foreign currencies Contingencies Contingent receivables Bank guarantees received Rupiah Foreign currencies Total contingent receivables Liabilitas kontinjensi Garansi bank yang diterbitkan Rupiah Mata uang asing 3.877.708 683.789 1.539.865 392.204 Contingent liabilities Bank guarantees issued Rupiah Foreign currencies Jumlah liabilitas kontinjensi 4.561.497 1.932.069 Total contingent liabilities 20.591.223 8.750.608 Jumlah tagihan kontinjensi - bersih Garansi bank yang diterima merupakan standby letters of credit yang diterbitkan oleh bank lain sebagai jaminan atas kredit yang diberikan oleh Bank. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, garansi bank yang diterima dari pihak berelasi berasal dari BNP Paribas Cabang Hong Kong dan BNP Paribas Cabang Singapura masing-masing sebesar Rp 9.444.972 juta dan Rp 12.238.251 juta (Catatan 29). - 59 - Total contingent receivables - net Bank guarantees received represents standby letters of credit issued by other banks to serve as guarantee for loans issued by the Bank. As of December 31, 2016 and 2015, related party bank guarantees were received from BNP Paribas Hong Kong Branch and BNP Paribas Singapore Branch amounted to Rp 9,444,972 million and Rp 12,238,251 million, respectively. (Note 29). PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 31. ASET DAN LIABILITAS MONETER MATA UANG ASING PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued DALAM 31. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES 31 Desember/December 31, 2016 Mata uang asing (nilai penuh)/ Ekuiv alen Foreign dalam Rp Juta/ currencies Equivalent (full amount) in Rp Million 31 Desember/December 31, 2015 Mata uang asing (nilai penuh)/ Ekuiv alen Foreign dalam Rp Juta/ currencies Equivalent (full amount) in Rp Million Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Ef ek-ef ek Tagihan akseptasi Tagihan deriv atif Kredit Biay a dibay ar dimuka dan aset lain-lain Jumlah aset Liabilitas Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Liabilitas deriv atif Pinjaman y ang diterima Pinjaman subordinasi Liabilitas lain-lain Jumlah liabilitas Jumlah liabilitas - bersih USD EUR USD SGD GBP AUD HKD CNY JPY THB CHF USD USD USD SGD CNY EUR USD 41.300.649 4.143.258 3.318.092 3.503.033 109.997 128.148 31.658 25.784 295.485 45.194 757 7.689.131 39.763.518 21.535.572 102.342 2.578 275.013.472 556.423 58.733 44.703 32.620 1.821 1.246 55 50 34 17 10 103.592 535.714 290.138 953 5 3.705.119 19.300.689 4.005.667 412.332 5.203.329 196 19.041 59.032 471 785.923 431 32.197.243 86.606 263.721.074 266.060 60.312 5.684 50.779 4 192 105 1 90 6 443.839 1.304 3.635.395 USD 1.646.985 22.189 5.353.422 906.202 12.492 4.476.263 USD EUR SGD AUD GBP USD USD USD EUR THB USD USD USD SGD GBP EUR HKD 96.388.198 14.120.155 70.662 5.862 302 50.499.981 39.763.518 963.648.397 68.046.231 87.730 220.000.000 50.000.000 2.876.378 3.186.772 88.734 33.437 245.203 1.298.591 200.164 658 57 5 680.361 535.714 156.850 3.601 33 2.963.950 673.625 38.752 29.675 1.469 474 426 6.584.405 77.944.868 15.386.868 2.063.440 4.859 98 35.000.000 87.720.638 113.637 125.000.000 25.000.000 3.709.757 3.176.061 37.458 203.519 1.074.470 231.675 20.137 49 2 482.475 1.209.229 1.711 1.723.125 344.625 51.139 30.995 564 362 5.170.196 (1.230.983) - 60 - (693.933) Assets Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Securities Acceptances receiv able Deriv ativ es receiv able Loans Prepaid expenses and other assets Total assets Liabilities Deposits Deposits f rom other banks Acceptances pay able Deriv ativ es pay able Borrowings Subordinated loans Other liabilities Total liabilities Total liabilities - net PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah kurs Reuters dengan rincian sebagai berikut: Mata uang asing Dollar Amerika Serikat Euro Dollar Singapura Poundsterling Inggris Yen Jepang Dollar Australia Franc Sw iss Dollar Hong Kong Yuan Cina Bath Thailand The foreign exchange rates used for monetary assets and liabilities of the Bank denominated in foreign currencies were Reuters spot rates as follows: 2016 2015 Foreign currencies 13.472,50 14.175,77 9.311,93 16.555,01 115,07 9.723,11 13.208,98 1.737,34 1.939,19 376,12 13.785,00 15.056,67 9.758,95 20.439,02 114,52 10.083,73 13.919,33 1.778,70 2.122,85 - U.S. Dollar Euro Singapore Dollar Great Britain Poundsterling Japanese Yen Australian Dollar Sw iss Franc Hong Kong Dollar Chinese Yuan Thailand Bath 32. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM 32. GOVERNMENT GUARANTEE ON OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, LPS menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Based on the Indonesia Deposit Insurance Agency (LPS) Regulation No. 1/PLPS/2005 dated September 26, 2005 regarding Deposit Guarantee Program, since September 22, 2005 LPS will guarantee bank deposits consisting of demand deposits, time deposits, certificate of deposits, savings deposit, and other forms of deposits, including deposits from other banks. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 66/2008 tanggal 13 Oktober 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang Dijamin LPS, saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah maksimal Rp 2.000 juta. Based on Government Regulation No. 66/2008 dated October 13, 2008 regarding Deposits Balance Guaranted by LPS, the guaranted bank balance of each customer is Rp 2,000 million. Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar untuk tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 8.544 juta dan Rp 4.543 juta dicatat dan diakui pada akun lain-lain dalam beban operasional lainnya. The Government guarantee premiums paid in 2016 and 2015 amounting to Rp 8,544 million and Rp 4,543 million, respectively, are included under others account in other operating expenses. 33. RASIO KEWAJIBAN MINIMUM PENYEDIAAN MODAL 33. CAPITAL ADEQUACY RATIO Sebagai bank yang beroperasi di Indonesia, Bank diwajibkan oleh Bank Indonesia untuk memenuhi kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) diatas persentase tertentu. As a bank operating in Indonesia, the Bank is required by Bank Indonesia to maintain all the times a capital adequacy ratio (CAR) above a specified percentage. Tujuan manajemen permodalan Bank adalah untuk memastikan bahwa Bank memiliki permodalan yang kuat sehingga mampu menyerap potensi kerugian baik akibat krisis keuangan dan ekonomi, memenuhi seluruh kegiatan operasionalnya dan peraturan permodalan, serta mendukung pertumbuhan bisnis dan pelanggan, deposan, dan kepercayaan pasar. Praktik manajemen permodalan Bank difokuskan untuk menjaga kualitas posisi keuangan dengan mempertahankan modal dasar yang kuat dan memaksimalkan laba ke Kantor Pusat. The Bank’s capital management objective is to ensure that the Bank is well capitalized and able to absorb potential losses from financial and economic crisis, fulfill all operational activity and regulatory capital, support business growth and sustain customers, depositors and market confidence. The Bank’s capital management practices are focused on preserving the quality of its financial position by maintaining a solid capital base and maximizing returns to the Bank’s Head Office. - 61 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Sepanjang tahun, Bank telah mematuhi seluruh persyaratan modal eksternal yang telah ditetapkan. The Bank has complied with all externally imposed capital requirements throughout the year. 31 Desember/ December 31, 2016 31 Desember/ December 31, 2015 Modal Modal inti Modal pelengkap 2.050.707 805.987 1.781.127 439.265 Capital Core capital Supplementary capital Jumlah modal 2.856.694 2.220.392 Total capital 10.588.917 604.347 1.561.196 7.571.161 524.426 1.348.693 Risk w eighted assets: for credit risk for operational risk for market risk Aset tertimbang menurut risiko: untuk risiko kredit untuk risiko operasional untuk risiko pasar Rasio KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional 25,52% 27,43% CAR w ith credit and operational risk Rasio KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit, operasional dan pasar 22,40% 23,51% CAR w ith credit, operational and market risk Perhitungan rasio KPMM dilakukan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 14/18/PBI/2012 tanggal 28 November 2012 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/37/DPNP tanggal 27 Desember 2012. Untuk perhitungan risiko kredit, operasional dan pasar didasarkan pada Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP tanggal 18 Pebruari 2011 untuk risiko kredit, Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 untuk risiko operasional dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/21/DPNP tanggal 18 Juli 2012 untuk risiko pasar. - 62 - Capital Adequacy Ratio Calculation was calculated in accordance with the Bank Indonesia Regulation No. 14/18/PBI/2012 dated November 28, 2012 and the Circular Letter of Bank Indonesia No. 14/37/DPNP dated December 27, 2012. As for the calculation of credit, operational and market risk are based on Bank Indonesia Circular Letter of No. 13/6/DPNP dated February 18, 2011 for credit risk, Bank Indonesia Circular Letter No. 11/3/DPNP dated January 27, 2009 for operational risk and Circular Letter of Bank Indonesia No. 14/21/DPNP dated July 18, 2012 for market risk. