II. DASAR TEORI Setiap benda (obyek) di lingkungan manusia

advertisement
II. DASAR TEORI
Setiap benda (obyek) di lingkungan manusia memiliki bentuk, ukuran, dan ciri-ciri. Untuk
mengenali suatu obyek, maka kita harus tahu ciri-cirinya sehingga kita dapat membedakan suatu
obyek dengan obyek lainnya. Misalnya kata “meja”, walaupun setiap meja memiliki bentuk dan
ukuran berbeda tapi tetap ada kesamaan antara semua meja yang membedakan meja dari kursi,
pintu dari jendela dan obyek lainnya.
Konsep
Definisi konsep menurut Ausubel, Novak dan Hanessian, konsep adalah benda, peristiwa situasi
atau ciri-ciri yang memiliki ciri khas yang terwakili dalam setiap budaya atau oleh suatu tanda
atau lambang.
Menurut Berg, konsep merupakan abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah
komunikasi antar manusia dan memungkinkan manusia berpikir.
Konsepsi
Tafsiran perorangan terhadap banyak konsep berbeda-beda. Tafsiran konsep oleh seseorang
inilah yang disebut konsepsi. Dari banyak penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa manusia
sudah mempunyai konsepsi mengenai konsep-konsep fisika sebelum mereka mengikuti pelajaran
fisika. Konsep ini disebut prakonsepsi.
Dalam penelitian Driver tentang konsepsi siswa mengenai berbagai objek dan peristiwa
menunjukkan ciri umum pemahaman siswa antara lain sebagai berikut: Pemikiran siswa bersifat
personal artinya setiap siswa mempunyai konsepsi tentang berbagai hal secara berbeda. Ide-ide
siswa tampak tidak koheren artinya siswa sering kali mempunyai beberapa konsepsi yang
berbeda tentang suatu hal. Ide siswa bersifat stabil, sering dijumpai bahwa sekalipun seorang
siswa telah mengikuti pelajaran dari guru, pemikiran siswa tidak berubah (stabil). Pemikiran
siswa juga banyak didominasi oleh persepsi dan hal-hal yang teramati secara langsung. Pusat
perhatian siswa terbatas, siswa hanya memperhatikan aspek-aspek tertentu saja dari suatu
peristiwa.
Peta konsep Elastisitas berdasarkan kajian buku
Fp
k
Elastisitas
x
EP
Elastisitas
Bila suatu pegas diberikan beban (w) maka pegas akan bertambah panjang (x) :
Gambar 1. Pegas dalam kondisi ditarik sejauh
maka berlaku hubungan :
...............................(1)
Keterangan :
F = gaya pegas (N)
k = konstanta pegas (N/m)
= pertambahan panjang pegas (m)
Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya yang bekerja pada pegas justru berlawanan dengan gaya yang kita berikan (misal : jika pegas kita tarik ke bawah maka menimbulkan gaya pegas ke
atas) dan bila hanya ditanya nilainya saja maka tanda negatif tersebut boleh tidak dicantumkan.
Bila pertambahan panjang pegas disebabkan oleh beban (w) yang digantungkan pada salah satu
ujungnya, maka berlaku hubungan :
Gaya (F) = Berat Beban (w)
Sedangkan berat beban tersebut dapat dicari dengan rumus :
..............................(2)
Keterangan :
w = berat beban (N)
m = massa beban (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Besarnya percepatan gravitasi biasanya = 10 m/s2 atau 9,8 m/s2. Biasanya dalam soal sudah didicantumkan dan seandainya belum maka biasanya percepatan gravitasi yang dipakai yang 10
m/s2.
Besar energi potensial pegas dapat dihitung dengan rumus :
..............................................(3)
Keterangan :
Ep = Energi potensial pegas (J)
k = konstanta pegas (N/m)
x = pertambahan panjang pegas (m)
Hubungan antara gaya dan pertambahan panjang dapat digambarkan dalam grafik sebagai
berikut :
F
Kemiringan / gradien grafik di samping menunjukkan
nilai konstanta pegas
k
Ep
∆x
Gambar 2. Grafik Energi potensial pegas
Download