Laporan Publikasi Tahunan 2016

advertisement
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
LAPORAN TAHUNAN 2016
ANNUAL REPORT 2016
DAFTAR ISI
Halaman/
Page
TABLE OF CONTENTS
Sambutan Persiden Direktur
2
President Director’s Message
Struktur Organizasi
5
Organization Chart
Struktur Bisnis Grup
6
Business Group Structure
Profil Perusahaan
8
Company Profile
Pandangan Makroekonomi Indonesia
15
Indonesia Macroeconomic Insights
Kinerja Manajemen
18
Management Performance
Kinerja Keuangan
37
Financial Performance
Informasi Kredit
39
Credit Information
Ringkasan
Ringkasan Riwayat Pejabat Eksekutif
40
Executive Officers’ Curriculum Vitae
Laporan Keuangan Audit
42
Audited Financial Statement
Tabel Lampiran
--
Annexes: Financial Tables
1
Sambutan Presiden Direktur
Message from the President Director
2
2016 merupakan tahun yang luar biasa bagi PT
Bank BNP Paribas Indonesia (BNPPI). Dalam
kondisi pasar yang sulit, dimana rata-rata
tingkat non-performing loan (NPL) industri
perbankan di Indonesia terus meningkat, BNPPI
tetap memiliki NPL nol. Hal ini dicapai oleh
pertumbuhan pinjaman sebesar 22% menjadi
Rp 8,7 triliun (dibandingkan dengan Rp 7,1
triliun pada tahun 2015).
2016 was an exceptional year for PT Bank BNP
Paribas Indonesia (BNPPI). In this difficult
market conditions, with the average level of
Non-Performing Loan (NPL) of banking industry
in Indonesia is increasing, BNPPI continues to
have zero NPL. This was achieved by the loan
book growth by 22% to IDR 8.7 trillion (vs IDR
7.1 trillion in 2015).
Bank
berhasil
menghasilkan
kualitas
pendapatan, pertumbuhan pinjaman dan
pendanaan yang berkelanjutan, meningkatkan
metric kualitas aset. Bank mencatat laba bersih
sebesar Rp 576 miliar (dibandingkan dengan Rp
361.3 miliar pada tahun 2015).
The Bank was able to produce quality earnings,
sustainable growth in lending and funding and
improved asset quality metrics. The Bank
recorded Net Banking Income of Rp 576 billion,
(vs Rp 361.3 billion in 2015).
Bank mencapai laba sebelum pajak sebesar Rp
283 miliar untuk tahun bersangkutan.
The Bank achieved a NPAT of IDR 283 billion for
the year.
Posisi neraca Bank tetap sangat kuat sampai
saat ini. Bank terus memperluas jejaknya di
Indonesia dengan memperkuat basis ekuitas
kami, didukung oleh penambahan modal dari
pemegang saham sebesar USD 25 juta pada
Oktober 2016 dan USD 25 juta pada akhir tahun
2015. Hal ini membawa tingkat ekuitas kami
menjadi Rp 2,856 triliun (Tier 1 & Tier 2), yang
mana total ekuitas Tier 1 sebesar Rp 2,051
triliun per Desember 2016. Tingkat Kewajiban
Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) Bank
adalah 22,4% (dengan memperhitungkan risiko
kredit, risiko pasar dan risiko operasional).
The Bank’s balance sheet remains very strong
to date. The Bank is constantly expanding its
footprint in Indonesia by strengthening our
equity base, partly attributed to the support of
its shareholders by capital injection of USD 25
million in October 2016 on top of USD 25
million which was drawn at the end of 2015. As
a result, this brings our equity level to Rp 2.856
trillion in total (Tier 1 & Tier 2), in which the
Tier 1 capital is Rp 2.051 trillion as of December
2016. The Bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR)
is 22.4% (by taking into consideration credit
risk, market risk, and operational risk).
BNPPI kembali ditetapkan sebagai Bank dengan
rating idAAA (Triple A) dengan stable outlook
oleh PEFINDO untuk 2 tahun berturut-turut.
The Bank continued to have AAA rating with
stable outlook by PEFINDO for 2 year
consecutively.
Kami melanjutkan rencana strategis dalam
mengembangkan dan memperbesar basis
nasabah dari Local Corporates dan institusi,
serta meningkatkan keterlibatan kami dengan
nasabah ini dengan produk perbankan.
We continued our strategic plan of developing
and enlarge its client base of Local Corporates
and Institutions, as well as increasing our
engagement with these clients with more flow
banking products.
Selain untuk memenuhi meningkatnya kegiatan,
Bank juga telah menambah karyawan dari
middle, back office dan support function untuk
memastikan bahwa pertumbuhan Bank dikelola
dengan baik. Kami terus berinvestasi pada
orang-orang kami melalui pelatihan dan
pengembangan baik secara internal dan di
In addition to cater for the increased activities,
the Bank has also increased the staffing of the
middle, back offices and support functions to
ensure that the growth is well managed. We
have continued to invest in our people through
training and development both in house and
through overseas courses. People remain our
3
luar negeri. Orang-orang kami tetap menjadi
aset terbesar kami dan kami berkomitmen
untuk
melanjutkan
investasi
pada
pengembangan mereka untuk mencapai potensi
penuh.
greatest asset and we are committed to
continued investment in their development to
achieve their full potential.
Bank selalu memprioritaskan implementasi
prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance/ GCG) sebagai proses
berkesinambungan
yang
bertujuan
meningkatkan efisiensi dan memperbaiki
layanan yang kami berikan kepada para
stakeholders dan pemegang saham kami.
The Bank always prioritises the implementation
of good corporate governance (GCG) principles
as a sustainable process which aims to
increase the Bank’s efficiency and improve the
services we deliver to our stakeholders as well
as our shareholders.
Kami telah menetapkan berbagai komite di
tingkat
direktur
dan
komisaris
untuk
memastikan bahwa kebijakan tidak hanya
dikelola dengan baik namun juga diawasi
sebagaimana mustinya.
We have established various committees at the
director and commissioner levels to ensure that
policies are not only well administered but
supervised accordingly.
Terlepas dari berbagai pencapaian dan
keberhasilan yang telah kami raih di tahun
2016, kami tidak akan memperlambat kerja
keras kami untuk mencapai hasil yang lebih
baik di tahun 2017. Atas nama Dewan Direksi,
perkenankan saya untuk menyampaikan rasa
terima kasih yang tulus kepada para nasabah,
pemegang saham, karyawan, dan Otoritas
Perbankan Indonesia atas dukungan yang
berkelanjutan.
Despite various achievements and successes in
2016, we will not slow down our hard work to
achieve better results in the year 2017. On
behalf of the Board of Directors, please allow
me to extend my sincere gratitude to our
customers, shareholders, employees, and the
Indonesian Banking Authorities for their
continuous support.`
Sebagai bagian dari BNP Paribas Group, kami
akan terus berusaha untuk menjadi bank
terkemuka di Indonesia dengan menjalankan
praktik kehati-hatian, mengimplementasikan
Good Corporate Governance, menyediakan
layanan keuangan dengan kualitas tinggi serta
mempertahankan kepuasan konsumen kami.
As a part of BNP Paribas Group, we will
continue to endeavor to be the leading bank in
Indonesia by promoting prudent banking
practices, implementing Good Corporate
Governance, providing high quality financial
services and maintaining customer satisfaction.
Jakarta, April 2017
Luc Cardyn
Presiden Direktur / President Director
4
5
Kepemilikan Direksi, Komisaris, dan
Pemegang Saham Dalam Kelompok
Usaha Bank
Board of Directors, Board of
Commissioners and
Shareholders’ Ownership in the
Bank Business Group
Bank BNP Paribas Indonesia merupakan Bank
yang 99% sahamnya dimiliki oleh BNP Paribas SA
dan 1% oleh PT. BNP Paribas Sekuritas. Gambar di
bawah adalah Struktur Kelompok Usaha Bank.
99% shares of Bank BNP Paribas Indonesia are
held by BNP Paribas SA while 1% is by PT. BNP
Paribas Sekuritas.
Kepemilikan saham mayoritas BNP Paribas SA
terhadap Bank BNP Paribas Indonesia tidak
menyebabkan adanya intervensi terhadap
kebijakan dan pelaksanaan operasional Bank.
Direksi dan Komisaris Bank menjalankan
manajemen Bank secara independen sesuai
dengan prinsip pelaksanaan Good Corporate
Governance (GCG) Bank.
BNP Paribas SA being the main shareholders of
the Bank does not have a direct right to intervene
on the policy and procedure of the Bank. The
Board of Directors and Commissioners manage
the bank independently in compliance with Good
Corporate Governance of the Bank.
Direksi dan Komisaris Bank BNP Paribas Indonesia
tidak mempunyai hubungan kepemilikan baik
terhadap Pemegang Saham maupun terhadap
Kelompok Usaha Bank.
Neither any of the members of the Board of
Directors nor Commissioners is a related party to
the owners of the Bank nor to any of its
subsidiaries or affiliated companies.
6
a. Struktur Keterkaitan Kepengurusan Dalam
Kelompok Usaha Bank
Komisaris dan Direksi Bank BNP Paribas
Indonesia merupakan manajemen yang
independen, tidak mempunyai keterkaitan
kepengurusan baik dengan Pemegang
Saham
Pengendali
maupun
dengan
Kelompok Usaha Bank kecuali Presiden
Komisaris Jean Pierre Bernard yang
merupakan perwakilan dari bank induk.
b. Pemegang Saham yang Bertindak Atas
Pemegang Saham Lain
Tidak terdapat pemegang saham yang
bertindak atas pemegang saham lain
dalam Bank BNP Paribas Indonesia
a. Management relationship within the
business group of the bank
The Board of Commissioners and Directors
of Bank BNP Paribas Indonesia represent
two independent boards, none of its
members is related to neither any of the
bank’s shareholders nor to any of the
company business group, to the exception
of Jean-Pierre Bernard who is a
representative of the parent bank..
b. Shareholders acting on behalf of other
shareholders
There is no shareholder acting on behalf of
other shareholder in Bank BNP Paribas
Indonesia
7
Profil Perusahaan
PT Bank BNP Paribas Indonesia
Company Profile
PT Bank BNP Paribas Indonesia
Latar belakan Sejarah
Historical Background
•
•
•
•
PT Bank BNP Paribas Indonesia (“Bank”)
adalah sebuah bank patungan semenjak
tahun 1989.
Dibentuk pada awalnya sebagai PT
BANK
BNP
LIPPO
INDONEDSIA,
Pemegang Saham adalah Grup BNP
(70%) dan Grup Lippo (30%) pada tahun
1999.
Di tahun 2000 perubahan komposisi
pemegang saham menjadi: BNP Paribas
SA 99% dan PT BNP Paribas Securities
Indonesia (sebelumnya PT BNP Prime
Peregrine) 1%.
Pada tanggal 22 November 2000
perubahan nama menjadi PT Bank BNP
Paribas
Indonesia
untuk
menggambarkan penggabungan antara
Bank BNP dan Paribas.
Produk dan jasa (per 31 Desember 2016)
Bank beroperasi sebagai sebuah bank
umum
yang
secara
lengkap
menyediakan segala fasilitas perbankan
untuk
perusahaan-perusahaan
Indonesia skala menengah dan besar
serta
perusahaan-perusahaan
multinasional:
• Fasilitas-Fasilitas Perbankan Untuk
Perusahaan:
• Pinjaman modal kerja
• Pinjaman sindikasi jangka
menengah
• Pembiayaan perdagangan
• Pembiayaan proyek dan
Structured Finance
• Jaminan bank
• Deposito:
• Rekening koran
• Deposito berjangka
• Kegiatan-kegiatan treasuri dan fixed
income:
• Transaksi mata uang asing
• Derivatif
• Pasar uang
•
•
PT Bank BNP Paribas Indonesia (“Bank”)
was established as a joint-venture bank
in 1989.
Created as PT Bank BNP Lippo
Indonesia, it had BNP Group (70%) and
Lippo Group (30%) as Shareholders by
1999.
•
In 2000 the composition of shareholders
was changed to: BNP Paribas SA 99%
and PT BNP Paribas Securities
Indonesia (formerly PT BNP Prime
Peregrine) 1%.
•
On 22 November 2000, the name was
changed to PT Bank BNP Paribas
Indonesia to reflect the merger between
BNP and Paribas.
Product and services (as at 31 Desember
2015)
The Bank operates as a commercial bank
providing a full range of banking facilities
for medium and large Indonesian and
multinational companies:Fasilitas-Fasilitas
Perbankan Untuk Perusahaan:
•
•
•
Corporate Banking:
•
•
Working capital loan
Medium term syndication loan
•
•
Trade finance
Project and structured finance
• Bank guarantee
Deposit:
• Demand deposit
• Time Deposit
Treasury and Fixed Income activities:
•
•
•
Foreign exchange transaction
Derivatives
Money market
8
Informasi Umum
General Information
Kantor Pusat :
Grand Indonesia
Menara BCA, Lantai 35
Jl M H Thamrin no 1
Jakarta 10310
Indonesia
Head Office :
Grand Indonesia
Menara BCA, 35th fl
Jl M H Thamrin no 1
Jakarta 10310
Indonesia
Telepon : + 62 21 23586262
Faksimili : + 62 21 23586098
SWIFT ID : BNPLIDJA
Website : www.bnpparibas.co.id
Telephone : + 62 21 23586262
Facsimile : + 62 21 23586098
SWIFT ID : BNPLIDJA
Website : www.bnpparibas.co.id
9
10
Informasi Lainnya
•
Pendirian:
o Sebagai sebuah bank patungan dengan
nama pertama PT Bank BNP Lippo
Indonesia, berdasarkan Akta nomor: 111
tanggal 10 November 1989 dari
Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris
Umum di Jakarta dan disetujui oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia
melalui
Surat
Keputusan
No.
C2.10578.HT.01.01.TH’89, tanggal 18
November 1989.
o
•
Other Information
•
Established
o As a joint-venture bank with initial
name of PT Bank BNP Lippo
Indonesia, under the Deed number
111 dated 10 November 1989
executed before Poerbaningsih Adi
Warsito, SH., Notary Public in
Jakarta and approved by the
Minister of Justice of the Republic of
Indonesia in its Decision Letter No.
C2.10578.HT.01.01.TH’89, dated 18
November 1989.
o Change into new name PT Bank BNP
Paribas Indonesia based on Decision
Letter of Minister of Law and
Legislation of the Republic of
Indonesia
No.C-22222
HT.01.04.TH.2000 dated 10 October
2000, and Decision Letter of Senior
Deputy Governor Bank Indonesia
No. 2/29/KEP.DGS/2000 dated 22
November 2000.
•
Business License:
o Decision Letter of Minister of
Finance of the Republic of Indonesia
No. 1415/KMK.013/1989 dated 23
Dec 1989.
Berubah menjadi nama baru PT Bank
BNP Paribas Indonesia berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Hukum dan
Perundang-undangan
Republik
Indonesia No.C-22222 HT.01.04.TH.2000
tanggal 10 Oktober 2000, dan Surat
Keputusan Deputi Senior Gubernur Bank
Indonesia
No.
2/29/KEP.DGS/2000
tanggal 22 November 2000.
Ijin Usaha
o Surat Keputusan Menteri Keuangan
Republik
Indonesia
No.
1415/KMK.013/1989
tanggal
23
Desember 1989.
11
IKHTISAR KEUANGAN
FINANCIAL HIGHLIGHTS
31 Desember/December 31
Rp Juta
2016
Rp Million
2015
Total Aset
18,496,416
12,930,650
Total Assets
Total Kredit kepada Pihak Ketiga
8,758,366
7,165,491
Total Loans to Third Parties
Total Dana Pihak Ketiga
5,641,301
3,087,932
Total Third Party Fund
Pendapatan Bunga Bersih
452,994
289,917
Net Interest Income
Laba (Rugi) Operasional
381,140
205,637
Operating Profit (Loss)
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
381,272
206,315
Profit (Loss) Before Tax
Laba (Rugi) Bersih
282,698
152,171
Net Profit (Loss)
Aset Produktif
16,983,827
14,437,914
Productive Assets
Pinjaman Yang Diterima
2,963,950
1,723,125
Borrowings
Pinjaman Subordinasi
673,625
344,625
Subordinated Debts
Total Biaya Dana (Biaya Bunga)
234,324
166,435
Cost of Funds (Interest Expense)
Modal Saham (Modal Disetor)
1,062,170
1,062,170
Share Capital (Authorized Capital)
Total Modal
2,856,694
2,220,392
Total Capital
12
RASIO KEUANGAN
FINANCIAL RATIOS
31 Desember/December
31
2016
2015
Rasio Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum
22.40%
23.51%
Capital Adequacy Ratio
Aset Produktif Bermasala
0.00%
0.00%
Non-Performing Assets
Rasio NPL (Gross)
0.00%
0.00%
Gross NPL Ratio
Rasio NPL (Neto)
0.00%
0.00%
Net NPL Ratio
Posisi Devisa Neto (PDN)
6.22%
2.03%
Net Open Position (NOP)
Loan to Deposit Ratio (LDR)
155.25%
232.05%
Giro Wajib Minimum Rupiah
(GWM Rp.)
7.28%
8.65%
Minimum Reserve Requirement
(IDR)
Marjin Bunga Neto (NIM)
3.24%
3.03%
Net Interest Margin (NIM)
Biaya Operasional terhadap
Pendapatan Opersional (BOPO)
58.71%
63.47%
Operational Expense to
Operational Income
Return on Assets (ROA)
2.59%
1.81%
Return on Assets (ROA)
Return on Equity (ROE)
14.16%
8.45%
Return on Equity (ROE)
Pelanggaran Terhadap BMPK
0.00%
0.00%
Legal Lending Limit Violation
Pelampauan Terhadap BMPK
0.00%
0.00%
Legal Lending Limit Excess
Loan to Deposit Ratio (LDR)
13
14
PANDANGAN MAKROEKONOMI
INDONESIA
INDONESIA MACROECONOMICS
INSIGHTS
Perekonomian Indonesia, didukung oleh
fundamental ekonomi yang solid dan
pembaruan kebijakan, telah melewati volatilitas
keuangan global dan akan terus menjadi lebih
baik untuk dapat menahan risiko yang ada di
tahun 2017. Paket kebijakan ekonomi yang proaktif yang diberlakukan oleh pemerintah di
tahun 2015-2016 mulai berpengaruh dan
Program Pemutihan Pajak, yang sudah terlihat
berhasil di K3 2016, telah secara signifikan
membantu meningkatkan kepercayaan investor
di Indonesia. Meskipun nilai Produk Domestik
Bruto (PDB) adalah 4,95% (-1,77% QoQ) pada
K4 2016, lebih rendah dari 5,02% YoY (3,20%
QoQ) di K3 2016, bantuan fiskal yang didapat
dari Program Pemutihan Pajak akan membantu
pemerintah untuk melaksanakan rencana
pembangunan infrastruktur yang agresif dan
program-program pembaruan ekonomi dengan harapan menarik menghasilkan lebih
banyak investasi dan membawa pertumbuhan
ekonomi
Indonesia’s economy, supported by solid
economic fundamentals and policy reforms,
has weathered recent global financial volatility
and is well set to improve and mitigate future
risks in 2017. The government’s pro-active
economic policy packages throughout 20152016 began to take effect on the economy and
the success of the Tax Amnesty Program, which
gathered momentum during Q3 2016, has
significantly helped to boost the confidence of
investors towards Indonesia. Although the
Gross Domestic Product (GDP) came in at 4.95%
YoY (-1.77% QoQ) in Q4 2016, lower than 5.02%
YoY (3.20% QoQ) in Q3 2016, fiscal relief offered
by the proceeds from the Tax Amnesty
program will help the government to execute
its aggressive infrastructure development plans
and economic reform programs – in the hopes
of attracting generating more investment and
bringing growth to Indonesia’s economy.
Inflation
Inflation
Rata-rata inflasi pada tahun 2016 tercatat
sebesar 3,53%, secara konsisten dipertahankan
pada tingkat yang rendah dan stabil sepanjang
tahun. Pemerintah dan Bank Indonesia (BI)
berkomitmen untuk menjaga inflasi dalam
kisaran target 4% +/- 1%, sejalan dengan target
inflasi APBN di 4%. Harga energi diperkirakan
menjadi pendorong utama inflasi Indonesia
pada tahun 2017, terutama disebabkan oleh
penyesuaian tarif listrik dan harga bahan bakar.
Ini berasal dari pembaruan tarif listrik dan
penyesuaian harga BBM. Meski terdapat
beberapa
resiko
seperti
yang
sudah
diprediksikan, kami memproyeksikan bahwa
inflasi di tahun 2017 akan tetap dalam kisaran
target Bank Indonesia.
Average inflation in 2016 was recorded at
3.53%, consistently maintained at low and
stable level throughout the year. The
government and Bank Indonesia are committed
to maintain the inflation within its target range
of 4% +/- 1%, in line with the State Budget’s
inflation target of 4%. Energy prices are set to
be the primary driver of Indonesia’s inflation in
2017, mainly due to the adjustments in
electricity tariffs and administered fuel prices.
This stems from both electricity tariff reform
and projected adjustments to administered fuel
prices. Despite these upside risk, we continue to
expect inflation in 2017 to stay within the
upper extreme of Bank Indonesia’s target
range.
Neraca Berjalan
Current Account Balance
Indonesia mencatat defisit transaksi berjalan
sebesar USD 1,8 miliar (0,8% dari PDB) dalam
K4 2016, dari sebelumnya USD 4,7 miliar (1,9%
Indonesia posted a current account deficit of
USD 1.8 billion (0.8% of GDP) in the Q4 2016,
from earlier at USD 4.7 billion (1.9% of GDP), as
15
dari PDB), dikarenakan oleh harga komoditas
secara global (seperti batu bara dan minyak
sawit mentah) yang meningkat dan barang dan
jasa yang membaik. Namun, meskipun surplus
perdagangan membaik, ekspor Indonesia turun
3,95% YoY menjadi USD 144 juta di tahun 2016
dari USD 150 juta pada tahun 2015. Sementara
impor Indonesia turun 4,94% YoY menjadi USD
135 dari USD 142 juta pada tahun 2015.
global commodity prices (such as coal and
crude palm oil) rebounded and goods and
services trade performance improved. However,
despite the improving trade surplus, in fullyear 2016 Indonesia’s exports fell 3.95% YoY to
USD 144 from USD 150 million in 2015. While
the country’s imports fell 4.94% YoY to USD 135
from USD 142 million in 2015.
Perbaikan terus-menerus dalam perkembangan
investasi dan infrastruktur di Indonesia terus
menaikkan permintaan impor, meningkatkan
risiko pelebaran defisit transaksi berjalan pada
tahun-tahun mendatang. Bank Indonesia
memperkirakan bahwa defisit neraca negara
akan melebar pada tahun 2017, namun masih
tetap lebih kecil dari 2,4% dari PDB.
The continuous improvement in investment and
infrastructure developments in Indonesia
continued to stimulate demand for imports,
increasing the risks of widening current
account deficit in the years to come. Bank
Indonesia estimates the country’s current
account deficit to widen in 2017, but still
remain smaller than 2.4% of GDP.
Investasi Asing
Foreign Direct Investment
investasi langsung luar negeri Indonesia
tumbuh pada peningkatan yang membaik
sepanjang tahun 2016. Indonesia Investasi
langsung luar negeri - dalam Rupiah - di K4
2016 hanya naik 2,1% YoY menjadi Rp 101,3
triliun, mengecil dari pertumbuhan 7,8% pada
periode sebelumnya (Q3 2016 YoY). Meskipun
ini pertumbuhan terkecil setidaknya dalam lima
tahun terakhir, nilai ini adalah nilai tertinggi
dibandingkan dengan angka periode-periode
sebelumnya yang tercatat di bawah Rp 100
triliun. Perlambatan secara signifikan selama
kuartal terakhir di tahun 2016 sebagian
disebabkan oleh resiko global yang cukup
tinggi, termasuk perubahan kebijakan politik
global dan pasar keuangan yang tidak menentu.
Pasar negara berkembang terkena penarikan
modal keluar yang cukup parah selama periode
tersebut.
Indonesia’s foreign direct investment (FDI)
grew at an improved pace throughout the year
2016. The country’s FDI - in Rupiah terms - in
Q4 2016 only rose by 2.1% YoY to IDR 101.3
trillion, easing from a 7.8% growth in the
preceding period (Q3 2016 YoY). Despite
recording the smallest growth in at least five
year, it was the highest value compared to
previous period numbers which stood below
IDR 100 trillion. The significant slowdown
during the last quarter in 2016 was partly due
to a relatively high degree of global
uncertainty, including changing global political
policies and jittery financial markets. Emerging
markets were relatively afflicted by severe
capital outflows during the period.
Prospek investasi langsung luar negeri negara
Indonesia terus terlihat positif dan menjadi
salah satu pencapaian terbaik, terutama
dibantu dengan paket kebijakan ekonomi yang
diberikan pemerintah. Beberapa perbaikan
utama adalah insentif pajak untuk Real Estate
Investment Trust (REIT), deregulasi untuk
mendukung usaha kecil-menengah (UMKM),
dan deregulasi untuk mendukung tempat
tinggal.
The country’s FDI outlook continues to remain
positive as Indonesia looks to be one of the best
stories among the high-yielding markets,
especially noting the numerous stimulus
packages launched by the government. Several
key improvements include tax incentives for
Real
Estate
Investment
Trust
(REIT),
deregulation
to
support
small-medium
enterprises (UMKM), and deregulation to
support dwellings.
16
Suku Bunga dan Nilai Tukar
Interest Rate and Exchange Rate
Bank Indonesia (BI) memulai 2016 dengan
menurunkan BI rate sebesar 25bps menjadi
7,25% pada bulan Januari, dan menurunkan
25bps dua kali setelahnya di bulan Februari
dan Maret menjadi 7,00% dan 6,75%. Setelah
beberapa saat, BI memberlakukan rate baru
yang dikenal sebagai BI 7-hari Reverse Repo
rate, efektif pada bulan Agustus 2016, untuk
mempercepat transmisi kebijakan untuk pasar
uang, industri perbankan, dan sektor ril, serta
meningkatkan pendalaman pasar keuangan.
Rate pertama pada bulan Agustus 2016
ditetapkan sebesar 5,25%, dan diturunkan dua
kali sampai 4,75% pada bulan Oktober 2016. BI
lalu mempertahankan suku bunga pada 4,75%
sejak saat itu sampai Maret 2017. Dengan
pertumbuhan domestik yang diperkirakan akan
terus meningkat, walaupun tidak secepat yang
diinginkan
pemerintah,
dan
deklarasi
pemutihan pajak memungkinkan masyarakan
untuk mendapat pinjaman bank dengan lebih
mudah, kami setuju dengan BI bahwa pinjaman
bank harus dipercepat pada tahun 2017. Hal ini
dibantu oleh harga komoditas global yang telah
membantu meningkatkan pertambangan-sektor
serta mendukung hasil Program Pemutihan
Pajak dalam pertumbuhan deposito.
Bank Indonesia (BI) started 2016 by cutting its
BI rate by 25bps to 7.25% in January, and
another two 25bps cuts in February and March
to 7.00% and 6.75%. After a while, BI adopted a
new policy rate known as the BI 7-day Reverse
Repo rate, effective from August 2016, to
accelerate the transmission of the policy rate
to money market, banking industry, and real
sector, as well as increase financial market
deepening. The first rate in August 2016 was
set at 5.25%, and was cut two times until 4.75%
in October 2016. BI has kept interest rates
unchanged at 4.75% since then until March
2017. With domestic growth expected to
continue reviving, albeit not as swiftly as
officials might like, and tax amnesty
declarations potentially allowing households
greater recourse to bank borrowing, we agree
with BI that bank lending should accelerate in
2017. This is further aided by the recent revival
in global commodity prices which has helped
bolster mining-sector creditworthiness as well
as support the tax amnesty-induced rebound in
deposit growth.
Mempertimbakan faktor ekonomi secara global
- minyak, Presiden Trump, The Fed, Cina dan
Eropa - bersama profil inflasi 2017 karena
penyesuaian administered prices, BI tampaknya
akan mempertahankan kondisi seperti sekarang
di tahun 2017.
In consideration of global economic factors –
oil, President Trump, the Fed, China and Europe
– along with recent upshift in the 2017 inflation
profile due to adjustments to administered
prices, BI looks set to stay on hold in 2017.
17
KINERJA MANAJEMEN
MANAGEMENT PERFORMANCE
I.
I.
Strategi Bisnis
Business Strategy
Visi dan Misi Bank
Vision and Mission of the Bank
Visi Bank adalah menjadi sebuah Bank Eropa
dengan jangkauan global, menjadi partner
jangka panjang yang disukai oleh nasabah, yang
berfokus pada kepuasan nasabah bagi
korporasi dan institusi di Indonesia, dan
memberikan pertumbuhan yang bertanggung
jawab dan berkelanjutan bagi Bank.
The Bank’s vision is to be a European bank with
a global reach, the preferred long-term partner
to our clients, focusing on customer
satisfaction for Corporates and Institutions in
Indonesia, and a contributor to responsible and
sustainable global development.
Visi tersebut terpapar dalam nilai perusahaan
yang berasal dari "BNP Paribas Way" dan yang
digambarkan dengan lambang dan logo BNP
Paribas, yang merupakan 4 buah bintang yang
“sedang melayang”, simbol dari dinamisme dan
kemajuan. Menjunjung tinggi nilai ini sangat
penting untuk mengejar strategi Bank atas
transformasi dan pertumbuhan sementara
menjaga kepercayaan pelanggan, karyawan,
pemegang saham dan masyarakat luas pada
Bank.
This is derived from “BNP Paribas Way”, which
all come under the umbrella of the BNP Paribas
signature and logo, the four stars “taking
flight” emblem, a symbol of dynamism and
progress. Upholding these Values is essential
for pursuing the Bank’s strategy of
transformation and growth while safeguarding
the trust that the customers, employees,
shareholders and the wider community place
in the Bank.
Kekuatan
Kekuatan Bank merupakan landasan dari Grup
BNP Paribas. Hal ini akan memungkinkan
mempertahankan model perbankan universal
yang terintegrasi dan posisi peringkat atas di
masa depan.
Strengths
The Strengths are the cornerstones of the BNP
Paribas Group. They will allow maintaining the
integrated universal banking model and topranking positions in the future.
Stabilitas
• Kami membangun manajemen yang
solid berorientasi jangka panjang,
model bisnis yang terdiversifikasi dan
terintegrasi dan jejak internasional kami
Tanggung Jawab
• Kami membangun budaya kami dari
tanggung jawab dan integritas agar
dapat melayani lebih baik kepentingan
nasabah kami
Keahlian
• Kami berdasar atas pengetahuan yang
diakui dan luas dari tim kami
• Kami mengembangkan hubungan kami
dengan klien kami, dan dengan seluruh
pemangku
kepentingan,
dengan
menggunakan alat-alat digital untuk
mempercepat pengambilan keputusan
dan meningkatkan kerja sama tim
Stability
• We build upon our solid long-term
oriented management, our diversified
and integrated business model and our
international footprint
Responsibility
• We build upon our culture of
responsibility and integrity to ever
better serve the interest of our
customers
Expertise
• We build upon the recognised and
expanding knowledge of our teams
• We develop our relationships with our
clients, and with all of our stakeholders,
by using digital tools to accelerate
decision-making and improve teamwork
18
Tempat yang baik untuk Bekerja
• Kami memelihara tempat kerja yang
bersemangat dan menarik di mana
orang diperlakukan secara adil dan
dengan hormat
Good Place to Work
• We foster a stimulating and appealing
workplace where people are treated
fairly and with respect
Dorongan
Dorongan adalah tempat bahwa semua
karyawan
harus
selalu
bekerja
dan
mengembangkan
untuk
berhasil
dalam
tantangan mereka dan untuk membangun masa
depan Grup BNP Paribas.
Driving Forces
The Driving Forces are the areas that all
employees must always work on and develop
to succeed in their challenges and to build the
future of the BNP Paribas Group.
Ketangkasan
• Kami ingin bersikap lebih sederhana,
untuk merangkul inovasi yang berguna
dan transformasi digital
Budaya Kepatuhan
• Kami yakin dalam mempromosikan
aturan yang jelas untuk menumbuhkan
budaya yang kuat dari kepatuhan dan
etika
Kepuasan klien
• Kami percaya bahwa kesuksesan kami
terletak pada menjadi pilihan yang
disukai nasabah dan klien kami. Kami
berusaha untuk mendengarkan mereka
dengan cermat dan bekerja sama
dengan mereka untuk menyediakan
layanan keuangan untuk bisnis dan
lembaga
Keterbukaan
• Kami mempromosikan sikap terbuka
terhadap para pemangku kepentingan.
Kami bertujuan agar semua orang di
Bank ini merasa disertakan, memiliki
pendapat dan diberdayakan
Agility
• We want to behave more simply, to
embrace useful innovation and digital
transformation
Compliance Culture
• We believe in promoting clear rules to
foster a strong culture of compliance
and ethics
Misi Bank adalah memberi dampak yang positif
kepada
pemangku
kepentingan
dan
masyarakat, dengan tim kami yang sangat
berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan pasar
dan memberikan layanan perbankan kepada
korporasi dan institusi, yang sebagian besar
adalah
korporasi Indonesia dan
anak
perusahaan dari perusahaan multinasional
melalui model terpadu kami.
The Bank’s mission is to have a positive impact
on all our stakeholders at large and that the
Bank is both a profitable company and a
responsible actor in the economies it serves.
The Bank’s integrated model allows our highly
committed teams to deliver first-class service
and solutions to fulfil the market needs and
provide banking services to corporates and
institutions, of which majority are Indonesian
corporates and MNC’s subsidiaries.
Target Pasar
Target Market
Kami
berkomitmen
membangun
hubungan
Client Satisfaction
• We believe that our success lies in
being the customers’ and clients’
preferred choice. We seek to listen
carefully to them and work closely with
them to provide financial services to
businesses and institutions
Openness
• We promote open-minded attitudes
towards our stakeholders. We aim for
everyone in the Bank to feel included, to
have their say and to be empowered
We
are
committed
to
build
long-term
19
jangka panjang yang didasari atas kepercayaan
dengan nasabah.
Kami melayani seluruh
nasabah dengan layanan terbaik melalui
penyediaan solusi keuangan yang inovatif.
Kami ingin dikenal karena kinerja, sumber daya
manusia dan kerjasama tim yang terbaik.
relationship based on trust from our clients by
anchoring further our values and ethics in in
our everyday behaviours. We service our
clients with the best service by providing
innovative financial solutions. We want to be
known for our performances, our human
resources and our great team work.
Dengan
mewujudkan
pertumbuhan
dan
kesuksesan bagi nasabah, kami mengambil
peran aktif dalam mendorong pertumbuhan
jangka
panjang
Indonesia
dan
selalu
menghasilkan imbal balik yang tinggi secara
konsisten bagi pemegang saham.
By realizing the growth and success of our
clients, we play an active role in promoting the
long term growth of Indonesia and provide high
return to our shareholders.
Strategi Tahun 2016
Strategy in 2016
Bank tetap fokus kepada korporasi dan institusi
memberikan jasa perbankan termasuk produk
fixed income. Strategi untuk 2015 adalah
memperluas client base Local Corporate
Banking (LCB) sebagai bagian dari APAC
Industrial Plan, selain nasabah korporasi besar
dan MNC yang sudah berjalan dan produk GTB.
We continue to be focused on Corporates and
Institutions
providing
Banking
services
including fixed income activities. The strategy
for 2015 has been fairly concentrated in
enlarging our clientele base Local Corporate
Banking as part of the APAC Industrial Plan,
large corporates and MNC as well as GTB
products.
Sesuai dengan komitmen Bank untuk turut
berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi di
Indonesia, kami melanjutkan peningkatan
portofolio
pinjaman
Bank,
yang
juga
mengharuskan Bank untuk meningkatkan
rencana
pendanaannya,
termasuk
meningkatkan dana pihak ketiga melalui Cash
Management dan pendanaan jangka panjang
dari bank induk.
In line with our commitment to participate in
the economic growth of Indonesia, we continue
to increase our loan portfolios, which also
required the Bank to increase its funding plan,
including bolstering our third party funds via
Cash Management and long term funding from
our parent bank.
Strategi pemberian kredit Bank tetap dengan
fokus kepada perusahaan multi-nasional dan
blue chips dalam 5 bidang usaha sebagai
berikut:
• Teknologi, Media dan Telekomunikasi,
• Energi dan Sumber Daya Alam (Gas,
minyak, tambang, Power & Utilities)
• Pertanian
• Properti
• Transportasi
Our lending strategy remains unchanged with
the focus on Multi-Nationals Companies and
blue chip Indonesian companies in the 5 key
sectors including:
• Technology, Media and Telecommunication,
• Energy and Natural Resources (Oil and
Gas, Mining and Power and Utilities)
• Agriculture
• Real Estate
• Transportation (Shipping and Aviation
including associated infrastructure)
Pemberian kredit kepada sektor tersebut di atas
juga sejalan dengan kompetensi Grup.
The above sectors are also in line with the
Group’s key sectors competency.
Pada
In 2015, the Bank continued to enlarge its
tahun
2015,
Bank
meneruskan
20
memperluas client base, Bank juga memberi
keragaman produk di bidang Trade, Cash
Mangement dan Fixed Income. Bank berhasil
menjadi bank utama bagi nasabah nasabah
tertentu,
meningkatkan
persentase
pembelanjaan dari nasabah (wallet share).
clientele base, it was also able to penetrate its
clientele base by offering more products to
capture not only the financing requirements
but in Trade, Cash Management and Fixed
Income.
The Bank is able to elevate its
position to be the Core Bank in some
reLationships, capturing a better wallet share.
Sehubungan dengan APAC Industrial Plan, Bank
mulai mengembangkan sektor Local Corporate
Banking (LCB), yaitu memberikan kredit,
memasarkan produk transactional banking dan
produk fixed income kepada korporasi lokal.
Sektor Local Corporate Banking tersebut saling
menunjang sektor Large Corporates dan MNC
yang sudah ada.
In line with the APAC Industrial Plan, the Bank
began to develop the Local Corporate Banking
(LCB), delivering credit facilities, transactional
banking and fixed income products to local
corporations.
Local Corporate Banking sectors reciprocally
supported sectors Large Corporates and MNCs.
Meningkatnya aktivitas lini depan telah
dilengkapi dengan rekrutmen staff di
department serta Client Management dan
bagian operasional.
The growth of the front office activities was
also complemented by recruiting more staff in
the support functions and middle and back
offices.
Dengan realisasi pertumbuhan dan tercapainya
nasabah Bank, kami telah menjadi bagian aktif
dalam mendukung pertumbuhan Indonesia dan
memberi return yang tinggi kepada pemegang
saham Bank.
By realizing the growth and success of our
clients, we play an active role in promoting the
long term growth of Indonesia and provide high
return to our shareholders.
Strategi Bank
Banks’s Strategy
Langkah-langkah strategis yang Bank akan
lakukan untuk mencapai visi dan misi:
• Bank akan melanjutkan pengembangan
Local Corporate Banking (LCB) sebagai
inisiatif dari rencana APAC Industrial
Plan, selain nasabah korporasi besar
dan MNC yang sudah berjalan.
• Bank akan meningkatkan platform
pelayanan Bank, terutama dalam
produk transactional banking dan
produk Global Market
• Bank akan terus berinvestasi dalam
manajemen kas melalui proyek IT
onshoring untuk menarik likuiditas dari
Perusahaan multinasional.
• Bank akan mulai memberikan layanan
perbankan
terhadap
nasabah
perorangan dalam rangka rencana Bank
untuk memperluas sumber pendanaan,
khususnya
menarget
nasabah
perorangan yang mempunyai likuiditas
lebih, melalui produk rekening multi-
Strategic steps that the Bank will undertake to
achieve its vision and mission:
• Bank will continue to develop its Local
Corporate Banking book as an initiative
of the APAC Industrial Plan, in addition
to the current Large Corporates and
MNC clients.
• To enhance its banking service
platform, especially in transactional
banking products and Global Market
product.
• Bank will continue to invest in cash
management through IT onshoring to
attract liquidity from Multinationals
Company.
• Bank will start to offer its services to
high networth individual clients as part
of its plan to expand its funding base,
targeting high networth individual
clients that have excess liquidity, via
the Bank’s multi-currencies accounts
and time deposits, and foreign
21
•
•
•
•
currencies, deposito berjangka and
layanan valuta asing.
Bank akan selalu menjaga kondisi
permodalan tetap kuat dan tata kelola
yang baik (GCG) sesuai dengan
peraturan dan kebijakan Pemerintah
Bank
akan
selalu
memberikan
pelayanan yang lebih baik dan
berkualitas kepada nasabah dengan
mempertimbangkan kondisi persaingan
yang
meningkat
dalam
industry
perbankan.
Untuk
terus
berupaya
untuk
mempertahankan sumber daya manusia
dan daya saing, menyadari bahwa Bank
merupakan bagian dari Grup BNP,
sebuah bank global dengan jaringan
luas, akan membantu Bank untuk
memberikan pelayanan yang terbaik
untuk klien dan bersaing dengan bank
lain.
Bank
akan
terus
memperkuat
infrastruktur Teknologi dengan onshoring lebih lanjut atas sistem sesuai
dengan peraturan dan pengaturan
Operasional untuk mengatasi kenaikan
tajam volume transaksi.
exchange services.
•
Bank will strive to maintain its strong
capital and GCG in line with the
government’s policies and regulations.
•
Bank will strive to provide good service
to its clients in consideration of the
increasing competitiveness of the
industry.
•
To continually strive to maintain its
human resource and competitiveness,
noting that the Bank is part of the BNP
Group, a global bank with its extensive
network, will help the Bank to provide
the best service to its clients and
compete with other banks.
•
Bank will continue to strengthen its
Technology infrastructure with further
on-shoring of systems according to the
regulation and Operational setup to
cope with the strong increase of
transactions volume.
II.
Permodalan dan Eksposure Risiko dan
Penerapan Manajemen Risiko Bank
II.
Risk Exposure and Risk Management
Implementation
1.
Pengungkapan Permodalan
1.
Equity Disclosure
a. Struktur dan Kecukupan Permodalan
a. Equity structure and adequacy
Tujuan manajemen permodalan Bank adalah
untuk memastikan bahwa Bank memiliki
permodalan yang kuat sehingga mampu
menyerap potensi kerugian baik akibat krisis
keuangan dan ekonomi, memenuhi seluruh
kegiatan
operasionalnya
dan
peraturan
permodalan, serta mendukung pertumbuhan
bisnis dan pelanggan, deposan , dan
kepercayaan pasar. Modal terdiri dari modal
inti sebesar Rp 2,050.7 miliar dan modal
pelengkap sebesar Rp 805.9 miliar dengan rasio
perbandingan sebesar 254.4%, sementara
terhadap aktiva tertimbang menurut risiko
modal berada pada posisi 22.4%
The management of the capital is to ensure
that the Bank has sufficient and a solid equity
structure to absorb the potential loss resulted
from financial and economic crisis, covering all
operational activities and regulations related to
capital as well as supporting the growth of the
business, the credit clientele, depositors and
market trust. The equity consists of tier 1
amounting to Rp 2,050.7 billion and tier 2 of Rp
805.9 billion with a ratio of 254.4%; while the
CAR stands at 22.4%.
22
2.
Pengungkapan Eksposure Risiko dan
Penerapan Manajemen Risiko
2.
Risk Exposure and Risk Management
Implementation
a.
Pengungkapan Penerapan Manajemen
Risiko Bank Secara Umum
a.
Implementation of Risk Management in
General
i.
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan
Direksi
i.
Board of Commissioners and Directors
active supervision
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggungjawab untuk mengimplementasikan manajemen
risiko
di
lingkukan
Bank.
Manajemen
memastikan bahwa penerapan Manajemen
Risiko telah memadai dan sesuai dengan
karakteristik, kompleksitas, dan profil risiko
Bank.
The Board of Commissioners and the Board of
Directors have the responsibilities to implement
risk
management
within
the
Bank’s
environment. The Management ensures that
the implementation of Risk Management is
adequate and aligned with the characteristic,
complexity and risk profile of the Bank.
Bank menyadari bahwa dalam pelaksanaan
kegiatannya, terdapat risiko yang melekat
antara lain dalam bentuk risiko pasar, risiko
likuiditas, risiko kredit dan risiko operasional.
Untuk itu, Bank telah mengimplementasikan
Kerangka Manajemen Risiko Terpadu yang
merupakan
sarana
penentuan
strategi,
organisasi, kebijakan dan pedoman untuk
memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi
Bank dapat diidentifikasi, diukur, dipantau dan
dikendalikan dengan baik.
The Bank realizes that in operating its business
there will always be inherent risks, i.e. market
risk, liquidity risk, credit risk and operational
risk. Therefore, the Bank has implemented an
Integrated Risk Management Framework, which
is a tool for determining strategy, organization,
policies and guidelines, to assure that all risks
exposed to the Bank can be properly identified,
measured, monitored, and controlled.
Kerangka Manajemen Risiko Terpadu diatas
terdiri dari Komite Pemantau Risiko yang
merupakan perpanjangan tangan Dewan
Komisaris dalam mengawasi implementasi
manajemen risiko, Komite Manajemen Risiko
yang menentukan kebijakan dan pedoman
penerapan
manajemen
risiko
serta
permasalahan yang dihadapi Bank secara
keseluruhan, dan Unit Manajemen Risiko yang
bertugas mengidentifikasi, mengukur dan
memantau segala kegiatan yang mengandung
risiko.
Integrated Risk Management Framework above
consists of Risk Monitoring Committee: the
extended arm of Board of Commissioners in
supervising the implementation of risk
management, Risk Management Committee:
responsible in determining the policies and
guidelines
for
risk
management
implementation, including discussion of risks
issues faced by the Bank, and, •
Risk
Management Unit: responsible to identify,
measures and monitors all activities entailing
risks.
ii.
ii.
Kecukupan kebijakan,
penetapan limit
prosedur
dan
Dalam rangka penerapan manajemen risiko
yang efektif maka Bank telah menyusun
kebijakan, prosedur serta limit risiko yang
sesuai dengan visi, misi, dan strategi bisnis
Bank. Yang dipersyaratkan untuk menciptakan
hal diatas adalah adanya Strategi Manajemen
Risiko, Risk Appetite, dan Toleransi Risiko.
Adequacy of policy, procedure and limit
In order to implement risk management
effectively, the Bank has established policy,
procedure, and risk limit aligned to the Bank’s
vision, mission, and business strategy.
Requirements to create the above are the
existence of Risk Management Strategy, Risk
Appetite, and Risk Tolerance.
23
Strategi manajemen risiko disusun dengan
tujuan agar eksposur risiko Bank dikelola
dengan baik sesuai dengan kebijakan, prosedur
internal, ketentuan perundang-undangan and
peraturan
lain
yang berlaku.
Strategi
manajemen
risiko
disusun
dengan
mempertimbangkan strategi bank secara
menyeluruh dengan memperhitungkan tingkat
risiko dan toleransi risiko yang akan diambil.
Risk management strategy is developed with
the objective to ensure that the risk exposure of
the Bank is managed adequately in accordance
with policy, procedure, regulatory laws, and
other applicable provisions. Risk management
strategy has been developed by considering the
overall Bank’s strategy and measuring the level
of risk and risk tolerance that will be taken.
Tingkat dan tipe risiko yang akan diambil
tercermin dalam strategi bisnis dan tujuan
Bank.Sementara
toleransi
risiko
yang
merupakan tingkat maksimal risiko yang akan
diambil tercermin dari limit yang ditentukan
oleh bank untuk setiap aktivitas.
Level and type of risks that will be taken are
reflected in the Bank’s objectives and business
strategy. Meanwhile, risk tolerance which is
the maximum level of risk accepted is reflected
in limit set by the Bank for each activity.
iii.
iii.
Kecukupan
proses
identifikasi,
pengukuran,
pemantauan
dan
pengendalian risiko, serta informasi
manajemen risiko
Adequacy of identification process,
measurement, monitoring and risk
management information
Untuk
mendukung
proses
identifikasi,
pengukuran, pemantauan, dan pengendalian
risiko maka Bank telah membentuk Unit
Manajemen Risiko yang bertanggungjawab
langsung kepada Presiden Direktur. Unit ini
independen terhadap risk taking unit serta
memiliki fungsi dan tugas sebagaimana yang
diatur dalam peraturan yang berlaku.
To support the identification, measurement,
monitoring and risk management processes,
the Bank has established the Risk Management
Unit reporting directly to President Director.
This unit is independent from risk taking unit
and has the function and responsibility in
accordance with the prevailing regulations.
Proses identifikasi adalah proaktif mencakup
seluruh akitivitas Bank melalui analisa atas
sumber dan kemungkinan risiko serta
pengaruhnya terhadap Bank. Berdasarkan hasil
identifikasi ini kemudian Bank melakukan
proses pengukuran risiko yang sesuai dengan
karakteristik dan kompleksitas aktivitas usaha.
Informasi ini yang kemudian digunakan dalam
proses pemantauan dan pengendalian risiko.
Identification process is proactive, covering all
business activities of the Bank through analysis
of risk source and possibility and its impact to
the Bank. Based on identification results the
Bank then performs the measurement process
in line with the characteristic and complexity of
the Bank’s business activity. This information is
further used for risk monitoring and risk
management process.
Sebagai tambahan, Laporan Profil Risiko telah
di siapkan dan dilaporkan setiap kuartal kepada
Bank Indonesia sebagai salah satu hasil proses
identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan
pengendalian risiko.
In addition, a Risk Profile report is prepared and
reported quarterly to Bank Indonesia as one of
the
results
from
risk
identification,
measurement, monitoring and management
processes.
iv.
iv.
Sistem Pengendalian Internal
Sistem
pengendalian
internal
adalah
keseluruhan struktur yang secara umum
Internal Control System
The internal control system is the overall
structure aimed at controlling risk in general
24
bertujuan mengendalikan risiko saat berusaha
untuk mencapai tujuan strategis Bank. Tujuan
sistem ini terutama untuk memastikan hal-hal
berikut:
• Pengembangan kultur risiko dengan yang