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 34. KLASIFIKASI KEUANGAN ATAS ASET DAN Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Rp Juta/ Rp Million PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued LIABILITAS 34. CLASSIFICATION OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES 31 Desember/December 31, 2016 Diukur pada nilai wajar melalui Biaya perolehan laba rugi (FVTPL)/ diamortisasi Measured at fair lainnya/ value through Tersedia At profit or loss untuk dijual/ amortized (FVTPL) Available-for-sale costs Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million Jumlah tercatat/ Total carrying amount Rp Juta/ Rp Million Aset Keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan akseptasi Tagihan derivatif Kredit Aset lain-lain Jumlah 822.512 140.709 1.069.762 266.594 - 4.530.725 669.380 8.739.230 315.019 - - Jumlah - 822.512 140.709 1.069.762 1.745.700 - - - - 4.530.725 669.380 369.895 8.739.230 315.019 - 18.402.932 919.960 369.895 929.041 919.960 839.986 - 5.641.301 680.476 669.380 2.963.950 673.625 4.629.681 5.641.301 680.476 669.380 839.986 2.963.950 673.625 4.629.681 839.986 - 15.258.413 16.098.399 - Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Rp Juta/ Rp Million - 559.146 16.553.931 Liabilitas Keuangan Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Liabilitas derivatif Pinjaman yang diterima Pinjaman subordinasi Liabilitas lain-lain - 31 Desember/December 31, 2015 Diukur pada nilai wajar melalui Biaya perolehan laba rugi (FVTPL)/ diamortisasi Measured at fair lainnya/ value through Tersedia At profit or loss untuk dijual/ amortized (FVTPL) Available-for-sale costs Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million Jumlah 414.297 118.761 204.969 73.803 - 2.881.824 7.143.380 44.210 - 10.881.244 746.842 719.540 - 523.884 1.270.726 719.540 - 414.297 118.761 204.969 1.540.185 - 2.881.824 523.884 7.143.380 44.210 - 12.871.510 Liabilitas Keuangan Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Pinjaman yang diterima Pinjaman subordinasi Liabilitas lain-lain - 1.793.484 - - 3.087.932 953.405 1.723.125 344.625 3.009.053 3.087.932 953.405 1.793.484 1.723.125 344.625 3.009.053 Jumlah - 1.793.484 - 9.118.140 10.911.624 - 63 - Total Financial Liabilities Deposits Deposits from other banks Acceptances payable Derivatives payable Borrowings Subordinated loans Other liabilities Total Jumlah tercatat/ Total carrying amount Rp Juta/ Rp Million Aset Keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan derivatif Kredit Aset lain-lain Financial Assets Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia Securities Securities purchased under agreement to resell Acceptances receivable Derivatives receivable Loans Other assets Financial Assets Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia Securities Securities purchased under agreement to resell Derivative receivables Loans Other assets Total Financial Liabilities Deposits Deposits from other banks Derivative payables Borrowings Subordinated loans Other liabilities Total PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 35. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Selain yang dijelaskan pada tabel dibawah ini, manajemen mempertimbangkan nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas mendekati nilai wajarnya. 35. FAIR VALUE LIABILITIES OF FINANCIAL ASSETS AND Except as detailed in the following table, the management considers the carrying amount of financial assets and liabilities approximate their fair values. 31 Desember/December 31, 2016 Aset Keuangan Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit Aset keuangan lainnya Jumlah Liabilitas Keuangan Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)/ Measured at fair value through Loans and receivables Rp Juta/ Rp Million Tersedia Biaya perolehan diamortisasi lainnya/ Other Jumlah tercatat/ Total Nilai wajar/ profit or loss (FVTPL) untuk dijual/ Available-for-sale amortized costs carrying amount Fair value Rp Juta/ Rp Million Rp Juta/ Rp Million Rp Juta/ Rp Million Rp Juta/ Rp Million Rp Juta/ Rp Million 4.530.725 8.739.230 232.555 - - - 4.530.725 8.739.230 232.555 4.471.401 8.739.007 232.555 13.502.510 - - - 13.502.510 13.442.963 4.530.725 - - - 4.530.725 4.471.401 Financial Assets Securities purchased under agreement to resell Loans Other financial asset Total Financial Liabilities Securities sold under agreement to repurchase 31 Desember/December 31, 2015 Aset Keuangan Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit Jumlah Liabilitas Keuangan Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)/ Measured at fair value through Loans and receivables Rp Juta/ Rp Million Tersedia Biaya perolehan diamortisasi lainnya/ Other Jumlah tercatat/ Total Nilai wajar/ profit or loss (FVTPL) untuk dijual/ Available-for-sale amortized costs carrying amount Fair value Rp Juta/ Rp Million Rp Juta/ Rp Million Rp Juta/ Rp Million Rp Juta/ Rp Million Rp Juta/ Rp Million 2.881.824 7.143.380 - - - 2.881.824 7.143.380 2.822.736 7.142.245 Financial Assets Securities purchased under agreement to resell Loans 10.025.204 - - - 10.025.204 9.964.981 Total 2.822.736 Financial Liabilities Securities sold under agreement to repurchase 2.881.824 - - - 2.881.824 Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar Valuation techniques and assumptions applied for the purposes of measuring fair value Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan ditentukan sebagai berikut: The fair values of financial assets and liabilities are determined as follows: ï‚· ï‚· Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia, tagihan akseptasi, aset keuangan dari aset lain-lain, simpanan, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, pinjaman yang diterima, pinjaman subordinasi dan piutang serta utang bunga terkait yang diakui dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang memiliki tingkat suku bunga pasar. - 64 - Management believes that carrying amount of demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia, acceptances receivable, financial assets under others assets, deposits, deposits from other banks, acceptances payable, borrowings, subordinated loans and the related interest receivables and payables that are recognized in the financial statements approximate their fair values either because of their short-term maturities or they carry market rates of interest. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued ï‚· Nilai wajar efek-efek dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar. ï‚· Fair value of securities with standard terms and conditions and traded in active market is determined by reference to the quoted market prices. ï‚· Nilai wajar tagihan dan liabilitas derivatif diukur dengan menggunakan kurs kuotasi dan kurva yield yang berasal dari suku bunga kuotasi mencocokkan jatuh tempo kontrak. ï‚· The fair value of derivative receivables and payables are measured at the exchange rate quotations and yield curves derived from quotations to match the interest rate maturity at of the contract. ï‚· Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan lainnya (tidak termasuk yang dijelaskan di atas) ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis. ï‚· The fair values of other financial assets and financial liabilities (excluding those described above) are determined in accordance with generally accepted pricing models based on discounted cash flow analysis using prices from observable current market transactions and dealer quotes for similar instruments. Tabel berikut ini merangkum nilai wajar aset dan liabilitas, dikelompokkan ke tingkat 1 sampai 3 didasarkan pada sejauh mana nilai wajar diamati. Tingkat 1/ Level 1 Rp Juta/ Rp Million Aset diakui pada nilai w ajar Aset keuangan Aset keuangan tersedia untuk dijual Efek- efek Diperdagangkan Efek-efek Tagihan derivatif Aset yang nilai w ajarnya diungkapkan Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kredit Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Aset keuangan lainnya Liabilitas yang nilai w ajarnya diungkapkan Liabilitas Keuangan Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Liabilitas diakui pada nilai w ajar Liabilitas Keuangan Liabilitas derivatif The following table summarize the fair values of the assets and liabilities, grouped into levels 1 to 3 based on the degree to which the fair value is observable. 31 Desember/December 31, 2016 Tingkat 2/ Tingkat 3/ Jumlah/ Level 2 Level 3 Total Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million Assets measured at fair value Financial Assets 919.960 559.146 559.146 - - 919.960 - - 559.146 - 369.895 929.041 369.895 369.895 Available-for-sale Securities Trading Securities Derivative receivables Assets for w hich fair values are disclosed Financial Assets Loans and receivable 4.471.401 4.471.401 4.471.401 - - 8.739.007 8.739.007 - 232.555 8.971.562 4.471.401 232.555 13.442.963 - - 839.986 - - 65 - Loans Securities purchased under agreement to resell Other financial asset 4.471.401 Liabilities for w hich fair values are disclosed Financial Liabilities Securities sold under agreement to repurchase 839.986 Liabilities measured at fair value Financial Liabilities Derivative payables PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan Tingkat 1/ Level 1 Rp Juta/ Rp Million Aset diakui pada nilai w ajar Aset keuangan Aset keuangan tersedia untuk dijual Efek- efek Diperdagangkan Efek-efek Tagihan derivatif Aset yang nilai w ajarnya diungkapkan Aset Keuangan Pinjaman yang dberikan dan piutang Kredit Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Liabilitas yang nilai w ajarnya diungkapkan Liabilitas Keuangan Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Liabilitas diakui pada nilai w ajar Liabilitas Keuangan Liabilitas derivatif PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued 31 Desember/December 31, 2015 Tingkat 2/ Tingkat 3/ Jumlah/ Level 2 Level 3 Total Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million Assets measured at fair value Financial Assets 719.540 746.842 746.842 - - 719.540 - - 746.842 - 523.884 1.270.726 523.884 523.884 Available-for-sale Securities Trading Securities Derivative receivables Assets for w hich fair values are disclosed Financial Assets Loans and receivable 2.822.736 2.822.736 2.822.736 - - 7.142.245 7.142.245 - 7.142.245 2.822.736 9.964.981 - 1.793.484 Loans Securities purchased under agreement to resell - Liabilities for w hich fair values are disclosed Financial Liabilities Securities sold under 2.822.736 agreement to repurchase - Liabilities measured at fair value Financial Liabilities 1.793.484 Derivative payables Pada tahun 2016 dan 2015, tidak terdapat perpindahan metode pengukuran nilai wajar dari tingkat 1 menjadi tingkat 2, dan sebaliknya. In 2016 and 2015, there were no movement of fair value measurement method from level 1 to level 2, and vice versa. Nilai tercatat aset keuangan yang menghasilkan bunga dan nilai tercatat liabilitas keuangan yang berbunga adalah sebesar Rp 16.280.269 juta dan Rp 9.290.883 juta pada tanggal 31 Desember 2016 Rp 12.256.508 juta dan Rp 5.920.781 juta pada tanggal 31 Desember 2015 The carrying amount of the interest bearing financial assets and liabilities amounting to Rp 16,280,269 million and Rp 9,290,883 million and as of December 31, 2016 and Rp 12,256,508 million and Rp 5,920,781 million as of December 31, 2015. - 66 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 36. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued MANAJEMEN RISIKO 36. RISK MANAGEMENT Bank telah mengimplementasikan kebijakan dan prosedur manajemen risiko sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi bank umum No. 5/8/PBI/2003 yang telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum yang telah diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/16/DPNP tentang Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas yang telah diubah dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18/POJK/03/2016 dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 34/SEOJK/03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum. Menurut surat edaran tersebut, penerapan manajemen risiko harus dilakukan tidak hanya pada risiko kredit, risiko pasar maupun risiko operasional, namun juga untuk risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis dan risiko kepatuhan. The Bank has implemented risk management policy and procedure in accordance with Bank Indonesia regulation No. 5/8/PBI/2003 which has been amended with Bank Indonesia Regulation No. 11/25/PBI/2009 concerning “Application of Risk Management for Commercial Bank and Bank Indonesia Circular Letter No. 5/21/DPNP concerning on Application of Risk Management for Commercial Bank which has been amended with Bank Indonesia Circular Letter No.11/16/DPNP concerning on Application of Risk Management for Liquidity Risk which has been amended with Otoritas Jasa Keuangan Regulation No. 18/POJK/03/2016 and Otoritas Jasa Keuangan Circular Letter No. 34/SEOJK/03/2016 concerning on Application of Risk Management for Commercial Bank. As stipulated in the circular letter, application of risk management shall be implemented for credit risk, market risk, operational risk, liquidity risk, legal risk, reputation risk, strategic risk and compliance risk. Bank menyadari bahwa dalam pelaksanaan kegiatannya, terdapat risiko yang melekat antara lain dalam bentuk risiko pasar, risiko likuiditas, risiko kredit dan risiko operasional. Untuk itu, Bank telah mengimplementasikan Struktur Manajemen Risiko Terpadu yang merupakan sarana penentuan strategi, organisasi, kebijakan dan pedoman untuk memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Bank dapat diidentifikasi, diukur, dipantau dan dikendalikan dengan baik. The Bank realizes that in operating its business there will always be inherent risks, i.e. market risk, liquidity risk, credit risk and operational risk. Therefore, the Bank has implemented an Integrated Risk Management Framework, which is a tool for determining strategy, organization, policies and guidelines, to assure that all risks faced by the Bank can be properly identified, measured, monitored, and controlled. Bank memiliki Komite Manajemen Risiko untuk menentukan kebijakan dan pedoman penerapan manajemen risiko serta membahas permasalahan risiko yang dihadapi Bank secara keseluruhan. Untuk pelaksanaan sehari-hari, Bank telah membentuk Unit Manajemen Risiko yang tugasnya mengidentifikasi, mengukur dan memantau segala kegiatan yang mengandung risiko. The Bank has a Risk Management Committee, which is in charge of determining the policies and guidelines of risk management implementation and discussing the overall risk faced by the Bank. For daily operations, the Bank has a Risk Management Unit, whose duties are to identify, measure and monitor all activities entailing risks. RISIKO KREDIT CREDIT RISK Bank secara terus menerus memonitor risiko kredit untuk memastikan kemungkinan kerugian dari tidak dibayarnya kredit dan kontrak keuangan lainnya seminimal mungkin, baik untuk debitur individual maupun secara keseluruhan. The Bank continuously monitors credit risk to ensure that the potential loss from default on financial and contractual agreements is minimized, at both an individual borrower and portfolio level. Struktur kredit yang telah dibakukan menjamin diterapkannya kebijakan dan pelaksanaan pemberian pinjaman secara hati-hati oleh Bank. Kebijakan pemberian pinjaman tertentu telah dilakukan untuk mencerminkan pengalaman dari kredit manajemen, yang bekerja dalam batas tertentu untuk memastikan semua keputusan pemberian pinjaman disetujui dan diketahui pada tingkatan tanggung jawab yang sesuai di Bank. A formalized credit structure ensures prudent lending policies and practices are adopted throughout the Bank. Specific lending discretions have been granted to reflect the experience of lending management, who operates within a defined framework which ensures all lending decisions are approved and noted at the appropriate levels of responsibility within the Bank. - 67 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Risiko kredit dikelola melalui analisis kemampuan peminjam untuk memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pokok. Bank juga memonitor risiko batas maksimum pemberian kredit. Exposure to credit risk is managed through regular analysis of the ability of borrowers to meet interest and principal repayment obligations. The Bank also monitors its legal lending limits. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit (setelah memperhitungkan cadangan kerugian penurunan nilai dan pendapatan bunga yang ditangguhkan) adalah sebagai berikut: Maximum exposure to credit risk (net of allowance of impairment losses and unearned interest income) are as follows: 31 Desember/ December 31, 2016 Rp Juta/ Rp Million Laporan Posisi Keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan akseptasi Tagihan derivatif Kredit Aset lain-lain Subjumlah 822.512 140.709 414.297 118.761 1.069.762 1.745.700 204.969 1.540.185 4.530.725 669.380 369.895 8.739.230 315.019 18.402.932 2.881.824 523.884 7.143.380 44.210 12.871.510 Komitmen dan Kontinjensi Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Bank garansi yang diterbitkan Irrevocable letter of credit yang masih berjalan Kontrak penjualan spot yang belum diselesaikan Subjumlah Jumlah 31 Desember/ December 31, 2015 Rp Juta/ Rp Million 3.955.137 4.561.497 5.599.997 1.932.069 384.282 38.216 624.130 9.525.046 96.627 7.666.909 27.927.978 20.538.419 Konsentrasi kredit atas aset keuangan, komitmen dan kontinjensi berdasarkan jenis debitur sebelum cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: Statement of Financial Position Demand deposits w ith Bank Indonesia Demand deposits w ith other banks Placements w ith Bank Indonesia and other banks Securities Securities purchased under agreement to resell Acceptances receivable Derivatives receivable Loans Other assets Subtotal Commitments and Contingencies Unused loan commitments granted to customers Bank guarantees issued Outstanding irrevocable letter of credit Unsettled spot sell contract Subtotal Total Credit concentration of financial assets, commitments and contingencies by type of debtors excluding allowance for impairment losses are as follows: 31 Desember/December 31, 2016 Giro pada Bank Penempatan pada Indonesia dan Bank Indonesia bank lain/ dan bank lain/ Demand deposits Placements with Bank with Bank Indonesia Indonesia and other banks and other banks Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Pemerintah dan Bank Indonesia Bank-bank Korporasi dan perorangan Jumlah 822.512 140.709 963.221 1.069.762 1.069.762 Efek-efek/ Securities Rp Juta/ Rp Million 1.479.106 266.594 1.745.700 Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/ Securities purchased under agreement to resell Rp Juta/ Rp Million 4.530.725 4.530.725 Tagihan akseptasi/ Acceptances receivable Rp Juta/ Rp Million Tagihan derivatif/ Derivatives receivable Rp Juta/ Rp Million - Kredit/ Loans Rp Juta/ Rp Million 23.572 298.735 - 669.380 47.588 669.380 369.895 - 68 - Biaya dibayar dimuka dan aset lain-lain/ Komitmen dan Prepaid kontinjensi/ expenses and Commitments and Jumlah/ other assets contingencies Total Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million % 33.493 - 4.566.441 3.428.445 9.803.204 12,28 35,10 8.739.230 281.526 4.958.605 14.696.329 52,62 8.739.230 315.019 9.525.046 27.927.978 100,00 Government and Bank Indonesia Banks Corporates and personal Total PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued 31 Desember/December 31, 2015 Giro pada Bank Penempatan pada Indonesia dan Bank Indonesia bank lain/ dan bank lain/ Demand deposits Placements with Bank with Bank Indonesia Indonesia and other banks and other banks Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Pemerintah dan Bank Indonesia Bank-bank Korporasi dan perorangan Jumlah 414.297 118.761 204.969 - - - 533.058 204.969 Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/ Securities purchased under agreement to resell Rp Juta/ Rp Million Efek-efek/ Securities Rp Juta/ Rp Million 1.466.382 73.803 Tagihan derivatif/ Derivatives receivable Rp Juta/ Rp Million 2.881.824 1.540.185 Kredit/ Loans Rp Juta/ Rp Million 3.310 479.042 2.881.824 - Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million % 18.599 1.637.274 2.107.557 5.190.704 11,03 23,80 - 41.532 7.143.380 25.611 6.029.635 13.240.158 65,17 523.884 7.143.380 44.210 7.666.909 20.538.419 100,00 Tabel di bawah menunjukkan kualitas kredit per jenis instrumen keuangan (diluar cadangan kerugian penurunan nilai): Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired Dalam perhatian Lancar/ khusus/Special Current mention Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Biaya dibayar dimuka dan aset lain-lain/ Komitmen dan Prepaid kontinjensi/ expenses and Commitments and other assets contingencies Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million 31 Desember/ December 31 , 2016 Telah jatuh tempo dan mengalami penurunan nilai/ Past due and impaired Kurang lancar/ Less performing Rp Juta/ Rp Million Diragukan/ Doubtful Rp Juta/ Rp Million Macet/ Default Rp Juta/ Rp Million Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million 825.740 369.895 - - - - 825.740 369.895 Fair value through profit or loss Securities Derivative receivables Tersedia untuk dijual Efek-efek 919.960 - - - - 919.960 Available-for-sale Securities 822.512 - - - - 822.512 140.709 1.069.762 - - - - 140.709 1.069.762 4.530.725 669.380 8.758.366 315.019 - - - - 4.530.725 669.380 8.758.366 315.019 18.422.068 - - - - 18.422.068 Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan akseptasi Kredit Aset lain-lain Jumlah Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired Dalam perhatian Lancar/ khusus/Special Current mention Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Total The table below shows credit quality per class of financial assets (gross of allowance for impairment losses) as follows: Nilai w ajar melalui laba rugi Efek-efek Tagihan derivatif Giro pada Bank Indonesia Government and Bank Indonesia Banks Corporates and personal Loans and receivables Demand deposits w ith Bank Indonesia Demand deposits w ith other banks Placements w ith Bank Indonesia