Kontrol Mikrobia pada Bahan Pangan Mentah MIKROBIOLOGI PENGOLAHAN 2017 Fresh / Perishable Living cells (vegetables, fruits [citrus : pH 1.8 -2.2; solanaceae : pH 4.5 -5.0]) Non-living (meat, milk) FOODS Processed Faktor lingkungan yang mempengaruhi jumlah sel N N0 t g : jumlah sel akhir : jumlah sel awal : suhu : generation time FRUITS AND VEGETABLES Bacterial soft rot (Erwinia carotovora, Pseudomonas marginalis, Clostridium spp., Bacillus spp.) Alternaria Rot (Alternaria spp.) Blue mold rot (Penicillium digitarium) Anthracnose (Colletotrichum lindemuthianium ) Rhizopus rot Downy mildew (Phytophthora spp., Bremia spp.) Postharvest strawberry fruit decay caused by the fungi Penicillium spp. (circular blue and white molds) and Botrytis cinerea(fluffy gray mold) (A),Rhizopus stolonifer(B),Colletotrichum spp. (C), and Mucor spp. (D) Spoilage Characteristic Commodities Microorganisms Bacterial soft rot Bahan lembek, berbau masam Wortel, tomat Erwinia carotovora, Pseudomonas marginalis, Clostridium spp., Bacillus spp. Gray mold rot Miselium kapang abuabu anggur, kacang2an, bayam Botrytis cinerea, Botrytis spp. Rhizopus soft rot lunak, lembek, kapang berbentuk kapas-kecil berbintik hitam anggur, strawberi, alpukat Rhizopus sp., Rhizopus stolonifer Anthracnose Spot/bintik hitam Aprikot, alpukat, pisang Colletotrichum lindemuthianium (fungi) Alternaria rot Bintik coklat kehijauan / coklat hitam Alternaria spp. (fungi) Lemon, peach, tomat Spoilage Characteristic Commodities Microorganisms Blue mold rot spora kapang hiau kebiruan Anggur, bit, aprikot Penicillium digitarium Downey mildew kapang berwarna putih seperti wol sawi/lobak Phytophthora spp., Bremia spp., dll Watery soft rot Luka cokelat yang ditumbuhi miselia putih (berubah kehitaman seiring waktu), sering ditemukan berair seledri, kembang kol Sclerotinia sclerotiorum Busuk kapang hitam Massa spora hitam pekat Bawang, pir, peach Aspergillus niger wortel, bit, pir, kembang kol Alternaria, Ceratostomella, Physalospora Black rot Spoilage Characteristic Pink mold rot spora pink Commodities Microorganisms Trichothecium roseum Fusarium rot Wortel, bit, pisang Fusarium sp. Green mold rot tomat Cladosporium, Thichoderma Brown rot aprikot Sclerotinia spp. Monilia fructicola KONTROL PENYAKIT PASCA-PANEN Metode Bahan kimia Buah Sayur Deterjen, alkali, fungisida Garam (2.25 – 2.5%) Bio-control V Suhu tinggi Blanching Blanching Chilling Chilling Drying V V Irradiasi sinar gamma V V Suhu rendah Inhibition of blue mold rot infections in apple wounds treated with selected LAB. Values correspond to the severity of rot diameter compared to non-treated controls and are means of three replicates. Mean standard errors are represented by bars. DAGING Penyebab Kerusakan Enzimatis, Oksidasi Kimiawi, Aktivitas Mikrobia Kerusakan daging secara mikrobiologis • Daging : Kaya nutrisi (glukosa, asam amino, lipid), Aw 0.99 dan pH cenderung netral 5-7 • Kontaminasi mikrobia : Kontak dengan material usus, Metode penyembelihan Jarak waktu antara penyembelihan dan pendinginan Meat microbiological quality of New Zealand white rabbits. HS : halal slaughter without stunning. GK : gas stun-killing. Means with different letters differ significantly at p<0.05 Kerusakan Daging oleh Mikroorganisme Aerob Sensori Penyebab Mikroorganisme Lendir/slime di permukaan Produksi polisakarida oleh populasi bakteria pembusuk Pseudomonas, Acinetobacter, Alcaligenes, Moraxella, Streptococcus, Leuconostoc, Bacillus, Micrococcus. Perubahan warna daging Oksidasi pigmen akibat senyawa peroksida, hidrogen sulfida, etc. Lactobacillus, Leuconostoc Bau tengik Dekomposisi lemak Autoksidasi + Bakteri lipolitik Kerusakan Daging oleh Mikroorganisme Aerob Sensori Penyebab Mikroorganisme Bau asam Asam volatil (format, asetat, butirat, propionat) Actinomycetes (fungi) Berambut halus Miselia fungi Thamnidium chaetocladioides, Mucor inucedo, Rhizopus Bintik hitam Cladosporium herbarum Bintik putih Sporotrichum carnis, Geotrichum spp. Bintik hijau Penicillium expansum, P. asperulum Kerusakan Daging oleh Mikroorganisme Anaerob 1. Bau dan Rasa Masam (Souring) 