tingkat tinggi pada seluruh karyawan
• Efektivitas dan efisiensi operational internal
Bank,
• Informasi internal dan eksternalyang dapat
dipercaya,
• Keamanan transaksi,
• Kepatuhan
terhadap
undang-undang
ketentuan-ketentuan
dan
kebijakankebijakan internal.
while seeking to achieve the Bank’s strategic
objectives. This system aims, in particular, at
ensuring the following:
Pengendalian internal pada Bank didasari oleh
ketentuan, petunjuk dan sistem pengendalian
dan prosedur yang dilaksanakan oleh
manajemen dan karyawan. Pengendalian
internal adalah tanggung jawab semua
karyawan tanpa melihat tingkatan atau
tanggungjawab yang dimiliki serta didasari oleh
penerapan pengukuran organisasi yang layak
termasuk pemisahan tugas yang jelas.
Internal control at the Bank is based on rules,
guidelines and a control system and
procedures implemented by management and
all employees. Internal control is the
responsibility of all employees regardless of
their level or responsibility, and based on the
implementation of appropriate organizational
measures include strict segregation of duties.
Sistem pengendalian internal terdiri dari
Permanent Control dan Periodic Control yang
terpisah dan independen satu sama lain
meskipun saling melengkapi dan berkoordinasi.
Permanent Control, adalah sistem yang
diterapkan secara tetap untuk mengendalikan
risiko dan memantau eksekusi rencana
strategis, dan Periodic Control adalah sistem
untuk pengendalian ex-post independen atas
operasional Bank, terutama atas efisiensi dan
kualitas sistem permanent control.
The internal control system consists of the
Permanent Control and Periodic Control
systems,
which,
although
they
are
complementary and coordinated, are separate
and independent from each other. Permanent
Control is an overall system set up to
permanently control risks and monitor the
execution of strategic actions, and Periodic
Control is an overall system for ex-post
independent control of the proper operation of
the Bank , in particular of the efficiency and
quality of the permanent control system.
b.
Pengungkapan Eksposure Risiko dan
Penerapan Manajemen Risiko secara
Khusus
b.
Implementation of Specific Risks
i.
Risiko Kredit
i.
Credit Risk
Struktur kredit yang telah dibakukan menjamin
diterapkannya kebijakan
dan pelaksanaan
pemberian pinjaman secara hati-hati oleh
Bank. Kebijakan pemberian pinjaman tertentu
telah
dilakukan
untuk
mencerminkan
pengalaman dari kredit manajemen, yang
bekerja
dalam
batas
tertentu
untuk
memastikan semua keputusan pemberian
•
•
•
•
•
The development of a high-level culture of
risk by employees,
The effectiveness and efficiency of the
Bank’s internal operations,
The reliability of internal and external
information,
The security of transactions,
Compliance with laws, regulations and
internal policies.
A formalized credit structure ensuring prudent
lending policies and practices are adopted
throughout the Bank. Specific lending
discretions have been granted to reflect the
experience of lending management, who
operates within a defined framework which
ensures all lending decisions are approved and
noted at the appropriate levels of responsibility
25
pinjaman disetujui dan diketahui pada
tingkatan tanggung jawab yang sesuai di Bank.
within the Bank.
Risiko kredit dikelola melalui analisis
kemampuan peminjam untuk memenuhi
kewajiban pembayaran bunga dan pokok. Bank
juga memonitor risiko batas maksimum
pemberian kredit.
Exposure to credit risk is managed through
regular analysis of the ability of borrowers to
meet interest and principal repayment
obligations. The Bank also monitors its legal
lending limits.
Bank menerapkan pemeringkatan kredit
internal berdasarkan pengelompokkan kualitas
kredit peraturan Bank Indonesia. Peringkat
kualitas
kredit
ditentukan
berdasarkan
penilaian atas kriteria di bawah ini:
The Bank implements internal credit rating that
is based on credit quality categorization of
Bank Indonesia regulation. The credit quality
rating is decided based on assessment of the
following criteria:
•
•
Risiko bisnis:
Lingkungan:
- Politik, ekonomi dan lingkungan
social
- Sektor usaha dan posisi debitur
dalam sector tersebut
Penilaian Manajemen
Risiko keuangan:
Kemampuan pembayaran kembali
Sumber-sumber pembiayaan
Kategorisasi pemeringkatan
ditentukan sebagai berikut:
kualitas
kredit
•
Business risks:
Environment:
- Politic, economic and social
environments
- Business sector and position of
the counterparty within sector
Management Appraisal
•
Financial Risks:
Repayment capacity
Financing sources
The credit quality categorization is defined as
follows:
Agunan
Collateral
Dalam rangka mitigasi risiko kredit, salah satu
bentuk upaya yang dilakukan Bank adalah
dengan meminta nasabah memberikan agunan
yang akan digunakan sebagai jaminan atas
pelunasan fasilitas kredit yang telah diberikan
oleh Bank jika nasabah mengalami kesulitan
keuangan yang menyebabkan nasabah tidak
dapat melunasi kewajibannya kepada Bank.
In order to mitigate credit risk, one of the
efforts undertaken by the Bank is to request
customers to provide collateral to be pledged
as assurance for repayment of the loan facility
granted by the Bank in the event where the
customer experiences financial difficulties
causing them not to repay their obligations to
the Bank.
26
Bentuk-bentuk jaminan yang dapat diterima
sesuai dengan kebijakan kredit Bank meliputi:
- deposito berjangka, rekening tabungan
dan deposito angsuran
- standby L/C
- piutang
- tanah dan/atau bangunan
- mesin dan peralatan
- persediaan
- garansi perusahaan maupun garansi
perorangan
Forms of acceptable collateral in accordance
with the loan policy of the Bank include:
- deposits,
savings
accounts
and
installment deposit
- standby L/C
- receivables
- land and/or building
- machineries and equipment
- inventories
- corporate guarantee or personal
guarantee
Prosedur penilaian jaminan untuk tanah dan
bangunan maupun mesin dan peralatan
menggunakan pihak ketiga sebagai penilai
independen dan akan dinilai kembali secara
berkala setiap dua tahun sekali.
Collateral assessment procedure for land and
building as well as machineries and equipment
is by appointment of a third party independent
appraiser that will periodically re-assess every
two years.
Penurunan nilai asset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL,
dinilai terhadap indikator penurunan nilai pada
setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan
diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif,
sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa
yang terjadi setelah pengakuan awal aset
keuangan, dan peristiwa yang merugikan
tersebut berdampak pada estimasi arus kas
masa depan atas aset keuangan yang dapat
diestimasi secara andal
Financial assets, other than those at FVTPL, are
assessed for indicators of impairment at each
reporting date. Financial assets are impaired
when there is objective evidence that, as a
result of one or more events that occurred after
the initial recognition of the financial asset, the
estimated future cash flows of the investment
have been affected.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan
tidak tercatat di bursa, penurunan yang
signifikan atau jangka panjang dalam nilai
wajar dari instrumen ekuitas di bawah biaya
perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif
terjadinya penurunan nilai.
For listed and unlisted equity investments
classified as AFS, a significant or prolonged
declin in the fair value of the security below its
cost is considered to be objective evidence of
impairment.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif
penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
For all other financial assets, objective evidence
of impairment could include:
•
kesulitan keuangan signifikan yang
dialami penerbit atau pihak peminjam;
atau
•
significant financial difficulty of the
issuer or counterparty; or
•
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya
wanprestasi
atau
tunggakan
pembayaran pokik atau bunga; atau
•
default or delinquency in interest or
principal payments; or
•
terdapat kemungkinan bahwa pihak
peminjam akan dinyatakan pailit atau
•
it is becoming probable that the
borrower will enter bankruptcy or
27
melakukan reorganisasi keuangan.
financial re-organisation.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti
piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan
secara individual akan dievaluasi penurunan
nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari
penurunan nilai portofolio piutang dapat
termasuk pengalaman Bank atas tertagihnya
piutang
di
masa
lalu,
peningkatan
keterlambatan
penerimaan
pembayaran
piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga
pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi
nasional atau lokal yang berkorelasi dengan
default atas piutang.
For certain categories of financial asset, such
as receivables, assets that are assessed not to
be impaired individually are, in addition,
assessed for impairment on a collective basis.
Objective evidence of impairment for a portfolio
of receivables could include the Bank’s past
experiences of collecting payments, an increase
in the number of delayed payments in the
portfolio past the average credit period, as well
as observable changes in national or local
economic conditions that correlate with default
on receivables.
Dalam melakukan penilaian secara kolektif,
Bank harus menghitung:
In conducting collective assessment, the Bank
must calculate:
Probability of default (”PD”) – model ini menilai
probabilitas konsumen gagal melakukan
pembayaran kembali secara penuh dan tepat
waktu.
Probability of default (“PD”) – these models
assess the probability of customers failing to
repay fully and on time.
•
Recoverable amount – didasarkan pada
identifikasi arus kas masa depan dan
estimasi nilai kini dari arus kas tersebut
(discounted cash flow).
•
Recoverable amount – based on
identification of future cash flows and
estimation of the present value those
cash flows (discounted cash flow).
•
Loss given default (”LGD”) – Bank
mengestimasi kerugian ekonomis yang
mungkin akan diderita Bank apabila
terjadi tunggakan fasilitas kredit/
pembiayaan.
LGD
menggambarkan
jumlah utang yang tidak dapat
diperoleh kembali dan umumnya
ditunjukkan dalam persentase dari
exposure at default (EAD). Model
perhitungan LGD mempertimbangkan
jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi
risiko, misalnya ketersediaan agunan.
•
Loss given default (“LGD”) – the Bank
estimates economic losses that may be
suffered by the Bank if there are
arrears in credit facility/financing
receivable. LGD describes the amount of
debt that may not be recovered and is
generally expressed as a percentage of
the exposure at default (EAD). The LGD
calculation model considers the type of
borrower, facility and any risk
mitigation such as availability of
collateral.
•
Loss identification period (”LIP”) –
periode waktu antara terjadinya
peristiwa yang merugikan dalam
kelompok aset keuangan sampai bukti
obyektif dapat diidentifikasi atas
fasilitas
kredit/pembiayaan
secara
individual.
•
Loss identification period (”LIP”) – the
period of time from the occurrence of a
loss event in a group of financial assets
until objective evidence can be
identified on credit facility/financing
receivable individually.
•
Exposure at default (”EAD”) – Bank
mengestimasi tingkat utilisasi yang
diharapkan
dari
fasilitas
•
Exposure at default (“EAD”) – The Bank
estimates the expected utilization level
of credit facilities/financing receivable
28
kredit/pembiayaan pada saat terjadi
tunggakan.
in the event of arrears.
PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data
fasilitas kredit/piutang pembiayaan selama
minimal tiga tahun.
PD, LGD and LIP are derived from observation
of
credit facility/financing receivable data for at
least three years.
Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai
secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan
nilai baki debet fasilitas kredit/piutang
pembiayaan pada posisi laporan dengan
probability default (PD), loss identification
period (LIP) dan loss given default (LGD).
Allowance for impairment losses collectively
assessed is performed by multiplying the
outstanding credit facility/financing receivable
at report date by the probability of default
(PD), loss identification period (LIP) and loss
given default (LGD).
Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi
dan nilai tercatat dari aset keuangan atau
kelompok aset keuangan dikurangi dengan
cadangan kerugian penurunan nilai yang
terbentuk. Pada saat penurunan nilai diakui
dalam aset keuangan atau kelompok asset
keuangan,
pendapatan
bunga
diakui
berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan
nilai menggunakan tarif bunga yang digunakan
untuk mendiskontokan estimasi arus kas masa
depan pada saat menghitung penurunan nilai.
The impairment loss is recognized in profit or
loss and the carrying amount of the financial
asset or group of financial assets are presented
net of allowance for impairment losses. When
impairment losses are recognized in the
financial asset or group of financial assets,
interest income is recognized based on the
carrying amount after impairment using the
interest rate used for discounting the estimated
future cash flow when calculating impairment.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi, jumlah kerugian
penurunan nilai merupakan selisih antara
jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini
dari estimasi arus kas masa depan yang
didiskontokan menggunakan suku bunga efektif
awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortised cost,
the amount of the impairment is the difference
between the asset’s carrying amount and the
present value of estimated future cash flows,
discounted at the financial asset’s original
effective interest rate.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya
perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai
diukur berdasarkan selisih antara jumlah
tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi
arus kas masa depan yang didiskontokan pada
tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk
asset keuangan yang serupa. Kerugian
penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalik
pada periode berikutnya.
For financial asset carried at cost, the amount
of the impairment loss is measured as the
difference between the asset’s carrying amount
and the present value of the estimated future
cash flows discounted at the current market
rate of return for a similar financial asset. Such
impairment loss will not be reversed in
subsequent periods.
Jumlah tercatat aset keuangan tersebut
dikurangi dengan kerugian penurunan nilai
secara langsung atas seluruh aset keuangan,
kecuali piutang yang jumlah tercatatnya
dikurangi melalui penggunaan akun cadangan
piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang
tersebut dihapuskan melalui akun cadangan
The carrying amount of the financial asset is
reduced by the impairment loss directly for all
financial assets with the exception of
receivables, where the carrying amount is
reduced through the use of an allowance
account. When a receivable is considered
uncollectible, it is written off against
29
piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang
sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan
terhadap akun cadangan. Perubahan jumlah
tercatat akun cadangan piutang diakui dalam
laba rugi.
The allowance account. Subsequent recoveries
of amounts previously written off are credited
against the allowance account. Changes in the
carrying amount of the allowance account are
recognized in profit or loss.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun
nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif
yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas
direklasifikasi ke laba rugi.
When an AFS financial asset is considered to be
impaired, cumulative gains or losses previously
recognised in equity are reclassified to profit or
loss.
Kecuali instrumen ekuitas AFS, jika, pada
periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan
nilai berkurang dan pengurangan tersebut
dapat dikaitkan secara obyektif dengan
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai
diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui
sebelumnya dibalik melalui laba rugi hingga
nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan
penurunan nilai, sepanjang nilainya tidak
melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum
pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if
in a subsequent period, the amount of the
impairment loss decreases and the decrease
can be related objectively to an event occurring
after the impairment was recognised, the
previously recognised impairment loss is
reversed through profit or loss to the extent
that the carrying amount of the investment at
the date the impairment is reversed does not
exceed what the amortised cost would have
been had the impairment not been recognised.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian
penurunannilai yang sebelumnya diakui dalam
laba rugi tidak boleh dibalik melalui laba rugi.
Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan
nilai diakui secara langsung ke penghasilan
komprehensif lain.
In respect of AFS equity investments,
impairment losses previously recognised in
profit or loss are not reversed through profit or
loss. Any increase in fair value subsequent to
an impairment loss is recognised directly in
other comprehensive income.
ii.
ii.
Risiko Pasar
Market Risk
Risiko pasar merupakan risiko yang timbul
karena adanya pergerakan variabel pasar dari
portofolio yang dimiliki oleh Bank, yang dapat
merugikan Bank. Variabel pasar adalah suku
bunga dan nilai tukar.
Market risk is the risk that arises due to
movements in market variables of the portfolio
owned by the Bank, which can be detrimental
to the Bank. Market variables are interest rates
and exchange rates.
Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas
fungsional Bank seperti kegiatan treasury dan
investasi dalam bentuk surat berharga dan
pasar uang maupun penyertaan pada lembaga
keuangan lainnya, penyediaan dana (seperti
pinjaman dan bentuk sejenis), dan kegiatan
pendanaan dan penerbitan surat utang serta
kegiatan pembiayaan perdagangan.
Market risk may arise from the Bank's
functional activities such as treasury activities,
investment in securities and investments in
money market or in other financial institutions,
provision of funds (i.e. loans and similar forms),
financing activities such as issuance of debt
securities and trade financing activities.
Kunci dari pengendalian yang efektif atas risiko
pasar terletak pada keyakinan atas estimasi
potensi kerugian yang datang dari variabelvaiabel pasar. Bank menggunakan pendekatan
standar untuk menghitung rasio kecukupan
The key to effective control over market risks
lies in reliably estimate potential losses coming
from the market variables. The Bank is using
standardized approach to calculate Capital
Adequacy Ratio (CAR) at the maturity date. In
30
modal pada saat jatuh tempo. Sebagai
tambahan,
Grup
BNP
Paribas
telah
mengembangkan model Value at Risk yang
menghitung jumlah Gross Earning at Risk
(GEaR). Model ini menganalisis variabelvariabel dengan cakupan yang luas, termasuk
tingkat suku bunga, nilai tukar, harga surat
berharga, harga komoditas, volatilitas dan
korelasi demikian juga dengan hasil dari
pengaruh diversifikasi.
addition, BNP Paribas Group has developed a
Value at Risk model which calculates the
amount of Gross Earnings at Risk (GEaR). This
model analyses a wide range of variables,
including interest rates, exchange rates,
securities prices, commodity prices, volatilities
and correlations as well as the resulting effects
of diversification.
Untuk pengelolaan risiko pasar, Bank
melakukan
beberapa
kebijakan
seperti
penempatan dana hanya kepada pihak yang
dapat diandalkan dalam rangka pengelolaan
likuiditas Bank, penetapan jangka waktu
penempatan dana, penetapan batas limit kredit
pada suatu entitas dengan mempertimbangkan
jumlah modal yang dimiliki dan penetapan
Posisi Devisa Neto terhadap jumlah modal.
To manage market risk, the Bank applies a
number of policies, such as placement of funds
only with reliable parties to ensure
management
of
the
Bank’s
liquidity,
determination of time periods for placement of
funds, determination of limits on line of credit
to a given entity by considering the amount of
capital owned and determination of NOP
relative to the total capital.
iii.
iii.
Risiko Operasional
Operational Risk
Risiko operasional adalah risiko kerugian karena
sistem dan pengendalian yang tidak memadai,
kesalahan manusia atau kegagalan manajemen.
Termasuk didalamnya adalah bencana alam,
kegagalan sistem, risiko asuransi, risiko
manajemen dana, risiko kendali operasi,
penyelewengan dan ketidakpatuhan terhadap
peraturan dan perundang-undangan.
Operational risk is the risk of losses as a result
of inadequate systems and controls, human
error or management failure. It includes the
threat of natural disasters, systems failure,
insurance risk, funds management risk,
custodial operations risk, fraud and noncompliance with legislation and regulations.
Kerangka kerja yang sistematis diterapkan
untuk memastikan risiko operasional dapat
diidentifikasi dan dikendalikan. Termasuk
didalamnya
adalah
bermacam-macam
pengendalian kebijakan yang telah diformalkan,
prosedur yang didokumentasikan, praktik usaha
dan pengawasan kepatuhan. Kendali-kendali
tersebut
akan
ditinjau
kembali
dan
disempurnakan secara berkala.
A systematic framework is in place to ensure
operational risk is identified and controlled.
This encompasses a variety of controls
including
formal
policies,
documented
procedures, business practices and compliance
monitoring. These controls are subject to
frequent review and improvement.
Saat ini Bank telah menggunakan Basic
Indicator Approach dalam mengukur risiko
operasional.
Currently, Bank has use Basic Indicator
Approach in measuring operational risk.
iv.
iv.
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan
oleh ketidakmamnpuan memenuhi kewajiban
pada saat jatuh tempo. Bank mengukur dan
memantau risiko likuiditas melalui analisis
Liquidity Risk
Liquidity Risk means risks caused among others
by the inability to settle liabilities at due date.
The Bank measures and monitors liquidity risk
through analysis of liquidity gap and liquidity
31
perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasiorasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas
adalah rasio dari aset likuid terhadap liabilitas
lancar.
ratios. One of the liquidity ratios is liquid assets
to liquid liabilities.
Sumber dan jatuh tempo deposito diatur dan
dilaporkan setiap hari untuk menghindari
berlebihnya konsentrasi dana dan penahanan
aset yang lancar di tingkat tertentu untuk
menjaga tingkat likuiditas secara terus
menerus. Sebagai bagian dari strategi bisnis,
Bank telah melakukan langkah-langkah untuk
mempertahankan nasabahnya dan menarik
nasabah
baru
untuk
meningkatkan
pertumbuhan simpanannya.
The source and maturity of deposits are
managed and reported daily to avoid undue
concentrations of funding and also to hold
appropriate levels of liquid assets in order to
maintain a prudent level of liquidity at all
times. As part of the business strategy, the
Bank has measured in place to maintain its
existing depositors and attract new depositors
to promote the growth of its deposit liabilities.
v.
v.
Risiko Hukum
Legal Risk
Risiko
hukum
merupakan
risiko
yang
disebabkan oleh adanya kelemahan aspek
yuridis, yang antara lain disebabkan adanya
tuntutan
hukum,
ketiadaan
peraturan
perundang-undangan yang mendukung atau
kelemahan
pengikatan
seperti
tidak
dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan
pengikatan agunan yang tidak sempurna.
Legal risks can be caused by weaknesses in the
legal aspects such as law suits, an absence of
clear and supportive laws, or weaknesses in
contracts, claims or collateral agreement.
Legal risks are managed to ensure that all
activities and business relationships between
the Bank and third parties are based on rules
and conditions that are capable of protecting
the Bank’s interests from a legal perspective
vi.
vi.
Risiko Strategik
Strategic Risk
Risiko stratejik adalah risiko yang disebabkan
adanya penetapan dan pelaksanaan strategi
Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan
bisnis yang tidak tepat atau kurang
responsifnya
Bank
terhadap
perubahan
eksternal. Bank mengelola risiko stratejik
melalui pemantauan terhadap realisasi rencana
bisnis Bank.
Strategic risk is a risk caused by adoption and
implementation of an inappropriate strategy of
the Bank, inappropriate decision making in the
business affairs of the Bank or lack of
responsiveness of the Bank to external change.
The Bank manages the strategic risk through
monitoring of the realization of the Bank’s
business plan.
Dalam pengelolaan kebijakan risiko stratejik,
Bank menyusun rencana stratejik dan rencana
kerja (business plan) sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dengan mempertimbangkan
faktor eksternal yang dapat mempengaruhi
strategi bisnis Bank. Pemantauan atas eksposur
risiko ini dilakukan secara periodik dengan cara
membandingkan antara realisasi dengan
rencana bisnis yang telah ditetapkan.
In the strategic risk management policy, the
Bank sets the strategic plan and business plan
according to the prevailing regulation by
considering the external factors which might
have impact to the Bank’s business strategy.
The monitoring of the risks exposures are done
periodically by comparing the business
realization with stated Bank’s business plan.
vii.
vii.
Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang timbul
Compliance Risk
Compliance risk is the risk when the Bank does
32
ketika Bank tidak mematuhi atau tidak
melaksanakan peraturan perundang-undangan
dan ketentuan lain yang berlaku. Risiko
kepatuhan, jika tidak dikelola dengan baik,
berpotensi pada pengenaan denda, hukuman
atau rusaknya reputasi.
not comply or implement law and regulations
and other policies applied. If compliance risk is
not managed well, it will potentially lead to
penalty charges, punishment or reputation
damage.
Bank secara aktif melakukan penilaian terhadap
kebijakan Pedoman dan Prosedur Internal
untuk memastikan bahwa seluruh peraturan
eksternal telah diakomodasi sedemikian rupa
dan selanjutnya untuk dipatuhi dalam
pelaksanaannya.
The Bank actively assesses the Bank’s Internal
Guidelines and Procedures to ensure that all
external regulation has been accommodated
and implemented.
Dalam menilai dan mengevaluasi manajemen
risiko, Dewan Direksi telah memberlakukan
konsep CAMELS yang diterapkan oleh Bank
Indonesia dalam menilai kesehatan umum
menyeluruh bank di Indonesia.
In assessing and evaluating risk management,
the Board of Directors has enacted CAMELS
concept applied by Bank Indonesia in assessing
the overall general soundness of banks in
Indonesia.
viii.
viii.
Risiko Reputasi
Reputation Risk
Risiko reputasi adalah risiko yang ada atau akan
ada terhadap nilai pemegang saham yang
timbul dari pandangan buruk termasuk
publisitas negatif.
Reputational risk is the risk that exists or will
exist against shareholder value arising from
the poor outlook including a negative publicity.
Bank menerapkan pengendalian yang kuat bagi
pelaksanaan strategi dan kebijakan risiko
reputasi. Bank menjalankan secara cermat
prosedur dan kebijakan tertulis yang sesuai
dengan prinsip transparansi dan peningkatan
mutu pelayanan kepada para nasabah dan
pihak-pihak
berkepentingan
lain
dalam
pengendalian risiko reputasi.
The Bank implements strong controls for the
implementation of strategies and policies for
reputational risk. The Bank runs carefully
written policies and procedures which are in
accordance with the principles of transparency
and improvement of service quality to
customers and other interested parties in risk
control reputation.
Selama tahun 2016, jumlah keluhan dari
nasabah adalah 24. Tidak terdapat kasus
publikasi negatif. Karena itu, risiko dapat timbul
dari reputasi tingkat Grup BNP Paribas yang
mungkin mempunyai dampak secara langsung
atau tidak langsung pada reputasi Bank.
In 2016, the number of complaints from
customers amounted to 24. There were no
cases of negative publicity. Therefore, the risk
may arise from the BNP Paribas Group level
which may have direct or indirect impact on
the Bank’s reputation.
III.
III.
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Bank
memiliki
komitmen
untuk
mengembangkan kualitas sumber daya manusia
untuk memenuhi kebutuhan usaha, serta
menghadapi tantangan di lingkungan usaha
yang berubah cepat. Bank terus melakukan
pengembangan dan inovasi untuk merancang
HUMAN RESCOURCES MANAGEMENT
The Bank is committed to the development of
the quality of its human resources in order to
match its business requirement, as well as to
face the challenge in a fast changing business
environment. Bank continues to develop and
innovate in designing human resources
33
program pengembangan sumber daya manusia
melalui berbagai pelatihan baik program
pelatihan dasar wajib dan/atau sukarela
sebagai bagian dari upaya berkesinambungan
untuk meningkatkan keahlian dan pengetahuan
karyawan. Kegiatan yang disusun senantiasa
memperhatikan efektifitas, dampak
dan tujuan yang ingin dicapai. Bank juga
menyelenggarakan pelatihan yang dilakukan
secara online.
development program through a wide range of
compulsory and/or voluntary basic training
programs as part of a continuous effort to
enhance the skills and knowledge of the staff.
We always consider the effectiveness, impact
and the achieved goals for all of our training
activities. The Bank also organizes an on line
training.
Bank juga menawarkan pengembangan karir
pribadi yang menarik sebagai jaminan untuk
memperoleh komitmen karyawan terhadap
tujuan strategis Bank, serta meningkatkan
budaya korporasi Bank. Sebagai tambahan,
Bank juga menyediakan program bantuan
pendidikan kepada karyawan tertentu yang
melanjutkan pendidikan formal di universitas di
Indonesia.
Dengan
program
ini,
Bank
menanggung bagian yang disepakati dari biaya
pendidikan karyawan yang memenuhi syarat.
The Bank also offers attractive personal career
management, as a pledge to foster staff’s
commitment to the Bank’s strategic objective,
as well as to promote the Bank’s corporate
culture. In addition, the Bank also provides
educational assistance program, which is
granted to selected staff who attends formal
education in any university in Indonesia. Under
this program, the Bank reimburses the eligible
staff for an agreed part of the expenses
associated with his/her education activities.
Pada tahun 2016, Bank telah merekrut 26
karyawan tetap baru sebagai bagian dari
rencana untuk memperkuat dan memperluas
kembali usaha di Indonesia.
Bank terus
menjalankan program-program pendidikan dan
pelatihan, baik di Indonesia maupun di luar
negeri, mencakup subjek- subjek yang berkaitan
dengan perbankan seperti: Pemasaran, Analisa
Kredit,
Pasar
Modal,
Pelaporan
dan
Pengendalian Kredit, Tresuri ALM, Audit
Internal, Pengelolaan Risiko, Sumber Daya
Manusia, Teknologi Informasi, Kepatuhan, dan
lain-lain, serta program-program lain untuk
membantu karyawan dalam melaksanakan
tugas-tugas mereka secara lebih baik seperti
pelatihan Bahasa Inggris. Pelatihan-pelatihan
luar negeri terutama diselenggarakan oleh BNP
Paribas SA cabang luar negeri, seperti
Singapore, Hong Kong, dan Paris.
In 2016, the Bank has recruited 26 new full
time employees as part of its plan to
strengthen and expand its business in
Indonesia. The Bank continues to implement
education and training programs, conducted
locally and abroad, covering banking related
subjects such as: Marketing, Credit Analysis,
Capital Market, Credit control and reporting,
ALM Treasury, Internal Auditing, Risk
Management, Human Resources, Information
Technology, Compliance etc., as well as other
programs to help the staff in performing their
assignments better, such as English language
training. Overseas trainings were mainly held
by BNP Paribas SA overseas branches, such as
Singapore, Hong Kong, and Paris.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No.
7/25/PBI/2005 tanggal 3 Agustus 2005
mengenai Sertifikasi Manajemen Risiko (SMR)
bagi Pengurus dan Pejabat Bank Umum, selama
tahun 2016 Bank telah mengirim 14 karyawan
untuk menjalani pelatihan ini. 4 karyawan
telah lulus ujian untuk tingkat 1, 7 orang untuk
tingkat 2, dan 3 orang untuk tingkat 5.
In line with BI Regulation No. 7/25/PBI/2005
dated 3rd August 2005 regarding Risk
Management Certification for the Management
and Officers of Commercial Banks, during 2016
the Bank has sent 14 of its staff to attend this
training. 4 staff passed the risk certification
examinations in level 1, 7 staff in level 2, and 3
staff in level 5.
34
Bank juga terus memberikan pelatihan bagi
semua karyawan mengenai AML dan KYC sesuai
dengan Peraturan Bank Indonesia No.
3/PBI/2001 tanggal 18 Juni 2001 dan No.
2/23/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001.
The Bank also continues to provide training for
all staff regarding anti-money laundering and
KYC, in compliance with BI Regulation No.
3/PBI/2001 dated 18th June 2001 and No.
2/23/PBI/2001 dated 13th December 2001.
IV.
VI.
MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY
MANAGEMENT
Bank sangat meyakini bahwa pada sektor usaha
yang sarat persaingan, penggunaan Tekhnologi
Informasi
(TI)
sangat
penting
dalam
memberikan pelayanan yang bermutu tinggi
kepada nasabah. Bank memperoleh manfaat
dari perangkat keras mutakhir serta perangkat
lunak canggih dengan standar internasional
yang dirancang dan disediakan oleh Grup BNP
Paribas, yang disesuaikan dengan kebutuhan
setempat.
Sistem
secara
konsisten
dimutakhirkan untuk menampung kemajuan
tekhnologi dan perubahan kebutuhan usaha.
The Bank firmly believes that in a very
competitive business sector, utilization of
Information Technology (IT) is crucial in order
to provide the best quality service to its
customers. The Bank benefits from up-to-date
hardware facilities as well as outstanding
international standards software designed and
provided by BNP Paribas Group, which are
customized to fit local needs. Systems are
constantly being updated in order to match
technological advances and evolution of the
business requirements.
Kebijakan, pedoman, dan prosedur semua
operasional TI, serta pedoman sistem
perangkat keras dan perangkat lunak
diperlakukan sebagai faktor paling penting
untuk mengendalikan risiko operasional
sehingga didokumentasikan, dikaji ulang, dan
dimutakhirkan secara berkala dengan cermat.
Policies, guidelines and procedures on all IT
operations, systems hardware and software
manuals have been considered as the most
important factors to control the operational
risks hence they are properly documented,
reviewed and updated periodically.
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No. 38/POJK.03/2016 mengenai
Penerapan
Manajemen
Risiko
Dalam
Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank
Umum dan Undang-Undang PP Nomor 82
Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem
dan Transaksi Elektronik yang ditetapkan pada
tanggal 12 Oktober 2012, Bank telah mengkaji
ulang dan memutakhirkan pedoman risiko
manajemen TI secara tahunan dan telah
merencanakan in-source system perbankan
Bank. Sampai saat ini, Bank telah membangun
Data Center yang baru (Production and Disaster
Recovery Center) untuk memenuhi kebutuhan
onshoring dengan meng-host aplikasi-aplikasi
di Indonesia. Bank juga telah menyelesaikan
proyek-proyek untuk meng-onshore aplikasiaplikasi ini di Indonesia. Pada saat ini, Bank
memfokuskan untuk menyelesaikan proyekproyek yang masih berjalan.
In line with Otoritas Jasa Keuangan regulation
no.
38/POJK.03/2016
regarding
Risk
Management Implementation for the use of
Information Technology by Commercial Banks
and with Government Regulation PP Nomor 82
Tahun 2012 on Implementation of Electronic
System and Transaction issued on October
2012, the Bank has updated and reviewed its IT
risks management policy annually and has
planned to onshore our system. To date, Bank
has successfully built new data centers
(Production and Disaster Recovery Center) to
cater in-source requirements to host
applications in Indonesia. Bank has also
completed projects to onshore applications to
Indonesia. Currently, Bank is still focusing to
complete the in-progress onshoring
Untuk
To
mengatasi
gangguan
yang
tidak
anticipate
unexpected
disruption
(e.g.
35
diharapkan (yakni bencana alam, kerusuhan
social, dan lain-lain) atas operasional kantor
utama Bank, Bank telah menetapkan Disaster
Recovery Center (DRC). Berhubungan dengan
aktifitas onshoring, Bank telah membangun
Disaster Recovery Center yang baru.
natural disaster, social unrest, etc) on the
Bank’s operation in the main office, a Disaster
Recovery Center (DRC).
Due to onshoring
activity, Bank has built a new Disaster
Recovery Center (DRC).
Bank telah mendirikan suatu komite krisis
gabungan terdiri dari tiga entitas BNP Paribas
Group di Indonesia, dengan pertemuan berkala
tahunan membahas skenario bencana berskala
luas.
Tujuan dari komite krisis gabungan
adalah untuk mengantisipasi skenario bencana
berskala
luas
berpotensi
menganggu
operasional 3 entitas tersebut.
The Bank has established the annual joint crisis
committee meeting with two other BNP Paribas
entities to anticipate wide area disaster
scenario.
The purpose of the Joint Crisis
Committee is to manage the response to a wide
area crisis which is a crisis affecting or with the
potential to affect the 3 entities.
Untuk meningkatkan keyakinan, kompetensi,
dan kesiapan karyawan dalam menghadapi
gangguan yang tidak diharapkan terhadap
operasional Bank, Bank telah melaksanakan
latihan-latihan Call Tree Testing dan Business
Continuity Plan (BCP) secara teratur. Di tahun
2016, Bank telah melakukan dua kali latihan
dengan hasil yang memuaskan.
To increase staff confidence, competence and
readiness in facing unexpected disruption on
the Bank’s operation, the Bank has been
conducting regular Call Tree Testing and
Business Contingency Planning (BCP) exercises.
During 2016 the Bank has conducted two
exercises with satisfactory result.
Untuk meningkatkan kesadaran akan risiko
keamanan TI, Bank telah menerapkan program
IT Security e-learning yang wajib dipenuhi dan
diperbarui oleh seluruh karyawan setiap
tahunnya sebagai bagian dari pelatihan
internal. Peningkatan kemampuan teknis
karyawan TI juga dilakukan dengan mengirim
karyawan TI melakukan pelatihan pada Grup
BNP Paribas di Singapura maupun pada
lembaga pelatihan TI yang berkualitas.
To enhance the awareness of the Bank’s staff
on IT security risk, the Bank has implemented
an IT Security e-learning program which is
compulsory for all staff and is renewed
annually as part of the Bank’s internal training
program. IT skills continue to be enhanced for
IT staff by sending them to regional training
centers of BNP Paribas Group in Singapore, as
well as any other local IT training providers.
36
KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE
i.
I.
Neraca
Balance Sheet
Aset
Assets
Kualitas asset secara keseluruhan tetap sangat
memuaskan terutama karena terdiri dari
penempatan pada BI, Surat Berharga (Surat
Utang Negara/Sertifikat Bank Indonesia),
Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan
Janji dijual kembali, dan kredit kepada nasabah
dengan distribusi masing-masing 4.4%, 9.4%,
24.5% dan 47.4% dari total aset. Dibandingkan
tahun 2015 kredit kepada nasabah meningkat
sebesar 22.2% mencapai Rp 8,758.4 milyar
diakhir tahun 2016.
Total performing asset quality remained very
satisfactory rated with collectability 1 as per
central bank criteria, with placement to BI,
marketable securities, reverse repo and credit
to clients’ distribution of 4.4%, 9.4%, 24.5% and
47.4% of the total balance sheet. Compared to
previous year credit to clients increased by
22.2% or reaching IDR 8,758.4 billion as at end
of 2016.
Kredit
Loans
Per 31 Desember 2016, total portfolio kredit
bruto adalah sebesar Rp 8,758.4 milyar dengan
rasio kredit bermasalah bruto sebesar 0,0%.
Kredit dalam mata uang Rupiah adalah sebesar
Rp 5,026.3 milyar, semetara kredit dalam mata
uang asing adalah setara dengan Rp 3,732.0
milyar.
As at 31 December 2016, total gross loan
portfolio was IDR 8,758.4 billion while gross
NPL ratio was 0.00%. Rupiah denominated
loan/credit of IDR 5,026.3 billion, while the
foreign currency denominated loan/credit was
IDR 3,732.0 billion.
Pendanaan
endanaan
Funding
Karena sifat perbankan korporat dan beroperasi
tanpa cabang, selain dari deposito nasabah
korporat,
Bank
memperoleh
pendanaan
likuiditas dari pasar uang antar-bank dan
dukungan bank induk dalam bentuk pinjaman
jangka panjang ditarik sebesar USD220 juta
Given its wholesale focus and single branch
operation, aside from its wholesale clients’
deposits, the Bank relies on inter-bank and
parent bank’s support long term borrowing for
USD 220 mio (facility of USD 250 mio) for its
liquidity need.
37
(dengan fasilitas sebesar USD 250 juta) untuk
keperluan likuiditas.
Dana Pihak Ketiga – dana pihak ketiga sebesar
Rp 5,641,3 milyar. Umumnya profil Dana Pihak
Ketiga terutama adalah berupa dana dari
perusahaan-perusahaan besar dengan jumlah
deposito yang besar pula dan sensitive
terhadap suku bunga.
Third Party Fund - The Bank’s third party funds
is at IDR 5,641.3 billion. Generally our Third
Party Fund profile is mainly large corporate
with big amount of deposits and is price
sensitive.
Kecukupan Modal dan Ekuitas
Capital Adequacy and Equity
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
(KPMM) adalah sebesar 22.4% per 31 Desember
2016. Modal terdiri atas modal inti sebesar Rp
IDR 2,050.7 milyar dan modal pelengkap
sebesar IDR 805.9 milyar.
Capital Adequacy Ratio (CAR) of 22.4% as of
31st December 2016.
Equity reported
comprised of Tier 1 capital of IDR 2,050.7 billion
and Tier 2 for IDR 805.9 billion.
ii.
II.
Laba Rugi
Profit and Loss
Laba bersih untuk perode 12 bulan yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
sebesar Rp 282.7 milyar sedangkan untuk
periode yang sama tahun sebelumnya adalah
sebesar Rp 152.2 milyar. Pendapatan bunga
bersih tetap memuaskan yakni sebesar Rp
452.9 milyar (dengan NIM sebesar 3,2%).
Net profit for the 12 months to 31 December
2016 was IDR 282.7 billion compared to IDR
152.2 billion previously. The bank continued to
enjoy healthy net interest income of IDR 452.9
billion (with a NIM of 3.2%).
Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO) untuk periode yang
bersangkutan adalah sebesar 58.7%.
Operational Expense over Operational Income
for the period was 58.7%.
III.
III.
Rasio Keuangan
Financial Ratio
Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum
(KPMM) untuk Risiko Kredit, Pasar dan
Operasional adalah 22.4% per 31 Desember
2014.
Capital Adequacy Ratio for credit, market and
operational risks was (CAR) 22.4% as of 31st
December 2016.
Return on Equity (ROE) tetap memuaskan yakni
sebesar 14,2% per 31 Desember 2016.
Return on Equity (ROE) continued to be
satisfactory at 14.2% as of end December 2016.
IV.
IV.
Perpajakan
Pajak Pendapatan Perusahaan untuk tahun
fiskal 2015 sebesar Rp 124,746 milyar. Aset
pajak tangguhan sebesar Rp 26.2 milyar.
Taxation
The Corporate Income Tax expense for fiscal
year 2015 amounted to IDR 124,746 billion.
The deferred tax assets amounted to IDR 26.2
billion.
38
INFORMASI KREDIT
CREDIT INFOMRATION
Kolektibilitas kredit yang diberikan
Loan granted by collectability
Kredit yang diberikan per sektor ekonomi
Loan granted by economic sector
39
PAJABAT EKSEKUTIF
No
Nama/Name
1 Adhe Chandra
Jabatan/Title
Tanggal Masuk /
Hiring Date
Credit and Risk Control Officer
01-Jul-16
2 Bakhrunaja Andro Yogi
Head of Regulatory Compliance
3 Christine Taharudin
Head of Internal Audit
4 Diana Romatua Marbun
Tempat Lahir /
Place of Birth
Tanggal Lahir /
Birth Date
Jakarta
26-Jan-84
07-Mar-16
Jakarta
01-Oct-15
Medan
Head of Human Resources
05-Oct-15
5 Donny Rusli
Head of Local Corporate Banking
6 Edwin M. Gani
Head of Information Technology and IT On-shoring
Kualifikasi Terakhir / Last Qualification
Universitas / University
Master of Management
Prasetiya Mulia Business School
20-Aug-82
Post Graduate Degree in Faculty of Law
Erasmus Universiteit Rotterdam The Netherlands
20-Jun-83
Bachelor of Commerce (Accounting & Finance)
University of New South Wales (UNSW)
Jakarta
05-Apr-75
Bachelor of Economy
Universitas Indonesia
06-Apr-15
Medan
10-May-74
Master of Management
Monash University - Melbourne, Australia
22-Sep-15
Jakarta
10-Feb-85
Bachelor of Business
Monash University - Melbourne, Australia
7 Juliando Menachem
Head of Operations and Client Management
11-Sep-15
Jakarta
18-Jul-77
Master of Management
Universitas Indonesia
8 Mario Albert Utama
Head of Transaction Banking
01-Dec-14
Jakarta
30-Nov-74
Master of Business Administration
University of San Fransisco, USA
9 Maytriani Brata
AML Compliance Officer
01-Apr-16
Bogor
27-May-72
Bachelor of Banking Management
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Keuangan & Perbankan Indonesia (STEKPI)
10 Olivier Decock
Chief Operating Officer
01-Jan-15
Ixelles
10-Mar-63
Post Graduate Diploma in Management
Paris Dauphine University
11 Ratih Damayanti
Head of Financial Security
29-Aug-16
Pontianak
25-Nov-74
Master of Commerce in Accounting and Finance
Macquarie University Sydney
12 Richard Andrew Martomo
Head of Multinational Company
01-Sep-14
Yogyakarta
18-Sep-77
Bachelor Degree in Accounting Faculty of Economics
University of Indonesia
13 Shinta M. G. Tambunan
Head of Client Management
09-Nov-15
Jakarta
24-Aug-72
Bachelor of Economy
Universitas Indonesia
14 Tamara Marina Nasution
Head of Finance & Control
10-May-10
Bandung
20-Sep-66
Bachelor of Business Administration
Indonesia European University, Jakarta
15 Valentina Agustia
Head of Coverage & Territory, Credit Management
01-Nov-15
Jakarta
21-Dec-79
Bachelor of Business
Nanyang Technological University, Singapore
16 Willy Samuel Tobing
Head of Investment Banking Coverage
30-Jun-14
Bogor
01-Mar-72
Master of Business Law
Universitas Padjajaran
40
Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik
Audited Financial Statement
Pada halaman-halaman berikut ini kami lampirkan Laporan Keuangan
serta Internal Control Memorandum PT. Bank BNP Paribas Indonesia pada
dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015, yang
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Satrio Bing Eny & Rekan.
(Harap membuka Laporan Keuangan dalam format Pdf yang terlampirkan dalam CD ini)
In the next pages we attach the Financial Statements and Internal Control
Memorandum of PT Bank BNP Paribas Indonesia as at and for the years
ended 31 December 2016 and 2015 which has been audited by Public
Accountant Office Satrio Bing Eny & Rekan.
- 41 -
Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum
KOMPONEN MODAL
(1)
I
II
III
IV
V
VI
VII
(2)
KOMPONEN MODAL
A Modal Inti
1 Modal disetor
2 Cadangan Tambahan Modal
3 Modal Inovatif
4 Faktor Pengurang Modal Inti
5 Kepentingan Non Pengendali
B Modal Pelengkap
1 Level Atas (Upper Tier 2)
2 Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti
3 Faktor Pengurang Modal Pelengkap
C Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap
Eksposur Sekuritisasi
D Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3)
E MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR
TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B - C)
TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP,DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG
DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A + B - C + E)
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR
A Metode Standar