Securities purchased under agreement to resell Acceptances receivable Loans Other assets Total 31 Desember/ December 31 , 2015 Telah jatuh tempo dan mengalami penurunan nilai/ Past due and impaired Kurang lancar/ Less performing Rp Juta/ Rp Million Diragukan/ Doubtful Rp Juta/ Rp Million Macet/ Default Rp Juta/ Rp Million Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million Nilai w ajar melalui laba rugi Efek-efek Tagihan derivatif 820.645 523.884 - - - - 820.645 523.884 Fair value through profit or loss Securities Derivatives receivable Tersedia untuk dijual Efek-efek 719.540 - - - - 719.540 Available-for-sale Securities Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia 414.297 - - - - 414.297 Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit Aset lain-lain 118.761 204.969 - - - - 118.761 204.969 2.881.824 7.165.491 44.210 - - - - 2.881.824 7.165.491 44.210 12.893.621 - - - - 12.893.621 Jumlah - 69 - Loans and receivables Demand deposits w ith Bank Indonesia Demand deposits w ith other banks Placements w ith Bank Indonesia Securities purchased under agreement to resell Loans Other assets Total PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Bank menerapkan pemeringkatan kredit internal berdasarkan pengelompokkan kualitas kredit peraturan Bank Indonesia. Peringkat kualitas kredit ditentukan berdasarkan penilaian atas kriteria di bawah ini: The Bank implements internal credit rating that is based on credit quality categorization of Bank Indonesia regulation. The credit quality rating is decided based on assessment of the following criteria: a. Risiko bisnis - Lingkungan ï‚· Politik, ekonomi dan lingkungan sosial ï‚· Sektor usaha dan posisi debitur dalam sektor tersebut - Penilaian manajemen a. Business risk - Environment ï‚· Politic, economic and social environment ï‚· Business sector and position of the counterparty within the sector - Management appraisal b. Risiko keuangan - Kemampuan pembayaran kembali - Sumber-sumber pembiayaan b. Financial risk - Repayment capacity - Financing sources Kategorisasi pemeringkatan kualitas kredit ditentukan sebagai berikut: The credit quality categorization is defined as follows: Kategori/Categories Lancar/Current Dalam perhatian khusus/Special mention Kurang lancar/Less performing Diragukan/Doubted Macet/Default Peringkat/Rating 1+, 1, 12+, 2, 23+, 3, 34+, 4, 45+, 5, 56+, 6, 67+, 7, 78+, 8, 89+, 9, 910+, 10, 1011 12 Definisi Indikatif/Indicative Definition Unggul/Excellent Sangat baik/Very good Baik/Good Diatas rata-rata/Above average Rata-rata/Average Di baw ah rata-rata/Below average Rendah/Poor Lemah/Weak Spekulatif/Speculative Kurang lancar/Substandard Gagal/Default Gagal dan tidak dapat dipulihkan/Irreversible default Agunan Collateral Dalam rangka mitigasi risiko kredit, salah satu bentuk upaya yang dilakukan Bank adalah dengan meminta nasabah memberikan agunan yang akan digunakan sebagai jaminan atas pelunasan fasilitas kredit yang telah diberikan oleh Bank jika nasabah mengalami kesulitan keuangan yang menyebabkan nasabah tidak dapat melunasi kewajibannya kepada Bank. In order to mitigate credit risk, one of the efforts undertaken by the Bank is requesting customers to provide collateral to be pledged as assurance for repayment of the loan facility which has been granted by the Bank if the customer is experiencing financial difficulties which cause customers not to repay their obligations to the Bank. Bentuk-bentuk jaminan yang dapat diterima sesuai dengan kebijakan kredit Bank meliputi: - deposito berjangka, rekening tabungan dan deposito angsuran - standby L/C - piutang - tanah dan/atau bangunan - mesin dan peralatan - persediaan - garansi perusahaan maupun garansi perorangan Forms of acceptable collateral in accordance with the loan policy of the Bank include: - deposits, savings accounts and installment deposit - standby L/C - receivables - land and/or building - machineries and equipment - inventories - corporate guarantee or personal guarantee Prosedur penilaian jaminan untuk tanah dan bangunan maupun mesin dan peralatan menggunakan pihak ketiga sebagai penilai independen dan akan dinilai kembali secara berkala setiap dua tahun sekali. Collateral assessment procedure for land and building as well as machineries and equipment is using a third party as an independent appraiser and will periodically re-assessed every two years. - 70 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Berikut adalah portofolio kredit (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai) yang dimiliki Bank beserta agunan yang menjadi jaminannya: Pinjaman perorangan/ Personal loan Rp Juta/ Rp Million The following are loan (gross of allowance for impairment losses) portfolio owned by the Bank and its collateral: 31 Desember/December 31 , 2016 Pinjaman Pinjaman komersial/ keuangan/ Commercial Financial loan loan Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million Eksposur kredit Nilai jaminan Eksposur jumlah kredit tanpa jaminan Bagian tanpa jaminan dari eksposur kredit (%) 7.544 12.322 0,00% 8.669.145 3.944.462 4.724.683 54,50% 81.677 81.677 100,00% 8.758.366 3.956.784 4.806.360 54,88% Credit exposure Collateral v alue Total unsecured credit exposure Unsecured portion of credit exposure (%) Jenis agunan Standby L/C Kendaraan 12.322 3.944.462 - - 3.944.462 12.322 Ty pes of collateral Standby L/C Vehicles Jumlah 12.322 3.944.462 - 3.956.784 Total Pinjaman perorangan/ Personal loan Rp Juta/ Rp Million Eksposur kredit Nilai jaminan Eksposur jumlah kredit tanpa jaminan Bagian tanpa jaminan dari eksposur kredit (%) Jenis agunan Standby L/C Kendaraan Jumlah 5.246 9.106 31 Desember/December 31 , 2015 Pinjaman Pinjaman komersial/ keuangan/ Commercial Financial loan loan Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million 0,00% 6.948.874 3.097.433 3.851.441 55,43% 211.370 211.370 100,00% 7.165.490 3.106.539 4.062.811 56,70% Credit exposure Collateral v alue Total unsecured credit exposure Unsecured portion of credit exposure (%) 9.106 3.097.433 - - 3.097.433 9.106 Ty pes of collateral Standby L/C Vehicles 9.106 3.097.433 - 3.106.539 Total - - RISIKO PASAR MARKET RISK Risiko pasar adalah risiko terjadinya penurunan nilai karena kecenderungan yang merugikan pada harga atau parameter pasar, baik yang secara langsung dapat atau tidak dapat diamati. Risiko pasar terutama timbul dari kegiatan perdagangan yang dilaksanakan oleh tim Fixed Income Bank dan mencakup faktorfaktor risiko sebagai berikut: Market risk is the risk of incurring a loss of value due to adverse trends in market prices or parameters, whether directly observable or not. Market risk arises mainly from trading activities carried out by the Fixed Income team within the Bank and encompasses different risk factors defined as follows: ï‚· risiko suku bunga yakni risiko berubahnya nilai instrumen keuangan karena perubahan suku bunga pasar; ï‚· interest rate risk is the risk that the value of a financial instrument will fluctuate due to changes in market interest rates; ï‚· risiko nilai tukar yakni risiko berubahnya nilai instrumen keuangan karena perubahan nilai tukar mata uang. ï‚· foreign exchange risk is the risk that the value of an instrument will fluctuate due to changes in foreign exchange rates. Pada Bank, Market Risk berkaitan dengan penetapan, pemantauan, dan penilaian kepekaan akan risiko dan faktor-faktor risiko, dan pengukuran serta pengendalian Value at Risk (VaR), yang merupakan indikator global atas kerugian potensial. Pengelolaan Market Risk memastikan bahwa seluruh kegiatan usaha dilaksanakan sesuai dengan batasan-batasan yang disetujui oleh Direksi. - 71 - Within the Bank, Market Risk has the responsibility to define, monitor and analyse risk sensitivities and risk factors, and to measure and control Value at Risk (VaR), which is the global indicator of potential losses. Market Risk ensures that all business activity complies with the limits approved by the BOD. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Bank menggunakan sistem terintegrasi untuk memantau posisi perdagangan dan mengelola perhitungan VaR secara harian. Sistem ini tidak hanya melacak VaR, tetapi juga parameter posisi rinci dan kepekaan terhadap pasar berdasarkan berbagai kriteria (seperti mata uang, produk, dan lawan transaksi). Sistem ini juga mencakup batasan, cadangan, dan uji stres perdagangan. The Bank uses an integrated system to follow the trading positions on a daily basis and manage VaR calculations. This system not only tracks the VaR, but also detailed positions and sensitivities to market parameters based on various criteria (such as by currency, product, counterparty). This system is also configured to include trading limits, reserves and stress tests. 1. Analisis Value at Risk (VaR) 1. Value at Risk (VaR) Analysis Value At Risk (VaR) merupakan perkiraan kerugian terburuk atas portofolio tertentu selama suatu jangka waktu dan dalam suatu interval keyakinan tertentu karena pergerakan pasar normal. VaR merupakan pengukuran statistik sesuai dengan tingkat keyakinan. Nilai ini bukan merupakan kerugian maksimum dan pada keadaan-keadaan tertentu bisa lebih, contohnya pada saat kondisi pasar yang tidak normal. The Value at Risk (VaR) is the worst loss expected for a given portfolio over a given time horizon and within a given confidence interval due to normal market movements. The VaR is a statistical measure corresponding to a level of confidence. It is not a maximum loss and it can potentially be exceeded in some cases, for example in the event of abnormal market conditions. Metode VaR bertujuan untuk menghitung secara cermat VaR pada suatu hari dengan tingkat keyakinan 99%. Perhitungan VaR dilakukan berdasarkan pendekatan Monte-Carlo, yang tidak hanya melakukan simulasi normal atau log-normal tetapi juga mensimulasikan ketidaknormalan yang sering terjadi pada pasar keuangan, serta menghitung korelasi diantara faktor-faktor risiko. Data pasar historis satu tahun yang berkelanjutan (dikinikan setiap bulan) digunakan untuk melakukan simulasi Monte Carlo. Kumpulan faktorfaktor utama simulasi mencakup: suku bunga, bentang kredit, nilai tukar, harga saham, harga komoditi, dan pengaruh-pengaruh terkait lainnya. VaR methodology aims to accurately compute a oneday Value at Risk at the 99% confidence level. The VaR calculation is based on a Monte-Carlo approach, which not only performs normal or log-normal simulations but also accounts for the non-normality often observed in financial markets as well as correlation