2. Kebusukan (Putrefaction) 3. Bau Menyimpang (Taint) Kontrol mikrobia pada daging Sanitasi saat penyembelihan Penyimpanan suhu rendah (chilling/freezing) Penggunaan bahan kimia (nitrit, asam askorbat, asam benzoat, etc.) Pengemasan vakum IKAN Penyebab Kerusakan : autolisis, oksidasi, akitivitas Bakteri Reaksi autolisis ikan dan seafood, lebih cepat daripada daging Faktor Kerusakan : 1. Jenis ikan 2. Kondisi ikan ketika ditangkap 3. Jumlah kontaminan awal pada daging ikan 4. Suhu penyimpanan Ciri-Ciri Kerusakan Ikan • Warna memudar • Jumlah lendir di permukaan kulit meningkat terutama insang dan sirip • Mata menyusut dan tenggelam, pupil berkabut, kornea menjadi buram • Warna insang memudar, berubah dari merah pink kuning abu • Daging menjadi lembek, ditekan rusak • Daging mudah dilepas • Perubahan bau/aroma Bakteri Penyebab Kerusakan 1. Suhu 5-10oC Pseudomonas, Acinetobacter, Moraxella, Flavobacterium 2. Suhu > 10oC Micrococcus, Bacillus 3. Suhu kamar (± 25oC) Escherichia, Proteus, Serratia, Sarcina, Clostridium Ciri-Ciri Spesifik Ikan bau lumpur / rasa lumpur Streptomyces Warna ikan kuning kehijauan : Pseudomonas fluorescens Warna ikan kuning : Micrococcus Warna ikan merah/pink : Sarcina, Micrococcus, Bacillus, Kapang, Khamir Warna ikan coklat : khamir Sporogenous Kontaminan Ikan Olahan Ikan Asin bakteri halofilik (Micrococcus, dll) Ikan Asap kapang Kerang-kerangan Acinetobacter, Moraxella, Vibrio Tiram Pseudomonas, Acinetobacter, dll TELUR Selama masih berada di dalam tubuh induknya, normalnya komponen telur bebas kontaminan. Kontaminasi terjadi setelah telur mengalami kontak dengan dunia luar. Sumber Kontaminasi di Cangkang Induk ayam Sarang Air pencuci Penanganan/pengepakan, dll Jumlah total mikroba dari cangkang 102107 koloni Penyebab Kerusakan Telur Telur Segar ¨ Retak ¨ Bocor ¨ Buram/tidak mengkilat ¨ Bintik kotoran/darah ¨ Bintik terang pada kuning telur ¨ Noda daging Kerusakan Selama Penyimpanan Tidak disebabkan mikroorganisme ¨ penyusutan berat ¨ kantung udara tambah besar ¨ albumen menjadi encer ¨ kuning telur (yolk) berpindah posisi pada saat candling ¨ pH albumen tinggi (7-9) Disebabkan mikroorganisme ¨ kontaminasi cangkang ¨ penetrasi pori menembus membran cangkang ¨ tumbuh melalui membran yolk dan albumen ¨ tumbuh dalam albumen mencapai yolk Busuk Hijau (Green Rots) : Albumen menjadi encer, berserabut hijau, Yolk diselimuti bintik pink/putih mengeras, membran vitelin menebal, berwarna putih/hitam Busuk Hitam (Black Rots) : Kantung udara membesar, Albumen jadi coklat kehijauan dan encer, Yolk berwarna hitam, Jika dibuka bau busuk, yolk menjadi liat Busuk Merah (Red Rots) : Yolk menjadi kemerahan, Albumen menjadi encer, keabuan, diselimuti warna kemerahan. Cara terjadinya pencemaran : Langsung Bhn pencemar masuk ke dalam bahan makanan secara langsung Silang (cross contamination) Terjadi secara tidak langsung akibat tidak tahu ( wadah /piring kotor) Ulang (direct contamination) (recontamination) Terjadi pada makanan yg tlh dimasak sempurna (nasi tercemar debu/ lalat krn tidak dilindungi) MILK Milk : good source of nutrients for microorganism, however it doesn’t suitable for all bacteria (lactose, lack of free AA, high redox potential and O2 pressure). Natural inhibitors in milk : immunoglobulins, aglutinin, lysozyme, lactoferrin & lactoperoxidase-thiocyanate-H2O2 system Microorganisms Symptoms Source of contamination Bacillus cereus Sweet curdling Feed, dung, soil, dust Coliforms (mastitis) Spoil milk and cheese Dung, milking utensils, contaminated water Lactobacillus spp. Sour milk Milking utensils, churns, milk in parlor Lactococcus lactis, S. thermophilus Sour milk Milking utensils, churns, milk in parlor Psycrothrops e.g. Pseudomonas Protein and fat hydrolyzation in cold-stored milk Milking utensils, packaging, polluted water S. agalactiae, S. dysgalactiae, S. pyogenes, S. uberis (mastitis) Sour milk Interior udder, milking parlor KONTROL Rapid cooling Hygienic milking practices Heat treatment Carbondioxide, UV practices, ohmic, etc. Pengendalian faktor : dapat berasal dari 4 Tempat/bangunan Peralatan Orang Bahan makanan