B Model Internal
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL
DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)]
(dalam jutaan rupiah)
31 December 2016 31 December 2015
(3)
(4)
2,050,707
1,062,170
1,042,936
805,986
132,361
673,625
2,856,693
2,856,693
10,588,917
604,347
1,561,196
1,561,196
22.40%
1,781,127
1,062,170
718,957
439,265
132,361
306,904
2,220,392
2,220,392
7,571,161
524,426
1,348,693
1,348,693
23.51%
Tabel 2.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
Jawa
No.
(1)
Kategori Portofolio Berdasarkan Wilayah
(2)
1 Tagihan Kepada Pemerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga
3 Internasional
4 Tagihan Kepada Bank
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal
6 Kredit Beragun Properti Komersial
7 Kredit Pegawai/Pensiunan
8
9
10
11
12
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan kepada Korporasi
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
Aset Lainnya
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Total
Wilayah 1: Jawa
Wilayah 2 : Kalimantan
Wilayah 3 :
Wilayah 4
(3)
31 Desember 2016
Tagihan Bersih berdasarkan wilayah
Sumatera Kalimantan
Nusa
Luar
Tenggara
Indonesia
(4)
(5)
(6)
(7)
2,829,581
-
-
-
-
164,423
-
-
-
-
9,084,475
145,822
12,224,301
409,925
409,925
202,088
202,088
-
-
Total
Jawa
(8)
(9)
(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2015
Tagihan Bersih berdasarkan wilayah
Sumatera Kalimantan
Nusa
Luar
Total
Tenggara Indonesia
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
2,829,581
-
1,342,080
-
-
-
-
242,880
-
407,304
-
38,107
-
-
-
-
242,880
9,696,487
145,822
13,079,194
6,530,597
78,508
7,989,292
153,904
153,904
350,829
350,829
151,635
151,635
-
1,342,080
-
154,457
-
192,565
-
154,457
7,186,965
78,508
8,800,118
Tabel 2.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual
No.
Kategori Portofolio
< 1 tahun
(1)
(2)
1 Tagihan Kepada Pemerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
3 Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal
6 Kredit Beragun Properti Komersial
7 Kredit Pegawai/Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio
8 Ritel
9 Tagihan kepada Korporasi
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
11 Aset Lainnya
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Total
(3)
1,892,275
407,304
4,823,435
7,123,014
31 Desember 2016
Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu
>1 thn s.d. >3 thn s.d.
Non> 5 thn
3 thn
5 thn
Kontraktual
(4)
(5)
(6)
(7)
937,306
3,058,433
3,995,740
Total
< 1 tahun
(8)
(3)
-
-
-
2,829,581
-
835,656
-
-
-
-
407,304
-
192,565
-
-
9,696,487
145,822
13,079,194
3,458,411
4,486,631
1,450,000
1,450,000
364,618
364,618
145,822
145,822
(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2015
Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu
>1 thn s.d. 3 >3 thn s.d. 5
Non> 5 thn
Total
thn
thn
Kontraktual
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
503,150
1,027,659
1,530,809
-
-
-
2,021,327
-
-
-
-
1,716,617
-
-
-
4,276,460
61,248
8,800,118
2,700,894
2,700,894
-
78,508
78,508
Tabel 2.3.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
No.
(1)
Sektor Ekonomi
(2)
Kredit Tagihan Kepada Tagihan kepada Tagihan yang
Tagihan Kepada Tagihan Kepada Tagihan Kepada Tagihan Kepada Kredit Beragun Kredit Beragun
Pemerintah
Entitas Sektor
Bank
Bank
Rumah Tinggal
Properti
Pegawai/P Usaha Mikro,
Korporasi
Telah Jatuh
Publik
Pembangunan
Komersial
ensiunan Usaha Kecil dan
Tempo
Multilateral
Portofolio Ritel
dan Lembaga
Internasional
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(dalam jutaan rupiah)
Aset Lainnya
Eksposur di
Unit Usaha
Syariah (apabila
ada)
(13)
(14)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
31 Desember 2016
Pertanian, perburuan dan Kehutanan
Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Industri pengolahan
Listrik, Gas dan Air
Konstruksi
Perdagangan besar dan eceran
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
Transportasi, pergudangan dan komunikasi
Perantara keuangan
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
Jasa pendidikan
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya
Kegiatan yang belum jelas batasannya
Bukan Lapangan Usaha
Lainnya
Total
2,829,581
2,829,581
-
-
407,304
407,304
-
-
-
-
1,572,902
5,047,356
20,295
203,747
1,057,699
182,851
1,611,636
9,696,487
-
145,822
145,822
-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
31 Desember 2015
Pertanian, perburuan dan Kehutanan
Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Industri pengolahan
Listrik, Gas dan Air
Konstruksi
Perdagangan besar dan eceran
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
Transportasi, pergudangan dan komunikasi
Perantara keuangan
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
Jasa pendidikan
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya
Kegiatan yang belum jelas batasannya
Bukan Lapangan Usaha
Lainnya
Total
1,342,080
1,342,080
-
-
192,565
192,565
-
-
-
-
1,530,609
3,979,421
262,927
587,823
426,692
212,003
-
-
78,508
78,508
-
182,244
5,246
7,186,965
Tabel 2.4.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
Jawa
No.
Keterangan
(1)
(2)
1 Tagihan
2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired )
a. Belum jatuh tempo
b. Telah jatuh tempo
3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual
4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif
5 Tagihan yang dihapus buku
(3)
12,243,437
19,136
-
31 Desember 2016
Wilayah
Sumatera Kalimantan
Nusa
Tenggara
(4)
(5)
(6)
409,925
202,088
-
Luar
Indonesia
(7)
242,880
-
Total
Jawa
(8)
13,098,330
19,136
-
(3)
8,009,831
20,539
-
(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2015
Wilayah
Sumatera Kalimantan
Nusa
Luar
Total
Tenggara Indonesia
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
155,121
351,183
151,635
154,457
8,822,229
1,217
355
22,111
-
Tabel 2.5.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
No.
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Sektor Ekonomi
Tagihan
(3)
Tagihan yang Mengalami Penurunan Cadangan kerugian
penurunan nilai
Belum Jatuh
Telah jatuh
(CKPN) - Individual
Tempo
tempo
(4)
(5)
(6)
(2)
31 Desember 2016
Pertanian, perburuan dan Kehutanan
Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Industri pengolahan
Listrik, Gas dan Air
Konstruksi
Perdagangan besar dan eceran
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
Transportasi, pergudangan dan komunikasi
Perantara keuangan
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
Jasa pendidikan
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya
Kegiatan yang belum jelas batasannya
Bukan Lapangan Usaha
Lainnya
Total
1,572,902
5,056,752
20,295
203,747
1,057,699
590,155
4,596,779
13,098,330
-
-
-
31 Desember 2015
Pertanian, perburuan dan Kehutanan
Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Industri pengolahan
Listrik, Gas dan Air
Konstruksi
Perdagangan besar dan eceran
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
Transportasi, pergudangan dan komunikasi
Perantara keuangan
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
Jasa pendidikan
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya
Kegiatan yang belum jelas batasannya
Bukan Lapangan Usaha
Lainnya
Total
1,530,609
3,992,082
262,927
587,823
431,974
404,567
186,412
1,425,834
8,822,228
-
-
(dalam jutaan rupiah)
Cadangan kerugian
Tagihan yang
penurunan nilai
dihapus buku
(CKPN) - Kolektif
(7)
(8)
-
9,396
9,740
19,136
-
-
12,661
5,281
4,168
22,111
-
-
Tabel 2.6.a. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual
No.
Keterangan
(1)
(2)
1 Saldo awal CKPN
2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net)
a Pembentukan CKPN pada periode berjalan
b Pemulihan CKPN pada periode berjalan
3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalan
4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan
Saldo akhir CKPN
31 Desember 2016
CKPN Individual CKPN Kolektif
(3)
(4)
(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2015
CKPN Individual CKPN Kolektif
(5)
(6)
-
22,111
(2,975)
9,740
(12,715)
-
-
19,622
2,489
17,856
(15,367)
-
-
19,136
-
22,111
Tabel 3.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2016
Lembaga
Pemeringkat
Standard and Poor's
Fitch Rating
Moody's
PT. Fitch Ratings
Indonesia
No.
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Kategori Portofolio
(2)
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan Kepada Bank
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti Komersial
Kredit Pegawai/Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan kepada Korporasi
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
Aset Lainnya
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Total
PT ICRA Indonesia
PT Pemeringkat Efek
Indonesia
(3)
AAA
AAA
Aaa
AA+ s.d AAAA+ s.d AAAa1 s.d Aa3
A+ s.d AA+ s.d AA1 s.d A3
AAA (idn)
AA+(idn) s.d AA-(idn)
A+(idn) s.d. A-(idn)
[Idr]AAA
[Idr]AA+ s.d [Idr]AA-
[Idr]A+ s.d [Idr]A-
idAAA
(4)
idAA+ s.d idAA(5)
idA+ s.d id A(6)
-
1,412
1,412
33,885
11,294
45,179
144,454
1,733,982
1,878,436
BBB+ s.d BBBBBB+ s.d BBBBaa1 s.d Baa3
BBB+(idn) s.d BBB(idn)
Tagihan Bersih
Kurang dari BKurang dari BKurang dari B3
BB+ s.d BBBB+ s.d BBBa1 s.d Ba3
B+ s.d BB+ s.d BB1 s.d B3
BB+(idn) s.d BB-(idn)
B+(idn) s.d B-(idn)
Kurang dari B-(idn)
F1+(idn) s.d F1(idn)
F2(idn)
F3(idn)
Kurang dari F3(idn)
[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB- [Idr]BB+ s.d [Idr]BB-
[Idr]B+ s.d [Idr]B-
Kurang dari [Idr]B-
[Idr]A1+ s.d [Idr]A1
[Idr]A2+ s.d [Idr]A2
[Idr]A3+ s.d [Idr] A3
Kurang dari [Idr]A3
id B+ s.d id B(9)
Kurang dari idB(10)
idA1
(11)
idA2
(12)
idA3 s.d id A4
(13)
Kurang dari idA4
(14)
id BBB+ s.d id BBB(7)
227,553
232,555
460,108
id BB+ s.d id BB(8)
2,829,581
2,829,581
-
A-1
F1+ s.d F1
P-1
-
A-2
F2
P-2
-
A-3
F3
P-3
-
Kurang dari A-3
Kurang dari F3
Kurang dari P-3
-
-
Tanpa Peringkat
(15)
Total
(16)
7,718,656
145,822
7,864,478
2,829,581
407,304
9,696,487
145,822
13,079,194
(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2015
Lembaga
Pemeringkat
Standard and Poor's
Fitch Rating
Moody's
PT. Fitch Ratings
Indonesia
No.
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Kategori Portofolio
(2)
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan Kepada Bank
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti Komersial
Kredit Pegawai/Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan kepada Korporasi
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
Aset Lainnya
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Total
PT ICRA Indonesia
PT Pemeringkat Efek
Indonesia
(3)
-
AAA
AAA
Aaa
AA+ s.d AAAA+ s.d AAAa1 s.d Aa3
A+ s.d AA+ s.d AA1 s.d A3
AAA (idn)
AA+(idn) s.d AA-(idn)
A+(idn) s.d. A-(idn)
[Idr]AAA
[Idr]AA+ s.d [Idr]AA-
[Idr]A+ s.d [Idr]A-
idAAA
(4)
idAA+ s.d idAA(5)
idA+ s.d id A(6)
38,107
38,107
51,046
119,183
170,229
103,412
1,320,032
1,423,444
BBB+ s.d BBBBBB+ s.d BBBBaa1 s.d Baa3
BBB+(idn) s.d BBB(idn)
Tagihan Bersih
Kurang dari BKurang dari BKurang dari B3
BB+ s.d BBBB+ s.d BBBa1 s.d Ba3
B+ s.d BB+ s.d BB1 s.d B3
BB+(idn) s.d BB-(idn)
B+(idn) s.d B-(idn)
Kurang dari B-(idn)
F1+(idn) s.d F1(idn)
F2(idn)
F3(idn)
Kurang dari F3(idn)
[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB- [Idr]BB+ s.d [Idr]BB-
[Idr]B+ s.d [Idr]B-
Kurang dari [Idr]B-
[Idr]A1+ s.d [Idr]A1
[Idr]A2+ s.d [Idr]A2
[Idr]A3+ s.d [Idr] A3
Kurang dari [Idr]A3
id B+ s.d id B(9)
Kurang dari idB(10)
idA1
(11)
idA2
(12)
idA3 s.d id A4
(13)
Kurang dari idA4
(14)
id BBB+ s.d id BBB(7)
-
id BB+ s.d id BB(8)
1,342,080
1,342,080
-
-
A-1
F1+ s.d F1
P-1
A-2
F2
P-2
-
A-3
F3
P-3
-
Kurang dari A-3
Kurang dari F3
Kurang dari P-3
-
-
Tanpa Peringkat
(15)
5,747,750
78,508
5,826,258
Total
(16)
1,342,080
192,565
7,186,965
78,508
8,800,118
10.7
Tabel 4.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
A
B
C
No.
Kategori Portofolio
(1)
(2)
Eksposur Neraca
1 Tagihan Kepada Pemerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
3 Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal
6 Kredit Beragun Properti Komersial
7 Kredit Pegawai/Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
8 Portofolio Ritel
9 Tagihan kepada Korporasi
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
11 Aset Lainnya
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Total Eksposur Neraca
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd
Transaksi Rekening Administratif
1 Tagihan Kepada Pemerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
3 Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal
6 Kredit Beragun Properti Komersial
7 Kredit Pegawai/Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
8 Portofolio Ritel
9 Tagihan kepada Korporasi
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Total Eksposur TRA
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan
(Counterparty Credit Risk)
1 Tagihan Kepada Pemerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
3 Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
5 Portofolio Ritel
6 Tagihan kepada Korporasi
7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Total Eksposur Counterparty Credit Risk
0%
(3)
31 Desember 2016
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
35%
40%
45%
50%
75%
100%
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
20%
(4)
2,829,581
2,829,581
-
-
150%
(11)
Lainnya
(12)
Beban Modal
(8%)
(14)
ATMR
(13)
-
-
0%
(15)
20%
(16)
-
-
-
-
-
-
-
-
407,304
-
-
-
-
-
-
-
-
-
81,461
-
6,517
-
11,294
418,598
-
-
-
-
-
8,820,461
145,822
705,637
11,666
9,047,744
723,819
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
375,200
-
30,016
-
-
-
-
1,165,974
1,541,174
93,278
123,294
-
-
1,733,982
1,733,982
-
-
1,875,998
-
-
-
-
-
-
-
1,875,998
-
-
-
-
-
7,951,211
145,822
8,097,033
1,165,974
1,165,974
-
-
31 Desember 2015
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
35%
40%
45%
50%
75%
100%
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
1,342,080
1,342,080
-
-
150%
(23)
Lainnya
(24)
Beban Modal
(8%)
(26)
ATMR
(25)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
192,565
-
-
-
-
-
-
-
-
-
38,513
-
3,081
-
119,183
311,748
-
-
-
-
-
6,431,603
78,502
514,528
6,280
6,548,618
523,889
-
-
-
-
-
-
-
-
929,472
-
-
-
-
-
-
-
-
-
185,894
-
14,872
-
929,472
-
-
-
-
-
-
-
836,649
1,022,543
66,932
81,803
-
1,320,032
1,320,032
-
5,747,750
78,502
5,826,252
836,649
836,649
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tabel 4.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual
A
B
C
No.
Kategori Portofolio
Tagihan
Bersih
(1)
(2)
(3)
Eksposur Neraca
1 Tagihan Kepada Pemerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
3 Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal
6 Kredit Beragun Properti Komersial
7 Kredit Pegawai/Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
8 Portofolio Ritel
9 Tagihan kepada Korporasi
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
11 Aset Lainnya
31 Desember 2016
Bagian Yang Dijamin Dengan
Asuransi
Agunan
Garansi
Kredit
Lainnya
(4)
(5)
(6)
(7)
Bagian Yang
Tidak Dijamin
(8) = (3)[(4)+(5)+(6)+(7)
]
(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2015
Bagian Yang Dijamin Dengan
Asuransi
Bagian Yang
Agunan
Garansi
Kredit
Lainnya Tidak Dijamin
Tagihan
Bersih
(3)
(4)
(5)
(6)
(8) = (3)[(4)+(5)+(6)+(7)]
(7)
2,829,581
-
-
-
-
-
2,829,581
-
1,342,080
-
-
-
-
-
1,342,080
-
407,304
-
-
-
-
-
407,304
-
192,565
-
-
-
-
-
192,565
-
9,696,487
145,822
-
-
-
-
9,696,487
145,822
7,186,965
78,508
-
-
-
-
7,186,965
78,508
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Total Eksposur Neraca
Eksposur Rekening Adminsitratif
1 Tagihan Kepada Pemerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
3 Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal
6 Kredit Beragun Properti Komersial
7 Kredit Pegawai/Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
8 Portofolio Ritel
9 Tagihan kepada Korporasi
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
13,079,194
-
-
-
-
13,079,194
8,800,118
-
-
-
-
8,800,118
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,875,998
-
-
-
-
-
1,875,998
-
929,472
-
-
-
-
-
929,472
-
1,193,025
-
-
27,051
-
-
-
1,165,974
-
863,096
-
-
26,447
-
-
-
836,649
-
11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Total Eksposur Rekening Administratif
Eksposur Counterparty Credit Risk
1 Tagihan Kepada Pemerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
3 Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
5 Portofolio Ritel
6 Tagihan kepada Korporasi
7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Total Eksposur Counterparty Credit Risk
Total (A+B+C)
3,069,023
-
27,051
-
-
3,041,972
1,792,568
-
26,447
-
-
1,766,121
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16,148,217
-
-
-
10,592,686
-
-
-
10,566,239
27,051
-
16,121,166
26,447
Tabel 6.1.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca
(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2015
31 Desember 2016
No
(1)
Kategori Portofolio
(2)
1 Tagihan Kepada Pemerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral
3 dan Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal
6 Kredit Beragun Properti Komersial
7 Kredit Pegawai/Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
8 Portofolio Ritel
9 Tagihan kepada Korporasi
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
11 Aset Lainnya
TOTAL
Tagihan
Bersih
ATMR
Sebelum
MRK
(3)
(4)
2,829,581
-
ATMR
Setelah MRK
(5)
-
-
Tagihan
Bersih
(6)
1,342,080
-
ATMR
Sebelum
MRK
ATMR
Setelah MRK
(7)
(8)
-
-
407,304
-
81,461
-
81,461
-
192,565
-
38,513
-
38,513
-
9,696,487
145,822
13,079,194
8,820,461
8,901,922
8,820,461
145,822
9,047,744
7,186,965
78,508
8,800,118
6,431,603
6,470,116
6,431,603
78,502
6,548,618
Tabel 6.1.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif
(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2015
31 Desember 2016
No
Kategori Portofolio
Tagihan
Bersih
ATMR
Sebelum
MRK
ATMR
Setelah
MRK
Tagihan
Bersih
ATMR
Sebelum
MRK
ATMR
Setelah
MRK
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
1 Tagihan Kepada Pemerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan
3 Multilateral dan Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal
6 Kredit Beragun Properti Komersial
7 Kredit Pegawai/Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil
8 dan Portofolio Ritel
9 Tagihan kepada Korporasi
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
TOTAL
1,875,998
-
-
-
929,472
-
185,894
-
-
375,200
-
375,200
-
185,894
-
1,193,025
1,193,025
1,165,974
863,096
863,096
836,649
3,069,023
1,568,225
1,541,174
1,792,568
1,048,990
1,022,543
Tabel 6.1.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2015
31 Desember 2016
No
(1)
Kategori Portofolio
Tagihan
Bersih
ATMR
Sebelum
MRK
ATMR
Setelah
MRK
Tagihan
Bersih
ATMR
Sebelum
MRK
ATMR
Setelah
MRK
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
1 Tagihan Kepada Pemerintah
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan
3 Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
5 Portofolio Ritel
6 Tagihan kepada Korporasi
TOTAL
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tabel 6.1.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (settlement risk)
(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2015
31 Desember 2016
No
(1)
1.
2.
TOTAL
Jenis Transaksi
(2)
Delivery versus payment
a. Beban Modal 8% (5-15 hari)
b. Beban Modal 50% (16-30 hari)
c. Beban Modal 75% (31-45 hari)
d. Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari)
Non-delivery versus payment
Nilai Eksposur
Faktor Pengurang
Modal
ATMR
Nilai Eksposur
Faktor
Pengurang
Modal
ATMR
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tabel 6.1.5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi
(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2015
31 Desember 2016
No
(1)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
TOTAL
Jenis Transaksi
(2)
Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan
Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan
Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan
Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan
Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan
Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan
Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia
mengenai prinsip-prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank
umum.
Faktor
Pengurang
Modal
Faktor
Pengurang
Modal
ATMR
(3)
(4)
ATMR
(4)
-
-
-
(5)
-
-
(4)
-
-
-
-
-
-
-
Tabel 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit
TOTAL ATMR RISIKO KREDIT
TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL
(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2016 31 Desember 2015
10,588,917
7,571,161
-
Tabel 7.1. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar
(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2015
31 Desember 2016
No.
Jenis Risiko
(1)
(2)
1 Risiko Suku Bunga
a. Risiko Spesifik
b. Risiko Umum
2 Risiko Nilai Tukar
3 Risiko Ekuitas *)
4 Risiko Komoditas *)
5 Risiko Option
Total
Beban Modal
(3)
112,343
112,343
12,552
124,896
ATMR
(4)
1,404,293
1,404,293
156,903
1,561,196
*) Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud
Beban Modal
(3)
104,282
104,282
3,613
107,895
ATMR
(4)
1,303,530
1,303,530
45,163
1,348,693
Tabel 8.1.a. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual
No.
(1)
Pendekatan Yang Digunakan
(2)
1 Pendekatan Indikator Dasar
Total
31 Desember 2016
Pendapatan Bruto
(Rata-rata 3 tahun
terakhir)
Beban Modal
(3)
(4)
ATMR
(5)
(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2015
Pendapatan Bruto
(Rata-rata 3 tahun
terakhir)
Beban Modal
ATMR
(6)
(7)
(8)
362,985
54,448
604,347
279,694
41,954
524,426
362,985
54,448
604,347
279,694
41,954
524,426
Tabel 9.1.a. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual
Pos-pos
(2)
No.
(1)
I
II
NERACA
A Aset
1 Kas
2 Penempatan pada Bank Indonesia
3 Penempatan pada bank lain
4 Surat Berharga
5 Kredit yang diberikan
6 Reverse Repo
7 Tagihan lainnya
8 Lain-lain
Total Aset
Saldo
(3)
31 Desember 2016
Jatuh Tempo
> 1 bln s.d. 3
> 3 bln s.d. 6
bln
bln
(5)
(6)
< 1 bulan
(4)
> 6 bln s.d. 12
bln
(7)
> 12 bulan
(8)
Saldo
(9)
< 1 bulan
(10)
(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2015
Jatuh Tempo
> 1 bln s.d. 3 > 3 bln s.d. 6 > 6 bln s.d.
bln
bln
12 bln
> 12 bulan
(11)
(12)
(13)
(14)
0
1,335,852
1,421
1,745,700
5,020,371
4,530,725
312,502
52,143
12,998,713
0
1,335,852
1,421
0
134,075
0
14,544
52,143
1,538,034
0
0
0
130,581
1,026,877
0
25,049
0
1,182,507
0
0
0
143,227
1,571,002
0
130,486
0
1,844,716
0
0
0
235,029
490,143
0
26,190
0
751,362
0
0
0
1,236,862
1,798,274
4,530,725
116,233
0
7,682,094
6
353,206
1,588
1,540,185
3,530,097
2,881,824
588
90,794
8,398,287
6
353,206
1,588
89,599
805,053
0
0
0
100,387
666,877
0
0
0
0
347,487
0
0
0
24,725
330,967
204
90,794
1,340,451
42
0
767,307
0
0
347,487
15
0
355,707
0
0
0
1,325,474
1,379,712
2,881,824
326
0
5,587,336
B. Kewajiban
1 Dana Pihak Ketiga
2 Kewajiban pada Bank Indonesia
3 Kewajiban pada bank lain
4 Surat Berharga yang Diterbitkan
5 Pinjaman yang Diterima
6 Kewajiban lainnya
7 Lain-lain
Total Kewajiban
4,141,828
0
4,219,701
0
0
612,057
312,420
9,286,005
2,324,257
0
115
0
0
4,680
312,420
2,641,472
1,803,859
0
0
0
0
14,285
0
1,818,144
10,121
0
0
0
0
124,832
0
134,953
3,590
0
0
0
0
208,508
0
212,098
0
0
4,219,586
0
0
259,752
0
4,479,337
1,761,599
0
3,352,754
0
0
370,473
104,729
5,589,555
1,742,814
0
0
0
0
213
104,729
1,847,757
18,785
0
0
0
0
222
0
19,007
0
0
0
0
0
20,988
0
20,988
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3,352,754
0
0
349,049
0
3,701,803
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca
3,712,708
(1,103,439)
1,709,762
539,264
3,202,757
2,808,733
748,299
326,499
355,707
1,885,533
REKENING ADMINISTRATIF
A. Tagihan Rekening Administratif
1 Komitmen
2 Kontijensi
Total Tagihan Rekening Administratif
0
3,302,434
3,302,434
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3,302,434
3,302,434
0
0
0
0
5,133,868
5,133,868
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5,133,868
5,133,868
0
0
0
B. Kewajiban Rekening Administratif
1 Komitmen
2 Kontijensi
Total Kewajiban Rekening Administratif
2,895,721
0
2,895,721
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2,895,721
0
2,895,721
0
0
0
3,408,373
0
3,408,373
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3,408,373
0
3,408,373
0
0
0
406,713
0
0
0
406,713
0
1,725,495
0
0
0
1,725,495
0
1,709,762
945,977
3,202,757
4,534,228
(507,306)
748,299
326,499
2,081,202
1,885,533
916,664
4,119,421
0
(507,306)
240,993
567,492
2,648,694
4,534,228
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Selisih Kumulatif
(635,637)
4,119,421
(1,103,439)
(635,637)
0
(1,103,439)
(1,739,076)
(29,313)
(507,306)
Tabel 9.2.a. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
No.
Pos-pos
(1)
(2)
I
NERACA
A Aset
1 Kas
2 Penempatan pada Bank Indonesia
3 Penempatan pada bank lain
4 Surat Berharga
5 Kredit yang diberikan
6 Reverse Repo
7 Tagihan lainnya
8 Lain-lain
Total Aset
II
Saldo
(3)
< 1 bulan
(4)
31 Desember 2016
Jatuh Tempo
> 1 bln s.d. 3 > 3 bln s.d. 6 > 6 bln s.d.
bln
bln
12 bln
(5)
(6)
(7)
> 12 bulan
(8)
Saldo
(3)
< 1 bulan
(4)
31 Desember 2015
Jatuh Tempo
> 1 bln s.d. 3 > 3 bln s.d. 6
bln
bln
(5)
(6)
> 6 bln s.d.
12 bln
(7)
> 12 bulan
(8)
556,423
139,289
0
3,718,859
0
726,774
356,358
5,497,703
556,423
139,289
0
474,232
0
394,461
356,358
1,920,763
0
0
0
8,420
0
104,681
0
113,101
0
0
0
80,048
0
219,339
0
299,387
0
0
0
346,902
0
1,219
0
348,121
0
0
0
2,809,257
0
7,074
0
2,816,331
266,060
117,173
0
3,613,283
0
523,296
12,552
4,532,364
266,060
117,173
0
234,400
0
0
0
0
0
0
0
41,642
0
0
0
184,303
0
0
0
3,152,938
25,550
12,552
655,735
92,382
0
92,382
15,582
0
57,224
43,051
0
227,354
346,731
0
3,499,669
B. Kewajiban
1 Dana Pihak Ketiga
2 Kewajiban pada Bank Indonesia
3 Kewajiban pada bank lain
4 Surat Berharga yang Diterbitkan
5 Pinjaman yang Diterima
6 Kewajiban lainnya
7 Lain-lain
Total Kewajiban
1,499,474
0
680,361
0
3,637,575
897,310
247,062
6,961,782
1,368,907
0
680,361
0
0
356,664
247,062
2,652,994
89,075
0
0
0
0
87,344
0
176,419
37,547
0
0
0
0
222,002
0
259,548
3,945
0
0
0
0
147,565
0
151,511
0
0
0
0
3,637,575
83,736
0
3,721,311
1,326,333
0
482,475
0
1,723,125
1,423,011
83,061
5,038,004
1,217,011
0
482,475
0
0
28,534
83,061
1,811,080
109,322
0
0
0
0
168,169
0
277,491
0
0
0
0
0
149,072
0
149,072
0
0
0
0
0
193,152
0
193,152
0
0
0
0
1,723,125
884,084
0
2,607,209
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca
(1,464,079)
(732,231)
(63,317)
39,839
196,611
(904,980)
(1,155,345)
(185,110)
(91,848)
34,202
892,460
REKENING ADMINISTRATIF
A. Tagihan Rekening Administratif
1 Komitmen
2 Kontijensi
Total Tagihan Rekening Administratif
1,181,132
298,207
1,479,339
348,093
0
348,093
295,009
0
295,009
255,624
0
255,624
109,073
298,207
407,280
173,333
0
173,333
1,080,080
491,845
1,571,925
173,724
0
173,724
231,767
0
231,767
215,569
0
215,569
37,670
491,845
529,515
421,350
0
421,350
B. Kewajiban Rekening Administratif
1 Komitmen
2 Kontijensi
Total Kewajiban Rekening Administratif
1,136,299
287,824
1,424,123
221,036
11,645
232,681
142,166
11,477
153,643
117,963
131,564
249,527
273,716
74,161
347,877
381,418
58,977
440,395
1,121,656
111,705
1,233,361
77,959
148
78,107
66,580
1,157
67,737
177,829
8,683
186,512
273,310
47,870
321,180
525,978
53,847
579,825
55,216
115,412
141,366
6,097
59,403
(267,062)
338,564
95,617
164,030
29,057
208,335
(158,475)
(616,819)
78,049
45,936
256,014
(1,172,042)
(1,059,728)
(21,080)
(62,791)
242,537
733,985
(616,819)
(538,770)
(492,835)
(236,821)
(1,408,863)
(1,059,728)
(1,080,807)
(1,143,599)
(901,062)
(167,077)
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Selisih Kumulatif
(1,408,863)
0
(505,641)
(167,077)
0
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
LAPORAN KEUANGAN/
FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016/
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/
AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
DAFTAR ISI
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
TABLE OF CONTENTS
Halaman/
Page
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
DIRECTORS’ STATEMENT LETTER
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
LAPORAN KEUANGAN –
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2016
FINANCIAL STATEMENTS –
For the year ended December 31, 2016
Laporan Posisi Keuangan
1
Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan
Komprehensif Lain
3
Statement of Profit or Loss and Other
Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas
4
Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
5
Statement of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan
7
Notes to Financial Statements
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
DECEMBER 31, 2016
31 Desember/
December 31,
2016
Rp Juta/
Rp Million
Catatan/
Notes
31 Desember/
December 31,
2015
Rp Juta/
Rp Million
ASET
ASSETS
Kas
-
Giro pada Bank Indonesia
822.512
Giro pada Bank Lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah
105.395
35.314
140.709
Penempatan pada Bank Indonesia
- setelah dikurangi bunga
yang belum diamortisasi sebesar
Rp 237 juta pada 31 Desember 2016 dan
Rp 93 juta pada 31 Desember 2015
1.069.762
Efek-efek
Diperdagangkan
Tersedia untuk dijual
Wesel ekspor
Jumlah
559.146
919.960
266.594
1.745.700
Efek-efek yang Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali setelah dikurangi premium (diskonto) yang belum
diamortisasi sebesar Rp 169.775 juta pada
31 Desember 2016 dan Rp 38.126 juta pada
31 Desember 2015
6
5
6
29
7
9
Tagihan Akseptasi
669.380
10
Tagihan Derivatif
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah
25.612
344.283
369.895
Kredit
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah
414.297
Demand Deposits with Bank Indonesia
66.121
52.640
118.761
Demand Deposits with Other Banks
Related parties
Third parties
Total
204.969
Placements with Bank Indonesia
- net of unamortized interest
of Rp 237 million at December 31, 2016 and
Rp 93 million at December 31, 2015
8
4.530.725
3.490
8.754.876
(19.136)
8.739.230
11
29
12
29
Cash
746.842
719.540
73.803
1.540.185
Securities
Trading
Available-for-sale
Export bills
Total
2.881.824
Securities Purchased under Agreement to
Resell - net of unamortized premium (discount)
of Rp 169,775 million at December 31, 2016
and Rp 38,126 million at December 31, 2015
-
Acceptances Receivable
70.867
453.017
523.884
Derivative Receivables
Related parties
Third parties
Total
3.156
7.162.335
(22.111)
7.143.380
Loans
Related parties
Third parties
Allowance for impairment losses
Total
Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 24.566 juta
pada 31 Desember 2016 dan Rp 18.582 juta
pada 31 Desember 2015
27.207
13
23.003
Premises and Equipment - net of accumulated
depreciation of Rp 24,566 million
at December 31, 2016 and Rp 18,582 million
at December 31, 2015
Aset Pajak Tangguhan
53.362
28
29.678
Deferred Tax Assets
327.934
14,29
50.663
Prepaid Expenses and
Other Assets
Biaya Dibayar Dimuka dan Aset
Lain-lain
JUMLAH ASET
18.496.416
12.930.650
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
TOTAL ASSETS
See accompanying notes to financial statements which
are an integral part of the financial statements.
-1-
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 - Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
DECEMBER 31, 2016 - Continued
31 Desember/
December 31,
2016
Rp Juta/
Rp Million
Catatan/
Notes
31 Desember/
December 31,
2015
Rp Juta/
Rp Million
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Simpanan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah
308.538
5.332.763
5.641.301
Simpanan dari Bank Lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah
316.719
363.757
680.476
Liabilitas Akseptasi
669.380
Liabilitas Derivatif
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah
50.653
789.333
839.986
Pinjaman yang Diterima
Utang Pajak
Liabilitas Lain-lain
JUMLAH LIABILITAS
16
29
10
11
29
194.963
2.892.969
3.087.932
Deposits
Related parties
Third parties
Total
339.855
613.550
953.405
Deposits from Other Banks
Related parties
Third parties
Total
-
Acceptances Payable
7.252
1.786.232
1.793.484
Derivative Payables
Related parties
Third parties
Total
Borrowings
2.963.950
17,29
1.723.125
48.189
18,28
3.281
Taxes Payable
9.532
27
6.291
Post-employment Benefits Obligation
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
Pinjaman Subordinasi
15
29
673.625
19,29
344.625
4.721.350
20,29
3.060.042
16.247.789
10.972.185
Subordinated Loans
Other Liabilities
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS
EQUITY
Modal Saham - nilai nominal Rp 1.000.000
per saham
Modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh 1.062.170 saham
Capital Stock - par value of Rp 1,000,000
per share
Authorized, fully issued and paid-up share
capital - 1,062,170 shares
1.062.170
Penghasilan Komprehensif Lain
5.474
21
8,27,28
1.062.170
(2.596)
Saldo Laba
Ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
2.612
1.178.371
2.612
896.279
JUMLAH EKUITAS
2.248.627
1.958.465
18.496.416
12.930.650
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Other Comprehensive Income
Retained Earnings
Appropriated
Unappropriated
TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to financial statements which
are an integral part of the financial statements.
-2-
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER
COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016
2016
Rp Juta/
Rp Million
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan bunga
Beban bunga
Pendapatan Bunga - Bersih
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
Keuntungan transaksi mata uang
asing - bersih
Kerugian yang belum direalisasi
atas perubahan nilai wajar efek-efek
diperdagangkan
Provisi dan komisi lainnya - bersih
Keuntungan (kerugian) penjualan efek-efek bersih
687.318
(234.324)
Catatan/
Notes
22,29
23,29
452.994
148.626
(110.722)
73.105
8
24,29
2015
Rp Juta/
Rp Million
456.352
(166.435)
OPERATING REVENUES AND EXPENSES
Interest revenues
Interest expenses
289.917
Interest Revenues - Net
106.546
OTHER OPERATING REVENUES
Gains on foreign exchange transactions net
(10.931)
(19.281)
Unrealized losses from changes
in fair value of trading securities
Other commissions and fees - net
12.001
(4.971)
Gains (losses) on sale of securities - net
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
123.010
71.363
Total Other Operating Revenues
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA
Beban kepegawaian
Beban umum dan administrasi
Cadangan (pemulihan) kerugian penurunan nilai
Lain-lain
108.649
71.381
(1.965)
16.799
87.190
55.497
2.489
10.467
OTHER OPERATING EXPENSES
Personnel expenses
General and administration expenses
Provision for (recovery of) impairment losses
Others
Jumlah Beban Operasional Lainnya
194.864
155.643
Total Other Operating Expenses
PENDAPATAN OPERASIONAL - BERSIH
381.140
205.637
OPERATING REVENUE - NET
132
678
LABA SEBELUM PAJAK
381.272
206.315
INCOME BEFORE TAX
BEBAN PAJAK
(98.574)
(54.144)
TAX EXPENSE
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
282.698
152.171
NET INCOME FOR THE YEAR
PENDAPATAN NON-OPERASIONAL
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi
ke laba rugi:
Pengukuran kembali atas program
imbalan pasti
Manfaat (beban) pajak terkait pos-pos yang
tidak akan direklasifikasi
25
26,29
12
32
28
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Item that will not be reclassified
subsequently to profit or loss:
(808)
27
71
202
28
(18)
(606)
Pos-pos yang akan direklasifikasi
ke laba rugi:
Keuntungan (kerugian) yang belum
direalisasi atas perubahan nilai
wajar efek-efek tersedia untuk dijual
Manfaat (beban) pajak terkait pos-pos yang
akan direklasifikasi
Remeasurement of defined benefit obligation
Income tax benefit (expense) relating to
item that will be reclassified subsequently
53
Item that may be reclassified
subsequently to profit or loss:
10.759
8
(9.486)
(2.689)
28
2.371
JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF
LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH
PAJAK
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN
BERJALAN
NON-OPERATING REVENUES
8.070
(7.115)
7.464
(7.062)
290.162
145.109
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Unrealized gains (losses) from changes
in fair value of available-for-sale securities
Income tax benefit (expenses) relating to
items that will be reclassified subsequently
TOTAL OTHER COMPREHENSIVE INCOME
(LOSS) FOR THE YEAR AFTER TAX
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEAR
See accompanying notes to financial statements which
are an integral part of the financial statements.
-3-
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
Catatan/
Notes
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016
Keuntungan (kerugian) yang
belum direalisasi atas
perubahan nilai wajar
efek-efek tersedia
untuk dijual/
Unrealized gains
Saldo laba/Retained earnings
(losses) from changes in
Ditentukan
Belum ditentukan
Modal saham/
fair value of availablepenggunaannya/
penggunaannya/
for-sale securities
Appropriated
Unappropriated
Capital Stock
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Rp Million
Rp Million
Saldo per 1 Januari 2015
1.062.170
Laba bersih tahun berjalan
-
Penghasilan komprehensif lain
tahun berjalan
(7.115)
Saldo per 31 Desember 2015
1.062.170
(2.596)
Laba bersih tahun berjalan
-
8,27,28
Saldo per 31 Desember 2016
2.612
-
-
Penghasilan komprehensif lain
tahun berjalan
8,27,28
4.519
744.055
1.813.356
-
152.171
152.171
-
53
2.612
-
-
-
8.070
1.062.170
5.474
-
(7.062)
896.279
1.958.465
282.698
282.698
(606)
2.612
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Jumlah ekuitas/
Total equity
Rp Juta/
Rp Million
1.178.371
7.464
2.248.627
Balance as of January 1, 2015
Net income for the year
Other comprehensive income
for the year
Balance as of December 31, 2015
Net income for the year
Other comprehensive income
for the year
Balance as of December 31, 2016
See accompanying notes to financial statements
which are an integral part of the financial statements.
-4-
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
STATEMENT OF CASH FLOWS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016
2016
Rp Juta/
Rp Million
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Laba sebelum pajak
Penyesuaian untuk:
Pendapatan bunga
Beban bunga
Penyusutan aset tetap
Keuntungan penjualan aset tetap
Kerugian selisih kurs yang belum direalisasi
Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan
nilai wajar efek-efek diperdagangkan
Arus Kas Operasi sebelum Perubahan
Modal Kerja
Penurunan (kenaikan) aset operasi
Efek-efek - diperdagangkan
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali
Tagihan akseptasi
Tagihan derivatif
Kredit
Biaya dibayar dimuka dan aset lain-lain
Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Liabilitas akseptasi
Liabilitas derivatif
Utang pajak
Liabilitas imbalan pasca kerja
Liabilitas lain-lain
Penurunan aset dan liabilitas operasi
- bersih
2015
Rp Juta/
Rp Million
381.272
206.315
(687.318)
234.324
6.406
(9)
15.480
(456.352)
166.435
2.914
(484)
134.250
110.722
10.931
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Income before tax
Adjustments for:
Interest revenues
Interest expenses
Depreciation of premises and equipment
Gain on sale of premises and equipment
Unrealized losses from foreign exchange
Unrealized losses from changes in fair
value of trading securities
60.877
64.009
Operating Cash Flows before Working Capital
Changes
(126.576)
350.615
(1.648.901)
(669.380)
153.989
(1.595.850)
(238.819)
(1.314.356)
361.880
(45.212)
(3.238.549)
(570)
2.553.369
(272.929)
669.380
(953.498)
2.532
2.433
1.646.335
(58.938)
792.398
(361.880)
785.115
92
1.788
1.345.809
(477.915)
(1.381.808)
(82.368)
648.865
(219.351)
(94.279)
457.122
(168.938)
(69.892)
(1.123.894)
Pembayaran pajak penghasilan badan
Bunga yang diterima
Bunga yang dibayar
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Decrease (increase) in operating assets
Securities - trading
Securities purchased with agreements to
resell
Acceptances receivable
Derivative receivables
Loans
Prepaid expenses and other assets
Increase (decrease) in operating liabilities
Deposits
Deposits from other banks
Acceptances payable
Derivative payables
Taxes payable
Post-employment benefits obligation
Other liabilities
Decrease in operating assets and liabilities
- net
Payment of corporate income tax
Interest received
Interest paid
Net Cash Used in Operating Activities
See accompanying notes to financial statements which
are an integral part of the financial statements.
-5-
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 - Lanjutan
2016
Rp Juta/
Rp Million
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
STATEMENT OF CASH FLOWS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 - Continued
2015
Rp Juta/
Rp Million
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penempatan efek-efek - tersedia untuk dijual
Perolehan aset tetap
Hasil penjualan aset tetap
(178.902)
(10.610)
9
(189.202)
(17.760)
484
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Placement of securities - available-for-sale
Acquisition of premises and equipment
Proceeds from sale of premises and equipment
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas
Investasi
(189.503)
(206.478)
Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Hasil dari pinjaman yang diterima
Pembayaran pinjaman yang diterima
Hasil dari pinjaman subordinasi
2.031.095
(805.750)
329.000
1.197.675
(1.095.000)
344.625
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
1.554.345
447.300
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN
SETARA KAS
1.294.950
(883.072)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Proceeds from borrowings
Payment of borrowings
Proceeds from subordinated loans
Net Cash Provided by Financing Activities
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND
CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
738.033
1.621.105
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
2.032.983
738.033
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
END OF YEAR
822.512
140.709
1.069.762
6
414.297
118.761
204.969
CASH AND CASH EQUIVALENTS
CONSIST OF:
Cash
Demand deposits with Bank Indonesia
Demand deposits with Other Banks
Placements with Bank Indonesia
2.032.983
738.033
KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI:
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain
Penempatan pada Bank Indonesia
Jumlah
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Total
See accompanying notes to financial statements which
are an integral part of the financial statements.
-6-
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
1.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEARS THEN ENDED
UMUM
1.
GENERAL
PT Bank BNP Paribas Indonesia (“Bank”) didirikan
pada tanggal 10 Nopember 1989, sebagai bank
modal ventura antara Banque Nationale de Paris
dan PT Lippo Bank di Indonesia dengan nama
PT Bank BNP Lippo Indonesia. Bank memperoleh
pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Menteri
Keuangan
masing-masing
pada
tanggal
18 Nopember 1989 dan 23 Desember 1989. Bank
mengalami perubahan kepemilikan dan perubahan
nama beberapa kali, dimana saat ini menjadi
PT Bank BNP Paribas Indonesia berdasarkan Akta
Notaris Sutjipto, S.H., No. 47 tanggal 18 Agustus
2000. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri
Hukum
dan
Perundang-undangan
Republik
Indonesia
melalui
Surat
Keputusan
No.
C-22222.HT.01.04-TH.2000
dan
Bank
Indonesia melalui Keputusan Deputi Gubernur
Senior Bank Indonesia No. 2/29/KEP.DGS/2000.
PT Bank BNP Paribas Indonesia (the “Bank”) was
incorporated on November 10, 1989, as a joint
venture bank between Banque Nationale de Paris
and PT Lippo Bank in Indonesia under the name of PT
Bank BNP Lippo Indonesia. The Bank obtained
approval from the Minister of Justice and Minister of
Finance
on
November
18,
1989
and
December 23, 1989, respectively. The Bank’s
shareholders have been changed and the Bank’s
name has also been amended several times,
resulting to its present name PT Bank BNP Paribas
Indonesia based on Notarial Deed of Sutjipto, S.H.,
No. 47 dated August 18, 2000. This change was
approved by the Ministry of Law and Legislative of
the Republic of Indonesia through Decision Letter
No. C-22222.HT.01.04-TH.2000 and Bank Indonesia
through
Decision
of
Senior
Deputy
Govenor
of
Bank
Indonesia
No. 2/29/KEP.DGS/2000.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali
perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 57
tanggal 18 September 2015 yang dibuat dihadapan
notaris Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta
mengenai perubahan tanggung jawab direksi.
Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. AHU-AH.01.03-0965615.
The Bank’s Articles of Association have been amended
several times, the latest by Notarial Deed No. 57 dated
September 18, 2015 of Linda Herawati, S.H., notary in
Jakarta regarding the change of directors’
responsibility. This change was approved by the
Ministry of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia through Decision Letter No. AHU-AH.01.030965615.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank,
ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan
usaha bank umum dan jasa keuangan lainnya.
According to Article 3 of the Bank’s Articles of
Association, the scope of its activities is to engage in
general banking and other financial services.
Bank memperoleh izin usaha untuk melakukan
kegiatan sebagai bank ventura bersama dan
beroperasi secara komersial berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
No. 1415/KMK.013/1989 tanggal 23 Desember
1989.
The Bank obtained its license as a joint venture bank
to conduct business as a commercial bank based on
Decree of The Minister of Finance of the Republic of
Indonesia No. 1415/KMK.013/1989 dated December
23, 1989.
Bank berdomisili di Jakarta dengan kantor
beralamat di Menara BCA Lt. 35 Jl. M.H. Thamrin
No. 1, Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015, Bank mempunyai masing-masing 76
dan 61 karyawan.
The Bank is domiciled in Jakarta and its office
is located at 35th floor of Menara BCA,
Jl. M.H. Thamrin No. 1, Jakarta. At December 31,
2016 and 2015, the Bank has 76 and 61 employees,
respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank adalah
sebagai berikut:
As of December 31, 2016 and 2015, the composition
of the Bank’s Board of Commissioners and Directors
are as follows:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Direksi
Presiden Direktur
Direktur
Direktur Kepatuhan
2016
2015
Jean-Pierre Bernard
Soebowo Musa
Chris Kanter
Jean-Pierre Bernard
Soebowo Musa
Chris Kanter
Luc Cardyn
Winy Tijono
Maria Abdulkadir
Luc Cardyn
Setio Soejanto
Winy Tijono
Maria Abdulkadir
-7-
Board of Commissioners
President Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Directors
President Director
Director
Director
Compliance Director
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
2.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)
2.
a. Standar yang berlaku efektif pada tahun
berjalan
a. Standard effective in the current period
Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah
menerapkan standar baru, sejumlah amandemen
dan interpretasi PSAK yang dikeluarkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan
Akuntan Indonesia yang relevan dengan
operasinya dan efektif untuk periode akuntansi
yang dimulai pada 1 Januari 2016.
In the current year, the Company has applied a new
standard, a number of amendments, and an
interpretation to PSAK issued by the Financial
Accounting Standard Board of the Indonesian
Institute of Accountants that are relevant to its
operations and effective for accounting period
beginning on January 1, 2016
Penerapan amandemen dan interpretasi standar
berikut tidak memiliki pengaruh signifikan atas
pengungkapan atau jumlah yang dicatat di dalam
laporan keuangan pada tahun berjalan dan tahun
sebelumnya:
The application of the following amendments, and
interpretation to standards have not resulted to
material impact to disclosures or on the amounts
recognized in the current and prior year financial
statements:






3.
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS
OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“PSAK”) AND INTERPRETATIONS OF PSAK
(“ISAK”)

Amandemen PSAK 7: Pengungkapan pihakpihak berelasi
Amandemen PSAK 16: Aset Tetap





Amandemen PSAK 19 : Aset Tak berwujud
Amandemen PSAK 24 : Imbalan Kerja
Amandemen PSAK 25: Kebijakan Akuntansi,
Perubahan
Estimasi
Akuntansi
dan
Kesalahan
Amandemen PSAK 68: Pengukuran Nilai
Wajar

Amendments to PSAK 7, Related Party
Disclosures
Amendments to PSAK 16, Property, Plant and
Equipment
Amendments to PSAK 19, Intangible Assets
Amendments to PSAK 24, Employee Benefits
Amendments to PSAK 25, Accounting
Policies, Changes in Accounting Estimates
and Errors,
Amendments to PSAK 68, Fair Value
Measurement
b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi
belum diterapkan
b. Standards and interpretations issued not yet
adopted
Amandemen standar dan interpretasi berikut
efektif untuk periode yang dimulai pada atau
setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini
diperkenankan yaitu PSAK 1: Penyajian Laporan
Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan.
Amendment to standard and interpretation effective
for periods beginning on or after January 1, 2017,
with early application permitted is PSAK 1:
Presentation of Financial Statements about
Disclosure Initiative.
Standar dan amandemen standar berikut efektif
untuk periode yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini
diperkenankan yaitu amandemen PSAK 16: Aset
Tetap.
Standard and amendment to standard effective for
periods beginning on or after January 1, 2018, with
early application permitted is Amendments to PSAK
16: Property, Plant and Equipment.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan
keuangan, dampak dari standar tersebut terhadap
laporan keuangan tidak dapat diketahui atau
diestimasi oleh manajemen.
As of the issuance date of the financial statements,
the effect of adoption of these standards on the
financial statements is not known nor reasonably
estimable by management.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
3.
Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY
POLICIES
a.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Statement of Compliance
The Bank’s financial statements have been
prepared in accordance with the Indonesian
Financial Accounting Standards.
Laporan keuangan Bank disusun sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
-8-
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
b.
c.
d.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Dasar Penyusunan
b.
Basis of Preparation
Dasar penyusunan laporan keuangan Bank
adalah biaya historis, kecuali instrumen keuangan
yang diukur pada jumlah revaluasian atau nilai
wajar pada setiap akhir periode pelaporan, yang
dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini.
Mata uang penyajian yang digunakan untuk
penyusunan laporan keuangan Bank adalah mata
uang Rupiah (Rp).
The Bank’s financial statements have been
prepared on the historical cost basis except for
financial instruments that are measured at revalued
amounts or fair values at the end of each reporting
period, as explained in the accounting policies
below. The presentation currency used in the
preparation of the Bank’s financial statements is the
Indonesian Rupiah.
Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai
wajar dari imbalan yang diberikan dalam
pertukaran barang dan jasa.
Historical cost is generally based on the fair value
of the consideration given in exchange for goods
and services.
Laporan arus kas Bank disusun dengan
menggunakan metode tidak langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara
kas terdiri dari giro pada Bank Indonesia, giro pada
bank lain dan penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain yang jatuh tempo dalam waktu tiga
bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan
yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi
penggunaannya.
The Bank’s statements of cash flows are prepared
using the indirect method with classifications of
cash flows into operating, investing and financing
activities. Cash and cash equivalents consist of
demand deposits with Bank Indonesia, demand
deposits with other banks and placements with
Bank Indonesia and other banks with maturities of
three months or less from the date of placement
and not pledged or restricted.
Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan
Dalam Mata Uang Asing
c.
Foreign Currency Transactions and Translation
Pembukuan Bank diselenggarakan dalam mata
uang Rupiah, mata uang dari lingkungan ekonomi
utama dimana entitas beroperasi (mata uang
fungsionalnya). Transaksi-transaksi selama tahun
berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan
kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi.
Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing disesuaikan
dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan
kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk
mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal
tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang
timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba
rugi. Pos non moneter diukur dalam biaya historis
dalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali.
The books of accounts of the Bank are maintained
in Indonesian Rupiah, the currency of the primary
economic environment in which the entity operates
(its functional currency). Transactions during the
year involving foreign currencies are recorded at
the prevailing exchange rate at the time the
transactions are made. At reporting date, monetary
assets and liabilities denominated in foreign
currencies are adjusted into Indonesian Rupiah
using Reuters’ spot rate at 4.00 P.M Western
Indonesian Time to reflect the prevailing exchange
rate at that date. The resulting gains or losses are
credited or charged to profit or loss. Non-monetary
items that are measured in terms of historical cost
in a foreign currency are not retranslated.
Selisih kurs atas pos moneter diakui dalam laba
rugi pada periode saat terjadinya kecuali untuk
selisih kurs atas transaksi yang ditetapkan untuk
tujuan lindung nilai risiko valuta asing tertentu.
Exchange differences on monetary items are
recognized in profit or loss in the period in which
they arise except for exchange differences on
transaction entered into in order to hedge certain
foreign currency risks.
Transaksi Pihak-pihak Berelasi
d.
Transactions with Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas
yang terkait dengan Bank (entitas pelapor):
A related party is a person or entity that is related to
the Bank (the reporting entity):
a.
a.
Orang atau anggota keluarga dekatnya
mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika
orang tersebut:
i. memiliki
pengendalian
atau
pengendalian bersama atas entitas
pelapor;
-9-
A person or a close member of that person's
family is related to the reporting entity if that
person:
i. has control or joint control over the
reporting entity;
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
b.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
ii.
memiliki pengaruh signifikan atas entitas
pelapor; atau
ii.
has significant influence over the reporting
entity; or
iii.
merupakan personil manajemen kunci
entitas pelapor atau entitas induk dari
entitas pelapor.
iii.
is a member of the key management
personnel of the reporting entity or of a
parent of the reporting entity.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor
jika memenuhi salah satu hal berikut:
b.
An entity is related to the reporting entity if any
of the following conditions applies:
i.
Entitas dan entitas pelapor adalah
anggota dari kelompok usaha yang sama
(artinya entitas induk, entitas anak, dan
entitas anak berikutnya saling berelasi
dengan entitas lainnya).
i.
The entity, and the reporting entity are
members of the same group (which
means that each parent, subsidiary and
fellow subsidiary is related to the others).
ii.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau
ventura bersama dari entitas lain (atau
entitas asosiasi atau ventura bersama
yang
merupakan
anggota
suatu
kelompok usaha, yang mana entitas lain
tersebut adalah anggotanya).
ii.
One entity is an associate or joint venture
of the other entity (or an associate or joint
venture of a member of a group of which
the other entity is a member).
iii.
Kedua entitas tersebut adalah ventura
bersama dari pihak ketiga yang sama.
iii.
Both entities are joint ventures of the same
third party.
iv.
Satu entitas adalah ventura bersama dari
entitas ketiga dan entitas yang lain
adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
iv.
One entity is a joint venture of a third entity
and the other entity is an associate of the
third entity.
v.
Entitas tersebut adalah suatu program
imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja
dari salah satu entitas pelapor atau
entitas yang terkait dengan entitas
pelapor. Jika entitas pelapor adalah
entitas yang menyelenggarakan program
tersebut, maka entitas sponsor juga
berelasi dengan entitas pelapor.
v.
The entity is a post-employment benefit
plan for the benefit of employees of either
the reporting entity, or an entity related to
the reporting entity. If the reporting entity
is itself such a plan, the sponsoring
employers are also related to the reporting
entity.
vi.
Entitas
yang
dikendalikan
atau
dikendalikan bersama oleh orang yang
diidentifikasi dalam huruf (a).
vi.
The entity is controlled or jointly controlled
by a person identified in (a).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)
(i) memiliki pengaruh signifikan atas
entitas
atau
merupakan
personil
manajemen kunci entitas (atau entitas
induk dari entitas).
viii. Entitas, atau anggota dari kelompok yang
mana entitas merupakan bagian dari
kelompok tersebut, menyediakan jasa
personil manajemen kunci kepada entitas
pelapor atau kepada entitas induk dari
entitas pelapor.
Seluruh transaksi signifikan yang dilakukan
dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan
dengan kondisi dan persyaratan yang sama
dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan
pada laporan keuangan Bank.
- 10 -
vii. A person identified in (a) (i) has significant
influence over the entity or is a member of
the key management personnel of the
entity (or a parent of the entity).
viii. The entity, or any member of a group of
which it is a part, provides key
management personnel services to the
reporting entity or to the parent of the
reporting entity.
All significant transactions with related parties,
whether or no made at similar terms and conditions
as those done with third parties, are disclosed in the
Bank’s financial statements.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
e.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Aset Keuangan
e.
Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan
pengakuannya pada tanggal diperdagangkan
dimana pembelian atau penjualan aset keuangan
berdasarkan
kontrak
yang
mensyaratkan
penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu
yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang
berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar
ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognized and
derecognized on trade date where the purchase or
sale of a financial asset is under a contract whose
terms require delivery of the financial asset within
the timeframe established by the market
concerned, and are initially measured at fair value
plus transaction costs, except for those financial
assets classified as at fair value through profit or
loss, which are initially measured at fair value.
Aset keuangan Bank diklasifikasikan sebagai
berikut:
The Bank’s financial assets are classified as
follows:






Nilai wajar melalui laba rugi
Tersedia untuk dijual
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)
Available-for-Sale (AFS)
Loans and Receivable
Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika
aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan
atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk
diukur pada FVTPL.
Financial assets are classified as at FVTPL when
the financial asset is either held for trading or it is
designated as at FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok
diperdagangkan, jika:
A financial asset is classified as held for trading if:

diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan
dijual kembali dalam waktu dekat; atau

it has been acquired principally for the purpose
of selling in the near term; or

pada pengakuan awal merupakan bagian dari
portofolio instrumen keuangan tertentu yang
dikelola bersama dan terdapat bukti
mengenai pola ambil untung dalam jangka
pendek aktual terkini; atau

on initial recognition it is part of an identified
portfolio of financial instruments that the entity
manages together and has a recent actual
pattern of short-term profit-taking; or

merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan
tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.

it is a derivative that is not designated and
effective as a hedging instrument.
Aset keuangan selain aset keuangan yang
diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL
pada saat pengakuan awal jika:
A financial asset other than a financial asset held
for trading may be designated as at FVTPL upon
initial recognition if:

penetapan tersebut mengeliminasi atau
mengurangi secara signifikan inkonsistensi
pengukuran dan pengakuan yang dapat
timbul; atau

such designation eliminates or significantly
reduces a measurement or recognition
inconsistency that would otherwise arise; or

kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan
atau keduanya, dikelola dan kinerjanya
dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai
dengan manajemen risiko atau strategi
investasi yang didokumentasikan, dan
informasi tentang Bank disediakan secara
internal kepada manajemen kunci entitas
(sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7:
Pengungkapan
Pihak-pihak
Berelasi),
misalnya direksi dan CEO.

a group of financial assets, financial liabilities
or both is managed and its performance is
evaluated on a fair value basis, in accordance
with a documented risk management or
investment strategy, and information about the
Bank is provided internally on that basis to the
entity’s key management personnel (as
defined
in
PSAK 7:
Related
Party
Disclosures), for example the entity’s board of
directors and chief executive officer.
- 11 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai
wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul
diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian
bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup
dividen atau bunga yang diperoleh dari aset
keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara
seperti dijelaskan pada Catatan 35.
Financial assets at FVTPL are stated at fair value,
with any resultant gain or loss recognized in profit
or loss. The net gain or loss recognized in profit or
loss incorporates any dividend or interest earned
on the financial asset. Fair value is determined in
the manner described in Note 35.
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)
Available-for-sale (AFS)
AFS aset keuangan adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan baik sebagai AFS atau
yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman
yang diberikan dan piutang, (b) dimiliki hingga
jatuh tempo atau (c) aset keuangan pada nilai
wajar melalui laba rugi (FVTPL).
AFS financial assets are non-derivative financial
assets that are either designated as AFS or are not
classified as (a) loans and receivables, (b) held-tomaturity investments or (c) financial assets at fair
value through profit or loss.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari
perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan
komprehensif lain dan di ekuitas sebagai
akumulasi revaluasi investasi AFS kecuali untuk
kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung
dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi
selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada
laba rugi. Jika investasi dilepas atau mengalami
penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang
sebelumnya diakumulasi pada revaluasi investasi
AFS direklas ke laba rugi.
Gains and losses arising from changes in fair value
are recognized in other comprehensive income and
in equity as accumulated in AFS Investment
Revaluation, with the exception of impairment
losses, interest calculated using the effective
interest method, and foreign exchange gains and
losses on monetary assets, which are recognized
in profit or loss. Where the investment is disposed
of or is determined to be impaired, the cumulative
gain or loss previously accumulated in AFS
Investment Revaluation is reclassified to profit or
loss.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak
tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi di
pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur
secara andal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur
pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.
Investments in unlisted equity instruments that are
not quoted in an active market and whose fair value
cannot be reliably measured are also classified as
AFS, measured at cost less impairment.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di
pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang
diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif dikurangi kerugian
penurunan
nilai.
Bunga
diakui
dengan
menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali
piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga
tidak material.
Financial assets that have fixed or determinable
payments and that are not quoted in an active
market are classified as loan and receivables.
Loans and receivables are measured at amortized
cost using the effective interest method less
impairment losses. Interest is recognized by
applying the effective interest rate method, except
for short-term receivables when the recognition of
interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang
digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode
untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau
biaya selama periode yang relevan. Suku bunga
efektif adalah suku bunga yang secara tepat
mendiskontokan estimasi penerimaan atau
pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh
komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan
diterima oleh para pihak dalam kontrak yang
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku
bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan
diskonto lainnya) selama perkiraan umur
instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat,
digunakan periode yang lebih singkat untuk
memperoleh nilai tercatat bersih dari aset
keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of
calculating the amortized cost of a financial
instrument and of allocating interest income or
expense over the relevant period. The effective
interest rate is the rate that exactly discounts
estimated future cash receipts or payments
(including all fees and points paid or received that
form an integral part of the effective interest rate,
transaction costs and other premiums or discounts)
through the expected life of the financial instrument,
or where appropriate, a shorter period to the net
carrying amount on initial recognition.
- 12 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif
untuk instrumen keuangan selain dari instrumen
keuangan FVTPL.
Income is recognized on an effective interest basis
for financial instruments other than those financial
instruments at FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL,
dinilai terhadap indikator penurunan nilai pada
setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan
diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif,
sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang
terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan,
dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak
pada estimasi arus kas masa depan atas aset
keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Financial assets, other than those at FVTPL, are
assessed for indicators of impairment at each
reporting date. Financial assets are impaired when
there is objective evidence that, as a result of one
or more events that occurred after the initial
recognition of the financial asset, the estimated
future cash flows of the investment have been
affected.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan
tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan
atau jangka panjang dalam nilai wajar dari
instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya
dianggap sebagai bukti obyektif terjadinya
penurunan nilai.
For listed and unlisted equity investments classified
as AFS, a significant or prolonged decline in the fair
value of the security below its cost is considered to
be objective evidence of impairment.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif
penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
For all other financial assets, objective evidence of
impairment could include:

kesulitan keuangan signifikan yang dialami
penerbit atau pihak peminjam; atau

significant financial difficulty of the issuer or
counterparty; or

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya
wanprestasi atau tunggakan pembayaran
pokok atau bunga; atau

default or delinquency in interest or principal
payments; or

terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam
akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan.

it becoming probable that the borrower will
enter bankruptcy or financial re-organisation.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti
piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan
secara individual akan dievaluasi penurunan
nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari
penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk
pengalaman Bank atas tertagihnya piutang di
masa
lalu,
peningkatan
keterlambatan
penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata
periode kredit, dan juga pengamatan atas
perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal
yang berkorelasi dengan default atas piutang.
For certain categories of financial asset, such as
receivables, assets that are assessed not to be
impaired individually are, in addition, assessed for
impairment on a collective basis. Objective
evidence of impairment for a portfolio of receivables
could include the Bank’s past experiences of
collecting payments, an increase in the number of
delayed payments in the portfolio past the average
credit period, as well as observable changes in
national or local economic conditions that correlate
with default on receivables.
Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank
harus menghitung:
In conducting collective assessment, the Bank must
calculate:

Probability of default (”PD”) – model ini menilai
probabilitas konsumen gagal melakukan
pembayaran kembali secara penuh dan tepat
waktu.

Probability of default (“PD”) – these models
assess the probability of customers failing to
repay fully and on time.

Recoverable amount – didasarkan pada
identifikasi arus kas masa depan dan estimasi
nilai kini dari arus kas tersebut (discounted
cash flow).

Recoverable amount – based on identification
of future cash flows and estimation of the
present value those cash flows (discounted
cash flow).
- 13 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

Loss given default (”LGD”) – Bank
mengestimasi kerugian ekonomis yang
mungkin akan diderita Bank apabila terjadi
tunggakan fasilitas kredit/ pembiayaan. LGD
menggambarkan jumlah utang yang tidak
dapat diperoleh kembali dan umumnya
ditunjukkan dalam persentase dari exposure
at default (EAD). Model perhitungan LGD
mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas
dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan
agunan.

Loss given default (“LGD”) – the Bank
estimates economic losses that may be
suffered by the Bank if there are arrears in
credit facility/financing receivable. LGD
describes the amount of debt that may not be
recovered and is generally expressed as a
percentage of the exposure at default (EAD).
The LGD calculation model considers the type
of borrower, facility and any ris mitigation such
as availability of collateral.

Loss identification period (”LIP”) – periode
waktu antara terjadinya peristiwa yang
merugikan dalam kelompok aset keuangan
sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas
fasilitas kredit/pembiayaan secara individual.

Loss identification period (”LIP”) – the period of
time from the occurrence of a loss event in a
group of financial assets until objective
evidence can be identified on credit
facility/financing receivable individually.

Exposure at default (”EAD”) – Bank
mengestimasi
tingkat
utilisasi
yang
diharapkan dari fasilitas kredit/pembiayaan
pada saat terjadi tunggakan.

Exposure at default (“EAD”) – The Bank
estimates the expected utilization level of
credit facilities/financing receivable in the
event of arrears
PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data
fasilitas kredit/piutang pembiayaan selama
minimal tiga tahun.
PD, LGD and LIP are derived from observation of
credit facility/financing receivable data for at least
three years.
Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai
secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai
baki debet fasilitas kredit/piutang pembiayaan
pada posisi laporan dengan probability default
(PD), loss identification period (LIP) dan loss given
default (LGD).
Allowance for impairment losses collectively
assessed is performed by multiplying the
outstanding credit facility/financing receivable at
report date by the probability of default (PD), loss
identification period (LIP) and loss given default
(LGD).
Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan
nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok
aset keuangan dikurangi dengan cadangan
kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Pada
saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan
atau kelompok aset keuangan, pendapatan bunga
diakui berdasarkan nilai tercatat setelah
penurunan nilai menggunakan tarif bunga yang
digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus
kas masa depan pada saat menghitung penurunan
nilai.
The impairment loss is recognized in profit or loss
and the carrying amount of the financial asset or
group of financial assets are presented net of
allowance for impairment losses. When impairment
losses are recognized in the financial asset or group
of financial assets, interest income is recognized
based on the carrying amount after impairment
using the interest rate used for discounting the
estimated future cash flow when calculating
impairment.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya
perolehan
diamortisasi,
jumlah
kerugian
penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah
tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari
estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan
menggunakan suku bunga efektif awal dari aset
keuangan.
For financial assets carried at amortized cost, the
amount of the impairment is the difference between
the asset’s carrying amount and the present value
of estimated future cash flows, discounted at the
financial asset’s original effective interest rate.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya
perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai diukur
berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset
keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa
depan yang didiskontokan pada tingkat imbal hasil
yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang
serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak
dapat dibalik pada periode berikutnya.
For financial asset carried at cost, the amount of the
impairment loss is measured as the difference
between the asset’s carrying amount and the
present value of the estimated future cash flows
discounted at the current market rate of return for a
similar financial asset. Such impairment loss will not
be reversed in subsequent periods.
- 14 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi
dengan kerugian penurunan nilai secara langsung
atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang
jumlah tercatatnya dikurangi melalui penggunaan
akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih,
piutang tersebut dihapuskan melalui akun
cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari
jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan
dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan
jumlah tercatat akun cadangan piutang diakui
dalam laba rugi.
The carrying amount of the financial asset is
reduced by the impairment loss directly for all
financial assets with the exception of receivables,
where the carrying amount is reduced through the
use of an allowance account. When a receivable is
considered uncollectible, it is written off against the
allowance account. Subsequent recoveries of
amounts previously written off are credited against
the allowance account. Changes in the carrying
amount of the allowance account are recognized in
profit or loss.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun
nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang
sebelumnya
telah
diakui
dalam
ekuitas
direklasifikasi ke laba rugi.
When an AFS financial asset is considered to be
impaired, cumulative gains or losses previously
recognized in equity are reclassified to profit or loss.
Kecuali instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode
berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai
berkurang dan pengurangan tersebut dapat
dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang
terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian
penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik
melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi
pada tanggal pemulihan penurunan nilai,
sepanjang nilainya tidak melebihi biaya perolehan
diamortisasi sebelum pengakuan kerugian
penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in
a subsequent period, the amount of the impairment
loss decreases and the decrease can be related
objectively to an event occurring after the
impairment was recognized, the previously
recognized impairment loss is reversed through
profit or loss to the extent that the carrying amount
of the investment at the date the impairment is
reversed does not exceed what the amortized cost
would have been had the impairment not been
recognized.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan
nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak
boleh dibalik melalui laba rugi. Setiap kenaikan
nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara
langsung ke penghasilan komprehensif lain.
In respect of AFS equity investments, impairment
losses previously recognized in profit or loss are not
reversed through profit or loss. Any increase in fair
value subsequent to an impairment loss is
recognized directly in other comprehensive income.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan
jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas
yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau
bank mentransfer aset keuangan dan secara
substansial mentransfer seluruh risiko dan
manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain.
Jika bank tidak mentransfer serta tidak memiliki
secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat
kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang
ditransfer, maka bank mengakui keterlibatan
berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan
liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin
harus dibayar. Jika bank memiliki secara
substansial
seluruh
risiko
dan
manfaat
kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank
masih mengakui aset keuangan dan juga
mengakui pinjaman yang dijamin sebesar
pinjaman yang diterima.
The Bank derecognises a financial asset only when
the contractual rights to the cash flows from the
asset expire, or when it transfers the financial asset
and substantially all the risks and rewards of
ownership of the asset to another entity. If the Bank
neither transfers nor retains substantially all the
risks and rewards of ownership and continues to
control the transferred asset, the Bank recognises
its retained interest in the asset and an associated
liability for amounts it may have to pay. If the Bank
retains substantially all the risks and rewards of
ownership of a transferred financial asset, the Bank
continues to recognise the financial asset and also
recognises a collateralised borrowing for the
proceeds received.
Penghentian pengakuan aset keuangan secara
keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset
dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima
dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang
telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain
dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba
rugi.
On derecognition of financial asset in its entirety,
the difference between the asset’s carrying amount
and the sum of the consideration received and
receivable and the cumulative gain or loss that had
been recognized in other comprehensive income
and accumulated in equity is recognized in profit or
loss.
- 15 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Penghentian pengakuan aset keuangan terhadap
satu bagian saja (misalnya ketika Bank masih
memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset
yang ditransfer), Bank mengalokasikan jumlah
tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut
pada bagian yang tetap diakui berdasarkan
keterlibatan berkelanjutan, dan bagian yang tidak
lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari
kedua bagian tersebut pada tanggal transfer.
Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan
pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari
pembayaran yang diterima untuk bagian yang
yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau
kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian
yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya
telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain
diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian
kumulatif yang sebelumnya diakui dalam
penghasilan komprehensif lain dialokasikan pada
bagian yang tetap diakui dan bagian yang
dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar
relatif kedua bagian tersebut.
f.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
On derecognition of financial asset other than its
entirety (e.g., when the Bank retains an option to
repurchase part of a transferred asset), the Bank
allocates the previous carrying amount of the
financial asset between the part it continues to
recognize under continuing involvement, and the
part it no longer recognizes on the basis of the
relative fair values of those parts on the date of the
transfer. The difference between the carrying
amount allocated to the part that is no longer
recognized and the sum of the consideration
received for the part no longer recognized and any
cumulative gain or loss allocated to it that had been
recognized in other comprehensive income is
recognized in profit or loss. A cumulative gain or
loss that had been recognized in other
comprehensive income is allocated between the
part that continues to be recognized and the part
that is no longer recognized on the basis of the
relative fair values of those parts.
f.
Financial Liabilities and Equity Instruments
Klasifikasi sebagai liabilitias atau ekuitas
Classification as liabilities or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang
diterbitkan oleh Bank diklasifikasi sesuai dengan
substansi perjanjian kontraktual dan definisi
liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by
the Bank are classified according to the substance
of the contractual arrangements entered into and
the definitions of a financial liability and an equity
instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang
memberikan hak residual atas aset Bank setelah
dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen
ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih
setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences
a residual interest in the assets of an entity after
deducting all of its liabilities. Equity instruments are
recorded at the proceeds received, net of direct
issue costs.
Pembelian kembali instrumen ekuitas Bank
(saham treasuri) diakui dan dikurangkan secara
langsung dari ekuitas. Keuntungan dan kerugian
yang timbul dari pembelian, penjualan, penerbitan
atau pembatalan instrumen ekuitas Bank tersebut
tidak diakui dalam laba rugi.
Repurchase of the Bank’s own equity instruments
(treasury shares) is recognized and deducted
directly in equity. No gain or loss is recognized in
profit or loss on the purchase, sale, issue or
cancellation of the Bank’s own equity instruments.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai
FVTPL atau pada biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities are classified as either “at
FVTPL” or “at amortized cost.”
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi (FVTPL)
Financial liabilities at FVTPL
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai
FVTPL pada saat liabilitas keuangan baik dimiliki
untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada
FVTPL.
Financial liabilities are classified as at FVTPL when
the financial liability is either held for trading or it is
designated as at FVTPL.
- 16 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan
jika:
A financial liability is classified as held for trading if:

diperoleh terutama untuk tujuan dibeli kembali
dalam waktu dekat; atau

it has been acquired principally for the purpose
of repurchasing in the near term; or

pada pengakuan awal merupakan bagian dari
portofolio instrumen keuangan tertentu yang
dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai
pola ambil untung dalam jangka pendek aktual
terkini; atau

on initial recognition it is part of an identified
portfolio of financial instruments that the entity
manages together and has a recent actual
pattern of short-term profit-taking; or

merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan
tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.

it is a derivative that is not designated and
effective as a hedging instrument.
Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang
diperdagangkan dapat ditetapkan sebagai FVTPL
pada saat pengakuan awal jika:
A financial liability other than a financial liability held
for trading may be designated as at FVTPL upon
initial recognition if:

penetapan tersebut mengeliminasi atau
mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang
dapat timbul; atau

such designation eliminates or significantly
reduces an inconsistent measurement or
recognition that would otherwise arise; or

kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan
atau keduanya dikelola dan kinerjanya
dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai
dengan manajemen risiko atau strategi
investasi
yang
didokumentasikan
dan
informasi
tentang
kelompok
tersebut
disediakan
secara
internal
kepada
manajemen kunci Bank (sebagaimana
didefenisikan dalam PSAK 7: Pengungkapan
Pihak-pihak Berelasi), misalnya direksi dan
CEO

a group of financial assets, financial liabilities
or both is managed and its performance is
evaluated on a fair value basis, in accordance
with a documented risk management or
investment strategy, and information about the
Bank is provided internally on that basis to the
Bank’s key management personnel (as defined
in PSAK 7: Related Party Disclosures) for
example the Bank’s board of directors and
chief executive officer.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar,
keuntungan atau kerugian yang timbul diakui
dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih
yang diakui dalam laba rugi mencakup setiap
bunga yang dibayar dari liabilitas keuangan. Nilai
wajar ditentukan dengan cara yang dijelaskan
dalam Catatan 35.
Financial liabilities at FVTPL are stated at fair value,
with any resultant gain or loss recognized in profit
or loss. The net gain or loss recognized in profit or
loss incorporates any interest paid on the financial
liability. Fair value is determined in the manner
described in Note 35.
Liabilitas keuangan
diamortisasi
Financial liabilities at amortized cost
pada
biaya
perolehan
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan
yang diukur pada biaya perolehan yang
diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar
tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung dengan penerbitan
liabilitas keuangan tersebut. Selanjutnya, liabilitas
keuangan diukur pada biaya
perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku
bunga efektif, dimana beban bunga diakui
berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif,
kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana
pengakuan bunganya tidak material.
- 17 -
At initial recognition, financial liabilities measured at
amortized cost are recognized at fair value. The fair
value is reduced by transaction costs which are
directly attributable to the issuance of such financial
liabilities. Subsequently, these financial liabilities
are measured at amortized cost using the effective
interest method, where interest expense is
recognized based on the rate of effective return,
except for short-term liabilities when the recognition
of interest would be immaterial.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
g.
h.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Bank
menghentikan
pengakuan
liabilitas
keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Bank telah
dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih
antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang
dihentikan pengakuannya dan imbalan yang
dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
The Bank derecognizes financial liabilities when,
and only when, the Bank’s obligations are
discharged, cancelled or expired. The difference
between the carrying amount of the financial liability
derecognized and the consideration paid and
payable is recognized in profit or loss.
Reklasifikasi Instrumen Keuangan
g.
Reclassifications of Financial Instruments
Reklasifikasi aset keuangan
Reclassifications of financial assets
Bank tidak diperkenankan untuk melakukan
reklasifikasi aset keuangan ke kelompok aset
keuangan FVTPL setelah pengukuran awal. Bank
hanya dapat melakukan reklasifikasi aset
keuangan ke kelompok pinjaman yang diberikan
dan piutang jika aset keuangan tersebut
memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan
piutang dan Bank memiliki intensi dan kemampuan
memiliki aset keuangan untuk masa mendatang
yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo
dari kelompok aset keuangan FVTPL atau dari
kelompok tersedia untuk dijual. Aset keuangan
tersebut direklasifikasi pada nilai wajar pada
tanggal reklasifikasi yang menjadi biaya perolehan
diamortisasi yang baru. Setiap keuntungan dan
kerugian yang sudah diakui dalam laba rugi tidak
boleh dibalik. Setiap keuntungan dan kerugian
yang
sudah
diakui
dalam
penghasilan
komprehensif lain diamortisasi ke laba rugi selama
sisa umur aset keuangan (jika aset keuangan
memiliki jatuh tempo tetap) atau tetap diakui dalam
penghasilan komprehensif lain sampai aset
keuangan tersebut dilepas atau dijual (jika aset
keuangan tidak memiliki jatuh tempo tetap).
The Bank is not allowed to reclassify any financial
assets into the FVTPL after initial recognition. The
Bank only reclassifies financial assets into loans
and receivables if the financial assets meet the
definition of loans and receivables and the Bank
has the intention and ability to hold the financial
assets for the foreseeable future or until maturity,
from financial assets measured at FVTPL or from
available for sale. The financial assets are
reclassified at fair value, which on the date of
reclassification become its new amortized cost. Any
gains or losses already recognized in profit or loss
are not reversed. Any gains or losses that have
been recognized in other comprehensive income
are amortized through profit or loss over the
remaining life of the financial assets (for financial
assets that have fixed maturities) or continue to be
recognized in other comprehensive income until the
financial assets are sold or otherwise disposed (for
financial assets that do not have fixed maturities).
Reklasifikasi liabilitas keuangan
Reclassification of financial liabilities
Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi
liabilitas keuangan dari atau ke kelompok liabilitas
keuangan FVTPL.
The Bank is not allowed to reclassify any financial
liabilities from or to a group of FVTPL financial
liabilities.
Saling Hapus Antara Aset Keuangan dan
Liabilitas Keuangan
h.
Netting of Financial Assets and Financial
Liabilities
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling
hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan
keuangan, jika dan hanya jika, Bank:
Financial assets and liabilities are off-set and the
net amount is presented in the financial statements,
when and only when, the Bank:

saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum
untuk melakukan saling hapus atas jumlah
yang telah diakui tersebut; dan

currently has a legally enforceable right to
offset against the recognized amount; and

berniat untuk menyelesaikan secara neto atau
untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara bersamaan.

intends either to settle on a net basis or to
realize its asset and settle its liability
simultaneously.
- 18 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
i.
j.
k.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Nilai Wajar
i.
Fair Value
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk
menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar
untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi
teratur antara pelaku pasar pada tanggal
pengukuran tanpa memperhatikan apakah harga
tersebut dapat diobservasi secara langsung atau
diestimasi menggunakan teknik penilaian lain.
Dalam mengukur nilai wajar atas suatu aset atau
liabilitas pada tanggal pengukuran, Bank
memperhitungkan karakteristik suatu aset atau
liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan
karakteristik tersebut ketika menentukan harga
aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran.
Fair value is the price that would be received to sell
an asset or paid to transfer a liability in an orderly
transaction between market participants at the
measurement date, regardless of whether that
price is directly observable or estimated using
another valuation technique. In estimating the fair
value of an asset or a liability, the Bank takes into
account the characteristics the asset or a liability if
market
participants
would
take
those
characteristics into account when pricing the asset
or liability at the measurement date.
Dalam rangka konsistensi dan perbandingan
dalam pengukuran nilai wajar dan pengungkapan
terkait, Bank melakukan pengukuran nilai wajar
atas instrumen keuangan yang dimiliki dengan
hirarki berikut:
In order to increase consistency and comparability
in fair value measurements and related
disclosures, the Bank measures the fair value of
the financial instruments held based on the
following hierarchy:

Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang
berasal dari harga kuotasian (tidak
disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset
atau liabilitas yang identik.

Level 1 fair value measurements are those
derived from quoted prices (unadjusted) in
active markets for identical assets or liabilities.

Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang
berasal dari input selain harga kuotasian yang
termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat
diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik
secara langsung (misalnya harga) atau
secara tidak langsung (misalnya deviasi dari
harga).

Level 2 fair value measurements are those
derived from inputs other than quoted prices
included within Level 1 that are observable for
the assets or liability, either directly (i.e. as
prices) or indirectly (i.e. derived from prices).

Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang
berasal dari teknik penilaian yang mencakup
input untuk aset atau liabilitas yang bukan
berdasarkan data pasar yang dapat
diobservasi (input yang tidak dapat
diobservasi).

Level 3 fair value measurements are those
derived from valuation techniques that include
inputs for the asset or liability that are not
based
on
observable
market
data
(unobservable inputs).
Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain
j.
Demand Deposits with Bank Indonesia and
Other Banks
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang
diberikan dan piutang.
Demand deposits with Bank Indonesia and other
banks are classified as loans and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran
setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan
nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian
pengakuan giro pada Bank Indonesia dan bank
lain dibahas pada Catatan 3e, 3g dan 3i.
Recognition, initial measurement, subsequent
measurement,
reclassification,
fair
value
measurement, impairment and derecognition of
demand deposits with Bank Indonesia and other
banks are discussed in Notes 3e, 3g and 3i.
Penempatan pada Bank Indonesia
k.
Placements with Bank Indonesia
Penempatan pada Bank Indonesia diklasifikasikan
dalam kategori pinjaman yang diberikan dan
piutang.
Placements with Bank Indonesia are classified as
loans and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran
setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan
nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian
Recognition, initial measurement, subsequent
measurement,
reclassification,
fair
value
measurement, impairment and derecognition of
- 19 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
pengakuan penempatan pada Bank Indonesia
dibahas pada Catatan 3e, 3g dan 3i.
l.
Efek-efek
l.
o.
Securities
Efek-efek diklasifikasikan dalam kelompok
diperdagangkan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi (FVTPL) dan tersedia untuk dijual
(AFS).
Securities are classified as held for trading under
fair value through profit or loss (FVTPL) and
available-for-sale (AFS).
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran
setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan
nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian
pengakuan efek-efek dibahas pada Catatan 3e, 3g
dan 3i.
Recognition, initial measurement, subsequent
measurement,
reclassification,
fair
value
measurement, impairment and derecognition of
securities are discussed in Notes 3e, 3g and 3i.
m. Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
n.
placements with Bank Indonesia are discussed in
Notes 3e, 3g and 3i.
m. Securities Purchased Under Agreement to
Resell
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
(reverse repo) diklasifikasikan dalam kategori
pinjaman yang diberikan dan piutang.
Securities purchased under agreement to resell are
classified as loan and receivables.
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
(reverse repo) disajikan sebagai tagihan sebesar
harga jual kembali efek-efek yang disepakati
dikurangi selisih antara harga beli dan harga jual
kembali yang disepakati. Selisih antara harga beli
dan harga jual kembali yang disepakati tersebut
diamortisasi dengan metode suku bunga efektif
sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu
sejak efek-efek tersebut dibeli hingga dijual
kembali.
Securities purchased under resale agreements
(reverse repo) are presented as receivables and
stated at the agreed resale price less the difference
between the purchase price and the agreed resale
price. The difference between the purchase price
and the agreed resale price is amortized using the
effective interest method as interest income over
the year commencing from the acquisition date to
the resale date.
Pengakuan, pengukuran awal,
pengukuran
setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan
nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian
pengakuan efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali mengacu pada Catatan 3e, 3g dan 3i.
Recognition, initial measurement, subsequent
measurement,
reclassification,
fair
value,
impairment and derecognition of securities
purchased with agreements to resell are discussed
in Notes 3e, 3g and 3i.
Tagihan dan Liabilitas Akseptasi
n.
Acceptances Receivable and Payable
Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori
pinjaman yang diberikan dan piutang.
Acceptances receivable are classified as loans and
receivables.
Liabilitas akseptasi diklasifikasi dalam kategori
liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan
diamortisasi.
Acceptances payable are classified as financial
liabilities at amortized cost.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran
setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan
nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian
pengakuan tagihan dan liabilitas akseptasi
dibahas pada Catatan 3e, 3f, 3g dan 3i.
Recognition, initial measurement, subsequent
measurement,
reclassification,
fair
value,
impairment and derecognition of acceptances
receivable and payable are discussed in
Notes 3e, 3f, 3g and 3i.
Tagihan dan Liabilitas Derivatif
o.
Tagihan dan liabilitas derivatif diklasifikasikan
dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi (FVTPL).
- 20 -
Derivative Receivables and Payables
Derivative receivables and payables are classified
as fair value through to profit or loss (FVTPL).
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Tagihan dan liabilitas derivatif disajikan sebesar
keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
yang berasal dari kontrak derivatif dengan tujuan
bukan untuk lindung nilai. Keuntungan atau
kerugian yang belum direalisasi tersebut dihitung
dari selisih antara nilai kontrak dan nilai wajar
instrumen derivatif pada tanggal pelaporan. Nilai
wajar ditentukan berdasarkan harga pasar, model
penentuan harga atau harga pasar instrumen lain
yang memiliki karakteristik serupa. Keuntungan
atau kerugian dari instrumen derivatif yang tidak
memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan
sebagai lindung nilai diakui dalam laba rugi tahun
berjalan (Catatan 3i).
p.
q.
Derivative receivables and payables are stated at
the amount of unrealized gains or losses arising
from derivative contracts which are not entered into
for hedge purposes. The unrealized gains or
losses are calculated from the difference between
the contract value and fair value of derivative
instruments at the reporting date. The fair value is
determined based on market price, pricing models
or quoted prices for instruments with similar
characteristics. Gains or losses from derivative
instruments that do not qualify to be classified as
hedges are recognized in profit or loss for the year
(Note 3i).
Kredit
p.
Loans
Kredit diklasifikasikan dalam kategori pinjaman
yang diberikan dan piutang.
Loans are classified as loans and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran
setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan
nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian
pengakuan kredit dibahas pada Catatan 3e, 3g
dan 3i.
Recognition, initial measurement, subsequent
measurement,
reclassification,
fair
value,
impairment and derecognition of loans are
discussed in Notes 3e, 3g and 3i.
Aset Tetap
q.
Premises and Equipment
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan
penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan
administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan
setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan
akumulasi kerugian penurunan nilai.
Premises and equipment held for use in the supply
of goods and services, or for administrative
purposes, are stated at cost, less accumulated
depreciation and any accumulated impairment
losses.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya
perolehan aset dengan menggunakan metode
garis lurus (straight-line method) dengan tarif
sebagai berikut:
Depreciation is recognized so as to write-off the
cost of assets less residual values using the
straight-line method with rates as follows:
Tahun/Years
Perbaikan prasarana
Perabotan kantor dan rumah
Perlengkapan kantor dan komputer
Kendaraan
5
5
3-5
5
Leasehold improvements
Office and residence furniture
Office equipment and computer
Motor vehicles
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode
penyusutan dikaji setiap akhir tahun dan pengaruh
dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku
prospektif.
The estimated useful lives, residual values and
depreciation method are reviewed at each year
end, with the effect of any changes in estimate
accounted for on a prospective basis.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan
pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya
lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk
menambah, mengganti atau memperbaiki aset
tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan
hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis
di masa depan berkenaan dengan aset tersebut
akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset
dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah
tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan
dari kelompok aset tetap berikut akumulasi
penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari
penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam
laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to
operations as incurred. Other costs incurred
subsequently to add to, replace part of, or service
an item of premises and equipment, are recognized
as asset if, and only if it is probable that future
economic benefits associated with the item will flow
to the entity and the cost of the item can be
measured reliably. When assets are retired or
otherwise disposed of, their carrying values and the
related accumulated depreciation and any
impairment loss are removed from the accounts
and any resulting gain or loss is reflected in profit or
loss.
- 21 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar
biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan
dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang
bersangkutan pada saat selesai dan siap
digunakan.
r.
s.
t.
u.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Construction in progress is stated at cost.
Construction in progress is transferred to the
respective premises and equipment account when
completed and ready for use.
r.
Impairment of Non-Financial Asset
Pada setiap akhir periode pelaporan, Bank
menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk
menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset
tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika
terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat
diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk
menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika
ada).
Bila
tidak
memungkinkan
untuk
mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali
atas suatu aset individu, Bank akan mengestimasi
nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit
penghasil kas atas aset.
At the end of each reporting period, the Bank
reviews the carrying amounts of non-financial
assets to determine whether there is any indication
that those assets have suffered an impairment loss.
If any such indication exists, the recoverable
amount of the asset is estimated in order to
determine the extent of the impairment loss (if any).
Where it is not possible to estimate the recoverable
amount of an individual asset, the Bank estimates
the recoverable amount of the cash generating unit
to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali
adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam menilai
nilai pakai, estimasi arus kas masa depan
didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat
diskonto sebelum pajak yang menggambarkan
penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko
spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas
masa depan belum disesuaikan.
Estimated recoverable amount is the higher of fair
value less cost to sell and value in use. In assessing
value in use, the estimated future cash flows are
discounted to their present value using a pre-tax
discount rate that reflects current market
assessments of the time value of money and the
risks specific to the asset for which the estimates of
future cash flows have not been adjusted.
Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset
non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari
nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil
kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat
diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui
langsung ke laba rugi.
If the recoverable amount of the non-financial asset
(cash generating unit) is less than its carrying
amount, the carrying amount of the asset (cash
generating unit) is reduced to its recoverable
amount and an impairment loss is recognized
immediately against earnings.
Simpanan
s.
Deposits
Simpanan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas
keuangan diukur pada biaya
perolehan
diamortisasi.
Deposits are classified as financial liabilities at
amortized costs.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran
setelah
pengukuran
awal,
reklasifikasi,
pengukuran nilai wajar dan penghentian
pengakuan simpanan dibahas pada Catatan 3f, 3g
dan 3i.
Recognition, initial measurement, subsequent
measurement,
reclassification,
fair
value
measurement and derecognition of deposits are
discussed in Notes 3f, 3g and 3i.
Simpanan dari Bank Lain
t.
Deposits from Other Banks
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan dalam
kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya
perolehan diamortisasi.
Deposits from other banks are classified as
financial liabilities at amortized costs.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran
setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan
nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan
dari bank lain dibahas pada Catatan 3f, 3g dan 3i.
Recognition, initial measurement, subsequent
measurement,
reclassification,
fair
value
measurement and derecognition of deposits from
other banks are discussed in Notes 3f, 3g and 3i.
Pinjaman yang Diterima
u.
Pinjaman yang diterima diklasifikasikan dalam
kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya
perolehan diamortisasi.
- 22 -
Borrowings
Borrowings are classified as financial liabilities at
amortized cost.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran
setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan
nilai wajar dan penghentian pengakuan pinjaman
yang diterima dibahas pada Catatan 3f, 3g dan 3i.
v.
Pinjaman Subordinasi
v.
y.
Subordinated Loans
Pinjaman subordinasi diklasifikasikan dalam
kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya
perolehan diamortisasi.
Subordinated loans are classified as financial
liabilities at amortized cost.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran
setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan
nilai wajar dan penghentian pengakuan pinjaman
subordinasi dibahas pada Catatan 3f, 3g dan 3i.
Recognition, initial measurement, subsequent
measurement, reclassification, fair value and
derecognition of subordinated loans are discussed
in Notes 3f, 3g and 3i.
w. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga
x.
Recognition, initial measurement, subsequent
measurement, reclassification, fair value and
derecognition of borrowings are discussed in
Notes 3f, 3g and 3i.
w. Recognition
Expenses
of
Interest
Revenues
and
Pendapatan dan beban bunga yang diakui secara
akrual dalam laporan keuangan termasuk bunga
pada aset dan liabilitas keuangan pada biaya
perolehan diamortisasi dan bunga pada instrumen
sekuritas investasi tersedia untuk dijual yang
dihitung menggunakan metode suku bunga efektif
(Catatan 3e dan 3f).
Interest revenues and expenses recognized on an
accrual basis in the financial statement which
includes interest on financial assets and liabilities
measured at amortized costs and interest on
available-for-sale financial assets using the
effective interest rate method (Notes 3e and 3f).
Pendapatan dan beban bunga dari aset dan
liabilitas keuangan diakui dalam laba rugi.
Pendapatan bunga dari kredit yang diturunkan
nilainya dihitung menggunakan metode suku
bunga efektif berdasarkan jumlah kredit setelah
dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
Interest revenues and expenses from financial
assets and liabilities are recognized in profit or loss.
Interest revenue from impaired loans are computed
using the effective interest rate method based on
the amount of loan – net impairment loss.
Perubahan nilai wajar pada efek-efek yang
diklasifikasikan sebagai diperdagangkan diukur
pada nilai wajar pada laba rugi dan derivatif lainnya
yang digunakan untuk kepentingan manajemen
risiko, dan aset dan liabilitas keuangan lainnya
yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, akan
diakui pada penghasilan komprehensif lain.
Changes in fair value of trading securities
measured at FVTPL and other derivatives used for
risk management purposes, and other financial
assets and liabilities measured at FVTPL is
recognized in other comprehensive income.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan
Komisi
x.
Recognition of Revenues and Expenses on
Commissions and Fees
Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan
langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka
waktu tertentu yang jumlahnya signifikan
ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan
jangka waktunya dengan menggunakan metode
suku bunga efektif.
Commissions and fees income related to loan
activities or specific terms and with significant
amounts are treated as deferred transaction cost
which directly attributable to the financial
instruments and amortized over the periods of the
related financial instruments using the effective
interest rate method.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan
kegiatan perkreditan atau pinjaman dan jangka
waktu tertentu atau nilainya tidak material menurut
Bank diakui sebagai pendapatan atau beban pada
saat terjadinya transaksi.
Commissions and fees, which are not related to
loan activities and terms of the loan or whose
amount is not material according to the Bank are
recognized as revenues or expenses at the time the
transactions are made.
Sewa
y.
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan
jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial
semua risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak
memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan
sebagai sewa operasi.
- 23 -
Leases
Leases are classified as finance leases whenever
the terms of the lease transfer substantially all the
risks and rewards of ownership to the lessee. All
other leases are classified as operating leases.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
z.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban
dengan dasar garis lurus (straight-line basis)
selama masa sewa, kecuali terdapat dasar
sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan
pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati
pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban
di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an
expense on a straight-line basis over the lease
term, except where another systematic basis is
more representative of the time pattern in which
economic benefits from the leased asset are
consumed. Contingent rentals arising under
operating leases are recognized as an expense in
the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi,
insentif tersebut diakui sebagai liabilitas.
Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai
pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis
lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang
lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang
dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to
enter into operating leases, such incentives are
recognized as a liability. The aggregate benefit of
incentives is recognized as a reduction of rental
expense on a straight-line basis, except where
another systematic basis is more representative of
the time pattern in which economic benefits from
the leased asset are consumed.
Imbalan Pasca Kerja
z.
Post-employment Benefits
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat
terjadi.
Short-term employee benefits are recognized when
they are incurred.
Liabilitas imbalan pasca kerja
Post-employment benefits obligation
Bank memberikan program pensiun imbalan pasti
untuk semua karyawan tetapnya. Bank juga
menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti
untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003. Bank menghitung
selisih antara imbalan yang diterima karyawan
berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan
manfaat yang diterima dari program pensiun untuk
pensiun normal.
The Bank established defined benefit pension plan
covering all its permanent employments. In
addition, the Bank also provide post-employment
benefits as required under Labor Law No. 13/2003
(the “Labor Laws). For normal pension scheme, the
Bank calculates and recognizes the higher of the
benefits under the Labor Law and those under such
pension plan.
Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan
menggunakan metode projected unit credit
dengan penilaian aktuaria yang dilakukan pada
setiap akhir periode pelaporan tahunan.
Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan
kerugian aktuarial, perubahan dampak batas atas
aset (jika ada) dan dari imbal hasil atas aset
program (tidak termasuk bunga), yang tercermin
langsung dalam laporan posisi keuangan yang
dibebankan atau dikreditkan dalam penghasilan
komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran
kembali diakui dalam penghasilan komprehensif
lain tercermin segera dalam saldo laba dan tidak
akan direklas ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui
dalam laba rugi pada periode amandemen
program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan
tingkat diskonto pada awal periode imbalan pasti
dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto.
Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut:
The cost of providing benefits is determined using
the projected unit credit method, with actuarial
valuations being carried out at the end of each
annual
reporting
period.
Remeasurement,
comprising actuarial gains and losses, the effect of
the changes to the asset ceiling (if applicable) and
the return on plan assets (excluding interest), is
reflected immediately in the statement of financial
position with a charge or credit recognized in other
comprehensive income in the period in which they
occur. Remeasurement recognized in other
comprehensive income is reflected immediately in
retained earning and will not be reclassified to profit
or loss. Past service cost is recognized in profit or
loss in the period of a plan amendment. Net interest
is calculated by applying the discount rate at the
beginning of the period to the net defined benefit
liability or asset. Defined benefit costs are
categorised as follows:




Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya
jasa lalu serta keuntungan dan kerugian
kurtailmen dan penyelesaian)
Beban atau pendapatan bunga neto
Pengukuran kembali
- 24 -


Service cost (including current service cost,
past service cost, as well as gains and losses
on curtailments and settlements).
Net interest expense or income.
Remeasurement.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Bank menyajikan dua komponen pertama dari
biaya imbalan pasti di laba rugi, Keuntungan dan
kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu.
The Bank presents the first two components of
defined benefit costs in profit or loss. Curtailment
gains and losses are accounted for as past service
costs.
Liabilitas imbalan pensiun yang diakui pada
laporan posisi keuangan bank merupakan defisit
atau surplus aktual dalam program imbalan pasti
Bank. Surplus yang dihasilkan dari perhitungan ini
terbatas pada nilai kini manfaat ekonomik yang
tersedia dalam bentuk pengembalian dana
program dan pengurangan iuran masa depan ke
program.
The retirement benefit obligation recognized in the
bank’s statement of financial position represents the
actual deficit or surplus in the Bank’s defined benefit
plans. Any surplus resulting from this calculation is
limited to the present value of any economic
benefits available in the form of refunds from the
plans or reductions in future contributions to the
plans.
Liabilitas untuk pesangon diakui pada lebih awal
ketika entitas tidak dapat lagi menarik tawaran
imbalan tersebut dan ketika entitas mengakui
biaya restrukturisasi terkait.
A liability for a termination benefit is recognized at
the earlier of when the entity can no longer withdraw
the offer of the termination benefit and when the
entity recognises any related restructuring costs.
aa. Pajak Penghasilan
aa. Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba
kena pajak dalam periode yang bersangkutan
yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang
berlaku.
Current tax expense is determined based on the
taxable income for the year computed using
prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas
konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul
dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas
menurut laporan keuangan dengan dasar
pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas
pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan
temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan
diakui untuk semua perbedaan temporer yang
boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan
dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena
pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized
for the future tax consequences attributable to
differences between the financial statement
carrying amounts of assets and liabilities and their
respective tax bases. Deferred tax liabilities are
recognized for all taxable temporary differences
and deferred tax assets are recognized for all
deductible temporary differences to the extent that
it is probable that taxable income will be available
in future periods against which the deductible
temporary differences can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan
menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan
berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan
atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan
peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara
substantif telah berlaku pada akhir periode
pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at
the tax rates that are expected to apply in the period
in which the liability is settled or the asset realized,
based on the tax rates (and tax laws) that have
been enacted, or substantively enacted, by the end
of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan
mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai
dengan cara yang Bank harapkan, pada akhir
periode pelaporan, untuk memulihkan atau
menyelesaikan
jumlah
tecatat
aset
dan
liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and
liabilities reflect the consequences that would follow
from the manner in which the Bank expects, at the
end of the reporting period, to recover or settle the
carrying amount of their assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang
pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah
tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena
pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang
memadai untuk mengkompensasikan sebagian
atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is
reviewed at the end of each reporting period and
reduced to the extent that it is no longer probable
that sufficient taxable profits will be available to
allow all or part of the asset to be recovered.
- 25 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
4.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus
ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan
secara hukum untuk melakukan saling hapus aset
pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika
aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak
tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang
dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama
serta Bank yang berbeda yang bermaksud untuk
memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan
dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when
there is legally enforceable right to set off current
tax assets against current tax liabilities and when
they relate to income taxes levied by the same
taxation authority and the Bank intends to settle
their current tax assets and current tax liabilities on
a net basis.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai
beban atau penghasilan dalam laba atau rugi,
kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal
dari transaksi atau kejadian yang diakui, di luar
laba atau rugi (baik dalam pendapatan
komprehensif lain maupun secara langsung di
ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di
luar laba atau rugi.
Current and deferred tax are recognized as an
expense or income in profit or loss, except when
they relate to items that are recognized outside of
profit or loss (whether in other comprehensive
income or directly in equity), in which case the tax
is also recognized outside of profit or loss.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI
ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
DAN
4.
CRITICAL ACCOUNTING
ESTIMATES
JUDGMENTS
AND
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Bank, yang
dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan
untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi
tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak
tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang
terkait didasarkan pada pengalaman historis dan
faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil
aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
In the application of the Bank accounting policies,
which are described in Note 3, the management is
required to make judgements, estimates and
assumptions about the carrying amounts of assets and
liabilities that are not readily apparent from other
sources. The estimates and associated assumptions
are based on historical experience and other factors
that are considered to be relevant. Actual results may
differ from these estimates.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara
berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam
periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi
hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode
revisi dan periode masa depan jika revisi
mempengaruhi kedua periode tersebut.
The estimates and underlying assumptions are
reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting
estimates are recognized in the period which the
estimates is revised if the revision affects only that
period, or in the period of the revision and future
periods if the revision affects both periods.
Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan
Akuntansi
Critical Judgement
Policies
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang
dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat
pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan
pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan
selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah
ini.
In the process of applying in the accounting policies
described in Note 3, there is no critical judgement that
has significant impact on the amounts recognized in
the financial statements apart from those involving
estimates, which are dealt with below.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Key Sources of Estimation Uncertainty
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber
estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir
periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan
yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap
jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode
pelaporan berikutnya dijelaskan di bawah ini:
The key assumptions concerning future and other key
sources of estimation uncertainty at the end of the
reporting period, that have a significant risk of causing
a material adjustment to the carrying amounts of assets
and liabilities within the next reporting period are
discussed below:
- 26 -
in
Applying
Accounting
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Rugi Penurunan Nilai Aset Keuangan
Impairment Loss on Financial Assets
Bank menilai penurunan nilai aset keuangan pada
setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah
rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi,
manajemen membuat penilaian, apakah terdapat
bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Suatu aset
keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila
ada bukti objektif terjadinya peristiwa yang berdampak
pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti
tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang
menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang
merugikan dalam status pembayaran debitur atau
kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi
dengan kelalaian pembayaran piutang.
The Bank assesses its financial assets at each
reporting date. In determining whether the impairment
loss should be recorded in profit or loss, management
makes judgement as to whether there is objective
evidence that loss event has occurred. Financial assets
are considered to be impaired when there is an
objective evidence that, as a result of one or more
events that occurred after the initial recognition of the
financial asset, the estimated future cash flows of the
financial assets have been affected. The evidence
includes observable data which indicates that an
adverse event has occurred in the payment status of
borrowers or in the national or local economic
conditions that correlate with the omission of payment
of receivables.
Cadangan kerugian penurunan nilai akan dibentuk
untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi
dalam portofolio aset keuangan. Manajemen
menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman
kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko
kredit dan bukti objektif adanya penurunan nilai yang
serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat
penjadwalan arus kas masa depan.
Provision for loss on impairment will be set up to
recognize the impairment loss that occurs in a portfolio
of financial assets. Management uses estimates based
on historical loss experience for assets with credit risk
characteristics and objective evidence of impairment
similar to those in the portfolio when scheduling the
future cash flows.
Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi
dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu
arus kas masa depan yang direview secara berkala
untuk mengurangi perbedaan antara estimasi
kerugian dan kerugian aktualnya.
Management also makes judgement as to the
methodology and assumptions for estimating the
amount and timing of future cash flows which are
reviewed regularly to reduce any difference between
loss estimate and actual loss.
Bank melakukan penilaian terhadap penurunan nilai
dalam dua cara, yaitu:
The Bank performs assessment of the impairment
amounts in two ways, namely:
a.
a.
Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan
yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu
dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif
penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara
terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan.
Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara
nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik
atas arus kas masa depan dan realisasi agunan
pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset
keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan
mempertimbangkan
kapasitas
utang
dan
fleksibilitas
keuangan
debitur,
kualitas
pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas,
industri di mana debitur beroperasi dan nilai
realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu
pemulihan masa depan akan membutuhkan
banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan
tergantung pada kinerja debitur pada masa
mendatang dan nilai agunan, keduanya akan
dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan,
di samping itu agunan mungkin tidak mudah
dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan
tanggal penerimaan mungkin berbeda dari
estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual
yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui
dalam laporan keuangan.
- 27 -
Individually, made to the amount of financial
assets that exceed certain threshold and to certain
financial assets that have objective evidence that
impairment has been identified separately on the
date of statement of financial position. Impairment
loss is the difference between the carrying amount
and the present value of the best estimated future
cash flows and realization of collateral at the initial
effective interest rates of financial assets. The
estimates are made by considering the debt
capacity and financial flexibility of the debtor,
debtor's earnings quality, quantity and source of
cash flows, industry in which the debtor operates
and realizable value of collateral. Estimating the
amount and timing of future recovery will require a
lot of considerations. The amount of revenue
depends on the performance of the debtor in the
future and the value of collateral, both of which will
be affected by future economic conditions, in
addition to the fact that the collateral may not be
easily sold. The actual value and date of receipt of
future cash flows may differ from the estimates
and as a result, actual loss which occurs may be
different from the amount recognized in the
financial statements.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
b.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan
yang tidak melebihi ambang batas (threshold)
tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan
nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti
obyektif
penurunan
nilai,
namun
belum
diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan
posisi
keuangan.
Pembentukan
kerugian
penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan
antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya
tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian
masa lalu. Faktor paling penting dalam
pembentukan cadangan adalah probability of
default dan loss given default. Kualitas aset
keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh
ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian
aktual aset keuangan dapat berbeda secara
material dari cadangan kerugian penurunan nilai
yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk
lingkungan
ekonomi,
suku
bunga
dan
pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur,
tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran.
b.
Collectively, made to the amount of financial
assets that do not exceed certain threshold and do
not have objective evidence of impairment when
assessed individually, and to the financial assets
that have objective evidence of impairment but has
not been identified separately on the date of
statement of financial position. Establishment of
collective impairment loss is made by, among
others, taking into account the number and
duration of arrears, collateral and past loss
experience. The most important factors in
establishing reserves are the probability of default
and the loss given default. The quality of financial
assets in the future is affected by uncertainties that
could cause actual loss on financial assets, which
may differ materially from the impairment loss
reserves that have been established. These
uncertainties include the economic environment,
interest rates and the effect on spending of the
debtor, unemployment rate and payment behavior.
Manfaat Karyawan
Employee Benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada
pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh
aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut.
Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto
dan tingkat kenaikan gaji. Perubahan signifikan dalam
asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara
signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja
Bank.
Determination of liability for employee benefits
depends on the selection of certain assumptions used
by actuaries in calculating the amount of such liability.
These assumptions include, among others, the
discount rate and the rate of increase in salaries.
Significant changes in the assumptions used can
significantly affect the Bank's post-employment
benefits obligation.
Nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja diungkapkan
dalam Catatan 27.
The present value of the post-employment benefits
obligation of the Bank are disclosed in Note 27.
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap
Estimated Useful Lives of Premises and Equipment
Masa manfaat setiap aset tetap Bank ditentukan
berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset
tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi
teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis.
Masa manfaat setiap aset direview secara periodik
dan disesuaikan apabila perkiraan berbeda dengan
estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan
teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan
lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat
kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang
dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan
atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang
diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan
di atas.
The useful life of each item of the Bank’s premises and
equipment are estimated based on the period over
which the asset is expected to be available for use.
Such estimation is based on internal technical
evaluation and experience with similar assets. The
estimated useful life of each asset is reviewed
periodically and updated if expectations differ from
previous estimates due to physical wear and tear,
technical or commercial obsolescence and legal or
other limits on the use of the asset. It is possible,
however, that future results of operations could be
materially affected by changes in the amounts and
timing of recorded expenses brought about by changes
in the factors mentioned above.
Perubahan masa manfaat aset tetap dapat
mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui
dan mengurangi nilai tercatat aset tersebut.
A change in the estimated useful life of any item of
premises and equipment would affect the recorded
depreciation expense and decrease the carrying
values of these assets.
Nilai tercatat
Catatan 13.
The carrying amounts of premises and equipment are
disclosed in Note 13.
aset
tetap
diungkapkan
dalam
- 28 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
5.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Penilaian Instrumen Keuangan
Valuation of Financial Instruments
Seperti dijelaskan dalam Catatan 35, Bank
menggunakan teknik penilaian yang meliputi input
yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat
diobservasi untuk mengestimasi nilai wajar dari
beberapa jenis instrumen keuangan. Catatan 35
memberikan informasi yang rinci mengenai asumsi
utama yang digunakan dalam menentukan nilai wajar
instrumen keuangan.
As describe in Note 35, the Bank uses valuation
techniques that include inputs that are not based on
observable market data to estimate the fair value of
certain types of financial instruments. Note 35 provides
the detailed information about the key assumptions
used in the determination of the fair value of financial
instruments, as well as the detailed sensitivity analysis
for these assumptions.
Manajemen berpendapat bahwa teknik penilaian yang
dipilih dan asumsi yang digunakan adalah tepat dalam
menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan.
The management believes that the chosen valuation
techniques and assumptions used are appropriate in
determining the fair value of financial instruments.
GIRO PADA BANK INDONESIA
5.
DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA
31 Desember/December 31,
2016
2015
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
% GWM
Rp Million
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
266.089
556.423
Jumlah
822.512
7,28
9,41
148.237
266.060
414.297
% GWM
8,65
8,48
Rupiah
U.S. Dollar
Total
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI)
No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013, dan
perubahannya
No.
17/21/PBI/2015
tanggal
26 November 2015 dan No. 18/3/PBI/2016 tanggal
10 Maret 2016 yang berlaku efektif sejak 16 Maret
2016, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada
Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing,
setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo
giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan
likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah
terdiri dari GWM Primer ditetapkan masing-masing
sebesar 6,5% dan 7,5% pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015, dan GWM Sekunder ditetapkan
sebesar 4% pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015, serta GWM Loan to Funding Ratio (LFR)
sebesar perhitungan antara parameter disinsentif
bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih
antara LFR Bank dan LFR target dengan
memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif.
GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan
sebesar 8% pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015.
In accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI)
No. 15/15/PBI/2013 dated December 24, 2013 and its
amendmend PBI No. 17/21/PBI/2015 dated November
26, 2015 and No. 18/3/PBI/2016 dated March 10, 2016
which is effective starting March 16, 2016, regarding the
Minimum Statutory Reserves (GWM) with Bank
Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies, each
bank in Indonesia is required to maintain minimum
deposit balances with Bank Indonesia as liquidity
reserve. The GWM in Rupiah consists of Primary GWM
which is set at 6.5% and 7.5% as of December 31, 2016
and 2015, respectively, and the Secondary GWM which
is set at 4% as of December 31, 2016 and 2015,
respectively, and GWM Loan to Funding Ratio (LFR
GWM) which is determined based on parameters under
disincentive and over disincentive for the difference
between the Bank's LFR and target LFR by taking into
account the difference between the Bank's Capital
Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive. GWM in the
United States Dollar is set at 8% as of December 31,
2016 and 2015, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 GWM
sekunder Bank yang terdiri dari Surat Utang Negara
masing-masing sebesar 71.95% dan 104,96%.
As of December 31, 2016 and 2015, the Bank’s
secondary statutory reserve which consists of
Indonesian Government Bonds were 71.95% and
104.96%, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, GWM
LFR Bank sebesar 0%.
As of December 31, 2016 and 2015, the Bank’s LFR
statutory reserve was 0%.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank
telah memenuhi giro wajib minimum yang harus
disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
As of December 31, 2016 and 2015, the Bank has
complied with the required minimum deposit balances
under the Bank Indonesia regulation.
- 29 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
6.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
GIRO PADA BANK LAIN
6.
DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS
31 Desember/December 31,
2016
2015
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Pihak berelasi
Mata uang asing
105.395
66.121
Related parties
Foreign currencies
Pihak ketiga
Rupiah
Mata uang asing
Subjumlah
1.420
33.894
35.314
1.588
51.052
52.640
Third parties
Rupiah
Foreign currencies
Subtotal
140.709
118.761
Jumlah
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak
terdapat giro pada bank lain yang dijadikan agunan
oleh Bank.
7.
Total
As of December 31, 2016 and 2015, there are no
demand deposits with other banks that serve as
collateral by the Bank.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA
7.
Penempatan pada Bank Indonesia berdasarkan jenis
penempatan adalah sebagai berikut:
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA
Placements with Bank Indonesia by type of placements
are as follows:
31 Desember/December 31, 2016
Tingkat bunga
efektif
per tahun/
Jangka waktu/ Annual effective
Jumlah/
Period
interest rates
Total
Rp Juta/
Rp Million
Pihak ketiga
Rupiah
Fasilitas simpanan - setelah
dikurangi dengan bunga yang
belum diamortisasi sebesar
Rp 237 juta
4 hari/ days
Third party
Rupiah
4,00%
Jumlah - bersih
1.069.762
1.069.762
Deposit facility - net of
unamortized interest of
Rp 237 million
Total - net
31 Desember/December 31, 2015
Tingkat bunga
efektif per tahun/
Jangka w aktu/ Annual effective
Jumlah/
Period
interest rates
Total
Rp Juta/
Rp Million
Pihak ketiga
Rupiah
Fasilitas simpanan - setelah
dikurangi dengan bunga yang
belum diamortisasi sebesar
Rp 93 juta
Third party
Rupiah
4 hari/ days
5,50%
Jumlah - bersih
204.969
204.969
- 30 -
Deposit facility - net of
unamortized interest of
Rp 93 million
Total - net
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Penempatan pada Bank Indonesia berdasarkan sisa
umur sampai dengan jatuh tempo pada tanggal 31
Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Placements with Bank Indonesia as of December 31,
2016 and 2015 according to remaining period to maturity
are as follows:
31 Desember/December 31, 2016
Sampai dengan
1 bulan/
1 month
or less
Rp Juta/
Rp Million
Rupiah
Fasilitas simpanan
1.069.762
> 1-3 bulan/
> 1-3 months
Rp Juta/
Rp Million
> 3-6 bulan/
> 3-6 months
Rp Juta/
Rp Million
-
-
Jumlah/
Total
Rp Juta/
Rp Million
1.069.762
Rupiah
Deposit facility
31 Desember/December 31, 2015
Sampai dengan
1 bulan/
1 month
or less
Rp Juta/
Rp Million
Rupiah
Fasilitas simpanan
> 1-3 bulan/
> 1-3 months
Rp Juta/
Rp Million
> 3-6 bulan/
> 3-6 months
Rp Juta/
Rp Million
-
-
204.969
EFEK-EFEK
204.969
Rupiah
Deposit facility
As of December 31, 2016 and 2015, there are no
placement with Bank Indonesia that serve as collateral
by the Bank.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak
terdapat penempatan pada Bank Indonesia yang
dijadikan agunan oleh Bank.
8.
Jumlah/
Total
Rp Juta/
Rp Million
8.
SECURITIES
31 Desember/December 31,
2016
2015
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Rupiah
Diperdagangkan
Surat Utang Negara
Surat Berharga Syariah Negara Ijarah
Subjumlah
543.831
15.315
559.146
745.837
1.005
746.842
Rupiah
Trading
Indonesian Government Bonds
Ijarah National Islamic Securities
Subtotal
Tersedia untuk dijual
Surat Utang Negara
Surat Berharga Syariah Negara Ijarah
Subjumlah
251.946
668.014
919.960
394.043
325.497
719.540
Available-for-sale
Indonesian Government Bonds
Ijarah National Islamic Securities
Subtotal
Wesel ekspor
163.002
73.803
Mata uang asing
Wesel ekspor
103.592
-
Jumlah
1.745.700
1.540.185
- 31 -
Export bills
Foreign currencies
Export bills
Total
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
31 Desember/December 31,
2016
2015
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun:
Rupiah
Diperdagangkan
Surat Utang Negara
Surat Berharga Syariah Negara Ijarah
Tersedia untuk dijual
Surat Utang Negara
Surat Berharga Syariah Negara Ijarah
Wesel ekspor
Mata uang asing
Wesel ekspor
7,52%
7,05%
7,69%
6,00%
6,86%
6,95%
8,78%
7,20%
7,98%
-
1,85%
-
Jangka waktu efek-efek sejak tanggal pembelian
hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Surat Utang Negara
Surat Berharga Syariah Negara Ijarah
Wesel ekspor
2016
261 hari/days 27 tahun/years
2 tahun/years
180 hari/days
The average annual effective interest rates:
Rupiah
Trading
Indonesian Government Bonds
Ijarah National Islamic Securities
Available-for-sale
Indonesian Government Bonds
Ijarah National Islamic Securities
Export bills
Foreign currencies
Export bills
The terms of the above securities from acquisition dates
to maturity dates are as follows:
2015
102 hari/days 27 tahun/years
3 tahun/years
180 hari/days
Indonesian Government Bonds
Ijarah National Islamic Securities
Export bills
Nilai wajar pada saat perolehan awal atas efek
diperdagangkan pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015 masing-masing sebesar Rp 681.742 juta dan
Rp 867.602 juta. Kerugian yang belum direalisasi
akibat perubahan nilai wajar efek di tahun 2016 dan
2015
adalah
masing-masing
sebesar
Rp 110.722 juta dan Rp 10.931 juta yang diakui dalam
laba rugi tahun berjalan.
Initial fair value of held-for-trading securities as of
December 31, 2016 and 2015 amounted to
Rp 681,742 million and Rp 867,602 million,
respectively. Unrealized loss from changes in fair value
of securities in 2016 and 2015 amounting to
Rp 110,722 million and Rp 10,931 million, respectively,
are charged to profit or loss.
Mutasi perubahan nilai wajar atas kepemilikan efekefek tersedia untuk dijual:
Movement of net changes in fair value of available-forsale securities:
31 Desember/December 31,
2016
2015
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Saldo awal sebelum pajak tangguhan
Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi
Reklasifikasi pada akun laba rugi
(3.461)
9.501
1.258
6.025
(9.486)
-
Beginning balance before deferred income tax
Unrealized gains (losses)
Reclassification to profit or loss
Penyesuaian nilai efek-efek
Manfaat (beban) pajak tangguhan (Catatan 28)
7.299
(1.825)
(3.461)
865
Mark-to-market of securities
Deferred tax benefit (expense) (Note 28)
5.474
(2.596)
Ending balance after deferred income tax
Saldo akhir setelah pajak tangguhan
Jumlah biaya perolehan efek-efek yang tersedia untuk
dijual pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp 2.652.660 juta dan Rp 723.210 juta.
Total initial cost of available-for-sale securities in 2016
and 2015 amounted to Rp 2,652,660 million and Rp
723,210 million, respectively.
Berdasarkan peringkat PT Moody’s Indonesia, Surat
Utang Negara memiliki peringkat Baa3 pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015.
Based on the ratings of PT Moody’s Indonesia,
Indonesian Government Bonds were rated Baa3 as of
December 31, 2016 and 2015, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak
terdapat efek-efek yang dijadikan agunan oleh Bank.
As of December 31, 2016 and 2015, there are no
securities that serve as collateral by the Bank.
- 32 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
9.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL
KEMBALI
Counterparty
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
9.
SECURITIES PURCHASED UNDER AGREEMENT
TO RESELL
Jenis/Type
Tingkat bunga
per tahun/
Interest rates
per annum
Tanggal mulai/
Starting date
FR0028
10,00%
26 Maret/March 26, 2015
842 hari/days
15 Mei/May 15, 2017
166.000
3.351
169.351
FR0034
12,80%
6 September/September 6, 2016
1.743 hari/days
15 Juni/June 15, 2021
300.000
75.593
375.593
FR0028
10,00%
16 Maret/March 16, 2015
852 hari/days
15 Juli/July 15, 2017
670.000
12.078
682.078
FR0048
9,00%
6 September/September 6, 2016
739 hari/days
15 September/
September 15, 2018
100.000
7.232
107.232
FR0066
5,25%
19 Agustus/August 19, 2014
1.365 hari/days
15 Mei/May 15, 2018
1.696.950
(49.574)
1.647.376
FR0053
8,25%
6 September/September 6, 2016
1.773 hari/days
15 Juli/July 15, 2021
450.000
29.089
479.089
FR0048
9,00%
9 September/September 9, 2016
736 hari/days
15 September/
September 15, 2018
582.500
23.519
606.019
FR0031
11,00%
9 September/September 9, 2016
1.528 hari/days
15 November/
November 15, 2020
395.500
68.487
463.987
4.360.950
169.775
4.530.725
Jangka waktu/
Term
Tanggal jatuh
tempo/
Due date
Jumlah/Total
Counterparty
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
Jumlah/Total
31 Desember/December 31, 2015
Premium
(diskonto) yang
belum diamortisasi/
Nilai nominal/
Unamortized
Nominal value
premium (discount)
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Nilai bersih/
Net value
Rp Juta/
Rp Million
Jenis/Type
Tingkat bunga
per tahun/
Interest rates
per annum
Tanggal mulai/
Starting date
FR0028
10,00%
16 Maret/March 16, 2015
852 hari/days
15 Juli/July 15, 2017
670.000
30.773
700.773
FR0028
10,00%
26 Maret/March 26, 2015
842 hari/days
15 Juli/July 15, 2017
166.000
8.524
174.524
FR0030
10,75%
24 Juni/June 24, 2015
331 hari/days
15 Mei/May 15, 2016
387.000
5.911
392.911
FR0066
5,25%
19 Agustus/August 19, 2014
1.365 hari/days
15 Mei/May 15, 2018
1.696.950
2.919.950
(83.334)
(38.126)
1.613.616
2.881.824
Jangka waktu/
Term
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, nilai wajar
Surat Utang Negara sebesar Rp 4.471.401 juta dan
Rp 2.822.736 juta digunakan sebagai jaminan efekefek yang dibeli dengan janji dijual kembali.
10.
31 Desember/December 31, 2016
Premium
(diskonto) yang
belum diamortisasi/
Nilai nominal/
Unamortized
Nominal value
premium (discount)
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
10.
ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE
a. Tagihan akseptasi
a. Acceptances receivable
2016
Rp Juta/
Rp Million
Nilai bersih/
Net value
Rp Juta/
Rp Million
As of December 31, 2016 and 2015, the fair value of
Indonesian Government Bonds amounted to
Rp 4,471,401 million and Rp 2,822,736 million,
respectively, were used to secure the securities
purchased under agreement to resell.
TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI
Debitur - pihak ketiga
Rupiah
Mata uang asing
Jumlah
Tanggal jatuh
tempo/
Due date
2015
Rp Juta/
Rp Million
133.666
535.714
669.380
-
- 33 -
Debtors - third parties
Rupiah
Foreign currencies
Total
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
b. Liabilitas akseptasi
b. Acceptances payable
31 Desember/December 31,
2016
2015
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Bank lain - pihak ketiga
Rupiah
Mata uang asing
Jumlah
133.666
535.714
669.380
Other banks - third parties
Rupiah
Foreign currencies
Total
-
Tagihan dan liabilitas akseptasi berdasarkan jangka
waktu adalah sebagai berikut:
The acceptances receivable and payable based on
original term to maturity are as follows:
31 Desember/December 31,
2016
2015
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
> 1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
Jumlah
669.380
669.380
-
Tagihan dan liabilitas akseptasi berdasarkan sisa
umur jatuh tempo:
> 1 - 3 months
3 - 6 months
Total
The acceptances receivable and payable based on
remaining period to maturity are as follows:
31 Desember/December 31,
2016
2015
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
≤ 1 bulan
> 1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
Jumlah
11.
317.470
351.910
669.380
-
TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF
11.
≤ 1 month
> 1 - 3 months
3 - 6 months
Total
DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES
Bank melakukan transaksi derivatif terutama dalam
bentuk kontrak berjangka, swap pertukaran mata uang
asing dan swap suku bunga. Jangka waktu dari
pembelian dan penjualan berjangka valuta asing
berkisar antara 3 hari sampai 5 tahun.
The Bank’s derivative financial instruments principally
consist of forward, cross currency swap and interest rate
swap agreements. The Bank’s derivative financial
instruments have terms ranging from 3 days to 5 years.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak ada
transaksi derivatif untuk tujuan lindung nilai. Dengan
demikian, seluruh laba atau rugi yang berasal dari
transaksi derivatif diakui pada laba rugi tahun berjalan.
As of December 31, 2016 and 2015, none of the Bank’s
derivative transactions were designated as hedging
instruments for accounting purposes. Accordingly, all
gains and losses resulting from the derivative
transactions are recognized in current year profit or loss.
- 34 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Rincian tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The details of derivative receivables and payables as of
December 31, 2016 and 2015 are as follows:
31 Desember/December 31, 2016
Jumlah nosional/
Notional amount
Nilai wajar/Fair value
Beli/
Jual/
Tagihan/
Liabilitas/
Buy
Sell
Receivables
Payables
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Rp Million
Rp Million
Pihak berelasi
Kontrak berjangka
Swap suku bunga
Swap antar mata uang
Swap mata uang asing
Spot
Subjumlah
1.818.956
220.949
246.996
127.582
964
1.845.842
220.949
239.983
134.060
964
18.841
445
6.326
25.612
44.489
6.164
50.653
Related parties
Forward
Interest rate swap
Cross currency swap
Foreign currency swap
Spot
Subtotal
Pihak ketiga
Kontrak berjangka
Swap suku bunga
Swap antar mata uang
Swap mata uang asing
Spot
Subjumlah
4.515.691
4.671.267
9.517.326
10.296.789
623.338
4.433.499
4.619.537
10.196.906
10.293.010
623.166
46.987
1.387
174.623
120.811
475
344.283
33.561
298.726
444.239
12.765
42
789.333
Third parties
Forward
Interest rate swap
Cross currency swap
Foreign currency swap
Spot
Subtotal
369.895
839.986
Total
Jumlah
31 Desember/December 31, 2015
Jumlah nosional/
Notional amount
Nilai wajar/Fair value
Beli/
Jual/
Tagihan/
Liabilitas/
Buy
Sell
Receivables
Payables
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Rp Million
Rp Million
Pihak berelasi
Kontrak berjangka
Swap suku bunga
Swap antar mata uang
Swap mata uang asing
Spot
Subjumlah
304.762
1.025.432
729.686
150.567
98
Pihak ketiga
Kontrak berjangka
Swap suku bunga
Swap antar mata uang
Swap mata uang asing
Spot
Subjumlah
1.435.355
4.191.457
12.056.840
5.793.097
96.495
300.350
1.025.432
679.347
157.382
97
1.412.538
4.191.457
13.527.312
5.945.931
96.530
Jumlah
7.252
Related parties
Forward
Interest rate swap
Cross currency swap
Foreign currency swap
Spot
Subtotal
43.187
399
402.646
6.703
82
453.017
5.324
369.672
1.327.706
83.530
1.786.232
Third parties
Forward
Interest rate swap
Cross currency swap
Foreign currency swap
Spot
Subtotal
523.884
1.793.484
Total
4.710
774
65.382
1
70.867
479
23
6.750
-
Di dalam tagihan dan liabilitas derivatif termasuk
tagihan dan liabilitas derivatif yang timbul dari
transaksi swap mata uang asing dan suku bunga atas
efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
(Catatan 9).
Included in the derivative receivables and payables is
derivative receivable and payable related to cross
currency and interest rate swap of securities purchased
under agreement to resell (Notes 9).
Pada tahun 2016 dan 2015, jumlah keuntungan atas
tagihan dan liabilitas derivatif yang diakui dalam laba
rugi dalam akun ”keuntungan transaksi mata uang
asing
–
bersih”
masing-masing
sebesar
Rp 115.104 juta dan Rp 104.874 juta.
In 2016 and 2015, the amount of gain on derivative
receivables and payables recognized in profit or loss
under “gains on foreign exchange transactions – net”
amounted to Rp 115,104 million and Rp 104,874 million,
respectively.
- 35 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
12.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
KREDIT
12.
Kredit memiliki suku bunga tetap maupun
mengambang sehingga Bank terpapar risiko suku
bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risks)
dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest
rate risk).
a.
Berdasarkan jenis kredit
LOANS
Loans are arranged at both fixed and floating interest
rates, thus exposing the Bank to fair value interest rate
risk and cash flow interest rate risk.
a.
By type of loans
31 Desember/December 31,
2016
2015
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
b.
Rupiah
Pinjaman berjangka
Pinjaman sindikasi
Pinjaman karyaw an
Subjumlah
4.563.688
455.086
7.544
5.026.318
3.524.850
5.246
3.530.096
Rupiah
Term loans
Syndicated loans
Employee loans
Subtotal
Mata uang asing
Pinjaman sindikasi
Pinjaman berjangka
Subjumlah
2.301.138
1.430.910
3.732.048
3.195.530
439.865
3.635.395
Foreign currencies
Syndicated loans
Term loans
Subtotal
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah kredit - bersih
8.758.366
(19.136)
8.739.230
7.165.491
(22.111)
7.143.380
Total
Allow ance for impairment losses
Total loans - net
Berdasarkan sektor ekonomi
b.
By economic sector
31 Desember/December 31,
2016
2015
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Rupiah
Manufaktur
Kimia
Pertambangan dan perkebunan
Perdagangan dan jasa
Transportasi
Lain-lain
Subjumlah
1.686.906
1.598.260
1.066.943
666.664
7.544
5.026.318
2.794.404
380.446
350.000
5.246
3.530.096
Rupiah
Manufacturing
Chemical
Mining and plantation
Trade and services
Transportation
Others
Subtotal
Mata uang asing
Manufaktur
Perdagangan dan jasa
Kimia
Pertambangan dan perkebunan
Telekomunikasi
Transportasi
Subjumlah
1.772.060
847.120
538.885
505.219
61.974
6.790
3.732.048
1.169.830
755.191
1.528.412
181.962
3.635.395
Foreign currencies
Manufacturing
Trade and services
Chemical
Mining and plantation
Telecommunication
Transportation
Subtotal
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah kredit - bersih
8.758.366
(19.136)
8.739.230
7.165.491
(22.111)
7.143.380
Total
Allow ance for impairment losses
Total loans - net
- 36 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
c.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Berdasarkan pihak
c.
By parties
31 Desember/December 31,
2016
2015
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Pihak berelasi
Rupiah
d.
Related parties
Rupiah
3.490
3.156
Pihak ketiga
Rupiah
Mata uang asing
Subjumlah
5.022.828
3.732.048
8.754.876
3.526.941
3.635.394
7.162.335
Third parties
Rupiah
Foreign currencies
Subtotal
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah kredit - bersih
8.758.366
(19.136)
8.739.230
7.165.491
(22.111)
7.143.380