between risk factors. A one year rolling window of historical market data (updated every month) is used to calibrate the Monte Carlo simulation. The principle groups of simulated factors includes: interest rates, credit spreads, exchange rates, equity prices, commodities prices, and associated volatilities Di bawah ini angka VaR per 31 Desember 2016 dan 2015 (dalam angka penuh Euro): Following is the Bank’s VaR figures as of December 31, 2016 and 2015 (in full amount Euro): VaR historis (99%, 1 hari) berdasarkan tipe risiko Nilai tukar mata uang asing Tingkat bunga Jumlah eksposur VaR VaR historis (99%, 1 hari) berdasarkan tipe risiko Nilai tukar mata uang asing Tingkat bunga Jumlah eksposur VaR 31 Desember/December 31, 2016 Rata-rata/ Akhir tahun/ Batas/Limit Average Year ended EUR EUR EUR 2.000.000 126.747 711.988 734.788 100.564 679.548 716.227 31 Desember/December 31, 2015 Rata-rata/ Akhir tahun/ Batas/Limit Average Year ended EUR EUR EUR 2.000.000 85.397 658.793 657.059 - 72 - 34.788 734.695 741.673 Historical VaR (99%, one-day) by risk type Foreign exchange Interest rate Total VaR exposure Historical VaR (99%, one-day) by risk type Foreign exchange Interest rate Total VaR exposure PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued While VaR captures the Bank’s daily exposure to currency and interest rate risk, sensitivity analysis evaluates the impact of a reasonably possible change in interest or foreign currency rates over a year. The longer time frame of sensitivity analysis complements VaR and helps the Bank to assess its market risk exposures. Sementara VaR mencakup eksposur harian terhadap risiko mata uang dan suku bunga Bank, analisis sensitivitas mengevaluasi dampak dari perubahan yang mungkin terjadi pada bunga atau nilai tukar mata uang asing selama setahun. Kerangka waktu yang lebih lama dari analisis sensitivitas melengkapi VaR dan membantu Bank untuk menilai eksposur risiko pasarnya. 2. Risiko Suku Bunga 2. Interest Rate Risk Risiko tingkat bunga timbul dari berbagai macam layanan perbankan bagi nasabah termasuk deposito dan pinjaman yang diberikan, fasilitas giro dan rekening administratif (off balance sheet) seperti kontrak berjangka, swap mata uang asing dan swap suku bunga. Interest rate risk arises from provision of a variety of banking services to customers including deposit taking and lending, current account facilities and offbalance sheet items such as forward, cross currency swap and interest rate swap. Komite Aset dan Liabilitas Bank (ALCO) yang terdiri dari manajemen tingkat atas bertanggung jawab atas penerapan serta pengawasan kebijakan manajemen risiko tingkat bunga sesuai dengan batasan dan panduan yang dirancang khusus. Tujuan utama manajemen risiko tingkat bunga adalah untuk membatasi dampak buruk dari pergerakan tingkat bunga terhadap laba dan untuk meningkatkan pendapatan di dalam batasan tertentu. Bila aktivitas lindung nilai alami masih menyebabkan hasil ketidakcocokan tingkat bunga, lindung nilai dilakukan di dalam batasan yang telah ditentukan sebelumnya melalui penggunaan instrumen keuangan fisik swap tingkat bunga dan instrumen keuangan derivatif lainnya. Sebagian besar deposito nasabah dan pinjaman yang diberikan dengan tingkat bunga variabel, langsung berhubungan dengan tingkat bunga pasar atau tingkat bunga yang diumumkan secara berkala dimana mencerminkan pergerakan pasar. The Bank’s Asset and Liability Committee (ALCO), which comprise of executive management is responsible for implementing and monitoring interest rate risk management policies within specifically defined policy guidelines and limits. The main objective of the management of interest rate risk is to limit the adverse effect of interest rate movements on profits and to enhance earnings within defined parameters. Where natural hedging still leaves a resultant interest rate mismatch, these are hedged within predefined limits through the use of physical financial instruments, interest rate swaps and other derivative financial instruments. A substantial portion of customer deposits and lending at variable interest rates, is either directly linked to market rates or based upon published rates which are periodically adjusted to reflect market movements. Tabel di bawah ini merupakan tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk aset dan liabilitas yang penting untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015: The tables below summarize the weighted average interest rates per annum for significant assets and liabilities for the years ended December 31, 2016 and 2015: 2016 Aset Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek - tersedia untuk dijual Efek-efek - diperdagangkan Efek-efek - yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit Liabilitas Simpanan Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Pinjaman subordinasi Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Rupiah/ Rupiah % Mata uang asing/ Foreign currencies % 4,00 6,91 7,29 - 7,11 8,57 3,33 5,09 - 0,42 0,81 1,51 3,79 7,11 - - 73 - Assets Placements with Bank Indonesia Securities - available-for-sale Securities - trading Securities purchased under agreement to resell Loans Liabilities Deposits Deposits from other banks Borrowings Subordinated loans Securities sold under agreement to repurchase PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued 2015 Aset Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek - tersedia untuk dijual Efek-efek - diperdagangkan Efek-efek - yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit Liabilitas Simpanan Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Pinjaman subordinasi Efek-efek - yang dijual dengan janji dibeli kembali Rupiah/ Rupiah % Mata uang asing/ Foreign currencies % 5,63 7,59 7,64 - 8,25 10,02 3,57 5,75 8,83 - 0,75 0,41 0,84 3,45 8,25 - Manajemen risiko suku bunga atas batasan repricing gap dilakukan dengan memonitor sensitifitas aset dan liabilitas keuangan atas berbagai skenario suku bunga baik standar dan non-standar. Skenario standar yang dilakukan tiap bulan mencakup kenaikan atau penurunan paralel 50 basis poin pada kurva imbal hasil. Analisis atas sensitivitas Bank atas kenaikan atau penurunan tingkat suku bunga pasar, dengan asumsi bahwa tidak ada pergerakan asimetris di kurva imbal hasil dan posisi laporan posisi keuangan yang tetap adalah sebagai berikut (dalam jutaan Rupiah): Assets Placements with Bank Indonesia Securities - available-for-sale Securities - trading Securities purchased under agreement to resell Loans Liabilities Deposits Deposits from other banks Borrowings Subordinated loans Securities sold under agreement to repurchase The management of interest rate risk against repricing gap limits is supplemented by monitoring the sensitivity of the Bank’s financial assets and liabilities to various standard and non-standard interest rate scenarios. Standard scenarios that are considered on a monthly basis include a 50 basis points parallel fall or rise in all curves. An analysis of the Bank’s sensitivity to an increase or decrease in market interest rates, assuming no asymmetrical movement in curves and a constant position of statements of financial position is as follows (in million Rupiah): Kenaikan (penurunan) paralel 50 basis poin/ Parallel increase (decrease) 50 basis point 2016 2015 Sensitivitas atas proyeksi pendapatan bunga - bersih Per 31 Desember Rata-rata 12 bulan 44.333/(44.333) 3.694/(3.694) Tabel di bawah ini menunjukkan repricing profile aset dan liabilitas keuangan (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai) Bank yang sensitif terhadap suku bunga dan diurutkan berdasarkan mana yang lebih awal kapan suku bunga tersebut di-repricing (untuk suku bunga mengambang) atau tanggal jatuh temponya (untuk suku bunga tetap). - 74 - 21.345/(21.345) 1.779/(1.779) Sensitivity of projected net interest revenues As of December 31 Average 12 months The table below shows the repricing profile of the Bank’s rate sensitive financial assets (gross of allowance for impairment losses) and liabilities, sorted by repricing date for floating rate assets or liabilities and by maturity for fixed rate assets or liabilities. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued 31 Desember/December 31, 2016 Suku bunga variabel/Variable interest rate Suku bunga tetap/Fixed interest rate Sampai dengan Tanpa suku bunga/Non-interest bearing Sampai dengan Sampai dengan 1 bulan/ 1-12 bulan/ >1 tahun/ 1 bulan/ 1-12 bulan/ >1 tahun/ 1 bulan/ 1-12 bulan/ >1 tahun/ 1 month or less 1-12 months >1 year 1 month or less 1-12 months >1 year 1 month or less 1-12 months >1 year Jumlah / Total Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million Kas - - - - - - - - - - Giro pada Bank Indonesia - - - - - - 822.512 - - 822.512 Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bank lain - - - - - - 140.709 - - 140.709 Demand deposits with other banks Penempatan pada Bank Indonesia - - - 1.069.762 - - - - - 1.069.762 Placements with Bank Indonesia Efek-efek - - - - 345.835 1.399.865 - - - 1.745.700 Securities - - - - 851.429 3.679.296 - Aset keuangan Financial assets Cash Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Securities purchased under Tagihan Akseptasi Tagihan derivatif 11.659 Kredit Aset lain-lain 600.260 - Jumlah aset keuangan 611.919 48.291 123.306 - - - - 4.530.725 317.471 351.910 - 669.380 Acceptances receivable 81.193 105.446 - 369.895 Derivatives receivable 4.557.533 3.593.033 - - - 175 7.365 - - - - - 27.503 35.766 251.750 315.019 4.605.824 3.716.339 1.069.762 1.197.264 5.079.161 1.389.388 493.297 259.115 18.422.068 8.758.366 1.888.165 - 1.351.388 59.971 - - 115 Liabilitas keuangan - - - 2.341.777 Simpanan dari bank lain - - - 680.361 Liabilitas akseptasi - Liabilitas derivatif 12.448 Total financial assets 387.070 - 5.641.301 - 680.476 Deposits from other banks - - - 317.471 351.909 - 669.380 Acceptances payable - - - 32.743 64.238 - 839.986 Derivatives payable - 2.963.950 - - - - - - 2.963.950 Pinjaman subordinasi - - 673.625 - - - - - - 673.625 Liabilitas lain-lain - - - - - - 3.981.062 3.022.138 1.888.165 12.448 387.070 Suku bunga variabel/Variable interest rate Sampai dengan 1 bulan/ 1-12 bulan/ >1 tahun/ 1 month or less 1-12 months >1 year Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million - - 9.763 3.484.718 124.757 3.675.527 - 3.494.481 3.800.284 334.765 294.568 - - 1.233.133 1.723.125 2.956.258 1.878.457 1.878.457 464.269 344.625 808.894 - - 204.969 89.599 334.765 - - 31 Desember/December 31, 2015 Suku bunga tetap/Fixed interest rate Sampai dengan 1 bulan/ 1-12 bulan/ >1 tahun/ 1 month or less 1-12 months >1 year Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million - - Deposits 343.487 - Jumlah liabilitas keuangan 3. Other assets - Pinjaman yang diterima Liabilitas keuangan Simpanan Simpanan pada bank lain Liabilitas derivatif Pinjaman yang diterima Pinjaman subordinasi Liabilitas lain-lain Jumlah liabilitas keuangan Loans Financial liabilities Simpanan Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan derivatif Kredit Biaya dibayar dimuka dan aset lain-lain Jumlah aset keuangan agreement to resell - 277.172 Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing 3. 