Total
Allow ance for impairment losses
Total loans - net
Berdasarkan jangka waktu
d.
By maturity
Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan
periode pinjaman dalam perjanjian kredit dan
waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh
temponya adalah sebagai berikut:
Loans are classified based on the original term of
the loan agreements and remaining periods from
statement of financial position date to maturity
date are as follows:
Berdasarkan periode pinjaman dalam perjanjian
kredit:
Based on the
agreements:
original
term
of
the
31 Desember/December 31,
2016
2015
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
≤ 1 tahun
> 1 - 2 tahun
> 2 - 5 tahun
> 5 tahun
1.369.299
3.222.262
1.431.651
2.735.154
921.425
1.328.905
1.759.343
3.155.818
≤ 1 year
> 1 - 2 years
> 2 - 5 years
> 5 years
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah kredit - bersih
8.758.366
(19.136)
8.739.230
7.165.491
(22.111)
7.143.380
Total
Allowance for impairment losses
Total loans - net
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo:
Based on remaining periods to maturity date:
31 Desember/December 31,
2016
2015
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
 1 bulan
> 1 - 3 bulan
> 3 - 12 bulan
> 1 - 2 tahun
> 2 - 5 tahun
> 5 tahun
600.260
1.043.435
2.488.247
1.900.433
2.593.960
132.031
1.039.858
666.947
1.740.887
620.071
3.097.728
-
 1 month
> 1 - 3 months
> 3 - 12 months
> 1 - 2 years
> 2 - 5 years
> 5 years
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah kredit - bersih
8.758.366
(19.136)
8.739.230
7.165.491
(22.111)
7.143.380
Total
Allowance for impairment losses
Total loans - net
- 37 -
loan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan
dengan kredit:
Other major information on loans are as follows:
1)
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun untuk
kredit dalam mata uang Rupiah adalah 8,57%
pada tahun 2016 dan 10,02% pada tahun 2015,
sedangkan dalam mata uang asing adalah 3,33%
pada tahun 2016 dan 3,57% pada tahun 2015.
1)
The average effective annual interest rates were
8.57% in 2016 and 10.02% in 2015 for loans in
Rupiah and 3.33% in 2016 and 3.57% in 2015 for
loans in foreign currencies.
2)
Beberapa kredit dijamin dengan agunan yang
diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa
untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya
diterima oleh perbankan. Kredit juga dijamin
dengan jaminan tunai standby letter of credit dari
BNP Paribas Cabang Hong Kong dan BNP
Paribas Cabang Singapura (Catatan 29).
Manajemen berkeyakinan agunan yang diterima
tersebut cukup untuk menutup kerugian yang
mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit
yang diberikan.
2)
Several loans are secured by collateral, which are
legalized by deed of encumbrance, power of
attorney to sell and other collaterals that are
generally accepted in the banking industry. Loans
are also secured by cash collateral, in the form of
standby letters of credit from BNP Paribas Hong
Kong Branch and BNP Paribas Singapore Branch
(Note 29). Management believes that collaterals
received from debtors are adequate to cover
possible losses on uncollectible loan.
3)
Kredit untuk modal kerja dalam pinjaman
berjangka dan pinjaman sindikasi terdiri dari
operating loan dan receivable collateral loan.
3)
Loans for working capital under term loans and
syndicated loans include operating loans and
receivable collateral loans
4)
Kredit dalam Rupiah maupun dalam mata uang
asing berjangka waktu 1 sampai 5 tahun.
Sedangkan kredit dalam rangka pembiayaan
bersama dalam Rupiah berjangka waktu 2
sampai 5 tahun dan dalam mata uang asing
berjangka waktu 1 sampai 7 tahun.
4)
Loans in Rupiah and foreign currencies have terms
ranging 1 to 5 years. While syndicated loans in
Rupiah have terms ranging 2 to 5 years, and in
foreign currency have terms of 1 to 7 years.
5)
Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi
dengan persentase penyertaan masing-masing
sebesar 3,00% sampai 50,00% pada tahun 2016
dan 3,08% sampai 50,00% pada tahun 2015.
5)
The Bank’s participation as a member in
syndicated loans was 3.00% to 50.00% in 2016 and
3.08% to 50.00% in 2015, respectively.
6)
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank
merupakan kredit untuk membeli kendaraan,
rumah, properti pribadi lain, serta keperluan lain
dan akan dibayar kembali dalam 1 sampai 5
tahun melalui pemotongan gaji setiap bulan.
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank
diukur pada biaya perolehan amortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif,
dengan bunga 28,41%.
6)
Loans to employees represent loans that are
intended for acquisition of vehicles, houses, other
personal properties, and other necessities are
repayable within 1 to 5 years through monthly
payroll deductions. Loans to employees measured
at amortized cost using the effective interest
method, with interest 28.41%.
7)
Tidak ada kredit dalam proses restrukturisasi
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
7)
There were no loans under restructuring process
as of December 31, 2016 and 2015.
8)
Tidak terdapat non-performing loan (NPL) pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
8)
There were no non-performing loans (NPL) as of
December 31, 2016 and 2015.
9)
Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian
Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak
terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan
BMPK.
9)
As of December 31, 2016 and 2015, there are no
loans which exceeded the legal lending limit
(BMPK) as stated in the legal lending limit report to
Bank Indonesia.
10) Mutasi cadangan kerugian penurunan
adalah sebagai berikut:
nilai
- 38 -
10) The changes in the allowance for impairment
losses are as follows:
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
31 Desember/
December 31,
2016
Rp Juta/
Rp Million
31 Desember/
December 31,
2015
Rp Juta/
Rp Million
Saldo awal tahun
Penyisihan (pemulihan) tahun
berjalan - kolektif
22.111
19.622
(2.975)
2.489
Saldo akhir tahun
19.136
22.111
Balance at beginning of year
Provision (reversal) during the year collective
Balance at ending of year
Manajemen berpendapat bahwa cadangan
kerugian penurunan nilai kredit adalah cukup
untuk menutup kerugian yang mungkin timbul
akibat tidak tertagihnya kredit.
Management believes that the allowance for
impairment losses on loans is adequate to cover
the losses which might arise from uncollectible
loans.
11) Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari
kredit adalah sebagai berikut:
11) The carrying amount of loans at amortized cost is
as follows:
31 Desember/December 31,
2016
2015
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Kredit - bersih
Piutang bunga
Pendapatan ditangguhkan
8.739.230
44.893
(2.374)
7.143.380
21.334
(5.589)
Loans - net
Interest receivables
Deferred income
Jumlah
8.781.749
7.159.125
Total
12) Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak
terdapat kredit yang dijadikan agunan oleh Bank.
13.
12) As of December 31, 2016 and 2015, there are no
loans pledged as collateral by the Bank.
ASET TETAP
13.
1 Januari/
January 1,
2016
Rp Juta/
Rp Million
Biay a perolehan:
Perbaikan prasarana
Perabotan kantor
dan rumah
Perlengkapan kantor dan
komputer
Kendaraan
Aset dalam peny elesaian
Jumlah
Penambahan/
Additions
Rp Juta/
Rp Million
PREMISES AND EQUIPMENT
Pengurangan/ Reklasif ikasi/
Deductions
Reclassification
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
5.714
1.639
-
2.026
443
-
8.240
1.410
-
2.469
4.862
1.047
-
-
5.909
-
2.046
-
14.880
1.731
24.566
Accumulated depreciation:
Leasehold improv ements
Of f ice and residence
f urniture
Of f ice equipment and
computer
Motor v ehicles
Total
27.207
Net carry ing v alue
422
Akumulasi peny usutan:
Perbaikan prasarana
Perabotan kantor
dan rumah
Perlengkapan kantor dan
komputer
Kendaraan
Jumlah
1.954
92
-
10.727
1.039
18.582
4.575
692
6.406
-
Jumlah tercatat bersih
23.003
422
422
- 39 -
36.603
3.421
517
51.773
At cost:
Leasehold improv ements
Of f ice and residence
f urniture
Of f ice equipment and
computer
Motor v ehicles
Construction in progress
Total
517
10.839
-
10.739
(12.378)
(229)
8.763
18.046
3.421
12.378
41.585
-
422
31 Desember/
December 31,
2016
Rp Juta/
Rp Million
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
1 Januari/
January 1,
2015
Rp Juta/
Rp Million
Biay a perolehan:
Perbaikan prasarana
Perabotan kantor
dan rumah
Perlengkapan kantor dan
komputer
Kendaraan
Aset dalam peny elesaian
Jumlah
Akumulasi peny usutan:
Perbaikan prasarana
Perabotan kantor
dan rumah
Perlengkapan kantor dan
komputer
Kendaraan
Jumlah
Jumlah tercatat bersih
Penambahan/
Additions
Rp Juta/
Rp Million
5.154
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Pengurangan/ Reklasif ikasi/
Deductions
Reclassification
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
81
1.996
-
14.540
2.947
843
25.480
4.046
1.484
12.149
17.760
4.415
447
1.917
37
9.552
1.439
17.323
1.820
610
2.914
31 Desember/
December 31,
2015
Rp Juta/
Rp Million
-
479
5.714
-
30
2.026
105
At cost:
Leasehold improv ements
Of f ice and residence
f urniture
Of f ice equipment and
computer
Motor v ehicles
Construction in progress
Total
645
1.010
-
1.655
-
18.046
3.421
12.378
41.585
-
-
4.862
-
-
1.954
-
10.727
1.039
18.582
Accumulated depreciation:
Leasehold improv ements
Of f ice and residence
f urniture
Of f ice equipment and
computer
Motor v ehicles
Total
23.003
Net carry ing v alue
-
(614)
645
1.010
1.655
8.157
Pengurangan aset tetap merupakan penjualan aset
tetap dengan rincian sebagai berikut:
Deductions of premises and equipment represent the
sales of premises and equipment with details as
follows:
31 Desember/December 31,
2016
2015
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Jumlah tercatat bersih
-
-
Hasil penjualan aset tetap
9
484
Net carrying value
Proceeds from sale of premises
and equipment
Keuntungan penjualan aset tetap - bersih
9
484
Total gain on sale of premises and equipment - net
Beban penyusutan untuk tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2016 dan 2015 yang dibebankan pada
laba rugi masing-masing sebesar Rp 6.406 juta dan
Rp 2.914 juta (Catatan 26).
Depreciation expense for the years ended
December 31, 2016 and 2015 were charged to
operations amounted to Rp 6,406 million and Rp 2,914
million, respectively (Note 26).
Pada tahun 2016 dan 2015, aset dalam penyelesaian
telah direklasifikasi ke perbaikan prasarana dan
perlengkapan kantor dan komputer. Reklasifikasi pada
tahun 2016 termasuk di dalamnya reklasifikasi
pengembangan sistem ke aset tidak berwujud sebesar
Rp 229 juta.
In 2016 and 2015 construction in progress was
reclassified to leasehold improvements and office
equipment and computer. Reclassification in 2016
included reclassification of system developmnet that
was reclassified into intangible assets amounted to
Rp 229 million.
Nilai buku dari semua aset tetap yang telah disusutkan
secara penuh dan masih digunakan atau tidak
digunakan dan tidak diklasifikasikan untuk dijual per
31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar
Rp 14.793 juta dan Rp 13.952 juta.
Gross carrying amount of all property and equipment
that are fully depreciated and still in use or retired from
active use and not classified as held for sale as of
December 31, 2016 and 2015 amounted to
Rp 14,793 million and Rp 13,952 million, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat
indikasi terjadinya penurunan nilai aset tetap.
Management believes that there is no indication of
impairment in the value of premises and equipment.
- 40 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Aset tetap diasuransikan terhadap risiko kebakaran
dan gempa bumi kepada PT Asuransi QBE Pool
Indonesia dan PT AIG Insurance Indonesia dengan
jumlah pertanggungan sebesar US$ 885.500 dan
Rp 2.630 juta pada tanggal 31 Desember 2016 dan
PT Asuransi QBE Pool Indonesia dan PT Chartis
Insurance Indonesia dengan jumlah pertanggungan
sebesar US$ 887.578 pada tanggal 31 Desember
2015. Manajemen berpendapat bahwa nilai
pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi
kemungkinan
kerugian
atas
aset
yang
dipertanggungkan.
14.
BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN ASET LAIN-LAIN
Premises and equipment are insured against fire and
earthquake by PT Asuransi QBE Pool Indonesia and
PT AIG Insurance Indonesia for US$ 885,500 and
Rp 2,630 million as of December 31, 2016 and
PT Asuransi QBE Pool Indonesia and PT Chartis
Insurance Indonesia for US$ 887,578 as of
December 31, 2015. Management believes that the
insurance coverage is adequate to cover possible asset
losses on the assets insured.
14.
PREPAID EXPENSES AND OTHER ASSETS
31 Desember/December 31,
2016
2015
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Pihak berelasi
Biaya dibayar dimuka
Piutang bagi hasil (Catatan 24)
Subjumlah
1.024
31
1.055
736
736
Related parties
Prepaid expenses
Profit sharing receivables (Note 24)
Subtotal
Pihak ketiga
Aset keuangan lainnya
Piutang bunga
Biaya dibayar dimuka
Aset tidak berw ujud
Setoran jaminan
Lain-lain
Subjumlah
232.555
78.386
5.853
4.917
4.047
1.121
326.879
39.933
4.610
4.277
1.107
49.927
Third parties
Other financial asset
Interest receivables
Prepaid expenses
Intangible assets
Security deposits
Others
Subtotal
Jumlah
327.934
50.663
Total
Piutang bunga
Interest receivables
Piutang bunga terdiri dari pendapatan bunga yang
belum diterima dari penempatan pada bank lain, efekefek, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
dan kredit.
Interest receivables pertain to interest accrual from
placements with other banks, securities, securities
purchased under agreement to resell and loans.
Biaya dibayar dimuka
Prepaid expenses
Biaya dibayar dimuka merupakan biaya sewa gedung
kantor, asuransi, langganan data dan biaya dibayar
dimuka lainnya dan diamortisasi per bulan
menggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses are the payment in advance for office
space rental, insurance, data subscription and other
fees and are amortized on a monthly basis using the
straight-line method.
Aset tidak berwujud
Intangible assets
Aset tidak berwujud merupakan aset dalam
penyelesaian terdiri dari biaya set-up untuk business
continuing plan di Biznet Data Center Cimanggis yang
telah
selesai
pada
Januari
2017,
untuk
pengembangan sistem compliance dan Bank
Indonesia yang diperkirakan akan selesai pada
Desember 2017 dan untuk pengembangan sistem ebanking di kantor Menara BCA yang diperkirakan akan
selesai pada Desember 2018.
Intangible assets are construction in progress that
represents set up expense for business continuing plan
in Biznet Data Center Cimanggis which has been
completed in January 2017, system development for
compliance and Bank Indonesia which is estimated to
be completed in December 2017, and e-banking system
development at Menara BCA office which is estimated
to be completed in December 2018.
- 41 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Setoran jaminan
Security deposits
Setoran jaminan merupakan uang jaminan untuk sewa
gedung kantor dan telepon.
Security deposits are the deposits for office space rental
and telephone.
Aset keuangan lainnya
Other financial asset
Aset keuangan lainnya merupakan hak untuk
menerima kupon atas Surat Utang Korporasi Konversi
(Obligasi) yang diterbitkan oleh PT Cheil Jedang
Superfeed (CJS).
Other financial asset is a right to receive the coupon
from Convertible Corporate Bonds (Bonds) issued by
PT Cheil Jedang Superfeed (CJS).
Bank menandatangani perjanjian pembelian obligasi
dengan CJS dengan pokok sebesar Rp 1.740.000 juta
dengan kupon tingkat bunga sebesar 3,5% per tahun
dan jangka waktu 5 tahun. Selanjutnya Bank
melakukan penjualan obligasi tersebut kepada BNP
Paribas, Cabang Hong Kong dimana Bank
memperoleh
pembayaran
bersih
sebesar
Rp 1.506.547 juta setelah dikurangi dengan nilai hak
untuk menerima kupon sebesar Rp 233.453 juta. Nilai
kontraktual keseluruhan kupon tersebut adalah
sebesar Rp 304.500 juta.
Bank entered into agreement to subscribe bonds of CJS
with principal amount of Rp 1,740,000 million with
interest rate coupon at 3.5% per annum for 5 years.
Subsequent to such subscription, Bank had sold the
bonds to BNP Paribas, Hong Kong Branch which Bank
received net settlement amounted to Rp 1,506,547
million after being net off against right to received
interest rate coupon amounted to Rp 233,453 million.
Contractual value of the interest rate coupon amounted
to Rp 304,500 million.
31 Desember/December 31, 2016
Counterparty
Tingkat bunga
per tahun/
Interest rates
per annum
Tanggal mulai/
Starting date
Jangka waktu/
Term
Tanggal jatuh
tempo/
Due date
3.5%
22 Desember/December 22, 2016
5 tahun/years
22 Desember/December 22, 2021
PT Cheil Jedang Superfeed
15.
SIMPANAN
15.
Simpanan terdiri dari:
Nilai tercatat/
Carrying value
Rp Juta/
Rp Million
233.453
Diskonto yang
belum diamortisasi/
Unamortized
Discount
Rp Juta/
Rp Million
898
DEPOSITS
Deposits consist of:
31 Desember/December 31, 2016
Pihak berelasi/
Pihak ketiga/
Jumlah/Total
Related parties
Third parties
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Rp Million
Giro
Deposito berjangka
5.538
303.000
1.345.735
3.987.028
1.351.273
4.290.028
Demand deposits
Time deposits
Jumlah
308.538
5.332.763
5.641.301
Total
31 Desember/December 31, 2015
Pihak berelasi/
Pihak ketiga/
Jumlah/Total
Related parties
Third parties
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Rp Million
Giro
Deposito berjangka
72.013
122.950
840.290
2.052.679
912.303
2.175.629
Demand deposits
Time deposits
Jumlah
194.963
2.892.969
3.087.932
Total
- 42 -
Nilai bersih/
Net value
Rp Juta/
Rp Million
232.555
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
a. Giro terdiri atas:
a.
2016
Rp Juta/
Rp Million
2015
Rp Juta/
Rp Million
Pihak berelasi
Rupiah
Mata uang asing
Subjumlah
4.353
1.185
5.538
71.299
714
72.013
Pihak ketiga
Rupiah
Mata uang asing
Subjumlah
581.604
764.131
1.345.735
313.030
527.260
840.290
Third parties
Rupiah
Foreign currencies
Subtotal
Jumlah
1.351.273
912.303
Total
Tingkat bunga efektif rata-rata
per tahun:
Rupiah
Mata uang asing
3,71%
0,21%
Deposito berjangka terdiri atas:
Related parties
Rupiah
Foreign currency
Subtotal
The average annual effective
interest rates:
Rupiah
Foreign currencies
4,28%
0,08%
Giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
masing-masing adalah sebesar Rp 10.547 juta
dan nihil.
b.
Demand deposits consist of:
Demand deposits that are restricted or pledged as
loan collaterals as of December 31, 2016 and 2015
amounted to Rp 10,547 million and nil, respectively.
b.
Time deposits consist of:
31 Desember/December 31,
2016
2015
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Pihak berelasi
Rupiah
Related party
Rupiah
303.000
122.950
Pihak ketiga
Rupiah
Mata uang asing
Subjumlah
3.252.869
734.159
3.987.028
1.254.320
798.359
2.052.679
Third parties
Rupiah
Foreign currencies
Subtotal
Jumlah
4.290.028
2.175.629
Total
8,77%
0,75%
The average annual effective
interest rates:
Rupiah
Foreign currencies
Tingkat bunga efektif rata-rata
per tahun:
Rupiah
Mata uang asing
6,46%
0,63%
- 43 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan
periode dan sisa umur sampai dengan saat jatuh
tempo adalah sebagai berikut:
Classification of time deposits based on the original
terms and remaining periods to maturity dates are
as follows:
Berdasarkan periode deposito berjangka:
Based on the original terms of time deposits:
31 Desember/December 31, 2016
Mata uang
asing/
Foreign
Jumlah/
Rupiah
currencies
Total
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Rp Million
31 Desember/December 31, 2015
Mata uang
asing/
Foreign
Jumlah/
Rupiah
currencies
Total
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Rp Million
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
837.305
2.051.053
658.637
8.874
43.393
315.277
335.333
40.156
880.698
2.366.330
993.970
49.030
761.210
490.910
125.150
-
58.721
548.257
191.381
-
819.931
1.039.167
316.531
-
1 month
3 months
6 months
12 months
Jumlah
3.555.869
734.159
4.290.028
1.377.270
798.359
2.175.629
Total
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh
tempo:
Based on remaining periods to maturity date:
31 Desember/December 31, 2016
Mata uang
asing/
Foreign
Jumlah/
Rupiah
currencies
Total
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Rp Million
31 Desember/December 31, 2015
Mata uang
asing/
Foreign
Jumlah/
Rupiah
currencies
Total
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Rp Million
 1 bulan
1-3 bulan
3-6 bulan
6-12 bulan
1.738.299
1.803.859
10.121
3.590
603.591
89.075
37.547
3.946
2.341.890
1.892.934
47.668
7.536
1.189.420
187.850
-
689.037
109.322
-
1.878.457
297.172
-
 1 month
1-3 month
3-6 month
6-12 month
Jumlah
3.555.869
734.159
4.290.028
1.377.270
798.359
2.175.629
Total
Deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan
jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015, masing-masing adalah sebesar
Rp 62.586 juta dan nihil.
- 44 -
Time deposits that are restricted or pledged as loan
collaterals as of December 31, 2016 and 2015
amounted to Rp 62,586 million and nil, respectively.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
16.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
SIMPANAN DARI BANK LAIN
16.
Simpanan dari bank lain terdiri dari:
DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Deposits from other banks consist of:
31 Desember/December 31,
2016
2015
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Pihak berelasi
Giro
Rupiah
Mata uang asing
Subjumlah
115
316.604
316.719
270.930
68.925
339.855
Related parties
Demand deposits
Rupiah
Foreign currency
Subtotal
Third parties
Interbank money market
Rupiah
Foreign currency
Subtotal
Pihak ketiga
Penempatan pasar uang antar bank
Rupiah
Mata uang asing
Subjumlah
363.757
363.757
200.000
413.550
613.550
Jumlah
680.476
953.405
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun:
per tahun:
Rupiah
Mata uang asing
0,81%
8,83%
0,41%
Klasifikasi penempatan pasar uang antar bank dan
deposito berjangka berdasarkan periode dan sisa
umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai
berikut:
31 Desember/December 31, 2016
Mata uang
asing/
Foreign
Jumlah/
Rupiah
Currency
Total
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Rp Million
< 1 bulan
1-3 bulan
Jumlah
17.
Total
The average annual effective
interest rates:
Rupiah
Foreign currency
Classification of interbank money market and time
deposit based on the original terms and remaining
periods to maturity dates are as follows:
31 Desember/December 31, 2015
Mata uang
asing/
Foreign
Jumlah/
Rupiah
Currency
Total
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Rp Million
115
410.911
269.450
411.026
269.450
470.930
-
482.475
-
953.405
-
> 1 month
1-3 month
115
680.361
680.476
470.930
482.475
953.405
Total
-
PINJAMAN YANG DITERIMA
17.
Pada tanggal 20 Maret 2014, Bank kembali menerima
fasilitas pinjaman sebesar US$ 250 juta dari BNP
Paribas S.A., Paris untuk kebutuhan pendanaan dan
rencana likuiditas kontinjensi sebesar US$ 250 juta.
Tingkat bunga pinjaman yang diterima berkisar antara
0,55% - 1,25%. Fasilitas pinjaman ini tersedia sampai
tanggal 20 Maret 2016 dan diperpanjang pada tanggal
1 Juni 2016 sehingga fasilitas pinjaman ini tersedia
sampai tanggal 20 April 2020 sejak perpanjangan
perjanjian
ini
ditandatangani.
Bank
telah
menggunakan fasilitas pinjaman tersebut. Saldo
pinjaman adalah masing-masing sebesar US$ 220
juta (atau setara Rp 2.963.950 juta) dan US$ 125 juta
(atau setara Rp 1.723.125 juta) pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015. Bunga yang masih
harus dibayar dari pinjaman yang diterima masingmasing sebesar US$ 505.203 (atau setara Rp 6.806
juta) dan US$ 77.108 (atau setara Rp 1.063 juta) pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
- 45 -
BORROWINGS
On March 20, 2014, the Bank received a borrowing
facility from BNP Paribas S.A., Paris for the purpose of
funding requirement and contingency liquidity plan
amounting to US$ 250 million. The borrowings bear an
interest rate with range of 0.55% - 1.25%. This loan
facility is valid until March 20, 2016 and renewed on
June 1, 2016 as such this loan facility is valid until 20
April 2020 from the date of the renewal agreement. The
Bank has utilized this facility. The borrowings amounted
to US$ 220 million (or equivalent to Rp 2,963,950
million) and US$ 125 million (or equivalent to
Rp 1,723,125 million) as of December 31, 2016 and
2015, respectively. Accrued interest from borrowing is
US$ 505,203 (or equivalent to Rp 6,806 million) and
US$ 77,108 (or equivalent Rp 1,063 million) as of
December 31, 2016 and 2015, respectively.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
18.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
UTANG PAJAK
18.
TAXES PAYABLE
31 Desember/December 31,
2016
2015
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
19.
Pajak kini (Catatan 28)
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 23 dan 4(2)
Pajak pertambahan nilai
42.490
114
1.752
3.837
110
1.585
1.488
94
Current tax (Note 28)
Income tax
Article 21
Article 23 and 4(2)
Value added tax
Jumlah
48.189
3.281
Total
PINJAMAN SUBORDINASI
19.
SUBORDINATED LOANS
Berdasarkan Surat Bank Indonesia No. 8/310/Dint
tanggal 21 Desember 2016, Bank Indonesia telah
menyetujui rencana Bank untuk mengadakan
perjanjian pinjaman subordinasi dengan BNP Paribas
S.A., Paris.
Based
on
Bank
Indonesia
Letter
No. 8/310/Dint dated December 21, 2006, Bank
Indonesia has approved the Bank’s plan to enter into a
subordinated loan agreement with BNP Paribas S.A.,
Paris.
Pada tanggal 28 Desember 2015, Bank menerima
pinjaman subordinasi sebesar US$ 50 juta dari BNP
Paribas S.A., Paris untuk kebutuhan pendanaan dan
rencana likuiditas kontinjensi. Pinjaman ini tersedia
menjadi dua (2) tranche: US$ 25 juta pada tranche
pertama yang harus habis dipinjam sebelum tanggal
31 Desember 2015 dan US$ 25 juta pada tranche
kedua yang harus habis dipinjam sebelum tanggal
31 Oktober 2016. Tingkat bunga pinjaman yang
diterima adalah LIBOR + 2,850% per tahun pada
tanggal 31 Desember 2015. Pada tanggal
29 November 2016, terdapat addendum No. 2 untuk
mengubah tingkat bunga pinjaman menjadi
LIBOR +2,60% per tahun. Bank telah menggunakan
tranche pertama pada 31 Desember 2015 dan tranche
kedua pada 26 Oktober 2016 masing-masing sebesar
US$ 25 juta, yang akan jatuh tempo 10 tahun sejak
tanggal penggunaan tranche. Pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015, total pinjaman
subordinasi Bank masing-masing sebesar US$ 50 juta
(atau setara Rp 673.625 Juta) dan US$ 25 juta (atau
setara Rp 344.625 juta). Bunga yang masih harus
dibayar dari pinjaman subordinasi masing-masing
sebesar US$ 186.138 (atau setara Rp 2.340 juta) dan
US$ 9.592 (atau setara Rp 132 juta) pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015.
On December 28, 2015, the Bank received
subordinated loan from BNP Paribas S.A., Paris for the
purpose of funding requirement and contingency
liquidity plan amounting to US$ 50 million. This loan will
be drawn in two (2) tranches: US$ 25 million for the first
tranche shall be drawn on any date before
December 31, 2015 and US$ 25 million for the second
tranche which shall be drawn on any date before
October 31, 2016. The loan bears an interest rate at
LIBOR + 2,850% per annum as of December 31, 2015.
On November 29, 2016, there is an amendment No. 2
to change the interest rate to LIBOR + 2,60% per
annum. The Bank has withdrawn the first tranche on
December 31, 2015 and second tranche on October 26,
2016 amounting to US$ 25 million, respectively, which
will mature 10 years after the date of tranche the
withdrawal. Total outstanding subordinated loan
amounted to US$ 50 million (or equivalent to
Rp 673,625 million) and US$ 25 million (or equivalent
to Rp 344,625 million) as of December 31, 2016 and
2015, respectively. Accrued interest from subordinated
loan amounted to US$ 186.138 (or equivalent to
Rp 2,340 million) and US$ 9,592 (or equivalent to
Rp 132 million) as of December 31, 2016 and 2015,
respectively.
- 46 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
20.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
LIABILITAS LAIN-LAIN
20.
OTHER LIABILITIES
31 Desember/December 31,
2016
2015
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Pihak berelasi
Biaya masih harus dibayar
Utang bunga
Subjumlah
11.173
10.404
21.577
64.577
2.271
66.848
Pihak ketiga
Liabilitas atas penjualan
reverse repo - bersih
Pendapatan ditangguhkan
Biaya masih harus dibayar
Setoran jaminan
Utang bunga
Lain-lain
Subjumlah
4.530.725
44.210
39.601
27.350
10.428
47.459
4.699.773
2.881.824
25.815
30.345
26.447
3.589
25.174
2.993.194
Jumlah
4.721.350
3.060.042
Related parties
Accrued expenses
Interest payable
Subtotal
Third parties
Liability on sale of reverse repo - net
Deferred income
Accrued expenses
Margin deposits
Interest payables
Others
Subtotal
Total
Liabilitas atas penjualan reverse repo
Liability on sale of reverse repo
Akun ini terdiri dari liabilitas yang timbul dari penjualan
Surat Utang Negara terkait dengan efek-efek yang
dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)
(Catatan 9).
This account consists of liabilities arising from sale of
Indonesian Government Bonds related to securities
purchased under agreement to resell (reverse repo)
(Note 9).
Pendapatan ditangguhkan
Deferred income
Pendapatan ditangguhkan merupakan pendapatan
provisi kredit dan provisi lainnya yang diterima dan
belum diamortisasi.
Deferred income is unamortized unearned fees on
loans and other transactions.
Biaya masih harus dibayar
Accrued expenses
Biaya masih harus dibayar terdiri dari biaya
pemeliharaan, pemrosesan data, bonus, pelatihan
dan utilitas yang belum dibayar.
Accrued expenses are the unpaid maintenance, data
processing, bonus, training and utilities expenses.
Setoran jaminan
Margin deposits
Setoran
jaminan
merupakan
jaminan
yang
disyaratkan atas transaksi penerbitan garansi bank.
Margin deposits are required for the issuance of bank
guarantees.
Utang bunga
Interest payables
Utang bunga terdiri dari beban bunga yang belum
dibayar atas simpanan, simpanan dari bank lain,
pinjaman diterima dan pinjaman subordinasi.
Interest payables pertain to interest accrual from
deposits, deposits from other banks, borrowings and
subordinated loans.
- 47 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
21.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
MODAL SAHAM
21.
CAPITAL STOCK
The shareholders’ composition as of December 31,
2016 and 2015 were as follows:
Susunan
pemegang
saham
pada
tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham
Shareholders
BNP Paribas S.A, Paris
1.051.549
99,00
1.051.549
BNP Paribas S.A, Paris
PT BNP Paribas
Securities Indonesia
10.621
1,00
10.621
PT BNP Paribas
Securities Indonesia
1.062.170
100,00
1.062.170
Jumlah
22.
31 Desember/December 31, 2016 dan/and 2015
Jumlah saham
yang ditempatkan
dan disetor penuh/
Number of shares
issued and
% kepemilikan/
Jumlah/
fully paid
% of ownership
Amount
Rp Juta/
Rp Million
PENDAPATAN BUNGA
22.
Rupiah
Rp Juta/
Rp Million
2016
Mata uang
asing/
Foreign
currencies
Rp Juta/
Rp Million
Total
INTEREST REVENUES
Jumlah/
Total
Rp Juta/
Rp Million
Penempatan pada Bank Indonesia
Efek-efek
Efek-efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali
Kredit
30.154
122.395
-
30.154
122.395
108.594
309.491
116.684
108.594
426.175
Placements with Bank Indonesia
Securities
Securities purchased under
agreement to resell
Loans
Jumlah
570.634
116.684
687.318
Total
Rupiah
Rp Juta/
Rp Million
2015
Mata uang
asing/
Foreign
currencies
Rp Juta/
Rp Million
Jumlah/
Total
Rp Juta/
Rp Million
Penempatan pada Bank Indonesia
Efek-efek
Efek-efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali
Kredit
27.976
109.034
-
27.976
109.034
35.040
198.400
85.902
35.040
284.302
Placements w ith Bank Indonesia
Securities
Securities purchased under
agreement to resell
Loans
Jumlah
370.450
85.902
456.352
Total
Jumlah pendapatan bunga yang diperoleh dari pihakpihak berelasi pada tahun 2016 dan 2015 masingmasing sebesar Rp 4.189 juta dan Rp 1.001 juta
(Catatan 29).
- 48 -
Total interest revenues from related parties amounted
to Rp 4,189 million and Rp 1,001 million in 2016 and
2015, respectively (Note 29).
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
23.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
BEBAN BUNGA
23.
Rupiah
Rp Juta/
Rp Million
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Efek-efek yang dijual dengan
janji dibeli kembali
Pinjaman yang diterima
Pinjaman subordinasi
157.747
6.559
Jumlah
Jumlah
165.122
6.677
-
38.383
15.516
8.626
38.383
15.516
172.932
61.392
234.324
8.626
-
2015
Mata uang
asing/
Foreign
currencies
Rp Juta/
Rp Million
99.991
5.376
101.940
5.447
-
20.227
132
38.689
20.227
132
144.056
22.379
166.435
38.689
-
PROVISI DAN KOMISI LAINNYA
Deposits
Deposits from other banks
Securities sold under agreement
to repurchase
Borrowings
Subordinated loans
Total
Jumlah/
Total
Rp Juta/
Rp Million
1.949
71
Jumlah beban bunga kepada pihak-pihak berelasi
pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp
57.982 juta dan Rp 28.743 juta (Catatan 29).
24.
Jumlah/
Total
Rp Juta/
Rp Million
7.375
118
Rupiah
Rp Juta/
Rp Million
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Efek-efek yang dijual dengan
janji dibeli kembali
Pinjaman yang diterima
Pinjaman subordinasi
2016
Mata uang
asing/
Foreign
currencies
Rp Juta/
Rp Million
INTEREST EXPENSES
Deposits
Deposits from other banks
Securities sold under agreement
to repurchase
Borrowings
Subordinated loans
Total
Total interest expenses to related parties amounted to
Rp 57,982 million and Rp 28,743 million in 2016 and
2015, respectively (Note 29).
24.
OTHER COMMISSIONS AND FEES
Akun ini terdiri dari bagi hasil (profit sharing) yang
diterima dari entitas BNP Paribas lainnya atas
penjualan produk-produk entitas tersebut setelah
dikurangi bagi biaya (cost sharing) atas biaya
administrasi entitas BNP Paribas lainnya. Biaya bersih
yang dibayar pada tahun 2016 dan 2015 adalah
masing-masing nihil dan Rp 48.196 juta (Catatan 29).
Piutang bagi hasil yang dicatat pada aset lain-lain
masing-masing sebesar Rp 31 juta dan nihil pada
tahun 2016 dan 2015 (Catatan 14).
This account consists of profit sharing received from
other BNP Paribas entities from the sale of their
products net of cost sharing from other BNP Paribas
entities. Net cost sharing paid in 2016 and 2015
amounted to nil and Rp 48,196 million, respectively
(Note 29). Profit sharing receivable recognized in other
asset in 2016 and 2015 amounted to Rp 31 million and
nil, respectively (Note 14).
Provisi dan komisi pihak ketiga terdiri dari pendapatan
dan beban provisi dan komisi dari jasa perbankan
lainnya.
Third parties other commissions and fees consist
of commissions and fees received and paid from other
banking services.
Provisi dan komisi lainnya bersih pada tahun 2016 dan
2015 adalah masing-masing Rp 73.105 juta dan
Rp 28.915 juta.
Net other commissions and fees in 2016 and 2015
amounted to Rp 73,105 million and Rp 28,915 million,
respectively.
- 49 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
25.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
BEBAN KEPEGAWAIAN
25.
2016
Rp Juta/
Rp Million
Gaji dan tunjangan
Gratifikasi dan bonus
Pelatihan dan pendidikan
Imbalan pasca kerja (Catatan 27)
Kontribusi pensiun karyaw an
Asuransi karyaw an
Lain-lain
Jumlah
26.
2015
Rp Juta/
Rp Million
65.480
29.504
4.068
2.433
2.656
2.067
2.441
53.839
23.322
3.058
1.788
2.089
967
2.127
Salaries and benefits
Gratuities and bonuses
Training and education
Post-employment benefits (Note 27)
Employee retirement contribution
Staff insurance
Others
108.649
87.190
Total
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
26.
2016
Rp Juta/
Rp Million
Pemrosesan data elektronik
Sew a
Jasa profesional
Penyusutan (Catatan 13)
Jasa outsourcing
Perbaikan dan pemeliharaan
Utilitas
Pelatihan
Jasa teknis
Perjamuan
Komunikasi
Promosi dan iklan
Transportasi
Lain-lain
Jumlah
PERSONNEL EXPENSES
GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES
2015
Rp Juta/
Rp Million
27.216
13.613
6.512
6.406
3.515
2.534
1.996
1.552
1.300
839
777
749
667
3.705
71.381
22.458
11.475
6.941
2.914
292
2.395
1.031
945
1.282
1.147
790
372
1.334
2.121
55.497
Electronic data processing
Rental
Professional fees
Depreciation (Note 13)
Outsourcing services
Repairs and maintenance
Utilities
Training
Technical assistance
Entertainment
Communication
Promotion and advertising
Transportation
Others
Total
Jumlah pemrosesan data elektronik, jasa teknis,
pelatihan dan sewa kepada pihak berelasi sebesar
masing-masing Rp 24.981 juta dan Rp 20.519 juta di
2016 dan 2015 (Catatan 29).
Total electronic data processing, technical assistance,
training and rental with related parties amounted to
Rp 24,981 million and Rp 20,519 million, respectively in
2016 and 2015 (Note 29).
Perusahaan mempunyai perjanjian sewa dengan
PT Grand Indonesia dan PT Bumi Serpong Damai,
Tbk untuk penyewaan ruang kantor. Periode sewa
dengan PT Grand Indonesia dan PT Bumi Serpong
Damai, Tbk selama 3 tahun dan akan berakhir masingmasing sampai dengan 31 Desember 2016 dan 31
Januari 2017. Pembayaran minimum sewa
berdasarkan
perjanjian
sewa
pada
tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar
Rp 8.428 juta dan Rp 8.614 juta.
The Bank entered into a rental agreement with
PT Grand Indonesia and PT Bumi Serpong Damai, Tbk
for office space. The lease period with PT Grand
Indonesia and PT Bumi Serpong Damai, Tbk is for
3 years until December 31, 2016 and January 31, 2017,
respectively. The minimum lease payments based on
the lease agreement as of December 31, 2016 and
2015 is Rp 8,428 million and Rp 8,614 million,
respectively.
Pada tanggal 5 Oktober 2016, perusahaan melakukan
perpanjangan perjanjian sewa dengan PT Grand
Indonesia untuk penyewaan ruang kantor selama 2
tahun sampai tanggal 31 Desember 2018.
On October 5, 2016, The Bank extend the rental
agreement with PT Grand Indonesia for office space
rent for 2 years until December 31, 2018.
- 50 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
27.
IMBALAN
PENSIUN
PASCA
KERJA
DAN
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
PROGRAM
27.
POST-EMPLOYMENT BENEFITS AND PENSION
PLAN
Bank membukukan liabilitas imbalan kerja jangka
panjang dan imbalan pasca kerja lainnya untuk
karyawan
sesuai
dengan
Undang-undang
Ketenagakerjaan
No.
13/2003
tanggal
25 Maret 2003. Jumlah karyawan yang berhak
memperoleh manfaat tersebut sebanyak 72 dan 56
karyawan masing-masing untuk tahun 2016 dan 2015.
The Bank provides provision for long-term and other
post-employment benefits to its employees in
accordance with Labor Law No. 13/2003 dated
March 25, 2003. The number of employees entitled to
the benefits is 72 and 56 in 2016 and 2015,
respectively.
Program pensiun imbalan pasti memberikan eksposur
Bank terhadap risiko aktuarial seperti risiko investasi,
risiko tingkat bunga dan risiko gaji.
The defined benefit pension plan typically expose the
Bank to actuarial risks such as investment risk, interest
rate risk and salary risk.
Risiko Investasi
Investment Risk
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung
menggunakan tingkat diskonto yang ditetapkan
dengan mengacu pada imbal hasil obligasi korporasi
berkualitas tinggi.
The present value of the defined benefit plan liability is
calculated using a discount rate determined by
reference to high quality corporate bond yields.
Risiko Tingkat Bunga
Interest Risk
Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan
liabilitas program; Namun, sebagian akan di offset
(saling hapus) oleh peningkatan imbal hasil atas
investasi instrumen utang.
A decrease in the bond interest rate will increase the
plan liability; however, this will be partially offset by an
increase in the return on the plan’s debt investments.
Risiko Gaji
Salary Risk
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan
mengacu pada gaji masa depan peserta program.
Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program
akan meningkatkan liabilitas program itu.
The present value of the defined benefit plan liability is
calculated by reference to the future salaries of plan
participants. As such, an increase in the salary of the
plan participants will increase the plan’s liability.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah:
The amounts recognized in the statement of profit or
loss and other comprehensive income in respect of
these post-employment benefits are as follows:
2016
Rp Juta/
Rp Million
Diakui pada laba rugi
Biaya jasa kini
Beban bunga
Penyesuaian lainnya
Jumlah
Diakui pada penghasilan
komprehensif lain
Pengukuran kembali kew ajiban
imbalan pasti neto
Kerugian (keuntungan) aktuarial
Jumlah yang diakui di laporan
laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain
2015
Rp Juta/
Rp Million
1.858
542
33
2.433
808
3.241
- 51 -
1.438
350
1.788
(71)
1.717
Recognized in profit or loss
Current service cost
Interest cost
Other adjustment
Total
Recognized in other
comprehensive income
Remeasurement on the net-defined
benefit obligation
Actuarial loss (gain)
Total recognized in statement of
profit or loss and other
comprehensive income
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Mutasi dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada
tahun berjalan adalah sebagai berikut:
2016
Rp Juta/
Rp Million
Movement of present value of defined benefits
obligation in the current year are as follows:
2015
Rp Juta/
Rp Million
Saldo aw al
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Pengukuran kembali:
Kerugian (keuntungan) aktuaria yang
timbul dari penyesuaian pengalaman
Kerugian aktuaria yang timbul dari
perubahan asumsi keuangan
Penyesuaian lainnya
6.291
1.858
542
Saldo akhir
9.532
4.574
1.438
350
390
418
33
(574)
503
6.291
Beginning balance
Current service cost
Interest cost
Remeasurement:
Actuarial losses (gains) arising from
experience adjustments
Actuarial losses arising from changes
in financial assumption
Other adjustment
Ending balance
Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan
kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan
kenaikan gaji yang diharapkan. Sensitivitas analisis di
bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing
perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir
periode pelaporan, dengan semua asumsi lain
konstan.
Significant actuarial assumptions for the determination
of the defined obligation are discount rate and expected
salary increase. The sensitivity analyses below have
been determined based on reasonably possible
changes of the respective assumptions occurring at the
end of the reporting period, while holding all other
assumptions constant.