539.965 4.530.725 16.098.399 Other liabilities Total financial liabilites Jumlah / Total Rp Juta/ Rp Million 26.315 193 12.292 4.643 2.881.824 523.884 7.165.491 3.375.472 23.532 572.998 16.692 43.200 3.986 20.921 44.210 12.893.627 - 912.303 953.405 28.747 20.000 2.488.913 2.488.913 3.087.932 953.405 1.793.484 1.723.125 344.625 3.009.053 10.911.624 Financial liabilities Deposits Deposits from other banks Derivatives payable Borrowings Subordinated loan Other liabilities Total financial liabilites 2.488.913 - 277.172 1.736.826 Subordinated loan 15.992 410 392.911 - 4.629.681 Financial assets Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia Securities Securities purchased under agreement to resell Derivatives receivable Loans Prepaid expenses and other assets Total financial assets 886.559 956.938 4.530.725 6 414.297 118.761 564.027 - 63.847 Tanpa suku bunga/Non-interest bearing Sampai dengan 1 bulan/ 1-12 bulan/ >1 tahun/ 1 month or less 1-12 months >1 year Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million - - 35.109 Borrowings - - - - 81.794 1.976.249 6 414.297 118.761 204.969 1.540.185 - 67.335 438.346 525.681 Foreign Exchange Risk Risiko mata uang Bank pada umumnya timbul dari produk-produk nilai tukar mata uang asing terhadap klien perusahaan dan komersial di pasar pertukaran mata uang asing antar bank. The Bank’s currency risk arises primarily from the provision of foreign currency exchange rate products to corporate and commercial clients in the interbank foreign currency exchange market. Kegiatan perdagangan meliputi transaksi nilai tukar mata uang asing (spot) dan kontrak berjangka mata uang asing (forward), swap mata uang asing, opsi mata uang asing dan pinjaman serta deposito dalam mata uang asing. Trading activities include spot and forward foreign currency transactions, foreign currency swaps, options and foreign currency denominated loans and deposits. Risiko mata uang dimonitor dan dilaporkan setiap hari untuk memastikan bahwa pergerakan nilai tukar mata uang asing yang memburuk tetap terkendali dalam batas-batas yang telah ditentukan. Currency risk is monitored and reported daily to ensure that exposure to adverse foreign currency exchange rate movements is maintained within predefined limits. - 75 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Tabel dibawah menggambarkan posisi mata uang asing atas aset dan liabilitas moneter yang tidak diperdagangkan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dimana Bank memiliki risiko yang signifikan terhadap arus kas masa depan. Analisis tersebut menghitung pengaruh dari pergerakan wajar mata uang asing yang memungkinkan terhadap Rupiah, dengan seluruh variabel lain dianggap konstan, terhadap laporan laba-rugi dan penghasilan komprehensif lain (akibat adanya perubahan aset dan liabilitas moneter yang tidak diperdagangkan yang sensitif terhadap nilai tukar). Kenaikan (penurunan) dalam basis poin/ Increase (decrease) in basis point Mata uang Dollar Amerika Serikat Euro Dollar Singapura The table below indicates the foreign currencies position of non-trading monetary assets and liabilities as of December 31, 2016 and 2015 which the Bank has significant exposure against its forecast cash flows. The analysis calculates the effect of a reasonably possible movement of the currency rate against the Indonesian Rupiah, with all variables held constant, on the statements of comprehensive income (due to change of currency sensitive non-trading monetary assets and liabilities). Sensitivitas dalam laporan laba rugi/ Sensitivity of profit (loss) 2016 2015 100/(100) 100/(100) 100/(100) 9.361/(9.361) 1.419/(1.419) 23/(23) Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004, No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005, No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010, dan No. 14/5/PBI/2012 tanggal 8 Juni 2012, bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi devisa netonya setinggi-tingginya 20% dari modal. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, “posisi devisa neto” merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan liabilitas untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan liabilitas, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. - 76 - 2.175/(2.175) 1.719/(1.719) 4/(4) Currencies US Dollar Euro Singapore Dollar Based on Bank Indonesia Regulation No.5/13/PBI/2003 on July 17, 2003 and its amendments, Bank Indonesia Regulation No. 6/20/PBI/2004 on July 15, 2004, No. 7/37/PBI/2005 on September 30, 2005, No. 12/10/PBI/2010 on July 1, 2010, and No. 14/5/PBI/2012 on June 8, 2012, banks are obliged to maintain maximum NOP at 20% of total capital. Under Bank Indonesia guidelines, “net open position” means the sum of the absolute value of the net difference between asset and liability balances for each foreign currency, and the net differences between claims and liabilities, in the form both commitments and contingencies in administrative accounts, for each foreign currency, which are stated in Rupiah. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued The following table shows the Bank’s Net Open Position (NOP): Berikut ini disajikan rincian Posisi Devisa Neto Bank (PDN): Mata Uang Dollar Amerika Serikat Euro Dollar Singapura Poundsterling Inggris Y en Jepang Dollar Australia Franc Swiss Dollar Hong Kong Bath Thailand Y uan Cina Jumlah 31 Desember/December 31, 2016 Liabilitas dan liabilitas Aset dan tagihan komitmen komitmen dan dan kontinjensi/ kontinjensi/Liabilities, Assets, commitment and commitment and contingent contingent receivables liabilities Mata uang Mata uang asing (nilai asing (nilai penuh)/ Ekuiv alen penuh)/ Ekuiv alen Foreign dalam Rp Juta/ Foreign dalam Rp Juta/ currencies Equivalent currencies Equivalent (full amount) in Rp Million (full amount) in Rp Million Posisi Dev isa Bersih absolut/ Net Open Position absolute Mata uang asing (nilai penuh)/ Ekuiv alen Foreign dalam Rp Juta/ currencies Equivalent (full amount) in Rp Million 1.418.859.570 81.290.597 35.632.590 19.115.586 1.152.356 331.808 963.648.313 82.195.586 35.316.895 19.254.839 1.165.185 328.868 455.211.257 904.989 315.695 139.253 12.829 2.940 110.696 24.283.572 128.110 732 31.490 1.028.756 358.011 1.833 2.794 1.246 10 55 387 694 20.606.769 89.741 23.967.890 5.803 163.534 979.486 332.203 1.486 2.758 56 284 368 644 20.754.488 20.955 315.682 122.307 732 132.044 49.270 25.808 347 36 1.190 10 229 19 50 156.903 Jumlah Modal 2.523.541 Persentase PDN terhadap modal Mata Uang Dollar Amerika Serikat Euro Dollar Singapura Poundsterling Inggris Y en Jepang Dollar Australia Franc Swiss Dollar Hong Kong Y uan Cina Jumlah 6,22% 31 Desember/December 31, 2015 Liabilitas dan liabilitas Aset dan tagihan komitmen komitmen dan dan kontinjensi/ kontinjensi/Liabilities, Assets, commitment and commitment and contingent contingent receivables liabilities Mata uang Mata uang asing (nilai asing (nilai penuh)/ Ekuiv alen penuh)/ Ekuiv alen Foreign dalam Rp Juta/ Foreign dalam Rp Juta/ currencies Equivalent currencies Equivalent (full amount) in Rp Million (full amount) in Rp Million 1.210.683.530 33.993.785 5.208.583 16.689.272 511.833 50.830 1.212.270.737 35.413.554 5.051.920 181 782.228 19.080 445 59.772 701 4 90 192 6 106 1 17.252.334 97 2.000 4.857 135.667 - Jumlah Modal Posisi Dev isa Bersih absolut/ Net Open Position absolute Mata uang asing (nilai penuh)/ Ekuiv alen Foreign dalam Rp Juta/ currencies Equivalent (full amount) in Rp Million 16.711.152 533.210 49.301 1.587.207 1.419.769 156.663 21.880 21.377 1.529 2 84 780.228 14.223 445 758.985 701 2 90 143 6 135 1 45.163 49 241 17.293.955 2.220.392 Persentase PDN terhadap modal 2,03% Batas nilai (absolut) PDN dengan menggunakan modal akhir tahun pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp 504.708 juta dan Rp 444.078 juta. PDN Bank tidak melampaui batas nilai (absolut) yang diperkenankan oleh Bank Indonesia. - 77 - Currencies U.S. Dollar Euro Singapore Dollar Great Britain Poundsterling Japanese Y en Australian Dollar Swiss Franc Hong Kong Dollar Thailand Bath Chinese Y uan Total Total Capital Percentage of NOP to capital Currencies U.S. Dollar Euro Singapore Dollar Great Britain Poundsterling Japanese Y en Australian Dollar Swiss Franc Hong Kong Dollar Chinese Y uan Total Total Capital Percentage of NOP to capital The (absolute) value of NOP as of December 31, 2016 and December 31, 2015 using capital at the end of the year amounting to Rp 504,708 million and Rp 444,078 million, respectively. NOP of the Bank did not exceed the maximum (absolute) limit permitted by Bank Indonesia. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued RISIKO LIKUIDITAS LIQUIDITY RISK Sumber dan jatuh tempo deposito diatur dan dilaporkan setiap hari untuk menghindari berlebihnya konsentrasi dana dan penahanan aset yang lancar di tingkat tertentu untuk menjaga tingkat likuiditas secara terus menerus. The source and maturity of deposits are managed and reported daily to avoid undue concentrations of funding and also to hold appropriate levels of liquid assets in order to maintain a prudent level of liquidity at all times. Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasiorasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar adalah sebagai berikut: The Bank measures and monitors liquidity risk through analysis of liquidity gap and liquidity ratios. One of the liquidity ratios is liquid assets to liquid liabilities. As of December 31, 2016 and 2015, the ratios were as shown below: 2016 Rp Juta/ Rp Million 2015 Rp Juta/ Rp Million Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek Jumlah aset likuid bersih 822.512 140.709 1.069.762 1.745.700 3.778.683 6 414.297 118.761 204.969 1.540.185 2.278.218 Cash Demand deposits w ith Bank Indonesia Demand deposits w ith other banks Placements w ith Bank Indonesia Securities Total net liquid assets Simpanan Simpanan dari bank lain Jumlah liabilitas lancar 5.641.301 680.476 6.321.777 3.087.932 953.405 4.041.337 Deposits Deposits from other banks Total liquid liabilities Rasio lancar 59,77% 56,37% Tabel berikut merupakan rincian sisa jatuh tempo kontrak untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas tidak terdiskonto dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal awal di mana Bank harus melakukan pembayaran. Tabel ini mencakup arus kas bunga dan pokok. Apabila arus kas bunga menggunakan tingkat bunga mengambang, maka jumlah tidak terdiskonto berasal dari kurva suku bunga pada akhir periode pelaporan. Jatuh tempo kontrak didasarkan pada tanggal awal di mana Bank melakukan pembayaran. Liquidity ratio The following tables detail the Bank’s remaining contractual maturity for its non-derivative financial liabilities with agreed repayment periods. The table has been drawn up based on the undiscounted cash flows of financial liabilities based on earliest date on which the Bank is required to pay. The table includes both interest and principle cash flow. To the extent that interest flows are floating rate, the undiscounted amount is derived from interest rate curves at the end of the reporting period. The contractual maturity is based on the earliest date on which the Bank is required to pay. 31 Desember/December 31, 2016 Sampai dengan 1 bulan/ 1 month or less Rp Juta/ Rp Million Tanpa bunga Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas lain-lain Instrumen tingkat bunga variabel Pinjaman yang diterima Pinjaman subordinasi 1.351.388 115 35.109 2.243 - 1-3 bulan/ 1-3 months Rp Juta/ Rp Million 5.766 10.152 1.017.692 - 3-6 bulan/ 3-6 months Rp Juta/ Rp Million 6-12 bulan/ 6-12 months Rp Juta/ Rp Million > 12 bulan/ > 12 months Rp Juta/ Rp Million 6.537 44.730 4.530.725 1.411.359 115 4.629.681 Non-interest bearing Deposits Deposits from other banks Other liabilities 7.760 284.060 - 1.685.735 673.880 2.997.490 673.880 Variable interest rate instruments Borrow ings Subordinated loans 4.231.699 701.411 Fixed interest rate instruments Deposits Deposits from other banks 47.668 8.965 - Instrumen tingkat bunga tetap Simpanan Simpanan dari bank lain 2.342.566 701.411 1.888.133 - 1 999 - Jumlah 4.432.832 2.921.743 64.394 336.326 - 78 - - 6.890.340 Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million 14.645.635 Total PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued 31 Desember/December 31, 2015 Sampai dengan 1 bulan/ 1 month or less Rp Juta/ Rp Million 1-3 bulan/ 1-3 months Rp Juta/ Rp Million 3-6 bulan/ 3-6 months Rp Juta/ Rp Million Tanpa bunga Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas lain-lain 912.303 70.930 81.794 20.000 1.195 - Instrumen tingkat bunga variabel Simpanan dari Bank lain Pinjaman yang diterima Pinjaman subordinasi 401.668 491 - - - 9.242 2.640 3.955 - - Instrumen tingkat bunga tetap Simpanan Simpanan dari bank lain 2.648.867 492.806 428.713 - - Jumlah 4.608.859 452.548 13.197 6-12 bulan/ 6-12 months Rp Juta/ Rp Million > 12 bulan/ > 12 months Rp Juta/ Rp Million 34.998 2.881.824 932.303 70.930 3.009.053 Non-interest bearing Deposits Deposits from other banks Other liabilities 702.034 - 1.049.442 344.739 401.668 1.758.562 344.739 Variable interest rate instruments Deposits from other Banks Borrow ings Subordinated loans 3.077.580 492.806 Fixed interest rate instruments Deposits Deposits from other banks - - 737.032 4.276.005 Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million 10.087.641 Total The following tables detail the Bank’s liquidity analysis for its derivative financial instruments. The table has been drawn up based on the undiscounted contractual net cash inflows and outflows on derivative instruments that settle on a net basis, and the undiscounted gross inflows and outflows on those derivatives that require gross settlement. When the amount payable or receivable is not fixed, the amount disclosed has been determined by reference to the projected interest rates as illustrated by the yield curves at the end of the reporting period. Tabel berikut merinci analisis likuiditas Bank untuk instrumen derivatif keuangan. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas masuk dan arus kas keluar bersih kontraktual tidak didiskontokan dari instrumen derivatif yang diselesaikan secara neto dan arus masuk dan arus kas keluar bruto tidak didiskontokan atas derivatif tersebut yang mengharuskan penyelesaian secara bruto. Ketika jumlah utang atau piutang tidak tetap, jumlah yang diungkapkan telah ditentukan dengan mengacu pada suku bunga diproyeksikan seperti yang digambarkan oleh kurva yield pada akhir periode pelaporan. 31 Desember/December 31 , 2016 Penyelesaian bersih Sw ap suku bunga Sampai dengan 1 bulan/ 1 month or less Rp Juta/ Rp Million 1-3 bulan/ 1-3 months Rp Juta/ Rp Million - - 3-6 bulan/ 3-6 months Rp Juta/ Rp Million 10 6-12 bulan/ 6-12 months Rp Juta/ Rp Million > 12 bulan/ > 12 months Rp Juta/ Rp Million 80.306 216.578 Penyelesaian kotor Sw ap antar mata uang Kontrak berjangka Sw ap mata uang asing 1.221 9.894 (58.343) 9.064 2.823 (39.989) 215 3.991 (7.207) 249.186 (4.485) 3.657 Jumlah (47.228) (28.101) (2.992) 328.664 3.603 220.181 Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million 296.894 263.290 12.222 (101.882) 470.524 Net settled Interest rate sw ap Gross settled Cross currency sw ap Forw ard Foreign currency sw ap Total 31 Desember/December 31 , 2015 Sampai dengan 1 bulan/ 1 month or less Rp Juta/ Rp Million Penyelesaian bersih Sw ap suku bunga Penyelesaian kotor Sw ap antar mata uang Kontrak berjangka Sw ap mata uang asing Jumlah (59) 1-3 bulan/ 1-3 months Rp Juta/ Rp Million 38 3-6 bulan/ 3-6 months Rp Juta/ Rp Million 20.044 6-12 bulan/ 6-12 months Rp Juta/ Rp Million (1) > 12 bulan/ > 12 months Rp Juta/ Rp Million 348.482 368.504 Net settled Interest rate sw ap 859.678 (42.094) 83.576 Gross settled Cross currency sw ap Forw ard Foreign currency sw ap (9.674) (6.893) 19.647 28.937 (2.881) 49.909 124.540 (4.125) 14.020 165.989 (15.902) - 549.886 (12.293) - 3.021 76.003 154.479 150.086 886.075 - 79 - Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million 1.269.664 Total PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Analisis Perbedaan Jatuh Tempo Maturity Mismatch Analysis Tabel di bawah ini menyajikan analisis perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontrak dan asumsi perilaku (behavioral assumptions): The table below shows the maturity mismatch analysis as of December 31, 2016 and 2015, based on maturity and behavioral assumptions: 31 Desember/December 31, 2016 Aset Tanpa bunga Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Tagihan Akseptasi Tagihan derivatif Kredit Aset lain-lain Suku bunga variabel Tagihan derivatif Kredit Suku bunga tetap Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Jumlah aset keuangan Liabilitas Tanpa bunga Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas Akseptasi Liabilitas derivatif Liabilitas lain-lain Suku bunga variabel Liabilitas derivatif Pinjaman Subordinasi Pinjaman yang diterima Suku bunga tetap Simpanan Simpanan dari bank lain Jumlah liabilitas keuangan Selisih Sampai dengan 1 bulan/ 1 month 1 - 3 bulan/ 3 - 6 bulan/ 6 - 12 bulan/ > 12 bulan/ or less Rp Juta/ Rp Million 1 - 3 months Rp Juta/ Rp Million 3 - 6 months Rp Juta/ Rp Million 6 - 12 months Rp Juta/ Rp Million > 12 months Rp Juta/ Rp Million Jumlah/ Total Rp Juta/ Rp Million 822.512 140.709 317.470 81.193 27.503 72.687 56.691 15 22.363 279.223 29.444 60 13.333 19.311 100 70 7.365 251.750 822.512 140.709 669.380 186.639 7.540 315.019 11.659 600.260 1.043.345 40.192 292.026 8.099 3.222.162 123.306 3.593.033 183.256 8.750.826 1.069.762 - 100.750 10.056 235.029 1.399.865 1.069.762 1.745.700 - 851.429 3.679.296 4.530.725 4.336.200 9.054.615 18.422.068 3.071.068 1.295.851 664.334 1.351.388 115 317.471 32.743 35.109 5.766 72.686 19.526 10.152 47.668 279.223 26.227 8.965 6.537 18.485 44.730 4.530.725 1.411.359 115 669.380 96.981 4.629.681 12.448 - 9.064 - 40.416 - 337.590 - 343.487 673.625 2.963.950 743.005 673.625 2.963.950 2.341.777 680.361 1.887.167 - 4.771.412 2.004.361 402.499 408.340 8.511.787 16.098.399 (1.700.344) (708.510) 261.835 3.927.860 542.828 2.323.669 - - 80 - 998 - - 4.229.942 680.361 Assets Non-interest bearing Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Acceptances receivable Derivatives receivable Loans Other assets Variable interest rate Derivative receivables Loans Fixed interest rate Placements with Bank Indonesia Securities Securities purchased under agreements to resell Total financial assets Liabilities Non-interest bearing Deposits Deposits from other banks Acceptances payable Derivative payables Other liabilities Variable interest rate Derivatives payable Subordinated loan Borrowings Fixed interest rate Deposits Deposits from other banks Total financial liabilities Difference PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued 31 Desember/December 31, 2015 Aset Tanpa bunga Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Tagihan derivatif Kredit Biaya dibayar muka dan aset lain-lain Suku bunga variabel Tagihan derivatif Kredit Suku bunga tetap Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek Efek-efek yang dibeli denagn janji dijual kembali Jumlah aset keuangan Liabilitas Tanpa bunga Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas lain-lain Suku bunga variabel Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Pinjaman Subordinasi Pinjaman yang diterima Suku bunga tetap Simpanan Simpanan dari bank lain Jumlah liabilitas keuangan Selisih Sampai dengan 1 bulan/ 1 month 1 - 3 bulan/ 3 - 6 bulan/ 6 - 12 bulan/ > 12 bulan/ or less Rp Juta/ Rp Million 1 - 3 months Rp Juta/ Rp Million 3 - 6 months Rp Juta/ Rp Million 6 - 12 months Rp Juta/ Rp Million > 12 months Rp Juta/ Rp Million 6 414.297 118.761 15.992 410 5.077 70 5.333 9 23.532 13.342 3.146 204 3.986 44.210 9.763 1.039.448 87.347 666.877 10.249 525.608 27.161 1.281.209 334.765 3.647.103 469.285 7.160.245 204.969 89.599 100.387 115.875 347.765 886.559 204.969 1.540.185 2.488.913 2.881.824 7.378.261 12.893.627 1.916.777 - Total Rp Juta/ Rp Million 15.905 114 - - Jumlah/ 873.100 392.911 - 1.053.131 1.672.358 - 12.292 4.643 6 414.297 118.761 54.599 5.246 817.260 70.930 28.747 81.794 20.000 52.105 1.195 15.226 9.242 95.043 400.000 - 116.287 - 154.833 - 1.878.457 482.475 277.172 - 3.854.706 466.759 179.301 228.151 6.182.707 10.911.624 (1.937.929) 