Jika tingkat diskonto lebih tinggi (lebih rendah)
100 basis poin, kewajiban imbalan pasti akan
berkurang masing-masing sebesar Rp 607
(meningkat sebesar Rp 550) dan Rp 362
(meningkat sebesar Rp 396) pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015.

If the discount rate is 100 basis points higher
(lower), the defined benefit obligation would
decrease by Rp 607 (increase by Rp 550) and
Rp 362 (increase by Rp 396) on December 31,
2016 and 2015, respectively.

Jika pertumbuhan gaji yang diharapkan naik
(turun) sebesar 1%, kewajiban imbalan pasti akan
naik masing-masing sebesar Rp 1.321 (turun
sebesar Rp 1.101) dan Rp 959 (turun sebesar
Rp 829) pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015.

If the expected salary growth increases
(decreases) by 1%, the defined benefit obligation
would increase by Rp 1,321 (decrease by
Rp 1,101) and Rp 959 (decrease by Rp 829) on
December 31, 2016 and 2015, respectively.
Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin
tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam
kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan
asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain
karena beberapa asumsi tersebut mungkin
berkorelasi.
The sensitivity analysis presented above may not be
representative of the actual change in the defined
benefit obligation as it is unlikely that the change in
assumptions would occur in isolation of one another
as some of the assumptions may be correlated.
Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di
atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung
dengan menggunakan metode projected unit credit
pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan
yang diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaat
pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan.
Furthermore, in presenting the above sensitivity
analysis, the present value of the defined benefit
obligation has been calculated using the projected unit
credit method at the end of the reporting period, which
is the same as that applied in calculating the defined
benefit obligation liability recognized in the statement
of financial position.
Durasi rata-rata anggota aktif pada tanggal
31 Desember 2016 adalah 13.07 tahun (2015: 12.41
tahun).
The average duration of active members at December
31, 2016 is 13,07 years (2015: 12,41 years).
- 52 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Analisa umur estimasi pembayaran liabilitas imbalan
pasca kerja pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015 adalah sebagai berikut:
Aging analysis of estimated payment of postemployment benefits as of December 31, 2016 and
2015 are as follows:
31 Desember/
December 31,
2016
Rp Juta/
Rp Million
31 Desember/
December 31,
2015
Rp Juta/
Rp Million
< 10 tahun
10 - 20 tahun
20 - 30 tahun
> 30 tahun
22.346
39.954
8.259
201
14.751
33.840
2.590
142
< 10 years
10 - 20 years
20 - 30 years
> 30 years
Jumlah
70.760
51.323
Total
Perhitungan penyisihan imbalan kerja jangka panjang
dan imbalan pasca kerja lainnya dilakukan oleh
PT Towers Watson Purbajaga, aktuaris independen.
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan
penilaian aktuaris adalah sebagai berikut:
Usia pensiun normal
Tingkat diskonto
Tingkat proyeksi kenaikan gaji
Tingkat mortalitas
Tingkat pengunduran diri
The provision for long term and other post-employment
benefits is calculated by PT Towers Watson Purbajaga,
an independent actuary. The actuarial valuation was
carried out using the following key assumptions:
2016
2015
55 tahun / years
8,00%
55 tahun / years
8,75%
7,00%
7,00%
Tabel Mortalita Indonesia/ Tabel Mortalita Indonesia/
Indonesian Mortality Table Indonesian Mortality Table
2011 (TMI3)
2011 (TMI3)
10% per tahun dari
10% per tahun dari
usia 20 tahun dan
usia 20 tahun dan
menurun secara linier
menurun secara linier
hingga 0% per tahun
hingga 0% per tahun
pada usia 45 tahun/
pada usia 45 tahun/
10% p.a. from age 20
10% p.a. from age 20
reducing linearly
reducing linearly
to 0% at age 45
to 0% at age 45
Normal retirement age
Discount rate
Projected salary
increment rate
Mortality rate
Resignation rate
Dana Pensiun
Pension Fund
Sejak tahun 2000, Bank mendanai program pensiun
iuran pasti untuk semua karyawan lokal tetap dengan
masa kerja minimum 6 bulan. Program tersebut
dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan
Manulife Indonesia, yang telah disetujui oleh
Menteri Keuangan dengan Surat Keputusannya
No KEP-140/KM.6/2001, tertanggal 9 Juli 2001. Iuran
untuk program pensiun tersebut yang berasal dari
Bank bervariasi antara 5,00% sampai dengan 15,00%
dari gaji bulanan karyawan sesuai dengan masa
kerjanya. Tidak ada iuran wajib dari karyawan untuk
program pensiun tersebut.
Starting 2000, the Bank funds a defined contribution
plan covering all of its permanent local employees with
a minimum of 6 months service. The plan was
administered by Dana Pensiun Lembaga Keuangan
Manulife Indonesia, which was approved by
the Minister of Finance in its decision letter
No KEP-140/KM.6/2001, dated July 9, 2001. The
pension fund contribution by the Bank ranges from
5.00% to 15.00% of the employees monthly salary
depending on the length of service. There is no
compulsory employee contribution for this pension plan.
Kontribusi yang didanai oleh Bank untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
Rp 2.656 juta dan Rp 2.089 juta yang dicatat dalam
beban kepegawaian pada laba rugi (Catatan 25).
The Bank’s contributions as of December 31, 2016 and
2015 amounted to Rp 2,656 million and
Rp 2,089 million, respectively, and are recorded as part
of personnel expenses account in profit or loss (Note
25).
- 53 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
28.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
PAJAK PENGHASILAN
28.
Beban pajak terdiri atas:
Tax expense consists of the following:
2016
Rp Juta/
Rp Million
Pajak kini
Pajak tangguhan
Jumlah beban pajak
INCOME TAX
2015
Rp Juta/
Rp Million
124.746
(26.172)
55.224
(1.080)
Current tax
Deferred tax
98.574
54.144
Total tax expense
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
Reconciliation between income before tax per
statement of profit or loss and other comprehensive
income and taxable income is as follows:
2016
Rp Juta/
Rp Million
Laba sebelum pajak
Perbedaan temporer:
Penyusutan aset tetap
Cadangan kerugian penurunan nilai
Kerugian belum direalisasi atas
perubahan nilai w ajar efek-efek
diperdagangkan
Penyisihan bonus
Beban imbalan pasca kerja
Penyisihan lainnya
Jumlah
Perbedaan permanen:
Kenikmatan natura dan beban
yang tidak dapat dikurangkan
Laba kena pajak
2015
Rp Juta/
Rp Million
381.272
206.315
Income before tax
(4.120)
(23.948)
(1.856)
(27.520)
Temporary differences:
Depreciation expense
Provision for impairment losses
110.722
12.492
2.433
7.108
104.687
10.928
7.236
1.788
13.744
4.320
13.024
10.258
498.983
220.893
Rincian beban dan utang pajak kini adalah sebagai
berikut:
2016
Rp Juta/
Rp Million
Permanent differences:
Benefits in kind and non-deductible
expenses
Taxable income
Current tax expense and current tax payable are
computed as follows:
2015
Rp Juta/
Rp Million
Beban pajak kini:
25% X Rp 498.983 juta tahun 2016
Rp 220.893 juta tahun 2015
Jumlah
124.746
124.746
55.224
55.224
Dikurangi pembayaran pajak dimuka:
Pasal 25
(82.256)
(55.110)
Utang pajak kini (Catatan 18)
Unrealized losses from changes in fair
value of trading securities
Provision bonuses
Expenses for post-employment benefits
Other provisions
Total
42.490
- 54 -
114
Current tax expense:
25% X Rp 498,983 million in 2016
Rp 220,893 million in 2015
Total
Less prepaid income tax:
Article 25
Current tax payable (Note 18)
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian dari aset (liabilitas) pajak tangguhan Bank
adalah sebagai berikut:
The details of the Bank’s deferred tax assets (liabilities)
are as follows:
1 Januari/
January 1,
2015
Rp Juta/
Rp Million
Beban penyusutan
Cadangan kerugian
penurunan nilai
Kerugian (keuntungan) yang
belum direalisasi atas
perubahan nilai w ajar
efek-efek diperdagangkan
Penyisihan bonus
Liabilitas imbalan
pasca kerja
Penyisihan lainnya
Kerugian (keuntungan) yang belum
direalisasi atas perubahan
nilai w ajar efek-efek
tersedia untuk dijual
Kerugian (keuntungan) aktuarial
yang belum direalisasi
Aset pajak tangguhan bersih
(dibebankan)
ke pendapatan
Dikreditkan
komprehensif
(dibebankan)
lain/
ke laba rugi/
Credited
Credited
(charged) to
(charged) to
other
31 Desember/
income for comprehensive December 31,
the year
income
2015
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Rp Million
(dibebankan)
ke pendapatan
Dikreditkan
komprehensif
(dibebankan)
lain/
ke laba rugi/
Credited
Credited
(charged) to
(charged) to
other
31 Desember/
income for comprehensive December 31,
the year
income
2016
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Rp Million
239
(464)
-
(225)
(1.030)
-
(1.255)
(5.507)
(6.880)
-
(12.387)
(5.987)
-
(18.374)
26.183
2.969
2.732
1.809
-
28.915
4.778
27.681
3.123
-
56.596
7.901
1.436
2.722
447
3.436
-
1.883
6.158
608
1.777
-
2.491
7.935
(1.506)
-
2.371
865
-
(2.690)
(1.825)
(291)
-
(18)
(309)
-
202
(107)
(2.488)
53.362
26.245
1.080
2.353
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian
laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak
efektif yang berlaku adalah sebagai berikut:
2016
Rp Juta/
Rp Million
Laba sebelum pajak menurut laporan
laba rugi komprehensif
29.678
Deferred tax assets net
A reconciliation between the total tax expense and the
amounts computed by applying the effective tax rates
to income before tax is as follows:
2015
Rp Juta/
Rp Million
381.272
206.315
Beban pajak berdasarkan tarif pajak
yang berlaku
25% X Rp 381.272 juta tahun 2016
Rp 206.315 juta tahun 2015
Jumlah
95.318
95.318
51.579
51.579
Pengaruh pajak atas beban yang tidak
dapat dikurangkan menurut fiskal
3.256
2.565
98.574
54.144
Jumlah beban pajak
26.172
Depreciation expense
Provision for impairment
losses
Unrealized (gains) losses
from changes in fair
value of trading
securities
Provision for bonuses
Post-employment
benefits obligation
Other provisions
Unrealized losses (gains)
from changes in fair
value of available-for-sale
securities
Unrealized actuarial
losses (gains)
- 55 -
Income before tax per statement of profit
or loss and other comprehensive income
Tax expense at effective tax rates
25% X Rp 381,272 million in 2016
Rp 206,315 million in 2015
Total
Tax effect of non-deductible
expenses
Total tax expense
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
29.
SIFAT DAN
BERELASI
TRANSAKSI
DENGAN
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
PIHAK
29.
NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS
WITH RELATED PARTIES
Sifat Berelasi
Nature of Relationship
a.
BNP Paribas S.A., Paris merupakan pemegang
saham pengendali utama.
a.
BNP Paribas S.A., Paris is the ultimate controlling
shareholder.
b.
PT BNP Paribas Securities Indonesia merupakan
pemegang saham Bank yang dikendalikan oleh
pemegang saham pengendali utama.
b.
PT BNP Paribas Securities Indonesia is the Bank’s
shareholder controlled by the ultimate controlling
shareholder.
c.
Perusahaan dan entitas di bawah ini dimiliki oleh
pemegang saham pengendali yang sama:
c.
The companies and entities below are owned by
the same controlling shareholder:
d.
-
BNP Paribas N.A., Amerika Serikat
BNP Paribas, Cabang London
BNP Paribas, Cabang Amsterdam
BNP Paribas (Suisse) S.A.
BNP Paribas S.A., Paris
BNP Paribas, Cabang India
BNP Paribas, Cabang Hong Kong
BNP Paribas, Cabang Singapura
BNP Paribas, Cabang Tokyo
BNP Paribas Malaysia Berhad
BNP Paribas Arbitrage S.N.C.
BNL Milano, Italia
BNP Paribas Fortis
BNP Paribas S.A., Cabang Frankfurt
BNP Paribas S.A., Cabang Madrid
BNP Paribas, Cabang San Fransisco
BNP Paribas, Cabang Seoul
BNP Paribas Fortis, Cabang Austria
PT BNP Paribas Investment Partners,
Indonesia
PT BNP Paribas Securities Indonesia
BNP Paribas, Cabang Sydney
-
Dewan komisaris dan direksi merupakan personil
manajemen kunci Bank.
d.
BNP Paribas N.A., USA
BNP Paribas, London Branch
BNP Paribas, Amsterdam Branch
BNP Paribas (Suisse) S.A.
BNP Paribas S.A., Paris
BNP Paribas, India Branch
BNP Paribas, Hong Kong Branch
BNP Paribas, Singapore Branch
BNP Paribas, Tokyo Branch
BNP Paribas Malaysia Berhad
BNP Paribas Arbitrage S.N.C.
BNL Milano, Italy
BNP Paribas Fortis
BNP Paribas S.A., Frankfurt Branch
BNP Paribas S.A., Madrid Branch
BNP Paribas, San Fransisco Branch
BNP Paribas, Seoul Branch
BNP Paribas Fortis, Austria Branch
PT BNP Paribas Investment Partners,
Indonesia
PT BNP Paribas Securities Indonesia
BNP Paribas, Sydney Branch
Board of Directors and Commissioners are the key
management personnel of the Bank.
Transaksi-transaksi Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan
transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi.
Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain:
In the business, the Bank entered into certain
transactions with related parties. These transactions
included, among others, the following:
Pihak Berelasi
Sifat Transaksi
BNL Milano, Italia
BNP Paribas Fortis
BNP Paribas Fortis, Cabang Austria
Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi
Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi
Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi
Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi
Provisi dan komisi lainnya
Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi
Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi
Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi
Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi
Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi
Giro pada bank lain
Pendapatan Bunga
Provisi dan komisi lainnya
Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi
BNP Paribas S.A., Cabang Frankfurt
BNP Paribas, Cabang Amsterdam
BNP Paribas, Cabang San Fransisco
BNP Paribas, Cabang Seoul
BNP Paribas S.A, Cabang Madrid
BNP Paribas, Cabang India
BNP New York N.A., Amerika Serikat
- 56 -
Catatan/
Notes
30
30
30
30
24
30
30
30
30
30
6
22
24
30
Transaction Type
Related Parties
Commitments and contingencies with related parties
Commitments and contingencies with related parties
Commitments and contingencies with related parties
Commitments and contingencies with related parties
Other commissions and fees
Commitments and contingencies with related parties
Commitments and contingencies with related parties
Commitments and contingencies with related parties
Commitments and contingencies with related parties
Commitments and contingencies with related parties
Demand deposit with other banks
Receipt of interest
Other commissions and fees
Commitments and contingencies with related parties
BNL Milano, Italy
BNP Paribas Fortis
BNP Paribas Fortis, Austria Branch
BNP Paribas S.A., Frankfurt Branch
BNP Paribas, Amsterdam Branch
BNP Paribas, San Fransisco Branch
BNP Paribas, Seoul Branch
BNP Paribas S.A, Madrid Branch
BNP Paribas, India Branch
BNP New York N.A., USA
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
Pihak Berelasi
BNP Paribas, Cabang Hong Kong
PT BNP Paribas Investment Partners,
Indonesia
BNP Paribas S.A., Paris
PT BNP Paribas Securities Indonesia
BNP Paribas, Cabang Singapura
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Sifat Transaksi
Giro pada bank lain
Simpanan dari bank lain
Tagihan dan liabilitas derivatif
Piutang bagi hasil
Pendapatan Bunga
Pembayaran bunga
Provisi dan komisi lainnya
Beban pemrosesan data elektronik dan jasa teknis dalam
beban umum dan administrasi
Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi
Tagihan dan liabilitas derivatif
Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk
simpanan
Pembayaran bunga
Giro pada bank lain
Tagihan dan liabilitas derivatif
Pinjaman yang diterima
Pinjaman Subordinasi
Pendapatan Bunga
Pembayaran bunga
Provisi dan komisi lainnya
Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi
Tagihan dan liabilitas derivatif
Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk
simpanan
Pembayaran bunga
Provisi dan komisi lainnya
Tagihan dan liabilitas derivatif
Piutang bagi hasil
Simpanan dari bank lain
Liabilitas lain-lain
Pendapatan Bunga
Pembayaran bunga
Provisi dan komisi lainnya
Beban pemrosesan data elektronik dan jasa teknis serta
training dalam beban umum dan administrasi
BNP Paribas, Cabang London
BNP Paribas, Cabang Tokyo
BNP Paribas Arbitrage S.N.C.
BNP Paribas Malaysia Berhard
BNP Paribas, Cabang Sydney
BNP Paribas (Suisse) S.A.
PT BNP Paribas Investment Partners,
Indonesia
Karyawan
Komitmen dan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi
Giro pada bank lain
Pendapatan Bunga
Provisi dan komisi lainnya
Giro pada bank lain
Tagihan dan liabilitas derivatif
Pendapatan Bunga
Tagihan dan liabilitas derivatif
Tagihan dan liabilitas derivatif
Tagihan dan liabilitas derivatif
Giro pada bank lain
Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga
Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk
simpanan
Pembayaran bunga
Liabilitas lain-lain
Pemberian kredit
Biaya dibayar dimuka
Persentase giro pada bank lain, tagihan derivatif,
kredit dan biaya dibayar dimuka dan aset lain-lain
kepada pihak berelasi terhadap jumlah aset adalah
sebagai berikut:
Giro pada bank lain
Tagihan derivatif
Kredit
Biaya dibayar dimuka dan aset
lain-lain
Catatan/
Notes
6
16
11
14
22
23
24
26
30
11
15
23
6
11
17
19
22
23
24
31
11
15
23
24
11
14
16
20
22
23
24
26
Transaction Type
Demand deposit with other banks
Deposits from other banks
Derivative receivables and payables
Profit sharing receivable
Receipt of interest
Payment of interest
Other commissions and fees
Electronic data processing and technical assistance fees
in general and administrative expenses
Commitments and contingencies with related parties
Derivative receivables and payables
Placement of funds by related paraties in the form of
deposits
Payment of interest
Demand deposit with other banks
Derivative receivables and payables
Borrowings
Subordinared Loans
Receipt of interest
Payment of interest
Other commissions and fees
Commitments and contingencies with related parties
Derivative receivables and payables
Placement of funds by related paraties in the form of
deposits
Payment of interest
Other commissions and fees
Derivative receivables and payables
Profit sharing receivable
Deposits from other banks
Other liabilities
Receipt of interest
Payment of interest
Other commissions and fees
Related Parties
BNP Paribas, Hong Kong Branch
PT BNP Paribas Investment Partners,
Indonesia
BNP Paribas S.A., Paris
PT BNP Paribas Securities Indonesia
BNP Paribas, Singapore Branch
Electronic data processing and technical assistance and
training fees in general and administrative expenses
31
6
22
24
6
11
22
11
11
11
6
22
22
Commitments and contingencies with related parties
Demand deposit with other banks
Receipt of interest
Other commissions and fees
Demand deposit with other banks
Derivative receivables and payables
Receipt of interest
Derivative receivables and payables
Derivative receivables and payables
Derivative receivables and payables
Demand deposit with other banks
Receipt of interest
Receipt of interest
Placement of funds by related paraties in the form of
deposits
Payment of interest
Other liabilities
Granting of loans
Prepaid expenses
15
23
20
12
14
BNP Paribas, London Branch
BNP Paribas, Tokyo Branch
BNP Paribas Arbitrage S.N.C.
BNP Paribas Malaysia Berhard
BNP Paribas, Sydney Branch
BNP Paribas (Suisse) S.A.
PT BNP Paribas Investment Partners,
Indonesia
The percentage of demand deposits with other banks,
derivative receivables, loans and prepaid expenses and
other assets for related parties to total assets are as
follows:
2016
%
2015
%
0,57
0,14
0,02
0,51
0,55
0,02
Demand deposits w ith other banks
Derivative receivables
Loans
0,01
0,01
Prepaid expenses and other assets
- 57 -
Employee
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Persentase simpanan, simpanan dari bank lain,
liabilitas derivatif, pinjaman yang diterima, pinjaman
subordinasi dan liabilitas lain-lain dari pihak berelasi
terhadap jumlah liabilitas adalah sebagai berikut:
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Liabilitas derivatif
Pinjaman yang diterima
Pinjaman subordinasi
Liabilitas lain-lain
2016
%
2015
%
1,90
1,95
0,31
18,25
4,15
0,13
1,77
3,09
0,07
15,70
3,13
0,61
Persentase pendapatan bunga, beban bunga,
pendapatan operasional lainnya dan beban
operasional lainnya dari atau kepada pihak berelasi
terhadap jumlah pendapatan bunga, beban bunga,
pendapatan operasional lainnya adalah sebagai
berikut:
Pendapatan bunga
Beban bunga
Pendapatan operasional lainnya
Beban operasional lainnya
2015
%
0,61
24,74
1,51
35,00
0,22
17,27
(66,24)
36,97
2015
%
39,39
2,73
29,10
71,59
94,70
99,98
67,29
2016
Rp Juta/
Rp Million
Interest revenues
Interest expenses
Other operating revenues
Other operating expenses
The percentage of commitment receivables and
liabilities and contingent receivables and liabilities from
or to related parties to total commitment receivables
and liabilities and contigent receivables and liabilities
are as follows:
2016
%
Bank menyediakan manfaat pada Dewan Direksi dan
Komisaris, personil manajemen kunci Bank, sebagai
berikut:
Deposits
Deposits from other banks
Derivative payables
Borrow ings
Subordinated loans
Other liabilities
The percentage of interest revenues, interest
expenses, other operating revenues and other
operating expenses from or to related parties to total
interest revenues, interest expenses, other operating
revenues are as follows:
2016
%
Persentase tagihan dan liabilitas komitmen dan
tagihan dan liabilitas kontinjensi dari atau kepada
pihak berelasi terhadap jumlah tagihan dan liabilitas
komitmen dan tagihan dan liabilitas kontinjensi adalah
sebagai berikut:
Tagihan komitmen
Liabilitas komitmen
Tagihan kontinjensi
Liabilitas kontinjensi
The percentage of deposits, deposits from other banks,
derivative payables, borrowings, subordinated loans
and other liabilities from related parties to total liabilities
are as follows:
Commitment receivables
Commitment liabilities
Contingent receivables
Contingent liabilities
The Bank provides benefits to the Board of Directors
and Commissioners, key management personnel of the
Bank, as follows:
2015
Rp Juta/
Rp Million
Imbalan kerja jangka pendek
Imbalan kerja jangka panjang lainnya
23.433
624
21.568
399
Short-term employee benefits
Other long-term employee benefits
Jumlah
24.057
21.967
Total
22,14
25,19
Persentase terhadap beban
kepegaw aian
- 58 -
Percentage to personnel expenses
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
30.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
KOMITMEN DAN KONTINJENSI
30.
COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
31 Desember/December 31,
2016
2015
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Kom itm en
Tagihan komitmen
Fasilitas pinjaman yang diterima
dan belum digunakan
Mata uang asing
Kontrak pembelian spot yang
belum diselesaikan
Rupiah
Mata uang asing
Jumlah tagihan komitmen
Liabilitas komitmen
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan
Rupiah
Mata uang asing
Irrevocable letter of credit yang
masih berjalan
Rupiah
Mata uang asing
Kontrak penjualan spot yang
belum diselesaikan
Rupiah
Mata uang asing
Jumlah liabilitas komitmen
Jumlah liabilitas komitmen - bersih
404.175
1.723.125
3.603
620.699
96.593
1.028.477
1.819.718
Com m itm ents
Commitment receivables
Undraw n borrow ing
facilities
Foreign currency
Unsettled spot purchase contracts
Rupiah
Foreign currencies
Total commitment receivables
Commitment liabilities
Unused loan commitments granted
to customers
Rupiah
Foreign currency
Outstanding irrevocable letter
of credit
Rupiah
Foreign currencies
2.895.721
1.059.416
3.408.373
2.191.624
49.328
334.954
38.216
619.572
4.558
96.627
-
4.963.549
5.734.840
Total commitment liabilities
(3.935.072)
(3.915.122)
Total commitment liabilities - net
Kontinjensi
Tagihan kontinjensi
Garansi bank yang diterima
Rupiah
Mata uang asing
4.023.915
21.128.805
4.487.074
6.195.603
Jumlah tagihan kontinjensi
25.152.720
10.682.677
Unsettled spot sell contracts
Rupiah
Foreign currencies
Contingencies
Contingent receivables
Bank guarantees received
Rupiah
Foreign currencies
Total contingent receivables
Liabilitas kontinjensi
Garansi bank yang diterbitkan
Rupiah
Mata uang asing
3.877.708
683.789
1.539.865
392.204
Contingent liabilities
Bank guarantees issued
Rupiah
Foreign currencies
Jumlah liabilitas kontinjensi
4.561.497
1.932.069
Total contingent liabilities
20.591.223
8.750.608
Jumlah tagihan kontinjensi - bersih
Garansi bank yang diterima merupakan standby letters
of credit yang diterbitkan oleh bank lain sebagai
jaminan atas kredit yang diberikan oleh Bank. Pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, garansi bank
yang diterima dari pihak berelasi berasal dari BNP
Paribas Cabang Hong Kong dan BNP Paribas Cabang
Singapura masing-masing sebesar Rp 9.444.972 juta
dan Rp 12.238.251 juta (Catatan 29).
- 59 -
Total contingent receivables - net
Bank guarantees received represents standby letters of
credit issued by other banks to serve as guarantee for
loans issued by the Bank. As of December 31, 2016 and
2015, related party bank guarantees were received from
BNP Paribas Hong Kong Branch and BNP Paribas
Singapore Branch amounted to Rp 9,444,972 million
and Rp 12,238,251 million, respectively. (Note 29).
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
31. ASET DAN LIABILITAS MONETER
MATA UANG ASING
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
DALAM
31. MONETARY
ASSETS
AND
LIABILITIES
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
31 Desember/December 31, 2016
Mata uang
asing
(nilai penuh)/
Ekuiv alen
Foreign
dalam Rp Juta/
currencies
Equivalent
(full amount)
in Rp Million
31 Desember/December 31, 2015
Mata uang
asing
(nilai penuh)/
Ekuiv alen
Foreign
dalam Rp Juta/
currencies
Equivalent
(full amount)
in Rp Million
Aset
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Ef ek-ef ek
Tagihan akseptasi
Tagihan deriv atif
Kredit
Biay a dibay ar dimuka dan
aset lain-lain
Jumlah aset
Liabilitas
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Liabilitas akseptasi
Liabilitas deriv atif
Pinjaman y ang diterima
Pinjaman subordinasi
Liabilitas lain-lain
Jumlah liabilitas
Jumlah liabilitas - bersih
USD
EUR
USD
SGD
GBP
AUD
HKD
CNY
JPY
THB
CHF
USD
USD
USD
SGD
CNY
EUR
USD
41.300.649
4.143.258
3.318.092
3.503.033
109.997
128.148
31.658
25.784
295.485
45.194
757
7.689.131
39.763.518
21.535.572
102.342
2.578
275.013.472
556.423
58.733
44.703
32.620
1.821
1.246
55
50
34
17
10
103.592
535.714
290.138
953
5
3.705.119
19.300.689
4.005.667
412.332
5.203.329
196
19.041
59.032
471
785.923
431
32.197.243
86.606
263.721.074
266.060
60.312
5.684
50.779
4
192
105
1
90
6
443.839
1.304
3.635.395
USD
1.646.985
22.189
5.353.422
906.202
12.492
4.476.263
USD
EUR
SGD
AUD
GBP
USD
USD
USD
EUR
THB
USD
USD
USD
SGD
GBP
EUR
HKD
96.388.198
14.120.155
70.662
5.862
302
50.499.981
39.763.518
963.648.397
68.046.231
87.730
220.000.000
50.000.000
2.876.378
3.186.772
88.734
33.437
245.203
1.298.591
200.164
658
57
5
680.361
535.714
156.850
3.601
33
2.963.950
673.625
38.752
29.675
1.469
474
426
6.584.405
77.944.868
15.386.868
2.063.440
4.859
98
35.000.000
87.720.638
113.637
125.000.000
25.000.000
3.709.757
3.176.061
37.458
203.519
1.074.470
231.675
20.137
49
2
482.475
1.209.229
1.711
1.723.125
344.625
51.139
30.995
564
362
5.170.196
(1.230.983)
- 60 -
(693.933)
Assets
Demand deposits with Bank
Indonesia
Demand deposits with other
banks
Securities
Acceptances receiv able
Deriv ativ es receiv able
Loans
Prepaid expenses and
other assets
Total assets
Liabilities
Deposits
Deposits f rom other banks
Acceptances pay able
Deriv ativ es pay able
Borrowings
Subordinated loans
Other liabilities
Total liabilities
Total liabilities - net
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan
liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah kurs
Reuters dengan rincian sebagai berikut:
Mata uang asing
Dollar Amerika Serikat
Euro
Dollar Singapura
Poundsterling Inggris
Yen Jepang
Dollar Australia
Franc Sw iss
Dollar Hong Kong
Yuan Cina
Bath Thailand
The foreign exchange rates used for monetary assets
and liabilities of the Bank denominated in foreign
currencies were Reuters spot rates as follows:
2016
2015
Foreign currencies
13.472,50
14.175,77
9.311,93
16.555,01
115,07
9.723,11
13.208,98
1.737,34
1.939,19
376,12
13.785,00
15.056,67
9.758,95
20.439,02
114,52
10.083,73
13.919,33
1.778,70
2.122,85
-
U.S. Dollar
Euro
Singapore Dollar
Great Britain Poundsterling
Japanese Yen
Australian Dollar
Sw iss Franc
Hong Kong Dollar
Chinese Yuan
Thailand Bath
32. JAMINAN
PEMERINTAH
TERHADAP
KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
32. GOVERNMENT GUARANTEE ON OBLIGATIONS
OF COMMERCIAL BANKS
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS) No. 1/PLPS/2005 pada tanggal
26 September 2005 tentang Program Penjaminan
Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal
22 September 2005, LPS menjamin simpanan yang
meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito,
tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan
dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal
dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain.
Based on the Indonesia Deposit Insurance Agency
(LPS)
Regulation
No.
1/PLPS/2005
dated
September 26, 2005 regarding Deposit Guarantee
Program, since September 22, 2005 LPS will guarantee
bank deposits consisting of demand deposits, time
deposits, certificate of deposits, savings deposit, and
other forms of deposits, including deposits from other
banks.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 66/2008
tanggal 13 Oktober 2008 tentang Besaran Nilai
Simpanan yang Dijamin LPS, saldo yang dijamin
untuk setiap nasabah pada satu bank adalah
maksimal Rp 2.000 juta.
Based on Government Regulation No. 66/2008 dated
October 13, 2008 regarding Deposits Balance
Guaranted by LPS, the guaranted bank balance of each
customer is Rp 2,000 million.
Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar
untuk tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar
Rp 8.544 juta dan Rp 4.543 juta dicatat dan diakui
pada akun lain-lain dalam beban operasional lainnya.
The Government guarantee premiums paid in 2016 and
2015 amounting to Rp 8,544 million and Rp 4,543
million, respectively, are included under others account
in other operating expenses.
33.
RASIO KEWAJIBAN
MINIMUM
PENYEDIAAN
MODAL
33.
CAPITAL ADEQUACY RATIO
Sebagai bank yang beroperasi di Indonesia, Bank
diwajibkan oleh Bank Indonesia untuk memenuhi
kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) diatas
persentase tertentu.
As a bank operating in Indonesia, the Bank is required
by Bank Indonesia to maintain all the times a capital
adequacy ratio (CAR) above a specified percentage.
Tujuan manajemen permodalan Bank adalah untuk
memastikan bahwa Bank memiliki permodalan yang
kuat sehingga mampu menyerap potensi kerugian
baik akibat krisis keuangan dan ekonomi, memenuhi
seluruh kegiatan operasionalnya dan peraturan
permodalan, serta mendukung pertumbuhan bisnis
dan pelanggan, deposan, dan kepercayaan pasar.
Praktik manajemen permodalan Bank difokuskan
untuk menjaga kualitas posisi keuangan dengan
mempertahankan modal dasar yang kuat dan
memaksimalkan laba ke Kantor Pusat.
The Bank’s capital management objective is to ensure
that the Bank is well capitalized and able to absorb
potential losses from financial and economic crisis, fulfill
all operational activity and regulatory capital, support
business growth and sustain customers, depositors and
market confidence. The Bank’s capital management
practices are focused on preserving the quality of its
financial position by maintaining a solid capital base
and maximizing returns to the Bank’s Head Office.
- 61 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Sepanjang tahun, Bank telah mematuhi seluruh
persyaratan modal eksternal yang telah ditetapkan.
The Bank has complied with all externally imposed
capital requirements throughout the year.
31 Desember/
December 31,
2016
31 Desember/
December 31,
2015
Modal
Modal inti
Modal pelengkap
2.050.707
805.987
1.781.127
439.265
Capital
Core capital
Supplementary capital
Jumlah modal
2.856.694
2.220.392
Total capital
10.588.917
604.347
1.561.196
7.571.161
524.426
1.348.693
Risk w eighted assets:
for credit risk
for operational risk
for market risk
Aset tertimbang menurut risiko:
untuk risiko kredit
untuk risiko operasional
untuk risiko pasar
Rasio KPMM dengan memperhitungkan
risiko kredit dan operasional
25,52%
27,43%
CAR w ith credit and
operational risk
Rasio KPMM dengan memperhitungkan
risiko kredit, operasional dan pasar
22,40%
23,51%
CAR w ith credit, operational
and market risk
Perhitungan rasio KPMM dilakukan sesuai dengan
Peraturan Bank Indonesia No. 14/18/PBI/2012
tanggal 28 November 2012 dan Surat Edaran Bank
Indonesia No. 14/37/DPNP tanggal 27 Desember
2012. Untuk perhitungan risiko kredit, operasional dan
pasar didasarkan pada Surat Edaran Bank Indonesia
No. 13/6/DPNP tanggal 18 Pebruari 2011 untuk risiko
kredit, Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP
tanggal 27 Januari 2009 untuk risiko operasional dan
Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/21/DPNP
tanggal 18 Juli 2012 untuk risiko pasar.
- 62 -
Capital Adequacy Ratio Calculation was calculated in
accordance with the Bank Indonesia Regulation
No. 14/18/PBI/2012 dated November 28, 2012 and the
Circular Letter of Bank Indonesia No. 14/37/DPNP
dated December 27, 2012. As for the calculation of
credit, operational and market risk are based on Bank
Indonesia Circular Letter of No. 13/6/DPNP dated
February 18, 2011 for credit risk, Bank Indonesia
Circular Letter No. 11/3/DPNP dated January 27, 2009
for operational risk and Circular Letter of Bank
Indonesia No. 14/21/DPNP dated July 18, 2012 for
market risk.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
34.
KLASIFIKASI
KEUANGAN
ATAS
ASET
DAN
Pinjaman yang
diberikan dan
piutang/
Loans and
receivables
Rp Juta/
Rp Million
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
LIABILITAS
34.
CLASSIFICATION OF FINANCIAL ASSETS AND
LIABILITIES
31 Desember/December 31, 2016
Diukur pada
nilai wajar
melalui
Biaya perolehan
laba rugi (FVTPL)/
diamortisasi
Measured at fair
lainnya/
value through
Tersedia
At
profit or loss
untuk dijual/
amortized
(FVTPL)
Available-for-sale
costs
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Rp Million
Jumlah
tercatat/
Total
carrying
amount
Rp Juta/
Rp Million
Aset Keuangan
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia
Efek-efek
Efek-efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali
Tagihan akseptasi
Tagihan derivatif
Kredit
Aset lain-lain
Jumlah
822.512
140.709
1.069.762
266.594
-
4.530.725
669.380
8.739.230
315.019
-
-
Jumlah
-
822.512
140.709
1.069.762
1.745.700
-
-
-
-
4.530.725
669.380
369.895
8.739.230
315.019
-
18.402.932
919.960
369.895
929.041
919.960
839.986
-
5.641.301
680.476
669.380
2.963.950
673.625
4.629.681
5.641.301
680.476
669.380
839.986
2.963.950
673.625
4.629.681
839.986
-
15.258.413
16.098.399
-
Pinjaman yang
diberikan dan
piutang/
Loans and
receivables
Rp Juta/
Rp Million
-
559.146
16.553.931
Liabilitas Keuangan
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Liabilitas akseptasi
Liabilitas derivatif
Pinjaman yang diterima
Pinjaman subordinasi
Liabilitas lain-lain
-
31 Desember/December 31, 2015
Diukur pada
nilai wajar
melalui
Biaya perolehan
laba rugi (FVTPL)/
diamortisasi
Measured at fair
lainnya/
value through
Tersedia
At
profit or loss
untuk dijual/
amortized
(FVTPL)
Available-for-sale
costs
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Rp Million
Jumlah
414.297
118.761
204.969
73.803
-
2.881.824
7.143.380
44.210
-
10.881.244
746.842
719.540
-
523.884
1.270.726
719.540
-
414.297
118.761
204.969
1.540.185
-
2.881.824
523.884
7.143.380
44.210
-
12.871.510
Liabilitas Keuangan
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Liabilitas derivatif
Pinjaman yang diterima
Pinjaman subordinasi
Liabilitas lain-lain
-
1.793.484
-
-
3.087.932
953.405
1.723.125
344.625
3.009.053
3.087.932
953.405
1.793.484
1.723.125
344.625
3.009.053
Jumlah
-
1.793.484
-
9.118.140
10.911.624
- 63 -
Total
Financial Liabilities
Deposits
Deposits from other banks
Acceptances payable
Derivatives payable
Borrowings
Subordinated loans
Other liabilities
Total
Jumlah
tercatat/
Total
carrying
amount
Rp Juta/
Rp Million
Aset Keuangan
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia
Efek-efek
Efek-efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali
Tagihan derivatif
Kredit
Aset lain-lain
Financial Assets
Demand deposits with Bank
Indonesia
Demand deposits with other banks
Placements with Bank Indonesia
Securities
Securities purchased under
agreement to resell
Acceptances receivable
Derivatives receivable
Loans
Other assets
Financial Assets
Demand deposits with Bank
Indonesia
Demand deposits with other banks
Placements with Bank Indonesia
Securities
Securities purchased under
agreement to resell
Derivative receivables
Loans
Other assets
Total
Financial Liabilities
Deposits
Deposits from other banks
Derivative payables
Borrowings
Subordinated loans
Other liabilities
Total
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
35.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS
KEUANGAN
Selain yang dijelaskan pada tabel dibawah ini,
manajemen mempertimbangkan nilai tercatat aset
keuangan dan liabilitas mendekati nilai wajarnya.
35.
FAIR VALUE
LIABILITIES
OF
FINANCIAL
ASSETS
AND
Except as detailed in the following table, the
management considers the carrying amount of financial
assets and liabilities approximate their fair values.
31 Desember/December 31, 2016
Aset Keuangan
Efek-efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali
Kredit
Aset keuangan lainnya
Jumlah
Liabilitas Keuangan
Efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali
Pinjaman yang
diberikan dan
piutang/
Diukur pada
nilai wajar
melalui
laba rugi (FVTPL)/
Measured at fair
value through
Loans and
receivables
Rp Juta/
Rp Million
Tersedia
Biaya perolehan
diamortisasi
lainnya/
Other
Jumlah
tercatat/
Total
Nilai
wajar/
profit or loss
(FVTPL)
untuk dijual/
Available-for-sale
amortized
costs
carrying
amount
Fair
value
Rp Juta/
Rp Million
Rp Juta/
Rp Million
Rp Juta/
Rp Million
Rp Juta/
Rp Million
Rp Juta/
Rp Million
4.530.725
8.739.230
232.555
-
-
-
4.530.725
8.739.230
232.555
4.471.401
8.739.007
232.555
13.502.510
-
-
-
13.502.510
13.442.963
4.530.725
-
-
-
4.530.725
4.471.401
Financial Assets
Securities purchased under
agreement to resell
Loans
Other financial asset
Total
Financial Liabilities
Securities sold under
agreement to repurchase
31 Desember/December 31, 2015
Aset Keuangan
Efek-efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali
Kredit
Jumlah
Liabilitas Keuangan
Efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali
Pinjaman yang
diberikan dan
piutang/
Diukur pada
nilai wajar
melalui
laba rugi (FVTPL)/
Measured at fair
value through
Loans and
receivables
Rp Juta/
Rp Million
Tersedia
Biaya perolehan
diamortisasi
lainnya/
Other
Jumlah
tercatat/
Total
Nilai
wajar/
profit or loss
(FVTPL)
untuk dijual/
Available-for-sale
amortized
costs
carrying
amount
Fair
value
Rp Juta/
Rp Million
Rp Juta/
Rp Million
Rp Juta/
Rp Million
Rp Juta/
Rp Million
Rp Juta/
Rp Million
2.881.824
7.143.380
-
-
-
2.881.824
7.143.380
2.822.736
7.142.245
Financial Assets
Securities purchased under
agreement to resell
Loans
10.025.204
-
-
-
10.025.204
9.964.981
Total
2.822.736
Financial Liabilities
Securities sold under
agreement to repurchase
2.881.824
-
-
-
2.881.824
Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk
tujuan pengukuran nilai wajar
Valuation techniques and assumptions applied for the
purposes of measuring fair value
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan ditentukan
sebagai berikut:
The fair values of financial assets and liabilities are
determined as follows:


Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat giro
pada Bank Indonesia, giro pada bank lain,
penempatan pada Bank Indonesia, tagihan
akseptasi, aset keuangan dari aset lain-lain,
simpanan, simpanan dari bank lain, liabilitas
akseptasi, pinjaman yang diterima, pinjaman
subordinasi dan piutang serta utang bunga terkait
yang diakui dalam laporan keuangan mendekati
nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka
pendek atau yang memiliki tingkat suku bunga
pasar.
- 64 -
Management believes that carrying amount of
demand deposits with Bank Indonesia, demand
deposits with other banks, placements with Bank
Indonesia, acceptances receivable, financial
assets under others assets, deposits, deposits
from other banks, acceptances payable,
borrowings, subordinated loans and the related
interest receivables and payables that are
recognized
in
the
financial
statements
approximate their fair values either because of
their short-term maturities or they carry market
rates of interest.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued

Nilai wajar efek-efek dengan syarat dan kondisi
standar dan diperdagangkan di pasar aktif
ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga
pasar.

Fair value of securities with standard terms and
conditions and traded in active market is
determined by reference to the quoted market
prices.

Nilai wajar tagihan dan liabilitas derivatif diukur
dengan menggunakan kurs kuotasi dan kurva
yield yang berasal dari suku bunga kuotasi
mencocokkan jatuh tempo kontrak.

The fair value of derivative receivables and
payables are measured at the exchange rate
quotations and yield curves derived from
quotations to match the interest rate maturity at of
the contract.

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan lainnya
(tidak termasuk yang dijelaskan di atas)
ditentukan sesuai dengan model penentuan
harga yang berlaku umum berdasarkan analisis
discounted cash flow menggunakan harga dari
transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan
kutipan dealer untuk instrumen sejenis.

The fair values of other financial assets and
financial liabilities (excluding those described
above) are determined in accordance with
generally accepted pricing models based on
discounted cash flow analysis using prices from
observable current market transactions and dealer
quotes for similar instruments.
Tabel berikut ini merangkum nilai wajar aset dan
liabilitas, dikelompokkan ke tingkat 1 sampai 3
didasarkan pada sejauh mana nilai wajar diamati.
Tingkat 1/
Level 1
Rp Juta/
Rp Million
Aset diakui pada nilai w ajar
Aset keuangan
Aset keuangan tersedia
untuk dijual
Efek- efek
Diperdagangkan
Efek-efek
Tagihan derivatif
Aset yang nilai w ajarnya
diungkapkan
Aset Keuangan
Pinjaman yang diberikan
dan piutang
Kredit
Efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali
Aset keuangan lainnya
Liabilitas yang nilai w ajarnya
diungkapkan
Liabilitas Keuangan
Efek yang dijual dengan
janji dibeli kembali
Liabilitas diakui pada nilai w ajar
Liabilitas Keuangan
Liabilitas derivatif
The following table summarize the fair values of the
assets and liabilities, grouped into levels 1 to 3 based
on the degree to which the fair value is observable.
31 Desember/December 31, 2016
Tingkat 2/
Tingkat 3/
Jumlah/
Level 2
Level 3
Total
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Rp Million
Assets measured at fair value
Financial Assets
919.960
559.146
559.146
-
-
919.960
-
-
559.146
-
369.895
929.041
369.895
369.895
Available-for-sale
Securities
Trading
Securities
Derivative receivables
Assets for w hich fair values are
disclosed
Financial Assets
Loans and receivable
4.471.401
4.471.401
4.471.401
-
-
8.739.007
8.739.007
-
232.555
8.971.562
4.471.401
232.555
13.442.963
-
-
839.986
-
- 65 -
Loans
Securities purchased under
agreement to resell
Other financial asset
4.471.401
Liabilities for w hich fair values
are disclosed
Financial Liabilities
Securities sold under
agreement to repurchase
839.986
Liabilities measured at fair value
Financial Liabilities
Derivative payables
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
Tingkat 1/
Level 1
Rp Juta/
Rp Million
Aset diakui pada nilai w ajar
Aset keuangan
Aset keuangan tersedia
untuk dijual
Efek- efek
Diperdagangkan
Efek-efek
Tagihan derivatif
Aset yang nilai w ajarnya
diungkapkan
Aset Keuangan
Pinjaman yang dberikan
dan piutang
Kredit
Efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali
Liabilitas yang nilai w ajarnya
diungkapkan
Liabilitas Keuangan
Efek yang dijual dengan
janji dibeli kembali
Liabilitas diakui pada nilai w ajar
Liabilitas Keuangan
Liabilitas derivatif
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
31 Desember/December 31, 2015
Tingkat 2/
Tingkat 3/
Jumlah/
Level 2
Level 3
Total
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Rp Million
Assets measured at fair value
Financial Assets
719.540
746.842
746.842
-
-
719.540
-
-
746.842
-
523.884
1.270.726
523.884
523.884
Available-for-sale
Securities
Trading
Securities
Derivative receivables
Assets for w hich fair values are
disclosed
Financial Assets
Loans and receivable
2.822.736
2.822.736
2.822.736
-
-
7.142.245
7.142.245
-
7.142.245
2.822.736
9.964.981
-
1.793.484
Loans
Securities purchased under
agreement to resell
-
Liabilities for w hich fair values
are disclosed
Financial Liabilities
Securities sold under
2.822.736
agreement to repurchase
-
Liabilities measured at fair value
Financial Liabilities
1.793.484
Derivative payables
Pada tahun 2016 dan 2015, tidak terdapat
perpindahan metode pengukuran nilai wajar dari
tingkat 1 menjadi tingkat 2, dan sebaliknya.
In 2016 and 2015, there were no movement of fair
value measurement method from level 1 to level 2, and
vice versa.
Nilai tercatat aset keuangan yang menghasilkan
bunga dan nilai tercatat liabilitas keuangan yang
berbunga adalah sebesar Rp 16.280.269 juta dan
Rp 9.290.883 juta pada tanggal 31 Desember 2016
Rp 12.256.508 juta dan Rp 5.920.781 juta pada
tanggal 31 Desember 2015
The carrying amount of the interest bearing financial
assets and liabilities amounting to Rp 16,280,269
million and Rp 9,290,883 million and as of
December 31, 2016 and Rp 12,256,508 million and
Rp 5,920,781 million as of December 31, 2015.
- 66 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
36.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
MANAJEMEN RISIKO
36.
RISK MANAGEMENT
Bank telah mengimplementasikan kebijakan dan
prosedur manajemen risiko sesuai dengan Peraturan
Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen
Risiko bagi bank umum No. 5/8/PBI/2003 yang telah
diubah
dengan
Peraturan
Bank
Indonesia
No. 11/25/PBI/2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia
No. 5/21/DPNP tentang Penerapan Manajemen
Risiko Bagi Bank Umum yang telah diubah dengan
Surat
Edaran
Bank
Indonesia
No. 11/16/DPNP tentang Penerapan Manajemen
Risiko untuk Risiko Likuiditas yang telah diubah
dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 18/POJK/03/2016 dan Surat Edaran Otoritas Jasa
Keuangan
No.
34/SEOJK/03/2016
tentang
Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum.
Menurut
surat
edaran tersebut, penerapan
manajemen risiko harus dilakukan tidak hanya pada
risiko kredit, risiko pasar maupun risiko operasional,
namun juga untuk risiko likuiditas, risiko hukum, risiko
reputasi, risiko strategis dan risiko kepatuhan.
The Bank has implemented risk management policy
and procedure in accordance with Bank Indonesia
regulation No. 5/8/PBI/2003 which has been amended
with
Bank
Indonesia
Regulation
No. 11/25/PBI/2009 concerning “Application of Risk
Management for Commercial Bank and Bank
Indonesia Circular Letter No. 5/21/DPNP concerning
on Application of Risk Management for Commercial
Bank which has been amended with Bank Indonesia
Circular Letter No.11/16/DPNP concerning on
Application of Risk Management for Liquidity Risk
which has been amended with Otoritas Jasa Keuangan
Regulation No. 18/POJK/03/2016 and Otoritas Jasa
Keuangan Circular Letter No. 34/SEOJK/03/2016
concerning on Application of Risk Management for
Commercial Bank. As stipulated in the circular letter,
application of risk management shall be implemented
for credit risk, market risk, operational risk, liquidity risk,
legal risk, reputation risk, strategic risk and compliance
risk.
Bank menyadari bahwa dalam pelaksanaan
kegiatannya, terdapat risiko yang melekat antara lain
dalam bentuk risiko pasar, risiko likuiditas, risiko kredit
dan risiko operasional. Untuk itu, Bank telah
mengimplementasikan Struktur Manajemen Risiko
Terpadu yang merupakan sarana penentuan strategi,
organisasi,
kebijakan
dan
pedoman
untuk
memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Bank
dapat diidentifikasi, diukur, dipantau dan dikendalikan
dengan baik.
The Bank realizes that in operating its business there
will always be inherent risks, i.e. market risk, liquidity
risk, credit risk and operational risk. Therefore, the
Bank has implemented an Integrated Risk
Management Framework, which is a tool for
determining strategy, organization, policies and
guidelines, to assure that all risks faced by the Bank
can be properly identified, measured, monitored, and
controlled.
Bank memiliki Komite Manajemen Risiko untuk
menentukan kebijakan dan pedoman penerapan
manajemen risiko serta membahas permasalahan
risiko yang dihadapi Bank secara keseluruhan. Untuk
pelaksanaan sehari-hari, Bank telah membentuk Unit
Manajemen Risiko yang tugasnya mengidentifikasi,
mengukur dan memantau segala kegiatan yang
mengandung risiko.
The Bank has a Risk Management Committee, which
is in charge of determining the policies and guidelines
of risk management implementation and discussing the
overall risk faced by the Bank. For daily operations, the
Bank has a Risk Management Unit, whose duties are
to identify, measure and monitor all activities entailing
risks.
RISIKO KREDIT
CREDIT RISK
Bank secara terus menerus memonitor risiko kredit
untuk memastikan kemungkinan kerugian dari tidak
dibayarnya kredit dan kontrak keuangan lainnya
seminimal mungkin, baik untuk debitur individual
maupun secara keseluruhan.
The Bank continuously monitors credit risk to ensure
that the potential loss from default on financial and
contractual agreements is minimized, at both an
individual borrower and portfolio level.
Struktur kredit yang telah dibakukan menjamin
diterapkannya kebijakan dan pelaksanaan pemberian
pinjaman secara hati-hati oleh Bank. Kebijakan
pemberian pinjaman tertentu telah dilakukan untuk
mencerminkan pengalaman dari kredit manajemen,
yang bekerja dalam batas tertentu untuk memastikan
semua keputusan pemberian pinjaman disetujui dan
diketahui pada tingkatan tanggung jawab yang sesuai
di Bank.
A formalized credit structure ensures prudent lending
policies and practices are adopted throughout the
Bank. Specific lending discretions have been granted
to reflect the experience of lending management, who
operates within a defined framework which ensures all
lending decisions are approved and noted at the
appropriate levels of responsibility within the Bank.
- 67 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Risiko kredit dikelola melalui analisis kemampuan
peminjam untuk memenuhi kewajiban pembayaran
bunga dan pokok. Bank juga memonitor risiko batas
maksimum pemberian kredit.
Exposure to credit risk is managed through regular
analysis of the ability of borrowers to meet interest and
principal repayment obligations. The Bank also
monitors its legal lending limits.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit (setelah
memperhitungkan cadangan kerugian penurunan nilai
dan pendapatan bunga yang ditangguhkan) adalah
sebagai berikut:
Maximum exposure to credit risk (net of allowance of
impairment losses and unearned interest income) are
as follows:
31 Desember/
December 31,
2016
Rp Juta/
Rp Million
Laporan Posisi Keuangan
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain
Efek-efek
Efek-efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali
Tagihan akseptasi
Tagihan derivatif
Kredit
Aset lain-lain
Subjumlah
822.512
140.709
414.297
118.761
1.069.762
1.745.700
204.969
1.540.185
4.530.725
669.380
369.895
8.739.230
315.019
18.402.932
2.881.824
523.884
7.143.380
44.210
12.871.510
Komitmen dan Kontinjensi
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan
Bank garansi yang diterbitkan
Irrevocable letter of credit yang
masih berjalan
Kontrak penjualan spot yang belum
diselesaikan
Subjumlah
Jumlah
31 Desember/
December 31,
2015
Rp Juta/
Rp Million
3.955.137
4.561.497
5.599.997
1.932.069
384.282
38.216
624.130
9.525.046
96.627
7.666.909
27.927.978
20.538.419
Konsentrasi kredit atas aset keuangan, komitmen dan
kontinjensi berdasarkan jenis debitur sebelum
cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai
berikut:
Statement of Financial Position
Demand deposits w ith Bank Indonesia
Demand deposits w ith other banks
Placements w ith Bank Indonesia and
other banks
Securities
Securities purchased under agreement
to resell
Acceptances receivable
Derivatives receivable
Loans
Other assets
Subtotal
Commitments and Contingencies
Unused loan commitments granted
to customers
Bank guarantees issued
Outstanding irrevocable letter
of credit
Unsettled spot sell contract
Subtotal
Total
Credit
concentration
of
financial
assets,
commitments and contingencies by type of debtors
excluding allowance for impairment losses are as
follows:
31 Desember/December 31, 2016
Giro pada Bank Penempatan pada
Indonesia dan
Bank Indonesia
bank lain/
dan bank lain/
Demand deposits Placements
with Bank
with Bank
Indonesia
Indonesia
and other banks and other banks
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Pemerintah dan
Bank Indonesia
Bank-bank
Korporasi dan
perorangan
Jumlah
822.512
140.709
963.221
1.069.762
1.069.762
Efek-efek/
Securities
Rp Juta/
Rp Million
1.479.106
266.594
1.745.700
Efek-efek yang
dibeli dengan
janji dijual kembali/
Securities
purchased under
agreement to resell
Rp Juta/
Rp Million
4.530.725
4.530.725
Tagihan
akseptasi/
Acceptances
receivable
Rp Juta/
Rp Million
Tagihan
derivatif/
Derivatives
receivable
Rp Juta/
Rp Million
-
Kredit/
Loans
Rp Juta/
Rp Million
23.572
298.735
-
669.380
47.588
669.380
369.895
- 68 -
Biaya dibayar
dimuka dan
aset lain-lain/ Komitmen dan
Prepaid
kontinjensi/
expenses and Commitments and Jumlah/
other assets contingencies
Total
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Rp Million
%
33.493
-
4.566.441
3.428.445
9.803.204
12,28
35,10
8.739.230
281.526
4.958.605
14.696.329
52,62
8.739.230
315.019
9.525.046
27.927.978
100,00
Government and
Bank Indonesia
Banks
Corporates and
personal
Total
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
31 Desember/December 31, 2015
Giro pada Bank Penempatan pada
Indonesia dan
Bank Indonesia
bank lain/
dan bank lain/
Demand deposits Placements
with Bank
with Bank
Indonesia
Indonesia
and other banks and other banks
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Pemerintah dan
Bank Indonesia
Bank-bank
Korporasi dan
perorangan
Jumlah
414.297
118.761
204.969
-
-
-
533.058
204.969
Efek-efek yang
dibeli dengan
janji dijual kembali/
Securities
purchased under
agreement to resell
Rp Juta/
Rp Million
Efek-efek/
Securities
Rp Juta/
Rp Million
1.466.382
73.803
Tagihan
derivatif/
Derivatives
receivable
Rp Juta/
Rp Million
2.881.824
1.540.185
Kredit/
Loans
Rp Juta/
Rp Million
3.310
479.042
2.881.824
-
Jumlah/
Total
Rp Juta/
Rp Million
%
18.599
1.637.274
2.107.557
5.190.704
11,03
23,80
-
41.532
7.143.380
25.611
6.029.635
13.240.158
65,17
523.884
7.143.380
44.210
7.666.909
20.538.419
100,00
Tabel di bawah menunjukkan kualitas kredit per jenis
instrumen keuangan (diluar cadangan kerugian
penurunan nilai):
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami
penurunan nilai/ Neither past due nor
impaired
Dalam perhatian
Lancar/
khusus/Special
Current
mention
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Biaya dibayar
dimuka dan
aset lain-lain/
Komitmen dan
Prepaid
kontinjensi/
expenses and Commitments and
other assets
contingencies
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
31 Desember/ December 31 , 2016
Telah jatuh tempo dan mengalami
penurunan nilai/
Past due and impaired
Kurang lancar/
Less performing
Rp Juta/
Rp Million
Diragukan/
Doubtful
Rp Juta/
Rp Million
Macet/
Default
Rp Juta/
Rp Million
Jumlah/
Total
Rp Juta/
Rp Million
825.740
369.895
-
-
-
-
825.740
369.895
Fair value through profit or loss
Securities
Derivative receivables
Tersedia untuk dijual
Efek-efek
919.960
-
-
-
-
919.960
Available-for-sale
Securities
822.512
-
-
-
-
822.512
140.709
1.069.762
-
-
-
-
140.709
1.069.762
4.530.725
669.380
8.758.366
315.019
-
-
-
-
4.530.725
669.380
8.758.366
315.019
18.422.068
-
-
-
-
18.422.068
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia
Efek-efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali
Tagihan akseptasi
Kredit
Aset lain-lain
Jumlah
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami
penurunan nilai/ Neither past due nor
impaired
Dalam perhatian
Lancar/
khusus/Special
Current
mention
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Total
The table below shows credit quality per class of
financial assets (gross of allowance for impairment
losses) as follows:
Nilai w ajar melalui laba rugi
Efek-efek
Tagihan derivatif
Giro pada Bank Indonesia
Government and
Bank Indonesia
Banks
Corporates and
personal
Loans and receivables
Demand deposits w ith
Bank Indonesia
Demand deposits w ith
other banks
Placements w ith Bank Indonesia
Securities purchased under
agreement to resell
Acceptances receivable
Loans
Other assets
Total
31 Desember/ December 31 , 2015
Telah jatuh tempo dan mengalami
penurunan nilai/
Past due and impaired
Kurang lancar/
Less performing
Rp Juta/
Rp Million
Diragukan/
Doubtful
Rp Juta/
Rp Million
Macet/
Default
Rp Juta/
Rp Million
Jumlah/
Total
Rp Juta/
Rp Million
Nilai w ajar melalui laba rugi
Efek-efek
Tagihan derivatif
820.645
523.884
-
-
-
-
820.645
523.884
Fair value through profit or loss
Securities
Derivatives receivable
Tersedia untuk dijual
Efek-efek
719.540
-
-
-
-
719.540
Available-for-sale
Securities
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Giro pada Bank Indonesia
414.297
-
-
-
-
414.297
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia
Efek-efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali
Kredit
Aset lain-lain
118.761
204.969
-
-
-
-
118.761
204.969
2.881.824
7.165.491
44.210
-
-
-
-
2.881.824
7.165.491
44.210
12.893.621
-
-
-
-
12.893.621
Jumlah
- 69 -
Loans and receivables
Demand deposits w ith
Bank Indonesia
Demand deposits w ith
other banks
Placements w ith Bank Indonesia
Securities purchased under
agreement to resell
Loans
Other assets
Total
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Bank menerapkan pemeringkatan kredit internal
berdasarkan
pengelompokkan
kualitas
kredit
peraturan Bank Indonesia. Peringkat kualitas kredit
ditentukan berdasarkan penilaian atas kriteria di
bawah ini:
The Bank implements internal credit rating that is based
on credit quality categorization of Bank Indonesia
regulation. The credit quality rating is decided based on
assessment of the following criteria:
a. Risiko bisnis
- Lingkungan

Politik, ekonomi dan lingkungan sosial

Sektor usaha dan posisi debitur dalam
sektor tersebut
- Penilaian manajemen
a. Business risk
- Environment

Politic, economic and social environment

Business sector and position of the
counterparty within the sector
- Management appraisal
b. Risiko keuangan
- Kemampuan pembayaran kembali
- Sumber-sumber pembiayaan
b. Financial risk
- Repayment capacity
- Financing sources
Kategorisasi pemeringkatan kualitas kredit ditentukan
sebagai berikut:
The credit quality categorization is defined as follows:
Kategori/Categories
Lancar/Current
Dalam perhatian khusus/Special mention
Kurang lancar/Less performing
Diragukan/Doubted
Macet/Default
Peringkat/Rating
1+, 1, 12+, 2, 23+, 3, 34+, 4, 45+, 5, 56+, 6, 67+, 7, 78+, 8, 89+, 9, 910+, 10, 1011
12
Definisi Indikatif/Indicative Definition
Unggul/Excellent
Sangat baik/Very good
Baik/Good
Diatas rata-rata/Above average
Rata-rata/Average
Di baw ah rata-rata/Below average
Rendah/Poor
Lemah/Weak
Spekulatif/Speculative
Kurang lancar/Substandard
Gagal/Default
Gagal dan tidak dapat dipulihkan/Irreversible default
Agunan
Collateral
Dalam rangka mitigasi risiko kredit, salah satu bentuk
upaya yang dilakukan Bank adalah dengan meminta
nasabah memberikan agunan yang akan digunakan
sebagai jaminan atas pelunasan fasilitas kredit yang
telah diberikan oleh Bank jika nasabah mengalami
kesulitan keuangan yang menyebabkan nasabah tidak
dapat melunasi kewajibannya kepada Bank.
In order to mitigate credit risk, one of the efforts
undertaken by the Bank is requesting customers to
provide collateral to be pledged as assurance for
repayment of the loan facility which has been granted by
the Bank if the customer is experiencing financial
difficulties which cause customers not to repay their
obligations to the Bank.
Bentuk-bentuk jaminan yang dapat diterima sesuai
dengan kebijakan kredit Bank meliputi:
- deposito berjangka, rekening tabungan dan
deposito angsuran
- standby L/C
- piutang
- tanah dan/atau bangunan
- mesin dan peralatan
- persediaan
- garansi
perusahaan
maupun
garansi
perorangan
Forms of acceptable collateral in accordance with the
loan policy of the Bank include:
- deposits, savings accounts and installment
deposit
- standby L/C
- receivables
- land and/or building
- machineries and equipment
- inventories
- corporate guarantee or personal guarantee
Prosedur penilaian jaminan untuk tanah dan bangunan
maupun mesin dan peralatan menggunakan pihak
ketiga sebagai penilai independen dan akan dinilai
kembali secara berkala setiap dua tahun sekali.
Collateral assessment procedure for land and building
as well as machineries and equipment is using a third
party as an independent appraiser and will periodically
re-assessed every two years.
- 70 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Berikut adalah portofolio kredit (sebelum dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai) yang dimiliki Bank
beserta agunan yang menjadi jaminannya:
Pinjaman
perorangan/
Personal
loan
Rp Juta/
Rp Million
The following are loan (gross of allowance for
impairment losses) portfolio owned by the Bank and its
collateral:
31 Desember/December 31 , 2016
Pinjaman
Pinjaman
komersial/
keuangan/
Commercial
Financial
loan
loan
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Jumlah/
Total
Rp Juta/
Rp Million
Eksposur kredit
Nilai jaminan
Eksposur jumlah kredit tanpa jaminan
Bagian tanpa jaminan dari eksposur kredit (%)
7.544
12.322
0,00%
8.669.145
3.944.462
4.724.683
54,50%
81.677
81.677
100,00%
8.758.366
3.956.784
4.806.360
54,88%
Credit exposure
Collateral v alue
Total unsecured credit exposure
Unsecured portion of credit exposure (%)
Jenis agunan
Standby L/C
Kendaraan
12.322
3.944.462
-
-
3.944.462
12.322
Ty pes of collateral
Standby L/C
Vehicles
Jumlah
12.322
3.944.462
-
3.956.784
Total
Pinjaman
perorangan/
Personal
loan
Rp Juta/
Rp Million
Eksposur kredit
Nilai jaminan
Eksposur jumlah kredit tanpa jaminan
Bagian tanpa jaminan dari eksposur kredit (%)
Jenis agunan
Standby L/C
Kendaraan
Jumlah
5.246
9.106
31 Desember/December 31 , 2015
Pinjaman
Pinjaman
komersial/
keuangan/
Commercial
Financial
loan
loan
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Jumlah/
Total
Rp Juta/
Rp Million
0,00%
6.948.874
3.097.433
3.851.441
55,43%
211.370
211.370
100,00%
7.165.490
3.106.539
4.062.811
56,70%
Credit exposure
Collateral v alue
Total unsecured credit exposure
Unsecured portion of credit exposure (%)
9.106
3.097.433
-
-
3.097.433
9.106
Ty pes of collateral
Standby L/C
Vehicles
9.106
3.097.433
-
3.106.539
Total
-
-
RISIKO PASAR
MARKET RISK
Risiko pasar adalah risiko terjadinya penurunan nilai
karena kecenderungan yang merugikan pada harga
atau parameter pasar, baik yang secara langsung
dapat atau tidak dapat diamati. Risiko pasar terutama
timbul dari kegiatan perdagangan yang dilaksanakan
oleh tim Fixed Income Bank dan mencakup faktorfaktor risiko sebagai berikut:
Market risk is the risk of incurring a loss of value due to
adverse trends in market prices or parameters, whether
directly observable or not. Market risk arises mainly from
trading activities carried out by the Fixed Income team
within the Bank and encompasses different risk factors
defined as follows:

risiko suku bunga yakni risiko berubahnya nilai
instrumen keuangan karena perubahan suku
bunga pasar;

interest rate risk is the risk that the value of a
financial instrument will fluctuate due to changes in
market interest rates;

risiko nilai tukar yakni risiko berubahnya nilai
instrumen keuangan karena perubahan nilai tukar
mata uang.