406.341 873.830 1.444.207 1.195.554 1.982.003 - 4 34.998 2.881.824 837.260 70.930 96.082 3.009.053 193.149 - 1.233.133 344.625 1.723.125 95.043 400.000 1.697.402 344.625 1.723.125 - - 2.155.629 482.475 Assets Non-interest bearing Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Derivative receivables Loans Prepaid expenses and other assets Variable interest rate Derivative receivables Loans Fixed interest rate Placements with Bank Indonesia Securities Securities purchased under agreements to resell Total financial assets Liabilities Non-interest bearing Deposits Deposits from other banks Derivative payables Other liabilities Variable interest rate Deposits Deposits from other banks Derivative payables Subordinated loan Borrowings Fixed interest rate Deposits Deposits from other banks Total financial liabilities Difference Giro dapat ditarik setiap waktu, sedangkan deposito berjangka dapat ditarik pada tanggal jatuh tempo yang sebagian besar akan jatuh tempo dalam 30 hari. Namun demikian, pada kenyataannya, sebagian dari giro dan deposito berjangka seringkali disimpan untuk jangka waktu yang lama tanpa penarikan (contohnya deposito berjangka yang diperpanjang). Sebagai bagian dari strategi bisnis, Bank telah melakukan langkah-langkah untuk mempertahankan nasabahnya dan menarik nasabah baru untuk meningkatkan pertumbuhan simpanannya. Demand deposits can be withdrawn at any time, while time deposits may be withdrawn on the specified maturity dates, which are mostly 30 days. However, in reality, certain percentages of these demands and time deposits are often maintained for long periods without withdrawal (e.g. time deposits are rolled over). As part of the business strategy, the Bank has measured in place to maintain its existing depositors and attract new depositors to promote the growth of its deposit liabilities. RISIKO OPERASIONAL OPERATIONAL RISK Risiko operasional adalah risiko kerugian karena sistem dan pengendalian yang tidak memadai, kesalahan manusia atau kegagalan manajemen. Termasuk didalamnya adalah bencana alam, kegagalan sistem, risiko asuransi, risiko manajemen dana, risiko kendali operasi, penyelewengan dan ketidakpatuhan terhadap peraturan dan perundangundangan. Operational risk is the risk of losses as a result of inadequate systems and controls, human error or management failure. It includes the threat of natural disasters, systems failure, insurance risk, funds management risk, custodial operations risk, fraud and non-compliance with legislation and regulations. - 81 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Kerangka kerja yang sistematis diterapkan untuk memastikan risiko operasional dapat diidentifikasi dan dikendalikan. Termasuk didalamnya adalah bermacam-macam pengendalian kebijakan yang telah diformalkan, prosedur yang didokumentasikan, praktik usaha dan pengawasan kepatuhan. Kendali-kendali tersebut akan ditinjau kembali dan disempurnakan secara berkala. A systematic framework is in place to ensure operational risk is identified and controlled. This encompasses a variety of controls including formal policies, documented procedures, business practices and compliance monitoring. These controls are subject to frequent review and improvement. RISIKO HUKUM LEGAL RISK Risiko hukum merupakan risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan pengikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Legal risks can be caused by weaknesses in the legal aspects such as law suits, an absence of clear and supportive laws, or weaknesses in contracts, claims or collateral agreement. Pengelolaan risiko hukum dilakukan untuk memastikan agar seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan pihak ketiga didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum. Legal risks are managed to ensure that all activities and business relationships between the Bank and third parties are based on rules and conditions that are capable of protecting the Bank’s interests from a legal perspective. RISIKO STRATEJIK STRATEGIC RISK Risiko stratejik adalah risiko yang disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Bank mengelola risiko stratejik melalui pemantauan terhadap realisasi rencana bisnis Bank. Strategic risk is a risk caused by adoption and implementation of an inappropriate strategy of the Bank, inappropriate decision making in the business affairs of the Bank or lack of responsiveness of the Bank to external change. The Bank manages the strategic risk through monitoring of the realization of the Bank’s business plan. Dalam pengelolaan kebijakan risiko stratejik, Bank menyusun rencana stratejik dan rencana kerja (business plan) sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan mempertimbangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi strategi bisnis Bank. Pemantauan atas eksposur risiko ini dilakukan secara periodik dengan cara membandingkan antara realisasi dengan rencana bisnis yang telah ditetapkan. In the strategic risk management policy, the Bank sets the strategic plan and business plan according to the prevailing regulation by considering the external factors which might have impact to the Bank’s business strategy. The monitoring of the risks exposures are done periodically by comparing the business realization with stated Bank’s business plan. RISIKO KEPATUHAN COMPLIANCE RISK Risiko kepatuhan merupakan risiko yang timbul ketika Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Risiko kepatuhan, jika tidak dikelola dengan baik, berpotensi pada pengenaan denda, hukuman atau rusaknya reputasi. Compliance risk is the risk when the Bank does not comply or implement law and regulations and other policies applied. If compliance risk is not managed well, it will potentially lead to penalty charges, punishment or reputation damage. Bank secara aktif melakukan penilaian terhadap kebijakan Pedoman dan Prosedur Internal untuk memastikan bahwa seluruh peraturan eksternal telah diakomodasi sedemikian rupa dan selanjutnya untuk dipatuhi dalam pelaksanaannya. The Bank actively assesses the Bank’s Internal Guidelines and Procedures to ensure that all external regulations have been accommodated and implemented. - 82 - PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 37. PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued Dalam menilai dan mengevaluasi manajemen risiko, Dewan Direksi telah memberlakukan pendekatan riskbased bank rating (RBBR) yang diterapkan oleh Bank Indonesia dalam menilai kesehatan umum menyeluruh bank di Indonesia. In assessing and evaluating risk management, the Board of Directors has enacted risked-based bank rating approach as applied by Bank Indonesia in assessing the overall general soundness of banks in Indonesia. Bank memiliki Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) jauh di atas persyaratan minimum Bank Indonesia sebesar 8,00%. Tidak terdapat kasus pelanggaran dan sanksi terhadap batas maksimum pemberian kredit. The Banks has Capital Adequacy Ratio (CAR) that is well above Bank Indonesia's minimum requirement of 8.00%. There were no cases of violations and sanctions against legal lending limit. RISIKO REPUTASI REPUTATION RISK Risiko reputasi adalah risiko yang ada atau akan ada terhadap nilai pemegang saham yang timbul dari pandangan buruk termasuk publisitas negatif. Reputational risk is the risk that exists or will exist against shareholder value arising from the poor outlook including a negative publicity. Bank menindaklanjuti seluruh keluhan nasabah dan akan selalu berusaha menanganinya secara tepat waktu. Tidak terdapat kasus publikasi negatif. Karena itu, risiko yang mungkin timbul dari tingkat Grup BNP Paribas yang berdampak langsung atau tidak langsung pada reputasi Bank adalah rendah. The Bank follows up on any customer complaints and tries to resolve them in a timely manner. There were no cases of negative publicity. Also, the possibility of risk that may arise from the BNP Paribas Group level which may have direct or indirect impact on the Bank’s reputation is low. Bank menerapkan pengendalian yang kuat bagi pelaksanaan strategi dan kebijakan risiko reputasi. Bank menjalankan secara cermat prosedur dan kebijakan tertulis yang sesuai dengan prinsip transparansi dan peningkatan mutu pelayanan kepada para nasabah dan pihak-pihak berkepentingan lain dalam pengendalian risiko reputasi. The Bank implements strong controls for the implementation of strategies and policies for reputational risk. The Bank runs carefully written policies and procedures which are in accordance with the principles of transparency and improvement of service quality to customers and other interested parties in risk control reputation. Bank berupaya untuk meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku dan bertekad untuk mengambil tindakan segera dalam menyelesaikan setiap keluhan nasabah dan tindakantindakan hukum yang dapat meningkatkan eksposur risiko reputasi. The Bank seeks to improve adherence to legal provisions that apply and are determined to take immediate action in resolving any customer complaints and legal actions that can increase reputation risk exposure. Salah satu bentuk mitigasi atas risiko reputasi adalah dengan melakukan penilaian atau pemeringkatan atas kemampuan pemenuhan komitmen keuangan jangka panjang. Pada tahun 2015, Bank telah meminta PT PEFINDO sebagai Perusahaan pemeringkat yang terakreditasi oleh Bank Indonesia (Bank Sentral) untuk melakukan pemeringkatan tersebut. Pada tanggal 22 Februari 2016, Bank telah menerima hasil pemeringkatan AAA untuk periode 22 Februari 2016 sampai dengan 1 Februari 2017. A mitigation of reputation risk is to conduct assessment or ratings on the Bank’s ability to fulfill long-term financial commitments. In 2015, the Bank has appointed PT PEFINDO as a rating agency accredited by Bank Indonesia (Central Bank) to do the ratings. On February 22, 2016, the Bank has received the rating result as AAA for the period February 22, 2016 to February 1, 2017. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN DAN 37. Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 1 sampai dengan 83 merupakan tanggungjawab manajemen dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 29 Maret 2017. ********* - 83 - MANAGEMENT’S APPROVAL TO STATEMENTS RESPONSIBILITY AND ISSUE THE FINANCIAL The preparation and fair presentation of the financial statements on pages 1 to 83 were the responsibilities of the management, and were approved and authorized for issue by the Directors on March 29, 2017.