foreign exchange risk is the risk that the value of an
instrument will fluctuate due to changes in foreign
exchange rates.
Pada Bank, Market Risk berkaitan dengan penetapan,
pemantauan, dan penilaian kepekaan akan risiko dan
faktor-faktor
risiko,
dan
pengukuran
serta
pengendalian Value at Risk (VaR), yang merupakan
indikator global atas kerugian potensial. Pengelolaan
Market Risk memastikan bahwa seluruh kegiatan
usaha dilaksanakan sesuai dengan batasan-batasan
yang disetujui oleh Direksi.
- 71 -
Within the Bank, Market Risk has the responsibility to
define, monitor and analyse risk sensitivities and risk
factors, and to measure and control Value at Risk (VaR),
which is the global indicator of potential losses. Market
Risk ensures that all business activity complies with the
limits approved by the BOD.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Bank menggunakan sistem terintegrasi untuk
memantau posisi perdagangan dan mengelola
perhitungan VaR secara harian. Sistem ini tidak hanya
melacak VaR, tetapi juga parameter posisi rinci dan
kepekaan terhadap pasar berdasarkan berbagai
kriteria (seperti mata uang, produk, dan lawan
transaksi). Sistem ini juga mencakup batasan,
cadangan, dan uji stres perdagangan.
The Bank uses an integrated system to follow the trading
positions on a daily basis and manage VaR calculations.
This system not only tracks the VaR, but also detailed
positions and sensitivities to market parameters based
on various criteria (such as by currency, product,
counterparty). This system is also configured to include
trading limits, reserves and stress tests.
1. Analisis Value at Risk (VaR)
1. Value at Risk (VaR) Analysis
Value At Risk (VaR) merupakan perkiraan kerugian
terburuk atas portofolio tertentu selama suatu
jangka waktu dan dalam suatu interval keyakinan
tertentu karena pergerakan pasar normal. VaR
merupakan pengukuran statistik sesuai dengan
tingkat keyakinan. Nilai ini bukan merupakan
kerugian maksimum dan pada keadaan-keadaan
tertentu bisa lebih, contohnya pada saat kondisi
pasar yang tidak normal.
The Value at Risk (VaR) is the worst loss expected
for a given portfolio over a given time horizon and
within a given confidence interval due to normal
market movements. The VaR is a statistical measure
corresponding to a level of confidence. It is not a
maximum loss and it can potentially be exceeded in
some cases, for example in the event of abnormal
market conditions.
Metode VaR bertujuan untuk menghitung secara
cermat VaR pada suatu hari dengan tingkat
keyakinan 99%. Perhitungan VaR dilakukan
berdasarkan pendekatan Monte-Carlo, yang tidak
hanya melakukan simulasi normal atau log-normal
tetapi juga mensimulasikan ketidaknormalan yang
sering terjadi pada pasar keuangan, serta
menghitung korelasi diantara faktor-faktor risiko.
Data pasar historis satu tahun yang berkelanjutan
(dikinikan setiap bulan) digunakan untuk
melakukan simulasi Monte Carlo. Kumpulan faktorfaktor utama simulasi mencakup: suku bunga,
bentang kredit, nilai tukar, harga saham, harga
komoditi, dan pengaruh-pengaruh terkait lainnya.
VaR methodology aims to accurately compute a oneday Value at Risk at the 99% confidence level. The
VaR calculation is based on a Monte-Carlo approach,
which not only performs normal or log-normal
simulations but also accounts for the non-normality
often observed in financial markets as well as
correlation between risk factors. A one year rolling
window of historical market data (updated every
month) is used to calibrate the Monte Carlo
simulation. The principle groups of simulated factors
includes: interest rates, credit spreads, exchange
rates, equity prices, commodities prices, and
associated volatilities
Di bawah ini angka VaR per 31 Desember 2016
dan 2015 (dalam angka penuh Euro):
Following is the Bank’s VaR figures as of
December 31, 2016 and 2015 (in full amount Euro):
VaR historis (99%, 1 hari)
berdasarkan tipe risiko
Nilai tukar mata uang asing
Tingkat bunga
Jumlah eksposur VaR
VaR historis (99%, 1 hari)
berdasarkan tipe risiko
Nilai tukar mata uang asing
Tingkat bunga
Jumlah eksposur VaR
31 Desember/December 31, 2016
Rata-rata/
Akhir tahun/
Batas/Limit
Average
Year ended
EUR
EUR
EUR
2.000.000
126.747
711.988
734.788
100.564
679.548
716.227
31 Desember/December 31, 2015
Rata-rata/
Akhir tahun/
Batas/Limit
Average
Year ended
EUR
EUR
EUR
2.000.000
85.397
658.793
657.059
- 72 -
34.788
734.695
741.673
Historical VaR (99%, one-day)
by risk type
Foreign exchange
Interest rate
Total VaR exposure
Historical VaR (99%, one-day)
by risk type
Foreign exchange
Interest rate
Total VaR exposure
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
While VaR captures the Bank’s daily exposure to
currency and interest rate risk, sensitivity analysis
evaluates the impact of a reasonably possible change
in interest or foreign currency rates over a year. The
longer time frame of sensitivity analysis complements
VaR and helps the Bank to assess its market risk
exposures.
Sementara VaR mencakup eksposur harian
terhadap risiko mata uang dan suku bunga Bank,
analisis sensitivitas mengevaluasi dampak dari
perubahan yang mungkin terjadi pada bunga atau
nilai tukar mata uang asing selama setahun.
Kerangka waktu yang lebih lama dari analisis
sensitivitas melengkapi VaR dan membantu Bank
untuk menilai eksposur risiko pasarnya.
2.
Risiko Suku Bunga
2. Interest Rate Risk
Risiko tingkat bunga timbul dari berbagai macam
layanan perbankan bagi nasabah termasuk
deposito dan pinjaman yang diberikan, fasilitas
giro dan rekening administratif (off balance sheet)
seperti kontrak berjangka, swap mata uang asing
dan swap suku bunga.
Interest rate risk arises from provision of a variety of
banking services to customers including deposit
taking and lending, current account facilities and offbalance sheet items such as forward, cross currency
swap and interest rate swap.
Komite Aset dan Liabilitas Bank (ALCO) yang
terdiri dari manajemen tingkat atas bertanggung
jawab atas penerapan serta pengawasan
kebijakan manajemen risiko tingkat bunga sesuai
dengan batasan dan panduan yang dirancang
khusus. Tujuan utama manajemen risiko tingkat
bunga adalah untuk membatasi dampak buruk dari
pergerakan tingkat bunga terhadap laba dan untuk
meningkatkan pendapatan di dalam batasan
tertentu. Bila aktivitas lindung nilai alami masih
menyebabkan hasil ketidakcocokan tingkat bunga,
lindung nilai dilakukan di dalam batasan yang telah
ditentukan sebelumnya melalui penggunaan
instrumen keuangan fisik swap tingkat bunga dan
instrumen keuangan derivatif lainnya. Sebagian
besar deposito nasabah dan pinjaman yang
diberikan dengan tingkat bunga variabel, langsung
berhubungan dengan tingkat bunga pasar atau
tingkat bunga yang diumumkan secara berkala
dimana mencerminkan pergerakan pasar.
The Bank’s Asset and Liability Committee (ALCO),
which comprise of executive management is
responsible for implementing and monitoring interest
rate risk management policies within specifically
defined policy guidelines and limits. The main
objective of the management of interest rate risk is to
limit the adverse effect of interest rate movements on
profits and to enhance earnings within defined
parameters. Where natural hedging still leaves a
resultant interest rate mismatch, these are hedged
within predefined limits through the use of physical
financial instruments, interest rate swaps and other
derivative financial instruments. A substantial portion
of customer deposits and lending at variable interest
rates, is either directly linked to market rates or based
upon published rates which are periodically adjusted
to reflect market movements.
Tabel di bawah ini merupakan tingkat suku bunga
rata-rata per tahun untuk aset dan liabilitas yang
penting untuk tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2016 dan 2015:
The tables below summarize the weighted average
interest rates per annum for significant assets and
liabilities for the years ended December 31, 2016 and
2015:
2016
Aset
Penempatan pada Bank Indonesia
Efek-efek - tersedia untuk dijual
Efek-efek - diperdagangkan
Efek-efek - yang dibeli dengan
janji dijual kembali
Kredit
Liabilitas
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Pinjaman yang diterima
Pinjaman subordinasi
Efek-efek yang dijual dengan
janji dibeli kembali
Rupiah/
Rupiah
%
Mata uang asing/
Foreign currencies
%
4,00
6,91
7,29
-
7,11
8,57
3,33
5,09
-
0,42
0,81
1,51
3,79
7,11
-
- 73 -
Assets
Placements with Bank Indonesia
Securities - available-for-sale
Securities - trading
Securities purchased under agreement
to resell
Loans
Liabilities
Deposits
Deposits from other banks
Borrowings
Subordinated loans
Securities sold under agreement
to repurchase
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
2015
Aset
Penempatan pada Bank Indonesia
Efek-efek - tersedia untuk dijual
Efek-efek - diperdagangkan
Efek-efek - yang dibeli dengan
janji dijual kembali
Kredit
Liabilitas
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Pinjaman yang diterima
Pinjaman subordinasi
Efek-efek - yang dijual dengan
janji dibeli kembali
Rupiah/
Rupiah
%
Mata uang asing/
Foreign currencies
%
5,63
7,59
7,64
-
8,25
10,02
3,57
5,75
8,83
-
0,75
0,41
0,84
3,45
8,25
-
Manajemen risiko suku bunga atas batasan
repricing gap dilakukan dengan memonitor
sensitifitas aset dan liabilitas keuangan atas
berbagai skenario suku bunga baik standar dan
non-standar. Skenario standar yang dilakukan tiap
bulan mencakup kenaikan atau penurunan paralel
50 basis poin pada kurva imbal hasil. Analisis atas
sensitivitas Bank atas kenaikan atau penurunan
tingkat suku bunga pasar, dengan asumsi bahwa
tidak ada pergerakan asimetris di kurva imbal hasil
dan posisi laporan posisi keuangan yang tetap
adalah sebagai berikut (dalam jutaan Rupiah):
Assets
Placements with Bank Indonesia
Securities - available-for-sale
Securities - trading
Securities purchased under agreement
to resell
Loans
Liabilities
Deposits
Deposits from other banks
Borrowings
Subordinated loans
Securities sold under agreement
to repurchase
The management of interest rate risk against
repricing gap limits is supplemented by monitoring
the sensitivity of the Bank’s financial assets and
liabilities to various standard and non-standard
interest rate scenarios. Standard scenarios that are
considered on a monthly basis include a 50 basis
points parallel fall or rise in all curves. An analysis of
the Bank’s sensitivity to an increase or decrease in
market interest rates, assuming no asymmetrical
movement in curves and a constant position of
statements of financial position is as follows (in
million Rupiah):
Kenaikan (penurunan) paralel
50 basis poin/
Parallel increase (decrease)
50 basis point
2016
2015
Sensitivitas atas proyeksi
pendapatan bunga - bersih
Per 31 Desember
Rata-rata 12 bulan
44.333/(44.333)
3.694/(3.694)
Tabel di bawah ini menunjukkan repricing profile
aset dan liabilitas keuangan (sebelum dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai) Bank yang
sensitif terhadap suku bunga dan diurutkan
berdasarkan mana yang lebih awal kapan suku
bunga tersebut di-repricing (untuk suku bunga
mengambang) atau tanggal jatuh temponya (untuk
suku bunga tetap).
- 74 -
21.345/(21.345)
1.779/(1.779)
Sensitivity of projected
net interest revenues
As of December 31
Average 12 months
The table below shows the repricing profile of the
Bank’s rate sensitive financial assets (gross of
allowance for impairment losses) and liabilities,
sorted by repricing date for floating rate assets or
liabilities and by maturity for fixed rate assets or
liabilities.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
31 Desember/December 31, 2016
Suku bunga variabel/Variable interest rate
Suku bunga tetap/Fixed interest rate
Sampai dengan
Tanpa suku bunga/Non-interest bearing
Sampai dengan
Sampai dengan
1 bulan/
1-12 bulan/
>1 tahun/
1 bulan/
1-12 bulan/
>1 tahun/
1 bulan/
1-12 bulan/
>1 tahun/
1 month or less
1-12 months
>1 year
1 month or less
1-12 months
>1 year
1 month or less
1-12 months
>1 year
Jumlah /
Total
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Rp Million
Rp Million
Rp Million
Rp Million
Rp Million
Rp Million
Rp Million
Rp Million
Kas
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Giro pada Bank Indonesia
-
-
-
-
-
-
822.512
-
-
822.512
Demand deposits with Bank Indonesia
Giro pada bank lain
-
-
-
-
-
-
140.709
-
-
140.709
Demand deposits with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia
-
-
-
1.069.762
-
-
-
-
-
1.069.762
Placements with Bank Indonesia
Efek-efek
-
-
-
-
345.835
1.399.865
-
-
-
1.745.700
Securities
-
-
-
-
851.429
3.679.296
-
Aset keuangan
Financial assets
Cash
Efek-efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali
Securities purchased under
Tagihan Akseptasi
Tagihan derivatif
11.659
Kredit
Aset lain-lain
600.260
-
Jumlah aset keuangan
611.919
48.291
123.306
-
-
-
-
4.530.725
317.471
351.910
-
669.380
Acceptances receivable
81.193
105.446
-
369.895
Derivatives receivable
4.557.533
3.593.033
-
-
-
175
7.365
-
-
-
-
-
27.503
35.766
251.750
315.019
4.605.824
3.716.339
1.069.762
1.197.264
5.079.161
1.389.388
493.297
259.115
18.422.068
8.758.366
1.888.165
-
1.351.388
59.971
-
-
115
Liabilitas keuangan
-
-
-
2.341.777
Simpanan dari bank lain
-
-
-
680.361
Liabilitas akseptasi
-
Liabilitas derivatif
12.448
Total financial assets
387.070
-
5.641.301
-
680.476
Deposits from other banks
-
-
-
317.471
351.909
-
669.380
Acceptances payable
-
-
-
32.743
64.238
-
839.986
Derivatives payable
-
2.963.950
-
-
-
-
-
-
2.963.950
Pinjaman subordinasi
-
-
673.625
-
-
-
-
-
-
673.625
Liabilitas lain-lain
-
-
-
-
-
-
3.981.062
3.022.138
1.888.165
12.448
387.070
Suku bunga variabel/Variable interest rate
Sampai dengan
1 bulan/
1-12 bulan/
>1 tahun/
1 month or less
1-12 months
>1 year
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Rp Million
-
-
9.763
3.484.718
124.757
3.675.527
-
3.494.481
3.800.284
334.765
294.568
-
-
1.233.133
1.723.125
2.956.258
1.878.457
1.878.457
464.269
344.625
808.894
-
-
204.969
89.599
334.765
-
-
31 Desember/December 31, 2015
Suku bunga tetap/Fixed interest rate
Sampai dengan
1 bulan/
1-12 bulan/
>1 tahun/
1 month or less
1-12 months
>1 year
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Rp Million
-
-
Deposits
343.487
-
Jumlah liabilitas keuangan
3.
Other assets
-
Pinjaman yang diterima
Liabilitas keuangan
Simpanan
Simpanan pada bank lain
Liabilitas derivatif
Pinjaman yang diterima
Pinjaman subordinasi
Liabilitas lain-lain
Jumlah liabilitas keuangan
Loans
Financial liabilities
Simpanan
Aset keuangan
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia
Efek-efek
Efek-efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali
Tagihan derivatif
Kredit
Biaya dibayar dimuka dan
aset lain-lain
Jumlah aset keuangan
agreement to resell
-
277.172
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing
3.
539.965
4.530.725
16.098.399
Other liabilities
Total financial liabilites
Jumlah /
Total
Rp Juta/
Rp Million
26.315
193
12.292
4.643
2.881.824
523.884
7.165.491
3.375.472
23.532
572.998
16.692
43.200
3.986
20.921
44.210
12.893.627
-
912.303
953.405
28.747
20.000
2.488.913
2.488.913
3.087.932
953.405
1.793.484
1.723.125
344.625
3.009.053
10.911.624
Financial liabilities
Deposits
Deposits from other banks
Derivatives payable
Borrowings
Subordinated loan
Other liabilities
Total financial liabilites
2.488.913
-
277.172
1.736.826
Subordinated loan
15.992
410
392.911
-
4.629.681
Financial assets
Cash
Demand deposits with Bank Indonesia
Demand deposits with other banks
Placements with Bank Indonesia
Securities
Securities purchased under
agreement to resell
Derivatives receivable
Loans
Prepaid expenses and
other assets
Total financial assets
886.559
956.938
4.530.725
6
414.297
118.761
564.027
-
63.847
Tanpa suku bunga/Non-interest bearing
Sampai dengan
1 bulan/
1-12 bulan/
>1 tahun/
1 month or less
1-12 months
>1 year
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Juta/
Rp Million
Rp Million
Rp Million
-
-
35.109
Borrowings
-
-
-
-
81.794
1.976.249
6
414.297
118.761
204.969
1.540.185
-
67.335
438.346
525.681
Foreign Exchange Risk
Risiko mata uang Bank pada umumnya timbul dari
produk-produk nilai tukar mata uang asing
terhadap klien perusahaan dan komersial di pasar
pertukaran mata uang asing antar bank.
The Bank’s currency risk arises primarily from the
provision of foreign currency exchange rate products
to corporate and commercial clients in the interbank
foreign currency exchange market.
Kegiatan perdagangan meliputi transaksi nilai
tukar mata uang asing (spot) dan kontrak
berjangka mata uang asing (forward), swap mata
uang asing, opsi mata uang asing dan pinjaman
serta deposito dalam mata uang asing.
Trading activities include spot and forward foreign
currency transactions, foreign currency swaps,
options and foreign currency denominated loans and
deposits.
Risiko mata uang dimonitor dan dilaporkan setiap
hari untuk memastikan bahwa pergerakan nilai
tukar mata uang asing yang memburuk tetap
terkendali dalam batas-batas yang telah
ditentukan.
Currency risk is monitored and reported daily to
ensure that exposure to adverse foreign currency
exchange rate movements is maintained within
predefined limits.
- 75 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Tabel dibawah menggambarkan posisi mata uang
asing atas aset dan liabilitas moneter yang tidak
diperdagangkan pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 dimana Bank memiliki risiko yang
signifikan terhadap arus kas masa depan. Analisis
tersebut menghitung pengaruh dari pergerakan
wajar mata uang asing yang memungkinkan
terhadap Rupiah, dengan seluruh variabel lain
dianggap konstan, terhadap laporan laba-rugi dan
penghasilan komprehensif lain (akibat adanya
perubahan aset dan liabilitas moneter yang tidak
diperdagangkan yang sensitif terhadap nilai tukar).
Kenaikan
(penurunan)
dalam basis poin/
Increase (decrease)
in basis point
Mata uang
Dollar Amerika Serikat
Euro
Dollar Singapura
The table below indicates the foreign currencies
position of non-trading monetary assets and
liabilities as of December 31, 2016 and 2015 which
the Bank has significant exposure against its
forecast cash flows. The analysis calculates the
effect of a reasonably possible movement of the
currency rate against the Indonesian Rupiah, with
all variables held constant, on the statements of
comprehensive income (due to change of currency
sensitive non-trading monetary assets and
liabilities).
Sensitivitas dalam laporan laba rugi/
Sensitivity of profit (loss)
2016
2015
100/(100)
100/(100)
100/(100)
9.361/(9.361)
1.419/(1.419)
23/(23)
Berdasarkan
Peraturan
Bank
Indonesia
No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan
perubahannya,
Peraturan
Bank
Indonesia
No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004,
No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005,
No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010, dan
No. 14/5/PBI/2012 tanggal 8 Juni 2012, bank-bank
diwajibkan untuk memelihara posisi devisa
netonya setinggi-tingginya 20% dari modal.
Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, “posisi
devisa neto” merupakan penjumlahan dari nilai
absolut atas selisih bersih aset dan liabilitas untuk
setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan
dan liabilitas, berupa komitmen dan kontinjensi di
rekening administratif, untuk setiap mata uang,
yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.
- 76 -
2.175/(2.175)
1.719/(1.719)
4/(4)
Currencies
US Dollar
Euro
Singapore Dollar
Based
on
Bank
Indonesia
Regulation
No.5/13/PBI/2003 on July 17, 2003 and its
amendments,
Bank
Indonesia
Regulation
No. 6/20/PBI/2004
on
July
15,
2004,
No. 7/37/PBI/2005 on September 30, 2005,
No. 12/10/PBI/2010 on July 1, 2010, and
No. 14/5/PBI/2012 on June 8, 2012, banks are
obliged to maintain maximum NOP at 20% of total
capital. Under Bank Indonesia guidelines, “net open
position” means the sum of the absolute value of the
net difference between asset and liability balances
for each foreign currency, and the net differences
between claims and liabilities, in the form both
commitments and contingencies in administrative
accounts, for each foreign currency, which are stated
in Rupiah.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
The following table shows the Bank’s Net Open
Position (NOP):
Berikut ini disajikan rincian Posisi Devisa Neto
Bank (PDN):
Mata Uang
Dollar Amerika Serikat
Euro
Dollar Singapura
Poundsterling Inggris
Y en Jepang
Dollar Australia
Franc Swiss
Dollar Hong Kong
Bath Thailand
Y uan Cina
Jumlah
31 Desember/December 31, 2016
Liabilitas dan liabilitas
Aset dan tagihan komitmen
komitmen dan
dan kontinjensi/
kontinjensi/Liabilities,
Assets, commitment and
commitment and contingent
contingent receivables
liabilities
Mata uang
Mata uang
asing (nilai
asing (nilai
penuh)/
Ekuiv alen
penuh)/
Ekuiv alen
Foreign
dalam Rp Juta/
Foreign
dalam Rp Juta/
currencies
Equivalent
currencies
Equivalent
(full amount)
in Rp Million
(full amount)
in Rp Million
Posisi Dev isa Bersih absolut/
Net Open Position absolute
Mata uang
asing (nilai
penuh)/
Ekuiv alen
Foreign
dalam Rp Juta/
currencies
Equivalent
(full amount)
in Rp Million
1.418.859.570
81.290.597
35.632.590
19.115.586
1.152.356
331.808
963.648.313
82.195.586
35.316.895
19.254.839
1.165.185
328.868
455.211.257
904.989
315.695
139.253
12.829
2.940
110.696
24.283.572
128.110
732
31.490
1.028.756
358.011
1.833
2.794
1.246
10
55
387
694
20.606.769
89.741
23.967.890
5.803
163.534
979.486
332.203
1.486
2.758
56
284
368
644
20.754.488
20.955
315.682
122.307
732
132.044
49.270
25.808
347
36
1.190
10
229
19
50
156.903
Jumlah Modal
2.523.541
Persentase PDN
terhadap modal
Mata Uang
Dollar Amerika Serikat
Euro
Dollar Singapura
Poundsterling Inggris
Y en Jepang
Dollar Australia
Franc Swiss
Dollar Hong Kong
Y uan Cina
Jumlah
6,22%
31 Desember/December 31, 2015
Liabilitas dan liabilitas
Aset dan tagihan komitmen
komitmen dan
dan kontinjensi/
kontinjensi/Liabilities,
Assets, commitment and
commitment and contingent
contingent receivables
liabilities
Mata uang
Mata uang
asing (nilai
asing (nilai
penuh)/
Ekuiv alen
penuh)/
Ekuiv alen
Foreign
dalam Rp Juta/
Foreign
dalam Rp Juta/
currencies
Equivalent
currencies
Equivalent
(full amount)
in Rp Million
(full amount)
in Rp Million
1.210.683.530
33.993.785
5.208.583
16.689.272
511.833
50.830
1.212.270.737
35.413.554
5.051.920
181
782.228
19.080
445
59.772
701
4
90
192
6
106
1
17.252.334
97
2.000
4.857
135.667
-
Jumlah Modal
Posisi Dev isa Bersih absolut/
Net Open Position absolute
Mata uang
asing (nilai
penuh)/
Ekuiv alen
Foreign
dalam Rp Juta/
currencies
Equivalent
(full amount)
in Rp Million
16.711.152
533.210
49.301
1.587.207
1.419.769
156.663
21.880
21.377
1.529
2
84
780.228
14.223
445
758.985
701
2
90
143
6
135
1
45.163
49
241
17.293.955
2.220.392
Persentase PDN
terhadap modal
2,03%
Batas nilai (absolut) PDN dengan menggunakan
modal akhir tahun pada tanggal 31 Desember
2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing
sebesar Rp 504.708 juta dan Rp 444.078 juta.
PDN Bank tidak melampaui batas nilai (absolut)
yang diperkenankan oleh Bank Indonesia.
- 77 -
Currencies
U.S. Dollar
Euro
Singapore Dollar
Great Britain
Poundsterling
Japanese Y en
Australian Dollar
Swiss Franc
Hong Kong Dollar
Thailand Bath
Chinese Y uan
Total
Total Capital
Percentage of NOP
to capital
Currencies
U.S. Dollar
Euro
Singapore Dollar
Great Britain
Poundsterling
Japanese Y en
Australian Dollar
Swiss Franc
Hong Kong Dollar
Chinese Y uan
Total
Total Capital
Percentage of NOP
to capital
The (absolute) value of NOP as of December 31,
2016 and December 31, 2015 using capital at the
end of the year amounting to Rp 504,708 million
and Rp 444,078 million, respectively. NOP of the
Bank did not exceed the maximum (absolute) limit
permitted by Bank Indonesia.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
RISIKO LIKUIDITAS
LIQUIDITY RISK
Sumber dan jatuh tempo deposito diatur dan dilaporkan
setiap hari untuk menghindari berlebihnya konsentrasi
dana dan penahanan aset yang lancar di tingkat
tertentu untuk menjaga tingkat likuiditas secara terus
menerus.
The source and maturity of deposits are managed and
reported daily to avoid undue concentrations of funding
and also to hold appropriate levels of liquid assets in
order to maintain a prudent level of liquidity at all times.
Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui
analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasiorasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio
dari aset likuid terhadap liabilitas lancar. Pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015, rasio dari aset likuid
terhadap liabilitas lancar adalah sebagai berikut:
The Bank measures and monitors liquidity risk through
analysis of liquidity gap and liquidity ratios. One of the
liquidity ratios is liquid assets to liquid liabilities. As of
December 31, 2016 and 2015, the ratios were as shown
below:
2016
Rp Juta/
Rp Million
2015
Rp Juta/
Rp Million
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia
Efek-efek
Jumlah aset likuid bersih
822.512
140.709
1.069.762
1.745.700
3.778.683
6
414.297
118.761
204.969
1.540.185
2.278.218
Cash
Demand deposits w ith Bank Indonesia
Demand deposits w ith other banks
Placements w ith Bank Indonesia
Securities
Total net liquid assets
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Jumlah liabilitas lancar
5.641.301
680.476
6.321.777
3.087.932
953.405
4.041.337
Deposits
Deposits from other banks
Total liquid liabilities
Rasio lancar
59,77%
56,37%
Tabel berikut merupakan rincian sisa jatuh tempo
kontrak untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan
periode pembayaran yang disepakati. Tabel telah
disusun berdasarkan arus kas tidak terdiskonto dari
liabilitas keuangan berdasarkan tanggal awal di mana
Bank harus melakukan pembayaran. Tabel ini
mencakup arus kas bunga dan pokok. Apabila arus kas
bunga menggunakan tingkat bunga mengambang,
maka jumlah tidak terdiskonto berasal dari kurva suku
bunga pada akhir periode pelaporan. Jatuh tempo
kontrak didasarkan pada tanggal awal di mana Bank
melakukan pembayaran.
Liquidity ratio
The following tables detail the Bank’s remaining
contractual maturity for its non-derivative financial
liabilities with agreed repayment periods. The table has
been drawn up based on the undiscounted cash flows
of financial liabilities based on earliest date on which the
Bank is required to pay. The table includes both interest
and principle cash flow. To the extent that interest flows
are floating rate, the undiscounted amount is derived
from interest rate curves at the end of the reporting
period. The contractual maturity is based on the earliest
date on which the Bank is required to pay.
31 Desember/December 31, 2016
Sampai dengan
1 bulan/
1 month
or less
Rp Juta/
Rp Million
Tanpa bunga
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Liabilitas lain-lain
Instrumen tingkat bunga variabel
Pinjaman yang diterima
Pinjaman subordinasi
1.351.388
115
35.109
2.243
-
1-3 bulan/
1-3 months
Rp Juta/
Rp Million
5.766
10.152
1.017.692
-
3-6 bulan/
3-6 months
Rp Juta/
Rp Million
6-12 bulan/
6-12 months
Rp Juta/
Rp Million
> 12 bulan/
> 12 months
Rp Juta/
Rp Million
6.537
44.730
4.530.725
1.411.359
115
4.629.681
Non-interest bearing
Deposits
Deposits from other banks
Other liabilities
7.760
284.060
-
1.685.735
673.880
2.997.490
673.880
Variable interest rate instruments
Borrow ings
Subordinated loans
4.231.699
701.411
Fixed interest rate instruments
Deposits
Deposits from other banks
47.668
8.965
-
Instrumen tingkat bunga tetap
Simpanan
Simpanan dari bank lain
2.342.566
701.411
1.888.133
-
1
999
-
Jumlah
4.432.832
2.921.743
64.394
336.326
- 78 -
-
6.890.340
Jumlah/
Total
Rp Juta/
Rp Million
14.645.635
Total
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
31 Desember/December 31, 2015
Sampai dengan
1 bulan/
1 month
or less
Rp Juta/
Rp Million
1-3 bulan/
1-3 months
Rp Juta/
Rp Million
3-6 bulan/
3-6 months
Rp Juta/
Rp Million
Tanpa bunga
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Liabilitas lain-lain
912.303
70.930
81.794
20.000
1.195
-
Instrumen tingkat bunga variabel
Simpanan dari Bank lain
Pinjaman yang diterima
Pinjaman subordinasi
401.668
491
-
-
-
9.242
2.640
3.955
-
-
Instrumen tingkat bunga tetap
Simpanan
Simpanan dari bank lain
2.648.867
492.806
428.713
-
-
Jumlah
4.608.859
452.548
13.197
6-12 bulan/
6-12 months
Rp Juta/
Rp Million
> 12 bulan/
> 12 months
Rp Juta/
Rp Million
34.998
2.881.824
932.303
70.930
3.009.053
Non-interest bearing
Deposits
Deposits from other banks
Other liabilities
702.034
-
1.049.442
344.739
401.668
1.758.562
344.739
Variable interest rate instruments
Deposits from other Banks
Borrow ings
Subordinated loans
3.077.580
492.806
Fixed interest rate instruments
Deposits
Deposits from other banks
-
-
737.032
4.276.005
Jumlah/
Total
Rp Juta/
Rp Million
10.087.641
Total
The following tables detail the Bank’s liquidity analysis
for its derivative financial instruments. The table has
been drawn up based on the undiscounted contractual
net cash inflows and outflows on derivative instruments
that settle on a net basis, and the undiscounted gross
inflows and outflows on those derivatives that require
gross settlement. When the amount payable or
receivable is not fixed, the amount disclosed has been
determined by reference to the projected interest rates
as illustrated by the yield curves at the end of the
reporting period.
Tabel berikut merinci analisis likuiditas Bank untuk
instrumen derivatif keuangan. Tabel telah disusun
berdasarkan arus kas masuk dan arus kas keluar
bersih kontraktual tidak didiskontokan dari instrumen
derivatif yang diselesaikan secara neto dan arus masuk
dan arus kas keluar bruto tidak didiskontokan atas
derivatif tersebut yang mengharuskan penyelesaian
secara bruto. Ketika jumlah utang atau piutang tidak
tetap, jumlah yang diungkapkan telah ditentukan
dengan mengacu pada suku bunga diproyeksikan
seperti yang digambarkan oleh kurva yield pada akhir
periode pelaporan.
31 Desember/December 31 , 2016
Penyelesaian bersih
Sw ap suku bunga
Sampai dengan
1 bulan/
1 month
or less
Rp Juta/
Rp Million
1-3 bulan/
1-3 months
Rp Juta/
Rp Million
-
-
3-6 bulan/
3-6 months
Rp Juta/
Rp Million
10
6-12 bulan/
6-12 months
Rp Juta/
Rp Million
> 12 bulan/
> 12 months
Rp Juta/
Rp Million
80.306
216.578
Penyelesaian kotor
Sw ap antar mata uang
Kontrak berjangka
Sw ap mata uang asing
1.221
9.894
(58.343)
9.064
2.823
(39.989)
215
3.991
(7.207)
249.186
(4.485)
3.657
Jumlah
(47.228)
(28.101)
(2.992)
328.664
3.603
220.181
Jumlah/
Total
Rp Juta/
Rp Million
296.894
263.290
12.222
(101.882)
470.524
Net settled
Interest rate sw ap
Gross settled
Cross currency sw ap
Forw ard
Foreign currency sw ap
Total
31 Desember/December 31 , 2015
Sampai dengan
1 bulan/
1 month
or less
Rp Juta/
Rp Million
Penyelesaian bersih
Sw ap suku bunga
Penyelesaian kotor
Sw ap antar mata uang
Kontrak berjangka
Sw ap mata uang asing
Jumlah
(59)
1-3 bulan/
1-3 months
Rp Juta/
Rp Million
38
3-6 bulan/
3-6 months
Rp Juta/
Rp Million
20.044
6-12 bulan/
6-12 months
Rp Juta/
Rp Million
(1)
> 12 bulan/
> 12 months
Rp Juta/
Rp Million
348.482
368.504
Net settled
Interest rate sw ap
859.678
(42.094)
83.576
Gross settled
Cross currency sw ap
Forw ard
Foreign currency sw ap
(9.674)
(6.893)
19.647
28.937
(2.881)
49.909
124.540
(4.125)
14.020
165.989
(15.902)
-
549.886
(12.293)
-
3.021
76.003
154.479
150.086
886.075
- 79 -
Jumlah/
Total
Rp Juta/
Rp Million
1.269.664
Total
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Analisis Perbedaan Jatuh Tempo
Maturity Mismatch Analysis
Tabel di bawah ini menyajikan analisis perbedaan
jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan Bank pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, berdasarkan
jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo
kontrak dan asumsi perilaku (behavioral assumptions):
The table below shows the maturity mismatch analysis
as of December 31, 2016 and 2015, based on maturity
and behavioral assumptions:
31 Desember/December 31, 2016
Aset
Tanpa bunga
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Tagihan Akseptasi
Tagihan derivatif
Kredit
Aset lain-lain
Suku bunga variabel
Tagihan derivatif
Kredit
Suku bunga tetap
Penempatan pada Bank Indonesia
Efek-efek
Efek-efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali
Jumlah aset keuangan
Liabilitas
Tanpa bunga
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Liabilitas Akseptasi
Liabilitas derivatif
Liabilitas lain-lain
Suku bunga variabel
Liabilitas derivatif
Pinjaman Subordinasi
Pinjaman yang diterima
Suku bunga tetap
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Jumlah liabilitas keuangan
Selisih
Sampai
dengan
1 bulan/
1 month
1 - 3 bulan/
3 - 6 bulan/
6 - 12 bulan/
> 12 bulan/
or less
Rp Juta/
Rp Million
1 - 3 months
Rp Juta/
Rp Million
3 - 6 months
Rp Juta/
Rp Million
6 - 12 months
Rp Juta/
Rp Million
> 12 months
Rp Juta/
Rp Million
Jumlah/
Total
Rp Juta/
Rp Million
822.512
140.709
317.470
81.193
27.503
72.687
56.691
15
22.363
279.223
29.444
60
13.333
19.311
100
70
7.365
251.750
822.512
140.709
669.380
186.639
7.540
315.019
11.659
600.260
1.043.345
40.192
292.026
8.099
3.222.162
123.306
3.593.033
183.256
8.750.826
1.069.762
-
100.750
10.056
235.029
1.399.865
1.069.762
1.745.700
-
851.429
3.679.296
4.530.725
4.336.200
9.054.615
18.422.068
3.071.068
1.295.851
664.334
1.351.388
115
317.471
32.743
35.109
5.766
72.686
19.526
10.152
47.668
279.223
26.227
8.965
6.537
18.485
44.730
4.530.725
1.411.359
115
669.380
96.981
4.629.681
12.448
-
9.064
-
40.416
-
337.590
-
343.487
673.625
2.963.950
743.005
673.625
2.963.950
2.341.777
680.361
1.887.167
-
4.771.412
2.004.361
402.499
408.340
8.511.787
16.098.399
(1.700.344)
(708.510)
261.835
3.927.860
542.828
2.323.669
-
- 80 -
998
-
-
4.229.942
680.361
Assets
Non-interest bearing
Cash
Demand deposits with Bank Indonesia
Demand deposits with other banks
Acceptances receivable
Derivatives receivable
Loans
Other assets
Variable interest rate
Derivative receivables
Loans
Fixed interest rate
Placements with Bank Indonesia
Securities
Securities purchased under
agreements to resell
Total financial assets
Liabilities
Non-interest bearing
Deposits
Deposits from other banks
Acceptances payable
Derivative payables
Other liabilities
Variable interest rate
Derivatives payable
Subordinated loan
Borrowings
Fixed interest rate
Deposits
Deposits from other banks
Total financial liabilities
Difference
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
31 Desember/December 31, 2015
Aset
Tanpa bunga
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Tagihan derivatif
Kredit
Biaya dibayar muka dan
aset lain-lain
Suku bunga variabel
Tagihan derivatif
Kredit
Suku bunga tetap
Penempatan pada Bank Indonesia
Efek-efek
Efek-efek yang dibeli denagn
janji dijual kembali
Jumlah aset keuangan
Liabilitas
Tanpa bunga
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Liabilitas derivatif
Liabilitas lain-lain
Suku bunga variabel
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Liabilitas derivatif
Pinjaman Subordinasi
Pinjaman yang diterima
Suku bunga tetap
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Jumlah liabilitas keuangan
Selisih
Sampai
dengan
1 bulan/
1 month
1 - 3 bulan/
3 - 6 bulan/
6 - 12 bulan/
> 12 bulan/
or less
Rp Juta/
Rp Million
1 - 3 months
Rp Juta/
Rp Million
3 - 6 months
Rp Juta/
Rp Million
6 - 12 months
Rp Juta/
Rp Million
> 12 months
Rp Juta/
Rp Million
6
414.297
118.761
15.992
410
5.077
70
5.333
9
23.532
13.342
3.146
204
3.986
44.210
9.763
1.039.448
87.347
666.877
10.249
525.608
27.161
1.281.209
334.765
3.647.103
469.285
7.160.245
204.969
89.599
100.387
115.875
347.765
886.559
204.969
1.540.185
2.488.913
2.881.824
7.378.261
12.893.627
1.916.777
-
Total
Rp Juta/
Rp Million
15.905
114
-
-
Jumlah/
873.100
392.911
-
1.053.131
1.672.358
-
12.292
4.643
6
414.297
118.761
54.599
5.246
817.260
70.930
28.747
81.794
20.000
52.105
1.195
15.226
9.242
95.043
400.000
-
116.287
-
154.833
-
1.878.457
482.475
277.172
-
3.854.706
466.759
179.301
228.151
6.182.707
10.911.624
(1.937.929)
406.341
873.830
1.444.207
1.195.554
1.982.003
-
4
34.998
2.881.824
837.260
70.930
96.082
3.009.053
193.149
-
1.233.133
344.625
1.723.125
95.043
400.000
1.697.402
344.625
1.723.125
-
-
2.155.629
482.475
Assets
Non-interest bearing
Cash
Demand deposits with Bank Indonesia
Demand deposits with other banks
Derivative receivables
Loans
Prepaid expenses and other assets
Variable interest rate
Derivative receivables
Loans
Fixed interest rate
Placements with Bank Indonesia
Securities
Securities purchased under
agreements to resell
Total financial assets
Liabilities
Non-interest bearing
Deposits
Deposits from other banks
Derivative payables
Other liabilities
Variable interest rate
Deposits
Deposits from other banks
Derivative payables
Subordinated loan
Borrowings
Fixed interest rate
Deposits
Deposits from other banks
Total financial liabilities
Difference
Giro dapat ditarik setiap waktu, sedangkan deposito
berjangka dapat ditarik pada tanggal jatuh tempo yang
sebagian besar akan jatuh tempo dalam 30 hari.
Namun demikian, pada kenyataannya, sebagian dari
giro dan deposito berjangka seringkali disimpan untuk
jangka waktu yang lama tanpa penarikan (contohnya
deposito berjangka yang diperpanjang). Sebagai
bagian dari strategi bisnis, Bank telah melakukan
langkah-langkah untuk mempertahankan nasabahnya
dan menarik nasabah baru untuk meningkatkan
pertumbuhan simpanannya.
Demand deposits can be withdrawn at any time, while
time deposits may be withdrawn on the specified
maturity dates, which are mostly 30 days. However, in
reality, certain percentages of these demands and time
deposits are often maintained for long periods without
withdrawal (e.g. time deposits are rolled over). As part
of the business strategy, the Bank has measured in
place to maintain its existing depositors and attract new
depositors to promote the growth of its deposit liabilities.
RISIKO OPERASIONAL
OPERATIONAL RISK
Risiko operasional adalah risiko kerugian karena
sistem dan pengendalian yang tidak memadai,
kesalahan manusia atau kegagalan manajemen.
Termasuk didalamnya adalah bencana alam,
kegagalan sistem, risiko asuransi, risiko manajemen
dana, risiko kendali operasi, penyelewengan dan
ketidakpatuhan terhadap peraturan dan perundangundangan.
Operational risk is the risk of losses as a result of
inadequate systems and controls, human error or
management failure. It includes the threat of natural
disasters, systems failure, insurance risk, funds
management risk, custodial operations risk, fraud and
non-compliance with legislation and regulations.
- 81 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Kerangka kerja yang sistematis diterapkan untuk
memastikan risiko operasional dapat diidentifikasi dan
dikendalikan.
Termasuk
didalamnya
adalah
bermacam-macam pengendalian kebijakan yang telah
diformalkan, prosedur yang didokumentasikan, praktik
usaha dan pengawasan kepatuhan. Kendali-kendali
tersebut akan ditinjau kembali dan disempurnakan
secara berkala.
A systematic framework is in place to ensure
operational risk is identified and controlled. This
encompasses a variety of controls including formal
policies, documented procedures, business practices
and compliance monitoring. These controls are subject
to frequent review and improvement.
RISIKO HUKUM
LEGAL RISK
Risiko hukum merupakan risiko yang disebabkan oleh
adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain
disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan
peraturan perundang-undangan yang mendukung atau
kelemahan pengikatan seperti tidak dipenuhinya syarat
sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak
sempurna.
Legal risks can be caused by weaknesses in the legal
aspects such as law suits, an absence of clear and
supportive laws, or weaknesses in contracts, claims or
collateral agreement.
Pengelolaan risiko hukum dilakukan untuk memastikan
agar seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha
Bank dengan pihak ketiga didasarkan pada aturan dan
persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank
dari segi hukum.
Legal risks are managed to ensure that all activities and
business relationships between the Bank and third
parties are based on rules and conditions that are
capable of protecting the Bank’s interests from a legal
perspective.
RISIKO STRATEJIK
STRATEGIC RISK
Risiko stratejik adalah risiko yang disebabkan adanya
penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak
tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat
atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan
eksternal. Bank mengelola risiko stratejik melalui
pemantauan terhadap realisasi rencana bisnis Bank.
Strategic risk is a risk caused by adoption and
implementation of an inappropriate strategy of the
Bank, inappropriate decision making in the business
affairs of the Bank or lack of responsiveness of the
Bank to external change. The Bank manages the
strategic risk through monitoring of the realization of the
Bank’s business plan.
Dalam pengelolaan kebijakan risiko stratejik, Bank
menyusun rencana stratejik dan rencana kerja
(business plan) sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dengan mempertimbangkan faktor eksternal yang
dapat
mempengaruhi
strategi
bisnis
Bank.
Pemantauan atas eksposur risiko ini dilakukan secara
periodik dengan cara membandingkan antara realisasi
dengan rencana bisnis yang telah ditetapkan.
In the strategic risk management policy, the Bank sets
the strategic plan and business plan according to the
prevailing regulation by considering the external factors
which might have impact to the Bank’s business
strategy. The monitoring of the risks exposures are
done periodically by comparing the business realization
with stated Bank’s business plan.
RISIKO KEPATUHAN
COMPLIANCE RISK
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang timbul ketika
Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan
peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain
yang berlaku. Risiko kepatuhan, jika tidak dikelola
dengan baik, berpotensi pada pengenaan denda,
hukuman atau rusaknya reputasi.
Compliance risk is the risk when the Bank does not
comply or implement law and regulations and other
policies applied. If compliance risk is not managed well,
it will potentially lead to penalty charges, punishment or
reputation damage.
Bank secara aktif melakukan penilaian terhadap
kebijakan Pedoman dan Prosedur Internal untuk
memastikan bahwa seluruh peraturan eksternal telah
diakomodasi sedemikian rupa dan selanjutnya untuk
dipatuhi dalam pelaksanaannya.
The Bank actively assesses the Bank’s Internal
Guidelines and Procedures to ensure that all external
regulations
have
been
accommodated
and
implemented.
- 82 -
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
37.
PT BANK BNP PARIBAS INDONESIA
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED – Continued
Dalam menilai dan mengevaluasi manajemen risiko,
Dewan Direksi telah memberlakukan pendekatan riskbased bank rating (RBBR) yang diterapkan oleh Bank
Indonesia
dalam
menilai
kesehatan
umum
menyeluruh bank di Indonesia.
In assessing and evaluating risk management, the
Board of Directors has enacted risked-based bank
rating approach as applied by Bank Indonesia in
assessing the overall general soundness of banks in
Indonesia.
Bank memiliki Rasio Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum (KPMM) jauh di atas persyaratan minimum
Bank Indonesia sebesar 8,00%. Tidak terdapat kasus
pelanggaran dan sanksi terhadap batas maksimum
pemberian kredit.
The Banks has Capital Adequacy Ratio (CAR) that is
well above Bank Indonesia's minimum requirement of
8.00%. There were no cases of violations and sanctions
against legal lending limit.
RISIKO REPUTASI
REPUTATION RISK
Risiko reputasi adalah risiko yang ada atau akan ada
terhadap nilai pemegang saham yang timbul dari
pandangan buruk termasuk publisitas negatif.
Reputational risk is the risk that exists or will exist
against shareholder value arising from the poor outlook
including a negative publicity.
Bank menindaklanjuti seluruh keluhan nasabah dan
akan selalu berusaha menanganinya secara tepat
waktu. Tidak terdapat kasus publikasi negatif. Karena
itu, risiko yang mungkin timbul dari tingkat Grup BNP
Paribas yang berdampak langsung atau tidak
langsung pada reputasi Bank adalah rendah.
The Bank follows up on any customer complaints and
tries to resolve them in a timely manner. There were no
cases of negative publicity. Also, the possibility of risk
that may arise from the BNP Paribas Group level which
may have direct or indirect impact on the Bank’s
reputation is low.
Bank menerapkan pengendalian yang kuat bagi
pelaksanaan strategi dan kebijakan risiko reputasi.
Bank menjalankan secara cermat prosedur dan
kebijakan tertulis yang sesuai dengan prinsip
transparansi dan peningkatan mutu pelayanan kepada
para nasabah dan pihak-pihak berkepentingan lain
dalam pengendalian risiko reputasi.
The Bank implements strong controls for the
implementation of strategies and policies for
reputational risk. The Bank runs carefully written
policies and procedures which are in accordance with
the principles of transparency and improvement of
service quality to customers and other interested
parties in risk control reputation.
Bank berupaya untuk meningkatkan kepatuhan
terhadap ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku
dan bertekad untuk mengambil tindakan segera dalam
menyelesaikan setiap keluhan nasabah dan tindakantindakan hukum yang dapat meningkatkan eksposur
risiko reputasi.
The Bank seeks to improve adherence to legal
provisions that apply and are determined to take
immediate action in resolving any customer complaints
and legal actions that can increase reputation risk
exposure.
Salah satu bentuk mitigasi atas risiko reputasi adalah
dengan melakukan penilaian atau pemeringkatan atas
kemampuan pemenuhan komitmen keuangan jangka
panjang. Pada tahun 2015, Bank telah meminta
PT PEFINDO sebagai Perusahaan pemeringkat yang
terakreditasi oleh Bank Indonesia (Bank Sentral) untuk
melakukan pemeringkatan tersebut. Pada tanggal
22 Februari 2016, Bank telah menerima hasil
pemeringkatan AAA untuk periode 22 Februari 2016
sampai dengan 1 Februari 2017.
A mitigation of reputation risk is to conduct assessment
or ratings on the Bank’s ability to fulfill long-term
financial commitments. In 2015, the Bank has
appointed PT PEFINDO as a rating agency accredited
by Bank Indonesia (Central Bank) to do the ratings. On
February 22, 2016, the Bank has received the rating
result as AAA for the period February 22, 2016 to
February 1, 2017.
TANGGUNG
JAWAB
MANAJEMEN
PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN
DAN
37.
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan
dari halaman 1 sampai dengan 83 merupakan
tanggungjawab manajemen dan telah disetujui oleh
Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 29 Maret 2017.
*********
- 83 -
MANAGEMENT’S
APPROVAL
TO
STATEMENTS
RESPONSIBILITY
AND
ISSUE
THE
FINANCIAL
The preparation and fair presentation of the financial
statements on pages 1 to 83 were the responsibilities
of the management, and were approved and
authorized for issue by the Directors on March 29,
2017.
Download